24
Memiliki cita-cita bagi setiap orang adalah motivasi hidup yang harus diiwujudkan. Cita-cita yang telah digantungkan setinggi langit kadang tidak dapat diraih sesuai dengan keinginan. Hal itu juga dirasakan oleh Ratu Gistri Okania, S.Pd.
Selalu Cek dan Ricek
pesimis namun jika dibarengi dengan usaha maka dirinya percaya Tuhan telah merencanakan sesuatu yang lebih indah. Siapa sangka, kecintaanya terhadap dunia public speaking sejak duduk di bangku kuliah rupanya mengantarkan Ratu aginya, ketika menjadi MC dalam berbagai seseorang tidak kegiatan formal dan nonformal berhasil mewujudkan cita-cita, bukan dengan jam terbang yang cukup tinggi. Ratu yang sempat bercitaberarti harus cita menjadi diplomat tersebut berputus akhirnya mengawali dunia public asa speaking sudah sejak lama akan dan tetapi baru memulai secara profesional ketika memasuki perkuliahan. Ketika itu, dirinya telah terbiasa membawakan acara di kampus mulai dari seminar dan acara di jurusan. Dari sanalah mulai muncul banyak tawaran untuk membawakan acara di berbagai event-event kampus maupun di luar kampus, ungkapnya. Perempuan kelahiran 1 April 1992 tersebut merasa bersyukur karena mendapatkan kesempatan Ratu Gistri Okania, S.Pd. yang tentu tidak
B
Sudut Pandang
Edisi 980/ 27 november - 3 DESEMBER 2017
banyak didapatkan oleh orang lain. Kesempatan tidak datang dua kali sehingga ketika ada kesempatan harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik. Tidak semua orang mendapat kesempatan, ketika orang mampu dan mau tetapi kesempatan tidak ada akan bisa, meskipun baru belajar tetapi ada kesempatan nah akhirnya menjadi bisa, tutur perempuan ramah tersebut. Dengan berbagai pengalamannya membawakan berbagai acara mulai dari wedding, inauguration, gathering, dan berbagai event lainnya, Ratu juga memperoleh kesempatan menjadi bagain dari staf Protokoler dan Penerjemah di Pemkab Buleleng. Bahkan selama menjadi staf Protokoler dirinya mengaku sangat bersyukur dipercaya menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Buleleng belum lama ini. Ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri buat saya karena setelah sekian tahun tidak pernah ada kunjungan presiden ke Buleleng dan saya dipercaya menyambut beliau dari balik mikrofon, tutur perempuan yang sedang menempuh pendidikan Pascasarjana di Undiksha Singaraja tersebut. Menjadi seorang MC bagi Ratu, bukan hanya sebuah
pekerjaan melainkan sebagai jembatan untuk membangun relasi dengan banyak orang dari berbagai latar pekerjaan. Ini merupakan hal yang sangat mahal dibanding kerja dibalik meja yang tidak akan memiliki banyak kesempatan dengan bertemu dengan banyak orang, jelasnya. Selain pengalaman dan membangun relasi, Ratu juga banyak belajar menangani situasi di lapangan. Menurutnya susunan acara yang sebelumnya telah dirancang sewaktu-waktu dapat berubah total sehingga kemampuan menangani situasi inilah yang harus ia miliki agar acara tetap berjalan dengan baik. Susunan acara tidak sesuai dengan acara pada hari itu sudah sering saya alami, kuncinya adalah koordinasi dengan panitia dan pihak terkait yang menyelenggarakan acara tersebut. Kalau pun terlanjur dikatakan namun acara tersebut tidak ada, maka kita harus pintar memutar situasi dengan mengalihkan ke acara selanjutnya, ungkapnya. Meskipun telah memiliki segudang pengalaman dalam dunia presenter, MC, dan Pewara akan tetapi tidak menjadi jaminan seseoarang tidak melakukan kesalahan. Ratu menyadari menjadi
seorang pembawa acara dari sebuah event memiliki tanggung jawab yang sangat besar sebab seorang pembawa acara akan menentukan sukses tidaknya suatu acara. Sebagai seorang manusia biasa, Ratu mengaku juga pernah melakukan kesalahan dengan lupa melakukan suatu hal dalam membawakan acara. Dirinya mencontohkan, ketika susunan acara sudah siap, lalu dirinya lupa memasukkan pejabat atau undangan yang harus di mention ataupun lupa menyebutkan salah satu acara. Ketika ini terjadi maka saya tidak segan meminta maaf kepada hadirin, ungkapnya. Untuk mengurangi kejadian yang disebabkan karena lupa, maka dirinya selalu melakukan cek dan ricek sebelum acara dimulai. Menurutnya bukan perkara besar kecilnya suatu acara namun bagaimana profesionalisme seseorang dipertaruhkan dalam menjalani suatu pekerjaan. Sehebat apapun seseorang, cek dan ricek itu harus tetap dilakukan baik dari susunan acara maupun para undangan yang dihadirkan. Menggunakan teks ataupun tanpa teks seorang pembawa acara wajib tahu apa yang akan dibicarakan ketika acara dimulai, pungkasnya. (Wiwin Meliana)
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com