Tokoh Edisi 953 | Tokoh

Page 1

24

Kebanyakan orang pasti pernah mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya yang bahkan tak jarang membuat hidupnya terpuruk. Ba­ nyak yang berhasil bangkit namun tak sedikit yang gagal atau bahkan menjadi putus asa sehingga mengakhiri kehidupannya. Connie Sutedja, satu di antara sekian banyak manusia yang pernah terpuruk hidupnya akibat tertipu teman bisnisnya dan akhirnya berhasil bangkit.

“K

Sudut Pandang

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

ejadiannya sudah lama sekitar tujuh tahun lalu. Saya tertipu orang yang saya percayai. Hidup saya ketika itu benarbenar terpuruk, harta saya Rp 2,6 miliar ditipu dia. Harta yang saya kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil kerja keras saya, hilang dalam sekejap. Saya percaya mulut manisnya dan harta saya hilang,” tutur artis senior menggenang kejadian tujuh tahun lalu. Connie Sutedja mulai berkiprah di dunia perfilman nasional tahun 1965 lewat filmnya ‘Madju tak Gentar’. Meski ia telah berkiprah sejak tahun 1960-an, namun pastinya generasi 1980-1990 an masih mengenal Connie karena dia termasuk salah satu artis yang produktif tampil di layar lebar.

Ada Hikmah dari Tiap Kejadian

Usianya kini 72 tahun dan masih eksis di dunia entertainment lewat penampilannya di sinetron dan FTV. Dari kiprahnya di dunia akting yang membesarkan namanya itulah, Connie sedikit demi sedikit mengumpulkan hartanya. Dari penghasilannya itu dia juga mencoba bisnis kecil-kecilan. “Hanya kegiatan sampingan saja, fokus saya adalah bekerja di bidang seni,” kata wanita bernama asli Sukarni bin Sutedja. Meski industri perfilman sempat terseok-seok, namun hidup Connie boleh dibilang relatif lancar sampai akhirnya ia ‘terjerembab’ ditipu temannya yang mengajak berbisnis batubara. Tergiur oleh imingiming temannya itu, Connie merelakan rumah dan sebagian hartanya dijual untuk modal. Totalnya sekitar Rp 2,6 miliar. “Saya sampai jual rumah,” kata pemeran film ‘Guna-guna Istri Muda’ tahun 1977 ini. Connie sungguh tak menduga kalau dia telah terjebak dalam akal bulus temannya itu. Si teman menjaminkan berlian yang ternyata bukan miliknya. “Hidup saya ketika itu benarbenar seperti hancur, terpuruk. Selama satu tahun saya benarbenar merasakan kepahitan yang

Connie Sutedja

amat sangat,” katanya. Ada hikmah dari kejadian yang menghancurkan itu yakni dirinya menjadi semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa. “Sebagai manusia memang saya merasa sakit tapi hidup saya menjadi semakin dekat dengan Tuhan,” ungkapnya. “Itulah yang akhirnya menenangkan saya. Saya menjadi bisa lebih menerima cobaan. Saya selalu berdoa memohon kekuatan

dari Yang Di Atas. Dan memang akhirnya meski harta saya, duit saya tidak kembali, tapi Tuhan menggantinya dengan memberikan saya banyak pekerjaan. Tuhan memberi saya banyak rezeki sehingga saya bisa bertahan hidup,” ungkapnya. Selain itu, kata Connie, hobinya mengoleksi barang antik ternyata juga ikut membantu menopang hidupnya. ”Waktu itu saya ibaratnya sudah tidak punya apa-apa. Tapi saya punya koleksi barang antik, ini adalah hobi saya sejak muda berburu barang antik. Jadi ketika saya susah, di luar dugaan, banyak teman-teman saya naksir dengan barang koleksi saya,” tuturnya. Meski begitu, dia tidak menjual koleksinya pada sembarang orang. Dirinya memilih-milih mana barang yang akan dijual. “Jadi biasanya yang saya jual koleksi yang ada kembarannya atau sama, jadi saya jual satu,” tuturnya. Wanita kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, ini, mengaku, tidak mempromosikan bisnisnya karena selain kegiatannya hanyalah sebatas hobi. “Ini bisnis sampingan. Saya nggak promosi. Itu hanya dari mulut ke mulut teman-teman yang membeli koleksi saya. Jadi

banyak yang tahu dan datang ke mari (rumah). Juga pemberitaan media ikut membantu keterkenalannya,” ucap pemeran film ‘Nenek Lampir di Rumah Angker’ , 1988 ini. Bisa jadi meski sudah menerima apa yang terjadi dalam hidupnya, namun rasa trauma terhadap bisnis besar masih melekat padanya. “Wah kalau sekarang mah saya nggak mau bisnis-bisnis serius. Udah nggak lagi. Kalau bisnis barang antik, itu hanya sampingan. Pekerjaan utama saya adalah akting, itu bisnis saya,” kata Connie yang juga ikut tampil dalam sinetron terpanjang (2185 episode), ‘‘Tukang Bubur Naik Haji’ . “Saat saya main di sinetron ‘Tukang Bubur Naik Haji’ ada beberapa tawaran akting lainnya, termasuk film, tapi saya tolak karena tidak mungkin. Soalnya sinetron ini kejar tayang,” ujar Connie yang mengaku kini tengah rehat sejenak setamatnya sinetron ‘TBNH’ itu. “Sudah ada tawaran masuk tapi saya belum mau bilang ya, karena belum kontrak,” tambah Connie. Setiap kejadian, pasti ada hikmahnya buat kehidupan kita. Dirinya pernah merasakan kepahitan tapi dengan berserah kepada Tuhan segala sesuatu dipulihkan Tuhan. (Diana Runtu)

Asri Kardha

Optimalkan Kinerja Memulai sebuah usaha hingga menjadi berkembang mungkin lebih bisa dipelajari dengan tidak begitu sulit. Namun, menjaga stabilitas usaha untuk jangka panjang, diperlukan banyak hal, mulai dari ketekunan dan fokus yang cukup tinggi terhadap produk dan strategi promosi. Kondisi usaha bisa mengalami pasang–surut atau naik-turunnya omzet adalah wajar dan hampir dipahami sebagian besar pengusaha. Seperti yang disam­ paikan Made Asri Restuastuti Kardha, S.P. , pemilik Neluwung Art Accessories yang juga Sekretaris Iwapi Kota Denpasar ini, ia juga pernah merasa agak down saat penjualan dan pendapatannya mulai menurun. “ Terutama beberapa bulan terakhir ini. Omzet penjualan terasa merosotnya. Pastilah banyak faktor penyebabnya. Mungkin karena memang keadaan ekonomi global sekarang yang masih bergerak lambat sejak 2016 ditambah beragam dinamika internasional yang berimbas ke semua bidang perekonomian. Jadi­

nya kondisi ekonomi masyarakat juga melemah, efeknya secara umum omzet menurun, dan terlihat juga pada sebagian besar jenis penjualan lainnya,” ujar Asri yang piawai mendesain beragam aksesori ini. Diakui oleh pengusaha perempuan yang masih melajang ini, meski kondisi sempat membuat dirinya jadi tidak mood untuk mendesain karya baru. Namun, sebagai seorang pengusaha Asri wajib keep fight dengan penuh semangat. “Saya harus mengatur strategi untuk menghadapinya dan memulihkan usaha dari yang namanya penurunan omzet,” tandasnya. Ia menambahkan semangatnya muncul sebab, selama ini ia memproduksi barang yang tidak akan basi walaupun harus diam beberapa lama. Karenanya, kapan saja baik penjualan lagi sepi atau ramai, low season atau high season, Asri merasa harus tetap berkonsentrasi berkreasi untuk

terus menciptakan karya–karya baru yang inovatif dan menarik. Harapannya dari koleksinya tersebut tentu saja, di saat perekonomian sudah mulai membaik atau saat high season tiba, ia sudah mempunyai produk–produk yang siap untuk dipasarkan. bicara mengenai low atau high season, menurut Asri hal ini menjadi perhatiannya juga sebab selam ini ia memang lebih memfokuskan penjualan produk aksesorisnya kepada para wisatawan , baik domestik maupun mancanegara. Selanjutnya Asri mengatakan untuk bisa kembali meningkatkan omzet , ia pastikan selalu menjaga kualitas produk disamping selalu mengoptimalkan kinerjanya. Baik secara tampilan di media sosial atau aplikasi online lainnya, maupun penjualan off line yang sering dilakukannya dengan membuka stan di mall- mall yang ada di kawasan Kuta. Begitu pula dengan yang na-

“Saya harus mengatur strategi untuk meng­ hadapinya dan memulihkan usaha dari yang namanya penurunan omzet,”

manya penyegaran produk. Baik tampilan atau packaging juga menjadi bagian dari kreativitas dan inovasinya untuk tidak ketinggalan trend agar bisa terus bersaing dengan kompetitor. Selain itu juga Asri yang dikenal energik ini juga tidak lupa terus meningkatkan networking di berbagai kalangan untuk menjangkau lebih banyak lagi sasaran konsumennya. Selain menangani usahanya sendiri, disela-sela watinya terutama saat kondisi penjulan menurun ia juga menyempatkan membantu usaha bunga kering milik orangtuanya. Dengan talentanya Asri bukan hanya bisa membantu berkreasi tapi juga melakukan edukasi dan pengajaran bagi masyarakat yang ingin belajar memiliki usaha sendiri. Satu hal lagi menurut Asri yang tidak boleh kita lupakan, yakni apapun usaha yang ditekuni saat ini ada yang penting diyakini bahwa rezeki ada yang mengatur dan tidak pernah tertukar. Kalau sekarang usahanya sedang mengalami kendala, pasti ada masanya akan kembali stabil. Terus dengan tetap semangat berupaya untuk mengatur strategi dan selalu menyertakan doa. Mengetuk pemilik kehidupan ini untuk kembali melimpahkan rezekinya. (Sri Ardhini)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


2

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

GORO-GORO Hakekat demo ada­ lah unjuk rasa. Puncak kerucut unjuk rasa adalah ter­ Putu Wijaya capainya yang di­ inginkan. Tetapi, apa sejatinya yang diinginkan kadang terbungkus begitu rapi. Bahkan bisa berlapis-lapis. Bisa salah ditebak. Tak jarang tar­ getnya berkebalikan dengan kemasannya. “Teka-teki silang, Pak Amat?” “Itulah politik,” jawab Amat, di warung Nyoman ketika ngerumpi sesama manula. “Apakah para pengusung demo semua tahu apa yang mer­ eka usung dengan mengerahkan jiwa-raganya itu. Adakah mereka sempat berpikir, jangan-jangan yang mereka gotong itu, justru akhir riwayat mereka sendiri?” Amat merenung. Teringat masa mudanya. “Kalau melihat ke belakang,

pada banyak demo yang sudah terjadi, juga yang pernah saya ikuti, demo memang bukan tem­ pat berpikir. Demo adalah lahan bertindak. Berkoar-koar, bersite­ gang urat leher dan kalau perlu, main kayu. Kalau masih ada yang mencoba berpikir, dia akan men­ tal atau tergilas!” tandas Amat. “Kenapa?” “Saya tidak tahu,” lanjut Amat. “Tapi ini pengalaman nyata, waktu muda. Api demo yang meng­ gelegak, membakar anak-anak muda yang garing seperti daun kering. Demo seperti besi be­ rani menyedot anak-anak muda untuk membelanjakan energinya. Peranan media sosial yang rajin ngintilin sepak-terjang kami, un­ tuk dijual, membuat kami militan! Kami berlomba untuk berperan radikal. Sampai satu ketika, kena batunya!” “Apa batunya, Pak Amat?” “Ya, batu biasa yang salah lem­ par dari teman sendiri! Ternyata dia itu provokator yang memang

demo

mau memancing di air keruh. Dia ingin demo berdarah supaya lebih parah!” “Pak Amat kok mau diper­ alat?” “Kan kepala sudah kosong dicuci bersih!” “Jadi Pak Amat pensiunan demonstran?” “Lebih kurang begitu!” “Apa Pak Amat tahu apa tujuan utama demo?” “ Ta h u ! U n t u k m e m b e l a rakyat!” “Kenapa rakyat mesti di­ bela?” “Karena rakyat selalu ditipu, dijadikan korban!” “Dijadikan korban oleh siapa?” “Para pemimpinnya!” “Pemimpin yang mana?” “Pemimpin yang menjadikan­ nya korban!” “Termasuk pemimpin yang memimpin demo?” Amat tersenyum. “Pokoknya yang memperalat rakyat untuk kepentingan prib­

Ekspresso adinya! Terserah yang mana pun bisa. Manusia tak ada yang suci, terutama yang paling memuji dirinya suci!” “Termasuk Anda sendiri be­ gitu?” Amat berpikir. “Kalau ditanya begitu, saya jadi mikir. Yalah, saya sendiri juga begitu. Tapi untung si Amat ini bukan pemimpin!” “Jadi rakyat? Siapa yang bukan rakyat?” “Yang sedang kita demoi!” “Ya mereka itu, siapa?” “Bukan rakyat!” “Kenapa mereka didemo?” “Untuk menobatkan pemimpin baru?” “Pemimpin baru yang kemu­ dian harus didemo karena men­ gorbankan rakyat?” “Betul sekali. Jadi ini me­ mang lingkaran setan. Muara yang sebenarnya baru ketahuan setelah bertahun-tahun berlalu.

Semua alasan yang dulu dikibar­ kan berapi-api hanya aksesoris untuk laris-manis. Yah, begitulah kehidupan ini, ternata tak ada yang tanpa pamrih!” Amat membayar kopi dan lak-lak yang dilahapnya. Lalu pamit pulang menyandang wajah murung. Para manula pendengarnya sibuk bertanya-tanya kepada Nyoman, pemilik warung. Siapa sebenarnya Amat. “Sebetulnya nama asli Pak Amat, Made Tama,” kata Nyo­ man, “tapi dulu zaman orang suka pakai nama samaran namanya dibalik jadi Amat.” “Betul beliau bekas pentolan demonstran?” Nyoman ketawa. “Kalau pentolan demonstran, tempatnya tidak akan di kompleks sederhana begini, Pak.” “Lalu di mana?” “Ya di langit sana!”

Pendidikan Humanis untuk Pengembangan Sosial Budaya

Pengembangan manusia seu­ tuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan semua daya se­ cara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Pendidikan yang menekankan pada aspek intelektu­ al belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Dan, ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cip­ ta, dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus akan menjadikan manusia kurang hu­ manis atau manusiawi. Dari titik pandang sosio-an­ tropologis, kekhasan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain adalah bahwa manusia itu berbudaya, maka salah satu cara yang efektif untuk menjadikan manusia lebih manusiawi adalah dengan mengembangkan soaial budayanya. Persoalannya budaya dalam masyarakat itu berbedabeda. Dalam masalah kebudayaan berlaku pepatah:”Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” Manusia akan benar-benar men­ jadi manusia kalau ia hidup dalam budayanya sendiri. Manusia yang

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

seutuhnya antara lain dimengerti sebagai manusia itu sendiri dita­ mbah dengan budaya masyarakat yang melingkupinya. Manusia adalah makhluk mul­ tidimensional yang dapat dite­ laah dari berbagai sudut pandang. Eduart Spranger (1950), melihat manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain ada­ lah aspek kerohaniannya. Manusia akan menjadi sungguh-sungguh manusia kalau ia mengembangkan nilai-nilai rohani (nilai-nilai budaya), yang meliputi: nilai pengetahuan, keagamaan, kesenian, ekonomi, ke­ masyarakatan dan politik. Howard Gardner (1983) menelaah manusia dari sudut kehidupan mentalnya khususnya aktivitas inteligensia (kecerdasan). Menurut dia, paling tidak manusia memiliki 7 macam kecerdasan yaitu: 1. Kecerdasan matematis/logis: yaitu kemampuan penalaran ilmiah, penalaran induk­ tif/deduktif, berhitung/angka dan pola-pola abstrak. 2. Kecerdasan verbal/bahasa: yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kata/ bahasa tertulis maupun lisan. (se­ bagian materi pelajaran di sekolah berhubungan dengan kecerdasan ini). 3. Kecerdasan interpersonal: yaitu kemampuan yang berhubun­ gan dengan keterampilan berelasi

Dr. Ir. Ketut Suriasih M.App.Sc

dengan orang lain, berkomunikasi antar pribadi. 4. Kecerdasan fisik/ gerak/badan: yaitu kemampuan mengatur gerakan badan, mema­ hami sesuatu berdasar gerakan. 5. Kecerdasan musikal/ritme: yaitu kemampuan penalaran berdasarkan pola nada atau ritme. Kepekaan akan suatu nada atau ritme. 6. Ke­ cerdasan visual/ruang/spasial: yaitu kemampuan yang mengandalkan penglihatan dan kemampuan mem­ bayangkan obyek. Kemampuan menciptakan gambaran mental. 7. Kecerdasan intrapersonal: yaitu kemampuan yang berhubungan

dengan kesadaran kebatinannya seperti refleksi diri, kesadaran akan hal-hal rohani. Daniel Gole­ man (1995) menyebut kecerdasan inter dan intra personal dengan kecerdasan emosional. Sebagian besar kegiatan kecer­ dasan logis matematis dan kecer­ dasan verbal bahasa dilakukan di belahan otak kiri. Sedangkan keg­ iatan kecerdasan lainnya dilakukan pada otak kanan (intra personal, interpersonal, visual-ruang, gerakbadan, dan musik-ritme). Penting pula dengan demikian bahwa nilai akademik dan tingkah laku dibe­ dakan. Hukuman akademik dan hukuman “kepribadian” dipisahkan. Sayang bahwa hanya kecerdasan logis-matematis dan verbal-bahasa yang dikembangkan di sekolah, se­ dangkan yang lainnya hanya sedikit sekali. Hal ini tentu merugikan siswa sebab tidak semua bakat dan kemampuannya dieksplorasi dan dikembangkan, dan juga fatal bagi sebagian siswa yang memi­ liki kelebihan kecerdasan di otak

kanan. Betapa pentingnya dalam dunia pendidikan kita mengusa­ hakan proses pembelajaran dan pendidikan yang mengembangkan aktivitas baik otak kanan maupun otak kiri, yang mengembangkan semua aspek kemanusiaan perse­ orangan. Mengenai aplikasi psikologi humanistik dalam pendidikan, bagian ini berisi informasi tentang bagaimana para psikoloigi human­ istik berupaya menggabungkan ketrampilan dan informasi kognitif dengan segi-segi afektif, nilai-nilai dan prilaku antar pribadi. Se­ hubungan dengan itu akan dibi­ carakan tiga macam program, yaitu Confluent Education, Open Education dan Cooperative Learning. Peran seorang guru dalam psikologi humanistik yaitu mem­ beri perhatian atas guru sebagai fasilitator. Dr. Ir. Ketut Suriasih M.App.Sc Dosen Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hariyono (hariyono@cybertokoh.com). Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

23

Pendidikan Pendukung Kebangkitan

Hari Kebangkitan Nasional (Harkit­ nas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei harus menjadi pendorong kemajuan pendidikan nasional. Bercermin dari sejarah, bahwa pendidikan juga merupakan faktor utama yang mendukung kebangki­ tan Indonesia.

H

al ini juga diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bule­ leng, Dra. Made Putri Nareni. Ia menambahkan kembangki­ tan di Buleleng harus bergerak dalam segala hal. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal utama yang harus mendapat perhatian sama besarnya oleh pemerintah kabupaten. “Jadikan kedua hal ini menjadi gool yang ingin dicapai dalam kebangkitan, jika sudah terpenuhi maka bidang yang lain juga akan mengikuti. Kita bicarakan dulu hal yang sederhana namun prinsip,” ungkapnya. Didaulatnya Singaraja sebagai Kota Pendidikan, tentu menjadi beban yang tidak ringan bagi pemerintah Kabu­ paten. Sebab persepsi masyarakat terhadap kota pendidikan adalah pen­ didikan yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Wajib belajar 12 tahun, salah satu program pemerintah yang mendu­ kung meningkatnya kualitas pendidikan. Perempuan yang akrab disapa Putri ini mengaku jika pendidikan di Buleleng belum merata baik secara kualitas mau­ pun kuantitas. “Kita harus terus berbe­ nah, banyak yang belum ideal. Sampai saat ini bahkan kita belum mampu me­ menuhi target pendidikan 12 tahun. Ini yang harus menjadi fokus, bukan hanya anggaran yang ditingkatkan tapi juga pelaksanaanya diawasi,”jelasnya. Perempuan asal Desa Les, Tejakula ini mengaku pemerintah harus jeli mengkaji dan memetakan daerah-daer­ ah yang memiliki potensi lulusan siswa. Kata dia, Buleleng dengan topografi yang nyegara gunung, membuat akses pendidikan kurang merata. “Di desa Les, potensi kelulusan siswa mencapai lebih dari seratus orang per tahun, tetapi karena tidak adanya SMP, banyak anak yang memilih putus sekolah kar­ ena tidak bisa mengakses pendidikan,” ungkapnya. Pentingnya arti pendidikan bagi seorang Putri Nareni membuatnya menjadi inisiator dalam pendirian SMP Satap 1 Tejakula. Ini merupakan obsesi yang menjadi impian dalam memajukan pendidikan di desa kelahirannya dan setahun lalu sekolah ini sudah berop­ erasi. “Desa akan maju jika banyak lahir orang-orang yang berkontribusi positif dalam bentuk pemikiran. Kelak juga saya berharap segara berdiri SMK di sana,” jelas perempuan kelahiran 22

Komang Rusma Ari Santhi

Dra. Made Putri Nareni

Mei 1963 tersebut. Sebagai seorang wakil dari masyarakat, dirinya sadar bahwa untuk mencapai sebuah kebangkitan secara luas, harus dimulai dari diri sendiri. Memajukan desa melalui pendidikan bukanlah hal mudah, hambatan demi hambatan pun ia lalui. Anggapan negatif dan dijegal oleh oknum, di balik niat tulusnya membangun desa makin men­ guatkan dan membangun komitmennya dalam menuntaskan misinya. “Ini meru­ pakan hal yang paling membuat saya down, tapi saya harus percaya diri dan tidak reaktif merespons hal tersebut,” pungkasnya.

“Sebagus apapun program yang dibuat oleh suatu lembaga pendidikan jika tidak diiringi dengan tujuan yang sama oleh peserta didiknya, tetap saja tidak akan menghasilkan generasi-generasi yang sukses,” jelasnya. Di dalam pros­ es membangkitkan jiwa yang pantang menyerah untuk meraih kesuksesan ini tentunya melibatkan kepercayaan diri, kedisiplinan, kejujuran, dan yang tak kalah penting adalah bagaimana

LAWAN RASA MALAS Hal senada juga diungkapkan oleh Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd., M.Pd., manajer kampus Mediterranean Bali cabang Singaraja. Semangat kebangki­ tan seharusnya dilanjutkan dalam dunia pendidikan. Seharusnya lebih banyak sekolah-sekolah gratis namun saat ini pendidikan di Indonesia jauh dari kata gratis. Mencekiknya biaya pendidikan mengakibatkan banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Sistem pendidikan di Indonesia juga masih banyak yang harus dibenahi, baik dari segi fasilitas, pemetaan kurikulum, dan kualitas pengajar. “Ini kondisi yang mengkha­ watirkan sekalipun mereka mengenyam pendidikan, mutu dan kualitas pen­ didikan yang mereka dapatkan tidak mampu mengimbangi perubahan zaman dikarenakan tidak menunjangnya fasili­ tas pengajaran dan rancunya pemetaan kurikulum pendidikan serta rendahnya kualitas SDM tenaga pengajarnya,” ungkapnya. Sebagai manajer dan seorang pen­ didik, dirinya juga harus menanamkan semangat pantang menyerah yang har­ us dicontohkan kepada mahasiswanya.

“Ini kondisi yang mengkhawatirkan sekalipun mereka ­m engenyam pendidikan, mutu dan kualitas pendidikan yang mereka ­d apatkan tidak mampu mengimbangi perubahan ­z aman dikarenakan tidak menunjangnya fasilitas pengajaran dan ­r ancunya pemetaan ­k urikulum pendidikan serta rendahnya ­k ualitas SDM tenaga ­p engajarnya”

selalu memupuk diri untuk berkon­ tribusi lebih banyak lagi baik untuk keluarga, lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara ini. “Jangan pernah berhenti untuk berbagi dan berkon­ tribusi, karena berbagi berarti peduli, atau dalam bahasa Inggrisnya Sharing is Caring, dan ini sudah menjadi motto untuk hidup saya,” lanjut perempuan berparas ayu itu. Tentu mengajak orang lain samasama meraih kesusksesan bukan perkara mudah. Terkadang dirinya merasa sangat terpuruk ketika tidak mampu menggerakkan orang lain atau peserta didik untuk berjuang melawan rasa malas dan ketakutan untuk mencoba sesuatu hal yang baru. “Pengalaman saya, ada salah satu peserta didik saya merasa sangat ketakutan dengan Bahasa Inggris. Saking ketakutannya anak ini memutuskan untuk mundur mengikuti perkuliahan. Padahal anak ini sendiri tau salah satu persyaratan untuk meraih mimpi besarnya yakni untuk bekerja di dunia hospitality baik itu nantinya di hotel ataupun di kapal pesiar adalah harus mampu berbahasa Inggris,” ujar perempuan yang akrab disapa Shanti ini. Inilah sikap kemunduran yang dilakukan anak tersebut dengan lebih memupuk rasa malasnya ketimbang berjuang un­ tuk melawannya. Masa depan peserta didik seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab pendidik saja tetapi juga peserta didik itu sendiri dan dukungan dari keluarga dan lingkungan di seki­ tarnya. (Wiwin Meliana)

Bangkitkan Ekonomi Satyagraha di Bidang Furniture

Umat Hindu Dikenal Jujur dalam Berbisnis karena Terikat “Hukum Karma”

Umat Hindu Indonesia kini menjadi primadona dalam setiap proses jual beli dalam bisnis per­ dagangan jasa dan industri. Hal ini dikemukakan oleh sejumlah buyer internasional di Bali, bahwa mereka lebih percaya kepada orang Bali dalam mengelola bisnis mereka karena sejumlah faktor, diantaranya kejujuran orang Bali masih san­ gat dihargai walau zaman sudah modern seperti saat ini. Orang Bali dikenal jujur dalam berbisnis, tidak terlalu mencari keuntungan yang besar dan selalu bertanggung jawab terhadap klien karena ada faktor pengikat yang mempengaruhi SATYAGRAHA – Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama pengusaha Hindu bidang mebel Ibu Jro Mangku Ni Made yakni “HUKUM KARMA PHALA”. Dewi Mahardi dan Putra di Mengwi Badung Demikian diungkap Senator DPD RI Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS semal Badung, Gusti Wedakarna mendorong agar III saat mengadakan kunjungan kerja di wilayah semakin banyak orang Bali bisa menjadi pengusaha di bidang meubeler, karena dari segi kualitasnya jauh Kabupaten Badung. “Saya kira, pengusaha Hindu Bali akan tetap lebih baik dan itupun ia contohkan di lingkungan mendapatkan kepercayaan besar dari pihak inter­ terdekatnya. “Saya kalau butuh mebel pasti saya nasional, karena prinsip orang Hindu Bali dalam cari pengusaha Bali. Pertama mereka berjualan berusaha sudah menjadi legenda. Coba kita lihat itu tidak bohong, kalau barang bagus yang pasti bagaimana orang Bali berusaha, mereka akan bilangnya bagus begitu juga sebaliknya. Pengusaha mengatur usaha dan bisnis mereka secara tertata Hindu tidak mengambil keuntungan terlalu banyak dan dipenuhi kesucian. Dari parkir, kebersihan, dan harga bersaing. Ketika, hasil kerja tukang tukang adanya ruang pemujaan pelinggih, asap dupa yang Bali itu metaksu, hasil karya di bidang mebel lain menyenangkan dan juga karakter orang Bali yang dibanding kita impor dari luar Bali misalnya. Keem­ sangat ramah dan murah senyum. Dan, penampi­ pat, jika kita berbelanja pada orang Bali, maka kita lan wanita–wanita Bali yang cantik dan bersahaja akan membantu Pura, yadnya dan juga kesucian tanpa harus berpenampilan impor alias asing. Ini Bali. Karena pengusaha Hindu pasti akan merekrut semua adalah strategi marketing yang menarik. semeton Bali, dan pasti mereka akan berupacara Yang paling utama adalah kejujuran. Dalam bisnis, di Pura. Kualitas orang Bali dalam bekerja kini di­ sebagian besar pebisnis Bali percaya akan hukum akui dimana–mana, baik di Sumatera, Kalimantan, karma. Mereka ketika mendapat keuntungan pasti Sulawesi, Lombok NTB, dan wilayah lainnya. Ini menyisihkan penghasilannya untuk yadnya dan up­ membanggakan, karena umat Hindu memiliki taksu acara. Jadi saya ingin memberikan semangat pada dalam mengerjakan sesuatu dan ini sudah diakui warga pribumi Bali, bahwa jagalah kepercayaan dunia, “ ungkap Gusti Wedakarna yang juga pembina ini dengan baik. Karena Bali berarti nama baik,“ dari Asosiasi Pengusaha Pribumi Bali (APPB) ini. Ini adalah gerakan satyagraha yang digagas oleh Gusti ungkap Gusti Wedakarna. Dalam kunjungan ke UD. Mebel Bulat Sari Mas Wedakarna untuk memajukan ekonomi orang Bali di Jl. Raya Ubud Br. Sigaran Mekar Bhuana Abian­ dan umat Hindu Indonesia (humas)


22

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

Suhu politik di Jakarta tidak juga turun bahkan kini menaik pascadijatuhkannya vonis 2 tahun penjara terhadap Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena terbukti menista agama. Majelis hakim juga memerintahkan Ahok, begitu nama ‘BTP’ akrab disapa, segera ditahan. Sontak, penentang Ahok ‘bersorak-sorai’ mendengar vonis itu sementara pendukung Ahok menangis tak kuasa menahan sedih.

Demi NKRI dan Pancasila

Super realistik. Begitu orang-orang mengatakan tentang teknik sulam alis yang paling gres ini. Hasilnya persis sama dengan alis asli, hingga susah dibedakan. Sulamannya sangat natural, tegas, tipis dan presisi. Melalui teknik penggambaran alis yang ter­ ukur, memberikan jaminan alis simetris dan sesuai dengan bentuk wajah.

Addie MS pimpin paduan suara kebangsaan di Balaikota

prihatin. Ini sungguh nggak logis. Saya mengikuti proses pengadilan dari awal sampai putusan. Saya sungguh nggak ngerti, seperti ngikutin cerita yang nggak logis. Tidak masuk akal,” ungkap Addie MS di Balaikota Jakarta, usai memimpin paduan suara lagu-lagu kebangsaan di halaman Balaikota Jakarta. Suami dari penyanyi Memes, ini, seperti melihat kejanggalan dalam vonis hakim. “Antara pemaparan dari awal, kemudian ke hasilnya itu, seperti ada sesuatu yang tidak benar. Banyak ahli hukum yang lebih paham. Saya ini orang yang awam hukum tapi saya, seperti masyarakat lainnya, punya nurani. Saya merasa ada sesuatu yang tidak benar,” tutur konduktor orkestra yang juga dikenal sebagai pianis, pencipta lagu, komponis, arranger juga produser musik. “Saya tidak tahu ada tekanan atau apa, tapi beberapa memang menyampaikannya seperti itu.Saya tidak bisa menolak atau mengelak bahwa pengaruh tekanan itu pasti ada,” tegasnya. Tapi, tambahnya, digelarnya ‘paduan suara’ rakyat ini bukan merespons vonis yang dijatuhkan hakim pada Ahok, bukan juga terkait dengan Pilkada DKI Jakarta. Tapi lebih karena kondisi Indonesia akhir-akhir ini yang menurutnya sangat memprihatinkan. “NKRI dan Pancasila yang belakangan ini diancam untuk digoyang, diubah dsb. Maka saya ingin kita berkumpul. Paduan suara memadukan suaranya untuk menyuarakan persatuan Indonesia,” ucap ayah dua anak ini. “Jadi ini bukan tentang kasus Ahok lagi, bukan tentang Pilkada lagi, tapi ini tentang NKRI dan Pancasila,” tandasnya. Ide menggelar paduan suara

kebangsaan ini sebenarnya sudah muncul beberapa waktu lalu ketika karangan bunga membanjiri Balaikota Jakarta seusai kekalahan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta. “Jadi waktu itu saya sehabis dari acara di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mampir di Balaikota. Tujuannya adalah untuk memvideokan bunga-bunga yang bertebaran di Balaikota. Nah saat saya merekam itu saya mendengar para warga yang datang bertemu Ahok menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Mereka menyanyikan Indonesia Raya,” tutur Addie. Sebagai seorang konduktor, rupanya Addie MS secara reflek menaikkan (menggoyanggoyangkan) tangannya seperti conduct yang tengah memimpin orkestra. Bisa jadi para warga melihat itu dan mereka pun makin bersemangat menyanyi. “Jadi saya sambil merekam, trus tangan saya seperti conduct ya. Lho kok makin keras (suara warga menyanyi),” katanya. Dari sanalah kemudian muncul ide untuk menggelar paduan suara. “Saya pikir, wah, mendingan kumpulkan secara khusus penyanyi paduan suara untuk berkumpul di sini, menyanyi,” tambahnya. Sayangnya, kata Addie, rencana itu tidak bisa direalisasikan dengan cepat. “Saya bilang ke Pak Ahok minggu lalu, tapi Pak Ahok nggak bisa. Acara diundur Senin, tapi ternyata Senin saya masih di Yogjakarta,

lalu diundur lagi menjadi Rabu. Tapi ternyata hari Selasa (sidang vonis Ahok) ada kejadian, Pak Ahok masuk LP Cipinang,” jelasnya panjang-lebar. Meski begitu, kata Addie lagi, rencana acara tetap dilanjutkannya. Djarot Saiful Hidayat, yang telah menjadi Plt Gubernur, menemani Addie MS saat menggelar acara paduan suara kebangsaan di Balaikota. Baik Djarot maupun sebagian pendukung paduan suara tak kuasa menahan tangis ketika mereka menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, salah satunya adalah ‘Rayuan Pulau Kelapa’. “Tanah Airku Indonesia, Negeri elok amat ku cinta.... Tanah tumpah darahku yang mulia. Yang kupuja sepanjang masa. Tanah Air ku aman dan makmur. Pulau Kelapa yang amat subur. Pulau melati pujaan bangsa, sejak dulu kala.... Melambai-lambai. Neyiur di pantai. Berbisik-bisik, raja kelana. Memuja pulau. Nan indah permai. Tanah Air ku. Indonesia”. Lagu ciptaan Ismail

Marzuki ini begitu syahdu dinyanyikan oleh ratusan peserta paduan suara terasa begitu mengharukan. Sebagian tampak menyanyi dengan berlinang air mata. Plt Gubernur Djarot pun tak kuasa menahan tangis. Dengan air mata yang berlinang di pipi, Djarot tetap menyanyi sembari sesekali menyeka matanya dengan tisu. Acara spontan –mengundangnya lewat pesan berantai di medsos Selasa (9/5)--- mendapat liputan luas dari media dalam dan luar negeri. Di luar dugaan acara ini pun menjadi salah satu inspirasi anak negeri di berbagai daerah— hingga di luar negeri--- untuk menggelar acara serupa. Sejumlah daerah serta warga Indonesia di luar negeri juga menggelar acara renungan sekaligus menyanyikan lagu-lagu kebangsaan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan persatuan kesatuan Indonesia. (Diana Runtu)

Ahok saat menunggu sidang

Djarot Saiful Hidayat

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

hibrows, adalah teknik terbaru sulam alis tanpa sakit sama sekali. Garis– garisnya sangat halus hingga memungkinkan menyisipkan serat bulu lebih banyak. Phibrows bukan hanya menghasilkan alis paling alami dan natural, tapi juga proporsional. Begitu disampaikan Ir. Pariadnyani Melati yang biasa di sapa Jro Melati, pemilik Adibi Salon & Spa yang ada di kawasan Jalan Letda Tantular, Renon, Denpasar ini. Dikatakannya bahwa bentuk alis dapat secara dramatis mempengaruhi fitur wajah seseorang. Sepasang alis yang sempurna menonjolkan bentuk mata dan pastinya membantu penampilan keseluruhan wajah. Bentuk, warna, dan bahkan tekstur adalah bagian dari bagaimana alis terlihat dan menentukan keindahan sepasang mata kita. Untuk itulah belum lama ini Jro Melati kembali meng-up grade keahliannya menyulam alis dengan menguasai teknik Phibrows. Istri Ir. AA Bagus Kurniawan dari Puri Kelodan Ubud, yang sejak puluhan tahun sudah tercatat sebagai profesional sulam alis, saat ini dengan tambahan ilmunya ia juga berhak menggunakan lambang Phibrow Artis. Bahkan dengan nama Melati Adibi dirinya kini diakses ke dalam web Phibrows sebagai Phibrows Artist, yang didukung oleh Phimaster menjadi Royal Artist bahkan ke jenjang Phimaster. Phibrows, kata Jro Melati adalah sebuah teknik dari semi permanen melukis alis dengan hasil yang alami. Bentuk

3

Melati Adibi Natural dan Menawan dengan Phibrows

P

B

ahkan Djarot Saiful H i d a y a t , Wa k i l Gubernur yang baru saja dilantik Mendagri sebagai Plt. Gubernur DKI Jakarta, tak kuasa menahan tangis. Djarot mendengar kabar vonis dan penahanan Ahok ini ketika berada di Balaikota Jakarta. Dia pun langsung menuju Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, untuk menemui, Ahok. Hal sama juga dilakukan para pendukung Ahok yang tadinya memenuhi halaman Kementerian Pertanian tempat Pengadilan Jakarta Utara mengadili perkara Ahok, langsung geruduk ke LP Cipinang. Kesedihan mendalam juga muncul dari para selebriti yang selama ini ikut mendukung Ahok dalam Pilkada Jakarta lalu. Meski mereka tidak masuk dalam tim sukses resmi Ahok-Djarot, namun para selebriti ini telah bekerja untuk ikut memenangkan AhokDjarot. Mereka adalah Tompi, penyanyi yang juga dokter bedah platik, Luna Maya, Giring Nidji, dll. Umumnya para seleb ini punya pendapat yang sama dengan sebagian orang tentang vonis Ahok yang melebihi tuntutan jaksa. Bahkan Addie MS, pendiri Twilite Orchestra, mengaku, tak habis pikir dengan keputusan hakim memvonis Ahok 2 tahun serta langsung memenjarakannya. “Saya sungguh sedih juga

Sosialita

Bersama sebagian teman dari Indonesia, Taiwan dan Malaysia saat belajar Phibrows

dari alis dihasilkan dari morfologi wajah dan art emas. Warnanya dihasilkan dari warna asli alis dan rambut orang yang disulam. Untuk menyegarkan warna diperlukan waktu hingga 2 tahun untuk kembali melakukan sentuhan melukis dengan tehnik phibrows. Namun, tidak semua orang sama, sebab ini tergantung dari kualitas kulit saat wajah beristirahat atau santai. Begitulah perkembangan teknologi yang hadir untuk turut menjaga kecantikan paripurna seorang wanita. Jro Melati dengan keahliannya yang sudah teruji melakukan berbagai teknik sulam alis ini siap membantu para perempuan untuk menyempurnakan penampilannya. Menjadi cantik namun tetap natural, ditengah jadwal kesibukan yang

panjang, terutama bagi wanita karier. Ibu dari AA Adhyatmika Okta Kurnia (pilot), AA Abymantra Agusta Kurnia dan AA Arhycinara June Kurnia ini kembali menyatakan jika kelebihan sulam alis ini menjadikan seseorang lebih percaya diri karena bisa memberi efek rapi dan alami serta persis seperti alis asli. Selain itu, kita lebih efisiensi waktu, sebab sulam alis ini tergolong permanen. Termasuk, setelah bangun tidur pun alis sudah terlihat cantik alami seperti mengenakan make up natural. Apalagi, lanjut Jro Melati dengan teknik terbaru bernama Phibrows ini , perawatan setelahnya menjadi lebih mudah. Bisa langsung kena air, dan warnanya tidak berubah . Bahan-bahannya pun natural dan alami. Untuk itu jika Anda ingin mendapatkan sepasang alis yang indah dan dikerjakan oleh profesional yang berpengalaman, hubungi kami. Tidak perlu takut untuk mengajukan pertanyaan sebanyak banyaknya sebelum ditangani. SATU TEMPAT UNTUK SEMUA Jika selama ini, kita sudah melakukan sulam bibir sebagai alternatif praktis untuk koreksi bibir, adalah benar. Sebab metode sulam bibir akan menyempurnakan bentuk atau garis bibir yang mungkin saja kurang asimetris sekaligus memberikan rona bibir lebih permanen tanpa perlu memulaskan lipstik berulang. Menurut Jro Melati yang sudah melanglang ke berbagai tempat dan pakar belajar sulam alis, eyeliner dan bibir ini pada dasarnya, bentuk bibir kita tidak selalu simetris. Sulam bibir membantu menciptakan bentuk bibir lebih ideal. Selanjutnya, bagi yang masih memiliki kekurangan pada mata, tidak perlu khawatir untuk mengatasinya dengan melakukan sulam eyeliner. Dengan trik khusus, sulam eyeliner dapat dijadikan sebagai salah satu solusi terutama bagi mereka yang memiliki mata sipit. Sedangkan agar mata indahnya maksimal, Anda bisa melakukan extension bulu mata atau tanam bulu mata palsu. Bulu mata Jepang yang

berkualitas adalah pilihan Adibi untuk para wanita Bali. Bagi mereka yang memiliki masalah dengan pertumbuhan rambutnya termasuk para laki-laki yang kebetulan juga memiliki masalah seperti kebotakan pada rambut bagian depan ataukah pitak di tengah-tengah kepalanya, Jro Melati juga menyampaikan Adibi

Salon juga menyediakan treatment istimewa yakni hair shading yang siap menambah atau mengisi kekosongan bagian tertentu pada rambut. M enurut Jro M ela ti, semu a teknologi kecantikan populer bernama sulam ini, umumnya cocok bagi semua orang, kecuali untuk mereka yang sedang menstruasi. Akan lebih baik jika menunggu kira-kira 10-12 hari setelah selesai mentruasi untuk melakukan perawatan. Begitu pula, ibu hamil dan penderita diabetes, sebaiknya melakukan sulam setelah mendapat persetujuan dari dokter. Sekarang, jika kesempurnaan wajah sudah menjadi milik Anda, maka tinggal melakukan perawatan lainnya untuk menjaga keindahannya. “Kami siap melayani Anda semua mulai dari urusam rambut, seperti hair digital, ombre, smoothing keratin , coloring, begitu pula menjaga kekenyalan kulit wajah hingga yang ingin menikmati berbagai treatmen relaksasi, silakan datang. Kami siapkan terapis yang terbaik untuk Anda ” ujar Jro Melati dengan ramah. Disamping itu Jro Melati juga menyampaikan kabar baik bahwa masih dibuka kesempatan bagi siapapun yang ingin belajar tentang sulam alis, bibir dan eyeliner dengan teknik benar dan yang paling anyar. –ard

Jro Melati bersama Ibu Sukmawati Soekarno Putri di ruang tunggu Adibi Salon

Bersama Master Vesna

Bersama Megy usai belajar Phibrows

Sulam – Salon – Spa by Adibi Profeional Sulam dan Bulu Mata Jepang +6285100440022 +62361230090 Line : pariadnyanimelati e-mail : melati.adibi@gmail.com


4

Percaya nggak percaya. Tapi pengusaha yang satu ini mengaku awalnya hanya bermodalkan Rp20.000 untuk menjalankan bisnisnya, dan hanya dalam tempo beberapa tahun bisnis telah beromzet puluhan juta. Bisnis bermodal minim itu adalah aneka kerajinan dari bahan eceng gondok. Eceng gondok yang tumbuh liar di belakang rumah itulah kuncinya, kata Ir Supardi yang bersama istrinya Wiwit mengelola bisnis kerajinan eceng gondok di Surabaya sejak 2008.

“M

Inspirasi

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

odal awalnya hanya Rp20.000, kalau tidak percaya tanya istri saya?” ujar Supardi sambil tertawa. Dia tahu bahwa banyak orang meragukan kalau memulai bisnis kerajinan eceng gondok tidak membutuhkan biaya besar. “Modal Rp20.000 itu hanya untuk bayar orang mengambil eceng gondok dan mengeringkannya. Sedangkan segala perlengkapan membuat kerajinan, kami sudah punya. Keahlian menganyam, menyulam, dll, istri saya bisa. Jadi praktis hanya untuk bayar upah orang saja,” papar Supardi yang juga bekerja sebagai instruktur kerajinan eceng gondok pada beberapa instansi di Pemkot Surabaya. Awalnya, tutur bapak tiga anak ini, bisnis tas eceng gondok ini dikerjakan istrinya. Kebetulan sang istri yang sejak muda menyukai kerajinan, menguasai berbagai ketrampilan. ”Istri saya dari dulu suka bikin kerajinan tapi untuk diri sendiri bukan untuk dijual. Kemudian dia mulai dengan bisnis kerajinan eceng gondok setelah ikut pelatihan di kelurahan. Saya hanya membantu sedikit sedikit di sela-sela waktu saya, karena saya kan bekerja di bidang lain,” katanya. Ada beberapa hal yang membuat Supardi dan istrinya, Wiwit, memilih bisnis kerajinan eceng gondok. “Hal pertama adalah, material eceng gondok mudah didapat. Kami tinggal ambil saja di Waduk Wiyung yang berada di belakang rumah, jaraknya hanya 100 meter. Material gratis, hanya membayar upah orang untuk ambil dan keringkan,” tuturnya. Di awal, kata Supardi, mereka hanya membuat tas-tas sederhana, tanpa sulaman, dll. “Dari modal

Bisnis Eceng Gondok

Modal Rp 20 Ribu Jadi Puluhan Juta Rp20.000 itu kita dapat 15 kg eceng gondok kering yang siap digunakan. Tapi karena modal minim dan masih penjajakan, ya tas-tas yang dibuat hanyalah tas sederhana. Tapi itupun cukup laris. Dari hasil penjualan itulah kemudian usaha berkembang dan akhirnya bisa untuk inovasi produk,” ucap Supardi yang bergelar insinyur pertanian, ini. PERLU KETEKUNAN DAN KETELATENAN Meski sekilas terlihat mudah, tapi lanjut Supardi, untuk mendapatkan hasil tas yang benar-benar layak jual, dalam artian desain dan kualitas produk memadai, bukan hal mudah. “Kami menghabiskan berkilo-kilo eceng godong untuk trial and error. “Sekitar 11 sampai 15 kali percobaan baru mulai kelihatan bahwa produk

Supardi bersama istri

ini bagus, dari desainnya maupun kualitasnya. Yang tersulit ketika memulai adalah menganyam. Itu sulit banget. Harus dicoba berulang-ulang baru bisa bagus,” katanya. Ketekunan dan ketelatenan, katanya, sangat dibutuhkan dalam mengerjakan kerajinan tersebut. “Saya punya ribuan murid yang kursus pembuatan kerajinan eceng gondok, tapi yang meneruskan ke arah bisnis hanya beberapa saja. Ini karena memang tidak mudah. Harus tekun dan telaten, itu yang tidak dimiliki setiap orang,” katanya.

Tahun 2008 ketika ia dan istrinya memulai bisnis ini, tidak banyak orang mengenal produk tersebut. Walhasil, dalam berbagai pameran yang diikutinya, produknya lebih banyak tak laku. “Saya rajin pameran, tapi sering kali tidak laku. Padahal untuk ikut pameran kita pun perlu biaya, baik makan maupun transportasi. Tapi saya dan istri tidak putus asa. Sampai teman-teman saya heran, kok, masih meneruskan jualan kerajinan ini. Tapi saya tetap maju, karena yakin suatu saat usaha ini akan berhasil,” katanya. Di rumah pun, kata Supardi, dia bersama istrinya terus melakukan inovasi produk agar tas eceng gondok bisa diterima pasar. Jadi mulailah sang istri, Wiwit, mengaplikasikan ketrampilannya dalam menyulam pada tas tersebut. Hasilnya, mulai banyak yang senang. “Pesanan mulai banyak. Istri saya mulai kewalahan, akhirnya saya melepaskan pekerjaan saya di luar, dan full membangun bisnis ini,” tuturnya. Menurutnya agar produknya tetap bisa bertahan, dia berkomitmen untuk mempertahankan mutu produk serta melakukan inovasi sesering mungkin. “Komitmen kami, sebulan sekali harus bisa melahirkan

produk baru. Itu harus, supaya tidak monoton,” kata Supardi yang kini menyetok 80-an item produk kerajinan eceng gondok. Selain mutu, katanya, dia juga terus mengembangkan desain. Karena desain adalah daya tarik pertama orang menyukai produk kerajinan. “Kalau desainnya menarik dan unik, orang akan datang melihat. Setelah tertarik, mereka tentu akan bertanya soal mutu. Itu juga kami pertimbangkan. Jadi ketika customer membeli, dia akan merasa puas karena tasnya bagus juga mutunya baik. Itulah yang kami pertahankan sehingga bisnis ini bisa tetap eksis sampai sekarang,” paparnya. Di sisi lain, meski kerajinan ini bersifat bisnis namun ada misi sosial yang terkandung di dalamnya. Yakni, pemberdayaan masyarakat, khususnya para ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan. “Jadi kami memberdayakan para ibu rumah tangga di sekitar kediaman kami. Sebelumnya, tentu saja, para ibu itu mendapat pelatihan seperti menyulam, belajar membuat pola, menjahit, dll,” kata Supardi yang membandrol tasnya dengan harga antara Rp200-Rp500 ribu. Selain tas, Supardi juga membuat produk lainnya di antaranya adalah aneka perlengkapan rumah tangga seperti tudung saji, tatakan, tempat tisu, dll. “Tempat tisu ini (sambil menunjuk aneka model tempat tisu) sangat laris. Ini harganya antara

Rp100-200 ribu,” jelas Supardi yang baru saja menerima order 7000 pieces tas untuk souvenir sebuah event internasional yang berlangsung di Surabaya. Jika ada order besar, katanya, dia mengerahkan banyak tenaga agar mampu memenuhi target waktu. “Kemarin itu kami dapat order banyak, jadi kami rekrut banyak tenaga. Rata-rata perhari harus mampu memproduksi sekitar 70 pieces. Untungnya material eceng gondok berlimpah, sehingga pesanan berapa pun bisa dilayani.” Meski prospek bisnis kerajinan eceng gondok ini cukup baik, namun katanya, tidak banyak orang yang mau berkecimpung di bisnis ini. Bisa jadi karena selain pengerjaan produk memerlukan ketekunan dan ketelatenan yang tinggi, juga, pelaku bisnis harus rajin berinovasi. “Nah sepertinya banyak orang tidak sabaran, ya,” katanya. Itu sebabnya, ‘pemain’ di bisnis ini relatif sedikit dan dia pun boleh dibilang nyaris tak memiliki kompetitor. Untuk Surabaya dan Jawa Timur, ‘pemain’nya kurang sekali. Sedang di daerah lain, ada di Kulon Progo, Yogja. Kurang kompetitor, bagi Supardi bukan hal yang baik bahkan cenderung ‘berbahaya’ karena bisa membuat orang terlena dan tidak kreatif. Ini merupakan tantangan tersendiri. “Karena situasinya seperti itu maka saya dan istri berkomitmen setiap bulan harus punya produk baru, harus ada inovasi supaya tidak monoton,” katanya. Menjawab tentang kelesuan perekonomian yang berimbas pada UMKM, menurutnya, ia tidak merasakannya karena telah memiliki sejumlah pelanggan tetap. Dalam setahun rata-rata ia memproduksi sekitar 5100 pieces, atau sekitar 400an lebih setiap bulannya untuk aneka produk. Jumlah itu belum termasuk ketika ia mendapat order besar. Secara rutin, tambahnya, ia memasok aneka produk kerajinan eceng gondok pada seorang eksportir kerajinan. “Ini saya baru saja mendapat pesanan keranjang-keranjang bayi ukuran besar untuk diekpor ke Belanda. Selain itu, mereka juga memesan keranjang belanja, tapi yang polos tanpa sulaman,” ungkap Supardi. (Diana Runtu)

Mandalika

21

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

“Barang Antik” bagi Megawati Membangun komitmen dalam konsistensi yang tinggi bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan kesabaran, ketabahan dan kesetiaan tingkat tinggi untuk menjadi sosok yang memiliki sikap dan pilihan hidup yang konsisten, kukuh dalam pendirian meski dalam terjangan badai juga prahara yang maha dahsyat. Itulah sebabnya, tidak semua orang mampu melakukan hal itu.

R

achmat Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat, adalah satu dari tidak banyak orang yang setia menjaga konsistensinya khususnya dalam menjatuhkan pilihan politiknya pada PDI Perjuangan. Jatuh bangun dalam prahara dan badai yang sempat meluluhlantakkan partainya di masa Orde Baru, membuatnya bergeming.

apalagi berpindah-pindah partai demi kepentingan kekuasaan dan kedudukan. Dan itu berlangsung hingga puluhan tahun lamanya. Pada suatu ketika di teras rumahnya di Jalan Panji Masyarakat, Ampenan Kota Mataram, Rachmat pernah berujar, “Saya akan bawa mati partai ini,” ungkapnya. Kalimat itu bermakna kesetiaan Rachmat pada pilihan politiknya dengan tidak akan pernah men-

H. Rachmat Hidayat saat menyambut kedatangan Megawati Soekarno Putri di Bandara Internasional Lombok

menahan rasa haru yang dalam. Sapu tangan tiada henti mengusap matanya yang basah tatkala ia berkisah tentang kecintaannya pada Megawati, sosok yang baginya merupakan panutan dalam perjuangan yang panjang bersama partai ini. Karena itulah, Rachmat adalah satu dari tidak banyak warga PDIP yang memiliki posisi istimewa di hati Sang Ketua Partai. Hal ini terungkap pula ketika Megawati datang ke Mataram NTB untuk meresmikan Kantor DPD PDI Perjuangan NTB, beberapa waktu lalu. Megawati mengungkapkan jika Rachmat adalah salah satu dari sisa-sisa laskar pejuang PDIP yang masih ada dan bertahan

Megawati telah memberi pengaruh yang sangat kuat dalam diri dan kehidupannya. “Bu Mega bisa mentransfer pemikiran Bung Karno pada saya. Tadinya saya tidak paham tentang apa yang disampaikan Bung Karno dalam buku-bukunya. Saya jadi banyak

inggi daerah ini dulu pernah mengelus-elusnya agar mau meninggalkan Megawati dan PDIP, Rachmat bergeming. “Saya tidak akan pernah meninggalkan Bu Mega. Megawati…. Megawati…. Megawati…. Kamu boleh ambil yang lain dari saya, tapi jangan Megawati,” kata Rachmat dengan nada tertahan. Ia mengusap air matanya dalam sesak dadanya yang terguncang karena haru. “Bu Mega adalah pemimpin yang satu kata dan tindakannya yang selalu mengajarkan hal positif dalam hidup ini. Bagaimana menjadi bijaksana dan berbuat ikhlas. Itu yang membuat saya taat padanya,” kata anggota DPR RI kelahiran 28 November 1951 ini. Rachmat mengaku telah bertemu dengan Megawati serupa ia ketemu dengan ‘darahnya’. Masa kecil dan remajanya, Rachmat ini dikenal sangat nakal. Saking nakalnya yang nyaris tidak bisa ditanggulagi ayahnya, sampaisampai saat usia Rachmat masih SMP, ayahnya seorang guru ber-

Rachmat Hidayat setia mendampingi Megawati Soekarno Putri dalam pahit getirnya mulai dari PDI sampai PDIP hingga hari ini

Rachmat tetap berdiri tegak, menikmati pahit getir dan sakit serta pedihnya masa yang mengoyak-koyak PDI (masa itu). Dan ketika Partai Demokrasi Indonesia (PDI) ‘terampas’ di tahun 1999, Rachmat setia mengikuti Megawati Soekarnoputri dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Puluhan tahun Rachmat turut membangun partai ini dalam konsistensi yang tidak diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari sejak pertama kali ia memilih partai ini dengan mengikuti Megawati, sampai hari ini ia tetap dengan pilihannya itu. Sebagai politisi, Rachmat memperlihatkan konsistensinya yang tinggi dengan tidak pernah meninggalkan partainya

Konsistensi dan kesetiaan Rachmat Hidayat pada PDIP membuatnya mendapat tempat khusus di mata Megawati Soekarno Putri

Rachmat Hidayat saat mendampingi Megawati pada peresmian Kantor DPD PDIP NTB

inggalkannya hingga ajal menjemputnya kelak. Rachmat Hidayat sudah ‘tak bisa pindah ke lain hati’. PDIP dan Megawati. Kisah kesetiaan dan konsistensi Rachmat pada PDIP dan Megawati adalah selarik kisah yang sarat empati untuk dituliskan. Dari beberapa kali wawancara yang dilakukan dengannya, ia selalu terisak tiap kali mengisahkan perjuangannya mempertahankan partai bersama Megawati. Tubuhnya terlihat terguncang H. Rachmat Hidayat, mencintai PDIP sampai-sampai tak bisa ke lain hati

hingga hari ini. “Banyak yang jatuh bangun, ada yang tahan ada juga yang tidak. Bahkan ada yang pergi (pindah) ke partai lain,” ujar Megawati. Rachmat merupakan satu dari tidak banyak yang bertahan dalam rentang waktu yang begitu panjang. Itulah sebabnya Rachmat bahkan disebut sebagai barang antik bagi Megawati. “Memang dia ini kalau dari seluruh senior yang ada di kalangan struktur dari PDI ke PDI Perjuangan, dia (Rachmat) tak berani diganggu oleh yang lain. Karena saya bilang ini barang antik saya. Jadi kalo ada yang mau gantikan dia boleh. Saya bilang boleh hanya saja saya mau tahu penggantinya itu siapa? Kalau saya bilang begitu, tak ada yang bisa jawab lagi,” kata Megawati yang disambut tawa undangan yang hadir di halaman Kantor DPD PDIP di jalan Lingkar Selatan Mataram. Bagi Rachmat Hidayat sosok

memahami itu semua dari Bu Mega,” kata Rachmat. Ia sangat mengagumi prinsipprinsip hidup yang diajarkan Megawati padanya. Rachmat tidak pernah berpikir untuk meninggalkan PDIP dan Megawati. Sampaisampai di suatu ketika di masa Orde Baru, masa-masa sulit bagi PDIP dan Megawati, Rachmat pernah diminta kekuasaan untuk meningalkan Megawati dan PDIP. “Saya pernah dihina orang di masa sulitnya PDIP, masa di mana partai ini digoyang-goyang dulu, saya diminta untuk meninggalkan PDIP dan Bu Mega. Saya tolak mentahmentah,” katanya. Tangan kekuasaan lewat pet-

nama Ramiah, pernah berkata, bahwa suatu hari nanti ia akan ketemu dengan ‘darahnya’ yang akan bisa mengendalikannya. “Rupanya ramalan ayah itu ya Bu Mega. Tidak ada orang yang bisa memerintah dan mengendalikan saya, kecuali Bu Mega,” katanya. Itu sebabnya, sekalipun dimarahi oleh Megawati, Rachmat selalu menganggap itu cara Megawati memperhatikannya. Sesungguhnya sangat banyak kisah antara Rachmat dan Megawati yang membuat Rachmat mengaku sampai paham dan mahfum akan maksud Megawati banhkan hanya dari kerlingan atau kejitan mata dan kernyit kening Megawati. (Naniek I. Taufan)

Kedekatan Rachmat Hidayat dengan Megawati membuatnya mampu menangkap sinyal dari Sang Ketua meski hanya dari kerut kening Megawati


20

Nine

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Tantangan Megawati lebih Besar dari Bung Karno

Begitu melihat mobil yang membawa Megawati Soekarnoputri tiba di halaman Kantor DPD PDIP di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, NTB, warga dengan pakaian merah dengan atribut partai berlambang banteng ini langsung menyerbu untuk dapat melihat putri Bung Karno ini dari dekat.

L

5

Keagungan Tari Bali dalam Sanga Nritya Murti Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Hari Tari Sedunia diperingati sejak tahun 1982 setiap

tanggal 29 April. Pada hari itu, masyarakat pecinta seni tari sejagat merayakannya dengan penuh suka cita. Di Indonesia pun apresiasi terhadap seni yang berungkap dengan gerakan indah ini sudah menggeliat satu dasa warsa belakangan. Demikian pula di Bali, kendati menari merupakan denyut nadi yang mewarnai keseharian aktivitas religius kultural masyarakatnya, pemaknaan terhadap hari tari itu disambut antusias. Megawati disambut Gubernur NTB DR. TGH. M. Zainul Majdi

Megawati saat tiba di Bandara Internasional Lombok

angkah Megawati yang pelan sembari menebar senyum khasnya yang berwibawa itu, sempat merepotkan pengawalan yang nyaris keteteran tak mampu membendung serbuan warga yang ingin bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. Tampaknya benar kecintaan warga PDIP pada sosok Presiden RI ke-5 ini demikian melekat. Mereka rela menunggu berjam-jam dan memilih posisi berdiri paling depan demi untuk bisa melihat Megawati dari jarak yang begitu dekat, bahkan bisa bersalaman dengannya. Salah seorang warga terlihat begitu kegirangan mengibas-kibaskan tangannya karena baru saja dalam bersalaman dengan perempuan yang memiliki aura wibawa yang nyaris menyamai ayahnya Bung Karno ini. Megawati yang didampingi Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristanto datang ke Mataram Rabu (10/5) untuk meresmikan Kantor DPD PDIP NTB. Pada kesempatan ini, warga PDIP berkesempatan mendengarkannya berkisah tentang nasionalisme, keberagaman, perdamaian dan kemanusiaan dalam pidato sambutan yang disampaikan sesaat sebelum meresmikan kantor tersebut. Tidak lupa ia juga menyambung ajaran-ajaran Bung Karno kepada warga yang hadir. Beberapa kisah tentang pe-

Inspirasi

san dan prinsip Bung Karno turut memperkaya pidatonya. Megawati juga bercerita tentang pengalaman-pengalamannya menyelesaikan masalah konflik di Maluku ketika ia menjadi Wakil Presiden RI di masa Gus Dur menjadi Presiden RI. Tantangan memimpin negeri ini yang menjadi bagian dari pidatonya, sesungguhnya sudah pernah diperingatkan dan ‘diramalkan’ oleh Bung Karno kepada dirinya. Entah kebetulan atau tidak, Bung Karno sempat mengatakan padanya, bahwa tantangan untuk Megawati akan jauh lebih besar daripada tantangan yang dihadapi Bung Karno ketika membawa negeri ini ke pintu gerbang kemerdekaan. “Kalau kamu nanti suatu saat jadi pemimpin, maka kamu harus melihat bahwa akan mengalami kesulitan yang lebih besar dari pada Bapak karena pada waktu itu Bapak hanya mengusir yang namanya penjajah. Tapi pada waktu nantinya, sekiranya kamu menjadi memimpin, maka yang harus kamu lakukan adalah bagaimana caranya untuk dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai perdamaian abadi,” kata Bung Karno kepada Megawati. Semua adalah saudara, begitu yang tersirat dari kisah nabi Adam dan Hawa yang dikutip Megawati dalam pidatonya. “Diturunkan yang namanya Adam. Lalu diberi

bagian dari tulang rusuknya itu adalah Siti Hawa. Kita ini bersaudara, mau yang berkulit putih, merah, hitam dan lain-lain. Kita berasal dari keturunan yang sama. Lalu mengapa kita datangkan kebencian?” ujarnya. Megawati memang dikenal sebagai pemimpin yang menjunjung tinggi pluralisme, kebhinekaan, gotong royong, persaudaraan dan perdamaian. “Kebhinekaan itu ada dalam UUD 1945, maka kita harus siap sedia untuk membantu mencapai perdamaian dunia seperti yang ada juga dalam UUD 1945,” ungkapnya. Ketika menjadi Wakil Presiden RI, Megawati pernah secara khusus diutus oleh Presiden RI, KH. Abdurrahman Wahid untuk menyatukan dan menata kembali perdamaian di bumi Maluku yang sempat dilanda pertikaian antar agama di sana. Ketika itu Megawati menjadi saksi hidup dari sebuah konflik yang tidak berguna. “Begitu nafsu sudah membara, bukan hanya material yang rusa melainkan juga rusaknya persaudaraan. Pada peristiwa Maluku sampai-sampai berkantor selama lebih kurang dua minggu di kapal perang demi menciptakan perdamaian di bumi Maluku. Mereka bertikai dan ia harus menyelesaikan konflik tersebut dengan mendamaikannya. Oleh masyarakat Maluku yang sudah terlanjur bertikai namun merindukan perdamaian tetapi tidak tahu harus mulai dari mana meminta ia untuk berpidato di lapangan. Karena kondisi dirasa tidak aman oleh pengawalan, maka ia diminta untuk tidak berpidato. “Pengawalan bilang gak bisa Bu, bahaya. Bagaimana ya? Saya gak boleh pidato di lapangan sementara rakyat menunggu saya. Ya sudah… kalau begitu kamu mati duluan baru saya,” kata Megawati berkelakar. Kala itu sesungguhnya Megawati tidak diizinkan untuk berpidato di lapangan terbuka mengingat kondisi yang dinilai oleh pengawalnya sangat berbahaya.

Megawati disambut Kapolda NTB Brigjen. Pol. Firly

Namun karena tugas perdamaian yang diembannya membuat ia tidak bisa mundur dari tanggung jawab itu. Dengan penuh keberanian dan di bawah pengawalan yang ketat, ia pun berpidato di hadapan warga yang bertikai. “Saya berdiri karena rakyat Maluku, kalian yang minta saya berdiri di lapangan ini. Saya diutus Presiden Gus Dur untuk menyelesaikan konflik di sini. Kalian suruh saya berdiri di lapangan ini, saya turuti. Sekarang apa mau kalian?” katanya. Megawati kala itu mengatakan, jika konflik ini ingin diteruskan dia akan diam. “Silakan,” ujarnya. Tapi

nyelesaikan konflik yang terjadi. Di sanalah ia menemukan bahwa sesungguh warga yang bertikai atas nama agama ini ingin hidup damai dan berdampingan. Dua kelompok warga yang bertikai sama-sama menangis. “Tolong kami Ibu … tolong selesaikan semua ini,” pinta warga dari dua kelompok tersebut. “Saya janji akan tolong asal kalian mau ditolong,” katanya. Sampai akhirnya perdamaian di Maluku benarbenar terwujud. Dari pengalaman itu ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menciptakan perdamaian abadi di muka bumi ini.

Megawati diserbu warga PDIP yang ingin melihatnya dari dekat

ia kemudian bertanya tentang apa keuntungannya kalau mereka bertikai lalu saling bunuh? Yang ada adalah korban akan makin tambah banyak, ibu-ibu akan jadi janda dan anak-anak akan jadi anak yatim piatu. Ia mengatakan jika ia bangunkan rumah, nanti dibakar lagi. Percuma saja. “Kalau pertikaian ini dapat memberikan keuntungan berlipat-lipat, saya ikut bersama kalian,” katanya. akhirnya mereka mau mendengarkannya dan mau berunding untuk mengakhiri konflik tersebut. Selama dua mingguan ia tinggal di kapal perang. Demi keselamatannya setiap hari ia naik turun helikopter dari kapal perang menuju ke kampung-kampung bertemu dari satu pengungsian ke pengungsian lainnya untuk me-

“Kenapa manusia tidak bisa hidup berdampingan? Semua agama itu tujuannya baik. Manusia yang utuh adalah yang bebas merdeka untuk menentukan keyakinannya termasuk agamanya,” kata Megawati dengan penekanan yang kuat dan diksi yang tegas. Megawati kembali menyambung pesan ayahnya Sang Proklamator. “Ayah saya selalu katakan, bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya, apa yang harus kamu lakukan? Manusia seutuhnya itu adalah ketika pikiran dan hatinya itu jadi satu. Antara pikiran dan kata serta perbuatan itu tidak sama. Manusia seutuhnya adalah bebas merdeka untuk berpikir mengatakan perasaannya melalui pikirannya yang sempurna dan itu diucapkannya melalui mulutnya,” katanya. (Naniek I. Taufan)

T

engoklah apa yang ditampilkan oleh para mahasiswa I S I D e n p a s a r. Sabtu (29/4) malam, senimanseniwati muda itu menyajikan garapan anyar yang disebut Rinarasila, perpaduan seni yang terdiri dari tari, narasi, dan lagu. Lewat seni pentas tersebut ditunjukan arti penting seni, tari khususnya, dalam peradaban luhur manusia.

dan murti sama dengan unggul atau anugrah. Jadi Sanga Nritya Murti dapat dimaknai sembilan kesenian unggul anugrah dewa,“ ujar Sri Ayu Pradnya Larasari yang bertindak selaku Artistik Direktur garapan yang berdurasi satu jam tersebut. Menurut mahasiswa jurusan tari yang akrab disapa Laras ini, ide lakon dan judul terinspirasi dari diakuinya sembilan tari Bali oleh UNESCO PBB pada 2015,

Untuk mengartikulasikan Hari Tari Sedunia rintisan lembaga tari internasional CIDCounseil Internasional de la Danse ini, gabungan mahasiswa jurusan tari, karawitan, pedalangan, musik, dan sendratasik Fakultas Seni Pertunjukan ISI, tidak tanggung-tanggung. Mereka membuat garapan kolosal yang didukung oleh tak kurang dari seratus pegiat seni pentas. Mengusung judul Sanga Nritya Murti, penonton yang memenuhi Gedung Natya Mandala menyimak penuh perhatian semburan estetika yang disuguhkan dan tuturan moral yang dikomunikasikan. Pesan moral tentang makna seni yang bersumbangsih kepada fajar budi dan kebeningan nurani manusia, menggugah lewat ungkapan verbal, baik yang diungkapkan narator atau yang didendangkan paduan suara. “Judul Sanga Nritya Murti diambil dari tiga istilah budaya yaitu: sanga yang berarti sembilan, nritya adalah seni tari,

sebagai warisan seni budaya agung dunia. “Tergugah oleh kebanggaan pengakuan UNESCO itu, nilai keindahan dan karakteristik tari sanghyang, barong, rejang, baris, topeng sidakarya, gambuh, wayang wong, legong, dan joged, dirajut dalam sebuah ramuan yang berwujud tradisi

pengembangan kreatif-inovatif,” paparnya bersemangat. Sajian para penari di atas panggung didukung dari panggung bawah oleh sepasukan penabuh menggunakan gamelan semar pagulingan di sisi kiri dan sekelompok paduan suara, narator, dalang, juru tandak, serta sejumlah pemain musik barat di sebelah kanan. Penonton mulai memusatkan perhatiannya sejak sinopsis berkumandang. Alkisah Dewa Siwa menciptakan jagat raya dengan segala denyut peri kehidupannya. Tetapi kehidupan di bumi kacau balau oleh ulah garang para raksasa. Dewa Siwa bersama para dewa lainnya (Dewata Nawa Sanga) mencoba menanggulanginya, namun tidak berhasil. Untuk mengembalikan keharmonisan jagat, Dewa Siwa dalam wujud Siwanataraja (Siwamurti) menciptakan puspa ragam kesenian yang disambut suka cita dan suka hati oleh umat manusia. Keindahan puspa ragam kesenian membuat kaum raksasa terpesona dan dengan tenang kembali ke alamnya. Seni

kemudian bersemi dan bermekaran meneduhkan sanubari, memanusiakan manusia. Kehidupan di bumi kembali harmonis, sejahtera, dan damai. Diawali dengan pengadegan para Dewata Nawa Sanga di Sorgaloka yang sedang merisaukan keadaan di bumi yang terancam oleh keberingasan kaum raksasa, jin, setan pengikut Sang Kala. Penggambaran para dewa dengan koreografi simbolis religius ini digarisbawahi oleh paduan suara berpadu melodi gamelan yang lamat-lamat. Terdengar lirik koor, om siwa ya nama om, alkisah dewata di kahyangan suralaya, mahadewa hyang siwa kumandangkan mantra santi puja. Kemudian disertai penegasan narator, ketika menyaksikan kehidupan di bumi dilanda malapetaka, Dewa Siwa bersama Dewata Nawa Sanga bertekad mengembalikan keharmonisan jagat. Tetapi, para dewa yang diutus Dewa Siwa tak kuasa menghadapi keberingasan para raksasa pengacau. Adegan alam flora dan fauna ditata cukup apik, dimana ketenteraman alam dan

kehidupan damai satwa tampak menyejukkan, digarisbawahi paduan suara meliuk syahdu dengan untaian kata yang kena, tanah subur, pepohonan melambai bergirang ria, jagat asri satwa bercanda nyaman dan berbahagia. Di sela-sela koor, untaian sendon memberi ornamentasi melodi gamelan. Kemudian diakhiri oleh aksentuasi narasi, keberingasan para raksasa memporakporandakan segala kehidupan, pepohonan layu bertumbangan, para satwa lenyap dimangsa, manusia pun pasrah. Dewa Siwa prihatin, kemudian bermanifestasi sebagai Siwa Nataraja, menciptakan seni yang ditebar ke delapan penjuru bumi, agar kehidupan di dunia kembali damai. Inilah klimaks Sanga Nritya Murti. Bergulir secara berantai, berlapis-lapis, dan kemudian serentak, dari tari joged yang lincah gemulai hingga tari topeng Sidakarya yang angker. Dewa Siwa bersama delapan dewa kainnya berada di level tinggi panggung bagian belakang, sementara itu kelompok tari wali, bebali, dan balih-balihan beraksi ke depan, ke belakang, ke samping secara bergantian diiringi gamelan berpadu koor yang semarak: tari sanghyang baris rejang, gambuh topeng sidakarya, legong keraton joged bumbung, barong ket wayang wong, sanga nritya murti. Diakhiri dengan konfigurasi seluruh penari memekikkan untaian lagu: sanga nritya murti, sembilan tari bali, seni budaya agung dunia. Tepuk tangan penonton membahana. Sang Artistic Director, Laras, naik panggung dengan rona ceria. “Seni tari mewarnai wajah budaya kita dan seni budaya luhur adalah harkat sebuah bangsa yang mengibarkan kedamaian,” pungkasnya. (Kadek Suartaya)


6

Memiliki keahlian dalam bidang spa membuat Ni Komang Lindawati, akhirnya dapat melanglang buana ke beberapa negara. Perempuan asal Tabanan, usia 26 tahun ini, mempunyai prinsip, suka akan tantangan dan traveling. Hobinya ini, me­ muluskan keinginan­ nya mencoba peruntu­ ngan bekerja di neg­ eri orang. Tamatan SMKN 2 Singaraja ini, awalnya menekuni bi­ dang kecantikan saat masih duduk di SMK. Saat menjalani training sekolah di hotel di Sanur, ia langsung diterima bekerja. Set­ elah beberapa tahun beker­ja, Lindawati, mendapatkan infor­ masi dari teman, di­ cari terapis spa untuk dikirim ke Turki. Ia tertarik mencobanya. Setelah melakukan beberapa tes, Linda­ wati, akhirnya di­ terima. Ia bekerja di Turki selama setahun.

Pelesir

Woman on Top

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

Lindawati

Balinese Massage Disukai di Luar Negeri

L

indawati mengatakan, pijat tradisional Bali sangat diminati di Turki. Ia juga mempelajari spa ala Turki. “Di sana, ada model spa yang dilakukan di dalam sauna. Dengan satu alat seperti selop tangan yang bila digososok-gosokkan mampu mengelurkan kotoran di tubuh. Modelnya sperti scrub,” ujar perempuan yang kini bekerja sebagai supervisor spa di b Hotel Bali and Spa ini. Menurut penuturan Lindawati, orang Turki sangat menyukai spa Bali karena pijatannya terasa sangat enak, disamping terapis orang Bali disebut orangnya sa­ ngat ramah. Setelah mengenyam pengalaman di Turki, Lindawati kemudian mencoba peruntungannya di Dubai. Kebetulan, ia ditempatkan di Istambul. Menurutnya, spa di sana, lebih memakai warm stone. “Orang Arab suka pijatan yang keras,” kata Lindawati. Selain mengenal karakter orang dan budaya di negara tempatnya bekerja, Lindawati juga belajar bahasa. “Di Dubai, tamunya lebih complicated. Sedikit saja sudah komplain, jadi harus ekstra hati-hati. Kalau mereka komplain, langsung tidak mau bayar,” kata Lindawati. Untuk bahasa, saat bekerja di Turki, ia be-

lajar bahasa Turki. Awalnya, kata dia, memang agak sulit, malah, ia lebih sering memakai bahasa tubuh. “Awal-awal, saya selalu membawa kamus untuk menerjemahkan kata-kata agar lancar berkomunikasi. Lama-kelamaan karena tiap hari ketemu tamu dan selalu memakai bahasa yang sama, syukurlah sekitar tiga bulan, akhirnya saya sudah bisa bahasa Turki,” ucap Lindawati. Selain bekerja sebagai terapis spa, Lindawati juga belajar spa ala Timur Tengah. Ilmu pertama yang harus ia kuasai adalah belajar anatomi tubuh. Kemudian, ia belajar juga refleksiologi, sebuah metode pijat yang bertumpu pada simpul saraf kaki, dan tangan. Tiga bulan di Istambul, Lindawati pindah ke Santiago, Amerika Latin. Untuk bahasa sehari-sehari, ia diharuskan memakai bahasa Spanyol. Otomatis Linda-

wati harus belajar bahasa Spanyol. “Setahun di Santiago, baru saya bisa berbahasa Spanyol,” kata Lindawati, yang akhirnya mengakhiri petualangannya ke luar negeri karena menikah. Dari tiga negara yang dijajalnya, ia mendapat kesimpulan, spa Bali sangat diminati turis asing, dan para terapis Bali juga mendapat pujian

karena sangat ramah dan murah senyum. Saat ini, Lindawati bekerja sebagai supervisor spa di b Spa, b Hotel Bali & Spa. Ia sudah bekerja selama 1 tahun 4 bulan. Ia mengatakan, dari tamu-tamu yang datang ke spa, turis Tiongkok yang paling suka dengan boreh. (Wirati Astiti).

Bendungan atau biasa disebut dam adalah konstruksi yang dibangun un­ tuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Sering­ kali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Bendungan juga me­ narik untuk tempat wisata.

B

endungan Wonorejo merupakan salah satu bendungan yang ada di kabupaten Tulungagung, tepatnya berada di desa Wonorejo, kecamatan Pagerwojo. Keindahan yang menjadikannya diminati oleh wisatawan yang penasaran dengan nuansa perdesaan di sekitar. Tempat ini menjadi tempat wisata Tulungagung yang patut Anda kunjungi. Masyarakat setempat pun turut bangga atas resminya tempat wisata baru di kawasan Wonorejo sejak tahun 2001. Bendungan yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri ini berfungsi sebagai pengendalian banjir di kota kurang lebih seluas 1.055 kilometer persegi sekaligus sebagai pembangkit tenaga listrik.

Fungsi lainnya untuk menyediakan pasokan air baku untuk Surabaya dan sekitarnya. Selain itu manfaat untuk masyarakat sekitar, seperti budidaya perikanan yang dapat menghasilkan lebih kurang 200 ton ikan per tahunnya, kemudian kawasan sabuk hijau untuk penanaman taman, serta beberapa keunggulan aspek kepariwisataan, membuatnya terus mendukung kelebihan yang didapat di wisata ini. Disebut pula salah satu bendungan terbesar di kawasan Asia Tenggara ini memiliki banyak kelebihan. Elevasi titik puncak kurang lebih setinggi 188 meter, tinggi bendungan 100 meter, panjang bendungan 545 meter, serta luas permukaan air maksimal 3,85 juta meter persegi, mampu me-

narik perhatian para wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan data jumlah kunjungan wisatawan menunjukkan peningkatkan setiap bulannya, yaitu pada kisaran ratusan pengunjung per bulannya. Jika dikalkulasi dalam satu tahun setidaknya tercatat dan dapat menembus 3.000

Hobi Blusukan Nyoman Lindawati

yang ada di Buleleng,” imbuhnya. Bahkan beberapa waktu lalu, pihak Dispar telah mendatangkan wisatawan mancanegara dari hasil koordinasi dengan agen travel. “Kami merangkul dan mengajak agen travel yang ada di Bali maupun Indonesia untuk turut serta mempromosikan tempat wisata di Buleleng. Kemarin, telah kami datangkan satu bus wisatawan German ke Pura Beji di desa Sangsit,” ungkapnya. Pura beji merupakan pura Subak yang mempunyai ukiran atau relief khas Buleleng. “Ini sangat unik, kita perlu pertahankan agar ukiran ini tidak terkontaminasi ukiran dari luar sehingga perlu kita lakukan tata kelola fisik maupun administrasi,” ujarnya mantan Kadiskanla Buleleng tersebut. Pihaknya juga mengatakan untuk dapat mengkombinasikan desa Wisata dan wisata Religi perlu dilakukan pengembangan. Dari 10 Desa Wisata, tahun 2017 Dispar Buleleng telah menginventarisasi 31 Desa Wisata. Kemudian, untuk 19 DTW, Dispar Buleleng akan menjadikan 86 DTW yang tersebar di Kabupaten Buleleng. Langkah lain yang tengah dilakukan oleh Dispar juga mencoba mensinergikan program KSPN (Kawasan Sinergis Pariwisata Nasional) dari pusat dengan Perda di Buleleng mengenai penyelenggaraan pariwisata di Buleleng. “Kami coba kombinasikan program tersebut dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ada,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

Sosok Bambang Sulistyo, putra daerah Jawa Timur (Jatim) ini patut diperhitungkan. Meskipun sempat mendapat penolakan tatkala berniat mendatangkan rudal milik Kroasia untuk Indonesia secara cuma-cuma pada waktu pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono karena alasan Blok Timur, Bambang tak pernah patah arang. Hal tersebut ia tebus dan ia buktikan baru-baru ini, dengan membawa mesin penghasil BBM tenaga air Eneco Plasma Fusion dari Jepang menuju Komando Armada Timur (Koarmatim). Mesin berupa tangki dengan tenaga ionisasi senilai total Rp 15,7 miliar ini diberikan secara suka rela, karena kecintaannya pada TNI. “Semua yang saya lakukan bagi negara ini bukan untuk bisnis. Saya ingin membantu membangun negara khususnya TNI,” kata suami dari Nur Laela ini. Darah nasionalis mengalir dalam diri Bambang, diwariskan oleh almarhum ayahnya yang pernah mengabdikan diri sebagai seorang prajurit TNI. Bambang menampik jika proyek hibah hasil negoisasinya dengan Yamamoto, owner PT Eneco

Bambang Sulistyo

Holding dikatakan sebagai ajang bisnis. Bahkan ia menegaskan tak sepeser uang pun yang mengalir. “Saya tak bisnis di TNI AL, ini murni karena rasa cinta tanah air,” imbuhnya. Sebagai seorang pengusaha, pria alumni Perbanas Jakarta Jurusan Manajemen tersebut sempat mengawali sepak terjang di dunia batubara. Ia pernah membuka pabrik lampu LED Solar Cell yang kemudian ia supply ke Manokwari, Papua. Dari rasa kemanusiaan tinggi pula, ia kelil-

19

Bendungan Wonorejo Jadi Taman Rekreasi

Bambang Sulistyo

Kombinasikan Wisata Religi dengan Desa Wisata Buleleng memiliki daya tarik sendiri sebagai lokasi tujuan wisata tamu lokal maupun mancanegara. Dengan wilayah Buleleng yang nyagara gunung dan penduduk yang heterogen, menjadikan Buleleng sebagai wilayah yang potensial untuk dikembangkan baik dari segi wisata alam, religi maupun budaya. Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng mencatat, terdapat 10 Desa Wisata dan 19 Daya Tarik Wisata (DTW). Kini, Dispar Buleleng akan melakukan pengembangan 10 Desa Wisata dan 19 DTW. Pengembangan ini dilakukan untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke Buleleng, yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan. Kepala Dispar Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, upaya untuk peningkatan Desa Wisata dan DTW ini, memang merupakan program dari Pemerintah. Pihaknya juga mengatakan, pengembangan Desa Wisata juga dikombinasikan dengan pengembangan wisata religi. “Kami sudah lakukan inventarisasi dan identifikasi daya tarik wisata religius, di antaranya kami kembangkan beberapa pura yang ada di kecamatan Gerokgak,” ungkapnya. Ditambahkan oleh Sutrisna, selain menginventarisasi wisata religi dari umat hindu, pihaknya juga tengah mengembangkan wisata religi dari umat lain. “Kuburan Keramat yang ada di desa Temukus, kemudian ada Klenteng, dan wihara di Banjar merupakan wisata religi

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

ing ke pelosok negeri guna turun sendiri dan melihat berbagai ketimpangan sosial maupun teknologi yang diserap masyarakat pinggiran. “Saya memperkenalkan barang ini untuk melihat kebenaran. Terutama sebelum saya melangkah ini (Eneco Plasma, red) saya sudah berkeliling memberi sample lampu LED Solar Cell ke Manokwari. Disitu saya menangis melihat kenyataan yang ada,” tutur pria yang gemar blusukan ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, sosok idolanya. “Terus terang saya salut dan bangga dengan Presiden Jokowi. Dia berani melihat langsung kenyataan dengan blusukan. Karena itulah saya berharap beliau bisa meresmikan proyek Eneco Plasma di Koarmatim,” harap Bambang. Pria 56 tahun ini sudah dirancang menjadi seorang pengusaha sesuai cita-cita masa kecilnya. “Cita-cita awal saya ingin menjadi pengusaha. Bukan semata-mata cari uang untuk keluarga, tapi juga berguna bagi negara,” ujar pemilik hobi off road yang memiliki BPRD di daerah Jawa Barat itu sambil tersenyum. (Lely Yuana)

pengunjung yang ingin menikmati keindahan bendungan ini. Terbukti dengan adanya kelengkapan sarana dan prasarana penunjang bagi wisatawan yang ada disana seperti, penginapan memadai, restoran, jogging track, taman rekreasi keluarga, dan kenyamanan jalur transportasi menuju lokasi yang sangat layak dilalui berbagai jenis kendaraan. Setelah dibuka umum sebagai

kawasan wisata, setiap pengunjung yang masuk ke kawasan waduk harus membayar Rp 7000/ orang untuk hari biasa. Sedangkan untuk hari libur sebesar Rp 10.000/orang dan jika awal tahun baru bisa mencapai Rp 15.000/ orang. Selepas melewati pintu masuk, pengunjung akan menempuh perjalanan sekitar satu kilometer untuk mencapai lokasi bendungan. (Putri Ardiashari)


18

Life Story

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

Pemkab Buleleng Luncurkan Sistem Online

Pembayaran pajak daerah berbasis online ini diresmikan oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG.

D

engan dibukanya pembayaran pajak berbasis online ini, Pemkab Buleleng memberikan kemudahan bagi para wajib pajak untuk membayar pajak. Kegiatan ini juga sekaligus meresmikan gerai Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Kecamatan Gerokgak. Pembayaran pajak daerah berbasis online ini diresmikan oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. Peluncuran ini

juga dihadiri oleh Asisten Tiga Setda Buleleng Drs. I Ketut Asta Semadi, M.M., Camat Sekabupaten Buleleng, Pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng, Perbekel se-Kecamatan Gerokgak dan masyarakat wajib pajak. Selain mempermudah, pembayaran pajak berbasis online ini juga memberikan kenyamanan dan percepatan pelayanan bagi para wajib pajak. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng Bimantara,S.E., saat membaca-

kan laporan. Bimantara menambahkan kas yang sudah terkumpul akan diambil oleh BPD Bali. “Nantinya kita akan kembangkan di seluruh Desa untuk menerima pembayaran pajak bagi para wajib pajak,” jelasnya. Sementara itu, Wabup Sutjidra yang ditemui usai acara, Pemkab Buleleng memilih Kecamatan Gerokgak untuk peluncuran pembayaran pajak berbasis online ini karena Kecamatan Gerokgak sudah memiliki PATEN se­h ingga bisa dikolaborasikan dengan pembayaran pajak. Wabup Sutjidra menambahkan, pembayaran pajak berbasis online ini akan dibuka juga di dua Kecamatan yang mewakili zona timur dan tengah. “Kedepannya kita akan buka di dua Kecamatan lagi, sehingga ketiga Kecamatan itu bisa mewakili zona timur, tengah, barat,” pungkasnya. Ia berharap, dengan dipermudahnya pelayanan pembayaran pajak para wajib pajak bisa membayar pajak tepat waktu. Ditemui ditempat yang sama, Camat Gerokgak Putu Ariadi Pribadi, S.Stp.,MAP., merasa senang daerahnya dijadikan tempat peluncuran pembayaran pajak berbasis online. Menurutnya, ini merupakan program inovatif dari Pemkab Buleleng sehingga wajib pajak sangat mudah untuk membayar pajak. “Tentunya saya berharap para wajib pajak di Kecamatan Gerokgak kesadaran membayar pajak bisa meningkat sehingga pendapatan daerah kita juga bisa meningkat,” harapnya. (Wiwin Meliana).

Tidak kurang dari tiga kali, H. Rachmat Hidayat Ketua DPD PDI Perjuangan NTB datang kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri untuk memberitahukan bahwa DPD PDI Perjuangan NTB akan membangun kantor. Tapi kala itu respons Megawati biasa-biasa saja, bahkan cenderung hanya disahut seadanya dengan sahutan khasnya, “Huuuhh…”. Namun makna di balik tiga kali huuuuhh Sang Ketua, Rachmat menangkap itu sebagai sinyal Megawati inginkan bukti dari laporannya tentang kantor tersebut secara nyata.

Modifikasi mobil dari bahan kayu hasil karya Gede Sation

Modifikasi Kendaraan dengan Kayu Hobi dan kreativitas setiap orang berbeda-beda. Ada yang gemar dengan hobi ekstrim, menyenangkan bahkan hobi dengan biaya yang tidak sedikit. Hal tersebut juga dirasakan oleh Gede Sation warga dusun Bukit Telu, Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu. Bahkan dirinya memiliki hobi yang terbilang cukup unik, yaitu memodifikasi kendaraan dengan kayu jati. Saat ini tercatat sudah dua mobil dan dua sepeda motor yang berhasil dimodifikasi olehnya. Satu mobil roda empat bisa menghabiskan rata-rata satu kubik kayu jati, tergantung jenis dan ukuran mobilnya. Menurut pria dengan satu cucu tersebut, hobi memodifikasi kendaraan muncul ketika dirinya kembali ke kampung halaman setelah pensiun dari Lembaga Pembina LPD Provinsi. Hobi tersebut terinspirasi dari kendaraan tanpa bodi yang dimilikinya, sehingga berniat mengganti bodi kendaraan yang biasa dibuat oleh pabrik dengan kayu lokal yang didapat dari desanya. Tidak tanggung-tanggung jenis kayu yang digunakan berupa kayu jati. “Saya pertama kali memodifikasi sepeda motor Yamaha RK Spesial, itu sekitar lima tahun yang lalu dan karena bodi kendaraanya penuh dengan kayu maka saya menamainya motor kayu,” jelas pria yang lulusan sarjana ekonomi tersebut.

Sukses merombak motornya, kini pria yang berusia 56 tahun tersebut mencoba memodifikasi sebuah kendaraan yang tergolong uzur. Dalam waktu dua bulan seluruh bodi kendaraan tersebut telah dilapisi dengan papan kayu jati. Sation mengaku untuk memodifikasi mobil tersebut, dirinya menelan biaya hingga 8 juta rupiah. “Namanya hobi sudah tidak menghitung biaya lagi, yang penting ada kepuasan,” imbuhnya. Obsesinya menuruti hobi yang dimiliki tidak berhenti sampai di sana. Terbaru suami dari Sri Laksniningsih tersebut telah memodifikasi mobil Jimmy miliknya dengan menutup seluruh bodi mobil termasuk interior di dalamnya menggunakan kayu jati. Untuk saat ini, ia belum ada rencana untuk menambah hasil karya modifikasinya. Akan tetapi dirinya tidak pernah berhenti untuk memikirkan karya selanjutnya yang dibuat dari bahan kayu atau bahan lokal lainnya. Bahkan, dia sempat berpikir untuk memodifikasi kendaraan roda tiga, hanya saja masih terkendala bahannya. “Maunya mobil roda tiga, tapi mobilnya belum dapat,” ujarnya. Pria paruh baya ini berharap, kelak dengan adanya mobil modifikasi hasil karyanya dapat memikat dan mengundang wisatawan berkunjung ke desanya untuk melihat ataupun mencoba mengendarainya. “Paling tidak ada wisatawan yang datang untuk berselfi ria,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Potensi Desa Wisata Sudaji Sawan Banyak potensi yang dimiliki Bali Utara untuk memikat wisatawan mancanegara. Beberapa daerah unggul dengan potensi pantainya, sebagian lagi unggul dengan potensi alam pegunungannya dan juga budaya. Tinggal bagaimana masing-masing daerah mengemas dan menyuguhkan potensi yang dimiliki kepada wisatawan. Salah satunya desa yang sedang mengembangkan potensinya dengan cirri khas yang dimiliki adalah desa Sudaji di Kecamatan Sawan, Buleleng. Selain dikenal dengan Agrowisata buah duriannya, sejak beberapa tahun Sudaji di kenal sebagai desa wisata. Menurut Ketua Desa Wisata Desa Sudaji, Gede Suharsana, Sudaji telah dikukuhkan sebagai desa wisata oleh Bupati Buleleng sejak 5 Mei lalu. Meskipun baru dikukuhkan, akan tetapi pihaknya telah menggagas dan merintis desa wisata tersebut sejak tahun 2008. Desa wisata memiliki penggerak berupa PokDarwis yang telah dikukuhkan oleh desa adat tahun 2012. “Dulu saya tinggal di ibu kota, setelah balik ke desa saya melihat potensi yang dimiliki oleh Sudaji dan saya yakin setiap desa pasti memiliki potensi masing-masing,” jelasnya. Kata dia, pembentukan desa wisata tersebut melalui proses yang cukup panjang, tidak terlepas dari pemetaan

Gede Suharsana

potensi yang dimiliki. “Ini tidak terlepas dari potensi yang dimiliki, alamnya masih sangat asri, kearifan lokalnya masih sangat terjaga, demikian juga dengan budayanya,” jelasnya. Konsep yang dikenalkan dan ditonjolkan adalah kearifan lokal dengan didasari Tri Hita Karana. Dengan memanfaatkan rumah penduduk yang layak huni sebagai penginapan sekaligus tempat berinteraksi oleh wisatawan dengan warganya. “Kami kembangkan desa tanpa membangun villa, hanya memanfaatkan

rumah penduduk dan wisatawan sudah cukup senang asalkan kebersihannya terjaga,” imbuhnya. Pihaknya pun mengenalkan kuliner khas desa ketika menyuguhkan makanan kepada wisatawan, bukan makanan barat. Tidak hanya itu, dalam kurun waktu beberapa tahun saja desa wisata Sudaji mampu menyuguhkan wisata mulai dari trecking, wisata spiritual, agrowisata, pentas budaya, dan yang paling unik melibatkan wisatawan dengan berbagai aktivitas masyarakat setempat. “Selain wisata alam, mereka (wisatawan-read) akan sangat senang jika diajak dalam keseharian masyarakat seperti menyabit, membajak sawah bahkan ke pasar, bahkan kami akan gali kembali budayabudaya dan seni yang sempat hilang” lengkapnya. Untuk dapat menjaga dan memperkenalkan desa melalui konsep kearifan lokal, memang dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki komitmen sama untuk melakukan penataan maupun kesiapannya dalam menghadapi kedatangan wisatawan yang berkunjung. Pihaknya bersama Pokdarwis terus berupaya menggali potensi yang dimiliki desa, yang terbaru adalah potensi sungai. Sungai yang masih alami dengan aliran yang cukup deras

7

Megawati Resmikan Rumah Rakyat di NTB

Ajak Masyarakat Sadar Pajak

Guna mendukung kesadaran masyarakat akan wajib pajak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, meluncurkan Sistem Online Pembayaran Pajak Daerah, di Kantor Camat Gerokgak, Rabu (10/5). Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak akan meningkat jika didukung dengan kemudahan dalam pem­ bayarannya. Dengan sistem online tersebut wajib pajak khususnya di Kecamatan Gerokgak tidak harus datang ke kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng, untuk membayar pajak, tapi cukup mendatangi gerai yang ada di Kantor Camat Gerokgak.

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

dapat dimanfaatkan untuk wisata raf­ ting. “Menurut saya, daripada bangun kolam lebih baik manfaat yang alami. Kami punya sungai yang panjang bisa ditempuh sekita dua setengah jam dari hulu,” jelasnya. Wisata arum jeram ini digadang-gadang sebagai wisata pertama di Bali Utara. Hanya saja pihaknya masih terkendala peralatan olaharaga pemacu adrenalin tersebut.

“Kemarin masih uji coba dengan peralatan yang kami buat sendiri, sehingga perlu peralatan yang memang sesuai dengan standar,” lengkap pria kelahiran 22 September tersebut. Kendala lain adalah soal cuaca, musim hujan yang rentan terjadi banjir akan berbahaya dan membuat wisatawan merasa takut untuk mencoba wisata arum jeram tersebut. (Wiwin Meliana).

Wisatawan terlibat dalam keseharian Masyarakat Sudaji

“B

u… Alhamdulillah DPD PDIP NTB sudah punya tanah 30 are untuk bangun kantor,” lapor Rachmat pertama kali yang hanya dijawab huuuhh oleh Megawati tanda ia telah mend-

engar. “Bu … kantor DPD PDIP NTB sudah mulai dibangun,” kata Rachmat pada laporan kedua yang masih tetap dijawab huuuuhh oleh Megawati. Sampai akhirnya Rachmat Hidayat meminta restu Megawati untuk dapat meresmikan kantor yang disebut sebagai

Antusiasme warga PDIP NTB menyambut kedatangan Megawati Soekarnoputri

Rumah Aspirasi atau Rumah Rakyat tersebut. Menurut Rachmat, untuk sampai pada titik peresmian 10 Mei 2017 lalu, bukanlah persoalan yang mudah mengingat meski sudah setahun belakangan jadi, kantor tersebut belum diresmikan oleh Ketua Umum DPP PDIP. “Peresmian Kantor DPD PDI Perjuangan tidak segampang yang dibayangkan. Hampir setahun jadi, tapi tiap kali saya menghadap Ibu Ketua untuk minta diresmikan, Beliau hanya memberi kode,” kata Rachmat ketika memberi sambutan pada acara peresmian tersebut. Kode tersebut dipahami Rachmat sebagai tanda bahwa Megawati mencari hari baik untuk meresmikannya. Hari baik yang bermakna persatuan. Benar saja, pada 10 Mei 2017 tersebut, setidaknya umat Islam tengah menuju Nisyfu Sya’ban (ditutupnya buku amalan manusia selama setahu ke belakang) yang jatuh pada tanggal 11 Mei. Sedangkan di hari yang sama, malam harinya umat Hindu juga bersiap untuk melakukan persembahyangan suci dan esok hari tanggal 11 Mei juga merupakan momentum Hari Raya Waisak bagi umat Budha. Tentu pilihan tanggal peresmian DPD PDIP NTB tersebut bukanlah sembarang tanggal melainkan

Sarana Harley-Davidson Bali

Dealer Resmi Keempat Harley-Davidson di Indonesia mua produk Harley-Davidson termasuk model terbaru 2017, The All-Powerful MilwaukeeEight dan Harley-Davidson Street 500 bisa didapatkan di dealer ini. “Kami berharap ini adalah momentum kebangkitan Harley-Davidson di Indonesia umumnya dan Bali khususnya. Untuk mendukung sektor pariwisata, kami menyiapkan penyewaan Harley-Davidson untuk wisatawan dengan harga terjangkau, mulai 150 dolar per 10 jam tergantung jenis motor,” ungkap Jongkie Suasana pembukaan Sarana Harley-Davidson Bali yang didampingi Silmy Kadi Jimbaran, Minggu (7/5) rim, Komisaris Sarana HarleyDavidson Bali dan Heindrix Liauw, Presiden Penggemar sepeda motor HarleyDirektur Sarana Harley-Davidson Bali. Davidson di Bali dimanjakan dengan Silmy menambahkan tahun 2017 ini hadirnya Sarana Harley-Davidson. Prosesi mereka menargetkan penjualan 35 unit pembukaan dealer resmi keempat Harleymotor Harley-Davidson. “Market share Davidson di Indonesia ini dilaksanakan Harley-Davidson di Indonesia di kelas moge, Minggu (7/5). Acara bertema “Reload and 25% di Indonesia. Kami juga berharap ke Rumble” ini dimeriahkan hadirnya ratusan depan semoga tidak ada penyelundupan. biker Harley-Davidson dan penampilan Semua harus tertib. Karena itu, kami memGugun Blues Shelter. batasi bengkel hanya menangani motor Peter MacKenzie, Managing Director of resmi. Kami tidak mendukung moge ilegal,” Harley-Davidson Asia Emerging Markets ujarnya. mengatakan senang Harley-Davidson bisa Ia mengatakan Sarana Harley-Davidson hadir kembali di Indonesia. “Kami siap Bali melayani servis dengan mengutamakan melayan pelanggan dan konsumen potenpersaudaraan dan kebersamaan. Kesuksial yang memiliki passion menggunakan sesan Sarana Harley-Davidson Bali adalah Harley-Davidson,” ujarnya. kesuksesan semua pengendara HarleyJongkie D. Sugiarto, Presiden Komisaris Davidson. Delaer yang berlokasi di Jalan Sarana Harley-Davidson Bali menegaskan Uluwatu I no 88 Jimbaran ini akan menjadi hadirnya dealer ini akan memberikan tempat pengendara untuk saling berbagi layanan terbaik, menyajikan varian lengkap passion dan hobi serta menjadi sponsor mulai dari produk, suku cadang, aksesoris, komunitas HOG. -wah merchandise dan kemampuan service. Se-

Pengguntingan pita tanda diresmikannya Kantor DPD PDIP NTB yang dilakukan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri

memiliki makna persaudaraan antar umat. Selama ini Megawati dikenal sebagai tokoh bangsa yang sangat menjunjung tinggi pluralisme dan persatuan bangsa. Hal inilah yang kemudian dipanuti Rachmat sebagai Ketua DPD PDIP NTB yang menerapkan konsep pluralisme pada rumah rakyat yang dibangunnya sebagai Kantor DPD PDIP NTB. Di kantor berlantai dua ini ada tempat ibadah untuk berbagai agama yang hidup di negeri ini. “Ada mushala, ada kapel sederhana dan juga ada sanggah, untuk kita beribadah sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing,” ungkap Rachmat. Di halaman kantor ini juga ada patung Bung Karno dengan tulisan yang dikutip dari Pidato Bung Karno pada tanggal 24 april 1960, di Universitas Al Azhar Kairo. “Islam itu bukanlah sebuah sistem melainkan sebuah ajaran yang lengkap untuk mencapai Rahmatan Lilalamin”. Cara Rahcmat membangun kantor ini dilakukan secara gotong royong, dengan menggerakkan seluruh kemampuan pengurus dan para anggota DPRD NTB yang didukung penuh oleh Megawati. (Naniek I. Taufan)

Gebyar Hadiah Ratusan Juta Easy Shopping Easy Shopping kembali membagikan hadiah ratusan juta rupiah kepada para pelanggan terloyalnya untuk periode promosi 16 Januari 2017-1 April 2017. Acara simbolis penganugerahan pemenang ini diselenggarakan di Ruang Warhol 1 & 2, Hotel Pullman Central Park Jakarta Barat. Lebih dari 40 undangan hadir dalam acara ini, mulai dari perwakilan media partner, Semua pemenang berkumpul dan berfoto bersama pemenang hadiah beserta kedengan Juneidi dan brand ambassador. luarganya, Junaedi selaku Ketua ping, ia yakin kalau dirinya memang menang. Komite Penghargaan Pelanggan Easy Shopping Menurutnya uang hadiah ini akan digunakan dan brand ambassador Easy Shopping, seperti untuk tambahan modal kerja dan akan digunaChintami Atmanagara, Barry Prima, Nia Daniaty, kan untuk membantu saudara-saudaranya yang serta Ronnie Sianturi. membutuhkan. Para pelanggan Easy Shopping yang berunKegembiraan yang sama juga diungkapkan tung terpilih sebagai pemenang periode kali ini Sri Rahayu. “Saya akan gunakan untuk keperluan adalah Yanto Feri Gunawan (36) dari Jember rumah tangga” ujarnya sambil tersenyum. Setyang berhasil membawa pulang hadiah utama elah semua pemenang berkumpul dan berfoto senilai Rp 399.000.000; Johan Mandah (74), pebersama dengan Juneidi dan brand ambassador. menang hadiah pertama senilai Rp 100.000.000 Selama acara berlangsung suara merdu Ronnie dari Ponorogo; dan Sri Rahayu (58), pemenang Sianturi & Nia Daniaty berhasil menghibur para hadiah kedua senilai Rp 30.000.000 dari Cilacap. undangan dan menutup acara dengan meriah. Masing-masing pemenang mengungkapkan kebahagiaan yang tak terkira karena mereka tidak Easy Shopping merupakan perusahaan menduga akan memenangkan hadiah tersebut. catalog base mail order pertama di Indonesia Mereka memiliki jawaban yang berbeda-beda yang menjual produk-produknya melalui katalog saat ditanya akan digunakan untuk apakah hadiah surat jarak jauh dan menjangkau pelanggan dari ratusan juta tersebut. seluruh nusantara. Sejak mulai beroperasi di tahun 2013, Easy Shopping telah berkembang “Sebagian saya depositokan dan sebagian dengan sangat pesat dan secara rutin membagilagi untuk modal usaha saya”, ujar Yanto, pemilik kan hadiah promosinya setiap 3 bulan sekali. toko sparepart motor di Jember. Tambahan modal yang tidak disangka ini sangat memBagi Anda yang belum menjadi pemenang bantu sekali cita-citanya untuk memperluas periode kali ini, segeralah bertindak! Ikuti terus usaha yang sudah dia geluti selama ini. Lain program promosi Easy Shopping dan cari tahu lagi dengan Johan Mandah yang sempat tidak cara memenangkan hadiahnya! Daftarkan percaya saat ditelepon pihak Easy Shopping. diri Anda dengan menghubungi call center Setelah menerima surat resmi dari Easy Shop­0804-140-1028 sekarang juga.


8

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Tahun ajaran baru segera tiba. Para orangtua yang memiliki calon siswa tentunya sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Di beberapa PAUD dan SD, salah satu persyaratan mendaftar adalah melampirkan Kartu Menuju Sehat (KMS).

K

epala Puskesmas I Denpasar Selatan Dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes. menjelaskan, program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) merupakan sebuah bentuk sinergitas program kesehatan dengan sekolah. Khusus untuk siswa TK yang disinergikan adalah melalui program pemberian vitamin A pada Bulan Februari dan Agustus. “Saat pendaftaran TK, tujuan pemeriksaan KMS adalah untuk mengetahui apakah calon siswa sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap atau belum. Apabila ada calon siswa TK yang masih belum lengkap imunisasi dasarnya, akan dikonsultasikan dengan puskesmas yang mewilayahi sekolah tersebut untuk dapat dilakukan upaya lanjutannya. Jadi saat ini pelaksanaan program imunisasi anak sekolah sudah berjalan dengan baik dan sangat mendapatkan respons yang bagus dari seluruh sekolah,” ujarnya. Anak-anak di atas 5 tahun sudah termasuk anak sekolah akan mendapatkan imunisasi wajib kembali mulai umur 7 tahun saat duduk di kelas 1 SD. Imunisasi yang diberikan sudah sesuai dengan rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan dirangkum dalam program BIAS yang meliputi imunisasi Campak ( kelas 1), imunisasi DT (kelas 1) dan imunisasi Td ( kelas 2 dan 3). Tujuan dari BIAS tersebut adalah untuk memberikan perlindungan kembali anak-anak sekolah terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. “Jadi seluruh siswa SD kelas 1-3 di seluruh Indonesia akan mendapatkan imunisasi wajib secara serempak,” tegasnya. Kesadaran orangtua untuk memberikan imunisasi kepada anaknya khususnya di Kota Denpasar dikatakannya sudah sangat bagus. Hal ini terlihat dari UCI (Universal Child Immunization) yang sudah tercapai, yaitu capaian imunisasi dasar lengkap BCG, DPT-3, Polio 4, Campak dan HB 3 di atas 80%. Namun di beberapa daerah UCI banyak juga yang belum tercapai yang kemungkinan disebabkan karena kondisi geografis yang berpengaruh terhadap akses pelayanan kesehatan. Namun ia tak menyangkal, saat merebaknya vaksin palsu beberapa waktu lalu yang sangat menyita perhatian semua kalangan, sangat mempengaruhi kinerja program

Dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes.

imunisasi khususnya di fasilitas pemerintah seperti puskesmas. Puskesmas akhirnya melakukan serangkaian kegiatan untuk mengantisipasi vaskin palsu tersebut, seperti melakukan pemeriksaan ke seluruh fasilitas kesehatan di wilayah kerja puskesmas untuk memastikan tidak adanya beredar vaksin palsu. Selain itu pula melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat baik di posyandu termasuk sekolah untuk meyakinkan bahwa vaksin yang beredar adalah vaksin yang bersumber dari pemerintah. “Kekhawatiran masyarakat akan status imunisasi yang telah diperoleh anaknya akibat beredarnya vaksin palsu adalah hal yang wajar. Apalagi program imunisasi anak sekolah yang menyasar anak dari kelas 1-3 cukup banyak mendapatkan penolakan dari orangtua siswa atas beredarnya vaksin palsu tersebut. Jadi sebelum pelaksanaan imunisasi, sudah kami lakukan sosialisasi lebih awal kepada sekolah agar seluruh orangtua siswa sasaran imunisasi mengisi blangko persetujuan imunisasi yang akan kami berikan kepada anaknya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa imunisasi yang diprogramkan merupakan program resmi pemerintah dan dengan menggunakan vaksin yang resmi/asli,” tutur Wakil Sekretaris IDI Cabang Denpasar ini. Imunisasi dijelaskannya merupakan suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah

Bunda & Ananda

IMUNISASI, PENTINGKAH?

dilemahkan, dibunuh, atau bagianbagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.Upaya ini akan meningkatkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah secara umum untuk menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Kenapa anak perlu imunisasi? Dalam ilmu kedokteran anak (pediatri) dijelaskan bahwa upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan sengaja memberikan kekebalan atau imunitas pada anak, sehingga anak tersebut walaupun mendapat infeksi tidak akan men-

inggal atau mendapatkan cacat. Anak menjadi fokus utama dalam pemberian imunisasi oleh karena pada anak khususnya balita belum memiliki kekebalan tubuh yang baik. Sistem kekebalam tubuh pada bayi baru lahir disebut dengan imunitas pasif bawaan, dimana bayi baru lahir akan memiliki kekebalan tubuh (zat anti) sampai usia 5 bulan saja yang didapat dari ibu sewaktu dalam kandungan. Namun lambat laun zat anti ini akan lenyap dari tubuh bayi. Setelah usia tersebutlah sebenarnya bayi akan semakin rentan terkena penyakit sehingga diperlukan adanya tambahan kekebalan tubuh yaitu dengan pemberian imunisasi. Imunisasi apa saja yang diperlukan anak? Imunisasi diberikan untuk mencegah PD3I seperti penyakit TBC, difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, hepatitis B, radang otak, influenza, tifoid, varicella dan termasuk juga saat ini pemberian imunisasi untuk mencegah kanker serviks. Namun, pemerintah telah menetapkan program imunisasi wajib/dasar yang harus diberikan kepada semua anak khususnya balita adalah Hepatitis B,

Griya

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

BCG, Polio, DPT, Hib, Campak. (lihat tabel) Saat ini jenis imunisasi yang diberikan dari pemerintah sudah dikembangkan dengan menggabungkan beberapa jenis imunisasi dalam sekali pemberian yang disebut dengan Pentavalen yaitu penggabungan imunisasi DPT-HB-Hib. Selain itu pula saat ini untuk pemberian imunisasi polio selain secara oral juga diberikan vaksin polio secara injeksi (IPV) yang diberikan saat usia bayi 4 bulan. Untuk imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan. Kemudian pengulangan imunisasi juga diprogramkan dari pemerintah yaitu saat usia anak 1,5 tahun (18 bulan) dengan memberikan ulangan pentavalen dan saat usia 2 tahun (24 bulan) diberikan pengulangan imunisasi campak. Jenis imunisasi lain seperti MMR, rotavirus, influenza, varicella dantifoid tidak merupakan imunisasi wajib yang dicanangkan oleh pemerintah. Akan tetapi pemberian imunisasi jenis tersebut masih tetap bisa didapatkan dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter anak. (Inten Indrawati)

Ruang tunggu yang bisa dimanfaatkan anggota sebagai meeting point

Ruang meeting berkapasitas kecil yang bisa disewakan untuk anggota

dengan Konsep Green

Building

Ketika kita memasuki sebuah bangunan yang disebut koperasi, bayangan kita pastilah sebuah bangunan perkantoran dengan desain yang kaku. Tidak halnya ketika kita memasuki Koperasi Amoghasiddhi. “Saya ingin memberikan warna yang berbeda dengan koperasi lain, baik dari gedung mapun pelayanan,” ujar Ida Ayu Maharatni, Manajer Koperasi Amoghasiddhi.

PAN CUBLING DAN KAMBINGNYA

itu ke kandangnya. “Kamu puas dengan makananmu?” tanya Pan Cubling. Kambing itu menjawab, “Mbeeek…! Aku lapar. Aku ditinggalkan tertambat di pohon yang tak ada rumputnya.” Pan Cubling marah, lalu melecut kambing pembohong itu dengan cambuk. Kambing itu ketakutan, lalu melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gubuk. Malam hari, pak tani pemilik gubuk itu datang. Mendengar suara berisik di dalam gubuknya, ia curiga lalu bertanya, “Siapa kau di dalam gubukku?” Kambing pembohong yang tengah bersembunyi itu lalu berteriak, “Aku raksasa bertanduk. Masuklah ke dalam gubuk! Akan kutembus perutmu dengan tandukku ini!” Pak tani itu takut. Ia lalu mengadukan perihal raksasa itu kepada Pan Cubling. Pan Cubling yang curiga dengan kambingnya yang suka berbohong itu, lalu mendatangi gubuk itu bersama-sama dengan anjingnya yang galak. “Siapa kau di dalam gubuk?” tanya Pan Cubling. “Aku raksasa bertanduk. Masuklah kalau kau berani! Akan kutembus perutmu dengan tandukku ini!” “Guk, guk, guk …!” Anjing Pan Cubling menyalak galak. Ia menerobos ke dalam gubuk, lalu menyergap tempat persembunyian kambing. Namun kambing itu terlebih dahulu melarikan diri. Ia sangat takut kepada anjing, karena tanduk yang ia pakai adalah tanduk milik anjing. Sebulan yang lalu, ia meminjam tanduk itu untuk satu malam dan berjanji mengembalikan keesokan harinya. Namun sampai sekarang hewan pembohong itu tak mau mengembalikan tanduk itu. (Kreasi)

Suasana ruang tunggu yang nyaman

Hapus Kesan Kaku

Mendongeng Lima Menit Seorang petani bernama Pan Cubling memelihara seekor kambing jantan. Ia sangat sayang kepada hewan itu, bukan karena embikannya, tetapi karena tanduknya. Tanduk yang tajam dan sedikit melengkung itu, Made Taro membuat kambing itu tampan dan gagah. “Sulung! Gembalakan kambingku di padang rumput yang subur!” katanya kepada anaknya yang sulung. Sore hari, setelah kambing itu puas makan rumputrumput segar, si Sulung memasukkan kambing itu ke kandangnya. Pan Cubling lalu bertanya kepada hewan kesayangannya itu. “Kamu puas dengan makananmu?” Kambing tampan itu menjawab, “Mbeeek…! Aku lapar. Si Sulung bermain saja, sedangkan aku ditinggalkan tertambat di pohon yang tak ada rumputnya.” Keesokan harinya, Pan Cubling menyuruh anaknya si Bungsu menggembalakan kambing kesyangannya itu. Sore hari setelah kembali ke kandang, Pan Cubling bertanya kepada kambingnya. “Kamu puas dengan makananmu?” Kambing itu menjawab, “Mbeeek…! Aku lapar. Si Bungsu bermain saja, sedangkan aku ditinggalkan tertambat di pohon yang tak ada rumputnya.” Pada hari berikutnya, Pan Cubling menggembalakan sendiri kambingnya di hamparan rumput yang subur. Sore hari, setelah kenyang, ia memasukkan kambing

17

Ida Ayu Maharatni

G

edung berlantai 3 yang berlokasi di Jalan Noja Denpasar ini menerapkan konsep green building (ramah lingkungan) yang diterapkan melalui pemanfaatan solar panel sebagai pembangkit listrik

utama. Serta memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami melalui bukaan-bukaan lebar serta pemakaian kacakaca besar pada jendela. Pada lantai 1 yang difungsikan sebagai ruang pelayanan, didesain sedemikian rupa sehingga membuat anggota yang melakukan transaksi maupun menunggu merasa nyaman. Sofa dengan dudukan yang empuk dilengkapi dengan suasana hijau membuat anggota juga tamu yang berkunjung merasa nyaman. Di sebagian besar mebel termasuk meja konter memanfaatkan kayu-kayu bekas peti kemas yang hanya difinishing clear untuk tetap mempertahankan warna dan serat asli kayunya. Dinding dilapisi dengan wallpaper bermotif bata, lantai parquet. “Kami menggunakan wallpaper biar lebih awet. Kalau bosan dengan tampilan dinding, gampang merubahnya,” ujar Dayu Nanik-sapaan akrabnya. Untuk menciptakan kesejukan, di beberapa titik diberikan nuansa hijau dengan menghadirkan tanaman-tanaman

Tampilan depan Koperasi Amoghasiddhi

sintetis. “Pilar yang berada di tengah ruangan disulap menjadi batang pohon sehingga enak dipandang mata, dilengkapi dengan meja dan kursi yang lebih tinggi dari sofa agar tidak monoton. “Sebenarnya kami ingin memakai tanaman hidup, hanya saja jika untuk di dalam ruangan, maintenance-nya susah, makanya memakai tanaman sintentis,” ujarnya. Untuk mendekati aslinya, batang kayu pohon sotong (jambu biji) yang

asli pun dimanfaatkan dan digelantungi umah tabuan. Menuju lantai 2, areal tangga disekat dengan mengaplikasikan loster putih dengan beragam motif. Di lantai ini dimanfaatkan sebagai ruang kerja, ruang manajer, dan ruang meeting berkapasitas kecil yang bisa disewakan untuk anggota koperasi. Sementara pada lantai 3 tersedia ruang meeting yang lebih besar untuk kapasitas 100 orang yang juga bisa disewakan.

Pada sore hari, rooftop bisa menjadi pilihan untuk bersantai sembari memandang hijaunya tanaman dan birunya langit. Beberapa meja kecil dan kursi untuk kapasitas 16 orang juga bisa dimanfaatkan anggota. “Kami juga menggunakan bio sepiteng. Sampah-sampah organik dimasukkan ke komposter, menjadi pupuk cair dan dimanfaatkan kembali untuk menyirami tanaman,” tandasnya. (Inten Indrawati)

Rooftop yang sejuk. Atap pada rooftop menggunakan solar panel


16

P

Edukasi

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

agi itu, Sabtu 6 Mei 2017, halaman bermain outdoor Sanur Independent School (SIS) riuh. Pada puncak acara HUT ke-20 tersebut, sekolah multinasional ini menggelar berbagai macam lomba dan kegiatan, yakni lomba fashion show kategori TK, SD (kelas 123) dan SD (kelas 456); drawing untuk kategori TK dan SD (kelas 123); Science Project dan Photography Contests untuk SD kelas 123 dan SD kelas 456. Diisi juga dengan kegiatan bakti sosial-blood donation (donor darah) dan diramaikan dengan 40 store bazaar kuliner, aksesoris, buku, bank, dll. Sebelumnya, diisi dengan workshop untuk guru TK dan SD bekerjasama dengan Kak Ade (Davincio) dan Lyra Giotto, mengambil tema “Have Fun and Be Creative with Paint and Clay”, dilaksanakan bertepatan dengan Hardiknas, Selasa (2/5) di Grand Mirah Hotel, dibuka langsung oleh Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Kota Denpasar, Made Merta. Pesertanya dari Denpasar dan Badung. Dilanjutkan dengan kegiatan Workshop Anak, yang dimulai dengan pelaksanaan “Aman Workshop”, Jumat (5/5), yakni pelatihan singkat dan praktis dari Komunitas AMAN tentang bagaimana anak-anak melindungi dirinya dari kemungkinan tindak kriminalitas ketika tidak ada orang yang menjaga. Selanjutnya, Mini Olympic, kegiatan berolahraga diikuti guru dan anak-anak. Perayaan HUT ke-20 SIS yang seka-

HUT ke-20 Sanur Independent School

“LEARNING FOR LIVING” ligus juga memperingati Hari Pendidikan Nasional tersebut mengambil tema yang sesuai dengan moto sekolah, “Learning for Living”. Pemilihan tema ini dijelaskan Kepala Sekolah Nasional SIS, Cokorda Agung Anre Juniana, S.Pd., M.Pd. yang akrab disapa Pak Cok Anre, sebagai terjemahan bahwa apa yang anak-anak pelajari di sekolah sejatinya untuk bekal mereka hidup di kehidupan nyata. “Makanya pada lomba fashion show ini, anak-anak yang berasal dari berbagai negara diperbolehkan menggunakan baju daerah dari negara asalnya. Demikian halnya dengan lomba menggambar yang umumnya di media kertas, kali ini di media tas tangan sehingga hasilnya bisa langsung dipakai,” jelasnya. SIS juga mengundang beberapa sekolah sekitar untuk menjadi pengisi acara, dan setidaknya ada 40 sekolah di Denpasar dan Badung yang juga diundang. Tujuannya untuk merangkul sekolahsekolah sekitar dan pihak-pihak yang selama ini sudah bekerjasama dengan SIS, bahwa sekolah ini tidak berdiri sendiri. “Sekolah ini bekerja sama dengan para profesional di bidangnya masing-masing, dari segi keuangan, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan sumber

Dara

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

9

Punya Bisnis Properti Tut Restama Rilis Lagu Property Menek Tuun Mencintai seni, budaya, dan bahasa daerah dapat ditunjukkan dengan ber­ bagai cara. Bukan dengan orasi melaink­ an dengan tindakan nyata. Melalui seni tarik suara , Ketut Restika Utama turut serta menjaga budaya dan bahasa dae­ rahnya. Pria yang akrab disapa Tut Resta­ ma ini mulai menekuni dunia tarik suara sejak tahun 2016.

Keakraban para guru, kepala sekolah dan yayasan

daya, semua dibantu oleh partners sekolah kami,” ucapnya. Terselenggaranya kegiatan tersebut atas dukungan dan kerjasama banyak pihak, di antaranya Bank BRI sebagai sponsor Utama, BPD, BNI, Davincio, Lyra Giotto, beberapa kontraktor dan legal hukum, serta beberapa pihak lainnya. Selain itu, usia 20 tahun ini dikatakan Pak Cok Anre sebagai titik balik untuk merevitalisasi SIS, sehingga masyarakat

Beberapa lomba yang digelar Sanur Independent School (SIS) serangkaian HUT ke-20

semakin tahu keberadaan SIS yang sangat mumpuni, gabungan antara orang lokal dan orang asing yang di-balance dengan sangat baik sehingga mendapatkan lingkungan yang bagus untuk pendidikan anak-anak multinasional. “Anak anak yang belajar di SIS datang dari berbagai negara dengan sistem pendidikan yang berbeda, seperti Australia, Amerika, Perancis, Jerman, Jepang, Korea, tapi kami bisa cover semua kebutuhan mereka. Semua kami rangkul dan kurikulum disesuaikan sehingga ketika mereka kembali ke negaranya masing-masing mereka sudah bisa langsung melanjutkan,” jelasnya. Sanur Independent School (SIS) memakai basic kurikulum Australia namun sifatnya terbuka dan bisa dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan anakanak multinasional. Dalam satu kelas dibatasi 20-25 anak yang dihandel 1 guru ekspat, 1 guru lokal, 1 guru pendamping.

“Small class size, agar para guru lebih tanggap dalam memberikan kebutuhan anak. Ini juga yang menjadikan orangtua merasa bahwa anaknya benar-benar diperhatikan,” ujar Pak Cok Anre didampingi Mark Star (International Principal). Ke depannya, SIS sedang berancangancang membuat sebuah center pendidikan anak usia dini di Denpasar. “Tujuannya seperti itu, sehingga kami akan segera membangun gedung yang lebih representatif. Kami ingin SIS menjadi contoh PAUD yang ideal. Tak hanya dari segi fasilitas, tapi juga pengajarannya. Guru-guru dari dalam maupun luar SIS akan kami buatkan training-training,” tandasnya. Tahun ajaran 2017/2018, Sanur Independent School (SIS) menerima pendaftaran siswa baru. Info lebih lanjut, hubungi info@balischool.com, Telepon 0361 286016 Alamat: Jalan Tukad Nyali Gg. SMU 6 No. 2 Sanur Kaja, Denpasar. –ten

M

enurutnya, keinginan untuk menjadi seorang penyanyi memang telah ada sejak lama, akan tetapi baru terwujud setahun yang lalu. “Hoby banget nyanyi, penyanyi idola ada penyanyi legend Young Sagita,” ungkap pria yang baru saja grand opening usaha miliknya, Bija Utama cash and kredit elektronik. Awal mula ia tertarik dengan dunia musik, dimulai saat dirinya senang menjadi sponsor berbagai acara dengan melibatkan artis-artis pop Bali. “Saya sangat sering menggelar hiburan rakyat untuk masyarakat. Iya sambil juga mempromosikan uasaha saya yang bergerak dibidang property dan juga furniture. Untuk pengisi acaranya, seratus persen saya libatkan artis-artis Bali sebagai pendukung perkembangan musik pop Bali,” ujar Tut Restama saat dikonfirmasi belum lama ini.

Beberapa single sudah dirilisnya secara resmi di tengah-tengah penggemar musik pop Bali seperti Gamongan Misi Jae cipta Andika, Sing Nawang Meme Bapa cipta Dek Artha, HP Jadul cipta Andika dan Punyah cipta Dek Onyiel. Ditambahkan pria kelahiran 29 Juni 1979 tersebut, kini ia tengah mempersiapkan single kelima yang akan dirilis dalam waktu dekat. Rupanya pengalamannya sebagai pebisnis property juga menyumbang ide dalam menciptakan sebuah lagu. Single yang berjudul Property Menek Tuun merupakan kisah suka duka seorang Tut Restama dalam berbisnis. “Tema lagu kebanyakan mengambil realitas kehidupan, pengalaman pencipta, dan juga situasi terkini di masyarakat,” ungkapnya. Kali ini, dalam penggarapan single kelima ia kembali melibatkan arranger hebat Dek Artha sekaligus sebagai pencipa-

Ketut Restika Utama

tanya. “Single kelima ini sangat pas untuk pengalaman saya berbisnis property. Suka duka pasti ada dalam berbisnis, semuanya saya tuangkan dalam sebuah lagu yang dibantu oleh Dek Artha yang pastinya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya,” ujarnya. Pria yang ingin mengabdi kepada masyarakat melalui lagu tersebut mengaku jika selama ini masih terkendala waktu. Kesibukannya sebagai seorang pebisnis dan hobinya

sebagai penyanyi membuatnya harus benar-benar bisa membagi waktu. “Kendala berartis sih tidak ada. Hanya kendala waktu saja yang sering berbenturan dengan bisnis saya,” imbuhnya. Banyaknya bermunculan musisi-musisi muda berbakat di Blantika musik pop Bali tidak serta merta membuatnya kalah saing. Justru dengan banyaknya musisi Bali, menjadi motivasi untuk terus bekarya untuk menampilkan karya-karya

yang terbaik. “Perkembangannya cukup pesat. Banyak muncul musisi baru yang punya kualitas, itu berarti kecintaan masyarakat akan musik pop Bali juga meningkat,” ujarnya penyanyi yang memiliki karakter suara rendah tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Tut Restama berharap kedepan musik pop Bali bisa semakin berkembang, selain itu sebagai masyarakat Bali semestinya tidak perlu malu untuk menyukai lagu Bali. (Wiwin Meliana)

hadirkan kreativitas adi busana yang terinpirasi dari nilai nilai budaya bangsa. Teater Sadewa dalam penggarapannya bekerja sama dengan ISI Denpasar mengundang generasi muda untuk tampil mengasah kreativitas sesuai dengan tema yang diusung tahun ini

‘Eksplorasi Seni dalam Panggung Kreativitas’. Ajang yang memperebutkan piala Rektor ISI Denpasar ini nantinya digelar pada tanggal 3 hingga 6 Agustus 2017 di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha S.S.Kar., M.Hum menyatakan kegembiraannya mendukung kreativitas anak muda, “Kami dari lembaga institusi pendidikan ISI Denpasar sangat mendukung kegiatan BCC ini apalagi untuk generasi muda Bali yang mewadahi pecinta seni. Silakan dipergunakan fasilitas yang ada untuk berproses kreatif,” ujarnya. Ketua Teater Sadewa, Ryan Indra Darmawan berharap dengan dimulainya lomba drama modern ini agar bisa melahirkan bibit-bibit aktor muda Bali yang siap bersaing dengan aktor-aktor daerah lain di skala nasional. “Kami berharap agar kedepannya ISI Denpasar bisa membuka program studi/ jurusan Teater sehingga para tamatan anak-anak SMA/K/ sederajat di Bali yang mencintai dan memiliki hobi teater bisa melanjutkan studi di ISI Denpasar,” tandasnya. (Wulan)

Asah Kreativitas lewat Seni Teater

Teater Sadewa menggelar Bali Creative Competition. Acara yang sudah memasuki tahun keempat ini merupakan salah satu upaya untuk meramaikan dunia seni panggung teater, khususnya pentas drama modern yang sempat mati suri . Acara digelar selama empat hari ini akan melibatkan puluhan kelompok seni teater baik tingkat SMA, Universitas maupun komunitas teater di Bali. Ada 12 naskah drama pilihan yang disiapkan sebagai upaya apresiasi karya dan pengenalan karya sastra drama terhadap generasi muda diantaranya Aduh karya Putu Wijaya, Terdampar karya Slawomir Mrozek, Tanda Silang karya Eugene O’Neill, Presiden Kita Tercinta karya Agus Noor, Inspektur Jendral karya Tennese William, Pesta Para Pencuri karya Jean Annoulih, Pakaian dan Kepalsuan karya Achdiat Kartamiharja, Cermin II karya Nano Riantiarno, Matinya Pedagang Keliling karya Arthur Miller, Pelangi karya Nano Riantiarno, Mainan Kaca karya Tennese William dan Kisah Seribu Satu Malam karya Robert Draffin. Dewan juri lomba drama modern ini adalah dramawan Cok Sawitri, Nanoq

Da Kansas dan Erik Lehnsherr. Selain Lomba Drama Modern, BCC 2017 menggelar pula lomba membaca puisi dan fashion show art ethnic. Lomba baca puisi dengan tiga kategori SD, SMP dan SMA dengan naskah puisi yang telah dihimpun oleh Teater Sadewa mengambil karya-karya

para penyair Bali, diantaranya Didon Kajeng dan komunitas Teratai, Wayan Jengki Sunarta, Mira MM Astra, Kardanis Muda Wijaya, Moch Satrio Welang dan Achmad Obe Marzuki. Sementara lomba Fashion Show Art Ethnic merupakan satu acara dengan nuansa berbeda meng-


10

Kreasi

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Style

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Busana Pengantin Elegan dan Modern

Di Indonesia dan di Bali khususnya kebaya masih menjadi salah satu pilihan untuk busana pernikahan. Apalagi kini model kebaya yang unik, elegan, dan anggun dengan motif payet dan bordir yang istimewa dapat menyempurnakan penampilan sang pengantin.

U

ntuk inspirasi bagi calon pasangan yang ingin tampil cantik dan menawan dengan kebaya, pekan laluTokoh menemui Sakdek, salah satu desainer kebaya Bali pemilik GS Mode. Ia pun memperlihatkan modifikasi busananya, seperti garapan yang bermain dengan beberapa kain endek, selain songket Bali yang dibentuknya agar terlihat lebih mewah untuk sebuah acara pernikahan Busana pengantin Bali modern karya Sakdek kali ini juga agak berbeda, yakni menggunakan

BALI FASHION and FOOD FESTIVAL Bali Fashion and Food Festival merupa­kan ke­giatan acara yang mengolaborasikan dua tema ­besar yaitu ­Fashion ­Festival dan Food ­Festival, dengan ­didukung oleh Exhibition ­Carnival. Rangkaian acara ini diselenggarakan 5–14 Mei 2017 di Beachwalk Shopping Center sehingga sesuai dengan tema Beachwalk di bulan Mei, FOOD STARTS HERE.

“E

vent ini sebagai momen untuk memanjakan penggemar mode dan pecinta kuliner nusantara untuk menikmati

15

beragam jenis sajian fashion & kuliner anak bangsa sekaligus mendukung gerakan cinta produk tanah air,” ujar Luh Made Winda, Marketing Head Beachwalk Shop-

ping Center. Berbagai kegiatan menarik yang dilaksanakan pada Bali Fashion and Food Festival yaitu Cocktail Festival; Juggling Festival; Beer Festival; Island Fashion Show, Kids and Adult; Kids Cooking Class; Cooking Demo by Waroeng Dadong; Elegant Fashion Show, Adult; Plaga Wine Tasting; Food Tasting by Sheraton; Ice Cream Eating Contest by Cold Stone (13 Mei 2017); Ramen Eating Contest by Bari Uma Ramen (14 Mei 2017); Live Music Performances.

warna lebih simpel dan tidak lagi banyak campuran warna seperti sebelumnya. Untuk gayanya masih tetap elegan dengan detil bordir dan payet bermotif serta bentuk yang lebih modern. Mengenai pemilihan warna pastel katanya, agar koleksinya lebih beragam. Disamping, karena banyaknya permintaan warna lembut ini dari pasangan calon pengantin dari luar Bali. Namun untuk mereka yang di seputaran Bali, warna-warna terang masih menjadi favorit di hari bahagia mereka. (Sri Ardhini)


14

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Kopi dan boreh sebagai bahan spa

P

ernahkah Anda melaku­ kan perawatan body spa? Perawatan tubuh dan kulit yang satu ini memang ten­ gah digemari perempuan. Bukan hanya karena sedang kekinian, body spa ternyata dapat memberikan dampak yang baik bagi kecan­ tikan kulit. B Hotel Bali & Spa menawarkan spa spesial yakni dengan kopi Bali yang dicampur madu dan boreh. Dua ramuan ini menjadi unggulan spa hotel yang berlokasi di Jalan Iman Bonjol, Sunset Road, Kuta ini. Supervisor b Spa, b Hotel Bali & Spa, Nyoman Lindawati mengatakan, kopi yang digunakan bahan spa sengaja dibuat sendiri agar menghasilkan campuran kopi yang lembut. Kopi butiran yang sebelumnya sudah disangrai, kemudian diblender. Hasil inilah yang kemudian dijadikan scrub. “Biasanya sebelum memakai scrub tamu dipijat dengan metode

pijatan balinese massage. Kemudian baru diberi scrub kopi yang sudah dicampur dengan madu sebelumnya. Saat campuran kopi dibalurkan di tubuh, disertai pijatan dengan tekanan pada beberapa titik. Tujuannya, untuk merilekskan,” kata Lindawati. Setelah campuran kopi mengeras di tubuh, kemudian diangkat dengan lembut. Setelah itu, kata Lindawati, tamu biasanya langsung bisa merasakan kulitnya terasa lebih lembut. “Apalagi, aroma kopi yang wangi membuat kulit terasa segar,” imbuhnya. Selain kopi campur madu, ada juga scrub lain yang unik

Jelita

Spesial Kopi dan Boreh

yakni boreh. Boreh merupakan campuran beberapa rempah-rempah tradisional Bali seperti kunir, cengkih, dan kayu manis, yang

dicampur dengan beras untuk menghasilkan satu bahan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. “Boreh sangat cocok untuk Anda yang lagi flu atau kurang

enak badan atau badan pegal dan capek. Dengan ramuan boreh ini, badan akan terasa segar kembali. Apalagi, capek habis jalan-jalan,” kata Lindawati. (Wirati Astiti)

Bugar

11

Jangan Abaikan Mendengkur Ngorok atau men­ dengkur merupak­ an hal biasa yang dilakukan se­ bagian orang saat tidur. Bagi para pendengkur, kon­ disi ini mungkin tidak mengganggu tidur Anda, na­ mun mendengkur bisa sangat meng­ ganggu orang lain saat tidur. Apakah mendengkur ber­ bahaya?

M

Body spa untuk kesegaran tubuh

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

enurut dr. Ketut Widiyasa, MPH., ngorok atau mendengkur (snoring) adalah adanya bising napas saat tidur yang terjadi akibat adanya getaran jaringan longgar di jalan napas bagian atas. “Mendengkur adalah salah satu bagian dari sleep disordered breathing (SDB) atau gangguan napas saat tidur. Level SDB dari yang ringan berupa mendengkur hingga yang berat disebut sebagai obstructive sleep apnea (OSA) atau adanya henti napas saat tidur. OSA inilah yang dapat menurunkan kualitas hidup dan berpotensi mengancam hidup bagi penderitanya,” jelas dokter RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali ini. Ia mengatakan, mendengkur merupakan suara gaduh dari pernapasan yang terjadi selama proses tidur, akibat getaran yang dihasilkan dinding orofaring. “Walaupun terkesan sederhana, mendengkur dapat menjadi masalah sosial maupun masalah kesehatan. Mendengkur merupakan salah satu gejala klinis yang khas dari gangguan pernapasaan saat tidur,” kata Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Denpasar ini. Kelebihan berat badan merupakan salah satu prediktor gangguan pernapasan saat tidur (SDB). Ia mengatakan, pengamatan klinis dan studi populasi di seluruh populasi Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Australia secara konsisten menunjukkan peningkatan prevalensi SDB berhubungan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar leher. Lingkar leher dapat menjadi metode pengukuran yang mudah dan murah untuk skrining individu dengan obesitas, lingkar leher ≥37

cm untuk laki-laki dan ≥34 cm untuk wanita merupakan cut of point yang paling tepat untuk mengidentifikasi individu dengan IMT ≥25 kg/m2. Mendengkur merupakan fenomena yang biasa, dengan prevalensi yang dilaporkan bervariasi dari 15-60% dari populasi orang dewasa. Pada tahun 2003 di Amerika Serikat, berdasarkan usia (termasuk pada anak-anak), jenis kelamin, dan distribusi IMT, diperkirakan sekitar 17% orang dewasa usia 30-69 tahun mengalami SDB yang ringan. Sekitar 41% diantaranya memiliki IMT ≥25 kg/m2. Sekitar 5,7% orang dewasa mengalami SDB sedang dengan 58% diantaranya memiliki berat badan yang berlebihan. “Orang yang memiliki riwayat mendengkur mempunyai risiko komplikasi OSA lebih tinggi,” kata dr. Widiyasa. Ia menyatakan, jika mendengkur tidak diberikan penanganan yang kuat, maka akan jatuh kepada derajat yang lebih berat yang disebut obsrtuctive sleep apnea (OSA). Gejala-gejala yang ditemukan pada penderita OSA ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala pada malam hari dan gejala pada pagi hari. Gejala pada malam hari adalah mendengkur, biasanya keras, dan mengganggu orang lain, mendengkur dan diakhiri dengan mendengus, sambil terengah-engah dan tersedak yang menimbulkan sensasi pasien dari tidur gelisah. Sedangkan gejala yang ditemukan pada pagi hari adalah tidak merasa segar saat bangun, sakit kepala, sakit atau rasa kering di tenggorokan, mengantuk saat aktivitas yang memerlukan kewaspadaan umum (misalnya, sekolah, bekerja, mengemudi), kelelahan: letih, kurang memiliki energi, masalah dengan memori, konsentrasi, dan fungsi kognitif. BERHENTI MEROKOK Faktor risiko sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. OSA lebih sering terjadi pada usia 40-60 tahun ke atas, tapi pada anak-anak juga dapat terjadi. Ada riwayat OSA dalam

dr. Ketut Widiyasa, MPH.

keluarga dan kegemukan. “Lingkar leher di atas 43 cm pada laki-laki meningkatkan risiko mendengkur. Orang yang merokok lebih dari 2 bungkus sehari memiliki risiko 40 kali lebih besar dibanding dengan bukan perokok. Minum alkohol juga dapat berhubungan dengan men­ dengkur,” ucapnya.

Pencegahan yang dapat membantu mencegah OSA adalah berhenti merokok. Nikotin dalam tembakau melemaskan otot-otot yang menjaga saluran udara terbuka. Jika tidak merokok, otot-otot cenderung tidak jatuh pada malam hari dan mempersempit saluran udara. Anda juga dapat mengatur posisi kepala saat tidur. “Angkat kepala 4 – 6 inchi dengan meletakkan bantal di bawah tempat tidur. Selain itu, dapat juga digunakan bantal khusus (disebut bantal leher rahim) ketika tidur. Sebuah bantal leher rahim dapat membantu kepala tetap dalam posisi yang mengurangi mendengkur,” sarannya. Jika Anda memiliki masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat disebabkan oleh alergi dingin atau hal ini dapat meningkatkan risiko mendengkur. Segeralah melakukan pengobatan. Hindari konsumsi antihistamin, karena dapat membuat mengantuk dan membuat mendengkur lebih parah. Sebaliknya pengunaan dekongestan menyebabkan drainase akan menurun. Ia menegaskan, cara terbaik

untuk mencegah mendengkur adalah tetap sehat. “Orang gemuk lebih mungkin untuk menderita OSA. Solusinya adalah makan sehat dan berolahraga rutin untuk menjaga berat badan terkendali,” ucapnya. Individu dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin untuk menderita mendengkur. Menjaga tekanan darah dan tetap sehat tidak hanya membantu mencegah mendengkur juga mencegah penyakit lain. Konsumsi alkohol dan pil tidur dapat membuat jalan napas lebih cenderung runtuh saat tidur. Akibatnya, bisa saja mendengkur. Ia menyarankan, untuk seseorang yang cenderung OSA, tidur terlentang harus dihindari. Hal ini menyebabkan jaringan longgar untuk memblokir jalan napas. “Posisi tidur terbaik untuk mencegah OSA adalah posisi samping. Bantal dan perangkat khusus dapat digunakan untuk membantu menjaga seseorang dari berguling ke posisi telentang dan mencegah OSA terjadi,” saran dr. Widiyasa. Jika mendengkur terus mengganggu, segera ke dokter untuk mendapat pena­ nganan medis lebih lanjut. (Wirati Astiti)


12

Kuliner

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Sate dan Gulai Kambing Khas Bali

Bagi pemedek yang menuju Pura Besakih dari arah Undisan Bangli atau sebaliknya, jangan lewatkan tempat kuliner yang satu ini. Menu andalannya sate dan gulai kambing. Biasanya penjual sate dan gulai kambing berasal dari luar Bali. Warung yang satu ini dikelola orang Bali.

W

arung Sari Ayu Nikmat berada di wilayah perbatasan Undisan dan Hyang Api, Bangli. Posisinya di tikungan. Anda harus berhati-hati sebelum belok dan masuk ke halaman warung. Parkir yang tersedia cukup untuk menampung mobil dan sepeda motor. Ni Wayan Puri, pemilik warung ini menuturkan ia sudah jualan lebih dari 20 tahun. “Dulu adik tiang kerja di warung sate Madura. Lama-lama dia bisa buat sendiri. Mulailah kami buka warung di daerah LC Bangli. Sampai sekarang sudah

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Lawar Kambing pakai Basa Gede

Selama ini yang banyak dijadikan bahan untuk lawar adalah babi, ayam, bebek, dan sapi. Ternyata selain itu, kambing juga bisa dijadikan lawar. Salah satu penjual lawar kambing adalah Pak Rajin.

“S

aya mulai usaha lawar kambing sejak 1 November 2016. Saya memilih kambing sebagai bahan dasarnya, karena daging kambing bisa

ada tiga, satu lagi di pasar senggol Gianyar,” ungkapnya. Ia menambahkan kambing untuk bahan sate dan gulai dipotong di LC Bangli. Cara pengolahan dan penyajiannya pun mirip dengan warung-warung sate dan gulai lain. Sepiring nasi, sepiring sate yang berisi 8 tusuk, dan semangkuk gulai. Harga seporsi makanan dan minum di warung Sari Ayu Nikmat Rp 35 ribu. “Saya sering mampir ke warung sate dan gulai ini. Satenya empuk dan kuah gulainya enak,” ujar Rah De, warga Tegallalang yang ditemui di warung itu. (Ngurah Budi)

diterima oleh semua kalangan dan tidak memandang suku dan agama. Jadi peluang pasarnya lebih luas dan menjanjikan dan juga saat ini memang lagi trendnya lawar kambing,” ujar pria bernama lengkap I Wayan Mardana, S.T ini. Pasokan daging kambing didapat dengan membeli langsung dagingnya di Pasar Badung. Khusus kulit kambing didapat dari membeli langsung di pemotongan kambing di Kediri, Tabanan. Yang spesial dari lawar kambing Pak Rajin adalah bumbunya menggunakan bumbu

Bali (base gede) yang membuat rasanya Bali banget. Mulai dari lawarnya pake bumbu Bali dan sambel mba, gule atau soto memakai base gede yang rasanya pas banget bagi lidah Bali. “Sate kambingnya sama seperti sate tusuk pada umumnya namun beda di bumbu, sama memakai bumbu kacang yang sudah di campur dengan base gede plus kecap manis yang tidak boleh ketinggalan,” ujar Pak Rajin. Satu porsi harganya hanya Rp, 25 ribu dapat lawar sate soto dan nasi putih plus gratis satu gelas air mineral. Lokasi warung Pak Rajin di Pasar Beringkit ada dua. Tiap pasaran hari Rabu dan Minggu buka di los dalam pasar jejer dengan los pedagang lainnya. Hari biasa buka di parkiran Pasar Beringkit di depan kantor PD Pasar.

Kwetiau Kuah Sarwan

Resep ala Dapur Eka

Sayur Asem Bahan-bahan: 1 tongkol : jagung manis potong-potong sekitar 2 cm 1 buah : kentang - potong dadu atau sesuai selera 200 gr : kacang tanah 200 gr : buah melinjo muda 4 tangkai : daun melinjo muda 1 buah : labu siam potong dadu atau sesuai selera 1 ikat : kecil kacang panjang potong sekitar 5 cm atau sesuai selera Bumbu-bumbu: 4 siung : bawang merah 2 buah : cabai merah besar 1 buah : cabai merah kecil 2 butir : kemiri 1 ruas : kencur Terasi secukupnya Haluskan semua bumbu di atas 5 bongkol : asam muda 5 bongkol Garam secukupnya Gula pasir secukupnya Untuk Aroma: 3 helai : daun salam 2 iris : laos - dimemarkan

Cara membuat: - Didihkan air, masukkan bumbu yang dihaluskan dan asam muda, rebus hingga benar-benar matang. - Masukkan potongan jagung, kacang tanah dan buah melinjo muda. Rebus hingga matang. - Selanjutnya masukkan kentang dan labu siam sekitar 5 menit, lanjutkan dengan memasukkan kacang panjang dan daun melinjo muda. Tambahkan garam dan gula pasir secukupnya. Masak hingga daun melinjo matang. Siap dihidangkan. *Nikmati dengan sambal terasi, ikan asin dan tempe goreng.

Sup Ikan Bumbu Kuning

Bahan-bahan: 1 ekor : ikan kakap atau tenggiri dipotong melintang atau sesuai selera. 1 buah : timun - dipotong tebal sesuai selera Bumbu-bumbu: 4 siung : bawang merah 2 siung : bawang putih 2 buah : cabai merah kecil 1 buah : cabai merah besar ½ ruas : jari kunyit 1 ruas : jari jahe 1 ruas : jari laos Terasi secukupnya Tumbuk semua bumbu hingga halus 6 buah : belimbing wuluh - dipotong dua - miring 2 helai : daun salam 2 helai : daun jeruk purut 1 batang : serai - dimemarkan 1 buah : jeruk nipis - peras airnya Garam secukupnya Gula pasir secukupnya Cara membuat: - Bersihkan ikan, cuci dan tiriskan, siram air jeruk nipis,

diamkan beberapa menit. - Didihkan air, masukkan semua bumbu yang ditumbuk, tambahkan daun salam, daun jeruk purut dan batang serai, masak hingga matang. - Masukkan potongan belimbing wuluh, biarkan sejenak. Lalu masukkan ikan dan potongan timun, tambahkan garam dan gula pasir secukupnya. - Bila suka, tambahkan cabai merah kecil utuh, biarkan sampai sedikit layu, matikan kompor. Siap dihidangkan. (Sri Ardhini)

(Ngurah Budi)

Lawar Kambing

Lemon Glazed Chicken

Menu sate dan gulai

Warung Sari Ayu Nikmat

13

Bahan: 350 gr : kwetiau basah, siram dengan air panas, tiriskan 100 gr : jamur kuping atau merang iris memanjang 200 gr : daging sapi rebus empuk iris tipis/ bisa diganti ayam 7 batang : daun caisin, siangi dengan air panas 1 sdm : kecap asin 1 sdm : saus tiram 1 sdm : kecap manis 1 sdt : kaldu bubuk rasa ayam ¼ sdt : penyedap rasa 2 siung : bawang putih cincang 1 buah : bawang bombai cincang kasar Bahan Bumbu : 1 liter : air kaldu ½ sdt : lada bubuk

Bahan Kuah Halus : 9 buah : cabe merah besar 3 buah : cabe rawit 2 siung : bawang putih 3 sdm : gula pasir 1 sdm : cuka (atau menurut selera) ½ sdm : garam

Perendam : 2 sdm : air jeruk lemon ½ sdm : cuka atau anggur putih 3 sdm : gula pasir 1 sdm : kecap asin ½ sdt : garam ½ sdt : kaldu bubuk Cara Membuat : - Campur potongan ayam dengam bahan perendam, aduk rata, diamkan selama 25menit

1 sdt : penyedap rasa ½ sdm : garam 2 batang : daun bawang iris Cara Membuat : - Siapkan wajan, panaskan minyak goreng, masukkan irisan bawang bombai dan bawang putih sampai layu. Masukkan jamur dan irisan daging lalu masukkan sisa bahan-bahan lainnya, aduk merata dan masak sampai matang serta agak kering, matang, sisihkan.

- Rebus air kaldu dalam panci, tambahkan garam, kaldu bubuk, penyedap rasa, lada bubuk dan irisan daun bawang, masak hingga mendidih dan rasakan, kalau kurang asin bisa ditambahkan garam. - Tata kwetiau dalam mangkok saji lalu tambahkan caisian yang sudah disiangi di atas, kemudian siram dengan kuah panas dan taburi dengan tumisan daging dan bawang, dan taburi dengan bawang putih goreng, siap disajikan.

TEKWAN GORENG UDANG KUAH Bahan : 750 gr : udang kupas bersih 3 sdm : tepung kanji 1 butir : telur kocok 2 sdm : tepung terigu 1 sdt : lada bubuk 1 sdm : kecap asin ½ sdm : minyak wijen 1 sdt : garam ½ sdm : kaldu bubuk/penyedap rasa 1 batang : daun bawang iris halus

Bahan: 10 potong : ayam menurut selera 3 sdm : minyak goreng 2 sdm : gula pasir 2 batang : daun bawang iris iris 1 buah : jeruk lemon

400 ml : air Cara Membuat : Cincang kasar udang, campur semua bahan tekwan, aduk rata, lalu bentuk bulat-bulat sampai habis.

Campur semua bahan kuah, rebus sampai mendidih dan matang lalu angkat. Goreng adonan bakwan dalam minyak hingga tenggelam dan matang kuning kecokelatan, tiriskan. Sajikan dengan kuah.

agar bumbu meresap. - Panaskan wajan, tuangi minyak goreng, lalu tiriskan ayam dalam perendamnya. Masukkan kedalam wajan, goreng selama 15 menit hingga lunak dan kecokelatan, angkat, sisihkan. - Panaskam lagi wajan, masukkan gula pasir, masak hingga gula meleleh dan kecokelatan menjadi caramel, masukkan ayam goreng dan daun bawang, aduk rata sampai daun bawang layu. - Masukkan sisa sisa bahan rendaman dan air ke dalam wajan, aduk rata sampai ayam matang. Masukkan irisan jeruk, aduk rata, matang, siap disajikan.


12

Kuliner

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Sate dan Gulai Kambing Khas Bali

Bagi pemedek yang menuju Pura Besakih dari arah Undisan Bangli atau sebaliknya, jangan lewatkan tempat kuliner yang satu ini. Menu andalannya sate dan gulai kambing. Biasanya penjual sate dan gulai kambing berasal dari luar Bali. Warung yang satu ini dikelola orang Bali.

W

arung Sari Ayu Nikmat berada di wilayah perbatasan Undisan dan Hyang Api, Bangli. Posisinya di tikungan. Anda harus berhati-hati sebelum belok dan masuk ke halaman warung. Parkir yang tersedia cukup untuk menampung mobil dan sepeda motor. Ni Wayan Puri, pemilik warung ini menuturkan ia sudah jualan lebih dari 20 tahun. “Dulu adik tiang kerja di warung sate Madura. Lama-lama dia bisa buat sendiri. Mulailah kami buka warung di daerah LC Bangli. Sampai sekarang sudah

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Lawar Kambing pakai Basa Gede

Selama ini yang banyak dijadikan bahan untuk lawar adalah babi, ayam, bebek, dan sapi. Ternyata selain itu, kambing juga bisa dijadikan lawar. Salah satu penjual lawar kambing adalah Pak Rajin.

“S

aya mulai usaha lawar kambing sejak 1 November 2016. Saya memilih kambing sebagai bahan dasarnya, karena daging kambing bisa

ada tiga, satu lagi di pasar senggol Gianyar,” ungkapnya. Ia menambahkan kambing untuk bahan sate dan gulai dipotong di LC Bangli. Cara pengolahan dan penyajiannya pun mirip dengan warung-warung sate dan gulai lain. Sepiring nasi, sepiring sate yang berisi 8 tusuk, dan semangkuk gulai. Harga seporsi makanan dan minum di warung Sari Ayu Nikmat Rp 35 ribu. “Saya sering mampir ke warung sate dan gulai ini. Satenya empuk dan kuah gulainya enak,” ujar Rah De, warga Tegallalang yang ditemui di warung itu. (Ngurah Budi)

diterima oleh semua kalangan dan tidak memandang suku dan agama. Jadi peluang pasarnya lebih luas dan menjanjikan dan juga saat ini memang lagi trendnya lawar kambing,” ujar pria bernama lengkap I Wayan Mardana, S.T ini. Pasokan daging kambing didapat dengan membeli langsung dagingnya di Pasar Badung. Khusus kulit kambing didapat dari membeli langsung di pemotongan kambing di Kediri, Tabanan. Yang spesial dari lawar kambing Pak Rajin adalah bumbunya menggunakan bumbu

Bali (base gede) yang membuat rasanya Bali banget. Mulai dari lawarnya pake bumbu Bali dan sambel mba, gule atau soto memakai base gede yang rasanya pas banget bagi lidah Bali. “Sate kambingnya sama seperti sate tusuk pada umumnya namun beda di bumbu, sama memakai bumbu kacang yang sudah di campur dengan base gede plus kecap manis yang tidak boleh ketinggalan,” ujar Pak Rajin. Satu porsi harganya hanya Rp, 25 ribu dapat lawar sate soto dan nasi putih plus gratis satu gelas air mineral. Lokasi warung Pak Rajin di Pasar Beringkit ada dua. Tiap pasaran hari Rabu dan Minggu buka di los dalam pasar jejer dengan los pedagang lainnya. Hari biasa buka di parkiran Pasar Beringkit di depan kantor PD Pasar.

Kwetiau Kuah Sarwan

Resep ala Dapur Eka

Sayur Asem Bahan-bahan: 1 tongkol : jagung manis potong-potong sekitar 2 cm 1 buah : kentang - potong dadu atau sesuai selera 200 gr : kacang tanah 200 gr : buah melinjo muda 4 tangkai : daun melinjo muda 1 buah : labu siam potong dadu atau sesuai selera 1 ikat : kecil kacang panjang potong sekitar 5 cm atau sesuai selera Bumbu-bumbu: 4 siung : bawang merah 2 buah : cabai merah besar 1 buah : cabai merah kecil 2 butir : kemiri 1 ruas : kencur Terasi secukupnya Haluskan semua bumbu di atas 5 bongkol : asam muda 5 bongkol Garam secukupnya Gula pasir secukupnya Untuk Aroma: 3 helai : daun salam 2 iris : laos - dimemarkan

Cara membuat: - Didihkan air, masukkan bumbu yang dihaluskan dan asam muda, rebus hingga benar-benar matang. - Masukkan potongan jagung, kacang tanah dan buah melinjo muda. Rebus hingga matang. - Selanjutnya masukkan kentang dan labu siam sekitar 5 menit, lanjutkan dengan memasukkan kacang panjang dan daun melinjo muda. Tambahkan garam dan gula pasir secukupnya. Masak hingga daun melinjo matang. Siap dihidangkan. *Nikmati dengan sambal terasi, ikan asin dan tempe goreng.

Sup Ikan Bumbu Kuning

Bahan-bahan: 1 ekor : ikan kakap atau tenggiri dipotong melintang atau sesuai selera. 1 buah : timun - dipotong tebal sesuai selera Bumbu-bumbu: 4 siung : bawang merah 2 siung : bawang putih 2 buah : cabai merah kecil 1 buah : cabai merah besar ½ ruas : jari kunyit 1 ruas : jari jahe 1 ruas : jari laos Terasi secukupnya Tumbuk semua bumbu hingga halus 6 buah : belimbing wuluh - dipotong dua - miring 2 helai : daun salam 2 helai : daun jeruk purut 1 batang : serai - dimemarkan 1 buah : jeruk nipis - peras airnya Garam secukupnya Gula pasir secukupnya Cara membuat: - Bersihkan ikan, cuci dan tiriskan, siram air jeruk nipis,

diamkan beberapa menit. - Didihkan air, masukkan semua bumbu yang ditumbuk, tambahkan daun salam, daun jeruk purut dan batang serai, masak hingga matang. - Masukkan potongan belimbing wuluh, biarkan sejenak. Lalu masukkan ikan dan potongan timun, tambahkan garam dan gula pasir secukupnya. - Bila suka, tambahkan cabai merah kecil utuh, biarkan sampai sedikit layu, matikan kompor. Siap dihidangkan. (Sri Ardhini)

(Ngurah Budi)

Lawar Kambing

Lemon Glazed Chicken

Menu sate dan gulai

Warung Sari Ayu Nikmat

13

Bahan: 350 gr : kwetiau basah, siram dengan air panas, tiriskan 100 gr : jamur kuping atau merang iris memanjang 200 gr : daging sapi rebus empuk iris tipis/ bisa diganti ayam 7 batang : daun caisin, siangi dengan air panas 1 sdm : kecap asin 1 sdm : saus tiram 1 sdm : kecap manis 1 sdt : kaldu bubuk rasa ayam ¼ sdt : penyedap rasa 2 siung : bawang putih cincang 1 buah : bawang bombai cincang kasar Bahan Bumbu : 1 liter : air kaldu ½ sdt : lada bubuk

Bahan Kuah Halus : 9 buah : cabe merah besar 3 buah : cabe rawit 2 siung : bawang putih 3 sdm : gula pasir 1 sdm : cuka (atau menurut selera) ½ sdm : garam

Perendam : 2 sdm : air jeruk lemon ½ sdm : cuka atau anggur putih 3 sdm : gula pasir 1 sdm : kecap asin ½ sdt : garam ½ sdt : kaldu bubuk Cara Membuat : - Campur potongan ayam dengam bahan perendam, aduk rata, diamkan selama 25menit

1 sdt : penyedap rasa ½ sdm : garam 2 batang : daun bawang iris Cara Membuat : - Siapkan wajan, panaskan minyak goreng, masukkan irisan bawang bombai dan bawang putih sampai layu. Masukkan jamur dan irisan daging lalu masukkan sisa bahan-bahan lainnya, aduk merata dan masak sampai matang serta agak kering, matang, sisihkan.

- Rebus air kaldu dalam panci, tambahkan garam, kaldu bubuk, penyedap rasa, lada bubuk dan irisan daun bawang, masak hingga mendidih dan rasakan, kalau kurang asin bisa ditambahkan garam. - Tata kwetiau dalam mangkok saji lalu tambahkan caisian yang sudah disiangi di atas, kemudian siram dengan kuah panas dan taburi dengan tumisan daging dan bawang, dan taburi dengan bawang putih goreng, siap disajikan.

TEKWAN GORENG UDANG KUAH Bahan : 750 gr : udang kupas bersih 3 sdm : tepung kanji 1 butir : telur kocok 2 sdm : tepung terigu 1 sdt : lada bubuk 1 sdm : kecap asin ½ sdm : minyak wijen 1 sdt : garam ½ sdm : kaldu bubuk/penyedap rasa 1 batang : daun bawang iris halus

Bahan: 10 potong : ayam menurut selera 3 sdm : minyak goreng 2 sdm : gula pasir 2 batang : daun bawang iris iris 1 buah : jeruk lemon

400 ml : air Cara Membuat : Cincang kasar udang, campur semua bahan tekwan, aduk rata, lalu bentuk bulat-bulat sampai habis.

Campur semua bahan kuah, rebus sampai mendidih dan matang lalu angkat. Goreng adonan bakwan dalam minyak hingga tenggelam dan matang kuning kecokelatan, tiriskan. Sajikan dengan kuah.

agar bumbu meresap. - Panaskan wajan, tuangi minyak goreng, lalu tiriskan ayam dalam perendamnya. Masukkan kedalam wajan, goreng selama 15 menit hingga lunak dan kecokelatan, angkat, sisihkan. - Panaskam lagi wajan, masukkan gula pasir, masak hingga gula meleleh dan kecokelatan menjadi caramel, masukkan ayam goreng dan daun bawang, aduk rata sampai daun bawang layu. - Masukkan sisa sisa bahan rendaman dan air ke dalam wajan, aduk rata sampai ayam matang. Masukkan irisan jeruk, aduk rata, matang, siap disajikan.


14

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Kopi dan boreh sebagai bahan spa

P

ernahkah Anda melaku­ kan perawatan body spa? Perawatan tubuh dan kulit yang satu ini memang ten­ gah digemari perempuan. Bukan hanya karena sedang kekinian, body spa ternyata dapat memberikan dampak yang baik bagi kecan­ tikan kulit. B Hotel Bali & Spa menawarkan spa spesial yakni dengan kopi Bali yang dicampur madu dan boreh. Dua ramuan ini menjadi unggulan spa hotel yang berlokasi di Jalan Iman Bonjol, Sunset Road, Kuta ini. Supervisor b Spa, b Hotel Bali & Spa, Nyoman Lindawati mengatakan, kopi yang digunakan bahan spa sengaja dibuat sendiri agar menghasilkan campuran kopi yang lembut. Kopi butiran yang sebelumnya sudah disangrai, kemudian diblender. Hasil inilah yang kemudian dijadikan scrub. “Biasanya sebelum memakai scrub tamu dipijat dengan metode

pijatan balinese massage. Kemudian baru diberi scrub kopi yang sudah dicampur dengan madu sebelumnya. Saat campuran kopi dibalurkan di tubuh, disertai pijatan dengan tekanan pada beberapa titik. Tujuannya, untuk merilekskan,” kata Lindawati. Setelah campuran kopi mengeras di tubuh, kemudian diangkat dengan lembut. Setelah itu, kata Lindawati, tamu biasanya langsung bisa merasakan kulitnya terasa lebih lembut. “Apalagi, aroma kopi yang wangi membuat kulit terasa segar,” imbuhnya. Selain kopi campur madu, ada juga scrub lain yang unik

Jelita

Spesial Kopi dan Boreh

yakni boreh. Boreh merupakan campuran beberapa rempah-rempah tradisional Bali seperti kunir, cengkih, dan kayu manis, yang

dicampur dengan beras untuk menghasilkan satu bahan yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. “Boreh sangat cocok untuk Anda yang lagi flu atau kurang

enak badan atau badan pegal dan capek. Dengan ramuan boreh ini, badan akan terasa segar kembali. Apalagi, capek habis jalan-jalan,” kata Lindawati. (Wirati Astiti)

Bugar

11

Jangan Abaikan Mendengkur Ngorok atau men­ dengkur merupak­ an hal biasa yang dilakukan se­ bagian orang saat tidur. Bagi para pendengkur, kon­ disi ini mungkin tidak mengganggu tidur Anda, na­ mun mendengkur bisa sangat meng­ ganggu orang lain saat tidur. Apakah mendengkur ber­ bahaya?

M

Body spa untuk kesegaran tubuh

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

enurut dr. Ketut Widiyasa, MPH., ngorok atau mendengkur (snoring) adalah adanya bising napas saat tidur yang terjadi akibat adanya getaran jaringan longgar di jalan napas bagian atas. “Mendengkur adalah salah satu bagian dari sleep disordered breathing (SDB) atau gangguan napas saat tidur. Level SDB dari yang ringan berupa mendengkur hingga yang berat disebut sebagai obstructive sleep apnea (OSA) atau adanya henti napas saat tidur. OSA inilah yang dapat menurunkan kualitas hidup dan berpotensi mengancam hidup bagi penderitanya,” jelas dokter RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali ini. Ia mengatakan, mendengkur merupakan suara gaduh dari pernapasan yang terjadi selama proses tidur, akibat getaran yang dihasilkan dinding orofaring. “Walaupun terkesan sederhana, mendengkur dapat menjadi masalah sosial maupun masalah kesehatan. Mendengkur merupakan salah satu gejala klinis yang khas dari gangguan pernapasaan saat tidur,” kata Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Denpasar ini. Kelebihan berat badan merupakan salah satu prediktor gangguan pernapasan saat tidur (SDB). Ia mengatakan, pengamatan klinis dan studi populasi di seluruh populasi Amerika Serikat, Eropa, Asia, dan Australia secara konsisten menunjukkan peningkatan prevalensi SDB berhubungan dengan peningkatan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar leher. Lingkar leher dapat menjadi metode pengukuran yang mudah dan murah untuk skrining individu dengan obesitas, lingkar leher ≥37

cm untuk laki-laki dan ≥34 cm untuk wanita merupakan cut of point yang paling tepat untuk mengidentifikasi individu dengan IMT ≥25 kg/m2. Mendengkur merupakan fenomena yang biasa, dengan prevalensi yang dilaporkan bervariasi dari 15-60% dari populasi orang dewasa. Pada tahun 2003 di Amerika Serikat, berdasarkan usia (termasuk pada anak-anak), jenis kelamin, dan distribusi IMT, diperkirakan sekitar 17% orang dewasa usia 30-69 tahun mengalami SDB yang ringan. Sekitar 41% diantaranya memiliki IMT ≥25 kg/m2. Sekitar 5,7% orang dewasa mengalami SDB sedang dengan 58% diantaranya memiliki berat badan yang berlebihan. “Orang yang memiliki riwayat mendengkur mempunyai risiko komplikasi OSA lebih tinggi,” kata dr. Widiyasa. Ia menyatakan, jika mendengkur tidak diberikan penanganan yang kuat, maka akan jatuh kepada derajat yang lebih berat yang disebut obsrtuctive sleep apnea (OSA). Gejala-gejala yang ditemukan pada penderita OSA ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu gejala pada malam hari dan gejala pada pagi hari. Gejala pada malam hari adalah mendengkur, biasanya keras, dan mengganggu orang lain, mendengkur dan diakhiri dengan mendengus, sambil terengah-engah dan tersedak yang menimbulkan sensasi pasien dari tidur gelisah. Sedangkan gejala yang ditemukan pada pagi hari adalah tidak merasa segar saat bangun, sakit kepala, sakit atau rasa kering di tenggorokan, mengantuk saat aktivitas yang memerlukan kewaspadaan umum (misalnya, sekolah, bekerja, mengemudi), kelelahan: letih, kurang memiliki energi, masalah dengan memori, konsentrasi, dan fungsi kognitif. BERHENTI MEROKOK Faktor risiko sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. OSA lebih sering terjadi pada usia 40-60 tahun ke atas, tapi pada anak-anak juga dapat terjadi. Ada riwayat OSA dalam

dr. Ketut Widiyasa, MPH.

keluarga dan kegemukan. “Lingkar leher di atas 43 cm pada laki-laki meningkatkan risiko mendengkur. Orang yang merokok lebih dari 2 bungkus sehari memiliki risiko 40 kali lebih besar dibanding dengan bukan perokok. Minum alkohol juga dapat berhubungan dengan men­ dengkur,” ucapnya.

Pencegahan yang dapat membantu mencegah OSA adalah berhenti merokok. Nikotin dalam tembakau melemaskan otot-otot yang menjaga saluran udara terbuka. Jika tidak merokok, otot-otot cenderung tidak jatuh pada malam hari dan mempersempit saluran udara. Anda juga dapat mengatur posisi kepala saat tidur. “Angkat kepala 4 – 6 inchi dengan meletakkan bantal di bawah tempat tidur. Selain itu, dapat juga digunakan bantal khusus (disebut bantal leher rahim) ketika tidur. Sebuah bantal leher rahim dapat membantu kepala tetap dalam posisi yang mengurangi mendengkur,” sarannya. Jika Anda memiliki masalah pernapasan, seperti hidung tersumbat disebabkan oleh alergi dingin atau hal ini dapat meningkatkan risiko mendengkur. Segeralah melakukan pengobatan. Hindari konsumsi antihistamin, karena dapat membuat mengantuk dan membuat mendengkur lebih parah. Sebaliknya pengunaan dekongestan menyebabkan drainase akan menurun. Ia menegaskan, cara terbaik

untuk mencegah mendengkur adalah tetap sehat. “Orang gemuk lebih mungkin untuk menderita OSA. Solusinya adalah makan sehat dan berolahraga rutin untuk menjaga berat badan terkendali,” ucapnya. Individu dengan tekanan darah tinggi lebih mungkin untuk menderita mendengkur. Menjaga tekanan darah dan tetap sehat tidak hanya membantu mencegah mendengkur juga mencegah penyakit lain. Konsumsi alkohol dan pil tidur dapat membuat jalan napas lebih cenderung runtuh saat tidur. Akibatnya, bisa saja mendengkur. Ia menyarankan, untuk seseorang yang cenderung OSA, tidur terlentang harus dihindari. Hal ini menyebabkan jaringan longgar untuk memblokir jalan napas. “Posisi tidur terbaik untuk mencegah OSA adalah posisi samping. Bantal dan perangkat khusus dapat digunakan untuk membantu menjaga seseorang dari berguling ke posisi telentang dan mencegah OSA terjadi,” saran dr. Widiyasa. Jika mendengkur terus mengganggu, segera ke dokter untuk mendapat pena­ nganan medis lebih lanjut. (Wirati Astiti)


10

Kreasi

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Style

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Busana Pengantin Elegan dan Modern

Di Indonesia dan di Bali khususnya kebaya masih menjadi salah satu pilihan untuk busana pernikahan. Apalagi kini model kebaya yang unik, elegan, dan anggun dengan motif payet dan bordir yang istimewa dapat menyempurnakan penampilan sang pengantin.

U

ntuk inspirasi bagi calon pasangan yang ingin tampil cantik dan menawan dengan kebaya, pekan laluTokoh menemui Sakdek, salah satu desainer kebaya Bali pemilik GS Mode. Ia pun memperlihatkan modifikasi busananya, seperti garapan yang bermain dengan beberapa kain endek, selain songket Bali yang dibentuknya agar terlihat lebih mewah untuk sebuah acara pernikahan Busana pengantin Bali modern karya Sakdek kali ini juga agak berbeda, yakni menggunakan

BALI FASHION and FOOD FESTIVAL Bali Fashion and Food Festival merupa­kan ke­giatan acara yang mengolaborasikan dua tema ­besar yaitu ­Fashion ­Festival dan Food ­Festival, dengan ­didukung oleh Exhibition ­Carnival. Rangkaian acara ini diselenggarakan 5–14 Mei 2017 di Beachwalk Shopping Center sehingga sesuai dengan tema Beachwalk di bulan Mei, FOOD STARTS HERE.

“E

vent ini sebagai momen untuk memanjakan penggemar mode dan pecinta kuliner nusantara untuk menikmati

15

beragam jenis sajian fashion & kuliner anak bangsa sekaligus mendukung gerakan cinta produk tanah air,” ujar Luh Made Winda, Marketing Head Beachwalk Shop-

ping Center. Berbagai kegiatan menarik yang dilaksanakan pada Bali Fashion and Food Festival yaitu Cocktail Festival; Juggling Festival; Beer Festival; Island Fashion Show, Kids and Adult; Kids Cooking Class; Cooking Demo by Waroeng Dadong; Elegant Fashion Show, Adult; Plaga Wine Tasting; Food Tasting by Sheraton; Ice Cream Eating Contest by Cold Stone (13 Mei 2017); Ramen Eating Contest by Bari Uma Ramen (14 Mei 2017); Live Music Performances.

warna lebih simpel dan tidak lagi banyak campuran warna seperti sebelumnya. Untuk gayanya masih tetap elegan dengan detil bordir dan payet bermotif serta bentuk yang lebih modern. Mengenai pemilihan warna pastel katanya, agar koleksinya lebih beragam. Disamping, karena banyaknya permintaan warna lembut ini dari pasangan calon pengantin dari luar Bali. Namun untuk mereka yang di seputaran Bali, warna-warna terang masih menjadi favorit di hari bahagia mereka. (Sri Ardhini)


16

P

Edukasi

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

agi itu, Sabtu 6 Mei 2017, halaman bermain outdoor Sanur Independent School (SIS) riuh. Pada puncak acara HUT ke-20 tersebut, sekolah multinasional ini menggelar berbagai macam lomba dan kegiatan, yakni lomba fashion show kategori TK, SD (kelas 123) dan SD (kelas 456); drawing untuk kategori TK dan SD (kelas 123); Science Project dan Photography Contests untuk SD kelas 123 dan SD kelas 456. Diisi juga dengan kegiatan bakti sosial-blood donation (donor darah) dan diramaikan dengan 40 store bazaar kuliner, aksesoris, buku, bank, dll. Sebelumnya, diisi dengan workshop untuk guru TK dan SD bekerjasama dengan Kak Ade (Davincio) dan Lyra Giotto, mengambil tema “Have Fun and Be Creative with Paint and Clay”, dilaksanakan bertepatan dengan Hardiknas, Selasa (2/5) di Grand Mirah Hotel, dibuka langsung oleh Kabid Pembinaan PAUD dan PNF Disdikpora Kota Denpasar, Made Merta. Pesertanya dari Denpasar dan Badung. Dilanjutkan dengan kegiatan Workshop Anak, yang dimulai dengan pelaksanaan “Aman Workshop”, Jumat (5/5), yakni pelatihan singkat dan praktis dari Komunitas AMAN tentang bagaimana anak-anak melindungi dirinya dari kemungkinan tindak kriminalitas ketika tidak ada orang yang menjaga. Selanjutnya, Mini Olympic, kegiatan berolahraga diikuti guru dan anak-anak. Perayaan HUT ke-20 SIS yang seka-

HUT ke-20 Sanur Independent School

“LEARNING FOR LIVING” ligus juga memperingati Hari Pendidikan Nasional tersebut mengambil tema yang sesuai dengan moto sekolah, “Learning for Living”. Pemilihan tema ini dijelaskan Kepala Sekolah Nasional SIS, Cokorda Agung Anre Juniana, S.Pd., M.Pd. yang akrab disapa Pak Cok Anre, sebagai terjemahan bahwa apa yang anak-anak pelajari di sekolah sejatinya untuk bekal mereka hidup di kehidupan nyata. “Makanya pada lomba fashion show ini, anak-anak yang berasal dari berbagai negara diperbolehkan menggunakan baju daerah dari negara asalnya. Demikian halnya dengan lomba menggambar yang umumnya di media kertas, kali ini di media tas tangan sehingga hasilnya bisa langsung dipakai,” jelasnya. SIS juga mengundang beberapa sekolah sekitar untuk menjadi pengisi acara, dan setidaknya ada 40 sekolah di Denpasar dan Badung yang juga diundang. Tujuannya untuk merangkul sekolahsekolah sekitar dan pihak-pihak yang selama ini sudah bekerjasama dengan SIS, bahwa sekolah ini tidak berdiri sendiri. “Sekolah ini bekerja sama dengan para profesional di bidangnya masing-masing, dari segi keuangan, pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan sumber

Dara

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

9

Punya Bisnis Properti Tut Restama Rilis Lagu Property Menek Tuun Mencintai seni, budaya, dan bahasa daerah dapat ditunjukkan dengan ber­ bagai cara. Bukan dengan orasi melaink­ an dengan tindakan nyata. Melalui seni tarik suara , Ketut Restika Utama turut serta menjaga budaya dan bahasa dae­ rahnya. Pria yang akrab disapa Tut Resta­ ma ini mulai menekuni dunia tarik suara sejak tahun 2016.

Keakraban para guru, kepala sekolah dan yayasan

daya, semua dibantu oleh partners sekolah kami,” ucapnya. Terselenggaranya kegiatan tersebut atas dukungan dan kerjasama banyak pihak, di antaranya Bank BRI sebagai sponsor Utama, BPD, BNI, Davincio, Lyra Giotto, beberapa kontraktor dan legal hukum, serta beberapa pihak lainnya. Selain itu, usia 20 tahun ini dikatakan Pak Cok Anre sebagai titik balik untuk merevitalisasi SIS, sehingga masyarakat

Beberapa lomba yang digelar Sanur Independent School (SIS) serangkaian HUT ke-20

semakin tahu keberadaan SIS yang sangat mumpuni, gabungan antara orang lokal dan orang asing yang di-balance dengan sangat baik sehingga mendapatkan lingkungan yang bagus untuk pendidikan anak-anak multinasional. “Anak anak yang belajar di SIS datang dari berbagai negara dengan sistem pendidikan yang berbeda, seperti Australia, Amerika, Perancis, Jerman, Jepang, Korea, tapi kami bisa cover semua kebutuhan mereka. Semua kami rangkul dan kurikulum disesuaikan sehingga ketika mereka kembali ke negaranya masing-masing mereka sudah bisa langsung melanjutkan,” jelasnya. Sanur Independent School (SIS) memakai basic kurikulum Australia namun sifatnya terbuka dan bisa dikembangkan untuk mengakomodasi kebutuhan anakanak multinasional. Dalam satu kelas dibatasi 20-25 anak yang dihandel 1 guru ekspat, 1 guru lokal, 1 guru pendamping.

“Small class size, agar para guru lebih tanggap dalam memberikan kebutuhan anak. Ini juga yang menjadikan orangtua merasa bahwa anaknya benar-benar diperhatikan,” ujar Pak Cok Anre didampingi Mark Star (International Principal). Ke depannya, SIS sedang berancangancang membuat sebuah center pendidikan anak usia dini di Denpasar. “Tujuannya seperti itu, sehingga kami akan segera membangun gedung yang lebih representatif. Kami ingin SIS menjadi contoh PAUD yang ideal. Tak hanya dari segi fasilitas, tapi juga pengajarannya. Guru-guru dari dalam maupun luar SIS akan kami buatkan training-training,” tandasnya. Tahun ajaran 2017/2018, Sanur Independent School (SIS) menerima pendaftaran siswa baru. Info lebih lanjut, hubungi info@balischool.com, Telepon 0361 286016 Alamat: Jalan Tukad Nyali Gg. SMU 6 No. 2 Sanur Kaja, Denpasar. –ten

M

enurutnya, keinginan untuk menjadi seorang penyanyi memang telah ada sejak lama, akan tetapi baru terwujud setahun yang lalu. “Hoby banget nyanyi, penyanyi idola ada penyanyi legend Young Sagita,” ungkap pria yang baru saja grand opening usaha miliknya, Bija Utama cash and kredit elektronik. Awal mula ia tertarik dengan dunia musik, dimulai saat dirinya senang menjadi sponsor berbagai acara dengan melibatkan artis-artis pop Bali. “Saya sangat sering menggelar hiburan rakyat untuk masyarakat. Iya sambil juga mempromosikan uasaha saya yang bergerak dibidang property dan juga furniture. Untuk pengisi acaranya, seratus persen saya libatkan artis-artis Bali sebagai pendukung perkembangan musik pop Bali,” ujar Tut Restama saat dikonfirmasi belum lama ini.

Beberapa single sudah dirilisnya secara resmi di tengah-tengah penggemar musik pop Bali seperti Gamongan Misi Jae cipta Andika, Sing Nawang Meme Bapa cipta Dek Artha, HP Jadul cipta Andika dan Punyah cipta Dek Onyiel. Ditambahkan pria kelahiran 29 Juni 1979 tersebut, kini ia tengah mempersiapkan single kelima yang akan dirilis dalam waktu dekat. Rupanya pengalamannya sebagai pebisnis property juga menyumbang ide dalam menciptakan sebuah lagu. Single yang berjudul Property Menek Tuun merupakan kisah suka duka seorang Tut Restama dalam berbisnis. “Tema lagu kebanyakan mengambil realitas kehidupan, pengalaman pencipta, dan juga situasi terkini di masyarakat,” ungkapnya. Kali ini, dalam penggarapan single kelima ia kembali melibatkan arranger hebat Dek Artha sekaligus sebagai pencipa-

Ketut Restika Utama

tanya. “Single kelima ini sangat pas untuk pengalaman saya berbisnis property. Suka duka pasti ada dalam berbisnis, semuanya saya tuangkan dalam sebuah lagu yang dibantu oleh Dek Artha yang pastinya sudah tidak diragukan lagi kemampuannya,” ujarnya. Pria yang ingin mengabdi kepada masyarakat melalui lagu tersebut mengaku jika selama ini masih terkendala waktu. Kesibukannya sebagai seorang pebisnis dan hobinya

sebagai penyanyi membuatnya harus benar-benar bisa membagi waktu. “Kendala berartis sih tidak ada. Hanya kendala waktu saja yang sering berbenturan dengan bisnis saya,” imbuhnya. Banyaknya bermunculan musisi-musisi muda berbakat di Blantika musik pop Bali tidak serta merta membuatnya kalah saing. Justru dengan banyaknya musisi Bali, menjadi motivasi untuk terus bekarya untuk menampilkan karya-karya

yang terbaik. “Perkembangannya cukup pesat. Banyak muncul musisi baru yang punya kualitas, itu berarti kecintaan masyarakat akan musik pop Bali juga meningkat,” ujarnya penyanyi yang memiliki karakter suara rendah tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Tut Restama berharap kedepan musik pop Bali bisa semakin berkembang, selain itu sebagai masyarakat Bali semestinya tidak perlu malu untuk menyukai lagu Bali. (Wiwin Meliana)

hadirkan kreativitas adi busana yang terinpirasi dari nilai nilai budaya bangsa. Teater Sadewa dalam penggarapannya bekerja sama dengan ISI Denpasar mengundang generasi muda untuk tampil mengasah kreativitas sesuai dengan tema yang diusung tahun ini

‘Eksplorasi Seni dalam Panggung Kreativitas’. Ajang yang memperebutkan piala Rektor ISI Denpasar ini nantinya digelar pada tanggal 3 hingga 6 Agustus 2017 di Gedung Natya Mandala ISI Denpasar. Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha S.S.Kar., M.Hum menyatakan kegembiraannya mendukung kreativitas anak muda, “Kami dari lembaga institusi pendidikan ISI Denpasar sangat mendukung kegiatan BCC ini apalagi untuk generasi muda Bali yang mewadahi pecinta seni. Silakan dipergunakan fasilitas yang ada untuk berproses kreatif,” ujarnya. Ketua Teater Sadewa, Ryan Indra Darmawan berharap dengan dimulainya lomba drama modern ini agar bisa melahirkan bibit-bibit aktor muda Bali yang siap bersaing dengan aktor-aktor daerah lain di skala nasional. “Kami berharap agar kedepannya ISI Denpasar bisa membuka program studi/ jurusan Teater sehingga para tamatan anak-anak SMA/K/ sederajat di Bali yang mencintai dan memiliki hobi teater bisa melanjutkan studi di ISI Denpasar,” tandasnya. (Wulan)

Asah Kreativitas lewat Seni Teater

Teater Sadewa menggelar Bali Creative Competition. Acara yang sudah memasuki tahun keempat ini merupakan salah satu upaya untuk meramaikan dunia seni panggung teater, khususnya pentas drama modern yang sempat mati suri . Acara digelar selama empat hari ini akan melibatkan puluhan kelompok seni teater baik tingkat SMA, Universitas maupun komunitas teater di Bali. Ada 12 naskah drama pilihan yang disiapkan sebagai upaya apresiasi karya dan pengenalan karya sastra drama terhadap generasi muda diantaranya Aduh karya Putu Wijaya, Terdampar karya Slawomir Mrozek, Tanda Silang karya Eugene O’Neill, Presiden Kita Tercinta karya Agus Noor, Inspektur Jendral karya Tennese William, Pesta Para Pencuri karya Jean Annoulih, Pakaian dan Kepalsuan karya Achdiat Kartamiharja, Cermin II karya Nano Riantiarno, Matinya Pedagang Keliling karya Arthur Miller, Pelangi karya Nano Riantiarno, Mainan Kaca karya Tennese William dan Kisah Seribu Satu Malam karya Robert Draffin. Dewan juri lomba drama modern ini adalah dramawan Cok Sawitri, Nanoq

Da Kansas dan Erik Lehnsherr. Selain Lomba Drama Modern, BCC 2017 menggelar pula lomba membaca puisi dan fashion show art ethnic. Lomba baca puisi dengan tiga kategori SD, SMP dan SMA dengan naskah puisi yang telah dihimpun oleh Teater Sadewa mengambil karya-karya

para penyair Bali, diantaranya Didon Kajeng dan komunitas Teratai, Wayan Jengki Sunarta, Mira MM Astra, Kardanis Muda Wijaya, Moch Satrio Welang dan Achmad Obe Marzuki. Sementara lomba Fashion Show Art Ethnic merupakan satu acara dengan nuansa berbeda meng-


8

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Tahun ajaran baru segera tiba. Para orangtua yang memiliki calon siswa tentunya sudah mempersiapkan segala sesuatunya. Di beberapa PAUD dan SD, salah satu persyaratan mendaftar adalah melampirkan Kartu Menuju Sehat (KMS).

K

epala Puskesmas I Denpasar Selatan Dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes. menjelaskan, program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) merupakan sebuah bentuk sinergitas program kesehatan dengan sekolah. Khusus untuk siswa TK yang disinergikan adalah melalui program pemberian vitamin A pada Bulan Februari dan Agustus. “Saat pendaftaran TK, tujuan pemeriksaan KMS adalah untuk mengetahui apakah calon siswa sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap atau belum. Apabila ada calon siswa TK yang masih belum lengkap imunisasi dasarnya, akan dikonsultasikan dengan puskesmas yang mewilayahi sekolah tersebut untuk dapat dilakukan upaya lanjutannya. Jadi saat ini pelaksanaan program imunisasi anak sekolah sudah berjalan dengan baik dan sangat mendapatkan respons yang bagus dari seluruh sekolah,” ujarnya. Anak-anak di atas 5 tahun sudah termasuk anak sekolah akan mendapatkan imunisasi wajib kembali mulai umur 7 tahun saat duduk di kelas 1 SD. Imunisasi yang diberikan sudah sesuai dengan rekomendasi dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan dirangkum dalam program BIAS yang meliputi imunisasi Campak ( kelas 1), imunisasi DT (kelas 1) dan imunisasi Td ( kelas 2 dan 3). Tujuan dari BIAS tersebut adalah untuk memberikan perlindungan kembali anak-anak sekolah terhadap penyakit campak, difteri dan tetanus. “Jadi seluruh siswa SD kelas 1-3 di seluruh Indonesia akan mendapatkan imunisasi wajib secara serempak,” tegasnya. Kesadaran orangtua untuk memberikan imunisasi kepada anaknya khususnya di Kota Denpasar dikatakannya sudah sangat bagus. Hal ini terlihat dari UCI (Universal Child Immunization) yang sudah tercapai, yaitu capaian imunisasi dasar lengkap BCG, DPT-3, Polio 4, Campak dan HB 3 di atas 80%. Namun di beberapa daerah UCI banyak juga yang belum tercapai yang kemungkinan disebabkan karena kondisi geografis yang berpengaruh terhadap akses pelayanan kesehatan. Namun ia tak menyangkal, saat merebaknya vaksin palsu beberapa waktu lalu yang sangat menyita perhatian semua kalangan, sangat mempengaruhi kinerja program

Dr. A.A. Ngr. Gd. Dharmayuda, M.Kes.

imunisasi khususnya di fasilitas pemerintah seperti puskesmas. Puskesmas akhirnya melakukan serangkaian kegiatan untuk mengantisipasi vaskin palsu tersebut, seperti melakukan pemeriksaan ke seluruh fasilitas kesehatan di wilayah kerja puskesmas untuk memastikan tidak adanya beredar vaksin palsu. Selain itu pula melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat baik di posyandu termasuk sekolah untuk meyakinkan bahwa vaksin yang beredar adalah vaksin yang bersumber dari pemerintah. “Kekhawatiran masyarakat akan status imunisasi yang telah diperoleh anaknya akibat beredarnya vaksin palsu adalah hal yang wajar. Apalagi program imunisasi anak sekolah yang menyasar anak dari kelas 1-3 cukup banyak mendapatkan penolakan dari orangtua siswa atas beredarnya vaksin palsu tersebut. Jadi sebelum pelaksanaan imunisasi, sudah kami lakukan sosialisasi lebih awal kepada sekolah agar seluruh orangtua siswa sasaran imunisasi mengisi blangko persetujuan imunisasi yang akan kami berikan kepada anaknya. Langkah ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa imunisasi yang diprogramkan merupakan program resmi pemerintah dan dengan menggunakan vaksin yang resmi/asli,” tutur Wakil Sekretaris IDI Cabang Denpasar ini. Imunisasi dijelaskannya merupakan suatu proses untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara memasukkan vaksin, yakni virus atau bakteri yang sudah

Bunda & Ananda

IMUNISASI, PENTINGKAH?

dilemahkan, dibunuh, atau bagianbagian dari bakteri (virus) tersebut telah dimodifikasi.Upaya ini akan meningkatkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Vaksin dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan atau diminum (oral). Setelah vaksin masuk ke dalam tubuh, sistem pertahanan tubuh akan bereaksi membentuk antibodi. Reaksi ini sama seperti jika tubuh kemasukan virus atau bakteri yang sesungguhnya. Antibodi selanjutnya akan membentuk imunitas terhadap jenis virus atau bakteri tersebut. Tujuan dari pemberian imunisasi adalah secara umum untuk menurunkan angka kematian bayi akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Kenapa anak perlu imunisasi? Dalam ilmu kedokteran anak (pediatri) dijelaskan bahwa upaya pencegahan yang dilakukan adalah dengan sengaja memberikan kekebalan atau imunitas pada anak, sehingga anak tersebut walaupun mendapat infeksi tidak akan men-

inggal atau mendapatkan cacat. Anak menjadi fokus utama dalam pemberian imunisasi oleh karena pada anak khususnya balita belum memiliki kekebalan tubuh yang baik. Sistem kekebalam tubuh pada bayi baru lahir disebut dengan imunitas pasif bawaan, dimana bayi baru lahir akan memiliki kekebalan tubuh (zat anti) sampai usia 5 bulan saja yang didapat dari ibu sewaktu dalam kandungan. Namun lambat laun zat anti ini akan lenyap dari tubuh bayi. Setelah usia tersebutlah sebenarnya bayi akan semakin rentan terkena penyakit sehingga diperlukan adanya tambahan kekebalan tubuh yaitu dengan pemberian imunisasi. Imunisasi apa saja yang diperlukan anak? Imunisasi diberikan untuk mencegah PD3I seperti penyakit TBC, difteri, pertussis, tetanus, polio, campak, hepatitis B, radang otak, influenza, tifoid, varicella dan termasuk juga saat ini pemberian imunisasi untuk mencegah kanker serviks. Namun, pemerintah telah menetapkan program imunisasi wajib/dasar yang harus diberikan kepada semua anak khususnya balita adalah Hepatitis B,

Griya

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

BCG, Polio, DPT, Hib, Campak. (lihat tabel) Saat ini jenis imunisasi yang diberikan dari pemerintah sudah dikembangkan dengan menggabungkan beberapa jenis imunisasi dalam sekali pemberian yang disebut dengan Pentavalen yaitu penggabungan imunisasi DPT-HB-Hib. Selain itu pula saat ini untuk pemberian imunisasi polio selain secara oral juga diberikan vaksin polio secara injeksi (IPV) yang diberikan saat usia bayi 4 bulan. Untuk imunisasi campak diberikan pada usia 9 bulan. Kemudian pengulangan imunisasi juga diprogramkan dari pemerintah yaitu saat usia anak 1,5 tahun (18 bulan) dengan memberikan ulangan pentavalen dan saat usia 2 tahun (24 bulan) diberikan pengulangan imunisasi campak. Jenis imunisasi lain seperti MMR, rotavirus, influenza, varicella dantifoid tidak merupakan imunisasi wajib yang dicanangkan oleh pemerintah. Akan tetapi pemberian imunisasi jenis tersebut masih tetap bisa didapatkan dengan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter anak. (Inten Indrawati)

Ruang tunggu yang bisa dimanfaatkan anggota sebagai meeting point

Ruang meeting berkapasitas kecil yang bisa disewakan untuk anggota

dengan Konsep Green

Building

Ketika kita memasuki sebuah bangunan yang disebut koperasi, bayangan kita pastilah sebuah bangunan perkantoran dengan desain yang kaku. Tidak halnya ketika kita memasuki Koperasi Amoghasiddhi. “Saya ingin memberikan warna yang berbeda dengan koperasi lain, baik dari gedung mapun pelayanan,” ujar Ida Ayu Maharatni, Manajer Koperasi Amoghasiddhi.

PAN CUBLING DAN KAMBINGNYA

itu ke kandangnya. “Kamu puas dengan makananmu?” tanya Pan Cubling. Kambing itu menjawab, “Mbeeek…! Aku lapar. Aku ditinggalkan tertambat di pohon yang tak ada rumputnya.” Pan Cubling marah, lalu melecut kambing pembohong itu dengan cambuk. Kambing itu ketakutan, lalu melarikan diri dan bersembunyi di sebuah gubuk. Malam hari, pak tani pemilik gubuk itu datang. Mendengar suara berisik di dalam gubuknya, ia curiga lalu bertanya, “Siapa kau di dalam gubukku?” Kambing pembohong yang tengah bersembunyi itu lalu berteriak, “Aku raksasa bertanduk. Masuklah ke dalam gubuk! Akan kutembus perutmu dengan tandukku ini!” Pak tani itu takut. Ia lalu mengadukan perihal raksasa itu kepada Pan Cubling. Pan Cubling yang curiga dengan kambingnya yang suka berbohong itu, lalu mendatangi gubuk itu bersama-sama dengan anjingnya yang galak. “Siapa kau di dalam gubuk?” tanya Pan Cubling. “Aku raksasa bertanduk. Masuklah kalau kau berani! Akan kutembus perutmu dengan tandukku ini!” “Guk, guk, guk …!” Anjing Pan Cubling menyalak galak. Ia menerobos ke dalam gubuk, lalu menyergap tempat persembunyian kambing. Namun kambing itu terlebih dahulu melarikan diri. Ia sangat takut kepada anjing, karena tanduk yang ia pakai adalah tanduk milik anjing. Sebulan yang lalu, ia meminjam tanduk itu untuk satu malam dan berjanji mengembalikan keesokan harinya. Namun sampai sekarang hewan pembohong itu tak mau mengembalikan tanduk itu. (Kreasi)

Suasana ruang tunggu yang nyaman

Hapus Kesan Kaku

Mendongeng Lima Menit Seorang petani bernama Pan Cubling memelihara seekor kambing jantan. Ia sangat sayang kepada hewan itu, bukan karena embikannya, tetapi karena tanduknya. Tanduk yang tajam dan sedikit melengkung itu, Made Taro membuat kambing itu tampan dan gagah. “Sulung! Gembalakan kambingku di padang rumput yang subur!” katanya kepada anaknya yang sulung. Sore hari, setelah kambing itu puas makan rumputrumput segar, si Sulung memasukkan kambing itu ke kandangnya. Pan Cubling lalu bertanya kepada hewan kesayangannya itu. “Kamu puas dengan makananmu?” Kambing tampan itu menjawab, “Mbeeek…! Aku lapar. Si Sulung bermain saja, sedangkan aku ditinggalkan tertambat di pohon yang tak ada rumputnya.” Keesokan harinya, Pan Cubling menyuruh anaknya si Bungsu menggembalakan kambing kesyangannya itu. Sore hari setelah kembali ke kandang, Pan Cubling bertanya kepada kambingnya. “Kamu puas dengan makananmu?” Kambing itu menjawab, “Mbeeek…! Aku lapar. Si Bungsu bermain saja, sedangkan aku ditinggalkan tertambat di pohon yang tak ada rumputnya.” Pada hari berikutnya, Pan Cubling menggembalakan sendiri kambingnya di hamparan rumput yang subur. Sore hari, setelah kenyang, ia memasukkan kambing

17

Ida Ayu Maharatni

G

edung berlantai 3 yang berlokasi di Jalan Noja Denpasar ini menerapkan konsep green building (ramah lingkungan) yang diterapkan melalui pemanfaatan solar panel sebagai pembangkit listrik

utama. Serta memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami melalui bukaan-bukaan lebar serta pemakaian kacakaca besar pada jendela. Pada lantai 1 yang difungsikan sebagai ruang pelayanan, didesain sedemikian rupa sehingga membuat anggota yang melakukan transaksi maupun menunggu merasa nyaman. Sofa dengan dudukan yang empuk dilengkapi dengan suasana hijau membuat anggota juga tamu yang berkunjung merasa nyaman. Di sebagian besar mebel termasuk meja konter memanfaatkan kayu-kayu bekas peti kemas yang hanya difinishing clear untuk tetap mempertahankan warna dan serat asli kayunya. Dinding dilapisi dengan wallpaper bermotif bata, lantai parquet. “Kami menggunakan wallpaper biar lebih awet. Kalau bosan dengan tampilan dinding, gampang merubahnya,” ujar Dayu Nanik-sapaan akrabnya. Untuk menciptakan kesejukan, di beberapa titik diberikan nuansa hijau dengan menghadirkan tanaman-tanaman

Tampilan depan Koperasi Amoghasiddhi

sintetis. “Pilar yang berada di tengah ruangan disulap menjadi batang pohon sehingga enak dipandang mata, dilengkapi dengan meja dan kursi yang lebih tinggi dari sofa agar tidak monoton. “Sebenarnya kami ingin memakai tanaman hidup, hanya saja jika untuk di dalam ruangan, maintenance-nya susah, makanya memakai tanaman sintentis,” ujarnya. Untuk mendekati aslinya, batang kayu pohon sotong (jambu biji) yang

asli pun dimanfaatkan dan digelantungi umah tabuan. Menuju lantai 2, areal tangga disekat dengan mengaplikasikan loster putih dengan beragam motif. Di lantai ini dimanfaatkan sebagai ruang kerja, ruang manajer, dan ruang meeting berkapasitas kecil yang bisa disewakan untuk anggota koperasi. Sementara pada lantai 3 tersedia ruang meeting yang lebih besar untuk kapasitas 100 orang yang juga bisa disewakan.

Pada sore hari, rooftop bisa menjadi pilihan untuk bersantai sembari memandang hijaunya tanaman dan birunya langit. Beberapa meja kecil dan kursi untuk kapasitas 16 orang juga bisa dimanfaatkan anggota. “Kami juga menggunakan bio sepiteng. Sampah-sampah organik dimasukkan ke komposter, menjadi pupuk cair dan dimanfaatkan kembali untuk menyirami tanaman,” tandasnya. (Inten Indrawati)

Rooftop yang sejuk. Atap pada rooftop menggunakan solar panel


18

Life Story

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

Pemkab Buleleng Luncurkan Sistem Online

Pembayaran pajak daerah berbasis online ini diresmikan oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG.

D

engan dibukanya pembayaran pajak berbasis online ini, Pemkab Buleleng memberikan kemudahan bagi para wajib pajak untuk membayar pajak. Kegiatan ini juga sekaligus meresmikan gerai Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Kecamatan Gerokgak. Pembayaran pajak daerah berbasis online ini diresmikan oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG. Peluncuran ini

juga dihadiri oleh Asisten Tiga Setda Buleleng Drs. I Ketut Asta Semadi, M.M., Camat Sekabupaten Buleleng, Pimpinan OPD lingkup Pemkab Buleleng, Perbekel se-Kecamatan Gerokgak dan masyarakat wajib pajak. Selain mempermudah, pembayaran pajak berbasis online ini juga memberikan kenyamanan dan percepatan pelayanan bagi para wajib pajak. Hal ini diungkapkan Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng Bimantara,S.E., saat membaca-

kan laporan. Bimantara menambahkan kas yang sudah terkumpul akan diambil oleh BPD Bali. “Nantinya kita akan kembangkan di seluruh Desa untuk menerima pembayaran pajak bagi para wajib pajak,” jelasnya. Sementara itu, Wabup Sutjidra yang ditemui usai acara, Pemkab Buleleng memilih Kecamatan Gerokgak untuk peluncuran pembayaran pajak berbasis online ini karena Kecamatan Gerokgak sudah memiliki PATEN se­h ingga bisa dikolaborasikan dengan pembayaran pajak. Wabup Sutjidra menambahkan, pembayaran pajak berbasis online ini akan dibuka juga di dua Kecamatan yang mewakili zona timur dan tengah. “Kedepannya kita akan buka di dua Kecamatan lagi, sehingga ketiga Kecamatan itu bisa mewakili zona timur, tengah, barat,” pungkasnya. Ia berharap, dengan dipermudahnya pelayanan pembayaran pajak para wajib pajak bisa membayar pajak tepat waktu. Ditemui ditempat yang sama, Camat Gerokgak Putu Ariadi Pribadi, S.Stp.,MAP., merasa senang daerahnya dijadikan tempat peluncuran pembayaran pajak berbasis online. Menurutnya, ini merupakan program inovatif dari Pemkab Buleleng sehingga wajib pajak sangat mudah untuk membayar pajak. “Tentunya saya berharap para wajib pajak di Kecamatan Gerokgak kesadaran membayar pajak bisa meningkat sehingga pendapatan daerah kita juga bisa meningkat,” harapnya. (Wiwin Meliana).

Tidak kurang dari tiga kali, H. Rachmat Hidayat Ketua DPD PDI Perjuangan NTB datang kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Hj. Megawati Soekarnoputri untuk memberitahukan bahwa DPD PDI Perjuangan NTB akan membangun kantor. Tapi kala itu respons Megawati biasa-biasa saja, bahkan cenderung hanya disahut seadanya dengan sahutan khasnya, “Huuuhh…”. Namun makna di balik tiga kali huuuuhh Sang Ketua, Rachmat menangkap itu sebagai sinyal Megawati inginkan bukti dari laporannya tentang kantor tersebut secara nyata.

Modifikasi mobil dari bahan kayu hasil karya Gede Sation

Modifikasi Kendaraan dengan Kayu Hobi dan kreativitas setiap orang berbeda-beda. Ada yang gemar dengan hobi ekstrim, menyenangkan bahkan hobi dengan biaya yang tidak sedikit. Hal tersebut juga dirasakan oleh Gede Sation warga dusun Bukit Telu, Desa Bengkel, Kecamatan Busungbiu. Bahkan dirinya memiliki hobi yang terbilang cukup unik, yaitu memodifikasi kendaraan dengan kayu jati. Saat ini tercatat sudah dua mobil dan dua sepeda motor yang berhasil dimodifikasi olehnya. Satu mobil roda empat bisa menghabiskan rata-rata satu kubik kayu jati, tergantung jenis dan ukuran mobilnya. Menurut pria dengan satu cucu tersebut, hobi memodifikasi kendaraan muncul ketika dirinya kembali ke kampung halaman setelah pensiun dari Lembaga Pembina LPD Provinsi. Hobi tersebut terinspirasi dari kendaraan tanpa bodi yang dimilikinya, sehingga berniat mengganti bodi kendaraan yang biasa dibuat oleh pabrik dengan kayu lokal yang didapat dari desanya. Tidak tanggung-tanggung jenis kayu yang digunakan berupa kayu jati. “Saya pertama kali memodifikasi sepeda motor Yamaha RK Spesial, itu sekitar lima tahun yang lalu dan karena bodi kendaraanya penuh dengan kayu maka saya menamainya motor kayu,” jelas pria yang lulusan sarjana ekonomi tersebut.

Sukses merombak motornya, kini pria yang berusia 56 tahun tersebut mencoba memodifikasi sebuah kendaraan yang tergolong uzur. Dalam waktu dua bulan seluruh bodi kendaraan tersebut telah dilapisi dengan papan kayu jati. Sation mengaku untuk memodifikasi mobil tersebut, dirinya menelan biaya hingga 8 juta rupiah. “Namanya hobi sudah tidak menghitung biaya lagi, yang penting ada kepuasan,” imbuhnya. Obsesinya menuruti hobi yang dimiliki tidak berhenti sampai di sana. Terbaru suami dari Sri Laksniningsih tersebut telah memodifikasi mobil Jimmy miliknya dengan menutup seluruh bodi mobil termasuk interior di dalamnya menggunakan kayu jati. Untuk saat ini, ia belum ada rencana untuk menambah hasil karya modifikasinya. Akan tetapi dirinya tidak pernah berhenti untuk memikirkan karya selanjutnya yang dibuat dari bahan kayu atau bahan lokal lainnya. Bahkan, dia sempat berpikir untuk memodifikasi kendaraan roda tiga, hanya saja masih terkendala bahannya. “Maunya mobil roda tiga, tapi mobilnya belum dapat,” ujarnya. Pria paruh baya ini berharap, kelak dengan adanya mobil modifikasi hasil karyanya dapat memikat dan mengundang wisatawan berkunjung ke desanya untuk melihat ataupun mencoba mengendarainya. “Paling tidak ada wisatawan yang datang untuk berselfi ria,” pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Potensi Desa Wisata Sudaji Sawan Banyak potensi yang dimiliki Bali Utara untuk memikat wisatawan mancanegara. Beberapa daerah unggul dengan potensi pantainya, sebagian lagi unggul dengan potensi alam pegunungannya dan juga budaya. Tinggal bagaimana masing-masing daerah mengemas dan menyuguhkan potensi yang dimiliki kepada wisatawan. Salah satunya desa yang sedang mengembangkan potensinya dengan cirri khas yang dimiliki adalah desa Sudaji di Kecamatan Sawan, Buleleng. Selain dikenal dengan Agrowisata buah duriannya, sejak beberapa tahun Sudaji di kenal sebagai desa wisata. Menurut Ketua Desa Wisata Desa Sudaji, Gede Suharsana, Sudaji telah dikukuhkan sebagai desa wisata oleh Bupati Buleleng sejak 5 Mei lalu. Meskipun baru dikukuhkan, akan tetapi pihaknya telah menggagas dan merintis desa wisata tersebut sejak tahun 2008. Desa wisata memiliki penggerak berupa PokDarwis yang telah dikukuhkan oleh desa adat tahun 2012. “Dulu saya tinggal di ibu kota, setelah balik ke desa saya melihat potensi yang dimiliki oleh Sudaji dan saya yakin setiap desa pasti memiliki potensi masing-masing,” jelasnya. Kata dia, pembentukan desa wisata tersebut melalui proses yang cukup panjang, tidak terlepas dari pemetaan

Gede Suharsana

potensi yang dimiliki. “Ini tidak terlepas dari potensi yang dimiliki, alamnya masih sangat asri, kearifan lokalnya masih sangat terjaga, demikian juga dengan budayanya,” jelasnya. Konsep yang dikenalkan dan ditonjolkan adalah kearifan lokal dengan didasari Tri Hita Karana. Dengan memanfaatkan rumah penduduk yang layak huni sebagai penginapan sekaligus tempat berinteraksi oleh wisatawan dengan warganya. “Kami kembangkan desa tanpa membangun villa, hanya memanfaatkan

rumah penduduk dan wisatawan sudah cukup senang asalkan kebersihannya terjaga,” imbuhnya. Pihaknya pun mengenalkan kuliner khas desa ketika menyuguhkan makanan kepada wisatawan, bukan makanan barat. Tidak hanya itu, dalam kurun waktu beberapa tahun saja desa wisata Sudaji mampu menyuguhkan wisata mulai dari trecking, wisata spiritual, agrowisata, pentas budaya, dan yang paling unik melibatkan wisatawan dengan berbagai aktivitas masyarakat setempat. “Selain wisata alam, mereka (wisatawan-read) akan sangat senang jika diajak dalam keseharian masyarakat seperti menyabit, membajak sawah bahkan ke pasar, bahkan kami akan gali kembali budayabudaya dan seni yang sempat hilang” lengkapnya. Untuk dapat menjaga dan memperkenalkan desa melalui konsep kearifan lokal, memang dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang memiliki komitmen sama untuk melakukan penataan maupun kesiapannya dalam menghadapi kedatangan wisatawan yang berkunjung. Pihaknya bersama Pokdarwis terus berupaya menggali potensi yang dimiliki desa, yang terbaru adalah potensi sungai. Sungai yang masih alami dengan aliran yang cukup deras

7

Megawati Resmikan Rumah Rakyat di NTB

Ajak Masyarakat Sadar Pajak

Guna mendukung kesadaran masyarakat akan wajib pajak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng bekerjasama dengan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali, meluncurkan Sistem Online Pembayaran Pajak Daerah, di Kantor Camat Gerokgak, Rabu (10/5). Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak akan meningkat jika didukung dengan kemudahan dalam pem­ bayarannya. Dengan sistem online tersebut wajib pajak khususnya di Kecamatan Gerokgak tidak harus datang ke kantor Badan Keuangan Daerah (BKD) Buleleng, untuk membayar pajak, tapi cukup mendatangi gerai yang ada di Kantor Camat Gerokgak.

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

dapat dimanfaatkan untuk wisata raf­ ting. “Menurut saya, daripada bangun kolam lebih baik manfaat yang alami. Kami punya sungai yang panjang bisa ditempuh sekita dua setengah jam dari hulu,” jelasnya. Wisata arum jeram ini digadang-gadang sebagai wisata pertama di Bali Utara. Hanya saja pihaknya masih terkendala peralatan olaharaga pemacu adrenalin tersebut.

“Kemarin masih uji coba dengan peralatan yang kami buat sendiri, sehingga perlu peralatan yang memang sesuai dengan standar,” lengkap pria kelahiran 22 September tersebut. Kendala lain adalah soal cuaca, musim hujan yang rentan terjadi banjir akan berbahaya dan membuat wisatawan merasa takut untuk mencoba wisata arum jeram tersebut. (Wiwin Meliana).

Wisatawan terlibat dalam keseharian Masyarakat Sudaji

“B

u… Alhamdulillah DPD PDIP NTB sudah punya tanah 30 are untuk bangun kantor,” lapor Rachmat pertama kali yang hanya dijawab huuuhh oleh Megawati tanda ia telah mend-

engar. “Bu … kantor DPD PDIP NTB sudah mulai dibangun,” kata Rachmat pada laporan kedua yang masih tetap dijawab huuuuhh oleh Megawati. Sampai akhirnya Rachmat Hidayat meminta restu Megawati untuk dapat meresmikan kantor yang disebut sebagai

Antusiasme warga PDIP NTB menyambut kedatangan Megawati Soekarnoputri

Rumah Aspirasi atau Rumah Rakyat tersebut. Menurut Rachmat, untuk sampai pada titik peresmian 10 Mei 2017 lalu, bukanlah persoalan yang mudah mengingat meski sudah setahun belakangan jadi, kantor tersebut belum diresmikan oleh Ketua Umum DPP PDIP. “Peresmian Kantor DPD PDI Perjuangan tidak segampang yang dibayangkan. Hampir setahun jadi, tapi tiap kali saya menghadap Ibu Ketua untuk minta diresmikan, Beliau hanya memberi kode,” kata Rachmat ketika memberi sambutan pada acara peresmian tersebut. Kode tersebut dipahami Rachmat sebagai tanda bahwa Megawati mencari hari baik untuk meresmikannya. Hari baik yang bermakna persatuan. Benar saja, pada 10 Mei 2017 tersebut, setidaknya umat Islam tengah menuju Nisyfu Sya’ban (ditutupnya buku amalan manusia selama setahu ke belakang) yang jatuh pada tanggal 11 Mei. Sedangkan di hari yang sama, malam harinya umat Hindu juga bersiap untuk melakukan persembahyangan suci dan esok hari tanggal 11 Mei juga merupakan momentum Hari Raya Waisak bagi umat Budha. Tentu pilihan tanggal peresmian DPD PDIP NTB tersebut bukanlah sembarang tanggal melainkan

Sarana Harley-Davidson Bali

Dealer Resmi Keempat Harley-Davidson di Indonesia mua produk Harley-Davidson termasuk model terbaru 2017, The All-Powerful MilwaukeeEight dan Harley-Davidson Street 500 bisa didapatkan di dealer ini. “Kami berharap ini adalah momentum kebangkitan Harley-Davidson di Indonesia umumnya dan Bali khususnya. Untuk mendukung sektor pariwisata, kami menyiapkan penyewaan Harley-Davidson untuk wisatawan dengan harga terjangkau, mulai 150 dolar per 10 jam tergantung jenis motor,” ungkap Jongkie Suasana pembukaan Sarana Harley-Davidson Bali yang didampingi Silmy Kadi Jimbaran, Minggu (7/5) rim, Komisaris Sarana HarleyDavidson Bali dan Heindrix Liauw, Presiden Penggemar sepeda motor HarleyDirektur Sarana Harley-Davidson Bali. Davidson di Bali dimanjakan dengan Silmy menambahkan tahun 2017 ini hadirnya Sarana Harley-Davidson. Prosesi mereka menargetkan penjualan 35 unit pembukaan dealer resmi keempat Harleymotor Harley-Davidson. “Market share Davidson di Indonesia ini dilaksanakan Harley-Davidson di Indonesia di kelas moge, Minggu (7/5). Acara bertema “Reload and 25% di Indonesia. Kami juga berharap ke Rumble” ini dimeriahkan hadirnya ratusan depan semoga tidak ada penyelundupan. biker Harley-Davidson dan penampilan Semua harus tertib. Karena itu, kami memGugun Blues Shelter. batasi bengkel hanya menangani motor Peter MacKenzie, Managing Director of resmi. Kami tidak mendukung moge ilegal,” Harley-Davidson Asia Emerging Markets ujarnya. mengatakan senang Harley-Davidson bisa Ia mengatakan Sarana Harley-Davidson hadir kembali di Indonesia. “Kami siap Bali melayani servis dengan mengutamakan melayan pelanggan dan konsumen potenpersaudaraan dan kebersamaan. Kesuksial yang memiliki passion menggunakan sesan Sarana Harley-Davidson Bali adalah Harley-Davidson,” ujarnya. kesuksesan semua pengendara HarleyJongkie D. Sugiarto, Presiden Komisaris Davidson. Delaer yang berlokasi di Jalan Sarana Harley-Davidson Bali menegaskan Uluwatu I no 88 Jimbaran ini akan menjadi hadirnya dealer ini akan memberikan tempat pengendara untuk saling berbagi layanan terbaik, menyajikan varian lengkap passion dan hobi serta menjadi sponsor mulai dari produk, suku cadang, aksesoris, komunitas HOG. -wah merchandise dan kemampuan service. Se-

Pengguntingan pita tanda diresmikannya Kantor DPD PDIP NTB yang dilakukan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri

memiliki makna persaudaraan antar umat. Selama ini Megawati dikenal sebagai tokoh bangsa yang sangat menjunjung tinggi pluralisme dan persatuan bangsa. Hal inilah yang kemudian dipanuti Rachmat sebagai Ketua DPD PDIP NTB yang menerapkan konsep pluralisme pada rumah rakyat yang dibangunnya sebagai Kantor DPD PDIP NTB. Di kantor berlantai dua ini ada tempat ibadah untuk berbagai agama yang hidup di negeri ini. “Ada mushala, ada kapel sederhana dan juga ada sanggah, untuk kita beribadah sesuai dengan agama

dan kepercayaan masing-masing,” ungkap Rachmat. Di halaman kantor ini juga ada patung Bung Karno dengan tulisan yang dikutip dari Pidato Bung Karno pada tanggal 24 april 1960, di Universitas Al Azhar Kairo. “Islam itu bukanlah sebuah sistem melainkan sebuah ajaran yang lengkap untuk mencapai Rahmatan Lilalamin”. Cara Rahcmat membangun kantor ini dilakukan secara gotong royong, dengan menggerakkan seluruh kemampuan pengurus dan para anggota DPRD NTB yang didukung penuh oleh Megawati. (Naniek I. Taufan)

Gebyar Hadiah Ratusan Juta Easy Shopping Easy Shopping kembali membagikan hadiah ratusan juta rupiah kepada para pelanggan terloyalnya untuk periode promosi 16 Januari 2017-1 April 2017. Acara simbolis penganugerahan pemenang ini diselenggarakan di Ruang Warhol 1 & 2, Hotel Pullman Central Park Jakarta Barat. Lebih dari 40 undangan hadir dalam acara ini, mulai dari perwakilan media partner, Semua pemenang berkumpul dan berfoto bersama pemenang hadiah beserta kedengan Juneidi dan brand ambassador. luarganya, Junaedi selaku Ketua ping, ia yakin kalau dirinya memang menang. Komite Penghargaan Pelanggan Easy Shopping Menurutnya uang hadiah ini akan digunakan dan brand ambassador Easy Shopping, seperti untuk tambahan modal kerja dan akan digunaChintami Atmanagara, Barry Prima, Nia Daniaty, kan untuk membantu saudara-saudaranya yang serta Ronnie Sianturi. membutuhkan. Para pelanggan Easy Shopping yang berunKegembiraan yang sama juga diungkapkan tung terpilih sebagai pemenang periode kali ini Sri Rahayu. “Saya akan gunakan untuk keperluan adalah Yanto Feri Gunawan (36) dari Jember rumah tangga” ujarnya sambil tersenyum. Setyang berhasil membawa pulang hadiah utama elah semua pemenang berkumpul dan berfoto senilai Rp 399.000.000; Johan Mandah (74), pebersama dengan Juneidi dan brand ambassador. menang hadiah pertama senilai Rp 100.000.000 Selama acara berlangsung suara merdu Ronnie dari Ponorogo; dan Sri Rahayu (58), pemenang Sianturi & Nia Daniaty berhasil menghibur para hadiah kedua senilai Rp 30.000.000 dari Cilacap. undangan dan menutup acara dengan meriah. Masing-masing pemenang mengungkapkan kebahagiaan yang tak terkira karena mereka tidak Easy Shopping merupakan perusahaan menduga akan memenangkan hadiah tersebut. catalog base mail order pertama di Indonesia Mereka memiliki jawaban yang berbeda-beda yang menjual produk-produknya melalui katalog saat ditanya akan digunakan untuk apakah hadiah surat jarak jauh dan menjangkau pelanggan dari ratusan juta tersebut. seluruh nusantara. Sejak mulai beroperasi di tahun 2013, Easy Shopping telah berkembang “Sebagian saya depositokan dan sebagian dengan sangat pesat dan secara rutin membagilagi untuk modal usaha saya”, ujar Yanto, pemilik kan hadiah promosinya setiap 3 bulan sekali. toko sparepart motor di Jember. Tambahan modal yang tidak disangka ini sangat memBagi Anda yang belum menjadi pemenang bantu sekali cita-citanya untuk memperluas periode kali ini, segeralah bertindak! Ikuti terus usaha yang sudah dia geluti selama ini. Lain program promosi Easy Shopping dan cari tahu lagi dengan Johan Mandah yang sempat tidak cara memenangkan hadiahnya! Daftarkan percaya saat ditelepon pihak Easy Shopping. diri Anda dengan menghubungi call center Setelah menerima surat resmi dari Easy Shop­0804-140-1028 sekarang juga.


6

Memiliki keahlian dalam bidang spa membuat Ni Komang Lindawati, akhirnya dapat melanglang buana ke beberapa negara. Perempuan asal Tabanan, usia 26 tahun ini, mempunyai prinsip, suka akan tantangan dan traveling. Hobinya ini, me­ muluskan keinginan­ nya mencoba peruntu­ ngan bekerja di neg­ eri orang. Tamatan SMKN 2 Singaraja ini, awalnya menekuni bi­ dang kecantikan saat masih duduk di SMK. Saat menjalani training sekolah di hotel di Sanur, ia langsung diterima bekerja. Set­ elah beberapa tahun beker­ja, Lindawati, mendapatkan infor­ masi dari teman, di­ cari terapis spa untuk dikirim ke Turki. Ia tertarik mencobanya. Setelah melakukan beberapa tes, Linda­ wati, akhirnya di­ terima. Ia bekerja di Turki selama setahun.

Pelesir

Woman on Top

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

Lindawati

Balinese Massage Disukai di Luar Negeri

L

indawati mengatakan, pijat tradisional Bali sangat diminati di Turki. Ia juga mempelajari spa ala Turki. “Di sana, ada model spa yang dilakukan di dalam sauna. Dengan satu alat seperti selop tangan yang bila digososok-gosokkan mampu mengelurkan kotoran di tubuh. Modelnya sperti scrub,” ujar perempuan yang kini bekerja sebagai supervisor spa di b Hotel Bali and Spa ini. Menurut penuturan Lindawati, orang Turki sangat menyukai spa Bali karena pijatannya terasa sangat enak, disamping terapis orang Bali disebut orangnya sa­ ngat ramah. Setelah mengenyam pengalaman di Turki, Lindawati kemudian mencoba peruntungannya di Dubai. Kebetulan, ia ditempatkan di Istambul. Menurutnya, spa di sana, lebih memakai warm stone. “Orang Arab suka pijatan yang keras,” kata Lindawati. Selain mengenal karakter orang dan budaya di negara tempatnya bekerja, Lindawati juga belajar bahasa. “Di Dubai, tamunya lebih complicated. Sedikit saja sudah komplain, jadi harus ekstra hati-hati. Kalau mereka komplain, langsung tidak mau bayar,” kata Lindawati. Untuk bahasa, saat bekerja di Turki, ia be-

lajar bahasa Turki. Awalnya, kata dia, memang agak sulit, malah, ia lebih sering memakai bahasa tubuh. “Awal-awal, saya selalu membawa kamus untuk menerjemahkan kata-kata agar lancar berkomunikasi. Lama-kelamaan karena tiap hari ketemu tamu dan selalu memakai bahasa yang sama, syukurlah sekitar tiga bulan, akhirnya saya sudah bisa bahasa Turki,” ucap Lindawati. Selain bekerja sebagai terapis spa, Lindawati juga belajar spa ala Timur Tengah. Ilmu pertama yang harus ia kuasai adalah belajar anatomi tubuh. Kemudian, ia belajar juga refleksiologi, sebuah metode pijat yang bertumpu pada simpul saraf kaki, dan tangan. Tiga bulan di Istambul, Lindawati pindah ke Santiago, Amerika Latin. Untuk bahasa sehari-sehari, ia diharuskan memakai bahasa Spanyol. Otomatis Linda-

wati harus belajar bahasa Spanyol. “Setahun di Santiago, baru saya bisa berbahasa Spanyol,” kata Lindawati, yang akhirnya mengakhiri petualangannya ke luar negeri karena menikah. Dari tiga negara yang dijajalnya, ia mendapat kesimpulan, spa Bali sangat diminati turis asing, dan para terapis Bali juga mendapat pujian

karena sangat ramah dan murah senyum. Saat ini, Lindawati bekerja sebagai supervisor spa di b Spa, b Hotel Bali & Spa. Ia sudah bekerja selama 1 tahun 4 bulan. Ia mengatakan, dari tamu-tamu yang datang ke spa, turis Tiongkok yang paling suka dengan boreh. (Wirati Astiti).

Bendungan atau biasa disebut dam adalah konstruksi yang dibangun un­ tuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Sering­ kali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Bendungan juga me­ narik untuk tempat wisata.

B

endungan Wonorejo merupakan salah satu bendungan yang ada di kabupaten Tulungagung, tepatnya berada di desa Wonorejo, kecamatan Pagerwojo. Keindahan yang menjadikannya diminati oleh wisatawan yang penasaran dengan nuansa perdesaan di sekitar. Tempat ini menjadi tempat wisata Tulungagung yang patut Anda kunjungi. Masyarakat setempat pun turut bangga atas resminya tempat wisata baru di kawasan Wonorejo sejak tahun 2001. Bendungan yang diresmikan oleh Megawati Soekarnoputri ini berfungsi sebagai pengendalian banjir di kota kurang lebih seluas 1.055 kilometer persegi sekaligus sebagai pembangkit tenaga listrik.

Fungsi lainnya untuk menyediakan pasokan air baku untuk Surabaya dan sekitarnya. Selain itu manfaat untuk masyarakat sekitar, seperti budidaya perikanan yang dapat menghasilkan lebih kurang 200 ton ikan per tahunnya, kemudian kawasan sabuk hijau untuk penanaman taman, serta beberapa keunggulan aspek kepariwisataan, membuatnya terus mendukung kelebihan yang didapat di wisata ini. Disebut pula salah satu bendungan terbesar di kawasan Asia Tenggara ini memiliki banyak kelebihan. Elevasi titik puncak kurang lebih setinggi 188 meter, tinggi bendungan 100 meter, panjang bendungan 545 meter, serta luas permukaan air maksimal 3,85 juta meter persegi, mampu me-

narik perhatian para wisatawan domestik maupun mancanegara. Bahkan data jumlah kunjungan wisatawan menunjukkan peningkatkan setiap bulannya, yaitu pada kisaran ratusan pengunjung per bulannya. Jika dikalkulasi dalam satu tahun setidaknya tercatat dan dapat menembus 3.000

Hobi Blusukan Nyoman Lindawati

yang ada di Buleleng,” imbuhnya. Bahkan beberapa waktu lalu, pihak Dispar telah mendatangkan wisatawan mancanegara dari hasil koordinasi dengan agen travel. “Kami merangkul dan mengajak agen travel yang ada di Bali maupun Indonesia untuk turut serta mempromosikan tempat wisata di Buleleng. Kemarin, telah kami datangkan satu bus wisatawan German ke Pura Beji di desa Sangsit,” ungkapnya. Pura beji merupakan pura Subak yang mempunyai ukiran atau relief khas Buleleng. “Ini sangat unik, kita perlu pertahankan agar ukiran ini tidak terkontaminasi ukiran dari luar sehingga perlu kita lakukan tata kelola fisik maupun administrasi,” ujarnya mantan Kadiskanla Buleleng tersebut. Pihaknya juga mengatakan untuk dapat mengkombinasikan desa Wisata dan wisata Religi perlu dilakukan pengembangan. Dari 10 Desa Wisata, tahun 2017 Dispar Buleleng telah menginventarisasi 31 Desa Wisata. Kemudian, untuk 19 DTW, Dispar Buleleng akan menjadikan 86 DTW yang tersebar di Kabupaten Buleleng. Langkah lain yang tengah dilakukan oleh Dispar juga mencoba mensinergikan program KSPN (Kawasan Sinergis Pariwisata Nasional) dari pusat dengan Perda di Buleleng mengenai penyelenggaraan pariwisata di Buleleng. “Kami coba kombinasikan program tersebut dengan tidak melanggar aturan-aturan yang sudah ada,” jelasnya. (Wiwin Meliana)

Sosok Bambang Sulistyo, putra daerah Jawa Timur (Jatim) ini patut diperhitungkan. Meskipun sempat mendapat penolakan tatkala berniat mendatangkan rudal milik Kroasia untuk Indonesia secara cuma-cuma pada waktu pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono karena alasan Blok Timur, Bambang tak pernah patah arang. Hal tersebut ia tebus dan ia buktikan baru-baru ini, dengan membawa mesin penghasil BBM tenaga air Eneco Plasma Fusion dari Jepang menuju Komando Armada Timur (Koarmatim). Mesin berupa tangki dengan tenaga ionisasi senilai total Rp 15,7 miliar ini diberikan secara suka rela, karena kecintaannya pada TNI. “Semua yang saya lakukan bagi negara ini bukan untuk bisnis. Saya ingin membantu membangun negara khususnya TNI,” kata suami dari Nur Laela ini. Darah nasionalis mengalir dalam diri Bambang, diwariskan oleh almarhum ayahnya yang pernah mengabdikan diri sebagai seorang prajurit TNI. Bambang menampik jika proyek hibah hasil negoisasinya dengan Yamamoto, owner PT Eneco

Bambang Sulistyo

Holding dikatakan sebagai ajang bisnis. Bahkan ia menegaskan tak sepeser uang pun yang mengalir. “Saya tak bisnis di TNI AL, ini murni karena rasa cinta tanah air,” imbuhnya. Sebagai seorang pengusaha, pria alumni Perbanas Jakarta Jurusan Manajemen tersebut sempat mengawali sepak terjang di dunia batubara. Ia pernah membuka pabrik lampu LED Solar Cell yang kemudian ia supply ke Manokwari, Papua. Dari rasa kemanusiaan tinggi pula, ia kelil-

19

Bendungan Wonorejo Jadi Taman Rekreasi

Bambang Sulistyo

Kombinasikan Wisata Religi dengan Desa Wisata Buleleng memiliki daya tarik sendiri sebagai lokasi tujuan wisata tamu lokal maupun mancanegara. Dengan wilayah Buleleng yang nyagara gunung dan penduduk yang heterogen, menjadikan Buleleng sebagai wilayah yang potensial untuk dikembangkan baik dari segi wisata alam, religi maupun budaya. Dinas Pariwisata (Dispar) Buleleng mencatat, terdapat 10 Desa Wisata dan 19 Daya Tarik Wisata (DTW). Kini, Dispar Buleleng akan melakukan pengembangan 10 Desa Wisata dan 19 DTW. Pengembangan ini dilakukan untuk dapat menarik wisatawan berkunjung ke Buleleng, yang kini mulai banyak dikunjungi wisatawan. Kepala Dispar Buleleng, Nyoman Sutrisna mengatakan, upaya untuk peningkatan Desa Wisata dan DTW ini, memang merupakan program dari Pemerintah. Pihaknya juga mengatakan, pengembangan Desa Wisata juga dikombinasikan dengan pengembangan wisata religi. “Kami sudah lakukan inventarisasi dan identifikasi daya tarik wisata religius, di antaranya kami kembangkan beberapa pura yang ada di kecamatan Gerokgak,” ungkapnya. Ditambahkan oleh Sutrisna, selain menginventarisasi wisata religi dari umat hindu, pihaknya juga tengah mengembangkan wisata religi dari umat lain. “Kuburan Keramat yang ada di desa Temukus, kemudian ada Klenteng, dan wihara di Banjar merupakan wisata religi

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

ing ke pelosok negeri guna turun sendiri dan melihat berbagai ketimpangan sosial maupun teknologi yang diserap masyarakat pinggiran. “Saya memperkenalkan barang ini untuk melihat kebenaran. Terutama sebelum saya melangkah ini (Eneco Plasma, red) saya sudah berkeliling memberi sample lampu LED Solar Cell ke Manokwari. Disitu saya menangis melihat kenyataan yang ada,” tutur pria yang gemar blusukan ini. Seperti halnya yang dilakukan oleh Presiden Jokowi, sosok idolanya. “Terus terang saya salut dan bangga dengan Presiden Jokowi. Dia berani melihat langsung kenyataan dengan blusukan. Karena itulah saya berharap beliau bisa meresmikan proyek Eneco Plasma di Koarmatim,” harap Bambang. Pria 56 tahun ini sudah dirancang menjadi seorang pengusaha sesuai cita-cita masa kecilnya. “Cita-cita awal saya ingin menjadi pengusaha. Bukan semata-mata cari uang untuk keluarga, tapi juga berguna bagi negara,” ujar pemilik hobi off road yang memiliki BPRD di daerah Jawa Barat itu sambil tersenyum. (Lely Yuana)

pengunjung yang ingin menikmati keindahan bendungan ini. Terbukti dengan adanya kelengkapan sarana dan prasarana penunjang bagi wisatawan yang ada disana seperti, penginapan memadai, restoran, jogging track, taman rekreasi keluarga, dan kenyamanan jalur transportasi menuju lokasi yang sangat layak dilalui berbagai jenis kendaraan. Setelah dibuka umum sebagai

kawasan wisata, setiap pengunjung yang masuk ke kawasan waduk harus membayar Rp 7000/ orang untuk hari biasa. Sedangkan untuk hari libur sebesar Rp 10.000/orang dan jika awal tahun baru bisa mencapai Rp 15.000/ orang. Selepas melewati pintu masuk, pengunjung akan menempuh perjalanan sekitar satu kilometer untuk mencapai lokasi bendungan. (Putri Ardiashari)


20

Nine

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Tantangan Megawati lebih Besar dari Bung Karno

Begitu melihat mobil yang membawa Megawati Soekarnoputri tiba di halaman Kantor DPD PDIP di Jalan Lingkar Selatan Kota Mataram, NTB, warga dengan pakaian merah dengan atribut partai berlambang banteng ini langsung menyerbu untuk dapat melihat putri Bung Karno ini dari dekat.

L

5

Keagungan Tari Bali dalam Sanga Nritya Murti Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

Hari Tari Sedunia diperingati sejak tahun 1982 setiap

tanggal 29 April. Pada hari itu, masyarakat pecinta seni tari sejagat merayakannya dengan penuh suka cita. Di Indonesia pun apresiasi terhadap seni yang berungkap dengan gerakan indah ini sudah menggeliat satu dasa warsa belakangan. Demikian pula di Bali, kendati menari merupakan denyut nadi yang mewarnai keseharian aktivitas religius kultural masyarakatnya, pemaknaan terhadap hari tari itu disambut antusias. Megawati disambut Gubernur NTB DR. TGH. M. Zainul Majdi

Megawati saat tiba di Bandara Internasional Lombok

angkah Megawati yang pelan sembari menebar senyum khasnya yang berwibawa itu, sempat merepotkan pengawalan yang nyaris keteteran tak mampu membendung serbuan warga yang ingin bersalaman dengan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini. Tampaknya benar kecintaan warga PDIP pada sosok Presiden RI ke-5 ini demikian melekat. Mereka rela menunggu berjam-jam dan memilih posisi berdiri paling depan demi untuk bisa melihat Megawati dari jarak yang begitu dekat, bahkan bisa bersalaman dengannya. Salah seorang warga terlihat begitu kegirangan mengibas-kibaskan tangannya karena baru saja dalam bersalaman dengan perempuan yang memiliki aura wibawa yang nyaris menyamai ayahnya Bung Karno ini. Megawati yang didampingi Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristanto datang ke Mataram Rabu (10/5) untuk meresmikan Kantor DPD PDIP NTB. Pada kesempatan ini, warga PDIP berkesempatan mendengarkannya berkisah tentang nasionalisme, keberagaman, perdamaian dan kemanusiaan dalam pidato sambutan yang disampaikan sesaat sebelum meresmikan kantor tersebut. Tidak lupa ia juga menyambung ajaran-ajaran Bung Karno kepada warga yang hadir. Beberapa kisah tentang pe-

Inspirasi

san dan prinsip Bung Karno turut memperkaya pidatonya. Megawati juga bercerita tentang pengalaman-pengalamannya menyelesaikan masalah konflik di Maluku ketika ia menjadi Wakil Presiden RI di masa Gus Dur menjadi Presiden RI. Tantangan memimpin negeri ini yang menjadi bagian dari pidatonya, sesungguhnya sudah pernah diperingatkan dan ‘diramalkan’ oleh Bung Karno kepada dirinya. Entah kebetulan atau tidak, Bung Karno sempat mengatakan padanya, bahwa tantangan untuk Megawati akan jauh lebih besar daripada tantangan yang dihadapi Bung Karno ketika membawa negeri ini ke pintu gerbang kemerdekaan. “Kalau kamu nanti suatu saat jadi pemimpin, maka kamu harus melihat bahwa akan mengalami kesulitan yang lebih besar dari pada Bapak karena pada waktu itu Bapak hanya mengusir yang namanya penjajah. Tapi pada waktu nantinya, sekiranya kamu menjadi memimpin, maka yang harus kamu lakukan adalah bagaimana caranya untuk dapat menyatukan seluruh rakyat Indonesia untuk mencapai perdamaian abadi,” kata Bung Karno kepada Megawati. Semua adalah saudara, begitu yang tersirat dari kisah nabi Adam dan Hawa yang dikutip Megawati dalam pidatonya. “Diturunkan yang namanya Adam. Lalu diberi

bagian dari tulang rusuknya itu adalah Siti Hawa. Kita ini bersaudara, mau yang berkulit putih, merah, hitam dan lain-lain. Kita berasal dari keturunan yang sama. Lalu mengapa kita datangkan kebencian?” ujarnya. Megawati memang dikenal sebagai pemimpin yang menjunjung tinggi pluralisme, kebhinekaan, gotong royong, persaudaraan dan perdamaian. “Kebhinekaan itu ada dalam UUD 1945, maka kita harus siap sedia untuk membantu mencapai perdamaian dunia seperti yang ada juga dalam UUD 1945,” ungkapnya. Ketika menjadi Wakil Presiden RI, Megawati pernah secara khusus diutus oleh Presiden RI, KH. Abdurrahman Wahid untuk menyatukan dan menata kembali perdamaian di bumi Maluku yang sempat dilanda pertikaian antar agama di sana. Ketika itu Megawati menjadi saksi hidup dari sebuah konflik yang tidak berguna. “Begitu nafsu sudah membara, bukan hanya material yang rusa melainkan juga rusaknya persaudaraan. Pada peristiwa Maluku sampai-sampai berkantor selama lebih kurang dua minggu di kapal perang demi menciptakan perdamaian di bumi Maluku. Mereka bertikai dan ia harus menyelesaikan konflik tersebut dengan mendamaikannya. Oleh masyarakat Maluku yang sudah terlanjur bertikai namun merindukan perdamaian tetapi tidak tahu harus mulai dari mana meminta ia untuk berpidato di lapangan. Karena kondisi dirasa tidak aman oleh pengawalan, maka ia diminta untuk tidak berpidato. “Pengawalan bilang gak bisa Bu, bahaya. Bagaimana ya? Saya gak boleh pidato di lapangan sementara rakyat menunggu saya. Ya sudah… kalau begitu kamu mati duluan baru saya,” kata Megawati berkelakar. Kala itu sesungguhnya Megawati tidak diizinkan untuk berpidato di lapangan terbuka mengingat kondisi yang dinilai oleh pengawalnya sangat berbahaya.

Megawati disambut Kapolda NTB Brigjen. Pol. Firly

Namun karena tugas perdamaian yang diembannya membuat ia tidak bisa mundur dari tanggung jawab itu. Dengan penuh keberanian dan di bawah pengawalan yang ketat, ia pun berpidato di hadapan warga yang bertikai. “Saya berdiri karena rakyat Maluku, kalian yang minta saya berdiri di lapangan ini. Saya diutus Presiden Gus Dur untuk menyelesaikan konflik di sini. Kalian suruh saya berdiri di lapangan ini, saya turuti. Sekarang apa mau kalian?” katanya. Megawati kala itu mengatakan, jika konflik ini ingin diteruskan dia akan diam. “Silakan,” ujarnya. Tapi

nyelesaikan konflik yang terjadi. Di sanalah ia menemukan bahwa sesungguh warga yang bertikai atas nama agama ini ingin hidup damai dan berdampingan. Dua kelompok warga yang bertikai sama-sama menangis. “Tolong kami Ibu … tolong selesaikan semua ini,” pinta warga dari dua kelompok tersebut. “Saya janji akan tolong asal kalian mau ditolong,” katanya. Sampai akhirnya perdamaian di Maluku benarbenar terwujud. Dari pengalaman itu ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama menciptakan perdamaian abadi di muka bumi ini.

Megawati diserbu warga PDIP yang ingin melihatnya dari dekat

ia kemudian bertanya tentang apa keuntungannya kalau mereka bertikai lalu saling bunuh? Yang ada adalah korban akan makin tambah banyak, ibu-ibu akan jadi janda dan anak-anak akan jadi anak yatim piatu. Ia mengatakan jika ia bangunkan rumah, nanti dibakar lagi. Percuma saja. “Kalau pertikaian ini dapat memberikan keuntungan berlipat-lipat, saya ikut bersama kalian,” katanya. akhirnya mereka mau mendengarkannya dan mau berunding untuk mengakhiri konflik tersebut. Selama dua mingguan ia tinggal di kapal perang. Demi keselamatannya setiap hari ia naik turun helikopter dari kapal perang menuju ke kampung-kampung bertemu dari satu pengungsian ke pengungsian lainnya untuk me-

“Kenapa manusia tidak bisa hidup berdampingan? Semua agama itu tujuannya baik. Manusia yang utuh adalah yang bebas merdeka untuk menentukan keyakinannya termasuk agamanya,” kata Megawati dengan penekanan yang kuat dan diksi yang tegas. Megawati kembali menyambung pesan ayahnya Sang Proklamator. “Ayah saya selalu katakan, bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya, apa yang harus kamu lakukan? Manusia seutuhnya itu adalah ketika pikiran dan hatinya itu jadi satu. Antara pikiran dan kata serta perbuatan itu tidak sama. Manusia seutuhnya adalah bebas merdeka untuk berpikir mengatakan perasaannya melalui pikirannya yang sempurna dan itu diucapkannya melalui mulutnya,” katanya. (Naniek I. Taufan)

T

engoklah apa yang ditampilkan oleh para mahasiswa I S I D e n p a s a r. Sabtu (29/4) malam, senimanseniwati muda itu menyajikan garapan anyar yang disebut Rinarasila, perpaduan seni yang terdiri dari tari, narasi, dan lagu. Lewat seni pentas tersebut ditunjukan arti penting seni, tari khususnya, dalam peradaban luhur manusia.

dan murti sama dengan unggul atau anugrah. Jadi Sanga Nritya Murti dapat dimaknai sembilan kesenian unggul anugrah dewa,“ ujar Sri Ayu Pradnya Larasari yang bertindak selaku Artistik Direktur garapan yang berdurasi satu jam tersebut. Menurut mahasiswa jurusan tari yang akrab disapa Laras ini, ide lakon dan judul terinspirasi dari diakuinya sembilan tari Bali oleh UNESCO PBB pada 2015,

Untuk mengartikulasikan Hari Tari Sedunia rintisan lembaga tari internasional CIDCounseil Internasional de la Danse ini, gabungan mahasiswa jurusan tari, karawitan, pedalangan, musik, dan sendratasik Fakultas Seni Pertunjukan ISI, tidak tanggung-tanggung. Mereka membuat garapan kolosal yang didukung oleh tak kurang dari seratus pegiat seni pentas. Mengusung judul Sanga Nritya Murti, penonton yang memenuhi Gedung Natya Mandala menyimak penuh perhatian semburan estetika yang disuguhkan dan tuturan moral yang dikomunikasikan. Pesan moral tentang makna seni yang bersumbangsih kepada fajar budi dan kebeningan nurani manusia, menggugah lewat ungkapan verbal, baik yang diungkapkan narator atau yang didendangkan paduan suara. “Judul Sanga Nritya Murti diambil dari tiga istilah budaya yaitu: sanga yang berarti sembilan, nritya adalah seni tari,

sebagai warisan seni budaya agung dunia. “Tergugah oleh kebanggaan pengakuan UNESCO itu, nilai keindahan dan karakteristik tari sanghyang, barong, rejang, baris, topeng sidakarya, gambuh, wayang wong, legong, dan joged, dirajut dalam sebuah ramuan yang berwujud tradisi

pengembangan kreatif-inovatif,” paparnya bersemangat. Sajian para penari di atas panggung didukung dari panggung bawah oleh sepasukan penabuh menggunakan gamelan semar pagulingan di sisi kiri dan sekelompok paduan suara, narator, dalang, juru tandak, serta sejumlah pemain musik barat di sebelah kanan. Penonton mulai memusatkan perhatiannya sejak sinopsis berkumandang. Alkisah Dewa Siwa menciptakan jagat raya dengan segala denyut peri kehidupannya. Tetapi kehidupan di bumi kacau balau oleh ulah garang para raksasa. Dewa Siwa bersama para dewa lainnya (Dewata Nawa Sanga) mencoba menanggulanginya, namun tidak berhasil. Untuk mengembalikan keharmonisan jagat, Dewa Siwa dalam wujud Siwanataraja (Siwamurti) menciptakan puspa ragam kesenian yang disambut suka cita dan suka hati oleh umat manusia. Keindahan puspa ragam kesenian membuat kaum raksasa terpesona dan dengan tenang kembali ke alamnya. Seni

kemudian bersemi dan bermekaran meneduhkan sanubari, memanusiakan manusia. Kehidupan di bumi kembali harmonis, sejahtera, dan damai. Diawali dengan pengadegan para Dewata Nawa Sanga di Sorgaloka yang sedang merisaukan keadaan di bumi yang terancam oleh keberingasan kaum raksasa, jin, setan pengikut Sang Kala. Penggambaran para dewa dengan koreografi simbolis religius ini digarisbawahi oleh paduan suara berpadu melodi gamelan yang lamat-lamat. Terdengar lirik koor, om siwa ya nama om, alkisah dewata di kahyangan suralaya, mahadewa hyang siwa kumandangkan mantra santi puja. Kemudian disertai penegasan narator, ketika menyaksikan kehidupan di bumi dilanda malapetaka, Dewa Siwa bersama Dewata Nawa Sanga bertekad mengembalikan keharmonisan jagat. Tetapi, para dewa yang diutus Dewa Siwa tak kuasa menghadapi keberingasan para raksasa pengacau. Adegan alam flora dan fauna ditata cukup apik, dimana ketenteraman alam dan

kehidupan damai satwa tampak menyejukkan, digarisbawahi paduan suara meliuk syahdu dengan untaian kata yang kena, tanah subur, pepohonan melambai bergirang ria, jagat asri satwa bercanda nyaman dan berbahagia. Di sela-sela koor, untaian sendon memberi ornamentasi melodi gamelan. Kemudian diakhiri oleh aksentuasi narasi, keberingasan para raksasa memporakporandakan segala kehidupan, pepohonan layu bertumbangan, para satwa lenyap dimangsa, manusia pun pasrah. Dewa Siwa prihatin, kemudian bermanifestasi sebagai Siwa Nataraja, menciptakan seni yang ditebar ke delapan penjuru bumi, agar kehidupan di dunia kembali damai. Inilah klimaks Sanga Nritya Murti. Bergulir secara berantai, berlapis-lapis, dan kemudian serentak, dari tari joged yang lincah gemulai hingga tari topeng Sidakarya yang angker. Dewa Siwa bersama delapan dewa kainnya berada di level tinggi panggung bagian belakang, sementara itu kelompok tari wali, bebali, dan balih-balihan beraksi ke depan, ke belakang, ke samping secara bergantian diiringi gamelan berpadu koor yang semarak: tari sanghyang baris rejang, gambuh topeng sidakarya, legong keraton joged bumbung, barong ket wayang wong, sanga nritya murti. Diakhiri dengan konfigurasi seluruh penari memekikkan untaian lagu: sanga nritya murti, sembilan tari bali, seni budaya agung dunia. Tepuk tangan penonton membahana. Sang Artistic Director, Laras, naik panggung dengan rona ceria. “Seni tari mewarnai wajah budaya kita dan seni budaya luhur adalah harkat sebuah bangsa yang mengibarkan kedamaian,” pungkasnya. (Kadek Suartaya)


4

Percaya nggak percaya. Tapi pengusaha yang satu ini mengaku awalnya hanya bermodalkan Rp20.000 untuk menjalankan bisnisnya, dan hanya dalam tempo beberapa tahun bisnis telah beromzet puluhan juta. Bisnis bermodal minim itu adalah aneka kerajinan dari bahan eceng gondok. Eceng gondok yang tumbuh liar di belakang rumah itulah kuncinya, kata Ir Supardi yang bersama istrinya Wiwit mengelola bisnis kerajinan eceng gondok di Surabaya sejak 2008.

“M

Inspirasi

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

odal awalnya hanya Rp20.000, kalau tidak percaya tanya istri saya?” ujar Supardi sambil tertawa. Dia tahu bahwa banyak orang meragukan kalau memulai bisnis kerajinan eceng gondok tidak membutuhkan biaya besar. “Modal Rp20.000 itu hanya untuk bayar orang mengambil eceng gondok dan mengeringkannya. Sedangkan segala perlengkapan membuat kerajinan, kami sudah punya. Keahlian menganyam, menyulam, dll, istri saya bisa. Jadi praktis hanya untuk bayar upah orang saja,” papar Supardi yang juga bekerja sebagai instruktur kerajinan eceng gondok pada beberapa instansi di Pemkot Surabaya. Awalnya, tutur bapak tiga anak ini, bisnis tas eceng gondok ini dikerjakan istrinya. Kebetulan sang istri yang sejak muda menyukai kerajinan, menguasai berbagai ketrampilan. ”Istri saya dari dulu suka bikin kerajinan tapi untuk diri sendiri bukan untuk dijual. Kemudian dia mulai dengan bisnis kerajinan eceng gondok setelah ikut pelatihan di kelurahan. Saya hanya membantu sedikit sedikit di sela-sela waktu saya, karena saya kan bekerja di bidang lain,” katanya. Ada beberapa hal yang membuat Supardi dan istrinya, Wiwit, memilih bisnis kerajinan eceng gondok. “Hal pertama adalah, material eceng gondok mudah didapat. Kami tinggal ambil saja di Waduk Wiyung yang berada di belakang rumah, jaraknya hanya 100 meter. Material gratis, hanya membayar upah orang untuk ambil dan keringkan,” tuturnya. Di awal, kata Supardi, mereka hanya membuat tas-tas sederhana, tanpa sulaman, dll. “Dari modal

Bisnis Eceng Gondok

Modal Rp 20 Ribu Jadi Puluhan Juta Rp20.000 itu kita dapat 15 kg eceng gondok kering yang siap digunakan. Tapi karena modal minim dan masih penjajakan, ya tas-tas yang dibuat hanyalah tas sederhana. Tapi itupun cukup laris. Dari hasil penjualan itulah kemudian usaha berkembang dan akhirnya bisa untuk inovasi produk,” ucap Supardi yang bergelar insinyur pertanian, ini. PERLU KETEKUNAN DAN KETELATENAN Meski sekilas terlihat mudah, tapi lanjut Supardi, untuk mendapatkan hasil tas yang benar-benar layak jual, dalam artian desain dan kualitas produk memadai, bukan hal mudah. “Kami menghabiskan berkilo-kilo eceng godong untuk trial and error. “Sekitar 11 sampai 15 kali percobaan baru mulai kelihatan bahwa produk

Supardi bersama istri

ini bagus, dari desainnya maupun kualitasnya. Yang tersulit ketika memulai adalah menganyam. Itu sulit banget. Harus dicoba berulang-ulang baru bisa bagus,” katanya. Ketekunan dan ketelatenan, katanya, sangat dibutuhkan dalam mengerjakan kerajinan tersebut. “Saya punya ribuan murid yang kursus pembuatan kerajinan eceng gondok, tapi yang meneruskan ke arah bisnis hanya beberapa saja. Ini karena memang tidak mudah. Harus tekun dan telaten, itu yang tidak dimiliki setiap orang,” katanya.

Tahun 2008 ketika ia dan istrinya memulai bisnis ini, tidak banyak orang mengenal produk tersebut. Walhasil, dalam berbagai pameran yang diikutinya, produknya lebih banyak tak laku. “Saya rajin pameran, tapi sering kali tidak laku. Padahal untuk ikut pameran kita pun perlu biaya, baik makan maupun transportasi. Tapi saya dan istri tidak putus asa. Sampai teman-teman saya heran, kok, masih meneruskan jualan kerajinan ini. Tapi saya tetap maju, karena yakin suatu saat usaha ini akan berhasil,” katanya. Di rumah pun, kata Supardi, dia bersama istrinya terus melakukan inovasi produk agar tas eceng gondok bisa diterima pasar. Jadi mulailah sang istri, Wiwit, mengaplikasikan ketrampilannya dalam menyulam pada tas tersebut. Hasilnya, mulai banyak yang senang. “Pesanan mulai banyak. Istri saya mulai kewalahan, akhirnya saya melepaskan pekerjaan saya di luar, dan full membangun bisnis ini,” tuturnya. Menurutnya agar produknya tetap bisa bertahan, dia berkomitmen untuk mempertahankan mutu produk serta melakukan inovasi sesering mungkin. “Komitmen kami, sebulan sekali harus bisa melahirkan

produk baru. Itu harus, supaya tidak monoton,” kata Supardi yang kini menyetok 80-an item produk kerajinan eceng gondok. Selain mutu, katanya, dia juga terus mengembangkan desain. Karena desain adalah daya tarik pertama orang menyukai produk kerajinan. “Kalau desainnya menarik dan unik, orang akan datang melihat. Setelah tertarik, mereka tentu akan bertanya soal mutu. Itu juga kami pertimbangkan. Jadi ketika customer membeli, dia akan merasa puas karena tasnya bagus juga mutunya baik. Itulah yang kami pertahankan sehingga bisnis ini bisa tetap eksis sampai sekarang,” paparnya. Di sisi lain, meski kerajinan ini bersifat bisnis namun ada misi sosial yang terkandung di dalamnya. Yakni, pemberdayaan masyarakat, khususnya para ibu untuk mendapatkan penghasilan tambahan. “Jadi kami memberdayakan para ibu rumah tangga di sekitar kediaman kami. Sebelumnya, tentu saja, para ibu itu mendapat pelatihan seperti menyulam, belajar membuat pola, menjahit, dll,” kata Supardi yang membandrol tasnya dengan harga antara Rp200-Rp500 ribu. Selain tas, Supardi juga membuat produk lainnya di antaranya adalah aneka perlengkapan rumah tangga seperti tudung saji, tatakan, tempat tisu, dll. “Tempat tisu ini (sambil menunjuk aneka model tempat tisu) sangat laris. Ini harganya antara

Rp100-200 ribu,” jelas Supardi yang baru saja menerima order 7000 pieces tas untuk souvenir sebuah event internasional yang berlangsung di Surabaya. Jika ada order besar, katanya, dia mengerahkan banyak tenaga agar mampu memenuhi target waktu. “Kemarin itu kami dapat order banyak, jadi kami rekrut banyak tenaga. Rata-rata perhari harus mampu memproduksi sekitar 70 pieces. Untungnya material eceng gondok berlimpah, sehingga pesanan berapa pun bisa dilayani.” Meski prospek bisnis kerajinan eceng gondok ini cukup baik, namun katanya, tidak banyak orang yang mau berkecimpung di bisnis ini. Bisa jadi karena selain pengerjaan produk memerlukan ketekunan dan ketelatenan yang tinggi, juga, pelaku bisnis harus rajin berinovasi. “Nah sepertinya banyak orang tidak sabaran, ya,” katanya. Itu sebabnya, ‘pemain’ di bisnis ini relatif sedikit dan dia pun boleh dibilang nyaris tak memiliki kompetitor. Untuk Surabaya dan Jawa Timur, ‘pemain’nya kurang sekali. Sedang di daerah lain, ada di Kulon Progo, Yogja. Kurang kompetitor, bagi Supardi bukan hal yang baik bahkan cenderung ‘berbahaya’ karena bisa membuat orang terlena dan tidak kreatif. Ini merupakan tantangan tersendiri. “Karena situasinya seperti itu maka saya dan istri berkomitmen setiap bulan harus punya produk baru, harus ada inovasi supaya tidak monoton,” katanya. Menjawab tentang kelesuan perekonomian yang berimbas pada UMKM, menurutnya, ia tidak merasakannya karena telah memiliki sejumlah pelanggan tetap. Dalam setahun rata-rata ia memproduksi sekitar 5100 pieces, atau sekitar 400an lebih setiap bulannya untuk aneka produk. Jumlah itu belum termasuk ketika ia mendapat order besar. Secara rutin, tambahnya, ia memasok aneka produk kerajinan eceng gondok pada seorang eksportir kerajinan. “Ini saya baru saja mendapat pesanan keranjang-keranjang bayi ukuran besar untuk diekpor ke Belanda. Selain itu, mereka juga memesan keranjang belanja, tapi yang polos tanpa sulaman,” ungkap Supardi. (Diana Runtu)

Mandalika

21

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

“Barang Antik” bagi Megawati Membangun komitmen dalam konsistensi yang tinggi bukanlah pekerjaan yang mudah. Diperlukan kesabaran, ketabahan dan kesetiaan tingkat tinggi untuk menjadi sosok yang memiliki sikap dan pilihan hidup yang konsisten, kukuh dalam pendirian meski dalam terjangan badai juga prahara yang maha dahsyat. Itulah sebabnya, tidak semua orang mampu melakukan hal itu.

R

achmat Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat, adalah satu dari tidak banyak orang yang setia menjaga konsistensinya khususnya dalam menjatuhkan pilihan politiknya pada PDI Perjuangan. Jatuh bangun dalam prahara dan badai yang sempat meluluhlantakkan partainya di masa Orde Baru, membuatnya bergeming.

apalagi berpindah-pindah partai demi kepentingan kekuasaan dan kedudukan. Dan itu berlangsung hingga puluhan tahun lamanya. Pada suatu ketika di teras rumahnya di Jalan Panji Masyarakat, Ampenan Kota Mataram, Rachmat pernah berujar, “Saya akan bawa mati partai ini,” ungkapnya. Kalimat itu bermakna kesetiaan Rachmat pada pilihan politiknya dengan tidak akan pernah men-

H. Rachmat Hidayat saat menyambut kedatangan Megawati Soekarno Putri di Bandara Internasional Lombok

menahan rasa haru yang dalam. Sapu tangan tiada henti mengusap matanya yang basah tatkala ia berkisah tentang kecintaannya pada Megawati, sosok yang baginya merupakan panutan dalam perjuangan yang panjang bersama partai ini. Karena itulah, Rachmat adalah satu dari tidak banyak warga PDIP yang memiliki posisi istimewa di hati Sang Ketua Partai. Hal ini terungkap pula ketika Megawati datang ke Mataram NTB untuk meresmikan Kantor DPD PDI Perjuangan NTB, beberapa waktu lalu. Megawati mengungkapkan jika Rachmat adalah salah satu dari sisa-sisa laskar pejuang PDIP yang masih ada dan bertahan

Megawati telah memberi pengaruh yang sangat kuat dalam diri dan kehidupannya. “Bu Mega bisa mentransfer pemikiran Bung Karno pada saya. Tadinya saya tidak paham tentang apa yang disampaikan Bung Karno dalam buku-bukunya. Saya jadi banyak

inggi daerah ini dulu pernah mengelus-elusnya agar mau meninggalkan Megawati dan PDIP, Rachmat bergeming. “Saya tidak akan pernah meninggalkan Bu Mega. Megawati…. Megawati…. Megawati…. Kamu boleh ambil yang lain dari saya, tapi jangan Megawati,” kata Rachmat dengan nada tertahan. Ia mengusap air matanya dalam sesak dadanya yang terguncang karena haru. “Bu Mega adalah pemimpin yang satu kata dan tindakannya yang selalu mengajarkan hal positif dalam hidup ini. Bagaimana menjadi bijaksana dan berbuat ikhlas. Itu yang membuat saya taat padanya,” kata anggota DPR RI kelahiran 28 November 1951 ini. Rachmat mengaku telah bertemu dengan Megawati serupa ia ketemu dengan ‘darahnya’. Masa kecil dan remajanya, Rachmat ini dikenal sangat nakal. Saking nakalnya yang nyaris tidak bisa ditanggulagi ayahnya, sampaisampai saat usia Rachmat masih SMP, ayahnya seorang guru ber-

Rachmat Hidayat setia mendampingi Megawati Soekarno Putri dalam pahit getirnya mulai dari PDI sampai PDIP hingga hari ini

Rachmat tetap berdiri tegak, menikmati pahit getir dan sakit serta pedihnya masa yang mengoyak-koyak PDI (masa itu). Dan ketika Partai Demokrasi Indonesia (PDI) ‘terampas’ di tahun 1999, Rachmat setia mengikuti Megawati Soekarnoputri dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Puluhan tahun Rachmat turut membangun partai ini dalam konsistensi yang tidak diragukan lagi. Hal ini bisa dilihat dari sejak pertama kali ia memilih partai ini dengan mengikuti Megawati, sampai hari ini ia tetap dengan pilihannya itu. Sebagai politisi, Rachmat memperlihatkan konsistensinya yang tinggi dengan tidak pernah meninggalkan partainya

Konsistensi dan kesetiaan Rachmat Hidayat pada PDIP membuatnya mendapat tempat khusus di mata Megawati Soekarno Putri

Rachmat Hidayat saat mendampingi Megawati pada peresmian Kantor DPD PDIP NTB

inggalkannya hingga ajal menjemputnya kelak. Rachmat Hidayat sudah ‘tak bisa pindah ke lain hati’. PDIP dan Megawati. Kisah kesetiaan dan konsistensi Rachmat pada PDIP dan Megawati adalah selarik kisah yang sarat empati untuk dituliskan. Dari beberapa kali wawancara yang dilakukan dengannya, ia selalu terisak tiap kali mengisahkan perjuangannya mempertahankan partai bersama Megawati. Tubuhnya terlihat terguncang H. Rachmat Hidayat, mencintai PDIP sampai-sampai tak bisa ke lain hati

hingga hari ini. “Banyak yang jatuh bangun, ada yang tahan ada juga yang tidak. Bahkan ada yang pergi (pindah) ke partai lain,” ujar Megawati. Rachmat merupakan satu dari tidak banyak yang bertahan dalam rentang waktu yang begitu panjang. Itulah sebabnya Rachmat bahkan disebut sebagai barang antik bagi Megawati. “Memang dia ini kalau dari seluruh senior yang ada di kalangan struktur dari PDI ke PDI Perjuangan, dia (Rachmat) tak berani diganggu oleh yang lain. Karena saya bilang ini barang antik saya. Jadi kalo ada yang mau gantikan dia boleh. Saya bilang boleh hanya saja saya mau tahu penggantinya itu siapa? Kalau saya bilang begitu, tak ada yang bisa jawab lagi,” kata Megawati yang disambut tawa undangan yang hadir di halaman Kantor DPD PDIP di jalan Lingkar Selatan Mataram. Bagi Rachmat Hidayat sosok

memahami itu semua dari Bu Mega,” kata Rachmat. Ia sangat mengagumi prinsipprinsip hidup yang diajarkan Megawati padanya. Rachmat tidak pernah berpikir untuk meninggalkan PDIP dan Megawati. Sampaisampai di suatu ketika di masa Orde Baru, masa-masa sulit bagi PDIP dan Megawati, Rachmat pernah diminta kekuasaan untuk meningalkan Megawati dan PDIP. “Saya pernah dihina orang di masa sulitnya PDIP, masa di mana partai ini digoyang-goyang dulu, saya diminta untuk meninggalkan PDIP dan Bu Mega. Saya tolak mentahmentah,” katanya. Tangan kekuasaan lewat pet-

nama Ramiah, pernah berkata, bahwa suatu hari nanti ia akan ketemu dengan ‘darahnya’ yang akan bisa mengendalikannya. “Rupanya ramalan ayah itu ya Bu Mega. Tidak ada orang yang bisa memerintah dan mengendalikan saya, kecuali Bu Mega,” katanya. Itu sebabnya, sekalipun dimarahi oleh Megawati, Rachmat selalu menganggap itu cara Megawati memperhatikannya. Sesungguhnya sangat banyak kisah antara Rachmat dan Megawati yang membuat Rachmat mengaku sampai paham dan mahfum akan maksud Megawati banhkan hanya dari kerlingan atau kejitan mata dan kernyit kening Megawati. (Naniek I. Taufan)

Kedekatan Rachmat Hidayat dengan Megawati membuatnya mampu menangkap sinyal dari Sang Ketua meski hanya dari kerut kening Megawati


22

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

Suhu politik di Jakarta tidak juga turun bahkan kini menaik pascadijatuhkannya vonis 2 tahun penjara terhadap Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta oleh Pengadilan Negeri Jakarta Utara karena terbukti menista agama. Majelis hakim juga memerintahkan Ahok, begitu nama ‘BTP’ akrab disapa, segera ditahan. Sontak, penentang Ahok ‘bersorak-sorai’ mendengar vonis itu sementara pendukung Ahok menangis tak kuasa menahan sedih.

Demi NKRI dan Pancasila

Super realistik. Begitu orang-orang mengatakan tentang teknik sulam alis yang paling gres ini. Hasilnya persis sama dengan alis asli, hingga susah dibedakan. Sulamannya sangat natural, tegas, tipis dan presisi. Melalui teknik penggambaran alis yang ter­ ukur, memberikan jaminan alis simetris dan sesuai dengan bentuk wajah.

Addie MS pimpin paduan suara kebangsaan di Balaikota

prihatin. Ini sungguh nggak logis. Saya mengikuti proses pengadilan dari awal sampai putusan. Saya sungguh nggak ngerti, seperti ngikutin cerita yang nggak logis. Tidak masuk akal,” ungkap Addie MS di Balaikota Jakarta, usai memimpin paduan suara lagu-lagu kebangsaan di halaman Balaikota Jakarta. Suami dari penyanyi Memes, ini, seperti melihat kejanggalan dalam vonis hakim. “Antara pemaparan dari awal, kemudian ke hasilnya itu, seperti ada sesuatu yang tidak benar. Banyak ahli hukum yang lebih paham. Saya ini orang yang awam hukum tapi saya, seperti masyarakat lainnya, punya nurani. Saya merasa ada sesuatu yang tidak benar,” tutur konduktor orkestra yang juga dikenal sebagai pianis, pencipta lagu, komponis, arranger juga produser musik. “Saya tidak tahu ada tekanan atau apa, tapi beberapa memang menyampaikannya seperti itu.Saya tidak bisa menolak atau mengelak bahwa pengaruh tekanan itu pasti ada,” tegasnya. Tapi, tambahnya, digelarnya ‘paduan suara’ rakyat ini bukan merespons vonis yang dijatuhkan hakim pada Ahok, bukan juga terkait dengan Pilkada DKI Jakarta. Tapi lebih karena kondisi Indonesia akhir-akhir ini yang menurutnya sangat memprihatinkan. “NKRI dan Pancasila yang belakangan ini diancam untuk digoyang, diubah dsb. Maka saya ingin kita berkumpul. Paduan suara memadukan suaranya untuk menyuarakan persatuan Indonesia,” ucap ayah dua anak ini. “Jadi ini bukan tentang kasus Ahok lagi, bukan tentang Pilkada lagi, tapi ini tentang NKRI dan Pancasila,” tandasnya. Ide menggelar paduan suara

kebangsaan ini sebenarnya sudah muncul beberapa waktu lalu ketika karangan bunga membanjiri Balaikota Jakarta seusai kekalahan Ahok-Djarot di Pilkada DKI Jakarta. “Jadi waktu itu saya sehabis dari acara di OJK (Otoritas Jasa Keuangan) mampir di Balaikota. Tujuannya adalah untuk memvideokan bunga-bunga yang bertebaran di Balaikota. Nah saat saya merekam itu saya mendengar para warga yang datang bertemu Ahok menyanyikan lagu-lagu perjuangan. Mereka menyanyikan Indonesia Raya,” tutur Addie. Sebagai seorang konduktor, rupanya Addie MS secara reflek menaikkan (menggoyanggoyangkan) tangannya seperti conduct yang tengah memimpin orkestra. Bisa jadi para warga melihat itu dan mereka pun makin bersemangat menyanyi. “Jadi saya sambil merekam, trus tangan saya seperti conduct ya. Lho kok makin keras (suara warga menyanyi),” katanya. Dari sanalah kemudian muncul ide untuk menggelar paduan suara. “Saya pikir, wah, mendingan kumpulkan secara khusus penyanyi paduan suara untuk berkumpul di sini, menyanyi,” tambahnya. Sayangnya, kata Addie, rencana itu tidak bisa direalisasikan dengan cepat. “Saya bilang ke Pak Ahok minggu lalu, tapi Pak Ahok nggak bisa. Acara diundur Senin, tapi ternyata Senin saya masih di Yogjakarta,

lalu diundur lagi menjadi Rabu. Tapi ternyata hari Selasa (sidang vonis Ahok) ada kejadian, Pak Ahok masuk LP Cipinang,” jelasnya panjang-lebar. Meski begitu, kata Addie lagi, rencana acara tetap dilanjutkannya. Djarot Saiful Hidayat, yang telah menjadi Plt Gubernur, menemani Addie MS saat menggelar acara paduan suara kebangsaan di Balaikota. Baik Djarot maupun sebagian pendukung paduan suara tak kuasa menahan tangis ketika mereka menyanyikan lagu-lagu kebangsaan, salah satunya adalah ‘Rayuan Pulau Kelapa’. “Tanah Airku Indonesia, Negeri elok amat ku cinta.... Tanah tumpah darahku yang mulia. Yang kupuja sepanjang masa. Tanah Air ku aman dan makmur. Pulau Kelapa yang amat subur. Pulau melati pujaan bangsa, sejak dulu kala.... Melambai-lambai. Neyiur di pantai. Berbisik-bisik, raja kelana. Memuja pulau. Nan indah permai. Tanah Air ku. Indonesia”. Lagu ciptaan Ismail

Marzuki ini begitu syahdu dinyanyikan oleh ratusan peserta paduan suara terasa begitu mengharukan. Sebagian tampak menyanyi dengan berlinang air mata. Plt Gubernur Djarot pun tak kuasa menahan tangis. Dengan air mata yang berlinang di pipi, Djarot tetap menyanyi sembari sesekali menyeka matanya dengan tisu. Acara spontan –mengundangnya lewat pesan berantai di medsos Selasa (9/5)--- mendapat liputan luas dari media dalam dan luar negeri. Di luar dugaan acara ini pun menjadi salah satu inspirasi anak negeri di berbagai daerah— hingga di luar negeri--- untuk menggelar acara serupa. Sejumlah daerah serta warga Indonesia di luar negeri juga menggelar acara renungan sekaligus menyanyikan lagu-lagu kebangsaan untuk memperkuat rasa nasionalisme dan persatuan kesatuan Indonesia. (Diana Runtu)

Ahok saat menunggu sidang

Djarot Saiful Hidayat

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

hibrows, adalah teknik terbaru sulam alis tanpa sakit sama sekali. Garis– garisnya sangat halus hingga memungkinkan menyisipkan serat bulu lebih banyak. Phibrows bukan hanya menghasilkan alis paling alami dan natural, tapi juga proporsional. Begitu disampaikan Ir. Pariadnyani Melati yang biasa di sapa Jro Melati, pemilik Adibi Salon & Spa yang ada di kawasan Jalan Letda Tantular, Renon, Denpasar ini. Dikatakannya bahwa bentuk alis dapat secara dramatis mempengaruhi fitur wajah seseorang. Sepasang alis yang sempurna menonjolkan bentuk mata dan pastinya membantu penampilan keseluruhan wajah. Bentuk, warna, dan bahkan tekstur adalah bagian dari bagaimana alis terlihat dan menentukan keindahan sepasang mata kita. Untuk itulah belum lama ini Jro Melati kembali meng-up grade keahliannya menyulam alis dengan menguasai teknik Phibrows. Istri Ir. AA Bagus Kurniawan dari Puri Kelodan Ubud, yang sejak puluhan tahun sudah tercatat sebagai profesional sulam alis, saat ini dengan tambahan ilmunya ia juga berhak menggunakan lambang Phibrow Artis. Bahkan dengan nama Melati Adibi dirinya kini diakses ke dalam web Phibrows sebagai Phibrows Artist, yang didukung oleh Phimaster menjadi Royal Artist bahkan ke jenjang Phimaster. Phibrows, kata Jro Melati adalah sebuah teknik dari semi permanen melukis alis dengan hasil yang alami. Bentuk

3

Melati Adibi Natural dan Menawan dengan Phibrows

P

B

ahkan Djarot Saiful H i d a y a t , Wa k i l Gubernur yang baru saja dilantik Mendagri sebagai Plt. Gubernur DKI Jakarta, tak kuasa menahan tangis. Djarot mendengar kabar vonis dan penahanan Ahok ini ketika berada di Balaikota Jakarta. Dia pun langsung menuju Lembaga Pemasyarakatan Cipinang, Jakarta Timur, untuk menemui, Ahok. Hal sama juga dilakukan para pendukung Ahok yang tadinya memenuhi halaman Kementerian Pertanian tempat Pengadilan Jakarta Utara mengadili perkara Ahok, langsung geruduk ke LP Cipinang. Kesedihan mendalam juga muncul dari para selebriti yang selama ini ikut mendukung Ahok dalam Pilkada Jakarta lalu. Meski mereka tidak masuk dalam tim sukses resmi Ahok-Djarot, namun para selebriti ini telah bekerja untuk ikut memenangkan AhokDjarot. Mereka adalah Tompi, penyanyi yang juga dokter bedah platik, Luna Maya, Giring Nidji, dll. Umumnya para seleb ini punya pendapat yang sama dengan sebagian orang tentang vonis Ahok yang melebihi tuntutan jaksa. Bahkan Addie MS, pendiri Twilite Orchestra, mengaku, tak habis pikir dengan keputusan hakim memvonis Ahok 2 tahun serta langsung memenjarakannya. “Saya sungguh sedih juga

Sosialita

Bersama sebagian teman dari Indonesia, Taiwan dan Malaysia saat belajar Phibrows

dari alis dihasilkan dari morfologi wajah dan art emas. Warnanya dihasilkan dari warna asli alis dan rambut orang yang disulam. Untuk menyegarkan warna diperlukan waktu hingga 2 tahun untuk kembali melakukan sentuhan melukis dengan tehnik phibrows. Namun, tidak semua orang sama, sebab ini tergantung dari kualitas kulit saat wajah beristirahat atau santai. Begitulah perkembangan teknologi yang hadir untuk turut menjaga kecantikan paripurna seorang wanita. Jro Melati dengan keahliannya yang sudah teruji melakukan berbagai teknik sulam alis ini siap membantu para perempuan untuk menyempurnakan penampilannya. Menjadi cantik namun tetap natural, ditengah jadwal kesibukan yang

panjang, terutama bagi wanita karier. Ibu dari AA Adhyatmika Okta Kurnia (pilot), AA Abymantra Agusta Kurnia dan AA Arhycinara June Kurnia ini kembali menyatakan jika kelebihan sulam alis ini menjadikan seseorang lebih percaya diri karena bisa memberi efek rapi dan alami serta persis seperti alis asli. Selain itu, kita lebih efisiensi waktu, sebab sulam alis ini tergolong permanen. Termasuk, setelah bangun tidur pun alis sudah terlihat cantik alami seperti mengenakan make up natural. Apalagi, lanjut Jro Melati dengan teknik terbaru bernama Phibrows ini , perawatan setelahnya menjadi lebih mudah. Bisa langsung kena air, dan warnanya tidak berubah . Bahan-bahannya pun natural dan alami. Untuk itu jika Anda ingin mendapatkan sepasang alis yang indah dan dikerjakan oleh profesional yang berpengalaman, hubungi kami. Tidak perlu takut untuk mengajukan pertanyaan sebanyak banyaknya sebelum ditangani. SATU TEMPAT UNTUK SEMUA Jika selama ini, kita sudah melakukan sulam bibir sebagai alternatif praktis untuk koreksi bibir, adalah benar. Sebab metode sulam bibir akan menyempurnakan bentuk atau garis bibir yang mungkin saja kurang asimetris sekaligus memberikan rona bibir lebih permanen tanpa perlu memulaskan lipstik berulang. Menurut Jro Melati yang sudah melanglang ke berbagai tempat dan pakar belajar sulam alis, eyeliner dan bibir ini pada dasarnya, bentuk bibir kita tidak selalu simetris. Sulam bibir membantu menciptakan bentuk bibir lebih ideal. Selanjutnya, bagi yang masih memiliki kekurangan pada mata, tidak perlu khawatir untuk mengatasinya dengan melakukan sulam eyeliner. Dengan trik khusus, sulam eyeliner dapat dijadikan sebagai salah satu solusi terutama bagi mereka yang memiliki mata sipit. Sedangkan agar mata indahnya maksimal, Anda bisa melakukan extension bulu mata atau tanam bulu mata palsu. Bulu mata Jepang yang

berkualitas adalah pilihan Adibi untuk para wanita Bali. Bagi mereka yang memiliki masalah dengan pertumbuhan rambutnya termasuk para laki-laki yang kebetulan juga memiliki masalah seperti kebotakan pada rambut bagian depan ataukah pitak di tengah-tengah kepalanya, Jro Melati juga menyampaikan Adibi

Salon juga menyediakan treatment istimewa yakni hair shading yang siap menambah atau mengisi kekosongan bagian tertentu pada rambut. M enurut Jro M ela ti, semu a teknologi kecantikan populer bernama sulam ini, umumnya cocok bagi semua orang, kecuali untuk mereka yang sedang menstruasi. Akan lebih baik jika menunggu kira-kira 10-12 hari setelah selesai mentruasi untuk melakukan perawatan. Begitu pula, ibu hamil dan penderita diabetes, sebaiknya melakukan sulam setelah mendapat persetujuan dari dokter. Sekarang, jika kesempurnaan wajah sudah menjadi milik Anda, maka tinggal melakukan perawatan lainnya untuk menjaga keindahannya. “Kami siap melayani Anda semua mulai dari urusam rambut, seperti hair digital, ombre, smoothing keratin , coloring, begitu pula menjaga kekenyalan kulit wajah hingga yang ingin menikmati berbagai treatmen relaksasi, silakan datang. Kami siapkan terapis yang terbaik untuk Anda ” ujar Jro Melati dengan ramah. Disamping itu Jro Melati juga menyampaikan kabar baik bahwa masih dibuka kesempatan bagi siapapun yang ingin belajar tentang sulam alis, bibir dan eyeliner dengan teknik benar dan yang paling anyar. –ard

Jro Melati bersama Ibu Sukmawati Soekarno Putri di ruang tunggu Adibi Salon

Bersama Master Vesna

Bersama Megy usai belajar Phibrows

Sulam – Salon – Spa by Adibi Profeional Sulam dan Bulu Mata Jepang +6285100440022 +62361230090 Line : pariadnyanimelati e-mail : melati.adibi@gmail.com


2

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

GORO-GORO Hakekat demo ada­ lah unjuk rasa. Puncak kerucut unjuk rasa adalah ter­ Putu Wijaya capainya yang di­ inginkan. Tetapi, apa sejatinya yang diinginkan kadang terbungkus begitu rapi. Bahkan bisa berlapis-lapis. Bisa salah ditebak. Tak jarang tar­ getnya berkebalikan dengan kemasannya. “Teka-teki silang, Pak Amat?” “Itulah politik,” jawab Amat, di warung Nyoman ketika ngerumpi sesama manula. “Apakah para pengusung demo semua tahu apa yang mer­ eka usung dengan mengerahkan jiwa-raganya itu. Adakah mereka sempat berpikir, jangan-jangan yang mereka gotong itu, justru akhir riwayat mereka sendiri?” Amat merenung. Teringat masa mudanya. “Kalau melihat ke belakang,

pada banyak demo yang sudah terjadi, juga yang pernah saya ikuti, demo memang bukan tem­ pat berpikir. Demo adalah lahan bertindak. Berkoar-koar, bersite­ gang urat leher dan kalau perlu, main kayu. Kalau masih ada yang mencoba berpikir, dia akan men­ tal atau tergilas!” tandas Amat. “Kenapa?” “Saya tidak tahu,” lanjut Amat. “Tapi ini pengalaman nyata, waktu muda. Api demo yang meng­ gelegak, membakar anak-anak muda yang garing seperti daun kering. Demo seperti besi be­ rani menyedot anak-anak muda untuk membelanjakan energinya. Peranan media sosial yang rajin ngintilin sepak-terjang kami, un­ tuk dijual, membuat kami militan! Kami berlomba untuk berperan radikal. Sampai satu ketika, kena batunya!” “Apa batunya, Pak Amat?” “Ya, batu biasa yang salah lem­ par dari teman sendiri! Ternyata dia itu provokator yang memang

demo

mau memancing di air keruh. Dia ingin demo berdarah supaya lebih parah!” “Pak Amat kok mau diper­ alat?” “Kan kepala sudah kosong dicuci bersih!” “Jadi Pak Amat pensiunan demonstran?” “Lebih kurang begitu!” “Apa Pak Amat tahu apa tujuan utama demo?” “ Ta h u ! U n t u k m e m b e l a rakyat!” “Kenapa rakyat mesti di­ bela?” “Karena rakyat selalu ditipu, dijadikan korban!” “Dijadikan korban oleh siapa?” “Para pemimpinnya!” “Pemimpin yang mana?” “Pemimpin yang menjadikan­ nya korban!” “Termasuk pemimpin yang memimpin demo?” Amat tersenyum. “Pokoknya yang memperalat rakyat untuk kepentingan prib­

Ekspresso adinya! Terserah yang mana pun bisa. Manusia tak ada yang suci, terutama yang paling memuji dirinya suci!” “Termasuk Anda sendiri be­ gitu?” Amat berpikir. “Kalau ditanya begitu, saya jadi mikir. Yalah, saya sendiri juga begitu. Tapi untung si Amat ini bukan pemimpin!” “Jadi rakyat? Siapa yang bukan rakyat?” “Yang sedang kita demoi!” “Ya mereka itu, siapa?” “Bukan rakyat!” “Kenapa mereka didemo?” “Untuk menobatkan pemimpin baru?” “Pemimpin baru yang kemu­ dian harus didemo karena men­ gorbankan rakyat?” “Betul sekali. Jadi ini me­ mang lingkaran setan. Muara yang sebenarnya baru ketahuan setelah bertahun-tahun berlalu.

Semua alasan yang dulu dikibar­ kan berapi-api hanya aksesoris untuk laris-manis. Yah, begitulah kehidupan ini, ternata tak ada yang tanpa pamrih!” Amat membayar kopi dan lak-lak yang dilahapnya. Lalu pamit pulang menyandang wajah murung. Para manula pendengarnya sibuk bertanya-tanya kepada Nyoman, pemilik warung. Siapa sebenarnya Amat. “Sebetulnya nama asli Pak Amat, Made Tama,” kata Nyo­ man, “tapi dulu zaman orang suka pakai nama samaran namanya dibalik jadi Amat.” “Betul beliau bekas pentolan demonstran?” Nyoman ketawa. “Kalau pentolan demonstran, tempatnya tidak akan di kompleks sederhana begini, Pak.” “Lalu di mana?” “Ya di langit sana!”

Pendidikan Humanis untuk Pengembangan Sosial Budaya

Pengembangan manusia seu­ tuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan semua daya se­ cara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia. Pendidikan yang menekankan pada aspek intelektu­ al belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Dan, ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cip­ ta, dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus akan menjadikan manusia kurang hu­ manis atau manusiawi. Dari titik pandang sosio-an­ tropologis, kekhasan manusia yang membedakannya dengan makhluk lain adalah bahwa manusia itu berbudaya, maka salah satu cara yang efektif untuk menjadikan manusia lebih manusiawi adalah dengan mengembangkan soaial budayanya. Persoalannya budaya dalam masyarakat itu berbedabeda. Dalam masalah kebudayaan berlaku pepatah:”Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya.” Manusia akan benar-benar men­ jadi manusia kalau ia hidup dalam budayanya sendiri. Manusia yang

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

seutuhnya antara lain dimengerti sebagai manusia itu sendiri dita­ mbah dengan budaya masyarakat yang melingkupinya. Manusia adalah makhluk mul­ tidimensional yang dapat dite­ laah dari berbagai sudut pandang. Eduart Spranger (1950), melihat manusia sebagai makhluk jasmani dan rohani. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain ada­ lah aspek kerohaniannya. Manusia akan menjadi sungguh-sungguh manusia kalau ia mengembangkan nilai-nilai rohani (nilai-nilai budaya), yang meliputi: nilai pengetahuan, keagamaan, kesenian, ekonomi, ke­ masyarakatan dan politik. Howard Gardner (1983) menelaah manusia dari sudut kehidupan mentalnya khususnya aktivitas inteligensia (kecerdasan). Menurut dia, paling tidak manusia memiliki 7 macam kecerdasan yaitu: 1. Kecerdasan matematis/logis: yaitu kemampuan penalaran ilmiah, penalaran induk­ tif/deduktif, berhitung/angka dan pola-pola abstrak. 2. Kecerdasan verbal/bahasa: yaitu kemampuan yang berhubungan dengan kata/ bahasa tertulis maupun lisan. (se­ bagian materi pelajaran di sekolah berhubungan dengan kecerdasan ini). 3. Kecerdasan interpersonal: yaitu kemampuan yang berhubun­ gan dengan keterampilan berelasi

Dr. Ir. Ketut Suriasih M.App.Sc

dengan orang lain, berkomunikasi antar pribadi. 4. Kecerdasan fisik/ gerak/badan: yaitu kemampuan mengatur gerakan badan, mema­ hami sesuatu berdasar gerakan. 5. Kecerdasan musikal/ritme: yaitu kemampuan penalaran berdasarkan pola nada atau ritme. Kepekaan akan suatu nada atau ritme. 6. Ke­ cerdasan visual/ruang/spasial: yaitu kemampuan yang mengandalkan penglihatan dan kemampuan mem­ bayangkan obyek. Kemampuan menciptakan gambaran mental. 7. Kecerdasan intrapersonal: yaitu kemampuan yang berhubungan

dengan kesadaran kebatinannya seperti refleksi diri, kesadaran akan hal-hal rohani. Daniel Gole­ man (1995) menyebut kecerdasan inter dan intra personal dengan kecerdasan emosional. Sebagian besar kegiatan kecer­ dasan logis matematis dan kecer­ dasan verbal bahasa dilakukan di belahan otak kiri. Sedangkan keg­ iatan kecerdasan lainnya dilakukan pada otak kanan (intra personal, interpersonal, visual-ruang, gerakbadan, dan musik-ritme). Penting pula dengan demikian bahwa nilai akademik dan tingkah laku dibe­ dakan. Hukuman akademik dan hukuman “kepribadian” dipisahkan. Sayang bahwa hanya kecerdasan logis-matematis dan verbal-bahasa yang dikembangkan di sekolah, se­ dangkan yang lainnya hanya sedikit sekali. Hal ini tentu merugikan siswa sebab tidak semua bakat dan kemampuannya dieksplorasi dan dikembangkan, dan juga fatal bagi sebagian siswa yang memi­ liki kelebihan kecerdasan di otak

kanan. Betapa pentingnya dalam dunia pendidikan kita mengusa­ hakan proses pembelajaran dan pendidikan yang mengembangkan aktivitas baik otak kanan maupun otak kiri, yang mengembangkan semua aspek kemanusiaan perse­ orangan. Mengenai aplikasi psikologi humanistik dalam pendidikan, bagian ini berisi informasi tentang bagaimana para psikoloigi human­ istik berupaya menggabungkan ketrampilan dan informasi kognitif dengan segi-segi afektif, nilai-nilai dan prilaku antar pribadi. Se­ hubungan dengan itu akan dibi­ carakan tiga macam program, yaitu Confluent Education, Open Education dan Cooperative Learning. Peran seorang guru dalam psikologi humanistik yaitu mem­ beri perhatian atas guru sebagai fasilitator. Dr. Ir. Ketut Suriasih M.App.Sc Dosen Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hariyono (hariyono@cybertokoh.com). Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Edisi 953/ 15 - 21 MEI 2017

23

Pendidikan Pendukung Kebangkitan

Hari Kebangkitan Nasional (Harkit­ nas) yang diperingati setiap tanggal 20 Mei harus menjadi pendorong kemajuan pendidikan nasional. Bercermin dari sejarah, bahwa pendidikan juga merupakan faktor utama yang mendukung kebangki­ tan Indonesia.

H

al ini juga diungkapkan oleh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bule­ leng, Dra. Made Putri Nareni. Ia menambahkan kembangki­ tan di Buleleng harus bergerak dalam segala hal. Pendidikan dan kesehatan merupakan dua hal utama yang harus mendapat perhatian sama besarnya oleh pemerintah kabupaten. “Jadikan kedua hal ini menjadi gool yang ingin dicapai dalam kebangkitan, jika sudah terpenuhi maka bidang yang lain juga akan mengikuti. Kita bicarakan dulu hal yang sederhana namun prinsip,” ungkapnya. Didaulatnya Singaraja sebagai Kota Pendidikan, tentu menjadi beban yang tidak ringan bagi pemerintah Kabu­ paten. Sebab persepsi masyarakat terhadap kota pendidikan adalah pen­ didikan yang baik dari segi kualitas dan kuantitas. Wajib belajar 12 tahun, salah satu program pemerintah yang mendu­ kung meningkatnya kualitas pendidikan. Perempuan yang akrab disapa Putri ini mengaku jika pendidikan di Buleleng belum merata baik secara kualitas mau­ pun kuantitas. “Kita harus terus berbe­ nah, banyak yang belum ideal. Sampai saat ini bahkan kita belum mampu me­ menuhi target pendidikan 12 tahun. Ini yang harus menjadi fokus, bukan hanya anggaran yang ditingkatkan tapi juga pelaksanaanya diawasi,”jelasnya. Perempuan asal Desa Les, Tejakula ini mengaku pemerintah harus jeli mengkaji dan memetakan daerah-daer­ ah yang memiliki potensi lulusan siswa. Kata dia, Buleleng dengan topografi yang nyegara gunung, membuat akses pendidikan kurang merata. “Di desa Les, potensi kelulusan siswa mencapai lebih dari seratus orang per tahun, tetapi karena tidak adanya SMP, banyak anak yang memilih putus sekolah kar­ ena tidak bisa mengakses pendidikan,” ungkapnya. Pentingnya arti pendidikan bagi seorang Putri Nareni membuatnya menjadi inisiator dalam pendirian SMP Satap 1 Tejakula. Ini merupakan obsesi yang menjadi impian dalam memajukan pendidikan di desa kelahirannya dan setahun lalu sekolah ini sudah berop­ erasi. “Desa akan maju jika banyak lahir orang-orang yang berkontribusi positif dalam bentuk pemikiran. Kelak juga saya berharap segara berdiri SMK di sana,” jelas perempuan kelahiran 22

Komang Rusma Ari Santhi

Dra. Made Putri Nareni

Mei 1963 tersebut. Sebagai seorang wakil dari masyarakat, dirinya sadar bahwa untuk mencapai sebuah kebangkitan secara luas, harus dimulai dari diri sendiri. Memajukan desa melalui pendidikan bukanlah hal mudah, hambatan demi hambatan pun ia lalui. Anggapan negatif dan dijegal oleh oknum, di balik niat tulusnya membangun desa makin men­ guatkan dan membangun komitmennya dalam menuntaskan misinya. “Ini meru­ pakan hal yang paling membuat saya down, tapi saya harus percaya diri dan tidak reaktif merespons hal tersebut,” pungkasnya.

“Sebagus apapun program yang dibuat oleh suatu lembaga pendidikan jika tidak diiringi dengan tujuan yang sama oleh peserta didiknya, tetap saja tidak akan menghasilkan generasi-generasi yang sukses,” jelasnya. Di dalam pros­ es membangkitkan jiwa yang pantang menyerah untuk meraih kesuksesan ini tentunya melibatkan kepercayaan diri, kedisiplinan, kejujuran, dan yang tak kalah penting adalah bagaimana

LAWAN RASA MALAS Hal senada juga diungkapkan oleh Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd., M.Pd., manajer kampus Mediterranean Bali cabang Singaraja. Semangat kebangki­ tan seharusnya dilanjutkan dalam dunia pendidikan. Seharusnya lebih banyak sekolah-sekolah gratis namun saat ini pendidikan di Indonesia jauh dari kata gratis. Mencekiknya biaya pendidikan mengakibatkan banyaknya anak-anak yang putus sekolah. Sistem pendidikan di Indonesia juga masih banyak yang harus dibenahi, baik dari segi fasilitas, pemetaan kurikulum, dan kualitas pengajar. “Ini kondisi yang mengkha­ watirkan sekalipun mereka mengenyam pendidikan, mutu dan kualitas pen­ didikan yang mereka dapatkan tidak mampu mengimbangi perubahan zaman dikarenakan tidak menunjangnya fasili­ tas pengajaran dan rancunya pemetaan kurikulum pendidikan serta rendahnya kualitas SDM tenaga pengajarnya,” ungkapnya. Sebagai manajer dan seorang pen­ didik, dirinya juga harus menanamkan semangat pantang menyerah yang har­ us dicontohkan kepada mahasiswanya.

“Ini kondisi yang mengkhawatirkan sekalipun mereka ­m engenyam pendidikan, mutu dan kualitas pendidikan yang mereka ­d apatkan tidak mampu mengimbangi perubahan ­z aman dikarenakan tidak menunjangnya fasilitas pengajaran dan ­r ancunya pemetaan ­k urikulum pendidikan serta rendahnya ­k ualitas SDM tenaga ­p engajarnya”

selalu memupuk diri untuk berkon­ tribusi lebih banyak lagi baik untuk keluarga, lingkungan, masyarakat, bangsa dan negara ini. “Jangan pernah berhenti untuk berbagi dan berkon­ tribusi, karena berbagi berarti peduli, atau dalam bahasa Inggrisnya Sharing is Caring, dan ini sudah menjadi motto untuk hidup saya,” lanjut perempuan berparas ayu itu. Tentu mengajak orang lain samasama meraih kesusksesan bukan perkara mudah. Terkadang dirinya merasa sangat terpuruk ketika tidak mampu menggerakkan orang lain atau peserta didik untuk berjuang melawan rasa malas dan ketakutan untuk mencoba sesuatu hal yang baru. “Pengalaman saya, ada salah satu peserta didik saya merasa sangat ketakutan dengan Bahasa Inggris. Saking ketakutannya anak ini memutuskan untuk mundur mengikuti perkuliahan. Padahal anak ini sendiri tau salah satu persyaratan untuk meraih mimpi besarnya yakni untuk bekerja di dunia hospitality baik itu nantinya di hotel ataupun di kapal pesiar adalah harus mampu berbahasa Inggris,” ujar perempuan yang akrab disapa Shanti ini. Inilah sikap kemunduran yang dilakukan anak tersebut dengan lebih memupuk rasa malasnya ketimbang berjuang un­ tuk melawannya. Masa depan peserta didik seharusnya tidak hanya menjadi tanggung jawab pendidik saja tetapi juga peserta didik itu sendiri dan dukungan dari keluarga dan lingkungan di seki­ tarnya. (Wiwin Meliana)

Bangkitkan Ekonomi Satyagraha di Bidang Furniture

Umat Hindu Dikenal Jujur dalam Berbisnis karena Terikat “Hukum Karma”

Umat Hindu Indonesia kini menjadi primadona dalam setiap proses jual beli dalam bisnis per­ dagangan jasa dan industri. Hal ini dikemukakan oleh sejumlah buyer internasional di Bali, bahwa mereka lebih percaya kepada orang Bali dalam mengelola bisnis mereka karena sejumlah faktor, diantaranya kejujuran orang Bali masih san­ gat dihargai walau zaman sudah modern seperti saat ini. Orang Bali dikenal jujur dalam berbisnis, tidak terlalu mencari keuntungan yang besar dan selalu bertanggung jawab terhadap klien karena ada faktor pengikat yang mempengaruhi SATYAGRAHA – Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS III bersama pengusaha Hindu bidang mebel Ibu Jro Mangku Ni Made yakni “HUKUM KARMA PHALA”. Dewi Mahardi dan Putra di Mengwi Badung Demikian diungkap Senator DPD RI Dr Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna MWS semal Badung, Gusti Wedakarna mendorong agar III saat mengadakan kunjungan kerja di wilayah semakin banyak orang Bali bisa menjadi pengusaha di bidang meubeler, karena dari segi kualitasnya jauh Kabupaten Badung. “Saya kira, pengusaha Hindu Bali akan tetap lebih baik dan itupun ia contohkan di lingkungan mendapatkan kepercayaan besar dari pihak inter­ terdekatnya. “Saya kalau butuh mebel pasti saya nasional, karena prinsip orang Hindu Bali dalam cari pengusaha Bali. Pertama mereka berjualan berusaha sudah menjadi legenda. Coba kita lihat itu tidak bohong, kalau barang bagus yang pasti bagaimana orang Bali berusaha, mereka akan bilangnya bagus begitu juga sebaliknya. Pengusaha mengatur usaha dan bisnis mereka secara tertata Hindu tidak mengambil keuntungan terlalu banyak dan dipenuhi kesucian. Dari parkir, kebersihan, dan harga bersaing. Ketika, hasil kerja tukang tukang adanya ruang pemujaan pelinggih, asap dupa yang Bali itu metaksu, hasil karya di bidang mebel lain menyenangkan dan juga karakter orang Bali yang dibanding kita impor dari luar Bali misalnya. Keem­ sangat ramah dan murah senyum. Dan, penampi­ pat, jika kita berbelanja pada orang Bali, maka kita lan wanita–wanita Bali yang cantik dan bersahaja akan membantu Pura, yadnya dan juga kesucian tanpa harus berpenampilan impor alias asing. Ini Bali. Karena pengusaha Hindu pasti akan merekrut semua adalah strategi marketing yang menarik. semeton Bali, dan pasti mereka akan berupacara Yang paling utama adalah kejujuran. Dalam bisnis, di Pura. Kualitas orang Bali dalam bekerja kini di­ sebagian besar pebisnis Bali percaya akan hukum akui dimana–mana, baik di Sumatera, Kalimantan, karma. Mereka ketika mendapat keuntungan pasti Sulawesi, Lombok NTB, dan wilayah lainnya. Ini menyisihkan penghasilannya untuk yadnya dan up­ membanggakan, karena umat Hindu memiliki taksu acara. Jadi saya ingin memberikan semangat pada dalam mengerjakan sesuatu dan ini sudah diakui warga pribumi Bali, bahwa jagalah kepercayaan dunia, “ ungkap Gusti Wedakarna yang juga pembina ini dengan baik. Karena Bali berarti nama baik,“ dari Asosiasi Pengusaha Pribumi Bali (APPB) ini. Ini adalah gerakan satyagraha yang digagas oleh Gusti ungkap Gusti Wedakarna. Dalam kunjungan ke UD. Mebel Bulat Sari Mas Wedakarna untuk memajukan ekonomi orang Bali di Jl. Raya Ubud Br. Sigaran Mekar Bhuana Abian­ dan umat Hindu Indonesia (humas)


24

Kebanyakan orang pasti pernah mengalami pengalaman pahit dalam hidupnya yang bahkan tak jarang membuat hidupnya terpuruk. Ba­ nyak yang berhasil bangkit namun tak sedikit yang gagal atau bahkan menjadi putus asa sehingga mengakhiri kehidupannya. Connie Sutedja, satu di antara sekian banyak manusia yang pernah terpuruk hidupnya akibat tertipu teman bisnisnya dan akhirnya berhasil bangkit.

“K

Sudut Pandang

Edisi 953/ 15 - 21 mei 2017

ejadiannya sudah lama sekitar tujuh tahun lalu. Saya tertipu orang yang saya percayai. Hidup saya ketika itu benarbenar terpuruk, harta saya Rp 2,6 miliar ditipu dia. Harta yang saya kumpulkan sedikit demi sedikit dari hasil kerja keras saya, hilang dalam sekejap. Saya percaya mulut manisnya dan harta saya hilang,” tutur artis senior menggenang kejadian tujuh tahun lalu. Connie Sutedja mulai berkiprah di dunia perfilman nasional tahun 1965 lewat filmnya ‘Madju tak Gentar’. Meski ia telah berkiprah sejak tahun 1960-an, namun pastinya generasi 1980-1990 an masih mengenal Connie karena dia termasuk salah satu artis yang produktif tampil di layar lebar.

Ada Hikmah dari Tiap Kejadian

Usianya kini 72 tahun dan masih eksis di dunia entertainment lewat penampilannya di sinetron dan FTV. Dari kiprahnya di dunia akting yang membesarkan namanya itulah, Connie sedikit demi sedikit mengumpulkan hartanya. Dari penghasilannya itu dia juga mencoba bisnis kecil-kecilan. “Hanya kegiatan sampingan saja, fokus saya adalah bekerja di bidang seni,” kata wanita bernama asli Sukarni bin Sutedja. Meski industri perfilman sempat terseok-seok, namun hidup Connie boleh dibilang relatif lancar sampai akhirnya ia ‘terjerembab’ ditipu temannya yang mengajak berbisnis batubara. Tergiur oleh imingiming temannya itu, Connie merelakan rumah dan sebagian hartanya dijual untuk modal. Totalnya sekitar Rp 2,6 miliar. “Saya sampai jual rumah,” kata pemeran film ‘Guna-guna Istri Muda’ tahun 1977 ini. Connie sungguh tak menduga kalau dia telah terjebak dalam akal bulus temannya itu. Si teman menjaminkan berlian yang ternyata bukan miliknya. “Hidup saya ketika itu benarbenar seperti hancur, terpuruk. Selama satu tahun saya benarbenar merasakan kepahitan yang

Connie Sutedja

amat sangat,” katanya. Ada hikmah dari kejadian yang menghancurkan itu yakni dirinya menjadi semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa. “Sebagai manusia memang saya merasa sakit tapi hidup saya menjadi semakin dekat dengan Tuhan,” ungkapnya. “Itulah yang akhirnya menenangkan saya. Saya menjadi bisa lebih menerima cobaan. Saya selalu berdoa memohon kekuatan

dari Yang Di Atas. Dan memang akhirnya meski harta saya, duit saya tidak kembali, tapi Tuhan menggantinya dengan memberikan saya banyak pekerjaan. Tuhan memberi saya banyak rezeki sehingga saya bisa bertahan hidup,” ungkapnya. Selain itu, kata Connie, hobinya mengoleksi barang antik ternyata juga ikut membantu menopang hidupnya. ”Waktu itu saya ibaratnya sudah tidak punya apa-apa. Tapi saya punya koleksi barang antik, ini adalah hobi saya sejak muda berburu barang antik. Jadi ketika saya susah, di luar dugaan, banyak teman-teman saya naksir dengan barang koleksi saya,” tuturnya. Meski begitu, dia tidak menjual koleksinya pada sembarang orang. Dirinya memilih-milih mana barang yang akan dijual. “Jadi biasanya yang saya jual koleksi yang ada kembarannya atau sama, jadi saya jual satu,” tuturnya. Wanita kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, ini, mengaku, tidak mempromosikan bisnisnya karena selain kegiatannya hanyalah sebatas hobi. “Ini bisnis sampingan. Saya nggak promosi. Itu hanya dari mulut ke mulut teman-teman yang membeli koleksi saya. Jadi

banyak yang tahu dan datang ke mari (rumah). Juga pemberitaan media ikut membantu keterkenalannya,” ucap pemeran film ‘Nenek Lampir di Rumah Angker’ , 1988 ini. Bisa jadi meski sudah menerima apa yang terjadi dalam hidupnya, namun rasa trauma terhadap bisnis besar masih melekat padanya. “Wah kalau sekarang mah saya nggak mau bisnis-bisnis serius. Udah nggak lagi. Kalau bisnis barang antik, itu hanya sampingan. Pekerjaan utama saya adalah akting, itu bisnis saya,” kata Connie yang juga ikut tampil dalam sinetron terpanjang (2185 episode), ‘‘Tukang Bubur Naik Haji’ . “Saat saya main di sinetron ‘Tukang Bubur Naik Haji’ ada beberapa tawaran akting lainnya, termasuk film, tapi saya tolak karena tidak mungkin. Soalnya sinetron ini kejar tayang,” ujar Connie yang mengaku kini tengah rehat sejenak setamatnya sinetron ‘TBNH’ itu. “Sudah ada tawaran masuk tapi saya belum mau bilang ya, karena belum kontrak,” tambah Connie. Setiap kejadian, pasti ada hikmahnya buat kehidupan kita. Dirinya pernah merasakan kepahitan tapi dengan berserah kepada Tuhan segala sesuatu dipulihkan Tuhan. (Diana Runtu)

Asri Kardha

Optimalkan Kinerja Memulai sebuah usaha hingga menjadi berkembang mungkin lebih bisa dipelajari dengan tidak begitu sulit. Namun, menjaga stabilitas usaha untuk jangka panjang, diperlukan banyak hal, mulai dari ketekunan dan fokus yang cukup tinggi terhadap produk dan strategi promosi. Kondisi usaha bisa mengalami pasang–surut atau naik-turunnya omzet adalah wajar dan hampir dipahami sebagian besar pengusaha. Seperti yang disam­ paikan Made Asri Restuastuti Kardha, S.P. , pemilik Neluwung Art Accessories yang juga Sekretaris Iwapi Kota Denpasar ini, ia juga pernah merasa agak down saat penjualan dan pendapatannya mulai menurun. “ Terutama beberapa bulan terakhir ini. Omzet penjualan terasa merosotnya. Pastilah banyak faktor penyebabnya. Mungkin karena memang keadaan ekonomi global sekarang yang masih bergerak lambat sejak 2016 ditambah beragam dinamika internasional yang berimbas ke semua bidang perekonomian. Jadi­

nya kondisi ekonomi masyarakat juga melemah, efeknya secara umum omzet menurun, dan terlihat juga pada sebagian besar jenis penjualan lainnya,” ujar Asri yang piawai mendesain beragam aksesori ini. Diakui oleh pengusaha perempuan yang masih melajang ini, meski kondisi sempat membuat dirinya jadi tidak mood untuk mendesain karya baru. Namun, sebagai seorang pengusaha Asri wajib keep fight dengan penuh semangat. “Saya harus mengatur strategi untuk menghadapinya dan memulihkan usaha dari yang namanya penurunan omzet,” tandasnya. Ia menambahkan semangatnya muncul sebab, selama ini ia memproduksi barang yang tidak akan basi walaupun harus diam beberapa lama. Karenanya, kapan saja baik penjualan lagi sepi atau ramai, low season atau high season, Asri merasa harus tetap berkonsentrasi berkreasi untuk

terus menciptakan karya–karya baru yang inovatif dan menarik. Harapannya dari koleksinya tersebut tentu saja, di saat perekonomian sudah mulai membaik atau saat high season tiba, ia sudah mempunyai produk–produk yang siap untuk dipasarkan. bicara mengenai low atau high season, menurut Asri hal ini menjadi perhatiannya juga sebab selam ini ia memang lebih memfokuskan penjualan produk aksesorisnya kepada para wisatawan , baik domestik maupun mancanegara. Selanjutnya Asri mengatakan untuk bisa kembali meningkatkan omzet , ia pastikan selalu menjaga kualitas produk disamping selalu mengoptimalkan kinerjanya. Baik secara tampilan di media sosial atau aplikasi online lainnya, maupun penjualan off line yang sering dilakukannya dengan membuka stan di mall- mall yang ada di kawasan Kuta. Begitu pula dengan yang na-

“Saya harus mengatur strategi untuk meng­ hadapinya dan memulihkan usaha dari yang namanya penurunan omzet,”

manya penyegaran produk. Baik tampilan atau packaging juga menjadi bagian dari kreativitas dan inovasinya untuk tidak ketinggalan trend agar bisa terus bersaing dengan kompetitor. Selain itu juga Asri yang dikenal energik ini juga tidak lupa terus meningkatkan networking di berbagai kalangan untuk menjangkau lebih banyak lagi sasaran konsumennya. Selain menangani usahanya sendiri, disela-sela watinya terutama saat kondisi penjulan menurun ia juga menyempatkan membantu usaha bunga kering milik orangtuanya. Dengan talentanya Asri bukan hanya bisa membantu berkreasi tapi juga melakukan edukasi dan pengajaran bagi masyarakat yang ingin belajar memiliki usaha sendiri. Satu hal lagi menurut Asri yang tidak boleh kita lupakan, yakni apapun usaha yang ditekuni saat ini ada yang penting diyakini bahwa rezeki ada yang mengatur dan tidak pernah tertukar. Kalau sekarang usahanya sedang mengalami kendala, pasti ada masanya akan kembali stabil. Terus dengan tetap semangat berupaya untuk mengatur strategi dan selalu menyertakan doa. Mengetuk pemilik kehidupan ini untuk kembali melimpahkan rezekinya. (Sri Ardhini)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.