Tokoh Edisi 990 | Tokoh

Page 1

24

Sudut Pandang

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Tika Bisono

Pertahankan Sosok Humanis

Zaman makin canggih membuat orang menjadi individualis. Interaksi sesama manusia menjadi berkurang sebaliknya interaksi dengan benda mati seperti laptop, gadget, makin meningkat signifikan. Kondisi ini sungguh berbahaya, dan agaknya ini sudah memasuki kehidupan sebagian masyarakat Indonesia.

“S

aya perhatikan ketergantungan orang kepada gadget makin tinggi. Mereka lebih suka berinteraksi dengan gadget-nya ketimbang dengan sesama. Bahkan di antara anggota keluarga pun begitu,” ujar Tika Bisono, psikolog, seraya menyebut suatu kejadian yang membuatnya miris. Suatu ketika, tutur penyanyi top era 1980-an ini, ia mengunjungi sebuah restoran. Kebetulan tak jauh dari tempatnya duduk ada keluarga yang terdiri dari ayah-ibu juga anak-anak. Sepertinya mereka ingin makan bareng. Dirinya sambil menunggu makanan pesanan datang, tak sengaja mengamati keluarga tersebut yang juga tengah

menunggu makanan pesanan. “Apa yang terjadi? Mereka sambil menunggu makanan datang, masing-masing asyik dengan gadget-nya. Tidak ada perbincangan atau ngobrol di antara mereka. Mereka semua sibuk dengan ‘HP’ nya masing-masing. Saya perhatikan terus sampai akhirnya saya tidak tahan akan situasi itu, dan menghampiri serta menegur mereka,” tutur Tika. Hal ini, katanya, sungguh memprihatinkan. Menjadi makin menyedihkan karena gejala seperti ini sudah merasuki kehidupan sebagian masyarakat. Menurut Tika, kondisi ini harus disadari oleh masyarakat, jangan sampai akhirnya menjadi ‘kebablasan’ sehingga mengubah sifat manusia sebagai sosok yang humanis. “Jangan sampai kita menjadi dehumanisasi, tidak manusia lagi. Sosoknya memang manusia, tapi prilaku, pola pikir, emosi, menjadi ‘mati’. Ini benar-benar gila kalau sampai terjadi. Jangan sampai kita menjadi tidak lagi sensitif terhadap orang lain, bahkan tidak peka terhadap orang-orang terdekat (keluarga). Nanti, ketika orang terdekatnya meninggal baru menangis ‘bombay’, menyesal, ngomong ini-itu. Percuma semuanya, kemarin-kemarin kemana saja! Itulah yang biasa terjadi. Kita menjadi terlalu cuek pada sesama dan baru merasakan penyesalan ketika orang yang kita tidak pedulikan sudah tidak ada,” ungkap Tika menggebugebu. Ini adalah tugas orangtua dalam membina dan mendidik anak-anak sehingga mereka bisa tumbuh menjadi prib-

Aktivitas memasak yang dilakukan

adi-pribadi yang peduli pada sesama. Sikap peduli itu tidak ‘ujug-ujug’ datang sendiri tapi harus dididik, dibina dan dipupuk sejak anak masih kecil sehingga ketika dia besar akan cukup kuat untuk bertahan tidak terpengaruh dengan situasi yang negatif. Terkait hal tersebut, lanjut pelantun tembang hits “Ketika Senyummu Hadir” , membangun dan memelihara kebersamaan dalam keluarga adalah penting dan harus dilestarikan. Membangun kebiasaan itu tidak bisa dalam sekejap tapi harus sejak anak-anak masih kecil. “Kebersamaan dengan keluarga seperti kumpul bareng, aktivitas bareng, makan bareng, dll. Itu penting banget. Jangan sampai hal itu yang dulunya menjadi tradisi kebanyakan masyarakat Indonesia, menjadi hilang karena berubahan zaman. Itu wajib dipertahankan,” tambah Tika yang juga mengajar psikologi di sejumlah universitas. Sampai sekarang, papar Tika, dirinya dan suami tetap mempertahankan tradisi kumpul bareng keluarga. Meski memang tidak bisa seperti dulu ketika anakanak masih kecil, namun tetap saja kebersamaan itu ada seperti makan bareng- entah itu breakfast ataupun makan malam—diakukan meski tidak setiap hari. “Setiap satu atau dua bulan sekali kita jadwalkan untuk bikin kegiatan bersama seperti masakmasak, coba-coba menu baru atau apapun. Anak-anak saya usianya sudah 20 tahunan. Karena kami orangtua membiasakan, anakanak pun sampai besar terbiasa dengan itu. Kalaupun suatu ketika salah satu anggota keluarga tidak bisa ikut karena bentrok jadwal, ya nggak apa-apa, nanti pada kes-

n.

Tika bersama anaknya di akhir peka

empatan berikut mereka akan ikut,” tuturnya. Hal seperti ini, mungkin sebagian orangtua sudah melupakan karena terlalu sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Maka jangan disalahkan kalau anak-anak pun akhirnya berkembang seperti itu. “Jadi kalau ada ‘apa-apa’ janganlah selalu menyalahkan kepada si anak, orangtuanya bagaimana? Anak-anak adalah hasil dari kehancuran pola asuh orangtuanya. Orangtua yang tidak bisa mengimbangi antara kantor dan rumah. Itu biasa terjadi pada orangtua muda. Namun kalau mau dipikir lagi, siapa orangtua muda yang tidak ingin sukses sebagai orangtua, pasti semua ingin. Tapi apa daya mereka pun tidak diajarkan oleh orangtuanya. Jadi memang ini semua saling terkait. Yang ingin saya katakan di sini adalah, semua bermula dari keluarga, orangtua,” tegasnya. MANAJER RUMAH Dalam kesempatan bincang itu, Tika yang sampai sekarang masih gemar naik gunung, juga menyoroti ibu-ibu muda yang bekerja di luar rumah. Menurutnya, banyak ibu muda yang sibuk berkarier di luar rumah melupakan tanggung jawabnya sebagai ‘manajer rumah’. Mereka begitu saja menyerahkan tanggung jawab perawatan dan pendidikan anak pada orang-orang di rumahnya, apakah itu ibunya, tantenya, saudaranya atau bahkan pengasuh anaknya. “Kalau ada apa-apa emang siapa yang salah, ya manajernya dong yang salah! Siapa manajernya? Ya kamu itu. Mereka, baik ibu, tante, saudara atau pengasuh anak bukanlah ‘manajer rumah’. Jadi sekalipun perempuan bekerja

di luar rumah, dia tetap harus menjalankan fungsinya sebagai manajer rumah,” tandasnya. Itu juga yang dia lakukan selama ini. Sejak dulu dirinya bekerja di luar rumah, bahkan setelah menikah dan memiliki anak. Namun, ucap Tika, dirinya sangat sadar bahwa meski di luar rumah dia harus menjalankan fungsi sebagai manajer rumah, sebagai ibu rumah tangga. “Jadi saya, sejak dulu sampai sekarang, jika anak-anak menelepon, atau orang rumah menelepon, sopir menelepon, saya akan angkat telp itu sekalipun misalnya, saya sedang meeting, ataupun sedang berbicara dengan Dirut. Saya pasti akan permisi keluar untuk menjawab telepon itu. Seumur hidup saya, tidak pernah saya mengabaikan telepon keluarga, atau berucap; ‘sebentar ya nak mama lagi meeting’. Itu nggak pernah,” kata Putri Remaja 1978 ini. Bahkan ketika anak-anak masih kecil menelepon hanya untuk persoalan berantem di antara mereka, kata Tika, dia pun membantu menyelesaikan masalah itu lewat pembicaraan di telepon. Dengan begitu, kata Tika, anakanak merasa dekat. Meski secara fisik tidak bertemu namun mereka bisa berbicara dan menyampaikan apapun masalah mereka pada dirinya. Hal-hal semacam itu, mungkin kelihatannya sepele tapi justru penting. Membangun kedekatan dengan keluarga, apalagi untuk perempuan-perempuan yang bekerja di luar rumah, adalah sangat penting. Zaman sekarang sudah sangat maju, ada teknologi komunikasi yang canggih yang bisa dimanfaatkan untuk suatu yang positif. (Diana Runtu)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


2

Espresso

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

GORO-GORO “Bapak minta kamu berterusterang,” kata Amat di rumah Ami. “Tidak! Jangan memotong, Putu Wijaya s a m p a i k a m u mengerti. Oke, oke! Bapak tahu kamu sudah mengerti, tapi belum mengerti, dengerin dulu! Bahwa berterusterang itu tidak cukup hanya terus terang! Tunggu! Dengar dulu? Berterus terang itu berarti menjamin semua terang-benderang meskipun kamu tidak terus-terang! Nah mulai bingung kan?” “Bukan bingung lagi itu sudah gila!” “Setuju! Kita harus berani gila dalam mencari kebenaran yang setengah mati sulitnya!”. “Kebenaran apa sih?”

Ada dua nama Aswathama dalam wiracarita Mahabharata. Yang pertama, Aswathama, putra Rsi Drona yang beribukan seorang bidadari Wilutama. Kedua, seekor gajah yang juga kebetulan namanya sama, Aswathama. Saat perang Baratayuda berkecamuk, tidak ada seorangpun yang bisa mengalahkan Rsi Drona, kecuali –seperti yang sudah ditakdirkan-oleh pedang Destajumena. Tetapi bagaimana caranya? Adalah Kresna, yang kemudian merancang skenario. Dia menyuruh Bima membunuh seekor gajah yang bernama Aswathama. Gajah naas itu pun mati di tangan Werkudara, nama lain Bimasena. Kabar pun segera menyebar bahwa Aswathama telah mati. Begitu kencangnya berita ini berhembus sehingga sampailah ke telinga sang ayah, Dronacharya. Mengetahui putra semata wayangnya tewas, Kumbayana— nama Rsi Drona sewaktu muda— kehilangan semangat berperang. Baju besi dan busur dibuangnya ke tanah. Hatinya benar benar hancur. Untuk memastikan kebenaran berita ini, Sang Rsi bertanya kepada Bima dan dijawab putra Batara Bayu ini dengan anggukkan kepala. Tubuhnya serasa melayang. Dunia pun gelap gulita. Pun ketika dia mencoba mencari jawaban kepada Yudistira. Ya, Aswathama telah mati, kata Dharmawangsa. Entahlah, Aswathama gajah atau manusia, tidak jelas. Saking sedihnya, kedua kakinya tak bisa menyangga tubuhnya lagi. Sang Senapati gagah perkasa ini ambruk. Dan, saat

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

“Ibumu bertanya: apa terjemahan surat Djordje itu betul isi surat Djordje atau kamu karang sendiri?” “Kok begitu? Memangnya kenapa?” “Kok tak ada soal Gunung Agung?” “Ya tidak semua diterjemahkan, panjang, capek kan!” “Itu semua pemikiran kamu kan?” Ami bingung. “Pemikiran saya? Itu surat yang ditulis Djordje! Saya hanya menerjemahkan atas permintaan Djordje!” “Mestinya kamu yang berpikir begitu! Jangan dia!” Ami tercengang. “Kenapa saya mesti berpikir seperti orang asing di negeri sendiri. Aku ini pribumi, Pak! Bukan bule!” Amat pun terkejut. Kecewa

KENTUT (2)

lalu marah. “Jadi itu pemikiran Djordje, bukan kamu?” “Lha iya yalah! Makanya surat itu Ami terjemahkan. Mau menunjukkan, ini lho, begini kalau bule melihat kita. Yang dia lihat cuma kesalahan kita!” “Tapi itu pemikiran cerdas yang alpa kita pikirkan karena sibuk berantem politik, sibuk mau memperkaya diri sendiri dengan korupsi, kita kebanyakan keblinger. Tiba-tiba Ami menutup kuping sambil berteriak: “Stop!” “Kamu yang stop! Buka kuping kamu, Ami!” Ami membuka tutup kupingnya mendengar bapaknya membentak. Mereka pandang-pandangan. Lalu Amat bicara dengan suara gemetar. “Bapak datang, untuk meya-

kinkan bahwa isi terjemahan surat itu adalah ide kamu. Bapak datang mewakili ibu kamu untuk memuji kamu. Kalau itu pikiran kamu kami bangga, sebab kamu beda dengan kebanyakan orang lain. Itu pikiran jernih dan inspiratif! Bapak datang untuk bilang pikiran sebagus itu tidak perlu membonceng kendaraan bule, tidak perlu! Ucapkan saja dengan lirih. Dia sudah akan bergema. Karena itu pikiran istimewa dan kita sudah siap mendengar yang begituan, setelah 73 tahun merdeka! Tinimbang nyanyian slogan-slogan pejabat tua yang menyanyikan keroncong tapi bukan membangun malah membuat rakyat keroncongan dengan aksi korupsi, menghisap darah rakyat!. Bapak datang untuk membanggakan kamu Ami, tetapi ternyata harus kecewa! Sedih Bapak! Apalagi ibumu, pasti! Oke sekarang boleh tutup telingamu lagi!” Amat berbalik, lalu pergi. Mukanya begitu peot. Ami bengong. Tak menyangka sama sekali bapaknya seperti itu. Ia ingin sekali mematuk balik, bagai kobra, namun bapaknya nampak tak siap. Ia mesti

Aswathama

itulah ujung pedang Destajumena, putra Prabu Drupada ini menuntaskan takdirnya.

Demam Sosmed Di era milenial ini, zaman now ini, berselancar di dunia maya bukanlah sesuatu yang aneh. Tidak tua, tidak muda. Anak-anak, remaja dan bahkan yang tergolong sepuh sekalipun. Tidak mau kalah, tidak mau dikatakan ketinggalan kereta. Selfie bukan monopoli kaum muda. Demam sosmed pun menjangkiti siapa pun. Dunia kini tengah berada di genggaman. Dengan gawai pintar di tangan, menjadi warganet, berkelana di internet merupakan sebuah keniscayaan. Mencari sesuatu, bertanya tentang apapun, ‘’Mbah Google’’ selalu tahu jawabnya. Keinginan untuk mendapatkan informasi apapun begitu besar. Penyedia layanan inipun bejibun jumlahnya. Saking banyaknya informasi, seringkali membuat bingung. Mana berita yang benar-benar berita, mana yang hanya sebatas gosip, rumor, selentingan dan bahkan hoax. Berita semacam ini sangat, sangat, sangat banyak. Sekarang, tinggal pintar pintar memilah dan memilih. Jangan terjebak hoax yang menyesatkan. Jangan terperangkap ajakan paham radikalisme. Jangan pula terhasut agitasi. Kecanduan pornografi, kekerasan serta gaya hidup hedonis. Di era keterbukaan ini, cukup sulit bagi pemerintah menjadi seorang gate keeper alias penjaga gerbang. Kondisi politik sudah berubah. Pemerintah tidak bisa lagi melakukan kontrol yang ketat seperti era

Gde Palgunadi

Orde Baru lalu. Hanya mengandalkan Undang Undang ITE, tentu tidaklah cukup. Ini dalam konteks, pembangunan karakter generasi penerus bangsa. Bukan semata mata aspek hukum yang diatur berikut sanksinya. Dalam konteks pembelajaran serta penegakan hukum, memang sangat penting. Tetapi, ini menyangkut domain yang lebih luas. Gate Keeper Lalu, siapa yang menjadi penjaga gerbangnya? Yang menjadi filternya? Dari semua penjelasan Gate Keeping Theory, tentu sulit menggunakannya sebagai pisau analisis pada zaman digital saat ini. Informasi yang tersedia begitu banyak dan cara mendapatkannya pun sangatlah mudah. Informasi atau

kebenaran yang sangat telanjang (naked truth) bisa didapatkan oleh siapapun. Kapan saja dan dimana saja sepanjang ada sambungan internet. Belum lagi, seperti yang lagi ngehits sekarang: hoax. Berperang melawan berita bohong seperti ini ini adalah semua pihak. Semua pihak siapa? Ya, semua pihak, terutama yang punya wawasan lebih, punya pengetahuan lebih, punya pengalaman dan sebagainya. Dia bisa berfungsi sebagai filter, sebagai gate keeper. Tetapi, tentu saja ini kurang ideal. Yang ideal adalah, semuanya bisa menjadi filter. Bisa memilih serta memilah mana informasi yang benar atau mana yang tidak. Ingat, semua saat ini bisa ‘’berprofesi’’ sebagai jurnalis, pewarta atau wartawan. Semua orang di zaman now ini bisa menjadi fotografer. Tinggal, cekrek, isi keterangan seperlunya, unggah , dan tersebar sudah kemana mana. Ya, kalau hal itu benar. Ya, kalau fakta itu memang valid. Kalau tidak? Yang tidak punya wawasan lebih tentu akan menelannya mentahmentah. Yang ideal adalah bagaimana proses pembelajaran itu dilakukan semua pihak. Oleh para guru di

bersabar. Sugi, suami Ami yang baru pulang, sempat ngintip dan nguping percakapan anak-beranak itu. Dengan sigap ia menahan ketika istrinya bergerak mau menyusul Amat. “Sudahlah, sabar. Jangan sekarang, Ami, tunggu saat yang tepat. Kita lebih muda harus lebih tabah dari beliau.” Ami mengangguk. “Tapi kita tidak bisa menunggu terlalu lama.” “Tidak. Tidak akan lama. Begitu beliau sampai di rumah sudah akan diselesaikan Ibu.” Ami menoleh suaminya. “Maksud Bli?” “Bapak nampak begitu terpesona oleh pikiran Djordje.” “Dan kecewa sama saya.” “Nanti pasti, begitu sampai di rumah beliau akan curhat pada ibu.” “Berbagi kecewa?” “Dan mengajak ibu ikut kecewa!” “Kalau begitu kita sebaiknya ke situ, supaya jangan berkepanjangan.” “Jangan. Akan lebih baik kalau ibu sendiri yang membuat finishing touch-nya. Jangan kita!” “O, ya?” “Ya! Akan lebih cantik!”

sekolah, para orangtua di rumah, lingkungan dan sebagainya. Menjadi warganet yang baik dan benar adalah bagaimana mampu memanfaatkan gawai di tangan secara bijaksana. Untuk kepentingan apa pun. Bagi pelajar bagaimana kemudahan internet dipakai untuk belajar. Mencari ilmu lebih luas, lebih dalam sehingga cakrawala berpikir semakin lebar. Bagi usahawan muda, bagaimana membangun komunitas entrepreneur yang solid serta sharing pengalaman. Dan sebagainya, dan sebagainya. Memang tidak semua warganet dibatasi oleh kode etik. Tetapi konteksnya adalah bagaimana kemampuan keilmuan itu sebagai batasan yang bisa diterjemahkan sebagai “kode etik”. Dengan demikian, menjadi warganet yang bijaksana bukanlah sesuatu yang sulit. Apalagi kalau kemudian untuk menjadi dunia maya ini sebagai padang Kurusetra zaman sekarang. Tempat mencari dan menemukan sesuatu yang baru. Menemukan ilmu, tempat belajar menempa diri. Dengan bekal ilmu pengetahuan yang mumpuni, baik formal maupun informal, siap untuk bertarung dan keluar sebagai pemenang. Gde Palgunadi

Sudut Pandang

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Bahan Diskusi dengan Teman Sejawat Menyimak berita merupakan bagian dari kehidupan seharihari. Berita yang mereka dapatkan bisa dipakai bahan cerita saat bertemu teman. Kecanggihan teknologi membuat banyak pilihan mendapatkan berita, mulai dari konvensional hingga online.

M

enurut dr. Sri Armini, berita yang menarik untuk dibaca adalah seputar kesehatan dan berita yang ringan dan bermanfaat. Misalnya, berita psikologi perkembangan anak dan remaja, berita tentang keluarga, termasuk tips ringan seputar kehidupan sehari-hari. Sebagai praktisi kesehatan tentu ia sangat peduli dengan berita seputar kesehatan. Perempuan yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar ini mengatakan, ia biasa mengakses berita lewat media cetak seperti koran dan majalah, media televisi, termasuk media online. “Saya suka juga membaca berita di medsos, karena cepat sekali mendapatkan info terkini, namun, harus lebih waspada karena banyak berita hoax. Jadi harus lebih berhati-hati apalagi soal pengobatan di bidang kesehatan,” ujarnya. Biasanya, setelah mendapatkan informasi, ia pasti mendis-

kusikan dengan teman sejawat, apalagi menyangkut soal isu kesehatan. Disamping itu, berita dan informasi itu, juga menjadi pengetahuan untuk diri sendiri. Sementara, menurut dr. IA Ratih Wulansari Manuaba, Sp.PD. KR, ia paling suka berita seputar perawatan kecantikan, berita ilmiah untuk orang awam terkait kesehatan baik itu gizi, makanan, dan olahraga. Ia mengatakan, biasa mengakses berita lewat ponsel, dan membuka google advanced search di laptop. Bila belum sempat mempelajari lebih dalam, disimpan di laptop. “Di tengah kesibukan, saya masih bisa memanfaatkan waktu membaca berita. Dengan keterbatasan waktu, biasanya saya simpan dulu di laptop, saat waktu senggang baru dibaca kembali,” kata ahli rematik RS Manuaba ini. Dari berita yang ia dapatkan, bisa itu hal yang praktis bisa diterapkan langsung, atau dicoba.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

dr. Sri Armini

dr. Ratih Manuaba

Sementara, untuk materi ilmiah awam kadang ia pakai sebagai tambahan saat memberi ceramah tentang kesehatan.

berita pun cepat sekali di-update dari media online misalnya medsos. “Namun, karena kecepatan juga kadang orang yang membaca juga harus mencermati jangan langsung percaya dan menyebarkan begitu saja. Biasanya saya kroscek dulu kebenaran dengan teman,” ujar perempuan yang bergerak di bidang wirausaha ini. Ia berlangganan koran tujuannya sebenarnya juga mem-

BUAT KLIPING Sementara, lain lagi penuturan Lisa. Ibu muda ini menuturkan, selain suka mengakses berita di media online, juga berlangganan koran. Memang ia mengakui dengan perkembangan teknologi,

biasakan kedua anaknya untuk rajin membaca. “Anak saya yang masih TK, suka sekali membalik-balikkan koran tiap pagi. Ia sembari belajar membaca. Apalagi soal berita Gunung Agung erupsi. Dari gambarnya yang besar di koran ia langsung bilang, ini pasti berita Gunung Agung,” kata Lisa meniru kalimat anaknya. Selain itu, kadang anaknya yang duduk di SD sering mendapat tugas membuat kliping koran. Menurut Lisa, walaupun kalah dengan media online, ia tetap juga membaca koran. Selain mencari informasi, biayanya lebih murah. “Coba kalau terus-terusan baca berita di internet berjam-jam habis kuotanya,” kata Lisa sembari tertawa. Ia suka sekali berita seputar gaya hidup, baik itu kesehatan, makanan, tempat rekreasi, dan kisah kehidupan para artis. Khusus untuk berita seputar artis, ia lebih suka menonton di televisi. Sementara, Dwi, mengatakan lebih suka menonton berita di televisi. Tiap hari, ia harus mendapatkan informasi tentang isu terkini dari media televisi. “Berita erupsi Gunung Agung, saya selalu update informasi dari televisi,” ujarnya. (Wirati Astiti)

Artis Wajib Melek Informasi

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

23

Maudy Ayunda

Meski sehari-hari berkegiatan di lingkungan seni namun seorang artis pun ‘wajib’ melek informasi yang berkembang. Entah itu masalah-masalah sosial kemasyarakatan, entertainment, sosok tokoh ataupun masalah-masalah politik yang belakangan menghangat terus. Berbeda dengan zaman dulu ketika media untuk mendapatkan informasi hanyalah media cetak, radio dan tele-

visi. Sekarang dengan semakin majunya teknologi komunikasi, khususnya hadir smart phone, maka mengakses berita menjadi lebih mudah, dimana pun, kapan pun dalam kondisi apapun. Itulah yang dirasakan oleh Della Puspita yang mengaku kerap mengakses berbagai informasi lewat smartphonenya. “Aku berusaha update ya dengan berbagai informasi yang berkembang. Meski, mungkin tidak mendalam banget, tapi yang penting aku tahu informasi intinya. Biasanya aku melakukannya pas break shooting, atau lagi nunggu giliran syuting di lokasi. Nah kalau kita nggak melakukan apa-apa kan ‘bete’ banget, karena nunggunya bisa lama banget,” ungkap Della yang mengaku tidak terlalu suka jalan-jalan di luar lokasi syuting. “Jadi kalau lagi nunggu itu, biasanya aku bukabuka HP cari berita-berita menarik, atau melihat tayangan-tayangan menarik di Youtube. Berusaha enjoy aja. Itu ya kalau lagi nggak ngobrol sama rekan lainnya. Aku pikir, kita artis, ya perlu jugalah ‘mengisi’ dengan berita-berita yang tengah berkembang,” ujarnya. Dengan begitu ketika ngobrol dengan siapapun ia tidak ketinggalan

isu. Orang lain sudah sampai mana (pengetahuan beritanya) sedangkan yang diajak ngomong malah tidak mengerti apa-apa, kan malu-maluin. Bagi Della, melek berita bermanfaat untuk pengetahuan dan juga pergaulan. Maudy Ayunda, juga termasuk artis yang selalu meng-update perkembangan isu di tanah air lewat beragam media. Beritaberita yang kerap dicarinya adalah seputar masalah kemasyarakatan, ekonomi dan politik. Bisa jadi ini karena a background pendidikannya politik, filsafat, dan ekonomi. “Aku sudah punya minat ya sebelum masuk kuliah itu. Makanya aku sering mengikuti perkembangan lewat internet ataupun media lainnya,” kata Maudy yang belum lama ini meluncurkan single ‘Kutunggu Kabarmu’. Bahkan, katanya, waktu dia kuliah di Oxford Inggris pun, dia selalu mengikuti perkembangan pemberitaan politik tanah air lewat internet. M e n u r u t M a u d y, rajin mengikuti perkembangan pemberitaan sangat penting bagi setiap orang, terma su k dirinya yang

memang memiliki ketertarikan pada masalah sosial, politik juga ekonomi. “Selain informasi yang dibaca menambah pengetahuan kita, juga ketika berbicara dengan siapa pun tentang isu apapun, kita jadi mengerti (nyambung),” ujarnya. Menurutnya, pendidikan yang diambilnya politik, filsafat, ekonomi, telah membawanya ke sebuah dunia baru dan membuatnya menjadi semakin aktif di kegiatan-kegiatan sosial. “Aku merasa harus aktif mengeluarkan pesan-pesan politik. Nah untuk itu tentu aku juga harus mengetahui perkembangan isu yang ada lewat berbagai media. (Diana Runtu)

Della Puspita


22

Sosialita

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Jakarta Tempo Dulu

Sambut HUT Jakarta dan Asian Games HUT ke-491 Jakarta memang masih lama. Namun, sejumlah persiapan menyambut hari penting itu sudah dilakukan. Di antaranya adalah Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang akan menyulap Pasar Seni menjadi Kampung Betawi. Pulau Bidadari pun yang berada di gugusan Kepulauan Seribu akan bersalin rupa menjadi Jakarta tempo dulu.

Y

ang disasar Pembangunan Jaya Ancol dan anak perusahaannya bukan hanya HUT Jakarta melainkan juga event akbar Asian Games XVIII yang bakal digelar pada 18 Agustus-2 September mendatang di Jakarta dan Palembang. Kebetulan juga kawasan Ancol menjadi arena pertandingan untuk cabang olah raga jetski dan layar. Berdampingan dengan arena pertandingan tentunya peluang yang tak disiasiakan maka TIJA pun ikut bersolek untuk menyambut tamu-tamu dari mancanegara itu. “Pembangunan di Pulau Bidadari sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu. Begitu juga renovasi di Pasar Seni sudah berjalan. Kami berharap sebelum

luas 6,35 hektar tersebut dikelola oleh PT Seabeez Indonesia, anak perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol. Menurut Retno Purwaningsih, GM Pulau Bidadari Eco Resort PT SI, revitalisasi meliputi 43 cottage, satu restoran juga kolam renang. Sekarang revitalisasi sudah memasuki tahap dua. “Jadi konsepnya Betavia tempo dulu, Pecinan dan Belanda. Nantinya ornamen-ornamen Betawi akan semarak di sini, mulai dari dermaga hingga front office,” jelas Retno yang menyebut konsep revitalisasi ini sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap pelestarian kebudayaan Betawi. “Nanti para tamu yang datang disambut semacam ritual “Palang Pintu”. Ritual yang menjadi tradisi etnis Betawi Peninggalan sejarah Pulau Onrust

ini dulunya digelar untuk menyambut pengantin pria Betawi saat memasuki rumah pengantin wanita. Namun belakangan juga dipakai untuk menyambut tamu-tamu penting yang datang pada

suatu acara. Jadi nanti ada gelaran seni pencak silat menyambut tamu. Revitalisasi Pulau Bidadari ini tentunya mendapat dukungan banyak pihak karena itu akan menjadi salah satu daya

Pulau Sarat Jejak Sejarah Sisa-sisa

HUT Jakarta semuanya sudah selesai, khususnya di Pulau Bidadari,” ungkap Eko, Humas TIJA di kantornya. Nantinya di Pasar Seni misalnya, tampilan bangunan-bangunannya akan disesuaikan dengan rumah-rumah Betawi tempo dulu. Hiburan seni dan budaya pun bernuansa Betawi. “Kami juga sedang mengusahakan agar toko-toko kerajinan menjual juga souvenir-souvenir khas Jakarta. Jadi kami berusaha agar budaya Betawi kental terasa di Pasar Seni, nuasa itulah yang kami akan bangun,” tambah Eko. Demikian juga di Pulau Bidadari yang selama ini memang sudah ada puluhan cottage, di antaranya cottage terapung. Di sana kini tengah berlangsung pembangunan ‘kota’ Betawi (Batavia) tempo dulu. Jadi konsepnya nuansa yang dibangun adalah suasana Jakarta di masa lalu. Nanti selain model bangunan-bangunan masa lalu, juga para staf maupun pelayan di sana memakai busana tempo dulu. Misalnya, kebaya Betawi atau busana encim Betawi. “Pada masa itu kan masih dalam penjajahan Belanda. Jadi nanti juga ada yang memakai kostum tentara Belanda. Kalau pernah ke kawasan Kota Tua Jakarta, nah nuansa seperti tempat itulah yang sedang kami garap,” tambahnya. “PALANG PINTU” Pulau Bidadari jaraknya dekat dengan Jakarta daratan, sekitar 15 km atau waktu tempuh dengan menggunakan boat sekiat 20-25 menit dari Marina Ancol. Selama ini pulau yang memiliki

dari

llo di Pulau Bida

nteng Marte peninggalan Be

tkh/ist

Pulau Bidadari berdekatan dengan Pulau Onrust yang sempat menjadi pelabuhan sibuk pada zaman Belanda. Konon nama Onrust diambil dari bahasa Belanda yang artinya ‘tidak pernah beristirahat’. Mungkin ini karena pada masa itu Onrust adalah pulau yang sangat sibuk. Ya maklum saja pelabuhan. Namun, ada juga yang menyebut nama Onrust berasal dari nama penghuni awal pulau itu yakni seorang Belanda bernama ‘Baas Onrust Cornelis van der Walck’. Entah mana yang benar. Namun, yang pasti begitu menginjakkan kaki ke sana, siapsiaplah bulu kuduk merinding karena suasananya yang suram. Mungkin karena selain di sana banyak peninggalan zaman kolonial juga ada kompleks pemakanan kuno. Onrust memang pulau istimewa dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia, Jakarta khususnya. Setelah tidak lagi menjadi pelabuhan, Onrust sempat difungsikan sebagai sanatorium TBC kemudian menjadi tempat karantina haji selama 22 tahun (1911-1933). Karena pada masa lalu, orang berangkat haji menggunakan kapal laut yang tentunya memakan waktu perjalanan sangat lama. Nah untuk membiasakan para calon haji itu pada perjalanan laut, mereka pun di karantina di Onrust. Setelah tidak lagi menjadi tempat karantina haji, Onrust pun berubah menjadi tempat penampungan yang terkena penyakit menular seperti kusta, dll, juga pengemis dan gelandangan pada tahun 1960-an. Setelah itu Onrust pun terbengkalai, dibiarkan sunyi dan tak terurus. Barulah pada masa Gubernur Ali Sadikin dibuat penetapan bahwa Pulau Onrust, Pulau

Pulau Onrust

Bidadari, Kelor, Cipir dan Edam sebagai daerah Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu. Sampai sekarang masih berdiri rumah dinas dokter Belanda yang kemudian dijadikan museum. Selain banyak peninggalan benda-benda masa kolonial Belanda, di sana juga konon terdapat makam dari pemimpin pemberontak DI/TII, Kartosoewirjo. Terkait makam ini, masih simpang-siur, apakah benar itu makan Kartosuwirjo yang dieksekusi mati oleh pemerintah pada tahun 1962 di Pulau Ubi. Konon, di Pulau Ubi itu lah Kartosuwirjo dimakamkan. Namun, sebelum pulau tersebut tenggelam tahun 1980-an, makam itu—katanya—dipindahkan ke Pulau Onrust. Tidak ada penjelasan resmi tentang itu. Para peziarah yang datang, termasuk keluarga Kartosuwirjo berusaha meyakini itulah makam tokoh keluarga mereka. Kembali soal Pulau Bidadari. Seperti halnya Onrust, Pulau Bidadari pun di masa lalu menjadi benteng Belanda. Sampai sekarang sisa-sisa bangunan benteng bernama ‘Mastello’ itu masih bisa dilihat. Konon benteng ini berfungsi sebagai tempat pengintai musuh. Di sana juga ada ruang bawah tanah

untuk menyimpan senjata cadangan Belanda. Dengan berbagai temuan benda-benda peninggalan masa kolonial di sejumlah pulau di kawasan Kepulauan Seribu menjadi jelas bahwa selain menguasai daratan (Jakarta), Belanda (VOC) juga memfungsikan pulau-pulau di sekitarnya. “Jadi nantinya pengunjung yang datang ke Pulau Bidadari tidak hanya menikmati suasana Betawi tempo dulu tapi juga ada pusat informasi tentang perjalanan Jakarta dari masa ke masa. Mulai Jakarta yang dulunya banyak rawa-rawa, hingga masuknya bangsa asing,” ungkap Paul Tehusijarana, Dirut PT PJA. Untuk melihat perkembangan revitalisasi Pulau Bidadari, pekan lalu, Sandiaga Uno, Wakil Gubernur Jakarta, mengunjungi pulau tersebut sekaligus berkantor di sana. Kegiatan itu—berkunjung ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu dan berkantor di sana—merupakan agenda bulanan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dalam rapat dengan para pemangku kepentingan terkait Kepulauan Seribu muncul banyak usulan, termasuk dari Sandiaga sendiri yang menginginkan adanya wisata kuliner di Pulau Bidadari, serta JakGrosir untuk menyedia kebutuhan sembako kawasan Kepulauan Seribu. Usulan lainnya adalah dibangun tempat penyewaan baju tradisional Betawi bagi pengunjung. Dengan demikian para pengunjung Pulau Bidadari juga bisa mengenakan busana Betawi tempo dulu. (Diana Runtu)

tkh/ist

Rayakan HUT ke-4

3

KCKB Komit Tebar Kasih Sayang Kasih sayang itu tidak terbatas. Sebagai mahluk sosial kita bukan hanya saling memerlukan juga sa­ ling berbagi. Menjadi begitu mulia dan indah, jika kita terus memupuk rasa kepedulian sosial, bersimpati dan berempati terhadap keadaan di sekitar kita.

tkh/ist

tarik bagi destinasi wisata Kepulauan Seribu. Terlebih lagi sejumlah pulau di Kepulauan Seribu sampai saat ini masih menyimpan peninggalan-peninggalan tempo dulu. (Diana Runtu)

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

H

al itu pula yang menjadi salah satu komitmen yang dituangkan dalam program rutin dari Komunitas Cinta Kamen Bali (KCKB), sebuah wadah kebersamaan perempuan Bali yang sama mencintai warisan tradisi, khususnya kamen Bali. Saat HUT ke–4 KCKB, yang lahir 15 Januari dan dirayakan pada (26/1) di The Café - Hotel Mulia dan dihadiri istri Gubernur Bali, Ny. Ayu Pastika ini. Acara spesial ini bertema penguatan nuansa kasih sayang. Hal ini juga sesuai dengan syarat utama dalam KCKB , yang menyatukan perempuan Bali dari

berbagai profesi dalam ikatan kasih sayang, termasuk pada orang lain dengan wujud nyata berupa kegiatan sosial. Menurut sang pengagas KCKB, Ni Putu Adnyani yang biasa di sapa Mami Bara didampingi Yoseva Listyati atau akrab dipanggil Mba Eva, ‘bahagia’itu jika bisa membantu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain. KCKB yang kini beranggotakan sekitar 60 orang tersebut, sepakat mengisi perayaan HUT mereka dengan untaian kasih sayang dengan memberikan bantuan kepada saudara-saudara yang hidupnya tak seberuntung mereka. Berbagai aksi nyata pun telah dilaksanakan KCKB, diantaranya memberikan bantuan kepada mereka yang terkena bencana alam di Karangasem, menyelenggarakan konser amal serta membantu pelaksanaan upacara potong gigi massal. Untuk konser amal, diadakan oleh Yayasan Angel Hearts. Konser amal ini bertujuan menggali dana bagi pembangunan gedung yayasan sebagai rumah singgah untukk menampung anak yatim piatu dan kurang mampu. Konser amal yang berlangsung 18 November 2017 di lapangan Garuda Desa Budaya Kertalangu tersebut

dimeriahkan dan di dukung oleh artis-artis Bali dan berbagai pihak tanpa dibayar. Sedangkan dalam kegiatan potong gigi massal bagi 125 orang, pada 23 Desember 2017 di Restorant Desa Budaya Kertalangu, KCKB menyumbangkan busana serta kamen putih- kuning untuk peserta potong gigi. Sebenarnya, kata Mami Bara kegiatan sosial yang dijalankan

KCKB sifatnya kontinyu tiap tiga bulan sekali. Materi atau modalnya diperoleh dari seluruh anggota yang memberikan donasi sukarela dalam acara pertemuan atau sharing bulanan anggota . “Ada juga yang bersifat urgent atau diperlukan mendesak , biasanya di sini mereka akan mengumpulkan sumbangan sewaktu-waktu demi membantu mer-

eka yang memerlukan. Cukup banyak anggota baru yang bergabung, rupanya mereka melihat kami selain turut menjaga budaya lokal juga komit dengan aksi sosial yang nyata kami laksanakan, serta tetap ber-kamen dalam berbagai kegiatan, ” papar Mami Bara. Keberadaan KCKB di Bali dengan semua sepak terjangnya, khususnya

kegiatan sosialnya, gaungnya berhembus hingga ke Ibu Kota negara kita, Jakarta. “Ada Komunitas bernama ‘Ladies Care Community’ yang mempercayakan dana bantuan mereka melalui KCKB untuk diserahkan pada pengungsi gunung agung. Ini suatu kehormatan bagi kami KCKB,” kata Mba Eva. (ard)

Selalu Bangga dengan Produk Lokal Setiap acara HUT KCKB, menurut Mami Bara dan Mba Eva, mereka selenggarakan sesuai dengan prinsip Komunitas Cinta Kamen Bali (KCKB) yang mengedepankan kesederhanaan. Bagi mereka yang utama adalah bisa berkumpul, bersama merayakan untuk mengingat berdirinya KCKB dengan visi-misinya, dengan anggotanya yang selalu komitmen mencintai, menjaga dan melestarikan kamen Bali. Langkah yang mereka jalankan pun semakin penuh semangat dengan jalinan kerjasama dan sinergi dengan banyak pihak, terutama kegiatan yang bernuansa budaya Bali atau seirama dalam menjaga , dan melestarikan kamen Bali. “Bahkan ada suatu kehormatan dan kebanggaan, ketika Ibu Ayu Pastika ditengah aktivitasnya yang padat masih bersedia menyempatkan untuk berkumpul bersama KCKB, bercengkerama dan memberikan banyak petuah. Bukan hanya itu, Bu Ayu Pastika juga memberikan tawaran untuk bersama melakukan kegiatan pameran di dalam maupun luar negeri, mengadakan event terkait budaya, serta fashion show pada KCKB termasuk bersinergi dengan yayasan kanker,” lanjut Mba Eva. Beberapa anggota juga menyatakan merasa nyaman bergabung di KCKB, sebab di dalamnya mereka juga saling menyemangati untuk menjaga peran kehidupan

keluarga, karier, serta eksistensinya di ruang publik atau masyarakat. Selain juga, terus mencintai dan mengapresiasi budaya lokal, khususnya kain tradisional Bali, salah satunya dengan selalu mengenakan kamen Bali di berbagai acara. Selain itu, di era kekinian ini, mereka juga mampu menyeimbangkan antara tren dengan cara berbusana secara tradisi maupun gaya modern ketika mengenakan kain Bali yang memiliki ciri khas, unik dan menarik beserta filosofinya masing-masing. Selanjutnya, Mami Bara yang juga pemilik Bara Silver ini mengatakan agar semua sahabatnya yang tergabung di Komunitas KCKB, senantiasa menjaga naluri budaya yang cantik dan modern. Maksudnya, tetap santun mengedepankan etika dan bisa menjadi inspirasi perempuan Bali. Sesuai dengan aktivitas dan profesi masing-masing. Anggota KCKB juga bisa mendorong perekonomian Bali, diantaranya dengan tetap menggunakan hasil karya orang lokal dan lanjut mempromosikannya demi Bali. “Mari kita bersama tetap jalan dengan pedoman ‘Bertemu, Belajar, dan Beramal’. Untuk beramal ini, yuk kita terus menumbuhkan dan membudayakan jiwa suka menolong. Apalagi kita sebagai mahluk sosial tidak hidup sendiri, hendaknya kita memiliki tanggung jawab untuk peduli dan ikhlas membantu orang lain yang memerlukan uluran tangan kita,” pungkas Mami Bara. (ard)


4

Inspirasi

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Heera Syahir Karim Vasandani

Bisnis Kreatif T

sekarang pun tetap terjadi. “Jadi saya di Australia kuliah kemudian bekerja di beberapa tempat. Background pendidikan saya adalah finance and accounting. Nah setamat kuliah saya bekerja di sana bidang accounting dan tax. Akhir 2008, bapak panggil pulang untuk membantunya di bisnis. Jadi saya baru mulai terjun ke bisnis pada 2009,” ungkap wanita cantik

kelahiran 1979 ini. Heera yang dalam karier profesional sebelumnya banyak bergelut dengan data dan angka, sempat terkejut karena ternyata menggeluti dunia bisnis dia harus belajar banyak hal. “Ini suatu yang berbeda dan baru buat saya. Saya harus belajar marketing, production, operation, purchasing, dll. Seorang entrepreneur harus menguasai semuanya. Jadi bukan hanya finance dan accounting saja. Jadi saya banyak belajar, bahkan sampai sekarang pun saya masih belajar dan terus menambah pengetahuan,” tutur pemilik bisnis ‘Bursa Sajadah’ ini. Bisnis ‘Bursa Sajadah’ yang kini telah berkembang dan memiliki sejumlah home brand, didirikan oleh sang ayah, Syahir Karim Vasandani tahun 1998. “Konsep awalnya adalah menjual aneka perlengkapan haji dan umroh serta kuliner Timur Tengah. Kemudian berkembang dengan sejumlah home brand lainnya,” ucap jebolan Curtin University of Technology, ini. Meski dunia baru ini terasa lebih mengasyikkan dibanding karier yang ditekuni sebelumnya, namun kata Heera, tantangan yang dihadapinya tak kurang banyaknya. Dari mulai tantangan yang biasa saja sampai tantangan yang lumayan berat. Tapi tambahnya, tantangan terbesar dan juga tidak mudah adalah sumber daya manusia (SDM).

Heera Syahir Karim Vasandani

“Menurut saya bisnis itu bukan melulu hanya mengenai produk, jualan, dll, tapi lebih kepada managing people. Dan ini, terus terang saja, tidak mudah. Yang dimaksud managing people adalah memanage tim kita, curtomer, suplier, dll, semuanya is all about people. Bagaimana kita mempertahankan tim kita, mengembangkan tim, bagi saya itu semua chalenging banget. Bagaimana mempertahankan tim, upgrading, mendidik mereka, dll,” ucapnya antusias. “Saya rasa umumnya entrepreneur merasakan juga masalah seperti saya,” tambahnya. Dia merasa bersyukur karena sekalipun banyak tantangan yang dihadapi selama membesarkan bisnisnya, dapat dilaluinya dengan baik. Dirinya menjadi lebih terlatih. “Namanya perempuan, tetap saja ‘baperan’, sensitif. Jadi dulu ketika mendapat problem saya suka sensitif, ‘baper’. Tapi dengan berjalannya waktu saya menjadi lebih terlatih dan bisa menghadapinya dengan tenang. Karena, ujarnya, apapun itu ‘life must go on’, sama seperti bisnis pun’must go on’. “Jadi menghadapi tantangan atau masalah ya seperti itu. Jangan larut dengan masalah, cari solusinya dan fokus menyelesaikannya,” ungkap Heera sambil menambahkan

mindset harus berubah yakni kita menjadi problem solver. Heera merasa beruntung karena ada ayah di sampingnya yang terus membimbingnya dalam mengeluti bisnis. “Mentor saya ya nggak jauh-jauh, ayah sendiri. Saya tahu ayah saya, apa yang dia lalui dalam kehidupannya, bagaimana dia membangun bisnis dan mengatasi segala tantangan hingga akhirnya bisnis kami menjadi besar. Jadi saya banyak belajar dari beliau. Beliau mengajarkan kepada saya untuk tetap tenang dalam menghadapi segala masalah, apapun itu,” tutur ibu dua anak ini. Bicara tentang ayahnya, Heera mengaku awalnya dia tidak lah ‘seklop’ sekarang dalam berkolaborasi bisnis. Perbedaan mereka adalah cara mengembangkan bisnis. “Ya maklum saja beliau punya pandangan sendiri, saya juga begitu. Jadi di awal-awal saya sempat merasa tidak cocok. Namun seiring waktu, akhirnya kami bisa menemukan kesamaan. Akhirnya saya bisa memahami kenapa ayah punya pemikiran seperti itu, begitu juga ayah bisa memahami saya. Nah kita sekarang jadi makin klop. Bagi saya itu adalah pengalaman luar biasa, proses yang dilalui dalam berkolaborasi dengan ayah,” kata Heera. (Diana Runtu)

konvensional, lalu ketika saya masuk otomatis saya harus mengikuti perkembangan jama, market, dll. Dari sana barulah keluar produk-produk inovasi kita. Seperti kuliner misalnya kurma, selain kita packaging dalam volumevolume tertentu, juga kita membuat produk dari olahan kurma, misalnya kurma keju. Produk ini ternyata laris di pasaran,” ujarnya. Jati, ucapnya, yang ingin diingatkannya adalah jika ingin bertahan dalam bisnis jangan pernah berhenti berinovasi. Hal lain yang termasuk inovasi dalam berbisnis adalah masuk ke dunia e-commers. Itu dilakukannya pada tahun 2015, ketika e-commers masih tergolong baru di Indonesia. “Jadi saya melakukan duplikasi pada semua produk di toko offline ke toko online. Alhamdulilah itu berkembang bagus sekali. Jadi memang kita harus mengikuti perkembangan jaman. Sekarang

jaman digital, maka kita pun mau-tidak mau harus ikut terjun di dalamnya,” kata Heera panjang-lebar. Namanya bisnis, sekalipun dia tahu segala macam teori, namun tetap saja suatu waktu ia harus menghadapi suatu permasalahan besar yang sempat membuatnya down. Betapa tidak, suatu ketika timnya keluar dan membangun bisnis yang sama dengannya. Heera jelas terpukul, namun dia akhirnya berhasil bangkit lagi. “Itu terjadi pada satu toko. Ya alhamdulilah akhirnya semua terselesaikan. Itu yang saya katakan, sekali lagi, managing people itu is not easy, tapi is not impossible anyway,” kata Heera yang mengaku belajar dari sang ayah untuk menjadi pebisnis yang tidak mudah putus asa. Tentang prospek bisnisnya di tengah perekonomian yang masih melambat, Heera mengaku tetap optimis bahwa akan ada perbaikan ke depannya. Apala-

gi produk-produk yang dijualnya adalah menyangkut kebutuhan para calon hajiumroh, termasuk oleh-olehnya. Musim haji maupun musim umroh adalah suatu yang pasti. Dalam artian tidak berhenti atau berkurang sekalipun perekonomian melambat. Karena itu, produk-produk yang dijualnya pun pasti akan tetap dicari. “Saya merasa tetap optimis tahun ini akan ada perbaikan di bisnis ritel,” ujar wanita yang memimpin 300 karyawannya. Di luar bisnis utama itu, Heera juga mempunya bisnis lain yakni sebagai ‘wealth coaching’. Soal bisnis ini, tentunya tak jauh dari latar belakang keilmuan yang dimilikinya. Apalagi selama di Australia dia pun berkarier di bidang ini. Kini, setelah terjun ke bisnis, pengalamannya menjadi lebih lengkap. Bisnis perencanaan keuangan ini, menurut Heera, berjalan cukup baik. (Diana Runtu)

21

Program Messra Dinas Dukcapil D

Strategi Bisnis dan Inovasi Bicara tentang strategi bisnis sehingga bisa berkembang seperti sekarang, Heera menyebut selain berbagai permasalahan yang telah ia sebut sebelumnya—SDM, marketing, purchasing, dll—kunci yang juga harus dimiliki adalah rajin berinovasi. “Dalam bisnis apapun, inovasi adalah nomor satu. Kalau kita stuck di satu titik tertentu, dengan kondisi yang itu-itu saja.. Jaman berbeda, customer pun beruba. itu sebabnya kita harus terus melakukan inovasi-inovasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Kita harus tahu apa yang diperlukan konsumen,” tutur Heera yang kini telah memiliki sepuluh toko di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung. Bekasi, Bogor, Malang, dll. Cepatnya perkembangan bisnisnya tak lain dan tak bukan berkat pemikiran kreatifnya yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman. “Jadi waktu generasi pertama pemikiran masih

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Mendekatkan pelayanan publik dan menghadirkan negara hingga ke teras-teras rumah warga, bukan hanya slogan bagi Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bima, Zunaidin, S. Sos., M.M. Dengan program inovasinya yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat hingga ke desa-desa di seluruh Kabupaten Bima, kepala dinas ini melaksanakan tugasnya tanpa mengenal waktu. Nama yang diambil untuk program inovasi yang sangat membantu masyarakat ini cukup unik, secara langsung menyimbolkan kedekatan satu sama lain antara rakyat dan pemerintah. Melayani Sampai Serambi Masyarakat atau disingkat Messra (dobel s), dipilih menjadi nama program inovasi ini.

Kuliah di Australia dan meniti karier sebagai konsultan di bidang finance accounting di negeri Kanguru menjadi dunia Heera Syahir Karim Vasandani. Namun sang ayah yang tengah mengembangkan bisnis memanggilnya pulang untuk membantu. Walhasil pulang lah Heera dan menemukan dunia barunya yang ternyata jauh berbeda dengan dunia yang biasanya dia geluti.

ernyata dunia bisnis bukan melulu tentang finance dan accounting tapi masih banyak hal lainnya yang harus dikuasai. Dan itu bukan hal mudah. Marketing, production, purchasing, operating dan yang paling penting lagi adalah managing people yang menurut Heera memiliki tantangan yang besar dan sampai

Mandalika

ari ujung Kecamatan Sape hingga Kecamatan Tambora yang menjadi wilayah Kabupaten Bima di setiap desa, program Messra turun menyapa masyarakat secara bergiliran. Inilah cara Dinas Dukcapil Kabupaten Bima memenuhi kebutuhan dasar dokumen yang menjadi legalitas bagi masyarakat Bima. Dengan program Messra ini, dipastikan negara hadir di tempat-

tempat langsung di mana komuniti itu berdomisili. Messra telah membawa negara hadir hingga ke teras-teras rumah warga. Jika dulu masyarakat yang membutuhkan dokumen dasar seperti akta kelahiran, KTP, kartu keluarga juga akta kematian, secara reguler datang mengurus ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, maka dengan program ini justru pemerintah hadir sampai ke terasteras rumah warga.

Menurut Zunaidin, program Messra lahir, selain untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, juga karena untuk mengejar target bahwa semua masyarakat harus memiliki dokumen dasar ini untuk dapat mengakses program-program pemerintah lainnya, seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan dan lainnya. Di samping itu juga karena pemanfaatan data yang dipakai oleh Indonesia, baik itu untuk perenca-

Pelayanan pembuatan legalitas diri warga negara berupa KTP KK Akta kelahiran dan lainnya

Messra Hadir hingga ke Teras Rumah Warga Tidak ada alasan krisis ekonomi karena pelayanan ini diberikan secara gratis. Tidak pula ada alasan warga tidak memiliki biaya transportasi untuk pengurusan dokumen, karena Messra telah hadir hingga ke teras-teras rumah warga. Bahkan bagi mereka yang tidak mampu hadir di kantor desa tempat terpusatnya server pelayanan karena sakit, maka ada para staf Dinas Dukcapil yang dibantu warga lainnya untuk menjemput ke rumahnya. “Yang tidak bisa jalan kami papah, yang sakit kami datangi ke rumahnya. Bahkan jika warga meminta pelayanan 3 in 1 hingga 4 in 1, kami layani semua di tempat itu juga,” ujar Zunaidin penuh semangat. Pelayanan 3 in 1 tersebut adalah, pembuatan Akte Kelahiran, KTP, KK dan jika diperlukan juga 4 in 1, ditambah dengan satu lagi Akta Kematian. Tidak itu saja, tidak jarang pula saat turun lapangan ini, Zunaidin menikahkan pasangan nonMuslim juga mengeluarkan surat cerai bagi mereka yang bercerai. Bisa dibayangkan kemudahan yang didapatkan warga Kabupaten Bima ini. Jika warga lain harus ‘mengejar’ dokumen dasar nan penting ini ke kantor Catatan Sipil, maka warga Kabupaten Bima khususnya yang jauh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bima, membuat dan menerima dokumen di kampung mereka sendiri bahkan ada yang di

Kadis Dukcapil Kabupaten Bima (paling kanan) bersama Bupati Bima saat menerima kunjungan dari Kedubes Australia

teras rumah masing-masing. Yang mengharukan dari pelayanan ini adalah, ketika warga merasa simpati kepada seluruh personil Messra yang turun lapangan dan tetap bekerja di hari liburnya ini, mereka dengan sukarela memberikan makan dan kopi serta teh sebagai tanda terima kasih atas kemudahan yang telah mereka dapatkan. Karena sesungguhnya untuk pelayanan turun lapangan ini, menurut Zunaidin, tidak ada dana atau anggaran khusus untuk pelayanan ini. “Semua bekerja karena keikhlasan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Zunaidin. Hal lain yang kerap mengundang rasa haru Zunaidin adalah ketika mereka yang tuna netra

dan menderita cacat lainnya seperti bibir sumbing dan lain-lain, yang selama ini malu untuk datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bima karena kondisinya itu, kini bisa memiliki KTP atau dokumen lainnya dengan program Messra ini. Dinas Dukcapil Kabupaten Bima melayani mereka sepenuh hati tanpa diskriminasi. “Mereka terkadang menangis karena bahagia bisa langsung foto di komunitas mereka bergaul di kampung sendiri,” ujarnya. Menariknya, mungkin bisa jadi, Zunaidin merupakan satu-satunya Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dalam sehari bisa langsung menandatangani 200-300 dokumen warga itu di teras-teras

Zunaidin, S. Sos., M.M.

naan pembangunan, alokasi anggaran, data demokrasi seperti Pemilu dan Pilkada, penyelesaian kasus dan hukum serta data kesejahteraan masyarakat, yang dipakai adalah data yang berasal dari Kantor Dinas Dukcapil. “Ke lima data ini penting untuk keberlangsungan negara maka pemanfaatan diatur tersendiri dengan regulasi yang disusun,” kata Zunaidin. Di Kabupaten Bima sendiri, menurutnya ada sekitar 300 instansi yang menggunakan data dari Kantor Dukcapil Kabupaten Bima. Itulah pentingnya mengapa masyarakat perlu memiliki identitas diri ini. Dan karena itu pula Zunaidin beserta para stafnya rela menghabiskan waktu libur di hari sabtu dan minggu untuk turun lapangan melakukan pelayanan ke desa-desa bahkan rumah warga. Jika blangko dokumen itu cukup, maka semua warga yang hadir dapat langsung memiliki dokumen yang dimaksud, kecuali eKTP yang jika habis maka diberikan surat keterangan sementara yang berfungsi seperti KTP. Yang penting terpenuhi lebih dulu legalitasnya. Dari Jam 7 hingga Jam 7 Ada keasyikan tersendiri yang dirasakan oleh Zunaidin yang memimpin stafnya ini turun ke lapangan seperti ini. “Begitu kami datang warga sudah berdandan karena hendak foto KTP, mereka semua berkumpul di kantor desa sebagai tempat terpusatnya server pelayanan. Ada kebahagiaan tersendiri melihat begitu antusiasnya warga untuk memiliki legalitas sebagai warga negara ini,” ujarnya. Saat turun lapangan di hari libur ini, seluruh tim lapangan biasanya berangkat jam 7 pagi hingga tiba lagi di kantor untuk lembur hingga setidaknya jam 7 malam karena data yang diperoleh di lapangan harus langsung di-input agar tidak hilang. Input data ini memang tidak

yang jaraknya tidak kurang dari 300 kilometer seperti di Tambora, nun jauh di ujung bagian utara Pulau Sumbawa. Belum lagi jumlah warga yang hadir ini terkadang tidak sebanding dengan jumlah sarana untuk pelayanan sehingga waktu pelayanan menjadi molor. Mau tidak mau apalagi di tempat yang jaraknya sangat jauh dari pusat kota Kabupaten Bima, para petugas lapangan ini menambah waktu pelayanan hingga dua hari. “Kami bahkan terkadang menginap jika di hari Sabtu waktu tidak cukup untuk melayani begitu banyak warga yang membutuhkan dokumen dasar ini, hingga sehari berikutnya yaitu di hari Minggu,” kata Zunaidin. Jika pegawai lain bekerja lima hari kerja, maka ia dan stafnya terkadang lebih banyak bekerja tujuh hari dalam seminggu demi melakukan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di tahun 2017 lalu. Iring-iringan mobil yang membawa server serta para staf Dinas Dukcapil Kabupaten Bima, menempuh perjalanan ke desa-desa untuk memenuhi hak dasar warga terhadap dokumen yang menjadi idetintas diri ini. Dedikasi dan kesungguhan Dinas Dukcapil Kabupaten Bima dalam menjalankan program ini, patut diapresiasi semua pihak karena dengan program ini, tidak ada alasan lagi bagi warga Kabupaten Bima untuk tidak memiliki dokumen dasar tersebut. Apalagi seluruh pelayanan ini tanpa dipungut biaya alias gratis. (Naniek I. Taufan)

bisa selesai dalam satu hari karena jumlahnya sangat banyak, warga yang hadir membludak sementara petugas sangat hati-hati memasukkan data per warga karena ini tidak boleh salah. Pelayanan Messra dilakukan semaksimal mungkin agar setiap warga dapat langsung mendapatkan dokumen yang dibutuhkannya. Namun keterbatasan sarana yang sering tidak sebanding dengan jumlah warga yang datang bahkan terkadang lebih dari 1.000 warga yang hadir, membuat sebagian warga memperoleh dokumen tersebut beberapa hari kemudian. “Jika waktu tidak cukup untuk memberikan langsung dokumen tersebut kepada warga saat di lapangan, maka dokumen yang jadi beberapa hari kemudian akan diserahkan kepada Camat atau Kepala Desa masing-masing yang mengambil dokumen tersebut ke Kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Bima yang penyerahannya menggunakan berita acara. Dokumen itu akan dibagi per RT setempat,” ujar Zunaidin. (Naniek I. Taufan)

Program Messra menghadirkan negara sampai ke teras rumah warga. Dengan program Messra Dinas Dukcapil Kabupaten Bima hadir di desa-desa di Kabupaten Bima


20

Nine

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Sayuk Wibawati

Fokus Pekerjakan Perempuan S elain soal itu, sejauh ini Sayuk memokuskan menerima karyawan perempuan dalam proses produksi oleholeh khas olahan dari biji-bijian ini, untuk setidaknya memberi lapangan kerja bagi perempuan di sekitarnya. “Intinya saya tidak mengutamakan ijazah, yang penting jujur dan benar-benar mau bekerja. Selain itu sejauh ini saya memilih karyawan perempuan agar mereka bisa punya penghasilan sendiri,” kata Sayuk. Memang saat ini ia masih hanya memiliki 20 karyawan perempuan yang menangani proses produksi setidaknya untuk hampir dua ribu kilogram atau 12 ribu kotak kue Nutsafir setiap bulannya. Menurut Sayuk, saat ini kue Nutsafir membutuhkan sentuhan tangan perempuan sehingga ia masih fokus pada karyawan perempuan. Mereka yang bekerja di sini berasal dari Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sayuk sengaja menampung para perempuan ini bekerja agar mereka memiliki penghasilan sendiri untuk membantu ekonomi keluarganya. Para perempuan inilah yang kemudian memproduksi kue kering olahan dari biji-bijian ini sebagai industri rumah tangga yang dikerjakan dari dapur rumah Sayuk. “Saya ingin menolong para perempuan biar bisa punya uang sendiri sehingga tidak tergantung pada suami,” ujarnya. Karenanya, mereka yang berstatus janda menjadi salah satu prioritas bagi Sayuk. Ada pula karyawannya yang diambil dari korban banjir Jerowaru Lombok Timur beberapa waktu lalu. Kebanyakan dari karyawannya ini adalah mantan asisten rumah tangga. Ia menemukan mereka terkadang saat turun lapangan, seperti ketika ikut membawa bantuan bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram. Mereka yang berasal dari Lombok Timur dan Lombok Tengah bahkan menginap di rumahnya untuk mengirit biaya pengeluaran mereka. Uniknya, Sayuk tidak pernah merasa khawatir jika

Jujur, itulah kriteria paling utama yang diharapkan oleh Sayuk Wibawati, owner oleh-oleh khas Nutsafir ­Lombok, bagi para karyawannya. Ia sama sekali tidak memandang latar belakang pendidikan calon karyawannya melainkan yang difokuskannya adalah bagaimana mereka bisa dan mau bekerja. Targetnya cuma pekerjaan harus selesai dengan baik. Itu saja.

karyawannya ini berpindah ‘ke lain hati’ meninggalkannya setelah mereka tahu proses pembuatan kue ini untuk bekerja di tempat atau perusahaan lain atau membuka usaha sendiri. Ia malah rajin mencari-cari peluang pelatihan untuk melatih para perempuan ini agar mereka bisa memiliki keahlian sendiri dalam berbagai hal. “Saya upayakan mereka mendapat sertifikat-sertifikat jika mengikuti pelatihan apa saja agar kelak mereka memiliki bekal tambahan jika nantinya mau bekerja di perusahaan lain,” ungkap Sayuk yang memulai usaha ini sejak tahun 2012. Bagi Sayuk tidak masalah mereka bekerja di Nutsafir sebagai batu loncatan, yang penting mereka ke depannya memiliki harapan dan penghasilan yang dapat membuat mereka bisa berdiri sendiri. Sayuk membimbing mereka untuk bekerja dengan baik dan juga saling menjaga hubungan antara sesama karyawan. Bagaimana pun juga menurutnya selalu saja ada mis antar karyawan yang harus selalu bijak ia rekatkan kembali. Bekerja dalam satu tempat yang sama dengan areal yang tidak luas dalam industri ini membuat gesekan-gesekan kecil bisa saja terjadi. Namun Sayuk selalu membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar mereka, termasuk juga dengan dirinya sebagai pemilik usaha ini. Bagi Sayuk yang selalu meminta mereka untuk tetap rukun dan menjaga kekeluargaan, jika ia ke luar kota meninggalkan mereka, maka satu pesan penting yang disampaikannya adalah agar mereka saling menjaga satu sama lain. “Jaga hati, jaga omongan, yang rukun, itu saja pesan saya,” kata Sayuk. Begitulah cara Sayuk membantu agar mereka tetap bisa bekerja dan mendapat penghasi-

Sayuk menampung para perempuan ini untuk bekerja di industri oleh-oleh miliknya agar mereka memiliki penghasilan sendiri untuk membantu ekonomi keluarganya

lan di tempat ini. Sesungguhnya cara seperti ini tidak hanya menguntungkan karyawan tetapi juga menguntungkan perusahaan kue keringnya. Karena sejauh ini, Sayuk tidak pernah memecat karyawannya. “Saya tidak pernah memecat karyawan,” ujarnya. Jika pun ada karyawan yang keluar biasanya mereka yang meminta karena menikah. Tidak jarang mereka kembali bekerja setelah mereka melahirkan. “Kalau ada yang minta kerja lagi setelah melahirkan, saya terima kembali,” kata Sayuk. S e l a i n s o a l m em b a n gu n hubungan kekeluargaan, Sayuk juga menerapkan disiplin bagi para karyawannya ini. Dan ia selalu membayar kelebihan jam bekerja mereka sebagai lembur, meskipun itu hanya lebih setengah jam mereka bekerja. (Naniek I. Taufan)

Sayuk Wibawati

kaget sekaligus terharu ketika produk camilannya ini berhasil meraih Halal Award dalam kategori UKM Halal Terbaik. Tampaknya rajinnya Sayuk memperpanjang label halal setiap dua tahun sekali menjadi salah satu hal yang membuka peluang memperoleh penghargaan tersebut. Kini Nutsafir telah menjadi tujuan studi banding bagi UKM-UKM dari berbagai daerah di Indonesia. Juga menjadi tempat tujuan untuk pelatihan-pelatihan purnabakti dari kantor-kantor pemerintahan dan juga sekolah-sekolah seperti SMK. Beberapa waktu lalu guru-guru SMK NTT dan NTB, purnabakti BI se-Indonesia juga pernah belajar kewirausahaan. “Dalam waktu dekat ada pelatihan Prapurnabakti Pelni. Mereka mengenal dan belajar proses produksi juga kewirausahan,” ujar Sayuk yang biasa memberikan materi dalam pelatihan-pelatihan seperti ini. (Naniek I. Taufan)

5

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Berita Jadi Pendukung Usaha

Saat ini akses untuk informasi menjadi lebih mudah diperoleh. Mulai dari koran, radio, majalah, televisi, hingga internet. Hal ini juga memudahkan kita untuk mengetahui berbagai berita. Membaca atau mendengar berita memiliki manfaat untuk menambah wawasan, memperoleh berbagai informasi, mengetahui aneka peristiwa yang tengah terjadi hingga di berbagai belahan dunia, termasuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

B

Oleh-oleh Khas NTB Nutsafir Cookies Raih Peringkat Tiga Nasional Sudah lebih dari lima tahun terakhir ini, Sayuk bersama para karyawan perempuannya berpacu memproduksi camilan khas dari biji-bijian seperti kacang mete, kedelai, lebui (biji-bijian yang kerap diolah sebagai sayur khas Lombok), kacang merah, kacang hijau, jagung, melinjo dan biji kopi. Kini selain di Gomong sebagai gallery oleh-oleh khas ini, para perempuan ini bekerja memproduksi kue kering ini di pusat produksi Labu Api Lombok Barat. Untuk menjamin produksi kue keringnya, Sayuk melengkapi mereka dengan pakaian khusus untuk menjaga kebersihan selama proses produksi berlangsung. Aspek ini sangat diperhatikan oleh Sayuk, karena aspek kebersihan baik dari proses pembuatan sampai jajanan dihidangkan menjadi salah satu indikator kualitas produksi yang baik. Oleh sebab itulah demi menjamin higienisitas produk, para karyawannya ini detil diminta untuk memperhatikan bahan baku dan alat-alat pembuatan kue yang selalu steril. Kerja keras Sayuk bersama para perempuan karyawannya ini akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan di tahun ketiga usaha ini dibangun. Tahun 2016, produk kuliner khas NTB ini mulai mendapatkan tempat di tingkat nasional, dengan terpilihnya Nutsafir Cookies meraih peringkat tiga nasional, setelah kue oleh-oleh terbaik pertama diraih pembuat kue asal Jawa Tengah dan pembuat kue salak asal Kalimantan Timur. Dan ketika di tahun 2017, Sayuk mengaku

Inspirasi

agi seorang pengusaha seperti Ni Made Sariani, semua berita penting baginya untuk bekalnya berkomunikasi dengan kliennya yang berasal dari berbagai kalangan. Berita seputar ekonomi adalah sarapan wajibnya, terkait dengan kegiatan perdagangan dan industri yang ditekuninya. Berita ekonomi adalah salah satu berita yang diperlukan oleh banyak orang termasuk pemerintah. Selain akan sangat berguna bagi calon pengusaha. “Misalnya berita-berita tentang keberhasilan para entrepreneur muda dengan segala sepak terjangnya, ini sangat bisa dijadikan inspirasi dan motivasi dalam memulai maupun menjalankan usaha,” ujar Ni Made Sariani yang akrab disapa Bu Rai ini. Menurut salah seorang anggota Iwapi Badung ini, berita ekonomi diperlukannya untuk lebih baik lagi menjalankan bisnis spa supplier miliknya. Apalagi produknya yang diberi label ‘Gaya Warna’ bukan hanya disukai oleh masyarakat lokal tapi banyak pula diminati oleh tamu manca negara. Karena itu pula, yang namanya berita atau informasi soal nilai mata uang pun menjadi perhatian dan panduannya. Selain itu, kata Bu Rai, membaca berita ekonomi, utamanya terkait sektor riil, bisa membantu siapapun yang mau belajar dan ingin tahu apa saja peluang usaha yang mungkin bisa dijalankan dalam situasi tertentu. “Pastinya juga dengan rajin mendengar dan membaca termasuk menonton di youtube tentang berita seputar ekonomi, bisa menjadikan kita makin pintar mengelola keuangan. Misalnya, berita perihal harga-harga barang, terutama sembako yang bisa tiba-tiba naik tajam. Sebab, selain untuk kepentingan usaha, saya juga seorang ibu yang harus pintar men-

gelola dana untuk urusan rumah tangga,” katanya tersenyum. Begitu juga dengan berita mengenai perkembangan berbagai produk kecantikan. Ia juga menyatakan rajin mencari tahu. Terutama produk -produk yang biasa menjadi kiblat tren yang tengah digemari . Informasinya, menurut Bu Rai bisa dijadikannya salah satu bekal untuk melakukan inovasi serta mencari celah untuk mengembangkan produk–produk bisnis. Sementara informasi soal kesehatan, juga sama diperlukannya, karena masih ada katiannya juga dengan usahanya di bidang produk spa. Ia tetap perlu tahu berita mengenai kesehatan, ketika bicara soal bahan baku kemudian proses produksi. Sebab dengan proses produksi yang benar, akan menekan risiko bagi pemakai produknya, selain bisa memilih penyedia jasa untuk pengiriman produknya. “Saya juga juga suka membaca berita atau mengintip sosmed lainnya untuk melihat tentang tips-tips membina keluarga. Bagaimana membina dan merangkul seluruh anggota keluarga dengan taburan kasih dan cinta agar semua bahagia,“ ujarnya sembari menambhkan setelah itu ia juga suka berselancar di internet untuk mencari infotentang tempat-tempat wisata yang indah untuk di datangi bersama keluarganya. Berikutnya, mengingat salah satu hobi Bu Rai adalah traveling, maka berita tempat berlibur termasuk bagian yang penting untuk diketahuinya. Melalui internet atau medsos juga katanya ia bisa mencari tahu mana saja wisata lokal yang ngehits dan wajib dikunjungi. Begitu juga dengan negara wisata yang ada di luar, termasuk tempat– tempat yang menarik dan bersejarah. “Dengan mengetahui informasi ini juga memudahkan

Ilustrasi

Suryani

Bu Rai

kami sekeluarga untuk ngobrol terlebih dahulu, memilih destinasi sesuai dengan kondisi dan situasi kami,” terangnya sambil menyebut mengenai berita politik, ia memilih menyimak saja. Sekadar tahu untuk bahan percakapan dengan para pelanggannya yang memang terjun langsung di dunia politik.

promo dari masing-masing maskapai penerbangan juga diperlukannya demi memudahkannya membuat strategi pemasaran yang baik dan memberikan penawaran yang menarik bagi para penghobi traveling. “Membaca berita yang tengah happening lainnya juga saya lakukan untuk menambah wawasan saat berkomunikasi dengan klien,” katanya. Catatan dan referensi tempat wisata yang ada di Bali, adalah wajib diketahuinya. Seperti keberadaan pantai-pantai yang indah, yang jumlahnya memang cukup banyak di Bali. Begitu juga dengan tempat menarik dan unik lainnya, sepertipasarpasar tradisional, mulai dari ‘Pasar Badung’ hingga ‘Pasar Sukawati’ juga beberapa mall yang ada di seputaran Denpasar dan Badung pun menjadi bagian informasi yang diperlukannya.

PANTAU DESTINASI WISATA Bahwa semua berita itu penting, juga dibenarkan oleh Suryani, pemilik At – Bali Tours & Travel yang ada di kawasan Sanur. Apalagi saat melayani masyarakat yang memerlukan jasa usahanya ia perlu memiliki bekal pengetahuan yang beragam. Untuk pendukung utama usahanya yang melayani paket wisata dan ‘Darmayatra’ dalam dan luar negeri, maka ia wajib memiliki bekal tentang destinasi untuk liburan dan pilihan lokasi yang baik untuk perjalanan spiritual. Apalagi menurut Suryani, traveling atau bepergian jalanjalan keluar daerah atau ke luar neegri demi lepas dari runtinas kini sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat pada umumnya. “Bahkan sampai muncul istilah “To Travel is To Live”, yang berarti sebuah perjalanan juga bisa mengajarkan kita agar lebih menikmati hidup serta menikmati keindahan alam semesta ini. Ini juga demi menambah wawasan, teman, juga untuk kemandirian serta mampu mengatur keuangan. Semuanya ini akan menjadi pengalaman indah untuk bisa diceritakan di kemudian hari,” tuturnya. Suryani juga mengatakan, kini dengan adanya media seperti internet dirinya makin mudah untuk mengakses berbagai berita seputar ilmu dan pengetahuan khususnya tentang arus perubahan tren seputar pariwisata yang diperlukannya. Begitu juga untuk menggali lebih banyak lagi cerita dan informasi tentang destinasi favorit hingga destinasi yang baru muncul dan menarik untuk berlibur baik bagi tamu domestik maupun mancanegara. Selanjutnya informasi yang lengkap termasuk jadwal–­jadwal

Selain memperoleh info dari media, selama ini Suryani juga terbiasa melakukan survei langsung ke lokasi. Masih bicara soal berita, menurut Suryani melalui berita dan sumber berita yang tepat, ia juga bisa tahu tempat wisata yang baru di Indonesia maupun yang di luar Indonesia termasuk yang hits sepanjang tahunnya dan kondisi terkini area wisata tersebut.”Kami mesti terus mengikuti berita agar tetap up date akan keadaan destinasi wisata yang akan kami kunjungi. Apalagi melihat musim dan kondisi alam yang saat ini agak sulit di tebak. Kami ingin semua yang menggunkan travel kami untuk perjalanan wisatanya merasa nyaman mulai dari berangkat, saat di lokasi hingga kembali pulang, terutama untuk kegiatan Dharmayatra, ” paparnya. Selain itu itu ia juga mesti belajar mengenal selera konsumen. Kemudian juga kelompok usia konsumennya. Untuk ini Suryani mengaku ia bukan hanya mencari info terkini dari medsos tapi juga melemparkan promo program wisatanya di medsos juga, demi mendapatkan data untuk memilah selera konsumennya. Sebab saat ini sebagian besar masyarakat melihat dan mencari info wisata melalui ponsel pintarnya. “Bahkan konsumen saat ini semakin pintar, mereka akan memilih program yang sesuai dengan keperluan mereka dan kami harus lebih pintar untuk menyiapkannya,” cetusnya. (Sri Ardhini)

Pesawat Garuda dan Lounge Garuda Bali Post Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764 Sekretariat Tokoh Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373 Kios Sumber Dana Budi Jaya Jln.Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp. (0361) 223958 Kios 66 Jln. Wahidin 66 Denpasar, Tlp. (0361) 425126 Kios Widia Sari Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 761640 Safii Roit (Ria Agency) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542

Hp. 087760050056, 081999275859

Hp. 082236657588


Woman on Top

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Tidak Terpaku Satu Sumber Berita

H

al ini disampaikan Dr. Ketut Agustini, S.Si.,M.Si., Sekretaris Kantor Jaminan Mutu Undiksha Singaraja. Menurutnya, lembaga pendidikan sekelas Undiksha harus selalu up to date dengan perkembangan dunia pendidikan sehingga dapat terus meningkatkan budaya mutu. Sebagai orang yang berkecimpung di dalamnya, perempuan yang akrab disapa Eghee ini mengatakan juga selalu aktif membaca-

membaca berita terbaru seputar kegiatan lembaga melalui web resminya. Salah satu berita terbaru yang ia ketahui terkait kampusnya, bahwa Undiksha akan melakukan re-akreditasi untuk menjadi perguruan tinggi unggul. Memiliki peran sentral untuk mencapai target tersebut, maka melalui kantor jaminan mutu dirinya memiliki tugas untuk memberikan pendampingan di setiap prodi. “Informasi ini langsung kami dapatkan dari

pimpinan dan langsung diberikan target,” ungkapnya. Bahkan untuk upaya mempercepat proses re-akreditasi, Eghee mengatakan lembaga selalu memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi web kampus dengan selalu memperbaharui pemberitaanpemberitaan mengenai kegiatan lembaga. “Jangan sampai punya web tapi informasinya tidak di update, sebenarnya inilah yang

Perjuangan Palestina terus memantik kepedulian dari dalam negeri. Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Wilayah Jawa Timur (Jatim) menggelar konser kemanusiaan bertema “Freedom for Palestine” di Hotel Bumi Surabaya.

K

Dr. Ketut Agustini., S.Si.,M.Si.

penting karena kami sebagai tenaga di sini perlu informasi terbaru,” ungkap perempuan kelahiran Singaraja, 1 Agustus 1974 tersebut. Selain informasi kelembagaan, mantan pebulutangkis ini juga mengatakan selalu memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran. Dirinya merasa tidak sungkan bergabung di grup whatapps mahasiswa bimbinganya untuk memudahkan proses bimbingan skripsi maupun tesis. Hal ini dirasakan lebih mengefektifkan waktu belajar dan mengefisiensikan pertemuan di kelas. “ Kalau kita bisa menggunakan yang lebih produktif kenapa harus menunggu untuk waktu yang lama untuk

bimbingan. Ini sebagai salah satu cara saya untuk mengefektifkan mereka,” paparnya. Eghee juga menambahkan bahwa untuk memperoleh berita pendidikan dapat diakses dengan berbagai cara. Apalagi pemanfaatan media sosial yang tidak bisa dikontrol menyebabkan informasi sangat mudah diakses. Akan tetapi dirinya tidak pernah membaca berita seputar pendidikan hanya dari satu sumber, melainkan mencari sumber lain untuk mengetahui kejelasan dan ketepatan berita yang diperoleh. “Informasi yang didapat memang harus disaring dulu bila perlu jangan hanya terpaku kepada satu sumber,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

“DESAIN” Salam Unique... Berbicara tentang perhiasan yang berbahan baku dari emas dan perak tentu tidak lepas dengan hal-hal yang mendasarinya. Setelah puluhan tahun punya pengalaman di bidang perhiasan, pemilik dari ‘UC Silver’, Nyoman Eriawan memberikan gambaran bahwa perhiasan yang diproduksi dari bahan baku tersebut tidak pernah lepas dari tiga faktor ini. Pertama adalah desain (design), kedua adalah kualitas (quality ) yang tentu erat dengan bahan baku, dan terakhir adalah harga (price). Kita mulai dengan desain. Prinsip sebuah desain adalah menjual hasil dari kreativitas yang tinggi. Bagaimana hasil karya tersebut baik (indah) dan juga dapat dise­nangi bahkan dikagumi oleh pembeli. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya akan memerlukan ‘sumber daya manusia’ yang bertalenta tinggi. Di negara lain, banyak yang sudah menyediakan

sekolah khusus untuk mencetak para pendesain perhiasan. Namun, tidak demikian yang terjadi di Indonesia. Untuk menemukan seorang desain sebuah perhiasan yang sudah ahli, expert, masih sangat sulit. Banyak dari mereka hanya otodidak. Dimana mereka belajar tanpa guru dan hanya mengandalkan kemampuan sendiri dalam berkarya. Kenapa hal itu diperlukan? Karena industri perhiasan ini sudah sangat berkembang pesat. Tentu memerlukan orang yang bertalenta tinggi namun juga mampu menggunakan teknologi yang canggih untuk mewujudkan hasil karya yang sempurna.. ‘UC Silver’ sebagai salah satu destinasi wisata yang sudah sa­ ngat terkenal, tidak membiarkan begitu saja menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan para desainer khusus perhiasan. Hampir dari lima belas tahun yang lalu ‘UC Silver’ sudah mulai mengirimkan karyawan yang mempunyai talenta tinggi di bidang desain untuk

memperdalam ilmu mereka ke luar negeri. Khususnya memperdalam untuk mempelajari seni desain perhiasan di negara tetangga seperti ke Cina, Thailand, dan lain sebagainya. Tujuannya membuka wawasan mereka terhadap seni desain perhiasan dunia, dan akan siap bersaing untuk mengasilkan karya yang terbaik . Langkah ini sangat penting dilakukan oleh ‘UC Silver’. Karena dengan adanya seorang ahli desainer perhiasan, tentu akan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari konsumen yaitu para wisatawan yang datang dari mancanegara. Nyoman Eriawan selaku pemilik dan sekaligus desainer yang mempunyai talenta lebih di bidang ini, memberikan gambar­ an, bahwa untuk mewujudkan desain sebuah perhiasan dan dapat menarik para pembeli, salah satunya adalah bagaimana desain sebuah perhiasan menyesuaikan dengan iklim atau musim di negara tersebut. Karena desain ini akan dinikmati oleh berbagai asal wisatwan, maka selanjutnya de-

19

Konser Kemanusiaan untuk Palestina

Dr. Ketut Agustini, S.Si., M.Si.

Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur majunya suatu bangsa. Untuk memajukan pendidikan sebuah lembaga pendidikan harus selalu up to date dengan setiap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada. Bahkan pemanfaatan teknologi harus dimaksimalkan untuk mengakses atau menyebarkan informasi melalui berita pendidikan.

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

sain haruslah dapat menyesuaikan juga dengan culture atau budaya dari asal para wisatawan. Seper­ ti contohnya, ketika wisatawan Eropa memilih desain perhiasan, akan beda cara memilihnya de­ ngan wisatawan yang datang dari Amerika. Desain juga dapat diumpamakan sebuah mata panah. Jika hanya busurnya saja yang bagus, tetapi mata panahnya tidak baik, maka panah itu tidak akan dapat melesat dan berfungsi dengan baik. Begitu juga dengan perhiasan. Ketika hanya bahan bakunya saja yang baik, tapi desainnya kurang baik, maka perhiasan terebut akan menjadi kurang diminati oleh pembeli. Dengan situasi yang terjadi saat ini, maka ‘UC Silver’ mengharapkan pemerintah Indonesia dapat membantu langkah menciptakan para desainer perhiasan. Diantaranya dengan membuka sekolah khusus desain perhiasan, dengan tujuan dapat menunjang dalam menyediakan ‘sumber daya manusia’ yang ahli dan siap bersaing, sejalan dengan pesatnya

perkembangan industri perhiasan saat ini. Semoga... (bersambung)... Tentu mulai penasaran. Apa saja yang akan kami tulis untuk kolom ini selanjutnya. Nantikan tulisan kami setiap dua ming­ gu sekali, kami akan hadir di kolom ‘I AM UNIQUE’ yang membagi informasi secara detail tentang UC Silver. Bagaimana cara memilih kualitas perhiasan. Apa dan dari apa saja bahannya, bagaimana gambaran dan desain keunikannya, apa saja hasil karya, bahkan sampai filosofi keunikan dari masing-masing karya yang tercipta, dan lain sebagainya. Ada yang penasaran juga tempatnya dimana? Silahkan langsung kunjungi tempat produksi dan galery kami di Jalan Raya Batu Bulan Gg. Candrametu Nomor 1, Batu Bulan Gianyar 80582. Nomor telepon (0361) 461511 Atau, kunjungi website kami di www.uc-silver.com. I am Unique I am Happy UC Silver Bali info@ucsilverbali.com

etua Umum KNRP Pusat, Suripto, mengatakan bahwa melalui konser KNRP ingin memberikan pesan kepada umat Islam yang ada di wilayah Jatim tentang kondisi terkini Palestina. Pesan ini hendaknya disadari dan agar umat Islam peduli dengan kondisi Palestina. “Hanya melalui sarana konser, kita harapkan ini bisa jadi suatu kepeduliaan dan keterlibatan ummat Islam di Jatim,” ujar Suripto. Freedom for Palestine merupakan tema khusus yang sifatnya nasional, yakni bebaskan Palestina dari penjajahan, mengingat saat ini Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dijajah. Ketua KNRP Jatim, Bagus Prasetia Lelana, menegaskan sebagai warga negara Indonesia wajib menolak segala bentuk penjajahan diatas dunia, karena bertentangan dengan cita-cita luhur bangsa ini. “Kita mengharapkan konser ini adalah salah satu bagian dari bentuk program peduli dan senantiasa mendukung rakyat Palestina,” ujar Bagus. Turut mendukung Freedom for Palestine adalah Ikatan Da’i

Indonesia (IKADI), lembaga amal KOTAK AMAL Indonesia, Dompet Quran Indonesia, Grismart, One Day One Juz (ODOJ) Jatim, Radio Suara Muslim, LMl, BSMI dan YKTI. Serta seluruh donatur yang mendukung penuh program pra konser yang berada di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Ponorogo, Tulungagung dan sekitarnya. Acara konser kemanusiaan juga dimeriahkan oleh sejumlah artis dan seniman nasional, diantaranya Fadly Padi, Ikmal Suara Persaudaraan dan Klantink. Fadly mengaku terhormat telah bergabung selama lima tahun untuk setiap konser amal KNRP. Sebanyak lima lagu ia bawakan, di antaranya “We Will Not Go Down” dan “Selimut Putih” yang bercerita tentang kematian. “Yang penting adalah kesadaran kita semua untuk turut berempati terhadap penderitaan saudara kita di Palestina,” ujar Fadly. Hadir juga dalam konser kemanusiaan Ulama Palestina, Syeikh Nashif Nashir, menyampaikan keutamaan Masjid AI-Aqsha serta kondisi terkini Palestina. Syekh Nashif Nashir, menjelaskan sampai saat ini Palestina

masih menderita akibat terjajah. Setahap demi setahap penduduk Palestina akan diusir dari tanah airnya. “Hampir 85% tanah di Palestina sudah diduduki oleh bangsa Yahudi. Kita ingin Palestina merdeka dari penjajahan,” terang Syekh Nashif Nashir. Ia menambahkan, seluruh bantuan yang sudah diberikan kepada Palestina telah sampai langsung, khususnya bantuan dari KNRP telah diterima oleh rakyat Palestina di Gaza. KNRP telah beberapa kali masuk ke Gaza dan bantuan

sudah sampai ke tepi barat Al Quds, Turki, Suriah dan beberapa lokasi lainnya. “KNRP telah membangun rumah sakit, yayasan, klinik, serta kami telah membagikan sembako untuk rakyat Palestina maupun di Idul Qurban. Terima kasih atas bantuan bangsa Indonesia selama ini,” tuturnya. KNRP Jatim menginginkan masyarakat mengetahui pentingnya peran Palestina bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena Palestina adalah negara pertama secara de facto mengakui Indonesia sebagai

sebuah negara merdeka. Serta pentingnya peran Masjid Al Aqsha bagi Kaum Muslimin. Masyarakat Jatim bisa turut berkontribusi membantu Palestina lewat donasi melalui KNRP. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat khususnya yang telah mendukung seluruh agenda dan program Komite Nasional untuk rakyat Palestina. Semoga Allah SWT memberikan dan melipatgandakan amal kebaikan kita semua,” ungkap Ketua KNRP Jatim yang biasa dipanggil Gus Tyo. (Lely Yuana)

Perempuan Inspiratif Penggali Motivasi

Titis Tatasari

6

Keberadaan seorang inspirator coaching bagi seorang siswa sangatlah penting. Karena seorang inspirator bukan hanya seorang partner teman curahan hati, tetapi lebih sebagai pendamping yang bisa melihat titik lemah yang ada secara objektif. Titis Tatasari, demikian nama lengkap wanita kelahiran Lamongan, 25 Oktober 1984 yang dikenal sebagai Titis Imez ini. Ia adalah seorang motivator dan owner dari PT Artis Kaya Talenta Medalion (PT ATM), merupakan induk perusahaan grup Coach at Talenta Inspirasi Coaching, Trainer at Act, Event Organizer & Wedding Syar’i, dan Soyam Goyang /Soto Ayam Lamongan. Sebelum membuka usaha dan praktek sendiri di rumahnya , Titis pernah bekerja di media TV, radio, koran dan promotor event. “Selama 15 tahun saya kerja ikut orang,

sebelum akhirnya memutuskan buka usaha sendiri,” kata Titis.

Pengalaman sebagai pemateri antara lain kursus public speaking Pramugariku Surabaya, Certified Trainer (CT) oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), serta Coach Certified yang diselenggarakan oleh Coaching Emotional Spirit Quatation (ESQ). Bagi Titis, profesi inspirator bukan hanya membahagiakan secara sosial tetapi juga menjanjikan secara ekonomi, karena ke depan, hampir semua orang membutuhkan coaching atau pendampingan untuk perubahan menuju hidup yang lebih baik. Melalui metode coaching, siswanya yang terdiri dari pengusaha dan usaha kecil menengah didampingi untuk menganalisa berbagai masalah yang dialami sehingga timbul solusi dari diri sendiri yang nantinya akan mengarah pada pencapaian tujuan. “Pernah ada siswa yang awalnya tidak bisa makan ikan, kemudian setelah menjalankan program dia jadi gemar makan ikan. Begitu pula yang awalnya suka merokok, alhamdulilah dia sekarang berhenti merokok,” papar wanita cantik tersebut. Sebagai seorang Coach RT profesional, Titis tidak sedikitpun mendikte siswanya. Dia hanya menyampaikan data siswanya tersebut sebagai dasar acuan siswa dalam mengambil keputusan untuk kebahagiaan hidupnya sendiri. “Sudah lebih 15 tahun saya minta siswa saya untuk menerapkan metode coaching yang aplikasinya berupa terapi hati dan berdamai dengan diri sendiri, dan hasilnya sangat maksimal,” jelas ibu dari Cherry Syi dan Cherry Syu ini. Di tengah padatnya aktivitas menjalankan perusahan bisnis motivasi tersebut, Titis juga masih mengajar sebagai dosen di Sekolah Tinggi Imu Ekonomi (STIE) Mahardhika Surabaya. Bahkan pada 2016 dia masih juga menyempatkan diri untuk menulis sebuah artikel di buku yang berjudul Womenpreneur. Titis juga aktif di organisasi Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLPI) Kota Surabaya sebagai ketua periode masa bhakti 2017-2022, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia sebagai wakil ketua periode masa bhakti 2016-2021. (Nanang Sutrisno)


18

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Tergerus Zaman, Dokar Terancam Punah

Dokar pernah menjadi alat transportasi yang cukup populer dimasyarakat Buleleng di era tahun 70-an. Ramainya masyarakat yang memanfaatkan jasa dokar sebagai alat transportasi dikarenakan belum banyaknya alat transportasi modern seperti saat ini. Bahkan kala itu, jumlah dokar cukup banyak hingga mencapai puluhan.

N

amun seiring perkembangan zaman dan membajirnya alat transportasi menggunakan tenaga mesin seperti motor dan mobil, serta mudahnya kepemilikan kedua alat transportasi modern ini membuat keberadaan alat transportasi yang menggunakan tenaga kuda ini kian terpinggirkan. Saat ini jumlah dokar yang masih beroperasi di bumi Panji Sakti ini bisa dihitung dengan jari. Nengah Bontoan (60), salah seorang kusir dokar yang beroperasi di wilayah Kota Singaraja mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah dokar yang biasanya mangkal di Pasar Anyar hanya berjumlah 6 unit. Itupun ratarata dokar dengan usia yang sudah udzur. Menurunnya jumlah dokar di Buleleng menurutnya seiring dengan sepinya jumlah penumpang yang menggunakan jasa dokar sebagai alat transportasi. Di tengah sepinya penumpang, Bontoan yang berasal dari desa Jinengdalem ini mengaku masih tetap bertahan menjadi kusir dokar karena hobi. Setiap pagi dari pukul 06.00 hingga 10.00 dirinya selalu stand by di pangkalan untuk mencari penunmpang. Dengan penghasilan 20 ribu hingga 50 ribu

per hari dirinya tak pernah mengeluh. Bahkan untuk tetap menyambung hidup, usai menarik dokar dirinya juga mengambil kerja

kan dokar adalah ibu-ibu yang berbelanja ke pasar. Itupun

sampingan sebagai peternak sapi di desanya. “Sehabis dari narik biasanya dapet 20 atau 50 ribu saya di rumah nganggon sampi,” ungkapnya. Bontoan menambahkan, bia­ sanya yang sering mengguna-

jumlahnya tidak seberapa, sebab ibu-ibu lebih banyak menggunakan sepeda motornya. Bahkan beberapa orang menggunakan dokar hanya untuk menghilangkan rasa penasarannya. “Ya kadang-kadang di anter sampai pulang, tetapi ada juga yang naik dokar hanya karena iseng,” jelasnya. Selama ini Bontoan hanya melayani penumpang

diseputaran kota saja. Dengan tarif 20 ribu rupiah penumpang dapat menikmati sensasi medokaran keliling kota Singaraja. Selain untuk mengantarkan penumpang, dokar milik Bontoan juga sering di sewa untuk acara pernikahan. “Ya kalau ada acara seperti pernikahan sewanya bisa sampai jutaan tergantung jauh dekat jaraknya. Tetapi biaya transport untuk mengangkut dokar ke tempat acara juga besar,” jelasnya. Meskipun sudah hampir punah, Bontoan berharap ada perhatian pemerintah untuk tetap melestarikan dokar sebagai alat transportasi tradisional. Dulu, ketika jumlahnya mencapai 60 unit, pemerintah selalu memberikan

bantuan berupa perbaikanperbaikan dan penyeragaman dokar sehingga antara dokar yang satu dan yang lain terlihat sama. “Dulu memang mendapat perhatian, tetapi sekarang karena jumlahnya sedikit maka tidak ada lagi bantuan,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Life Story

Edisi 990/ 5 -11 februari 2018

Rezeki Melebihi Ekspektasi Sebuah foto keluarga yang tertawa bahagia terpajang di dinding rumah Trisna (49). Foto itu ia abadikan ketika berlibur di salah satu spot wisata pantai di Pulau Lombok tahun 2000, bersama suami dan dua anaknya. Dari gambar yang ada di foto tersebut, terlihat bahwa liburan yang mereka nikmati itu adalah liburan biasa bagi orang biasa karena tidak ada kemewahan yang terekam di foto itu ­selain pantai yang biasa–biasa saja.

B

erbeda dengan foto lainnya yang memperlihatkan kebahagiaan mereka ketika berlibur di Singapura dengan latar belakang kemewahan hotel dan suasana di sekitarnya. Namun, kebahagiaan yang merekam di dalam foto tersebut berbanding terbalik dengan yang dirasakan Trisna kini. Dua foto tersebut sengaja dipasang oleh Trisna untuk mengingatkannya bahwa ia memiliki keluarga yang berjalan tertatihtatih untuk bisa meraih kesuksesan seperti hari ini. Satu foto yang memperlihatkan masa-masa sulit hidup mereka yang pergi liburan dengan membawa nasi bungkus dan dan satu foto lagi di masa menterengnya hidup mereka dengan fasilitas liburan berkelas. “Saya sengaja memasang dua foto tersebut untuk selalu mengingatkan diri saya bahwa hidup saya hari ini tidak langsung menjadi seperti ini, melainkan saya pernah mengalami masa-masa sulit bersama suami dan anak-anak,” ujar Trisna.

Sesungguhnya pemasangan foto tersebut bukan semata-mata untuk mengingatkan dirinya melainkan lebih dari itu, juga untuk mengingatkan suaminya agar ia tidak lupa dengan pahit getirnya mereka merintis usaha yang kini menjadi sukses tersebut. “Saya ingin dia sadar dan mengingat kembali bahwa hidupnya di masa lalu tidak sebaik baik hari ini,” kata Trisna. Beberapa saat Trisna terdiam memandangi foto-foto itu sembari mencoba tersenyum

Sebagai pengusaha properti dengan banyak usaha lainnya yang sukses meraih pundi-pundi uang, kehidupan Trisna diawali dari bawah. Siapa sangka sekitar 20 tahun yang lalu, Trisna hanyalah seorang pedagang kue yang menerima pesanan dari rumah ke rumah. Tiap hari ini berkeliling berjualan menggunakan sepeda motor tua. Keuletannya itu telah mengantarnya menjadi seorang pengusaha yang sukses melebihi ekspektasinya

dan menceritakan satu persatu foto yang ada di dinding rumahnya. Tampak benar ia ingin mengalihkan perhatian dari rasa sedih yang tengah menderanya. Trisna adalah pekerja yang ulet.

sendiri. “Saya tidak menyangka bahwa Allah SWT memberikan saya rezeki dengan begitu mudahnya,” kata Trisna. Menurutnya, waktu itu sekitar tahun 2005 ia mendapatkan bagian warisan dari orangtuanya yang tidak seberapa namun membuatnya bisa membangun sebuah rumah. Kemudian rumah tersebut ia jual dan ia bangun lagi, lalu dijual lagi dan seterusnya hingga ia menemukan jalan usaha pertamanya itu. Lalu berlanjut merambah berbagai usaha lain dan akhirnya menjadi besar seperti sekarang. Uniknya usaha apa saja yang dicoba Trisna, sejauh ini menurutnya begitu mudah. Menyadari bahwa kemudahankemudahan itu diberikan oleh Allah SWT kepadanya itu juga sebagai ujian, Trisna tetap berada dalam kesadaran untuk tidak angkuh dan banyak berbagi. Karena itulah ia selalu mengingatkan dirinya bahwa semua harta tersebut hanyalah titipan sementara. Tidak begitu dengan suaminya. “Setelah kehidupan kami membaik, ia bertingkah,” ujar Trisna. Padahal sesungguhnya kesuksesan usaha mereka ini tidak banyak campur tangan suaminya melainkan ini adalah usaha Trisna. Suaminya malah lebih banyak menghabiskan uang untuk berfoya-foya. Uang Trisna memang banyak sehingga rasanya tidak habis jika pun suaminya se­ ring berfoya-foya. Herannya meski suaminya seperti itu, Trisna yang berparas cantik itu masih mencintainya. Ia lalu mengungkapkan bahwa ia tidak pernah lupa bagaimana ketika suaminya pernah sangat terpuruk akibat kecelakaan yang dialaminya ketika mereka

Dinas Pertanian Bantu Benih Padi Unggul

Pemberian bantuan benih padi unggul ke empat subak di Kecamatan Banjar.

Pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Buleleng, Jumat (26/1) lalu mengakibatkan kerusakan bangunan, jalan, fasilitas umum, dan tidak terkecuali pertanian. Beberapa petani gigit jari usai lahan pertaniannya yang baru ditanami padi terendam bajir. Banjir merendam lahan pertanian terparah terjadi di Desa Dencarik kecamatan Banjar seluas 12,88 hektar dari 36 KK yang tersebar dari 4 subak. Hal tersebut sesuai dengan data yang dihimpun oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. menurut Kepala Distan Nyoman Swatantra, empat subak yang terdampak banjir bandang ada subak Taman dengan luas lahan 4,32 hektar yang diolah oleh 11 KK, subak Batu Rancang seluas 1,57 hektar dengan jumlah 2 KK, subak Rambut Naga seluas 6,95 hektar dengan jumah 23 KK, dan Subak Celebung Dangin Tukad seluas 0,4 hektar dengan jumlah 2 KK. Untuk meringankan kerugian petani di empat subak tersebut, Distan menggelontorkan bantuan berupa benih padi unggul, pupuk, dan pestisida. Bantuan ini diserahkan Kepala Distan di Gedung Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan

masih hidup apa adanya. Kecelakaan itu membuat wajah suaminya menjadi buruk karena tidak simetris. Namun, ia tetap merawat dan mencintai suaminya itu sambil terus bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Itulah masa dimana Trisna merasakan beban hidup yang demikian berat. Suaminya yang sakit berada dalam situasi seperti depresi sehingga tidak lagi bekerja. Tetapi semua itu dijalani Trisna dengan sabar dan ikhlas dengan terus merawat suaminya. Hingga ketika usahanya sukses Trisna membawa suaminya untuk melakukan operasi plastik ke luar negeri demi mengembalikan wajah suaminya, setidaknya direkonstruksi agar simetris. Meski tidak sempurna, setidaknya ­operasi yang berulang-ulang itu telah ber-

memukulinya. “Orang melihat saya bahagia karena saya tertawa-tawa saja, mereka tidak tahu betapa saya menderita,” katanya sambil mengusap air matanya. Trisna terus bertahan dalam situasi itu hanya karena anakanaknya. “Saya kasihan pada anakanak saya yang selalu meminta kami untuk tidak bercerai,” ujar Trisna. Entah mengapa pula, Trisna merasa masih mencintai suaminya itu. Padahal ia punya segalanya. Ia cantik, ia juga berkelas dan terutama lagi memiliki banyak uang. Jika ia ingin membuang suaminya itu, cukup mudah baginya. Namun ia tidak melakukan itu karena anakanaknya. Rupanya tidak hanya soal anak-anak yang menjadi pikiran

hasil mengembalikan sebagian dari ketampanan suaminya itu. “Sejak itulah suami saya mulai bergaya,” katanya. Wajah yang lumayan dan uang yang banyak membuatnya lupa diri. Trisna mengungkapkan, memiliki uang yang banyak, membuat suaminya itu gemar keluar malam. Ke tempattempat hiburan malam menjadi hobi barunya. Pulang mabok dan perempuan di mana-mana. Menghadapi situasi tersebut, Trisna temasuk perempuan yang bijaksana dan tabah menghadapi cobaan. Meski dari segi materi ia hidup berlebihan, ia tetap setia pada suaminya meski suaminya itu menyakitinya. Ia berpikir untuk mengikuti kemauan suaminya agar ia tidak melirik wanita lain yang ditemuinya di tempat-tempat hiburan di Jakarta. Ia mengikuti selera suaminya, dari caranya berpakaian hingga mengikuti gayanya yang suka ke klub malam. Ia rela melakukan semua itu agar suaminya tidak jatuh hati pada perempuan lain. “Saya lakukan semua hal, menjadi perempuan yang diinginkan oleh suami saya agar ia tidak jatuh ke perempuan lain,” katanya.

Trisna, ia juga masih mengingat ketika suaminya itu berada dalam kondisi terpuruk akibat sakit dahulu. “Saya masih selalu ingat dan kasihan waktu kondisinya terpuruk dulu, itu yang membuat saya tidak tega melepaskannya,” ujarnya. Itulah yang membuat Trisna terus bertahan dalam kondisi seperti ini. Beberapa kali anak-anak mereka yang kini sudah dewasa mengingatkan mereka agar tidak bertengkar setiap hari. Trisna lalu mengajak suaminya sekali lagi untuk bicara baik-baik. Trisna mengungkapkan bahwa ia tidak ingin bercerai dari suaminya mengingat perjalanan hidup yang pahit 20-an tahun yang lalu telah mereka lalui bersama dan sukses. “Saya tidak ingin pahitnya bersama, ketika manis kami berpisah,” ujarnya. Kalimat ini rupanya membuat suaminya sadar. Keduanya urung berpisah dan sedikit demi sedikit suami Trisna mulai menyadari kesalahannya. “Meski belum sepenuhnya kembali, tetapi saya merasa dan melihat suami saya mulai terus mengurangi prilaku buruknya itu,” katanya. Itu hal yang membahagiakan bagi Trisna, setidaknya kini mulai tenang menjalankan usahanya yang semakin sukses itu. Senyum tulus terlihat dari bibir Trisna yang berharap suaminya bisa menjadi seperti dulu, ketika mereka masih hidup susah. Kare­ na ia ingin menikmati kesuksesan tersebut bersama suami dan anakanaknya dalam kebahagiaan. “Saya berdoa agar suami saya kembali kepada saya dan anak saya ­seutuhnya,” ujarnya tersenyum.

tkh/net

Diterjang Banjir Bandang

Banjar, Rabu (31/1) lalu. Mengikuti instruksi Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Distan menjatah benih padi varietas hibrida kepada petani masing-masing 15 hingga 25 kilogram untuk satu hektar lahan, sedangkan untuk pupuk urea dibantu 300 kg per hektar, pupuk NPK 250 kg per hektar, dan pupuk organik 500 kg per hektar. “Khusus untuk pestisida kami sesuaikan dengan kebutuhan, kalau ada serangan hama baru kami akan berikan,” jelasnya. Ditambahkan Swatantra, ke empat subak tersebut harus melakukan perawatan terlebih dahulu terhadap sawah yang telah terendam banjir. Pihaknya menemukan usia benih padi di lahan sawah itu bervariasi antara dua hingga 100 hari setelah masa penanaman. Perbedaan usia tanaman di masing-masing subak mengakibatkan penjadwalan kembali penanaman ulang padi, sehingga pemberian bibit unggul pun dilakukan secara bertahap. “Ya kami berikan secara bertahap, agar pemanfaatannya bisa secara efektif. Mereka tetap koordinasikan dengan petugas kami di BPP Banjar, kapanpun mereka siap menanam benihnya tinggal diambil sesuai dengan jumlah yang telah kami siapkan,” ujarnya. Pemberian benih unggul varietas hibrida bertujuan untuk meningkatkan produktivias hasil panen petani. Umumnya petani menanam padi dengan varietas inhibrida yang kualitasnya masih dibawah hibrida. Benih padi hibrida ini mampu memberikan produksi gabah di atas varietas padi yang ditanam sebelumnya. Rata-rata satu hektar lahan benih hibrida mampu berproduksi antara sembilan hingga 13 ton. “Sengaja kami berikan padi kualitas hibrida ini untuk meningkatkan produktivitas hasil panennya nanti,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

7

MAC Cosmetics Hadir di Beachwalk MAC Cosmetics sebagai salah satu merek kosmetik terkemuka di dunia membuka gerai terbarunya di Beachwalk Kuta, Jumat (26/1). Pembukaan ini disaksikan langsung oleh Margaret Chooi (Vice President and GM, Emerging Southeast Asia, Estee Lauder Companies), Lia Amelia (Country Manager, PT ELC Beauty Indonesia) serta Ninik Puspitasari (Sr. Brand Manager, MAC Cosmetics Indonesia). Lia Amelia mengungkapkan MAC Store kelima di Indonesia ini hadir guna memenuhi tingginya antusias masyarakat di Indonesia dan di Bali pada khususnya akan varian kosmetik yang berkualitas tinggi. Dalam pembukaan gerai terbaru ini, dipilih tema “Art Of The Lip”, yang memiliki arti 70 wajah kecantikan yang terangkum dalam fotografi dan ilustrasi tekstur dan warna yang dimiliki MAC Cosmetics yang memungkinkan pelanggan dapat berkreasi dan merasa terhibur di gerai MAC Cosmetics. (Ngurah Budi)

BERTAHAN DEMI ANAK Modal uang banyak milik istrinya, membuat suami Trisna gelap mata. Trisna yang punya kesibukan yang tinggi, juga tidak setiap waktu bisa mendampingi suaminya ini. Hingga akhirnya terbukti suaminya memang memiliki perempuan lain. Kehidupan rumah tangga mereka mulai terguncang. Harihari mereka hanya diisi dengan pertengkaran demi pertengkaran. Suaminya itu bahkan juga kerap

(Naniek I. Taufan)


8

Bunda & Ananda

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Plus Minus Game Online

Perkembangan dunia teknologi belakang ini tidak perlu diragukan lagi, dan kemajuan teknologi itu berdampak terhadap perkembangan zaman terutama manusianya itu sendiri. Memang dalam beberapa hal kemajuan teknologi terutamanya kemajuan teknologi komunikasi seperti halnya internet memberi dampak yang sangat positif seperti halnya mempercepat arus komunikasi/networking, tersedianya media sosial/ komunikasi, dijadikan sebagai bentuk hiburan, sharing dan berbagi file, jual beli online, efisiensi waktu dll.-nya. “Namun jangan lupa dari sisi yang berbeda pun memunculkan dampak yang negatif seiring kemajuannya, seperti hal malas bersosialisasi, meningkatkan penipuan, mudahnya akses konten negatif, menurunkan prestasi belajar dan banyak lagi. Anda ada diposisi yang mana?” ucap Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling FIP IKIP PGRI Bali, PA Semara Putra Giri, S.Pd.,M.Pd.

T

entu pertanyaan tersebut diperuntukkan bagi kita semua, terutama para orangtua yang khawatir terhadap perkembangan anak-anaknya. Anak-anak zaman now (bahasa kerennya) hampir 99% sudah memanfaatkan dan menggunakan kemajuan teknologi untuk hal-hal yang positif, bahkan sebaliknyapara orang tua yang ketinggalan zaman akan kemajuan teknologi dan tidak jarang banyak orangtua yang justru belajar teknologi dari anak-anaknya. Namun, pengawasan dan kontrol dari orangtua sangatlah amat penting. Yang lalai akan berdampak merugikan bagi si anak dan lingkungannya. Hal semacam ini yang menjadi perhatian kita bersama. Salah satu bentuk kemajuan teknologi seperti halnya yang berpotensi memberikan dampak negatif adalah game. Game online hanyalah salah satu contoh permainan yang membuat anak-anak mengalami adiksi game ke arah gangguan mental dengan istilah gaming disorder. Dimana digambarkan sebagai perilaku bermain game dengan gigih dan berulang sehingga mengenyampingkan kepentingan hidup lainnya. Anak-anak akan bermain game secara berlebihan secara frekuensi, durasi maupun intensitas. Secara tidak langsung anak-anak diperbudak oleh game online itu sendiri. Belum lagi dari sisi kesehatan dibarengi oleh intensitas bermain anak-anak yang tinggi maka anak-anak lebih sering terkena paparan radiasi dari perangkat elektronik bersangkutan baik PC, laptop ataupun gadget yang digunakan dan hal tersebut merugikan kesehatan tubuh. “Dan,

dampak psikologis secara tidak sadar anak-anak menjadi sosok dari apa yang dilihatnya. Game online yang berbau kekerasan dapat menyebabkan anak mengikuti karakter game tersebut dan tak jarang mengajarkan anak menjadi lebih kasar dan melontarkan kata-kata yang tidak sopan. Anak-anak akan mengabaikan lingkungan sekitarnya dan hanya mengutamakan dunia maya,” ujar Giri—sapaan akrab Holistic Healt Practitioner, Telent explorer, Midbrain activation Trainer ini. Selain itu, game online pada anak-anak dapat menyebabkan kecanduan sehingga ia betah dan berlama-lama di depan komputer. Hal tersebut menyebabkan mengurangi aktivitas sehari-hari. Game online juga dapat mengajarkan berjudi dan juga menyebabkan ketegangan emosional antara orangtua dan anak serta sekelilingnya. “Namun, jika anak bermain dengan bijak, tentu tidak akan berpengaruh negatif yang signifikan terhadap perkembangan anak. Justru game online dapat menjadi ajang melatih konsentrasi dan mahir menggunakan PC, laptop maupun gadget,” ujar pria kelahiran Singaraja, 12 Juni 1984 ini. Game online dapat berfungsi sebagai wadah bersosialisasi anak dengan pemain lain bahkan dari pemain luar negara. Hal ini juga dapat melatih keterampilan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Game online dapat menambah wawasan dan kreativitas anak terutama dalam hal menyusun strategi, kuis dan targeting. Game online juga dapat berfungsi sebagai media hiburan, dan juga dapat menumbuhkan ikatan kerjasama yang kuat antar kelompok.

PAHAMI KEPERLUAN ANAK Giri menyampaikan beberapa pola sederhana yang bisa

dilakukan oleh orangtua agar anak-anaknya kelak terbebas dari kecanduan game. Pertama, cobalah untuk memahami dan memberikan perhatian terhadap apa yang sebenarnya diperlukan anak. Kecanduan game terjadi bisa saja diakibatkan kurangnya perhatian orangtua terhadap anak. Orangtua memahami betul apa yang menjadi kebutuhan anak baik secara materi maupun psikis. “Jika kebutuhannya tidak terlalu penting maka jangan dipenuhi. Tetapi sebaliknya jika kebutuhan tersebut amatlah penting bagi anak Anda, maka cobalah untuk dipenuhi,” ucapnya. Kedua, alihkan aktivitas anak ke permainan lain. Hanya dengan cara mengalihkan dapat memberikan manfaat bagi dirinya. Anak bisa mengikuti kegiatan yang ia suka seperti halnya les piano, menari, olahraga dan lain-lain. Ketiga, ajaklah anak-anak berlibur bersama. Menjalin komunikasi dan hubungan emosional yang lebih erat kembali dengan berlibur bersama ke tempattempat obyek wisata yang menyenangkan sehingga memunculkan perasaan bahagia. Dengan begitu anak dapat secara perlahan melupakan game online. Keempat, ajarkan anak sejak dini tentang give and take. Orangtua dapat membuat kesepakatan bersama dimana saat anak da-

Griya

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Hangat dengan Genteng Tanah Liat

Meski sekarang ini sudah banyak diproduksi genteng yang menggunakan bahan lain sebagai penutup atap rumah, genteng berbahan tanah liat masih banyak diminati. Ini terbukti dari masih berdenyutnya aktivitas pengerajin genteng di beberapa tempat. Salah satunya di daerah Tegal, Darmasaba, Denpasar. “Rata-rata kami memproduksi 800 biji genteng setiap harinya,” ujar Wiji, perempuan asal Banyuwangi yang sudah 7 tahun bekerja di UD Jessi Jaya ini.

PA Semara Putra Giri, S.Pd.,M.Pd.

pat menyepakati perjanjian maka orangtua dapat memberi reinforcment atau hadiah. Dan jika anak tidak menepati perjanjian maka akan diberikan punishment atau ganjaran sebagai kesalahan. Kelima, cobalah untuk masuk ke dunia mereka. Orangtua belajar memahami sepenuhnya dunia mereka dari bagaimana anak bergaul, berkomunikasi, bersikap dan lainnya sehingga orangtua dapat lebih memahami tentang kehidupan anak lebih dalam. Keenam, jadilah role model. Orangtua harus mampu menjadi sosok yang memiliki contoh yang baik bagi anak-anaknya. Misalnya, menghabiskan waktu untuk bersih-bersih rumah, jalan-jalan, olah raga dan lainnya. “Anakanak adalah aset jangka panjang, dan anak-anak kelak adalah sang penerus bangsa,” ingatnya.

P

roses pembuatan Genteng Tegal Darmasaba ini tak berbeda jauh dengan pembuatan genteng press lainnya. Yang membedakan hanya lamanya proses pembakaran. “Kalau genteng kami dibakar selama 24 jam memakai kayu bakar,” jelasnya. Lamanya proses pembakaran ini

dikatakan Wiji berpengaruh kepada kekuatan genteng. Makin lama dibakar genteng makin kuat. Genteng press mini ini terbuat dari bahan baku tanah liat. Karakter tanah liat ini pun dijelaskan Wiji berbeda dibandingkan tanah liat di Banyuwangi, tempat sebelumnya ia bekerja sebagai pengerajin genteng juga. “Tanah

Bahan baku genteng dari tanah liat

Genteng jadi yang sudah siap dijual

liat di sini lebih lembek sehingga lebih gampang membentuk/ mencetaknya,” terangnya. Di tempat ini, proses mencetak genteng memakai mesin press dengan dibalur minyak solar saat pencetakan. Prosesnya cukup sederhana. Tanah liat dimasukkan dalam mesin, dicetak, kemudian dikeringkan (diangin-anginkan) dengan cara meletakkannya pada rak-rak yang mereka sebut elet. Proses pengeriangan pertama ini setidaknya dilakukan 2-3 hari. Setelah itu, genteng-genteng ini dijemur/dikeringkan kembali di bawah sinar matahari sekitar 2 hari. “Jika

selesai dicetak langsung dijemur, genteng bisa pecah,” jelas Wiji. Proses berikutnya, gentenggenteng yang sudah dijemur tersebut dimasukkan ke gerombong, tempat pembakaran. Dibakar memakai kayu bakar selama 24 jam, kemudian didiamkan selama 2 hari di ruang pembakaran tersebut. Baru kemudian genteng dikeluarkan dan siap dijual. Wiji menjelaskan, dari proses awal sampai menjadi genteng siap jual memerlukan waktu setidaknya 25 hari. Genteng press mini ini dijual Rp 1.300 per biji. Dari beberapa sumber dis-

ebutkan kelebihan genteng tanah liat ini antara lain tidak memunculkan hawa yang panas pada ruang, mekipun matahari bersianar panas dan terik, seperti halnya pada atap asbes. Sementara ketika malam hari atau cuaca dingin, genteng tanah liat ini dikatakan justru bisa member kehangatan. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu siang panas dari sinar matahari dapat terserap lalu disimpan oleh genteng dan dikeluarkan secara perlahan-lahan pada ruang ketika cuaca dingin. Jadi penghuni tetap bisa merasa hangat dan nyaman.

(Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit KERAJAAN TANPA MATAHARI

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan y a n g t i d a k p er n a h mendapat sinar matahari. Sang Raja yang sudah lanjut usia selalu berpikir keras dan waswas, kalau-kalau kerajaannya lenyap. Ia Made Taro tinggal di istana yang kokoh, bertembok tebal dan tinggi, beratap rapat, sehingga istana itu gelap-gulita. Menjelang ajal, ia memanggil putri satu-satunya. “Putriku, aku tahu kau sangat muda. Tetapi aku yakin kau sanggup meneruskan pemerintahanku.” Raja tua itu lalu menyalakan lilin. “Ajalku akan segera tiba. Carilah sang Matahari, bawalah ke istana sebelum nyala lilin itu mati.” Setelah berkata demikian, Raja tua itu mengembuskan napas terakhirnya. Sang Putri sangat sedih dan bingung, bagaimana melaksanakan pesan ayahnya. Di depan pintu gerbang kerajaan ia bertanya kepada setiap orang yang lewat. “Tolonglah wahai orang tua, bagaimanakah cara mendatangkan matahari?” tanyanya. Namun tak seorang pun yang mau memberi petunjuk. Putri yang sangat muda itu lalu memberanikan diri mendaki bukit di sebelah barat. Ia tahu sang Matahari pasti beristirahat di balik bukit itu. Benar dugaannya! Ketika matahari itu lewat, ia cepat-cepat menangkapnya dengan jaring. Namun matahari yang bertenaga besar itu dengan mudah

17

meloloskan diri. Sang Putri berputus asa. Berjam-jam ia mengurung diri di dalam kamar. Ketika ia menoleh nyala lilin yang hampir padam itu, tiba-tiba terdengar suara pengawal istana dari luar pintu, “Tuan Putri, tadi seorang tua datang membawa lilin yang menyala. Hamba usir dia, sebab begitulah perintah orang tua Tuan Putri sebelumnya. Tuan Putri bangkit dari duduknya lalu segera menyusul orang tua itu. Ia mencarinya ke manamana, ke taman kota, ke pasar, ke kolong jembatan. Sia-sia. Untunglah ia mendapatkan akal. Katanya kepada pengawal istana, “Sebarkanlah pengumuman! Dicari seorang tua pembawa lilin untuk datang ke istana!” Pengawal istana secepatnya menyebarkan pengumuman itu. Ditunggu-tunggu, tak seorang tua pun yang datang ke istana. Lilin di sebelah Tuan Putri makin redup dan sebentar lagi akan padam. Tiba-tiba ia melihat seorang tua memasuki pintu gerbang. Orang tua itu membawa lilin yang menyala. Ah, bukan satu orang tua, tetapi tiga orang. Bukan tiga orang, puluhan bahkan ratusan orang tua pembawa lilin berbaris berbondong-bondong. Tuan Putri sangat senang, lalu menyambut orang-orang tua itu. Bersamaan dengan itu, perlahan-lahan dari ufuk timur memancar sinar matahari. Matahari itu menyiramkan cahayanya di seantero kerajaan. “Mulai hari ini,” kata Tuan Putri kepada pengawal istana. “Bongkarlah tembok pembatas istana yang kokoh dan tinggi itu! Dan mulai hari ini juga, istana membuka diri bagi orang-orang tua. Mereka adalah orang-orang yang bijaksana.”

Genteng yang baru saja selasai dicetak

Gerombong, tempat pembakaran genteng

(Inten Indrawati)


16

Edukasi

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah. Belajar bisa dilakukan di­ mana saja, salah sa­ tunya di sawah. Hal inilah yang dilaku­ kan siswa kelas V SD Cipta Dharma yang mengikuti kegiatan belajar di kawasan ekowisata Subak Sembung, Peguya­ ngan, Kamis (1/2).

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Festival Seni Budaya India

Eratkan Persaudaraan India-Bali

A

da tiga kegiatan yang diikuti para siswa ini, menanam, memetik sayuran, dan menangkap belut. Para siswa bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini. Menurut koordinator kelas V SD Cipta Dharma, Dra. Siti Zulaihah kegiatan ini merupakan kegiatan interaksi siswa dengan lingkungan. Tak hanya anak-anak yang semangat. Para orangtua yang ikut mengantar juga bersemangat. Beberapa di antara mereka baru tahu ada jalur trekking di persawahan yang ada di kota. Selama ini hanya Kertalangu yang banyak diekspos. Kesempatan ini pun menjadi ajang memotret pemandangan sawah.

Dara

Berlumpur demi Belut Anak-anak berlomba menangkap belut

Untuk kegiatan menanam, mereka diajarkan cara menanam bibit pohon ratna. Bunga ratna merupakan bunga yang banyak digunakan untuk keperluan upacara keagamaan di Bali. Warna bunga

ini ungu dan bentuknya bulat . Kegiatan memetik sayuran juga menarik perhatian. Para siswa diajak memetik kacang panjang dan terong. Hasil petikan bisa dibawa pulang. Anak-anak

Tinggi Minat Masyarakat Terhadap Kepemilikan KIA Sejak di launching bulan Oktober 2017, antusyarat utama dalam pencetakan KIA maka Dissias masyarakat terhadap kepemilikan KIA (Kartu dukcapil akan meminta Kepala Sekolah mengajuIdentitas Anak) cukup tinggi. Melalui data yang kan siswanya yang belum memiliki akta kelahiran dihimpun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk kepemilikan KIA langsung ke Disdukcapil Kabupaten Buleleng, dari target 10.000 keping Buleleng. pencetakan KIA selama 3 bulan hingga saat ini Dalam pencetakan KIA disebutkan ada dua pencetakan KIA sudah melampaui target. Hingga jenis, yakni pencetakan KIA untuk anak usia 0-5 akhir Januari sudah sebanyak 13.000 keping KIA tahun tanpa foto. Sedangkan pencetakan jenis yang tercetak. kedua untuk anak usia 5-17 dilengkapi dengan pas Kepala Disdukcapil Buleleng, Putu Reika foto yang bersangkutan. Ditambahkan Reika, denNurhaeni, Rabu (31/1) mengatakan tingginya gan kepemilikan KIA ini selain sebagai upaya untuk minat masyarakat terhadap kepemilikan KIA tidak memberikan hak-hak bagi anak-anak juga sebagai terlepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan upaya pencegahan perdagangan anak. “Dalam baik sebelum maupun setelah dilaunching. KIA sudah lengkap sekali data mengenai Bekerjasama dengan Lurah dan Kepala anak yang bersangkutan bahkan dengan Desa se Kabupaten Buleleng, rumah sakit kepemilikan KIA juga dapat mencegah swasta dan negeri, serta klinik bersaperdagangan anak,” ungkapnya. lin yang ada di Buleleng. “Selain untuk Disinggung mengenai target penunmengenalkan KIA, sosialisasi ini juga tasan pencetakan KIA, Rieka menyedilakukan untuk mempercepat butkan karena banyaknya jumlah persentase akta kelahiran 0-18 anak yang dimiliki di Kabupaten tahun,” jelasnya. Buleleng, pencetakannya akan Bahkan, untuk memaksidilakukan secara berkesinambunmalkan kepemilikan KIA oleh gan. Dirinya berharap kepada anak-anak di Buleleng, Dinas masyarakat untuk segera menKependudukan dan Pencatagurus KIA untuk anak-anak diatas tan Sipil langsung melakulima tahun. “Kita memiliki jumlah kan sistem jemput bola ke penduduk terbanyak di Bali, sejumlah instansi terkait. pasti diikuti juga dengan tingkat Salah satunya bekerjasama mobilitas yang tinggi sehingga dengan Unit Pelaksana Buleleng juga memiliki jumPendidikan (UPP). Melalui lah anak dengan usia 0-17 sistem jemput bola anakpaling banyak juga. Ya anak akan dimudahkan kami pasti akan lakudalam pencetakan KIA. kan secara berkeBagi anak yang besinambungan,” lum memiliki akta pungkasnya. Putu Reika Nurhaeni kelahiran sebagai (Wiwin Meliana)

pun memasukkan sayuran itu ke dalam kresek yang sudah disiapkan. “Kami berharap anak-anak mengenal lebih dekat bagaimana dunia pertanian. Dengan mengajak mereka turun langsung ke sawah untuk memetik sayur dan menanam, mereka akan lebih menghargai petani,” ujar Made Suastika, S.E. Ketua Pengelola Ekowisata Subak Sembung. Kegiatan menangkap belut merupakan kegiatan yang paling diminati. Anak-anak berlomba untuk menangkap belut di ember untuk dipindahkan ke keranjang. Gelak tawa juga terdengar ketika ada anak yang terpeleset dan jatuh. Mereka semua menikmati dengan sukaria. Bahkan ada yang

sengaja mencolek temannya agar sama-sama kena lumpur. “Saya cerita ke anak saya, dulu ayah sering nangkap belut ke sawah. Cara memegang belut itu ada triknya karena dia licin. Sekarang saya biarkan anak saya untuk mencoba. Kecipratan lumpur itu biasa,” ujar Pak Agus, salah satu orangtua siswa. Usai mengikuti ketiga kegiatan, para siswa diminta untuk menuliskan apa yang mereka lihat dan alami. Semua itu dituangkan ke dalam Lembar Kerja Siswa. Suastika yang ikut mendampingi para siswa mengaku bersyukur karena anak-anak sudah diajak berinteraksi dengan lingkungan, termasuk persawahan.

Memetik sayur kacang panjang

Menanam bibit pohon ratna

(Ngurah Budi)

Pertunjukan seni ditampilkan seniman India dalam Festival Seni Budaya India di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Den­ pasar, Sabtu (27/1) malam. Selain seniman India, tampil juga seniman dari Sanggar Pancer Langiit, Badung.

P

ertunjukan ini digelar Indian Association Bali (IAB) bekerjasama dengan Paiketan Krama Bali. Tujuannya untuk lebih mempererat persaudaraan antara masyarakat India dan Bali karena ada kesamaan keyakinan, yakni Hindu. Bagi masyarakat India yang berdomisili di Bali, ini merupakan partisipasi mereka untuk ikut me-

mulihkan kondisi pariwisata Bali agar cepat pulih akibat isu erupsi Gunung Agung. Tarian-tarian yang dipertontonkan, diantaranya tarian klasik, yakni Bharat Natyam dan Khatak dengan Bollywood Song yang menarikan Dewa Ganesha, yang sangat baik untuk pendidikan spiritual bagi umat Hindu di Bali. Rombongan kesenian dari India

berjumlah 67 orang datang ke Bali guna memeriahkan pertunjukkan itu. Disamping itu, tarian lain yang dipertunjukkan, diantaranya Dewa Ganesha, Ganesh Kirti, Devi Stuti, grup penyanyi Dashrathe, Krishna, Devi Vandana, duet Kathak and Mohoniyattam, lagu Bollywood, lagu semiklasik Bollywood, tari klasik Kathakali and Mohiniyattam, Thillana, Tarana. Sementara itu Pancer Langiit sebagai tuan rumah menampilkan Tari Amertha Bhumi dan sebuah tari kolosal yang merupakan simbolik rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia kesejahteraan yang telah dilimpahkan kepada alam semesta. Ketua IAB, Vijay Mulani didampingi Sekretarisnya, Sonia Kaur, mengatakan acara ini selain untuk memperkenalkan seni budaya India juga yang terpenting adalah untuk mengampanyekan Bali aman dikunjungi. “Justru kondisi Gunung Agung saat ini menjadi anugerah bagi Bali yang bisa dikemas sebagai pemandangan yang indah untuk dinikmati,” ujar Vijay Mulani seusai pertunjukkan. Ia juga mengatakan ada banyak kemiripan antara budaya India dan Bali. Satu diantaranya adalah pemberian nama-nama orang Indonesia dan Bali menggunakan bahasa Sanskerta mirip dengan nama-nama orang India. Kesenian Bali dan India juga ada kemiripan, sehingga sangat bagus jika ada saling berinteraksi antar keduanya. Ke depan acara pertukaran seni budaya bisa diteruskan untuk memberikan tambahan wawasan bagi generasi muda, baik Bali maupun India. Paiketan Krama Bali pun sangat mendukung penuh festival seni budaya itu karena strategis dalam upaya pertukaran kebudayaan antara Bali dan India. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku bangga dengan kedatangan rombongan seniman India ke Bali. Menurutnya ini merupakan momen yang baik untuk saling tukar–menukar penga­laman dan keahlian di bidang seni budaya. (Winatha)

9


10

Dua penyanyi Bali, Widi Widiana dan Dek Ulik membuat kejutan untuk pecinta lagu pop Bali. Kedua penyanyi senior ini berduet dalam lagu “Kudiang Jani”. Lagu ini ciptaan Tika Pagraky, penyanyi muda Bali yang sedang “naik daun”.

“K

Kreasi

“Kudiang Jani”

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

ami sebenarnya sering mang gung bareng. Kesempatan untuk duet baru terwujud sekarang berkat lagu dari Tika. Awalnya saya sempat khawatir karena lagu yang diberikan nuansanya modern sementara saya terbiasa membawakan lagu bercengkok Mandarin. Ada perbedaan karakter yang harus disesuaikan dan ini membuat saya hati-hati,” ungkap Widi dalam acara ramah tamah dengan media, Senin (29/1). Lagu yang diberikan itu hanya berupa teks dan belum berisi judul. Ia pun mencoba memahami lagu itu sembari konsultasi dengan Dek Artha untuk aransemen musiknya. Setelah Widi dan Dek Ulik latihan, mereka bisa menyesuaikan diri. Sinergi para penyanyi dan musisi ini makin lengkap karena judul diberikan Tut Asmara dan video klip digarap Gunarsa d a r i PrimeTime Studio.

Widi Widiana dan Dek Ulik

Sementara itu Dek Ulik mengaku duetnya dengan Widi Widiana merupakan mimpi yang jadi kenyataan. “Saya ngefans sama Widi sejak dia muncul sebagai penyanyi pop Bali. Saya jadi penyanyi karena Widi. Semoga tidak jadi duet pertama dan terakhir,” ujar istri senator Made Arimbawa alias Lolak ini. Dulu kendala beda label membuat mereka kesulitan untuk duet. Tantangan yang mereka hadapi selain mengubah karakter, juga melakukan penyesuaian saat take vocal. Cengkok suara mereka yang sudah khas harus disesuaikan dengan lagu. Untungnya Dek Artha sangat piawai dalam mengaransemen lagu ini sehingga jadilan lagu yang kekinian. Dek Ulik pun menyadari, Widi sangat diidolakan masyarakat pecinta lagu pop Bali. Karena itu mereka sangat hati-hati sebelum memutuskan untuk menyanyikan lagu “Kudiang Jani” ini. Masingmasing juga berusaha mempertahankan karakter mereka namun di be-

Widi Widiana dan Dek Ulik

berapa bagian berusaha mengikuti tren. Dek Ulik menambahkan, berbagai genre bisa diikuti tapi masing-masing tetap punya jati diri. “Kami sudah berpikir matang termasuk bagaimana penyanyi zaman old seperti kami membawakan lagu yang dibuat penyanyi zaman now. Ada tantangan sudah pasti. Intinya kami ingin rangkul semua. Fans fanatik pun jangan khawatir karena tetap kami perhatikan,” tegasnya. “Kami ingin memberi warna baru untuk blantika musik Bali. Kami juga siap bersaing sehat untuk berkarya dalam kreasi musik agar lagu

Bali menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” imbuh Widi Widiana yang di awal kariernya sering duet dengan sang adik, Sri Dianawati. KASIH TAK SAMPAI Widi dan Dek Ulik mengaku kini mereka sedang memperluas fans khususnya untuk generasi zaman now. Salah satunya dengan menyiapkan akun YouTube untuk mengunggah karya-karya mereka. Hal ini pula yang mereka lakukan untuk memperkenalkan lagu “Kudiang Jani” yang secara resmi dipublikasikan Rabu (31/1) bertepatan dengan Purnama Kaulu. Terkait tema lagu, Dek Ulik menuturkan lagu ini dicipta-

kan Tika saat berada di pesawat. “Intinya tentang kasih tak sampai tetapi masih ada harapan. Masing-masing sudah punya pasangan namun mereka tidak menutup kemungkinan kalau jodoh pasti akan bersatu,” ujarnya. Konsep video klip pun dibuat simple tetapi memiliki makna. “Kalau Dek Ulik bilang duetnya dengan Widi Widiana itu mimpi jadi nyata sedangkan bagi saya ini tiga kali lipatnya, bisa kerja bareng dengan para musisi top Bali,” ungkap Gunarsa. Ia pun berusaha membuat karya terbaik dengan konsep yang sederhana. Tiap hal selalu didiskusikan dengan kedua penyanyi ini. (Ngurah Budi)

Style

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Pesona dan Kilau Spotlight Wanita Indonesia yang sederhana namun penuh pesona, menjadi inspirasi utama “ Spotlight Collection” Jewelry karya dari desainer aksesori Komang Tri dipersembahkan membuka tahun 2018.

K

oleksi Komang Tri Jewelry ini a terdiri dari anting, kalung, gelang hingga mahkota berbahan silver yang dipadukan kilau swarovski dari negara Austria, menjadikan kesan ‘Spotlight’nya semakin kuat. “Koleksi ini, kami rancang

dengan tujuan siapapun yang memakainya akan menjadi sorotan,” ujar Komang Tri yang karyanya baru saja dikenakan di ajang ‘Miss Tourism World’ dan mengantarkan wakil Indonesia mampu menembus Top 15 dari puluhan peserta negara lainnya ini. Bagi pria kelahiran 10 Februari

1989 ini, pesona wanita Indonesia telah terpancar dari dalam dan akan semakin dimaksimalkan dengan aksesori yang dikenakannya. Sebagaimana ‘Spotlight Collection’ yang berhasil mencuri perhatian dari pesona total look yang terpancar. Dikatakannya proses pengerjaan koleksi ini cukup lama, dimana setiap detail sangat diperhatikan, termasuk kenyamanan hingga proses perawatan setelah karya selesai. Semuanya telah diperhitungkan dengan saksama oleh Komang Tri. (Sri Ardhini)

15


14

Saat ini, bedah plastik sudah men­ jadi pilihan masyarakat dalam memperbaiki bagian tubuh yang tidak sempurna. Selain kare­ na alasan agar tubuh menjadi sempurna seper­ti sebelumnya, bedah plastik juga men­ jadi pilihan bagi perem­ puan yang ingin terlihat cantik. Seperti apa?

M

Jelita

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

enurut dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE, secara umum bedah plastik memiliki dua manfaat bagi manusia, memperbaiki bagian tubuh yang tidak sempurna menjadi sempurna. “Untuk contoh bedah plastik rekonstruksi ini, operasi membentuk telinga pada pasien yang terlahir dengan kelainan telinga yang tidak terbentuk, ope­ rasi memperbaiki bibir sumbing, operasi penyambungan jari pada jari yang terputus, operasi membuat payudara pada pasien paska operasi pengangkatan payudara, operasi membentuk kelamin pada pasien dengan kelainan organ kelamin,” ujar dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RSUD Bali Mandara ini. Selain itu, bedah plastik juga membentuk tubuh menjadi lebih sempurna, dari tubuh yang awalnya sudah terbentuk sempurna, dalam hal ini masuk dalam sub bagian bedah plastik estetika. “Untuk bedah plastik estetika, contohnya operasi rhinoplasty pada pasien yang ingin mengubah bentuk hidung agar menjadi lebih mancung. Operasi blepharoplasty untuk memperbaiki kantung mata atau membentuk kelopak mata, operasi sedot lemak, operasi facelift untuk mengurangi kerutan pada wajah, operasi implan payudara untuk menambah volume payudara,” jelas dr. Trisna Utami. Ia menyebutkan, tujuan dari bedah plastik untuk kecantikan dapat berupa penambahan dan pengurangan volume, perubahan bentuk, atau pengencangan area yang dirasa kurang kencang. “Bedah plastik estetik terutama diperuntukkan bagi orang yang ingin menambah nilai estetika dan kecantikan. Namun perlu ditekankan di sini yang dilakukan terbatas, hanya untuk menambah atau mengurangi volu­ me, mengubah bentuk, atau pun membuat lebih kencang area yang diinginkan. Bukan semata-mata mengubah wajah seseorang menjadi sosok orang lain yang dianggap sebagai ikon cantik,” ujarnya. Ia menyontohkan, pasien de­ ngan hidung pesek, ingin dilakukan tindakan rhinoplasty agar hidung pasien menjadi lebih mancung. Namun, menjadi tidak realistis apabila pasien ingin memiliki hidung yang menyerupai hidung orang lain yang menjadi idolanya. Contoh lain adalah untuk pasien yang menjalani prosedur facelifting karena proses penuaan dan kulit wajah menjadi sangat kendor dan tampak tua. Tindakan ini bertujuan agar wajah tampak lebih muda dan kencang, tanpa harus mengubah wajah seperti orang lain. Teknologi baru dalam bedah plastik untuk mempercantik wajah, dapat dilakukan tanpa operasi seperti, tindakan laser. “Tindakan ini tergantung dari jenis laser, panjang gelombang, dan target yang

Mengenal Bedah Plastik Estetik

diharapkan, dapat digunakan untuk mengurangi/menghilangkan pigmen seperti tatoo, pembuluh darah, atau menyamarkan bekas luka dan me­ ngurangi keloid, pengurangan area yang berambut, dan peremajaan,” katanya. Ia mengatakan, kerutan dapat dikurangi dengan laser ini, namun penggunaannya perlu dilakukan beberapa kali dan kadangkala menim­ bulkan efek dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan tindak­ an operasi, sehingga kurang tepat untuk pasien yang tidak sabar. Platelet Rich Plasma (PRP), adalah terapi estetik baru dengan menggunakan senyawa platelet dari darah sendiri. Platelet yg diaktifkan akan memberikan efek dalam hal ini pada kulit, mempercepat penyembuhan bekas jerawat, terapi kebotakan, peremajaan kulit, dan juga pengencangan area di sekitar mata. “Senyawa platelet akan menstimulasi growth factors yang akan menstimulasi kolagen, sehingga meningkatkan kesehatan pada kulit. Pemberian PRP pun juga dilakukan dengan hati-hati dan dilakukan secara berulang, sehingga kepatuhan pasien dan evaluasi pre-tindakan harus dilakukan dengan hati-hati dan dievaluasi secara menyeluruh,” kata dr. Trisna Utami. Stem cell/ sel punca, merupakan sel-sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain yang menyu­ sun keseluruhan tubuh organisme. Sel tersebut dapat memperbanyak diri dan mampu berdiferensiasi menjadi lebih dari satu sel, dan dapat berfungsi untuk mengembalikan fungsi organ atau jaring­an yang rusak, dengan tanpa atau minimal kerusa­k­ an anatomi, termasuk di antaranya organ kulit. Cara ini, kata dia, mampu mengganti sel yang rusak. “Kulit menua dengan pemberian sel punca akan beregenerasi menjadi struktur kulit yang baru. Namun tindakan ini memakan biaya yang cukup mahal untuk saat ini, dan masih dalam penelitian untuk menyempurnakannya,” jelasnya. Bedah plastik untuk mempercantik wajah, juga dapat dilakukan dengan tindakan operasi estetik dengan minimal invasif, dimana dengan penggunaan alat-alat canggih dan robotic, sehingga dapat melakukan tindakan operasi dengan bekas luka yang lebih kecil/minimal. Operasi liposuction dan fat transfer dengan alat-alat yang semakin canggih yang menggunakan teknologi laser, hidrojet, ataupun ultrasound, sehingga tindakan dapat dilakukan lebih cepat dan hasil yang lebih memuaskan untuk pasien. Menurutnya, tindak­ an bedah plastik dapat dilakukan satu kali atau pun berulang kali tergantung dari kondisi pasien masing-masing. Di sini pentingnya konsultasi

yang baik antara pasien dengan dokter spesialis bedah plastik. “Proses penuaan dan kondisi pasien secara umum, kadangkala menyebabkan pasien tidak bisa melakukan pembedahan sekaligus karena dapat membahayakan kondisi pasien, sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Untuk tindakan tanpa operasi kebanyakan perlu dilakukan berulang dalam jangka waktu tertentu untuk memaksimalkan hasil,” ujarnya. Hal-hal yang penting dievaluasi saat persiapan operasi seperti : area yang hendak dilakukan pembedahan, dan ditandai untuk memudahkan memperkirakan hasil yang diinginkan. Proses dari prosedur yang hendak dilakukan, termasuk di antaranya jenis pembiusan yang akan dilakukan, apakah dilakukan dengan pembiusan lokal atau pembiusan total. Dokumentasi kondisi pasien sebelum dilakukan tindakan, dari riwayat penyakit, riwayat alergi, dan kondisi kesehatan sebelumnya, obat-obat yang pernah dan sedang dikonsumsi termasuk obat-obatan herbal, riwayat lifestyle dari pasien seperti diet, kebiasaan olahraga, mero­ kok, narkoba, dan penggunaan alat kontrasepsi. Efek samping dan komplikasi yang dapat muncul akibat prosedur operasi, baik yang muncul selama operasi dan setelah operasi.

Perawatan paska operasi seper­ ti bad rest, penggunaan tampon, pressure garment/korset, kompres, dan obat-obatan yang digunakan paska operasi, serta jangka waktu yang diperlukan untuk perawatan paska operasi. Juga perlu diingatkan pasien untuk aktivitas yang boleh dan tidak boleh

dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE

dilakukan dalam waktu tertentu. Pemeriksaan fisik pasien, secara umum dan khusus pada area yang hendak dilakukan tindakan, termasuk fungsi dari organ-organ di sekitarnya. Kondisi psikologis dari pasien. Apabila pasien sudah mengerti akan hal-hal tersebut, barulah dilakukan persetujuan tindakan operatif antara pasien dan dokter, dan persiapan operasi dilakukan. Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi efek samping dari tindakan operasi bedah plastik, seperti infeksi luka operasi, perdarahan, bentuk tidak sesuai, kulit yang dibuang kurang atau berlebih, dan efek yang ditimbulkan akibat hal tersebut, bad scar dan keloid, sehingga penting untuk dilakukan evaluasi pasien dengan risiko tinggi keloid, pasien dengan konsumsi nicotine dan perokok berisiko akan menghambat penyembuhan luka operasi, sehingga disarankan untuk stop merokok dan konsumsi nikotin minimal 6 minggu sebelum dilakukan operasi. “Deep vein trombosis (DVT) dan pulmonary emboli biasanya terjadi untuk tindakan operasi dengan pembiusan total, termasuk untuk tindakan operasi estetik. Resiko ini terutama terjadi pada tindakan abdominoplasty, sehingga penting untuk dilakukan persiapan dan evaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh sebelum operasi, termasuk pemberian obat-obatan tertentu pada pasien yang berisiko,” kata dr. Trisna Utami. (Wirati Astiti)

Bugar

11

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Plus Minus Diet Ketogenik Pernahkah Anda mendengar diet ketogenik. Diet ini disebut cukup efektif menurunkan berat badan. Apa plus minusnya?

“D

iet ketogenik (sering disebut keto) adalah diet rendah karbohidrat, tinggi lemak yang memiliki banyak kesamaan dengan diet atkins dan diet rendah karbohidrat. Asupan karbohidrat yang harus dikurangi, dan menggantinya dengan lemak. Pengurangan karbohidrat menyebabkan tubuh mengalami keadaan metabolisme yang disebut ketosis,” ujar ahli gizi Ida Ayu Eka Padmiari, M.Kes. Ia mengatakan, saat melakukan diet ketogenik, jumlah karbohidrat dipangkas seminimal mungkin. Apabila normalnya konsumsi lemak hanya berkisar 60-70%, pada metode diet ini asupan lemak bisa mencapai 20-30% dari kebutuhan tubuh. “Penggantian asupan karbohidrat menjadi lemak ini bertujuan adalah agar terjadi pemecahan lemak yang efisien di dalam tubuh ketika kehabisan energi dari karbohidrat. Asupan karbohidrat yang rendah juga akan menurunkan kadar insulin,” kata dosen Politeknik Kesehatan Denpasar ini. Diet ketogenik dapat menyebabkan pengurangan yang sangat besar pada kadar gula darah dan insulin. Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan keton, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ketika hal itu terjadi, tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak sebagai energi. Hal ini juga membuat lemak menjadi keton (zat dari metabolisme lemak) di dalam hati, yang dapat menyediakan energi untuk otak. Ia menyebutkan, ada beberapa versi yang termasuk diet ketogenik, standard ketogenic diet (SKD) yakni diet yang sangat rendah karbohidrat, protein sedang, dan tinggi lemak. Hal ini biasanya mengandung 75% lemak, 20% protein dan hanya 5% karbohidrat. Cyclical ketogenic diet (CKD) yakni periode mengonsumsi karbohidrat tinggi, biasanya seperti 5 hari diet ketogenik diikuti 2 hari tinggi karbohidrat. Targeted ketogenic diet (TKD) yakni diet ini memungkinkan menambahkan karbohidrat pada saat melakukan diet. High-protein ketogenic diet sama dengan diet ketogenik standar tapi dengan menambahkan lebih banyak protein. Rasionya

adalah 60% lemak, 35% protein, dan 5% karbohidrat. Diet ketogenik cyclical atau targeted adalah metode diet yang lebih maju, dan digunakan terutama pada binaragawan atau atlet. Dayu Padmiari mengatakan, diet ketogenik dapat menurunkan berat badan dan mengurangi resiko faktor penyebab

penyakit. Bahkan, hasil penelitian menunjukkan, diet ketogenik jauh lebih unggul daripada diet rendah lemak yang pernah direkomendasikan. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa diet ketogenik sangat unggul sebagai diet rendah lemak. Salah satunya adalah peningkatan asupan protein, yang bermanfaat sangat besar. “Peningkatan keton, menurunkan tingkat kadar gula dan meningkatkan sensitifitas insulin yang juga merupakan kunci yang memiliki peran penting. Diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada

, M.Kes. Ida Ayu Eka Padmiari

diet rendah lemak. Hal ini bisa terjadi tanpa merasa lapar,” ujar Padmiari. Meskipun keberhasilan diet ketogenik sudah tidak diragukan lagi, namun, perubahan yang terjadi pada mekanisme tubuh ten-

tunya akan memberikan dampak apabila dilakukan dalam jangka panjang. Dampaknya adalah terganggunya kerja ginjal akibat dari terlalu tinggi sisa protein yang harus disaring oleh ginjal. (Wirati Astiti)

Dampak Diet Ketogenik Beberapa dampak yang ditimbulkan ketika melakukan diet ketogenik dalam jangka panjang adalah gangguan keseimbangan hormon. “Perubahan pada jumlah asupan karbohidrat sangat berpengaruh pada keseimbangan hormon, salah satunya yaitu hormon kortisol. Saat tubuh sangat sedikit mengonsumsi karbohidrat, maka kadar kortisol akan meningkat. Hormon kortisol sendiri berhubungan erat dengan stres,” kata Ida Ayu Eka Padmiari. Kadar kortisol yang tinggi di dalam tubuh juga dapat mengacaukan sistem hormon lainnya, terutama pada perempuan yaitu hormon esterogen. Hal ini akan menimbulkan berbagai masalah serius seperti peuaan dini, gangguan menstruasi, infertilitas, menopause dini, menurunkan mood, serta dapat pula menyebabkan peningkatkan berat badan tanpa diketahui mekanismenya. Selain itu, diet ketogenik bisa juga menimbulkan gangguan metabolisme tubuh. Tingginya jumlah asupan lemak yang harus dikonsumsi kadang membuat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang terjadi malah melupakan inti dari diet ini yaitu tinggi lemak, sedangkan yang dikonsumsi hanyalah rendah karbohidrat, protein sedang, dan lemak sedang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme tubuh yang berujung pada gangguan fungsi hormon juga. Selain itu, diet ketogenik dapat menimbulkan gangguan emosional. Perubahan drastis pada pola makan dapat mengganggu pengaturan emosi dari pelaku diet ketogenik. Pemilihan jenis makanan yang ketat, terkadang membuat mereka sendiri tidak dapat sepenuhnya menikmati makanan yang mereka konsumsi. Padmiari menyarankan, waktu menerapkan diet ini, asupan karbohidrat tetap harus terjaga dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks. Makanan yang tinggi karbohidrat harus dibatasi. Daftar makanan yang harus dikurangi atau dihilangkan pada diet ketogenik sebagai berikut: l Makanan bergula: soda, jus buah, smoothie, cake, es krim, permen dan lain-lain. l Produk berbahan gandum, nasi, pasta, sereal dan lain-lain. l Semua buah, kecuali sedikit beri-berian seperti stroberi. l Kacang polong, kacang merah, lentil, buncis dan lain-lain. l Sayuran akar-akaran atau umbi- umbian: kentang, ubi jalar, wotel, lobak dan lain-lain.

Produk rendah lemak atau produk diet : karena diproses terlalu lama dan seringkali tinggi karbohidrat. l Beberapa bumbu atau saus: biasanya banyak mengandung gula dan lemak tak sehat. l Batasi konsumsi minyak nabati olahan, mayones dan lain-lain. l Alkohol. l Makanan diet bebas gula: hal ini sering terdapat pada gula alkohol, yang dapat memperngaruhi kadar keton pada beberapa kasus. Makanan tersebut cenderung merupakan makanan olahan tinggi. l Daging merah, steak, ham, sausage, bacon, ayam dan kalkun. l Lemak ikan: seperti salmon, ikan foral, tuna dan ikan kembung. l Telur: carilah telur dari binatang yang merumput (misalnya telur ayam kampung) atau mengandung omega 3. l Butter dan krim l Keju yang belum diolah (cheddar, kambing, krim, biru atau mozzarella). l Kacang-kacangan atau biji-bijian: almond, walnut, biji rami, biji labu, biji chia dan lain-lain. l Minyak zaitun asli, minyak kelapa dan minyak avokad. l Avokad segar atau yang baru dibuat guacamole. l Sebagian besar sayuran hijau, tomat, bawang putih, paprika dan lain-lain. l Bumbu, bisa menggunakan garam, merica dan berbagai macam bumbu sehat dan rempah. Menurutnya, diet ketogenik tidak dapat dikatakan sebuah metode diet yang baik maupun buruk. “Baik atau buruknya suatu diet, ditentukan dari bagaimana adaptasi, kesesuaian dan kenyamanan tubuh saat melakukannya,” ujarnya. Oleh karena itu, telitilah sebelum memilih metode diet yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tujuan diet. Anjuran yang paling baik untuk diet adalah menerapkan gizi seimbang. l

(Wirati Astiti)


12

Kuliner

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Polvoron

Kembaran Satuh

Hobi membuat kue memancing kreativitas Ni Luh Wanda Putri Pradanti untuk terus berinovasi. Sebelumnya Wanda tertarik untuk membangkitkan kembali jajanan tradisional dengan tampilan dan kemasan yang lebih menarik.

S

atuh kismis merupakan inovasi Wanda di bidang kuliner yang belakangan namanya mulai dikenal dengan brand The Balilua. Selain itu, dirinya juga membuat berbagai jajanan yang berbahan dasar ubi untuk men-

gurangi penggunaan tepung. Beberapa kue dengan bahan dasar ubi yang coba dirinya kembangkan antara lain brownis, cookies, kastangel dan masih banyak lagi. Terobosan terbaru, perempuan yang baru menemukan passion-nya di bidang kuliner ini

sedang menekuni usaha kue polvoron. Kue yang sangat populer di Filipina ini memang sangat digemari karena rasanya yang gurih, manis dan dibuat dari susu padat. Ketertarikan perempuan kelahiran 8 November 1992 terhadap polvoron, berawal dari sang teman yang pernah mencoba makanan khas negeri seberang ini. “Awalnya ada teman yang pernah nyoba, katanya enak. Karena enak ya saya coba buat dan memang ternyata enak,” ungkapnya.

tertarik untuk membuka usaha susu sapi segar dalam kemasan botol Walaupun tinggal di Taman Sidoarjo, Dita tetap ingin menjadikan Susuroboyo sebagai merek produk susu miliknya. Sudah 4 bulan ini Dita menekuni usaha susu sapi segar dalam kemasan miliknya, Ada bermacam varian rasa

Dita Maya Tessa

antara lain original, vanilla, green tea, coklat, stroberi, melon, dan durian. “Anak–anak juga para sales promotion girl banyak yang suka varian rasa coklat, stroberi, dan durian,” kata Dita, Berkat kerja keras dan dukungan nyata dari Yoko Yanida, sang suami yang baru dinikahinya 6 bulan yang lalu, maka omzet penjualan susu segar dalam kemasan produk Dita bisa mencapai Rp 5.000.000 per bulan Selain memasarkan Susuroboyo lewat online seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram, Dita juga memasarkan melalui reseller di Surabaya dan Mojokerto, serta dititipkan di kantin sekolah. Kesenangannya pada anak kecil memudahkan Dita dalam mengenalkan produk susu segar dalam kemasan buatannya. “Setiap minggu saya jalan ke sekolah untuk demo produk dan mengingatkan kepada anak pentingnya program 4 sehat 5 sempurna” kata Dita yang juga pernah bekerja di pabrik garmen ini. Dita pernah kelelahan dan mengantuk saat memasak susu, sehingga susu sebanyak 30 liter menjadi rusak menggumpal. Seharian dia menangis di depan kompor sam-

Bebek Timbungan

13

Menu Tradisional Sajian Modern Salah satu ikon wisata Tabanan adalah Tanah Lot. Selain potensi alam yang indah, Tanah Lot juga dikenal dengan wisata kulinernya. Diantara banyak tempat kuliner, ada Warung Subak Pekendungan dengan menu seafood ala Pekendungan.

“B

Meskipun kue yang asalnya dari luar negeri, polvoron memiliki tekstur yang sama dengan jajanan tradisional Bali, yaitu satuh. Hanya saja dari segi bahan memang berbeda. Untuk menghasilkan polvoron yang legit dan gurih, Wanda harus menyiapkan tepung terigu, butter, susu padat, dan gula. Cara membuatnya pun tidak terlalu sulit. Terigu dengan ukuran yang telah ditentukan disangrai kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Setelah itu adonan dicetak dan dimasukkan ke dalam kulkas agar padat sempurna. Uniknya, jika di Filipina, polvoron dicetak dengan alat khusus. Namun di tangan perempuan yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya ini, polvoron dicetak dengan pencetakan satuh.

Segarnya Susuroboyo

Susu sehat dan menyegarkan. Minuman sehat yang bersumber dari ternak sapi ini tampaknya keberadaannya tidak tergerus oleh zaman dan tak lekang oleh waktu. Bermula dari hobi yang digemarinya sejak kecil yaitu minum susu sapi segar, Dita Maya Tessa, alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

bil menunggu keajaiban supaya susu yang r u s a k tersebut bisa kembali seperti sedia kala.“ Saya terus teringat kejadian ini sampai sekarang “ tutur Dita yang saat ini masih mengurus perizinan produknya. Ia juga berhara Susuroboyo lebih dikenal orang. (Nanang Sutrisno)

“Aslinya polvoron dicetak dengan alat khusus, cuma karena saya tidak punya, jadi diganti dengan cetakan satuh,” jelasnya. Menggunakan teknik cetakan satuh, rupanya tidak mengurangi rasa maupun bentuk menarik dari polvoron. Sebab pencetakan satuh dan polvoron menggunakan teknik yang sama yaitu mengutamakan kepadatan dan tekanan. Beberapa hari setelah dikenalkan, rupanya polvoron mendapat respons baik dari pelanggannya. Memakan polvoron sama halnya seperti ngemil permen susu dengan rasa yang manis. Untuk satu boks polvoron dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau, Rp 12 ribu. “Harganya lumayan terjangkau karena bahan dan cara membuatnya juga sangat sederhana,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

iasanya tamu setelah selesai berwisata ke Tanah Lot, mau makan mereka ingin ke Kedonganan. Kami mencoba menyajikan menu seafood yang tak kalah enaknya dengan seafood di Kedonganan,” tutur Ucik, Marketing Warung Subak Pekendungan. Selain menu seafood, warung ini juga punya menu andalan, Bebek Timbungan. Daging bebek dimasukkan ke dalam bambu, dimasak dengan cara dibakar. Cara memasak tradisional dengan cara penyajian modern menjadi nilai tambah warung ini. Warung Subak Pekendungan berada di antara Pura Pekendungan dan Pura Batubolong. Lokasi yang sangat strategis ketika berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot. Memiliki dua akses pintu masuk yaitu pintu depan yang langsung menuju ke Pura Batubolong dan pintu belakang yang langsung menuju

ke Pura Pekendungan. Area tengah tempat kuliner ini dikelilingi kolam ikan yang berisi ratusan ikan koi. Sambil menunggu pesanan datang, pengunjung dapat bermain-main dengan ikan koi. Karena beberapa gazebo-gazebo diletakkan di pinggir kolam. Cukup berjalan kaki beberapa meter, pengunjung dapat langsung melihat Pantai Tanah Lot. Jika berkunjung menjelang sore hari, pengunjung dapat menikmati santap malam sambil melihat sunset. Dengan tempat berkapasitas 300 orang, warung ini kerap menerima tamu grup

dari nusantara maupun mancanegara.

Herb Subak Spesial Warung Subak Pekendungan juga punya Herb Subak Spesial, minuman khas sebagai welcome drink. Made Artha, bartender Warung Subak Pekendungan mengatakan minuman berjenis mocktail dengan bahan dasar herbal. “Minuman dibuat dari batang sere, jahe, lemon juice, daun mint, madu diblender dan disaring. Tak hanya segar di tenggorokan, minuman ini juga ternyata berkhasiat untuk lambung dan tenggorokan,” ujarnya. (Maya)

Timbungan

Nangka Muda Urap Pedas

Nasi Pepes Jamur

Sarwan Bahan: 250 gr : beras cuci bersih 100 gr : jamur kancing, iris-iris 100 gr : jamur kuping, iris-iris 400 ml : santan 4 lembar : daun salam 2 batang : serai, ambil putihya, memarkan 1 sdt : garam lada bubuk secukupnya 1sdt : kaldu bubuk rasa ayam Cabe rawit secukupnya Minyak secukupnya Daun pisang dan lidi (buat menyemat) secukupnya

Bumbu Halus: 7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih 1 sdt : ketumbar 1 ruas jari : jahe

Cara Membuat: - Tumis bumbu halus bersama daun salam dan serai sampai harum, lalu masukkan jamur kancing dan jamur kuping. - Aduk rata, lalu tuang santan, garam, gula, kaldu bubuk juga lada, sesekali diaduk sampai santan

mendidih. - Masukkan beras, masak nasi sampai santan meresap, angkat. - Bungkus nasi dengan daun pisang semat dengan lidi (lakukan sampai bahan habis), lalu kukus selama 30 menit, matang, siap disajikan.

Bahan: 500 gr : nangka muda, potong potong, rebus matang 2 lembar : daun pisang untuk membungkus ½ buah : kelapa, parut memanjang Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya Lidi atau tusuk gigi buat menyemat secukupnya Bumbu Halus: 7 buah : bawang merah

Ayam Bumbu Manado

Bahan: 1 kg : ayam potong-potong 2 sdm : air jeruk nipis 1 sdt : garam 3 lembar : daun jeruk, buang tangkai­ nya, iris halus 1 lembar : daun kunyit, iris halus 2 batang : serai, buang kulitnya, memarkan 300 ml : air

Daun kemangi secukupnya Minyak secukupnya

Bumbu Halus: 4 siung : bawang putih 9 buah : bawang merah 9 buah : cabe hijau besar, kukus matang 10 buah : cabe rawit hijau 2 ruas jari : jahe

3 siung : bawang putih 3 lembar : daun jeruk 11 buah : cabe rawit 1 sdt : terasi Cara Membuat: - Campur bumbu halus dan kelapa parut, juga rebusan nangka muda. - Aduk hingga tercampur rata, lalu bungkus daun pisang, kukus sampai matang, angkat, sajikan.

2 ruas : kunyit bakar Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya Cara Membuat: - Lumuri ayam dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan selama 10 menit. Tumis bumbu halus bersama daun jeruk, serai dan daun kunyit sampai harum, masukkan daging ayam dan air serta daun bawang dan daun kemangi. - Tutup rapat wajan, masak sampai ayam bumbu meresap dan matang, siap disajikan.


12

Kuliner

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Polvoron

Kembaran Satuh

Hobi membuat kue memancing kreativitas Ni Luh Wanda Putri Pradanti untuk terus berinovasi. Sebelumnya Wanda tertarik untuk membangkitkan kembali jajanan tradisional dengan tampilan dan kemasan yang lebih menarik.

S

atuh kismis merupakan inovasi Wanda di bidang kuliner yang belakangan namanya mulai dikenal dengan brand The Balilua. Selain itu, dirinya juga membuat berbagai jajanan yang berbahan dasar ubi untuk men-

gurangi penggunaan tepung. Beberapa kue dengan bahan dasar ubi yang coba dirinya kembangkan antara lain brownis, cookies, kastangel dan masih banyak lagi. Terobosan terbaru, perempuan yang baru menemukan passion-nya di bidang kuliner ini

sedang menekuni usaha kue polvoron. Kue yang sangat populer di Filipina ini memang sangat digemari karena rasanya yang gurih, manis dan dibuat dari susu padat. Ketertarikan perempuan kelahiran 8 November 1992 terhadap polvoron, berawal dari sang teman yang pernah mencoba makanan khas negeri seberang ini. “Awalnya ada teman yang pernah nyoba, katanya enak. Karena enak ya saya coba buat dan memang ternyata enak,” ungkapnya.

tertarik untuk membuka usaha susu sapi segar dalam kemasan botol Walaupun tinggal di Taman Sidoarjo, Dita tetap ingin menjadikan Susuroboyo sebagai merek produk susu miliknya. Sudah 4 bulan ini Dita menekuni usaha susu sapi segar dalam kemasan miliknya, Ada bermacam varian rasa

Dita Maya Tessa

antara lain original, vanilla, green tea, coklat, stroberi, melon, dan durian. “Anak–anak juga para sales promotion girl banyak yang suka varian rasa coklat, stroberi, dan durian,” kata Dita, Berkat kerja keras dan dukungan nyata dari Yoko Yanida, sang suami yang baru dinikahinya 6 bulan yang lalu, maka omzet penjualan susu segar dalam kemasan produk Dita bisa mencapai Rp 5.000.000 per bulan Selain memasarkan Susuroboyo lewat online seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram, Dita juga memasarkan melalui reseller di Surabaya dan Mojokerto, serta dititipkan di kantin sekolah. Kesenangannya pada anak kecil memudahkan Dita dalam mengenalkan produk susu segar dalam kemasan buatannya. “Setiap minggu saya jalan ke sekolah untuk demo produk dan mengingatkan kepada anak pentingnya program 4 sehat 5 sempurna” kata Dita yang juga pernah bekerja di pabrik garmen ini. Dita pernah kelelahan dan mengantuk saat memasak susu, sehingga susu sebanyak 30 liter menjadi rusak menggumpal. Seharian dia menangis di depan kompor sam-

Bebek Timbungan

13

Menu Tradisional Sajian Modern Salah satu ikon wisata Tabanan adalah Tanah Lot. Selain potensi alam yang indah, Tanah Lot juga dikenal dengan wisata kulinernya. Diantara banyak tempat kuliner, ada Warung Subak Pekendungan dengan menu seafood ala Pekendungan.

“B

Meskipun kue yang asalnya dari luar negeri, polvoron memiliki tekstur yang sama dengan jajanan tradisional Bali, yaitu satuh. Hanya saja dari segi bahan memang berbeda. Untuk menghasilkan polvoron yang legit dan gurih, Wanda harus menyiapkan tepung terigu, butter, susu padat, dan gula. Cara membuatnya pun tidak terlalu sulit. Terigu dengan ukuran yang telah ditentukan disangrai kemudian dicampur dengan bahan-bahan lainnya. Setelah itu adonan dicetak dan dimasukkan ke dalam kulkas agar padat sempurna. Uniknya, jika di Filipina, polvoron dicetak dengan alat khusus. Namun di tangan perempuan yang tengah berjuang menyelesaikan skripsinya ini, polvoron dicetak dengan pencetakan satuh.

Segarnya Susuroboyo

Susu sehat dan menyegarkan. Minuman sehat yang bersumber dari ternak sapi ini tampaknya keberadaannya tidak tergerus oleh zaman dan tak lekang oleh waktu. Bermula dari hobi yang digemarinya sejak kecil yaitu minum susu sapi segar, Dita Maya Tessa, alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

bil menunggu keajaiban supaya susu yang r u s a k tersebut bisa kembali seperti sedia kala.“ Saya terus teringat kejadian ini sampai sekarang “ tutur Dita yang saat ini masih mengurus perizinan produknya. Ia juga berhara Susuroboyo lebih dikenal orang. (Nanang Sutrisno)

“Aslinya polvoron dicetak dengan alat khusus, cuma karena saya tidak punya, jadi diganti dengan cetakan satuh,” jelasnya. Menggunakan teknik cetakan satuh, rupanya tidak mengurangi rasa maupun bentuk menarik dari polvoron. Sebab pencetakan satuh dan polvoron menggunakan teknik yang sama yaitu mengutamakan kepadatan dan tekanan. Beberapa hari setelah dikenalkan, rupanya polvoron mendapat respons baik dari pelanggannya. Memakan polvoron sama halnya seperti ngemil permen susu dengan rasa yang manis. Untuk satu boks polvoron dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau, Rp 12 ribu. “Harganya lumayan terjangkau karena bahan dan cara membuatnya juga sangat sederhana,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

iasanya tamu setelah selesai berwisata ke Tanah Lot, mau makan mereka ingin ke Kedonganan. Kami mencoba menyajikan menu seafood yang tak kalah enaknya dengan seafood di Kedonganan,” tutur Ucik, Marketing Warung Subak Pekendungan. Selain menu seafood, warung ini juga punya menu andalan, Bebek Timbungan. Daging bebek dimasukkan ke dalam bambu, dimasak dengan cara dibakar. Cara memasak tradisional dengan cara penyajian modern menjadi nilai tambah warung ini. Warung Subak Pekendungan berada di antara Pura Pekendungan dan Pura Batubolong. Lokasi yang sangat strategis ketika berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot. Memiliki dua akses pintu masuk yaitu pintu depan yang langsung menuju ke Pura Batubolong dan pintu belakang yang langsung menuju

ke Pura Pekendungan. Area tengah tempat kuliner ini dikelilingi kolam ikan yang berisi ratusan ikan koi. Sambil menunggu pesanan datang, pengunjung dapat bermain-main dengan ikan koi. Karena beberapa gazebo-gazebo diletakkan di pinggir kolam. Cukup berjalan kaki beberapa meter, pengunjung dapat langsung melihat Pantai Tanah Lot. Jika berkunjung menjelang sore hari, pengunjung dapat menikmati santap malam sambil melihat sunset. Dengan tempat berkapasitas 300 orang, warung ini kerap menerima tamu grup

dari nusantara maupun mancanegara.

Herb Subak Spesial Warung Subak Pekendungan juga punya Herb Subak Spesial, minuman khas sebagai welcome drink. Made Artha, bartender Warung Subak Pekendungan mengatakan minuman berjenis mocktail dengan bahan dasar herbal. “Minuman dibuat dari batang sere, jahe, lemon juice, daun mint, madu diblender dan disaring. Tak hanya segar di tenggorokan, minuman ini juga ternyata berkhasiat untuk lambung dan tenggorokan,” ujarnya. (Maya)

Timbungan

Nangka Muda Urap Pedas

Nasi Pepes Jamur

Sarwan Bahan: 250 gr : beras cuci bersih 100 gr : jamur kancing, iris-iris 100 gr : jamur kuping, iris-iris 400 ml : santan 4 lembar : daun salam 2 batang : serai, ambil putihya, memarkan 1 sdt : garam lada bubuk secukupnya 1sdt : kaldu bubuk rasa ayam Cabe rawit secukupnya Minyak secukupnya Daun pisang dan lidi (buat menyemat) secukupnya

Bumbu Halus: 7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih 1 sdt : ketumbar 1 ruas jari : jahe

Cara Membuat: - Tumis bumbu halus bersama daun salam dan serai sampai harum, lalu masukkan jamur kancing dan jamur kuping. - Aduk rata, lalu tuang santan, garam, gula, kaldu bubuk juga lada, sesekali diaduk sampai santan

mendidih. - Masukkan beras, masak nasi sampai santan meresap, angkat. - Bungkus nasi dengan daun pisang semat dengan lidi (lakukan sampai bahan habis), lalu kukus selama 30 menit, matang, siap disajikan.

Bahan: 500 gr : nangka muda, potong potong, rebus matang 2 lembar : daun pisang untuk membungkus ½ buah : kelapa, parut memanjang Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya Lidi atau tusuk gigi buat menyemat secukupnya Bumbu Halus: 7 buah : bawang merah

Ayam Bumbu Manado

Bahan: 1 kg : ayam potong-potong 2 sdm : air jeruk nipis 1 sdt : garam 3 lembar : daun jeruk, buang tangkai­ nya, iris halus 1 lembar : daun kunyit, iris halus 2 batang : serai, buang kulitnya, memarkan 300 ml : air

Daun kemangi secukupnya Minyak secukupnya

Bumbu Halus: 4 siung : bawang putih 9 buah : bawang merah 9 buah : cabe hijau besar, kukus matang 10 buah : cabe rawit hijau 2 ruas jari : jahe

3 siung : bawang putih 3 lembar : daun jeruk 11 buah : cabe rawit 1 sdt : terasi Cara Membuat: - Campur bumbu halus dan kelapa parut, juga rebusan nangka muda. - Aduk hingga tercampur rata, lalu bungkus daun pisang, kukus sampai matang, angkat, sajikan.

2 ruas : kunyit bakar Garam, gula, kaldu bubuk secukupnya Cara Membuat: - Lumuri ayam dengan air jeruk nipis dan garam, diamkan selama 10 menit. Tumis bumbu halus bersama daun jeruk, serai dan daun kunyit sampai harum, masukkan daging ayam dan air serta daun bawang dan daun kemangi. - Tutup rapat wajan, masak sampai ayam bumbu meresap dan matang, siap disajikan.


14

Saat ini, bedah plastik sudah men­ jadi pilihan masyarakat dalam memperbaiki bagian tubuh yang tidak sempurna. Selain kare­ na alasan agar tubuh menjadi sempurna seper­ti sebelumnya, bedah plastik juga men­ jadi pilihan bagi perem­ puan yang ingin terlihat cantik. Seperti apa?

M

Jelita

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

enurut dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE, secara umum bedah plastik memiliki dua manfaat bagi manusia, memperbaiki bagian tubuh yang tidak sempurna menjadi sempurna. “Untuk contoh bedah plastik rekonstruksi ini, operasi membentuk telinga pada pasien yang terlahir dengan kelainan telinga yang tidak terbentuk, ope­ rasi memperbaiki bibir sumbing, operasi penyambungan jari pada jari yang terputus, operasi membuat payudara pada pasien paska operasi pengangkatan payudara, operasi membentuk kelamin pada pasien dengan kelainan organ kelamin,” ujar dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik RSUD Bali Mandara ini. Selain itu, bedah plastik juga membentuk tubuh menjadi lebih sempurna, dari tubuh yang awalnya sudah terbentuk sempurna, dalam hal ini masuk dalam sub bagian bedah plastik estetika. “Untuk bedah plastik estetika, contohnya operasi rhinoplasty pada pasien yang ingin mengubah bentuk hidung agar menjadi lebih mancung. Operasi blepharoplasty untuk memperbaiki kantung mata atau membentuk kelopak mata, operasi sedot lemak, operasi facelift untuk mengurangi kerutan pada wajah, operasi implan payudara untuk menambah volume payudara,” jelas dr. Trisna Utami. Ia menyebutkan, tujuan dari bedah plastik untuk kecantikan dapat berupa penambahan dan pengurangan volume, perubahan bentuk, atau pengencangan area yang dirasa kurang kencang. “Bedah plastik estetik terutama diperuntukkan bagi orang yang ingin menambah nilai estetika dan kecantikan. Namun perlu ditekankan di sini yang dilakukan terbatas, hanya untuk menambah atau mengurangi volu­ me, mengubah bentuk, atau pun membuat lebih kencang area yang diinginkan. Bukan semata-mata mengubah wajah seseorang menjadi sosok orang lain yang dianggap sebagai ikon cantik,” ujarnya. Ia menyontohkan, pasien de­ ngan hidung pesek, ingin dilakukan tindakan rhinoplasty agar hidung pasien menjadi lebih mancung. Namun, menjadi tidak realistis apabila pasien ingin memiliki hidung yang menyerupai hidung orang lain yang menjadi idolanya. Contoh lain adalah untuk pasien yang menjalani prosedur facelifting karena proses penuaan dan kulit wajah menjadi sangat kendor dan tampak tua. Tindakan ini bertujuan agar wajah tampak lebih muda dan kencang, tanpa harus mengubah wajah seperti orang lain. Teknologi baru dalam bedah plastik untuk mempercantik wajah, dapat dilakukan tanpa operasi seperti, tindakan laser. “Tindakan ini tergantung dari jenis laser, panjang gelombang, dan target yang

Mengenal Bedah Plastik Estetik

diharapkan, dapat digunakan untuk mengurangi/menghilangkan pigmen seperti tatoo, pembuluh darah, atau menyamarkan bekas luka dan me­ ngurangi keloid, pengurangan area yang berambut, dan peremajaan,” katanya. Ia mengatakan, kerutan dapat dikurangi dengan laser ini, namun penggunaannya perlu dilakukan beberapa kali dan kadangkala menim­ bulkan efek dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan tindak­ an operasi, sehingga kurang tepat untuk pasien yang tidak sabar. Platelet Rich Plasma (PRP), adalah terapi estetik baru dengan menggunakan senyawa platelet dari darah sendiri. Platelet yg diaktifkan akan memberikan efek dalam hal ini pada kulit, mempercepat penyembuhan bekas jerawat, terapi kebotakan, peremajaan kulit, dan juga pengencangan area di sekitar mata. “Senyawa platelet akan menstimulasi growth factors yang akan menstimulasi kolagen, sehingga meningkatkan kesehatan pada kulit. Pemberian PRP pun juga dilakukan dengan hati-hati dan dilakukan secara berulang, sehingga kepatuhan pasien dan evaluasi pre-tindakan harus dilakukan dengan hati-hati dan dievaluasi secara menyeluruh,” kata dr. Trisna Utami. Stem cell/ sel punca, merupakan sel-sel yang menjadi awal mula dari pertumbuhan sel lain yang menyu­ sun keseluruhan tubuh organisme. Sel tersebut dapat memperbanyak diri dan mampu berdiferensiasi menjadi lebih dari satu sel, dan dapat berfungsi untuk mengembalikan fungsi organ atau jaring­an yang rusak, dengan tanpa atau minimal kerusa­k­ an anatomi, termasuk di antaranya organ kulit. Cara ini, kata dia, mampu mengganti sel yang rusak. “Kulit menua dengan pemberian sel punca akan beregenerasi menjadi struktur kulit yang baru. Namun tindakan ini memakan biaya yang cukup mahal untuk saat ini, dan masih dalam penelitian untuk menyempurnakannya,” jelasnya. Bedah plastik untuk mempercantik wajah, juga dapat dilakukan dengan tindakan operasi estetik dengan minimal invasif, dimana dengan penggunaan alat-alat canggih dan robotic, sehingga dapat melakukan tindakan operasi dengan bekas luka yang lebih kecil/minimal. Operasi liposuction dan fat transfer dengan alat-alat yang semakin canggih yang menggunakan teknologi laser, hidrojet, ataupun ultrasound, sehingga tindakan dapat dilakukan lebih cepat dan hasil yang lebih memuaskan untuk pasien. Menurutnya, tindak­ an bedah plastik dapat dilakukan satu kali atau pun berulang kali tergantung dari kondisi pasien masing-masing. Di sini pentingnya konsultasi

yang baik antara pasien dengan dokter spesialis bedah plastik. “Proses penuaan dan kondisi pasien secara umum, kadangkala menyebabkan pasien tidak bisa melakukan pembedahan sekaligus karena dapat membahayakan kondisi pasien, sehingga perlu dilakukan secara bertahap. Untuk tindakan tanpa operasi kebanyakan perlu dilakukan berulang dalam jangka waktu tertentu untuk memaksimalkan hasil,” ujarnya. Hal-hal yang penting dievaluasi saat persiapan operasi seperti : area yang hendak dilakukan pembedahan, dan ditandai untuk memudahkan memperkirakan hasil yang diinginkan. Proses dari prosedur yang hendak dilakukan, termasuk di antaranya jenis pembiusan yang akan dilakukan, apakah dilakukan dengan pembiusan lokal atau pembiusan total. Dokumentasi kondisi pasien sebelum dilakukan tindakan, dari riwayat penyakit, riwayat alergi, dan kondisi kesehatan sebelumnya, obat-obat yang pernah dan sedang dikonsumsi termasuk obat-obatan herbal, riwayat lifestyle dari pasien seperti diet, kebiasaan olahraga, mero­ kok, narkoba, dan penggunaan alat kontrasepsi. Efek samping dan komplikasi yang dapat muncul akibat prosedur operasi, baik yang muncul selama operasi dan setelah operasi.

Perawatan paska operasi seper­ ti bad rest, penggunaan tampon, pressure garment/korset, kompres, dan obat-obatan yang digunakan paska operasi, serta jangka waktu yang diperlukan untuk perawatan paska operasi. Juga perlu diingatkan pasien untuk aktivitas yang boleh dan tidak boleh

dr. Putu Trisna Utami, Sp.BP-RE

dilakukan dalam waktu tertentu. Pemeriksaan fisik pasien, secara umum dan khusus pada area yang hendak dilakukan tindakan, termasuk fungsi dari organ-organ di sekitarnya. Kondisi psikologis dari pasien. Apabila pasien sudah mengerti akan hal-hal tersebut, barulah dilakukan persetujuan tindakan operatif antara pasien dan dokter, dan persiapan operasi dilakukan. Ia menyebutkan, ada beberapa hal yang menjadi efek samping dari tindakan operasi bedah plastik, seperti infeksi luka operasi, perdarahan, bentuk tidak sesuai, kulit yang dibuang kurang atau berlebih, dan efek yang ditimbulkan akibat hal tersebut, bad scar dan keloid, sehingga penting untuk dilakukan evaluasi pasien dengan risiko tinggi keloid, pasien dengan konsumsi nicotine dan perokok berisiko akan menghambat penyembuhan luka operasi, sehingga disarankan untuk stop merokok dan konsumsi nikotin minimal 6 minggu sebelum dilakukan operasi. “Deep vein trombosis (DVT) dan pulmonary emboli biasanya terjadi untuk tindakan operasi dengan pembiusan total, termasuk untuk tindakan operasi estetik. Resiko ini terutama terjadi pada tindakan abdominoplasty, sehingga penting untuk dilakukan persiapan dan evaluasi kondisi kesehatan secara menyeluruh sebelum operasi, termasuk pemberian obat-obatan tertentu pada pasien yang berisiko,” kata dr. Trisna Utami. (Wirati Astiti)

Bugar

11

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Plus Minus Diet Ketogenik Pernahkah Anda mendengar diet ketogenik. Diet ini disebut cukup efektif menurunkan berat badan. Apa plus minusnya?

“D

iet ketogenik (sering disebut keto) adalah diet rendah karbohidrat, tinggi lemak yang memiliki banyak kesamaan dengan diet atkins dan diet rendah karbohidrat. Asupan karbohidrat yang harus dikurangi, dan menggantinya dengan lemak. Pengurangan karbohidrat menyebabkan tubuh mengalami keadaan metabolisme yang disebut ketosis,” ujar ahli gizi Ida Ayu Eka Padmiari, M.Kes. Ia mengatakan, saat melakukan diet ketogenik, jumlah karbohidrat dipangkas seminimal mungkin. Apabila normalnya konsumsi lemak hanya berkisar 60-70%, pada metode diet ini asupan lemak bisa mencapai 20-30% dari kebutuhan tubuh. “Penggantian asupan karbohidrat menjadi lemak ini bertujuan adalah agar terjadi pemecahan lemak yang efisien di dalam tubuh ketika kehabisan energi dari karbohidrat. Asupan karbohidrat yang rendah juga akan menurunkan kadar insulin,” kata dosen Politeknik Kesehatan Denpasar ini. Diet ketogenik dapat menyebabkan pengurangan yang sangat besar pada kadar gula darah dan insulin. Hal ini terjadi bersamaan dengan peningkatan keton, yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Ketika hal itu terjadi, tubuh menjadi sangat efisien dalam membakar lemak sebagai energi. Hal ini juga membuat lemak menjadi keton (zat dari metabolisme lemak) di dalam hati, yang dapat menyediakan energi untuk otak. Ia menyebutkan, ada beberapa versi yang termasuk diet ketogenik, standard ketogenic diet (SKD) yakni diet yang sangat rendah karbohidrat, protein sedang, dan tinggi lemak. Hal ini biasanya mengandung 75% lemak, 20% protein dan hanya 5% karbohidrat. Cyclical ketogenic diet (CKD) yakni periode mengonsumsi karbohidrat tinggi, biasanya seperti 5 hari diet ketogenik diikuti 2 hari tinggi karbohidrat. Targeted ketogenic diet (TKD) yakni diet ini memungkinkan menambahkan karbohidrat pada saat melakukan diet. High-protein ketogenic diet sama dengan diet ketogenik standar tapi dengan menambahkan lebih banyak protein. Rasionya

adalah 60% lemak, 35% protein, dan 5% karbohidrat. Diet ketogenik cyclical atau targeted adalah metode diet yang lebih maju, dan digunakan terutama pada binaragawan atau atlet. Dayu Padmiari mengatakan, diet ketogenik dapat menurunkan berat badan dan mengurangi resiko faktor penyebab

penyakit. Bahkan, hasil penelitian menunjukkan, diet ketogenik jauh lebih unggul daripada diet rendah lemak yang pernah direkomendasikan. Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa diet ketogenik sangat unggul sebagai diet rendah lemak. Salah satunya adalah peningkatan asupan protein, yang bermanfaat sangat besar. “Peningkatan keton, menurunkan tingkat kadar gula dan meningkatkan sensitifitas insulin yang juga merupakan kunci yang memiliki peran penting. Diet ketogenik dapat membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada

, M.Kes. Ida Ayu Eka Padmiari

diet rendah lemak. Hal ini bisa terjadi tanpa merasa lapar,” ujar Padmiari. Meskipun keberhasilan diet ketogenik sudah tidak diragukan lagi, namun, perubahan yang terjadi pada mekanisme tubuh ten-

tunya akan memberikan dampak apabila dilakukan dalam jangka panjang. Dampaknya adalah terganggunya kerja ginjal akibat dari terlalu tinggi sisa protein yang harus disaring oleh ginjal. (Wirati Astiti)

Dampak Diet Ketogenik Beberapa dampak yang ditimbulkan ketika melakukan diet ketogenik dalam jangka panjang adalah gangguan keseimbangan hormon. “Perubahan pada jumlah asupan karbohidrat sangat berpengaruh pada keseimbangan hormon, salah satunya yaitu hormon kortisol. Saat tubuh sangat sedikit mengonsumsi karbohidrat, maka kadar kortisol akan meningkat. Hormon kortisol sendiri berhubungan erat dengan stres,” kata Ida Ayu Eka Padmiari. Kadar kortisol yang tinggi di dalam tubuh juga dapat mengacaukan sistem hormon lainnya, terutama pada perempuan yaitu hormon esterogen. Hal ini akan menimbulkan berbagai masalah serius seperti peuaan dini, gangguan menstruasi, infertilitas, menopause dini, menurunkan mood, serta dapat pula menyebabkan peningkatkan berat badan tanpa diketahui mekanismenya. Selain itu, diet ketogenik bisa juga menimbulkan gangguan metabolisme tubuh. Tingginya jumlah asupan lemak yang harus dikonsumsi kadang membuat kesulitan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Yang terjadi malah melupakan inti dari diet ini yaitu tinggi lemak, sedangkan yang dikonsumsi hanyalah rendah karbohidrat, protein sedang, dan lemak sedang. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan metabolisme tubuh yang berujung pada gangguan fungsi hormon juga. Selain itu, diet ketogenik dapat menimbulkan gangguan emosional. Perubahan drastis pada pola makan dapat mengganggu pengaturan emosi dari pelaku diet ketogenik. Pemilihan jenis makanan yang ketat, terkadang membuat mereka sendiri tidak dapat sepenuhnya menikmati makanan yang mereka konsumsi. Padmiari menyarankan, waktu menerapkan diet ini, asupan karbohidrat tetap harus terjaga dengan mengkonsumsi karbohidrat kompleks. Makanan yang tinggi karbohidrat harus dibatasi. Daftar makanan yang harus dikurangi atau dihilangkan pada diet ketogenik sebagai berikut: l Makanan bergula: soda, jus buah, smoothie, cake, es krim, permen dan lain-lain. l Produk berbahan gandum, nasi, pasta, sereal dan lain-lain. l Semua buah, kecuali sedikit beri-berian seperti stroberi. l Kacang polong, kacang merah, lentil, buncis dan lain-lain. l Sayuran akar-akaran atau umbi- umbian: kentang, ubi jalar, wotel, lobak dan lain-lain.

Produk rendah lemak atau produk diet : karena diproses terlalu lama dan seringkali tinggi karbohidrat. l Beberapa bumbu atau saus: biasanya banyak mengandung gula dan lemak tak sehat. l Batasi konsumsi minyak nabati olahan, mayones dan lain-lain. l Alkohol. l Makanan diet bebas gula: hal ini sering terdapat pada gula alkohol, yang dapat memperngaruhi kadar keton pada beberapa kasus. Makanan tersebut cenderung merupakan makanan olahan tinggi. l Daging merah, steak, ham, sausage, bacon, ayam dan kalkun. l Lemak ikan: seperti salmon, ikan foral, tuna dan ikan kembung. l Telur: carilah telur dari binatang yang merumput (misalnya telur ayam kampung) atau mengandung omega 3. l Butter dan krim l Keju yang belum diolah (cheddar, kambing, krim, biru atau mozzarella). l Kacang-kacangan atau biji-bijian: almond, walnut, biji rami, biji labu, biji chia dan lain-lain. l Minyak zaitun asli, minyak kelapa dan minyak avokad. l Avokad segar atau yang baru dibuat guacamole. l Sebagian besar sayuran hijau, tomat, bawang putih, paprika dan lain-lain. l Bumbu, bisa menggunakan garam, merica dan berbagai macam bumbu sehat dan rempah. Menurutnya, diet ketogenik tidak dapat dikatakan sebuah metode diet yang baik maupun buruk. “Baik atau buruknya suatu diet, ditentukan dari bagaimana adaptasi, kesesuaian dan kenyamanan tubuh saat melakukannya,” ujarnya. Oleh karena itu, telitilah sebelum memilih metode diet yang sesuai dengan kondisi tubuh dan tujuan diet. Anjuran yang paling baik untuk diet adalah menerapkan gizi seimbang. l

(Wirati Astiti)


10

Dua penyanyi Bali, Widi Widiana dan Dek Ulik membuat kejutan untuk pecinta lagu pop Bali. Kedua penyanyi senior ini berduet dalam lagu “Kudiang Jani”. Lagu ini ciptaan Tika Pagraky, penyanyi muda Bali yang sedang “naik daun”.

“K

Kreasi

“Kudiang Jani”

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

ami sebenarnya sering mang gung bareng. Kesempatan untuk duet baru terwujud sekarang berkat lagu dari Tika. Awalnya saya sempat khawatir karena lagu yang diberikan nuansanya modern sementara saya terbiasa membawakan lagu bercengkok Mandarin. Ada perbedaan karakter yang harus disesuaikan dan ini membuat saya hati-hati,” ungkap Widi dalam acara ramah tamah dengan media, Senin (29/1). Lagu yang diberikan itu hanya berupa teks dan belum berisi judul. Ia pun mencoba memahami lagu itu sembari konsultasi dengan Dek Artha untuk aransemen musiknya. Setelah Widi dan Dek Ulik latihan, mereka bisa menyesuaikan diri. Sinergi para penyanyi dan musisi ini makin lengkap karena judul diberikan Tut Asmara dan video klip digarap Gunarsa d a r i PrimeTime Studio.

Widi Widiana dan Dek Ulik

Sementara itu Dek Ulik mengaku duetnya dengan Widi Widiana merupakan mimpi yang jadi kenyataan. “Saya ngefans sama Widi sejak dia muncul sebagai penyanyi pop Bali. Saya jadi penyanyi karena Widi. Semoga tidak jadi duet pertama dan terakhir,” ujar istri senator Made Arimbawa alias Lolak ini. Dulu kendala beda label membuat mereka kesulitan untuk duet. Tantangan yang mereka hadapi selain mengubah karakter, juga melakukan penyesuaian saat take vocal. Cengkok suara mereka yang sudah khas harus disesuaikan dengan lagu. Untungnya Dek Artha sangat piawai dalam mengaransemen lagu ini sehingga jadilan lagu yang kekinian. Dek Ulik pun menyadari, Widi sangat diidolakan masyarakat pecinta lagu pop Bali. Karena itu mereka sangat hati-hati sebelum memutuskan untuk menyanyikan lagu “Kudiang Jani” ini. Masingmasing juga berusaha mempertahankan karakter mereka namun di be-

Widi Widiana dan Dek Ulik

berapa bagian berusaha mengikuti tren. Dek Ulik menambahkan, berbagai genre bisa diikuti tapi masing-masing tetap punya jati diri. “Kami sudah berpikir matang termasuk bagaimana penyanyi zaman old seperti kami membawakan lagu yang dibuat penyanyi zaman now. Ada tantangan sudah pasti. Intinya kami ingin rangkul semua. Fans fanatik pun jangan khawatir karena tetap kami perhatikan,” tegasnya. “Kami ingin memberi warna baru untuk blantika musik Bali. Kami juga siap bersaing sehat untuk berkarya dalam kreasi musik agar lagu

Bali menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” imbuh Widi Widiana yang di awal kariernya sering duet dengan sang adik, Sri Dianawati. KASIH TAK SAMPAI Widi dan Dek Ulik mengaku kini mereka sedang memperluas fans khususnya untuk generasi zaman now. Salah satunya dengan menyiapkan akun YouTube untuk mengunggah karya-karya mereka. Hal ini pula yang mereka lakukan untuk memperkenalkan lagu “Kudiang Jani” yang secara resmi dipublikasikan Rabu (31/1) bertepatan dengan Purnama Kaulu. Terkait tema lagu, Dek Ulik menuturkan lagu ini dicipta-

kan Tika saat berada di pesawat. “Intinya tentang kasih tak sampai tetapi masih ada harapan. Masing-masing sudah punya pasangan namun mereka tidak menutup kemungkinan kalau jodoh pasti akan bersatu,” ujarnya. Konsep video klip pun dibuat simple tetapi memiliki makna. “Kalau Dek Ulik bilang duetnya dengan Widi Widiana itu mimpi jadi nyata sedangkan bagi saya ini tiga kali lipatnya, bisa kerja bareng dengan para musisi top Bali,” ungkap Gunarsa. Ia pun berusaha membuat karya terbaik dengan konsep yang sederhana. Tiap hal selalu didiskusikan dengan kedua penyanyi ini. (Ngurah Budi)

Style

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Pesona dan Kilau Spotlight Wanita Indonesia yang sederhana namun penuh pesona, menjadi inspirasi utama “ Spotlight Collection” Jewelry karya dari desainer aksesori Komang Tri dipersembahkan membuka tahun 2018.

K

oleksi Komang Tri Jewelry ini a terdiri dari anting, kalung, gelang hingga mahkota berbahan silver yang dipadukan kilau swarovski dari negara Austria, menjadikan kesan ‘Spotlight’nya semakin kuat. “Koleksi ini, kami rancang

dengan tujuan siapapun yang memakainya akan menjadi sorotan,” ujar Komang Tri yang karyanya baru saja dikenakan di ajang ‘Miss Tourism World’ dan mengantarkan wakil Indonesia mampu menembus Top 15 dari puluhan peserta negara lainnya ini. Bagi pria kelahiran 10 Februari

1989 ini, pesona wanita Indonesia telah terpancar dari dalam dan akan semakin dimaksimalkan dengan aksesori yang dikenakannya. Sebagaimana ‘Spotlight Collection’ yang berhasil mencuri perhatian dari pesona total look yang terpancar. Dikatakannya proses pengerjaan koleksi ini cukup lama, dimana setiap detail sangat diperhatikan, termasuk kenyamanan hingga proses perawatan setelah karya selesai. Semuanya telah diperhitungkan dengan saksama oleh Komang Tri. (Sri Ardhini)

15


16

Edukasi

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Belajar tidak hanya dilakukan di sekolah. Belajar bisa dilakukan di­ mana saja, salah sa­ tunya di sawah. Hal inilah yang dilaku­ kan siswa kelas V SD Cipta Dharma yang mengikuti kegiatan belajar di kawasan ekowisata Subak Sembung, Peguya­ ngan, Kamis (1/2).

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Festival Seni Budaya India

Eratkan Persaudaraan India-Bali

A

da tiga kegiatan yang diikuti para siswa ini, menanam, memetik sayuran, dan menangkap belut. Para siswa bersemangat untuk mengikuti kegiatan ini. Menurut koordinator kelas V SD Cipta Dharma, Dra. Siti Zulaihah kegiatan ini merupakan kegiatan interaksi siswa dengan lingkungan. Tak hanya anak-anak yang semangat. Para orangtua yang ikut mengantar juga bersemangat. Beberapa di antara mereka baru tahu ada jalur trekking di persawahan yang ada di kota. Selama ini hanya Kertalangu yang banyak diekspos. Kesempatan ini pun menjadi ajang memotret pemandangan sawah.

Dara

Berlumpur demi Belut Anak-anak berlomba menangkap belut

Untuk kegiatan menanam, mereka diajarkan cara menanam bibit pohon ratna. Bunga ratna merupakan bunga yang banyak digunakan untuk keperluan upacara keagamaan di Bali. Warna bunga

ini ungu dan bentuknya bulat . Kegiatan memetik sayuran juga menarik perhatian. Para siswa diajak memetik kacang panjang dan terong. Hasil petikan bisa dibawa pulang. Anak-anak

Tinggi Minat Masyarakat Terhadap Kepemilikan KIA Sejak di launching bulan Oktober 2017, antusyarat utama dalam pencetakan KIA maka Dissias masyarakat terhadap kepemilikan KIA (Kartu dukcapil akan meminta Kepala Sekolah mengajuIdentitas Anak) cukup tinggi. Melalui data yang kan siswanya yang belum memiliki akta kelahiran dihimpun Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk kepemilikan KIA langsung ke Disdukcapil Kabupaten Buleleng, dari target 10.000 keping Buleleng. pencetakan KIA selama 3 bulan hingga saat ini Dalam pencetakan KIA disebutkan ada dua pencetakan KIA sudah melampaui target. Hingga jenis, yakni pencetakan KIA untuk anak usia 0-5 akhir Januari sudah sebanyak 13.000 keping KIA tahun tanpa foto. Sedangkan pencetakan jenis yang tercetak. kedua untuk anak usia 5-17 dilengkapi dengan pas Kepala Disdukcapil Buleleng, Putu Reika foto yang bersangkutan. Ditambahkan Reika, denNurhaeni, Rabu (31/1) mengatakan tingginya gan kepemilikan KIA ini selain sebagai upaya untuk minat masyarakat terhadap kepemilikan KIA tidak memberikan hak-hak bagi anak-anak juga sebagai terlepas dari gencarnya sosialisasi yang dilakukan upaya pencegahan perdagangan anak. “Dalam baik sebelum maupun setelah dilaunching. KIA sudah lengkap sekali data mengenai Bekerjasama dengan Lurah dan Kepala anak yang bersangkutan bahkan dengan Desa se Kabupaten Buleleng, rumah sakit kepemilikan KIA juga dapat mencegah swasta dan negeri, serta klinik bersaperdagangan anak,” ungkapnya. lin yang ada di Buleleng. “Selain untuk Disinggung mengenai target penunmengenalkan KIA, sosialisasi ini juga tasan pencetakan KIA, Rieka menyedilakukan untuk mempercepat butkan karena banyaknya jumlah persentase akta kelahiran 0-18 anak yang dimiliki di Kabupaten tahun,” jelasnya. Buleleng, pencetakannya akan Bahkan, untuk memaksidilakukan secara berkesinambunmalkan kepemilikan KIA oleh gan. Dirinya berharap kepada anak-anak di Buleleng, Dinas masyarakat untuk segera menKependudukan dan Pencatagurus KIA untuk anak-anak diatas tan Sipil langsung melakulima tahun. “Kita memiliki jumlah kan sistem jemput bola ke penduduk terbanyak di Bali, sejumlah instansi terkait. pasti diikuti juga dengan tingkat Salah satunya bekerjasama mobilitas yang tinggi sehingga dengan Unit Pelaksana Buleleng juga memiliki jumPendidikan (UPP). Melalui lah anak dengan usia 0-17 sistem jemput bola anakpaling banyak juga. Ya anak akan dimudahkan kami pasti akan lakudalam pencetakan KIA. kan secara berkeBagi anak yang besinambungan,” lum memiliki akta pungkasnya. Putu Reika Nurhaeni kelahiran sebagai (Wiwin Meliana)

pun memasukkan sayuran itu ke dalam kresek yang sudah disiapkan. “Kami berharap anak-anak mengenal lebih dekat bagaimana dunia pertanian. Dengan mengajak mereka turun langsung ke sawah untuk memetik sayur dan menanam, mereka akan lebih menghargai petani,” ujar Made Suastika, S.E. Ketua Pengelola Ekowisata Subak Sembung. Kegiatan menangkap belut merupakan kegiatan yang paling diminati. Anak-anak berlomba untuk menangkap belut di ember untuk dipindahkan ke keranjang. Gelak tawa juga terdengar ketika ada anak yang terpeleset dan jatuh. Mereka semua menikmati dengan sukaria. Bahkan ada yang

sengaja mencolek temannya agar sama-sama kena lumpur. “Saya cerita ke anak saya, dulu ayah sering nangkap belut ke sawah. Cara memegang belut itu ada triknya karena dia licin. Sekarang saya biarkan anak saya untuk mencoba. Kecipratan lumpur itu biasa,” ujar Pak Agus, salah satu orangtua siswa. Usai mengikuti ketiga kegiatan, para siswa diminta untuk menuliskan apa yang mereka lihat dan alami. Semua itu dituangkan ke dalam Lembar Kerja Siswa. Suastika yang ikut mendampingi para siswa mengaku bersyukur karena anak-anak sudah diajak berinteraksi dengan lingkungan, termasuk persawahan.

Memetik sayur kacang panjang

Menanam bibit pohon ratna

(Ngurah Budi)

Pertunjukan seni ditampilkan seniman India dalam Festival Seni Budaya India di Gedung Ksirarnawa Taman Budaya Den­ pasar, Sabtu (27/1) malam. Selain seniman India, tampil juga seniman dari Sanggar Pancer Langiit, Badung.

P

ertunjukan ini digelar Indian Association Bali (IAB) bekerjasama dengan Paiketan Krama Bali. Tujuannya untuk lebih mempererat persaudaraan antara masyarakat India dan Bali karena ada kesamaan keyakinan, yakni Hindu. Bagi masyarakat India yang berdomisili di Bali, ini merupakan partisipasi mereka untuk ikut me-

mulihkan kondisi pariwisata Bali agar cepat pulih akibat isu erupsi Gunung Agung. Tarian-tarian yang dipertontonkan, diantaranya tarian klasik, yakni Bharat Natyam dan Khatak dengan Bollywood Song yang menarikan Dewa Ganesha, yang sangat baik untuk pendidikan spiritual bagi umat Hindu di Bali. Rombongan kesenian dari India

berjumlah 67 orang datang ke Bali guna memeriahkan pertunjukkan itu. Disamping itu, tarian lain yang dipertunjukkan, diantaranya Dewa Ganesha, Ganesh Kirti, Devi Stuti, grup penyanyi Dashrathe, Krishna, Devi Vandana, duet Kathak and Mohoniyattam, lagu Bollywood, lagu semiklasik Bollywood, tari klasik Kathakali and Mohiniyattam, Thillana, Tarana. Sementara itu Pancer Langiit sebagai tuan rumah menampilkan Tari Amertha Bhumi dan sebuah tari kolosal yang merupakan simbolik rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia kesejahteraan yang telah dilimpahkan kepada alam semesta. Ketua IAB, Vijay Mulani didampingi Sekretarisnya, Sonia Kaur, mengatakan acara ini selain untuk memperkenalkan seni budaya India juga yang terpenting adalah untuk mengampanyekan Bali aman dikunjungi. “Justru kondisi Gunung Agung saat ini menjadi anugerah bagi Bali yang bisa dikemas sebagai pemandangan yang indah untuk dinikmati,” ujar Vijay Mulani seusai pertunjukkan. Ia juga mengatakan ada banyak kemiripan antara budaya India dan Bali. Satu diantaranya adalah pemberian nama-nama orang Indonesia dan Bali menggunakan bahasa Sanskerta mirip dengan nama-nama orang India. Kesenian Bali dan India juga ada kemiripan, sehingga sangat bagus jika ada saling berinteraksi antar keduanya. Ke depan acara pertukaran seni budaya bisa diteruskan untuk memberikan tambahan wawasan bagi generasi muda, baik Bali maupun India. Paiketan Krama Bali pun sangat mendukung penuh festival seni budaya itu karena strategis dalam upaya pertukaran kebudayaan antara Bali dan India. Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengaku bangga dengan kedatangan rombongan seniman India ke Bali. Menurutnya ini merupakan momen yang baik untuk saling tukar–menukar penga­laman dan keahlian di bidang seni budaya. (Winatha)

9


8

Bunda & Ananda

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Plus Minus Game Online

Perkembangan dunia teknologi belakang ini tidak perlu diragukan lagi, dan kemajuan teknologi itu berdampak terhadap perkembangan zaman terutama manusianya itu sendiri. Memang dalam beberapa hal kemajuan teknologi terutamanya kemajuan teknologi komunikasi seperti halnya internet memberi dampak yang sangat positif seperti halnya mempercepat arus komunikasi/networking, tersedianya media sosial/ komunikasi, dijadikan sebagai bentuk hiburan, sharing dan berbagi file, jual beli online, efisiensi waktu dll.-nya. “Namun jangan lupa dari sisi yang berbeda pun memunculkan dampak yang negatif seiring kemajuannya, seperti hal malas bersosialisasi, meningkatkan penipuan, mudahnya akses konten negatif, menurunkan prestasi belajar dan banyak lagi. Anda ada diposisi yang mana?” ucap Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling FIP IKIP PGRI Bali, PA Semara Putra Giri, S.Pd.,M.Pd.

T

entu pertanyaan tersebut diperuntukkan bagi kita semua, terutama para orangtua yang khawatir terhadap perkembangan anak-anaknya. Anak-anak zaman now (bahasa kerennya) hampir 99% sudah memanfaatkan dan menggunakan kemajuan teknologi untuk hal-hal yang positif, bahkan sebaliknyapara orang tua yang ketinggalan zaman akan kemajuan teknologi dan tidak jarang banyak orangtua yang justru belajar teknologi dari anak-anaknya. Namun, pengawasan dan kontrol dari orangtua sangatlah amat penting. Yang lalai akan berdampak merugikan bagi si anak dan lingkungannya. Hal semacam ini yang menjadi perhatian kita bersama. Salah satu bentuk kemajuan teknologi seperti halnya yang berpotensi memberikan dampak negatif adalah game. Game online hanyalah salah satu contoh permainan yang membuat anak-anak mengalami adiksi game ke arah gangguan mental dengan istilah gaming disorder. Dimana digambarkan sebagai perilaku bermain game dengan gigih dan berulang sehingga mengenyampingkan kepentingan hidup lainnya. Anak-anak akan bermain game secara berlebihan secara frekuensi, durasi maupun intensitas. Secara tidak langsung anak-anak diperbudak oleh game online itu sendiri. Belum lagi dari sisi kesehatan dibarengi oleh intensitas bermain anak-anak yang tinggi maka anak-anak lebih sering terkena paparan radiasi dari perangkat elektronik bersangkutan baik PC, laptop ataupun gadget yang digunakan dan hal tersebut merugikan kesehatan tubuh. “Dan,

dampak psikologis secara tidak sadar anak-anak menjadi sosok dari apa yang dilihatnya. Game online yang berbau kekerasan dapat menyebabkan anak mengikuti karakter game tersebut dan tak jarang mengajarkan anak menjadi lebih kasar dan melontarkan kata-kata yang tidak sopan. Anak-anak akan mengabaikan lingkungan sekitarnya dan hanya mengutamakan dunia maya,” ujar Giri—sapaan akrab Holistic Healt Practitioner, Telent explorer, Midbrain activation Trainer ini. Selain itu, game online pada anak-anak dapat menyebabkan kecanduan sehingga ia betah dan berlama-lama di depan komputer. Hal tersebut menyebabkan mengurangi aktivitas sehari-hari. Game online juga dapat mengajarkan berjudi dan juga menyebabkan ketegangan emosional antara orangtua dan anak serta sekelilingnya. “Namun, jika anak bermain dengan bijak, tentu tidak akan berpengaruh negatif yang signifikan terhadap perkembangan anak. Justru game online dapat menjadi ajang melatih konsentrasi dan mahir menggunakan PC, laptop maupun gadget,” ujar pria kelahiran Singaraja, 12 Juni 1984 ini. Game online dapat berfungsi sebagai wadah bersosialisasi anak dengan pemain lain bahkan dari pemain luar negara. Hal ini juga dapat melatih keterampilan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa asing. Game online dapat menambah wawasan dan kreativitas anak terutama dalam hal menyusun strategi, kuis dan targeting. Game online juga dapat berfungsi sebagai media hiburan, dan juga dapat menumbuhkan ikatan kerjasama yang kuat antar kelompok.

PAHAMI KEPERLUAN ANAK Giri menyampaikan beberapa pola sederhana yang bisa

dilakukan oleh orangtua agar anak-anaknya kelak terbebas dari kecanduan game. Pertama, cobalah untuk memahami dan memberikan perhatian terhadap apa yang sebenarnya diperlukan anak. Kecanduan game terjadi bisa saja diakibatkan kurangnya perhatian orangtua terhadap anak. Orangtua memahami betul apa yang menjadi kebutuhan anak baik secara materi maupun psikis. “Jika kebutuhannya tidak terlalu penting maka jangan dipenuhi. Tetapi sebaliknya jika kebutuhan tersebut amatlah penting bagi anak Anda, maka cobalah untuk dipenuhi,” ucapnya. Kedua, alihkan aktivitas anak ke permainan lain. Hanya dengan cara mengalihkan dapat memberikan manfaat bagi dirinya. Anak bisa mengikuti kegiatan yang ia suka seperti halnya les piano, menari, olahraga dan lain-lain. Ketiga, ajaklah anak-anak berlibur bersama. Menjalin komunikasi dan hubungan emosional yang lebih erat kembali dengan berlibur bersama ke tempattempat obyek wisata yang menyenangkan sehingga memunculkan perasaan bahagia. Dengan begitu anak dapat secara perlahan melupakan game online. Keempat, ajarkan anak sejak dini tentang give and take. Orangtua dapat membuat kesepakatan bersama dimana saat anak da-

Griya

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Hangat dengan Genteng Tanah Liat

Meski sekarang ini sudah banyak diproduksi genteng yang menggunakan bahan lain sebagai penutup atap rumah, genteng berbahan tanah liat masih banyak diminati. Ini terbukti dari masih berdenyutnya aktivitas pengerajin genteng di beberapa tempat. Salah satunya di daerah Tegal, Darmasaba, Denpasar. “Rata-rata kami memproduksi 800 biji genteng setiap harinya,” ujar Wiji, perempuan asal Banyuwangi yang sudah 7 tahun bekerja di UD Jessi Jaya ini.

PA Semara Putra Giri, S.Pd.,M.Pd.

pat menyepakati perjanjian maka orangtua dapat memberi reinforcment atau hadiah. Dan jika anak tidak menepati perjanjian maka akan diberikan punishment atau ganjaran sebagai kesalahan. Kelima, cobalah untuk masuk ke dunia mereka. Orangtua belajar memahami sepenuhnya dunia mereka dari bagaimana anak bergaul, berkomunikasi, bersikap dan lainnya sehingga orangtua dapat lebih memahami tentang kehidupan anak lebih dalam. Keenam, jadilah role model. Orangtua harus mampu menjadi sosok yang memiliki contoh yang baik bagi anak-anaknya. Misalnya, menghabiskan waktu untuk bersih-bersih rumah, jalan-jalan, olah raga dan lainnya. “Anakanak adalah aset jangka panjang, dan anak-anak kelak adalah sang penerus bangsa,” ingatnya.

P

roses pembuatan Genteng Tegal Darmasaba ini tak berbeda jauh dengan pembuatan genteng press lainnya. Yang membedakan hanya lamanya proses pembakaran. “Kalau genteng kami dibakar selama 24 jam memakai kayu bakar,” jelasnya. Lamanya proses pembakaran ini

dikatakan Wiji berpengaruh kepada kekuatan genteng. Makin lama dibakar genteng makin kuat. Genteng press mini ini terbuat dari bahan baku tanah liat. Karakter tanah liat ini pun dijelaskan Wiji berbeda dibandingkan tanah liat di Banyuwangi, tempat sebelumnya ia bekerja sebagai pengerajin genteng juga. “Tanah

Bahan baku genteng dari tanah liat

Genteng jadi yang sudah siap dijual

liat di sini lebih lembek sehingga lebih gampang membentuk/ mencetaknya,” terangnya. Di tempat ini, proses mencetak genteng memakai mesin press dengan dibalur minyak solar saat pencetakan. Prosesnya cukup sederhana. Tanah liat dimasukkan dalam mesin, dicetak, kemudian dikeringkan (diangin-anginkan) dengan cara meletakkannya pada rak-rak yang mereka sebut elet. Proses pengeriangan pertama ini setidaknya dilakukan 2-3 hari. Setelah itu, genteng-genteng ini dijemur/dikeringkan kembali di bawah sinar matahari sekitar 2 hari. “Jika

selesai dicetak langsung dijemur, genteng bisa pecah,” jelas Wiji. Proses berikutnya, gentenggenteng yang sudah dijemur tersebut dimasukkan ke gerombong, tempat pembakaran. Dibakar memakai kayu bakar selama 24 jam, kemudian didiamkan selama 2 hari di ruang pembakaran tersebut. Baru kemudian genteng dikeluarkan dan siap dijual. Wiji menjelaskan, dari proses awal sampai menjadi genteng siap jual memerlukan waktu setidaknya 25 hari. Genteng press mini ini dijual Rp 1.300 per biji. Dari beberapa sumber dis-

ebutkan kelebihan genteng tanah liat ini antara lain tidak memunculkan hawa yang panas pada ruang, mekipun matahari bersianar panas dan terik, seperti halnya pada atap asbes. Sementara ketika malam hari atau cuaca dingin, genteng tanah liat ini dikatakan justru bisa member kehangatan. Hal ini bisa terjadi karena pada waktu siang panas dari sinar matahari dapat terserap lalu disimpan oleh genteng dan dikeluarkan secara perlahan-lahan pada ruang ketika cuaca dingin. Jadi penghuni tetap bisa merasa hangat dan nyaman.

(Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit KERAJAAN TANPA MATAHARI

Pada zaman dahulu ada sebuah kerajaan y a n g t i d a k p er n a h mendapat sinar matahari. Sang Raja yang sudah lanjut usia selalu berpikir keras dan waswas, kalau-kalau kerajaannya lenyap. Ia Made Taro tinggal di istana yang kokoh, bertembok tebal dan tinggi, beratap rapat, sehingga istana itu gelap-gulita. Menjelang ajal, ia memanggil putri satu-satunya. “Putriku, aku tahu kau sangat muda. Tetapi aku yakin kau sanggup meneruskan pemerintahanku.” Raja tua itu lalu menyalakan lilin. “Ajalku akan segera tiba. Carilah sang Matahari, bawalah ke istana sebelum nyala lilin itu mati.” Setelah berkata demikian, Raja tua itu mengembuskan napas terakhirnya. Sang Putri sangat sedih dan bingung, bagaimana melaksanakan pesan ayahnya. Di depan pintu gerbang kerajaan ia bertanya kepada setiap orang yang lewat. “Tolonglah wahai orang tua, bagaimanakah cara mendatangkan matahari?” tanyanya. Namun tak seorang pun yang mau memberi petunjuk. Putri yang sangat muda itu lalu memberanikan diri mendaki bukit di sebelah barat. Ia tahu sang Matahari pasti beristirahat di balik bukit itu. Benar dugaannya! Ketika matahari itu lewat, ia cepat-cepat menangkapnya dengan jaring. Namun matahari yang bertenaga besar itu dengan mudah

17

meloloskan diri. Sang Putri berputus asa. Berjam-jam ia mengurung diri di dalam kamar. Ketika ia menoleh nyala lilin yang hampir padam itu, tiba-tiba terdengar suara pengawal istana dari luar pintu, “Tuan Putri, tadi seorang tua datang membawa lilin yang menyala. Hamba usir dia, sebab begitulah perintah orang tua Tuan Putri sebelumnya. Tuan Putri bangkit dari duduknya lalu segera menyusul orang tua itu. Ia mencarinya ke manamana, ke taman kota, ke pasar, ke kolong jembatan. Sia-sia. Untunglah ia mendapatkan akal. Katanya kepada pengawal istana, “Sebarkanlah pengumuman! Dicari seorang tua pembawa lilin untuk datang ke istana!” Pengawal istana secepatnya menyebarkan pengumuman itu. Ditunggu-tunggu, tak seorang tua pun yang datang ke istana. Lilin di sebelah Tuan Putri makin redup dan sebentar lagi akan padam. Tiba-tiba ia melihat seorang tua memasuki pintu gerbang. Orang tua itu membawa lilin yang menyala. Ah, bukan satu orang tua, tetapi tiga orang. Bukan tiga orang, puluhan bahkan ratusan orang tua pembawa lilin berbaris berbondong-bondong. Tuan Putri sangat senang, lalu menyambut orang-orang tua itu. Bersamaan dengan itu, perlahan-lahan dari ufuk timur memancar sinar matahari. Matahari itu menyiramkan cahayanya di seantero kerajaan. “Mulai hari ini,” kata Tuan Putri kepada pengawal istana. “Bongkarlah tembok pembatas istana yang kokoh dan tinggi itu! Dan mulai hari ini juga, istana membuka diri bagi orang-orang tua. Mereka adalah orang-orang yang bijaksana.”

Genteng yang baru saja selasai dicetak

Gerombong, tempat pembakaran genteng

(Inten Indrawati)


18

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Tergerus Zaman, Dokar Terancam Punah

Dokar pernah menjadi alat transportasi yang cukup populer dimasyarakat Buleleng di era tahun 70-an. Ramainya masyarakat yang memanfaatkan jasa dokar sebagai alat transportasi dikarenakan belum banyaknya alat transportasi modern seperti saat ini. Bahkan kala itu, jumlah dokar cukup banyak hingga mencapai puluhan.

N

amun seiring perkembangan zaman dan membajirnya alat transportasi menggunakan tenaga mesin seperti motor dan mobil, serta mudahnya kepemilikan kedua alat transportasi modern ini membuat keberadaan alat transportasi yang menggunakan tenaga kuda ini kian terpinggirkan. Saat ini jumlah dokar yang masih beroperasi di bumi Panji Sakti ini bisa dihitung dengan jari. Nengah Bontoan (60), salah seorang kusir dokar yang beroperasi di wilayah Kota Singaraja mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah dokar yang biasanya mangkal di Pasar Anyar hanya berjumlah 6 unit. Itupun ratarata dokar dengan usia yang sudah udzur. Menurunnya jumlah dokar di Buleleng menurutnya seiring dengan sepinya jumlah penumpang yang menggunakan jasa dokar sebagai alat transportasi. Di tengah sepinya penumpang, Bontoan yang berasal dari desa Jinengdalem ini mengaku masih tetap bertahan menjadi kusir dokar karena hobi. Setiap pagi dari pukul 06.00 hingga 10.00 dirinya selalu stand by di pangkalan untuk mencari penunmpang. Dengan penghasilan 20 ribu hingga 50 ribu

per hari dirinya tak pernah mengeluh. Bahkan untuk tetap menyambung hidup, usai menarik dokar dirinya juga mengambil kerja

kan dokar adalah ibu-ibu yang berbelanja ke pasar. Itupun

sampingan sebagai peternak sapi di desanya. “Sehabis dari narik biasanya dapet 20 atau 50 ribu saya di rumah nganggon sampi,” ungkapnya. Bontoan menambahkan, bia­ sanya yang sering mengguna-

jumlahnya tidak seberapa, sebab ibu-ibu lebih banyak menggunakan sepeda motornya. Bahkan beberapa orang menggunakan dokar hanya untuk menghilangkan rasa penasarannya. “Ya kadang-kadang di anter sampai pulang, tetapi ada juga yang naik dokar hanya karena iseng,” jelasnya. Selama ini Bontoan hanya melayani penumpang

diseputaran kota saja. Dengan tarif 20 ribu rupiah penumpang dapat menikmati sensasi medokaran keliling kota Singaraja. Selain untuk mengantarkan penumpang, dokar milik Bontoan juga sering di sewa untuk acara pernikahan. “Ya kalau ada acara seperti pernikahan sewanya bisa sampai jutaan tergantung jauh dekat jaraknya. Tetapi biaya transport untuk mengangkut dokar ke tempat acara juga besar,” jelasnya. Meskipun sudah hampir punah, Bontoan berharap ada perhatian pemerintah untuk tetap melestarikan dokar sebagai alat transportasi tradisional. Dulu, ketika jumlahnya mencapai 60 unit, pemerintah selalu memberikan

bantuan berupa perbaikanperbaikan dan penyeragaman dokar sehingga antara dokar yang satu dan yang lain terlihat sama. “Dulu memang mendapat perhatian, tetapi sekarang karena jumlahnya sedikit maka tidak ada lagi bantuan,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Life Story

Edisi 990/ 5 -11 februari 2018

Rezeki Melebihi Ekspektasi Sebuah foto keluarga yang tertawa bahagia terpajang di dinding rumah Trisna (49). Foto itu ia abadikan ketika berlibur di salah satu spot wisata pantai di Pulau Lombok tahun 2000, bersama suami dan dua anaknya. Dari gambar yang ada di foto tersebut, terlihat bahwa liburan yang mereka nikmati itu adalah liburan biasa bagi orang biasa karena tidak ada kemewahan yang terekam di foto itu ­selain pantai yang biasa–biasa saja.

B

erbeda dengan foto lainnya yang memperlihatkan kebahagiaan mereka ketika berlibur di Singapura dengan latar belakang kemewahan hotel dan suasana di sekitarnya. Namun, kebahagiaan yang merekam di dalam foto tersebut berbanding terbalik dengan yang dirasakan Trisna kini. Dua foto tersebut sengaja dipasang oleh Trisna untuk mengingatkannya bahwa ia memiliki keluarga yang berjalan tertatihtatih untuk bisa meraih kesuksesan seperti hari ini. Satu foto yang memperlihatkan masa-masa sulit hidup mereka yang pergi liburan dengan membawa nasi bungkus dan dan satu foto lagi di masa menterengnya hidup mereka dengan fasilitas liburan berkelas. “Saya sengaja memasang dua foto tersebut untuk selalu mengingatkan diri saya bahwa hidup saya hari ini tidak langsung menjadi seperti ini, melainkan saya pernah mengalami masa-masa sulit bersama suami dan anak-anak,” ujar Trisna.

Sesungguhnya pemasangan foto tersebut bukan semata-mata untuk mengingatkan dirinya melainkan lebih dari itu, juga untuk mengingatkan suaminya agar ia tidak lupa dengan pahit getirnya mereka merintis usaha yang kini menjadi sukses tersebut. “Saya ingin dia sadar dan mengingat kembali bahwa hidupnya di masa lalu tidak sebaik baik hari ini,” kata Trisna. Beberapa saat Trisna terdiam memandangi foto-foto itu sembari mencoba tersenyum

Sebagai pengusaha properti dengan banyak usaha lainnya yang sukses meraih pundi-pundi uang, kehidupan Trisna diawali dari bawah. Siapa sangka sekitar 20 tahun yang lalu, Trisna hanyalah seorang pedagang kue yang menerima pesanan dari rumah ke rumah. Tiap hari ini berkeliling berjualan menggunakan sepeda motor tua. Keuletannya itu telah mengantarnya menjadi seorang pengusaha yang sukses melebihi ekspektasinya

dan menceritakan satu persatu foto yang ada di dinding rumahnya. Tampak benar ia ingin mengalihkan perhatian dari rasa sedih yang tengah menderanya. Trisna adalah pekerja yang ulet.

sendiri. “Saya tidak menyangka bahwa Allah SWT memberikan saya rezeki dengan begitu mudahnya,” kata Trisna. Menurutnya, waktu itu sekitar tahun 2005 ia mendapatkan bagian warisan dari orangtuanya yang tidak seberapa namun membuatnya bisa membangun sebuah rumah. Kemudian rumah tersebut ia jual dan ia bangun lagi, lalu dijual lagi dan seterusnya hingga ia menemukan jalan usaha pertamanya itu. Lalu berlanjut merambah berbagai usaha lain dan akhirnya menjadi besar seperti sekarang. Uniknya usaha apa saja yang dicoba Trisna, sejauh ini menurutnya begitu mudah. Menyadari bahwa kemudahankemudahan itu diberikan oleh Allah SWT kepadanya itu juga sebagai ujian, Trisna tetap berada dalam kesadaran untuk tidak angkuh dan banyak berbagi. Karena itulah ia selalu mengingatkan dirinya bahwa semua harta tersebut hanyalah titipan sementara. Tidak begitu dengan suaminya. “Setelah kehidupan kami membaik, ia bertingkah,” ujar Trisna. Padahal sesungguhnya kesuksesan usaha mereka ini tidak banyak campur tangan suaminya melainkan ini adalah usaha Trisna. Suaminya malah lebih banyak menghabiskan uang untuk berfoya-foya. Uang Trisna memang banyak sehingga rasanya tidak habis jika pun suaminya se­ ring berfoya-foya. Herannya meski suaminya seperti itu, Trisna yang berparas cantik itu masih mencintainya. Ia lalu mengungkapkan bahwa ia tidak pernah lupa bagaimana ketika suaminya pernah sangat terpuruk akibat kecelakaan yang dialaminya ketika mereka

Dinas Pertanian Bantu Benih Padi Unggul

Pemberian bantuan benih padi unggul ke empat subak di Kecamatan Banjar.

Pasca banjir bandang yang melanda Kabupaten Buleleng, Jumat (26/1) lalu mengakibatkan kerusakan bangunan, jalan, fasilitas umum, dan tidak terkecuali pertanian. Beberapa petani gigit jari usai lahan pertaniannya yang baru ditanami padi terendam bajir. Banjir merendam lahan pertanian terparah terjadi di Desa Dencarik kecamatan Banjar seluas 12,88 hektar dari 36 KK yang tersebar dari 4 subak. Hal tersebut sesuai dengan data yang dihimpun oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng. menurut Kepala Distan Nyoman Swatantra, empat subak yang terdampak banjir bandang ada subak Taman dengan luas lahan 4,32 hektar yang diolah oleh 11 KK, subak Batu Rancang seluas 1,57 hektar dengan jumlah 2 KK, subak Rambut Naga seluas 6,95 hektar dengan jumah 23 KK, dan Subak Celebung Dangin Tukad seluas 0,4 hektar dengan jumlah 2 KK. Untuk meringankan kerugian petani di empat subak tersebut, Distan menggelontorkan bantuan berupa benih padi unggul, pupuk, dan pestisida. Bantuan ini diserahkan Kepala Distan di Gedung Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan

masih hidup apa adanya. Kecelakaan itu membuat wajah suaminya menjadi buruk karena tidak simetris. Namun, ia tetap merawat dan mencintai suaminya itu sambil terus bekerja mencari nafkah untuk keluarganya. Itulah masa dimana Trisna merasakan beban hidup yang demikian berat. Suaminya yang sakit berada dalam situasi seperti depresi sehingga tidak lagi bekerja. Tetapi semua itu dijalani Trisna dengan sabar dan ikhlas dengan terus merawat suaminya. Hingga ketika usahanya sukses Trisna membawa suaminya untuk melakukan operasi plastik ke luar negeri demi mengembalikan wajah suaminya, setidaknya direkonstruksi agar simetris. Meski tidak sempurna, setidaknya ­operasi yang berulang-ulang itu telah ber-

memukulinya. “Orang melihat saya bahagia karena saya tertawa-tawa saja, mereka tidak tahu betapa saya menderita,” katanya sambil mengusap air matanya. Trisna terus bertahan dalam situasi itu hanya karena anakanaknya. “Saya kasihan pada anakanak saya yang selalu meminta kami untuk tidak bercerai,” ujar Trisna. Entah mengapa pula, Trisna merasa masih mencintai suaminya itu. Padahal ia punya segalanya. Ia cantik, ia juga berkelas dan terutama lagi memiliki banyak uang. Jika ia ingin membuang suaminya itu, cukup mudah baginya. Namun ia tidak melakukan itu karena anakanaknya. Rupanya tidak hanya soal anak-anak yang menjadi pikiran

hasil mengembalikan sebagian dari ketampanan suaminya itu. “Sejak itulah suami saya mulai bergaya,” katanya. Wajah yang lumayan dan uang yang banyak membuatnya lupa diri. Trisna mengungkapkan, memiliki uang yang banyak, membuat suaminya itu gemar keluar malam. Ke tempattempat hiburan malam menjadi hobi barunya. Pulang mabok dan perempuan di mana-mana. Menghadapi situasi tersebut, Trisna temasuk perempuan yang bijaksana dan tabah menghadapi cobaan. Meski dari segi materi ia hidup berlebihan, ia tetap setia pada suaminya meski suaminya itu menyakitinya. Ia berpikir untuk mengikuti kemauan suaminya agar ia tidak melirik wanita lain yang ditemuinya di tempat-tempat hiburan di Jakarta. Ia mengikuti selera suaminya, dari caranya berpakaian hingga mengikuti gayanya yang suka ke klub malam. Ia rela melakukan semua itu agar suaminya tidak jatuh hati pada perempuan lain. “Saya lakukan semua hal, menjadi perempuan yang diinginkan oleh suami saya agar ia tidak jatuh ke perempuan lain,” katanya.

Trisna, ia juga masih mengingat ketika suaminya itu berada dalam kondisi terpuruk akibat sakit dahulu. “Saya masih selalu ingat dan kasihan waktu kondisinya terpuruk dulu, itu yang membuat saya tidak tega melepaskannya,” ujarnya. Itulah yang membuat Trisna terus bertahan dalam kondisi seperti ini. Beberapa kali anak-anak mereka yang kini sudah dewasa mengingatkan mereka agar tidak bertengkar setiap hari. Trisna lalu mengajak suaminya sekali lagi untuk bicara baik-baik. Trisna mengungkapkan bahwa ia tidak ingin bercerai dari suaminya mengingat perjalanan hidup yang pahit 20-an tahun yang lalu telah mereka lalui bersama dan sukses. “Saya tidak ingin pahitnya bersama, ketika manis kami berpisah,” ujarnya. Kalimat ini rupanya membuat suaminya sadar. Keduanya urung berpisah dan sedikit demi sedikit suami Trisna mulai menyadari kesalahannya. “Meski belum sepenuhnya kembali, tetapi saya merasa dan melihat suami saya mulai terus mengurangi prilaku buruknya itu,” katanya. Itu hal yang membahagiakan bagi Trisna, setidaknya kini mulai tenang menjalankan usahanya yang semakin sukses itu. Senyum tulus terlihat dari bibir Trisna yang berharap suaminya bisa menjadi seperti dulu, ketika mereka masih hidup susah. Kare­ na ia ingin menikmati kesuksesan tersebut bersama suami dan anakanaknya dalam kebahagiaan. “Saya berdoa agar suami saya kembali kepada saya dan anak saya ­seutuhnya,” ujarnya tersenyum.

tkh/net

Diterjang Banjir Bandang

Banjar, Rabu (31/1) lalu. Mengikuti instruksi Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Distan menjatah benih padi varietas hibrida kepada petani masing-masing 15 hingga 25 kilogram untuk satu hektar lahan, sedangkan untuk pupuk urea dibantu 300 kg per hektar, pupuk NPK 250 kg per hektar, dan pupuk organik 500 kg per hektar. “Khusus untuk pestisida kami sesuaikan dengan kebutuhan, kalau ada serangan hama baru kami akan berikan,” jelasnya. Ditambahkan Swatantra, ke empat subak tersebut harus melakukan perawatan terlebih dahulu terhadap sawah yang telah terendam banjir. Pihaknya menemukan usia benih padi di lahan sawah itu bervariasi antara dua hingga 100 hari setelah masa penanaman. Perbedaan usia tanaman di masing-masing subak mengakibatkan penjadwalan kembali penanaman ulang padi, sehingga pemberian bibit unggul pun dilakukan secara bertahap. “Ya kami berikan secara bertahap, agar pemanfaatannya bisa secara efektif. Mereka tetap koordinasikan dengan petugas kami di BPP Banjar, kapanpun mereka siap menanam benihnya tinggal diambil sesuai dengan jumlah yang telah kami siapkan,” ujarnya. Pemberian benih unggul varietas hibrida bertujuan untuk meningkatkan produktivias hasil panen petani. Umumnya petani menanam padi dengan varietas inhibrida yang kualitasnya masih dibawah hibrida. Benih padi hibrida ini mampu memberikan produksi gabah di atas varietas padi yang ditanam sebelumnya. Rata-rata satu hektar lahan benih hibrida mampu berproduksi antara sembilan hingga 13 ton. “Sengaja kami berikan padi kualitas hibrida ini untuk meningkatkan produktivitas hasil panennya nanti,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

7

MAC Cosmetics Hadir di Beachwalk MAC Cosmetics sebagai salah satu merek kosmetik terkemuka di dunia membuka gerai terbarunya di Beachwalk Kuta, Jumat (26/1). Pembukaan ini disaksikan langsung oleh Margaret Chooi (Vice President and GM, Emerging Southeast Asia, Estee Lauder Companies), Lia Amelia (Country Manager, PT ELC Beauty Indonesia) serta Ninik Puspitasari (Sr. Brand Manager, MAC Cosmetics Indonesia). Lia Amelia mengungkapkan MAC Store kelima di Indonesia ini hadir guna memenuhi tingginya antusias masyarakat di Indonesia dan di Bali pada khususnya akan varian kosmetik yang berkualitas tinggi. Dalam pembukaan gerai terbaru ini, dipilih tema “Art Of The Lip”, yang memiliki arti 70 wajah kecantikan yang terangkum dalam fotografi dan ilustrasi tekstur dan warna yang dimiliki MAC Cosmetics yang memungkinkan pelanggan dapat berkreasi dan merasa terhibur di gerai MAC Cosmetics. (Ngurah Budi)

BERTAHAN DEMI ANAK Modal uang banyak milik istrinya, membuat suami Trisna gelap mata. Trisna yang punya kesibukan yang tinggi, juga tidak setiap waktu bisa mendampingi suaminya ini. Hingga akhirnya terbukti suaminya memang memiliki perempuan lain. Kehidupan rumah tangga mereka mulai terguncang. Harihari mereka hanya diisi dengan pertengkaran demi pertengkaran. Suaminya itu bahkan juga kerap

(Naniek I. Taufan)


Woman on Top

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

Tidak Terpaku Satu Sumber Berita

H

al ini disampaikan Dr. Ketut Agustini, S.Si.,M.Si., Sekretaris Kantor Jaminan Mutu Undiksha Singaraja. Menurutnya, lembaga pendidikan sekelas Undiksha harus selalu up to date dengan perkembangan dunia pendidikan sehingga dapat terus meningkatkan budaya mutu. Sebagai orang yang berkecimpung di dalamnya, perempuan yang akrab disapa Eghee ini mengatakan juga selalu aktif membaca-

membaca berita terbaru seputar kegiatan lembaga melalui web resminya. Salah satu berita terbaru yang ia ketahui terkait kampusnya, bahwa Undiksha akan melakukan re-akreditasi untuk menjadi perguruan tinggi unggul. Memiliki peran sentral untuk mencapai target tersebut, maka melalui kantor jaminan mutu dirinya memiliki tugas untuk memberikan pendampingan di setiap prodi. “Informasi ini langsung kami dapatkan dari

pimpinan dan langsung diberikan target,” ungkapnya. Bahkan untuk upaya mempercepat proses re-akreditasi, Eghee mengatakan lembaga selalu memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi. Salah satunya dengan memaksimalkan fungsi web kampus dengan selalu memperbaharui pemberitaanpemberitaan mengenai kegiatan lembaga. “Jangan sampai punya web tapi informasinya tidak di update, sebenarnya inilah yang

Perjuangan Palestina terus memantik kepedulian dari dalam negeri. Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Wilayah Jawa Timur (Jatim) menggelar konser kemanusiaan bertema “Freedom for Palestine” di Hotel Bumi Surabaya.

K

Dr. Ketut Agustini., S.Si.,M.Si.

penting karena kami sebagai tenaga di sini perlu informasi terbaru,” ungkap perempuan kelahiran Singaraja, 1 Agustus 1974 tersebut. Selain informasi kelembagaan, mantan pebulutangkis ini juga mengatakan selalu memanfaatkan media sosial dalam pembelajaran. Dirinya merasa tidak sungkan bergabung di grup whatapps mahasiswa bimbinganya untuk memudahkan proses bimbingan skripsi maupun tesis. Hal ini dirasakan lebih mengefektifkan waktu belajar dan mengefisiensikan pertemuan di kelas. “ Kalau kita bisa menggunakan yang lebih produktif kenapa harus menunggu untuk waktu yang lama untuk

bimbingan. Ini sebagai salah satu cara saya untuk mengefektifkan mereka,” paparnya. Eghee juga menambahkan bahwa untuk memperoleh berita pendidikan dapat diakses dengan berbagai cara. Apalagi pemanfaatan media sosial yang tidak bisa dikontrol menyebabkan informasi sangat mudah diakses. Akan tetapi dirinya tidak pernah membaca berita seputar pendidikan hanya dari satu sumber, melainkan mencari sumber lain untuk mengetahui kejelasan dan ketepatan berita yang diperoleh. “Informasi yang didapat memang harus disaring dulu bila perlu jangan hanya terpaku kepada satu sumber,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

“DESAIN” Salam Unique... Berbicara tentang perhiasan yang berbahan baku dari emas dan perak tentu tidak lepas dengan hal-hal yang mendasarinya. Setelah puluhan tahun punya pengalaman di bidang perhiasan, pemilik dari ‘UC Silver’, Nyoman Eriawan memberikan gambaran bahwa perhiasan yang diproduksi dari bahan baku tersebut tidak pernah lepas dari tiga faktor ini. Pertama adalah desain (design), kedua adalah kualitas (quality ) yang tentu erat dengan bahan baku, dan terakhir adalah harga (price). Kita mulai dengan desain. Prinsip sebuah desain adalah menjual hasil dari kreativitas yang tinggi. Bagaimana hasil karya tersebut baik (indah) dan juga dapat dise­nangi bahkan dikagumi oleh pembeli. Untuk mencapai hal tersebut, tentunya akan memerlukan ‘sumber daya manusia’ yang bertalenta tinggi. Di negara lain, banyak yang sudah menyediakan

sekolah khusus untuk mencetak para pendesain perhiasan. Namun, tidak demikian yang terjadi di Indonesia. Untuk menemukan seorang desain sebuah perhiasan yang sudah ahli, expert, masih sangat sulit. Banyak dari mereka hanya otodidak. Dimana mereka belajar tanpa guru dan hanya mengandalkan kemampuan sendiri dalam berkarya. Kenapa hal itu diperlukan? Karena industri perhiasan ini sudah sangat berkembang pesat. Tentu memerlukan orang yang bertalenta tinggi namun juga mampu menggunakan teknologi yang canggih untuk mewujudkan hasil karya yang sempurna.. ‘UC Silver’ sebagai salah satu destinasi wisata yang sudah sa­ ngat terkenal, tidak membiarkan begitu saja menghadapi kesulitan dalam mempersiapkan para desainer khusus perhiasan. Hampir dari lima belas tahun yang lalu ‘UC Silver’ sudah mulai mengirimkan karyawan yang mempunyai talenta tinggi di bidang desain untuk

memperdalam ilmu mereka ke luar negeri. Khususnya memperdalam untuk mempelajari seni desain perhiasan di negara tetangga seperti ke Cina, Thailand, dan lain sebagainya. Tujuannya membuka wawasan mereka terhadap seni desain perhiasan dunia, dan akan siap bersaing untuk mengasilkan karya yang terbaik . Langkah ini sangat penting dilakukan oleh ‘UC Silver’. Karena dengan adanya seorang ahli desainer perhiasan, tentu akan dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari konsumen yaitu para wisatawan yang datang dari mancanegara. Nyoman Eriawan selaku pemilik dan sekaligus desainer yang mempunyai talenta lebih di bidang ini, memberikan gambar­ an, bahwa untuk mewujudkan desain sebuah perhiasan dan dapat menarik para pembeli, salah satunya adalah bagaimana desain sebuah perhiasan menyesuaikan dengan iklim atau musim di negara tersebut. Karena desain ini akan dinikmati oleh berbagai asal wisatwan, maka selanjutnya de-

19

Konser Kemanusiaan untuk Palestina

Dr. Ketut Agustini, S.Si., M.Si.

Pendidikan menjadi salah satu tolak ukur majunya suatu bangsa. Untuk memajukan pendidikan sebuah lembaga pendidikan harus selalu up to date dengan setiap perkembangan ilmu pengetahuan yang ada. Bahkan pemanfaatan teknologi harus dimaksimalkan untuk mengakses atau menyebarkan informasi melalui berita pendidikan.

Edisi 990/ 5 - 11 februari 2018

sain haruslah dapat menyesuaikan juga dengan culture atau budaya dari asal para wisatawan. Seper­ ti contohnya, ketika wisatawan Eropa memilih desain perhiasan, akan beda cara memilihnya de­ ngan wisatawan yang datang dari Amerika. Desain juga dapat diumpamakan sebuah mata panah. Jika hanya busurnya saja yang bagus, tetapi mata panahnya tidak baik, maka panah itu tidak akan dapat melesat dan berfungsi dengan baik. Begitu juga dengan perhiasan. Ketika hanya bahan bakunya saja yang baik, tapi desainnya kurang baik, maka perhiasan terebut akan menjadi kurang diminati oleh pembeli. Dengan situasi yang terjadi saat ini, maka ‘UC Silver’ mengharapkan pemerintah Indonesia dapat membantu langkah menciptakan para desainer perhiasan. Diantaranya dengan membuka sekolah khusus desain perhiasan, dengan tujuan dapat menunjang dalam menyediakan ‘sumber daya manusia’ yang ahli dan siap bersaing, sejalan dengan pesatnya

perkembangan industri perhiasan saat ini. Semoga... (bersambung)... Tentu mulai penasaran. Apa saja yang akan kami tulis untuk kolom ini selanjutnya. Nantikan tulisan kami setiap dua ming­ gu sekali, kami akan hadir di kolom ‘I AM UNIQUE’ yang membagi informasi secara detail tentang UC Silver. Bagaimana cara memilih kualitas perhiasan. Apa dan dari apa saja bahannya, bagaimana gambaran dan desain keunikannya, apa saja hasil karya, bahkan sampai filosofi keunikan dari masing-masing karya yang tercipta, dan lain sebagainya. Ada yang penasaran juga tempatnya dimana? Silahkan langsung kunjungi tempat produksi dan galery kami di Jalan Raya Batu Bulan Gg. Candrametu Nomor 1, Batu Bulan Gianyar 80582. Nomor telepon (0361) 461511 Atau, kunjungi website kami di www.uc-silver.com. I am Unique I am Happy UC Silver Bali info@ucsilverbali.com

etua Umum KNRP Pusat, Suripto, mengatakan bahwa melalui konser KNRP ingin memberikan pesan kepada umat Islam yang ada di wilayah Jatim tentang kondisi terkini Palestina. Pesan ini hendaknya disadari dan agar umat Islam peduli dengan kondisi Palestina. “Hanya melalui sarana konser, kita harapkan ini bisa jadi suatu kepeduliaan dan keterlibatan ummat Islam di Jatim,” ujar Suripto. Freedom for Palestine merupakan tema khusus yang sifatnya nasional, yakni bebaskan Palestina dari penjajahan, mengingat saat ini Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dijajah. Ketua KNRP Jatim, Bagus Prasetia Lelana, menegaskan sebagai warga negara Indonesia wajib menolak segala bentuk penjajahan diatas dunia, karena bertentangan dengan cita-cita luhur bangsa ini. “Kita mengharapkan konser ini adalah salah satu bagian dari bentuk program peduli dan senantiasa mendukung rakyat Palestina,” ujar Bagus. Turut mendukung Freedom for Palestine adalah Ikatan Da’i

Indonesia (IKADI), lembaga amal KOTAK AMAL Indonesia, Dompet Quran Indonesia, Grismart, One Day One Juz (ODOJ) Jatim, Radio Suara Muslim, LMl, BSMI dan YKTI. Serta seluruh donatur yang mendukung penuh program pra konser yang berada di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Ponorogo, Tulungagung dan sekitarnya. Acara konser kemanusiaan juga dimeriahkan oleh sejumlah artis dan seniman nasional, diantaranya Fadly Padi, Ikmal Suara Persaudaraan dan Klantink. Fadly mengaku terhormat telah bergabung selama lima tahun untuk setiap konser amal KNRP. Sebanyak lima lagu ia bawakan, di antaranya “We Will Not Go Down” dan “Selimut Putih” yang bercerita tentang kematian. “Yang penting adalah kesadaran kita semua untuk turut berempati terhadap penderitaan saudara kita di Palestina,” ujar Fadly. Hadir juga dalam konser kemanusiaan Ulama Palestina, Syeikh Nashif Nashir, menyampaikan keutamaan Masjid AI-Aqsha serta kondisi terkini Palestina. Syekh Nashif Nashir, menjelaskan sampai saat ini Palestina

masih menderita akibat terjajah. Setahap demi setahap penduduk Palestina akan diusir dari tanah airnya. “Hampir 85% tanah di Palestina sudah diduduki oleh bangsa Yahudi. Kita ingin Palestina merdeka dari penjajahan,” terang Syekh Nashif Nashir. Ia menambahkan, seluruh bantuan yang sudah diberikan kepada Palestina telah sampai langsung, khususnya bantuan dari KNRP telah diterima oleh rakyat Palestina di Gaza. KNRP telah beberapa kali masuk ke Gaza dan bantuan

sudah sampai ke tepi barat Al Quds, Turki, Suriah dan beberapa lokasi lainnya. “KNRP telah membangun rumah sakit, yayasan, klinik, serta kami telah membagikan sembako untuk rakyat Palestina maupun di Idul Qurban. Terima kasih atas bantuan bangsa Indonesia selama ini,” tuturnya. KNRP Jatim menginginkan masyarakat mengetahui pentingnya peran Palestina bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia, karena Palestina adalah negara pertama secara de facto mengakui Indonesia sebagai

sebuah negara merdeka. Serta pentingnya peran Masjid Al Aqsha bagi Kaum Muslimin. Masyarakat Jatim bisa turut berkontribusi membantu Palestina lewat donasi melalui KNRP. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat khususnya yang telah mendukung seluruh agenda dan program Komite Nasional untuk rakyat Palestina. Semoga Allah SWT memberikan dan melipatgandakan amal kebaikan kita semua,” ungkap Ketua KNRP Jatim yang biasa dipanggil Gus Tyo. (Lely Yuana)

Perempuan Inspiratif Penggali Motivasi

Titis Tatasari

6

Keberadaan seorang inspirator coaching bagi seorang siswa sangatlah penting. Karena seorang inspirator bukan hanya seorang partner teman curahan hati, tetapi lebih sebagai pendamping yang bisa melihat titik lemah yang ada secara objektif. Titis Tatasari, demikian nama lengkap wanita kelahiran Lamongan, 25 Oktober 1984 yang dikenal sebagai Titis Imez ini. Ia adalah seorang motivator dan owner dari PT Artis Kaya Talenta Medalion (PT ATM), merupakan induk perusahaan grup Coach at Talenta Inspirasi Coaching, Trainer at Act, Event Organizer & Wedding Syar’i, dan Soyam Goyang /Soto Ayam Lamongan. Sebelum membuka usaha dan praktek sendiri di rumahnya , Titis pernah bekerja di media TV, radio, koran dan promotor event. “Selama 15 tahun saya kerja ikut orang,

sebelum akhirnya memutuskan buka usaha sendiri,” kata Titis.

Pengalaman sebagai pemateri antara lain kursus public speaking Pramugariku Surabaya, Certified Trainer (CT) oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), serta Coach Certified yang diselenggarakan oleh Coaching Emotional Spirit Quatation (ESQ). Bagi Titis, profesi inspirator bukan hanya membahagiakan secara sosial tetapi juga menjanjikan secara ekonomi, karena ke depan, hampir semua orang membutuhkan coaching atau pendampingan untuk perubahan menuju hidup yang lebih baik. Melalui metode coaching, siswanya yang terdiri dari pengusaha dan usaha kecil menengah didampingi untuk menganalisa berbagai masalah yang dialami sehingga timbul solusi dari diri sendiri yang nantinya akan mengarah pada pencapaian tujuan. “Pernah ada siswa yang awalnya tidak bisa makan ikan, kemudian setelah menjalankan program dia jadi gemar makan ikan. Begitu pula yang awalnya suka merokok, alhamdulilah dia sekarang berhenti merokok,” papar wanita cantik tersebut. Sebagai seorang Coach RT profesional, Titis tidak sedikitpun mendikte siswanya. Dia hanya menyampaikan data siswanya tersebut sebagai dasar acuan siswa dalam mengambil keputusan untuk kebahagiaan hidupnya sendiri. “Sudah lebih 15 tahun saya minta siswa saya untuk menerapkan metode coaching yang aplikasinya berupa terapi hati dan berdamai dengan diri sendiri, dan hasilnya sangat maksimal,” jelas ibu dari Cherry Syi dan Cherry Syu ini. Di tengah padatnya aktivitas menjalankan perusahan bisnis motivasi tersebut, Titis juga masih mengajar sebagai dosen di Sekolah Tinggi Imu Ekonomi (STIE) Mahardhika Surabaya. Bahkan pada 2016 dia masih juga menyempatkan diri untuk menulis sebuah artikel di buku yang berjudul Womenpreneur. Titis juga aktif di organisasi Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLPI) Kota Surabaya sebagai ketua periode masa bhakti 2017-2022, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia sebagai wakil ketua periode masa bhakti 2016-2021. (Nanang Sutrisno)


20

Nine

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Sayuk Wibawati

Fokus Pekerjakan Perempuan S elain soal itu, sejauh ini Sayuk memokuskan menerima karyawan perempuan dalam proses produksi oleholeh khas olahan dari biji-bijian ini, untuk setidaknya memberi lapangan kerja bagi perempuan di sekitarnya. “Intinya saya tidak mengutamakan ijazah, yang penting jujur dan benar-benar mau bekerja. Selain itu sejauh ini saya memilih karyawan perempuan agar mereka bisa punya penghasilan sendiri,” kata Sayuk. Memang saat ini ia masih hanya memiliki 20 karyawan perempuan yang menangani proses produksi setidaknya untuk hampir dua ribu kilogram atau 12 ribu kotak kue Nutsafir setiap bulannya. Menurut Sayuk, saat ini kue Nutsafir membutuhkan sentuhan tangan perempuan sehingga ia masih fokus pada karyawan perempuan. Mereka yang bekerja di sini berasal dari Mataram, Lombok Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Sayuk sengaja menampung para perempuan ini bekerja agar mereka memiliki penghasilan sendiri untuk membantu ekonomi keluarganya. Para perempuan inilah yang kemudian memproduksi kue kering olahan dari biji-bijian ini sebagai industri rumah tangga yang dikerjakan dari dapur rumah Sayuk. “Saya ingin menolong para perempuan biar bisa punya uang sendiri sehingga tidak tergantung pada suami,” ujarnya. Karenanya, mereka yang berstatus janda menjadi salah satu prioritas bagi Sayuk. Ada pula karyawannya yang diambil dari korban banjir Jerowaru Lombok Timur beberapa waktu lalu. Kebanyakan dari karyawannya ini adalah mantan asisten rumah tangga. Ia menemukan mereka terkadang saat turun lapangan, seperti ketika ikut membawa bantuan bersama Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Mataram. Mereka yang berasal dari Lombok Timur dan Lombok Tengah bahkan menginap di rumahnya untuk mengirit biaya pengeluaran mereka. Uniknya, Sayuk tidak pernah merasa khawatir jika

Jujur, itulah kriteria paling utama yang diharapkan oleh Sayuk Wibawati, owner oleh-oleh khas Nutsafir ­Lombok, bagi para karyawannya. Ia sama sekali tidak memandang latar belakang pendidikan calon karyawannya melainkan yang difokuskannya adalah bagaimana mereka bisa dan mau bekerja. Targetnya cuma pekerjaan harus selesai dengan baik. Itu saja.

karyawannya ini berpindah ‘ke lain hati’ meninggalkannya setelah mereka tahu proses pembuatan kue ini untuk bekerja di tempat atau perusahaan lain atau membuka usaha sendiri. Ia malah rajin mencari-cari peluang pelatihan untuk melatih para perempuan ini agar mereka bisa memiliki keahlian sendiri dalam berbagai hal. “Saya upayakan mereka mendapat sertifikat-sertifikat jika mengikuti pelatihan apa saja agar kelak mereka memiliki bekal tambahan jika nantinya mau bekerja di perusahaan lain,” ungkap Sayuk yang memulai usaha ini sejak tahun 2012. Bagi Sayuk tidak masalah mereka bekerja di Nutsafir sebagai batu loncatan, yang penting mereka ke depannya memiliki harapan dan penghasilan yang dapat membuat mereka bisa berdiri sendiri. Sayuk membimbing mereka untuk bekerja dengan baik dan juga saling menjaga hubungan antara sesama karyawan. Bagaimana pun juga menurutnya selalu saja ada mis antar karyawan yang harus selalu bijak ia rekatkan kembali. Bekerja dalam satu tempat yang sama dengan areal yang tidak luas dalam industri ini membuat gesekan-gesekan kecil bisa saja terjadi. Namun Sayuk selalu membangun rasa kebersamaan dan kekeluargaan antar mereka, termasuk juga dengan dirinya sebagai pemilik usaha ini. Bagi Sayuk yang selalu meminta mereka untuk tetap rukun dan menjaga kekeluargaan, jika ia ke luar kota meninggalkan mereka, maka satu pesan penting yang disampaikannya adalah agar mereka saling menjaga satu sama lain. “Jaga hati, jaga omongan, yang rukun, itu saja pesan saya,” kata Sayuk. Begitulah cara Sayuk membantu agar mereka tetap bisa bekerja dan mendapat penghasi-

Sayuk menampung para perempuan ini untuk bekerja di industri oleh-oleh miliknya agar mereka memiliki penghasilan sendiri untuk membantu ekonomi keluarganya

lan di tempat ini. Sesungguhnya cara seperti ini tidak hanya menguntungkan karyawan tetapi juga menguntungkan perusahaan kue keringnya. Karena sejauh ini, Sayuk tidak pernah memecat karyawannya. “Saya tidak pernah memecat karyawan,” ujarnya. Jika pun ada karyawan yang keluar biasanya mereka yang meminta karena menikah. Tidak jarang mereka kembali bekerja setelah mereka melahirkan. “Kalau ada yang minta kerja lagi setelah melahirkan, saya terima kembali,” kata Sayuk. S e l a i n s o a l m em b a n gu n hubungan kekeluargaan, Sayuk juga menerapkan disiplin bagi para karyawannya ini. Dan ia selalu membayar kelebihan jam bekerja mereka sebagai lembur, meskipun itu hanya lebih setengah jam mereka bekerja. (Naniek I. Taufan)

Sayuk Wibawati

kaget sekaligus terharu ketika produk camilannya ini berhasil meraih Halal Award dalam kategori UKM Halal Terbaik. Tampaknya rajinnya Sayuk memperpanjang label halal setiap dua tahun sekali menjadi salah satu hal yang membuka peluang memperoleh penghargaan tersebut. Kini Nutsafir telah menjadi tujuan studi banding bagi UKM-UKM dari berbagai daerah di Indonesia. Juga menjadi tempat tujuan untuk pelatihan-pelatihan purnabakti dari kantor-kantor pemerintahan dan juga sekolah-sekolah seperti SMK. Beberapa waktu lalu guru-guru SMK NTT dan NTB, purnabakti BI se-Indonesia juga pernah belajar kewirausahaan. “Dalam waktu dekat ada pelatihan Prapurnabakti Pelni. Mereka mengenal dan belajar proses produksi juga kewirausahan,” ujar Sayuk yang biasa memberikan materi dalam pelatihan-pelatihan seperti ini. (Naniek I. Taufan)

5

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Berita Jadi Pendukung Usaha

Saat ini akses untuk informasi menjadi lebih mudah diperoleh. Mulai dari koran, radio, majalah, televisi, hingga internet. Hal ini juga memudahkan kita untuk mengetahui berbagai berita. Membaca atau mendengar berita memiliki manfaat untuk menambah wawasan, memperoleh berbagai informasi, mengetahui aneka peristiwa yang tengah terjadi hingga di berbagai belahan dunia, termasuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.

B

Oleh-oleh Khas NTB Nutsafir Cookies Raih Peringkat Tiga Nasional Sudah lebih dari lima tahun terakhir ini, Sayuk bersama para karyawan perempuannya berpacu memproduksi camilan khas dari biji-bijian seperti kacang mete, kedelai, lebui (biji-bijian yang kerap diolah sebagai sayur khas Lombok), kacang merah, kacang hijau, jagung, melinjo dan biji kopi. Kini selain di Gomong sebagai gallery oleh-oleh khas ini, para perempuan ini bekerja memproduksi kue kering ini di pusat produksi Labu Api Lombok Barat. Untuk menjamin produksi kue keringnya, Sayuk melengkapi mereka dengan pakaian khusus untuk menjaga kebersihan selama proses produksi berlangsung. Aspek ini sangat diperhatikan oleh Sayuk, karena aspek kebersihan baik dari proses pembuatan sampai jajanan dihidangkan menjadi salah satu indikator kualitas produksi yang baik. Oleh sebab itulah demi menjamin higienisitas produk, para karyawannya ini detil diminta untuk memperhatikan bahan baku dan alat-alat pembuatan kue yang selalu steril. Kerja keras Sayuk bersama para perempuan karyawannya ini akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan di tahun ketiga usaha ini dibangun. Tahun 2016, produk kuliner khas NTB ini mulai mendapatkan tempat di tingkat nasional, dengan terpilihnya Nutsafir Cookies meraih peringkat tiga nasional, setelah kue oleh-oleh terbaik pertama diraih pembuat kue asal Jawa Tengah dan pembuat kue salak asal Kalimantan Timur. Dan ketika di tahun 2017, Sayuk mengaku

Inspirasi

agi seorang pengusaha seperti Ni Made Sariani, semua berita penting baginya untuk bekalnya berkomunikasi dengan kliennya yang berasal dari berbagai kalangan. Berita seputar ekonomi adalah sarapan wajibnya, terkait dengan kegiatan perdagangan dan industri yang ditekuninya. Berita ekonomi adalah salah satu berita yang diperlukan oleh banyak orang termasuk pemerintah. Selain akan sangat berguna bagi calon pengusaha. “Misalnya berita-berita tentang keberhasilan para entrepreneur muda dengan segala sepak terjangnya, ini sangat bisa dijadikan inspirasi dan motivasi dalam memulai maupun menjalankan usaha,” ujar Ni Made Sariani yang akrab disapa Bu Rai ini. Menurut salah seorang anggota Iwapi Badung ini, berita ekonomi diperlukannya untuk lebih baik lagi menjalankan bisnis spa supplier miliknya. Apalagi produknya yang diberi label ‘Gaya Warna’ bukan hanya disukai oleh masyarakat lokal tapi banyak pula diminati oleh tamu manca negara. Karena itu pula, yang namanya berita atau informasi soal nilai mata uang pun menjadi perhatian dan panduannya. Selain itu, kata Bu Rai, membaca berita ekonomi, utamanya terkait sektor riil, bisa membantu siapapun yang mau belajar dan ingin tahu apa saja peluang usaha yang mungkin bisa dijalankan dalam situasi tertentu. “Pastinya juga dengan rajin mendengar dan membaca termasuk menonton di youtube tentang berita seputar ekonomi, bisa menjadikan kita makin pintar mengelola keuangan. Misalnya, berita perihal harga-harga barang, terutama sembako yang bisa tiba-tiba naik tajam. Sebab, selain untuk kepentingan usaha, saya juga seorang ibu yang harus pintar men-

gelola dana untuk urusan rumah tangga,” katanya tersenyum. Begitu juga dengan berita mengenai perkembangan berbagai produk kecantikan. Ia juga menyatakan rajin mencari tahu. Terutama produk -produk yang biasa menjadi kiblat tren yang tengah digemari . Informasinya, menurut Bu Rai bisa dijadikannya salah satu bekal untuk melakukan inovasi serta mencari celah untuk mengembangkan produk–produk bisnis. Sementara informasi soal kesehatan, juga sama diperlukannya, karena masih ada katiannya juga dengan usahanya di bidang produk spa. Ia tetap perlu tahu berita mengenai kesehatan, ketika bicara soal bahan baku kemudian proses produksi. Sebab dengan proses produksi yang benar, akan menekan risiko bagi pemakai produknya, selain bisa memilih penyedia jasa untuk pengiriman produknya. “Saya juga juga suka membaca berita atau mengintip sosmed lainnya untuk melihat tentang tips-tips membina keluarga. Bagaimana membina dan merangkul seluruh anggota keluarga dengan taburan kasih dan cinta agar semua bahagia,“ ujarnya sembari menambhkan setelah itu ia juga suka berselancar di internet untuk mencari infotentang tempat-tempat wisata yang indah untuk di datangi bersama keluarganya. Berikutnya, mengingat salah satu hobi Bu Rai adalah traveling, maka berita tempat berlibur termasuk bagian yang penting untuk diketahuinya. Melalui internet atau medsos juga katanya ia bisa mencari tahu mana saja wisata lokal yang ngehits dan wajib dikunjungi. Begitu juga dengan negara wisata yang ada di luar, termasuk tempat– tempat yang menarik dan bersejarah. “Dengan mengetahui informasi ini juga memudahkan

Ilustrasi

Suryani

Bu Rai

kami sekeluarga untuk ngobrol terlebih dahulu, memilih destinasi sesuai dengan kondisi dan situasi kami,” terangnya sambil menyebut mengenai berita politik, ia memilih menyimak saja. Sekadar tahu untuk bahan percakapan dengan para pelanggannya yang memang terjun langsung di dunia politik.

promo dari masing-masing maskapai penerbangan juga diperlukannya demi memudahkannya membuat strategi pemasaran yang baik dan memberikan penawaran yang menarik bagi para penghobi traveling. “Membaca berita yang tengah happening lainnya juga saya lakukan untuk menambah wawasan saat berkomunikasi dengan klien,” katanya. Catatan dan referensi tempat wisata yang ada di Bali, adalah wajib diketahuinya. Seperti keberadaan pantai-pantai yang indah, yang jumlahnya memang cukup banyak di Bali. Begitu juga dengan tempat menarik dan unik lainnya, sepertipasarpasar tradisional, mulai dari ‘Pasar Badung’ hingga ‘Pasar Sukawati’ juga beberapa mall yang ada di seputaran Denpasar dan Badung pun menjadi bagian informasi yang diperlukannya.

PANTAU DESTINASI WISATA Bahwa semua berita itu penting, juga dibenarkan oleh Suryani, pemilik At – Bali Tours & Travel yang ada di kawasan Sanur. Apalagi saat melayani masyarakat yang memerlukan jasa usahanya ia perlu memiliki bekal pengetahuan yang beragam. Untuk pendukung utama usahanya yang melayani paket wisata dan ‘Darmayatra’ dalam dan luar negeri, maka ia wajib memiliki bekal tentang destinasi untuk liburan dan pilihan lokasi yang baik untuk perjalanan spiritual. Apalagi menurut Suryani, traveling atau bepergian jalanjalan keluar daerah atau ke luar neegri demi lepas dari runtinas kini sudah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat pada umumnya. “Bahkan sampai muncul istilah “To Travel is To Live”, yang berarti sebuah perjalanan juga bisa mengajarkan kita agar lebih menikmati hidup serta menikmati keindahan alam semesta ini. Ini juga demi menambah wawasan, teman, juga untuk kemandirian serta mampu mengatur keuangan. Semuanya ini akan menjadi pengalaman indah untuk bisa diceritakan di kemudian hari,” tuturnya. Suryani juga mengatakan, kini dengan adanya media seperti internet dirinya makin mudah untuk mengakses berbagai berita seputar ilmu dan pengetahuan khususnya tentang arus perubahan tren seputar pariwisata yang diperlukannya. Begitu juga untuk menggali lebih banyak lagi cerita dan informasi tentang destinasi favorit hingga destinasi yang baru muncul dan menarik untuk berlibur baik bagi tamu domestik maupun mancanegara. Selanjutnya informasi yang lengkap termasuk jadwal–­jadwal

Selain memperoleh info dari media, selama ini Suryani juga terbiasa melakukan survei langsung ke lokasi. Masih bicara soal berita, menurut Suryani melalui berita dan sumber berita yang tepat, ia juga bisa tahu tempat wisata yang baru di Indonesia maupun yang di luar Indonesia termasuk yang hits sepanjang tahunnya dan kondisi terkini area wisata tersebut.”Kami mesti terus mengikuti berita agar tetap up date akan keadaan destinasi wisata yang akan kami kunjungi. Apalagi melihat musim dan kondisi alam yang saat ini agak sulit di tebak. Kami ingin semua yang menggunkan travel kami untuk perjalanan wisatanya merasa nyaman mulai dari berangkat, saat di lokasi hingga kembali pulang, terutama untuk kegiatan Dharmayatra, ” paparnya. Selain itu itu ia juga mesti belajar mengenal selera konsumen. Kemudian juga kelompok usia konsumennya. Untuk ini Suryani mengaku ia bukan hanya mencari info terkini dari medsos tapi juga melemparkan promo program wisatanya di medsos juga, demi mendapatkan data untuk memilah selera konsumennya. Sebab saat ini sebagian besar masyarakat melihat dan mencari info wisata melalui ponsel pintarnya. “Bahkan konsumen saat ini semakin pintar, mereka akan memilih program yang sesuai dengan keperluan mereka dan kami harus lebih pintar untuk menyiapkannya,” cetusnya. (Sri Ardhini)

Pesawat Garuda dan Lounge Garuda Bali Post Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764 Sekretariat Tokoh Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373 Kios Sumber Dana Budi Jaya Jln.Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp. (0361) 223958 Kios 66 Jln. Wahidin 66 Denpasar, Tlp. (0361) 425126 Kios Widia Sari Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 761640 Safii Roit (Ria Agency) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542

Hp. 087760050056, 081999275859

Hp. 082236657588


4

Inspirasi

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Heera Syahir Karim Vasandani

Bisnis Kreatif T

sekarang pun tetap terjadi. “Jadi saya di Australia kuliah kemudian bekerja di beberapa tempat. Background pendidikan saya adalah finance and accounting. Nah setamat kuliah saya bekerja di sana bidang accounting dan tax. Akhir 2008, bapak panggil pulang untuk membantunya di bisnis. Jadi saya baru mulai terjun ke bisnis pada 2009,” ungkap wanita cantik

kelahiran 1979 ini. Heera yang dalam karier profesional sebelumnya banyak bergelut dengan data dan angka, sempat terkejut karena ternyata menggeluti dunia bisnis dia harus belajar banyak hal. “Ini suatu yang berbeda dan baru buat saya. Saya harus belajar marketing, production, operation, purchasing, dll. Seorang entrepreneur harus menguasai semuanya. Jadi bukan hanya finance dan accounting saja. Jadi saya banyak belajar, bahkan sampai sekarang pun saya masih belajar dan terus menambah pengetahuan,” tutur pemilik bisnis ‘Bursa Sajadah’ ini. Bisnis ‘Bursa Sajadah’ yang kini telah berkembang dan memiliki sejumlah home brand, didirikan oleh sang ayah, Syahir Karim Vasandani tahun 1998. “Konsep awalnya adalah menjual aneka perlengkapan haji dan umroh serta kuliner Timur Tengah. Kemudian berkembang dengan sejumlah home brand lainnya,” ucap jebolan Curtin University of Technology, ini. Meski dunia baru ini terasa lebih mengasyikkan dibanding karier yang ditekuni sebelumnya, namun kata Heera, tantangan yang dihadapinya tak kurang banyaknya. Dari mulai tantangan yang biasa saja sampai tantangan yang lumayan berat. Tapi tambahnya, tantangan terbesar dan juga tidak mudah adalah sumber daya manusia (SDM).

Heera Syahir Karim Vasandani

“Menurut saya bisnis itu bukan melulu hanya mengenai produk, jualan, dll, tapi lebih kepada managing people. Dan ini, terus terang saja, tidak mudah. Yang dimaksud managing people adalah memanage tim kita, curtomer, suplier, dll, semuanya is all about people. Bagaimana kita mempertahankan tim kita, mengembangkan tim, bagi saya itu semua chalenging banget. Bagaimana mempertahankan tim, upgrading, mendidik mereka, dll,” ucapnya antusias. “Saya rasa umumnya entrepreneur merasakan juga masalah seperti saya,” tambahnya. Dia merasa bersyukur karena sekalipun banyak tantangan yang dihadapi selama membesarkan bisnisnya, dapat dilaluinya dengan baik. Dirinya menjadi lebih terlatih. “Namanya perempuan, tetap saja ‘baperan’, sensitif. Jadi dulu ketika mendapat problem saya suka sensitif, ‘baper’. Tapi dengan berjalannya waktu saya menjadi lebih terlatih dan bisa menghadapinya dengan tenang. Karena, ujarnya, apapun itu ‘life must go on’, sama seperti bisnis pun’must go on’. “Jadi menghadapi tantangan atau masalah ya seperti itu. Jangan larut dengan masalah, cari solusinya dan fokus menyelesaikannya,” ungkap Heera sambil menambahkan

mindset harus berubah yakni kita menjadi problem solver. Heera merasa beruntung karena ada ayah di sampingnya yang terus membimbingnya dalam mengeluti bisnis. “Mentor saya ya nggak jauh-jauh, ayah sendiri. Saya tahu ayah saya, apa yang dia lalui dalam kehidupannya, bagaimana dia membangun bisnis dan mengatasi segala tantangan hingga akhirnya bisnis kami menjadi besar. Jadi saya banyak belajar dari beliau. Beliau mengajarkan kepada saya untuk tetap tenang dalam menghadapi segala masalah, apapun itu,” tutur ibu dua anak ini. Bicara tentang ayahnya, Heera mengaku awalnya dia tidak lah ‘seklop’ sekarang dalam berkolaborasi bisnis. Perbedaan mereka adalah cara mengembangkan bisnis. “Ya maklum saja beliau punya pandangan sendiri, saya juga begitu. Jadi di awal-awal saya sempat merasa tidak cocok. Namun seiring waktu, akhirnya kami bisa menemukan kesamaan. Akhirnya saya bisa memahami kenapa ayah punya pemikiran seperti itu, begitu juga ayah bisa memahami saya. Nah kita sekarang jadi makin klop. Bagi saya itu adalah pengalaman luar biasa, proses yang dilalui dalam berkolaborasi dengan ayah,” kata Heera. (Diana Runtu)

konvensional, lalu ketika saya masuk otomatis saya harus mengikuti perkembangan jama, market, dll. Dari sana barulah keluar produk-produk inovasi kita. Seperti kuliner misalnya kurma, selain kita packaging dalam volumevolume tertentu, juga kita membuat produk dari olahan kurma, misalnya kurma keju. Produk ini ternyata laris di pasaran,” ujarnya. Jati, ucapnya, yang ingin diingatkannya adalah jika ingin bertahan dalam bisnis jangan pernah berhenti berinovasi. Hal lain yang termasuk inovasi dalam berbisnis adalah masuk ke dunia e-commers. Itu dilakukannya pada tahun 2015, ketika e-commers masih tergolong baru di Indonesia. “Jadi saya melakukan duplikasi pada semua produk di toko offline ke toko online. Alhamdulilah itu berkembang bagus sekali. Jadi memang kita harus mengikuti perkembangan jaman. Sekarang

jaman digital, maka kita pun mau-tidak mau harus ikut terjun di dalamnya,” kata Heera panjang-lebar. Namanya bisnis, sekalipun dia tahu segala macam teori, namun tetap saja suatu waktu ia harus menghadapi suatu permasalahan besar yang sempat membuatnya down. Betapa tidak, suatu ketika timnya keluar dan membangun bisnis yang sama dengannya. Heera jelas terpukul, namun dia akhirnya berhasil bangkit lagi. “Itu terjadi pada satu toko. Ya alhamdulilah akhirnya semua terselesaikan. Itu yang saya katakan, sekali lagi, managing people itu is not easy, tapi is not impossible anyway,” kata Heera yang mengaku belajar dari sang ayah untuk menjadi pebisnis yang tidak mudah putus asa. Tentang prospek bisnisnya di tengah perekonomian yang masih melambat, Heera mengaku tetap optimis bahwa akan ada perbaikan ke depannya. Apala-

gi produk-produk yang dijualnya adalah menyangkut kebutuhan para calon hajiumroh, termasuk oleh-olehnya. Musim haji maupun musim umroh adalah suatu yang pasti. Dalam artian tidak berhenti atau berkurang sekalipun perekonomian melambat. Karena itu, produk-produk yang dijualnya pun pasti akan tetap dicari. “Saya merasa tetap optimis tahun ini akan ada perbaikan di bisnis ritel,” ujar wanita yang memimpin 300 karyawannya. Di luar bisnis utama itu, Heera juga mempunya bisnis lain yakni sebagai ‘wealth coaching’. Soal bisnis ini, tentunya tak jauh dari latar belakang keilmuan yang dimilikinya. Apalagi selama di Australia dia pun berkarier di bidang ini. Kini, setelah terjun ke bisnis, pengalamannya menjadi lebih lengkap. Bisnis perencanaan keuangan ini, menurut Heera, berjalan cukup baik. (Diana Runtu)

21

Program Messra Dinas Dukcapil D

Strategi Bisnis dan Inovasi Bicara tentang strategi bisnis sehingga bisa berkembang seperti sekarang, Heera menyebut selain berbagai permasalahan yang telah ia sebut sebelumnya—SDM, marketing, purchasing, dll—kunci yang juga harus dimiliki adalah rajin berinovasi. “Dalam bisnis apapun, inovasi adalah nomor satu. Kalau kita stuck di satu titik tertentu, dengan kondisi yang itu-itu saja.. Jaman berbeda, customer pun beruba. itu sebabnya kita harus terus melakukan inovasi-inovasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan yang ada. Kita harus tahu apa yang diperlukan konsumen,” tutur Heera yang kini telah memiliki sepuluh toko di sejumlah kota seperti Jakarta, Bandung. Bekasi, Bogor, Malang, dll. Cepatnya perkembangan bisnisnya tak lain dan tak bukan berkat pemikiran kreatifnya yang menyesuaikan dengan perkembangan jaman. “Jadi waktu generasi pertama pemikiran masih

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Mendekatkan pelayanan publik dan menghadirkan negara hingga ke teras-teras rumah warga, bukan hanya slogan bagi Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Bima, Zunaidin, S. Sos., M.M. Dengan program inovasinya yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat hingga ke desa-desa di seluruh Kabupaten Bima, kepala dinas ini melaksanakan tugasnya tanpa mengenal waktu. Nama yang diambil untuk program inovasi yang sangat membantu masyarakat ini cukup unik, secara langsung menyimbolkan kedekatan satu sama lain antara rakyat dan pemerintah. Melayani Sampai Serambi Masyarakat atau disingkat Messra (dobel s), dipilih menjadi nama program inovasi ini.

Kuliah di Australia dan meniti karier sebagai konsultan di bidang finance accounting di negeri Kanguru menjadi dunia Heera Syahir Karim Vasandani. Namun sang ayah yang tengah mengembangkan bisnis memanggilnya pulang untuk membantu. Walhasil pulang lah Heera dan menemukan dunia barunya yang ternyata jauh berbeda dengan dunia yang biasanya dia geluti.

ernyata dunia bisnis bukan melulu tentang finance dan accounting tapi masih banyak hal lainnya yang harus dikuasai. Dan itu bukan hal mudah. Marketing, production, purchasing, operating dan yang paling penting lagi adalah managing people yang menurut Heera memiliki tantangan yang besar dan sampai

Mandalika

ari ujung Kecamatan Sape hingga Kecamatan Tambora yang menjadi wilayah Kabupaten Bima di setiap desa, program Messra turun menyapa masyarakat secara bergiliran. Inilah cara Dinas Dukcapil Kabupaten Bima memenuhi kebutuhan dasar dokumen yang menjadi legalitas bagi masyarakat Bima. Dengan program Messra ini, dipastikan negara hadir di tempat-

tempat langsung di mana komuniti itu berdomisili. Messra telah membawa negara hadir hingga ke teras-teras rumah warga. Jika dulu masyarakat yang membutuhkan dokumen dasar seperti akta kelahiran, KTP, kartu keluarga juga akta kematian, secara reguler datang mengurus ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, maka dengan program ini justru pemerintah hadir sampai ke terasteras rumah warga.

Menurut Zunaidin, program Messra lahir, selain untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, juga karena untuk mengejar target bahwa semua masyarakat harus memiliki dokumen dasar ini untuk dapat mengakses program-program pemerintah lainnya, seperti pendidikan, bantuan sosial, kesehatan dan lainnya. Di samping itu juga karena pemanfaatan data yang dipakai oleh Indonesia, baik itu untuk perenca-

Pelayanan pembuatan legalitas diri warga negara berupa KTP KK Akta kelahiran dan lainnya

Messra Hadir hingga ke Teras Rumah Warga Tidak ada alasan krisis ekonomi karena pelayanan ini diberikan secara gratis. Tidak pula ada alasan warga tidak memiliki biaya transportasi untuk pengurusan dokumen, karena Messra telah hadir hingga ke teras-teras rumah warga. Bahkan bagi mereka yang tidak mampu hadir di kantor desa tempat terpusatnya server pelayanan karena sakit, maka ada para staf Dinas Dukcapil yang dibantu warga lainnya untuk menjemput ke rumahnya. “Yang tidak bisa jalan kami papah, yang sakit kami datangi ke rumahnya. Bahkan jika warga meminta pelayanan 3 in 1 hingga 4 in 1, kami layani semua di tempat itu juga,” ujar Zunaidin penuh semangat. Pelayanan 3 in 1 tersebut adalah, pembuatan Akte Kelahiran, KTP, KK dan jika diperlukan juga 4 in 1, ditambah dengan satu lagi Akta Kematian. Tidak itu saja, tidak jarang pula saat turun lapangan ini, Zunaidin menikahkan pasangan nonMuslim juga mengeluarkan surat cerai bagi mereka yang bercerai. Bisa dibayangkan kemudahan yang didapatkan warga Kabupaten Bima ini. Jika warga lain harus ‘mengejar’ dokumen dasar nan penting ini ke kantor Catatan Sipil, maka warga Kabupaten Bima khususnya yang jauh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bima, membuat dan menerima dokumen di kampung mereka sendiri bahkan ada yang di

Kadis Dukcapil Kabupaten Bima (paling kanan) bersama Bupati Bima saat menerima kunjungan dari Kedubes Australia

teras rumah masing-masing. Yang mengharukan dari pelayanan ini adalah, ketika warga merasa simpati kepada seluruh personil Messra yang turun lapangan dan tetap bekerja di hari liburnya ini, mereka dengan sukarela memberikan makan dan kopi serta teh sebagai tanda terima kasih atas kemudahan yang telah mereka dapatkan. Karena sesungguhnya untuk pelayanan turun lapangan ini, menurut Zunaidin, tidak ada dana atau anggaran khusus untuk pelayanan ini. “Semua bekerja karena keikhlasan dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Zunaidin. Hal lain yang kerap mengundang rasa haru Zunaidin adalah ketika mereka yang tuna netra

dan menderita cacat lainnya seperti bibir sumbing dan lain-lain, yang selama ini malu untuk datang ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bima karena kondisinya itu, kini bisa memiliki KTP atau dokumen lainnya dengan program Messra ini. Dinas Dukcapil Kabupaten Bima melayani mereka sepenuh hati tanpa diskriminasi. “Mereka terkadang menangis karena bahagia bisa langsung foto di komunitas mereka bergaul di kampung sendiri,” ujarnya. Menariknya, mungkin bisa jadi, Zunaidin merupakan satu-satunya Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dalam sehari bisa langsung menandatangani 200-300 dokumen warga itu di teras-teras

Zunaidin, S. Sos., M.M.

naan pembangunan, alokasi anggaran, data demokrasi seperti Pemilu dan Pilkada, penyelesaian kasus dan hukum serta data kesejahteraan masyarakat, yang dipakai adalah data yang berasal dari Kantor Dinas Dukcapil. “Ke lima data ini penting untuk keberlangsungan negara maka pemanfaatan diatur tersendiri dengan regulasi yang disusun,” kata Zunaidin. Di Kabupaten Bima sendiri, menurutnya ada sekitar 300 instansi yang menggunakan data dari Kantor Dukcapil Kabupaten Bima. Itulah pentingnya mengapa masyarakat perlu memiliki identitas diri ini. Dan karena itu pula Zunaidin beserta para stafnya rela menghabiskan waktu libur di hari sabtu dan minggu untuk turun lapangan melakukan pelayanan ke desa-desa bahkan rumah warga. Jika blangko dokumen itu cukup, maka semua warga yang hadir dapat langsung memiliki dokumen yang dimaksud, kecuali eKTP yang jika habis maka diberikan surat keterangan sementara yang berfungsi seperti KTP. Yang penting terpenuhi lebih dulu legalitasnya. Dari Jam 7 hingga Jam 7 Ada keasyikan tersendiri yang dirasakan oleh Zunaidin yang memimpin stafnya ini turun ke lapangan seperti ini. “Begitu kami datang warga sudah berdandan karena hendak foto KTP, mereka semua berkumpul di kantor desa sebagai tempat terpusatnya server pelayanan. Ada kebahagiaan tersendiri melihat begitu antusiasnya warga untuk memiliki legalitas sebagai warga negara ini,” ujarnya. Saat turun lapangan di hari libur ini, seluruh tim lapangan biasanya berangkat jam 7 pagi hingga tiba lagi di kantor untuk lembur hingga setidaknya jam 7 malam karena data yang diperoleh di lapangan harus langsung di-input agar tidak hilang. Input data ini memang tidak

yang jaraknya tidak kurang dari 300 kilometer seperti di Tambora, nun jauh di ujung bagian utara Pulau Sumbawa. Belum lagi jumlah warga yang hadir ini terkadang tidak sebanding dengan jumlah sarana untuk pelayanan sehingga waktu pelayanan menjadi molor. Mau tidak mau apalagi di tempat yang jaraknya sangat jauh dari pusat kota Kabupaten Bima, para petugas lapangan ini menambah waktu pelayanan hingga dua hari. “Kami bahkan terkadang menginap jika di hari Sabtu waktu tidak cukup untuk melayani begitu banyak warga yang membutuhkan dokumen dasar ini, hingga sehari berikutnya yaitu di hari Minggu,” kata Zunaidin. Jika pegawai lain bekerja lima hari kerja, maka ia dan stafnya terkadang lebih banyak bekerja tujuh hari dalam seminggu demi melakukan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di tahun 2017 lalu. Iring-iringan mobil yang membawa server serta para staf Dinas Dukcapil Kabupaten Bima, menempuh perjalanan ke desa-desa untuk memenuhi hak dasar warga terhadap dokumen yang menjadi idetintas diri ini. Dedikasi dan kesungguhan Dinas Dukcapil Kabupaten Bima dalam menjalankan program ini, patut diapresiasi semua pihak karena dengan program ini, tidak ada alasan lagi bagi warga Kabupaten Bima untuk tidak memiliki dokumen dasar tersebut. Apalagi seluruh pelayanan ini tanpa dipungut biaya alias gratis. (Naniek I. Taufan)

bisa selesai dalam satu hari karena jumlahnya sangat banyak, warga yang hadir membludak sementara petugas sangat hati-hati memasukkan data per warga karena ini tidak boleh salah. Pelayanan Messra dilakukan semaksimal mungkin agar setiap warga dapat langsung mendapatkan dokumen yang dibutuhkannya. Namun keterbatasan sarana yang sering tidak sebanding dengan jumlah warga yang datang bahkan terkadang lebih dari 1.000 warga yang hadir, membuat sebagian warga memperoleh dokumen tersebut beberapa hari kemudian. “Jika waktu tidak cukup untuk memberikan langsung dokumen tersebut kepada warga saat di lapangan, maka dokumen yang jadi beberapa hari kemudian akan diserahkan kepada Camat atau Kepala Desa masing-masing yang mengambil dokumen tersebut ke Kantor Dinas Dukcapil Kabupaten Bima yang penyerahannya menggunakan berita acara. Dokumen itu akan dibagi per RT setempat,” ujar Zunaidin. (Naniek I. Taufan)

Program Messra menghadirkan negara sampai ke teras rumah warga. Dengan program Messra Dinas Dukcapil Kabupaten Bima hadir di desa-desa di Kabupaten Bima


22

Sosialita

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Jakarta Tempo Dulu

Sambut HUT Jakarta dan Asian Games HUT ke-491 Jakarta memang masih lama. Namun, sejumlah persiapan menyambut hari penting itu sudah dilakukan. Di antaranya adalah Taman Impian Jaya Ancol (TIJA) yang akan menyulap Pasar Seni menjadi Kampung Betawi. Pulau Bidadari pun yang berada di gugusan Kepulauan Seribu akan bersalin rupa menjadi Jakarta tempo dulu.

Y

ang disasar Pembangunan Jaya Ancol dan anak perusahaannya bukan hanya HUT Jakarta melainkan juga event akbar Asian Games XVIII yang bakal digelar pada 18 Agustus-2 September mendatang di Jakarta dan Palembang. Kebetulan juga kawasan Ancol menjadi arena pertandingan untuk cabang olah raga jetski dan layar. Berdampingan dengan arena pertandingan tentunya peluang yang tak disiasiakan maka TIJA pun ikut bersolek untuk menyambut tamu-tamu dari mancanegara itu. “Pembangunan di Pulau Bidadari sudah dilakukan sejak akhir tahun lalu. Begitu juga renovasi di Pasar Seni sudah berjalan. Kami berharap sebelum

luas 6,35 hektar tersebut dikelola oleh PT Seabeez Indonesia, anak perusahaan PT Pembangunan Jaya Ancol. Menurut Retno Purwaningsih, GM Pulau Bidadari Eco Resort PT SI, revitalisasi meliputi 43 cottage, satu restoran juga kolam renang. Sekarang revitalisasi sudah memasuki tahap dua. “Jadi konsepnya Betavia tempo dulu, Pecinan dan Belanda. Nantinya ornamen-ornamen Betawi akan semarak di sini, mulai dari dermaga hingga front office,” jelas Retno yang menyebut konsep revitalisasi ini sebagai bentuk dukungan pihaknya terhadap pelestarian kebudayaan Betawi. “Nanti para tamu yang datang disambut semacam ritual “Palang Pintu”. Ritual yang menjadi tradisi etnis Betawi Peninggalan sejarah Pulau Onrust

ini dulunya digelar untuk menyambut pengantin pria Betawi saat memasuki rumah pengantin wanita. Namun belakangan juga dipakai untuk menyambut tamu-tamu penting yang datang pada

suatu acara. Jadi nanti ada gelaran seni pencak silat menyambut tamu. Revitalisasi Pulau Bidadari ini tentunya mendapat dukungan banyak pihak karena itu akan menjadi salah satu daya

Pulau Sarat Jejak Sejarah Sisa-sisa

HUT Jakarta semuanya sudah selesai, khususnya di Pulau Bidadari,” ungkap Eko, Humas TIJA di kantornya. Nantinya di Pasar Seni misalnya, tampilan bangunan-bangunannya akan disesuaikan dengan rumah-rumah Betawi tempo dulu. Hiburan seni dan budaya pun bernuansa Betawi. “Kami juga sedang mengusahakan agar toko-toko kerajinan menjual juga souvenir-souvenir khas Jakarta. Jadi kami berusaha agar budaya Betawi kental terasa di Pasar Seni, nuasa itulah yang kami akan bangun,” tambah Eko. Demikian juga di Pulau Bidadari yang selama ini memang sudah ada puluhan cottage, di antaranya cottage terapung. Di sana kini tengah berlangsung pembangunan ‘kota’ Betawi (Batavia) tempo dulu. Jadi konsepnya nuansa yang dibangun adalah suasana Jakarta di masa lalu. Nanti selain model bangunan-bangunan masa lalu, juga para staf maupun pelayan di sana memakai busana tempo dulu. Misalnya, kebaya Betawi atau busana encim Betawi. “Pada masa itu kan masih dalam penjajahan Belanda. Jadi nanti juga ada yang memakai kostum tentara Belanda. Kalau pernah ke kawasan Kota Tua Jakarta, nah nuansa seperti tempat itulah yang sedang kami garap,” tambahnya. “PALANG PINTU” Pulau Bidadari jaraknya dekat dengan Jakarta daratan, sekitar 15 km atau waktu tempuh dengan menggunakan boat sekiat 20-25 menit dari Marina Ancol. Selama ini pulau yang memiliki

dari

llo di Pulau Bida

nteng Marte peninggalan Be

tkh/ist

Pulau Bidadari berdekatan dengan Pulau Onrust yang sempat menjadi pelabuhan sibuk pada zaman Belanda. Konon nama Onrust diambil dari bahasa Belanda yang artinya ‘tidak pernah beristirahat’. Mungkin ini karena pada masa itu Onrust adalah pulau yang sangat sibuk. Ya maklum saja pelabuhan. Namun, ada juga yang menyebut nama Onrust berasal dari nama penghuni awal pulau itu yakni seorang Belanda bernama ‘Baas Onrust Cornelis van der Walck’. Entah mana yang benar. Namun, yang pasti begitu menginjakkan kaki ke sana, siapsiaplah bulu kuduk merinding karena suasananya yang suram. Mungkin karena selain di sana banyak peninggalan zaman kolonial juga ada kompleks pemakanan kuno. Onrust memang pulau istimewa dan menjadi saksi bisu perjalanan sejarah Indonesia, Jakarta khususnya. Setelah tidak lagi menjadi pelabuhan, Onrust sempat difungsikan sebagai sanatorium TBC kemudian menjadi tempat karantina haji selama 22 tahun (1911-1933). Karena pada masa lalu, orang berangkat haji menggunakan kapal laut yang tentunya memakan waktu perjalanan sangat lama. Nah untuk membiasakan para calon haji itu pada perjalanan laut, mereka pun di karantina di Onrust. Setelah tidak lagi menjadi tempat karantina haji, Onrust pun berubah menjadi tempat penampungan yang terkena penyakit menular seperti kusta, dll, juga pengemis dan gelandangan pada tahun 1960-an. Setelah itu Onrust pun terbengkalai, dibiarkan sunyi dan tak terurus. Barulah pada masa Gubernur Ali Sadikin dibuat penetapan bahwa Pulau Onrust, Pulau

Pulau Onrust

Bidadari, Kelor, Cipir dan Edam sebagai daerah Suaka Taman Purbakala Kepulauan Seribu. Sampai sekarang masih berdiri rumah dinas dokter Belanda yang kemudian dijadikan museum. Selain banyak peninggalan benda-benda masa kolonial Belanda, di sana juga konon terdapat makam dari pemimpin pemberontak DI/TII, Kartosoewirjo. Terkait makam ini, masih simpang-siur, apakah benar itu makan Kartosuwirjo yang dieksekusi mati oleh pemerintah pada tahun 1962 di Pulau Ubi. Konon, di Pulau Ubi itu lah Kartosuwirjo dimakamkan. Namun, sebelum pulau tersebut tenggelam tahun 1980-an, makam itu—katanya—dipindahkan ke Pulau Onrust. Tidak ada penjelasan resmi tentang itu. Para peziarah yang datang, termasuk keluarga Kartosuwirjo berusaha meyakini itulah makam tokoh keluarga mereka. Kembali soal Pulau Bidadari. Seperti halnya Onrust, Pulau Bidadari pun di masa lalu menjadi benteng Belanda. Sampai sekarang sisa-sisa bangunan benteng bernama ‘Mastello’ itu masih bisa dilihat. Konon benteng ini berfungsi sebagai tempat pengintai musuh. Di sana juga ada ruang bawah tanah

untuk menyimpan senjata cadangan Belanda. Dengan berbagai temuan benda-benda peninggalan masa kolonial di sejumlah pulau di kawasan Kepulauan Seribu menjadi jelas bahwa selain menguasai daratan (Jakarta), Belanda (VOC) juga memfungsikan pulau-pulau di sekitarnya. “Jadi nantinya pengunjung yang datang ke Pulau Bidadari tidak hanya menikmati suasana Betawi tempo dulu tapi juga ada pusat informasi tentang perjalanan Jakarta dari masa ke masa. Mulai Jakarta yang dulunya banyak rawa-rawa, hingga masuknya bangsa asing,” ungkap Paul Tehusijarana, Dirut PT PJA. Untuk melihat perkembangan revitalisasi Pulau Bidadari, pekan lalu, Sandiaga Uno, Wakil Gubernur Jakarta, mengunjungi pulau tersebut sekaligus berkantor di sana. Kegiatan itu—berkunjung ke pulau-pulau di Kepulauan Seribu dan berkantor di sana—merupakan agenda bulanan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Dalam rapat dengan para pemangku kepentingan terkait Kepulauan Seribu muncul banyak usulan, termasuk dari Sandiaga sendiri yang menginginkan adanya wisata kuliner di Pulau Bidadari, serta JakGrosir untuk menyedia kebutuhan sembako kawasan Kepulauan Seribu. Usulan lainnya adalah dibangun tempat penyewaan baju tradisional Betawi bagi pengunjung. Dengan demikian para pengunjung Pulau Bidadari juga bisa mengenakan busana Betawi tempo dulu. (Diana Runtu)

tkh/ist

Rayakan HUT ke-4

3

KCKB Komit Tebar Kasih Sayang Kasih sayang itu tidak terbatas. Sebagai mahluk sosial kita bukan hanya saling memerlukan juga sa­ ling berbagi. Menjadi begitu mulia dan indah, jika kita terus memupuk rasa kepedulian sosial, bersimpati dan berempati terhadap keadaan di sekitar kita.

tkh/ist

tarik bagi destinasi wisata Kepulauan Seribu. Terlebih lagi sejumlah pulau di Kepulauan Seribu sampai saat ini masih menyimpan peninggalan-peninggalan tempo dulu. (Diana Runtu)

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

H

al itu pula yang menjadi salah satu komitmen yang dituangkan dalam program rutin dari Komunitas Cinta Kamen Bali (KCKB), sebuah wadah kebersamaan perempuan Bali yang sama mencintai warisan tradisi, khususnya kamen Bali. Saat HUT ke–4 KCKB, yang lahir 15 Januari dan dirayakan pada (26/1) di The Café - Hotel Mulia dan dihadiri istri Gubernur Bali, Ny. Ayu Pastika ini. Acara spesial ini bertema penguatan nuansa kasih sayang. Hal ini juga sesuai dengan syarat utama dalam KCKB , yang menyatukan perempuan Bali dari

berbagai profesi dalam ikatan kasih sayang, termasuk pada orang lain dengan wujud nyata berupa kegiatan sosial. Menurut sang pengagas KCKB, Ni Putu Adnyani yang biasa di sapa Mami Bara didampingi Yoseva Listyati atau akrab dipanggil Mba Eva, ‘bahagia’itu jika bisa membantu dan berguna atau bermanfaat bagi orang lain. KCKB yang kini beranggotakan sekitar 60 orang tersebut, sepakat mengisi perayaan HUT mereka dengan untaian kasih sayang dengan memberikan bantuan kepada saudara-saudara yang hidupnya tak seberuntung mereka. Berbagai aksi nyata pun telah dilaksanakan KCKB, diantaranya memberikan bantuan kepada mereka yang terkena bencana alam di Karangasem, menyelenggarakan konser amal serta membantu pelaksanaan upacara potong gigi massal. Untuk konser amal, diadakan oleh Yayasan Angel Hearts. Konser amal ini bertujuan menggali dana bagi pembangunan gedung yayasan sebagai rumah singgah untukk menampung anak yatim piatu dan kurang mampu. Konser amal yang berlangsung 18 November 2017 di lapangan Garuda Desa Budaya Kertalangu tersebut

dimeriahkan dan di dukung oleh artis-artis Bali dan berbagai pihak tanpa dibayar. Sedangkan dalam kegiatan potong gigi massal bagi 125 orang, pada 23 Desember 2017 di Restorant Desa Budaya Kertalangu, KCKB menyumbangkan busana serta kamen putih- kuning untuk peserta potong gigi. Sebenarnya, kata Mami Bara kegiatan sosial yang dijalankan

KCKB sifatnya kontinyu tiap tiga bulan sekali. Materi atau modalnya diperoleh dari seluruh anggota yang memberikan donasi sukarela dalam acara pertemuan atau sharing bulanan anggota . “Ada juga yang bersifat urgent atau diperlukan mendesak , biasanya di sini mereka akan mengumpulkan sumbangan sewaktu-waktu demi membantu mer-

eka yang memerlukan. Cukup banyak anggota baru yang bergabung, rupanya mereka melihat kami selain turut menjaga budaya lokal juga komit dengan aksi sosial yang nyata kami laksanakan, serta tetap ber-kamen dalam berbagai kegiatan, ” papar Mami Bara. Keberadaan KCKB di Bali dengan semua sepak terjangnya, khususnya

kegiatan sosialnya, gaungnya berhembus hingga ke Ibu Kota negara kita, Jakarta. “Ada Komunitas bernama ‘Ladies Care Community’ yang mempercayakan dana bantuan mereka melalui KCKB untuk diserahkan pada pengungsi gunung agung. Ini suatu kehormatan bagi kami KCKB,” kata Mba Eva. (ard)

Selalu Bangga dengan Produk Lokal Setiap acara HUT KCKB, menurut Mami Bara dan Mba Eva, mereka selenggarakan sesuai dengan prinsip Komunitas Cinta Kamen Bali (KCKB) yang mengedepankan kesederhanaan. Bagi mereka yang utama adalah bisa berkumpul, bersama merayakan untuk mengingat berdirinya KCKB dengan visi-misinya, dengan anggotanya yang selalu komitmen mencintai, menjaga dan melestarikan kamen Bali. Langkah yang mereka jalankan pun semakin penuh semangat dengan jalinan kerjasama dan sinergi dengan banyak pihak, terutama kegiatan yang bernuansa budaya Bali atau seirama dalam menjaga , dan melestarikan kamen Bali. “Bahkan ada suatu kehormatan dan kebanggaan, ketika Ibu Ayu Pastika ditengah aktivitasnya yang padat masih bersedia menyempatkan untuk berkumpul bersama KCKB, bercengkerama dan memberikan banyak petuah. Bukan hanya itu, Bu Ayu Pastika juga memberikan tawaran untuk bersama melakukan kegiatan pameran di dalam maupun luar negeri, mengadakan event terkait budaya, serta fashion show pada KCKB termasuk bersinergi dengan yayasan kanker,” lanjut Mba Eva. Beberapa anggota juga menyatakan merasa nyaman bergabung di KCKB, sebab di dalamnya mereka juga saling menyemangati untuk menjaga peran kehidupan

keluarga, karier, serta eksistensinya di ruang publik atau masyarakat. Selain juga, terus mencintai dan mengapresiasi budaya lokal, khususnya kain tradisional Bali, salah satunya dengan selalu mengenakan kamen Bali di berbagai acara. Selain itu, di era kekinian ini, mereka juga mampu menyeimbangkan antara tren dengan cara berbusana secara tradisi maupun gaya modern ketika mengenakan kain Bali yang memiliki ciri khas, unik dan menarik beserta filosofinya masing-masing. Selanjutnya, Mami Bara yang juga pemilik Bara Silver ini mengatakan agar semua sahabatnya yang tergabung di Komunitas KCKB, senantiasa menjaga naluri budaya yang cantik dan modern. Maksudnya, tetap santun mengedepankan etika dan bisa menjadi inspirasi perempuan Bali. Sesuai dengan aktivitas dan profesi masing-masing. Anggota KCKB juga bisa mendorong perekonomian Bali, diantaranya dengan tetap menggunakan hasil karya orang lokal dan lanjut mempromosikannya demi Bali. “Mari kita bersama tetap jalan dengan pedoman ‘Bertemu, Belajar, dan Beramal’. Untuk beramal ini, yuk kita terus menumbuhkan dan membudayakan jiwa suka menolong. Apalagi kita sebagai mahluk sosial tidak hidup sendiri, hendaknya kita memiliki tanggung jawab untuk peduli dan ikhlas membantu orang lain yang memerlukan uluran tangan kita,” pungkas Mami Bara. (ard)


2

Espresso

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

GORO-GORO “Bapak minta kamu berterusterang,” kata Amat di rumah Ami. “Tidak! Jangan memotong, Putu Wijaya s a m p a i k a m u mengerti. Oke, oke! Bapak tahu kamu sudah mengerti, tapi belum mengerti, dengerin dulu! Bahwa berterusterang itu tidak cukup hanya terus terang! Tunggu! Dengar dulu? Berterus terang itu berarti menjamin semua terang-benderang meskipun kamu tidak terus-terang! Nah mulai bingung kan?” “Bukan bingung lagi itu sudah gila!” “Setuju! Kita harus berani gila dalam mencari kebenaran yang setengah mati sulitnya!”. “Kebenaran apa sih?”

Ada dua nama Aswathama dalam wiracarita Mahabharata. Yang pertama, Aswathama, putra Rsi Drona yang beribukan seorang bidadari Wilutama. Kedua, seekor gajah yang juga kebetulan namanya sama, Aswathama. Saat perang Baratayuda berkecamuk, tidak ada seorangpun yang bisa mengalahkan Rsi Drona, kecuali –seperti yang sudah ditakdirkan-oleh pedang Destajumena. Tetapi bagaimana caranya? Adalah Kresna, yang kemudian merancang skenario. Dia menyuruh Bima membunuh seekor gajah yang bernama Aswathama. Gajah naas itu pun mati di tangan Werkudara, nama lain Bimasena. Kabar pun segera menyebar bahwa Aswathama telah mati. Begitu kencangnya berita ini berhembus sehingga sampailah ke telinga sang ayah, Dronacharya. Mengetahui putra semata wayangnya tewas, Kumbayana— nama Rsi Drona sewaktu muda— kehilangan semangat berperang. Baju besi dan busur dibuangnya ke tanah. Hatinya benar benar hancur. Untuk memastikan kebenaran berita ini, Sang Rsi bertanya kepada Bima dan dijawab putra Batara Bayu ini dengan anggukkan kepala. Tubuhnya serasa melayang. Dunia pun gelap gulita. Pun ketika dia mencoba mencari jawaban kepada Yudistira. Ya, Aswathama telah mati, kata Dharmawangsa. Entahlah, Aswathama gajah atau manusia, tidak jelas. Saking sedihnya, kedua kakinya tak bisa menyangga tubuhnya lagi. Sang Senapati gagah perkasa ini ambruk. Dan, saat

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

“Ibumu bertanya: apa terjemahan surat Djordje itu betul isi surat Djordje atau kamu karang sendiri?” “Kok begitu? Memangnya kenapa?” “Kok tak ada soal Gunung Agung?” “Ya tidak semua diterjemahkan, panjang, capek kan!” “Itu semua pemikiran kamu kan?” Ami bingung. “Pemikiran saya? Itu surat yang ditulis Djordje! Saya hanya menerjemahkan atas permintaan Djordje!” “Mestinya kamu yang berpikir begitu! Jangan dia!” Ami tercengang. “Kenapa saya mesti berpikir seperti orang asing di negeri sendiri. Aku ini pribumi, Pak! Bukan bule!” Amat pun terkejut. Kecewa

KENTUT (2)

lalu marah. “Jadi itu pemikiran Djordje, bukan kamu?” “Lha iya yalah! Makanya surat itu Ami terjemahkan. Mau menunjukkan, ini lho, begini kalau bule melihat kita. Yang dia lihat cuma kesalahan kita!” “Tapi itu pemikiran cerdas yang alpa kita pikirkan karena sibuk berantem politik, sibuk mau memperkaya diri sendiri dengan korupsi, kita kebanyakan keblinger. Tiba-tiba Ami menutup kuping sambil berteriak: “Stop!” “Kamu yang stop! Buka kuping kamu, Ami!” Ami membuka tutup kupingnya mendengar bapaknya membentak. Mereka pandang-pandangan. Lalu Amat bicara dengan suara gemetar. “Bapak datang, untuk meya-

kinkan bahwa isi terjemahan surat itu adalah ide kamu. Bapak datang mewakili ibu kamu untuk memuji kamu. Kalau itu pikiran kamu kami bangga, sebab kamu beda dengan kebanyakan orang lain. Itu pikiran jernih dan inspiratif! Bapak datang untuk bilang pikiran sebagus itu tidak perlu membonceng kendaraan bule, tidak perlu! Ucapkan saja dengan lirih. Dia sudah akan bergema. Karena itu pikiran istimewa dan kita sudah siap mendengar yang begituan, setelah 73 tahun merdeka! Tinimbang nyanyian slogan-slogan pejabat tua yang menyanyikan keroncong tapi bukan membangun malah membuat rakyat keroncongan dengan aksi korupsi, menghisap darah rakyat!. Bapak datang untuk membanggakan kamu Ami, tetapi ternyata harus kecewa! Sedih Bapak! Apalagi ibumu, pasti! Oke sekarang boleh tutup telingamu lagi!” Amat berbalik, lalu pergi. Mukanya begitu peot. Ami bengong. Tak menyangka sama sekali bapaknya seperti itu. Ia ingin sekali mematuk balik, bagai kobra, namun bapaknya nampak tak siap. Ia mesti

Aswathama

itulah ujung pedang Destajumena, putra Prabu Drupada ini menuntaskan takdirnya.

Demam Sosmed Di era milenial ini, zaman now ini, berselancar di dunia maya bukanlah sesuatu yang aneh. Tidak tua, tidak muda. Anak-anak, remaja dan bahkan yang tergolong sepuh sekalipun. Tidak mau kalah, tidak mau dikatakan ketinggalan kereta. Selfie bukan monopoli kaum muda. Demam sosmed pun menjangkiti siapa pun. Dunia kini tengah berada di genggaman. Dengan gawai pintar di tangan, menjadi warganet, berkelana di internet merupakan sebuah keniscayaan. Mencari sesuatu, bertanya tentang apapun, ‘’Mbah Google’’ selalu tahu jawabnya. Keinginan untuk mendapatkan informasi apapun begitu besar. Penyedia layanan inipun bejibun jumlahnya. Saking banyaknya informasi, seringkali membuat bingung. Mana berita yang benar-benar berita, mana yang hanya sebatas gosip, rumor, selentingan dan bahkan hoax. Berita semacam ini sangat, sangat, sangat banyak. Sekarang, tinggal pintar pintar memilah dan memilih. Jangan terjebak hoax yang menyesatkan. Jangan terperangkap ajakan paham radikalisme. Jangan pula terhasut agitasi. Kecanduan pornografi, kekerasan serta gaya hidup hedonis. Di era keterbukaan ini, cukup sulit bagi pemerintah menjadi seorang gate keeper alias penjaga gerbang. Kondisi politik sudah berubah. Pemerintah tidak bisa lagi melakukan kontrol yang ketat seperti era

Gde Palgunadi

Orde Baru lalu. Hanya mengandalkan Undang Undang ITE, tentu tidaklah cukup. Ini dalam konteks, pembangunan karakter generasi penerus bangsa. Bukan semata mata aspek hukum yang diatur berikut sanksinya. Dalam konteks pembelajaran serta penegakan hukum, memang sangat penting. Tetapi, ini menyangkut domain yang lebih luas. Gate Keeper Lalu, siapa yang menjadi penjaga gerbangnya? Yang menjadi filternya? Dari semua penjelasan Gate Keeping Theory, tentu sulit menggunakannya sebagai pisau analisis pada zaman digital saat ini. Informasi yang tersedia begitu banyak dan cara mendapatkannya pun sangatlah mudah. Informasi atau

kebenaran yang sangat telanjang (naked truth) bisa didapatkan oleh siapapun. Kapan saja dan dimana saja sepanjang ada sambungan internet. Belum lagi, seperti yang lagi ngehits sekarang: hoax. Berperang melawan berita bohong seperti ini ini adalah semua pihak. Semua pihak siapa? Ya, semua pihak, terutama yang punya wawasan lebih, punya pengetahuan lebih, punya pengalaman dan sebagainya. Dia bisa berfungsi sebagai filter, sebagai gate keeper. Tetapi, tentu saja ini kurang ideal. Yang ideal adalah, semuanya bisa menjadi filter. Bisa memilih serta memilah mana informasi yang benar atau mana yang tidak. Ingat, semua saat ini bisa ‘’berprofesi’’ sebagai jurnalis, pewarta atau wartawan. Semua orang di zaman now ini bisa menjadi fotografer. Tinggal, cekrek, isi keterangan seperlunya, unggah , dan tersebar sudah kemana mana. Ya, kalau hal itu benar. Ya, kalau fakta itu memang valid. Kalau tidak? Yang tidak punya wawasan lebih tentu akan menelannya mentahmentah. Yang ideal adalah bagaimana proses pembelajaran itu dilakukan semua pihak. Oleh para guru di

bersabar. Sugi, suami Ami yang baru pulang, sempat ngintip dan nguping percakapan anak-beranak itu. Dengan sigap ia menahan ketika istrinya bergerak mau menyusul Amat. “Sudahlah, sabar. Jangan sekarang, Ami, tunggu saat yang tepat. Kita lebih muda harus lebih tabah dari beliau.” Ami mengangguk. “Tapi kita tidak bisa menunggu terlalu lama.” “Tidak. Tidak akan lama. Begitu beliau sampai di rumah sudah akan diselesaikan Ibu.” Ami menoleh suaminya. “Maksud Bli?” “Bapak nampak begitu terpesona oleh pikiran Djordje.” “Dan kecewa sama saya.” “Nanti pasti, begitu sampai di rumah beliau akan curhat pada ibu.” “Berbagi kecewa?” “Dan mengajak ibu ikut kecewa!” “Kalau begitu kita sebaiknya ke situ, supaya jangan berkepanjangan.” “Jangan. Akan lebih baik kalau ibu sendiri yang membuat finishing touch-nya. Jangan kita!” “O, ya?” “Ya! Akan lebih cantik!”

sekolah, para orangtua di rumah, lingkungan dan sebagainya. Menjadi warganet yang baik dan benar adalah bagaimana mampu memanfaatkan gawai di tangan secara bijaksana. Untuk kepentingan apa pun. Bagi pelajar bagaimana kemudahan internet dipakai untuk belajar. Mencari ilmu lebih luas, lebih dalam sehingga cakrawala berpikir semakin lebar. Bagi usahawan muda, bagaimana membangun komunitas entrepreneur yang solid serta sharing pengalaman. Dan sebagainya, dan sebagainya. Memang tidak semua warganet dibatasi oleh kode etik. Tetapi konteksnya adalah bagaimana kemampuan keilmuan itu sebagai batasan yang bisa diterjemahkan sebagai “kode etik”. Dengan demikian, menjadi warganet yang bijaksana bukanlah sesuatu yang sulit. Apalagi kalau kemudian untuk menjadi dunia maya ini sebagai padang Kurusetra zaman sekarang. Tempat mencari dan menemukan sesuatu yang baru. Menemukan ilmu, tempat belajar menempa diri. Dengan bekal ilmu pengetahuan yang mumpuni, baik formal maupun informal, siap untuk bertarung dan keluar sebagai pemenang. Gde Palgunadi

Sudut Pandang

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Bahan Diskusi dengan Teman Sejawat Menyimak berita merupakan bagian dari kehidupan seharihari. Berita yang mereka dapatkan bisa dipakai bahan cerita saat bertemu teman. Kecanggihan teknologi membuat banyak pilihan mendapatkan berita, mulai dari konvensional hingga online.

M

enurut dr. Sri Armini, berita yang menarik untuk dibaca adalah seputar kesehatan dan berita yang ringan dan bermanfaat. Misalnya, berita psikologi perkembangan anak dan remaja, berita tentang keluarga, termasuk tips ringan seputar kehidupan sehari-hari. Sebagai praktisi kesehatan tentu ia sangat peduli dengan berita seputar kesehatan. Perempuan yang menjabat Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar ini mengatakan, ia biasa mengakses berita lewat media cetak seperti koran dan majalah, media televisi, termasuk media online. “Saya suka juga membaca berita di medsos, karena cepat sekali mendapatkan info terkini, namun, harus lebih waspada karena banyak berita hoax. Jadi harus lebih berhati-hati apalagi soal pengobatan di bidang kesehatan,” ujarnya. Biasanya, setelah mendapatkan informasi, ia pasti mendis-

kusikan dengan teman sejawat, apalagi menyangkut soal isu kesehatan. Disamping itu, berita dan informasi itu, juga menjadi pengetahuan untuk diri sendiri. Sementara, menurut dr. IA Ratih Wulansari Manuaba, Sp.PD. KR, ia paling suka berita seputar perawatan kecantikan, berita ilmiah untuk orang awam terkait kesehatan baik itu gizi, makanan, dan olahraga. Ia mengatakan, biasa mengakses berita lewat ponsel, dan membuka google advanced search di laptop. Bila belum sempat mempelajari lebih dalam, disimpan di laptop. “Di tengah kesibukan, saya masih bisa memanfaatkan waktu membaca berita. Dengan keterbatasan waktu, biasanya saya simpan dulu di laptop, saat waktu senggang baru dibaca kembali,” kata ahli rematik RS Manuaba ini. Dari berita yang ia dapatkan, bisa itu hal yang praktis bisa diterapkan langsung, atau dicoba.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

dr. Sri Armini

dr. Ratih Manuaba

Sementara, untuk materi ilmiah awam kadang ia pakai sebagai tambahan saat memberi ceramah tentang kesehatan.

berita pun cepat sekali di-update dari media online misalnya medsos. “Namun, karena kecepatan juga kadang orang yang membaca juga harus mencermati jangan langsung percaya dan menyebarkan begitu saja. Biasanya saya kroscek dulu kebenaran dengan teman,” ujar perempuan yang bergerak di bidang wirausaha ini. Ia berlangganan koran tujuannya sebenarnya juga mem-

BUAT KLIPING Sementara, lain lagi penuturan Lisa. Ibu muda ini menuturkan, selain suka mengakses berita di media online, juga berlangganan koran. Memang ia mengakui dengan perkembangan teknologi,

biasakan kedua anaknya untuk rajin membaca. “Anak saya yang masih TK, suka sekali membalik-balikkan koran tiap pagi. Ia sembari belajar membaca. Apalagi soal berita Gunung Agung erupsi. Dari gambarnya yang besar di koran ia langsung bilang, ini pasti berita Gunung Agung,” kata Lisa meniru kalimat anaknya. Selain itu, kadang anaknya yang duduk di SD sering mendapat tugas membuat kliping koran. Menurut Lisa, walaupun kalah dengan media online, ia tetap juga membaca koran. Selain mencari informasi, biayanya lebih murah. “Coba kalau terus-terusan baca berita di internet berjam-jam habis kuotanya,” kata Lisa sembari tertawa. Ia suka sekali berita seputar gaya hidup, baik itu kesehatan, makanan, tempat rekreasi, dan kisah kehidupan para artis. Khusus untuk berita seputar artis, ia lebih suka menonton di televisi. Sementara, Dwi, mengatakan lebih suka menonton berita di televisi. Tiap hari, ia harus mendapatkan informasi tentang isu terkini dari media televisi. “Berita erupsi Gunung Agung, saya selalu update informasi dari televisi,” ujarnya. (Wirati Astiti)

Artis Wajib Melek Informasi

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

23

Maudy Ayunda

Meski sehari-hari berkegiatan di lingkungan seni namun seorang artis pun ‘wajib’ melek informasi yang berkembang. Entah itu masalah-masalah sosial kemasyarakatan, entertainment, sosok tokoh ataupun masalah-masalah politik yang belakangan menghangat terus. Berbeda dengan zaman dulu ketika media untuk mendapatkan informasi hanyalah media cetak, radio dan tele-

visi. Sekarang dengan semakin majunya teknologi komunikasi, khususnya hadir smart phone, maka mengakses berita menjadi lebih mudah, dimana pun, kapan pun dalam kondisi apapun. Itulah yang dirasakan oleh Della Puspita yang mengaku kerap mengakses berbagai informasi lewat smartphonenya. “Aku berusaha update ya dengan berbagai informasi yang berkembang. Meski, mungkin tidak mendalam banget, tapi yang penting aku tahu informasi intinya. Biasanya aku melakukannya pas break shooting, atau lagi nunggu giliran syuting di lokasi. Nah kalau kita nggak melakukan apa-apa kan ‘bete’ banget, karena nunggunya bisa lama banget,” ungkap Della yang mengaku tidak terlalu suka jalan-jalan di luar lokasi syuting. “Jadi kalau lagi nunggu itu, biasanya aku bukabuka HP cari berita-berita menarik, atau melihat tayangan-tayangan menarik di Youtube. Berusaha enjoy aja. Itu ya kalau lagi nggak ngobrol sama rekan lainnya. Aku pikir, kita artis, ya perlu jugalah ‘mengisi’ dengan berita-berita yang tengah berkembang,” ujarnya. Dengan begitu ketika ngobrol dengan siapapun ia tidak ketinggalan

isu. Orang lain sudah sampai mana (pengetahuan beritanya) sedangkan yang diajak ngomong malah tidak mengerti apa-apa, kan malu-maluin. Bagi Della, melek berita bermanfaat untuk pengetahuan dan juga pergaulan. Maudy Ayunda, juga termasuk artis yang selalu meng-update perkembangan isu di tanah air lewat beragam media. Beritaberita yang kerap dicarinya adalah seputar masalah kemasyarakatan, ekonomi dan politik. Bisa jadi ini karena a background pendidikannya politik, filsafat, dan ekonomi. “Aku sudah punya minat ya sebelum masuk kuliah itu. Makanya aku sering mengikuti perkembangan lewat internet ataupun media lainnya,” kata Maudy yang belum lama ini meluncurkan single ‘Kutunggu Kabarmu’. Bahkan, katanya, waktu dia kuliah di Oxford Inggris pun, dia selalu mengikuti perkembangan pemberitaan politik tanah air lewat internet. M e n u r u t M a u d y, rajin mengikuti perkembangan pemberitaan sangat penting bagi setiap orang, terma su k dirinya yang

memang memiliki ketertarikan pada masalah sosial, politik juga ekonomi. “Selain informasi yang dibaca menambah pengetahuan kita, juga ketika berbicara dengan siapa pun tentang isu apapun, kita jadi mengerti (nyambung),” ujarnya. Menurutnya, pendidikan yang diambilnya politik, filsafat, ekonomi, telah membawanya ke sebuah dunia baru dan membuatnya menjadi semakin aktif di kegiatan-kegiatan sosial. “Aku merasa harus aktif mengeluarkan pesan-pesan politik. Nah untuk itu tentu aku juga harus mengetahui perkembangan isu yang ada lewat berbagai media. (Diana Runtu)

Della Puspita


24

Sudut Pandang

Edisi 990/ 5 - 11 Februari 2018

Tika Bisono

Pertahankan Sosok Humanis

Zaman makin canggih membuat orang menjadi individualis. Interaksi sesama manusia menjadi berkurang sebaliknya interaksi dengan benda mati seperti laptop, gadget, makin meningkat signifikan. Kondisi ini sungguh berbahaya, dan agaknya ini sudah memasuki kehidupan sebagian masyarakat Indonesia.

“S

aya perhatikan ketergantungan orang kepada gadget makin tinggi. Mereka lebih suka berinteraksi dengan gadget-nya ketimbang dengan sesama. Bahkan di antara anggota keluarga pun begitu,” ujar Tika Bisono, psikolog, seraya menyebut suatu kejadian yang membuatnya miris. Suatu ketika, tutur penyanyi top era 1980-an ini, ia mengunjungi sebuah restoran. Kebetulan tak jauh dari tempatnya duduk ada keluarga yang terdiri dari ayah-ibu juga anak-anak. Sepertinya mereka ingin makan bareng. Dirinya sambil menunggu makanan pesanan datang, tak sengaja mengamati keluarga tersebut yang juga tengah

menunggu makanan pesanan. “Apa yang terjadi? Mereka sambil menunggu makanan datang, masing-masing asyik dengan gadget-nya. Tidak ada perbincangan atau ngobrol di antara mereka. Mereka semua sibuk dengan ‘HP’ nya masing-masing. Saya perhatikan terus sampai akhirnya saya tidak tahan akan situasi itu, dan menghampiri serta menegur mereka,” tutur Tika. Hal ini, katanya, sungguh memprihatinkan. Menjadi makin menyedihkan karena gejala seperti ini sudah merasuki kehidupan sebagian masyarakat. Menurut Tika, kondisi ini harus disadari oleh masyarakat, jangan sampai akhirnya menjadi ‘kebablasan’ sehingga mengubah sifat manusia sebagai sosok yang humanis. “Jangan sampai kita menjadi dehumanisasi, tidak manusia lagi. Sosoknya memang manusia, tapi prilaku, pola pikir, emosi, menjadi ‘mati’. Ini benar-benar gila kalau sampai terjadi. Jangan sampai kita menjadi tidak lagi sensitif terhadap orang lain, bahkan tidak peka terhadap orang-orang terdekat (keluarga). Nanti, ketika orang terdekatnya meninggal baru menangis ‘bombay’, menyesal, ngomong ini-itu. Percuma semuanya, kemarin-kemarin kemana saja! Itulah yang biasa terjadi. Kita menjadi terlalu cuek pada sesama dan baru merasakan penyesalan ketika orang yang kita tidak pedulikan sudah tidak ada,” ungkap Tika menggebugebu. Ini adalah tugas orangtua dalam membina dan mendidik anak-anak sehingga mereka bisa tumbuh menjadi prib-

Aktivitas memasak yang dilakukan

adi-pribadi yang peduli pada sesama. Sikap peduli itu tidak ‘ujug-ujug’ datang sendiri tapi harus dididik, dibina dan dipupuk sejak anak masih kecil sehingga ketika dia besar akan cukup kuat untuk bertahan tidak terpengaruh dengan situasi yang negatif. Terkait hal tersebut, lanjut pelantun tembang hits “Ketika Senyummu Hadir” , membangun dan memelihara kebersamaan dalam keluarga adalah penting dan harus dilestarikan. Membangun kebiasaan itu tidak bisa dalam sekejap tapi harus sejak anak-anak masih kecil. “Kebersamaan dengan keluarga seperti kumpul bareng, aktivitas bareng, makan bareng, dll. Itu penting banget. Jangan sampai hal itu yang dulunya menjadi tradisi kebanyakan masyarakat Indonesia, menjadi hilang karena berubahan zaman. Itu wajib dipertahankan,” tambah Tika yang juga mengajar psikologi di sejumlah universitas. Sampai sekarang, papar Tika, dirinya dan suami tetap mempertahankan tradisi kumpul bareng keluarga. Meski memang tidak bisa seperti dulu ketika anakanak masih kecil, namun tetap saja kebersamaan itu ada seperti makan bareng- entah itu breakfast ataupun makan malam—diakukan meski tidak setiap hari. “Setiap satu atau dua bulan sekali kita jadwalkan untuk bikin kegiatan bersama seperti masakmasak, coba-coba menu baru atau apapun. Anak-anak saya usianya sudah 20 tahunan. Karena kami orangtua membiasakan, anakanak pun sampai besar terbiasa dengan itu. Kalaupun suatu ketika salah satu anggota keluarga tidak bisa ikut karena bentrok jadwal, ya nggak apa-apa, nanti pada kes-

n.

Tika bersama anaknya di akhir peka

empatan berikut mereka akan ikut,” tuturnya. Hal seperti ini, mungkin sebagian orangtua sudah melupakan karena terlalu sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Maka jangan disalahkan kalau anak-anak pun akhirnya berkembang seperti itu. “Jadi kalau ada ‘apa-apa’ janganlah selalu menyalahkan kepada si anak, orangtuanya bagaimana? Anak-anak adalah hasil dari kehancuran pola asuh orangtuanya. Orangtua yang tidak bisa mengimbangi antara kantor dan rumah. Itu biasa terjadi pada orangtua muda. Namun kalau mau dipikir lagi, siapa orangtua muda yang tidak ingin sukses sebagai orangtua, pasti semua ingin. Tapi apa daya mereka pun tidak diajarkan oleh orangtuanya. Jadi memang ini semua saling terkait. Yang ingin saya katakan di sini adalah, semua bermula dari keluarga, orangtua,” tegasnya. MANAJER RUMAH Dalam kesempatan bincang itu, Tika yang sampai sekarang masih gemar naik gunung, juga menyoroti ibu-ibu muda yang bekerja di luar rumah. Menurutnya, banyak ibu muda yang sibuk berkarier di luar rumah melupakan tanggung jawabnya sebagai ‘manajer rumah’. Mereka begitu saja menyerahkan tanggung jawab perawatan dan pendidikan anak pada orang-orang di rumahnya, apakah itu ibunya, tantenya, saudaranya atau bahkan pengasuh anaknya. “Kalau ada apa-apa emang siapa yang salah, ya manajernya dong yang salah! Siapa manajernya? Ya kamu itu. Mereka, baik ibu, tante, saudara atau pengasuh anak bukanlah ‘manajer rumah’. Jadi sekalipun perempuan bekerja

di luar rumah, dia tetap harus menjalankan fungsinya sebagai manajer rumah,” tandasnya. Itu juga yang dia lakukan selama ini. Sejak dulu dirinya bekerja di luar rumah, bahkan setelah menikah dan memiliki anak. Namun, ucap Tika, dirinya sangat sadar bahwa meski di luar rumah dia harus menjalankan fungsi sebagai manajer rumah, sebagai ibu rumah tangga. “Jadi saya, sejak dulu sampai sekarang, jika anak-anak menelepon, atau orang rumah menelepon, sopir menelepon, saya akan angkat telp itu sekalipun misalnya, saya sedang meeting, ataupun sedang berbicara dengan Dirut. Saya pasti akan permisi keluar untuk menjawab telepon itu. Seumur hidup saya, tidak pernah saya mengabaikan telepon keluarga, atau berucap; ‘sebentar ya nak mama lagi meeting’. Itu nggak pernah,” kata Putri Remaja 1978 ini. Bahkan ketika anak-anak masih kecil menelepon hanya untuk persoalan berantem di antara mereka, kata Tika, dia pun membantu menyelesaikan masalah itu lewat pembicaraan di telepon. Dengan begitu, kata Tika, anakanak merasa dekat. Meski secara fisik tidak bertemu namun mereka bisa berbicara dan menyampaikan apapun masalah mereka pada dirinya. Hal-hal semacam itu, mungkin kelihatannya sepele tapi justru penting. Membangun kedekatan dengan keluarga, apalagi untuk perempuan-perempuan yang bekerja di luar rumah, adalah sangat penting. Zaman sekarang sudah sangat maju, ada teknologi komunikasi yang canggih yang bisa dimanfaatkan untuk suatu yang positif. (Diana Runtu)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.