Tokoh Edisi 999 | Tokoh

Page 1

Mozaik

32

Edisi 999/16 - 22 april 2018

Makin Bugar Makin Produktif

Suasana meriah dan penuh semangat olahraga tampak di Lapangan Gong Perdamaian Dunia Desa Wisata Kertalangu, Minggu (8/4). Mereka adalah peserta “Senam Massal dan Lomba Senam Aerobik bersama Menpora” yang dihelat LPK Lala Studio.

“K

ami akan terus meng­ galakkan olahraga khusus senam di Bali. Dengan

senam kebugaran, masyarakat akan memiliki tubuh yang sehat sehingga bisa terus beraktivitas,” ujar Adolfina Grace Tangkudung, Ketua LPK Lala Studio. Ia menambahkan, peserta berasal dari berbagai kalangan mulai masyarakat umum, pelajar,

mahasiswa, bahkan anggota mi­ liter. Semuanya membaur untuk mengikuti kegiatan yang juga dimeriahkan dengan pengundian hadiah door prize berupa sepeda motor, lemari es, sepeda, kipas angin, dll. Acara diawali dengan senam

massal yang juga diikuti Prof. Dr. Mulyana M. Pd., Deputi Bi­ dang Peningkatan Prestasi Olah­ raga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI serta pada undangan. Semua bersemangat mengikuti gerakan instruktur dari Lala Stu­ dio sebagai bagian dari upaya ikut mendukung dan menyukseskan program “Ayo Olahraga”. “Tahun ini merupakan tahun spesial karena Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ini momen sebagai dasar untuk mengingatkan pentingnya ber­ olahraga. Kalau kita tidak olah­ raga, badan akan sakit dan lemah. Karena itu tingkatkan kebugaran dan kesehatan. Makin bugar nanti makin produktif,” tegas Mulyana saat membuka acara senam massal dan lomba senam aerobik ini. (Ngurah Budi)

Suasana “Senam Massal dan Lomba Senam Aerobik bersama Menpora”

Buleleng Intens Garap Pertanian Pemkab Buleleng mulai me­ nyusun Rencana Kerja Peme­ rintah Daerah (RKPD) tahun 2019 melalui Musrenbang Ka­ bupaten Buleleng. Musrenbang merumuskan perencanaan pembangunan secara kolabo­ ratif dengan melibatkan pe­ merintah daerah, masyarakat dan swasta/dunia usaha. Musrenbang yang digelar di Hotel Banyualit Lovina, Kamis (5/4) ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG, dan dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng, Ketua DPRD Gede Supriatna, Sekda Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka,MP, Kepala OPD Kabupaten Bule­ leng, Pimpinan BUMN/BUMD, para Camat dan Ketua Forkom­ deslu serta sejumlah undangan organisasi kemasyarakatan. Dalam proses Musrenbang ini, terdapat usulan dari tingkat desa sebanyak 1461 usulan, ke­ mudian Musrenbang di tingkat Kecamatan dengan 573 usulan, dan Konsultasi Publik serta gabungan Organisasi Perangkat

Daerah (OPD) terdapat 56 saran masukan. Selain itu ada sebanyak 888 usulan yang belum mendapat kesepakatan karena bukan men­ jadi kewenangan kabupaten. Musrenbang RKPD tahun 2019 ini bertemakan “Sinergitas Antar Sektor Guna Mendukung Pembangunan Pertanian Untuk Pertumbuhan Ekonomi”. Sesuai dengan tema tersebut, prioritas dari RKPD tahun 2019 yaitu pembangunan di sektor perta­ nian. Sutjidra menekankan, pelak­ sanaan Musrenbang merupakan perencanaan dengan pendekatan partisifatif yang dilaksanakan de­ ngan melibatkan semua pemang­ ku kepentingan. RKPD Pemkab Buleleng akan fokus terhadap pembangunan sektor perta­ nian dari hulu, tengah, dan hilir. Menurutnya, sektor pertanian dapat memberikan dampak yang besar untuk menyejahterakan masyarakat Buleleng. “Ini sudah terbukti dari PDRB Kabupaten Buleleng paling banyak dari sek­ tor pertanian. Bahkan sektor pertanian bisa mendukung sek­ tor-sektor yang lain contohnya

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG, saat membuka Musrenbang

sektor pariwisata,” ujarnya. Kepala Bappeda Buleleng Ir. Gde Darmaja,M.Si menambah­ kan pembangunan sektor per­ tanian sudah dimulai sejak 2018. Tahun 2019 pembangunan sektor

pertanian akan lebih intens. Ia menjelaskan, pembangunan sek­ tor pertanian memerlukan waktu yang tidak singkat. “Kami masih mencari cara yang terbaik untuk bisa memberikan nilai tambah

dari hasil yang didapatkan oleh petani sehingga bisa meningkat­ kan kesejahteraan masyarakat. Jadi fokus kita menggarap hulu, tengah, dan hilir,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Espresso

2

GORO-GORO prt D Malam hari. Amat dan Bu Putu Wijaya Amat duduk berdua di ruang depan. Nonton televisi yang tak dihidupkan. Nampak malas, sepi dan kesal. “Tukang bakso japrut itu pakai pengacara, mengadukan kita ke pengadilan. Kita dituduh sudah menzalimi dia. Mengganggu hak azasinya sebagai warga yang sama-sama merdeka. Kita dituding mencemarkan nama bailknya, zalim karena kita mengusirnya. Menipu karena tidak mau bayar 9 porsi bakso... “ “Tikus!” “Dia bersumpah itu bukan daging tikus!” “Kalau bukan tikus, daging apa?” “Memang beralasan juga. Daging tikus tidak begitu!” “Begitu bagaimana? “Daging tikus itu mirip daging ayam cuma tidak amis.” “Kok tahu?” “Kata Elvis.” Bu Amat terkejut “Elvis Presley makan tikus?” “Bukan! Elvis Ticoalu, sopir tetangga!” “Bapak percaya?” “Di Manado tikus kan dimakan.” “Tapi si Elvis itu kata majikannya tidak makan daging. Mana mungkin dia tahu rasanya daging tikus.” “Memang begitu!” “Memang begitu bagaimana? Kok nggak nyambung!” “Daging tikus tidak amis.” “Masak?” “Baksonya si Japrut itu rada amis dikit, seperti ada rasa ikannya.” Bu Amat terkejut. “Ah? Kok tahu? Bapak sudah nyobain? Nyobain? Di mana? Kapan? Kok nggak pernah bilang? Ah? Sudah nyicipin? Kok diam? Kapan? Ah! Bapak nyicipin, nyicipin bekas si Kabul agen pembokat gila itu? Ya

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

ampun! Nyicipin bakso tikus yang sudah dibuang ke lantai itu? Ah? Iiiihhh, pes! Dewa Ratu! Ngaku! Ngaku saja!” Ada tamu berseru-seru di depan pintu. “Permisiiii! Permisii!” Amat berdiri mau ke depan. Bu Amat menahan. “Tunggu! Jadi Bapak sudah nyicipin bakso tikus? Pasti sudah! Bagaimana bisa tahu rasanya tidak amis? Kok tahu bakso bajingan ini agak amis? Ngaku saja! Pasti sudah pernah makan tikus! Sudah nyicip bakso di lantai itu! Ah? Gentleman saja!” “Sudahlah, nanti kita bahas itu.” “Tidak! Sekarang! Aku alergi tikus apalagi pemakan tikus! Jadi Bapak sudah nyicipin bakso tikus yang tercecer di lantai ?” Pintu tak terkunci. Tamu nekat masuk. “Permisiii. Maaf saya mengganggu.” Amat dapat alasan mengalihkan pembicaraan. “Siapa, ya?” “Saya Nora.” “Nora? Nora siapa?” Pikiran Bu Amat teralihkan. ia berdiri, mendekati Nora. “Nora?” “Yaa, Bu.” “Nora anak buahnya Pak Kabul?” “Betul, Bu.” “Tapi kata Beti kamu ke Hong Kong.” “Siapa bilang saya ke Hong Kong?” “Beti.” Nora mikir. “Kenapa mikir?” “Batty yang jadinya berangkat ke Hong Kong” “Gimana sih?” “Kok ribet amat sih.” “Saya kata juga begitu! Mulamula dia ngotot pingin ke Hong Kong. Saya terpaksa ngalah tapi giliran mau ke mari dia mau juga di sini. Eh giliran saya siap berangkat, dia datang maunya dia aja yang

berangkat ke Hong Kong. Ya sudah kata saya. Makanya saya balik lagi ke mari.” “Siapa sih Batty?” “Pacarnya Bos.” “Pantesan!” “Ibu untung!” “Untung bagaimana?” “Nggak jadi sama Batty. Orangnya tak becus kerja, suka berkuasa dan rakus duit.” “Kamu?” “Saya bagaimana, ya. Inilah saya, Nora apa adanya!” “Kamu, Nora, yang dijanjikan Kabul untuk bekerja jadi PRT di tempatku ini?” “Ya saya itu, Bu.” Suara Bu Amat tambah tinggi. “Nora yang minta gaji di atas standar minimum. Yang menuntut kami harus bayar langsung jasa agen sebesar gaji yang akan kamu terima? Yang menuntut ada waktu-waktu libur mengikuti warna merah di kalender? Yang minta hadiah Hari Raya dan Tahun Baru satu bulan gaji?” “Betul, Bu, begitu memang aturan sekarang.” “Yang minta ada 3 hari bebas dalam satu bulan?” “Ya, tapi….” “Yang menuntut iuran BPJS-nya dibayarin majikan. Yang menuntut tidak boleh dihalang-halangi kalau ikut demo demi kepentingan memperjuangkan hak-haknya sebagai perempuan. Yang menuntut tidak boleh dipecat tanpa alasan yang masuk akal? Yang menuntut gajinya tidak boleh ditunggak, kalau ditunggak ada denda satu persen dari gaji, yang ada? Yang menuntut tunjangan ...” “Ibu!” “Nggak jadi!” Bu Amat berbalik masuk kamar. Tapi sebelum menutup pintu ia muncrat lagi. “Kita gaji pembantu untuk kita atur bukan untuk mengatur kita! Antar dia keluar, Pak! Lalu kunci pintu! Kalau si Kabul yang nunggu dalam mobil di ujung jalan itu mengetuk tak usah dibukain!” Bu Amat membanting dan mengunci pintu. Amat tak tahu harus harus bagaimana.

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Saat Wanita Jadi Penentu Keputusan Sebuah cerita menarik diungkapkan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Leonard F. Hutabarat saat berbincang dengan Tokoh dan tim Kelompok Media Bali Post. Cerita berfokus tentang Polandia. Belakangan ini nama Polandia sering disebut media massa karena salah satu pemain sepak bola Indonesia Egy Maulana Vikri dikontrak Lechia Gdansk, klub sepak bola Polandia. Egy bahkan diberi diberi nomor punggung 10 yang merupakan nomor keramat di sebuah tim sepak bola. Saat ini Polandia dan Indonesia sedang menjajagi kerjasama di bidang perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Negara yang berada di Eropa Tengah ini siap menjadi pasar bagi kerajinan dari Indonesia, termasuk Bali. Untuk pariwisata, banyak wisatawan dari Polandia yang ingin berkunjung ke Bali. Polandia juga membuka peluang bagi orang Indonesia untuk menikmati wisata di negeri yang benderanya kebalikan dari bendera Indonesia ini. Dari bidang pendidikan, ada kesempatan untuk bagi mahasiswa dari Indonesia belajar di Polandia. Semua upaya ini memerlukan kerjasama yang matang agar saling menguntungkan. Karena itu, delegasi Polandia berencana melakukan kunjungan ke Bali. Berbagai hal telah dipersiapkan untuk menyukseskan agenda tersebut. Cerita menarik juga diungkapkan Leonard tentang keluarga di Polandia. Seringkali wanita yang menjadi penentu keputusan di keluarga. Jika keluarga ingin berwisata, mereka akan mencari info sebanyak-banyaknya tempat yang akan dikunjungi. Kalau ibu sudah setuju, liburan jadi. Peran wanita yang tak bisa diremehkan. Di era modern ini peran wanita menjadi ganda. Selain mengurus rumah tangga, mereka juga berkarier. Yang berkarier pun sudah banyak yang memegang jabatan tinggi dan menjadi penentu keputusan. Berbagai suka duka dialami para wanita luar biasa ini. Bagaimana mereka harus menghadapi tekanan dan bagaimana mereka menjadikan tekanan ini sebagai motivasi. Hal terpenting adalah bagaimana mereka mampu berkomunikasi. Komunikasi dengan pihak internal (suami dan anak, keluarga besar) dan pihak eksternal (rekan kerja, masyarakat) harus terjalin dengan baik agar saling memahami. Selain itu, jangan pernah berhenti untuk belajar. Pembaca dan Sahabat Tokoh, edisi 999 ini Tokoh menghadirkan Sudut Pandang tentang “Saat Wanita Jadi Penentu Keputusan”. Ini sekaligus menjadi pengantar Tokoh menuju edisi 1000 yang bertema “Kartini era Milenial”. Salam Redaksi

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­D enpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Mozaik

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Galau? sering kali kita mendengarnya. Banyak persepsi yang muncul tentang kegalauan namun dalam tulisan ini, galau akan merujuk pada kondisi psikologis seseorang yang ditandai dengan kalutnya pikiran, kebingungan, atau kebimbangan perasaan. Kondisi apa yang biasanya membuat kita mengalaminya? Ya, salah satunya ketika kita dihadapkan dengan pilihan dilematis dan meminta kita untuk memilihnya. Kegalauan pun dapat terjadi ketika kita akan mengambil keputusan yang sederhana maupun sesuatu yang besar. Misalnya saja, “Aku bingung harus masak apa untuk acara besok?”, “Galau mau pakai baju apa di pesta ulang tahun teman”, “Pilih tetap tinggal di daerah atau merantau ya?”, “Saya bingung mau menyekolahkan anak saya di sekolah A atau B ya?” atau bahkan “Pilih tetap bekerja atau berhenti saja ya?” Pertanyaannya, apakah galau menjadi sesuatu yang wajar ketika kita akan mengambil sebuah keputusan? Kekalutan pikiran, kebingungan ataupun keraguan adalah dinamika yang wajar dialami setiap orang sebelum mengambil keputusan. Pada satu sisi kegalauan dapat memunculkan ketidaknyamanan psikologis seperti menjadi kurang

31

Galau, Wajarkah?

fokus, gelisah, cemas, menghindar, murung, ataupun mudah marah. Selain itu ada ketidaknyamanan fisik yang juga dapat muncul, misalnya sulit tidur, sakit kepala atau bahu, nyeri bahkan mual. Galau yang berkepanjangan juga dapat menghabiskan banyak waktu kita untuk mempertimbangkan sesuatu dan menerka-nerka konsekuensinya tanpa berani mengambil sikap dan memutuskannya. Hal inilah yang mungkin selama ini menggambarkan galau sebagai konotasi yang cenderung negatif. Meskipun demikian kegalauan bisa menjadi bagian proses kita dalam pengambilan keputusan. Salah satu hal yang dapat dijelaskan dengan contoh di kehidupan sehari-hari, ketika kita galau memilih baju untuk menghadiri pesta ulang tahun teman. Saat galau muncul, biasanya kita akan bertanya-tanya ke diri sendiri “Baju manakah yang lebih baik? Kalau saya pakai baju ini, bagaimana penilaian orang lain? Apakah saya akan terlihat cantik?” serta pikiran-pikiran dan berbagai perasaan lainnya. Berlanjutlah dengan pikiran “Ya, tapi...” yang muncul karena pertimbangan konsekuensi. Seperti contoh “Kayanya bagus yang warna merah ini deh, tapi... nanti akan terlihat lebih berisi. Kalau begitu pakai

Made Padma Dewi Bajirani yang hitam saja deh, tapi... sudah lama dan beberapa kali dipakai ke pesta lainnya” dan begitu seterusnya. Dinamika inilah yang biasanya kita alami sampai pada akhirnya kita berani memutuskannya. Lalu, apa saja yang dapat mempengaruhi kegalauan kita dalam setiap pengambilan keputusan? Secara umum, topik permasalahan yang dihadapi setiap orang berdampak pada besar tidaknya kegalauan yang dirasakan. Secara lebih mendalam, sebenarnya perempuan dan laki-laki

memiliki perbedaan dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian menyebutkan jika pengambilan keputusan pada perempuan cenderung dipengaruhi oleh ketidakpastian, keraguan dan dinamikanya. Kedua, perempuan dalam mengambil sebuah keputusan juga lebih mempertimbangkan waktu dan uang. Hal terpenting lainnya adalah perempuan cenderung mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil, baik konsekuensi terhadap dirinya maupun orang lain. Terlebih lagi, keputusan tersebut menyangkut atau permintaan dari orang terdekatnya. Selama pengambilan keputusan, perasaan perempuan menjadi sesuatu yang lebih penting. Berbeda dengan laki-laki, pada saat pengambilan keputusan kegalauan yang muncul lebih dikarenakan analisis informasi dan tujuan untuk segera mengambil

keputusan. Jadi, apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah kegalauan yang berkepanjangan? Pertama, pandanglah kegalauan sebagai proses kita untuk meminimalisir risiko atas keputusan yang kita ambil. Seperti keraguan sewajarnya karena kita memikirkan konsekuensi yang dapat berakibat ke banyak orang. Kedua, perbanyak informasi untuk menguatkan kita dalam pengambilan suatu keputusan. Misalnya, mencari kelebihan dan kelemahan keputusan yang akan diambil, pengalaman-pengalaman orang-orang terdahulu termasuk risiko yang akan dihadapi. Pertimbangkan juga faktor-faktor dalam diri (kesehatan, keuangan, keluarga, dan lainnya). Ketiga, ingatlah bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan memiliki konsekuensi dan siaplah atas setiap konsekuensi tersebut. Lalu, lakukan evaluasi atas pengambilan keputusan yang kita ambil sebelumnya. Made Padma Dewi Bajirani Psikolog

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Yoga bersama Dian Kania (Markandeya Yoga)

Asana dan Pernapasan untuk Menopause

Bunda Dian

1

Gambar 1 Berdiri tegak dan kedua jari kaki menghadap ke depan. Buka kaki selebar panggul kemudian letakkan kedua tangan di belakang punggung dan mendorong pinggul ke depan. Kemudian mulai perlahan– lahan konsentrasi pada napas dengan tetap mengarahkan napas melalui hidung serta buang napas di hidung. Masih tetap bertahan dengan posisi atau sikap seperti di gambar dan lakukan pernapasan ini 7 kali putaran. Sikap asana ini adalah penting dilakukan untuk penguatan tulang.

Gambar 2 Cari dinding untuk bersandar/berdiri tegak. Tempelkan punggung Anda di dinding dengan membuka kaki selebar panggul. Kemudian mulai menekuk lutut seperti kita duduk di kursi serta kedua tangan letakan di atas lutut. Pertahankan posisi ini dan mulai konsentrasi pada napas. Menarik dan mengeluarkan napas melalui hidung dilakukan 7 kali pengulangan.

Gambar 3 Ambil sikap tidur telentang dan letakkan kedua tangan di belakang kepala. Kaki diangkat ke atas telapak kaki menghadap langit-langit. Kemudian angkat kepala seperti di gambar sembari mempertahankan posisi asana. Selanjutnya mulai menarik napas melalui hidung serta buang napas melalui hidung juga. Lakukan 7 kali putaran. Gambar 4 Posisi dalam sikap tidur telentang, kedua tangan diletakkan di samping badan dan buka kaki selembar panggul serta lutut ditekuk. Kemudian perlahan-lahan mengangkat panggul dan punggung. Bahu dipertahankan masih dan tetap menempel di matras. Selanjutnya mulai konsentrasi pada napas dengan selalu menarik dan menghembuskan napas melalui hidung. Lakukan hal ini 7 kali putaran napas.

3

4 2

Selamat berlatih dengan senyum Salam Markandeya Yoga Indonesia

Model : Aline (Markandeya Yoga Jakarta)


Rileks

30 TTS No. 006 MENDATAR: 1. KORDEN 3. NYIUR 4. MAMA 5. PELANDUK 6. UTUSAN 9. LIMAS 11. KEBUN 14. CAMPUR TANGAN 15. KAPOK 17. REHAT 19. UNDIAN 20. LUDES 22. POROS 24. GARIS TENGAH 25. KELERENG 26. DASA WARSA

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

TTS tokoh

MENURUN: 1. ILMU AGAMA 2. TEKO 3. JASA BOGA 7. PETANG 8. TUSTEL 10. SELOKAN 12. SAINGAN 13. UDENG 16. BUGAR 17. NALURI 18. KECAMBAH 21. LOLOS 23. PEKA 25. BOLA DUNIA

Kupon TTS tokoh No. 006 KETENTUAN MENJAWAB

1. Made Budi Lana (Tejakula, Buleleng) 2. I Putu Antoni Awan (Semarapura Kelod Kangin, Klungkung)

tokoh dunia Aktivis prodemokrasi Myanmar dan pemimpin National League for Democracy (Persatuan Nasional untuk Demokrasi atau NLD) ini lahir 19 Juni 1945. Pada 1991, ia menerima Peng­ hargaan Nobel Perdamaian atas perjuangannya dalam mema­ jukan demokrasi di negaranya tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer. Ia dibebaskan secara resmi oleh junta militer Myanmar pada 13 November 2010 sete­lah mendekam sebagai tahanan rumah selama 15 tahun dari 21 tahun masa penahanannya sejak pemilihan umum tahun 1990. Sejak 6 April 2016, Suu Kyi menjabat sebagai State Coun­ sellor atau Penasihat Negara Myanmar.

A

ung San Suu Kyi tumbuh bersama ibunya, Khin Kyi, dan dua saudara

laki-laki, Aung San Lin dan Aung San U in Yangon. Aung San Lin tenggelam dalam kolam renang saat Suu Kyi masih berumur de­

Maju dan Berprestasi Bersama Fakultas Hukum Undiknas

P

MENURUN: 1. GEMPAR 2. KAMUFLASE 4. NOTA 7. MINI 8. LIMIT 9. BILIAR 10. STRATA 11. BERITA 12. RIBA 14. AGUNG 16. ISTAL 19. ABSTRAK 21. GUNCANG

Pemenang TTS No. 004

3

Mahasiswa Teladan Tahun 2018 se-Kopertis Wilayah VIII berhasil diraih duta Fakul­ tas Hukum (FH) Undiknas University Denpasar, Pipin Carolina. Ia bersiap melanjut­ kan perjuangan, mengibarkan bendera FH Undiknas di Tingkat Nasional.

TTS No. 004 MENDATAR: 3. HEPTAGON 5. MISTAR 6. CAKRAM 10. SKENARIO 13. CEMETI 15. IMITASI 17. HAMPA 18. NYATA 20. JARGON 22. LORONG 23. KUMAT 24. JAMAIKA 25. PENAT

Sosialita

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Jawaban ditulis di kertas dan masukkan dalam amplop atau ditulis di kartu pos. Tempelkan gun­ tingan kupon TTS No 001 serta identitas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Kamis 26 April 2018. Pemenang diumumkan Minggu 29 April 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World untuk dua orang pemenang. Pemenang agar ­mengambil hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

Aung San Suu Kyi lapan tahun. Suu Kyi bersekolah di sekolah Katolik Inggris di Burma, tempat ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya. Tahun 1972, Aung San Suu Kyi menikah dengan Dr. Michael Aris, seorang pelajar kebudayaan Tibet. Tahun berikutnya, ia melahirkan anak laki-laki pertamanya, Alex­ ander, di London; dan pada tahun 1977 dia melahirkan anak kedua, Kim, yang belajar di George Washington University dari Januari 1991 sampai Februari 1991. Suu Kyi mengumumkan meskipun dia secara konstitu­

sional dilarang menjadi presiden, dia akan memegang kekuasaan nyata dalam setiap pemerin­ tahan yang dipimpin NLD. Pada 30 Maret 2016 ia mengambil alih peran Menteri Luar Neg­ eri, Menteri Kerumahtanggaan Presiden, Menteri Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Menteri Energi di pemerintahan Presiden Htin Kyaw dan kemudian memi­ sahkan Kementerian Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Energi. Selain itu, Presiden Htin Kyaw menciptakan posisi yang dis­ ebut State Counsellor (setara dengan Perdana Menteri) untuk Suu Kyi. (Wikipedia)

restasi lainnya, Putri Co­ nitatillah Jasmi, bersama Wayan Eka Dara Yani dan Pipin Carolina, berhasil menjadi juara 3 dalam Lomba Debat Hukum VII antar mahasiswa/wi Fakul­ tas Hukum se–Bali tahun 2018 yang diselenggarakan BEM FH Universitas Warmadewa. Dekan FH Undiknas Dr. AA Ayu Sri Rahayu Gorda, S.H., M.H. sangat meng­ apresiasi dan salut atas semangat dan kreativitas maha­ siswa FH Undiknas. Geliat mereka sung­ guh luar biasa. Tiap orang yang memiliki kelebihan atau bakat dalam bidangnya itu sudah selayaknya diberikan penghar­ gaan atas prestasi mereka. Terlebih lagi, mahasiswa FH Undiknas selalu siap menunjukkan potensi mereka dengan mengikuti ber­ bagai lomba maupun kegiatan, bukan hanya di Bali dan nasional tapi hingga internasional. “Kami juga bangga mereka set­ iap tahunnya selalu berhasil mencari regenerasi serta melatih adikadik kelasnya baik untuk tim debat, tim essay maupun

tim peradilan semu. Prestasi yang telah diraih dapat diestafetkan terus. Semangat mereka juga tidak hanya dalam kegiatan akademik tapi kegiatan

nonakademik. Mahasiswa FH Un­ diknas juga kreatif dengan meng­ gelar pertandingan basket, aksi sosial dan lomba modern dance,” lanjut Sri Rahayu Gorda. Sebagai Dekan, ia mengaku tidak memiliki strategi khusus dalam mengelola fakultasnya. Na­ mun, ia selalu mendukung seluruh kegiatan BEM, BPM & KOMIK, selayaknya seorang ibu yang pasti mendukung setiap kegiatan anakanaknya yang positif. “FH Undik­ nas masih berproses untuk terus memperbaiki kualitas. Kami masih kecil tapi prestasinya haruslah be­ sar,” tandas Dekan yang dikenal dekat dengan para mahasiswanya ini. I Kadek Alit Suwardana Pu­ tra, Ketua BEM FH Undiknas, membenarkan selama ini, Dekan dan seluruh jajaran dosen di kampusnya, khusus­ nya FH Udiknas memang telah memberi mereka ruang untuk mewadahi bakat atau talenta yang dimiliki mahasiswanya. Ia menambahkan salah satu program BEM FH Undiknas adalah ‘Law Creative Week’. “Dalam kegiatan ini digelar lomba debat, lomba essay dan seminar nasional. Lomba debat dilaksanakan Sabtu (14/4) di Lantai 3 Gedung A Undiknas Denpasar dengan peserta dari kalangan SMA/ SMK se – Bali,” kata Alit yang didampingi beberapa pengu­ rus BEM lainnya. Dr. AA Ayu Sri Rahayu Gorda, S.H., M.H.

Lomba essay dilaksanakan Senin (16/4) juga di Lantai 3 Gedung A Undiknas Denpasar yang diikuti maha­ siswa Perguruan Tinggi di Bali. Puncak acara diisi seminar nasional dengan tema “Bersuara Bersama Maha­ siswa Demi Tercapainya Keadilan Ekologis “. “Di puncak acara, Selasa (7/4) sekaligus dilakukan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba debat dan essay. Acara ini dihadiri pemain Bali United dan dihibur Rare Kual. Semua dilaksanakan di

Auditorium Perdiknas Denpasar mulai pukul 08.00,” jelas Alit. LAW COMPETITION UNTUK MASYARAKAT BALI Alit juga mengatakan, BEM FH Undiknas telah memiliki agenda selama tahun 2018 ini. Mulai dari Undiknas Legal Writing (ULW) 2018, berupa kelas menulis yang diadakan dalam rangka mengasah dan mengembangkan kemampuan karya tulis dari mahasiswa baru pada khususnya dan seluruh maha­ siswa FH Undiknas Denpasar. Kegiatan ini dilaksanakan tiap Senin didampingi seluruh fungsionaris BEM-FH Undiknas

dan dosen pengampu yang memiliki keahlian dalam bidang menulis. Kemudian ada program ‘Law Cre­ ative Week’. Sebuah kegiatan lomba bidang akademik, yaitu debat dan essay, untuk tingkat SMA/SMK. Biasanya kegi­ atan ini dirangkaikan dengan kegiatan seminar nasional. “Selain itu kami juga menyelenggarakan ‘Fakultas Hukum Peduli’, yaitu program pengabdian kepa­ da masyarakat. Sebagai aktivis ataupun mahasiswa mereka juga dituntut untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi demi sukses menjadi sarjana yang sujanah. Ketua KOMIK (Komunitas Ma­ hasiswa Kreatif) Putri Conitatillah Jasmi yang juga komandan Tim Debat FH Undiknas menambah­ kan, selain melakukan kerja bareng dengan BEM FH untuk ‘Undiknas Lawyer Club’ dan ‘Undiknas Legal Writing” , mereka juga melaksana­ kan program khusus oleh KOMIK. “Kami juga melaksanakan ‘Moot Court Simulation’ yakni seperti

simulasi jalannya peradilan yang bia­ sanya diberikan kepada mahasiswa baru,” tandas Putri. Semua kegiatan yang dilaksanakan di FH Undiknas, untuk menunjang dan mewadahi bakat dan talenta yang dimi­ liki tiap orang, agar dapat berkembang menjadi alat untuk bersaing di dunia global saat ini. Karena itu pula BEM FH Undiknas juga bermaksud menciptakan suatu wa­ dah penyalur bakat dan talenta tersebut melalui sebuah kompetisi berjudul ‘Law Competition 2018’. “Acara ini bakal ber­ langsung selama sepekan dan dipastikan kami mengikutsertakan masyarakat umum se-Bali,” tandas Alit. -ard


Inspirasi

4

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

HANNAH AL RASYID

Duta PBB untuk Kesetaraan Gender

“Waktu itu sambil nunggu panggilan kerja dari UNDP saya terima tawaran model beberapa video klip, kemudian menjadi VJ MTV. Kemudian saya mendapat tawaran untuk membintangi sitkom ‘Awas Ada Sule’. Mungkin karena mereka melihat saya waktu menjadi VJ gayanya ‘gokil’ nggak jelas, trus konyol juga, makanya gue diajak main sitkom hahaha,” kata gadis bernama lengkap Hannah Aidinal Al Rasyid ini sambil tertawa.

D

Foto:kapanlagi.com

ua season di acara Sitkom, Hannah mengaku meski dia senang dengan acara tersebut, namun dirinya menginginkan sesuatu yang berbeda untuk memperdalam ilmu aktingnya. Kesempatan yang ditunggu pun datang ketika dia mendapat tawaran main dalam film ‘Modus Anomali’ garapan sutradara papan atas Joko Anwar. “Rasanya luar biasa senang, ‘Modus Anomali’ adalah anugerah untuk saya. Film itu disutradarai sutradara favorit juga para pemain berpengalaman. Jadi itu adalah kesempatan saya untuk banyak belajar dari mereka,” ujar gadis kelahiran London 1986 ini. Sejak bermain dalam ‘Modus Anomali’, ia menjadi ‘ket-

agihan’ main film. Karena di dunia film ia mendapat kesempatan untuk menggali kreativitasnya. Sejalan dengan keinginannya maka sejak itu banyak tawaran main film mampir. Tapi Hannah mengaku ia tetap selektif dalam memilih film yang disodorkan padanya. Selain aktif di dunia entertainment, Hannah juga menyisihkan waktunya untuk aktif di bidang sosial. Salah satu yang teranyar dari kegiatan sosialnya adalah bergabung dengan KICK (Koalisi Cegah Kanker Serviks) untuk memerangi kanker serviks. Sejak Desember lalu ia ditunjuk sebagai salah satu Duta Cegah Kanker Serviks. Sebagai publik figur dia diharapkan selain mengkampanyekan kesadaran para wanita tentang bahaya kanker serviks, juga mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mau melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan human papillomavirus penyebab terjadinya kanker serviks. DUTA PBB DAN CEGAH KANKER SERVIKS Menurutnya, memutuskan menjadi Duta KICKS merupakan keputusan penting yang ia buat. “This was an important decision for me,” ucapnya. Karena dengan menjadi Duta, dirinya bisa ikut berperan mengingatkan bahaya kanker serviks yang dapat berujung pada kematian. Saat ini, katanya, situasi semakin genting, semakin banyak wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks. Menurut data, setiap harinya 26 perempuan Indonesia meninggal karena penyakit ini. Hal ini sangat mengerikan dan harus ditanggulangi, salah satunya lewat kampanye penyadaran kepada masyarakat yang terus menerus. Selain itu mengajak masyarakat untuk mencegah dengan melakukan

vaksinasi HPV. “Saya sangat mengimbau temanteman perempuan untuk mau melakukan tindakan pencegahan serviks sebelum terlambat. Antara lain dengan melakukan langkahlangkah preventif misalnya dengan melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV. Saya pun sudah melakukan vaksinasi pertama saya. Saya masih akan menjalani dua vaksinasi lagi,” ungkap pemeran Marni dalam mini serial garapan HBO Asia. Pemeran film ‘Bulan Terbelah di Langit Amerika 2’ ini juga mengajak masyarakat untuk mendukung petis KICKS yang diinisiasi Ruben Onsu. Petisi tersebut, nantinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar ke depannya vaksinasi HPV bisa dijakan program imunisasi nasional. “Dengan begitu harapannya generasi muda perempuan dapat terbebas dari kanker serviks. Sebagai perempuan yang aktif, kita bertanggung jawab atas kesehatan diri sendir,” ujar Hannah yang baru bergabung sebagai Duta Cegah Kanker Serviks Desember 2017 lalu. Aktivitas sosial Hannah tidak itu saja. Di sela-sela kesibukannya di dunia entertainment pun dirinya masih menyempatkan diri untuk aktif kampanye cegah kekerasan pada perempuan dan anak. Ia juga kerap diundang untuk tampil sebagai nara sumber di berbagai acara diskusi maupun seminar. ALAMI PELECEHAN SEKSUAL Seperti baru lalu dia menjadi pembicara dalam acara Yayasan Plan Internasional yang membicarakan perkawinan dan kekerasan pada anak. “Saya diundang untuk berbicara, kebetulan saya Duta Kesetaraan Gender dimana kekerasan terhadap perempuan juga

termasuk dalam goal itu,” jelas Hannah yang menjadi Duta PBB untuk kesetaraan gender. Tanpa malu, Hannah pun bercerita kalau dirinya dulu pernah menjadi korban pelecehan seksual. “Ada banyak wanita yang pernah mengalami ini (pelecehan seksual), ini adalah isu besar yang harus diangkat agar ada solusinya karena kalau tidak akan semakin banyak wanita menjadi korban. Sebagian orang menganggap masalah ini tabu, tapi saya tidak mau untuk mengangkatnya karena saya peun pernah menjadi korban,” ungkap Hannah yang ahli bela diri pencak silat. Lalu dia pun bercerita pengalaman pahit itu dia dapat saat ia baru pindah ke Jakarta. “Kekerasan itu kan banyak bentuknya, macemmacem. Yang saya alami misalnya ada orang naik motor trus ‘grepe-in’ (meraba) tubuh saya lalu dia kabur. Atau ada laki-laki ngeluarin alat kelamin, masturbasi di depan saya di siang bolong,” kata Hannah. Permasalahan-permasalahan seperti yang dialaminya itu juga banyak terjadi pada wanita lain. Hal tersebut terbukti ketika dia men-share hal tersebut di medsos banyak mendapat tanggapan dari para wanita yang juga pernah mengalami pelecehan seksual. “Jadi ini adalah masalah besar yang tidak bisa diabaikan,” tambahnya. Dia pun berpikir, ia tidak dapat mendiamkan tindakan seperti itu tapi harus tegas. “Gue maki kalau ada laki-laki yang melakukan seperti itu lagi, gue kejar!” tegasnya. Belum lama ini dia juga diundang ke Tokyo untuk inisiatif #womenwill oleh Google. Ketika itu beberapa wakil dipilih untuk hadir mengikuti seminar tersebut antara lain India, Bangladesh,Jepang, Singapura, Thailand, Australia dan Indonesia. Menurut Hannah ada empat hal yang dibahas dalam

seminar tersebut yakni entrepreneur, inclusive workspace, digital literacy dan leadership. “Kami berbagi cerita dan pengalaman seputar sutuasi women’s empowerment di negara masing-masing dengan harapan we can all learn from eachother,” ungkapnya. “It was such an inspiring experience, makin percaya kalau kita mulai bvicara, dan terbuka untuk terima masukan dari berbagai orang dengan berbagai perspektif. Kita bisa benar-benar paham isu perempuan dan masalah-masalah yang dihadapi perempuan di seluruh Asia. Tentunya, untuk mencari solusi yang terbaik dan encourage women to be the besat they can be!” Tambahnya. DIKHIANATI TEMAN BAIK Kembali ke soal karier entertainment Hannah. Merintis karier di dunia entertainment, ungkapnya, tidak lah mudah khususnya di awalawal kariernya. Banyak hal yang menjadi tantangannya, termasuk ketika honornya ‘disunat’ temannya baiknya. Yang menyakitkan baginya bukan uang yang diambil temannya, tapi karena yang melakukan adalah teman yang sangat dia percaya. “Sungguh menyedihkan, teman baik melakukan seperti itu.. Tapi ya sudah lah, nggak apa-apa, anggap itu adalah proses belajar dengan demikian kita menjadi tahu karakter orang,” ungkapnya. Di awal-awal, lanjutnya, memang banyak syok yang dia alami. Termasuk soal kedisiplinan kerja, profesionalitas juga soal pembayaran honor, yang dirasakannya sangat berbeda dengan Inggris dimana dia dibesarkan. “Kalau soal budaya saya justru nggak syok ya. Karena sekalipun saya ‘setengah’ (ibu Perancis), tapi oleh ayah sejak kami kecil dididik dan ditanamkan tentang Indonesia dan budayanya.” “Keseharian kami juga banyak mengadopsi tentang kebiasaankebiasaan di Indonesia. Misalnya soal tata krama mencium tangan orangtua, aneka budaya Indonesia, kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia juga makanannya (nasi dan lauk-pauk).” “Jadi kalau soal Indoensia dan budaya tidak ada masalah sebaliknya saya merasa dekat. Itu semua karena didikan ayah yang meski kami tinggal jauh tapi hati kami tetap ‘merah putih’,” papar Hannah panjang lebar. (Diana Runtu)

Sudut Pandang

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Tantangan

29

sekaligus Motivasi

D

i dunia kerja misalnya, makin banyak wanita menduduki posisi-posisi penting yang dulunya seolah menjadi hak kaum lakilaki. Sebut saja pilot, nakhoda, teknisi, dll. Dalam berbagai bidang wanita telah teruji kemampuannya sebagai pemimpin. Perkembangan ini tentunya sangat disyukuri, meskipun masih jauh dari harapan. “Karena itu kita perlu terus mendorong agar wanita yang memiliki kemampuan berani tampil menjadi pemimpin atau menempati posisi-posisi strategis,” ungkap Juska Meidy Enyke Sjam, Kepala Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI, saat ditemui di kantornya, Gedung BPK RI, Jakarta. Perjuangan wanita untuk mencapai level puncak atau posisi strategis tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang dihadapi, bukan hanya soal kemampuan yang dimiliki tapi juga adanya persaingan sengit

Kiprah wanita sekarang ini makin luas di berbagai bidang. Kini wanita tidak hanya berkiprah di bidang-bidang yang ‘berbau’ kewanitaan tapi juga memasuki bidang-bidang yang dulunya digeluti laki-laki.

dari kalangan laki-laki yang juga memburu posisi yang sama. “Ini adalah salah satu tantangan wanita di dunia kerja. Bukan hanya kita harus memiliki kemampuan tapi juga mampu bersaing dengan kalangan lakilaki yang juga memiliki kemampuan,” ucap Juska yang sudah beberapa tahun menduduki posisi Kepala Direktorat EPP BPK. Juska sendiri mengaku sudah biasa bekerja maupun menjadi pemimpin di mana anggotanya adalalah para lelaki. “Saya tidak canggung, juga tidak memandang berbeda. Dalam bekerja perempuan ataupun laki-laki sama. Kadang dalam rapat atau diskusidiskusi hanya saya perempuan, tidak apa-apa, tidak canggung. Karena menurut saya yang terpenting adalah kemampuan,

Juska Meidy Enyke Sjam

bukan gender,” ungkapnya. Sebagai pemimpin, harus tegas. Orang bilang ada yang berbeda dalam kepemimpinan laki-laki dan perempuan, salah satunya keputusan perempuan terkadang dipengaruhi emosinya. Dirinya tak memungkiri hal itu. Namun, dia berusaha menjadi

Mengenal Penyakit Hemoroid (dr. I Wayan Edi Subandi, S. Ked) Hemoroid atau lebih dikenal dengan nama wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang tidak normal, namun bila sudah mulai menimbulkan keluhan, harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasinya. Dibedakan menjadi dua, yaitu hemoroid interna dan hemoroid eksterna yang pembagiannya berdasarkan letak pleksus hemorrhoidalis yang terkena. Hemoroid merupakan gangguan sirkulasi darah berupa pelebaran pembuluh vena. Pelebaran pembuluh vena sering terjadi di daerah anus yang disebabkan oleh bendungan darah dalam susunan pembuluh vena. Hemoroid dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. Diperkirakan 50 % dari populasi yang berumur lebih dari 50 tahun menderita hemoroid secara nyata atau minimal. Namun, hemoroid juga bisa terjadi pada usia muda. Kebanyakan dari mereka tidak mengalami keluhan. Dewasa ini, pola makan masyarakat semakin berubah sesuai dengan tuntutan keadaan. Banyak pekerja yang hanya mengutamakan rasa kenyang dibanding gizi dari makanan yang hendak dimakan. Yang penting, cepat dan bisa langsung kenyang. Kebanyakan makanan itu sangat rendah kandungan seratnya. Padahal mengonsumsi makanan rendah serat terlalu banyak dapat menyebabkan susah buang air besar. Bila sudah mengalami kesulitan dalam buang air besar, untuk mengeluarkan faeses kita harus mengejan. Hal ini menyebabkan pembuluh darah di daerah anus, yakni pleksus hemorrhoidalis akan merenggang dan membesar karena adanya tekanan yang tinggi dari dalam. Bila terjadi secara terus-menerus, maka pembuluh darah itu tidak akan mampu kembali ke bentuk semula. Kejadian ini dialami pula oleh wanita yang sedang hamil dan seseorang yang obesitas. Lama kelamaan, akan terjadi penonjolan hemoroid yang tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam anus, sehingga harus dilakukan operasi. Hemoroid yang membesar dapat disertai dengan prolaps yang melalui anus. Bila prolaps tidak segera diobati dapat menjadi kronis dan bisa terinfeksi atau mengalami trombosis. Bila prolaps sudah terinfeksi akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan akan terjadi pendarahan yang banyak.

Penderita hemoroid yang sudah prolaps pada saat defekasi akan keluar darah yang banyak dan mengalami rasa nyeri. Klasifikasi derajat hemoroid yaitu derajat I tidak ada benjolan atau prolaps yang keluar dari dubur, derajat II prolaps waktu mengejan dan dapat masuk lagi secara spontan, derajat III prolaps yang perlu dimasukkan secara manual dan derajat IV prolaps yang tidak dapat dimasukkan kembali. Terapi hemoroid derajat I dan II berupa terapi lokal dan himbauan tentang perubahan pola makan. Untuk hemoroid derajat III dan IV, terapi yang dipilih adalah terapi bedah yaitu hemoroidektomi. Terapi ini dapat juga dilakukan pada pasien yang mengalami perdarahan berulang, yang mengakibatkan anemia, ataupun pada pasien yang sudah mengalami keluhan tersebut selama bertahun-tahun. Hemoroid dapat dicegah dengan memperbanyak minum air putih, makan sayuran, dan buah-buahan, sehingga feses tidak mengeras. Selain itu sebaiknya dilakukan olahraga yang cukup, duduk tidak terlalu lama dan berdiri tidak terlalu lama.

pemimpin yang tegas dan tidak terpengaruh emosi. “Misalnya untuk suatu kasus dimana kita harus tegas, ya tegas, tidak boleh ada unsur kasihan mempengaruhi keputusan kita,” ujarnya. Menjadi pemimpin perempuan adalah sebuah tantangan. “Bagi saya itu justru tantangan menarik sekaligus motivasi untuk melakukan yang terbaik. Untuk menunjukkan meski perempuan saya mampu melakukannya dengan baik,” ungkapnya. Diakuinya, meski sekarang perempuan Indonesia sudah lebih maju daripada dulu. Kesempatan perempuan untuk berkiprah semakin terbuka dan sudah banyak perempuan tampil sebagai pemimpin, namun kondisi ini masih belum sesuai harapan. Karena faktanya ada banyak wanita yang memiliki kemampuan namun tidak bisa tampil atau tidak bisa mencapai posisi puncak. Entah itu karena hambatan di lingkungan kerjanya atau karena si wanita itu sendiri. HAMBATAN BUDAYA “Misalnya, banyak wanita pandai masuk ke dunia kerja, ternyata kariernya berjalan biasa saja. Kalaupun bisa menjadi pimpinan, namun hanya dalam lingkup kecil, bukan level atas. Kenapa bisa begitu? Dari bincang-bincang dengan sesama teman, ternyata banyak wanita pandai itu, setelah pada tingkatan tertentu, kemudian mereka menikah, perhatian mereka menjadi tidak fokus lagi. Mereka merasa puas dengan po-

sisinya sekarang, tidak lagi terlalu mengejar karier, apalagi setelah menikah dan memiliki keluarga. Meski pekerjaan masih banyak, ingin buru-buru pulang mengurus keluarga, semangat berkompetisi dalam bekerja sudah jauh menurun, dll,” katanya. Kondisi ini, bisa jadi membuat tidak banyak wanita bisa tampil meskipun sebenarnya memiliki kemampuan. Hambatan kemajuan wanita bisa jadi adalah wanita itu sendiri. Di sisi lain, tak dapat dimungkiri budaya Indonesia yang lebih mengutamakan laki-laki, masih kuat melekat di masyarakat. Meski dunia sudah semakin modern, segalanya serba canggih, namun sebagian masyarakat masih memiliki mindset lama. “Budaya kita masih seperti itu. Kalau dulu kan, kalau anak wanita diharapkan cantik seperti princess, sedang kalau laki-laki menjadi orang hebat. Ketika wanita berprestasi diapresiasi biasa saja, sementara kalau laki-laki berprestasi dipuji-puji. Sekarang pun masih seperti itu meski sudah jauh berkurang. Kalau perempuan sekolah tinggi, ada saja yang ngomong, ngapain sih perempuan sekolah tinggitinggi toh harus mengurus rumah tangga, keluarga. Ngapain wanita bekerja, kan ada laki-laki (suami) yang bekerja dan lainlain. Adanya hambatan-hambatan budaya seperti ini, juga menjadi salah satu penyebab kenapa belum banyak wanita tampil,” paparnya. (Diana Runtu)


Sudut Pandang

28

Perempuan lebih Peka Segala sesuatu dalam kehidupan ini semua ada hubungannya dengan perempuan. Apapun yang terjadi sangat berdampak erat dan dirasakan kaum perempuan. Demikian diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Utami Dwi Suryadi.

I

a memberi contoh, lingkungan yang kotor, keterbatasan air bersih, mahalnya harga cabai, langkanya garam di pasaran, semua dirasakan perempuan. Menurutnya, perempuan tahu detil tentang semua isu yang ada, karena ia sendiri langsung merasakan dari masalah yang ada. Dalam pandangannya, dalam sebuah keluarga, perempuan ibarat manajer. “Perempuan menyiapkan semua keperluan untuk keluarganya, baik untuk anak dan suami. Coba sekarang kita perhatikan, apa yang tidak ada di rumah, suami dan anak pasti bertanya kepada ibunya. Saat laki-laki sebagai pencari nafkah mengalami musibah, perempuan siap berjibaku sebagai tulang punggung keluarga. Bahkan, jika kurang makanan, si ibu

siap tidak makan agar suami dan anaknya tidak kekurangan makanan,” ujar Utami. Baginya sangat perlu memasukkan perempuan dalam pengambil keputusan karena perempuan sangat mengetahui segala seuatu dalam kehidupan. “Suara perempuan perlu didengar karena perempuan bicara tentang apa adanya yang ia rasakan. Kalau tidak melibatkan perempuan, akan terjadi ketimpangan,” kata Utami. Contoh, soal kenaikan tarif listrik atau PDAM, perempuan harus diajak bicara atau dilibatkan, karena mereka yang tahu bagaimana kondisi rumahtangga keluarganya karena dampaknya yang paling merasakan adalah perempuan. Ia menambahkan, karena semua kehidupan diketahui dengan baik oleh perempuan. Karena itu, kata

Utami Dwi Suryadi

Diah Werdhi Srikandi

dia, pentingnya suara perempuan diikutkan dalam pengambil keputusan untuk harmonisasi dalam kehidupan. Utami menilai, jika perempuan sebagai pengambil keputusan, ia sangat aplikatif, karena apapun usulan yang ia sampaikan sangat riil, dan tentu saja

pastilah sangat mudah diterapkan atau diaplikasikan. Sementara, menurut anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, Diah Werdhi Srikandi WS, peran perempuan di lembaga pemerintahan dalam pengambil keputusan masih rendah mengingat belum

Belajar Tiada Henti Sejalan dengan perkembangan zaman, perempuan zaman now khususnya mereka yang tinggal di kota-kota besar cenderung berperan ganda. Mereka mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri atau berkarier di luar rumah dengan posisi tertentu termasuk di pemerintahan. Apa saja dampak positif dan negatif yang dirasakan? Bagi pemilik nama Made Yudyani Putri, S.E., M.Si. ini, dengan konsep hidup belajar setiap saat hari dari berbagai pengalaman baru, menjadikannya mudah menyesuaikan diri. Istri dari I Dewa Made Agung, S.E., M.Si., ini memang lebih banyak melihat sisi positif dari setiap hal yang menyertai dan terjadi padanya. Sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kota Denpasar, perempuan yang akrab disapa Bu Yudy ini mengaku bersyukur bisa turut berkontribusi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, bagi masyarakat meskipun dalam sekup yang kecil. Secara umum tugasnya adalah menyusun rencana operasional, mengacu dari rencana program dinas kemudian mendistribusikan tugas dan memberikan

petunjuk pelaksanaan kepada kepala seksi maupun staf. Tugas rutin lainnya lebih kepada pemberdayaan lembaga-lembaga sosial. “Ada pembinaan pilar-pilar sosial (TKSK, Karang Taruna, PSM dan LKS) sekaligus persiapan mengikuti seleksi oleh pusat dan provinsi. Juga pembinaan dan pembentukan KU B E b a g i k e l u a r g a k u r a n g mampu. Juga bersinergi dengan program pusat dan daerah dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan melaksanakan tugas atasan baik lisan maupun tertulis,” tutur ibu dari Adhisthana dan Divopriambada ini. Bu Yudy mengaku jika dirinya sangat beruntung mempunyai rekan kerja yang andal dan mendukung penuh pelaksanaan program mereka. “Ada 3 orang kepala seksi, 5 orang PNS dan 6 orang tenaga kontrak. Rekan kerja kami ini dibantu tim pilar-pilar sosial diantaranya FK-LKS Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial), Koordinator Kota Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Karang Taruna,” ujar perempuan yang biasa mengawali pertemuan den-

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018 banyak posisi strategis diduduki perempuan. “Perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam menyusun, melaporkan program dan hasil kerja namun, tidak memiliki kewenangan penuh dalam mengontrol dan menentukan arah kebijakan prioritas program proyek dan arah kegiatan pembangunan dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender,” ujar perempuan yang akrab disapa Gek Diah ini. Ia menilai, kalau dalam keluarga peran perempuan dalam pengambil keputusan sebagian besar masih di ranah domestik karena masih dipengaruhi budaya patriaki. Menurutnya, perempuan sebagai pengambil keputusan, ada plus minusnya. Plusnya, perempuan lebih memiliki kepekaan akan seseorang dan akan permasalahan yang ada` atau terjadi. Perempuan lebih bisa mengumpulkan orang-orang dalam diskusi dengan pendekatan personal. Minusnya perempuan terkadang belum bisa mengendalikan emosional yang nantinya bisa berdampak pada hasil keputusannya. “Perempuan itu perasa jika ada permasalahan yang dihadapi belum bisa mengontrol emosi,” ujarnya. Ia berharap, perempuan lebih rasional, dan perlu diambil keputusan yang efektif dan efisien. (Wirati Astiti)

tiap hari sambil makan malam bareng selalu kami sempatkan ngobrol atau gan senyum, sapa sekadar bercerita dan salam ini serta tentang kerjaan tidak malu untuk di kantor atau belajar dari tim tentang tugas kerjanya. kuliah mereka,” Disinggung paparnya. tentang pereko“Jika kebetunomian keluarga, l a n saya ada mengingat dapekerjaan sosial lam sebuah keyang harus dikhidupan, urusan Bu Yudy bersama keluarga erjakan sampai ekonomi tergomelewati waktu long primer. KeseS o a l p e n i n g k a t a n dan merasa sudah lelah sampai jahteraan tercipta SDM, khusus pribadin- di rumah, justru anak-anak dan manakala kehiduBu Yudy ya, alumnus S2 di MEP suami memberi dukung. Mereka pannya ditunjang UNUD tahun 2006 ini, tegas mengingatkan untuk makan, perekonomian yang baik. “Untuk keluarga pastilah saya ikut menyatakan belajar tiada henti. mandi dan istirahat,” lanjutnya. berkontribusi . Terutama bagi “Belajar setiap saat, Kalau soal Saat pengasuh anak-anak merkeperluan sehari-hari, hari raya teknologi menurut saya kita eka pulang, keluarga kecilnya dan menyama braya,” cetus salah wajib mengikuti arus tapi jangan sudah biasa berbagi pekerjaan seorang pengurus K3S Kota Den- sampai terbawa arus. Apalagi rumah tangga, sehingga tugas d zaman now informasi sangat rumah tangga berjalan lancar. pasar ini. cepat. Lewat medsos ya sambil Berikutnya Bu Yudy kembali belajar juga mendapatkan in- bersyukur memiliki pasangan SEMPATKAN NGOBROL Dalam konteks keluarga mod- formasi,” tuturnya lebih lanjut. yang sangat pengertian. Tidak ern, Bu Yudy pribadi setuju bahwa Menyinggung dampak dari dirinya a d a m a s a l a h k e t i k a d i r i n y a laki dan perempuan, dirinya dan hampir seharian aktif di luar ru- dan suami sama-sama bekerja. sang suami adalah mitra sejajar da- mah, Bu Yudy dengan tersenyum, “Intinya berpulang pada komulam menunjang perekonomian ke- mengatakan “Kayaknya anak-anak nikasi yang baik. Kami memaluarga. “Siapa yang punya lebih dia lebih sibuk dari orangtuanya. Na- hami pekerjaan masing-masing. yang berkontribusi lebih. Prinsipnya mun, memang kami orangtua wa- Malahan saling dukung, saling saling melengkapi,” tandas putri jib mengantisipasi jangan sampai memberi masukan bahkan saling dari pasutri Wayan Beratha Subawa ada jarak di antara kami. Intinya, mengkritik, “pungkasnya. (Sri Ardhini) adalah menjalin komunikasi. Se(alm) dan Ni Ketut Rasmin ini.

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Sudut Pandang

5

Pola Asuh Pengaruhi Keputusan Sekarang ini, sudah banyak wanita menjadi pengambil keputusan, berbeda dengan zaman dulu. Pernyataan ini diamini Ni Made Trisna Susanti, S.Psi., Psikolog.

A

da perbedaan antara wanita dan laki-laki dalam mengambil keputusan. Trisna-demikian pimpinan Dian Selaras (Konsultan Psikolog & Klinik Hipnoterapi) ini biasa dipanggil, mengatakan pada dasarnya wanita itu multi. Misalkan ketika wanita pulang kantor, sudah banyak yang dipikirkan apa yang harus dikerjakan, memutuskan harus mengambil pekerjaan apa, membuat masakan apa, dsb. “Sedangkan pria biasanya sepulang kerja ya sudah, tidak seperti wanita memikirkan banyak hal. Mungkin karena pria menganggap dirinya adalah pencari nafkah utama, hal-hal lainnya sudah diserahkan kepada istri, seperti tentang sekolah anak, pengelolaan keuangan, segala sesuatunya di rumah tangga,” ujarnya member contohnya. Sementara sekarang ini, tidak sedikit wanita juga pekerja dan pencari nafkah meskipun pencari nafkah kedua. Tapi pada perjalanannya ternyata banyak juga wanita sekarang yang menjadi pencari nafkah utama, karena para suami sekarang di rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun keputusannya itu tetap ditimpakan kepada wanita, seperti mencari sekolah anak. Belakangan ini, Trisna mengaku ban-

yak menerima klien yang rata-rata lakilaki yang terbiasa pada masa sebelum berumah tangga lebih banyak ibu yang berperan dalam dirinya (pola asuh). Atau, dia lebih banyak telah disiapkan dalam segala hal oleh keluarganya, jadi sangat sedikit sekali dia memegang peran dalam hidupnya di masa lalu. Sehingga ketika berumah tangga, akhirnya dia mencari sosok yang memiliki peran yang sama dengan ibunya. Secara umum laki-laki itu punya peran membuat keputusan dalam halhal yang besar seperti membeli rumah, mobil. Secara spesifik, sangat jarang dan kecil sekali peran laki-laki dalam membuat keputusan dalam hal-hal kecil (dianggap kecil), seperti pemilihan sekolah anak, pengelolaan keuangan, rumah tangga dan segala urusan anak. Sampai kesalahan atau apapun yang terjadi pada anak itu dianggap urusan perempuan. Padahal sebetulnya dari semuanya itu seharusnya peran keduanya (suami-istri) ada. Jadi anak itu bisa melihat pada saat mana peran ayah mengambil keputusan atau pada saat mana peran ibu sebagai pembuat keputusan. Ketika suami atau pun istri menjadi pencari nafkah utama, biasanya akan berpengaruh pada egonya, dirinyalah yang berhak mengambil keputusan

Ni Made Trisna Susanti, S.Psi., Psikolog.

puan) yang menjadi pemegang keputusan. Karena, pertama, sudah terbiasa dengan pola asuh sebelumnya; kedua, melihat bahwa sekarang ini banyak wanita yang lebih tegas, lebih kuat, lebih tangguh dalam menghadapi apapun, dan kemampuannya dalam membuat keputusan pun sepertinya wanita jauh lebih cepat daripada laki-laki. Karena itu, Trisna menyarankan para orangtua untuk menyiapkan mental, terutama anak laki agar lebih kuat. Kalau wanita pada dasarnya jauh lebih tekun daripada anak laki-laki. Kalaupun usianya masih kurang sedikit, anak perempuan itu masih bisa mengejar. Tapi kalau anak laki, tidak. Ini tujuannya nanti bukan sekarang. Karena, nanti itu anak laki seharusnya lebih kuat, lebih tangguh, dan harusnya lebih survive dalam hidupnya. Kadang sekarang malah terbalik, perempuan yang lebih tangguh, lebih kuat menghadapi daya tahan stres.

apapun. Namun semua tergantung bagaimana pasangan suami-istri ini mengomunikasikannya, sehingga peran ayah (suami) tetap bisa kita hormati. Toh, ketika tak ada suami yang mengerjakan pekerjaan itu, yang lainnya juga akan keteteran. Kalau pun posisinya dibalik, ketika suami berperan sebagai pencari nafkah, si istri yang mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi sebetulnya jika semua itu bisa dikomunikasikan. Semua punya andil dalam membuat keputusan, hanya saja sekarang memang lebih banyak peran istri (perem-

KOMUNIKASI ITU PENTING Kembali pada pola asuh, melihat orangtua sebagai contoh. Bagaimana anak bisa melihat bahwa suatu keputusan itu adalah keputusan berdua? Ini bisa disampaikan pada anak bahwa keputusan tersebut sudah atas persetujuan ayah, walaupun ujung-ujungnya ibu yang membuat keputusan, tetap disampaikan bahwa itu keputusan bersama. Untuk hal-hal kecil, boleh diputuskan langsung. Karena, jika kita tak berani membuat keputusan langsung, anak juga

besok-besok akan tergantung. “Tapi katakan pada anak, untuk hal-hal kecil dia bisa mengambil keputusan. Namun untuk hal besar, harus dirundingkan dulu, demikian halnya ibu,” ujar Trisna mengingatkan. Ada baiknya juga segala sesuatu dikomunikasikan dengan jalan duduk bersama. Kalaupun nantinya pendapat ibu dan ayah bertentangan dan terjadi perdebatan, hal tersebut dikatakan Trisna tidak masalah. “Anak juga perlu tahu bagaimana namanya berdebat, kemudian bagaimana setelah itu kita bisa menyelesaikan masalah. Jika berdebat kemudian marah-marahan, itu tidak memberi contoh. Tapi, berdebat kemudian menyelesaikan masalah, si anak akan belajar dari sana,” jelasnya. Jadi, orangtua bisa menyampaikan kepada anak bahwa dalam perjalanan, tidak selalu berjalan baik-baik saja. Seperti sesama saudara, pasangan juga pasti pernah saja ada masalah. Hanya saja harus bisa diselesaikan. Kalaupun hari itu tidak bisa, perlu waktu tenang, jangan sampai berlarut-larut tanpa pemecahan. Di sisi lain, laki-laki sering sekali mengajari wanita agar bisa mandiri. Ketika suami tidak bisa mengantarkan kemana-mana, istri bisa jalan sendiri. Begitu istri mampu mandiri, suami lupa bahwa dia juga harus belajar mandiri, ketika istri tidak ada, bagaimana mengurus anak dan hal-hal domestik lainnya yang biasa dikerjakan sang istri. (Inten Indrawati)

Ir. Husnanidiyati Nurdin

Baiq Noviana Indiari

kan kemampuan stafnya. Sesuai tupoksi subbag humas yang mencakup penyusunan teks sambutan kepala daerah, rilis berita dan dokumentasi kegiatan berupa foto, video, buletin, dan kadang-kadang produksi film. Di sinilah Dian memutuskan untuk membagi peran antara staf laki-laki dan perempuan yang kebetulan memiliki kemampuan yang berbeda. Untuk melakukan tugas dokumentasi lapangan, ia sengaja menugaskan staf laki-laki. Untuk penulisan berita, ia menugaskan staf perempuan, karena mereka dinilai mempunyai kemampuan menulis. Dian tidak hanya menugaskan para stafnya, melainkan ia bekerja sama dengan mengambil porsi kerja yang lainnya seperti menuliskan naskah pidato untuk

Walikota Bima. “Kalau membuat naskah pidato dan narasi film, saya susun sendiri karena cukup riskan kalau ada kesalahan dan untuk membuatnya harus yang benarbenar sudah mengerti karakter Walikota agar bisa menyesuaikan pemilihan kata-kata dan lainnya,” kata Dian. Posisi kasubag humas sebenarnya dinilai cukup berat buat perempuan. Justru ini menjadi tantangan yang berarti buatnya. Dian memiliki kiat untuk itu yakni mendekati staf dan berusaha membaca karakternya masing-masing. “Jadi cara mengomunikasikan tugas juga sesuai karakternya, ada penugasan yang diberikan harus dengan gaya formal, ada juga dengan gaya bro-bro-an,” katanya tertawa. (Naniek I. Taufan)

Ambil Keputusan Sesuai Aturan Hidup di masa sekarang menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan khususnya yang menjalani karier dan menempati posisi-posisi kunci dalam pemerintahan maupun dalam sebuah institusi. Bagi mereka ini, kisah-kisah perempuan masa lalu yang tidak memiliki kesempatan untuk berkarya akibat “tekanan” zaman, kini dijadikan semangat untuk membuktikan jika diberikan kesempatan maka perempuan bisa berkarya sebagaimana laki-laki. Makin banyaknya perempuan masa kini yang diberi kesempatan memimpin dalam pemerintahan khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuktikan ruang untuk berkarya itu sudah terbuka. Berarti tinggal bagaimana para perempuan yang diberi amanah tersebut mampu membuktikan mereka bisa mengemban tugas tersebut dengan melahirkan karya-karya yang tidak kalah dengan pimpinan laki-laki. Salah satu hal yang harus dimiliki seorang pimpinan itu baik laki-laki maupun perempuan adalah tepat ketika mengambil keputusan agar keputusan tersebut menjadi kebijakan yang bermanfaat bagi institusi, bagi hubungan kerja yang sehat maupun untuk masyarakat. Karena itulah, diperlukan kematangan seorang pimpinan dalam mengambil keputusan. Jika sudah begitu, tidak ada lagi bedanya antara pimpinan laki-laki dan perempuan. Baiq Noviana Indiari, M.M., Kabid Sertifikasi, Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan di Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Daerah, NTB, mengaku mengambil keputusan itu adalah memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dalam mengambil setiap keputusan itu, ia selalu berpedoman sesuai dengan aturan yang berlaku. Baiq Noviana yang pernah memimpin berbagai bidang di beberapa instansi di Provinsi NTB ini seperti Kabid Pendidikan Dasar dan TK Dinas Dikpora NTB tahun 2009-2011, lalu tahun 2011-2012 sebagai Kabid Pemasaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tahun 2012-2017 Kabid Perdagangan Luar Negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kemudian tahun 2017-2018 sebagai Kabid Potensi dan Promosi di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, ini mengaku tidak memiliki masalah dalam setiap mengambil keputusan karena ia selalu memegang kuncinya yakni berpatokan pada aturan yang ada. Terlebih lagi karena ia telah terbiasa memimpin. “Kalau kita sdh terbiasa bekerja sesuai aturan yang sudah ditetapkan, saya rasa mudah dan biasa saja. Lebih dari itu, Baiq Noviana mengaku penugasannya ini sebagai sebuah tantangan yang harus bisa diselesaikannya dengan baik karena ia memegang prinsip untuk tidak pernah berkata tidak bisa. “Perempuan bisa, asalkan ada kemauan untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh,” ujarnya. PEMBAGIAN TUGAS Selain Baiq Noviana, ada juga Ir.

Husnanidiyati Nurdin, Kepala Dinas Dikpora Provinsi NTB. Hari-harinya habis untuk memacu dan menggairahkan pemuda dan olahraga. Sampaisampai ia tidak bisa “melihat” bedanya laki-laki dan perempuan kalau sudah belerja. Ia mengaku dalam hal ini ia memiliki “kelemahan” namun sesungguhnya merupakan satu kebijaksanaan dalam mengambil keputusan yakni tidak memisahkan atau tidak melihat staf laki-laki atau perempuan dalam menjalankan tugas-tugas. Ia memutuskan para stafnya baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya. “Mereka mendapat tugas sesuai tupoksi seharusnya. Karena kalau dibedakan saya justru khawatir mereka bisa protes,” kata Husnanidiyati. Baginya semua pekerjaan bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa membedakan jenis kelaminnya. “Karena semua hal bisa dipelajari, yg penting ada kemauan,” katanya. Sebagai seorang perempuan kepemimpinan Husnanidiyati Nurdin justru memiliki sentuhan kemanusiaan yang baik karena kadang-kadang ia mengumpulkan para staf perempuannya secara khusus lalu memberinya nasehat agar menjadi istri yang baik dan shaleha serta agar mereka sayang pada suami. Ada pula Dian Fitriah, M.Si, Kasubbag Himas dan Protokol Pemerintah Kota Bima yang memiliki 8 staf dalam menjalankan bidang tugasnya ini. Ia melakukan manajemen tugas berdasar-


Woman on Top

6

IGA Supartiwi

“Black Garlic” Camat wajib untuk mendorong desa-desa di wilayahnya memaksimalkan potensi dan membuat produk unggulan. Hal inilah yang dilakoni Camat Penebel, Tabanan IGA Supartiwi.

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

“K

ami siap memfasilitasi pengurusan legalitas serta memperkenalkan produk unggulan ke pameran-pameran di kegiatan yang dilakukan pihak kecamatan maupun kabupaten. Dengan dukungan ini semoga bisa mendorong desa untuk membuat produk unggulan sehingga bisa memajukan perekonomian masyarakat di desa tersebut,” ujarnya. Selama ini Kecamatan Pene­ bel terkenal sebagai daerah penghasil beras merah dan beras hitam di Tabanan. Produk pertanian ini selain dalam produk beras juga telah diolah menjadi produk olahan seper­ ti teh maupun jajanan. Baik beras merah maupun beras hitam telah menjadi produk unggulan di Penebel untuk meningkatkan pendapatan masyakarat dan sudah dipasarkan secara luas.

Saat ini di kecamatan Penebel sedang dikembangkan produk “Black Garlic”. Supartiwi menjelaskan tanaman hortikultura ini merupakan bawang putih Bali. Sentra produksinya ada di Desa Babahan. Desa ini mengembangkan bawang putih menjadi bawang fermentasi yang disebut “Black Garlic” yang berfungsi untuk kesehatan. Meski sudah memiliki kemasan yang baik namun menurut Supartiwi, pihaknya mendorong Desa Babahan untuk mengurus izin Pa­ngan Industri Rumah Tangga (PIRT). Dengan adanya PIRT, maka produk akan diakui kualitasnya dan bisa dipasarkan ke ranah yang lebih luas. “Jika ada PIRT maka kandu­ngan yang ada di dalam produk diketahui, terjamin dan dipastikan kualitasnya. Sehingga bisa dipasarkan lebih luas,” tegasnya. (Wira)

“Kacamata Kuda” Salam Senyum…. Bukalah kacamatamu Jika kau ingin memandangku Tak perlu kau sembunyi curi pandang.. Malu dong ahhhhhhh Itu adalah penggalan lagu dengan judul, ‘Bukalah Kacamatamu’ yang sangat terkenal pada jaman dulu yang dinyanyikan oleh seorang aktor yang sarat dengan talenta, bahkan sempat menjabat di pemerin­tahan, Rano Karno. Kacamata, saya yakin semua orang tahu bahkan pernah memakainya.Tulisan saya kali ini akan membahas bagaimana jika dalam layanan diibaratkan para pelaku layanan seperti memakai kacamata kuda. Sebelum saya lanjutkan, ada yang tidak tahu bagaimana bentuk kacamata kuda?... Heheheh.. “Kami adalah perusahaan yang sudah berpengalaman. Jadi salah Anda menilai kalau layanan kami lambat, dan kurang profesional. Bertahun-tahun kami sudah melakukan perbaikan dalam layanan, dan kami yakin hanya kami yang memiliki layanan terbaik saat ini.” Seorang pimpinan sebuah perusahaan sedang berusaha menjelaskan kepada seorang pelanggan. Terlihat perdebatan yang kaku antara pelanggan dan pelaku layanan. “Pak, boleh saja Anda merasa dan bicara seperti itu. Tapi kenyataannya saya harus menunggu dengan ketidakpastian, apakah kredit saya ditolak atau di-approve. Kalau seandainya ada kurang dokumen, kenapa tidak dikonfirmasikan. Atau, kalau memang ditolak dengan alasan yang

lain kenapa juga kami tidak mendapatkan informasi..?” Tidak kalah sengit pelanggan tersebut komplain terhadap layanan sebuah perusahaan penyedia jasa.” Saya rugi lho pak... Rugi waktu, tenaga, belum lagi harus bolak balik mengurus persyaratan,” lanjut pelanggan tersebut dengan nada dan gestur yang kecewa. Pembaca setia Dhani’s Art In Service, peristiwa di atas menggambarkan bagaimana pelaku layanan merasa bahwa apa yang telah dilakukannya adalah selalu benar. Bahkan kalau lebih ekstrim bisa diartikan seperti apatis. Yang tidak perduli dengan kritik, masukan, atau saran dan keluhan dari pelanggan. Mereka sudah menganggap diri sempurna dan menganggap orang lain berada posisinya dibawahnya. Memakai kacamata kuda. Ya.. saya istilahkan mereka ini seperti memakai kacamata kuda. Biasanya ini terjadi karena mereka merasa perusahaan yang berdirinya sudah sejak lama. Perusahaan sudah terkenal, Perusahaan dengan hasil kinerja secara umum sudah memenuhi target, dan lain sebagainya. Dalam layanan, rutinitas juga penyebab seorang pelaku layanan diibaratkan memakai kacamata kuda. Sudah terbiasa dengan apa yang dilakukan, sehingga ketika ada pelanggan komplain dan kecewa, dia akan lebih cenderung menyalahkan pelanggannya. Padahal sebenarnya ketika ada pelanggan yang memberi masukan, atau komplain, merekalah para pelanggan yang tidak memakai kacamata kuda. Yang dapat diartikan, dia melihat bahkan merasakan layanan di tempat yang lain lebih baik, lebih cepat, lebih sempurna, dan tentu dapat memuaskan keinginan serta keinginan pelanggan. Bagaimana caranya agar pelaku layanan kita terbebas dari kacamata kudanya? Tentu dengan memberi pemahaman yang lebih terbuka kepada para pelaku layanan. Ada istilah ‘Complainer are our business teachers’. Komplain adalah cara customer

mengajari kita melihat peluang untuk memperbaiki kualitas pelayanan, produk, fasilitas dan bisnis kita. Bukan sebaliknya. Kita malah menutup diri terhadap pelanggan yang komplain terhadap layanan yang sudah kita berikan. Pertama yang dilakukan adalah ajak pelanggan kita menjadi bagian dari sebuah solusi. Jangan melihat mereka sebagai bagian dari masalah. Menganggap mereka masalah akan memperuncing keadaan. Biasanya ini diibaratkan para pelaku layanan mendapatkan sebuah musibah. Ujungnya akan berakibat fatal terhadap kualitas layanan yang kita berikan. Yang kedua yang harus dilakukan adalah bekerjalah secara “humanistik” bukan “mekanistik (SOP)”. Bekerja menggunakan pendekatan secara human akan lebih terlihat menyenangkan daripada hanya menjalankan SOP sebuah perusahaan. Yang biasanya penuh dengan aturan-aturan kaku. Yang ketiga yang harus dilakukan adalah jangan berpatokan pada pekerjaan rutin. Karena, pekerjaan rutinitaslah menjadikan kita seperti memakai “kacamata kuda”, seperti judul tulisan saya kali ini. Menangani complain secara profesional, membuat para pelanggan akan tetap menjadi pelanggan yang loyal terhadap produk, jasa dan perusahaan kita. Semoga.... Materi ini juga terdapat di buku saya yaitu ‘Service A La Carte”. “Ingin mengetahui bagaimana memetakan sebuah layanan yang baik di perusahaan /instansi yang Bapak/Ibu pimpin? Silakan hubungi Manajemen Sri Sumahardani Academy atau buka website kami di www.srisumahardani.com. Kami siap untuk membantu. Salam 3SP Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani Srisumahardani3sp@gmail.com www.srisumahardani.com

Metropolitan

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

27

Menanti Masinis Bersenyum Manis Peluang perempuan untuk berkiprah di dunia kerja makin terbuka luas. Di dunia perkeretaapian misalnya, dulu masinis didominasi oleh laki-laki, tapi kini tidak lagi. Dulu, sebelum 2014, semua masinis kereta api adalah laki-laki. Tapi kini masinis-masinis perempuan pun bermunculan.

H

al ini memberi tanda sekaligus peluang adanya profesi baru yang terbuka untuk kalangan wanita. Perekrutan masinis wanita itu sendiri dimulai tahun 2014 saat Dirut Kereta Api Indonesia dijabat Ignatius Jonan yang kemudian menjadi Menteri Perhubungan dan kini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meski KAI sudah membuka pintu lebar untuk para perempuan, namun mencari masinis perempuan ternyata tidak mudah. Maklum sejak lama dunia permasinisan ‘dikuasai’ kalangan pria. Sulitnya mendapatkan masinis wanita juga diungkap oleh Direktur MRT William Sabandar kepada media belum lama ini. “Tidak mudah mencari masinis wanita. Mungkin karena ini dulunya adalah dunia laki-laki. Tapi kini sudah mulai muncul masinis-masinis wanita meski belum banyak. Kita terus mendorong, ini bukan hanya dunia laki-laki tapi juga wanita bisa melakukannya. Terbukti saat ini MRT sudah punya lima masinis wanita, mereka hebat-hebat,” ucap William semangat. Sebisa mungkin, pihaknya akan mencari dan mendapatkan masinis

wanita baik itu dari API maupun STTD. Karena menurutnya, kemampuan wanita tidak kalah dengan laki-laki, apalagi wanita umumnya punya keistimewaan yakni jauh lebih teliti ketimbang laki-laki. Kamis (12/4) lalu adalah kali pertama masinis wanita MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta dimunculkan di depan publik. Salah satunya adalah Tiara Alincia Fitri, yang ikut mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. “Senang dan bangga sekali,” ujar Tiara (21), alumni Akademi Perke­ retaapian Indonesia (API) dengan wajah sumringah. Selain Tiara, MRT juga memiliki masinis wanita Nidya Larasmunati, Indri, Desi dan Amel. Saat ini Amel dan Desi mengikuti pendidikan dan pelatihan di Malaysia. Tiara mengaku bangga dan senang bisa menjadi masinis perempuan pertama dalam moda yang baru pertama kali ada di Indonesia yakni MRT. “Ini sistem baru yang berbeda dengan KRL. Suatu yang luar biasa dan juga membanggakan bagi kami para perempuan menjadi masinis MRT pertama. Ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk ikut mengubah wajah Jakarta,” ungkap Tiara tersenyum lebar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta

Tiara mengaku awalnya tidak terpikir akan menjadi masinis. Ia masuk industri perkeretaapian sebagai passanger service, yakni melayani penumpang kereta api. Namun kemudian terpilih untuk menjadi calon masinis dan mengikuti pendidikan masinis. “Kami juga mengikuti program latihan di Malaysia termasuk mencoba membawa kereta yang penuh penumpang. Jadi di sana kami juga berlatih membawa penumpang saat peak hour dan off peak hour. Tentu saja kita didampingi, tapi yang pegang handle kita,” tutur Tiara yang mengaku mendapat dukungan dari orangtuanya untuk menjadi masinis. TANTANGAN MASINIS PEREMPUAN Sebagai perempuan, masuk ke ‘dunia laki-laki’ yakni dunia permasinisan merupakan tantangan tersendiri. Seperti halnya lakikali maka perempuan pun harus mempu menunjukkan kemam-

puannya. Pekerjaan ini tidak melihat gender, tapi siapa yang memiliki kemampuan. “Saya berharap adanya perempuan sebagai masinis dunia perkeretaapian Indonesia makin maju,” kata Tiara sembari tersenyum manis. Hal senada juga disampaikan Nidya Laras Yuniati yang merasa bangga juga tertantang dengan profesi barunya itu. “Saya sangat antusias dan juga merupakan tantangan, karena ini kan teknis ya. Kita harus tahu tentang kereta api, tentang listrik,” katanya. Bekerja di ‘dunia laki-laki’, kata Laras, merupakan tantangan tersendiri. Wanita harus menunjukkan kemampuan terbaiknya dan itu yang akan dia lakukan dalam men-

Tularkan Kedisiplinan Dalam kunjungan ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan berkesempatan melihat-lihat sejumlah fitur yang ada di areal seluas 10,5 ha tersebut, seperti areal rel kereta, kereta khusus lansir dan area pemeliharaan kereta. Rencananya kereta MRT tersebut akan dioperasikan sepenuhnya pada Maret 2019. Untuk diketahui, pada dasarnya MRT adalah kereta api cepat otomatis tanpa masinis. Kereta ini dikendalikan oleh operator pusat, Operational

Control Centre (OCC) di Stasiun Lebak Bulus. Namun untuk tahap awal, keberadaan masisnis tetap dibutuhkan demi keamanan, namun tugasnya terbatas atau tidak sebanyak masinis KRL. Masinis nantinya akan bertugas pada bagian darurat, pembuka-penutupan pintu. MRT rencananya akan memiliki 65-an masinis, namun saat ini yang sudah siap beroperasi sekitar 32 masinis, lima di antaranya adalah wanita. “Semua orang yang bekerja di MRT Jakarta menerapkan kedisiplinan tinggi. Hal ini yang akan ditularkan kepada 173.400 orang pengguna kereta yang akan dilatih disiplin, tepat waktu, bersih dan antre yang baik. Dengan begitu akan menghasilkan budaya baru,” papar mantan Menteri Pendidikan itu. MRT Jakarta adalah melting pot, dari berbagai lapisan masyarakat, dari berbagai pekerjaan, dari berbagai posisi top di perusahaan hingga posisi pendukung. “MRT akan mendorong interaksi masyarakat, mendorong kesatuan masyarakat,” ujarnya. (Diana Runtu)

jalankan pekerjaannya nanti. “Tantangan lainnya adalah beradaptasi dari pengetahuan kereta api dengan sistem fixed block yang saat ini digunakan oleh kereta api Indonesia, ke moving block yang digunakan MRT,” ungkap Laras yang lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Rasa bangga adanya masinis perempuan juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kunjungannya ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. Dengan adanya masinis perempuan menjadi bukti bahwa menjadi masinis bukan hanya pekerjaan lakilaki tapi perempuan pun mampu. Kami bangga dengan putra-putri kami,” ujar Anies sambil menambahkan telah melakukan inspection set dan bertemu dengan masinis perempuan bernama Tiara. Menurutnya, rangkaian kereta api cepat tersebut bisa sekali jalan bisa mengangkut sekitar 1.800 penumpang. “Sekali lagi, kami bangga dengan putraputri kami yang sudah bekerja menyiapkan proyek yang saat ini telah mencapai 92,5%,” tuturnya. (Diana Runtu)

Tiara


26

Es Puter Beromzet Jutaan Rupiah Siapa tak kenal dengan es puter atau es dung dung? Ini adalah salah satu hidangan pencuci mulut dari Indonesia serupa es krim berbahan dasar air, gula dan santan sebagai pengganti susu. Mereka yang hidup di tahun 1960 sampai 1990 menjadi saksi hidup lezatnya minuman khas Indonesia yang sangat populer di pulau Jawa ini.

D

wi Bayu Anggraini, alumnus Fakultas Teknik Kimia Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Surabaya adalah salah satu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sukses mendulang lezatnya bisnis es puter, melalui bendera Sendok Kayu. Ia memproduksi es puter dan beberapa snack berbahan herbal seperti seledri, semanggi, dan jahe wijen. “Awalnya saya bekerja sebagai tenaga analis dan quality control di PT Suprama yang memproduksi consumer good dan memutuskan keluar untuk usaha sendiri” kata perempuan yang

Surabaya tapi bebas bahan kimia. Es puter yang dihasilkan oleh Anggi memiliki varian antara lain coklat, green tea, stroberi, dawet, ketan ireng, ketan coklat, kopi, cabe, durian seharga Rp 8.000 dan ice parfeti dibanderol Rp 15.000 yaitu es krim 3 lapis seperti strawberry love (frutty mix, strawberry, durian, original milk white creamy), green tea (mori nut, blueberry, durian, milk white creamy), dan crazy chocoreo (theys chocochips, oreo crumble, durian, milk white creamy) “Saya juga melayani pesanan order khusus ice parfeti in pitcher 450 ml seharga Rp 85.000 untuk keperluan pesta. Alhamdulilah omzet penjualan saya mencapai Rp 20 juta sampai Rp 25 juta per bulan” jelas perempuan kelahiran Surabaya 10 Agustus ini. Es puter buatan Anggi dipasarkan secara titip konsinyasi di outlet Lapis Kukus Surabaya Jl. Kutei dan Genteng Kali, outlet Soto Kudus, Outlet Pecel Bu Yatin Dharmahusada. Serta dipasarkan oleh reseller di Surabaya, dan reseller luar kota seperti di Sidoarjo, Gresik, Kediri, dan Bali. Usaha pemasaran yang dilakukan oleh istri Dedy Irawan ini awalnya tidak langsung mulus. Ia pernah bekerja sama dengan temannya untuk memasarkan es puternya dan melengkapi temannya tersebut dengan 1 unit freezer. Namun seiring perkembangan waktu teman tersebut menghilang berikut dengan freezer miliknya.

akrab disapa Anggi ini. Perempuan berwajah manis ini merasa sedih melihat banyaknya bere-

dar makanan yang mengandung unsur kimia yang tidak sehat bagi anak-anak seperti penguat rasa dan pengawet makanan. Sebagai orang paham bahan kimia, ia merasa tertantang untuk membuat makanan dan jajanan sehat dan lezat untuk anak-anak

Pedasnya Hidup Pengusaha Sambal Kerasnya hidup di kota besar Surabaya membuat siapapun yang tinggal disana menjadi pribadi yang kuat dan pekerja keras. Hal ini diakui Ervin Rosaria, pemilik usaha sambal Mbok D’Wor. Perempuan kelahiran Jember 2 Maret 1978 ini putri dari seorang pegawai kecamatan dan seorang penjahit. Sejak kecil ia mengalami betapa kerasnya berpacu dengan waktu, sama kerasnya dengan kehidupan semasa kecilnya di kampung halamannya di Jember. Peristiwa dalam hidup yang dialami oleh ibu dua anak ini, benar-benar menjadikan dirinya sebagai pribadi yang kuat dan mandiri. Kelakuan dan perlakuan suaminya yang tidak bisa dibenarkan oleh hati nuraninya menjadi perbedaan prinsip menjadikan dia gagal mempertahankan pernikahan. “Setelah saya keguguran anak saya yang ketiga karena gagal jantung, saya memilih pisah dengan suami saya. Saya terpaksa melakukan itu karena suami tetap saja melakukan hal buruk,” ujar ibu dari Audrey Arfiana Putri dan Mochammad Farel Arfian-

syah Putra ini. Pedihnya kegagalan pernikah­ an,tidak membuat alumni SMEA PGRI Jember ini terus larut dalam kesedihan, sambil bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah perusahaan farmasi, perempuan yang akrab disapa Ervin ini berusaha mencari kesibukan lain dengan membuka usaha berjualan snack dengan repacking (membungkus kembali) dan reseller (menjual kembali). Hingga datang suatu momen yang mengubah hidupnya. Wanita penghobi kuliner ini menyajikan sambal

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

buatannya dalam suatu rapat di kantornya. Ternyata produknya diapresiasi dengan antusias oleh rekan-rekan kerjanya. Bahkan bossnya pun memuji kelezatan sambal tersebut. Mulai 2017, ibu cantik berhijab ini mulai memproduksi massal sambal hasil inovasinya, dia memproduksi makanan pedas tersebut dengan varian sambal bawang, ijo, klotok, ayam, abon, teri,dan bajak. Produk handmade tersebut diproses secara manual tanpa MSG dan dibanderol dengan harga antara Rp 20.000 sampai Rp 23.000. “Saya memasarkan produk saya secara online di media sosial serta memasarkan lewat reseller dan alhamdulilah saat ini omzet sudah mencapai Rp2,5 juta sampai Rp 3 juta perbulan” jelas Ervin. Pengalaman menarik yang pernah dialami oleh Ervin adalah saat dia mengikuti event “Mlaku Mlaku nang Tunjungan”, untuk mempersiapkan event tersebut dia memproduksi 10 kg sambal. Proses itu dikerjakan sendiri mulai pukul 17.00 sampai pukul 02.00 dini hari. “Pukul 04.00 saya mau bangun untuk masukkan sambal dalam botol, tapi badan

saya terasa lemas. Untung ada anak saya yang buatkan minuman air hangat dicampur madu sehingga badan saya segar kembali,” ujar Ervin (Nanang Sutrisno/Bisnis Surabaya)

Ia sangat sedih sekali karena freezer tersebut dibeli dari uang hasil menggadaikan sepeda motor miliknya. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas jaringan, ibu dari Ivan, Kenza, dan Kenzi ini mengikuti pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya serta Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya, serta aktif di organisasi Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti Pahlawan Ekonomi (PE), Be Kraf, Asosiasi Makanan Minuman Jawa Timur ( AMJ) , E UKM, dan Food Preneur. Berbagai pameran diikutinya seperti pameran di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Sunday Market di Surabaya Town Square (SUTOS), Grand City, Jatim Fair di JX Expo, Mlaku Mlaku Nang Tunjungan, Museum House Sampoerna, dan Rumah Kreatif Bersama (RKB) Mandiri. “Saat pameran pertama di KONI, suami saya ikut menjaga di pameran. Saya sedih sekali saat melihat dia bekerja mempersiapkan dagangan di meja hingga susu jualan tumpah,” jelas anak kedua dari 2 bersaudara ini. Saat ini usaha produksi es puter Sendok Kayu milik Anggi sudah berkembang pesat dan sudah dilengkapi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) Sertifikasi Halal, Izin Edar, dan Uji Nutrisi. (Nanang/Bisnis Surabaya)

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga legislatif yang bersinergi dengan pemerintah dalam melancarkan program pembangunan. Banyak yang ingin menduduki jabatan wakil rakyat itu. Tiap pemilu, partai politik mengusung sejumlah calon. Mereka bertarung untuk merebut kursi yang tersedia.

S

elama ini ada kesan, wakil rakyat didominasi kaum laki-laki. Namun, bukan berarti kaum perempuan ketinggalan. Di Klungkung, ada perempuan yang turut mendapat kepercayaan dari masyarakat. Bahkan ada yang berani tampil vokal saat rapat kerja bersama eksekutif, berani beradu argumen. Para srikandi ini memaparkan persoalan yang telah muncul di lapangan. Ida Ayu Made Gayatri salah satunya. Wakil Ketua DPRD Klungkung periode 2014-2019 ini memulai karier politiknya tahun 2007. Ia bergabung dalam Partai Hanura. Pada 2009 ia membu-

Ida Ayu Made Gayatri

Woman on Top

7

Perempuan harus Berani Berpolitik latkan tekad untuk maju dalam pertarungan Pileg. Namun nasibnya belum beruntung. Kegagalan yang membelit tak membuatnya harus hengkang. Pada 2014, kembali mencoba peruntungan, maju lagi pada Pileg dengan partai yang sama. Kursi pun berhasil direbut. “Meskipun perempuan, harus berani berpolitik,” ungkapnya. Perempuan asal Desa Ta k m u n g , Ke c a m a t a n Banjarangkan ini memiliki strategi sendiri dalam menyerap aspirasi. “Saya harus bekerjasama dengan masyarakat. Kalau ada aspirasi, supaya disampaikan. Terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan. Relasi harus terus diperbanyak,” tegas Gayatri. Adanya perempuan yang menduduki jabatan pemerintahan, seperti bupati juga menjadi motivasi baginya untuk bergelut di dunia politik. Meski sibuk di tengah jabatan baru, ia tak pernah risau dengan keluarga. Ia masih bisa memberikan perhatian. “Saya seperti sekarang karena ada dukungan dari keluarga. Saya tetap membagi waktu untuk urusan di rumah. Apalagi sebagai perempuan Bali yang cukup sering

latif dan berhasil merebut kursi yang menjadi incaran banyak orang. Ambisinya untuk menjadi wakil rakyat bukan mengejar popularitas. Namun menyampaikan aspirasi masyarakat bawah, yang menginginkan perhatian dari pemerintah. “Saat maju, saya mendapat dukungan dari keluarga,” ujar Ningrum. Tak hanya itu, langkahnya itu juga untuk menunjukkan kaum perempuan bisa bersaing dengan laki-laki. Bahkan bisa lebih baik. Tidak sebatas sibuk mengurus rumah tangga. Ini juga untuk memotivasi kaum perem-

puan lain untuk turut bergerak melakukan perubahan. “Kita bisa mewakili masyarakat untuk menyampaikan ide dan gagasan untuk pembangunan daerah. Kalau pekerjaan rumah tangga, itu kan sifatnya domestik,” katanya. Ditengah kesibukannya, perempuan yang juga bergelut di dunia usaha ini tak lupa untuk manyama braya. Pola kehidupan itu tetap dilakoni dan dijadikan media untuk menyerap aspirasi. “Dengan manyama braya, kita bisa tahu aspirasi masyarakat yang diwakili. Saya tetap melakukan itu. Begitu juga dengan keluarga, tetap ada perhatian,” tandasnya. (Sosiawan)

Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum

sibuk di masyarakat,” katanya. Perempuan berambut sebahu ini menceritakan aktivitas sebelumnya. Ia seorang serati banten yang kerap memberikan pembinaan kepada kaum perempuan Bali soal sarana upakara. Menariknya, tak hanya di sejumlah daerah di Bali. Namun juga telah melanglang buana ke sejumlah daerah yang menjadi kantong-kantong tempat umat Hindu. Untuk interaksi dengan masyarakat sudah sering. Banyak aspirasi yang didapat. Untuk Pileg 2019 nanti, Gayatri siap maju lagi. SAMPAIKAN ASPIRASI MASYARAKAT Srikandi lain yang memiliki pemikiran serupa yakni Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum. Perempuan kelahiran 18 April 1970 ini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Klungkung, periode 2014-2019. Dunia politik bukan menjadi hal baru baginya. Sudah menjadi hal biasa di tengah keluarganya. “Saya dulu dari lulus SMA sudah biasa sebagai simpatisan. Sudah sering ikut kampanye. Karena keluarga banyak jadi politisi,” tuturnya. Sejak 2007, ia memutuskan untuk terjun menjadi anggota Partai Golkar. Hanya menunggu dua tahun, langsung maju sebagai calon anggota legis-

AXIS Dukung KASKUS Battleground

Layanan permainan berbasis digital, game online makin berkembang terutama di kalangan anak muda. Merespons perkembangan tersebut, PT. XL Axiata, Tbk (XL Axiata) melalui brand AXIS turut serta mendukung sebagai sponsor utama dalam “KASKUS Battleground: Mobile Games Festival”. Ini merupakan program kerjasama antara AXIS dan KASKUS untuk terus memfasilitasi dan mewadahi minat dari komunitas Gamers baik online maupun offline dan juga antusiasme dari KASKUSer terhadap mobile games. Randu Zulmi, Head of Youth Marketing Communication XL Axiata mengatakan, kerjasama AXIS dengan KASKUS dalam penyelenggaraan event ini didorong oleh kesamaan misi untuk memajukan mobile games. Ini juga strategi menjangkau gamers muda di Indonesia, sesuai dengan segmen AXIS yang memang menargetkan anak muda sebagai audiens. Harapannya, KASKUS dapat merangkul lebih ba­ nyak gamers dan para fanbase mobile games di Indonesia dan bersama-sama memperkuat komunitas tersebut di KASKUS. KASKUS Battleground: Mobile Games Festival ini berlangsung dari April 2018 sampai Februari 2019 dan akan dibagi menjadi 4 musim. Para gamers berkompetisi untuk memperebutkan hadiah total senilai Rp 1 miliar. (Ngurah Budi)


8

Bunda Ananda

Berenang yang Aman

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Nusa Tenggara Barat tahun 2019, pembahasannya fokus pada program penurunan angka kemiskinan memaksimalkan Forum Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Ini sesuai dengan tema Pra Musrenbang tahun 2018 ini yaitu Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi untuk Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc., Ph.D., saat membuka Rapat Pra Musrenbang Provinsi NTB Tahun 2018, di Mataram minggu lalu.

Berenang adalah salah satu olahraga air yang pa­ling digemari. Selain menyenangkan, berenang juga memberi manfaat kesehatan bagi tubuh. Bahkan sekarang ini, ada kecen­derungan orangtua mulai mengajak anak balitanya berenang. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah aktivitas berenang ini cukup aman bagi balita?

S

Foto: Gede Lila Kantiana

Tips Aman Ajarkan Balita Berenang

D

okter Putu Ayu Widyanti, M.Sc, Sp.A mengata­ kan, ada banyak manfaat dari mengajak balita berenang. Aktivitas berenang dapat merangsang perkembang­ an motorik, mengoptimalkan pertumbuhan, memperkuat sendi dan otot-otot tubuh anak. Dan lebih dari itu, berenang juga dapat melatih keberanian dan kepercayaan diri anak. Karena ketika masuk ke dalam kolam renang, anak harus berhadapan dengan air yang luas dan harus menaklukkannya. “Berenang dapat meningkat­ kan kecerdasan, karena anak yang dilatih berenang cenderung memiliki tingkat kewaspadaan dan rasa percaya diri ketika berada dalam air. Berenang juga dapat mengajarkan hidup sehat dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan paru,” imbuh perempuan kelahiran 40 tahun silam yang akrab dipanggil dokter Widya ini. Dan yang lebih penting dari itu, kegiatan berenang bersama tentu akan lebih memperkuat ikatan batin antara anak dengan orangtua. “Kontak fisik dengan anak akan semakin menumbuh­

kan rasa kasih sayang. Dengan begitu si kecil akan merasa nya­ man sehingga berdampak positif terhadap perkembangannya,” jelas Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di Apotek Sariz Medika ini. Dokter Widya mengingatkan, berenang pada balita tujuannya bukan untuk prestasi, melainkan untuk rekreasi. Beberapa asosia­ si kedokteran anak di luar negeri mengatakan bahwa be­r enang pada anak di bawah umur 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi. Di atas usia 4 tahun barulah orangtua bisa mengajari anak gaya-gaya berenang yang ditargetkan un­ tuk prestasi. Umur berapakah yang aman untuk berenang? American Academy of ­Pediatric mengeluarkan pernyataan bahwa pada bayi kurang dari 1 tahun, tujuan berendam adalah untuk memberi kesenangan dan me­ ningkatkan ikatan antara bayi dan orangtua. Karena itu, dr. Widya menegaskan, pastikan kepala bayi sudah tegak yaitu sekitar umur 3-4 bulan. Belajar berenang tidak direko­ mendasikan untuk anak ber­umur

di bawah 1 tahun. Program renang pada anak sebaiknya dimulai setelah usia 4 tahun ka­ rena kemampuan berenang yang kompleks baru dapat dicapai ke­ tika perkembangan motor anak mencapai tahap usia 4-5 tahun. Apabila diajari berenang lebih dini, waktu yang diperlukan un­ tuk menguasai gerakan ternyata lebih lama dibandingkan dengan anak yang dilatih berenang di atas usia 4 tahun. Bagi anak umur di bawah 3 tahun, World Aquatic Babies and Children Network me­ rekomendasikan bahwa pada saat berenang orang tua harus ikut dan menciptakan suasana yang gembira bersama anak. Perlu juga didukung oleh pelatih yang penyayang dan terlatih secara khusus dan berpengala­ man. Pelatih harus menguasai perkembangan anak, prosedur keselamatan dan keamanan dalam air, dan pertolongan per­ tama pada kecelakaan. Satu guru mengajari satu anak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajak si kecil berenag. Di antaranya, suhu air yang dianjurkan ada­ lah 31-34 derajat C; sesuaikan kedalaman air dengan usia anak;

25

NTB Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

untuk Balita

dr. Putu Ayu Widyanti, M.Sc., Sp.A.

Bumi Gora

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

1. Memilih kolam renang Perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dari kolam renang. Pilih kolam renang khusus dengan kedalaman yang disesuaikan dengan usia anak. Kebersihan kolam renang lain yang perlu diperhatikan adalah kadar klorin atau kaporit pada air kolam renang. Karena kadar klorin yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata, bahkan saluran pernapasan. 2. Anak dalam keadaaan sehat Apabila anak dalam kondisi yang tidak fit, sebaiknya tidak dipaksakan untuk berenang. Hal ini akan makin memperparah kondisi kesehatan anak. 3. Batasi waktu berenang dan perhatikan suhu air Suhu air untuk balita berenang sebaiknya tidak terlalu dingin. Hal ini karena bisa membuat anak Anda terkena flu atau demam. Waktu berenang pada balita saat awal, sebaiknya tidak terlalu lama, yakni sekitar 10-15 menit. 4. Berikan Pengawasan Orangtua harus selalu memberikan pengawasan ketika anak berenang. Hal ini untuk menjaga keselamatan balita selama berada dalam air. 5. Perhatikan Pakaian Renang Pilih baju renang yang tidak menghambat geraknya. Hindari baju yang kedodoran, karena bila kemasukan air, baju akan menggembung sehingga menghambat gerakan anak.

lama latihan bagi pemula adalah 10-15 menit, dan maksimal 30 menit; dalam latihan menahan napas, kepala anak hanya boleh berada di bawah permukaan air selama 1-3 detik, dan kurang

dari 6 kali setiap latihan; pilih kolam renang yang bersih untuk mencegah penularan penyakit; dan gunakan pelampung yang menunjang keselamatan. (Inten Indrawati)

elama hampir 10 tahun di bawah kepemimpinan Dr. TGH. M. Zainul Ma­ jdi, Provinsi NTB telah mengalami kemajuan yang baik yang dapat dilihat dari capaian-ca­ paian pembangunan dan prestasi-prestasi yang diraih, baik skala nasional maupun internasional. Dan selama masa terse­ but, ekonomi NTB terus mengalami pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Pada Tahun 2017 ekono­ mi NTB tumbuh sebesar 7,10 persen, di atas ratarata nasional. Sedangkan untuk penurunan angka kemiskinan dari angka 23,4 persen tahun 2008 Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi menjadi dapat diturunkan menjadi fokus pada pembahasan pramusrenbang NTB 2018 15,05 persen pada tahun

PraMusrenbang NTB 2018

2017. Artinya dalam kurun waktu 9 tahun lebih tersebut, NTB telah berhasil melakukan penurunan angka kemiskinan 1 persen/ tahun. Dengan berbagai capaian tersebut, Rosiyadi mendorong agar dari kegiatan yang sangat strategis seperti pra Musren­ bang ini, akan melahirkan solu­ si-solusi yang lebih konstruktif dari masalah kemiskinan ke depan, dengan ide-ide dan gagasan program yang lebih efektif untuk upaya penurunan

angka kemiskinan di NTB. “Hal ini sesuai dengan instruksi Gu­ bernur NTB yang mengatakan bahwa apapun yang kita laku­ kan, tidak ada artinya apabila angka kemiskinan dan tingkat ketimpangan di NTB tidak bisa kita turunkan,” ungkapnya. Harapannya, pelaksanaan Pra Musrenbang RKPD tahun 2019, akan melahirkan program strategis untuk ditindaklanjuti pada Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) RKPD tahun 2019 pada tanggal 16 April 2018. “Se­

moga apapun rumusan-rumusan program yang dihasilkan nanti, akan membawa dampak positif bagi kemajuan NTB dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa-masa yang akan datang,” katanya pada kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten/Kota se-NTB, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Provinsi NTB dan pejabat vertikal lingkup Provinsi NTB. (Naniek I. Taufan)

Promosikan Sangeang-Sape di Atas Kapal Perang Mengambil tema “Peningkatan dan Peluang Investasi di Bidang Pariwisata”, seminar Sangeang Komodo Sape (Sakosa) yang berlangsung di atas Kapal Perang KRI Teluk Banten 516, di Kabu­ paten Bima, beberapa waktu lalu dinilai sebagai sebuah momentum strategis dalam mempercepat investasi pariwisata di NTB, terutama destinasi wisata yang ada di Pulau Sumbawa yang tak kalah eksotiknya dengan destinasi wisata di provinsi lain yang ada di Indonesia. Setidaknya hal tersebut dis­ ampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc., Ph.D, ketika memberi sambutan saat membuka semi­ nar Sakosa Tourism Investment Forum tersebut. Menurut Rosiyadi, untuk mem­ ajukan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Bima, pemerintah harus menunjukkan perannya untuk menarik para investor agar

Salah satu kegiatan yang berlangsung di atas Kapal Perang KRI Teluk Banten 516

mau melakukan investasi di NTB, khususnya di Kabupaten Bima. Selain itu peran masyarakat juga tidak kalah pentingnya dalam menjaga stabilitas keamanan, ke­ bersihan lingkungan, yang mem­ berikan kenyamanan bagi para in­ vestor untuk datang berinvestasi di daerah Nusa Tenggara Barat.

Karenanya ia meminta ke­ pada pemerintah Kabupaten Bima, untuk membangun sinergi serta kerjasama yang baik antar Pemerintah Provinsi dan Kabu­ paten dalam menyusun rencana pengembangan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bima. “Pe­ merintah Kabupaten Bima, agar

memanfaatkan ketenaran dari Pulau Komodo saat ini, sebagai momen untuk mempromosikan Sangeang dan Sape, sebagai des­ tinasi wisata yang menjanjikan untuk dikembangkan oleh para investor,” katanya. Pemerintah Provinsi NTB memberi apresiasi dan terimakasih kepada jajaran TNI AL yang telah memasilitasi pelaksanaan Seminar di atas KRI Teluk Banten tersebut. Harapannya seminar Sakosa dapat memberikan kontribusi nyata da­ lam memperkenalkan Sangeang dan Sape di tingkat dunia. “Un­ tuk mewujudkan hal tersebut, saya tekankan agar infrastruktur pendukung Sangeang dan Sape segera dibangun, sehingga orang akan mudah dan tertarik untuk mengunjunginya,” katanya. Sementara itu, Bupati Bima Indah Damayanti Putri juga ber­ harap, dengan adanya semi­ nar Sakosa Tourism Investment Forum, Kabupaten Bima akan

mampu meraih sukses dalam pengembangan Pariwisata seper­ ti suksesnya Pulau Bali dan Pulau Lombok. Ia meminta masyarakat Kabupaten Bima agar dapat memberikan contoh terbaiknya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan destinasi wisata agar para investor tertarik untuk melakukan investasi di Sektor Pariwisata yang di Kabupaten Bima. “Pemerintah Kabupaten Bima akan memberikan kemu­ dahan bagi para investor dalam berinvestasi di Kabupaten Bima,” ujarnya. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri, Laksa­ mana Pertama Panglima Armada Timur TNI AL Rahmad Jayadi, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Kepala BKPMPT Provinsi NTB, Kepala Dinas Pariwisata provinsi NTB dan Ketua Asita Provinsi NTB Awan Aswinambawa. (Naniek I. Taufan)


Bumi Gora

24

Ukir Sederet Prestasi

Hari Ulang Tahun Kota Bima ke-16 tanggal 10 April 2018 lalu berlangsung meriah. Berbagai pencapaian telah diraih Kota Bima selama masa tersebut. Delapan tahun kepemimpinan Qurais H. Abidin sebagai Walikota Bima (sejak tahun 2010-2018, 2008-2010 Qurais sebagai Wakil Wali Kota Bima mendam­ping M. Nur Latif yang meninggal dunia di tahun 2010), Kota Bima tampil ‘segar’, tertata rapi dan terus bersolek.

P

restasi demi prestasi diraih Kota Bima selama masa kepemimpinan Qurais H. Abidin yang akan mengakhiri masa jabatannya di pertengahan tahun 2018 ini. Terlihat mulai dari keberhasilan Pembangunan Sumberdaya Manusia Kota Bima dengan catatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kota Bima yang meningkat, dari 70,11 pada tahun 2010 meningkat menjadi 73,67 di tahun 2015. Penanggulangan kemiskinan berjalan dengan sangat baik sehingga berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kota Bima dari 12,81% pada tahun 2010, turun menjadi 9,51% pada tahun 2016. Upaya peningkatan pelayanan publik yang prima dan tata kelola pemerintahan yang baik telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Beberapa penghargaan berhasil diraih Pemerintahan Kota Bima dalam hal ini. Dari sisi pengelolaan keuangan, Pemerintah Kota Bima telah mampu mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, setelah sebelum tahun 2010, BPK menganjal Kota Bima dengan predikat disclaimer. Mulai tahun 2011 Kota Bima meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada 2014 hingga 2017. Prestasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) juga ternilai sangat membanggakan. Pada tahun 2014 sempat mendapatkan Nilai C lalu kemudian sukses meraih Nilai B. Prestasi ini menjadikan Kota Bima sebagai satusatunya pemerintah kabupaten/kota di provinsi NTB yang berhasil meraih Nilai B. Ombudsman RI, menilai bahwa pelayanan publik Pemerintah Kota Bima telah berhasil meraih prestasi dari yang semula kualitas pelayanan publik Kota Bima sempat berada di zona merah pada tahun 2015, beralih ke zona hijau pada akhir tahun 2016. Penghargaan lain yang diraih Kota Bima antara lain adalah Pangripta Nusantara Terbaik Pertama di NTB kategori perencanaan inovatif. Anugerah Pangripta Nusantara ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas

atas kinerja pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota, yang berprestasi dalam merencanakan pembangunan.

Selain itu sederet prestasi lain diukir selama delapan tahun terakhir seperti Anugerah Mandala Karya Kencana dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2012 untuk Wali Kota Bima, Piagam Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup pada 2013, dan Upakarti Jasa Kepedulian pada 2017 dari Menteri Perindustrian bagi wali kota. Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan BKKBN Pusat sebagai Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Terbaik Tingkat Provinsi NTB Tahun 2014; Penghargaan dari Menteri Keuangan RI atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2014 dengan Capaian Standar Tertinggi Dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Penghargaan dari Direktur BPJS atas keberhasilan integrasi Program Jaminan Kesehatan – BPJS Kesehatan Tahun 2015. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan tahun 2016 oleh Presiden RI bagi Wali Kota Bima. Tahun 2016 mendapat penghargaan Predikat Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan Publik Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dari Ombudsman Republik Indonesia. Tahun 2016 ditetapkan sebagai pilot project Program Adaptasi Perubahan Iklim Fokus Anak (APIFA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tahun 2016 Penghargaan Pangripta Nusantara terbaik pertama di NTB kategori perencanaan inovatif, Juara I Lomba Kelompok KB Pria dan Pengelola KB Pria Tingkat Provinsi NTB Tahun 2016, Juara I Lomba Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Tingkat Provinsi NTB Tahun 2016. Penghargaan Adhitya Karya Mahatva Yodha Tahun 2016 kategori Pembina Umum Karang Taruna Kabupaten/Kota Terbaik Tahun 2016 dari Kementerian Sosial Republik Indonesia bagi Wali Kota. Ditetapkan sebagai pilot project Kota Tangguh Nasional oleh BNPB karena keberhasilan penanganan banjir bandang tanpa korban jiwa pada tahun 2016, sehingga Wali Kota Bima ditunjuk sebagai pembicara utama dalam Rakernas Penanggulangan Bencana di Yogyakarta pada Februari 2017. Dan sederet penghargaan lainnya. Sebelum puncak peringatan HUT ke-16 Kota Bima, pada 5 April 2018 lalu diselenggarakan pula Pawai Budaya yang diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Bima, organisasi masyarakat, BUMN/ BUMD, sekolah, organisasi profesi, paguyuban dan kelompok kesenian serta budaya daerah yang ada di Kota Bima. Ribuan masyarakat berpartisipasi meramaikan pawai budaya dengan mengenakan berbagai

busana khas daerah yang ada di Indonesia. Seluruh paguyuban yang ada di Kota Bima ikut pula memeriahkan pawai budaya pada tahun

Wali Kota Bima menyerahkan buku Menolak Menyerah kepada Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Dr. Ir. Rosiyadi Sayuti

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

lalu. “Alhamdulillah dalam waktu kurang dari setahun, tepatnya mulai Januari 2018, masjid tersebut sudah dapat difungsikan,” katanya. begitu pula dengan Paruga Nae yang kini dipugar menjadi sebuah gedung convention hall pada tahun 2012. Waktu itu dipakai sebagai persiapan penyelenggaraan Rakor Apeksi Komwil IV. Gedung KONI Kota Bima juga mulai dipugar tahun 2016. Gedung Seni dan Budaya yang dulunya merupakan Gedung Olahraga Mini, tahun 2017, tempat ini dipugar menPenandatanganan Prasasti Pembangunan Infrastruktur jadi gedung seni dan budaya terakhir periode kepemimpinan M. Qurais H. untuk mewadahi kegiatan kreativitas masyarakat, Abidin sebagai Walikota Bima. khususnya dalam bidang kesenian dan kebudayaan. Dan peletakan batu pertama pembanguPENANDATANGANAN PRASASTI nan PLUT Ama Hami dilakukan pada September Pada puncak Hari Ulang Tahun Kota Bima 2014 lalu, dihadiri oleh Deputi Pengembangan dan ke-16 tanggal 10 April 2018, ditandai pula dengan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan penandatanganan prasasti pembangunan sejumlah UMKM RI, lalu tahun 2016 fasilitas ini telah dapat infrastruktur fasilitas umum oleh Wali Kota Bima. dimanfaatkan. Melengkapi seluruh rangkaian HUT Kota Bima “Untuk RSUD Kota Bima, ini merupakan tahun 2018, buku berjudul Menolak Menyerah impian masyarakat Kota Bima sudah cukup lama. yang merupakan catatan perjalanan hidup dan Awalnya merupakan Puskesmas Asakota, yang jejak kepemimpinan Wali Kota Bima diluncurkan akhirnya dirintis menjadi rumah sakit umum di halaman Kantor Wali Kota Bima. daerah dan yang diutamakan untuk pelayanan Pada peresmian pembangunan infrastruktur instalasi gawat darurat. Alhamdulillah tanggal 26 Kota Bima mencakup, Masjid Terapung Ama Maret 2018 kita sudah mendapat nomor regisHami, Paruga Nae, Gedung KONI Kota Bima, trasi rumah sakit dari Kementerian Kesehatan,” Gedung Seni dan Budaya, Pusat Layanan Usaha ungkap Qurais. Terpadu (PLUT) Ama Hami dan Launching RSUD Apresiasi disampaikan oleh Dr. Rosiyadi Sayuti, Kota Bima. Selama kepemimpinan Qurais, Sekretaris Daerah Provinsi NTB atas capaian pembangunan-pembangunan khususnya yang pembangunan Kota Bima selama ini. Secara khusus bersifat penataan fisik di Kota Bima terbilang Rosiyadi mengungkap bahwa perubahan wajah berjalan sangat cepat. Kota Bima kini secara signifikan menjadi semakin Wali Kota mengungkap bahwa pembantertata dan berhasil menekan angka kemiskinan gunan Masjid Terapung Ama Hami Kota Bima hingga berhasil mencatat persentase kemiskinan mulai dibangun pada HUT Kota Bima tahun terendah di NTB. (Naniek I. Taufan)

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Edukasi

Simulasi Bencana Alam Sasar Sekolah Bencana alam memang tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi untuk menekan jatuhnya banyak korban. Kurangnya pemahaman cara menghadapi bencana menjadi salah satu penyebab timbulnya banyak korban sehingga untuk mengantisipasi hal itu Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menggelar simulasi yang menyasar sekolah yang berdampak jika terjadi bencana.

S

imulasi digelar di SMP Negeri 3 Singaraja pada Rabu (4/4) dengan melibatkan langsung siswasiswi dan para guru. Tujuannya memberikan pemahaman awal dalam menghadapi bencana khususnya gempa yang berpotensi tsunami. Sebelum dilakukan simulasi, para siswa dan guru diberikan pengarahan serta kondisi sekolah di-setting dalam keadaan belajarmengajar. Simulasi ini sengaja dilakukan di sekolah yang terletak di Jalan Surapati, Kecamatan Buleleng ini lantaran posisinya yang memang berdekatan dengan pantai. Saat simulasi berlangsung, seluruh siswa menjerit ketakutan, lantaran telah terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Mereka melindungi diri dengan bersembunyi di bawah meja belajarnya masingmasing, sebelum akhirnya diinstruksikan oleh guru kelas untuk berkumpul di lapangan upacara. Setelah mendapatkan intruksi, seluruh siswa keluar dengan tertib

sembari melindungi kepala de­ ngan tas atau buku pelajaran yang dibawa. Bahkan ada beberapa siswa yang terlihat mengalami luka-luka lantaran tertimpa reruntuhan bangunan. Mereka dievakuasi oleh tim BPBD Buleleng, untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulans. Sekretaris BPBD Buleleng, Ketut Susila menyebutkan, menurut data yang diperoleh pada awal tahun 2018, jumlah pusat gempa yang ada di Indonesia sudah mencapai 250 titik. Jumlah ini mengalami peningkatan drastis, mengingat di tahun 2015 titik gempa di Indonesia hanya berjumlah 53. “Oleh karena itu, BNPB mengeluarkan instruksi bahwa 26 April itu berkaitan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana untuk melatih masyarakat bagaiamana caranya menyelamatkan diri jika bencana terjadi. Agar jumlah korban dapat diminimalisir,” katanya saat ditemui usai menggelar simulasi di SMPN 3 Singaraja.

Di Buleleng sendiri imbuh Susila memiliki tiga lempeng, yakni lempeng di Tejakula, Ge­ rokgak dan Seririt. Dari ketiga lempeng itu, Tejakula termasuk wilayah yang paling rawan. Jumlah kekuatan gempa yang melanda wilayah timur Buleleng itu bisa mencapai 8 SR. “Jika terjadi gempa di Tejakula, kota Singaraja akan sangat berdampak. Dan di SMPN 3 Singaraja yang dekat dengan pantai ini akan berpotensi tinggi terjadi tsunami. Sehingga siswa dan guru-guru harus diberikan pemahaman cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa,” ungkapnya. Selain berada di dekat pantai, beberapa ruang kelas yang ada di SMPN 3 Singaraja juga dinilai sa­ngat rawan, sebab usia bangunan termasuk sangat tua. Pun demikian dengan pintu keluarnya, hanya ada satu. Sehingga pihak BPBD Buleleng merasa sekolah tersebut memiliki potensi kerawanan yang sangat tinggi. “Makanya kami sasar SMPN 3 Singaraja

Simulasi bencana gempa dan tsunami di SMPN 3 Singaraja

9 ini, jumlah kelasnya banyak. Ada bangunan bertingkatnya juga, di mana di lantai atas itu ada tiga kelas dengan total murid mencapai 100 orang. Pintu kelas juga sangat kecil, sehingga mereka harus diberikan pemahaman. Tidak mungkin saat gempa mereka bisa langsung turun secara bersamaan,” kata Susila. Kepala Sekolah SMPN 3 Singa­ raja, Gede Sumatrajaya meng­ aku sangat berterimakasih atas simulasi gempa yang dilakukan oleh pihak BPBD Buleleng di sekolahnya tersebut. “Bagi kami sangat bermanfaat. Terimakasih

kepada BPBD sudah memetakan sekolah kami sebagai contoh pemberian pemahamanan pencegahan bencana. Kami akan selalu sebarluaskan info ini pada anak-anak yang masuk sekolah sore atau tahun-tahun ke depannya,” ungkapnya. Sumatrajaya pun membenarkan jika ada tiga ruang kelasnya yang memang sudah berusia tua. Ruang kelas itu dibangun pada tahun 1977 dan belum direnovasi. “Sesuai dengan kebijakan Kadis akan memetakan dulu indentifikasi sekolah. Kami punya tiga kelas yang sudah lama,” ungkapnya. (Wiwin Meliana)

LAKI-LAKI DAN WANITA

Made Taro

Seorang pendeta yang sedang menyusuri sungai, melihat perilaku seorang laki-laki di seberang sungai. Laki-laki itu duduk berdampingan dengan seorang wanita. Setelah meminum isi botol, lelaki itu kemudian mengurut betis sang wanita. Bukan itu saja, pemuda itu kemudian menggendong sang wanita. Pendeta itu sangat terenyuh. Ia tidak ingin nama desanya cemar. Ia lalu melaporkan pemandangan yang tidak enak itu kepada kepala desa. Seketika itu juga kepala desa mendatangi tempat yang dimaksud. Ia membawa dua orang penjaga keamanan. Oleh karena tiba-tiba turun hujan lebat, kepala desa, pendeta dan penjaga keamanan itu membatalkan keinginannya untuk menyeberang sungai dan mengurungkan niatnya untuk menangkap pasangan kurang ajar itu. Mereka hanya melihat gerak-gerik pemuda-pemudi itu dari sebuah gubuk. Tampaknya pasangan itu makin kurang ajar. Mereka duduk berdua di bawah naungan sebuah payung. Tak lama kemudian lelaki itu menggendong si wanita. “Kurang ajar!” demikian omelan kepala desa di tengah-tengah hujan lebat. Nah, apa itu? Sebuah jukung melintas di sungai. Rupa-rupanya pendayung jukung itu gegabah. Jukung yang ditum­pangi banyak penumpang itu oleng, lalu terbalik. Lihatlah laki-laki itu! Ia mencebur, lalu dengan sigapnya menyelamatkan para penumpang. Kepala desa. pendeta dan penjaga keamanan itu tersenyum melihat gelagat lelaki yang sok pahlawan itu. Setelah hujan reda, kepala desa, pendeta dan penjaga keamanan itu langsung menyeberangi sungai. Mereka tidak ingin pasangan yang kurang ajar itu lepas. “Hai, Pemuda! Aku tidak ingin nama desaku tercemar gara-gara kau minum alkohol!” kata kepala desa. “Siapa kamu, dari mana, dan mengapa kamu melakukan hal itu di sini?” Laki-laki itu terkejut dan gelagapan. Ia tidak menyangka, gerakgeriknya dicurigai orang. Katanya sambil menenangkan diri, “Kami dari desa tetangga. Perempuan yang saya gendong adalah ibu saya. Ia mengidap penyakit lumpuh. Untuk meringankan rasa sakitnya, saya urut betisnya dengan air botol itu. Air itu adalah air suci sungai Gangga”. Kepala desa itu memalingkan mukanya ke arah pendeta. Dan pendeta itu memalingkan mukanya ke penjaga keamanan. Hati mereka berkata, “Apa yang terlihat dan terdengar, belum tentu kebenaran sesungguhnya. Kebiasaan memandang sesuatu dari segi negatif, tidak akan menemukan kebenaran sesungguhnya.” (Swami Sivananda)


10 Perempuan dan laki-laki saat ini diberi kedudukan yang sama, segala keterbatasan yang mengungkung hak-hak wanita berhasil dihilang­ kan. Inilah simbol dari kesetaraan gender dan emansipasi wanita. Hal ini disampaikan Made Hermawati Diah Pertiwi, S.E., Ketua Gatriwara Kabupaten Buleleng.

Sudut Pandang

Perempuan Cenderung Gunakan Perasaan Kepemimpinan seorang perempuan dalam suatu perusahaan ataupun negara tidak serta merta dapat dibawa dalam keluarga. Bahkan ketika perempuan menjadi pengambil keputusan dalam kepemimpinannya, peran tersebut tidak selalu bisa dibawa dalam keluarga. Perempuan kelahiran di Desa Munduk, 11 Januari 1970 menambahkan setinggi apapun jabatan dan tingkatan seorang perempuan, mengambil keputusan dalam keluarga tetap harus didasari

B

aginya, ketika perempuan diberi hak setara dengan pria, berpendidikan tinggi dan bekerja untuk mendukung finansial keluarga, masalah selanjutnya adalah bagaimana ia bisa menjalankan kodratnya sebagai seorang perempuan. Menjadi perempuan karier yang sukses sekaligus ibu dalam rumah tangga misalnya. Kebanyakan masyarakat berpikir, menjadi wanita karier sukses atau ibu rumah tangga yang bahagia adalah sebuah pilihan. Sejatinya, jika kebetulan berada dalam posisi tersebut, sewajarnya ada yang harus dikorbankan. Padahal, masih banyak wanita sukses karier sekaligus berhasil pula menangani tugas rumah tangganya selama masih mampu merancang manajemen waktu. “Perempuan harus bisa menjalankan peran ganda tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. Di satu sisi perempuan dituntut produktif dalam karier dan menjadi panutan sebagai ibu dari anakanaknya,” jelasnya. Perempuan yang akrab disapa Herma ini menambahkan, ketika kesetaraan gender tidak lagi menjadi hal yang dilematis, banyak perempuanperempuan hebat dan berprestasi. Mereka dapat disejajarkan dengan laki-laki dari berbagai bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Bahkan beberapa perempuan telah berhasil menjadi seorang pemimpin dalam sebuah negara, pemimpin dalam sebuah perusahaan maupun ahli di bidang tertentu. Perempuan yang saat ini menjabat sebagai Pimpinan KCP Bank CIMB Niaga Singaraja mengatakan kepemimpinan seorang perempuan dan laki-laki dalam suatu perusahaan atau negara tetap memiliki perbedaan. Hal ini juga dirasakan langsung ketika dirinya harus mengkoordinir para staf di perusahaan yang saat ini ia pimpin. Baginya perempuan dan laki-laki memiliki karakter dan sifat yang berbeda sehingga dirinya memiliki cara tersendiri dalam meng­ koordinasikan pekerjaan. “Saya punya cara sendiri untuk mengkoordinasikan pekerjaan dengan staf laki-laki dan perempuan kare­na mereka mempunyai karakter yang berbeda. Tetapi saya tetap lakukan koordinasi umum untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya. Memang tidak dimungkiri, kelemahan seorang perempuan dalam hal kepemimpinan, perempuan cenderung menggunakan perasaan dibanding logika. “Ini salah

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

ini bertujuan agar segala keputusan yang diambil dapat menjadi tanggung jawab bersama. “Mengambil keputusan sendiri hanya saya lakukan dengan hal yang berkaitan dengan kewajiban saya, tetapi tetap atas sepe­ ngetahuan dan izin dari suami,” tutupnya.

MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT Pengalaman menjadi seorang pemimpin juga dirasakan oleh Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos., Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng. De­ ngan adanya emansipasi wanita, perempuan dituntut cerdas, berdaya dan mampu menjadi inspirasi untuk bidang yang ditekuni. Baginya, kesetaraan gender membawa kedudukan antara laki-laki dan perempuan sama untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak sebagai manusia. “Banyak hal yang bisa dise­ tarakan misalnya dalam bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan sosial,” ungkapnya. Bagi perempuan yang akrab disapa Reika ini, dalam hal kepemimpinan, sudah tentu dirinya berhadapan de­ ngan staf baik laki-laki dan perempuan dengan berbagai karakter dan usia yang berbeda. Dalam hal ini, seorang pemimpin dituntut memiliki seni untuk

Made Hermawati Diah Pertiwi, S.E.

satu kelemahan tipe kepemimpinan perempuan akan tetapi dengan satu kelemahan itu bukan berarti perempuan tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik,” paparnya.

Lesunya kun­jungan pariwisata di Bali beberapa waktu belakangan ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku pariwisata. Kondisi ini juga berdampak secara tidak langsung ter­hadap berbagai sektor kehidupan, salah satunya pe­rajin aluminium dari Desa Menyali. Hal ini disam­paikan oleh salah seorang perajin, Ketut Sukrawenten, yang secara turun-temurun menekuni profesi ini.

23

Perajin Menyali Padukan Aluminium dengan Kayu

K

Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos.

bisa mengkoordinir para staf agar tercipta tim yang solid dan hebat. “Dalam memimpin jiwa dan naluri seorang perempuan dan ibu sangat efektif diterapkan,” jelasnya. Dirinya juga mengatakan peran sebagai pemimpin tidak serta merta dapat dibawa dalam keluarga dan rumah tangga. Peran seorang perempuan kembali menjadi seorang istri dan ibu dari anakanak, sehingga segala keputus­an yang akan diambil tetap didasarkan pada musyawarah. “Segala keputusan harus dimusyawarahkan dengan suami dan anak-anak sehingga tercapai kemufakatan untuk diambil suatu keputusan,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

IKLAN CANTIK

pengetahuan sang suami. Meskipun keputusan yang akan diambil sa­ ngat berhubung­ an dengan kewajibannya sebagai seorang ibu, akan tetapi koordinasi dan meminta izin kepada suami tetap dilakukan, hal

Buleleng

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

erajinan aluminium menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Menyali dan menjadi salah satu ikon desa tersebut. Beraneka jenis kerajinan berbahan dasar aluminium dihasilkan mulai dari peralatan upakara, hiasan interior hingga alat-alat yang sering digunakan dalam keseharian. Ketut Sukra yang telah menjalankan bisnisnya puluhan tahun memang menggantungkan hidup dari hasil penjualan produk kerajinan aluminum. Bahkan untuk terus menambah nilai jual, Sukra terus berinovasi untuk menembus pasar pariwisata. Sebagai pelaku ekonomi kreatif ia melakukan inovasi terhadap hasil produksi kerajinannya. Jika dulu Sukra banjir order hanya saat menjelang hari raya, namun tidak dengan sekarang. Saat ini ia selalu mendapat pesanan tetap dari

Artshop-artshop di luar Buleleng utamanya kabupaten Gianyar. Dengan memadukan aluminium dan kayu, Sukra dapat membuat kerajinan inovatif dengan menambah nilai guna produk yang dihasilkan. “Selain itu produk kami yang banyak masuk hotel seperti hiasan din­ding, frame, kotak tisu dan interior lainnya,” jelasnya. Jika sebelumnya, orderan untuk memenuhi kebutuhan hotel di luar Buleleng selalu datang se-

tiap bulan, namun sayang kondisi saat ini sangat jauh dari harapan. Hal ini dikarenakan melemahnya kunjungan wisatawan sehingga permintaan akan produk kerajinan aluminium juga berkurang. “Dulu setiap bulan selalu ada saja pesanan, sekarang jangankan sebulan enam bulan sekali saja belum tentu,” ungkapnya. Kondisi ini juga diperparah dengan persaingan produk lain sebagai sarana upakara. Menurutnya

masyarakat cenderung mengikuti trend dalam berbagai hal. Salah satunya trend menggunakan sarana upakara yang berbahan dasar fiber. Kata dia, berkembangnya bokor berbahan fiber membuat masyarakat banyak yang beralih dari bokor aluminium. Akan tetapi dirinya menegaskan bahwa jika dibandingkan dengan bokor fiber, produknya memiliki bebe­ rapa keunggulan yang membuat masyarakat juga masih tetap de­

ngan pilihan menggunakan bokor aluminium. “Saya banyak dengar keluhan dari masyarakat jika harga bokor fiber harganya mahal dan juga rapuh, akan tetapi bokor dengan kualitas yang sangat bagus hanya dijual paling mahal lima puluh ribu saja,” ungkapnya. Penurunan omzet yang sangat signifikan tentu membuat dalam pikirannya terbersit untuk beralih profesi. Jika pemasaran terus seperti ini, dirinya pesimis dapat bertahan hidup dari hasil penjualan produk kerajinan aluminium. Akan tetapi dirinya kembali berpikir bahwa sepinya permintaan akibat krisis global yang berdampak pada semua sektor. “Sempat ingin cari pekerjaan lain dengan membuka usaha makanan siap saji, akan tetapi karena kondisi sedang begini ya kami urungkan,” jelasnya. Disam­ ping itu, dirinya mengaku tidak memiliki pengalaman kerja selain menjadi perajin aluminium sehingga tidak berani mengambil risiko. Kendala lain yang dihadapi dalam produksi adalah mahalnya bahan baku aluminium. “Kami beli dekat sini saja agar bisa beli sedikit, kalau beli di Jawa sekali pembelian bisa mencapai puluh­ an juta rupiah,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

Dua Atlet Wushu Buleleng Raih Medali Dua atlet junior Buleleng dari cabang wushu berhasil menorehkan sejarah pada kejuaraan nasional yang digelar 29 Maret hingga 3 April 2018 di Yogyakarta. Mereka adalah Ni Ketut Listrayanti (14) dan Komang Mas Ema Santiawan (13). Listrayanti yang bertarung di kelas 42 kilogram putri junior berhasil membawa pulang satu medali emas. Siswa SMPN 3 Banjar ini berhadapan dengan atlet wushu Sumatra Utara, Bangka Belitung dan Jawa Timur sebelum meraih emas. Dara asal Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar Buleleng ini pun mengaku tidak menyangka berhasil menumbangkan seluruh lawannya. Dalam pertan­ dingan ia hanya bisa berfokus untuk menjadi yang terbaik. Usaha dan kerja kerasnya pun kemudian mendapat apresiasi dari PBWI untuk mengikuti pelatnas dan akan mengikuti kejuaraan dunia di Brasil pada bulan Juli mendatang. Sementara itu Ema Santiawan yang berjuang di kelas 39 kilogram putra junior membawa pulang satu medali perunggu. Kedua atlet ini baru menekuni wushu sejak enam bulan terakhir. Sebelumnya mereka dilatih sebagai

a­ tlet muay thai. Manajer Tim Wushu Buleleng, Gede Sanjaya yang didampingi pelatih Gede Sudarma ditemui di KONI Buleleng menjelaskan keberhasilan atletnya di kancah nasional bukan sebuah kebetulan. “Saat Kejurda Wushu di Tabanan kami berhasil memborong tiga medali emas. Dengan dasar itu kami kirim kembali tiga atlet kami ini ke Kejurnas,” ujar Sanjaya. Ketua KONI Buleleng, I Nyoman Artha Widnyana menga­takan sejauh ini pihaknya sangat mendukung seluruh atlet untuk berkembang. Untuk Kejurnas Wushu, diikuti oleh 7 atlet Buleleng, 4 atlet senior dan 3 atlet junior. Keberadaan cabor Wushu di Buleleng yang baru berkembang dua tahun lalu menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan dengan mampu berbicara di kancah nasional. “Kami apresiasi luar biasa pengkab hadirkan medali de­ ngan hasil pembinaan sendiri. Meski kemarin hampir tidak berangkat karena masalah pendanaan, KONI akan dorong terus dan memberikan kesempatan pada atlet mengikuti berbagai event untuk me­ nempa diri,” kata Artha. Dua atlet Wushu Buleleng yang meraih medali di Kejurnas 2018

(Wiwin Meliana)


Buleleng

22

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Pelaksanaan UNBK Terkendala Keterbatasan Komputer

Pelaksaanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/MA di Kabupaten Buleleng, sudah dimulai sejak Senin (9/4) hingga Kamis (12/4). Tercatat ada sebanyak 5.022 orang yang berasal dari siswa/siswi kelas XII dari 39 SMA/MA sebagai peserta UNBK tahun 2018.

S

alah satu sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri adalah SMAN 1 Singaraja. Pelaksaanaan UNBK di sekolah ini berjalan dengan lancar. Setidaknya ada sebanyak 302 peserta mengikuti UNBK, yang terbagi dalam 3

sesi. Setiap peserta pun antusias menjawab soal UNBK. Menurut Kepala SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara, pihaknya telah mempersiapkan siswa dan perangkat yang memadai dalam menghadapi UNBK. “Siswa sudah 3 kali mengikuti simulasi. Mudah-mudahan kesiapan mental anak-anak

Siswa SMAN 1 Singaraja diberikan pengarahan sebelum mengikuti UNBK

baik. Perangkat keras (komputer, red) juga sudah siap,” ujarnya. Hanya saja diakui Eka, sebagian komputer yang digunakan dalam proses UNBK di SMAN 1 Singaraja meminjam di SMPN 1 Singaraja. Sebab menurut Eka, antara SMAN 1 Singaraja dengan SMPN 1 Singaraja sudah menjalin kerjasama. Begitu juga ketika nanti SMPN 1 Singaraja mengikuti UNBK, akan berlangsung di SMAN 1 Singaraja. “Sebagian komputer kami pinjam di SMPN 1 Singaraja, karena kami ada kerjasama. Untuk antisipasi kedepan, memang kami tidak pasang genset, tapi kami sudah komunikasi dengan PLN, agar tidak gangguan. Mudahmudahan kedepan, tidak ada gangguan,” jelas Eka Wilantara. Sementara di SMKN 3 Singaraja, ada tiga SMA yang meminjam fasilitas komputer untuk UNBK di sekolah ini. Ketiga sekolah itu adalah SMAN 4 Singaraja, SMA Bhaktiyasa, dan SMA Kertha Wisata Singaraja. SMKN 3 Singaraja menyiapkan tak kurang dari 420 unit komputer, guna membantu sekolah-sekolah tersebut. Kepala SMAN 4 Singaraja, Putu Gede Wartawan menjelaskan, sekolahnya ini baru pertama kali menggelar UNBK tahun ini. Tahun ini pihaknya terpaksa menumpang

Putu Eka Wilantara

lokasi ujian di SMKN 3 Singaraja, karena fasilitas komputer di sekolah yang belum memadai. “Siswa kami ada 310 orang, paling tidak menyiapkan 110 unit komputer. Sekarang kami baru punya 50 unit, jadi belum bisa mandiri. Tapi kami terus berupaya menambah jumlah komputer, baik lewat dana BOS maupun APBD,” jelas Wartawan. Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Ngadeg me-

negaskan, total ada sebanyak 5.022 orang siswa ikut UNBK. Namun, 9 orang siswa absen pada hari pertama ujian, dengan alasan beragam, baik itu sudah bekerja, mengundurkan diri, berhenti sekolah, sakit, dan menikah. “Sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UNBK tingkat SMA. Panitia sudah menyurati PLN untuk menyediakan suplai listrik dan Telkom yang menyiapkan koneksi internet. Syukur sejauh ini tidak ada kendala,” tandas Ngadeg Sementara itu, Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Suartika sebagai sekolah penyelenggara UNBK dengan fasilitas dan sarana yang memadai, pihaknya kini menyediakan 9 lab komputer. Pihaknya pun mengaku sesuai dengan arahan Disdik dan UPT menyesuaikan siswanya yang menjalani Proses Belajar Mengajar (PBM) seperti biasa agar tidak terjadi saling ketergangguan. Apalagi SMKN 3 Singaraja merupakan sekolah kejuruan yang memiliki jam pelajaran praktek di bengkel masing-masing. “Kami atur, bagi lab yang dekat dengan bengkel pas anak-anak kami praktek agak dijauhkan, sementara agar tidak bising. Tetapi kebanyakan mereka yang UNBK tidak terganggu karena ujiannya di ruang tertutup,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Mobil Samsat Keliling Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, UPT Bapenda Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng melakukan terobosan-terobosan untuk peningkatan pelayanan pajak. Hal ini juga didukung dari tingginya animo masyarakat memenuhi kewajiban membayar pajak. Sebelumnya pelayanan samsat telah didukung dengan pelayanan sistem online, sistem antrean elektronik, petugas duta pajak, serta bekerjasama sama dengan BUMDes agar wajib pajak dapat membayarkan pajak kendaraanya tanpa harus datang ke kantor Samsat Buleleng. Kali ini, untuk meningkatkan pelayanan pajak, Dispenda samsat Singaraja me-launching mobil samsat keliling (Samling) untuk menjangkau wajib pajak yang ada di pelosokpelosok desa yang dihadiri oleh Kasat Lantas Polres Buleleng serta jajarannya dan Kepala Jasa Raharja Provinsi Bali Cabang Singaraja , Senin (09/04). Sebelumnya, program Samling memang telah berjalan hanya saja kendaraan operasional yang ter-

lalu besar sehingga tidak menjangkau hingga ke pelosok. Ditemui usai acara, Kasi Pelayanan PKB dan BBNKB, I Gusti Ngurah Darmika mengatakan samsat keliling merupakan program lama Bapenda, hanya saja intensitas pelaksanaanya yang masih minim. Dalam sebulan, pihaknya hanya dapat melakukan Samling 4 kali dengan adanya mobil Samling diharapkan pelayanan jemput bola dapat dilakukan 4 kali dalam seminggu. “Dengan mobil yang lebih ini kami harap bisa lebih sering mendatangi masyarakat yang ada di pelosok. Rencana kami setiap minggu selama 4 hari kami akan ke lapangan,” ungkap Darmika. Sebelumnya, pihaknya telah mendata dengan melakukan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi membayar pajak. Menurutnya, kesadaran masayarakat membayar pajak sudah cukup tinggi hanya saja karena terkendala jarak dan waktu, banyak wajib pajak yang masih menunggak pajak. Dengan adanya

mobil Samling, pihaknya berharap wajib pajak dapat melakukan kewajibannya tepat waktu. “Sebelumnya setiap kecamatan memang sudah ada Samling dan pelaksanaan di rolling, hanya saja untuk mendapat giliran kembali diperlukan waktu sekitar tiga bulan lagi,” jelasnya. Lebih jauh, pihaknya juga mengatakan pelayanan Samling hanya untuk pembayaran pajak tahunan sehingga masyarakat yang ingin melakukan perpanjang dihimbau datang ke kantor induk. “Sesuai prosedur, perpanjangan membutuhkan cek fisik kendaraan dan registrasi BPKB,” ujarnya. Pihaknya juga telah bersinergi dengan SIM keliling hanya saja peralatan yang masih diperbaik sehingga program SIM keliling belum dapat berjalan. “Kami sudah menjalin kerjasama dengan SIM keliling agar masyarakat bisa melakukan pembayaran pajak sekaligus membuat SIM, hanya saja kami mohon permakluman karena alatnya masih dalam perbaikan,” ungkapnya. Kasat Lantas Polres Buleleng,

Kreasi

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Bali Fashion Trend 2019

“Look to East” Indonesia Fashion Chamber (IFC) Chapter Denpasar, dengan bangga memberikan informasi saat ini memiliki 15 orang anggota muda berbakat. Karya-karya mereka tidak hanya dipajang di butik-butik lokal Bali, namun sudah merambah di berbagai negara.

S

alah satu panggung yang berbicara tentang kreativitas anggota IFC Denpasar yang dijadikan sebagai media proyeksi kecenderungan tren mode di tahun yang akan datang, adalah perhelatan mode “Bali Fashion Trend 2019“ di TS Suite di kawasan Jalan Nakula, Seminyak, Kuta. Ajang Bali Fashion Trend (BFT) 2019, akan menghadirkan barisan peragaan busana, eksebisi, kompetisi perancang busana dan kompetisi model. Perancang busana yang akan hadir mulai dari Bali, Jakarta, Surabaya, Semarang, pembauran kekayaan budaya tradisional dengan pengaruh dunia internasional terkini. Dengan cara yang unik, Bali akan muncul sebagai jendela trend dunia. “Di panggung BFT 2019 para perancang busana akan menggelar 10 hingga 20 look per koleksi dengan lebih dari 60 model peraga. Karya mereka terdiri dari kategori womens wear dan mens wear, baik dari busana resort hingga busana evening dan bridal,” ujar Ali Kharisma.

Makasar, dan beberapa kota besar lainnya. Acara bakal diikuti pula dengan pesta penutup yang penuh rasa syukur dan kegembiraan. Demikian informasi awal yang disampaikan Ketua Panita BFT 2019 Ali Kharisma didampingi ketua IFC Denpasar Weda Githa. Mengusung tema “Look to East” IFC Denpasar segera mempersembahkan “ Bali Fashion Trend 2019” sebagai pusat

Launching Mobil Samsat Keliling oleh Bapenda

AKP Putu Diah Kurniawandari mengapresiasi peluncuran mobil samsat keliling sebagai bentuk peningkatkan pelayanan pajak kepada masyarakat. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya akan menyiapkan personel yang akan ditugaskan untuk membantu pelayanan samsat keliling tersebut. “Dengan adanya samsat keliling ini lebih memudahkan masyarakat untuk melakukan kewajiban dan lebih menghemat waktu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Provinsi Bali cabang Singaraja menambahkan pihaknya sangat terbantu dalam memenuhi kewajiban pajak masayarakat, sehingga hak-hak wajib pajak juga terealisasi. “Kami mempunyai tugas pokok untuk menghimpun dana masyarakat dan mengembalikan dana tersebut dalam bentuk santunan, sehingga bentuk kewajiban dan hak bisa terpenuhi,” tutupnya. (Wiwin Meliana)

11

Sementara di area acara akan ada exhibition dengan konsep display seperti Departement Store di TS Store. Selama 3 hari pula para pecinta fashion,atau para fashionista di Bali khususnya, juga para tamu dari seluruh Indonesia maupun yang dari luar Indonesia akan disuguhkan koleksi- koleksi desainer Indonesia. “Sangat istimewa karena di area TS Store sendiri akan di ada lebih dari 200 brand fashion yang dipamerkan,” cetus Githa.

TS Suite Bali sebagai sponsor utama akan menjadi wadah terjadinya perhelatan fashion terbesar di Bali. Pagelaran ini bakal digelar selama 3 hari berturut-turut, yakni dimulai pada Jumat, 11 Mei sampai dengan Minggu 13 Mei 2018. Ajang ini bukan hanya menghadirkan perancang busana dan aksesoris yang telah dikenal dari Bali, Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar, dan beberapa kota besar lainnya. namun memberikan panggung pula pada generasi perancang yang baru saja berkiprah di industri fashion Indonesia. Tidak ketinggalan katanya akan hadir pula sosok-sosok VIP dunia fashion. PROMOSIKAN TEKSTIL LOKAL Weda Githa meyakini, jika Bali Fashion Trend (BFT) 2019 akan menjadi event fashion yang akan paling dicari oleh publik pencinta dunia fashion, sebagai yang telah berjalan selama ini. Apalagi BFT 2019 juga, dipertunjukan koleksikoleksi terbaru dalam bentuk peragaan busana yang berkualitas. Disamping itu BFT 2019 juga telah dipromosikan secara matang ke dunia retail, baik pada department store besar hingga butik butik milik perseorangan. Githa kembali menekankan perancang busana yang akan bergabung di Bali Fashion Trend 2019 sebanyak 40 orang. Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah hingga akhir bulan ini. Perancang busana yang akan menggelar karyanya adalah anggota IFC Denpasar, perancang busana dari Surabaya seperti Aldre, Dibya Hodi, dan Yunita Kosasih. Perancang busana yang dari Semarang antara lain Ina Priyono dan David Yan. ”Ada juga beberapa perancang

busana di luar IFC yang ikut bergabung seperti By The Sea, Raramac, B’Lux, Dimas Dwitanto serta Bank Indonesia, sebagai salah satu sponsor kami juga akan mempresentasikan perajin binaan mereka diantaranya Tenun Artha Darma, Bara Silver, Tenun Wisnu Murti, Tarum Bali dan masih banyak uang lainnya,” ujar Githa. Ia mengatakan mereka yang akan berkolaborasi dengan para perancang busana dari IFC. Selain itu, katanya akan ada perancang busana papan atas Indonesia yang juga menyuguhkan karyanya. Nama mereka akan diumumkan pada acara presscon pertama pada (28/4) mendatang. Ali Kharisma dan Weda Githa , bersama-sama berharap melalui persembahan “Bali Fashion Trend 2019”, dapat membawa industri fashion Indonesia ke kancah dunia internasional. “Dengan bangga pula kami IFC Denpasar , bermaksud mempromosikan tekstil, karya seni, dan kerajinan tangan dalam negeri Indonseia sebagai pondasi utama untuk menghasilkan karya baru dan modern disamping sebagai produk industri fashion yang berkelanjutan,” pungkas Ali. (Sri Ardhini)


Pelesir

12

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Menguji Adrenalin di Lembah Hijau Malino

Hobi

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

21

Kerinduan yang Terlampiaskan

menye­nangkan,” ujarnya. Di Lembah Hijau Malino juga bisa menjajal river tubing. Di sini, wisatawan akan diajak menjelajahi sungai kecil menggunakan ban besar. Arus yang cukup deras serta bebatuan di sekitar, menjadikannya makin seru dan menegangkan. Biayanya Rp 50.000. Waktu yang cukup singkat dimanfaatkan Ilo, sapaan akrabnya, untuk menginap semalam di salah satu camp, di Lembah Hijau Malino. Harga mulai Rp 500 ribu, sudah dilengkapi dengan spring bed dan pembuat teh atau kopi. “Saya sangat merekomendasikan tempat ini, sebagai destinasi yang ingin liburan bersama de­ ngan keluarga atau kolega. Selain fun, harganya sangat terjangkau,” ung­kapnya.

Yang namanya hobi memang tidak bisa dibendung begitu saja meski ditimpali de­ngan segudang aktivitas lainnya, yang bahkan jauh lebih menjanjikan dari hobi tersebut. Selain itu, demi hobi, orang juga akan tidak segan mengorbankan biaya yang tidak sedikit untuk menyalurkan hobi tersebut.

(Nur Rachmat/ Bisnis Sulawesi)

H

M

arketing Communication Four Points by Sheraton Makassar Ilham Sul Putra adalah salah satu yang terpincut Lembah Hijau Malino. Tempat ini merupakan camping ground pertama di Sulawesi Selatan yang dikelola secara profesional. Beberapa waktu lalu ia mengajak keluarga kecilnya berkunjung ke sana. “Kami menemukan keindahan panorama alam dengan berbagai permainan seru. Udaranya sejuk, suasa­ nanya tenang, viewnya keren,

cocok untuk keluarga,” ujar pria yang punya hobi fotografi ini. Ilham mengaku baru pertama kali ke Lembah Hijau Malino. Tempatnya dimana mereka bisa menikmati berbagai macam tempat dan sangat instagrammable untuk berfoto-foto. Mulai dari rumah pohon, tenda camping, sky bike dan

perahu kenangan. Jika ingin menguji adrenalin, bisa mencoba Sky Bike. Wahana ini memberikan pengalaman naik sepeda di ketinggian 30 meter. Tapi tak perlu khawatir, sebab permainan ini dilengkapi oleh alat keamanan yang memadai. Harga untuk menjajal wahana ini cukup terjangkau, hanya Rp 20.000 per orang. “Saya mencoba naik sky bike, awalnya takut tapi saya tetap mencoba. Rasanya menegangkan dan setelah berhasil melewatinya tentu sangat menyenangkan. Seperti pula hidup penuh tantangan, tapi setelah sukses akan sangat

Dapatkan

bacaan wanita dan keluarga

di Pesawat Garuda dan Lounge Garuda m Bali Post

Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764 m Sekretariat Tokoh Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373 m Kios Sumber Dana Budi Jaya Jln. Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp (0361) 223958 m Kios 66 Jln. Wahidin 66 Denpasar. Tlp. (0361) 425126 m Kios Widia Sari Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 759482 m Safii Roit (Ria Agency) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542 m Warung Media Singaraja Jln. A Yani, Pertokoan Terminal Banyuasri. Tlp. (0362) 21059 m Radio Singaraja FM Jln. Raya Singaraja Seririt Km 6 Desa Tukad Mungga. Tlp. (0362) 41124 m Warung Media Tabanan Jln. Jepun No. 9 (Ruko Pasar Kodok) m Warung Media Negara Jln. Merak No. 36 Pendem- Jembrana m Warung Media Gianyar Jln. Astina Timur (Utara Patung Arjuna). Tlp. (0361) 943570 m Warung Media Bangli Jln. Nusantara (Banjar Cempaga) HP. 0812 46 9 1915 m Warung Media Klungkung Jln. Raya Puputan 95 Semarapura. HP. 085 935 511 4131 m Warung Media Karangasem Radio Besakih Jln. Surapati, Gg. Sedap Malam 8. Tlp. (0363) 21791 m Warung Media Besakih Pesraman Besakih Jln. Raya Besakih HP. 087760050056, 081999275859 m Warung Media Kintamani Jln. Raya Kintamani Batur (Selatan Pura Batur) m Warung Media Nusa Penida Jln. Raya Ped (Depan Pura Dalem Ped Nusa Penida) HP. 082236657588

Ahmad Syafaat

Kawasan wisata Malino terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dari zaman dulu hingga kini, kawasan ini telah menjadi destinasi yang melegenda. Tiap hari ada saja wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung. Dari Makassar ke Malino memerlukan waktu sekitar 2 jam.

al inilah yang dirasakan Ahmad Syafaat (42), pemilik 11 warung lalapan (warlap) di Mataram dan Lombok Barat yang diberi nama unik, Warlap Sableng. Puluhan tahun jatuh bangun dalam merintis usaha kuliner ini, Syafaat sempat cukup lama meninggalkan musik yang telah menjadi hobinya sejak masa muda itu. Ia benar-benar berhenti main musik selama membangun usahanya yang berangkat dari modal pas-pasan itu. Cukup lama, sekitar 19 tahun ia tidak pernah lagi memegang alat-alat musik karena harus fokus pada usahanya membangun masa depan. Namun, yang namanya hobi, muncul juga kerinduan itu. Jari-jemarinya seperti tak sabar lagi untuk memetik gitar. Setelah vakum

bermusik, keinginan memainkan gitar itu bagi Syafaat sudah tidak terbendung lagi. “Rasa kangen itu tidak bisa saya bendung lagi,” katanya. Akhirnya, karena kebetulan salah satu warung lalapannya buka di dekat Taman Budaya NTB, di mana di pojok kantor tersebut di komunitas Warung Jack selalu ada aktivitas musik setiap selasa malam, Syafaat mulai akrab de­ ngan para seniman yang biasa berkumpul di sana. Dari sanalah h a s r a t b e rmusiknya kembali disalurkannya. Syafaat yang lahir dan besar di lingkungan yang banyak pemusiknya ser-

Syafaat (tiga dari kanan) bersama rekan-rekannya pemusik dalam momen pergelaran musik di Mataram

ta ibu yang seorang vokalis, itu akhirnya mulai memetik kembali gitar di tahun 2016. Kerinduan akan musik yang ditinggalkannya karena sibuk bekerja mencari nafkah, kini mulai terlampiaskan. Ia bergabung dengan komunitas Warung Jack dan bersilaturrahmi dengan para pemusik di Mataram dengan menggelar pentas sederhana bertajuk, Re-

publik Sableng Musik Rakyat yang turut disponsori olehnya. “Semua jenis musik tampil bersama pada panggung sederhana malam itu,” ujarnya. Uniknya dalam gelaran pentas Republik Sableng Musik Rakyat yang digagasnya bersama komunitas Warung Jack ini tidak hanya fokus pada satu jenis musik, melainkan semua jenis musik boleh tampil. “Semua jenis musik

ditampilkan, ya dangdut ya balada, jazz, rock bahkan keroncong, campur sari, koesploesan dan lainnya,” ujar Syafaat. Nama Republik Sableng Musik Rakyat itu merupakan nama yang dicetuskan oleh salah seorang seniman yakni Zaeni Mochammad. Silaturrahmi musik seper­ti ini mampu mengobati kerin­ duannya akan musik dan menjadi bagian dari cara Syafaat dalam menambah kawan. Tidak hanya itu, Syafaat juga membeli berbagai peralatan musik untuk mendorong anakanak muda bermusik khususnya bagi kelompok band yang tengah dirintisnya bernama D Fyet (singkatan nama personilnya, Danan, Fatra, Yuanita, Eri dan Tina). Ia ingin mengorbitkan anak-anak muda yang suka bermusik dengan cara memasilitasinya. Karena hobi itulah, meskipun ia terbilang sibuk mengurus 11 warung lalapannya, ayah tiga anak ini selalu menyempatkan dirinya untuk berlatih bersama anak-anak muda di D Fyet maupun tampil bermain musik di beberapa kesempatan. (Naniek I. Taufan)

Syafaat mendorong anak-anak muda yang hobi bermusik dengan membentuk grup band D Fyet


Griya

20

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Kalsiplank Alternatif Pengganti Kayu Cat dinding kusam karena termakan usia, tentu menjadikan tampilan rumah Anda kurang enak dipandang. Anda tinggal memanggil tukang dan meminta untuk mengecatnya kembali. Namun, jika ingin memberikan tampilan beda pada dinding rumah Anda, semisal karakter kayu tapi dengan harga terjangkau, aplikasi kalsiplank bisa menjadi pilihannya.

“K

ini banyak konsumen yang memiliki dana terbatas menjadikan kalsiplank sebagai alternatif pengganti kayu,” ujar Gede Alit Suantara,

saat mengerjakan pelapisan dinding menggunakan material tersebut, di Denpasar. Ia mengatakan, selain dipakai dekorasi dinding, kalsiplank juga bisa diaplikasikan pada pagar, plafon, list tangga, dan pelapis lantai. Kalsiplank adalah sejenis material papan yang terbuat dari semen tetapi memiliki tekstur kayu. Kalsiplank yang dipilih konsumennya adalah yang memiliki teketur kayu timbul pada permukaan atas dan permukaan bawahnya rata. Memiliki ukuran 3000 x 200 x 8mm berwarna putih keabuan, harganya sekitar Rp 38.000 per lembar. “Ada banyak pilihan dengan harga yang bervariasi pula,” imbuhnya. Tahap pengerjaannya, kalsiplank ini dilapisi dulu dengan cat yang berbahan dasar air atau Aplikasi kalsiplank pada dinding lantai

cat berbahan dasar minyak. Setelah kering, kalsiplank tersebut dipotong-potong sesuai dengan hasil pengukuran. Dalam pengaplikasiannya pada dinding, kalsiplank bisa dipasang vertikal maupun horisontal dengan motif acak atau biasa. Pemasangan kalsiplank secara sederhana, cukup dipaku beton. Referensi lain menyebutkan, kalsiplank ini juga dapat diaplikasikan dengan rangka metal (disarankan galvanis) atau rangka kayu dengan mengikuti cara pemasangan yang disarankan untuk menghindari air masuk ke bagian belakang papan. Untuk aplikasi dengan menggunakan rangka kayu, disarankan melapisi kayu dengan cat untuk menghindari kelembaban. Material ini disebut memiliki berbagai keunggulan, di antaranya tidak lapuk, tidak dimakan rayap, memiliki

tekstur kayu jati, dan bila digunakan untuk dinding pengganti batu bata akan lebih ringan dengan konstruksi baja ringan. “Aplikasi kalsiplank yang mirip kayu jati ini memberikan kesan eksklusif,” tandasnya. (Inten Indrawati)

“...kalsiplank ini juga dapat diaplikasikan dengan rangka metal (disarankan galvanis) atau rangka kayu dengan mengikuti cara pemasangan yang disarankan untuk menghindari air masuk ke bagian belakang papan.” Aplikasi kalsiplank pada dinding

Gangguan tidur merupakan salah satu masalah kesehatan yang kadang diremehkan. Dari penelitian di Barat, angka kejadian ini berkisar 10-40%. Di Indonesia dengan perkembangan teknologi, makin banyak orang menderita kesulitan tidur. Dari jenis kelamin, perempuan lebih banyak mengidap sulit tidur terutama bagi yang postmenopause terjadi kekacauan hormonal.

S

Aplikasi kalsiplank pada dinding luar

Aplikasi kalsiplank pada dinding tangga

Bugar

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

elama ini secara medis, gangguan tidur diobati dengan pemberian obat kimia yang tentu saja ada efek sampingnya. Kini, masyarakat mulai mencari alternatif lain agar dapat memperbaiki kualitas tidur mereka, salah satunya dengan olahraga. Menurut dr. I Putu Adiartha Griadhi, S.Ked. M.Fis.AIFO, olahraga tidak hanya bemanfaat menyehatkan tubuh dan pikiran, tapi juga mendorong kita menjalani pola hidup yang lebih sehat. Salah satuya membantu tidur lebih nyenyak dan tubuh terasa lebih segar saat bangun keesokan harinya. Olahraga rutin secara konsisten, tiga kali seminggu selama 30 menit, dapat memperbaiki kualitas tidur,” ujar dosen Ilmu Faal FK Unud ini. Dari beberapa penelitian yang ia baca, orang-orang dengan insomnia bisa tidur lebih nyenyak setelah melakukan olahraga rutin. “Olahraga memberi manfaat terhadap kualitas tidur. Walaupun kuantitas tidur tetap sama, tapi tidur menjadi

dr. I Putu Adiartha Griadhi

13

Olahraga Teratur Perbaiki Kualitas Tidur lebih nyenyak,” jelasnya. Jenis olahraga yang dipilih sebaiknya aerobik dan yang melatih otot. Kedua jenis olahraga ini, dapat memberi efek cukup baik untuk memperbaiki kualitas tidur. “Jogging, bersepeda, berenang, atau gym, bisa menjadi pilihan,” ujarnya memberinya saran. Latihan kardiovaskular meningkatkan detak jantung dan akan membantu meregangkan otot. Latihan yang memacu detak jantung meningkatkan suplai oksigen ke otak yang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks. Selain itu, latihan kekuatan seperti yoga dan peregangan juga bermanfaat menjadikan tidur lebih nyenyak. Postur dalam teknik pernapsan dalam latihan yoga meningkatkan sirkulasi darah ke otak serta melepaskan stres. Sebagai aturannya, olahraga sebaiknya diukur dari beban napas yang tidak terlalu berat dan ringan. Sesuai dengan prinsip olahraga latihan disesuaikan dengan individu masing-masing. “Berolahragalah sampai beban itu masuk ke zona latihan. Ketika olahraga kita bisa melakukan tes dengan menyanyikan satu baris lagu, jika kita mampu me­­nya­ nyaikan terpatahpatah itu sudah ter­masuk zona

latihan. Itu harus dipertahankan selama 20-30 menit. Setelah itu baru istirahat,” sarannya. Ia menambahkan, lakukan tiga kali seminggu dan di pagi hari. Namun, bagi yang tidak ada waktu olahraga pagi, dapat memilih sore hari sekitar pukul 17.00. OLAHRAGA SESUAI KONDISI Saat olahraga, tubuh melihat kondisi itu sebagai kondisi yang menghabiskan cadangan tubuh, satu-satunya aktivitas yang bisa meningkatkan suhu tubuh, dan kondisi dimana perlunya pemulihan di tingkat sel. Ketiga kondisi ini akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang mendorong tubuh untuk tidur lebih lelap. “Sistem saraf parasimpatis ini akan memerintahkan tubuh untuk istirahat. Ibarat listrik, saklarnya dicabut agar tubuh off,” katanya. Olahraga menyebabkan panas

tubuh meningkat secara dramatis dan kemudian perlahan mendingin selama beberapa jam setelah aktivitas berakhir. Penurunan suhu tubuh inti yang stabil ini memberi tanda otak sudah waktunya tidur. Secara umum, aturan tidur saat malam hari, mulai pukul 20.00 atau 22.00. Tidur yang cukup sekitar 6-8 jam. Namun, kembali ia menegaskan, tubuh memerlukan keteraturan. Artinya, lakukan pola tidur yang sama tiap hari dengan waktu yang maksimal. “Tubuh itu punya “jam” sendiri. Dengan keteraturan yang dilakukan, tubuh akan mengenali saat waktu tidur dan bangun tidur,” ucapnya.

Masalah insomnia memang banyak penyebabnya. Namun, tak ada salahnya Anda mencoba terapi dengan olahraga yang teratur. Misalnya, olahrga dipadupadakan dengan relaksasi. Tanpa keluhan insomnia, bukan berarti Anda tidak olahraga. Olahraga sangat penting membuat tubuh menjadi aktif dan bersemangat. Anda pun tidak akan menguap atau mengantuk di siang hari. Olahraga yang dipilih disesuaikan dengan kondisi. Jika memiliki penyakit hipertensi, jantung, dll, konsultasikan dengan dokter olahraga apa yang bisa dilakukan. (Wirati Astiti)


Life Story

14 Pada titik yang sudah tidak bisa lagi ditahannya, Parti, ibunda dari Aryati menangis berteriak menye­ sali semua keputusannya. Ia yang telah memaksa menjodohkan anak gadis­ nya dengan keponakannya. Perjodohan yang terjadi 38 tahun lalu itu memang pilihan ia dan keluarga­ nya. Aryati mengingat peristiwa ibunya menangis sejadi-jadinya itu pada usia pernikahannya sudah berjalan 10 tahun.

A

ryati mengisahkan kes­ edihannya melihat ibun­ danya yang menyesal telah menjodohkannya dengan suaminya itu. “Ibu saya menangis di depan suami saya dan mengatakan bahwa ia menyesal me­ nikahkan saya dengan sepupu saya itu,” ungkap perempuan yang kini berusia 60 tahun. Aryati yang memi­ liki sifat sabar itu memang menerima perjodohan yang sesungguhnya tidak dikehendakinya tersebut. Namun, karena ketaatannya pada sang bunda, ditambah lagi ia meyakini bahwa jodoh itu telah ditetapkan oleh Allah SWT, ia menerimanya dengan ikhlas atas baktinya pada sang ibu. Namun, sepanjang perjalanan pernikahannya selama 10 tahun itu, bahkan sampai ia memiliki dua orang anak, Aryati tidak pernah mengecap kebahagiaan. Hari-harinya ia lebih banyak menangis akibat menderita. Ia memilih untuk bertahan. Suami­ nya memiliki perempuan lain dan sikapnya kasar kepada Aryati. “Itu disaksikan hampir tiap hari oleh ibu saya,” ujarnya sedih. Ia pun menjalani masa-masa itu dengan tabah dan sabar, itu membuat ibundanya tidak tega melihatnya diperlakukan tidak baik oleh suami pilihannya itu. Belum lagi ipar-iparnya yang selalu menghinanya, padahal Aryati adalah seorang pegawai negeri yang memiliki penghasilan sendiri. “Entah apa yang membuat mereka tidak puas pada saya,” ujarnya. Gaji suaminya yang juga pegawai pemerintahan itu setiap bulannya habis untuk keluarganya sendiri, Aryati tidak pernah mendapat bagian dari penghasilan suaminya itu. “Untuk kehidupan di rumah, saya pakai gaji saya sendiri,” ujarnya. Sabar, baik dan berpenghasilan sendiri, di masa itu seharusnya Aryati bisa mendapat kehidupan yang baik apalagi mereka tinggal di sebuah kampung di Pulau Sumbawa yang sangat menghargai perempuan yang bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Namun itu tidak dirasakan oleh Aryati akibat menikah dengan sepupunya yang memiliki keluarga rata-rata berada. Hari itu, kenangnya, usai salat magrib suaminya yang pulang dalam keadaan mabuk minuman keras tiba-tiba bertengkar dengan dirinya. Kekasaran demi kekasaran dilakukan suaminya itu kepada Aryati. Ke­

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Perjodohan yang Disesali

betulan malam itu ibundanya menginap di rumah mereka dan menyaksikan lagi anak kesayangannya itu diperlaku­ kan tidak baik oleh suami yang juga keponakannya itu. Ia menjadi sangat sedih dan terpukul sehingga tidak tahan melihat peristiwa itu. “Aku menyesal menikahkan anakku dengan kamu, aku menye­ sal….aku menyesal….,” kata ibunda Aryati sambil menangis histeris. Aryati sempat terperanjat melihat ibu yang sangat di­ cintainya itu menangis begitu rupa membela dirinya sembari menyalahkan dirinya sendiri. “Tidak ibu… ini bukan salah ibu, ini memang sudah takdir saya,” kata Aryati sambil memeluk ibundanya itu. Ibu dan anak itu pun menangis bersama sembari saling menguatkan satu sama lain. Rupanya, suami Aryati yang menyaksikan hal itu merasa ber­ salah juga. Momentum isak tangis Aryati dan ibundanya itu menjadi titik balik dari suaminya. “Sejak itulah suami saya mulai sedikit berubah, tidak lagi sering kasar dan sedikit demi sedikit mengurangi kebiasaan pacaran lagi,” katanya. DIKARUNIAI ANAK KETIGA Situasi di rumah sudah mulai membaik kare­na perubahan baik pada sikap suaminya itu sam­ pai dua tahun kemudian ibunda Aryati mening­ gal dunia. Setelah ibun­ danya meninggal, Aryati kembali sendiri tanpa pembela utamanya. Hal ini rupanya memicu kembalinya sifat lama suaminya ditambah lagi para ipar yang terus saja menyakitinya bahkan tanpa sebab. Aryati hanya bisa menangis menghadapi semua takdirnya itu. Ia mencoba bertahan dan terus bersabar. Hing­ ga akhirnya anak-anak mereka mulai besar dan sudah mengerti situasi kesedihan ibundanya dan perilaku ayahnya terha­ dap ibu mereka. Waktu itu dua anak mereka telah berusia tujuh dan sembilan tahun. Anakanak ini telah menyak­ sikan hal-hal tidak baik dari perilaku ayahnya yang di mata mereka selalu membuat ibu me­ reka menangis. Sampai pada suatu

ketika putra keduanya memeluk Aryati yang sedang menangis dan memintanya untuk bersabar. Tanpa diduga-duga, putra keduanya yang baru berusia tujuh tahun itu men­ datangi ayahnya dan mengatakan hal yang di luar pikirannya. “Papa…

kenapa papa selalu mem­ buat mama saya menangis? Apa salah mama saya?” tanya bocah yang sesung­ guhnya belum mengerti apa-apa itu. Sekali lagi, peristiwa itu kembali ‘menempeleng’ suami Aryati yang terdiam tak bisa berkata-kata. Ia terpaku di ruang tamu dan tidak berpindah selama berjam-jam. Kata-kata bocah kecil itu menusuk jantungnya dan itulah mo­ mentum perubahan kedua dalam diri suami Aryati. “Kalimat putra kedua kami itu, membuat suami saya langsung berubah,” ujar Aryati. Setidaknya ia tidak pacaran lagi dan tidak kasar pada Aryati. Hal ini yang membuat kehidupan mereka terus membaik hingga akhirnya mereka dikaruniai anak ketiga dalam situasi yang bahagia. Aryati tidak berhenti

bersyukur menemukan suaminya yang dulu kasar dan kerap menya­ kitinya itu, kini berubah menyayangi ia dan anak-anak mereka sepenuh hatinya. Di masa tuanya kini Aryati hidup bahagia bersama suami dan para cucu yang senantiasa datang mengunjungi mereka. Ia menghabis­ kan waktu di masa tuanya bersama suami dan anak-anak serta para cucu dalam kebahagiaan. Kisah hidupnya ini sengaja ia bagi untuk memberikan keyakinan pada orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya, bahwa dengan ikhlas dan bersabar apalagi yang didasarkan pada bakti kepada seorang ibu, Allah SWT pasti akan memberi hidayah dan kemudahan untuk umatnya dalam menemukan jalan keluar dari permasalahannya. “Tinggal kita saja, mau menerima hidayah itu dengan baik atau tidak. Semua ada jalan keluarnya,” ujar Aryati sambil me­ nyambut cucunya yang baru pulang dari sekolah. (Naniek I. Taufan)

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Style

19

Trendi Berbicara soal penampilan seorang wanita, tas adalah salah satu item fashion yang penting dan paling banyak dikenakan. Apalagi fungsi tas bukan semata tempat menyimpan barang, tapi juga men­ dukung gaya fashion seseorang yang modis.

U

ntuk itu Win­ d a Ka m a r a t i h pemilik merek “Kamaratih Bali” menyediakan berbagai model tas kulit. Koleksinya ini dipro­ duksi secara handmade satu­ persatu demi menghasilkan desain yang unik dan pastinya menarik. Pada style kali ini di tampilkan de­ sainnya mulai dari ukuran kecil hing­ ga yang sedang. Seperti tas model long-

kan, tas ransel atau backpack tutup medium pu­ thon cocok un­ tuk mene­mani harimu yang padat. (Sri Ardhini)

cham croco kambing, yakni jenis tas yang banyak digunakan orang, karena multifungsi dan juga keren. Cocok untuk wanita dinamis dan me­ nyukai gaya ele­ gan. Ada juga clutch bag sim­ pel bahan kulit ular mix kulit sapi, co­ cok untuk yang suka tampil feminin atau ele­ gan. Sedang­


Jelita

18

Cantik saat Wisuda

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Dari namanya, Komunitas Action Figure Indonesia, orang tahu ini adalah kumpulan penggemar mainan miniatur tokoh-tokoh dalam komik, kartun, game ataupun film. Komunitas ini anggotanya kebanyakan orang dewasa baik yang masih lajang maupun yang sudah berkeluarga. Mereka juga telah memiliki pekerjaan tetap, pekerja kantoran bahkan pengusaha mapan.

Wisuda memang jadi waktu yang spesial untuk merayakan kedewasaan. Saat itu akhirnya perjuangan merampungkan studi terbayarkan. Momen penting harus dibarengi dengan penampilan yang oke. Bahkan demi mencapai penampilan yang paripurna saat wisuda, tidak sedikit perempuan rela mengeluarkan uang lebih demi memanggil make up artis alias MUA untuk mendandani mereka.

D

i hari spesial tentu kita ingin tampil dengan wajah mulus tanpa cela. Bekas jerawat tidak lagi kelihatan, kulit wajah yang warnanya kurang merata bisa tertutup sempurna. Salah seorang penata rias MUA, Melati Pyo berbagi tips agar Anda terlihat cantik saat wisuda. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pergunakan foundation yang tahan lama dan cocok dengan warna kulit. “Sebelum mengenakan foundation, bersihkan dulu wajahmu secara merata. Anda tidak perlu melakukan make over besarbesaran ke wajah agar terlihat beda di hari wisuda,” ujarnya. Kuncinya, kata dia, cukup di make up mata dan bibir saja. “Asal dua bagian wajah ini dirias dengan oke, penampilan juga akan stunning dengan sendirinya,” sarannya.

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

sehingga make up pun harus bertahan lama. Permasalahan yang paling kerap muncul di kancah make up wisuda adalah minyak yang menghiasi muka padahal baru ber-make up beberapa jam saja. Untuk mengatasinya pastikan membawa tisu dan bedak transparan yang berfungsi menghilangkan kelebihan minyak dari wajah Anda.

Tips ala Melati Pyo agar Anda terlihat cantik saat wisuda

Saat prosesi wisuda pasti ada foto-foto, mengobrol dengan teman, dan mengenang masa kuliah, biasanya memakan waktu lumayan lama dari pagi sampai siang hari,

- Pilihlah penata rias atau MUA yang sesuai gaya Anda - Pilihlah warna make up yang senada dengan pakaian yang dikenakan. - Untuk acara siang hari, sebaiknya pilih warna make up yang natural. - Tips agar make up tahan lama, komunikasikan dengan penata rias bagaimana kondisi kulit Anda, agar bisa diberi foundation yang kandungannya sesuai dengan kulit Anda. Jika kulit berminyak mintalah foundation dengan hasil akhir matte, sebaiknya jika kulit Anda kering mintalah foundation dengan hasil akhir dewy.

- Agar maskara tahan lama, pilihlah produk maskara yang waterproof, terlebih untuk yang area kelopak matanya cepat berminyak. Karena biasanya kulit berminyak akan lebih cepat menyebabkan maskara luntur ke bawah mata. - Tekstur lipstik glossy adalah lipstik yang paling cepat hilang. Jika bibir Anda berwarna gelap dan ingin menggunakan lisptik glossy, sebaiknya bubuhkan sedikit foundation di area bibir lalu beri lipstik dengan tekstur matte dan terakhir beri finishing dengan glossy lipstick, dengan begini warna gelap bibir kalian akan tertutupi. (Wirati Astiti) Bellarminus Billy Pratomo

“M

Komunitas

15

Komunitas Action Figure Indonesia

Sharing Cari Harga Miring

pertama di Indonesia, didirikan pada 8 April 2006. Awalnya komunikasi antara pencinta action figure hanya dilakukan lewat milis yang kemudian makin berkembang akhirnya mereka sepakat membentuk sebuah komunitas di dunia nyata. Jumlah anggotanya ribuan, karena yang tergabung di komunitas ini bukan hanya para pengemar atau kolektor tapi juga para pedagang dan bahkan pembuat dan pemodifikasi action figure. “Jumlah anggotanya banyak tapi yang aktif sekitar 100-200 an anggota. Anggotanya mayoritas orang dewasa, pekerja kantoran tapi ada juga mahasiswa,” katanya. Untuk mempererat hubungan sesama anggota, mereka tidak hanya bertemu di dunia maya tapi juga melakukan kopi darat juga membuat event. MINIATUR TOKOH POLITIK Di acara-acara kopi darat itu lah selain diisi dengan saling bertukar info, bertukar koleksi juga jual-beli barang. “Di luar para pedagang, banyak juga dari yang tadinya kolektor biasa kemudian juga nyambi bisnis sampingan, jualan action figure,” ungkap Billy yang sejak lama memiliki toko mainan action figure. Ia menambahkan action figure terus berkembang dan kini bukan hanya tokoh-tokoh komik, video game, kartun maupun film yang ada miniaturnya tapi juga tokoh-tokoh politik, musik, dll. Keuntungan lain menjadi anggota komunitas adalah kadang bisa mendapatkan harga murah untuk sebuah action figure yang sebenarnya di pasaran harganya cukup mahal. “Kadang kita bisa dapat action figure dengan harga miring yang ditawarkan oleh sesama anggota komunitas. Ini biasanya terjadi karena si pemilik sudah bosan dan sharing ingin mengganti yang baru. Maka dia pun menjual mainannya dan hasil penjualan bisa ditambah untuk membeli action figure baru yang men-

emang pada dasarnya action figure adalah mainan, namun kemudian berkembang karena pencintanya pun bukan hanya anak-anak tapi juga para orang dewasa. Para pencinta action figure ini terus bertumbuh (jumlahnya) dan sering berkomunikasi di dunia maya, sampai akhirnya terbentuklah Komunitas Action Figure Indonesia (KAFI),” ungkap Billy Pratomo, Ketua KAFI. Dengan adanya wadah, para kolektor action figure makin dimudahkan khususnya dalam mencari figurefigure favorit baik seri lawas maupun baru. “Dulu sebelum ada wadah kan mencari action figure khususnya yang lama-lama agak susah. Tapi dengan adanya wadah, kita bisa membagi apa yang dicari atau ada yang ingin menjual juga bisa menginfokan koleksi miliknya. Itulah gunanya ada komunitas. Jadi istilahnya komunitas ini adalah tempat bertukar info, saling bertukar koleksi bahkan jadi ajang jual-beli mainan yang disukai. Dengan adanya wadah kita bisa saling berhubungan,” tutur mantan dosen itu panjang lebar. KAFI merupakan tkh/ist Action figure ‘Ahok’ juga ada penggemarnya komunitas action figure

tkh/ist

Aneka superhero

jadi incarannya,” ungkap Billy yang juga salah satu pendiri KAFI ini. Bicara tentang harga, Billy menyebut harga action figure bervariasi tergantung dari banyak hal seperti ukuran, material yang bermacammacam misalnya plastik, karet, vinyl, dll. Makin detail action figure hingga mirip karakter aslinya harganya pun makin tinggi. “Kalau dibilang mahal harganya, ya relatif. Nyatanya memang di pasaran ada yang harga ribuan rupiah tapi ada juga yang mencapai belasan atau puluhan juta rupiah. Tapi biasanya kalau kolektor sejati dan berduit, dia tidak peduli harga. Misalnya dia cari barang bertahun-tahun, terus menemukannya, dia nggak mikir lagi soal harga. Biasanya barang-barang mahal itu limited edition,” ungkap Billy yang memiliki koleksi hampir 5.000 action figure. Bicara soal harga, pada pameran Jakarta 14th Toys&Comics Fair 2018 yang digelar Februari 2018 lalu di Balai Kartini, Jakarta ada action figure harganya Rp 17 jutaan, tingginya hanya 1/3 figur aslinya. Meski mahal, kata si penjual, tetap ada peminatnya karena dari banyak kolektor ada yang tidak memperhitungkan uang untuk memiliki sesuatu yang disukai. Sebagai contoh, dilansir oleh dailymail.uk, sebuah action figure dari seri Star Wars laku terjual dengan harga 7000 pounsterling atau sekitar Rp 126 juta. REVISI UU SNI MAINAN Belum lama ini KAFI mengedarkan petisi lewat change.org yang meminta agar UU SNI Mainan direvisi. Dalam

tkh/ist

petisi tersebut KAFI menyebut, seharusnya UU SNI Mainan bertujuan melindungi warga negara dari serbuan mainan impor yang tidak layak masuk ke RI, namun praktiknya malah menekan dan merugikan WNI perorangan atau pribadi. Warga negara yang melakukan pembelian barang pribadi untuk kepentingan sendiri malah ikut dirugikan. Karenanya, KAFI meminta ada UU SNI Mainan ditinjau atau diperbaiki. Januari lalu sebagaimana dipublikasi Rizer Sacca lewat facebooknya,

KAFI dan beberapa komunitas mainan anak bertemu dengan pihak Bea dan Cukai, Badan Standardisasi Nasional serta Kementerian Perdagangan, untuk meminta solusi dari permasalahan tersebut. Hasilnya antara lain, pihak Bea Cukai akan lebih menerapkan aturan mengenai SNI dan pembatasan jumlah mainan yang masuk dari luar negeri untuk dua tujuan utama yaitu mencegah masuknya mainan dengan kandungan bahan berbahaya yang tidak aman bagi anak-anak. Bea Cukai akan lebih memfokuskan pada mainan kategori 14 tahun ke bawah. Tujuan kedua adalah, mencegah praktik transaksi jual-beli mencurigakan yang dimulai dengan masuknya beragam barang termasuk mainan, yang mana transaksi tersebut kemudian melanggar berbagai aturan lain di Indonesia. (Diana Runtu)

tkh/rizer sacca

Billy dan pengurus KAFI serta beberapa pengurus komunitas mainan usai berdiskusi dengan Bea Cukai


16 Bagi pecinta kuliner khas Buleleng, sekarang sudah ada refrensi menu khas Buleleng tepatnya desa Lokapaksa. Jika menu olahan daging babi di Buleleng terkenal dengan syobak, maka kalian wajib mencoba menu Muluk Gajian. Menu Khas Desa Lokapaksa ini memang ada sejak dahulu, akan tetapi namanya baru tenar setalah dipopularkan kembali oleh Kadek Arsana Putra.

Kuliner

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Bangkitkan Kembali Kuliner Khas Lokapaksa

M

enurut penuturan pria yang akrab disapa Lumbang ini, Muluk Gajian merupakan menu khas Lokapaksa yang dihidangkan sebagai teman bergadang dan menjamu tamu. Sebelumnya, Muluk Gajian hanya dikenal oleh masayarakat setempat, bahkan masyarakat Buleleng di sekitar desa juga tidak tahu secara pasti menu tradisional ini. Jika syobak dibuat dari olahan daging babi, berbeda halnya dengan Muluk Gajian yang dibuat dari jeroan babi salah satunya disebut dengan Muluk Gajian. Berbeda dengan Muluk (lemak) babi pada umumnya, Muluk Gajian memiliki rasa dan gurih yang berbeda. “Bedalah rasanya dengan Muluk biasanya, kalau digoreng langsung kreess ketika dimakan,” jelasnya. Sebelumnya, Lumbang membuat Muluk Gajian sebagai oleholeh untuk rekannya yang beras-

al dari luar Buleleng. Beberapa rekan musisi dari luar Buleleng yang sering tampil di Buleleng selalu disuguhkan menu satu ini. Bahkan dengan senang hati, pria kelahiran 31 Januari 1988 dengan cuma-cuma menyambangi tempat konser rekannya hanya untuk membawakan Muluk Gajian. Tidak disangka, respon dari teman-teman musisinya begitu menyukai makanan khas tersebut. Bahkan beberapa di antara mereka mendorong Lumbang untuk membuka usaha catering dengan menu utama Muluk Gajian. “Awalnya gak ada kepikiran buat usaha ini, tetapi karena melihat responnya cukup bagus ya kasian juga kalau ada yang order tetapi ga dibuatkan,” jelasnya. Usaha yang beberapa bulan belakangan mulai dijalankan ini memang telah memiliki pelanggan tetap. Bahkan Joni Agung dan Double T memasukkan Muluk Gajian ke dalam lirik lagunya. Lumbang juga mewanti-wanti kepada pelanggannya yang ingin mencicipi Muluk Gajian harus melalui pemesan minimal Kadek Arsana memperlihatkan Muluk Gajian hasil masakannya

sehari sebelumnya. Hal ini untuk menghindari kehabisan stok, sebab untuk mencari bahan Muluk Gajian dirinya harus rela bangun subuh sekitar jam 3 pagi. “Kalau mau beli harus beli dan juga pembelian dibatasi karena sulitnya bahan baku. Setiap babi hanya memiliki sedikit Muluk Gajian,” ungkapnya.

Meskipun cara pengolahannya yang sangat sederhana akan tetapi soal rasa jangan ditanya. Menggunakan bawang merah, bawang putih, cabai, yang diiris serta larutan terasi dan garam sebagai penyedap, Muluk Gajian memiliki cita rasa yang mengugah selera. “Bahannya sederhana sekali

gak ada bumbu lainnya. Hanya saja Muluk Gajian dan jeroan babi lainnya dipisahkan saat menggoreng karena ada yang lebih cepat matang dari yang lain,” tuturnya. Muluk Gajian biasanya dibuat ketika ada order, biasanya di kirim ke pembeli yang ada di luar desa dan Denpasar. Disarankan Muluk Gajian disantap selagi hangat sehingga pembeli di luar Buleleng dianjurkan untuk dihangatkan dahulu sebelum disantap. Untuk satu paket besar Muluk Gajian dijual 175 Ribu Rupiah cukup untuk 15 porsi. Kadek Arsana Putra sangat senang karena dapat membangkitkan kembali kuliner khas Lokapaksa sehingga mulai dikenal dan diminati banyak orang. “Saya tidak menyangka bakalan several ini, ya semoga kita bisa mencintai masakan-masakan lokal yang ada di Buleleng,” tandasnya.

17

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Telur Puyuh Bumbu Pedas Bahan: 30 butir : telur puyuh 2 sdm : minyak goreng 200 ml : air 2 lembar : daun salam 2 buah : cabe merah cincang kasar 2 ruas : jari lengkuas memarkan 2 lembar : daun jeruk Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya Bumbu Halus : 15 buah : cabe rawit 10 : cabe merah kriting

Bahan: 300 gr : udang kupas 300 gr : tahu potong dadu goreng matang 150 ml : air

(Ngurah Budi)

Sup Mi Putih Bahan: 200 gr : mi rendam air panas, tiris kan, kasih minyak goreng, aduk rata 1 buah : wortel manis, potong serong, rebus matang 50 gr : jamur kancing, belah jadi 2 bagian 100 gr : daging ayam suwir matang 50 gr : sawi putih potong-potong ½ sdt : lada bubuk 2 sdm : margarine 750 ml : air kaldu rebusan ayam, saring. Gula, kaldu bubuk secukupnya

kandung dalam terong bahkan dapat mencegah masalah kesehatan yang serius, seperti kanker. “Kalau yang sederhana, terong digoreng lalu dimakan dengan sambal lalapan. Kalau yang lebih lengkap, ada terong lada garam dan magic

Terong Lada Garam

Chef Sarwan

1 ½ sdm : tauco manis ¼ sdt : lada bubuk ½ sdt : garam 1sdt : gula 3 siung : bawang putih cincang halus 2 lembar : daun salam 1 sdm : irisan bawang prei 5 buah : cabe rawit cincang 1 buah : cabe merah cincang ½ sdt : kaldu bubuk rasa ayam 1 sdm : minyak goreng

Cara Membuat : Tumis irisan bawang putih dan bawang prei hingga matang, lalu masukkan udang, aduk kaku. Masukkan semua bahan, aduk rata, biarkan bumbu meresap dan agak nyemek airnya. Siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.

(Wiwin Meliana)

terong. Terong yang yang lembut berpadu dengan aneka bumbu,”ujar Wahyu, pecinta kuliner terong. Terong ternyata memiliki banyak manfaat, antara lain melancarkan pencernaan, membantu menurunkan berat badan, mencegah kanker, untuk ke­s ehatan jantung, kesehatan tulang agar makin kuat (strong), mencegah anemia, mening­ katkan fungsi otak, membantu menurunkan kolesterol, sebagai antibakteri dan antivirus, serta untuk kecantikan kulit.

Cara Membuat : Rebus telur puyuh sampai matang, kupas kulitnya, sayat-sayat telur puyuh lalu tumis bumbu halus bersama minyak juga daun salam, daun jeruk, lengkuas hingga harum. Masukkan telur puyuh juga bahan-bahan lainnya, masak hingga bumbu meresap dan air berkurang. Siap disajikan.

Udang Tahu Bumbu Tauco

Terong bikin Strong

Nama terong sudah dikenal masyarakat sebagai sayuran bergizi. Cara pengolahannya pun mulai yang sederhana hingga yang dicampur dengan berbagai bumbu. Dari beberapa referensi menyebutkan terong mengandung banyak vitamin dan mineral yang menjadikannya bagus untuk kesehatan. Nutrisi yang ter-

7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih 6 butir : lada

Kering Tempe Kentang Bahan: 500 gr : tempe 50 ml : air 1 sdm : air asam jawa 3 lembar : daun salam 3 lembar : daun jeruk purut 2 sdm : gula pasir 1 sdm : gula merah

1 sdt ½ sdm 100 gr 50 gr 2 buah

: garam : kaldu bubuk : kentang kupas, potong menurut selera, goreng kering : teri cokelat goreng renyah : cabe merah besar

iris tipis-tipis 1 sdm : bawang putih goreng Bumbu Halus : 5 siung : bawang putih 2 ruas jari : lengkuas 1buah : cabe merah besar

Bumbu Halus : 7 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih ¼ sdt : pala Cara Membuat : - Panaskan margarin, masukkan bumbu halus, tumis sampai harum lalu rebus air kaldu dalam panci kuah. Masukkan tumisan bumbu, masukkan ayam, wortel juga sawi putih hingga mendidih. Masukkan lada bubuk, garam dan kaldu bubuk, masak hingga mendidih. - Siapkan mangkok, tata mi putih rebus dalam mangkok, siram dengan sayur sup, taburi dengan bawang putih goreng.

Cara Membuat : - Iris tempe tipis-tipis lalu goreng sampai kering, tiriskan. Tumis bumbu halus bersama daun salam dan daun jeruk, juga irisan cabe sampai harum. - Masukkan air asam dan air gula jawa, juga gula pasir. Aduk sampai agak kering, lalu masukkan gorengan kentang, tempe, teri, aduk rata, biarkan sampai kesat dan kering. - Siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.


16 Bagi pecinta kuliner khas Buleleng, sekarang sudah ada refrensi menu khas Buleleng tepatnya desa Lokapaksa. Jika menu olahan daging babi di Buleleng terkenal dengan syobak, maka kalian wajib mencoba menu Muluk Gajian. Menu Khas Desa Lokapaksa ini memang ada sejak dahulu, akan tetapi namanya baru tenar setalah dipopularkan kembali oleh Kadek Arsana Putra.

Kuliner

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Bangkitkan Kembali Kuliner Khas Lokapaksa

M

enurut penuturan pria yang akrab disapa Lumbang ini, Muluk Gajian merupakan menu khas Lokapaksa yang dihidangkan sebagai teman bergadang dan menjamu tamu. Sebelumnya, Muluk Gajian hanya dikenal oleh masayarakat setempat, bahkan masyarakat Buleleng di sekitar desa juga tidak tahu secara pasti menu tradisional ini. Jika syobak dibuat dari olahan daging babi, berbeda halnya dengan Muluk Gajian yang dibuat dari jeroan babi salah satunya disebut dengan Muluk Gajian. Berbeda dengan Muluk (lemak) babi pada umumnya, Muluk Gajian memiliki rasa dan gurih yang berbeda. “Bedalah rasanya dengan Muluk biasanya, kalau digoreng langsung kreess ketika dimakan,” jelasnya. Sebelumnya, Lumbang membuat Muluk Gajian sebagai oleholeh untuk rekannya yang beras-

al dari luar Buleleng. Beberapa rekan musisi dari luar Buleleng yang sering tampil di Buleleng selalu disuguhkan menu satu ini. Bahkan dengan senang hati, pria kelahiran 31 Januari 1988 dengan cuma-cuma menyambangi tempat konser rekannya hanya untuk membawakan Muluk Gajian. Tidak disangka, respon dari teman-teman musisinya begitu menyukai makanan khas tersebut. Bahkan beberapa di antara mereka mendorong Lumbang untuk membuka usaha catering dengan menu utama Muluk Gajian. “Awalnya gak ada kepikiran buat usaha ini, tetapi karena melihat responnya cukup bagus ya kasian juga kalau ada yang order tetapi ga dibuatkan,” jelasnya. Usaha yang beberapa bulan belakangan mulai dijalankan ini memang telah memiliki pelanggan tetap. Bahkan Joni Agung dan Double T memasukkan Muluk Gajian ke dalam lirik lagunya. Lumbang juga mewanti-wanti kepada pelanggannya yang ingin mencicipi Muluk Gajian harus melalui pemesan minimal Kadek Arsana memperlihatkan Muluk Gajian hasil masakannya

sehari sebelumnya. Hal ini untuk menghindari kehabisan stok, sebab untuk mencari bahan Muluk Gajian dirinya harus rela bangun subuh sekitar jam 3 pagi. “Kalau mau beli harus beli dan juga pembelian dibatasi karena sulitnya bahan baku. Setiap babi hanya memiliki sedikit Muluk Gajian,” ungkapnya.

Meskipun cara pengolahannya yang sangat sederhana akan tetapi soal rasa jangan ditanya. Menggunakan bawang merah, bawang putih, cabai, yang diiris serta larutan terasi dan garam sebagai penyedap, Muluk Gajian memiliki cita rasa yang mengugah selera. “Bahannya sederhana sekali

gak ada bumbu lainnya. Hanya saja Muluk Gajian dan jeroan babi lainnya dipisahkan saat menggoreng karena ada yang lebih cepat matang dari yang lain,” tuturnya. Muluk Gajian biasanya dibuat ketika ada order, biasanya di kirim ke pembeli yang ada di luar desa dan Denpasar. Disarankan Muluk Gajian disantap selagi hangat sehingga pembeli di luar Buleleng dianjurkan untuk dihangatkan dahulu sebelum disantap. Untuk satu paket besar Muluk Gajian dijual 175 Ribu Rupiah cukup untuk 15 porsi. Kadek Arsana Putra sangat senang karena dapat membangkitkan kembali kuliner khas Lokapaksa sehingga mulai dikenal dan diminati banyak orang. “Saya tidak menyangka bakalan several ini, ya semoga kita bisa mencintai masakan-masakan lokal yang ada di Buleleng,” tandasnya.

17

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Telur Puyuh Bumbu Pedas Bahan: 30 butir : telur puyuh 2 sdm : minyak goreng 200 ml : air 2 lembar : daun salam 2 buah : cabe merah cincang kasar 2 ruas : jari lengkuas memarkan 2 lembar : daun jeruk Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya Bumbu Halus : 15 buah : cabe rawit 10 : cabe merah kriting

Bahan: 300 gr : udang kupas 300 gr : tahu potong dadu goreng matang 150 ml : air

(Ngurah Budi)

Sup Mi Putih Bahan: 200 gr : mi rendam air panas, tiris kan, kasih minyak goreng, aduk rata 1 buah : wortel manis, potong serong, rebus matang 50 gr : jamur kancing, belah jadi 2 bagian 100 gr : daging ayam suwir matang 50 gr : sawi putih potong-potong ½ sdt : lada bubuk 2 sdm : margarine 750 ml : air kaldu rebusan ayam, saring. Gula, kaldu bubuk secukupnya

kandung dalam terong bahkan dapat mencegah masalah kesehatan yang serius, seperti kanker. “Kalau yang sederhana, terong digoreng lalu dimakan dengan sambal lalapan. Kalau yang lebih lengkap, ada terong lada garam dan magic

Terong Lada Garam

Chef Sarwan

1 ½ sdm : tauco manis ¼ sdt : lada bubuk ½ sdt : garam 1sdt : gula 3 siung : bawang putih cincang halus 2 lembar : daun salam 1 sdm : irisan bawang prei 5 buah : cabe rawit cincang 1 buah : cabe merah cincang ½ sdt : kaldu bubuk rasa ayam 1 sdm : minyak goreng

Cara Membuat : Tumis irisan bawang putih dan bawang prei hingga matang, lalu masukkan udang, aduk kaku. Masukkan semua bahan, aduk rata, biarkan bumbu meresap dan agak nyemek airnya. Siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.

(Wiwin Meliana)

terong. Terong yang yang lembut berpadu dengan aneka bumbu,”ujar Wahyu, pecinta kuliner terong. Terong ternyata memiliki banyak manfaat, antara lain melancarkan pencernaan, membantu menurunkan berat badan, mencegah kanker, untuk ke­s ehatan jantung, kesehatan tulang agar makin kuat (strong), mencegah anemia, mening­ katkan fungsi otak, membantu menurunkan kolesterol, sebagai antibakteri dan antivirus, serta untuk kecantikan kulit.

Cara Membuat : Rebus telur puyuh sampai matang, kupas kulitnya, sayat-sayat telur puyuh lalu tumis bumbu halus bersama minyak juga daun salam, daun jeruk, lengkuas hingga harum. Masukkan telur puyuh juga bahan-bahan lainnya, masak hingga bumbu meresap dan air berkurang. Siap disajikan.

Udang Tahu Bumbu Tauco

Terong bikin Strong

Nama terong sudah dikenal masyarakat sebagai sayuran bergizi. Cara pengolahannya pun mulai yang sederhana hingga yang dicampur dengan berbagai bumbu. Dari beberapa referensi menyebutkan terong mengandung banyak vitamin dan mineral yang menjadikannya bagus untuk kesehatan. Nutrisi yang ter-

7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih 6 butir : lada

Kering Tempe Kentang Bahan: 500 gr : tempe 50 ml : air 1 sdm : air asam jawa 3 lembar : daun salam 3 lembar : daun jeruk purut 2 sdm : gula pasir 1 sdm : gula merah

1 sdt ½ sdm 100 gr 50 gr 2 buah

: garam : kaldu bubuk : kentang kupas, potong menurut selera, goreng kering : teri cokelat goreng renyah : cabe merah besar

iris tipis-tipis 1 sdm : bawang putih goreng Bumbu Halus : 5 siung : bawang putih 2 ruas jari : lengkuas 1buah : cabe merah besar

Bumbu Halus : 7 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih ¼ sdt : pala Cara Membuat : - Panaskan margarin, masukkan bumbu halus, tumis sampai harum lalu rebus air kaldu dalam panci kuah. Masukkan tumisan bumbu, masukkan ayam, wortel juga sawi putih hingga mendidih. Masukkan lada bubuk, garam dan kaldu bubuk, masak hingga mendidih. - Siapkan mangkok, tata mi putih rebus dalam mangkok, siram dengan sayur sup, taburi dengan bawang putih goreng.

Cara Membuat : - Iris tempe tipis-tipis lalu goreng sampai kering, tiriskan. Tumis bumbu halus bersama daun salam dan daun jeruk, juga irisan cabe sampai harum. - Masukkan air asam dan air gula jawa, juga gula pasir. Aduk sampai agak kering, lalu masukkan gorengan kentang, tempe, teri, aduk rata, biarkan sampai kesat dan kering. - Siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.


Jelita

18

Cantik saat Wisuda

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Dari namanya, Komunitas Action Figure Indonesia, orang tahu ini adalah kumpulan penggemar mainan miniatur tokoh-tokoh dalam komik, kartun, game ataupun film. Komunitas ini anggotanya kebanyakan orang dewasa baik yang masih lajang maupun yang sudah berkeluarga. Mereka juga telah memiliki pekerjaan tetap, pekerja kantoran bahkan pengusaha mapan.

Wisuda memang jadi waktu yang spesial untuk merayakan kedewasaan. Saat itu akhirnya perjuangan merampungkan studi terbayarkan. Momen penting harus dibarengi dengan penampilan yang oke. Bahkan demi mencapai penampilan yang paripurna saat wisuda, tidak sedikit perempuan rela mengeluarkan uang lebih demi memanggil make up artis alias MUA untuk mendandani mereka.

D

i hari spesial tentu kita ingin tampil dengan wajah mulus tanpa cela. Bekas jerawat tidak lagi kelihatan, kulit wajah yang warnanya kurang merata bisa tertutup sempurna. Salah seorang penata rias MUA, Melati Pyo berbagi tips agar Anda terlihat cantik saat wisuda. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah pergunakan foundation yang tahan lama dan cocok dengan warna kulit. “Sebelum mengenakan foundation, bersihkan dulu wajahmu secara merata. Anda tidak perlu melakukan make over besarbesaran ke wajah agar terlihat beda di hari wisuda,” ujarnya. Kuncinya, kata dia, cukup di make up mata dan bibir saja. “Asal dua bagian wajah ini dirias dengan oke, penampilan juga akan stunning dengan sendirinya,” sarannya.

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

sehingga make up pun harus bertahan lama. Permasalahan yang paling kerap muncul di kancah make up wisuda adalah minyak yang menghiasi muka padahal baru ber-make up beberapa jam saja. Untuk mengatasinya pastikan membawa tisu dan bedak transparan yang berfungsi menghilangkan kelebihan minyak dari wajah Anda.

Tips ala Melati Pyo agar Anda terlihat cantik saat wisuda

Saat prosesi wisuda pasti ada foto-foto, mengobrol dengan teman, dan mengenang masa kuliah, biasanya memakan waktu lumayan lama dari pagi sampai siang hari,

- Pilihlah penata rias atau MUA yang sesuai gaya Anda - Pilihlah warna make up yang senada dengan pakaian yang dikenakan. - Untuk acara siang hari, sebaiknya pilih warna make up yang natural. - Tips agar make up tahan lama, komunikasikan dengan penata rias bagaimana kondisi kulit Anda, agar bisa diberi foundation yang kandungannya sesuai dengan kulit Anda. Jika kulit berminyak mintalah foundation dengan hasil akhir matte, sebaiknya jika kulit Anda kering mintalah foundation dengan hasil akhir dewy.

- Agar maskara tahan lama, pilihlah produk maskara yang waterproof, terlebih untuk yang area kelopak matanya cepat berminyak. Karena biasanya kulit berminyak akan lebih cepat menyebabkan maskara luntur ke bawah mata. - Tekstur lipstik glossy adalah lipstik yang paling cepat hilang. Jika bibir Anda berwarna gelap dan ingin menggunakan lisptik glossy, sebaiknya bubuhkan sedikit foundation di area bibir lalu beri lipstik dengan tekstur matte dan terakhir beri finishing dengan glossy lipstick, dengan begini warna gelap bibir kalian akan tertutupi. (Wirati Astiti) Bellarminus Billy Pratomo

“M

Komunitas

15

Komunitas Action Figure Indonesia

Sharing Cari Harga Miring

pertama di Indonesia, didirikan pada 8 April 2006. Awalnya komunikasi antara pencinta action figure hanya dilakukan lewat milis yang kemudian makin berkembang akhirnya mereka sepakat membentuk sebuah komunitas di dunia nyata. Jumlah anggotanya ribuan, karena yang tergabung di komunitas ini bukan hanya para pengemar atau kolektor tapi juga para pedagang dan bahkan pembuat dan pemodifikasi action figure. “Jumlah anggotanya banyak tapi yang aktif sekitar 100-200 an anggota. Anggotanya mayoritas orang dewasa, pekerja kantoran tapi ada juga mahasiswa,” katanya. Untuk mempererat hubungan sesama anggota, mereka tidak hanya bertemu di dunia maya tapi juga melakukan kopi darat juga membuat event. MINIATUR TOKOH POLITIK Di acara-acara kopi darat itu lah selain diisi dengan saling bertukar info, bertukar koleksi juga jual-beli barang. “Di luar para pedagang, banyak juga dari yang tadinya kolektor biasa kemudian juga nyambi bisnis sampingan, jualan action figure,” ungkap Billy yang sejak lama memiliki toko mainan action figure. Ia menambahkan action figure terus berkembang dan kini bukan hanya tokoh-tokoh komik, video game, kartun maupun film yang ada miniaturnya tapi juga tokoh-tokoh politik, musik, dll. Keuntungan lain menjadi anggota komunitas adalah kadang bisa mendapatkan harga murah untuk sebuah action figure yang sebenarnya di pasaran harganya cukup mahal. “Kadang kita bisa dapat action figure dengan harga miring yang ditawarkan oleh sesama anggota komunitas. Ini biasanya terjadi karena si pemilik sudah bosan dan sharing ingin mengganti yang baru. Maka dia pun menjual mainannya dan hasil penjualan bisa ditambah untuk membeli action figure baru yang men-

emang pada dasarnya action figure adalah mainan, namun kemudian berkembang karena pencintanya pun bukan hanya anak-anak tapi juga para orang dewasa. Para pencinta action figure ini terus bertumbuh (jumlahnya) dan sering berkomunikasi di dunia maya, sampai akhirnya terbentuklah Komunitas Action Figure Indonesia (KAFI),” ungkap Billy Pratomo, Ketua KAFI. Dengan adanya wadah, para kolektor action figure makin dimudahkan khususnya dalam mencari figurefigure favorit baik seri lawas maupun baru. “Dulu sebelum ada wadah kan mencari action figure khususnya yang lama-lama agak susah. Tapi dengan adanya wadah, kita bisa membagi apa yang dicari atau ada yang ingin menjual juga bisa menginfokan koleksi miliknya. Itulah gunanya ada komunitas. Jadi istilahnya komunitas ini adalah tempat bertukar info, saling bertukar koleksi bahkan jadi ajang jual-beli mainan yang disukai. Dengan adanya wadah kita bisa saling berhubungan,” tutur mantan dosen itu panjang lebar. KAFI merupakan tkh/ist Action figure ‘Ahok’ juga ada penggemarnya komunitas action figure

tkh/ist

Aneka superhero

jadi incarannya,” ungkap Billy yang juga salah satu pendiri KAFI ini. Bicara tentang harga, Billy menyebut harga action figure bervariasi tergantung dari banyak hal seperti ukuran, material yang bermacammacam misalnya plastik, karet, vinyl, dll. Makin detail action figure hingga mirip karakter aslinya harganya pun makin tinggi. “Kalau dibilang mahal harganya, ya relatif. Nyatanya memang di pasaran ada yang harga ribuan rupiah tapi ada juga yang mencapai belasan atau puluhan juta rupiah. Tapi biasanya kalau kolektor sejati dan berduit, dia tidak peduli harga. Misalnya dia cari barang bertahun-tahun, terus menemukannya, dia nggak mikir lagi soal harga. Biasanya barang-barang mahal itu limited edition,” ungkap Billy yang memiliki koleksi hampir 5.000 action figure. Bicara soal harga, pada pameran Jakarta 14th Toys&Comics Fair 2018 yang digelar Februari 2018 lalu di Balai Kartini, Jakarta ada action figure harganya Rp 17 jutaan, tingginya hanya 1/3 figur aslinya. Meski mahal, kata si penjual, tetap ada peminatnya karena dari banyak kolektor ada yang tidak memperhitungkan uang untuk memiliki sesuatu yang disukai. Sebagai contoh, dilansir oleh dailymail.uk, sebuah action figure dari seri Star Wars laku terjual dengan harga 7000 pounsterling atau sekitar Rp 126 juta. REVISI UU SNI MAINAN Belum lama ini KAFI mengedarkan petisi lewat change.org yang meminta agar UU SNI Mainan direvisi. Dalam

tkh/ist

petisi tersebut KAFI menyebut, seharusnya UU SNI Mainan bertujuan melindungi warga negara dari serbuan mainan impor yang tidak layak masuk ke RI, namun praktiknya malah menekan dan merugikan WNI perorangan atau pribadi. Warga negara yang melakukan pembelian barang pribadi untuk kepentingan sendiri malah ikut dirugikan. Karenanya, KAFI meminta ada UU SNI Mainan ditinjau atau diperbaiki. Januari lalu sebagaimana dipublikasi Rizer Sacca lewat facebooknya,

KAFI dan beberapa komunitas mainan anak bertemu dengan pihak Bea dan Cukai, Badan Standardisasi Nasional serta Kementerian Perdagangan, untuk meminta solusi dari permasalahan tersebut. Hasilnya antara lain, pihak Bea Cukai akan lebih menerapkan aturan mengenai SNI dan pembatasan jumlah mainan yang masuk dari luar negeri untuk dua tujuan utama yaitu mencegah masuknya mainan dengan kandungan bahan berbahaya yang tidak aman bagi anak-anak. Bea Cukai akan lebih memfokuskan pada mainan kategori 14 tahun ke bawah. Tujuan kedua adalah, mencegah praktik transaksi jual-beli mencurigakan yang dimulai dengan masuknya beragam barang termasuk mainan, yang mana transaksi tersebut kemudian melanggar berbagai aturan lain di Indonesia. (Diana Runtu)

tkh/rizer sacca

Billy dan pengurus KAFI serta beberapa pengurus komunitas mainan usai berdiskusi dengan Bea Cukai


Life Story

14 Pada titik yang sudah tidak bisa lagi ditahannya, Parti, ibunda dari Aryati menangis berteriak menye­ sali semua keputusannya. Ia yang telah memaksa menjodohkan anak gadis­ nya dengan keponakannya. Perjodohan yang terjadi 38 tahun lalu itu memang pilihan ia dan keluarga­ nya. Aryati mengingat peristiwa ibunya menangis sejadi-jadinya itu pada usia pernikahannya sudah berjalan 10 tahun.

A

ryati mengisahkan kes­ edihannya melihat ibun­ danya yang menyesal telah menjodohkannya dengan suaminya itu. “Ibu saya menangis di depan suami saya dan mengatakan bahwa ia menyesal me­ nikahkan saya dengan sepupu saya itu,” ungkap perempuan yang kini berusia 60 tahun. Aryati yang memi­ liki sifat sabar itu memang menerima perjodohan yang sesungguhnya tidak dikehendakinya tersebut. Namun, karena ketaatannya pada sang bunda, ditambah lagi ia meyakini bahwa jodoh itu telah ditetapkan oleh Allah SWT, ia menerimanya dengan ikhlas atas baktinya pada sang ibu. Namun, sepanjang perjalanan pernikahannya selama 10 tahun itu, bahkan sampai ia memiliki dua orang anak, Aryati tidak pernah mengecap kebahagiaan. Hari-harinya ia lebih banyak menangis akibat menderita. Ia memilih untuk bertahan. Suami­ nya memiliki perempuan lain dan sikapnya kasar kepada Aryati. “Itu disaksikan hampir tiap hari oleh ibu saya,” ujarnya sedih. Ia pun menjalani masa-masa itu dengan tabah dan sabar, itu membuat ibundanya tidak tega melihatnya diperlakukan tidak baik oleh suami pilihannya itu. Belum lagi ipar-iparnya yang selalu menghinanya, padahal Aryati adalah seorang pegawai negeri yang memiliki penghasilan sendiri. “Entah apa yang membuat mereka tidak puas pada saya,” ujarnya. Gaji suaminya yang juga pegawai pemerintahan itu setiap bulannya habis untuk keluarganya sendiri, Aryati tidak pernah mendapat bagian dari penghasilan suaminya itu. “Untuk kehidupan di rumah, saya pakai gaji saya sendiri,” ujarnya. Sabar, baik dan berpenghasilan sendiri, di masa itu seharusnya Aryati bisa mendapat kehidupan yang baik apalagi mereka tinggal di sebuah kampung di Pulau Sumbawa yang sangat menghargai perempuan yang bekerja dan memiliki penghasilan sendiri. Namun itu tidak dirasakan oleh Aryati akibat menikah dengan sepupunya yang memiliki keluarga rata-rata berada. Hari itu, kenangnya, usai salat magrib suaminya yang pulang dalam keadaan mabuk minuman keras tiba-tiba bertengkar dengan dirinya. Kekasaran demi kekasaran dilakukan suaminya itu kepada Aryati. Ke­

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Perjodohan yang Disesali

betulan malam itu ibundanya menginap di rumah mereka dan menyaksikan lagi anak kesayangannya itu diperlaku­ kan tidak baik oleh suami yang juga keponakannya itu. Ia menjadi sangat sedih dan terpukul sehingga tidak tahan melihat peristiwa itu. “Aku menyesal menikahkan anakku dengan kamu, aku menye­ sal….aku menyesal….,” kata ibunda Aryati sambil menangis histeris. Aryati sempat terperanjat melihat ibu yang sangat di­ cintainya itu menangis begitu rupa membela dirinya sembari menyalahkan dirinya sendiri. “Tidak ibu… ini bukan salah ibu, ini memang sudah takdir saya,” kata Aryati sambil memeluk ibundanya itu. Ibu dan anak itu pun menangis bersama sembari saling menguatkan satu sama lain. Rupanya, suami Aryati yang menyaksikan hal itu merasa ber­ salah juga. Momentum isak tangis Aryati dan ibundanya itu menjadi titik balik dari suaminya. “Sejak itulah suami saya mulai sedikit berubah, tidak lagi sering kasar dan sedikit demi sedikit mengurangi kebiasaan pacaran lagi,” katanya. DIKARUNIAI ANAK KETIGA Situasi di rumah sudah mulai membaik kare­na perubahan baik pada sikap suaminya itu sam­ pai dua tahun kemudian ibunda Aryati mening­ gal dunia. Setelah ibun­ danya meninggal, Aryati kembali sendiri tanpa pembela utamanya. Hal ini rupanya memicu kembalinya sifat lama suaminya ditambah lagi para ipar yang terus saja menyakitinya bahkan tanpa sebab. Aryati hanya bisa menangis menghadapi semua takdirnya itu. Ia mencoba bertahan dan terus bersabar. Hing­ ga akhirnya anak-anak mereka mulai besar dan sudah mengerti situasi kesedihan ibundanya dan perilaku ayahnya terha­ dap ibu mereka. Waktu itu dua anak mereka telah berusia tujuh dan sembilan tahun. Anakanak ini telah menyak­ sikan hal-hal tidak baik dari perilaku ayahnya yang di mata mereka selalu membuat ibu me­ reka menangis. Sampai pada suatu

ketika putra keduanya memeluk Aryati yang sedang menangis dan memintanya untuk bersabar. Tanpa diduga-duga, putra keduanya yang baru berusia tujuh tahun itu men­ datangi ayahnya dan mengatakan hal yang di luar pikirannya. “Papa…

kenapa papa selalu mem­ buat mama saya menangis? Apa salah mama saya?” tanya bocah yang sesung­ guhnya belum mengerti apa-apa itu. Sekali lagi, peristiwa itu kembali ‘menempeleng’ suami Aryati yang terdiam tak bisa berkata-kata. Ia terpaku di ruang tamu dan tidak berpindah selama berjam-jam. Kata-kata bocah kecil itu menusuk jantungnya dan itulah mo­ mentum perubahan kedua dalam diri suami Aryati. “Kalimat putra kedua kami itu, membuat suami saya langsung berubah,” ujar Aryati. Setidaknya ia tidak pacaran lagi dan tidak kasar pada Aryati. Hal ini yang membuat kehidupan mereka terus membaik hingga akhirnya mereka dikaruniai anak ketiga dalam situasi yang bahagia. Aryati tidak berhenti

bersyukur menemukan suaminya yang dulu kasar dan kerap menya­ kitinya itu, kini berubah menyayangi ia dan anak-anak mereka sepenuh hatinya. Di masa tuanya kini Aryati hidup bahagia bersama suami dan para cucu yang senantiasa datang mengunjungi mereka. Ia menghabis­ kan waktu di masa tuanya bersama suami dan anak-anak serta para cucu dalam kebahagiaan. Kisah hidupnya ini sengaja ia bagi untuk memberikan keyakinan pada orang yang mengalami hal yang sama dengan dirinya, bahwa dengan ikhlas dan bersabar apalagi yang didasarkan pada bakti kepada seorang ibu, Allah SWT pasti akan memberi hidayah dan kemudahan untuk umatnya dalam menemukan jalan keluar dari permasalahannya. “Tinggal kita saja, mau menerima hidayah itu dengan baik atau tidak. Semua ada jalan keluarnya,” ujar Aryati sambil me­ nyambut cucunya yang baru pulang dari sekolah. (Naniek I. Taufan)

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Style

19

Trendi Berbicara soal penampilan seorang wanita, tas adalah salah satu item fashion yang penting dan paling banyak dikenakan. Apalagi fungsi tas bukan semata tempat menyimpan barang, tapi juga men­ dukung gaya fashion seseorang yang modis.

U

ntuk itu Win­ d a Ka m a r a t i h pemilik merek “Kamaratih Bali” menyediakan berbagai model tas kulit. Koleksinya ini dipro­ duksi secara handmade satu­ persatu demi menghasilkan desain yang unik dan pastinya menarik. Pada style kali ini di tampilkan de­ sainnya mulai dari ukuran kecil hing­ ga yang sedang. Seperti tas model long-

kan, tas ransel atau backpack tutup medium pu­ thon cocok un­ tuk mene­mani harimu yang padat. (Sri Ardhini)

cham croco kambing, yakni jenis tas yang banyak digunakan orang, karena multifungsi dan juga keren. Cocok untuk wanita dinamis dan me­ nyukai gaya ele­ gan. Ada juga clutch bag sim­ pel bahan kulit ular mix kulit sapi, co­ cok untuk yang suka tampil feminin atau ele­ gan. Sedang­


Griya

20

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Kalsiplank Alternatif Pengganti Kayu Cat dinding kusam karena termakan usia, tentu menjadikan tampilan rumah Anda kurang enak dipandang. Anda tinggal memanggil tukang dan meminta untuk mengecatnya kembali. Namun, jika ingin memberikan tampilan beda pada dinding rumah Anda, semisal karakter kayu tapi dengan harga terjangkau, aplikasi kalsiplank bisa menjadi pilihannya.

“K

ini banyak konsumen yang memiliki dana terbatas menjadikan kalsiplank sebagai alternatif pengganti kayu,” ujar Gede Alit Suantara,

saat mengerjakan pelapisan dinding menggunakan material tersebut, di Denpasar. Ia mengatakan, selain dipakai dekorasi dinding, kalsiplank juga bisa diaplikasikan pada pagar, plafon, list tangga, dan pelapis lantai. Kalsiplank adalah sejenis material papan yang terbuat dari semen tetapi memiliki tekstur kayu. Kalsiplank yang dipilih konsumennya adalah yang memiliki teketur kayu timbul pada permukaan atas dan permukaan bawahnya rata. Memiliki ukuran 3000 x 200 x 8mm berwarna putih keabuan, harganya sekitar Rp 38.000 per lembar. “Ada banyak pilihan dengan harga yang bervariasi pula,” imbuhnya. Tahap pengerjaannya, kalsiplank ini dilapisi dulu dengan cat yang berbahan dasar air atau Aplikasi kalsiplank pada dinding lantai

cat berbahan dasar minyak. Setelah kering, kalsiplank tersebut dipotong-potong sesuai dengan hasil pengukuran. Dalam pengaplikasiannya pada dinding, kalsiplank bisa dipasang vertikal maupun horisontal dengan motif acak atau biasa. Pemasangan kalsiplank secara sederhana, cukup dipaku beton. Referensi lain menyebutkan, kalsiplank ini juga dapat diaplikasikan dengan rangka metal (disarankan galvanis) atau rangka kayu dengan mengikuti cara pemasangan yang disarankan untuk menghindari air masuk ke bagian belakang papan. Untuk aplikasi dengan menggunakan rangka kayu, disarankan melapisi kayu dengan cat untuk menghindari kelembaban. Material ini disebut memiliki berbagai keunggulan, di antaranya tidak lapuk, tidak dimakan rayap, memiliki

tekstur kayu jati, dan bila digunakan untuk dinding pengganti batu bata akan lebih ringan dengan konstruksi baja ringan. “Aplikasi kalsiplank yang mirip kayu jati ini memberikan kesan eksklusif,” tandasnya. (Inten Indrawati)

“...kalsiplank ini juga dapat diaplikasikan dengan rangka metal (disarankan galvanis) atau rangka kayu dengan mengikuti cara pemasangan yang disarankan untuk menghindari air masuk ke bagian belakang papan.” Aplikasi kalsiplank pada dinding

Gangguan tidur merupakan salah satu masalah kesehatan yang kadang diremehkan. Dari penelitian di Barat, angka kejadian ini berkisar 10-40%. Di Indonesia dengan perkembangan teknologi, makin banyak orang menderita kesulitan tidur. Dari jenis kelamin, perempuan lebih banyak mengidap sulit tidur terutama bagi yang postmenopause terjadi kekacauan hormonal.

S

Aplikasi kalsiplank pada dinding luar

Aplikasi kalsiplank pada dinding tangga

Bugar

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

elama ini secara medis, gangguan tidur diobati dengan pemberian obat kimia yang tentu saja ada efek sampingnya. Kini, masyarakat mulai mencari alternatif lain agar dapat memperbaiki kualitas tidur mereka, salah satunya dengan olahraga. Menurut dr. I Putu Adiartha Griadhi, S.Ked. M.Fis.AIFO, olahraga tidak hanya bemanfaat menyehatkan tubuh dan pikiran, tapi juga mendorong kita menjalani pola hidup yang lebih sehat. Salah satuya membantu tidur lebih nyenyak dan tubuh terasa lebih segar saat bangun keesokan harinya. Olahraga rutin secara konsisten, tiga kali seminggu selama 30 menit, dapat memperbaiki kualitas tidur,” ujar dosen Ilmu Faal FK Unud ini. Dari beberapa penelitian yang ia baca, orang-orang dengan insomnia bisa tidur lebih nyenyak setelah melakukan olahraga rutin. “Olahraga memberi manfaat terhadap kualitas tidur. Walaupun kuantitas tidur tetap sama, tapi tidur menjadi

dr. I Putu Adiartha Griadhi

13

Olahraga Teratur Perbaiki Kualitas Tidur lebih nyenyak,” jelasnya. Jenis olahraga yang dipilih sebaiknya aerobik dan yang melatih otot. Kedua jenis olahraga ini, dapat memberi efek cukup baik untuk memperbaiki kualitas tidur. “Jogging, bersepeda, berenang, atau gym, bisa menjadi pilihan,” ujarnya memberinya saran. Latihan kardiovaskular meningkatkan detak jantung dan akan membantu meregangkan otot. Latihan yang memacu detak jantung meningkatkan suplai oksigen ke otak yang membuat tubuh dan pikiran lebih rileks. Selain itu, latihan kekuatan seperti yoga dan peregangan juga bermanfaat menjadikan tidur lebih nyenyak. Postur dalam teknik pernapsan dalam latihan yoga meningkatkan sirkulasi darah ke otak serta melepaskan stres. Sebagai aturannya, olahraga sebaiknya diukur dari beban napas yang tidak terlalu berat dan ringan. Sesuai dengan prinsip olahraga latihan disesuaikan dengan individu masing-masing. “Berolahragalah sampai beban itu masuk ke zona latihan. Ketika olahraga kita bisa melakukan tes dengan menyanyikan satu baris lagu, jika kita mampu me­­nya­ nyaikan terpatahpatah itu sudah ter­masuk zona

latihan. Itu harus dipertahankan selama 20-30 menit. Setelah itu baru istirahat,” sarannya. Ia menambahkan, lakukan tiga kali seminggu dan di pagi hari. Namun, bagi yang tidak ada waktu olahraga pagi, dapat memilih sore hari sekitar pukul 17.00. OLAHRAGA SESUAI KONDISI Saat olahraga, tubuh melihat kondisi itu sebagai kondisi yang menghabiskan cadangan tubuh, satu-satunya aktivitas yang bisa meningkatkan suhu tubuh, dan kondisi dimana perlunya pemulihan di tingkat sel. Ketiga kondisi ini akan mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang mendorong tubuh untuk tidur lebih lelap. “Sistem saraf parasimpatis ini akan memerintahkan tubuh untuk istirahat. Ibarat listrik, saklarnya dicabut agar tubuh off,” katanya. Olahraga menyebabkan panas

tubuh meningkat secara dramatis dan kemudian perlahan mendingin selama beberapa jam setelah aktivitas berakhir. Penurunan suhu tubuh inti yang stabil ini memberi tanda otak sudah waktunya tidur. Secara umum, aturan tidur saat malam hari, mulai pukul 20.00 atau 22.00. Tidur yang cukup sekitar 6-8 jam. Namun, kembali ia menegaskan, tubuh memerlukan keteraturan. Artinya, lakukan pola tidur yang sama tiap hari dengan waktu yang maksimal. “Tubuh itu punya “jam” sendiri. Dengan keteraturan yang dilakukan, tubuh akan mengenali saat waktu tidur dan bangun tidur,” ucapnya.

Masalah insomnia memang banyak penyebabnya. Namun, tak ada salahnya Anda mencoba terapi dengan olahraga yang teratur. Misalnya, olahrga dipadupadakan dengan relaksasi. Tanpa keluhan insomnia, bukan berarti Anda tidak olahraga. Olahraga sangat penting membuat tubuh menjadi aktif dan bersemangat. Anda pun tidak akan menguap atau mengantuk di siang hari. Olahraga yang dipilih disesuaikan dengan kondisi. Jika memiliki penyakit hipertensi, jantung, dll, konsultasikan dengan dokter olahraga apa yang bisa dilakukan. (Wirati Astiti)


Pelesir

12

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Menguji Adrenalin di Lembah Hijau Malino

Hobi

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

21

Kerinduan yang Terlampiaskan

menye­nangkan,” ujarnya. Di Lembah Hijau Malino juga bisa menjajal river tubing. Di sini, wisatawan akan diajak menjelajahi sungai kecil menggunakan ban besar. Arus yang cukup deras serta bebatuan di sekitar, menjadikannya makin seru dan menegangkan. Biayanya Rp 50.000. Waktu yang cukup singkat dimanfaatkan Ilo, sapaan akrabnya, untuk menginap semalam di salah satu camp, di Lembah Hijau Malino. Harga mulai Rp 500 ribu, sudah dilengkapi dengan spring bed dan pembuat teh atau kopi. “Saya sangat merekomendasikan tempat ini, sebagai destinasi yang ingin liburan bersama de­ ngan keluarga atau kolega. Selain fun, harganya sangat terjangkau,” ung­kapnya.

Yang namanya hobi memang tidak bisa dibendung begitu saja meski ditimpali de­ngan segudang aktivitas lainnya, yang bahkan jauh lebih menjanjikan dari hobi tersebut. Selain itu, demi hobi, orang juga akan tidak segan mengorbankan biaya yang tidak sedikit untuk menyalurkan hobi tersebut.

(Nur Rachmat/ Bisnis Sulawesi)

H

M

arketing Communication Four Points by Sheraton Makassar Ilham Sul Putra adalah salah satu yang terpincut Lembah Hijau Malino. Tempat ini merupakan camping ground pertama di Sulawesi Selatan yang dikelola secara profesional. Beberapa waktu lalu ia mengajak keluarga kecilnya berkunjung ke sana. “Kami menemukan keindahan panorama alam dengan berbagai permainan seru. Udaranya sejuk, suasa­ nanya tenang, viewnya keren,

cocok untuk keluarga,” ujar pria yang punya hobi fotografi ini. Ilham mengaku baru pertama kali ke Lembah Hijau Malino. Tempatnya dimana mereka bisa menikmati berbagai macam tempat dan sangat instagrammable untuk berfoto-foto. Mulai dari rumah pohon, tenda camping, sky bike dan

perahu kenangan. Jika ingin menguji adrenalin, bisa mencoba Sky Bike. Wahana ini memberikan pengalaman naik sepeda di ketinggian 30 meter. Tapi tak perlu khawatir, sebab permainan ini dilengkapi oleh alat keamanan yang memadai. Harga untuk menjajal wahana ini cukup terjangkau, hanya Rp 20.000 per orang. “Saya mencoba naik sky bike, awalnya takut tapi saya tetap mencoba. Rasanya menegangkan dan setelah berhasil melewatinya tentu sangat menyenangkan. Seperti pula hidup penuh tantangan, tapi setelah sukses akan sangat

Dapatkan

bacaan wanita dan keluarga

di Pesawat Garuda dan Lounge Garuda m Bali Post

Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764 m Sekretariat Tokoh Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373 m Kios Sumber Dana Budi Jaya Jln. Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp (0361) 223958 m Kios 66 Jln. Wahidin 66 Denpasar. Tlp. (0361) 425126 m Kios Widia Sari Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 759482 m Safii Roit (Ria Agency) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542 m Warung Media Singaraja Jln. A Yani, Pertokoan Terminal Banyuasri. Tlp. (0362) 21059 m Radio Singaraja FM Jln. Raya Singaraja Seririt Km 6 Desa Tukad Mungga. Tlp. (0362) 41124 m Warung Media Tabanan Jln. Jepun No. 9 (Ruko Pasar Kodok) m Warung Media Negara Jln. Merak No. 36 Pendem- Jembrana m Warung Media Gianyar Jln. Astina Timur (Utara Patung Arjuna). Tlp. (0361) 943570 m Warung Media Bangli Jln. Nusantara (Banjar Cempaga) HP. 0812 46 9 1915 m Warung Media Klungkung Jln. Raya Puputan 95 Semarapura. HP. 085 935 511 4131 m Warung Media Karangasem Radio Besakih Jln. Surapati, Gg. Sedap Malam 8. Tlp. (0363) 21791 m Warung Media Besakih Pesraman Besakih Jln. Raya Besakih HP. 087760050056, 081999275859 m Warung Media Kintamani Jln. Raya Kintamani Batur (Selatan Pura Batur) m Warung Media Nusa Penida Jln. Raya Ped (Depan Pura Dalem Ped Nusa Penida) HP. 082236657588

Ahmad Syafaat

Kawasan wisata Malino terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Dari zaman dulu hingga kini, kawasan ini telah menjadi destinasi yang melegenda. Tiap hari ada saja wisatawan, baik lokal maupun mancanegara yang berkunjung. Dari Makassar ke Malino memerlukan waktu sekitar 2 jam.

al inilah yang dirasakan Ahmad Syafaat (42), pemilik 11 warung lalapan (warlap) di Mataram dan Lombok Barat yang diberi nama unik, Warlap Sableng. Puluhan tahun jatuh bangun dalam merintis usaha kuliner ini, Syafaat sempat cukup lama meninggalkan musik yang telah menjadi hobinya sejak masa muda itu. Ia benar-benar berhenti main musik selama membangun usahanya yang berangkat dari modal pas-pasan itu. Cukup lama, sekitar 19 tahun ia tidak pernah lagi memegang alat-alat musik karena harus fokus pada usahanya membangun masa depan. Namun, yang namanya hobi, muncul juga kerinduan itu. Jari-jemarinya seperti tak sabar lagi untuk memetik gitar. Setelah vakum

bermusik, keinginan memainkan gitar itu bagi Syafaat sudah tidak terbendung lagi. “Rasa kangen itu tidak bisa saya bendung lagi,” katanya. Akhirnya, karena kebetulan salah satu warung lalapannya buka di dekat Taman Budaya NTB, di mana di pojok kantor tersebut di komunitas Warung Jack selalu ada aktivitas musik setiap selasa malam, Syafaat mulai akrab de­ ngan para seniman yang biasa berkumpul di sana. Dari sanalah h a s r a t b e rmusiknya kembali disalurkannya. Syafaat yang lahir dan besar di lingkungan yang banyak pemusiknya ser-

Syafaat (tiga dari kanan) bersama rekan-rekannya pemusik dalam momen pergelaran musik di Mataram

ta ibu yang seorang vokalis, itu akhirnya mulai memetik kembali gitar di tahun 2016. Kerinduan akan musik yang ditinggalkannya karena sibuk bekerja mencari nafkah, kini mulai terlampiaskan. Ia bergabung dengan komunitas Warung Jack dan bersilaturrahmi dengan para pemusik di Mataram dengan menggelar pentas sederhana bertajuk, Re-

publik Sableng Musik Rakyat yang turut disponsori olehnya. “Semua jenis musik tampil bersama pada panggung sederhana malam itu,” ujarnya. Uniknya dalam gelaran pentas Republik Sableng Musik Rakyat yang digagasnya bersama komunitas Warung Jack ini tidak hanya fokus pada satu jenis musik, melainkan semua jenis musik boleh tampil. “Semua jenis musik

ditampilkan, ya dangdut ya balada, jazz, rock bahkan keroncong, campur sari, koesploesan dan lainnya,” ujar Syafaat. Nama Republik Sableng Musik Rakyat itu merupakan nama yang dicetuskan oleh salah seorang seniman yakni Zaeni Mochammad. Silaturrahmi musik seper­ti ini mampu mengobati kerin­ duannya akan musik dan menjadi bagian dari cara Syafaat dalam menambah kawan. Tidak hanya itu, Syafaat juga membeli berbagai peralatan musik untuk mendorong anakanak muda bermusik khususnya bagi kelompok band yang tengah dirintisnya bernama D Fyet (singkatan nama personilnya, Danan, Fatra, Yuanita, Eri dan Tina). Ia ingin mengorbitkan anak-anak muda yang suka bermusik dengan cara memasilitasinya. Karena hobi itulah, meskipun ia terbilang sibuk mengurus 11 warung lalapannya, ayah tiga anak ini selalu menyempatkan dirinya untuk berlatih bersama anak-anak muda di D Fyet maupun tampil bermain musik di beberapa kesempatan. (Naniek I. Taufan)

Syafaat mendorong anak-anak muda yang hobi bermusik dengan membentuk grup band D Fyet


Buleleng

22

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Pelaksanaan UNBK Terkendala Keterbatasan Komputer

Pelaksaanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMA/MA di Kabupaten Buleleng, sudah dimulai sejak Senin (9/4) hingga Kamis (12/4). Tercatat ada sebanyak 5.022 orang yang berasal dari siswa/siswi kelas XII dari 39 SMA/MA sebagai peserta UNBK tahun 2018.

S

alah satu sekolah yang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri adalah SMAN 1 Singaraja. Pelaksaanaan UNBK di sekolah ini berjalan dengan lancar. Setidaknya ada sebanyak 302 peserta mengikuti UNBK, yang terbagi dalam 3

sesi. Setiap peserta pun antusias menjawab soal UNBK. Menurut Kepala SMAN 1 Singaraja, Putu Eka Wilantara, pihaknya telah mempersiapkan siswa dan perangkat yang memadai dalam menghadapi UNBK. “Siswa sudah 3 kali mengikuti simulasi. Mudah-mudahan kesiapan mental anak-anak

Siswa SMAN 1 Singaraja diberikan pengarahan sebelum mengikuti UNBK

baik. Perangkat keras (komputer, red) juga sudah siap,” ujarnya. Hanya saja diakui Eka, sebagian komputer yang digunakan dalam proses UNBK di SMAN 1 Singaraja meminjam di SMPN 1 Singaraja. Sebab menurut Eka, antara SMAN 1 Singaraja dengan SMPN 1 Singaraja sudah menjalin kerjasama. Begitu juga ketika nanti SMPN 1 Singaraja mengikuti UNBK, akan berlangsung di SMAN 1 Singaraja. “Sebagian komputer kami pinjam di SMPN 1 Singaraja, karena kami ada kerjasama. Untuk antisipasi kedepan, memang kami tidak pasang genset, tapi kami sudah komunikasi dengan PLN, agar tidak gangguan. Mudahmudahan kedepan, tidak ada gangguan,” jelas Eka Wilantara. Sementara di SMKN 3 Singaraja, ada tiga SMA yang meminjam fasilitas komputer untuk UNBK di sekolah ini. Ketiga sekolah itu adalah SMAN 4 Singaraja, SMA Bhaktiyasa, dan SMA Kertha Wisata Singaraja. SMKN 3 Singaraja menyiapkan tak kurang dari 420 unit komputer, guna membantu sekolah-sekolah tersebut. Kepala SMAN 4 Singaraja, Putu Gede Wartawan menjelaskan, sekolahnya ini baru pertama kali menggelar UNBK tahun ini. Tahun ini pihaknya terpaksa menumpang

Putu Eka Wilantara

lokasi ujian di SMKN 3 Singaraja, karena fasilitas komputer di sekolah yang belum memadai. “Siswa kami ada 310 orang, paling tidak menyiapkan 110 unit komputer. Sekarang kami baru punya 50 unit, jadi belum bisa mandiri. Tapi kami terus berupaya menambah jumlah komputer, baik lewat dana BOS maupun APBD,” jelas Wartawan. Sementara Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Made Ngadeg me-

negaskan, total ada sebanyak 5.022 orang siswa ikut UNBK. Namun, 9 orang siswa absen pada hari pertama ujian, dengan alasan beragam, baik itu sudah bekerja, mengundurkan diri, berhenti sekolah, sakit, dan menikah. “Sejauh ini tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan UNBK tingkat SMA. Panitia sudah menyurati PLN untuk menyediakan suplai listrik dan Telkom yang menyiapkan koneksi internet. Syukur sejauh ini tidak ada kendala,” tandas Ngadeg Sementara itu, Kepala SMKN 3 Singaraja, I Nyoman Suartika sebagai sekolah penyelenggara UNBK dengan fasilitas dan sarana yang memadai, pihaknya kini menyediakan 9 lab komputer. Pihaknya pun mengaku sesuai dengan arahan Disdik dan UPT menyesuaikan siswanya yang menjalani Proses Belajar Mengajar (PBM) seperti biasa agar tidak terjadi saling ketergangguan. Apalagi SMKN 3 Singaraja merupakan sekolah kejuruan yang memiliki jam pelajaran praktek di bengkel masing-masing. “Kami atur, bagi lab yang dekat dengan bengkel pas anak-anak kami praktek agak dijauhkan, sementara agar tidak bising. Tetapi kebanyakan mereka yang UNBK tidak terganggu karena ujiannya di ruang tertutup,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Mobil Samsat Keliling Guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah, UPT Bapenda Provinsi Bali di Kabupaten Buleleng melakukan terobosan-terobosan untuk peningkatan pelayanan pajak. Hal ini juga didukung dari tingginya animo masyarakat memenuhi kewajiban membayar pajak. Sebelumnya pelayanan samsat telah didukung dengan pelayanan sistem online, sistem antrean elektronik, petugas duta pajak, serta bekerjasama sama dengan BUMDes agar wajib pajak dapat membayarkan pajak kendaraanya tanpa harus datang ke kantor Samsat Buleleng. Kali ini, untuk meningkatkan pelayanan pajak, Dispenda samsat Singaraja me-launching mobil samsat keliling (Samling) untuk menjangkau wajib pajak yang ada di pelosokpelosok desa yang dihadiri oleh Kasat Lantas Polres Buleleng serta jajarannya dan Kepala Jasa Raharja Provinsi Bali Cabang Singaraja , Senin (09/04). Sebelumnya, program Samling memang telah berjalan hanya saja kendaraan operasional yang ter-

lalu besar sehingga tidak menjangkau hingga ke pelosok. Ditemui usai acara, Kasi Pelayanan PKB dan BBNKB, I Gusti Ngurah Darmika mengatakan samsat keliling merupakan program lama Bapenda, hanya saja intensitas pelaksanaanya yang masih minim. Dalam sebulan, pihaknya hanya dapat melakukan Samling 4 kali dengan adanya mobil Samling diharapkan pelayanan jemput bola dapat dilakukan 4 kali dalam seminggu. “Dengan mobil yang lebih ini kami harap bisa lebih sering mendatangi masyarakat yang ada di pelosok. Rencana kami setiap minggu selama 4 hari kami akan ke lapangan,” ungkap Darmika. Sebelumnya, pihaknya telah mendata dengan melakukan pemetaan daerah-daerah yang berpotensi membayar pajak. Menurutnya, kesadaran masayarakat membayar pajak sudah cukup tinggi hanya saja karena terkendala jarak dan waktu, banyak wajib pajak yang masih menunggak pajak. Dengan adanya

mobil Samling, pihaknya berharap wajib pajak dapat melakukan kewajibannya tepat waktu. “Sebelumnya setiap kecamatan memang sudah ada Samling dan pelaksanaan di rolling, hanya saja untuk mendapat giliran kembali diperlukan waktu sekitar tiga bulan lagi,” jelasnya. Lebih jauh, pihaknya juga mengatakan pelayanan Samling hanya untuk pembayaran pajak tahunan sehingga masyarakat yang ingin melakukan perpanjang dihimbau datang ke kantor induk. “Sesuai prosedur, perpanjangan membutuhkan cek fisik kendaraan dan registrasi BPKB,” ujarnya. Pihaknya juga telah bersinergi dengan SIM keliling hanya saja peralatan yang masih diperbaik sehingga program SIM keliling belum dapat berjalan. “Kami sudah menjalin kerjasama dengan SIM keliling agar masyarakat bisa melakukan pembayaran pajak sekaligus membuat SIM, hanya saja kami mohon permakluman karena alatnya masih dalam perbaikan,” ungkapnya. Kasat Lantas Polres Buleleng,

Kreasi

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Bali Fashion Trend 2019

“Look to East” Indonesia Fashion Chamber (IFC) Chapter Denpasar, dengan bangga memberikan informasi saat ini memiliki 15 orang anggota muda berbakat. Karya-karya mereka tidak hanya dipajang di butik-butik lokal Bali, namun sudah merambah di berbagai negara.

S

alah satu panggung yang berbicara tentang kreativitas anggota IFC Denpasar yang dijadikan sebagai media proyeksi kecenderungan tren mode di tahun yang akan datang, adalah perhelatan mode “Bali Fashion Trend 2019“ di TS Suite di kawasan Jalan Nakula, Seminyak, Kuta. Ajang Bali Fashion Trend (BFT) 2019, akan menghadirkan barisan peragaan busana, eksebisi, kompetisi perancang busana dan kompetisi model. Perancang busana yang akan hadir mulai dari Bali, Jakarta, Surabaya, Semarang, pembauran kekayaan budaya tradisional dengan pengaruh dunia internasional terkini. Dengan cara yang unik, Bali akan muncul sebagai jendela trend dunia. “Di panggung BFT 2019 para perancang busana akan menggelar 10 hingga 20 look per koleksi dengan lebih dari 60 model peraga. Karya mereka terdiri dari kategori womens wear dan mens wear, baik dari busana resort hingga busana evening dan bridal,” ujar Ali Kharisma.

Makasar, dan beberapa kota besar lainnya. Acara bakal diikuti pula dengan pesta penutup yang penuh rasa syukur dan kegembiraan. Demikian informasi awal yang disampaikan Ketua Panita BFT 2019 Ali Kharisma didampingi ketua IFC Denpasar Weda Githa. Mengusung tema “Look to East” IFC Denpasar segera mempersembahkan “ Bali Fashion Trend 2019” sebagai pusat

Launching Mobil Samsat Keliling oleh Bapenda

AKP Putu Diah Kurniawandari mengapresiasi peluncuran mobil samsat keliling sebagai bentuk peningkatkan pelayanan pajak kepada masyarakat. Sebagai bentuk dukungan, pihaknya akan menyiapkan personel yang akan ditugaskan untuk membantu pelayanan samsat keliling tersebut. “Dengan adanya samsat keliling ini lebih memudahkan masyarakat untuk melakukan kewajiban dan lebih menghemat waktu,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Jasa Raharja Provinsi Bali cabang Singaraja menambahkan pihaknya sangat terbantu dalam memenuhi kewajiban pajak masayarakat, sehingga hak-hak wajib pajak juga terealisasi. “Kami mempunyai tugas pokok untuk menghimpun dana masyarakat dan mengembalikan dana tersebut dalam bentuk santunan, sehingga bentuk kewajiban dan hak bisa terpenuhi,” tutupnya. (Wiwin Meliana)

11

Sementara di area acara akan ada exhibition dengan konsep display seperti Departement Store di TS Store. Selama 3 hari pula para pecinta fashion,atau para fashionista di Bali khususnya, juga para tamu dari seluruh Indonesia maupun yang dari luar Indonesia akan disuguhkan koleksi- koleksi desainer Indonesia. “Sangat istimewa karena di area TS Store sendiri akan di ada lebih dari 200 brand fashion yang dipamerkan,” cetus Githa.

TS Suite Bali sebagai sponsor utama akan menjadi wadah terjadinya perhelatan fashion terbesar di Bali. Pagelaran ini bakal digelar selama 3 hari berturut-turut, yakni dimulai pada Jumat, 11 Mei sampai dengan Minggu 13 Mei 2018. Ajang ini bukan hanya menghadirkan perancang busana dan aksesoris yang telah dikenal dari Bali, Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar, dan beberapa kota besar lainnya. namun memberikan panggung pula pada generasi perancang yang baru saja berkiprah di industri fashion Indonesia. Tidak ketinggalan katanya akan hadir pula sosok-sosok VIP dunia fashion. PROMOSIKAN TEKSTIL LOKAL Weda Githa meyakini, jika Bali Fashion Trend (BFT) 2019 akan menjadi event fashion yang akan paling dicari oleh publik pencinta dunia fashion, sebagai yang telah berjalan selama ini. Apalagi BFT 2019 juga, dipertunjukan koleksikoleksi terbaru dalam bentuk peragaan busana yang berkualitas. Disamping itu BFT 2019 juga telah dipromosikan secara matang ke dunia retail, baik pada department store besar hingga butik butik milik perseorangan. Githa kembali menekankan perancang busana yang akan bergabung di Bali Fashion Trend 2019 sebanyak 40 orang. Jumlah tersebut masih bisa terus bertambah hingga akhir bulan ini. Perancang busana yang akan menggelar karyanya adalah anggota IFC Denpasar, perancang busana dari Surabaya seperti Aldre, Dibya Hodi, dan Yunita Kosasih. Perancang busana yang dari Semarang antara lain Ina Priyono dan David Yan. ”Ada juga beberapa perancang

busana di luar IFC yang ikut bergabung seperti By The Sea, Raramac, B’Lux, Dimas Dwitanto serta Bank Indonesia, sebagai salah satu sponsor kami juga akan mempresentasikan perajin binaan mereka diantaranya Tenun Artha Darma, Bara Silver, Tenun Wisnu Murti, Tarum Bali dan masih banyak uang lainnya,” ujar Githa. Ia mengatakan mereka yang akan berkolaborasi dengan para perancang busana dari IFC. Selain itu, katanya akan ada perancang busana papan atas Indonesia yang juga menyuguhkan karyanya. Nama mereka akan diumumkan pada acara presscon pertama pada (28/4) mendatang. Ali Kharisma dan Weda Githa , bersama-sama berharap melalui persembahan “Bali Fashion Trend 2019”, dapat membawa industri fashion Indonesia ke kancah dunia internasional. “Dengan bangga pula kami IFC Denpasar , bermaksud mempromosikan tekstil, karya seni, dan kerajinan tangan dalam negeri Indonseia sebagai pondasi utama untuk menghasilkan karya baru dan modern disamping sebagai produk industri fashion yang berkelanjutan,” pungkas Ali. (Sri Ardhini)


10 Perempuan dan laki-laki saat ini diberi kedudukan yang sama, segala keterbatasan yang mengungkung hak-hak wanita berhasil dihilang­ kan. Inilah simbol dari kesetaraan gender dan emansipasi wanita. Hal ini disampaikan Made Hermawati Diah Pertiwi, S.E., Ketua Gatriwara Kabupaten Buleleng.

Sudut Pandang

Perempuan Cenderung Gunakan Perasaan Kepemimpinan seorang perempuan dalam suatu perusahaan ataupun negara tidak serta merta dapat dibawa dalam keluarga. Bahkan ketika perempuan menjadi pengambil keputusan dalam kepemimpinannya, peran tersebut tidak selalu bisa dibawa dalam keluarga. Perempuan kelahiran di Desa Munduk, 11 Januari 1970 menambahkan setinggi apapun jabatan dan tingkatan seorang perempuan, mengambil keputusan dalam keluarga tetap harus didasari

B

aginya, ketika perempuan diberi hak setara dengan pria, berpendidikan tinggi dan bekerja untuk mendukung finansial keluarga, masalah selanjutnya adalah bagaimana ia bisa menjalankan kodratnya sebagai seorang perempuan. Menjadi perempuan karier yang sukses sekaligus ibu dalam rumah tangga misalnya. Kebanyakan masyarakat berpikir, menjadi wanita karier sukses atau ibu rumah tangga yang bahagia adalah sebuah pilihan. Sejatinya, jika kebetulan berada dalam posisi tersebut, sewajarnya ada yang harus dikorbankan. Padahal, masih banyak wanita sukses karier sekaligus berhasil pula menangani tugas rumah tangganya selama masih mampu merancang manajemen waktu. “Perempuan harus bisa menjalankan peran ganda tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan. Di satu sisi perempuan dituntut produktif dalam karier dan menjadi panutan sebagai ibu dari anakanaknya,” jelasnya. Perempuan yang akrab disapa Herma ini menambahkan, ketika kesetaraan gender tidak lagi menjadi hal yang dilematis, banyak perempuanperempuan hebat dan berprestasi. Mereka dapat disejajarkan dengan laki-laki dari berbagai bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi, pendidikan dan sebagainya. Bahkan beberapa perempuan telah berhasil menjadi seorang pemimpin dalam sebuah negara, pemimpin dalam sebuah perusahaan maupun ahli di bidang tertentu. Perempuan yang saat ini menjabat sebagai Pimpinan KCP Bank CIMB Niaga Singaraja mengatakan kepemimpinan seorang perempuan dan laki-laki dalam suatu perusahaan atau negara tetap memiliki perbedaan. Hal ini juga dirasakan langsung ketika dirinya harus mengkoordinir para staf di perusahaan yang saat ini ia pimpin. Baginya perempuan dan laki-laki memiliki karakter dan sifat yang berbeda sehingga dirinya memiliki cara tersendiri dalam meng­ koordinasikan pekerjaan. “Saya punya cara sendiri untuk mengkoordinasikan pekerjaan dengan staf laki-laki dan perempuan kare­na mereka mempunyai karakter yang berbeda. Tetapi saya tetap lakukan koordinasi umum untuk mencapai tujuan bersama,” jelasnya. Memang tidak dimungkiri, kelemahan seorang perempuan dalam hal kepemimpinan, perempuan cenderung menggunakan perasaan dibanding logika. “Ini salah

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

ini bertujuan agar segala keputusan yang diambil dapat menjadi tanggung jawab bersama. “Mengambil keputusan sendiri hanya saya lakukan dengan hal yang berkaitan dengan kewajiban saya, tetapi tetap atas sepe­ ngetahuan dan izin dari suami,” tutupnya.

MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT Pengalaman menjadi seorang pemimpin juga dirasakan oleh Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos., Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buleleng. De­ ngan adanya emansipasi wanita, perempuan dituntut cerdas, berdaya dan mampu menjadi inspirasi untuk bidang yang ditekuni. Baginya, kesetaraan gender membawa kedudukan antara laki-laki dan perempuan sama untuk memperoleh kesempatan serta hak-hak sebagai manusia. “Banyak hal yang bisa dise­ tarakan misalnya dalam bidang politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan, pertahanan dan keamanan sosial,” ungkapnya. Bagi perempuan yang akrab disapa Reika ini, dalam hal kepemimpinan, sudah tentu dirinya berhadapan de­ ngan staf baik laki-laki dan perempuan dengan berbagai karakter dan usia yang berbeda. Dalam hal ini, seorang pemimpin dituntut memiliki seni untuk

Made Hermawati Diah Pertiwi, S.E.

satu kelemahan tipe kepemimpinan perempuan akan tetapi dengan satu kelemahan itu bukan berarti perempuan tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik,” paparnya.

Lesunya kun­jungan pariwisata di Bali beberapa waktu belakangan ini tidak hanya dirasakan oleh pelaku pariwisata. Kondisi ini juga berdampak secara tidak langsung ter­hadap berbagai sektor kehidupan, salah satunya pe­rajin aluminium dari Desa Menyali. Hal ini disam­paikan oleh salah seorang perajin, Ketut Sukrawenten, yang secara turun-temurun menekuni profesi ini.

23

Perajin Menyali Padukan Aluminium dengan Kayu

K

Putu Ayu Reika Nurhaeni, S.Sos.

bisa mengkoordinir para staf agar tercipta tim yang solid dan hebat. “Dalam memimpin jiwa dan naluri seorang perempuan dan ibu sangat efektif diterapkan,” jelasnya. Dirinya juga mengatakan peran sebagai pemimpin tidak serta merta dapat dibawa dalam keluarga dan rumah tangga. Peran seorang perempuan kembali menjadi seorang istri dan ibu dari anakanak, sehingga segala keputus­an yang akan diambil tetap didasarkan pada musyawarah. “Segala keputusan harus dimusyawarahkan dengan suami dan anak-anak sehingga tercapai kemufakatan untuk diambil suatu keputusan,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

IKLAN CANTIK

pengetahuan sang suami. Meskipun keputusan yang akan diambil sa­ ngat berhubung­ an dengan kewajibannya sebagai seorang ibu, akan tetapi koordinasi dan meminta izin kepada suami tetap dilakukan, hal

Buleleng

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

erajinan aluminium menjadi salah satu mata pencaharian masyarakat Menyali dan menjadi salah satu ikon desa tersebut. Beraneka jenis kerajinan berbahan dasar aluminium dihasilkan mulai dari peralatan upakara, hiasan interior hingga alat-alat yang sering digunakan dalam keseharian. Ketut Sukra yang telah menjalankan bisnisnya puluhan tahun memang menggantungkan hidup dari hasil penjualan produk kerajinan aluminum. Bahkan untuk terus menambah nilai jual, Sukra terus berinovasi untuk menembus pasar pariwisata. Sebagai pelaku ekonomi kreatif ia melakukan inovasi terhadap hasil produksi kerajinannya. Jika dulu Sukra banjir order hanya saat menjelang hari raya, namun tidak dengan sekarang. Saat ini ia selalu mendapat pesanan tetap dari

Artshop-artshop di luar Buleleng utamanya kabupaten Gianyar. Dengan memadukan aluminium dan kayu, Sukra dapat membuat kerajinan inovatif dengan menambah nilai guna produk yang dihasilkan. “Selain itu produk kami yang banyak masuk hotel seperti hiasan din­ding, frame, kotak tisu dan interior lainnya,” jelasnya. Jika sebelumnya, orderan untuk memenuhi kebutuhan hotel di luar Buleleng selalu datang se-

tiap bulan, namun sayang kondisi saat ini sangat jauh dari harapan. Hal ini dikarenakan melemahnya kunjungan wisatawan sehingga permintaan akan produk kerajinan aluminium juga berkurang. “Dulu setiap bulan selalu ada saja pesanan, sekarang jangankan sebulan enam bulan sekali saja belum tentu,” ungkapnya. Kondisi ini juga diperparah dengan persaingan produk lain sebagai sarana upakara. Menurutnya

masyarakat cenderung mengikuti trend dalam berbagai hal. Salah satunya trend menggunakan sarana upakara yang berbahan dasar fiber. Kata dia, berkembangnya bokor berbahan fiber membuat masyarakat banyak yang beralih dari bokor aluminium. Akan tetapi dirinya menegaskan bahwa jika dibandingkan dengan bokor fiber, produknya memiliki bebe­ rapa keunggulan yang membuat masyarakat juga masih tetap de­

ngan pilihan menggunakan bokor aluminium. “Saya banyak dengar keluhan dari masyarakat jika harga bokor fiber harganya mahal dan juga rapuh, akan tetapi bokor dengan kualitas yang sangat bagus hanya dijual paling mahal lima puluh ribu saja,” ungkapnya. Penurunan omzet yang sangat signifikan tentu membuat dalam pikirannya terbersit untuk beralih profesi. Jika pemasaran terus seperti ini, dirinya pesimis dapat bertahan hidup dari hasil penjualan produk kerajinan aluminium. Akan tetapi dirinya kembali berpikir bahwa sepinya permintaan akibat krisis global yang berdampak pada semua sektor. “Sempat ingin cari pekerjaan lain dengan membuka usaha makanan siap saji, akan tetapi karena kondisi sedang begini ya kami urungkan,” jelasnya. Disam­ ping itu, dirinya mengaku tidak memiliki pengalaman kerja selain menjadi perajin aluminium sehingga tidak berani mengambil risiko. Kendala lain yang dihadapi dalam produksi adalah mahalnya bahan baku aluminium. “Kami beli dekat sini saja agar bisa beli sedikit, kalau beli di Jawa sekali pembelian bisa mencapai puluh­ an juta rupiah,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

Dua Atlet Wushu Buleleng Raih Medali Dua atlet junior Buleleng dari cabang wushu berhasil menorehkan sejarah pada kejuaraan nasional yang digelar 29 Maret hingga 3 April 2018 di Yogyakarta. Mereka adalah Ni Ketut Listrayanti (14) dan Komang Mas Ema Santiawan (13). Listrayanti yang bertarung di kelas 42 kilogram putri junior berhasil membawa pulang satu medali emas. Siswa SMPN 3 Banjar ini berhadapan dengan atlet wushu Sumatra Utara, Bangka Belitung dan Jawa Timur sebelum meraih emas. Dara asal Desa Tigawasa, Kecamatan Banjar Buleleng ini pun mengaku tidak menyangka berhasil menumbangkan seluruh lawannya. Dalam pertan­ dingan ia hanya bisa berfokus untuk menjadi yang terbaik. Usaha dan kerja kerasnya pun kemudian mendapat apresiasi dari PBWI untuk mengikuti pelatnas dan akan mengikuti kejuaraan dunia di Brasil pada bulan Juli mendatang. Sementara itu Ema Santiawan yang berjuang di kelas 39 kilogram putra junior membawa pulang satu medali perunggu. Kedua atlet ini baru menekuni wushu sejak enam bulan terakhir. Sebelumnya mereka dilatih sebagai

a­ tlet muay thai. Manajer Tim Wushu Buleleng, Gede Sanjaya yang didampingi pelatih Gede Sudarma ditemui di KONI Buleleng menjelaskan keberhasilan atletnya di kancah nasional bukan sebuah kebetulan. “Saat Kejurda Wushu di Tabanan kami berhasil memborong tiga medali emas. Dengan dasar itu kami kirim kembali tiga atlet kami ini ke Kejurnas,” ujar Sanjaya. Ketua KONI Buleleng, I Nyoman Artha Widnyana menga­takan sejauh ini pihaknya sangat mendukung seluruh atlet untuk berkembang. Untuk Kejurnas Wushu, diikuti oleh 7 atlet Buleleng, 4 atlet senior dan 3 atlet junior. Keberadaan cabor Wushu di Buleleng yang baru berkembang dua tahun lalu menunjukkan prestasi yang sangat membanggakan dengan mampu berbicara di kancah nasional. “Kami apresiasi luar biasa pengkab hadirkan medali de­ ngan hasil pembinaan sendiri. Meski kemarin hampir tidak berangkat karena masalah pendanaan, KONI akan dorong terus dan memberikan kesempatan pada atlet mengikuti berbagai event untuk me­ nempa diri,” kata Artha. Dua atlet Wushu Buleleng yang meraih medali di Kejurnas 2018

(Wiwin Meliana)


Bumi Gora

24

Ukir Sederet Prestasi

Hari Ulang Tahun Kota Bima ke-16 tanggal 10 April 2018 lalu berlangsung meriah. Berbagai pencapaian telah diraih Kota Bima selama masa tersebut. Delapan tahun kepemimpinan Qurais H. Abidin sebagai Walikota Bima (sejak tahun 2010-2018, 2008-2010 Qurais sebagai Wakil Wali Kota Bima mendam­ping M. Nur Latif yang meninggal dunia di tahun 2010), Kota Bima tampil ‘segar’, tertata rapi dan terus bersolek.

P

restasi demi prestasi diraih Kota Bima selama masa kepemimpinan Qurais H. Abidin yang akan mengakhiri masa jabatannya di pertengahan tahun 2018 ini. Terlihat mulai dari keberhasilan Pembangunan Sumberdaya Manusia Kota Bima dengan catatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kota Bima yang meningkat, dari 70,11 pada tahun 2010 meningkat menjadi 73,67 di tahun 2015. Penanggulangan kemiskinan berjalan dengan sangat baik sehingga berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kota Bima dari 12,81% pada tahun 2010, turun menjadi 9,51% pada tahun 2016. Upaya peningkatan pelayanan publik yang prima dan tata kelola pemerintahan yang baik telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Beberapa penghargaan berhasil diraih Pemerintahan Kota Bima dalam hal ini. Dari sisi pengelolaan keuangan, Pemerintah Kota Bima telah mampu mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, setelah sebelum tahun 2010, BPK menganjal Kota Bima dengan predikat disclaimer. Mulai tahun 2011 Kota Bima meraih opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) pada 2014 hingga 2017. Prestasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) juga ternilai sangat membanggakan. Pada tahun 2014 sempat mendapatkan Nilai C lalu kemudian sukses meraih Nilai B. Prestasi ini menjadikan Kota Bima sebagai satusatunya pemerintah kabupaten/kota di provinsi NTB yang berhasil meraih Nilai B. Ombudsman RI, menilai bahwa pelayanan publik Pemerintah Kota Bima telah berhasil meraih prestasi dari yang semula kualitas pelayanan publik Kota Bima sempat berada di zona merah pada tahun 2015, beralih ke zona hijau pada akhir tahun 2016. Penghargaan lain yang diraih Kota Bima antara lain adalah Pangripta Nusantara Terbaik Pertama di NTB kategori perencanaan inovatif. Anugerah Pangripta Nusantara ini merupakan bentuk apresiasi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas

atas kinerja pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/ kota, yang berprestasi dalam merencanakan pembangunan.

Selain itu sederet prestasi lain diukir selama delapan tahun terakhir seperti Anugerah Mandala Karya Kencana dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) pada 2012 untuk Wali Kota Bima, Piagam Adipura dari Menteri Lingkungan Hidup pada 2013, dan Upakarti Jasa Kepedulian pada 2017 dari Menteri Perindustrian bagi wali kota. Penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan BKKBN Pusat sebagai Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) Terbaik Tingkat Provinsi NTB Tahun 2014; Penghargaan dari Menteri Keuangan RI atas keberhasilan menyusun dan menyajikan laporan keuangan tahun 2014 dengan Capaian Standar Tertinggi Dalam Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah. Penghargaan dari Direktur BPJS atas keberhasilan integrasi Program Jaminan Kesehatan – BPJS Kesehatan Tahun 2015. Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Pembangunan tahun 2016 oleh Presiden RI bagi Wali Kota Bima. Tahun 2016 mendapat penghargaan Predikat Kepatuhan Terhadap Standar Pelayanan Publik Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dari Ombudsman Republik Indonesia. Tahun 2016 ditetapkan sebagai pilot project Program Adaptasi Perubahan Iklim Fokus Anak (APIFA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Tahun 2016 Penghargaan Pangripta Nusantara terbaik pertama di NTB kategori perencanaan inovatif, Juara I Lomba Kelompok KB Pria dan Pengelola KB Pria Tingkat Provinsi NTB Tahun 2016, Juara I Lomba Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Tingkat Provinsi NTB Tahun 2016. Penghargaan Adhitya Karya Mahatva Yodha Tahun 2016 kategori Pembina Umum Karang Taruna Kabupaten/Kota Terbaik Tahun 2016 dari Kementerian Sosial Republik Indonesia bagi Wali Kota. Ditetapkan sebagai pilot project Kota Tangguh Nasional oleh BNPB karena keberhasilan penanganan banjir bandang tanpa korban jiwa pada tahun 2016, sehingga Wali Kota Bima ditunjuk sebagai pembicara utama dalam Rakernas Penanggulangan Bencana di Yogyakarta pada Februari 2017. Dan sederet penghargaan lainnya. Sebelum puncak peringatan HUT ke-16 Kota Bima, pada 5 April 2018 lalu diselenggarakan pula Pawai Budaya yang diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Bima, organisasi masyarakat, BUMN/ BUMD, sekolah, organisasi profesi, paguyuban dan kelompok kesenian serta budaya daerah yang ada di Kota Bima. Ribuan masyarakat berpartisipasi meramaikan pawai budaya dengan mengenakan berbagai

busana khas daerah yang ada di Indonesia. Seluruh paguyuban yang ada di Kota Bima ikut pula memeriahkan pawai budaya pada tahun

Wali Kota Bima menyerahkan buku Menolak Menyerah kepada Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Dr. Ir. Rosiyadi Sayuti

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

lalu. “Alhamdulillah dalam waktu kurang dari setahun, tepatnya mulai Januari 2018, masjid tersebut sudah dapat difungsikan,” katanya. begitu pula dengan Paruga Nae yang kini dipugar menjadi sebuah gedung convention hall pada tahun 2012. Waktu itu dipakai sebagai persiapan penyelenggaraan Rakor Apeksi Komwil IV. Gedung KONI Kota Bima juga mulai dipugar tahun 2016. Gedung Seni dan Budaya yang dulunya merupakan Gedung Olahraga Mini, tahun 2017, tempat ini dipugar menPenandatanganan Prasasti Pembangunan Infrastruktur jadi gedung seni dan budaya terakhir periode kepemimpinan M. Qurais H. untuk mewadahi kegiatan kreativitas masyarakat, Abidin sebagai Walikota Bima. khususnya dalam bidang kesenian dan kebudayaan. Dan peletakan batu pertama pembanguPENANDATANGANAN PRASASTI nan PLUT Ama Hami dilakukan pada September Pada puncak Hari Ulang Tahun Kota Bima 2014 lalu, dihadiri oleh Deputi Pengembangan dan ke-16 tanggal 10 April 2018, ditandai pula dengan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan penandatanganan prasasti pembangunan sejumlah UMKM RI, lalu tahun 2016 fasilitas ini telah dapat infrastruktur fasilitas umum oleh Wali Kota Bima. dimanfaatkan. Melengkapi seluruh rangkaian HUT Kota Bima “Untuk RSUD Kota Bima, ini merupakan tahun 2018, buku berjudul Menolak Menyerah impian masyarakat Kota Bima sudah cukup lama. yang merupakan catatan perjalanan hidup dan Awalnya merupakan Puskesmas Asakota, yang jejak kepemimpinan Wali Kota Bima diluncurkan akhirnya dirintis menjadi rumah sakit umum di halaman Kantor Wali Kota Bima. daerah dan yang diutamakan untuk pelayanan Pada peresmian pembangunan infrastruktur instalasi gawat darurat. Alhamdulillah tanggal 26 Kota Bima mencakup, Masjid Terapung Ama Maret 2018 kita sudah mendapat nomor regisHami, Paruga Nae, Gedung KONI Kota Bima, trasi rumah sakit dari Kementerian Kesehatan,” Gedung Seni dan Budaya, Pusat Layanan Usaha ungkap Qurais. Terpadu (PLUT) Ama Hami dan Launching RSUD Apresiasi disampaikan oleh Dr. Rosiyadi Sayuti, Kota Bima. Selama kepemimpinan Qurais, Sekretaris Daerah Provinsi NTB atas capaian pembangunan-pembangunan khususnya yang pembangunan Kota Bima selama ini. Secara khusus bersifat penataan fisik di Kota Bima terbilang Rosiyadi mengungkap bahwa perubahan wajah berjalan sangat cepat. Kota Bima kini secara signifikan menjadi semakin Wali Kota mengungkap bahwa pembantertata dan berhasil menekan angka kemiskinan gunan Masjid Terapung Ama Hami Kota Bima hingga berhasil mencatat persentase kemiskinan mulai dibangun pada HUT Kota Bima tahun terendah di NTB. (Naniek I. Taufan)

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Edukasi

Simulasi Bencana Alam Sasar Sekolah Bencana alam memang tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi untuk menekan jatuhnya banyak korban. Kurangnya pemahaman cara menghadapi bencana menjadi salah satu penyebab timbulnya banyak korban sehingga untuk mengantisipasi hal itu Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menggelar simulasi yang menyasar sekolah yang berdampak jika terjadi bencana.

S

imulasi digelar di SMP Negeri 3 Singaraja pada Rabu (4/4) dengan melibatkan langsung siswasiswi dan para guru. Tujuannya memberikan pemahaman awal dalam menghadapi bencana khususnya gempa yang berpotensi tsunami. Sebelum dilakukan simulasi, para siswa dan guru diberikan pengarahan serta kondisi sekolah di-setting dalam keadaan belajarmengajar. Simulasi ini sengaja dilakukan di sekolah yang terletak di Jalan Surapati, Kecamatan Buleleng ini lantaran posisinya yang memang berdekatan dengan pantai. Saat simulasi berlangsung, seluruh siswa menjerit ketakutan, lantaran telah terjadi gempa yang berpotensi tsunami. Mereka melindungi diri dengan bersembunyi di bawah meja belajarnya masingmasing, sebelum akhirnya diinstruksikan oleh guru kelas untuk berkumpul di lapangan upacara. Setelah mendapatkan intruksi, seluruh siswa keluar dengan tertib

sembari melindungi kepala de­ ngan tas atau buku pelajaran yang dibawa. Bahkan ada beberapa siswa yang terlihat mengalami luka-luka lantaran tertimpa reruntuhan bangunan. Mereka dievakuasi oleh tim BPBD Buleleng, untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil ambulans. Sekretaris BPBD Buleleng, Ketut Susila menyebutkan, menurut data yang diperoleh pada awal tahun 2018, jumlah pusat gempa yang ada di Indonesia sudah mencapai 250 titik. Jumlah ini mengalami peningkatan drastis, mengingat di tahun 2015 titik gempa di Indonesia hanya berjumlah 53. “Oleh karena itu, BNPB mengeluarkan instruksi bahwa 26 April itu berkaitan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana untuk melatih masyarakat bagaiamana caranya menyelamatkan diri jika bencana terjadi. Agar jumlah korban dapat diminimalisir,” katanya saat ditemui usai menggelar simulasi di SMPN 3 Singaraja.

Di Buleleng sendiri imbuh Susila memiliki tiga lempeng, yakni lempeng di Tejakula, Ge­ rokgak dan Seririt. Dari ketiga lempeng itu, Tejakula termasuk wilayah yang paling rawan. Jumlah kekuatan gempa yang melanda wilayah timur Buleleng itu bisa mencapai 8 SR. “Jika terjadi gempa di Tejakula, kota Singaraja akan sangat berdampak. Dan di SMPN 3 Singaraja yang dekat dengan pantai ini akan berpotensi tinggi terjadi tsunami. Sehingga siswa dan guru-guru harus diberikan pemahaman cara menyelamatkan diri jika terjadi gempa,” ungkapnya. Selain berada di dekat pantai, beberapa ruang kelas yang ada di SMPN 3 Singaraja juga dinilai sa­ngat rawan, sebab usia bangunan termasuk sangat tua. Pun demikian dengan pintu keluarnya, hanya ada satu. Sehingga pihak BPBD Buleleng merasa sekolah tersebut memiliki potensi kerawanan yang sangat tinggi. “Makanya kami sasar SMPN 3 Singaraja

Simulasi bencana gempa dan tsunami di SMPN 3 Singaraja

9 ini, jumlah kelasnya banyak. Ada bangunan bertingkatnya juga, di mana di lantai atas itu ada tiga kelas dengan total murid mencapai 100 orang. Pintu kelas juga sangat kecil, sehingga mereka harus diberikan pemahaman. Tidak mungkin saat gempa mereka bisa langsung turun secara bersamaan,” kata Susila. Kepala Sekolah SMPN 3 Singa­ raja, Gede Sumatrajaya meng­ aku sangat berterimakasih atas simulasi gempa yang dilakukan oleh pihak BPBD Buleleng di sekolahnya tersebut. “Bagi kami sangat bermanfaat. Terimakasih

kepada BPBD sudah memetakan sekolah kami sebagai contoh pemberian pemahamanan pencegahan bencana. Kami akan selalu sebarluaskan info ini pada anak-anak yang masuk sekolah sore atau tahun-tahun ke depannya,” ungkapnya. Sumatrajaya pun membenarkan jika ada tiga ruang kelasnya yang memang sudah berusia tua. Ruang kelas itu dibangun pada tahun 1977 dan belum direnovasi. “Sesuai dengan kebijakan Kadis akan memetakan dulu indentifikasi sekolah. Kami punya tiga kelas yang sudah lama,” ungkapnya. (Wiwin Meliana)

LAKI-LAKI DAN WANITA

Made Taro

Seorang pendeta yang sedang menyusuri sungai, melihat perilaku seorang laki-laki di seberang sungai. Laki-laki itu duduk berdampingan dengan seorang wanita. Setelah meminum isi botol, lelaki itu kemudian mengurut betis sang wanita. Bukan itu saja, pemuda itu kemudian menggendong sang wanita. Pendeta itu sangat terenyuh. Ia tidak ingin nama desanya cemar. Ia lalu melaporkan pemandangan yang tidak enak itu kepada kepala desa. Seketika itu juga kepala desa mendatangi tempat yang dimaksud. Ia membawa dua orang penjaga keamanan. Oleh karena tiba-tiba turun hujan lebat, kepala desa, pendeta dan penjaga keamanan itu membatalkan keinginannya untuk menyeberang sungai dan mengurungkan niatnya untuk menangkap pasangan kurang ajar itu. Mereka hanya melihat gerak-gerik pemuda-pemudi itu dari sebuah gubuk. Tampaknya pasangan itu makin kurang ajar. Mereka duduk berdua di bawah naungan sebuah payung. Tak lama kemudian lelaki itu menggendong si wanita. “Kurang ajar!” demikian omelan kepala desa di tengah-tengah hujan lebat. Nah, apa itu? Sebuah jukung melintas di sungai. Rupa-rupanya pendayung jukung itu gegabah. Jukung yang ditum­pangi banyak penumpang itu oleng, lalu terbalik. Lihatlah laki-laki itu! Ia mencebur, lalu dengan sigapnya menyelamatkan para penumpang. Kepala desa. pendeta dan penjaga keamanan itu tersenyum melihat gelagat lelaki yang sok pahlawan itu. Setelah hujan reda, kepala desa, pendeta dan penjaga keamanan itu langsung menyeberangi sungai. Mereka tidak ingin pasangan yang kurang ajar itu lepas. “Hai, Pemuda! Aku tidak ingin nama desaku tercemar gara-gara kau minum alkohol!” kata kepala desa. “Siapa kamu, dari mana, dan mengapa kamu melakukan hal itu di sini?” Laki-laki itu terkejut dan gelagapan. Ia tidak menyangka, gerakgeriknya dicurigai orang. Katanya sambil menenangkan diri, “Kami dari desa tetangga. Perempuan yang saya gendong adalah ibu saya. Ia mengidap penyakit lumpuh. Untuk meringankan rasa sakitnya, saya urut betisnya dengan air botol itu. Air itu adalah air suci sungai Gangga”. Kepala desa itu memalingkan mukanya ke arah pendeta. Dan pendeta itu memalingkan mukanya ke penjaga keamanan. Hati mereka berkata, “Apa yang terlihat dan terdengar, belum tentu kebenaran sesungguhnya. Kebiasaan memandang sesuatu dari segi negatif, tidak akan menemukan kebenaran sesungguhnya.” (Swami Sivananda)


8

Bunda Ananda

Berenang yang Aman

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Nusa Tenggara Barat tahun 2019, pembahasannya fokus pada program penurunan angka kemiskinan memaksimalkan Forum Pra Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang). “Ini sesuai dengan tema Pra Musrenbang tahun 2018 ini yaitu Pertumbuhan dan Pemerataan Ekonomi untuk Percepatan Penurunan Angka Kemiskinan,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc., Ph.D., saat membuka Rapat Pra Musrenbang Provinsi NTB Tahun 2018, di Mataram minggu lalu.

Berenang adalah salah satu olahraga air yang pa­ling digemari. Selain menyenangkan, berenang juga memberi manfaat kesehatan bagi tubuh. Bahkan sekarang ini, ada kecen­derungan orangtua mulai mengajak anak balitanya berenang. Yang menjadi pertanyaan adalah, apakah aktivitas berenang ini cukup aman bagi balita?

S

Foto: Gede Lila Kantiana

Tips Aman Ajarkan Balita Berenang

D

okter Putu Ayu Widyanti, M.Sc, Sp.A mengata­ kan, ada banyak manfaat dari mengajak balita berenang. Aktivitas berenang dapat merangsang perkembang­ an motorik, mengoptimalkan pertumbuhan, memperkuat sendi dan otot-otot tubuh anak. Dan lebih dari itu, berenang juga dapat melatih keberanian dan kepercayaan diri anak. Karena ketika masuk ke dalam kolam renang, anak harus berhadapan dengan air yang luas dan harus menaklukkannya. “Berenang dapat meningkat­ kan kecerdasan, karena anak yang dilatih berenang cenderung memiliki tingkat kewaspadaan dan rasa percaya diri ketika berada dalam air. Berenang juga dapat mengajarkan hidup sehat dan bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan paru,” imbuh perempuan kelahiran 40 tahun silam yang akrab dipanggil dokter Widya ini. Dan yang lebih penting dari itu, kegiatan berenang bersama tentu akan lebih memperkuat ikatan batin antara anak dengan orangtua. “Kontak fisik dengan anak akan semakin menumbuh­

kan rasa kasih sayang. Dengan begitu si kecil akan merasa nya­ man sehingga berdampak positif terhadap perkembangannya,” jelas Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di Apotek Sariz Medika ini. Dokter Widya mengingatkan, berenang pada balita tujuannya bukan untuk prestasi, melainkan untuk rekreasi. Beberapa asosia­ si kedokteran anak di luar negeri mengatakan bahwa be­r enang pada anak di bawah umur 4 tahun jangan dijadikan tujuan untuk mengejar prestasi. Di atas usia 4 tahun barulah orangtua bisa mengajari anak gaya-gaya berenang yang ditargetkan un­ tuk prestasi. Umur berapakah yang aman untuk berenang? American Academy of ­Pediatric mengeluarkan pernyataan bahwa pada bayi kurang dari 1 tahun, tujuan berendam adalah untuk memberi kesenangan dan me­ ningkatkan ikatan antara bayi dan orangtua. Karena itu, dr. Widya menegaskan, pastikan kepala bayi sudah tegak yaitu sekitar umur 3-4 bulan. Belajar berenang tidak direko­ mendasikan untuk anak ber­umur

di bawah 1 tahun. Program renang pada anak sebaiknya dimulai setelah usia 4 tahun ka­ rena kemampuan berenang yang kompleks baru dapat dicapai ke­ tika perkembangan motor anak mencapai tahap usia 4-5 tahun. Apabila diajari berenang lebih dini, waktu yang diperlukan un­ tuk menguasai gerakan ternyata lebih lama dibandingkan dengan anak yang dilatih berenang di atas usia 4 tahun. Bagi anak umur di bawah 3 tahun, World Aquatic Babies and Children Network me­ rekomendasikan bahwa pada saat berenang orang tua harus ikut dan menciptakan suasana yang gembira bersama anak. Perlu juga didukung oleh pelatih yang penyayang dan terlatih secara khusus dan berpengala­ man. Pelatih harus menguasai perkembangan anak, prosedur keselamatan dan keamanan dalam air, dan pertolongan per­ tama pada kecelakaan. Satu guru mengajari satu anak. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajak si kecil berenag. Di antaranya, suhu air yang dianjurkan ada­ lah 31-34 derajat C; sesuaikan kedalaman air dengan usia anak;

25

NTB Berhasil Turunkan Angka Kemiskinan

untuk Balita

dr. Putu Ayu Widyanti, M.Sc., Sp.A.

Bumi Gora

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

1. Memilih kolam renang Perhatikan aspek keamanan dan kenyamanan dari kolam renang. Pilih kolam renang khusus dengan kedalaman yang disesuaikan dengan usia anak. Kebersihan kolam renang lain yang perlu diperhatikan adalah kadar klorin atau kaporit pada air kolam renang. Karena kadar klorin yang terlalu tinggi dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, mata, bahkan saluran pernapasan. 2. Anak dalam keadaaan sehat Apabila anak dalam kondisi yang tidak fit, sebaiknya tidak dipaksakan untuk berenang. Hal ini akan makin memperparah kondisi kesehatan anak. 3. Batasi waktu berenang dan perhatikan suhu air Suhu air untuk balita berenang sebaiknya tidak terlalu dingin. Hal ini karena bisa membuat anak Anda terkena flu atau demam. Waktu berenang pada balita saat awal, sebaiknya tidak terlalu lama, yakni sekitar 10-15 menit. 4. Berikan Pengawasan Orangtua harus selalu memberikan pengawasan ketika anak berenang. Hal ini untuk menjaga keselamatan balita selama berada dalam air. 5. Perhatikan Pakaian Renang Pilih baju renang yang tidak menghambat geraknya. Hindari baju yang kedodoran, karena bila kemasukan air, baju akan menggembung sehingga menghambat gerakan anak.

lama latihan bagi pemula adalah 10-15 menit, dan maksimal 30 menit; dalam latihan menahan napas, kepala anak hanya boleh berada di bawah permukaan air selama 1-3 detik, dan kurang

dari 6 kali setiap latihan; pilih kolam renang yang bersih untuk mencegah penularan penyakit; dan gunakan pelampung yang menunjang keselamatan. (Inten Indrawati)

elama hampir 10 tahun di bawah kepemimpinan Dr. TGH. M. Zainul Ma­ jdi, Provinsi NTB telah mengalami kemajuan yang baik yang dapat dilihat dari capaian-ca­ paian pembangunan dan prestasi-prestasi yang diraih, baik skala nasional maupun internasional. Dan selama masa terse­ but, ekonomi NTB terus mengalami pertumbuhan di atas rata-rata nasional. Pada Tahun 2017 ekono­ mi NTB tumbuh sebesar 7,10 persen, di atas ratarata nasional. Sedangkan untuk penurunan angka kemiskinan dari angka 23,4 persen tahun 2008 Pertumbuhan dan pemerataan ekonomi menjadi dapat diturunkan menjadi fokus pada pembahasan pramusrenbang NTB 2018 15,05 persen pada tahun

PraMusrenbang NTB 2018

2017. Artinya dalam kurun waktu 9 tahun lebih tersebut, NTB telah berhasil melakukan penurunan angka kemiskinan 1 persen/ tahun. Dengan berbagai capaian tersebut, Rosiyadi mendorong agar dari kegiatan yang sangat strategis seperti pra Musren­ bang ini, akan melahirkan solu­ si-solusi yang lebih konstruktif dari masalah kemiskinan ke depan, dengan ide-ide dan gagasan program yang lebih efektif untuk upaya penurunan

angka kemiskinan di NTB. “Hal ini sesuai dengan instruksi Gu­ bernur NTB yang mengatakan bahwa apapun yang kita laku­ kan, tidak ada artinya apabila angka kemiskinan dan tingkat ketimpangan di NTB tidak bisa kita turunkan,” ungkapnya. Harapannya, pelaksanaan Pra Musrenbang RKPD tahun 2019, akan melahirkan program strategis untuk ditindaklanjuti pada Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) RKPD tahun 2019 pada tanggal 16 April 2018. “Se­

moga apapun rumusan-rumusan program yang dihasilkan nanti, akan membawa dampak positif bagi kemajuan NTB dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di masa-masa yang akan datang,” katanya pada kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten/Kota se-NTB, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Provinsi NTB dan pejabat vertikal lingkup Provinsi NTB. (Naniek I. Taufan)

Promosikan Sangeang-Sape di Atas Kapal Perang Mengambil tema “Peningkatan dan Peluang Investasi di Bidang Pariwisata”, seminar Sangeang Komodo Sape (Sakosa) yang berlangsung di atas Kapal Perang KRI Teluk Banten 516, di Kabu­ paten Bima, beberapa waktu lalu dinilai sebagai sebuah momentum strategis dalam mempercepat investasi pariwisata di NTB, terutama destinasi wisata yang ada di Pulau Sumbawa yang tak kalah eksotiknya dengan destinasi wisata di provinsi lain yang ada di Indonesia. Setidaknya hal tersebut dis­ ampaikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc., Ph.D, ketika memberi sambutan saat membuka semi­ nar Sakosa Tourism Investment Forum tersebut. Menurut Rosiyadi, untuk mem­ ajukan sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Bima, pemerintah harus menunjukkan perannya untuk menarik para investor agar

Salah satu kegiatan yang berlangsung di atas Kapal Perang KRI Teluk Banten 516

mau melakukan investasi di NTB, khususnya di Kabupaten Bima. Selain itu peran masyarakat juga tidak kalah pentingnya dalam menjaga stabilitas keamanan, ke­ bersihan lingkungan, yang mem­ berikan kenyamanan bagi para in­ vestor untuk datang berinvestasi di daerah Nusa Tenggara Barat.

Karenanya ia meminta ke­ pada pemerintah Kabupaten Bima, untuk membangun sinergi serta kerjasama yang baik antar Pemerintah Provinsi dan Kabu­ paten dalam menyusun rencana pengembangan destinasi wisata yang ada di Kabupaten Bima. “Pe­ merintah Kabupaten Bima, agar

memanfaatkan ketenaran dari Pulau Komodo saat ini, sebagai momen untuk mempromosikan Sangeang dan Sape, sebagai des­ tinasi wisata yang menjanjikan untuk dikembangkan oleh para investor,” katanya. Pemerintah Provinsi NTB memberi apresiasi dan terimakasih kepada jajaran TNI AL yang telah memasilitasi pelaksanaan Seminar di atas KRI Teluk Banten tersebut. Harapannya seminar Sakosa dapat memberikan kontribusi nyata da­ lam memperkenalkan Sangeang dan Sape di tingkat dunia. “Un­ tuk mewujudkan hal tersebut, saya tekankan agar infrastruktur pendukung Sangeang dan Sape segera dibangun, sehingga orang akan mudah dan tertarik untuk mengunjunginya,” katanya. Sementara itu, Bupati Bima Indah Damayanti Putri juga ber­ harap, dengan adanya semi­ nar Sakosa Tourism Investment Forum, Kabupaten Bima akan

mampu meraih sukses dalam pengembangan Pariwisata seper­ ti suksesnya Pulau Bali dan Pulau Lombok. Ia meminta masyarakat Kabupaten Bima agar dapat memberikan contoh terbaiknya dengan menjaga kebersihan lingkungan dan destinasi wisata agar para investor tertarik untuk melakukan investasi di Sektor Pariwisata yang di Kabupaten Bima. “Pemerintah Kabupaten Bima akan memberikan kemu­ dahan bagi para investor dalam berinvestasi di Kabupaten Bima,” ujarnya. Hadir sebagai pembicara dalam seminar tersebut, Bupati Bima Hj. Indah Damayanti Putri, Laksa­ mana Pertama Panglima Armada Timur TNI AL Rahmad Jayadi, Kepala Bappeda Provinsi NTB, Kepala BKPMPT Provinsi NTB, Kepala Dinas Pariwisata provinsi NTB dan Ketua Asita Provinsi NTB Awan Aswinambawa. (Naniek I. Taufan)


26

Es Puter Beromzet Jutaan Rupiah Siapa tak kenal dengan es puter atau es dung dung? Ini adalah salah satu hidangan pencuci mulut dari Indonesia serupa es krim berbahan dasar air, gula dan santan sebagai pengganti susu. Mereka yang hidup di tahun 1960 sampai 1990 menjadi saksi hidup lezatnya minuman khas Indonesia yang sangat populer di pulau Jawa ini.

D

wi Bayu Anggraini, alumnus Fakultas Teknik Kimia Universitas Pembangunan Negeri (UPN) Surabaya adalah salah satu pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sukses mendulang lezatnya bisnis es puter, melalui bendera Sendok Kayu. Ia memproduksi es puter dan beberapa snack berbahan herbal seperti seledri, semanggi, dan jahe wijen. “Awalnya saya bekerja sebagai tenaga analis dan quality control di PT Suprama yang memproduksi consumer good dan memutuskan keluar untuk usaha sendiri” kata perempuan yang

Surabaya tapi bebas bahan kimia. Es puter yang dihasilkan oleh Anggi memiliki varian antara lain coklat, green tea, stroberi, dawet, ketan ireng, ketan coklat, kopi, cabe, durian seharga Rp 8.000 dan ice parfeti dibanderol Rp 15.000 yaitu es krim 3 lapis seperti strawberry love (frutty mix, strawberry, durian, original milk white creamy), green tea (mori nut, blueberry, durian, milk white creamy), dan crazy chocoreo (theys chocochips, oreo crumble, durian, milk white creamy) “Saya juga melayani pesanan order khusus ice parfeti in pitcher 450 ml seharga Rp 85.000 untuk keperluan pesta. Alhamdulilah omzet penjualan saya mencapai Rp 20 juta sampai Rp 25 juta per bulan” jelas perempuan kelahiran Surabaya 10 Agustus ini. Es puter buatan Anggi dipasarkan secara titip konsinyasi di outlet Lapis Kukus Surabaya Jl. Kutei dan Genteng Kali, outlet Soto Kudus, Outlet Pecel Bu Yatin Dharmahusada. Serta dipasarkan oleh reseller di Surabaya, dan reseller luar kota seperti di Sidoarjo, Gresik, Kediri, dan Bali. Usaha pemasaran yang dilakukan oleh istri Dedy Irawan ini awalnya tidak langsung mulus. Ia pernah bekerja sama dengan temannya untuk memasarkan es puternya dan melengkapi temannya tersebut dengan 1 unit freezer. Namun seiring perkembangan waktu teman tersebut menghilang berikut dengan freezer miliknya.

akrab disapa Anggi ini. Perempuan berwajah manis ini merasa sedih melihat banyaknya bere-

dar makanan yang mengandung unsur kimia yang tidak sehat bagi anak-anak seperti penguat rasa dan pengawet makanan. Sebagai orang paham bahan kimia, ia merasa tertantang untuk membuat makanan dan jajanan sehat dan lezat untuk anak-anak

Pedasnya Hidup Pengusaha Sambal Kerasnya hidup di kota besar Surabaya membuat siapapun yang tinggal disana menjadi pribadi yang kuat dan pekerja keras. Hal ini diakui Ervin Rosaria, pemilik usaha sambal Mbok D’Wor. Perempuan kelahiran Jember 2 Maret 1978 ini putri dari seorang pegawai kecamatan dan seorang penjahit. Sejak kecil ia mengalami betapa kerasnya berpacu dengan waktu, sama kerasnya dengan kehidupan semasa kecilnya di kampung halamannya di Jember. Peristiwa dalam hidup yang dialami oleh ibu dua anak ini, benar-benar menjadikan dirinya sebagai pribadi yang kuat dan mandiri. Kelakuan dan perlakuan suaminya yang tidak bisa dibenarkan oleh hati nuraninya menjadi perbedaan prinsip menjadikan dia gagal mempertahankan pernikahan. “Setelah saya keguguran anak saya yang ketiga karena gagal jantung, saya memilih pisah dengan suami saya. Saya terpaksa melakukan itu karena suami tetap saja melakukan hal buruk,” ujar ibu dari Audrey Arfiana Putri dan Mochammad Farel Arfian-

syah Putra ini. Pedihnya kegagalan pernikah­ an,tidak membuat alumni SMEA PGRI Jember ini terus larut dalam kesedihan, sambil bekerja sebagai tenaga marketing di sebuah perusahaan farmasi, perempuan yang akrab disapa Ervin ini berusaha mencari kesibukan lain dengan membuka usaha berjualan snack dengan repacking (membungkus kembali) dan reseller (menjual kembali). Hingga datang suatu momen yang mengubah hidupnya. Wanita penghobi kuliner ini menyajikan sambal

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

buatannya dalam suatu rapat di kantornya. Ternyata produknya diapresiasi dengan antusias oleh rekan-rekan kerjanya. Bahkan bossnya pun memuji kelezatan sambal tersebut. Mulai 2017, ibu cantik berhijab ini mulai memproduksi massal sambal hasil inovasinya, dia memproduksi makanan pedas tersebut dengan varian sambal bawang, ijo, klotok, ayam, abon, teri,dan bajak. Produk handmade tersebut diproses secara manual tanpa MSG dan dibanderol dengan harga antara Rp 20.000 sampai Rp 23.000. “Saya memasarkan produk saya secara online di media sosial serta memasarkan lewat reseller dan alhamdulilah saat ini omzet sudah mencapai Rp2,5 juta sampai Rp 3 juta perbulan” jelas Ervin. Pengalaman menarik yang pernah dialami oleh Ervin adalah saat dia mengikuti event “Mlaku Mlaku nang Tunjungan”, untuk mempersiapkan event tersebut dia memproduksi 10 kg sambal. Proses itu dikerjakan sendiri mulai pukul 17.00 sampai pukul 02.00 dini hari. “Pukul 04.00 saya mau bangun untuk masukkan sambal dalam botol, tapi badan

saya terasa lemas. Untung ada anak saya yang buatkan minuman air hangat dicampur madu sehingga badan saya segar kembali,” ujar Ervin (Nanang Sutrisno/Bisnis Surabaya)

Ia sangat sedih sekali karena freezer tersebut dibeli dari uang hasil menggadaikan sepeda motor miliknya. Untuk menambah pengetahuan dan memperluas jaringan, ibu dari Ivan, Kenza, dan Kenzi ini mengikuti pembinaan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Surabaya serta Dinas Koperasi dan UMKM Surabaya, serta aktif di organisasi Usaha Kecil Menengah (UKM) seperti Pahlawan Ekonomi (PE), Be Kraf, Asosiasi Makanan Minuman Jawa Timur ( AMJ) , E UKM, dan Food Preneur. Berbagai pameran diikutinya seperti pameran di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur, Sunday Market di Surabaya Town Square (SUTOS), Grand City, Jatim Fair di JX Expo, Mlaku Mlaku Nang Tunjungan, Museum House Sampoerna, dan Rumah Kreatif Bersama (RKB) Mandiri. “Saat pameran pertama di KONI, suami saya ikut menjaga di pameran. Saya sedih sekali saat melihat dia bekerja mempersiapkan dagangan di meja hingga susu jualan tumpah,” jelas anak kedua dari 2 bersaudara ini. Saat ini usaha produksi es puter Sendok Kayu milik Anggi sudah berkembang pesat dan sudah dilengkapi Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Produk Industri Rumah Tangga (PIRT) Sertifikasi Halal, Izin Edar, dan Uji Nutrisi. (Nanang/Bisnis Surabaya)

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) merupakan lembaga legislatif yang bersinergi dengan pemerintah dalam melancarkan program pembangunan. Banyak yang ingin menduduki jabatan wakil rakyat itu. Tiap pemilu, partai politik mengusung sejumlah calon. Mereka bertarung untuk merebut kursi yang tersedia.

S

elama ini ada kesan, wakil rakyat didominasi kaum laki-laki. Namun, bukan berarti kaum perempuan ketinggalan. Di Klungkung, ada perempuan yang turut mendapat kepercayaan dari masyarakat. Bahkan ada yang berani tampil vokal saat rapat kerja bersama eksekutif, berani beradu argumen. Para srikandi ini memaparkan persoalan yang telah muncul di lapangan. Ida Ayu Made Gayatri salah satunya. Wakil Ketua DPRD Klungkung periode 2014-2019 ini memulai karier politiknya tahun 2007. Ia bergabung dalam Partai Hanura. Pada 2009 ia membu-

Ida Ayu Made Gayatri

Woman on Top

7

Perempuan harus Berani Berpolitik latkan tekad untuk maju dalam pertarungan Pileg. Namun nasibnya belum beruntung. Kegagalan yang membelit tak membuatnya harus hengkang. Pada 2014, kembali mencoba peruntungan, maju lagi pada Pileg dengan partai yang sama. Kursi pun berhasil direbut. “Meskipun perempuan, harus berani berpolitik,” ungkapnya. Perempuan asal Desa Ta k m u n g , Ke c a m a t a n Banjarangkan ini memiliki strategi sendiri dalam menyerap aspirasi. “Saya harus bekerjasama dengan masyarakat. Kalau ada aspirasi, supaya disampaikan. Terutama yang berkaitan dengan hak-hak perempuan. Relasi harus terus diperbanyak,” tegas Gayatri. Adanya perempuan yang menduduki jabatan pemerintahan, seperti bupati juga menjadi motivasi baginya untuk bergelut di dunia politik. Meski sibuk di tengah jabatan baru, ia tak pernah risau dengan keluarga. Ia masih bisa memberikan perhatian. “Saya seperti sekarang karena ada dukungan dari keluarga. Saya tetap membagi waktu untuk urusan di rumah. Apalagi sebagai perempuan Bali yang cukup sering

latif dan berhasil merebut kursi yang menjadi incaran banyak orang. Ambisinya untuk menjadi wakil rakyat bukan mengejar popularitas. Namun menyampaikan aspirasi masyarakat bawah, yang menginginkan perhatian dari pemerintah. “Saat maju, saya mendapat dukungan dari keluarga,” ujar Ningrum. Tak hanya itu, langkahnya itu juga untuk menunjukkan kaum perempuan bisa bersaing dengan laki-laki. Bahkan bisa lebih baik. Tidak sebatas sibuk mengurus rumah tangga. Ini juga untuk memotivasi kaum perem-

puan lain untuk turut bergerak melakukan perubahan. “Kita bisa mewakili masyarakat untuk menyampaikan ide dan gagasan untuk pembangunan daerah. Kalau pekerjaan rumah tangga, itu kan sifatnya domestik,” katanya. Ditengah kesibukannya, perempuan yang juga bergelut di dunia usaha ini tak lupa untuk manyama braya. Pola kehidupan itu tetap dilakoni dan dijadikan media untuk menyerap aspirasi. “Dengan manyama braya, kita bisa tahu aspirasi masyarakat yang diwakili. Saya tetap melakukan itu. Begitu juga dengan keluarga, tetap ada perhatian,” tandasnya. (Sosiawan)

Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum

sibuk di masyarakat,” katanya. Perempuan berambut sebahu ini menceritakan aktivitas sebelumnya. Ia seorang serati banten yang kerap memberikan pembinaan kepada kaum perempuan Bali soal sarana upakara. Menariknya, tak hanya di sejumlah daerah di Bali. Namun juga telah melanglang buana ke sejumlah daerah yang menjadi kantong-kantong tempat umat Hindu. Untuk interaksi dengan masyarakat sudah sering. Banyak aspirasi yang didapat. Untuk Pileg 2019 nanti, Gayatri siap maju lagi. SAMPAIKAN ASPIRASI MASYARAKAT Srikandi lain yang memiliki pemikiran serupa yakni Ni Luh Komang Ari Ayu Ningrum. Perempuan kelahiran 18 April 1970 ini menjabat sebagai Ketua Komisi III DPRD Klungkung, periode 2014-2019. Dunia politik bukan menjadi hal baru baginya. Sudah menjadi hal biasa di tengah keluarganya. “Saya dulu dari lulus SMA sudah biasa sebagai simpatisan. Sudah sering ikut kampanye. Karena keluarga banyak jadi politisi,” tuturnya. Sejak 2007, ia memutuskan untuk terjun menjadi anggota Partai Golkar. Hanya menunggu dua tahun, langsung maju sebagai calon anggota legis-

AXIS Dukung KASKUS Battleground

Layanan permainan berbasis digital, game online makin berkembang terutama di kalangan anak muda. Merespons perkembangan tersebut, PT. XL Axiata, Tbk (XL Axiata) melalui brand AXIS turut serta mendukung sebagai sponsor utama dalam “KASKUS Battleground: Mobile Games Festival”. Ini merupakan program kerjasama antara AXIS dan KASKUS untuk terus memfasilitasi dan mewadahi minat dari komunitas Gamers baik online maupun offline dan juga antusiasme dari KASKUSer terhadap mobile games. Randu Zulmi, Head of Youth Marketing Communication XL Axiata mengatakan, kerjasama AXIS dengan KASKUS dalam penyelenggaraan event ini didorong oleh kesamaan misi untuk memajukan mobile games. Ini juga strategi menjangkau gamers muda di Indonesia, sesuai dengan segmen AXIS yang memang menargetkan anak muda sebagai audiens. Harapannya, KASKUS dapat merangkul lebih ba­ nyak gamers dan para fanbase mobile games di Indonesia dan bersama-sama memperkuat komunitas tersebut di KASKUS. KASKUS Battleground: Mobile Games Festival ini berlangsung dari April 2018 sampai Februari 2019 dan akan dibagi menjadi 4 musim. Para gamers berkompetisi untuk memperebutkan hadiah total senilai Rp 1 miliar. (Ngurah Budi)


Woman on Top

6

IGA Supartiwi

“Black Garlic” Camat wajib untuk mendorong desa-desa di wilayahnya memaksimalkan potensi dan membuat produk unggulan. Hal inilah yang dilakoni Camat Penebel, Tabanan IGA Supartiwi.

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

“K

ami siap memfasilitasi pengurusan legalitas serta memperkenalkan produk unggulan ke pameran-pameran di kegiatan yang dilakukan pihak kecamatan maupun kabupaten. Dengan dukungan ini semoga bisa mendorong desa untuk membuat produk unggulan sehingga bisa memajukan perekonomian masyarakat di desa tersebut,” ujarnya. Selama ini Kecamatan Pene­ bel terkenal sebagai daerah penghasil beras merah dan beras hitam di Tabanan. Produk pertanian ini selain dalam produk beras juga telah diolah menjadi produk olahan seper­ ti teh maupun jajanan. Baik beras merah maupun beras hitam telah menjadi produk unggulan di Penebel untuk meningkatkan pendapatan masyakarat dan sudah dipasarkan secara luas.

Saat ini di kecamatan Penebel sedang dikembangkan produk “Black Garlic”. Supartiwi menjelaskan tanaman hortikultura ini merupakan bawang putih Bali. Sentra produksinya ada di Desa Babahan. Desa ini mengembangkan bawang putih menjadi bawang fermentasi yang disebut “Black Garlic” yang berfungsi untuk kesehatan. Meski sudah memiliki kemasan yang baik namun menurut Supartiwi, pihaknya mendorong Desa Babahan untuk mengurus izin Pa­ngan Industri Rumah Tangga (PIRT). Dengan adanya PIRT, maka produk akan diakui kualitasnya dan bisa dipasarkan ke ranah yang lebih luas. “Jika ada PIRT maka kandu­ngan yang ada di dalam produk diketahui, terjamin dan dipastikan kualitasnya. Sehingga bisa dipasarkan lebih luas,” tegasnya. (Wira)

“Kacamata Kuda” Salam Senyum…. Bukalah kacamatamu Jika kau ingin memandangku Tak perlu kau sembunyi curi pandang.. Malu dong ahhhhhhh Itu adalah penggalan lagu dengan judul, ‘Bukalah Kacamatamu’ yang sangat terkenal pada jaman dulu yang dinyanyikan oleh seorang aktor yang sarat dengan talenta, bahkan sempat menjabat di pemerin­tahan, Rano Karno. Kacamata, saya yakin semua orang tahu bahkan pernah memakainya.Tulisan saya kali ini akan membahas bagaimana jika dalam layanan diibaratkan para pelaku layanan seperti memakai kacamata kuda. Sebelum saya lanjutkan, ada yang tidak tahu bagaimana bentuk kacamata kuda?... Heheheh.. “Kami adalah perusahaan yang sudah berpengalaman. Jadi salah Anda menilai kalau layanan kami lambat, dan kurang profesional. Bertahun-tahun kami sudah melakukan perbaikan dalam layanan, dan kami yakin hanya kami yang memiliki layanan terbaik saat ini.” Seorang pimpinan sebuah perusahaan sedang berusaha menjelaskan kepada seorang pelanggan. Terlihat perdebatan yang kaku antara pelanggan dan pelaku layanan. “Pak, boleh saja Anda merasa dan bicara seperti itu. Tapi kenyataannya saya harus menunggu dengan ketidakpastian, apakah kredit saya ditolak atau di-approve. Kalau seandainya ada kurang dokumen, kenapa tidak dikonfirmasikan. Atau, kalau memang ditolak dengan alasan yang

lain kenapa juga kami tidak mendapatkan informasi..?” Tidak kalah sengit pelanggan tersebut komplain terhadap layanan sebuah perusahaan penyedia jasa.” Saya rugi lho pak... Rugi waktu, tenaga, belum lagi harus bolak balik mengurus persyaratan,” lanjut pelanggan tersebut dengan nada dan gestur yang kecewa. Pembaca setia Dhani’s Art In Service, peristiwa di atas menggambarkan bagaimana pelaku layanan merasa bahwa apa yang telah dilakukannya adalah selalu benar. Bahkan kalau lebih ekstrim bisa diartikan seperti apatis. Yang tidak perduli dengan kritik, masukan, atau saran dan keluhan dari pelanggan. Mereka sudah menganggap diri sempurna dan menganggap orang lain berada posisinya dibawahnya. Memakai kacamata kuda. Ya.. saya istilahkan mereka ini seperti memakai kacamata kuda. Biasanya ini terjadi karena mereka merasa perusahaan yang berdirinya sudah sejak lama. Perusahaan sudah terkenal, Perusahaan dengan hasil kinerja secara umum sudah memenuhi target, dan lain sebagainya. Dalam layanan, rutinitas juga penyebab seorang pelaku layanan diibaratkan memakai kacamata kuda. Sudah terbiasa dengan apa yang dilakukan, sehingga ketika ada pelanggan komplain dan kecewa, dia akan lebih cenderung menyalahkan pelanggannya. Padahal sebenarnya ketika ada pelanggan yang memberi masukan, atau komplain, merekalah para pelanggan yang tidak memakai kacamata kuda. Yang dapat diartikan, dia melihat bahkan merasakan layanan di tempat yang lain lebih baik, lebih cepat, lebih sempurna, dan tentu dapat memuaskan keinginan serta keinginan pelanggan. Bagaimana caranya agar pelaku layanan kita terbebas dari kacamata kudanya? Tentu dengan memberi pemahaman yang lebih terbuka kepada para pelaku layanan. Ada istilah ‘Complainer are our business teachers’. Komplain adalah cara customer

mengajari kita melihat peluang untuk memperbaiki kualitas pelayanan, produk, fasilitas dan bisnis kita. Bukan sebaliknya. Kita malah menutup diri terhadap pelanggan yang komplain terhadap layanan yang sudah kita berikan. Pertama yang dilakukan adalah ajak pelanggan kita menjadi bagian dari sebuah solusi. Jangan melihat mereka sebagai bagian dari masalah. Menganggap mereka masalah akan memperuncing keadaan. Biasanya ini diibaratkan para pelaku layanan mendapatkan sebuah musibah. Ujungnya akan berakibat fatal terhadap kualitas layanan yang kita berikan. Yang kedua yang harus dilakukan adalah bekerjalah secara “humanistik” bukan “mekanistik (SOP)”. Bekerja menggunakan pendekatan secara human akan lebih terlihat menyenangkan daripada hanya menjalankan SOP sebuah perusahaan. Yang biasanya penuh dengan aturan-aturan kaku. Yang ketiga yang harus dilakukan adalah jangan berpatokan pada pekerjaan rutin. Karena, pekerjaan rutinitaslah menjadikan kita seperti memakai “kacamata kuda”, seperti judul tulisan saya kali ini. Menangani complain secara profesional, membuat para pelanggan akan tetap menjadi pelanggan yang loyal terhadap produk, jasa dan perusahaan kita. Semoga.... Materi ini juga terdapat di buku saya yaitu ‘Service A La Carte”. “Ingin mengetahui bagaimana memetakan sebuah layanan yang baik di perusahaan /instansi yang Bapak/Ibu pimpin? Silakan hubungi Manajemen Sri Sumahardani Academy atau buka website kami di www.srisumahardani.com. Kami siap untuk membantu. Salam 3SP Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani Srisumahardani3sp@gmail.com www.srisumahardani.com

Metropolitan

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

27

Menanti Masinis Bersenyum Manis Peluang perempuan untuk berkiprah di dunia kerja makin terbuka luas. Di dunia perkeretaapian misalnya, dulu masinis didominasi oleh laki-laki, tapi kini tidak lagi. Dulu, sebelum 2014, semua masinis kereta api adalah laki-laki. Tapi kini masinis-masinis perempuan pun bermunculan.

H

al ini memberi tanda sekaligus peluang adanya profesi baru yang terbuka untuk kalangan wanita. Perekrutan masinis wanita itu sendiri dimulai tahun 2014 saat Dirut Kereta Api Indonesia dijabat Ignatius Jonan yang kemudian menjadi Menteri Perhubungan dan kini Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meski KAI sudah membuka pintu lebar untuk para perempuan, namun mencari masinis perempuan ternyata tidak mudah. Maklum sejak lama dunia permasinisan ‘dikuasai’ kalangan pria. Sulitnya mendapatkan masinis wanita juga diungkap oleh Direktur MRT William Sabandar kepada media belum lama ini. “Tidak mudah mencari masinis wanita. Mungkin karena ini dulunya adalah dunia laki-laki. Tapi kini sudah mulai muncul masinis-masinis wanita meski belum banyak. Kita terus mendorong, ini bukan hanya dunia laki-laki tapi juga wanita bisa melakukannya. Terbukti saat ini MRT sudah punya lima masinis wanita, mereka hebat-hebat,” ucap William semangat. Sebisa mungkin, pihaknya akan mencari dan mendapatkan masinis

wanita baik itu dari API maupun STTD. Karena menurutnya, kemampuan wanita tidak kalah dengan laki-laki, apalagi wanita umumnya punya keistimewaan yakni jauh lebih teliti ketimbang laki-laki. Kamis (12/4) lalu adalah kali pertama masinis wanita MRT (Mass Rapid Transit) Jakarta dimunculkan di depan publik. Salah satunya adalah Tiara Alincia Fitri, yang ikut mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. “Senang dan bangga sekali,” ujar Tiara (21), alumni Akademi Perke­ retaapian Indonesia (API) dengan wajah sumringah. Selain Tiara, MRT juga memiliki masinis wanita Nidya Larasmunati, Indri, Desi dan Amel. Saat ini Amel dan Desi mengikuti pendidikan dan pelatihan di Malaysia. Tiara mengaku bangga dan senang bisa menjadi masinis perempuan pertama dalam moda yang baru pertama kali ada di Indonesia yakni MRT. “Ini sistem baru yang berbeda dengan KRL. Suatu yang luar biasa dan juga membanggakan bagi kami para perempuan menjadi masinis MRT pertama. Ini juga merupakan kesempatan bagi kami untuk ikut mengubah wajah Jakarta,” ungkap Tiara tersenyum lebar.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta

Tiara mengaku awalnya tidak terpikir akan menjadi masinis. Ia masuk industri perkeretaapian sebagai passanger service, yakni melayani penumpang kereta api. Namun kemudian terpilih untuk menjadi calon masinis dan mengikuti pendidikan masinis. “Kami juga mengikuti program latihan di Malaysia termasuk mencoba membawa kereta yang penuh penumpang. Jadi di sana kami juga berlatih membawa penumpang saat peak hour dan off peak hour. Tentu saja kita didampingi, tapi yang pegang handle kita,” tutur Tiara yang mengaku mendapat dukungan dari orangtuanya untuk menjadi masinis. TANTANGAN MASINIS PEREMPUAN Sebagai perempuan, masuk ke ‘dunia laki-laki’ yakni dunia permasinisan merupakan tantangan tersendiri. Seperti halnya lakikali maka perempuan pun harus mempu menunjukkan kemam-

puannya. Pekerjaan ini tidak melihat gender, tapi siapa yang memiliki kemampuan. “Saya berharap adanya perempuan sebagai masinis dunia perkeretaapian Indonesia makin maju,” kata Tiara sembari tersenyum manis. Hal senada juga disampaikan Nidya Laras Yuniati yang merasa bangga juga tertantang dengan profesi barunya itu. “Saya sangat antusias dan juga merupakan tantangan, karena ini kan teknis ya. Kita harus tahu tentang kereta api, tentang listrik,” katanya. Bekerja di ‘dunia laki-laki’, kata Laras, merupakan tantangan tersendiri. Wanita harus menunjukkan kemampuan terbaiknya dan itu yang akan dia lakukan dalam men-

Tularkan Kedisiplinan Dalam kunjungan ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta, Gubernur DKI Anies Baswedan berkesempatan melihat-lihat sejumlah fitur yang ada di areal seluas 10,5 ha tersebut, seperti areal rel kereta, kereta khusus lansir dan area pemeliharaan kereta. Rencananya kereta MRT tersebut akan dioperasikan sepenuhnya pada Maret 2019. Untuk diketahui, pada dasarnya MRT adalah kereta api cepat otomatis tanpa masinis. Kereta ini dikendalikan oleh operator pusat, Operational

Control Centre (OCC) di Stasiun Lebak Bulus. Namun untuk tahap awal, keberadaan masisnis tetap dibutuhkan demi keamanan, namun tugasnya terbatas atau tidak sebanyak masinis KRL. Masinis nantinya akan bertugas pada bagian darurat, pembuka-penutupan pintu. MRT rencananya akan memiliki 65-an masinis, namun saat ini yang sudah siap beroperasi sekitar 32 masinis, lima di antaranya adalah wanita. “Semua orang yang bekerja di MRT Jakarta menerapkan kedisiplinan tinggi. Hal ini yang akan ditularkan kepada 173.400 orang pengguna kereta yang akan dilatih disiplin, tepat waktu, bersih dan antre yang baik. Dengan begitu akan menghasilkan budaya baru,” papar mantan Menteri Pendidikan itu. MRT Jakarta adalah melting pot, dari berbagai lapisan masyarakat, dari berbagai pekerjaan, dari berbagai posisi top di perusahaan hingga posisi pendukung. “MRT akan mendorong interaksi masyarakat, mendorong kesatuan masyarakat,” ujarnya. (Diana Runtu)

jalankan pekerjaannya nanti. “Tantangan lainnya adalah beradaptasi dari pengetahuan kereta api dengan sistem fixed block yang saat ini digunakan oleh kereta api Indonesia, ke moving block yang digunakan MRT,” ungkap Laras yang lulusan Sekolah Tinggi Transportasi Darat. Rasa bangga adanya masinis perempuan juga disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam kunjungannya ke Depo MRT Lebak Bulus, Jakarta. Dengan adanya masinis perempuan menjadi bukti bahwa menjadi masinis bukan hanya pekerjaan lakilaki tapi perempuan pun mampu. Kami bangga dengan putra-putri kami,” ujar Anies sambil menambahkan telah melakukan inspection set dan bertemu dengan masinis perempuan bernama Tiara. Menurutnya, rangkaian kereta api cepat tersebut bisa sekali jalan bisa mengangkut sekitar 1.800 penumpang. “Sekali lagi, kami bangga dengan putraputri kami yang sudah bekerja menyiapkan proyek yang saat ini telah mencapai 92,5%,” tuturnya. (Diana Runtu)

Tiara


Sudut Pandang

28

Perempuan lebih Peka Segala sesuatu dalam kehidupan ini semua ada hubungannya dengan perempuan. Apapun yang terjadi sangat berdampak erat dan dirasakan kaum perempuan. Demikian diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Provinsi Bali, Utami Dwi Suryadi.

I

a memberi contoh, lingkungan yang kotor, keterbatasan air bersih, mahalnya harga cabai, langkanya garam di pasaran, semua dirasakan perempuan. Menurutnya, perempuan tahu detil tentang semua isu yang ada, karena ia sendiri langsung merasakan dari masalah yang ada. Dalam pandangannya, dalam sebuah keluarga, perempuan ibarat manajer. “Perempuan menyiapkan semua keperluan untuk keluarganya, baik untuk anak dan suami. Coba sekarang kita perhatikan, apa yang tidak ada di rumah, suami dan anak pasti bertanya kepada ibunya. Saat laki-laki sebagai pencari nafkah mengalami musibah, perempuan siap berjibaku sebagai tulang punggung keluarga. Bahkan, jika kurang makanan, si ibu

siap tidak makan agar suami dan anaknya tidak kekurangan makanan,” ujar Utami. Baginya sangat perlu memasukkan perempuan dalam pengambil keputusan karena perempuan sangat mengetahui segala seuatu dalam kehidupan. “Suara perempuan perlu didengar karena perempuan bicara tentang apa adanya yang ia rasakan. Kalau tidak melibatkan perempuan, akan terjadi ketimpangan,” kata Utami. Contoh, soal kenaikan tarif listrik atau PDAM, perempuan harus diajak bicara atau dilibatkan, karena mereka yang tahu bagaimana kondisi rumahtangga keluarganya karena dampaknya yang paling merasakan adalah perempuan. Ia menambahkan, karena semua kehidupan diketahui dengan baik oleh perempuan. Karena itu, kata

Utami Dwi Suryadi

Diah Werdhi Srikandi

dia, pentingnya suara perempuan diikutkan dalam pengambil keputusan untuk harmonisasi dalam kehidupan. Utami menilai, jika perempuan sebagai pengambil keputusan, ia sangat aplikatif, karena apapun usulan yang ia sampaikan sangat riil, dan tentu saja

pastilah sangat mudah diterapkan atau diaplikasikan. Sementara, menurut anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali, Diah Werdhi Srikandi WS, peran perempuan di lembaga pemerintahan dalam pengambil keputusan masih rendah mengingat belum

Belajar Tiada Henti Sejalan dengan perkembangan zaman, perempuan zaman now khususnya mereka yang tinggal di kota-kota besar cenderung berperan ganda. Mereka mendapat kesempatan untuk mengembangkan diri atau berkarier di luar rumah dengan posisi tertentu termasuk di pemerintahan. Apa saja dampak positif dan negatif yang dirasakan? Bagi pemilik nama Made Yudyani Putri, S.E., M.Si. ini, dengan konsep hidup belajar setiap saat hari dari berbagai pengalaman baru, menjadikannya mudah menyesuaikan diri. Istri dari I Dewa Made Agung, S.E., M.Si., ini memang lebih banyak melihat sisi positif dari setiap hal yang menyertai dan terjadi padanya. Sebagai Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial Kota Denpasar, perempuan yang akrab disapa Bu Yudy ini mengaku bersyukur bisa turut berkontribusi dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, bagi masyarakat meskipun dalam sekup yang kecil. Secara umum tugasnya adalah menyusun rencana operasional, mengacu dari rencana program dinas kemudian mendistribusikan tugas dan memberikan

petunjuk pelaksanaan kepada kepala seksi maupun staf. Tugas rutin lainnya lebih kepada pemberdayaan lembaga-lembaga sosial. “Ada pembinaan pilar-pilar sosial (TKSK, Karang Taruna, PSM dan LKS) sekaligus persiapan mengikuti seleksi oleh pusat dan provinsi. Juga pembinaan dan pembentukan KU B E b a g i k e l u a r g a k u r a n g mampu. Juga bersinergi dengan program pusat dan daerah dalam penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan melaksanakan tugas atasan baik lisan maupun tertulis,” tutur ibu dari Adhisthana dan Divopriambada ini. Bu Yudy mengaku jika dirinya sangat beruntung mempunyai rekan kerja yang andal dan mendukung penuh pelaksanaan program mereka. “Ada 3 orang kepala seksi, 5 orang PNS dan 6 orang tenaga kontrak. Rekan kerja kami ini dibantu tim pilar-pilar sosial diantaranya FK-LKS Forum Komunikasi Lembaga Kesejahteraan Sosial), Koordinator Kota Tenaga Kesejahteraan Sosial (TKS), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), dan Karang Taruna,” ujar perempuan yang biasa mengawali pertemuan den-

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018 banyak posisi strategis diduduki perempuan. “Perempuan memiliki kesempatan yang sama dengan laki-laki dalam menyusun, melaporkan program dan hasil kerja namun, tidak memiliki kewenangan penuh dalam mengontrol dan menentukan arah kebijakan prioritas program proyek dan arah kegiatan pembangunan dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender,” ujar perempuan yang akrab disapa Gek Diah ini. Ia menilai, kalau dalam keluarga peran perempuan dalam pengambil keputusan sebagian besar masih di ranah domestik karena masih dipengaruhi budaya patriaki. Menurutnya, perempuan sebagai pengambil keputusan, ada plus minusnya. Plusnya, perempuan lebih memiliki kepekaan akan seseorang dan akan permasalahan yang ada` atau terjadi. Perempuan lebih bisa mengumpulkan orang-orang dalam diskusi dengan pendekatan personal. Minusnya perempuan terkadang belum bisa mengendalikan emosional yang nantinya bisa berdampak pada hasil keputusannya. “Perempuan itu perasa jika ada permasalahan yang dihadapi belum bisa mengontrol emosi,” ujarnya. Ia berharap, perempuan lebih rasional, dan perlu diambil keputusan yang efektif dan efisien. (Wirati Astiti)

tiap hari sambil makan malam bareng selalu kami sempatkan ngobrol atau gan senyum, sapa sekadar bercerita dan salam ini serta tentang kerjaan tidak malu untuk di kantor atau belajar dari tim tentang tugas kerjanya. kuliah mereka,” Disinggung paparnya. tentang pereko“Jika kebetunomian keluarga, l a n saya ada mengingat dapekerjaan sosial lam sebuah keyang harus dikhidupan, urusan Bu Yudy bersama keluarga erjakan sampai ekonomi tergomelewati waktu long primer. KeseS o a l p e n i n g k a t a n dan merasa sudah lelah sampai jahteraan tercipta SDM, khusus pribadin- di rumah, justru anak-anak dan manakala kehiduBu Yudy ya, alumnus S2 di MEP suami memberi dukung. Mereka pannya ditunjang UNUD tahun 2006 ini, tegas mengingatkan untuk makan, perekonomian yang baik. “Untuk keluarga pastilah saya ikut menyatakan belajar tiada henti. mandi dan istirahat,” lanjutnya. berkontribusi . Terutama bagi “Belajar setiap saat, Kalau soal Saat pengasuh anak-anak merkeperluan sehari-hari, hari raya teknologi menurut saya kita eka pulang, keluarga kecilnya dan menyama braya,” cetus salah wajib mengikuti arus tapi jangan sudah biasa berbagi pekerjaan seorang pengurus K3S Kota Den- sampai terbawa arus. Apalagi rumah tangga, sehingga tugas d zaman now informasi sangat rumah tangga berjalan lancar. pasar ini. cepat. Lewat medsos ya sambil Berikutnya Bu Yudy kembali belajar juga mendapatkan in- bersyukur memiliki pasangan SEMPATKAN NGOBROL Dalam konteks keluarga mod- formasi,” tuturnya lebih lanjut. yang sangat pengertian. Tidak ern, Bu Yudy pribadi setuju bahwa Menyinggung dampak dari dirinya a d a m a s a l a h k e t i k a d i r i n y a laki dan perempuan, dirinya dan hampir seharian aktif di luar ru- dan suami sama-sama bekerja. sang suami adalah mitra sejajar da- mah, Bu Yudy dengan tersenyum, “Intinya berpulang pada komulam menunjang perekonomian ke- mengatakan “Kayaknya anak-anak nikasi yang baik. Kami memaluarga. “Siapa yang punya lebih dia lebih sibuk dari orangtuanya. Na- hami pekerjaan masing-masing. yang berkontribusi lebih. Prinsipnya mun, memang kami orangtua wa- Malahan saling dukung, saling saling melengkapi,” tandas putri jib mengantisipasi jangan sampai memberi masukan bahkan saling dari pasutri Wayan Beratha Subawa ada jarak di antara kami. Intinya, mengkritik, “pungkasnya. (Sri Ardhini) adalah menjalin komunikasi. Se(alm) dan Ni Ketut Rasmin ini.

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Sudut Pandang

5

Pola Asuh Pengaruhi Keputusan Sekarang ini, sudah banyak wanita menjadi pengambil keputusan, berbeda dengan zaman dulu. Pernyataan ini diamini Ni Made Trisna Susanti, S.Psi., Psikolog.

A

da perbedaan antara wanita dan laki-laki dalam mengambil keputusan. Trisna-demikian pimpinan Dian Selaras (Konsultan Psikolog & Klinik Hipnoterapi) ini biasa dipanggil, mengatakan pada dasarnya wanita itu multi. Misalkan ketika wanita pulang kantor, sudah banyak yang dipikirkan apa yang harus dikerjakan, memutuskan harus mengambil pekerjaan apa, membuat masakan apa, dsb. “Sedangkan pria biasanya sepulang kerja ya sudah, tidak seperti wanita memikirkan banyak hal. Mungkin karena pria menganggap dirinya adalah pencari nafkah utama, hal-hal lainnya sudah diserahkan kepada istri, seperti tentang sekolah anak, pengelolaan keuangan, segala sesuatunya di rumah tangga,” ujarnya member contohnya. Sementara sekarang ini, tidak sedikit wanita juga pekerja dan pencari nafkah meskipun pencari nafkah kedua. Tapi pada perjalanannya ternyata banyak juga wanita sekarang yang menjadi pencari nafkah utama, karena para suami sekarang di rumah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Namun keputusannya itu tetap ditimpakan kepada wanita, seperti mencari sekolah anak. Belakangan ini, Trisna mengaku ban-

yak menerima klien yang rata-rata lakilaki yang terbiasa pada masa sebelum berumah tangga lebih banyak ibu yang berperan dalam dirinya (pola asuh). Atau, dia lebih banyak telah disiapkan dalam segala hal oleh keluarganya, jadi sangat sedikit sekali dia memegang peran dalam hidupnya di masa lalu. Sehingga ketika berumah tangga, akhirnya dia mencari sosok yang memiliki peran yang sama dengan ibunya. Secara umum laki-laki itu punya peran membuat keputusan dalam halhal yang besar seperti membeli rumah, mobil. Secara spesifik, sangat jarang dan kecil sekali peran laki-laki dalam membuat keputusan dalam hal-hal kecil (dianggap kecil), seperti pemilihan sekolah anak, pengelolaan keuangan, rumah tangga dan segala urusan anak. Sampai kesalahan atau apapun yang terjadi pada anak itu dianggap urusan perempuan. Padahal sebetulnya dari semuanya itu seharusnya peran keduanya (suami-istri) ada. Jadi anak itu bisa melihat pada saat mana peran ayah mengambil keputusan atau pada saat mana peran ibu sebagai pembuat keputusan. Ketika suami atau pun istri menjadi pencari nafkah utama, biasanya akan berpengaruh pada egonya, dirinyalah yang berhak mengambil keputusan

Ni Made Trisna Susanti, S.Psi., Psikolog.

puan) yang menjadi pemegang keputusan. Karena, pertama, sudah terbiasa dengan pola asuh sebelumnya; kedua, melihat bahwa sekarang ini banyak wanita yang lebih tegas, lebih kuat, lebih tangguh dalam menghadapi apapun, dan kemampuannya dalam membuat keputusan pun sepertinya wanita jauh lebih cepat daripada laki-laki. Karena itu, Trisna menyarankan para orangtua untuk menyiapkan mental, terutama anak laki agar lebih kuat. Kalau wanita pada dasarnya jauh lebih tekun daripada anak laki-laki. Kalaupun usianya masih kurang sedikit, anak perempuan itu masih bisa mengejar. Tapi kalau anak laki, tidak. Ini tujuannya nanti bukan sekarang. Karena, nanti itu anak laki seharusnya lebih kuat, lebih tangguh, dan harusnya lebih survive dalam hidupnya. Kadang sekarang malah terbalik, perempuan yang lebih tangguh, lebih kuat menghadapi daya tahan stres.

apapun. Namun semua tergantung bagaimana pasangan suami-istri ini mengomunikasikannya, sehingga peran ayah (suami) tetap bisa kita hormati. Toh, ketika tak ada suami yang mengerjakan pekerjaan itu, yang lainnya juga akan keteteran. Kalau pun posisinya dibalik, ketika suami berperan sebagai pencari nafkah, si istri yang mengerjakan pekerjaan rumah. Jadi sebetulnya jika semua itu bisa dikomunikasikan. Semua punya andil dalam membuat keputusan, hanya saja sekarang memang lebih banyak peran istri (perem-

KOMUNIKASI ITU PENTING Kembali pada pola asuh, melihat orangtua sebagai contoh. Bagaimana anak bisa melihat bahwa suatu keputusan itu adalah keputusan berdua? Ini bisa disampaikan pada anak bahwa keputusan tersebut sudah atas persetujuan ayah, walaupun ujung-ujungnya ibu yang membuat keputusan, tetap disampaikan bahwa itu keputusan bersama. Untuk hal-hal kecil, boleh diputuskan langsung. Karena, jika kita tak berani membuat keputusan langsung, anak juga

besok-besok akan tergantung. “Tapi katakan pada anak, untuk hal-hal kecil dia bisa mengambil keputusan. Namun untuk hal besar, harus dirundingkan dulu, demikian halnya ibu,” ujar Trisna mengingatkan. Ada baiknya juga segala sesuatu dikomunikasikan dengan jalan duduk bersama. Kalaupun nantinya pendapat ibu dan ayah bertentangan dan terjadi perdebatan, hal tersebut dikatakan Trisna tidak masalah. “Anak juga perlu tahu bagaimana namanya berdebat, kemudian bagaimana setelah itu kita bisa menyelesaikan masalah. Jika berdebat kemudian marah-marahan, itu tidak memberi contoh. Tapi, berdebat kemudian menyelesaikan masalah, si anak akan belajar dari sana,” jelasnya. Jadi, orangtua bisa menyampaikan kepada anak bahwa dalam perjalanan, tidak selalu berjalan baik-baik saja. Seperti sesama saudara, pasangan juga pasti pernah saja ada masalah. Hanya saja harus bisa diselesaikan. Kalaupun hari itu tidak bisa, perlu waktu tenang, jangan sampai berlarut-larut tanpa pemecahan. Di sisi lain, laki-laki sering sekali mengajari wanita agar bisa mandiri. Ketika suami tidak bisa mengantarkan kemana-mana, istri bisa jalan sendiri. Begitu istri mampu mandiri, suami lupa bahwa dia juga harus belajar mandiri, ketika istri tidak ada, bagaimana mengurus anak dan hal-hal domestik lainnya yang biasa dikerjakan sang istri. (Inten Indrawati)

Ir. Husnanidiyati Nurdin

Baiq Noviana Indiari

kan kemampuan stafnya. Sesuai tupoksi subbag humas yang mencakup penyusunan teks sambutan kepala daerah, rilis berita dan dokumentasi kegiatan berupa foto, video, buletin, dan kadang-kadang produksi film. Di sinilah Dian memutuskan untuk membagi peran antara staf laki-laki dan perempuan yang kebetulan memiliki kemampuan yang berbeda. Untuk melakukan tugas dokumentasi lapangan, ia sengaja menugaskan staf laki-laki. Untuk penulisan berita, ia menugaskan staf perempuan, karena mereka dinilai mempunyai kemampuan menulis. Dian tidak hanya menugaskan para stafnya, melainkan ia bekerja sama dengan mengambil porsi kerja yang lainnya seperti menuliskan naskah pidato untuk

Walikota Bima. “Kalau membuat naskah pidato dan narasi film, saya susun sendiri karena cukup riskan kalau ada kesalahan dan untuk membuatnya harus yang benarbenar sudah mengerti karakter Walikota agar bisa menyesuaikan pemilihan kata-kata dan lainnya,” kata Dian. Posisi kasubag humas sebenarnya dinilai cukup berat buat perempuan. Justru ini menjadi tantangan yang berarti buatnya. Dian memiliki kiat untuk itu yakni mendekati staf dan berusaha membaca karakternya masing-masing. “Jadi cara mengomunikasikan tugas juga sesuai karakternya, ada penugasan yang diberikan harus dengan gaya formal, ada juga dengan gaya bro-bro-an,” katanya tertawa. (Naniek I. Taufan)

Ambil Keputusan Sesuai Aturan Hidup di masa sekarang menjadi tantangan tersendiri bagi perempuan khususnya yang menjalani karier dan menempati posisi-posisi kunci dalam pemerintahan maupun dalam sebuah institusi. Bagi mereka ini, kisah-kisah perempuan masa lalu yang tidak memiliki kesempatan untuk berkarya akibat “tekanan” zaman, kini dijadikan semangat untuk membuktikan jika diberikan kesempatan maka perempuan bisa berkarya sebagaimana laki-laki. Makin banyaknya perempuan masa kini yang diberi kesempatan memimpin dalam pemerintahan khususnya di Provinsi Nusa Tenggara Barat, membuktikan ruang untuk berkarya itu sudah terbuka. Berarti tinggal bagaimana para perempuan yang diberi amanah tersebut mampu membuktikan mereka bisa mengemban tugas tersebut dengan melahirkan karya-karya yang tidak kalah dengan pimpinan laki-laki. Salah satu hal yang harus dimiliki seorang pimpinan itu baik laki-laki maupun perempuan adalah tepat ketika mengambil keputusan agar keputusan tersebut menjadi kebijakan yang bermanfaat bagi institusi, bagi hubungan kerja yang sehat maupun untuk masyarakat. Karena itulah, diperlukan kematangan seorang pimpinan dalam mengambil keputusan. Jika sudah begitu, tidak ada lagi bedanya antara pimpinan laki-laki dan perempuan. Baiq Noviana Indiari, M.M., Kabid Sertifikasi, Kompetensi dan Pengelolaan Kelembagaan di Badan Pengembangan

Sumberdaya Manusia Daerah, NTB, mengaku mengambil keputusan itu adalah memang sudah menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Dalam mengambil setiap keputusan itu, ia selalu berpedoman sesuai dengan aturan yang berlaku. Baiq Noviana yang pernah memimpin berbagai bidang di beberapa instansi di Provinsi NTB ini seperti Kabid Pendidikan Dasar dan TK Dinas Dikpora NTB tahun 2009-2011, lalu tahun 2011-2012 sebagai Kabid Pemasaran di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, tahun 2012-2017 Kabid Perdagangan Luar Negeri di Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kemudian tahun 2017-2018 sebagai Kabid Potensi dan Promosi di Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu, ini mengaku tidak memiliki masalah dalam setiap mengambil keputusan karena ia selalu memegang kuncinya yakni berpatokan pada aturan yang ada. Terlebih lagi karena ia telah terbiasa memimpin. “Kalau kita sdh terbiasa bekerja sesuai aturan yang sudah ditetapkan, saya rasa mudah dan biasa saja. Lebih dari itu, Baiq Noviana mengaku penugasannya ini sebagai sebuah tantangan yang harus bisa diselesaikannya dengan baik karena ia memegang prinsip untuk tidak pernah berkata tidak bisa. “Perempuan bisa, asalkan ada kemauan untuk bekerja keras dan sungguh-sungguh,” ujarnya. PEMBAGIAN TUGAS Selain Baiq Noviana, ada juga Ir.

Husnanidiyati Nurdin, Kepala Dinas Dikpora Provinsi NTB. Hari-harinya habis untuk memacu dan menggairahkan pemuda dan olahraga. Sampaisampai ia tidak bisa “melihat” bedanya laki-laki dan perempuan kalau sudah belerja. Ia mengaku dalam hal ini ia memiliki “kelemahan” namun sesungguhnya merupakan satu kebijaksanaan dalam mengambil keputusan yakni tidak memisahkan atau tidak melihat staf laki-laki atau perempuan dalam menjalankan tugas-tugas. Ia memutuskan para stafnya baik laki-laki maupun perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam berkarya. “Mereka mendapat tugas sesuai tupoksi seharusnya. Karena kalau dibedakan saya justru khawatir mereka bisa protes,” kata Husnanidiyati. Baginya semua pekerjaan bisa dilakukan oleh siapa pun tanpa membedakan jenis kelaminnya. “Karena semua hal bisa dipelajari, yg penting ada kemauan,” katanya. Sebagai seorang perempuan kepemimpinan Husnanidiyati Nurdin justru memiliki sentuhan kemanusiaan yang baik karena kadang-kadang ia mengumpulkan para staf perempuannya secara khusus lalu memberinya nasehat agar menjadi istri yang baik dan shaleha serta agar mereka sayang pada suami. Ada pula Dian Fitriah, M.Si, Kasubbag Himas dan Protokol Pemerintah Kota Bima yang memiliki 8 staf dalam menjalankan bidang tugasnya ini. Ia melakukan manajemen tugas berdasar-


Inspirasi

4

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

HANNAH AL RASYID

Duta PBB untuk Kesetaraan Gender

“Waktu itu sambil nunggu panggilan kerja dari UNDP saya terima tawaran model beberapa video klip, kemudian menjadi VJ MTV. Kemudian saya mendapat tawaran untuk membintangi sitkom ‘Awas Ada Sule’. Mungkin karena mereka melihat saya waktu menjadi VJ gayanya ‘gokil’ nggak jelas, trus konyol juga, makanya gue diajak main sitkom hahaha,” kata gadis bernama lengkap Hannah Aidinal Al Rasyid ini sambil tertawa.

D

Foto:kapanlagi.com

ua season di acara Sitkom, Hannah mengaku meski dia senang dengan acara tersebut, namun dirinya menginginkan sesuatu yang berbeda untuk memperdalam ilmu aktingnya. Kesempatan yang ditunggu pun datang ketika dia mendapat tawaran main dalam film ‘Modus Anomali’ garapan sutradara papan atas Joko Anwar. “Rasanya luar biasa senang, ‘Modus Anomali’ adalah anugerah untuk saya. Film itu disutradarai sutradara favorit juga para pemain berpengalaman. Jadi itu adalah kesempatan saya untuk banyak belajar dari mereka,” ujar gadis kelahiran London 1986 ini. Sejak bermain dalam ‘Modus Anomali’, ia menjadi ‘ket-

agihan’ main film. Karena di dunia film ia mendapat kesempatan untuk menggali kreativitasnya. Sejalan dengan keinginannya maka sejak itu banyak tawaran main film mampir. Tapi Hannah mengaku ia tetap selektif dalam memilih film yang disodorkan padanya. Selain aktif di dunia entertainment, Hannah juga menyisihkan waktunya untuk aktif di bidang sosial. Salah satu yang teranyar dari kegiatan sosialnya adalah bergabung dengan KICK (Koalisi Cegah Kanker Serviks) untuk memerangi kanker serviks. Sejak Desember lalu ia ditunjuk sebagai salah satu Duta Cegah Kanker Serviks. Sebagai publik figur dia diharapkan selain mengkampanyekan kesadaran para wanita tentang bahaya kanker serviks, juga mengajak masyarakat khususnya generasi muda untuk mau melakukan vaksinasi HPV. Vaksin HPV merupakan salah satu upaya untuk mencegah penularan human papillomavirus penyebab terjadinya kanker serviks. DUTA PBB DAN CEGAH KANKER SERVIKS Menurutnya, memutuskan menjadi Duta KICKS merupakan keputusan penting yang ia buat. “This was an important decision for me,” ucapnya. Karena dengan menjadi Duta, dirinya bisa ikut berperan mengingatkan bahaya kanker serviks yang dapat berujung pada kematian. Saat ini, katanya, situasi semakin genting, semakin banyak wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks. Menurut data, setiap harinya 26 perempuan Indonesia meninggal karena penyakit ini. Hal ini sangat mengerikan dan harus ditanggulangi, salah satunya lewat kampanye penyadaran kepada masyarakat yang terus menerus. Selain itu mengajak masyarakat untuk mencegah dengan melakukan

vaksinasi HPV. “Saya sangat mengimbau temanteman perempuan untuk mau melakukan tindakan pencegahan serviks sebelum terlambat. Antara lain dengan melakukan langkahlangkah preventif misalnya dengan melakukan deteksi dini dan vaksinasi HPV. Saya pun sudah melakukan vaksinasi pertama saya. Saya masih akan menjalani dua vaksinasi lagi,” ungkap pemeran Marni dalam mini serial garapan HBO Asia. Pemeran film ‘Bulan Terbelah di Langit Amerika 2’ ini juga mengajak masyarakat untuk mendukung petis KICKS yang diinisiasi Ruben Onsu. Petisi tersebut, nantinya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo agar ke depannya vaksinasi HPV bisa dijakan program imunisasi nasional. “Dengan begitu harapannya generasi muda perempuan dapat terbebas dari kanker serviks. Sebagai perempuan yang aktif, kita bertanggung jawab atas kesehatan diri sendir,” ujar Hannah yang baru bergabung sebagai Duta Cegah Kanker Serviks Desember 2017 lalu. Aktivitas sosial Hannah tidak itu saja. Di sela-sela kesibukannya di dunia entertainment pun dirinya masih menyempatkan diri untuk aktif kampanye cegah kekerasan pada perempuan dan anak. Ia juga kerap diundang untuk tampil sebagai nara sumber di berbagai acara diskusi maupun seminar. ALAMI PELECEHAN SEKSUAL Seperti baru lalu dia menjadi pembicara dalam acara Yayasan Plan Internasional yang membicarakan perkawinan dan kekerasan pada anak. “Saya diundang untuk berbicara, kebetulan saya Duta Kesetaraan Gender dimana kekerasan terhadap perempuan juga

termasuk dalam goal itu,” jelas Hannah yang menjadi Duta PBB untuk kesetaraan gender. Tanpa malu, Hannah pun bercerita kalau dirinya dulu pernah menjadi korban pelecehan seksual. “Ada banyak wanita yang pernah mengalami ini (pelecehan seksual), ini adalah isu besar yang harus diangkat agar ada solusinya karena kalau tidak akan semakin banyak wanita menjadi korban. Sebagian orang menganggap masalah ini tabu, tapi saya tidak mau untuk mengangkatnya karena saya peun pernah menjadi korban,” ungkap Hannah yang ahli bela diri pencak silat. Lalu dia pun bercerita pengalaman pahit itu dia dapat saat ia baru pindah ke Jakarta. “Kekerasan itu kan banyak bentuknya, macemmacem. Yang saya alami misalnya ada orang naik motor trus ‘grepe-in’ (meraba) tubuh saya lalu dia kabur. Atau ada laki-laki ngeluarin alat kelamin, masturbasi di depan saya di siang bolong,” kata Hannah. Permasalahan-permasalahan seperti yang dialaminya itu juga banyak terjadi pada wanita lain. Hal tersebut terbukti ketika dia men-share hal tersebut di medsos banyak mendapat tanggapan dari para wanita yang juga pernah mengalami pelecehan seksual. “Jadi ini adalah masalah besar yang tidak bisa diabaikan,” tambahnya. Dia pun berpikir, ia tidak dapat mendiamkan tindakan seperti itu tapi harus tegas. “Gue maki kalau ada laki-laki yang melakukan seperti itu lagi, gue kejar!” tegasnya. Belum lama ini dia juga diundang ke Tokyo untuk inisiatif #womenwill oleh Google. Ketika itu beberapa wakil dipilih untuk hadir mengikuti seminar tersebut antara lain India, Bangladesh,Jepang, Singapura, Thailand, Australia dan Indonesia. Menurut Hannah ada empat hal yang dibahas dalam

seminar tersebut yakni entrepreneur, inclusive workspace, digital literacy dan leadership. “Kami berbagi cerita dan pengalaman seputar sutuasi women’s empowerment di negara masing-masing dengan harapan we can all learn from eachother,” ungkapnya. “It was such an inspiring experience, makin percaya kalau kita mulai bvicara, dan terbuka untuk terima masukan dari berbagai orang dengan berbagai perspektif. Kita bisa benar-benar paham isu perempuan dan masalah-masalah yang dihadapi perempuan di seluruh Asia. Tentunya, untuk mencari solusi yang terbaik dan encourage women to be the besat they can be!” Tambahnya. DIKHIANATI TEMAN BAIK Kembali ke soal karier entertainment Hannah. Merintis karier di dunia entertainment, ungkapnya, tidak lah mudah khususnya di awalawal kariernya. Banyak hal yang menjadi tantangannya, termasuk ketika honornya ‘disunat’ temannya baiknya. Yang menyakitkan baginya bukan uang yang diambil temannya, tapi karena yang melakukan adalah teman yang sangat dia percaya. “Sungguh menyedihkan, teman baik melakukan seperti itu.. Tapi ya sudah lah, nggak apa-apa, anggap itu adalah proses belajar dengan demikian kita menjadi tahu karakter orang,” ungkapnya. Di awal-awal, lanjutnya, memang banyak syok yang dia alami. Termasuk soal kedisiplinan kerja, profesionalitas juga soal pembayaran honor, yang dirasakannya sangat berbeda dengan Inggris dimana dia dibesarkan. “Kalau soal budaya saya justru nggak syok ya. Karena sekalipun saya ‘setengah’ (ibu Perancis), tapi oleh ayah sejak kami kecil dididik dan ditanamkan tentang Indonesia dan budayanya.” “Keseharian kami juga banyak mengadopsi tentang kebiasaankebiasaan di Indonesia. Misalnya soal tata krama mencium tangan orangtua, aneka budaya Indonesia, kebiasaan-kebiasaan orang Indonesia juga makanannya (nasi dan lauk-pauk).” “Jadi kalau soal Indoensia dan budaya tidak ada masalah sebaliknya saya merasa dekat. Itu semua karena didikan ayah yang meski kami tinggal jauh tapi hati kami tetap ‘merah putih’,” papar Hannah panjang lebar. (Diana Runtu)

Sudut Pandang

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Tantangan

29

sekaligus Motivasi

D

i dunia kerja misalnya, makin banyak wanita menduduki posisi-posisi penting yang dulunya seolah menjadi hak kaum lakilaki. Sebut saja pilot, nakhoda, teknisi, dll. Dalam berbagai bidang wanita telah teruji kemampuannya sebagai pemimpin. Perkembangan ini tentunya sangat disyukuri, meskipun masih jauh dari harapan. “Karena itu kita perlu terus mendorong agar wanita yang memiliki kemampuan berani tampil menjadi pemimpin atau menempati posisi-posisi strategis,” ungkap Juska Meidy Enyke Sjam, Kepala Direktorat Evaluasi dan Pelaporan Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan RI, saat ditemui di kantornya, Gedung BPK RI, Jakarta. Perjuangan wanita untuk mencapai level puncak atau posisi strategis tidaklah mudah. Ada banyak tantangan yang dihadapi, bukan hanya soal kemampuan yang dimiliki tapi juga adanya persaingan sengit

Kiprah wanita sekarang ini makin luas di berbagai bidang. Kini wanita tidak hanya berkiprah di bidang-bidang yang ‘berbau’ kewanitaan tapi juga memasuki bidang-bidang yang dulunya digeluti laki-laki.

dari kalangan laki-laki yang juga memburu posisi yang sama. “Ini adalah salah satu tantangan wanita di dunia kerja. Bukan hanya kita harus memiliki kemampuan tapi juga mampu bersaing dengan kalangan lakilaki yang juga memiliki kemampuan,” ucap Juska yang sudah beberapa tahun menduduki posisi Kepala Direktorat EPP BPK. Juska sendiri mengaku sudah biasa bekerja maupun menjadi pemimpin di mana anggotanya adalalah para lelaki. “Saya tidak canggung, juga tidak memandang berbeda. Dalam bekerja perempuan ataupun laki-laki sama. Kadang dalam rapat atau diskusidiskusi hanya saya perempuan, tidak apa-apa, tidak canggung. Karena menurut saya yang terpenting adalah kemampuan,

Juska Meidy Enyke Sjam

bukan gender,” ungkapnya. Sebagai pemimpin, harus tegas. Orang bilang ada yang berbeda dalam kepemimpinan laki-laki dan perempuan, salah satunya keputusan perempuan terkadang dipengaruhi emosinya. Dirinya tak memungkiri hal itu. Namun, dia berusaha menjadi

Mengenal Penyakit Hemoroid (dr. I Wayan Edi Subandi, S. Ked) Hemoroid atau lebih dikenal dengan nama wasir atau ambeien, bukan merupakan suatu keadaan yang tidak normal, namun bila sudah mulai menimbulkan keluhan, harus segera dilakukan tindakan untuk mengatasinya. Dibedakan menjadi dua, yaitu hemoroid interna dan hemoroid eksterna yang pembagiannya berdasarkan letak pleksus hemorrhoidalis yang terkena. Hemoroid merupakan gangguan sirkulasi darah berupa pelebaran pembuluh vena. Pelebaran pembuluh vena sering terjadi di daerah anus yang disebabkan oleh bendungan darah dalam susunan pembuluh vena. Hemoroid dapat menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. Diperkirakan 50 % dari populasi yang berumur lebih dari 50 tahun menderita hemoroid secara nyata atau minimal. Namun, hemoroid juga bisa terjadi pada usia muda. Kebanyakan dari mereka tidak mengalami keluhan. Dewasa ini, pola makan masyarakat semakin berubah sesuai dengan tuntutan keadaan. Banyak pekerja yang hanya mengutamakan rasa kenyang dibanding gizi dari makanan yang hendak dimakan. Yang penting, cepat dan bisa langsung kenyang. Kebanyakan makanan itu sangat rendah kandungan seratnya. Padahal mengonsumsi makanan rendah serat terlalu banyak dapat menyebabkan susah buang air besar. Bila sudah mengalami kesulitan dalam buang air besar, untuk mengeluarkan faeses kita harus mengejan. Hal ini menyebabkan pembuluh darah di daerah anus, yakni pleksus hemorrhoidalis akan merenggang dan membesar karena adanya tekanan yang tinggi dari dalam. Bila terjadi secara terus-menerus, maka pembuluh darah itu tidak akan mampu kembali ke bentuk semula. Kejadian ini dialami pula oleh wanita yang sedang hamil dan seseorang yang obesitas. Lama kelamaan, akan terjadi penonjolan hemoroid yang tidak dapat dimasukkan kembali ke dalam anus, sehingga harus dilakukan operasi. Hemoroid yang membesar dapat disertai dengan prolaps yang melalui anus. Bila prolaps tidak segera diobati dapat menjadi kronis dan bisa terinfeksi atau mengalami trombosis. Bila prolaps sudah terinfeksi akan menimbulkan rasa nyeri yang hebat dan akan terjadi pendarahan yang banyak.

Penderita hemoroid yang sudah prolaps pada saat defekasi akan keluar darah yang banyak dan mengalami rasa nyeri. Klasifikasi derajat hemoroid yaitu derajat I tidak ada benjolan atau prolaps yang keluar dari dubur, derajat II prolaps waktu mengejan dan dapat masuk lagi secara spontan, derajat III prolaps yang perlu dimasukkan secara manual dan derajat IV prolaps yang tidak dapat dimasukkan kembali. Terapi hemoroid derajat I dan II berupa terapi lokal dan himbauan tentang perubahan pola makan. Untuk hemoroid derajat III dan IV, terapi yang dipilih adalah terapi bedah yaitu hemoroidektomi. Terapi ini dapat juga dilakukan pada pasien yang mengalami perdarahan berulang, yang mengakibatkan anemia, ataupun pada pasien yang sudah mengalami keluhan tersebut selama bertahun-tahun. Hemoroid dapat dicegah dengan memperbanyak minum air putih, makan sayuran, dan buah-buahan, sehingga feses tidak mengeras. Selain itu sebaiknya dilakukan olahraga yang cukup, duduk tidak terlalu lama dan berdiri tidak terlalu lama.

pemimpin yang tegas dan tidak terpengaruh emosi. “Misalnya untuk suatu kasus dimana kita harus tegas, ya tegas, tidak boleh ada unsur kasihan mempengaruhi keputusan kita,” ujarnya. Menjadi pemimpin perempuan adalah sebuah tantangan. “Bagi saya itu justru tantangan menarik sekaligus motivasi untuk melakukan yang terbaik. Untuk menunjukkan meski perempuan saya mampu melakukannya dengan baik,” ungkapnya. Diakuinya, meski sekarang perempuan Indonesia sudah lebih maju daripada dulu. Kesempatan perempuan untuk berkiprah semakin terbuka dan sudah banyak perempuan tampil sebagai pemimpin, namun kondisi ini masih belum sesuai harapan. Karena faktanya ada banyak wanita yang memiliki kemampuan namun tidak bisa tampil atau tidak bisa mencapai posisi puncak. Entah itu karena hambatan di lingkungan kerjanya atau karena si wanita itu sendiri. HAMBATAN BUDAYA “Misalnya, banyak wanita pandai masuk ke dunia kerja, ternyata kariernya berjalan biasa saja. Kalaupun bisa menjadi pimpinan, namun hanya dalam lingkup kecil, bukan level atas. Kenapa bisa begitu? Dari bincang-bincang dengan sesama teman, ternyata banyak wanita pandai itu, setelah pada tingkatan tertentu, kemudian mereka menikah, perhatian mereka menjadi tidak fokus lagi. Mereka merasa puas dengan po-

sisinya sekarang, tidak lagi terlalu mengejar karier, apalagi setelah menikah dan memiliki keluarga. Meski pekerjaan masih banyak, ingin buru-buru pulang mengurus keluarga, semangat berkompetisi dalam bekerja sudah jauh menurun, dll,” katanya. Kondisi ini, bisa jadi membuat tidak banyak wanita bisa tampil meskipun sebenarnya memiliki kemampuan. Hambatan kemajuan wanita bisa jadi adalah wanita itu sendiri. Di sisi lain, tak dapat dimungkiri budaya Indonesia yang lebih mengutamakan laki-laki, masih kuat melekat di masyarakat. Meski dunia sudah semakin modern, segalanya serba canggih, namun sebagian masyarakat masih memiliki mindset lama. “Budaya kita masih seperti itu. Kalau dulu kan, kalau anak wanita diharapkan cantik seperti princess, sedang kalau laki-laki menjadi orang hebat. Ketika wanita berprestasi diapresiasi biasa saja, sementara kalau laki-laki berprestasi dipuji-puji. Sekarang pun masih seperti itu meski sudah jauh berkurang. Kalau perempuan sekolah tinggi, ada saja yang ngomong, ngapain sih perempuan sekolah tinggitinggi toh harus mengurus rumah tangga, keluarga. Ngapain wanita bekerja, kan ada laki-laki (suami) yang bekerja dan lainlain. Adanya hambatan-hambatan budaya seperti ini, juga menjadi salah satu penyebab kenapa belum banyak wanita tampil,” paparnya. (Diana Runtu)


Rileks

30 TTS No. 006 MENDATAR: 1. KORDEN 3. NYIUR 4. MAMA 5. PELANDUK 6. UTUSAN 9. LIMAS 11. KEBUN 14. CAMPUR TANGAN 15. KAPOK 17. REHAT 19. UNDIAN 20. LUDES 22. POROS 24. GARIS TENGAH 25. KELERENG 26. DASA WARSA

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

TTS tokoh

MENURUN: 1. ILMU AGAMA 2. TEKO 3. JASA BOGA 7. PETANG 8. TUSTEL 10. SELOKAN 12. SAINGAN 13. UDENG 16. BUGAR 17. NALURI 18. KECAMBAH 21. LOLOS 23. PEKA 25. BOLA DUNIA

Kupon TTS tokoh No. 006 KETENTUAN MENJAWAB

1. Made Budi Lana (Tejakula, Buleleng) 2. I Putu Antoni Awan (Semarapura Kelod Kangin, Klungkung)

tokoh dunia Aktivis prodemokrasi Myanmar dan pemimpin National League for Democracy (Persatuan Nasional untuk Demokrasi atau NLD) ini lahir 19 Juni 1945. Pada 1991, ia menerima Peng­ hargaan Nobel Perdamaian atas perjuangannya dalam mema­ jukan demokrasi di negaranya tanpa menggunakan kekerasan dalam menentang kekuasaan rezim militer. Ia dibebaskan secara resmi oleh junta militer Myanmar pada 13 November 2010 sete­lah mendekam sebagai tahanan rumah selama 15 tahun dari 21 tahun masa penahanannya sejak pemilihan umum tahun 1990. Sejak 6 April 2016, Suu Kyi menjabat sebagai State Coun­ sellor atau Penasihat Negara Myanmar.

A

ung San Suu Kyi tumbuh bersama ibunya, Khin Kyi, dan dua saudara

laki-laki, Aung San Lin dan Aung San U in Yangon. Aung San Lin tenggelam dalam kolam renang saat Suu Kyi masih berumur de­

Maju dan Berprestasi Bersama Fakultas Hukum Undiknas

P

MENURUN: 1. GEMPAR 2. KAMUFLASE 4. NOTA 7. MINI 8. LIMIT 9. BILIAR 10. STRATA 11. BERITA 12. RIBA 14. AGUNG 16. ISTAL 19. ABSTRAK 21. GUNCANG

Pemenang TTS No. 004

3

Mahasiswa Teladan Tahun 2018 se-Kopertis Wilayah VIII berhasil diraih duta Fakul­ tas Hukum (FH) Undiknas University Denpasar, Pipin Carolina. Ia bersiap melanjut­ kan perjuangan, mengibarkan bendera FH Undiknas di Tingkat Nasional.

TTS No. 004 MENDATAR: 3. HEPTAGON 5. MISTAR 6. CAKRAM 10. SKENARIO 13. CEMETI 15. IMITASI 17. HAMPA 18. NYATA 20. JARGON 22. LORONG 23. KUMAT 24. JAMAIKA 25. PENAT

Sosialita

Edisi 999/ 16 - 22 april 2018

Jawaban ditulis di kertas dan masukkan dalam amplop atau ditulis di kartu pos. Tempelkan gun­ tingan kupon TTS No 001 serta identitas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Kamis 26 April 2018. Pemenang diumumkan Minggu 29 April 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World untuk dua orang pemenang. Pemenang agar ­mengambil hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

Aung San Suu Kyi lapan tahun. Suu Kyi bersekolah di sekolah Katolik Inggris di Burma, tempat ia menghabiskan sebagian besar masa kecilnya. Tahun 1972, Aung San Suu Kyi menikah dengan Dr. Michael Aris, seorang pelajar kebudayaan Tibet. Tahun berikutnya, ia melahirkan anak laki-laki pertamanya, Alex­ ander, di London; dan pada tahun 1977 dia melahirkan anak kedua, Kim, yang belajar di George Washington University dari Januari 1991 sampai Februari 1991. Suu Kyi mengumumkan meskipun dia secara konstitu­

sional dilarang menjadi presiden, dia akan memegang kekuasaan nyata dalam setiap pemerin­ tahan yang dipimpin NLD. Pada 30 Maret 2016 ia mengambil alih peran Menteri Luar Neg­ eri, Menteri Kerumahtanggaan Presiden, Menteri Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Menteri Energi di pemerintahan Presiden Htin Kyaw dan kemudian memi­ sahkan Kementerian Pendidikan dan Tenaga Listrik dan Energi. Selain itu, Presiden Htin Kyaw menciptakan posisi yang dis­ ebut State Counsellor (setara dengan Perdana Menteri) untuk Suu Kyi. (Wikipedia)

restasi lainnya, Putri Co­ nitatillah Jasmi, bersama Wayan Eka Dara Yani dan Pipin Carolina, berhasil menjadi juara 3 dalam Lomba Debat Hukum VII antar mahasiswa/wi Fakul­ tas Hukum se–Bali tahun 2018 yang diselenggarakan BEM FH Universitas Warmadewa. Dekan FH Undiknas Dr. AA Ayu Sri Rahayu Gorda, S.H., M.H. sangat meng­ apresiasi dan salut atas semangat dan kreativitas maha­ siswa FH Undiknas. Geliat mereka sung­ guh luar biasa. Tiap orang yang memiliki kelebihan atau bakat dalam bidangnya itu sudah selayaknya diberikan penghar­ gaan atas prestasi mereka. Terlebih lagi, mahasiswa FH Undiknas selalu siap menunjukkan potensi mereka dengan mengikuti ber­ bagai lomba maupun kegiatan, bukan hanya di Bali dan nasional tapi hingga internasional. “Kami juga bangga mereka set­ iap tahunnya selalu berhasil mencari regenerasi serta melatih adikadik kelasnya baik untuk tim debat, tim essay maupun

tim peradilan semu. Prestasi yang telah diraih dapat diestafetkan terus. Semangat mereka juga tidak hanya dalam kegiatan akademik tapi kegiatan

nonakademik. Mahasiswa FH Un­ diknas juga kreatif dengan meng­ gelar pertandingan basket, aksi sosial dan lomba modern dance,” lanjut Sri Rahayu Gorda. Sebagai Dekan, ia mengaku tidak memiliki strategi khusus dalam mengelola fakultasnya. Na­ mun, ia selalu mendukung seluruh kegiatan BEM, BPM & KOMIK, selayaknya seorang ibu yang pasti mendukung setiap kegiatan anakanaknya yang positif. “FH Undik­ nas masih berproses untuk terus memperbaiki kualitas. Kami masih kecil tapi prestasinya haruslah be­ sar,” tandas Dekan yang dikenal dekat dengan para mahasiswanya ini. I Kadek Alit Suwardana Pu­ tra, Ketua BEM FH Undiknas, membenarkan selama ini, Dekan dan seluruh jajaran dosen di kampusnya, khusus­ nya FH Udiknas memang telah memberi mereka ruang untuk mewadahi bakat atau talenta yang dimiliki mahasiswanya. Ia menambahkan salah satu program BEM FH Undiknas adalah ‘Law Creative Week’. “Dalam kegiatan ini digelar lomba debat, lomba essay dan seminar nasional. Lomba debat dilaksanakan Sabtu (14/4) di Lantai 3 Gedung A Undiknas Denpasar dengan peserta dari kalangan SMA/ SMK se – Bali,” kata Alit yang didampingi beberapa pengu­ rus BEM lainnya. Dr. AA Ayu Sri Rahayu Gorda, S.H., M.H.

Lomba essay dilaksanakan Senin (16/4) juga di Lantai 3 Gedung A Undiknas Denpasar yang diikuti maha­ siswa Perguruan Tinggi di Bali. Puncak acara diisi seminar nasional dengan tema “Bersuara Bersama Maha­ siswa Demi Tercapainya Keadilan Ekologis “. “Di puncak acara, Selasa (7/4) sekaligus dilakukan penyerahan hadiah untuk pemenang lomba debat dan essay. Acara ini dihadiri pemain Bali United dan dihibur Rare Kual. Semua dilaksanakan di

Auditorium Perdiknas Denpasar mulai pukul 08.00,” jelas Alit. LAW COMPETITION UNTUK MASYARAKAT BALI Alit juga mengatakan, BEM FH Undiknas telah memiliki agenda selama tahun 2018 ini. Mulai dari Undiknas Legal Writing (ULW) 2018, berupa kelas menulis yang diadakan dalam rangka mengasah dan mengembangkan kemampuan karya tulis dari mahasiswa baru pada khususnya dan seluruh maha­ siswa FH Undiknas Denpasar. Kegiatan ini dilaksanakan tiap Senin didampingi seluruh fungsionaris BEM-FH Undiknas

dan dosen pengampu yang memiliki keahlian dalam bidang menulis. Kemudian ada program ‘Law Cre­ ative Week’. Sebuah kegiatan lomba bidang akademik, yaitu debat dan essay, untuk tingkat SMA/SMK. Biasanya kegi­ atan ini dirangkaikan dengan kegiatan seminar nasional. “Selain itu kami juga menyelenggarakan ‘Fakultas Hukum Peduli’, yaitu program pengabdian kepa­ da masyarakat. Sebagai aktivis ataupun mahasiswa mereka juga dituntut untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi demi sukses menjadi sarjana yang sujanah. Ketua KOMIK (Komunitas Ma­ hasiswa Kreatif) Putri Conitatillah Jasmi yang juga komandan Tim Debat FH Undiknas menambah­ kan, selain melakukan kerja bareng dengan BEM FH untuk ‘Undiknas Lawyer Club’ dan ‘Undiknas Legal Writing” , mereka juga melaksana­ kan program khusus oleh KOMIK. “Kami juga melaksanakan ‘Moot Court Simulation’ yakni seperti

simulasi jalannya peradilan yang bia­ sanya diberikan kepada mahasiswa baru,” tandas Putri. Semua kegiatan yang dilaksanakan di FH Undiknas, untuk menunjang dan mewadahi bakat dan talenta yang dimi­ liki tiap orang, agar dapat berkembang menjadi alat untuk bersaing di dunia global saat ini. Karena itu pula BEM FH Undiknas juga bermaksud menciptakan suatu wa­ dah penyalur bakat dan talenta tersebut melalui sebuah kompetisi berjudul ‘Law Competition 2018’. “Acara ini bakal ber­ langsung selama sepekan dan dipastikan kami mengikutsertakan masyarakat umum se-Bali,” tandas Alit. -ard


Espresso

2

GORO-GORO prt D Malam hari. Amat dan Bu Putu Wijaya Amat duduk berdua di ruang depan. Nonton televisi yang tak dihidupkan. Nampak malas, sepi dan kesal. “Tukang bakso japrut itu pakai pengacara, mengadukan kita ke pengadilan. Kita dituduh sudah menzalimi dia. Mengganggu hak azasinya sebagai warga yang sama-sama merdeka. Kita dituding mencemarkan nama bailknya, zalim karena kita mengusirnya. Menipu karena tidak mau bayar 9 porsi bakso... “ “Tikus!” “Dia bersumpah itu bukan daging tikus!” “Kalau bukan tikus, daging apa?” “Memang beralasan juga. Daging tikus tidak begitu!” “Begitu bagaimana? “Daging tikus itu mirip daging ayam cuma tidak amis.” “Kok tahu?” “Kata Elvis.” Bu Amat terkejut “Elvis Presley makan tikus?” “Bukan! Elvis Ticoalu, sopir tetangga!” “Bapak percaya?” “Di Manado tikus kan dimakan.” “Tapi si Elvis itu kata majikannya tidak makan daging. Mana mungkin dia tahu rasanya daging tikus.” “Memang begitu!” “Memang begitu bagaimana? Kok nggak nyambung!” “Daging tikus tidak amis.” “Masak?” “Baksonya si Japrut itu rada amis dikit, seperti ada rasa ikannya.” Bu Amat terkejut. “Ah? Kok tahu? Bapak sudah nyobain? Nyobain? Di mana? Kapan? Kok nggak pernah bilang? Ah? Sudah nyicipin? Kok diam? Kapan? Ah! Bapak nyicipin, nyicipin bekas si Kabul agen pembokat gila itu? Ya

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

ampun! Nyicipin bakso tikus yang sudah dibuang ke lantai itu? Ah? Iiiihhh, pes! Dewa Ratu! Ngaku! Ngaku saja!” Ada tamu berseru-seru di depan pintu. “Permisiiii! Permisii!” Amat berdiri mau ke depan. Bu Amat menahan. “Tunggu! Jadi Bapak sudah nyicipin bakso tikus? Pasti sudah! Bagaimana bisa tahu rasanya tidak amis? Kok tahu bakso bajingan ini agak amis? Ngaku saja! Pasti sudah pernah makan tikus! Sudah nyicip bakso di lantai itu! Ah? Gentleman saja!” “Sudahlah, nanti kita bahas itu.” “Tidak! Sekarang! Aku alergi tikus apalagi pemakan tikus! Jadi Bapak sudah nyicipin bakso tikus yang tercecer di lantai ?” Pintu tak terkunci. Tamu nekat masuk. “Permisiii. Maaf saya mengganggu.” Amat dapat alasan mengalihkan pembicaraan. “Siapa, ya?” “Saya Nora.” “Nora? Nora siapa?” Pikiran Bu Amat teralihkan. ia berdiri, mendekati Nora. “Nora?” “Yaa, Bu.” “Nora anak buahnya Pak Kabul?” “Betul, Bu.” “Tapi kata Beti kamu ke Hong Kong.” “Siapa bilang saya ke Hong Kong?” “Beti.” Nora mikir. “Kenapa mikir?” “Batty yang jadinya berangkat ke Hong Kong” “Gimana sih?” “Kok ribet amat sih.” “Saya kata juga begitu! Mulamula dia ngotot pingin ke Hong Kong. Saya terpaksa ngalah tapi giliran mau ke mari dia mau juga di sini. Eh giliran saya siap berangkat, dia datang maunya dia aja yang

berangkat ke Hong Kong. Ya sudah kata saya. Makanya saya balik lagi ke mari.” “Siapa sih Batty?” “Pacarnya Bos.” “Pantesan!” “Ibu untung!” “Untung bagaimana?” “Nggak jadi sama Batty. Orangnya tak becus kerja, suka berkuasa dan rakus duit.” “Kamu?” “Saya bagaimana, ya. Inilah saya, Nora apa adanya!” “Kamu, Nora, yang dijanjikan Kabul untuk bekerja jadi PRT di tempatku ini?” “Ya saya itu, Bu.” Suara Bu Amat tambah tinggi. “Nora yang minta gaji di atas standar minimum. Yang menuntut kami harus bayar langsung jasa agen sebesar gaji yang akan kamu terima? Yang menuntut ada waktu-waktu libur mengikuti warna merah di kalender? Yang minta hadiah Hari Raya dan Tahun Baru satu bulan gaji?” “Betul, Bu, begitu memang aturan sekarang.” “Yang minta ada 3 hari bebas dalam satu bulan?” “Ya, tapi….” “Yang menuntut iuran BPJS-nya dibayarin majikan. Yang menuntut tidak boleh dihalang-halangi kalau ikut demo demi kepentingan memperjuangkan hak-haknya sebagai perempuan. Yang menuntut tidak boleh dipecat tanpa alasan yang masuk akal? Yang menuntut gajinya tidak boleh ditunggak, kalau ditunggak ada denda satu persen dari gaji, yang ada? Yang menuntut tunjangan ...” “Ibu!” “Nggak jadi!” Bu Amat berbalik masuk kamar. Tapi sebelum menutup pintu ia muncrat lagi. “Kita gaji pembantu untuk kita atur bukan untuk mengatur kita! Antar dia keluar, Pak! Lalu kunci pintu! Kalau si Kabul yang nunggu dalam mobil di ujung jalan itu mengetuk tak usah dibukain!” Bu Amat membanting dan mengunci pintu. Amat tak tahu harus harus bagaimana.

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Saat Wanita Jadi Penentu Keputusan Sebuah cerita menarik diungkapkan Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kawasan Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI Leonard F. Hutabarat saat berbincang dengan Tokoh dan tim Kelompok Media Bali Post. Cerita berfokus tentang Polandia. Belakangan ini nama Polandia sering disebut media massa karena salah satu pemain sepak bola Indonesia Egy Maulana Vikri dikontrak Lechia Gdansk, klub sepak bola Polandia. Egy bahkan diberi diberi nomor punggung 10 yang merupakan nomor keramat di sebuah tim sepak bola. Saat ini Polandia dan Indonesia sedang menjajagi kerjasama di bidang perdagangan, pariwisata, dan pendidikan. Negara yang berada di Eropa Tengah ini siap menjadi pasar bagi kerajinan dari Indonesia, termasuk Bali. Untuk pariwisata, banyak wisatawan dari Polandia yang ingin berkunjung ke Bali. Polandia juga membuka peluang bagi orang Indonesia untuk menikmati wisata di negeri yang benderanya kebalikan dari bendera Indonesia ini. Dari bidang pendidikan, ada kesempatan untuk bagi mahasiswa dari Indonesia belajar di Polandia. Semua upaya ini memerlukan kerjasama yang matang agar saling menguntungkan. Karena itu, delegasi Polandia berencana melakukan kunjungan ke Bali. Berbagai hal telah dipersiapkan untuk menyukseskan agenda tersebut. Cerita menarik juga diungkapkan Leonard tentang keluarga di Polandia. Seringkali wanita yang menjadi penentu keputusan di keluarga. Jika keluarga ingin berwisata, mereka akan mencari info sebanyak-banyaknya tempat yang akan dikunjungi. Kalau ibu sudah setuju, liburan jadi. Peran wanita yang tak bisa diremehkan. Di era modern ini peran wanita menjadi ganda. Selain mengurus rumah tangga, mereka juga berkarier. Yang berkarier pun sudah banyak yang memegang jabatan tinggi dan menjadi penentu keputusan. Berbagai suka duka dialami para wanita luar biasa ini. Bagaimana mereka harus menghadapi tekanan dan bagaimana mereka menjadikan tekanan ini sebagai motivasi. Hal terpenting adalah bagaimana mereka mampu berkomunikasi. Komunikasi dengan pihak internal (suami dan anak, keluarga besar) dan pihak eksternal (rekan kerja, masyarakat) harus terjalin dengan baik agar saling memahami. Selain itu, jangan pernah berhenti untuk belajar. Pembaca dan Sahabat Tokoh, edisi 999 ini Tokoh menghadirkan Sudut Pandang tentang “Saat Wanita Jadi Penentu Keputusan”. Ini sekaligus menjadi pengantar Tokoh menuju edisi 1000 yang bertema “Kartini era Milenial”. Salam Redaksi

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­D enpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Mozaik

Edisi 999/ 16 - 22 April 2018

Galau? sering kali kita mendengarnya. Banyak persepsi yang muncul tentang kegalauan namun dalam tulisan ini, galau akan merujuk pada kondisi psikologis seseorang yang ditandai dengan kalutnya pikiran, kebingungan, atau kebimbangan perasaan. Kondisi apa yang biasanya membuat kita mengalaminya? Ya, salah satunya ketika kita dihadapkan dengan pilihan dilematis dan meminta kita untuk memilihnya. Kegalauan pun dapat terjadi ketika kita akan mengambil keputusan yang sederhana maupun sesuatu yang besar. Misalnya saja, “Aku bingung harus masak apa untuk acara besok?”, “Galau mau pakai baju apa di pesta ulang tahun teman”, “Pilih tetap tinggal di daerah atau merantau ya?”, “Saya bingung mau menyekolahkan anak saya di sekolah A atau B ya?” atau bahkan “Pilih tetap bekerja atau berhenti saja ya?” Pertanyaannya, apakah galau menjadi sesuatu yang wajar ketika kita akan mengambil sebuah keputusan? Kekalutan pikiran, kebingungan ataupun keraguan adalah dinamika yang wajar dialami setiap orang sebelum mengambil keputusan. Pada satu sisi kegalauan dapat memunculkan ketidaknyamanan psikologis seperti menjadi kurang

31

Galau, Wajarkah?

fokus, gelisah, cemas, menghindar, murung, ataupun mudah marah. Selain itu ada ketidaknyamanan fisik yang juga dapat muncul, misalnya sulit tidur, sakit kepala atau bahu, nyeri bahkan mual. Galau yang berkepanjangan juga dapat menghabiskan banyak waktu kita untuk mempertimbangkan sesuatu dan menerka-nerka konsekuensinya tanpa berani mengambil sikap dan memutuskannya. Hal inilah yang mungkin selama ini menggambarkan galau sebagai konotasi yang cenderung negatif. Meskipun demikian kegalauan bisa menjadi bagian proses kita dalam pengambilan keputusan. Salah satu hal yang dapat dijelaskan dengan contoh di kehidupan sehari-hari, ketika kita galau memilih baju untuk menghadiri pesta ulang tahun teman. Saat galau muncul, biasanya kita akan bertanya-tanya ke diri sendiri “Baju manakah yang lebih baik? Kalau saya pakai baju ini, bagaimana penilaian orang lain? Apakah saya akan terlihat cantik?” serta pikiran-pikiran dan berbagai perasaan lainnya. Berlanjutlah dengan pikiran “Ya, tapi...” yang muncul karena pertimbangan konsekuensi. Seperti contoh “Kayanya bagus yang warna merah ini deh, tapi... nanti akan terlihat lebih berisi. Kalau begitu pakai

Made Padma Dewi Bajirani yang hitam saja deh, tapi... sudah lama dan beberapa kali dipakai ke pesta lainnya” dan begitu seterusnya. Dinamika inilah yang biasanya kita alami sampai pada akhirnya kita berani memutuskannya. Lalu, apa saja yang dapat mempengaruhi kegalauan kita dalam setiap pengambilan keputusan? Secara umum, topik permasalahan yang dihadapi setiap orang berdampak pada besar tidaknya kegalauan yang dirasakan. Secara lebih mendalam, sebenarnya perempuan dan laki-laki

memiliki perbedaan dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian menyebutkan jika pengambilan keputusan pada perempuan cenderung dipengaruhi oleh ketidakpastian, keraguan dan dinamikanya. Kedua, perempuan dalam mengambil sebuah keputusan juga lebih mempertimbangkan waktu dan uang. Hal terpenting lainnya adalah perempuan cenderung mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan yang diambil, baik konsekuensi terhadap dirinya maupun orang lain. Terlebih lagi, keputusan tersebut menyangkut atau permintaan dari orang terdekatnya. Selama pengambilan keputusan, perasaan perempuan menjadi sesuatu yang lebih penting. Berbeda dengan laki-laki, pada saat pengambilan keputusan kegalauan yang muncul lebih dikarenakan analisis informasi dan tujuan untuk segera mengambil

keputusan. Jadi, apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah kegalauan yang berkepanjangan? Pertama, pandanglah kegalauan sebagai proses kita untuk meminimalisir risiko atas keputusan yang kita ambil. Seperti keraguan sewajarnya karena kita memikirkan konsekuensi yang dapat berakibat ke banyak orang. Kedua, perbanyak informasi untuk menguatkan kita dalam pengambilan suatu keputusan. Misalnya, mencari kelebihan dan kelemahan keputusan yang akan diambil, pengalaman-pengalaman orang-orang terdahulu termasuk risiko yang akan dihadapi. Pertimbangkan juga faktor-faktor dalam diri (kesehatan, keuangan, keluarga, dan lainnya). Ketiga, ingatlah bahwa setiap keputusan yang kita ambil akan memiliki konsekuensi dan siaplah atas setiap konsekuensi tersebut. Lalu, lakukan evaluasi atas pengambilan keputusan yang kita ambil sebelumnya. Made Padma Dewi Bajirani Psikolog

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Yoga bersama Dian Kania (Markandeya Yoga)

Asana dan Pernapasan untuk Menopause

Bunda Dian

1

Gambar 1 Berdiri tegak dan kedua jari kaki menghadap ke depan. Buka kaki selebar panggul kemudian letakkan kedua tangan di belakang punggung dan mendorong pinggul ke depan. Kemudian mulai perlahan– lahan konsentrasi pada napas dengan tetap mengarahkan napas melalui hidung serta buang napas di hidung. Masih tetap bertahan dengan posisi atau sikap seperti di gambar dan lakukan pernapasan ini 7 kali putaran. Sikap asana ini adalah penting dilakukan untuk penguatan tulang.

Gambar 2 Cari dinding untuk bersandar/berdiri tegak. Tempelkan punggung Anda di dinding dengan membuka kaki selebar panggul. Kemudian mulai menekuk lutut seperti kita duduk di kursi serta kedua tangan letakan di atas lutut. Pertahankan posisi ini dan mulai konsentrasi pada napas. Menarik dan mengeluarkan napas melalui hidung dilakukan 7 kali pengulangan.

Gambar 3 Ambil sikap tidur telentang dan letakkan kedua tangan di belakang kepala. Kaki diangkat ke atas telapak kaki menghadap langit-langit. Kemudian angkat kepala seperti di gambar sembari mempertahankan posisi asana. Selanjutnya mulai menarik napas melalui hidung serta buang napas melalui hidung juga. Lakukan 7 kali putaran. Gambar 4 Posisi dalam sikap tidur telentang, kedua tangan diletakkan di samping badan dan buka kaki selembar panggul serta lutut ditekuk. Kemudian perlahan-lahan mengangkat panggul dan punggung. Bahu dipertahankan masih dan tetap menempel di matras. Selanjutnya mulai konsentrasi pada napas dengan selalu menarik dan menghembuskan napas melalui hidung. Lakukan hal ini 7 kali putaran napas.

3

4 2

Selamat berlatih dengan senyum Salam Markandeya Yoga Indonesia

Model : Aline (Markandeya Yoga Jakarta)


Mozaik

32

Edisi 999/16 - 22 april 2018

Makin Bugar Makin Produktif

Suasana meriah dan penuh semangat olahraga tampak di Lapangan Gong Perdamaian Dunia Desa Wisata Kertalangu, Minggu (8/4). Mereka adalah peserta “Senam Massal dan Lomba Senam Aerobik bersama Menpora” yang dihelat LPK Lala Studio.

“K

ami akan terus meng­ galakkan olahraga khusus senam di Bali. Dengan

senam kebugaran, masyarakat akan memiliki tubuh yang sehat sehingga bisa terus beraktivitas,” ujar Adolfina Grace Tangkudung, Ketua LPK Lala Studio. Ia menambahkan, peserta berasal dari berbagai kalangan mulai masyarakat umum, pelajar,

mahasiswa, bahkan anggota mi­ liter. Semuanya membaur untuk mengikuti kegiatan yang juga dimeriahkan dengan pengundian hadiah door prize berupa sepeda motor, lemari es, sepeda, kipas angin, dll. Acara diawali dengan senam

massal yang juga diikuti Prof. Dr. Mulyana M. Pd., Deputi Bi­ dang Peningkatan Prestasi Olah­ raga Kementerian Pemuda dan Olahraga RI serta pada undangan. Semua bersemangat mengikuti gerakan instruktur dari Lala Stu­ dio sebagai bagian dari upaya ikut mendukung dan menyukseskan program “Ayo Olahraga”. “Tahun ini merupakan tahun spesial karena Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Ini momen sebagai dasar untuk mengingatkan pentingnya ber­ olahraga. Kalau kita tidak olah­ raga, badan akan sakit dan lemah. Karena itu tingkatkan kebugaran dan kesehatan. Makin bugar nanti makin produktif,” tegas Mulyana saat membuka acara senam massal dan lomba senam aerobik ini. (Ngurah Budi)

Suasana “Senam Massal dan Lomba Senam Aerobik bersama Menpora”

Buleleng Intens Garap Pertanian Pemkab Buleleng mulai me­ nyusun Rencana Kerja Peme­ rintah Daerah (RKPD) tahun 2019 melalui Musrenbang Ka­ bupaten Buleleng. Musrenbang merumuskan perencanaan pembangunan secara kolabo­ ratif dengan melibatkan pe­ merintah daerah, masyarakat dan swasta/dunia usaha. Musrenbang yang digelar di Hotel Banyualit Lovina, Kamis (5/4) ini secara resmi dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG, dan dihadiri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng, Ketua DPRD Gede Supriatna, Sekda Buleleng Ir. Dewa Ketut Puspaka,MP, Kepala OPD Kabupaten Bule­ leng, Pimpinan BUMN/BUMD, para Camat dan Ketua Forkom­ deslu serta sejumlah undangan organisasi kemasyarakatan. Dalam proses Musrenbang ini, terdapat usulan dari tingkat desa sebanyak 1461 usulan, ke­ mudian Musrenbang di tingkat Kecamatan dengan 573 usulan, dan Konsultasi Publik serta gabungan Organisasi Perangkat

Daerah (OPD) terdapat 56 saran masukan. Selain itu ada sebanyak 888 usulan yang belum mendapat kesepakatan karena bukan men­ jadi kewenangan kabupaten. Musrenbang RKPD tahun 2019 ini bertemakan “Sinergitas Antar Sektor Guna Mendukung Pembangunan Pertanian Untuk Pertumbuhan Ekonomi”. Sesuai dengan tema tersebut, prioritas dari RKPD tahun 2019 yaitu pembangunan di sektor perta­ nian. Sutjidra menekankan, pelak­ sanaan Musrenbang merupakan perencanaan dengan pendekatan partisifatif yang dilaksanakan de­ ngan melibatkan semua pemang­ ku kepentingan. RKPD Pemkab Buleleng akan fokus terhadap pembangunan sektor perta­ nian dari hulu, tengah, dan hilir. Menurutnya, sektor pertanian dapat memberikan dampak yang besar untuk menyejahterakan masyarakat Buleleng. “Ini sudah terbukti dari PDRB Kabupaten Buleleng paling banyak dari sek­ tor pertanian. Bahkan sektor pertanian bisa mendukung sek­ tor-sektor yang lain contohnya

Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG, saat membuka Musrenbang

sektor pariwisata,” ujarnya. Kepala Bappeda Buleleng Ir. Gde Darmaja,M.Si menambah­ kan pembangunan sektor per­ tanian sudah dimulai sejak 2018. Tahun 2019 pembangunan sektor

pertanian akan lebih intens. Ia menjelaskan, pembangunan sek­ tor pertanian memerlukan waktu yang tidak singkat. “Kami masih mencari cara yang terbaik untuk bisa memberikan nilai tambah

dari hasil yang didapatkan oleh petani sehingga bisa meningkat­ kan kesejahteraan masyarakat. Jadi fokus kita menggarap hulu, tengah, dan hilir,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.