24
Dengan kemajuan teknologi, mengakses media sosial semakin menjadi gaya hidup semua orang termasuk para remaja. Dari media sosial mereka malah dibuat kepo alias penasaran dan ingin tahu berbagai hal. Salah satunya Putu Anggie Krisnaningrum.
M
Sudut Pandang
Edisi 959/ 3 - 9 juli 2017
ahasiswi Akuntansi semester satu Fakultas Ekonomi Unud ini jadi kepo lantaran melihat tempat melukat pura Tirta Sudamala yang ada di Bangli. “Saya tertarik melihat air terjun yang sangat tinggi. Katanya air sakti dan bisa menyembuhkan. Udaranya jernih dan sangat sejuk. Bagaimana ya rasanya jadi penasaran pengen ke sana,” ujar remaja putri yang dipanggil Anggie ini. Saking penasaran ia pun meminta ayahnya untuk mengantarkan ke tempat itu. “Tapi kata ayah masih sibuk. Nanti saja saat liburan biar bisa dengan keluarga besar melukat,” kata Anggie menirukan ucapan ayahnya. Setelah menunggu lama
Kepo Tempat Makan akhirnya rasa keponya terobati. “Setelah melukat di air tirta itu, saya merasa badannya segar dan lebih sehat. “Ternyata benar juga sensasi yang saya rasakan seperti yang pernah saya dengar,” kata Anggie. Malah ia merasa ingin lagi datang ke sana setelah memuaskan rasa penasarannya itu. “Ya menurut saya bagi yang sumpek dan banyak pikiran tidak ada salahnya mencoba. Saya sendiri sudah merasakannya ya hitung-hitung sekalian refresing juga sih,” kata Anggie. Hal lain yang juga dikepoin Anggie yakni Patung Kumbakarna di Kawasan Kebun Raya Bedugul Tabanan. Awalnya dia melihat di facebook kok orang ramai foto di depan patung itu. Keren juga pikirnya. “Mau ke sana sendiri tidak bisa. Ya nunggu diajak bapak. Pas ulangtahun kantornya bapak jadi juga diajak ke sana dan akhirnya bisa melihat langsung. Keren juga patungnya dan pastinya harus foto di sana,” kata remaja kelahiran 18 Agustus 1999 ini.
Luh Putu Tiara Smarashanty
Lain lagi penuturan Luh Putu Tiara Smarashanty, siswi SMAN 7 Denpasar ini. Kalau ia biasanya
Kepo sesuai Hobi “Hahaha saat ini yang namanya kepo seperti virus ya. Rasanya hampir semua dari kita ini sudah kenal istilah yang satu ini. Kalau boleh disebut virus, maka dia sudah menjangkiti mulai dari anak-anak sampai orangtua. Hampir semua nda ada yang kebal virus “kepo ini,” ujar Heny Shanti saat di temui suatu malam di tengah kesibukannya melayani pelanggannya mengambil ikan-ikan pesannya di salah satu sudut Pasar Badung.
kepoin instagram teman-temannya. “Kalau ada yang follow dan saya ga tau. Biasanya saya cek
dulu sekolahnya dimana. Siapa tahu itu teman satu sekolah tapi ga kenal,” ujar Tiara. Biasanya, kata dia, ia kepoin dari apa sih status mereka. “Ada yang suka update status nih lagi ada diskon baju di mal. Wah boleh juga tuh dicoba,” kata Tiara. Hal lain yang paling dia sukai adalah soal postingan makanan. “Penasaran nih ama makanaan yang terlihat di foto sangat enak. Harus dicoba. Ya kalau week end jalan sama keluarga ya pastilah memuaskan hasrat untuk menikmati makanan,” tuturnya sembari tertawa. Bagi Tiara, selain urusan makanan dia suka juga kepoin teman wisata. “Teman-teman biasanya suka selfie di tempat yang bagus. Bikin penasaran di mana sih itu. Terutama di luar negeri seperti Singapura. Pengen banget ke sana lihat orang-orang foto di Universal Studio. Hahahahahha nunggu mama ngajak ke sana,” kata Tiara yang disambut deraian tawa sang mama yang disampingnya. (Wirati Astiti).
Sebenanrnya kata Heny Shanti, pemahaman arti “kepo” di perolehnya dari keponakankeponakannya yang remaja, yang mengatakan kalau kepo” itu singkatan dari “knowing every particular object, yang kalau diterjemahkan bebas, artinya rasa ingin tahu atau rasa penasaran terhadap sesuatu. Ada juga yang menyebutnya Stalking, yakni memantau orang lain secara diam-diam apalagi kalau terkait sesuatu yang menjadi viral. Tapi apapun sebutannya , yang namanya penasaran pasti ujung-ujungnya kita cari akan mencari tahu, ucapnya. Dikatakannya kepo” tidak selalu berkonotasi negatif. Khusus untuk dirinya yang hobi kuliner, maka yang di-“kepo”-in adalah hal-hal yang terkait sama yang ada hubungannya dengan makanan. Misalnya, mendengar cerita tentang makanan khas nasi jenggo enak, rujak yang enak, hal ini bisa membikinnya kepo. Dipastikan ia ingin tahu siapa yang punya usaha itu dan dimana tempat orang menjualnya. Masih soal kuliner, Heny Shanti juga sering sengaja melihat-lihat instagram (IG) yang khusus memuat tentang tempattempat makan seperti restoran, warung atau kafe-kafe yang unik, untuk mencari informasi atau menambah referensi tentang jenis hidangannya sekaligus desain interior tempatnya yang menarik. Kepo soal kuliner ini katanya, bukan hanya di sosmed tapi juga ia akan banyak bertanya pada teman-temannya. Jika sesekali ingin ngobrol santai dengan teman, sahabat maupun rekan bisnis, kita sudah punya banyak mengenai tem-
pat-tempat yang bukan hanya ngetren, tapi juga makananya enak dan suasaanya nyaman, lanjut mantan pemain FTV di TV nasional yang kini beralih profesi sebagai pengusaha ikan ini. Selain itu, katanya ia juga sesekali kepo dengan melihat foto-foto teman-temannya di face book ( FB) atau IG yang kebetulan masuk di berandanya itu keren-keren. Ada keingin tahuannya di mana lokasi wisata yang unik tersebut. Saya ingin kesana bersama keluarga jika nanti ada waktu. Kalau misalnya lokasi wisatanya di luar negeri, artinya kita mesti nabung dulu biar biar bisa kesana nantinya. Nah yang seperti ini positif kan, jadi motivasi gitu, ujar Heny Shanti yang masih aktif menyanyi lagu Bali sekaligus bermain teater ini . Menurut Heny Shanti juga, yang namanya “kepo” , sebenarnya bewajar-wajar saja, setiap orang punya rasa ingi tahu, selama tidak berlebihan dan konteksnya positif, bermanfaat dan terkontrol. Apalagi kalau yang kita “kepo” in itu hal-hal yang merangsang kreativitas kita. Apakah itu untuk belajar hal-hal baru di bidangf keterampilan atau mengintip tips-tips orangorang yang sukses. “Kalau pun ada yang mengatakan istilah kepo memiliki makna berbeda dan dianggap kurang tepat untuk disebut positif, bagi saya sih, tergantung orangnya dan apa yang di kepo in-nya, sebatas itu sih, sedehana saja, cetus Heny Shanti. (Sri Ardhini)
Putu Anggie Krisnaningrum.
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com