Tokoh Edisi 995 | Tokoh

Page 1

32

Mozaik

Edisi 995/ 12 - 18 maret 2018

Lakukan Hal yang Disukai

Tiap orang pasti mengalami stress dalam hidupnya. Baik itu karena masalah pekerjaan ataupun masalah lainnya. Stres bisa menjadi sesuatu yang positif apabila dires­ pons secara baik, dikelola dengan benar sehingga tidak berkembang menjadi depresi. Ada banyak cara mengatasi stres, diantaranya olahraga dan meditasi.

P

enyanyi jazz, Andien Aisyah, menyebut salah satu caranya mengatasi stres adalah de­ ngan berolahraga. Olahraga membuatnya merasa fresh baik fisik maupun pikirannya. “Dalam kondisi fresh, fisik maupun pikiran, kita bisa lebih baik dalam menghadapi masalah. Lagipula olahraga adalah kegiatan yang aku suka. Makin banyak pekerjaan aku makin sering olahraga, untuk keseimbangan,” ungkap ibu satu anak ini. Bukan hanya olahraga, tambah Andien, ada banyak hal yang dilakukannya agar tidak terlalu stres dengan banyaknya aktivitas yang dijalaninya sehari-hari. “Aku punya banyak aktivitas setiap harinya, kegiatan berbeda-beda. Itu mulai pagi bahkan kadang sampai malam. Mulai dari urus keluarga, anak, olahraga, menyanyi, dll. Banyak kegiatan apalagi berbeda-beda, tentu masalah yang datang pun berbedabeda pula. Stres ya pasti lah, namanya manusia. Jadi ya biasa saja. Juga ada Ippe (suami) yang selalu membantu,” ungkap penembang ‘Let It Be My Way’ ini. Sebenarnya, tambah Andien yang menjadi

a dan pelatihnya

Prilly Latuconsin

brand ambassador produk pewangi dan pelembut pakaian, memberi waktu untuk kesenangan diri sendiri adalah salah satu cara ampuh agar tidak terlalu stres. Hal ini, kadang sering diabaikan orang yang memiliki banyak kesibukan.

“Banyak orang yang terlalu sibuk bekerja sampai mengabaikan untuk kesenangannya sendiri, walaupun hanya sejenak. Padahal ini penting sekali untuk keseimbangan diri, kesehatan rohani dan jasmani. Dari pagi sampai malam orang hanya bekerja, abai pada kesenangannya. Itu bisa membuat orang mudah stress, mudah emosi,” tuturnya. Memahami akan hal itu, dirinya meski disibukkan dengan berbagai aktivitas selalu berusaha meluangkan waktu untuk hal-hal yang menyenangkannya, untuk dinikmati sendiri. “Aku suka fashion dan menikmatinya. Mix and match penampilan, desain, dll. Ngomongin fashion bisa bikin aku betah dan stres pun ‘menguap’,” kata Andien seraya menyebut dia memiliki banyak kesenangan yang tak jarang dilakukannya di sela-sela rutinitas kesibukannya. “Menyenangkan diri meski hanya sebentar tapi itu bermanfaat untuk diri kita,” ujarnya. Prilly Latuconsina, artis yang kariernya sedang naik daun, mengaku kerap mengalami stres. Ini lantaran begitu tingginya kesibukan, baik di dunia entertainment maupun sejumlah bisnis yang ditanganinya. Tapi kata Prilly dia memiliki cara jitu untuk mengatasinya. “Kalau stres atau jenuh, ya karena pekerjaan atau hal lain, aku biasanya olahraga. Kalau masalah makin banyak, ya olahraga makin sering. Rata-rata seminggu tiga kali,” ujar pemeran film Danur: I Can See Ghosts’ ini. Saat banyak tekanan, melakukan hal-hal yang disukai adalah penting agar tidak terlalu

Andien Aisyah

stres. “Melakukan hal yang sama itu-itu saja juga bisa bikin jenuh dan stres lho,” tutur Prilly yang tahun ini lebih berkonsentrasi layar lebar ketimbang sinetron. “Aku sangat suka musik. Jadi kalau lagi stres, kalau sedang nggak olahraga, ya denger musik. Dengar lagu-lagu yang aku suka. Ikutan nyanyi juga untuk melepas stress,” kata Prilly yang film horor terbarunya, ‘Danur 2 Maddah’ bakal tayang di bioskop 29 Maret mendatang. (Diana Runtu)

I Gusti Ayu Purnamawati, S.E., M.Si., Ak.

Bangun Iklim Kerja Menyenangkan Menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan yang positif tentu sangat baik untuk mengisi waktu di usia yang produktif. Kadang orang sering lupa diri bahkan memforsir waktunya dengan berbagai pekerjaan. Tidak jarang juga banyaknya pekerjaan menimbulkan tekanan sehingga menyebabkan stres. Hal tersebut juga disampaikan oleh akademisi Undiksha I Gusti Ayu Purnamawati, S.E., M.Si., Ak. Menurutnya, tuntutan dan tekanan dalam pekerjaaan menjadi faktor utama penyebab stres. Bahkan tekanan juga sering datang dari masalah keluarga maupun interaksi sosial. Stres yang Ayu rasakan tentu akan menyebabkan labilnya emosi sehingga sangat berdampak terhadap keluarga maupun pekerjaan itu sendiri. “Kalau sudah stres, kita pasti ingin melampiaskan emosi sehingga ngajar menjadi tidak mood bahkan melakukan pekerjaan

apapun menjadi tidak ada semangat,” jelasnya. Perempuan kelahiran Mataram 4 November 1979 ini menambahkan untuk menghindari stres dalam pekerjaan dengan memilih misi untuk memotivasi diri sehingga pekerjaan yang dijalani dapat memberikan arti dan manfaat bagi diri sendiri. Dirinya juga menambahkan untuk tidak terlalu tenggelam dalam suatu pekerjaan. Lebih baik fokus mengerjakan satu pekerjaan dengan hasil yang maksimal sehingga kita benar-benar paham tugas dan tanggung jawab. Tekanan pekerjaan biasanya timbul akibat tidak terselesaikannya pekerjaan tepat waktu sehingga pikiran tidak akan fokus dikejar deadline. “Membagi waktu antara urusan pekerjaan dan pribadi dan keluarga sangat penting. Jangan sampai waktu yang seharusnya di rumah digunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantor,” jelasnya. Membangun iklim kerja yang menyenangkan dengan terbuka dan berkomunikasi dengan baik sesama rekan kerja juga sangat ampuh untuk menghindari stres. Dengan bersikap terbuka maka akan menciptakan suasana kerja yang nyaman sehingga pekerjaan yang dijalankan menjadi

menyenangkan. Dengan komunikasi yang baik pula maka dirinya lebih mudah mendelegasikan pekerjaan kepada rekan kerja. “Jangan memaksakan diri kalau memang tidak bisa mengerjakan sehingga tidak menjadi beban,” ungkapnya. Perempuan yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jurusan D3 Akutansi Undiksha Singaraja ini mengatakan stres berawal dari pikiran sehingga sangat perlu mengolahragakan pikiran dengan cara refreshing maupun yoga. Dengan mengikuti kelas yoga, Ayu mengaku lebih dapat menjaga dan mengontrol emosi. “Saya memang rutin mengikuti kelas yoga untuk merilekskan pikiran,” akunya. CIPTAKAN HUBUNGAN KONDUSIF Sementara itu, Ni Ketut Sari Adnyani, S.Pd., M.Hum., yang juga seorang akademisi mengatakan stres akibat pekerjaan merupakan hal yang biasa. Menumpuknya pekerjaan dan tidak selesainya pekerjaan tepat waktu adalah penyebab utama stres. Stres akan sangat mengganggu pikiran dan sangat berdampak pada kesehatan badan. Sebagai tenaga pendidik, dirinya

harus yakin bahwa pekerjaan yang ia jalani merupakan hal yang menyenangkan sehingga berorientasi terhadap perkembangan karier ke depan. Stres yang ia alami kerap kali berawal dari pekerjaan yang tidak dikelola dengan baik. Dengan begitu, dirinya telah terbiasa membuat job description untuk memprioritaskan pekerjaan yang akan lebih dulu dikerjakan. “Secara otomatis kita akan bisa membagi waktu sehingga tidak lelah pikiran dan lelah tenaga,” jelasnya. Perempuan kelahiran Tianyar, 4 Februari 1982 ini mengatakan stres sangat berimplikasi dengan kesehatan sehingga menjaga pola makan menjadi pilihan utama. Membudayakan hidup sehat secara fisik dan psikis juga kerap dilakukan Sari. Selain mengomsumsi makan sehat, dirinya juga selalu melakukan olahraga dan menciptakan pola hubungan kondusif dalam interaksi dengan rekan kerja. “Sebagai seorang tenaga pendidik dapat mengembangkan adaptasi ilmu pengetahuan yang diperoleh terhadap peserta didik dan rekan sejawat merupakan bukti bahwa kita bisa membangun hubungan sosial,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.