Edisi 25 April 2017 | Wiyata Mandala

Page 1

Selasa, 25 April - 8 Mei 2017

16

Aksi Sekolah Peserta UNKP Terbanyak Tetap Dipegang SMK PGRI 3 Denpasar MULAI Senin (10/4) lalu siswa SMA dan SMK di Bali menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP). Untuk UNBK di Denpasar berjalan lancar. Semua SMA negeri di Denpasar mejalani UNBK tiga shif yakni pukul 07.3009.30, 10.30-12.30 dan 14.0016.00 Wita. UN berjalan ketat, sesuai tatib hanya pengawas yang boleh masuk ruangan. Kameramen dan fotografer dilarang mengambil gambar. Sementara itu UNKP berlangsung mulai pukul 10.00 Wita untuk SMA yang tak UNBK dan 10.30 Wita untuk semua siswa . Di SMK PGRI 3 Denpasar tercatat 668 siswa mengikuti UNKP. Jumlah ini terbanyakdi Bali. Namun demikian Nengah Mdiadnyana menekankan kepada para pengawas untuk menjaga UN berjalan tertib dan mengedepankan kejujuran. Dia pun berkepentingan agar pengawas tak memberi ruang bagi siswa bekerjasama. "Tak ada alasan siswa tak bekerja jujur karena hasilnya tak menentukan kelulusan," tegasnya ketika memberi pengarahan kepada pengawas.

Sejumlah siswa juga mengaku lebih baik menjalani UNKP di pagi hari. Selain masih segar, semua siswa pasti sudah mempersiapkan diri sejak awal. "Kami ingin kembalikan UNKP itu di pagi hari seperti UNBK,’’ kata Mega Kusuma. Pelaksanaan UNKP yang terlalu siang ini dikritik Kepala SMKPGRI 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana,M.M. Dia mengatakan perubahan jadwal dari pagi ke siang ini terkesan pemerintah menjalakan UNKP seenaknya. Dia lebih setuju kalau siswa seperti biasa mulai jam sekolah yakni pukul 08.00 mengerjakan UN. Apalagi siswa pasti sudah siap mempersiapkan diri dengan baik. Justru ketika dipindah menjadi pukul 10.30-12.30 Wita, kata Madiadnyana, tak efektif. Selama ini para siwa pun ditrayout mengerjakan soal pagi hari. Apalagi bagi siswa SMK, hasil UNKP tak lagi menentukan kelulusan. "Saya tak tahu alasan lain apa yang dikedepankan,’’ ujarnya. Ketua YPLP Kota PGRI Denpasar, Nengah Madiadnyana

2194 TH. XX, 25 April - 8 Mei 2017, Eceran Rp. 2.000

Informasi Studi Lanjut .... Hal. 3, 6, 8 l Cerpen Pilihan .... Hal. 11 l Jenis Sepatu Hak Tinggi .... Hal. 9

l

DOA RESTU - Siswa SMK PGRI 3 Denpasar sebelum mengikuti UNKP memohon doa restu kepada Kasek Nengah Madiadnyana. juga tak sependapat semua sekolah dipaksakan mengikuti UNBK. Bagi dia tak ada istilah "dipaksakan" karena kondisi setiap sekolah

berbeda-beda. Bagi sekolah yang siswanya sedikit, kata dia, sangat mudah, namun bagi sekolah yang besar bukan perkara mudah

membeli 300 komputer dan biaya pemeliharaannya. (sue)

491 Siswa SMK PGRI 4 Denpasar Jalani UNKP S E B A N YA K 4 9 1 s i s w a di SMK PGRI 4 Denapsar mengikuti Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Dari jumlah itu sebanyak 189 siswa mengikuti UNKP untuk Tata Boga, Akomodasi Perhotelan (AP) sebanyak 229 orang dan program MultiMedi (MM) sebanyak 73 orang. Yang membanggakan, kata Kepala SMK PGRI 4 Denpasar, Drs. I Ketut Suarya, semua siswa hadir tepat waktu. Makanya tahun ajaran ini sekolah ini akan menerima 500 siswa

baru saja yakni sebanyak jumlah siswa yang tanat masing-masing Tata Boga (5 kelas) AP (5 kelas) dan MM dua kelas. Bagi warga Padangsambian diberikan keringanan 20 persen termasuk bagi lulusan SMP PGRI. Bagi siswa yang berprestasi diberi keringanan 50 persen dari biaya uang gedung. Semua kelas I masuk pagi. Kepala SMK PGRI 4 Deapsar, Drs. I Ketut Suarya,M.Pd., mengungkapkan pada akreditasi kali ini dia sukses mempertahankan nilai A, namun skornya meningkat dari sebelumnya. Selain sebagai sekolah unggulan

AKREDITASI - Kasek I Ketut Suarya dan Nyoman Badra menerima asesor saat SMK PGRI 4 Denpasar divisitasi BAP Bali.

Decak Kagum

Decak kagum penonton diberikan kepada seniman cilik ini karena mereka mampu menampilkan fragmen tari yang sarat dengan nilai-nilai earifan lokal Bali yang dikaitkan dengan dunia globalisasi saat ini. Seniman cilik ini mementaskan fragmen tari "Nyunjung satru ngandap ruang". Pementasan ini sarat dengan muatan dan pesan-pesan edukatif. Ide cerita sekaligus penanggung jawab Kepala SMP PGRI 2 Denpasar, Dr. Drs. I Gede Wenten Aryasuda,M.Pd., penata tari Dra. Ni Nyoman Sudiasih dan penata tabuh I Wayan Sukadana,S.Sn.,M.Si., yang keduanya pembina seni di

sekolah ini. Klimak dari fragmen ini adalah perseteruan dunia modern dan tradisional. Perseteruan kelompok siswa yang suka seni tradisi Bali dengan alasan melestarikan warisan leluhur dan antipasti dengan kehidupan modern. Sementara kelompok remaja lainnya mengejek remaja yang suka seni tradisi sangat kuna. Keduanya sama-sama membela diri. Ketika perselisihan semakin sengit, hadirlah penengah yakni sosok seorang guru. Keduanya bisa dipecahkan dengan memberi penyadaran bahwa dunia modern dan tradisional harsus berjalan selaras dan seimbang. Kapan kita bersikap tradisional dan modern. Namun begitu kita bicara budaya diperlukan pelestarian seni tradisional. Kepala SMP PGRI 2, Gede Wenten Aryasuda mengungkapkan kisah "nyunjung satru ngandap raung" bisa diartikan apa yang

kita miliki jangan ditinggalkan, sementara apa yang ada di luar diri kita jangan terlalu dipuji. Keduanya dipakai untuk inspirasi menuju kemajuan. Nyunjung satru disimbolkan bahwa kemajuan dunia global diperlukan namun jangan terlalu dibesar-besarkan. Jangan sampai membuat diri lupa hingga terjerumus. Sedangkan ngandap ruang, diartikan kita harus percaya diri, jangan meremehkan potensi diri, namun tetap rendah hati. Fragmen dengan nilai-nilai pendidikan karakter ini, kata dia, perlu ditransfer kepada anak muda. Yang membanggakan, sejak sukses menampilkan fragmen tari ini sekolah ini melahirkan inspirasi guna membumikan dan pelestarian seni dan budaya Bali dengan membentuk sanggar tari Grisda Nawanatya. Demi keberlanjutan program, sanggar ini juga terbuka bagi masyarakat sekitar sekolah. Soal pelestarian seni tradisi, SMP PGRI 2 Denpasar juga

PGRI Bali, kini SMK PGRI 4 Denpasar juga ditunjuk sebagai sekolah rintisan kemitraan keluarga dan sekolah penguatan ekosistem. Bantuan pemerintah pusat pun sudah dicairkan Rp. 20 juta untuk mitra keluarga dan penguatan ekosistem Rp. 35 juta. Bantuan itu sudah dicairkan berupa pembangunan ruang tunggu (gazebo) bagi orangtua siswa di SMK PGRI 4 Denpasar. Bantuan kedua segera turun untuk mengadakan komunikasi intens dengan orangtua siswa soal anak dan perkembangan. Termasuk membuat kelas orangtua soal pengasuhan positif dan mendidik anak di era global. Belum lama Kasek Ketut Suarya juga dipanggil ke Makasar untuk mengikuti bintek penguatan eksosistem guna menjadikan

sekolah ini nyaman bagi siswa dan orangtua siswa. Sebelumnya SMK PGRI 4 Denpasar juga meriaih ISO 9001-2008, sekolah rujukan dan sekolah favorit di Bali. Soal prestasi, anak-anak Fourgriska tak pernah kering dari prestasi. Seorang siswanya Komang Bayu Darma Putra (kelas XI–TB1) mewakili Perseden U-17 ke ajang Piala Suratin Cup 2016 di Bali. Bayu juga ikut menghantarkan SMK PGRI 4 Denpasar meraih emas di Porsenijar Kota Denpasar. Asesor Drs. I Made Bira mengatakan visitasi akreditasi meliputi 180 poi n indikator dari 8 standar pendidikan nasional. Hasil visitasi ini, kata dia, akan diplenokan lagi dalam rapat untuk menentukan skor dan nilai akreditasi. (jurfourgriska)

memiliki ikon lomba seni dengan ajang "Grisda Art Competition". Seni budaya ini dijadikan unggulan sebagai implementasi visi sekolah

yakni menjadi sekolah unggul berlandaskan agama dan budaya berwawasan lingkungan. (ist)

FRAGMEN - Seniman cilik SMP PGRI 2 Denpasar saat pentas fragmen "Nyujung satru, ngandap ruang".

PULUHAN seniman cilik SMP PGRI 2 Denpasar alias Grisda tampil luar biasa dalam acara Bali Nawanatya 2017 di gedung Ksirarnawa belum lama ini. Pementasan anak-anak Grisda ini langsung disaksikan Kadis Kebudayaan Prov. Bali, Drs. Dewa Putu Beratha,M.Si.

Decak Kagum

Fragmen Grisda

Baca Hal. 16

"Nyunjung Satru Ngandap Ruang"


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.