Tokoh Edisi 991 | Tokoh

Page 1

24

Edisi 991/ 12 - 18 Februari 2018

Kasih sayang dan saling menyayangi pada siapapun adalah sifat yang terpuji diantara kita sebagai mahluk sosial. Kasih sayang menjadi topik hangat, diperbincangkan kalangan anak muda hingga para orang tua.

M

engungkapkan kasih sayang juga menurut beberapa orang bisa dilakukan tiap saat, tiap waktu, di manapun berada, tanpa harus menunggu momen tertentu, bulan atau tahun khusus untuk merayakannya. Seperti yang dilakukan Putu Wela Atsyukayanti, model dan salah seorang Duta Endek Kota Denpasar. Ia mewujudkan kasih sayang melalui tindakan. Gadis energik ini mengaku bukan tipe orang yang mengungkapkan rasa sayang dengan kata-kata. Misalnya, ketika seseorang biasa berpamitan pada orangtuanya dengan bersalaman, ia lebih memilih untuk mencium kedua orangtuanya. Sebab, ia merasa dengan demikian, dirinya bisa menunjukkan sayang yang lebih dari sekadar hormat dengan menyalami tangan orangtuanya. Menurut Gek Wela, rasa kasih sayang semestinya ada setiap saat, atau kapan saja dan tanpa harus seremonial tertentu pada waktu tertentu saja. Kasih sayang yang tulus dan ikhlas itu juga bisa diperoleh dan dibagikan Jika bertanya pada Venna Melina tentang kabar Vania. Sudah bisa dipastikan, seketika wajah cantik Venna berubah, senyum manis pun merekah di wajahnya. Ya, Venna memang tengah senang membicarakan anaknya, Vania yang tengah lucu-lucunya. Usianya baru 1,5 tahun, memiliki mata bulat indah. Venna mengaku selalu terpesona melihat Vania yang tumbuh dengan cepat. “ Va n i a a n a k yang lucu dan pintar. Dia

Menyayangi dengan Tindakan

dengan sikap menerima keadaan seseorang apa adanya. Karena baginya kasih sayang merupakan wujud rasa persaudaraan yang mengikat hati antara setiap orang tanpa embelembel atau syarat apapun . “Seperti, keadaan adiknya Gek yang saat masih hidup menderita ‘down syndrome’ Gek tidak malu dan tidak berusaha menutupi keadaan itu. Meskipun. ada beberapa orang yang nyinyir tapi Gek tetep menerima apapun keadaan almarhum kala itu,” tutur Gek Wela. Dikatakannya, bicara kasih sayang bukan hanya memberi dan menunjukkannya tapi juga memiliki rasa ikhlas untuk menerima dan mengasihi bagaimanapun keadaan orang yang kita sayangi. “Kasih sayang yang tulus juga bakal selalu membuat kita sendiri merasa bahagia, baik itu di hati maupun pikiran. Sebab, menurut Gek sendiri di masa sekarang kebahagiaan seseorang akan bisa dilihat dari seberapa besar orang itu bisa mengasihi orang lain yang berada sekitarnya, yang akan mempengaruhi kasih sayang orang-orang terhadapnya pula,” lanjut mahasiwi

Ilmu Komunikasi, FISIP Universitas Udayana ini. Ditanya soal harapannya terkait urusan ‘kasih sayang’ Gek Wela mengtakan kalau tumbuhnya dan berkembangnya kasih sayang tidak hanya di dalam keluarga, tapi juga di dalam lingkungan pertemanan, persahabatan dan lingkungan lainnya. Baginya juga, kasih sayang mampu memberikan energi positif sehingga menjadikan orang-orang menjadi lebih baik dalam berpikir, berkata, maupun bertindak. “Gek percaya orang yang menebarkan kasih sayang dengan tulus memang orang yang energinya positif. Maka, dalam berperilaku pastinya mereka akan memberikan pengaruh baik, dan energi positif pula kepada sekitarnya. Apalagi pada masa sekarang ini, Gek melihat juga masih banyak orang-orang yang terlalu individual, kurang aware pada lingkungannya. Dengan menebar kasih sayang ini Gek rasa akan membuat hidup bersosialisasi lebih baik karena kita adalah makhluk sosial yang memang tidak bisa hidup sendiri,” papar gadis

Sudut Pandang yang dikenal juga sebagai MC dan seorang Youtuber ini. Putri dari pasangan seniman Bali I Ketut Lanus dan Dewa Ayu Wedanaasih pemilik Sanggar Cahya Art ini juga kembali menekankan jika urusan kasih sayang, tidak hanya diperingati dengan menunggu momen tertentu. Baginya merayakannya kasih sayang dapat dilakukan setiap saat dengan hal-hal yang positif, produktif dan bermanfaat, bukan hanya bagi orang lain tapi juga terhadap lingku­ ngan sekitarnya, termasuk alam semesta. (Sri Ardhini)

Putu Wela Atsyukayanti

“Cinta tak Bersyarat”

Kado untuk Vania itu murah senyum. Sekarang Vania sudah bisa macam-macam, seperti lari, berenang, dll. Malah sekarang dia sudah bisa melepas bajunya sendiri dan ditaruh di tempat baju kotor,” ungkap Venna dengan nada penuh kasih. Putri Indonesia 1994 ini menambahkan, Vania tengah belajar berkata-kata. “Dia sedang belajar ngomong, sudah bisa bicara macam-macam. Dia itu sepertinya mulai ngerti ya. Kalau laki-laki usia 30 tahun ke atas dia panggil bapak, kalau anak usia ABG dia panggil kakak,” ucap Venna. Vania Athabina, begitu nama yang diberikan Venna pada bocah cantik ini, adalah anak angkat Venna. Meski bukan anak kandung, namun kata Venna, dia juga kedua putranya—Varrell Bramasta dan Athalla Naufal---sangat mengasihi Vania. Kami, ucap Venna, seperti memiliki ikatan batin yang kuat dengan Vania. Vania bagaikan magnet yang membuat orang mudah jatuh cinta padanya “Sejak dulu saya memang ingin memiliki anak perempuan. Namun begitu tak pernah terpikir untuk adopsi anak. Baru setelah melihat Vania, pikiran itu muncul,” ujar Venna yang pertama kali bertemu Vania kondisinya sangat ringkih. Untuk diketahui, Vania adalah bayi yang sekitar satu setengah tahun lalu, tepatnya 16 September 2016, ditemukan di toilet masjid di kawasan Ciputat, Tangerang. Bayi yang baru lahir itu ditinggalkan begitu saja oleh ibunya yang entah kemana. Dalam kon-

disi kritis, bayi itu dibawa ke rumah sakit. Kejadian itu menjadi pemberitaan yang menghebohkan. Venna sendiri tahu ada kasus itu dari media massa. Sepuluh hari setelah kejadian, Venna yang juga Anggota DPR RI, menyambangi rumah sakit dan melihat langsung kondisi bayi itu di dalam inkubator. Pertama kali melihat, Venna pun jatuh cinta dan seketika hatinya tergerak untuk mengasuh bayi yang dikemudian hari diberinya nama Vania Athabina yang artinya ‘perempuan pintar yang dikirim Allah untuk saya’. Sejak itu, Vania pun mendapat limpahan kasih sayangnya. “Harihari hampir 24 jam saya bersama Vania, baik kerja (DPR), ke Dapil, kemana-mana sama Vania. Yang luar biasa, dia tidak pernah rewel. Dia seperti mengerti ketika saya sedang sibuk atau apa. Yang penting ada mamanya, mainan dan susu. Kalau cape ya dia tidur, nggak rewel,” tambah Venna yang pada HUT ke-1 Vania meluncurkan single ‘Cinta Tak Bersyarat’ yang dinyanyikan dirinya, Varrel dan Athalla. “Itu (lagu) kado untuk Vania sebagai ungkapan kasih kita bertiga,” ujarnya. Kehadiran Vania, tutur Venna yang namanya melejit di dunia entertainment sejak penampilannya dalam sinetron ‘Bella Vista 1 dan 2’, mengubah kehidupannya. Dulu, khusus-

nya setelah perceraiannya dengan Ivan Fadilla, hari-harinya terasa sepi meski kesibukan sebagai anggota DPR menggunung. JADI SERING BERTEMU “Vania itu seperti kado dari Allah untuk saya. Alhamdulilah, Allah

menjawab doa-doa saya. Hidup saya terasa lebih berwarna dan bahagia. Tidak lagi sepi. Vania menebar kasih pada keluarga saya. Kami (Venna dan dua anaknya) yang tadinya jarang bertemu karena anak-anak sudah besar dan punya kesibukan masing-masing, gara-gara Vania jadi sering bertemu,” ujar Venna. Hubungan mereka makin erat. Bahkan Varrell dan adiknya Athalla jadi makin dekat. Sebelum ada Vania,

Varrell boleh dibilang jarang menelepon. Tapi ketika ada Vania, dia jadi sering menghubungi Venna, bahkan sampai bikin video call. Terlebih lagi—ini juga berkah— tutur Venna, wajah Vania yang mirip dengan Varrell. “Bagi saya ini suatu keajaiban ya, dibilang dia mirip Varrell waktu kecil,” katanya. Awalnya, baik Varrell dan Athalla sempat kaget dengan keputusannya ingin mengadopsi Vania. Namun kemudian mereka bisa menerima bahkan kini dekat dengannya. “Ini suatu yang membahagiakan, Alhamdulilah sekali,” tambah Venna yang baru mengetahui ternyata tidak mudah mengurus adopsi anak. “Mungkin karena saya adalah single parent maka urusannya menjadi lebih njelimet. Tapi Alhamdulilah semua sudah selesai,” katanya. Menurut wanita berdarah Bali ini, meski masih bayi, namun Vania mampu memberi inspirasi bagi dirinya tentang keceriaan, keramahan serta mensyukuri hidup. “Vania ramah pada semua orang, murah senyum, amat jarang rewel. Itu semua memberi pembelajaran bagi saya tentang mensyukuri hidup. Melihat Vania yang baru lahir namun sudah mendapat permasalahan yang seperti itu, namun dia bisa tumbuh menjadi anak yang ramah, murah senyum dan tidak rewel,” katanya seraya berharap anaknya tumbuh menjadi anak yang sholeh. (Diana Runtu)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tokoh Edisi 991 | Tokoh by e-Paper KMB - Issuu