24
Sudut Pandang
Edisi 988/ 22 - 28 januari 2018
Harga Beras Naik Penjual Kurangi Stok “Bu, beli beras Putri 2 kilo ya,” “Sekilonya sekarang Rp 13 ribu, Bu” “Kok mahal ya? Baru waktu ini naik, ya sudah ndak apa-apa. Putri 2 kilo aja ya, Bu”.
D
emikian percakapan singkat yang terjadi antara penjual dan pembeli di Toko Jaya Asih, Denpasar, Rabu (17/1) siang. Pemilik toko kelontong tersebut Nengah Gunasih (48) mengaku saat ini harga beras memang melambung. Dalam sebulan terakhir, harga beras sudah naik dua kali. Sebut saja beras merek Putri Sejati yang pada hari-hari biasa dijual eceran Rp 11.000 per kilo, sekarang sudah di angka Rp 13.000. “Sekitar akhir Desember harga beras Putri naik jadi Rp 11.500, baru seminggu sudah naik lagi jadi Rp 13 ribu,” ucapnya.
Semua jenis beras juga mengalami hal yang sama. Beras C4 yang semula berada di kisaran Rp 10 ribu perkilo naik jadi Rp 10.500, dan naik kembali bertahan di angka Rp 11.500. Demikian juga beras Pis Bolong yang sekarang harganya Rp 12.000. Kondisi ini tak hanya dikeluhkan pembeli namun juga penjual, termasuk Nengah Gunasih. Modal beras dikatakannya paling besar. Dengan modal yang bertambah besar, untungnya sama, hanya Rp 500 per kilo. Karena itu, sekarang ini ia mengaku mengurangi mengambil beras. Ia yang biasanya mengambil beras C4 Bali sebanyak 20 sak, sekarang hanya 10 sak.
Nengah Gunasih menimbang beras untuk pembelian eceran
Pelanggan di tokonya ini lebih banyak membeli beras eceran. Paling banyak membeli beras C4 Bali karena harganya murah. Namun, bagi mereka yang sudah
Sejak naiknya harga beras, stok beras di toko dikurangi
Beralih ke Nasi Sela
Kenaikan harga beras membuat orang harus kreatif untuk mengolah makanan. Salah satu bentukan olahan yang bisa menjadi alternative adalah nasi sela. Nasi sela dibuat dengan campuran beras dan sela (ubi jalar) yang dipotong-potong kotak kecil,kemudian dimasak sampai matang. Nasi sela merupakan kuliner khas Bali yang secara luas telah dijual di pasar. “Mengubah pola makan dari nasi beras menjadi pola konsumsi nasi sela ini atau nasi dengan campuran karbohidrat yang lainnya seperti singkong atau talas tentu ada sedikit kendala terutama pada golongan remaja dan anak-anak. Karena itu perlu dikombinasikan dengan menu yang dapat ditampilkan secara menarik dengan
cita rasa yang dapat diterima oleh semua golongan umur,” ujar Ni Putu Agustini, SKM, M.Si. Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar ini menjelaskan secara
tkh/net
tradisional nasi sela ini sangat cocok disandingkan dengan pepes telengis atau pepes ikan, sayur urap daun singkong, kacang panjang dan kacang merah, ditambah sambel embe (bawang merah goreng) dan cabe. Agustini memberikan contoh sajian menu nasi sela disajikan 1 porsi. Nasi sela 200 gram (nasi 100 gram + sela 100 gram), ayam sisit bumbu terasi 100 gram, pepes telengis + jamur (telengis 25 gram, jamur merang 10 gram), sayur urap (daun singkong 75 gram, kacang tolo 15 gram, taoge 50 gram, kelapa setengah tua 10 gram), jukut ares, buah papaya 100 gram. Menu nasi sela tersebut memiliki kandungan energi 622 Kal, protein 24,7 gram, lemak 17,9 gram, KH
biasa memakai beras Putri tidak seketika beralih ke beras yang lebih murah, walaupun harga Putri naik. “Saya tetap pakai beras Putri, harga naik tidak masalah, toh saya beli sedikit, jadi tidak berasa,” ujar pelanggannya yang lain, Ibu Dewi. Bu Dewi adalah seorang pekerja kantoran. Ia mengaku paginya jarang memasak karena suami juga bekerja dan anak-anak semua sekolah. Untuk sarapan, biasanya menyiapkan yang simpel saja seperti sereal atau membeli jajan juga nasi kuning. Sore hari ketika semua sudah berkumpul, baru biasanya memasak, dan kadang sesekali juga membeli makanan jadi. “Paling banyak saya beli beras 2 kilo, tidak pernah beli sak-sakan, biar tidak kutuan, kan saya juga jarang masak. Pastinya harga beras yang tinggi sekarang
98,2 gram, kalsium 242 mg, zat besi 7,44 mg, vitamin A 470 RE, vitamin C 257,3 mg. Kuliner khas Bali yang juga dapat digunakan sebagai sumber karbohidrat adalah campuran antara beras dengan jagung atau bisa disebut dengan nasi jagung. Contoh menu nasi jagung terdiri dari nasi jagung 200 gram (nasi beras 100 gram, jagung ketan segar 100 gram), ikan kakap bakar 50 gram, kacang tanah goreng 25 gram, pelecing gonda 100 gram, jukut undis 10 g dan buah semangka 150 gram. Menu nasi jagung tersebut memiliki kandungan energi 857 Kal, protein 28,7 gram, lemak 26,3 gram, KH 130,3 gram, kalsium 248 mg, zat besi 9,56 mg, vitamin A 12 RE dan vitamin C 63,1 mg. “Kedua contoh kuliner Bali yaitu nasi sela dan nasi jagung tersebut dapat disosialisasikan kepada masyarakat khususnya
ini akan terasa bagi mereka yang belinya sak-sakan,” ucapnya. Naiknya harga beras di Desember dikatakan Nengah Gunasih memang selalu terjadi setiap tahunnya. Namun, kali ini kenaikan yang paling tinggi sampai dua kali naiknya. “Biasanya naik hanya sekali saja. Eh, sekarang ini naik lagi naik lagi,” keluhnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, keadaan seperti ini berlangsung selama Desember-Januari. Biasanya masuk di Februari, harga beras akan kembali normal. “Semoga saja harga beras cepat turun ya,” harapnya. Kenaikan harga beras ini, menurut pedagang besar seperti yang dikutip Nengah Gunasih dipicu karena cuaca buruk dan tingginya curah hujan bahkan hingga banjir yang menyebabkan para petani gagal panen. (Inten Indrawati)
Ni Putu Agustini, SKM, M.Si.
kepada remaja. Nilai gizinya tidak kalah dengan menu yang disajikan dengan nasi dari beras. Kandungan zat gizi menu tersebut untuk makan siang dapat memenuhi kebutuhan zat gizi seorang remaja 30-40 persen,” ujar ahli gizi ini. (Ngurah Budi)
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com