Tokoh Edisi 985 | Tokoh

Page 1

24

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


2

Espresso

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

GORO-GORO M u n ­ cul seorang tamu yang tak dikenal. Satpam baru itu, tak sang­ gup menahannya di portal pos sat­ Putu Wijaya pam. Karena tamu menyebut-nyebut nama Amat. Tapi Satpam juga tak berani membiarkan ia langsung me­ nemui Amat. “Saya katakan Pak Amat dan Ibu masih keluar rumah. Jadi sebaiknya ... .” “Sebaiknya? “Sebaiknya .. ?” “Sebaiknya bagaimana? “Ya, saya juga tidak tahu, Pak Amat, saya kan orang baru. Maka saya lapor ke mari.” “Nama kamu siapa?” “Joko, Pak.” “Dari Banyuwangi, Pak. Tapi orang tua saya sudah 10 tahun di sini. Saya dari kecll di Banyuwangi sama nenek “Sudah, Pak, kok malah wawan­ cara!” “Kamu jaga sendirian?” “Sama Ktut, Pak.” “Mana dia?”

“Anu, lagi kebet berak, Pak.” “Di mana?” “Pak! Jangan wawancara!” “Oke. Kenapa tadi kamu bilang, kami keluar rumah?” “Maksud saya, supaya dia tidak usah masuk.” “Memangnya dia mau ketemu Bapak tengah malam begini?” “Ya.” “Tapi kan yang bernama Amat itu banyak. Ada tukang sate. Tukang pijat. Tukang apa lagi itu?” “Orang kaya di sebelah kompleks hunian kita itu juga Pak Amat.” “Saya sudah bilang begitu, tapi dia maunya Bapak!” “Kelihatannya mau apa?” “Kurang tahu, Pak. Tapi kelihatan­ nya bawa bungkusan.” “Oh, seperti hadiah begitu?” “Mungkin, Bu?” “Besar” “Ya sedeng.” “Sedengnya seberapa?” “Ada kali sebesar, sebesar apa ya, saya kok jadi lupa. Soalnya bingung. Pak, Bu.” “Kok bingung?” “Dia tahu Bapak pernah... “ “Ssst! Pernah apa?” “Pernah apa?”

2018 “Ahhhh, saya agak nyampur dengan tamu yang kemarin. Dia juga kenal Bapak kan?” “Siapa?” “Tidak mungkin. Kemaren kami belum pulang. Kan baru tadi pagi sampai.” “Lho, kemarin yang di rumah ibu siapa?” “Nggak ada orang di rumah ke­ maren, kami baru sampai tadi pagi, kan!” “O, ya! Kalau begitu saya keliru. Itu mungkin sebelumnya.” “Bagaimana, sih!” “Itu!” “Apa?” “Yang naik motor Ninja itu?” “Saya tidak lihat ada motor!” “Tapi yang kemarin itu, Bu.” “Ah sudahlah, kita kok jadi repot ngurus orang yang tidak kita kenal” “Tapi biasanya kenal, Bu!” “Itu pasti sales! Memang mereka sudah dilatih tak bermalu! Maksa mau nawarkan produk atau ...” “Bisa juga penipu!” “Bisa! Jadi balinya bagaimana, Bu?” “Bagaimana, Pak?” “Ya, bagaimana baiknya. Kita tidak tahu. Kecuali ... .” “Kecuali apa?”

(1)

“Kita anggap saja baik, apa yang kita putuskan!” “Tolak!” “Tolak?” “Atau terima?” “Kalau mau diterima, saya antar­ kan masuk sekarang!” Satpam berbalik mau ke pos. “Tunggu!” “Nanti keburu malam, Pak. Pos kosong, lucidity kan ..!” “Satpam tidak boleh berak kalau lagi tugas!” “Siap, bu!” “Sudah begini saja. Tolak!” “Bapak tak mau terima?” “Bukan tak mau. Terima. Itu bisa menyinggung perasaan. Bilang saja, tadi di situ kan bilang, kami belum pulang!” “Ya sudah. Begitu saja, Bu. Saya bilang Bapak dan ibu belum pulang. (Jalan, tapi berhenti) tapi bagaimana kalau orangnya menunggu?” “Masak dia mau menunggu? “Mungkin, Bu! Sebab kelihatan­ nya orang mau pindahan. Asal nanti dia jangan mau nginap di gardu! Bakal repot kita, Pak. Dan Bapak mau tak mau pasti akan ketemu besok!” “Jadi bagaimana baiknya?” “Saya kira tak ada yang baik. Panggil polisi saja!” “Itu yang saya tak suka.” “Kenapa, Bu?” “Saya punya pengalaman buruk dengan polisi.” “Apa?”

“Tapi itu kan dulu! Sekarang polisi kita lain!” “Apa gunanya satpam, kalau ngu­ rus satu orang sudah panggil polisi?” “Maaf, Bu, jangan sampai saya salah menyampaikan informasi! Ta­ munya bukan satu!” “Bukan satu? Berapa?” “Satu keluarga!” “Jailah, satu keluarga?” “Tujuh orang, Pak. Istrinya dua. Bayinya satu. Pembantunya satu. Adik istrinya satu. Ada lagi anaknya yang tanggung tapi kelihatan agak terganggu. Jadi tujuh. Eh ada satu lagi, neneknya!” “Gila! itu namanya mau nyerbu! Tidak! Langsung bilang sekarang, kami sudah pindah! Rumah sudah dijual! Ayo cepet sana, bilang begitu! Sekarang juga! Cepetan nanti keburu masuk!” “Maaf Pakde, Bude, kami ter­ paksa masuk. Anak saya berak!” Semua terkejut, menoleh. Ternya­ ta tamu itu sudah masuk semua. Bu Amat menjerit. “Eeeee, kamu Adi! Kapan da­ tang? Kok nggak bilang-bilang?! Ayo cepet masuk, dingin di luar, sudah makan?” Bu Amat menggiring semua masuk ke dalam rumah. Tinggal Amat dan satpam bengong. Amat menoleh satpam seperti mau menelannya. “Kamu satpam baru, kurang ajar, bawa penyakit!” Satpam gemetar ketakutan. Ia cepat berbalik dan lari kabur. Amat melemparinya dengan sandal. Satpam mencoba mengelak. Langkahnya salah lalu jatuh menimpa kerikil jalan yang mulai hancur karena hujan.

Introspeksi dan Resolusi untuk Tahun Baru

Bagi sebagian orang, akhir tahun merupakan sebuah perayaan karena mampu melewati tahun ini dengan target-target pencapaian tertentu. Tetapi bagi sebagian orang lainnya, akhir tahun bukan merupakan sebuah akhir dari perjalanan tahun, tetapi merupakan sarana evaluasi dari tahun yang akan ditinggalkan. Tahun yang akan berlalu mem­ berikan pengalaman, pelajaran hidup dan kedewasaan. Akhir tahun tidak saja dimaknai sebagai telah usainya tahun, tetapi bagaimana perjalanan tersebut berlalu dan bagaimana tahun tersebut mampu memberikan yang terbaik untuk hidup kita. Dengan evaluasi akhir tahun, kita seharusnya berpikir untuk merancang apa yang akan dilakukan untuk tahun depan. Pentingnya introspeksi dan res­ olusi untuk tahun depan, karena akan menjadi guideline dalam perjalanan hidup kita nanti. Beberapa hal utama yang perlu direncanakan untuk tahun depan seperti: Pola hidup yang lebih sehat Jika kita merasa kalau pola ke­ hidupan kita di tahun ini kurang sehat, segeralah tentukan bagaimana tahun depan pola hidup kita akan lebih sehat. Seperti contohnya; berhenti mer­ okok, mengurangi makan-makanan tidak sehat (banyak kolesterol dan sejenisnya), menjadwal waktu olah­ raga secara rutin, mengelola waktu tidur yang cukup, dan lain sebagainya. Pola hidup sehat, tentu yang mampu membuat tubuh kita menjadi lebih

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

sehat dan lebih tangguh dalam stamina, sehingga lebih siap menghadapi ber­ bagai penyakit yang tidak diinginkan serta juga lebih siap dalam persaingan dunia kerja.

Gaya hidup yang lebih stabil Ada sebuah ungkapan mengatakan, kalau gaya hidup kita berbanding lurus dengan tekanan hidup kita, yang artinya kalau kita kebanyakan ber”gaya” dalam hidup maka tekanan hidup kita juga se­ makin berat. Gaya hidup tersebut bisa berupa gaya hidup konsumtif tidak ber­ dasarkan kebutuhan prioritas, seperti beli mobil padahal tidak punya garase karena masih tinggal nge-kost. Selain itu, ada beberapa orang yang terlihat memaksakan diri untuk terlihat tampil glamour padahal itu semua didapatkan dari berutang. Nah, kalau mau gaya hidupnya stabil maka perlu memasti­ kan diri kalau di tahun depan jangan terlalu kebanyakan “gaya”, dengan cara, kendalikan diri dari perilaku-perilaku menyimpang yang cenderung berada di luar batas kemampuan hidup kita. Karena dari perilaku gaya hidup yang tidak berdasarkan prioritas tersebut, ujung-ujungnya akan menjadi beban dan hidup kita semakin tertekan. Kondisi finansial yang lebih kuat Merencanakan pengeluaran di tahun depan perlu dibuatkan strategi dari usaha pemasukan yang mampu dihasil­ kan. Hal ini penting, ketika pola hidup konsumtif dalam hal keuangan yang terlalu berani dalam membelanjakan uang, sehingga utanglah yang semakin

baik, agar kita menjadi terbiasa dalam merencanakan suatu kegiatan dalam kurun waktu setahun kelender, sehingga dalam evaluasi akhir tahun perlu juga direncanakan bagaimana pengeluaran kita tahun depan.

I Made Widiantara

menumpuk bukan tabungan atau de­ posito atau investasi yang meningkat. Tidak bisa dipungkiri, kalau saat ini bu­ daya “The Schedule Reminder” membuat orang makin jauh berpikir ke depan, sehingga apa-apa sudah terjadwal jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh ada maskapai penerbangan yang memberi diskon dalam penjualan tiketnya, dengan catatan kalau waktu penerbangannya adalah enam bulan sampai setahun ke depan. Sehingga perlu perencanaan matang untuk memenuhi jadwal terse­ but, walaupun terkadang rentan dalam pembatalan jadwal (artinya ada denda yang dikenakan). Tetapi hal ini sangat

Kehidupan yang lebih bahagia Mungkin Anda pernah mendengar istilah “Me-time” bukan?? Sebuah ung­ kapan yang berarti bahwa dari segala kegiatan yang kita rencanakan baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial, perlu diselingi dengan jad­ wal untuk sekadar menyenangkan diri sendiri. Beberapa contohnya seperti, pergi refreshing tanpa diikuti berbagai macam kerjaan yang menguras tenaga, atau juga sekali waktu perlu perawatan tubuh ke spa favorit, atau melakukan beberapa hobi yang paling Anda su­ kai yang sudah lama tidak dilakukan selama ini. Dengan “Me-Time” kita memberikan penghargaan pada tubuh dan pikiran kita untuk merasa senang, relaks dan mengurangi stres, sehingga dengan rasa senang tersebut akan berdampak positif pada kehidupan kita. Jangan pernah sepelekan konsep “MeTime” ini, karena bahagia tidaknya ke­

hidupan kita sangat tergantung pada kita sendiri, sehingga jika kita tahu apa yang membuat kita bahagia, kenapa Anda tidak memberikan waktu ba­ hagia tersebut kepada diri kita, sampai akhirnya anda akan terbiasa memberi­ kan hastag dalam akun medsos Anda dengan #janganlupabahagia. Terlepas dari pentingnya mem­ buat instrospeksi dan resolusi untuk tahun baru, semuanya kembali pada keyakinan dan komitmen kita untuk mau berubah. Intinya, apakah kita siap mengendalikan diri, disiplin dan melakukan perubahan-perubahan. Karena percuma saja Anda membuat resolusi untuk tahun baru, kalau Anda tidak mau berkomitmen dan mau mengambil risiko dari perubahan terse­ but. Pikirkanlah ungkapan ini; “kita tidak akan mampu mengubah orang lain dan lingkungan, sebelum kita mampu men­ gubah diri kita sendiri terlebih dahulu”. Selamat Tahun Baru 2018 l

I Made Widiantara Dosen Prodi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bali l Pengajar Mata Kuliah “Personality Development”.

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hari­ yono (hariyono@cybertokoh.com). Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­ Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang Menjelang tahun baru, ada sebagian orang terbiasa membuat res­ olusi. Mereka membuat resolusi dengan tujuan bisa lebih baik di tahun berikutnya. Bagi mereka yang telah rutin melak­ sanakannya menyatakan merasakan bahwa solusi bisa memberikan tan­ tangan tersendiri saat menjalankannya,

B

intang Mira, salah seorang desainer pa­ pan atas Bali yang menetap di Gianyar, pun mengakui bahwa resolusi da­ pat menjadikan seseorang belajar lebih disiplin serta memiliki tujuan yang jelas. Apalagi ketika seseorang mempunyai resolusi tertentu ke­ mudian ia juga berkomitmen untuk mencapainya. Hal itu, katanya bukan hanya be­ rarti seseorang tersebut belajar un­ tuk disiplin, bahkan juga menyiapkan berbagai langkah agar resolusinya bisa tercapai. Sedangkan kegagalan untuk mencapai resolusi sebel­ umnya, sebenarnya bukan hanya memberikan pengaruh negatif, na­ mun bisa juga sebaliknya, membawa pengaruh positif. Salah satunya,bisa menjadikan seseorang belajar untuk persisten serta tidak mudah meny­ erah. Lantas bagaimana dengan se­ orang Bintang Mira apa resolusinya untuk tahun 2018 nanti. Menurut Bintang Mira, res­ olusinya di tahun 2018, mulai dari urusan keuangan. Sudah ada goal yang harus dicapai hingga tahun 2022. “Semuanya sudah terper­ inci, berapa kami harus menabung, dan lanjut menata peruntukannya, apa saja. Kami mencoba untuk

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Bersakit Dahulu Bersenang Kemudian

merubah mind set dari hutang un­ tuk mendapatkan sesuatu menjadi menabung terlebih dahulu. Sep­ erti pepatah yang menyebutkan ‘berakit–rakit ke hulu, berenang –renang ke tepian, Bersakit da­ hulu dan senang kemudian,” papar pemilik merek “Bintang Mira Batik Bali” tersebut. Terkait perkembangan usah­ anya, Bintang Mira mengatakan mengingat umurnya yang hampir setengah abad, namun mesti mulai bisnis dari nol lagi, tentu dirinya harus mempunyai terobosan-tero­ bosan untuk mencapai resolusinya tersebut. “Kami tetap menggarap Batik Bali sebagai fokus aktualisasi diri. Sedangkan, kebaya dan busana ready to wear, kami hadirkan seba­ gai produk untuk saling meleng­ kapi,” cetusnya. Ia menekankan tentang visi-nya untuk membuat Batik Bali dikenal di seluruh nusan­ tara, salah satunya dengan upaya mencari artis - artis nasional untuk membantu mengenakan sekaligus mempromosikan Batik Bali. Bintang Mira juga mengatakan rumah batik yang menjadi ruang memajang karyanya merupakan perwujudannya. Hingga saa ini, ka­ tanya ia masih menggarap batik yang motifnya bernuansa Bali dan sesekali untuk variasi dibuat pula motif kontemporer. Sementara warna natural menjadi pilihan yang bakal tetap dipertahankan. Masih soal karya batiknya, ia menyatakan akan lebih fokus pada batik cap dari pada printing karena lebih punya nilai kemudian pemasaran online adalah sarananya. Pemasaran online yang dijalankannya selama ini yakni instagram dan facebook. Program lain yang akan menjadi garapan berikutnya adalah memperbaiki dan

untuk memberikan beasiswa agar tepat sasaran,” terangnya. Menurut Bintang Mira mencari bakat anak yang cerdas kemu­ dian memiliki potensi dan kurang mampu adalah sulit. Sebab, zaman sekarang banyak penyalahgunaan, karenanya mereka memiliki tim untuk melakukan cek dan ricek atas keadaan anak-anak tersebut, dengan surat resmi atau pernyataan dari sekolahnya. Bintang Mira juga mengatakan jika ia akan selalu mendukung yayasan yang ada di Gianyar untuk urusan sembako. Selain itu juga,ia bakalan konsentrasi pada kebersihan terutama membersihkan sungai di

Bintang Mira

meningkatkan kualitas website-nya. “Kami mengukur setiap 5 tahun. Dalam 5 tahun pertama difokuskan pada pengembangan rumah batik. Selain itu juga menggarap interior dan menjaga lingkungan yang asri. Dan, pastinya juga memiliki koleksi yang lengkap diserta tempat parkir yang memadai. Karenanya, dari se­ tiap keuntungan yang kami peroleh akan difokuskan ditanam untuk kepentingan di atas,” ujarnya. Sedikit evaluasi yang dilakukan katanya, khususnya yang bernama ‘investasi sosial’ Bintang Mira me­ mastikan jika ia akan lebih agresif lagi kedepannya. Ia akan menyiap­ kan apa yang bisa diberikan pada anak-anak yang memerlukan per­ tolongan. “Bukan hanya di wilayah Gianyar, tapi di Bali bahkan luar Bali. Maksud kami, bantuan akan diberi­ kan bagi siapa pun yang memerlu­ kan , tentu ditunjang dengan data yang valid. Seperti data dikeluarkan oleh sekolah yang akan digunakan

Nataraja (12), dan Komang Atlanta Rama­ navami Daiva (10), Erika dan suami kerap melakukan komunikasi dan diskusi sarat makna namun ringan untuk dicerna. Family engagement ini menjadi satu elemen dasar untuk selalu memberi dukungan kepada pu­ tra pertamanya, Tristan yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 dan telah mulai belajar menjadi wirausaha muda dengan produksi hair pomade BlackWood (by Tristan) yang kini telah mulai dijual di beberapa barbershop di Denpasar. Erika yang sehari-hari sibuk dalam dunia supply chain & logistics, export dan import ini juga telah membuat resolusi untuk usahanya. Diantaranya, pengembangan bisnis dan relasi yang selama ini banyak di Asia Pasifik dan Oceania, tahun depan ia berencana untuk lebih luas mengembangkan pelanggan dari Eropa. Ia ingin lebih banyak dapat berkon­ tribusi membantu usaha kecil & menengah di Indonesia, khususnya di Bali melalui lini supply chain & logistics ini. Erika memang sarat akan pengetahuan dalam industri ini. Banyak orang meyakini ia sangat kompeten dan selalu dapat mem­ beri pilihan solusi untuk pelanggannya. Ia selalu menerapkan consultative selling agar pelanggan dapat benar-benar memahami layanan yang dipilih. Hal yang sama selalu ia terapkan saat bergabung dengan perusahaan DHL Express & DHL Global Forwarding selama kurang lebih 10 tahun yang membuat

area lingkungannya dari sampah plastik. “Tujuan kami melakukan kegiatan ini bukan demi mendap­ atkan penghargaan, tetapi lebih ke­ manfaat yang tetap sasaran dan terus menerus atau stabil,” tegasnya. Selanjutnya Bintang Mira kem­ bali menyinggung mengenai pro­ gram keuangannya , dimana ia tidak lagi membuka 2 polis asur­ ansi kesehatan, tidak lagi investasi pada emas, tapi lebih pada ‘dana pensiun.’ “ Saat ini kami fokus membangun usaha untuk 5 tahunan dan untuk urusan organisasi kami vakum dahulu,” cetusnya. Setelah website di up grade nanti, Bintang Mira pun segera menambahkan terobosan lainnya dengan menyiapkan koleksi summer ready to wear. Satu benang merahnya, bahwa ia siap untuk fashion show. “Dan pastinya , kami terus memikirkan upaya atau ide untuk pemasaran dengan biaya minimal tetapi mempunyai pengaruh besar,” ungkapnya. (Sri Ardhini)

Tips Jadi Creativepreneur Bagi mereka yang ingin menjadi creativepreneur, Bintang Mira juga tak sungkan-sungkan untuk membagi kiatnya yakni: 1. Memunculkan kreativitas yang mengalir dari dalam 2. Berusaha menemukan apa yang mendukung kreativitas terse­ but 3. Menjadi diri sendiri yang bertanggung jawab. Artinya, menerima konsekuensi pilihannya tanpa merepotkan orang lain 4. Efektif dalam hidup, menyingkir dari apa yang bukan dirimu 5. Selalu apa adanya dan menjadi diri sendiri 6. Tidak berpikir atas nama kepentingan 7. Konsep hidup dalam kejujuran 8. Hindari sifat iri dan jahat 9. Melatih keterampilan sesering mungkin 10. Berlatih untuk tampil dan mulai berani memperlihatkan kreativitas pada orang luar 11. Berani menjual karyamu, sebab kreativitas yang sempurna men­ gandung nilai ekonomi 12. Tidak menyalahkan orang lain atas situasi yang dialami, tetapi bertanggung jawab atas apa yang terjadi 13. Menjaga kedamaian hati. (Sri Ardhini)

Cukup Tiga Resolusi

Tahun baru selalu memberi semangat dan inspirasi baru untuk melangkah maju. Menyambut tahun 2018 kita mulai membuat resolusi sehingga Januari juga dikenal sebagai bulan resolusi. Mulai dari resolusi hubungan sosial hingga resolusi keuangan. Erika Sedana menanggapi bahwa resolusi tentu sangat penting dibuat. Resolusi mem­ beri terjemahan atas tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu tertentu. Penerima Penghargaan Perempuan Inspiratif Tokoh 2016 ini rupanya telah membuat resolusi sendiri untuk keluarga, bisnis, dan personal development-nya. Resolusi pertama dari Erika adalah family engagement. Kesibukan dalam usaha dan per­ jalanan bisnis membuat Erika selalu merasa kekurangan waktu untuk berada di tengah keluarganya. Ia kini mengurangi aktivitas lainnya agar dapat lebih banyak melakukan aktivitas bersama suami dan anak-anaknya. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan ber­ sama, misalnya family cooking, family discussion, family outdoor activities. Istri dari Putu Ari Sedana, S.T., M.M. ini memang menyukai hal-hal sederhana dalam kesehariannya. Menurutnya yang terpenting adalah mem­ bekali anak-anak dengan kerendahan hati, kasih sayang, belajar untuk menghormati, dan tetap mengasah kemampuan analisa yang baik. Bersama ketiga putranya, Gede Tristan Desirata Rama (14), Made Dyfan Genesia

23

Erika Sedana

ia meraih beragam penghargaan Indonesia dan Asia Pasifik. Ketika ditanya kenapa hanya ada tiga fokus resolusi saja, perempuan Bali yang bernama lengkap Made Herry Erika Se­ dana, A.Md., S.E. ini menjawab lugas. ‘‘Resolusi tidak perlu banyak. Kalau terlalu banyak malah tidak fokus. Dua atau tiga sudah cukup, yang penting benar-benar menjadi tujuan yang bisa diaplikasi, dicapai dan bisa diukur untuk kemudian dievaluasi. Hal yang mendasar juga adalah resolusi

benar-benar dijalankan dengan senang hati tapi juga memberi benefit yang nyata untuk keluarga, usaha dan diri sendiri,” tegasnya. Lantas apa resolusi Erika dalam personal development? Erika yang sudah lebih dari 20 tahun dipercaya menjadi MC, Moderator & Interpreter Meeting dan konferensi nasional, regional dan internasional ini, berpendapat bahwa personal development (dan personal branding) tetap harus ada dalam setiap bulan resolusi. Tahun depan, mantan penyiar berita berbahasa Inggris TVRI ini, ingin meningkat­ kan jenjang ilmu International Business. Sudah lama Erika mencintai ilmu Interna­ tional Business. Benar-benar dapat membuka perspective terhadap banyak segmen di level global. Termasuk di dalamnya, cross-border transactions, teknologi, skills, human resources dan masih banyak lagi aktifitas komersial di level international yang dapat memberi benefit pada perkembangan bisnis dan per­ tumbuhan ekonomi yang luas. Aktif dalam berbagai organisasi Indone­ sia dan international membuat Erika selalu optimis dapat berkembang dengan cepat. Erika yang juga Ketua Asosiasi IUMKM Aku Mandiri Provinsi Bali ini mengemukakan bahwa kegiatan bisnis, relasi dan organisasi semua saling terkait dan saling mendukung. Dalam organisasi, kita memperoleh penge­ tahuan tambahan dari teman-teman yang berbagi pengalaman dari industrinya masingmasing untuk dapat membantu mencapai resolusi di tahun 2018. “Dengan doa, saya yakin dan percaya resolusi para pembaca Tokoh tahun 2018 dapat tercapai dengan hasil gemilang,” katanya. (Sri Ardhini)


22

Sosialita

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

‘Rezeki Tahun Baru’. Ternyata tidak semua artis menginginkannya. Meskipun tahu honor manggung di malam pergantian tahun ataupun di tahun baru nilainya bisa berlipatlipat dari honor biasanya, nyatanya tidak semua artis tergiur. Sejumlah artis malah sudah mendeklarasikan dirinya tak akan terima job pada hari istimewa itu. Meskipun tawaran manggung melimpah. Tak ada istilah aji mumpung.

M

aia Estianty misalnya, meski mendapat banyak tawaran manggung acara Tahun Baru, namun dia menolaknya. “Enggaklah, aku mau liburan. Sudah dua tahun ini aku nggak terima job pergantian tahun. Tahun ini juga enggak. Lagian semua orang happy-happy, kenapa gue sendiri yang cari uang. Gue juga mau seneng-seneng,” ungkap Maia yang berencana berlibur ke negeri Paman Sam sambil tertawa. Maia tidak mengatakan bersama siapa dia pergi ke sana, namun yang pasti tidak dengan ketiga anaknya, Al, El dan Dul. “Al, El dan Dul, sudah punya acara sendiri-sendiri. Jadi nanti kita liburan bareng setelah New Year,” ungkap Maia. Dengan semakin bertubuhnya ketiga putranya, waktu kebersamaan dia dan ketiganya jadi berkurang dan itu wajar. Dirinya tidak memasalahkan hal itu. Karena anak-anak sudah besar dan mereka memiliki kegiatan sendiri-sendiri. Namun begitu mereka tetap punya acara bersama meski tak sesering ketika ketiganya masih kecil. Lagi pula, kalau bicara berpisah, dirinya sempat lama ‘berpisah’ dengan ketiganya. “Jadi aku sih sudah

Malam Tahun Baru bersama Keluarga

biasa lah dengan keadaan ini,” ujar wanita cantik yang dikabarkan telah memiliki pacar. Senada dengan Maia, Syahrini pun demikian. Tawaran job pergantian tahun dan Tahun Baru melimpah, namun penembang lagu hits ‘Jangan Memilih Aku’ , menolaknya. “Saya nggak ngambil job Tahun Baru. Incess (nama panggilan Syahrini-red) mau liburan ke Eropa,” ungkap penembang hits ‘Aku Tak Biasa’ ini. Meski manggung di hari istimewa itu menawarkan honor yang fantastis, Syahrini mengaku tidak tergiur. Sejak lama, katanya, dia sudah tidak lagi mengambil pekerjaan di malam pergantian tahun atau pada Tahun Baru. Dia lebih memilih kumpul dengan keluarga. “Daripada kerja lebih baik pada momen itu kumpul dengan keluarga, lebih berarti. Lagi pula, saya kan sudah bekerja selama sebelas bulan yang kalau dihitunghitung bayarannya kan sama dengan Tahun Baru. Jadi ya sudah lah. Aku ingin memanjakan diri, melepaskan rutinitas pekerjaan. Ya menikmati waktu sama orang-orang tersayang,” ungkapnya. Dari bincang-bincang dengan sejumlah artis terungkap bahwa bagi mereka uang bukanlah segalanya. “Kalau bicara soal uang mah tidak pernah cukup. Itu kan sifat dasar manusia. Namun kan kita juga harus mampu mengerem. Ada waktunya cari uang tapi ada juga waktunya untuk sepenuhnya berkumpul bersama

Via Valen

Foto-foto kapanLagi.com

Syahrini

keluarga,” ujar Syahrini. Malam pergantian tahun merupakan momen khusus. Sudah menjadi tradisi dalam momen-momen seperti itu Syahrini berkumpul bersama keluarga. “Tidak semua lho artis mau memanfaatkan momen ‘aji mumpung’. Meski honor besar berlipat-lipat, banyak juga kok yang tak tergoda. Maka biasanya yang tak mau manggung di momen spesial itu, biasanya mereka sudah punya plan jauh-jauh hari. Sudah punya persiapan dana untuk liburan,” ungkapnya. Itu juga yang diungkap Ayu Ting Ting, salah satu pedangdut yang juga—sebenarnya—kebanjiran tawaran manggung di malam pergantian tahun dan Tahun Baru. Namun menolaknya. Baginya iming-iming honor besar, tidak selalu menggoda. Dia mengaku telah sangat sibuk sepanjang tahun, maka momen seperti akhir tahun dan Tahun Baru lebih bermakna jika bersama keluarga. Apalagi dirinya memiliki anak—Bilqis-- yang karena kesibukannya tidak bisa selalu bersamanya. “Sepanjang tahun sibuk

Maia Estianty

banget. Belum lagi aku juga main sinetron dan syuting film. Jadi rasanya cukup ya,” ucap Ayu. Bicara kerja keras, memang itulah yang dilakukan Ayu sepanjang tahun ini. Saking bertumpuknya pekerjaan, kadang orang sampai geleng kepala. Misalnya saja pada Ramadhan lalu, dia menjadi pengisi acara sahur, pagi harinya dia masih harus syuting sinetron. Padahal waktu istirahatnya sangat kurang. Maka tak heran dia harus masuk rumah sakit karena kelelahan. Bukannya menolak rejeki, kata Ayu, namun dia tahu batasnya alias tidak mau serakah. Tahu batas, itu juga yang diungkap Kikan Namara. Pelantun tembang hits ‘Bendera’ ini mengaku sepanjang tahun sibuk bekerja, termasuk keliling kota untuk road show sebagai Duta Perdamaian. Semua itu sangat menyita waktunya, bahkan saking sibuknya beberapa pekerjaan yang seharusnya digarap di tahun 2017, akhirnya tertunda-tunda. Belum lagi, kesibukan

Honor Menggiurkan Kalau sejumlah artis menolak tawaran manggung dan lebih mengutamakan kumpul keluarga, lain halnya dengan sejumlah penyanyi dangdut yang merasa sayang melewatkan pekerjaan dengan honor tinggi di malam pergantian tahun. Zaskia Gotik misalnya. Pedangdut cantik ini awalnya ingin menghabiskan malam pergantian tahun bersama keluarga, namun tiba-tiba muncul tawaran manggung dengan honor menggiurkan, maka dia pun akhirnya menunda sejenak waktu kumpul keluarga yang sudah direncanakannya. “Iya tadinya mau malam tahun baruan sama keluarga. Tapi ada tawaran manggung di Jakarta dengan honor yang menggiurkan, jadi aku ambil tawaran itu,” ungkap Zaskia yang akan menerima bayaran puluhan juta sekali manggung. Begitu juga Rhoma Irama dan beberapa artis lainnya yang kebagian rejeki tahun baru seperti Cita Citata, Rita Sugiarto, Siti Badriah dll. Amel Alvi sendiri mengaku sayang menolak honor tinggi saat

3

Bupati Mas Sumatri Jelaskan Kondisi Gunung Agung ke Wapres

juga membuat waktunya kumpul bersama anak-anak menjadi berkurang. “Aku ini kan selain bekerja juga seorang ibu rumah tangga yang punya dua anak. Jadi aku harus tahu batasnya. Jadi aku pikir bekerja sepanjang tahun ini sudah cukup, kini saatnya menikmati libur, kumpul bersama keluarga,” tutur mantan vokalis grup band Cokelat itu. “Akhir tahun ini, sebenarnya ada beberapa tawaran yang masuk. Bayarannya pun bagus banget. Hanya saja, aku sudah memutuskan untuk enggak ambil,” ucapnya. Raffi Ahmad dan Via Valen yang dulunya tak pernah melewatkan tawaran manggung di malam pergantian tahun ataupun Tahun Baru lantaran honor yang mengiurkan, kini mengaku tidak lagi memiliki pandangan seperti itu. Honor besar bisa dicari dengan bekerja keras namun berkumpul bersama keluarga tidak bisa dilakukan lantaran rutinitas kerja. Begitu jawaban Raffi maupun pedangdut Via. “Kalau dulu sih tiap malam pergantian tahun atau Tahun Baru-an pasti kerja. Kan sayang dilewatkan, honornya lumayan. Tapi sekarang tidak lagi. Kemarin-kemarin, aku sudah kerja dan honornya kalau dikumpulkan cukup lumayan juga. Jadi aku kira itu sudah cukup, apalagi sih yang dicari? Nanti tahun depan (2018) kerja lagi. Sekarang lebih baik bersama keluarga, itu kan jarang kalau kita sedang kerja,” ungkap Via, pedangdut yang sedang naik daun. “Kalau dulu sih aku nguber-nguber kerjaan, apalagi Tahun Baru honornya gede berlipat-lipat. Kalau sekarang sih aku sudah nggak seperti itu. Alhamdulilah lah, sekarang sih cukup,” ujar Via yang akan pulang kampung ke Sidoarjo untuk kumpul keluarga. (Diana Runtu)

malam tahun baru. Momen Tahun Baru, ucap Amel, berbeda dengan hari biasanya. Karena itu adalah hari spesial maka diapun mematok harga tinggi untuk penampilannya. Ternyata banyak yang berminat. Maka jadilah dia bekerja di hari spesial itu. “Aku nggak ada libur, kerja terus. Malam Tahun Baru aku ada kerjaan di Balikpapan,” tambah Amel. Setelah itupun dia masih harus mempersiapkan diri untuk syuting stripping yang akan dimulai diawal tahun 2018. Jadi mungkin dalam beberapa bulan ke depan dia belum bisa mengambil waktu libur yang panjang karena ada beberapa pekerjaan menanti, khususnya syuting sinetron. Zaskia Gotik

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

(Diana Runtu)

Setelah dilakukan upaya lobi-lobi oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri yang didampingi sejumlah staf menghadap ke Kantor Wakil Presiden, Jumat (15/12), akhirnya menuai hasil. Sabtu (30/12) Wakil Presiden Jusuf Kalla sesuai dengan janjinya, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karangasem Bali.

K

unjungan Wapres di Pulau Seribu Pura yang juga secara khusus ke Kab. Karangasem ini diagendakan selama empat hari dari tanggal 29 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018 dengan tujuan mengunjungi kon-

Bupati Mas Sumatri Hadiri ‘Open House Natal’ disi para pengungsi Gunung Agung di Karangasem. Wapres juga diagendakan untuk menikmati perayaan tahun baru di Bali.

MAS SUMATRI HADIRI APEL HARI PMI Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri hadiri Apel Peringatan Hari Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) tahun 2017 yang dipimpin langsung Ketua Pengurus PMI Prov. Bali I Gusti Bagus Alit Putra. Peringatan Hari Sukarelawan PMI yang jatuh setiap tanggal 26 Desember itu digelar di Posko Induk Tanah Ampo, Kecamatan Manggis Karangasem itu dihadiri pula para pelaku Operasi Siaga Darurat Gunung Agung, Jajaran Staf, Pengurus Sukarelawan PMI se-Bali, unsur TNI, Kepolisian, Staf Pol PP Pemkab. Karangasem serta siswa-siswi SMAN Manggis, Jumat (29/12). Pimpinan Apel, Alit Putra dalam amanatnya menyampaikan, melalui Peringatan Hari Sukarelawan PMI 2017 yang mengambil tema “Kekuatan Kemanusiaan Wujudkan Sukarelawan PMI yang Berkarakter” dapat memberikan apresiasi dan penghargaan atas dedikasi, peran dan sumbangsih yang telah diberikan oleh sukarelawam PMI dalam pelaksanaan tugas mulia kemanusiaan di seluruh wilayah NKRI bahkan dunia. “PMI Prov. Bali sebagai bagian dari

organisasi PMI, tidak ketinggalan pula untuk turut menyemarakkan peringatan ini. Melalui momen Operasi Siaga Darurat Gunung Agung, PMI mengumpulkan jajaran pelaku operasi dalam Apel Peringatan ini,” katanya Untuk itu pihaknya berharap dapat menempatkan generasi muda sebagai pimpinan dini untuk mengajak sesamanya kreatif, berpotensi dan berkualitas positif untuk menjalankan aksi-aksi kemanusiaan demi membantu sesama. “Dalam suasana Operasi Siaga Darurat Gunung Agung, kami berharap dapat memberikan semangat baru bagi para sukarelawan untuk dapat memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas-tugas mulia kemanusiaan dalam pelaksanaan operasi,” ucapnya. Sebelumnya, Apel Peringatan Hari Sukarelawan PMI menyanyikan lagu mars PMI dan pembacaan tujuh prinsip dasar PMI serta Bulan Sabit Merah Internasional. Di akhir Apel Peringatan dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan untuk Sukarelawan yang dilanjutkan dengan pagelaran hiburan berupa penampilan organ tunggal, Celekontong Mas dan Nanoe Biroe. (hms/ten)

Kedatangan rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama istri Mufida Jusuf Kalla didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika disambut di Posko Induk Siaga Darurat Bencana Tanah Ampo Kec. Manggis Karangasem oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri bersama Wabup Artha Dipa beserta jajaran Pemkab. Karangasem, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, DPR RI, Forkopimda Karangasem, BNPB, BPBD Prov. Bali dan BPBD Karangasem. Saat meninjau Posko Induk Tanah Ampo, Wapres mendapatkan penjelasan dari Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, tentang langkah-langkah dan persiapan yang saat ini dilakukan. Selanjutnya Wapres mengunjungi lokasi pengungsi mandiri erupsi Gunung Agung di UPTD Dinas Pertanian Kec. Rendang Karangasem. Wapres beserta rombongan disambut anak-anak pengungsi sambil menyanyikan lagu selamat datang. (hms/ten)

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menghadiri acara ‘open house’ terkait perayaan Hari Raya Natal, di rumah dinas Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak serta kediaman Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose untuk mempererat tali silahturahmi antar pemangku kepentingan/stakeholder di Bali, Senin (25/12). ‘Open house’ yang dilakukan di dua tempat berbeda ini itu juga dihadiri sejumlah tokoh antara lain Gubernur Bali Made Mangku Pastika, konsulat asing, serta ribuan personel Kodam IX/Udayana, personel Polda Bali serta jajaran Kodim dan Polres se-Bali. Ribuan tamu undangan ini khusus datang untuk memberi ucapan selamat Hari Raya Natal kepada Pangdam IX/ Udayana dan Kapolda Bali beserta keluarganya. Pada kesempatan itu, Bupati Mas Sumatri dan Pangdam IX/

Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menyempatkan untuk membahas kondisi terkini terkait bencana erupsi Gunung Agung. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menyatakan, pihaknya siap untuk mendukung kebijakan Bupati Karangasem dalam menangani keadaan terkait bencana Gunung Agung. Harapannya, lanjut dia, supaya merujuk pernyataan Gubernur Bali, hendaknya penanganan bencana ini dengan tidak ada korban jiwa atau ‘zero victim’. Sementara itu, Kapolda Bali menyatakan senang dan merasakan suasana Natal menjadi spesial karena dirayakan di Bali. “Semoga perayaan Hari Natal tahun ini dipenuhi keberkahan, kebahagiaan, cinta kasih dan memberikan kedamaian untuk semua yang ada di dunia ini. Saya ucapkan Selamat Hari Natal bagi umat Kristiani di seluruh dunia,” ujarnya. (hms/ten)

Bupati dan Wabup Tatap Muka Bersama Ketua Dewan Komisioner OJK RI

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri bersama Wabup Artha Dipa didampingi Sekda Adnya Mulyadi serta Kepala OPD terkait menerima kunjungan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta jajaran di Wantilan Kantor Bupati, Selasa (26/12). Kedatangan Ketua Dewan OJK, Wimboh Santosa didampingi Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara memberikan angin segar bagi para pelaku usaha yang ada di Karangasem dalam upaya mencari solusi pemenuhan kewajiban pada lembaga keuangan dikarenakan aktivitas Gunung Agung selama tiga bulan yang secara ekonomi sangat signifikan dampaknya bagi para pelaku usaha di Karangasem. Sebelumnya Mas Sumatri menyampaikan selamat datang pada Wimboh beserta rombongan serta ucapan terimakasih atas perhatiannya kepada masyarakat Karangasem. Mas Sumatri pun dalam sambutannya menyampaikan akan kondisi Kab. Karangasem yang sedang mendapat ujian dengan adanya aktivitas Gunung Agung pada level awas sejak tanggal 22 September 2017 sampai saat ini. Dikatakannya, dengan aktivitas Gunung Agung saat ini memberikan dampak yang sangat besar khususnya di Kab. Karangasem bahkan seluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Bali. “Kami Pemkab. Karangasem bersama Pemprov. Bali dan pihak terkait lainnya sudah melakukan langkah-langkah untuk penanganan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung. Saat ini status awas hanya pada radius 6-10 km dari kawah gunung. Jumlah desa yang masih masuk KRB hanya berjumlah 28 desa dengan jumlah pengungsi yang sudah turun dari 200 ribu jiwa menjadi 71 ribu jiwa,” jelasnya.

Ditambahkan Mas Sumatri bahwa selama tiga bulan terakhir, perekonomian khususnya di Kab.Karangasem mengalami mati suri. Banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian serta daya beli masyarakat menurun drastis. “Dengan kondisi perekonomian yang lesu saat ini menyebabkan para pengusaha yang ada di Kab. Karangasem sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat Berlandaskan Tri Hita Karana mengalami berbagai permasalahan. Di antaranya kewajiban mereka kepada lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan mengalami kesulitan,” ungkap Mas Sumatri. Pihaknya berharap melalui kedatangan Ketua Dewan Komisioner OJK ke Kab. Karangasem dapat memberikan solusi kepada para pelaku usaha yang ada di Kab.Karangasem dalam memenuhi kewajiban mereka pada lembaga keuangan. Mengingat pelaku usaha di Kab.Karangasem saat ini mengalami penurunan pendapatan sampai dengan 90%, bahkan pada beberapa lokasi kegiatan usaha mereka tidak beraktivitas lagi. “Dengan diberikan kemudahan bagi para pelaku usaha di Karangasem dalam memenuhi kewajibannya pada lembaga keuangan sampai dengan keadaan normal kembali akan memberikan semangat untuk bangkit dan berusaha kembali bagi mereka para pelaku usaha,” tegasnya. Dalam kesempatan itu Mas Sumatri langsung menyampaikan usulan masyarakat Karangasem yang ada di pengungsian khususnya dan seluruh masyarakat Karangasem umumnya terkait pemenuhan kewajiban pada lembaga keuangan agar angsuran pokok dan bunganya dibebaskan bagi warga yang berada di radius 8 sd 10 km selama situasi belum normal sedangkan yang di radius di luar KRB, pihaknya minta bunga utang bisa dibebaskan minimal sampai 50%. Dalam tatap muka tersebut usulan keringanan pemenuhan kewajiban pada lembaga keuangan datang juga dari Ketua Kadin Karangasem, Ida Wayan Cakra Weda Kusuma yang mengaku sudah 3 bulan tidak mampu membayar kredit. Dirinya mengaku tidak bisa membayar kewajiban lantaran usahanya terkena dampak situasi Gunung Agung. Oleh karena itu, dirinya meminta keringanan untuk penghapusan bunga dan penundaan bayar pokok kredit bank. (hms/ten)


4

Inspirasi

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Menjadi single mother memang berat. Meski anak yang diasuhnya ­hanya satu, namun itu tidak mengurangi ­beratnya perjuangan seorang single mother. Apalagi anak yang ­diasuh masih usia balita. ­Itulah yang dirasakan­ ­Jessica ­Iskandar, artis yang ­kariernya di dunia­ hiburan tengah bersinar.

Jessica Iskandar

Mendidik tanpa Marah

ganinya semuanya berjalan dengan baik. “Aku berharap tahun 2018 bisa berjalan lebih baik lagi. Tentunya aku akan bekerja keras untuk bisa mendapatkan hasil yang baik,” ujar Jedar yang juga disapa dengan sebutan Chika oleh orang-orang dekatnya. Jedar memulai kariernya di dunia Namun dengan keikhlasan da- hiburan sebagai model. Kemudian dia lam menjalankan kehidupannya melebarkan sayap ke dunia akting. dan tekad kuat membesarkan El Pengamat dunia hiburan menyebut Barrack Alexander, anak semata Jessica sebagai salah satu entertainer wayangnya yang baru berusia 3,6 yang memiliki banyak talenta. Dia tahun, Jedar -begitu nama wanita bukan hanya bisa akting tapi juga cantik ini kerap disebut- justru bisa bersuara merdu serta piawai memmelaluinya dengan baik. Setidaknya bawakan sebuah acara. Kiprah pertamanya di dunia selama beberapa tahun terakhir ini akting ketika dia membintangi film dia merasa enjoy dan sangat me‘Dealova’ tahun 2005 kemudian nikmati perannya sebagai ibu. tampil dalam film Malaysia, ‘Diva’ “Kelihatannya sih berat ya namanya single mother. Aku harus tahun 2007. Namun dia baru mulai menjadi ibu sekaligus memerankan benar-benar dikenal publik sejak dia ayah bagi El. Aku harus memikirkan menjadi presenter acara ‘Dahsyat’ jauh ke depan, bagaimana caranya dan Pesbukers. Selanjutnya kiprah dapat memenuhi semua kebutuhan Jedar semakin kinclong dengan El, pendidikan dan kehidupannya. banyaknya tawaran film, sinetron Tapi setelah aku jalani dengan ikhlas, juga FTV, serta menjadi presenter rasanya tidak berat ya. Aku enjoy. sejumlah acara televisi serta iklan Aku merasa Tuhan memberi banyak produk. Jedar juga sempat menjadi burukemudahan. El tumbuh dengan baik, an pers ketika ternyata pernikahanpekerjaan aku diberi kelancaran, ternya dengan seorang berkebangsaan masuk bisnis-bisnis yang aku bangun demi masa depan kami semuanya Jerman, Ludwig Franz Willibald, pada 2013 lalu bermasalah dan akhirnya berjalan baik,” ungkap Jedar. Jedar merasa tahun 2017 bisa dibatalkan oleh pihak Ludwig. Dari dibilang sebagai tahun penuh kasus itu juga akhirnya terungkap anugerah. Karena baik kehidupan kalau ternyata suami Jedar adalah pribadinya juga anaknya, serta seorang bangsawan Jerman. Ludpekerjaan-pekerjaan yang ditan- wig merupakan putra mahkota dari Pangeran Johannes dari ‘kerajaan’ Schloss Wolfegg, Jerman. Sejak pembatalan pernikahan itu, Jedar dan suaminya pun seolah putus hubungan. Padahal dari pernikahan itu lahir El Barrack yang kini berusia 3,6 tahun. Sempat melewati hari-hari kelam, namun akhirnya Jessica bangkit dan kembali berkonsentrasi pada kariernya. Kerja kerasnya tak sia-sia, karena sejumlah acara yang dipegangnya tergolong memiliki rating tinggi. Dia pun cukup laris di dunia akting— sinetron dan film— serta jadi bintang iklan. Menjalani kehidupan dengan ikhlas, bagi Jedar, adalah kunci dari keberhasilannya melewati harihari berat. Saat ini dia justru merasa bahagia dan beruntung karena dianugerahi El yang cerdas dan lucu. “Sekarang El sedang belajar berbicara, jadi semua omongan orang-orang di sekitarnya dia copy paste. Makanya aku bilang ke orang rumah agar hati-hati berbicara di dekat Foto: kapanlagi.com

El karena sekarang sedang belajar meniru omongan orang,” tuturnya. Meski sangat sibuk dengan berbagai kegiatan, namun anak tetaplah yang utama. Karena itu, sesibuk apapun dia, pasti akan menyempatkan diri untuk mengantar dan menjemput El ke sekolah. “Aku tuh rutin nggak pernah absen nganter El sekolah dan jemput dia pulang. Saking rajinnya aku, sampai pihak sekolah memanggil aku untuk menyatakan apresiasinya karena aku sangat memperhatikan El,” ucap Jedar sambil tertawa. Kehadiran El, tambah Jedar, mengubah banyak hal dalam hidupnya. Yang paling jelas adalah katanya, ia berubah dari wanita yang lemah menjadi wanita yang kuat, penyabar dan berani. “Itu sungguh anugerah buat aku. Aku yang pernah jatuh tapi Tuhan bantu bangkitkan aku. Memberi aku rasa percaya diri juga kelancaran. Yang penting adalah ikhlas, berdoa dan bekerja. Pasti ada jalannya. Mungkin pengalaman aku ini bisa juga menjadi inspirasi bagi para single mom yang lain. Artinya jangan putus asa, terus berusaha dan berdoa,” ucapnya. Seperti umumnya orangtua, Jedar juga ingin memberikan segala hal yang terbaik bagi anaknya. Pendidikan misalnya, menjadi salah satu yang menjadi perhatiannya. Yang menariknya, Jessica mengaku tidak pernah memarahi anaknya meskipun si anak melakukan kesalahan. “Aku nggak pernah memarahi El, itu sangat aku hindari. Jadi biar dia melakukan kesalahan, aku nggak marah. Tapi aku memberi penjelasan kepadanya bahwa apa yang dilakukan salah. Misalnya, ketika dia bermain dan gelas tumpah. Maka aku tunjukkan bagaimana aku membersihkan tumpahan air. Aku bilang, ini mami clean up. Biar dia tahu bahwa minuman tumpah, kotor. Nanti dia akan merespons. Trus dia ikut-ikutan membersihkan dan bilang ‘sorry-sorry’,” tutur Jedar tentang tingkah sang anak. “Namanya anak-anak, tidak

cukup hanya sekali diberi tahu tetapi harus berulang-ulang. Harus pelanpelan dan kita harus bisa mengambil hatinya. Itulah yang aku lakukan, dan El bisa mengerti,” ujar pemeran film ‘Kung Fu Pocong Perawan’, ini. Namun demikian, aku Jedar, di balik kebahagiaan yang didapat, kadang ada juga momen yang bikin dirinya sedih. Hal itu jika El menyebut soal ayah. Sebagai orangtua Jedar bisa memahaminya, ini lantaran El sudah sekolah dan dia kerap kali melihat teman-temannya dijemput oleh mama-papanya. “Aku pernah lho nangis lama, hati rasanya sedih, ketika El menyebut soal ayah. Firasat aku dalam waktu tidak lama lagi dia pasti akan menanyakan soal ayahnya,” ujarnya. Diakuinya, meski dia mampu memberikan banyak hal pada El, namun tetap saja anaknya membutuhkan figur seorang ayah. Itulah yang kadang

Mandalika

(Diana Runtu)

Bisnis untuk Masa Depan Saat ini, ujarnya lebih lanjut, dirinya amat sangat sibuk dengan berbagai kegiatan. Bukan hanya urusan kariernya di dunia hiburan, tapi dia juga terjun langsung mengurus bisnis- bisnisnya. “Jadi kalau ditanya apakah aku sedih hidup sendiri (tanpa pasangan), ya enggak lah. Aku tuh saking sibuknya nggak punya waktu untuk sedih-sedih. Aku nggak iri lihat orang lain (teman) memiliki pasangan, karena aku pun memiliki kebahagiaan sendiri. Bahwa aku ingin seorang pendamping, iya, tapi itu bukan tujuan hidup aku. Itu hanya pelengkap saja. Karena tujuan hidup aku adalah membesarkan anak, mendidiknya, mengajarinya banyak hal agar kelak menjadi orang hebat,” papar wanita kelahiran Jakarta 1988 ini panjang-lebar. Selain kiprahnya di dunia hiburan, saat ini dia juga sangat sibuk mengembangkan bisnis. Setidaknya saat ini dia memiliki sejumlah bisnis, selain kuliner, coffie shop, dia juga memiliki bisnis di bidang fashion seperti clothing line ‘JESS’ yang menjual baju, tas juga jeans. Dia juga berkecimpung di bisnis kosmetik, clothing line untuk anak-anak dengan brand ‘Kimi Kids’ serta Barack Bakery yang telah berkembang dengan sejumlah outlet. Malah baru-baru ini dia meluncurkan outlet baru ‘Barack Bakery’ di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara bisnis propertinya di Bali juga berjalan baik. Semua kesibukan itu, kata Jedar, membuatnya tak pernah berpikir macam-macam, dia juga tidak sempat berpikir tentang kesedihan. “Jadi nggak sempat sedih-sedih lah, karena sibuk terus. Selesai bekerja, ada El yang menghibur,” tambahnya. Ke depannya, kata Jedar lagi, dia ingin bisnisnya lebih berkembang sehingga ia bisa membantu lebih banyak orang untuk lapangan pekerjaan. (Diana Runtu)

21

Pertumbuhan Ekonomi harus Berkeadilan Ekonomi Nusa Tenggara Barat harus bersih dari transaksi gelap. Ekonomi kita tidak boleh tumbuh dari transaksitransaksi underground, seperti transaksi narkoba dan transaksi-transaksi lainnya yang bertentangan dengan aturanaturan yang berlaku di Indonesia. Demikian disampaikan oleh Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ketika menyambut Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dengan lembaga keuangan lainnya serta para pelaku usaha di Mataram beberapa waktu lalu.

Jessica ­Iskandar bersama anaknya, El Barrack Alexander tercetus dari perkataan El. Untungnya, kata Jessica, dia memiliki kakak (lakilaki) yang sangat dekat dengan El. Sang kakak itulah yang boleh dibilang menjadi figur ayah untuk El. Dengan kondisi tersebut maka tak heran kalau Jedar berharap bisa secepatnya mendapat pasangan hidup. “Aku berharap tahun 2018 bisa ketemu jodoh, orang yang sayang sama aku dan El. Semoga Tuhan memberi yang terbaik,” ujar Jedar yang mengaku telah putus hubungan dengan mantan suaminya. “Sudah lama nggak komunikasi. Aku juga nggak punya niat dan waktu untuk ‘kepo-in’ dia. Biar saja. Jika suatu waktu dia ingin ketemu El, aku tetap terbuka. Karena El kan punya hak untuk itu,” katanya.

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

P

enegasan juga kembali diungkapkannya agar ekonomi NTB harus tetap tumbuh positif dari proses transaksi-transaksi yang sehat, baik dari kemajuan sektor andalan yakni pertanian, pariwisata dan industri manufaktur lainnya maupun usaha jasa dan perdagangan yang ada di NTB. Di depan ratusan peserta yang terdiri dari para pimpinan pelaku industri keuangan seNTB, Bupati/Walikota se-NTB, Forkompinda Provinsi NTB, Majdi menungungkapkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi NTB yang selalu positif, bahkan di atas rata-rata nasional menjadi tantangan besar bagi semua stakeholders terkait untuk terus bekerja keras mempertahan pertumbuhan tersebut. Ia berharap semua elemen mengambil peran sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing untuk memajukan ekonomi NTB. Ia memaparkan ekonomi NTB tanpa tambang masih tetap tumbuh di atas rata-rata nasional. “Tambang memang tidak terlalu kita perhitungkan, karena keuangannya sebagian besar di pemerintah pusat. Hanya sebagian kecil saja mengucur ke daerah dalam bentuk royalti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga masih relatif kecil,” katanya. Apalagi saat ini sektor tambang hanya mengandalkan pada penjualan konsentrat saja. Beda halnya

kalau sudah berskala industri dengan pembangunan smelter di NTB, menurut Majdi maka akan berpengaruh besar pada angka pertumbuhan ekonomi daerah karena segala prosesnya ada di daerah ini. Untuk itu, ditegaskannya ke depan NTB akan lebih fokus pada pengembangan sektor-sektor unggulan, yakni sektor pertanian yang telah menjadi andalan utama NTB selama ini. Selain sektor pertanian juga sektor kepariwisataan yang menjadi salah satu sektor andalan yang terus dikembangkan saat ini, terutama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia. Ia berharap kepada para pelaku-pelaku industri keuangan untuk terus meningkatkan sinergi dan peranannya dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di NTB. Ia berjanji pihaknya sebagai fasilitator dan koordinator penyelenggaraan pembangunan daerah, yang berperan dalam penyediaan infrastruktur dasar akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mem-

bangun konektivitas tempattempat strategis yang menjadi basis pertumbuhan perekonomi di NTB. “Alhamdulillah saat ini seluruh daerah yang memiliki potensi ekonomi cukup besar telah memiliki akses sangat baik,” ujarnya. Gubernur mengingatkan akan pentingnya konsep pembangunan ekonomi berkeadilan sebagai pilar kebijakan yang utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di NTB. Menurutnya pertumbuhan ekonomi yang tidak berkeadilan akan menjadi bom waktu yang suatu saat nanti akan menjadi sumber kehancuran suatu negara atau daerah. “Saya berharap pertumbuhan ekonomi ke depan harus berkeadilan, jangan sampai pertumbuhan ekonomi yang tinggi justru akan memperlebar ketimpangan di tengah-tengah masyarakat kita,” katanya. Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB, Priyono menga-

takan bahwa pertemuan tahunan yang mengangkat tema “Memperkuat Momentum” ini untuk menyatukan langkah dan membangun sinergi antar lembaga untuk akselerasi, sekaligus ajang sharing mengenai perkembangan, pandangan, kebijakan BI dikaitkan tantangan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya di NTB. Pertemuan tahunan Bank Indonesia, kata Priyono juga untuk menyambut kegiatan Annual Meeting yang akan diikuti oleh 189 negara dan CEO perusahaan-perusahaan besar dunia dengan total peserta 15.000 orang yang akan diselenggarakan di Sanur dan Nusa Dua, Bali pada tahun 2018.

Diungkapkan oleh Priyono, Bank Indonesia memprediksikan perekonomian NTB akan terus tumbuh dengan baik. Tentunya dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global, terutama ekonomi berbasis digital. Menurutnya, ke depan ekonomi di NTB harus berbasis digital, karena sistem ekonomi digital saat ini memiliki tren pertumbuhan sangat besar di dunia, sarannya. “Sistem digitalisasi harus diterapkan, baik dalam proses transaksi maupun proses pembayarannya,” katanya. Bank Indonesia menargetkan kredit UMKM tumbuh lebih tinggi ditahun 2018 menjadi 20 % dibanding tahun 2017 yang hanya 15 %. Dengan demikian BI meyakini pertumbuhan ekonomi tahun 2018 akan terus berlanjut dengan kisaran pertumbuhan 5,1 % - 6,2 % pada tahun 2018. (Naniek I. Taufan)


20

Perjalanan ibadah umroh ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah Arab Saudi, memberikan pengalaman batin dan spiritual yang sangat berbeda. Bagi mereka yang menunaikan ibadah umroh dengan kesungguhan hati, sepenuhnya semata-mata untuk beribadah, akan merasakan sebuah proses keikhlasan dan penyerahan diri yang paling hakiki kepada Allah SWT, Sang Pencipta.

D

Nine

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

arah akan berdesir hangat dan tubuh bergetar ketika menyaksikan apalagi masuk ke tempat-tempat suci bagi umat Islam itu, seperti Masjid Nabawi di Madinah, Masjidil Haram di Mekkah dan terutama saat berada di depan Ka’bah yang berada di tengahtengah Masjidil Haram. Tidak jarang, tanpa sadar tiap-tiap orang meneteskan air mata sembari melafalkan puja puji kebesaran Allah SWT. Terkadang ada rasa tidak percaya bisa sampai di depan Ka’bah. Karena pada hakikatnya, datang dan bisa beribadah di tanah suci ini bukan semata-semata hanya karena memiliki cukup uang untuk membayar biaya perjalanan dari tanah air hingga ke tempat ini, melainkan juga yang utama adalah adanya “panggilan” dari Allah SWT. “Meski kita kaya raya, jika belum ada ‘panggilan’ dari Allah SWT, bapakbapak dan ibu-ibu tidak akan sampai ke sini,” ungkap Ustad Habibie, pembimbing Jamaah Umroh selama di Madinah dan Mekkah. “Panggilan’ itu tidak akan datang jika seseorang tidak memiliki niat dan tekad yang kuat untuk beribadah ke tanah suci.

Perjuangan Berdoa di Karpet Hijau Rawdah Hal inilah yang dirasakan oleh Dewi (48) yang datang ke Tanah Suci bersama lima saudara dan keponakannya. Dalam perjalanan dari tanah air, Dewi yang berasal dari NTB bersama 22 rombongan (sebagian besar perempuan) jamaah lainnya yang berasal dari berbagai daerah, sebelum tiba di Tanah Suci, sempat mampir ke Turki untuk mengunjungi (berziarah) ke tempat-tempat yang menyimpan sejarah Islam, salah satunya ke Masjid Biru (Blue Mosque). Ketika tiba di Masjid Nabawi, Dewi dan saudaranya tak kuasa menahan haru dan meneteskan air mata sebagai tanda syukur atas “panggilan” ibadah tersebut. “Begitu masuk ke pelataran Masjid Nabawi, tubuh saya bergetar,” ujarnya singkat. Sebelum puncak ibadah umroh yang dilaksanakan di Mekkah, prosesi ibadah terlebih dahulu berlangsung di Kota Madinah khususnya di Al Masjid Al Nabawi. Salah satu masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan bangunan yang demikian megah dan menakjubkan itu selalu sesak dipenuhi jamaah. Tidak hanya pada sesi salat lima waktu, Isya, Subuh, Dhuhur, Ashar dan Magrib, melainkan juga pada waktu-waktu salat sunah lainnya, seperti Tahajud dan Dhuha serta lainnya. Bahkan setiap waktu, Masjid Nabawi yang merupakan masjid kedua terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekkah itu tetap dipenuhi ratusan ribu jamaah umat Islam yang datang dari seluruh penjuru dunia. Meski penuh sesak dengan manusia yang berbondong-bondong mengisi masjid Nabawi yang luasnya mencapai 100 meter persegi, para

Para peziarah menumpuk di depan pintu masuk Rawdah menanti saat salat dan berdoa di “taman syurga” ini

Di pelataran Masjid Nabawi setelah payung-payung fenomenal Masjid Nabawi tertutup

perempuan tetap bisa beribadah dengan nyaman karena memiliki tempat khusus yang terpisah dari laki-laki. Salah satu pintu masuk yang terdekat dengan tempat salat bagi perempuan adalah pintu 15. Pintu ini dijaga oleh para Askar (penjaga khusus) laki-laki untuk menjaga dan mengarahkan (terutama bagi mereka yang tidak tahu atau tidak sempat membaca petunjuk) agar hanya perempuan yang bisa masuk ke dalam tempat ini. Di pintu-pintu masuk Masjid Nabawi yang khusus sebagai tempat salat para perempuan ini dijaga cukup ketat oleh para Askar perempuan yang setiap saat mengecek tas atau barang bawaan jamaah. Satu hal yang paling diimpikan oleh para jamaah ketika berada di Kota Madinah ini adalah salat, berdoa dan berziarah di tempat yang disebut Rasulullah SAW) Nabi Muhammad SAW) sebagai “taman surga” yang berada di dalam Masjid Nabawi, yakni Al Rawdah. Selain salat di tempat ini bernilai lebih baik dari 1000 salat di masjid lain juga terasa salat di tamannya syurga. Di samping itu juga, di Rawdahlah yang merupakan salah satu dari tiga tempat paling mustajab untuk berdoa, selain di Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim di dekat Ka’bah di Masjidil Haram. Area “taman surga” di Masjid Nabawi berada di ruangan antara ka-

Sempat Salah Masuk Kelompok Doa dan air mata berderai menyertai perjuangan itu dalam salat taubah yang mereka lakukan. “Sungguh saya tidak menduga dapat melaksanakan salat dan berdoa cukup lama di Rawdah,” ungkap Dewi usai keluar dari Masjid Nabawi. Kesempatan yang hanya tiga hari berada di Madinah itu, mereka pergunakan untuk semaksimal ibadah dan hebatnya, perjuangan ke Rawdah mereka ulangi di hari terakhir berada di Madinah. Mereka pun kembali bisa salat dan berdoa di Rawdah setelah perjuangan yang jauh lebih hebat dari yang pertama karena ia dan saudara-saudaranya kali

ini salah masuk jalur sehingga salah masuk kelompok. “Kami salah masuk kelompok, terpisah dari kelompok Asia (berbahasa Melayu). Kami salah jalan berkelompok dengan orang-orang tinggi besar dari negara-negara Timur Tengah dan Barat,” katanya. Makin tidak percaya ia karena seluruh keluarganya juga kembali dapat bersujud di karpet hijau. Di sanalah ia meyakini, bahwa jika manusia mau berjuang dengan sungguh-sungguh, sekuat apa pun rintangannya, maka Allah SWT selalu membukakan jalan-jalan kemudahan bagi hambanya. (Naniek I. Taufan)

mar Nabi (sekarang menjadi makam Nabi Muhammad dan khalifah Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khatab) dan mimbar tempat Rasulullah berdakwah. Luasnya tidak seberapa dibandingkan dengan ratusan ribu jamaah yang ingin berebut masuk ke sana. Semua karpet di Masjid Nabawi adalah berwarna merah, namun karpet hijau di Rawdah sangatlah sempit dengan ukuran tak seberapa yang diperebutkan oleh ratusan ribu jamaah untuk bisa berdoa berdoa di situ. “Hanya dengan perjuangan, tekad yang kuat dan doa yang tiada henti yang bisa mengantar kita bisa mendapatkan tempat berdoa di karpet hijau Rawdah,” ungkap Dewi yang tak putus bersyukur karena ia dan seluruh keluarganya akhirnya berhasil salat dan berdoa di karpet hijau Rawdah setelah mengalami perjuangan berdesak-desakan dengan ribuan jamaah dari seluruh dunia. Rawdah selalu penuh sesak dan cermin perjuangan hidup manusia salah satunya ada di sana. Khusus bagi perempuan, hanya ada tiga waktu yang diperbolehkan masuk untuk salat dan berdoa di Rawdah, yakni usai salat Subuh, waktu salat dhuha dan usai salat Isya. Sedangkan untuk laki-laki terbuka kapan pun selain di tiga waktu yang khusus bagi perempuan itu. Bisa dibayangkan penumpukan ribuan orang dari seluruh penjuru dunia itu berebut kesempatan berjuang mencapai Rawdah. Pada tiga waktu khusus bagi perempuan ini, menuju Rawdah melewati pintu yang dijaga oleh para Askar perempuan yang selalu memeriksa tiap tas bawaan jamaah. Salah satu yang tidak diperbolehkan adalah kamera profesional. Tidak dapat masuk sekaligus melainkan mengantri cukup lama di depan pintu masuk. Tiba di depan Rawdah, telah berkumpul dan mengantri ribuan orang yang bersiap secara bergiliran masuk ke Rawdah. Para Askar perempuan dengan sabar memberi komando dan membagi

dengan sangat adil waktu masuk bagi tiap peziarah. Di tangan para Askar tertulis; kelompok rumpun berbahasa Melayu dan kelompok-kelompok lain dari berbagai negara. Dewi dan keluarga serta rombongannya segera mengambil tempat di kelompok berbahasa Melayu. “Lumayan, bersama dengan sesama tubuh mungil,” katanya lega. Memang jika dibandingkan dengan jamaah dari berbagai negara lain, orang Asia khususnya bertubuh kecil, sehingga akan sangat kesulitan untuk berjuang berebut Rawdah bersama dengan mereka yang bertubuh tinggi besar. Tiba saatnya masuk ke Rawdah. Askar memberi sinyal agar kelompok rumpun berbahasa Melayu bersiap untuk masuk. Tanpa komando lanjutan, ratusan bahkan ribuan orang berdiri bersama dan sama-sama bersiap menerobos masuk ke Rawdah. Sungguh hal yang mustahil untuk bisa berada di karpet hijau Rawdah yang luasnya tak seberapa itu di antara ribuan orang dengan tujuan yang sama. Rupanya Dewi dan keluarganya tidak pernah patah semangat. Ia berjuang dengan terus melafalkan doadoa. Memberi salam pada Rasulullah dan dua sahabatnya yang dimakamkan di tempat ini juga. Tidak pernah terbayangkan untuk bisa melihat karpet hijau Rawdah kecuali karena izin Allah SWT. Di antara manusia yang berdesakan, rasanya tidak mungkin untuk menoleh ke bawah menandai karpet berwarna hijau. Namun, lewat bantuan pembimbing Umroh, Icun Aisyah Wahab yang tiba-tiba merentangkan tangan menarik tangantangan lainnya untuk berpegangan satu sama lainnya dengan begitu erat di depan tempat bersujud, Dewi dan keluarganya akhirnya berhasil menunaikan salat dan berdoa di Rawdah di antara ribuan orang menyesaki tempat mulia itu. Begitu pula dengan rombongan jamaah lainnya akhirnya bisa melaksanakan salat dan berdoa di sini. (Naniek I Taufan)

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

5


6

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Masa muda adalah masa untuk belajar. Begitu prinsip yang dipegang teguh oleh Ni Putu Asteria Yuniarti, S.Pd., M.I.Kom. Karena itu pula, ia terus belajar dan belajar hingga kini sedang menempuh jenjang S-3. Tak hanya di bidang akademis, ia pun terus memantapkan jalurnya di bidang bisnis.

S

ebagai generasi muda yang kini berkecimpung di dunia usaha (wirausaha muda), Ria Asteria-demikian sapaan akrabnya, terus berjuang untuk bertemu banyak relasi dalam meningkatkan omzet usaha yang ia tekuni sekarang. “Di tahun sebelumnya, saya fokus pada usaha di bidang pendidikan, di tahun 2017 saya mulai menapaki kaki di bisnis kuliner yaitu Miss Ria Cake,” ujar putri dari putri pasangan I Made Lilir Adnyana dan Ketut Budi Hartini ini. Berangkat dari latar be-

Ria Asteria

Woman on Top

Tetap Bermimpi

lakang keluarga yang kurang mampu, yang sering diremehkan orang, ia merasa jengah dan tertantang untuk bisa membuktikan bahwa dirinya bisa berhasil dan bisa membahagiakan keluarga serta berguna bagi orang banyak dengan ilmu yang dimilikinya. Bagi gadis kelahiran Lampung, 1 Juni 1992 ini, sukses adalah ketika bisa berbagi dengan sesama. Karena dengan demikian, hidup memiliki nilai yang sangat berarti yang tidak bisa ditakar dengan materi. Atas dasar itulah, ia mengawali kegiatan sosialnya dengan mengajar anak-anak di Desa Guwang, Gianyar dalam Yayasan Anak Tangguh, mengajar anakanak di lingkungan rumahnya di Desa Punggul Abiansemal, Badung, hingga saat ini menaungi secara resmi kegiatannya dalam sebuah Yayasan Ria Asteria Mahawidia. “Saya harus berbagi dan bertekad harus bisa membantu orang lain, menolong tanpa batas dan ikhlas. Menjadi suatu kebanggaan ketika saya bisa menjadi bagian dalam upaya pencapaian

mimpi orang lain hingga mereka sukses,” ucapnya. Tak hanya membantu anakanak untuk bekal sekolah, ia juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Dana Abadi Bali yang fokus dalam pengembangan SDM untuk mampu hidup mandiri. Berbagai kegiatan juga ia selenggarakan seperti mengadakan seminar, talkshow, pencarian generasi muda berbakat Pro Bali Ambassador, Pro Bali Award, dan lain-lain, hingga kegiatan kemanusiaan membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam Gunung Agung. “Sungguh merupakan hal yang sangat berkesan sebagai generasi muda yang mampu lebih banyak mengisi kegiatankegiatan dengan hal yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang,” imbuhnya. Menyambut Tahun Baru 2018, Ria Asteria masih tetap bermimpi dengan impian-impian yang tertunda di tahun 2017. Yakni, mendirikan sebuah Beauty Centre dan Resto yang akan segera digarapnya di tahun ini.

“Asyik dengan dunia bisnis, membuat ide saya selalu muncul dan berkembang tapi terkontrol karena harus disesuaikan dengan modal, baik modal sendiri, melalui lembaga keuangan atau mencari investor,” ujarnya. Di tahun 2018 ini, Ria Asteria yang pernah meraih prestasi yang membanggakan, di antaranya sebagai Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Nasional yang berhak atas Piala Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan Runner Up 1 Miss Internet Bali 2015 ini berharap kita semua dalam keadaan sehat, b a h a g i a, damai dan hidup berkelimpahan.

Walau kehadiran aksesoris bagi sebagian besar laki laki bukan menjadi kebutuhan utama, namun ada sebagian lelaki yang sangat memperhatikan keberadaan aksesoris sebagai bagian dari penampilannya. Sehingga memadupadankan aksesoris kalung atau gelang menjadi suatu tradisi tersendiri.

B

(Inten Indrawati) Ria Asteria

“Bukan Kursimu” Salam Senyum... Seorang Ibu cantik dengan wajah sumringah datang dengan membawa sebuah tiket seminar di tangannya. Ruangan masih kelihatan sepi, dan nampaknya acara yang akan berlangsung masih dua jam ke depan. Masih dengan wajah berbinar Ibu itu memilih kursi yang paling depan. Waah ... sangat antusias dan berharap acara itu akan tentunya memberi tambahan ilmu dan wawasan pengetahuan. Makin dekat dengan waktu mulainya acara terlihat peserta seminar sudah mulai memadati ruangan. Sepertinya sudah tidak ada lagi kursi yang kosong. Tepat sepuluh menit sebelum acara dimulai tiba-tiba pihak panitia menghampiri ibu tadi. “Ibu, kursi ini sudah ada yang pesan. Ibu silakan cari kursi yang lain,” kata si panitia. “Anda kok mengusir saya.. Tempat ini tidak ada kata ‘reserve’ (sudah dipesan) lho....,” jawab Ibu tadi dan tetap tidak mau beranjak. “Tapi Bu,... ini adalah tempat khusus untuk undangan, bukan untuk peserta,”.. jawab si Panitia dengan nada yang mulai meninggi. “Apakah Anda tahu, saya sengaja datang lebih awal di acara ini? Apakah Anda tahu kalau saya sengaja duduk di depan agar saya bisa fokus dengan acara ini? Dan yang lebih penting, Apakah Anda tahu kalau saya membeli tiket dengan harga yang sama dengan peserta yang lain. Kenapa harus saya yang diusir,” kata Ibu tadi sudah tidak bisa menahan emosinya.

Terjadilah keributan yang menjadi perhatian seluruh isi ruangan. Akhirnya Ibu tadi mengalah dan sibuk mencari kursi yang kosong di belakang. Untuk sekadar bisa duduk dan mengikuti acara. Bisa dibayangkan kekecewaan yang dialami ibu itu karena kecerobohan pihak panitia. Walaupun isi seminar itu bagus, yang tergambar oleh Ibu tadi adalah kekecewaan, ketidaknyamanan, dan sebuah pengalaman buruk yang akan menjadi cerita panjang. Pembaca setia Dhani’s Art In Service, cerita di atas tentu sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan bisa menimpa diri kita sendiri. Kemiripan cerita juga pernah terjadi di salah satu maskapai penerbangan yang batal menerbangkan puluhan penumpangnya karena tidak dapat ‘kursi’ alias catatan kursi penumpang banyak yang doble. Tentunya kekecewaan penumpang tidak bisa diobati langsung dengan sekotak kue atau nasi untuk makan malam, yang biasa diberikan kepada penumpang yang mengalami keterlambatan jadwal penerbangan atau istilahnya ‘delay’. Membahas tentang layanan, tempat duduk atau kursi sering menjadi pemicu utama sebuah komplain. Hal ini lebih banyak kesalahan yang disebabkan oleh para pelaku layanan. Mungkin sebagian orang akan menganggap remeh hal ini. “Aaaahhh.. hanya sebuah kursi... tidak

terlalu penting dalam layanan” itu yang terlintas. Padahal itu sangat berdampak besar terhadap kualitas layanan itu sendiri. Dalam menghadapi pelanggan yang komplain, salah satunya dengan menanamkan pemahaman untuk pelaku layanan bahwa sebenarnya pelanggan komplain itu karena mereka ‘menderita” akibat dari perlakuan kita terhadapnya. Bayangkan arti kata ‘menderita’. Tentu hal tersebut sudah terkesan negatif. Ketika kita sudah memahami orang menderita karena perlakuan kita sebagai pelaku layanan yang tidak menyenangkan terhadap pelanggan, semestinya yang kita lakukan adalah bukan berdebat untuk sebuah alasan pembenaran dari apa yang sudah kita lakukan. Kenapa.... ? Karena hal tersebut akan membuat pelanggan kita akan bertambah menderita. Tentu itu bukan tujuan dari sebuah layanan. Yang semua tahu tujuan dari layanan adalah membuat pelanggannya tersenyum. Kalau pelanggan kita menderita apakah mereka meninggalkan kita dengan tersenyum?..... Sebuah perusahaan sering mengundang para pelanggannya yang bertujuan tentunya agar mempererat silahturahmi dan ikatan emosional antara perusahaan dan pelanggannya. Ujungnya adalah terbentuknya sebuah loyalitas pelanggan. Biasanya kegiataan ini diberi tema ‘Customer Gathering, Fokus Group, Arisan, dan istilah lainnya. Naaah.. untuk menghindari terjadinya kesalahan yang berdampak pada kesan dan kualitas acara, yang penting dilakukan adalah persiapkan dengan matang tempat duduk yang disediakan. Diatur dengan detail dan diberikan arahan kepada para tamu yang hadir.

Bergelut dengan Kawat dan Besi

Seandainya terjadi kesalahpahaman tentang tempat duduk atau kursi, hendaknya hindari ‘mengusir’ tamu yang sudah nyaman dengan tempat duduknya. Ingat meminta maaf, kemudian persilahkan ke tempat yang sudah kita siapkan dengan mengantarkan langsung ke tempat yang baru. Jangan sampai tamu mencari-cari sendiri ganti dari kursi yang harus di­ tinggalkan. Ingat hindari perlakuan yang dapat mempermalukan mereka. Layanilah pelanggan dengan terhormat sebagai bentuk penghargaan atas kehadirannya. Tentu jangan lupa, berikan kejutan dengan memanggil namanya dengan memberikan hadiah kecil (doorprize) sebagai tanda apresiasi tamu yang ter.. rajin / antusias/ datang paling awal, atau hal sejenis lainnya untuk dapat merubah kekecewaan menjadi kegembiraan. Dengan melakukan hal tersebut kita akan terhindar dari kekecewaan pelanggan karena sebuah ‘kursi’. ‘Itu bukan kursimu?’ tidak akan menjadi masalah... Ingin membaca tulisan saya dalam bentuk buku? Silakan dapatkan buku karya saya “Service A La Carte”. Materi ini juga terdapat dalam pelatihan yang saya beri judul “Serve With Love”. Bagaimana dapat mengetahui dan menerapkan “Serve With Love” di perusahaan/instansi Bapak/Ibu? Silakan hubungi manajemen kami, dan kami siap sharing dalam pelatihan, IHT (In House Training) atau workshop dan seminar seperti apa yang Bapak/Ibu perlukan. Salam 3SP. Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani srisumahardani3sp@gmail.com

erawal dari seringnya melihat proses pembuatan gelang dan kalung di youtube, membuat Indra Siswo Suwignyo, pria kelahiran Surakarta, 14 Maret 1963 menjadi terinspirasi untuk menciptakan produk kalung dan gelang dari kawat tembaga bakar yang dapat menunjang penampilannya. Disela-sela kesibukannya sebagai guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di SMK Siang 1, dan dengan didorong mood yang kuat, Indra yang lulusan IKIP Bojonegoro mengekspresikan darah seni yang dimilikinya dengan melakukan

eksperimen pembuatan kalung dan gelang dari kawat. Setelah sekian lama melakukan eksperimen, dalam waktu tiga hari Indra, mampu membuat 1 unit gelang atau kalung. Dia memadukan tembaga bakar dan batu mulia dalam pembuatannya. Sehingga menghasilkan gelang atau kalung yang cantik dan menarik. Aneka aksesoris yang berhasil diciptakan antara lain, bros, gelang, cincin, liontin, pendet atau bandul kalung. Harganya variatif mulai Rp 500.000 sampai tak terbatas tergantung tingkat kesulitan dan kerumitannya. Koleksi kalung, gelang, atau bros buatan Indra, banyak dikolek-

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

19

si pejabat atau orang penting di negeri ini. Antara lain, gelang motif bunga melati dibeli istri Bupati Bojonegoro, Ny Suyoto. Selain itu ada lagi beberapa kalung dan gelang yang dibeli Martini Suarsa, se-

orang desainer kondang kenamaan. Indra juga sering mengekspresikan suasana hatinya menjadi sebuah karya, antara lain, bros “aku menangis“ yang dibuatnya

saat dirinya mengalami kesedihan yang sangat mendalam. Bros “kumbang malam“ diciptakan saat dia terpesona melihat keberadaan binatang kumbang malam di sebuah taman. Selain menekuni pembuatan kalung dan gelang dari kawat tembaga yang memiliki citarasa yang tinggi, Indra, sehari-hari juga mendalami olahraga fitness yang banyak bergelut dengan alat-alat olahraga dari besi. Indra berhasil memadukan kelembutan kawat

dan kerasnya besi. “Kata teman-teman saya, saya ini pribadi yang unik. Sekolah di IKIP dan mengajar di PPKN. Tetapi bergelut dengan kawat dan besi,’’ ungkap Indra, yang membagi keterampilan di bidang kawat menjadi tiga, dasar, terampil, dan ekstrem. Sebagai pengusaha UKM, Indra, masih mengeluhkan keberadaan beberapa outlet gallery yang menerapkan sistim konsinyasi dan bagi hasil yang rendah. Karena itu dia berharap adanya regulasi kebijakan dari pemerintah yang dapat melindungi kepentingan para UKM. (Nanang Sutrisno)

Mendulang Untung Aksesoris Kalung Setiap perempuan selalu ingin tampil cantik dalam setiap kesempatan. Keinginan ini membuat banyak perempuan rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pakaian maupun aksesoris yang dapat menunjang penampilan dirinya. Peluang besar ini ber­hasil ditangkap Ribut Ernawati, perempuan kelahiran Jombang Jawa Timur (Jatim) yang akrab disapa dengan panggilan Nana. Nana yang menekuni dunia menjahit lebih dari 20 tahun itu berhasil membuat aneka produk aksesoris, utamanya kalung dari bahan sisa-sisa kain jahitan. Kalung buatan Nana mempunyai varian antara lain, kalung tembaga bakar, kalung batik, kalung kawat (wire), dan suspeco. Nana membandrol kalung buatannya mulai harga Rp 300.000 tergantung tingkat kesulitan cara membuatnya. Sebelumnya, dari hasil bekerja menjahit, Nana, yang single parent ini berhasil membiayai kehidupannya sehari-hari. Termasuk membiayai kuliah salah seorang anaknya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair). Pada saat pameran di Jombang, stand milik Nana, dikunjungi Ketua PKK Kabupaten Jombang yang juga istri Bupati Jombang Nyono Suharli. Karena puas dengan kalung buatan Nana, maka Ny. Nyono Suharli, mengirim Nana ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim untuk ikut dalam misi dagang Jatim yang dikoordinir Dinas Industri dan perdagangan Provinsi Jatim. “Saya mengikuti berbagai pameran di luar kota seperti Trend Expo Jakarta dan di Bumi Serpong Damai Tangerang Banten,’’ kata Nana. Rupanya nasib baik terus menghampiri Nana. Saat itu, ketika sedang

belanja bahan kalung di Pusat Grosir Surabaya (PGS), pemilik toko bertanya kepada dirinya. Dipergunakan untuk membuat kerajinan apa bahan-bahan tersebut? Rupanya pemilik toko baru pecah kongsi dengan mitra binisnya dan dia mendapatkan bagian barang-barang dagangan yang dia sendiri tak pernah tahu digunakan untuk kerajinan apa barang-barang tersebut. Setelah mendengar penjelasan dari Nana, dan melihat ada peluang bisnis yang menarik, pemilik toko menawari Nana untuk bekerjasama sebagai desainer kalung dan melatih karyawan di tempatnya. Desain kalung buatan Nana, kemudian dikirim ke PGS dan Asemka Jakarta. “Saya menyambut baik tawaran kerjasama tersebut, dan alhamdulilah saya mendapat gaji yang terbilang lumayan untuk ukuran kerja yang hanya 12 hari per bulan,” ungkap Nana. Selain bekerja sebagai desainer di industri kalung milik mitranya tersebut, Nana juga melayani permintaan sebagai instruktur untuk kursus desain produk kalung dengan biaya yang cukup terjangkau, Rp 1 juta per orang. Dia juga menerapkan potongan harga bagi siswa yang tak mampu. Seiring dengan perkembangan waktu, produk kalung buatan Nana, yang di pasarkan lewat media online dan berbagai pameran makin dikenal banyak orang dan penjualan produk kalung pun mengalami peningkatan pesat, dia bisa menghasilkan omzet sampai Rp 5 juta per bulan. (Nanang)


18

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Jepri Link Targetkan Rumah Ketahanan Pangan Sampah organik maupun non organik sama-sama rentan menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dirasa kurang maksimal jika hanya membawa sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) saja. Prinsip asal buang tanpa memilah-milah terlebih dahulu hanya akan menimbulkan persoalan yang baru. Pasalnya, persoalan sampah dari skup rumah tangga hanya dipindahkan ke TPS tanpa adanya pengelolaan yang tepat. Ini berarti permasalah sampah hanya berpindah tempat tanpa ada solusi.

A

tas kondisi tersebutlah I Gede Suyasa bersama rekan-rekannya tergerak hatinya untuk mencari cara mengatasi permasalahan sampah. Menurutnya permasalahan sampah harus dicari hingga ke sumbernya, jika hanya berbicara masalah pengangkutan ke TPST dirinya menganggap hal tersebut hanya memindahkan masalah. “Dari rumah dibawa ke TPST, setelah di TPST akan menjadi masalah lagi. Maka dari itu kita harus mulai dari rumah,” ungkapnya. 26 Agustus 2017 dikukuhkannya Jepri Link (Jejaring Pemerhati

Mozaik

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Denpasar Festival ke-10

Penampilan ratusan seniman Kota Denpasar dan parade anak-anak yang mengekspresikan Denpasar sebagai Smart City, Kota Kreatif dan Kota Pusaka, sukses membuka Ajang Denpasar Festival (Denfes) ke-10, di Catus Pata Catur Muka Denpasar, Kamis (28/12).

P

embukaan yang ditandai dengan membuka “cakepan lontar” oleh Wali Kota Denpasar IB Rai D. Mantra didampingi Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara

Jaga dan Kembangkan Warisan Budaya

dan Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede. Denfes ke-10 ini bakal berlangsung dari tanggal 2831 Desember mendatang dengan mengusung tema ‘Rawat Pusaka Cipta Inovasi, ‘Tresnaning Jagat Rahayu’ yang mengedepankan filosofi Tat Twam Asi sebagai bentuk kasih, kebersamaan

Puja Astawa Lingkungan) yang merupakan himpunan orang-orang pemerhati lingkungan. Sebagai pembina di Jepri Link, Suyasa ingin membangun sistem dan konektivitas antar berbagai elemen seperti pemerintah desa, swasta, masyarakat, relawan dan fasilitator dengan tujuan yang sama yaitu peningkatan mutu lingkungan hidup berbasiskan pemberdayaan masyarakat. “Kami rekrut anggota kami yang sehaluan dengan program kami,” jelasnya. Pergerakan Jepri Link diawali dengan masalah sampah, bahkan

Komunitas Jepri Link saat melakukan sosialisasi ke sekolah.

Libatkan Keluarga untuk Hasil Natural

Jepri Link membuat tong komposter.

Tong komposter untuk mengolah sampah kering.

saat ini pihaknya tengah menelorkan dua program yaitu Tejacimpatik (Tejakula Cinta Sampah Plastik) dan Tejacimponik (Tejakula Cinta Sampah Organik). Kedua produk ini diharapkan dapat menangani masalah sampah rumah tangga. Suyasa menambahkan untuk sampah organik, pihaknya menghadapi dua permasalahan yaitu sampah basah dan sampah kering. Sampah basah yang dihasilkan dari limbah dapur ini diolah menjadi komposter dengan menggunakan alat yang sangat sederhana. Sampah basah ditampung meng-

gunakan ember bekas cat kemudian akan menghasilkan lindi cairan yang akan dipermentasikan menggunakan bioaktivator EM4. Setelah satu minggu, cairan tersebut sudah bisa diaplikasikan ke tanaman-tanaman sebagai pupuk organik. “Tiyang sangat yakin ini menjadi kebutuhan masyarakat karena mereka yang memiliki tanaman di pot tidak ada yang mengganti media atau memupuk, paling hanya disiram saja. Padahal secara teori harus dilakukan penggantian media dan pemotongan akar,” jelas pria kelahiran Tejakula 26 Agustus 1970 tersebut. Hal sama juga dilakukan untuk sampah padat atau kering. Sampah kering akan dimasukkan ke dalam tong komposter kemudian diberikan bioaktivator EM4. Setelah beberapa hari sampah kering ini bisa dijadikan pupuk dan media tanaman. Sementara itu untuk sampah plastik

pihaknya meyakini tidak menemui permasalahan yang berarti sebab saat ini sudah banyak berdiri Bank sampah-bank sampah sehingga sampah plastik dapat teratasi. Bahkan pihaknya juga melakukan pembinaan membuat barangbarang kerajinan yang memanfaatkan sampah plastik. Suyasa yang juga Staf Dinas Lingkungan Hidup ini berharap setelah program-program dari Jepri Link terlaksana maka akan menghasilkan rumah ketahanan pangan sehingga setiap anggota yang telah bergabung ke dalam komunitas harus memiliki Komposter padat, komposter cair, memiliki tong plastik, dan bibit tanaman baik sayur maupun buah yang bisa mereka nikmati. “Jika keempat ini sudah ada maka mereka sudah berhasil mengaplikasikan apa yang menjadi program kami,” ungkapnya. (Wiwin Meliana)

Program Transmigrasi tanpa Paksaan Transmigrasi merupakan salah satu program yang dimiliki oleh serta ditanggung biaya hidup selama satu tahun. “Di lahan ini curah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng. Tahun hujan sangat bagus dan lahannya pun begitu subur maka sangat ini Buleleng mendapat 30 KK kuota dari pusat dengan daerah cocok ditanam merica,” jelasnya. Sebelumnya, selain persiapan tujuan Transmigrasi Kecamatan Rota Kabupaten Konawe Sulawesi data, pihaknya juga menyiapkan keterampilan dan juga mental bagi Tenggara. Hanya saja dari 30 kuota hanya 4 KK yang dinyatakan para calon transmigran agar benar-benar siap. memenuhi syarat dan siap diberangkatkan. Ditambahkan Dwi, program transmigrasi dilaksanakan berHal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transdasarkan azas sukarela tanpa ada paksaan sehingga ke depan migrasi Kabupaten Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan. pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke seluruh kecamatan Menurutnya minat masyarakat Buleleng mengikuti program transuntuk mencari masyarakat yang mau menjadi transmigran. Daerah migrasi menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari tujuan transmigrasi juga menjadi salah satu faktor penentu peningdibukanya pendaftaran sejak Januari lalu, ada 10 KK yang sudah katan jumlah calon transmigran. “Saya juga tidak mau memaksakan mendaftar, hanya saja terus berkurang sampai saat keberangkatan mereka karena di sana perjuangannya benar-benar untuk menjadi di bulan November lalu menjadi 4 KK. Menurut Dwi, calon transsukses,” ujarnya. migran benar-benar diseleksi dengan ketat minimal syaratnya sudah Pihaknya juga menegaskan kepada para transmigran untuk berumah tangga. Selain tidak memenuhi syarat, penurunan minat tetap menjaga sikap dengan para transmigran dari daerah lain. transmigran juga diakibatkan karena ketidaksesuaian lahan yang Bahkan pihaknya mengimbau para transmigran Buleleng membawa disediakan dengan ketrampilan calon transmigran. “Masyarakat budaya dan sosial ke tempat tujuan transmigran. Hal ini diyakini yang ahlinya di sawah kemudian disediakan lahan pegunungan tentu dapat membuat para transmigran betah dan nyaman di daerah tidak sesuai dengan minat masyarakat,” jelasnya. yang baru. “Kalau mereka tidak nyaman dan balik lagi ke tempat Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan Di daerah tujuan, para transmigran akan mengolah perkebunan asal maka kali lain jika ada kuota lagi mereka tidak diperbolehkan yang menjadi komoditas unggulan di daerah tersebut sebagai penghasilan. Untuk ikut kembali,” tegasnya. Lebih jauh, kata Dwi, juga membutuhkan kerja sama daerah transmigrasi tahun ini, lahan tersebut cocok dikembangkan komoditas antarkedua pihak, antara daerah pengirim transmigran dan daerah yang nantinya merica. Para transmigran diberikan lahan untuk diolah dan dibantu rumah papan dituju. (Wiwin Meliana)

Media sosial saat ini begitu berkembang pesat sehingga banyak orang memanfaatkannya dengan berbagai tujuan. Belakangan ini media sosial utamanya facebook dan instagram dipenuhi dengan karya-karya kocak dari Puja Astawa,S.E. Pemilik akun @haipuja ini karyanya selalu ditunggu oleh nitizen. Melalui video berdurasi singkat Puja selalu berhasil mengocok perut nitizen dengan humor-humor segar tanpa mengesampingkan pesan moral yang disampaikan. Tema dan ide cerita pun begitu dekat fenomenafenomena yang terjadi di masyarakat sehingga terlihat begitu alami dan mudah diterima. Awalnya Puja mengaku membuat karya untuk menyindir sang adik yang terlalu menyukai binatang secara berlebihan. “Niat awalnya sih untuk menyindir adik saya yang hobi binatang secara berlebihan kemudian jadi berkembang untuk berkarya cerita-cerita yang lain,” jelas pria asal Singaraja tersebut. Uniknya dalam setiap karya, Puja selalu melibatkan sanak keluarga dalam penggarapan videonya. Ayah dari Berstian Verro ini juga selalu mengajak orangtuanya yang memerankan tokoh meme dan pekak. Pelibatan sanak keluarga baginya bukan tanpa alasan. Dengan melibatkan keluarga melepas kecanggungan dalam setiap penggarapan videonya. “Beberapa cerita bahkan sebagian besar lepas dari skrip. Adegan marah, ketawa, membentak begitu natural seperti yang terjadi antara saya dengan anak dan orangtua,” lengkapnya. Mantan karateka ini juga mengatakan selalu menyelipkan pesan moral dalam setiap karyanya. Baginya

7

mengritisi suatu fenomena atau menegur seseorang secara langsung bisa jadi bumerang untuk diri sendiri. Akan tetapi melalui video dengan sedikit banyolan maka kritikan bisa sampai ke subjeknya tanpa harus menyinggung dan membuat sakit hati. Tidak jarang pesan yang tersirat itu selalu ditanggapi multitafsir oleh penikmatnya. Bahkan dalam beberapa karyanya, Puja mendapat kritikan yang cenderung menjatuhkan akibat penggunaan bahasa yang dinilai kasar. Baginya penggunaan bahasa Buleleng sudah begitu pas digunakan dalam pergaulan sehingga bagaimana pun dirinya tetap akan mempertahankan penggunaan bahasa tersebut. “Mungkin banyak yang tidak biasa mendengarkan bahasa Buleleng, tetapi saya juga tidak ada niat untuk mengubahnya agar kelihatan lebih santun. Lebih baik apa adanya,” jelas suami dari Susi Puja ini. Tantangan terberat dalam berkarya bagi pria kelahiran 17 September 1974 tersebut adalah melakukan segala sesuatunya sendiri. Dalam pembuatan video yang begitu apik, Puja kadang kala ikut bermain peran di dalamnya bahkan untuk pengambilan gambar, sutradara dan pengarah gaya serta editing ia lakukan sendiri. “Terpikirkan bagaimana susahnya itu,” ungkapnya. Berbekal ketrampilannya dalam dunia fotografi, Puja mengaku tidak mengalami kendala yang begitu berarti. Bahkan sebelumnya dunia fotografilah yang telah membesarkan namanya. Tahun ini dirinya dinobatkan sebagai fotografer terbaik Bali dengan menyumbang medali emas tingkat nasional salon foto Indonesia. “Bisa memamerkan hasil karya di berbagai ajang sudah merupakan kepuasan tersendiri buat saya. Apalagi bisa dinikmati dan disukai merupakan kesenangan yang tidak terbeli,” ujarnya. (Wiwin Meliana)

dan kepedulian terhadap sesama. Dalam pelaksanaan Denfes tahun ini, anggota UKM, bidang fashion dengan beragam item di dalamnya kembali menyemarakkan Denfes dengan karya atau desain terbaiknya. Begitu juga dengan para pengusaha kuliner hadir memberikan beragam pilihan menu mulai dari makanan organik

hingga pork ribs dan french fries. Dayu Candra salah seorang pengunjung dari Sesetan , mengatakan tak terasa sudah satu dasawarsa pelaksanaan Denfes ini. Dari tahun ke tahun pengunjungnya tak pernah surut. Denfes sudah menjadi salah satu acara yang banyak ditunggu masyarakat bukan hanya masyarakat

lokal tapi juga tamu luar Bali. “Acara yang menyuguhkan beragam kreativitas ini cocok untuk keluarga. Untuk tahun ini anak muda juga semakin antusias. Saya lihat ada beberapa distro juga buka stan dengan memberikan diskon tertentu, begitu juga stan kuliner semakin diramaikan para wirausaha muda. Pastinya semua mengusung produk lokal. Area cartoon exhibition juga menarik,” katanya. Ia menambahkan sengaja memilih berkunjung pagi hari karena malam sangat padat. Sementara itu Bu Rusni, pengunjung dari Renon, mengatakan jika Denfes tahun ini semakin bernilai, selain di dalamnya ada unsur menjaga dan mengembangkan warisan budaya juga disertakannya kreativitas warga masyarakat kawasan rawan bencana (KRB) Gunug Agung yang mengungsi di Denpasar. Apalagi di arena Denfes juga ada zona edukasi tentang erupsi dan pos yang menampung donasi. “Sangat humanis,” katanya. ( Sri Ardhini)

GUSTI WEDAKARNA MAMPIR KE WARUNG SUKLA SABO Di JL. TEUKU UMAR DENPASAR

MILITANSI UMAT HINDU PADA MAKANAN SUCI MAKIN MENINGKAT Gerakan Sukla Satyagraha kini sudah merambah ke seluruh Bali terutama di warung makan, restoran, dan industri makanan. Gerakan Sukla Satyagraha ini yang dirintis oleh tokoh muda Bali, Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III adalah gagasan untuk memproteksi ekonomi orang Bali demi kepentingan kelestarian adat dan agama Hindu. Mengingat kedaulatan budaya Bali dan agama Hindu ada di kekuatan finansialnya. Sebagaimana terekam dalam kesibukannya masih menyempatkan diri untuk mampir ke Warung Sukla SABO milik Gek Yosi yang berjualan di Jl. Teuku Umar Denpasar. Tidak jauh dari Trafic Light perempatan Teuku Umar Imam Bonjol. Warung Sukla SABO (Sate Ayam Babi Oka). Anak muda Bali yang lulusan Arsitektur Unud ini banting setir untuk menjadi SATYAGRAHA- Gusti Ngurah Arya Wedakarna bersama Gek Yosi, wirausaha dengan mengambil risiko. pengusaha muda di Warung Sukla SABO, Denpasar Hasilnya? Ratusan jutaan penghasilan di dapat pertahun. milik semeton sane sukla lan wenten plangkiran. Yang terlihat bersih belum tentu suci. Rakyat Bali “Memang kalau mau cepat kaya, ya harus jadi harus diedukasi bahwa tidak semua makanan pengusaha. Jauh lebih banyak hasil dari pada yang kelihatan bersih itu bisa dikategorikkan hasil karyawan dengan UMR cuma 2 jutaan di suci. Mulai ajeng–ajengan Sukla Bali dan bantu Bali. Maka dari itu saya meminta agar orang mengembangkan usaha mereka. 90 persen adaBali khususnya anak muda mau menjadi penlah mayoritas Hindu, pasti sukses dan menang. gusaha atau entrepreneur muda. Saya senang Jadi sukla adalah gaya hidup,“ ungkap Gusti dengan pengusaha yang semangat begini. Ayo Wedakarna yang President The Hindu Center jadi Risk Tiker Generation semeton mangde adat Of Indonesia. Bali bertahan, ngiring matumbasan ring warung


8

Bunda & Ananda

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Pembelajaran Inovatif “Nyurat” Aksara Bali WHDI Provinsi Bali bekerjasama dengan Bali TV, Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, dan Disdikpora Kota Denpasar menggelar kegiatan “Ngiring Melajah Gita Aksara”, Minggu (24/12) di Gedung Pers Bali K. Nadha, Denpasar. Kegiatan diikuti 30 siswa SD dan SMP se-Kota Denpasar.

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

17

Bersolek dengan Anggrek

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias bunga yang banyak disukai masyarakat. Selain harganya stabil, bentuk dan warna bunga anggrek menjadi daya tarik utama. Bunganya juga tahan lama dan tidak cepat rontok sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu lama. Namun, tak semua orang bisa telaten menanam dan merawat anggrek untuk tetap bisa berbunga. “Saya punya tanaman anggrek di rumah, tapi jarang sekali berbunga,” ujar seorang ibu yang mengunjungi stan tanaman Carolina’s Garden di areal Denpasar Festival X tahun 2017.

I

D

alam kegiatan tersebut anakanak diajarkan aksara Bali, yaitu aksara wianjana yang berjumlah 18 aksara serta pengangge suara, cara menulis aksara yang benar dan cara menulis kata dan kalimat sederhana dengan aksara bali. Kegiatan itu diselingi dengan nyanyian bertema aksara agar anak-anak tidak bosan. “Ini baru mengawali. Berbicara tentang budaya dan sastra adalah berbicara kualitas bukan kuantitas. Namun, karena ada pelestarian budaya tentu kita ingin juga kuantitas. Mudah-mudahan ke depan mungkin bisa diadakan tiap semester, sehingga nanti makin banyak anak yang paham dan lebih bisa menulis satra bali. Artinya, ke depan bisa dikembangkan dan diikuti oleh instansi lain untuk ikut melestarikan aksara bali ini,” ujar Kepala Bidang Bina Program Disdikpora Kota Denpasar Drs. I Made Merta, M.Si. Ia menyambut baik gagasan ini untuk mengisi liburan anak-anak dengan kegiatan positif yang bernapaskan sastra dan sekaligus ada pelestarian budaya, dalam hal ini aksara Bali. Hal senada disampaikan Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali Ny. Bintang Puspayoga yang berkesempatan hadir dan juga meluncurkan secara resmi media belajar nyurat aksara bali sederhana dalam bentuk CD yang dibuat oleh Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar bekerjasama dengan salah satu siswa SMKN 1 Denpasar yang kini sudah kuliah di STIMIK Stikom Bali. Istri Menteri Koperasi dan UMKM RI ini memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada kegiatan “melajah gita aksara”. “Ini salah satu kegiatan melestarikan budaya dengan menyurat antuk aksara Bali sambil megending. Ini suatu inovasi kreativitas yang luar biasa,” ucapnya antusias. Dikatakannya, walaupun sudah ada mata pelajaran Bahasa Bali di sekolah, ia berharap hal ini lebih ditingkatkan lagi di tempat-

Griya

tempat lain seperti ini di desa/kelurahan. Ke depannya, ia berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dalam upaya pelestarian warisan budaya. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa diimplementasikan dan bisa sinergi, sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan dari pelaksanaan ini dapat tercapai maksimal dan terintegrasi,” imbuhnya. Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar Gusti Ayu Widyarti, S.S., M.Pd. mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar anak-anak dapat belajar mengenal aksara Bali dan menulis kata/kalimat sederhana menggunakan aksara Bali. “Tentunya dengan diselingi nyanyian/gita tentang aksara sehingg dapat merangsang daya ingat anak tentang pelajaran aksara yang diberikan,” ujarnya. Dilaksanakannya kegiatan ini dikatakannya mengingat generasi muda kini lebih senang dengan sesuatu yang bersifat modern seperti penggunaan gadget berlebihan, sehingga pengenalan tentang aksara bagi mereka tidak penting. “Persoalan muncul ketika dalam kegiatan belajar mengajar untuk Bahasa Bali mereka sangat kurang, maka perlu diberikan stimulasi yang menarik agar anak-anak merasa nyaman mempelajari dan selalu ingat dengan materi yang diajarkan. Dengan melajah gita aksara, tentu hal itu dapat dilakukan,” imbuhnya. BELAJAR BAHASA BALI GRATIS Penyuluh Bahasa Bali ini ada-

lah tenaga kontrak yang direkrut langsung oleh Provinsi Bali untuk ditempatkan di setiap desa/kelurahan di seluruh Bali. Telah ada Bulan Juli 2016 hingga sekarang dengan jumlah penyuluh 568 orang yang seharusnya berjumlah 716 orang, berada di bawah Dinas

Kebudayaan Provinsi Bali yang rencananya pada tahun 2018 akan diserahkan administrasi di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Ia sendiri bertugas di Desa Dangin Puri Kaja. Di sana ia juga membuat kelompok belajar Bahasa Bali gratis yang terletak di

Balai Banjar Tainsiat. Siswa yang belajar merupakan warga desa tersebut, kebanyakan adalah siswa SD dan SMP. Pembelajaran dilakukan sekali seminggu dengan jadwal disesuaikan dengan waktu anak-anak pulang sekolah. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit rumah baru

Di sebelah Barat lereng gunung tinggal si Kambing. Karena rumahnya terancam longsor, ia berencana membuat rumah baru di tempat yang lebih tinggi, di tengah hutan. Made Taro Pagi-pagi ia berangkat ke tengah hutan. Ia menemukan tempat yang datar. “Di sini kubangun rumah baru!” katanya. Ia menebang pohon-pohon, memotong-motong, lalu mendirikan tiang-tiang. Sungguh, kambing itu bekerja keras! Sore hari ia kembali ke rumahnya di sebelah Barat lereng gunung. Di sebelah Timur lereng gunung tinggal si Musang. Karena rumahnya terancam longsor, ia berencana mendirikan rumah baru di tempat yang lebih tinggi, di tengah hutan. Malam hari ia berangkat ke tengah hutan. Ia menemukan tiang-tiang berdiri di tanah yang datar. “Di sini kubangun rumah baru!” katanya gembira. Ia menebang pohon-pohon, membelah-belah, lalu menempelkan dinding-dinding di tiang itu. Sungguh, musang itu bekerja keras! Menjelang pagi ia kembali ke rumahnya di sebelah Timur lereng gunung. Pagi itu juga si Kambing berangkat ke rumahnya yang baru. Ia dapati rumah itu berdinding yang bagus. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira. Ia lanjutkan memasang atap. Sungguh, kambing itu bekerja keras! Sore hari ia kembali ke rumahnya di sebelah Barat lereng gunung. Malam itu juga si Musang berangkat ke rumahnya yang baru. Ia dapati rumah itu beratap yang bagus. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira. Ia lanjutkan memasang pintu dan jendela. Sungguh, musang itu bekerja keras! Menjelang matahari terbit, ia kembali ke rumahnya di sebelah Timur lereng gunung.

Setelah matahari terbit, si Kambing berangkat ke rumahnya yang baru. Ia berencana mengecet rumah itu warna-warni. Ia heran melihat rumahnya yang baru sudah berpintu dan berjendela. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira. Ia mengecet rumah itu. Gagah dan indah! Sore hari ia balik ke rumahnya di sebelah Barat lereng gunung. Malam itu juga si Musang berangkat ke rumahnya di tengah hutan. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira setelah melihat rumahnya bercet warna-warni. Ia lanjutkan menata rumah itu. Ia pasang gambar-gambar pada dinding, ia tanam bunga-bunga di halaman. Keesokan harinya, pagi-pagi benar, si Kambing membawa alat tidur dan alat dapur ke rumahnya yang baru. Ia terkejut, pagi itu pula, si Musang membawa alat tidur dan alat dapurnya. “Ke mana kau membawa alat-alat itu, Musang?” tanya si Kambing. “Aku pindah ke rumah baruku, Kambing,” jawab si Musang sambil menunjuk rumah baru itu. “Ini rumahku! Aku yang memancangkan tiang, aku yang memasang atap dan aku yang mengecet!” kata Kambing marah-marah. “Ini rumahku! Aku yang memasang dinding, aku yang memasang pintu dan jendela! Aku yang menghias!” jawab Musang marah-marah. Perselisihan kedua hewan itu memanas. Akhirnya berkelahi, pukul-memukul, tinju-meninju, injak-menginjak. Pertarungan yang seru itu melabrak rumah baru. Rumah itu hampir roboh. Dinding-dindingnya robek, tiang-tiangnya miring dan perhiasannya berantakan. Setelah payah, kedua pemilik rumah itu lalu berkata, “Sebaiknya rumah yang indah itu kita rawat bersama-sama. Rumah itu milik kita bersama.” Si Kambing dan si Musang bersalam-salaman. Mereka sepakat untuk memperbaiki rumah itu bersama-sama. (Brazilia)

bu tersebut dan sebagian besar pengunjung stan ini banyak “memburu” pupuk tanaman. Penjaga stan, Sisi mengatakan di stannya tersebut menyediakan dua jenis pupuk tanaman yakni yang berbentuk butiran dan cairan. Pemakaian pupuk berbentuk butiran kecil tinggal ditaburkan pada tanaman sesuai takaran yang tertulis pada masing-masing kemasan. “Misalkan pada tanaman pot ini, cukup ditaburkan 1 sendok teh pupuk, setelah itu disiram dan akan larut sendiri. Perabukannya cukup 3 bulan sekali,” ucapnya. Selain pupuk, banyak juga yang mencari bibit tanaman dan tanaman anggrek. Ada beberapa jenis anggrek yang didispaly di stan yakni, anggrek bulan, dendodrium dan anggrek vanda. Dari beberapa anggrek ini, ada yang memakai media tanam arang, lumut dan juga tanpa media dimana akarnya yang merambat langsung mencengkeram pot. Namun secara umum, anggrek juga bisa ditanama pada media seperti, pakis, pecahan batu bata atau genteng, serutan atau potongan kayu, sabut kelapa, dan pot. Ia menjelaskan, jika memakai media lumut tak harus setiap hari disiram karena sekali disiram media akan basah cukup lama. Sementara, media arang lebih cepat kering, sehingga penyira-

man harus lebih sering, bisa dua kali sehari jika cuaca panas. “Untuk perawatannya, bisa juga disemprotkan vitamin B1 pada akar dan daunnya, 2 hari sekali sampai tanaman subur,” ujarnya kepada salah seorang pengunjung yang meminta penjelasan tentang bersolek dengan anggrek. (Inten Indrawati)

Tips menanam dan merawat tanaman anggrek agar cepat berbunga: - Pertimbangkan rumah lindung yang cocok, karena anggrek harus ditaruh dalam ru-

mah yang intensitas cahanya 50 – 70 %. Karena itu, atap dari rumah lindung harus diberi paranet. - Supaya anggrek rajin berbunga juga harus diperhatikan penyusunan tanamannya. Sebaiknya penyusunan rak-rak anggrek ditaruh datar dengan ketinggian 1 m dan jangan ditaruh berjenjang sebab akan mengganggu sirkulasi udara. - Pe r h a t i k a n k e l e m b a b a n udara. Diperlukan kelemba-

ban antara 60-80%. Supaya kelembaban tetap terjaga di bawah rak bisa dibikin kolam atau dibuat kabut di dalam rumah lindung dengan cara pemasangan sprinkle. - Media tanam yang pas untuk membuat anggrek rajin berbunga tersusun 2 bagian. 1/3 bagian bawah diisi dengan potongan batu bata dan 2/3 sisanya memakai pakis. Konstruksi pot juga amat berpengaruh terhadap perkembangan anggrek supaya rajin berbunga. Yang paling ideal pot yang digunakan ialah pot yang terbuat dari tanah liat dan banyak lubangnya. Sangat perlu diperhatikan masalah kandungan air dari medianya. Bila cuaca panas dibutuhkan penyiraman 2 kali sehari dan bila cuaca hujan tidak harus melalukan penyiraman. Yang amat perlu juga diperhatikan ialah kadar air media. Waktu penyiraman yang pas ialah jam 7-9 pagi dan jam 3-5 sore. - Pemupukan supaya anggrek rajin berbunga yaitu dengan pemberian pupuk dengan kandungan unsur hara P yang

tinggi. Pemupukan bisa diberikan melalui penyemprotan/ penyiraman bisa juga memakai pupuk slow rilis yang ditaburkan pada media tanam anggrek. - Kadang diperlukan juga pemberian ZPT atau Hormon. Untuk memacu pembungaan anggrek, bisa juga dipakai air kelapa dengan konsentrasi 15 % (150 ml air kelapa dibuat larutan semprot 1 liter). - Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu cara

merawat bunga anggrek agar rajin berbunga. Anggrek juga takan luput dari serangan hama dan penyakit. Pengamatan tiap hari ialah cara paling tepat untuk mencegah serangan hama dan penyakit anggrek. Untuk membuat anggrek rajin berbunga tanaman hias anggrek harus dibersihkan dari kotoran, gulma dan daun-daun busuk. Pemakaian insektisida bila terserang hama, fungisida bila terserang jamur dan bakterisida bila terserang bakteri.


16

Sudut Pandang

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Pola Hidup Sehat

Sulistyawati

Banyak hal yang sudah dilalui di tahun 2017 dan kita segera memasuki tahun 2018. Banyak pencapaian yang sudah diraih, ada yang berhasil dan ada yang tidak. Sulistyawati, Marketing Communication & Event Secret Garden Village, berbagi resolusi di tahun 2018. Semoga ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pembaca Tokoh. “Resolusi saya yang paling penting adalah hidup sehat. Jadi kalau di Surabaya, saya biasanya menyiapkan bekal dari rumah, dimasak sendiri dan rajin makan sayur dan buah. Rajin sekali jalan pagi. Begitu pindah ke Bali, tidak sempat menyiapkan bekal, makan jadi tidak teratur. Makan sayur dan buah jarang, jam tidur juga berantakan. Hasilnya, badan rasanya tidak enak Targetnya, di tahun 2018, kembali ke pola hidup sehat,” kata Sulistyawati. Dalam hal keuangan, ia mengatakan, bukan tipikal yang suka

belanja, namun sangat menyukai travelling dan makan. “Nah itu dia yang suka menghabiskan banyak budget bulanan. Padahal ada kebutuhan pokok yang memang harus lebih didahulukan daripada senang-senang dulu. Termasuk di dalamnya mengatur budget untuk lebih mendahulukan menabung dan hal-hal lain untuk persiapan masa depan,” tutur Sulis, begitu dia akrab disapa. Target lain, kata dia, fokus mencintai diri sendiri. “Dulu saya ini orangnya tidak percaya diri, karena saya punya bodi big size alias gemuk. Setiap ketemu orang pasti mikirnya pasti orang ini memperhatikan fisik saya, terus parahnya suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Wah si A cantik ya, wah si B kerjaan bagus ya, bla bla sampai saya sendiri lupa kelebihan yang saya miliki dan lupa bersyukur dengan apa yang Tuhan sudah berikan,” kata Sulis. Sampai suatu saat ia sadar, bahwa selama itu sudah jahat dengan diri sendiri karena tidak pernah melihat kelebihan yang ada dalam diri. “Iya saya akui, tubuh saya gemuk. Tapi bukan berarti tidak bisa cantik, bukan berarti tidak bisa memiliki karier yang bagus dan bukan berarti tidak bisa bahagia. Karena semua bisa diraih dengan mencintai diri sendiri, memperbaiki kekurangan dan selalu positif thinking. Bahagia itu tidak dicari tapi diciptakan,” katanya dengan semangat. (Wirati Astiti)

Harus Terbaik Forcep band kembali mengepakkan sayap di dunia tarik suara dengan single terbarunya. Band yang terbentuk Januari 2015 lalu ini memang sudah memiliki beberapa single. Bahkan dari perjalanan kariernya Forcep telah mengalami beberapa kali pergantian personil. Melalui single berjudul “Sabeh Tengahin Latri” Forcep hadir membawa warna musik yang berbeda dari biasanya. Lagu yang didedikasikan untuk Komang Darmiasih sukses mencuri perhatian penikmat musik mebasa Bali di Kabupaten Buleleng. Komang Darmiasih merupakan korban kecelakaan tragis yang meninggal di KM 13 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Desa Gitgit. Korban yang akrab disapa Ucik itu, masih memiliki hubungan kekerabatan dengan sang gitaris, Arya. “Sejak kejadian itu, kami sudah memikirkan persembahan untuk almarhumah. Kebetulan saya

punya band, yang terpikirkan buat saya, ya membuat lagu. Lagu ini, khusus untuk Ucik,” kata Arya. Single “Sabeh Tengahin Latri” resmi dirilis Senin (25/12) siang ini masih menghiasi media sosial khususnya facebook. Melalui single ini, Forcep juga menggandeng personil baru. Mereka adalah Ary Yuda (lead gitar), Arya (gitar), Dwarsa (keyboard),

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Kaleidoskop Wanita dan Keluarga Tokoh 2018 12 Januari Ketut Sri Karyawati, SKM. M. Kes dilantik sebagai Lurah Sesetan. Sebelumnya ia adalah istri Lurah Sesetan I Nyoman Agus Mahardika, SKM, M.Kes 16-28 Februari Pendongeng asli Bali, Made Taro pentas di Thailand bersama putranya Gede Tarmada. Mere­ka memperkenalkan kearifan lokal Indonesia melalui story telling.

Midday in Madness

Berharap Dikenal Global Sebagai band pop punk, Midday in Madness ingin memberikan pilihan baru bagi penggemar musik. Mereka meluncurkan single dan video klip terbarunya di penghujung tahun 2017. Lagu berjudul “Take This Chance” ini video klipnya bisa ditonton melalui YouTube sejak 31 Desember 2017.

“K

ami sudah syuting April 2017 namun karena perlu beberapa revisi, akhir Desember 2017 baru bisa rilis. Semoga bisa memberikan warna baru bagi dunia musik,” ujar Arga, sang gitaris. Midday in Madness beranggotakan Arga, Angga (drum), Hendra (bass), Natha (synthezer), dan Arin (vokal). Mereka tergabung menjadi sebuah band berawal dari pertemuan di beberapa ajang musik. Saat itu masing-masing

sudah punya band namun vakum. Karena merasa ada persamaan visi bermusik, mereka pun bergabung. “Dulu kami pernah pakai nama Oktaf, lalu Time to Crush. Sejak 2012, nama Midday in Madness menjadi pilihan. Kami sering kumpul di siang hari untuk latihan, ngobrol. Akhirnya terbersit nama ini untuk menggambarkan kami yang sering melakukan kegilaan di siang hari,” ungkap Arga yang bekerja di sebuah bank swasta di Denpasar ini.

Gus Sorog (bass), Gus Mang Cahyadi (drum), dan Ketut Adhi (vokal). Arya menambahkan, proses rekaman mulai digarap sejak Rabu (20/12) dan baru rampung Senin (25/12) pagi. Begitu proses mixing dan mastering usai, lagu itu langsung dirilis ke publik melalui akun Facebook dan YouTube milik Forcep. “Proses penggarapannya

memang cukup lama, karena kami ingin benar-benar total. Ini lagu persembahan buat adik kami, tentu hasilnya harus terbaik. Makanya cukup lama. Semoga publik mengapresiasi lagu kami ini,” kata Arya sembari mengatakan ini merupakan bagian dari harapan mere­ ka di penghujung 2017 dan menyambut 2018. (Wiwin Meliana)

Sejak terbentuk, band ini sudah lima kali berganti vokalis. “Kami memang memilih vokalis cewek biar audiens menjadi semangat. Konsep lagu-lagu kami memang cocoknya dinyanyikan vokalis cewek dengan penuh perasaan,” imbuh Hendra. Arin yang didapuk menjadi vokalis awalnya kaget. “Saya biasanya bawakan lagu pop, sekarang jadi beraliran pop punk. Untungnya teman-teman di Midday in Madness banyak membantu sehingga saya bisa cepat menyesuaikan diri,” ujar anggota termuda yang masih kuliah di Universitas Warmadewa ini. Mengenai lagu “Take This Chance”, Arga mengaku idenya dari pengalaman pribadi anggota band. Ada yang menjadi anggota sebuah komunitas. Namun, sang ketua dari komunitas itu sering bertindak sesuka hatinya tanpa memperhatikan aspirasi anggota. Akhirnya, para anggota komunitas membuat pilihan, apakah tetap terbelenggu atau memilih kesempatan untuk keluar. Dalam single ini, Midday in Madness juga mengajak Bayu, vokalis Hurt Me One More Time. Tema-tema lagu yang diusung band yang berulang tahun tiap 10 Mei ini kebanyakan dari perasaan dan pengalaman kehidupan. Mereka juga banyak menggunakan bahasa Inggris dalam liriknya. “Ada beberapa lagu dalam mini album yang menggunakan bahasa Indonesia. Kami dominan menggunakan bahasa Inggris agar lebih mudah dalam meraih impian kami, sebagai band yang dikenal secara global,” ujar Arga. Ia menambahkan resolusi tahun 2018 sudah disiapkan. “Target kami untuk membuat video klip kedua dan promosi terus menerus agar makin dikenal publik di Bali, Indonesia, dan dunia,” harap saudara kembar Angga ini. “Kalau saya secara pribadi, resolusinya terus belajar dan banyak sharing dengan musisi lain agar bisa meraih kesuksesan. Semoga Madday in Madness bisa mengglobal,” tegas Arin. (Ngurah Budi)

16 Juli Ny. Bintang Puspayoga terpilih kembali sebagai sebagai Ketua Umum Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali periode 20172022. Istri Menteri Koperasi dan UKM AA. Ngurah Puspayoga ini terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah IV WHDI Bali yang bertema “Kita Tingkatkan Sinergisitas untuk Mewujudkan Wanita Hindu yang Cerdas, Mandiri dan Berwawasan Budaya”.

9

10 September Pelantikan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali yang dirangkaikan dengan seminar “Perempuan dan Politik Menyongsong Pemilu 2019” 14-18 September Pelaksanaan Lovina Festival yang bertema “Enjoy the Difference” 7 Oktober Arik Alfian dan Gea Kanaya terpilih sebagai Duta Endek Kota Denpasar 2017. Event tahunan yang dilaksanakan Pemkot Denpasar ini mengambil tema “Endek is True Quality”

18 Februari IWAPI Bali mengadakan Rakerda dan perayaan HUT ke-42 di Klungkung. Acara ini bertema “Terus Tumbuhkan Srikandi Ekonomi Bangsa”

10 Oktober Sri Sumahardani meluncurkan buku “Service A La Carte” dalam acara Tie Break #2 with Sri Sumahardani & Book Launch di Hotel Neo Denpasar.

9 Maret Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S, M.M., M.Mis., D.Th meraih gelar doktornya yang ketiga di Program Doktor Pariwisata Universitas Udayana. Sebelumnya, ia sudah meraih gelar doktor untuk bidang arsitektur dan teologi. 20 April Seminar Kartini Cantik: Cerdas dan Terampil Gunakan Antibiotika di Kalangan Keluarga dilaksanakan di Hotel Aston, Denpasar. 23 Mei Pelantikan Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (IUMKM) DPW Bali yang dirangkaikan dengan talk show “Winning in Today Business Environment”. Terpilih sebagai Ketua Asosiasi IUMKM DPW Bali periode 2017-2021 adalah Made Herry Erika. 3 Juni Sebagai bentuk dukungan terhadap program bebas sampah plastik di Buleleng, diadakan Buleleng Recycle Carnival (BRC)

2 Agustus Buleleng Festival 2017 yang bertujuan menggali potensi seni dan budaya Buleleng dibuka secara resmi dengan baleganjur dan ngoncang massal 5 Agustus Buleleng Endek Carnaval 2017 dibuka Megawati Soekarnoputri

20 Oktober Presiden Jokowi meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika 9 November Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh. Penerimanya TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (alm) dari NTB, Laksamana Malahayati (alm) dari Aceh, Sultan Mahmud Riayat Syah (alm) dari Kepri, dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.

10 Agustus Tim Penggerak PKK se-Desa Sanur yang tergabung dalam “Sanur Jegeg” menampilkan fashion show kebaya kutu baru. Fashion Show ini dihelat di ajang Sanur Village Festival 2018 7 Juli Ratu Tisha Desria menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia dipilih Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi untuk menggantikan Ade Wellington yang mengundurkan diri. Perempuan kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 ini bukan orang baru di dunia sepak bola. Ia merupakan pendiri layanan penyedia statistik LabBola serta sempat dipercaya menjabat direktur kompetisi Indonesia Soccer Championship dan Liga 1. Ia juga peraih beasiswa Master FIFA 2013.

13 Agustus Celuk Woman Care Community (CWCC) melaksanakan HUT ke-2. Komunitas wanita Desa Celuk ini memeriahkan hari ulang tahun dengan berbagai kegiatan sosial. Komunitas ini sejatinya berdiri 17 Agustus 2016. Karena berbagai kesibukan, perayaan HUT dilaksanakan lebih awal 25 Agustus BKOW Provinsi Bali mengadakan sosialisasi yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM. Sosialisasi terkait “Penghematan Energi Potong 10% di Sektor Rumah Tangga”

7 Desember Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengukuhkan pengurus Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Karangasem 28-31 Desember Denpasar Festival (Denfest) X dilaksanakan dengan tema “Rawat Pusaka Cipta Inovasi” dengan sub tema “Tresnaning Jagat Rahayu”


10

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Lebih Baik dari 2017 Puji syukur ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa atas segala yang sudah Beliau limpahkan. Itu evaluasi Ayu Saraswati tentang tahun 2017 yang sudah terlewati. “Banyak sekali hal-hal indah sudah Tuhan berkati kepada saya. Kesehatan, kebahagiaan bersama keluarga, damai, dan harmonis. Sahabat-sahabat yang baik, yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan pada saya. Banyak juga waktu yang saya sudah lepaskan, kadang waktu buat anak dan keluarg seringkali sedikit saya abaikan karena rutinitas,” ungkap Operational Manager Krisna Holding Company ini.

meluncurkan beberapa single, jadi MC dalam berbagai event, dan ingin 2018 merupakan tahun keberuntungan untuk kita semua. Ayu Saraswati

P

elajaran berharga di tahun 2017, menjadi menjadi acuan Ayu dalam banyak hal di 2018. Ia ingin menyiapkan diri, semoga bisa lebih baik dari tahun 2017. Baik dari segi berpikir, berkata, berbuat dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan. Semoga bisa berarti bagi keluarga dan masyarakat. Terkait pekerjaan, Ayu Saraswati selalu ingat dengan apa yang disampaikan Ajik Krisna (owner Krisna Holding Company). “Ajik sering bilang jangan pernah mimpi bisa kaya selama bekerja di perusahaan orang lain. Tapi saya memang hobinya bekerja hahaa...,” ujar penyanyi, MC, dan dalang ini sembari tertawa. Baginya, walau tidak bisa bikin kaya tidak masalah. Yang paling penting adalah sehat dan bahagia dengan keluarga. Ayu berharap tahun 2018 bisa kembali mengambil kegiatan rutin seperti bernyanyi,

BUAT BUKU Tahun 2017 berlalu, beberapa impian Dwi Vera sudah tercapai. “Saya jadi dosen bahasa Inggris dan awal 2018 nanti dipercaya jadi dosen komunikasi di kampus Elizabeth, jadi MC beberapa event lokal dan internasional di Bali dan Lombok,” ungkap perempuan yang akrab disapa Veve ini. Impiannya yang belum tercapai adalah melebarkan sayap ke Jakarta dan pulau-pulau lain di Indonesia bahkan luar negeri. “Saya pun mengevaluasi diri dengan menambah relasi, memanfaatkan kesempatan serta peluang yang ada,” ujarnya. Tahun 2018, Veve berencana membuat vlog (tips broadcasting) untuk berbagi info kepada khalayak luas sehingga bermanfaat bagi orang banyak. “Saya juga punya resolusi melanjutkan kuliah bidang komunikasi karena ingin belajar dan menggali terus untuk memperdalam ilmu,” ujar MC yang sudah menyandang gelar

Mengalir bagai Air

Rossa Rossa memang unik. Kalau artis lain ditanya tentang capaian dan resolusi maka mereka pun dengan antusias akan mengungkapkan apa yang diinginkannya di tahun mendatang. Namun, Rossa ketika ditanya hal itu justru tertawa. Setiap penghujung tahun, pertayaan yang sama selalu ditanya kepada Rossa yakni soal resolusi, dan seperti biasa penembang lagu ‘Tegar’ ini menjawab “Tidak ada tuh,” katanya sambil tersenyum lebar. Untuk memuaskan wartawan, Rossa yang belakangan tengah dilanda gosip dekat dengan Afgan, mengaku memang dirinya setiap tahun tidak pernah menargetkan hal-hal tertentu yang ingin dicapainya. Ibarat

air, semuanya mengalir saja. Namun katanya, meski begitu, dalam bekerja ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh agar hasil yang didapatpun baik. “Aku nggak punya resolusi. Setiap tahun nggak ada tuh resolusi untuk tahun depan apa. Jalani saja. Aku kerjakan dengan sebaik-baiknya. Tahun lalu pun begitu, tidak ada resolusi. Tapi yang pasti tahun ini aku tuh sudah konser tunggal di Singapura dan Jakarta. Aku juga dapat empat platinum untuk album aku. Juga ada beberapa award di antaranya dari Asian Music. Ya alhamdulilah untuk yang aku dapat tahun ini,” ungkap Rossa. Mendengar jawaban Rossa agaknya sulit dipercaya seorang dengan prestasi sebaik dirinya menjalankan karier tanpa target. Yang terjadi, mungkin memang ibu satu anak ini enggan mengungkapkan keinginan dan rencananya kepada media agar tidak ada pertanyaan macam-macam. Ketika ditanya apa harapannya di tahun depan, penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handayani ini, hanya menyebut agar segala sesuatu yang dia kerjakan bisa mendapat kelancaran. “Aku juga ingin menjadi orang lebih baik lagi. Kayaknya aku dari dulu resolusinya begitu ya, nggak berubah, menjadi lebih baik karier dan

Magister Sastra Inggris ini. Veve juga punya impian membuat buku satu dasawarsa berkiprah di public speaking bisa rampung. Intinya, ia ingin tahun 2018 lebih fokus dengan resolusi dan semua bisa tercapai. (Ngurah Budi)

Dwi Vera

kehidupan hahaha,” katanya sambil tertawa. Dalam kesempatan itu, penyanyi kelahiran Sumedang 1978 ini sempat menyinggung tentang rencananya merayakan malam Tahun Baru di Bali. Sebenarnya bukan sekadar menghabiskan malam Tahun Baru namun dia akan manggung untuk aksi sosial lewat konser amal ‘Bali Remains Beautiful and Safe’. Hasil dari konser tersebut akan disumbangkan untuk para pengungsi Gunung Agung. “Hasil konser akan didonasikan untuk amal,” ujar Rossa yang mengaku senang dilibatkan dalam acara tersebut. Bukan hanya itu, tambahnya, dia juga berencana mendatangi tempat pengungsian untuk menghibur para pengungsi. “Jadi rencananya malam tahun baru konser amal, besoknya tanggal 1 kami akan ke tempat pengungsian sekalian menyerahkan sumbangan. Semoga berjalan lancar,” ungkapnya. Selain Rossa yang punya kepedulian tinggi pada sesama, ada juga Nova Eliza. Bahkan Nova bukan hanya rajin ikut kegiatan sosial, tapi artis cantik ini pun mendirikan sebuah yayasan ‘Suara Hati’ yang aktivitasnya terkait perempuan. “Yayasan aku bergerak di bidang perempuan, seperti upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang tak mampu serta korban kekerasan,” ungkap pemeran Ngasirah muda dalam film ‘Kartini’, di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Sudut Pandang

Fokus Pengawasan Tahapan Pemilu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 mendatang menjadi perhatian serius Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Buleleng. Hal ini diungkapkan oleh Ketut Ariyani, S.E., M.M., Ketua Panwaslu Kabupaten Buleleng. sebagai langkah awal untuk mendukung suksesnya pesta demokrasi mendatang pihaknya telah melakukan sosialisasi hingga ke akar dari subak, komunitas hingga organisasi-organisasi yang ada dimasyarakat. Bahkan bimbingan tekhnis juga dilakukan terhadap stakeholder dan tokoh masyarakat. Ariyani mengatakan, sosialisasi dilakukan dengan menyasar pemilih pemula yakni dari anak-anak SMA dan Ketut Ariyani yatim piatu dan mengundang secara langsung pada pemilihan mendatang. “Kami mengundang dan langsung berikan sosialisasi terhadap anak-anak SMA maupun yatim piatu yang sekiranya berumur 17 tahun saat itu,” jelasnya. Pihaknya juga melakukan sistem jemput bola kepada pemuda yang tergabung dalam organisasi maupun komunitas. “Kami kumpulkan di setiap desa untuk diberikan sosialisasi,”imbuhnya. Tahun 2018 menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang akan diselenggarakan 27 Juni nanti, Ariyani mengatakan akan fokus terhadap pengawasan setiap tahapan terutama terkait dengan pemuktahiran data pemilih. Pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon baik sebelum, saat dan sesudah masa kampanye. “Di tahun 2018 ini pengawasan tentu akan lebih padat lagi karena nanti akan ada tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Artinya kegiatan yang akan kami canangkan terkait dengan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 mendatang,”ungkap perempuan kelahiran 23 Desember 1970 tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan difokuskan terhadap pengawasan pemilihan legislatif yang nantinya akan ada tahapan penetapan pasangan calon di tahun 2019 mendatang. Sebagai penyelenggara pengawas pemilu, pihaknya juga ikut mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilu. Dalam pemilu sebelumnya, partisipasi masyarakat Buleleng dinyatakan masih rendah sehingga dengan sosialisasi masyarakat akan terdorong untuk menggunakan hak pilihnya. “Tentu dengan partisipasi mereka akan ikut menentukan Bali lima tahun ke depan,” ungkapnya. Pihaknya juga akan memaksimalkan pencegahan terhadap pelanggaranpelanggaran dalam pemilu sehingga mengurangi laporan-laporan terhadap temuan di lapangan. “Kesuksesan kami dalam penyelenggaraan pemilu bukan dari banyaknya laporan yang masuk tetapi bagaimana kami memaksimalkan pencegahan sehingga meminimalkan temuan pelanggaran terkait tahapan pemilu,” jelas perempuan murah senyum ini. Pihaknya berharap masyarakat cerdas dalam menggunakan hak pilihnya dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak berkepentingan sehingga kondusivitas wilayah Buleleng tetap terjaga. (Wiwin Meliana)

Dirinya berharap tahun tahun 2018 yayasan yang dikelolanya dapat lebih berkembang sehingga bisa membantu orang lain lebih banyak lagi. Selain berupaya membantu secara langsung, Nova pun gencar mengampanyekan ‘stop kekerasan terhadap perempuan’ lewat berbagai media salah satunya di akun instagramnya. Berbicara tentang kariernya di dunia hiburan, ibu satu anak ini mengaku masih tetap akan berkecimpung di dunia hiburan, khususnya akting. “Tahun depan ada beberapa tawaran syuting, jadi sepertinya akan sibuk. Rencananya Januari besok sudah mulai syuting,” ujar Nova yang berharap diberi kelancaran dalam menjalani kariernya di tahun 2018. Ketika ditanya apakah dirinya berharap mendapat jodoh atau menikah di tahun 2018, Nova mengaku itu tidak dalam resolusinya. Bukan karena masih trauma akibat gagal berumah tangga, namun karena masih menikmati kesendiriannya. Apalagi dirinya selalu sibuk baik dengan pekerjaan maupun mengurus buah hatinya Naima Malinka Suwarso yang berumur 9 tahun. “Mungkin karena aku pernah gagal ya, jadi sekarang menjadi lebih selektif dan hati-hati dalam memilih pasangan. Lagi pula anak aku sudah besar, dia juga

kritis. Jadi kalau memilih pasangan ya salah satunya adalah minta pendapat Naima, apakah dia senang atau tidak. Apakah Naima cocok dengan pria itu atau tidak. Hal itu akan jadi salah satu pertimbangan,” tuturnya. Tapi kalau sekarang ini, lanjutnya, dia belum memikirkan hal itu. “Sekarang aku masih enjoy sendiri. Sepertinya lebih enak,” ujar Nova yang mengawali kariernya dari dunia hiburan sebelum berkiprah di dunia ke seni peran. (Diana Runtu)

Nova Eliza

Style

Pesona Hitam Putih dari

Dalindz

Setiap orang memiliki karakter style tersendiri. Kali ini Tokoh ingin menyuguhkan salah satu gaya yang keren untuk kalangan ‘plus size woman’ Rancangan dari desainer bernama Linda Lorose ini menarik untuk dikenakan mengawali tahun baru, baik dalam suasana kasual maupun semi formal.

‘D

eluxe Ready t o We a r ’ adalah jenis style yang di suguhkan Linda pada koleksinya yang terinspirasi dari Black Swan ini. Dengan pilihan warna abadi, hitam dan putih, berbahan linen, katun dilengkapi sentuhan karawang, anggota Indonesia Fashion Chamber (IFC) Kota Denpasar ini, berhasil menghadirkan

karakter yang kuat dengan detil khas hasil karya tangan melalui merek “Dalindz”. Berikutnya Linda yang sempat belajar bisnis di Melbourne dan sekolah desain di Surabaya ini lebih lagi mengasah diri dan menambah pengalamannya di Pacific Exp r e s s G a rmen milik orangtuanya ini, mengaku akan tetap konsen meran-

cang bagi plus size woman dalam berbagai jenis style. K a r y a –karya yang sudah ditampilkannya selama ini yakni;. ‘Deluxe Ready to Wear. Urban atau Street wear, dan Resort wear. (Sri Ardhini)

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

15


14

Jelita

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Layaknya tren busana yang selalu berganti, tren make up 2018 juga me­ngalami pergeseran. Jika sepanjang 2017, riasan wajah disempurnakan dnegan lipstick matte dan alis tebal, kini dalam tren make up 2018 sudah berubah.

D

ua make up artis dari Salon Rudy Bali Cabang Canggu dan Gatsu Barat Hotel Neo, Aniek Purwaningsih dan Rita Mardiana, mencoba berbagi tips untuk pem­ baca Tokoh. “Tren 2018 akan menga­

Tren Make Up 2018 rah pada sesuatu yang glowing dan natural. Dengan kata lain, hasil akhir make up tetap akan mem­ buat orang terlihat seperti diri sendiri, tentunya dengan tampilan yang lebih bersinar. Istilah kami, make up no make up. Tetap cantik tapi terlihat seperti tanpa make up,” ujar Aniek. Rita menambah­ kan, untuk blush on warna yang diminati pink dan peach. Ke­ tika terkena sinar matahari atau sinar lampu, blush on akan memberikan ke­ san merona. Untuk eyeshadow lebih ke a r a h warna oranye gliter. Ani­

ek mengatakan, jika beberapa waktu lalu alis tebal banyak diminati, tahun 2018 alis yang natural akan jadi pilihan, tetap terlihat ada bulu alisnya. “Yang pasti alisnya tidak terlalu tebal, tidak terlalu tipis. Natural dengan bulu-bulu alis tetap terlihat jelas,” katanya. Sementara, untuk lipstick mengarah ke glossy dengan warna oranye dan pink. Lisptik bertek­ stur glossy memberikan penampi­ lan yang lebih segar. Pada sapuan akhir lisptik, glitter memberikan kesan lebih seksi pada bibir. Ke­ tika diaplikasikan pada eyeshadow glitter yang membingkai mata memberikan tampilan atraktif. Selain diaplikasikan untuk acara formal, penggunaan glitter juga bisa dilakukan pada momen kasual untuk jalan-jalan santai. Sementara untuk pesta, tetap memiliki kesan yang natural den­ gan penekanan pada beberapa bagian. (Wirati Astiti)

Make up By Aniek Purwaningsih (Salon Rudy Bali - Cab. Canggu)

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

11

Waspadai Wabah Difteri di Tahun 2018

Kita sudah memasuki Tahun 2018. Di Indonesia, dikhawatirkan ada penyakit yang sudah lama tidak muncul dapat muncul kembali dan menyebabkan wabah. Bagaimana prediksi penyakit di tahun 2018? Berikut penjelasan dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked.

“P

Make up by Rita Mardiana & Hair do by Hairul w.

Make up by Rita Mardiana ( Salon Rudy Bali - Cab. Gatsu Barat)

Bugar

enyakit difteri sedang mere­ bak sekarang di beberapa dae­ rah di Indonesia. Pada bulan lalu saja sudah 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan kasus difteri mungkin sekarang sudah bertam­ bah lagi. Dilaporkan terdapat 600 kasus lebih sudah terjangkit pada penderita dan sudah menyebab­ kan puluhan penderita meninggal dunia,” ujar Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar ini. Penyakit difteri itu gejala khas­ nya timbul selaput putih dan gampang berdarah pada saluran nafas, terutama di teanggorokan. Bakteri ini bisa menghasilkan tok­ sin yang berbahaya, yang dapat menyebabkan kelainan jantung, gagal ginjal, gagal napas dan gagal sirkulasi sampai kematian. Magister Ilmu Kedokteran Tropis Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya ini mengata­ kan, penyakit difteri merupakan penyakit lama yang sudah ada vak­ sinnya yaitu DPT yang merupakan imunisasi wajib di Indonesia. Sejak tahun 1990-an penyakit ini sudah jarang terjangkit dan hampir tidak ada kasus baru, tetapi muncul lagi sekitar tahun 2009, dimana seharusnya penyakit ini tidak muncul lagi kalau program imu­ niasi berjalan dengan baik. Banyak para ahli memperkira­ kan kejadian wabah difteri ini muncul lagi karena masih ada orangtua yang tidak memberi­ kan vaksin DPT atau vaksin wajib lainnya ke anaknya sejak masih bayi dan kemungkinan pula pemberian vaksin yang tidak lengkap sesuai anjuran sehingga kasusnya bisa muncul lagi dan menjadi wabah. “Hal ini mem­ buat para ahli menjadi khawatir dengan kemungkinan bisa mun­ culnya wabah penyakit-penyakit lain yang seharusnya sudah bisa ditanggulangi dengan program imunisasi wajib dan kasusnya bisa menghilang, tetapi malah muncul banyak di masyarakat, seperti polio, campak, hepatitis B yang seharusnya sudah bisa dicegah dengan program imunisasi wajib,” kata Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Ke­

dokteran Unud ini. Ia menilai, dengan adanya orangtua yang sama sekali tidak memberikan vaksin ke anakanaknya maka penyakit-penyakit ini dapat mengancam kesehatan di Indonesia. Penyakit–penyakit lain yang masih dapat menjadi momok kesehatan di Indonesia terutama berhubungan dengan iklim di Indonesia yang beriklim tropis. “Penyakit-penyakit yang dapat terjangkit di Indonesia banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu faktor yang mendukung keja­ dian suatu penyakit di masyarakat terutama di Indonesia yaitu faktor cuaca,” jelasnya. Ia mengatakan, dengan curah hujan yang tinggi dan ter­ jadinya banjir di manamana menimbulkan beberapa penyakit terutama penyakit in­ feksi akibat anomali cuaca dan kebersihan lingkungan. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai dimana berhubungan dengan curah hujan yang tinggi dan terjadinya banjir diantaranya Infeksi Sa­ luran Pernapasan Akut (ISPA) yang dapat dis­ ebabkan oleh infeksi vi­ rus atau bakteri, masih menjadi penyakit yang paling sering terjadi di masyarakat. “Penyakit ISPA seperti influenza atau common cold teru­ tama yang disebabkan infeksi virus sangat cepat menular. Apa­ bila dari satu anggota keluarga yang terkena akan menularkan ke anggota keluarga yang lainnya terutama pada bayi dan anak-anak,” kata lelaki yang akrab disapa dr. Agus ini. Gejala utama ISPA dapat berupa flu, batuk, dan demam merupakan gejala yang sering dia­ lami masyarakat. Na­ mun, penyakit ini yang

dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked.

disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh sendiri dengan imu­ nitas tubuh yang baik. Orang yang terkena diimbau untuk banyak is­ tirahat, meningkatkan daya tahan tubuh dan diperlukan pengobatan

simtomatis sesuai gejala dan anti­ biotika apabila infeksi disebabkan oleh bakteri. Yang terpenting juga adalah mencegah timbulnya pe­ nyakit ini pada orang yang masih sehat dengan menerapkan pola hidup sehat dan upaya mencegah penularan pada orang sekitar. Pe n y a k i t - p e n y a k i t l a i n yang masih menakutkan bagi masyarakat Indonesia adalah pe­ nyakit demam berdarah. Pada saat musim hujan, akan banyak timbul genangan-genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat. Untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini sangat diperlukan peran aktif masyarakat melalui upaya pence­ gahan dengan gerakan menjaga kebersihan lingkungan dengan gerakan 3M. Penyakit lain yang berhubun­ gan dengan musim hujan dan ban­ jir adalah penyakit leptospirosis atau yang sering dikenal dengan

penyakit kencing tikus. Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri dari genus leptospira. Penyakit ini dapat ditularkan melalui binatang terutama tikus. Bakteri penyebab penyakit ini dapat hidup di da­ lam ginjal tikus dan dapat keluar ke alam dan lingkungan sekitar bersama dengan urin atau air kencing tikus. Ia menyebutkan, pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, di mana kotoran dan air kencing yang mengandung bakteri leptospira akan bercam­ pur dengan air banjir tersebut dan meluap menyebar kemana-mana dan dapat menginfeksi manusia. Beberapa penyakit lain mis­ al seperti diare dan penyakit kulit bisa saja sering terjadi di masyarakat dimana hal ini ber­ hubungan dengan kebiasaan masyarakat untuk menjaga keber­ sihan lingkungan dan kebersihan dirinya sendiri. Ia mengajak, masyarakat untuk terus melakukan pola hidup bersih baik untuk dirinya sendiri, keluarga dan lingku­ ngan sekitarnya. (Wirati Astiti)


12

Kuliner

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Orangtua mana yang tak sedih saat menyaksikan anak tercinta mengalami sakit batuk yang menahun. Sudah banyak dokter dan rumah sakit yang dikunjungi sebagai bentuk ikhtiar untuk mencari kesembuhan bagi anaknya. Tapi upaya tersebut belum membuahkan hasil sesuai yang diinginkan, anaknya masih juga belum sembuh.

A

Rumah Hobbit Pedawa

Cara Unik Nikmati Kopi Pedawa Desa Pedawa memang menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) yang memiliki banyak potensi. Selain wisata alam dan budaya, Desa Pedawa juga sangat terkenal dengan wisata kulinernya. Terletak di dataran tinggi menjadikan Desa Pedawa salah satu penghasil kopi robusta terbaik di Bali.

A

da filosofi bahwa rasa dari secangkir kopi tergantung di mana kopi itu ditanam. Bagi penikmat kopi, kopi asli Pedawa tidak perlu diragukan

khirnya, sampai suatu ketika dia diarahkan seorang dokter di rumah sakit membeli bunga rosella untuk diberikan kepada anaknya sebagai obat. Setelah 2 bulan rutin mengonsumsi teh bunga rosella yang dicampur rempah-rempah, anaknya akhirnya sembuh dari batuk menahun yang dideritanya. Cerita sengsara membawa nikmat itulah yang dialami Hadisatul Ahadiah, seorang ibu kelahiran Lahat Sumatera Selatan yang akrab disapa Icha. Karena dari resep obat batuk bunga rosella temuannya itu, dia mengembangkan menjadi minuman teh bunga rosella dan ditawarkan kepada keluarga dan tetangganya.

lagi dari segi rasa. Diolah dari biji kopi pilihan dan murni dengan cara tradisional menghasilkan kopi khas Pedawa. Namun ada yang unik dari cara masyarakat Pedawa menikmati

Berkah Teh Bunga Rosella

Upaya Icha berbuah manis. Dia banyak menerima pesanan teh bunga rosella dari pelanggannya. Bahkan dia sampai memproduksi 20 kg bunga rosella untuk memenuhi pesanan pelanggannya. Saat ini Icha, berhasil menciptakan produk bunga rosella dengan varian sirup, teh rosella, rosella kering, selai rosella, teh celup. Teh rosella buatan Icha, mempunyai kelebihan ada rasa rempahrempah dan tak masam. Sehingga bermanfaat menyegarkan, menyehatkan, mengencangkan kulit, anti oksidan, mencegah diabetes, mencegah ambien, dan mencegah batuk. Walau tanpa menggunakan pengawet, teh rosella buatan Icha, mampu bertahan sampai 3 bulan dalam kondisi disimpan di freezer. “Ke depan saya akan mengembangkan varian produk baru yaitu sari asam Jawa, permen asem, sambal asam dan temu lawak. Semoga produk baru ini bisa laris manis seperti produk saya yang lain yaitu kacang madu pedas dan penyetan bebek ++,’’ kata istri Arifin Setyobudhi ini. Produk teh rosella buatan Icha, selain dipasarkan secara online, juga offline dengan cara dititipkan di sentra-sentra UKM seperti Siola, MERR, ITC, Siola, bandara,

3 siung : bawang putih cincang ½ sdt : lada bubuk Garam secukupnya

Kopi khas Pedawa ditemani gula aren Pedawa

Ketut Sudiarta menunjukkan pembuatan Kopi Moola Pedawa saat di Roasting dengan menggunakan kayu bakar

setiap tetes kopinya. Jika pada umumnya kopi diseduh dengan ditambahkan gula pasir berbeda dengan masyarakat Pedawa yang menikmati kopi dengan gula aren khas Pedawa. Seruputan kopi khas Pedawa ditutup dengan menggigit manis-

nya gula aren khas Pedawa. Cara menikmati kopi khas Pedawa ini memang bagitu unik bagi kalian pencinta dan penikmat kopi karena rasa pahit kopi dan manisnya gula aren berpadu di lidah. Menikmati kopi khas Pedawa juga akan terasa lengkap dengan

menikmati jajan Bali seperti laklak 3 rasa yang disediakan Kopi Moola Pedawa. Di tempat ini pengunjung dapat menikmati uniknya ngopi dengan laklak 3 rasa yaitu laklak buah naga, laklak ketan hitam dan laklak daun suji. Tertarik untuk mencoba? (Wiwin Meliana)

Sate Keladi Dadu Tersedia Sabtu dan Minggu Salah satu kuliner khas Desa Pedawa adalah sate keladi. Sate keladi merupakan menu wajib yang harus disediakan ketika ada upacara keagamaan. Biasanya sate keladi dibuat dengan bahan baku keladi yang diparut, lalu dililit dipelepah batang kelapa. Di tangan Ketut Sudiarta, sate keladi telah berinovasi menjadi sate keladi berbentuk dadu menyerupai daging. Bahkan keladi yang dibentuk menjadi sate juga dipadukan dengan berbagai

sayuran seperti tomat, wortel dan bawang bombay. “Sate ini cocok sekali dikonsumsi oleh vegetarian karena hanya menggunakan sayuran sebagai bahan-bahannya,” ungkapnya. Pemilik Kubu Hobbit Pedawa ini mengaku ingin terus mengembangkan olahan keladi sebagai ikon desa Pedawa. Sebab desa Pedawa merupakan penghasil keladi yang cukup banyak sehingga masyarakat dapat mengolah keladi menjadi makanan yang unik

kadang kewalahan ketika melayani banyak pesanan dengan mengandalkan tenaga manual semata. “Alhamdulilah dari teh rosella, saya mampu membeli 2 unit sepeda motor. Saya dan keempat karyawan yang semuanya keluarga saya siap bekerja keras untuk masa depan anak saya yang sudah memberi inspirasi dan membawa perubahan besar dalam hidup saya,’’ tambah Icha, yang juga aktif di Pahlawan Ekonomi. (Nanang Sutrisno)

Teh Rosela

pelabuhan dan beberapa koperasi. Koperasi itu antara lain koperasi di kantor gubernur, koperasi KODAM, dan koperasi marinir. Icha optimis teh rosella produksinya mampu bersaing di pasaran karena memiliki kelebihan. Ia punya pangsa pasar sendiri dan memiliki perizinan lengkap mulai kandungan nutrisi, PIRT, dan halal. Bahkan kemasannya pun

dan bernilai jual tinggi. Sate keladi berbentuk dadu ini menjadi salah satu menu andalan yang terdapat di Kubu Hobbit Pedawa. Perpaduan bumbu Bali menjadikan sate keladi memiliki rasa yang begitu legit dan enak. Dengan tampilan yang begitu cantik diharapkan sate keladi menjadi menu istimewa yang selalu diburu pengunjung. Pengunjung hanya dapat menikmati sate keladi setiap hari Sabtu dan Minggu. (Wiwin Meliana)

Bahan: 100 gr : bihun 1 buah : wortel manis iris korek api ½ buah : mentimun, buang bijinya, iris korek api 50 gr : kacang polong kaleng 100 gr : daging asap 1 sdm : irisan paprika merah potong dadu 2 sdm : air jeruk lemon 1 sdm : kecap ikan 1 sdm : gula palem 5 buah : bawang merah cincang kasar

Cara Membuat : - Rebus bihun sampai lunak, lalu kasih minyak goreng sedikit, aduk rata agar bihun tidak mengumpal, tiriskan. Tumis irisan bawang merah dan putih juga irisan paprika hingga harum. - Masukkan irisan daging asap, aduk rata. Masukkan irisan wortel dan mentimun, aduk rata, lalu masukkan

sangat menarik. Karena produk teh buatannya sudah dikenal luas di pasaran. Karena itu, Icha, sering dikirim Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengikuti pameran di Sidoarjo, Gresik, Malang, Jakarta dan Batam. Untuk pengembangan dan memudahkan pekerjaanya, Icha berencana membeli mesin produksi dan mesin bottling. Dia mengaku

Salad Bandeng Presto Spesial

Salad Bihun Sarwan

gula palem, air jeruk juga kecap ikan dan garam. Aduk rata, matikan kompor, lalu masukkan bihun, aduk sampai tercampur rata. Siap disajikan.

Bahan: 500 gr : bandeng presto, potong dadu 5 lembar : daun selada iris-iris 100 gr : kentang kukus, potong dadu ukuran sedang 50 gr : paprika merah, potong dadu 1 buah : bawang bombai sedang, iris-iris korek api 50 gr : keju parut 1 sdm : seledri iris-iris Saus: 2 sdm 1 sdt 3 butir 3 sdm 3 sdm 150 ml 1 sdm ½ sdt ½ sdt

Bahan : 750 gr : otak sapi 2 batang : serai, memarkan 1 ruas jari : kayu manis 3 lembar : daun jeruk purut 500 ml : santan encer 250 ml : santan kental 2 sdm : bawang putih goreng 700 ml : air Gula, garam dan kaldu bubuk Minyak secukupnya

Cara Membuat : - Goreng irisan bandeng presto sampai kuning atau agak ke­ ring. Campur semua bahan saus, aduk sampai mengental dan rata. - Siapkan piring saji, tata semua bahan salad, siram dengan saus salad, siap disajikan.

: mayones : bawang bombai cincang halus : kuning telur rebus : mustrad Dijon : air jeruk lemon : minyak sayur : saus sambal : garam : lada bubuk

Kare Otak Sapi

Sate keladi

13

Bumbu Halus : 9 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih 5 buah : cabe merah besar 10 buah : cabe rawit 2 ruas : jari jahe ½ sdm : ketumbar sangrai 3 butir : sangrai kemiri 2 ruas jari : kunyit bakar 2 ruas jari : kencur

Cara Membuat : - Rebus otak sapi sampai matang, tiriskan, buang serat-serat atau kulitnya. Potong menurut selera, sisihkan. Tumis bumbu halus bersama serai, daun jeruk dan kayu manis hingga harum, masukkan irisan otak sapi dan santan encer, masak hingga mendidih lalu masukkan garam, gula dan kaldu bubuk. - Masukkan santan kental, masak sambil diaduk agar santan tidak pecah, masak hingga mendidih dan bumbu meresap. Matang, sajikan dengan taburan bawang putih goreng.


12

Kuliner

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Orangtua mana yang tak sedih saat menyaksikan anak tercinta mengalami sakit batuk yang menahun. Sudah banyak dokter dan rumah sakit yang dikunjungi sebagai bentuk ikhtiar untuk mencari kesembuhan bagi anaknya. Tapi upaya tersebut belum membuahkan hasil sesuai yang diinginkan, anaknya masih juga belum sembuh.

A

Rumah Hobbit Pedawa

Cara Unik Nikmati Kopi Pedawa Desa Pedawa memang menjadi Daya Tarik Wisata (DTW) yang memiliki banyak potensi. Selain wisata alam dan budaya, Desa Pedawa juga sangat terkenal dengan wisata kulinernya. Terletak di dataran tinggi menjadikan Desa Pedawa salah satu penghasil kopi robusta terbaik di Bali.

A

da filosofi bahwa rasa dari secangkir kopi tergantung di mana kopi itu ditanam. Bagi penikmat kopi, kopi asli Pedawa tidak perlu diragukan

khirnya, sampai suatu ketika dia diarahkan seorang dokter di rumah sakit membeli bunga rosella untuk diberikan kepada anaknya sebagai obat. Setelah 2 bulan rutin mengonsumsi teh bunga rosella yang dicampur rempah-rempah, anaknya akhirnya sembuh dari batuk menahun yang dideritanya. Cerita sengsara membawa nikmat itulah yang dialami Hadisatul Ahadiah, seorang ibu kelahiran Lahat Sumatera Selatan yang akrab disapa Icha. Karena dari resep obat batuk bunga rosella temuannya itu, dia mengembangkan menjadi minuman teh bunga rosella dan ditawarkan kepada keluarga dan tetangganya.

lagi dari segi rasa. Diolah dari biji kopi pilihan dan murni dengan cara tradisional menghasilkan kopi khas Pedawa. Namun ada yang unik dari cara masyarakat Pedawa menikmati

Berkah Teh Bunga Rosella

Upaya Icha berbuah manis. Dia banyak menerima pesanan teh bunga rosella dari pelanggannya. Bahkan dia sampai memproduksi 20 kg bunga rosella untuk memenuhi pesanan pelanggannya. Saat ini Icha, berhasil menciptakan produk bunga rosella dengan varian sirup, teh rosella, rosella kering, selai rosella, teh celup. Teh rosella buatan Icha, mempunyai kelebihan ada rasa rempahrempah dan tak masam. Sehingga bermanfaat menyegarkan, menyehatkan, mengencangkan kulit, anti oksidan, mencegah diabetes, mencegah ambien, dan mencegah batuk. Walau tanpa menggunakan pengawet, teh rosella buatan Icha, mampu bertahan sampai 3 bulan dalam kondisi disimpan di freezer. “Ke depan saya akan mengembangkan varian produk baru yaitu sari asam Jawa, permen asem, sambal asam dan temu lawak. Semoga produk baru ini bisa laris manis seperti produk saya yang lain yaitu kacang madu pedas dan penyetan bebek ++,’’ kata istri Arifin Setyobudhi ini. Produk teh rosella buatan Icha, selain dipasarkan secara online, juga offline dengan cara dititipkan di sentra-sentra UKM seperti Siola, MERR, ITC, Siola, bandara,

3 siung : bawang putih cincang ½ sdt : lada bubuk Garam secukupnya

Kopi khas Pedawa ditemani gula aren Pedawa

Ketut Sudiarta menunjukkan pembuatan Kopi Moola Pedawa saat di Roasting dengan menggunakan kayu bakar

setiap tetes kopinya. Jika pada umumnya kopi diseduh dengan ditambahkan gula pasir berbeda dengan masyarakat Pedawa yang menikmati kopi dengan gula aren khas Pedawa. Seruputan kopi khas Pedawa ditutup dengan menggigit manis-

nya gula aren khas Pedawa. Cara menikmati kopi khas Pedawa ini memang bagitu unik bagi kalian pencinta dan penikmat kopi karena rasa pahit kopi dan manisnya gula aren berpadu di lidah. Menikmati kopi khas Pedawa juga akan terasa lengkap dengan

menikmati jajan Bali seperti laklak 3 rasa yang disediakan Kopi Moola Pedawa. Di tempat ini pengunjung dapat menikmati uniknya ngopi dengan laklak 3 rasa yaitu laklak buah naga, laklak ketan hitam dan laklak daun suji. Tertarik untuk mencoba? (Wiwin Meliana)

Sate Keladi Dadu Tersedia Sabtu dan Minggu Salah satu kuliner khas Desa Pedawa adalah sate keladi. Sate keladi merupakan menu wajib yang harus disediakan ketika ada upacara keagamaan. Biasanya sate keladi dibuat dengan bahan baku keladi yang diparut, lalu dililit dipelepah batang kelapa. Di tangan Ketut Sudiarta, sate keladi telah berinovasi menjadi sate keladi berbentuk dadu menyerupai daging. Bahkan keladi yang dibentuk menjadi sate juga dipadukan dengan berbagai

sayuran seperti tomat, wortel dan bawang bombay. “Sate ini cocok sekali dikonsumsi oleh vegetarian karena hanya menggunakan sayuran sebagai bahan-bahannya,” ungkapnya. Pemilik Kubu Hobbit Pedawa ini mengaku ingin terus mengembangkan olahan keladi sebagai ikon desa Pedawa. Sebab desa Pedawa merupakan penghasil keladi yang cukup banyak sehingga masyarakat dapat mengolah keladi menjadi makanan yang unik

kadang kewalahan ketika melayani banyak pesanan dengan mengandalkan tenaga manual semata. “Alhamdulilah dari teh rosella, saya mampu membeli 2 unit sepeda motor. Saya dan keempat karyawan yang semuanya keluarga saya siap bekerja keras untuk masa depan anak saya yang sudah memberi inspirasi dan membawa perubahan besar dalam hidup saya,’’ tambah Icha, yang juga aktif di Pahlawan Ekonomi. (Nanang Sutrisno)

Teh Rosela

pelabuhan dan beberapa koperasi. Koperasi itu antara lain koperasi di kantor gubernur, koperasi KODAM, dan koperasi marinir. Icha optimis teh rosella produksinya mampu bersaing di pasaran karena memiliki kelebihan. Ia punya pangsa pasar sendiri dan memiliki perizinan lengkap mulai kandungan nutrisi, PIRT, dan halal. Bahkan kemasannya pun

dan bernilai jual tinggi. Sate keladi berbentuk dadu ini menjadi salah satu menu andalan yang terdapat di Kubu Hobbit Pedawa. Perpaduan bumbu Bali menjadikan sate keladi memiliki rasa yang begitu legit dan enak. Dengan tampilan yang begitu cantik diharapkan sate keladi menjadi menu istimewa yang selalu diburu pengunjung. Pengunjung hanya dapat menikmati sate keladi setiap hari Sabtu dan Minggu. (Wiwin Meliana)

Bahan: 100 gr : bihun 1 buah : wortel manis iris korek api ½ buah : mentimun, buang bijinya, iris korek api 50 gr : kacang polong kaleng 100 gr : daging asap 1 sdm : irisan paprika merah potong dadu 2 sdm : air jeruk lemon 1 sdm : kecap ikan 1 sdm : gula palem 5 buah : bawang merah cincang kasar

Cara Membuat : - Rebus bihun sampai lunak, lalu kasih minyak goreng sedikit, aduk rata agar bihun tidak mengumpal, tiriskan. Tumis irisan bawang merah dan putih juga irisan paprika hingga harum. - Masukkan irisan daging asap, aduk rata. Masukkan irisan wortel dan mentimun, aduk rata, lalu masukkan

sangat menarik. Karena produk teh buatannya sudah dikenal luas di pasaran. Karena itu, Icha, sering dikirim Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengikuti pameran di Sidoarjo, Gresik, Malang, Jakarta dan Batam. Untuk pengembangan dan memudahkan pekerjaanya, Icha berencana membeli mesin produksi dan mesin bottling. Dia mengaku

Salad Bandeng Presto Spesial

Salad Bihun Sarwan

gula palem, air jeruk juga kecap ikan dan garam. Aduk rata, matikan kompor, lalu masukkan bihun, aduk sampai tercampur rata. Siap disajikan.

Bahan: 500 gr : bandeng presto, potong dadu 5 lembar : daun selada iris-iris 100 gr : kentang kukus, potong dadu ukuran sedang 50 gr : paprika merah, potong dadu 1 buah : bawang bombai sedang, iris-iris korek api 50 gr : keju parut 1 sdm : seledri iris-iris Saus: 2 sdm 1 sdt 3 butir 3 sdm 3 sdm 150 ml 1 sdm ½ sdt ½ sdt

Bahan : 750 gr : otak sapi 2 batang : serai, memarkan 1 ruas jari : kayu manis 3 lembar : daun jeruk purut 500 ml : santan encer 250 ml : santan kental 2 sdm : bawang putih goreng 700 ml : air Gula, garam dan kaldu bubuk Minyak secukupnya

Cara Membuat : - Goreng irisan bandeng presto sampai kuning atau agak ke­ ring. Campur semua bahan saus, aduk sampai mengental dan rata. - Siapkan piring saji, tata semua bahan salad, siram dengan saus salad, siap disajikan.

: mayones : bawang bombai cincang halus : kuning telur rebus : mustrad Dijon : air jeruk lemon : minyak sayur : saus sambal : garam : lada bubuk

Kare Otak Sapi

Sate keladi

13

Bumbu Halus : 9 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih 5 buah : cabe merah besar 10 buah : cabe rawit 2 ruas : jari jahe ½ sdm : ketumbar sangrai 3 butir : sangrai kemiri 2 ruas jari : kunyit bakar 2 ruas jari : kencur

Cara Membuat : - Rebus otak sapi sampai matang, tiriskan, buang serat-serat atau kulitnya. Potong menurut selera, sisihkan. Tumis bumbu halus bersama serai, daun jeruk dan kayu manis hingga harum, masukkan irisan otak sapi dan santan encer, masak hingga mendidih lalu masukkan garam, gula dan kaldu bubuk. - Masukkan santan kental, masak sambil diaduk agar santan tidak pecah, masak hingga mendidih dan bumbu meresap. Matang, sajikan dengan taburan bawang putih goreng.


14

Jelita

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Layaknya tren busana yang selalu berganti, tren make up 2018 juga me­ngalami pergeseran. Jika sepanjang 2017, riasan wajah disempurnakan dnegan lipstick matte dan alis tebal, kini dalam tren make up 2018 sudah berubah.

D

ua make up artis dari Salon Rudy Bali Cabang Canggu dan Gatsu Barat Hotel Neo, Aniek Purwaningsih dan Rita Mardiana, mencoba berbagi tips untuk pem­ baca Tokoh. “Tren 2018 akan menga­

Tren Make Up 2018 rah pada sesuatu yang glowing dan natural. Dengan kata lain, hasil akhir make up tetap akan mem­ buat orang terlihat seperti diri sendiri, tentunya dengan tampilan yang lebih bersinar. Istilah kami, make up no make up. Tetap cantik tapi terlihat seperti tanpa make up,” ujar Aniek. Rita menambah­ kan, untuk blush on warna yang diminati pink dan peach. Ke­ tika terkena sinar matahari atau sinar lampu, blush on akan memberikan ke­ san merona. Untuk eyeshadow lebih ke a r a h warna oranye gliter. Ani­

ek mengatakan, jika beberapa waktu lalu alis tebal banyak diminati, tahun 2018 alis yang natural akan jadi pilihan, tetap terlihat ada bulu alisnya. “Yang pasti alisnya tidak terlalu tebal, tidak terlalu tipis. Natural dengan bulu-bulu alis tetap terlihat jelas,” katanya. Sementara, untuk lipstick mengarah ke glossy dengan warna oranye dan pink. Lisptik bertek­ stur glossy memberikan penampi­ lan yang lebih segar. Pada sapuan akhir lisptik, glitter memberikan kesan lebih seksi pada bibir. Ke­ tika diaplikasikan pada eyeshadow glitter yang membingkai mata memberikan tampilan atraktif. Selain diaplikasikan untuk acara formal, penggunaan glitter juga bisa dilakukan pada momen kasual untuk jalan-jalan santai. Sementara untuk pesta, tetap memiliki kesan yang natural den­ gan penekanan pada beberapa bagian. (Wirati Astiti)

Make up By Aniek Purwaningsih (Salon Rudy Bali - Cab. Canggu)

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

11

Waspadai Wabah Difteri di Tahun 2018

Kita sudah memasuki Tahun 2018. Di Indonesia, dikhawatirkan ada penyakit yang sudah lama tidak muncul dapat muncul kembali dan menyebabkan wabah. Bagaimana prediksi penyakit di tahun 2018? Berikut penjelasan dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked.

“P

Make up by Rita Mardiana & Hair do by Hairul w.

Make up by Rita Mardiana ( Salon Rudy Bali - Cab. Gatsu Barat)

Bugar

enyakit difteri sedang mere­ bak sekarang di beberapa dae­ rah di Indonesia. Pada bulan lalu saja sudah 20 provinsi di Indonesia yang melaporkan kasus difteri mungkin sekarang sudah bertam­ bah lagi. Dilaporkan terdapat 600 kasus lebih sudah terjangkit pada penderita dan sudah menyebab­ kan puluhan penderita meninggal dunia,” ujar Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Denpasar ini. Penyakit difteri itu gejala khas­ nya timbul selaput putih dan gampang berdarah pada saluran nafas, terutama di teanggorokan. Bakteri ini bisa menghasilkan tok­ sin yang berbahaya, yang dapat menyebabkan kelainan jantung, gagal ginjal, gagal napas dan gagal sirkulasi sampai kematian. Magister Ilmu Kedokteran Tropis Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya ini mengata­ kan, penyakit difteri merupakan penyakit lama yang sudah ada vak­ sinnya yaitu DPT yang merupakan imunisasi wajib di Indonesia. Sejak tahun 1990-an penyakit ini sudah jarang terjangkit dan hampir tidak ada kasus baru, tetapi muncul lagi sekitar tahun 2009, dimana seharusnya penyakit ini tidak muncul lagi kalau program imu­ niasi berjalan dengan baik. Banyak para ahli memperkira­ kan kejadian wabah difteri ini muncul lagi karena masih ada orangtua yang tidak memberi­ kan vaksin DPT atau vaksin wajib lainnya ke anaknya sejak masih bayi dan kemungkinan pula pemberian vaksin yang tidak lengkap sesuai anjuran sehingga kasusnya bisa muncul lagi dan menjadi wabah. “Hal ini mem­ buat para ahli menjadi khawatir dengan kemungkinan bisa mun­ culnya wabah penyakit-penyakit lain yang seharusnya sudah bisa ditanggulangi dengan program imunisasi wajib dan kasusnya bisa menghilang, tetapi malah muncul banyak di masyarakat, seperti polio, campak, hepatitis B yang seharusnya sudah bisa dicegah dengan program imunisasi wajib,” kata Sekretaris Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Ke­

dokteran Unud ini. Ia menilai, dengan adanya orangtua yang sama sekali tidak memberikan vaksin ke anakanaknya maka penyakit-penyakit ini dapat mengancam kesehatan di Indonesia. Penyakit–penyakit lain yang masih dapat menjadi momok kesehatan di Indonesia terutama berhubungan dengan iklim di Indonesia yang beriklim tropis. “Penyakit-penyakit yang dapat terjangkit di Indonesia banyak faktor yang mempengaruhi, salah satu faktor yang mendukung keja­ dian suatu penyakit di masyarakat terutama di Indonesia yaitu faktor cuaca,” jelasnya. Ia mengatakan, dengan curah hujan yang tinggi dan ter­ jadinya banjir di manamana menimbulkan beberapa penyakit terutama penyakit in­ feksi akibat anomali cuaca dan kebersihan lingkungan. Beberapa penyakit yang perlu diwaspadai dimana berhubungan dengan curah hujan yang tinggi dan terjadinya banjir diantaranya Infeksi Sa­ luran Pernapasan Akut (ISPA) yang dapat dis­ ebabkan oleh infeksi vi­ rus atau bakteri, masih menjadi penyakit yang paling sering terjadi di masyarakat. “Penyakit ISPA seperti influenza atau common cold teru­ tama yang disebabkan infeksi virus sangat cepat menular. Apa­ bila dari satu anggota keluarga yang terkena akan menularkan ke anggota keluarga yang lainnya terutama pada bayi dan anak-anak,” kata lelaki yang akrab disapa dr. Agus ini. Gejala utama ISPA dapat berupa flu, batuk, dan demam merupakan gejala yang sering dia­ lami masyarakat. Na­ mun, penyakit ini yang

dr. Made Agus Hendrayana, M.Ked.

disebabkan oleh virus biasanya akan sembuh sendiri dengan imu­ nitas tubuh yang baik. Orang yang terkena diimbau untuk banyak is­ tirahat, meningkatkan daya tahan tubuh dan diperlukan pengobatan

simtomatis sesuai gejala dan anti­ biotika apabila infeksi disebabkan oleh bakteri. Yang terpenting juga adalah mencegah timbulnya pe­ nyakit ini pada orang yang masih sehat dengan menerapkan pola hidup sehat dan upaya mencegah penularan pada orang sekitar. Pe n y a k i t - p e n y a k i t l a i n yang masih menakutkan bagi masyarakat Indonesia adalah pe­ nyakit demam berdarah. Pada saat musim hujan, akan banyak timbul genangan-genangan air yang dapat menjadi sarang nyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Dengan meningkatnya populasi nyamuk sebagai penular penyakit, maka risiko terjadinya penularan juga semakin meningkat. Untuk mencegah berjangkitnya penyakit ini sangat diperlukan peran aktif masyarakat melalui upaya pence­ gahan dengan gerakan menjaga kebersihan lingkungan dengan gerakan 3M. Penyakit lain yang berhubun­ gan dengan musim hujan dan ban­ jir adalah penyakit leptospirosis atau yang sering dikenal dengan

penyakit kencing tikus. Penyakit leptospirosis disebabkan bakteri dari genus leptospira. Penyakit ini dapat ditularkan melalui binatang terutama tikus. Bakteri penyebab penyakit ini dapat hidup di da­ lam ginjal tikus dan dapat keluar ke alam dan lingkungan sekitar bersama dengan urin atau air kencing tikus. Ia menyebutkan, pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, di mana kotoran dan air kencing yang mengandung bakteri leptospira akan bercam­ pur dengan air banjir tersebut dan meluap menyebar kemana-mana dan dapat menginfeksi manusia. Beberapa penyakit lain mis­ al seperti diare dan penyakit kulit bisa saja sering terjadi di masyarakat dimana hal ini ber­ hubungan dengan kebiasaan masyarakat untuk menjaga keber­ sihan lingkungan dan kebersihan dirinya sendiri. Ia mengajak, masyarakat untuk terus melakukan pola hidup bersih baik untuk dirinya sendiri, keluarga dan lingku­ ngan sekitarnya. (Wirati Astiti)


10

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Lebih Baik dari 2017 Puji syukur ke hadapan Ida Hyang Widhi Wasa atas segala yang sudah Beliau limpahkan. Itu evaluasi Ayu Saraswati tentang tahun 2017 yang sudah terlewati. “Banyak sekali hal-hal indah sudah Tuhan berkati kepada saya. Kesehatan, kebahagiaan bersama keluarga, damai, dan harmonis. Sahabat-sahabat yang baik, yang mengajarkan banyak hal tentang kehidupan pada saya. Banyak juga waktu yang saya sudah lepaskan, kadang waktu buat anak dan keluarg seringkali sedikit saya abaikan karena rutinitas,” ungkap Operational Manager Krisna Holding Company ini.

meluncurkan beberapa single, jadi MC dalam berbagai event, dan ingin 2018 merupakan tahun keberuntungan untuk kita semua. Ayu Saraswati

P

elajaran berharga di tahun 2017, menjadi menjadi acuan Ayu dalam banyak hal di 2018. Ia ingin menyiapkan diri, semoga bisa lebih baik dari tahun 2017. Baik dari segi berpikir, berkata, berbuat dan bertanggung jawab terhadap tugas-tugas yang harus dilakukan. Semoga bisa berarti bagi keluarga dan masyarakat. Terkait pekerjaan, Ayu Saraswati selalu ingat dengan apa yang disampaikan Ajik Krisna (owner Krisna Holding Company). “Ajik sering bilang jangan pernah mimpi bisa kaya selama bekerja di perusahaan orang lain. Tapi saya memang hobinya bekerja hahaa...,” ujar penyanyi, MC, dan dalang ini sembari tertawa. Baginya, walau tidak bisa bikin kaya tidak masalah. Yang paling penting adalah sehat dan bahagia dengan keluarga. Ayu berharap tahun 2018 bisa kembali mengambil kegiatan rutin seperti bernyanyi,

BUAT BUKU Tahun 2017 berlalu, beberapa impian Dwi Vera sudah tercapai. “Saya jadi dosen bahasa Inggris dan awal 2018 nanti dipercaya jadi dosen komunikasi di kampus Elizabeth, jadi MC beberapa event lokal dan internasional di Bali dan Lombok,” ungkap perempuan yang akrab disapa Veve ini. Impiannya yang belum tercapai adalah melebarkan sayap ke Jakarta dan pulau-pulau lain di Indonesia bahkan luar negeri. “Saya pun mengevaluasi diri dengan menambah relasi, memanfaatkan kesempatan serta peluang yang ada,” ujarnya. Tahun 2018, Veve berencana membuat vlog (tips broadcasting) untuk berbagi info kepada khalayak luas sehingga bermanfaat bagi orang banyak. “Saya juga punya resolusi melanjutkan kuliah bidang komunikasi karena ingin belajar dan menggali terus untuk memperdalam ilmu,” ujar MC yang sudah menyandang gelar

Mengalir bagai Air

Rossa Rossa memang unik. Kalau artis lain ditanya tentang capaian dan resolusi maka mereka pun dengan antusias akan mengungkapkan apa yang diinginkannya di tahun mendatang. Namun, Rossa ketika ditanya hal itu justru tertawa. Setiap penghujung tahun, pertayaan yang sama selalu ditanya kepada Rossa yakni soal resolusi, dan seperti biasa penembang lagu ‘Tegar’ ini menjawab “Tidak ada tuh,” katanya sambil tersenyum lebar. Untuk memuaskan wartawan, Rossa yang belakangan tengah dilanda gosip dekat dengan Afgan, mengaku memang dirinya setiap tahun tidak pernah menargetkan hal-hal tertentu yang ingin dicapainya. Ibarat

air, semuanya mengalir saja. Namun katanya, meski begitu, dalam bekerja ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh agar hasil yang didapatpun baik. “Aku nggak punya resolusi. Setiap tahun nggak ada tuh resolusi untuk tahun depan apa. Jalani saja. Aku kerjakan dengan sebaik-baiknya. Tahun lalu pun begitu, tidak ada resolusi. Tapi yang pasti tahun ini aku tuh sudah konser tunggal di Singapura dan Jakarta. Aku juga dapat empat platinum untuk album aku. Juga ada beberapa award di antaranya dari Asian Music. Ya alhamdulilah untuk yang aku dapat tahun ini,” ungkap Rossa. Mendengar jawaban Rossa agaknya sulit dipercaya seorang dengan prestasi sebaik dirinya menjalankan karier tanpa target. Yang terjadi, mungkin memang ibu satu anak ini enggan mengungkapkan keinginan dan rencananya kepada media agar tidak ada pertanyaan macam-macam. Ketika ditanya apa harapannya di tahun depan, penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handayani ini, hanya menyebut agar segala sesuatu yang dia kerjakan bisa mendapat kelancaran. “Aku juga ingin menjadi orang lebih baik lagi. Kayaknya aku dari dulu resolusinya begitu ya, nggak berubah, menjadi lebih baik karier dan

Magister Sastra Inggris ini. Veve juga punya impian membuat buku satu dasawarsa berkiprah di public speaking bisa rampung. Intinya, ia ingin tahun 2018 lebih fokus dengan resolusi dan semua bisa tercapai. (Ngurah Budi)

Dwi Vera

kehidupan hahaha,” katanya sambil tertawa. Dalam kesempatan itu, penyanyi kelahiran Sumedang 1978 ini sempat menyinggung tentang rencananya merayakan malam Tahun Baru di Bali. Sebenarnya bukan sekadar menghabiskan malam Tahun Baru namun dia akan manggung untuk aksi sosial lewat konser amal ‘Bali Remains Beautiful and Safe’. Hasil dari konser tersebut akan disumbangkan untuk para pengungsi Gunung Agung. “Hasil konser akan didonasikan untuk amal,” ujar Rossa yang mengaku senang dilibatkan dalam acara tersebut. Bukan hanya itu, tambahnya, dia juga berencana mendatangi tempat pengungsian untuk menghibur para pengungsi. “Jadi rencananya malam tahun baru konser amal, besoknya tanggal 1 kami akan ke tempat pengungsian sekalian menyerahkan sumbangan. Semoga berjalan lancar,” ungkapnya. Selain Rossa yang punya kepedulian tinggi pada sesama, ada juga Nova Eliza. Bahkan Nova bukan hanya rajin ikut kegiatan sosial, tapi artis cantik ini pun mendirikan sebuah yayasan ‘Suara Hati’ yang aktivitasnya terkait perempuan. “Yayasan aku bergerak di bidang perempuan, seperti upaya menghentikan kekerasan terhadap perempuan dan membantu menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang tak mampu serta korban kekerasan,” ungkap pemeran Ngasirah muda dalam film ‘Kartini’, di kawasan Mampang, Jakarta Selatan.

Sudut Pandang

Fokus Pengawasan Tahapan Pemilu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 mendatang menjadi perhatian serius Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Buleleng. Hal ini diungkapkan oleh Ketut Ariyani, S.E., M.M., Ketua Panwaslu Kabupaten Buleleng. sebagai langkah awal untuk mendukung suksesnya pesta demokrasi mendatang pihaknya telah melakukan sosialisasi hingga ke akar dari subak, komunitas hingga organisasi-organisasi yang ada dimasyarakat. Bahkan bimbingan tekhnis juga dilakukan terhadap stakeholder dan tokoh masyarakat. Ariyani mengatakan, sosialisasi dilakukan dengan menyasar pemilih pemula yakni dari anak-anak SMA dan Ketut Ariyani yatim piatu dan mengundang secara langsung pada pemilihan mendatang. “Kami mengundang dan langsung berikan sosialisasi terhadap anak-anak SMA maupun yatim piatu yang sekiranya berumur 17 tahun saat itu,” jelasnya. Pihaknya juga melakukan sistem jemput bola kepada pemuda yang tergabung dalam organisasi maupun komunitas. “Kami kumpulkan di setiap desa untuk diberikan sosialisasi,”imbuhnya. Tahun 2018 menjelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bali yang akan diselenggarakan 27 Juni nanti, Ariyani mengatakan akan fokus terhadap pengawasan setiap tahapan terutama terkait dengan pemuktahiran data pemilih. Pihaknya juga akan melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh pasangan calon baik sebelum, saat dan sesudah masa kampanye. “Di tahun 2018 ini pengawasan tentu akan lebih padat lagi karena nanti akan ada tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Artinya kegiatan yang akan kami canangkan terkait dengan tahapan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018 mendatang,”ungkap perempuan kelahiran 23 Desember 1970 tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan difokuskan terhadap pengawasan pemilihan legislatif yang nantinya akan ada tahapan penetapan pasangan calon di tahun 2019 mendatang. Sebagai penyelenggara pengawas pemilu, pihaknya juga ikut mendorong partisipasi masyarakat dalam pemilu. Dalam pemilu sebelumnya, partisipasi masyarakat Buleleng dinyatakan masih rendah sehingga dengan sosialisasi masyarakat akan terdorong untuk menggunakan hak pilihnya. “Tentu dengan partisipasi mereka akan ikut menentukan Bali lima tahun ke depan,” ungkapnya. Pihaknya juga akan memaksimalkan pencegahan terhadap pelanggaranpelanggaran dalam pemilu sehingga mengurangi laporan-laporan terhadap temuan di lapangan. “Kesuksesan kami dalam penyelenggaraan pemilu bukan dari banyaknya laporan yang masuk tetapi bagaimana kami memaksimalkan pencegahan sehingga meminimalkan temuan pelanggaran terkait tahapan pemilu,” jelas perempuan murah senyum ini. Pihaknya berharap masyarakat cerdas dalam menggunakan hak pilihnya dan tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak berkepentingan sehingga kondusivitas wilayah Buleleng tetap terjaga. (Wiwin Meliana)

Dirinya berharap tahun tahun 2018 yayasan yang dikelolanya dapat lebih berkembang sehingga bisa membantu orang lain lebih banyak lagi. Selain berupaya membantu secara langsung, Nova pun gencar mengampanyekan ‘stop kekerasan terhadap perempuan’ lewat berbagai media salah satunya di akun instagramnya. Berbicara tentang kariernya di dunia hiburan, ibu satu anak ini mengaku masih tetap akan berkecimpung di dunia hiburan, khususnya akting. “Tahun depan ada beberapa tawaran syuting, jadi sepertinya akan sibuk. Rencananya Januari besok sudah mulai syuting,” ujar Nova yang berharap diberi kelancaran dalam menjalani kariernya di tahun 2018. Ketika ditanya apakah dirinya berharap mendapat jodoh atau menikah di tahun 2018, Nova mengaku itu tidak dalam resolusinya. Bukan karena masih trauma akibat gagal berumah tangga, namun karena masih menikmati kesendiriannya. Apalagi dirinya selalu sibuk baik dengan pekerjaan maupun mengurus buah hatinya Naima Malinka Suwarso yang berumur 9 tahun. “Mungkin karena aku pernah gagal ya, jadi sekarang menjadi lebih selektif dan hati-hati dalam memilih pasangan. Lagi pula anak aku sudah besar, dia juga

kritis. Jadi kalau memilih pasangan ya salah satunya adalah minta pendapat Naima, apakah dia senang atau tidak. Apakah Naima cocok dengan pria itu atau tidak. Hal itu akan jadi salah satu pertimbangan,” tuturnya. Tapi kalau sekarang ini, lanjutnya, dia belum memikirkan hal itu. “Sekarang aku masih enjoy sendiri. Sepertinya lebih enak,” ujar Nova yang mengawali kariernya dari dunia hiburan sebelum berkiprah di dunia ke seni peran. (Diana Runtu)

Nova Eliza

Style

Pesona Hitam Putih dari

Dalindz

Setiap orang memiliki karakter style tersendiri. Kali ini Tokoh ingin menyuguhkan salah satu gaya yang keren untuk kalangan ‘plus size woman’ Rancangan dari desainer bernama Linda Lorose ini menarik untuk dikenakan mengawali tahun baru, baik dalam suasana kasual maupun semi formal.

‘D

eluxe Ready t o We a r ’ adalah jenis style yang di suguhkan Linda pada koleksinya yang terinspirasi dari Black Swan ini. Dengan pilihan warna abadi, hitam dan putih, berbahan linen, katun dilengkapi sentuhan karawang, anggota Indonesia Fashion Chamber (IFC) Kota Denpasar ini, berhasil menghadirkan

karakter yang kuat dengan detil khas hasil karya tangan melalui merek “Dalindz”. Berikutnya Linda yang sempat belajar bisnis di Melbourne dan sekolah desain di Surabaya ini lebih lagi mengasah diri dan menambah pengalamannya di Pacific Exp r e s s G a rmen milik orangtuanya ini, mengaku akan tetap konsen meran-

cang bagi plus size woman dalam berbagai jenis style. K a r y a –karya yang sudah ditampilkannya selama ini yakni;. ‘Deluxe Ready to Wear. Urban atau Street wear, dan Resort wear. (Sri Ardhini)

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

15


16

Sudut Pandang

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Pola Hidup Sehat

Sulistyawati

Banyak hal yang sudah dilalui di tahun 2017 dan kita segera memasuki tahun 2018. Banyak pencapaian yang sudah diraih, ada yang berhasil dan ada yang tidak. Sulistyawati, Marketing Communication & Event Secret Garden Village, berbagi resolusi di tahun 2018. Semoga ini juga bisa menjadi inspirasi bagi pembaca Tokoh. “Resolusi saya yang paling penting adalah hidup sehat. Jadi kalau di Surabaya, saya biasanya menyiapkan bekal dari rumah, dimasak sendiri dan rajin makan sayur dan buah. Rajin sekali jalan pagi. Begitu pindah ke Bali, tidak sempat menyiapkan bekal, makan jadi tidak teratur. Makan sayur dan buah jarang, jam tidur juga berantakan. Hasilnya, badan rasanya tidak enak Targetnya, di tahun 2018, kembali ke pola hidup sehat,” kata Sulistyawati. Dalam hal keuangan, ia mengatakan, bukan tipikal yang suka

belanja, namun sangat menyukai travelling dan makan. “Nah itu dia yang suka menghabiskan banyak budget bulanan. Padahal ada kebutuhan pokok yang memang harus lebih didahulukan daripada senang-senang dulu. Termasuk di dalamnya mengatur budget untuk lebih mendahulukan menabung dan hal-hal lain untuk persiapan masa depan,” tutur Sulis, begitu dia akrab disapa. Target lain, kata dia, fokus mencintai diri sendiri. “Dulu saya ini orangnya tidak percaya diri, karena saya punya bodi big size alias gemuk. Setiap ketemu orang pasti mikirnya pasti orang ini memperhatikan fisik saya, terus parahnya suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Wah si A cantik ya, wah si B kerjaan bagus ya, bla bla sampai saya sendiri lupa kelebihan yang saya miliki dan lupa bersyukur dengan apa yang Tuhan sudah berikan,” kata Sulis. Sampai suatu saat ia sadar, bahwa selama itu sudah jahat dengan diri sendiri karena tidak pernah melihat kelebihan yang ada dalam diri. “Iya saya akui, tubuh saya gemuk. Tapi bukan berarti tidak bisa cantik, bukan berarti tidak bisa memiliki karier yang bagus dan bukan berarti tidak bisa bahagia. Karena semua bisa diraih dengan mencintai diri sendiri, memperbaiki kekurangan dan selalu positif thinking. Bahagia itu tidak dicari tapi diciptakan,” katanya dengan semangat. (Wirati Astiti)

Harus Terbaik Forcep band kembali mengepakkan sayap di dunia tarik suara dengan single terbarunya. Band yang terbentuk Januari 2015 lalu ini memang sudah memiliki beberapa single. Bahkan dari perjalanan kariernya Forcep telah mengalami beberapa kali pergantian personil. Melalui single berjudul “Sabeh Tengahin Latri” Forcep hadir membawa warna musik yang berbeda dari biasanya. Lagu yang didedikasikan untuk Komang Darmiasih sukses mencuri perhatian penikmat musik mebasa Bali di Kabupaten Buleleng. Komang Darmiasih merupakan korban kecelakaan tragis yang meninggal di KM 13 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, Desa Gitgit. Korban yang akrab disapa Ucik itu, masih memiliki hubungan kekerabatan dengan sang gitaris, Arya. “Sejak kejadian itu, kami sudah memikirkan persembahan untuk almarhumah. Kebetulan saya

punya band, yang terpikirkan buat saya, ya membuat lagu. Lagu ini, khusus untuk Ucik,” kata Arya. Single “Sabeh Tengahin Latri” resmi dirilis Senin (25/12) siang ini masih menghiasi media sosial khususnya facebook. Melalui single ini, Forcep juga menggandeng personil baru. Mereka adalah Ary Yuda (lead gitar), Arya (gitar), Dwarsa (keyboard),

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Kaleidoskop Wanita dan Keluarga Tokoh 2018 12 Januari Ketut Sri Karyawati, SKM. M. Kes dilantik sebagai Lurah Sesetan. Sebelumnya ia adalah istri Lurah Sesetan I Nyoman Agus Mahardika, SKM, M.Kes 16-28 Februari Pendongeng asli Bali, Made Taro pentas di Thailand bersama putranya Gede Tarmada. Mere­ka memperkenalkan kearifan lokal Indonesia melalui story telling.

Midday in Madness

Berharap Dikenal Global Sebagai band pop punk, Midday in Madness ingin memberikan pilihan baru bagi penggemar musik. Mereka meluncurkan single dan video klip terbarunya di penghujung tahun 2017. Lagu berjudul “Take This Chance” ini video klipnya bisa ditonton melalui YouTube sejak 31 Desember 2017.

“K

ami sudah syuting April 2017 namun karena perlu beberapa revisi, akhir Desember 2017 baru bisa rilis. Semoga bisa memberikan warna baru bagi dunia musik,” ujar Arga, sang gitaris. Midday in Madness beranggotakan Arga, Angga (drum), Hendra (bass), Natha (synthezer), dan Arin (vokal). Mereka tergabung menjadi sebuah band berawal dari pertemuan di beberapa ajang musik. Saat itu masing-masing

sudah punya band namun vakum. Karena merasa ada persamaan visi bermusik, mereka pun bergabung. “Dulu kami pernah pakai nama Oktaf, lalu Time to Crush. Sejak 2012, nama Midday in Madness menjadi pilihan. Kami sering kumpul di siang hari untuk latihan, ngobrol. Akhirnya terbersit nama ini untuk menggambarkan kami yang sering melakukan kegilaan di siang hari,” ungkap Arga yang bekerja di sebuah bank swasta di Denpasar ini.

Gus Sorog (bass), Gus Mang Cahyadi (drum), dan Ketut Adhi (vokal). Arya menambahkan, proses rekaman mulai digarap sejak Rabu (20/12) dan baru rampung Senin (25/12) pagi. Begitu proses mixing dan mastering usai, lagu itu langsung dirilis ke publik melalui akun Facebook dan YouTube milik Forcep. “Proses penggarapannya

memang cukup lama, karena kami ingin benar-benar total. Ini lagu persembahan buat adik kami, tentu hasilnya harus terbaik. Makanya cukup lama. Semoga publik mengapresiasi lagu kami ini,” kata Arya sembari mengatakan ini merupakan bagian dari harapan mere­ ka di penghujung 2017 dan menyambut 2018. (Wiwin Meliana)

Sejak terbentuk, band ini sudah lima kali berganti vokalis. “Kami memang memilih vokalis cewek biar audiens menjadi semangat. Konsep lagu-lagu kami memang cocoknya dinyanyikan vokalis cewek dengan penuh perasaan,” imbuh Hendra. Arin yang didapuk menjadi vokalis awalnya kaget. “Saya biasanya bawakan lagu pop, sekarang jadi beraliran pop punk. Untungnya teman-teman di Midday in Madness banyak membantu sehingga saya bisa cepat menyesuaikan diri,” ujar anggota termuda yang masih kuliah di Universitas Warmadewa ini. Mengenai lagu “Take This Chance”, Arga mengaku idenya dari pengalaman pribadi anggota band. Ada yang menjadi anggota sebuah komunitas. Namun, sang ketua dari komunitas itu sering bertindak sesuka hatinya tanpa memperhatikan aspirasi anggota. Akhirnya, para anggota komunitas membuat pilihan, apakah tetap terbelenggu atau memilih kesempatan untuk keluar. Dalam single ini, Midday in Madness juga mengajak Bayu, vokalis Hurt Me One More Time. Tema-tema lagu yang diusung band yang berulang tahun tiap 10 Mei ini kebanyakan dari perasaan dan pengalaman kehidupan. Mereka juga banyak menggunakan bahasa Inggris dalam liriknya. “Ada beberapa lagu dalam mini album yang menggunakan bahasa Indonesia. Kami dominan menggunakan bahasa Inggris agar lebih mudah dalam meraih impian kami, sebagai band yang dikenal secara global,” ujar Arga. Ia menambahkan resolusi tahun 2018 sudah disiapkan. “Target kami untuk membuat video klip kedua dan promosi terus menerus agar makin dikenal publik di Bali, Indonesia, dan dunia,” harap saudara kembar Angga ini. “Kalau saya secara pribadi, resolusinya terus belajar dan banyak sharing dengan musisi lain agar bisa meraih kesuksesan. Semoga Madday in Madness bisa mengglobal,” tegas Arin. (Ngurah Budi)

16 Juli Ny. Bintang Puspayoga terpilih kembali sebagai sebagai Ketua Umum Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Provinsi Bali periode 20172022. Istri Menteri Koperasi dan UKM AA. Ngurah Puspayoga ini terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah IV WHDI Bali yang bertema “Kita Tingkatkan Sinergisitas untuk Mewujudkan Wanita Hindu yang Cerdas, Mandiri dan Berwawasan Budaya”.

9

10 September Pelantikan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Bali yang dirangkaikan dengan seminar “Perempuan dan Politik Menyongsong Pemilu 2019” 14-18 September Pelaksanaan Lovina Festival yang bertema “Enjoy the Difference” 7 Oktober Arik Alfian dan Gea Kanaya terpilih sebagai Duta Endek Kota Denpasar 2017. Event tahunan yang dilaksanakan Pemkot Denpasar ini mengambil tema “Endek is True Quality”

18 Februari IWAPI Bali mengadakan Rakerda dan perayaan HUT ke-42 di Klungkung. Acara ini bertema “Terus Tumbuhkan Srikandi Ekonomi Bangsa”

10 Oktober Sri Sumahardani meluncurkan buku “Service A La Carte” dalam acara Tie Break #2 with Sri Sumahardani & Book Launch di Hotel Neo Denpasar.

9 Maret Prof. Dr. Ir. Sulistyawati, M.S, M.M., M.Mis., D.Th meraih gelar doktornya yang ketiga di Program Doktor Pariwisata Universitas Udayana. Sebelumnya, ia sudah meraih gelar doktor untuk bidang arsitektur dan teologi. 20 April Seminar Kartini Cantik: Cerdas dan Terampil Gunakan Antibiotika di Kalangan Keluarga dilaksanakan di Hotel Aston, Denpasar. 23 Mei Pelantikan Asosiasi Industri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Indonesia (IUMKM) DPW Bali yang dirangkaikan dengan talk show “Winning in Today Business Environment”. Terpilih sebagai Ketua Asosiasi IUMKM DPW Bali periode 2017-2021 adalah Made Herry Erika. 3 Juni Sebagai bentuk dukungan terhadap program bebas sampah plastik di Buleleng, diadakan Buleleng Recycle Carnival (BRC)

2 Agustus Buleleng Festival 2017 yang bertujuan menggali potensi seni dan budaya Buleleng dibuka secara resmi dengan baleganjur dan ngoncang massal 5 Agustus Buleleng Endek Carnaval 2017 dibuka Megawati Soekarnoputri

20 Oktober Presiden Jokowi meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika 9 November Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 115/TK/TAHUN 2017 tanggal 6 November 2017 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional kepada empat tokoh. Penerimanya TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (alm) dari NTB, Laksamana Malahayati (alm) dari Aceh, Sultan Mahmud Riayat Syah (alm) dari Kepri, dan Lafran Pane dari DI Yogyakarta.

10 Agustus Tim Penggerak PKK se-Desa Sanur yang tergabung dalam “Sanur Jegeg” menampilkan fashion show kebaya kutu baru. Fashion Show ini dihelat di ajang Sanur Village Festival 2018 7 Juli Ratu Tisha Desria menjadi perempuan pertama yang menduduki jabatan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Ia dipilih Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi untuk menggantikan Ade Wellington yang mengundurkan diri. Perempuan kelahiran Jakarta, 30 Desember 1985 ini bukan orang baru di dunia sepak bola. Ia merupakan pendiri layanan penyedia statistik LabBola serta sempat dipercaya menjabat direktur kompetisi Indonesia Soccer Championship dan Liga 1. Ia juga peraih beasiswa Master FIFA 2013.

13 Agustus Celuk Woman Care Community (CWCC) melaksanakan HUT ke-2. Komunitas wanita Desa Celuk ini memeriahkan hari ulang tahun dengan berbagai kegiatan sosial. Komunitas ini sejatinya berdiri 17 Agustus 2016. Karena berbagai kesibukan, perayaan HUT dilaksanakan lebih awal 25 Agustus BKOW Provinsi Bali mengadakan sosialisasi yang bekerja sama dengan Kementerian ESDM. Sosialisasi terkait “Penghematan Energi Potong 10% di Sektor Rumah Tangga”

7 Desember Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri mengukuhkan pengurus Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Karangasem 28-31 Desember Denpasar Festival (Denfest) X dilaksanakan dengan tema “Rawat Pusaka Cipta Inovasi” dengan sub tema “Tresnaning Jagat Rahayu”


8

Bunda & Ananda

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Pembelajaran Inovatif “Nyurat” Aksara Bali WHDI Provinsi Bali bekerjasama dengan Bali TV, Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, dan Disdikpora Kota Denpasar menggelar kegiatan “Ngiring Melajah Gita Aksara”, Minggu (24/12) di Gedung Pers Bali K. Nadha, Denpasar. Kegiatan diikuti 30 siswa SD dan SMP se-Kota Denpasar.

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

17

Bersolek dengan Anggrek

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias bunga yang banyak disukai masyarakat. Selain harganya stabil, bentuk dan warna bunga anggrek menjadi daya tarik utama. Bunganya juga tahan lama dan tidak cepat rontok sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu lama. Namun, tak semua orang bisa telaten menanam dan merawat anggrek untuk tetap bisa berbunga. “Saya punya tanaman anggrek di rumah, tapi jarang sekali berbunga,” ujar seorang ibu yang mengunjungi stan tanaman Carolina’s Garden di areal Denpasar Festival X tahun 2017.

I

D

alam kegiatan tersebut anakanak diajarkan aksara Bali, yaitu aksara wianjana yang berjumlah 18 aksara serta pengangge suara, cara menulis aksara yang benar dan cara menulis kata dan kalimat sederhana dengan aksara bali. Kegiatan itu diselingi dengan nyanyian bertema aksara agar anak-anak tidak bosan. “Ini baru mengawali. Berbicara tentang budaya dan sastra adalah berbicara kualitas bukan kuantitas. Namun, karena ada pelestarian budaya tentu kita ingin juga kuantitas. Mudah-mudahan ke depan mungkin bisa diadakan tiap semester, sehingga nanti makin banyak anak yang paham dan lebih bisa menulis satra bali. Artinya, ke depan bisa dikembangkan dan diikuti oleh instansi lain untuk ikut melestarikan aksara bali ini,” ujar Kepala Bidang Bina Program Disdikpora Kota Denpasar Drs. I Made Merta, M.Si. Ia menyambut baik gagasan ini untuk mengisi liburan anak-anak dengan kegiatan positif yang bernapaskan sastra dan sekaligus ada pelestarian budaya, dalam hal ini aksara Bali. Hal senada disampaikan Ketua Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) Bali Ny. Bintang Puspayoga yang berkesempatan hadir dan juga meluncurkan secara resmi media belajar nyurat aksara bali sederhana dalam bentuk CD yang dibuat oleh Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar bekerjasama dengan salah satu siswa SMKN 1 Denpasar yang kini sudah kuliah di STIMIK Stikom Bali. Istri Menteri Koperasi dan UMKM RI ini memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada kegiatan “melajah gita aksara”. “Ini salah satu kegiatan melestarikan budaya dengan menyurat antuk aksara Bali sambil megending. Ini suatu inovasi kreativitas yang luar biasa,” ucapnya antusias. Dikatakannya, walaupun sudah ada mata pelajaran Bahasa Bali di sekolah, ia berharap hal ini lebih ditingkatkan lagi di tempat-

Griya

tempat lain seperti ini di desa/kelurahan. Ke depannya, ia berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dalam upaya pelestarian warisan budaya. “Mudah-mudahan kegiatan ini bisa diimplementasikan dan bisa sinergi, sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan dari pelaksanaan ini dapat tercapai maksimal dan terintegrasi,” imbuhnya. Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar Gusti Ayu Widyarti, S.S., M.Pd. mengatakan tujuan dilaksanakannya kegiatan ini agar anak-anak dapat belajar mengenal aksara Bali dan menulis kata/kalimat sederhana menggunakan aksara Bali. “Tentunya dengan diselingi nyanyian/gita tentang aksara sehingg dapat merangsang daya ingat anak tentang pelajaran aksara yang diberikan,” ujarnya. Dilaksanakannya kegiatan ini dikatakannya mengingat generasi muda kini lebih senang dengan sesuatu yang bersifat modern seperti penggunaan gadget berlebihan, sehingga pengenalan tentang aksara bagi mereka tidak penting. “Persoalan muncul ketika dalam kegiatan belajar mengajar untuk Bahasa Bali mereka sangat kurang, maka perlu diberikan stimulasi yang menarik agar anak-anak merasa nyaman mempelajari dan selalu ingat dengan materi yang diajarkan. Dengan melajah gita aksara, tentu hal itu dapat dilakukan,” imbuhnya. BELAJAR BAHASA BALI GRATIS Penyuluh Bahasa Bali ini ada-

lah tenaga kontrak yang direkrut langsung oleh Provinsi Bali untuk ditempatkan di setiap desa/kelurahan di seluruh Bali. Telah ada Bulan Juli 2016 hingga sekarang dengan jumlah penyuluh 568 orang yang seharusnya berjumlah 716 orang, berada di bawah Dinas

Kebudayaan Provinsi Bali yang rencananya pada tahun 2018 akan diserahkan administrasi di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Bali. Ia sendiri bertugas di Desa Dangin Puri Kaja. Di sana ia juga membuat kelompok belajar Bahasa Bali gratis yang terletak di

Balai Banjar Tainsiat. Siswa yang belajar merupakan warga desa tersebut, kebanyakan adalah siswa SD dan SMP. Pembelajaran dilakukan sekali seminggu dengan jadwal disesuaikan dengan waktu anak-anak pulang sekolah. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit rumah baru

Di sebelah Barat lereng gunung tinggal si Kambing. Karena rumahnya terancam longsor, ia berencana membuat rumah baru di tempat yang lebih tinggi, di tengah hutan. Made Taro Pagi-pagi ia berangkat ke tengah hutan. Ia menemukan tempat yang datar. “Di sini kubangun rumah baru!” katanya. Ia menebang pohon-pohon, memotong-motong, lalu mendirikan tiang-tiang. Sungguh, kambing itu bekerja keras! Sore hari ia kembali ke rumahnya di sebelah Barat lereng gunung. Di sebelah Timur lereng gunung tinggal si Musang. Karena rumahnya terancam longsor, ia berencana mendirikan rumah baru di tempat yang lebih tinggi, di tengah hutan. Malam hari ia berangkat ke tengah hutan. Ia menemukan tiang-tiang berdiri di tanah yang datar. “Di sini kubangun rumah baru!” katanya gembira. Ia menebang pohon-pohon, membelah-belah, lalu menempelkan dinding-dinding di tiang itu. Sungguh, musang itu bekerja keras! Menjelang pagi ia kembali ke rumahnya di sebelah Timur lereng gunung. Pagi itu juga si Kambing berangkat ke rumahnya yang baru. Ia dapati rumah itu berdinding yang bagus. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira. Ia lanjutkan memasang atap. Sungguh, kambing itu bekerja keras! Sore hari ia kembali ke rumahnya di sebelah Barat lereng gunung. Malam itu juga si Musang berangkat ke rumahnya yang baru. Ia dapati rumah itu beratap yang bagus. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira. Ia lanjutkan memasang pintu dan jendela. Sungguh, musang itu bekerja keras! Menjelang matahari terbit, ia kembali ke rumahnya di sebelah Timur lereng gunung.

Setelah matahari terbit, si Kambing berangkat ke rumahnya yang baru. Ia berencana mengecet rumah itu warna-warni. Ia heran melihat rumahnya yang baru sudah berpintu dan berjendela. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira. Ia mengecet rumah itu. Gagah dan indah! Sore hari ia balik ke rumahnya di sebelah Barat lereng gunung. Malam itu juga si Musang berangkat ke rumahnya di tengah hutan. “Keberuntungan memihakku!” serunya gembira setelah melihat rumahnya bercet warna-warni. Ia lanjutkan menata rumah itu. Ia pasang gambar-gambar pada dinding, ia tanam bunga-bunga di halaman. Keesokan harinya, pagi-pagi benar, si Kambing membawa alat tidur dan alat dapur ke rumahnya yang baru. Ia terkejut, pagi itu pula, si Musang membawa alat tidur dan alat dapurnya. “Ke mana kau membawa alat-alat itu, Musang?” tanya si Kambing. “Aku pindah ke rumah baruku, Kambing,” jawab si Musang sambil menunjuk rumah baru itu. “Ini rumahku! Aku yang memancangkan tiang, aku yang memasang atap dan aku yang mengecet!” kata Kambing marah-marah. “Ini rumahku! Aku yang memasang dinding, aku yang memasang pintu dan jendela! Aku yang menghias!” jawab Musang marah-marah. Perselisihan kedua hewan itu memanas. Akhirnya berkelahi, pukul-memukul, tinju-meninju, injak-menginjak. Pertarungan yang seru itu melabrak rumah baru. Rumah itu hampir roboh. Dinding-dindingnya robek, tiang-tiangnya miring dan perhiasannya berantakan. Setelah payah, kedua pemilik rumah itu lalu berkata, “Sebaiknya rumah yang indah itu kita rawat bersama-sama. Rumah itu milik kita bersama.” Si Kambing dan si Musang bersalam-salaman. Mereka sepakat untuk memperbaiki rumah itu bersama-sama. (Brazilia)

bu tersebut dan sebagian besar pengunjung stan ini banyak “memburu” pupuk tanaman. Penjaga stan, Sisi mengatakan di stannya tersebut menyediakan dua jenis pupuk tanaman yakni yang berbentuk butiran dan cairan. Pemakaian pupuk berbentuk butiran kecil tinggal ditaburkan pada tanaman sesuai takaran yang tertulis pada masing-masing kemasan. “Misalkan pada tanaman pot ini, cukup ditaburkan 1 sendok teh pupuk, setelah itu disiram dan akan larut sendiri. Perabukannya cukup 3 bulan sekali,” ucapnya. Selain pupuk, banyak juga yang mencari bibit tanaman dan tanaman anggrek. Ada beberapa jenis anggrek yang didispaly di stan yakni, anggrek bulan, dendodrium dan anggrek vanda. Dari beberapa anggrek ini, ada yang memakai media tanam arang, lumut dan juga tanpa media dimana akarnya yang merambat langsung mencengkeram pot. Namun secara umum, anggrek juga bisa ditanama pada media seperti, pakis, pecahan batu bata atau genteng, serutan atau potongan kayu, sabut kelapa, dan pot. Ia menjelaskan, jika memakai media lumut tak harus setiap hari disiram karena sekali disiram media akan basah cukup lama. Sementara, media arang lebih cepat kering, sehingga penyira-

man harus lebih sering, bisa dua kali sehari jika cuaca panas. “Untuk perawatannya, bisa juga disemprotkan vitamin B1 pada akar dan daunnya, 2 hari sekali sampai tanaman subur,” ujarnya kepada salah seorang pengunjung yang meminta penjelasan tentang bersolek dengan anggrek. (Inten Indrawati)

Tips menanam dan merawat tanaman anggrek agar cepat berbunga: - Pertimbangkan rumah lindung yang cocok, karena anggrek harus ditaruh dalam ru-

mah yang intensitas cahanya 50 – 70 %. Karena itu, atap dari rumah lindung harus diberi paranet. - Supaya anggrek rajin berbunga juga harus diperhatikan penyusunan tanamannya. Sebaiknya penyusunan rak-rak anggrek ditaruh datar dengan ketinggian 1 m dan jangan ditaruh berjenjang sebab akan mengganggu sirkulasi udara. - Pe r h a t i k a n k e l e m b a b a n udara. Diperlukan kelemba-

ban antara 60-80%. Supaya kelembaban tetap terjaga di bawah rak bisa dibikin kolam atau dibuat kabut di dalam rumah lindung dengan cara pemasangan sprinkle. - Media tanam yang pas untuk membuat anggrek rajin berbunga tersusun 2 bagian. 1/3 bagian bawah diisi dengan potongan batu bata dan 2/3 sisanya memakai pakis. Konstruksi pot juga amat berpengaruh terhadap perkembangan anggrek supaya rajin berbunga. Yang paling ideal pot yang digunakan ialah pot yang terbuat dari tanah liat dan banyak lubangnya. Sangat perlu diperhatikan masalah kandungan air dari medianya. Bila cuaca panas dibutuhkan penyiraman 2 kali sehari dan bila cuaca hujan tidak harus melalukan penyiraman. Yang amat perlu juga diperhatikan ialah kadar air media. Waktu penyiraman yang pas ialah jam 7-9 pagi dan jam 3-5 sore. - Pemupukan supaya anggrek rajin berbunga yaitu dengan pemberian pupuk dengan kandungan unsur hara P yang

tinggi. Pemupukan bisa diberikan melalui penyemprotan/ penyiraman bisa juga memakai pupuk slow rilis yang ditaburkan pada media tanam anggrek. - Kadang diperlukan juga pemberian ZPT atau Hormon. Untuk memacu pembungaan anggrek, bisa juga dipakai air kelapa dengan konsentrasi 15 % (150 ml air kelapa dibuat larutan semprot 1 liter). - Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu cara

merawat bunga anggrek agar rajin berbunga. Anggrek juga takan luput dari serangan hama dan penyakit. Pengamatan tiap hari ialah cara paling tepat untuk mencegah serangan hama dan penyakit anggrek. Untuk membuat anggrek rajin berbunga tanaman hias anggrek harus dibersihkan dari kotoran, gulma dan daun-daun busuk. Pemakaian insektisida bila terserang hama, fungisida bila terserang jamur dan bakterisida bila terserang bakteri.


18

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Jepri Link Targetkan Rumah Ketahanan Pangan Sampah organik maupun non organik sama-sama rentan menimbulkan masalah jika tidak dikelola dengan baik. Kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dirasa kurang maksimal jika hanya membawa sampah ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) saja. Prinsip asal buang tanpa memilah-milah terlebih dahulu hanya akan menimbulkan persoalan yang baru. Pasalnya, persoalan sampah dari skup rumah tangga hanya dipindahkan ke TPS tanpa adanya pengelolaan yang tepat. Ini berarti permasalah sampah hanya berpindah tempat tanpa ada solusi.

A

tas kondisi tersebutlah I Gede Suyasa bersama rekan-rekannya tergerak hatinya untuk mencari cara mengatasi permasalahan sampah. Menurutnya permasalahan sampah harus dicari hingga ke sumbernya, jika hanya berbicara masalah pengangkutan ke TPST dirinya menganggap hal tersebut hanya memindahkan masalah. “Dari rumah dibawa ke TPST, setelah di TPST akan menjadi masalah lagi. Maka dari itu kita harus mulai dari rumah,” ungkapnya. 26 Agustus 2017 dikukuhkannya Jepri Link (Jejaring Pemerhati

Mozaik

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Denpasar Festival ke-10

Penampilan ratusan seniman Kota Denpasar dan parade anak-anak yang mengekspresikan Denpasar sebagai Smart City, Kota Kreatif dan Kota Pusaka, sukses membuka Ajang Denpasar Festival (Denfes) ke-10, di Catus Pata Catur Muka Denpasar, Kamis (28/12).

P

embukaan yang ditandai dengan membuka “cakepan lontar” oleh Wali Kota Denpasar IB Rai D. Mantra didampingi Wakil Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara, Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara

Jaga dan Kembangkan Warisan Budaya

dan Ketua DPRD Denpasar, I Gusti Ngurah Gede. Denfes ke-10 ini bakal berlangsung dari tanggal 2831 Desember mendatang dengan mengusung tema ‘Rawat Pusaka Cipta Inovasi, ‘Tresnaning Jagat Rahayu’ yang mengedepankan filosofi Tat Twam Asi sebagai bentuk kasih, kebersamaan

Puja Astawa Lingkungan) yang merupakan himpunan orang-orang pemerhati lingkungan. Sebagai pembina di Jepri Link, Suyasa ingin membangun sistem dan konektivitas antar berbagai elemen seperti pemerintah desa, swasta, masyarakat, relawan dan fasilitator dengan tujuan yang sama yaitu peningkatan mutu lingkungan hidup berbasiskan pemberdayaan masyarakat. “Kami rekrut anggota kami yang sehaluan dengan program kami,” jelasnya. Pergerakan Jepri Link diawali dengan masalah sampah, bahkan

Komunitas Jepri Link saat melakukan sosialisasi ke sekolah.

Libatkan Keluarga untuk Hasil Natural

Jepri Link membuat tong komposter.

Tong komposter untuk mengolah sampah kering.

saat ini pihaknya tengah menelorkan dua program yaitu Tejacimpatik (Tejakula Cinta Sampah Plastik) dan Tejacimponik (Tejakula Cinta Sampah Organik). Kedua produk ini diharapkan dapat menangani masalah sampah rumah tangga. Suyasa menambahkan untuk sampah organik, pihaknya menghadapi dua permasalahan yaitu sampah basah dan sampah kering. Sampah basah yang dihasilkan dari limbah dapur ini diolah menjadi komposter dengan menggunakan alat yang sangat sederhana. Sampah basah ditampung meng-

gunakan ember bekas cat kemudian akan menghasilkan lindi cairan yang akan dipermentasikan menggunakan bioaktivator EM4. Setelah satu minggu, cairan tersebut sudah bisa diaplikasikan ke tanaman-tanaman sebagai pupuk organik. “Tiyang sangat yakin ini menjadi kebutuhan masyarakat karena mereka yang memiliki tanaman di pot tidak ada yang mengganti media atau memupuk, paling hanya disiram saja. Padahal secara teori harus dilakukan penggantian media dan pemotongan akar,” jelas pria kelahiran Tejakula 26 Agustus 1970 tersebut. Hal sama juga dilakukan untuk sampah padat atau kering. Sampah kering akan dimasukkan ke dalam tong komposter kemudian diberikan bioaktivator EM4. Setelah beberapa hari sampah kering ini bisa dijadikan pupuk dan media tanaman. Sementara itu untuk sampah plastik

pihaknya meyakini tidak menemui permasalahan yang berarti sebab saat ini sudah banyak berdiri Bank sampah-bank sampah sehingga sampah plastik dapat teratasi. Bahkan pihaknya juga melakukan pembinaan membuat barangbarang kerajinan yang memanfaatkan sampah plastik. Suyasa yang juga Staf Dinas Lingkungan Hidup ini berharap setelah program-program dari Jepri Link terlaksana maka akan menghasilkan rumah ketahanan pangan sehingga setiap anggota yang telah bergabung ke dalam komunitas harus memiliki Komposter padat, komposter cair, memiliki tong plastik, dan bibit tanaman baik sayur maupun buah yang bisa mereka nikmati. “Jika keempat ini sudah ada maka mereka sudah berhasil mengaplikasikan apa yang menjadi program kami,” ungkapnya. (Wiwin Meliana)

Program Transmigrasi tanpa Paksaan Transmigrasi merupakan salah satu program yang dimiliki oleh serta ditanggung biaya hidup selama satu tahun. “Di lahan ini curah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Buleleng. Tahun hujan sangat bagus dan lahannya pun begitu subur maka sangat ini Buleleng mendapat 30 KK kuota dari pusat dengan daerah cocok ditanam merica,” jelasnya. Sebelumnya, selain persiapan tujuan Transmigrasi Kecamatan Rota Kabupaten Konawe Sulawesi data, pihaknya juga menyiapkan keterampilan dan juga mental bagi Tenggara. Hanya saja dari 30 kuota hanya 4 KK yang dinyatakan para calon transmigran agar benar-benar siap. memenuhi syarat dan siap diberangkatkan. Ditambahkan Dwi, program transmigrasi dilaksanakan berHal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transdasarkan azas sukarela tanpa ada paksaan sehingga ke depan migrasi Kabupaten Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan. pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke seluruh kecamatan Menurutnya minat masyarakat Buleleng mengikuti program transuntuk mencari masyarakat yang mau menjadi transmigran. Daerah migrasi menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari tujuan transmigrasi juga menjadi salah satu faktor penentu peningdibukanya pendaftaran sejak Januari lalu, ada 10 KK yang sudah katan jumlah calon transmigran. “Saya juga tidak mau memaksakan mendaftar, hanya saja terus berkurang sampai saat keberangkatan mereka karena di sana perjuangannya benar-benar untuk menjadi di bulan November lalu menjadi 4 KK. Menurut Dwi, calon transsukses,” ujarnya. migran benar-benar diseleksi dengan ketat minimal syaratnya sudah Pihaknya juga menegaskan kepada para transmigran untuk berumah tangga. Selain tidak memenuhi syarat, penurunan minat tetap menjaga sikap dengan para transmigran dari daerah lain. transmigran juga diakibatkan karena ketidaksesuaian lahan yang Bahkan pihaknya mengimbau para transmigran Buleleng membawa disediakan dengan ketrampilan calon transmigran. “Masyarakat budaya dan sosial ke tempat tujuan transmigran. Hal ini diyakini yang ahlinya di sawah kemudian disediakan lahan pegunungan tentu dapat membuat para transmigran betah dan nyaman di daerah tidak sesuai dengan minat masyarakat,” jelasnya. yang baru. “Kalau mereka tidak nyaman dan balik lagi ke tempat Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan Di daerah tujuan, para transmigran akan mengolah perkebunan asal maka kali lain jika ada kuota lagi mereka tidak diperbolehkan yang menjadi komoditas unggulan di daerah tersebut sebagai penghasilan. Untuk ikut kembali,” tegasnya. Lebih jauh, kata Dwi, juga membutuhkan kerja sama daerah transmigrasi tahun ini, lahan tersebut cocok dikembangkan komoditas antarkedua pihak, antara daerah pengirim transmigran dan daerah yang nantinya merica. Para transmigran diberikan lahan untuk diolah dan dibantu rumah papan dituju. (Wiwin Meliana)

Media sosial saat ini begitu berkembang pesat sehingga banyak orang memanfaatkannya dengan berbagai tujuan. Belakangan ini media sosial utamanya facebook dan instagram dipenuhi dengan karya-karya kocak dari Puja Astawa,S.E. Pemilik akun @haipuja ini karyanya selalu ditunggu oleh nitizen. Melalui video berdurasi singkat Puja selalu berhasil mengocok perut nitizen dengan humor-humor segar tanpa mengesampingkan pesan moral yang disampaikan. Tema dan ide cerita pun begitu dekat fenomenafenomena yang terjadi di masyarakat sehingga terlihat begitu alami dan mudah diterima. Awalnya Puja mengaku membuat karya untuk menyindir sang adik yang terlalu menyukai binatang secara berlebihan. “Niat awalnya sih untuk menyindir adik saya yang hobi binatang secara berlebihan kemudian jadi berkembang untuk berkarya cerita-cerita yang lain,” jelas pria asal Singaraja tersebut. Uniknya dalam setiap karya, Puja selalu melibatkan sanak keluarga dalam penggarapan videonya. Ayah dari Berstian Verro ini juga selalu mengajak orangtuanya yang memerankan tokoh meme dan pekak. Pelibatan sanak keluarga baginya bukan tanpa alasan. Dengan melibatkan keluarga melepas kecanggungan dalam setiap penggarapan videonya. “Beberapa cerita bahkan sebagian besar lepas dari skrip. Adegan marah, ketawa, membentak begitu natural seperti yang terjadi antara saya dengan anak dan orangtua,” lengkapnya. Mantan karateka ini juga mengatakan selalu menyelipkan pesan moral dalam setiap karyanya. Baginya

7

mengritisi suatu fenomena atau menegur seseorang secara langsung bisa jadi bumerang untuk diri sendiri. Akan tetapi melalui video dengan sedikit banyolan maka kritikan bisa sampai ke subjeknya tanpa harus menyinggung dan membuat sakit hati. Tidak jarang pesan yang tersirat itu selalu ditanggapi multitafsir oleh penikmatnya. Bahkan dalam beberapa karyanya, Puja mendapat kritikan yang cenderung menjatuhkan akibat penggunaan bahasa yang dinilai kasar. Baginya penggunaan bahasa Buleleng sudah begitu pas digunakan dalam pergaulan sehingga bagaimana pun dirinya tetap akan mempertahankan penggunaan bahasa tersebut. “Mungkin banyak yang tidak biasa mendengarkan bahasa Buleleng, tetapi saya juga tidak ada niat untuk mengubahnya agar kelihatan lebih santun. Lebih baik apa adanya,” jelas suami dari Susi Puja ini. Tantangan terberat dalam berkarya bagi pria kelahiran 17 September 1974 tersebut adalah melakukan segala sesuatunya sendiri. Dalam pembuatan video yang begitu apik, Puja kadang kala ikut bermain peran di dalamnya bahkan untuk pengambilan gambar, sutradara dan pengarah gaya serta editing ia lakukan sendiri. “Terpikirkan bagaimana susahnya itu,” ungkapnya. Berbekal ketrampilannya dalam dunia fotografi, Puja mengaku tidak mengalami kendala yang begitu berarti. Bahkan sebelumnya dunia fotografilah yang telah membesarkan namanya. Tahun ini dirinya dinobatkan sebagai fotografer terbaik Bali dengan menyumbang medali emas tingkat nasional salon foto Indonesia. “Bisa memamerkan hasil karya di berbagai ajang sudah merupakan kepuasan tersendiri buat saya. Apalagi bisa dinikmati dan disukai merupakan kesenangan yang tidak terbeli,” ujarnya. (Wiwin Meliana)

dan kepedulian terhadap sesama. Dalam pelaksanaan Denfes tahun ini, anggota UKM, bidang fashion dengan beragam item di dalamnya kembali menyemarakkan Denfes dengan karya atau desain terbaiknya. Begitu juga dengan para pengusaha kuliner hadir memberikan beragam pilihan menu mulai dari makanan organik

hingga pork ribs dan french fries. Dayu Candra salah seorang pengunjung dari Sesetan , mengatakan tak terasa sudah satu dasawarsa pelaksanaan Denfes ini. Dari tahun ke tahun pengunjungnya tak pernah surut. Denfes sudah menjadi salah satu acara yang banyak ditunggu masyarakat bukan hanya masyarakat

lokal tapi juga tamu luar Bali. “Acara yang menyuguhkan beragam kreativitas ini cocok untuk keluarga. Untuk tahun ini anak muda juga semakin antusias. Saya lihat ada beberapa distro juga buka stan dengan memberikan diskon tertentu, begitu juga stan kuliner semakin diramaikan para wirausaha muda. Pastinya semua mengusung produk lokal. Area cartoon exhibition juga menarik,” katanya. Ia menambahkan sengaja memilih berkunjung pagi hari karena malam sangat padat. Sementara itu Bu Rusni, pengunjung dari Renon, mengatakan jika Denfes tahun ini semakin bernilai, selain di dalamnya ada unsur menjaga dan mengembangkan warisan budaya juga disertakannya kreativitas warga masyarakat kawasan rawan bencana (KRB) Gunug Agung yang mengungsi di Denpasar. Apalagi di arena Denfes juga ada zona edukasi tentang erupsi dan pos yang menampung donasi. “Sangat humanis,” katanya. ( Sri Ardhini)

GUSTI WEDAKARNA MAMPIR KE WARUNG SUKLA SABO Di JL. TEUKU UMAR DENPASAR

MILITANSI UMAT HINDU PADA MAKANAN SUCI MAKIN MENINGKAT Gerakan Sukla Satyagraha kini sudah merambah ke seluruh Bali terutama di warung makan, restoran, dan industri makanan. Gerakan Sukla Satyagraha ini yang dirintis oleh tokoh muda Bali, Senator DPD RI Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III adalah gagasan untuk memproteksi ekonomi orang Bali demi kepentingan kelestarian adat dan agama Hindu. Mengingat kedaulatan budaya Bali dan agama Hindu ada di kekuatan finansialnya. Sebagaimana terekam dalam kesibukannya masih menyempatkan diri untuk mampir ke Warung Sukla SABO milik Gek Yosi yang berjualan di Jl. Teuku Umar Denpasar. Tidak jauh dari Trafic Light perempatan Teuku Umar Imam Bonjol. Warung Sukla SABO (Sate Ayam Babi Oka). Anak muda Bali yang lulusan Arsitektur Unud ini banting setir untuk menjadi SATYAGRAHA- Gusti Ngurah Arya Wedakarna bersama Gek Yosi, wirausaha dengan mengambil risiko. pengusaha muda di Warung Sukla SABO, Denpasar Hasilnya? Ratusan jutaan penghasilan di dapat pertahun. milik semeton sane sukla lan wenten plangkiran. Yang terlihat bersih belum tentu suci. Rakyat Bali “Memang kalau mau cepat kaya, ya harus jadi harus diedukasi bahwa tidak semua makanan pengusaha. Jauh lebih banyak hasil dari pada yang kelihatan bersih itu bisa dikategorikkan hasil karyawan dengan UMR cuma 2 jutaan di suci. Mulai ajeng–ajengan Sukla Bali dan bantu Bali. Maka dari itu saya meminta agar orang mengembangkan usaha mereka. 90 persen adaBali khususnya anak muda mau menjadi penlah mayoritas Hindu, pasti sukses dan menang. gusaha atau entrepreneur muda. Saya senang Jadi sukla adalah gaya hidup,“ ungkap Gusti dengan pengusaha yang semangat begini. Ayo Wedakarna yang President The Hindu Center jadi Risk Tiker Generation semeton mangde adat Of Indonesia. Bali bertahan, ngiring matumbasan ring warung


6

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Masa muda adalah masa untuk belajar. Begitu prinsip yang dipegang teguh oleh Ni Putu Asteria Yuniarti, S.Pd., M.I.Kom. Karena itu pula, ia terus belajar dan belajar hingga kini sedang menempuh jenjang S-3. Tak hanya di bidang akademis, ia pun terus memantapkan jalurnya di bidang bisnis.

S

ebagai generasi muda yang kini berkecimpung di dunia usaha (wirausaha muda), Ria Asteria-demikian sapaan akrabnya, terus berjuang untuk bertemu banyak relasi dalam meningkatkan omzet usaha yang ia tekuni sekarang. “Di tahun sebelumnya, saya fokus pada usaha di bidang pendidikan, di tahun 2017 saya mulai menapaki kaki di bisnis kuliner yaitu Miss Ria Cake,” ujar putri dari putri pasangan I Made Lilir Adnyana dan Ketut Budi Hartini ini. Berangkat dari latar be-

Ria Asteria

Woman on Top

Tetap Bermimpi

lakang keluarga yang kurang mampu, yang sering diremehkan orang, ia merasa jengah dan tertantang untuk bisa membuktikan bahwa dirinya bisa berhasil dan bisa membahagiakan keluarga serta berguna bagi orang banyak dengan ilmu yang dimilikinya. Bagi gadis kelahiran Lampung, 1 Juni 1992 ini, sukses adalah ketika bisa berbagi dengan sesama. Karena dengan demikian, hidup memiliki nilai yang sangat berarti yang tidak bisa ditakar dengan materi. Atas dasar itulah, ia mengawali kegiatan sosialnya dengan mengajar anak-anak di Desa Guwang, Gianyar dalam Yayasan Anak Tangguh, mengajar anakanak di lingkungan rumahnya di Desa Punggul Abiansemal, Badung, hingga saat ini menaungi secara resmi kegiatannya dalam sebuah Yayasan Ria Asteria Mahawidia. “Saya harus berbagi dan bertekad harus bisa membantu orang lain, menolong tanpa batas dan ikhlas. Menjadi suatu kebanggaan ketika saya bisa menjadi bagian dalam upaya pencapaian

mimpi orang lain hingga mereka sukses,” ucapnya. Tak hanya membantu anakanak untuk bekal sekolah, ia juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Dana Abadi Bali yang fokus dalam pengembangan SDM untuk mampu hidup mandiri. Berbagai kegiatan juga ia selenggarakan seperti mengadakan seminar, talkshow, pencarian generasi muda berbakat Pro Bali Ambassador, Pro Bali Award, dan lain-lain, hingga kegiatan kemanusiaan membantu saudara-saudara kita yang terdampak bencana alam Gunung Agung. “Sungguh merupakan hal yang sangat berkesan sebagai generasi muda yang mampu lebih banyak mengisi kegiatankegiatan dengan hal yang positif dan bermanfaat bagi banyak orang,” imbuhnya. Menyambut Tahun Baru 2018, Ria Asteria masih tetap bermimpi dengan impian-impian yang tertunda di tahun 2017. Yakni, mendirikan sebuah Beauty Centre dan Resto yang akan segera digarapnya di tahun ini.

“Asyik dengan dunia bisnis, membuat ide saya selalu muncul dan berkembang tapi terkontrol karena harus disesuaikan dengan modal, baik modal sendiri, melalui lembaga keuangan atau mencari investor,” ujarnya. Di tahun 2018 ini, Ria Asteria yang pernah meraih prestasi yang membanggakan, di antaranya sebagai Duta Mahasiswa GenRe Tingkat Nasional yang berhak atas Piala Ibu Negara Ani Yudhoyono, dan Runner Up 1 Miss Internet Bali 2015 ini berharap kita semua dalam keadaan sehat, b a h a g i a, damai dan hidup berkelimpahan.

Walau kehadiran aksesoris bagi sebagian besar laki laki bukan menjadi kebutuhan utama, namun ada sebagian lelaki yang sangat memperhatikan keberadaan aksesoris sebagai bagian dari penampilannya. Sehingga memadupadankan aksesoris kalung atau gelang menjadi suatu tradisi tersendiri.

B

(Inten Indrawati) Ria Asteria

“Bukan Kursimu” Salam Senyum... Seorang Ibu cantik dengan wajah sumringah datang dengan membawa sebuah tiket seminar di tangannya. Ruangan masih kelihatan sepi, dan nampaknya acara yang akan berlangsung masih dua jam ke depan. Masih dengan wajah berbinar Ibu itu memilih kursi yang paling depan. Waah ... sangat antusias dan berharap acara itu akan tentunya memberi tambahan ilmu dan wawasan pengetahuan. Makin dekat dengan waktu mulainya acara terlihat peserta seminar sudah mulai memadati ruangan. Sepertinya sudah tidak ada lagi kursi yang kosong. Tepat sepuluh menit sebelum acara dimulai tiba-tiba pihak panitia menghampiri ibu tadi. “Ibu, kursi ini sudah ada yang pesan. Ibu silakan cari kursi yang lain,” kata si panitia. “Anda kok mengusir saya.. Tempat ini tidak ada kata ‘reserve’ (sudah dipesan) lho....,” jawab Ibu tadi dan tetap tidak mau beranjak. “Tapi Bu,... ini adalah tempat khusus untuk undangan, bukan untuk peserta,”.. jawab si Panitia dengan nada yang mulai meninggi. “Apakah Anda tahu, saya sengaja datang lebih awal di acara ini? Apakah Anda tahu kalau saya sengaja duduk di depan agar saya bisa fokus dengan acara ini? Dan yang lebih penting, Apakah Anda tahu kalau saya membeli tiket dengan harga yang sama dengan peserta yang lain. Kenapa harus saya yang diusir,” kata Ibu tadi sudah tidak bisa menahan emosinya.

Terjadilah keributan yang menjadi perhatian seluruh isi ruangan. Akhirnya Ibu tadi mengalah dan sibuk mencari kursi yang kosong di belakang. Untuk sekadar bisa duduk dan mengikuti acara. Bisa dibayangkan kekecewaan yang dialami ibu itu karena kecerobohan pihak panitia. Walaupun isi seminar itu bagus, yang tergambar oleh Ibu tadi adalah kekecewaan, ketidaknyamanan, dan sebuah pengalaman buruk yang akan menjadi cerita panjang. Pembaca setia Dhani’s Art In Service, cerita di atas tentu sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan bisa menimpa diri kita sendiri. Kemiripan cerita juga pernah terjadi di salah satu maskapai penerbangan yang batal menerbangkan puluhan penumpangnya karena tidak dapat ‘kursi’ alias catatan kursi penumpang banyak yang doble. Tentunya kekecewaan penumpang tidak bisa diobati langsung dengan sekotak kue atau nasi untuk makan malam, yang biasa diberikan kepada penumpang yang mengalami keterlambatan jadwal penerbangan atau istilahnya ‘delay’. Membahas tentang layanan, tempat duduk atau kursi sering menjadi pemicu utama sebuah komplain. Hal ini lebih banyak kesalahan yang disebabkan oleh para pelaku layanan. Mungkin sebagian orang akan menganggap remeh hal ini. “Aaaahhh.. hanya sebuah kursi... tidak

terlalu penting dalam layanan” itu yang terlintas. Padahal itu sangat berdampak besar terhadap kualitas layanan itu sendiri. Dalam menghadapi pelanggan yang komplain, salah satunya dengan menanamkan pemahaman untuk pelaku layanan bahwa sebenarnya pelanggan komplain itu karena mereka ‘menderita” akibat dari perlakuan kita terhadapnya. Bayangkan arti kata ‘menderita’. Tentu hal tersebut sudah terkesan negatif. Ketika kita sudah memahami orang menderita karena perlakuan kita sebagai pelaku layanan yang tidak menyenangkan terhadap pelanggan, semestinya yang kita lakukan adalah bukan berdebat untuk sebuah alasan pembenaran dari apa yang sudah kita lakukan. Kenapa.... ? Karena hal tersebut akan membuat pelanggan kita akan bertambah menderita. Tentu itu bukan tujuan dari sebuah layanan. Yang semua tahu tujuan dari layanan adalah membuat pelanggannya tersenyum. Kalau pelanggan kita menderita apakah mereka meninggalkan kita dengan tersenyum?..... Sebuah perusahaan sering mengundang para pelanggannya yang bertujuan tentunya agar mempererat silahturahmi dan ikatan emosional antara perusahaan dan pelanggannya. Ujungnya adalah terbentuknya sebuah loyalitas pelanggan. Biasanya kegiataan ini diberi tema ‘Customer Gathering, Fokus Group, Arisan, dan istilah lainnya. Naaah.. untuk menghindari terjadinya kesalahan yang berdampak pada kesan dan kualitas acara, yang penting dilakukan adalah persiapkan dengan matang tempat duduk yang disediakan. Diatur dengan detail dan diberikan arahan kepada para tamu yang hadir.

Bergelut dengan Kawat dan Besi

Seandainya terjadi kesalahpahaman tentang tempat duduk atau kursi, hendaknya hindari ‘mengusir’ tamu yang sudah nyaman dengan tempat duduknya. Ingat meminta maaf, kemudian persilahkan ke tempat yang sudah kita siapkan dengan mengantarkan langsung ke tempat yang baru. Jangan sampai tamu mencari-cari sendiri ganti dari kursi yang harus di­ tinggalkan. Ingat hindari perlakuan yang dapat mempermalukan mereka. Layanilah pelanggan dengan terhormat sebagai bentuk penghargaan atas kehadirannya. Tentu jangan lupa, berikan kejutan dengan memanggil namanya dengan memberikan hadiah kecil (doorprize) sebagai tanda apresiasi tamu yang ter.. rajin / antusias/ datang paling awal, atau hal sejenis lainnya untuk dapat merubah kekecewaan menjadi kegembiraan. Dengan melakukan hal tersebut kita akan terhindar dari kekecewaan pelanggan karena sebuah ‘kursi’. ‘Itu bukan kursimu?’ tidak akan menjadi masalah... Ingin membaca tulisan saya dalam bentuk buku? Silakan dapatkan buku karya saya “Service A La Carte”. Materi ini juga terdapat dalam pelatihan yang saya beri judul “Serve With Love”. Bagaimana dapat mengetahui dan menerapkan “Serve With Love” di perusahaan/instansi Bapak/Ibu? Silakan hubungi manajemen kami, dan kami siap sharing dalam pelatihan, IHT (In House Training) atau workshop dan seminar seperti apa yang Bapak/Ibu perlukan. Salam 3SP. Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani srisumahardani3sp@gmail.com

erawal dari seringnya melihat proses pembuatan gelang dan kalung di youtube, membuat Indra Siswo Suwignyo, pria kelahiran Surakarta, 14 Maret 1963 menjadi terinspirasi untuk menciptakan produk kalung dan gelang dari kawat tembaga bakar yang dapat menunjang penampilannya. Disela-sela kesibukannya sebagai guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) di SMK Siang 1, dan dengan didorong mood yang kuat, Indra yang lulusan IKIP Bojonegoro mengekspresikan darah seni yang dimilikinya dengan melakukan

eksperimen pembuatan kalung dan gelang dari kawat. Setelah sekian lama melakukan eksperimen, dalam waktu tiga hari Indra, mampu membuat 1 unit gelang atau kalung. Dia memadukan tembaga bakar dan batu mulia dalam pembuatannya. Sehingga menghasilkan gelang atau kalung yang cantik dan menarik. Aneka aksesoris yang berhasil diciptakan antara lain, bros, gelang, cincin, liontin, pendet atau bandul kalung. Harganya variatif mulai Rp 500.000 sampai tak terbatas tergantung tingkat kesulitan dan kerumitannya. Koleksi kalung, gelang, atau bros buatan Indra, banyak dikolek-

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

19

si pejabat atau orang penting di negeri ini. Antara lain, gelang motif bunga melati dibeli istri Bupati Bojonegoro, Ny Suyoto. Selain itu ada lagi beberapa kalung dan gelang yang dibeli Martini Suarsa, se-

orang desainer kondang kenamaan. Indra juga sering mengekspresikan suasana hatinya menjadi sebuah karya, antara lain, bros “aku menangis“ yang dibuatnya

saat dirinya mengalami kesedihan yang sangat mendalam. Bros “kumbang malam“ diciptakan saat dia terpesona melihat keberadaan binatang kumbang malam di sebuah taman. Selain menekuni pembuatan kalung dan gelang dari kawat tembaga yang memiliki citarasa yang tinggi, Indra, sehari-hari juga mendalami olahraga fitness yang banyak bergelut dengan alat-alat olahraga dari besi. Indra berhasil memadukan kelembutan kawat

dan kerasnya besi. “Kata teman-teman saya, saya ini pribadi yang unik. Sekolah di IKIP dan mengajar di PPKN. Tetapi bergelut dengan kawat dan besi,’’ ungkap Indra, yang membagi keterampilan di bidang kawat menjadi tiga, dasar, terampil, dan ekstrem. Sebagai pengusaha UKM, Indra, masih mengeluhkan keberadaan beberapa outlet gallery yang menerapkan sistim konsinyasi dan bagi hasil yang rendah. Karena itu dia berharap adanya regulasi kebijakan dari pemerintah yang dapat melindungi kepentingan para UKM. (Nanang Sutrisno)

Mendulang Untung Aksesoris Kalung Setiap perempuan selalu ingin tampil cantik dalam setiap kesempatan. Keinginan ini membuat banyak perempuan rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pakaian maupun aksesoris yang dapat menunjang penampilan dirinya. Peluang besar ini ber­hasil ditangkap Ribut Ernawati, perempuan kelahiran Jombang Jawa Timur (Jatim) yang akrab disapa dengan panggilan Nana. Nana yang menekuni dunia menjahit lebih dari 20 tahun itu berhasil membuat aneka produk aksesoris, utamanya kalung dari bahan sisa-sisa kain jahitan. Kalung buatan Nana mempunyai varian antara lain, kalung tembaga bakar, kalung batik, kalung kawat (wire), dan suspeco. Nana membandrol kalung buatannya mulai harga Rp 300.000 tergantung tingkat kesulitan cara membuatnya. Sebelumnya, dari hasil bekerja menjahit, Nana, yang single parent ini berhasil membiayai kehidupannya sehari-hari. Termasuk membiayai kuliah salah seorang anaknya di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair). Pada saat pameran di Jombang, stand milik Nana, dikunjungi Ketua PKK Kabupaten Jombang yang juga istri Bupati Jombang Nyono Suharli. Karena puas dengan kalung buatan Nana, maka Ny. Nyono Suharli, mengirim Nana ke Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jatim untuk ikut dalam misi dagang Jatim yang dikoordinir Dinas Industri dan perdagangan Provinsi Jatim. “Saya mengikuti berbagai pameran di luar kota seperti Trend Expo Jakarta dan di Bumi Serpong Damai Tangerang Banten,’’ kata Nana. Rupanya nasib baik terus menghampiri Nana. Saat itu, ketika sedang

belanja bahan kalung di Pusat Grosir Surabaya (PGS), pemilik toko bertanya kepada dirinya. Dipergunakan untuk membuat kerajinan apa bahan-bahan tersebut? Rupanya pemilik toko baru pecah kongsi dengan mitra binisnya dan dia mendapatkan bagian barang-barang dagangan yang dia sendiri tak pernah tahu digunakan untuk kerajinan apa barang-barang tersebut. Setelah mendengar penjelasan dari Nana, dan melihat ada peluang bisnis yang menarik, pemilik toko menawari Nana untuk bekerjasama sebagai desainer kalung dan melatih karyawan di tempatnya. Desain kalung buatan Nana, kemudian dikirim ke PGS dan Asemka Jakarta. “Saya menyambut baik tawaran kerjasama tersebut, dan alhamdulilah saya mendapat gaji yang terbilang lumayan untuk ukuran kerja yang hanya 12 hari per bulan,” ungkap Nana. Selain bekerja sebagai desainer di industri kalung milik mitranya tersebut, Nana juga melayani permintaan sebagai instruktur untuk kursus desain produk kalung dengan biaya yang cukup terjangkau, Rp 1 juta per orang. Dia juga menerapkan potongan harga bagi siswa yang tak mampu. Seiring dengan perkembangan waktu, produk kalung buatan Nana, yang di pasarkan lewat media online dan berbagai pameran makin dikenal banyak orang dan penjualan produk kalung pun mengalami peningkatan pesat, dia bisa menghasilkan omzet sampai Rp 5 juta per bulan. (Nanang)


20

Perjalanan ibadah umroh ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah Arab Saudi, memberikan pengalaman batin dan spiritual yang sangat berbeda. Bagi mereka yang menunaikan ibadah umroh dengan kesungguhan hati, sepenuhnya semata-mata untuk beribadah, akan merasakan sebuah proses keikhlasan dan penyerahan diri yang paling hakiki kepada Allah SWT, Sang Pencipta.

D

Nine

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

arah akan berdesir hangat dan tubuh bergetar ketika menyaksikan apalagi masuk ke tempat-tempat suci bagi umat Islam itu, seperti Masjid Nabawi di Madinah, Masjidil Haram di Mekkah dan terutama saat berada di depan Ka’bah yang berada di tengahtengah Masjidil Haram. Tidak jarang, tanpa sadar tiap-tiap orang meneteskan air mata sembari melafalkan puja puji kebesaran Allah SWT. Terkadang ada rasa tidak percaya bisa sampai di depan Ka’bah. Karena pada hakikatnya, datang dan bisa beribadah di tanah suci ini bukan semata-semata hanya karena memiliki cukup uang untuk membayar biaya perjalanan dari tanah air hingga ke tempat ini, melainkan juga yang utama adalah adanya “panggilan” dari Allah SWT. “Meski kita kaya raya, jika belum ada ‘panggilan’ dari Allah SWT, bapakbapak dan ibu-ibu tidak akan sampai ke sini,” ungkap Ustad Habibie, pembimbing Jamaah Umroh selama di Madinah dan Mekkah. “Panggilan’ itu tidak akan datang jika seseorang tidak memiliki niat dan tekad yang kuat untuk beribadah ke tanah suci.

Perjuangan Berdoa di Karpet Hijau Rawdah Hal inilah yang dirasakan oleh Dewi (48) yang datang ke Tanah Suci bersama lima saudara dan keponakannya. Dalam perjalanan dari tanah air, Dewi yang berasal dari NTB bersama 22 rombongan (sebagian besar perempuan) jamaah lainnya yang berasal dari berbagai daerah, sebelum tiba di Tanah Suci, sempat mampir ke Turki untuk mengunjungi (berziarah) ke tempat-tempat yang menyimpan sejarah Islam, salah satunya ke Masjid Biru (Blue Mosque). Ketika tiba di Masjid Nabawi, Dewi dan saudaranya tak kuasa menahan haru dan meneteskan air mata sebagai tanda syukur atas “panggilan” ibadah tersebut. “Begitu masuk ke pelataran Masjid Nabawi, tubuh saya bergetar,” ujarnya singkat. Sebelum puncak ibadah umroh yang dilaksanakan di Mekkah, prosesi ibadah terlebih dahulu berlangsung di Kota Madinah khususnya di Al Masjid Al Nabawi. Salah satu masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan bangunan yang demikian megah dan menakjubkan itu selalu sesak dipenuhi jamaah. Tidak hanya pada sesi salat lima waktu, Isya, Subuh, Dhuhur, Ashar dan Magrib, melainkan juga pada waktu-waktu salat sunah lainnya, seperti Tahajud dan Dhuha serta lainnya. Bahkan setiap waktu, Masjid Nabawi yang merupakan masjid kedua terbesar di dunia setelah Masjidil Haram di Mekkah itu tetap dipenuhi ratusan ribu jamaah umat Islam yang datang dari seluruh penjuru dunia. Meski penuh sesak dengan manusia yang berbondong-bondong mengisi masjid Nabawi yang luasnya mencapai 100 meter persegi, para

Para peziarah menumpuk di depan pintu masuk Rawdah menanti saat salat dan berdoa di “taman syurga” ini

Di pelataran Masjid Nabawi setelah payung-payung fenomenal Masjid Nabawi tertutup

perempuan tetap bisa beribadah dengan nyaman karena memiliki tempat khusus yang terpisah dari laki-laki. Salah satu pintu masuk yang terdekat dengan tempat salat bagi perempuan adalah pintu 15. Pintu ini dijaga oleh para Askar (penjaga khusus) laki-laki untuk menjaga dan mengarahkan (terutama bagi mereka yang tidak tahu atau tidak sempat membaca petunjuk) agar hanya perempuan yang bisa masuk ke dalam tempat ini. Di pintu-pintu masuk Masjid Nabawi yang khusus sebagai tempat salat para perempuan ini dijaga cukup ketat oleh para Askar perempuan yang setiap saat mengecek tas atau barang bawaan jamaah. Satu hal yang paling diimpikan oleh para jamaah ketika berada di Kota Madinah ini adalah salat, berdoa dan berziarah di tempat yang disebut Rasulullah SAW) Nabi Muhammad SAW) sebagai “taman surga” yang berada di dalam Masjid Nabawi, yakni Al Rawdah. Selain salat di tempat ini bernilai lebih baik dari 1000 salat di masjid lain juga terasa salat di tamannya syurga. Di samping itu juga, di Rawdahlah yang merupakan salah satu dari tiga tempat paling mustajab untuk berdoa, selain di Hijir Ismail dan Maqam Ibrahim di dekat Ka’bah di Masjidil Haram. Area “taman surga” di Masjid Nabawi berada di ruangan antara ka-

Sempat Salah Masuk Kelompok Doa dan air mata berderai menyertai perjuangan itu dalam salat taubah yang mereka lakukan. “Sungguh saya tidak menduga dapat melaksanakan salat dan berdoa cukup lama di Rawdah,” ungkap Dewi usai keluar dari Masjid Nabawi. Kesempatan yang hanya tiga hari berada di Madinah itu, mereka pergunakan untuk semaksimal ibadah dan hebatnya, perjuangan ke Rawdah mereka ulangi di hari terakhir berada di Madinah. Mereka pun kembali bisa salat dan berdoa di Rawdah setelah perjuangan yang jauh lebih hebat dari yang pertama karena ia dan saudara-saudaranya kali

ini salah masuk jalur sehingga salah masuk kelompok. “Kami salah masuk kelompok, terpisah dari kelompok Asia (berbahasa Melayu). Kami salah jalan berkelompok dengan orang-orang tinggi besar dari negara-negara Timur Tengah dan Barat,” katanya. Makin tidak percaya ia karena seluruh keluarganya juga kembali dapat bersujud di karpet hijau. Di sanalah ia meyakini, bahwa jika manusia mau berjuang dengan sungguh-sungguh, sekuat apa pun rintangannya, maka Allah SWT selalu membukakan jalan-jalan kemudahan bagi hambanya. (Naniek I. Taufan)

mar Nabi (sekarang menjadi makam Nabi Muhammad dan khalifah Abu Bakar Sidiq dan Umar bin Khatab) dan mimbar tempat Rasulullah berdakwah. Luasnya tidak seberapa dibandingkan dengan ratusan ribu jamaah yang ingin berebut masuk ke sana. Semua karpet di Masjid Nabawi adalah berwarna merah, namun karpet hijau di Rawdah sangatlah sempit dengan ukuran tak seberapa yang diperebutkan oleh ratusan ribu jamaah untuk bisa berdoa berdoa di situ. “Hanya dengan perjuangan, tekad yang kuat dan doa yang tiada henti yang bisa mengantar kita bisa mendapatkan tempat berdoa di karpet hijau Rawdah,” ungkap Dewi yang tak putus bersyukur karena ia dan seluruh keluarganya akhirnya berhasil salat dan berdoa di karpet hijau Rawdah setelah mengalami perjuangan berdesak-desakan dengan ribuan jamaah dari seluruh dunia. Rawdah selalu penuh sesak dan cermin perjuangan hidup manusia salah satunya ada di sana. Khusus bagi perempuan, hanya ada tiga waktu yang diperbolehkan masuk untuk salat dan berdoa di Rawdah, yakni usai salat Subuh, waktu salat dhuha dan usai salat Isya. Sedangkan untuk laki-laki terbuka kapan pun selain di tiga waktu yang khusus bagi perempuan itu. Bisa dibayangkan penumpukan ribuan orang dari seluruh penjuru dunia itu berebut kesempatan berjuang mencapai Rawdah. Pada tiga waktu khusus bagi perempuan ini, menuju Rawdah melewati pintu yang dijaga oleh para Askar perempuan yang selalu memeriksa tiap tas bawaan jamaah. Salah satu yang tidak diperbolehkan adalah kamera profesional. Tidak dapat masuk sekaligus melainkan mengantri cukup lama di depan pintu masuk. Tiba di depan Rawdah, telah berkumpul dan mengantri ribuan orang yang bersiap secara bergiliran masuk ke Rawdah. Para Askar perempuan dengan sabar memberi komando dan membagi

dengan sangat adil waktu masuk bagi tiap peziarah. Di tangan para Askar tertulis; kelompok rumpun berbahasa Melayu dan kelompok-kelompok lain dari berbagai negara. Dewi dan keluarga serta rombongannya segera mengambil tempat di kelompok berbahasa Melayu. “Lumayan, bersama dengan sesama tubuh mungil,” katanya lega. Memang jika dibandingkan dengan jamaah dari berbagai negara lain, orang Asia khususnya bertubuh kecil, sehingga akan sangat kesulitan untuk berjuang berebut Rawdah bersama dengan mereka yang bertubuh tinggi besar. Tiba saatnya masuk ke Rawdah. Askar memberi sinyal agar kelompok rumpun berbahasa Melayu bersiap untuk masuk. Tanpa komando lanjutan, ratusan bahkan ribuan orang berdiri bersama dan sama-sama bersiap menerobos masuk ke Rawdah. Sungguh hal yang mustahil untuk bisa berada di karpet hijau Rawdah yang luasnya tak seberapa itu di antara ribuan orang dengan tujuan yang sama. Rupanya Dewi dan keluarganya tidak pernah patah semangat. Ia berjuang dengan terus melafalkan doadoa. Memberi salam pada Rasulullah dan dua sahabatnya yang dimakamkan di tempat ini juga. Tidak pernah terbayangkan untuk bisa melihat karpet hijau Rawdah kecuali karena izin Allah SWT. Di antara manusia yang berdesakan, rasanya tidak mungkin untuk menoleh ke bawah menandai karpet berwarna hijau. Namun, lewat bantuan pembimbing Umroh, Icun Aisyah Wahab yang tiba-tiba merentangkan tangan menarik tangantangan lainnya untuk berpegangan satu sama lainnya dengan begitu erat di depan tempat bersujud, Dewi dan keluarganya akhirnya berhasil menunaikan salat dan berdoa di Rawdah di antara ribuan orang menyesaki tempat mulia itu. Begitu pula dengan rombongan jamaah lainnya akhirnya bisa melaksanakan salat dan berdoa di sini. (Naniek I Taufan)

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

5


4

Inspirasi

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Menjadi single mother memang berat. Meski anak yang diasuhnya ­hanya satu, namun itu tidak mengurangi ­beratnya perjuangan seorang single mother. Apalagi anak yang ­diasuh masih usia balita. ­Itulah yang dirasakan­ ­Jessica ­Iskandar, artis yang ­kariernya di dunia­ hiburan tengah bersinar.

Jessica Iskandar

Mendidik tanpa Marah

ganinya semuanya berjalan dengan baik. “Aku berharap tahun 2018 bisa berjalan lebih baik lagi. Tentunya aku akan bekerja keras untuk bisa mendapatkan hasil yang baik,” ujar Jedar yang juga disapa dengan sebutan Chika oleh orang-orang dekatnya. Jedar memulai kariernya di dunia Namun dengan keikhlasan da- hiburan sebagai model. Kemudian dia lam menjalankan kehidupannya melebarkan sayap ke dunia akting. dan tekad kuat membesarkan El Pengamat dunia hiburan menyebut Barrack Alexander, anak semata Jessica sebagai salah satu entertainer wayangnya yang baru berusia 3,6 yang memiliki banyak talenta. Dia tahun, Jedar -begitu nama wanita bukan hanya bisa akting tapi juga cantik ini kerap disebut- justru bisa bersuara merdu serta piawai memmelaluinya dengan baik. Setidaknya bawakan sebuah acara. Kiprah pertamanya di dunia selama beberapa tahun terakhir ini akting ketika dia membintangi film dia merasa enjoy dan sangat me‘Dealova’ tahun 2005 kemudian nikmati perannya sebagai ibu. tampil dalam film Malaysia, ‘Diva’ “Kelihatannya sih berat ya namanya single mother. Aku harus tahun 2007. Namun dia baru mulai menjadi ibu sekaligus memerankan benar-benar dikenal publik sejak dia ayah bagi El. Aku harus memikirkan menjadi presenter acara ‘Dahsyat’ jauh ke depan, bagaimana caranya dan Pesbukers. Selanjutnya kiprah dapat memenuhi semua kebutuhan Jedar semakin kinclong dengan El, pendidikan dan kehidupannya. banyaknya tawaran film, sinetron Tapi setelah aku jalani dengan ikhlas, juga FTV, serta menjadi presenter rasanya tidak berat ya. Aku enjoy. sejumlah acara televisi serta iklan Aku merasa Tuhan memberi banyak produk. Jedar juga sempat menjadi burukemudahan. El tumbuh dengan baik, an pers ketika ternyata pernikahanpekerjaan aku diberi kelancaran, ternya dengan seorang berkebangsaan masuk bisnis-bisnis yang aku bangun demi masa depan kami semuanya Jerman, Ludwig Franz Willibald, pada 2013 lalu bermasalah dan akhirnya berjalan baik,” ungkap Jedar. Jedar merasa tahun 2017 bisa dibatalkan oleh pihak Ludwig. Dari dibilang sebagai tahun penuh kasus itu juga akhirnya terungkap anugerah. Karena baik kehidupan kalau ternyata suami Jedar adalah pribadinya juga anaknya, serta seorang bangsawan Jerman. Ludpekerjaan-pekerjaan yang ditan- wig merupakan putra mahkota dari Pangeran Johannes dari ‘kerajaan’ Schloss Wolfegg, Jerman. Sejak pembatalan pernikahan itu, Jedar dan suaminya pun seolah putus hubungan. Padahal dari pernikahan itu lahir El Barrack yang kini berusia 3,6 tahun. Sempat melewati hari-hari kelam, namun akhirnya Jessica bangkit dan kembali berkonsentrasi pada kariernya. Kerja kerasnya tak sia-sia, karena sejumlah acara yang dipegangnya tergolong memiliki rating tinggi. Dia pun cukup laris di dunia akting— sinetron dan film— serta jadi bintang iklan. Menjalani kehidupan dengan ikhlas, bagi Jedar, adalah kunci dari keberhasilannya melewati harihari berat. Saat ini dia justru merasa bahagia dan beruntung karena dianugerahi El yang cerdas dan lucu. “Sekarang El sedang belajar berbicara, jadi semua omongan orang-orang di sekitarnya dia copy paste. Makanya aku bilang ke orang rumah agar hati-hati berbicara di dekat Foto: kapanlagi.com

El karena sekarang sedang belajar meniru omongan orang,” tuturnya. Meski sangat sibuk dengan berbagai kegiatan, namun anak tetaplah yang utama. Karena itu, sesibuk apapun dia, pasti akan menyempatkan diri untuk mengantar dan menjemput El ke sekolah. “Aku tuh rutin nggak pernah absen nganter El sekolah dan jemput dia pulang. Saking rajinnya aku, sampai pihak sekolah memanggil aku untuk menyatakan apresiasinya karena aku sangat memperhatikan El,” ucap Jedar sambil tertawa. Kehadiran El, tambah Jedar, mengubah banyak hal dalam hidupnya. Yang paling jelas adalah katanya, ia berubah dari wanita yang lemah menjadi wanita yang kuat, penyabar dan berani. “Itu sungguh anugerah buat aku. Aku yang pernah jatuh tapi Tuhan bantu bangkitkan aku. Memberi aku rasa percaya diri juga kelancaran. Yang penting adalah ikhlas, berdoa dan bekerja. Pasti ada jalannya. Mungkin pengalaman aku ini bisa juga menjadi inspirasi bagi para single mom yang lain. Artinya jangan putus asa, terus berusaha dan berdoa,” ucapnya. Seperti umumnya orangtua, Jedar juga ingin memberikan segala hal yang terbaik bagi anaknya. Pendidikan misalnya, menjadi salah satu yang menjadi perhatiannya. Yang menariknya, Jessica mengaku tidak pernah memarahi anaknya meskipun si anak melakukan kesalahan. “Aku nggak pernah memarahi El, itu sangat aku hindari. Jadi biar dia melakukan kesalahan, aku nggak marah. Tapi aku memberi penjelasan kepadanya bahwa apa yang dilakukan salah. Misalnya, ketika dia bermain dan gelas tumpah. Maka aku tunjukkan bagaimana aku membersihkan tumpahan air. Aku bilang, ini mami clean up. Biar dia tahu bahwa minuman tumpah, kotor. Nanti dia akan merespons. Trus dia ikut-ikutan membersihkan dan bilang ‘sorry-sorry’,” tutur Jedar tentang tingkah sang anak. “Namanya anak-anak, tidak

cukup hanya sekali diberi tahu tetapi harus berulang-ulang. Harus pelanpelan dan kita harus bisa mengambil hatinya. Itulah yang aku lakukan, dan El bisa mengerti,” ujar pemeran film ‘Kung Fu Pocong Perawan’, ini. Namun demikian, aku Jedar, di balik kebahagiaan yang didapat, kadang ada juga momen yang bikin dirinya sedih. Hal itu jika El menyebut soal ayah. Sebagai orangtua Jedar bisa memahaminya, ini lantaran El sudah sekolah dan dia kerap kali melihat teman-temannya dijemput oleh mama-papanya. “Aku pernah lho nangis lama, hati rasanya sedih, ketika El menyebut soal ayah. Firasat aku dalam waktu tidak lama lagi dia pasti akan menanyakan soal ayahnya,” ujarnya. Diakuinya, meski dia mampu memberikan banyak hal pada El, namun tetap saja anaknya membutuhkan figur seorang ayah. Itulah yang kadang

Mandalika

(Diana Runtu)

Bisnis untuk Masa Depan Saat ini, ujarnya lebih lanjut, dirinya amat sangat sibuk dengan berbagai kegiatan. Bukan hanya urusan kariernya di dunia hiburan, tapi dia juga terjun langsung mengurus bisnis- bisnisnya. “Jadi kalau ditanya apakah aku sedih hidup sendiri (tanpa pasangan), ya enggak lah. Aku tuh saking sibuknya nggak punya waktu untuk sedih-sedih. Aku nggak iri lihat orang lain (teman) memiliki pasangan, karena aku pun memiliki kebahagiaan sendiri. Bahwa aku ingin seorang pendamping, iya, tapi itu bukan tujuan hidup aku. Itu hanya pelengkap saja. Karena tujuan hidup aku adalah membesarkan anak, mendidiknya, mengajarinya banyak hal agar kelak menjadi orang hebat,” papar wanita kelahiran Jakarta 1988 ini panjang-lebar. Selain kiprahnya di dunia hiburan, saat ini dia juga sangat sibuk mengembangkan bisnis. Setidaknya saat ini dia memiliki sejumlah bisnis, selain kuliner, coffie shop, dia juga memiliki bisnis di bidang fashion seperti clothing line ‘JESS’ yang menjual baju, tas juga jeans. Dia juga berkecimpung di bisnis kosmetik, clothing line untuk anak-anak dengan brand ‘Kimi Kids’ serta Barack Bakery yang telah berkembang dengan sejumlah outlet. Malah baru-baru ini dia meluncurkan outlet baru ‘Barack Bakery’ di Bandara Soekarno-Hatta. Sementara bisnis propertinya di Bali juga berjalan baik. Semua kesibukan itu, kata Jedar, membuatnya tak pernah berpikir macam-macam, dia juga tidak sempat berpikir tentang kesedihan. “Jadi nggak sempat sedih-sedih lah, karena sibuk terus. Selesai bekerja, ada El yang menghibur,” tambahnya. Ke depannya, kata Jedar lagi, dia ingin bisnisnya lebih berkembang sehingga ia bisa membantu lebih banyak orang untuk lapangan pekerjaan. (Diana Runtu)

21

Pertumbuhan Ekonomi harus Berkeadilan Ekonomi Nusa Tenggara Barat harus bersih dari transaksi gelap. Ekonomi kita tidak boleh tumbuh dari transaksitransaksi underground, seperti transaksi narkoba dan transaksi-transaksi lainnya yang bertentangan dengan aturanaturan yang berlaku di Indonesia. Demikian disampaikan oleh Gubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi ketika menyambut Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dengan lembaga keuangan lainnya serta para pelaku usaha di Mataram beberapa waktu lalu.

Jessica ­Iskandar bersama anaknya, El Barrack Alexander tercetus dari perkataan El. Untungnya, kata Jessica, dia memiliki kakak (lakilaki) yang sangat dekat dengan El. Sang kakak itulah yang boleh dibilang menjadi figur ayah untuk El. Dengan kondisi tersebut maka tak heran kalau Jedar berharap bisa secepatnya mendapat pasangan hidup. “Aku berharap tahun 2018 bisa ketemu jodoh, orang yang sayang sama aku dan El. Semoga Tuhan memberi yang terbaik,” ujar Jedar yang mengaku telah putus hubungan dengan mantan suaminya. “Sudah lama nggak komunikasi. Aku juga nggak punya niat dan waktu untuk ‘kepo-in’ dia. Biar saja. Jika suatu waktu dia ingin ketemu El, aku tetap terbuka. Karena El kan punya hak untuk itu,” katanya.

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

P

enegasan juga kembali diungkapkannya agar ekonomi NTB harus tetap tumbuh positif dari proses transaksi-transaksi yang sehat, baik dari kemajuan sektor andalan yakni pertanian, pariwisata dan industri manufaktur lainnya maupun usaha jasa dan perdagangan yang ada di NTB. Di depan ratusan peserta yang terdiri dari para pimpinan pelaku industri keuangan seNTB, Bupati/Walikota se-NTB, Forkompinda Provinsi NTB, Majdi menungungkapkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi NTB yang selalu positif, bahkan di atas rata-rata nasional menjadi tantangan besar bagi semua stakeholders terkait untuk terus bekerja keras mempertahan pertumbuhan tersebut. Ia berharap semua elemen mengambil peran sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing untuk memajukan ekonomi NTB. Ia memaparkan ekonomi NTB tanpa tambang masih tetap tumbuh di atas rata-rata nasional. “Tambang memang tidak terlalu kita perhitungkan, karena keuangannya sebagian besar di pemerintah pusat. Hanya sebagian kecil saja mengucur ke daerah dalam bentuk royalti dengan penyerapan tenaga kerja yang juga masih relatif kecil,” katanya. Apalagi saat ini sektor tambang hanya mengandalkan pada penjualan konsentrat saja. Beda halnya

kalau sudah berskala industri dengan pembangunan smelter di NTB, menurut Majdi maka akan berpengaruh besar pada angka pertumbuhan ekonomi daerah karena segala prosesnya ada di daerah ini. Untuk itu, ditegaskannya ke depan NTB akan lebih fokus pada pengembangan sektor-sektor unggulan, yakni sektor pertanian yang telah menjadi andalan utama NTB selama ini. Selain sektor pertanian juga sektor kepariwisataan yang menjadi salah satu sektor andalan yang terus dikembangkan saat ini, terutama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang akan menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia. Ia berharap kepada para pelaku-pelaku industri keuangan untuk terus meningkatkan sinergi dan peranannya dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya di NTB. Ia berjanji pihaknya sebagai fasilitator dan koordinator penyelenggaraan pembangunan daerah, yang berperan dalam penyediaan infrastruktur dasar akan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mem-

bangun konektivitas tempattempat strategis yang menjadi basis pertumbuhan perekonomi di NTB. “Alhamdulillah saat ini seluruh daerah yang memiliki potensi ekonomi cukup besar telah memiliki akses sangat baik,” ujarnya. Gubernur mengingatkan akan pentingnya konsep pembangunan ekonomi berkeadilan sebagai pilar kebijakan yang utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di NTB. Menurutnya pertumbuhan ekonomi yang tidak berkeadilan akan menjadi bom waktu yang suatu saat nanti akan menjadi sumber kehancuran suatu negara atau daerah. “Saya berharap pertumbuhan ekonomi ke depan harus berkeadilan, jangan sampai pertumbuhan ekonomi yang tinggi justru akan memperlebar ketimpangan di tengah-tengah masyarakat kita,” katanya. Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB, Priyono menga-

takan bahwa pertemuan tahunan yang mengangkat tema “Memperkuat Momentum” ini untuk menyatukan langkah dan membangun sinergi antar lembaga untuk akselerasi, sekaligus ajang sharing mengenai perkembangan, pandangan, kebijakan BI dikaitkan tantangan ekonomi Indonesia ke depan, khususnya di NTB. Pertemuan tahunan Bank Indonesia, kata Priyono juga untuk menyambut kegiatan Annual Meeting yang akan diikuti oleh 189 negara dan CEO perusahaan-perusahaan besar dunia dengan total peserta 15.000 orang yang akan diselenggarakan di Sanur dan Nusa Dua, Bali pada tahun 2018.

Diungkapkan oleh Priyono, Bank Indonesia memprediksikan perekonomian NTB akan terus tumbuh dengan baik. Tentunya dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global, terutama ekonomi berbasis digital. Menurutnya, ke depan ekonomi di NTB harus berbasis digital, karena sistem ekonomi digital saat ini memiliki tren pertumbuhan sangat besar di dunia, sarannya. “Sistem digitalisasi harus diterapkan, baik dalam proses transaksi maupun proses pembayarannya,” katanya. Bank Indonesia menargetkan kredit UMKM tumbuh lebih tinggi ditahun 2018 menjadi 20 % dibanding tahun 2017 yang hanya 15 %. Dengan demikian BI meyakini pertumbuhan ekonomi tahun 2018 akan terus berlanjut dengan kisaran pertumbuhan 5,1 % - 6,2 % pada tahun 2018. (Naniek I. Taufan)


22

Sosialita

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

‘Rezeki Tahun Baru’. Ternyata tidak semua artis menginginkannya. Meskipun tahu honor manggung di malam pergantian tahun ataupun di tahun baru nilainya bisa berlipatlipat dari honor biasanya, nyatanya tidak semua artis tergiur. Sejumlah artis malah sudah mendeklarasikan dirinya tak akan terima job pada hari istimewa itu. Meskipun tawaran manggung melimpah. Tak ada istilah aji mumpung.

M

aia Estianty misalnya, meski mendapat banyak tawaran manggung acara Tahun Baru, namun dia menolaknya. “Enggaklah, aku mau liburan. Sudah dua tahun ini aku nggak terima job pergantian tahun. Tahun ini juga enggak. Lagian semua orang happy-happy, kenapa gue sendiri yang cari uang. Gue juga mau seneng-seneng,” ungkap Maia yang berencana berlibur ke negeri Paman Sam sambil tertawa. Maia tidak mengatakan bersama siapa dia pergi ke sana, namun yang pasti tidak dengan ketiga anaknya, Al, El dan Dul. “Al, El dan Dul, sudah punya acara sendiri-sendiri. Jadi nanti kita liburan bareng setelah New Year,” ungkap Maia. Dengan semakin bertubuhnya ketiga putranya, waktu kebersamaan dia dan ketiganya jadi berkurang dan itu wajar. Dirinya tidak memasalahkan hal itu. Karena anak-anak sudah besar dan mereka memiliki kegiatan sendiri-sendiri. Namun begitu mereka tetap punya acara bersama meski tak sesering ketika ketiganya masih kecil. Lagi pula, kalau bicara berpisah, dirinya sempat lama ‘berpisah’ dengan ketiganya. “Jadi aku sih sudah

Malam Tahun Baru bersama Keluarga

biasa lah dengan keadaan ini,” ujar wanita cantik yang dikabarkan telah memiliki pacar. Senada dengan Maia, Syahrini pun demikian. Tawaran job pergantian tahun dan Tahun Baru melimpah, namun penembang lagu hits ‘Jangan Memilih Aku’ , menolaknya. “Saya nggak ngambil job Tahun Baru. Incess (nama panggilan Syahrini-red) mau liburan ke Eropa,” ungkap penembang hits ‘Aku Tak Biasa’ ini. Meski manggung di hari istimewa itu menawarkan honor yang fantastis, Syahrini mengaku tidak tergiur. Sejak lama, katanya, dia sudah tidak lagi mengambil pekerjaan di malam pergantian tahun atau pada Tahun Baru. Dia lebih memilih kumpul dengan keluarga. “Daripada kerja lebih baik pada momen itu kumpul dengan keluarga, lebih berarti. Lagi pula, saya kan sudah bekerja selama sebelas bulan yang kalau dihitunghitung bayarannya kan sama dengan Tahun Baru. Jadi ya sudah lah. Aku ingin memanjakan diri, melepaskan rutinitas pekerjaan. Ya menikmati waktu sama orang-orang tersayang,” ungkapnya. Dari bincang-bincang dengan sejumlah artis terungkap bahwa bagi mereka uang bukanlah segalanya. “Kalau bicara soal uang mah tidak pernah cukup. Itu kan sifat dasar manusia. Namun kan kita juga harus mampu mengerem. Ada waktunya cari uang tapi ada juga waktunya untuk sepenuhnya berkumpul bersama

Via Valen

Foto-foto kapanLagi.com

Syahrini

keluarga,” ujar Syahrini. Malam pergantian tahun merupakan momen khusus. Sudah menjadi tradisi dalam momen-momen seperti itu Syahrini berkumpul bersama keluarga. “Tidak semua lho artis mau memanfaatkan momen ‘aji mumpung’. Meski honor besar berlipat-lipat, banyak juga kok yang tak tergoda. Maka biasanya yang tak mau manggung di momen spesial itu, biasanya mereka sudah punya plan jauh-jauh hari. Sudah punya persiapan dana untuk liburan,” ungkapnya. Itu juga yang diungkap Ayu Ting Ting, salah satu pedangdut yang juga—sebenarnya—kebanjiran tawaran manggung di malam pergantian tahun dan Tahun Baru. Namun menolaknya. Baginya iming-iming honor besar, tidak selalu menggoda. Dia mengaku telah sangat sibuk sepanjang tahun, maka momen seperti akhir tahun dan Tahun Baru lebih bermakna jika bersama keluarga. Apalagi dirinya memiliki anak—Bilqis-- yang karena kesibukannya tidak bisa selalu bersamanya. “Sepanjang tahun sibuk

Maia Estianty

banget. Belum lagi aku juga main sinetron dan syuting film. Jadi rasanya cukup ya,” ucap Ayu. Bicara kerja keras, memang itulah yang dilakukan Ayu sepanjang tahun ini. Saking bertumpuknya pekerjaan, kadang orang sampai geleng kepala. Misalnya saja pada Ramadhan lalu, dia menjadi pengisi acara sahur, pagi harinya dia masih harus syuting sinetron. Padahal waktu istirahatnya sangat kurang. Maka tak heran dia harus masuk rumah sakit karena kelelahan. Bukannya menolak rejeki, kata Ayu, namun dia tahu batasnya alias tidak mau serakah. Tahu batas, itu juga yang diungkap Kikan Namara. Pelantun tembang hits ‘Bendera’ ini mengaku sepanjang tahun sibuk bekerja, termasuk keliling kota untuk road show sebagai Duta Perdamaian. Semua itu sangat menyita waktunya, bahkan saking sibuknya beberapa pekerjaan yang seharusnya digarap di tahun 2017, akhirnya tertunda-tunda. Belum lagi, kesibukan

Honor Menggiurkan Kalau sejumlah artis menolak tawaran manggung dan lebih mengutamakan kumpul keluarga, lain halnya dengan sejumlah penyanyi dangdut yang merasa sayang melewatkan pekerjaan dengan honor tinggi di malam pergantian tahun. Zaskia Gotik misalnya. Pedangdut cantik ini awalnya ingin menghabiskan malam pergantian tahun bersama keluarga, namun tiba-tiba muncul tawaran manggung dengan honor menggiurkan, maka dia pun akhirnya menunda sejenak waktu kumpul keluarga yang sudah direncanakannya. “Iya tadinya mau malam tahun baruan sama keluarga. Tapi ada tawaran manggung di Jakarta dengan honor yang menggiurkan, jadi aku ambil tawaran itu,” ungkap Zaskia yang akan menerima bayaran puluhan juta sekali manggung. Begitu juga Rhoma Irama dan beberapa artis lainnya yang kebagian rejeki tahun baru seperti Cita Citata, Rita Sugiarto, Siti Badriah dll. Amel Alvi sendiri mengaku sayang menolak honor tinggi saat

3

Bupati Mas Sumatri Jelaskan Kondisi Gunung Agung ke Wapres

juga membuat waktunya kumpul bersama anak-anak menjadi berkurang. “Aku ini kan selain bekerja juga seorang ibu rumah tangga yang punya dua anak. Jadi aku harus tahu batasnya. Jadi aku pikir bekerja sepanjang tahun ini sudah cukup, kini saatnya menikmati libur, kumpul bersama keluarga,” tutur mantan vokalis grup band Cokelat itu. “Akhir tahun ini, sebenarnya ada beberapa tawaran yang masuk. Bayarannya pun bagus banget. Hanya saja, aku sudah memutuskan untuk enggak ambil,” ucapnya. Raffi Ahmad dan Via Valen yang dulunya tak pernah melewatkan tawaran manggung di malam pergantian tahun ataupun Tahun Baru lantaran honor yang mengiurkan, kini mengaku tidak lagi memiliki pandangan seperti itu. Honor besar bisa dicari dengan bekerja keras namun berkumpul bersama keluarga tidak bisa dilakukan lantaran rutinitas kerja. Begitu jawaban Raffi maupun pedangdut Via. “Kalau dulu sih tiap malam pergantian tahun atau Tahun Baru-an pasti kerja. Kan sayang dilewatkan, honornya lumayan. Tapi sekarang tidak lagi. Kemarin-kemarin, aku sudah kerja dan honornya kalau dikumpulkan cukup lumayan juga. Jadi aku kira itu sudah cukup, apalagi sih yang dicari? Nanti tahun depan (2018) kerja lagi. Sekarang lebih baik bersama keluarga, itu kan jarang kalau kita sedang kerja,” ungkap Via, pedangdut yang sedang naik daun. “Kalau dulu sih aku nguber-nguber kerjaan, apalagi Tahun Baru honornya gede berlipat-lipat. Kalau sekarang sih aku sudah nggak seperti itu. Alhamdulilah lah, sekarang sih cukup,” ujar Via yang akan pulang kampung ke Sidoarjo untuk kumpul keluarga. (Diana Runtu)

malam tahun baru. Momen Tahun Baru, ucap Amel, berbeda dengan hari biasanya. Karena itu adalah hari spesial maka diapun mematok harga tinggi untuk penampilannya. Ternyata banyak yang berminat. Maka jadilah dia bekerja di hari spesial itu. “Aku nggak ada libur, kerja terus. Malam Tahun Baru aku ada kerjaan di Balikpapan,” tambah Amel. Setelah itupun dia masih harus mempersiapkan diri untuk syuting stripping yang akan dimulai diawal tahun 2018. Jadi mungkin dalam beberapa bulan ke depan dia belum bisa mengambil waktu libur yang panjang karena ada beberapa pekerjaan menanti, khususnya syuting sinetron. Zaskia Gotik

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

(Diana Runtu)

Setelah dilakukan upaya lobi-lobi oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri yang didampingi sejumlah staf menghadap ke Kantor Wakil Presiden, Jumat (15/12), akhirnya menuai hasil. Sabtu (30/12) Wakil Presiden Jusuf Kalla sesuai dengan janjinya, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Karangasem Bali.

K

unjungan Wapres di Pulau Seribu Pura yang juga secara khusus ke Kab. Karangasem ini diagendakan selama empat hari dari tanggal 29 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018 dengan tujuan mengunjungi kon-

Bupati Mas Sumatri Hadiri ‘Open House Natal’ disi para pengungsi Gunung Agung di Karangasem. Wapres juga diagendakan untuk menikmati perayaan tahun baru di Bali.

MAS SUMATRI HADIRI APEL HARI PMI Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri hadiri Apel Peringatan Hari Sukarelawan Palang Merah Indonesia (PMI) tahun 2017 yang dipimpin langsung Ketua Pengurus PMI Prov. Bali I Gusti Bagus Alit Putra. Peringatan Hari Sukarelawan PMI yang jatuh setiap tanggal 26 Desember itu digelar di Posko Induk Tanah Ampo, Kecamatan Manggis Karangasem itu dihadiri pula para pelaku Operasi Siaga Darurat Gunung Agung, Jajaran Staf, Pengurus Sukarelawan PMI se-Bali, unsur TNI, Kepolisian, Staf Pol PP Pemkab. Karangasem serta siswa-siswi SMAN Manggis, Jumat (29/12). Pimpinan Apel, Alit Putra dalam amanatnya menyampaikan, melalui Peringatan Hari Sukarelawan PMI 2017 yang mengambil tema “Kekuatan Kemanusiaan Wujudkan Sukarelawan PMI yang Berkarakter” dapat memberikan apresiasi dan penghargaan atas dedikasi, peran dan sumbangsih yang telah diberikan oleh sukarelawam PMI dalam pelaksanaan tugas mulia kemanusiaan di seluruh wilayah NKRI bahkan dunia. “PMI Prov. Bali sebagai bagian dari

organisasi PMI, tidak ketinggalan pula untuk turut menyemarakkan peringatan ini. Melalui momen Operasi Siaga Darurat Gunung Agung, PMI mengumpulkan jajaran pelaku operasi dalam Apel Peringatan ini,” katanya Untuk itu pihaknya berharap dapat menempatkan generasi muda sebagai pimpinan dini untuk mengajak sesamanya kreatif, berpotensi dan berkualitas positif untuk menjalankan aksi-aksi kemanusiaan demi membantu sesama. “Dalam suasana Operasi Siaga Darurat Gunung Agung, kami berharap dapat memberikan semangat baru bagi para sukarelawan untuk dapat memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas-tugas mulia kemanusiaan dalam pelaksanaan operasi,” ucapnya. Sebelumnya, Apel Peringatan Hari Sukarelawan PMI menyanyikan lagu mars PMI dan pembacaan tujuh prinsip dasar PMI serta Bulan Sabit Merah Internasional. Di akhir Apel Peringatan dilakukan penyerahan Piagam Penghargaan untuk Sukarelawan yang dilanjutkan dengan pagelaran hiburan berupa penampilan organ tunggal, Celekontong Mas dan Nanoe Biroe. (hms/ten)

Kedatangan rombongan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama istri Mufida Jusuf Kalla didampingi Gubernur Bali Made Mangku Pastika disambut di Posko Induk Siaga Darurat Bencana Tanah Ampo Kec. Manggis Karangasem oleh Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri bersama Wabup Artha Dipa beserta jajaran Pemkab. Karangasem, Kapolda Bali, Pangdam IX/Udayana, DPR RI, Forkopimda Karangasem, BNPB, BPBD Prov. Bali dan BPBD Karangasem. Saat meninjau Posko Induk Tanah Ampo, Wapres mendapatkan penjelasan dari Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri, tentang langkah-langkah dan persiapan yang saat ini dilakukan. Selanjutnya Wapres mengunjungi lokasi pengungsi mandiri erupsi Gunung Agung di UPTD Dinas Pertanian Kec. Rendang Karangasem. Wapres beserta rombongan disambut anak-anak pengungsi sambil menyanyikan lagu selamat datang. (hms/ten)

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri menghadiri acara ‘open house’ terkait perayaan Hari Raya Natal, di rumah dinas Pangdam IX/ Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak serta kediaman Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose untuk mempererat tali silahturahmi antar pemangku kepentingan/stakeholder di Bali, Senin (25/12). ‘Open house’ yang dilakukan di dua tempat berbeda ini itu juga dihadiri sejumlah tokoh antara lain Gubernur Bali Made Mangku Pastika, konsulat asing, serta ribuan personel Kodam IX/Udayana, personel Polda Bali serta jajaran Kodim dan Polres se-Bali. Ribuan tamu undangan ini khusus datang untuk memberi ucapan selamat Hari Raya Natal kepada Pangdam IX/ Udayana dan Kapolda Bali beserta keluarganya. Pada kesempatan itu, Bupati Mas Sumatri dan Pangdam IX/

Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menyempatkan untuk membahas kondisi terkini terkait bencana erupsi Gunung Agung. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menyatakan, pihaknya siap untuk mendukung kebijakan Bupati Karangasem dalam menangani keadaan terkait bencana Gunung Agung. Harapannya, lanjut dia, supaya merujuk pernyataan Gubernur Bali, hendaknya penanganan bencana ini dengan tidak ada korban jiwa atau ‘zero victim’. Sementara itu, Kapolda Bali menyatakan senang dan merasakan suasana Natal menjadi spesial karena dirayakan di Bali. “Semoga perayaan Hari Natal tahun ini dipenuhi keberkahan, kebahagiaan, cinta kasih dan memberikan kedamaian untuk semua yang ada di dunia ini. Saya ucapkan Selamat Hari Natal bagi umat Kristiani di seluruh dunia,” ujarnya. (hms/ten)

Bupati dan Wabup Tatap Muka Bersama Ketua Dewan Komisioner OJK RI

Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri bersama Wabup Artha Dipa didampingi Sekda Adnya Mulyadi serta Kepala OPD terkait menerima kunjungan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beserta jajaran di Wantilan Kantor Bupati, Selasa (26/12). Kedatangan Ketua Dewan OJK, Wimboh Santosa didampingi Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara memberikan angin segar bagi para pelaku usaha yang ada di Karangasem dalam upaya mencari solusi pemenuhan kewajiban pada lembaga keuangan dikarenakan aktivitas Gunung Agung selama tiga bulan yang secara ekonomi sangat signifikan dampaknya bagi para pelaku usaha di Karangasem. Sebelumnya Mas Sumatri menyampaikan selamat datang pada Wimboh beserta rombongan serta ucapan terimakasih atas perhatiannya kepada masyarakat Karangasem. Mas Sumatri pun dalam sambutannya menyampaikan akan kondisi Kab. Karangasem yang sedang mendapat ujian dengan adanya aktivitas Gunung Agung pada level awas sejak tanggal 22 September 2017 sampai saat ini. Dikatakannya, dengan aktivitas Gunung Agung saat ini memberikan dampak yang sangat besar khususnya di Kab. Karangasem bahkan seluruh Kabupaten yang ada di Provinsi Bali. “Kami Pemkab. Karangasem bersama Pemprov. Bali dan pihak terkait lainnya sudah melakukan langkah-langkah untuk penanganan bagi masyarakat yang terkena dampak langsung. Saat ini status awas hanya pada radius 6-10 km dari kawah gunung. Jumlah desa yang masih masuk KRB hanya berjumlah 28 desa dengan jumlah pengungsi yang sudah turun dari 200 ribu jiwa menjadi 71 ribu jiwa,” jelasnya.

Ditambahkan Mas Sumatri bahwa selama tiga bulan terakhir, perekonomian khususnya di Kab.Karangasem mengalami mati suri. Banyak masyarakat yang kehilangan mata pencaharian serta daya beli masyarakat menurun drastis. “Dengan kondisi perekonomian yang lesu saat ini menyebabkan para pengusaha yang ada di Kab. Karangasem sebagai mitra pemerintah dalam mewujudkan masyarakat Karangasem Cerdas, Bersih dan Bermartabat Berlandaskan Tri Hita Karana mengalami berbagai permasalahan. Di antaranya kewajiban mereka kepada lembaga keuangan baik perbankan maupun non perbankan mengalami kesulitan,” ungkap Mas Sumatri. Pihaknya berharap melalui kedatangan Ketua Dewan Komisioner OJK ke Kab. Karangasem dapat memberikan solusi kepada para pelaku usaha yang ada di Kab.Karangasem dalam memenuhi kewajiban mereka pada lembaga keuangan. Mengingat pelaku usaha di Kab.Karangasem saat ini mengalami penurunan pendapatan sampai dengan 90%, bahkan pada beberapa lokasi kegiatan usaha mereka tidak beraktivitas lagi. “Dengan diberikan kemudahan bagi para pelaku usaha di Karangasem dalam memenuhi kewajibannya pada lembaga keuangan sampai dengan keadaan normal kembali akan memberikan semangat untuk bangkit dan berusaha kembali bagi mereka para pelaku usaha,” tegasnya. Dalam kesempatan itu Mas Sumatri langsung menyampaikan usulan masyarakat Karangasem yang ada di pengungsian khususnya dan seluruh masyarakat Karangasem umumnya terkait pemenuhan kewajiban pada lembaga keuangan agar angsuran pokok dan bunganya dibebaskan bagi warga yang berada di radius 8 sd 10 km selama situasi belum normal sedangkan yang di radius di luar KRB, pihaknya minta bunga utang bisa dibebaskan minimal sampai 50%. Dalam tatap muka tersebut usulan keringanan pemenuhan kewajiban pada lembaga keuangan datang juga dari Ketua Kadin Karangasem, Ida Wayan Cakra Weda Kusuma yang mengaku sudah 3 bulan tidak mampu membayar kredit. Dirinya mengaku tidak bisa membayar kewajiban lantaran usahanya terkena dampak situasi Gunung Agung. Oleh karena itu, dirinya meminta keringanan untuk penghapusan bunga dan penundaan bayar pokok kredit bank. (hms/ten)


2

Espresso

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

GORO-GORO M u n ­ cul seorang tamu yang tak dikenal. Satpam baru itu, tak sang­ gup menahannya di portal pos sat­ Putu Wijaya pam. Karena tamu menyebut-nyebut nama Amat. Tapi Satpam juga tak berani membiarkan ia langsung me­ nemui Amat. “Saya katakan Pak Amat dan Ibu masih keluar rumah. Jadi sebaiknya ... .” “Sebaiknya? “Sebaiknya .. ?” “Sebaiknya bagaimana? “Ya, saya juga tidak tahu, Pak Amat, saya kan orang baru. Maka saya lapor ke mari.” “Nama kamu siapa?” “Joko, Pak.” “Dari Banyuwangi, Pak. Tapi orang tua saya sudah 10 tahun di sini. Saya dari kecll di Banyuwangi sama nenek “Sudah, Pak, kok malah wawan­ cara!” “Kamu jaga sendirian?” “Sama Ktut, Pak.” “Mana dia?”

“Anu, lagi kebet berak, Pak.” “Di mana?” “Pak! Jangan wawancara!” “Oke. Kenapa tadi kamu bilang, kami keluar rumah?” “Maksud saya, supaya dia tidak usah masuk.” “Memangnya dia mau ketemu Bapak tengah malam begini?” “Ya.” “Tapi kan yang bernama Amat itu banyak. Ada tukang sate. Tukang pijat. Tukang apa lagi itu?” “Orang kaya di sebelah kompleks hunian kita itu juga Pak Amat.” “Saya sudah bilang begitu, tapi dia maunya Bapak!” “Kelihatannya mau apa?” “Kurang tahu, Pak. Tapi kelihatan­ nya bawa bungkusan.” “Oh, seperti hadiah begitu?” “Mungkin, Bu?” “Besar” “Ya sedeng.” “Sedengnya seberapa?” “Ada kali sebesar, sebesar apa ya, saya kok jadi lupa. Soalnya bingung. Pak, Bu.” “Kok bingung?” “Dia tahu Bapak pernah... “ “Ssst! Pernah apa?” “Pernah apa?”

2018 “Ahhhh, saya agak nyampur dengan tamu yang kemarin. Dia juga kenal Bapak kan?” “Siapa?” “Tidak mungkin. Kemaren kami belum pulang. Kan baru tadi pagi sampai.” “Lho, kemarin yang di rumah ibu siapa?” “Nggak ada orang di rumah ke­ maren, kami baru sampai tadi pagi, kan!” “O, ya! Kalau begitu saya keliru. Itu mungkin sebelumnya.” “Bagaimana, sih!” “Itu!” “Apa?” “Yang naik motor Ninja itu?” “Saya tidak lihat ada motor!” “Tapi yang kemarin itu, Bu.” “Ah sudahlah, kita kok jadi repot ngurus orang yang tidak kita kenal” “Tapi biasanya kenal, Bu!” “Itu pasti sales! Memang mereka sudah dilatih tak bermalu! Maksa mau nawarkan produk atau ...” “Bisa juga penipu!” “Bisa! Jadi balinya bagaimana, Bu?” “Bagaimana, Pak?” “Ya, bagaimana baiknya. Kita tidak tahu. Kecuali ... .” “Kecuali apa?”

(1)

“Kita anggap saja baik, apa yang kita putuskan!” “Tolak!” “Tolak?” “Atau terima?” “Kalau mau diterima, saya antar­ kan masuk sekarang!” Satpam berbalik mau ke pos. “Tunggu!” “Nanti keburu malam, Pak. Pos kosong, lucidity kan ..!” “Satpam tidak boleh berak kalau lagi tugas!” “Siap, bu!” “Sudah begini saja. Tolak!” “Bapak tak mau terima?” “Bukan tak mau. Terima. Itu bisa menyinggung perasaan. Bilang saja, tadi di situ kan bilang, kami belum pulang!” “Ya sudah. Begitu saja, Bu. Saya bilang Bapak dan ibu belum pulang. (Jalan, tapi berhenti) tapi bagaimana kalau orangnya menunggu?” “Masak dia mau menunggu? “Mungkin, Bu! Sebab kelihatan­ nya orang mau pindahan. Asal nanti dia jangan mau nginap di gardu! Bakal repot kita, Pak. Dan Bapak mau tak mau pasti akan ketemu besok!” “Jadi bagaimana baiknya?” “Saya kira tak ada yang baik. Panggil polisi saja!” “Itu yang saya tak suka.” “Kenapa, Bu?” “Saya punya pengalaman buruk dengan polisi.” “Apa?”

“Tapi itu kan dulu! Sekarang polisi kita lain!” “Apa gunanya satpam, kalau ngu­ rus satu orang sudah panggil polisi?” “Maaf, Bu, jangan sampai saya salah menyampaikan informasi! Ta­ munya bukan satu!” “Bukan satu? Berapa?” “Satu keluarga!” “Jailah, satu keluarga?” “Tujuh orang, Pak. Istrinya dua. Bayinya satu. Pembantunya satu. Adik istrinya satu. Ada lagi anaknya yang tanggung tapi kelihatan agak terganggu. Jadi tujuh. Eh ada satu lagi, neneknya!” “Gila! itu namanya mau nyerbu! Tidak! Langsung bilang sekarang, kami sudah pindah! Rumah sudah dijual! Ayo cepet sana, bilang begitu! Sekarang juga! Cepetan nanti keburu masuk!” “Maaf Pakde, Bude, kami ter­ paksa masuk. Anak saya berak!” Semua terkejut, menoleh. Ternya­ ta tamu itu sudah masuk semua. Bu Amat menjerit. “Eeeee, kamu Adi! Kapan da­ tang? Kok nggak bilang-bilang?! Ayo cepet masuk, dingin di luar, sudah makan?” Bu Amat menggiring semua masuk ke dalam rumah. Tinggal Amat dan satpam bengong. Amat menoleh satpam seperti mau menelannya. “Kamu satpam baru, kurang ajar, bawa penyakit!” Satpam gemetar ketakutan. Ia cepat berbalik dan lari kabur. Amat melemparinya dengan sandal. Satpam mencoba mengelak. Langkahnya salah lalu jatuh menimpa kerikil jalan yang mulai hancur karena hujan.

Introspeksi dan Resolusi untuk Tahun Baru

Bagi sebagian orang, akhir tahun merupakan sebuah perayaan karena mampu melewati tahun ini dengan target-target pencapaian tertentu. Tetapi bagi sebagian orang lainnya, akhir tahun bukan merupakan sebuah akhir dari perjalanan tahun, tetapi merupakan sarana evaluasi dari tahun yang akan ditinggalkan. Tahun yang akan berlalu mem­ berikan pengalaman, pelajaran hidup dan kedewasaan. Akhir tahun tidak saja dimaknai sebagai telah usainya tahun, tetapi bagaimana perjalanan tersebut berlalu dan bagaimana tahun tersebut mampu memberikan yang terbaik untuk hidup kita. Dengan evaluasi akhir tahun, kita seharusnya berpikir untuk merancang apa yang akan dilakukan untuk tahun depan. Pentingnya introspeksi dan res­ olusi untuk tahun depan, karena akan menjadi guideline dalam perjalanan hidup kita nanti. Beberapa hal utama yang perlu direncanakan untuk tahun depan seperti: Pola hidup yang lebih sehat Jika kita merasa kalau pola ke­ hidupan kita di tahun ini kurang sehat, segeralah tentukan bagaimana tahun depan pola hidup kita akan lebih sehat. Seperti contohnya; berhenti mer­ okok, mengurangi makan-makanan tidak sehat (banyak kolesterol dan sejenisnya), menjadwal waktu olah­ raga secara rutin, mengelola waktu tidur yang cukup, dan lain sebagainya. Pola hidup sehat, tentu yang mampu membuat tubuh kita menjadi lebih

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

sehat dan lebih tangguh dalam stamina, sehingga lebih siap menghadapi ber­ bagai penyakit yang tidak diinginkan serta juga lebih siap dalam persaingan dunia kerja.

Gaya hidup yang lebih stabil Ada sebuah ungkapan mengatakan, kalau gaya hidup kita berbanding lurus dengan tekanan hidup kita, yang artinya kalau kita kebanyakan ber”gaya” dalam hidup maka tekanan hidup kita juga se­ makin berat. Gaya hidup tersebut bisa berupa gaya hidup konsumtif tidak ber­ dasarkan kebutuhan prioritas, seperti beli mobil padahal tidak punya garase karena masih tinggal nge-kost. Selain itu, ada beberapa orang yang terlihat memaksakan diri untuk terlihat tampil glamour padahal itu semua didapatkan dari berutang. Nah, kalau mau gaya hidupnya stabil maka perlu memasti­ kan diri kalau di tahun depan jangan terlalu kebanyakan “gaya”, dengan cara, kendalikan diri dari perilaku-perilaku menyimpang yang cenderung berada di luar batas kemampuan hidup kita. Karena dari perilaku gaya hidup yang tidak berdasarkan prioritas tersebut, ujung-ujungnya akan menjadi beban dan hidup kita semakin tertekan. Kondisi finansial yang lebih kuat Merencanakan pengeluaran di tahun depan perlu dibuatkan strategi dari usaha pemasukan yang mampu dihasil­ kan. Hal ini penting, ketika pola hidup konsumtif dalam hal keuangan yang terlalu berani dalam membelanjakan uang, sehingga utanglah yang semakin

baik, agar kita menjadi terbiasa dalam merencanakan suatu kegiatan dalam kurun waktu setahun kelender, sehingga dalam evaluasi akhir tahun perlu juga direncanakan bagaimana pengeluaran kita tahun depan.

I Made Widiantara

menumpuk bukan tabungan atau de­ posito atau investasi yang meningkat. Tidak bisa dipungkiri, kalau saat ini bu­ daya “The Schedule Reminder” membuat orang makin jauh berpikir ke depan, sehingga apa-apa sudah terjadwal jauh hari sebelumnya. Sebagai contoh ada maskapai penerbangan yang memberi diskon dalam penjualan tiketnya, dengan catatan kalau waktu penerbangannya adalah enam bulan sampai setahun ke depan. Sehingga perlu perencanaan matang untuk memenuhi jadwal terse­ but, walaupun terkadang rentan dalam pembatalan jadwal (artinya ada denda yang dikenakan). Tetapi hal ini sangat

Kehidupan yang lebih bahagia Mungkin Anda pernah mendengar istilah “Me-time” bukan?? Sebuah ung­ kapan yang berarti bahwa dari segala kegiatan yang kita rencanakan baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sosial, perlu diselingi dengan jad­ wal untuk sekadar menyenangkan diri sendiri. Beberapa contohnya seperti, pergi refreshing tanpa diikuti berbagai macam kerjaan yang menguras tenaga, atau juga sekali waktu perlu perawatan tubuh ke spa favorit, atau melakukan beberapa hobi yang paling Anda su­ kai yang sudah lama tidak dilakukan selama ini. Dengan “Me-Time” kita memberikan penghargaan pada tubuh dan pikiran kita untuk merasa senang, relaks dan mengurangi stres, sehingga dengan rasa senang tersebut akan berdampak positif pada kehidupan kita. Jangan pernah sepelekan konsep “MeTime” ini, karena bahagia tidaknya ke­

hidupan kita sangat tergantung pada kita sendiri, sehingga jika kita tahu apa yang membuat kita bahagia, kenapa Anda tidak memberikan waktu ba­ hagia tersebut kepada diri kita, sampai akhirnya anda akan terbiasa memberi­ kan hastag dalam akun medsos Anda dengan #janganlupabahagia. Terlepas dari pentingnya mem­ buat instrospeksi dan resolusi untuk tahun baru, semuanya kembali pada keyakinan dan komitmen kita untuk mau berubah. Intinya, apakah kita siap mengendalikan diri, disiplin dan melakukan perubahan-perubahan. Karena percuma saja Anda membuat resolusi untuk tahun baru, kalau Anda tidak mau berkomitmen dan mau mengambil risiko dari perubahan terse­ but. Pikirkanlah ungkapan ini; “kita tidak akan mampu mengubah orang lain dan lingkungan, sebelum kita mampu men­ gubah diri kita sendiri terlebih dahulu”. Selamat Tahun Baru 2018 l

I Made Widiantara Dosen Prodi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bali l Pengajar Mata Kuliah “Personality Development”.

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hari­ yono (hariyono@cybertokoh.com). Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­ Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang Menjelang tahun baru, ada sebagian orang terbiasa membuat res­ olusi. Mereka membuat resolusi dengan tujuan bisa lebih baik di tahun berikutnya. Bagi mereka yang telah rutin melak­ sanakannya menyatakan merasakan bahwa solusi bisa memberikan tan­ tangan tersendiri saat menjalankannya,

B

intang Mira, salah seorang desainer pa­ pan atas Bali yang menetap di Gianyar, pun mengakui bahwa resolusi da­ pat menjadikan seseorang belajar lebih disiplin serta memiliki tujuan yang jelas. Apalagi ketika seseorang mempunyai resolusi tertentu ke­ mudian ia juga berkomitmen untuk mencapainya. Hal itu, katanya bukan hanya be­ rarti seseorang tersebut belajar un­ tuk disiplin, bahkan juga menyiapkan berbagai langkah agar resolusinya bisa tercapai. Sedangkan kegagalan untuk mencapai resolusi sebel­ umnya, sebenarnya bukan hanya memberikan pengaruh negatif, na­ mun bisa juga sebaliknya, membawa pengaruh positif. Salah satunya,bisa menjadikan seseorang belajar untuk persisten serta tidak mudah meny­ erah. Lantas bagaimana dengan se­ orang Bintang Mira apa resolusinya untuk tahun 2018 nanti. Menurut Bintang Mira, res­ olusinya di tahun 2018, mulai dari urusan keuangan. Sudah ada goal yang harus dicapai hingga tahun 2022. “Semuanya sudah terper­ inci, berapa kami harus menabung, dan lanjut menata peruntukannya, apa saja. Kami mencoba untuk

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

Bersakit Dahulu Bersenang Kemudian

merubah mind set dari hutang un­ tuk mendapatkan sesuatu menjadi menabung terlebih dahulu. Sep­ erti pepatah yang menyebutkan ‘berakit–rakit ke hulu, berenang –renang ke tepian, Bersakit da­ hulu dan senang kemudian,” papar pemilik merek “Bintang Mira Batik Bali” tersebut. Terkait perkembangan usah­ anya, Bintang Mira mengatakan mengingat umurnya yang hampir setengah abad, namun mesti mulai bisnis dari nol lagi, tentu dirinya harus mempunyai terobosan-tero­ bosan untuk mencapai resolusinya tersebut. “Kami tetap menggarap Batik Bali sebagai fokus aktualisasi diri. Sedangkan, kebaya dan busana ready to wear, kami hadirkan seba­ gai produk untuk saling meleng­ kapi,” cetusnya. Ia menekankan tentang visi-nya untuk membuat Batik Bali dikenal di seluruh nusan­ tara, salah satunya dengan upaya mencari artis - artis nasional untuk membantu mengenakan sekaligus mempromosikan Batik Bali. Bintang Mira juga mengatakan rumah batik yang menjadi ruang memajang karyanya merupakan perwujudannya. Hingga saa ini, ka­ tanya ia masih menggarap batik yang motifnya bernuansa Bali dan sesekali untuk variasi dibuat pula motif kontemporer. Sementara warna natural menjadi pilihan yang bakal tetap dipertahankan. Masih soal karya batiknya, ia menyatakan akan lebih fokus pada batik cap dari pada printing karena lebih punya nilai kemudian pemasaran online adalah sarananya. Pemasaran online yang dijalankannya selama ini yakni instagram dan facebook. Program lain yang akan menjadi garapan berikutnya adalah memperbaiki dan

untuk memberikan beasiswa agar tepat sasaran,” terangnya. Menurut Bintang Mira mencari bakat anak yang cerdas kemu­ dian memiliki potensi dan kurang mampu adalah sulit. Sebab, zaman sekarang banyak penyalahgunaan, karenanya mereka memiliki tim untuk melakukan cek dan ricek atas keadaan anak-anak tersebut, dengan surat resmi atau pernyataan dari sekolahnya. Bintang Mira juga mengatakan jika ia akan selalu mendukung yayasan yang ada di Gianyar untuk urusan sembako. Selain itu juga,ia bakalan konsentrasi pada kebersihan terutama membersihkan sungai di

Bintang Mira

meningkatkan kualitas website-nya. “Kami mengukur setiap 5 tahun. Dalam 5 tahun pertama difokuskan pada pengembangan rumah batik. Selain itu juga menggarap interior dan menjaga lingkungan yang asri. Dan, pastinya juga memiliki koleksi yang lengkap diserta tempat parkir yang memadai. Karenanya, dari se­ tiap keuntungan yang kami peroleh akan difokuskan ditanam untuk kepentingan di atas,” ujarnya. Sedikit evaluasi yang dilakukan katanya, khususnya yang bernama ‘investasi sosial’ Bintang Mira me­ mastikan jika ia akan lebih agresif lagi kedepannya. Ia akan menyiap­ kan apa yang bisa diberikan pada anak-anak yang memerlukan per­ tolongan. “Bukan hanya di wilayah Gianyar, tapi di Bali bahkan luar Bali. Maksud kami, bantuan akan diberi­ kan bagi siapa pun yang memerlu­ kan , tentu ditunjang dengan data yang valid. Seperti data dikeluarkan oleh sekolah yang akan digunakan

Nataraja (12), dan Komang Atlanta Rama­ navami Daiva (10), Erika dan suami kerap melakukan komunikasi dan diskusi sarat makna namun ringan untuk dicerna. Family engagement ini menjadi satu elemen dasar untuk selalu memberi dukungan kepada pu­ tra pertamanya, Tristan yang masih duduk di bangku SMP kelas 3 dan telah mulai belajar menjadi wirausaha muda dengan produksi hair pomade BlackWood (by Tristan) yang kini telah mulai dijual di beberapa barbershop di Denpasar. Erika yang sehari-hari sibuk dalam dunia supply chain & logistics, export dan import ini juga telah membuat resolusi untuk usahanya. Diantaranya, pengembangan bisnis dan relasi yang selama ini banyak di Asia Pasifik dan Oceania, tahun depan ia berencana untuk lebih luas mengembangkan pelanggan dari Eropa. Ia ingin lebih banyak dapat berkon­ tribusi membantu usaha kecil & menengah di Indonesia, khususnya di Bali melalui lini supply chain & logistics ini. Erika memang sarat akan pengetahuan dalam industri ini. Banyak orang meyakini ia sangat kompeten dan selalu dapat mem­ beri pilihan solusi untuk pelanggannya. Ia selalu menerapkan consultative selling agar pelanggan dapat benar-benar memahami layanan yang dipilih. Hal yang sama selalu ia terapkan saat bergabung dengan perusahaan DHL Express & DHL Global Forwarding selama kurang lebih 10 tahun yang membuat

area lingkungannya dari sampah plastik. “Tujuan kami melakukan kegiatan ini bukan demi mendap­ atkan penghargaan, tetapi lebih ke­ manfaat yang tetap sasaran dan terus menerus atau stabil,” tegasnya. Selanjutnya Bintang Mira kem­ bali menyinggung mengenai pro­ gram keuangannya , dimana ia tidak lagi membuka 2 polis asur­ ansi kesehatan, tidak lagi investasi pada emas, tapi lebih pada ‘dana pensiun.’ “ Saat ini kami fokus membangun usaha untuk 5 tahunan dan untuk urusan organisasi kami vakum dahulu,” cetusnya. Setelah website di up grade nanti, Bintang Mira pun segera menambahkan terobosan lainnya dengan menyiapkan koleksi summer ready to wear. Satu benang merahnya, bahwa ia siap untuk fashion show. “Dan pastinya , kami terus memikirkan upaya atau ide untuk pemasaran dengan biaya minimal tetapi mempunyai pengaruh besar,” ungkapnya. (Sri Ardhini)

Tips Jadi Creativepreneur Bagi mereka yang ingin menjadi creativepreneur, Bintang Mira juga tak sungkan-sungkan untuk membagi kiatnya yakni: 1. Memunculkan kreativitas yang mengalir dari dalam 2. Berusaha menemukan apa yang mendukung kreativitas terse­ but 3. Menjadi diri sendiri yang bertanggung jawab. Artinya, menerima konsekuensi pilihannya tanpa merepotkan orang lain 4. Efektif dalam hidup, menyingkir dari apa yang bukan dirimu 5. Selalu apa adanya dan menjadi diri sendiri 6. Tidak berpikir atas nama kepentingan 7. Konsep hidup dalam kejujuran 8. Hindari sifat iri dan jahat 9. Melatih keterampilan sesering mungkin 10. Berlatih untuk tampil dan mulai berani memperlihatkan kreativitas pada orang luar 11. Berani menjual karyamu, sebab kreativitas yang sempurna men­ gandung nilai ekonomi 12. Tidak menyalahkan orang lain atas situasi yang dialami, tetapi bertanggung jawab atas apa yang terjadi 13. Menjaga kedamaian hati. (Sri Ardhini)

Cukup Tiga Resolusi

Tahun baru selalu memberi semangat dan inspirasi baru untuk melangkah maju. Menyambut tahun 2018 kita mulai membuat resolusi sehingga Januari juga dikenal sebagai bulan resolusi. Mulai dari resolusi hubungan sosial hingga resolusi keuangan. Erika Sedana menanggapi bahwa resolusi tentu sangat penting dibuat. Resolusi mem­ beri terjemahan atas tujuan yang ingin dicapai dalam periode waktu tertentu. Penerima Penghargaan Perempuan Inspiratif Tokoh 2016 ini rupanya telah membuat resolusi sendiri untuk keluarga, bisnis, dan personal development-nya. Resolusi pertama dari Erika adalah family engagement. Kesibukan dalam usaha dan per­ jalanan bisnis membuat Erika selalu merasa kekurangan waktu untuk berada di tengah keluarganya. Ia kini mengurangi aktivitas lainnya agar dapat lebih banyak melakukan aktivitas bersama suami dan anak-anaknya. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan ber­ sama, misalnya family cooking, family discussion, family outdoor activities. Istri dari Putu Ari Sedana, S.T., M.M. ini memang menyukai hal-hal sederhana dalam kesehariannya. Menurutnya yang terpenting adalah mem­ bekali anak-anak dengan kerendahan hati, kasih sayang, belajar untuk menghormati, dan tetap mengasah kemampuan analisa yang baik. Bersama ketiga putranya, Gede Tristan Desirata Rama (14), Made Dyfan Genesia

23

Erika Sedana

ia meraih beragam penghargaan Indonesia dan Asia Pasifik. Ketika ditanya kenapa hanya ada tiga fokus resolusi saja, perempuan Bali yang bernama lengkap Made Herry Erika Se­ dana, A.Md., S.E. ini menjawab lugas. ‘‘Resolusi tidak perlu banyak. Kalau terlalu banyak malah tidak fokus. Dua atau tiga sudah cukup, yang penting benar-benar menjadi tujuan yang bisa diaplikasi, dicapai dan bisa diukur untuk kemudian dievaluasi. Hal yang mendasar juga adalah resolusi

benar-benar dijalankan dengan senang hati tapi juga memberi benefit yang nyata untuk keluarga, usaha dan diri sendiri,” tegasnya. Lantas apa resolusi Erika dalam personal development? Erika yang sudah lebih dari 20 tahun dipercaya menjadi MC, Moderator & Interpreter Meeting dan konferensi nasional, regional dan internasional ini, berpendapat bahwa personal development (dan personal branding) tetap harus ada dalam setiap bulan resolusi. Tahun depan, mantan penyiar berita berbahasa Inggris TVRI ini, ingin meningkat­ kan jenjang ilmu International Business. Sudah lama Erika mencintai ilmu Interna­ tional Business. Benar-benar dapat membuka perspective terhadap banyak segmen di level global. Termasuk di dalamnya, cross-border transactions, teknologi, skills, human resources dan masih banyak lagi aktifitas komersial di level international yang dapat memberi benefit pada perkembangan bisnis dan per­ tumbuhan ekonomi yang luas. Aktif dalam berbagai organisasi Indone­ sia dan international membuat Erika selalu optimis dapat berkembang dengan cepat. Erika yang juga Ketua Asosiasi IUMKM Aku Mandiri Provinsi Bali ini mengemukakan bahwa kegiatan bisnis, relasi dan organisasi semua saling terkait dan saling mendukung. Dalam organisasi, kita memperoleh penge­ tahuan tambahan dari teman-teman yang berbagi pengalaman dari industrinya masingmasing untuk dapat membantu mencapai resolusi di tahun 2018. “Dengan doa, saya yakin dan percaya resolusi para pembaca Tokoh tahun 2018 dapat tercapai dengan hasil gemilang,” katanya. (Sri Ardhini)


24

Edisi 985/ 1 - 7 januari 2018

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.