Selasa, 14 - 27 Nopember 2017
16
2205 TH. XXI, 14 - 27 Nopember 2017, Eceran Rp. 2.000
Kasek Nyoman Purnajaya Meninggal Dunia di Yogyakarta Keluarga besar SMAN 1 Denpasar, Selasa (7/11) lalu berduka karena sang pemimpin Kepala SMAN 1 Denpasar, Drs. I Nyoman Purnajaya,M.Pd., meninggal dunia. Purnajaya meninggal di Yogyakarta sekitar pukul 02.00 WIB Selasa dini hari.
WM/sue
I Nyoman Purnajaya (alm) Purnjaya bersama rombongan MKKS SMA Kota Denpasar berangkat Sabtu (4/11) lalu untuk melakukan kunjungan kerja atau kunker ke SMA Taruna Nusantara Magelang. Rencananya dari Yogyakarta rombongan akan berangkat ke Magelang. Saat tiba di Yogyakarta Sabtu malam lalu, kata Ketua MKKS SMA Kota Denpasar, Drs. I Ketut Suyastra,M.Pd., almarhum Purnajaya mengeluh sesak nafas. Almarhum diajak berobat ke klinik kemudian dirujuk ke RS Sarjito. Saat itu menurut dokter Purnajaya mengalami gangguan jantung. Minggu (5/11), kata Suyastra, istri bersama anak dan adik kandungnya tiba di Yogyakarta. Sementara Senin (6/11) Kunker MKKS tetap jalan ke Magelang, Senin malam rombongan sudah kembali ke Bali. Sedangkan
Suyastra bersama keluarga almarhum tetap menunggu almarhum sedang menjalani p era w atan . Se l asa dini hari almarhum dinyatakan meninggal dunia. Sang istri Ni Wayan Sukastini mengatakan almarhum akan diaben pada 14 November mendatang di Cekomaria. Pada Selasa malam sekitar pukul 19.00 wita, jenazah almarhum akan tiba dari Yogyakarta dengan pesawat GA 525. Jenazah akan dititipkan di kamar jenazah RSUP Sanglah sebelum diaben. Almarhum meninggalkan seorang istri dengan empat anak dan dua cucu. Keempat anaknya I Wayan Astawa Purnajaya, Kadek Astini Purnjaya, Komang Devi Methili Purnjaya dan Ketut Maha Bhaskara Purnjaya merasa terkejut kehilangan bapak yang baik, penuh disiplin dan suka bekerja keras secara mendadak. Untuk itu mereka minta maaf segala kesalahan bapaknya selama hidup. Purnajaya kelahiran Pupuan, 23 Desember 1958 sebenarnya setahun lagi sudah memasuki masa pensiun. Dia menjadi guru Matematika sejak diangkat menjadi PNS di Smansa tahun 1996. Dia juga sempat menjabat sebagai wakasek kurikulum dan ketua pengelola kelas internasional di Smansa hingga pada 6 Februari 2012 diangkat menjadi kepala sekolah. Selama menjadi kasek dia pernah meraih penghargaan sebagai tokoh pendidikan terbaik berupa Widya Kusuma dari Pemprov Bali tahun 2013, sebagai kasek dan guru berprestasi serta penghargaan internasionalsebagai
Karya Siswa Pengungsi... 12,14. | Cerpen Pilihan... Hal. 11 | Juara LPSN... Hal. 8
LEPAS - I Nyoman Purnajaya (alm) saat melepas lulusan Smansa. Indonesian Figure of Education 2015 di Jakarta. Di bidang akademik, Purnajaya sukses menghantarkan siswa Smansa meraih NUN tertinggi nasional dan meraih medali emas dan perak di International Mathematic Contest Singapura (IMC) Singapura. Anak–anak Smansa juga menyumbangkan dua emas dalam ASEAN Student di cabang renang. Selain itu Smansa juga dipercaya sebagai tuan rumah babak penyisihan lomba debat SMA se-dunai( WSDC) 2017. Sementara MB Smansa meraih juara umum tingkat nasional di Langgam Indonesia 2017. Secara lembaga, Purnajaya juga menjadikan Smansa sebagai
sekolah berintegritas dan sekolah Adiwiyata Mandiri. Sedangkan di daerah mampu mengawinkan trofi Porjar dan Porseni di Kota Denpasar. Di balik bertaburan prestasi, almarum Nyoman Purnajaya mengakui kini pihaknya dihadapkan masalah kekurangan guru. Sebab sejak Januari hingga akhir Desember 2017, 26 guru PNS Smansa akan memasuki masa pensiun. Purnajaya juga memiliki planning jika di tengah jalan belum juga diisi, pihaknya harus menambah guru honorer yang sejatinya tak dianggarkan di RAKS. Para Wakasek Smansa Cok. Gede Anom Wiratmaja,S.Pd.,M.Pd., dan Drs. I Gede Sugita,M.Pd., juga
WM/sue
terkejut dengan berpulangnya sang pemimpin yang dinilai disiplin namun penuh humor. Sebelum berangkat bersama rombongan MKKS Denpasar, almarhum tampak sehat dan b u g a r. Te r a k h i r P u r n a j a y a memimpin apel Sumpah Pemuda di sekolah. Hanya saja, kata Sugita dan Cok. Anom, almarhum pernah bercerita soal kadar gula yang tinggi, namun sudah mampu diatasi. Sugita melihat almarhum adalah sosok yang disiplin dan berkarakter. Bahkan dia yang ikut bersaing merebut kursi kasek empat tahun lalu tetap dirangkul sebagai wakasek. (sue)
SMK PGRI 4 Denpasar ikut membantu Pemkot Denpasar dalam memberdayakan masyarakat desa khususnya bagi pengungsi ancaman erupsi Gunung Agung untuk menjadi insan mandiri. Nasi Jinggo Baca Hal. 16
Nasi Jinggo
Belum lama ini OSIS dan guru SMK PGRI 4 Denpasar memberi pelatihan membuat nasi jinggo dan jajan Bali bagi 102 pengungsi Gunung Agung di pos pengungsian Desa Pemecutan Kaja. Acara juga dihadiri Pangelingir Puri Agung Jrokuta yang juga Ketua BPD Pemecutan Kaja, A.A. Ngurah Jaka Pratidnya alias Turah Joko, Perbekel Desa Pemecutan KajaA.A. Ngurah Arwatha dan Ketua PGRI Kota Denpasar Nyoman Winata. Kepala SMK PGRI 4 Denpasar Drs. I Ketut Suarya,M.Pd., bersama guru dan siswanya kemarin berbaur dengan para pengungsi dengan memberi pelatihan ekonomi kreatif bagi warga Karangasem. Sementara OSIS-nya menghibur anak-anak pengungsi dengan cara menyanyi bersama. Dengan bekal keterampilan ini diharapkan para pengungsi memiliki modal kompetensi untuk menjadi pengusaha di desanya." Kita tak tahu kapan status darurat erupsi Gunung Agung akan berakhir, paling tidak SMK PGRI 4 Denpasar ikut mayadnya sesuai dengan keunggulan sekolah ini yang berbasis pariwisata,’’ tegasnya.
WM/sue
NASI JINGGO - Guru SMK PGRI 4 Denpasar saat melatih membuat nasi jingo bagi pengungsi di Pemecutan kaja. Anak-anak dihibur oleh OSIS. Kedua, SMK PGRI 4 Denpasar responsif dengan imbauan Wali Kota Denpasar untuk membantu semeton Karangasem dengan kegiatan ekonomi kreatif. Amanah Wali Kota melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kota Denpasar serta YPLP Kota PGRI Kota Denpasar ini juga bagian CSR dari SMK PGRI 4 Denpasar untuk tidak pelit dengan kelimuan. "Sekolah harus menjadi menara air yang mudah dijangkau masyarakat, bukan menjadi menara api,’’ tegasnya. Selain beryadnya dalam bentuk pelatihan, siswa dan guru SMK PGRI 4 Denpasar juga ikut menyumbang sembako dan pumia bersama YPLP ke posko. pengungisian. Kepala DPMD Kota Denpasar,
Ida Bagus Alit Wiradana,S.Sos., M.Si., saat membuka pelatihan menegaskan memberi pelatihan ekonomi produktif bagi pengungsi adalah yadnya mulai dan lebih tinggi nilainya dibandingkan bentuk bantuan lain. Pelatihan ini, kata dia, pada prinsipnya adalah untuk memberdayakan masyarakat desa agar mandiri. Apalagi warga Karangasem adalah semeton krama Bali juga yang perlu diberdayakan. Makanya dia menyebutkan bentuk pelatihan yang diberikan disesuaikan dengan potensi dan permintaan para pengungsi. Diharapkan usai pelatihan mereka memiliki pekerjaan tambahan sebagai pengusaha kuliner nasi atau jajan Bali. Jajaran PGRI dan YPLP Kota
PGRI Denpasar ikut dilibatkan dalam pemberian pelatihan ekonomi kreatif. Selain untuk kemandirian juga menghindari kejenuhan di posko pengungsian. Kaum ibu pengungsi di Pemecutan Kaja tampak antusias mengikuti pelatihan. Mereka langsung praktik membuat jajan mentari dan nasi jinggo. Soal nasi jinggo, Ketua YPLP K o t a P G R I D e n p a s a r, D r s . I Nengah Madiadnyana,M.M., mengaku pas karena nasi ini sangat populer di Denpasar. Selain itu bahan bakunya murah dengan nilai jual yang tinggi. Dia berharap jangan sampai pekerjaan ini diambil oleh warga luar Bali. Dia memuji langkah SMK PGRI 4 Denpasar ikut memberdayakan masyarakat dan bisa diikuti
sekolah PGRI lainnya. Saat itu Madiadnyana dan Nyoman Winata juga menyerahkan bantuan uang kepada para pengungsi di Pemecutan Kaja. YPLP PGRI, kata dia, telah mengambil sikap Tatwamasi. Bahkan sekolah PGRI Denpasar banyak menerima siswa dari kalangan pengungsi. Kedua, anak anak PGRI yang orangtuanya terdampak status Awas Gunung Agung dibebaskan dari biaya pendidikan. Bahkan guru yang keluarganya ikut mengungsi juga dibantu. Makanya dia memuji Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra sangat pedulli dan bijaksana dalam memberdayakan kemandirian pengungsi. (sue)
OSIS SMK PGRI 4 Denpasar
Buat Pengungsi Mandiri