Tokoh Edisi 984 | Tokoh

Page 1

24

Edisi 984/ 25 - 31 DESEMBER 2017

“SOUL Stress Therapy”

Puncak Rangkaian Peringatan Ulang Tahun SOUL Dalam rangka ulang tahun SOUL (Spirit of Universal Life), serangkaian acara digelar untuk memperingati. Diawali dengan kegiatan pembentukan karakter dan donasi baju serta perlengkapan sekolah melalui SOUL Action di SD 5 Patemon, Seririt, Singaraja, kunjungan ke Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala Tabanan.

S

Soul Anniversary yang ke-5 di Prama Sanur Beach

ebagaimana tahun-tahun sebelumnya, masih dalam rangkaian acara ulang tahun, kali ini SOUL juga menyelenggarkan workshop SOUL Creation & SOUL Conference di Grand Inna Bali Beach Hotel. Acara tahunan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kota di Indonesia dan manca negara. Workshop tahun ini, “SOUL Creation” mengambil tagline “Find the Secret. Break the Limit. Make it Happen,” membahas tentang rahasia menciptakan kehidupan yang lebih baik, seimbang dalam empat aspek kehidupan (kemakmuran, kesehatan, hubungan dan spiritual). Peserta diajak untuk memahami bagaimana proses penciptaan terjadi, membersihkan hambatan-hambatan

dalam diri, dan meningkatkan kualitas yang memperkuat proses penciptaan. Adapun pada acara SOUL Conference dilaunchingkan metode SOUL Lymphatic Movement yaitu gerakan senam yang bermanfaat untuk membersihkan energi kotor pada kelenjar getah bening, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan metabolisme tubuh. Dalam penjelasannya, tim dokter SOUL Care memaparkan hasil studi kasus pada beberapa subyek dengan menggunakan alat AlfaSight™ 9000, sebuah teknologi baru yang non invasif, yang dapat mengevaluasi seluruh organ kesehatan secara aman, termasuk faktor-faktor yang berkontribusi seperti hormon dan sistem kekebalan tubuh. Hasilnya, didapatkan berbagai potensi

Senam SOUL Lymphatic Movement yang diikuti lebih 100 peserta

Penyerahan metode SOUL Stress Therapy kepada Ketua PKK Kota Denpasar Ibu Selly Mantra, mendukung Gerakan Denpasar sehat

Foto bersama seluruh peserta workshop SOUL Creation 8-9 Desember 2017

dan gangguan fungsi fisiologis organ. Setelah dikaji lebih lanjut oleh team dokter SOUL Care dan Bunda Arsaningsih, ditemukan bahwa banyak kelainan fungsi tubuh tersebut disebabkan karena terganggunya fungsi dari sistem lymphatic (sistem kelenjar getah bening). Hal itulah yang menggugah Bunda untuk menciptakan SOUL Lymphatic Movement dan SOUL Stress Therapy. Puncak acara 5th SOUL Anniversary, diadakan di Hotel Prama Sanur, sekaligus juga dilakukan launching SOUL Stress Therapy & launching buku “Bunda di Hati Kami”, yang diikuti oleh lebih dari 800 hadirin dan tamu undangan, serta SOUL Community Kupang, Jakarta, Melbourne dan Mexico secara

Penyerahan bantuan kepada Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala Tabanan

Pembentukan karakter anak sejak dini di SDN 5 Patemon Seririt Singaraja

live video call. Selain partisipasi langsung acara ini juga bisa diakses secara live streaming melalui kanal YouTube. SOUL Stress Therapy adalah metode SOUL yang diaplikasikan untuk membersihkan energi stres yang menempel dan membebani sistem saraf, sistem hormon dan sistem kelenjar getah bening. Dalam puncak acara ini juga dilakukan penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Agung, yang terkumpul sejumlah Rp. 25.000.000,melalui penjualan buku “Bunda di Hati Kami” yang merupakan persembahan karya dari SOUL Community. Selain kegiatan tersebut, diadakan juga aksi donor darah di PMI Sanglah, siaran langsung di RRI Pro I Denpasar dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Jaya, dengan narasumber

Bunda Arsaningsih. Dan, aksi SOUL Go Green and Clean dengan penanaman mangrove dan aksi bersih pantai sekitar lokasi hutan mangrove di Kampung Kepiting Tuban. Sementara untuk SOUL Kids, mengikuti edukasi pembuatan bibit mangrove dan pembibitan anakan kepiting. Rangkaian kegiatan ini sekaligus sebagai penutup tahun 2017 dan menyongsong tahun baru 2018. “ SOUL & Bunda Arsaningsih mengucapkan Selamat Hari Natal 25 Desember 2017 dan Tahun Baru 2018. Damai di Hati Damai di Bumi ” Untuk info lebih lanjut, hubungi SOUL Office Jl. Gunung Sanghyang 118 D, Padang Sambian, Denpasar. Phone 0361-419347 atau 08113890111. (ten)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


2

Espresso

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

GORO-GORO MEMULIAKAN PRESTASI

Ami me­ nyodorkan sebuah status di FB, sambil bertanya: “Bapak setuju ini?” Amat lalu Putu Wijaya membaca: “UGM Alumni Award 2017 menjadi puncak acara Malam Peng­ hargaan Insan Universitas Gajah Mada Berprestasi. Selain para alumni, mahasiswa, dosen, periset dan kantin kampus yang menyuguhkan makanan sehat, juga dapat penghargaan!” Amat tertawa. “Bapak kok ketawa, setuju atau tidak?” “Bapak tertawa karena baru menjelang usia kemerdekaan ke-73, prestasi diberikan penghargaan oleh universitas. Biasanya studen yang lulus dengan nilai tinggi diberi kemu­ liaan lulus cum laude atau summa cum laude. Tak peduli sesudah mendapat kemuliaan itu, di masyarakat yang bersangkutan jadi tukang catut atau penipu masyarakat atau perbua­ tan tercela lainnya. Kalau sekarang

kampus mulai memuliakan tak hanya prestasi ilmiah, tapi juga dharmanya kepada bangsa, negara, masyarakat, kampus maupun orangtuanya sendiri, itu hebat! Apalagi kantin yang sedikit banyak ikut berperan memelihara kesehatan insan kampus, katut di­ hargai, wah itu istimewa!” Ami manggut-manggut. “Jadi Bapak setuju?” “Seribu persen, Ami!” Ami tertegun. “Jadi Bapak termasuk orang yang memuliakan orang yang ber­ prestasi?” “Jelas! Asal prestasinya itu tak hanya untuk dirinya sendiri, kelom­ poknya atau cs-cs nya sendiri, dengan kata lain asal anti KKN! Asal prestasi yang berguna bagi masyarakat selu­ ruhnya, bangsa dan negara!” “Bagaimana dengan orang yang tidak berprestasi? Bagaimana dengan anak Bapak yang semata wayang ini, yang sudah jatuh bangun mengejar lulus cum laude, tapi akhirnya hanya jadi ibu rumah tangga tanpa punya prestasi apa pun?” Amat terkejut. Apalagi ketika

melihat Ami melengos sambil meng­ hapus air mata. Amat merasa sudah membuat kesalahan besar. Harusnya ia tidak terpancing dan melukai hati Ami. Untung Bu Amat datang meno­ long. Amat tahu, sebelum “me­ mukul” bapaknya, Ami sudah lebih dahulu “menyengol” ibunya. “Bu, tolong, aku lagi dipojokkan anakmu!” “Tenang,” bisik Bu Amat melihat suaminya panik. “Ini persoalan wanita lawan wanita. Bapak diam saja karena tidak kompeten!” Amat mengurut dada. Menunggu bagaimana istrinya akan menyelamat­ kan gawang yang hampir bobol. “Ami,” kata Bu Amat memulai memelintir curhat Ami. “Prestasi itu tidak semuanya kasat mata. Justru yang tidak kelihatan, bukan saja jauh lebih banyak tetapi juga jauh lebih penting. Bahkan bisa dikatakan prestasi yang terpenting!” Ami mengusap lagi pipinya sam­ pai betul-betul kering. Lalu menatap ibunya. “Maksud ibu, prestasi Ami seba­ gai ibu rumah tangga?”

“Tenang, Ami.” “Fungsi sebagai ibu rumah tangga itu tidak boleh ikut dikompetisikan dalam menentukan prestasi, karena itu bukan prestasi! Itu kewajiban mendasar perempuan!” “Kamu salah, Ami! Seorang ibu itu tugas yang amat mulia! Kamu harus bangga karena kamu seorang ibu!” “Saya bangga! Tapi menjadi ibu itu bukan prestasi! Kalau serang perempun bisa menjadi ibu tetapi juga mampu berbuat sesuatu yang berguna bagi masyrakat luas, nah itu baru prestasi” Bu Amat marah. “O, jadi ibu yang sudah melahir­ kan kamu, merawat kamu, mem­ biayai kamu sampai lulus cum laude sambil mengurus bapakmu yang sudah bangkrut ini hingga pulih harga dirinya, ya kan Pak?!” Amat terkejut kontan menjawab: “Betul!” “Perempuan lansia yang berpaka­ ian selalu rapih berkepribadian, pen­ cinta batik seperti ibumu ini, dianggap tidak berprestasi?” “Berprestasi itu ukurannya bu­ kan hanya untuk diri sendiri tapi masyarakat, Bu!” “Jadi Ibu tidak berprestasi?” “Tidak!” Bu Amat kaget. Lalu terhenyak duduk dan perlahan-lahan mengusap matanya.

Amat tertegun. Lalu bertanya bingung, “Dan Bapak?” “Bapak, Ibu, Ami sendiri, kita bertiga tidak punya prestasi.” Bu Amat nyeletuk “Tentang prestasi itu, banyak orang salah kaprah!” “Kok salah kaprah?” “Ya! Karena mengukurnya den­ gan meteran.” Ami tertawa “Meteran?” “Ya! Itulah yang menyebabkan prestasi jadi kacau-balau! Orang berprestasi seperti Ibu yang sudah berhasil mengajak ibu-ibu membiayai anak perempuannya melanjutkan pendidikan tinggi!. Orang seperti bapakmu meskipun sudah tua masih terus mengabdi masyarakat, meskip­ un tidak punya cum laude, adalah orang berprestasi. Apalagi kamu Ami, lulus cum laude tapi menjadi contoh ibu yang baik. Kamu berprestasi!” Ami tersenyum, lalu menyeka lagi matanya yang berair. “Bagus. Ami setuju UGM, memu­ liakan prestasi! Seluruh isi kampus se­ baiknya tidak hanya mengejar prestasi ilmiah tapi kegunaan eksistensinya pada masyarakat. Bagus! Ami ke dokter mata dulu, mata Ami berair melulu!” Ami pergi. Bu Amat senyum menoleh suaminya. “Begitu caranya meladeni Ami, Pak!”

EVALUASI DIRI JELANG TAHUN BARU Tahun 2017 segera berganti, beberapa hari lagi kita memasuki tahun 2018. Kegiatan perayaan tahun baru bagi sebagian besar masyarakat sudah mulai disiapkan. Apa saja kegiatan yang masuk dalam agenda perayaan tahun baru Anda?. Apakah makan malam bersama keluarga besar? Berkum­ pul dengan teman? Pergi liburan dengan anak dan pasangan? Atau, Anda adalah salah satu orang yang melakukan evaluasi kegiatan selama setahun ini? Evaluasi adalah tahapan yang biasa kita lakukan di akhir sebuah perjalanan atau pencapaian kita. Tidak hanya pada saat tahun baru, sehari-harinya kita cukup sering mengevaluasi diri. Misalnya evalu­ asi terhadap peran dan hubungan kita dalam keluarga, karier dan keuangan, kesehatan, pendidikan, relasi dengan pasangan dan teman, termasuk juga di dalamnya kema­ tangan psikologis. Lalu, mengapa kita mengevaluasi diri menjelang pergantian tahun? Evaluasi diri pada dasarnya adalah proses refleksi diri yang ke­ mudian menjadi langkah awal kita dalam mengenali siapa diri kita. Proses evaluasi diri dapat men­ jadikan kita makin sadar tentang kelebihan dan kelemahan di dalam diri, mengidentifikasi apa yang

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

sudah dan belum kita tingkatkan. Selain itu, kita semakin mengenali bagaimana cara kita berpikir, mera­ sakan dan berperilaku atas setiap situasi yang pernah kita hadapi. Perlu kita ingat bahwa evaluasi tidak hanya dilakukan untuk kegagalan melainkan juga keberhasilan. Kita dapat mengibaratkan akhir tahun sebagai satu ukuran waktu yang dapat mewakili perjalanan ke­ hidupan kita. Telah banyak dari kita yang memikirkan untuk melakukan resolusi di setiap tahun baru. Res­ olusi yang kita rencanakan inilah yang biasanya disusun atas dasar evaluasi yang sudah kita lakukan sebelumnya. Evaluasi diri menjelang tahun baru secara tidak langsung dapat berperan terhadap keber­ hasilan target perubahan di tahun berikutnya. Untuk mencapai evaluasi diri secara efektif, pertama-tama jadilah terbuka dan jujur dengan diri kita sendiri. Tantangan utama ketika mengintrospeksi diri adalah ket­ erbukaan kita untuk melihat diri kita yang sesungguhnya. Pastikan bahwa diri kita siap dan bersedia untuk dievaluasi. Kedua, jadilah seobjektif mung­ kin atas setiap pengalaman kita se­ lama setahun terakhir. Objektivitas akan membantu kita melihat dari berbagai sudut pandang sehingga

Made Padma Dewi Bajirani

dapat mengurangi efek “membela diri” yang berlebihan dalam suatu pencapaian atau kegagalan. Seba­ gai contoh, saat kita mengalami kegagalan namun kita tidak objektif, biasanya diri kita cenderung me­ nyalahkan hal-hal di luar diri kita seperti orang lain dan lingkungan. Jika hal tersebut terjadi, evaluasi diri kita menjadi tidak efektif dan usaha untuk introspeksi pun men­ jadi berkurang. Langkah berikutnya, bertanya pada diri sendiri atau yang dike­

nal dengan istilah refleksi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang men­ jadi keraguan kita pada diri kita sendiri. Kita seolah-olah sedang bercermin dan berdialog dengan diri. Contoh pertanyaan tersebut seperti “Apakah saya sudah maksimal dalam mencapai impian-impian saya di tahun ini?”, “Apakah saya sudah melaksanakan rencana yang saya buat di tahun 2016 lalu?”, “Apakah saya bahagia di tahun ini?” dan pertanyaan lainnya. Keempat, lakukan kritikan membangun pada diri kita. Riset menunjukkan kritikan membangun pada diri sendiri dapat membuat kita lebih optimis disertai solusi yang spesifik untuk mencapai tu­ juan. Misalnya ketika ada harapan mengajak keluarga liburan belum tercapai, “Saya lebih banyak menghabiskan uang untuk nongkrong bersama teman yang seharusnya saya menabung untuk liburan keluarga. Berikutnya saya harus membuat rencana tabungan yang jelas setiap

bulannya”. Jika diperlukan pan­ dangan dari orang lain, mari kita dengarkan sebagai masukan. Selanjutnya, mari kita coba langkah tersebut dengan melu­ angkan waktu. Bukan waktu dan tempat yang eksklusif layaknya evaluasi tahunan di perusahaan, melainkan waktu dan suasana yang cukup tenang dan nyaman. Untuk membuatnya lebih tergambarkan, kita dapat menggunakan bantuan alat tulis. Bentuk-bentuk evaluasi diri yang sederhana dapat berupa apa yang telah kita lakukan dan belum lakukan. Fokus terpenting dalam evaluasi diri adalah melihat pertumbuhan diri kita, bukan membandingkan diri dengan orang lain. Selamat menyambut tahun baru…

Sudut Pandang

Usaha Penyelamatan harus Bersama-sama

Tahun 2017 sebentar lagi akan berakhir. Banyak suka duka yang dihadapi selama kurun waktu setahun. Namun, yang paling menyisakan kesedihan, meletusnya Gunung Agung berdampak kepada kondisi turis yang sepi dan rendahnya hunian hotel. Demikian diungkapkan, Executive Secretary & Public Relations, b Hotel Bali & Spa, Christiana Goh, saat berkunjung ke kantor Tokoh, pekan lalu.

I

a menilai, kondisi me­ letusnya Gunung Agung memberikan dampak yang luar biasa bagi pari­ wisata Bali. “Tentu tidak ada satu pun yang bisa memprediksi ben­ cana akan datang. Namun, pena­ nganan dari pemerintah termasuk lambat. Sehari setelah kejadian, media asing sudah memberitakan dengan bombastis, sementara tindakan pemerintah masih adem ayem. Kemudian, setelah be­ berapa hari ke depan, mulai ada gerakan dan anjuran agar hotel memberikan komplimen kepada tamu yang pesawatnya ditunda,” tuturnya.

Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hari­ yono (hariyono@cybertokoh.com). Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­ Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Christiana

yang harus berbenah, namun, semua sektor yang saling terkait juga punya peran penting. (Wirati Astiti)

Sediakan Kursus Gratis

Made Padma Dewi Bajirani (Mahasiswi Magister Psikologi Profesi Bidang Klinis, Universitas Gadjah Mada)

Kata Hati

Menurut Christiana, dengan kunjungan tamu yang sangat menurun ini, bukan hanya tang­ gungjawab hotel untuk mem­ berikan pelayanan yang baik kepada tamu. Namun, ia juga berpendapat pihak maskapai juga memegang peranan. Seharusnya, dengan kondisi sepi seperti ini, pihak maskapai memberikan tiket murah sehingga tamu asing ter­ tarik datang ke Bali,” sarannya. Ia menyadari, musibah me­ mang tidak bisa diprediksi, namun, ia berharap, ke depan, usaha pe­ nyelamatan pariwisata dilakukan bersama-sama dengan semua stakeholder. Tidak hanya hotel

Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan

Tahun 2017 tinggal menghi­ tung hari untuk menyongsong tahun 2018 yang lebih bersinar dan lebih baik. Tentu untuk da­ pat melakukan yang terbaik di tahun berikutnya, sangat perlu dilakukan evaluasi selama satu tahun yang telah berlalu. Evalu­ asi sangat diperlukan baik dalam menjalankan kehidupan maupun memperbaiki program kerja dalam suatu instansi. Hal tersebut juga yang dit­ erangkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, S.E.

Selama mengemban tugas sebagai Kepala Dinas dirinya memiliki kewajiban untuk melaksanakan beberapa program agar berjalan sesuai dengan target pencapaian. Salah satunya adalah membantu peluang kerja kepada remaja yang tidak mampu melanjutkan ke jenjang perkuliahan. “Banyak solusi dan inovasi yang harus kami cari terutama bekerjasama dengan pihak-pihak penyedia lapangan kerja sehingga program kita match,” jelasnya. Usaha untuk menekan jum­ lah pengangguran di Kabupaten Buleleng ini dilakukan dengan menggelar job fair setiap tahunnya. Program tahunan itu melibatkan puluhan perusahaan dengan me­ nawarkan ribuan formasi lowon­ gan. Ini merupakan celah bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Menurut Dwi Priyanti, agenda bursa kerja secara rutin diselengga­ rakan, dengan tujuan untuk mewu­ judkan sinergi dalam penyeleng­ garaan penempatan tenaga kerja, antara pemerintah, swasta dan masyarakat, sekaligus meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja. “Tentunya, juga sebagai upaya pen­ gurangan angka pengangguran, serta terpenuhinya kebutuhan dunia usaha atau industri, akan tenaga kerja yang berkualitas, sesuai dengan kualifikasi jabatan,” cetusnya. Dirinya menambahkan sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyalur­ kan tenaga kerja. Pihaknya akan melatih dan mendidik calon tenaga

kerja untuk dibekali pengetahuan sehingga terampil dan mampu bersaing di dunia kerja. Ker­ jasama ini juga bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dibutuhkan oleh perusa­ haan. “Kami sedang merancang program Kios M3 bekerjasama dengan perusahaan yang mem­ butuhkan tenaga kerja seperti apa dan berapa,” jelasnya. Tetapi, dalam pelaksanaanya, pihaknya terkendala data jumlah pengangguran meskipun saat ini data pengangguran telah menjadi tugas dari Badan Statistik akan tetapi kadang kala data yang dimiliki sering tidak sinkron dengan di lapangan. Pihaknya juga telah menugaskan anggota untuk mendata jumlah peng­ ganguran langsung ke desa akan tetapi ini dirasa masih sangat sulit. “Sulit sekali apalagi adik-adik kita yang baru lulus langsung ke Kota besar dan kadang balik lagi karena alasan ketidakcocokan,” ungkapnya. Ke depan perempuan yang akrab disapa Dwi ini mengatakan tahun depan akan memberikan pendidikan bahasa Inggris gratis bagi para peminat yang ingin terjun di dunia pariwisata. Beker­ jasama dengan salah satu yayasan, pihaknya akan mencoba 4 kelas dengan masing-masing 25 orang per kelas untuk mengikuti kursus tersebut secara gratis. “Sasaran kita kan memang pariwisata untuk bekerja di hotel maupun ke luar negeri, apalagi di Bule­ leng lagi banyak peminat spa,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

23

Berhasil 10 Ribu Langkah per Hari Sepanjang tahun 2017, Malika Jiwaji secara pribadi bersyukur te­ lah melakukan hal-hal positif pada dirinya sendiri, secara jasmani dan spiritual. “Secara jasmani selama 2017 saya menargetkan untuk tetap aktif melakukan 10 ribu langkah setiap hari, dan berolahraga se­ cara teratur seminggu 3 kali. Ini sudah berhasil selama setahun. Saya juga menyempatkan mem­ baca buku berdasarkan penelitian dan otobiografi 1 bulan 1 buku. Disela-sela itu membaca novel yang saya suka,” ujar Direktur Cellular World. Ia juga membuat community di Cellular World dengan target 300 ribu langkah tiap bulannya. Malika Jiwaji Sebagai ibu dua anak, Malika selalu meluangkan waktu untuk mengajarkan nilai hidup kepada anak-anaknya. Bagaimana menghargai orang lain, lingkungan dan apa yang kita miliki, agar anak-anaknya selalu ingat, bahwa mereka adalah bagian dalam sebuah sistem kehidupan. Untuk evaluasi usahanya di 2017, Malika mengaku tahun 2017 politik retail memang lebih menantang dibanding tahun sebelum­ nya. kenaikan memang ada, tapi saat ini lebih tipis dibanding tahun sebelumnya. “Sebagai peretail handphone, kami belajar banyak dari tutupnya peretail peretail besar di dunia dan Indonesia. Pembela­ jaran itulah yang mendasari kami untuk melangkah di 2018,” ujar Malika. Mengenai resolusinya di 2018, istri Daniesh Musthafa ini ingin stay positive. Apapun yang dilalui harus melihat sisi positif dari semua kejadian. Karena kita di dunia ini untuk belajar. “Perubahan dunia bisnis itu sebuah tantangan, dimana kita harus beradaptasi dengan pasar. Proses perubahan itulah yang menjadi keseruan tersendiri. Target kami di 2018, akan membuka toko di Kupang. Saat ini grup kami ada di Denpasar 4 outlet, Maumere 1 outlet, Ende 1 outlet. Mulai 2018 kami juga mendukung klub sepak­ bola Bali United sebagai satu-satunya sponsor dari perusahaan lokal Bali. Kami akan terus menyemangati anak-anak muda agar dapat bermain di luar sana, make friends, dan menggunakan gadget dengan lebih bijaksana,” jelasnya. Cellular World memberikan kejutan spesial di HUT ke-10 untuk pelanggan dan masyarakat Bali. Kejutan itu berupa pen­ gumuman kerja sama Cellular World dan Bali United di tahun 2018. Sebagai sponsor, Cellular World berhak memasang logo di jersey tanding tim berjuluk Laskar Tridatu ini. Amir Hamzah, owner Cellular World mengatakan apa yang dilakukan ini seba­ gai bukti bentuk nyata dukungan Cellular World kepada Bali, sebagai satu-satunya perusahaan lokal Bali yang mensponsori tim sepak bola kebanggaan Bali. Amir yang didampingi Malika Jiwaji, Direktur Cellular World mengatakan sesuai dengan tagline HUT ke-10 Cellular World, “10 tahun Cellular World untuk Bali”, pihaknya siap bersinergi bersama Bali United memberikan yang terbaik untuk Bali. CEO Bali United Yabes Tanuri yang didampingi Stefano Lilipaly, Miftahul Hamdi, dan Nyoman Sukarja menyambut baik adanya dukungan dari Cel­ lular World dan berharap menjadikan Bali United terlecut untuk memberikan prestasi terbaik. Hal yang sama diharapkan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang hadir dalam acara tersebut. (Ngurah Budi)


22

Sosialita

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Jakarta Zone Merah Rawan Narkoba

P

emberantasan narkoba makin gencar dilakukan, namun para pengedar seperti tidak mengenal takut. Mereka tetap saja menjalankan operasinya dengan berbagai cara. Bayangan uang besar menanti membuat mereka kehilangan akal sehat. Satu yang paling mengebohkan dalam beberapa waktu terakhir adalah penggerebekan pabrik narkoba di Diskotek MG Club Internasional, Jakarta Barat. Diskotek yang selalu ramai pengunjung itu ternyata memiliki pabrik sabu cair di lantai empat bangunan tersebut. Sabu cair itu diedarkan secara terbatas, hanya yang sudah member yang bisa mendapatkannya. Konon, untuk menjadi member orang harus membayar Rp 600 ribu dan keanggotaan itu harus diperbarui setiap enam bulan, alias setiap enam bulan harus keluar lagi uang Rp 600 ribu untuk perpanjangan member. Harga sabu cair itu sendiri sekitar Rp 400 ribu per-330 ml. Omzet berjualan barang haram itu mencapai sekitar Rp 70 juta per malam. Luar biasa. Temuan yang menghebohkan ini bukan hanya mengejutkan masyarakat tapi juga menjadi ‘tanda tanya’ tentang pengawasan yang dilakukan. Anto, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat, mengaku pernah iseng mengunjungi diskotek yang terletak di Jl Tubagus Angke, Wijaya Kusuma itu. Dia juga mengaku pernah mendengar desas desus peredaran sabu cair itu di sana, namun katanya, selama kesana dia tidak pernah ditawari atau melihat hal-hal aneh terkait itu. “Saya cuma dengar kabar burung, entah benar atau tidak. Saya pernah coba bertanya pada teman tapi dia membantah. Sepertinya itu memang tertutup hanya mereka yang anggota saja atau sudah dikenal atau biasa beli,

yang tahu. Tapi mereka nggak ada yang berani buka mulut karena pasti bisa kena urusan panjang,” ungkap Anto yang mengaku bukan pengguna narkoba. Meski heran kasus itu bisa terungkap namun dia merasa bersyukur akhirnya pabrik barang haram itu bisa digerebek. “Teman saya yang tadinya anak baik-baik, tidak narkoba, gara-gara kena bujuk rayu akhirnya jatuh juga. Kasihan,” tambah mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat itu. Tapi nampaknya Anto belum bisa bernafas lega. Dia tetap harus khawatir karena faktanya peredaran narkoba di Jakarta makin menggila. Entah kenapa, orang seperti tidak mengenal takut, bahkan ancaman masuk penjara minimal lima tahun tidak membuat mereka gentar. Lihat saja, beberapa hari setelah penggerebekan di Diskotek MG Club International, aparat kembali

Tio Pakusadewo

Brigjen Pol Johnnypol Latuperissa

menggerebek pabrik narkoba di sebuah apartemen di wilayah Sunter Jakarta Utara. Dari penggerebekan itu, polisi menemukan sabu 7 kg serta per-

alatan home industry ekstasi kapsul, ribuan ekstasi happy five, 976 grm ketamin, dll. Ditemukan juga berbagai peralatan pencetakan kapsul ekstasi. “Mereka meracik ekstas-

Fenomena Gunung Es

Bukan hanya tempat-tempat rawan saja yang dipantau aparat tapi komunitaskomunitas tertentu pun tak luput dari pengawasan. Salah satunya adalah kalangan entertainment. Karena tak dimungkiri dalam beberapa waktu terakhir ini, cukup banyak artis yang telah berhasil diciduk akibat penggunaan barang haram itu. Malah beberapa di antaranya sampai kini masih menjalani sidang di pengadilan seperti Pretty Asmara sedang Ammar Zoni pemeran sinetron ‘Anak Langit’ sudah divonis 1 tahun penjara pada November lalu. Seperti diungkap Kombes Sulistiyandriatmoko, Jubir BNN, peredaran narkoba di kalangan entertainment menyerupai gunung es. Terungkapnya sejumlah artis menggunakan narkoba, mengindikasikan bahwa ada jaringan besar di bawah permukaan. Itulah yang kini tengah coba diungkap pihak kepolisian. Dia juga menyebut publik figur memang merupakan orang-orang yang

menjadi incaran para pengedar maupun bandar narkoba, karena itu dia meminta agar semua yang berada di lingkungan entertainment berhati-hati. Karena para pengedar dan bandar berusaha dengan berbagai cara untuk melakukan pendekatan. Hal tersebut juga dibenarkan sejumlah artis. Artis Marshanda, misalnya, mengaku dirinya pernah ditawari narkoba namun dengan tegas dia menolaknya. Apa yang diungkapkan Sulistiyandriatmoko bukan sekadar menakut-nakuti. Salah satu buktinya adalah penangkapan Tio Pakusadewo, artis senior, baru-baru ini. Pemeran film ‘Cinta Dalam Sepotong Roti’ ini, konon sudah lama menggunakan narkoba jenis sabu, namun dia mengaku sudah berhenti lama. Baru akhir-akhir ini dia mulai menggunakan narkoba kembali. Alasannya karena rasa sakit pada kakinya akibat kecelakaan motor beberapa waktu lalu. Sabu-sabu digunakan untuk pereda rasa sakitnya. Itulah alasan sementara dari

Pabrik sabu di di Diskotek MG Club Internasional

inya sesuai pesanan, lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Kemudian ditempatkan ke dalam bungkus minuman lalu dilem. Lalu, barang itu diletakan di suatu tempat, nanti akan ada kurir yang akan mengambilnya. Ini namanya sel terputus. Jadi tidak tahu dan tidak saling kenal,” ungkap Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto. Makin menggilanya peredaran narkoba di Jakarta harusnya menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat jangan hanya bersikap cuek. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta, Brigjen Pol Johnnypol Latuperissa, kota Jakarta sudah masuk zona merah terindikasi rawan narkoba. Setiap wilayah kota administrasi di Jakarta terdapat enam hingga tujuh kampung yang masuk kategori rawan narkoba. “Hampir semua wilayah rawan narkoba,” ucapnya. (Diana Runtu)

Tio kepada polisi. Polisi tentunya tidak mempercayai begitu saja pengakuan Tio, kini terus melakukan penyidikan guna mengungkap lebih jauh kasus tersebut, termasuk jaringan yang memasok Tio. Dalam jumpa pers Jumat (22/12) di Polda Metro Jaya, lelaki 54 tahun itu dengan tegas menyatakan dirinya bersalah. “Saya bersalah! Dan saya menyesali apa yang sudah terjadi. Saya mengajak siapa pun yang masih menggunakan narkoba untuk segera berhenti,” ucap Tio yang dibalut kemeja warna orange. Menurutnya, dirinya adalah contoh yang tidak usah ditiru. “Saya adalah contoh. Contoh yang tidak perlu ditiru dan tidak perlu diulangi langi,” ujarnya. Seorang artis yang menolak disebut namanya juga sempat bercerita bahwa sepengetahuannya Tio sempat berhenti dari penggunaan barang terlarang itu. Karena itu dia merasa heran kalau Tio ditangkap karena narkoba. “Ya mungkin dia jatuh lagi ya. Sayang banget. Soalnya setahu aku dia sudah bersih. Tapi kok tertangkap? Berarti kan dia pakai lagi, tapi siapa yang supply? Kenapa dia jatuh lagi,” ujarnya sembari menambahkan dia belum tahu persis kejadian sebenarnya terkait Tio karenanya dia tak berani berbicara banyak. Orang yang pernah terjerat narkoba akan sulit keluar dari sana jika tidak meninggalkan komunitas lamanya. “Tinggalkan dan jauhi komunitas lama dimana dia pernah terjerat narkoba, jangan berhubungan. Karena narkoba itu ‘suggest’-nya tinggi. Juga, harus memiliki tekad kuat untuk keluar dari dunia hitam itu, dan tentunya harus ada dukungan dari orang-orang terdekatnya, misalnya keluarga. Hanya dengan begitu dia bisa lepas dari jeratan narkoba. Jadi kalau hal-hal seperti itu tidak dilakukan, aku nggak yakin seseorang yang pernah terjerat narkoba bisa ‘sembuh’,” katanya. Menurut pihak kepolisian, Tio telah mengonsumsi sabu-sabu sejak 10 tahun lalu. Dia mendapat sabu dari seseorang dengan membayar seharga Rp 1,3 juta. Orang yang memasok sabu ke Tio sampai kini masih diburu. (Diana Runtu)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

3

Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, S.E, M.M.

Politisi Akademisi Pejuang Kaum Marhaen Belum genap satu tahun memimpin perguruan tinggi tertua dan bersejarah Universitas Mahendradatta (d/a Marhaen) Bali, Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, S.E, M.M., mendapat amanah baru. Ia ditugaskan sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota Komisi III DPRD Prov. Bali mengantikan (alm) Ida Bagus Ketut Birawa.

G

ek Diah Srikandi sapaan akrabnya meng­aku bangga, karena di usianya yang boleh terbilang masih muda yakni 33 tahun, terpilih menjadi Rektor Universitas Mahendradatta. Universitas ini didirikan 17 Januari 1963 oleh Bung Karno dan Shri Wedastera Suyasa (ayah Gek Diah Srikandi) yang merupakan tokoh politik di Bali. “Saya bangga bisa memimpin perguruan tinggi selevel universitas dan saya ingin menunjukkan bahwa Perempuan Bali itu bisa jadi Pemimpin,” ujar Gek Diah Srikandi yang sejak tahun 2012-hingga sekarang sebagai Asesor Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI. Di bawah kepemimpinannya sebagai Rektor saat itu, Universitas Mahendradatta telah berhasil terakreditasi secara institusi dan program studi dengan nilai mayor B, Unmar sebagai PTS Terbaik II Kopertis Wilayah VIII, Unmar mendapat Anugrah APTISI sebagai Kampus Tanpa Rokok, predikat Maju (skala Nasional), Predikat Kampus Tanpa Narkoba dari BNN, penambahan kerjasama nasional & internasional, penambahan program studi baru dan banyak lagi prestasi yang diraih Unmar ini berkat tangan dingin seorang Srikandi. Sebelum dilantik se­ bagai anggota legislatif pada

7 Januari 2016, dirinya sudah mundur sebagai Rektor. “Dalam UU MD3 sudah jelas menyebutkan, sebagai pejabat publik tidak boleh merangkap jabatan, salah satunya menjabat di struktural lembaga pendidikan. Karena itu saya harus taat hukum dan aturan,” ungkap Gek Diah Srikandi yang pernah meraih berbagai penghargaan sebagai Doktor Perempuan Termuda di Indonesia usia 27 tahun 8 bulan di bidang Manajemen Pemerintahan, The Best Five “MANGO Award” sebagai wanita inspiratif di bidang Pendidikan dan Wirausaha, Kartini Indonesia Award 2012, Woman of The Year 2012, Top Excellence Award : The Best Choice in Education & Tutoring Program of The Year 2013, Best 10 Trusted Education Institution, category The Best Leading Education of The Year 2014. Ia menambahkan, sekarang sebagai anggota legislatif sudah tentu harus menjalankan tupoksi dengan baik serta memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali khususnya daerah pemilihannya Kabupaten Jembrana. “Karena itu apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan saya perjuangkan semua dalam platform Sukarnoisme,” ujar perempuan kelahiran Denpasar, 4 April 1982 ini. Gek Diah Srikandi yang menyelesaikan pendidikan Sarjana Manajemen Universitas Trisakti Jakarta (2004), Magister (S2) Universitas Satya Gama Jakarta (2006) dan lulus program Doktor Manajemen Pemeritahan Univer­sitas Satya Gama Jakarta (2009) dengan predikat Cumlaude ini mengatakan sebagai anggota legislatif akan fokus pada tanggung jawab yang diemban menjadi wakil rakyat. “Terlebih duduk di komisi III yang membidangi pembangunan ­(infrastruktur), ESDM, lingkungan hidup, perhubungan, ini merupakan tantangan karena me­ rupakan bidang baru bagi saya,” ungkap istri dari Notaris-PPAT I Ketut Ariyasa, S.H., MKn ini. Tanggal 7 Januari 2018 nanti genap dua tahun Gek Diah Srikandi menjabat sebagai anggota legislatif. Namun, Gek Diah Srikandi sudah banyak berhasil memperjuangkan serta meng­ awal aspirasi masyarakat di Kabupaten

Gek Diah Srikandi bersama keluarga

Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa

Jembrana. “Saya sangat memanfaatkan waktu reses saya untuk turun ke masyarakat di sembilan titik, menyerap aspirasi masyarakat, bertukar pikiran dengan para tokoh dan target saya agar 51 lima puluh satu desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana sudah bisa saya kunjungi sampai dengan tahun 2018. Sekaligus saya ingin memperkenalkan diri juga ke masyarakat, menyampaikan program-program saya yang nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujar adik kandung dari Senator DPD RI Dr. Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS,S.E.(Mtru),MSi. ini. Ia sangat bersyukur, selama menjabat sudah bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat di Kabupaten Jembrana seperti tanggul-tanggul sungai yang jebol di Desa Yehembang Kangin, Sungai Samblong Kelurahan Sang­karagung yang sudah mendapat bantuan dan perbaikan dari pusat, perbaikan irigasi subak di beberapa kecamatan dan tentunya realisasi bantuan hibah bersumber dari APBD Provinsi. “Masih banyak PR yang harus segera saya selesaikan dan tuntaskan dari banyaknya aspirasi masyarakat yang masuk ke saya,” ungkap Gek Diah Srikandi yang merupakan bendahara Fraksi PDI Per­juangan DPRD Bali dan Kepala Badan Diklat PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. TERJUN KE POLITIK Menurutnya, prinsip akademisi dan dunia politik adalah dua bidang yang hampir sama yakni “pengabdian pada masyarakat”. “Melalui dunia akademisi kita memberikan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi secara formal pada lingkungan kampus maupun sekolah, sedangkan dalam politik seperti yang diketahui politik merupakan alat untuk mencapai posisi dalam kehidupan bernegara baik itu legislatif maupun ­e ksekutif, dan apabila

posisi tersebut kita capai maka kita akan secara maksimal dapat memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dalam cakupan yang lebih luas,” ujarnya. Atas pertimbangan tersebut pada saat ia ditugaskan Partai PDI Perjuangan untuk menjadi calon anggota Legislatif Provinsi Bali dapil Jembrana pada pemilu tahun 2014, ia me­ nyetujuinya dengan harapan dan citacita dengan menjadi anggota legislatif ia dapat mengabdi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat lebih luas, tentunya memperjuangkan kepentingan kaum marhaen. “Trik yang harus dilakukan agar perempuan bisa eksis di berbagai bidang kuncinya adalah Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas dan Kerja Tuntas, jadi intinya bagaimana kita bekerja dengan serius dan semaksimal mungkin, tepat dalam membagi waktu, dan ikhlas dalam bekerja, tidak setengah-setengah ditambah dengan dukungan keluarga maka kesuksesan akan kita capai,” ung­ kap Gek Diah yang menjadi pembina dan penasehat di beberapa organisasi dan yayasan. Kiprah Gek Diah Srikandi di dunia pendidikan, organisasi dan politik maupun legislatif memang patut menjadi teladan tersendiri bagi kaum perempuan lain. Ia salah satu sosok perempuan yang mampu berkarya di bidang profesi yang ditekuninya. Ia pun berharap kepada generasi muda khususnya kaum perempuan agar terus mau berusaha dan bekerja keras untuk menggapai suatu sukses atau keberhasilan. “Kesuksesan yang saya capai hingga saat ini adalah karena doa dari Ibunda Ratu Biang Suwitry, beliaulah panutan dan teladan bagi saya, karena kemandirian dan keuletan beliau bisa mendidik saya dan saudara-saudara saya menjadi sukses,” ujarnya. Menurutnya, sang ibunda adalah super woman, berjuang seorang diri membesarkan dan mendidik enam orang anaknya saat ayahnya Gusti Aji telah berpulang lebih dulu. “Kami saat itu masih kecil-kecil masih usia sekolah, tapi Ibunda selalu tekun dan setia membimbing kami dengan penuh ke­ sabaran, padahal beliau seorang wanita karier, wanita pekerja dengan banyak

aktivitas,” kata Sekjen Bali International Woman Center (BIWC) ini. Ia menuturkan, suami pun sangat mendukungnya untuk terjun ke dunia politik, asalkan ia bisa membagi waktu untuk keluarga. “Tentunya suamilah tempatnya curhat, berdiskusi tentang politik dan aturan-aturan hukum kare­ na sang suami berlatar pendidikan hukum,” ungkap alumnus AUN-Quality Assurance, di Bangkok ini. Sukanya berpolitik, kata dia, sangat banyak salah satunya adalah dapat berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai golongan, mendengar keluh kesah mereka, dan yang paling memuaskan adalah dimana kita dapat mencarikan solusi dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. “Menjadi suatu suka cita bagi saya ketika saya berhasil memperjuangkan serta mengawal aspirasi masyarakat, walau terkadang dalam perjalanannya ada hal dan kendala yang harus dihadapi. Dukanya, masih banyak masyarakat yang menganggap anggota legislatif tidak bekerja sesuai tugas dan fungsinya (tupoksi), atau bekerja dan turun ke masyarakat hanya pada saat adanya kepentingan hajatan politik, tapi kenyataan dan seharusnya tidak seperti itu, sehingga menyebabkan sebagian dari masyarakat menjadi pragmatis pada saat bertemu dengan anggota legislatif,” ungkapnya. Namun, sejak ia menjabat sebagai anggota legislatif, ia secara perlahanlahan bisa menepis anggapan-anggapan miring dari masyarakat tentang anggota legislatif. “Saya sangat menghindari janji-janji kepada masyarakat tetapi saya buktikan dengan kerja nyata, tidak hanya saat ada hajatan politik,” kata Gek Diah. Tantangan yang belum bisa ia selesaikan, adalah kesempatan sebagai Ketua Pansus dalam perancangan Perda. “ya mudah-mudahan ke depan saya akan mendapatkan kesempatan itu,” ucapnya. Tantangan yang selama ini masih belum bisa ia selesaikan dalam eksternal kelembagaan DPRD Bali, sinergitas dan koordinasi antara eksekutif dan legislatif pada prinsipnya sudah bagus. Namun perlu ditingkatkan, legislatif yang merupakan representasi dari masyarakat tentunya banyak membawa aspirasi masyarakat yang harus dikoordinasikan dan diselesaikan dengan pihak eksekutif sehingga tugas pokok masing-masing lembaga dapat berjalan dengan baik guna kepentingan masyarakat. “Saya pun selalu mengimbau agar Kepala Dinas mengontrol bawahannya, agar memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada masyarakat, karena pada kenyataan yang saya hadapi sen­ diri, masih ada beberapa pegawai yang cenderung bekerja tidak profesional, tidak murah senyum padahal dalam pelayanan publik, melayani dari hati dan service excellent sangat dibutuhkan,” ujar Gek Diah yang pernah berkarier di Bank Mandiri Jakarta. Target 2018, tentunya ia harus menjadi pribadi yang lebih baik, be­ kerja dengan lebih giat untuk dapat menyelesaikan serta mengawal aspirasi masyarakat, menjalankan tupoksi de­ ngan lebih baik selaku anggota legislatif, dan sebagai seorang kader partai dengan adanya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan yang mencalonkan Dr. Ir. Wayan Koster, MM. dan Dr. Cokorda Artha Ardana Sukawati (KBS-Ace) sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Provinsi Bali pada Pilkada 2018. Targetnya adalah memenangkan paket CagubCawagub tersebut. Ini akan menjadi target utama selaku kader partai dan tentunya indikator partai dalam Pemilih­ an Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2019 mendatang. (ast)


4

Inspirasi

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Marshanda

Luangkan Waktu untuk Anak Sempat menyatakan vakum dari dunia hiburan akhirnya Andriani Marshanda kembali lagi ke dunia yang telah membesarkan namanya. Dia mengaku kangen dan kini saatnya untuk come back. Anehnya, dari sekian tawaran yang masuk Chacha begitu namanya akrab disapa, justru memilih film genre horor. Padahal dia mengaku penakut.

mengembaskan serta talenta yang dimiliki membuat anak sulung pasangan Irwan Yusuf-Riyanti Sofyan, dengan mudah memasuki dunia akting. Dia sempat tampil dalam sinetron terkenal ‘Jinny Oh Jinny’, namun namanya baru benarsharing dengan sesama pemain benar melejit ketika ia juga sutradara dan acting coach. tampil di sinetron ‘Bi“Maklum sudah lama nggak dadari’. Sejak itu, Chaakting jadi ada rasa nggak ‘PD’. cha pun eksis di dunia Tapi aku tetap mau belajar dan hiburan. Beberapa kali memahami kekurangan-kekurantampil di layar lebar, gan aku, makanya perlu banyak namun yang terbansharing. Dengan begitu aku yak adalah kiprahnya di sinetron dan FTV. Marshanda Ta p i ketika ia menikah erti dulu yang ambisius banget dengan Ben Kasyafani serba ingin ini-itu dan harus pada 2011, Chacha mendapatkannya. Aku sudah pun memutuskan tidak seperti itu lagi. Dalam mengundurkan diri beberapa tahun aku vakum, aku d a n f o k u s p a d a merasakan perubahan aku. Aku kehidupan kelu- merasa eksistensi sebagai figur arganya. Perlahan publik tidak memberi kepuasan namanya tengge- batin tapi justru berkumpul lam, dan akhirnya dengan orang dekat, itu justru mencuat lagi pada yang ‘mengisi’ aku,” ungkap 2 0 1 4 l a n t a r a n Marshanda panjang-lebar. gonjang ganjing Selama tidak tahun tidak perceraian. Set- berkiprah di dunia hiburan, elah bercerai, kemudian dia ujarnya, dirinya merasa biasa berpacaran dengan beberapa saja. “Kangen? Ya kangen, tapi bisa tune in,” ujar Chacha yang pria dan kembali Chacha men- tidak seperti dulu. Ya biasafilmnya direncanakan akan tayang mudian dia mendapat tawaran Maret 2018 mendatang. bintang iklan berbagai macam jadi buruan awak media. Seiring biasa saja. Kemudian aku sadar, Selain film, Chacha juga produk. Bukan hanya berakting dengan itu, tawaran sinetron aku berubah karena priority aku mempersiapkan diri untuk di iklan, tapi Marshanda cilik maupun aktivitas off air pun berubah.Dunia entertainment seperti syuting, menghadiri tampil di sinetron stripping. Itu juga punya talenta suara yang mengalir lagi. Menurut Chacha, meski acara talkshow, dll, bukan lagi artinya dia kini menjadi amat merdu. Papa T Bob, pencipta sibut dan waktunya bersama lagu anak-anak terkenal pada mendapat banyak tawaran peker- menjadi priority aku, meski dengan anak semata wayang- masa itu langsung menawarinya jaan, namun dirinya tidak mau lagi aku sekarang ada di dalamnya. nya, Shienna akan berkurang. untuk rekaman lagu anak. Maka seperti dulu yang begitu terfokus Jadi ketika prioritas aku sudah “Sekarang aku sudah mulai meluncurlan lagu ‘Gantungkan pada karier di dunia hiburan. Ia bergeser, aku pun menjadi sibuk lagi, tapi karena Cita Cita’ yang ikut meramaikan masih akan tetap tampil tapi dia jarang tampil di layar kaca dan akan membagi perhatiannya pada aku sendiri merasa baik-baik Sienna sudah agak be- industri lagu anak Indonesia. sar jadi sudah bisa Wajah cantik dan tampilan hal lain. “Aku ini sudah tidak sep- saja,” tutur ibu dari Sienna Ameerah Kasyafani (4 ). Sayangnya, lanjut Marshanda, sebagian masyarakat menganggap kalau artis tidak eksis lagi di dunia hiburan berarti suatu yang negatif, berarti tidak Tahun 2017 telah mengajar- ternyata aku bisa kuat, itu yang paling mem‘ok’. Pandangan seperti itu, katanya, sah-sah saja, toh setiap kan banyak pengalaman hidup bahagiakan dan membanggakan aku. Aku bisa orang bebas berpendapat. Nauntuk Marshanda. Di tahun ini, menjadi sosok yang kuat. Aku bisa menjadi diri mun baginya eksistensi di dunia katanya, dirinya diterpa banyak aku sendiri, untuk itu aku sangat bersyukur,” huburan bukanlah sesuatu yang permasalahan yang cukup berat. ucap peraih penghargaan ‘The Most Brilliant dibutuhkan dalam hidupnya. Dan dirinya berhasil melaluinya Person’ pada Asian Awards 2004. “Aku memang sudah berubah, dengan tegar. Marshanda sendiri “D tahun ini aku mengalami ujian sangat eksistensi bukan aku butuhkan. mengaku sungguh terkejut den- berat dalam hidup aku. Tapi aku bisa kuat. Aku Aku hanya ingin bisa menjadi gan kemampuannya yang bisa tetap bisa mengapresiasi hidup aku, aku tetap diri sendiri. Seperti sekarang, tegar menghadapi berbagai mencintai diri aku. Aku juga berupaya memaafaku kangen syuting, lalu aku persoalan berat. kan segala kesalahan aku di masa lalu dan tetap dapat tawaran main sinetron, “Sepanjang tahun 2017 aku berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi film, ya aku terima karena banyak mengalami pengala- orang lain. Itulah kekuatan 2017 buat aku,” memang aku mau dan sudah man berharga, banyak diterpa ujar Chacha sembari berharap 2018 mendatang kangen. Jadi bukan karena hal berbagai permasalahan. Tapi dirinya bisa lebih baik lagi. (Diana Runtu) lainnya,” tandas Chacha.

Jadi Sosok yang Kuat

Foto: kapanlagi.com

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

21

Perang Topat Eratkan Persaudaraan Tradisi Perang Topat kembali digelar di Pura Lingsar Lombok Barat. Perang biasanya memicu kebencian dan permusuhan, namun tidak begitu dengan perang topat. Perang Topat justru mempererat tali silaturrahmi dan persaudaraan bagi umat Islam dan umat Hindu yang ada di Pulau Lombok, khususnya di Lingsar Lombok Barat.

Foto: kapanlagi.com

“I

ya aku memang penakut, tapi waktu dapat tawaran main film horor merasa tertantang ingin mencoba. Aku sudah baca ceritanya, menarik b a n g e t , malah baru baca ceritanya saja bulu kuduk sudah merinding.. hhiihhh. Aku sih berharap setelah main film horor jadi nggak penakut lagi,” kata ibu satu anak ini yang meski penakut tapi suka menonton film-film horor. “A n e h juga ya, takut tapi tetap nonton flm horor. Biasanya tuh kalau habis nonton, bisa dua minggu ketakutan hahahah,” tambah Chacha di kawasan Mampang, Jakarta. Menurut Chacha, karena sudah lama tidak berakting di layar lebar dirinya sempat merasa grogi juga. Untuk mengatasinya, ia banyak

menerima, tidak terlalu rewel lagi,” tambahnya. Meski sangat sibuk akhir akhir ini, dia tetap meluangkan waktu untuk bisa bersama Shienna. “Jadi aku tetap menyisihkan waktu untuk main bersama atau melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan Shienna,” ujar Chacha yang namanya berkibar setelah membintangi sinetron ‘Bidadari’. Sebagaimana diketahui Marshanda mulai merintis kariernya di dunia hiburan sejak masih kecil. Dia memulai kiprahnya sejak kelas 1 SD dengan membintangi iklan sebuah bank swasta, ke-

Mandalika

(Diana Runtu)

H

a r i i t u , Ko m pleks Pura Lingsar menjadi saksi indahnya keberagaman yang dibalut rasa persaudaraan antar Umat Islam dan Umat Hindu di Lombok dalam tradisi perang topat tersebut. Aksi saling lempar ketupat sepanjang “peperangan” berlangsung dilakukan tanpa rasa permusuhan, apalagi darah selayak perang yang menekan sisi-sisi kemanusiaan. Yang ada hanyalah perang dalam membangun kerukuran antar suku dan umat beragama. Dengan rasa gembira dan suka cita, Perang

bunga pohon waru) pada purnama sasih (bulan) ke pituk (tujuh). Wakil Gubernur NTB H. Muh Amin, S.H., M.Si. hadir dalam tradisi perang topat kali ini dan membuka secara resmi kegiatan ini minggu lalu. Pembukaan Perang topat ditandai dengan pelepasan beberapa ekor merpati oleh Wagub bersama Bupati Lombok Barat dan dilanjutkan dengan pelemparan topat pertama oleh Wakil Gubernur sebagai tanda dimulainya “perang”. Sebelum perang topat yang juga dihadiri oleh para tokoh adat, budayawan, ulama dan ribuan dan tentu akan berdampak lebih besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menurukan angka kemiskinan sebagai salah satu program pemerintah,” katanya. Sebagai tuan rumah penyelengara tradisi ini, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, mengatakan bahwa perang topat adalah perang yang dilaksanakan dengan penuh kegembiraan yang dilakukan oleh dua unsur agama dan suku. Tempat berperang topat ini juga mencerminkan terpeliharanya dua budaya dari golongan Muslim dengan suku sasaknya dan Hindu dengan suku balinya. Diungkapkan pula oleh Kepala

Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Drs. M. Ispan Junaidi dalam laporannya bahwa prosesi perang topat adalah prosesi religi dan budaya yang setiap tahun rutin dilaksanakan sebagai kalender of event di Kabupaten Lombok Barat. “Perang topat adalah satu-satunya perang di dunia yang membawa kedamaian. Semoga dari Desa Lingsar ini terwujud sebuah prosesi budaya, sebuah refleksi keharmonisan dan kedamaian di muka bumi dan mudah-mudahan akan menjadi sebuah legenda bagi seluruh umat yang beraneka ragam budaya dan dengan keyakinannya yang berbeda-beda,” katanya. (Naniek I. Taufan)

“Perang topat adalah satu-satunya perang di dunia yang membawa kedamaian. Semoga dari Desa Lingsar ini terwujud sebuah prosesi budaya, sebuah refleksi keharmonisan dan kedamaian di muka bumi dan mudah-mudahan akan menjadi sebuah legenda bagi seluruh umat yang beraneka ragam budaya dan dengan keyakinannya yang berbeda-beda” Topat yang menjadi simbol dalam menjaga daya hidup kerukunan ini berlangsung meriah. Ketika perang topat akan dimulai, sebagian warga berkumpul di halaman Pura Gaduh, tempat persembahyangan umat Hindu. Lalu sebagian lagi berada di halaman bangunan Kemaliq, yang disakralkan bagi sebagian masyarakat Muslim Sasak (Suku di Lombok). Tradisi yang sudah berlangsung secara turun-temurun ini memiliki arti penting bagi Umat Hindu dan juga bagi umat Islam yang merayakannya. Bagi umat Hindu, tradisi ini dilakukan bersamaan dengan Pujawali Pura Taman Lingsar sekaligus sebagai cerminan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa atas hasil panen yang melimpah ruah. Dan bagi umat Islam sendiri kegiatan ini menjadi upacara Haul untuk Sang Waliyullah yang diyakini sebagai penyebar Islam di Lingsar. Waktu pelaksanaan Perang Topat ini berdasarkan kalender Sasak berlangsung bersamaan dengan Rarak Kembang Waru (gugurnya

masyarakat yang mengikuti tradisi ini berlangsung, Muh. Amin menjelaskan bahwa perang topat adalah perang yang tidak akan pernah ada rasa menang dan kalah. Di dalam peperangan ini justru akan menghasilkan kedamaian. “Ini adalah salah satu contoh keunikan dan kekayaan budaya daerah kita yang memiliki makna mendalam dalam memupuk kebersamaan di tengah kebhinekaan negeri ini,” katanya saat berpidato. Ia berharap event budaya perang topat yang unik dan indah ini, terus dijaga dan dilestarikan. “Perang topat merupakan suatu fakta sejarah bahwa kita hidup di tengah keanekaragaman yang begitu indah,” ujarnya. Menurutnya, ke depan seni budaya perang topat dapat menjadi salah satu tradisi budaya NTB yang mendorong perhatian wisatawan, sehingga NTB semakin kokoh menjadi destinasi berkelas dunia. “Bila dikemas dengan baik tradisi perang topat akan menumbuhkembangkan ekonomi kreatif yang bisa mendatangkan para wisatawan


20

Nine

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Peringati Hari Ibu, Lakukan Refleksi Diri Pada Peringatan Hari Ibu ke-89 di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Selasa minggu lalu, Ketua TP PKK Provinsi NTB, yang juga sesepuh organisasi wanita seNTB, Hj. Erica Zainul Majdi mengajak seluruh kaum bapak dan kaum ibu untuk bersama-sama melakukan refleksi diri. Apakah sejauh ini telah berperan sesuai dengan tugas dan kewajiban serta kodrat yang dimiliki masing-masing?

B

agi seorang bapak, apakah sejauh ini telah menjadi seorang kepala rumah tangga yang baik bagi keluarganya. Atau apakah sudah menjadi sosok yang sedemikian kondusif dan supportif dalam mendukung para ibu untuk bisa menunaikan peran dan kewajiban sebagai seorang ibu yang baik bagi anak-anaknya. Hal yang sama juga diharapkan Erica dilakukan oleh kaum ibu. Memaknai Hari Ibu, istri Gubernur NTB ini mengajak segenap kaum ibu untuk sejenak merenung ke dalam diri, apakah telah menjalankan peran sebagai ibu

dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan dan kapasitas yang dimiliki? Refleksi itu penting, menurutnya untuk dapat menjadi perempuan yang sungguh pantas disebut sebagai perempuan yang di bawah telapak kakinya terdapat surga. Dengan demikian kata Erica, Peringatan Hari Ibu ini tidak hanya menjadi agenda seremonial saja. Namun menjadi momentum meresapi makna dari peringatan Hari Ibu ini sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangki-

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Dr. dr. I. G. N Darmaputra, Sp.KK

Ir. Rosiyadi Sayuti saat peringatan Hari Ibu di Mataram

tan perjuangan bangsa. Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M. Sc., Ph.D. ketika membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI menyampaikan, bahwa momentum Hari Ibu dijadikan refleksi dan renungan

Hj. Erica Zainul Majdi bersama Hj. Syamsiah Muh. Amin pada peringatan Hari Ibu di Mataram beberapa waktu lalu

bagi kita semua tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan. “Peringatan Hari Ibu ini menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia selama 89 tahun telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan laki-laki. Perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang sama dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan hukum,” ungkapnya.

Defile Budaya Nusantara khir di Islamic Center NTB. Tampak dalam deretan tamu undangan yang ikut berjalan kaki bersama Gubernur TGB dan istri, diantaranya Manteri Kominfo, Rudiantara, Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, S.H.M.Si dan istri Hj. Syamsiah Muh. Amin serta ratusan pejabat lingkup Pemprov. NTB. Saat tiba di depan gedung DPRD NTB di Jalan Udayana, Gubernur dan rombongan disambut ratusan peserta pameran yang membangun stand secara berjejer di atas trotoar dari depan seberang jalan Gedung DPRD hingga di Halaman Islamic Center NTB. Di tiap-tiap stand tersebut ditampilkan beragam produk hasil pembangunan, juga simulasi beragam inovasi dan hasil industri kerajinan rakyat termasuk memamerkan visualisasi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai OPD, hasil pertanian, kuliner, dan hasil industri kreatif lainnya. Tepat di depan IC dipamerkan pula foto-foto NTB tempo dulu. Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB kemudian meninjau pameran yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-59 Provinsi NTB. Di Islamic Center, Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB meresmikan sejumlah proyek besar untuk tahun 2018 mendatang. Peresmian proyek tersebut ditandai

dengan penandatangan prasasti untuk tujuh proyek besar tersebut. Tujuh proyek besar yang diresmikan TGB itu di antaranya, proyek peningkatan 430 km jalan 420 km jembatan sebagai bagian ikhtiar menuntaskan kemantapan 1.484 km jalan provinsi yang diwakili oleh proyek peningkatan jalan Gatot Subroto Kota Bima. Selain itu, diresmikan pula proyek Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB, Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi NTB dan Proyek bidang

orang di Pasar Kebun Roek dan 228 orang di Pasar Bertais. Bantuan juga diberikan kepada masyarakat perempuan hebat di Lombok Tengah seb a n ya k 100 p a ket p a ka ia n wanita. Ia mengungkapkan panitia dan pengurus organisasi perempuan lainnya, telah mengadakan silaturahmi keliling mengunjungi para sesepuh organisasi wanita Provinsi NTB di kediaman masing-masing. Kegiatan sosial lainnya berupa ziarah dan tabur bunga ke taman makam pahlawan, sosialisasi pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak, sosialisasi HIV-AIDS dan narkoba bagi anak di sekolah se-NTB, demo pengolahan bahan pangan lokal, pelatihan kepemimpinan bagi organisasi wanita se-NTB, pelatihan bagi pengusaha, mantan PRT dan mantan TKW. “Kegiatan ini dilaksanakan oleh BKOW Provinsi NTB bersama Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB,” katanya. (Naniek I. Taufan)

pendidikan yang secara simbolis diwakili oleh proyek pembangunan ruang laboratorium IPA untuk SMA Negeri 1 Gangga Kabupaten Lombok Utara. Tiga proyek lain yang diresmikan Gubernur adalah proyek pembangunan “Samsat Drive Thru” Alas Kabupaten Sumbawa, proyek kawasan perbengkelan dan assembling PT. Gerbang NTB Emas dan Proyek Penataan destinasi Kota Tua Ampenan sebagai bentuk komitmen pemerintah Provinsi NTB untuk membenahi sarana dan prasarana kepariwisataan secara bertahap. Pembenahan Kota Tua Ampenan adalah perwujudan masterplan yang disepakati dengan Pemerintah Kota Mataram. (Naniek I. Taufan/hms)

5

Ketua Hipmi Bali Raih Doktor Cumlaude Kesibukan mengelola klinik kecantikan DNI ­Skin Centre, tidak menyurutkan semangat Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK untuk meraih prestasi di dunia pendidikan.

BANTUAN KEPADA PEREMPUAN HEBAT Ketua BKOW Provinsi NTB, Hj. Syamsiah M. Amin selaku Ketua Panitia melaporkan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam memperingati hari ibu, di antaranya memberikan bantuan kesehatan sebanyak sekitar 260

Puncak peringatan HUT ke-59 Provinsi NTB dimeriahkan dengan defile budaya yang menampilkan beragam busana khas Nusantara. Para peserta defile yang melibatkan berbagai etnik Nusantara di NTB tersebut, semuanya mengenakan busana tradisional daerah masing-masing. Namun nuansa ke-NTB-an yakni khas Sasak, Samawa dan Mbojo tetap terasa kental. Selain busana tradisional, juga ditampilkan beragam seni budaya etnik, antara lain Gendang Beliq dan seni budaya lainnya, termasuk barongsai. Juga grup marching band dari berbagai sekolah, turut ambil bagian pada defile budaya dengan berjalan kaki dari lokasi upacara menuju Islamic Center NTB berjarak lebih dari 2 KM. Usai bertindak selaku inspektur upacara peringatan HUT ke-59 di Eks Bandara Selaparang, Minggu pagi 17 Desember 2017, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melepas peserta defile budaya lalu turut ambil bagian berjalan kaki sambil menyaksikan beragam atraksi yang disajikan peserta disepanjang perjalanan. Turut menjadi bagian sebagai peserta pawai adalah seluruh tamu undangan dan peserta upacara yang terdiri dari pelajar, ASN, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, anggota TNI/Polri berjalan kaki di sepanjang Jalan Udaya Kota Mataram dan bera-

Inspirasi

K

Cumlaude dengan IP 3,91,” papar salah satu guru besar fakultas Kedokteran Unair ini. Promotor utama Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswo, d r. S P. K K ( K ) m e n g a t a k a n , dok ­t er Darmaputra telah me­n unjukkan tingkat kemampuan untuk mentransfer dan me­n empatkan konsep baru tekno­l ogi kedokteran khususnya ­i lmunologi dan dermatologi, sehingga dapat menghasilkan produk yang inovatif dalam bidang kedokteran. Serta melakukan analisis dan sintensis di dalam perkembangan ilmu kedokteran ilmunologi dan dermatologi. “Ada dua pemahaman baru dalam riset ini. Penelitian dokter Darma telah memberi inspirasi bagi kita semua untuk melakukan inovasi guna melakukan kualitas manajemen penatalaksana penyakit Kusta. Setidaknya dalam 3 aspek. Yakni Aspek Theraphy, Aspek promotif prefentif kemudian Aspek Deteksi Dini penyakit kusta dan ENL (Erythme Nodusum Leprosum),” papar Dr. Rosita Sigit. Ia menilai, ­D r. I Gusti ­Nyoman Darmaputra telah melakukan studi pustaka yang mendalam, melakukan analisis dan sintesis atas berbagai per­kembangan ke­ ilmuan kedokteran, imunologi dan dermatologi untuk mendalami faktorfaktor destruktif maupun faktorfaktor protektif dalam kerusak­ an saraf dermal p a d a E N L . Te r masuk yang juga di­d alami adalah apakah faktor-faktor tersebut bersifat sistemik,lokal atau keduanya. Dengan mentransfer informasi terbaru dalam bidang imunologi, dan kemudian mengembangkan informasi­i nformasi regula­ si imunologis ter­b aru tersebut untuk menyusun konsep pemaham­ an baru dan me­ nerapkan dalam kasus dematologi khususnya ENL, Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK Dr. I Gusti ­Nyoman

etua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Bali ini, berhasil menuntaskan pendidikan S3 Doktor pada Program Studi Ilmu Kedokteran jenjang Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya hanya dalam waktu 2 tahun 4 bulan bahkan dengan Predikat Cumlaude (18/12). Pimpinan Sidang sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Unair, Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K) mengatakan, hasil disertasi berjudul Mekanisme Kerusakan Saraf Dermal Pada Pasien Erythema Nodusum, Leprosum dalam kaitannya dengan disregulasi IL-I7, CD 64 neutrofil, IL-10 dan PGE-2, dr. IGN Darmaputra, mampu menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan dari para penguji dengan baik. Disam­ ping itu, ada penemuan yang baru dalam penelitian yang dilakukan Dr. IGN Darma­putra. “Dengan demikian, dokter Darmaputra kami nyatakan lulus dan berhak meng­gunakan gelar Doktor dengan Predikat

nya ENL, setidaknya untuk 3 aspek, (1) dalam aspek terapi maupun rehabilitasi: Fokus terapi maupun rehabilitasi ENL perlu dipertimbangkan untuk digeser dari sistemik ke lokal. (2) Dalam aspek promotif, preventif: Men­cegah disregulasi sistem imun sejak dini (bahkan sejak lahir, melalui: pola hidup, nutrisi, dan aktivitas fisik yang sehat) me­r upakan faktor terpen­ ting untuk mencegah tingkat keparahan penyakit apapun, termasuk penyakit ENL. (3) Dalam aspek deteksi dini ke­ rusakan saraf dermal pada ENL: Peningkatan ekspresi IL-17 sebagai kandidat biomarker deteksi dini progre­ sivitas kerusakan saraf dermal, perlu dipertimbangkan dalam manajemen ENL. Dokter usia 37 ahun ini Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK saat dinyatakan lulus dalam ujian doktor mengatakan sangat bangga Darmaputra telah berhasil yaitu: (1) Derajat keparahan dan bersyukur, telah berhasil menyusun kerangka konsep ENL berhubungan dengan menyelesaikan pendidikan (hipotesis) mengenai meka­ kerusakan saraf ENL, namun gelar doktor di Unair. Di akhir nisme kerusakan saraf epider- mekanisme kerusakan saraf pelaksanaan disertasinya, ia mal pada ENL yang dikaitkan pada kasus ENL TIDAK ber- mengucapkan terimakasih dengan, (1) Faktor protektif hubungan dengan disregulasi telah diberikan kesempatan terhadap kerusakan saraf yaitu SISTEMIK, TETAPI berhubung­ untuk menimba ilmu di UniLipid Droplet yang dianggap an dengan disregulasi LOKAL versitas Airlangga kepada para berperan dalam memproteksi yang direpresentasikan oleh guru besar dan dosen penguji. saraf dengan melalui produksi CD64 neutrofil, IL 17, iNOS “Unair bagi saya adalah rumah PGE2 dan IL 10 di darah dan dan MMP9 di jaringan ber- kedua. Baik itu ketika menjaringan yang menekan infla- hubungan dengan kerusak­ jalani pendidikan Spesialis masi saraf. (2) Faktor yang an saraf dermal pada ENL. saya di Airlangga dan S-3 saya berperan merusak saraf (fak- (2) Sitokin IL-10 jaringan di Airlangga,” ucapnya. tor destruktif ) yaitu ekspresi tidak berperan sebagai faktor Dr. IGN Darmaputra me­ CD64 Neutrofil di darah dan protektif sebagaimana yang ngatakan, perkembangan DNI jaringan, IL17 di darah dan diduga sebelumnya, namun Skin Centre saat ini, juga jaringan, iNOS dan MMP9 di lebih bersifat destruktif. di­t unjang dari penelitianjaringan dengan PGE2, IL 10 Menurut Dr. Rosita, dalam nya dalam membuat produk di darah dan jaringan. implementasinya, penelitian dan treatment. Ia berharap, Dr. Rosita Sigit mengata- Dr. I Gusti Nyoman Darma­ semoga ilmu yang sudah ia kan, penelitian Dr. dr. I Gusti putra telah memberi inspirasi dapatkan, dapat berguna bagi ­Nyoman Darmaputra, Sp.KK(K) untuk melakukan inovasi guna dunia kedokteran dan disam­ ini telah menghasilkan pema- meningkatkan kualitas mana- ping sebagai pengusaha klinik haman baru ­me­ngenai 2 hal, jemen penyakit lepra, khusus- kecantikan. –ast

Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK bersama keluarga


6

Woman on Top

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

tegas Ayu Suwirta. Selain pendidikan, ia juga berhasil mengantarkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Klungkung mewakili kontingen Bali menyabet juara III Nasional sebagai Pelaksana Terbaik Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Jakarta pada Oktober 2017. Tak hanya itu, pada ajang Jambore, juga menyabet juara I lomba Yel Gembira dan Juara I pada lomba Parade Nusantara untuk kategori kreativitas dan dinamika tim. TP-PKK Klungkung saat itu menampilkan Cak Genjek Cerdik yang mengam panyekan Gerakan

Ayu Suwirta

Ini Prestasi Bersama

P

Ny. Ayu Suwirta dan Ny. Ayu Pastika

embangunan daerah maupun nasional tak terlepas dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dari pemikirannya harus muncul sebuah gagasan dan ideide kreatif. Mewujudkan itu bukan perkara mudah. Perlu didukung dengan aspek lain. Salah satu yang terpenting adalah pendidikan. Ini pun harus diterapkan sejak jenjang paling rendah, yakni PAUD. Inilah yang menjadi komitmen Bunda PAUD Klungkung Ayu Suwirta untuk bisa terwujud.

Komitmen itu salah satunya disampaikan langsung melalui program Bedah Desa yang digulirkan Pemkab Klungkung. Informasi berkaitan dengan dunia pendidikan disampaikan kepada masyarakat hingga lapisan terbawah. Apa yang dilakukan tak dimungkiri menuai pro dan kontra dari masyarakat. Alasannya beragam dan klasik. Namun, itu tak membuatnya pesimis. Justru lebih tertantang untuk melangkah guna melahirkan generasi berkualitas. Hasil tak pernah berkhianat. Itu

sangat tepat untuk menggambarkan usaha yang dilakukan istri orang nomor satu di Klungkung, I Nyoman Suwirta ini. Kerja kerasnya mampu mengantarkan menjadi peraih penghargaan tingkat nasional dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada November 2017. Penghargaan ini berlangsung setelah sebelumnya keluar sebagai juara I dalam Lomba Bunda PAUD tingkat Provinsi Bali Tahun 2017. Ayu Suwirta tak langsung berpuas diri. Digenggamnya prestasi gemilang itu berkat dukungan dan kerja­sama semua pihak, termasuk masyarakat yang ikut bersama-sama dan mempunyai kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Klungkung. “Ini prestasi kita semua,” ungkapnya. Penghargaan tersebut dipandang bukan akhir dari segalanya. Pendidikan PAUD masih memerlukan pembenahan dan evaluasi secara berkelanjutan. Ini juga tetap perlu mendapat dukungan seluruh lapisan untuk selalu bersamasama memiliki rasa kepedulian dan komitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. “Kemajuan pendidikan merupakan komitmen bersama,”

Hidup Bersih dan Sehat (Germas). Atas prestasi itu, Ayu Suwirta sangat bersyukur. Ia pun tetap memberikan motivasi yang menegaskan juara bukan tujuan utama, tetapi bagaimana usaha yang telah dilakukan. “De­ngan hasil ini kita akan lebih terpacu dalam memberikan pem­binaan dan penerapan 10 program pokok PKK kepada anggota maupun kader PKK di Kabupaten maupun di Desa/ Kelurah­a n demi mengangkat derajat kesejah­teraan ke­ luarga,” imbuhnya. (Sosiawan)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

“Redupnya” Bisnis Kembang Api Bisnis kembang api terpuruk. Kemeriahan cahaya kembang api banyak dinantikan orang utamanya pada saat momen hari besar seperti saat pergantian tahun. Masyarakat bergembira saat menyaksikan kembang api memancarkan keindahan warnanya di kelamnya langit malam.

K

embang api yang memiliki sekitar 22 merek dagang dan 300 varian, semuanya berasal dari Kota Liuyang, Tiongkok, masuk ke Indonesia melalui Jakarta oleh 20 importir. Kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia oleh empat perusahan distribusi diantaranya oleh Sinky Soewadji dengan bendera Ayu Promotion. “Keberadaan kembang api di Indonesia, momen penggunaanya berbeda dengan di luar negeri. Di luar negeri hanya pada event tertentu saja, misalnya di Amerika Serikat saat perayaan Independent Day, demikian juga di Inggris dan di Australia. Di Indonesia lebih banyak digunakan untuk memeriahkan acara-acara

seperti event Asian Games dan Sea Games. Pada acara tersebut pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk masing-masing event,” kata Sinky. Ia menambahkan Taman Impian Jaya Ancol pernah membelanjakan anggaran sampai Rp 400 juta untuk pembelian kembang api untuk momen pergantian tahun dan belanja kembang api sebesar Rp 150 juta sampai Rp 200 juta untuk momen liburan.

Ajak Anak-anak Nyatua di Carik

Suasana Festival Nyatua di Carik

Tradisi nyatua (bercerita) dan kecintaan terhadap bahasa Bali bagi kalangan anak-anak saat ini mulai ditinggalkan, akibat tergerus arus globalisasi. Untuk dapat menumbuhkan kembali minat anak-anak terhadap bahasa Bali, Tim Penyuluh Bahasa Bali, Kota Denpasar, menggelar acara pendidikan pola edukatif –persuasif dengan pendekatan dunia bermain melalui “Festival Nyatua di Carik”, Minggu (17/12). Sawah (carik), adalah lokasi yang dipilih karena termasuk salah satu tempat bermain yang menarik bagi anak-anak.Melalui permainan , biasanya anak-anak akan lebih mudah mengingat dan memahami materi pelajaran yang diterimanya. Penyuluh Bahasa

Bali Kota Denpasar pun bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar menggelar “Festival Nyatua di Carik”. Begitu disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Festival , I Kadek Rika Aripawan, S.S didampingi Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, Gusti Ayu Widiarti, S.S di Ekowisata Subak Sembung, Peguyangan, Denpasar Utara. Pada acara yang dibuka oleh Wali Kota Denpsara, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, dengan membunyikan “krepuak” tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar A.A.N. Rai Iswara, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Kerti Iswara, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra

dan Seniman Pendongeng Bali Made Taro. Kadek Rika mengatakan bahwa pola nyatua di carik dalam rangka pembelajaran bahasa Bali di areal persawahan masih jarang dilaksanakan. Selama ini pola pendidikan Bahasa Bali lebih cenderung konvensional, dan anak –anak seringkali menjadi tidak nyaman. Malah Bahasa Bali menjadi momok terlebih di wilayah perkotaan seperti Denpasar. Karenanya, Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, mengembangkan kecintaan pada Bahasa Bali pada anak-anak dengan jalan yang menyenangkan, salah satunya dengan bermain di areal persawahan bersama Pak Made Taro. Pada”Festival Nyatua di Carik”, yang diikuti anakanak Sekolah Dasar seKota Denpasar, tersebut diangkat permainan tradisional yang dekat dengan budaya agraris, sebagai mediator penyampaian pelajaran Bahasa Bali. Dengan begitu ,Ayu Widiarti berharap melalui Festival yang mereka gelar dapat memberikan wahana baru, pengalaman baru, juga cerita baru bagi anak-anak peserta festival. Tentu saja sesuai dengan tujuan utama kegiatan ini, yakni menumbuhkembangkan kecintaan

bahasa Bali pada anak-anak. Wali Kota Denpasar Rai Mantra saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi kegiatan ‘Festival Nyatua di Carik’ tersebut. Menurutnya hal ini sangat bagus karena anak-anak kembali dikenalkan dengan cerita tradisional dengan bahasa Bali. Apalagi dengan susasana sawah yang akan membuat anakanak lebih bukan hanya budayanya tapi mencintai lingkungannya. Hal ini juga bisa sebagai pembentukan karakter atau penguatan jadi diri mereka sebagai masyarakat Bali

Made Taro (kanan)

melalui belajar sastra Bali. Rai Mantra menambahkan bahasa dan tatwa tidak semata hanya dilestarikan, namun melainkan dikuatkan. Semua akar budaya ini hendaknya bisa bertumbuh kuat serta terus dikembangkan melalui berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kesenangan anak-anak tersebut. Seperti yang terlihat pada anakanak peserta yang hadir di acara festival tersebut. Mereka terlihat sangat senang, wajah mereka nampak sumringah. Mereka juga mengatakan lebih asyik dan seru saat masuk ke areal sawah, belajar sembari nyebur di lumpur. Untuk menumbuhkan serta menguatkan konsep budaya ini Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan hari berbahasa Bali setiap hari Rabu. Pada hari itu pegawai di lingkungan Pemkot berkomunikasi menggunakan bahasa Bali, untuk mengingatkan bahwa bahasa Bali (bahasa Ibu) ini adalah warisan adiluhung yang patut dijaga agar tidak terlupakan dan tidak punah. Terlebih dalam bahasa daerah ini banyak sekali terdapat makna etika hidup yang baik. (Sri Ardhini)

19

Sebenarnya musim panen penjualan kembang api di Indonesia bukan pada saat momen pergantian tahun tetapi pada saat momen puasa. Pada

Sinky Soewadji

saat bulan puasa angka penjualan mencapai 75 persen sampai 80 persen. Rupanya perilaku Consumer Firework (Komunitas Kembang Api) terbentuk seiring dengan tradisi kearifan lokal tanah air yang lain. Lain di Indonesia, lain pula di Tiongkok. Di Negeri Tirai Bambu, momen hari raya Imlek menjadi ajang pesta kembang api selama 24 jam dan 30 hari penuh masyarakat menyalakan kembang api di jalanan. Bayangkan penduduk Tiongkok yang berjumlah 1.373.541.278 jiwa turun ke jalan dan masing masing menyalakan 1 kembang api selama 24 jam. Kejayaan kembang api di Indonesia memudar sejak 2010. Sampai 2017 tren penjualan kembang api menurun, terlebih lagi tahun 2016 sampai 2017 omzet kem-

bang api turun sampai 90 persen. Dari 20 importir hanya bertahan tinggal 16 saja, kemudian tahun 2017 tinggal 10 importir, yang lain gulung tikar. “Pada periode sebelum pertengahan 2017, omzet penjualan kembang api di toko saya mencapai 20 sampai Rp 100 juta per hari. Pertengahan Desember pernah saya hanya dapat Rp 40.000,’’ terang Sinky yang sudah 12 tahun menjalankan bisnis grosir kembang api. Kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat membuat banyak hotel tak lagi menyelenggarakan event yang dilengkapi kembang api. Padahal biasanya hotel menganggarkan sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta untuk belanja kembang api. (Nanang Sutrisno)

garis walaupun tipis. “Kalau boleh dilihat karya garisgarisnya original sekali, dulu pertama kali saya temukan dia pameran di Balai Pemuda. Begitu gabung dengan Goedang Loekisan, kita treatment colouring, warna-warnanya kita bangun menjadi lebih terasa fresh, kita ajak melihat pameran, dia ikut pameran, kita tidurkan di tempat seniman yang senior,” paparnya. Di penghujung tahun ini Goedang Loekisan me-rewind kembali cikal lahirnya karya-karya menawan Taufik Rahman sejak 2010, karena rencananya pada 2018 nanti, Goedang Loekisan sebagai manajemen sudah menyiapkan karya-karya terbaru seniman yang belajar melukis secara otodidak ini. Diakui Abidin, karya Taufik dir-

espon pasar cukup bagus, ia yakin Taufik Rahman akan menjadi seniman yang diperhitungkan dalam sepuluh tahun ke depan. Karena pasar yang merespons karya Taufik adalah pasar yang terdeteksi bagus, pun kolektornya rata-rata lima orang terkaya di Surabaya. “Seniman itu tergantung siapa kolektornya. Taufik sudah menanam itu. Makanya kita buat semacam pameran review kembali, 2011 mulai bisa dilihat warnanya. Taufik termasuk seniman yang cerdas, tidak sampai satu tahun kita treatment, karyanya sudah laku di pasaran,” pungkasnya. Bagi Abidin, sosok Taufik Rahman merupakan satu-satunya seniman lukis Kota Sumenep yang eksis dan mampu hidup dari seni.(Lely Yuana)

Goedang Loekisan Usung Karya Taufik Rahman Lukisan yang menguat pada tiap dimensi garis itu begitu tak membosankan untuk dinikmati. Kecenderungan mencampur tone warna dari gelap ke terang begitu juga sebaliknya merupakan teknik cukup sulit hingga menelurkan karya-karya cantik. Pemandangan indah ini bisa dinikmati selama sebulan ke depan di lobby Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya, mulai 15 Desember 2017- 15 Januari 2018 mendatang. Lukisan yang rata-rata dijual seharga Rp 20 jutaan ini diusung oleh Goedang Loekisan dalam sebuah pameran tunggal memorabilia Taufik Rahman, pelukis yang telah bergabung dalam manajemen ini sejak 2010 silam. “Pameran ini sebenarnya lebih ke arah memorabilia dari Taufik Rahman, adalah karya - karya awal dia sejak gabung dengan tim manajemen Goedang Loekisan pada tahun 2010,” terang Abidin, selaku pemilik Goedang Loekisan saat dijumpai di Verwood Hotel. Sejak awal, karya Taufik Rahman menguat pada teknik garis. Mulai

dari gaya, berupa garis-garis lembut dengan warna gelap, hingga bergeser ke goresan spontan yang lebih segar berpadu warna-warni yang selalu menggoda untuk dinikmati tiap detailnya. “Motion in Line” adalah sebuah ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan karya pria kelahiran Sumenep, 4 Juli 1975 tersebut. Goresan yang mampu menggerakkan imajinasi setiap penikmatnya, sebuah bukti bahwa Taufik berproses dan bermetamorfosis. “Taufik kuat pada teknik, jadi kekuatan teknik Taufik sebenarnya yang lebih diandalkan, kalau tematemanya dia sederhana, sama dengan pelukis-pelukis realis on the spot. Saya yakin ke depan ia akan melahirkan karya-karya yang mampu menginspirasi,” imbuh Abidin. Seperti kebanyakan pelukis pada umumnya, Taufik lebih banyak mengamati, datang ke sebuah lingkungan, mengambil foto, hingga merekam on the spot atau dengan kamera untuk kemudian dituangkan dalam karya-karya “magisnya”, seperti Penari Bali, Abang Becak, Sepasang Kuda, Pasar Kambing Madura, Pasar

Sapi Madura, Karapan Sapi Madura, dan Pasar Ayam Madura. “Karena dia tinggal di Sumenep, maka yang sering dia lihat seperti suasana pasar hewan, karapan sapi, pasar kambing, pasar ayam, merupakan beberapa karya-karya lamanya,” tukas Abidin. Lukisan Taufik Rahman adalah sebuah karya original yang kini diikuti oleh beberapa seniman muda Kota Pahlawan. Pelukis yang baru saja memenangkan World Contemporary Artist (WCA) Organisation sebagai Winner of The Year 2017 ini mampu melahirkan teknik baru yang tidak ada dalam teknik lama, tentu sebuah perjalanan panjang bagi seniman. “Garis-garis Taufik ini rumit dan baru, sejak itu anak-anak di Jawa Timur (Jatim) mulai mengikuti teknik melukis Taufik. Sehingga dia harus bergerak ke tingkat lebih,” tutur Abidin menjelaskan. Warna-warna dalam yang dibuat Taufik Rahman, tidak akan membosankan siapapun yang melihat, sebuah skill yang jarang dimiliki oleh pelukis Jatim, dibalik dia menggoreskan selalu muncul warna dalam, Taufik menggambar berulang-ulang di belakang


18

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Tuak merupakan minuman tradisional yang mengandung alkohol dan jika dikonsumsi berlebih akan menimbulkan efek memabukkan. Namun ditangan Putu Ariyawan, tuak tidak lagu memabukkan melainkan tuak miliknya memiliki cita rasa manis yang baik untuk kesehatan. Salah satunya tuak manis baik dikonsumsi oleh penderita diabetes sebab kandungan glukosa lebih rendah dari kandungan glukosa pada tebu.

Putu Ariyawan

P

ria yang tinggal di desa Munduk Bestala kecamatan Seririt ini mengaku sedang menekuni bisnisnya menjual tuak manis. Ariyawan menerangkan

Tuak Manis Munduk Bestala

Siasati Merosotnya Harga Gula Aren jika bahan baku pembuatan tuak manis dan tuak wayah (lau) dari nira pohon aren. Nira aren yang baru dipanen tanpa dilakukan pengolahan inilah yang menjadi tuak manis sedangkan nira yang sudah wayah akan menjadi lau. “Tuak manis yang saya buat dijamin keasliannya karena setelah dipanen hanya dilakukan penyaringan setelah itu baru dikemas,” ungkapnya. Ia mengatakan kualitas tuak manis sangat tergantung dari kualitas pohon aren sehingga tidak semua nira aren itu bisa dijual menjadi tuak manis. Selain hobi berjualan sejak kecil, pria yang juga menjadi guru SMA Negeri 1 Singaraja ini mengaku jika berinisiatif menjual tuak manis untuk menyiasati merosotnya harga gula aren. Untuk membuat 2 kilogram gula aren dibutuhkan sekitar 30 liter nira aren sedang harga jual gula arena berkisar antara 30-35 ribu Rupiah. Akan tetapi jika dirinya menjual tuak manis ia dapat menjual satu botol kemasan dengan harga 6 ribu Rupiah. Dengan untung yang lebih besar dan biaya produksi yang lebih sedikit tentu memotivasinya untuk terus memproduksi tuak manis. selain itu, dirinya juga ingin menginspirasi petani aren di desanya bahwa dengan inovasi dan sedikit kreatif maka dapat menghasilkan produk dengan nilai

Sambut Hari Ibu dan Dharma Wanita Tahun 2017

Pemkab Karangasem Gelar Workshop Peningkatan Percaya Diri Menuju Pribadi Prima sebagai Pendamping Suami

Tuak manis Munduk Bestala.

tambah. “Merosotnya harga gula aren membuat para petani beralih ke tanaman lain seperti cengkeh, manggis, dan durian padahal di desa kami sangat potensial dikembangkan pohon aren. Sehingga perlu mengedukasi mereka bahwa dengan sedikit inovasi akan menambah nilai jual,” jelasnya. Pria kelahiran 1 Januari 1991 berkeyakinan bahwa prosfek tuak manis ke depan sangat bagus. Ini dibuktikan dari tingginya minat konsumen. Dirinya juga konsisten untuk terus mengembangkan tuak manis Munduk Bestala sehingga ke depan tuak manis bisa menjadi ikon desanya. “Dalam jangka panjang tuak manis akan menjadi ikon desa dan tentu akan mense-

jahterakan petani gula arena di desa kami,” ungkapnya. Tentu dalam setiap perjuangan selalu ada tantangan. Hal ini juga yang tengah diperjuangkan oleh Ariyawan. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, dirinya hanya dapat memanen nira aren 3 hari sekali. Selain itu, daya tahan tuak manis juga sangat singkat sehingga jika melebihi batas akan menjadi tuak wayah. Tuak manis hanya mampu bertahan 3 hingga 4 hari di dalam lemari pendingin sedangkan hanya bertahan 1 hari jika tidak dimasukkan ke dalam kulkas. Kondisi ini membuat Ariyawan hanya menjual tuak manis dengan cara pemesanan sehingga meminimalisir kerugian. “Saya

lebih banyak promosi secara online karena kalau merambah ke pasar modern masih terkendala daya tahan tuak manis itu sendiri,” paparnya. Kesulitan lain yang dialami dalam pemasaran juga mengubah kesan negatif tuak dimasyarakat. Masyarakat cenderung beranggapan bahwa tuak adalah minuman yang memabukkan sehingga enggan mencoba tuak manis padahal tuak manis sama sekali tidak memabukkan. “Inilah yang menjadi kesulitan saya dalam berjualan, mengubah kesan masyarakat terhadap tuak. Banyak masyarakat yang kalau dengar kata tuak itu pasti kesannya negatif,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Menyambut peringatan Hari Ibu ke-89 yang disinkronkan dengan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-18 tahun 2017, Pemkab Karangasem menggelar workshop khusus organisasi wanita, Rabu (20/12/2017) di Gedung UKM Center.

A

cara ini dihadiri oleh Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan diikuti oleh 150 orang peserta dari seluruh organisasi wanita di Kabupaten Karangasem. Hadir sebagai narasumber, Anak Agung Rai Kartini,S.

Sos., M.Si., CHT dari Widyaiswara BPSDM Provinsi Bali. Kepala Dinas pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Karangasem melaporkan, workshop ini bertujuan meningkatkan rasa percaya diri para perempuan sebagai pendamp-

Kegiatan ini di awali dengan upacara persiapan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami yang di buka langsung oleh Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng Made Arya Sukerta, SH di tandai dengan pengalungan kartu tanda pengenal peserta uji lapang, kegiatan ini berlangsung di lapangan umum seririt selasa (19/12). Berdasarkan kajian ilmiah dari BMKG bahwa di kecamatan seririt rawan bencana gempa bumi yang kemungkinan dapat di ikuti oleh

Uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami di lapangan umum Seririt

tsunami. Hal ini dikarenakan di kecamatan seririt terdapat lempeng bumi yang sewaktuwaktu bisa terjadi pergeseran. Arya Sukerta mengatakan, kepanikan masyarakat dalam menghadapi bencana akan banyak menimbulkan jatuhnya korban, oleh sebab itu dengan uji lapang akan mampu menekan jatuhnya korban karena telah terlebih dahulu di buatkan skenario dan estimasi dampak yang di timbulkan oleh bencana tersebut, didalam uji lapang ini bukanlah dilakukan simulasi sebagaimana masyarakat menghadapi bencana, tetapi bagaimana managemen pengelolaan bencana itu terlaksana dalam satu komando, sering dijumpai jika terjadi bencana bermunculan posko-posko bencana yang mestinya posko itu hanyalah satu yaitu poskomando, sedangkan di lapangan atau wilayah-wilayah yang dekat dengan lokasi bencana hanya dapat didirikan pos lapangan yang merupakan satu jaringan dari pos komando. Dengan demikian semua kegiatan penanganan bencana sifatnya

adalah kordinatif melalui satu komando. Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Buleleng I Made Subur,SH dalam laporannya mengatakan kegiatan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami dilaksanakan di kecamatan seririt berdasarkan kajian BMKG bahwa wilayah kecamatan seririt rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, jika benar-benar terjadi bencana semua bisa melakukan pungsinya dengan baik, lebih jauh Made Subur melaporkan kegiatan uji lapang ini melibatkan 400 (empat ratus )orang peserta. Made Subur mengatakan kegaiatan ini adalah langkah untuk menguji kesiapan sumberdaya,sarana dan prasa-

rana sehingga pemenuhan terkait dengan penanganan bencana menjadi terpenuhi dengan baik. ‘’Bagaimana cara menangani pengusi, karena disitu nanti berkumpul orangorang setres,gimana nanti menangani orang yang lagi patah tulang, ini perlu penanganan yang serius” tuturnya Lebih jauh Made Subur mengatakan hal terpenting dalam menangani bencana adalah komunikasi secara tersinergi dari pemerintah,dunia usaha dan masyarakat. “Ini harus dibangun, tugas penanganan bencana bukan tugas BPBD saja tapi masyarakat dan dunia usaha harus ikut menangani penanggulangan bencana ini” tutupnya. (Wiwin Meliana)

ing suami serta membangun diri untuk menjadi pribadi prima. Diharapkan dari workshop ini seluruh organisasi wanita yang ada di Kabupaten Karangasem mampu menjadi dirinya sendiri dan mampu memahami orang lain untuk menjadi pribadi yang tangguh. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutannya mengatakan, di era globalisasi dan informasi sekarang ini sangat dituntut kualitas diri anggota Dharma Wanita Persatuan dan para organisasi wanita lainnya khususnya yang ada di Kabupaten Karangasem. Untuk itu sangatlah tepat bila kegiatan ini digelar dalam rangka mempringati Hari Ibu dan DWP. Dengan memiliki

Peringatan Hari Ibu, Hari Bela Negara dan Hari Nusantara Tahun 2017 di Karangasem

BPBD Buleleng Gelar Uji Kontijensi Gempa dan Tsunami Bencana alam memang tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi untuk menekan jatuhnya banyak korban. Kurangnya pemahaman cara menghadapi bencana menjadi salah satu penyebab timbulnya banyak korban sehingga untuk mengantisipasi hal itu Pemerintah kabupaten buleleng melalui badan penangulangan bencana kabupaten buleleng melakukan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami di kabupaten buleleng.

7

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri memimpin Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89, Hari Bela Negara ke-69 dan Hari Nusantara ke-16 tahun 2017 di Lapangan Tanah Aron, Amlapura, Jumat (22/12/2017). Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Sekretaris Daerah I Gede Adnya Mulyadi dan Seluruh Kepala Jajaran Forkopimda Kab. Karangasem. Dalam amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Yembise yang dibacakan Bupati Mas Sumatri mengatakan, Perempuan Indonesia sangat berperan dalam memerdekakan Indonesia di masa lalu. Setiap diselenggarakan Hari Ibu Indonesia dapat dimaksudkan dan/ atau diarahkan untuk selalu membangkitkan semangat perjuangan tentang keluhuran dan keagungan peran perempuan sebagai ibu dan keibuan yang protektif terhadap kehidupan. Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change). Untuk itu, dengan terselenggaranya peringatan Hari Ibu ke-89 Tahun 2017, ditetapkanlah tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”. Dengan sub tema, meningkatkan akses ekonomi bagi perempuan menuju perempuan mandiri, sejahtera dan bebas dari kekerasan serta peningkatan ketahanan keluarga yang kuat dalam berbagai bidang (kesehatan, ekonomi, pendidikan, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat dan kuat menyikapi perbedaan budaya). “Pada kesempatan ini kita juga memperingati Hari Bela Negara ke-69 yang diperingati setiap tanggal 19 Desember dan Hari Nusantara yang ke-16 yang diperingati setiap tanggal 13 Desember,” ujarnya. Pada momentum peringatan Hari Bela Negara,

Bupati Mas Sumatri mengajak seluruh masyarakat Karangasem untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan Negara khususnya bagi para generasi muda. Generasi muda diminta senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila serta memecah belah NKRI. “Para generasi muda adalah pemimpin masa mendatang. Maka, harus bangga dan berperan serta membangun Indonesianya. Hebat untuk dirinya, untuk bangsa dan Negaranya. Itulah bagian dari bentuk Bela Negara yang sesungguhnya di era kekinian,” imbuhnya. Terkait dengan Hari Nusantara yang ke-16, Mas Sumatri menyampaikan bahwa potensi perikanan di Kabupaten Karangasem memberi dampak peningkatan potensi budaya yang bersinergi dengan pelestarian ekosistem di bidang perikanan, memberikan dampak atau pengaruh berlangsungnya perkembangan perikanan berkelanjutan. Demikian juga modernisasi saranan dan prasaranan kelautan dan perikanan terus diupayakan pemerintah daerah, agar masyarakat pesisir dan masyarakat di lahan basah mampu mandiri berproduksi dan menguasai pangsa pasar lokal, serta perlu sentuhan teknologi dalam bina usaha kelautan dan perikanan. “Semoga peringatan Hari Nusantara ini dapat kita jadikan momentum untuk para nelayan dan pembudidayaan ikan lebih sejahtera,” harapnya. Usai apel, dilaksanakan acara tambahan berupa penyerahan bantuan 2 unit mobil berpendingin beroda 4 dari Direktoral Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI kepada Koperasi Mina Jaya di Kecamatan Kubu dan Koperasi Mina Sari Arta di Kecamatan Karangasem. Penyerahan secara simbolis 338 unit bantuan bedah rumah, penyerahan kepada 50 orang bantuan penyandang disabilitas, 300 orang bantuan sosial lanjut usia tidak mampu, 15 orang bantuan kursi roda untuk penyandang disabilitas, 1 paket bantuan mesin dupa untuk kelompok gepeng, 1 paket bantuan peralatan pembuatan jajan dan jejaitan untuk kelompok gepeng. Diserahkan juga penghargaan kepada para wajib pajak restoran dan wajib pajak mineral bukan logam dan batuan teladan tahun 2017. (Hms/ten)

kepribadian yang berkualitas, maka seorang wanita mampu menjalankan multi peran yang dimilikinya, baik selaku istri sebagai mitra suami, ibu dari anak-anaknya, berkarir di Pemerintahan ataupun di dunia politik dan semua aspek kehidupan. Mas Sumatri menambahkan setiap proses peningkatan kepercayaan diri menuju pribadi prima membutuhkan kerja keras, waktu, konsisten dan kesabaran. Itu artinya tidak ada jalan instan untuk merancang diri menuju pertumbuhan pribadi prima dan unggul. Hal ini sangatlah dibutuhkan perempuan, terlebih para ibu yang memegang peran sangat penting dalam kehidupan. Dewasa ini tersedia banyak kesempatan bagi perempuan untuk sukses

dengan tetap berperan sebagai istri maupun sebagai ibu. Zaman telah membuka kesempatan bagi perempuan untuk dapat maju dan berkembang. Apapun profesi para ibu, sangat dibutuhkan kepercayaan diri, disamping perubahan mindset, sikap positif pantang menyerah, kreatif serta mandiri. “Saya bepesan langsung kepada seluruh anggota organisasi wanita se-Kabupaten Karangasem bisa terus mendapatkan workshop semacam ini, untuk dapat membekali diri dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dapat berpungsi memperlancar tugas suami,” ujarnya. Dalam acara ini diserahkan juga sembako kepada Dharma Wanita Golongan 1. (Hms/ten)


8

Bunda & Ananda

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

“Ibuuu…”, demikian sambutan kakak beradik Ayu dan Andin saat ibunya baru datang dari kerja. Masih sambil bercanda, mereka pun membantu membawakan bungkusan yang dibawa sang ibu. Sesampainya di dalam rumah, mereka tampak berbisik-bisik dan masuk ke dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian, mereka kembali keluar kamar, memberikan sepucuk surat dan gambar kepada sang ibu sembari mengucapkan “Selamat Hari Ibu..”. Mereka berebutan memeluk ibunya dan meminta maaf sambil sesegukan.

A

yu yang kini sudah duduk di kelas 6 mengatakan meski sering berbeda pendapat dengan sang ibu, namun ibu juga yang paling sering menemaninya dalam segala hal. Seperti mengantarkan membeli buku dan peralatan sekolah. “Ibu sangat sabar, terutama jika membeli buku pelajaran atau LKS karena kadang sampai harus mencari ke beberapa toko buku. Kadang juga ibu terlihat kesal, walaupun akhirnya mau, kalau Ayu minta nganterin beli penghapus, atau dasi yang sering hilang,” ucapnya sembari tersenyum. Ayu juga mengatakan ibunya sering menawarkannya untuk mengikutinya dalam segala kegiatan. “Mungkin karena ibu tahu Ayu orangnya pemalu dan kurang pedean,” ujar Ayu. Namun, beberapa tahun terakhir setelah sering ikut-ikut lomba dan pentaspentas, kepercayaan dirinya mulai tumbuh, apalagi kerapkali ia dipercaya mewakili sekolah dalam lomba baca puisi, walaupun tidak selalu menang. “Dulu Ayu pemalu, sekarang malu-maluin.. hahah,” candanya. Sementara, Andin yang baru kelas 2 SD mengatakan kalau ibunya itu kadang galak, judes, suka marah, lucu, usil. “Pokoknya komplit, ibu paling suka becandain Andin, sabar juga,” ujarnya. Ia menceritakan pengalamannya waktu ikut lomba akting. Waktu itu ia yang diantar sang ibu dan juga kakaknya Ayu datang ke tempat lomba pukul 11 dan harus lama menunnggu giliran dipanggil

Ibu Itu Komplit

Anggi bersama sang mama

karena dapat nomor besar. “Andin sampai capek nunggu, sempat main perosotan disana, beli makan-minum, sampai sempat tidur karena ngantuknya. Pokoknya Andin mau apa saja dikasih sama ibu. Akhirnya dapat giliran lombanya sekitar jam 14.30. Syukurnya Andin dapat juara..yeee,” ucapnya semangat. PAKAI CARA UNIK Cerita serupa diungkapkan Anggi tentang mamanya. Siswi kelas 1 SMP ini mengisahkan mama adalah sosok perempuan yang sudah membuatnya menjadi berubah. “Anggi yang awalnya pemalu, sekarang bisa jadi lebih berani. Walaupun cara mama mendidik Anggi beda dari yang lain,” ucapnya. Selain itu, kata Anggi, mamanya selalu mengajarkannya untuk menjadi anak yang mandiri dan rajin. Sejak Anggi mulai menekuni dunia MC, mamanya juga yang selalu memberi Anggi contoh serta dukungan supaya ia tidak grogi. “Dengan cara mama yang unik, mama bisa membuat Anggi menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya sembari tersenyum. Unik bagi Anggi itu seperti, mamanya selalu membiarkan Anggi menyampaikan apa yang dipikirkannya. Misalnya saat perform, apa pun yang Anggi pikirkan dan ingin disampaikan pasti mama selalu bilang sampaikan saja. Dan saat Anggi di lingkungan baru,mama tidak pernah sekali pun melarang untuk mulai

Ayu dan Andin dengan kado sederhana untuk ibunya

Gung Is bersama ibunya

memperkenalkan diri duluan. “Malah, kalau selalu dekat dengan mama, justru Anggi diajarkan untuk kenalan dengan yang lain. Dan, Anggi selalu melihat cara mama berinteraksi dengan teman-temannya. Mama selalu menyapa dengan senyum dan mungkin akan terlihat heboh. Tapi menurut Anggi kehebohan itulah yang membuat mama bisa percaya diri dan mempunyai banyak teman. Dan sekarang Anggi selalu menggunakan cara-cara unik yang

diajarkan mama kalau sedang grogi, atau mau kenalan dengan teman lain,” paparnya. Sekarang kalau ada lomba/ perform dan mamanya lagi di luar kota, Anggi pasti ingat apapun yang sudah diajarkan mama. Dan walau di luar kota, mama selalu memberinya dukungan, baik via telepon atau chat. “Anggi sangat berterima kasih karena tanpa mama, anggi tidak mungkin bisa seperti ini,” ucapnya. Momentum Hari Ibu ini juga

menjadi hari paling istimewa bagi seorang ibu, dan tentunya bagi sang anak yang telah menerima jasa dan pengorbanan sang ibu yang tanpa lelah. Gung Is melihat ibunya adalah sosok yang selalu ada dalam setiap kesehariannya. “Dari kegiatan sehari hari, seperti memasak, mengatur rumah tangga, sampai ibu selalu siap mengantar dan menemani Gung Is kesana-kemari, mengajar, membantu Gung Is membuat tugas sekolah, tanpa melihat waktu,” ucap siswi kelas 1 SMP yang mengoleksi banyak piala di bidang seni lukis ini, menyanyi dan baca puisi. Dalam mendidik Gung Is, ibu dikatakannya cukup keras. Biasanya ibu akan memintanya melakukan sesuatu sendiri, setelah itu baru ibunya mengoreksi. Jika ada salah terus diulang lagi sampai benar. Ketika belum berhasil memenangkan sebuah perlombaan, ibu juga yang selalu memberinya semangat untuk lebih giat belajar dan bersabar. Saat belajar menyanti, Gung Is diminta fokus dan menghayati lagu. Gung Is mengisahkan satu pengalaman saat ia ikut lomba melukis di PSR. Ibu terus memotivasi saya dan bilang.. “ayo Gung Is cepat, waktunya lagi sedikit. Ibu bilang begitu agar Gung Is bisa menyelesaikan gambar dengan cepat”. Meski Gung Is mengaku grogi dan kesal dengan ucapan ibunya itu, tapi Gung Is paham maksud ibunya adalah untuk memberinya semangat. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit I TUMA DAN I TITIH

Tersebutlah dua ekor kutu yang tinggal bertetangga. Namanya I Tuma dan I Titih. Kedua kutu itu bersahabat, namun nasibnya sangat berbeda. I Tuma tinggal di rumah yang empuk, yakni di lipatan kasur Made Taro raja. Badannya gemuk, kulitnya abu-abu keputih-putihan, dan gerakannya lincah. Makannya selalu enak, yakni tiap malam minum darah segar raja. Bagaimana I Titih? Kutu yang dirundung malang itu tinggal di celah-celah balai bambu di bawah kasur raja. Di tempat itu ia merasa aman, namun sangat sulit mendapatkan makanan. Keluarganya banyak tertangkap basah ketika mencuri darah raja. Sang pelayan memburunya lalu membunuhnya. Dalam mencari makanan I Titih selalu dikejar rasa takut. Itulah sebabnya badannya kurus gepeng, mukanya pucat-pasi, kulitnya merah kekuningkuningan, dan tenaganya sangat lemah. Pada suatu hari I Kutu berkunjung ke rumah I Tuma. Dalam perbincangan ia bertanya, “Tuma! Kamu lihat ‘kan badanku sangat kurus. Hal itu disebabkan karena dalam mencari makan, aku selalu dikejar bahaya yang menakutkan. Sedangkan kau enak dan aman-aman saja. Sudi kiranya kamu memberiku petunjuk.” “Kasihan aku melihat keadaanmu, Titih! Aku ingin membantumu, namun aku ragu-ragu, apakah kau dapat melaksanakan petunjukku,” kata I Tuma. “Pasti, Tuma!” jawab I Titih. “Jika diandaikan sebuah jukung yang berlayar, aku jukungnya, kamu pendayungnya. Jukung selalu mengikuti arah

sesuai kehendak pendayung, bukankah demikian, Tuma?” “Baiklah kalau demikian,” kata I Tuma. “Kunci mendapatkan makanan dalam keadaan aman dan nyaman, adalah pengendalian diri. Kekanglah diri, jangan terlalu menuruti hawa nafsu! Dapatkanlah makanan pada malam hari, yakni ketika raja tidur lelap. Minumlah darah raja seperlunya, jangan berlebihan.” I Titih sangat puas mendapatkan petunjuk I Tuma. I Tuma yang berbaik hati itu, menyuruh I Titih tinggal semalam di rumahnya untuk menjalankan petunjuk itu. I Titih pun menurut. Ia berkali-kali mengucapkan terimakasih kepada sahabatnya yang baik itu. Entah apa yang terjadi. Siang itu sang Raja berbaring di kasur peraduannya. Mungkin raja sangat lelah setelah bepergian jauh. Beliau harus beristirahat, dan tak seorang pun yang boleh mengganggunya. Ketika raja memejamkan mata, I Titih gelisah. “Kesempatan baik,” pikirnya. Perlahan-lahan ia merayap mendekati raja. I Tuma berkali-kali mengernyitkan mata, dan menggoyang-goyangkan kepalanya. Ia memberi tanda kepada I Titih, bahwa tindakannya itu sangat berbahaya. I Titih mengerti tanda yang diberikan oleh I Tuma, namun ia tidak dapat menahan nafsu. Baginya ini kesempatan yang terbaik dan kesempatan itu tidak mungkin ia dapatkan lagi. Setelah bertengger di lengan raja, ia segera menusukkan moncongnya, lalu minum sepuas-puasnya. Raja yang baru saja memejamkan mata, bangun seketika lalu memanggil pelayan. I Titih lari terbirit-birit menuju rumah I Tuma. Pelayan melihatnya, lalu memencet I Titih dan kutu-kutu lainnya. Maka matilah semua kutu, termasuk I Tuma. (Bali)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

17

Disperindag Kota Denpasar dan Denfest ke-10

Kibarkan Inovasi Tenun Lokal Endek kini sudah semakin digemari dan memasyarakat. Para pengrajin dan desainer semakin kreatif menghadirkan keindahan kain tradisional Bali ini dalam setiap karya rancangan mereka. Tanpa ada kata berhenti, Pemerintah Kota Denpasar pun melalui Disperindag Kota Denpasar dan Dekranasda Kota Denpasar tak pernah ketinggalan bersama pengrajin binaannya terus mencari berbagai terobosan.

B

egitu juga pada p a g e l a ra n D e n pasar Festival ke10 tahun ini, di bawah tema ‘Rawat Pusaka Cipta Inovasi’, “ Tresnaning Jagat Rahayu”, Disperindag dan Dekranasda Kota Denpasar mengajak sebanyak 78 UMKM/IKM serta dileng kapi dengan 1 s t a n e ks l u s i f Dekranasda Kota Denpasar untuk menampilkan berbagai inovasi p ro d u k l o ka l ko l e k s i m e r eka, serangkaian kegiatan ‘Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri’. Selain itu, ada pula peserta yang akan menyuguhkan kain endek/tekstil dalam berbagai inovasi selama empat hari, yakni sejak 28 s.d 31 Desember 2017, terfokus di areal Lapangan Puputan Badung Denpasar. Selanjutnya, demi menjaga dedikasi pada warisan budaya yang bernilai tinggi ini, pada perhelatan Denfest ke-10 ini juga, Kadisperindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si., didampingi oleh Kabid Perdagangan I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, S.S.,M.Hum., mengatakan selain menghadirkan stan khusus fashion endek juga menuangkannya dalam sebuah program lomba busana kerja endek. Untuk kali ini, dilaksanakan ‘Lomba Seragam Endek untuk kalangan Guru-Guru Sekolah Dasar se-Kota Denpasar, yang akan berlangsung pada Jumat, 29 Desember 2017, di Panggung Utama Kawasan Catur

Muka Denpasar pada pukul 17.00 Wita. Di sini, kata Laxmy kita akan bisa melihat endek yang dulunya hanya memiliki kekhasan warna, kini telah berkembang dengan berbagai ragam corak, warna, motif dan gaya. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya Pemkot untuk mengangkat produk lokal ini. Karenanya, tidak keliru jika Denpasar menjadikan produk tenun ikat endek ini sebagai produk unggulan masa depan. Apalagi kini , endek yang dikenal sebagai salah satu ikon Bali semakin berkibar di dunia fashion lokal, nasional maupun internasional.

SEMAKIN VARIATIF Sementara, Ketua Dekranasda Kota Denpasar , Ida Ayu Selly D. Mantra, dalam kesempatan berbeda mengatakan ia tak menduga jika setiap tahunnya peserta lomba cukup banyak. Artinya, peserta lomba khususnya para guru SD untuk tahun ini, bukan hanya semakin mengenal endek, tapi juga paham bagaimana busana kerja yang baik. Di samping itu, mengenakan busana yang rapi dan up-to-date bisa menambah semangat kerja dan lebih percaya diri. Terlebih, lanjutnya secara umum pakaian kerja modelnya memang lebih sederhana tapi memberikan kesan berwibawa. Memiliki konsep yang simpel sehingga pas dan nyaman dikenakan beraktivitas. Selama ini, katanya ratarata peserta lomba berhasil tampil dengan busana kerja yang baik, cutting serta detail sederhana yang memberikan kesan sopan.

Selama ini, lanjut Laxmy untuk terus dan lebih lagi memomulerkan produk tenun lokal, kain endek ini, Pemkot Denpasar selalu menampilkan endek dengan berbagai perkembangannya. Seperti kegiatan lomba yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan rasa cinta masyarakat Kota Denpasar terhadap tenun lokal Bali dan salah satu produk unggulan Kota Denpasar ini. Dikatakan, sejalan dengan perkembangannya, setelah promosi yang dilaksanakan secara berkesinambungan, endek kini sudah masuk di hati masyrakat . Menjadi salah satu item fashion bagi semua kalangan, baik anak-anak, remaja maupun dewasa bahkan orangtua. Dan hal ini cocok dengan tag line yang biasa digaungkan “Endek kita punya kita pakai dan kita bangga” Lebih lanjut Selly D. Mantra berharap, melalui kegiatan lomba fashion endek serta persembahan pagelaran berbahan produk budaya kreatif Kota Denpasar lainnya, endek semakin berkibar. Apalagi di setiap ajang Denfest endek tet a p m en j a di sa l a h sa t u “center of attention” pengunjung setelah didukung dengan beragam desain dan motif yang up to date , sangat bisa untuk tampil formal maupun kasual sesuai dengan era kekinian dan tuntutan zaman. Wayan Gatra juga menga-

takan di ajang Denfest kita juga bisa melihat hasil tenun lainnya yang juga menjadi kebanggan Bali, seperti songket dengan kisah pembuatannya . Ia juga kembali mengingatkan pada para peserta pameran untuk selalu ramah dalam melayani, kemudian tidak hanya mendisplay atau menata stan-nya dengan indah, apalagi untuk produk-produk item fashion tapi juga ingat memberikan diskon. Makanya, lanjut Selly D.Mantra, jangan lupa hadir ya dan ajak keluarga serta teman-teman untuk melihat, betapa hampir di seluruh stan fashion endek, busana ready to wear-nya kerenkeren, apalagi hasil karya dari anak-anak mudanya. Pengrajin dan desainer sudah semakin kreatif. Sekarang

juga semakin banyak tersedia kemeja dengan sentuhan endek, termasuk endek yang diaplikasikan pada kaus oblong maupun t-shirt, semuanya sangat variatif , sangat luar biasa memunculkan bukan hanya ide tapi juga bakat- bakat baru pun tergali di sini. “Jadi, hayo datang sekalian ajak keluarga, kolega dan teman-teman untuk merayakan pergantian tahun di jantung Kota Denpasar, Bali. Buktikan jika Denfest sekarang berasa istimewa,” katanya sembari berharap agar semua upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar mampu memberi manfaat bagi perkembangan aset budaya bernama endek ini, dunia fashion dan tentunya yang lebih luas lagi para pengrajin di Kota Denpasar. (ard)

Walikota Denpasar Rai Mantra melepas anak panah saat membuka Denfest ke-9


16

Sudut Pandang

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Disperindag Kota Denpasar

Sambut Denfest - Tingkatkan Inovasi Produksi Lokal

D

enpasar Festival (Denfest) sebagai kalender atau agenda tahunan Pemerintah Kota Denpasar kembali digelar tahun 2017 ini. Memasuki tahun ke -10, pelaksanaannya akan berlangsung mulai 28 – 31 Desember, di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Pada Denfes kali ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag ) Kota Denpasar akan hadir dengan melibatkan pengrajin binaannya, yakni; Kerajinan (craft) sebanyak 54 peserta ; Pastry Bakery , 46 peserta dilengkapi dengan Pasar Rakyat 10 peserta. Kadisperindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si., didampingi Kabid Perdagangan, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, S.S., M.Hum., saat acara technical meeting, yang diikuti oleh 200 orang peserta Denpasar Festival di Gedung Sewaka Dharma Lu-

mintang, Denpasar mengatakan bahwa dalam ajang Denpasar Festival ke-10, yang mengusung tema ”Rawat Pusaka Cipta Inovasi” dengan sub tema “Tresnaning Jagat Rahayu”, para peserta yang memiliki kesempatan berpameran diminta turut melakukan kegiatan sosialisasi terkait ‘Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri’. Mengingat Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia memegang peranan sentral dan strategis bagi pembangunan ekonomi kerakyatan serta penyerapan tenaga kerja di Denpasar. Maka, untuk program ‘Peningkatan Inovasi Produk Lokal’ Disperindag Kota Denpasar bersama Dekranasda Kota Denpasar menekankan UMKM/IKM binaannya untuk menampilkan produk lokal unggulan masing-masing. Menariknya, untuk Denpasar Festival kali ini, Pemerintah Kota

Denpasar masih melalui Disperindag Kota Denpasar, sebagai wujud kepeduliannya kepada para pengungsi Gunung Agung, menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem, dengan memasilitasi mereka untuk bisa menjual produk kerajinannya, di zona Lapangan Puputan Badung. Dikatakan oleh Wayan Gatra

Gebyar Diskon untuk Pengunjung Pada kesempatan tersebut juga tak ketinggalan dipaparkan perihal tata tertib yang harus ditaati olep para peserta pameran. Mulai dari jadwal loading, tidak menggunaklan plastic bag tapi wajib memakai green bag.Selain itu peserta juga wajib mencantumkan label 100% Indonesia sebagai tanda cinta Indonesia, serta yang menggembirakan untuk pengunjung yakni setiap peserta pameran wajib memberikan potongan harga atau diskon. Selama ini juga, selain memberikan kesempatan di berbagai ajang, salah satunya Denpasar Festival, selama ini Pemerintah Kota Denpasar juga memberikan berbagai fasilitas dan layanan untuk para pengrajin, di antaranya adanya Denpasar Design Centre (DDC) di bawah kendali Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga Dinas Koperasi dalam urusan pengembangann desain. Apalagi yang namanya desain merupakan salah satu sub- sector industry kreatif yang mengusung kreativitas dan inovasi individu. Desain juga disebut bentuk inovasi yang mendorong produk insdustri kecil dan menengah (IKM) menembus pasar. Maka fasilitas dan keberadaan DDC untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Pemerintah juga membantu sarana dan prasarana IKM dan UKM dari sisi market-

ing, bahan baku, permodalan serta asistensi mereka untuk meningkatkan usahanya melalui incubatorinkubator yang tersedia. Begitu juga dengan e- commerce, yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Denpasar sejak tahun 2008 dan hingga kini memiliki perkembangan yang cukup baik. Yang pasti, lajut Laxmy produk kreatif yang dimiliki Kota Denpasar bukan hanya seni dan budaya, juga banyak artifak dari hasil seni dan budaya. Kerajinan yang dimiliki ini bakal terus dikembangkan agar bisa mendampingi perkembangan industri pariwisata di Bali. Selain, mampu bertahan sekaligus siap meng­ hadapi persaingan global. (ard)

bahwa seluruh peserta bukan hanya diharuskan mendisplay dagangan mereka lebih cantik, namun juga wajib mengedepankan keramahan dalam layanan. Seluruh peserta, baik pengrajin tekstil maupun kerajinan /pastry bakery, masing-masing akan memeroleh fasilitas tenda dan perlengkapannya yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Selain itu juga dipersembahkan stand ‘Pasar Rakyat’ yang akan digelar di lokasi Lapangan Puputan Badung dengan “Ayo Jaga Pasar Kita”. Pada kesempatan yang sama Kabid Dalops Dishub Kota Denpasar, Ketut Sriawan, S.E., didampingi Wakasatlantas Polresta

Kota Denpasar Gede Sumadra, S.H., M.H., menyampaikan bahwa keberadaan ‘Posko Terpadu’ akan tetap siap memberikan pelayanan selama acara Denpasar Festival berlangsung. Sementara untuk kantongkantong parkir, telah disepakati di ruas Jalan Sulawesi, Jalan Sugianyar, Jalan Sutoyo, Jalan Kartini dan Jalan Beliton. Diimbau kepada seluruh peserta pameran tetap mematuhi zona-zona parkir yang telah disediakan, dan pihak Dalops dan Polresta Kota Denpasar akan terus melakukan evaluasi serta monitoring tertib parkir dan kendaraan selama even berlangsung. (ard)

A

khir tahun 2017 tinggal menghitung hari. Sejumlah artis telah siap-siap menyongsong tahun baru 2018 dengan harapan baru, sembari ‘menghitung-hitung’ apa saja yang telah dicapainya sepanjang 2017 ini. Ayu Ting Ting misalnya, mengaku cukup puas dengan kariernya di sepanjang tahun 2017 ini. Bahkan, katanya, ada hal-hal yang melebihi ekspetasinya. “Saya bersyukur dengan apa saya saya raih di tahun 2017. Kalaupun ada yang belum tercapai, saya yakin pasti ada (terwujud) tahun depan. Saya juga berharap bisa gelar konser mini,” ungkap Ayu Ting Ting yang namanya melejit berkat lagu ‘Alamat Palsu’, di kawasan Mampang, Jakarta. Soal konser mini ini, menurut wanita cantik kelahiran Depok 1992, telah menjadi harapannya sejak lama. Meski mengaku belum terlalu lama berkarya di panggung nasional namun dia berharap suatu saat ada kesempatan untuk menggelar karya-karyanya selama berkiprah di dunia menyanyi. “Inginnya sih konser besar tapi kan saya baru beberapa tahun perjalanannya, belum lama. Jadi sekarang cukup konser mini saja. Mungkin nanti kalau sudah lama berkiprah bisa konser besar,” ujar wanita yang memiliki nama asli Ayu Rosmalina ini. Menurut Ayu, obsesi seorang penyanyi menggelar konser untuk karya-karyanya adalah keinginan yang wajar. Karena setiap penyanyi pasti menginginkannya. “Ya mudah-mudahan saja bisa suatu saat nanti,” ujar ibu dari Bilqis ini.

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Syukuri Apa yang Diraih

Ayu Ting Ting

Ayu Ting Ting boleh dibilang sebagai salah satu artis yang sejak namanya melejit 2011 lalu, tetap berhasil mempertahankan popularitasnya. Ini karena dia tidak hanya tampil sebagai penyanyi tapi dia juga melebarkan sayap ke sejumlah bidang di entertainment, seperti menjadi presenter bahkan sekarang dia juga merambah ke dunia akting. Dimulai dari bermain sinetron dan kini masuk ke layar lebar. Menurut Ayu, bermain film telah lama didambakannya namun baru terlaksana di 2017 ini. Sebenarnya ada banyak tawaran, namun belum ada yang pas. Tapi sekarang ketika mendapat ta-

waran main film, dia pun merasa cocok. Sayangnya Ayu mengaku belum bisa mengungkapkan dirinya kini terlibat dalam proyek film apa. “Tapi aku disini mendapat peran anak muda, seperti ABG,” katanya sambil tertawa. Dunia akting, termasuk dunia baru baginya karena itu dia tak segan-segan belajar, bahkan bertanya dari para senior. Untuk film yang tengah dibintanginya, dia juga melakukan pendalaman karakter termasuk rajin nonton film dari berbagai genre. “Main film kan beda dengan sinetron jadi aku masih harus banyak belajar,” tambah Ayu yang sepanjang kariernya meraih sejumlah penghargaan. Sibuk sepanjang tahun dengan berbagai kegiatan, membuat Ayu mengaku tak akan mengambil job pada malam pergantian tahun. Dia ingin istirahat dan berkumpul bersama keluarga. “Kayaknya aku nggak ambil job tahun baru. Sepanjang tahun sudah sibuk, pekerjaan banyak, manggung di sana sini, on air, off air, belum lagi acara-acara lainnya. Trus main sinetron, dan kini syuting film. Jadi sudah sibuk terus. Tahun baru ini aku mau kumpul keluarga saja, sama Bilqis,” tandasnya. Seperti halnya Ayu, Chelsea Islan yang kariernya di dunia akting terus berkibar, merasa bersyukur untuk apa yang telah dicapainya di 2017. Bukan hanya popularitasnya yang terus melejit

Saatnya Lakukan Efisiensi Erupsi Gunung Agung menjadi pukulan keras terhadap dunia pariwisata di Bali. “Di tahun 2017 pada semester pertama, secara umum jumlah kunjungan wisatawan luar negeri dan domestik cukup tinggi hampir sama dengan tahun lalu. Namun, beberapa bulan belakang a n i n i k a re n a adanya ben-

9

cana alam erupsi Gunung Agung kondisi wisatawan khususnya wisatawan asing langsung turun tajam yang berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel yang ratarata hanya mencapai 10-20%, sehingga berdampak terhadap operasional yang sampai mengurangi jam kerja karyawan dengan memberikan cuti,” ujar Jeany Anggreni, S.E., M.M., Ak., CA., Finance Controller pada sebuah perusahaan jasa akomodasi pariwisata. Kondisi seperti ini sepertinya hampir merata terjadi di semua sektor pariwisata. Solusi yang diambil perusahaan jasa akomodasi/hotel, restoran, tranportasi laut angkutan pariwisata, entertainment yang berkantor di Seminyak, Kuta ini, melakukan efisiensi dengan cara men e k a n biaya operasional, yaitu efiensi pemakaian listrik, Jeany Anggreni, m e m S.E., M.M., Ak., CA. berikan

Agung Putri

libur atau cuti kepada karyawan, melakukan evaluasi terhadap menu-menu yang disediakan untuk menghemat stok bahan makanan. Di tahun 2018 nanti, Jeany berharap kondisi pariwisata Bali bertambah baik dan jumlah kunjungan wisatawan meningkat. “Promosi-promosi pariwisata Bali ditingkatkan, penjelasan atau informasi yang terkoordinir, jelas dan terukur kepada wisatawan yang berkaitan dengan kondisi Gunung Agung,” ucapnya. Terlepas dari kondisi Gunung Agung, harapan Jeany yang

tapi sederet penghargaan diteri- film ‘Ayat-ayat Cinta 2’. manya sepanjang tahun ini. Sebenarnya, tutur gadis kelaDi antaranya adalah peng- hiran Washington ini, menjadi hargaan pemeran utama terbaik sutradara adalah keinginannya sedalam film “Rudy Habibie” oleh jak lama. Hanya saja impiannya itu Box Office Movie Award (IBOMA belum bisa terwujud karena kes2017), ia juga meraih penghar- ibukannya. “Aku ingin itu semua gaan IMA 2017 sebagai Pemeran bisa terwujud di tahun depan,” Wanita Pendukung Terbaik atas tambah Chelsea yang aktingnya di film “3 Srikandi”. juga ingin memDi luar film, ia juga meraih buat pertunjupenghargaan IDE (the Institute kan teater. of Democracy and Education) (Diana Runtu) Indonesia. “Aku bersyukur ya untuk semua yang aku dapat. Ini semua tidak boleh membuat kita cepat puas tapi harus menjadi motivasi untuk bisa berkarya lebih baik lagi,” ungkap Chelsea yang juga dianugerahi penghargaan ‘ Innovative Young Leader 2017’ oleh DPR RI. Untuk tahun 2018 mendatang, kata gadis cantik kelahiran 1995 ini, ia memiliki sejumlah reso l u s i . “A k u sih berharap tahun depan bisa jadi sutradara film dan penulis. Mudahmudahan tahun depan itu bisa terwujud,” ungkap pemeran ‘Keira’ dalam Chelsea Islan tentunya juga menjadi harapan semua orang khususnya yang bergerak di sektor pariwisata, di tahun 2018 agar bisa ditingkatkan lagi promosi-promosi yang dikoordinir oleh pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri dan domestik. Karena pasar domestik ini dikatakan Jeany, juga memiliki potensi yang tinggi dalam mendukung pariwisata Bali yang secara langsung mempengaruhi perekonomian masyarakat Bali secara keseluruhan. “BALI SAFE” Hal senada disampaikan AA Putri Kesumawati, seorang guide freelance yang kerap memandu tamu-tamu Eropa. “Kondisi Gunung Agung berpengaruh sekali, saya saja sudah 3minggu tidak kerja karena tidak ada tamu. Tapi syukur, sekarang sudah mulai ada tamu lagi,” ucapnya. Namun, dikatakan Gung Tridemikian sapaan akrabnya, mereka sebagian besar bukan takut datang ke Bali karena status Gunung Agung, tapi lebih karena takut kalau bandara ditutup. Untuk turut berpartisipasi memulihkan kondisi pariwisata Bali ini, Gung Tri pun kerap memposting “Bali Safe” di sosial media. Tak jarang pula, ia memberikan gambaran bahwa lokasi Gunung Agung jauh dari objek wisata

lainnya, sehingga secara umum Bali masih aman. Di samping itu, ia juga melikat tingkat pengamanan di hotel-hotel dan tempat-tempat umum lumayan bagus, walaupun kita tetap harus waspada. Gung Tri menjelaskan, tamu Eropa lebih suka culture tour dan adventure. Bahkan, tak jarang ia sampai ikut mendaki ke puncak Gunung Batur, Bangli, menemani tamu-tamunya itu. “Banyak yang ambil sunrise trekking walaupun mereka harus berangkat dari hotel jam 2 pagi tapi mereka suka. Ada juga yang memilih sunset. Jadi mulai naiknya jam 4 sore, tapi baliknya sesudah sunset, jadi sudah gelap. Naik 1,5 jam sudah sampai di puncak,” tuturnya. Sementara, untuk naik ke Gunung Agung, terus terang ia belum pernah. Karena selain medannya lebih berat, juga memerlukan tenaga ekstra. Biasanya, jika tamu ingin mendaki ke sana, diarahkan untuk memakai guide yang sudah profesional. Terkait harapannya di tahun 2018, Gung Tri berharap kondisi Gunung Agung sudah kembali normal sehingga wisatawan tenang untuk datang dan makin ramai berkunjung ke Bali. Kami sebagai orang yang bekerja di pariwisata bisa mendapat kerjaan lagi,” ucapnya tersenyum. (Inten Indrawati)


10

Mozaik

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Mewarnai Burung Garuda sebagai Pemersatu Anak Bangsa

Membangun generasi Indonesia yang cinta tanah air dan kreatif menjadi komitmen seluruh pemangku kepenting­ an di negeri ini, termasuk Faber-Castell. Produsen alat tulis terbesar di dunia ini yang turut berpartispasi dalam kegiatan mewarnai gambar Burung Garuda Pancasila oleh 22.205 siswa-siswi tingkat TK, SD dan SMP yang berada di Provinsi Papua.

L

omba yang diada­ kan 8 Desember 2017 di Stadion Pendidikan, Wa­ mena, Kabupaten Jayawijaya, Papua ini digagas Kodam XVII/ Cenderawasih. Respons positif pun diraih, termasuk anugerah pemecahan rekor oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Kegiatan Mewarnai Gam­ bar Burung Garuda dengan pe­ serta terbanyak. Managing Director PT

Faber- Castell International Indonesia, Yandramin Halim mengungkapkan, pihaknya mendukung usaha Kodam XVII/ Cenderawasih dan berbagai pihak lainnya untuk menye­ barkan pesan keimanan Natal 2017 dalam bingkai NKRI. Salah satunya melalui kegiatan mewarnai Garuda Pancasila dengan menggunakan Connec­ tor Pen Faber-Castell. Faber-Castell sejak lebih dari 15 tahun selalu mempopulerkan

Auto2000 Hadirkan Toyota All New Rush

Toyota meluncurkan All New Rush di Bali, Senin (18/12). Ken­ daraan ini menghadirkan sejumlah pembaruan yang mengusung representasi semangat dan gaya hidup kalangan urban dengan nuansa sporty. Area GM Jatim, Bali, dan Nusra Toyota Astra Motor, Johanes Pandyopranoto yang didampingi Operation Manager Auto2000 Area Kalimantan dan Bali, Biyouzmal, serta para Kepala Cabang Auto2000 se-Bali mengatakan DNA tetap SUV, tapi ada perubahan desain. Untuk keselamatan dan kenyamanan, All New Rush dilengkapi 6 buah airbag. Biyouzmal menambahkan pihaknya yakin market share untuk SUV di Bali bisa tumbuh signifikan. Menurutnya kondisi pasar masih cukup menantang. Tapi ia yakin akan ada pertumbuhan kar­ ena adanya model baru ini. Selama event peluncuran, konsumen juga bisa merasakan sensasi kabin All New Rush dengan teknologi VR. Dengan teknologi ini, konsumen seperti berada di kabin dan merasakan semua fitur yang ada. (Ngurah Budi)

Jaringan XL Siap Sambut Nataru

PT XL Axiata telah menyiapkan jaringan untuk mengantisipasi kenaikan trafik sepanjang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, trafik data diperkirakan akan meningkat secara total hingga sekitar 10%, dengan trafik data akan mendominasi. Untuk itu, XL Axiata telah menyiapkan jaringan dengan kapasitas yang memadai sehingga akan bisa me­ nampung kenaikan trafik hingga 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Selain melakukan perjalanan, mereka juga banyak yang me­ manfaatkan waktu luang liburan untuk melakukan aktivitas digital. Masyarakat tidak hanya sekadar mengucapkan selamat Natal atau Tahun Baru. Habit berbagi pengalaman dan informasi melalui dunia maya. Inilah yang terutama menjadi faktor pendorong meningkatkan trafik layanan di setiap masa libur panjang. Budi Utama Lubis, GM Sales Operation Bali Nusra XL mengatakan persiapan menyambut Natal dan Tahun Baru 2018 sudah dilakukan sejak dua bulan lalu bekerja sama dengan tim Huawei. Beberapa titik strategis seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Kuta, dan Gili Trawangan mendapat penambahan kapasitas. “Kita ketahui bersama, situasi di Bali sedang fluktuatif karena erupsi Gunung Agung. Namun, kami yakin tidak berpengaruh signifikan terhadap revenue XL di Bali. Bahkan kabar yang menggembirakan, kalau dulu di Pantai Pandawa sinyal XL dibilang susah, sekarang sinyal kami sudah kuat,” ujarnya dalam acara Media Gathering Kesiapan Jaringan XL Sambut Natal dan Tahun Baru 2018 di Denpasar, Rabu (20/12). (Ngurah Budi)

kegiatan mewarnai dan meng­ gambar sebagai kegiatan untuk mengasah kreativitas anak, seni dan relaksasi di kalangan dewasa serta mempertahankan ketajaman pikiran di kalangan manula. “Keg­ iatan mewarnai dan menggambar ini juga bersifat universal untuk semua profesi, tingkat ekonomi dan sebaran geografi, hal ini se­ suai kampanye kami, #Art4All,”

ujar Halim. Aster Kodam XVII/Cendera­ wasih Kolonel Kav. Edward Si­ torus yang juga Ketua Panitia mengatakan mekanisme kegiatan ini dimulai dengan pendistribusian artwork gambar Burung Garuda ke seluruh sekolah-sekolah yang terletak di Papua. Pada tang­ gal 1 Desember 2017 kegiatan mewarnai seretak diadakan di

sekolah-sekolah tersebut. Dari pelaksanaan kegiatan mewarnai tersebut, terkumpul sebanyak 17.205 buah hasil karya anak-anak dari provinsi Papua. Pada tanggal 8 Desember, sebagai puncak acara, sebanyak 17.205 karya mewarnai Burung Garuda dikumpulkan dan selanjutnya dirangkai bersamaan dengan 5000 karya lainnya, yang merupakan hasil karya anak-anak di Kabupaten Jayawijaya, menjadi replika Burung Garuda raksasa. “Dengan mewarnai gambar lambang Burung Garuda, diharap­ kan anak-anak dapat memaknai Pancasila sebagai Idiologi Negara yang merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemersatu seluruh anak bangsa yang terdiri dari beragam suku bangsa. Pancasila sebagai azas NKRI diharapakan dapat terpatri dalam diri generasi muda untuk terus mau belajar dan kemudian maju mengembangkan potensi diri membangun Indone­ sia yang makin hebat,” tegas Kol. Edward Sitorus. (Ngurah Budi)

Dukung Gerakan Literasi

Satu Buku tiap Tiga Bulan

Guru merupakan figur sentral dalam peningkatan mutu pen­ didikan karena pada merekalah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah. Mela­ koni profesi sebagai guru memang terlihat mudah tetapi faktanya, akan tetapi guru cenderung disi­ bukkan dengan tugas-tugasnya menyiapkan rencana pengajaran, buku penunjang, dan penilaian daripada mencari tahu penyebab program yang dibuatnya kurang berhasil membuat peserta didik paham akan sebuah konsep. Berangkat dari permasalahan tersebut, Luh Putu Yeni Aris­ tianti, S.Pd., melakukan sebuah penelitian yang mengantarkannya meraih juara I tingkat nasional dalam lomba Karya Inovasi Pen­ gelolaan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas yang diselenggarakan oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas Kemendikbud, (24/11). Naskah yang berjudul “Pener­ apan Book Reader Club Membawa TK Bukit Sunrise School Inspiratif, Dinamis, dan Melahirkan Gen­ erasi Bangsa yang Cerdas dan Berkarakter” merupakan naskah terbaik dari 700 karya inovasi pengelolaan PAUD dan Dikmas seluruh Indonesia. Tujuan dari karya inovasinya adalah untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan Kepala TK dan guru PAUD sehingga lahir gagasangagasan baru untuk menciptakan generasi gemilang bangsa. Perempuan yang akrab disapa Yeni ini mengaku jika programnya sudah diterapkan selama dua

tahun dengan meminta semua guru di Bukit Sunrise School membaca 1 buah buku setiap 3 bulan sekali dan setiap dua min­ ggu setelah mereka membaca, mereka akan mempresentasikan intisari dari buku yang dibaca. Topik buku yang dibaca bisa berkaitan dengan perkembangan anak usia dini, metode penga­ jaran untuk PAUD, permainanpermainan yang menumbuhkan sukacita dalam belajar, dan bukubuku tentang teknik pengajaran bahasa, kognitif, dan motorik. “Awalnya saya pikir pemerintah sudah menggelontorkan dana besar untuk gerakan literasi bagi anak tetapi bagaimana caranya mengembangkan gerakan literasi kalau minat baca gurunya saja masih rendah,” ungkapnya. Disamping itu, perpustakaan di tempatnya bekerja memiliki ribuan koleksi buku tetapi guru-gurunya masih sangat jarang meminjam sebagai referensi untuk membantu motivasi belajar anak. Menurutnya guru lebih suka disibukkan dengan tugas keseharian seperti membuat rencana pengajaran dan penilaian. “Setalah dua tahun diterapkan guru-guru kami menjadi candu membaca dan kurikulum kami lebih menarik untuk anak,” ungkap perempuan kelahiran Singaraja 18 April 1982 tersebut. Sebelum memulai pembelaja­ ran setiap harinya para guru men­ gajak anak didik untuk melakukan brain gym kemudian berdiskusi dengan satu tema yang sudah ditentukan untuk menambah wa­ wasan dan meningkatkan keper­ cayaan diri siswa dalam berbicara.

Luh Putu Yeni Aristianti

Menariknya, selain melibatkan peran aktif dan inovasi guru, pro­ gram yang ia buat juga melibatkan peran orangtua dalam melahirkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Perempuan yang menjabat sebagai Kepala PAUD Bukit Sunrise School, Ungasan Kuta Badung sekaligus Ketua Gu­ gus PAUD IV Kecamatan Kuta Se­ latan ini mengatakan juga memiliki program “Home Story”. Program tersebut dilaksanakan dengan memberikan satu buku kepada masing-masing anak tentang moral seperti nilai kejujuran, kedisiplinan, bertanggung jawab dan berbagai untuk diceritakan dan dibacakan oleh orang tuanya di rumah. Se­ bagai bukti bahwa mereka telah membacakan, maka orangtua dim­ inta mendokumentasikan dengan foto ketika program itu berjalan. “Setiap tahun kami sosialisasikan program dan teknik pengajaran kepada orangtua. Jadi apa yang kami terapkan di sekolah sama dengan apa yang akan dilakukan di rumah,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Style

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Modis dengan

Endek Jepun Kain tradisional tau endek memang memilik pesona tersendiri. Bahkan keindahannya tak pernah habis untuk dieksplorasi. Seperti yang dilakukan Kadek Ayu Hetty Indrea Dewi, S.S, dalam koleksinya kali ini. Pemilik Jegeg Bagus Butik ini berhasil mengom­ binasikan kain tradisonal ini dengan bahan lainnya

M

ulai dari de­ sain untuk anak muda hingga dewasa. Ada model dres, yang bahannya endek bermotif jepun dipadukan dengan kain tile panjang, untuk evening dress , dan tile lebih pendek untuk konsep kasual glamor, serta aplikasi kulit untuk kesan kasual lainnya Begitu juga dengan kebaya beraksen payet serta model len­ gan yang berbeda juga menarik untuk dikenakan keundangan atau graduation. Selain itu kebaya merah berkerah sa­ brina, berpayet senada dan ak­ sen bordir di le­ her juga men­ jadikan ke­ san glamor. Sedangkan nuansa tradis­

ional dihadirkan melalui aksesorinya.. Menurut Ayu Dewi, endek se­ bagai warisan bu­ daya yang adi lu­ hung bukan hanya patut dilestarikan tapi juga dikem­ bangkan. Kar­ ena itu pula, ia memilih endek dengan motif jepun yang merupa­

kan maskot kabupaten Badung untuk dipa­ dankan dengan berbagai model desainnya yang modis Begitu pula dengan kemaja karyanya juga berbahan endek yang pas untuk busana acara resmi atau k e k a n t o r, maupun acara formal lain­ nya. Semen­ tara untuk padanannya tinggal me­ nyesuaikan dengan acara, me­ ngenakn jeans atau celana hi­ tam polos. (Sri Ardhini)

15


14

Jelita

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Pribadi yang Cantik di Tahun Baru Mendengar kata tahun baru, apa yang terlintas dibenak kita? Pesta kembang api? Makan-makan? Begadang tengah malam? Liburan? Resolusi? Apa pun itu pasti setiap orang memiliki makna tersendiri mengenai momen tahun baru. Apa sudah sebagian besar resolusi tahun 2017 tercapai? Atau malah ada yang hanya wacana? Ataukah hanya membuat resolusi yang sama dari tahun ke tahun, tapi belum terwujud juga?

M

enurut Psikolog, Nyoman Wiraadi Tria Ariani, S.Psi., M.Psi., banyak sekali pertanyaan yang dapat diajukan ke diri sendiri sebagai bahan evaluasi untuk melihat sudah sejauh mana kita melangkah. “Jika kita belum melangkah sama sekali, maka kemungkinan ada hal yang menghambatnya. Pernahkah kita sadari, penghambat utama langkah kita adalah diri kita sendiri. Mari kita bercermin dahulu, melihat ke dalam diri sendiri, dan cobalah untuk jujur saat kita melakukan introspeksi diri,” ujarnya. Ia mengatakan, jujur menjadi

penting, supaya kita mendapat gambaran diri yang sesungguhnya. Sadarkah kita bahwa “hari ini” adalah jawaban dari doa masa lalu yang pernah kita ucapkan baik secara sadar maupun hanya sekadar bercanda. “Hati-hatilah dalam berucap, karena semesta alam ini bisa mendengar seluruhnya. Begitu pula, apa yang kita ucapkan “hari ini” bisa terjadi di masa depan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mempersiapkan diri dengan segala hal yang akan terjadi. Ia menegaskan, perlu diingat, pikiran kita inilah yang lebih menarik pengalamanpengalaman untuk membenar-

kan apa yang kita percayai sehingga evaluasi diri atau yang lebih dikenal dengan introspeksi diri merupakan hal penting yang harus dilakukan karena berfungsi sebagai controler dan reminder dalam kehidupan kita. “Introspeksi diri yang paling baik adalah yang paling jujur dan penuh kesadaran. Semakin banyak kita memahami apa yang telah/sedang/akan kita lakukan, maka kita akan semakin memahami siapa diri kita ini,” katanya. Jadi, bagaimana cara melakukan introspeksi diri secara penuh kejujuran dan kesadaran? Yang pertama, bertanya pada diri sendiri tentang diri ini agar kita semakin mengetahui apa kelemahan dan kekuatan di dalam diri kita. Kedua, mendengarkan orang lain, karena dengan mendengarkan pendapat orang lain, kita bisa melihat diri ini dari sisi yang berbeda. Ketiga, aktif mencari informasi mengenai diri sendiri. Mirip dengan men­ dengarkan orang lain, tapi cara ini lebih luas lagi karena sasarannya orang-orang yang baru kita kenali, karena mereka bisa menilai hal-hal yang mungkin belum kita ketahui. Keempat, dengan meningkatkan keter­ bukaan diri, karena akan men­ dapatkan hal-hal baru yang akan

diri kita lebih dalam melalui waktu-waktu seperti ini, sesekali lepaskan diri kita dari apa pun di luar sana. Contohnya, saya selalu bernyanyi untuk melepaskan penat sekaligus mengeluarkan unek-unek dalam diri, dan membantu merilekskan pikiran saya,” sarannya. Keempat yang harus dilakukan, tahu kapan ha­ rus berhenti. Gunakanlah aturan 80%, maksudnya, berhenti makan saat perut terasa 80% kenyang, jangan sampai kekenyangan. Beristirahatlah saat tenaga sudah mulai habis. Menepilah ketika lelah berlari. Jangan memaksaNyoman Wiraadi Tria Ariani, S.Psi., M.Psi. kan atau memforsir tubuh semakin memperkaya informasi karena akan menjadi sumber mengenai diri kita, dan dapat penyakit. Hal penting lainnya, kata dia, mengasah kemampuan diri kita adalah jaga pola makan. Hal dalam berinteraksi sosial. Lalu, bagaimana cara agar yang klise, tetapi membuahkan kita dapat memperbaharui kuali- efek yang luar biasa bagi tubuh tas diri ini, sehingga bisa hidup kita. “Memiliki kesadaran untuk lebih bahagia dan sehat secara memilih makanan sehat yang mental maupun fisik. Pertama, akan berdampak pada kesehaaktif bergerak secara alami. tan jangka panjang kita. Ingat, “Yang dimaksud bergerak secara sehat itu mahal. Jangan sampai alami itu sebetulnya badan kita tabungan kita terkuras untuk ini tak perlu dipaksakan untuk membayar biaya penyembuhan bergerak lewat olahraga, tetapi sakit kita,” kata asesor psikologi kita bisa aktif bergerak sehari- ini. Menurut perempuan usia 26 hari seperti memilih naik tangga dibanding lift, rutin menyapu, tahun ini, menjaga hubungan membereskan rumah, dan se- dengan keluarga/teman-teman terdekat sangat bagus karena bagainya,” ujarnya. Ia memberi contoh seder- mereka merupakan support syshana, mencuci pakaian sendiri tem terbaik ketika kita sedang tanpa bantuan mesin cuci karena terpuruk. “Kita membutuhkan saat mencuci baju, melatih koor- bantuan orang lain untuk mendinasi gerak kedua tangan, yaitu dukung, menyemangati, dan tangan kanan menyikat baju dan meyakinkan kita bahwa kita tangan kiri memegang baju su- bisa melewati masalah hidup. paya tidak bergerak saat disikat. Selain itu, bergabung ke dalam Lalu setelah mencuci, saat men- kelompok yang kita butuhkan jemur ini melatih koordinasi dapat membuat kita lebih bagerakan kaki dan tangan, yaitu hagia, sehat secara mental dan ketika mengambil baju di ember, fisik,” ucapnya. Ia juga menyarankan, berani maka kedua kaki ditekukkan lalu kedua tangan mengambil mengatakan tidak. Katakan tidak baju dan diletakkan pada hal-hal yang enggan kita di-hanger kemu- lakukan. Jangan menjadi “orang dian digantung di yang gak enakan” karena akan tempat penjemu- mempersulit hidup kita. Tips lain, berteman atau ran. Kedua, kita perlu mengetahui berkumpullah dengan orangtujuan hidup kita, orang yang tepat, orang-orang k a r e n a d e n g a n yang membuat kita bahagia m e m i l i k i t u j u a n dan sehat mental maupun fisik. hidup maka akan Jangan sampai kita terjebak damenambah value lam toxic relationship, sehingga dalam hidup ini. berpengaruh ke dalam kualitas Setiap kita bertin- diri dan hidup kita. “Pilah dan dak akan memiliki pilihlah teman yang bisa salpegangan sehingga ing menguatkan, yang saling hidup ini mengarah membahagiakan, kelilingi diri ke tujuan yang ingin kita dengan orang-orang yang dituju. Ketiga, me- berdampak positif dalam hidup time. “Secara rutin, kita. Kalau ada teman yang hanya selalu miliki waktu suka bergosip dan memberikan khusus untuk diri pengaruh negatif kepada Anda, s e n d i r i , s e p e r t i sudah saatnya Anda tinggalkan,” melakukan hal-hal ujarnya. Jadi, apakah Anda sukita sukai dan me- dah siap melangkah di Tahun nikmati hobi. Gali Baru 2018? (Wirati Astiti)

Bugar

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

11

Simpan Tisu di Kantung Celana

Ada yang menarik dalam peringatan hari Ibu, (22/12) di Klinik Yayasan Rama Sesana, yang berlokasi di Pasar Badung Eks. Tiara Grosir. Sebanyak 8 orang relawan mendatangi para buruh pasar untuk memberikan edukasi seputar ke­sehatan reproduksi kepada para pedagang di pasar yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto tersebut, sembari membagi bunga.

K

oordinator relawan, Vivin mengatakan, bukan hanya dalam rangka hari Ibu, namun, kegiatan tersebut rutin dilakukan tiap bulan bersama para relawan. “Relawan ini juga profesinya bermacam-macam, ada yang pedagang, ibu rumahtangga, pensiunan guru, dll,” ujar Vivin. Para relawan ini sudah dibentuk sejak tahun 2004. Awalnya, ada yang dari mereka berobat ke klinik, kemudian ditawarkan untuk menjadi relawan dan tertarik. Para relawan ini rutin berkumpul tiap bulan untuk berdiskusi bersama seputar kesehatan dan membagikan tips kesehatan tersebut kepada para pedagang dan tukang suun di pasar. Menurut Vivin, keberadaan para relawan sangat penting karena mereka bisa lebih mudah menjelaskan kepada para pedagang dan tukang suun dengan bahasa orang awam. “Tiap bulan para relawan ini diberi edukasi tentang berbagai penyakit diantaranya kanker payudara, kanker rahim, diabetes, HIV/AIDS. “Biasanya materi kami sesuaikan dengan peringatan hari nasional seperti hari diabetes, hari HIV/AIDS dll,” ujar Vivin. Menurutnya, tak mudah meng­ ajak para pedagang dan tukang suun untuk perduli terhadap kesehatan reproduksi mereka. Apalagi, jelas-jelas mereka merasa tidak ada keluhan. “Tugas para relawan ini memberikan pengertian

dan informasi kepada mereka agar perduli kepada kesehat­an reproduksi mereka. Intinya, bagaimana meng­ ajak mere­ka agar mau berobat,” imbuh salah seorang relawan. Sebelumnya, klinik Yayasan Rama Sesana bertempat di Pasar Badung Jalan Gajahmada Denpasar. Sejak Pasar Badung terbakar, Klinik Yayasan Rama Sesana juga ikut pindah ke eks. Tiara Grosir. Dengan dibantu dua dokter dan 5 bidan, tiap hari klinik ini mene­ rima pasien sekitar 15 orang. Penyakit yang banyak dikeluhkan soal kesehatan reproduksi. “Keluhan kesehatan reproduksi mendominasi 80% dan sisanya penyakit ringan biasa 20%. Sejak tahun 2017, klinik ini sudah dilengkapi dengan USG biasa dan USG perut,” kata bidan Sugihariantini. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan di Klinik Yayasan Rama Sesana seperti pap smear, cek KB, perik­sa payudara, deteksi kanker payudara, dan pemeriksaan keputihan.

Menurut Program Manager Klinik Yayasan Rama Sesana, dr. Dewa Putu Agusta Cahya Udayana, masih banyak yang belum me­ meriksakan diri ke klinik. Alasannya, karena mereka sibuk berdagang dan juga capek setelah berdagang. Kalau mereka tidak ada keluhan, mereka tidak akan periksa. Sehingga diperlukan pendekatan

khusus kepada pedagang dan tukang suun, agar mereka mau memeriksakan diri terutama soal kesehatan reproduksi,” ujarnya. Ia mengatakan, harus memiliki trik agar mau mengajak pada pedagang memeriksakan diri misalnya mengajak pedagang mengobrol terlebih dahulu soal dagangan mere­ka, kemudian baru pelan-

pelan bisa menjelaskan materi. Salah seorang buruh pasar, Ayu Raka mengatakan, ia sering menderita keputihan dan membuat rasa gatal dan tak nyaman. Ia menuturkan, bekerja mulai pukul 2 pagi sampai pukul 11 siang. Kesibukannya tiap hari ikut orang alias menjadi buruh, berdiri melayani pembeli daging sapi, kemudian mengangkat barang dan berjalan ke sana-kemari. Rutinitasnya tersebut, membuatnya jarang bisa duduk. “Saya lebih banyak berdiri, angkat barang, dan berjalan ke sanakemari,” ujarnya. Malah, kata dia, hanya untuk berganti pakaian dalam, dia tidak ada waktu saking sibuknya. Dari pemeriksaan dokter disampaikan agar dia selalu menjaga organ kewanitaannya tetap kering dengan cara, saat buang kecil agar mengeringkannya dengan tisu. Jika sudah lembab, sebaiknya pakaian dalam diganti. Selama ini, kata Ayu Raka, keluhan keputihannya sering kumatkumatan. Dulu ia pernah diberi obat cebok, namun, sering kumat lagi. “Mungkin sebabnya karena lembab. Saya ingin membawa celana pengganti, tapi tidak ada tempat untuk menaruh tas. Tidak ada tempat untuk menaruh tas, karena tempat jualan di pasar sangat kecil. Helm saja ditaruh di kandang ayam. Tapi, sekarang saya akan lakukan anjuran dokter agar setelah buang air kecil dikeringkan dengan tisu. Nanti tisu disimpan di kantung celana,” ujar Ayu Raka. (Wirati Astiti)


12

Kuliner

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Pizza merupakan ­kuliner khas Italia ­yang bisa ditemukan di ­berbagai tempat, ­termasuk di Bali. Restoran, kafe, ­maupun warung pun sudah ­banyak yang menawarkan menu pizza. Jika ­ingin mencoba pizza yang spesial, datanglah ke Warung Blaster, di ­kawasan Panjer, ­Denpasar Selatan.

Kuliner Blasteran

Nikmatnya “Black Pizza” dan “Green Day”

B

lack pizza (pizza hitam) merupakan menu istimewa dari Warung Blaster. “Kami satu-satunya yang punya menu pizza hitam. Warna hitam diperoleh dari arang Jepang yang kami olah dengan resep rahasia,” ungkap Gusti Nyoman Putra Yasa, Executive Chef Warung Blaster. Pr i a y a n g a k r a b d i s a p a Chef Gusti ini menuturkan arang Jepang bermanfaat untuk detoks. Dengan menikmati pizza hitam, konsumen bisa sekaligus melakukan detoks. Harga pizza hitam ini pun terjangkau, mulai dari Rp 55 ribu. Sekali waktu, chef yang menyajikan pizza beratraksi di dapur

Black pizza Chicken Arrosto

seperti juggling yang dilakukan bartender. Pizza hitam yang bisa dipilih antara lain Chicken Arrosto, Carbonara, Parmigiano, Cheese Lover, Salami Pepperoni, Hawaiian Chicken, Margarita, dan Frutti Di Mare. “Pizza hitam ini diminati konsumen lokal maupun mancanegara,” imbuh I Ketut Bagus Suryanata, Opera-

tion Manager Warung Blaster. Selain pizza hitam, warung ini juga menawarkan aneka masakan Asia (Bali, Indonesia, Thailand), Italia, dan Western. Karena berbagai pilihan yang dikombinasikan ini melahirkan menu blasteran. “Karena itu Warung Blaster konsep blasteran,” ujar Surya. Untuk minuman, warung yang menghadirkan live accoustic tiap

Senin, Rabu, dan Jumat malam ini juga punya yang spesial. Ada Refreshment yang terdiri dari Passion Heaven, Lychee Rose, Virgin Mojito Mint, dan Strawberry Cavernish. Aneka pilihan kopi, teh, coklat, soft drink, dan juice. “Juice kami juga spesial, ada Red Ranger (strawberry-watermelon), Orange Blast (orangepapaya), dan Green Day (mango-kiwi-bok choy),” ungkap Surya. Warung dengan konsep vintage ini juga layak untuk dijadikan tempat kongkow maupun rapat. Beberapa spot untuk berfoto sangat Instagramable. Surya pun mengakui kini media sosial sangat banyak membantu usaha kuliner makin populer. (Ngurah Budi)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

S

atuh biasanya hanya dinikmati ketika hari raya, sebab satuh merupakan sanganan (jajan) wajib ada dalam banten. Ini juga yang menyebabkan para pembuat hanya membuat satuh ketika menjelang hari raya. Di tangan kreatif Ni Luh Wanda Putri Pradanti, jajanan tradisional ini dikemas menjadi menjadi menarik dan modern. Umumnya satuh dibuat dengan bahan kacang ijo dan gula merah atau ketan dan gula merah, Wanda sapaan akrab perempuan ini mencoba merinovasi dengan mengombinasikan bahanbahan modern lainnya. Kismis

dan kacang mete menjadi bahan campuran lain dalam membuat Satuh. “Kalau orang-orang makan satuh biasa, maka kalau beli di kami mereka akan merasakan satuh dengan rasa yang berbeda,” ujarnya. Satuh dengan brand The Balilua ini sudah dibuat sejak tahun 2014

lalu. Awalnya Wanda membuat satuh dengan bahan kacang ijo dan gula merah, hanya saja dirinya mengemas dengan tampilan yang lebih menarik. Hal ini bertujuan agar satuh bisa dijadikan oleholeh khas Bali tidak saja hanya laku terjual menjelang hari raya. “Awalnya memang ingin menjadi-

Dirinya meyakini dengan nilai tambah maka ia akan tampil berbeda dengan yang lain sehingga menjadikan produknya memiliki ciri khas tersendiri. “Kalau kita mau menjual sesuatu harus ada nilai tambahnya sehingga mampu bersaing di pasar,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

BUMBU KECAP KELINCI PEDAS Cappucino

Hot Chocolate

Sarwan Bahan : 1 ekor : kelinci potong-potong 2 sdm : air jeruk nipis 90 ml : kecap manis 1 sdm : gula merah 1 sdt : lada bubuk 750 ml : air Garam dan kaldu bubuk Bumbu Cincang : 11 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih 3 ruas jari : jahe 2 ruas : lengkuas, memarkan 3 buah : cabe merah besar 10 buah : cabe rawit

Cara Membuat : - Lumuri daging kelinci dengan air jeruk nipis dan garam, diremas-remas, diamkan. Cuci bersih, tiriskan. Rebus daging kelinci sampai matang dan empuk, saring, tiriskan. - Tumis cincangan bumbu sampai harum lalu masukkan daging kelinci yang sudah direbus, aduk merata, masukkan kecap manis, garam, gula merah dan lada bubuk

juga kaldu bubuk, aduk merata. Tambahkan sisa rebusan daging kelinci yang udah disaring (sebanyak 100 ml), masak sampai bumbu meresap, siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.

SATE KELINCI Bahan : 1 kg : daging kelinci potong dadu kecil Tusuk sate secukupnya 10 buah : bawang merah iris-iris 100 ml : kecap manis 2 buah : jeruk nipis Garam dan kaldu bubuk secukupnya Suasana Warung Blaster

kan jajanan ini sebagai oleh oleh saja namun seiring waktu saya lakukan inovasi,” jelasnya. Mendapat masukan dari teman, perempuan kelahiran Praya 8 November 1992 ini sadar bahwa untuk dapat bertahan dengan bisnis yang dijalani harus mencari sesuatu yang berbeda.

Green Day

Chef Gusti (kanan) dan Surya

Ayam Barong

Satuh Rasa Kismis dan Mete

Satuh merupakan kue tradisional Bali yang melambangkan kekuatan pelebur. Memakan satuh dijadikan simbol pemusnahan segala pikiran dan prasangka buruk serta ego negatif. Selain itu satuh merupakan simbol persahabatan yang tulus sehingga menghadiahkan satuh kepada kerabat memberi arti mendalam bagi hubungan kekerabatan tersebut.

Ayam Barong Satu lagi menu istimewa Warung Blaster adalah Ayam Barong. Jangan membayangkan menu ini tampilannya seperti barong. “Ayam Barong merupakan menu istimewa kami. Hanya ada di Blaster. Ayam yang dipakai ayam kampung yang masih muda. Mirip dengan yang dipakai untuk menu ayam taliwang. Sambalnya yang kami beri nama Barong, sebagai ciri khas Bali. Rasanya spicy tapi ada gurihnya,” ungkap Chef Gusti. Awalnya menu Ayam Barong disajikan dengan dulang. Namun, banyak konsumen yang merasa nyaman makan dengan piring. Akhirnya Ayam Barong disajikan dengan piring. Satu porsi Ayam Barong dibandrol Rp 110 ribu dengan sajian satu ekor ayam, sambal matah, sambal Barong, sayur urap, krupuk udang, sup Blaster, dan nasi putih. (Ngurah Budi)

13

Salah satu spot berfoto

Bumbu Sate atau Sambal Halus : 5 siung : bawang putih 150 gr : kacang tanah goreng 2 sdm : bawang putih goreng 5 buah : cabe merah besar 11 buah : cabe rawit Cara Membuat : - Tusuk daging kelinci, atur menurut selera. Campur bumbu halus

SALAD BROKOLI WORTEL Bahan : 100 gr 2 buah ½ buah sdt

: brokoli hijau rebus sete­­­ngah matang, tiriskan : wortel manis, iris ko rek api, rebus setengah matang, tiriskan : bawang bombai, iris korek api : irisan daun seledri

Saus : 3 sdm 1 sdm

: minyak zaitun : air jeruk lemon

bersama kecap manis, garam dan kaldu bubuk, campur merata lalu kasih perasan air jeruk nipis menurut selera. - Bagi 2 bagian sambal (satu buat rendaman sate dan satu buat sambal). - Rendam tusukan daging kelinci dalam bumbu halus sambal, diamkan selama 10 menit lalu bakar di atas bara arang atau teflon anti lengket. Bolak-balik, oleskan sisa bumbu, matang, sajikan dengan sambal kacang dan taburi dengan bawang putih goreng dan air jeruk nipis.

½ sdm : kecap manis 1 sdm : gula 1 sdt : lada bubuk

Cara Membuat : Siapkan tempat atau mangkok saji, lalu tata brokoli, irisan bawang bombai dan wortel. Campur semua bahan saus, aduk merata, lalu sebelum disajikam masukkan dalam lemari pendingin atau kulkas selama 15 menit, siap disajikan.


12

Kuliner

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Pizza merupakan ­kuliner khas Italia ­yang bisa ditemukan di ­berbagai tempat, ­termasuk di Bali. Restoran, kafe, ­maupun warung pun sudah ­banyak yang menawarkan menu pizza. Jika ­ingin mencoba pizza yang spesial, datanglah ke Warung Blaster, di ­kawasan Panjer, ­Denpasar Selatan.

Kuliner Blasteran

Nikmatnya “Black Pizza” dan “Green Day”

B

lack pizza (pizza hitam) merupakan menu istimewa dari Warung Blaster. “Kami satu-satunya yang punya menu pizza hitam. Warna hitam diperoleh dari arang Jepang yang kami olah dengan resep rahasia,” ungkap Gusti Nyoman Putra Yasa, Executive Chef Warung Blaster. Pr i a y a n g a k r a b d i s a p a Chef Gusti ini menuturkan arang Jepang bermanfaat untuk detoks. Dengan menikmati pizza hitam, konsumen bisa sekaligus melakukan detoks. Harga pizza hitam ini pun terjangkau, mulai dari Rp 55 ribu. Sekali waktu, chef yang menyajikan pizza beratraksi di dapur

Black pizza Chicken Arrosto

seperti juggling yang dilakukan bartender. Pizza hitam yang bisa dipilih antara lain Chicken Arrosto, Carbonara, Parmigiano, Cheese Lover, Salami Pepperoni, Hawaiian Chicken, Margarita, dan Frutti Di Mare. “Pizza hitam ini diminati konsumen lokal maupun mancanegara,” imbuh I Ketut Bagus Suryanata, Opera-

tion Manager Warung Blaster. Selain pizza hitam, warung ini juga menawarkan aneka masakan Asia (Bali, Indonesia, Thailand), Italia, dan Western. Karena berbagai pilihan yang dikombinasikan ini melahirkan menu blasteran. “Karena itu Warung Blaster konsep blasteran,” ujar Surya. Untuk minuman, warung yang menghadirkan live accoustic tiap

Senin, Rabu, dan Jumat malam ini juga punya yang spesial. Ada Refreshment yang terdiri dari Passion Heaven, Lychee Rose, Virgin Mojito Mint, dan Strawberry Cavernish. Aneka pilihan kopi, teh, coklat, soft drink, dan juice. “Juice kami juga spesial, ada Red Ranger (strawberry-watermelon), Orange Blast (orangepapaya), dan Green Day (mango-kiwi-bok choy),” ungkap Surya. Warung dengan konsep vintage ini juga layak untuk dijadikan tempat kongkow maupun rapat. Beberapa spot untuk berfoto sangat Instagramable. Surya pun mengakui kini media sosial sangat banyak membantu usaha kuliner makin populer. (Ngurah Budi)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

S

atuh biasanya hanya dinikmati ketika hari raya, sebab satuh merupakan sanganan (jajan) wajib ada dalam banten. Ini juga yang menyebabkan para pembuat hanya membuat satuh ketika menjelang hari raya. Di tangan kreatif Ni Luh Wanda Putri Pradanti, jajanan tradisional ini dikemas menjadi menjadi menarik dan modern. Umumnya satuh dibuat dengan bahan kacang ijo dan gula merah atau ketan dan gula merah, Wanda sapaan akrab perempuan ini mencoba merinovasi dengan mengombinasikan bahanbahan modern lainnya. Kismis

dan kacang mete menjadi bahan campuran lain dalam membuat Satuh. “Kalau orang-orang makan satuh biasa, maka kalau beli di kami mereka akan merasakan satuh dengan rasa yang berbeda,” ujarnya. Satuh dengan brand The Balilua ini sudah dibuat sejak tahun 2014

lalu. Awalnya Wanda membuat satuh dengan bahan kacang ijo dan gula merah, hanya saja dirinya mengemas dengan tampilan yang lebih menarik. Hal ini bertujuan agar satuh bisa dijadikan oleholeh khas Bali tidak saja hanya laku terjual menjelang hari raya. “Awalnya memang ingin menjadi-

Dirinya meyakini dengan nilai tambah maka ia akan tampil berbeda dengan yang lain sehingga menjadikan produknya memiliki ciri khas tersendiri. “Kalau kita mau menjual sesuatu harus ada nilai tambahnya sehingga mampu bersaing di pasar,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

BUMBU KECAP KELINCI PEDAS Cappucino

Hot Chocolate

Sarwan Bahan : 1 ekor : kelinci potong-potong 2 sdm : air jeruk nipis 90 ml : kecap manis 1 sdm : gula merah 1 sdt : lada bubuk 750 ml : air Garam dan kaldu bubuk Bumbu Cincang : 11 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih 3 ruas jari : jahe 2 ruas : lengkuas, memarkan 3 buah : cabe merah besar 10 buah : cabe rawit

Cara Membuat : - Lumuri daging kelinci dengan air jeruk nipis dan garam, diremas-remas, diamkan. Cuci bersih, tiriskan. Rebus daging kelinci sampai matang dan empuk, saring, tiriskan. - Tumis cincangan bumbu sampai harum lalu masukkan daging kelinci yang sudah direbus, aduk merata, masukkan kecap manis, garam, gula merah dan lada bubuk

juga kaldu bubuk, aduk merata. Tambahkan sisa rebusan daging kelinci yang udah disaring (sebanyak 100 ml), masak sampai bumbu meresap, siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.

SATE KELINCI Bahan : 1 kg : daging kelinci potong dadu kecil Tusuk sate secukupnya 10 buah : bawang merah iris-iris 100 ml : kecap manis 2 buah : jeruk nipis Garam dan kaldu bubuk secukupnya Suasana Warung Blaster

kan jajanan ini sebagai oleh oleh saja namun seiring waktu saya lakukan inovasi,” jelasnya. Mendapat masukan dari teman, perempuan kelahiran Praya 8 November 1992 ini sadar bahwa untuk dapat bertahan dengan bisnis yang dijalani harus mencari sesuatu yang berbeda.

Green Day

Chef Gusti (kanan) dan Surya

Ayam Barong

Satuh Rasa Kismis dan Mete

Satuh merupakan kue tradisional Bali yang melambangkan kekuatan pelebur. Memakan satuh dijadikan simbol pemusnahan segala pikiran dan prasangka buruk serta ego negatif. Selain itu satuh merupakan simbol persahabatan yang tulus sehingga menghadiahkan satuh kepada kerabat memberi arti mendalam bagi hubungan kekerabatan tersebut.

Ayam Barong Satu lagi menu istimewa Warung Blaster adalah Ayam Barong. Jangan membayangkan menu ini tampilannya seperti barong. “Ayam Barong merupakan menu istimewa kami. Hanya ada di Blaster. Ayam yang dipakai ayam kampung yang masih muda. Mirip dengan yang dipakai untuk menu ayam taliwang. Sambalnya yang kami beri nama Barong, sebagai ciri khas Bali. Rasanya spicy tapi ada gurihnya,” ungkap Chef Gusti. Awalnya menu Ayam Barong disajikan dengan dulang. Namun, banyak konsumen yang merasa nyaman makan dengan piring. Akhirnya Ayam Barong disajikan dengan piring. Satu porsi Ayam Barong dibandrol Rp 110 ribu dengan sajian satu ekor ayam, sambal matah, sambal Barong, sayur urap, krupuk udang, sup Blaster, dan nasi putih. (Ngurah Budi)

13

Salah satu spot berfoto

Bumbu Sate atau Sambal Halus : 5 siung : bawang putih 150 gr : kacang tanah goreng 2 sdm : bawang putih goreng 5 buah : cabe merah besar 11 buah : cabe rawit Cara Membuat : - Tusuk daging kelinci, atur menurut selera. Campur bumbu halus

SALAD BROKOLI WORTEL Bahan : 100 gr 2 buah ½ buah sdt

: brokoli hijau rebus sete­­­ngah matang, tiriskan : wortel manis, iris ko rek api, rebus setengah matang, tiriskan : bawang bombai, iris korek api : irisan daun seledri

Saus : 3 sdm 1 sdm

: minyak zaitun : air jeruk lemon

bersama kecap manis, garam dan kaldu bubuk, campur merata lalu kasih perasan air jeruk nipis menurut selera. - Bagi 2 bagian sambal (satu buat rendaman sate dan satu buat sambal). - Rendam tusukan daging kelinci dalam bumbu halus sambal, diamkan selama 10 menit lalu bakar di atas bara arang atau teflon anti lengket. Bolak-balik, oleskan sisa bumbu, matang, sajikan dengan sambal kacang dan taburi dengan bawang putih goreng dan air jeruk nipis.

½ sdm : kecap manis 1 sdm : gula 1 sdt : lada bubuk

Cara Membuat : Siapkan tempat atau mangkok saji, lalu tata brokoli, irisan bawang bombai dan wortel. Campur semua bahan saus, aduk merata, lalu sebelum disajikam masukkan dalam lemari pendingin atau kulkas selama 15 menit, siap disajikan.


14

Jelita

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Pribadi yang Cantik di Tahun Baru Mendengar kata tahun baru, apa yang terlintas dibenak kita? Pesta kembang api? Makan-makan? Begadang tengah malam? Liburan? Resolusi? Apa pun itu pasti setiap orang memiliki makna tersendiri mengenai momen tahun baru. Apa sudah sebagian besar resolusi tahun 2017 tercapai? Atau malah ada yang hanya wacana? Ataukah hanya membuat resolusi yang sama dari tahun ke tahun, tapi belum terwujud juga?

M

enurut Psikolog, Nyoman Wiraadi Tria Ariani, S.Psi., M.Psi., banyak sekali pertanyaan yang dapat diajukan ke diri sendiri sebagai bahan evaluasi untuk melihat sudah sejauh mana kita melangkah. “Jika kita belum melangkah sama sekali, maka kemungkinan ada hal yang menghambatnya. Pernahkah kita sadari, penghambat utama langkah kita adalah diri kita sendiri. Mari kita bercermin dahulu, melihat ke dalam diri sendiri, dan cobalah untuk jujur saat kita melakukan introspeksi diri,” ujarnya. Ia mengatakan, jujur menjadi

penting, supaya kita mendapat gambaran diri yang sesungguhnya. Sadarkah kita bahwa “hari ini” adalah jawaban dari doa masa lalu yang pernah kita ucapkan baik secara sadar maupun hanya sekadar bercanda. “Hati-hatilah dalam berucap, karena semesta alam ini bisa mendengar seluruhnya. Begitu pula, apa yang kita ucapkan “hari ini” bisa terjadi di masa depan. Oleh karena itu, kita harus senantiasa mempersiapkan diri dengan segala hal yang akan terjadi. Ia menegaskan, perlu diingat, pikiran kita inilah yang lebih menarik pengalamanpengalaman untuk membenar-

kan apa yang kita percayai sehingga evaluasi diri atau yang lebih dikenal dengan introspeksi diri merupakan hal penting yang harus dilakukan karena berfungsi sebagai controler dan reminder dalam kehidupan kita. “Introspeksi diri yang paling baik adalah yang paling jujur dan penuh kesadaran. Semakin banyak kita memahami apa yang telah/sedang/akan kita lakukan, maka kita akan semakin memahami siapa diri kita ini,” katanya. Jadi, bagaimana cara melakukan introspeksi diri secara penuh kejujuran dan kesadaran? Yang pertama, bertanya pada diri sendiri tentang diri ini agar kita semakin mengetahui apa kelemahan dan kekuatan di dalam diri kita. Kedua, mendengarkan orang lain, karena dengan mendengarkan pendapat orang lain, kita bisa melihat diri ini dari sisi yang berbeda. Ketiga, aktif mencari informasi mengenai diri sendiri. Mirip dengan men­ dengarkan orang lain, tapi cara ini lebih luas lagi karena sasarannya orang-orang yang baru kita kenali, karena mereka bisa menilai hal-hal yang mungkin belum kita ketahui. Keempat, dengan meningkatkan keter­ bukaan diri, karena akan men­ dapatkan hal-hal baru yang akan

diri kita lebih dalam melalui waktu-waktu seperti ini, sesekali lepaskan diri kita dari apa pun di luar sana. Contohnya, saya selalu bernyanyi untuk melepaskan penat sekaligus mengeluarkan unek-unek dalam diri, dan membantu merilekskan pikiran saya,” sarannya. Keempat yang harus dilakukan, tahu kapan ha­ rus berhenti. Gunakanlah aturan 80%, maksudnya, berhenti makan saat perut terasa 80% kenyang, jangan sampai kekenyangan. Beristirahatlah saat tenaga sudah mulai habis. Menepilah ketika lelah berlari. Jangan memaksaNyoman Wiraadi Tria Ariani, S.Psi., M.Psi. kan atau memforsir tubuh semakin memperkaya informasi karena akan menjadi sumber mengenai diri kita, dan dapat penyakit. Hal penting lainnya, kata dia, mengasah kemampuan diri kita adalah jaga pola makan. Hal dalam berinteraksi sosial. Lalu, bagaimana cara agar yang klise, tetapi membuahkan kita dapat memperbaharui kuali- efek yang luar biasa bagi tubuh tas diri ini, sehingga bisa hidup kita. “Memiliki kesadaran untuk lebih bahagia dan sehat secara memilih makanan sehat yang mental maupun fisik. Pertama, akan berdampak pada kesehaaktif bergerak secara alami. tan jangka panjang kita. Ingat, “Yang dimaksud bergerak secara sehat itu mahal. Jangan sampai alami itu sebetulnya badan kita tabungan kita terkuras untuk ini tak perlu dipaksakan untuk membayar biaya penyembuhan bergerak lewat olahraga, tetapi sakit kita,” kata asesor psikologi kita bisa aktif bergerak sehari- ini. Menurut perempuan usia 26 hari seperti memilih naik tangga dibanding lift, rutin menyapu, tahun ini, menjaga hubungan membereskan rumah, dan se- dengan keluarga/teman-teman terdekat sangat bagus karena bagainya,” ujarnya. Ia memberi contoh seder- mereka merupakan support syshana, mencuci pakaian sendiri tem terbaik ketika kita sedang tanpa bantuan mesin cuci karena terpuruk. “Kita membutuhkan saat mencuci baju, melatih koor- bantuan orang lain untuk mendinasi gerak kedua tangan, yaitu dukung, menyemangati, dan tangan kanan menyikat baju dan meyakinkan kita bahwa kita tangan kiri memegang baju su- bisa melewati masalah hidup. paya tidak bergerak saat disikat. Selain itu, bergabung ke dalam Lalu setelah mencuci, saat men- kelompok yang kita butuhkan jemur ini melatih koordinasi dapat membuat kita lebih bagerakan kaki dan tangan, yaitu hagia, sehat secara mental dan ketika mengambil baju di ember, fisik,” ucapnya. Ia juga menyarankan, berani maka kedua kaki ditekukkan lalu kedua tangan mengambil mengatakan tidak. Katakan tidak baju dan diletakkan pada hal-hal yang enggan kita di-hanger kemu- lakukan. Jangan menjadi “orang dian digantung di yang gak enakan” karena akan tempat penjemu- mempersulit hidup kita. Tips lain, berteman atau ran. Kedua, kita perlu mengetahui berkumpullah dengan orangtujuan hidup kita, orang yang tepat, orang-orang k a r e n a d e n g a n yang membuat kita bahagia m e m i l i k i t u j u a n dan sehat mental maupun fisik. hidup maka akan Jangan sampai kita terjebak damenambah value lam toxic relationship, sehingga dalam hidup ini. berpengaruh ke dalam kualitas Setiap kita bertin- diri dan hidup kita. “Pilah dan dak akan memiliki pilihlah teman yang bisa salpegangan sehingga ing menguatkan, yang saling hidup ini mengarah membahagiakan, kelilingi diri ke tujuan yang ingin kita dengan orang-orang yang dituju. Ketiga, me- berdampak positif dalam hidup time. “Secara rutin, kita. Kalau ada teman yang hanya selalu miliki waktu suka bergosip dan memberikan khusus untuk diri pengaruh negatif kepada Anda, s e n d i r i , s e p e r t i sudah saatnya Anda tinggalkan,” melakukan hal-hal ujarnya. Jadi, apakah Anda sukita sukai dan me- dah siap melangkah di Tahun nikmati hobi. Gali Baru 2018? (Wirati Astiti)

Bugar

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

11

Simpan Tisu di Kantung Celana

Ada yang menarik dalam peringatan hari Ibu, (22/12) di Klinik Yayasan Rama Sesana, yang berlokasi di Pasar Badung Eks. Tiara Grosir. Sebanyak 8 orang relawan mendatangi para buruh pasar untuk memberikan edukasi seputar ke­sehatan reproduksi kepada para pedagang di pasar yang berlokasi di Jalan Cokroaminoto tersebut, sembari membagi bunga.

K

oordinator relawan, Vivin mengatakan, bukan hanya dalam rangka hari Ibu, namun, kegiatan tersebut rutin dilakukan tiap bulan bersama para relawan. “Relawan ini juga profesinya bermacam-macam, ada yang pedagang, ibu rumahtangga, pensiunan guru, dll,” ujar Vivin. Para relawan ini sudah dibentuk sejak tahun 2004. Awalnya, ada yang dari mereka berobat ke klinik, kemudian ditawarkan untuk menjadi relawan dan tertarik. Para relawan ini rutin berkumpul tiap bulan untuk berdiskusi bersama seputar kesehatan dan membagikan tips kesehatan tersebut kepada para pedagang dan tukang suun di pasar. Menurut Vivin, keberadaan para relawan sangat penting karena mereka bisa lebih mudah menjelaskan kepada para pedagang dan tukang suun dengan bahasa orang awam. “Tiap bulan para relawan ini diberi edukasi tentang berbagai penyakit diantaranya kanker payudara, kanker rahim, diabetes, HIV/AIDS. “Biasanya materi kami sesuaikan dengan peringatan hari nasional seperti hari diabetes, hari HIV/AIDS dll,” ujar Vivin. Menurutnya, tak mudah meng­ ajak para pedagang dan tukang suun untuk perduli terhadap kesehatan reproduksi mereka. Apalagi, jelas-jelas mereka merasa tidak ada keluhan. “Tugas para relawan ini memberikan pengertian

dan informasi kepada mereka agar perduli kepada kesehat­an reproduksi mereka. Intinya, bagaimana meng­ ajak mere­ka agar mau berobat,” imbuh salah seorang relawan. Sebelumnya, klinik Yayasan Rama Sesana bertempat di Pasar Badung Jalan Gajahmada Denpasar. Sejak Pasar Badung terbakar, Klinik Yayasan Rama Sesana juga ikut pindah ke eks. Tiara Grosir. Dengan dibantu dua dokter dan 5 bidan, tiap hari klinik ini mene­ rima pasien sekitar 15 orang. Penyakit yang banyak dikeluhkan soal kesehatan reproduksi. “Keluhan kesehatan reproduksi mendominasi 80% dan sisanya penyakit ringan biasa 20%. Sejak tahun 2017, klinik ini sudah dilengkapi dengan USG biasa dan USG perut,” kata bidan Sugihariantini. Beberapa tindakan yang bisa dilakukan di Klinik Yayasan Rama Sesana seperti pap smear, cek KB, perik­sa payudara, deteksi kanker payudara, dan pemeriksaan keputihan.

Menurut Program Manager Klinik Yayasan Rama Sesana, dr. Dewa Putu Agusta Cahya Udayana, masih banyak yang belum me­ meriksakan diri ke klinik. Alasannya, karena mereka sibuk berdagang dan juga capek setelah berdagang. Kalau mereka tidak ada keluhan, mereka tidak akan periksa. Sehingga diperlukan pendekatan

khusus kepada pedagang dan tukang suun, agar mereka mau memeriksakan diri terutama soal kesehatan reproduksi,” ujarnya. Ia mengatakan, harus memiliki trik agar mau mengajak pada pedagang memeriksakan diri misalnya mengajak pedagang mengobrol terlebih dahulu soal dagangan mere­ka, kemudian baru pelan-

pelan bisa menjelaskan materi. Salah seorang buruh pasar, Ayu Raka mengatakan, ia sering menderita keputihan dan membuat rasa gatal dan tak nyaman. Ia menuturkan, bekerja mulai pukul 2 pagi sampai pukul 11 siang. Kesibukannya tiap hari ikut orang alias menjadi buruh, berdiri melayani pembeli daging sapi, kemudian mengangkat barang dan berjalan ke sana-kemari. Rutinitasnya tersebut, membuatnya jarang bisa duduk. “Saya lebih banyak berdiri, angkat barang, dan berjalan ke sanakemari,” ujarnya. Malah, kata dia, hanya untuk berganti pakaian dalam, dia tidak ada waktu saking sibuknya. Dari pemeriksaan dokter disampaikan agar dia selalu menjaga organ kewanitaannya tetap kering dengan cara, saat buang kecil agar mengeringkannya dengan tisu. Jika sudah lembab, sebaiknya pakaian dalam diganti. Selama ini, kata Ayu Raka, keluhan keputihannya sering kumatkumatan. Dulu ia pernah diberi obat cebok, namun, sering kumat lagi. “Mungkin sebabnya karena lembab. Saya ingin membawa celana pengganti, tapi tidak ada tempat untuk menaruh tas. Tidak ada tempat untuk menaruh tas, karena tempat jualan di pasar sangat kecil. Helm saja ditaruh di kandang ayam. Tapi, sekarang saya akan lakukan anjuran dokter agar setelah buang air kecil dikeringkan dengan tisu. Nanti tisu disimpan di kantung celana,” ujar Ayu Raka. (Wirati Astiti)


10

Mozaik

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Mewarnai Burung Garuda sebagai Pemersatu Anak Bangsa

Membangun generasi Indonesia yang cinta tanah air dan kreatif menjadi komitmen seluruh pemangku kepenting­ an di negeri ini, termasuk Faber-Castell. Produsen alat tulis terbesar di dunia ini yang turut berpartispasi dalam kegiatan mewarnai gambar Burung Garuda Pancasila oleh 22.205 siswa-siswi tingkat TK, SD dan SMP yang berada di Provinsi Papua.

L

omba yang diada­ kan 8 Desember 2017 di Stadion Pendidikan, Wa­ mena, Kabupaten Jayawijaya, Papua ini digagas Kodam XVII/ Cenderawasih. Respons positif pun diraih, termasuk anugerah pemecahan rekor oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai Kegiatan Mewarnai Gam­ bar Burung Garuda dengan pe­ serta terbanyak. Managing Director PT

Faber- Castell International Indonesia, Yandramin Halim mengungkapkan, pihaknya mendukung usaha Kodam XVII/ Cenderawasih dan berbagai pihak lainnya untuk menye­ barkan pesan keimanan Natal 2017 dalam bingkai NKRI. Salah satunya melalui kegiatan mewarnai Garuda Pancasila dengan menggunakan Connec­ tor Pen Faber-Castell. Faber-Castell sejak lebih dari 15 tahun selalu mempopulerkan

Auto2000 Hadirkan Toyota All New Rush

Toyota meluncurkan All New Rush di Bali, Senin (18/12). Ken­ daraan ini menghadirkan sejumlah pembaruan yang mengusung representasi semangat dan gaya hidup kalangan urban dengan nuansa sporty. Area GM Jatim, Bali, dan Nusra Toyota Astra Motor, Johanes Pandyopranoto yang didampingi Operation Manager Auto2000 Area Kalimantan dan Bali, Biyouzmal, serta para Kepala Cabang Auto2000 se-Bali mengatakan DNA tetap SUV, tapi ada perubahan desain. Untuk keselamatan dan kenyamanan, All New Rush dilengkapi 6 buah airbag. Biyouzmal menambahkan pihaknya yakin market share untuk SUV di Bali bisa tumbuh signifikan. Menurutnya kondisi pasar masih cukup menantang. Tapi ia yakin akan ada pertumbuhan kar­ ena adanya model baru ini. Selama event peluncuran, konsumen juga bisa merasakan sensasi kabin All New Rush dengan teknologi VR. Dengan teknologi ini, konsumen seperti berada di kabin dan merasakan semua fitur yang ada. (Ngurah Budi)

Jaringan XL Siap Sambut Nataru

PT XL Axiata telah menyiapkan jaringan untuk mengantisipasi kenaikan trafik sepanjang libur panjang Natal dan Tahun Baru 2018. Seperti tahun-tahun sebelumnya, trafik data diperkirakan akan meningkat secara total hingga sekitar 10%, dengan trafik data akan mendominasi. Untuk itu, XL Axiata telah menyiapkan jaringan dengan kapasitas yang memadai sehingga akan bisa me­ nampung kenaikan trafik hingga 2 kali lipat dibandingkan hari-hari biasa. Selain melakukan perjalanan, mereka juga banyak yang me­ manfaatkan waktu luang liburan untuk melakukan aktivitas digital. Masyarakat tidak hanya sekadar mengucapkan selamat Natal atau Tahun Baru. Habit berbagi pengalaman dan informasi melalui dunia maya. Inilah yang terutama menjadi faktor pendorong meningkatkan trafik layanan di setiap masa libur panjang. Budi Utama Lubis, GM Sales Operation Bali Nusra XL mengatakan persiapan menyambut Natal dan Tahun Baru 2018 sudah dilakukan sejak dua bulan lalu bekerja sama dengan tim Huawei. Beberapa titik strategis seperti Bandara Ngurah Rai, Pelabuhan Gilimanuk, Kuta, dan Gili Trawangan mendapat penambahan kapasitas. “Kita ketahui bersama, situasi di Bali sedang fluktuatif karena erupsi Gunung Agung. Namun, kami yakin tidak berpengaruh signifikan terhadap revenue XL di Bali. Bahkan kabar yang menggembirakan, kalau dulu di Pantai Pandawa sinyal XL dibilang susah, sekarang sinyal kami sudah kuat,” ujarnya dalam acara Media Gathering Kesiapan Jaringan XL Sambut Natal dan Tahun Baru 2018 di Denpasar, Rabu (20/12). (Ngurah Budi)

kegiatan mewarnai dan meng­ gambar sebagai kegiatan untuk mengasah kreativitas anak, seni dan relaksasi di kalangan dewasa serta mempertahankan ketajaman pikiran di kalangan manula. “Keg­ iatan mewarnai dan menggambar ini juga bersifat universal untuk semua profesi, tingkat ekonomi dan sebaran geografi, hal ini se­ suai kampanye kami, #Art4All,”

ujar Halim. Aster Kodam XVII/Cendera­ wasih Kolonel Kav. Edward Si­ torus yang juga Ketua Panitia mengatakan mekanisme kegiatan ini dimulai dengan pendistribusian artwork gambar Burung Garuda ke seluruh sekolah-sekolah yang terletak di Papua. Pada tang­ gal 1 Desember 2017 kegiatan mewarnai seretak diadakan di

sekolah-sekolah tersebut. Dari pelaksanaan kegiatan mewarnai tersebut, terkumpul sebanyak 17.205 buah hasil karya anak-anak dari provinsi Papua. Pada tanggal 8 Desember, sebagai puncak acara, sebanyak 17.205 karya mewarnai Burung Garuda dikumpulkan dan selanjutnya dirangkai bersamaan dengan 5000 karya lainnya, yang merupakan hasil karya anak-anak di Kabupaten Jayawijaya, menjadi replika Burung Garuda raksasa. “Dengan mewarnai gambar lambang Burung Garuda, diharap­ kan anak-anak dapat memaknai Pancasila sebagai Idiologi Negara yang merupakan anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemersatu seluruh anak bangsa yang terdiri dari beragam suku bangsa. Pancasila sebagai azas NKRI diharapakan dapat terpatri dalam diri generasi muda untuk terus mau belajar dan kemudian maju mengembangkan potensi diri membangun Indone­ sia yang makin hebat,” tegas Kol. Edward Sitorus. (Ngurah Budi)

Dukung Gerakan Literasi

Satu Buku tiap Tiga Bulan

Guru merupakan figur sentral dalam peningkatan mutu pen­ didikan karena pada merekalah terletak kemungkinan berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pembelajaran di sekolah. Mela­ koni profesi sebagai guru memang terlihat mudah tetapi faktanya, akan tetapi guru cenderung disi­ bukkan dengan tugas-tugasnya menyiapkan rencana pengajaran, buku penunjang, dan penilaian daripada mencari tahu penyebab program yang dibuatnya kurang berhasil membuat peserta didik paham akan sebuah konsep. Berangkat dari permasalahan tersebut, Luh Putu Yeni Aris­ tianti, S.Pd., melakukan sebuah penelitian yang mengantarkannya meraih juara I tingkat nasional dalam lomba Karya Inovasi Pen­ gelolaan Satuan Pendidikan PAUD dan Dikmas yang diselenggarakan oleh Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas Kemendikbud, (24/11). Naskah yang berjudul “Pener­ apan Book Reader Club Membawa TK Bukit Sunrise School Inspiratif, Dinamis, dan Melahirkan Gen­ erasi Bangsa yang Cerdas dan Berkarakter” merupakan naskah terbaik dari 700 karya inovasi pengelolaan PAUD dan Dikmas seluruh Indonesia. Tujuan dari karya inovasinya adalah untuk meningkatkan budaya membaca di kalangan Kepala TK dan guru PAUD sehingga lahir gagasangagasan baru untuk menciptakan generasi gemilang bangsa. Perempuan yang akrab disapa Yeni ini mengaku jika programnya sudah diterapkan selama dua

tahun dengan meminta semua guru di Bukit Sunrise School membaca 1 buah buku setiap 3 bulan sekali dan setiap dua min­ ggu setelah mereka membaca, mereka akan mempresentasikan intisari dari buku yang dibaca. Topik buku yang dibaca bisa berkaitan dengan perkembangan anak usia dini, metode penga­ jaran untuk PAUD, permainanpermainan yang menumbuhkan sukacita dalam belajar, dan bukubuku tentang teknik pengajaran bahasa, kognitif, dan motorik. “Awalnya saya pikir pemerintah sudah menggelontorkan dana besar untuk gerakan literasi bagi anak tetapi bagaimana caranya mengembangkan gerakan literasi kalau minat baca gurunya saja masih rendah,” ungkapnya. Disamping itu, perpustakaan di tempatnya bekerja memiliki ribuan koleksi buku tetapi guru-gurunya masih sangat jarang meminjam sebagai referensi untuk membantu motivasi belajar anak. Menurutnya guru lebih suka disibukkan dengan tugas keseharian seperti membuat rencana pengajaran dan penilaian. “Setalah dua tahun diterapkan guru-guru kami menjadi candu membaca dan kurikulum kami lebih menarik untuk anak,” ungkap perempuan kelahiran Singaraja 18 April 1982 tersebut. Sebelum memulai pembelaja­ ran setiap harinya para guru men­ gajak anak didik untuk melakukan brain gym kemudian berdiskusi dengan satu tema yang sudah ditentukan untuk menambah wa­ wasan dan meningkatkan keper­ cayaan diri siswa dalam berbicara.

Luh Putu Yeni Aristianti

Menariknya, selain melibatkan peran aktif dan inovasi guru, pro­ gram yang ia buat juga melibatkan peran orangtua dalam melahirkan generasi bangsa yang cerdas dan berkarakter. Perempuan yang menjabat sebagai Kepala PAUD Bukit Sunrise School, Ungasan Kuta Badung sekaligus Ketua Gu­ gus PAUD IV Kecamatan Kuta Se­ latan ini mengatakan juga memiliki program “Home Story”. Program tersebut dilaksanakan dengan memberikan satu buku kepada masing-masing anak tentang moral seperti nilai kejujuran, kedisiplinan, bertanggung jawab dan berbagai untuk diceritakan dan dibacakan oleh orang tuanya di rumah. Se­ bagai bukti bahwa mereka telah membacakan, maka orangtua dim­ inta mendokumentasikan dengan foto ketika program itu berjalan. “Setiap tahun kami sosialisasikan program dan teknik pengajaran kepada orangtua. Jadi apa yang kami terapkan di sekolah sama dengan apa yang akan dilakukan di rumah,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Style

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Modis dengan

Endek Jepun Kain tradisional tau endek memang memilik pesona tersendiri. Bahkan keindahannya tak pernah habis untuk dieksplorasi. Seperti yang dilakukan Kadek Ayu Hetty Indrea Dewi, S.S, dalam koleksinya kali ini. Pemilik Jegeg Bagus Butik ini berhasil mengom­ binasikan kain tradisonal ini dengan bahan lainnya

M

ulai dari de­ sain untuk anak muda hingga dewasa. Ada model dres, yang bahannya endek bermotif jepun dipadukan dengan kain tile panjang, untuk evening dress , dan tile lebih pendek untuk konsep kasual glamor, serta aplikasi kulit untuk kesan kasual lainnya Begitu juga dengan kebaya beraksen payet serta model len­ gan yang berbeda juga menarik untuk dikenakan keundangan atau graduation. Selain itu kebaya merah berkerah sa­ brina, berpayet senada dan ak­ sen bordir di le­ her juga men­ jadikan ke­ san glamor. Sedangkan nuansa tradis­

ional dihadirkan melalui aksesorinya.. Menurut Ayu Dewi, endek se­ bagai warisan bu­ daya yang adi lu­ hung bukan hanya patut dilestarikan tapi juga dikem­ bangkan. Kar­ ena itu pula, ia memilih endek dengan motif jepun yang merupa­

kan maskot kabupaten Badung untuk dipa­ dankan dengan berbagai model desainnya yang modis Begitu pula dengan kemaja karyanya juga berbahan endek yang pas untuk busana acara resmi atau k e k a n t o r, maupun acara formal lain­ nya. Semen­ tara untuk padanannya tinggal me­ nyesuaikan dengan acara, me­ ngenakn jeans atau celana hi­ tam polos. (Sri Ardhini)

15


16

Sudut Pandang

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Disperindag Kota Denpasar

Sambut Denfest - Tingkatkan Inovasi Produksi Lokal

D

enpasar Festival (Denfest) sebagai kalender atau agenda tahunan Pemerintah Kota Denpasar kembali digelar tahun 2017 ini. Memasuki tahun ke -10, pelaksanaannya akan berlangsung mulai 28 – 31 Desember, di Lapangan Puputan Badung, Denpasar. Pada Denfes kali ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag ) Kota Denpasar akan hadir dengan melibatkan pengrajin binaannya, yakni; Kerajinan (craft) sebanyak 54 peserta ; Pastry Bakery , 46 peserta dilengkapi dengan Pasar Rakyat 10 peserta. Kadisperindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si., didampingi Kabid Perdagangan, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, S.S., M.Hum., saat acara technical meeting, yang diikuti oleh 200 orang peserta Denpasar Festival di Gedung Sewaka Dharma Lu-

mintang, Denpasar mengatakan bahwa dalam ajang Denpasar Festival ke-10, yang mengusung tema ”Rawat Pusaka Cipta Inovasi” dengan sub tema “Tresnaning Jagat Rahayu”, para peserta yang memiliki kesempatan berpameran diminta turut melakukan kegiatan sosialisasi terkait ‘Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri’. Mengingat Industri Kecil dan Menengah (IKM) juga Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia memegang peranan sentral dan strategis bagi pembangunan ekonomi kerakyatan serta penyerapan tenaga kerja di Denpasar. Maka, untuk program ‘Peningkatan Inovasi Produk Lokal’ Disperindag Kota Denpasar bersama Dekranasda Kota Denpasar menekankan UMKM/IKM binaannya untuk menampilkan produk lokal unggulan masing-masing. Menariknya, untuk Denpasar Festival kali ini, Pemerintah Kota

Denpasar masih melalui Disperindag Kota Denpasar, sebagai wujud kepeduliannya kepada para pengungsi Gunung Agung, menjalin kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem, dengan memasilitasi mereka untuk bisa menjual produk kerajinannya, di zona Lapangan Puputan Badung. Dikatakan oleh Wayan Gatra

Gebyar Diskon untuk Pengunjung Pada kesempatan tersebut juga tak ketinggalan dipaparkan perihal tata tertib yang harus ditaati olep para peserta pameran. Mulai dari jadwal loading, tidak menggunaklan plastic bag tapi wajib memakai green bag.Selain itu peserta juga wajib mencantumkan label 100% Indonesia sebagai tanda cinta Indonesia, serta yang menggembirakan untuk pengunjung yakni setiap peserta pameran wajib memberikan potongan harga atau diskon. Selama ini juga, selain memberikan kesempatan di berbagai ajang, salah satunya Denpasar Festival, selama ini Pemerintah Kota Denpasar juga memberikan berbagai fasilitas dan layanan untuk para pengrajin, di antaranya adanya Denpasar Design Centre (DDC) di bawah kendali Dinas Perdagangan dan Perindustrian juga Dinas Koperasi dalam urusan pengembangann desain. Apalagi yang namanya desain merupakan salah satu sub- sector industry kreatif yang mengusung kreativitas dan inovasi individu. Desain juga disebut bentuk inovasi yang mendorong produk insdustri kecil dan menengah (IKM) menembus pasar. Maka fasilitas dan keberadaan DDC untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat. Pemerintah juga membantu sarana dan prasarana IKM dan UKM dari sisi market-

ing, bahan baku, permodalan serta asistensi mereka untuk meningkatkan usahanya melalui incubatorinkubator yang tersedia. Begitu juga dengan e- commerce, yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota Denpasar sejak tahun 2008 dan hingga kini memiliki perkembangan yang cukup baik. Yang pasti, lajut Laxmy produk kreatif yang dimiliki Kota Denpasar bukan hanya seni dan budaya, juga banyak artifak dari hasil seni dan budaya. Kerajinan yang dimiliki ini bakal terus dikembangkan agar bisa mendampingi perkembangan industri pariwisata di Bali. Selain, mampu bertahan sekaligus siap meng­ hadapi persaingan global. (ard)

bahwa seluruh peserta bukan hanya diharuskan mendisplay dagangan mereka lebih cantik, namun juga wajib mengedepankan keramahan dalam layanan. Seluruh peserta, baik pengrajin tekstil maupun kerajinan /pastry bakery, masing-masing akan memeroleh fasilitas tenda dan perlengkapannya yang sudah dipersiapkan oleh panitia. Selain itu juga dipersembahkan stand ‘Pasar Rakyat’ yang akan digelar di lokasi Lapangan Puputan Badung dengan “Ayo Jaga Pasar Kita”. Pada kesempatan yang sama Kabid Dalops Dishub Kota Denpasar, Ketut Sriawan, S.E., didampingi Wakasatlantas Polresta

Kota Denpasar Gede Sumadra, S.H., M.H., menyampaikan bahwa keberadaan ‘Posko Terpadu’ akan tetap siap memberikan pelayanan selama acara Denpasar Festival berlangsung. Sementara untuk kantongkantong parkir, telah disepakati di ruas Jalan Sulawesi, Jalan Sugianyar, Jalan Sutoyo, Jalan Kartini dan Jalan Beliton. Diimbau kepada seluruh peserta pameran tetap mematuhi zona-zona parkir yang telah disediakan, dan pihak Dalops dan Polresta Kota Denpasar akan terus melakukan evaluasi serta monitoring tertib parkir dan kendaraan selama even berlangsung. (ard)

A

khir tahun 2017 tinggal menghitung hari. Sejumlah artis telah siap-siap menyongsong tahun baru 2018 dengan harapan baru, sembari ‘menghitung-hitung’ apa saja yang telah dicapainya sepanjang 2017 ini. Ayu Ting Ting misalnya, mengaku cukup puas dengan kariernya di sepanjang tahun 2017 ini. Bahkan, katanya, ada hal-hal yang melebihi ekspetasinya. “Saya bersyukur dengan apa saya saya raih di tahun 2017. Kalaupun ada yang belum tercapai, saya yakin pasti ada (terwujud) tahun depan. Saya juga berharap bisa gelar konser mini,” ungkap Ayu Ting Ting yang namanya melejit berkat lagu ‘Alamat Palsu’, di kawasan Mampang, Jakarta. Soal konser mini ini, menurut wanita cantik kelahiran Depok 1992, telah menjadi harapannya sejak lama. Meski mengaku belum terlalu lama berkarya di panggung nasional namun dia berharap suatu saat ada kesempatan untuk menggelar karya-karyanya selama berkiprah di dunia menyanyi. “Inginnya sih konser besar tapi kan saya baru beberapa tahun perjalanannya, belum lama. Jadi sekarang cukup konser mini saja. Mungkin nanti kalau sudah lama berkiprah bisa konser besar,” ujar wanita yang memiliki nama asli Ayu Rosmalina ini. Menurut Ayu, obsesi seorang penyanyi menggelar konser untuk karya-karyanya adalah keinginan yang wajar. Karena setiap penyanyi pasti menginginkannya. “Ya mudah-mudahan saja bisa suatu saat nanti,” ujar ibu dari Bilqis ini.

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Syukuri Apa yang Diraih

Ayu Ting Ting

Ayu Ting Ting boleh dibilang sebagai salah satu artis yang sejak namanya melejit 2011 lalu, tetap berhasil mempertahankan popularitasnya. Ini karena dia tidak hanya tampil sebagai penyanyi tapi dia juga melebarkan sayap ke sejumlah bidang di entertainment, seperti menjadi presenter bahkan sekarang dia juga merambah ke dunia akting. Dimulai dari bermain sinetron dan kini masuk ke layar lebar. Menurut Ayu, bermain film telah lama didambakannya namun baru terlaksana di 2017 ini. Sebenarnya ada banyak tawaran, namun belum ada yang pas. Tapi sekarang ketika mendapat ta-

waran main film, dia pun merasa cocok. Sayangnya Ayu mengaku belum bisa mengungkapkan dirinya kini terlibat dalam proyek film apa. “Tapi aku disini mendapat peran anak muda, seperti ABG,” katanya sambil tertawa. Dunia akting, termasuk dunia baru baginya karena itu dia tak segan-segan belajar, bahkan bertanya dari para senior. Untuk film yang tengah dibintanginya, dia juga melakukan pendalaman karakter termasuk rajin nonton film dari berbagai genre. “Main film kan beda dengan sinetron jadi aku masih harus banyak belajar,” tambah Ayu yang sepanjang kariernya meraih sejumlah penghargaan. Sibuk sepanjang tahun dengan berbagai kegiatan, membuat Ayu mengaku tak akan mengambil job pada malam pergantian tahun. Dia ingin istirahat dan berkumpul bersama keluarga. “Kayaknya aku nggak ambil job tahun baru. Sepanjang tahun sudah sibuk, pekerjaan banyak, manggung di sana sini, on air, off air, belum lagi acara-acara lainnya. Trus main sinetron, dan kini syuting film. Jadi sudah sibuk terus. Tahun baru ini aku mau kumpul keluarga saja, sama Bilqis,” tandasnya. Seperti halnya Ayu, Chelsea Islan yang kariernya di dunia akting terus berkibar, merasa bersyukur untuk apa yang telah dicapainya di 2017. Bukan hanya popularitasnya yang terus melejit

Saatnya Lakukan Efisiensi Erupsi Gunung Agung menjadi pukulan keras terhadap dunia pariwisata di Bali. “Di tahun 2017 pada semester pertama, secara umum jumlah kunjungan wisatawan luar negeri dan domestik cukup tinggi hampir sama dengan tahun lalu. Namun, beberapa bulan belakang a n i n i k a re n a adanya ben-

9

cana alam erupsi Gunung Agung kondisi wisatawan khususnya wisatawan asing langsung turun tajam yang berpengaruh terhadap tingkat hunian hotel yang ratarata hanya mencapai 10-20%, sehingga berdampak terhadap operasional yang sampai mengurangi jam kerja karyawan dengan memberikan cuti,” ujar Jeany Anggreni, S.E., M.M., Ak., CA., Finance Controller pada sebuah perusahaan jasa akomodasi pariwisata. Kondisi seperti ini sepertinya hampir merata terjadi di semua sektor pariwisata. Solusi yang diambil perusahaan jasa akomodasi/hotel, restoran, tranportasi laut angkutan pariwisata, entertainment yang berkantor di Seminyak, Kuta ini, melakukan efisiensi dengan cara men e k a n biaya operasional, yaitu efiensi pemakaian listrik, Jeany Anggreni, m e m S.E., M.M., Ak., CA. berikan

Agung Putri

libur atau cuti kepada karyawan, melakukan evaluasi terhadap menu-menu yang disediakan untuk menghemat stok bahan makanan. Di tahun 2018 nanti, Jeany berharap kondisi pariwisata Bali bertambah baik dan jumlah kunjungan wisatawan meningkat. “Promosi-promosi pariwisata Bali ditingkatkan, penjelasan atau informasi yang terkoordinir, jelas dan terukur kepada wisatawan yang berkaitan dengan kondisi Gunung Agung,” ucapnya. Terlepas dari kondisi Gunung Agung, harapan Jeany yang

tapi sederet penghargaan diteri- film ‘Ayat-ayat Cinta 2’. manya sepanjang tahun ini. Sebenarnya, tutur gadis kelaDi antaranya adalah peng- hiran Washington ini, menjadi hargaan pemeran utama terbaik sutradara adalah keinginannya sedalam film “Rudy Habibie” oleh jak lama. Hanya saja impiannya itu Box Office Movie Award (IBOMA belum bisa terwujud karena kes2017), ia juga meraih penghar- ibukannya. “Aku ingin itu semua gaan IMA 2017 sebagai Pemeran bisa terwujud di tahun depan,” Wanita Pendukung Terbaik atas tambah Chelsea yang aktingnya di film “3 Srikandi”. juga ingin memDi luar film, ia juga meraih buat pertunjupenghargaan IDE (the Institute kan teater. of Democracy and Education) (Diana Runtu) Indonesia. “Aku bersyukur ya untuk semua yang aku dapat. Ini semua tidak boleh membuat kita cepat puas tapi harus menjadi motivasi untuk bisa berkarya lebih baik lagi,” ungkap Chelsea yang juga dianugerahi penghargaan ‘ Innovative Young Leader 2017’ oleh DPR RI. Untuk tahun 2018 mendatang, kata gadis cantik kelahiran 1995 ini, ia memiliki sejumlah reso l u s i . “A k u sih berharap tahun depan bisa jadi sutradara film dan penulis. Mudahmudahan tahun depan itu bisa terwujud,” ungkap pemeran ‘Keira’ dalam Chelsea Islan tentunya juga menjadi harapan semua orang khususnya yang bergerak di sektor pariwisata, di tahun 2018 agar bisa ditingkatkan lagi promosi-promosi yang dikoordinir oleh pemerintah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri dan domestik. Karena pasar domestik ini dikatakan Jeany, juga memiliki potensi yang tinggi dalam mendukung pariwisata Bali yang secara langsung mempengaruhi perekonomian masyarakat Bali secara keseluruhan. “BALI SAFE” Hal senada disampaikan AA Putri Kesumawati, seorang guide freelance yang kerap memandu tamu-tamu Eropa. “Kondisi Gunung Agung berpengaruh sekali, saya saja sudah 3minggu tidak kerja karena tidak ada tamu. Tapi syukur, sekarang sudah mulai ada tamu lagi,” ucapnya. Namun, dikatakan Gung Tridemikian sapaan akrabnya, mereka sebagian besar bukan takut datang ke Bali karena status Gunung Agung, tapi lebih karena takut kalau bandara ditutup. Untuk turut berpartisipasi memulihkan kondisi pariwisata Bali ini, Gung Tri pun kerap memposting “Bali Safe” di sosial media. Tak jarang pula, ia memberikan gambaran bahwa lokasi Gunung Agung jauh dari objek wisata

lainnya, sehingga secara umum Bali masih aman. Di samping itu, ia juga melikat tingkat pengamanan di hotel-hotel dan tempat-tempat umum lumayan bagus, walaupun kita tetap harus waspada. Gung Tri menjelaskan, tamu Eropa lebih suka culture tour dan adventure. Bahkan, tak jarang ia sampai ikut mendaki ke puncak Gunung Batur, Bangli, menemani tamu-tamunya itu. “Banyak yang ambil sunrise trekking walaupun mereka harus berangkat dari hotel jam 2 pagi tapi mereka suka. Ada juga yang memilih sunset. Jadi mulai naiknya jam 4 sore, tapi baliknya sesudah sunset, jadi sudah gelap. Naik 1,5 jam sudah sampai di puncak,” tuturnya. Sementara, untuk naik ke Gunung Agung, terus terang ia belum pernah. Karena selain medannya lebih berat, juga memerlukan tenaga ekstra. Biasanya, jika tamu ingin mendaki ke sana, diarahkan untuk memakai guide yang sudah profesional. Terkait harapannya di tahun 2018, Gung Tri berharap kondisi Gunung Agung sudah kembali normal sehingga wisatawan tenang untuk datang dan makin ramai berkunjung ke Bali. Kami sebagai orang yang bekerja di pariwisata bisa mendapat kerjaan lagi,” ucapnya tersenyum. (Inten Indrawati)


8

Bunda & Ananda

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

“Ibuuu…”, demikian sambutan kakak beradik Ayu dan Andin saat ibunya baru datang dari kerja. Masih sambil bercanda, mereka pun membantu membawakan bungkusan yang dibawa sang ibu. Sesampainya di dalam rumah, mereka tampak berbisik-bisik dan masuk ke dalam kamarnya. Beberapa saat kemudian, mereka kembali keluar kamar, memberikan sepucuk surat dan gambar kepada sang ibu sembari mengucapkan “Selamat Hari Ibu..”. Mereka berebutan memeluk ibunya dan meminta maaf sambil sesegukan.

A

yu yang kini sudah duduk di kelas 6 mengatakan meski sering berbeda pendapat dengan sang ibu, namun ibu juga yang paling sering menemaninya dalam segala hal. Seperti mengantarkan membeli buku dan peralatan sekolah. “Ibu sangat sabar, terutama jika membeli buku pelajaran atau LKS karena kadang sampai harus mencari ke beberapa toko buku. Kadang juga ibu terlihat kesal, walaupun akhirnya mau, kalau Ayu minta nganterin beli penghapus, atau dasi yang sering hilang,” ucapnya sembari tersenyum. Ayu juga mengatakan ibunya sering menawarkannya untuk mengikutinya dalam segala kegiatan. “Mungkin karena ibu tahu Ayu orangnya pemalu dan kurang pedean,” ujar Ayu. Namun, beberapa tahun terakhir setelah sering ikut-ikut lomba dan pentaspentas, kepercayaan dirinya mulai tumbuh, apalagi kerapkali ia dipercaya mewakili sekolah dalam lomba baca puisi, walaupun tidak selalu menang. “Dulu Ayu pemalu, sekarang malu-maluin.. hahah,” candanya. Sementara, Andin yang baru kelas 2 SD mengatakan kalau ibunya itu kadang galak, judes, suka marah, lucu, usil. “Pokoknya komplit, ibu paling suka becandain Andin, sabar juga,” ujarnya. Ia menceritakan pengalamannya waktu ikut lomba akting. Waktu itu ia yang diantar sang ibu dan juga kakaknya Ayu datang ke tempat lomba pukul 11 dan harus lama menunnggu giliran dipanggil

Ibu Itu Komplit

Anggi bersama sang mama

karena dapat nomor besar. “Andin sampai capek nunggu, sempat main perosotan disana, beli makan-minum, sampai sempat tidur karena ngantuknya. Pokoknya Andin mau apa saja dikasih sama ibu. Akhirnya dapat giliran lombanya sekitar jam 14.30. Syukurnya Andin dapat juara..yeee,” ucapnya semangat. PAKAI CARA UNIK Cerita serupa diungkapkan Anggi tentang mamanya. Siswi kelas 1 SMP ini mengisahkan mama adalah sosok perempuan yang sudah membuatnya menjadi berubah. “Anggi yang awalnya pemalu, sekarang bisa jadi lebih berani. Walaupun cara mama mendidik Anggi beda dari yang lain,” ucapnya. Selain itu, kata Anggi, mamanya selalu mengajarkannya untuk menjadi anak yang mandiri dan rajin. Sejak Anggi mulai menekuni dunia MC, mamanya juga yang selalu memberi Anggi contoh serta dukungan supaya ia tidak grogi. “Dengan cara mama yang unik, mama bisa membuat Anggi menjadi pribadi yang lebih baik,” ungkapnya sembari tersenyum. Unik bagi Anggi itu seperti, mamanya selalu membiarkan Anggi menyampaikan apa yang dipikirkannya. Misalnya saat perform, apa pun yang Anggi pikirkan dan ingin disampaikan pasti mama selalu bilang sampaikan saja. Dan saat Anggi di lingkungan baru,mama tidak pernah sekali pun melarang untuk mulai

Ayu dan Andin dengan kado sederhana untuk ibunya

Gung Is bersama ibunya

memperkenalkan diri duluan. “Malah, kalau selalu dekat dengan mama, justru Anggi diajarkan untuk kenalan dengan yang lain. Dan, Anggi selalu melihat cara mama berinteraksi dengan teman-temannya. Mama selalu menyapa dengan senyum dan mungkin akan terlihat heboh. Tapi menurut Anggi kehebohan itulah yang membuat mama bisa percaya diri dan mempunyai banyak teman. Dan sekarang Anggi selalu menggunakan cara-cara unik yang

diajarkan mama kalau sedang grogi, atau mau kenalan dengan teman lain,” paparnya. Sekarang kalau ada lomba/ perform dan mamanya lagi di luar kota, Anggi pasti ingat apapun yang sudah diajarkan mama. Dan walau di luar kota, mama selalu memberinya dukungan, baik via telepon atau chat. “Anggi sangat berterima kasih karena tanpa mama, anggi tidak mungkin bisa seperti ini,” ucapnya. Momentum Hari Ibu ini juga

menjadi hari paling istimewa bagi seorang ibu, dan tentunya bagi sang anak yang telah menerima jasa dan pengorbanan sang ibu yang tanpa lelah. Gung Is melihat ibunya adalah sosok yang selalu ada dalam setiap kesehariannya. “Dari kegiatan sehari hari, seperti memasak, mengatur rumah tangga, sampai ibu selalu siap mengantar dan menemani Gung Is kesana-kemari, mengajar, membantu Gung Is membuat tugas sekolah, tanpa melihat waktu,” ucap siswi kelas 1 SMP yang mengoleksi banyak piala di bidang seni lukis ini, menyanyi dan baca puisi. Dalam mendidik Gung Is, ibu dikatakannya cukup keras. Biasanya ibu akan memintanya melakukan sesuatu sendiri, setelah itu baru ibunya mengoreksi. Jika ada salah terus diulang lagi sampai benar. Ketika belum berhasil memenangkan sebuah perlombaan, ibu juga yang selalu memberinya semangat untuk lebih giat belajar dan bersabar. Saat belajar menyanti, Gung Is diminta fokus dan menghayati lagu. Gung Is mengisahkan satu pengalaman saat ia ikut lomba melukis di PSR. Ibu terus memotivasi saya dan bilang.. “ayo Gung Is cepat, waktunya lagi sedikit. Ibu bilang begitu agar Gung Is bisa menyelesaikan gambar dengan cepat”. Meski Gung Is mengaku grogi dan kesal dengan ucapan ibunya itu, tapi Gung Is paham maksud ibunya adalah untuk memberinya semangat. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit I TUMA DAN I TITIH

Tersebutlah dua ekor kutu yang tinggal bertetangga. Namanya I Tuma dan I Titih. Kedua kutu itu bersahabat, namun nasibnya sangat berbeda. I Tuma tinggal di rumah yang empuk, yakni di lipatan kasur Made Taro raja. Badannya gemuk, kulitnya abu-abu keputih-putihan, dan gerakannya lincah. Makannya selalu enak, yakni tiap malam minum darah segar raja. Bagaimana I Titih? Kutu yang dirundung malang itu tinggal di celah-celah balai bambu di bawah kasur raja. Di tempat itu ia merasa aman, namun sangat sulit mendapatkan makanan. Keluarganya banyak tertangkap basah ketika mencuri darah raja. Sang pelayan memburunya lalu membunuhnya. Dalam mencari makanan I Titih selalu dikejar rasa takut. Itulah sebabnya badannya kurus gepeng, mukanya pucat-pasi, kulitnya merah kekuningkuningan, dan tenaganya sangat lemah. Pada suatu hari I Kutu berkunjung ke rumah I Tuma. Dalam perbincangan ia bertanya, “Tuma! Kamu lihat ‘kan badanku sangat kurus. Hal itu disebabkan karena dalam mencari makan, aku selalu dikejar bahaya yang menakutkan. Sedangkan kau enak dan aman-aman saja. Sudi kiranya kamu memberiku petunjuk.” “Kasihan aku melihat keadaanmu, Titih! Aku ingin membantumu, namun aku ragu-ragu, apakah kau dapat melaksanakan petunjukku,” kata I Tuma. “Pasti, Tuma!” jawab I Titih. “Jika diandaikan sebuah jukung yang berlayar, aku jukungnya, kamu pendayungnya. Jukung selalu mengikuti arah

sesuai kehendak pendayung, bukankah demikian, Tuma?” “Baiklah kalau demikian,” kata I Tuma. “Kunci mendapatkan makanan dalam keadaan aman dan nyaman, adalah pengendalian diri. Kekanglah diri, jangan terlalu menuruti hawa nafsu! Dapatkanlah makanan pada malam hari, yakni ketika raja tidur lelap. Minumlah darah raja seperlunya, jangan berlebihan.” I Titih sangat puas mendapatkan petunjuk I Tuma. I Tuma yang berbaik hati itu, menyuruh I Titih tinggal semalam di rumahnya untuk menjalankan petunjuk itu. I Titih pun menurut. Ia berkali-kali mengucapkan terimakasih kepada sahabatnya yang baik itu. Entah apa yang terjadi. Siang itu sang Raja berbaring di kasur peraduannya. Mungkin raja sangat lelah setelah bepergian jauh. Beliau harus beristirahat, dan tak seorang pun yang boleh mengganggunya. Ketika raja memejamkan mata, I Titih gelisah. “Kesempatan baik,” pikirnya. Perlahan-lahan ia merayap mendekati raja. I Tuma berkali-kali mengernyitkan mata, dan menggoyang-goyangkan kepalanya. Ia memberi tanda kepada I Titih, bahwa tindakannya itu sangat berbahaya. I Titih mengerti tanda yang diberikan oleh I Tuma, namun ia tidak dapat menahan nafsu. Baginya ini kesempatan yang terbaik dan kesempatan itu tidak mungkin ia dapatkan lagi. Setelah bertengger di lengan raja, ia segera menusukkan moncongnya, lalu minum sepuas-puasnya. Raja yang baru saja memejamkan mata, bangun seketika lalu memanggil pelayan. I Titih lari terbirit-birit menuju rumah I Tuma. Pelayan melihatnya, lalu memencet I Titih dan kutu-kutu lainnya. Maka matilah semua kutu, termasuk I Tuma. (Bali)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

17

Disperindag Kota Denpasar dan Denfest ke-10

Kibarkan Inovasi Tenun Lokal Endek kini sudah semakin digemari dan memasyarakat. Para pengrajin dan desainer semakin kreatif menghadirkan keindahan kain tradisional Bali ini dalam setiap karya rancangan mereka. Tanpa ada kata berhenti, Pemerintah Kota Denpasar pun melalui Disperindag Kota Denpasar dan Dekranasda Kota Denpasar tak pernah ketinggalan bersama pengrajin binaannya terus mencari berbagai terobosan.

B

egitu juga pada p a g e l a ra n D e n pasar Festival ke10 tahun ini, di bawah tema ‘Rawat Pusaka Cipta Inovasi’, “ Tresnaning Jagat Rahayu”, Disperindag dan Dekranasda Kota Denpasar mengajak sebanyak 78 UMKM/IKM serta dileng kapi dengan 1 s t a n e ks l u s i f Dekranasda Kota Denpasar untuk menampilkan berbagai inovasi p ro d u k l o ka l ko l e k s i m e r eka, serangkaian kegiatan ‘Sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri’. Selain itu, ada pula peserta yang akan menyuguhkan kain endek/tekstil dalam berbagai inovasi selama empat hari, yakni sejak 28 s.d 31 Desember 2017, terfokus di areal Lapangan Puputan Badung Denpasar. Selanjutnya, demi menjaga dedikasi pada warisan budaya yang bernilai tinggi ini, pada perhelatan Denfest ke-10 ini juga, Kadisperindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si., didampingi oleh Kabid Perdagangan I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, S.S.,M.Hum., mengatakan selain menghadirkan stan khusus fashion endek juga menuangkannya dalam sebuah program lomba busana kerja endek. Untuk kali ini, dilaksanakan ‘Lomba Seragam Endek untuk kalangan Guru-Guru Sekolah Dasar se-Kota Denpasar, yang akan berlangsung pada Jumat, 29 Desember 2017, di Panggung Utama Kawasan Catur

Muka Denpasar pada pukul 17.00 Wita. Di sini, kata Laxmy kita akan bisa melihat endek yang dulunya hanya memiliki kekhasan warna, kini telah berkembang dengan berbagai ragam corak, warna, motif dan gaya. Hal ini tidak terlepas dari berbagai upaya Pemkot untuk mengangkat produk lokal ini. Karenanya, tidak keliru jika Denpasar menjadikan produk tenun ikat endek ini sebagai produk unggulan masa depan. Apalagi kini , endek yang dikenal sebagai salah satu ikon Bali semakin berkibar di dunia fashion lokal, nasional maupun internasional.

SEMAKIN VARIATIF Sementara, Ketua Dekranasda Kota Denpasar , Ida Ayu Selly D. Mantra, dalam kesempatan berbeda mengatakan ia tak menduga jika setiap tahunnya peserta lomba cukup banyak. Artinya, peserta lomba khususnya para guru SD untuk tahun ini, bukan hanya semakin mengenal endek, tapi juga paham bagaimana busana kerja yang baik. Di samping itu, mengenakan busana yang rapi dan up-to-date bisa menambah semangat kerja dan lebih percaya diri. Terlebih, lanjutnya secara umum pakaian kerja modelnya memang lebih sederhana tapi memberikan kesan berwibawa. Memiliki konsep yang simpel sehingga pas dan nyaman dikenakan beraktivitas. Selama ini, katanya ratarata peserta lomba berhasil tampil dengan busana kerja yang baik, cutting serta detail sederhana yang memberikan kesan sopan.

Selama ini, lanjut Laxmy untuk terus dan lebih lagi memomulerkan produk tenun lokal, kain endek ini, Pemkot Denpasar selalu menampilkan endek dengan berbagai perkembangannya. Seperti kegiatan lomba yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan rasa cinta masyarakat Kota Denpasar terhadap tenun lokal Bali dan salah satu produk unggulan Kota Denpasar ini. Dikatakan, sejalan dengan perkembangannya, setelah promosi yang dilaksanakan secara berkesinambungan, endek kini sudah masuk di hati masyrakat . Menjadi salah satu item fashion bagi semua kalangan, baik anak-anak, remaja maupun dewasa bahkan orangtua. Dan hal ini cocok dengan tag line yang biasa digaungkan “Endek kita punya kita pakai dan kita bangga” Lebih lanjut Selly D. Mantra berharap, melalui kegiatan lomba fashion endek serta persembahan pagelaran berbahan produk budaya kreatif Kota Denpasar lainnya, endek semakin berkibar. Apalagi di setiap ajang Denfest endek tet a p m en j a di sa l a h sa t u “center of attention” pengunjung setelah didukung dengan beragam desain dan motif yang up to date , sangat bisa untuk tampil formal maupun kasual sesuai dengan era kekinian dan tuntutan zaman. Wayan Gatra juga menga-

takan di ajang Denfest kita juga bisa melihat hasil tenun lainnya yang juga menjadi kebanggan Bali, seperti songket dengan kisah pembuatannya . Ia juga kembali mengingatkan pada para peserta pameran untuk selalu ramah dalam melayani, kemudian tidak hanya mendisplay atau menata stan-nya dengan indah, apalagi untuk produk-produk item fashion tapi juga ingat memberikan diskon. Makanya, lanjut Selly D.Mantra, jangan lupa hadir ya dan ajak keluarga serta teman-teman untuk melihat, betapa hampir di seluruh stan fashion endek, busana ready to wear-nya kerenkeren, apalagi hasil karya dari anak-anak mudanya. Pengrajin dan desainer sudah semakin kreatif. Sekarang

juga semakin banyak tersedia kemeja dengan sentuhan endek, termasuk endek yang diaplikasikan pada kaus oblong maupun t-shirt, semuanya sangat variatif , sangat luar biasa memunculkan bukan hanya ide tapi juga bakat- bakat baru pun tergali di sini. “Jadi, hayo datang sekalian ajak keluarga, kolega dan teman-teman untuk merayakan pergantian tahun di jantung Kota Denpasar, Bali. Buktikan jika Denfest sekarang berasa istimewa,” katanya sembari berharap agar semua upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Denpasar mampu memberi manfaat bagi perkembangan aset budaya bernama endek ini, dunia fashion dan tentunya yang lebih luas lagi para pengrajin di Kota Denpasar. (ard)

Walikota Denpasar Rai Mantra melepas anak panah saat membuka Denfest ke-9


18

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Tuak merupakan minuman tradisional yang mengandung alkohol dan jika dikonsumsi berlebih akan menimbulkan efek memabukkan. Namun ditangan Putu Ariyawan, tuak tidak lagu memabukkan melainkan tuak miliknya memiliki cita rasa manis yang baik untuk kesehatan. Salah satunya tuak manis baik dikonsumsi oleh penderita diabetes sebab kandungan glukosa lebih rendah dari kandungan glukosa pada tebu.

Putu Ariyawan

P

ria yang tinggal di desa Munduk Bestala kecamatan Seririt ini mengaku sedang menekuni bisnisnya menjual tuak manis. Ariyawan menerangkan

Tuak Manis Munduk Bestala

Siasati Merosotnya Harga Gula Aren jika bahan baku pembuatan tuak manis dan tuak wayah (lau) dari nira pohon aren. Nira aren yang baru dipanen tanpa dilakukan pengolahan inilah yang menjadi tuak manis sedangkan nira yang sudah wayah akan menjadi lau. “Tuak manis yang saya buat dijamin keasliannya karena setelah dipanen hanya dilakukan penyaringan setelah itu baru dikemas,” ungkapnya. Ia mengatakan kualitas tuak manis sangat tergantung dari kualitas pohon aren sehingga tidak semua nira aren itu bisa dijual menjadi tuak manis. Selain hobi berjualan sejak kecil, pria yang juga menjadi guru SMA Negeri 1 Singaraja ini mengaku jika berinisiatif menjual tuak manis untuk menyiasati merosotnya harga gula aren. Untuk membuat 2 kilogram gula aren dibutuhkan sekitar 30 liter nira aren sedang harga jual gula arena berkisar antara 30-35 ribu Rupiah. Akan tetapi jika dirinya menjual tuak manis ia dapat menjual satu botol kemasan dengan harga 6 ribu Rupiah. Dengan untung yang lebih besar dan biaya produksi yang lebih sedikit tentu memotivasinya untuk terus memproduksi tuak manis. selain itu, dirinya juga ingin menginspirasi petani aren di desanya bahwa dengan inovasi dan sedikit kreatif maka dapat menghasilkan produk dengan nilai

Sambut Hari Ibu dan Dharma Wanita Tahun 2017

Pemkab Karangasem Gelar Workshop Peningkatan Percaya Diri Menuju Pribadi Prima sebagai Pendamping Suami

Tuak manis Munduk Bestala.

tambah. “Merosotnya harga gula aren membuat para petani beralih ke tanaman lain seperti cengkeh, manggis, dan durian padahal di desa kami sangat potensial dikembangkan pohon aren. Sehingga perlu mengedukasi mereka bahwa dengan sedikit inovasi akan menambah nilai jual,” jelasnya. Pria kelahiran 1 Januari 1991 berkeyakinan bahwa prosfek tuak manis ke depan sangat bagus. Ini dibuktikan dari tingginya minat konsumen. Dirinya juga konsisten untuk terus mengembangkan tuak manis Munduk Bestala sehingga ke depan tuak manis bisa menjadi ikon desanya. “Dalam jangka panjang tuak manis akan menjadi ikon desa dan tentu akan mense-

jahterakan petani gula arena di desa kami,” ungkapnya. Tentu dalam setiap perjuangan selalu ada tantangan. Hal ini juga yang tengah diperjuangkan oleh Ariyawan. Untuk memenuhi kebutuhan pasar, dirinya hanya dapat memanen nira aren 3 hari sekali. Selain itu, daya tahan tuak manis juga sangat singkat sehingga jika melebihi batas akan menjadi tuak wayah. Tuak manis hanya mampu bertahan 3 hingga 4 hari di dalam lemari pendingin sedangkan hanya bertahan 1 hari jika tidak dimasukkan ke dalam kulkas. Kondisi ini membuat Ariyawan hanya menjual tuak manis dengan cara pemesanan sehingga meminimalisir kerugian. “Saya

lebih banyak promosi secara online karena kalau merambah ke pasar modern masih terkendala daya tahan tuak manis itu sendiri,” paparnya. Kesulitan lain yang dialami dalam pemasaran juga mengubah kesan negatif tuak dimasyarakat. Masyarakat cenderung beranggapan bahwa tuak adalah minuman yang memabukkan sehingga enggan mencoba tuak manis padahal tuak manis sama sekali tidak memabukkan. “Inilah yang menjadi kesulitan saya dalam berjualan, mengubah kesan masyarakat terhadap tuak. Banyak masyarakat yang kalau dengar kata tuak itu pasti kesannya negatif,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Menyambut peringatan Hari Ibu ke-89 yang disinkronkan dengan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan (DWP) ke-18 tahun 2017, Pemkab Karangasem menggelar workshop khusus organisasi wanita, Rabu (20/12/2017) di Gedung UKM Center.

A

cara ini dihadiri oleh Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dan diikuti oleh 150 orang peserta dari seluruh organisasi wanita di Kabupaten Karangasem. Hadir sebagai narasumber, Anak Agung Rai Kartini,S.

Sos., M.Si., CHT dari Widyaiswara BPSDM Provinsi Bali. Kepala Dinas pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Karangasem melaporkan, workshop ini bertujuan meningkatkan rasa percaya diri para perempuan sebagai pendamp-

Kegiatan ini di awali dengan upacara persiapan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami yang di buka langsung oleh Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Buleleng Made Arya Sukerta, SH di tandai dengan pengalungan kartu tanda pengenal peserta uji lapang, kegiatan ini berlangsung di lapangan umum seririt selasa (19/12). Berdasarkan kajian ilmiah dari BMKG bahwa di kecamatan seririt rawan bencana gempa bumi yang kemungkinan dapat di ikuti oleh

Uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami di lapangan umum Seririt

tsunami. Hal ini dikarenakan di kecamatan seririt terdapat lempeng bumi yang sewaktuwaktu bisa terjadi pergeseran. Arya Sukerta mengatakan, kepanikan masyarakat dalam menghadapi bencana akan banyak menimbulkan jatuhnya korban, oleh sebab itu dengan uji lapang akan mampu menekan jatuhnya korban karena telah terlebih dahulu di buatkan skenario dan estimasi dampak yang di timbulkan oleh bencana tersebut, didalam uji lapang ini bukanlah dilakukan simulasi sebagaimana masyarakat menghadapi bencana, tetapi bagaimana managemen pengelolaan bencana itu terlaksana dalam satu komando, sering dijumpai jika terjadi bencana bermunculan posko-posko bencana yang mestinya posko itu hanyalah satu yaitu poskomando, sedangkan di lapangan atau wilayah-wilayah yang dekat dengan lokasi bencana hanya dapat didirikan pos lapangan yang merupakan satu jaringan dari pos komando. Dengan demikian semua kegiatan penanganan bencana sifatnya

adalah kordinatif melalui satu komando. Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Buleleng I Made Subur,SH dalam laporannya mengatakan kegiatan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami dilaksanakan di kecamatan seririt berdasarkan kajian BMKG bahwa wilayah kecamatan seririt rawan terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, jika benar-benar terjadi bencana semua bisa melakukan pungsinya dengan baik, lebih jauh Made Subur melaporkan kegiatan uji lapang ini melibatkan 400 (empat ratus )orang peserta. Made Subur mengatakan kegaiatan ini adalah langkah untuk menguji kesiapan sumberdaya,sarana dan prasa-

rana sehingga pemenuhan terkait dengan penanganan bencana menjadi terpenuhi dengan baik. ‘’Bagaimana cara menangani pengusi, karena disitu nanti berkumpul orangorang setres,gimana nanti menangani orang yang lagi patah tulang, ini perlu penanganan yang serius” tuturnya Lebih jauh Made Subur mengatakan hal terpenting dalam menangani bencana adalah komunikasi secara tersinergi dari pemerintah,dunia usaha dan masyarakat. “Ini harus dibangun, tugas penanganan bencana bukan tugas BPBD saja tapi masyarakat dan dunia usaha harus ikut menangani penanggulangan bencana ini” tutupnya. (Wiwin Meliana)

ing suami serta membangun diri untuk menjadi pribadi prima. Diharapkan dari workshop ini seluruh organisasi wanita yang ada di Kabupaten Karangasem mampu menjadi dirinya sendiri dan mampu memahami orang lain untuk menjadi pribadi yang tangguh. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri dalam sambutannya mengatakan, di era globalisasi dan informasi sekarang ini sangat dituntut kualitas diri anggota Dharma Wanita Persatuan dan para organisasi wanita lainnya khususnya yang ada di Kabupaten Karangasem. Untuk itu sangatlah tepat bila kegiatan ini digelar dalam rangka mempringati Hari Ibu dan DWP. Dengan memiliki

Peringatan Hari Ibu, Hari Bela Negara dan Hari Nusantara Tahun 2017 di Karangasem

BPBD Buleleng Gelar Uji Kontijensi Gempa dan Tsunami Bencana alam memang tidak dapat dihindari namun dapat diantisipasi untuk menekan jatuhnya banyak korban. Kurangnya pemahaman cara menghadapi bencana menjadi salah satu penyebab timbulnya banyak korban sehingga untuk mengantisipasi hal itu Pemerintah kabupaten buleleng melalui badan penangulangan bencana kabupaten buleleng melakukan uji lapang rencana kontijensi gempa bumi dan tsunami di kabupaten buleleng.

7

Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri memimpin Upacara Peringatan Hari Ibu ke-89, Hari Bela Negara ke-69 dan Hari Nusantara ke-16 tahun 2017 di Lapangan Tanah Aron, Amlapura, Jumat (22/12/2017). Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa, Sekretaris Daerah I Gede Adnya Mulyadi dan Seluruh Kepala Jajaran Forkopimda Kab. Karangasem. Dalam amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Yembise yang dibacakan Bupati Mas Sumatri mengatakan, Perempuan Indonesia sangat berperan dalam memerdekakan Indonesia di masa lalu. Setiap diselenggarakan Hari Ibu Indonesia dapat dimaksudkan dan/ atau diarahkan untuk selalu membangkitkan semangat perjuangan tentang keluhuran dan keagungan peran perempuan sebagai ibu dan keibuan yang protektif terhadap kehidupan. Perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan berbangsa dan bernegara juga mampu menjadi motor penggerak dan motor perubahan (agent of change). Untuk itu, dengan terselenggaranya peringatan Hari Ibu ke-89 Tahun 2017, ditetapkanlah tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya”. Dengan sub tema, meningkatkan akses ekonomi bagi perempuan menuju perempuan mandiri, sejahtera dan bebas dari kekerasan serta peningkatan ketahanan keluarga yang kuat dalam berbagai bidang (kesehatan, ekonomi, pendidikan, kehidupan keluarga, kehidupan bermasyarakat dan kuat menyikapi perbedaan budaya). “Pada kesempatan ini kita juga memperingati Hari Bela Negara ke-69 yang diperingati setiap tanggal 19 Desember dan Hari Nusantara yang ke-16 yang diperingati setiap tanggal 13 Desember,” ujarnya. Pada momentum peringatan Hari Bela Negara,

Bupati Mas Sumatri mengajak seluruh masyarakat Karangasem untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan Negara khususnya bagi para generasi muda. Generasi muda diminta senantiasa kritis terhadap upaya memecah belah bangsa, merendahkan martabat bangsa dan senantiasa waspada terhadap upaya infiltrasi ideologi dengan cara yang sangat halus dan kekinian yang ingin merubah atau menggantikan Pancasila serta memecah belah NKRI. “Para generasi muda adalah pemimpin masa mendatang. Maka, harus bangga dan berperan serta membangun Indonesianya. Hebat untuk dirinya, untuk bangsa dan Negaranya. Itulah bagian dari bentuk Bela Negara yang sesungguhnya di era kekinian,” imbuhnya. Terkait dengan Hari Nusantara yang ke-16, Mas Sumatri menyampaikan bahwa potensi perikanan di Kabupaten Karangasem memberi dampak peningkatan potensi budaya yang bersinergi dengan pelestarian ekosistem di bidang perikanan, memberikan dampak atau pengaruh berlangsungnya perkembangan perikanan berkelanjutan. Demikian juga modernisasi saranan dan prasaranan kelautan dan perikanan terus diupayakan pemerintah daerah, agar masyarakat pesisir dan masyarakat di lahan basah mampu mandiri berproduksi dan menguasai pangsa pasar lokal, serta perlu sentuhan teknologi dalam bina usaha kelautan dan perikanan. “Semoga peringatan Hari Nusantara ini dapat kita jadikan momentum untuk para nelayan dan pembudidayaan ikan lebih sejahtera,” harapnya. Usai apel, dilaksanakan acara tambahan berupa penyerahan bantuan 2 unit mobil berpendingin beroda 4 dari Direktoral Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI kepada Koperasi Mina Jaya di Kecamatan Kubu dan Koperasi Mina Sari Arta di Kecamatan Karangasem. Penyerahan secara simbolis 338 unit bantuan bedah rumah, penyerahan kepada 50 orang bantuan penyandang disabilitas, 300 orang bantuan sosial lanjut usia tidak mampu, 15 orang bantuan kursi roda untuk penyandang disabilitas, 1 paket bantuan mesin dupa untuk kelompok gepeng, 1 paket bantuan peralatan pembuatan jajan dan jejaitan untuk kelompok gepeng. Diserahkan juga penghargaan kepada para wajib pajak restoran dan wajib pajak mineral bukan logam dan batuan teladan tahun 2017. (Hms/ten)

kepribadian yang berkualitas, maka seorang wanita mampu menjalankan multi peran yang dimilikinya, baik selaku istri sebagai mitra suami, ibu dari anak-anaknya, berkarir di Pemerintahan ataupun di dunia politik dan semua aspek kehidupan. Mas Sumatri menambahkan setiap proses peningkatan kepercayaan diri menuju pribadi prima membutuhkan kerja keras, waktu, konsisten dan kesabaran. Itu artinya tidak ada jalan instan untuk merancang diri menuju pertumbuhan pribadi prima dan unggul. Hal ini sangatlah dibutuhkan perempuan, terlebih para ibu yang memegang peran sangat penting dalam kehidupan. Dewasa ini tersedia banyak kesempatan bagi perempuan untuk sukses

dengan tetap berperan sebagai istri maupun sebagai ibu. Zaman telah membuka kesempatan bagi perempuan untuk dapat maju dan berkembang. Apapun profesi para ibu, sangat dibutuhkan kepercayaan diri, disamping perubahan mindset, sikap positif pantang menyerah, kreatif serta mandiri. “Saya bepesan langsung kepada seluruh anggota organisasi wanita se-Kabupaten Karangasem bisa terus mendapatkan workshop semacam ini, untuk dapat membekali diri dengan ilmu pengetahuan serta keterampilan yang dapat berpungsi memperlancar tugas suami,” ujarnya. Dalam acara ini diserahkan juga sembako kepada Dharma Wanita Golongan 1. (Hms/ten)


6

Woman on Top

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

tegas Ayu Suwirta. Selain pendidikan, ia juga berhasil mengantarkan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Klungkung mewakili kontingen Bali menyabet juara III Nasional sebagai Pelaksana Terbaik Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K) di Jakarta pada Oktober 2017. Tak hanya itu, pada ajang Jambore, juga menyabet juara I lomba Yel Gembira dan Juara I pada lomba Parade Nusantara untuk kategori kreativitas dan dinamika tim. TP-PKK Klungkung saat itu menampilkan Cak Genjek Cerdik yang mengam panyekan Gerakan

Ayu Suwirta

Ini Prestasi Bersama

P

Ny. Ayu Suwirta dan Ny. Ayu Pastika

embangunan daerah maupun nasional tak terlepas dari kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dari pemikirannya harus muncul sebuah gagasan dan ideide kreatif. Mewujudkan itu bukan perkara mudah. Perlu didukung dengan aspek lain. Salah satu yang terpenting adalah pendidikan. Ini pun harus diterapkan sejak jenjang paling rendah, yakni PAUD. Inilah yang menjadi komitmen Bunda PAUD Klungkung Ayu Suwirta untuk bisa terwujud.

Komitmen itu salah satunya disampaikan langsung melalui program Bedah Desa yang digulirkan Pemkab Klungkung. Informasi berkaitan dengan dunia pendidikan disampaikan kepada masyarakat hingga lapisan terbawah. Apa yang dilakukan tak dimungkiri menuai pro dan kontra dari masyarakat. Alasannya beragam dan klasik. Namun, itu tak membuatnya pesimis. Justru lebih tertantang untuk melangkah guna melahirkan generasi berkualitas. Hasil tak pernah berkhianat. Itu

sangat tepat untuk menggambarkan usaha yang dilakukan istri orang nomor satu di Klungkung, I Nyoman Suwirta ini. Kerja kerasnya mampu mengantarkan menjadi peraih penghargaan tingkat nasional dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada November 2017. Penghargaan ini berlangsung setelah sebelumnya keluar sebagai juara I dalam Lomba Bunda PAUD tingkat Provinsi Bali Tahun 2017. Ayu Suwirta tak langsung berpuas diri. Digenggamnya prestasi gemilang itu berkat dukungan dan kerja­sama semua pihak, termasuk masyarakat yang ikut bersama-sama dan mempunyai kepedulian terhadap dunia pendidikan di Kabupaten Klungkung. “Ini prestasi kita semua,” ungkapnya. Penghargaan tersebut dipandang bukan akhir dari segalanya. Pendidikan PAUD masih memerlukan pembenahan dan evaluasi secara berkelanjutan. Ini juga tetap perlu mendapat dukungan seluruh lapisan untuk selalu bersamasama memiliki rasa kepedulian dan komitmen untuk kemajuan dunia pendidikan. “Kemajuan pendidikan merupakan komitmen bersama,”

Hidup Bersih dan Sehat (Germas). Atas prestasi itu, Ayu Suwirta sangat bersyukur. Ia pun tetap memberikan motivasi yang menegaskan juara bukan tujuan utama, tetapi bagaimana usaha yang telah dilakukan. “De­ngan hasil ini kita akan lebih terpacu dalam memberikan pem­binaan dan penerapan 10 program pokok PKK kepada anggota maupun kader PKK di Kabupaten maupun di Desa/ Kelurah­a n demi mengangkat derajat kesejah­teraan ke­ luarga,” imbuhnya. (Sosiawan)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

“Redupnya” Bisnis Kembang Api Bisnis kembang api terpuruk. Kemeriahan cahaya kembang api banyak dinantikan orang utamanya pada saat momen hari besar seperti saat pergantian tahun. Masyarakat bergembira saat menyaksikan kembang api memancarkan keindahan warnanya di kelamnya langit malam.

K

embang api yang memiliki sekitar 22 merek dagang dan 300 varian, semuanya berasal dari Kota Liuyang, Tiongkok, masuk ke Indonesia melalui Jakarta oleh 20 importir. Kemudian didistribusikan ke seluruh Indonesia oleh empat perusahan distribusi diantaranya oleh Sinky Soewadji dengan bendera Ayu Promotion. “Keberadaan kembang api di Indonesia, momen penggunaanya berbeda dengan di luar negeri. Di luar negeri hanya pada event tertentu saja, misalnya di Amerika Serikat saat perayaan Independent Day, demikian juga di Inggris dan di Australia. Di Indonesia lebih banyak digunakan untuk memeriahkan acara-acara

seperti event Asian Games dan Sea Games. Pada acara tersebut pemerintah mengeluarkan anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk masing-masing event,” kata Sinky. Ia menambahkan Taman Impian Jaya Ancol pernah membelanjakan anggaran sampai Rp 400 juta untuk pembelian kembang api untuk momen pergantian tahun dan belanja kembang api sebesar Rp 150 juta sampai Rp 200 juta untuk momen liburan.

Ajak Anak-anak Nyatua di Carik

Suasana Festival Nyatua di Carik

Tradisi nyatua (bercerita) dan kecintaan terhadap bahasa Bali bagi kalangan anak-anak saat ini mulai ditinggalkan, akibat tergerus arus globalisasi. Untuk dapat menumbuhkan kembali minat anak-anak terhadap bahasa Bali, Tim Penyuluh Bahasa Bali, Kota Denpasar, menggelar acara pendidikan pola edukatif –persuasif dengan pendekatan dunia bermain melalui “Festival Nyatua di Carik”, Minggu (17/12). Sawah (carik), adalah lokasi yang dipilih karena termasuk salah satu tempat bermain yang menarik bagi anak-anak.Melalui permainan , biasanya anak-anak akan lebih mudah mengingat dan memahami materi pelajaran yang diterimanya. Penyuluh Bahasa

Bali Kota Denpasar pun bersinergi dengan Pemerintah Kota Denpasar menggelar “Festival Nyatua di Carik”. Begitu disampaikan oleh Ketua Panitia Penyelenggara Festival , I Kadek Rika Aripawan, S.S didampingi Koordinator Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, Gusti Ayu Widiarti, S.S di Ekowisata Subak Sembung, Peguyangan, Denpasar Utara. Pada acara yang dibuka oleh Wali Kota Denpsara, I.B. Rai Dharmawijaya Mantra, dengan membunyikan “krepuak” tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar A.A.N. Rai Iswara, Ketua WHDI Kota Denpasar, Ny. Antari Jaya Negara, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Kerti Iswara, Camat Denpasar Utara Nyoman Lodra

dan Seniman Pendongeng Bali Made Taro. Kadek Rika mengatakan bahwa pola nyatua di carik dalam rangka pembelajaran bahasa Bali di areal persawahan masih jarang dilaksanakan. Selama ini pola pendidikan Bahasa Bali lebih cenderung konvensional, dan anak –anak seringkali menjadi tidak nyaman. Malah Bahasa Bali menjadi momok terlebih di wilayah perkotaan seperti Denpasar. Karenanya, Penyuluh Bahasa Bali Kota Denpasar, mengembangkan kecintaan pada Bahasa Bali pada anak-anak dengan jalan yang menyenangkan, salah satunya dengan bermain di areal persawahan bersama Pak Made Taro. Pada”Festival Nyatua di Carik”, yang diikuti anakanak Sekolah Dasar seKota Denpasar, tersebut diangkat permainan tradisional yang dekat dengan budaya agraris, sebagai mediator penyampaian pelajaran Bahasa Bali. Dengan begitu ,Ayu Widiarti berharap melalui Festival yang mereka gelar dapat memberikan wahana baru, pengalaman baru, juga cerita baru bagi anak-anak peserta festival. Tentu saja sesuai dengan tujuan utama kegiatan ini, yakni menumbuhkembangkan kecintaan

bahasa Bali pada anak-anak. Wali Kota Denpasar Rai Mantra saat memberikan sambutan sangat mengapresiasi kegiatan ‘Festival Nyatua di Carik’ tersebut. Menurutnya hal ini sangat bagus karena anak-anak kembali dikenalkan dengan cerita tradisional dengan bahasa Bali. Apalagi dengan susasana sawah yang akan membuat anakanak lebih bukan hanya budayanya tapi mencintai lingkungannya. Hal ini juga bisa sebagai pembentukan karakter atau penguatan jadi diri mereka sebagai masyarakat Bali

Made Taro (kanan)

melalui belajar sastra Bali. Rai Mantra menambahkan bahasa dan tatwa tidak semata hanya dilestarikan, namun melainkan dikuatkan. Semua akar budaya ini hendaknya bisa bertumbuh kuat serta terus dikembangkan melalui berbagai kegiatan yang disesuaikan dengan kesenangan anak-anak tersebut. Seperti yang terlihat pada anakanak peserta yang hadir di acara festival tersebut. Mereka terlihat sangat senang, wajah mereka nampak sumringah. Mereka juga mengatakan lebih asyik dan seru saat masuk ke areal sawah, belajar sembari nyebur di lumpur. Untuk menumbuhkan serta menguatkan konsep budaya ini Pemerintah Kota Denpasar telah melaksanakan hari berbahasa Bali setiap hari Rabu. Pada hari itu pegawai di lingkungan Pemkot berkomunikasi menggunakan bahasa Bali, untuk mengingatkan bahwa bahasa Bali (bahasa Ibu) ini adalah warisan adiluhung yang patut dijaga agar tidak terlupakan dan tidak punah. Terlebih dalam bahasa daerah ini banyak sekali terdapat makna etika hidup yang baik. (Sri Ardhini)

19

Sebenarnya musim panen penjualan kembang api di Indonesia bukan pada saat momen pergantian tahun tetapi pada saat momen puasa. Pada

Sinky Soewadji

saat bulan puasa angka penjualan mencapai 75 persen sampai 80 persen. Rupanya perilaku Consumer Firework (Komunitas Kembang Api) terbentuk seiring dengan tradisi kearifan lokal tanah air yang lain. Lain di Indonesia, lain pula di Tiongkok. Di Negeri Tirai Bambu, momen hari raya Imlek menjadi ajang pesta kembang api selama 24 jam dan 30 hari penuh masyarakat menyalakan kembang api di jalanan. Bayangkan penduduk Tiongkok yang berjumlah 1.373.541.278 jiwa turun ke jalan dan masing masing menyalakan 1 kembang api selama 24 jam. Kejayaan kembang api di Indonesia memudar sejak 2010. Sampai 2017 tren penjualan kembang api menurun, terlebih lagi tahun 2016 sampai 2017 omzet kem-

bang api turun sampai 90 persen. Dari 20 importir hanya bertahan tinggal 16 saja, kemudian tahun 2017 tinggal 10 importir, yang lain gulung tikar. “Pada periode sebelum pertengahan 2017, omzet penjualan kembang api di toko saya mencapai 20 sampai Rp 100 juta per hari. Pertengahan Desember pernah saya hanya dapat Rp 40.000,’’ terang Sinky yang sudah 12 tahun menjalankan bisnis grosir kembang api. Kelesuan ekonomi yang disebabkan oleh turunnya daya beli masyarakat membuat banyak hotel tak lagi menyelenggarakan event yang dilengkapi kembang api. Padahal biasanya hotel menganggarkan sekitar Rp 5 juta sampai Rp 10 juta untuk belanja kembang api. (Nanang Sutrisno)

garis walaupun tipis. “Kalau boleh dilihat karya garisgarisnya original sekali, dulu pertama kali saya temukan dia pameran di Balai Pemuda. Begitu gabung dengan Goedang Loekisan, kita treatment colouring, warna-warnanya kita bangun menjadi lebih terasa fresh, kita ajak melihat pameran, dia ikut pameran, kita tidurkan di tempat seniman yang senior,” paparnya. Di penghujung tahun ini Goedang Loekisan me-rewind kembali cikal lahirnya karya-karya menawan Taufik Rahman sejak 2010, karena rencananya pada 2018 nanti, Goedang Loekisan sebagai manajemen sudah menyiapkan karya-karya terbaru seniman yang belajar melukis secara otodidak ini. Diakui Abidin, karya Taufik dir-

espon pasar cukup bagus, ia yakin Taufik Rahman akan menjadi seniman yang diperhitungkan dalam sepuluh tahun ke depan. Karena pasar yang merespons karya Taufik adalah pasar yang terdeteksi bagus, pun kolektornya rata-rata lima orang terkaya di Surabaya. “Seniman itu tergantung siapa kolektornya. Taufik sudah menanam itu. Makanya kita buat semacam pameran review kembali, 2011 mulai bisa dilihat warnanya. Taufik termasuk seniman yang cerdas, tidak sampai satu tahun kita treatment, karyanya sudah laku di pasaran,” pungkasnya. Bagi Abidin, sosok Taufik Rahman merupakan satu-satunya seniman lukis Kota Sumenep yang eksis dan mampu hidup dari seni.(Lely Yuana)

Goedang Loekisan Usung Karya Taufik Rahman Lukisan yang menguat pada tiap dimensi garis itu begitu tak membosankan untuk dinikmati. Kecenderungan mencampur tone warna dari gelap ke terang begitu juga sebaliknya merupakan teknik cukup sulit hingga menelurkan karya-karya cantik. Pemandangan indah ini bisa dinikmati selama sebulan ke depan di lobby Verwood Hotel & Serviced Residence Surabaya, mulai 15 Desember 2017- 15 Januari 2018 mendatang. Lukisan yang rata-rata dijual seharga Rp 20 jutaan ini diusung oleh Goedang Loekisan dalam sebuah pameran tunggal memorabilia Taufik Rahman, pelukis yang telah bergabung dalam manajemen ini sejak 2010 silam. “Pameran ini sebenarnya lebih ke arah memorabilia dari Taufik Rahman, adalah karya - karya awal dia sejak gabung dengan tim manajemen Goedang Loekisan pada tahun 2010,” terang Abidin, selaku pemilik Goedang Loekisan saat dijumpai di Verwood Hotel. Sejak awal, karya Taufik Rahman menguat pada teknik garis. Mulai

dari gaya, berupa garis-garis lembut dengan warna gelap, hingga bergeser ke goresan spontan yang lebih segar berpadu warna-warni yang selalu menggoda untuk dinikmati tiap detailnya. “Motion in Line” adalah sebuah ilustrasi yang tepat untuk menggambarkan karya pria kelahiran Sumenep, 4 Juli 1975 tersebut. Goresan yang mampu menggerakkan imajinasi setiap penikmatnya, sebuah bukti bahwa Taufik berproses dan bermetamorfosis. “Taufik kuat pada teknik, jadi kekuatan teknik Taufik sebenarnya yang lebih diandalkan, kalau tematemanya dia sederhana, sama dengan pelukis-pelukis realis on the spot. Saya yakin ke depan ia akan melahirkan karya-karya yang mampu menginspirasi,” imbuh Abidin. Seperti kebanyakan pelukis pada umumnya, Taufik lebih banyak mengamati, datang ke sebuah lingkungan, mengambil foto, hingga merekam on the spot atau dengan kamera untuk kemudian dituangkan dalam karya-karya “magisnya”, seperti Penari Bali, Abang Becak, Sepasang Kuda, Pasar Kambing Madura, Pasar

Sapi Madura, Karapan Sapi Madura, dan Pasar Ayam Madura. “Karena dia tinggal di Sumenep, maka yang sering dia lihat seperti suasana pasar hewan, karapan sapi, pasar kambing, pasar ayam, merupakan beberapa karya-karya lamanya,” tukas Abidin. Lukisan Taufik Rahman adalah sebuah karya original yang kini diikuti oleh beberapa seniman muda Kota Pahlawan. Pelukis yang baru saja memenangkan World Contemporary Artist (WCA) Organisation sebagai Winner of The Year 2017 ini mampu melahirkan teknik baru yang tidak ada dalam teknik lama, tentu sebuah perjalanan panjang bagi seniman. “Garis-garis Taufik ini rumit dan baru, sejak itu anak-anak di Jawa Timur (Jatim) mulai mengikuti teknik melukis Taufik. Sehingga dia harus bergerak ke tingkat lebih,” tutur Abidin menjelaskan. Warna-warna dalam yang dibuat Taufik Rahman, tidak akan membosankan siapapun yang melihat, sebuah skill yang jarang dimiliki oleh pelukis Jatim, dibalik dia menggoreskan selalu muncul warna dalam, Taufik menggambar berulang-ulang di belakang


20

Nine

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Peringati Hari Ibu, Lakukan Refleksi Diri Pada Peringatan Hari Ibu ke-89 di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur NTB, Selasa minggu lalu, Ketua TP PKK Provinsi NTB, yang juga sesepuh organisasi wanita seNTB, Hj. Erica Zainul Majdi mengajak seluruh kaum bapak dan kaum ibu untuk bersama-sama melakukan refleksi diri. Apakah sejauh ini telah berperan sesuai dengan tugas dan kewajiban serta kodrat yang dimiliki masing-masing?

B

agi seorang bapak, apakah sejauh ini telah menjadi seorang kepala rumah tangga yang baik bagi keluarganya. Atau apakah sudah menjadi sosok yang sedemikian kondusif dan supportif dalam mendukung para ibu untuk bisa menunaikan peran dan kewajiban sebagai seorang ibu yang baik bagi anak-anaknya. Hal yang sama juga diharapkan Erica dilakukan oleh kaum ibu. Memaknai Hari Ibu, istri Gubernur NTB ini mengajak segenap kaum ibu untuk sejenak merenung ke dalam diri, apakah telah menjalankan peran sebagai ibu

dengan sebaik-baiknya sesuai kemampuan dan kapasitas yang dimiliki? Refleksi itu penting, menurutnya untuk dapat menjadi perempuan yang sungguh pantas disebut sebagai perempuan yang di bawah telapak kakinya terdapat surga. Dengan demikian kata Erica, Peringatan Hari Ibu ini tidak hanya menjadi agenda seremonial saja. Namun menjadi momentum meresapi makna dari peringatan Hari Ibu ini sebagai hari kebangkitan dan persatuan serta kesatuan perjuangan kaum perempuan yang tidak terpisahkan dari kebangki-

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Dr. dr. I. G. N Darmaputra, Sp.KK

Ir. Rosiyadi Sayuti saat peringatan Hari Ibu di Mataram

tan perjuangan bangsa. Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Ir. Rosyadi H. Sayuti, M. Sc., Ph.D. ketika membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI menyampaikan, bahwa momentum Hari Ibu dijadikan refleksi dan renungan

Hj. Erica Zainul Majdi bersama Hj. Syamsiah Muh. Amin pada peringatan Hari Ibu di Mataram beberapa waktu lalu

bagi kita semua tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan. “Peringatan Hari Ibu ini menunjukkan bahwa perjuangan kaum perempuan Indonesia selama 89 tahun telah menempuh proses yang sangat panjang dalam mewujudkan persamaan peran dan kedudukannya dengan laki-laki. Perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang sama dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti pendidikan, ekonomi, sosial, politik dan hukum,” ungkapnya.

Defile Budaya Nusantara khir di Islamic Center NTB. Tampak dalam deretan tamu undangan yang ikut berjalan kaki bersama Gubernur TGB dan istri, diantaranya Manteri Kominfo, Rudiantara, Wakil Gubernur, H. Muh. Amin, S.H.M.Si dan istri Hj. Syamsiah Muh. Amin serta ratusan pejabat lingkup Pemprov. NTB. Saat tiba di depan gedung DPRD NTB di Jalan Udayana, Gubernur dan rombongan disambut ratusan peserta pameran yang membangun stand secara berjejer di atas trotoar dari depan seberang jalan Gedung DPRD hingga di Halaman Islamic Center NTB. Di tiap-tiap stand tersebut ditampilkan beragam produk hasil pembangunan, juga simulasi beragam inovasi dan hasil industri kerajinan rakyat termasuk memamerkan visualisasi kegiatan pembangunan yang dilaksanakan oleh berbagai OPD, hasil pertanian, kuliner, dan hasil industri kreatif lainnya. Tepat di depan IC dipamerkan pula foto-foto NTB tempo dulu. Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB kemudian meninjau pameran yang digelar untuk memeriahkan HUT ke-59 Provinsi NTB. Di Islamic Center, Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB meresmikan sejumlah proyek besar untuk tahun 2018 mendatang. Peresmian proyek tersebut ditandai

dengan penandatangan prasasti untuk tujuh proyek besar tersebut. Tujuh proyek besar yang diresmikan TGB itu di antaranya, proyek peningkatan 430 km jalan 420 km jembatan sebagai bagian ikhtiar menuntaskan kemantapan 1.484 km jalan provinsi yang diwakili oleh proyek peningkatan jalan Gatot Subroto Kota Bima. Selain itu, diresmikan pula proyek Kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB, Kantor Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Provinsi NTB dan Proyek bidang

orang di Pasar Kebun Roek dan 228 orang di Pasar Bertais. Bantuan juga diberikan kepada masyarakat perempuan hebat di Lombok Tengah seb a n ya k 100 p a ket p a ka ia n wanita. Ia mengungkapkan panitia dan pengurus organisasi perempuan lainnya, telah mengadakan silaturahmi keliling mengunjungi para sesepuh organisasi wanita Provinsi NTB di kediaman masing-masing. Kegiatan sosial lainnya berupa ziarah dan tabur bunga ke taman makam pahlawan, sosialisasi pencegahan kekerasan pada perempuan dan anak, sosialisasi HIV-AIDS dan narkoba bagi anak di sekolah se-NTB, demo pengolahan bahan pangan lokal, pelatihan kepemimpinan bagi organisasi wanita se-NTB, pelatihan bagi pengusaha, mantan PRT dan mantan TKW. “Kegiatan ini dilaksanakan oleh BKOW Provinsi NTB bersama Dharma Wanita Persatuan Provinsi NTB,” katanya. (Naniek I. Taufan)

pendidikan yang secara simbolis diwakili oleh proyek pembangunan ruang laboratorium IPA untuk SMA Negeri 1 Gangga Kabupaten Lombok Utara. Tiga proyek lain yang diresmikan Gubernur adalah proyek pembangunan “Samsat Drive Thru” Alas Kabupaten Sumbawa, proyek kawasan perbengkelan dan assembling PT. Gerbang NTB Emas dan Proyek Penataan destinasi Kota Tua Ampenan sebagai bentuk komitmen pemerintah Provinsi NTB untuk membenahi sarana dan prasarana kepariwisataan secara bertahap. Pembenahan Kota Tua Ampenan adalah perwujudan masterplan yang disepakati dengan Pemerintah Kota Mataram. (Naniek I. Taufan/hms)

5

Ketua Hipmi Bali Raih Doktor Cumlaude Kesibukan mengelola klinik kecantikan DNI ­Skin Centre, tidak menyurutkan semangat Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK untuk meraih prestasi di dunia pendidikan.

BANTUAN KEPADA PEREMPUAN HEBAT Ketua BKOW Provinsi NTB, Hj. Syamsiah M. Amin selaku Ketua Panitia melaporkan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam memperingati hari ibu, di antaranya memberikan bantuan kesehatan sebanyak sekitar 260

Puncak peringatan HUT ke-59 Provinsi NTB dimeriahkan dengan defile budaya yang menampilkan beragam busana khas Nusantara. Para peserta defile yang melibatkan berbagai etnik Nusantara di NTB tersebut, semuanya mengenakan busana tradisional daerah masing-masing. Namun nuansa ke-NTB-an yakni khas Sasak, Samawa dan Mbojo tetap terasa kental. Selain busana tradisional, juga ditampilkan beragam seni budaya etnik, antara lain Gendang Beliq dan seni budaya lainnya, termasuk barongsai. Juga grup marching band dari berbagai sekolah, turut ambil bagian pada defile budaya dengan berjalan kaki dari lokasi upacara menuju Islamic Center NTB berjarak lebih dari 2 KM. Usai bertindak selaku inspektur upacara peringatan HUT ke-59 di Eks Bandara Selaparang, Minggu pagi 17 Desember 2017, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi melepas peserta defile budaya lalu turut ambil bagian berjalan kaki sambil menyaksikan beragam atraksi yang disajikan peserta disepanjang perjalanan. Turut menjadi bagian sebagai peserta pawai adalah seluruh tamu undangan dan peserta upacara yang terdiri dari pelajar, ASN, tokoh agama, tokoh adat, pemuda, anggota TNI/Polri berjalan kaki di sepanjang Jalan Udaya Kota Mataram dan bera-

Inspirasi

K

Cumlaude dengan IP 3,91,” papar salah satu guru besar fakultas Kedokteran Unair ini. Promotor utama Dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswo, d r. S P. K K ( K ) m e n g a t a k a n , dok ­t er Darmaputra telah me­n unjukkan tingkat kemampuan untuk mentransfer dan me­n empatkan konsep baru tekno­l ogi kedokteran khususnya ­i lmunologi dan dermatologi, sehingga dapat menghasilkan produk yang inovatif dalam bidang kedokteran. Serta melakukan analisis dan sintensis di dalam perkembangan ilmu kedokteran ilmunologi dan dermatologi. “Ada dua pemahaman baru dalam riset ini. Penelitian dokter Darma telah memberi inspirasi bagi kita semua untuk melakukan inovasi guna melakukan kualitas manajemen penatalaksana penyakit Kusta. Setidaknya dalam 3 aspek. Yakni Aspek Theraphy, Aspek promotif prefentif kemudian Aspek Deteksi Dini penyakit kusta dan ENL (Erythme Nodusum Leprosum),” papar Dr. Rosita Sigit. Ia menilai, ­D r. I Gusti ­Nyoman Darmaputra telah melakukan studi pustaka yang mendalam, melakukan analisis dan sintesis atas berbagai per­kembangan ke­ ilmuan kedokteran, imunologi dan dermatologi untuk mendalami faktorfaktor destruktif maupun faktorfaktor protektif dalam kerusak­ an saraf dermal p a d a E N L . Te r masuk yang juga di­d alami adalah apakah faktor-faktor tersebut bersifat sistemik,lokal atau keduanya. Dengan mentransfer informasi terbaru dalam bidang imunologi, dan kemudian mengembangkan informasi­i nformasi regula­ si imunologis ter­b aru tersebut untuk menyusun konsep pemaham­ an baru dan me­ nerapkan dalam kasus dematologi khususnya ENL, Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK Dr. I Gusti ­Nyoman

etua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Bali ini, berhasil menuntaskan pendidikan S3 Doktor pada Program Studi Ilmu Kedokteran jenjang Doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya hanya dalam waktu 2 tahun 4 bulan bahkan dengan Predikat Cumlaude (18/12). Pimpinan Sidang sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Unair, Prof. Dr. Soetojo, dr., Sp.U(K) mengatakan, hasil disertasi berjudul Mekanisme Kerusakan Saraf Dermal Pada Pasien Erythema Nodusum, Leprosum dalam kaitannya dengan disregulasi IL-I7, CD 64 neutrofil, IL-10 dan PGE-2, dr. IGN Darmaputra, mampu menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan dari para penguji dengan baik. Disam­ ping itu, ada penemuan yang baru dalam penelitian yang dilakukan Dr. IGN Darma­putra. “Dengan demikian, dokter Darmaputra kami nyatakan lulus dan berhak meng­gunakan gelar Doktor dengan Predikat

nya ENL, setidaknya untuk 3 aspek, (1) dalam aspek terapi maupun rehabilitasi: Fokus terapi maupun rehabilitasi ENL perlu dipertimbangkan untuk digeser dari sistemik ke lokal. (2) Dalam aspek promotif, preventif: Men­cegah disregulasi sistem imun sejak dini (bahkan sejak lahir, melalui: pola hidup, nutrisi, dan aktivitas fisik yang sehat) me­r upakan faktor terpen­ ting untuk mencegah tingkat keparahan penyakit apapun, termasuk penyakit ENL. (3) Dalam aspek deteksi dini ke­ rusakan saraf dermal pada ENL: Peningkatan ekspresi IL-17 sebagai kandidat biomarker deteksi dini progre­ sivitas kerusakan saraf dermal, perlu dipertimbangkan dalam manajemen ENL. Dokter usia 37 ahun ini Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK saat dinyatakan lulus dalam ujian doktor mengatakan sangat bangga Darmaputra telah berhasil yaitu: (1) Derajat keparahan dan bersyukur, telah berhasil menyusun kerangka konsep ENL berhubungan dengan menyelesaikan pendidikan (hipotesis) mengenai meka­ kerusakan saraf ENL, namun gelar doktor di Unair. Di akhir nisme kerusakan saraf epider- mekanisme kerusakan saraf pelaksanaan disertasinya, ia mal pada ENL yang dikaitkan pada kasus ENL TIDAK ber- mengucapkan terimakasih dengan, (1) Faktor protektif hubungan dengan disregulasi telah diberikan kesempatan terhadap kerusakan saraf yaitu SISTEMIK, TETAPI berhubung­ untuk menimba ilmu di UniLipid Droplet yang dianggap an dengan disregulasi LOKAL versitas Airlangga kepada para berperan dalam memproteksi yang direpresentasikan oleh guru besar dan dosen penguji. saraf dengan melalui produksi CD64 neutrofil, IL 17, iNOS “Unair bagi saya adalah rumah PGE2 dan IL 10 di darah dan dan MMP9 di jaringan ber- kedua. Baik itu ketika menjaringan yang menekan infla- hubungan dengan kerusak­ jalani pendidikan Spesialis masi saraf. (2) Faktor yang an saraf dermal pada ENL. saya di Airlangga dan S-3 saya berperan merusak saraf (fak- (2) Sitokin IL-10 jaringan di Airlangga,” ucapnya. tor destruktif ) yaitu ekspresi tidak berperan sebagai faktor Dr. IGN Darmaputra me­ CD64 Neutrofil di darah dan protektif sebagaimana yang ngatakan, perkembangan DNI jaringan, IL17 di darah dan diduga sebelumnya, namun Skin Centre saat ini, juga jaringan, iNOS dan MMP9 di lebih bersifat destruktif. di­t unjang dari penelitianjaringan dengan PGE2, IL 10 Menurut Dr. Rosita, dalam nya dalam membuat produk di darah dan jaringan. implementasinya, penelitian dan treatment. Ia berharap, Dr. Rosita Sigit mengata- Dr. I Gusti Nyoman Darma­ semoga ilmu yang sudah ia kan, penelitian Dr. dr. I Gusti putra telah memberi inspirasi dapatkan, dapat berguna bagi ­Nyoman Darmaputra, Sp.KK(K) untuk melakukan inovasi guna dunia kedokteran dan disam­ ini telah menghasilkan pema- meningkatkan kualitas mana- ping sebagai pengusaha klinik haman baru ­me­ngenai 2 hal, jemen penyakit lepra, khusus- kecantikan. –ast

Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK bersama keluarga


4

Inspirasi

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Marshanda

Luangkan Waktu untuk Anak Sempat menyatakan vakum dari dunia hiburan akhirnya Andriani Marshanda kembali lagi ke dunia yang telah membesarkan namanya. Dia mengaku kangen dan kini saatnya untuk come back. Anehnya, dari sekian tawaran yang masuk Chacha begitu namanya akrab disapa, justru memilih film genre horor. Padahal dia mengaku penakut.

mengembaskan serta talenta yang dimiliki membuat anak sulung pasangan Irwan Yusuf-Riyanti Sofyan, dengan mudah memasuki dunia akting. Dia sempat tampil dalam sinetron terkenal ‘Jinny Oh Jinny’, namun namanya baru benarsharing dengan sesama pemain benar melejit ketika ia juga sutradara dan acting coach. tampil di sinetron ‘Bi“Maklum sudah lama nggak dadari’. Sejak itu, Chaakting jadi ada rasa nggak ‘PD’. cha pun eksis di dunia Tapi aku tetap mau belajar dan hiburan. Beberapa kali memahami kekurangan-kekurantampil di layar lebar, gan aku, makanya perlu banyak namun yang terbansharing. Dengan begitu aku yak adalah kiprahnya di sinetron dan FTV. Marshanda Ta p i ketika ia menikah erti dulu yang ambisius banget dengan Ben Kasyafani serba ingin ini-itu dan harus pada 2011, Chacha mendapatkannya. Aku sudah pun memutuskan tidak seperti itu lagi. Dalam mengundurkan diri beberapa tahun aku vakum, aku d a n f o k u s p a d a merasakan perubahan aku. Aku kehidupan kelu- merasa eksistensi sebagai figur arganya. Perlahan publik tidak memberi kepuasan namanya tengge- batin tapi justru berkumpul lam, dan akhirnya dengan orang dekat, itu justru mencuat lagi pada yang ‘mengisi’ aku,” ungkap 2 0 1 4 l a n t a r a n Marshanda panjang-lebar. gonjang ganjing Selama tidak tahun tidak perceraian. Set- berkiprah di dunia hiburan, elah bercerai, kemudian dia ujarnya, dirinya merasa biasa berpacaran dengan beberapa saja. “Kangen? Ya kangen, tapi bisa tune in,” ujar Chacha yang pria dan kembali Chacha men- tidak seperti dulu. Ya biasafilmnya direncanakan akan tayang mudian dia mendapat tawaran Maret 2018 mendatang. bintang iklan berbagai macam jadi buruan awak media. Seiring biasa saja. Kemudian aku sadar, Selain film, Chacha juga produk. Bukan hanya berakting dengan itu, tawaran sinetron aku berubah karena priority aku mempersiapkan diri untuk di iklan, tapi Marshanda cilik maupun aktivitas off air pun berubah.Dunia entertainment seperti syuting, menghadiri tampil di sinetron stripping. Itu juga punya talenta suara yang mengalir lagi. Menurut Chacha, meski acara talkshow, dll, bukan lagi artinya dia kini menjadi amat merdu. Papa T Bob, pencipta sibut dan waktunya bersama lagu anak-anak terkenal pada mendapat banyak tawaran peker- menjadi priority aku, meski dengan anak semata wayang- masa itu langsung menawarinya jaan, namun dirinya tidak mau lagi aku sekarang ada di dalamnya. nya, Shienna akan berkurang. untuk rekaman lagu anak. Maka seperti dulu yang begitu terfokus Jadi ketika prioritas aku sudah “Sekarang aku sudah mulai meluncurlan lagu ‘Gantungkan pada karier di dunia hiburan. Ia bergeser, aku pun menjadi sibuk lagi, tapi karena Cita Cita’ yang ikut meramaikan masih akan tetap tampil tapi dia jarang tampil di layar kaca dan akan membagi perhatiannya pada aku sendiri merasa baik-baik Sienna sudah agak be- industri lagu anak Indonesia. sar jadi sudah bisa Wajah cantik dan tampilan hal lain. “Aku ini sudah tidak sep- saja,” tutur ibu dari Sienna Ameerah Kasyafani (4 ). Sayangnya, lanjut Marshanda, sebagian masyarakat menganggap kalau artis tidak eksis lagi di dunia hiburan berarti suatu yang negatif, berarti tidak Tahun 2017 telah mengajar- ternyata aku bisa kuat, itu yang paling mem‘ok’. Pandangan seperti itu, katanya, sah-sah saja, toh setiap kan banyak pengalaman hidup bahagiakan dan membanggakan aku. Aku bisa orang bebas berpendapat. Nauntuk Marshanda. Di tahun ini, menjadi sosok yang kuat. Aku bisa menjadi diri mun baginya eksistensi di dunia katanya, dirinya diterpa banyak aku sendiri, untuk itu aku sangat bersyukur,” huburan bukanlah sesuatu yang permasalahan yang cukup berat. ucap peraih penghargaan ‘The Most Brilliant dibutuhkan dalam hidupnya. Dan dirinya berhasil melaluinya Person’ pada Asian Awards 2004. “Aku memang sudah berubah, dengan tegar. Marshanda sendiri “D tahun ini aku mengalami ujian sangat eksistensi bukan aku butuhkan. mengaku sungguh terkejut den- berat dalam hidup aku. Tapi aku bisa kuat. Aku Aku hanya ingin bisa menjadi gan kemampuannya yang bisa tetap bisa mengapresiasi hidup aku, aku tetap diri sendiri. Seperti sekarang, tegar menghadapi berbagai mencintai diri aku. Aku juga berupaya memaafaku kangen syuting, lalu aku persoalan berat. kan segala kesalahan aku di masa lalu dan tetap dapat tawaran main sinetron, “Sepanjang tahun 2017 aku berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi film, ya aku terima karena banyak mengalami pengala- orang lain. Itulah kekuatan 2017 buat aku,” memang aku mau dan sudah man berharga, banyak diterpa ujar Chacha sembari berharap 2018 mendatang kangen. Jadi bukan karena hal berbagai permasalahan. Tapi dirinya bisa lebih baik lagi. (Diana Runtu) lainnya,” tandas Chacha.

Jadi Sosok yang Kuat

Foto: kapanlagi.com

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

21

Perang Topat Eratkan Persaudaraan Tradisi Perang Topat kembali digelar di Pura Lingsar Lombok Barat. Perang biasanya memicu kebencian dan permusuhan, namun tidak begitu dengan perang topat. Perang Topat justru mempererat tali silaturrahmi dan persaudaraan bagi umat Islam dan umat Hindu yang ada di Pulau Lombok, khususnya di Lingsar Lombok Barat.

Foto: kapanlagi.com

“I

ya aku memang penakut, tapi waktu dapat tawaran main film horor merasa tertantang ingin mencoba. Aku sudah baca ceritanya, menarik b a n g e t , malah baru baca ceritanya saja bulu kuduk sudah merinding.. hhiihhh. Aku sih berharap setelah main film horor jadi nggak penakut lagi,” kata ibu satu anak ini yang meski penakut tapi suka menonton film-film horor. “A n e h juga ya, takut tapi tetap nonton flm horor. Biasanya tuh kalau habis nonton, bisa dua minggu ketakutan hahahah,” tambah Chacha di kawasan Mampang, Jakarta. Menurut Chacha, karena sudah lama tidak berakting di layar lebar dirinya sempat merasa grogi juga. Untuk mengatasinya, ia banyak

menerima, tidak terlalu rewel lagi,” tambahnya. Meski sangat sibuk akhir akhir ini, dia tetap meluangkan waktu untuk bisa bersama Shienna. “Jadi aku tetap menyisihkan waktu untuk main bersama atau melakukan hal-hal yang menyenangkan dengan Shienna,” ujar Chacha yang namanya berkibar setelah membintangi sinetron ‘Bidadari’. Sebagaimana diketahui Marshanda mulai merintis kariernya di dunia hiburan sejak masih kecil. Dia memulai kiprahnya sejak kelas 1 SD dengan membintangi iklan sebuah bank swasta, ke-

Mandalika

(Diana Runtu)

H

a r i i t u , Ko m pleks Pura Lingsar menjadi saksi indahnya keberagaman yang dibalut rasa persaudaraan antar Umat Islam dan Umat Hindu di Lombok dalam tradisi perang topat tersebut. Aksi saling lempar ketupat sepanjang “peperangan” berlangsung dilakukan tanpa rasa permusuhan, apalagi darah selayak perang yang menekan sisi-sisi kemanusiaan. Yang ada hanyalah perang dalam membangun kerukuran antar suku dan umat beragama. Dengan rasa gembira dan suka cita, Perang

bunga pohon waru) pada purnama sasih (bulan) ke pituk (tujuh). Wakil Gubernur NTB H. Muh Amin, S.H., M.Si. hadir dalam tradisi perang topat kali ini dan membuka secara resmi kegiatan ini minggu lalu. Pembukaan Perang topat ditandai dengan pelepasan beberapa ekor merpati oleh Wagub bersama Bupati Lombok Barat dan dilanjutkan dengan pelemparan topat pertama oleh Wakil Gubernur sebagai tanda dimulainya “perang”. Sebelum perang topat yang juga dihadiri oleh para tokoh adat, budayawan, ulama dan ribuan dan tentu akan berdampak lebih besar bagi upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menurukan angka kemiskinan sebagai salah satu program pemerintah,” katanya. Sebagai tuan rumah penyelengara tradisi ini, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, mengatakan bahwa perang topat adalah perang yang dilaksanakan dengan penuh kegembiraan yang dilakukan oleh dua unsur agama dan suku. Tempat berperang topat ini juga mencerminkan terpeliharanya dua budaya dari golongan Muslim dengan suku sasaknya dan Hindu dengan suku balinya. Diungkapkan pula oleh Kepala

Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Drs. M. Ispan Junaidi dalam laporannya bahwa prosesi perang topat adalah prosesi religi dan budaya yang setiap tahun rutin dilaksanakan sebagai kalender of event di Kabupaten Lombok Barat. “Perang topat adalah satu-satunya perang di dunia yang membawa kedamaian. Semoga dari Desa Lingsar ini terwujud sebuah prosesi budaya, sebuah refleksi keharmonisan dan kedamaian di muka bumi dan mudah-mudahan akan menjadi sebuah legenda bagi seluruh umat yang beraneka ragam budaya dan dengan keyakinannya yang berbeda-beda,” katanya. (Naniek I. Taufan)

“Perang topat adalah satu-satunya perang di dunia yang membawa kedamaian. Semoga dari Desa Lingsar ini terwujud sebuah prosesi budaya, sebuah refleksi keharmonisan dan kedamaian di muka bumi dan mudah-mudahan akan menjadi sebuah legenda bagi seluruh umat yang beraneka ragam budaya dan dengan keyakinannya yang berbeda-beda” Topat yang menjadi simbol dalam menjaga daya hidup kerukunan ini berlangsung meriah. Ketika perang topat akan dimulai, sebagian warga berkumpul di halaman Pura Gaduh, tempat persembahyangan umat Hindu. Lalu sebagian lagi berada di halaman bangunan Kemaliq, yang disakralkan bagi sebagian masyarakat Muslim Sasak (Suku di Lombok). Tradisi yang sudah berlangsung secara turun-temurun ini memiliki arti penting bagi Umat Hindu dan juga bagi umat Islam yang merayakannya. Bagi umat Hindu, tradisi ini dilakukan bersamaan dengan Pujawali Pura Taman Lingsar sekaligus sebagai cerminan rasa syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa atas hasil panen yang melimpah ruah. Dan bagi umat Islam sendiri kegiatan ini menjadi upacara Haul untuk Sang Waliyullah yang diyakini sebagai penyebar Islam di Lingsar. Waktu pelaksanaan Perang Topat ini berdasarkan kalender Sasak berlangsung bersamaan dengan Rarak Kembang Waru (gugurnya

masyarakat yang mengikuti tradisi ini berlangsung, Muh. Amin menjelaskan bahwa perang topat adalah perang yang tidak akan pernah ada rasa menang dan kalah. Di dalam peperangan ini justru akan menghasilkan kedamaian. “Ini adalah salah satu contoh keunikan dan kekayaan budaya daerah kita yang memiliki makna mendalam dalam memupuk kebersamaan di tengah kebhinekaan negeri ini,” katanya saat berpidato. Ia berharap event budaya perang topat yang unik dan indah ini, terus dijaga dan dilestarikan. “Perang topat merupakan suatu fakta sejarah bahwa kita hidup di tengah keanekaragaman yang begitu indah,” ujarnya. Menurutnya, ke depan seni budaya perang topat dapat menjadi salah satu tradisi budaya NTB yang mendorong perhatian wisatawan, sehingga NTB semakin kokoh menjadi destinasi berkelas dunia. “Bila dikemas dengan baik tradisi perang topat akan menumbuhkembangkan ekonomi kreatif yang bisa mendatangkan para wisatawan


22

Sosialita

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

Jakarta Zone Merah Rawan Narkoba

P

emberantasan narkoba makin gencar dilakukan, namun para pengedar seperti tidak mengenal takut. Mereka tetap saja menjalankan operasinya dengan berbagai cara. Bayangan uang besar menanti membuat mereka kehilangan akal sehat. Satu yang paling mengebohkan dalam beberapa waktu terakhir adalah penggerebekan pabrik narkoba di Diskotek MG Club Internasional, Jakarta Barat. Diskotek yang selalu ramai pengunjung itu ternyata memiliki pabrik sabu cair di lantai empat bangunan tersebut. Sabu cair itu diedarkan secara terbatas, hanya yang sudah member yang bisa mendapatkannya. Konon, untuk menjadi member orang harus membayar Rp 600 ribu dan keanggotaan itu harus diperbarui setiap enam bulan, alias setiap enam bulan harus keluar lagi uang Rp 600 ribu untuk perpanjangan member. Harga sabu cair itu sendiri sekitar Rp 400 ribu per-330 ml. Omzet berjualan barang haram itu mencapai sekitar Rp 70 juta per malam. Luar biasa. Temuan yang menghebohkan ini bukan hanya mengejutkan masyarakat tapi juga menjadi ‘tanda tanya’ tentang pengawasan yang dilakukan. Anto, mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat, mengaku pernah iseng mengunjungi diskotek yang terletak di Jl Tubagus Angke, Wijaya Kusuma itu. Dia juga mengaku pernah mendengar desas desus peredaran sabu cair itu di sana, namun katanya, selama kesana dia tidak pernah ditawari atau melihat hal-hal aneh terkait itu. “Saya cuma dengar kabar burung, entah benar atau tidak. Saya pernah coba bertanya pada teman tapi dia membantah. Sepertinya itu memang tertutup hanya mereka yang anggota saja atau sudah dikenal atau biasa beli,

yang tahu. Tapi mereka nggak ada yang berani buka mulut karena pasti bisa kena urusan panjang,” ungkap Anto yang mengaku bukan pengguna narkoba. Meski heran kasus itu bisa terungkap namun dia merasa bersyukur akhirnya pabrik barang haram itu bisa digerebek. “Teman saya yang tadinya anak baik-baik, tidak narkoba, gara-gara kena bujuk rayu akhirnya jatuh juga. Kasihan,” tambah mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta Barat itu. Tapi nampaknya Anto belum bisa bernafas lega. Dia tetap harus khawatir karena faktanya peredaran narkoba di Jakarta makin menggila. Entah kenapa, orang seperti tidak mengenal takut, bahkan ancaman masuk penjara minimal lima tahun tidak membuat mereka gentar. Lihat saja, beberapa hari setelah penggerebekan di Diskotek MG Club International, aparat kembali

Tio Pakusadewo

Brigjen Pol Johnnypol Latuperissa

menggerebek pabrik narkoba di sebuah apartemen di wilayah Sunter Jakarta Utara. Dari penggerebekan itu, polisi menemukan sabu 7 kg serta per-

alatan home industry ekstasi kapsul, ribuan ekstasi happy five, 976 grm ketamin, dll. Ditemukan juga berbagai peralatan pencetakan kapsul ekstasi. “Mereka meracik ekstas-

Fenomena Gunung Es

Bukan hanya tempat-tempat rawan saja yang dipantau aparat tapi komunitaskomunitas tertentu pun tak luput dari pengawasan. Salah satunya adalah kalangan entertainment. Karena tak dimungkiri dalam beberapa waktu terakhir ini, cukup banyak artis yang telah berhasil diciduk akibat penggunaan barang haram itu. Malah beberapa di antaranya sampai kini masih menjalani sidang di pengadilan seperti Pretty Asmara sedang Ammar Zoni pemeran sinetron ‘Anak Langit’ sudah divonis 1 tahun penjara pada November lalu. Seperti diungkap Kombes Sulistiyandriatmoko, Jubir BNN, peredaran narkoba di kalangan entertainment menyerupai gunung es. Terungkapnya sejumlah artis menggunakan narkoba, mengindikasikan bahwa ada jaringan besar di bawah permukaan. Itulah yang kini tengah coba diungkap pihak kepolisian. Dia juga menyebut publik figur memang merupakan orang-orang yang

menjadi incaran para pengedar maupun bandar narkoba, karena itu dia meminta agar semua yang berada di lingkungan entertainment berhati-hati. Karena para pengedar dan bandar berusaha dengan berbagai cara untuk melakukan pendekatan. Hal tersebut juga dibenarkan sejumlah artis. Artis Marshanda, misalnya, mengaku dirinya pernah ditawari narkoba namun dengan tegas dia menolaknya. Apa yang diungkapkan Sulistiyandriatmoko bukan sekadar menakut-nakuti. Salah satu buktinya adalah penangkapan Tio Pakusadewo, artis senior, baru-baru ini. Pemeran film ‘Cinta Dalam Sepotong Roti’ ini, konon sudah lama menggunakan narkoba jenis sabu, namun dia mengaku sudah berhenti lama. Baru akhir-akhir ini dia mulai menggunakan narkoba kembali. Alasannya karena rasa sakit pada kakinya akibat kecelakaan motor beberapa waktu lalu. Sabu-sabu digunakan untuk pereda rasa sakitnya. Itulah alasan sementara dari

Pabrik sabu di di Diskotek MG Club Internasional

inya sesuai pesanan, lalu dimasukkan ke dalam kapsul. Kemudian ditempatkan ke dalam bungkus minuman lalu dilem. Lalu, barang itu diletakan di suatu tempat, nanti akan ada kurir yang akan mengambilnya. Ini namanya sel terputus. Jadi tidak tahu dan tidak saling kenal,” ungkap Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto. Makin menggilanya peredaran narkoba di Jakarta harusnya menjadi perhatian semua pihak, termasuk masyarakat jangan hanya bersikap cuek. Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional DKI Jakarta, Brigjen Pol Johnnypol Latuperissa, kota Jakarta sudah masuk zona merah terindikasi rawan narkoba. Setiap wilayah kota administrasi di Jakarta terdapat enam hingga tujuh kampung yang masuk kategori rawan narkoba. “Hampir semua wilayah rawan narkoba,” ucapnya. (Diana Runtu)

Tio kepada polisi. Polisi tentunya tidak mempercayai begitu saja pengakuan Tio, kini terus melakukan penyidikan guna mengungkap lebih jauh kasus tersebut, termasuk jaringan yang memasok Tio. Dalam jumpa pers Jumat (22/12) di Polda Metro Jaya, lelaki 54 tahun itu dengan tegas menyatakan dirinya bersalah. “Saya bersalah! Dan saya menyesali apa yang sudah terjadi. Saya mengajak siapa pun yang masih menggunakan narkoba untuk segera berhenti,” ucap Tio yang dibalut kemeja warna orange. Menurutnya, dirinya adalah contoh yang tidak usah ditiru. “Saya adalah contoh. Contoh yang tidak perlu ditiru dan tidak perlu diulangi langi,” ujarnya. Seorang artis yang menolak disebut namanya juga sempat bercerita bahwa sepengetahuannya Tio sempat berhenti dari penggunaan barang terlarang itu. Karena itu dia merasa heran kalau Tio ditangkap karena narkoba. “Ya mungkin dia jatuh lagi ya. Sayang banget. Soalnya setahu aku dia sudah bersih. Tapi kok tertangkap? Berarti kan dia pakai lagi, tapi siapa yang supply? Kenapa dia jatuh lagi,” ujarnya sembari menambahkan dia belum tahu persis kejadian sebenarnya terkait Tio karenanya dia tak berani berbicara banyak. Orang yang pernah terjerat narkoba akan sulit keluar dari sana jika tidak meninggalkan komunitas lamanya. “Tinggalkan dan jauhi komunitas lama dimana dia pernah terjerat narkoba, jangan berhubungan. Karena narkoba itu ‘suggest’-nya tinggi. Juga, harus memiliki tekad kuat untuk keluar dari dunia hitam itu, dan tentunya harus ada dukungan dari orang-orang terdekatnya, misalnya keluarga. Hanya dengan begitu dia bisa lepas dari jeratan narkoba. Jadi kalau hal-hal seperti itu tidak dilakukan, aku nggak yakin seseorang yang pernah terjerat narkoba bisa ‘sembuh’,” katanya. Menurut pihak kepolisian, Tio telah mengonsumsi sabu-sabu sejak 10 tahun lalu. Dia mendapat sabu dari seseorang dengan membayar seharga Rp 1,3 juta. Orang yang memasok sabu ke Tio sampai kini masih diburu. (Diana Runtu)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

3

Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, S.E, M.M.

Politisi Akademisi Pejuang Kaum Marhaen Belum genap satu tahun memimpin perguruan tinggi tertua dan bersejarah Universitas Mahendradatta (d/a Marhaen) Bali, Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa, S.E, M.M., mendapat amanah baru. Ia ditugaskan sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) anggota Komisi III DPRD Prov. Bali mengantikan (alm) Ida Bagus Ketut Birawa.

G

ek Diah Srikandi sapaan akrabnya meng­aku bangga, karena di usianya yang boleh terbilang masih muda yakni 33 tahun, terpilih menjadi Rektor Universitas Mahendradatta. Universitas ini didirikan 17 Januari 1963 oleh Bung Karno dan Shri Wedastera Suyasa (ayah Gek Diah Srikandi) yang merupakan tokoh politik di Bali. “Saya bangga bisa memimpin perguruan tinggi selevel universitas dan saya ingin menunjukkan bahwa Perempuan Bali itu bisa jadi Pemimpin,” ujar Gek Diah Srikandi yang sejak tahun 2012-hingga sekarang sebagai Asesor Kompetensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI. Di bawah kepemimpinannya sebagai Rektor saat itu, Universitas Mahendradatta telah berhasil terakreditasi secara institusi dan program studi dengan nilai mayor B, Unmar sebagai PTS Terbaik II Kopertis Wilayah VIII, Unmar mendapat Anugrah APTISI sebagai Kampus Tanpa Rokok, predikat Maju (skala Nasional), Predikat Kampus Tanpa Narkoba dari BNN, penambahan kerjasama nasional & internasional, penambahan program studi baru dan banyak lagi prestasi yang diraih Unmar ini berkat tangan dingin seorang Srikandi. Sebelum dilantik se­ bagai anggota legislatif pada

7 Januari 2016, dirinya sudah mundur sebagai Rektor. “Dalam UU MD3 sudah jelas menyebutkan, sebagai pejabat publik tidak boleh merangkap jabatan, salah satunya menjabat di struktural lembaga pendidikan. Karena itu saya harus taat hukum dan aturan,” ungkap Gek Diah Srikandi yang pernah meraih berbagai penghargaan sebagai Doktor Perempuan Termuda di Indonesia usia 27 tahun 8 bulan di bidang Manajemen Pemerintahan, The Best Five “MANGO Award” sebagai wanita inspiratif di bidang Pendidikan dan Wirausaha, Kartini Indonesia Award 2012, Woman of The Year 2012, Top Excellence Award : The Best Choice in Education & Tutoring Program of The Year 2013, Best 10 Trusted Education Institution, category The Best Leading Education of The Year 2014. Ia menambahkan, sekarang sebagai anggota legislatif sudah tentu harus menjalankan tupoksi dengan baik serta memperjuangkan aspirasi masyarakat Bali khususnya daerah pemilihannya Kabupaten Jembrana. “Karena itu apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan saya perjuangkan semua dalam platform Sukarnoisme,” ujar perempuan kelahiran Denpasar, 4 April 1982 ini. Gek Diah Srikandi yang menyelesaikan pendidikan Sarjana Manajemen Universitas Trisakti Jakarta (2004), Magister (S2) Universitas Satya Gama Jakarta (2006) dan lulus program Doktor Manajemen Pemeritahan Univer­sitas Satya Gama Jakarta (2009) dengan predikat Cumlaude ini mengatakan sebagai anggota legislatif akan fokus pada tanggung jawab yang diemban menjadi wakil rakyat. “Terlebih duduk di komisi III yang membidangi pembangunan ­(infrastruktur), ESDM, lingkungan hidup, perhubungan, ini merupakan tantangan karena me­ rupakan bidang baru bagi saya,” ungkap istri dari Notaris-PPAT I Ketut Ariyasa, S.H., MKn ini. Tanggal 7 Januari 2018 nanti genap dua tahun Gek Diah Srikandi menjabat sebagai anggota legislatif. Namun, Gek Diah Srikandi sudah banyak berhasil memperjuangkan serta meng­ awal aspirasi masyarakat di Kabupaten

Gek Diah Srikandi bersama keluarga

Dr. I Gusti Ayu Diah Werdhi Srikandi Wedasteraputri Suyasa

Jembrana. “Saya sangat memanfaatkan waktu reses saya untuk turun ke masyarakat di sembilan titik, menyerap aspirasi masyarakat, bertukar pikiran dengan para tokoh dan target saya agar 51 lima puluh satu desa/kelurahan di Kabupaten Jembrana sudah bisa saya kunjungi sampai dengan tahun 2018. Sekaligus saya ingin memperkenalkan diri juga ke masyarakat, menyampaikan program-program saya yang nantinya bisa bermanfaat untuk masyarakat,” ujar adik kandung dari Senator DPD RI Dr. Shri I Gst Ngrh Arya Wedakarna MWS,S.E.(Mtru),MSi. ini. Ia sangat bersyukur, selama menjabat sudah bisa memperjuangkan aspirasi masyarakat di Kabupaten Jembrana seperti tanggul-tanggul sungai yang jebol di Desa Yehembang Kangin, Sungai Samblong Kelurahan Sang­karagung yang sudah mendapat bantuan dan perbaikan dari pusat, perbaikan irigasi subak di beberapa kecamatan dan tentunya realisasi bantuan hibah bersumber dari APBD Provinsi. “Masih banyak PR yang harus segera saya selesaikan dan tuntaskan dari banyaknya aspirasi masyarakat yang masuk ke saya,” ungkap Gek Diah Srikandi yang merupakan bendahara Fraksi PDI Per­juangan DPRD Bali dan Kepala Badan Diklat PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. TERJUN KE POLITIK Menurutnya, prinsip akademisi dan dunia politik adalah dua bidang yang hampir sama yakni “pengabdian pada masyarakat”. “Melalui dunia akademisi kita memberikan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi secara formal pada lingkungan kampus maupun sekolah, sedangkan dalam politik seperti yang diketahui politik merupakan alat untuk mencapai posisi dalam kehidupan bernegara baik itu legislatif maupun ­e ksekutif, dan apabila

posisi tersebut kita capai maka kita akan secara maksimal dapat memberikan pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat dalam cakupan yang lebih luas,” ujarnya. Atas pertimbangan tersebut pada saat ia ditugaskan Partai PDI Perjuangan untuk menjadi calon anggota Legislatif Provinsi Bali dapil Jembrana pada pemilu tahun 2014, ia me­ nyetujuinya dengan harapan dan citacita dengan menjadi anggota legislatif ia dapat mengabdi dan memperjuangkan aspirasi masyarakat lebih luas, tentunya memperjuangkan kepentingan kaum marhaen. “Trik yang harus dilakukan agar perempuan bisa eksis di berbagai bidang kuncinya adalah Kerja Keras, Kerja Cerdas, Kerja Ikhlas dan Kerja Tuntas, jadi intinya bagaimana kita bekerja dengan serius dan semaksimal mungkin, tepat dalam membagi waktu, dan ikhlas dalam bekerja, tidak setengah-setengah ditambah dengan dukungan keluarga maka kesuksesan akan kita capai,” ung­ kap Gek Diah yang menjadi pembina dan penasehat di beberapa organisasi dan yayasan. Kiprah Gek Diah Srikandi di dunia pendidikan, organisasi dan politik maupun legislatif memang patut menjadi teladan tersendiri bagi kaum perempuan lain. Ia salah satu sosok perempuan yang mampu berkarya di bidang profesi yang ditekuninya. Ia pun berharap kepada generasi muda khususnya kaum perempuan agar terus mau berusaha dan bekerja keras untuk menggapai suatu sukses atau keberhasilan. “Kesuksesan yang saya capai hingga saat ini adalah karena doa dari Ibunda Ratu Biang Suwitry, beliaulah panutan dan teladan bagi saya, karena kemandirian dan keuletan beliau bisa mendidik saya dan saudara-saudara saya menjadi sukses,” ujarnya. Menurutnya, sang ibunda adalah super woman, berjuang seorang diri membesarkan dan mendidik enam orang anaknya saat ayahnya Gusti Aji telah berpulang lebih dulu. “Kami saat itu masih kecil-kecil masih usia sekolah, tapi Ibunda selalu tekun dan setia membimbing kami dengan penuh ke­ sabaran, padahal beliau seorang wanita karier, wanita pekerja dengan banyak

aktivitas,” kata Sekjen Bali International Woman Center (BIWC) ini. Ia menuturkan, suami pun sangat mendukungnya untuk terjun ke dunia politik, asalkan ia bisa membagi waktu untuk keluarga. “Tentunya suamilah tempatnya curhat, berdiskusi tentang politik dan aturan-aturan hukum kare­ na sang suami berlatar pendidikan hukum,” ungkap alumnus AUN-Quality Assurance, di Bangkok ini. Sukanya berpolitik, kata dia, sangat banyak salah satunya adalah dapat berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai golongan, mendengar keluh kesah mereka, dan yang paling memuaskan adalah dimana kita dapat mencarikan solusi dan menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi. “Menjadi suatu suka cita bagi saya ketika saya berhasil memperjuangkan serta mengawal aspirasi masyarakat, walau terkadang dalam perjalanannya ada hal dan kendala yang harus dihadapi. Dukanya, masih banyak masyarakat yang menganggap anggota legislatif tidak bekerja sesuai tugas dan fungsinya (tupoksi), atau bekerja dan turun ke masyarakat hanya pada saat adanya kepentingan hajatan politik, tapi kenyataan dan seharusnya tidak seperti itu, sehingga menyebabkan sebagian dari masyarakat menjadi pragmatis pada saat bertemu dengan anggota legislatif,” ungkapnya. Namun, sejak ia menjabat sebagai anggota legislatif, ia secara perlahanlahan bisa menepis anggapan-anggapan miring dari masyarakat tentang anggota legislatif. “Saya sangat menghindari janji-janji kepada masyarakat tetapi saya buktikan dengan kerja nyata, tidak hanya saat ada hajatan politik,” kata Gek Diah. Tantangan yang belum bisa ia selesaikan, adalah kesempatan sebagai Ketua Pansus dalam perancangan Perda. “ya mudah-mudahan ke depan saya akan mendapatkan kesempatan itu,” ucapnya. Tantangan yang selama ini masih belum bisa ia selesaikan dalam eksternal kelembagaan DPRD Bali, sinergitas dan koordinasi antara eksekutif dan legislatif pada prinsipnya sudah bagus. Namun perlu ditingkatkan, legislatif yang merupakan representasi dari masyarakat tentunya banyak membawa aspirasi masyarakat yang harus dikoordinasikan dan diselesaikan dengan pihak eksekutif sehingga tugas pokok masing-masing lembaga dapat berjalan dengan baik guna kepentingan masyarakat. “Saya pun selalu mengimbau agar Kepala Dinas mengontrol bawahannya, agar memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas kepada masyarakat, karena pada kenyataan yang saya hadapi sen­ diri, masih ada beberapa pegawai yang cenderung bekerja tidak profesional, tidak murah senyum padahal dalam pelayanan publik, melayani dari hati dan service excellent sangat dibutuhkan,” ujar Gek Diah yang pernah berkarier di Bank Mandiri Jakarta. Target 2018, tentunya ia harus menjadi pribadi yang lebih baik, be­ kerja dengan lebih giat untuk dapat menyelesaikan serta mengawal aspirasi masyarakat, menjalankan tupoksi de­ ngan lebih baik selaku anggota legislatif, dan sebagai seorang kader partai dengan adanya rekomendasi dari DPP PDI Perjuangan yang mencalonkan Dr. Ir. Wayan Koster, MM. dan Dr. Cokorda Artha Ardana Sukawati (KBS-Ace) sebagai pasangan Cagub dan Cawagub Provinsi Bali pada Pilkada 2018. Targetnya adalah memenangkan paket CagubCawagub tersebut. Ini akan menjadi target utama selaku kader partai dan tentunya indikator partai dalam Pemilih­ an Presiden dan Pemilihan Legislatif Tahun 2019 mendatang. (ast)


2

Espresso

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

GORO-GORO MEMULIAKAN PRESTASI

Ami me­ nyodorkan sebuah status di FB, sambil bertanya: “Bapak setuju ini?” Amat lalu Putu Wijaya membaca: “UGM Alumni Award 2017 menjadi puncak acara Malam Peng­ hargaan Insan Universitas Gajah Mada Berprestasi. Selain para alumni, mahasiswa, dosen, periset dan kantin kampus yang menyuguhkan makanan sehat, juga dapat penghargaan!” Amat tertawa. “Bapak kok ketawa, setuju atau tidak?” “Bapak tertawa karena baru menjelang usia kemerdekaan ke-73, prestasi diberikan penghargaan oleh universitas. Biasanya studen yang lulus dengan nilai tinggi diberi kemu­ liaan lulus cum laude atau summa cum laude. Tak peduli sesudah mendapat kemuliaan itu, di masyarakat yang bersangkutan jadi tukang catut atau penipu masyarakat atau perbua­ tan tercela lainnya. Kalau sekarang

kampus mulai memuliakan tak hanya prestasi ilmiah, tapi juga dharmanya kepada bangsa, negara, masyarakat, kampus maupun orangtuanya sendiri, itu hebat! Apalagi kantin yang sedikit banyak ikut berperan memelihara kesehatan insan kampus, katut di­ hargai, wah itu istimewa!” Ami manggut-manggut. “Jadi Bapak setuju?” “Seribu persen, Ami!” Ami tertegun. “Jadi Bapak termasuk orang yang memuliakan orang yang ber­ prestasi?” “Jelas! Asal prestasinya itu tak hanya untuk dirinya sendiri, kelom­ poknya atau cs-cs nya sendiri, dengan kata lain asal anti KKN! Asal prestasi yang berguna bagi masyarakat selu­ ruhnya, bangsa dan negara!” “Bagaimana dengan orang yang tidak berprestasi? Bagaimana dengan anak Bapak yang semata wayang ini, yang sudah jatuh bangun mengejar lulus cum laude, tapi akhirnya hanya jadi ibu rumah tangga tanpa punya prestasi apa pun?” Amat terkejut. Apalagi ketika

melihat Ami melengos sambil meng­ hapus air mata. Amat merasa sudah membuat kesalahan besar. Harusnya ia tidak terpancing dan melukai hati Ami. Untung Bu Amat datang meno­ long. Amat tahu, sebelum “me­ mukul” bapaknya, Ami sudah lebih dahulu “menyengol” ibunya. “Bu, tolong, aku lagi dipojokkan anakmu!” “Tenang,” bisik Bu Amat melihat suaminya panik. “Ini persoalan wanita lawan wanita. Bapak diam saja karena tidak kompeten!” Amat mengurut dada. Menunggu bagaimana istrinya akan menyelamat­ kan gawang yang hampir bobol. “Ami,” kata Bu Amat memulai memelintir curhat Ami. “Prestasi itu tidak semuanya kasat mata. Justru yang tidak kelihatan, bukan saja jauh lebih banyak tetapi juga jauh lebih penting. Bahkan bisa dikatakan prestasi yang terpenting!” Ami mengusap lagi pipinya sam­ pai betul-betul kering. Lalu menatap ibunya. “Maksud ibu, prestasi Ami seba­ gai ibu rumah tangga?”

“Tenang, Ami.” “Fungsi sebagai ibu rumah tangga itu tidak boleh ikut dikompetisikan dalam menentukan prestasi, karena itu bukan prestasi! Itu kewajiban mendasar perempuan!” “Kamu salah, Ami! Seorang ibu itu tugas yang amat mulia! Kamu harus bangga karena kamu seorang ibu!” “Saya bangga! Tapi menjadi ibu itu bukan prestasi! Kalau serang perempun bisa menjadi ibu tetapi juga mampu berbuat sesuatu yang berguna bagi masyrakat luas, nah itu baru prestasi” Bu Amat marah. “O, jadi ibu yang sudah melahir­ kan kamu, merawat kamu, mem­ biayai kamu sampai lulus cum laude sambil mengurus bapakmu yang sudah bangkrut ini hingga pulih harga dirinya, ya kan Pak?!” Amat terkejut kontan menjawab: “Betul!” “Perempuan lansia yang berpaka­ ian selalu rapih berkepribadian, pen­ cinta batik seperti ibumu ini, dianggap tidak berprestasi?” “Berprestasi itu ukurannya bu­ kan hanya untuk diri sendiri tapi masyarakat, Bu!” “Jadi Ibu tidak berprestasi?” “Tidak!” Bu Amat kaget. Lalu terhenyak duduk dan perlahan-lahan mengusap matanya.

Amat tertegun. Lalu bertanya bingung, “Dan Bapak?” “Bapak, Ibu, Ami sendiri, kita bertiga tidak punya prestasi.” Bu Amat nyeletuk “Tentang prestasi itu, banyak orang salah kaprah!” “Kok salah kaprah?” “Ya! Karena mengukurnya den­ gan meteran.” Ami tertawa “Meteran?” “Ya! Itulah yang menyebabkan prestasi jadi kacau-balau! Orang berprestasi seperti Ibu yang sudah berhasil mengajak ibu-ibu membiayai anak perempuannya melanjutkan pendidikan tinggi!. Orang seperti bapakmu meskipun sudah tua masih terus mengabdi masyarakat, meskip­ un tidak punya cum laude, adalah orang berprestasi. Apalagi kamu Ami, lulus cum laude tapi menjadi contoh ibu yang baik. Kamu berprestasi!” Ami tersenyum, lalu menyeka lagi matanya yang berair. “Bagus. Ami setuju UGM, memu­ liakan prestasi! Seluruh isi kampus se­ baiknya tidak hanya mengejar prestasi ilmiah tapi kegunaan eksistensinya pada masyarakat. Bagus! Ami ke dokter mata dulu, mata Ami berair melulu!” Ami pergi. Bu Amat senyum menoleh suaminya. “Begitu caranya meladeni Ami, Pak!”

EVALUASI DIRI JELANG TAHUN BARU Tahun 2017 segera berganti, beberapa hari lagi kita memasuki tahun 2018. Kegiatan perayaan tahun baru bagi sebagian besar masyarakat sudah mulai disiapkan. Apa saja kegiatan yang masuk dalam agenda perayaan tahun baru Anda?. Apakah makan malam bersama keluarga besar? Berkum­ pul dengan teman? Pergi liburan dengan anak dan pasangan? Atau, Anda adalah salah satu orang yang melakukan evaluasi kegiatan selama setahun ini? Evaluasi adalah tahapan yang biasa kita lakukan di akhir sebuah perjalanan atau pencapaian kita. Tidak hanya pada saat tahun baru, sehari-harinya kita cukup sering mengevaluasi diri. Misalnya evalu­ asi terhadap peran dan hubungan kita dalam keluarga, karier dan keuangan, kesehatan, pendidikan, relasi dengan pasangan dan teman, termasuk juga di dalamnya kema­ tangan psikologis. Lalu, mengapa kita mengevaluasi diri menjelang pergantian tahun? Evaluasi diri pada dasarnya adalah proses refleksi diri yang ke­ mudian menjadi langkah awal kita dalam mengenali siapa diri kita. Proses evaluasi diri dapat men­ jadikan kita makin sadar tentang kelebihan dan kelemahan di dalam diri, mengidentifikasi apa yang

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

sudah dan belum kita tingkatkan. Selain itu, kita semakin mengenali bagaimana cara kita berpikir, mera­ sakan dan berperilaku atas setiap situasi yang pernah kita hadapi. Perlu kita ingat bahwa evaluasi tidak hanya dilakukan untuk kegagalan melainkan juga keberhasilan. Kita dapat mengibaratkan akhir tahun sebagai satu ukuran waktu yang dapat mewakili perjalanan ke­ hidupan kita. Telah banyak dari kita yang memikirkan untuk melakukan resolusi di setiap tahun baru. Res­ olusi yang kita rencanakan inilah yang biasanya disusun atas dasar evaluasi yang sudah kita lakukan sebelumnya. Evaluasi diri menjelang tahun baru secara tidak langsung dapat berperan terhadap keber­ hasilan target perubahan di tahun berikutnya. Untuk mencapai evaluasi diri secara efektif, pertama-tama jadilah terbuka dan jujur dengan diri kita sendiri. Tantangan utama ketika mengintrospeksi diri adalah ket­ erbukaan kita untuk melihat diri kita yang sesungguhnya. Pastikan bahwa diri kita siap dan bersedia untuk dievaluasi. Kedua, jadilah seobjektif mung­ kin atas setiap pengalaman kita se­ lama setahun terakhir. Objektivitas akan membantu kita melihat dari berbagai sudut pandang sehingga

Made Padma Dewi Bajirani

dapat mengurangi efek “membela diri” yang berlebihan dalam suatu pencapaian atau kegagalan. Seba­ gai contoh, saat kita mengalami kegagalan namun kita tidak objektif, biasanya diri kita cenderung me­ nyalahkan hal-hal di luar diri kita seperti orang lain dan lingkungan. Jika hal tersebut terjadi, evaluasi diri kita menjadi tidak efektif dan usaha untuk introspeksi pun men­ jadi berkurang. Langkah berikutnya, bertanya pada diri sendiri atau yang dike­

nal dengan istilah refleksi. Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang men­ jadi keraguan kita pada diri kita sendiri. Kita seolah-olah sedang bercermin dan berdialog dengan diri. Contoh pertanyaan tersebut seperti “Apakah saya sudah maksimal dalam mencapai impian-impian saya di tahun ini?”, “Apakah saya sudah melaksanakan rencana yang saya buat di tahun 2016 lalu?”, “Apakah saya bahagia di tahun ini?” dan pertanyaan lainnya. Keempat, lakukan kritikan membangun pada diri kita. Riset menunjukkan kritikan membangun pada diri sendiri dapat membuat kita lebih optimis disertai solusi yang spesifik untuk mencapai tu­ juan. Misalnya ketika ada harapan mengajak keluarga liburan belum tercapai, “Saya lebih banyak menghabiskan uang untuk nongkrong bersama teman yang seharusnya saya menabung untuk liburan keluarga. Berikutnya saya harus membuat rencana tabungan yang jelas setiap

bulannya”. Jika diperlukan pan­ dangan dari orang lain, mari kita dengarkan sebagai masukan. Selanjutnya, mari kita coba langkah tersebut dengan melu­ angkan waktu. Bukan waktu dan tempat yang eksklusif layaknya evaluasi tahunan di perusahaan, melainkan waktu dan suasana yang cukup tenang dan nyaman. Untuk membuatnya lebih tergambarkan, kita dapat menggunakan bantuan alat tulis. Bentuk-bentuk evaluasi diri yang sederhana dapat berupa apa yang telah kita lakukan dan belum lakukan. Fokus terpenting dalam evaluasi diri adalah melihat pertumbuhan diri kita, bukan membandingkan diri dengan orang lain. Selamat menyambut tahun baru…

Sudut Pandang

Usaha Penyelamatan harus Bersama-sama

Tahun 2017 sebentar lagi akan berakhir. Banyak suka duka yang dihadapi selama kurun waktu setahun. Namun, yang paling menyisakan kesedihan, meletusnya Gunung Agung berdampak kepada kondisi turis yang sepi dan rendahnya hunian hotel. Demikian diungkapkan, Executive Secretary & Public Relations, b Hotel Bali & Spa, Christiana Goh, saat berkunjung ke kantor Tokoh, pekan lalu.

I

a menilai, kondisi me­ letusnya Gunung Agung memberikan dampak yang luar biasa bagi pari­ wisata Bali. “Tentu tidak ada satu pun yang bisa memprediksi ben­ cana akan datang. Namun, pena­ nganan dari pemerintah termasuk lambat. Sehari setelah kejadian, media asing sudah memberitakan dengan bombastis, sementara tindakan pemerintah masih adem ayem. Kemudian, setelah be­ berapa hari ke depan, mulai ada gerakan dan anjuran agar hotel memberikan komplimen kepada tamu yang pesawatnya ditunda,” tuturnya.

Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hari­ yono (hariyono@cybertokoh.com). Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­ Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Christiana

yang harus berbenah, namun, semua sektor yang saling terkait juga punya peran penting. (Wirati Astiti)

Sediakan Kursus Gratis

Made Padma Dewi Bajirani (Mahasiswi Magister Psikologi Profesi Bidang Klinis, Universitas Gadjah Mada)

Kata Hati

Menurut Christiana, dengan kunjungan tamu yang sangat menurun ini, bukan hanya tang­ gungjawab hotel untuk mem­ berikan pelayanan yang baik kepada tamu. Namun, ia juga berpendapat pihak maskapai juga memegang peranan. Seharusnya, dengan kondisi sepi seperti ini, pihak maskapai memberikan tiket murah sehingga tamu asing ter­ tarik datang ke Bali,” sarannya. Ia menyadari, musibah me­ mang tidak bisa diprediksi, namun, ia berharap, ke depan, usaha pe­ nyelamatan pariwisata dilakukan bersama-sama dengan semua stakeholder. Tidak hanya hotel

Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan

Tahun 2017 tinggal menghi­ tung hari untuk menyongsong tahun 2018 yang lebih bersinar dan lebih baik. Tentu untuk da­ pat melakukan yang terbaik di tahun berikutnya, sangat perlu dilakukan evaluasi selama satu tahun yang telah berlalu. Evalu­ asi sangat diperlukan baik dalam menjalankan kehidupan maupun memperbaiki program kerja dalam suatu instansi. Hal tersebut juga yang dit­ erangkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Kabupaten Buleleng Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, S.E.

Selama mengemban tugas sebagai Kepala Dinas dirinya memiliki kewajiban untuk melaksanakan beberapa program agar berjalan sesuai dengan target pencapaian. Salah satunya adalah membantu peluang kerja kepada remaja yang tidak mampu melanjutkan ke jenjang perkuliahan. “Banyak solusi dan inovasi yang harus kami cari terutama bekerjasama dengan pihak-pihak penyedia lapangan kerja sehingga program kita match,” jelasnya. Usaha untuk menekan jum­ lah pengangguran di Kabupaten Buleleng ini dilakukan dengan menggelar job fair setiap tahunnya. Program tahunan itu melibatkan puluhan perusahaan dengan me­ nawarkan ribuan formasi lowon­ gan. Ini merupakan celah bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya. Menurut Dwi Priyanti, agenda bursa kerja secara rutin diselengga­ rakan, dengan tujuan untuk mewu­ judkan sinergi dalam penyeleng­ garaan penempatan tenaga kerja, antara pemerintah, swasta dan masyarakat, sekaligus meningkatkan jumlah penyerapan tenaga kerja. “Tentunya, juga sebagai upaya pen­ gurangan angka pengangguran, serta terpenuhinya kebutuhan dunia usaha atau industri, akan tenaga kerja yang berkualitas, sesuai dengan kualifikasi jabatan,” cetusnya. Dirinya menambahkan sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk menyalur­ kan tenaga kerja. Pihaknya akan melatih dan mendidik calon tenaga

kerja untuk dibekali pengetahuan sehingga terampil dan mampu bersaing di dunia kerja. Ker­ jasama ini juga bertujuan untuk menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dibutuhkan oleh perusa­ haan. “Kami sedang merancang program Kios M3 bekerjasama dengan perusahaan yang mem­ butuhkan tenaga kerja seperti apa dan berapa,” jelasnya. Tetapi, dalam pelaksanaanya, pihaknya terkendala data jumlah pengangguran meskipun saat ini data pengangguran telah menjadi tugas dari Badan Statistik akan tetapi kadang kala data yang dimiliki sering tidak sinkron dengan di lapangan. Pihaknya juga telah menugaskan anggota untuk mendata jumlah peng­ ganguran langsung ke desa akan tetapi ini dirasa masih sangat sulit. “Sulit sekali apalagi adik-adik kita yang baru lulus langsung ke Kota besar dan kadang balik lagi karena alasan ketidakcocokan,” ungkapnya. Ke depan perempuan yang akrab disapa Dwi ini mengatakan tahun depan akan memberikan pendidikan bahasa Inggris gratis bagi para peminat yang ingin terjun di dunia pariwisata. Beker­ jasama dengan salah satu yayasan, pihaknya akan mencoba 4 kelas dengan masing-masing 25 orang per kelas untuk mengikuti kursus tersebut secara gratis. “Sasaran kita kan memang pariwisata untuk bekerja di hotel maupun ke luar negeri, apalagi di Bule­ leng lagi banyak peminat spa,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Edisi 984/ 25 - 31 desember 2017

23

Berhasil 10 Ribu Langkah per Hari Sepanjang tahun 2017, Malika Jiwaji secara pribadi bersyukur te­ lah melakukan hal-hal positif pada dirinya sendiri, secara jasmani dan spiritual. “Secara jasmani selama 2017 saya menargetkan untuk tetap aktif melakukan 10 ribu langkah setiap hari, dan berolahraga se­ cara teratur seminggu 3 kali. Ini sudah berhasil selama setahun. Saya juga menyempatkan mem­ baca buku berdasarkan penelitian dan otobiografi 1 bulan 1 buku. Disela-sela itu membaca novel yang saya suka,” ujar Direktur Cellular World. Ia juga membuat community di Cellular World dengan target 300 ribu langkah tiap bulannya. Malika Jiwaji Sebagai ibu dua anak, Malika selalu meluangkan waktu untuk mengajarkan nilai hidup kepada anak-anaknya. Bagaimana menghargai orang lain, lingkungan dan apa yang kita miliki, agar anak-anaknya selalu ingat, bahwa mereka adalah bagian dalam sebuah sistem kehidupan. Untuk evaluasi usahanya di 2017, Malika mengaku tahun 2017 politik retail memang lebih menantang dibanding tahun sebelum­ nya. kenaikan memang ada, tapi saat ini lebih tipis dibanding tahun sebelumnya. “Sebagai peretail handphone, kami belajar banyak dari tutupnya peretail peretail besar di dunia dan Indonesia. Pembela­ jaran itulah yang mendasari kami untuk melangkah di 2018,” ujar Malika. Mengenai resolusinya di 2018, istri Daniesh Musthafa ini ingin stay positive. Apapun yang dilalui harus melihat sisi positif dari semua kejadian. Karena kita di dunia ini untuk belajar. “Perubahan dunia bisnis itu sebuah tantangan, dimana kita harus beradaptasi dengan pasar. Proses perubahan itulah yang menjadi keseruan tersendiri. Target kami di 2018, akan membuka toko di Kupang. Saat ini grup kami ada di Denpasar 4 outlet, Maumere 1 outlet, Ende 1 outlet. Mulai 2018 kami juga mendukung klub sepak­ bola Bali United sebagai satu-satunya sponsor dari perusahaan lokal Bali. Kami akan terus menyemangati anak-anak muda agar dapat bermain di luar sana, make friends, dan menggunakan gadget dengan lebih bijaksana,” jelasnya. Cellular World memberikan kejutan spesial di HUT ke-10 untuk pelanggan dan masyarakat Bali. Kejutan itu berupa pen­ gumuman kerja sama Cellular World dan Bali United di tahun 2018. Sebagai sponsor, Cellular World berhak memasang logo di jersey tanding tim berjuluk Laskar Tridatu ini. Amir Hamzah, owner Cellular World mengatakan apa yang dilakukan ini seba­ gai bukti bentuk nyata dukungan Cellular World kepada Bali, sebagai satu-satunya perusahaan lokal Bali yang mensponsori tim sepak bola kebanggaan Bali. Amir yang didampingi Malika Jiwaji, Direktur Cellular World mengatakan sesuai dengan tagline HUT ke-10 Cellular World, “10 tahun Cellular World untuk Bali”, pihaknya siap bersinergi bersama Bali United memberikan yang terbaik untuk Bali. CEO Bali United Yabes Tanuri yang didampingi Stefano Lilipaly, Miftahul Hamdi, dan Nyoman Sukarja menyambut baik adanya dukungan dari Cel­ lular World dan berharap menjadikan Bali United terlecut untuk memberikan prestasi terbaik. Hal yang sama diharapkan Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang hadir dalam acara tersebut. (Ngurah Budi)


24

Edisi 984/ 25 - 31 DESEMBER 2017

“SOUL Stress Therapy”

Puncak Rangkaian Peringatan Ulang Tahun SOUL Dalam rangka ulang tahun SOUL (Spirit of Universal Life), serangkaian acara digelar untuk memperingati. Diawali dengan kegiatan pembentukan karakter dan donasi baju serta perlengkapan sekolah melalui SOUL Action di SD 5 Patemon, Seririt, Singaraja, kunjungan ke Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala Tabanan.

S

Soul Anniversary yang ke-5 di Prama Sanur Beach

ebagaimana tahun-tahun sebelumnya, masih dalam rangkaian acara ulang tahun, kali ini SOUL juga menyelenggarkan workshop SOUL Creation & SOUL Conference di Grand Inna Bali Beach Hotel. Acara tahunan ini diikuti oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai kota di Indonesia dan manca negara. Workshop tahun ini, “SOUL Creation” mengambil tagline “Find the Secret. Break the Limit. Make it Happen,” membahas tentang rahasia menciptakan kehidupan yang lebih baik, seimbang dalam empat aspek kehidupan (kemakmuran, kesehatan, hubungan dan spiritual). Peserta diajak untuk memahami bagaimana proses penciptaan terjadi, membersihkan hambatan-hambatan

dalam diri, dan meningkatkan kualitas yang memperkuat proses penciptaan. Adapun pada acara SOUL Conference dilaunchingkan metode SOUL Lymphatic Movement yaitu gerakan senam yang bermanfaat untuk membersihkan energi kotor pada kelenjar getah bening, meningkatkan daya tahan tubuh, dan meningkatkan metabolisme tubuh. Dalam penjelasannya, tim dokter SOUL Care memaparkan hasil studi kasus pada beberapa subyek dengan menggunakan alat AlfaSight™ 9000, sebuah teknologi baru yang non invasif, yang dapat mengevaluasi seluruh organ kesehatan secara aman, termasuk faktor-faktor yang berkontribusi seperti hormon dan sistem kekebalan tubuh. Hasilnya, didapatkan berbagai potensi

Senam SOUL Lymphatic Movement yang diikuti lebih 100 peserta

Penyerahan metode SOUL Stress Therapy kepada Ketua PKK Kota Denpasar Ibu Selly Mantra, mendukung Gerakan Denpasar sehat

Foto bersama seluruh peserta workshop SOUL Creation 8-9 Desember 2017

dan gangguan fungsi fisiologis organ. Setelah dikaji lebih lanjut oleh team dokter SOUL Care dan Bunda Arsaningsih, ditemukan bahwa banyak kelainan fungsi tubuh tersebut disebabkan karena terganggunya fungsi dari sistem lymphatic (sistem kelenjar getah bening). Hal itulah yang menggugah Bunda untuk menciptakan SOUL Lymphatic Movement dan SOUL Stress Therapy. Puncak acara 5th SOUL Anniversary, diadakan di Hotel Prama Sanur, sekaligus juga dilakukan launching SOUL Stress Therapy & launching buku “Bunda di Hati Kami”, yang diikuti oleh lebih dari 800 hadirin dan tamu undangan, serta SOUL Community Kupang, Jakarta, Melbourne dan Mexico secara

Penyerahan bantuan kepada Panti Asuhan Yayasan Gayatri Widya Mandala Tabanan

Pembentukan karakter anak sejak dini di SDN 5 Patemon Seririt Singaraja

live video call. Selain partisipasi langsung acara ini juga bisa diakses secara live streaming melalui kanal YouTube. SOUL Stress Therapy adalah metode SOUL yang diaplikasikan untuk membersihkan energi stres yang menempel dan membebani sistem saraf, sistem hormon dan sistem kelenjar getah bening. Dalam puncak acara ini juga dilakukan penggalangan dana untuk korban erupsi Gunung Agung, yang terkumpul sejumlah Rp. 25.000.000,melalui penjualan buku “Bunda di Hati Kami” yang merupakan persembahan karya dari SOUL Community. Selain kegiatan tersebut, diadakan juga aksi donor darah di PMI Sanglah, siaran langsung di RRI Pro I Denpasar dengan tema Perempuan Berdaya Indonesia Jaya, dengan narasumber

Bunda Arsaningsih. Dan, aksi SOUL Go Green and Clean dengan penanaman mangrove dan aksi bersih pantai sekitar lokasi hutan mangrove di Kampung Kepiting Tuban. Sementara untuk SOUL Kids, mengikuti edukasi pembuatan bibit mangrove dan pembibitan anakan kepiting. Rangkaian kegiatan ini sekaligus sebagai penutup tahun 2017 dan menyongsong tahun baru 2018. “ SOUL & Bunda Arsaningsih mengucapkan Selamat Hari Natal 25 Desember 2017 dan Tahun Baru 2018. Damai di Hati Damai di Bumi ” Untuk info lebih lanjut, hubungi SOUL Office Jl. Gunung Sanghyang 118 D, Padang Sambian, Denpasar. Phone 0361-419347 atau 08113890111. (ten)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.