Tokoh Edisi 980 | Tokoh

Page 1

24

Memiliki cita-cita bagi setiap orang adalah motivasi hidup yang harus diiwujudkan. Cita-cita yang telah digantungkan setinggi langit kadang tidak dapat diraih sesuai dengan keinginan. Hal itu juga dirasakan oleh Ratu Gistri Okania, S.Pd.

Selalu Cek dan Ricek

pesimis namun jika dibarengi dengan usaha maka dirinya percaya Tuhan telah merencanakan sesuatu yang lebih indah. Siapa sangka, kecintaanya terhadap dunia public speaking sejak duduk di bangku kuliah rupanya mengantarkan Ratu aginya, ketika menjadi MC dalam berbagai seseorang tidak kegiatan formal dan nonformal berhasil mewujudkan cita-cita, bukan dengan jam terbang yang cukup tinggi. Ratu yang sempat bercitaberarti harus cita menjadi diplomat tersebut berputus akhirnya mengawali dunia public asa speaking sudah sejak lama akan dan tetapi baru memulai secara profesional ketika memasuki perkuliahan. Ketika itu, dirinya telah terbiasa membawakan acara di kampus mulai dari seminar dan acara di jurusan. Dari sanalah mulai muncul banyak tawaran untuk membawakan acara di berbagai event-event kampus maupun di luar kampus, ungkapnya. Perempuan kelahiran 1 April 1992 tersebut merasa bersyukur karena mendapatkan kesempatan Ratu Gistri Okania, S.Pd. yang tentu tidak

B

Sudut Pandang

Edisi 980/ 27 november - 3 DESEMBER 2017

banyak didapatkan oleh orang lain. Kesempatan tidak datang dua kali sehingga ketika ada kesempatan harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Tidak semua orang mendapat kesempatan, ketika orang mampu dan mau tetapi kesempatan tidak ada akan bisa, meskipun baru belajar tetapi ada kesempatan nah akhirnya menjadi bisa, tutur perempuan ramah tersebut. Dengan berbagai pengalamannya membawakan berbagai acara mulai dari wedding, inauguration, gathering, dan berbagai event lainnya, Ratu juga memperoleh kesempatan menjadi bagain dari staf Protokoler dan Penerjemah di Pemkab Buleleng. Bahkan selama menjadi staf Protokoler dirinya mengaku sangat bersyukur dipercaya menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Buleleng belum lama ini. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat saya karena setelah sekian tahun tidak pernah ada kunjungan presiden ke Buleleng dan saya dipercaya menyambut beliau dari balik mikrofon, tutur perempuan yang sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Undiksha Singaraja tersebut. Menjadi seorang MC bagi Ratu, bukan hanya sebuah

pekerjaan melainkan sebagai jembatan untuk membangun relasi dengan banyak orang dari berbagai latar pekerjaan. Ini merupakan hal yang sangat mahal dibanding kerja dibalik meja yang tidak akan memiliki banyak kesempatan dengan bertemu dengan banyak orang, jelasnya. Selain pengalaman dan membangun relasi, Ratu juga banyak belajar menangani situasi di lapangan. Menurutnya susunan acara yang sebelumnya telah dirancang sewaktu-waktu dapat berubah total sehingga kemampuan menangani situasi inilah yang harus ia miliki agar acara tetap berjalan dengan baik. Susunan acara tidak sesuai dengan acara pada hari itu sudah sering saya alami, kuncinya adalah koordinasi dengan panitia dan pihak terkait yang menyelenggarakan acara tersebut. Kalau pun terlanjur dikatakan namun acara tersebut tidak ada, maka kita harus pintar memutar situasi dengan mengalihkan ke acara selanjutnya, ungkapnya. Meskipun telah memiliki segudang pengalaman dalam dunia presenter, MC, dan Pewara akan tetapi tidak menjadi jaminan seseoarang tidak melakukan kesalahan. Ratu menyadari menjadi

seorang pembawa acara dari sebuah event memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebab seorang pembawa acara akan menentukan sukses tidaknya suatu acara. Sebagai seorang manusia biasa, Ratu mengaku juga pernah melakukan kesalahan dengan lupa melakukan suatu hal dalam membawakan acara. Dirinya mencontohkan, ketika susunan acara sudah siap, lalu dirinya lupa memasukkan pejabat atau undangan yang harus di mention ataupun lupa menyebutkan salah satu acara. Ketika ini terjadi maka saya tidak segan meminta maaf kepada hadirin, ungkapnya. Untuk mengurangi kejadian yang disebabkan karena lupa, maka dirinya selalu melakukan cek dan ricek sebelum acara dimulai. Menurutnya bukan perkara besar kecilnya suatu acara namun bagaimana profesionalisme seseorang dipertaruhkan dalam menjalani suatu pekerjaan. Sehebat apapun seseorang, cek dan ricek itu harus tetap dilakukan baik dari susunan acara maupun para undangan yang dihadirkan. Menggunakan teks ataupun tanpa teks seorang pembawa acara wajib tahu apa yang akan dibicarakan ketika acara dimulai, pungkasnya. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

GORO-GORO Perusuh i t u b e r k o a rkoar di ruang publik “ D a l a m perang, semua yang gugur untuk mem­ Putu Wijaya bela nama bangsa adalah pahlawan. Meskipun ada saja di antaranya terbawa pahlawan gadungan. Di masa damai, tidak perlu gugur untuk jadi pahlawan. Asal terbukti berjasa terhadap bangsa dan negara, dia adalah palawan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang adalah pahlawan dalam hidupnya sendiri. Tapi hanya beberapa gelintir orang yang berhasil membuktikan ia juga pahlawan bagi hidup orang lain. Aku contohnya!” Perusuh itu lalu mengeluarkan uang dari kantungnya. Ia naik ke atas meja, berteriak-teriak mengumpulkan orang. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Sambil menaburkan duit kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Mereka yang semula tak peduli atau merasa terganggu oleh kehadiran dan khususnya mulutnya. Terkesima. Begitu melihat lembaran seratus ribu menggelepar-gelepar diserakkan, mer­ eka seketika menukar sikap. Melepas harga diri lalu lebur bergabung dengan

massa menerkam duit liar itu. Bagai ikan dalam akuarium yang ditaburi makanam semua menubruk saling berhimpitan. Sikut-menyikut ingin mendapat lebih banyak. Kalau bisa semuanya. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Makin lama orang semakin panas dan ganas. Tak hanya berhimpitan, mereka saling jegal. Korban tak bisa dicegah, mulai bergesekan. Kemudian dorong-doronan. Akhirnya gontokgontokan. Korban mulai berjatuhan. “Duitttt! Duit! Duit! gratisssss!” Seorang anak menjerit terinjak. Seorang nenek disepak. Seorang ibu terjerembah dengan bayi lepas dari tangannya. Seorang kakek terpukul. Seorang anak muda memukul dan terpukul. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Makin kacau makin banyak orang bergabung. Makin celaka makin berin­ gas semua penasaran. “Duit, duitlah yang jadi kunci semua pintu dalam dunia ini,” lanjut perusuh itu.”Duit jadi tiket masuk, password untuk semua yang terlarang! Pintu sorga dunia!” “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Tak hanya pengunjung, satpam pun ikut terpukau. Kilauan ratusan ribu yang beterbangan sebagai kupu-kupu itu, menipu nuraninya. Ia lupa janjinya lalu terjun menjemput doku. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!”

Espresso

PAHLAWAN DI MASA DAMAI

Perusuh meraung seperti serigala. Suaranya membuat yang berebut tam­ bah liar. Uang di genggaman tangan mulai jadi sasaran. Orang saling terkammenerkam. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss! Lihat ! Segala yang tak mungkin jadi nyata!. Ingatlah hari ini. Aku kalahkan semua yang sudah diobral oleh keyakinan, idiologi, karena semua itu ternyata ma­ kanan palsu yang tak mampu menguasai kamu setelah kamui kerangsukan oleh sihir duit!” Kembali ia rogoh sakunya lalu hamburkan lebih banyak lagi duit. Lebih royal lagi. Lebih gila-gilaan! “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Sekarang bukan sekali lempar. Berkali-kali ia merogoh saku dengan tangan kiri dan kanan dan melempar lebih banyak lagi. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Orang-orang kian tersedot ke tempat itu. Sopir-sopir kendaraan umum memberhentikan kendaraannya di tengah jalan, lalu lari menghampiri. Melompat menginjak yang menghalang­ inya, menerkam! “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Mobil-mobll pribadi mulai terin­ timidasi. Mula-mula mereka coba cari solusi. Tapi setelah tak bisa lagi men­ gatasi, mereka langsung sikat tabrak, gilas, gebyar emosi. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Sekarang bukan hanya rupiah! Dolar,

Euro, Poundsterling, Mark diuncal ke udara. Melambai-lambai menghampiri. Orang-orang kaya di dalam Mercy, BMW, Audi, Lexus, Ferari, Lambordini, Porsche, Roll Royce ternyata bukan tak butuh duit. Mereka justru paling rakus paling tahu nikmatnya duit. Mereka ting­ galkan mobilnya yang berharga miliaran dan menyerbu. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Orang-orang berduit bukan mem­ babi buta untuk menangkap selembar dua lembar duit yang terbang jinak tapi mereka mau merebut memiliki pembual duit yang gila itu. Semua naik ke meja mau menculik. Perusuh mencium bahaya langsung menjerit sebelum ada yang menyentuh. Publik lantas terperangah, tak sudi berdamai lagi dengan nurani. Sumber rizki mau dimonopoli? Hmmm, lewati dulu mayat gua! Semua serentak melu­ pakan duit. Orang-orang kaya yang mau menggaruk itu mereka timpa. Dihajar habis-habisan supaya jadi efek jera! Juragan-juragan duit bagai “vacuum cleaner” penyedot duit di ruang publik, kembali teringat sebagai tersangka pe­

nyebab ekonomi bangkrut. Maka rakyat jelata ngamuk. “Bunuh mereka semua, jarah hartanya, bagi rata! Kapitalisme harus kikis habis!” Tapi apa daya, ada yang punya senjata. Rakyat yang beringas tampak begitu ganas. Karena ketakutan atau mungkin juga gugup, kelepasan me­ nembak. Rakyat adalah semut merah. Jatuh satu bangkit seribu. Senjata direbut, diarahkan pada pemiliknya! Tembakmenembak tak bisa dicegah. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss! Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Tak ada yang peduli lagi. Duit jatuh harga. Semua haus darah. Membantai jadi keindahan tersendiri. Saat-saat menegangkan terasa nikmat. Perusuh turun dari meja. Memun­ guti duit yang tak laku lagi. Karena semuanya memang uang palsu. Ia telah sukses membuat chaos. Amat berhenti membaca. Bu Amat terdengar memanggil. “Pakkkk! Berhenti dulu ngisi kepala, isi dulu perut biar seimbang!”

Polemik Menikah Muda Persoalan menikah muda seakan menjadi hal yang sering diperbin­ cangkan khususnya bagi kaum rem­ aja dan dewasa saat ini. Bagaimana tidak, stereotype mengenai menikah muda sudah mulai berkembang. Menikah muda kini bukanlah hal yang masih tabu untuk dilakukan bahkan kian hari pasangan yang menikah muda mulai meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang mulai berubah pula. Namun, ada beberapa hal yang tentunya harus dipertimbangkan jika ingin menikah muda. Keinginan untuk segera memiliki keturunan adalah salah satu faktor dari pasangan yang ingin menikah muda. Banyak orang yang ingin menyandang sebutan mahmud atau mama muda atau kerap juga disebut dengan hot mom dan hot daddy. Ingin mempunyai anak yang lucu dan menggemaskan juga merupakan keinginan pasangan yang bersepakat untuk menikah muda. Tentunya hal ini tidaklah semu­ dah yang dibayangkan. Sebenarnya menjadi mahmud bukanlah hal yang sesederhana yang dipikirkan. Menjadi seorang ibu adalah pekerjaan yang paling berat sesungguhnya dimana seorang ibu dituntut menjadi ses­ eorang yang serba bisa. Tidak hanya memasak, mengurus anak, mengatur keuangan rumah tangga, seorang

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

ibu tentunya juga harus mampu menjadi seorang pendidik yang baik untuk anak-anaknya. Fakta yang ser­ ing ditemui yaitu anak tidaklah selalu menggemaskan. Terkadang, kita akan dihadapi dengan situasi dimana anak rewel dan kerap menangis. Sehingga, orangtua haruslah siap untuk mengh­ adapi segala situasi termasuk situasi yang buruk sekalipun. Pada zaman sekarang ini, segala sesuatu memerlukan uang. Tentu­ nya banyak kebutuhan yang harus dipenuhi khususnya bagi pasangan yang menikah muda. Namun, saat ini terdapat pasangan yang menikah muda karena bantuan dari orangtua. Orangtua memang memiliki hak untuk ingin membantu anaknya. Namun yang harus diperhatikan, waktu itu tidak berlangsung untuk sebentar saja, Anak tidak akan bisa selamanya bergantung pada bantuan dari orangtua. Selain itu, memiliki pasangan dengan kehidupan yang sudah mapan juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan orang untuk memutuskan menikah muda. Tentu, hal ini adalah sesuatu yang sahsah saja untuk dilakukan. Akan tetapi, hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketergantungan dari salah satu pihak. Masalah keuangan adalah problema yang sering terjadi dalam kehidupan berumah tangga sehingga perlulah kesiapan finansial yang matang pada setiap pernikahan.

Pande Nyoman Ita Wulandari, S.Pd. Tanggapan masyarakat juga dapat mempengaruhi keputusan pasangan untuk menikah muda. Komentar yang biasanya muncul yaitu, “Buat apa pacaran lama-lama jika akhirnya putus”, “Pacaran kok kayak ngredit mobil”, atau “Jangan mikir lama-lama, nikahin saja langsung”. Tanggapan atau komentar lingkungan sekitar meman­ glah tidak dapat untuk dihindari. Setiap orang berhak untuk mengeluarkan pikirannya. Namun, tentunya tidak semua saran atau pandangan orang

lain adalah benar adanya. Semuanya tergantung dari pribadi masing-masing karena setiap individu mempunya pandangan dan permasalahan yang berbeda-beda pula. Anak muda zaman sekarang ini ten­ tunya harus berpikiran jauh ke depan. Hidup tidak hanya seputar pernikahan saja. Perkayalah wawasan dan kejarlah pendidikan setinggi mungkin karena dengan wawasan dan pendidikan yang baik akan mampu untuk pribadi yang baik pula. Ingatlah, pasangan yang me­ nikah akan menjadi orangtua nantinya. Untuk mendidik anak menjadi pribadi yang baik membutuhkan orangtua yang baik pula yang mampu untuk memberi­ kan contoh dan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Selain itu, untuk kaum wanita, melanjutkan pendidikan ketika sudah berkeluarga akan menimbulkan sebuah konflik baik pada diri sendiri sebagai seorang ibu dan pada anak serta suami. Oleh karena itu, akan lebih baik jika pendidikan yang diinginkan sudah ditempuh ketika sebelum menikah

sehingga waktu bisa difokuskan untuk keluarga dan karier untuk yang tetap ingin bekerja. Pernikahan itu menyatukan dua insan maka diperlukan dua orang yang bisa berkompromi untuk mem­ bentuk sebuah keluarga. Kejarlah karier semapan mungkin selama masih melajang. Dengan karier yang stabil dan mapan tentunya segala ke­ butuhan berumah tangga akan mam­ pu untuk dipenuhi. Sehingga akan memperkecil terjadinya perselisihan di pernikahan nanti. Menikahlah ketika sudah siap baik fisik, mental, dan finansial. Jadilah generasi yang cerdas yang mampu melahirkan dan mendidik anak-anak yang cerdas pula karena generasi penerus bangsa be­ rada pada genggaman generasi muda saat ini. Sehingga, mampu untuk membentuk insan penerus bangsa yang cerdas dan beretika. Pande Nyoman Ita Wulandari, S.Pd. Instruktur Bahasa Inggris

Sudut Pandang

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Siapa orang yang tak pernah lupa? Pasti setiap orang per­ nah lupa sesuatu entah itu hal besar ataupun kecil. Sesekali lupa adalah hal yang biasa. Namun kalau terlalu ­sering lupa, itulah yang harus dipertanyakan atau dicurigai ­sebagai tanda adanya sesuatu.

L

upa, kata Soraya Haque, mantan ar­ tis yang kini banyak berkecimpung di bi­ dang kesehatan dan human resources, menandakan ketikdakfokusan. Ini dalam konteks lupa biasa-biasa atau sesekali lupa. “Namanya manusia ya tidak luput dari lupa. Itu manusiawi. Yang saya maksud adalah sesekali lupa, bukan dalam konteks penyakit lupa serius seperti pikun ataupun de­ mensia,” ujar Aya, begitu namanya akrab disapa. Ia mengatakan lupa itu kelema­ han manusia ketika ia tidak sedang fokus. “Misalnya, menaruh barang di suatu tempat, tapi pikirannya sedang tidak di situ alias pikiran kemana-mana, maka tak heran dia akan lupa. Jadi intinya, manusia lupa karena tidak fokus. Coba kalau dia fokus, pasti tidak akan lupa,” tegas Aya yang sedang menempuh pen­ didikan doktoral jurusan Hukum Kehakiman. Dulu, kata mantan peragawati papan atas era ’1980-an ini, dia pun kerap lupa karena tidak fokus. “Yang paling saya ingat itu, dulu, saya beberapa kali lupa jam undangan. Jadi saya dapat undangan pernika­ han, saya kurang perhatian pada jam acara, hanya ingat tanggal dan tempat acara. “Jadi pernah suatu kali saya dan Eki (Eki Soekarnosuaminya) datang ke undan­ gan pernikahan. Sampai di sana, saya dan Ekki kebin­ gungan. Nama pasangan yang menikah berbeda. Saya perhatikan, kok, yang di pelaminan saya nggak kenal. Saya langsung feeling, wah ini pasti saya salah. Ternyata ac­ ara pernikahan yang saya mau datangi sudah lewat, dan acara yang ini adalah pemakai ge­ dung setelah­ nya,” tutur Aya sambil tertawa.

Terkait salah acara ini, tambah Aya, sudah tiga kali terjadi. “Biasanya kalau sudah begini Eki tahu ini pasti ‘kerjaan’ saya...hahahaha,” ucapnya. Kejadian-kejadian itu menyadarkan dirinya bahwa jika kita tidak fokus tentang sesuatu, pasti akan mudah lupa. Maka sejak itu, ucapnya, dia pun berupaya untuk fokus tentang apapun juga. “Untuk bisa fokus terhadap se­ gala sesuatu tidak datang begitu saja. Itu perlu dilatih. Lihat saja tubuh kita jika ingin memiliki tubuh yang sehat selain menjalani pola hidup sehat, kita juga perlu melakukan olah tubuh atau olah raga. Begitupun otak. Jika ingin daya ingat kita tetap baik, memori kita tidak menurun, ya harus rajin dilatih, olah pikiran,” tegasnya. Aya yang pernah mendapat award dari Helen Keller Fondation karena aktivitasnya memproduseri dan menjadi presenter acara ‘Ibu, Bayi dan Balita’ ingat suatu ketika pernah membaca artikel seorang menyelesaikan program doktoral­ nya di usia 79 tahun. Bayangkan, di usia seperti itu, dia masih mampu menyelesaikan pendidikan doktoral. Padahal menempuh program doktor tidak mudah Seperti halnya tubuh, lanjut ibu tiga anak ini lebih jauh, otak pun harus diolah terus menerus. Caran­ ya bermacammacam, lewat bacaan, men­ ganalisa sesuatu, diskusi-diskusi, dll yang intinya merangsang otak untuk berpikir. Ka­ lau otak ja­ rang dirang­ sang maka yang ter­ jadi

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hariyono (hariyono@cybertokoh.com). Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

23

Harus Fokus untuk Hindari Lupa

Soraya Haque

Foto: kapanlagi.com

2

adalah penurunan memori. “Ada kecenderungan orang semakin bertambah usia, semakin merasa tua, dia menjadi malas berpikir. Kalau disuruh mikir maka jawab­ nya,” Ah udah tua ngapain mikir susah-susah.’ Padahal berpikir, menganalisa adalah salah satu bentuk atau cara merangsang otak,” tuturnya. Beruntung, dirinya tidak punya pandangan seperti itu. Di usianya yang 52 tahun dia tidak mengalami penurunan memori karena aktif melaku­ kan olah otak. Apalagi saat ini dia tengah menyelesaikan program doktoral yang cu­ kup berat dalam prosesnya. “Setidaknya saya harus ra­ jin membaca banyak jurnal, melakukan analisa-analisa. Saya juga harus membaca setidaknya 50 buku, juga diskusidiskusi. Dengan itu semua otak mendapat rangsangan untuk terus bekerja,” jelas Aya.

LUPA LIRIK Hal senada juga disampaikan oleh Tina Toon, mantan penyanyi anak-anak yang sampai kini masih eksis di dunia hiburan. Tina yang belum lama ini menyelesaikan S2 di bidang Hukum Perpajakan menyebut pentingnya ‘merawat’ otak agar otak bekerja dengan baik atau tidak menjadi pelupa. Karena pelupa bukan saja milik orang tua tapi anak muda pun kalau tidak ser­ ing melatih otaknya akan menjadi pelupa. “Aku bukan orang yang pelupa, malah aku termasuk orang yang

Tina Toon

punya daya ingat tajam. Namun se­ bagai manusia, ya ada dong sesekali jadi pelupa. Itu biasanya karena aku kurang fokus. Misalnya karena terlalu sibuk atau capai, membuat kurang fokus yang akhirnya jadi lupa sesuatu,” ungkap Tina. Seperti Soraya, Tina pun ber­ pendapat untuk menghidari ‘kepi­ kunan’ atau sering lupa maka olah otak harus kerap dilakukan dengan berbagai cara. ‘Menganalisa sesuatu, membaca, rajin mendiskusikan ses­ uatu, atau apapun yang merangsang otak untuk bekerja, itu adalah car­ anya,” kata Tina yang kini sedang siap-siap untuk kuliah lagi. “Aku punya banyak minat, aku senang sekolah. Makanya setelah selesai ini (S2), aku ingin kuliah lagi untuk bidang yang berbeda,” ucap pemeran film ‘Cinta

Dalam Kardus’, ini. Meski bukan pelupa, na­ mun Tina yang ngehits dengan lagu ‘Bolo-bolo’ di masa ka­ nak-kanak, memiliki beberapa pengalaman terkait dengan lupa. “Sebenarnya yang na­ manya penyanyi ataupun artis peran, lupa lirik atau lupa dialog adalah hal yang biasa. Kalau artis peran, lupa dialog saat syuting sinetron atau film masih bisa diperbaiki, tapi kalau penyanyi lupa lirik saat show, itu bisa berakibat fatal jika tidak bisa mengatasinya. Aku pernah juga mengalami hal ini, ketika manggung (me­ nyanyi) lupa lirik. Aku segera bikin improvisasi, misalnya dengan mengajak penonton bernyanyi, atau melakukan improvisasi lain. Itu sebagian trik yang biasa dilakukan saat kita (penyanyi) bermasalah di pang­ gung. Yang penting kita tenang melakukannya sehingga penonton tak sadar kalau sebenarnya kita lupa lirik. Dengan begitu show kita tidak menjadi memalukan,” tutur Tina. Pernah juga, lanjut Tina, karena terlalu sibuk dan capai dia melupa­ kan sebuah acara. Meski akhirnya permasalahan itu dapat diselesaikan namun cukup berdampak. “Jadi waktu itu aku lupa nyatet jadwal, manajemen aku juga lupa. Kebetulan memang pada waktu itu kegiatan aku cukup padat. Akhirnya acara itu jadi terlupakan. Sempat bermasalah, namun akhirnya bisa diselesaikan. Cuma fatalnya mereka (penyeleng­ gara) harus mencari talent lain untuk men-replace aku. Ya jadi beranta­ kan,” tutur Tina. (Diana Runtu)

Kiat Atasi Lupa

Untuk mengatasi lupa, sebe­ lebih segar. Komunitas dengan narnya kita harus melatih otak usia sebaya juga bagus, karena kita selalu berpikir. Hal yang bisa sharing pengalaman. Dengan paling mudah dilakukan adalah memiliki komunitas, kita dapat mengerjakan tugas sehari-hari berkomunikasi, bercanda, dan secara rutin. Apapun tugas kita tertawa, sehingga akan jauh kita lakukan dengan senang hati, menyegarkan otak kita,” kata tidak usah berpikir suatu saat dr. Lely. akan pensiun sehingga semua di­ Selain itu, untuk mengatasi lakukan secara rutin dengan baik. lupa bagi lansia, dokter biasanya Demikian diungkapkan dokter ahli akan memberikan obat dan jiwa, dr. Lely Setyawati, SP.KJ (K). vitamin. Dokter juga akan men­ “Apapun kegiatan yang dilakukan yarankan untuk makan, makanan selalu dikerjakan dengan gembira yang tidak membuat proses tanpa keterpaksaan,” ujar Psikiatri penuaan lebih cepat terjadi, RS Sanglah ini. misalnya, daging dan jeroan se­ Ia menambahkan, cara lain baiknya dihindari, seafood juga mengaktifkan otak kita adalah dihindari. Makanan ini tinggi le­ dengan mengerjakan pekerjaan mak dan kolesterol yang memicu dr. Lely Setyawati yang menyenangkan, yang ber­ asam urat dan kolesterol, yang beda dari biasanya. “Jika biasanya rutinitas kita membuat badan kita tidak sehat. “Otak dengan mengerjakan pekerjaan kantor, sekali-kali coba anggota organ tubuh lain itu sebanding. Pada saat bermain games, atau mengisi teka-teki silang,” kita merasakan ini sakti itu sakit, otak jadi sedih, sarannya. Tujuannya, untuk mengasah kedua belah kecewa dan itu memicu proses penuaan,” kata sisi otak kita. Kalau sehari-hari, kita biasanya dr. Lely. rutin menggunakan otak kiri bagi yang bekerja Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan tangan kanan. “Pada saat kita mengerja­ agar kita tidak lupa. Contoh saat menaruh kunci. kan hal yang tidak biasanya, otak seberangnya, “Selain memberikan otak kita pesan, kita juga akan membangkitkan atau menstimulasi dengan mengucapkannya sehingga masuk ke telinga yang hal-hal yang menyenangkan, sehingga menjadi juga membantu menyalurkan infromasi. Jadi bukan seimbang,” ujarnya. otak saja yang dipaksa mengingat. Saya menaruh Selain itu, ia menyarankan juga, untuk memiliki kunci di meja rias dekat cermin,” ujarnya. komunitas. Entah itu anggotanya usianya lebih Apapun yang dilakukan harus diucapkan, con­ muda atau sebaya. “Dengan memiliki komunitas toh lain, saya makan pagi dengan nasi dan telur yang usianya lebih muda, kita akan merasa jauh ceplok. (Wirati Astiti)


22

Sosialita

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Ojek Online Minta Payung Hukum Demi dapur keluarga, Katmin terpaksa tidak ikut ber­ demo bersama para ojek online lainnya. Dia tetap beroperasi meski sembunyi-sembunyi alias tanpa menggunakan atribut perusahaan aplikasi transportasi dimana dia bernaung. Tanpa jaket dan helm kantornya, Katmin tampak seperti pengendara motor biasa. Makanya dia ‘aman-aman’ saja ketika melewati konvoi para ojek online yang tengah berjalan menuju Istana Negara, Jakarta.

lebih jauh tarif murah yang dimaksud. Namun seorang temannya menyebut mereka menuntut tarif per km menjadi Rp 4000 dari yang sekarang berlaku kisaran Rp 1.000-1.600 per km. “Kami ingin kepastian tarif yang berlaku sama untuk semua ojek online supaya adil dan tidak ada perang tarif,” ucap Nardi menambahkan. Sementara Katmin yang tidak ikut demo mengaku, dibanding dulu ke­ tika ia masih menjadi ojek pangkalan, penghasilannya saat ini jauh lebih baik. Bahkan dulu, sebelum ojek online sebanyak sekarang, dia bisa mendapat uang lebih banyak lagi.

“Kalau dulu sebelum ojek online sebanyak sekarang, narik dari pagi sampai malam, sebulannya tidak kurang dari Rp 5 juta. Enak, tapi cape. Seka­

‘B

rang jumlah ojek online banyak bener, penghasilan berkurang drastis. Tapi jika kerja keras, dengan kondisi sekarang masih bisa mencapai lebih dari UMR Jakarta (UMR Jakarta 2016 Rp 3,1 juta),” ungkap Katmin. Demo yang terjadi sekarang sebe­ narnya, lanjut Katmin, bukan cuma per­ hitungan tarif yang sepihak dari pihak perusahaan aplikasi, namun juga ‘kekua­ tan’ mereka dalam menghadapi pihak perusahaan jika suatu ketika bertindak semena-mena terhadap mereka. “Kalau sekarang kan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kita nggak setuju peraturan, kita juga nggak bisa menen­ tang. Makanya meski saya akui terbantu ekonominya dengan ojek online tetap saja saya ikut mendukung perjuangan teman-teman agar ke depan bisa lebih baik dan ‘aman’,” katanya. Bicara penghasilan dan kepuasan pengemudi, bisa dilihat dari hasil riset Pusat Kajian Komunikasi Universitas

Revisi UU LLAJ Terkait demo para ojek online, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi menyebut, tuntutan para ojek online ini terbentur pada UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No 22 Tahun 2009. Karena dalam undang-undang tersebut kendaraan roda dua tidak masuk dalam kategori angkutan umum. Seharusnya, tambah Tulus, mereka menyam­

Andri Yansyah

paikan aspirasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat karena di sanalah pembuatan undang-undang dilakukan. Misalnya meminta agar revisi UULAJ segera dilakukan. “Ke sana (DPR) akan lebih efektif. Karena sepa­ njang UU LLAJ belum diubah agak susah menuntut legalitas ojek online atapun ojek pangkalan. Dalam UU, sepeda motor tidak tergolong angkutan umum, minimal beroda tiga,” jelas Tulus. Pihaknya, kata Tulus, juga telah menyampaikan hal tersebut kepada para ojek online yang datang ke YLKI barubaru ini. Ke m e n t e r i a n Pe r­ hubungan menyebut pem­ bahasan regulasi ojek online masih dalam pengkajian. Perlu kehati-hatian dalam mengka­ jinya karena ini menyangkut hajat hidup orang ban­

Indonesia (Puskakom UI) beberapa waktu lalu tentang manfaat sosial aplikasi on-demand terhadap pekerja dan pengguna jasa perusahaan. Sebagai objek studi adalah Gojek Indonesia. Riset ini dilakukan pada 6 hingga 11 April 2017 dengan jumlah responden 6.014 pengemudi. Salah satu temuan riset yang di­ lakukan di 15 lokasi Jabodetabek adalah penghasilan bulanan 77% pengemudi Gojek melampaui pendapat di atas UMP Nasional yakni Rp 1.997.817 menurut BPS 2016. Hasil lebih besar didapat driver Go-Car dimana 50% lebih mitra pengemudinya menda­ pat penghasilan di atas rata-rata UMP DKI Jakarta yakni Rp 3,3 juta lebih. Disebutkan, 76% mitra mengklaim merasa puas dan sangat puas dengan penghasilan mereka saat ini. Mereka merasa kualitas hidupnya meningkat saat bermitra dengan Gojek. (Diana Runtu)

yak. “Ini masalah sensitif jadi kita sangat hati-hati mengkajinya. Merumuskan aturan perlu hati-hati agar tidak terjadi polemik,” kata Cucu Mulyana, Direktur Angkutan dan Multi Moda Ditjen Per­ hubungan Darat Kementerian Perhubungan. Namun Cucu tidak memberi waktu kapan kajian tersebut akan selesai dan hal-hal apa saja yang dibahas dalam kajian. Dia juga tak menjelaskan soal pengajuan revisi UU LLAJ terkait keberadaan kendaraan roda dua tidak termasuk dalam kategori angkutan umum. Pendapat berbeda justru disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah beberapa waktu lalu. Dia menyarankan agar transportasi ojek online dibuatkan regulasi. Dalam undang-undang, memang ojek tidak masuk dalam kategori angkutan umum karena itu dibuat aturan tentang angkutan sewa pribadi. “Ojek tidak masuk kategori angkutan atau transportasi umum. Karena itu, mungkin ada baiknya dibuatkan aturan untuk angkutan sewa pribadi,” kata Andri dalam Diskusi Publik soal Transportasi Online, beberapa waktu lalu. Menurutnya, sulit melakukan pelarangan beroperasinya ojek karena keberadaannya su­ dah ada sejak dahulu. Memang tidak bisa masuk kategori angkutan umum karena syarat angkutan umum adalah yang bisa mengangkut lebih dari dua penumpang, sementara ojek hanya bisa mengakut satu penumpang. Namun bukan berarti tertutup untuk dibuatkan aturan. “Tidak masuk kategori angkutan umum tapi bisa masuk angkutan sewa pribadi, misalnya,” tambah Andri. Ada yang mengusulkan guna mengisi kekosongan aturan tentang angkutan ojek—sambil menunggu kajian Kementerian Perhubungan--- maka sebaiknya Pemda DKI Jakarta meniru apa yang dilakukan Kota Depok yang menerbitkan Perda tentang angkutan ojek. Dengan begitu ojek online bisa lebih teratur dalam beroperasi, pengusaha aplikasi juga memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan dan para pengemudi ojek online pun memiliki legalitas secara hukum. (Diana Runtu)

omplain bakal terjadi saat mobil dibiarkan begitu lama, di parkir serapi mungkin tanpa ada penger­ jaan. Tentunya, Anda yang dalam keseharian bekerja dengan meng­ andalkan mobil, pasti menjadi sangat terasa terganggu dengan kesulitan ini. Saat Anda komplain ke bengkel karena lamanya mobil selesai, akhirnya pihak bengkel pun akan buru-buru mengerjakan mobil tersebut. Alhasil, kualitas cat mobil akan tidak sempurna atau dapat dibilang mengecewa­ kan, kata lelaki yang juga pemilik toko oleh-oleh khas Bali, Arjuna Gagapan Bali ini. Ia menyarankan, yang perlu diperhatikan dalam memilih bengkel yang tepat untuk penge­ catan mobil, adalah fasilitas yang dimiliki bengkel, dukungan per­ alatan yang ada, serta pelayanan dari bengkel tersebut. Jika masih saja kualitas yang dihasilkan menurun, maka da­ pat dipastikan bahwa bengkel itu tidak memilik sistem kerja yang baik, ujarnya. Pande Yudi menjelaskan, beng­ kel dengan sistem yang bagus, akan mengelola kendaraan yang datang dari awal mobil masuk ke bengkel akan dikelola dengan baik, sehingga one day service atau satu hari pengerjaan langsung se­ lesai pasti bisa terwujud dengan kualitas bergaransi. “Mohon dibe­ dakan kerja karena dikejar-kejar orang sehingga tukang bekerja

3

Bengkel Auto Metallic

Miliki Mesin Oven Italia Terbanyak di Bali

K

Cucu Mulyana

ukannya nggak sol­ ider, tapi kalau saya berdemo, berarti tidak ada penghasi­ lan. Dapur nggak ngebul. Sebagian teman-teman saya juga nggak ikutan demo, mereka tetap beroperasi sama seperti saya,” ujar Katmin sambil menambahkan, meski tidak demo ia mendukung tuntutan teman-temannya. “Saya tidak demo semata-mata hanya demi pemasukan keluarga. Karena ke­ betulan sedang banyak keperluan,” ujar bapak tiga anak ini memberi alasan. Kamis pekan lalu seribu lebih pengemudi ojek online dari berbagai perusahaan aplikasi yang beroperasi di Jakarta menggelar unjuk rasa di Istana Merdeka. Ada sejumlah tuntutan yang diutarakan, salah satunya yang utama adalah dibuatkan payung hukum untuk keberadaan mereka. “Katanya, keberadaan kami diper­ lukan masyarakat. Tapi kenapa kami diperlakukan berbeda dengan angkutan lainnya. Kemarin taksi online sudah mendapat payung hukum, bagaimana dengan kami? Kenapa kami diperlukan tapi juga diabaikan. Kami perlu payung hukum,” ucap Nardi, ojek online yang sehari-hari beroperasi di wilayah Ja­ karta Timur. Demi menuntut perbaikan na­ sib, dia rela ikut berdemo dan tidak menarik penumpang seharian. “Saya demo ini demi keluarga saya juga. Kalau berhasil keluarga saya juga ikut senang. Makanya mereka mendukung saya ikut berdemo. Soal rezeki kan sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, tidak usah takut,” tambahnya yang diamini oleh teman-temannya. Menurut Nardi, payung hukum bagi ojek online sangat diperlukan untuk melindungi mereka bukan saja kala beroperasi tapi juga dari pihak peru­ sahaan yang selama ini dinilai sepihak dalam menentukan tarif. “Tarifnya ter­ lalu murah. Masyarakat memang diun­ tungkan, tapi bagaimana dengan kami? Jika ada payung hukum, seperti halnya taksi online, tarif diberi penetapan oleh pemerintah batas bawah dan batas atas. Jadi intinya kami minta perlindungan pemerintah,” tegas Nardi tanpa merinci

Memilih bengkel yang bagus untuk pengecatan mobil, memang tak mu­ dah. Sebaiknya, jangan pernah berpatokan pada mobil yang berjejer atau­ pun menumpuk di bengkel tersebut. Justru mobil yang berjejer rapi itu, akan menimbulkan pertanyaan yang besar. Apakah mobil itu segera diperbaiki, kapan dikerjakan, dan sampai kapan selesainya? Demikian disampaikan Pande Nyo­ man Yudi Sutrisna, pemilik Bengkel Auto Metallic.

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

tertekan, dibandingkan dengan kerja cepat karena memahami sistem kerja yang benar, jelas pemilik tiga bengkel body repair ternama di Bali ini. AWAL CAT MOBIL PANGGILAN Pande Nyoman Yudi Sutrisna mengawali kariernya di bengkel sejak 18 Agustus 1999, yang dimulai dari cat mobil panggilan ke rumah-rumah, hingga akh­ irnya memiliki tiga bengkel yaitu Auto Metallic, Krisnanda Motor, dan Fino Motor. Bengkel Auto Metallic dengan fasilitas perbaikan bodi mobil dan pengecatan tersebut diklaim ber­ standar tinggi dengan teknologi mesin oven dari Italia. Bengkel ini memberikan layanan istimewa

bagi para konsumen. Tak seka­ dar perbaikan dengan hasil yang sempurna namun juga melalui proses serta pelayanan terbaik. Dengan fasilitas 7 mesin oven produksi Italia sangat membantu percepatan dalam pengeringan cat mobil walau cuaca dalam keadaan mendung. Sehingga program-program yang dimi­ liki Bengkel Auto Metallic dapat berjalan maksimal dan bersaing dengan bengkel lain dan men­ jadikan bengkel Auto Metallic pilihan konsumen dan diper­ caya karena keahliannya dalam pengecatan mobil dan dijadikan bengkel rekanan oleh perusahanperusahaan asuransi, kata Pande Yudi. Ia menambahkan, 80% mobil di Bali pengecatan bodi ken­

daraannya ke Bengkel Auto Metallic merupakan pengusaha jasa transportasi, marketing/sales dan hotel. Oleh sebab itu, waktu kerja menjadi senjata bagi beng­ kel Auto Metallic untuk memper­ tahankan konsumennya. Layanan One Day Service yang diberikan oleh Bengkel Auto Metallic (cat mobil satu hari jadi), dengan garansi satu tahun, layanan klaim asuransi dan layan­ an antar jemput kendaraan. Pande Nyoman Yudi Sutrisna mengatakan, bengkel Auto Me­

tallic memiliki layanan dengan proses perbaikan yang tepat dan benar, sesuai standar pabri­ kan atau merek mobil sehingga menghasilkan kualitas pekerjaan yang sempurna. Selain perbaikan bodi mobil tingkat berat karena tabrakan misalnya, bengkel ini juga menerima perbaikan keru­ sakan-kerusakan kecil dengan menawarkan keunggulan efisiensi waktu dan biaya. Lewat bengkel Auto Metallic ini ia berharap, konsumen mengetahui standar tentang perbaikan dan layanan berkualitas akan perbaikan bodi dan cat mobil, ujarnya. Apabila Anda baru mengeta­ hui program one day service dari bengkel Auto Metallic, jangan ragu silakan datang langsung ke bengkel Auto Metallic di Jalan Raya Batubulan, 50 meter ke arah utara dari Arjuna Gagapan Bali (sebelah timur jalan raya). Bengkel Auto Metallic yang dibangun di atas lahan seluas 80 are dan memiliki kapasitas perbaikan mobil hingga 500 unit per bulan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telepon 085333333535. Ia menambahkan, tersedia layanan antar jemput kendaraan anda. Dijamin, Anda sebagai konsumen baru di bengkel Auto Metallic akan dibuat kaget dan heran akan pelayanannya. Tentu ini menjadi kabar baik kepada rekan-rekan Anda semuanya. (ast)


4

Inspirasi

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa agenda kunjungan Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya selama 2 (dua) hari di NTB, 23 dan 24 November 2017 adalah mengunjungi Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (NW) Anjani di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

Isyana Sarasvati

Tumbuh di Keluarga Pecinta Musik Jika ingin mencapai prestasi gemilang dalam hidup, ­bermimpilah yang besar dan fokus untuk mencapainya. Itulah yang dilakukan Isyana Sarasvati, penyanyi cantik yang ­kariernya di dunia menyanyi tengah naik daun. Gadis kelahiran Bandung Mei 1993 ini bukan sekadar membuat mimpi tapi dia dengan tekun berupaya menggapainya.

H

asilnya pun nyata, lewat ketekunan dan kerja kerasnya, karya-karyanya bukan hanya disukai masyarakat tapi juga mendapat pengakuan dalam bentuk berbagai penghargaan. Yang teranyar adalah penghargaan yang diterimanya pada Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2017 baru-baru ini. Lewat lagu ‘Anganku Anganmu’, dirinya bersama Raisa berhasil menyabet dua penghargaan yakni kategori Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Soul/R&B/Urban dan kategori karya produksi kolaborasi terbaik. “Orangtua aku selalu bilang,’Kamu harus memiliki mimpi besar. Mimpi itulah yang akan terus menjaga semangatmu untuk terus berkarya’,” ungkap Isyana. “Jadi misalnya kamu mempunya goals yang sangat besar, dan jalan menuju ke sana banyak krikil dan cabang-cabang, kamu jalani saja (dengan tekun). Karena proses-proses yang terjadi itu sebenarnya adalah jalan menuju ke sana,” tutur Isyana. Nasihat-nasihat dari orangtuanya itulah yang ia coba terapkan dalam kehidupan dan kariernya hingga ia mendapat capaian sekarang ini. “Ada banyak ya pesan dari orangtua, seperti harus selalu bersyukur, jujur dengan apa yang kamu lakukan dan ikuti dengan antusias. Dan yang tak kalah pentingnya adalah soal ketekunan,” papar Isyana.

Sebagaimana diketahui, nama Isyana Sarasvati mulai dikenal publik lewat lagunya ‘Keep Being You’ pada 2014 dan ‘Tetap Dalam Jiwa’ yang melejit dipasaran pada 2015. Sejak itu karier terus menanjak. Ia pun bukan hanya berkiprah di dunia menyanyi tapi juga merambah ke dunia akting. Meski tidak menjadi fokus kariernya, namun dunia akting bukan lah suatu yang baru baginya. “Dulu aku juga suka tampil dalam pertunjukkan opera. Itu kan ada aktingnya juga,” ujar anak kedua pasangan Sapta Dwikardana-Luana Marpanda, ini. Tumbuh di keluarga yang pencinta musik membuat Isyana pun sejak usia dini akrab dengan musik dan berbagai peralatan musik. Ayahnya yang dosen adalah penyuka karya-karya grup band yang pernah populer di masanya seperti Queen, Beatles, dll. Sedang ibunya adalah guru musik klasik, sementara kakaknya adalah pencinta musik R&B dan berkarier sebagai vokalis di sebuah grup band. Maka tak heran kalau pengetahuan musik Isyana menjadi kaya dan minatnya pada musik semakin besar. Menurut Isyana, peran ibunya sangat besar dalam karier bermusiknya. Sejak kecil, tambahnya, ibunya lah yang membimbingnya dalam bermusik. “Kalau bukan karena ibu, kayaknya nggak mungkin aku bisa menjadi seperti sekarang ini. Peran ibu sangat besar. Ibu bukan hanya membimbing tapi juga rajin mendaftarkan aku ikut berbagai kompetisi musik,”

ungkap Isyana yang juga piawai memainkan beberapa alat musik. Termasuk, tambahnya lagi, ibunya juga lah yang membimbingnya menjadi komposer. Bidang itulah yang lebih dulu ditekuninya sebelum dia terjun ke dunia menyanyi, ucapnya. Dan memang Isyana bukan sekadar bakat alam, namun juga diasah lewat pendidikan formal. Bisa jadi inilah ‘rejeki’ Isyana. Berkat berbagai prestasi yang diukirnya dalam berbagai kompetisi di dalam maupun di luar negeri, ia mendapat beasiswa kuliah di Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura. Padahal ketika itu usianya masih 16 tahun, dan dia masih kelas II SMA. ‘Pucuk dicinta ulam tiba’, ia pun—dengan dukungan orangtuanya-- lantas memutuskan mengambil tawaran itu. Walhasil, dirinya tak sempat menyelesaikan SMA nya. “Waktu itu SMA hanya sempat di kelas 2 karena mendapat beasiswa,” ucap Isyana yang di NAFA mengambil bidang musik performance. Lulus dengan predikat terbaik, Isyana pun kembali meraih beasiswa penuh untuk memperdalam ilmu musiknya di Royal College of Music, Inggris. Di tahun terakhir studinya, ia juga menerima beasiswa RCM Excellence Award.Pulang ke Indonesia Isyana langsung berkiprah di dunia tarik suara dan namanya pun melejit lewat Keep being You. “Perjalanan aku dalam dua tahun terakhir tercurah dalam album kedua aku ‘Paradox’. Itu isinya curhatan aku semua. Tidak seperti album pertama yang isinya macam-macam, maka di ‘Paradox’ semuanya tentang cerita aku. Tidak ada imajinasi, tidak ada cerita atau curhatan teman. Bahkan klipnya aku yang menyutradarai ,” tutur Isyana yang banyak mengukir prestasi dalam kompetisi electone di antaranya menjadi juara Grand Prix Asia Pacific Electone Festival pada 2008, 2009 dan 2011, serta meraih Gold Certificate 5th Bangkok OperaFoundation Singing Competition, Bangkok, Thailand, pada 2013.

Mandalika

P

TANTANGAN SI INTROVERT Ada banyak hal yang menarik yang jarang terungkap ke publik tentang diri Isyana. Kalau selama ini kebanyakan Isyana hanya mengungkapkan tentang kegiatannya yang terkait kariernya maka kini dia mulai sedikit demi sedikit membuka dirinya. Salah satu yang menarik adalah tentang dirinya sempat dihinggapi rasa tidak ‘PD’. Pengakuan ini sungguh di luar dugaan mengingat kiprahnya sejak remaja hingga sekarang yang membuatnya harus banyak bersosialisasi. Bahkan ketika di SMA pun selain berprestasi secara akademik, dia juga adalah Ketua OSIS. “Iya memang suka nggak ‘PeDe’ ya. Mungkin karena aku ini sebenarnya adalah seorang yang introvert. Suka nggak yakin. Tapi itu dulu, sekarang aku sudah banyak berubah setelah kuliah. Aku kan kuliah di jurusan Music Performance, nah di situ mendapat pelajaran ten-

tang banyak hal termasuk tentang cara kita menjadi the true performance. Dari sana lah aku banyak berubah,” tuturnya. Dengan karakter yang sangat introvert sementara di sisi lain dia harus menjalani kariernya sebagai seorang entertainer, itu merupakan tantangan tersendiri. “Jadi dalam hidup bermusik aku sekarang ini, aku banyak melakukan kegiatan yang saling kontradiktif dengan pikiran aku sendiri. Contohnya, aku ini kan sesungguhnya ber-background classical music tapi majority people knows me as pop musician. Atau, aku ini orang yang sangat introvert tapi profesi aku adalah entertainer,” ungkap Isyana. Selama kariernya di panggung hiburan, kata brand ambassador sebuah situs belanja online, ini, ada banyak pengalaman didapatnya. Termasuk kejadian-kejadian yang di luar dugaan. Seperti misalnya, ia pernah jatuh terguling ketika sedang show. Untungnya saat kejadian tersebut, ia tetap tersadar, tidak panik dan langsung mengambil kendali diri. “Hahaha...iya aku jatuh terguling tapi abis itu langsung berpose, nyanyi lagi. Padahal asal tahu saja, waktu terjatuh itu sebenarnya aku sudah ‘kunang-kunang’ lho. Namun aku tetap bernyanyi sampai selesai,” ujar Isyana mengingat pengalamannya sambil tertawa. Yang juga lucu, lanjutnya, dia pernah lupa lirik saat show. “Wahh itu lucu, waktu itu nyanyi ‘Anganku Anganmu’ pertama kalinya live di konser Raisa-Isyana. Eh aku lupa lirik. Hahaah untung aku adalah komposer, jadi begitu lupa aku langsung bikin lirik sendiri saat itu juga...hahaha...nggak ada yang tahu tuh...,” kata Isyana yang hobi main PS ini. (Diana Runtu)

residen didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi berkunjung ke Anjani tanggal 23 November 2017, mengenakan busana kain sarung dipadukan kemeja putih dan jas warna hitam, disambut Bupati Lotim, H. Ali BD dan Pengurus Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun bersama Pengurus Besar NW Anjani lainnya. Di antaranya, H. Lalu Gde Wirasakti Amir Murni, Tuan Guru H. Lalu Gde Muhammad Zainuddin Atsani, Lalu Gde Syamsul Mujahidin, Dr. H. Lalu Muhyi H. Abidin beserta istri masing-masing dan para Masyaikh Mahad PBNW Anjani. Silaturahmi Presiden Joko Widodo dengan Pengurus Besar (PBNW) disambut salawat Nahdlatain oleh ribuan santri/santriwati yang sejak pagi sudah antusias menanti kedatangan presiden RI yang merakyat tersebut. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengungkapkan sudah cukup lama ingin berkunjung di Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani ini. Terlebih sebelumnya, kata Presiden Jokowi bahwa Pimpinan Ponpes NW Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun sudah tiga kali berkunjung dan bersilaturahmi menghadap presiden di Istana Negara di Jakarta. Terakhir kali Ummi Hj. Sitti Raihanun berkunjung ke Istana Negara, ungkap Presiden adalah pada tanggal 9 Nopember 2017, saat pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan Nasional kepada Maulana Syaikh, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur hari ini diberi kesempatan untuk bisa bersilaturahmi dengan pengurus besar NW Anjani. Berarti kunjungan pertama ini merupakan balasan atas kunjungan pimpinan NW

21

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Kunker Jokowi di NTB

Kedatangan Presiden RI ke NTb minggu lalu

Anjani sebelumnya,” ujar Presiden. Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa Ummi Hj. Sitti Raihanun telah mengundangnya untuk berkunjung kembali ke Anjani pada bulan Maret 2018 mendatang. Pada kesempatan itu Presiden mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah mengkaruniai negara besar Indonesia. Sebuah negara yang kaya raya, dengan penduduk 258 juta jiwa, 714 ribu pulau, 15 ribu bahasa, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yakni 87 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk menjaga persatuan dan merawat kebhinekaan di Negara Demokrasi Pancasila ini. “Contohnya dalam politik, baik dalam pemilihan bupati/walikota, gubernur dan presiden, monggo pilih bupati/ walikota yang terbaik, silahkan pilih gubernur yang terbaik dan silahkan pilih presiden yang terbaik menurut aspirasi masing-masing,” ujarnya. Tetapi setelah itu mari kita bersatu kembali membangun bangsa dan daerah tercinta ini. Selanjutnya, seperti biasa Presiden Jokowi melempar pertanyaan kepada para santri dan memberikan hadiah sepeda bagi santri yang mampu menjawab dengan tepat. Presiden juga membagikan buku tulis kepada ribuan santri/santriwati yang hadir. Dari Anjani presiden dan rombongan melanjutkan kunjungan silaturahmi ke PBNW Pancor, sekaligus juga melakukan kunjungan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, Kabupaten Lombok Timur.

Joko Widodo disambut ribuan warga saat berziarah ke Makam Maulana Syaikh

Disambut pengurus Yayasan Hamzanwadi, yaitu Ummi Hj. Siti Raihun, didampingi putra-putri beliau di antaranya Muhammad Syamsul Lutfi, Dr. Hj. Sitti Rohmi Jalilah dan sejumlah pengurus besar Nahdlatul Wathan Pancor lainnnya, Presiden menuju kompleks makam dan langsung memanjatkan doa untuk almarhum Maulana Syaikh. Ziarah tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap Pahlawan Nasional itu. Usai itu Jokowi bertemu dengan ribuan santri dan santriwati di pon-

Kunjungan Presiden Joko Widodo di NW Pancor

dok tersebut. Seperti biasa sebelum mengakhiri sambutannya, Jokowi meminta sejumlah santri dan santriwati untuk menghapal Pancasila dan nama-nama pulau di Indonesia. Gelak tawa para santri, termasuk presiden tidak bisa ditahan saat salah seorang santri salah mengucapkan Pancasila. “Ini bukan karena nggak bisa, tapi grogi berdiri di samping saya,” ujar Jokowi yang menambah riuhnya suara tawa para santri. Para santri yang dapat menghapal Pancasila dan nama-nama pulau, Jokowi memberinya hadiah sepeda.

Atas kunjungan yang berkesan tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengucapkan terima kasih atas keluangan waktu Presiden Jokowi mengunjungi dan bersilaturahmi dengan keluarga besar Ponpes NW. Ponpes tersebut menurut Majdi merupakan pusat perjuangan dan pengabdian Maulana Syaikh untuk bangsa dan negara. “Pak Presiden, di musholla ini, berpuluh-puluh tahun, Maulana Syaikh mengajar dan berjuang. Mengisi hari-harinya di sini dengan perjuangan,” cerita Majdi. (Naniek I. Taufan)

Presiden Nantikan Rekomendasi dari Munas Setelah melakukan silaturahmi ini, Jokowi kemudian melanjutkan kunjungannya dengan membuka Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar. Presiden RI, Bapak Ir. H. Joko Widodo berharap seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar sehingga menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi seluruh umat. Dari 18 pokok permasalahan yang dibahas pada Munas kali ini, rekomendasi terkait radikalisme agama dan penguatan ekonomi warga merupakan yang paling dinanti Presiden. “Saya tunggu rekomendasi Munas dan Konbes untuk kami tindaklanjuti, terutama persoalan yang menyangkut pemerintah, seperti rekomendasi terkait pembahasan redistribusi aset dalam pandangan Islam,” ujar Presiden di hadapan ribuan ulama se-Indonesia yang hadir pada Munas Alim Ulama Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tahun 2017 di kompleks Masjid Hubbul Wathon Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11/2017). Kehadiran Presiden Jokowi didampingi disambut ribuan santri NU dengan lantunan Shalawat Badar. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pandangan para ulama sangatlah penting agar apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait retribusi aset bisa sesuai aturan agama dan hukum yang ada. “Karena persoalan aset bukanlah menyangkut nominal kecil

Presiden RI membuka Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 di Mataram NTB

sehingga harus dipastikan adil dan sesuai aturan hukum,” katanya. Dalam sambutan selamat datangnya, Gubernur NTB berharap seluruh rangkaian acara Munas dan Konbes dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang bermanfaat. Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengatakan, Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017 mengambil tema ‘Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga’. Tema ini dipilih mengingat perkembangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia. “Mengapa tema ini penting? Sebab, akhir-akhir ini semangat nasionalisme kita agak pudar dan agak luntur, dengan adanya keterbukaan era reformasi dan teknologi yang sangat canggih, kemajuan yang luar biasa, banyak bangsa yang terpengaruh oleh pro-

vokasi radikalisme,” katanya. Penyelenggaraan Munas Alim Ulama & Konbes NU dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, untuk keutuhan bangsa dan negara. Pada Munas kali ini, dibahas 18 persoalan strategis bangsa dalam Bahtsul Masail oleh para kiai NU. Di antaranya pembahasan masalah undang-undang yang mengatur tentang penyandang disabilitas, agar mendapat perlakuan dan hak yang sama dari negara. Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017 berlangsung Kamis-Sabtu, 23 hingga 25 November 2017 di Nusa Tenggara Barat (NTB), dipusatkan di lima pondok pesantren NU seperti Ponpes Darul Hikmah, Darul Quran, Darul Fallah, Nurul Islam, dan Ponpes Al Halimi. (Naniek I. Taufan)


20

Nine

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Atas Gerakan pendewasaan usia perkawinan sangatlah penting untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak saat persalinan

Ketua BKOW NTB menyerahkan bantuan kepada warga saat melakukan RoadShow PKK di Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Mataram

Gerakan Pendewasaan Usia Perkawinan

Gerakan pendewasaan usia perkawinan sangatlah pen­ ting untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak saat persalinan. Sebab, untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas haruslah dimulai dari calon ibu yang sehat dan calon orangtua yang matang secara usia ­menikah sekaligus mampu merancang masa depan anak-anak yang akan lahir nantinya.

H

al tersebut di­ ungkapkan oleh Wa k i l K e t u a Tim penggerak PKK Provinsi yang juga Ketua BKOW- NTB, Hj. Syamsiah M. Amin mengingatkan pentingnya pendewasaan usia pernikahan tersebut kepada masyarakat Kota Mataram saat kegiatan roadshow TP PKK-NTB di Rusunawa Kelurahan Mandalika kecamatan Sandubaya Mataram, beberapa waktu lalu. Ditegaskannya, calon orang­ tua yang menikah dalam usia yang cukup matang, akan mampu melakukan perencanaan keluarga secara mandiri, serta mampu mengatasi permasalahan-per­ masalahan dalam rumah tangga secara bijak dan dewasa. Seribu Hari Pertama Tentukan Masa Depan Pentingnya peran wanita sebagai ibu, dalam melahirkan serta menjadikan generasi yang berkualitas bahkan tertulis da­ lam Al Qur’an. Bahwa, kualitas nutrisi dan kesehatan ibu dan anak sejak masa pra kehamilan, masa kehamilan, dan masa meny­

usui adalah sangat penting. Siklus 1.000 hari pertama kehidupan sejak masa kehamilan selama 9 bulan (270 hari) hingga masa pertama kelahiran bayi selama 2 tahun (730 hari). “1.000 hari pertama ini san­ gatlah menentukan kualitas ke­ hidupan Sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang. Saat dalam kandungan itulah janin akan mengalami perubahan, tum­ buh dan berkembang, sehingga saat dilahirkan, sebagian besar perubahan tersebut menetap atau selesai, kecuali beberapa fungsi, yaitu perkembangan otak dan imunitas, yang berlanjut sampai beberapa tahun pertama kehidupan bayi,” ujar Gubernur Nusa Tengara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menguraikan hal itu saat membuka Simposium dan Workshop Pengembangan Pe­ layanan Maternal Perinatal RSUD di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB, minggu lalu. Pada kegiatan yang menghad­ irkan narasumber direktur RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr. dr. Czeresna He­ riawan., Sp., PD.,K-Ger dan para dokter tim ahli dari Ru­

Simposium dan Workshop Pengembangan Pelayanan Maternal Perinatal RSUD di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB.

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

FH Undiknas Laksanakan University Visit dan Seminar Nasional

Fakultas Hukum (FH) Undiknas Denpasar belum lama ini sukses melak� sanakan University Visit. Menariknya,kegiatan yang didampingi langsung oleh Dekan FH Undiknas, yakni Dr. A.A.A. Ngr. Sri Rahayu Gorda,S.H.,M.M.,M.H., terse� ������ but dirangkaikan dengan ‘Kolaborasi Seminar Na� sional’ bersama Fakultas Hukum Atmajaya Yogya� karta dan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang.

U

niversity Visit yang diikuti oleh maha� siswa Undiknas be� serta Kepala Program Studi, dan para dosen FH Undiknas ini, kegiatannya diawali dengan kunjungan pertama pada tanggal 13 Nopember 2017 ke Fakultas

mah Sakit tersebut, lebih lanjut Gubernur menegaskan bahwa teori 1.000 hari pertama kehidu­ pan yang kita lakukan saat ini, ternyata jauh sebelumnya sudah ada di dalam Al Qur’an. Karenanya, Gubernur meng­ ingatkan pentingnya upaya pre­ ventif mengatasi masalah kes­ ehatan ibu dan bayi, melalui peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat atau calon orangtua, serta yang tidak kalah pentingnya adalah pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas di rumah sakit. Pelayanan itu tentu harus didukung tersedi­ anya tenaga yang terampil dan kompeten, disamping sarana prasarana yang memadai. Karenanya Majdi memberi­ kan apresiasi dan penghargaan

atas kesediaan tim dokter RSCM yang menjadi men­ tor bagi keluarga besar RSUP NTB. Sebab hal itu menurutnya merupakan bentuk dukungan terhadap salah satu agenda pembangunan jangka panjang kita di NTB, yang sasarannya meningkatkan derajat keseha­ tan masyarakat. Direktur RS Cipto Man­ gunkusumo (RSCM ) Jakarta, Dr. dr. Czeresna Heriawan., Sp., PD.,K-Ger saat yang sama menyampaikan, untuk menc­ etak SDM unggul, tidak mes­ ti menunggu hingga mereka lulus SMA, untuk kemudian dilatih kognitif dan hatinya. Namun harus sejak dini dilaku­ kan, mulai ketika sumber ilmu dan kepandaian itu bisa diserap oleh individu. “Utamanya ketika

1.000 hari pertama kehidupan­ nya, yakni dimulai ketika mer­ eka mampu menyerap nutrisi terbaik untuk kebutuhan saat dalam kandungan, hingga tum­ buh kembang. Ini artinya sangat penting diperhatikan bagaimana untuk menyiapkan ibu yang akan melahirkan “bibit” dengan potensi yang unggul. Sebelumnya, Direktur RSUP NTB Lalu Hamzi Fikri menyam­ paikan dalam rangka menu­ runkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian peri­ natal, diperlukan berbagai upaya, salah satunya adalah kegiatan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas di rumah sakit. Dalam hal ini, dibutuhkan ten­ aga yang terampil didukung den­ gan sarana prasarana memadai. “Melalui pembekalan dengan berbagai materi, dian­ taranya terkait prose­ dur dan manajemen pelayanan, standar pe­ layanan, pengorganisa­ sian pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas, baik secara administratif maupun teknis, diharapkan da­ pat menaikkan level kompetensi parame­ dis, khususnya bidang kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya. (Naniek I. Taufan)

5

Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta. Acara pun dirangkai� kan dengan ‘Kolaborasi Seminar Nasional’ yang mengusung tema “Diskursus Penerapan Sanksi Ke� biri Kimia Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak”. Menurut Dekan FH Undiknas Ngr. Sri Rahayu Gorda, seminar yang dilaksanakan di Ruang Per� temuan Fakultas Atmajaya itu, lebih menekankan pada pandan� gan beberapa ahli mengenai pro dan kontra terhadap lahirnya ketentuan mengenai sanksi ke� biri kimia bagi pelaku kekerasan seksual terhaap anak. Seminar tersebut melibatkan 80 orang ma� hasiswa sebagai peserta, baik dari FH Universitas Atmajaya maupun FH Undiknas. Seminar Nasional tersebut menghadirkan dua pembicara, yang juga merupakan dosen Fakul�

tas Hukum di masing-masing Universitas. Mereka adalah Dr. G Widnyana, S.H., M.H. selaku dosen FH Universitas Atmajaya dan I Nyoman Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. selaku dosen FH Undiknas Denpasar. Selanjutnya, kegiatan University Visit Undiknas Denpasar berlanjut pada tanggal 14 Nopember 2017 di FH Untag Semarang. Kunjungan ke FH Untag Semarang langsung diterima oleh Rektor Untag Se� marang dan Dekan FH Untag Se� marang. Pada kunjungan ini juga dirangkaikan dengan ‘Seminar Nasional” yang mengambil tema “Formulasi Diversi Anak Berh�

adapan dengan Hukum Melalui Lembaga Adat”. Dikatakan oleh Ni Nyoman Ju� wita Arsawati, salah seorang dosen Undiknas yang turut dalam kegia� tan tersebut, bahwa sesuai dengan tema tersebut, seminar ketika itu lebih menekankan pada persoalan ‘Ketidaktepatan penjatuhan huku� man pidana terhadap anak pelaku tindak pidana yang sebaiknya lebih mengarah pada jalur diversi atau

pembinaan dengan melibatkan lembaga adat di Bali’. Untuk kegiatan ‘Seminar Na� sional’ di FH Untag Semarang ini, diikuti oleh 100-an orang peserta. Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari masing-masing universitas, yakni Krismiyarsi.,S.H., M.H. (Kandidat Doktor) yang mer� upakan dosen FH Untag Semarang dan Dosen FH Undiknas sekaligus Ketua Perdiknas, yang juga seorang Pemerhati Anak dan Perempuan, Dr. AAA Ngr. Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H. serta Dr. Ni Nyo� man Juwita Arsawati, S.H., M.Hum yang merupakan dosen Fakultas Hukum Undiknas. Lebih lanjut Ngr. Sri Rahayu Gorda mengatakan bahwa t����� erla� ksananya kegiatan University Visit ini merupakan wujud dari imple� mentasi kerjasamaTri Dharma Per� guruan Tinggi antara FH Undiknas Denpasar dengan FH Universitas Atmajaya Yogyakarta dan FH Un� tag Semarang. “Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dimaksud ialah aspek pendidikan dan pengajaran, aspek penelitian serta serta pengabdian kepada masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, kunjungan FH Undik� nas ke dua universitas tersebut didasarkan pada MoU yang telah disepakati antara FH Undiknas dengan masing-masing universitas yang dikunjungi,” paparnya Kunjungan yang dilaksanakan ke FH Universitas Atmajaya Yogya� karta itu pun, katanya bersamaan dengan penandatanganan MoU yang telah disepakati. Sedangkan kunjungan ke FH Untag Semarang

Sri Rahayu Gorda���������������� hal itu merupa� kan langkah awal bagi kegiatan selanjutnya seperti: kolaborasi penelitian antar dosen FH Undik� nas dengan FH Atmajaya Yogya� karta dan juga antara dosen FH Undiknas dengan dosen FH Untag Semarang, Tukar menukar tulisan ilmiah di jurnal, saling memberi� kan kuliah tamu, serta pertukaran mahasiswa FH Undiknas dengan kedua FH tersebut. Selanjutnya dari kegiatan University Visit, lanjut Ni Nyoman Juwita Arsawati, mahasiswa wa�

merupakan wujud dari realisasi MoU yang telah disepakati dan ditandatangani pada bulan Mei 2017 yang lalu. University Visit periode Novem� ber 2017 ini memang dikhususkan melakukan kegiatan akademik sep� erti kolaborasi Seminar Nasional yang bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan dari dosen maupun mahasiswa FH Undik� nas. Dengan kegiatan University Visit diharapkan FH Undiknas ke depan� nya semakin memantapkan diri un� tuk semakin meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan melakukan kolaborasi seminar nasional ini, menurut Ngr.

jib membuat dan menyetorkan laporan dari hasil kedua seminar nasional tersebut dan selanjutnya memberikan pendapat maupun ar� gumentasinya mengenai “Hukuman Kebiri Kimia dan Formulasi Diversi Anak yang Berhadapan dengan Hukum”. Apabila mahasiswa tidak membuat dan menyetorkan lapo� ran, maka mahasiswa tersebut dianggap tidak mengikuti University Visit. Kegiatan University Visit wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa FH Undiknas, selain untuk menambah wawasan serta pengetahuan. University Visit ini merupakan salah satu syarat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). (ard)


6

Tahun ini, bertepatan dengan bulan Deteksi Dini Kanker Servik dan Kanker Payudara Nasio­ nal’, Pemerintah Kabupa­ ten Gianyar melalui Dinas Kesehatan beker­ jasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Gianyar member­ ikan vaksin imunisasi HPV (Human Papiloma Virus) secara serentak untuk para remaja putri, yakni siswi kelas VII di SMPN 1 Gianyar, Senin (20/11).

P

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

rogram imunisasi HPV sebagai upaya pence­ gahan kanker serviks ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan berlanjut hingga sekarang. Pada kegiatan pemberian vaksinasi HPV yang dilakukan secara serentak tersebut, Ketua YKI Cabang Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra memaparkan bahwa pemberian imunisasi HPV terhadap rem­ aja putri itu, telah dimulai sejak tahun 2015. Dikatakannya pada tahun 2015, jumlah sasaran yang diberikan imunisasi ada­ lah 1.220

YKI Gianyar Beri Vaksin HPV Pada Remaja Putri

orang, dengan alokasi anggaran sebe­ sar Rp 1.945.267.000. Berikutnya di tahun 2016 sasaran meningkat menjadi 1.604 orang dengan 4.812 vial vaksin dan alokasi anggarannya sebesar Rp 2.262.640.000. Sedan­ gkan pada tahun 2017 jumlah siswi yang disasar meningkat drastis yakni sebanyak 4.159 orang, untuk siswi SMP kelas VII sebanyak 2.902 orang dan sebanyak 1.257orang diperuntukkan bagi remaja putri berprestasi dari keluarga dengan riwayat kanker. Dari jumlah tersebut, lanjut Ny. Surya Adnyani Mahayastra disedia­ kan 9.579 vial vaksin dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4.644.360.000. Jadi total anggaran yang disediakan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam pemberian vaksin HPV 3 tahun terakhir ini mencapai Rp 8.852.267.000. Ny. Adnyani Mahayastra juga menambahkan untuk melak­ sanakan deteksi dini dengan IVA juga dilaksanakan rutin di tiap puskesmas dengan sasa­ ran sebanyak 707 orang. Dari jumlah tersebut dicurigai positif kanker sebanyak 30 orang dan sudah mendapat penanganan lebih lanjut. Selain pemberian vak­ sin, YKI Gianyar ber­ sama dengan dinas/ instansi terkait juga rutin memberikan sosialisasi tentang penanganan kanker sejak dini. Kun­ jungan dan pemberian bingkisan kepada survevor kanker juga rutin dilaku­ kan, agar mereka semangat dalam men­ jalani pengoba­ tan. Sementara

Ny. Surya Adnyani Mahayastra

“ Ta r i k J a r i n g ”

Kekompakan Nelayan Pantai Sidem Pantai Sidem di Tulungagung adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabu­ paten Tulungagung, Jawa Timur. Objek ini memiliki pesona keindahan alam yang sa­ngat menarik untuk dikunjungi. Sayang jika Anda berada di kota Tulung­agung tidak mengunjungi wisata Pantai Sidem ini.

P

untuk tingkat sekolah yang tujuannya untuk mengedukasi siswa perihal penanganan kanker sejak dini, di­ lakukan melalui ‘Lomba Penanganan Kanker Terpadu Paripurna’ (PKTP) tingkat sekolah dasar dan SMP. Pada kesempatan itu pula, Ny. Surya Adnyani Mahayastra mengin­ gatkan para guru dan siswa untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat di sekolah. Kantin sekolah dan kebersihan toilet juga tak luput dari sasarannya. Khusus untuk ma­ kanan yang dijual di kantin, katanya harus bebas dari unsur pengawet, penyedap, pengenyal, pewarna dan pemutih (5P), sebab apa yang dijual di kantin itulah yang dikonsumsi anakanak sekolah. “Pola hidup sehat sangat pent­ ing dalam upaya pencegahan segala macam penyakit, tidak hanya kanker saja. Memperhatikan makanan yang kita konsumsi, hidup tanpa asap rokok, rajin berolahraga, dan menjaga lingkungan bersih harus kita terapkan sejak dini,” tegas Ny. Surya Adnyani Mahayastra. Sementara itu, A.A Istri Regina Baswarani salah seorang siswa kelas VII A SMPN 1 Gianyar, mengaku cukup deg-degan menunggu giliran disuntik. Meski takut, siswi asal Banjar Triwangsa, Kelurahan Bitera ,Gianyar itu, mantap untuk divaksin HPV. Pasalnya, ia sering membaca tentang bahayanya kanker serviks, bahkan beberapa waktu lalu ada artis Julia Perez yang meninggal karena kanker serviks. Karena itulah ia bersama teman-temannya, sangat bersyukur ada program HPV gratis

ini. Gung Regina berharap semoga dirinya seumur hidup terlindung dari bahaya kanker serviks. Bupati Gianyar yang pada kesem­ patan itu diwakili Asisten Adminis­ trasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setdakab. Gianyar, I Wayan Suardana mengatakan upaya penang­ gulangan kanker bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi, jika tidak di­ tunjang oleh lingkungan yang sehat.

Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya kanker harus senantiasa dikampanyekan secara terus-menerus di masyarakat. Wayan Suardana juga mengajak para siswa dan seluruh lapisan masyarakat untuk berperilaku “Cerdik” yaitu cek kesehatan secara teratur, rajin berak­ tivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan mampu mengelola stres dengan baik. (Hms/Eni/Ard)

19

antai Sidem sangat cocok untuk meng­ isi kegiatan liburan Anda bersama kelu­ arga dan sahabat. Untuk menuju Pantai Sidem ini, sangat mudah. Karena semua jenis kendaraan pribadi roda dua maupun empat, semuanya bisa masuk. Karena akses jalannya bagus. Jika Anda memakai kendaraan umum seperti, bus umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar. Anda bisa berhenti di terminal bus kota, kemudian naik lagi angkutan umum menuju Desa Besuki. Di lokasi ini terdapat banyak jasa ojek ataupun ken­ daraan pribadi yang siap meng­ antarkan menuju Desa Besole hingga sampai di lokasi Wisata Pantai Sidem tersebut. Hamparan pasir dan batu karangnya indah. Di lokasi ini juga disediakan fasilitas rumah makan, parkir yang luas, ka­ mar mandi, mushola, dan lain sebagainya. Ada satu kegiatan nelayan yang unik dan menarik yang sulit ditemukan di daerah lain. Namanya pesta tarik jaring. Ada pula yang menyebut pesta jaring tarik. “Pesta tarik jaring ini biasanya dilakukan pada saat ombak besar,” kata Sutrisno, salah satu nelayan. Tarik jaring ini, termasuk penangkapan ikan secara tradi­ sional. Sebuah alat berupa jaring

yang memiliki ukuran besar dan panjang. Masing-masing ujung jaring ini ditarik membentang. Satu ujung ditarik ke tengah laut menggunakan perahu dan satu ujungnya lagi ditarik ke tepian. Setelah itu, jaring ini ditenggelam­ kan ke laut. Setelah waktu dirasa cukup, jaring ini kemudian ditarik bersama-sama ke tepian dengan menggunakan tenaga 30 orang. “Nariknya berat. Karena jaring penuh ikan,” imbuh Sutrisno. Menurut lelaki yang sudah 7 tahun menjadi nelayan ini, hasil tangkapan pesta jaring tarik ini rata-rata 50 kg ikan per sekali angkat. Hasil tangkapan tersebut akan dibagi rata sesuai tugas dan fungsinya. “Lumayanlah. Lagian ombak besar kayak gini, tangkap­ an ikan agak sulit,” ujarnya. Sementara itu Ny. Arminati salah satu pengunjung asal Sido­ arjo mengaku senang melihat rukun guyubnya para nelayan Pantai Sidem. Mereka kompak untuk mendapatkan tangkapan ikan. Laki dan perempuan seakan tak ada persoalan. “Kerja samanya itu lho, yang bagus,” tuturnya. Pengunjung dapat membeli langsung ikan segar hasil tangkap­ an para nelayan ini. Harganya lebih miring dibanding dengan harga pasaran. “Saya tadi beli ikan layur. Harganya cuma Rp 20.000 per kilo,” kata Ny. Arminati. (Khoirul Abadi)

Rella Mart

Kebebasan dalam Kreativitas Dunia perhotelan adalah dunia yang dinamis. Namun siapa sangka, para pelaku di dalamnya memiliki kisah menarik. Seperti yang dialami Rella Mart. Dikenal sebagai pribadi unik dan menyenangkan, Rella men­ gawali karir dari seorang penyanyi profe­ sional. Kemudian justru mengantarnya eksis di bidang perhotelan. Rella cukup lama berkecimpung di dunia hotel, sekitar 10 tahun. Meskipun sempat vakum dan pindah ke perusahaan otomotif, tapi “passion” dunia perhotelan membuatnya kembali. “Saya memasuki dunia perhotelan secara tidak sengaja saat ditengah pekerjaan saya sebagai penyanyi yang keliling dari satu hotel ke hotel lain mengalami keresahan akut,” kata penyuka sego thiwul ini. Saat itu, orangtuanya tak pernah setu­ ju dengan profesi wanita dengan sapaan akrab Ella, ini sebagai seorang penyanyi. “Hingga tiba pada suatu hari mengalami kejadian yang mem­ buat saya mencoba menurunkan ego dengan menim­ bang berbagai aspek tentang dunia menyanyi yang saya geluti sebelumnya. Bukankah saya bisa bekerja sambal menyanyi?,” tanyanya dalam hati. Akhirnya, untuk kali per­ tama ia melamar di Surabaya Plaza Hotel dan diterima dengan jabatan awal sebagai Club Mana­ ger. Bukanlah tugas yang mudah bagi seorang penyanyi, dimana

sebelumnya Ella, merasa mengalami lompatan yang cukup jauh. Namun, perusahaan tempatnya bekerj­a mam­ pu mendorong untuk melakukan yang terbaik, secara akademik maupun berkesenian. Baginya, menyanyi dan menulis adalah surga. Mencintai dunia menyanyi, juga mencintai dunia menulis yang keduanya ia anggap sebagai makanan bagi jiwa. “Sehingga saya masih bisa meluangkan waktu untuk membuat album musik karya saya (Sunyi Siang Hari, 2007) dan menulis cerita pendek di beberapa media maupun buku (Ru­ mah Tanpa Alamat Surat, 2017) di tengah kegiatan serius di kantor,” cerita penyuka olahraga renang ini antusias. Meski latar belakang pendidikan maupun pengalaman kerja Ella, bukanlah dunia perhotelan, ia merasa beruntung memasuki sebuah organ­ isasi di bawah naungan Prime Plaza, tempatnya bekerja kini yang telah memberi kebebasan dalam berkreativitas. “Membuat saya setia hingga sekarang,” tambah Operational Man­ ager di Prime Plaza Hotel Surabaya ini ramah. “Prime Plaza men­ gajari saya bagaimana mengasah pedang dalam diri saya menjadi tajam. Sehingga saya tak merasa kesulitan dalam ber­ adaptasi, belajar bahkan mampu berprestasi di luar dunia bekerja,” ucap wanita kelahir­ an Banyuwangi, 26 Maret 1976 ini man­ tap. (Lely)


18

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Modernisasi bukan satusatunya solusi. Namun, bisa dilakukan peningkatan fungsi dan daya tarik ‘Pasar Rakyat’ dalam bentuk lain. Seperti menciptakan sesuatu yang khas dan unik, namun tingkat kenyamanan, keamanan, kebersihan dan ketertiban tetap terpelihara dengan baik tanpa mengubah ciri khasnya. Hal ini sekaligus sebagai dukungan terhadap program, peme­ rintah Kota Denpasar “Pasar Rakyat Menuju Smart City”.

Ketut Rajin

Padukan Songket dan Endek Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan tenunnya. Tenun meruapakan salah satu sarana seni yang patut dilestarikan. Kain ini kerap kali digunakan sebagai sarana upacara adat Bali. Dilihat dari cara pembuatannya, karya seni ini dibuat dengan menenun kain dari helaian benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.

S

eiring perkembangan dunia fashion, kain tenun kian mendapat tempat di hati masyarakat. tidak hanya digunakan sebagai busana adat ke Pura, saat ini kain tenun mulai digunakan sebagai seragam dan pakaian mengikuti mode yang sedang berkembang. Semakin tingginya minat peminat kain tenun terutama jenis Endek, membuat penggagas sekaligus pemilik dari Pertenunan Artha Dharma, Ketut Rajin kian berinovasi. Selain tetap mempertahankan kualitas, rupanya mengikuti selera pasar dan membuat inovasi-inovasi dalam berkarya adalah kunci kesuksesan pertenunan terbesar di Buleleng ini. Menurut Ketut Rajin, tingginya minat masyarakat dengan kain endek semakin membuat dirinya menelurkan ide-ide ke dalam bentuk desain-desain. Ditambahkan Rajin, desain yang berhasil ia buat merupakan inspirasi yang ia dapatkan dengan ikon-ikon yang ada di Buleleng. Desain terbaru miliknya, seperti desain anggur

dan bunga tunjung. Anggur merupakan ikon buah lokal yang dimiliki oleh Buleleng tepatnya berada di Kecamatan Banjar sedangkan tunjung merupakan bunga ikon Buleleng. “Kami selalu melakukan inovasi agar selalu diterima oleh konsumen, konsumen juga akan tahu kualitas kami yang tidak sama dengan barang yang beredar dipasaran. Sebab barang yang kami produksi tidak sampai ke pasaran kami produksi dengan jumlah terbatas dan langsung habis di sini,” ungkapnya. Selain berinovasi dari segi motif, pihaknya juga berinovasi dengan memadukan dua kain yang berbeda yaitu endek dan songket. Perpaduan produk ini menghasilkan kombinasi kain songket yang mewah dan endek yang merupakan kain tradisional menghasilkan inovasi yang sangat indah. Rajin mengklaim bahwa perpaduan songket dan endek merupa-

Media gathering bersama BPJS Kesehatan di Rumah Luwih Gianyar

Gathering BPJS

BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTB,dan NTT menyelenggarakan media Gathering bersama wartawan se-Provinsi Bali, Selasa (21/11). Kegiatan media Gathering dibuka oleh Deputi Direksi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTB,dan NTT, Army Adrian Lubis. Kegiatan diikuti oleh 60 media massa se provinsi Bali dengan mengikuti pemaparan materi dan outbond. Pada kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan juga meluncurkan program terbaru untuk meningkatkan pelayanan terhadap peserta JKN-KIS. Melalui aplikasi mobile JKN peserta dapat menggunakan layanan BPJS Kesehatan tanpa batasan waktu. (Wiwin Meliana)

kan yang pertama dilakukan di Buleleng. Bahkan setelah di cetak kain dengan perpaduan songket dan endek ini sangat menarik perhatian pembeli. “Ketika dicetak memang sangat diminati hanya saja karena songket dibuat dengan waktu yang lama maka harganya pun lumayan mahal,” ungkapnya. Sebagai pelaku usaha, Rajin tidak memungkiri jika perkembangan tekhnologi juga sangat berdampak terhadap perkembangan usahanya. Ketika dirinya sibuk membuat desain baru untuk mengikuti perkembangan mode, akan tetapi setelah banyak diminati banyak beredar motifmotif sama dengan sistem digital printing atau dicetak dalam jumlah besar. “Kita belum sempat produksi dengan jumlah banyak tapi sudah beredar barang tembakan. Keadaan ini memang tidak bisa kami tekan dan kendalikan tetapi untuk mengantisipasi ini seharusnya dapat dibuatkan hak paten,”ungkapnya.

Sekolah Pasar Rakyat

Demi Pasar Ramah, Segar, dan Terpercaya : Wayan Sukra - Pasar Tegal Harum ; I Wayan Sondra-: Pasar Pedungan; Ni Made Nilayusniati.S.TI- Pasar Sindhu; Agus Gede Putra Sunantara - Pasar Windhu Bhoga dan Ida Ayu Supatni - PD Pasar Kota Denpasar Wayan Gatra juga mengatakan bahwa, kepada peserta ’Sekolah Pasar Rakyat’ juga diberikan hasil rapor kompetensinya masing-masing untuk melihat kemampuan SDM dari peserta tentang pengelolaan usaha dan pemahaman sarana serta perilaku pedagang dan pelayanan terhadap konsumen. Sementara Laxmy menambahkan bahwa sebelumnya, dalam program ‘Peningkatan Efisiensi Dalam Negeri’ di tahun 2017 ini juga, utamanya kegiatan : ‘Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah, telah pula diberikan bantuan celemek kepada pada pedagang pasar rakyat. Hal ini agar mereka mampu menjaga bahkan meningkatkan kesadarannya untuk tetap menjaga kebersihan. Mereka yang telah memperoleh bantuan celemek yakni pedagang Pasar Sindhu Sanur; Pasar Padang Sambian, PasarTembawu; dan Pasar Intaran Sanur. -ard

U

Ketut Rajin menunjukkan desain terbaru perpaduan songket dengan endek

Hanya saja dalam pembuatan hak paten dibutuhkan waktu yang lama dan tidak mudah sehingga ketika dibuatkan hak paten maka minat masyarakat terhadap sebuah desain sudah ketinggalan. “Ya kalau bisa hari ini buat desain

terus besok hak paten sudah jadi, tidak akan ada barang tiruan, tetapi kalau harus menunggu hak paten yang cukup lama maka minat masyarakat terhadap desain itu sudah hilang,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

ntuk itu telah dilaksanakan ‘Sekolah Pasar Rakyat Indonesia’ untuk pedagang pasar rakyat di Kota Denpasar. Kegiatannya telah berlangsung dalam II tahap yakni, pada 21 Pebruari dan 15 Nopember 2017, bertempat di Ruang Pertemuan Pasar Agung, Peninjoan, Denpasar Utara. Kegiatan Tahap I diikuti 40 orang peserta, yaitu Pasar Serangan, Pasar Yadnya, Pasar Sanglah, Pasar Ketapean (PD Pasar Kota Denpasar) dan Pasar Tamba. Sedangkan Tahap II diikuti 40 pedagang dari PD Pasar Kota Denpasar (Pasar Anyar Sari, Pasar Ketapean, Pasar Gunung Agung, Pasar Badung, Pasar Kreneng, Pasar Sanglah), Pasar Tegal Harum, Pasar Pedungan, Pasar Sindhu dan Pasar Windhu Bhoga. Kepada setiap peserta diberikan pakaian seragam berupa kaus berlogo ‘Pasar Rakyat Indonesia’. Menurut Kepala Disperindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si., didampingi IGA Laxmy Saraswaty, S.S., M.,Hum., seluruh peserta memperoleh pengetahauan terkait ‘Pengelolaan Usaha Pedagang Pasar Rakyat’ dan ‘Pelatihan Strategi Penjualan’ terutama pengaturan barang dagangan (display), pelayanan kepada pembeli, teknik komunikasi serta transaksi yang jujur namun tetap menguntungkan, serta promosi barang yang dijual. Kemudian ‘Open Mindset Pedagang’ untuk menjadi pedagang ramah, segar dan terpercaya. Selain itu, diberikan sosialisasi uang edar NKRI oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali. Materi juga

7

dilengkapi dengan informasi harga barang, hingga Visiting on location (pedagang diajak melihat langsung penataan display di Pasar Agung) sebagai perbandingan untuk menata display kios/los yang baik agar dapat menjadi “Denpasar Menuju Kota Tertib Ukur”. Dalam ‘Sekolah Pasar Rakyat’ tersebut juga dipilih 5 peserta terbaik, masing-masing tahap. Mereka diharapkan akan menjadi pendamping bagi pedagang di masing-masing pasar yang ditempatinya terutama dari segi pemanfaatan sarana dan prasarana pasar. Kelima, peserta terbaik pada tahap I dan tahap II Sekolah Pasar Rakyat Tahun 2017 tersebut adalah : Tahap I yaitu : Pasar Serangan : Maria Kristiani ; Pasar Yadnya : Ni Wayan Karti ; Pasar Sanglah : Bu Arum;Pasar Ketapean : Ni Wayan Sri Parwati dan Pasar Tamba: I Ketut Arnawa. Sedangkan Tahap II yaitu

Buku Sekolah Pasar Rakyat

Penyusunan Buku Sekolah Pasar Rakyat ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka Pembinaan Pengelola Usaha Pedagang Pasar Rakyat Kota Denpasar Tahun 2017, berhasil disusun dan diterbitkan “Buku Materi Sekolah Pasar Rakyat”. Tujuannya untuk membantu para pengelola pasar, pedagang dan masyarakat dalam mendukung gerakan ‘Ayo ke Pasar Rakyat’, sebagai Pasar yang Ramah, Segar dan Terpercaya di Kota Denpasar. Penyajian informasi ini adalah hasil kerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Kesehatan RI serta Forum Pengelola Pasar Desa Kota Denpasar. Buku ini digunakan dalam pembinaan di lapangan, untuk pengelola pasar, pedagang hingga masyarakat agar memahami manfaat dari pasar rakyat melalui pemahaman perilaku dan sarana. Kehadiran buku ‘Sekolah Pasar Rakyat’ ini adalah berdasarkan fungsi dan peran pasar rakyat yang strategis dalam peningkatan pendapatan juga penyerapan tenaga kerja. Sebab, sektor perdagangan menjadi salah satu program prioritas yang dikembangkan sejak tahun 2004 sampai sekarang. Dikatakan oleh I Wayan Gatra bahwa di balik peran pasar rakyat yang sangat strategis, juga diperlukan upaya meningkatkan daya saing pasar rakyat yang identik dengan lokasi kumuh, semrawut, kotor serta sebagai sumber kemacetan lalu lintas. Melihat citra pasar rakyat yang kurang baik tersebut, maka lanjutnya sudah sepatutnya mendapat perhatian yang besar. Apalagi di dalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar rakyat menjadi tempat belanja yang bercitra positif, katanya merupakan tantangan cukup berat tapi harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada publik. Namun, pembenahan pasar rakyat bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga sinergi antara masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang, agar tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Bicara kegiatan pembinaan pengelola usaha pedagang pasar rakyat, telah dilaksanakan terhadap perkembangan pasar rakyat secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan dan up grading (renovasi) pasar rakyat itu dilakukan dengan Dana Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Perdagangan RI juga APBD Kota Denpasar Beberapa ‘Revitalisasi Pasar Rakyat’ yang telah berjalan di antaranya, Pasar Percontohan Pasar Agung Peninjoan, Denut Tahun 2011 ; Pasar Rakyat sebagai Pasar Hygine dan Sanitasi Pasar Nyanggelan, Panjer - Densel Tahun 2013; Pasar Rakyat Pasar Poh Gading, Ubung Kaja, Denut Tahun 2013; Pasar Rakyat Pasar Kerthawaringin, Anggabaya, Dentim Tahun 2013. Revitalisasi dilanjutkan terhadap : Pasar Rakyat Pasar Padangsambian, Denbar ahun 2013; Pasar Rakyat Pasar Sudha Merta,Sidakarya -Densel Tahun 2014 ; Pasar Rakyat Pasar Poh Gading, Ubung Kaja, Denut Tahun 2015; Pasar Rakyat Pasar Sudhamerta, Sidakarya (Tahap II) ; Pasar Rakyat Pasar Poh Gading, Ubung Kaja, Denut Tahun 2016; dan Pasar Rakyat Pasar Badung Kota Denpasar, Denbar.. Telah pula dilakukan ‘Pelatihan Manajemen Pengelolaan Pasar Rakyat dan Peningkatan Pengetahuan serta Kemampuan Pedagang’ menyasar pasar rakyat di Kota Denpasar yang bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Bali. Dilanjutkan dengan pendataan omzet pedagang pasar rakyat utamanya bagi pasar yang telah direvitalisasi. Selanjutnya, melakukan kampanye “Gerakan Ayo Ke Pasar Rakyat” dengan penguatan “Pasar Rakyat sebagai Pasar Ramah, Segar dan Terpercaya” di antaranya melalui Denpasar Festival setiap tahunnya. Juga melalui program iklan layanan masyarakat di Radio, hingga FGD setiap tahunnya. -ard


8

Nyoman Suwandewi (39) memiliki seorang putra yang kini masih duduk di bangku kelas 5 SD. Notaris cantik ini kerap meng­ amati sikap putra ­semata ­wayangnya itu. “Saya ­lihat Bagus itu lupa jika dia kurang konsentrasi dan dia juga punya sifat agak cuek,” ucapnya. Selain itu, Bagus juga bukan tipe pemikir. “Dia happy saja ­walaupun dia lupa. Pokoknya cuek saja berjalan apa adanya padahal dia sering lupa,” ­imbuh Suwandewi ­tersenyum.

I

Bunda & Ananda

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

stri dari dokter bedah ini menyontohkan, ada saja barang-barang yang harus dibawa ke sekolah, dilupakan Bagus. Atau, barang-barang yang sedang dia bawa sering ketinggalan. “Untung di sekolahnya ketat. Jadi, ketika lupa bawa sesuatu langsung mendapat hukuman berupa yellowslip yang harus ditandatangani orangtua. Selama ini saya lihat efektif sih, jadi dia malu pada orangtua dan temantemannya kalau mendapatkan yellowslip. Dan, sedikit tidaknya itu membuat dia tidak terlalu cuek lagi sih..hehehe,” tuturnya. Karena itu, sebagai ibu yang

Konsentrasi Terganggu jadi Mudah Lupa sudah memahami karakter anaknya, tiap Bagus pulang sekolah langsung diingatkan untuk mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke sekolah untuk keesokan harinya, dan langsung dimasukkan ke dalam tas saat itu juga. Termasuk membuat PR. Jika belum beres, Bagus tidak diperbolehkan bermain. Untuk melatih konsentrasinya, Suwandewi menyempatkan Bagus untuk berolahraga setiap hari agar tambah fresh dan melepas stres. Karena ia sendiri menyadari, putranya yang menjelang ABG itu kadang-kadang juga emosinya suka meledak. “Jadi, kalau diajak olahraga kan dia ada penyaluran hormon,” ucapnya.

JADIKAN KEBIASAAN Menurut Lyly Puspa Palupi Sutaryo., M. Si., Psikolog, lupa bisa dipengaruhi oleh tingkat atensi (perhatian) dan konsentrasi seorang anak pada hal-hal yang kurang diingatnya, hal-hal yang dianggap kurang menarik, tidak eye catching, dan kurang berkesan, sehingga bisa jadi tidak direkam/disimpan di dalam memori/ingatan anak. Misalnya, buku yang isinya dilengkapi gambar-gambar menarik, apalagi berwarna-warni, akan lebih menarik atensi anak untuk membaca dan mengingatnya, dibandingkan buku yang isinya full tulisan, plus tanpa warna. Lyly-demikian sapaan akrab Psikolog yang bertugas di Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar ini menjelaskan, konsentrasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mempertahankan perhatiannya pada suatu hal dalam jangka waktu tertentu. “A n a k y a n g m u d a h lupa, biasanya punya masalah konsentrasi mempertahankan perhatiannya dalam waktu tertentu dan mudah teralihkan dengan hal lain,” ucapnya. Lupa juga bisa dikaitkan dengan kebiasaan. Misalnya, baru sekali ke suatu tempat, wajar bila belum familiar/ lupa jalan atau daerah tersebut. Lupa nama seseorang karena memang jarang sekali berinteraksi dengan orang tersebut. Mengatasi lupa dalam aktivitas seharihari bisa dilakukan dengan menjadikan suatu aktivitas itu Lyly Puspa Palupi Sutaryo., M.Si., Psikolog. sebagai kebiasaan. Lyly memberi-

Griya

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

17

Waspadai Musim Hujan

Dinding lembab/merembes Dinding lembab seringkali terjadi di saat musim penghujan. Banyak hal yang mempengaruhi dinding menjadi lembab, salah satunya akibat penanganan dinding luar yang kurang maksimal. Dinding luar harus benar-benar tertutup dengan mempergunakan cat waterproofing yang bagus. Apabila kondisi dinding menempel dengan dinding tetangga sehingga tidak bisa memasang cat waterproofing pada dinding luar, sebaiknya pada bagian atas dinding ditutup dengan

segera diganti. Untuk kabel yang terpasang di halaman sebaiknya dilapisi dengan pipa dan memakai kabel khusus untuk eksterior, demikian juga dengan stop kontak yang terdapat di luar rumah harus memakai stop kontak waterproof,” ingatnya.

I Gst AB ­Arimbawa, S.T., M.T. Owner Crea Bali Mandiri, Architecture Consultant & General Contractor.

Suwandewi bersama putra dan suaminya

kan contoh, menaruh kunci mobil di tempat tertentu yang mudah dilihat, dijangkau, diingat, dan konsisten dilakukan. Demikian halnya ketika menyimpan barangbarang lainnya. Dalam hal mengingat orang/ nama, bisa dengan memberikan clue (tanda) yang khas pada nama atau orang tersebut. Misalnya X pakai baju merah, Y rambut keriting, dll. Ini berlaku juga misalkan untuk mengingat rumah seseorang. Bisa diingat ciri khas rumah tersebut, seperti warna pagar, cat rumah, ada pohon apa, atau di depan warung apa, dll. Sebagai manusia biasa, dirinya

pun mengaku tak luput dari lupa. “Biasanya saya lupa pada sesuatu yang di luar rutinitas. Misalnya janjian sama orang untuk kali pertama, atau tempat tertentu yang jarang saya kunjungi. Untuk itu, kiat saya biasanya membuat catatan di buku notes atau di HP, dicatat waktu dan tanggal pertemuan serta tempatnya. Dan, di HP di-setting alarm untuk mengingatkan. Kalau tempat, saya biasanya mengingat patokan-patokan arah menuju tempat dan ciri khas dari tempat tersebut,” kisahnya. Pada anak yang mengalami gangguan konsentrasi, penanganannya dilakukan dengan terapi.

“Ada metode brain gym (senam otak) yang bisa melatih anak lebih konsentrasi,” ujarnya. Sementara untuk hal sederhana yang bisa dilakukan orangtua di rumah adalah terapi perilaku. Yakni mengajarkan anak untuk memiliki kebiasaan atau membentuk perilaku yang bisa menunjangnya agar konsentrasi. Misalnya, membiasakan diri menuliskan catatan tentang jadwal harian, mengingat hal-hal yang spesifik/detail menarik pada hal-hal yang perlu diingat. Membiasakan diri menaruh benda di tempat yang sama agar mudah ditemukan, dll. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit PAN BALANG TAMAK DAN AYAMNYA

Di desa Anu ada seorang laki-laki bernama Pan Balang Tamak. Entah apa sebabnya, semua orang desa tidak suka kepadanya. Itulah sebabnya ia jarang sekali keluar rumah. Made Taro Pada suatu hari seorang utusan kepala desa menyampaikan pengumuman. “Pan Balang Tamak! Besok pagi setelah ayam turun, semua warga desa bergotongroyong mengangkut kayu dari hutan. Kayu itu akan digunakan untuk memperbaiki bangunan pura yang rusak.” Keesokan harinya, pagi-pagi benar, Pan Balang Tamak bersiap-siap hendak berangkat ke hutan. Ia memegang kapak dan seutas tali. Ditunggu-tunggu, ayamnya yang sedang mengeram, belum juga turun. Setelah siang, ayam itu segera mencebur sambil berkotek-kotek. Pan Balang Tamak melemparkan butir-butir jagung untuk ayam yang lapar itu. Setelah itu ia bergegas berangkat ke hutan. Sial! Di tengah jalan ia berpapasan dengan warga desa yang kembali dari hutan. Mereka semua memikul balok kayu yang sudah terpotong. Sebagian dari mereka berceloteh, “Dasar

Pan Balang Tamak! Hukum saja si pemalas itu dengan denda tinggi!” Apa yang dicelotehkan itu menjadi kenyataan. Dalam rapat keesokan harinya, kepala desa mengumumkan, bahwa Pan Balang Tamak didenda seratus ribu rupiah atau diusir ke luar desa. Pan Balang Tamak mula-mula terkejut, tetapi kemudian dengan tenang berkata, “Hormat Bapak Kepala Desa! Saya mohon utusan Bapak mengulang pengumuman yang disampaikan kemarin.” Utusan itu pun berdiri. Katanya, “Pan Balang Tamak! Besok pagi setelah ayam turun, semua warga desa bergotong-royong mengangkut kayu dari hutan. Kayu itu akan digunakan untuk memperbaiki bangunan pura yang rusak.” “Maaf, Bapak Kepala Desa!” seru Pan Balang Tamak. “Pada hari yang ditentukan itu, saya sudah siap dengan kapak dan tali. Sesaat setelah ayam saya yang sedang mengeram itu turun, saya pun berangkat ke hutan. Nah, tolong tunjukkan di manakah kesalahan saya!?” Mendengar jawaban Pan Balang Tamak, Kepala Desa lalu mencabut hukuman yang dikenakan kepadanya. Warga desa tersipu-sipu malu, terutama orang-orang yang kemarin berceloteh. (Bali)

Menjelang akhir tahun yang identik dengan musim penghujan, berbagai permasalahan ­rumah tinggal akan bermunculan akibat curah hujan yang tinggi. Untuk itu, ada baiknya mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebagai antisipasi. ­Hujan adalah cara alami yang akan membuat ­rumah bertambah sejuk dan segar. “Hujan bisa menjadi berkah bagi banyak orang, namun hujan juga dapat memberi masalah ­tersendiri bagi rumah dan bangunan Anda. Anda perlu lebih waspada terhadap ­beberapa masalah yang kerap terjadi pada saat musim ­hujan seperti sekarang ini,” ujar I Gst AB ­Arimbawa, S.T., M.T., owner Crea Bali Mandiri, Architecture Consultant & General Contractor.

plat beton yang juga berfungsi sebagai gutter air hujan. Air hujan yang masuk ke dinding akan menimbulkan noda pada tembok dalam rumah. Noda tersebut dapat hilang dengan sendirinya namun juga dapat menetap dan meninggalkan bekas. Keadaan ini tentu tidak kita inginkan terutama jika noda yang tertinggal memiliki diameter yang cukup besar. Dinding terlihat tidak cantik dan Anda bisa terganggu karenanya. Anda akan perlu melakukan pengecatan ulang untuk menghilangkan noda di dinding. Daun jendela dan pintu kayu tidak bisa tertutup rapat Material kayu sangat lumrah dipergunakan pada bagian kusen, daun pintu dan jendela rumah tinggal. Tetapi, material kayu memiliki kelemahan terhadap perubahan suhu yaitu kembang susut kayu. Jika cuaca panas maka mate-

Beberapa masalah yang dapat muncul pada saat musim hujan: Bocor Kebocoran dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya atap genteng yang bergeser, sehingga terdapat celah untuk air hujan masuk. Amati juga sambungan bubungan genteng yang biasanya terdapat retak akibat cuaca yang panas. Dan, untuk rumah dengan atap plat sebaiknya selalu memperhatikan kondisi plat beton apakah kemiringannya sudah kearah roof drain, karena biasanya seringkali roof drain tertutup dedaunan ataupun kotoran lainnya sehingga tersumbat. “Anda bisa mencegah terjadinya kebocoran dengan rutin melakukan pengecekan. Paling tidak periksa keadaan atap selama tiga bulan sekali agar Anda bisa segera mengetahui jika atap mengalami kerusakan. Penyebab yang berbeda dari kebocoran juga akan membutuhkan penanganan yang berbeda,” ucapnya.

rial kayu akan menyusut dan jika cuaca dingin, material kayu akan mengembang. Jadi, pastikan kayu yang dipakai sudah melalui proses oven yang baik sehingga kadar air yang tersisa sedikit. “Untuk daun jendela ataupun pintu yang terlanjur mengembang, sehingga susah untuk ditutup dapat diperbaiki dengan proses serut pada bagian yang lebih,” sarannya. Terjadi arus pendek dari kabel listrik di saat musim hujan Air hujan yang menetes ke bagian kabel bisa saja menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek. Lokasi yang harus diwaspadai di antaranya pada kabel yang berada di luar rumah yang ada di atas permukaan tanah. Juga, kabel yang ada di dalam rumah, namun atap bocor atau dinding rembes. Kabel juga harus mendapat perhatian karena jika terjadi hubungan arus pendek, akibatnya fatal, bisa terjadi kebakaran. “Apabila Anda menemukan kabel yang terbuka atau lapisannya terkelupas, maka sebaiknya

Lantai teras menjadi licin Lantai teras rumah juga wajib dicek dan diperhatikan. Bahan yang digunakan untuk lantai teras rumah carport hendaknya memakai material penutup lantai yang untuk outdoor. Jika pilihan Anda jatuh pada keramik, sebaiknya pakailah keramik yang berjenis kasar, sehingga saat musim hujan, bagian lantai yang terkena air tidak akan membuat mudah terpeleset.

Pohon tumbang Jika memiliki tanaman atau pohon di sekitar rumah, perlu adanya pemangkasan jika tanaman atau pohon terlihat sangat lebat dan terlalu rimbun. Sebab, pada kondisi hujan terkadang pohon dan tumbuhan mengalami penumbangan dan terkadang hal ini bisa menimbulkan masalah yang besar saat pohon atau tumbuhan yang tumbang menimpa bangunan rumah kita. Hal ini disebabkan beban terlalu berat di bagian atas karena penumpukan air, sedangkan bagian tanah di bawahnya menjadi gembur karena menyerap banyak air. Foto 6: Pohon tumbang “Karena itu, untuk perawatan rumah secara keseluruhan, biar aman, biasakanlah minimal empat bulan sekali harus dicek secara rutin, untuk mencegah kemungkinan buruk yang terjadi,” tandasnya. (Inten Indrawati)


16

Edukasi

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Perbaiki Sekolah yang Terdampak Banjir Sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda banjir Sabtu (18/11). Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur deras di Kecamatan Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaru, sejak pukul 14.00 wita hingga pukul 21.00. Guyuran hujan ini menyebabkan sejumlah bangunan, tergenang air. Permukiman warga terendam dengan ketinggian air 1 meter hingga 3 meter. Lebih dari 578 KK di tiga kecamatan tersebut terdampak,dan 50 rumah dalam kondisi rusak berat.

G

ubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, meninjau secara langsung korban banjir di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur NTB berkeliling melihat langsung kondisi rumah warga yang luluhlantak akibat diterjang banjir. Ia juga mengunjungi kondisi warga di tempat pengungsian dan tenda- tenda penampungan yang disediakan petugas di lapangan. Gubernur juga sempat memimpin doa memohon keselamatan dan perlindungan bagi warga korban banjir. Usai melakukan peninjauan dan motivasi kepada masyarakat di tempat penampungan, Gubernur memerintahkan kepada seluruh jajaran terkait un-

tuk melakukan koordinasi dalam proses percepatan rehabilitasi pascatanggap darurat terhadap korban banjir. “Kami harapkan rumah-rumah warga yang betul-betul hancur untuk segera kita bangun dan kita masukkan dalam program pembangunan rumah layak huni untuk tahun 2018, kalau bisa untuk percepatan kita upayakan, ini adalah kerjasama antara pemerintah provinsi dan kabupaten Lombok Timur,” harapnya. Dalam kesempatan kunjungan di lokasi korban banjir tersebut Gubernur NTB juga berdialog langsung dengan masyarakat korban banjir dan anakanak sekolah. Sebagai upaya untuk memastikan kelancaran distribusi bantuan bahan makanan bagi korban banjir dan ketersediaan sarana prasana

belajar untuk anak sekolah yang terdampak banjir. Saat itu Gubernur menyerahkan secara langsung bantuan sembako dan alat-alat tulis kepada anak-anak

sekolah di Desa Sepit, juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia.”Saya sangat berterimakasih kepada teman-teman TNI, Polri dan BPBD serta masyarakat

yang telah bekerja keras dalam upaya melakukan proses pembersihan di lokasi terdampak banjir dan pengamanan terhadap para korban banjir,” ujar Majdi. (Naniek I. Taufan)

Join Kopi

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

9

Hadir dengan Lagu Terbaru

Tekan Kematian Ibu Melahirkan

Stikes Guna Bangsa Gelar Seminar Nasional Libatkan Mahasiswa Stikes Buleleng Melalui tema “Peran Bidan dan Perawat dalam Perspektif Siklus Kehidupan Kesehatan Ibu dan Anak Menuju SDG’s (Sustainable Developmen Goals)”, Stikes Buleleng bekerja sama dengan Stikes Guna Bangsa Yogyakarta menggelar seminar nasional di Aula Stikes Buleleng, Rabu, (22/11). Seminar dengan tiga narasumber, Dr. dr. H.M.A Ashari, SpOG., Dr. Hj. Gunarmi, S.KM.,M.Kes., (dosen Stikes Guna Bangsa) dan AA Sagung Anie Asmoro (Ketua KPPAD Bali) melibatkan seluruh mahasiswamahasiswi jurusan kebidanan dan keperawatan serta alumni Stikes Buleleng. Anie Asmoro mengatakan perawat dan bidan memiliki peran dalam menekan angka kematian ibu dalam melahirkan. Di sisi lain, KPPAD yang memiliki tanggung jawab menjaga dan meindungi anak baik anak yang masih dalam kandungan sangat mendukung kegiatan seminar tersebut. Sementara itu, Dr. Hj. Gunarmi, S.KM.,M.Kes., pemilik dari Stikes Guna Bangsa mengatakan di Indonesia angka kematian terhadap ibu melahirkan semakin meningkat, program KB semakin menurun, dan jumlah pendidikan bidan menurun sedangkan kebutuhan bidan semakin banyak. Untuk mendukung program SDG’s para bidan dan perawat harus dibekali dengan kompetensi yang memadai. “Kalau pendidikannya tidak baik maka mereka tidak akan kompeten, kalau tidak kompeten maka pelayanannya tidak akan komperehensif sehingga SDG’s tidak akan tercapai,” ungkapnya. Sebagai salah satu sekolah kesehatan terbaik di Yogyakarta, Stikes Guna Bangsa memilih Stikes Buleleng sebagai partner dalam memajukan pendidikan bidang kesehatan karena melihat perkembangan kampus kesehatan di Buleleng sangat signifikan. “Kami ingin memperkenalkan mahasiswa kami dari S2 Terapan Kebidanan untuk melihat kemajuan yang ada di Buleleng. Selain

Penyerahan kenang-kenangan Stikes Guna Bangsa kepada Stikes Buleleng dalam Seminar Nasional, Rabu (22/11)

itu, kami juga melihat kelebihan dari Ketua Stikes Buleleng yang memiliki hubungan dengan berbagai relasi yang sangat bagus,” ujar Gunarmi. Ketua Stikes Buleleng Dr. Ners I Made Sundayana, S.Kep., M.Si., menyambut baik kerjasama yang dilakukan Stikes Guna Bangsa. Melalui seminar nasional ini , Sundayana berharap para bidan dan perawat yang akan terjun ke lapangan dapat menerapkan ilmu yang didapat sehingga dapat mengatasi segala permasalahan terkait dengan ibu melahirkan. “Mereka yang sangat dengan dekat segala permasalahan itu sehingga dengan adanya seminar ini dapat meningkatkan kompetensi mereka di lapangan,” pungkasnya. Ketua panitia penyelenggaraan seminar nasional Ayu Purnami yang juga mahasiswi S2 Terapan Kebidanan di Stikes Guna Bangsa mengatakan dengan terselenggaranya kerja sama antara Stikes Buleleng dan Stikes Guna Bangsa dapat memacu institusi dan sekolah lain untuk melakukan seminar di tingkat nasional. (win)

Rajut Silaturahmi Alumni SMA Ngurah Rai Angkatan II Gelar Reuni Akbar “Rajut Silaturahmi, Walau Fisik SMA Ngurah Rai Telah Tiada, Namun Semangat Para Alumninya Tetap Menyala Terangi Dunia”. Kalimat kutipan inilah yang menjadi “tagline” yang menyemangati para alumni SMA Ngurah Rai Singaraja Angkatan II (tahun lulus 1988) menggelar acara reuni akbar Sabtu (25/11) di Executive Ballroom lantai 3 PPLP Pansophia Singaraja. Menurut Gusti Ayu Suci Raini, sebagai inspirator reuni akbar, pemilihan tanggal 25 November sebagai puncak reuni bukan tanpa alasan. Pemilihan dan penetapan tanggal 25 November karena bertepatan dengan Hari Guru. “Dengan demikian semoga pemilihan tanggal ini sebagai perayaan dapat dimaknai sebagai bentuk penghormatan kami kepada Ibu-Bapak guru insan mulia yang pernah menyemai kebajikan di SMA Ngurah Rai kepada para muridnya,” ujar Ayu Suci yang kini menjabat Tim Nutrisi Rumah Sakit Prima Medika Denpasar. Hal senada diungkapkan Cening Suartana, yang didampingai Made Arsa, Nyoman Suardana, Putu Darma dalam kapasitas sebagai Ketua Panitia dan Tim Koordinator Reuni Akbar. Reuni menjadi salah satu pilihan untuk menjaga tali silaturahmi ketika teman atau sahabat lama tidak berjumpa. “23 tahun tentu waktu yang terbilang sangat lama berpisah dan dipisahkan kesibukan serta karier masingmasing. Semoga dengan perayaan reuni kali ini ke depan kami bisa lebih intens menjalin komunikasi, saling berbagi dan saling menyemangati sehingga apa yang ditanamkan oleh para guru kami di masa

Dara

Prof. Yudana memberikan sambutan dalam acara reuni akbar SMA Ngurah Rai Angkatan II di Ballroom Executive lantai 3 PPLP Pansophia Singaraja.

lalu untuk senantiasa menjalin kekerabatan sebagai satu keluarga dapat kami realisasikan,” ujar mereka. Dihadiri ratusan alumni dan beberapa mantan guru mereka, reuni akbar benarbenar menjadi wahana saling melepas kangen layaknya keluarga yang lama tidak bersua. “Melihat dan menyaksikan keguyuban kalian, saya merasa merinding dan terharu karena apa yang pernah saya semai sebagai living ethos agar kalian bisa menjadi keluarga kedua di SMA Ngurah Rai ketika saya pimpin sekolah itu di masa lampau, kini di hari ini saya lihat mewu-

jud menjadi realitas. Oleh karena itu saya sangat bangga kepada kalian semua, pun saya setuju dengan kalimat terpampang di depan Walau Fisik Sma Ngurah Rai Telah Tiada Namun Semangat Alumninya Tetap Menyala Terangi Dunia. Sembari berharap dan berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menuntun kalian semua sukses dalam kehidupan karir dan keluarga, dan terpenting tetap gigih mempertontonkan semangat berbagi, sebagaimana pernah saya ucapkan di masa lalu kita tidak perlu tunggu kaya dulu untuk berbagi. Marilah kita rajut kebersamaan ini dengan penuh

syukur dan ikhlas, karena dalam banyak fenomena hidup saya jumpai bahwa syukur dan ikhlas menabur bergelimang makna bagi kehidupan kita,” ujar mantan Kepala SMA Ngurah Rai Singaraja Prof. Dr. Made Yudana, M.Pd, yang kini berkarir sebagai dosen di Undiksha dan direktur di PPLP Pansophia Singaraja. Pak Yud, demikian sapaan para mantan murid kepada Prof. Yudana, mengungkapkan rasa bangganya. “Karena diantara alumni yang hadir dalam reuni kali ini banyak yang sudah sukses. Ada belasan diantara mereka yang berkarier sebagai anggota TNI dan puluhan yang berdinas di Kepolisian Republik Indonesia, ada 3 orang sebagai pemilik yayasan yang acapkali mengeksekusi dana dari berbagai hibah luar negeri dan menyantuni ratusan orang anak negeri kurang mampu meneruskan pendidikan di berbagai level dan jenis, serta tidak kalah yang membuat saya merinding. Mereka para alumni ini memiliki social empathy yang sangat terpuji karena mereka secara bergotong royong menghimpun dana untuk menolong rekannya sesama alumni yang kebetulan tertimpa sakit stroke. Ini yang membuat saya merinding dan sekaligus bangga, walau mereka berasal dari anakanak patah arang di masa lalu, namun kini mereka bangkit dan teristimewanya punya semangat berbagi,” ungkap Prof. Yud. Acara reuni diakhiri dengan santap siang bersama sebagai mana layaknya keluarga besar sambil menikmati pembacaan puisi yang ditampilkan secara spontan para alumnus. Mereka juga menyimak tarian joged bumbung dan alunan musik klasik yang mengundang kenangan. (win)

Dalam bermusik, selain bakat, kepercayaan diri juga merupakan modal utama dalam menunjukkan karya. Tanpa kepercayaan diri, sebuah karya tidak akan mampu diterima dengan baik oleh penikmatnya. Hal tersebutlah yang sempat dirasakan oleh Join Kopi Band. Hilangnya kepercayaan diri dalam suatu band, bahkan membuat Join Kopi vakum dalam beberapa lama.

S

etelah vakum cukup lama, grup band yang mengusung genre pop rock yaitu Join Kopi akhirnya kembali bangkit dan bersiap meluncurkan karya teranyarnya dalam waktu dekat. Join Kopi yhang dimanajeri oleh Angga Permana dan assisten manajer Jerry S, sudah mempersiapkan dua single terbaru yang akan dirilis pada bulan ini seperti Megocekan dan Salahang Betare. Jerry S selaku assisten manajer Join Kopi dan juga musisi asal Singaraja mengatakan awalnya Join Kopi sempat ragu dalam

bermusik, namun berkat dukungan dirinya dan juga suport dari manajer Angga Permana yang begitu besar, terutama dalam proses rekaman, akhirnya Join Kopi kembali bisa menunjukkan kelasnya di industri musik Bali. “Saya selalu meyakinkan mereka, bahwa dalam berkarya kita harus percaya diri. Meskipun kita kalangan bawah, namun musik tidak memandang hal itu. Asal kita mau berkarya dan itu pasti nanti ada hasilnya,” ungkap Jerry S saat dihubungi beberapa waktu lalu. Ditambahkan Jerry S, dirinya juga akan ikut berkolaborasi da-

lam karya Join Kopi. Salah satu single Join Kopi, merupakan garapan Jerry S bersama Join Kopi. “Disingle ketiga kita garap bersama. Kita mau hadirkan konsep baru dan tentunya bisa menghibur,” imbuh Jerry S. Kembalinya Join Kopi ke belantika musik Bali, Jerry S. berharap mampu meramaikan belantika musik Bali. Ia pun berharap ke depan Join Kopi mampu tampil bukan saja di Buleleng, namun juga di luar Buleleng. “Target kita sejatinya banyak, namun kita harapkan Join Kopi bisa tampil di seluruh Bali, bukan hanya di Buleleng saja. Jadi kita wujudkan target itu satu persatu, dengan tekad semangat dan kebersamaan kita,” pungkasnya. Join Kopi sendiri berdiri sejak lima tahun lalu, yang diperkuat oleh Copot (vokal), Cimot (vokal/ rythem), Berit (guitar), Ela (bass) dan Budi (drum/khajon). Kini Join Kopi kembali akan meramaikan belantika musik Bali dengan karyakaryanya yang mengusung tema tentang kehidup­an masyarakat dan juga kritik sosial. (Wiwin Meliana)

Sinergi Hipmi Bali Membangun Bali Walaupun perekonomian Bali disebutkan lesu, namun, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali optimis tetap bisa eksis dan akan bersinergi untuk membangun Bali. Demikian disampaikan Ketua Hipmi Bali, dr. IGN Dharma Putra, Sp. KK, saat simakrama dengan Pimpinan Kelompok Media Bali Post Satria Naradha, Kamis (23/12) di Warung 63, Denpasar. Dalam obrolan santai ditemani teh tarik, roti canai, dan martabak yang merupakan produk pengembangan SDM Bali, para pengurus Hipmi Bali menyampaikan perihal akan segera melakukan pelantikan pengurus baru periode 2017-2020 dan rakerda pada 6 Desember 2017. Untuk rencana akhir tahun, Hipmi Bali bekerja sama dengan Kelompok Media Bali Post akan menggelar diskusi outlook ekonomi Bali 2018 dan evaluasi tahun 2017. Darmaputra menyampaikan, salah satu misi Hipmi dalam kepengurusan yang baru adalah mencetak pengusaha muda. Namun, kendala yang dihadapi adalah mental mudah menyerah yang dialami pengusaha muda. Berbagai ajang motivasi telah banyak dilakukan. “Ketika mereka melihat temannya gagal, mereka jadi down. Maka dari itu kami membuat program Hipmi Perguruan Tinggi (PT) agar mental pengusaha sudah mereka kuasai sejak mahasiswa, dan tak mudah menyerah dan putus asa,” ujar pemilik D& I Klnik ini. Menurutnya, untuk menjadi pengusaha, harus mempunyai mental kuat, kreatif, dan mampu melihat peluang. (Wirati Astiti)

PELUNCURAN FILM PENDEK SUDHI WADANI DI KOMPLEKS MPR RI

WEDAKARNA GAGAS FILM TESTIMONI IBU – IBU YANG PINDAH KE AGAMA HINDU DHARMA

Berawal dari tindaklanjut audensi organisasi PERSIJA (Persatuan Istri Hindu Jawa) di Kantor DPD RI Komplek Senayan Jakarta, Dr. Arya Wedakarna selaku Senator RI Utusan

Provinsi Bali Komite III yang salah satunya membidangi agama mempunyai inisiatif untuk membuatkan film pendek yang di bintangi oleh organisasi PERSIJA. Tujuan film tersebut untuk

Satyagraha – Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama Organisasi PERSIJA saat peluncuran film di Gedung GBHN Kompleks MPR RI Senayan Jakarta

menceritakan perempuan yang masuk Hindu setelah menikah dan mengungkapkan alasan kenapa mau masuk Hindu. Film yang berdurasi lebih kurang 30 menit tersebut saat pemutaran perdananya turut dihadiri oleh beberapa kalangan Hindu Jawa dan beberapa bahkan dari kalangan non Hindu. Arya Wedakarna dalam sambutannya selaku penggagas film tersebut dan juga selaku anggota DPD/ MPR RI Utusan Provinsi Bali mengungkapkan apresiasi penuh dan penghargaan terhadap perempuan-perempuan yang mau memeluk agama Hindu. ”Saya disini sangat menghargai bagi kaum ibu-ibu yang sudah mau memilih agama Hindu sebagai kepercayaan, dan saya di sini selaku penggagas film ini membuktikan bahwa orang-orang yang masuk Hindu itu tidak ada paksaaan bahkan tuntutan untuk memeluk Hindu, seperti yang kita tonton bersama-sama tadi, sebab kita orang Hindu tidak pernah untuk

mengajak orang masuk Hindu tetapi kita hanya menjalankan dharma sesuai dengan ajaran kitab suci Weda,“ ungkap Gusti Wedakarna. Film yang pertama kali diluncurkan ini pun menuai dukungan dan penghargaan dari kalang­ an masyarakat Hindu pada umumnya bahkan masyarakat luas karena memberikan contoh dan juga semangat kepada perempuan-perempuan yang berpindah agama ke Hindu, dan bahkan setelah pemutaran film pendek tersebut sempat ada permintaan dari PHDI Pusat, pihaknya mengatakan dan menyarankan agar film tersebut berkelanjutan karena menurutnya sangat memberikan citra positif, dan ia berharap untuk ke depannya warga Hindu Jawa untuk selalu percaya diri supaya Hindu tidak merosot. Di akhir sambutan Senator RI Utusan Provinsi Bali sebagai penggagas film Sudhi Widani menegaskan kepada seluruh umat Hindu Jawa agar tetap pertahankan kepercayaan

karena itu salah satu warisan leluhur. “Saya berharap film ini dilanjutkan, karena sudah banyak mendapatkan dukungan dari kalangan masyarakat, dan saya yakin dengan adanya film ini maka pandangan masyarakat luas yang menilai negatif terhadap perempuan yang masuk Hindu maka itu akan membuka lebar sudut pandang yang masih sempit itu,” pungkasnya. Setelah itu ia juga berpesan kepada PHDI se-Jawa Barat agar bekerja sama dan turut aktif untuk mengayomi seluruh umat Hindu yang ada di Jawa Barat serta aktif dalam pembinaan umat karena beberapa masalah yang muncul kerap kali dikarenakan kurang ada perhatian dari pemimpin-pemimpin Hindu itu sendiri. Pada saat akhir acara Senator RI mendapatkan kenang-kenangan berupa buku yang diberikan sebagai wujud terima kasih dari Hindu Jawa yang ada di Jawa Barat.


10

Kreasi

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

“Mystical Situs Air Taman Mumbul”

Menjaga Kemuliaan Air Kreativitas seniman Bali memang tidak mengenal istilah stagnan. Dari kepekaan olah cipta, rasa dan karsa mereka, selalu saja lahir inovasi dan kreativitas baru yang menggairahkan jagat seni pertunjukan di Bali. Semangat itulah yang diusung Sanggar Pancer Langiit saat tampil pada Parade Bali Creative Performance serangkaian Bali Mandara Nawanatya 2017 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Sabtu (18/11) malam.

F

ragmentari yang dipersembahkan komunitas seniman muda yang bermarkas di Kelurahan Kapal, Mengwi, Badung ini sukses membuat penonton tidak berkedip sepanjang pergelaran berlangsung. Fragmentari bertajuk “Mystical Situs Air Taman Mumbul” ini tidak hanya mengandalkan plas-

tisitas gerak tari para penarinya yang berkarakter kuat. Namun, juga didukung kostum khas Pancer Langiit yang didesain sangat artistik serta jeli memanfaatkan properti guna menciptakan sebuah pergelaran yang spektakuler dan tak terlupakan. “Mystical Situs Air Taman Mumbul” sudah menancapkan pesonanya begitu Sang Oman

yang bertindak selaku narator menyampaikan pamahbah (dialog pembuka) untuk menggambarkan perilaku sebagian masyarakat Bali yang tidak bersahabat dengan lingkungan. Pencemaran terjadi di mana-mana. Air yang sejatinya merupakan sumber kehidupan juga tidak luput dari pencemaran akibat ulah manusia dalam menggunakan produk-produk teknologi secara tidak bijaksana. Menghadapi realitas seperti itu, Sang Dewi Air pun menangis pilu. Sesi pembuka dalam fragmentari ini ditransformasikan ke dalam gerakan ritmis seorang penari

putri dengan ekspresi sarat kesedihan. Alur cerita bergerak ke masa lampau yang menggambarkan kondisi yang sungguh berbanding terbalik. Masa di mana air begitu dimuliakan, dijaga, dipelihara dan dimanfaatkan dengan bijaksana. Sebagai contoh, munculnya Taman Mumbul di Desa Sangeh, Badung yang erat hubungannya dengan perkembangan Kerajaan Mengwi. Di masa lampau hingga kini, Taman Mumbul dikenal dalam konsep Mandala Tirtha, menjadi pusat kehidupan masyarakat Desa Sangeh. Tempat ini sangat disucikan dan disakral-

kan guna menjaga kemuliaan dari air itu sendiri. Dengan terjaganya alam nan asri seperti inilah tercipta keindahan alam yang harmonis. Di mana, kondisi sekala dan niskalanya tetap terjaga dengan baik demi terwujudnya kehidupan yang sejahtera. Ritus masyarakat Desa Sangeh dalam memuliakan air itu berhasil ditransformasikan ke dalam gerak tari yang sangat estetis, dinamis dan ritmis. Persembahan seni Sanggar Pancer Langiit ini tidak hanya nikmat ditonton, tapi juga sarat dengan pesan-pesan moral yang akan menggugah kesadaran para penikmat seni pertunjukan di Bali untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Art Director Sanggar Pancer Langiit Agung Rahma Putra mengatakan, garapan tari ini memang terinspirasi dari kondisi Taman Mumbul yang masih terjaga dan terpelihara dengan baik hingga saat ini. Dengan mengeksplorasi kondisi alam taman air yang asri tersebut, Sanggar Pancer Langiit ingin mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan dan melestarikan alam. “Mudahmudahan, spirit masyarakat Desa Sangeh dalam memuliakan air yang tercermin dari keberadaan situs Taman Mumbul ini juga menginspirasi masyarakat lainnya untuk melakukan hal serupa,” ujarnya. (Sumatika)

Speaker Ramah Lingkungan

Memilih speaker untuk meningkatkan kualitas suara menjadi pilihan konsumen. Apalagi kini teknologi yang disematkan di gadget makin canggih. Salah satu kreasi yang dihadirkan adalah speaker ramah lingkungan buatan House of Marley. “Speaker ini ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami seperti bambu dan kayu yang menampilkan kesan klasik nan elegan. Produk-produk ini terinspirasi dari Bob Marley, legenda musik reggae dari Jamaika,” ujar Solwoo Kim dari Homedics Group for House of Marley and Sol Republic USA. Aneka speaker ini ditampilkan dalam demo product di Cellular World Gatsu Denpasar, Sabtu (18/11) usai penyerahan hadiah program Wonder Trip ke Hongkong Disneyland yang dilaksanakan Cellular World dan Indoscreen. Indoscreen merupakan produsen proteksi

gadget yang juga importir speaker House of Marley. Benny Liem, Vice President Sales Division Indoscreen menuturkan senang bisa bekerjasama dengan Cellular World. “Indoscreen menjual produk-produk berkualitas yang tidak hanya berfungsi sebagai aksesoris namun juga teknologi, proteksi, dan gaya. Kami juga memberikan garansi seumur hidup untuk pelindung layar sehingga pelanggan bisa merasa nyaman dalam menggunakan produk Indoscreen. Di Bali, Indoscreen

hanya bisa diperoleh di Cellular World,” tegasnya. Benny menambahkan teknologi pelindung layar ponsel yang dimiliki Indoscreen ini memadukan kaca dengan plastik dan merupakan pelindung layar hybrid pertama di dunia. Selain itu juga ada teknologi pelindung mata dan tidak meninggalkan bekas sidik jari di layar ketika digunakan. Sementara itu, Malika Jiwaji, owner Cellular World mengatakan customer biasanya menganggap antigores merupakan

Pemenang program Wonder Trip Hongkong Disneyland

Speaker House of Marley

pilihan terakhir. “Menggunakan antigores penting untuk kesehatan mata karena bisa melindungi mata dari radiasi layar HP. Apalagi ada teknologi terkini dari Indoscreen,” jelas Malika yang didampingi Marketing Manager CW Gede Wirakusuma. Ia juga menjelaskan customer yang membeli produk Indoscreen di Cellular World mendapat kupon undian yang berhadiah paket Wonder Trip ke Hongkong Disneyland. Ada 10 pemenang yang berhak mendapatkan hadiah ini. Mereka adalah Gede Putu Oka, Kristanti Yunita,

Ni Wayan Aniti Pande, Ida Ayu Oka Swandewi Utami, Slamet Sundoro, I Ketut Driatna, Ryan Christian Suyono, Ni Nyoman Pawitra Adnyana, Gede Putu Anugrah Kaka, dan Lukmam Satuman. “Ini merupakan pertama kalinya CW bersama Indoscreen membuat program Wonder Trip untuk customer. Biasanya kerja sama dengan operator seluler,” ujarnya seraya mengatakan hadiah perjalanan ke Hongkong ini berlaku untuk 2 orang per pemenang. Orang yang diajak harus satu kartu keluarga dengan pemenang. (Ngurah Budi)

Style

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Colorful, Fun, and Classy Pekan ini Tokoh spesial menghadirkan busana anak-anak dari “Karusel Kidswear” Koleksi ‘Karusel Kid Clothing’ akhir tahun ini, mengombinasikan resort style yang easy dan holiday session yang classy. Busana-busana ini dapat digunakan di berbagai kesempatan, mulai dari ke pantai, ke mall, night party atau brunch party.

M

enurut sang owner pasangan Dewi Utari dan Putu Widantari, beberapa koleksi juga ada yang dimunculkan dalamn gaya kompak dengan ortu. Untuk bahan, digunakan katun, rayon dan linen atau disesuaikan dengan look style yang diinginkan. Yang pasti kata Dewi bahannya nyaman bagi anak-anak. Dikatakan oleh mereka bahwa konsep ‘Karusel’ adalah selalu menyediakan pakaian yang fashion update

dan nyaman buat anak-anak. Sementara warna yang disuguhkan kali ini adalah colorful dan navy. Warna ini munculkan sebagai cerminan jiwa anak-anak yang ceria dan penuh warna. Sedangkan untuk kesan lebih classy juga dihadirkan warna navy. Beberapa model kali ini seperti dress, fan shirt , hingga jumpsuit bisa menjadi inspirasi ibu –ibu sahabat Tokoh untuk memilihkan busana bagi putra –putrinya untuk tampil santai namun fashionable. Gaya ‘Karusel; juga bisa diintip di IG- nya @karuselkidclohting. (Sri Ardhini)

15


14

Jelita

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Kain Bali tidak hanya bisa dipakai untuk acara persem­ bahyangan. Kain Bali juga bisa dipakai untuk acara kun­ dangan adat, ke pesta, bakan dijadikan rok. Berikut ada empat variasi gaya dari kain Bali yang bisa Anda jadikan referensi untuk menghadiri acara santai bahkan ke pesta. Jero Puspa seorang desainer yang juga Ketua Iwapi Kota Denpasar berbagi trik dan gaya berkain dengan mudah. Selamat mencoba.

Cantik Berkain Bali

Bugar BIMC Siloam Nusa Dua secara resmi membuka fasilitas perawatan baru yaitu BIMC Pain Clinic.

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

BIMC Pain Clinic

11

D

irektur pelayanan Medik dan Kepe­ rawatan BIMC Siloam Nusa Dua, dr. Hermes Santosa mengatakan, BIMC Pain Clinic merupa­ kan fasilitas pena­nganan nyeri yang komprehen­ sif yang ada di wilayah

H

al pertama yang harus Anda siap­ kan adalah peniti kecil, peniti besar dan penyangga kain. Kain yang digunakan teksturnya bebas, bisa lembut seperti sutera atau kaku seperti songket, tergantung situasi dan selera Anda. Hal yang diperlu­ kan hanyalah kreasi dari Anda.

dr. Cindy Henrietta Nasrani, M.Biomed, Sp.An, FIPM, spesialis anestesi dan nyeri: pelayanan dan fasilitas BIMC Pain Clinic

(Wirati Astiti)

Suasana santai di pagi hari atau sore hari, kreasi kain ini bisa dijadikan pilihan. Sekadar hang out atau jalan-jalan, tentu tetap terlihat modis dan keren.

selatan Bali. Untuk meng­ akomodir kebutuhan masyarakat Bali terhadap pelayanan kesehatan khususnya terapi nyeri, BIMC Siloam Nusa Dua melengkapi fasilitas ini dengan peralatan penunjang diagnostic yang modern dan tidak ketinggalan dukungan dari spesialisasi. Pusat pelayanan yang berloka­ si di kawasan ITDC Nusa Dua ini dapat membantu penanganan berbagai jenis pro­ blema rasa nyeri baik dr.Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPP, CIPS akut maupun kronis sebagai pain consultant: terapi intervensi nyeri dengan metoda pain

management yang komprehen­ sif atau menyeluruh. Beberapa kondisi yang dapat ditangani tim, spesialis nyeri di BIMC Pain Clinic antara lain nyeri pinggang, nyeri lutut, arthritis, nyeri kepala kronis, nyeri leher, nyeri sciatica, nyeri saraf, dan CRPS (complex regional pain syndrome). Dr. Cinty Henrietta Nasrani, M.Biomed, Sp.An., spesialis anes­ tesi dan nyeri BIMC Siloam Nusa Dua memaparkan bahwa metode yang digunakan dalam penangan­ an terhadap nyeri pada pasien meliputi diagnosis penyebab nyeri meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diskusi

dengan pasien mengenai keuntun­ gan dan kerugian pilihan terapi, korodinasi perawatan multipro­ fesi melibatkan lebih dari satu orang dokter, tindakan intervensi dan terakhir memonitoring pera­ watan lanjutan pasien. “Metoda pain management dikoordinir oleh spesialis nyeri dan pada kondisi tertentu bisa mencakup pendekatan multidisiplin dari ber­ bagai spesialisasi misalnya spesialis bedah tulang, spesilaias anestesi, dan nyeri, spesilis neurologi dan spesialis rehabilitasi medis,” jelas dr. Cindy. Semua spesialis dalam hal ini, mempunyai prinsip yang sama dalam menghadirkan bentk

pelayanan konsultasi dan terapi mengobatan bagi apsien pen­ derita nyeri dengan berorientasi pada kesembuhan pasien. “Tidak hanya sebagai klinik pengobatan, diharapkan, BIMC Pain Clinic bisa menjadi wadah dan tempat untuk konsultasi masyarakat seputar nye­ri dan penyembuhan­ nya. Dengan mengedepankan kualitas, BIMC Pain Clinic hadir ke masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran bahwa problema nyeri akut dan kronis memerlukan tera­ pi yang menyeluruh untuk bisa sembuh sehingga dapat mening­ katkan kualitas hidup pasien,” jelas dr. Hermes. –rls/bns

Penta Bali Media Training Center Penyelenggara Pelatihan Hiperkes Pertama di Bali Acara pergi ke pesta kundangan adat kreasi kain ini bisa dijadikan pilihan. Bisa endek atau batik. Semua bisa tampil gaya.

Pergi ke pesta, bisa pilih kreasi kain songket ini. Terlihat mewah karena ada ronce di belakangnya.

Acara pergi ke pesta kundangan adat kreasi kain ini bisa dijadikan pilihan. Bisa endek atau batik. Semua bisa tampil gaya.

Hiperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja) merupakan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja yang mengurusi problematik kesehatan dan keselamatan pekerja secara menyeluruh. Pelatihan ini mempunyai tujuan untuk melatih Dokter dan Paramedis perusahaan agar lebih proaktif dalam menyelenggarakan usaha-usaha untuk mengidentifikasi, mencegah dan mengendalikan potensi bahaya yang ada di perusahaan, termasuk Penyakit Akibat Kerja (PAK). Pentingnya Pelatihan dan sertifikasi Hiperkes bagi Dokter dan Paramedis ini juga diatur oleh pemerintah melalui PERMENAKERTRANS No. 01 tahun 1976 tentang Wajib Latih Hiperkes bagi Dokter Perusahaan dan PERMENAKERTRANS No. 01 tahun 1979 tentang Wajib Latih Hiperkes bagi Paramedis (Perawat dan Bidan) Perusahaan. Menyadari pentingnya sertifikasi Hiperkes tersebut dan juga melihat dari belum adanya pelatihan H i p e rke s ya n g dilaksanakan di Bali selama ini, maka PT. Penta Bali Media membent u ks e b u a h

Badan Pelatihan dengan nama Penta Bali Media Training Center, untuk memfasilitasi Dokter dan Paramedis agar dapat mengikuti pelatihan Hiper­ kes di Bali. Hal ini juga didukung dengan sertifikasi PJK3 (Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari Kementrian Ketenagakerjaan RIyang sudah dikantongi oleh PT. Penta Bali Media sejak awal bulan Oktober lalu,yang telah memberikan izin kepada PT. Penta Bali Media untuk dapat

menyelenggarakan pelatihan Hiperkes, K3 Umum, HSM (Hygine dan Sanitasi Makanan), serta P3K (Pertolongan Pertama Kecelakaan) secara resmikepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dr. A. A. Gd. Yudi Yunardhana Putra, selaku Direktur PT. Penta Bali Media menambahkan bahwa selain untuk memberikan kemudahan dari segi lokasi dan biaya bagi para peserta pelatihan di daerah Bali dan sekitarnya, layanan ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi

PT. Penta Bali Media yang selama inisudah mengunggulkan layanan Rawat Jalan, Evakuasi Medis, City Ambulance, serta layanan medis lainnya melalui Klinik Penta Medica Denpasar dan Candidasa. Menurut dokter yang akrab disapa dr. Yudi ini, Pelatihan Hiperkespertama dijadwalkan terlaksana pada tanggal 18 – 23 Desember 2017 di Hotel Puri Saron, yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Barat No. 459 C, Denpasar.Beliau juga menambahkan untuk informasi terkait pendaftaran dan administrasi pelatihan, calon peserta dapat menghubungi bagian Pemasaran PT. Penta Bali Media di nomor 081238502299 (Anggita Sari Dewi) / 082237951375 (Ratna Yulistiani) / 081237765179 (Endang Lupitayanti).


12

Kuliner

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Barista harus Komunikatif

Minum kopi di kedai kopi atau coffee shop sudah menjadi lifestyle. ­Konsumennya kebanyakan anak muda. Mereka pun bisa sambil mengerjakan tugas atau sekadar ngobrol. Apakah semua paham tentang kopi yang diminum? Atau, hanya sekadar ikutikutan trend?

barista harus siap untuk mengganti. “Barista harus komunikatif. Jangan hanya diam. Makin banyak komunikasi dengan customer akan menambah khasanah pengetahuan. Bekali diri dengan ilmu customer cervice. Barista juga harus bisa mengedukasi customer tentang kopi dan racikannya,” tegas Paulus. Founder komunitas Cerita Kopi ini pun berharap pengetahuan masyarakat khususnya pecinta kopi tentang kopi terus meningkat. Hal ini menjadikan pecinta kopi tahu apa yang mereka minum dan bukan sekadar minum. Makin banyak sharing akan menjadikan pemahaman terus bertambah.

“K

ita harus akui minum kopi di coffee shop sudah menjadi trend di kalangan anak muda. Perkembangan zaman memang seperti itu. Implikasinya banyak muncul coffee shop sehingga konsumen punya banyak pilihan. Profesi barista pun ikut naik daun. Di sisi lain, apakah konsumen yang datang itu memang pecinta kopi yang punya passion terhadap kopi atau hanya sekadar minum kopi untuk ikut-ikutan. Atau, malah datang ke coffee shop hanya untuk berfoto agar eksis di media sosial. Ini hal menarik yang dicermati,” ungkap Paulus Nugraha, barista trainer di Bali Barista Centre. Paulus menuturkan tahun 2010 sudah ada teman yang menawarkan dia untuk membuka coffee shop. Temannya itu memprediksi, dalam waktu tujuh tahun coffee shop akan menjadi trend. Ternyata apa yang diprediksi itu tepat. “Di Indonesia specialty coffee shop mulai berkembang 2012, ada Tanamera dan Anomali. Tahun berikutnya mulai muncul coffee shop dalam skala kecil. Kalau di Bali malah sudah lama, ada Bhineka Jaya yang punya segmen pasar tersendiri. Hingga tujuh tahun ke depan, coffee shop masih berkembang,” ujar Coffee Ambasador at The Stones Hotel by Marriot ini. Ia mengingatkan sesama coffee shop jangan pernah merasa bersaing. Daripada sibuk memikirkan pesaing, lebih baik buat sesuatu yang unik dan berkarakter. Masing-masing cof-

(Ngurah Budi)

Bule juga menjadi belajar jadi barista di Bali Barista Centre

fee shop harus memiliki cirinya sendiri. Idealisme diusung tanpa mengabaikan situasi pasar. Dengan demikian, customer yang datang akan menjadi customer loyal. Berkembangnya coffee shop tak bisa dilepaskan dari peran barista, sang peracik kopi. Untuk menjadi barista andal tentu memerlukan proses. Di Bali Barista Centre, Paulus selalu menanyakan orang yang ingin kursus menjadi barista apa alasan mereka. “Ada yang tidak tahu sama sekali tentang kopi tetapi mau punya sertifikat barista. Ada yang sekadar ikutikutan trend karena barista itu keren kayak Chicco Jericho. Ada juga yang kursus karena ingin buka coffee shop. Kami pun harus memilah disesuaikan dengan tujuan mereka kursus barista. Ada yang basic dan ada yang advance,” jelas pria kelahiran Bandung, 14 Agustus 1989 ini. Paulus yang sudah tujuh tahun menggeluti dunia kopi mengamati ada pergeseran pola customer. “Dulu customer datang untuk minum kopi. Mereka ada yang sibuk dan ingin tahu proses peracikan. Kalau rasanya kopinya kurang pas, mereka protes dan memberi kritikan. Ini

Paulus sedang menyiapkan latte art

bagus untuk bahan evaluasi bagi barista dan coffee shop. Sekarang, customer datang, pesan kopi tanpa banyak tanya. Begitu selesai minum, dia merasa tidak puas, komentarnya di media sosial,” ungkap barista yang belajar pertama kali di Anomali Coffee ini. Untuk menghindari kekecewaan customer, barista harus proaktif dan komunikatif. Selesai meracik kopi, dekati customer. Ajak mereka ngobrol tentang cita rasa kopi yang disajikan. Kalau ada yang kurang sesuai,

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Ketan Susu

Makanan Desa Rasa Kota Bisnis kuliner nampaknya memiliki prosfek yang bagus jika ditekuni dengan inovasi. Tentu pebisnis kuliner harus memikirkan produk yang akan dijual sehingga dapat bersaingan secara kualitas. Selain kualitas, inovasi yang dilakukan juga kekhasan yang dimiliki sehingga berbeda dengan kuliner lainnya. Hal tersebut juga dilakukan oleh pebisnis kuliner dari Singaraja Made Astika Dharma pemilik Ketan Susu Coeg. Ketan Susu Coeg Singaraja merupakan cabang dari Denpasar. Usaha tersebut dirintis oleh anaknya dan kini ia melanjutkan di kota Singaraja.

M

enurutnya, kuliner ketan memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner di Singaraja. Umumnya kuliner ketan hanya diolah menjadi ketan kukus dipadukan dengan kelapa dan gula merah, akan tetapi saat ini ketan kukus diolah menjadi jajanan yang unik dengan berbagai topping menarik. “Kami coba olah agar lebih menarik dan unik, ini yang disebut makanan desa rasa kota,” ungkapnya. berbagai topping menarik pun disediakan mulai dari coklat, strobery, keju, kacang, duren, dan masih banyak lagi yang lain. Sejak dibuka Mei lalu, usaha miliknya memang menjadi perha-

bahan baku ketan juga menjadi hambatan dalam mengembangkan usahanya. Dirinya harus mendatangkan ketan dari Denpasar agar mendapatkan harga yang lebih murah. Meningkatnya bahan baku tentu akan berpengaruh terhadap harga penjualan. “Kami berusaha menawarkan harga terbaik,” imbuhnya. Kata dia, dalam berbisnis tentu akan banyak menemui kendala yang membuat pelakunya menyerah dan putus asa akan tetapi dirinya lebih memilih bertahan dan fokus dalam menciptakan sesuatu yang unik dan menarik. (Wiwin Meliana)

tian masyarakat Buleleng. Olahan ketan dengan berbagai topping tersebut merupakan kuliner pertama dan satu-satunya di Singaraja. “Antusias masyarakat untuk mencicipi luar biasa sekali bahkan di bulan pertama hingga ketiga kami sampai kewalahan,” ungkapnya. Made Astika tidak menampik jika kuliner unik hanya mampu menarik minat masyarakat diawal saja, maka dari itu menjaga kualitas dan terus berinovasi harus tetap ia lakukan. Pihaknya selalu menggunakan bahan-bahan dengan kualitas baik dan selalu berusaha menampilkan sesuatu yang baru. Salah satunya mencoba menawarkan menu ketan susu dengan topping mangga. Ia mengatakan, Buleleng memiliki beberapa daer-

Bebek Presto Lunak Bahan: 1 ekor : bebek potong jadi 4 bagian 2 sdm : air jeruk nipis 3 lembar : daun salam 2 lembar : daun jeruk 2 ruas jari : lengkuas, memarkan 3 ruas jari : jahe memarkan 2 batang : serai, memarkan 600 ml : air Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya Minyak goreng secukupnya

Paulus (tengah)

Paulus Nugraha

Dulu Buat Orang Mudah Tidur Sekarang Susah Tidur Paulus menyelesaikan pendidikannya di jurusan Food and Beverage Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Setelah tamat, ia melanglang buana ke Malaysia dan Bintan sebagai bartender. Penghasilannya cukup lumayan. Ketika rasa jenuh muncul, Paulus mencari tantangan baru yang tak jauh dari food and beverage. Pilihannya barista. Ia pun belajar di Anomali, Jakarta. Dari Jakarta, pria yang gemar modifikasi motor ini pindah ke Bali tahun 2010. “Dulu jadi bartender yang meracik minuman agar orang mudah tidur. Sekarang jadi barista yang meracik minuman agar orang susah tidur,” ungkapnya sembari tersenyum. Paulus pernah menjadi barista dan supervisor di The Landai Coffee, Black Canyon Bandara Ngurah Rai dan Discovery Mall, hingga menjadi Coffee Ambasador at The Stones Hotel by Marriot, konsultan di 25 PM Coffee Shop, Marcato Coffee Shop, Booster Coffee Shop. Kini Paulus mendedikasikan pengalamannya untuk menjadi barista trainer di Bali Barista Centre yang satu gedung dengan Lazumba Coffee. Kepiawiannya dalam dunia kopi dibuktikan dengan sertifikat Technical Judge in Indonesia Barista Championship 2017 and Indonesia Latte Art Championship 2017, sertifikat Sensory Judge in Indonesia Brewers Championship 2017. “Hal yang paling berkesan menjadi barista adalah menemukan beribu karakter customer dari orang yang tidak kenal kopi sampai yang

ah yang menghasilkan buah lokal dengan kualitas yang sangat baik di antaranya mangga dan duren sehingga ketika musimnya telah tiba ia mencoba menggunakan buah lokal Buleleng sebagai topping. “Kalau sekarang sedang musimnya kami gunakan buah-buah lokal dari Buleleng,” ungkapnya. Selain berinovasi, mahalnya

13

Sarwan Bahan: 1 ekor : bebek potong selera 2 sdm : air jeruk nipis 3 sdm : kecap manis 1 sdm : gula merah halus 600 ml : air Garam, gula kaldu bubuk secukupnya Minyak goreng secukupnya Bumbu 8 buah 4 siung 2 ruas 5 buah

Halus : : bawang merah : bawang putih : jari jahe : cabe merah besar

Bebek Goreng Bumbu Bali 7 buah : cabe rawit merah Cara Membuat : - Lumuri bebek dengan air jeruk nipis, remas-remas, diamkan selama 5 menit atau lebih, lalu cuci bersih. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan potongan bebek,

Bumbu 8 buah 4 siung 1 sdm

Halus : : bawang merah : bawang putih : ketumbar sangrai

2 ruas : jari kunyit sangrai 3 butir : kemiri sangrai Cara Membuat : - Lumuri bebek dengan air jeruk nipis, diamkan selama 5 menit. Cuci bersih, lalu aduk bersama bumbu halus bebek. Masukkan ke dalam panci presto bersama daun salam, daun jeruk, serai, jahe, lengkuas juga garam, gula, kaldu bubuk dan air, lalu presto, tutup, masak selama 30 menit, matang, diamkan sampai uap presto habis lalu buka, tiriskan. - Panaskan minyak hingga panas, goreng bebek presto sebentar, balik, matang, angkat, sajikan.

aduk-aduk hingga kaku lalu masukkan air gula merah dan kecap manis, juga garam dan kaldu bubuk. - Masak sampai daging empuk dan air rebusan tinggal sedikit, angkat. - Goreng matang, sajikan dengan selera sambal.

Krengsengan Iga Sapi Paulus Nugraha

paham tentang kopi. Sedangkan yang berkesan sebagai juri adalah menemukan individu yang ikut lomba tanpa sokongan produsen kopi besar, menggunakan kopi Indonesia, dan bisa menang. Saya salut dengan individu seperti ini,” ujar founder Cerita Kopi ini. Cerita Kopi merupakan kumpulan barista, pencinta kopi, penikmat kopi yang saling bertukar cerita melalui workshop gratis di tempat yang berpindah-pindah. (Ngurah Budi)

Bahan: 1 kg : iga potong menurut selera 250 ml : kecap manis 1 buah : bawang bombai cincang 3 siung : bawang putih cincang 1 sdm : bawang putih goreng 3 buah : cabe merah besar cincang 10 buah : cabe rawit cincang 1 sdm : gula merah 1 liter : air Gula, garam dan kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat : - Cuci bersih iga lalu rebus sampai air mendidih, angkat, saring airnya. - Tumis bawang bombai, bawang putih juga irisan cabe sampai matang lalu masukkan rebusan iga, aduk rata, tambahkan sisa air rebusan yang sudah disaring, masukkan kecap manis, gula, garam dan kaldu bubuk. Masak sampai matang dan air rebusan agak kering lalu sajikan dan taburi dengan bawang putih goreng.


12

Kuliner

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Barista harus Komunikatif

Minum kopi di kedai kopi atau coffee shop sudah menjadi lifestyle. ­Konsumennya kebanyakan anak muda. Mereka pun bisa sambil mengerjakan tugas atau sekadar ngobrol. Apakah semua paham tentang kopi yang diminum? Atau, hanya sekadar ikutikutan trend?

barista harus siap untuk mengganti. “Barista harus komunikatif. Jangan hanya diam. Makin banyak komunikasi dengan customer akan menambah khasanah pengetahuan. Bekali diri dengan ilmu customer cervice. Barista juga harus bisa mengedukasi customer tentang kopi dan racikannya,” tegas Paulus. Founder komunitas Cerita Kopi ini pun berharap pengetahuan masyarakat khususnya pecinta kopi tentang kopi terus meningkat. Hal ini menjadikan pecinta kopi tahu apa yang mereka minum dan bukan sekadar minum. Makin banyak sharing akan menjadikan pemahaman terus bertambah.

“K

ita harus akui minum kopi di coffee shop sudah menjadi trend di kalangan anak muda. Perkembangan zaman memang seperti itu. Implikasinya banyak muncul coffee shop sehingga konsumen punya banyak pilihan. Profesi barista pun ikut naik daun. Di sisi lain, apakah konsumen yang datang itu memang pecinta kopi yang punya passion terhadap kopi atau hanya sekadar minum kopi untuk ikut-ikutan. Atau, malah datang ke coffee shop hanya untuk berfoto agar eksis di media sosial. Ini hal menarik yang dicermati,” ungkap Paulus Nugraha, barista trainer di Bali Barista Centre. Paulus menuturkan tahun 2010 sudah ada teman yang menawarkan dia untuk membuka coffee shop. Temannya itu memprediksi, dalam waktu tujuh tahun coffee shop akan menjadi trend. Ternyata apa yang diprediksi itu tepat. “Di Indonesia specialty coffee shop mulai berkembang 2012, ada Tanamera dan Anomali. Tahun berikutnya mulai muncul coffee shop dalam skala kecil. Kalau di Bali malah sudah lama, ada Bhineka Jaya yang punya segmen pasar tersendiri. Hingga tujuh tahun ke depan, coffee shop masih berkembang,” ujar Coffee Ambasador at The Stones Hotel by Marriot ini. Ia mengingatkan sesama coffee shop jangan pernah merasa bersaing. Daripada sibuk memikirkan pesaing, lebih baik buat sesuatu yang unik dan berkarakter. Masing-masing cof-

(Ngurah Budi)

Bule juga menjadi belajar jadi barista di Bali Barista Centre

fee shop harus memiliki cirinya sendiri. Idealisme diusung tanpa mengabaikan situasi pasar. Dengan demikian, customer yang datang akan menjadi customer loyal. Berkembangnya coffee shop tak bisa dilepaskan dari peran barista, sang peracik kopi. Untuk menjadi barista andal tentu memerlukan proses. Di Bali Barista Centre, Paulus selalu menanyakan orang yang ingin kursus menjadi barista apa alasan mereka. “Ada yang tidak tahu sama sekali tentang kopi tetapi mau punya sertifikat barista. Ada yang sekadar ikutikutan trend karena barista itu keren kayak Chicco Jericho. Ada juga yang kursus karena ingin buka coffee shop. Kami pun harus memilah disesuaikan dengan tujuan mereka kursus barista. Ada yang basic dan ada yang advance,” jelas pria kelahiran Bandung, 14 Agustus 1989 ini. Paulus yang sudah tujuh tahun menggeluti dunia kopi mengamati ada pergeseran pola customer. “Dulu customer datang untuk minum kopi. Mereka ada yang sibuk dan ingin tahu proses peracikan. Kalau rasanya kopinya kurang pas, mereka protes dan memberi kritikan. Ini

Paulus sedang menyiapkan latte art

bagus untuk bahan evaluasi bagi barista dan coffee shop. Sekarang, customer datang, pesan kopi tanpa banyak tanya. Begitu selesai minum, dia merasa tidak puas, komentarnya di media sosial,” ungkap barista yang belajar pertama kali di Anomali Coffee ini. Untuk menghindari kekecewaan customer, barista harus proaktif dan komunikatif. Selesai meracik kopi, dekati customer. Ajak mereka ngobrol tentang cita rasa kopi yang disajikan. Kalau ada yang kurang sesuai,

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Ketan Susu

Makanan Desa Rasa Kota Bisnis kuliner nampaknya memiliki prosfek yang bagus jika ditekuni dengan inovasi. Tentu pebisnis kuliner harus memikirkan produk yang akan dijual sehingga dapat bersaingan secara kualitas. Selain kualitas, inovasi yang dilakukan juga kekhasan yang dimiliki sehingga berbeda dengan kuliner lainnya. Hal tersebut juga dilakukan oleh pebisnis kuliner dari Singaraja Made Astika Dharma pemilik Ketan Susu Coeg. Ketan Susu Coeg Singaraja merupakan cabang dari Denpasar. Usaha tersebut dirintis oleh anaknya dan kini ia melanjutkan di kota Singaraja.

M

enurutnya, kuliner ketan memiliki daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner di Singaraja. Umumnya kuliner ketan hanya diolah menjadi ketan kukus dipadukan dengan kelapa dan gula merah, akan tetapi saat ini ketan kukus diolah menjadi jajanan yang unik dengan berbagai topping menarik. “Kami coba olah agar lebih menarik dan unik, ini yang disebut makanan desa rasa kota,” ungkapnya. berbagai topping menarik pun disediakan mulai dari coklat, strobery, keju, kacang, duren, dan masih banyak lagi yang lain. Sejak dibuka Mei lalu, usaha miliknya memang menjadi perha-

bahan baku ketan juga menjadi hambatan dalam mengembangkan usahanya. Dirinya harus mendatangkan ketan dari Denpasar agar mendapatkan harga yang lebih murah. Meningkatnya bahan baku tentu akan berpengaruh terhadap harga penjualan. “Kami berusaha menawarkan harga terbaik,” imbuhnya. Kata dia, dalam berbisnis tentu akan banyak menemui kendala yang membuat pelakunya menyerah dan putus asa akan tetapi dirinya lebih memilih bertahan dan fokus dalam menciptakan sesuatu yang unik dan menarik. (Wiwin Meliana)

tian masyarakat Buleleng. Olahan ketan dengan berbagai topping tersebut merupakan kuliner pertama dan satu-satunya di Singaraja. “Antusias masyarakat untuk mencicipi luar biasa sekali bahkan di bulan pertama hingga ketiga kami sampai kewalahan,” ungkapnya. Made Astika tidak menampik jika kuliner unik hanya mampu menarik minat masyarakat diawal saja, maka dari itu menjaga kualitas dan terus berinovasi harus tetap ia lakukan. Pihaknya selalu menggunakan bahan-bahan dengan kualitas baik dan selalu berusaha menampilkan sesuatu yang baru. Salah satunya mencoba menawarkan menu ketan susu dengan topping mangga. Ia mengatakan, Buleleng memiliki beberapa daer-

Bebek Presto Lunak Bahan: 1 ekor : bebek potong jadi 4 bagian 2 sdm : air jeruk nipis 3 lembar : daun salam 2 lembar : daun jeruk 2 ruas jari : lengkuas, memarkan 3 ruas jari : jahe memarkan 2 batang : serai, memarkan 600 ml : air Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya Minyak goreng secukupnya

Paulus (tengah)

Paulus Nugraha

Dulu Buat Orang Mudah Tidur Sekarang Susah Tidur Paulus menyelesaikan pendidikannya di jurusan Food and Beverage Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Setelah tamat, ia melanglang buana ke Malaysia dan Bintan sebagai bartender. Penghasilannya cukup lumayan. Ketika rasa jenuh muncul, Paulus mencari tantangan baru yang tak jauh dari food and beverage. Pilihannya barista. Ia pun belajar di Anomali, Jakarta. Dari Jakarta, pria yang gemar modifikasi motor ini pindah ke Bali tahun 2010. “Dulu jadi bartender yang meracik minuman agar orang mudah tidur. Sekarang jadi barista yang meracik minuman agar orang susah tidur,” ungkapnya sembari tersenyum. Paulus pernah menjadi barista dan supervisor di The Landai Coffee, Black Canyon Bandara Ngurah Rai dan Discovery Mall, hingga menjadi Coffee Ambasador at The Stones Hotel by Marriot, konsultan di 25 PM Coffee Shop, Marcato Coffee Shop, Booster Coffee Shop. Kini Paulus mendedikasikan pengalamannya untuk menjadi barista trainer di Bali Barista Centre yang satu gedung dengan Lazumba Coffee. Kepiawiannya dalam dunia kopi dibuktikan dengan sertifikat Technical Judge in Indonesia Barista Championship 2017 and Indonesia Latte Art Championship 2017, sertifikat Sensory Judge in Indonesia Brewers Championship 2017. “Hal yang paling berkesan menjadi barista adalah menemukan beribu karakter customer dari orang yang tidak kenal kopi sampai yang

ah yang menghasilkan buah lokal dengan kualitas yang sangat baik di antaranya mangga dan duren sehingga ketika musimnya telah tiba ia mencoba menggunakan buah lokal Buleleng sebagai topping. “Kalau sekarang sedang musimnya kami gunakan buah-buah lokal dari Buleleng,” ungkapnya. Selain berinovasi, mahalnya

13

Sarwan Bahan: 1 ekor : bebek potong selera 2 sdm : air jeruk nipis 3 sdm : kecap manis 1 sdm : gula merah halus 600 ml : air Garam, gula kaldu bubuk secukupnya Minyak goreng secukupnya Bumbu 8 buah 4 siung 2 ruas 5 buah

Halus : : bawang merah : bawang putih : jari jahe : cabe merah besar

Bebek Goreng Bumbu Bali 7 buah : cabe rawit merah Cara Membuat : - Lumuri bebek dengan air jeruk nipis, remas-remas, diamkan selama 5 menit atau lebih, lalu cuci bersih. Tumis bumbu halus hingga harum, masukkan potongan bebek,

Bumbu 8 buah 4 siung 1 sdm

Halus : : bawang merah : bawang putih : ketumbar sangrai

2 ruas : jari kunyit sangrai 3 butir : kemiri sangrai Cara Membuat : - Lumuri bebek dengan air jeruk nipis, diamkan selama 5 menit. Cuci bersih, lalu aduk bersama bumbu halus bebek. Masukkan ke dalam panci presto bersama daun salam, daun jeruk, serai, jahe, lengkuas juga garam, gula, kaldu bubuk dan air, lalu presto, tutup, masak selama 30 menit, matang, diamkan sampai uap presto habis lalu buka, tiriskan. - Panaskan minyak hingga panas, goreng bebek presto sebentar, balik, matang, angkat, sajikan.

aduk-aduk hingga kaku lalu masukkan air gula merah dan kecap manis, juga garam dan kaldu bubuk. - Masak sampai daging empuk dan air rebusan tinggal sedikit, angkat. - Goreng matang, sajikan dengan selera sambal.

Krengsengan Iga Sapi Paulus Nugraha

paham tentang kopi. Sedangkan yang berkesan sebagai juri adalah menemukan individu yang ikut lomba tanpa sokongan produsen kopi besar, menggunakan kopi Indonesia, dan bisa menang. Saya salut dengan individu seperti ini,” ujar founder Cerita Kopi ini. Cerita Kopi merupakan kumpulan barista, pencinta kopi, penikmat kopi yang saling bertukar cerita melalui workshop gratis di tempat yang berpindah-pindah. (Ngurah Budi)

Bahan: 1 kg : iga potong menurut selera 250 ml : kecap manis 1 buah : bawang bombai cincang 3 siung : bawang putih cincang 1 sdm : bawang putih goreng 3 buah : cabe merah besar cincang 10 buah : cabe rawit cincang 1 sdm : gula merah 1 liter : air Gula, garam dan kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat : - Cuci bersih iga lalu rebus sampai air mendidih, angkat, saring airnya. - Tumis bawang bombai, bawang putih juga irisan cabe sampai matang lalu masukkan rebusan iga, aduk rata, tambahkan sisa air rebusan yang sudah disaring, masukkan kecap manis, gula, garam dan kaldu bubuk. Masak sampai matang dan air rebusan agak kering lalu sajikan dan taburi dengan bawang putih goreng.


14

Jelita

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Kain Bali tidak hanya bisa dipakai untuk acara persem­ bahyangan. Kain Bali juga bisa dipakai untuk acara kun­ dangan adat, ke pesta, bakan dijadikan rok. Berikut ada empat variasi gaya dari kain Bali yang bisa Anda jadikan referensi untuk menghadiri acara santai bahkan ke pesta. Jero Puspa seorang desainer yang juga Ketua Iwapi Kota Denpasar berbagi trik dan gaya berkain dengan mudah. Selamat mencoba.

Cantik Berkain Bali

Bugar BIMC Siloam Nusa Dua secara resmi membuka fasilitas perawatan baru yaitu BIMC Pain Clinic.

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

BIMC Pain Clinic

11

D

irektur pelayanan Medik dan Kepe­ rawatan BIMC Siloam Nusa Dua, dr. Hermes Santosa mengatakan, BIMC Pain Clinic merupa­ kan fasilitas pena­nganan nyeri yang komprehen­ sif yang ada di wilayah

H

al pertama yang harus Anda siap­ kan adalah peniti kecil, peniti besar dan penyangga kain. Kain yang digunakan teksturnya bebas, bisa lembut seperti sutera atau kaku seperti songket, tergantung situasi dan selera Anda. Hal yang diperlu­ kan hanyalah kreasi dari Anda.

dr. Cindy Henrietta Nasrani, M.Biomed, Sp.An, FIPM, spesialis anestesi dan nyeri: pelayanan dan fasilitas BIMC Pain Clinic

(Wirati Astiti)

Suasana santai di pagi hari atau sore hari, kreasi kain ini bisa dijadikan pilihan. Sekadar hang out atau jalan-jalan, tentu tetap terlihat modis dan keren.

selatan Bali. Untuk meng­ akomodir kebutuhan masyarakat Bali terhadap pelayanan kesehatan khususnya terapi nyeri, BIMC Siloam Nusa Dua melengkapi fasilitas ini dengan peralatan penunjang diagnostic yang modern dan tidak ketinggalan dukungan dari spesialisasi. Pusat pelayanan yang berloka­ si di kawasan ITDC Nusa Dua ini dapat membantu penanganan berbagai jenis pro­ blema rasa nyeri baik dr.Ketut Ngurah Gunapriya, Sp.An, KIC, FIPP, CIPS akut maupun kronis sebagai pain consultant: terapi intervensi nyeri dengan metoda pain

management yang komprehen­ sif atau menyeluruh. Beberapa kondisi yang dapat ditangani tim, spesialis nyeri di BIMC Pain Clinic antara lain nyeri pinggang, nyeri lutut, arthritis, nyeri kepala kronis, nyeri leher, nyeri sciatica, nyeri saraf, dan CRPS (complex regional pain syndrome). Dr. Cinty Henrietta Nasrani, M.Biomed, Sp.An., spesialis anes­ tesi dan nyeri BIMC Siloam Nusa Dua memaparkan bahwa metode yang digunakan dalam penangan­ an terhadap nyeri pada pasien meliputi diagnosis penyebab nyeri meliputi pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diskusi

dengan pasien mengenai keuntun­ gan dan kerugian pilihan terapi, korodinasi perawatan multipro­ fesi melibatkan lebih dari satu orang dokter, tindakan intervensi dan terakhir memonitoring pera­ watan lanjutan pasien. “Metoda pain management dikoordinir oleh spesialis nyeri dan pada kondisi tertentu bisa mencakup pendekatan multidisiplin dari ber­ bagai spesialisasi misalnya spesialis bedah tulang, spesilaias anestesi, dan nyeri, spesilis neurologi dan spesialis rehabilitasi medis,” jelas dr. Cindy. Semua spesialis dalam hal ini, mempunyai prinsip yang sama dalam menghadirkan bentk

pelayanan konsultasi dan terapi mengobatan bagi apsien pen­ derita nyeri dengan berorientasi pada kesembuhan pasien. “Tidak hanya sebagai klinik pengobatan, diharapkan, BIMC Pain Clinic bisa menjadi wadah dan tempat untuk konsultasi masyarakat seputar nye­ri dan penyembuhan­ nya. Dengan mengedepankan kualitas, BIMC Pain Clinic hadir ke masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran bahwa problema nyeri akut dan kronis memerlukan tera­ pi yang menyeluruh untuk bisa sembuh sehingga dapat mening­ katkan kualitas hidup pasien,” jelas dr. Hermes. –rls/bns

Penta Bali Media Training Center Penyelenggara Pelatihan Hiperkes Pertama di Bali Acara pergi ke pesta kundangan adat kreasi kain ini bisa dijadikan pilihan. Bisa endek atau batik. Semua bisa tampil gaya.

Pergi ke pesta, bisa pilih kreasi kain songket ini. Terlihat mewah karena ada ronce di belakangnya.

Acara pergi ke pesta kundangan adat kreasi kain ini bisa dijadikan pilihan. Bisa endek atau batik. Semua bisa tampil gaya.

Hiperkes (Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja) merupakan ilmu kesehatan dan keselamatan kerja yang mengurusi problematik kesehatan dan keselamatan pekerja secara menyeluruh. Pelatihan ini mempunyai tujuan untuk melatih Dokter dan Paramedis perusahaan agar lebih proaktif dalam menyelenggarakan usaha-usaha untuk mengidentifikasi, mencegah dan mengendalikan potensi bahaya yang ada di perusahaan, termasuk Penyakit Akibat Kerja (PAK). Pentingnya Pelatihan dan sertifikasi Hiperkes bagi Dokter dan Paramedis ini juga diatur oleh pemerintah melalui PERMENAKERTRANS No. 01 tahun 1976 tentang Wajib Latih Hiperkes bagi Dokter Perusahaan dan PERMENAKERTRANS No. 01 tahun 1979 tentang Wajib Latih Hiperkes bagi Paramedis (Perawat dan Bidan) Perusahaan. Menyadari pentingnya sertifikasi Hiperkes tersebut dan juga melihat dari belum adanya pelatihan H i p e rke s ya n g dilaksanakan di Bali selama ini, maka PT. Penta Bali Media membent u ks e b u a h

Badan Pelatihan dengan nama Penta Bali Media Training Center, untuk memfasilitasi Dokter dan Paramedis agar dapat mengikuti pelatihan Hiper­ kes di Bali. Hal ini juga didukung dengan sertifikasi PJK3 (Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dari Kementrian Ketenagakerjaan RIyang sudah dikantongi oleh PT. Penta Bali Media sejak awal bulan Oktober lalu,yang telah memberikan izin kepada PT. Penta Bali Media untuk dapat

menyelenggarakan pelatihan Hiperkes, K3 Umum, HSM (Hygine dan Sanitasi Makanan), serta P3K (Pertolongan Pertama Kecelakaan) secara resmikepada perusahaan-perusahaan di Indonesia. Dr. A. A. Gd. Yudi Yunardhana Putra, selaku Direktur PT. Penta Bali Media menambahkan bahwa selain untuk memberikan kemudahan dari segi lokasi dan biaya bagi para peserta pelatihan di daerah Bali dan sekitarnya, layanan ini juga diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi

PT. Penta Bali Media yang selama inisudah mengunggulkan layanan Rawat Jalan, Evakuasi Medis, City Ambulance, serta layanan medis lainnya melalui Klinik Penta Medica Denpasar dan Candidasa. Menurut dokter yang akrab disapa dr. Yudi ini, Pelatihan Hiperkespertama dijadwalkan terlaksana pada tanggal 18 – 23 Desember 2017 di Hotel Puri Saron, yang berlokasi di Jl. Gatot Subroto Barat No. 459 C, Denpasar.Beliau juga menambahkan untuk informasi terkait pendaftaran dan administrasi pelatihan, calon peserta dapat menghubungi bagian Pemasaran PT. Penta Bali Media di nomor 081238502299 (Anggita Sari Dewi) / 082237951375 (Ratna Yulistiani) / 081237765179 (Endang Lupitayanti).


10

Kreasi

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

“Mystical Situs Air Taman Mumbul”

Menjaga Kemuliaan Air Kreativitas seniman Bali memang tidak mengenal istilah stagnan. Dari kepekaan olah cipta, rasa dan karsa mereka, selalu saja lahir inovasi dan kreativitas baru yang menggairahkan jagat seni pertunjukan di Bali. Semangat itulah yang diusung Sanggar Pancer Langiit saat tampil pada Parade Bali Creative Performance serangkaian Bali Mandara Nawanatya 2017 di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Sabtu (18/11) malam.

F

ragmentari yang dipersembahkan komunitas seniman muda yang bermarkas di Kelurahan Kapal, Mengwi, Badung ini sukses membuat penonton tidak berkedip sepanjang pergelaran berlangsung. Fragmentari bertajuk “Mystical Situs Air Taman Mumbul” ini tidak hanya mengandalkan plas-

tisitas gerak tari para penarinya yang berkarakter kuat. Namun, juga didukung kostum khas Pancer Langiit yang didesain sangat artistik serta jeli memanfaatkan properti guna menciptakan sebuah pergelaran yang spektakuler dan tak terlupakan. “Mystical Situs Air Taman Mumbul” sudah menancapkan pesonanya begitu Sang Oman

yang bertindak selaku narator menyampaikan pamahbah (dialog pembuka) untuk menggambarkan perilaku sebagian masyarakat Bali yang tidak bersahabat dengan lingkungan. Pencemaran terjadi di mana-mana. Air yang sejatinya merupakan sumber kehidupan juga tidak luput dari pencemaran akibat ulah manusia dalam menggunakan produk-produk teknologi secara tidak bijaksana. Menghadapi realitas seperti itu, Sang Dewi Air pun menangis pilu. Sesi pembuka dalam fragmentari ini ditransformasikan ke dalam gerakan ritmis seorang penari

putri dengan ekspresi sarat kesedihan. Alur cerita bergerak ke masa lampau yang menggambarkan kondisi yang sungguh berbanding terbalik. Masa di mana air begitu dimuliakan, dijaga, dipelihara dan dimanfaatkan dengan bijaksana. Sebagai contoh, munculnya Taman Mumbul di Desa Sangeh, Badung yang erat hubungannya dengan perkembangan Kerajaan Mengwi. Di masa lampau hingga kini, Taman Mumbul dikenal dalam konsep Mandala Tirtha, menjadi pusat kehidupan masyarakat Desa Sangeh. Tempat ini sangat disucikan dan disakral-

kan guna menjaga kemuliaan dari air itu sendiri. Dengan terjaganya alam nan asri seperti inilah tercipta keindahan alam yang harmonis. Di mana, kondisi sekala dan niskalanya tetap terjaga dengan baik demi terwujudnya kehidupan yang sejahtera. Ritus masyarakat Desa Sangeh dalam memuliakan air itu berhasil ditransformasikan ke dalam gerak tari yang sangat estetis, dinamis dan ritmis. Persembahan seni Sanggar Pancer Langiit ini tidak hanya nikmat ditonton, tapi juga sarat dengan pesan-pesan moral yang akan menggugah kesadaran para penikmat seni pertunjukan di Bali untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan. Art Director Sanggar Pancer Langiit Agung Rahma Putra mengatakan, garapan tari ini memang terinspirasi dari kondisi Taman Mumbul yang masih terjaga dan terpelihara dengan baik hingga saat ini. Dengan mengeksplorasi kondisi alam taman air yang asri tersebut, Sanggar Pancer Langiit ingin mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam memanfaatkan dan melestarikan alam. “Mudahmudahan, spirit masyarakat Desa Sangeh dalam memuliakan air yang tercermin dari keberadaan situs Taman Mumbul ini juga menginspirasi masyarakat lainnya untuk melakukan hal serupa,” ujarnya. (Sumatika)

Speaker Ramah Lingkungan

Memilih speaker untuk meningkatkan kualitas suara menjadi pilihan konsumen. Apalagi kini teknologi yang disematkan di gadget makin canggih. Salah satu kreasi yang dihadirkan adalah speaker ramah lingkungan buatan House of Marley. “Speaker ini ramah lingkungan karena terbuat dari bahan alami seperti bambu dan kayu yang menampilkan kesan klasik nan elegan. Produk-produk ini terinspirasi dari Bob Marley, legenda musik reggae dari Jamaika,” ujar Solwoo Kim dari Homedics Group for House of Marley and Sol Republic USA. Aneka speaker ini ditampilkan dalam demo product di Cellular World Gatsu Denpasar, Sabtu (18/11) usai penyerahan hadiah program Wonder Trip ke Hongkong Disneyland yang dilaksanakan Cellular World dan Indoscreen. Indoscreen merupakan produsen proteksi

gadget yang juga importir speaker House of Marley. Benny Liem, Vice President Sales Division Indoscreen menuturkan senang bisa bekerjasama dengan Cellular World. “Indoscreen menjual produk-produk berkualitas yang tidak hanya berfungsi sebagai aksesoris namun juga teknologi, proteksi, dan gaya. Kami juga memberikan garansi seumur hidup untuk pelindung layar sehingga pelanggan bisa merasa nyaman dalam menggunakan produk Indoscreen. Di Bali, Indoscreen

hanya bisa diperoleh di Cellular World,” tegasnya. Benny menambahkan teknologi pelindung layar ponsel yang dimiliki Indoscreen ini memadukan kaca dengan plastik dan merupakan pelindung layar hybrid pertama di dunia. Selain itu juga ada teknologi pelindung mata dan tidak meninggalkan bekas sidik jari di layar ketika digunakan. Sementara itu, Malika Jiwaji, owner Cellular World mengatakan customer biasanya menganggap antigores merupakan

Pemenang program Wonder Trip Hongkong Disneyland

Speaker House of Marley

pilihan terakhir. “Menggunakan antigores penting untuk kesehatan mata karena bisa melindungi mata dari radiasi layar HP. Apalagi ada teknologi terkini dari Indoscreen,” jelas Malika yang didampingi Marketing Manager CW Gede Wirakusuma. Ia juga menjelaskan customer yang membeli produk Indoscreen di Cellular World mendapat kupon undian yang berhadiah paket Wonder Trip ke Hongkong Disneyland. Ada 10 pemenang yang berhak mendapatkan hadiah ini. Mereka adalah Gede Putu Oka, Kristanti Yunita,

Ni Wayan Aniti Pande, Ida Ayu Oka Swandewi Utami, Slamet Sundoro, I Ketut Driatna, Ryan Christian Suyono, Ni Nyoman Pawitra Adnyana, Gede Putu Anugrah Kaka, dan Lukmam Satuman. “Ini merupakan pertama kalinya CW bersama Indoscreen membuat program Wonder Trip untuk customer. Biasanya kerja sama dengan operator seluler,” ujarnya seraya mengatakan hadiah perjalanan ke Hongkong ini berlaku untuk 2 orang per pemenang. Orang yang diajak harus satu kartu keluarga dengan pemenang. (Ngurah Budi)

Style

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Colorful, Fun, and Classy Pekan ini Tokoh spesial menghadirkan busana anak-anak dari “Karusel Kidswear” Koleksi ‘Karusel Kid Clothing’ akhir tahun ini, mengombinasikan resort style yang easy dan holiday session yang classy. Busana-busana ini dapat digunakan di berbagai kesempatan, mulai dari ke pantai, ke mall, night party atau brunch party.

M

enurut sang owner pasangan Dewi Utari dan Putu Widantari, beberapa koleksi juga ada yang dimunculkan dalamn gaya kompak dengan ortu. Untuk bahan, digunakan katun, rayon dan linen atau disesuaikan dengan look style yang diinginkan. Yang pasti kata Dewi bahannya nyaman bagi anak-anak. Dikatakan oleh mereka bahwa konsep ‘Karusel’ adalah selalu menyediakan pakaian yang fashion update

dan nyaman buat anak-anak. Sementara warna yang disuguhkan kali ini adalah colorful dan navy. Warna ini munculkan sebagai cerminan jiwa anak-anak yang ceria dan penuh warna. Sedangkan untuk kesan lebih classy juga dihadirkan warna navy. Beberapa model kali ini seperti dress, fan shirt , hingga jumpsuit bisa menjadi inspirasi ibu –ibu sahabat Tokoh untuk memilihkan busana bagi putra –putrinya untuk tampil santai namun fashionable. Gaya ‘Karusel; juga bisa diintip di IG- nya @karuselkidclohting. (Sri Ardhini)

15


16

Edukasi

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Perbaiki Sekolah yang Terdampak Banjir Sejumlah wilayah di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilanda banjir Sabtu (18/11). Hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur deras di Kecamatan Sakra Barat, Keruak, dan Jerowaru, sejak pukul 14.00 wita hingga pukul 21.00. Guyuran hujan ini menyebabkan sejumlah bangunan, tergenang air. Permukiman warga terendam dengan ketinggian air 1 meter hingga 3 meter. Lebih dari 578 KK di tiga kecamatan tersebut terdampak,dan 50 rumah dalam kondisi rusak berat.

G

ubernur NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi, meninjau secara langsung korban banjir di Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, Gubernur NTB berkeliling melihat langsung kondisi rumah warga yang luluhlantak akibat diterjang banjir. Ia juga mengunjungi kondisi warga di tempat pengungsian dan tenda- tenda penampungan yang disediakan petugas di lapangan. Gubernur juga sempat memimpin doa memohon keselamatan dan perlindungan bagi warga korban banjir. Usai melakukan peninjauan dan motivasi kepada masyarakat di tempat penampungan, Gubernur memerintahkan kepada seluruh jajaran terkait un-

tuk melakukan koordinasi dalam proses percepatan rehabilitasi pascatanggap darurat terhadap korban banjir. “Kami harapkan rumah-rumah warga yang betul-betul hancur untuk segera kita bangun dan kita masukkan dalam program pembangunan rumah layak huni untuk tahun 2018, kalau bisa untuk percepatan kita upayakan, ini adalah kerjasama antara pemerintah provinsi dan kabupaten Lombok Timur,” harapnya. Dalam kesempatan kunjungan di lokasi korban banjir tersebut Gubernur NTB juga berdialog langsung dengan masyarakat korban banjir dan anakanak sekolah. Sebagai upaya untuk memastikan kelancaran distribusi bantuan bahan makanan bagi korban banjir dan ketersediaan sarana prasana

belajar untuk anak sekolah yang terdampak banjir. Saat itu Gubernur menyerahkan secara langsung bantuan sembako dan alat-alat tulis kepada anak-anak

sekolah di Desa Sepit, juga menyerahkan santunan kepada keluarga korban meninggal dunia.”Saya sangat berterimakasih kepada teman-teman TNI, Polri dan BPBD serta masyarakat

yang telah bekerja keras dalam upaya melakukan proses pembersihan di lokasi terdampak banjir dan pengamanan terhadap para korban banjir,” ujar Majdi. (Naniek I. Taufan)

Join Kopi

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

9

Hadir dengan Lagu Terbaru

Tekan Kematian Ibu Melahirkan

Stikes Guna Bangsa Gelar Seminar Nasional Libatkan Mahasiswa Stikes Buleleng Melalui tema “Peran Bidan dan Perawat dalam Perspektif Siklus Kehidupan Kesehatan Ibu dan Anak Menuju SDG’s (Sustainable Developmen Goals)”, Stikes Buleleng bekerja sama dengan Stikes Guna Bangsa Yogyakarta menggelar seminar nasional di Aula Stikes Buleleng, Rabu, (22/11). Seminar dengan tiga narasumber, Dr. dr. H.M.A Ashari, SpOG., Dr. Hj. Gunarmi, S.KM.,M.Kes., (dosen Stikes Guna Bangsa) dan AA Sagung Anie Asmoro (Ketua KPPAD Bali) melibatkan seluruh mahasiswamahasiswi jurusan kebidanan dan keperawatan serta alumni Stikes Buleleng. Anie Asmoro mengatakan perawat dan bidan memiliki peran dalam menekan angka kematian ibu dalam melahirkan. Di sisi lain, KPPAD yang memiliki tanggung jawab menjaga dan meindungi anak baik anak yang masih dalam kandungan sangat mendukung kegiatan seminar tersebut. Sementara itu, Dr. Hj. Gunarmi, S.KM.,M.Kes., pemilik dari Stikes Guna Bangsa mengatakan di Indonesia angka kematian terhadap ibu melahirkan semakin meningkat, program KB semakin menurun, dan jumlah pendidikan bidan menurun sedangkan kebutuhan bidan semakin banyak. Untuk mendukung program SDG’s para bidan dan perawat harus dibekali dengan kompetensi yang memadai. “Kalau pendidikannya tidak baik maka mereka tidak akan kompeten, kalau tidak kompeten maka pelayanannya tidak akan komperehensif sehingga SDG’s tidak akan tercapai,” ungkapnya. Sebagai salah satu sekolah kesehatan terbaik di Yogyakarta, Stikes Guna Bangsa memilih Stikes Buleleng sebagai partner dalam memajukan pendidikan bidang kesehatan karena melihat perkembangan kampus kesehatan di Buleleng sangat signifikan. “Kami ingin memperkenalkan mahasiswa kami dari S2 Terapan Kebidanan untuk melihat kemajuan yang ada di Buleleng. Selain

Penyerahan kenang-kenangan Stikes Guna Bangsa kepada Stikes Buleleng dalam Seminar Nasional, Rabu (22/11)

itu, kami juga melihat kelebihan dari Ketua Stikes Buleleng yang memiliki hubungan dengan berbagai relasi yang sangat bagus,” ujar Gunarmi. Ketua Stikes Buleleng Dr. Ners I Made Sundayana, S.Kep., M.Si., menyambut baik kerjasama yang dilakukan Stikes Guna Bangsa. Melalui seminar nasional ini , Sundayana berharap para bidan dan perawat yang akan terjun ke lapangan dapat menerapkan ilmu yang didapat sehingga dapat mengatasi segala permasalahan terkait dengan ibu melahirkan. “Mereka yang sangat dengan dekat segala permasalahan itu sehingga dengan adanya seminar ini dapat meningkatkan kompetensi mereka di lapangan,” pungkasnya. Ketua panitia penyelenggaraan seminar nasional Ayu Purnami yang juga mahasiswi S2 Terapan Kebidanan di Stikes Guna Bangsa mengatakan dengan terselenggaranya kerja sama antara Stikes Buleleng dan Stikes Guna Bangsa dapat memacu institusi dan sekolah lain untuk melakukan seminar di tingkat nasional. (win)

Rajut Silaturahmi Alumni SMA Ngurah Rai Angkatan II Gelar Reuni Akbar “Rajut Silaturahmi, Walau Fisik SMA Ngurah Rai Telah Tiada, Namun Semangat Para Alumninya Tetap Menyala Terangi Dunia”. Kalimat kutipan inilah yang menjadi “tagline” yang menyemangati para alumni SMA Ngurah Rai Singaraja Angkatan II (tahun lulus 1988) menggelar acara reuni akbar Sabtu (25/11) di Executive Ballroom lantai 3 PPLP Pansophia Singaraja. Menurut Gusti Ayu Suci Raini, sebagai inspirator reuni akbar, pemilihan tanggal 25 November sebagai puncak reuni bukan tanpa alasan. Pemilihan dan penetapan tanggal 25 November karena bertepatan dengan Hari Guru. “Dengan demikian semoga pemilihan tanggal ini sebagai perayaan dapat dimaknai sebagai bentuk penghormatan kami kepada Ibu-Bapak guru insan mulia yang pernah menyemai kebajikan di SMA Ngurah Rai kepada para muridnya,” ujar Ayu Suci yang kini menjabat Tim Nutrisi Rumah Sakit Prima Medika Denpasar. Hal senada diungkapkan Cening Suartana, yang didampingai Made Arsa, Nyoman Suardana, Putu Darma dalam kapasitas sebagai Ketua Panitia dan Tim Koordinator Reuni Akbar. Reuni menjadi salah satu pilihan untuk menjaga tali silaturahmi ketika teman atau sahabat lama tidak berjumpa. “23 tahun tentu waktu yang terbilang sangat lama berpisah dan dipisahkan kesibukan serta karier masingmasing. Semoga dengan perayaan reuni kali ini ke depan kami bisa lebih intens menjalin komunikasi, saling berbagi dan saling menyemangati sehingga apa yang ditanamkan oleh para guru kami di masa

Dara

Prof. Yudana memberikan sambutan dalam acara reuni akbar SMA Ngurah Rai Angkatan II di Ballroom Executive lantai 3 PPLP Pansophia Singaraja.

lalu untuk senantiasa menjalin kekerabatan sebagai satu keluarga dapat kami realisasikan,” ujar mereka. Dihadiri ratusan alumni dan beberapa mantan guru mereka, reuni akbar benarbenar menjadi wahana saling melepas kangen layaknya keluarga yang lama tidak bersua. “Melihat dan menyaksikan keguyuban kalian, saya merasa merinding dan terharu karena apa yang pernah saya semai sebagai living ethos agar kalian bisa menjadi keluarga kedua di SMA Ngurah Rai ketika saya pimpin sekolah itu di masa lampau, kini di hari ini saya lihat mewu-

jud menjadi realitas. Oleh karena itu saya sangat bangga kepada kalian semua, pun saya setuju dengan kalimat terpampang di depan Walau Fisik Sma Ngurah Rai Telah Tiada Namun Semangat Alumninya Tetap Menyala Terangi Dunia. Sembari berharap dan berdoa semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menuntun kalian semua sukses dalam kehidupan karir dan keluarga, dan terpenting tetap gigih mempertontonkan semangat berbagi, sebagaimana pernah saya ucapkan di masa lalu kita tidak perlu tunggu kaya dulu untuk berbagi. Marilah kita rajut kebersamaan ini dengan penuh

syukur dan ikhlas, karena dalam banyak fenomena hidup saya jumpai bahwa syukur dan ikhlas menabur bergelimang makna bagi kehidupan kita,” ujar mantan Kepala SMA Ngurah Rai Singaraja Prof. Dr. Made Yudana, M.Pd, yang kini berkarir sebagai dosen di Undiksha dan direktur di PPLP Pansophia Singaraja. Pak Yud, demikian sapaan para mantan murid kepada Prof. Yudana, mengungkapkan rasa bangganya. “Karena diantara alumni yang hadir dalam reuni kali ini banyak yang sudah sukses. Ada belasan diantara mereka yang berkarier sebagai anggota TNI dan puluhan yang berdinas di Kepolisian Republik Indonesia, ada 3 orang sebagai pemilik yayasan yang acapkali mengeksekusi dana dari berbagai hibah luar negeri dan menyantuni ratusan orang anak negeri kurang mampu meneruskan pendidikan di berbagai level dan jenis, serta tidak kalah yang membuat saya merinding. Mereka para alumni ini memiliki social empathy yang sangat terpuji karena mereka secara bergotong royong menghimpun dana untuk menolong rekannya sesama alumni yang kebetulan tertimpa sakit stroke. Ini yang membuat saya merinding dan sekaligus bangga, walau mereka berasal dari anakanak patah arang di masa lalu, namun kini mereka bangkit dan teristimewanya punya semangat berbagi,” ungkap Prof. Yud. Acara reuni diakhiri dengan santap siang bersama sebagai mana layaknya keluarga besar sambil menikmati pembacaan puisi yang ditampilkan secara spontan para alumnus. Mereka juga menyimak tarian joged bumbung dan alunan musik klasik yang mengundang kenangan. (win)

Dalam bermusik, selain bakat, kepercayaan diri juga merupakan modal utama dalam menunjukkan karya. Tanpa kepercayaan diri, sebuah karya tidak akan mampu diterima dengan baik oleh penikmatnya. Hal tersebutlah yang sempat dirasakan oleh Join Kopi Band. Hilangnya kepercayaan diri dalam suatu band, bahkan membuat Join Kopi vakum dalam beberapa lama.

S

etelah vakum cukup lama, grup band yang mengusung genre pop rock yaitu Join Kopi akhirnya kembali bangkit dan bersiap meluncurkan karya teranyarnya dalam waktu dekat. Join Kopi yhang dimanajeri oleh Angga Permana dan assisten manajer Jerry S, sudah mempersiapkan dua single terbaru yang akan dirilis pada bulan ini seperti Megocekan dan Salahang Betare. Jerry S selaku assisten manajer Join Kopi dan juga musisi asal Singaraja mengatakan awalnya Join Kopi sempat ragu dalam

bermusik, namun berkat dukungan dirinya dan juga suport dari manajer Angga Permana yang begitu besar, terutama dalam proses rekaman, akhirnya Join Kopi kembali bisa menunjukkan kelasnya di industri musik Bali. “Saya selalu meyakinkan mereka, bahwa dalam berkarya kita harus percaya diri. Meskipun kita kalangan bawah, namun musik tidak memandang hal itu. Asal kita mau berkarya dan itu pasti nanti ada hasilnya,” ungkap Jerry S saat dihubungi beberapa waktu lalu. Ditambahkan Jerry S, dirinya juga akan ikut berkolaborasi da-

lam karya Join Kopi. Salah satu single Join Kopi, merupakan garapan Jerry S bersama Join Kopi. “Disingle ketiga kita garap bersama. Kita mau hadirkan konsep baru dan tentunya bisa menghibur,” imbuh Jerry S. Kembalinya Join Kopi ke belantika musik Bali, Jerry S. berharap mampu meramaikan belantika musik Bali. Ia pun berharap ke depan Join Kopi mampu tampil bukan saja di Buleleng, namun juga di luar Buleleng. “Target kita sejatinya banyak, namun kita harapkan Join Kopi bisa tampil di seluruh Bali, bukan hanya di Buleleng saja. Jadi kita wujudkan target itu satu persatu, dengan tekad semangat dan kebersamaan kita,” pungkasnya. Join Kopi sendiri berdiri sejak lima tahun lalu, yang diperkuat oleh Copot (vokal), Cimot (vokal/ rythem), Berit (guitar), Ela (bass) dan Budi (drum/khajon). Kini Join Kopi kembali akan meramaikan belantika musik Bali dengan karyakaryanya yang mengusung tema tentang kehidup­an masyarakat dan juga kritik sosial. (Wiwin Meliana)

Sinergi Hipmi Bali Membangun Bali Walaupun perekonomian Bali disebutkan lesu, namun, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bali optimis tetap bisa eksis dan akan bersinergi untuk membangun Bali. Demikian disampaikan Ketua Hipmi Bali, dr. IGN Dharma Putra, Sp. KK, saat simakrama dengan Pimpinan Kelompok Media Bali Post Satria Naradha, Kamis (23/12) di Warung 63, Denpasar. Dalam obrolan santai ditemani teh tarik, roti canai, dan martabak yang merupakan produk pengembangan SDM Bali, para pengurus Hipmi Bali menyampaikan perihal akan segera melakukan pelantikan pengurus baru periode 2017-2020 dan rakerda pada 6 Desember 2017. Untuk rencana akhir tahun, Hipmi Bali bekerja sama dengan Kelompok Media Bali Post akan menggelar diskusi outlook ekonomi Bali 2018 dan evaluasi tahun 2017. Darmaputra menyampaikan, salah satu misi Hipmi dalam kepengurusan yang baru adalah mencetak pengusaha muda. Namun, kendala yang dihadapi adalah mental mudah menyerah yang dialami pengusaha muda. Berbagai ajang motivasi telah banyak dilakukan. “Ketika mereka melihat temannya gagal, mereka jadi down. Maka dari itu kami membuat program Hipmi Perguruan Tinggi (PT) agar mental pengusaha sudah mereka kuasai sejak mahasiswa, dan tak mudah menyerah dan putus asa,” ujar pemilik D& I Klnik ini. Menurutnya, untuk menjadi pengusaha, harus mempunyai mental kuat, kreatif, dan mampu melihat peluang. (Wirati Astiti)

PELUNCURAN FILM PENDEK SUDHI WADANI DI KOMPLEKS MPR RI

WEDAKARNA GAGAS FILM TESTIMONI IBU – IBU YANG PINDAH KE AGAMA HINDU DHARMA

Berawal dari tindaklanjut audensi organisasi PERSIJA (Persatuan Istri Hindu Jawa) di Kantor DPD RI Komplek Senayan Jakarta, Dr. Arya Wedakarna selaku Senator RI Utusan

Provinsi Bali Komite III yang salah satunya membidangi agama mempunyai inisiatif untuk membuatkan film pendek yang di bintangi oleh organisasi PERSIJA. Tujuan film tersebut untuk

Satyagraha – Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama Organisasi PERSIJA saat peluncuran film di Gedung GBHN Kompleks MPR RI Senayan Jakarta

menceritakan perempuan yang masuk Hindu setelah menikah dan mengungkapkan alasan kenapa mau masuk Hindu. Film yang berdurasi lebih kurang 30 menit tersebut saat pemutaran perdananya turut dihadiri oleh beberapa kalangan Hindu Jawa dan beberapa bahkan dari kalangan non Hindu. Arya Wedakarna dalam sambutannya selaku penggagas film tersebut dan juga selaku anggota DPD/ MPR RI Utusan Provinsi Bali mengungkapkan apresiasi penuh dan penghargaan terhadap perempuan-perempuan yang mau memeluk agama Hindu. ”Saya disini sangat menghargai bagi kaum ibu-ibu yang sudah mau memilih agama Hindu sebagai kepercayaan, dan saya di sini selaku penggagas film ini membuktikan bahwa orang-orang yang masuk Hindu itu tidak ada paksaaan bahkan tuntutan untuk memeluk Hindu, seperti yang kita tonton bersama-sama tadi, sebab kita orang Hindu tidak pernah untuk

mengajak orang masuk Hindu tetapi kita hanya menjalankan dharma sesuai dengan ajaran kitab suci Weda,“ ungkap Gusti Wedakarna. Film yang pertama kali diluncurkan ini pun menuai dukungan dan penghargaan dari kalang­ an masyarakat Hindu pada umumnya bahkan masyarakat luas karena memberikan contoh dan juga semangat kepada perempuan-perempuan yang berpindah agama ke Hindu, dan bahkan setelah pemutaran film pendek tersebut sempat ada permintaan dari PHDI Pusat, pihaknya mengatakan dan menyarankan agar film tersebut berkelanjutan karena menurutnya sangat memberikan citra positif, dan ia berharap untuk ke depannya warga Hindu Jawa untuk selalu percaya diri supaya Hindu tidak merosot. Di akhir sambutan Senator RI Utusan Provinsi Bali sebagai penggagas film Sudhi Widani menegaskan kepada seluruh umat Hindu Jawa agar tetap pertahankan kepercayaan

karena itu salah satu warisan leluhur. “Saya berharap film ini dilanjutkan, karena sudah banyak mendapatkan dukungan dari kalangan masyarakat, dan saya yakin dengan adanya film ini maka pandangan masyarakat luas yang menilai negatif terhadap perempuan yang masuk Hindu maka itu akan membuka lebar sudut pandang yang masih sempit itu,” pungkasnya. Setelah itu ia juga berpesan kepada PHDI se-Jawa Barat agar bekerja sama dan turut aktif untuk mengayomi seluruh umat Hindu yang ada di Jawa Barat serta aktif dalam pembinaan umat karena beberapa masalah yang muncul kerap kali dikarenakan kurang ada perhatian dari pemimpin-pemimpin Hindu itu sendiri. Pada saat akhir acara Senator RI mendapatkan kenang-kenangan berupa buku yang diberikan sebagai wujud terima kasih dari Hindu Jawa yang ada di Jawa Barat.


8

Nyoman Suwandewi (39) memiliki seorang putra yang kini masih duduk di bangku kelas 5 SD. Notaris cantik ini kerap meng­ amati sikap putra ­semata ­wayangnya itu. “Saya ­lihat Bagus itu lupa jika dia kurang konsentrasi dan dia juga punya sifat agak cuek,” ucapnya. Selain itu, Bagus juga bukan tipe pemikir. “Dia happy saja ­walaupun dia lupa. Pokoknya cuek saja berjalan apa adanya padahal dia sering lupa,” ­imbuh Suwandewi ­tersenyum.

I

Bunda & Ananda

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

stri dari dokter bedah ini menyontohkan, ada saja barang-barang yang harus dibawa ke sekolah, dilupakan Bagus. Atau, barang-barang yang sedang dia bawa sering ketinggalan. “Untung di sekolahnya ketat. Jadi, ketika lupa bawa sesuatu langsung mendapat hukuman berupa yellowslip yang harus ditandatangani orangtua. Selama ini saya lihat efektif sih, jadi dia malu pada orangtua dan temantemannya kalau mendapatkan yellowslip. Dan, sedikit tidaknya itu membuat dia tidak terlalu cuek lagi sih..hehehe,” tuturnya. Karena itu, sebagai ibu yang

Konsentrasi Terganggu jadi Mudah Lupa sudah memahami karakter anaknya, tiap Bagus pulang sekolah langsung diingatkan untuk mempersiapkan apa saja yang harus dibawa ke sekolah untuk keesokan harinya, dan langsung dimasukkan ke dalam tas saat itu juga. Termasuk membuat PR. Jika belum beres, Bagus tidak diperbolehkan bermain. Untuk melatih konsentrasinya, Suwandewi menyempatkan Bagus untuk berolahraga setiap hari agar tambah fresh dan melepas stres. Karena ia sendiri menyadari, putranya yang menjelang ABG itu kadang-kadang juga emosinya suka meledak. “Jadi, kalau diajak olahraga kan dia ada penyaluran hormon,” ucapnya.

JADIKAN KEBIASAAN Menurut Lyly Puspa Palupi Sutaryo., M. Si., Psikolog, lupa bisa dipengaruhi oleh tingkat atensi (perhatian) dan konsentrasi seorang anak pada hal-hal yang kurang diingatnya, hal-hal yang dianggap kurang menarik, tidak eye catching, dan kurang berkesan, sehingga bisa jadi tidak direkam/disimpan di dalam memori/ingatan anak. Misalnya, buku yang isinya dilengkapi gambar-gambar menarik, apalagi berwarna-warni, akan lebih menarik atensi anak untuk membaca dan mengingatnya, dibandingkan buku yang isinya full tulisan, plus tanpa warna. Lyly-demikian sapaan akrab Psikolog yang bertugas di Sub Bagian Psikologi Instalasi Rehabilitasi Medik RSUP Sanglah Denpasar ini menjelaskan, konsentrasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mempertahankan perhatiannya pada suatu hal dalam jangka waktu tertentu. “A n a k y a n g m u d a h lupa, biasanya punya masalah konsentrasi mempertahankan perhatiannya dalam waktu tertentu dan mudah teralihkan dengan hal lain,” ucapnya. Lupa juga bisa dikaitkan dengan kebiasaan. Misalnya, baru sekali ke suatu tempat, wajar bila belum familiar/ lupa jalan atau daerah tersebut. Lupa nama seseorang karena memang jarang sekali berinteraksi dengan orang tersebut. Mengatasi lupa dalam aktivitas seharihari bisa dilakukan dengan menjadikan suatu aktivitas itu Lyly Puspa Palupi Sutaryo., M.Si., Psikolog. sebagai kebiasaan. Lyly memberi-

Griya

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

17

Waspadai Musim Hujan

Dinding lembab/merembes Dinding lembab seringkali terjadi di saat musim penghujan. Banyak hal yang mempengaruhi dinding menjadi lembab, salah satunya akibat penanganan dinding luar yang kurang maksimal. Dinding luar harus benar-benar tertutup dengan mempergunakan cat waterproofing yang bagus. Apabila kondisi dinding menempel dengan dinding tetangga sehingga tidak bisa memasang cat waterproofing pada dinding luar, sebaiknya pada bagian atas dinding ditutup dengan

segera diganti. Untuk kabel yang terpasang di halaman sebaiknya dilapisi dengan pipa dan memakai kabel khusus untuk eksterior, demikian juga dengan stop kontak yang terdapat di luar rumah harus memakai stop kontak waterproof,” ingatnya.

I Gst AB ­Arimbawa, S.T., M.T. Owner Crea Bali Mandiri, Architecture Consultant & General Contractor.

Suwandewi bersama putra dan suaminya

kan contoh, menaruh kunci mobil di tempat tertentu yang mudah dilihat, dijangkau, diingat, dan konsisten dilakukan. Demikian halnya ketika menyimpan barangbarang lainnya. Dalam hal mengingat orang/ nama, bisa dengan memberikan clue (tanda) yang khas pada nama atau orang tersebut. Misalnya X pakai baju merah, Y rambut keriting, dll. Ini berlaku juga misalkan untuk mengingat rumah seseorang. Bisa diingat ciri khas rumah tersebut, seperti warna pagar, cat rumah, ada pohon apa, atau di depan warung apa, dll. Sebagai manusia biasa, dirinya

pun mengaku tak luput dari lupa. “Biasanya saya lupa pada sesuatu yang di luar rutinitas. Misalnya janjian sama orang untuk kali pertama, atau tempat tertentu yang jarang saya kunjungi. Untuk itu, kiat saya biasanya membuat catatan di buku notes atau di HP, dicatat waktu dan tanggal pertemuan serta tempatnya. Dan, di HP di-setting alarm untuk mengingatkan. Kalau tempat, saya biasanya mengingat patokan-patokan arah menuju tempat dan ciri khas dari tempat tersebut,” kisahnya. Pada anak yang mengalami gangguan konsentrasi, penanganannya dilakukan dengan terapi.

“Ada metode brain gym (senam otak) yang bisa melatih anak lebih konsentrasi,” ujarnya. Sementara untuk hal sederhana yang bisa dilakukan orangtua di rumah adalah terapi perilaku. Yakni mengajarkan anak untuk memiliki kebiasaan atau membentuk perilaku yang bisa menunjangnya agar konsentrasi. Misalnya, membiasakan diri menuliskan catatan tentang jadwal harian, mengingat hal-hal yang spesifik/detail menarik pada hal-hal yang perlu diingat. Membiasakan diri menaruh benda di tempat yang sama agar mudah ditemukan, dll. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit PAN BALANG TAMAK DAN AYAMNYA

Di desa Anu ada seorang laki-laki bernama Pan Balang Tamak. Entah apa sebabnya, semua orang desa tidak suka kepadanya. Itulah sebabnya ia jarang sekali keluar rumah. Made Taro Pada suatu hari seorang utusan kepala desa menyampaikan pengumuman. “Pan Balang Tamak! Besok pagi setelah ayam turun, semua warga desa bergotongroyong mengangkut kayu dari hutan. Kayu itu akan digunakan untuk memperbaiki bangunan pura yang rusak.” Keesokan harinya, pagi-pagi benar, Pan Balang Tamak bersiap-siap hendak berangkat ke hutan. Ia memegang kapak dan seutas tali. Ditunggu-tunggu, ayamnya yang sedang mengeram, belum juga turun. Setelah siang, ayam itu segera mencebur sambil berkotek-kotek. Pan Balang Tamak melemparkan butir-butir jagung untuk ayam yang lapar itu. Setelah itu ia bergegas berangkat ke hutan. Sial! Di tengah jalan ia berpapasan dengan warga desa yang kembali dari hutan. Mereka semua memikul balok kayu yang sudah terpotong. Sebagian dari mereka berceloteh, “Dasar

Pan Balang Tamak! Hukum saja si pemalas itu dengan denda tinggi!” Apa yang dicelotehkan itu menjadi kenyataan. Dalam rapat keesokan harinya, kepala desa mengumumkan, bahwa Pan Balang Tamak didenda seratus ribu rupiah atau diusir ke luar desa. Pan Balang Tamak mula-mula terkejut, tetapi kemudian dengan tenang berkata, “Hormat Bapak Kepala Desa! Saya mohon utusan Bapak mengulang pengumuman yang disampaikan kemarin.” Utusan itu pun berdiri. Katanya, “Pan Balang Tamak! Besok pagi setelah ayam turun, semua warga desa bergotong-royong mengangkut kayu dari hutan. Kayu itu akan digunakan untuk memperbaiki bangunan pura yang rusak.” “Maaf, Bapak Kepala Desa!” seru Pan Balang Tamak. “Pada hari yang ditentukan itu, saya sudah siap dengan kapak dan tali. Sesaat setelah ayam saya yang sedang mengeram itu turun, saya pun berangkat ke hutan. Nah, tolong tunjukkan di manakah kesalahan saya!?” Mendengar jawaban Pan Balang Tamak, Kepala Desa lalu mencabut hukuman yang dikenakan kepadanya. Warga desa tersipu-sipu malu, terutama orang-orang yang kemarin berceloteh. (Bali)

Menjelang akhir tahun yang identik dengan musim penghujan, berbagai permasalahan ­rumah tinggal akan bermunculan akibat curah hujan yang tinggi. Untuk itu, ada baiknya mempersiapkan segala sesuatu yang mungkin terjadi sebagai antisipasi. ­Hujan adalah cara alami yang akan membuat ­rumah bertambah sejuk dan segar. “Hujan bisa menjadi berkah bagi banyak orang, namun hujan juga dapat memberi masalah ­tersendiri bagi rumah dan bangunan Anda. Anda perlu lebih waspada terhadap ­beberapa masalah yang kerap terjadi pada saat musim ­hujan seperti sekarang ini,” ujar I Gst AB ­Arimbawa, S.T., M.T., owner Crea Bali Mandiri, Architecture Consultant & General Contractor.

plat beton yang juga berfungsi sebagai gutter air hujan. Air hujan yang masuk ke dinding akan menimbulkan noda pada tembok dalam rumah. Noda tersebut dapat hilang dengan sendirinya namun juga dapat menetap dan meninggalkan bekas. Keadaan ini tentu tidak kita inginkan terutama jika noda yang tertinggal memiliki diameter yang cukup besar. Dinding terlihat tidak cantik dan Anda bisa terganggu karenanya. Anda akan perlu melakukan pengecatan ulang untuk menghilangkan noda di dinding. Daun jendela dan pintu kayu tidak bisa tertutup rapat Material kayu sangat lumrah dipergunakan pada bagian kusen, daun pintu dan jendela rumah tinggal. Tetapi, material kayu memiliki kelemahan terhadap perubahan suhu yaitu kembang susut kayu. Jika cuaca panas maka mate-

Beberapa masalah yang dapat muncul pada saat musim hujan: Bocor Kebocoran dapat disebabkan oleh banyak hal. Misalnya atap genteng yang bergeser, sehingga terdapat celah untuk air hujan masuk. Amati juga sambungan bubungan genteng yang biasanya terdapat retak akibat cuaca yang panas. Dan, untuk rumah dengan atap plat sebaiknya selalu memperhatikan kondisi plat beton apakah kemiringannya sudah kearah roof drain, karena biasanya seringkali roof drain tertutup dedaunan ataupun kotoran lainnya sehingga tersumbat. “Anda bisa mencegah terjadinya kebocoran dengan rutin melakukan pengecekan. Paling tidak periksa keadaan atap selama tiga bulan sekali agar Anda bisa segera mengetahui jika atap mengalami kerusakan. Penyebab yang berbeda dari kebocoran juga akan membutuhkan penanganan yang berbeda,” ucapnya.

rial kayu akan menyusut dan jika cuaca dingin, material kayu akan mengembang. Jadi, pastikan kayu yang dipakai sudah melalui proses oven yang baik sehingga kadar air yang tersisa sedikit. “Untuk daun jendela ataupun pintu yang terlanjur mengembang, sehingga susah untuk ditutup dapat diperbaiki dengan proses serut pada bagian yang lebih,” sarannya. Terjadi arus pendek dari kabel listrik di saat musim hujan Air hujan yang menetes ke bagian kabel bisa saja menyebabkan terjadinya hubungan arus pendek. Lokasi yang harus diwaspadai di antaranya pada kabel yang berada di luar rumah yang ada di atas permukaan tanah. Juga, kabel yang ada di dalam rumah, namun atap bocor atau dinding rembes. Kabel juga harus mendapat perhatian karena jika terjadi hubungan arus pendek, akibatnya fatal, bisa terjadi kebakaran. “Apabila Anda menemukan kabel yang terbuka atau lapisannya terkelupas, maka sebaiknya

Lantai teras menjadi licin Lantai teras rumah juga wajib dicek dan diperhatikan. Bahan yang digunakan untuk lantai teras rumah carport hendaknya memakai material penutup lantai yang untuk outdoor. Jika pilihan Anda jatuh pada keramik, sebaiknya pakailah keramik yang berjenis kasar, sehingga saat musim hujan, bagian lantai yang terkena air tidak akan membuat mudah terpeleset.

Pohon tumbang Jika memiliki tanaman atau pohon di sekitar rumah, perlu adanya pemangkasan jika tanaman atau pohon terlihat sangat lebat dan terlalu rimbun. Sebab, pada kondisi hujan terkadang pohon dan tumbuhan mengalami penumbangan dan terkadang hal ini bisa menimbulkan masalah yang besar saat pohon atau tumbuhan yang tumbang menimpa bangunan rumah kita. Hal ini disebabkan beban terlalu berat di bagian atas karena penumpukan air, sedangkan bagian tanah di bawahnya menjadi gembur karena menyerap banyak air. Foto 6: Pohon tumbang “Karena itu, untuk perawatan rumah secara keseluruhan, biar aman, biasakanlah minimal empat bulan sekali harus dicek secara rutin, untuk mencegah kemungkinan buruk yang terjadi,” tandasnya. (Inten Indrawati)


18

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Modernisasi bukan satusatunya solusi. Namun, bisa dilakukan peningkatan fungsi dan daya tarik ‘Pasar Rakyat’ dalam bentuk lain. Seperti menciptakan sesuatu yang khas dan unik, namun tingkat kenyamanan, keamanan, kebersihan dan ketertiban tetap terpelihara dengan baik tanpa mengubah ciri khasnya. Hal ini sekaligus sebagai dukungan terhadap program, peme­ rintah Kota Denpasar “Pasar Rakyat Menuju Smart City”.

Ketut Rajin

Padukan Songket dan Endek Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang terkenal dengan tenunnya. Tenun meruapakan salah satu sarana seni yang patut dilestarikan. Kain ini kerap kali digunakan sebagai sarana upacara adat Bali. Dilihat dari cara pembuatannya, karya seni ini dibuat dengan menenun kain dari helaian benang pakan dan benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami.

S

eiring perkembangan dunia fashion, kain tenun kian mendapat tempat di hati masyarakat. tidak hanya digunakan sebagai busana adat ke Pura, saat ini kain tenun mulai digunakan sebagai seragam dan pakaian mengikuti mode yang sedang berkembang. Semakin tingginya minat peminat kain tenun terutama jenis Endek, membuat penggagas sekaligus pemilik dari Pertenunan Artha Dharma, Ketut Rajin kian berinovasi. Selain tetap mempertahankan kualitas, rupanya mengikuti selera pasar dan membuat inovasi-inovasi dalam berkarya adalah kunci kesuksesan pertenunan terbesar di Buleleng ini. Menurut Ketut Rajin, tingginya minat masyarakat dengan kain endek semakin membuat dirinya menelurkan ide-ide ke dalam bentuk desain-desain. Ditambahkan Rajin, desain yang berhasil ia buat merupakan inspirasi yang ia dapatkan dengan ikon-ikon yang ada di Buleleng. Desain terbaru miliknya, seperti desain anggur

dan bunga tunjung. Anggur merupakan ikon buah lokal yang dimiliki oleh Buleleng tepatnya berada di Kecamatan Banjar sedangkan tunjung merupakan bunga ikon Buleleng. “Kami selalu melakukan inovasi agar selalu diterima oleh konsumen, konsumen juga akan tahu kualitas kami yang tidak sama dengan barang yang beredar dipasaran. Sebab barang yang kami produksi tidak sampai ke pasaran kami produksi dengan jumlah terbatas dan langsung habis di sini,” ungkapnya. Selain berinovasi dari segi motif, pihaknya juga berinovasi dengan memadukan dua kain yang berbeda yaitu endek dan songket. Perpaduan produk ini menghasilkan kombinasi kain songket yang mewah dan endek yang merupakan kain tradisional menghasilkan inovasi yang sangat indah. Rajin mengklaim bahwa perpaduan songket dan endek merupa-

Media gathering bersama BPJS Kesehatan di Rumah Luwih Gianyar

Gathering BPJS

BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTB,dan NTT menyelenggarakan media Gathering bersama wartawan se-Provinsi Bali, Selasa (21/11). Kegiatan media Gathering dibuka oleh Deputi Direksi BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Bali, NTB,dan NTT, Army Adrian Lubis. Kegiatan diikuti oleh 60 media massa se provinsi Bali dengan mengikuti pemaparan materi dan outbond. Pada kesempatan tersebut, BPJS Kesehatan juga meluncurkan program terbaru untuk meningkatkan pelayanan terhadap peserta JKN-KIS. Melalui aplikasi mobile JKN peserta dapat menggunakan layanan BPJS Kesehatan tanpa batasan waktu. (Wiwin Meliana)

kan yang pertama dilakukan di Buleleng. Bahkan setelah di cetak kain dengan perpaduan songket dan endek ini sangat menarik perhatian pembeli. “Ketika dicetak memang sangat diminati hanya saja karena songket dibuat dengan waktu yang lama maka harganya pun lumayan mahal,” ungkapnya. Sebagai pelaku usaha, Rajin tidak memungkiri jika perkembangan tekhnologi juga sangat berdampak terhadap perkembangan usahanya. Ketika dirinya sibuk membuat desain baru untuk mengikuti perkembangan mode, akan tetapi setelah banyak diminati banyak beredar motifmotif sama dengan sistem digital printing atau dicetak dalam jumlah besar. “Kita belum sempat produksi dengan jumlah banyak tapi sudah beredar barang tembakan. Keadaan ini memang tidak bisa kami tekan dan kendalikan tetapi untuk mengantisipasi ini seharusnya dapat dibuatkan hak paten,”ungkapnya.

Sekolah Pasar Rakyat

Demi Pasar Ramah, Segar, dan Terpercaya : Wayan Sukra - Pasar Tegal Harum ; I Wayan Sondra-: Pasar Pedungan; Ni Made Nilayusniati.S.TI- Pasar Sindhu; Agus Gede Putra Sunantara - Pasar Windhu Bhoga dan Ida Ayu Supatni - PD Pasar Kota Denpasar Wayan Gatra juga mengatakan bahwa, kepada peserta ’Sekolah Pasar Rakyat’ juga diberikan hasil rapor kompetensinya masing-masing untuk melihat kemampuan SDM dari peserta tentang pengelolaan usaha dan pemahaman sarana serta perilaku pedagang dan pelayanan terhadap konsumen. Sementara Laxmy menambahkan bahwa sebelumnya, dalam program ‘Peningkatan Efisiensi Dalam Negeri’ di tahun 2017 ini juga, utamanya kegiatan : ‘Peningkatan Kemampuan Pedagang Kecil dan Menengah, telah pula diberikan bantuan celemek kepada pada pedagang pasar rakyat. Hal ini agar mereka mampu menjaga bahkan meningkatkan kesadarannya untuk tetap menjaga kebersihan. Mereka yang telah memperoleh bantuan celemek yakni pedagang Pasar Sindhu Sanur; Pasar Padang Sambian, PasarTembawu; dan Pasar Intaran Sanur. -ard

U

Ketut Rajin menunjukkan desain terbaru perpaduan songket dengan endek

Hanya saja dalam pembuatan hak paten dibutuhkan waktu yang lama dan tidak mudah sehingga ketika dibuatkan hak paten maka minat masyarakat terhadap sebuah desain sudah ketinggalan. “Ya kalau bisa hari ini buat desain

terus besok hak paten sudah jadi, tidak akan ada barang tiruan, tetapi kalau harus menunggu hak paten yang cukup lama maka minat masyarakat terhadap desain itu sudah hilang,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

ntuk itu telah dilaksanakan ‘Sekolah Pasar Rakyat Indonesia’ untuk pedagang pasar rakyat di Kota Denpasar. Kegiatannya telah berlangsung dalam II tahap yakni, pada 21 Pebruari dan 15 Nopember 2017, bertempat di Ruang Pertemuan Pasar Agung, Peninjoan, Denpasar Utara. Kegiatan Tahap I diikuti 40 orang peserta, yaitu Pasar Serangan, Pasar Yadnya, Pasar Sanglah, Pasar Ketapean (PD Pasar Kota Denpasar) dan Pasar Tamba. Sedangkan Tahap II diikuti 40 pedagang dari PD Pasar Kota Denpasar (Pasar Anyar Sari, Pasar Ketapean, Pasar Gunung Agung, Pasar Badung, Pasar Kreneng, Pasar Sanglah), Pasar Tegal Harum, Pasar Pedungan, Pasar Sindhu dan Pasar Windhu Bhoga. Kepada setiap peserta diberikan pakaian seragam berupa kaus berlogo ‘Pasar Rakyat Indonesia’. Menurut Kepala Disperindag Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si., didampingi IGA Laxmy Saraswaty, S.S., M.,Hum., seluruh peserta memperoleh pengetahauan terkait ‘Pengelolaan Usaha Pedagang Pasar Rakyat’ dan ‘Pelatihan Strategi Penjualan’ terutama pengaturan barang dagangan (display), pelayanan kepada pembeli, teknik komunikasi serta transaksi yang jujur namun tetap menguntungkan, serta promosi barang yang dijual. Kemudian ‘Open Mindset Pedagang’ untuk menjadi pedagang ramah, segar dan terpercaya. Selain itu, diberikan sosialisasi uang edar NKRI oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bali. Materi juga

7

dilengkapi dengan informasi harga barang, hingga Visiting on location (pedagang diajak melihat langsung penataan display di Pasar Agung) sebagai perbandingan untuk menata display kios/los yang baik agar dapat menjadi “Denpasar Menuju Kota Tertib Ukur”. Dalam ‘Sekolah Pasar Rakyat’ tersebut juga dipilih 5 peserta terbaik, masing-masing tahap. Mereka diharapkan akan menjadi pendamping bagi pedagang di masing-masing pasar yang ditempatinya terutama dari segi pemanfaatan sarana dan prasarana pasar. Kelima, peserta terbaik pada tahap I dan tahap II Sekolah Pasar Rakyat Tahun 2017 tersebut adalah : Tahap I yaitu : Pasar Serangan : Maria Kristiani ; Pasar Yadnya : Ni Wayan Karti ; Pasar Sanglah : Bu Arum;Pasar Ketapean : Ni Wayan Sri Parwati dan Pasar Tamba: I Ketut Arnawa. Sedangkan Tahap II yaitu

Buku Sekolah Pasar Rakyat

Penyusunan Buku Sekolah Pasar Rakyat ini merupakan salah satu kegiatan dalam rangka Pembinaan Pengelola Usaha Pedagang Pasar Rakyat Kota Denpasar Tahun 2017, berhasil disusun dan diterbitkan “Buku Materi Sekolah Pasar Rakyat”. Tujuannya untuk membantu para pengelola pasar, pedagang dan masyarakat dalam mendukung gerakan ‘Ayo ke Pasar Rakyat’, sebagai Pasar yang Ramah, Segar dan Terpercaya di Kota Denpasar. Penyajian informasi ini adalah hasil kerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI, Kementerian Kesehatan RI serta Forum Pengelola Pasar Desa Kota Denpasar. Buku ini digunakan dalam pembinaan di lapangan, untuk pengelola pasar, pedagang hingga masyarakat agar memahami manfaat dari pasar rakyat melalui pemahaman perilaku dan sarana. Kehadiran buku ‘Sekolah Pasar Rakyat’ ini adalah berdasarkan fungsi dan peran pasar rakyat yang strategis dalam peningkatan pendapatan juga penyerapan tenaga kerja. Sebab, sektor perdagangan menjadi salah satu program prioritas yang dikembangkan sejak tahun 2004 sampai sekarang. Dikatakan oleh I Wayan Gatra bahwa di balik peran pasar rakyat yang sangat strategis, juga diperlukan upaya meningkatkan daya saing pasar rakyat yang identik dengan lokasi kumuh, semrawut, kotor serta sebagai sumber kemacetan lalu lintas. Melihat citra pasar rakyat yang kurang baik tersebut, maka lanjutnya sudah sepatutnya mendapat perhatian yang besar. Apalagi di dalamnya terkait dengan hajat hidup orang banyak. Pembenahan pasar rakyat menjadi tempat belanja yang bercitra positif, katanya merupakan tantangan cukup berat tapi harus diupayakan sebagai rasa tanggung jawab kepada publik. Namun, pembenahan pasar rakyat bukan hanya tugas pemerintah tetapi juga sinergi antara masyarakat, pengelola pasar dan para pedagang, agar tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat.

Bicara kegiatan pembinaan pengelola usaha pedagang pasar rakyat, telah dilaksanakan terhadap perkembangan pasar rakyat secara menyeluruh dan berkesinambungan. Pembangunan dan up grading (renovasi) pasar rakyat itu dilakukan dengan Dana Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari Kementerian Perdagangan RI juga APBD Kota Denpasar Beberapa ‘Revitalisasi Pasar Rakyat’ yang telah berjalan di antaranya, Pasar Percontohan Pasar Agung Peninjoan, Denut Tahun 2011 ; Pasar Rakyat sebagai Pasar Hygine dan Sanitasi Pasar Nyanggelan, Panjer - Densel Tahun 2013; Pasar Rakyat Pasar Poh Gading, Ubung Kaja, Denut Tahun 2013; Pasar Rakyat Pasar Kerthawaringin, Anggabaya, Dentim Tahun 2013. Revitalisasi dilanjutkan terhadap : Pasar Rakyat Pasar Padangsambian, Denbar ahun 2013; Pasar Rakyat Pasar Sudha Merta,Sidakarya -Densel Tahun 2014 ; Pasar Rakyat Pasar Poh Gading, Ubung Kaja, Denut Tahun 2015; Pasar Rakyat Pasar Sudhamerta, Sidakarya (Tahap II) ; Pasar Rakyat Pasar Poh Gading, Ubung Kaja, Denut Tahun 2016; dan Pasar Rakyat Pasar Badung Kota Denpasar, Denbar.. Telah pula dilakukan ‘Pelatihan Manajemen Pengelolaan Pasar Rakyat dan Peningkatan Pengetahuan serta Kemampuan Pedagang’ menyasar pasar rakyat di Kota Denpasar yang bekerjasama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Bali. Dilanjutkan dengan pendataan omzet pedagang pasar rakyat utamanya bagi pasar yang telah direvitalisasi. Selanjutnya, melakukan kampanye “Gerakan Ayo Ke Pasar Rakyat” dengan penguatan “Pasar Rakyat sebagai Pasar Ramah, Segar dan Terpercaya” di antaranya melalui Denpasar Festival setiap tahunnya. Juga melalui program iklan layanan masyarakat di Radio, hingga FGD setiap tahunnya. -ard


6

Tahun ini, bertepatan dengan bulan Deteksi Dini Kanker Servik dan Kanker Payudara Nasio­ nal’, Pemerintah Kabupa­ ten Gianyar melalui Dinas Kesehatan beker­ jasama dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Gianyar member­ ikan vaksin imunisasi HPV (Human Papiloma Virus) secara serentak untuk para remaja putri, yakni siswi kelas VII di SMPN 1 Gianyar, Senin (20/11).

P

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

rogram imunisasi HPV sebagai upaya pence­ gahan kanker serviks ini telah dilaksanakan sejak tahun 2015 dan berlanjut hingga sekarang. Pada kegiatan pemberian vaksinasi HPV yang dilakukan secara serentak tersebut, Ketua YKI Cabang Gianyar, Ny. Surya Adnyani Mahayastra memaparkan bahwa pemberian imunisasi HPV terhadap rem­ aja putri itu, telah dimulai sejak tahun 2015. Dikatakannya pada tahun 2015, jumlah sasaran yang diberikan imunisasi ada­ lah 1.220

YKI Gianyar Beri Vaksin HPV Pada Remaja Putri

orang, dengan alokasi anggaran sebe­ sar Rp 1.945.267.000. Berikutnya di tahun 2016 sasaran meningkat menjadi 1.604 orang dengan 4.812 vial vaksin dan alokasi anggarannya sebesar Rp 2.262.640.000. Sedan­ gkan pada tahun 2017 jumlah siswi yang disasar meningkat drastis yakni sebanyak 4.159 orang, untuk siswi SMP kelas VII sebanyak 2.902 orang dan sebanyak 1.257orang diperuntukkan bagi remaja putri berprestasi dari keluarga dengan riwayat kanker. Dari jumlah tersebut, lanjut Ny. Surya Adnyani Mahayastra disedia­ kan 9.579 vial vaksin dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4.644.360.000. Jadi total anggaran yang disediakan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam pemberian vaksin HPV 3 tahun terakhir ini mencapai Rp 8.852.267.000. Ny. Adnyani Mahayastra juga menambahkan untuk melak­ sanakan deteksi dini dengan IVA juga dilaksanakan rutin di tiap puskesmas dengan sasa­ ran sebanyak 707 orang. Dari jumlah tersebut dicurigai positif kanker sebanyak 30 orang dan sudah mendapat penanganan lebih lanjut. Selain pemberian vak­ sin, YKI Gianyar ber­ sama dengan dinas/ instansi terkait juga rutin memberikan sosialisasi tentang penanganan kanker sejak dini. Kun­ jungan dan pemberian bingkisan kepada survevor kanker juga rutin dilaku­ kan, agar mereka semangat dalam men­ jalani pengoba­ tan. Sementara

Ny. Surya Adnyani Mahayastra

“ Ta r i k J a r i n g ”

Kekompakan Nelayan Pantai Sidem Pantai Sidem di Tulungagung adalah salah satu tempat wisata yang berada di Desa Besole, Kecamatan Besuki, Kabu­ paten Tulungagung, Jawa Timur. Objek ini memiliki pesona keindahan alam yang sa­ngat menarik untuk dikunjungi. Sayang jika Anda berada di kota Tulung­agung tidak mengunjungi wisata Pantai Sidem ini.

P

untuk tingkat sekolah yang tujuannya untuk mengedukasi siswa perihal penanganan kanker sejak dini, di­ lakukan melalui ‘Lomba Penanganan Kanker Terpadu Paripurna’ (PKTP) tingkat sekolah dasar dan SMP. Pada kesempatan itu pula, Ny. Surya Adnyani Mahayastra mengin­ gatkan para guru dan siswa untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat di sekolah. Kantin sekolah dan kebersihan toilet juga tak luput dari sasarannya. Khusus untuk ma­ kanan yang dijual di kantin, katanya harus bebas dari unsur pengawet, penyedap, pengenyal, pewarna dan pemutih (5P), sebab apa yang dijual di kantin itulah yang dikonsumsi anakanak sekolah. “Pola hidup sehat sangat pent­ ing dalam upaya pencegahan segala macam penyakit, tidak hanya kanker saja. Memperhatikan makanan yang kita konsumsi, hidup tanpa asap rokok, rajin berolahraga, dan menjaga lingkungan bersih harus kita terapkan sejak dini,” tegas Ny. Surya Adnyani Mahayastra. Sementara itu, A.A Istri Regina Baswarani salah seorang siswa kelas VII A SMPN 1 Gianyar, mengaku cukup deg-degan menunggu giliran disuntik. Meski takut, siswi asal Banjar Triwangsa, Kelurahan Bitera ,Gianyar itu, mantap untuk divaksin HPV. Pasalnya, ia sering membaca tentang bahayanya kanker serviks, bahkan beberapa waktu lalu ada artis Julia Perez yang meninggal karena kanker serviks. Karena itulah ia bersama teman-temannya, sangat bersyukur ada program HPV gratis

ini. Gung Regina berharap semoga dirinya seumur hidup terlindung dari bahaya kanker serviks. Bupati Gianyar yang pada kesem­ patan itu diwakili Asisten Adminis­ trasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Setdakab. Gianyar, I Wayan Suardana mengatakan upaya penang­ gulangan kanker bukanlah pekerjaan yang mudah. Apalagi, jika tidak di­ tunjang oleh lingkungan yang sehat.

Oleh karena itu, pemahaman dan pengetahuan tentang bahaya kanker harus senantiasa dikampanyekan secara terus-menerus di masyarakat. Wayan Suardana juga mengajak para siswa dan seluruh lapisan masyarakat untuk berperilaku “Cerdik” yaitu cek kesehatan secara teratur, rajin berak­ tivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan mampu mengelola stres dengan baik. (Hms/Eni/Ard)

19

antai Sidem sangat cocok untuk meng­ isi kegiatan liburan Anda bersama kelu­ arga dan sahabat. Untuk menuju Pantai Sidem ini, sangat mudah. Karena semua jenis kendaraan pribadi roda dua maupun empat, semuanya bisa masuk. Karena akses jalannya bagus. Jika Anda memakai kendaraan umum seperti, bus umum atau angkutan lainnya juga bukan masalah besar. Anda bisa berhenti di terminal bus kota, kemudian naik lagi angkutan umum menuju Desa Besuki. Di lokasi ini terdapat banyak jasa ojek ataupun ken­ daraan pribadi yang siap meng­ antarkan menuju Desa Besole hingga sampai di lokasi Wisata Pantai Sidem tersebut. Hamparan pasir dan batu karangnya indah. Di lokasi ini juga disediakan fasilitas rumah makan, parkir yang luas, ka­ mar mandi, mushola, dan lain sebagainya. Ada satu kegiatan nelayan yang unik dan menarik yang sulit ditemukan di daerah lain. Namanya pesta tarik jaring. Ada pula yang menyebut pesta jaring tarik. “Pesta tarik jaring ini biasanya dilakukan pada saat ombak besar,” kata Sutrisno, salah satu nelayan. Tarik jaring ini, termasuk penangkapan ikan secara tradi­ sional. Sebuah alat berupa jaring

yang memiliki ukuran besar dan panjang. Masing-masing ujung jaring ini ditarik membentang. Satu ujung ditarik ke tengah laut menggunakan perahu dan satu ujungnya lagi ditarik ke tepian. Setelah itu, jaring ini ditenggelam­ kan ke laut. Setelah waktu dirasa cukup, jaring ini kemudian ditarik bersama-sama ke tepian dengan menggunakan tenaga 30 orang. “Nariknya berat. Karena jaring penuh ikan,” imbuh Sutrisno. Menurut lelaki yang sudah 7 tahun menjadi nelayan ini, hasil tangkapan pesta jaring tarik ini rata-rata 50 kg ikan per sekali angkat. Hasil tangkapan tersebut akan dibagi rata sesuai tugas dan fungsinya. “Lumayanlah. Lagian ombak besar kayak gini, tangkap­ an ikan agak sulit,” ujarnya. Sementara itu Ny. Arminati salah satu pengunjung asal Sido­ arjo mengaku senang melihat rukun guyubnya para nelayan Pantai Sidem. Mereka kompak untuk mendapatkan tangkapan ikan. Laki dan perempuan seakan tak ada persoalan. “Kerja samanya itu lho, yang bagus,” tuturnya. Pengunjung dapat membeli langsung ikan segar hasil tangkap­ an para nelayan ini. Harganya lebih miring dibanding dengan harga pasaran. “Saya tadi beli ikan layur. Harganya cuma Rp 20.000 per kilo,” kata Ny. Arminati. (Khoirul Abadi)

Rella Mart

Kebebasan dalam Kreativitas Dunia perhotelan adalah dunia yang dinamis. Namun siapa sangka, para pelaku di dalamnya memiliki kisah menarik. Seperti yang dialami Rella Mart. Dikenal sebagai pribadi unik dan menyenangkan, Rella men­ gawali karir dari seorang penyanyi profe­ sional. Kemudian justru mengantarnya eksis di bidang perhotelan. Rella cukup lama berkecimpung di dunia hotel, sekitar 10 tahun. Meskipun sempat vakum dan pindah ke perusahaan otomotif, tapi “passion” dunia perhotelan membuatnya kembali. “Saya memasuki dunia perhotelan secara tidak sengaja saat ditengah pekerjaan saya sebagai penyanyi yang keliling dari satu hotel ke hotel lain mengalami keresahan akut,” kata penyuka sego thiwul ini. Saat itu, orangtuanya tak pernah setu­ ju dengan profesi wanita dengan sapaan akrab Ella, ini sebagai seorang penyanyi. “Hingga tiba pada suatu hari mengalami kejadian yang mem­ buat saya mencoba menurunkan ego dengan menim­ bang berbagai aspek tentang dunia menyanyi yang saya geluti sebelumnya. Bukankah saya bisa bekerja sambal menyanyi?,” tanyanya dalam hati. Akhirnya, untuk kali per­ tama ia melamar di Surabaya Plaza Hotel dan diterima dengan jabatan awal sebagai Club Mana­ ger. Bukanlah tugas yang mudah bagi seorang penyanyi, dimana

sebelumnya Ella, merasa mengalami lompatan yang cukup jauh. Namun, perusahaan tempatnya bekerj­a mam­ pu mendorong untuk melakukan yang terbaik, secara akademik maupun berkesenian. Baginya, menyanyi dan menulis adalah surga. Mencintai dunia menyanyi, juga mencintai dunia menulis yang keduanya ia anggap sebagai makanan bagi jiwa. “Sehingga saya masih bisa meluangkan waktu untuk membuat album musik karya saya (Sunyi Siang Hari, 2007) dan menulis cerita pendek di beberapa media maupun buku (Ru­ mah Tanpa Alamat Surat, 2017) di tengah kegiatan serius di kantor,” cerita penyuka olahraga renang ini antusias. Meski latar belakang pendidikan maupun pengalaman kerja Ella, bukanlah dunia perhotelan, ia merasa beruntung memasuki sebuah organ­ isasi di bawah naungan Prime Plaza, tempatnya bekerja kini yang telah memberi kebebasan dalam berkreativitas. “Membuat saya setia hingga sekarang,” tambah Operational Man­ ager di Prime Plaza Hotel Surabaya ini ramah. “Prime Plaza men­ gajari saya bagaimana mengasah pedang dalam diri saya menjadi tajam. Sehingga saya tak merasa kesulitan dalam ber­ adaptasi, belajar bahkan mampu berprestasi di luar dunia bekerja,” ucap wanita kelahir­ an Banyuwangi, 26 Maret 1976 ini man­ tap. (Lely)


20

Nine

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Atas Gerakan pendewasaan usia perkawinan sangatlah penting untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak saat persalinan

Ketua BKOW NTB menyerahkan bantuan kepada warga saat melakukan RoadShow PKK di Kelurahan Mandalika Kecamatan Sandubaya Mataram

Gerakan Pendewasaan Usia Perkawinan

Gerakan pendewasaan usia perkawinan sangatlah pen­ ting untuk mengurangi risiko kematian ibu dan anak saat persalinan. Sebab, untuk melahirkan generasi yang sehat dan cerdas haruslah dimulai dari calon ibu yang sehat dan calon orangtua yang matang secara usia ­menikah sekaligus mampu merancang masa depan anak-anak yang akan lahir nantinya.

H

al tersebut di­ ungkapkan oleh Wa k i l K e t u a Tim penggerak PKK Provinsi yang juga Ketua BKOW- NTB, Hj. Syamsiah M. Amin mengingatkan pentingnya pendewasaan usia pernikahan tersebut kepada masyarakat Kota Mataram saat kegiatan roadshow TP PKK-NTB di Rusunawa Kelurahan Mandalika kecamatan Sandubaya Mataram, beberapa waktu lalu. Ditegaskannya, calon orang­ tua yang menikah dalam usia yang cukup matang, akan mampu melakukan perencanaan keluarga secara mandiri, serta mampu mengatasi permasalahan-per­ masalahan dalam rumah tangga secara bijak dan dewasa. Seribu Hari Pertama Tentukan Masa Depan Pentingnya peran wanita sebagai ibu, dalam melahirkan serta menjadikan generasi yang berkualitas bahkan tertulis da­ lam Al Qur’an. Bahwa, kualitas nutrisi dan kesehatan ibu dan anak sejak masa pra kehamilan, masa kehamilan, dan masa meny­

usui adalah sangat penting. Siklus 1.000 hari pertama kehidupan sejak masa kehamilan selama 9 bulan (270 hari) hingga masa pertama kelahiran bayi selama 2 tahun (730 hari). “1.000 hari pertama ini san­ gatlah menentukan kualitas ke­ hidupan Sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang. Saat dalam kandungan itulah janin akan mengalami perubahan, tum­ buh dan berkembang, sehingga saat dilahirkan, sebagian besar perubahan tersebut menetap atau selesai, kecuali beberapa fungsi, yaitu perkembangan otak dan imunitas, yang berlanjut sampai beberapa tahun pertama kehidupan bayi,” ujar Gubernur Nusa Tengara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menguraikan hal itu saat membuka Simposium dan Workshop Pengembangan Pe­ layanan Maternal Perinatal RSUD di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB, minggu lalu. Pada kegiatan yang menghad­ irkan narasumber direktur RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Dr. dr. Czeresna He­ riawan., Sp., PD.,K-Ger dan para dokter tim ahli dari Ru­

Simposium dan Workshop Pengembangan Pelayanan Maternal Perinatal RSUD di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB.

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

FH Undiknas Laksanakan University Visit dan Seminar Nasional

Fakultas Hukum (FH) Undiknas Denpasar belum lama ini sukses melak� sanakan University Visit. Menariknya,kegiatan yang didampingi langsung oleh Dekan FH Undiknas, yakni Dr. A.A.A. Ngr. Sri Rahayu Gorda,S.H.,M.M.,M.H., terse� ������ but dirangkaikan dengan ‘Kolaborasi Seminar Na� sional’ bersama Fakultas Hukum Atmajaya Yogya� karta dan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus (Untag) Semarang.

U

niversity Visit yang diikuti oleh maha� siswa Undiknas be� serta Kepala Program Studi, dan para dosen FH Undiknas ini, kegiatannya diawali dengan kunjungan pertama pada tanggal 13 Nopember 2017 ke Fakultas

mah Sakit tersebut, lebih lanjut Gubernur menegaskan bahwa teori 1.000 hari pertama kehidu­ pan yang kita lakukan saat ini, ternyata jauh sebelumnya sudah ada di dalam Al Qur’an. Karenanya, Gubernur meng­ ingatkan pentingnya upaya pre­ ventif mengatasi masalah kes­ ehatan ibu dan bayi, melalui peningkatan kesadaran dan pengetahuan masyarakat atau calon orangtua, serta yang tidak kalah pentingnya adalah pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas di rumah sakit. Pelayanan itu tentu harus didukung tersedi­ anya tenaga yang terampil dan kompeten, disamping sarana prasarana yang memadai. Karenanya Majdi memberi­ kan apresiasi dan penghargaan

atas kesediaan tim dokter RSCM yang menjadi men­ tor bagi keluarga besar RSUP NTB. Sebab hal itu menurutnya merupakan bentuk dukungan terhadap salah satu agenda pembangunan jangka panjang kita di NTB, yang sasarannya meningkatkan derajat keseha­ tan masyarakat. Direktur RS Cipto Man­ gunkusumo (RSCM ) Jakarta, Dr. dr. Czeresna Heriawan., Sp., PD.,K-Ger saat yang sama menyampaikan, untuk menc­ etak SDM unggul, tidak mes­ ti menunggu hingga mereka lulus SMA, untuk kemudian dilatih kognitif dan hatinya. Namun harus sejak dini dilaku­ kan, mulai ketika sumber ilmu dan kepandaian itu bisa diserap oleh individu. “Utamanya ketika

1.000 hari pertama kehidupan­ nya, yakni dimulai ketika mer­ eka mampu menyerap nutrisi terbaik untuk kebutuhan saat dalam kandungan, hingga tum­ buh kembang. Ini artinya sangat penting diperhatikan bagaimana untuk menyiapkan ibu yang akan melahirkan “bibit” dengan potensi yang unggul. Sebelumnya, Direktur RSUP NTB Lalu Hamzi Fikri menyam­ paikan dalam rangka menu­ runkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), khususnya angka kematian peri­ natal, diperlukan berbagai upaya, salah satunya adalah kegiatan pelayanan kesehatan maternal dan perinatal yang berkualitas di rumah sakit. Dalam hal ini, dibutuhkan ten­ aga yang terampil didukung den­ gan sarana prasarana memadai. “Melalui pembekalan dengan berbagai materi, dian­ taranya terkait prose­ dur dan manajemen pelayanan, standar pe­ layanan, pengorganisa­ sian pelayanan dengan tugas dan wewenang yang jelas, baik secara administratif maupun teknis, diharapkan da­ pat menaikkan level kompetensi parame­ dis, khususnya bidang kesehatan ibu dan anak,” ungkapnya. (Naniek I. Taufan)

5

Hukum Universitas Atmajaya Yogyakarta. Acara pun dirangkai� kan dengan ‘Kolaborasi Seminar Nasional’ yang mengusung tema “Diskursus Penerapan Sanksi Ke� biri Kimia Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak”. Menurut Dekan FH Undiknas Ngr. Sri Rahayu Gorda, seminar yang dilaksanakan di Ruang Per� temuan Fakultas Atmajaya itu, lebih menekankan pada pandan� gan beberapa ahli mengenai pro dan kontra terhadap lahirnya ketentuan mengenai sanksi ke� biri kimia bagi pelaku kekerasan seksual terhaap anak. Seminar tersebut melibatkan 80 orang ma� hasiswa sebagai peserta, baik dari FH Universitas Atmajaya maupun FH Undiknas. Seminar Nasional tersebut menghadirkan dua pembicara, yang juga merupakan dosen Fakul�

tas Hukum di masing-masing Universitas. Mereka adalah Dr. G Widnyana, S.H., M.H. selaku dosen FH Universitas Atmajaya dan I Nyoman Ngurah Suwarnatha, S.H., LL.M. selaku dosen FH Undiknas Denpasar. Selanjutnya, kegiatan University Visit Undiknas Denpasar berlanjut pada tanggal 14 Nopember 2017 di FH Untag Semarang. Kunjungan ke FH Untag Semarang langsung diterima oleh Rektor Untag Se� marang dan Dekan FH Untag Se� marang. Pada kunjungan ini juga dirangkaikan dengan ‘Seminar Nasional” yang mengambil tema “Formulasi Diversi Anak Berh�

adapan dengan Hukum Melalui Lembaga Adat”. Dikatakan oleh Ni Nyoman Ju� wita Arsawati, salah seorang dosen Undiknas yang turut dalam kegia� tan tersebut, bahwa sesuai dengan tema tersebut, seminar ketika itu lebih menekankan pada persoalan ‘Ketidaktepatan penjatuhan huku� man pidana terhadap anak pelaku tindak pidana yang sebaiknya lebih mengarah pada jalur diversi atau

pembinaan dengan melibatkan lembaga adat di Bali’. Untuk kegiatan ‘Seminar Na� sional’ di FH Untag Semarang ini, diikuti oleh 100-an orang peserta. Seminar ini juga menghadirkan narasumber dari masing-masing universitas, yakni Krismiyarsi.,S.H., M.H. (Kandidat Doktor) yang mer� upakan dosen FH Untag Semarang dan Dosen FH Undiknas sekaligus Ketua Perdiknas, yang juga seorang Pemerhati Anak dan Perempuan, Dr. AAA Ngr. Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H. serta Dr. Ni Nyo� man Juwita Arsawati, S.H., M.Hum yang merupakan dosen Fakultas Hukum Undiknas. Lebih lanjut Ngr. Sri Rahayu Gorda mengatakan bahwa t����� erla� ksananya kegiatan University Visit ini merupakan wujud dari imple� mentasi kerjasamaTri Dharma Per� guruan Tinggi antara FH Undiknas Denpasar dengan FH Universitas Atmajaya Yogyakarta dan FH Un� tag Semarang. “Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dimaksud ialah aspek pendidikan dan pengajaran, aspek penelitian serta serta pengabdian kepada masyarakat. Terkait dengan hal tersebut, kunjungan FH Undik� nas ke dua universitas tersebut didasarkan pada MoU yang telah disepakati antara FH Undiknas dengan masing-masing universitas yang dikunjungi,” paparnya Kunjungan yang dilaksanakan ke FH Universitas Atmajaya Yogya� karta itu pun, katanya bersamaan dengan penandatanganan MoU yang telah disepakati. Sedangkan kunjungan ke FH Untag Semarang

Sri Rahayu Gorda���������������� hal itu merupa� kan langkah awal bagi kegiatan selanjutnya seperti: kolaborasi penelitian antar dosen FH Undik� nas dengan FH Atmajaya Yogya� karta dan juga antara dosen FH Undiknas dengan dosen FH Untag Semarang, Tukar menukar tulisan ilmiah di jurnal, saling memberi� kan kuliah tamu, serta pertukaran mahasiswa FH Undiknas dengan kedua FH tersebut. Selanjutnya dari kegiatan University Visit, lanjut Ni Nyoman Juwita Arsawati, mahasiswa wa�

merupakan wujud dari realisasi MoU yang telah disepakati dan ditandatangani pada bulan Mei 2017 yang lalu. University Visit periode Novem� ber 2017 ini memang dikhususkan melakukan kegiatan akademik sep� erti kolaborasi Seminar Nasional yang bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan dari dosen maupun mahasiswa FH Undik� nas. Dengan kegiatan University Visit diharapkan FH Undiknas ke depan� nya semakin memantapkan diri un� tuk semakin meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dengan melakukan kolaborasi seminar nasional ini, menurut Ngr.

jib membuat dan menyetorkan laporan dari hasil kedua seminar nasional tersebut dan selanjutnya memberikan pendapat maupun ar� gumentasinya mengenai “Hukuman Kebiri Kimia dan Formulasi Diversi Anak yang Berhadapan dengan Hukum”. Apabila mahasiswa tidak membuat dan menyetorkan lapo� ran, maka mahasiswa tersebut dianggap tidak mengikuti University Visit. Kegiatan University Visit wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa FH Undiknas, selain untuk menambah wawasan serta pengetahuan. University Visit ini merupakan salah satu syarat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN). (ard)


4

Inspirasi

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo kembali melakukan kunjungan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Beberapa agenda kunjungan Joko Widodo dalam rangkaian kunjungan kerjanya selama 2 (dua) hari di NTB, 23 dan 24 November 2017 adalah mengunjungi Pondok Pesantren Nahdlatul Wathan (NW) Anjani di Desa Anjani, Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

Isyana Sarasvati

Tumbuh di Keluarga Pecinta Musik Jika ingin mencapai prestasi gemilang dalam hidup, ­bermimpilah yang besar dan fokus untuk mencapainya. Itulah yang dilakukan Isyana Sarasvati, penyanyi cantik yang ­kariernya di dunia menyanyi tengah naik daun. Gadis kelahiran Bandung Mei 1993 ini bukan sekadar membuat mimpi tapi dia dengan tekun berupaya menggapainya.

H

asilnya pun nyata, lewat ketekunan dan kerja kerasnya, karya-karyanya bukan hanya disukai masyarakat tapi juga mendapat pengakuan dalam bentuk berbagai penghargaan. Yang teranyar adalah penghargaan yang diterimanya pada Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2017 baru-baru ini. Lewat lagu ‘Anganku Anganmu’, dirinya bersama Raisa berhasil menyabet dua penghargaan yakni kategori Duo/Grup/Grup Vokal/Kolaborasi Soul/R&B/Urban dan kategori karya produksi kolaborasi terbaik. “Orangtua aku selalu bilang,’Kamu harus memiliki mimpi besar. Mimpi itulah yang akan terus menjaga semangatmu untuk terus berkarya’,” ungkap Isyana. “Jadi misalnya kamu mempunya goals yang sangat besar, dan jalan menuju ke sana banyak krikil dan cabang-cabang, kamu jalani saja (dengan tekun). Karena proses-proses yang terjadi itu sebenarnya adalah jalan menuju ke sana,” tutur Isyana. Nasihat-nasihat dari orangtuanya itulah yang ia coba terapkan dalam kehidupan dan kariernya hingga ia mendapat capaian sekarang ini. “Ada banyak ya pesan dari orangtua, seperti harus selalu bersyukur, jujur dengan apa yang kamu lakukan dan ikuti dengan antusias. Dan yang tak kalah pentingnya adalah soal ketekunan,” papar Isyana.

Sebagaimana diketahui, nama Isyana Sarasvati mulai dikenal publik lewat lagunya ‘Keep Being You’ pada 2014 dan ‘Tetap Dalam Jiwa’ yang melejit dipasaran pada 2015. Sejak itu karier terus menanjak. Ia pun bukan hanya berkiprah di dunia menyanyi tapi juga merambah ke dunia akting. Meski tidak menjadi fokus kariernya, namun dunia akting bukan lah suatu yang baru baginya. “Dulu aku juga suka tampil dalam pertunjukkan opera. Itu kan ada aktingnya juga,” ujar anak kedua pasangan Sapta Dwikardana-Luana Marpanda, ini. Tumbuh di keluarga yang pencinta musik membuat Isyana pun sejak usia dini akrab dengan musik dan berbagai peralatan musik. Ayahnya yang dosen adalah penyuka karya-karya grup band yang pernah populer di masanya seperti Queen, Beatles, dll. Sedang ibunya adalah guru musik klasik, sementara kakaknya adalah pencinta musik R&B dan berkarier sebagai vokalis di sebuah grup band. Maka tak heran kalau pengetahuan musik Isyana menjadi kaya dan minatnya pada musik semakin besar. Menurut Isyana, peran ibunya sangat besar dalam karier bermusiknya. Sejak kecil, tambahnya, ibunya lah yang membimbingnya dalam bermusik. “Kalau bukan karena ibu, kayaknya nggak mungkin aku bisa menjadi seperti sekarang ini. Peran ibu sangat besar. Ibu bukan hanya membimbing tapi juga rajin mendaftarkan aku ikut berbagai kompetisi musik,”

ungkap Isyana yang juga piawai memainkan beberapa alat musik. Termasuk, tambahnya lagi, ibunya juga lah yang membimbingnya menjadi komposer. Bidang itulah yang lebih dulu ditekuninya sebelum dia terjun ke dunia menyanyi, ucapnya. Dan memang Isyana bukan sekadar bakat alam, namun juga diasah lewat pendidikan formal. Bisa jadi inilah ‘rejeki’ Isyana. Berkat berbagai prestasi yang diukirnya dalam berbagai kompetisi di dalam maupun di luar negeri, ia mendapat beasiswa kuliah di Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA), Singapura. Padahal ketika itu usianya masih 16 tahun, dan dia masih kelas II SMA. ‘Pucuk dicinta ulam tiba’, ia pun—dengan dukungan orangtuanya-- lantas memutuskan mengambil tawaran itu. Walhasil, dirinya tak sempat menyelesaikan SMA nya. “Waktu itu SMA hanya sempat di kelas 2 karena mendapat beasiswa,” ucap Isyana yang di NAFA mengambil bidang musik performance. Lulus dengan predikat terbaik, Isyana pun kembali meraih beasiswa penuh untuk memperdalam ilmu musiknya di Royal College of Music, Inggris. Di tahun terakhir studinya, ia juga menerima beasiswa RCM Excellence Award.Pulang ke Indonesia Isyana langsung berkiprah di dunia tarik suara dan namanya pun melejit lewat Keep being You. “Perjalanan aku dalam dua tahun terakhir tercurah dalam album kedua aku ‘Paradox’. Itu isinya curhatan aku semua. Tidak seperti album pertama yang isinya macam-macam, maka di ‘Paradox’ semuanya tentang cerita aku. Tidak ada imajinasi, tidak ada cerita atau curhatan teman. Bahkan klipnya aku yang menyutradarai ,” tutur Isyana yang banyak mengukir prestasi dalam kompetisi electone di antaranya menjadi juara Grand Prix Asia Pacific Electone Festival pada 2008, 2009 dan 2011, serta meraih Gold Certificate 5th Bangkok OperaFoundation Singing Competition, Bangkok, Thailand, pada 2013.

Mandalika

P

TANTANGAN SI INTROVERT Ada banyak hal yang menarik yang jarang terungkap ke publik tentang diri Isyana. Kalau selama ini kebanyakan Isyana hanya mengungkapkan tentang kegiatannya yang terkait kariernya maka kini dia mulai sedikit demi sedikit membuka dirinya. Salah satu yang menarik adalah tentang dirinya sempat dihinggapi rasa tidak ‘PD’. Pengakuan ini sungguh di luar dugaan mengingat kiprahnya sejak remaja hingga sekarang yang membuatnya harus banyak bersosialisasi. Bahkan ketika di SMA pun selain berprestasi secara akademik, dia juga adalah Ketua OSIS. “Iya memang suka nggak ‘PeDe’ ya. Mungkin karena aku ini sebenarnya adalah seorang yang introvert. Suka nggak yakin. Tapi itu dulu, sekarang aku sudah banyak berubah setelah kuliah. Aku kan kuliah di jurusan Music Performance, nah di situ mendapat pelajaran ten-

tang banyak hal termasuk tentang cara kita menjadi the true performance. Dari sana lah aku banyak berubah,” tuturnya. Dengan karakter yang sangat introvert sementara di sisi lain dia harus menjalani kariernya sebagai seorang entertainer, itu merupakan tantangan tersendiri. “Jadi dalam hidup bermusik aku sekarang ini, aku banyak melakukan kegiatan yang saling kontradiktif dengan pikiran aku sendiri. Contohnya, aku ini kan sesungguhnya ber-background classical music tapi majority people knows me as pop musician. Atau, aku ini orang yang sangat introvert tapi profesi aku adalah entertainer,” ungkap Isyana. Selama kariernya di panggung hiburan, kata brand ambassador sebuah situs belanja online, ini, ada banyak pengalaman didapatnya. Termasuk kejadian-kejadian yang di luar dugaan. Seperti misalnya, ia pernah jatuh terguling ketika sedang show. Untungnya saat kejadian tersebut, ia tetap tersadar, tidak panik dan langsung mengambil kendali diri. “Hahaha...iya aku jatuh terguling tapi abis itu langsung berpose, nyanyi lagi. Padahal asal tahu saja, waktu terjatuh itu sebenarnya aku sudah ‘kunang-kunang’ lho. Namun aku tetap bernyanyi sampai selesai,” ujar Isyana mengingat pengalamannya sambil tertawa. Yang juga lucu, lanjutnya, dia pernah lupa lirik saat show. “Wahh itu lucu, waktu itu nyanyi ‘Anganku Anganmu’ pertama kalinya live di konser Raisa-Isyana. Eh aku lupa lirik. Hahaah untung aku adalah komposer, jadi begitu lupa aku langsung bikin lirik sendiri saat itu juga...hahaha...nggak ada yang tahu tuh...,” kata Isyana yang hobi main PS ini. (Diana Runtu)

residen didampingi Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi berkunjung ke Anjani tanggal 23 November 2017, mengenakan busana kain sarung dipadukan kemeja putih dan jas warna hitam, disambut Bupati Lotim, H. Ali BD dan Pengurus Pondok Pesantren Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun bersama Pengurus Besar NW Anjani lainnya. Di antaranya, H. Lalu Gde Wirasakti Amir Murni, Tuan Guru H. Lalu Gde Muhammad Zainuddin Atsani, Lalu Gde Syamsul Mujahidin, Dr. H. Lalu Muhyi H. Abidin beserta istri masing-masing dan para Masyaikh Mahad PBNW Anjani. Silaturahmi Presiden Joko Widodo dengan Pengurus Besar (PBNW) disambut salawat Nahdlatain oleh ribuan santri/santriwati yang sejak pagi sudah antusias menanti kedatangan presiden RI yang merakyat tersebut. Dalam pidatonya, Presiden Jokowi mengungkapkan sudah cukup lama ingin berkunjung di Ponpes Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani ini. Terlebih sebelumnya, kata Presiden Jokowi bahwa Pimpinan Ponpes NW Anjani, Ummi Hj. Sitti Raihanun sudah tiga kali berkunjung dan bersilaturahmi menghadap presiden di Istana Negara di Jakarta. Terakhir kali Ummi Hj. Sitti Raihanun berkunjung ke Istana Negara, ungkap Presiden adalah pada tanggal 9 Nopember 2017, saat pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan Nasional kepada Maulana Syaikh, TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Majid. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur hari ini diberi kesempatan untuk bisa bersilaturahmi dengan pengurus besar NW Anjani. Berarti kunjungan pertama ini merupakan balasan atas kunjungan pimpinan NW

21

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Kunker Jokowi di NTB

Kedatangan Presiden RI ke NTb minggu lalu

Anjani sebelumnya,” ujar Presiden. Pada kesempatan itu, Presiden Joko Widodo juga mengungkapkan bahwa Ummi Hj. Sitti Raihanun telah mengundangnya untuk berkunjung kembali ke Anjani pada bulan Maret 2018 mendatang. Pada kesempatan itu Presiden mengajak masyarakat untuk selalu bersyukur kepada Tuhan yang telah mengkaruniai negara besar Indonesia. Sebuah negara yang kaya raya, dengan penduduk 258 juta jiwa, 714 ribu pulau, 15 ribu bahasa, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, yakni 87 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Oleh karena itu, Presiden mengajak seluruh santri dan masyarakat untuk menjaga persatuan dan merawat kebhinekaan di Negara Demokrasi Pancasila ini. “Contohnya dalam politik, baik dalam pemilihan bupati/walikota, gubernur dan presiden, monggo pilih bupati/ walikota yang terbaik, silahkan pilih gubernur yang terbaik dan silahkan pilih presiden yang terbaik menurut aspirasi masing-masing,” ujarnya. Tetapi setelah itu mari kita bersatu kembali membangun bangsa dan daerah tercinta ini. Selanjutnya, seperti biasa Presiden Jokowi melempar pertanyaan kepada para santri dan memberikan hadiah sepeda bagi santri yang mampu menjawab dengan tepat. Presiden juga membagikan buku tulis kepada ribuan santri/santriwati yang hadir. Dari Anjani presiden dan rombongan melanjutkan kunjungan silaturahmi ke PBNW Pancor, sekaligus juga melakukan kunjungan ziarah ke makam Pahlawan Nasional Maulana Syaikh di Pondok Pesantren Darunnahdlatain NW Pancor, Kabupaten Lombok Timur.

Joko Widodo disambut ribuan warga saat berziarah ke Makam Maulana Syaikh

Disambut pengurus Yayasan Hamzanwadi, yaitu Ummi Hj. Siti Raihun, didampingi putra-putri beliau di antaranya Muhammad Syamsul Lutfi, Dr. Hj. Sitti Rohmi Jalilah dan sejumlah pengurus besar Nahdlatul Wathan Pancor lainnnya, Presiden menuju kompleks makam dan langsung memanjatkan doa untuk almarhum Maulana Syaikh. Ziarah tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap Pahlawan Nasional itu. Usai itu Jokowi bertemu dengan ribuan santri dan santriwati di pon-

Kunjungan Presiden Joko Widodo di NW Pancor

dok tersebut. Seperti biasa sebelum mengakhiri sambutannya, Jokowi meminta sejumlah santri dan santriwati untuk menghapal Pancasila dan nama-nama pulau di Indonesia. Gelak tawa para santri, termasuk presiden tidak bisa ditahan saat salah seorang santri salah mengucapkan Pancasila. “Ini bukan karena nggak bisa, tapi grogi berdiri di samping saya,” ujar Jokowi yang menambah riuhnya suara tawa para santri. Para santri yang dapat menghapal Pancasila dan nama-nama pulau, Jokowi memberinya hadiah sepeda.

Atas kunjungan yang berkesan tersebut, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengucapkan terima kasih atas keluangan waktu Presiden Jokowi mengunjungi dan bersilaturahmi dengan keluarga besar Ponpes NW. Ponpes tersebut menurut Majdi merupakan pusat perjuangan dan pengabdian Maulana Syaikh untuk bangsa dan negara. “Pak Presiden, di musholla ini, berpuluh-puluh tahun, Maulana Syaikh mengajar dan berjuang. Mengisi hari-harinya di sini dengan perjuangan,” cerita Majdi. (Naniek I. Taufan)

Presiden Nantikan Rekomendasi dari Munas Setelah melakukan silaturahmi ini, Jokowi kemudian melanjutkan kunjungannya dengan membuka Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU merupakan forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah Muktamar. Presiden RI, Bapak Ir. H. Joko Widodo berharap seluruh rangkaian kegiatan dapat berjalan lancar sehingga menghasilkan keputusan yang bermanfaat bagi seluruh umat. Dari 18 pokok permasalahan yang dibahas pada Munas kali ini, rekomendasi terkait radikalisme agama dan penguatan ekonomi warga merupakan yang paling dinanti Presiden. “Saya tunggu rekomendasi Munas dan Konbes untuk kami tindaklanjuti, terutama persoalan yang menyangkut pemerintah, seperti rekomendasi terkait pembahasan redistribusi aset dalam pandangan Islam,” ujar Presiden di hadapan ribuan ulama se-Indonesia yang hadir pada Munas Alim Ulama Konferensi Besar Nahdlatul Ulama tahun 2017 di kompleks Masjid Hubbul Wathon Islamic Center Nusa Tenggara Barat, Kamis (23/11/2017). Kehadiran Presiden Jokowi didampingi disambut ribuan santri NU dengan lantunan Shalawat Badar. Presiden Jokowi menegaskan bahwa pandangan para ulama sangatlah penting agar apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait retribusi aset bisa sesuai aturan agama dan hukum yang ada. “Karena persoalan aset bukanlah menyangkut nominal kecil

Presiden RI membuka Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 di Mataram NTB

sehingga harus dipastikan adil dan sesuai aturan hukum,” katanya. Dalam sambutan selamat datangnya, Gubernur NTB berharap seluruh rangkaian acara Munas dan Konbes dapat berjalan lancar dan menghasilkan keputusan yang bermanfaat. Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU), KH Said Aqil Siroj mengatakan, Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017 mengambil tema ‘Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga’. Tema ini dipilih mengingat perkembangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia. “Mengapa tema ini penting? Sebab, akhir-akhir ini semangat nasionalisme kita agak pudar dan agak luntur, dengan adanya keterbukaan era reformasi dan teknologi yang sangat canggih, kemajuan yang luar biasa, banyak bangsa yang terpengaruh oleh pro-

vokasi radikalisme,” katanya. Penyelenggaraan Munas Alim Ulama & Konbes NU dilaksanakan dalam rangka menghasilkan keputusan-keputusan strategis dan fundamental bagi kemaslahatan umat, untuk keutuhan bangsa dan negara. Pada Munas kali ini, dibahas 18 persoalan strategis bangsa dalam Bahtsul Masail oleh para kiai NU. Di antaranya pembahasan masalah undang-undang yang mengatur tentang penyandang disabilitas, agar mendapat perlakuan dan hak yang sama dari negara. Munas Alim Ulama & Konbes NU 2017 berlangsung Kamis-Sabtu, 23 hingga 25 November 2017 di Nusa Tenggara Barat (NTB), dipusatkan di lima pondok pesantren NU seperti Ponpes Darul Hikmah, Darul Quran, Darul Fallah, Nurul Islam, dan Ponpes Al Halimi. (Naniek I. Taufan)


22

Sosialita

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

Ojek Online Minta Payung Hukum Demi dapur keluarga, Katmin terpaksa tidak ikut ber­ demo bersama para ojek online lainnya. Dia tetap beroperasi meski sembunyi-sembunyi alias tanpa menggunakan atribut perusahaan aplikasi transportasi dimana dia bernaung. Tanpa jaket dan helm kantornya, Katmin tampak seperti pengendara motor biasa. Makanya dia ‘aman-aman’ saja ketika melewati konvoi para ojek online yang tengah berjalan menuju Istana Negara, Jakarta.

lebih jauh tarif murah yang dimaksud. Namun seorang temannya menyebut mereka menuntut tarif per km menjadi Rp 4000 dari yang sekarang berlaku kisaran Rp 1.000-1.600 per km. “Kami ingin kepastian tarif yang berlaku sama untuk semua ojek online supaya adil dan tidak ada perang tarif,” ucap Nardi menambahkan. Sementara Katmin yang tidak ikut demo mengaku, dibanding dulu ke­ tika ia masih menjadi ojek pangkalan, penghasilannya saat ini jauh lebih baik. Bahkan dulu, sebelum ojek online sebanyak sekarang, dia bisa mendapat uang lebih banyak lagi.

“Kalau dulu sebelum ojek online sebanyak sekarang, narik dari pagi sampai malam, sebulannya tidak kurang dari Rp 5 juta. Enak, tapi cape. Seka­

‘B

rang jumlah ojek online banyak bener, penghasilan berkurang drastis. Tapi jika kerja keras, dengan kondisi sekarang masih bisa mencapai lebih dari UMR Jakarta (UMR Jakarta 2016 Rp 3,1 juta),” ungkap Katmin. Demo yang terjadi sekarang sebe­ narnya, lanjut Katmin, bukan cuma per­ hitungan tarif yang sepihak dari pihak perusahaan aplikasi, namun juga ‘kekua­ tan’ mereka dalam menghadapi pihak perusahaan jika suatu ketika bertindak semena-mena terhadap mereka. “Kalau sekarang kan kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kalau kita nggak setuju peraturan, kita juga nggak bisa menen­ tang. Makanya meski saya akui terbantu ekonominya dengan ojek online tetap saja saya ikut mendukung perjuangan teman-teman agar ke depan bisa lebih baik dan ‘aman’,” katanya. Bicara penghasilan dan kepuasan pengemudi, bisa dilihat dari hasil riset Pusat Kajian Komunikasi Universitas

Revisi UU LLAJ Terkait demo para ojek online, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi menyebut, tuntutan para ojek online ini terbentur pada UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No 22 Tahun 2009. Karena dalam undang-undang tersebut kendaraan roda dua tidak masuk dalam kategori angkutan umum. Seharusnya, tambah Tulus, mereka menyam­

Andri Yansyah

paikan aspirasi kepada Dewan Perwakilan Rakyat karena di sanalah pembuatan undang-undang dilakukan. Misalnya meminta agar revisi UULAJ segera dilakukan. “Ke sana (DPR) akan lebih efektif. Karena sepa­ njang UU LLAJ belum diubah agak susah menuntut legalitas ojek online atapun ojek pangkalan. Dalam UU, sepeda motor tidak tergolong angkutan umum, minimal beroda tiga,” jelas Tulus. Pihaknya, kata Tulus, juga telah menyampaikan hal tersebut kepada para ojek online yang datang ke YLKI barubaru ini. Ke m e n t e r i a n Pe r­ hubungan menyebut pem­ bahasan regulasi ojek online masih dalam pengkajian. Perlu kehati-hatian dalam mengka­ jinya karena ini menyangkut hajat hidup orang ban­

Indonesia (Puskakom UI) beberapa waktu lalu tentang manfaat sosial aplikasi on-demand terhadap pekerja dan pengguna jasa perusahaan. Sebagai objek studi adalah Gojek Indonesia. Riset ini dilakukan pada 6 hingga 11 April 2017 dengan jumlah responden 6.014 pengemudi. Salah satu temuan riset yang di­ lakukan di 15 lokasi Jabodetabek adalah penghasilan bulanan 77% pengemudi Gojek melampaui pendapat di atas UMP Nasional yakni Rp 1.997.817 menurut BPS 2016. Hasil lebih besar didapat driver Go-Car dimana 50% lebih mitra pengemudinya menda­ pat penghasilan di atas rata-rata UMP DKI Jakarta yakni Rp 3,3 juta lebih. Disebutkan, 76% mitra mengklaim merasa puas dan sangat puas dengan penghasilan mereka saat ini. Mereka merasa kualitas hidupnya meningkat saat bermitra dengan Gojek. (Diana Runtu)

yak. “Ini masalah sensitif jadi kita sangat hati-hati mengkajinya. Merumuskan aturan perlu hati-hati agar tidak terjadi polemik,” kata Cucu Mulyana, Direktur Angkutan dan Multi Moda Ditjen Per­ hubungan Darat Kementerian Perhubungan. Namun Cucu tidak memberi waktu kapan kajian tersebut akan selesai dan hal-hal apa saja yang dibahas dalam kajian. Dia juga tak menjelaskan soal pengajuan revisi UU LLAJ terkait keberadaan kendaraan roda dua tidak termasuk dalam kategori angkutan umum. Pendapat berbeda justru disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah beberapa waktu lalu. Dia menyarankan agar transportasi ojek online dibuatkan regulasi. Dalam undang-undang, memang ojek tidak masuk dalam kategori angkutan umum karena itu dibuat aturan tentang angkutan sewa pribadi. “Ojek tidak masuk kategori angkutan atau transportasi umum. Karena itu, mungkin ada baiknya dibuatkan aturan untuk angkutan sewa pribadi,” kata Andri dalam Diskusi Publik soal Transportasi Online, beberapa waktu lalu. Menurutnya, sulit melakukan pelarangan beroperasinya ojek karena keberadaannya su­ dah ada sejak dahulu. Memang tidak bisa masuk kategori angkutan umum karena syarat angkutan umum adalah yang bisa mengangkut lebih dari dua penumpang, sementara ojek hanya bisa mengakut satu penumpang. Namun bukan berarti tertutup untuk dibuatkan aturan. “Tidak masuk kategori angkutan umum tapi bisa masuk angkutan sewa pribadi, misalnya,” tambah Andri. Ada yang mengusulkan guna mengisi kekosongan aturan tentang angkutan ojek—sambil menunggu kajian Kementerian Perhubungan--- maka sebaiknya Pemda DKI Jakarta meniru apa yang dilakukan Kota Depok yang menerbitkan Perda tentang angkutan ojek. Dengan begitu ojek online bisa lebih teratur dalam beroperasi, pengusaha aplikasi juga memiliki kewajiban-kewajiban yang harus dijalankan dan para pengemudi ojek online pun memiliki legalitas secara hukum. (Diana Runtu)

omplain bakal terjadi saat mobil dibiarkan begitu lama, di parkir serapi mungkin tanpa ada penger­ jaan. Tentunya, Anda yang dalam keseharian bekerja dengan meng­ andalkan mobil, pasti menjadi sangat terasa terganggu dengan kesulitan ini. Saat Anda komplain ke bengkel karena lamanya mobil selesai, akhirnya pihak bengkel pun akan buru-buru mengerjakan mobil tersebut. Alhasil, kualitas cat mobil akan tidak sempurna atau dapat dibilang mengecewa­ kan, kata lelaki yang juga pemilik toko oleh-oleh khas Bali, Arjuna Gagapan Bali ini. Ia menyarankan, yang perlu diperhatikan dalam memilih bengkel yang tepat untuk penge­ catan mobil, adalah fasilitas yang dimiliki bengkel, dukungan per­ alatan yang ada, serta pelayanan dari bengkel tersebut. Jika masih saja kualitas yang dihasilkan menurun, maka da­ pat dipastikan bahwa bengkel itu tidak memilik sistem kerja yang baik, ujarnya. Pande Yudi menjelaskan, beng­ kel dengan sistem yang bagus, akan mengelola kendaraan yang datang dari awal mobil masuk ke bengkel akan dikelola dengan baik, sehingga one day service atau satu hari pengerjaan langsung se­ lesai pasti bisa terwujud dengan kualitas bergaransi. “Mohon dibe­ dakan kerja karena dikejar-kejar orang sehingga tukang bekerja

3

Bengkel Auto Metallic

Miliki Mesin Oven Italia Terbanyak di Bali

K

Cucu Mulyana

ukannya nggak sol­ ider, tapi kalau saya berdemo, berarti tidak ada penghasi­ lan. Dapur nggak ngebul. Sebagian teman-teman saya juga nggak ikutan demo, mereka tetap beroperasi sama seperti saya,” ujar Katmin sambil menambahkan, meski tidak demo ia mendukung tuntutan teman-temannya. “Saya tidak demo semata-mata hanya demi pemasukan keluarga. Karena ke­ betulan sedang banyak keperluan,” ujar bapak tiga anak ini memberi alasan. Kamis pekan lalu seribu lebih pengemudi ojek online dari berbagai perusahaan aplikasi yang beroperasi di Jakarta menggelar unjuk rasa di Istana Merdeka. Ada sejumlah tuntutan yang diutarakan, salah satunya yang utama adalah dibuatkan payung hukum untuk keberadaan mereka. “Katanya, keberadaan kami diper­ lukan masyarakat. Tapi kenapa kami diperlakukan berbeda dengan angkutan lainnya. Kemarin taksi online sudah mendapat payung hukum, bagaimana dengan kami? Kenapa kami diperlukan tapi juga diabaikan. Kami perlu payung hukum,” ucap Nardi, ojek online yang sehari-hari beroperasi di wilayah Ja­ karta Timur. Demi menuntut perbaikan na­ sib, dia rela ikut berdemo dan tidak menarik penumpang seharian. “Saya demo ini demi keluarga saya juga. Kalau berhasil keluarga saya juga ikut senang. Makanya mereka mendukung saya ikut berdemo. Soal rezeki kan sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa, tidak usah takut,” tambahnya yang diamini oleh teman-temannya. Menurut Nardi, payung hukum bagi ojek online sangat diperlukan untuk melindungi mereka bukan saja kala beroperasi tapi juga dari pihak peru­ sahaan yang selama ini dinilai sepihak dalam menentukan tarif. “Tarifnya ter­ lalu murah. Masyarakat memang diun­ tungkan, tapi bagaimana dengan kami? Jika ada payung hukum, seperti halnya taksi online, tarif diberi penetapan oleh pemerintah batas bawah dan batas atas. Jadi intinya kami minta perlindungan pemerintah,” tegas Nardi tanpa merinci

Memilih bengkel yang bagus untuk pengecatan mobil, memang tak mu­ dah. Sebaiknya, jangan pernah berpatokan pada mobil yang berjejer atau­ pun menumpuk di bengkel tersebut. Justru mobil yang berjejer rapi itu, akan menimbulkan pertanyaan yang besar. Apakah mobil itu segera diperbaiki, kapan dikerjakan, dan sampai kapan selesainya? Demikian disampaikan Pande Nyo­ man Yudi Sutrisna, pemilik Bengkel Auto Metallic.

Edisi 980/ 27 november - 3 desember 2017

tertekan, dibandingkan dengan kerja cepat karena memahami sistem kerja yang benar, jelas pemilik tiga bengkel body repair ternama di Bali ini. AWAL CAT MOBIL PANGGILAN Pande Nyoman Yudi Sutrisna mengawali kariernya di bengkel sejak 18 Agustus 1999, yang dimulai dari cat mobil panggilan ke rumah-rumah, hingga akh­ irnya memiliki tiga bengkel yaitu Auto Metallic, Krisnanda Motor, dan Fino Motor. Bengkel Auto Metallic dengan fasilitas perbaikan bodi mobil dan pengecatan tersebut diklaim ber­ standar tinggi dengan teknologi mesin oven dari Italia. Bengkel ini memberikan layanan istimewa

bagi para konsumen. Tak seka­ dar perbaikan dengan hasil yang sempurna namun juga melalui proses serta pelayanan terbaik. Dengan fasilitas 7 mesin oven produksi Italia sangat membantu percepatan dalam pengeringan cat mobil walau cuaca dalam keadaan mendung. Sehingga program-program yang dimi­ liki Bengkel Auto Metallic dapat berjalan maksimal dan bersaing dengan bengkel lain dan men­ jadikan bengkel Auto Metallic pilihan konsumen dan diper­ caya karena keahliannya dalam pengecatan mobil dan dijadikan bengkel rekanan oleh perusahanperusahaan asuransi, kata Pande Yudi. Ia menambahkan, 80% mobil di Bali pengecatan bodi ken­

daraannya ke Bengkel Auto Metallic merupakan pengusaha jasa transportasi, marketing/sales dan hotel. Oleh sebab itu, waktu kerja menjadi senjata bagi beng­ kel Auto Metallic untuk memper­ tahankan konsumennya. Layanan One Day Service yang diberikan oleh Bengkel Auto Metallic (cat mobil satu hari jadi), dengan garansi satu tahun, layanan klaim asuransi dan layan­ an antar jemput kendaraan. Pande Nyoman Yudi Sutrisna mengatakan, bengkel Auto Me­

tallic memiliki layanan dengan proses perbaikan yang tepat dan benar, sesuai standar pabri­ kan atau merek mobil sehingga menghasilkan kualitas pekerjaan yang sempurna. Selain perbaikan bodi mobil tingkat berat karena tabrakan misalnya, bengkel ini juga menerima perbaikan keru­ sakan-kerusakan kecil dengan menawarkan keunggulan efisiensi waktu dan biaya. Lewat bengkel Auto Metallic ini ia berharap, konsumen mengetahui standar tentang perbaikan dan layanan berkualitas akan perbaikan bodi dan cat mobil, ujarnya. Apabila Anda baru mengeta­ hui program one day service dari bengkel Auto Metallic, jangan ragu silakan datang langsung ke bengkel Auto Metallic di Jalan Raya Batubulan, 50 meter ke arah utara dari Arjuna Gagapan Bali (sebelah timur jalan raya). Bengkel Auto Metallic yang dibangun di atas lahan seluas 80 are dan memiliki kapasitas perbaikan mobil hingga 500 unit per bulan. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi telepon 085333333535. Ia menambahkan, tersedia layanan antar jemput kendaraan anda. Dijamin, Anda sebagai konsumen baru di bengkel Auto Metallic akan dibuat kaget dan heran akan pelayanannya. Tentu ini menjadi kabar baik kepada rekan-rekan Anda semuanya. (ast)


Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

GORO-GORO Perusuh i t u b e r k o a rkoar di ruang publik “ D a l a m perang, semua yang gugur untuk mem­ Putu Wijaya bela nama bangsa adalah pahlawan. Meskipun ada saja di antaranya terbawa pahlawan gadungan. Di masa damai, tidak perlu gugur untuk jadi pahlawan. Asal terbukti berjasa terhadap bangsa dan negara, dia adalah palawan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang adalah pahlawan dalam hidupnya sendiri. Tapi hanya beberapa gelintir orang yang berhasil membuktikan ia juga pahlawan bagi hidup orang lain. Aku contohnya!” Perusuh itu lalu mengeluarkan uang dari kantungnya. Ia naik ke atas meja, berteriak-teriak mengumpulkan orang. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Sambil menaburkan duit kepada orang-orang yang ada di sekitarnya. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Mereka yang semula tak peduli atau merasa terganggu oleh kehadiran dan khususnya mulutnya. Terkesima. Begitu melihat lembaran seratus ribu menggelepar-gelepar diserakkan, mer­ eka seketika menukar sikap. Melepas harga diri lalu lebur bergabung dengan

massa menerkam duit liar itu. Bagai ikan dalam akuarium yang ditaburi makanam semua menubruk saling berhimpitan. Sikut-menyikut ingin mendapat lebih banyak. Kalau bisa semuanya. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Makin lama orang semakin panas dan ganas. Tak hanya berhimpitan, mereka saling jegal. Korban tak bisa dicegah, mulai bergesekan. Kemudian dorong-doronan. Akhirnya gontokgontokan. Korban mulai berjatuhan. “Duitttt! Duit! Duit! gratisssss!” Seorang anak menjerit terinjak. Seorang nenek disepak. Seorang ibu terjerembah dengan bayi lepas dari tangannya. Seorang kakek terpukul. Seorang anak muda memukul dan terpukul. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Makin kacau makin banyak orang bergabung. Makin celaka makin berin­ gas semua penasaran. “Duit, duitlah yang jadi kunci semua pintu dalam dunia ini,” lanjut perusuh itu.”Duit jadi tiket masuk, password untuk semua yang terlarang! Pintu sorga dunia!” “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Tak hanya pengunjung, satpam pun ikut terpukau. Kilauan ratusan ribu yang beterbangan sebagai kupu-kupu itu, menipu nuraninya. Ia lupa janjinya lalu terjun menjemput doku. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!”

Espresso

PAHLAWAN DI MASA DAMAI

Perusuh meraung seperti serigala. Suaranya membuat yang berebut tam­ bah liar. Uang di genggaman tangan mulai jadi sasaran. Orang saling terkammenerkam. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss! Lihat ! Segala yang tak mungkin jadi nyata!. Ingatlah hari ini. Aku kalahkan semua yang sudah diobral oleh keyakinan, idiologi, karena semua itu ternyata ma­ kanan palsu yang tak mampu menguasai kamu setelah kamui kerangsukan oleh sihir duit!” Kembali ia rogoh sakunya lalu hamburkan lebih banyak lagi duit. Lebih royal lagi. Lebih gila-gilaan! “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Sekarang bukan sekali lempar. Berkali-kali ia merogoh saku dengan tangan kiri dan kanan dan melempar lebih banyak lagi. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Orang-orang kian tersedot ke tempat itu. Sopir-sopir kendaraan umum memberhentikan kendaraannya di tengah jalan, lalu lari menghampiri. Melompat menginjak yang menghalang­ inya, menerkam! “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Mobil-mobll pribadi mulai terin­ timidasi. Mula-mula mereka coba cari solusi. Tapi setelah tak bisa lagi men­ gatasi, mereka langsung sikat tabrak, gilas, gebyar emosi. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Sekarang bukan hanya rupiah! Dolar,

Euro, Poundsterling, Mark diuncal ke udara. Melambai-lambai menghampiri. Orang-orang kaya di dalam Mercy, BMW, Audi, Lexus, Ferari, Lambordini, Porsche, Roll Royce ternyata bukan tak butuh duit. Mereka justru paling rakus paling tahu nikmatnya duit. Mereka ting­ galkan mobilnya yang berharga miliaran dan menyerbu. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Orang-orang berduit bukan mem­ babi buta untuk menangkap selembar dua lembar duit yang terbang jinak tapi mereka mau merebut memiliki pembual duit yang gila itu. Semua naik ke meja mau menculik. Perusuh mencium bahaya langsung menjerit sebelum ada yang menyentuh. Publik lantas terperangah, tak sudi berdamai lagi dengan nurani. Sumber rizki mau dimonopoli? Hmmm, lewati dulu mayat gua! Semua serentak melu­ pakan duit. Orang-orang kaya yang mau menggaruk itu mereka timpa. Dihajar habis-habisan supaya jadi efek jera! Juragan-juragan duit bagai “vacuum cleaner” penyedot duit di ruang publik, kembali teringat sebagai tersangka pe­

nyebab ekonomi bangkrut. Maka rakyat jelata ngamuk. “Bunuh mereka semua, jarah hartanya, bagi rata! Kapitalisme harus kikis habis!” Tapi apa daya, ada yang punya senjata. Rakyat yang beringas tampak begitu ganas. Karena ketakutan atau mungkin juga gugup, kelepasan me­ nembak. Rakyat adalah semut merah. Jatuh satu bangkit seribu. Senjata direbut, diarahkan pada pemiliknya! Tembakmenembak tak bisa dicegah. “Duitttt! Duit! Duit gratisssss! Duitttt! Duit! Duit gratisssss!” Tak ada yang peduli lagi. Duit jatuh harga. Semua haus darah. Membantai jadi keindahan tersendiri. Saat-saat menegangkan terasa nikmat. Perusuh turun dari meja. Memun­ guti duit yang tak laku lagi. Karena semuanya memang uang palsu. Ia telah sukses membuat chaos. Amat berhenti membaca. Bu Amat terdengar memanggil. “Pakkkk! Berhenti dulu ngisi kepala, isi dulu perut biar seimbang!”

Polemik Menikah Muda Persoalan menikah muda seakan menjadi hal yang sering diperbin­ cangkan khususnya bagi kaum rem­ aja dan dewasa saat ini. Bagaimana tidak, stereotype mengenai menikah muda sudah mulai berkembang. Menikah muda kini bukanlah hal yang masih tabu untuk dilakukan bahkan kian hari pasangan yang menikah muda mulai meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat yang mulai berubah pula. Namun, ada beberapa hal yang tentunya harus dipertimbangkan jika ingin menikah muda. Keinginan untuk segera memiliki keturunan adalah salah satu faktor dari pasangan yang ingin menikah muda. Banyak orang yang ingin menyandang sebutan mahmud atau mama muda atau kerap juga disebut dengan hot mom dan hot daddy. Ingin mempunyai anak yang lucu dan menggemaskan juga merupakan keinginan pasangan yang bersepakat untuk menikah muda. Tentunya hal ini tidaklah semu­ dah yang dibayangkan. Sebenarnya menjadi mahmud bukanlah hal yang sesederhana yang dipikirkan. Menjadi seorang ibu adalah pekerjaan yang paling berat sesungguhnya dimana seorang ibu dituntut menjadi ses­ eorang yang serba bisa. Tidak hanya memasak, mengurus anak, mengatur keuangan rumah tangga, seorang

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

ibu tentunya juga harus mampu menjadi seorang pendidik yang baik untuk anak-anaknya. Fakta yang ser­ ing ditemui yaitu anak tidaklah selalu menggemaskan. Terkadang, kita akan dihadapi dengan situasi dimana anak rewel dan kerap menangis. Sehingga, orangtua haruslah siap untuk mengh­ adapi segala situasi termasuk situasi yang buruk sekalipun. Pada zaman sekarang ini, segala sesuatu memerlukan uang. Tentu­ nya banyak kebutuhan yang harus dipenuhi khususnya bagi pasangan yang menikah muda. Namun, saat ini terdapat pasangan yang menikah muda karena bantuan dari orangtua. Orangtua memang memiliki hak untuk ingin membantu anaknya. Namun yang harus diperhatikan, waktu itu tidak berlangsung untuk sebentar saja, Anak tidak akan bisa selamanya bergantung pada bantuan dari orangtua. Selain itu, memiliki pasangan dengan kehidupan yang sudah mapan juga menjadi salah satu hal yang menyebabkan orang untuk memutuskan menikah muda. Tentu, hal ini adalah sesuatu yang sahsah saja untuk dilakukan. Akan tetapi, hal ini akan mengakibatkan terjadinya ketergantungan dari salah satu pihak. Masalah keuangan adalah problema yang sering terjadi dalam kehidupan berumah tangga sehingga perlulah kesiapan finansial yang matang pada setiap pernikahan.

Pande Nyoman Ita Wulandari, S.Pd. Tanggapan masyarakat juga dapat mempengaruhi keputusan pasangan untuk menikah muda. Komentar yang biasanya muncul yaitu, “Buat apa pacaran lama-lama jika akhirnya putus”, “Pacaran kok kayak ngredit mobil”, atau “Jangan mikir lama-lama, nikahin saja langsung”. Tanggapan atau komentar lingkungan sekitar meman­ glah tidak dapat untuk dihindari. Setiap orang berhak untuk mengeluarkan pikirannya. Namun, tentunya tidak semua saran atau pandangan orang

lain adalah benar adanya. Semuanya tergantung dari pribadi masing-masing karena setiap individu mempunya pandangan dan permasalahan yang berbeda-beda pula. Anak muda zaman sekarang ini ten­ tunya harus berpikiran jauh ke depan. Hidup tidak hanya seputar pernikahan saja. Perkayalah wawasan dan kejarlah pendidikan setinggi mungkin karena dengan wawasan dan pendidikan yang baik akan mampu untuk pribadi yang baik pula. Ingatlah, pasangan yang me­ nikah akan menjadi orangtua nantinya. Untuk mendidik anak menjadi pribadi yang baik membutuhkan orangtua yang baik pula yang mampu untuk memberi­ kan contoh dan teladan yang baik untuk anak-anaknya. Selain itu, untuk kaum wanita, melanjutkan pendidikan ketika sudah berkeluarga akan menimbulkan sebuah konflik baik pada diri sendiri sebagai seorang ibu dan pada anak serta suami. Oleh karena itu, akan lebih baik jika pendidikan yang diinginkan sudah ditempuh ketika sebelum menikah

sehingga waktu bisa difokuskan untuk keluarga dan karier untuk yang tetap ingin bekerja. Pernikahan itu menyatukan dua insan maka diperlukan dua orang yang bisa berkompromi untuk mem­ bentuk sebuah keluarga. Kejarlah karier semapan mungkin selama masih melajang. Dengan karier yang stabil dan mapan tentunya segala ke­ butuhan berumah tangga akan mam­ pu untuk dipenuhi. Sehingga akan memperkecil terjadinya perselisihan di pernikahan nanti. Menikahlah ketika sudah siap baik fisik, mental, dan finansial. Jadilah generasi yang cerdas yang mampu melahirkan dan mendidik anak-anak yang cerdas pula karena generasi penerus bangsa be­ rada pada genggaman generasi muda saat ini. Sehingga, mampu untuk membentuk insan penerus bangsa yang cerdas dan beretika. Pande Nyoman Ita Wulandari, S.Pd. Instruktur Bahasa Inggris

Sudut Pandang

Edisi 980/ 27 November - 3 desember 2017

Siapa orang yang tak pernah lupa? Pasti setiap orang per­ nah lupa sesuatu entah itu hal besar ataupun kecil. Sesekali lupa adalah hal yang biasa. Namun kalau terlalu ­sering lupa, itulah yang harus dipertanyakan atau dicurigai ­sebagai tanda adanya sesuatu.

L

upa, kata Soraya Haque, mantan ar­ tis yang kini banyak berkecimpung di bi­ dang kesehatan dan human resources, menandakan ketikdakfokusan. Ini dalam konteks lupa biasa-biasa atau sesekali lupa. “Namanya manusia ya tidak luput dari lupa. Itu manusiawi. Yang saya maksud adalah sesekali lupa, bukan dalam konteks penyakit lupa serius seperti pikun ataupun de­ mensia,” ujar Aya, begitu namanya akrab disapa. Ia mengatakan lupa itu kelema­ han manusia ketika ia tidak sedang fokus. “Misalnya, menaruh barang di suatu tempat, tapi pikirannya sedang tidak di situ alias pikiran kemana-mana, maka tak heran dia akan lupa. Jadi intinya, manusia lupa karena tidak fokus. Coba kalau dia fokus, pasti tidak akan lupa,” tegas Aya yang sedang menempuh pen­ didikan doktoral jurusan Hukum Kehakiman. Dulu, kata mantan peragawati papan atas era ’1980-an ini, dia pun kerap lupa karena tidak fokus. “Yang paling saya ingat itu, dulu, saya beberapa kali lupa jam undangan. Jadi saya dapat undangan pernika­ han, saya kurang perhatian pada jam acara, hanya ingat tanggal dan tempat acara. “Jadi pernah suatu kali saya dan Eki (Eki Soekarnosuaminya) datang ke undan­ gan pernikahan. Sampai di sana, saya dan Ekki kebin­ gungan. Nama pasangan yang menikah berbeda. Saya perhatikan, kok, yang di pelaminan saya nggak kenal. Saya langsung feeling, wah ini pasti saya salah. Ternyata ac­ ara pernikahan yang saya mau datangi sudah lewat, dan acara yang ini adalah pemakai ge­ dung setelah­ nya,” tutur Aya sambil tertawa.

Terkait salah acara ini, tambah Aya, sudah tiga kali terjadi. “Biasanya kalau sudah begini Eki tahu ini pasti ‘kerjaan’ saya...hahahaha,” ucapnya. Kejadian-kejadian itu menyadarkan dirinya bahwa jika kita tidak fokus tentang sesuatu, pasti akan mudah lupa. Maka sejak itu, ucapnya, dia pun berupaya untuk fokus tentang apapun juga. “Untuk bisa fokus terhadap se­ gala sesuatu tidak datang begitu saja. Itu perlu dilatih. Lihat saja tubuh kita jika ingin memiliki tubuh yang sehat selain menjalani pola hidup sehat, kita juga perlu melakukan olah tubuh atau olah raga. Begitupun otak. Jika ingin daya ingat kita tetap baik, memori kita tidak menurun, ya harus rajin dilatih, olah pikiran,” tegasnya. Aya yang pernah mendapat award dari Helen Keller Fondation karena aktivitasnya memproduseri dan menjadi presenter acara ‘Ibu, Bayi dan Balita’ ingat suatu ketika pernah membaca artikel seorang menyelesaikan program doktoral­ nya di usia 79 tahun. Bayangkan, di usia seperti itu, dia masih mampu menyelesaikan pendidikan doktoral. Padahal menempuh program doktor tidak mudah Seperti halnya tubuh, lanjut ibu tiga anak ini lebih jauh, otak pun harus diolah terus menerus. Caran­ ya bermacammacam, lewat bacaan, men­ ganalisa sesuatu, diskusi-diskusi, dll yang intinya merangsang otak untuk berpikir. Ka­ lau otak ja­ rang dirang­ sang maka yang ter­ jadi

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hariyono (hariyono@cybertokoh.com). Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

23

Harus Fokus untuk Hindari Lupa

Soraya Haque

Foto: kapanlagi.com

2

adalah penurunan memori. “Ada kecenderungan orang semakin bertambah usia, semakin merasa tua, dia menjadi malas berpikir. Kalau disuruh mikir maka jawab­ nya,” Ah udah tua ngapain mikir susah-susah.’ Padahal berpikir, menganalisa adalah salah satu bentuk atau cara merangsang otak,” tuturnya. Beruntung, dirinya tidak punya pandangan seperti itu. Di usianya yang 52 tahun dia tidak mengalami penurunan memori karena aktif melaku­ kan olah otak. Apalagi saat ini dia tengah menyelesaikan program doktoral yang cu­ kup berat dalam prosesnya. “Setidaknya saya harus ra­ jin membaca banyak jurnal, melakukan analisa-analisa. Saya juga harus membaca setidaknya 50 buku, juga diskusidiskusi. Dengan itu semua otak mendapat rangsangan untuk terus bekerja,” jelas Aya.

LUPA LIRIK Hal senada juga disampaikan oleh Tina Toon, mantan penyanyi anak-anak yang sampai kini masih eksis di dunia hiburan. Tina yang belum lama ini menyelesaikan S2 di bidang Hukum Perpajakan menyebut pentingnya ‘merawat’ otak agar otak bekerja dengan baik atau tidak menjadi pelupa. Karena pelupa bukan saja milik orang tua tapi anak muda pun kalau tidak ser­ ing melatih otaknya akan menjadi pelupa. “Aku bukan orang yang pelupa, malah aku termasuk orang yang

Tina Toon

punya daya ingat tajam. Namun se­ bagai manusia, ya ada dong sesekali jadi pelupa. Itu biasanya karena aku kurang fokus. Misalnya karena terlalu sibuk atau capai, membuat kurang fokus yang akhirnya jadi lupa sesuatu,” ungkap Tina. Seperti Soraya, Tina pun ber­ pendapat untuk menghidari ‘kepi­ kunan’ atau sering lupa maka olah otak harus kerap dilakukan dengan berbagai cara. ‘Menganalisa sesuatu, membaca, rajin mendiskusikan ses­ uatu, atau apapun yang merangsang otak untuk bekerja, itu adalah car­ anya,” kata Tina yang kini sedang siap-siap untuk kuliah lagi. “Aku punya banyak minat, aku senang sekolah. Makanya setelah selesai ini (S2), aku ingin kuliah lagi untuk bidang yang berbeda,” ucap pemeran film ‘Cinta

Dalam Kardus’, ini. Meski bukan pelupa, na­ mun Tina yang ngehits dengan lagu ‘Bolo-bolo’ di masa ka­ nak-kanak, memiliki beberapa pengalaman terkait dengan lupa. “Sebenarnya yang na­ manya penyanyi ataupun artis peran, lupa lirik atau lupa dialog adalah hal yang biasa. Kalau artis peran, lupa dialog saat syuting sinetron atau film masih bisa diperbaiki, tapi kalau penyanyi lupa lirik saat show, itu bisa berakibat fatal jika tidak bisa mengatasinya. Aku pernah juga mengalami hal ini, ketika manggung (me­ nyanyi) lupa lirik. Aku segera bikin improvisasi, misalnya dengan mengajak penonton bernyanyi, atau melakukan improvisasi lain. Itu sebagian trik yang biasa dilakukan saat kita (penyanyi) bermasalah di pang­ gung. Yang penting kita tenang melakukannya sehingga penonton tak sadar kalau sebenarnya kita lupa lirik. Dengan begitu show kita tidak menjadi memalukan,” tutur Tina. Pernah juga, lanjut Tina, karena terlalu sibuk dan capai dia melupa­ kan sebuah acara. Meski akhirnya permasalahan itu dapat diselesaikan namun cukup berdampak. “Jadi waktu itu aku lupa nyatet jadwal, manajemen aku juga lupa. Kebetulan memang pada waktu itu kegiatan aku cukup padat. Akhirnya acara itu jadi terlupakan. Sempat bermasalah, namun akhirnya bisa diselesaikan. Cuma fatalnya mereka (penyeleng­ gara) harus mencari talent lain untuk men-replace aku. Ya jadi beranta­ kan,” tutur Tina. (Diana Runtu)

Kiat Atasi Lupa

Untuk mengatasi lupa, sebe­ lebih segar. Komunitas dengan narnya kita harus melatih otak usia sebaya juga bagus, karena kita selalu berpikir. Hal yang bisa sharing pengalaman. Dengan paling mudah dilakukan adalah memiliki komunitas, kita dapat mengerjakan tugas sehari-hari berkomunikasi, bercanda, dan secara rutin. Apapun tugas kita tertawa, sehingga akan jauh kita lakukan dengan senang hati, menyegarkan otak kita,” kata tidak usah berpikir suatu saat dr. Lely. akan pensiun sehingga semua di­ Selain itu, untuk mengatasi lakukan secara rutin dengan baik. lupa bagi lansia, dokter biasanya Demikian diungkapkan dokter ahli akan memberikan obat dan jiwa, dr. Lely Setyawati, SP.KJ (K). vitamin. Dokter juga akan men­ “Apapun kegiatan yang dilakukan yarankan untuk makan, makanan selalu dikerjakan dengan gembira yang tidak membuat proses tanpa keterpaksaan,” ujar Psikiatri penuaan lebih cepat terjadi, RS Sanglah ini. misalnya, daging dan jeroan se­ Ia menambahkan, cara lain baiknya dihindari, seafood juga mengaktifkan otak kita adalah dihindari. Makanan ini tinggi le­ dengan mengerjakan pekerjaan mak dan kolesterol yang memicu dr. Lely Setyawati yang menyenangkan, yang ber­ asam urat dan kolesterol, yang beda dari biasanya. “Jika biasanya rutinitas kita membuat badan kita tidak sehat. “Otak dengan mengerjakan pekerjaan kantor, sekali-kali coba anggota organ tubuh lain itu sebanding. Pada saat bermain games, atau mengisi teka-teki silang,” kita merasakan ini sakti itu sakit, otak jadi sedih, sarannya. Tujuannya, untuk mengasah kedua belah kecewa dan itu memicu proses penuaan,” kata sisi otak kita. Kalau sehari-hari, kita biasanya dr. Lely. rutin menggunakan otak kiri bagi yang bekerja Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dengan tangan kanan. “Pada saat kita mengerja­ agar kita tidak lupa. Contoh saat menaruh kunci. kan hal yang tidak biasanya, otak seberangnya, “Selain memberikan otak kita pesan, kita juga akan membangkitkan atau menstimulasi dengan mengucapkannya sehingga masuk ke telinga yang hal-hal yang menyenangkan, sehingga menjadi juga membantu menyalurkan infromasi. Jadi bukan seimbang,” ujarnya. otak saja yang dipaksa mengingat. Saya menaruh Selain itu, ia menyarankan juga, untuk memiliki kunci di meja rias dekat cermin,” ujarnya. komunitas. Entah itu anggotanya usianya lebih Apapun yang dilakukan harus diucapkan, con­ muda atau sebaya. “Dengan memiliki komunitas toh lain, saya makan pagi dengan nasi dan telur yang usianya lebih muda, kita akan merasa jauh ceplok. (Wirati Astiti)


24

Memiliki cita-cita bagi setiap orang adalah motivasi hidup yang harus diiwujudkan. Cita-cita yang telah digantungkan setinggi langit kadang tidak dapat diraih sesuai dengan keinginan. Hal itu juga dirasakan oleh Ratu Gistri Okania, S.Pd.

Selalu Cek dan Ricek

pesimis namun jika dibarengi dengan usaha maka dirinya percaya Tuhan telah merencanakan sesuatu yang lebih indah. Siapa sangka, kecintaanya terhadap dunia public speaking sejak duduk di bangku kuliah rupanya mengantarkan Ratu aginya, ketika menjadi MC dalam berbagai seseorang tidak kegiatan formal dan nonformal berhasil mewujudkan cita-cita, bukan dengan jam terbang yang cukup tinggi. Ratu yang sempat bercitaberarti harus cita menjadi diplomat tersebut berputus akhirnya mengawali dunia public asa speaking sudah sejak lama akan dan tetapi baru memulai secara profesional ketika memasuki perkuliahan. Ketika itu, dirinya telah terbiasa membawakan acara di kampus mulai dari seminar dan acara di jurusan. Dari sanalah mulai muncul banyak tawaran untuk membawakan acara di berbagai event-event kampus maupun di luar kampus, ungkapnya. Perempuan kelahiran 1 April 1992 tersebut merasa bersyukur karena mendapatkan kesempatan Ratu Gistri Okania, S.Pd. yang tentu tidak

B

Sudut Pandang

Edisi 980/ 27 november - 3 DESEMBER 2017

banyak didapatkan oleh orang lain. Kesempatan tidak datang dua kali sehingga ketika ada kesempatan harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Tidak semua orang mendapat kesempatan, ketika orang mampu dan mau tetapi kesempatan tidak ada akan bisa, meskipun baru belajar tetapi ada kesempatan nah akhirnya menjadi bisa, tutur perempuan ramah tersebut. Dengan berbagai pengalamannya membawakan berbagai acara mulai dari wedding, inauguration, gathering, dan berbagai event lainnya, Ratu juga memperoleh kesempatan menjadi bagain dari staf Protokoler dan Penerjemah di Pemkab Buleleng. Bahkan selama menjadi staf Protokoler dirinya mengaku sangat bersyukur dipercaya menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Buleleng belum lama ini. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat saya karena setelah sekian tahun tidak pernah ada kunjungan presiden ke Buleleng dan saya dipercaya menyambut beliau dari balik mikrofon, tutur perempuan yang sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Undiksha Singaraja tersebut. Menjadi seorang MC bagi Ratu, bukan hanya sebuah

pekerjaan melainkan sebagai jembatan untuk membangun relasi dengan banyak orang dari berbagai latar pekerjaan. Ini merupakan hal yang sangat mahal dibanding kerja dibalik meja yang tidak akan memiliki banyak kesempatan dengan bertemu dengan banyak orang, jelasnya. Selain pengalaman dan membangun relasi, Ratu juga banyak belajar menangani situasi di lapangan. Menurutnya susunan acara yang sebelumnya telah dirancang sewaktu-waktu dapat berubah total sehingga kemampuan menangani situasi inilah yang harus ia miliki agar acara tetap berjalan dengan baik. Susunan acara tidak sesuai dengan acara pada hari itu sudah sering saya alami, kuncinya adalah koordinasi dengan panitia dan pihak terkait yang menyelenggarakan acara tersebut. Kalau pun terlanjur dikatakan namun acara tersebut tidak ada, maka kita harus pintar memutar situasi dengan mengalihkan ke acara selanjutnya, ungkapnya. Meskipun telah memiliki segudang pengalaman dalam dunia presenter, MC, dan Pewara akan tetapi tidak menjadi jaminan seseoarang tidak melakukan kesalahan. Ratu menyadari menjadi

seorang pembawa acara dari sebuah event memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebab seorang pembawa acara akan menentukan sukses tidaknya suatu acara. Sebagai seorang manusia biasa, Ratu mengaku juga pernah melakukan kesalahan dengan lupa melakukan suatu hal dalam membawakan acara. Dirinya mencontohkan, ketika susunan acara sudah siap, lalu dirinya lupa memasukkan pejabat atau undangan yang harus di mention ataupun lupa menyebutkan salah satu acara. Ketika ini terjadi maka saya tidak segan meminta maaf kepada hadirin, ungkapnya. Untuk mengurangi kejadian yang disebabkan karena lupa, maka dirinya selalu melakukan cek dan ricek sebelum acara dimulai. Menurutnya bukan perkara besar kecilnya suatu acara namun bagaimana profesionalisme seseorang dipertaruhkan dalam menjalani suatu pekerjaan. Sehebat apapun seseorang, cek dan ricek itu harus tetap dilakukan baik dari susunan acara maupun para undangan yang dihadirkan. Menggunakan teks ataupun tanpa teks seorang pembawa acara wajib tahu apa yang akan dibicarakan ketika acara dimulai, pungkasnya. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.