Tokoh Edisi 994 | Tokoh

Page 1

Mozaik

32

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Kelompok Media Bali Post (KMB) kembali menggelar event “Bali Post Goes to School”. Acara pada Sabtu (24/2) dilaksanakan di SMAN 1 Rendang dan dibuka Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa.

“S

aya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena akan menambah wawasan siswa tentang dunia jurnalistik. Kegiatan seperti ini mampu memberikan pencerahan kepada siswa untuk tidak terjebak ke dalam sisi gelap teknologi informasi. Di sisi lain, kegiatan sangat membantu dunia pendidikan,” ujarnya. Menurut Artha Dipa, media mainstream memiliki andil besar untuk menyebarkan informasi secara luas, akurat dan akuntabel. Karena itu, ia berharap Bali Post selalu mampu menjaga kredibilitasnya, agar selalu menjadi acuan informasi yang benar guna memerangi hoax dan dampak negatif lainnya dalam perkembangan teknologi informasi. “Sekarang ini ada sekitar 64 ribu anak Karangasem menempuh pendidikan. Jadi, generasi inilah yang harus dicetak agar nantinya bisa menjadi generasi emas di masa mendatang untuk Karangsem maupun Bali,” tegasnya didampingi Kepala SMAN 1

Pembukaan “Bali Post Goes to School”

“Bali Post Goes to School”

Membangkitkan Semangat Generasi Emas Karangasem

Rendang I Wayan Janiarta. Pimpinan KMB Satria Naradha menjelaskan, sudah menyiapkan tim untuk memberikan inspirasi, bagaimana pentingnya menguasai informasi. Melalui program “Bali Post Goes to School” ini ia mengajak semua komponen masyarakat, khususnya yang ada di Karangasem untuk menggalang kekuatan baru. Ia juga mengingatkan, kemajuan Bali bahkan Indonesia secara nasional, sesungguhnya banyak terinspirasi dari Karangasem. Banyak

tokoh-tokoh Karangasem yang mampu memberikan pengaruh di berbagai pulau di Indonesia. Program “Bali Post Goes to School” yang dilaksanakan KMB memiliki beberapa kegiatan, Ada pelatihan jurnalistik, lomba ma­

Peserta lomba gerak dan lagu tampil atraktif dengan atribut koran bekas

ding, lomba fotografi, lomba baca puisi, serta lomba gerak dan lagu. Peserta yang berasal dari sekolahsekolah di Karangasem mulai jenjang TK hingga SMA/SMK juga dihibur dengan penampilan band Ganaswara. Band yang dibentuk I Gusti Ngurah Subagiartha atau Gus Ode menampilkan lagu “Yuk Karangasem” yang dinyanyikan Candrani. Lagu ini seolah menjadi “soundtrack” setiap kegiatan hiburan yang ada di Karangasem. Selain lagunya yang enak di dengar, isi dan maknanya mampu membius masyarakat untuk datang ke Karangasem, membuktikan berbagai potensi pariwisata yang ada di Karangasem. Tiga band siswa juga turut menghibur. Mereka adalah Eastcoustik Band, Devian Band, dan BA Band. (Ngurah Budi/Inten Indrawati)

Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa saat meninjau lomba mading

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Espresso

2

GORO-GORO

trik

Seorang tamu menawarkan kepada Amat kehormatan DHC. “Kalau Bapak bersedia dapat Putu Wijaya Doktor Honoris Causa dari Universitas Los Angeles, Bapak tulis surat pernyataan tak berkeberatan dan sediakan biaya admin Rp 50 juta.” Amat langsung tahu petualang ingusan itu mau menipunya. Ia tersinggung karena merasa bangsat itu terlalu menyepelekan kecerdasannya. “Anak kecil pun akan kontan curiga melihat jasnya kedodoran,” cerita Amat pada Ami. “Masak kaus kakinya hitam sebelah, yang satu lagi putih. Waktu ibumu menghidangkan kopi dan pia Baturiti, ia minta maaf dan mohon kopi dimasukkan kantong plastik saja dan pianya genapkan 6 buah lalu dibungkus. Katanya mau ia pakai bekal di pesawat menuju ke Los Angeles. Gila, kan ?!” Ami tercengang. “Terus reaksi Bapak bagaimana?” “Sebagai bekas pejuang, Bapak kontan mau ambil tindakan militer mengajak tetangga memberangus dan mengusir dia. Tapi ibumu tak setuju. Seperti biasanya, ia punya solusi berbeda.” “Memasukkan kopinya ke dalam plastik? Membungkus pia? Dan ngasih ongkos pulang?” Amat terkejut. “Lho kamu kok tahu?” “Saya anaknya, saya tahu jalan pikiran ibu. Orang gila kalau dilawan akan melawan. Tapi kalau ditanggapi baik-baik dia akan kooperatif. ya, kan, Pak?” “Itu kan teori tentang orang gila dari buku, atau pengalamana orang lain yang juga gila! Darimana kamu bisa memastikan dia gila!” “Bapak sendiri kan yang barusan bilang dia gila?!” “Bapak? Tidak! Itu pertanyaan! Kamu tidak nyimak dan tidak berhak menuduh orang gila hanya lantaran kaus kakinya yang satu putih yang lain hitam. Itu bukan ukuran gila! Soalnya Bapak juga pernah pakai kaus kaki satu merah satu hijau. Tapi Bapak tidak gila! Itu tak sengaja karena buru-buru digertak ibu kamu, karena takut telat!” Ami tertawa. “Sabar, Ibu pasti hanya menjaga kemungkinan, jangan sampai orang itu sakit hati, dendam, karena dia diperlakukan kasar. Bisa-bisa dia melakukan sesuatu yang radikal!” “Melakukan apa?” “Mana saya tahu! Pokoknya ekstrim!” “Bakar rumah kita?” “Bisa.” “Bunuh kita?” “Bisa.” “Kamu kebanyakan nonton film, Ami! Kunyuk kecil itu mau bunuh Bapak? Baru niat saja, dia sudah tak kasih jurus tiga macan, biar kapok, untuk efek jera!” Amat ketawa. Pintu rumah terdengar diketok. Ami bergegas ke depan. Amat melanjutkan menghembushembus gelas kopi yang dihdangkan Ami. Hampir saja Amat mencicip bakpia Baturiti yang dititipkan istrinya untuk Ami. Muncul Ami sambil

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

berbisik dramatis. “Pak, ternyata orang itu!” “Siapa?” “Yang menawarkan DHC ke Bapak.” Amat terkejut. ia cepat berdiri mengintip. “Ya, Tuhan, betul! Jasnya sama, kaus kakinya juga masih yang dipakai ke Bapak. Mungkin syarat dari dukun begitu. Dia mau apa?” “Sama waktu datang ke Bapak!” Amat kaget. “Kalau begitu, ini modus! Kita sudah diincer!” Ami tersirap. Ia menggapai telepon genggamnya. “Ami kamu mau apa?” “Lapor polisi! “Jangan!” Ami panik. “Atau lapor satpam?” “ Jangan! Orang jahat kalau dikejemin bisa sadis. Cepat ke depan lagi. Ajak ngobrol. Ayo sana, jangan khawatir, serahkan, Bapak! Sana!” “Ngomong apa?” “Apa saja. Politik boleh! Banyak orang sudah gila akibat politik. Cepat!” Amat mendorong Ami ke ruang depan. Ami terpaksa menurut meskipun bingung. Amat mengambil baki. Lalu kopi dan pia yang nyaris diganyangnya itu ia antar ke depan. Tamu itu, memang orang yang datang ke rumah Amat. Ia tercengang ketika melihat Amat. Amat tersenyum. “Silakan minum. Atau kopinya mau dimsukkan kantung plastik dan pia Baturitinya ditambah satu supaya genap enam dibungkus saja untuk bekal ke Los Angeles?” Orang itu nampak bingung. Ia menatap Amat heran. Amat dengan sangat ramah mengulangi tawarannya. Lalu merogoh saku dan mengeluarkan Rp 20 ribu. “Dan ini untuk beli tiket pesawat.” Orang itu ternganga. Lalu berbisik “Kok sama? Aku kan mau yang lain.... “ Dia nampak kecewa. Tanpa bilang apa-apa hati-hati dia berdiri, lalu pergi. Ami hampir mau ngomong, Amat memberi isyarat supaya jangan berisik. Sampai di luar, orang itu langsung lari, kabur sambil berteriak. “Samaaaaaaa! “ Ami menjatuhkan badannya ke kursi untuk menghilangkan ketegangannya. Amat menatap Ami dengan geli. “Lho kenapa kamu mau menanggapinya dengan kekerasan? Katanya anak ibu yang mengerti cara ibumu yang suka jalan damai itu?” Ami tambah gugup. Amat ketawa. Tapi begitu melihat tangan Ami menggenggam sesuatu, ia terkejut. “Apa itu, Ami?” Dengan suara gemetar Ami berbisik “Bapak tidak tahu? Orang itu bawa ini. Ia lupa waktu melihat Bapak. Digeletakkan begitu saja dekat kakinya, Ami diam-diam amankan. Ini!” Amat terkejut. “Pistol? Cepat telepon polisi!!!”

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Berubah Perubahan adalah yang abadi. Tiap perubahan harus selalu menuju ke arah yang lebih baik. Tiap perubahan juga membawa konsekuensi. Pesan ini menjadi pembuka dari kami untuk menyapa pembaca dan Sahabat Tokoh. Mulai Maret 2018 ini, Tokoh hadir dalam format baru. Ukuran kertas yang kami gunakan 290 x 350 mm. Ukuran yang mengecil ini kami kompensasikan dengan memberi sesuatu yang lebih kepada pembaca dan Sahabat Tokoh. Tokoh menambah halaman dari 24 menjadi 32. Ada beberapa rubrik baru yang kami hadirkan, diantaranya Komunitas dan Rileks. Sebagai bacaan wanita dan keluarga, Tokoh selalu berupaya menyajikan berita-berita yang informatif, inspiratif, dan inovatif. Selain dalam tampilan cetak, Tokoh juga bisa diakses melalui Cyber Tokoh di smartphone dengan mengunduh https://play.google.com/store/ apps/details?id=com.thunkable.android.deckargha.Tokoh Kritik dan masukan pembaca dan Sahabat Tokoh selalu kami tunggu untuk kemajuan kita bersama. Semangat sukses selalu untuk kita. Salam Redaksi

Kunjungan Tim Desamuda Village

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Banyak orang masih percaya “kebahagiaan” bawaan sejak lahir. Kita bisa terlahir bahagia atau tidak sama sekali. Namun, saya percaya “bahagia” adalah sebuah pilihan. Kita semua punya kemampuan untuk membahagiakan diri kita sendiri, bahkan orang lain. Sebenarnya, tiap harinya kitalah yang membuat pilihan untuk melakukan sesuatu yang membuat bahagia atau tidak. Seperti memilih apa pakaian untuk hari itu memilih makanan, dan apa yang harus dikerjakan. Faktor genetik, kepribadian, dan lingkungan memang memiliki peran penting dalam kebahagiaan kita. Tetapi, tetap yang terpenting adalah pilihan kita, pilih bahagia atau tidak? Sadar atau tidak, kita semua memiliki pengetahuan dan kepedulian akan kualitas hidup. Pengetahuan dan kepedulian ini muncul dari apa yang kita pelajari tentang kehidupan, kematian, penderitaan, kesehatan, kesuksesan dan yang lainnya. Seiring bertambahnya pengetahuan tentang kualitas hidup, maka manusia juga sadar akan pentingnya pengambilan keputusan. Tak hanya sekadar ‘naluri’ dalam pengambilan keputusan biasanya kita juga mempertimbangkan konsekuensi atau akibat yang mengikuti pilihan kita tadi. Membahas dari sisi subjective well-being atau kesejahteraan subjektif seseorang, kebahagiaan juga memainkan peran penting. Kebahagiaan ditentukan oleh bagaimana kita merespons stimulus eksternal. Kita bisa memilih respons kita sendiri tanpa peduli apa rangsangannya. Ada yang mengatakan, kebahagiaan mungkin tak cukup jika dijadikan ukuran kualitas hidup karena masih banyaknya kasus ‘happy poor’, atau orang miskin yang bahagia. Tapi balik lagi, untuk apa tajir melintir bila tak bahagia?

Mozaik

Bahagia Itu Pilihan

31

Semua orang ingin bamerugikan, baik hubungan apa dan siapa yang mereka cintai, fokus hanya pada hagia. Semua orang ingin pertemanan, atau cinta sekaapa yang menjaga kebahagiaan mereka. menikmati waktu mereka di lipun! Hmmm, hidup ini meOrang-orang bahagia adalah mereka yang dunia yang besar dan memmang sepi bila dijalani sendiri. bersyukur untuk apapun. Maka dari itu, kita juga bingungkan ini. Tapi masih Orang-orang bahagia akan harus menjadikan ucapan syukur sebagai bagian banyak orang yang tertahan fokus pada orang-orang yang dari hari-hari kita bila memang kita memilih untuk ketika ingin menemukan kememberikan dampak positif bahagia. Yup, jadikan bersyukur sebagai ritual! bahagiaan mereka, tak jarang bagi mereka karena mereka Dengarkanlah musik kesukaanmu, bacalah ada yang merasa putus asa tahu peran penting orang buku favoritmu, pergilah menonton bioskop, dalam mencari kebahagiaan lain terhadap kualitas hidup masaklah untuk orang terkasih, sesekali kelumereka sendiri. Padahal, ada bahagia mereka. arlah untuk melihat sunset, dan lakukan hal-hal banyak sekali strategi dalam Kita semua perlu teman, sederhana lainnya, maka percaya, hal-hal tadi menciptakan kebahagiaan. perlu ditemani sehingga bisa membantu membuat suasana yang baik Banyak yang masih setuju pikiran-pikiran tak berguna untukmu, bisa menghilangkan stres, juga menbahwa konsep kebahagiaan seperti kematian, penyakit gubah emosi negatif menjadi positif, setelah itu itu rumit, sulit diukur, sulit akan pergi jauh-jauh bahpasti kita happy! dipahami, misterius, dan dikan tak sempat melintas di Bahagia itu bisa didapatkan siapa saja, aku, luar kendali manusia. Memang kepala. Bukan menyarankan kamu, dia, mereka, semua orang. Kebanyakan benar, kebahagiaan tak terjadi untuk pilih-pilih teman tapi orang berpikir mereka sedang berjuang matibegitu saja. Namun, bahagia hati-hatilah bila mendekati matian mencari kebahagiaan, padahal bisa kita Nina Radinia itu bisa dicari, bila mau kita orang atau didekati tak seciptakan sendiri. Kebahagiaan itu bisa terjadi dan bisa menciptakannya sendiri. Ya, menciptakan, dari mua orang memiliki niat baik, jangan biarkan pasti terjadi pada siapa saja yang memilihnya. pada terlalu lama mencarinya! Dalam menciptakan orang asing masuk ke kehidupanmu dan merusak Bila ditanya, “Apa pilihan kalian hari ini?,” Ayo kebahagiaan, pertama-tama kita harus yakin bahwa kebahagiaanmu! sama-sama menjawab, ”Bahagia!” kita memilih untuk bahagia, memilih untuk selalu Being thankful atau selalu bersyukur adalah cara dikelilingi orang-orang yang kita sayangi, memilih lain menciptakan kebahagiaan. Daripada pusingNina Radinia mencintai pekerjaan kita dan masih banyak lagi. pusing memusatkan energi kita baik mental dan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Karena pasti ada saja satu atau dua hal, atau spriritual pada hallebih, hal-hal yang mengusik kebahagiaan kita, hal negatif seperti yang menghalangi kita untuk menikmati hidup tagihan, masalah ini. Tanamkan pada diri bahwa tak peduli masalah kesehatan, iri denRubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam apa yang menimpa, ingat, pilihlah untuk tetap gan keberhasilan bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung bahagia bahkan ketika sedang menyelesaikan orang, dan yang unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga masalah itu. lainnya. Orang- foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor Dalam menciptakan kebahagiaan kita juga orang bahagia hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, harus memilih untuk berada di sekeliling orang fokus pada hal redaksitokoh@yahoo.com. bahagia, dan menjauhi hubungan-hubungan yang positif, fokus pada

Kata Hati

Yoga bersama Dian Kania (Markandeya Yoga)

Teknik Pernapasan untuk Penderita Diabetes Militus Tim Desamuda Village yang terdiri dari Bayu P. Hermani (General Manager), FX Anindito (FB Manager), dan Dewa Ayu Erdis (Sales Manager)berkunjung ke Gedung Pers Bali K. Nadha, Rabu (28/2). Kunjungan ini bertujuan saling memperkenalkan diri sekaligus membangun sinergi antara pariwisata dan media massa.

Bunda Dian

Mohon informasi mengenai pembuatan rumah panggung seperti yang tersaji di ­Rubrik Griya, Tokoh edisi 993. Terima kasih IB Alit (Denpasar) Materi lebih lanjut tentang rumah panggung dan rumah knockdown, silakan menghubungi Angelina Hadriani, ­Penanggung Jawab Website dan Penanggung Jawab Lapangan Studio Optimizer. ­No HP: 081806353255.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­D enpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Tahap ke -1 Duduk bersila. Tutup lubang hidung kanan dengan jempol dan jari tengah menyentuh kening kemudian angkat tangan kiri naik luruskan siku dan semakin ke belakang tangan kiri luruskan tulang punggung. Tarik nafas melalui hidung dan buang nafas melalui hidung lakukan 7 X putaran

Tahap ke - 2 Tetap duduk bersila. Tutup lubang hidung kiri tangan kanan angkat naik ke atas dilanjutkan dengan menarik nafas melalui hidung buang nafas melalui hidung lakukan 7 X putaran

Tahap ke- 3 Masih dalam posisi duduk bersila dan menjaga tetap tulang punggung tegak lurus. Tutup lubang hidung kanan, tangan kiri memegang perut dan mulai perlahan menarik nafas kembungkan perut buang nafas, kempiskan perut Lakukan dengan lebih cepat pada saat menghembuskan nafas melalui hidung

Tahap ke - 4 Lakukan sebaliknya. Dengan menutup lubang hidung kiri dan tangan kanan memegang perut. Tarik nafas kembungkan perut dan hembuskan nafas kempiskan perut sampai kempis lakukan 21 X putaran. Selamat berlatih Peraga: Ni Komang Sukerni


Rileks

30 Pertanyaan TTS No. 001 MENDATAR: 2. Pilihan 4. Gerombolan 6. Air perahan kelapa parut 7. Makanan 9. Pacul 13. Gersang 14. Tumpah 15. Campuran 16. Pensil 17. Tak punya gigi 19. Percakapan 22. Tegar 25. Jual barang dengan harga murah 27. Perebutan kekuasaan 28. Liar 30. Pemerintahan sendiri 31. hangus 32. Belum pasti

MENURUN: 1. Runtuh 3. Batas jangkauan 5. Kulkas kecil di hotel 8. Alat musik tiup 10. Terkilir 11. Perhiasan di kalung 12. Kekuatan 14. Pembimbingan 18. Nyanyian lembut 20. Kapal berbadan dua 21. Dunia maya 23. Sakit kepala 24. Garis khayal keliling bumi 26. Makanan khas Yogyakarta 29. Kegemaran

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

TTS tokoh

KETENTUAN MENJAWAB Jawaban ditulis di kertas dan masukkan dalam amplop atau ditulis di kartu pos. Tempelkan guntingan kupon TTS No 001 serta identitas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Kamis 15 Maret 2018. Pemenang diumumkan Minggu 25 Maret 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World. Pemenang agar ­mengambil hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

Angela Merkel Angela Dorothea Merkel adalah politikus dan mantan ilmuwan peneliti Jerman yang menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 2005 dan Ketua Persatuan Demokrat Kristen (CDU) sejak 2000. Merkel adalah perempuan pertama yang memegang kedua jabatan tersebut. Setelah mendapat gelar doktoralnya di bidang kimia fisik, perempuan kelahiran 17 Juli 1954 ini terjun ke dunia politik pasca-Revolusi

1989. Ia sempat menjabat sebagai wakil juru bicara untuk kabinet Jerman Timur yang terpilih secara demokratis untuk pertama kalinya tahun 1990. Setelah penyatuan kembali Jerman tahun 1990, ia terpilih sebagai anggota Bundestag mewakili Stralsund-Nordvorpommern-Rügen di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Perempuan dan Pemuda pada tahun 1991 di bawah

3

Pembicaraan berlangsung santai dan mengalir cair. Berbagai isu terkini di bahas di acara ini. Mulai dari sosok yang sukses mengelola usaha, berbagai isu sosial, budaya hingga peristiwa yang tengah viral di media sosial, digiring dengan pendekatan yang bersahabat. Mereka pun tampil di program “Bali NowTalkshow” acara anyar dari Bali TV untuk tahun 2018 ini.

pa waktu lalu, di beberapa episode “Bali Now Talkshow”, dihadirkan tokoh-tokoh kreatif Bali. Salah satu tamunya adalah anak muda, yang merupakan filmmaker Alit Werdi Suputra yang sedang viral dengan karya film parodi pendeknya. Be-

lum lama ini juga menyenangkan bisa mengobrol dengan Niang gaul, yakni Niang Agung Mas, yang beraksi tak kalah dengan anak-anak muda zaman now dan viral juga ,” ucap putri ketujuh pasutri Sri Yuliati dan Suparwan ini tersenyum.

Kupon TTS tokoh No. 001

tokoh dunia

Sosialita

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

pemerin­tahan Kanselir Helmut Kohl, lalu Menteri Lingkungan tahun 1994. Setelah Kohl dikalahkan tahun 1998, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal CDU. Tahun 2000, Merkel diangkat menjadi ketua partai CDU perempuan pertama setelah Wolfgang Schäuble dipaksa turun karena terlibat skandal sumbangan. Setelah pemilu federal 2005, Merkel terpilih sebagai Kanselir Jerman perempuan pertama sekaligus pemimpin koalisi besar Pada tahun 2007, Merkel terpilih sebagai Presiden Dewan Eropa dan mengetuai forum G8. Ia memainkan peran utama dalam perundingan Perjanjian Lisbon dan Deklarasi Berlin. Salah satu prioritas utamanya adalah memperkuat

hubungan ekonomi transatlantik lewat penandatanganan perjanjian Dewan Ekonomi Transatlantik pada 30 April 2007. Merkel juga berperan dalam penanganan krisis keuangan di tingkat Eropa dan internasional. Dalam krisis tersebut, ia mendapat julukan “sang pengambil keputusan”. Merkel dianggap sebagai pemimpin de facto Uni Eropa. Ia juga terpilih sebagai tokoh paling berkuasa kedua di dunia menurut majalah Forbes tahun 2012 dan 2015, peringkat tertinggi yang pernah dicapai seorang perempuan. Desember 2015, majalah Time memilih Merkel sebagai Person of the Year dengan julukan “Kanselir Dunia Bebas.” (Wikipedia)

M

enurut Heny Shanty sebagai host di acara “Bali Now Talkshow” , dirinya berkesempatan membahas isu hangat di masyarakat dengan cara sederhana. Konsep atau dikemasnya dalam obrolan yang ‘sersan’ (serius tapi santai ). ”Tamu–tamu yang dihadirkan adalah orang-orang dari berbagai profesi dan kalangan yang menginspirasi. Kami berharap kehadiran para narasumber dalam tiap episode dapat memperkaya diskusi,” kata pengusaha yang bergerak di bidang distribusi ikan laut ke seluruh wilayah Bali ini.

Heny Shanty

Banyak Belajar positif dari ditayangkannya acara ini,” ujar penyanyi Bali dan penggiat teater ini. Selain itu juga, kata istri Karma­ wan Tan (alm) ini, narasumber juga

Tim “Bali Now Talkshow ”, sesuai tajuk acaranya dalam mencari bahan atau narasumber selain referensi dari berbagai pihak juga mengintip beragam peristiwa dan

topik yang sedang hangat diperbincangkan atau viral di media sosial. “Tetap diutamakan yang mengandung unsur edukasi, sehingga penonton memperoleh manfaat

berasal dari tokoh-tokoh di Bali, seperti para pengusaha senior yang sukses, para pengusaha muda, para kreator dan tokoh lainnya. “Bebera-

BERTEMU ORANG INSPIRATIF Saat ini, diakui Heny Shanti, Bali Now adalah program yang baru digarap. Hingga kini baru menyelesaikan 5 (lima) episode.” Di sini, kami masih terus saling beradaptasi. Antara saya dan tim untuk bisa solid dan kompak dalam berproses. Tiap menyelesaikan satu episode, kami selalu melakukan evaluasi. Tentu, agar episode berikutnya lebih baik atau selalu ada penyempurnaan di setiap episodenya. Kami siap menerima masukan yang konstruktif demi sebuah kemajuan,” papar perempuan yang dikenal terbuka dan ramah ini. “Acara “Bali Now Talkshow” ini dibuat agar ada warna baru di acara­ nya Bali TV untuk periode 2018. Sebab, selama ini, acara dialog di Bali TV sebagian besar kesannya formal. Agar lebih kekinian, lebih dapat zaman now –nya maka dibuatlah acara ini,” ujar Heny Shanti yang saat ini berusaha menyeimbangkan antara bisnis, berkarya dan kegiatan seni lainnya. Tim “Bali Now Talkshow ”, lanjutnya akan terus berbenah dan melakukan evaluasi demi bisa mempersembahkan tayangan yang terbaik untuk pemirsa Bali TV.“ Saya sangat beruntung, karena bisa belajar banyak saat menjadi host acara ini. Juga sangat luar biasa, sebab saya juga banyak bertemu orangorang yang inspiratif dalam berbagai hal, “ ujarnya sembari berharap acara Bali Now Talkshow yang berdurasi 60 menit dan tayang tiap Jumat pukul 22.00 ini bakal menarik minat penonton. (Sri Ardhini)

Wadrobe by Rhea Cempaka & koleksi pribadi


4

Ninik Ngurah

Inspirasi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Traveler Antimainstream “Saya bukanlah seorang petualang sejati, namun tatkala kesempatan itu ada saya akan bertualang ke negeri yang penuh tantangan. Mengapa yang ada tantangan? Buat saya jika kita mampu melewati sebuah tantangan ada nikmat tersendiri. Uji nyali dengan ngeri-ngeri sedap itu nikmatnya luar biasa.” Begitu disampaikan Aryani Tedjamulya, yang lebih dikenal dengan nama Ninik Ngurah kepada Tokoh, di ruang kerjanya pekan lalu.

P

enghobi traveling ini pun lanjut menceritakan beberapa petualangan yang penuh tantangan kekebrapa destinasi yang mungkin tidak umum dikunjungi para traveler. Seperti saat Ninik melakoni petualangan selama 2(dua) minggu di Maroko sendirian. Meski banyak orang yang mengatakan kalau Maroko bukanlah negara yang nyaman buat wanita yang menjalani solo backpacker . “Pertama saya menginjakkan kaki di kota Casablanca, hati saya agak was-was, karena kebanyakan warga Maroko temperamental. Banyak pembelajaran yang saya dapatkan kala itu. Saya harus lebih smart dan lebih waspada, karena kejahatan di sana cukup tinggi dan kurang aman untuk seorang wanita,” tuturnya sembari menambahkan dengan semangat yang tinggi akhirnya Ninik bisa bermalam di gurun Sahara yang memang merupakan cita-citanya sejak masa anak-anak dulu. Dikatakannya bahwa petualangan yang lebih menantang adalah perjalanan saya ke Lukla Nepal. Lukla, kata Ninik adalah kota kecil di kaki Himalaya. Menggunakan pesawat balingbaling,Ninik tetap optimis menuju kota Lukla yang bandaranya merupakan bandara paling ‘bahaya di dunia’. “Dikatakan bahaya, sebab landasannya pendek dan sekelilingnya gunung serta jurang. Bisa dibayangkan kita berada dalam pesawat baling-baling, sementara di kanan- kiri kita jurang dan gunung. Pesawat ini

berisikan 13 orang penumpang dan tiap penumpang tidak boleh memiliki berat tubuh di atas 100 kg. Begitu juga barang yang kita bawa tidak boleh lebih dari 10 kg,” tuturnya. Perebangan rasa angkot, itu hal unik yang ditemui Ninik kala itu. “Kami penumpang tanpa nomer

kursi, tanpa no flight. Jadi, siapa yang datang duluan dia yang terbang duluan. Untuk terbangnya pun tergantung cuaca. Maksimum penerbangan hanya sampai pukul 12 siang, karena setelah jam 12 siang, cuaca berkabut. Saat itu saya sempat tertahan dua jam lebih karena cuaca. Pastinya banyak pengalaman dengan sport jantung saat itu.Namun, semua terobati dengan pemandangan yang luar biasa indahnya,” ujar Ninik.

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Sudut Pandang

Cari Ide Kreatif untuk Solusi Beberapa hari belakangan, masyarakat khususnya di Bali, cukup terhenyak dengan beberapa kasus pembunuhan yang terjadi. Pelakunya mulai dari ibu rumah tangga yang membunuh anak-anaknya, sampai pelaku orang gila.

“S

Habiskan 3 Tabung Oksigen Pengalaman yang penuh tantangan juga dirasakan Ninik saat dirinya ke negara Tibet. Negara yang merupakan cita-citanya ketika ia mulai mengenal cerita tentang Dalai Lama. Saat itu, katanya terlintas dalam pikirannya, bahwa suatu saat nanti ia harus ke Tibet. “Dahulu, orangtua saya sering membelikan buku cerita petualangan Tintin. Ini yang membuat saya termotivasi ingin datang langsung ke daerah-daerah yang dikunjungi Tintin.Salah satunya, adalah negara tertinggi di dunia, Tibet. Banyak tantangan dan pembelajaran juga saya dapatkan dalam petualangan ke negeri atap dunia ini,Sangat menakjubkan,” terangnya

Ninik mengatakan, karena memiliki ketinggian 3820 mdpl, sehingga tidak semua orang bisa ke Tibet. Ninik mengaku, dirinya harus menandatangani surat keterangan tidak menderita sakit asma.jantung, paru-paru dan tekanan darah. Uniknya begitu ia sampai di Lasha ibukotanya Tibet, Ninik tidak boleh banyak bergerak sebab tidak boleh mandi dalam waktu sehari. Karena saya orang dataran rendah dan persediaan oksigen sangat tipis, maka banyak kejadian saat sampai di tibet orang loncat-loncat langsung meninggal akibat pembuluh darah pecah. “Di Tibet saya banyak belajar filosopi Budha dan budaya masyarakatnya yang sangat agamis. Saya banyak mengunjungi monastery-monastery yakni sekolahnya para pendeta Budha. Dan, yang membuat suka cita tujuan utama saya tercapai, yakni menginjakkan kaki di Everest Base Camp Tibet, dengan ketinggian 5200 mdpl. Di sini barulah saya menghabiskan tiga tabung oksigen,” katanya tentang pengalaman uniknya yang penuh tantangan, namun menghasilkan kenikmatan tersendiri.

Ditanya soal izin dari keluarga, Ninik mengatakan bahwa awalnya anak-anaknya khawatir dengan petualangan saya. Namun, ia berhasil meyakinkan mereka, anak-anaknya kalau dimana pun kita bisa menemui bahaya. “Yang penting, kata saya kita tetap berdoa. Sedangkan suami saya sangat mensuport, karena ia sudah tahu semua petualangan yang saya lakukan adalah mimpi yang yang terpedam sejak muda.Saya pun merealisasikannya impian ,setelah anak-anak besar,” tandasnya. Sebelum mengakhiri obrolannya dengan Tokoh, Nanik menekankan bagi siapapun jika bepergian sendiri ke suatu daerah hendaknya dalam kondisi sehat, kemudian berusaha mempelajari dulu daerah tersebut secara detail. Begitu juga dengan koneksi internet merupakan modal kita bepergian. Kita juga , perlu memiliki motto, ‘Jadilah pandai untuk diri sendiri. Belajarlah tanpa henti’. Sebab, menurut Ninik jika kita pan­ dai kita bisa berbagi ilmu dengan orang lain. “Namun, ada yang menarik, karena jarangnya orang ke negara-negara tersebut,jasa titipan barangpun jadi banyak,” pungkasnya. (Sri Ardhini)

29

etiap kasus pembunuhan pasti melibatkan motif yang tentu saja berbeda-beda. Motif ibu rumah tangga tentu berbeda dengan motif orang gila. Stresnya ibu rumah tangga tidak sama dengan stres-nya orang gila. Ibu rumah tangga bisa jadi ada kaitan dengan post partum depression yang dibebani tekanan sosial budaya yang khas,” ungkap Dra. A. Kasandra Putranto, Psikolog. Post partum depression adalah kondisi depresi paska melahirkan yang membuat seorang ibu berada pada kondisi putus asa, tidak berdaya, kehilangan harapan akan masa depan, sementara lingkaran keluarga tidak menyadari kondisi Ini. Direktur Kasandra Associates ini mengamati, kasus ini terkait dengan psikologi wanita Bali secara umum, ditambah aspek perlakuan budaya terhadap wanita,

Tiap orang dalam kesehariannya pasti pernah mengalami stres. Bagaimana menyikapinya? Menurut Nyoman Wiraadi Tria Ariani, stres kadang terjadi karena banyak deadline. Saat pekerjaan menuntut profesional sebagai psikolog, sedangkan ia juga manusia biasa seperti saat menghadapi banyak klien dengan berbagai masalah sedangkan ia berada dalam kondisi yang kurang fit, sehingga stres bisa muncul. Saat mengalami stres, ia akan rehat sejenak dengan melakukan hal yang disukai. “Karena kelelahan mental itu bisa menyebabkan stres, jika tidak dikeluarkan lama kelamaan akan menumpuk dan satu saat bisa meledak yang menyebabkan depresi,” ujarnya. Saat stres melanda, ia akan mengambil jeda atau istirahat sejenak mengambil kasus psikologi. Menurutnya, itu sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik supaya bisa tetap profesional dalam menangani klien. “Saat jeda, saya akan melakukan hal-hal yang saya sukai seperti makan pizza, ke salon, membuat tutorial make up di youtube, face-

khususnya kedudukan wanita dalam rumah tangga. Wanita Bali ketika menikah dia diambil dari keluarganya dan masuk di keluarga laki. Jika terjadi masalah hingga cerai, anak akan ikut bapaknya dan istri tidak mendapatkan apa-apa. Dan, tidak bisa kembali ke keluarga dia sendiri karena sudah diambil. Memiliki tiga anak dengan jarak usia yang sangat dekat satu sama lain tentu mengandung tingkat stres yang tinggi, apalagi tidak ada bantuan dari keluarga. Sementara hubungan dengan suami sedang tidak harmonis, bahkan ditambah dengan konflik dengan mertua. “Tetapi pada kasus tiga anak dibunuh ibu kandungnya ini, harus ada pemeriksaan yang mendalam terhadap motif, profil psikologi dan analisa situasi kondisi,” ujar Humas Ikatan Psikolog Klinis Indonesia—yang akrab disapa Kasandra ini.

Pada kasus lain terkait orang yang disebut gila, perlu diperjelas untuk kriteria gangguan yang mana, mulai dari gangguan jiwa schizophrenia, atau gangguan mental emosional. Antara lain, depresi atau gangguan obsesif (keterpakuan pada hal tertentu). Hidup pasti mengandung stres, mustahil tanpa stres. Ada stres positif namanya eustress, dan ada stres negatif namanya distress. Sejak kecil stres ada dalam kehidupan kita, harus bangun pagi, harus beresin rumah, harus belajar, harus kerja, harus ini dan harus itu. Namun, stres yang ada ini harus dapat dikelola dengan baik dengan kemampuan yang tinggi. Ketrampilan mengelola stres dibangun sejak kecil dengan membangun profil psikologis yang cerdas intelektual, sosial dan emosional. Makin tinggi kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, makin tinggi pula kemampuan mengelola stres-nya. Dengan ketrampilan hidup yang lebih tinggi, stres yang muncul akan bisa dihadapi secara ringan dengan mencari solusi efektif. “Tekanan itu harus dikelola. Makin cerdas intelektual emo-

Dra. A. Kasandra Pu

sional dan sosial, makin mahir pula seseorang mengelola stresnya dengan mengatur mana yang harus diselesaikan, mencari ide kreatif untuk solusi, menenangkan diri dan menerima beberapa stres sekaligus,” jelas Humas Asosiasi Psikologi Forensik ini. Ketika kemampuan intelektual, emosional dan sosial terbatas

Buat Tutorial Make Up

I Dewa Ayu Novia Saraswati

Nyoman Wiraadi Tria Ariani

bah beban pekerjaan,” ujar istri dr. Made Agus Hendrayana ini. Bahkan, kata dia, stres bisa muncul karena anak sakit mesti mendapat perhatian ekstra, atau misal anak mogok sekolah. Bahkan, ada keperluan/pengeluaran yang mendadak tak terduga seperti mobil yang rusak juga bisa membuat stres. Jika stres melanda, karyawati bank swasta ini punya trik jitu yakni, menenangkan diri sebentar dengan istirahat atau tidur agar otak dapat istirahat untuk pemulihan. Ia akan berusaha menyelesaikan masalah yang ada dengan pelan-pelan.

book, instagram. Karena berdandan merupakan self healing saya, seperti terapi bagi saya untuk menemukan diri saya lagi, me time, dan me-recharge energi saya,” kata Tria Ariani. Untuk menghindari stres, ia harus bisa membagi waktu antara bekerja, beristirahat, dan melakukan hobi.

Sementara, menurut I Dewa Ayu Novia Saraswati, yang dapat membuat stres diantaranya, pekerjaan di kantor, misal dikejar deadline atau ada kasus/masalah di kantor. “Stres juga kadang karena situasi di rumah, misal rumah berantakan saat asisten rumahtangga mudik jadi menam-

JALAN-JALAN Terkadang, menyalurkan hobi atau hal-hal yang menyenangkan biasa ia lakukan untuk melupakan masalah sejenak seperti jalan-jalan dan liburan bersama keluarga serta nonton film Korea. “Saya juga suka curhat atau sharing dengan sahabat atau keluarga untuk

tranto, Psikolog

tentu harus bijak pula mengatur besaran stres yang diterima. Cara yang paling mudah adalah dengan melepaskan tekanan dengan ikhlas menerima seberapa pun besaran stres. “Masalahnya, ketika stres sudah mencapai taraf gangguan dan memerlukan bantuan, sementara bantuan tidak tersedia,” tandasnya. (Inten Indrawati) meringankan beban atau meminta saran atau bantuan,” ujar ibunda Putu Prasista Ardyaswari Mahavira dan Made Prabandari Divya Mahacita ini. Sementara, bagi Cintyadewi, saat urusan pekerjaan kantor menumpuk ia memang terkadang stres. Karena itu, ia berusaha menyelesaikan pekerjaan tepat waktu agar tidak terbebani. Namun, terkadang, ada saja pekerjaan tambahan sehingga mau tidak mau harus bekerja melebihi waktunya. Jika stres melanda, Cintyadewi punya cara yakni, jalan-jalan dan berenang ke pantai. “Biasanya saya tiap hari Minggu pagi main ke pantai. Saya suka jalan-jalan di pinggir pantai terus berenang. Lumayan membuat otak fresh,” kata perempuan usia 26 tahun ini. Selain jalan-jalan ke pantai, pilihan lainnya adalah menikmati yogurt kesukaannya. “Kalau otak sudah capek banget, sekali-kali makan yogurt. Selain manis juga menyehatkan perut. Mungkin sebulan sekali pastilah beli yogurt di salah satu mal sambil refreshing,” ucapnya. (Wirati Astiti)


Sudut Pandang

28 Tidak semua orang yang berada dalam tekanan pekerjaan mengalami stres sehingga mempengaruhi kinerjanya. Begitu pula dengan orang yang mengalami keadaan sulit secara psikologi, belum tentu mengalami stres. Karena bisa jadi mereka baikbaik saja. Jangankan stres, sebagian dari mereka justru merasa asyik-asyik saja.

K

ebijaksanaan dalam menghadapi situasi tersebut, rupanya menjadi kiat bagi mereka ini. Hanna, pengusaha mutiara dan aksesoris khas Lombok, Ayu Setiawati, pemilik butik yang juga seorang entertainment serta Armita Budiyanti yang saat ini menghadapi penyakit kanker payudara. Mereka berusaha mengelola tekanan pekerjaan dan psikologi mereka dengan bijaksana sehingga tekanan itu tidak membuat mereka berada dalam situasi stress. Tiga perempuan aktif ini, memiliki cara sendiri-sendiri untuk mengahadapi tekanan tersebut. Hanna yang mengelola bisnis mutiara dan aksesoris Lombok ini mengaku berusaha selalu tenang saat menghadapi tekanan. Salah satu hal yang

Sempatkan Bersenda Gurau dilakukannya adalah menghindari pekerjaan dan ia bertemu dengan kawan-kawannya, bersenda gurau dan melepas penat. “Biasanya saya menghindari pekerjaan sejenak untuk ketemu temen-teman,” katanya. Hanna mendapatkan dua keuntungan, gembira bertemu kawan-kawannya juga tidak jarang mendapat inspirasi untuk disain-disain terbaru aksesorisnya. “Malah di situlah saya mendapatkan inspirasi. Kadang-kadang muncul ide untuk disain baru apa sebenarnya yang diinginkan perempuan dari fashion mereka, gaya hidup mereka dan lainnya,” ujarnya. Bagi Hanna, pekerjaan apa pun dibawa senang saja. Hal inilah yang membuatnya terhindar dari stres. Begitu pula dengan Ayu Setiawaty yang tidak ingin mengenal kata stres. Pekerjaan sebagai EO yang selalu bekerja ramai-ramai dengan tim dianggapnya sebagai kegiatan yang seru saja membuatnya tidak pernah stres karena semua pekerjaan itu dikerjakannya dengan hati yang gembira. Ia punya kiat khusus untuk itu. “Intinya sebelum mengerjakan event dan setelah mengerjakan event harus perawatan wajah dan tubuh,” ujarnya. Ayu selalu menyiapkan diri untuk beristirahat yang cukup

Ayu Setiawati bersama Roweina

untuk menghindari stres akibat tekanan pekerjaan karena menurutnya biasanya stres itu muncul karena kurang istirahat. Satu hal penting yang dicatatnya adalah jika ada model-model yang ditanganinya yang bandel ia ikuti kemauannya tanpa harus marahmarah. “Saya ikuti saja semua kemaunnya, lalu puncaknya jika model itu membuat ulah saya tidak perlu marah-marah, cukup dikasih pengertian, kasih masukan, penjelasan dan pendampingan,” ujarnya. Karena itulah bagi Ayu ia tidak mau mengenal ada kata stres karena bekerja di bidang apa pun ia mencintai pekerjaan dengan tetap gembira dan bersyukur.

Hindari Stres dengan Bersyukur Sebagai seorang pengusaha, ia menyadari dalam menjalankan bisnisnya, tidak selalu seperti yang diharapkan. Ada pasang–surutnya, situasi dimana terjadi berbagai hambatan. Apakah itu soal keterlambatan datangnya bahan atau terjadi penurunan penjualan karena sepinya pelanggan. Semua orang yang berbisnis pernah mengahadapi situasi demikian. Menghadapi persoalan di dunia bisnis ini, pastinya rentan menjadikan seseorang pusing, stres hingga depresi. Namun, bagi pengusaha sandal dengan merek “Candra Collection” bernama Ni Nyoman Ayu Upadani, nampaknya tergolong istimewa, karena mampu mengelola suasana hatinya agar tidak sampai stres. Bu Candra begitu panggilan akrabnya, rupa-

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Ni Nyoman Ayu Upadani

nya sudah biasa dengan berbagai tempaan. Ia sangat sadar, tidak selalu kondisi usaha seseorang itu

berada di puncak. Apalagi dirinya memang memulai usahanya dari nol. Langkah demi langkah yang ia telah lewati, makin menguatkannya menjadi sosok pengusaha yang kuat dan tidak cepat putus asa atau tidak mudah down. Menurutnya, kenapa ia lebih mengedepankan rasa menerima dengan sikap lapang dada, sebab ia sadar itulah faktanya. Secara global, ia memahami saat ini tengah terjadi penurunan ekonomi di mana-mana. Dengan tegas ia mengatakan senantiasa bersyukur, baik itu saat rezekinya sedang diatas maupun saat ini ketika pendapatan terasa ada penurunan. “Bersyukur itu wajib bagi saya, karena nyatanya hingga kini saya masih sehat, masih bernafas dengan baik, usaha masih

Selain Hanna dan Ayu, Armita Budiyanti juga mengaku

jalan, ekspor juga masih ada meski tidak sederas dahulu. Yang pasti keluarga kami masih dicukupi untuk keperluan sehari-hari, itu saja saya sudah sangat terima kasih pada+Nya,” tegas anggota Asbest Kota Denpasar ini. Bagi Bu Candra dengan bersyukur, mensyukuri kondisi apapun, itu berarti kita tetap berterima kasih atas karunia Tuhan. Bersyukur juga menjadikan suasana hatinya bisa lebih tenang, mampu menekan rasa khawatir yang berlebihan sehingga masih bisa menjaga kinerja dan produktivitasnya. “Bagi saya dengan mensyukuri apa pun kondisi yang diberikan oleh Sang Pemberi Hidup ini, tidak menjadikan kita memiliki ambisi yang berlebihan, yang bisa saja menjadi beban fisik juga nantinya, apakah itu susah tidur, sakit kepala dan sebagainya, dan dengan rasa syukur juga, hati kita mudah dipanggil untuk berbagi. ” kata ibu dari dari Ni Luh Candra Pudak Lestari, Ni Nengah Bintang Lestari dan Ni Komang Intan Lestari ini.

tidak punya kiat khusus untuk menghadapi stresnya. Namun satu hal yang dilakukannya yaitu ia tetap menangis saat hatinya ingin menangis karena dai sanalah seringkali kelegaan justru hadir menyusul keluarnya air mata kesedihannya menghadapi ujian dalam hidupnya. Ia sadar seringkali kenyataan memang tidak sesuai dengan harapannya. “Kecewa, pasti. Tapi saya tidak bisa marah terhadap kenyataan yang ada,” ujar Armita yang sata ini tengah berjuang melawan kanker payudara. Dalam keadaan sakitnya itu, Armita berusaha melewati masa-masa sulitnya dengan tetap tersenyum. (Naniek I. Taufan)

Selain bersyukur lanjut Bu Candra, untuk mengurangi risiko stres, ia juga pandai membagi waktunya dengan baik antara bekerja dengan aktivitas lainnya. Diantaranya olahraga bersama anggota banjarnya, Mekar Jaya, Permogan. Di sana ada suasana yang bebeda juga ada canda dan tawa kemudian ia juga ikut dalam kegiatan seni, yakni megambel yang asyik dan sekaligus menghibur. Dengan begitu, katanya fisik dan otak menjadi fresh. “Saya juga berupaya untuk melihat dari sisi positif sehingga bisa menekan rasa cemas dan tetap memiliki rasa optimis,” cetusnya. Bu Chandra juga suka sharing dengan suami yang memiliki usaha bidang properti, untuk saling suport. “Kami juga suka meluangkan waktu jalan-jalan menikmati kuliner bersama keluarga. Kebersamaan ini juga menumbuhkan rasa damai dan bahagia, sehingga yang namanya stres bisa menjauh,” tegas istri I Gede Darma Yasa ini tersenyum. (Sri Ardhini)

Inspirasi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

5

Susi Pudjiastuti

Pujaan Banyak Orang Sejak diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2014 lalu hingga kini nama Susi Pudjiastuti terus berkibar. Kalau awalnya sosoknya yang nyentrik jadi pembicaraan publik mulai dari penampilannya yang terkesan cuek tidak seperti umumnya para pejabat, tato di kaki dan rambut yang dicat warna coklat terang, merokok, dll.

T

api seiring berjalannya waktu, sorotan tentang Susi tidak lagi pada penampilannya namun pada kinerjanya yang luar biasa. Satu yang paling terkenal dan membuat namanya harum seantero negeri bahkan hingga ke mancanegara adalah kebijakannya yang menegelamkan kapal asing ilegal yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia.

amanat UU Perikanan. Jadi itu bukan ide Susi Pudjiastuti, bukan juga ide Pak Jokowi. Tapi Pak Jokowi memerintahkan untuk kita mengeksekusi UU Perikanan No 45 Tahun 2009,” tegas Susi sekaligus menjawab suara-suara ‘miring’ di dalam negeri. Karena undang-undang maka Susi keukueh meski tekanan deras datang padanya. Sikap tegar Susi dalam menghadapi para pencuri ikan dan pihak-pihak yang tidak

Susi di KRI Nagapasa 403

Susi, sosok pejabat perempuan fenomenal yang tergolong langka di Indonesia, dalam catatan kinerja dan kepopuleran hampir selalu menjadi nomor satu dalam kebanyakan survey kinerja pejabat yang diadakan lembaga-lembaga survey. Entah bagaimana wanita kelahiran Pangandaran mampu mempertahankan konsistensi kerjanya selama hampir empat tahun terakhir. Padahal tantangan dan tekanan yang dihadapinya—khususnya karena kebijakannya yang menenggelamkan kapal --- mendapat tantangan bahkan di kalangan pemerintahan sendiri. Namun Susi yang sebelumnya berkiprah sebagai pengusaha penerbangan perintis ini bergeming. Apalagi , Presiden Joko Widodo pun memberi dukungan penuh atas kebijakan kerasnya itu. “Bukan kemauan saya menenggelamkan kapal. Tapi itu

menyukainya, membuat dirinya menjadi pujaan masyarakat dan penasaran melihat dari dekat seperti apa Susi. Seperti tampak pada acara Festival Danau Suter, Jakarta Utara, pekan lalu, ribuan orang berduyun-duyun berjubel di kawasan Danau Sunter untuk bisa melihat Susi yang bakal bertarung melawan Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Danau Sunter. Di arena tanding 2x500 meter, Susi paddling (mendayung), Sandiaga Uno berenang. Dan seperti diramalkan banyak orang, akhirnya Susi pun memenangi lomba yang sarat unsur entertainment itu, meskipun keduanya tampak sampai difinish line bersamaan. Itu terjadi karena wanita yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari perguruan tinggi Undip dan ITS ini, menunggu Sandi yang masih

berenang di belakangnya. Nah sambil menunggu ia pun minum sambil menyapa masyarakat yang melambai-lambaikan tangan ke arahnya. Susi dalam jumpa pers seusai pertarungan, mengaku senang dengan kegiatan yang mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Menurutnya, demi Jakarta bersih, dirinya siap melakukan apapun, termasuk melakukan atraksi yang ditonton masyarakat. Untuk diketahui, pertandingan Susi Vs Sandi ini terjadi karena tantangan Susi pada Sandi, dan meminta komitmennya sebagai pimpinan daerah untuk membersihkan dan merawat danau-danau di Jakarta apabila dirinya (Susi) menang dalam perlombaan di

Danau Sunter. “Saya ini tidak masalah ya menjadi ‘ronggeng monyet’, ibaratnya kita ini monyetnya, ditonton oleh masyarakat, nggak apa-apa. Itu demi apa? Itu demi Jakarta bersih, Jakarta gembira. Kegembiraan penting bagi bangsa yang ingin maju. Tanpa kegembiraan membuat warga menjadi cenderung apatis dan menyimpan benci,” ungkap Susi yang mengoleksi banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri. Susi sosok wanita tegar yang pantang menangis meski banyak tekanan dalam hidupnya. Kerasnya kehidupan yang harus dijalaninya sehingga ia pun terpaksa merelakan pendidikannya terhenti—tak tamat SMA—membentuknya

menjadi pribadi tegar, tak mudah putus asa dan berusaha terus maju meski banyak tantangan. Mengawali bisnis sebagai pengepul ikan di Pangandaran, Jawa Barat, ikut mengantar sukses Susi menggeluti bisnis lainnya, di antaranya sebagai pengusaha bidang penerbangan. Ikan dan laut telah memberinya banyak, ya kehidupan, pengalaman juga rejeki. Itu sebabnya ketika menjadi Menteri, Susi yang sangat tahu tentang kondisi perikanan dan kelautan secara real di lapangan menggebrak dengan sejumlah program—di antaranya menenggelamkan kapal pencuri dan cangtrang nelayan--- yang dinilai beberapa pihak sangat keras. (Diana Runtu)

TAWARAN RP 5 TRILIUN UNTUK MUNDUR Konon, karena kekerasannya itu, sempat ada yang menawari Rp 5 triliun agar Susi mundur dari jabatannya. Menurut Susi itu tawaran itu datang dari perusahaan illegal fishing dan ia tidak tergiur. Dia juga tak melaporkan pada Presiden masalah itu. Dengan tegas ibu dari tiga anak ini mengatakan, uang Rp 5 triliun tidak berarti apa-apa baginya dibandingkan amanah yang diembannya menjadikan Indonesia Hebat. “IF walk away its a part of honour I will do with all honour. But not because of I sell my freedom of mind and my pride, I cant life without,” katanya beberapa waktu lalu. Sikap dan kinerja luar biasa

yang ditampilkan membuat Susi diperbincangkan tentang kemungkinannya menjadi Cawapres mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Ketika hal itu ditanyakan pers, Susi sempat kaget lalu tertawa kecil. Lalu dia pun mengatakan tidak berminat menjadi Wapres, hanya ingin mengurus laut Indonesia dan ikan. “Aneh-aneh saja, mimpi di siang bolong itu,” ucap Susi. “Tidak ada begitu, saya itu kan urus ikan, Susi terima penghargaan kelautan ekspor, tangkap ilegal dari Fakultas Teknik UGM fishing, budi daya. Jadi nggak ada yang begitu-begitu (mau kerap lari ke laut untuk merejadi Cawapres),”tegas Susi yang fresh diri. (Diana Runtu)


6 unci sederhana dari mewujudkan keluarga bahagia sebetulnya adalah kebersamaan. Hal ini disampaikan oleh dr. Ida Ayu War­dhany, M.Repro. Menurutnya, apabila setiap anggota keluarga mengusahakan serta menikmati kebersamaan, selalu menjalin kedekatan antar anggota keluarga, tentu anggota keluarga semuanya akan saling memahami sehingga keluarga yang bahagia dapat diwujudkan sesuai harapan. Bagi istri dari Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG tersebut kebersamaan yang dimaksud bukan semata-mata setiap hari harus berkumpul bersama keluarga melainkan bagaimana anggota keluarga meluangkan waktu di tengah kesibukan. Wardhany sadar benar jika keluarganya dibangun dari dua profesi yang sama yaitu dokter. Dirinya sebagai dokter spesialis reproduksi sedangkan sang suami sebagai dokter spesialis kandungan memiliki banyak waktu yang digunakan untuk melayani masyarakat. Maka mereka juga mengajarkan kepada keempat anaknya sejak lahir untuk memahami pekerjaan dari orangtuanya.

Woman on Top “Sejak lahir anak-anak kami perkenalkan bagaimana mereka hidup dengan kasih. Bagaimana orangtuanya menghabiskan waktu untuk mengasihi orang banyak,” ujarnya. Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua WHDI Kabupaten Buleleng ini juga menambahkan telah menanamkan kemandirian sejak lahir kepada anak-anaknya. Bahkan ketika mereka telah menginjak dewasa, kesibukan orangtuanya lebih ba­nyak lagi untuk melayani masyarakat banyak. “Apalagi saat ini bapak yang sebagai pelayan masyarakat waktunya memang diabdikan untuk melayani masyarakat sehingga memang mencari waktu luang memang sangat sulit,” jelas Wardhany. Meskipun disibukkan dengan pekerjaan dan minimnya waktu bersama keluarga akan tetapi komunikasi yang baik tetap dijaga untuk menjaga keakraban antar anggota keluarga. “Saya dengan Bapak selalu menjalin komunikasi baik secara langsung maupun tidak. Bahkan kami membagi fungsi baik di masyarakat maupun di rumah,” ungkapnya. Kebersamaan juga jarang ia rasakan dengan anak-anaknya. Dari

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Harus Pintar Atur Waktu

Semua orang pastinya menginginkan untuk bahagia bersama dengan ke­luarga. Mewujudkan keluarga yang bahagia sebetul­nya cukup sederhana. Namun, perlu perjuangan untuk mem­bangun kebahagiaan di dalam keluarga. yang rentan menimbulkan kecurigaan. Jika sudah ada komunikasi yang baik sekarang tergantung kita menerimanya baik atau tidak,” jelasnya. Momen kebersamaan yang telah ditentukan kadang harus rela dibatalkan untuk kepentingan umum. Hari libur Sabtu dan Minggu yang

biasanya digunakan untuk keluarga biasanya digunakan untuk kegiatan sosial seperti melayani masyarakat. “Selain komunikasi, kami juga harus pintar mengatur waktu dan pikiran. Mana yang harus diprioritaskan apalagi yang berhubungan dengan masyarakat,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

“Finishing Touch” Salam Unique... Desain, quality, dan price tidak akan pernah lepas ketika kita berbicara tentang perhiasan yang berbahan baku perak. Kalau mengikuti kolom ‘I am Unique’ di Media Tokoh ini, dua minggu lalu kami sudah membahas tentang kualitas dari perhiasan perak. Kualitas dari perhiasan sangat mempengaruhi kenyamanan dari konsumen yang memakainya. Nyaman, bisa diartikan tidak melukai, tidak menganggu pakaian yang dikenakan, bahkan termasuk yang paling sering terjadi adalah tidak menimbulkan alergi bagi yang memakai perhiasan tersebut. Dan, yang terakhir ini ini sangat tergantung dari material (bahan baku) yang dipakainya. Desain perak Bali harus mempunyai standar kualitas yang sama dengan kualitas internasional sehingga bisa bersaing dengan negara-negara

terkenal yang memiliki kemampuan teknologi termodern saat ini. Nyoman Eriawan sebagai pemilik dari UC Silver yang sudah lama bergelut di bidang ini memaparkan bahwa hasil akhir dari kualitas desain juga sangat ditentukan dari integrasi beberapa faktor penentu. Pertama, ketika kita men­ dengar kata ‘workshop’ industri perak, sangat identik dengan tempat yang kumuh, panas, dan dengan lingkungan yang kurang nyaman untuk dikunjungi. UC Silver sebuah industri perak yang sudah modern, mempunyai workshop yang nyaman. Hal ini membuat silver smith (perajin perak) akan dapat bekerja dengan optimal. Selain mempunyai ruang kerja yang nyaman, mereka juga dileng­kapi dengan alat-alat pendukung yang lengkap. Bahkan setiap orang sudah dilengkapi dengan alat-alat yang berstandar internasional. Tentu ini mempermudah me­ reka untuk berkarya. Bahkan

untuk mendukung mempunyai tenaga kerja yang profesional, tidak akan lama lagi UC Silver akan membuka ‘modern workshop’. Untuk hal ini kami akan membahas di kesempatan yang berbeda. Bagaimana modern workshop ini akan mendukung ‘Unique Shoping’ di UC Silver. Kedua, faktor penentu yang tidak kalah pentingnya adalah tingkat profesionalisme dari pekerja UC Silver. Tentu kalau berbicara tentang profesionalisme dan khusus di bidang seni, sangat dipengaruhi oleh keadaan emosional. Karena emosi sangat mempengaruhi sentuhan dari karya mereka. Selain diberikan pelatihan dan kursus tentang hard skill yang menunjang kinerja, bahkan hal ini sampai dikirim ke beberapa negara, mereka juga diberikan pelatihan secara soft skill. UC Silver sudah bekerja sama dengan ‘Sri Sumahardani Academy’ untuk membuat mereka mempunyai jiwa berintegritas, loyalitas, mempunyai teamwork

yang solid, melatih para leader agar menjadi pemimpin yang baik, dan soft skill lainnya. Ini dilakukan dengan kontinyu, sehingga dapat membuat suasana kerja mereka nyaman. Suasana ini akan menjadikan mereka lebih kreatif dalam menuangkan ide serta talenta lebih yang mereka miliki. Berbicara tentang kualitas perhiasan yang berbahan perak, Nyoman Eriawan pemilik UC Silver yang mempunyai talen­ ta lebih di bidang perhiasan menegaskan, bahwa selain bahan baku, penentu yang sangat berpengaruh terhadap kualitas perhiasan itu adalah integrasi beberapa faktor. Tempat workshop yang modern de­ ngan standarisasi yang tinggi, kelengkapan alat berstandar internasional, dan profesiona­ lisme pekerja dengan suasana kerja yang nyaman karena dilatih secara kontinyu, baik hard skill atau pun soft skill. Inilah yang disebut dengan ‘Finishing Touch’.

Metropolitan

27

Jakarta Perlu Mitigasi Gempa Bumi

dr. Ida Ayu Wardhany, M.Repro

empat anak, tiga anaknya saat ini menjalankan profesi sebagai seorang dokter dan tinggal berjauhan dengannya. Untuk menjaga keharmonisan untuk terciptanya keluarga bahagia, mereka selalu meluangkan waktu untuk kumpul keluarga. “Intinya lakukan komunikasi yang baik dan hindari miskomunikasi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Tentu mulai penasaran. Apa saja yang akan kami tulis untuk kolom ini selanjutnya. Nantikan tulisan kami se­ tiap dua minggu sekali, kami akan hadir di kolom ‘I AM UNIQUE’ yang membagi informasi secara detail tentang UC Silver. Bagaimana cara memilih kualitas perhiasan. Apa dan dari apa saja bahannya, bagaimana gambaran dan desain keunikannya, apa saja hasil karya, bahkan sampai filosofi keunikan dari masingmasing karya yang tercipta, dan lain sebagainya. Ada yang penasaran juga tempatnya dimana? Silakan langsung kunjungi tempat produksi dan galeri kami di Jalan Raya Batu Bulan Gg Candrametu nomor 1 Batu Bulan Gianyar 80582. Telepon (0361) 461511. Kunjungi website kami di www. uc-silver.com I am Unique I am Happy UC Silver Bali info@ucsilverbali.com

Jakarta punya potensi gempa yang mengerikan, memang bukan cerita baru. Seruan ini sebenarnya sudah sejak bertahun-tahun lalu dikumandang­ kan. Bayangkan gempa 8,7 SR menghantam Jakarta, entah apa jadinya. Jakarta mempunya banyak sekali gedung tinggi, apakah sudah memenuhi syarat keamanan, khususnya ketaha­ nan terhadap gempa? Itu yang kini masih jadi pertanyaan orang.

S

ebelumnya kabar tentang kemungkinan gempa besar menyerang Jakarta, tidaklah terlalu menjadi perhatian masyarakat. Berbagai permasalahan terus bermunculan mulai dari masalah politik yang selalu ‘panas’ hingga masalah-masalah sosial, dll. Topik gempa di Jakarta dan sejauh mana persiapannya menghadapi kejadian itu kurang terekspos. Dengan pemberitaan gempa yang marak akhir-akhir ini di berbagai daerah, serta tayangan-tayangan akibat gempa dan bencana alam lain, topik gempa pun terangkat kembali. Apalagi, Jakarta baru-baru ini, tepatnya 23 Januari lalu digoyang gempa lumayan keras. Pusat gempa di Lebak, Banten, Jawa Barat, dengan kekuatan 6,4 SR. Lebak lumayan dekat dengan Jakarta. Kini orang pun jadi waswas. Rabu (28/2) lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pemprov DKI Jakarta menggelar diskusi tentang kemungkinan gempa di Jakarta dan mitigasinya. Diskusi yang mengambil tema cukup seram, “Gempa Bumi Megathrust Magnitudo 8,7 Siapkah Jakarta?” Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati menyebut, Jakarta pernah terkena dampak gempa besar pada tahun 1600an. Bukannya tidak mungkin Jakarta akan terkena gempa besarberkekuatan antara 6-8,7 SR. Jakarta berada di antara patahan-patahan yang aktif. “Persoalannya kapan gempa itu terjadi, berapa kekuatannya, apakah 8,7SR atau 6 SR, kita belum bisa memastikan,” ujar Dwi. Hal

ini bukan ingin menakut-nakuti namun bagaimana caranya agar bisa mengantisipasi gempa yang kemungkinan akan terjadi di Jakarta. “Jadi mumpung belum terlanjur, Pemprov segera membuat kebijakan mitigasi terutama soal kekuatan konstruksi bangunan yang berada di Jakarta, apakah sudah kuat menahan gempa?” Kata Dwi yang menyarankan Pemprov segera melakukan audit terhadap bangunan –bangunan tersebut. Bangunan tahan gempa bukan berarti ketika gempa terjadi bangunan tidak rusak atau runtuh. Tapi bangunan tersebut tidak rusak atau runtuh bersamaan dengan terjadinya gempa. “Ketika gempa terjadi bangunan tidak cepat runtuh tapi memberikan tenggang waktu yang cukup untuk menyelamat-

kan diri,” tambahnya. Tanah di Jakarta lunak. Jadi meski jaraknya jauh dari pusat gempa, namun bisa menyebabkan guncangan tanah yang dapat merusak kota. Jarak yang jauh dari pusat gempa, tidak menjamin kekuatan gempa berkurang. Itu tergantung dari kondisi tanah setempat. Kondisi tanah dapat meningkatkan kekuatan gempa yang telah melemah karena jarak yang dilalui. Karena itu perlu kajian-kajian lebih mendalam terkait kondisi tanah. Pakar kegempaan dari ITB, Prof. Sri Widiyantoro yang juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut memberi contoh tentang perbandingan gempa di Jepang pada 2009, Italia

Diskusi gempa BMKG-Pemprov. DKI Jakarta

dan Indonesia dengan magnitude yang sama yakni 6,3. Hasilnya, korban yang meninggal akibat gempa di Yogyakarta, Indonesia sebanyak 5.749 jiwa, Italia 295 jiwa dan Jepang 0 jiwa. “Hal ini membuktikan bahwa kesiapan yang dilakukan Jepang dalam menghadapi gempa dengan berbagai upaya mitigasinya mampu menyelamatkan jiwa manusia,” papar Prof. Sri.

“BANGUN DARI TIDUR” Sementara Jaya Mujaya dari BMKG menjelaskan tentang adanya seismic gap atau zona kegempaan kosong. Di Jawa misalnya, berdasarkan data kejadian gempa 100 tahun (1900-2013) dengan kekuatan magnitude lebih dari 7 terdapat beberapa zona. Daerah inilah yang diperkirakan akan terjadi gempa dengan kekuatan besar atau megathrust. “Jika disimulasikan untuk wilayah Jakarta, gempa dengan kekuatan 8,7 akan berdampak pada guncangan yang dirasakan dengan skla intensitas VI-VII MMI,” jelasnya. un sus di rumah lar sumulasi gempa Wakil Gubernur DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta ge

Sandiaga Uno yang hadir dalam diskusi tersebut sepakat pentingnya mitigasi gempa bumi. Pemprov sendiri, juga terus –menerus melakukan itu kepada masyarakat juga murid-murid sekolah. Pihaknya, kata Sandi, akan melakukan kerja sama dengan BMKG terkait mitigasi bencana gempa. “Ada 2.000 lebih sekolah di Jakarta (SD-SMP), seandainya gempa terjadi apa yang harus dilakukan. Itu menurut saya sangat penting untuk disosialisasikan,” kata Sandi sembari menambahkan rencannya Pemprov DKI Jakarta akan melakukan earthquake drill di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Terkait gempa di Indonesia, tahun lalu seorang peneliti juga pakar geologi dari Brigham Young University, AS, Prof Ron Harris menyebut, siklus gempa di Indonesia saat ini dalam fase ‘terbangun dari tidur’ yang diawali dengan gempa besar di Aceh berkekuatan 9,2 SR yang menyebabkan tsunami. “Tidak ada gempa bumi besar yang terjadi selama 111 tahun setelah Krakatau. Namun setelah dimulainya ‘fase terbangun’ yang diawali dengan gempa di Aceh 2004, mulai bermunculan gempa-gempa dengan kekuatan besar,” jelasnya. (Diana Runtu)


Surabaya

26 Lamongan dalam tiga tahun mendatang bisa produksi jagung hingga satu juta ton. Keyakinan itu didasari lonjakan produksi dan produktivitas luar biasa yang dicapai Lamongan. Dari produksi sebesar 323.549 ton pada 2015, naik menjadi 372.162 ton pada 2016, kemudian melonjak menjadi 571.080 ton pada 2017.

D

ari catatan Dewan Nasional Jagung, produksi yang dicapai Lamongan 2017 yang tertinggi. Ini bisa menjadi rekor baru. Baik dari sisi produksi maupun produktivitasnya. “Lamongan saat ini sudah menjadi buah bibir nasional, sekaligus barometer bagi agribisnis jagung. Bahkan banyak pihak di luar negeri yang bertanya-tanya, soal Lamongan yang dikatakan sebagai mini Iowa,” kata Wakil Ketua Dewan

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Lamongan Terapkan Pertanian Jagung Modern Jagung Nasional, Sidi Amsono, di Desa Dadapan Kecamatan Solokuro, pekan lalu. Ia melihat yang diraih Lamongan saat ini adalah buah dari kebijakan bupatinya yang sangat pro pertanian dan pro petani Yaitu melalui program pertanian jagung modern. “Lahan percontohan seluas 100 hektare yang dibuka usia belajar dari Iowa Amerika Serikat sukses diaplikasi oleh petani Lamongan di luar kawasan. Kini petani Lamongan sudah naik kelas, dari yang semula hanya mau menggunakan benih lokal, kini bahkan sudah familiar dengan hibirida plus,” tambahnya. Capaian Lamongan ini rupanya sudah menginspirasi banyak daerah lain. Seperti Kabupaten Kuningan, Banten, Bangka Belitung dan Kutai Kertanegara. “Usai melakukan kunjungan kerja dan belajar dari Lamongan, kepala daerahnya langsung menetapkan revolusi jagung. Karena daerah

yang Saya sebutkan tadi memiliki pabrik pengolahan pakan, namun bahan baku jagungnya masih mendatangkan dari luar daerah,” paparnya menjelaskan.

Sementara Bupati Fadeli mengapresiasi pada petani Lamongan yang mau diajak berubah. Dari yang sebelumnya konvensional, hanya meneruskan kebiasaan

Lahan Bekas Tambang Jadi Tempat Wisata Objek wisata Taman Bukit Daun di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), jadi jujukan wisatawan. Lokasinya 18 km dari Kota Tuban, atau membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Disebut Bukit Daun karena taman ini menyerupai bentuk daun yang berada diketinggian. Siapa sangka, lokasi yang memiliki pemandangan indah dan berhawa sejuk ini adalah lahan bekas tambang batu kapur milik Semen Indonesia/SI. Taman Bukit Daun diresmikan Deputi Bidang Logistik, Kawasan

dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, bersama Direktur Utama Semen Gresik, Mukhamad Saifudin, didampingi Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso di lokasi wisata Tuban, pekan lalu. Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto, mengatakan, Taman Bukit Daun yang diresmikan ini menempati lahan seluas 1.000 m2. Taman ini mulai dibangun akhir Desember 2016 dan selesai pada Januari 2018. “Taman Bukit Daun selain rindang, juga memi-

liki 10 tanaman langka yang sudah jarang dijumpai. Seperti kawista, damar, gaharu, ulin, duwet, kurma dan tanaman jenis obat yang khusus kita tanam di lahan tersebut,” jelasnya. Taman Bukit Daun akan menjadi wahana wisata baru bagi masyarakat. Beberapa fasilitas telah disiapkan. Diantaranya tempat parkir dan toilet. Selain itu, bagi yang suka mengunggah swafoto juga disediakan spot foto yang menarik. Taman Bukit Daun dibuka setiap hari pada jam tertentu. SI dalam melakukan penambangan selalu mengedepankan praktik penambangan yang ramah lingkungan. Contohnya, lahan paska tambang batu kapur diubah menjadi sarana wisata dan hutan yang hijau. Lahan paska tambang tanah liat dijadikan embung penampung air yang bisa difungsikan untuk budidaya ikan dan pengairan lahan pertanian bagi masyaraat sekitar. Hingga 2017, SI telah melakukan reklamasi lahan pasca tambang batu kapur seluas 187,66 hektar dengan jumlah pohon sebanyak 187.935 batang. Sedangkan di lahan pasca tambang tanah liat seluas 67,04 ha dengan jumlah pohon mencapai 109.932 batang. Diantaranya Jati, Johar, Mahoni, Sengon, Flamboyan, Trembesi dan Kesambi. (Samudera Ghozuwan/Bisnis Surabaya)

lama, kini mau menanam dengan pola yang benar. “Biasanya petani itu sangat susah berubah, untuk menggunakan metode atau pola tanam yang baru. Ini Saya kira karena hasil nyata di lahan percontohan 100 hektare Desa Banyubang, sukses menginspirasi petani lain untuk menerapkan pertanian modern,” kata Fadeli. Dia menyebut, kini petani sudah mau menggunakan benih unggul, penggunaan pupuk kandangnya sudah sesuai anjuran, penanaman juga secara spesifik diatur jaraknya. Menurut Fadeli, peningkatan produksi dan produktivitas ini secara langsung berimplikasi pada kesejahteraan petani. Salah satu indikator kesejahteraan petani, yakni Nilai Tukar Petani (NTP), saat ini di Lamongan naik dari 102 menjadi 104,66. Soal pemasaran, dia menjamin tidak akan ada kesulitan yang dialami petani. Sudah ada produsen pupuk yang memiliki pabrik di Kecamatan Brondong, PT Esa Sampuran, yang sanggup membeli berapapun jagung petani dengan harga Rp 3.200 perkilogram, dengan kadar air 17 persen. Sedangkan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Panji Laras Desa Dadapan Kecamatan Solokuro mengungkapkan produktivitas jagung di desanya melonjak luar biasa usai menerapkan pola pertanian modern. (Samudera Ghozuwan/Bisnis Surabaya)

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018 Untuk kesekian kalinya Tempat Uji Kompetensi Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin (TUK) Agung mengadakan uji kompetensi(UJK) Tata Rias Pengantin Bali dan Tata Kecantikan Kulit sebanyak 97 orang terdiri dari Tata Rias Pengantin Bali 67 orang, Tata Kecantikan Kulit 30 Orang. Di hari yang bersamaan dilaksanakan juga Workshop Tata Rias untuk diri sendiri, Pusung Tagel dan Tengkuluk Lelunakan, Minggu (18/2) di Wantilan Gedung Bali TV, bekerjasama dengan WHDI Bali, Kelompok Media Bali Post dan Viva Cosmetics.

P

ada saat yang bersamaan pula Dr. Dra. AA Ayu Ketut Agung, M.M., pemilik TUK Agung mendapatkan tugas istimewa merias empat istri Menteri (istri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi—Ibu Sri Mega Sandjojo, istri Menteri Koperasi dan UMKM—Ibu Bintang Puspayoga, istri Menteri Perindustrian— Ibu Andresca Saleh Husin, dan istri Menteri Pertahanan—Ibu Nora Tristyana Ryamizard Ryacudu) untuk menghadiri acara HUT WHDI yang bertepatan pelaksanaannya dengan acara Workshop dan Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin. “Saya bersyukur semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Ngayah merias untuk HUT WHDI dapat, acara workshop dan UJK juga berjalan lancar. Astungkara, Ngayah dan program

Woman on Top Dr. Dra. AA Ayu Ketut Agung, M.M.

Ngayah dan Program Berjalan Seimbang

Bu Agung (tengah) bersama empat perempuan hebat. Dari kanan ke kiri: istri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Sri Mega Sandjojo), istri Menteri Koperasi dan UMKM (Ibu Bintang Puspayoga), istri ­Menteri Perindustrian (Ibu Andresca Saleh Husin), dan istri Menteri Pertahanan (Ibu Nora Tristyana Ryamizard Ryacudu)

kami berjalan seimbang. Dan yang paling menggembirakan semua peserta UJK Tata Rias

Pengantin dinyatakan lulus,” ujar Bu Agung—sapaan akrab pemilik Lembaga Kursus dan

Peserta Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Bali yang sudah lulus semua

Pelatihan (LKP) Agung yang juga aktif dalam organisasi WHDI dengan melakukan roadshow 30 kali dalam setahun ke seluruh kabupaten/kota di Bali, dengan materi pelatihan tata rias untuk diri sendiri, membuat dan memasang pusung tagel (lambang kedewasaan wanita Bali), tengkuluk lelunakan, dan menyosialisasilkan pemakaian busana adat Bali yang baik dan benar, tanpa dipungut biaya. Ia juga menyampaikan apresiasi tingginya kepada Ibu Bintang Puspayoga yang juga Ketua WHDI Provinsi Bali, yang selalu “mempromosikan” pada

Suasana Uji Kompetensi Tata Kecantikan Kulit di TUK Agung

7 istri -istri Menteri Kabinet Kerja yang hadir di Bali untuk lebih mengenal lanjut menggunakan busana adat Bali, seperti tengkuluk lelunakan dan pusung tagel. Di awal tahun 2018, Tempat Uji Kompetensi (TUK) Agung meraih predikat TUK Berprestasi dengan predikat Penyelenggara Uji Kompetensi terbanyak se- Indonesia dari LSP Tata Rias Pengantin. “Diharapkan TUK Agung menjadi motivasi bagi TUK lainnya dalam menggalakkan Uji Kompetensi,” ujar Ketua LSP Tata Rias Pengantin—Hj. Kun Mulyono, S.E., M.A, saat dihubungi via telepon. Bu Agung menyampaikan pada 22 dan 23 April 2018 kembali akan dilaksanakan UJK Tata Kecantikan Kulit, Tata Rias Pengantin Bali dan Tata Rias Pengantin Modifikasi dan Modern. Untuk itu, ia mengimbau kepada para tukang payas, dan mereka yang berprofesi di bidang tata kecantikan, yang belum memiliki sertifikat uji kompetensi, untuk segera mendaftar ke Sekretariat TUK/ LKP Agung, di Jalan Anggrek No. 12 Kreneng, Denpasar. Telepon 0361-231985, 233850, 0811393602. Sampai saat ini , LKP Agung dan TUK Agung telah menamatkan setidaknya ada 10.000 peserta . Dan mereka tersebar di beberapa daerah . “Semua data tercatat di buku induk,” ucap Bu Agung meyakinkan. Ia menjelaskan, dulu ujian seperti ini namanya Ujian Nega­ ra dan ketika lulus mendapatkan ijazah. Sejak tahun 2009, untuk pendidikan nonformal seperti tata kecantikan dan Tata Rias pengantin , diubah menjadi Uji Kompetensi, dan peserta yang lulus berhak megantongi sertikat uji kompetensi. –inten


Bunda Ananda

8

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Perkuat Sinergi Anak dan Orangtua Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Minggu (25/2) dipenuhi anak-anak dan orangtuanya yang sibuk berkutat dengan aktivitas mewarnai dan menyusun craft. Mereka ­adalah peserta Family Art Competitions wilayah Bali.

“S

aya terlambat datang. Tadi ada urusan keluarga. Yang penting bisa ikut lomba,” ujar Bu Widya yang mengantar putranya. Ia mengaku tak masalah jadi juara atau tidak. Mereka pun memilih duduk di dekat pintu masuk Ksirarnawa.

Lain lagi dengan Bu Santi yang tergopoh-gopoh mendatangi meja panitia. “Boleh minta gambarnya lagi, kertas kami sobek,” ujarnya sembari berharap. Panitia pun meminta Bu Santi untuk menunjukkan kertasnya yang sobek itu. Kepada peserta yang lain diingatkan untuk berhatihati dengan kertas gambar. Untuk

Corporate Gathering RSIA Puri Bunda RSIA Puri Bunda mengadakan Corporate Gathering, Jumat (23/2) di Neo Hotel, Denpasar. Acara tersebut dihadiri jajaran manajemen RSIA Puri Bunda dan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan RSIA Puri Bunda. Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Puri Bunda dr. IB Semadi Putra, Sp.OG menyampaikan apresiasi kepada semua mitra kerja RSIA Puri Bunda. Ia berharap hubungan kemitraan ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan dengan saling menjaga, saling membantu, dan saling mendukung. Sebagai rumah sakit khusus ibu dan anak, Puri Bunda mengajak semua mitra kerja untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Caranya dengan memberikan yang terbaik untuk keluarga. Ketika keluarga baik maka masa depan akan baik. (Ngurah Budi)

menghindari robeknya kertas, peserta diminta tidak menghapus dan tidak menumpuk goresan. Gambar gajah dan keluarga ini harus diwarnai terlebih dahulu dengan connector pen. Ada berbagai teknik mewarnai yang bisa masing-masing kota juga terse- tidak juara tidak boleh terlalu dipakai. Setelah semua diwarnai, dia hadiah total jutaan rupiah. sedih. Pada saat juara juga tidak selanjutnya digunting di bagian Faber Castell berharap di ten- boleh sombong, biasa saja karyang sudah diberi tanda kemudian gah perkembangan teknologi ena juara atau tidak adalah biasa dan gadget yang masif, waktu dalam kompetisi,” ujar Ni Made digabungkan. “Peserta Family Art Competi- yang berkualitas untuk anak dan Suarmini, ibu Natha. Ia menuturkan Natha memtion terdiri dari anak dan salah orangtua tidak berkurang. Karsatu orangtua. Mereka bersinergi ena itu, dengan kualitas waktu persiapkan diri sekitar seminggu, untuk menunjukkan kreativitas- bersama, mereka bisa mengasah khususnya melatih teknik mewarnya membuat craft atau kerajinan dan meningkatkan kreativitas, ke- nai. Siswa kelas 4 SD Saraswati 6 ini mengusahatangan. Kami kan agar semua mengangkat teknik terpakai tema Art4All,” dalam gambar. ujar Ucky AyunBelajarnya deningtyas, Sales gan melihat conSupervisor Faber toh di internet. Castell Area BaSekolah juga li-Lombok-Kumemberi dupang meneruskungan kepada kan pesan RichNatha. Bu guru ard Panelewen, Novi merupaProduct Manager kan guru yang PT Faber Casikut mendamptell Indonesia. ingi saat lomba. Ucky menjelasAnak dan orangtua bersinergi membuat kreasi “Saya juga kan lomba ini memperkuat sinergi antara orang- cerdasan, rasa percaya diri, serta ikut belajar teknik. Sesuatu hal yang baru. Awalnya agak susah. tua dan anak. Misalnya, anak kemandirian. Dari hasil Family Art Competi- Tapi lama-lama akhirnya mulai mewarnai gambar yang sudah disiapkan kemudian orangtua tion wilayah Bali ini, juara 1 diraih paham caranya. Sebelum lomba, memotong kertasnya. Selanjut- I Wayan Natha Wiryawan (SD kami sudah ada pembagian tugas nya dirangkai menjadi kerajinan Saraswati 6 Denpasar). “Natha yang jelas, mana yang dikerjakan tangan berbentuk gajah dan kelu- sangat senang karena jadi juara 1. Natha, mana yang saya kerjakan. arga ini. Family Art Competition Kami sebagai orangtua juga ikut Biar tidak bertengkar selama ini dilaksanakan di 32 kota di bangga. Kami selalu berpesan lomba. Selebihnya terserah kreasi seluruh Indonesia. Hadiah uta- pada Natha, kalau menang lomba masing-masing,” jelas istri dari I manya wisata ke Thailand bagi apapun tidak boleh terlalu gem- Made Arta Sedana ini. (Ngurah Budi) anak dan orangtua. Selain itu, di bira, sebaliknya kalau lain waktu

Suasana lomba Family Art Competitions di Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Suasana SMAN 2 ­ ataram minggu lalu M diwarnai kebahagiaan keluarga besar ­sekolah ini termasuk para orangtua yang melepas anak-anak mereka yang mengikuti pertukaran pelajar ke ­Australia. ­Setelah 22 ­tahun ­berjalan, pertukaran pelajar antara SMAN 2 Mataram d ­ engan Christian ­College Geelong, Australia kembali dilaksanakan.

Bumi Gora Twin School

25

Cara Belajar Hidup Mandiri mengunjungi tempat-tempat wisata di Australia bersama sekolah kembar dan keluarga angkat mereka. Hal ini tentu saja memberikan pengalaman dan kesempatan yang berharga bagi para siswa untuk mengetahui seluk beluk dunia lain khususnya Australia dari pada yang selama ini mereka ketahui. Tinggal dan hidup bersama dengan keluarga angkat juga merupakan proses penting bagaimana mereka mengenal kebiasaan dan kehidupan

masyarakat Australia sehari-hari. Proses adaptasi menjadi bagian penting dari belajar mengenal dan menerima kehidupan yang berbeda. Itulah salah satu target yang ingin dicapai SMAN 2 Mataram dalam program ini. Dalam program pertukaran pelajar tahun ini para siswa SMAN 2 Mataram yang datang ke CCG, sementara tahun depan, di tahun 2019, siswa CCG yang datang ke SMAN 2 Mataram. (Naniek I. Taufan)

J

umat (23/2), 28 siswa SMAN 2 Mataram berangkat bersama Kepala Sekolah sebagai pembina program dan tiga guru pendamping serta staf menuju Christian College Geelong (CCG). Kegiatan ini berlangsung hingga 8 Maret 2018. Kepala Sekolah SMAN 2 Mataram, Drs. Sahnan M.Pd., yang juga penanggung jawab program ini mengungkapkan program pertukaran pelajar ini dilaksanakan bukan sekadar agar para siswa bisa belajar Bahasa Inggris aktif, tetapi banyak pelajaran lainnya yang bisa diserap. “Persaudaraan, kepedulian, tolong-menolong, akulturasi, teknik belajar yang positif, pengalaman, bahkan kemanfaatan untuk daerah dan bangsa serta berbagai manfaat lainnya didapat oleh para siswa dalam program ini,” ungkapnya. Manfaat yang lebih inilah yang membuat SMAN 2 Mataram tetap mempertahankan bahkan meningkatkan program ini. Senada dengan itu, Ihdzar Azizi, S.Pd���������������� , MA.TESOL, sekretaris program ini mengatakan bahwa tujuan program

Drs. Sahnan, M.Pd. saat bertukar cinderamata dengan Glen Mckeemen, kepala sekolah CCG

adalah membuat anak mulai menggunakan Bahasa Inggris dan belajar budaya luar. Sambutan baik datang dari para orangtua peserta yang rata-rata menerima program ini sebagai bagian dari pendidikan bagi anakanak mereka. Sekolah bukan semata-mata kegiatan belajar mengajar di dalam kelas saja, melainkan kegiatan semacam ini merupakan bagian lain dari cara mendidik yang memiliki nilai lebih. Lebih karena mengenalkan siswa dengan dunia yang lebih luas, mengenalkan mereka dengan kebiasaaan dan budaya selain kebiasaan dan budayanya sendiri. Dengan begitu, para siswa ini memiliki wawasan yang luas dan terbuka terhadap kehidupan dunia di luar yang selama ini diketahuinya. “Program ini baik sekali buat

anak-anak sebagai pembelajaran bagaimana hidup mandiri di negara orang tanpa orangtua. Karena selama ini mereka terbiasa bersama keluarga,” ujar Sugiarto, salah seorang orangtua siswa yang ikut pada program pertukaran pelajar ini. Beberapa orangtua lainnya juga memberi apresiasi terhadap kegiatan ini. Selama kegiatan ini, para siswa tinggal bersama keluarga angkat (host family) mereka. Selain mengikuti proses belajar di CCG, para siswa juga belajar bahasa Inggris aktif dan juga belajar budaya Australia juga bersosialisasi serta belajar budaya lokal kehidupan sehari-hari warga Australia. Mereka juga berkunjung ke Deakin University dan Victoria University. Kesempatan lain yang diperoleh para siswa ini adalah

Siswa SMAN 2 Mataram pada sesi kegiatan sekolah di CCG

Siswa pertukaran pelajar SMAN 2 Mataram bersama rekannya di CCG dan keluarga besar CCG

Aplikasi Kehidupan Persaingan yang makin kompetitif membuat sekolah yang sarat dengan prestasi ini mempersiapkan anak-anak didiknya setidaknya mampu dengan mudah ‘beradaptasi’ terhadap dinamika kehidupan global tersebut. Melahirkan anak-anak didik yang memiliki keunggulan dan nilai tambah, siap merespons tantangan globalisasi merupakan salah satu konsentrasi perhatian sekolah ini guna merespons karakter era persaingan global dengan menginisiasi sebuah desain pendidikan yang mampu menyediakan pembinaan peserta didik secara maksimal berupa kelas tambahan atau unggulan The Twin School Class, sejak tahun 1995. Kelas unggulan The Twin School Class memiliki program pertukaran pelajar dengan sekolah Christian College Geelong, Victoria Melboune Australia yang dimulai sejak tahun 1996. Kelas ini bertujuan untuk mendukung dan mempertahankan program sekolah kembar antara SMAN 2 Mataram dengan Christian College Geelong Australia. Dalam perkembangannya kelas twin school menjadi kelas yang tidak hanya menyediakan ilmu pengetahuan namun juga keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharihari. Kelas Twin School memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Kerjasama yang sudah terjalin selama 22 tahun antara sekolah kembar SMA Negeri 2 Mataram dan Christian College Geelong Australia, melalui kelas unggulan ini berbentuk student exchange; short dan long-term program serta program magang (siswa Australia senior, kelas XII, berkunjung ke SMA Negeri 2 Mataram dan melakukan kegiatan sukarela, mengajar atau kegiatan lain yang bermanfaat bagi sekolah dan bagi siswa magang). Selain itu, kerjasama ini juga dilakukan menginisiasi pertemuan dengan bimbingan belajar/lembaga Bahasa Malfi dalam hal fasilitasi test TOEFL dan penyediaan tim pengajar luar (dosen/tamu asing) yang akan mengajar di kelas The Twin School Class. (Naniek I. Taufan)


Bumi Gora

24

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Armita Budiyanti bersama suami dan dua anaknya

Tetap bijaksana dan kuat menghadapi kenyataan yang sesungguhnya pahit, bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan keberanian lebih untuk bisa menerima kenyataan tersebut dengan hati yang terbuka. Armita Budiyanti merupakan salah satu perempuan yang mampu menyikapi kenyataan pahit tersebut dengan tetap bijaksana. Tekanan psikologi dalam menghadapi sakit kanker payudara yang dideritanya, tidak membuatnya kehilangan semangat. Bahkan di awal sakitnya itu, Armita yang biasa disapa Tita itu telah menyiapkan diri untuk menerima kenyataan tersebut.

F

oto-foto terbaru Tita di media sosialnya dengan keadaannya hari ini berkepala botak ia unggah sedemikian rupa. Di foto tersebut, Tita tersenyum mengirim ‘kabar’ bahwa ia baik-baik saja. Tidak hilang kecantikannya meski tanpa mahkota. Karena mahkota sesungguhnya bagi Tita adalah keluasan hati yang mampu mene­rima semua kenyataan yang ada, sepahit apapun, dengan tetap tersenyum. Tita memang perempuan kuat yang tidak membiarkan dirinya kalah oleh penyakit. Tidak hanya dalam hal menghadapi sakitnya ini, Tita rupanya adalah perempuan yang tegar. Bagaimana tidak, perjalanan hidup yang sudah dilaluinya selama ini tidaklah mudah. Namun ia tahu bahwa ia tidak bisa menolak keadaan. Karena itulah ia belajar berkompromi terhadap hidupnya. “Begitu banyak ujian yang datang. Dan dari semua yg pernah terjadi, saya menyadari akan lebih sakit rasanya bila saya menolak keadaan ini. Saya akhirnya belajar berkompromi

dengan hati, mencoba untuk belajar ikhlas dan mengampuni,” ujar Tita yang bekerja di Humas Kota Mataram.

Tita sendiri mengaku bahwa dirinya bukan orang yang religius, tetapi ia percaya pada semua yang terjadi pada dirinya telah ada dalam rencana

Memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK), jangan dianggap sebagai beban dan hukuman dari Tuhan, sehingga para orangtua tidak percaya diri, malu, bahkan menyembunyikan anaknya di rumah, sehingga tidak ada akses pendidikan yang layak dan tepat untuk anak. Demikian yang disampaikan Ketua Panitia “Workshop Fasilitasi Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus” Jero Jemiwi, S.Sos., M. Fil.H di sela-sela acara yang berlangsung Rabu (28/2) di Kampus STPBI-SPB, Denpasar.

Suasana “Workshop Fasilitasi Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus” Armita (tengah) bersama pemenang paduan suara

Tuhan. “Saya yakin, Tuhan merencanakan semua hal baik adanya. Kare­ na itu saya hanya perlu kerendahan

Belajar dari Pengalaman Ibunda dan Ibu Mertua Salah satu kekuatan Tita menghadapi sakitnya itu adalah ia melihat ibunya sendiri yang begitu tegar dan kuat menghadapi sakit yang sama. Farida Sungkar, ibundanya itu adalah seorang janda yang divonis kanker payudara saat usianya yang sudah lanjut. Ibunda itu menjalani kehidupannya dengan begitu sabar. Ia berpikir, jika Ibundanya saja yang sudah lanjut usia bisa bertahan dan masih tetap semangat untuk berjuang, ia juga pasti bisa seperti Ibundanya itu. “Kalau mama saya saja bisa melalui semua itu sendiri dan masih semangat untuk berjuang hingga sekarang, maka saya juga harus bisa. Saya harus bisa melewati semua ini seperti Ibu saya,” katanya. Tita sadar betul, bahwa Ibundanya itu terus berjuang sendiri melawan rasa sakitnya, agar Tita dapat tetap tersenyum. Jadi ia merasa, kini ia pun harus membuat Ibunda dan anak-anaknya serta semua orang tersenyum, karena kebetulan beberapa waktu terakhir ini Tita kerap mengunjungi orang-orang yang sakit dan selalu berusaha membuat mereka semua tersenyum. Selain Ibundanya, Tita juga dekat dan melihat langsung Ibu mertuanya dengan penyakit yang sama. Kekuatan untuk melawan sakit dan berjuang untuk sembuh berasal dari pengalaman dua perempuan terdekatnya tersebut, Ibunda dan Ibu mertuanya. Dalam tahun yang sama, kedua orang yang disayanginya itu diketahui sama-sama menderita sakit kanker payudara. “Kondisi keduanya

Edukasi

9

ABK Adalah Guru

Armita Budiyanti

Kompromi terhadap Hidup

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

sama-sama parah,” katanya. Dari sana ia belajar menghadapi sakit, melawan rasa takut dan berjuang untuk bisa sembuh. Antara Ibunda dan Ibu mertua diketahuinya memiliki perbedaan dalam menyikapi penyakit tersebut. Menurutnya, Ibu mertua sangat takut untuk memeriksakan dirinya ke dokter, sehingga sangat terlambat menerima tindakan medis. Ibu mertuanya meninggal akibat kanker empat tahun yang lalu. “Ibu mertua saya terlambat menerima tindakan medis akibat rasa takutnya,” kata istri dari Herry Soebagio ini. Sementara itu Ibundanya tergolong lebih kuat sehingga lebih cepat menerima tindakan medis. Berangkat dari pengalaman itulah, ditambah lagi dengan dukungan yang kuat dari suami dan anak-anak yang terus memberinya semangat, Tita menjadi lebih kuat pula menghadapi semua proses tindakan medis yang dilaluinya. “Mereka memberi dukungan penuh saat saya tidak ingin menunda operasi,” ujar perempuan 41 tahun ini. Kekuatan lain yang mendorong Tita untuk berjuang melawan sakit dan agar kembali sehat adalah juga demi masa depan dua buah hatinya, Dandy Alviyando (18) dan Kevin Leonidas (10). Mereka inilah yang menjadi semangat baginya. “Salah satu yang menjadi sumber semangat saya adalah anakanak. Saya harus tetap kuat untuk mereka,” katanya. Selain kuat Tita juga adalah perempuan yang logis dalam berpikir. Usianya yang masih muda tidak membuatnya takut kehilangan estetika tubuhnya melainkan ia hanya berfokus pada kesehatannya. “Estetika tubuh tidak lagi menjadi hal penting tetapi kesehatanlah yang nomor satu,” hanya itu yang ada dalam pikirannya. Demikian pula dengan kepalanya yang kini ia gunduli akibat kemoterapi yang dijalaninya. Tita tetap tampil dengan senyumannya yang ikhlas meski masih setidaknya lima kali lagi ia harus menjalani kemoterapi tersebut. (Naniek I. Taufan)

hati untuk menerima dan menjalani setiap ujian ini,” katanya. Kanker payudara tentu saja menjadi momok yang sangat menakutkan bagi setiap perempuan. Tetapi Tita mencoba melawan semua rasa takut itu dengan keyakinan bahwa rencana Tuhan padanya sangatlah baik. Ketika ia mendengar vonis dokter yang menga­takan bahwa ia mengidap tumor, Tita teringat beberapa orang yang sebelumnya yang mengalami hal yang sama yang pernah ia kunjungi. “Banyak di antara mereka yang kondisinya jauh lebih parah dari saya. Saya merasa seperti dihadapkan pada dua pilihan saat itu, menyerah pada nasib, dan itu berarti saya kalah terhadap penyakit atau saya maju berjuang untuk melawan penyakit ini,” katanya. Begitu mengetahui bahwa ia mengidap tumor, Tita segera mengambil keputusan untuk mengobatinya. Ia tidak larut dalam kesedihan melainkan bergerak secepat mungkin menghadapinya. Tita baru menemukan benjolan di payudaranya pada bulan Oktober 2017. Baginya semua itu terasa begitu cepat. Kecepatannya bertindak itulah yang telah menyelamatkan hidupnya. “Saya harus cepat mengambil keputusan untuk kelangsungan hidup saya,” ujar Tita. Bulan November 2017, Tita menjalani operasi pengangkatan tumor. Namun ternyata tumor itu diketahui adalah kanker ganas yang berpotensi menyebar. Awal januari 2018, Tita kembali menjalani operasi yang disebutnya operasi radikal. Ope­ rasi ini untuk pengangkatan payudaranya sebelah kiri. (Naniek I. Taufan)

S

atu harapan besar, ada satu kesadaran yang muncul dar i semua pihak. Ada perubahan paradigma lama tersebut menjadi paradigma baru, yakni mengganggap ABK itu adalah guru kita semua. Guru kesabaran, guru ketelatenan, guru ketelitian, dan guru kita untuk bersyukur. Pasti ada satu kelebihan si anak yang tidak dimiliki kita semua. “Kemampuan para orangtua, para guru, dan para pihak terkait untuk menggali kemampuan anak tersebut, itulah yang menjadi satu PR kita,” ujar Jero Jemiwi. Karena itu pula, pada workshop yang digagas Paiketan Krama Bali ini, mengundang setidaknya 60 orang peserta yang terdiri atas para orangtua, guru, LSM, yayasan dan praktisi yang terkait langsung dengan ABK. Menghadirkan narasumber psikolog dari Jepang Chisako Highasitani bersama timnya, yang sudah berpengalaman memberikan pembekalan kepada guru bagi ABK. Workshop ini diharapkan menjadi suatu media berkumpul bagi pihak-pihak yang memang terkait langsung dengan ABK, sehingga mereka bisa sharing masalah di lapangan dan solusi mana yang berhasil atau tidak. Hal senada disampaikan Kabid Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Bali I Made Wididharma, yang mengatakan workshop ini merupakan suatu wahana, sarana untuk mengimplemetasi program-

program atau kegiatan-kegiatan yang ada di pendidikan khusus, khususnya bagi ABK. Ketua Yayasan Widya Ulangun, Dr. I Nyoman Gde Astina, M.Pd. selaku tuan rumah menyatakan sangat senang mendapat kesempatan dikunjungi para peserta workshop dari seluruh Bali. Ketua III bidang Pawongan Paiketan Krama Bali I Made Dwija Suastana, S.H., M.H., mewakili Ketua Umum Dr. Ir. Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc. mengatakan workshop ini sekaligus sebagai media pengenalan Paiketan kepada komponen masyarakat yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus. “Untuk praktisnya implementasi berupa focus discussion, dengan menggali permasalahanpermasalahan yang ada di masingmasing pendidikan khususnya di kebutuhan khusus. Dari permasalahan-permasalahan itu nanti akan kita angkat terutama kaitannya dengan kualitas atau akses pendidikan kita, sarana prasana pendidikan kita. Ia melanjutkan, yang lebih penting juga kompetensi guruguru yang mengajar di sekolah terutama yang menangani anak berkebutuhan khusus. Itu yang diharapkan dan itu yang menjadi tonggak baru nanti untuk bisa dieksplorasi bahwa ABK perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi. “Walaupun sudah dapat perhatian, lebih ditingkatkan lagi. Karena mungkin banyak juga anak tercecer di desa-desa, yang perlu digali, disosialisasikan, sehingga

dengan demikian tiap tahun penerimaan dari peserta didik ABK terus meningkat,” ucapnya. Workshop dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi dengan penyampaian materi dari narasumber, dilanjutkan sesei kedua diisi dengan dengan diskusi yang dibagi dalam 4 grup. Chisako Higashitani mengatakan, ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menangani ABK, yakni mengubah keadaan tersebut dan mengubah pola perkembangannya. Mengubah keadaan ini bisa dilakukan dengan penyesuaian lingkungan. Misalkan, menyesuaikan ruangan atau kotak penyimpanan dengan membedabedakan warna. Sehingga, anak tahu, mana tempat puzzle, dsb. “Penyesuaian ini akan menurutkan anak, dan anak akan bilang oh, itu mudah bagi saya…” contohnya. Hal utama yang juga perlu menjadi perhatian para orangtua atau guru terhadap ABK adalah, mempertahankan postur yang tegak. Perkembangan seluruh fisik anak ini juga akan berpengaruh ke otak. Hal yang paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan melihat cara anak memegang pensil, dan menggerakkan pensil dengan tiga jari. Dalam sesi diskusi grup, para peserta diajak mencari solusi dan berlatih untuk memperbaiki cara memegang pensil dengan alatalat sederhana. Beberapa trik ini bertujuan untuk melatih dinamika tangan anak. “Memegang pensil dengan cara yang tidak standar itu, berat. Dari cara anak memegang pensil inilah kita tahu masalah anak,” ucap Chisako Highasitani. Pada workshop ini, diajarkan teknik-teknik secara keilmuan yang efektif digunakan. Apakah ini akan bermanfaat bagi orangtua? Jero Jemiwi mengatakan, sikap orangtua harus matang, siap, dan

Mendongeng Lima Menit Made Taro

SEBUTIR GABAH

Perempuan tua itu tinggal sendirian di rumahnya di lereng bukit. Di negeri itu ia merasa dirinya miskin. Ia juga tidak suka bergaul, bahkan dengan tetangganya yang paling dekat. Ia memang sengaja menghindari pergaulan, karena dalam setiap pertemuan, seseorang harus berderma untuk kemanusiaan. Dewa Wisnu yang bersemayam di langit, melihat sikap kikir perempuan tua itu. Menurut catatan, perempuan itu tak lama lagi akan mati, tetapi segera akan lahir kembali. Dewa Wisnu menginginkan, dalam kelahirannya kembali, perempuan itu harus berubah sikap. Ia harus merasakan bagaimana nikmatnya rezeki dan suka berderma. “Wahai, Dewata!” demikian panggil Dewa Wisnu kepada seorang dewata. “Datanglah ke rumah perempuan kikir itu! Ambil sesuatu yang menjadi miliknya!” “Segala perintah Tuanku hamba junjung tinggi,” jawab dewata yang setia itu. Setelah sampai di rumah perempuan kikir itu, sang Dewata mengubah dirinya menjadi seekor gagak. Sambil mengintai, gagak itu bertengger di sebuah pohon. Tibalah waktu yang dinanti-nanti. Perempuan kikir itu keluar dari dapur membawa sebesek gabah. Ia mencuci gabah itu sebelum memasaknya. Namun belum sempat menimba air, sekonyong-konyong seekor gagak merampas gabah itu. Belum sempat terbang kembali, perempuan itu dengan sigap menangkap gagak itu. Ia pelintir leher gagak itu, lalu membuka paruhnya lebar-lebar. Ia ambil semua biji gabah. Gagak itu meronta-ronta. Untunglah ia berhasil melepaskan diri. “Ampun Dewa Junjunganku!” kata gagak siluman dewata itu, di depan Dewa Wisnu. “Hamba gagal. Tak suatu pun yang hamba rampas. Perempuan itu menangkap hamba. Untunglah hamba berhasil melespakan diri.” “Tunggu dulu!” kata Dewa Wisnu. Dewa penguasa kehidupan itu lalu membuka paruh gagak. Ia meraba-raba bagian dalam dan atas paruh itu. “Ini dia, sebutir gabah!” kata Dewa Wisnu sambil memperlihatkan sebutir gabah yang menempel di bagian atas paruh gagak. “Setelah menjalani kematian, perempuan kikir itu akan segera lahir kembali. Ia akan kuberi sebutir gabah. Semoga dengan sebutir gabah itu ia belajar hidup dan suka berderma.

punya paradigma baru yang menganggap ABK bukan lagi musibah tapi seorang guru yang dihadirkan oleh Tuhan yang diyakini pasti ada pesan di balik kehadiran ABK, pasti ada satu kemampuan khusus. “Kepercayaan diri, kesadaran

dan kesabaran orangtua itulah modal dasar. Ketika sudah sabar, sadar, dan percaya diri maka kemampuan alami ABK pun akan muncul, sehingga solusi itu akan sesuai dengan situasi dan kondisi,” tandasnya. (Inten Indrawati)


Dara

10

Ayu Bali Suara

Berjaya di Negeri Ginseng

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Olah Gerak Hasilkan Seni

Menyalurkan hobi, berprestasi, dan dapat jalan-jalan. Itulah yang dialami sanggar Ayu Bali Suara. Mereka meraih juara 3 Mix Korea & Internasional dan juara 1 Internasional di ajang 2018 Wonju Winter Dancing Carnival. Event ini diikuti 50 tim dari 20 negara di luar Korea serta 150 tim dari Negeri Ginseng ini.

A

yu Bali Suara merupakan wadah dan tempat berkreasinya para seniman tradisi dari berbagai aliran musik, tari, topeng, teater dan seni pertunjukan lainnya yang tidak mengenal batas umur. Sanggar ini di prakarsai oleh Ayu Carmen dan Putu Gede Suastika sebagai bentuk kecintaan akan tanah air dan seni budaya tradisi Nusantara. Sanggar yang terbentuk 1997 ini bertujuan mempromosikan budaya Indonesia dalam kancah nasional maupun internasional. Mereka memiliki anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain menyalurkan hobi, mengembangkan bakat positif kegiatan seni, secara tidak langsung sanggar membuka lapangan pekerjaan bagi semua anggota seniman untuk dapat tampil dalam pertunjukan wisata. Terkait 2018 Wonju Winter Dan­ cing Carnival, Ayu Carmen mengatakan pihaknya mendapatkan undangan dari

Atlet IODI Kabupaten Buleleng

Panitia Wonju Winter Carnival melalui Federation International Dance Festival (FIDAF Jakarta). “Persiapan kami selama dua bulan sejak mendapat undangan. Kami sempat kesulitan mencari sponsor. Bahkan visa dari Kedubes Korea baru didapatkan H-1 keberangkatan,” ujar Carmen yang didampingi Bagus Saka, team leader. Tim Ayu Bali Suara ke Korea terdiri dari 24 orang. Mereka adalah Ayu Carmen dan Putu Gede Suastika (founder), Wahyudi dan Wiwiek Widiastuti (FIDAF Jakarta), (Kt Lanus, Rico Mantrawan, Nym Antarayana, Jung Wah Eka, Carmenita (musisi ), Michelle, Gung Is, Jung Intan, Putri Dita, Nabila Ali, Ayu Trisiwi, Devi Aristianti, Gung Manik, Agit Gesang, Adi Guna, Yohanes Rico, Mario (penari), Komang Sujani (make up artist), dan Bagus Saka (team leader). Komposisi musik digarap Putu Gede Suastika, Kt. Lanus, dan Rico Mantrawan, koreografer tari

Penampilan di Fringe Festival Stage 18 Februari 2018

Agit Gesat dan Adi Siput, kostum Cahya Art, Pancer Langiit dan Adi Siput. Bagus Saka menuturkan jadwal kegiatan mulai 15 Februari 2018 (Babak Penyisihan) di Stage Utama Chiak Gym dilanjutkan Fire Art Festival pada 16 Februari 2018 di Pantai Gangneung dekat Pyeongchang. “Saat tampil di Pantai Gangneung disaksikan masyarakat umum dan peserta Olimpiade Musim Dingin (PyeongChang Olympic 2018),” ujar pria yang akrab disapa Gus Saka ini. Babak final digelar 18 Februari 2018. Ayu Carmen menambahkan acara 2018 Wonju Winter Dancing Carnival sangat bagus karena banyak peserta internasional. “Kami juga diberikan kesempatan city tour mengunjungi jembatan terpanjang di Korea yaitu Jembatan Wonju Sogeumsan Chullong dari yang menghubungkan dua puncak Gunung Sogeum di pusat kota Wonju,” ujarnya. (Ngurah Budi)

23

Mendengar kata dance tentu pikiran kita akan tertuju pada suatu gerakan lentur dan penari dengan pakaian serba mini. Biasanya sebuah tarian akan dipertontonkan kepada khalayak pada sebuah acara. Namun beberapa tarian justru menjadi cabang olahraga yang bergengsi di tingkat dunia. Salah ­satunya olah raga dansa.

Penampilan di Art Festival 16 Februari 2018

uari 2018 Penampilan babak penyisihan 15 Febr

Buleleng

eperti cabang-cabang olahraga lainnya, olahraga dansa memiliki struktur internasional yang sangat terorganisir dengan banyaknya kompetisikompetisi yang digelar di seluruh dunia, mulai dari kompetisi lokal hingga kejuaraan dunia. Di Indonesia telah terbentuk Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) sejak tahun 2002. IODI mulai masuk ke Bali sekitar tahun 2006. Untuk prestasi IODI Bali sudah tidak perlu diragukan lagi baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. Sedangkan untuk Kabupaten Buleleng IODI mulai dikenal sejak 2014 lalu dengan ketua dr. Ida Ayu Wardhany, M.Repro. Menurut perempuan yang akrab disapa Ayu Sutijdra ini dance merupakan seni yang dipandang sebelah mata. Dengan pakaian yang serba minim dan gerakan gerakan yang memperlihatkan lekuk tubuh maka tidak jarang tarian ini memberi kesan negatif kepada setiap orang yang menontonnya. Akan tetapi ia menambahkan dengan masuknya IODI ke Buleleng dirinya ingin mengenalkan olahgara dance yang merupakan hasil olah gerak dan pikiran yang menghasilkan suatu karya cipta seni. “Jadi kalau orang sudah melihat dari sisi seni maka tidak akan melihat dari sisi negatifnya,” ujar istri dari Wakil Bupati Buleleng tersebut. Ayu Wardhany menambahkan sejak awal terbentuknya IODI di Buleleng pihaknya telah meraih beberapa medali di berbagai ajang kejuaraan. Bahkan dengan segala keterbasan

baik keterbatasan atlet dan dana cabang olahraga ini tetap mampu menunjukkan prestasinya. Beberapa penghargaan di antaranya meraih medali perak pada kategori rumba bigginer couple porprop Bali tahun 2015 di Gianyar, medali perak pada kategori FFA Rumba dan kategori cha cha pada Porprop 2017, dan medali emas kategori FFA Rumba, perak kategori

FFA Cha Cha, dan Sylabus Rumba pada kejuaraan Dancesport Bali Open II di Denpasar. “Baru beberapa tahun masuk cabor dengan segala keterbatasan mereka dapat meraih preastasi yang luar biasa, ini pencapaian yang sangat bagus,” ungkapnya. Perempuan yang gemar berorganisasi ini mengungkapkan jumlah atlet IODI yang dimiliki Kabupaten Buleleng masih sangat minim. Maka pihaknya semakin gencar mensosialisasikan IODI untuk menjaring atlet-atlet di Buleleng. “Kami bekerjasama dengan komite olaharaga akan mengadakan sosialisasi yang diikuti 100 peserta sehingga mer-

eka memiliki ketertarikan terhadap olahraga ini. Kami akan lihat setelah itu kami akan bina,” jelasnya. Saat ini jumlah atlet IODI Buleleng mencapai 20 orang yang terdiri dari atas lima macam dansa yaitu Cha-cha, Samba, Rumba, Paso Doble, dan Jive. Kata Ayu Wardhany, Buleleng memiliki potensi yang sangat bagus, ini terbukti sebelum terbentuk IODI di Buleleng banyak atlet yang menjadi juara namun menjadi wakil Kabupaten lain. “Potensi yang miliki Buleleng ini sangat banyak, asalkan dibina dengan baik mereka bisa berprestasi dengan baik,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Bangkitkan Minat Wirausaha Anak Muda Menjadi pengusaha sukses tentu nanti setelah masuk WMS mereka menjadi impian semua orang. Tetapi berani melangkah untuk membuka tidak semua orang memiliki keusaha sendiri,” jelasnya. trampilan untuk menjadi seorang Pria kelahiran Denpasar 18 Aguspengusaha. Jiwa entrepreneur tus 1984 tersebut mengatakan dalam dapat tumbuh seiring dengan ilmu organisasi anggota akan dibimbing kewirausahaan serta kesempatan dan dibina terkait dengan kiatyang dimiliki. Bersama Wirausaha kiat menekuni dunia usaha. Dalam Muda Singaraja (WMS) semangat berwirausaha ada strategi 5P yang kewirausahaan anak-anak muda harus diketahui oleh anggota unkembali dibangkitkan melalui sebuah tuk menjadi calon pengusaha yang organisasi yang berdiri sejak tahun sukses. “Kami punya 5P yang selalu 2011 lalu. dipakai acuan untuk berwirausaha Menurut Ketua Umum WMS, yaitu Price, Person, Place, PromoI Gusti Bagus Ngurah Dipta tion, dan yang terakhir Product,” Negara,ST., organisasi ini merupaterangnya. kan provokator anak-anak muda Ditambahkan Ngurah Dipta, para dibidang wirausaha agar berani anggota juga diarah untuk menjadi Rapat umum sekaligus pelantikan pengurus baru WMS di Gedung Laksmi Graha. membuka usaha dengan bekal-bekal wirausaha yang tidak hanya bermodal ilmu yang didapat dari organisasi. Ia materi tetapi ada 4 modal utama damenambahkan ilmu kewirausahaan tidak mendalam didapatkan di sekolah lam menjalankan usaha. Modal pertama adalah intelektual. Seseorang harus sehingga perlu ditekuni melalui pendidikan nonformal. cerdas dalam memilih usaha yang ingin digelutinya. Modal kedua yaitu spiriWirausaha muda saat ini perkembangannya sudah sangat pesat, khususnya tual. Seorang penngusaha harus jujur dalam menjalankan usahanya sehingga wirausaha di Bali yang terus meningkatkan kualitas produk lokal tiap daerah mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Modal selanjutnya adalah Netuntuk dijadikan barang bernilai tinggi. Dari camilan hingga berbagai kerajinan work atau jaringan sehingga memudahkan pengusaha dalam memproduksi terus dikembangkan sekreatif mungkin agar meningkatkan perekonomian maupun memasarkan produknya. “Selain materi, ketiga modal dasar itu harus masyarakat dan menambah lapangan pekerjaan. “Misi kami diorganisasi dimiliki dalam menjalankan usaha. Kami selalu tekankan kepada teman-teman adalah bersosial dalam bentuk intelektual bukan materi,” ungkap Ngurah agar modal dasar itu balance,”paparnya. Dipta disela-sela rapat umum WMS di Gedung Laksmi Graha Pekan lalu. Anggota Wirausaha Muda Singaraja rata-rata anak masih SMA dan kuSaat ini, sambung Ngurah Dipta, WMS sudah memiliki 53 orang anggota liah. Bahkan beberapa anggota adalah pengusaha-pengusaha sukses dengan yang berasal dari seluruh kecamatan di Buleleng dengan usaha yang tersebrand ternama di kota Singaraja. “Di Singaraja itu mindset atau pola pikir bar di seluruh Bali. Untuk menjadi anggota WMS, syarat utama yang harus masyarakatnya masih kebanyakan menjadi seorang pegawai. Makanya selagi dipenuhi memiliki KTP asli Buleleng dengan usia 18 hingga 40 Tahun. “Untuk masih sempat, Saya dan kawan-kawan mau berusaha untuk terus mengemmasuk WMS juga tidak diharuskan memiliki usaha dulu, alangkah baiknya jika bangkan kewira­usahaan di Singaraja,” tutupnya. (Wiwin Meliana)


22 Pasir hitam yang ada di sepanjang pantai Bali Utara, ­ternyata d ­ apat dijadikan terapi kesehatan. Bahkan baru-baru ini ­Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata menambahkan Desa Kerobokan Kecamatan Sawan Buleleng sebagai Daya Tarik Wisata baru dengan menawarkan terapi berendam pasir hitam di Pantai Kerobokan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Nyoman Sutrisna.

M

enurutnya, potensi wisata di Pantai Kerobokan sudah di­ garap bersama sejak dulu oleh desa pakraman dan desa adat setempat. Sebelumnya, Pantai Kero­ bokan sudah dikenal masyarakat dengan kuliner ikan bakarnya. Bahkan wisatawan lokal maupun asing menyukai Pantai Kerobokan karena keindahan pantainya. Pihaknya pun telah membentuk kelompok di Desa Kerobokan untuk menanam terumbu karang. “Oleh masyarakatnya sudah dilakukan penataan di Pantai Kero­ bokan baik itu dari parkir dan sebagainya,” jelas Sutrisna. Setelah dilakukan penataan sesuai dengan sapta pesona, ke­ lompok binaan Dinas Pariwasata memiliki ide untuk mengembangkan pariwisata Pantai Kerobokan sebagai tempat atraksi wisata terapi kesehatan berendam di

Buleleng

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Terapi Pasir Hitam untuk Kesehatan

pasir. Memang sebelumnya berendam di dalam pasir sudah dilakukan oleh masyarakat desa setempat sejak dulu. Bahkan hal ini semacam menjadi kebiasaan masyarakat untuk datang ke pantai sekadar merendamkan kaki di pasir. “Maka sekarang mereka mencoba mengembangkan terapi kesehatan itu sebagai daya tarik wisata bagi wisatawan asing yang datang,” ungkapnya. Pengenalan DTW baru tersebut, kata Sutrisna dilakukan dengan memasang 10 payung seragam berwarna merah di area aktivitas berendam pasir. Hal ini agar saat melakukan aktivitas berendam pasir wisatawan tidak kepanasan. Aktivitas yang dikelola oleh desa adat setempat ini dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu dari Pukul 16.00 sampai 17.00 Wita. “Untuk menarik minat wisatawan asing yang berada di Buleleng diperlukan promosi dengan membuat video secara detail terkait tekhnik dan cara berendam di pasir serta manfaatnya untuk kesehatan dan berapa lama aktivitas itu dilakukan,” imbuh Sutrisna. Ke depan lanjut dia, yang perlu diperhatikan adalah tata kelola dan aksesibili-

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

tasnya DTW baru tersebut. Pengembangan Daya Tarik Wisata terapi kesehatan ber-

endam di pasir hitam ini juga didukung hasil penelitian dari Lembaga Peneliti dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana (UNUD) beberapa waktu lalu. Penelitian tersebut mencatat, pasir hitam di Bali Utara dapat menghasilan hawa panas dengan suhu tertentu. Hawa panas inilah yang dapat dijadikan sebagai terapi kesehatan. Tim dari LPPM UNUD mengamati dan mengambil sampel pasir hitam yang ada di pantai sebagai data penelitian. Dari hasil penelitian diketahui, dengan hawa panas pasir antara 45 derajat sampai 50 derajat dapat dijadikan alternative kesehatan. “Sebenarnya warga sudah terbiasa memanfaatkan hawa panas pasir itu untuk alternatif kesehatan, tetapi dengan kehadiran kami (hasil penelitian,red) dapat memberikan informasi yang

benar. Jadi warga yang memanfaatkan terapi hawa panas pasir itu cukup diurug dengan pasir, tidak perlu menggali terlalu dalam,” terang Koordinator Peneliti dari LPPM UNUD, Dr. Agus Dharma, saat mengadakan demonstrasi pemanfaatan hawa panas pasir sebagai alternative kesehatan di Pantai Desa Kerobokan. Sementara Perbekel Desa Kerobokan, Putu Wisnu Wardana mengatakan, dengan ada hasil penelitian tersebut akan menambah wawasan dan ketertarikan warga untuk datang ke Pantai Kerobokan. Apalagi pihak Desa Dinas bersama Desa Adat juga terus berupaya mengembangkan Pantai Kerobokan, menjadi sebuah kawasan rekreasi. Saat ini, penataaan taman di kawasan itu juga sudah dilakukan dengan jogging track melingkar. (Wiwin Meliana)

“Sebenarnya warga sudah terbiasa memanfaatkan hawa panas pasir itu untuk alternatif kesehatan, tetapi dengan kehadiran kami (hasil penelitian,red) dapat memberikan informasi yang benar. Jadi warga yang memanfaatkan terapi hawa panas pasir itu cukup diurug dengan pasir, tidak perlu menggali terlalu dalam” Dr. Agus Dharma Kordinator Peneliti dari LPPM UNUD

11

Tari Joged Zaman “Now” Gelinjang Erotisnya “Wow” Seni pertunjukan joged sangat familiar dengan masyarakat Bali. Beragam style tari pergaulan ala Bali ini dapat dipergoki dengan mudah di kota­kota hingga di sudut-sudut desa. Seni pentas yang senantiasa membuncah dalam suasana riang ini diiringi dengan gamelan yang terbuat dari bambu, karena itu, kesenian ini lazim disebut Joged Bumbung.

B

Terapi pasir hitam di pantai Kerobokan

Kreasi

elakangan, iringan tari ini juga mengadopsi instrumen gamelan Bali lainnya, bahkan juga menggaet kendang Sunda dari Jawa Barat. Kreativitas tersebut menjadikan seni pentas ini, kembangan laku tarinya, semakin menghentak sarat gairah nan semarak. Gairah seni pentas Joged Bumbung begitu membumbung sekitar sepuluh tahun terakhir ini. Sayangnya, kesemarakan perkembangan tari ini cenderung mencoreng nilai seni dan sosio-kultural kesantunan yang dianut masyarakat Bali. Lagak sajian interaksi penari joged dengan partisipan yang diajak menari (pengibing, umumnya pria) sering kebablasan. Gelinjang erotismenya wow. Tari joged zaman now seperti ini oleh masyarakat disebut Joged Jaruh. Fenomena tari joged pornoaksi ini, belakangan, bukan hanya meresahkan internal masyarakat Bali, melainkan juga membuat penasaran masyarakat internasional. Pada era internet ini, tari joged porno tersebut dengan mudah dapat disimak di YouTube. Anda akan terperangah menyaksikan salah satu tari pergaulan Indonesia itu mengumbar gelinjang birahi. Menggunakan busana tari berindentitas Bali, wanita-wanita muda penari, menyingkap kain, pamer paha, melayani para lelaki “menari” satu persatu dalam laku pornoaksi, disaksikan hinteria penonton tua dan muda. Unggahan tari joged Bali di media on line ini terus bermunculan hingga hari ini. Jika ditengok sejarahnya, sejatinya ada beberapa varian tari joged seperti Joged Pingitan, Gudegan, Adar, dan selain-lainnya. Joged Bumbung yang beruntung eksis, pada umumnya memiliki pola-pola gerak yang agak bebas, lincah dan dinamis. Namun bagian yang paling mengundang antusiasime penonton adalah ibing-ibingan. Bagian ini hadir setelah tari pembukaan sang penari joged. Penonton yang diminta ngibing oleh penari dengan sentuhan kipas, masuk ke arena pentas lalu pingganggnya diselempangkan selendang oleh penari. Mulailah kemudian si penari dan tukang ibing berolah tingkah menari dalam jarak dekat diayun oleh gamelan bernuansa ritmik-romantis. Demikian, gambaran ibing-ibingan yang santun, dulu. Sekarang, maaf, kok mesum? Penari cantik memang penting dalam seni pentas Joged Bumbung.

Tetapi belakangan ada tambahannya bahkan menjadi faktor utama, yaitu berani bergoyang jaruh. Begitu dominannya keberanian sejumlah grup Joged Bumbung bererotisme vulgar, menyebabkan kelompok-kelompok Joged Bumbung yang mengedepankan etika dan estetika tari agak jarang mendapat undangan pentas. Sebaliknya grup-grup atau penaripenari yang pongah berbugil ria makin diburu dan diserbu. Mereka, penari Joged Bumbung profesional yang cantik, muda, dan tak canggung berpornoaksi, bisa pentas dua hingga tiga kali semalam, di tempat berbeda dengan sekaa joged yang berbeda pula. Secara etno-estetik, tari Joged Bumbung adalah ekspresi seni yang patut diapresiasi. Tetapi karena kini tidak sedikit penari joged yang mengumbar porsi pornonya begitu murahan, menjungkirkan tontonan ini menjadi seni bercitra rendahan. Kendati secara moralitas dan religio-estetik tak ditoleransi, kenyataannya joged yang tampil dengan menu utama goyang pornonya malahan kini sedang murah rezeki. Cercaan oleh sebagian masyarakat justru kian membuat joged porno itu kian eksis. Tiada pentas tanpa bergelinjang porno. Joged erotis laris manis. Joged etis meringis miris. Semua ini, bila dimaknai, adalah cermin dari benturan-benturan, tawar-menawar, dan tarik-ulur nilai-nilai kehidupan yang sedang berdinamika di tengah masyarakat kekinian. Pihak pemerintah Bali sendiri ingin mengem-

balikan nilai-nilai positif dari seni pertunjukan joged. Langkah-langkah persuasif untuk mengembalikan tata tari yang etis-estetik dari seni pertunjukan ini digelindingkan dengan penuh harap. Pada rentang tanggal 6-22 Februari 2018 ini, Pemda Bali menurunkan tim pembinanya ke kantong-kantong sekaa Joged Bumbung di kota dan ke penjuru kabupaten di Bali. Sebelumnya, kegiatan seperti ini sudah pernah dilakukan pada tahun 2014 dan 2015. Akan teredamkah atau setidaknya mampukah meminimalisir fenomena joged porno ini? Pesimisme tetap menggayut. Kehadiran joged porno agaknya sulit dikekang. Pengunggahan joged porno di YouTube tak pernah berhenti. Artinya joged porno itu, hingga hari

ini, masih bergentayangan menggoyang Bali. Realita ini memunculkan dampak dan pandangan negatif pada seni pertunjukan Joged Bumbung, para pelakunya, dan seni budaya Bali. Masyarakat dan para pecinta kesenian Bali tentu tak ingin Joged Bumbung--salah satu dari sembilan tari Bali yang diakui Unesco PBB sebagai warisan budaya dunia-terpuruk menjadi seni rendahan bahkan bercitra negatif. Nilainilai luhur moral bangsa kita tak pernah memberi inspirasi untuk menjerumuskan kesenian ini menjadi semacam wadah pengesahan pelecehan kaum hawa. Dulu, saat kaum feodal berkuasa, ketika kedudukan kaum wanita dianggap

rendah, kesenian sejenis joged memang hanya jadi hiburan kaum pria. Tapi kini zaman sudah bergeser dan berubah. Harkat wanita sudah ditempatkan secara bermartabat. Tentu kita tak ingin lagi penari joged dilecehkan segerombolan pria seperti terjadi di Desa Les, Tejakula, Buleleng, pada 11 Nopember 2017 lalu, dalam aca­ ra penggalian dana pengungsi Gunung Agung. (Kadek Suartaya)


Pelesir

12

D

engan banana boat, kami bisa menikmati pantai Bara dengan puas. Selain airnya yang bersih, objek wisata ini juga relatif masih lebih sepi dibandingkan pantai Tanjung Bira. Soal keindahan, Pantai Bara dan Pantai Bira ibarat “saudara kembar”. Selain namanya yang mirip, letaknya sama-sama di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pantai berpasir putih nan lembut serta laut biru ada di sini. Pantai Bara memang belum setenar Tanjung Bira. Namun, pemandangan di sini tak kalah menarik. Hamparan pasir putih dipadukan dengan tenangnya laut dari arah Flores, membuat kami betah berlama-lama di Pantai Bara. Jarak yang lumayan jauh membuat pantai ini jarang didatangi pengunjung. Bagi pecinta ketenangan, pasti akan betah berlama-lama di Pantai Bara. Dari Pantai Tanjung Bira kita harus menempuh jalan berbatu dan hutan sekitar 5 km. Ada baiknya tidak terlalu sore jika menuju ke sana. Kami berangkat dari Makassar pukul 10.00 wita, tiba di Tanjung

I Nyoman Supartha

Bira pukul 17.30 wita setelah sempat singgah beberapa saat di Pantai Appalarang. Kami memilih menginap di Tanjung Bira karena pada saat itu kami tidak mendapat

Melepas Penat di Kesunyian

P

Menikmati wisata pantai di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (175 km arah selatan Kota Makassar) tak melulu pantai Tanjung Bira. Pengunjung juga bisa merasakan hamparan pasir putih dan pantai yang biru di Pantai Bara, tak jauh dari Tanjung Bira. Direktur Utama BPR Hasamitra I Nyoman Supartha yang beberapa pekan lalu berlibur ke tempat itu bersama keluarga menceritakannya pengalamannya.

elatihan yang mengusung tema ”Memanfaatkan Bunga di Sekitar Pekarangan” ini diikuti 140 orang peserta. Acara ini menghadirkan instruktur profesional

ang dengan taman laut di sekitar pulau kecil berkarang itu. Juga berenang di penangkaran penyu. Faktor jarak yang jauh mungkin jadi salah satu faktor yang membuat wisatawan asing belum banyak ke sini. Selain itu, kondisi jalan akses menuju lokasi yang mesti diperbaiki sehingga memperlancar kunjungan tamu. Fasilitas akomodasi yang masih penginapan di Pantai Bara. Kalau kami lihat, penginapan di Pantai Bara lumayan lebih bagus karena mendapat view laut. Hari-hari di Pantai Bara yang sunyi ini bisa dihabiskan dengan sekadar leyeh-leyeh di pantai dinaungi nyiur, ataupun berswafoto layaknya generasi di zaman now, berenang di laut yang landai, berlama-lama menatap senja, lan-

tas berganti melamuni rembulan saat malam tiba. Di pagi hari, kita juga bisa menyeberang ke Pulau Liukang Loe yang tampak cukup jelas dari Pantai Bara. Dengan perahu motor nelayan, Pulau Liukang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit. Pengunjung biasanya menuju Liukang Loe untuk snorkeling dan diving di perairan ten-

Siapkan fisik mengingat perjalanan lumayan panjang sekitar 4 jam mengendarai mobil dari Kota Makassar l Upayakan berangkat lebih awal sehingga bisa menikmati liburan lebih lama. Selain Tanjung Bira, Pantai Bara, bisa juga terlebih dahulu singgah di tebing/ pantai Appalarang l Siapkan sunblock untuk menghindari terkena sengatan matahari langsung karena lebih banyak bermain di pantai

Dapatkan

minim, terutama yang berstandar internasional dan faktor kebersihan juga perlu diperhatikan. Dari sisi kuliner memang tidak susah, namun perlu juga diperbanyak rumah makan dengan standar lebih tinggi dan menu yang lebih variatif dengan bahan dasar serba ikan. (I Nyoman Supartha/Bisnis Sulawesi).

bacaan wanita dan keluarga

di Pesawat Garuda dan Lounge Garuda m Bali Post

Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764 m Sekretariat Tokoh Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373 m Kios Sumber Dana Budi Jaya Jln. Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp (0361) 223958 m Kios 66 Jln. Wahidin 66 Denpasar. Tlp. (0361) 425126 m Kios Widia Sari Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 759482 m Safii Roit (Ria Agency) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542 m Warung Media Singaraja Jln. A Yani, Pertokoan Terminal Banyuasri. Tlp. (0362) 21059 m Radio Singaraja FM Jln. Raya Singaraja Seririt Km 6 Desa Tukad Mungga. Tlp. (0362) 41124 m Warung Media Tabanan Jln. Jepun No. 9 (Ruko Pasar Kodok) m Warung Media Negara Jln. Merak No. 36 Pendem- Jembrana m Warung Media Gianyar Jln. Astina Timur (Utara Patung Arjuna). Tlp. (0361) 943570 m Warung Media Bangli Jln. Nusantara (Banjar Cempaga) HP. 0812 46 9 1915 m Warung Media Klungkung Jln. Raya Puputan 95 Semarapura. HP. 085 935 511 4131 m Warung Media Karangasem Radio Besakih Jln. Surapati, Gg. Sedap Malam 8. Tlp. (0363) 21791 m Warung Media Besakih Pesraman Besakih Jln. Raya Besakih HP. 087760050056, 081999275859 m Warung Media Kintamani Jln. Raya Kintamani Batur (Selatan Pura Batur) m Warung Media Nusa Penida Jln. Raya Ped (Depan Pura Dalem Ped Nusa Penida) HP. 082236657588

Hobi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018 Mendorong jiwa kewira­ usahaan khususnya kalangan muda, terus didorong oleh Pemerintah Kota Denpasar. Kali ini serangkaian HUT ke - 320 Kota Denpasar, Dinas Pertanian Kota Denpasar menggandeng TP PKK Kota Denpasar menggelar “Pelatih­ an Merangkai Bunga” Kamis, (1/3) di Lantai III, Gedung Sewaka Dharma, Lumintang.

Pantai Bara

Tips untuk Pengunjung l

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

dari Jakarta, Teresa Maria Inneke Turangan, AIFD. Inneke bukan hanya pernah meraih prestasi internasional tapi juga sempat menimba ilmu di berbagai negara dan mengikuti ujian AIFD (American Institude of Floral Designer) pada Juli 2006 silam. Kabid Pembinaan dan Pemasaran Dinas Pertanian Denpasar Drh. Ketut Ayu Dewi Anggreni Cahyani, M.Si., selaku Ketua Panitia Acara ‘Pelatihan Merangkai Bunga’mengatakan dalam kegiatan

21

Dinas Pertanian Kota Denpasar

Gelar Pelatihan Merangkai Bunga Lokal ini yang ditonjolkan bunga lokal, utamanya yang ada di pekarangan rumah. Tujuannya, dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan para remaja dalam penanganan paska panen tanaman hias bunga lokal, sebagai cikal bakal produk unggulan pertanian Kota Denpasar. Kreativitas rangkaian bunga lokal ini mampu menghasilkan karya kreatif yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir. I Gd. Ambara Putra, M.Agb. menyatakan meski program yang dirancang serangkaian HUT ke - 230 Kota Denpasar kali ini, sengaja menyasar kalangan generasi muda, ternyata responsnya sangat positif. Informasi yang mereka sebarkan melalui media sosial, dengan target peserta 75 orang , ternyata yang mendaftar dan hadir melebihi

target bahkan mencapai 140 orang. “Banyak pesertanya berasal dari luar Kota Denpasar. Antusiasme anak –anak muda ini sangat menggembirakan,” ucapnya sembari menambahkan jika program “Pelatihan Merangkai Bunga “ tersebut bertujuan untuk memacu jiwa kewirausahaan mereka melalui kreativitas. Anak muda, lanjutnya harus paham bahwa dengan sentuhan kreativitas, bunga-bunga lokal bisa dirangkai menjadi karya seni yang

cantik dan indah serta memiliki nilai lebih. Sehingga, kedepannya, keterampilan ini, bisa menjadi bekal awal bagi generasi muda yang ingin berwirausaha, khususnya bidang merangkai bunga.

PERLU WAKTU DAN BERLATIH Sementara itu, dalam sambutan Plt. Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, yang dibacakan oleh Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Kerti Iswara mengatakan, penggunaan bunga lokal ini secara tidak langsung dapat menyebarluaskan produk bunga lokal yang saat ini dianggap kurang menarik dan kalah saing dengan bunga impor. Hal ini akan meningkatkan nilai bunga lokal. Sehingga, nantinya dapat memotivasi petani untuk meningkatkan produksi bunga lokal. Ketika penggunaan bunga lokal meningkat, secara otomatis juga membantu meningkatkan pendapatan petani. Disamping itu, dengan kehadiran seorang pelatih yang mumpuni di bidangnya, juga bisa menjadikan peserta bisa lebih banyak lagi menggali ilmu dalam seni merangkai bunga lokal. Kegiatan ini juga dalam rangka

memantapkan pertanian dari hulu ke hilir. Perlu diupayakan pengelolaan yang baik dan diselaraskan dengan visi Kota Denpasar, yakni “Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan”. Dilibatkannya para remaja dalam pelatihan merangkai bunga kali ini, untuk lebih menumbuhkan jiwa wirausaha, melalui keterampilan merangkai bunga dan nantinya berkembang menjadi usaha home industry demi menambah pendapatan. Inneke selaku instruktur yang dibantu Amik, pemilik Bali Sekar, dengan kepiawaiannya, berhasil memberikan sekitar delapan contoh rangkaian bunga cantik berbahan bunga di sekitar kita. Inneke yang mengenal bunga sejak 1998 ini, juga sempat berbagi tips, sebagai bekal dasar membuat rangkaian yang paling simple namun harmonis. Termasuk soal ide dan penekanan untuk menjadi terampil semuanya perlu waktu dan banyak latihan. Pekan depan akan ditampilkan beberapa contoh rangkaian bunga yang simpel tapi cantik. (Sri Ardhini)


Griya

20

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

“I

ni karena harga beli tanaman ini mahal, perkembangbiakannya lama, namun harga jual kembalinya murah,” ucap pemilik stand Nengah Rumita (39) yang lebih dikenal dengan nama Ponk ini. Ia menunjuk beberapa kreasi yang dibuatnya dari tanaman rambut sedana ini, yakni membentuk barong dan rangda, minus tapel (topeng). “Ada pengunjung yang menanyakan kenapa tidak isi tapel. Harga tapel kan mahal. Dengan tanpa tapel saja, pembeli jarang yang mau beli dengan harga yang kami tawarkan. Ini delapan bulan yang lalu saya buat, pertumbuhannya baru sebegini. Kalau sampai ini lebat dan panjang pasti bagus, tapi harus menunggu lama

lagi,” ujar Ponk sembari menunjukkan tanaman rambut sedana berbentuk barong. Akhirnya, tanaman ini dibentuk, dikreasikan dengan tanaman lain (kapu-kapu), untuk kesenangannya saja. Kemudian digantung di

stand bunganya untuk hiasan. Ketika terjual pun, lebih sering tidak balik modal. Makanya ia membuatnya sedikit. Tanaman rambut sedana ini cukup unik. Ia hanya ditaruh menggunakan tempat gantung tanpa ada media tanam, seperti tanah atau sekam, seperti tanaman gantung pada umumnya. Tanaman ini mendapatkan nutrisi dari udara. “Hidupnya mengandalkan angin dan penyiraman setiap hari.

Kalau kena air, tanaman yang berwarna agak putih ini langsung berwarna hijau,” ucapnya. Tanaman ini dikatakan Ponk didatangkan dari Batu, Malang. Di sana, tanaman rambut sedana ini justru bisa dijual mahal, sehingga sangat sedikit yang masuk ke Bali. TANAMAN GANTUNG Rambut sedana sering dipakai sebagai tana-

13

Waspadai Ancaman Depresi

Kreasi Rambut Sedana Sejatinya tanaman rambut sedana ini sudah ada di pasaran sejak 2 tahun terakhir. Namun, tak banyak pemilik stand bunga yang mengoleksinya. Sebut saja di sentra penjual tanaman hias di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Tanjung Bungkak-Denpasar. Hanya satu dua stand yang terlihat menawarkan tanaman yang juga sering dinamakan tanaman rumput pesisir ini, salah satunya stand bunga Ponk.

Bugar

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Saat tiba-tiba Anda merasa bersedih, merasa sendiri, dan tak ingin melakukan apa-apa. Hati-hati, ini pertanda depresi. Selama ini kita berpikir, depresi adalah faktor kelemahan. Orang depresi dianggap sebagai orang yang tidak kuat imannya sehingga mereka disudutkan sebagai orang yang tidak tahu bersyukur atas berkah Tuhan.

Tanaman rambut sedana yang disiram air seketika berwarna hijau

man gantung. Selain rambut sedana, Ponk menyampaikan ada banyak pilihan jenis tanaman gantung, seperti daun mint hias, tanaman kribo, krisdoren, bayam merah, tanaman Ponk menunjukkan kreasi tanaman rambut sedana paku-pakuan, samberbentuk barong yang baru berusia 8 bulan. blung, alakea macan, dll., yang perkembangbiakannya air agar batangnya tidak busuk. jauh lebih mudah dibandingkan Sementara pada tanaman batang kering, dikatakannya harus lebih tanaman rambut sedana. Untuk perawatan tanaman se- telaten. Karena, jika kebanyakan cara umum, Ponk yang sudah me- air (penyiraman) akan busuk, nekuni dunia tanaman sejak 2011 kekurangan air layu. Untuk pemuini mengatakan, cukup melakukan pukan dilakukan sebulan sekali dan penyiraman pagi dan sore agar harus tepat waktu. Begitulah selama ini Ponk memkondisi media tanam stabil. Media tanamnya, sekam dicampur den- perlakukan tanaman-tanamannya. Semua ilmu itu dipelajarinya secara gan pupuk kandang. Tanaman ini dibedakan menjadi otodidak dan banyak bertanya kedua yakni batang basah dan batang pada yang berpengalaman. “Hampir kering. Tanaman batang basah, sama dengan memasak, seni teknik dijelaskannya tidak boleh banyak mencampurnya,” ucap Ponk yang sebelumnya bergelut di bidang pariwisata sebagai cooker. Bagi masyarakat pencinta tanaman, ia mengingatkan satu hal. Tanaman yang terkena air hujan, dikatakannya harus d i s i r a m k em b a l i agar air hujan yang mengandung garam tersebut tidak sampai merusak daun. Dan untuk media tanaman dalam pot, setidaknya harus diganti tiap 6 bulan. Bagian bawah pot harus lubang agar ada sirkulasi keluarmasukya udara stabil. (Inten Indrawati)

dr. Lely Setyawati, Sp.KJ ( K)

D

epresi adalah gangguan biologi dalam tubuh kita, sama seperti penyakitpenyakit fisik lainnya. Demikian disampaikan psikiater dr. Lely Setyawati, Sp.KJ (K). Yang lebih parah lagi, masyarakat sering bingung membedakan depresi, stres, dan skizofrenia atau oleh banyak

orang mereka disebut sebagai “orang gila”. Ia menyatakan, saat ini istilah gila tidak boleh dipakai lagi. “Lebih manusiawi kita sebut sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),” ujar ahli jiwa yang juga bertugas melakukan pendampingan di Kantor P2TP2 Provinsi Bali ini. B a d a n Ke s e h a t a n D u n i a (WHO) memprediksikan tahun 2020 gangguan depresi merupakan penyakit nomor dua penyumbang penyebab ketidakmampuan seseorang dalam kehidupannya. Gangguan depresi, berada pada urutan di bawah penyakit kardiovaskuler. Apa itu depresi? Gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai proses berpikir, perasaan, dan perilaku seseorang. Seseorang yang depresi memperlihatkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan, disertai perasaan sedih, kehilangan minat, dan kegembiraan. Selain itu, yang bersangkutan juga kehilangan energi, sehingga kelihatan mudah lelah

Jalan santai membuat rileks

dan malas beraktivitas. “Depresi merupakan respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Depresi muncul di saat semua masalah menumpuk di otak dan seseorang tak tahu bagaimana cara mengatasinya,” kata dr. Lely. Ia menambahkan, sebagian besar orang tak merasakan gejala depresi, namun, bila memuncak akan timbul perasaan yang tak bisa dihindari. Gejala depresi, seperti merasa sedih, murung, suasana hati kosong. Juga, kehilangan energi, perasaan letih, lemah, dan lesu. Depresi juga mengakibatkan, kehilangan minat dan kegairahan terhadap berbagai aktivitas yang sebelumnya disukai.

Depresi merasa bersalah dan tidak berguna. Gejala depresi juga membuat gelisah, insomnia, atau sebaliknya tidur berlebihan, rasa pesimis, putus asa, hingga ingin bunuh diri. Depresi juga membuat perubahan pola tidur. Masalah pada perubahan berat badan, bisa turun

atau naik, tidak mampu berkonsentrasi. Depresi juga membuat mudah sakit kepala, gangguan pencernaan namun, tidak respons terhadap pengobatan. Untuk itu, ia menyarankan, belajar untuk dapat mengelola stres atau tekanan mental sebaik mungkin. “Kita harus bisa menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang sekitar. Membekali diri dengan pengetahuan tentang depresi termasuk tanda-tanda atau gejalanya,” ujar dr. Lely. Ia juga menyarankan, untuk mengubah kepribadian menjadi lebih terbuka, fleksibel, dan realistis. Melakukan penyegaran dan istirahat terhadap rutinitas, misalnya, melakukan hal-hal baru yang bisa membuat kita kembali semangat. “Jangan pernah ragu untuk mengunjungi unit layanan kesehatan jiwa baik swasta maupun pemerintah. Di situ ada psikolog dan psikiater siap melayani Anda,” sarannya. (Wirati Astiti)

TIPS MENCEGAH DEPRESI

Yoga merupakan salah satu cara menghindari depresi

- Belajar untuk dapat mengelola stres atau tekanan mental sebaik mungkin. - Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang sekitar. Membekali diri dengan pengetahuan tentang depresi termasuk tanda-tanda atau gejalanya, - Mengubah kepribadian menjadi lebih terbuka, fleksibel, dan realistis. - Melakukan penyegaran dan istirahat terhadap rutinitas, misalnya, melakukan hal-hal baru yang bisa membuat kita kembali semangat.


Life Story

14 Yerika (48) terlihat bahagia ketika bertemu dengan kawan-kawan satu angkatannya saat SD di tahun 1980-an. Ia seperti melupakan kesedihannya akibat kasus perceraian yang membuatnya sempat masuk penjara. Ke­hadiran kawan-kawannya membuat ia sejenak bisa melupakan getirnya perjuangan rumah tangganya yang berakhir tragis bagi dirinya.

B

eberapa waktu kemudian, air muka Yerika mulai terlihat sedih dan tak lama setelah itu ia berpamitan pada kawan-kawannya. Ia meminta izin pulang lebih dulu dengan alasan ada hal yang harus diurusnya. Tetapi kawan-kawannya bisa memaklumi bahwa kepulangan Yerika tampaknya akibat ia tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Kisah hidup Yerika memang begitu memilukan. Selesai SMA, Yerika yang telah memiliki kekasih itu ingin langsung menikah. Namun, orangtuanya tak mendukung. Bahkan orangtuanya melarang keras ia menikah di usia muda, terutama lagi dengan laki-laki yang dipilihnya itu. “Ibu Yerika sangat tidak menyukai kekasih Yerika yang usianya jauh lebih tua dari Yerika,” kata Tanty, sahabat Yerika. Menurut Tanty, sebenarnya bukan karena usia kekasih Yerika yang jauh lebih tua saja yang menjadi alasan orangtua Yerika tak menyetujui hubungan mereka. Ada hal yang dilihat dari kekasih Yerika tersebut. “Salah satunya sih, karena keluarga kekasih Yerika yang rata-rata beristri lebih dari satu,” kata Tanty yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Yerika. Beberapa kali Yerika meminta untuk menikah tetapi tetap tidak diberi persetujuan itu. Hal inilah yang membuat kekasih Yerika yang tinggal satu kampung dengan Yerika itu lalu meninggalkan kampung halamannya di Pulau Sumbawa menuju Pulau Jawa. Di sana ia mulai berbisnis dan meninggalkan Yerika yang bersedih. Menurut informasi di kampung Yerika, ia pergi untuk berusaha sambil menanti persetujuan orangtua Yerika untuk menikahi Yerika. Mendengar hal itu Yerika akhir­ nya memutuskan untuk pergi dari rumah menemui kekasihnya. Ia tidak lagi mempedulikan orangtuanya yang bersedih karena ia tinggalkan. Bagaimana tidak, Yerika adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga itu. Yerika pergi menemui kekasihnya lalu memilih menikah di Pulau Jawa. Orangtuanya yang akhirnya mengetahui pernikahan itu dari orang lain, tidak bisa berbuat apaapa. Sejak itu hubungan Yerika dan orangtuanya tidak ada komunikasi.

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Style

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Cukup lama Yerika tidak berkabar dan kawan-kawan sekolahnya yang merupakan sahabatnya juga tidak pernah mendengar kabarnya. “Kami hanya mendengar kabarnya setelah lebih dari sepu­ luh tahun. Kabar itu cukup membahagiakan karena Yerika dan suaminya rupanya hidup sukses di salah satu kota di Jawa Timur,” ujar Tanty. Hubungan Yerika dengan orangtuanya juga sedikit membaik meskipun belum sepe­ nuhnya lancar. Hal inilah yang membuat beberapa kawan Yerika akhirnya mengetahui tempat tinggal Yerika yang selalu bersemangat ketika kawan-kawannya datang mengunjunginya. Yerika yang dikenal baik itu sangat senang jika ada orang-orang dari kampungnya menginap di rumahnya saat datang ke Jawa Timur. “Yerika juga akhirnya menjadi tujuan bagi anak-anak di kampungnya yang akan melanjutkan pendidikannya di Jawa Timur. Biasanya sebelum mendapat kontrakan, anak-anak dari kampung akan tinggal sementara di rumah Yerika sampai menemukan kontrakan atau kos-kosan,” kata Tanty. PULANG KAMPUNG Hidup Yerika sangat mapan dan nyaris tak kekurangan apa-apa, kecuali ia tidak memiliki anak. Hingga di usia pernikahan mereka yang sudah berjalan 20-an tahun mereka belum juga dikaruniai anak. Hal inilah yang rupanya membuat suaminya kemudian diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain. Yerika sama sekali tidak mengetahui hal ini sampai pada suatu ketika ia mengetahui bahwa hubungan tersebut sudah sangat jauh. “Yerika mendapat kabar bahwa wanita itu sudah hamil. Menurut pengakuan suaminya mereka telah menikah siri,” kata Tanty. Men­ dengar pengakuan suaminya itu, hati Yerika begitu sakit dan panas terbakar cemburu. Suaminya mengaku menikah siri dengan wanita itu karena ingin memiliki anak. Namun ia melakukannya diam-diam, itu yang membuat Yerika sakit hati.

tkh/net

Sesungguhnya bukan cemburu yang membuat Yerika begitu murka tetapi karena ia merasa suaminya itu menelikungnya dari belakang. Dalam keadaan emosi Yerika yang sudah lama membuntuti suaminya itu akhirnya mendatangi wanita tersebut untuk melabraknya. “Namanya juga emosi, terjadi perkelahian dan meninggalkan bekas cakaran di tubuh wanita lain suaminya itu,” kata Tanty.

Yerika yang sakit hati itu menye­ rang wanita yang katanya tengah hamil tersebut. Sakit hati Yerika juga lebih-lebih karena wanita tersebut adalah seorang PSK di sebuah kafe di Jawa Timur. “Jika saja suaminya itu mau berbicara terus terang kepada Yerika, ada kemungkinan Yerika mengizinkannya untuk menikah lagi. Namun tentu Yerika menginginkan wanita baik-baik yang akan dinikahi suaminya itu,” kata Tanty. Bekas luka di tubuh perebut laki orang (pelakor) tersebutlah yang akhirnya mengantarkan Yerika ke penjara. Rupanya si pelakor tersebut menggunakan kesempatan itu untuk benar-benar merebut suaminya. Ia melaporkan Yerika ke polisi dan Yerika pun sempat ditahan. Pelakor tersebut benar-benar tidak memberinya kesempatan. Seperti sudah jatuh tertimpa tangga, setelah ditahan, suaminya pun tidak mendukungnya. “Suami Yerika

malah mendukung istri sirinya,” ungkap Tanty. Tampaknya suami Yerika tengah senang-senangnya karena ingin memiliki anak dari wanita tersebut sehingga ia membiarkan Yerika di penjara. Kasus Yerika sempat begitu rumit. Meski tidak mendukung Yerika, suami Yerika meminta agar istri sirinya itu memaafkan Yerika agar Yerika terbebas dari kasus ini. Akhirnya pelakor itu membuat kesepakatan bahwa ia tidak akan menuntut Yerika tetapi dengan syarat suaminya itu harus menceraikan Yerika. “Apa boleh buat, Yerika akhirnya mau tidak mau menerima syarat tersebut,” kata Tanty. Yerika keluar dari penjara (tahanan) lalu bercerai dengan suaminya dan pelakor itu akhirnya benar-benar merampas suaminya. Yerika kemudian pulang kampung dan kini tinggal bersama orangtuanya sembari mengurus harta gono gini dari akibat perceraian tersebut. (Naniek I. Taufan)

Kasual, Elegan, dan Modern

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Seperti yang dilakukan tiga desainer lulusan Angeliqa Wu Fashion Design Course ini. Mereka menghadirkan karya dengan tiga gaya yang berdetail unik dan menarik.

A

yu Dina tertarik kepingan salju dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Simbol musim dingin ini menjadi nafas koleksi Ayu Dina yang bertemakan “Purity.” Dengan hiasan border, desainnya yang elegan ini pun semakin menawan. Ayu Purnamadewi mengusung tema “The Beauty of Perfection”. Ia terinspirasi dari burung merak India dengan ciri khas bulunya yang berwarna biru. Purnamadewi mampu menyuguhkan kesan modern dalam indahnya Indian look, untuk koleksi evening dress. Meilia In Diana memilih mengolah keindahan saat hari raya Hindu. Gambaran keceriaan pun muncul pada konsep army look karyanya. Dengan tema “Dungulan” Meilia berhasil mempersembahkan karya busana yang casual nan sporty. (Sri Ardhini)

19


Jelita

18

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Pilih Sepatu yang Sesuai Dulu, sepatu hanya ­sekedar pelindung kaki semata.­ Namun kini, sepatu m ­ enjadi bagian dari fashion yang memberikan andil yang sangat besar dalam menunjang penampilan.

P

emerhati mode, Ayu Puspitasari menga­ takan, sepatu sudah menjadi bagian dari gaya hidup seorang wanita. “Se­ patu yang indah dapat membuat pemakainya merasa lebih percaya diri dan cantik. Kurang lengkap jika tata rias dan busana yang dikenakan wanita tanpa dilengkapi sepatu yang sesuai dengan tata rias dan gaya busananya. Sebagus apapun tata rias yang digunakan, seindah apapun gaun yang melekat di tubuh, akan kelihatan lucu jika tidak ada sepatu yang menyertainya,” ungkapnya. Tidak seperti sepatu pria, se­ patu wanita memiliki beragam variasi desain, disesuaikan dengan busana yang dikenakan maupun kesempatan yang berbeda. Dalam

yang akan dikenakan. Hati-hati juga jangan sampai kita memakai sepatu yang salah ke sebuah acara, bisa men­ jadikan kita korban salah kostum. Sepatu kerja dikenakan sesuai dengan peraturan yang diterapkan di masing-masing perusa­ haan, namun sebagai dasar sepatu kerja biasanya harus bermodel simpel, anggun dan profesional, sehingga mendukung keseluruhan penampilan saat meng­ gunakan pakaian kerja. Se­ dangkan, sepatu santai bagi tiap orang adalah berbeda sesuai dengan kepriba­ dian pemiliknya. Mereka yang termasuk kategori pribadi yang simpel akan memilih jenis sepatu yang simpel juga, seperti san­ Sepatu hitam dipadupadankan dal. Mereka yang tomboi dengan aneka busana akan memilih jenis sepatu tersebut terlihat cantik dan me­ sneakers. Mereka yang cenderung nawan sesuai dengan kepribadian feminin mungkin akan lebih me­ si pemakai,” sarannya. nyukai flat shoes atau sepatu Sepatu kerja Beberapa hal yang harus diper­ sandal untuk acara santai. Dari hatikan dalam memilih sepatu dalam design sepatu yang dikenakan Idealnya sepatu yang harus dimi­ satu acara, seperti tempat dan jenis saat bersantai kita dapat melihat liki basic design dan warna sehingga acara yang akan dihadiri, dan busana kepribadian pemakainya. bisa digunakan dalam berbagai kesem­

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Kegiatan ekstrakurikuler menjadi wadah yang tepat dalam pembentukan dan pengembangan karak­ ter. Salah satunya dengan kegiatan pramuka. Ke­ giatan kepramukaan dapat berhasil menciptakan pe­ serta didik yang berkarak­ ter jika pada proses pen­ didikannya tidak hanya mengembangkan teknik kepramukaan semata, tetapi juga dikembangkan kemampuan, ketrampilan dan sikap berorganisasi.

memilih sepatu, banyak hal yang perlu dipertimbangkan seperti bahan, warna dan model desain sepatu tersebut. “Sepatu yang akan dikenakan haruslah sesuai dengan karakter diri kita sehingga sepatu

P

Sepatu santai

patan, seperti hitam atau warna kulit karena bisa dipadupadankan dengan pakaian warna apa saja. (Wirati Astiti)

entingnya kegia­ tan pramuka dalam membentuk karak­ ter seseorang men­ jadi salah satu alasan terbentuknya komunitas Impeesa Scout Ad­ venture. Komunitas yang berdiri sejak 8 tahun lalu ini merupakan wadahnya anggota pramuka petu­ alang yang anggotanya berasal dari anggota yang pernah aktif dalam gerakan pramuka serta memilki hobi dan semangat yang sama yaitu berkegiatan di alam bebas yang dilakukan bersama layaknya adik dan kakak. Impeesa Scout Adventure ter­ inspirasi dari kisah Baden Powell (BP) yang banyak melakukan pet­ ualangan sehingga pengalamanpengalaman itu menjadikannya memiliki keberaniaan,waspada dan cekatan. Nama Impeesa diberikan oleh suku-suku di afrika sebagai julukan untuk Baden Pow­ ell yang berarti serigala yang tidak pernah tidur. “Dengan semangat serta julukan yang beliau peroleh itu, kami berharap bahwa kami sebagai putra pandu memiliki kewajiban yang tidak akan hentihentinya memperjuangkan dan

Komunitas

15

Impeesa Scout Adventure

Bangkitkan Program Revitalisasi Gerakan Pramuka menyampaikan pesan pesan BP untuk membangun gerakan pra­ muka secara universal dengan Satya dan Darma yang pernah kami ucapkan sebagai pedoman pergerakan kami,” ungkap Nyo­ man Canestra Adi Putra, mantan Koordinator Impeesa Scout Ad­ venture 2017. Ditemani dengan dua anggota lainnya, Tusan Kusuma dan Gusti Ngurah Darmayasa, Canestra menambahkan komunitas Impee­ sa Scout Adventure merupakan wadah kegiatan positif sebagai tempat mengaktualisasi diri da­ lam sebuah komunitas pramuka petualang dengan tujuan ikut

serta mengembalikan semangat gerakan pramuka agar kembali beraktivitas di alam terbuka dan berbaur serta bermanfaat secara langsung kepada masyarakat dan alam sekitar. “Secara tidak langsung kami ikut serta mem­ bantu membawa nama gerakan

pramuka melalui komunitas ini, sehingga gerakan pramuka bisa dilihat dan dirasakan langsung keberadaanya komunitas-komunitas kepemudaan dan sosial

lainnya,” imbuhnya. Menariknya, seluruh anggota Komunitas Impeesa Scout Ad­ venture merupakan anggota yang pernah aktif dalam gerakan pra­ muka dan memiliki kemampuan scouting skill serta masih memiliki niat tulus serta tujuan untuk ikut

serta membangun gerakan pra­ muka dan menyukseskan program revitalisasi gerakan pramuka yaitu dengan ikut serta membantu pembinaan di gugus depan ketika organisasi gerakan pramuka masih kekurangan pembina pramuka. “Karena selain berkegiatan di alam, kami juga sering lakukan bakti so­ sial dan pelatihan kepramukaan jika memang diminta. Tiga poin penting ini menjadi program utama kami di komunitas,” paparnya. Metode pendidikan yang satu kesatuan dan menjadikan pramuka sebagai suatu sistem pen­ didikan yang membuat organisasai ini memiliki ciri khas yang mem­ bedakan dengan organisasi kepe­ mudaan lainnya. “Memang banyak organisasi kepemudaan dengan berlatar belakang kegiatan di alam terbuka namun hanya gerakan

pramukalah yang memiliki sebuah metode pendidikan terintegrasi dalam satu sistem untuk membina anggotanya,” ungkapnya. Selain itu juga dengan aktivitas yang dilakukan dalam komunitas ini diharapkan Impeesa mampu membantu serta mengispirasi gugus depan pramuka dan adikadik pramuka di gugus depan yang sampai saaat ini masih tertutup dalam berkegiatan menjadi lebih terbuka, universal dan kembali dengan metode serta prinsipprinsip kepramukaan. “Kami komunitas pramuka petualang Indonesia yang tergabung dalam Impeesa Scout Adventure adalah adalah satu bukti generasi pramu­ ka yang lahir dari produk metode pendidikan gerakan pramuka itu sendiri,” tutupnya. (Wiwin Meliana)


Kuliner

16

“Sens Roast Duck” Yonne Cafe & Bar yang terletak di belakang lobi Sens Hotel, Ubud menawarkan aneka menu yang lezat dan enak. Ada Balinese food, Indonesian food, Western food, Chinese food serta aneka minuman.

R

e s tor an be r n uansa modern dipadu tradisional ini dibuka setiap hari mulai pagi, hingga pagi kembali, alias 24 jam. “Kami tak hanya melayani tamu-tamu hotel, tetapi juga tamu luar yang sedang menikmati kawasan wisata Ubud yang memang unik,” kata Edhu

Alamsyah, Public Relations. Dari menu yang ada, Sens Roast Duck dan Balinese menu yang menjadi favorit bagi wisatawan. Olahan daging bebek ini memang beda, karena dikreasikan dengan berbagai macam olahan bumbu serta disajikan lengkap dengan plecing kangkung, sambal matah dan sambal lalah. Bumbu

yang melumburi daging bebek juga tidak sembarangan, sehingga menghasilkan daging yang lembut dan empuk. Apalagi, daging bebek spesial didatangkan dari negara Paman Sam. Balinese menu juga tak kalah lezatnya. Satu set menu terdiri dari nasi putih yang ditumpeng, lawar, sate lilit, jukut kuah yang disajikan dengan batok kelapa, udang, ayam suir, saur kacang mentik, krupuk, sambal matah, dan telor. Menu ini disajikan dengan daun pisang, seperti menyajikan menu pada zaman kerajaan, tempo dulu. Menu ini dilengkapi dengan dessert. Ketika menyajikan menu ini, juga diinformasikan atau diceritakan tentang menu yang ada. “Kedua menu ini diracik Chef Matthew asal Australia,” ucap Edhu. Menu lain yang tak kalah ramai pemesannya adalah Chinese food. Menu ini tak hanya dipesan oleh wisatawan asal Tiongkok, tetapi juga wisatawan mancanegara dan masyarakat lokal. “Kami juga mendatangkan chef khusus asal Tiongkok untuk mengolah menu Chinese food ini,” ujarnya. (Darsana)

Tahu Bercampur Bumbu Jika diminta menyebutkan nama makanan khas Indonesia, tahu pasti masuk di dalamnya. Tahu yang berasal dari kedelai, sudah dikenal sebagai makanan khas orang Indonesia. Tahu bahkan sering dipaketkan dengan tempe karena kesamaan bahan bakunya. Tahu dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Mulai dari yang sederhana, seperti tahu goreng hingga tahu yang dicampur dengan berbagai bumbu, seperti tahu bacem dan tahu gejrot. Tahu bacem banyak ditemukan di Yogyakarta

Tahu gejrot

sebagai peneman nasi gudeg. Hidangan gudeg dengan bahan nangka ini kerap dibarengi dengan tahu, tempe, dan telur bacem. Rasa manis dan gurih dari bacem bisa dijadikan pedas dengan menambahkan cabai rawit. “Tahu bacem juga enak dijadikan kudapan sambil minum teh panas. Rasa tahu yang manis dipadukan dengan cabai rawit yang pedas, jadi nikmat,” ujar Mahendra, yang ditemui di salah satu warung khas Yogya di kawasan Sanglah, Denpasar. Sementara itu, tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon. Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabai, bawang putih, bawang merah, gula. Cara memakannya pun unik, yakni dengan satu lidi kecil atau garpu, kemudian tusuk bagian tahu yang telah dipotong-potong itu. Tahu gejrot bisa dinikmati di warung, kafe, bahkan restoran. “Tahu gejrot mengombinasikan rasa gurih, asam, dan pedas. Makan sendiri atau ramai-ramai, sama enaknya,” ujar Rama, yang sering menikmati tahu gejrot di daerah Renon, Denpasar. (Ngurah Budi) Tahu bacem

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

17

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Souffle Wafer Saus Apel Bahan: 2 butir 250 gr 250 gr 200 gr 2 sdm 2 sdm 250 gr

: telur kocok : susu cair : gula pasir : apel kupas buang bagian tengahnya rebus haluskan : margarin lelehkan : tepung terigu : wafer vanila remukkan

Cara Membuat : - Panaskan oven sampai panas. - Lalu siapkan cetakan atau mangkok tahan panas, olesi margarin. - Campur semua bahan, aduk rata, lalu tuang ke dalam cetakan atau mangkuk tahan panas. - Masukkan ke dalam oven, masak dengan api sedang kira-kira 30 menit atau lebih, matang, angkat, sajikan.

Chef Sarwan

Tumis Kangkung Tauco Souffle Keju Bahan : 2 ikat/400 gr : kangkung, siangi 2 sdm : tauco manis 1 sdm : saus tiram ½ sdm : kecap ikan 12 kaldu : blok meggi ½ sdt : lada bubuk 1 buah : cabe merah besar cincang 200 ml : air kaldu 5 buah : cabe rawit cincang 2 ruas : jari jahe keprek 2 sdm : minyak buat menumis 1 sdt : gula pasir Garam secukupnya

putih juga bawang merah dan jahe, tumis hingga harum. - Masukkan irisan cabe besar, irisan cabe rawit, aduk, lalu masukkan air kaldu, kecilkan api, masuk­ kan gula, garam, kaldu bubuk dan saus tiram juga kecap ikan, aduk rata, lalu masuk kangkung. - Aduk-aduk rata hingga bumbu meresap, angkat, sajikan (bisa ditambahkan udang kalau suka).

Cara Membuat : - Rebus air 500 ml sampai mendidih lalu masukkan kangkung (yang sudah dicuci bersih), masak hingga layu, tiriskan. Panaskan minyak hingga panas lalu masukkan irisan bawang

Oseng Buncis Janten/Putren Bahan: 100 gr 100 gr 200 gr 1 blok 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 3 siung 7 buah 2 buah 7 buah 1 buah 3 ruas 2 ruas ½ sdt 150 ml

: udang kupas kulitnya sisakan ekorya : putren : buncis muda potong-potong : meggi rasa ayam : saus tiram : kecap ikan : saus raja rasa : minyak wijen : bawang putih cincang : bawang merah cincang : cabe merah besar cincang bulat : cabe rawit cincang halus : cabe merah besar iris memanjang : jari jahe keprek : jari lengkuas keprek : lada bubuk : air kaldu

1 sdt : gula pasir 2 sdm : minyak goreng Garam secukupnya Cara Membuat : - Rebus air 500 ml, beri garam sedikit hingga mendidih, masukkan kapri yang sudah dicuci, agarkan 2 menit, lalu masukkan putren, masak kira-kira 7 menit, tiriskan. - Panaskan minyak, masukkan irisan bawang putih, bawang merah, jahe keprek juga lengkuas keprek hingga harum, lalu masukkan irisan cabe besar juga kecil. - Masukkan udang, aduk sebentar lalu masukkan rebusan buncis juga putren. - Masukkan air kaldu juga kaldu blok dan bahan lainnya, aduk rata, matang. - Sajikan.

Bahan : 3 sdm 2 sdt ½ sdt 1/8 sdt 3 sdm 50 ml 4 butir 100 gr 5 butir 1 sdm ½ sdt 1 sdt 2 sdm

: tepung terigu : mustrad kering : bawang putih bubuk : garam : margarine : susu hangat : kuning telur : keju fetta parut : putih telur tambah : air : cream of tartar : margarin buat olesan : keju parmesan parut

Cara Membuat : - Panaskan oven dengan suhu 200°C. Siapkan mangkuk tahan panas volume 200 ml. - Olesi margarin, taburi parmesan keju parut, tutup dengan plastik freezer selama 5menit. - Campur tepung terigu, mustrad kering, bawang putih bubuk, dan garam dalam mangkuk, aduk rata sisihkan. - Panaskan margarin dalam panci kecil.tambahkan campuran terigu sambal diaduk, masak selama 2 menit hingga matang. - Masukkan susu panas, besarkan apinya sebelum mendidih,

angkat dari api, sisihkan. - Kocok kuning telur hingga putih, tuang ke dalam campuran susu panas sambal terus diaduk, tambahkan keju. - Aduk rata kembali, lalu dalam mangkuk lain kocok putih telur dan cream of tartar hingga kaku. Tambahkan ¼ bagian campuran terigu aduk rata. - Tambahkan lagi di sisa campuran terigu aduk rata, tuang adonan ke dalam mangkuk hingga hampir penuh. - Taburi dengan keju parmesan parut di atasnya, lalu panggang selama 30 atau 35 menit hingga matang, angkat, sajikan.


Kuliner

16

“Sens Roast Duck” Yonne Cafe & Bar yang terletak di belakang lobi Sens Hotel, Ubud menawarkan aneka menu yang lezat dan enak. Ada Balinese food, Indonesian food, Western food, Chinese food serta aneka minuman.

R

e s tor an be r n uansa modern dipadu tradisional ini dibuka setiap hari mulai pagi, hingga pagi kembali, alias 24 jam. “Kami tak hanya melayani tamu-tamu hotel, tetapi juga tamu luar yang sedang menikmati kawasan wisata Ubud yang memang unik,” kata Edhu

Alamsyah, Public Relations. Dari menu yang ada, Sens Roast Duck dan Balinese menu yang menjadi favorit bagi wisatawan. Olahan daging bebek ini memang beda, karena dikreasikan dengan berbagai macam olahan bumbu serta disajikan lengkap dengan plecing kangkung, sambal matah dan sambal lalah. Bumbu

yang melumburi daging bebek juga tidak sembarangan, sehingga menghasilkan daging yang lembut dan empuk. Apalagi, daging bebek spesial didatangkan dari negara Paman Sam. Balinese menu juga tak kalah lezatnya. Satu set menu terdiri dari nasi putih yang ditumpeng, lawar, sate lilit, jukut kuah yang disajikan dengan batok kelapa, udang, ayam suir, saur kacang mentik, krupuk, sambal matah, dan telor. Menu ini disajikan dengan daun pisang, seperti menyajikan menu pada zaman kerajaan, tempo dulu. Menu ini dilengkapi dengan dessert. Ketika menyajikan menu ini, juga diinformasikan atau diceritakan tentang menu yang ada. “Kedua menu ini diracik Chef Matthew asal Australia,” ucap Edhu. Menu lain yang tak kalah ramai pemesannya adalah Chinese food. Menu ini tak hanya dipesan oleh wisatawan asal Tiongkok, tetapi juga wisatawan mancanegara dan masyarakat lokal. “Kami juga mendatangkan chef khusus asal Tiongkok untuk mengolah menu Chinese food ini,” ujarnya. (Darsana)

Tahu Bercampur Bumbu Jika diminta menyebutkan nama makanan khas Indonesia, tahu pasti masuk di dalamnya. Tahu yang berasal dari kedelai, sudah dikenal sebagai makanan khas orang Indonesia. Tahu bahkan sering dipaketkan dengan tempe karena kesamaan bahan bakunya. Tahu dapat diolah menjadi berbagai macam masakan. Mulai dari yang sederhana, seperti tahu goreng hingga tahu yang dicampur dengan berbagai bumbu, seperti tahu bacem dan tahu gejrot. Tahu bacem banyak ditemukan di Yogyakarta

Tahu gejrot

sebagai peneman nasi gudeg. Hidangan gudeg dengan bahan nangka ini kerap dibarengi dengan tahu, tempe, dan telur bacem. Rasa manis dan gurih dari bacem bisa dijadikan pedas dengan menambahkan cabai rawit. “Tahu bacem juga enak dijadikan kudapan sambil minum teh panas. Rasa tahu yang manis dipadukan dengan cabai rawit yang pedas, jadi nikmat,” ujar Mahendra, yang ditemui di salah satu warung khas Yogya di kawasan Sanglah, Denpasar. Sementara itu, tahu gejrot adalah makanan khas Cirebon. Tahu gejrot terdiri dari tahu yang sudah digoreng kemudian dipotong agak kecil lalu dimakan dengan kuah yang bumbunya cabai, bawang putih, bawang merah, gula. Cara memakannya pun unik, yakni dengan satu lidi kecil atau garpu, kemudian tusuk bagian tahu yang telah dipotong-potong itu. Tahu gejrot bisa dinikmati di warung, kafe, bahkan restoran. “Tahu gejrot mengombinasikan rasa gurih, asam, dan pedas. Makan sendiri atau ramai-ramai, sama enaknya,” ujar Rama, yang sering menikmati tahu gejrot di daerah Renon, Denpasar. (Ngurah Budi) Tahu bacem

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

17

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Souffle Wafer Saus Apel Bahan: 2 butir 250 gr 250 gr 200 gr 2 sdm 2 sdm 250 gr

: telur kocok : susu cair : gula pasir : apel kupas buang bagian tengahnya rebus haluskan : margarin lelehkan : tepung terigu : wafer vanila remukkan

Cara Membuat : - Panaskan oven sampai panas. - Lalu siapkan cetakan atau mangkok tahan panas, olesi margarin. - Campur semua bahan, aduk rata, lalu tuang ke dalam cetakan atau mangkuk tahan panas. - Masukkan ke dalam oven, masak dengan api sedang kira-kira 30 menit atau lebih, matang, angkat, sajikan.

Chef Sarwan

Tumis Kangkung Tauco Souffle Keju Bahan : 2 ikat/400 gr : kangkung, siangi 2 sdm : tauco manis 1 sdm : saus tiram ½ sdm : kecap ikan 12 kaldu : blok meggi ½ sdt : lada bubuk 1 buah : cabe merah besar cincang 200 ml : air kaldu 5 buah : cabe rawit cincang 2 ruas : jari jahe keprek 2 sdm : minyak buat menumis 1 sdt : gula pasir Garam secukupnya

putih juga bawang merah dan jahe, tumis hingga harum. - Masukkan irisan cabe besar, irisan cabe rawit, aduk, lalu masukkan air kaldu, kecilkan api, masuk­ kan gula, garam, kaldu bubuk dan saus tiram juga kecap ikan, aduk rata, lalu masuk kangkung. - Aduk-aduk rata hingga bumbu meresap, angkat, sajikan (bisa ditambahkan udang kalau suka).

Cara Membuat : - Rebus air 500 ml sampai mendidih lalu masukkan kangkung (yang sudah dicuci bersih), masak hingga layu, tiriskan. Panaskan minyak hingga panas lalu masukkan irisan bawang

Oseng Buncis Janten/Putren Bahan: 100 gr 100 gr 200 gr 1 blok 1 sdm 1 sdm 1 sdm 1 sdm 3 siung 7 buah 2 buah 7 buah 1 buah 3 ruas 2 ruas ½ sdt 150 ml

: udang kupas kulitnya sisakan ekorya : putren : buncis muda potong-potong : meggi rasa ayam : saus tiram : kecap ikan : saus raja rasa : minyak wijen : bawang putih cincang : bawang merah cincang : cabe merah besar cincang bulat : cabe rawit cincang halus : cabe merah besar iris memanjang : jari jahe keprek : jari lengkuas keprek : lada bubuk : air kaldu

1 sdt : gula pasir 2 sdm : minyak goreng Garam secukupnya Cara Membuat : - Rebus air 500 ml, beri garam sedikit hingga mendidih, masukkan kapri yang sudah dicuci, agarkan 2 menit, lalu masukkan putren, masak kira-kira 7 menit, tiriskan. - Panaskan minyak, masukkan irisan bawang putih, bawang merah, jahe keprek juga lengkuas keprek hingga harum, lalu masukkan irisan cabe besar juga kecil. - Masukkan udang, aduk sebentar lalu masukkan rebusan buncis juga putren. - Masukkan air kaldu juga kaldu blok dan bahan lainnya, aduk rata, matang. - Sajikan.

Bahan : 3 sdm 2 sdt ½ sdt 1/8 sdt 3 sdm 50 ml 4 butir 100 gr 5 butir 1 sdm ½ sdt 1 sdt 2 sdm

: tepung terigu : mustrad kering : bawang putih bubuk : garam : margarine : susu hangat : kuning telur : keju fetta parut : putih telur tambah : air : cream of tartar : margarin buat olesan : keju parmesan parut

Cara Membuat : - Panaskan oven dengan suhu 200°C. Siapkan mangkuk tahan panas volume 200 ml. - Olesi margarin, taburi parmesan keju parut, tutup dengan plastik freezer selama 5menit. - Campur tepung terigu, mustrad kering, bawang putih bubuk, dan garam dalam mangkuk, aduk rata sisihkan. - Panaskan margarin dalam panci kecil.tambahkan campuran terigu sambal diaduk, masak selama 2 menit hingga matang. - Masukkan susu panas, besarkan apinya sebelum mendidih,

angkat dari api, sisihkan. - Kocok kuning telur hingga putih, tuang ke dalam campuran susu panas sambal terus diaduk, tambahkan keju. - Aduk rata kembali, lalu dalam mangkuk lain kocok putih telur dan cream of tartar hingga kaku. Tambahkan ¼ bagian campuran terigu aduk rata. - Tambahkan lagi di sisa campuran terigu aduk rata, tuang adonan ke dalam mangkuk hingga hampir penuh. - Taburi dengan keju parmesan parut di atasnya, lalu panggang selama 30 atau 35 menit hingga matang, angkat, sajikan.


Jelita

18

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Pilih Sepatu yang Sesuai Dulu, sepatu hanya ­sekedar pelindung kaki semata.­ Namun kini, sepatu m ­ enjadi bagian dari fashion yang memberikan andil yang sangat besar dalam menunjang penampilan.

P

emerhati mode, Ayu Puspitasari menga­ takan, sepatu sudah menjadi bagian dari gaya hidup seorang wanita. “Se­ patu yang indah dapat membuat pemakainya merasa lebih percaya diri dan cantik. Kurang lengkap jika tata rias dan busana yang dikenakan wanita tanpa dilengkapi sepatu yang sesuai dengan tata rias dan gaya busananya. Sebagus apapun tata rias yang digunakan, seindah apapun gaun yang melekat di tubuh, akan kelihatan lucu jika tidak ada sepatu yang menyertainya,” ungkapnya. Tidak seperti sepatu pria, se­ patu wanita memiliki beragam variasi desain, disesuaikan dengan busana yang dikenakan maupun kesempatan yang berbeda. Dalam

yang akan dikenakan. Hati-hati juga jangan sampai kita memakai sepatu yang salah ke sebuah acara, bisa men­ jadikan kita korban salah kostum. Sepatu kerja dikenakan sesuai dengan peraturan yang diterapkan di masing-masing perusa­ haan, namun sebagai dasar sepatu kerja biasanya harus bermodel simpel, anggun dan profesional, sehingga mendukung keseluruhan penampilan saat meng­ gunakan pakaian kerja. Se­ dangkan, sepatu santai bagi tiap orang adalah berbeda sesuai dengan kepriba­ dian pemiliknya. Mereka yang termasuk kategori pribadi yang simpel akan memilih jenis sepatu yang simpel juga, seperti san­ Sepatu hitam dipadupadankan dal. Mereka yang tomboi dengan aneka busana akan memilih jenis sepatu tersebut terlihat cantik dan me­ sneakers. Mereka yang cenderung nawan sesuai dengan kepribadian feminin mungkin akan lebih me­ si pemakai,” sarannya. nyukai flat shoes atau sepatu Sepatu kerja Beberapa hal yang harus diper­ sandal untuk acara santai. Dari hatikan dalam memilih sepatu dalam design sepatu yang dikenakan Idealnya sepatu yang harus dimi­ satu acara, seperti tempat dan jenis saat bersantai kita dapat melihat liki basic design dan warna sehingga acara yang akan dihadiri, dan busana kepribadian pemakainya. bisa digunakan dalam berbagai kesem­

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Kegiatan ekstrakurikuler menjadi wadah yang tepat dalam pembentukan dan pengembangan karak­ ter. Salah satunya dengan kegiatan pramuka. Ke­ giatan kepramukaan dapat berhasil menciptakan pe­ serta didik yang berkarak­ ter jika pada proses pen­ didikannya tidak hanya mengembangkan teknik kepramukaan semata, tetapi juga dikembangkan kemampuan, ketrampilan dan sikap berorganisasi.

memilih sepatu, banyak hal yang perlu dipertimbangkan seperti bahan, warna dan model desain sepatu tersebut. “Sepatu yang akan dikenakan haruslah sesuai dengan karakter diri kita sehingga sepatu

P

Sepatu santai

patan, seperti hitam atau warna kulit karena bisa dipadupadankan dengan pakaian warna apa saja. (Wirati Astiti)

entingnya kegia­ tan pramuka dalam membentuk karak­ ter seseorang men­ jadi salah satu alasan terbentuknya komunitas Impeesa Scout Ad­ venture. Komunitas yang berdiri sejak 8 tahun lalu ini merupakan wadahnya anggota pramuka petu­ alang yang anggotanya berasal dari anggota yang pernah aktif dalam gerakan pramuka serta memilki hobi dan semangat yang sama yaitu berkegiatan di alam bebas yang dilakukan bersama layaknya adik dan kakak. Impeesa Scout Adventure ter­ inspirasi dari kisah Baden Powell (BP) yang banyak melakukan pet­ ualangan sehingga pengalamanpengalaman itu menjadikannya memiliki keberaniaan,waspada dan cekatan. Nama Impeesa diberikan oleh suku-suku di afrika sebagai julukan untuk Baden Pow­ ell yang berarti serigala yang tidak pernah tidur. “Dengan semangat serta julukan yang beliau peroleh itu, kami berharap bahwa kami sebagai putra pandu memiliki kewajiban yang tidak akan hentihentinya memperjuangkan dan

Komunitas

15

Impeesa Scout Adventure

Bangkitkan Program Revitalisasi Gerakan Pramuka menyampaikan pesan pesan BP untuk membangun gerakan pra­ muka secara universal dengan Satya dan Darma yang pernah kami ucapkan sebagai pedoman pergerakan kami,” ungkap Nyo­ man Canestra Adi Putra, mantan Koordinator Impeesa Scout Ad­ venture 2017. Ditemani dengan dua anggota lainnya, Tusan Kusuma dan Gusti Ngurah Darmayasa, Canestra menambahkan komunitas Impee­ sa Scout Adventure merupakan wadah kegiatan positif sebagai tempat mengaktualisasi diri da­ lam sebuah komunitas pramuka petualang dengan tujuan ikut

serta mengembalikan semangat gerakan pramuka agar kembali beraktivitas di alam terbuka dan berbaur serta bermanfaat secara langsung kepada masyarakat dan alam sekitar. “Secara tidak langsung kami ikut serta mem­ bantu membawa nama gerakan

pramuka melalui komunitas ini, sehingga gerakan pramuka bisa dilihat dan dirasakan langsung keberadaanya komunitas-komunitas kepemudaan dan sosial

lainnya,” imbuhnya. Menariknya, seluruh anggota Komunitas Impeesa Scout Ad­ venture merupakan anggota yang pernah aktif dalam gerakan pra­ muka dan memiliki kemampuan scouting skill serta masih memiliki niat tulus serta tujuan untuk ikut

serta membangun gerakan pra­ muka dan menyukseskan program revitalisasi gerakan pramuka yaitu dengan ikut serta membantu pembinaan di gugus depan ketika organisasi gerakan pramuka masih kekurangan pembina pramuka. “Karena selain berkegiatan di alam, kami juga sering lakukan bakti so­ sial dan pelatihan kepramukaan jika memang diminta. Tiga poin penting ini menjadi program utama kami di komunitas,” paparnya. Metode pendidikan yang satu kesatuan dan menjadikan pramuka sebagai suatu sistem pen­ didikan yang membuat organisasai ini memiliki ciri khas yang mem­ bedakan dengan organisasi kepe­ mudaan lainnya. “Memang banyak organisasi kepemudaan dengan berlatar belakang kegiatan di alam terbuka namun hanya gerakan

pramukalah yang memiliki sebuah metode pendidikan terintegrasi dalam satu sistem untuk membina anggotanya,” ungkapnya. Selain itu juga dengan aktivitas yang dilakukan dalam komunitas ini diharapkan Impeesa mampu membantu serta mengispirasi gugus depan pramuka dan adikadik pramuka di gugus depan yang sampai saaat ini masih tertutup dalam berkegiatan menjadi lebih terbuka, universal dan kembali dengan metode serta prinsipprinsip kepramukaan. “Kami komunitas pramuka petualang Indonesia yang tergabung dalam Impeesa Scout Adventure adalah adalah satu bukti generasi pramu­ ka yang lahir dari produk metode pendidikan gerakan pramuka itu sendiri,” tutupnya. (Wiwin Meliana)


Life Story

14 Yerika (48) terlihat bahagia ketika bertemu dengan kawan-kawan satu angkatannya saat SD di tahun 1980-an. Ia seperti melupakan kesedihannya akibat kasus perceraian yang membuatnya sempat masuk penjara. Ke­hadiran kawan-kawannya membuat ia sejenak bisa melupakan getirnya perjuangan rumah tangganya yang berakhir tragis bagi dirinya.

B

eberapa waktu kemudian, air muka Yerika mulai terlihat sedih dan tak lama setelah itu ia berpamitan pada kawan-kawannya. Ia meminta izin pulang lebih dulu dengan alasan ada hal yang harus diurusnya. Tetapi kawan-kawannya bisa memaklumi bahwa kepulangan Yerika tampaknya akibat ia tidak bisa menyembunyikan rasa sedihnya. Kisah hidup Yerika memang begitu memilukan. Selesai SMA, Yerika yang telah memiliki kekasih itu ingin langsung menikah. Namun, orangtuanya tak mendukung. Bahkan orangtuanya melarang keras ia menikah di usia muda, terutama lagi dengan laki-laki yang dipilihnya itu. “Ibu Yerika sangat tidak menyukai kekasih Yerika yang usianya jauh lebih tua dari Yerika,” kata Tanty, sahabat Yerika. Menurut Tanty, sebenarnya bukan karena usia kekasih Yerika yang jauh lebih tua saja yang menjadi alasan orangtua Yerika tak menyetujui hubungan mereka. Ada hal yang dilihat dari kekasih Yerika tersebut. “Salah satunya sih, karena keluarga kekasih Yerika yang rata-rata beristri lebih dari satu,” kata Tanty yang juga masih memiliki hubungan keluarga dengan Yerika. Beberapa kali Yerika meminta untuk menikah tetapi tetap tidak diberi persetujuan itu. Hal inilah yang membuat kekasih Yerika yang tinggal satu kampung dengan Yerika itu lalu meninggalkan kampung halamannya di Pulau Sumbawa menuju Pulau Jawa. Di sana ia mulai berbisnis dan meninggalkan Yerika yang bersedih. Menurut informasi di kampung Yerika, ia pergi untuk berusaha sambil menanti persetujuan orangtua Yerika untuk menikahi Yerika. Mendengar hal itu Yerika akhir­ nya memutuskan untuk pergi dari rumah menemui kekasihnya. Ia tidak lagi mempedulikan orangtuanya yang bersedih karena ia tinggalkan. Bagaimana tidak, Yerika adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarga itu. Yerika pergi menemui kekasihnya lalu memilih menikah di Pulau Jawa. Orangtuanya yang akhirnya mengetahui pernikahan itu dari orang lain, tidak bisa berbuat apaapa. Sejak itu hubungan Yerika dan orangtuanya tidak ada komunikasi.

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Style

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga Cukup lama Yerika tidak berkabar dan kawan-kawan sekolahnya yang merupakan sahabatnya juga tidak pernah mendengar kabarnya. “Kami hanya mendengar kabarnya setelah lebih dari sepu­ luh tahun. Kabar itu cukup membahagiakan karena Yerika dan suaminya rupanya hidup sukses di salah satu kota di Jawa Timur,” ujar Tanty. Hubungan Yerika dengan orangtuanya juga sedikit membaik meskipun belum sepe­ nuhnya lancar. Hal inilah yang membuat beberapa kawan Yerika akhirnya mengetahui tempat tinggal Yerika yang selalu bersemangat ketika kawan-kawannya datang mengunjunginya. Yerika yang dikenal baik itu sangat senang jika ada orang-orang dari kampungnya menginap di rumahnya saat datang ke Jawa Timur. “Yerika juga akhirnya menjadi tujuan bagi anak-anak di kampungnya yang akan melanjutkan pendidikannya di Jawa Timur. Biasanya sebelum mendapat kontrakan, anak-anak dari kampung akan tinggal sementara di rumah Yerika sampai menemukan kontrakan atau kos-kosan,” kata Tanty. PULANG KAMPUNG Hidup Yerika sangat mapan dan nyaris tak kekurangan apa-apa, kecuali ia tidak memiliki anak. Hingga di usia pernikahan mereka yang sudah berjalan 20-an tahun mereka belum juga dikaruniai anak. Hal inilah yang rupanya membuat suaminya kemudian diam-diam menjalin hubungan dengan wanita lain. Yerika sama sekali tidak mengetahui hal ini sampai pada suatu ketika ia mengetahui bahwa hubungan tersebut sudah sangat jauh. “Yerika mendapat kabar bahwa wanita itu sudah hamil. Menurut pengakuan suaminya mereka telah menikah siri,” kata Tanty. Men­ dengar pengakuan suaminya itu, hati Yerika begitu sakit dan panas terbakar cemburu. Suaminya mengaku menikah siri dengan wanita itu karena ingin memiliki anak. Namun ia melakukannya diam-diam, itu yang membuat Yerika sakit hati.

tkh/net

Sesungguhnya bukan cemburu yang membuat Yerika begitu murka tetapi karena ia merasa suaminya itu menelikungnya dari belakang. Dalam keadaan emosi Yerika yang sudah lama membuntuti suaminya itu akhirnya mendatangi wanita tersebut untuk melabraknya. “Namanya juga emosi, terjadi perkelahian dan meninggalkan bekas cakaran di tubuh wanita lain suaminya itu,” kata Tanty.

Yerika yang sakit hati itu menye­ rang wanita yang katanya tengah hamil tersebut. Sakit hati Yerika juga lebih-lebih karena wanita tersebut adalah seorang PSK di sebuah kafe di Jawa Timur. “Jika saja suaminya itu mau berbicara terus terang kepada Yerika, ada kemungkinan Yerika mengizinkannya untuk menikah lagi. Namun tentu Yerika menginginkan wanita baik-baik yang akan dinikahi suaminya itu,” kata Tanty. Bekas luka di tubuh perebut laki orang (pelakor) tersebutlah yang akhirnya mengantarkan Yerika ke penjara. Rupanya si pelakor tersebut menggunakan kesempatan itu untuk benar-benar merebut suaminya. Ia melaporkan Yerika ke polisi dan Yerika pun sempat ditahan. Pelakor tersebut benar-benar tidak memberinya kesempatan. Seperti sudah jatuh tertimpa tangga, setelah ditahan, suaminya pun tidak mendukungnya. “Suami Yerika

malah mendukung istri sirinya,” ungkap Tanty. Tampaknya suami Yerika tengah senang-senangnya karena ingin memiliki anak dari wanita tersebut sehingga ia membiarkan Yerika di penjara. Kasus Yerika sempat begitu rumit. Meski tidak mendukung Yerika, suami Yerika meminta agar istri sirinya itu memaafkan Yerika agar Yerika terbebas dari kasus ini. Akhirnya pelakor itu membuat kesepakatan bahwa ia tidak akan menuntut Yerika tetapi dengan syarat suaminya itu harus menceraikan Yerika. “Apa boleh buat, Yerika akhirnya mau tidak mau menerima syarat tersebut,” kata Tanty. Yerika keluar dari penjara (tahanan) lalu bercerai dengan suaminya dan pelakor itu akhirnya benar-benar merampas suaminya. Yerika kemudian pulang kampung dan kini tinggal bersama orangtuanya sembari mengurus harta gono gini dari akibat perceraian tersebut. (Naniek I. Taufan)

Kasual, Elegan, dan Modern

Inspirasi bisa datang dari mana saja. Seperti yang dilakukan tiga desainer lulusan Angeliqa Wu Fashion Design Course ini. Mereka menghadirkan karya dengan tiga gaya yang berdetail unik dan menarik.

A

yu Dina tertarik kepingan salju dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Simbol musim dingin ini menjadi nafas koleksi Ayu Dina yang bertemakan “Purity.” Dengan hiasan border, desainnya yang elegan ini pun semakin menawan. Ayu Purnamadewi mengusung tema “The Beauty of Perfection”. Ia terinspirasi dari burung merak India dengan ciri khas bulunya yang berwarna biru. Purnamadewi mampu menyuguhkan kesan modern dalam indahnya Indian look, untuk koleksi evening dress. Meilia In Diana memilih mengolah keindahan saat hari raya Hindu. Gambaran keceriaan pun muncul pada konsep army look karyanya. Dengan tema “Dungulan” Meilia berhasil mempersembahkan karya busana yang casual nan sporty. (Sri Ardhini)

19


Griya

20

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

“I

ni karena harga beli tanaman ini mahal, perkembangbiakannya lama, namun harga jual kembalinya murah,” ucap pemilik stand Nengah Rumita (39) yang lebih dikenal dengan nama Ponk ini. Ia menunjuk beberapa kreasi yang dibuatnya dari tanaman rambut sedana ini, yakni membentuk barong dan rangda, minus tapel (topeng). “Ada pengunjung yang menanyakan kenapa tidak isi tapel. Harga tapel kan mahal. Dengan tanpa tapel saja, pembeli jarang yang mau beli dengan harga yang kami tawarkan. Ini delapan bulan yang lalu saya buat, pertumbuhannya baru sebegini. Kalau sampai ini lebat dan panjang pasti bagus, tapi harus menunggu lama

lagi,” ujar Ponk sembari menunjukkan tanaman rambut sedana berbentuk barong. Akhirnya, tanaman ini dibentuk, dikreasikan dengan tanaman lain (kapu-kapu), untuk kesenangannya saja. Kemudian digantung di

stand bunganya untuk hiasan. Ketika terjual pun, lebih sering tidak balik modal. Makanya ia membuatnya sedikit. Tanaman rambut sedana ini cukup unik. Ia hanya ditaruh menggunakan tempat gantung tanpa ada media tanam, seperti tanah atau sekam, seperti tanaman gantung pada umumnya. Tanaman ini mendapatkan nutrisi dari udara. “Hidupnya mengandalkan angin dan penyiraman setiap hari.

Kalau kena air, tanaman yang berwarna agak putih ini langsung berwarna hijau,” ucapnya. Tanaman ini dikatakan Ponk didatangkan dari Batu, Malang. Di sana, tanaman rambut sedana ini justru bisa dijual mahal, sehingga sangat sedikit yang masuk ke Bali. TANAMAN GANTUNG Rambut sedana sering dipakai sebagai tana-

13

Waspadai Ancaman Depresi

Kreasi Rambut Sedana Sejatinya tanaman rambut sedana ini sudah ada di pasaran sejak 2 tahun terakhir. Namun, tak banyak pemilik stand bunga yang mengoleksinya. Sebut saja di sentra penjual tanaman hias di kawasan Jalan Hayam Wuruk, Tanjung Bungkak-Denpasar. Hanya satu dua stand yang terlihat menawarkan tanaman yang juga sering dinamakan tanaman rumput pesisir ini, salah satunya stand bunga Ponk.

Bugar

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Saat tiba-tiba Anda merasa bersedih, merasa sendiri, dan tak ingin melakukan apa-apa. Hati-hati, ini pertanda depresi. Selama ini kita berpikir, depresi adalah faktor kelemahan. Orang depresi dianggap sebagai orang yang tidak kuat imannya sehingga mereka disudutkan sebagai orang yang tidak tahu bersyukur atas berkah Tuhan.

Tanaman rambut sedana yang disiram air seketika berwarna hijau

man gantung. Selain rambut sedana, Ponk menyampaikan ada banyak pilihan jenis tanaman gantung, seperti daun mint hias, tanaman kribo, krisdoren, bayam merah, tanaman Ponk menunjukkan kreasi tanaman rambut sedana paku-pakuan, samberbentuk barong yang baru berusia 8 bulan. blung, alakea macan, dll., yang perkembangbiakannya air agar batangnya tidak busuk. jauh lebih mudah dibandingkan Sementara pada tanaman batang kering, dikatakannya harus lebih tanaman rambut sedana. Untuk perawatan tanaman se- telaten. Karena, jika kebanyakan cara umum, Ponk yang sudah me- air (penyiraman) akan busuk, nekuni dunia tanaman sejak 2011 kekurangan air layu. Untuk pemuini mengatakan, cukup melakukan pukan dilakukan sebulan sekali dan penyiraman pagi dan sore agar harus tepat waktu. Begitulah selama ini Ponk memkondisi media tanam stabil. Media tanamnya, sekam dicampur den- perlakukan tanaman-tanamannya. Semua ilmu itu dipelajarinya secara gan pupuk kandang. Tanaman ini dibedakan menjadi otodidak dan banyak bertanya kedua yakni batang basah dan batang pada yang berpengalaman. “Hampir kering. Tanaman batang basah, sama dengan memasak, seni teknik dijelaskannya tidak boleh banyak mencampurnya,” ucap Ponk yang sebelumnya bergelut di bidang pariwisata sebagai cooker. Bagi masyarakat pencinta tanaman, ia mengingatkan satu hal. Tanaman yang terkena air hujan, dikatakannya harus d i s i r a m k em b a l i agar air hujan yang mengandung garam tersebut tidak sampai merusak daun. Dan untuk media tanaman dalam pot, setidaknya harus diganti tiap 6 bulan. Bagian bawah pot harus lubang agar ada sirkulasi keluarmasukya udara stabil. (Inten Indrawati)

dr. Lely Setyawati, Sp.KJ ( K)

D

epresi adalah gangguan biologi dalam tubuh kita, sama seperti penyakitpenyakit fisik lainnya. Demikian disampaikan psikiater dr. Lely Setyawati, Sp.KJ (K). Yang lebih parah lagi, masyarakat sering bingung membedakan depresi, stres, dan skizofrenia atau oleh banyak

orang mereka disebut sebagai “orang gila”. Ia menyatakan, saat ini istilah gila tidak boleh dipakai lagi. “Lebih manusiawi kita sebut sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ),” ujar ahli jiwa yang juga bertugas melakukan pendampingan di Kantor P2TP2 Provinsi Bali ini. B a d a n Ke s e h a t a n D u n i a (WHO) memprediksikan tahun 2020 gangguan depresi merupakan penyakit nomor dua penyumbang penyebab ketidakmampuan seseorang dalam kehidupannya. Gangguan depresi, berada pada urutan di bawah penyakit kardiovaskuler. Apa itu depresi? Gangguan mood, kondisi emosional berkepanjangan yang mewarnai proses berpikir, perasaan, dan perilaku seseorang. Seseorang yang depresi memperlihatkan perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan, disertai perasaan sedih, kehilangan minat, dan kegembiraan. Selain itu, yang bersangkutan juga kehilangan energi, sehingga kelihatan mudah lelah

Jalan santai membuat rileks

dan malas beraktivitas. “Depresi merupakan respons mental seseorang dalam menghadapi berbagai persoalan hidup. Depresi muncul di saat semua masalah menumpuk di otak dan seseorang tak tahu bagaimana cara mengatasinya,” kata dr. Lely. Ia menambahkan, sebagian besar orang tak merasakan gejala depresi, namun, bila memuncak akan timbul perasaan yang tak bisa dihindari. Gejala depresi, seperti merasa sedih, murung, suasana hati kosong. Juga, kehilangan energi, perasaan letih, lemah, dan lesu. Depresi juga mengakibatkan, kehilangan minat dan kegairahan terhadap berbagai aktivitas yang sebelumnya disukai.

Depresi merasa bersalah dan tidak berguna. Gejala depresi juga membuat gelisah, insomnia, atau sebaliknya tidur berlebihan, rasa pesimis, putus asa, hingga ingin bunuh diri. Depresi juga membuat perubahan pola tidur. Masalah pada perubahan berat badan, bisa turun

atau naik, tidak mampu berkonsentrasi. Depresi juga membuat mudah sakit kepala, gangguan pencernaan namun, tidak respons terhadap pengobatan. Untuk itu, ia menyarankan, belajar untuk dapat mengelola stres atau tekanan mental sebaik mungkin. “Kita harus bisa menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang sekitar. Membekali diri dengan pengetahuan tentang depresi termasuk tanda-tanda atau gejalanya,” ujar dr. Lely. Ia juga menyarankan, untuk mengubah kepribadian menjadi lebih terbuka, fleksibel, dan realistis. Melakukan penyegaran dan istirahat terhadap rutinitas, misalnya, melakukan hal-hal baru yang bisa membuat kita kembali semangat. “Jangan pernah ragu untuk mengunjungi unit layanan kesehatan jiwa baik swasta maupun pemerintah. Di situ ada psikolog dan psikiater siap melayani Anda,” sarannya. (Wirati Astiti)

TIPS MENCEGAH DEPRESI

Yoga merupakan salah satu cara menghindari depresi

- Belajar untuk dapat mengelola stres atau tekanan mental sebaik mungkin. - Menjaga hubungan baik dengan keluarga dan orang-orang sekitar. Membekali diri dengan pengetahuan tentang depresi termasuk tanda-tanda atau gejalanya, - Mengubah kepribadian menjadi lebih terbuka, fleksibel, dan realistis. - Melakukan penyegaran dan istirahat terhadap rutinitas, misalnya, melakukan hal-hal baru yang bisa membuat kita kembali semangat.


Pelesir

12

D

engan banana boat, kami bisa menikmati pantai Bara dengan puas. Selain airnya yang bersih, objek wisata ini juga relatif masih lebih sepi dibandingkan pantai Tanjung Bira. Soal keindahan, Pantai Bara dan Pantai Bira ibarat “saudara kembar”. Selain namanya yang mirip, letaknya sama-sama di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Pantai berpasir putih nan lembut serta laut biru ada di sini. Pantai Bara memang belum setenar Tanjung Bira. Namun, pemandangan di sini tak kalah menarik. Hamparan pasir putih dipadukan dengan tenangnya laut dari arah Flores, membuat kami betah berlama-lama di Pantai Bara. Jarak yang lumayan jauh membuat pantai ini jarang didatangi pengunjung. Bagi pecinta ketenangan, pasti akan betah berlama-lama di Pantai Bara. Dari Pantai Tanjung Bira kita harus menempuh jalan berbatu dan hutan sekitar 5 km. Ada baiknya tidak terlalu sore jika menuju ke sana. Kami berangkat dari Makassar pukul 10.00 wita, tiba di Tanjung

I Nyoman Supartha

Bira pukul 17.30 wita setelah sempat singgah beberapa saat di Pantai Appalarang. Kami memilih menginap di Tanjung Bira karena pada saat itu kami tidak mendapat

Melepas Penat di Kesunyian

P

Menikmati wisata pantai di kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (175 km arah selatan Kota Makassar) tak melulu pantai Tanjung Bira. Pengunjung juga bisa merasakan hamparan pasir putih dan pantai yang biru di Pantai Bara, tak jauh dari Tanjung Bira. Direktur Utama BPR Hasamitra I Nyoman Supartha yang beberapa pekan lalu berlibur ke tempat itu bersama keluarga menceritakannya pengalamannya.

elatihan yang mengusung tema ”Memanfaatkan Bunga di Sekitar Pekarangan” ini diikuti 140 orang peserta. Acara ini menghadirkan instruktur profesional

ang dengan taman laut di sekitar pulau kecil berkarang itu. Juga berenang di penangkaran penyu. Faktor jarak yang jauh mungkin jadi salah satu faktor yang membuat wisatawan asing belum banyak ke sini. Selain itu, kondisi jalan akses menuju lokasi yang mesti diperbaiki sehingga memperlancar kunjungan tamu. Fasilitas akomodasi yang masih penginapan di Pantai Bara. Kalau kami lihat, penginapan di Pantai Bara lumayan lebih bagus karena mendapat view laut. Hari-hari di Pantai Bara yang sunyi ini bisa dihabiskan dengan sekadar leyeh-leyeh di pantai dinaungi nyiur, ataupun berswafoto layaknya generasi di zaman now, berenang di laut yang landai, berlama-lama menatap senja, lan-

tas berganti melamuni rembulan saat malam tiba. Di pagi hari, kita juga bisa menyeberang ke Pulau Liukang Loe yang tampak cukup jelas dari Pantai Bara. Dengan perahu motor nelayan, Pulau Liukang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 20 menit. Pengunjung biasanya menuju Liukang Loe untuk snorkeling dan diving di perairan ten-

Siapkan fisik mengingat perjalanan lumayan panjang sekitar 4 jam mengendarai mobil dari Kota Makassar l Upayakan berangkat lebih awal sehingga bisa menikmati liburan lebih lama. Selain Tanjung Bira, Pantai Bara, bisa juga terlebih dahulu singgah di tebing/ pantai Appalarang l Siapkan sunblock untuk menghindari terkena sengatan matahari langsung karena lebih banyak bermain di pantai

Dapatkan

minim, terutama yang berstandar internasional dan faktor kebersihan juga perlu diperhatikan. Dari sisi kuliner memang tidak susah, namun perlu juga diperbanyak rumah makan dengan standar lebih tinggi dan menu yang lebih variatif dengan bahan dasar serba ikan. (I Nyoman Supartha/Bisnis Sulawesi).

bacaan wanita dan keluarga

di Pesawat Garuda dan Lounge Garuda m Bali Post

Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764 m Sekretariat Tokoh Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373 m Kios Sumber Dana Budi Jaya Jln. Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp (0361) 223958 m Kios 66 Jln. Wahidin 66 Denpasar. Tlp. (0361) 425126 m Kios Widia Sari Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 759482 m Safii Roit (Ria Agency) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542 m Warung Media Singaraja Jln. A Yani, Pertokoan Terminal Banyuasri. Tlp. (0362) 21059 m Radio Singaraja FM Jln. Raya Singaraja Seririt Km 6 Desa Tukad Mungga. Tlp. (0362) 41124 m Warung Media Tabanan Jln. Jepun No. 9 (Ruko Pasar Kodok) m Warung Media Negara Jln. Merak No. 36 Pendem- Jembrana m Warung Media Gianyar Jln. Astina Timur (Utara Patung Arjuna). Tlp. (0361) 943570 m Warung Media Bangli Jln. Nusantara (Banjar Cempaga) HP. 0812 46 9 1915 m Warung Media Klungkung Jln. Raya Puputan 95 Semarapura. HP. 085 935 511 4131 m Warung Media Karangasem Radio Besakih Jln. Surapati, Gg. Sedap Malam 8. Tlp. (0363) 21791 m Warung Media Besakih Pesraman Besakih Jln. Raya Besakih HP. 087760050056, 081999275859 m Warung Media Kintamani Jln. Raya Kintamani Batur (Selatan Pura Batur) m Warung Media Nusa Penida Jln. Raya Ped (Depan Pura Dalem Ped Nusa Penida) HP. 082236657588

Hobi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018 Mendorong jiwa kewira­ usahaan khususnya kalangan muda, terus didorong oleh Pemerintah Kota Denpasar. Kali ini serangkaian HUT ke - 320 Kota Denpasar, Dinas Pertanian Kota Denpasar menggandeng TP PKK Kota Denpasar menggelar “Pelatih­ an Merangkai Bunga” Kamis, (1/3) di Lantai III, Gedung Sewaka Dharma, Lumintang.

Pantai Bara

Tips untuk Pengunjung l

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

dari Jakarta, Teresa Maria Inneke Turangan, AIFD. Inneke bukan hanya pernah meraih prestasi internasional tapi juga sempat menimba ilmu di berbagai negara dan mengikuti ujian AIFD (American Institude of Floral Designer) pada Juli 2006 silam. Kabid Pembinaan dan Pemasaran Dinas Pertanian Denpasar Drh. Ketut Ayu Dewi Anggreni Cahyani, M.Si., selaku Ketua Panitia Acara ‘Pelatihan Merangkai Bunga’mengatakan dalam kegiatan

21

Dinas Pertanian Kota Denpasar

Gelar Pelatihan Merangkai Bunga Lokal ini yang ditonjolkan bunga lokal, utamanya yang ada di pekarangan rumah. Tujuannya, dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan para remaja dalam penanganan paska panen tanaman hias bunga lokal, sebagai cikal bakal produk unggulan pertanian Kota Denpasar. Kreativitas rangkaian bunga lokal ini mampu menghasilkan karya kreatif yang bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, Ir. I Gd. Ambara Putra, M.Agb. menyatakan meski program yang dirancang serangkaian HUT ke - 230 Kota Denpasar kali ini, sengaja menyasar kalangan generasi muda, ternyata responsnya sangat positif. Informasi yang mereka sebarkan melalui media sosial, dengan target peserta 75 orang , ternyata yang mendaftar dan hadir melebihi

target bahkan mencapai 140 orang. “Banyak pesertanya berasal dari luar Kota Denpasar. Antusiasme anak –anak muda ini sangat menggembirakan,” ucapnya sembari menambahkan jika program “Pelatihan Merangkai Bunga “ tersebut bertujuan untuk memacu jiwa kewirausahaan mereka melalui kreativitas. Anak muda, lanjutnya harus paham bahwa dengan sentuhan kreativitas, bunga-bunga lokal bisa dirangkai menjadi karya seni yang

cantik dan indah serta memiliki nilai lebih. Sehingga, kedepannya, keterampilan ini, bisa menjadi bekal awal bagi generasi muda yang ingin berwirausaha, khususnya bidang merangkai bunga.

PERLU WAKTU DAN BERLATIH Sementara itu, dalam sambutan Plt. Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, yang dibacakan oleh Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Kerti Iswara mengatakan, penggunaan bunga lokal ini secara tidak langsung dapat menyebarluaskan produk bunga lokal yang saat ini dianggap kurang menarik dan kalah saing dengan bunga impor. Hal ini akan meningkatkan nilai bunga lokal. Sehingga, nantinya dapat memotivasi petani untuk meningkatkan produksi bunga lokal. Ketika penggunaan bunga lokal meningkat, secara otomatis juga membantu meningkatkan pendapatan petani. Disamping itu, dengan kehadiran seorang pelatih yang mumpuni di bidangnya, juga bisa menjadikan peserta bisa lebih banyak lagi menggali ilmu dalam seni merangkai bunga lokal. Kegiatan ini juga dalam rangka

memantapkan pertanian dari hulu ke hilir. Perlu diupayakan pengelolaan yang baik dan diselaraskan dengan visi Kota Denpasar, yakni “Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan”. Dilibatkannya para remaja dalam pelatihan merangkai bunga kali ini, untuk lebih menumbuhkan jiwa wirausaha, melalui keterampilan merangkai bunga dan nantinya berkembang menjadi usaha home industry demi menambah pendapatan. Inneke selaku instruktur yang dibantu Amik, pemilik Bali Sekar, dengan kepiawaiannya, berhasil memberikan sekitar delapan contoh rangkaian bunga cantik berbahan bunga di sekitar kita. Inneke yang mengenal bunga sejak 1998 ini, juga sempat berbagi tips, sebagai bekal dasar membuat rangkaian yang paling simple namun harmonis. Termasuk soal ide dan penekanan untuk menjadi terampil semuanya perlu waktu dan banyak latihan. Pekan depan akan ditampilkan beberapa contoh rangkaian bunga yang simpel tapi cantik. (Sri Ardhini)


22 Pasir hitam yang ada di sepanjang pantai Bali Utara, ­ternyata d ­ apat dijadikan terapi kesehatan. Bahkan baru-baru ini ­Kabupaten Buleleng melalui Dinas Pariwisata menambahkan Desa Kerobokan Kecamatan Sawan Buleleng sebagai Daya Tarik Wisata baru dengan menawarkan terapi berendam pasir hitam di Pantai Kerobokan. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pariwisata Nyoman Sutrisna.

M

enurutnya, potensi wisata di Pantai Kerobokan sudah di­ garap bersama sejak dulu oleh desa pakraman dan desa adat setempat. Sebelumnya, Pantai Kero­ bokan sudah dikenal masyarakat dengan kuliner ikan bakarnya. Bahkan wisatawan lokal maupun asing menyukai Pantai Kerobokan karena keindahan pantainya. Pihaknya pun telah membentuk kelompok di Desa Kerobokan untuk menanam terumbu karang. “Oleh masyarakatnya sudah dilakukan penataan di Pantai Kero­ bokan baik itu dari parkir dan sebagainya,” jelas Sutrisna. Setelah dilakukan penataan sesuai dengan sapta pesona, ke­ lompok binaan Dinas Pariwasata memiliki ide untuk mengembangkan pariwisata Pantai Kerobokan sebagai tempat atraksi wisata terapi kesehatan berendam di

Buleleng

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Terapi Pasir Hitam untuk Kesehatan

pasir. Memang sebelumnya berendam di dalam pasir sudah dilakukan oleh masyarakat desa setempat sejak dulu. Bahkan hal ini semacam menjadi kebiasaan masyarakat untuk datang ke pantai sekadar merendamkan kaki di pasir. “Maka sekarang mereka mencoba mengembangkan terapi kesehatan itu sebagai daya tarik wisata bagi wisatawan asing yang datang,” ungkapnya. Pengenalan DTW baru tersebut, kata Sutrisna dilakukan dengan memasang 10 payung seragam berwarna merah di area aktivitas berendam pasir. Hal ini agar saat melakukan aktivitas berendam pasir wisatawan tidak kepanasan. Aktivitas yang dikelola oleh desa adat setempat ini dibuka setiap hari Sabtu dan Minggu dari Pukul 16.00 sampai 17.00 Wita. “Untuk menarik minat wisatawan asing yang berada di Buleleng diperlukan promosi dengan membuat video secara detail terkait tekhnik dan cara berendam di pasir serta manfaatnya untuk kesehatan dan berapa lama aktivitas itu dilakukan,” imbuh Sutrisna. Ke depan lanjut dia, yang perlu diperhatikan adalah tata kelola dan aksesibili-

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

tasnya DTW baru tersebut. Pengembangan Daya Tarik Wisata terapi kesehatan ber-

endam di pasir hitam ini juga didukung hasil penelitian dari Lembaga Peneliti dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana (UNUD) beberapa waktu lalu. Penelitian tersebut mencatat, pasir hitam di Bali Utara dapat menghasilan hawa panas dengan suhu tertentu. Hawa panas inilah yang dapat dijadikan sebagai terapi kesehatan. Tim dari LPPM UNUD mengamati dan mengambil sampel pasir hitam yang ada di pantai sebagai data penelitian. Dari hasil penelitian diketahui, dengan hawa panas pasir antara 45 derajat sampai 50 derajat dapat dijadikan alternative kesehatan. “Sebenarnya warga sudah terbiasa memanfaatkan hawa panas pasir itu untuk alternatif kesehatan, tetapi dengan kehadiran kami (hasil penelitian,red) dapat memberikan informasi yang

benar. Jadi warga yang memanfaatkan terapi hawa panas pasir itu cukup diurug dengan pasir, tidak perlu menggali terlalu dalam,” terang Koordinator Peneliti dari LPPM UNUD, Dr. Agus Dharma, saat mengadakan demonstrasi pemanfaatan hawa panas pasir sebagai alternative kesehatan di Pantai Desa Kerobokan. Sementara Perbekel Desa Kerobokan, Putu Wisnu Wardana mengatakan, dengan ada hasil penelitian tersebut akan menambah wawasan dan ketertarikan warga untuk datang ke Pantai Kerobokan. Apalagi pihak Desa Dinas bersama Desa Adat juga terus berupaya mengembangkan Pantai Kerobokan, menjadi sebuah kawasan rekreasi. Saat ini, penataaan taman di kawasan itu juga sudah dilakukan dengan jogging track melingkar. (Wiwin Meliana)

“Sebenarnya warga sudah terbiasa memanfaatkan hawa panas pasir itu untuk alternatif kesehatan, tetapi dengan kehadiran kami (hasil penelitian,red) dapat memberikan informasi yang benar. Jadi warga yang memanfaatkan terapi hawa panas pasir itu cukup diurug dengan pasir, tidak perlu menggali terlalu dalam” Dr. Agus Dharma Kordinator Peneliti dari LPPM UNUD

11

Tari Joged Zaman “Now” Gelinjang Erotisnya “Wow” Seni pertunjukan joged sangat familiar dengan masyarakat Bali. Beragam style tari pergaulan ala Bali ini dapat dipergoki dengan mudah di kota­kota hingga di sudut-sudut desa. Seni pentas yang senantiasa membuncah dalam suasana riang ini diiringi dengan gamelan yang terbuat dari bambu, karena itu, kesenian ini lazim disebut Joged Bumbung.

B

Terapi pasir hitam di pantai Kerobokan

Kreasi

elakangan, iringan tari ini juga mengadopsi instrumen gamelan Bali lainnya, bahkan juga menggaet kendang Sunda dari Jawa Barat. Kreativitas tersebut menjadikan seni pentas ini, kembangan laku tarinya, semakin menghentak sarat gairah nan semarak. Gairah seni pentas Joged Bumbung begitu membumbung sekitar sepuluh tahun terakhir ini. Sayangnya, kesemarakan perkembangan tari ini cenderung mencoreng nilai seni dan sosio-kultural kesantunan yang dianut masyarakat Bali. Lagak sajian interaksi penari joged dengan partisipan yang diajak menari (pengibing, umumnya pria) sering kebablasan. Gelinjang erotismenya wow. Tari joged zaman now seperti ini oleh masyarakat disebut Joged Jaruh. Fenomena tari joged pornoaksi ini, belakangan, bukan hanya meresahkan internal masyarakat Bali, melainkan juga membuat penasaran masyarakat internasional. Pada era internet ini, tari joged porno tersebut dengan mudah dapat disimak di YouTube. Anda akan terperangah menyaksikan salah satu tari pergaulan Indonesia itu mengumbar gelinjang birahi. Menggunakan busana tari berindentitas Bali, wanita-wanita muda penari, menyingkap kain, pamer paha, melayani para lelaki “menari” satu persatu dalam laku pornoaksi, disaksikan hinteria penonton tua dan muda. Unggahan tari joged Bali di media on line ini terus bermunculan hingga hari ini. Jika ditengok sejarahnya, sejatinya ada beberapa varian tari joged seperti Joged Pingitan, Gudegan, Adar, dan selain-lainnya. Joged Bumbung yang beruntung eksis, pada umumnya memiliki pola-pola gerak yang agak bebas, lincah dan dinamis. Namun bagian yang paling mengundang antusiasime penonton adalah ibing-ibingan. Bagian ini hadir setelah tari pembukaan sang penari joged. Penonton yang diminta ngibing oleh penari dengan sentuhan kipas, masuk ke arena pentas lalu pingganggnya diselempangkan selendang oleh penari. Mulailah kemudian si penari dan tukang ibing berolah tingkah menari dalam jarak dekat diayun oleh gamelan bernuansa ritmik-romantis. Demikian, gambaran ibing-ibingan yang santun, dulu. Sekarang, maaf, kok mesum? Penari cantik memang penting dalam seni pentas Joged Bumbung.

Tetapi belakangan ada tambahannya bahkan menjadi faktor utama, yaitu berani bergoyang jaruh. Begitu dominannya keberanian sejumlah grup Joged Bumbung bererotisme vulgar, menyebabkan kelompok-kelompok Joged Bumbung yang mengedepankan etika dan estetika tari agak jarang mendapat undangan pentas. Sebaliknya grup-grup atau penaripenari yang pongah berbugil ria makin diburu dan diserbu. Mereka, penari Joged Bumbung profesional yang cantik, muda, dan tak canggung berpornoaksi, bisa pentas dua hingga tiga kali semalam, di tempat berbeda dengan sekaa joged yang berbeda pula. Secara etno-estetik, tari Joged Bumbung adalah ekspresi seni yang patut diapresiasi. Tetapi karena kini tidak sedikit penari joged yang mengumbar porsi pornonya begitu murahan, menjungkirkan tontonan ini menjadi seni bercitra rendahan. Kendati secara moralitas dan religio-estetik tak ditoleransi, kenyataannya joged yang tampil dengan menu utama goyang pornonya malahan kini sedang murah rezeki. Cercaan oleh sebagian masyarakat justru kian membuat joged porno itu kian eksis. Tiada pentas tanpa bergelinjang porno. Joged erotis laris manis. Joged etis meringis miris. Semua ini, bila dimaknai, adalah cermin dari benturan-benturan, tawar-menawar, dan tarik-ulur nilai-nilai kehidupan yang sedang berdinamika di tengah masyarakat kekinian. Pihak pemerintah Bali sendiri ingin mengem-

balikan nilai-nilai positif dari seni pertunjukan joged. Langkah-langkah persuasif untuk mengembalikan tata tari yang etis-estetik dari seni pertunjukan ini digelindingkan dengan penuh harap. Pada rentang tanggal 6-22 Februari 2018 ini, Pemda Bali menurunkan tim pembinanya ke kantong-kantong sekaa Joged Bumbung di kota dan ke penjuru kabupaten di Bali. Sebelumnya, kegiatan seperti ini sudah pernah dilakukan pada tahun 2014 dan 2015. Akan teredamkah atau setidaknya mampukah meminimalisir fenomena joged porno ini? Pesimisme tetap menggayut. Kehadiran joged porno agaknya sulit dikekang. Pengunggahan joged porno di YouTube tak pernah berhenti. Artinya joged porno itu, hingga hari

ini, masih bergentayangan menggoyang Bali. Realita ini memunculkan dampak dan pandangan negatif pada seni pertunjukan Joged Bumbung, para pelakunya, dan seni budaya Bali. Masyarakat dan para pecinta kesenian Bali tentu tak ingin Joged Bumbung--salah satu dari sembilan tari Bali yang diakui Unesco PBB sebagai warisan budaya dunia-terpuruk menjadi seni rendahan bahkan bercitra negatif. Nilainilai luhur moral bangsa kita tak pernah memberi inspirasi untuk menjerumuskan kesenian ini menjadi semacam wadah pengesahan pelecehan kaum hawa. Dulu, saat kaum feodal berkuasa, ketika kedudukan kaum wanita dianggap

rendah, kesenian sejenis joged memang hanya jadi hiburan kaum pria. Tapi kini zaman sudah bergeser dan berubah. Harkat wanita sudah ditempatkan secara bermartabat. Tentu kita tak ingin lagi penari joged dilecehkan segerombolan pria seperti terjadi di Desa Les, Tejakula, Buleleng, pada 11 Nopember 2017 lalu, dalam aca­ ra penggalian dana pengungsi Gunung Agung. (Kadek Suartaya)


Dara

10

Ayu Bali Suara

Berjaya di Negeri Ginseng

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Olah Gerak Hasilkan Seni

Menyalurkan hobi, berprestasi, dan dapat jalan-jalan. Itulah yang dialami sanggar Ayu Bali Suara. Mereka meraih juara 3 Mix Korea & Internasional dan juara 1 Internasional di ajang 2018 Wonju Winter Dancing Carnival. Event ini diikuti 50 tim dari 20 negara di luar Korea serta 150 tim dari Negeri Ginseng ini.

A

yu Bali Suara merupakan wadah dan tempat berkreasinya para seniman tradisi dari berbagai aliran musik, tari, topeng, teater dan seni pertunjukan lainnya yang tidak mengenal batas umur. Sanggar ini di prakarsai oleh Ayu Carmen dan Putu Gede Suastika sebagai bentuk kecintaan akan tanah air dan seni budaya tradisi Nusantara. Sanggar yang terbentuk 1997 ini bertujuan mempromosikan budaya Indonesia dalam kancah nasional maupun internasional. Mereka memiliki anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain menyalurkan hobi, mengembangkan bakat positif kegiatan seni, secara tidak langsung sanggar membuka lapangan pekerjaan bagi semua anggota seniman untuk dapat tampil dalam pertunjukan wisata. Terkait 2018 Wonju Winter Dan­ cing Carnival, Ayu Carmen mengatakan pihaknya mendapatkan undangan dari

Atlet IODI Kabupaten Buleleng

Panitia Wonju Winter Carnival melalui Federation International Dance Festival (FIDAF Jakarta). “Persiapan kami selama dua bulan sejak mendapat undangan. Kami sempat kesulitan mencari sponsor. Bahkan visa dari Kedubes Korea baru didapatkan H-1 keberangkatan,” ujar Carmen yang didampingi Bagus Saka, team leader. Tim Ayu Bali Suara ke Korea terdiri dari 24 orang. Mereka adalah Ayu Carmen dan Putu Gede Suastika (founder), Wahyudi dan Wiwiek Widiastuti (FIDAF Jakarta), (Kt Lanus, Rico Mantrawan, Nym Antarayana, Jung Wah Eka, Carmenita (musisi ), Michelle, Gung Is, Jung Intan, Putri Dita, Nabila Ali, Ayu Trisiwi, Devi Aristianti, Gung Manik, Agit Gesang, Adi Guna, Yohanes Rico, Mario (penari), Komang Sujani (make up artist), dan Bagus Saka (team leader). Komposisi musik digarap Putu Gede Suastika, Kt. Lanus, dan Rico Mantrawan, koreografer tari

Penampilan di Fringe Festival Stage 18 Februari 2018

Agit Gesat dan Adi Siput, kostum Cahya Art, Pancer Langiit dan Adi Siput. Bagus Saka menuturkan jadwal kegiatan mulai 15 Februari 2018 (Babak Penyisihan) di Stage Utama Chiak Gym dilanjutkan Fire Art Festival pada 16 Februari 2018 di Pantai Gangneung dekat Pyeongchang. “Saat tampil di Pantai Gangneung disaksikan masyarakat umum dan peserta Olimpiade Musim Dingin (PyeongChang Olympic 2018),” ujar pria yang akrab disapa Gus Saka ini. Babak final digelar 18 Februari 2018. Ayu Carmen menambahkan acara 2018 Wonju Winter Dancing Carnival sangat bagus karena banyak peserta internasional. “Kami juga diberikan kesempatan city tour mengunjungi jembatan terpanjang di Korea yaitu Jembatan Wonju Sogeumsan Chullong dari yang menghubungkan dua puncak Gunung Sogeum di pusat kota Wonju,” ujarnya. (Ngurah Budi)

23

Mendengar kata dance tentu pikiran kita akan tertuju pada suatu gerakan lentur dan penari dengan pakaian serba mini. Biasanya sebuah tarian akan dipertontonkan kepada khalayak pada sebuah acara. Namun beberapa tarian justru menjadi cabang olahraga yang bergengsi di tingkat dunia. Salah ­satunya olah raga dansa.

Penampilan di Art Festival 16 Februari 2018

uari 2018 Penampilan babak penyisihan 15 Febr

Buleleng

eperti cabang-cabang olahraga lainnya, olahraga dansa memiliki struktur internasional yang sangat terorganisir dengan banyaknya kompetisikompetisi yang digelar di seluruh dunia, mulai dari kompetisi lokal hingga kejuaraan dunia. Di Indonesia telah terbentuk Ikatan Olahraga Dansa Indonesia (IODI) sejak tahun 2002. IODI mulai masuk ke Bali sekitar tahun 2006. Untuk prestasi IODI Bali sudah tidak perlu diragukan lagi baik tingkat nasional maupun tingkat internasional. Sedangkan untuk Kabupaten Buleleng IODI mulai dikenal sejak 2014 lalu dengan ketua dr. Ida Ayu Wardhany, M.Repro. Menurut perempuan yang akrab disapa Ayu Sutijdra ini dance merupakan seni yang dipandang sebelah mata. Dengan pakaian yang serba minim dan gerakan gerakan yang memperlihatkan lekuk tubuh maka tidak jarang tarian ini memberi kesan negatif kepada setiap orang yang menontonnya. Akan tetapi ia menambahkan dengan masuknya IODI ke Buleleng dirinya ingin mengenalkan olahgara dance yang merupakan hasil olah gerak dan pikiran yang menghasilkan suatu karya cipta seni. “Jadi kalau orang sudah melihat dari sisi seni maka tidak akan melihat dari sisi negatifnya,” ujar istri dari Wakil Bupati Buleleng tersebut. Ayu Wardhany menambahkan sejak awal terbentuknya IODI di Buleleng pihaknya telah meraih beberapa medali di berbagai ajang kejuaraan. Bahkan dengan segala keterbasan

baik keterbatasan atlet dan dana cabang olahraga ini tetap mampu menunjukkan prestasinya. Beberapa penghargaan di antaranya meraih medali perak pada kategori rumba bigginer couple porprop Bali tahun 2015 di Gianyar, medali perak pada kategori FFA Rumba dan kategori cha cha pada Porprop 2017, dan medali emas kategori FFA Rumba, perak kategori

FFA Cha Cha, dan Sylabus Rumba pada kejuaraan Dancesport Bali Open II di Denpasar. “Baru beberapa tahun masuk cabor dengan segala keterbatasan mereka dapat meraih preastasi yang luar biasa, ini pencapaian yang sangat bagus,” ungkapnya. Perempuan yang gemar berorganisasi ini mengungkapkan jumlah atlet IODI yang dimiliki Kabupaten Buleleng masih sangat minim. Maka pihaknya semakin gencar mensosialisasikan IODI untuk menjaring atlet-atlet di Buleleng. “Kami bekerjasama dengan komite olaharaga akan mengadakan sosialisasi yang diikuti 100 peserta sehingga mer-

eka memiliki ketertarikan terhadap olahraga ini. Kami akan lihat setelah itu kami akan bina,” jelasnya. Saat ini jumlah atlet IODI Buleleng mencapai 20 orang yang terdiri dari atas lima macam dansa yaitu Cha-cha, Samba, Rumba, Paso Doble, dan Jive. Kata Ayu Wardhany, Buleleng memiliki potensi yang sangat bagus, ini terbukti sebelum terbentuk IODI di Buleleng banyak atlet yang menjadi juara namun menjadi wakil Kabupaten lain. “Potensi yang miliki Buleleng ini sangat banyak, asalkan dibina dengan baik mereka bisa berprestasi dengan baik,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Bangkitkan Minat Wirausaha Anak Muda Menjadi pengusaha sukses tentu nanti setelah masuk WMS mereka menjadi impian semua orang. Tetapi berani melangkah untuk membuka tidak semua orang memiliki keusaha sendiri,” jelasnya. trampilan untuk menjadi seorang Pria kelahiran Denpasar 18 Aguspengusaha. Jiwa entrepreneur tus 1984 tersebut mengatakan dalam dapat tumbuh seiring dengan ilmu organisasi anggota akan dibimbing kewirausahaan serta kesempatan dan dibina terkait dengan kiatyang dimiliki. Bersama Wirausaha kiat menekuni dunia usaha. Dalam Muda Singaraja (WMS) semangat berwirausaha ada strategi 5P yang kewirausahaan anak-anak muda harus diketahui oleh anggota unkembali dibangkitkan melalui sebuah tuk menjadi calon pengusaha yang organisasi yang berdiri sejak tahun sukses. “Kami punya 5P yang selalu 2011 lalu. dipakai acuan untuk berwirausaha Menurut Ketua Umum WMS, yaitu Price, Person, Place, PromoI Gusti Bagus Ngurah Dipta tion, dan yang terakhir Product,” Negara,ST., organisasi ini merupaterangnya. kan provokator anak-anak muda Ditambahkan Ngurah Dipta, para dibidang wirausaha agar berani anggota juga diarah untuk menjadi Rapat umum sekaligus pelantikan pengurus baru WMS di Gedung Laksmi Graha. membuka usaha dengan bekal-bekal wirausaha yang tidak hanya bermodal ilmu yang didapat dari organisasi. Ia materi tetapi ada 4 modal utama damenambahkan ilmu kewirausahaan tidak mendalam didapatkan di sekolah lam menjalankan usaha. Modal pertama adalah intelektual. Seseorang harus sehingga perlu ditekuni melalui pendidikan nonformal. cerdas dalam memilih usaha yang ingin digelutinya. Modal kedua yaitu spiriWirausaha muda saat ini perkembangannya sudah sangat pesat, khususnya tual. Seorang penngusaha harus jujur dalam menjalankan usahanya sehingga wirausaha di Bali yang terus meningkatkan kualitas produk lokal tiap daerah mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Modal selanjutnya adalah Netuntuk dijadikan barang bernilai tinggi. Dari camilan hingga berbagai kerajinan work atau jaringan sehingga memudahkan pengusaha dalam memproduksi terus dikembangkan sekreatif mungkin agar meningkatkan perekonomian maupun memasarkan produknya. “Selain materi, ketiga modal dasar itu harus masyarakat dan menambah lapangan pekerjaan. “Misi kami diorganisasi dimiliki dalam menjalankan usaha. Kami selalu tekankan kepada teman-teman adalah bersosial dalam bentuk intelektual bukan materi,” ungkap Ngurah agar modal dasar itu balance,”paparnya. Dipta disela-sela rapat umum WMS di Gedung Laksmi Graha Pekan lalu. Anggota Wirausaha Muda Singaraja rata-rata anak masih SMA dan kuSaat ini, sambung Ngurah Dipta, WMS sudah memiliki 53 orang anggota liah. Bahkan beberapa anggota adalah pengusaha-pengusaha sukses dengan yang berasal dari seluruh kecamatan di Buleleng dengan usaha yang tersebrand ternama di kota Singaraja. “Di Singaraja itu mindset atau pola pikir bar di seluruh Bali. Untuk menjadi anggota WMS, syarat utama yang harus masyarakatnya masih kebanyakan menjadi seorang pegawai. Makanya selagi dipenuhi memiliki KTP asli Buleleng dengan usia 18 hingga 40 Tahun. “Untuk masih sempat, Saya dan kawan-kawan mau berusaha untuk terus mengemmasuk WMS juga tidak diharuskan memiliki usaha dulu, alangkah baiknya jika bangkan kewira­usahaan di Singaraja,” tutupnya. (Wiwin Meliana)


Bumi Gora

24

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Armita Budiyanti bersama suami dan dua anaknya

Tetap bijaksana dan kuat menghadapi kenyataan yang sesungguhnya pahit, bukanlah persoalan mudah. Dibutuhkan keberanian lebih untuk bisa menerima kenyataan tersebut dengan hati yang terbuka. Armita Budiyanti merupakan salah satu perempuan yang mampu menyikapi kenyataan pahit tersebut dengan tetap bijaksana. Tekanan psikologi dalam menghadapi sakit kanker payudara yang dideritanya, tidak membuatnya kehilangan semangat. Bahkan di awal sakitnya itu, Armita yang biasa disapa Tita itu telah menyiapkan diri untuk menerima kenyataan tersebut.

F

oto-foto terbaru Tita di media sosialnya dengan keadaannya hari ini berkepala botak ia unggah sedemikian rupa. Di foto tersebut, Tita tersenyum mengirim ‘kabar’ bahwa ia baik-baik saja. Tidak hilang kecantikannya meski tanpa mahkota. Karena mahkota sesungguhnya bagi Tita adalah keluasan hati yang mampu mene­rima semua kenyataan yang ada, sepahit apapun, dengan tetap tersenyum. Tita memang perempuan kuat yang tidak membiarkan dirinya kalah oleh penyakit. Tidak hanya dalam hal menghadapi sakitnya ini, Tita rupanya adalah perempuan yang tegar. Bagaimana tidak, perjalanan hidup yang sudah dilaluinya selama ini tidaklah mudah. Namun ia tahu bahwa ia tidak bisa menolak keadaan. Karena itulah ia belajar berkompromi terhadap hidupnya. “Begitu banyak ujian yang datang. Dan dari semua yg pernah terjadi, saya menyadari akan lebih sakit rasanya bila saya menolak keadaan ini. Saya akhirnya belajar berkompromi

dengan hati, mencoba untuk belajar ikhlas dan mengampuni,” ujar Tita yang bekerja di Humas Kota Mataram.

Tita sendiri mengaku bahwa dirinya bukan orang yang religius, tetapi ia percaya pada semua yang terjadi pada dirinya telah ada dalam rencana

Memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK), jangan dianggap sebagai beban dan hukuman dari Tuhan, sehingga para orangtua tidak percaya diri, malu, bahkan menyembunyikan anaknya di rumah, sehingga tidak ada akses pendidikan yang layak dan tepat untuk anak. Demikian yang disampaikan Ketua Panitia “Workshop Fasilitasi Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus” Jero Jemiwi, S.Sos., M. Fil.H di sela-sela acara yang berlangsung Rabu (28/2) di Kampus STPBI-SPB, Denpasar.

Suasana “Workshop Fasilitasi Pendampingan Anak Berkebutuhan Khusus” Armita (tengah) bersama pemenang paduan suara

Tuhan. “Saya yakin, Tuhan merencanakan semua hal baik adanya. Kare­ na itu saya hanya perlu kerendahan

Belajar dari Pengalaman Ibunda dan Ibu Mertua Salah satu kekuatan Tita menghadapi sakitnya itu adalah ia melihat ibunya sendiri yang begitu tegar dan kuat menghadapi sakit yang sama. Farida Sungkar, ibundanya itu adalah seorang janda yang divonis kanker payudara saat usianya yang sudah lanjut. Ibunda itu menjalani kehidupannya dengan begitu sabar. Ia berpikir, jika Ibundanya saja yang sudah lanjut usia bisa bertahan dan masih tetap semangat untuk berjuang, ia juga pasti bisa seperti Ibundanya itu. “Kalau mama saya saja bisa melalui semua itu sendiri dan masih semangat untuk berjuang hingga sekarang, maka saya juga harus bisa. Saya harus bisa melewati semua ini seperti Ibu saya,” katanya. Tita sadar betul, bahwa Ibundanya itu terus berjuang sendiri melawan rasa sakitnya, agar Tita dapat tetap tersenyum. Jadi ia merasa, kini ia pun harus membuat Ibunda dan anak-anaknya serta semua orang tersenyum, karena kebetulan beberapa waktu terakhir ini Tita kerap mengunjungi orang-orang yang sakit dan selalu berusaha membuat mereka semua tersenyum. Selain Ibundanya, Tita juga dekat dan melihat langsung Ibu mertuanya dengan penyakit yang sama. Kekuatan untuk melawan sakit dan berjuang untuk sembuh berasal dari pengalaman dua perempuan terdekatnya tersebut, Ibunda dan Ibu mertuanya. Dalam tahun yang sama, kedua orang yang disayanginya itu diketahui sama-sama menderita sakit kanker payudara. “Kondisi keduanya

Edukasi

9

ABK Adalah Guru

Armita Budiyanti

Kompromi terhadap Hidup

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

sama-sama parah,” katanya. Dari sana ia belajar menghadapi sakit, melawan rasa takut dan berjuang untuk bisa sembuh. Antara Ibunda dan Ibu mertua diketahuinya memiliki perbedaan dalam menyikapi penyakit tersebut. Menurutnya, Ibu mertua sangat takut untuk memeriksakan dirinya ke dokter, sehingga sangat terlambat menerima tindakan medis. Ibu mertuanya meninggal akibat kanker empat tahun yang lalu. “Ibu mertua saya terlambat menerima tindakan medis akibat rasa takutnya,” kata istri dari Herry Soebagio ini. Sementara itu Ibundanya tergolong lebih kuat sehingga lebih cepat menerima tindakan medis. Berangkat dari pengalaman itulah, ditambah lagi dengan dukungan yang kuat dari suami dan anak-anak yang terus memberinya semangat, Tita menjadi lebih kuat pula menghadapi semua proses tindakan medis yang dilaluinya. “Mereka memberi dukungan penuh saat saya tidak ingin menunda operasi,” ujar perempuan 41 tahun ini. Kekuatan lain yang mendorong Tita untuk berjuang melawan sakit dan agar kembali sehat adalah juga demi masa depan dua buah hatinya, Dandy Alviyando (18) dan Kevin Leonidas (10). Mereka inilah yang menjadi semangat baginya. “Salah satu yang menjadi sumber semangat saya adalah anakanak. Saya harus tetap kuat untuk mereka,” katanya. Selain kuat Tita juga adalah perempuan yang logis dalam berpikir. Usianya yang masih muda tidak membuatnya takut kehilangan estetika tubuhnya melainkan ia hanya berfokus pada kesehatannya. “Estetika tubuh tidak lagi menjadi hal penting tetapi kesehatanlah yang nomor satu,” hanya itu yang ada dalam pikirannya. Demikian pula dengan kepalanya yang kini ia gunduli akibat kemoterapi yang dijalaninya. Tita tetap tampil dengan senyumannya yang ikhlas meski masih setidaknya lima kali lagi ia harus menjalani kemoterapi tersebut. (Naniek I. Taufan)

hati untuk menerima dan menjalani setiap ujian ini,” katanya. Kanker payudara tentu saja menjadi momok yang sangat menakutkan bagi setiap perempuan. Tetapi Tita mencoba melawan semua rasa takut itu dengan keyakinan bahwa rencana Tuhan padanya sangatlah baik. Ketika ia mendengar vonis dokter yang menga­takan bahwa ia mengidap tumor, Tita teringat beberapa orang yang sebelumnya yang mengalami hal yang sama yang pernah ia kunjungi. “Banyak di antara mereka yang kondisinya jauh lebih parah dari saya. Saya merasa seperti dihadapkan pada dua pilihan saat itu, menyerah pada nasib, dan itu berarti saya kalah terhadap penyakit atau saya maju berjuang untuk melawan penyakit ini,” katanya. Begitu mengetahui bahwa ia mengidap tumor, Tita segera mengambil keputusan untuk mengobatinya. Ia tidak larut dalam kesedihan melainkan bergerak secepat mungkin menghadapinya. Tita baru menemukan benjolan di payudaranya pada bulan Oktober 2017. Baginya semua itu terasa begitu cepat. Kecepatannya bertindak itulah yang telah menyelamatkan hidupnya. “Saya harus cepat mengambil keputusan untuk kelangsungan hidup saya,” ujar Tita. Bulan November 2017, Tita menjalani operasi pengangkatan tumor. Namun ternyata tumor itu diketahui adalah kanker ganas yang berpotensi menyebar. Awal januari 2018, Tita kembali menjalani operasi yang disebutnya operasi radikal. Ope­ rasi ini untuk pengangkatan payudaranya sebelah kiri. (Naniek I. Taufan)

S

atu harapan besar, ada satu kesadaran yang muncul dar i semua pihak. Ada perubahan paradigma lama tersebut menjadi paradigma baru, yakni mengganggap ABK itu adalah guru kita semua. Guru kesabaran, guru ketelatenan, guru ketelitian, dan guru kita untuk bersyukur. Pasti ada satu kelebihan si anak yang tidak dimiliki kita semua. “Kemampuan para orangtua, para guru, dan para pihak terkait untuk menggali kemampuan anak tersebut, itulah yang menjadi satu PR kita,” ujar Jero Jemiwi. Karena itu pula, pada workshop yang digagas Paiketan Krama Bali ini, mengundang setidaknya 60 orang peserta yang terdiri atas para orangtua, guru, LSM, yayasan dan praktisi yang terkait langsung dengan ABK. Menghadirkan narasumber psikolog dari Jepang Chisako Highasitani bersama timnya, yang sudah berpengalaman memberikan pembekalan kepada guru bagi ABK. Workshop ini diharapkan menjadi suatu media berkumpul bagi pihak-pihak yang memang terkait langsung dengan ABK, sehingga mereka bisa sharing masalah di lapangan dan solusi mana yang berhasil atau tidak. Hal senada disampaikan Kabid Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Bali I Made Wididharma, yang mengatakan workshop ini merupakan suatu wahana, sarana untuk mengimplemetasi program-

program atau kegiatan-kegiatan yang ada di pendidikan khusus, khususnya bagi ABK. Ketua Yayasan Widya Ulangun, Dr. I Nyoman Gde Astina, M.Pd. selaku tuan rumah menyatakan sangat senang mendapat kesempatan dikunjungi para peserta workshop dari seluruh Bali. Ketua III bidang Pawongan Paiketan Krama Bali I Made Dwija Suastana, S.H., M.H., mewakili Ketua Umum Dr. Ir. Agung Suryawan Wiranatha, M.Sc. mengatakan workshop ini sekaligus sebagai media pengenalan Paiketan kepada komponen masyarakat yang berkaitan dengan anak berkebutuhan khusus. “Untuk praktisnya implementasi berupa focus discussion, dengan menggali permasalahanpermasalahan yang ada di masingmasing pendidikan khususnya di kebutuhan khusus. Dari permasalahan-permasalahan itu nanti akan kita angkat terutama kaitannya dengan kualitas atau akses pendidikan kita, sarana prasana pendidikan kita. Ia melanjutkan, yang lebih penting juga kompetensi guruguru yang mengajar di sekolah terutama yang menangani anak berkebutuhan khusus. Itu yang diharapkan dan itu yang menjadi tonggak baru nanti untuk bisa dieksplorasi bahwa ABK perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi. “Walaupun sudah dapat perhatian, lebih ditingkatkan lagi. Karena mungkin banyak juga anak tercecer di desa-desa, yang perlu digali, disosialisasikan, sehingga

dengan demikian tiap tahun penerimaan dari peserta didik ABK terus meningkat,” ucapnya. Workshop dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama diisi dengan penyampaian materi dari narasumber, dilanjutkan sesei kedua diisi dengan dengan diskusi yang dibagi dalam 4 grup. Chisako Higashitani mengatakan, ada dua langkah yang harus dilakukan untuk menangani ABK, yakni mengubah keadaan tersebut dan mengubah pola perkembangannya. Mengubah keadaan ini bisa dilakukan dengan penyesuaian lingkungan. Misalkan, menyesuaikan ruangan atau kotak penyimpanan dengan membedabedakan warna. Sehingga, anak tahu, mana tempat puzzle, dsb. “Penyesuaian ini akan menurutkan anak, dan anak akan bilang oh, itu mudah bagi saya…” contohnya. Hal utama yang juga perlu menjadi perhatian para orangtua atau guru terhadap ABK adalah, mempertahankan postur yang tegak. Perkembangan seluruh fisik anak ini juga akan berpengaruh ke otak. Hal yang paling sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan melihat cara anak memegang pensil, dan menggerakkan pensil dengan tiga jari. Dalam sesi diskusi grup, para peserta diajak mencari solusi dan berlatih untuk memperbaiki cara memegang pensil dengan alatalat sederhana. Beberapa trik ini bertujuan untuk melatih dinamika tangan anak. “Memegang pensil dengan cara yang tidak standar itu, berat. Dari cara anak memegang pensil inilah kita tahu masalah anak,” ucap Chisako Highasitani. Pada workshop ini, diajarkan teknik-teknik secara keilmuan yang efektif digunakan. Apakah ini akan bermanfaat bagi orangtua? Jero Jemiwi mengatakan, sikap orangtua harus matang, siap, dan

Mendongeng Lima Menit Made Taro

SEBUTIR GABAH

Perempuan tua itu tinggal sendirian di rumahnya di lereng bukit. Di negeri itu ia merasa dirinya miskin. Ia juga tidak suka bergaul, bahkan dengan tetangganya yang paling dekat. Ia memang sengaja menghindari pergaulan, karena dalam setiap pertemuan, seseorang harus berderma untuk kemanusiaan. Dewa Wisnu yang bersemayam di langit, melihat sikap kikir perempuan tua itu. Menurut catatan, perempuan itu tak lama lagi akan mati, tetapi segera akan lahir kembali. Dewa Wisnu menginginkan, dalam kelahirannya kembali, perempuan itu harus berubah sikap. Ia harus merasakan bagaimana nikmatnya rezeki dan suka berderma. “Wahai, Dewata!” demikian panggil Dewa Wisnu kepada seorang dewata. “Datanglah ke rumah perempuan kikir itu! Ambil sesuatu yang menjadi miliknya!” “Segala perintah Tuanku hamba junjung tinggi,” jawab dewata yang setia itu. Setelah sampai di rumah perempuan kikir itu, sang Dewata mengubah dirinya menjadi seekor gagak. Sambil mengintai, gagak itu bertengger di sebuah pohon. Tibalah waktu yang dinanti-nanti. Perempuan kikir itu keluar dari dapur membawa sebesek gabah. Ia mencuci gabah itu sebelum memasaknya. Namun belum sempat menimba air, sekonyong-konyong seekor gagak merampas gabah itu. Belum sempat terbang kembali, perempuan itu dengan sigap menangkap gagak itu. Ia pelintir leher gagak itu, lalu membuka paruhnya lebar-lebar. Ia ambil semua biji gabah. Gagak itu meronta-ronta. Untunglah ia berhasil melepaskan diri. “Ampun Dewa Junjunganku!” kata gagak siluman dewata itu, di depan Dewa Wisnu. “Hamba gagal. Tak suatu pun yang hamba rampas. Perempuan itu menangkap hamba. Untunglah hamba berhasil melespakan diri.” “Tunggu dulu!” kata Dewa Wisnu. Dewa penguasa kehidupan itu lalu membuka paruh gagak. Ia meraba-raba bagian dalam dan atas paruh itu. “Ini dia, sebutir gabah!” kata Dewa Wisnu sambil memperlihatkan sebutir gabah yang menempel di bagian atas paruh gagak. “Setelah menjalani kematian, perempuan kikir itu akan segera lahir kembali. Ia akan kuberi sebutir gabah. Semoga dengan sebutir gabah itu ia belajar hidup dan suka berderma.

punya paradigma baru yang menganggap ABK bukan lagi musibah tapi seorang guru yang dihadirkan oleh Tuhan yang diyakini pasti ada pesan di balik kehadiran ABK, pasti ada satu kemampuan khusus. “Kepercayaan diri, kesadaran

dan kesabaran orangtua itulah modal dasar. Ketika sudah sabar, sadar, dan percaya diri maka kemampuan alami ABK pun akan muncul, sehingga solusi itu akan sesuai dengan situasi dan kondisi,” tandasnya. (Inten Indrawati)


Bunda Ananda

8

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Perkuat Sinergi Anak dan Orangtua Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar, Minggu (25/2) dipenuhi anak-anak dan orangtuanya yang sibuk berkutat dengan aktivitas mewarnai dan menyusun craft. Mereka ­adalah peserta Family Art Competitions wilayah Bali.

“S

aya terlambat datang. Tadi ada urusan keluarga. Yang penting bisa ikut lomba,” ujar Bu Widya yang mengantar putranya. Ia mengaku tak masalah jadi juara atau tidak. Mereka pun memilih duduk di dekat pintu masuk Ksirarnawa.

Lain lagi dengan Bu Santi yang tergopoh-gopoh mendatangi meja panitia. “Boleh minta gambarnya lagi, kertas kami sobek,” ujarnya sembari berharap. Panitia pun meminta Bu Santi untuk menunjukkan kertasnya yang sobek itu. Kepada peserta yang lain diingatkan untuk berhatihati dengan kertas gambar. Untuk

Corporate Gathering RSIA Puri Bunda RSIA Puri Bunda mengadakan Corporate Gathering, Jumat (23/2) di Neo Hotel, Denpasar. Acara tersebut dihadiri jajaran manajemen RSIA Puri Bunda dan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan RSIA Puri Bunda. Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT Puri Bunda dr. IB Semadi Putra, Sp.OG menyampaikan apresiasi kepada semua mitra kerja RSIA Puri Bunda. Ia berharap hubungan kemitraan ini terus dilanjutkan dan ditingkatkan dengan saling menjaga, saling membantu, dan saling mendukung. Sebagai rumah sakit khusus ibu dan anak, Puri Bunda mengajak semua mitra kerja untuk berjuang demi kehidupan yang lebih baik. Caranya dengan memberikan yang terbaik untuk keluarga. Ketika keluarga baik maka masa depan akan baik. (Ngurah Budi)

menghindari robeknya kertas, peserta diminta tidak menghapus dan tidak menumpuk goresan. Gambar gajah dan keluarga ini harus diwarnai terlebih dahulu dengan connector pen. Ada berbagai teknik mewarnai yang bisa masing-masing kota juga terse- tidak juara tidak boleh terlalu dipakai. Setelah semua diwarnai, dia hadiah total jutaan rupiah. sedih. Pada saat juara juga tidak selanjutnya digunting di bagian Faber Castell berharap di ten- boleh sombong, biasa saja karyang sudah diberi tanda kemudian gah perkembangan teknologi ena juara atau tidak adalah biasa dan gadget yang masif, waktu dalam kompetisi,” ujar Ni Made digabungkan. “Peserta Family Art Competi- yang berkualitas untuk anak dan Suarmini, ibu Natha. Ia menuturkan Natha memtion terdiri dari anak dan salah orangtua tidak berkurang. Karsatu orangtua. Mereka bersinergi ena itu, dengan kualitas waktu persiapkan diri sekitar seminggu, untuk menunjukkan kreativitas- bersama, mereka bisa mengasah khususnya melatih teknik mewarnya membuat craft atau kerajinan dan meningkatkan kreativitas, ke- nai. Siswa kelas 4 SD Saraswati 6 ini mengusahatangan. Kami kan agar semua mengangkat teknik terpakai tema Art4All,” dalam gambar. ujar Ucky AyunBelajarnya deningtyas, Sales gan melihat conSupervisor Faber toh di internet. Castell Area BaSekolah juga li-Lombok-Kumemberi dupang meneruskungan kepada kan pesan RichNatha. Bu guru ard Panelewen, Novi merupaProduct Manager kan guru yang PT Faber Casikut mendamptell Indonesia. ingi saat lomba. Ucky menjelasAnak dan orangtua bersinergi membuat kreasi “Saya juga kan lomba ini memperkuat sinergi antara orang- cerdasan, rasa percaya diri, serta ikut belajar teknik. Sesuatu hal yang baru. Awalnya agak susah. tua dan anak. Misalnya, anak kemandirian. Dari hasil Family Art Competi- Tapi lama-lama akhirnya mulai mewarnai gambar yang sudah disiapkan kemudian orangtua tion wilayah Bali ini, juara 1 diraih paham caranya. Sebelum lomba, memotong kertasnya. Selanjut- I Wayan Natha Wiryawan (SD kami sudah ada pembagian tugas nya dirangkai menjadi kerajinan Saraswati 6 Denpasar). “Natha yang jelas, mana yang dikerjakan tangan berbentuk gajah dan kelu- sangat senang karena jadi juara 1. Natha, mana yang saya kerjakan. arga ini. Family Art Competition Kami sebagai orangtua juga ikut Biar tidak bertengkar selama ini dilaksanakan di 32 kota di bangga. Kami selalu berpesan lomba. Selebihnya terserah kreasi seluruh Indonesia. Hadiah uta- pada Natha, kalau menang lomba masing-masing,” jelas istri dari I manya wisata ke Thailand bagi apapun tidak boleh terlalu gem- Made Arta Sedana ini. (Ngurah Budi) anak dan orangtua. Selain itu, di bira, sebaliknya kalau lain waktu

Suasana lomba Family Art Competitions di Ksirarnawa, Taman Budaya Denpasar

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Suasana SMAN 2 ­ ataram minggu lalu M diwarnai kebahagiaan keluarga besar ­sekolah ini termasuk para orangtua yang melepas anak-anak mereka yang mengikuti pertukaran pelajar ke ­Australia. ­Setelah 22 ­tahun ­berjalan, pertukaran pelajar antara SMAN 2 Mataram d ­ engan Christian ­College Geelong, Australia kembali dilaksanakan.

Bumi Gora Twin School

25

Cara Belajar Hidup Mandiri mengunjungi tempat-tempat wisata di Australia bersama sekolah kembar dan keluarga angkat mereka. Hal ini tentu saja memberikan pengalaman dan kesempatan yang berharga bagi para siswa untuk mengetahui seluk beluk dunia lain khususnya Australia dari pada yang selama ini mereka ketahui. Tinggal dan hidup bersama dengan keluarga angkat juga merupakan proses penting bagaimana mereka mengenal kebiasaan dan kehidupan

masyarakat Australia sehari-hari. Proses adaptasi menjadi bagian penting dari belajar mengenal dan menerima kehidupan yang berbeda. Itulah salah satu target yang ingin dicapai SMAN 2 Mataram dalam program ini. Dalam program pertukaran pelajar tahun ini para siswa SMAN 2 Mataram yang datang ke CCG, sementara tahun depan, di tahun 2019, siswa CCG yang datang ke SMAN 2 Mataram. (Naniek I. Taufan)

J

umat (23/2), 28 siswa SMAN 2 Mataram berangkat bersama Kepala Sekolah sebagai pembina program dan tiga guru pendamping serta staf menuju Christian College Geelong (CCG). Kegiatan ini berlangsung hingga 8 Maret 2018. Kepala Sekolah SMAN 2 Mataram, Drs. Sahnan M.Pd., yang juga penanggung jawab program ini mengungkapkan program pertukaran pelajar ini dilaksanakan bukan sekadar agar para siswa bisa belajar Bahasa Inggris aktif, tetapi banyak pelajaran lainnya yang bisa diserap. “Persaudaraan, kepedulian, tolong-menolong, akulturasi, teknik belajar yang positif, pengalaman, bahkan kemanfaatan untuk daerah dan bangsa serta berbagai manfaat lainnya didapat oleh para siswa dalam program ini,” ungkapnya. Manfaat yang lebih inilah yang membuat SMAN 2 Mataram tetap mempertahankan bahkan meningkatkan program ini. Senada dengan itu, Ihdzar Azizi, S.Pd���������������� , MA.TESOL, sekretaris program ini mengatakan bahwa tujuan program

Drs. Sahnan, M.Pd. saat bertukar cinderamata dengan Glen Mckeemen, kepala sekolah CCG

adalah membuat anak mulai menggunakan Bahasa Inggris dan belajar budaya luar. Sambutan baik datang dari para orangtua peserta yang rata-rata menerima program ini sebagai bagian dari pendidikan bagi anakanak mereka. Sekolah bukan semata-mata kegiatan belajar mengajar di dalam kelas saja, melainkan kegiatan semacam ini merupakan bagian lain dari cara mendidik yang memiliki nilai lebih. Lebih karena mengenalkan siswa dengan dunia yang lebih luas, mengenalkan mereka dengan kebiasaaan dan budaya selain kebiasaan dan budayanya sendiri. Dengan begitu, para siswa ini memiliki wawasan yang luas dan terbuka terhadap kehidupan dunia di luar yang selama ini diketahuinya. “Program ini baik sekali buat

anak-anak sebagai pembelajaran bagaimana hidup mandiri di negara orang tanpa orangtua. Karena selama ini mereka terbiasa bersama keluarga,” ujar Sugiarto, salah seorang orangtua siswa yang ikut pada program pertukaran pelajar ini. Beberapa orangtua lainnya juga memberi apresiasi terhadap kegiatan ini. Selama kegiatan ini, para siswa tinggal bersama keluarga angkat (host family) mereka. Selain mengikuti proses belajar di CCG, para siswa juga belajar bahasa Inggris aktif dan juga belajar budaya Australia juga bersosialisasi serta belajar budaya lokal kehidupan sehari-hari warga Australia. Mereka juga berkunjung ke Deakin University dan Victoria University. Kesempatan lain yang diperoleh para siswa ini adalah

Siswa SMAN 2 Mataram pada sesi kegiatan sekolah di CCG

Siswa pertukaran pelajar SMAN 2 Mataram bersama rekannya di CCG dan keluarga besar CCG

Aplikasi Kehidupan Persaingan yang makin kompetitif membuat sekolah yang sarat dengan prestasi ini mempersiapkan anak-anak didiknya setidaknya mampu dengan mudah ‘beradaptasi’ terhadap dinamika kehidupan global tersebut. Melahirkan anak-anak didik yang memiliki keunggulan dan nilai tambah, siap merespons tantangan globalisasi merupakan salah satu konsentrasi perhatian sekolah ini guna merespons karakter era persaingan global dengan menginisiasi sebuah desain pendidikan yang mampu menyediakan pembinaan peserta didik secara maksimal berupa kelas tambahan atau unggulan The Twin School Class, sejak tahun 1995. Kelas unggulan The Twin School Class memiliki program pertukaran pelajar dengan sekolah Christian College Geelong, Victoria Melboune Australia yang dimulai sejak tahun 1996. Kelas ini bertujuan untuk mendukung dan mempertahankan program sekolah kembar antara SMAN 2 Mataram dengan Christian College Geelong Australia. Dalam perkembangannya kelas twin school menjadi kelas yang tidak hanya menyediakan ilmu pengetahuan namun juga keterampilan yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan seharihari. Kelas Twin School memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk mengembangkan potensi dirinya. Kerjasama yang sudah terjalin selama 22 tahun antara sekolah kembar SMA Negeri 2 Mataram dan Christian College Geelong Australia, melalui kelas unggulan ini berbentuk student exchange; short dan long-term program serta program magang (siswa Australia senior, kelas XII, berkunjung ke SMA Negeri 2 Mataram dan melakukan kegiatan sukarela, mengajar atau kegiatan lain yang bermanfaat bagi sekolah dan bagi siswa magang). Selain itu, kerjasama ini juga dilakukan menginisiasi pertemuan dengan bimbingan belajar/lembaga Bahasa Malfi dalam hal fasilitasi test TOEFL dan penyediaan tim pengajar luar (dosen/tamu asing) yang akan mengajar di kelas The Twin School Class. (Naniek I. Taufan)


Surabaya

26 Lamongan dalam tiga tahun mendatang bisa produksi jagung hingga satu juta ton. Keyakinan itu didasari lonjakan produksi dan produktivitas luar biasa yang dicapai Lamongan. Dari produksi sebesar 323.549 ton pada 2015, naik menjadi 372.162 ton pada 2016, kemudian melonjak menjadi 571.080 ton pada 2017.

D

ari catatan Dewan Nasional Jagung, produksi yang dicapai Lamongan 2017 yang tertinggi. Ini bisa menjadi rekor baru. Baik dari sisi produksi maupun produktivitasnya. “Lamongan saat ini sudah menjadi buah bibir nasional, sekaligus barometer bagi agribisnis jagung. Bahkan banyak pihak di luar negeri yang bertanya-tanya, soal Lamongan yang dikatakan sebagai mini Iowa,” kata Wakil Ketua Dewan

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Lamongan Terapkan Pertanian Jagung Modern Jagung Nasional, Sidi Amsono, di Desa Dadapan Kecamatan Solokuro, pekan lalu. Ia melihat yang diraih Lamongan saat ini adalah buah dari kebijakan bupatinya yang sangat pro pertanian dan pro petani Yaitu melalui program pertanian jagung modern. “Lahan percontohan seluas 100 hektare yang dibuka usia belajar dari Iowa Amerika Serikat sukses diaplikasi oleh petani Lamongan di luar kawasan. Kini petani Lamongan sudah naik kelas, dari yang semula hanya mau menggunakan benih lokal, kini bahkan sudah familiar dengan hibirida plus,” tambahnya. Capaian Lamongan ini rupanya sudah menginspirasi banyak daerah lain. Seperti Kabupaten Kuningan, Banten, Bangka Belitung dan Kutai Kertanegara. “Usai melakukan kunjungan kerja dan belajar dari Lamongan, kepala daerahnya langsung menetapkan revolusi jagung. Karena daerah

yang Saya sebutkan tadi memiliki pabrik pengolahan pakan, namun bahan baku jagungnya masih mendatangkan dari luar daerah,” paparnya menjelaskan.

Sementara Bupati Fadeli mengapresiasi pada petani Lamongan yang mau diajak berubah. Dari yang sebelumnya konvensional, hanya meneruskan kebiasaan

Lahan Bekas Tambang Jadi Tempat Wisata Objek wisata Taman Bukit Daun di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), jadi jujukan wisatawan. Lokasinya 18 km dari Kota Tuban, atau membutuhkan waktu sekitar 30 menit perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Disebut Bukit Daun karena taman ini menyerupai bentuk daun yang berada diketinggian. Siapa sangka, lokasi yang memiliki pemandangan indah dan berhawa sejuk ini adalah lahan bekas tambang batu kapur milik Semen Indonesia/SI. Taman Bukit Daun diresmikan Deputi Bidang Logistik, Kawasan

dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, bersama Direktur Utama Semen Gresik, Mukhamad Saifudin, didampingi Direktur Utama Semen Indonesia, Hendi Prio Santoso di lokasi wisata Tuban, pekan lalu. Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia, Agung Wiharto, mengatakan, Taman Bukit Daun yang diresmikan ini menempati lahan seluas 1.000 m2. Taman ini mulai dibangun akhir Desember 2016 dan selesai pada Januari 2018. “Taman Bukit Daun selain rindang, juga memi-

liki 10 tanaman langka yang sudah jarang dijumpai. Seperti kawista, damar, gaharu, ulin, duwet, kurma dan tanaman jenis obat yang khusus kita tanam di lahan tersebut,” jelasnya. Taman Bukit Daun akan menjadi wahana wisata baru bagi masyarakat. Beberapa fasilitas telah disiapkan. Diantaranya tempat parkir dan toilet. Selain itu, bagi yang suka mengunggah swafoto juga disediakan spot foto yang menarik. Taman Bukit Daun dibuka setiap hari pada jam tertentu. SI dalam melakukan penambangan selalu mengedepankan praktik penambangan yang ramah lingkungan. Contohnya, lahan paska tambang batu kapur diubah menjadi sarana wisata dan hutan yang hijau. Lahan paska tambang tanah liat dijadikan embung penampung air yang bisa difungsikan untuk budidaya ikan dan pengairan lahan pertanian bagi masyaraat sekitar. Hingga 2017, SI telah melakukan reklamasi lahan pasca tambang batu kapur seluas 187,66 hektar dengan jumlah pohon sebanyak 187.935 batang. Sedangkan di lahan pasca tambang tanah liat seluas 67,04 ha dengan jumlah pohon mencapai 109.932 batang. Diantaranya Jati, Johar, Mahoni, Sengon, Flamboyan, Trembesi dan Kesambi. (Samudera Ghozuwan/Bisnis Surabaya)

lama, kini mau menanam dengan pola yang benar. “Biasanya petani itu sangat susah berubah, untuk menggunakan metode atau pola tanam yang baru. Ini Saya kira karena hasil nyata di lahan percontohan 100 hektare Desa Banyubang, sukses menginspirasi petani lain untuk menerapkan pertanian modern,” kata Fadeli. Dia menyebut, kini petani sudah mau menggunakan benih unggul, penggunaan pupuk kandangnya sudah sesuai anjuran, penanaman juga secara spesifik diatur jaraknya. Menurut Fadeli, peningkatan produksi dan produktivitas ini secara langsung berimplikasi pada kesejahteraan petani. Salah satu indikator kesejahteraan petani, yakni Nilai Tukar Petani (NTP), saat ini di Lamongan naik dari 102 menjadi 104,66. Soal pemasaran, dia menjamin tidak akan ada kesulitan yang dialami petani. Sudah ada produsen pupuk yang memiliki pabrik di Kecamatan Brondong, PT Esa Sampuran, yang sanggup membeli berapapun jagung petani dengan harga Rp 3.200 perkilogram, dengan kadar air 17 persen. Sedangkan Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Panji Laras Desa Dadapan Kecamatan Solokuro mengungkapkan produktivitas jagung di desanya melonjak luar biasa usai menerapkan pola pertanian modern. (Samudera Ghozuwan/Bisnis Surabaya)

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018 Untuk kesekian kalinya Tempat Uji Kompetensi Tata Kecantikan Kulit dan Tata Rias Pengantin (TUK) Agung mengadakan uji kompetensi(UJK) Tata Rias Pengantin Bali dan Tata Kecantikan Kulit sebanyak 97 orang terdiri dari Tata Rias Pengantin Bali 67 orang, Tata Kecantikan Kulit 30 Orang. Di hari yang bersamaan dilaksanakan juga Workshop Tata Rias untuk diri sendiri, Pusung Tagel dan Tengkuluk Lelunakan, Minggu (18/2) di Wantilan Gedung Bali TV, bekerjasama dengan WHDI Bali, Kelompok Media Bali Post dan Viva Cosmetics.

P

ada saat yang bersamaan pula Dr. Dra. AA Ayu Ketut Agung, M.M., pemilik TUK Agung mendapatkan tugas istimewa merias empat istri Menteri (istri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi—Ibu Sri Mega Sandjojo, istri Menteri Koperasi dan UMKM—Ibu Bintang Puspayoga, istri Menteri Perindustrian— Ibu Andresca Saleh Husin, dan istri Menteri Pertahanan—Ibu Nora Tristyana Ryamizard Ryacudu) untuk menghadiri acara HUT WHDI yang bertepatan pelaksanaannya dengan acara Workshop dan Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin. “Saya bersyukur semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Ngayah merias untuk HUT WHDI dapat, acara workshop dan UJK juga berjalan lancar. Astungkara, Ngayah dan program

Woman on Top Dr. Dra. AA Ayu Ketut Agung, M.M.

Ngayah dan Program Berjalan Seimbang

Bu Agung (tengah) bersama empat perempuan hebat. Dari kanan ke kiri: istri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Ibu Sri Mega Sandjojo), istri Menteri Koperasi dan UMKM (Ibu Bintang Puspayoga), istri ­Menteri Perindustrian (Ibu Andresca Saleh Husin), dan istri Menteri Pertahanan (Ibu Nora Tristyana Ryamizard Ryacudu)

kami berjalan seimbang. Dan yang paling menggembirakan semua peserta UJK Tata Rias

Pengantin dinyatakan lulus,” ujar Bu Agung—sapaan akrab pemilik Lembaga Kursus dan

Peserta Uji Kompetensi Tata Rias Pengantin Bali yang sudah lulus semua

Pelatihan (LKP) Agung yang juga aktif dalam organisasi WHDI dengan melakukan roadshow 30 kali dalam setahun ke seluruh kabupaten/kota di Bali, dengan materi pelatihan tata rias untuk diri sendiri, membuat dan memasang pusung tagel (lambang kedewasaan wanita Bali), tengkuluk lelunakan, dan menyosialisasilkan pemakaian busana adat Bali yang baik dan benar, tanpa dipungut biaya. Ia juga menyampaikan apresiasi tingginya kepada Ibu Bintang Puspayoga yang juga Ketua WHDI Provinsi Bali, yang selalu “mempromosikan” pada

Suasana Uji Kompetensi Tata Kecantikan Kulit di TUK Agung

7 istri -istri Menteri Kabinet Kerja yang hadir di Bali untuk lebih mengenal lanjut menggunakan busana adat Bali, seperti tengkuluk lelunakan dan pusung tagel. Di awal tahun 2018, Tempat Uji Kompetensi (TUK) Agung meraih predikat TUK Berprestasi dengan predikat Penyelenggara Uji Kompetensi terbanyak se- Indonesia dari LSP Tata Rias Pengantin. “Diharapkan TUK Agung menjadi motivasi bagi TUK lainnya dalam menggalakkan Uji Kompetensi,” ujar Ketua LSP Tata Rias Pengantin—Hj. Kun Mulyono, S.E., M.A, saat dihubungi via telepon. Bu Agung menyampaikan pada 22 dan 23 April 2018 kembali akan dilaksanakan UJK Tata Kecantikan Kulit, Tata Rias Pengantin Bali dan Tata Rias Pengantin Modifikasi dan Modern. Untuk itu, ia mengimbau kepada para tukang payas, dan mereka yang berprofesi di bidang tata kecantikan, yang belum memiliki sertifikat uji kompetensi, untuk segera mendaftar ke Sekretariat TUK/ LKP Agung, di Jalan Anggrek No. 12 Kreneng, Denpasar. Telepon 0361-231985, 233850, 0811393602. Sampai saat ini , LKP Agung dan TUK Agung telah menamatkan setidaknya ada 10.000 peserta . Dan mereka tersebar di beberapa daerah . “Semua data tercatat di buku induk,” ucap Bu Agung meyakinkan. Ia menjelaskan, dulu ujian seperti ini namanya Ujian Nega­ ra dan ketika lulus mendapatkan ijazah. Sejak tahun 2009, untuk pendidikan nonformal seperti tata kecantikan dan Tata Rias pengantin , diubah menjadi Uji Kompetensi, dan peserta yang lulus berhak megantongi sertikat uji kompetensi. –inten


6 unci sederhana dari mewujudkan keluarga bahagia sebetulnya adalah kebersamaan. Hal ini disampaikan oleh dr. Ida Ayu War­dhany, M.Repro. Menurutnya, apabila setiap anggota keluarga mengusahakan serta menikmati kebersamaan, selalu menjalin kedekatan antar anggota keluarga, tentu anggota keluarga semuanya akan saling memahami sehingga keluarga yang bahagia dapat diwujudkan sesuai harapan. Bagi istri dari Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG tersebut kebersamaan yang dimaksud bukan semata-mata setiap hari harus berkumpul bersama keluarga melainkan bagaimana anggota keluarga meluangkan waktu di tengah kesibukan. Wardhany sadar benar jika keluarganya dibangun dari dua profesi yang sama yaitu dokter. Dirinya sebagai dokter spesialis reproduksi sedangkan sang suami sebagai dokter spesialis kandungan memiliki banyak waktu yang digunakan untuk melayani masyarakat. Maka mereka juga mengajarkan kepada keempat anaknya sejak lahir untuk memahami pekerjaan dari orangtuanya.

Woman on Top “Sejak lahir anak-anak kami perkenalkan bagaimana mereka hidup dengan kasih. Bagaimana orangtuanya menghabiskan waktu untuk mengasihi orang banyak,” ujarnya. Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua WHDI Kabupaten Buleleng ini juga menambahkan telah menanamkan kemandirian sejak lahir kepada anak-anaknya. Bahkan ketika mereka telah menginjak dewasa, kesibukan orangtuanya lebih ba­nyak lagi untuk melayani masyarakat banyak. “Apalagi saat ini bapak yang sebagai pelayan masyarakat waktunya memang diabdikan untuk melayani masyarakat sehingga memang mencari waktu luang memang sangat sulit,” jelas Wardhany. Meskipun disibukkan dengan pekerjaan dan minimnya waktu bersama keluarga akan tetapi komunikasi yang baik tetap dijaga untuk menjaga keakraban antar anggota keluarga. “Saya dengan Bapak selalu menjalin komunikasi baik secara langsung maupun tidak. Bahkan kami membagi fungsi baik di masyarakat maupun di rumah,” ungkapnya. Kebersamaan juga jarang ia rasakan dengan anak-anaknya. Dari

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Harus Pintar Atur Waktu

Semua orang pastinya menginginkan untuk bahagia bersama dengan ke­luarga. Mewujudkan keluarga yang bahagia sebetul­nya cukup sederhana. Namun, perlu perjuangan untuk mem­bangun kebahagiaan di dalam keluarga. yang rentan menimbulkan kecurigaan. Jika sudah ada komunikasi yang baik sekarang tergantung kita menerimanya baik atau tidak,” jelasnya. Momen kebersamaan yang telah ditentukan kadang harus rela dibatalkan untuk kepentingan umum. Hari libur Sabtu dan Minggu yang

biasanya digunakan untuk keluarga biasanya digunakan untuk kegiatan sosial seperti melayani masyarakat. “Selain komunikasi, kami juga harus pintar mengatur waktu dan pikiran. Mana yang harus diprioritaskan apalagi yang berhubungan dengan masyarakat,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

“Finishing Touch” Salam Unique... Desain, quality, dan price tidak akan pernah lepas ketika kita berbicara tentang perhiasan yang berbahan baku perak. Kalau mengikuti kolom ‘I am Unique’ di Media Tokoh ini, dua minggu lalu kami sudah membahas tentang kualitas dari perhiasan perak. Kualitas dari perhiasan sangat mempengaruhi kenyamanan dari konsumen yang memakainya. Nyaman, bisa diartikan tidak melukai, tidak menganggu pakaian yang dikenakan, bahkan termasuk yang paling sering terjadi adalah tidak menimbulkan alergi bagi yang memakai perhiasan tersebut. Dan, yang terakhir ini ini sangat tergantung dari material (bahan baku) yang dipakainya. Desain perak Bali harus mempunyai standar kualitas yang sama dengan kualitas internasional sehingga bisa bersaing dengan negara-negara

terkenal yang memiliki kemampuan teknologi termodern saat ini. Nyoman Eriawan sebagai pemilik dari UC Silver yang sudah lama bergelut di bidang ini memaparkan bahwa hasil akhir dari kualitas desain juga sangat ditentukan dari integrasi beberapa faktor penentu. Pertama, ketika kita men­ dengar kata ‘workshop’ industri perak, sangat identik dengan tempat yang kumuh, panas, dan dengan lingkungan yang kurang nyaman untuk dikunjungi. UC Silver sebuah industri perak yang sudah modern, mempunyai workshop yang nyaman. Hal ini membuat silver smith (perajin perak) akan dapat bekerja dengan optimal. Selain mempunyai ruang kerja yang nyaman, mereka juga dileng­kapi dengan alat-alat pendukung yang lengkap. Bahkan setiap orang sudah dilengkapi dengan alat-alat yang berstandar internasional. Tentu ini mempermudah me­ reka untuk berkarya. Bahkan

untuk mendukung mempunyai tenaga kerja yang profesional, tidak akan lama lagi UC Silver akan membuka ‘modern workshop’. Untuk hal ini kami akan membahas di kesempatan yang berbeda. Bagaimana modern workshop ini akan mendukung ‘Unique Shoping’ di UC Silver. Kedua, faktor penentu yang tidak kalah pentingnya adalah tingkat profesionalisme dari pekerja UC Silver. Tentu kalau berbicara tentang profesionalisme dan khusus di bidang seni, sangat dipengaruhi oleh keadaan emosional. Karena emosi sangat mempengaruhi sentuhan dari karya mereka. Selain diberikan pelatihan dan kursus tentang hard skill yang menunjang kinerja, bahkan hal ini sampai dikirim ke beberapa negara, mereka juga diberikan pelatihan secara soft skill. UC Silver sudah bekerja sama dengan ‘Sri Sumahardani Academy’ untuk membuat mereka mempunyai jiwa berintegritas, loyalitas, mempunyai teamwork

yang solid, melatih para leader agar menjadi pemimpin yang baik, dan soft skill lainnya. Ini dilakukan dengan kontinyu, sehingga dapat membuat suasana kerja mereka nyaman. Suasana ini akan menjadikan mereka lebih kreatif dalam menuangkan ide serta talenta lebih yang mereka miliki. Berbicara tentang kualitas perhiasan yang berbahan perak, Nyoman Eriawan pemilik UC Silver yang mempunyai talen­ ta lebih di bidang perhiasan menegaskan, bahwa selain bahan baku, penentu yang sangat berpengaruh terhadap kualitas perhiasan itu adalah integrasi beberapa faktor. Tempat workshop yang modern de­ ngan standarisasi yang tinggi, kelengkapan alat berstandar internasional, dan profesiona­ lisme pekerja dengan suasana kerja yang nyaman karena dilatih secara kontinyu, baik hard skill atau pun soft skill. Inilah yang disebut dengan ‘Finishing Touch’.

Metropolitan

27

Jakarta Perlu Mitigasi Gempa Bumi

dr. Ida Ayu Wardhany, M.Repro

empat anak, tiga anaknya saat ini menjalankan profesi sebagai seorang dokter dan tinggal berjauhan dengannya. Untuk menjaga keharmonisan untuk terciptanya keluarga bahagia, mereka selalu meluangkan waktu untuk kumpul keluarga. “Intinya lakukan komunikasi yang baik dan hindari miskomunikasi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Tentu mulai penasaran. Apa saja yang akan kami tulis untuk kolom ini selanjutnya. Nantikan tulisan kami se­ tiap dua minggu sekali, kami akan hadir di kolom ‘I AM UNIQUE’ yang membagi informasi secara detail tentang UC Silver. Bagaimana cara memilih kualitas perhiasan. Apa dan dari apa saja bahannya, bagaimana gambaran dan desain keunikannya, apa saja hasil karya, bahkan sampai filosofi keunikan dari masingmasing karya yang tercipta, dan lain sebagainya. Ada yang penasaran juga tempatnya dimana? Silakan langsung kunjungi tempat produksi dan galeri kami di Jalan Raya Batu Bulan Gg Candrametu nomor 1 Batu Bulan Gianyar 80582. Telepon (0361) 461511. Kunjungi website kami di www. uc-silver.com I am Unique I am Happy UC Silver Bali info@ucsilverbali.com

Jakarta punya potensi gempa yang mengerikan, memang bukan cerita baru. Seruan ini sebenarnya sudah sejak bertahun-tahun lalu dikumandang­ kan. Bayangkan gempa 8,7 SR menghantam Jakarta, entah apa jadinya. Jakarta mempunya banyak sekali gedung tinggi, apakah sudah memenuhi syarat keamanan, khususnya ketaha­ nan terhadap gempa? Itu yang kini masih jadi pertanyaan orang.

S

ebelumnya kabar tentang kemungkinan gempa besar menyerang Jakarta, tidaklah terlalu menjadi perhatian masyarakat. Berbagai permasalahan terus bermunculan mulai dari masalah politik yang selalu ‘panas’ hingga masalah-masalah sosial, dll. Topik gempa di Jakarta dan sejauh mana persiapannya menghadapi kejadian itu kurang terekspos. Dengan pemberitaan gempa yang marak akhir-akhir ini di berbagai daerah, serta tayangan-tayangan akibat gempa dan bencana alam lain, topik gempa pun terangkat kembali. Apalagi, Jakarta baru-baru ini, tepatnya 23 Januari lalu digoyang gempa lumayan keras. Pusat gempa di Lebak, Banten, Jawa Barat, dengan kekuatan 6,4 SR. Lebak lumayan dekat dengan Jakarta. Kini orang pun jadi waswas. Rabu (28/2) lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Pemprov DKI Jakarta menggelar diskusi tentang kemungkinan gempa di Jakarta dan mitigasinya. Diskusi yang mengambil tema cukup seram, “Gempa Bumi Megathrust Magnitudo 8,7 Siapkah Jakarta?” Kepala BMKG Pusat, Dwikorita Karnawati menyebut, Jakarta pernah terkena dampak gempa besar pada tahun 1600an. Bukannya tidak mungkin Jakarta akan terkena gempa besarberkekuatan antara 6-8,7 SR. Jakarta berada di antara patahan-patahan yang aktif. “Persoalannya kapan gempa itu terjadi, berapa kekuatannya, apakah 8,7SR atau 6 SR, kita belum bisa memastikan,” ujar Dwi. Hal

ini bukan ingin menakut-nakuti namun bagaimana caranya agar bisa mengantisipasi gempa yang kemungkinan akan terjadi di Jakarta. “Jadi mumpung belum terlanjur, Pemprov segera membuat kebijakan mitigasi terutama soal kekuatan konstruksi bangunan yang berada di Jakarta, apakah sudah kuat menahan gempa?” Kata Dwi yang menyarankan Pemprov segera melakukan audit terhadap bangunan –bangunan tersebut. Bangunan tahan gempa bukan berarti ketika gempa terjadi bangunan tidak rusak atau runtuh. Tapi bangunan tersebut tidak rusak atau runtuh bersamaan dengan terjadinya gempa. “Ketika gempa terjadi bangunan tidak cepat runtuh tapi memberikan tenggang waktu yang cukup untuk menyelamat-

kan diri,” tambahnya. Tanah di Jakarta lunak. Jadi meski jaraknya jauh dari pusat gempa, namun bisa menyebabkan guncangan tanah yang dapat merusak kota. Jarak yang jauh dari pusat gempa, tidak menjamin kekuatan gempa berkurang. Itu tergantung dari kondisi tanah setempat. Kondisi tanah dapat meningkatkan kekuatan gempa yang telah melemah karena jarak yang dilalui. Karena itu perlu kajian-kajian lebih mendalam terkait kondisi tanah. Pakar kegempaan dari ITB, Prof. Sri Widiyantoro yang juga menjadi narasumber dalam diskusi tersebut memberi contoh tentang perbandingan gempa di Jepang pada 2009, Italia

Diskusi gempa BMKG-Pemprov. DKI Jakarta

dan Indonesia dengan magnitude yang sama yakni 6,3. Hasilnya, korban yang meninggal akibat gempa di Yogyakarta, Indonesia sebanyak 5.749 jiwa, Italia 295 jiwa dan Jepang 0 jiwa. “Hal ini membuktikan bahwa kesiapan yang dilakukan Jepang dalam menghadapi gempa dengan berbagai upaya mitigasinya mampu menyelamatkan jiwa manusia,” papar Prof. Sri.

“BANGUN DARI TIDUR” Sementara Jaya Mujaya dari BMKG menjelaskan tentang adanya seismic gap atau zona kegempaan kosong. Di Jawa misalnya, berdasarkan data kejadian gempa 100 tahun (1900-2013) dengan kekuatan magnitude lebih dari 7 terdapat beberapa zona. Daerah inilah yang diperkirakan akan terjadi gempa dengan kekuatan besar atau megathrust. “Jika disimulasikan untuk wilayah Jakarta, gempa dengan kekuatan 8,7 akan berdampak pada guncangan yang dirasakan dengan skla intensitas VI-VII MMI,” jelasnya. un sus di rumah lar sumulasi gempa Wakil Gubernur DKI Jakarta, BPBD DKI Jakarta ge

Sandiaga Uno yang hadir dalam diskusi tersebut sepakat pentingnya mitigasi gempa bumi. Pemprov sendiri, juga terus –menerus melakukan itu kepada masyarakat juga murid-murid sekolah. Pihaknya, kata Sandi, akan melakukan kerja sama dengan BMKG terkait mitigasi bencana gempa. “Ada 2.000 lebih sekolah di Jakarta (SD-SMP), seandainya gempa terjadi apa yang harus dilakukan. Itu menurut saya sangat penting untuk disosialisasikan,” kata Sandi sembari menambahkan rencannya Pemprov DKI Jakarta akan melakukan earthquake drill di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Terkait gempa di Indonesia, tahun lalu seorang peneliti juga pakar geologi dari Brigham Young University, AS, Prof Ron Harris menyebut, siklus gempa di Indonesia saat ini dalam fase ‘terbangun dari tidur’ yang diawali dengan gempa besar di Aceh berkekuatan 9,2 SR yang menyebabkan tsunami. “Tidak ada gempa bumi besar yang terjadi selama 111 tahun setelah Krakatau. Namun setelah dimulainya ‘fase terbangun’ yang diawali dengan gempa di Aceh 2004, mulai bermunculan gempa-gempa dengan kekuatan besar,” jelasnya. (Diana Runtu)


Sudut Pandang

28 Tidak semua orang yang berada dalam tekanan pekerjaan mengalami stres sehingga mempengaruhi kinerjanya. Begitu pula dengan orang yang mengalami keadaan sulit secara psikologi, belum tentu mengalami stres. Karena bisa jadi mereka baikbaik saja. Jangankan stres, sebagian dari mereka justru merasa asyik-asyik saja.

K

ebijaksanaan dalam menghadapi situasi tersebut, rupanya menjadi kiat bagi mereka ini. Hanna, pengusaha mutiara dan aksesoris khas Lombok, Ayu Setiawati, pemilik butik yang juga seorang entertainment serta Armita Budiyanti yang saat ini menghadapi penyakit kanker payudara. Mereka berusaha mengelola tekanan pekerjaan dan psikologi mereka dengan bijaksana sehingga tekanan itu tidak membuat mereka berada dalam situasi stress. Tiga perempuan aktif ini, memiliki cara sendiri-sendiri untuk mengahadapi tekanan tersebut. Hanna yang mengelola bisnis mutiara dan aksesoris Lombok ini mengaku berusaha selalu tenang saat menghadapi tekanan. Salah satu hal yang

Sempatkan Bersenda Gurau dilakukannya adalah menghindari pekerjaan dan ia bertemu dengan kawan-kawannya, bersenda gurau dan melepas penat. “Biasanya saya menghindari pekerjaan sejenak untuk ketemu temen-teman,” katanya. Hanna mendapatkan dua keuntungan, gembira bertemu kawan-kawannya juga tidak jarang mendapat inspirasi untuk disain-disain terbaru aksesorisnya. “Malah di situlah saya mendapatkan inspirasi. Kadang-kadang muncul ide untuk disain baru apa sebenarnya yang diinginkan perempuan dari fashion mereka, gaya hidup mereka dan lainnya,” ujarnya. Bagi Hanna, pekerjaan apa pun dibawa senang saja. Hal inilah yang membuatnya terhindar dari stres. Begitu pula dengan Ayu Setiawaty yang tidak ingin mengenal kata stres. Pekerjaan sebagai EO yang selalu bekerja ramai-ramai dengan tim dianggapnya sebagai kegiatan yang seru saja membuatnya tidak pernah stres karena semua pekerjaan itu dikerjakannya dengan hati yang gembira. Ia punya kiat khusus untuk itu. “Intinya sebelum mengerjakan event dan setelah mengerjakan event harus perawatan wajah dan tubuh,” ujarnya. Ayu selalu menyiapkan diri untuk beristirahat yang cukup

Ayu Setiawati bersama Roweina

untuk menghindari stres akibat tekanan pekerjaan karena menurutnya biasanya stres itu muncul karena kurang istirahat. Satu hal penting yang dicatatnya adalah jika ada model-model yang ditanganinya yang bandel ia ikuti kemauannya tanpa harus marahmarah. “Saya ikuti saja semua kemaunnya, lalu puncaknya jika model itu membuat ulah saya tidak perlu marah-marah, cukup dikasih pengertian, kasih masukan, penjelasan dan pendampingan,” ujarnya. Karena itulah bagi Ayu ia tidak mau mengenal ada kata stres karena bekerja di bidang apa pun ia mencintai pekerjaan dengan tetap gembira dan bersyukur.

Hindari Stres dengan Bersyukur Sebagai seorang pengusaha, ia menyadari dalam menjalankan bisnisnya, tidak selalu seperti yang diharapkan. Ada pasang–surutnya, situasi dimana terjadi berbagai hambatan. Apakah itu soal keterlambatan datangnya bahan atau terjadi penurunan penjualan karena sepinya pelanggan. Semua orang yang berbisnis pernah mengahadapi situasi demikian. Menghadapi persoalan di dunia bisnis ini, pastinya rentan menjadikan seseorang pusing, stres hingga depresi. Namun, bagi pengusaha sandal dengan merek “Candra Collection” bernama Ni Nyoman Ayu Upadani, nampaknya tergolong istimewa, karena mampu mengelola suasana hatinya agar tidak sampai stres. Bu Candra begitu panggilan akrabnya, rupa-

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Ni Nyoman Ayu Upadani

nya sudah biasa dengan berbagai tempaan. Ia sangat sadar, tidak selalu kondisi usaha seseorang itu

berada di puncak. Apalagi dirinya memang memulai usahanya dari nol. Langkah demi langkah yang ia telah lewati, makin menguatkannya menjadi sosok pengusaha yang kuat dan tidak cepat putus asa atau tidak mudah down. Menurutnya, kenapa ia lebih mengedepankan rasa menerima dengan sikap lapang dada, sebab ia sadar itulah faktanya. Secara global, ia memahami saat ini tengah terjadi penurunan ekonomi di mana-mana. Dengan tegas ia mengatakan senantiasa bersyukur, baik itu saat rezekinya sedang diatas maupun saat ini ketika pendapatan terasa ada penurunan. “Bersyukur itu wajib bagi saya, karena nyatanya hingga kini saya masih sehat, masih bernafas dengan baik, usaha masih

Selain Hanna dan Ayu, Armita Budiyanti juga mengaku

jalan, ekspor juga masih ada meski tidak sederas dahulu. Yang pasti keluarga kami masih dicukupi untuk keperluan sehari-hari, itu saja saya sudah sangat terima kasih pada+Nya,” tegas anggota Asbest Kota Denpasar ini. Bagi Bu Candra dengan bersyukur, mensyukuri kondisi apapun, itu berarti kita tetap berterima kasih atas karunia Tuhan. Bersyukur juga menjadikan suasana hatinya bisa lebih tenang, mampu menekan rasa khawatir yang berlebihan sehingga masih bisa menjaga kinerja dan produktivitasnya. “Bagi saya dengan mensyukuri apa pun kondisi yang diberikan oleh Sang Pemberi Hidup ini, tidak menjadikan kita memiliki ambisi yang berlebihan, yang bisa saja menjadi beban fisik juga nantinya, apakah itu susah tidur, sakit kepala dan sebagainya, dan dengan rasa syukur juga, hati kita mudah dipanggil untuk berbagi. ” kata ibu dari dari Ni Luh Candra Pudak Lestari, Ni Nengah Bintang Lestari dan Ni Komang Intan Lestari ini.

tidak punya kiat khusus untuk menghadapi stresnya. Namun satu hal yang dilakukannya yaitu ia tetap menangis saat hatinya ingin menangis karena dai sanalah seringkali kelegaan justru hadir menyusul keluarnya air mata kesedihannya menghadapi ujian dalam hidupnya. Ia sadar seringkali kenyataan memang tidak sesuai dengan harapannya. “Kecewa, pasti. Tapi saya tidak bisa marah terhadap kenyataan yang ada,” ujar Armita yang sata ini tengah berjuang melawan kanker payudara. Dalam keadaan sakitnya itu, Armita berusaha melewati masa-masa sulitnya dengan tetap tersenyum. (Naniek I. Taufan)

Selain bersyukur lanjut Bu Candra, untuk mengurangi risiko stres, ia juga pandai membagi waktunya dengan baik antara bekerja dengan aktivitas lainnya. Diantaranya olahraga bersama anggota banjarnya, Mekar Jaya, Permogan. Di sana ada suasana yang bebeda juga ada canda dan tawa kemudian ia juga ikut dalam kegiatan seni, yakni megambel yang asyik dan sekaligus menghibur. Dengan begitu, katanya fisik dan otak menjadi fresh. “Saya juga berupaya untuk melihat dari sisi positif sehingga bisa menekan rasa cemas dan tetap memiliki rasa optimis,” cetusnya. Bu Chandra juga suka sharing dengan suami yang memiliki usaha bidang properti, untuk saling suport. “Kami juga suka meluangkan waktu jalan-jalan menikmati kuliner bersama keluarga. Kebersamaan ini juga menumbuhkan rasa damai dan bahagia, sehingga yang namanya stres bisa menjauh,” tegas istri I Gede Darma Yasa ini tersenyum. (Sri Ardhini)

Inspirasi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

5

Susi Pudjiastuti

Pujaan Banyak Orang Sejak diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan tahun 2014 lalu hingga kini nama Susi Pudjiastuti terus berkibar. Kalau awalnya sosoknya yang nyentrik jadi pembicaraan publik mulai dari penampilannya yang terkesan cuek tidak seperti umumnya para pejabat, tato di kaki dan rambut yang dicat warna coklat terang, merokok, dll.

T

api seiring berjalannya waktu, sorotan tentang Susi tidak lagi pada penampilannya namun pada kinerjanya yang luar biasa. Satu yang paling terkenal dan membuat namanya harum seantero negeri bahkan hingga ke mancanegara adalah kebijakannya yang menegelamkan kapal asing ilegal yang tertangkap mencuri ikan di perairan Indonesia.

amanat UU Perikanan. Jadi itu bukan ide Susi Pudjiastuti, bukan juga ide Pak Jokowi. Tapi Pak Jokowi memerintahkan untuk kita mengeksekusi UU Perikanan No 45 Tahun 2009,” tegas Susi sekaligus menjawab suara-suara ‘miring’ di dalam negeri. Karena undang-undang maka Susi keukueh meski tekanan deras datang padanya. Sikap tegar Susi dalam menghadapi para pencuri ikan dan pihak-pihak yang tidak

Susi di KRI Nagapasa 403

Susi, sosok pejabat perempuan fenomenal yang tergolong langka di Indonesia, dalam catatan kinerja dan kepopuleran hampir selalu menjadi nomor satu dalam kebanyakan survey kinerja pejabat yang diadakan lembaga-lembaga survey. Entah bagaimana wanita kelahiran Pangandaran mampu mempertahankan konsistensi kerjanya selama hampir empat tahun terakhir. Padahal tantangan dan tekanan yang dihadapinya—khususnya karena kebijakannya yang menenggelamkan kapal --- mendapat tantangan bahkan di kalangan pemerintahan sendiri. Namun Susi yang sebelumnya berkiprah sebagai pengusaha penerbangan perintis ini bergeming. Apalagi , Presiden Joko Widodo pun memberi dukungan penuh atas kebijakan kerasnya itu. “Bukan kemauan saya menenggelamkan kapal. Tapi itu

menyukainya, membuat dirinya menjadi pujaan masyarakat dan penasaran melihat dari dekat seperti apa Susi. Seperti tampak pada acara Festival Danau Suter, Jakarta Utara, pekan lalu, ribuan orang berduyun-duyun berjubel di kawasan Danau Sunter untuk bisa melihat Susi yang bakal bertarung melawan Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta, di Danau Sunter. Di arena tanding 2x500 meter, Susi paddling (mendayung), Sandiaga Uno berenang. Dan seperti diramalkan banyak orang, akhirnya Susi pun memenangi lomba yang sarat unsur entertainment itu, meskipun keduanya tampak sampai difinish line bersamaan. Itu terjadi karena wanita yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari perguruan tinggi Undip dan ITS ini, menunggu Sandi yang masih

berenang di belakangnya. Nah sambil menunggu ia pun minum sambil menyapa masyarakat yang melambai-lambaikan tangan ke arahnya. Susi dalam jumpa pers seusai pertarungan, mengaku senang dengan kegiatan yang mendapat respon luar biasa dari masyarakat. Menurutnya, demi Jakarta bersih, dirinya siap melakukan apapun, termasuk melakukan atraksi yang ditonton masyarakat. Untuk diketahui, pertandingan Susi Vs Sandi ini terjadi karena tantangan Susi pada Sandi, dan meminta komitmennya sebagai pimpinan daerah untuk membersihkan dan merawat danau-danau di Jakarta apabila dirinya (Susi) menang dalam perlombaan di

Danau Sunter. “Saya ini tidak masalah ya menjadi ‘ronggeng monyet’, ibaratnya kita ini monyetnya, ditonton oleh masyarakat, nggak apa-apa. Itu demi apa? Itu demi Jakarta bersih, Jakarta gembira. Kegembiraan penting bagi bangsa yang ingin maju. Tanpa kegembiraan membuat warga menjadi cenderung apatis dan menyimpan benci,” ungkap Susi yang mengoleksi banyak penghargaan dari dalam dan luar negeri. Susi sosok wanita tegar yang pantang menangis meski banyak tekanan dalam hidupnya. Kerasnya kehidupan yang harus dijalaninya sehingga ia pun terpaksa merelakan pendidikannya terhenti—tak tamat SMA—membentuknya

menjadi pribadi tegar, tak mudah putus asa dan berusaha terus maju meski banyak tantangan. Mengawali bisnis sebagai pengepul ikan di Pangandaran, Jawa Barat, ikut mengantar sukses Susi menggeluti bisnis lainnya, di antaranya sebagai pengusaha bidang penerbangan. Ikan dan laut telah memberinya banyak, ya kehidupan, pengalaman juga rejeki. Itu sebabnya ketika menjadi Menteri, Susi yang sangat tahu tentang kondisi perikanan dan kelautan secara real di lapangan menggebrak dengan sejumlah program—di antaranya menenggelamkan kapal pencuri dan cangtrang nelayan--- yang dinilai beberapa pihak sangat keras. (Diana Runtu)

TAWARAN RP 5 TRILIUN UNTUK MUNDUR Konon, karena kekerasannya itu, sempat ada yang menawari Rp 5 triliun agar Susi mundur dari jabatannya. Menurut Susi itu tawaran itu datang dari perusahaan illegal fishing dan ia tidak tergiur. Dia juga tak melaporkan pada Presiden masalah itu. Dengan tegas ibu dari tiga anak ini mengatakan, uang Rp 5 triliun tidak berarti apa-apa baginya dibandingkan amanah yang diembannya menjadikan Indonesia Hebat. “IF walk away its a part of honour I will do with all honour. But not because of I sell my freedom of mind and my pride, I cant life without,” katanya beberapa waktu lalu. Sikap dan kinerja luar biasa

yang ditampilkan membuat Susi diperbincangkan tentang kemungkinannya menjadi Cawapres mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 mendatang. Ketika hal itu ditanyakan pers, Susi sempat kaget lalu tertawa kecil. Lalu dia pun mengatakan tidak berminat menjadi Wapres, hanya ingin mengurus laut Indonesia dan ikan. “Aneh-aneh saja, mimpi di siang bolong itu,” ucap Susi. “Tidak ada begitu, saya itu kan urus ikan, Susi terima penghargaan kelautan ekspor, tangkap ilegal dari Fakultas Teknik UGM fishing, budi daya. Jadi nggak ada yang begitu-begitu (mau kerap lari ke laut untuk merejadi Cawapres),”tegas Susi yang fresh diri. (Diana Runtu)


4

Ninik Ngurah

Inspirasi

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Traveler Antimainstream “Saya bukanlah seorang petualang sejati, namun tatkala kesempatan itu ada saya akan bertualang ke negeri yang penuh tantangan. Mengapa yang ada tantangan? Buat saya jika kita mampu melewati sebuah tantangan ada nikmat tersendiri. Uji nyali dengan ngeri-ngeri sedap itu nikmatnya luar biasa.” Begitu disampaikan Aryani Tedjamulya, yang lebih dikenal dengan nama Ninik Ngurah kepada Tokoh, di ruang kerjanya pekan lalu.

P

enghobi traveling ini pun lanjut menceritakan beberapa petualangan yang penuh tantangan kekebrapa destinasi yang mungkin tidak umum dikunjungi para traveler. Seperti saat Ninik melakoni petualangan selama 2(dua) minggu di Maroko sendirian. Meski banyak orang yang mengatakan kalau Maroko bukanlah negara yang nyaman buat wanita yang menjalani solo backpacker . “Pertama saya menginjakkan kaki di kota Casablanca, hati saya agak was-was, karena kebanyakan warga Maroko temperamental. Banyak pembelajaran yang saya dapatkan kala itu. Saya harus lebih smart dan lebih waspada, karena kejahatan di sana cukup tinggi dan kurang aman untuk seorang wanita,” tuturnya sembari menambahkan dengan semangat yang tinggi akhirnya Ninik bisa bermalam di gurun Sahara yang memang merupakan cita-citanya sejak masa anak-anak dulu. Dikatakannya bahwa petualangan yang lebih menantang adalah perjalanan saya ke Lukla Nepal. Lukla, kata Ninik adalah kota kecil di kaki Himalaya. Menggunakan pesawat balingbaling,Ninik tetap optimis menuju kota Lukla yang bandaranya merupakan bandara paling ‘bahaya di dunia’. “Dikatakan bahaya, sebab landasannya pendek dan sekelilingnya gunung serta jurang. Bisa dibayangkan kita berada dalam pesawat baling-baling, sementara di kanan- kiri kita jurang dan gunung. Pesawat ini

berisikan 13 orang penumpang dan tiap penumpang tidak boleh memiliki berat tubuh di atas 100 kg. Begitu juga barang yang kita bawa tidak boleh lebih dari 10 kg,” tuturnya. Perebangan rasa angkot, itu hal unik yang ditemui Ninik kala itu. “Kami penumpang tanpa nomer

kursi, tanpa no flight. Jadi, siapa yang datang duluan dia yang terbang duluan. Untuk terbangnya pun tergantung cuaca. Maksimum penerbangan hanya sampai pukul 12 siang, karena setelah jam 12 siang, cuaca berkabut. Saat itu saya sempat tertahan dua jam lebih karena cuaca. Pastinya banyak pengalaman dengan sport jantung saat itu.Namun, semua terobati dengan pemandangan yang luar biasa indahnya,” ujar Ninik.

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Sudut Pandang

Cari Ide Kreatif untuk Solusi Beberapa hari belakangan, masyarakat khususnya di Bali, cukup terhenyak dengan beberapa kasus pembunuhan yang terjadi. Pelakunya mulai dari ibu rumah tangga yang membunuh anak-anaknya, sampai pelaku orang gila.

“S

Habiskan 3 Tabung Oksigen Pengalaman yang penuh tantangan juga dirasakan Ninik saat dirinya ke negara Tibet. Negara yang merupakan cita-citanya ketika ia mulai mengenal cerita tentang Dalai Lama. Saat itu, katanya terlintas dalam pikirannya, bahwa suatu saat nanti ia harus ke Tibet. “Dahulu, orangtua saya sering membelikan buku cerita petualangan Tintin. Ini yang membuat saya termotivasi ingin datang langsung ke daerah-daerah yang dikunjungi Tintin.Salah satunya, adalah negara tertinggi di dunia, Tibet. Banyak tantangan dan pembelajaran juga saya dapatkan dalam petualangan ke negeri atap dunia ini,Sangat menakjubkan,” terangnya

Ninik mengatakan, karena memiliki ketinggian 3820 mdpl, sehingga tidak semua orang bisa ke Tibet. Ninik mengaku, dirinya harus menandatangani surat keterangan tidak menderita sakit asma.jantung, paru-paru dan tekanan darah. Uniknya begitu ia sampai di Lasha ibukotanya Tibet, Ninik tidak boleh banyak bergerak sebab tidak boleh mandi dalam waktu sehari. Karena saya orang dataran rendah dan persediaan oksigen sangat tipis, maka banyak kejadian saat sampai di tibet orang loncat-loncat langsung meninggal akibat pembuluh darah pecah. “Di Tibet saya banyak belajar filosopi Budha dan budaya masyarakatnya yang sangat agamis. Saya banyak mengunjungi monastery-monastery yakni sekolahnya para pendeta Budha. Dan, yang membuat suka cita tujuan utama saya tercapai, yakni menginjakkan kaki di Everest Base Camp Tibet, dengan ketinggian 5200 mdpl. Di sini barulah saya menghabiskan tiga tabung oksigen,” katanya tentang pengalaman uniknya yang penuh tantangan, namun menghasilkan kenikmatan tersendiri.

Ditanya soal izin dari keluarga, Ninik mengatakan bahwa awalnya anak-anaknya khawatir dengan petualangan saya. Namun, ia berhasil meyakinkan mereka, anak-anaknya kalau dimana pun kita bisa menemui bahaya. “Yang penting, kata saya kita tetap berdoa. Sedangkan suami saya sangat mensuport, karena ia sudah tahu semua petualangan yang saya lakukan adalah mimpi yang yang terpedam sejak muda.Saya pun merealisasikannya impian ,setelah anak-anak besar,” tandasnya. Sebelum mengakhiri obrolannya dengan Tokoh, Nanik menekankan bagi siapapun jika bepergian sendiri ke suatu daerah hendaknya dalam kondisi sehat, kemudian berusaha mempelajari dulu daerah tersebut secara detail. Begitu juga dengan koneksi internet merupakan modal kita bepergian. Kita juga , perlu memiliki motto, ‘Jadilah pandai untuk diri sendiri. Belajarlah tanpa henti’. Sebab, menurut Ninik jika kita pan­ dai kita bisa berbagi ilmu dengan orang lain. “Namun, ada yang menarik, karena jarangnya orang ke negara-negara tersebut,jasa titipan barangpun jadi banyak,” pungkasnya. (Sri Ardhini)

29

etiap kasus pembunuhan pasti melibatkan motif yang tentu saja berbeda-beda. Motif ibu rumah tangga tentu berbeda dengan motif orang gila. Stresnya ibu rumah tangga tidak sama dengan stres-nya orang gila. Ibu rumah tangga bisa jadi ada kaitan dengan post partum depression yang dibebani tekanan sosial budaya yang khas,” ungkap Dra. A. Kasandra Putranto, Psikolog. Post partum depression adalah kondisi depresi paska melahirkan yang membuat seorang ibu berada pada kondisi putus asa, tidak berdaya, kehilangan harapan akan masa depan, sementara lingkaran keluarga tidak menyadari kondisi Ini. Direktur Kasandra Associates ini mengamati, kasus ini terkait dengan psikologi wanita Bali secara umum, ditambah aspek perlakuan budaya terhadap wanita,

Tiap orang dalam kesehariannya pasti pernah mengalami stres. Bagaimana menyikapinya? Menurut Nyoman Wiraadi Tria Ariani, stres kadang terjadi karena banyak deadline. Saat pekerjaan menuntut profesional sebagai psikolog, sedangkan ia juga manusia biasa seperti saat menghadapi banyak klien dengan berbagai masalah sedangkan ia berada dalam kondisi yang kurang fit, sehingga stres bisa muncul. Saat mengalami stres, ia akan rehat sejenak dengan melakukan hal yang disukai. “Karena kelelahan mental itu bisa menyebabkan stres, jika tidak dikeluarkan lama kelamaan akan menumpuk dan satu saat bisa meledak yang menyebabkan depresi,” ujarnya. Saat stres melanda, ia akan mengambil jeda atau istirahat sejenak mengambil kasus psikologi. Menurutnya, itu sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik supaya bisa tetap profesional dalam menangani klien. “Saat jeda, saya akan melakukan hal-hal yang saya sukai seperti makan pizza, ke salon, membuat tutorial make up di youtube, face-

khususnya kedudukan wanita dalam rumah tangga. Wanita Bali ketika menikah dia diambil dari keluarganya dan masuk di keluarga laki. Jika terjadi masalah hingga cerai, anak akan ikut bapaknya dan istri tidak mendapatkan apa-apa. Dan, tidak bisa kembali ke keluarga dia sendiri karena sudah diambil. Memiliki tiga anak dengan jarak usia yang sangat dekat satu sama lain tentu mengandung tingkat stres yang tinggi, apalagi tidak ada bantuan dari keluarga. Sementara hubungan dengan suami sedang tidak harmonis, bahkan ditambah dengan konflik dengan mertua. “Tetapi pada kasus tiga anak dibunuh ibu kandungnya ini, harus ada pemeriksaan yang mendalam terhadap motif, profil psikologi dan analisa situasi kondisi,” ujar Humas Ikatan Psikolog Klinis Indonesia—yang akrab disapa Kasandra ini.

Pada kasus lain terkait orang yang disebut gila, perlu diperjelas untuk kriteria gangguan yang mana, mulai dari gangguan jiwa schizophrenia, atau gangguan mental emosional. Antara lain, depresi atau gangguan obsesif (keterpakuan pada hal tertentu). Hidup pasti mengandung stres, mustahil tanpa stres. Ada stres positif namanya eustress, dan ada stres negatif namanya distress. Sejak kecil stres ada dalam kehidupan kita, harus bangun pagi, harus beresin rumah, harus belajar, harus kerja, harus ini dan harus itu. Namun, stres yang ada ini harus dapat dikelola dengan baik dengan kemampuan yang tinggi. Ketrampilan mengelola stres dibangun sejak kecil dengan membangun profil psikologis yang cerdas intelektual, sosial dan emosional. Makin tinggi kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, makin tinggi pula kemampuan mengelola stres-nya. Dengan ketrampilan hidup yang lebih tinggi, stres yang muncul akan bisa dihadapi secara ringan dengan mencari solusi efektif. “Tekanan itu harus dikelola. Makin cerdas intelektual emo-

Dra. A. Kasandra Pu

sional dan sosial, makin mahir pula seseorang mengelola stresnya dengan mengatur mana yang harus diselesaikan, mencari ide kreatif untuk solusi, menenangkan diri dan menerima beberapa stres sekaligus,” jelas Humas Asosiasi Psikologi Forensik ini. Ketika kemampuan intelektual, emosional dan sosial terbatas

Buat Tutorial Make Up

I Dewa Ayu Novia Saraswati

Nyoman Wiraadi Tria Ariani

bah beban pekerjaan,” ujar istri dr. Made Agus Hendrayana ini. Bahkan, kata dia, stres bisa muncul karena anak sakit mesti mendapat perhatian ekstra, atau misal anak mogok sekolah. Bahkan, ada keperluan/pengeluaran yang mendadak tak terduga seperti mobil yang rusak juga bisa membuat stres. Jika stres melanda, karyawati bank swasta ini punya trik jitu yakni, menenangkan diri sebentar dengan istirahat atau tidur agar otak dapat istirahat untuk pemulihan. Ia akan berusaha menyelesaikan masalah yang ada dengan pelan-pelan.

book, instagram. Karena berdandan merupakan self healing saya, seperti terapi bagi saya untuk menemukan diri saya lagi, me time, dan me-recharge energi saya,” kata Tria Ariani. Untuk menghindari stres, ia harus bisa membagi waktu antara bekerja, beristirahat, dan melakukan hobi.

Sementara, menurut I Dewa Ayu Novia Saraswati, yang dapat membuat stres diantaranya, pekerjaan di kantor, misal dikejar deadline atau ada kasus/masalah di kantor. “Stres juga kadang karena situasi di rumah, misal rumah berantakan saat asisten rumahtangga mudik jadi menam-

JALAN-JALAN Terkadang, menyalurkan hobi atau hal-hal yang menyenangkan biasa ia lakukan untuk melupakan masalah sejenak seperti jalan-jalan dan liburan bersama keluarga serta nonton film Korea. “Saya juga suka curhat atau sharing dengan sahabat atau keluarga untuk

tranto, Psikolog

tentu harus bijak pula mengatur besaran stres yang diterima. Cara yang paling mudah adalah dengan melepaskan tekanan dengan ikhlas menerima seberapa pun besaran stres. “Masalahnya, ketika stres sudah mencapai taraf gangguan dan memerlukan bantuan, sementara bantuan tidak tersedia,” tandasnya. (Inten Indrawati) meringankan beban atau meminta saran atau bantuan,” ujar ibunda Putu Prasista Ardyaswari Mahavira dan Made Prabandari Divya Mahacita ini. Sementara, bagi Cintyadewi, saat urusan pekerjaan kantor menumpuk ia memang terkadang stres. Karena itu, ia berusaha menyelesaikan pekerjaan tepat waktu agar tidak terbebani. Namun, terkadang, ada saja pekerjaan tambahan sehingga mau tidak mau harus bekerja melebihi waktunya. Jika stres melanda, Cintyadewi punya cara yakni, jalan-jalan dan berenang ke pantai. “Biasanya saya tiap hari Minggu pagi main ke pantai. Saya suka jalan-jalan di pinggir pantai terus berenang. Lumayan membuat otak fresh,” kata perempuan usia 26 tahun ini. Selain jalan-jalan ke pantai, pilihan lainnya adalah menikmati yogurt kesukaannya. “Kalau otak sudah capek banget, sekali-kali makan yogurt. Selain manis juga menyehatkan perut. Mungkin sebulan sekali pastilah beli yogurt di salah satu mal sambil refreshing,” ucapnya. (Wirati Astiti)


Rileks

30 Pertanyaan TTS No. 001 MENDATAR: 2. Pilihan 4. Gerombolan 6. Air perahan kelapa parut 7. Makanan 9. Pacul 13. Gersang 14. Tumpah 15. Campuran 16. Pensil 17. Tak punya gigi 19. Percakapan 22. Tegar 25. Jual barang dengan harga murah 27. Perebutan kekuasaan 28. Liar 30. Pemerintahan sendiri 31. hangus 32. Belum pasti

MENURUN: 1. Runtuh 3. Batas jangkauan 5. Kulkas kecil di hotel 8. Alat musik tiup 10. Terkilir 11. Perhiasan di kalung 12. Kekuatan 14. Pembimbingan 18. Nyanyian lembut 20. Kapal berbadan dua 21. Dunia maya 23. Sakit kepala 24. Garis khayal keliling bumi 26. Makanan khas Yogyakarta 29. Kegemaran

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

TTS tokoh

KETENTUAN MENJAWAB Jawaban ditulis di kertas dan masukkan dalam amplop atau ditulis di kartu pos. Tempelkan guntingan kupon TTS No 001 serta identitas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Kamis 15 Maret 2018. Pemenang diumumkan Minggu 25 Maret 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World. Pemenang agar ­mengambil hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

Angela Merkel Angela Dorothea Merkel adalah politikus dan mantan ilmuwan peneliti Jerman yang menjabat sebagai Kanselir Jerman sejak 2005 dan Ketua Persatuan Demokrat Kristen (CDU) sejak 2000. Merkel adalah perempuan pertama yang memegang kedua jabatan tersebut. Setelah mendapat gelar doktoralnya di bidang kimia fisik, perempuan kelahiran 17 Juli 1954 ini terjun ke dunia politik pasca-Revolusi

1989. Ia sempat menjabat sebagai wakil juru bicara untuk kabinet Jerman Timur yang terpilih secara demokratis untuk pertama kalinya tahun 1990. Setelah penyatuan kembali Jerman tahun 1990, ia terpilih sebagai anggota Bundestag mewakili Stralsund-Nordvorpommern-Rügen di negara bagian Mecklenburg-Vorpommern. Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Perempuan dan Pemuda pada tahun 1991 di bawah

3

Pembicaraan berlangsung santai dan mengalir cair. Berbagai isu terkini di bahas di acara ini. Mulai dari sosok yang sukses mengelola usaha, berbagai isu sosial, budaya hingga peristiwa yang tengah viral di media sosial, digiring dengan pendekatan yang bersahabat. Mereka pun tampil di program “Bali NowTalkshow” acara anyar dari Bali TV untuk tahun 2018 ini.

pa waktu lalu, di beberapa episode “Bali Now Talkshow”, dihadirkan tokoh-tokoh kreatif Bali. Salah satu tamunya adalah anak muda, yang merupakan filmmaker Alit Werdi Suputra yang sedang viral dengan karya film parodi pendeknya. Be-

lum lama ini juga menyenangkan bisa mengobrol dengan Niang gaul, yakni Niang Agung Mas, yang beraksi tak kalah dengan anak-anak muda zaman now dan viral juga ,” ucap putri ketujuh pasutri Sri Yuliati dan Suparwan ini tersenyum.

Kupon TTS tokoh No. 001

tokoh dunia

Sosialita

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

pemerin­tahan Kanselir Helmut Kohl, lalu Menteri Lingkungan tahun 1994. Setelah Kohl dikalahkan tahun 1998, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal CDU. Tahun 2000, Merkel diangkat menjadi ketua partai CDU perempuan pertama setelah Wolfgang Schäuble dipaksa turun karena terlibat skandal sumbangan. Setelah pemilu federal 2005, Merkel terpilih sebagai Kanselir Jerman perempuan pertama sekaligus pemimpin koalisi besar Pada tahun 2007, Merkel terpilih sebagai Presiden Dewan Eropa dan mengetuai forum G8. Ia memainkan peran utama dalam perundingan Perjanjian Lisbon dan Deklarasi Berlin. Salah satu prioritas utamanya adalah memperkuat

hubungan ekonomi transatlantik lewat penandatanganan perjanjian Dewan Ekonomi Transatlantik pada 30 April 2007. Merkel juga berperan dalam penanganan krisis keuangan di tingkat Eropa dan internasional. Dalam krisis tersebut, ia mendapat julukan “sang pengambil keputusan”. Merkel dianggap sebagai pemimpin de facto Uni Eropa. Ia juga terpilih sebagai tokoh paling berkuasa kedua di dunia menurut majalah Forbes tahun 2012 dan 2015, peringkat tertinggi yang pernah dicapai seorang perempuan. Desember 2015, majalah Time memilih Merkel sebagai Person of the Year dengan julukan “Kanselir Dunia Bebas.” (Wikipedia)

M

enurut Heny Shanty sebagai host di acara “Bali Now Talkshow” , dirinya berkesempatan membahas isu hangat di masyarakat dengan cara sederhana. Konsep atau dikemasnya dalam obrolan yang ‘sersan’ (serius tapi santai ). ”Tamu–tamu yang dihadirkan adalah orang-orang dari berbagai profesi dan kalangan yang menginspirasi. Kami berharap kehadiran para narasumber dalam tiap episode dapat memperkaya diskusi,” kata pengusaha yang bergerak di bidang distribusi ikan laut ke seluruh wilayah Bali ini.

Heny Shanty

Banyak Belajar positif dari ditayangkannya acara ini,” ujar penyanyi Bali dan penggiat teater ini. Selain itu juga, kata istri Karma­ wan Tan (alm) ini, narasumber juga

Tim “Bali Now Talkshow ”, sesuai tajuk acaranya dalam mencari bahan atau narasumber selain referensi dari berbagai pihak juga mengintip beragam peristiwa dan

topik yang sedang hangat diperbincangkan atau viral di media sosial. “Tetap diutamakan yang mengandung unsur edukasi, sehingga penonton memperoleh manfaat

berasal dari tokoh-tokoh di Bali, seperti para pengusaha senior yang sukses, para pengusaha muda, para kreator dan tokoh lainnya. “Bebera-

BERTEMU ORANG INSPIRATIF Saat ini, diakui Heny Shanti, Bali Now adalah program yang baru digarap. Hingga kini baru menyelesaikan 5 (lima) episode.” Di sini, kami masih terus saling beradaptasi. Antara saya dan tim untuk bisa solid dan kompak dalam berproses. Tiap menyelesaikan satu episode, kami selalu melakukan evaluasi. Tentu, agar episode berikutnya lebih baik atau selalu ada penyempurnaan di setiap episodenya. Kami siap menerima masukan yang konstruktif demi sebuah kemajuan,” papar perempuan yang dikenal terbuka dan ramah ini. “Acara “Bali Now Talkshow” ini dibuat agar ada warna baru di acara­ nya Bali TV untuk periode 2018. Sebab, selama ini, acara dialog di Bali TV sebagian besar kesannya formal. Agar lebih kekinian, lebih dapat zaman now –nya maka dibuatlah acara ini,” ujar Heny Shanti yang saat ini berusaha menyeimbangkan antara bisnis, berkarya dan kegiatan seni lainnya. Tim “Bali Now Talkshow ”, lanjutnya akan terus berbenah dan melakukan evaluasi demi bisa mempersembahkan tayangan yang terbaik untuk pemirsa Bali TV.“ Saya sangat beruntung, karena bisa belajar banyak saat menjadi host acara ini. Juga sangat luar biasa, sebab saya juga banyak bertemu orangorang yang inspiratif dalam berbagai hal, “ ujarnya sembari berharap acara Bali Now Talkshow yang berdurasi 60 menit dan tayang tiap Jumat pukul 22.00 ini bakal menarik minat penonton. (Sri Ardhini)

Wadrobe by Rhea Cempaka & koleksi pribadi


Espresso

2

GORO-GORO

trik

Seorang tamu menawarkan kepada Amat kehormatan DHC. “Kalau Bapak bersedia dapat Putu Wijaya Doktor Honoris Causa dari Universitas Los Angeles, Bapak tulis surat pernyataan tak berkeberatan dan sediakan biaya admin Rp 50 juta.” Amat langsung tahu petualang ingusan itu mau menipunya. Ia tersinggung karena merasa bangsat itu terlalu menyepelekan kecerdasannya. “Anak kecil pun akan kontan curiga melihat jasnya kedodoran,” cerita Amat pada Ami. “Masak kaus kakinya hitam sebelah, yang satu lagi putih. Waktu ibumu menghidangkan kopi dan pia Baturiti, ia minta maaf dan mohon kopi dimasukkan kantong plastik saja dan pianya genapkan 6 buah lalu dibungkus. Katanya mau ia pakai bekal di pesawat menuju ke Los Angeles. Gila, kan ?!” Ami tercengang. “Terus reaksi Bapak bagaimana?” “Sebagai bekas pejuang, Bapak kontan mau ambil tindakan militer mengajak tetangga memberangus dan mengusir dia. Tapi ibumu tak setuju. Seperti biasanya, ia punya solusi berbeda.” “Memasukkan kopinya ke dalam plastik? Membungkus pia? Dan ngasih ongkos pulang?” Amat terkejut. “Lho kamu kok tahu?” “Saya anaknya, saya tahu jalan pikiran ibu. Orang gila kalau dilawan akan melawan. Tapi kalau ditanggapi baik-baik dia akan kooperatif. ya, kan, Pak?” “Itu kan teori tentang orang gila dari buku, atau pengalamana orang lain yang juga gila! Darimana kamu bisa memastikan dia gila!” “Bapak sendiri kan yang barusan bilang dia gila?!” “Bapak? Tidak! Itu pertanyaan! Kamu tidak nyimak dan tidak berhak menuduh orang gila hanya lantaran kaus kakinya yang satu putih yang lain hitam. Itu bukan ukuran gila! Soalnya Bapak juga pernah pakai kaus kaki satu merah satu hijau. Tapi Bapak tidak gila! Itu tak sengaja karena buru-buru digertak ibu kamu, karena takut telat!” Ami tertawa. “Sabar, Ibu pasti hanya menjaga kemungkinan, jangan sampai orang itu sakit hati, dendam, karena dia diperlakukan kasar. Bisa-bisa dia melakukan sesuatu yang radikal!” “Melakukan apa?” “Mana saya tahu! Pokoknya ekstrim!” “Bakar rumah kita?” “Bisa.” “Bunuh kita?” “Bisa.” “Kamu kebanyakan nonton film, Ami! Kunyuk kecil itu mau bunuh Bapak? Baru niat saja, dia sudah tak kasih jurus tiga macan, biar kapok, untuk efek jera!” Amat ketawa. Pintu rumah terdengar diketok. Ami bergegas ke depan. Amat melanjutkan menghembushembus gelas kopi yang dihdangkan Ami. Hampir saja Amat mencicip bakpia Baturiti yang dititipkan istrinya untuk Ami. Muncul Ami sambil

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

berbisik dramatis. “Pak, ternyata orang itu!” “Siapa?” “Yang menawarkan DHC ke Bapak.” Amat terkejut. ia cepat berdiri mengintip. “Ya, Tuhan, betul! Jasnya sama, kaus kakinya juga masih yang dipakai ke Bapak. Mungkin syarat dari dukun begitu. Dia mau apa?” “Sama waktu datang ke Bapak!” Amat kaget. “Kalau begitu, ini modus! Kita sudah diincer!” Ami tersirap. Ia menggapai telepon genggamnya. “Ami kamu mau apa?” “Lapor polisi! “Jangan!” Ami panik. “Atau lapor satpam?” “ Jangan! Orang jahat kalau dikejemin bisa sadis. Cepat ke depan lagi. Ajak ngobrol. Ayo sana, jangan khawatir, serahkan, Bapak! Sana!” “Ngomong apa?” “Apa saja. Politik boleh! Banyak orang sudah gila akibat politik. Cepat!” Amat mendorong Ami ke ruang depan. Ami terpaksa menurut meskipun bingung. Amat mengambil baki. Lalu kopi dan pia yang nyaris diganyangnya itu ia antar ke depan. Tamu itu, memang orang yang datang ke rumah Amat. Ia tercengang ketika melihat Amat. Amat tersenyum. “Silakan minum. Atau kopinya mau dimsukkan kantung plastik dan pia Baturitinya ditambah satu supaya genap enam dibungkus saja untuk bekal ke Los Angeles?” Orang itu nampak bingung. Ia menatap Amat heran. Amat dengan sangat ramah mengulangi tawarannya. Lalu merogoh saku dan mengeluarkan Rp 20 ribu. “Dan ini untuk beli tiket pesawat.” Orang itu ternganga. Lalu berbisik “Kok sama? Aku kan mau yang lain.... “ Dia nampak kecewa. Tanpa bilang apa-apa hati-hati dia berdiri, lalu pergi. Ami hampir mau ngomong, Amat memberi isyarat supaya jangan berisik. Sampai di luar, orang itu langsung lari, kabur sambil berteriak. “Samaaaaaaa! “ Ami menjatuhkan badannya ke kursi untuk menghilangkan ketegangannya. Amat menatap Ami dengan geli. “Lho kenapa kamu mau menanggapinya dengan kekerasan? Katanya anak ibu yang mengerti cara ibumu yang suka jalan damai itu?” Ami tambah gugup. Amat ketawa. Tapi begitu melihat tangan Ami menggenggam sesuatu, ia terkejut. “Apa itu, Ami?” Dengan suara gemetar Ami berbisik “Bapak tidak tahu? Orang itu bawa ini. Ia lupa waktu melihat Bapak. Digeletakkan begitu saja dekat kakinya, Ami diam-diam amankan. Ini!” Amat terkejut. “Pistol? Cepat telepon polisi!!!”

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Berubah Perubahan adalah yang abadi. Tiap perubahan harus selalu menuju ke arah yang lebih baik. Tiap perubahan juga membawa konsekuensi. Pesan ini menjadi pembuka dari kami untuk menyapa pembaca dan Sahabat Tokoh. Mulai Maret 2018 ini, Tokoh hadir dalam format baru. Ukuran kertas yang kami gunakan 290 x 350 mm. Ukuran yang mengecil ini kami kompensasikan dengan memberi sesuatu yang lebih kepada pembaca dan Sahabat Tokoh. Tokoh menambah halaman dari 24 menjadi 32. Ada beberapa rubrik baru yang kami hadirkan, diantaranya Komunitas dan Rileks. Sebagai bacaan wanita dan keluarga, Tokoh selalu berupaya menyajikan berita-berita yang informatif, inspiratif, dan inovatif. Selain dalam tampilan cetak, Tokoh juga bisa diakses melalui Cyber Tokoh di smartphone dengan mengunduh https://play.google.com/store/ apps/details?id=com.thunkable.android.deckargha.Tokoh Kritik dan masukan pembaca dan Sahabat Tokoh selalu kami tunggu untuk kemajuan kita bersama. Semangat sukses selalu untuk kita. Salam Redaksi

Kunjungan Tim Desamuda Village

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Banyak orang masih percaya “kebahagiaan” bawaan sejak lahir. Kita bisa terlahir bahagia atau tidak sama sekali. Namun, saya percaya “bahagia” adalah sebuah pilihan. Kita semua punya kemampuan untuk membahagiakan diri kita sendiri, bahkan orang lain. Sebenarnya, tiap harinya kitalah yang membuat pilihan untuk melakukan sesuatu yang membuat bahagia atau tidak. Seperti memilih apa pakaian untuk hari itu memilih makanan, dan apa yang harus dikerjakan. Faktor genetik, kepribadian, dan lingkungan memang memiliki peran penting dalam kebahagiaan kita. Tetapi, tetap yang terpenting adalah pilihan kita, pilih bahagia atau tidak? Sadar atau tidak, kita semua memiliki pengetahuan dan kepedulian akan kualitas hidup. Pengetahuan dan kepedulian ini muncul dari apa yang kita pelajari tentang kehidupan, kematian, penderitaan, kesehatan, kesuksesan dan yang lainnya. Seiring bertambahnya pengetahuan tentang kualitas hidup, maka manusia juga sadar akan pentingnya pengambilan keputusan. Tak hanya sekadar ‘naluri’ dalam pengambilan keputusan biasanya kita juga mempertimbangkan konsekuensi atau akibat yang mengikuti pilihan kita tadi. Membahas dari sisi subjective well-being atau kesejahteraan subjektif seseorang, kebahagiaan juga memainkan peran penting. Kebahagiaan ditentukan oleh bagaimana kita merespons stimulus eksternal. Kita bisa memilih respons kita sendiri tanpa peduli apa rangsangannya. Ada yang mengatakan, kebahagiaan mungkin tak cukup jika dijadikan ukuran kualitas hidup karena masih banyaknya kasus ‘happy poor’, atau orang miskin yang bahagia. Tapi balik lagi, untuk apa tajir melintir bila tak bahagia?

Mozaik

Bahagia Itu Pilihan

31

Semua orang ingin bamerugikan, baik hubungan apa dan siapa yang mereka cintai, fokus hanya pada hagia. Semua orang ingin pertemanan, atau cinta sekaapa yang menjaga kebahagiaan mereka. menikmati waktu mereka di lipun! Hmmm, hidup ini meOrang-orang bahagia adalah mereka yang dunia yang besar dan memmang sepi bila dijalani sendiri. bersyukur untuk apapun. Maka dari itu, kita juga bingungkan ini. Tapi masih Orang-orang bahagia akan harus menjadikan ucapan syukur sebagai bagian banyak orang yang tertahan fokus pada orang-orang yang dari hari-hari kita bila memang kita memilih untuk ketika ingin menemukan kememberikan dampak positif bahagia. Yup, jadikan bersyukur sebagai ritual! bahagiaan mereka, tak jarang bagi mereka karena mereka Dengarkanlah musik kesukaanmu, bacalah ada yang merasa putus asa tahu peran penting orang buku favoritmu, pergilah menonton bioskop, dalam mencari kebahagiaan lain terhadap kualitas hidup masaklah untuk orang terkasih, sesekali kelumereka sendiri. Padahal, ada bahagia mereka. arlah untuk melihat sunset, dan lakukan hal-hal banyak sekali strategi dalam Kita semua perlu teman, sederhana lainnya, maka percaya, hal-hal tadi menciptakan kebahagiaan. perlu ditemani sehingga bisa membantu membuat suasana yang baik Banyak yang masih setuju pikiran-pikiran tak berguna untukmu, bisa menghilangkan stres, juga menbahwa konsep kebahagiaan seperti kematian, penyakit gubah emosi negatif menjadi positif, setelah itu itu rumit, sulit diukur, sulit akan pergi jauh-jauh bahpasti kita happy! dipahami, misterius, dan dikan tak sempat melintas di Bahagia itu bisa didapatkan siapa saja, aku, luar kendali manusia. Memang kepala. Bukan menyarankan kamu, dia, mereka, semua orang. Kebanyakan benar, kebahagiaan tak terjadi untuk pilih-pilih teman tapi orang berpikir mereka sedang berjuang matibegitu saja. Namun, bahagia hati-hatilah bila mendekati matian mencari kebahagiaan, padahal bisa kita Nina Radinia itu bisa dicari, bila mau kita orang atau didekati tak seciptakan sendiri. Kebahagiaan itu bisa terjadi dan bisa menciptakannya sendiri. Ya, menciptakan, dari mua orang memiliki niat baik, jangan biarkan pasti terjadi pada siapa saja yang memilihnya. pada terlalu lama mencarinya! Dalam menciptakan orang asing masuk ke kehidupanmu dan merusak Bila ditanya, “Apa pilihan kalian hari ini?,” Ayo kebahagiaan, pertama-tama kita harus yakin bahwa kebahagiaanmu! sama-sama menjawab, ”Bahagia!” kita memilih untuk bahagia, memilih untuk selalu Being thankful atau selalu bersyukur adalah cara dikelilingi orang-orang yang kita sayangi, memilih lain menciptakan kebahagiaan. Daripada pusingNina Radinia mencintai pekerjaan kita dan masih banyak lagi. pusing memusatkan energi kita baik mental dan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Karena pasti ada saja satu atau dua hal, atau spriritual pada hallebih, hal-hal yang mengusik kebahagiaan kita, hal negatif seperti yang menghalangi kita untuk menikmati hidup tagihan, masalah ini. Tanamkan pada diri bahwa tak peduli masalah kesehatan, iri denRubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam apa yang menimpa, ingat, pilihlah untuk tetap gan keberhasilan bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung bahagia bahkan ketika sedang menyelesaikan orang, dan yang unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga masalah itu. lainnya. Orang- foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor Dalam menciptakan kebahagiaan kita juga orang bahagia hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, harus memilih untuk berada di sekeliling orang fokus pada hal redaksitokoh@yahoo.com. bahagia, dan menjauhi hubungan-hubungan yang positif, fokus pada

Kata Hati

Yoga bersama Dian Kania (Markandeya Yoga)

Teknik Pernapasan untuk Penderita Diabetes Militus Tim Desamuda Village yang terdiri dari Bayu P. Hermani (General Manager), FX Anindito (FB Manager), dan Dewa Ayu Erdis (Sales Manager)berkunjung ke Gedung Pers Bali K. Nadha, Rabu (28/2). Kunjungan ini bertujuan saling memperkenalkan diri sekaligus membangun sinergi antara pariwisata dan media massa.

Bunda Dian

Mohon informasi mengenai pembuatan rumah panggung seperti yang tersaji di ­Rubrik Griya, Tokoh edisi 993. Terima kasih IB Alit (Denpasar) Materi lebih lanjut tentang rumah panggung dan rumah knockdown, silakan menghubungi Angelina Hadriani, ­Penanggung Jawab Website dan Penanggung Jawab Lapangan Studio Optimizer. ­No HP: 081806353255.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­D enpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Tahap ke -1 Duduk bersila. Tutup lubang hidung kanan dengan jempol dan jari tengah menyentuh kening kemudian angkat tangan kiri naik luruskan siku dan semakin ke belakang tangan kiri luruskan tulang punggung. Tarik nafas melalui hidung dan buang nafas melalui hidung lakukan 7 X putaran

Tahap ke - 2 Tetap duduk bersila. Tutup lubang hidung kiri tangan kanan angkat naik ke atas dilanjutkan dengan menarik nafas melalui hidung buang nafas melalui hidung lakukan 7 X putaran

Tahap ke- 3 Masih dalam posisi duduk bersila dan menjaga tetap tulang punggung tegak lurus. Tutup lubang hidung kanan, tangan kiri memegang perut dan mulai perlahan menarik nafas kembungkan perut buang nafas, kempiskan perut Lakukan dengan lebih cepat pada saat menghembuskan nafas melalui hidung

Tahap ke - 4 Lakukan sebaliknya. Dengan menutup lubang hidung kiri dan tangan kanan memegang perut. Tarik nafas kembungkan perut dan hembuskan nafas kempiskan perut sampai kempis lakukan 21 X putaran. Selamat berlatih Peraga: Ni Komang Sukerni


Mozaik

32

Edisi 994/ 5 - 11 maret 2018

Kelompok Media Bali Post (KMB) kembali menggelar event “Bali Post Goes to School”. Acara pada Sabtu (24/2) dilaksanakan di SMAN 1 Rendang dan dibuka Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa.

“S

aya sangat mengapresiasi kegiatan ini karena akan menambah wawasan siswa tentang dunia jurnalistik. Kegiatan seperti ini mampu memberikan pencerahan kepada siswa untuk tidak terjebak ke dalam sisi gelap teknologi informasi. Di sisi lain, kegiatan sangat membantu dunia pendidikan,” ujarnya. Menurut Artha Dipa, media mainstream memiliki andil besar untuk menyebarkan informasi secara luas, akurat dan akuntabel. Karena itu, ia berharap Bali Post selalu mampu menjaga kredibilitasnya, agar selalu menjadi acuan informasi yang benar guna memerangi hoax dan dampak negatif lainnya dalam perkembangan teknologi informasi. “Sekarang ini ada sekitar 64 ribu anak Karangasem menempuh pendidikan. Jadi, generasi inilah yang harus dicetak agar nantinya bisa menjadi generasi emas di masa mendatang untuk Karangsem maupun Bali,” tegasnya didampingi Kepala SMAN 1

Pembukaan “Bali Post Goes to School”

“Bali Post Goes to School”

Membangkitkan Semangat Generasi Emas Karangasem

Rendang I Wayan Janiarta. Pimpinan KMB Satria Naradha menjelaskan, sudah menyiapkan tim untuk memberikan inspirasi, bagaimana pentingnya menguasai informasi. Melalui program “Bali Post Goes to School” ini ia mengajak semua komponen masyarakat, khususnya yang ada di Karangasem untuk menggalang kekuatan baru. Ia juga mengingatkan, kemajuan Bali bahkan Indonesia secara nasional, sesungguhnya banyak terinspirasi dari Karangasem. Banyak

tokoh-tokoh Karangasem yang mampu memberikan pengaruh di berbagai pulau di Indonesia. Program “Bali Post Goes to School” yang dilaksanakan KMB memiliki beberapa kegiatan, Ada pelatihan jurnalistik, lomba ma­

Peserta lomba gerak dan lagu tampil atraktif dengan atribut koran bekas

ding, lomba fotografi, lomba baca puisi, serta lomba gerak dan lagu. Peserta yang berasal dari sekolahsekolah di Karangasem mulai jenjang TK hingga SMA/SMK juga dihibur dengan penampilan band Ganaswara. Band yang dibentuk I Gusti Ngurah Subagiartha atau Gus Ode menampilkan lagu “Yuk Karangasem” yang dinyanyikan Candrani. Lagu ini seolah menjadi “soundtrack” setiap kegiatan hiburan yang ada di Karangasem. Selain lagunya yang enak di dengar, isi dan maknanya mampu membius masyarakat untuk datang ke Karangasem, membuktikan berbagai potensi pariwisata yang ada di Karangasem. Tiga band siswa juga turut menghibur. Mereka adalah Eastcoustik Band, Devian Band, dan BA Band. (Ngurah Budi/Inten Indrawati)

Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa saat meninjau lomba mading

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.