Tokoh Edisi 946 | Tokoh

Page 1

24

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


2

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

GORO-GORO Te r i n spirasi oleh ulah bapaknya, Ami, tak mau kalah. Ia juga tak ingin kena Putu Wijaya Alzhaimer (pikun berat), lalu berniat mendaftar ikut Festival Monolog Bali 2017. “Saya mau memainkan naskah AH, tentang dokter yang tugas kerja di pedalaman dan diminta penduduk setempat menghidupkan kepala suku mereka yang kepalanya sudah terpenggal oleh musuh dalam perang suku,” kata Ami kepada suaminya. Suami Ami terkejut. Belum sempat bertanya, Ami sudah nyerocos lagi, “dan saya tidak mau main di dalam gedung. Saya mau

main di kandang babi.” Bukan hanya suami Ami, Amat dan istrinya juga kaget. Bu Amat langsung memaksa suaminya melobi Ami. “Jangan biarkan anak Bapak itu kumat lagi kepala batunya! Mau ikut festival, boleh saja, tapi yang bener! Masak mau monolog di kandang babi?!” Amat mencoba menjelaskan. “Bu, festival monolog ini tujuannya untuk mendekatkan teater modern pada masyarakat dan teater tradisi. Murah, meriah. Tidak harus main dalam gedung. Main di lapangan, di halaman rumah, di dalam rumah seperti yang Bapak lakukan, juga mungkin di kuburan seperti yang biasa dilakukan oleh tontonan tradisi itu, ya boleh-boleh saja. Jadi ada tujuan mulianya!”

AH

Bu Amat memotong. “Ah, banyak alasan! Nanti dia mau main di kandang macan lagi! Ibu tahu, tujuannya hanya satu: dia tidak suka Bapak ikut-ikutan orang muda! Orang tua harus sadar diri sebagai orang tua saja!” Amat tertegun. Lalu dia nyamperin Ami ke rumahnya. “Jadi, sebenarnya tujuanmu, hanya untuk mencegah supaya Bapak tidak jadi ikut festival, begitu Ami?” Ami bingung, tak menjawab. “Tidak usah berkilah! Kalau ya bilang ya! Kalau tidak juga bilang ya! Karena itu pasti kehendak bawah sadarmu! Bapak ini dulu guru, jadi tahu ilmu jiwa. Bawah sadar itu, seperti kata Freud pakar ilmu jiwa itu, adalah musuh dalam selimut dalam kepribadian,

Ekspresso kita! Kamu harus waspada! Kalau mau melarang Bapak ikut festival tunjukkan yang Bapak lakukan itu tidak pantas ditontonkan, Bapak akan mundur teratur! Tapi para tetangga kan sampai menangis menonton dan kamu sendiri keplok tangan? Ingat? Berarti tontonan Bapak bagus! Ya tidak?” Tiba-tiba Ami tersenyum. “Tunggu dulu. Sebetulnya Bapak ke mari memang mau memarahi Ami, karena menuduh Ami melarang Bapak ikut festival, atau mau bertanya apa betul saya mau main di kandang babi?” Amat terhenyak. “Terus-terang saja, Pak.” Amat memarik nafas pan-

jang. “Ayo, jangan dikacau bawah sadar Freud.” “Ingin bertanya mengapa kamu mau main di kandang babi.” “Baik. Denger baik-baik,! Itu bukan saya. Saya tidak berbakat main drama. Itu usul Ami kepada Ibu, karena Ibu ternyata ingin juga ikut festival melihat latihan Bapak sukses. Paham?” Amat tercengang. “Dan yang kedua, bukan saya yang tak suka lihat Bapak ikut monolog, tapi Ibu! Kenapa? Sebab Ibu takut kalau nanti sukses, Bapak berubah! Ibu sudah puas dengan apa adanya Bapak sekarang. Jujur, sederhana dan ikhlas! Paham?”

Film bukan Media Hiburan Semata Serombongan anak menyaksikan film animasi “Moana” di sebuah bioskop di sebuah mall di Denpasar beberapa waktu lalu. Usai mengantri tiket, membeli soda dan pop corn, mereka beramai-ramai memasuki ruangan. Dimanakah orangtuanya ? Siapa yang mendampingi mereka saat menonton film layar lebar itu ? Bila mempertimbangkan kemandirian, anak-anak zaman sekarang cukup berani mengambil keputusan. Dengan gawai di tangan, mereka bisa merancang rencana dengan rekan-rekannya untuk sekadar “hang out” atau mengorder makanan lewat jasa antar tanpa perlu repot-repot keluar rumah. Telepon pintar di tangan mereka menjadi sahabat sejati yang bisa diajak kerja kelompok secara online, mengerjakan tugas-tugas sekolah tanpa perlu tatap muka dengan rekan-rekannya. Browsing mencari lagu atau film release terbaru, bertarung dalam game online atau sekadar mengubah status di jejaring sosial untuk meningkatkan relasi dan popularitas, menjadi keperluan utama generasi digital ini. Eksis dan kekinian itulah yang diinginkan. Deras arus informasi ditunjang dengan tingginya rasa ingin tahu anak, tanpa sadar memacu mereka berkembang menuju pendewasaan lebih cepat yang disangka. Tinggal lingkungan di

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

sekitar mereka baik itu orangtua, guru atau saudara sekitar, bereaksi merespons keberadaan anak-anak generasi digital ini. Apalagi bila mereka memasuki masa remaja kemudian dalam proses pencarian jati diri. Begitu banyak pertanyaan yang akan mereka lontarkan dan harus dijawab. Siapa yang menjawab ? Gawai-kah? David Gilmour pernah memiliki pengalaman menarik seputar hubungannya dengan anaknya, Jesse yang beranjak remaja. Kritikus film asal Kanada yang juga dosen tamu di Universitas Toronto itu, seperti dituturkan dalam bukunya “The Film Club,” mengatakan semula dirinya tidak siap menghadapi perkembangan Jesse. Puncaknya adalah saat sang putra itu ingin berhenti sekolah karena dianggap membosankan dan tidak perlu. Sebagai orangtua, David menyadari pendidikan formal perlu diberikan kepada anak sebagai pegangan menghadapi masa depan. Jika jalur formal lewat pengajaran di sekolah tidak memungkinkan, mengapa tidak mencari alternatif lain yang bisa diberikan orangtua kepada putra. Setidaknya dengan membekali anak dengan pelajaran kemandiran dan pematangan mental hal itu membawa anak mampu survive dalam menghadapi kompetisi hidup. David pun meminta satu hal sebelum Jesse mengambil keputusan berhenti dari sekolah yakni

Yudi Winanto

nonton tiga film dalam sepekan secara bersama-sama. Kata “bersama-sama” lebih ditekankan karena dalam hal ini Gilmour ingin berdiskusi dengan Jesse tentang film yang baru saja di tonton. Lewat diskusi itu Gilmour ingin melihat reaksi Jesse dan membangkitkan kepedulian dia baik pada dirinya sendiri atau masa depannya serta orang-orang di sekitarnya. Maka disusunkan ‘kurikulum film’ dengan bekerjasama dengan penyewaan video Queen di Toronto. Seratusan film dari berbagai genre disiapkan dari level terberat sampai terburuk, dari sarat muatan pendidikan sampai seringan pop corn, dari

horor, perang, kriminal sampai romantika percintaan. Tanpa disadari, film menjelma menjadi media pembelajaran dalam memahami warna-warni kehidupan bagi siapapun penontonnya. Ia tidak hanya mampu meluruhkan keteguhan kita namun juga merontokan hati kita bila menyaksikan adegan-adegannya. Saksikan saja saat Audrey Hepburn memetik gitar di tepi jendela apartemennya sambi mendendangkan lagu “Moon River” pada film “Breakfast at Tiffany’s.” Atau, wajah menawan Macaulay Culkin yang bergaya bak orang dewasa menggunakan ‘aftershave’ dalam “Home Alone.” Berbagai karakater Johnny Deep yang kita bisa menganggap dia adalah berbagai orang lain yang bisa menghibur tapi menjengkelkan, teman sekaligus rival, egois namun menolong banyak orang seperti dalam karakter Jack Sparrow (Pirates of the Caribbean), Tonto (the Lone Ranger) atau Willy Wonka (Charlie and the Chocolate Factory) . Pada akhirnya, bila menonton film tidak hanya sebagai media

hiburan saja, maka banyak bisa didapat. Begitu banyak nilainilai hidup terselip di dalamnya mulai romantika hubungan perkawanan, lintang pukang manusia mengelola dirinya atau petualangan-petualangan hingga mencapai batas kemampuan yang harus dijalani pelakunya. Itu bisa menjadi bekal untuk memperkaya pengalaman batin seseorang seperti pada kasus Jesse yang akhirnya memahami apa arti tanggungjawab selain kebebasan yang ia tuntut. Yang tak kalah penting adalah peran orangtua dalam mendampingi putra-putrinya saat menonton film. Mereka lebih dituntut untuk memberikan pemahaman hidup yang mudah dicerna anak lewat jawaban-jawaban cerdas nan menarik. Disi lain, relasi ini akan meningkatkan kualitas hubungan anak dan orangtua yang semata tidak hanya kuantitas pertemuannya saja. David pun tak ragu melepas anaknya menuju masa depan. Yudi Winanto Pecinta Film

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hariyono (hariyono@cybertokoh.com). Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

“Leak Ngakak’

23

Pecahkan Kaca Konter Tiket

Bagi Anda yang masuk katagori ‘’Lolita’’ alis lolos limapuluh tahun atau yang ‘’seksi’’ alias Seket Siji (lima puluh satu tahun), banyak kenangan soal bioskop di Denpasar. Ini tentunya bagi yang suka menonton film atau paling tidak melewatkan malam minggu menikmati aksi serta cerita di layar lebar bersma keluarga ataupun pasangan.

P

ada era 1950-an sampai 1980-an, berbagai genre film diputar di beberapa bioskop di Denpasar. Mulai dari tema legenda, percintaan, detektif, horor dan sebagainya. Tercatat beberapa bioskop jadul yang sangat terkenal di zamannya. Sebut saja misalnya Wisnu Teater yang seringkali memutar fim India. Ada juga bioskop yang juga memutar film Bollywood di Nirwana Teater yang terketak di Jalan Hasanudin, Denpasar. Bioskop dengan nama Dewa HIndu lainnya adalah Indra yang sampai saat ini gedungnya masih ada di belokan Jalan Thamrin dan Gajah Mada. Di bioskop ini sering diputar film Indonesia serta Barat. Indra Teater dan Denpasar Teater, seringkali dicap sebagai biokop ‘’elit’’ karena film yang

diputar kebanyakan film Barat. Jangan lupa pula ada romansa tercipta di Wisata Teater dan Kumbasari Teater. Di Wisata, kebanyakan memutar film Indonesia yang sangat top saat itu di era 1980-an. Pasangan Rano Karno-Yessi Gusman serta Lydia Kandou-Herman Felani sangatlah akrab di hati penonton belia, usia SMA serta mahasiswa. Kalau di Kumbasari, film yang diputar juga beragam. Ada Indonesia serta Mandarin yang kebanyakan silat. Juga banyak diputar film ‘’panasi’’ yang dibintangi Edwige Fenech, aktris Perancis kelahiran Italia. Konon kabarnya pula, aktris ini sempat datang dan mengadakan semacam ‘’jumpa fans’’ di salah satu bioskop di Denpasar. ‘’Saat itu, film menjadi hiburan yang sangat ditunggu,’’ ujar Ngu-

rah Gunawan, salah seorang penggemar film kala itu. Biasanya dia nonton bersama teman teman se-SMA. Tidak mesti film Barat, juga film India sambil membeli kue pukis di depan gedung Wisnu Teater sebelum film diputar. Tahun 1981, saat diputar film ‘’Leak Ngakak’’ (judul sebenarya adalah MIstyc in Bali), sambutan masyarakat Bali sangatlah luar biasa. Saat diputar di Kumbasar, penonton begitu membludak sehingga kaca konter karcis pecah. Film besutan Tjut Jalil dan dibintangi oleh Sofia WD, Debbie Cyntia Dewi, Ilona Agathe Bastian dan lainnya mampu memuaskan dahaga penonton Bali yang memang sejak awal sudah menantikan film ini. Walau teknik penggambaran leak di film justru mengundang tawa, namun film adaptasi dari novel ‘’Leak Ngakak’’ karya Putra Mada mampu menghibur penonton. Banyak kenangan serta nostalgia yang terjadi kalau kita berbicara soal biokop tempo doeloe di Denpasar.

Tonjolkan Keindahan Indonesia Menonton film menjadi kegiatan hiburan di tengah kesibukan sehari-hari, seperti yang dituturkan Rai Mariyani. Karyawati perhotelan ini mengatakan, di tengah kesibukannya bekerja di hotel, waktu libur pasti ia gunakan menonton film bersama keluarga. “Saya suka dengan film yang mendidik dan menjadi contoh Rai Mariyani secara umum. Walaupun menyukai film, untuk jadwal menonton juga tidak tentu. Saya nonton tergantung dari film yang diputar di bioskop. Bisa sebulan sekali,” ujarnya. Dibanding film Indonesia, ia mengaku suka film Barat. Alasannya ceritanya bagus dan mendidik. Namun, kadang pernah juga ia menonton film Indonesia yang komedi. “Saya suka komedi karena lucu dan menghibur. Semua keluarga juga suka, jadi bisa menonton bersama keluarga,” kata Rai Mariyani. Agar film Indonesia dicintai masyarakat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, ia berharap ke depan film Indonesia lebih bermutu, dan memberi inspirasi kepada penonton. “Perbanyak film yang mendidik dan memberi inspirasi. Perbanyak juga film untuk anak-anak,” sarannya. Ia mengatakan, film Indonesia yang pernah ia tonton seperti Warkop Reborn. “Saya suka karena lucu dan menghibur. Saya suka juga film Habibie karena menceritakan kisah perjalanan hidup seorang tokoh bangsa. Ceritanya sangat menginspirasi,” kata Rai. Uniknya, saat menonton film Warkop Reborn, ia mengaku harus antri tiket, tapi syukur akhirnya dapat menonton. “Filmnya lumayan membuat fresh

karena lucu membuat ketawa ngakak. Walaupun awalnya harus antri tiket lama sekali,” ucapnya. Sementara, bagi Wayan Sari Galung, ia menonton film karena mengantar anakanaknya. “Biasanya film pilihannya pasti kartun, dan kebanyakan film Barat,” kata Sari Galung. Sebenarnya, ia berharap, film IndoSari Galung nesia lebih banyak menonjolkan keindahan panorama Indonesia, jangan hanya masalah percintaan. “Banyak kisah-kisah legenda yang bisa dijadikan film dan menampilkan berbagai keindahan alam dan kebudayaan Indonesia, dan dikemas lebih kreatif. Coba lihat film Hollywood, banyak kartun dan legenda, tapi dibuat apik dan menarik, seperti Beauty and The Beast yang penontonnya rela antri tiket,” ujarnya. Malah, banyak film Barat, mengambil lokasi di daerah pariwisata yang indah. Seharusnya, kata dia, itu yang ditiru para pembuat film. “Para pembuat film harus selalu kreatif dan inovatif dan lebih menonjolkan keindahan Indonesia seperti film Julia Robert, “Eat, Pray, Love”, yang syuting di Ubud,” katanya. Selain itu, ia menyarankan, buatlah film yang mampu memberi contoh kebaikan dan inspirasi dan motivasi kepada anak-anak. Ia juga menyayangkan sinetron-sinetron yang diputar di televisi juga kurang mendidik. Banyak adegan percintaan dan perkelahian yang malah mengajarkan anak-anak seperti preman. “Harusnya perbanyak sinema yang memotivasi anak-anak menjadi rajin belajar, semangat, sportivitas, kejujuran, bekerja keras, disiplin, saling membantu, dan berjalin persahabatan yang baik,” sarannya. (Wirati Astiti)

Salah satu poster film lawas

Selain beberapa bioskop itu, juga ada nama-nama lain seperti Jaya Teater, Sahira, Lila Bhuwana yang jadi gedung KONI sekarang. Selain di Denpasar, di wilayah Bali lainnya, seringkali balai banjar ‘’disulap’’

dijadikan bioskop temporer selain dijadikan sebagai arena sabung ayam atau tajen. Dulu, film yang sama bisa diputar tiga sampai empat kali dalam sehari. Kalau ada film baru yang belum diputar secara reguler, biasanya diputar MIdnight. Harga karcisnya tentu lebih mahal dan biasanya pula diputar saat malam minggu. Kalau saat pergantian tahun biasanya ada pemuteran spesial yang bertajuk ‘’Malam Old & New’’. Ada dua film gres yang diputar mulai pukul 11 malam. DI era tempo doeloe ini juga dikenal tiket free pass. Tiket yang dikeluarkan pihak biokop kepada para relasi atau para pejabat. Dan bagi pelajar, tinggal tunjukkan Kartu Pelajar untuk dapatkan diskon khusus. Itu biasanya berlaku pada jam pertunjukan sore hari atau hari Minggu. Ini cerita waktu dulu, kalau sekarang? Tentu lebih canggih dan sangat nyaman. tetapi, zaman dulu juga mempunya cerita yang sangat sarat nostalgia. (Palgunadi)

Movie Night

Latih Kecakapan Bahasa Inggris SMK Negeri Bali Mandara (SKANBARA) tak henti-henti meraih prestasi yang gemilang dan membanggakan. Kali ini, SKANBARA berhasil meraih juara 2 lomba video tingkat nasional dalam kegiatan Vidya Dharma Festival V yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Hindu Vidya Dharma Putra Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB). Festival ini diadakan setiap dua tahun sekali dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar umat se-Dharma, khususnya warga Bandung dan mahasiswa Hindu yang ada di pulau Jawa. Dalam lomba ini, SKANBARA diwakili oleh Made Briliant Manuaba, siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan dan Ni Luh Putu Puspaningsih kelas XI Teknik Gambar Bangunan. Menurut Briliant, dalam lomba yang mengambil tema “Peran Pemuda di Era Modernisasi” tersebut dirinya ingin menunjukkan bahwa seorang pemuda sebagai aset bangsa harus mampu menyukseskan dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan. Bersama tim, dirinya tidak menyangka memperoleh juara, mengingat lomba ini tingkat nasional dan diikuti oleh masyarakat umum. “Bahkan kami juga bersaing dengan mahasiswa dari universitas yang cukup ternama di Indonesia. Harapan kami, kedepan bisa mengikuti lomba ini lagi dan mampu menghasilkan yang terbaik,” ujar Briliant. Ditambahkan, kesulitan yang sangat terasa dalam pembuatan video yang berdurasi 5 menit tersebut adalah kesulitan mencari narasumber. Di samping itu, pengetahuan yang minim membuat tim harus berusaha dan bekerja keras demi hasil yang maksimal. “Di sekolah memang ada ekskul fotografi dan sinematografi, kalau buat video memang hobi,” jelasnya pria yang bercitacita menjadi sinematografer tersebut. Sebagai seorang yang berkeinginan menjadi sinematografer yang mahir mengambil video maupun menyutradarai sebuah film, Briliant memang memerhatikan benar perkembangan film di Indonesia. Menurutnya perkembangan film Indonesia saat ini semakin pesat di setiap tahunnya. Masyarakat kini tidak hanya disajikan

Made Briliant Manuaba

film horor dibalut keseksian, namun film berkualitas di berbagai genre. Tak lagi satu genre yang menguasai bioskop, tetapi mulai dari komedi hingga film bertemakan politik. Dirinya juga menegaskan, dari sekian film yang diproduksi dalam negeri maupun luar negeri, ia lebih menyukai film pendek yang diproduksi secara lokal. “Kalau favorit saya sih film pendeknya Chandra Liow berjudul Salah Siapa,” tuturnya. Meskipun tinggal di asrama dengan jadwal belajar yang padat, namun pihak sekolah menyediakan waktu khusus kepada para siswa-siswinya nonton bareng. “Setiap hari Sabtu kami ada acara Movie Night yang merupakan program OSIS. Kami akan kumpul di aula lalu diputarkan sebuah film melalui LCD, Ya serasa nonton bioskop mini,” imbuhnya. Film produksi barat diprioritaskan dalam Movie Night tersebut, hal ini karena untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris seluruh siswa. Setelah pemutaran film, setiap siswa akan menyampaikan pesan moral yang terdapat dalam film dan mencatat vocabulary yang didapat. “Ini akan melatih kemampuan komunikasi kami dalam bahasa Inggris dan kami implementasikan dalam percakapan sehari-hari di sekolah,” tandasnya. (Wiwin Meliana)


22

Sosialita

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Waspadai Cairan Rokok Elektrik Mengandung Narkoba Pengguna rokok elektrik berhatihatilah! Karena sekarang para pengedar narkoba yang tengah gencar diburu tak kehabisan akal untuk memperluas wilayah pemasarannya. Tak berani terang-terangan, narkoba pun disusupkan ke dalam berbagai produk makanan, mulai dari permen, kue bahkan kini yang teranyar adalah cairan rokok elektrik yang dijual di pasaran.

Korban pun, tuturnya melaporkan hal tersebut ke aparat, dan barang bukti itu langsung dicek di laboratorium Mabes Polri. Hasilnya positif, cairan rokok tersebut mengandung THC (tetrahydrocannabinol) atau bahan aktif ganja. “Narkoba ini masuk dalam golongan satu jenis narkoba THC. Ini masuk dalam Permenkes No 2 Tahun 2017 nomor urut 95,” ucap Vivick. “Pengguna melaporkan bahwa ketika dia memakai cairan itu badannya terasa lemas

Kepala BNN Budi Waseso

S

eperti halnya kasus narkoba dalam kue brownies yang terungkap beberapa waktu lalu, para pengedar ini tidak sembunyi-sembunyi menjual produknya, sasarannya pun tidak pilih-pilih, siapa saja yang tertarik membeli kue dagangannya langsung disodorkan. Maklum kue brownies yang terkenal lezat itu dijual di mal yang cukup ramai di Jakarta Selatan. Walhasil, enam bulan jualan, kasus ini pun terungkap berkat laporan masyarakat yang anaknya mengonsumsi kue haram itu. Begitu juga kasus cairan (liquid) rokok elektrik yang diberi ganja yang dijual bebas di pasaran, akhirnya terbongkar, baru-baru ini. Ini pun berkat laporan masyarakat. “Pengungkapan kasus ini awalnya dari laporan masyarakat yang terbiasa menggunakan cairan rokok elektrik. Seperti biasa, korban suatu ketika mengonsumsi rokok elektrik yang dibelinya. Namun kali ini dirasakannya berbeda. Dia merasa pusing dan fly. Padahal biasanya tidak demikian,” ungkap Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung.

dan maunya tidur, melayang-layang. Padahal sebelumnya tidak begitu,” tambah Vivick. Atas dasar laporan itu kemudian aparat melakukan pelacakan dan berpura-pura menjadi konsumen dan akhirnya berhasil menangkap tersangka AA yang memasarkan dagangannya lewat online. Untuk mendapatkan barang haram itu, terlebih dahulu polisi yang berpura-pura menjadi pembeli dan melakukan chat dengan AA. Setelah disepakati maka polisi pun menggiring transaksi COD (cash on delivery) dilakukan di rumah tersangka di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Akhirnya di sanalah si tersangka berhasil ditangkap beserta barang buktinya. Awalnya didapat 150 botol cairan rokok elektrik, ternyata setelah diuji hanya 44 botol yang positif mengandung THC. “Sebenarnya ada 150 botol. Namun setelah dites tidak semua mengandung narkoba, yang positif hanya 44 botol. Di rumah AA juga didapat delapan plastik klip berisi tembakau juga sembilan botol putih berisi tembakau,” jelasnya.

Kompol Vivick Tjangkung

RAZIA TOKO Adanya kasus cairan rokok mengan­ dung ganja sebenarnya sudah diendus pihak BNN maupun kepolisian sejak setahun lalu. Bahkan pihak BNN sudah jauh-jauh hari mewanti-wanti masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus baru. Namun, tidak semua orang mengetahui hal ini. Dikhawatirkan peredaran cairan rokok elektrik ini sudah meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terlihat dari pengungkapan kasus yang sama di Kalimantan dan Jawa Tengah dimana BNN menemukan rokok elektrik yang dicampur narkoba jenis baru seperti ‘blue safir’ maupun bahan baku tembakau gorila. Menurut Humas BNN, Slamet Pribadi, pihaknya masih melakukan penelitian tentang hal tersebut. “Bahan baku powder kemungkinan dimasukkan dalam cairan

rokok elektrik tersebut,” kata Slamet sembari menambahkan asal bubuk haram itu dari Amerika. Selain itu ada ‘blue safir’ yang merupakan narkoba cair yang juga kemungkinan dimasukkan ke dalam cairan rokok elektrik. Karenanya bagi mereka yang terbiasa menggunakan rokok elektrik agar mewaspadainya. Dengan terungkapnya kasus cairan rokok electrik di Jagakarsa Jakarta Selatan pekan ini maka dalam waktu dekat pihak BNN dan kepolisian akan melakukan razia terhadap toko-toko penjual cairan rokok elektrik. Peredaran narkoba yang semakin dahsyat dan para pengedar yang terus mencari cela untuk bisa terus meluaskan wilayah pemasarannya juga diakui Kepala BNN Budi Waseso. “Ini bukti perkembangan narkoba makin hebat,” tegasnya. Menurutnya, peredaran narkotika jenis baru musti menjadi fokus perhatian.’Blue Safir’ sudah masuk dalam kategori narkoba. “Ini adalah narkoba jenis b a r u dan modus baru. “Penelitian terhadap kasus ini masih terus dilakukan,” ungkapnya.Dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 2 Tahun

2017 tentang Perubahahan Penggolongan Narkotika yang terbit pada 3 Januari 2017, pengawasan terhadap narkotika-narkotika jenis baru terus dilakukan. Kalau dulu ‘blue safir’ dan snow white belum masuk dalam dalam daftar jenis narkotika di Indonesia namun saat ini dengan adanya aturan tersebut, narkotika jenis baru itu masuk dalam jenis narkoba sintetis senyawa. Peraturan baru itu menjadi dasar dari penindakan terhadap para pelaku. Salah seorang pengguna rokok elektrik, Ragil, yang diminta komentar terhadap terungkapnya kasus ini mengaku sangat terkejut juga was-was akan adanya modus baru narkoba yang dimasukkan ke dalam cairan rokok elektrik. “Saya sudah dua tahun menggunakan rokok elektrik, sejauh ini sih aman-aman saja atau tidak ada yang aneh. Tapi dengar kabar adanya kasus ini bikin saya khawatir juga,” kata Ragil yang mengaku membeli cairan rokok elektrik nya di kawasan Blok M Jakarta Selatan seharga Rp 350.000. Ragil menggunakan rokok elektrik untuk menghindari rokok bakar. Rokok elektrik dirasanya lebih aman. “Tapi kalau pakai rokok elektrik malah membuat kita terjebak jadi pecandu narkotika, kan, ini malah jadi mengerikan,” kata Ragil yang ditemui di bilangan Gatot Subroto Jakarta. Ia sangat mendukung rencana BNN maupun kepolisian yang akan memeriksa toko-toko penjual cairan rokok elektrik untuk memastikan produk yang dijual adalah aman alias bebas narkoba. (Diana Runtu)

Pusat Oleh-Oleh Khas Bali Arjuna Gagap­an Bali, yang berlokasi di Jalan Raya ­Batubulan, Gianyar, ikut menyambut kunjungan Raja Arab Saudi dan rombong­an selama di Bali, mulai 4 sampai 12 Maret. Pusat oleh-oleh dengan harga super murah ini, juga men­jadi pilih­anwisata belanja kru pengemudi rombongan raja ­Arab Saudi.

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

3

Arjuna Gagapan Bali

Pilihan Belanja Kru Raja Salman

CATATAN UNIK KUNJUNGAN RAJA ARAB BERTEMU TOKOH BALI

USAI BERSALAMAN, FOTO SELFIE GUSTI WEDAKARNA DAN RAJA ARAB JADI VIRAL MEDSOS

Tidak banyak orang direpublik ini mendapatkan kesempatan untuk bersalaman dengan Raja Arab Saudi. Selain fenomena Ahok yang diterima Raja Arab, ditengah pengawalan sangat ketat, justru terjadi kejadian unik di Gedung MPR RI Jakarta, yakni pada saat Raja Arab Saudi datang untuk berpidato dihadapan anggota MPR RI. Salah satunya yang beruntung adalah Senator DPD RI asal Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, yang justru mendapatkan kesempatan bersalaman secara tidak sengaja dengan Raja Salman.Bahkan beredar foto dirinya berfoto selfie saat kedatangan Raja. Kontan aksi ini pun menjadi viral dimedia sosial, terlebih rekamanmomen Senator Wedakarna bersama Raja Salman direkam oleh sejumlah TV Nasional. Terhadap hal ini, Gusti Wedakarna menanggapi dengan santai.“Dalam kepercayaan Hindu, bahwa tidak ada yang kebetulan. Saya sendiri tidak berharap untuk bersalaman dengan beliau, justru kawan – kawan kami dari luar provinsi Bali yang bersemangat bertemu beliau. Sayang sekali memang ada penjagaan sangat ketatbaik oleh pengawal kerajaan atau paspampres RI. Saya perhatikan tidak semua orang disalami oleh Raja Arab. Dan pada saat mendekati kursi saya di MPR,

beliau berkenan untuk bersalaman. Ya biasa – biasa saja dan anggap ini phala karma baik.Bertemu pemimpin kharismatik itukan karma baik. Apa lagi saya lihat Raja Salman sangat humble“ungkap Gusti Wedakarna yang saat itu datang kegedung MPR RI menggunakan udeng khas Hindu Bali yang juga menjadi pembicaraan dan menuai pujian dari netizen kare­ na dianggap berani eksis ditengah mayoritas. Dalam catatan perjalanan sosok tokoh muda Bali dan dari dokumentasi yang beredar, bahwa sosok Gusti Wedakarna dikenal kerapbertemu dengan para Raja dan Ratu dari sejumlah kerajaan di dunia, baik mewakili keluarga besar warih Tegeh Kori yang merupakan trah Raja Badung I maupun juga dalam kapasitasnya sebagai President The Sukarno Center. Seperti misalkan ia pernah diundang Raja Kambo jadi Phnom Penh dan juga bertemu dengan sejumlah Raja Raja Afrika saat KAA silam. Bahkan pangeran dan putri Raja Norodom Sihanouk yakni Princess Norodom Arun Rasmy pernah hadir di Istana Mancawarna Tampaksiring dalam sebuah jamuan makan malam istana. “Kita sebagai orang Bali dan orang Indonesia harus bersikap percaya diri (superior). Harus bangga menjadi bagian dari Nusantara.Saya kira kunjungan Raja Arab dan siapapun ke Bali dalam konteks biasa – biasa saja. Boleh bangga tapi jangan berlebihanya. Jadi kita sikapi saja kunjungan tamu negara dalam keadaan biasa- biasa saja. Dikitab – kitab sucikan sudah ditulis, bahwahanya orang – orang baik dan mulia yang bisa berdiri dihadapan para raja. Dan itu menjadi pemicubagi kita untuk menjadi nice person.Bali boleh bangga tapi tetap waspada.Intinya ingat pidato Bung Karno bahwa orang Indonesia jangan kearabaraban, keindia – indiaan dan kechina Chinaan. Jadi orang Indonesia adalah harga diri,“ungkap pria bergelar Abhiseka Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX ini.

Koordinator kru Raja Salman bersama Pande Yudi Sutrisna

M

enurut pemilik pusat oleh-oleh khas Bali, Arjuna Gagapan Bali, Pande Yudi Nyoman Sutrisna, menjelang kunjungan Raja Arab ke Bali, pihak event organizer kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali telah melakukan survey ke Pusat Oleh Oleh Arjuna Gagapan Bali. Selain memeriksa kondisi toko dan parkir, tim survey Raja Arab Saudi juga melakukan survey keamanan di sekitar pusat oleh-

oleh. “Awalnya sebelum rombongan Raja Arab Saudi tiba di Bali, tim mereka sudah melakukan survey ke Arjuna Gagapan Bali. Setelah disurvey, kita kemudian melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kunjungan rombongan Raja Arab Saudi ke Arjuna Gagapan Bali,”ujar peng­ usaha muda sukses ini. Meski sudah disurvey dan sudah melakukan persiapan, namun rombongan dari kerajaan Arab Saudi akhirnya belum sempat melakukan

Kru Raja Salman bersama Pande Yudi Sutrisna

kunjungan ke Pusat Oleh-Oleh Arjuna. “Karena rombongan Raja Arab Saudi jadwal kunjungan wisatanya berubah-ubah, sampai akhirnya tidak jadi mampir,”ujar Pande Yudi. Setelah rombongan Raja Salman bertolak meninggalkan Bali, keesokan harinya ratusan kru pengemudi mobil mewah yang mengantar rombongan Raja Arab selama di Bali datang berbelanja ke Arjuna Gagapan Bali. Ratusan pengemudi inilah yang mengantar rombongan Raja Arab selama berlibur di Bali. Para pengemudi mobil mewah ini berasal dari Jakarta, Surabaya dan Bali. “Kami pikir tidak akan mampir, ternyata tidak disangka-sangka keesokan harinya kru pengemudi mobil mewah rombongan Raja Salman mampir berbondong-bondong berbelanja oleh-oleh ke Arjuna Gagapan Bali. Kami kaget, terkejut. Mereka belanja oleh-olehnya ba­ nyak banyak,”ujar Pande Yudi. Pande mengaku sangat kaget dan bangga, Pusat Oleh-Oleh ­A rjuna Gagapan Bali menjadi pilihan wisata belanja bagi ratus­ an pengemudi mobil mewah rombongan Raja Salman.”Meski rombongan Raja Salman belum sempat mampir kali ini ke Arjuna Gagapan Bali karena suatu dan lain hal, tapi kami tetap bangga bisa ikut menyambut kunjungan Raja Arab Saudi dan rombongan selama berlibur di Bali,” ujarnya. Menurut pemiliknya, Pande

Nyoman Yudi Sutrisna, meski tergolong termuda, namun ia menjamin harga yang ditawarkan di toko oleh-oleh ini super murah.”Jargon kami adalah “Termuda, Super Murah, dan Etalase

Pengrajin”. Meski baru buka 3 bulan, kami memberi garansi harga oleh-oleh yang dijual di sini paling murah di Bali. Silakan, bisa bandingkan dengan harga di tempat lain,” jelas Pande Yudi.-ast


4

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Mandalika

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

21

Pelatihan SDM Koperasi Tingkatkan Kualitas Koperasi

Kementrian Koperasi dan UMKM RI menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Sumber Daya Manusia KUKM di Mataram NTB beberapa waktu lalu. Pelatihan yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan koperasi usaha kecil menengah melalui, pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat nelayan dan perempuan, pelatihan perkoperasian bagi sumber daya manusia koperasi, pelatihan kompetensi manajemen dan pariwisata bagi pemandu wisata, pelatihan pengelola tempat praktek keterampilan usaha (TPKU) dan pelatihan vokasional pada daerah tertinggal.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM KUKM di Mataram

P

emerintah Provinsi NTB menilai pelatihan ini sangat penting bagi perkembangan koperasi dan UMKM di Nusa Tenggara Barat. “Saya mewakili seluruh masyarakat koperasi di NTB dan keluarga besar UMKM mengucapkan selamat datang kepada Menteri dan para pejabat kementerian yang telah menginisiasi kegiatan pelahan ini. Mudah-mudahan ini menjadi satu dari rangkaian yang panjang dan terus diupayakan Kementerian Koperasi UMKM untuk meningkatkan kualitas koperasi dan para pelaku ekonomi mikro kecil dan menengah,� ungkap Gubernur

NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat menghadiri pembukaan kegiatan pelatihan ini. Menurut Gubernur NTB, ada dua hal penting bagi daerah ini yakni agenda di NTB untuk ke depannya adalah memastikan seluruh pembangunan bisa menghadirkan kemanfaatan untuk semua masyarakat, sebab pertumbuhan ekonomi tidak selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat dan meskipun NTB pernah menjadi provinsi penggerak koperasi, tetapi potret perkoperasian di daerah ini belum seperti yang diharapkan. Masih banyak koperasi yang hanya bermodal plang nama saja tetapi koperasinya

tidak aktif. Karena itulah harapan dengan adanya pelatihanpelatihan seperti ini secara alami ke depan akan tercipta atau terwujud koperasi yang lebih berkualitas dan para peserta pelatihan bisa menjadi motor dalam memperbaiki wajah perkoperasian di NTB dan meningkatkan gerak dari ekonomi mikro kecil dan menengah. Menteri Koperasi dan UKM RI juga menyampaikan bahwa ada beberapa PR terkait regulasi dan pajak yang harus diselesaikan oleh Kementerian Koperasi saat ini agar dapat membuat UKM semakin menggeliat dan berkualitas. Ia berharap agar daerah bisa membina koperasi menjadi berkualitas dan menanamkan pada masyarakat untuk menjadi anggota koperasi tersebut. “Koperasi tidak harus banyak. Meski sedikit tapi dibina dengan baik dan berkualitas serta anggotanya yang harus banyak,� kata Puspayoga. (Naniek I. Taufan)


20

Nine

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

M e n ge na ng

Sit i

M aryam

Mau Berpikir dan Mau Bertindak

“Allah merahmati Beliau dengan sebab perjuangan dan keteladannya,” ungkap Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, melalui chat Whatsapp. Kalimat itu disampaikannya ketika menerima kabar berpulangnya perintis NTB, budayawan, filolog yang juga tokoh NTB, Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin beberapa waktu lalu. Kabar meninggalnya Hj. Siti Maryam Salahuddin tanggal 18 Maret 2017 itu, ia terima ketika tengah melakukan kunjungan di Korea.

A

pa yang disampaikan oleh Zainul Majdi itu tentu saja memiliki makna doa yang sangat dalam karena Hj. Siti Maryam adalah salah seorang yang paling banyak menanam jasa bagi daerah ini. Hampir sepanjang usianya, ia dedikasikan untuk mengabdi bagi daerah dan masyarakat. Kiprahnya tidak hanya dalam membangun NTB, melainkan juga ia telah menjadi salah satu tokoh yang menasional di bidang filologi maupun kebudayaan NTB. Kehilangan tentu saja dirasakan oleh daerah ini. NTB berduka atas mangkatnya putri ketujuh dari Raja

suatu hari ia mendapat undangan dari Majelis Adat Dana Mbojo, untuk menjadi pembicara dalam seminar tersebut. Setelah ia membaca undangan dan nama ketua majelis ini, ia pun menanyakan kepada staf MK, siapa gerangan orang yang bernama Hj. Siti Maryam Salahuddin tersebut. Dari staf MK inilah ia kemudian mendapat cerita tentang siapa dan bagaimana kiprah Siti Maryam selama ini. Kala itu, kisah Mahfud yang tertuang dalam buku biografi Hj. Siti Maryam berjudul Demi Masa, sudah beberapa bulan terakhir, MK tidak lagi turun ke daerah di akhir pekan. Namun, karena

Di Kompleks Masjid Sultan Muhammad Salahudin Bima inilah Dr. Hj. Siti Maryam disemayamkan.

Bima, Sultan Muhammad Salahuddin ini. Setiap orang mengenangnya karena karya dan dedikasinya bagi orang banyak. Meski telah berusia sepuh, kondisi fisiknya yang semakin menua, tampaknya tidak mampu mengalahkan semangatnya dalam berkarya bagi negeri ini. Berikut catatan tentang kenangan atas diri Hj. Siti Maryam yang meninggal dalam usia hampir 90 tahun. Meski dalam satu tahun terakhir fisiknya sudah tidak lagi bisa mobile segesit sebelumnya, namun Doktor tertua (usianya waktu itu 83 tahun) yang pernah diwisuda oleh Universitas Padjadjaran Bandung pada tanggal 23 November 2010 itu, masih rajin menyampaikan rencana-rencananya untuk melakukan perjalanan-perjalanan untuk berkarya. Semangatnya ini bahkan pernah mendapat apresiasi langsung dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI waktu itu, Prof. DR. Moh. Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional; Hukum dan Hukum Adat Dalam Ketatanegaraan RI di Bima pada Februari 2010. Di hadapan peserta seminar tersebut, Mahfud bercerita, bahwa

yang mengundang adalah Hj. Siti Maryam, maka ia pun datang ke Bima mengahdiri undangan tersebut. Ia mengaku perlu memenuhi undangan ini, karena apresiasinya terhadap apa yang sudah dilakukan Siti Maryam bagi negeri ini meski usianya telah tua. ”Orang sesepuh beliau masih mau memikirkan bangsa ini,” ungkapnya. Siti Maryam, bagaimana pun, harus diakui adalah sosok perempuan yang sangat aktif dan mengisi

Museum Negeri NTB yang dirintis Siti Maryam

waktunya dengan hal-hal yang positif pula. Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi, MA., juga menyematkan apresiasi yang tinggi terhadap Siti Maryam. “Sebagai perempuan, beliau adalah tokoh yang patut diteladani oleh generasi sekarang. Beliau tidak sekadar birokrat belaka. Bukan PNS semata yang terjebak pada “rutinitas administratif ” saja. Beliau berorganisasi. Beliau terjun dalam kegiatan sosial-budaya,” ungkap Majdi. Ia pun bertindak dan banyak menelorkan gagasan-gagasan untuk kemajuan NTB khususnya dan bahkan Indonesia. Boleh dibilang ia adalah salah satu tokoh perempuan di negeri ini yang berpikir maju dan mau bertindak. Mantan Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM., juga mengungkapkan kekagumannya atas segala aktivitas yang dilakukan Siti Maryam dalam membangun NTB. Kesaksian Badrul Munir tersebut juga sempat dituangkan dalam buku bigrafi Hj. Siti Maryam. Di matanya, selain sebagai pelaku sejarah, Siti Maryam, memiliki karier birokrasi yang cemerlang. Ia adalah tokoh yang mumpuni dipandang dari sisi manapun. Ia juga memiliki kapasitas dan integritas serta intelektualitas yang sangat mengagumkan. Siti Maryam memiliki kecintaan pada daerah yang selalu terjaga dan tidak pernah luntur.

Menerima Bintang Mahaputera untuk ayah­ anda­nya Sultan Muhammad Salahuddin, dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

SESUATU YANG LANGKA Sebagai anak seorang Raja, sampai usianya yang sepuh itu, ia masih terus membangun komunikasi yang kuat dengan rajaraja lain di Nusantara untuk merekatkan kekuatan persatuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Aktivitas dan perjuangannya dalam banyak hal bagi kemajuan daerah ini, telah ia mulai sejak ia masih aktif sebagai birokrat masa kepemimpinan Gubernur NTB yang pertama, R.A.A Ruslan Cakraningrat, menyusul Wasita Kusumah hingga H. Gatot Suherman. Aktivitas itu tidak berhenti manakala ia pensiun sebagai PNS, melainkan berlanjut hingga daerah ini berganti Gubernur. Nama dan berita tentang aktivitas positifnya, masih terus terdengar di masa daerah ini dipimpin oleh Gubernur Drs. Warsito, Drs. Harun Al-Rasyid, Drs. HL. Serinata sampai di masa kepemimpinan TGH. M. Zainul Majdi, MA., ia masih setia menyumbangkan pikiran dan tetap aktif dalam kegiatan, kebudayaan dan sosial kemasyarakatan. Karena itu pula, mantan Gubernur NTB, Drs. HL. Serinata menyebutnya sebagai ”sesuatu yang langka” yang dipunyai NTB. Tidak banyak sosok seperti dirinya yang mau mendedikasikan dirinya bagi kepentingan orang banyak hingga usia tuanya.

Hj. Siti Maryam (alm) saat menerima penghargaan dari Presiden RI Soeharto tahun 1974

Menilik perjalanan karier dan pandangan hidup Hj. Siti Maryam sangatlah penting, mengingat jasa-jasanya yang besar terhadap ilmu pengetahuan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Tiada waktu yang sia-sia dalam hidupnya. ”Waktu” bagi Siti Maryam, adalah hal yang paling istimewa. Tangan, mata, telinga, hati dan pikiran Siti Maryam terus bekerja, belajar, meneliti atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial. Ada yang menonjol dari kebiasaan di hari tua perempuan kelahiran 13 Juni 1927 ini. Biasanya orang semakin tua semakin ingin banyak di rumah memilih kesibukan-kesibukan yang tidak membutuhkan mobilitas --berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya-- karena alasan kondisi fisik yang semakin menua. Orang tua lain kebanyakan memilih kesibukan di rumah seperti berkebun, mengurus bunga-bunga, menyulam atau bermain dengan para cucu untuk membunuh kebosanannya. Namun berbeda dengan Siti Maryam, bisa dibilang ia tidak terlalu “rajin” berada di rumah. Rumah bagi Siti Maryam, hanyalah sebuah persinggahan untuk menyiapkan karya-karyanya. Kecuali dua terakhir, hariharinya selalu rajin memenuhi berbagai undangan resmi dari pemerintah maupun swasta dalam berbagai acara, termasuk menghadiri berbagai seminar baik sebagai peserta maupun untuk menyampaikan makalah. Ia kerap menerima undangan-undangan pertemuan ke Jakarta baik dari pemerintah pusat maupun lembaga atau organisasi yang membutuhkan pemikiran dan sumbang sarannya. Kini sosok aktif Sang Putri Raja itu telah tiada. Hanya karyakarya yang ditinggalkan bagi NTB yang menjadi kenang-kenangan yang mengikatnya sebagai amal ibadahnya hingga di kehidupan selanjutnya. NTB kehilangan tokoh penting yang menjadi panutan dan teladan. (Naniek I. Taufan)

Inspirasi

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

5


6

Woman on Top

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Beachwalk Shopping Center mengusung tema “Beauty Prosperity” di Maret 2017. Dengan mengangkat tema “beauty”, Beachwalk Shopping Center memberikan suasana dan sentuhan kecantikan Bali dengan spirit baru bagi para pengunjung untuk menyambut tahun baru Caka Nyepi 1939.

Apresiasi ”The Beauty of Bali” dari Beachwalk Karina Prabasari sendiri telah mengharumkan nama Bali dan masuk sebagai 10 besar dalam pemilihan Puteri Indonesia 2016. Tini Gorda perannya sangat penting dalam dunia usaha khususnya pengusaha wanita karena ia adalah Ketua IWAPI Bali dan pendiri Komunitas Anak Bangsa. Sri Utari merupakan sosok wanita yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Bali. Sedangkan Ayu Bulantrisna adalah sosok wanita pelatih tari Bali dan koreografer tari. Pada tahun 2012 memperoleh rekor MURI untuk menari Guwak Legong terlama yaitu 6 dasawarsa.

S

Marketing dan Communications Head Beachwalk Shopping Center Luh Made Winda Mahyuni mengatakan program ini akan dilakukan secara berkelanjutan. “Dengan tagline Beachwalk Beauty Start Here, Beachwalk ingin melestarikan dan mempertahankan budaya Bali,” ujarnya. Beachwalk Shopping Center selalu menghadirkan pengalaman menarik untuk pengunjung dan pembeli di Beachwalk. Hadirnya berbagai program di Beachwalk memberikan daya tarik lebih bagi Kuta dan mengukuhkan tagline Beachwalk Shopping Center yaitu “Bali Start Here”. (Ngurah Budi)

Penerima apresiasi “The Beauty of Bali”

ecara konsisten Beachwalk mengadakan berbagai macam acara dan promo menarik kepada para pengunjung. Khususnya kegiatan dengan tema kebudayaan Bali guna melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya kepada pengunjung Beachwalk dari berbagai kota bahkan dari luar negeri. Berkaitan dengna tema “beauty” dan kebudayaan Bali, Beachwalk memberikan apresiasi melalui “The Beauty of Bali” kepada tujuh wanita yang telah memberikan kontribusinya di Bali dalam berbagai bidang. Apresiasi “The Beauty of Bali” ini diadakan di Kitchenette, Beachwalk level 1, Jumat (24/3). Ketujuh wanita tersebut adalah, I.A. Selly Fajarini Mantra, I G.A. Agung Inda Trimafo Yudha, Ni Luh Djelantik, Karina Pra-

basari, A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, A.A. Sri Utari, dan Ayu Bulantrisna. Beachwalk memberikan apresiasi kepada Selly Fajarini karena upaya istri Wali Kota Denpasar ini dalam melestarikan, memperkenalkan dan mempertahankan kain endek Bali. Inda Trimafo mendapat penghargaan sebagai pengusaha wanita Bali yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai ini sempat menyandang sebagai Ketua DPD HIPMI Bali. Ni Luh Djelantik merupakan seorang desainer yang terkenal dengan ikon sepatunya. Ia telah menerima berbagai macam penghargaan seperti esr Fashion Brand dan Designer The Yak Awards in 2010. Dinominasikan sebagai Ernst and Young for Ernst and Young Enterpreneur Winning Women 2012 Awards.

“BEAUTY AND THE BEST (bukan beast)” Salam Senyum.. Just a little change....Small to say the least Both a little scared..... Neither one prepared Beauty and the Beast.... Hmmmmm .. Pembaca setia Dhani’s Art in Service, sungguh romantisnya lagu itu (Beauty and the Beast). Dalam minggu ini tidak salah jika kita lihat orang berbondongbondong untuk menonton film layar lebar yang mengulang kesuksesan pemutaran film beberapa tahun yang lalu. Terlepas dari bagus tidaknya film, romantis dan cantiknya para pemain film, sebenarnya ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku layanan. Beauty and the BEST, saya tidak menulis BEAST. Kenapa? Cantik dan si Buruk Rupa? Tentu ini komparasi atau perbandingan yang mudah untuk memilihnya. Tetapi kalau Cantik dan yang TERBAIK? Ini pilihan yang akan menjadi rebutan pelanggan tentunya. Sebagai ilustrasi cerita yang saya alami sendiri seperti ini. Ketika memulai berkarir di Perbankan puluhan tahun yang lalu, saya ditugaskan sebagai front liner selama beberapa tahun. Syarat utama sebagai front liner adalah bagaimana mempunyai penampilan yang menarik sehingga dapat membuat pelanggan merasa betah ketika datang ke Bank. Deretan para front liner sudah teruji dengan seleksi fisik terlebih dahulu. Setelah berjalan beberapa bulan, beberapa teman saya yang menjadi front liner terpaksa harus digeser kedudukannya dengan yang lain, sedangkan saya masih tetap bertahan, bahkan sempat menjadi front liner terbaik se-Bali, NTB, dan NTT. “Cantik-cantik kok judes”.. atau “Wajahnya sih cantik, tapi lelet banget melayani”... Naaaah itu ternyata penyebab utamanya mengapa front liner segera digantikan oleh orang yang dianggap lebih kompeten dibidang itu. Memang cantik atau istilah kerennya sekarang ‘cashing’ sangat

penting untuk menjadi garda terdepan yang menarik dalam sebuah perusahaan, apalagi perusahaan jasa. Sering kita dilayani oleh wanita cantik. Tetapi ketika melihat caranya melayani tidak secantik penampilannya. Sangat disayangkan bukan?... “Mbak, saya mau masker rambut dan potong poni sedikit ya... “ permintaan saya kepada pegawai Salon ternama di seputaran Denpasar. Orangnya cantik, kulit bersih, dan pakaian yang dikenakan sangat sesuai dengan bentuk badannya yang langsing. Yaaa itu tentunya pertimbangan pihak manajemennya memilih orang yang menarik agar dapat mempengaruhi pelanggan yang tentunya ingin perawatan di salon tersebut. “Waaah, tukang potongnya ga ada, kalau mau masker rambut ga bisa juga karena masih ramai”. Itu jawaban yang saya terima dari pegawai salon tersebut, tanpa senyum, tanpa basa-basi, dan tanpa magic word yang tentunya sangat diperlukan untuk menyenangkan hati pelanggan. Mendapat perlakuan seperti itu dalam hati saya berkata, “cantik- cantik kok ketus”. Bagaimana Salon ini dapat pelanggan setia ketika pengalaman pertama sudah ditolak dengan layanan yang tidak simpatik. Pembaca setia, dalam materi pelatihan saya dengan judul “Serve With Love” terdapat teknik melayani se­ penuh dan setulus hati. Selain dengan JAGA HATI dan CONNECTING HEART AND MIND, teknik yang tidak kalah pentingnya adalah dengan SENTUHAN HATI. Bagaimana menjalankan sentuhan hati dalam layanan? Yang pertama tentunya PENAMPILAN. Penampilan tentunya menjadi Impresi (kesan) pertama yang akan dinilai oleh pelanggan dengan kasat mata. Bagaimana dapat melayani dengan baik ketika seorang front liner berpenampilan acak-acakan, tanpa make up, atau pakaian kumal dengan wajah yang kucel. Hal ini harus menjadi perhatian para penyedia jasa agar penampilan para front liner selalu terjaga baik dari pakaian, make up, tata rambut dan hal-hal yang lain yang dapat dilihat secara langsung oleh pelanggan. Yang kedua dari teknik sentuhan hati adalah dengan

Suara dan kata-kata. Bagaimana seorang front liner harus menjaga suara dan kata-katanya agar selalu terdengar baik di telinga pelanggan. Kata-kata yang digunakan tentunya adalah kata-kata yang dapat menyenangkan pelanggan yang dikenal dengan istiah magic word. Contohnya, adalah, “silahkan, .... mohon maaf.... apakah Ibu keberatan,... ada yang bisa dibantu, wah Bapak luar biasa,.. dan lain lain”. Yang ketiga adalah Gestur atau bahasa tubuh. Bagaimana seorang front liner selalu menjaga gesturnya agar selalu mengesankan gestur terbuka. Gestur terbuka disini artinya selalu antusias, semangat, senang menolong, mempunyai pandangan positif, dan lain sebagainya. Gestur terbuka tentunya harus ditunjukkan dengan sewajarnya tanpa kesan yang berlebihan atau dibuat-buat. Jadi marilah kita tambahkan kualitas layanan kita dengan bukan hanya sekadar cantik di penampilan. Tetapi cantik yang selain cantik secara fisik saja. Tetapi cantik dengan kesan yang terbaik, dengan kecepatan, keramahan, keakuratan, antusias dan lain-lain. Dan itu sebagai penyempurnaan dari cantik secara penampilan. BEAUTY AND THE BEST,... Cantik dan yang terbaik. Saya yakin akan dapat membuat layanan para front liner menjadi sempurna untuk mendukung loyalitas pelanggan terhadap perusahaan kita. Tulisan saya ini terdapat juga dalam materi terfavorit pelatihan saya dengan judul “SERVE WITH LOVE” . Ingin mengetahui dan menerapkan bagaimna ‘SERVE WITH LOVE’ selalu MENJADI LANDASAN DALAM MELAYANI di perusahaan/instansi Bapak/Ibu ? Silahkan hubungi manajemen kami, dan kami siap sharing dalam pelatihan, IHT (In House Training) atau workshop dan seminar seperti apa yang Bapak/Ibu butuhkan. Salam3SP Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani srisumahardani3sp@gmail.com

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Membangun usaha, gampang-gampang susah. Namun, bila mau belajar dan usaha, bantuan Allah akan datang. Seperti peng­ usaha sukses yang bernama Indah. Perempuan kelahir­ an Kediri ini tak serta merta usahanya langsung menanjak begitu saja.

I

stri(alm) Ir. Agus Bambang Budi Utomo, yang pernah menjabat Kepala Dinas PU Jombang, ini awalnya hanya sebagai ibu rumah tangga yang memiliki hobi memasak dan membuat kue untukkeluarganya. Sebagai istri orangpenting, Indah,sangat mengerti kesibukan sang suami. Apalagi sang suami termasuk orang kepercayaan Dr. KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Hubungan suami Indah dengan Gus Dur, bagaikanbapak dengan anak.Sangat dekat. Ketika sedang bahagianya, kare­n a memiliki tiga anak yang masih kecil dan luculucunya, bagai disambar petir, Indah,mendapat kabar bahwas uaminya meninggal dunia akibat kecelakaan saat bersamarombongan Gus Dur, diJombang. “Kejadian itu terjadi pada 22 Desember 2002, masih lekat dalam ingatan dan hati saya,”ujar Indah, sambil mengingat peristiwaitu.Saat itu, anak pertamanya masih berusia 9 tahun dan yang kedua berusia 6 tahun serta ketiga baru berusia 43 hari. Yang dirasakan Indah,saat itusangat sedih tak karuan.Tetapi Indah tak boleh larut. Indah harus bangkit demi masa depan

19

Kuncinya Belajar dan Berusaha ketiga buah hatinya. “Satu-satunya jalan saya harus bekerja untukmemenuhi kebutuhan dan masadepan ketiga anak saya. Yaaaa…..,roda kehidupan sedang berputar,”papar Indah. Tak berselang lama sejak kepergian suaminya, Indah membuat usaha jualan ikan.Berangkat dini hari pulang pagi. Indah, mengambil ikan ditempat langganannya dikawasan Juanda kemudian pagi harinya dikirim ketempat-tempat yang biasaberlangganan mengambil ikan dari Indah. “Waktu itu saya tinggal diPakuwon, samping rumah kiri kanan kebanyakan orang Tionghoa. Dan saat itu security komplek saya sempat curiga akan pekerjaan saya.Langsung saja security saya ajak naik ke mobil pick up saya untuk melihat sendiri apa pekerjaan saya. Selama 3 tahun Indah menggeluti bisnis ikan, dan Indah sukses menjadi suplier besar di Surabaya.”Rumah makan danrestoran besar di Surabaya banyak yang ngambil ikan dari saya,”tambah Indah.Tak hanyabisnis ikan, Indah, mulai membuka usaha salon yang diberinama ’Say Bellla Salon’ dikawasan Wiyung, Surabaya. Setelah 3 tahun sukses menjadi suplier besardi Surabaya dan berhasil dengan usaha salonnya, perempuan lulusan pesantren di kota Bangil ini hijrah ke Jakarta pada 2009. Karena mendampingianak perempuan satu-satunya yang menjadi penyanyi, bintang iklan, dan pemain sinetron.

Indah

“Bakat putri saya Bella Nabilla,ini sudah terlihat dari kecil, di Surabaya Bella Nabilla,lolos dalam ajang pencarian bakat.Kemudian kami pindah ke Jakarta untuk meniti karier Bella,”ujar Indah. Di Jakarta Indah,bertemu Cakra Bratakusumo,pengusaha sukses pemilikTepung Cakra. “Pak Cakra mengajarkan sayabisnis. Saya banyak belajar seluk beluk detailnya bisnis dari pak Cakra. Pak Cakra figur bapak buat saya,”ujar Indah. Cakra Brata kusumo, tak hanya sukses dengan usaha tepungnya, tetapij uga sukses dengan usaha tiket (tiket konser artis luar negeri, tiket pesawat, dan travel). “Saya dipercaya untuk mengelola usaha tiket pak Cakra,”tambahnya. Tak berselang lama, Indah,

membuka usahapom bensin di Jakarta.Usahanya yang di Surabaya yaitu’Say Bella Salon’juga dipindah ke Jakarta. Dari usaha pom bensin tersebut,kehidupan Indah,membaik.Dari p o m bensin, Indah merambah bisnis properti. Indah mempunyai beberapa rumah mewah di Jakarta yang ia sewakan untuk shooting sinetrondan film. Tak hanya usaha itu saja, Indah juga membuka beberapa usaha rumah makan dan cafe di Jakarta. Tahun 2014 Indah,kembalike Surabaya.”Bagaimana pun juga saya berat untuk terlalu lama meninggalkan kota tercinta ini,”ujar Indah.Meski jauh dari Jakarta, Indah,tetap bisa memantau seluruh pegawainya melalui cctv yang bisa ia lihat dari internet dilaptopnya. “Sekarang zamannya sudahcanggih. Jadi tiap hari saya memantau seluruh pegawai melalui internet. Jadi saya tinggal

buka laptop dan melihat semua aktivitas yang dilakukan seluruh pegawai saya.Tapi 2 minggu sekali saya terbang ke Jakarta untuk memantau langsung keadaan di sana,”tambah Indah. Java Store pusat oleh-olehkhas Suroboyo, terdapat minimarket, pujasera, butik, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang ini satu tempattapi komplit. Apa lagi nanti 1 April mendatang akan disiapkan panggung sekaligus alat musiknya untuk anak muda yang ingin menyalurkan hobinya di Java Store. Tak hanya itu Indah, juga akan mempersiapkan instruktur senam untuk orang-orang yang akan senam di Java Store setiap Sabtu dan Minggu pagi. Beberapa usahan yaitu yang Indah, kelola sendiri, belum ditambah usahanya yang bermitra dengan pihak lain. “Semua yang saya dapatkan tak lepas dari tangan Allah.Selaindoa, usaha, dan mau belajar itu kuncinya,”tutup Indah. (Meta Vabiola)

Bisnis Digital Printing Menguntungkan Inovas iteknologi ­printing terus berkembang, mulai dariteknologi analog hingga ditigal.Hal ini menjadikan teknologi printing menjadi salah satu teknologi yang tak bisa dipisah­k an dari sector penunjang untuk Information and Communication ­Technology (ICT). Industri digital printing bukanlah industri musiman, digital printing merupakan usaha yang pada mulanya dalam bidang periklanan,iklan sangat dibutuhkan baik perusaha­a n dari skala ke-

Budi Irawan

cil sampai besar. ­Usaha digital printing tak kena pengaruh perekonomian. Walaupun ekonomi lagi lesu, perusahaan malah akan meningkatkan iklannya agar produknya laku. Bisnis inilah yang dilirik oleh owner Digital Printing HOS, Budi Irawan. Ia mendirikan usaha penyablonan kaos. Meski, belum pernah berwirausaha, tak menjadikannya putus asa. Sebelum ia menjalani usaha digital printing, pria 28 tahun ini mengaku, pernah bekerja dibidang fotografi dan sempat bekerja di beberapa media. Pada saat ia kerja menjadi fotografer, pria yang akrab disapa Bobo, bertemu dengan temannya yang memproduksi mesin DTG khusus kaos. Dari situ, ia punya bayangan mendirikan usaha tersebut. “Sejak pertemuan itu, butuh waktu cukup lama untuk merealisasikan usaha DTG. Sekitar tiga tahun setelah saya keluardari media,” ungkap Bobo. Nama “HOS” sendiri, ia gunakan sebagai brand dari usahanya. HOS memiliki kepanjangan, yakniHaji Omar Said. Awalnya bisnis digital printingnya hanya menyediakan jasa printing. Tapi seiring berjalannya waktu, bisnisnya ini merambah ke penyediaan jasa sablon kaos, jaket dan sarung bantal. Bediri sejak 2015, dengan modal sekitarRp 30 juta – Rp 40 juta.Kini ia bisa mengantongi Rp 10 juta per bulannya. Bahan baku kaos, menggunakan produk lokal Indonesia, diantaranya Surabaya dan Jakarta. Pria lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Barunawati, ini memiliki banyak kenda ladalam menjalankan bisnisnya ini.“Kalau kendala kita dimesin, kalau mesin lokal dikenal rewel.Sedangkan, mesin impor mahaltapi bisa diandalkan,” ujarnya sambil tersenyum. Dunia digital sendiri sifatnya instan, kreatif dan inovatif.Bobo mengatakan hal inilah yang mendukung adanya atau dimungkinkannya dunia cetakmencetak tak lagi mempunyai limit tertentu. Digital ­Printing HOS terlatak di Waru, Sidoarjo.Pria berkacamata ini berharap agar usahanya ini bisa maju, bisa menjadi pandangan alternative bagi kawan-kawan yang ingin menularkan imajinasinya. (Fiqhy/Azis)


18

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Buleleng Tuan Rumah Peringatan HKG PKK ke-45 Provinsi Bali

Ajang Pamerkan Potensi Buleleng

Napak Tilas Panji Sakti

Beri Solusi Kerusakan Hutan Sebanyak 44 regu dari Pelajar, Mahasiswa dan Organisasi

kepemudaan di Buleleng, Rabu (22/3/2017) pagi, turut serta dalam Napak Tilas perjalanan pendiri Kota Singaraja Ki Barak Panji Sakti, dengan start di Pura Yeh Ketipat Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada, dilepas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ,ST. Peserta Napak Tilas Panji Sakti kali ini akan menempuh jarak 15 kn dengan perkiraan Finish 3-5 jam. Peserta yang dilepas di Jaba Pura Yeh Ketipat Desa Wanagiri dan finish di Monumen Bhuana Kerta Desa Panji.

M

enurutnya, para pe­ serta Napak Tilas akan merasakan bagaimana sebagian perjalanan Panji Sakti ketika memasuki wilayah Den Bukit dalam rangka mem­ bangun kerajaannya yang akhirnya mem­

bangun Kota Singaraja empat ratus tiga belas tahun silam. Pembangunan kota Singaraja dengan melakukan perabasan hamparan tanaman jagung gembal atau jagung Buleleng, karenanya wilayah yang mengitari Singaraja disebut Buleleng yang kini menjadi nama Kabupaten.

Peserta Napak Tilas Panji Sakti diikuti oleh siswa, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan

Bupati Buleleng Putu Agus Surad­ nyana, ST., dalam sambutannya menga­ takan, sebagai warga Buleleng hendak­ nya menanamkan jiwa kepahlawanan pendiri kotanya yakni Ki Barak Panji Sakti yang dengan gigih serta kekuatan maha dasyatnya dari Kabupaten Klung­ kung menuju Den Bukit untuk mem­ bangun Kota Singaraja. “Kota Singa­raja yang berdiri kokoh kini di usianya ke-413, beragam pembangunan telah dapat dilaksanakan pemerintah daerah dan masyarakatnya. Melalui momen ini, mari kita terus bahu membahu membangun Buleleng, untuk nantinya dapat mengentaskan kemiskinan se­ suai cita-cita pendiri kota tercinta ini,” ungkapnya. Lebih lanjut, Bupati PAS meminta kepada seluruh peserta napak tilas panji sakti untuk mencatat kerusakan hutan yang ada disepanjang etape dan juga berikan masukan apa yang harus dilaku­ kan pemerintah daerah “Di era saat ini, kita minta kepada peserta untuk men­ catat kerusakan hutan yang akan dilalui peserta dan juga memberikan solusi apa yang harus dilakukan Pemerintah Paerah,” pinta Bupati PAS. Sementara itu, ketua panitia napak tilas sekaligus kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengatakan, kegiatan napak tilas ini bertujuan mengajak para generasi muda untuk tetap memegang kekom­ pakan serta mengapresiasi sejarah lahirnya kota singaraja.” disamping untuk mengenang masa kejayaan Panji Sakti. Kita juga harapkan para paserta untuk tetap memegang kekompa­ kan antar generasi muda khususnya ­generasi muda Buleleng,”harapnya. (Wiwin Meliana)

Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 tahun 2017 ting­ kat Provinsi Bali diselenggarakan di Kabupaten Buleleng. Kegiatan yang dipusatkan di Eks Pelabuhan Buleleng ini dimeriahkan dengan pameran se­ luruh Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota se Bali. Kesempatan ini digunakan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng untuk menunjukkan potensi yang ada di masing-masing kecamatan secara lebih lengkap. Maksud tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten, Ny. Mas Aries Suradnyana saat ditemui di sela-sela pemantauan pameran di Wantilan Eks Pelabuhan Buleleng, Kamis (23/3). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, wakil Guber­ nur Bali, Ketut Sudikerta, Wakil Bu­ pati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika beserta wakil, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Bali, FKPD Kabupaten Bule­ leng, kepala OPD lingkup Pemprov Bali dan Kepala OPD lingkup Pemkab Buleleng. Aries Suradnyana menjelaskan, penunjukkan tuan rumah peringatan HKG PKK dilakukan bergiliran setiap tahun. Tahun lalu pada Peringatan HKG PKK ke 44, Kabupaten Bangli menjadi tuan rumah. Pada tahun 2017, Perin­ gatan HKG PKK ke 45 dilaksanakan di Kabupaten Buleleng. Menurutnya, sebagai tuan rumah Buleleng memiliki keuntungan lebih. Buleleng bisa me­ mamerkan potensi setiap kecamatan yang ada di Buleleng. Hal tersebut dikarenakan, sebagai tuan rumah Buleleng mempunyai space atau ruang lebih untuk memamerkan potensinya. Hasil bumi dan kerajinan khas Buleleng

juga dipamerkan pada saat Peringatan HKG ini. “Kita bisa lebih menggali lagi dan memamerkan potensi kita. Masingmasing kecamatan akan terpromosikan melalui pameran yang ada. Selain itu kita juga bisa mengetahui potensi yang ada di Kabupaten Lain,” jelasnya. Disinggung mengenai program yang akan dijalankan di periode kedua nya sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Bule­ leng, Aries Suradnyana mengungkapkan akan tetap berpatokan pada sepuluh program pokok PKK. Lebih lanjutnya, dirinya menambahkan sepuluh pro­ gram pokok PKK tersebut merupakan hal yang sederhana. Namun, dalam sepuluh program pokok PKK tersebut yang terpenting adalah penggerakkan masyarakat yang sudah ada di bawah. Penggerakkan masyarakat ini sudah terstruktur dari bawah mulai dari desa sampai kabupaten. “Ya program kita ke depan tetap mengacu pada Sepuluh Program Pokok PKK. Na­ mun, kita akan tata sehingga semakin terstruktur dan semakin greget untuk menggerakkan masyarakat,” imbuh Aries Suradnyana. Sementara itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengharapkan peran PKK dalam masyarakat semakin ditingkatkan. Bagaimanapun menurut­ nya tujuan PKK itu sangat mulia yaitu untuk kesejahteraan keluarga. Hanya saja, kegiatan-kegiatan PKK harus dise­ suaikan lagi dengan situasi kekinian. PKK bisa memasukkan kegiatan da­ lam hal narkoba maupun perkelahian remaja, tawuran, serta meningkatkan produktivitas remaja. “Ke depan kegiatan PKK harus tanggap dengan kondisi yang ada sekarang sehingga bisa lebih produktif dan maksimal khususnya perhatian kepada remaja,” tutupnya.(Wiwin Meliana)

Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 tahun 2017 tingkat Provinsi Bali di pusatkan di eks. Pelabuhan Buleleng

Tingkatkan Kompetensi Perawat STIKes Buleleng Gelar Seminar Kegawatdaruratan Jantung Setelah sukses menyelenggarakan seminar yang bersekala inter­ Ali Haedar,Sp,EM (Dokter Spesialis Emergency di RS dr Saiful Anwar nasional pada tanggal 15 Maret 2017 di Wantilan STIKes Buleleng dan staf pengajar di FKUB serta instruktur ACLS AHA skala Nasional dengan tema anatomi, dengan pembicara Dr.Pisit poltana , Dr dan internasional), Ns Verakaryadi,S.kep (Perawat ahli di RSUP Sanglah Suprance,P dari Thailand, Dr Sundayana yang kapasitasnya selaku bertugas di emergency Depertement), Ns. I Putu Budhiarsa.,M.Nurs EN Ketua PPNI Buleleng dan Ketua STIKes Buleleng, dalam rangkaian hari (Perawat ahli di RSUP Sanglah bertugas di Emergency Depertement), jadi PPNI yang ke 43 (17 Maret 1974), kembali menyelanggarakan Ns. Made Martini,M.Kep (Staf dosen STIKes Buleleng). seminar nasional tentang kegawat daruratan jantung yang di seleng­ Seminar ini dibuka oleh Ketua STIKes Buleleng Ns I Made Sundayana, garakan tanggal 18 dan 19 maret 2017 di Wantilan STIKes Buleleng. S.Kep,M.Si., yang inti sambutannya mengatakan para tenaga kesehatan Dirgahayu Perawat Indonesia. Semoga profesi ini semakin tinggi khususnya perawat sangat penting untuk mampu menangani sekaligus derajatnya di dunia dan akhirat nanti. Gerakan perawat Indonesia membantu mengambil tindakan dengan sebuah komunikasi yang efektif, selalu mendukung masyarakat sehat. Banggalah menjadi perawat. cerdas, tepat dan mampu mewujudkan penyembuhan normal termasuk Tujuan seminar ini, yaitu untuk meningkatkan kompetensi, di penyembuhan tentang tata laksana henti jantung seperti “Management tengah kompetisi global, dengan gendrang teknologi dan informasi Cardiac Arest di Intrahospital dan Sistem Code Blue”. Mari terus bagi para perawat yang bertugas di lembaga kesehatan, dan di lahan tingkatkan kompetensi para peawat dimanapun mereka bertugas seka­ Seminar Nasional tentang kegawatdaruratan Jantung praktik lainnya, guna menuju pada penyelamatan jiwa dan nyawa ligus menjawab tantangandan harapan masyarakat luas untuk mampu di Wantilan Stikes Buleleng manusia. memeberikan pelayanan yang berkualitas dan prima. Peserta seminar lebih kurang 532 orang, terdiri dari anggota PPNI (Parktisi Kesehatan), Anggota IDI, Mahasiswa Definisi tentang henti jantung, yaitu terhentinya aktivitas mekanik jantung yang di konfirmasi Kesehatan (Perawat dan Bidan) serta para dosen. oleh tidak adanya tanda tanda sirkulasi yang terjadi baik di dalam Rumah sakit (IHCA/Intra Hospital Cardiac Arest) ataupun di luar rumah sakit (OHCA/Out of Hospital Cardiac Arest). Dan henti Kepada para peserta seminar, Dr Sundayana yang berkapasitas selaku Ketua PPNI Kabupaten jantung terjadi ketika jantung tidak dapat berfungsi (malfungction) dan berhenti berdenyut secara Buleleng dan Ketua STIKes Buleleng, menekankan manfaat kegiatan ini sebagai cemeti dan sugesti tiba tiba dan kematian terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima intervensi. guna meningkatkan pemahaman di bidang kegawatdaruratan jantung secara emergency, serta dapat mencegah dan mengambil tindakan yag cepat , tepat untuk sebuah penyembuhan tentag kegawat Mengingat pentingnya pemahaman,wawasan,kompetensi dan Profesional yang harus dimiliki daruratan jantung. Semoga para perawat dimanapun saat ini bertugas, selalu diberikan petunjuk oleh para perawat, dalam menangani pasien kegawat daruratan jantung, panitia mengangkat tema serta kekuatan oleh tuhan untuk menjalannkan tugasnya dengan kualitas sesuai dengan Tupoksi, SOP, “Improving Our Knowledge And Clinical Competency Emergency Cardiac Care in Update Mana­ karena para perawat hampir 24 jam mendapingi pasien dalam menjalankan kebijakan dokter.-win gement of Arest” di wantilan STIKes Buleleng tgl 18-19 Maret 2017.Dengan narasumber Bp. Dr

7


8

Bunda & Ananda

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Parade Ogoh-ogoh di SD Pelangi Dharma Nusantara

Dalam rangka memperingati Hari Rara Nyepi, SD Pelangi Dharma Nusantara (PDN) menggelar parade ogoh-ogoh yang dipentaskan di lapangan sekolah ­setempat, Jumat (24/3).

Drs. I Wayan Suaba, MBA

K

e t u a Ya y a s a n Pelangi Dharma Negara, Drs. I Wa y a n S u a b a , MBA. yang menghadiri acara tersebut sekaligus bertindak sebagai salah satu juri, mengatakan sangat bangga atas kreativitas anak-anak yang dipandu para guru dan tak terlepas dari orangtua murid yang ikut men-support anak-anaknya berbuat sebaik-baiknya. “Saya melihat kesungguhan

anak-anak, dari 6 tim ogohogoh, kami tim juri kesulitan menilai karena semuanya bagus. Bahan bakunya ramah lingkungan (natural), tema yang diusung sesuai dengan apa yang dinarasikan dan apa yang ditarikan, dan mereka kompak,” ujarnya. Yayasan Pelangi Dharma Negara (PDN) menaungi TK, SD, SMP (satu atap). Pelangi, memiliki warna-warna yang berbeda tetapi menjadi indah. Demikian pula semangat sekolah ini, yang tidak membedabedakan anak bangsa baik dari suku, agama dan lainnya, untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Terbukti pada parade ogohogoh tersebut, tak hanya diikuti siswa Hindu, tapi juga siswa beragama lain turut semangat meramaikan. Wayan Suaba mengatakan, ke depannya, sekolah yang baru memasuki tahun keenam ini tidak menutup kemungkinan akan juga mengadakan perayaan bersama untuk hari besar agama lainnya. “Ini komitmen kami, bahwa Pelangi itu menjadikan kita indah,” cetus Wayan Suaba. Salah seorang perwakilan wali kelas SD yang tampak paling energik ini menuturkan, selama pembuatan ogoh-ogoh

Wadahi Kreativitas Anak lewat Ogoh-ogoh

Membuat ogoh-ogoh yang kemudian diparadekan bahkan dilengkapi dengan tarian dan musik/gamelan menjadi salah satu bentuk kreativitas siswa, selain turut melestarikan budaya Bali dan mengenalkannya sejak dini. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud RI Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. didampingi Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan PAUD Enah Suminah saat melakukan kunjungan ke TK Alit Kirana Denpasar beberapa waktu lalu. Kedatangan rombongan dari Kemendikbud tersebut disambut anak-anak TK dan diterima oleh Ketua Yayasan Dharma Naradha, Kepala Sekolah dan para guru tersebut, berkesempatan memantau aktivitas anak-anak di kelas. Ia menilai anak-anak cukup

ceria dan dinamis bahkan pandai menari. Ella Yulaelawati juga mengapresiasi PAUD di Bali termasuk TK Alit Kirana yang melatih anak-anak sejak dini menari Bali. “Ini awal yang cukup baik sebagai potensi dan investasi terhadap perkembangan anak sejak dini. Dalam hal ini motorik halus, mental dan menggunakan semua indera, intelegensia, keseluruhannya,” ujarnya kagum. Karena itu, ia mengasumsikan bahwa anak PAUD di Bali lebih bisa menari daripada jutaan anak PAUD lain, dan itu bukanlah hal sederhana. “Selamat sudah tidak menyianyiakan usia perkembangan anak. Dan, sudah sangat baik menumbuhkembangkan potensi di usia perkembangan emas, dan itu harus ditiru PAUD-PAUD lain,” imbuhnya lagi. (Inten Indrawati)

Griya

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

17

Mebel Minimalis tidak Membosankan Mebel-mebel mini­malis rupanya masih diminati masyarakat saat ini. Hal ini di­sampaikan Dewa Ayu Sri Agung Gunawati, S.Sn., owner SR Interline. “Orang-orang masih suka yang simpel. Desain minimalis bisa masuk ke setiap zaman, dan tidak mem­ bosankan,” ­ungkap desainer ­interior ini.

S

ri Agung-sapaan akrabnya menjelaskan, kalau pun pada suatu saat ingin ada perubahan, mebel-mebel minimalis ini akan lebih mudah untuk ditambahkan sentuhan bentuk yang berbeda atau warna yang berbeda, sehingga memberi suasana yang berbeda dari desain sebelumnya. Desain minimalis dikatakannya juga lebih mampu untuk memberi kesan ruangan yang lebih luas, karena mebel minimalis memiliki bentuk yang simpel, tidak banyak lekukan atau profil dan ukiran. “Terkadang lekukan juga ada pada mebel minimalis untuk sekadar memberi

tersebut ia terus memantau dengan datang langsung ke tempat anak-anak didiknya membuat ogoh-ogoh. Khusus untuk karya ogoh-ogoh kelas yang dipimpinnya itu, bahan bakunya memanfaatkan barang bekas, seperti koran dan botolbotol plastik air mineral. Semua anak turut terlibat hingga dukungan para orangtua siswa. Dengan kekompakan mereka, tim ogoh-pgoh kelas VA ini pun berhasil menggondol Juara 1. (Inten Indrawati)

Dewa Ayu Sri Agung Gunawati, S.Sn.

aksen agar tidak terlihat terlalu monoton,” tungkasnya. (Inten Indrawati)

Desain simpel dengan kombinasi warna sebagai variasi

Parade Ogoh-ogoh SD Pelangi Dharma Nusantara (PDN)

Mendongeng Lima Menit aku kue jahe

Seorang laki-laki kecil punya seorang istri kecil. Pasangan suamiistri itu tinggal di rumah kecil. Mereka cukup berbahagia. Satu hal yang menyusahkannya adalah, mereka tidak Made Taro punya anak. Pada suatu hari sang istri membuat kue jahe di dapur. Ia bentuk kue itu seperti anak kecil; berkepala, bertangan, berkaki. Anak kecil itu dilumuri tepung terigu yang sudah bercampur gula dan mentega. Kemudian memasukkannya ke dalam oven. Tidak berselang lama, sang istri membuka oven itu. “Wouw!” teriaknya. Ia melihat seorang anak laki-laki kecil melompat lalu berlari cepat. “Aku Kue Jahe! Aku Kue Jahe! Kejarlah aku!” demikian teriak anak kecil itu. Sang istri memanggil suaminya lalu mengejar anak kecil itu, namun Kue Jahe itu sudah jauh meninggalkan tempat. Di depan sebuah gudang, Kue Jahe itu melihat orang-orang bekerja. Ia berteriak, “Aku Kue Jahe! Aku Kue Jahe! Kejarlah aku!” Orang-orang yang bekerja itu mengejarnya, namun anak kecil yang nakal itu sudah jauh meninggalkan tempat. “Aku Kue Jahe! Aku Kue Jahe! Kejarlah aku!” teriaknya lagi di depan para petani yang sedang menyangkul di sawah. Petani itu membuang cangkulnya, lalu mengejar anak nakal itu. Namun anak kecil pelari cepat itu sudah jauh meninggalkan

tempat. Nah, tibalah si Kue Jahe di pinggir sungai. Ia ingin menyeberang, tetapi anak kecil itu tidak bisa berenang. Kebetulan di pinggir sungai itu lewat seekor serigala. Hewan yang terkenal licik itu lalu mendekatinya. “Kau ingin menyeberang? Kalau berkenan, bolehkah aku membantumu?” kata Serigala sopan. “Ya, aku ingin menyeberang, tetapi kamu tak mungkin dapat membantuku,” jawab si Kue Jahe. “Mengapa tidak mungkin? Kau bertengger di ekorku, aku berenang, lalu menurunkanmu di seberang.” Kue Jahe pelari cepat itu setuju. Ia berpikir dengan bergantungan pada ekor, hewan penolong itu tidak mungkin akan mencaploknya. Setiba di seberang, ia akan meloncat lalu berlari kencang. Demikianlah sang Serigala menyeberangkan anak kecil itu. Belum sampai pertengahan, ekor serigala itu hampir tenggelam. “Terlalu berat, Kue Jahe! Kamu akan tenggelam. Duduklah di punggungku!” seru Serigala. “Tiba di pertengahan sungai, permukaan air mencapai punggung. Serigala mengangkat moncongnya, lalu berseru, “Meloncatlah ke hidungku! Air sungai makin naik. Kalau tetap di punggungku, kau akan tenggelam!” Anak kecil si Kue Jahe itu segera meloncat ke hidung Serigala. Menjelang tiba di seberang, hewan licik itu tiba-tiba menganggukkan moncongnya keras-keras. Anak kecil itu terlontar ke udara, lalu secepatnya mendarat di mulut Serigala. “Nyam, nyam, nyam ….! Enak benar!” kata Serigala.

Almari minimalis menyatu dengan meja belajar untuk mengefisienkan ruang

Desain TV cabinet yang minimalis juga bisa dipadukan dengan mebel klasik untuk lebih meringankan suasana ruang. Dan dapat juga dipadukan dengan sedikit ukiran untuk menyesuaikan dengan suasana rumah yang klasik

Desain minimalis dengan aksen lengkung pada dinding sebagai pembatas antar wallpaper yang berbeda motif

Desain kitchen set minimalis dengan menambahkan unsure stainless pada dinding dan list pada pintu, memberi kesan minimalis yang modern dan mewah


16

Guru tak hanya digugu dan ditiru. Tugasnya juga mengawal dan mennyemangati murid-muridnya di tengah arus globalisasi untuk juga bisa berkompetisi. Dengan selalu tetap menjaga etika dan kesopanan sehingga menjadi contoh yang baik. Tak hanya cerdas akademik, namun cerdas tapi beretika dan berdedikasi tinggi. Demikian sekelumit kesan dan pesan perwakilan wisudawan, Ketut Kusuma Wardani yang juga menjadi lulusan terbaik, yang disam­paikan dalam Wisuda Sarjana XXXVIII IKIP PGRI Bali, Selasa (21/3) di Inna Bali Beach Hotel.

P

Edukasi

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

ada wisuda kali ini, IKIP PGRI melepas 95 wisudawan dari 4 fakultas yakni, Fakultas Ilmu Pendidikan, FPBS, FP IPS, MIPA dan FPOK. Menurut Rektor IKIP PGRI Bali Dr. Drs. I Made Suarta, S.H., M.Hum, meski

Wisuda Sarjana XXXVIII IKIP PGRI Bali

Bekali IT dan Kewirausahaan

wisuda kali ini jumlah pesertanya terkecil sepanjang sejarah namun cukup istimewa. “Wisuda terkecil tapi banyak sekali kami berikan pembekalan mulai dari skill. Mereka di bangku kuliah sudah dapat pembekalan IT dua semester termasuk mendapatkan sertifikat IT,” jelasnya. Ia mengatakan, tantangan global yang ada untuk para alumni perlu disikapi dengan memberikan inovasi pembelajaran di kampus. Kampus IKIP PGRI Bali tak hanya mencetak tenaga kependidikan atau guru, namun juga membentuk wirausahawan muda. Program entrepreneurship, disebutkan Rektor

Lulusan terbaik Ketut Kusuma Wardani dalam Wisuda Sarjana XXXVIII IKIP PGRI Bali

Suarta akan terus dikembangkan diluar disiplin ilmu yang dipelajari di kampus. “Sering saya katakan, ciptakan kran kedua, jangan hanya terpaku hanya pada satu kran saja. Itu istilah kami,” jelasnya. Hingga wisuda XXXVIII, IKIP PGRI Bali telah menamatkan 20.604 calon guru. Mereka menjadi guru PNS dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara profesional, mereka yang dilepas telah memenuhi empat kompetensi guru, yakni kompetensi profesional, kepribadian, sosial, dan pedagogik. Sepanjang pengamatan dan penelusuran yang dilakukan, tamatan IKIP PGRI Bali semua terserap di dunia kerja. Jika tidak, mereka akan berwirausaha sesuai inovasi dan kompetensi yang dimiliki alumni. Ketua Yayasan PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, S.H., M.Pd. mengatakan, pilihan menjadi guru adalah sangat mulia. Bangsa ini menjadi terhormat dalam pergaulan dunia ketika melahirkan anak-anak cerdas dan berpendidikan. Tak bisa dibayangkan nasib bangsa ini jika kita tak memperhatikan nasib guru. Karena itu, ia mendesak pemerintah untuk segera mengangkat guru baru untuk mengisi posisi guru di sekolah yang segera memasuki masa pensiun. “Betapa menakutkan jika kekurangan guru di Bali ini sampai diisi guru asing,” ucapnya.

Rektor Made Suarta mewisuda 95 wisudawan, Selasa (21/3) di Inna Bali Beach Hotel.

Di sisi lain, ia menyatakaan kebanggaannya bahwa lulusan SLTA memilih studi lanjutnya di IKIP PGRI Bali. Apalagi kampus ini kini sedang berjuang meningkatkan status menjadi universitas dengan modal semua Prodi terakreditasi B. Untuk mendukung tujuan itu, yayasan sudah membangun gedung lantai 4 dengan 23 ruang perkuliahan. Ia juga berharap tahun ini KIP PGRi bali mampu melahirkan guru besar secara mandiri. Koordinator Kopertis Wilayah VIII Prof. Dr. Drs. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. mengingatkan, saat ini budaya mutu telah menjadi isu sentral dalam pengembangan pendidikan, terutama di jenjang

Pendidikan Tinggi. Mutu tidak lagi hanya menjadi gaya hidup pakem bagi setiap insan yang terlibat dalam dunia pendidikan. Peningkatan kualitas melalui berbagai jalur pendidikan tidak akan pernah berakhir. Dunia terus bergerak dan berubah begitu cepat. Siapa saja yang tidak mampu mengadopsi dan beradaptasi dengan perubahan, maka akan tergilas. “Karena itu, setiap insan termasuk para wisudawan yang diwisuda saat ini wajib mempersiapkan diri sebaikbaiknya, terutama kesiapan mental dan berbagai kecakapan (skill) sehingga bisa tetap eksi dalam menghadapi dan menikmati gelombang persaingan,” pungkasnya. –ten

Sudut Pandang Melihat perkembangan film Indonesia dari masa ke masa terutama saat ini, pastilah menarik jika dijadikan topik diskusi. Apalagi kita dapat melihat berbagai film Indonesia bukan hanya di bioskop tapi juga dapat menontonnya melalui televisi. Menonton film pun bukan sekadar hiburan , malah ada yang menjadikannya hobi.

L

uh Riris Indah Rahma Putri yang berulang tahun tiap 5 September ini telah menggumuli dunia FTV sejak 3 tahun silam. Ia memiliki kesan tersendiri tentang perfilman Indonesia. Menurutnya dalam sebuah film kita dapat melihat imajinasi sutradara yang dituangkan secara apik. Dengan perkembangan film Indonesia yang semakin pesat di setiap tahunnya, penonton disuguhkan film – film berkualitas di berbagai genre. Riris begitu panggilan, sebagai

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Riris Indah

Ingin Tontonan Khusus Anak-anak salah seorang satu pelaku industri film TV, mengatakan setiap tahun warna film akan semakin berwarna. Tak ada lagi satu genre yang menguasai bioskop, tapi mulai dari komedi hingga film yang bertemakan politik. “Bahkan banyak pula hadir komunitas film-film independen di Indonesia dengan sinematografi yang baik,” ujar Duta Endek Kota Denpasar tahun 2015 dan tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Ekonimi, Undiknas University ini. Ditanya soal pengalaman pribadinya berkuat di depan kamera Riris pun berkisah jika dirinya mulai terjun ke dunia layar kaca, khususnya FTV sejak masih kelas 1SMA. Awal mulai ikutan syuting , ia hanya tampil sebagai figuran. Syutingnya pun sampai seharian, menunggu dari pagi sampai pagi lagi dan harus standby dari awal mulai syuting sampai akhir. Setelah cukup lama Riris melakoni akting sebagai figuran,

“Terutama bagi anak kecil. Mereka saat ini lebih banyak menyaksikan tontonan sinetron yang sebenarnya lebih pas untuk para remaja dan bukan untuk konsumsi anak-anak,”

S

E

X DU

rupanya setahun kemudian ia pun mulai mendapatkan kesempatan yang lebih baik. “Setelah hampir setahun, saya baru mulai dapat dialog dengan peran sebagai pelayan, suster, ataupun yang lainnya,” ujar sulung dari tiga bersaudara buah hati pasutri Luh Putu Trisnawati dan Pande Ketut Suartama ini. Pengalaman FTV yang paling berkesan bagi Riris saat “Ku Ukir Senyummu di Langit Ubud”. “Proses syutingnya paling lama dibandingkan judul sebelumnya. Prosesnya yang sebenarnya 4 setengah hari ternyata berlanjut hingga 7 hari. Selama proses syuting setiap harinya selesai sampai pukul 1 malam dan bisa lebih sampai pukul 6 pagi. Keseluruhan proses yang cukup lama memberikan kesan tersendiri dan pengalaman yang berbeda buat saya,” tuturnya. Kembali bicara soal film Indonesia, khususnya yang beredar saat ini , Riris yang menyukai semua genre film ini, menyebut judul film “Cek Toko Sebelah “ sebagai film Indonesia disukainya. “Awalnya terlihat kurang menarik tapi setelah ditonton, walaupuan tergolong drama komedi tapi semua scene-nya, feel-nya dapet banget baik itu rasa sedihnya sampai happy-nya. Sebagian besar scene-nya memang membuat kita tertawa tapi beberapa scene juga sukses membuat penonton menangis,” lanjut Riris..

Kirim surat Anda ke Redaksi ­Tokoh dan cantum­kan “Sex Edu” di amplop. Bisa juga dikirim ke redaksitokoh@ yahoo.com. atau redaksitokoh@gmail.com Rubrik ini ­diasuh ­Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ­Denpasar.

Jawab: Dari semua paparan permasalahan di atas, sebenarnya untuk mencegah dan mendeteksi problem kesehatan seksualitas itu mudah, selama benar-benar mau memperhatikannya. Ada dua tips yang bisa dipasangkan buat bisa dipakai sebagai solusinya: Cermin dan Konsep ABCDE. Cermin. Sangat sederhana. Ini bisa menjadi pekerjaan rumah sebelum berangkat ke kantor, sesudah tiba di rumah, atau saat istirahat di kantor. Manfaatkanlah cermin untuk memperhatikan juga organ kelamin kita. Terutama ini penting bagi perempuan, yang struktur anatomi kelaminnya berbeda dengan laki-laki. Mengamati organ kelamin

9

dr. Oka Negara, FIAS

laki-laki lebih mudah dibanding perempuan. Karenanya buat perempuan, pakailah juga cermin untuk melihat apakah ada tanda-tanda yang tidak normal dari vagina, bisa berupa keradangan, luka, lecet, tanda pertumbuhan jamur, infeksi, keputihan yang tidak normal dan lain sebagainya terlebih saat kelamin mengalami keluhan seperti gatal atau terasa nyeri saat buang air kecil. Jadi, cermin jangan hanya dimanfaatkan untuk memperhatikan wajah saja, tetapi bisa buat memperhatikan perubahan dan keluhan di organ kelamin, semakin dini bisa diketahui ada masalah, semakin mudah dita­ ngani atau disembuhkan jika itu adalah penyakit. Konsep ABCDE. Konsep ABCDE ini bisa dilakukan siapa

Namun, Riris masih merasakan ada yang perlu dibenahi. Sekarang perfilman untuk layar lebar sudah sangat berkembang dan semkin berkualitas karena ide stori dan karakter pemain yang semakin bagus aktingnya. Namun, untuk film di layar kaca masih kurang banyak rumah produksi nasional yang kreatif dalam pembuatan cerita yang bisa menyampaikan pesan positif bagi penontonnya. “Terutama bagi anak kecil. Mereka saat ini lebih banyak menyaksikan tontonan sinetron yang sebenarnya lebih pas untuk para remaja dan bukan untuk konsumsi anak-anak,” tandas Riris yang ingin sukses di bidang desainer, tatarias, fotografi dan kuliner ini. (Sri Ardhini)

Seks dalam Dunia Kerja (2)- Habis

saja, di berbagai tingkat usia dan semua pekerjaan. Untuk mencegah dini dari infeksi kare­ na perilaku seksual juga bisa. Ketika sudah mencapai pubertas, dorongan seksual sangat wajar muncul, tetapi memang seharusnya bisa dikelola dengan baik, terlebih di usia produktif kerja dan dengan lingkungan interaksi pekerjaan yang sering kali banyak interaksi antara satu orang dengan orang lain sesama makhluk seksual, di lingkungan kerja juga salah satunya, yang sudah sering terdengar ada persinggungan seksual, perselingkuhan hingga berbagai perilaku seksual yang berisiko infeksi menular seksual. Konsep ABCDE ini bisa diterapkan. A adalah Abstinence, artinya tidak melakukan hubungan seksual.

Ini bisa dilakukan untuk yang belum menikah atau pasangan seksualnya sedang berada jauh dalam waktu yang lama. B adalah Be Faithful, artinya tetaplah saling setia dengan pasangan. C adalah Condom, yang artinya jika seseorang mencoba untuk berperilaku seksual bergonta-ganti pasangan sudah seharusnya memproteksi dirinya dengan menggunakan kondom. Sedangkan D adalah Don’t Inject yang berarti jangan pernah menggunakan narkotika yang disuntikkan atau menggunakan jarum suntik apapun yang tidak steril, yang berisiko tertular infeksi darinya. Dan E adalah Education, yang artinya Edukasi atau mencari informasi yang benar tentang problem seksualitas. Jadi, dengan menerapkan kon-

sep ABCDE ini selalu, maka perilaku seksual menjadi sehat dan tidak berisiko tertular infeksi menular seksual hingga HIV AIDS. Mencari informasi dari sumber yang benar, menghindari pengalam seksual yang tidak menyenangkan, memelihara kebersihan organ kelamin, jangan malu dan segera mencari bantuan yang tepat jika mengalami masalah seksual adalah hal-hal penting yang harus dilakukan dalam kehidupan seksual. Dan senantiasa binalah komunikasi seksual yang baik dengan pasangan, karena kehidupan seksual yang baik akan membawa kualitas hidup yang baik, yang akhirnya akan membawa produktivitas kerja yang optimal.


10

Kreasi

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Boneka Berkualitas dan Unik dari Rumah Boneka

Berkembangnya usaha boneka yang dijalaninya sejak belasan tahun silam dengan label Rumah Boneka atau Rb Creativ Bali, sepertinya memang telah menjadi salah satu langkah kehidupan bagi perempuan energik bernama Anak Agung Sagung Inten, .SE.,CHT., MNNLP., yang memiliki talenta seni dan terampil menjahit ini.

I

a memulai berkenalan dengan dunia boneka, sekitar tahun 2004 tanpa direncanakan. Ketika itu ia ditawari oleh sang ayah, Anak Agung Ngurah Oka, yang seorang seniman keramik Bali, untuk membuatkan boneka atas pesanan rekanan sang ayah. Sagung Intan pun tidak menyianyiakan kesempatan tersebut,

apalagi kain serta contoh yang akan diproduksi sudah pula disiapkan oleh pemesan. Kini di workshopnya yang sekaligus menjadi Gerai Koleksi Bonekanya di kawasan Jalan Kebo Iwa Utara. Pertokoan Kembar Artha, ia masih terus memproduksi 10 jenis boneka, masing –masing dibuat mulai 50 pcs sampai dengan 200 pcs per minggu atau

Kunjungan Happy Kidz Early Leaning Centre

dua mingguan khusus untuk perusahaan tersebut. Menurut Sagung Inten, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Byang Mangku Hipno ini, diawal produksi bonekanya hingga tiga tahun berturut-turut ia hanya mengerjakan model atau jenis boneka sesuai pesanan perusahaan yang hingga kini menjadi pelanggan tetapnya itu. Di tahun keempat akhirnya, Rumah Boneka memproduksi sendiri boneka-bonekanya dengan label Rb Bali. “Dalam kurun waktu satu bulan, kami membuat 3 sampai 5 sampel boneka. Bonekanya berbentuk kura-kura, bebek, kodok, gajah, dan keledai, yang menjadi boneka pertama produksi kami,” kata istri dari Guru Mangku Hipno ini. Hingga kini setelah Rumah

Boneka berusia 13 tahun, lebih dari ratusan jenis boneka yang telah diproduksi, dengan tenaga kerja 15 s,d 25 orang. Selain tenaga ahli, Byang Mangku juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar dapat memanfaatkan waktunya secara positif, produktif dan menghasilkan . Dikatakannya Rumah Boneka memberikan kesempatan kepada para ibu rumah tangga ini untuk mengerjakan proses produksi dari menjahit sampai dengan finishing-nya. Mereka bisa mengerjakan proses mana yang bisa dikerjakan. Sedangkan untuk bahan baku dipilihnya kain batik printing Bali serta endek Bali serta memanfaatkan kain perca yang sebelumnya tidak berguna, kini digarap menjadi boneka yang memiliki nilai jual.

Untuk penjualannya, Byang Mangku menyebutkan, diantaranya dijalankan melalui kerjasama dengan beberapa garmen. Selain itu bonekanya juga tersedia di daerah Ubud, Sanur, Kuta, Jimbaran , Ayana Resort and Spa, dan beberapa tempat lainnya. Yang menarik adalah boneka produksi Rumah Boneka berhasil menjadi merchandise beberapa hotel di luar Bali hingga luar negeri. Di samping itu, ia juga sering kedatangan pembeli dari Karibian, Australia, Jepang , AS, dan Italia. (Sri Ardhini)

Sagung Inten

Boneka yang Disukai Semua Umur Jika selama ini boneka lebih identik dengan kesukaan serta mainan untuk anak-anak, tidak demikian dengan boneka koleksi Rumah Boneka. Buatan Rumah Boneka ini bukan hanya disukai anak-anak namun juga orangtua dan kalangan remaja atau anak muda. Hal ini karena boneka ini, dihargai sebagai karya seni, unik dan sangat spesial, baik dari bahan, teknik pengerjaannya termasuk finishing-nya. Begitu juga dengan proses produksi setiap boneka selain memerlukan waktu pengerjaan yang berbeda juga memiliki tingkat kesulitan tersendiri. “Semua jenis boneka termasuk pemasangan mata dan yang lainnya dikerjakan dengan tangan serta pilihan bahannya pun aman bagi anak karena tidak ada plastik dan tidak menyimpan debu. Isi bagian dalamnya adalah dakron kualitas ekspor Begitu juga dengan kualitas menyeluruh yang selalu menjadi prioritas, dan hasilnya ada-

lah boneka yang istimewa dan diburu berbagai kalangan ,” ujarnya. Selanjutnya dengan pengalaman yang dimiliki selama belasan tahun, menjadikan semua kesulitan yang ada dapat diatasi dengan teknik tertentu. “Untuk boneka yang paling sederhana biasa digarap dalam 15 menit, mulai pemotongan, dijahit, diisi hingga terakhir dijelujur,” ungkap Byang Mangku sembari mengatakan kalau menjelang momen tertentu bonekanya ramai dibeli untuk hadiah atau kado yang unik dan spesial . Ditanya soal suka dukanya berbisnis boneka yang memang memerlukan sentuhan seni ini, Byang Mangku menyatakan akan bersuka cita ketika hasil karyanya dihargai dan bermanfaat dan memiliki nilai seni berbahan lokal. Disamping dapat memberi manfaat sekaligus membantu memberi penghasilan tambahan bagi para iburumah tangga. “Hal ini merupakan dukungan

dan suntikan semangat untuk terus dan tetap berkarya dan berkreativitas di Rumah Boneka,” ujarnya tersenyum. Mengenai dukanya, diakuinya masih ada kesulitan memperoleh tenaga ahli, terutama untuk menjahit dan pembuatan pola. “Selain itui meski bukan merupakan hambatan, tapi bahan dasar seperti silk, dan rayon terkadang menjadi perhatian khusus sebab pada kain tersebut harus dilakukan pelapisan dan memerlukan waktu serta kehati-hatian dalam prosesnya,” jelasnya lebih lanjut. Bicara harapan terhadap usahanya ini, Byang Mangku Hipno mengatakan ingin nantinya Rumah Boneka memiliki produk yang eksklusif, pemasarannya bisa lebih baik, selalu ada peningkatan penjualan dalam setiap tahunnya serta dapat bertahan dalam dunia bisnis boneka . (Sri Ardhini)

Style

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Ringan dan Trendi Ada celana panjang kejora dengan detil lipit di pinggang dipadankan dengan kemeja, blazer dan aneka atasan. Ada juga celana pendek bermotif batik dan celana pendek awan. Koleksi lainnya berupa dress dipadukan dengan blazer timur, kombinasi batik cap dan disertai aksen -ikat pinggang Sedangkan untuk bahan diantaranya dipilih tencel, ramie, linen dan linen ramie.

B

erikutnya ada kaus dari bahan katun organik dan rok ombak dengan atasan embun. Begitulah gambaran busana pilihan Tokoh yang dikenakan para modelberikut ini.Produksi dari merek atau brand bernama “Patch” ini siap pakai, dan berhasil memunculkan kesan ringan namun trendi. Uniknya,” Patch” yang digawangi lima perempuan bertalenta, yakni Natalie Tjahjadi, Maria Fransiska, Karmila Wijayanti, Myra Juliarti dan Nikki Indrawati ini mer-

upakan brand fashion dengan misi social. Mereka melakukan kegiatan pemberdayaan perempuan, mulai dari perempuan kurang mampu, perempuan di desa terpencil, korban kekerasan hingga perempuan yang ada di penjara. Dengan slogan “Look Good Feel Good Do Good” yang artinya selain berpenampilan nyaman dan menarik, “Patch” juga mengajak kita berpikir bahwa fashion dapat digunakan sebagai sarana melakukan hal yang berguna untuk lingkungan dan sesama. - Sri Ardhini

15


14

Jelita

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Cantik dengan Sanggul Bali Bali memiliki dua jenis pusung, yakni pusung gonjer untuk perempuan yang masih lajang dan pusung tagel untuk perempuan yang ­sudah menikah.

Bugar

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

11

Anak-anak harus Perbanyak Gerakan Fisik

Anak-anak Indonesia era modern ke depan, mulai kehilangan masa bermainnya, ketika mere­ka sejak SD sudah dijejali dengan padatnya jadwal belajar. Padahal, ada satu kegiatan yakni olahraga yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Seperti apa?

M

Made Rahayuni

Cara memasang pusung tagel: l Siapkan alat-alat dan bahan yang dipergunakan seperti karet rambut, sisir sasak, sisir penghalus, jepit hitam yang kecil, jepit bebek, cucuk, arnet, hairspray, dan sanggul Bali. lPertama, rambut dibagi dua. Rambut bagian belakang diukur dengan aturan lima jari kemudian diikat dengan karet sampai kuat. lKemudian sasak rambut bagian depan dengan sisir sasak. Tujuan rambut disasak, agar lebih bervolume dan hasilnya lebih indah. Sasak sebaiknya menyesuaikan bentuk wajah. Sasak bagian depan rambut dibuat tinggi bagi yang memiliki wajah bulat. Sedangkan, sasak pada bagian pinggir atau sunggar datar saja. Sementara, bagi yang memiliki wajah lonjong sasak depan rambut dibuat rendah, sedangkan bagian pinggir rambut dibuat sunggar yang agak tinggi. lLapis demi lapis rambut depan disasak sampai batas pertumbuhan rambut. Hasil sasakan harus padat dan gembur. Kemudian hasil sasakan dihaluskan dengan sisir halus. Mulai dari bagian sisi kiri dan kanan dihaluskan, kemudian dijepit dengan jepit bebek. l Kemudian beri hairspray agar sasak bertahan lama. lSisa rambut dirapikan dengan jepit hitam kecil. Kemudian pergunakan arnet untuk membungkus rambut bagian belakang dan dijepit yang rapi. l Pasang sanggul dengan cucuk dan bantu dengan beberapa jepit rambut kecil agar sanggul kuat. lBeri sentuhan hairspray agar sanggul lebih rapi. l Kemudian angkat jepit bebek pelan-pelan, dan rapikan dengan tangan. (Wirati Astiti)

nan busana khas Bali yang dikenakan. Penampilan pun akan terlihat sempurna. “Jika tahu tekniknya, memasang sanggul Bali tak sulit, bahkan hanya perlu beberapa waktu. Untuk sanggul Bali, biasanya sudah ada yang sudah jadi sehingga tinggal memasangnya saja di rumah. Sangat efisien dan mudah,” ujar pengurus Tiara Kusuma Tabanan ini. Berikut tipsnya.

gala-gala, dll.,” imbuhnya. Sementara, dari pembentukan mental, olahraga anak-anak mengajarkan belajar team work, kejujuran, dan sportivitas. SATU JAM Ia sangat menyayangkan, permainan tradisional sudah ditinggalkan, padahal, banyak dari permainan tersebut mengandung unsur olahraga yang bisa mengacu pada rekomendasi AS tersebut. “Untuk saat ini anak-anak lebih banyak dicekoki dengan belajar kognitif, beda dengan zaman tahun 1980-1990an. Harusnya kita bisa kembali ke sana,” katanya. Idealnya, olahraga anak-anak dilakukan tiga kali seminggu dengan aneka permainan yang menarik anak-anak. Mereka mau bergerak dan otot mereka dilatih, mereka merasa riang karena dilakukan sembari bermain. Ketika anak-anak masuk dalam fase tumbuh kembang, anak-anak masuk ke satu institusi. Harusnya, kata dia, ada satu kebijakan yang mendukung tumbuh kembang anak ini. Mungkin perlu kebijakan dari Disdikpora. Bisa juga, kebijakan dibuat dari sekolah itu sendiri. Apalagi, sekarang ini ada kurikulum lokal. Namun, ia melihat, beberapa sekolah internasional menerapkan sistem ini. “Mungkin, ada sekolah pemerintah yang membawa siswanya outbound, namun, frekuensinya sangat minim. Mungkin bisa 6 bulan sekali atau setahun sekali. Harusnya, outbound bisa dilakukan seminggu sekali. Kalau tidak memung-

kinkan, cukup olahraga di sekolah. Sediakan waktu tiga kali seminggu, mungkin hari Senin, Rabu, dan Jumat. Beri waktu satu jam,” kata dr. Adiartha. Ia menegaskan, hal ini, sebenarnya sangat penting, tapi tidak menjadi perhatian. Namun, akan disadari ketika fisik sudah bertambah usia dan sudah terlambat. Setelah fase itu terjadi, barulah kita

mulai sibuk berolahraga. Ironisnya, kata dia, syarat masuk SD, harus bisa baca tulis. Tingkat kestresan sudah terjadi dalam fase anak-anak. Ketika belajar sudah di-push sejak kecil, saat mereka SMA, mereka merasa jenuh dan kemungkinan besar karena masa kecil mereka kurang bahagia. Artinya, mereka belum puas bermain pada masa kanak-kanak. (Wirati Astiti)

Nusa Dua Kawasan ITDC Blok D, Nusa Dua 80363, Bali, Indonesia (+62 361) 3000 911

)

M

ade Rahayuni, salah seorang ahli tata rias Bali mengatakan, perempuan Bali tak harus ke salon hanya untuk memasang sanggul. Mereka bisa melakukannya sendiri di rumah. Untuk acara persembahyangan dan ucapara adat yang besar, sebaiknya perempuan Bali memakai sanggul Bali. Selain terlihat rapi, juga akan menambah keanggu-

enurut dr. I Putu Adiartha Griadhi, S.Ked., M.Fis., AIFO., siswa SD termasuk dalam kategori kelompok olahraga anak-anak dan olahraga pendidikan. Namun, mengacu pada guidelines tumbuh kembang di Amerika Serikat (AS), olahraga yang diberikan belum mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. Hal ini dilihat dari tiga faktor yakni, jenis olahraga, dosis, dan frekuensi. “Dari segi dosis mungkin bisa ditingkatkan, tapi jenisnya masih kurang dan frekuensinya,” ujar dosen Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini. Dalam fase perkembangan anak, kemampuan aerobik anak perlu ditingkatkan. Hal ini terkait dengan kesehatan jantung, pernapasan, dan pembuluh darah. “Anakanak harus lebih banyak melakukan gerakan fisik, seperti berlari dalam kegiatan permainan. Olahraga anak-anak masuk dalam kategori olahraga permainan. Ibarat sepeda motor kalau baru dihidupkan, harus digas,” ujarnya. Ia mencontohkan, permainan zaman dulu yang sudah ditinggalkan, seperti main polisi maling. Permainan ini sama dengan olahraga karena anak-anak akan berlari sekencang-kencangnya. Ironisnya, kata dia, anak-anak zaman era modern, malah suka bermain jempol. “Mereka bermain aneka olahraga di video game atau ponsel,” katanya. Di negara-negara Barat, ada aneka peralatan playground yang disiapkan untuk anak-anak bermain seperti gantungan dan alat memanjat. “Orang Barat sangat menganggap penting citra diri, sejak kecil mereka sudah diajar membuat postur ideal, sehingga sistem otot juga dilatih. Mereka juga dilatih untuk berani,” kata dr. Adiartha. Ia menyebutkan, tumbuh kembang anak dari fisik bisa didapat dari jogging, lari, permainan aerobik, lompat, loncat, angkat dorong, dan perlu dikemas dalam gerakan permainan. “Kalau dulu, ada permainan lompat tali, main guli membuat anak tanpa sadar untuk jongkok bangun, main dengkleng membuat anak belajar keseimbangan, main

dr. I Putu Adiartha Griadhi, S.Ked., M.Fis., AIFO.

info@bimcbali.com www.bimcbali.com

bimc hospital

@bimchospital


Kuliner

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

12

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Ayam Betutu

13

Pengolahan Tradisional Cita Rasa Spesial berbahan dasar ayam, tentu masakan ini menjadi universal, siapapun bisa menikmatinya. Melalui lomba penyajian ayam betutu ini kami berharap pesona ayam betutu terus meningkat,” ujar Bambang Sugiartono, GM PT Sinar Sosro wilayah Bali-Nusra di sela-sela lomba tersebut.

Bali tidak hanya memiliki masakan yang menggunaNasi Campur

Bihun Goreng

Orang-orang yang memiliki komitmen untuk hidup sehat tentu memilih tempat makan yang mengusung konsep makan sehat. Salah satu tempat yang bisa dijadikan tujuan adalah Trihita Vegan Restaurant.

“S

aya ingin membagi tips sehat, sehingga membuka usaha Trihita Vegan Resto ini,” ucap I Made Sukarma, pemilik Trihita Vegan. Ia yakin karena tujuan utamanya menjaga kesehatan secara jasmani dan rohani, maka perlu diimbangi melalui makanan sehat pula.

Capcay Spesial

Tuna Asam manis

Olahan Sama Bahan Beda Menu yang ditawarkan di resto ini seperti vegan Balinese and Chinese food. Ada pula spesial menu paket betutu mix traditional rice. Trihita Vegan Restaurant menjadi tempat makan yang tergolong spesial. Disamping karena menyajikan menu-menu sehat, orang yang menjadi pelanggannya juga sangat spesial. “Kami menawarkan tempat makan dan minum dengan konsep healthy food (nakanan sehat) dengan bahan organik serta tanpa MSG. Cara mengolahnya mungkin sama dengan menu-menu pada umumnya, tetapi bahan yang digunakannya jelas beda,” tegas Sukarma. Walau bahannya tanpa daging, tetapi juru masak resto ini mampu mengolahnya seperti menu yang memakai daging. Ada ayam betutu, ayam goreng, ikan bakar, sosis, sate, urutan, be sisit dan menu lainnya. Itu karena diolah seperti

menu aslinya, sehingga terasa lebih enak dan menarik. “Paket sepesial nasi campur yang paling banyak dipesan orang,” imbuh Sukarma. Selain paket nasi campur Trihita, ada pula pepes betutu sari laut, nasi campur spesial, nasi campur genyol, kuah bakso spesial, kuah soto dan rawon, sate seafood, sate alam bumbu kacang,

Lalapan Tri Hita

serta sate bumbu plecing. Ada pula berbagai jenis lalapan seperti lalapan tahu, sari-sari samudra seafood, lalapan sari samudra vegan dan nasi goreng. “Kalau jenis makanan seafood, kami membuatnya dari bahan rumput laut rumput dicampur kedelai,” ungkapnya. Tak ketinggalan segala minuman segar seperti es kelapa muda, jus alpokat, tomat, wortel, jus pepaya, mangga, teh hangat, es jeruk lemon dan kopi hangat. “Makanan vegetarian membuat pertumbuhan dan kecerdasanya kita berkembang bagus. Karena vegetarian itu memiliki manfaat besar bagi kehidupan, dapat mengurangi berat badan, tubuh menjadi lebih sehat, dapat mencegah kolesterol dan lemak yang tinggi serta kulit menjadi lebih sehat dan awet muda,” paparnya.

kan daging babi. Banyak juga masakan yang berbahan dasar unggas, misalnya betutu ayam dan betutu bebek. Kini betutu pun menjadi salah satu primadona di kalangan pecinta kuliner.

B

etutu merupakan masakan yang menggunakan ayam atau bebek utuh yang sudah dibumbui. Pematangannya dengan cara dibakar dengan api sekam. Proses pematangan ini sangat berpengaruh terhadap peresapan bumbu. Secara umum, betutu menggunakan bumbu

Nasi Goreng Spesial

Tumis Genjer Tomat Hijau

(Darsana)

Spagetti Mushroom

Expo Makanan dan Minuman Indonesia Pikat Warga Filipina Lebih dari dari 1.182 orang telah mengunjungi The 1st First Indonesia Food and Beverage Expo (IFBE) di Gedung Expo House of Indonesia (HOI), Davao City, 17-19 Maret 2017. Pengunjung berasal dari kalangan pengusaha, pedagang, chamber of commerce, media, dan umum dari Davao dan kota-kota di Mindanao, bahkan dari Manila. “Sebanyak 20 booth ukuran 2 x 3 meter yang dibangun KJRI Davao di House of Indonesia dipenuhi para pengunjung baik para para pengusaha maupun umum,” ujar Konsul Jenderal RI Berlian Napitupulu. Ia menambahkan 16 perusahaan Indonesia di bidang makanan dan minuman (FnB)

berskala ekspor telah berpartisipasi pada kegiatan pameran Food and Beverage Expo yang pertama dilakukan KJRI Davao City ini.

Acara Expo dimulai dengan pengguntingan pita secara serentak oleh Dubes RI untuk Filipina Johny Lumintang, Ketua

Duta Besar RI Johny Lumintang, Secretary Minda Abul Khayr Alonto, Davao City Administrator Zulaeka Lopez dan Konsul Jenderal Berlian Napitupulu membuka secara resmi 1st Indonesian Food and Beverage Expo di Davao City pada 17 Maret 2017

Mindanao Development Authority, dan Konsul Jenderal RI Davao City Berlian Napitupulu yang dilanjutkan dengan pertunjukan tari-tarian dan lagu-lagu. Berlian Napitupulu menyampaikan Expo ini merupakan bagian dari 10 rangkaian kegiatan promosi ekonomi dan budaya Indonesia dalam rangka peningkatan hubungan perdagangan kedua negara, khususnya wilayah Mindanao. “Mindanao merupakan pasar potensial bagi produk makanan dan minuman Indonesia, karena wilayah ini merupakan prioritas pembangunan ekonomi Filipina, berpenduduk besar, kaya sumber daya alam dan tetangga Indonesia. Potensi sosial ekonomi

dan momentum pembangunan di Mindanao ini harus dimanfaatkan oleh para perusahaan Indonesia,” ungkapnya. Beberapa booth yang ramai dikunjungi adalah Kopiko, Richeese, Teh Botol Sosro/Fruit Tea dan Diabetasol. Di sela-sela Expo, juga diadakan sesi “Cooking Demo” yang menampilkan chef profesional dari Jakarta, Mukhamad Solihin dan Joko Sukidjo. Menu khas Indonesia yang disajikan antara lain nasi goreng, mi goreng Jawa, krupuk udang, emping dan kue klepon. Tidak hanya di dalam gedung, para pengunjung juga memenuhi Food Court di halaman gedung HOI yang menyajikan makanan khas Indonesia karya masyarakat Indonesia dan Dharma Wanita Persatuan KJRI Davao. Beberapa makanan yang menjadi favorit pengunjung Food Court antara lain sate, rendang, soto, bakso, gado-gado, kue kalppertart, dan makanan khas Manado. (rls)

Ia menambahkan proses pengolahan ayam betutu sangat unik dan bernuansa tradisional. Di balik keunikan itu memunculkan cita rasa yang istimewa sehingga ayam betutu menjadi incaran penggemar wisata kuliner. (Ngurah Budi)

Tumis Jangung Bakar Manis

Sarwan

Sate Sari Seafood

yang agak pedas. D a l a m a c a r a “ Ku l i n e r i a Bali Fest” di lapangan Renon, beberapa waktu lalu, diadakan lomba penyajian betutu. Berbagai bentuk ayam betutu ditampilkan berikut garnishnya. Ayam betutu merupakan kuliner khas Bali yang sangat banyak peminatnya. Karena

Bahan: 500 gr : genjer, potong potong 4 buah : tomat hijau, iris tiap tomat jadi 6 bagian 7 buah : bawang merah, iris serong 2 buah : cabe merah, iris serong 2 ruas : lengkuas jari, memarkan 2 buah : cabe hijau besar, iris serong 2 lembar : daun salam

3 siung : bawang putih, cincang halus 14 sdt : lada 3 sdm : minyak goreng Garam, kaldu bubuk secukupnya, micin bila suka

bubuk, lada bubuk, micin, aduk rata, masak sampai matang, angkat, sajikan.

Cara Membuat : - Panaskan minyak lalu masukkan irisan bawang merah dan putih hingga harum. Masukkan irisan cabe merah besar dan hijau juga cabe rawit, aduk hingga layu, masukkan irisan tomat, lengkuas, daun salam juga genjer, aduk rata. Masak genjer sampai layu, lalu masukkan garam, kaldu

Bolu Gurih Pandan Bahan: 3 butir : telur 200 gr : gula pasir ½ sdt : SP 200 gr : tepung terigu 2 sdm : tepung maizena 1 sdt : pasta pandan 1 sdt : pewarna hijau makanan bubuk 160 ml : santan kental 140 ml minyak goreng Margarin buat olesan Cara Membuat : Siapkan bahan, lalu mixer gula, telur dan SP sampai mengembang. Masukkan tepung terigu, tepung maizena dan vanili bubuk, mixer sampai rata lalu matikan mixer. Masukkan santan dan air juga minyak, adukaduk hingga tercampur rata. Panaskan cetakan kue, olesi dengan margarin, masukkan adonan isi jangan sampai penuh, lalu tutup. Masak dengan api sedang sampai matang, sajikan.

Bahan: 100 gr 300 gr 2 buah 7 buah 1 buah 100 ml 1 ruas 1 ruas 2 sdm ¼ sdt

: jagung manis pipil muda : jamur merang, belah 4 bagian : cabe merah besar, iris-iris : cabe rawit, cincang halus : bawang bombai, cincang dadu : air : jari lengkuas, memarkan : jari jahe, memarkan : saus tiram : lada bubuk

Garam, kaldu bubuk, micin dan minyak secukupnya. Cara Membuat : - Panaskan minyak, masukkan irisan bawang bombai juga bawang putih, masak hingga harum, lalu masukkan lengkuas, jahe juga daun salam, pipilan jagung manis, aduk rata. Masukkan air, masak hingga jagung matang lalu masukkan jamur, garam, kaldu bubuk, lada bubuk dan micin, aduk rata. Masak hingga matang, angkat. Sajikan.


Kuliner

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

12

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Ayam Betutu

13

Pengolahan Tradisional Cita Rasa Spesial berbahan dasar ayam, tentu masakan ini menjadi universal, siapapun bisa menikmatinya. Melalui lomba penyajian ayam betutu ini kami berharap pesona ayam betutu terus meningkat,” ujar Bambang Sugiartono, GM PT Sinar Sosro wilayah Bali-Nusra di sela-sela lomba tersebut.

Bali tidak hanya memiliki masakan yang menggunaNasi Campur

Bihun Goreng

Orang-orang yang memiliki komitmen untuk hidup sehat tentu memilih tempat makan yang mengusung konsep makan sehat. Salah satu tempat yang bisa dijadikan tujuan adalah Trihita Vegan Restaurant.

“S

aya ingin membagi tips sehat, sehingga membuka usaha Trihita Vegan Resto ini,” ucap I Made Sukarma, pemilik Trihita Vegan. Ia yakin karena tujuan utamanya menjaga kesehatan secara jasmani dan rohani, maka perlu diimbangi melalui makanan sehat pula.

Capcay Spesial

Tuna Asam manis

Olahan Sama Bahan Beda Menu yang ditawarkan di resto ini seperti vegan Balinese and Chinese food. Ada pula spesial menu paket betutu mix traditional rice. Trihita Vegan Restaurant menjadi tempat makan yang tergolong spesial. Disamping karena menyajikan menu-menu sehat, orang yang menjadi pelanggannya juga sangat spesial. “Kami menawarkan tempat makan dan minum dengan konsep healthy food (nakanan sehat) dengan bahan organik serta tanpa MSG. Cara mengolahnya mungkin sama dengan menu-menu pada umumnya, tetapi bahan yang digunakannya jelas beda,” tegas Sukarma. Walau bahannya tanpa daging, tetapi juru masak resto ini mampu mengolahnya seperti menu yang memakai daging. Ada ayam betutu, ayam goreng, ikan bakar, sosis, sate, urutan, be sisit dan menu lainnya. Itu karena diolah seperti

menu aslinya, sehingga terasa lebih enak dan menarik. “Paket sepesial nasi campur yang paling banyak dipesan orang,” imbuh Sukarma. Selain paket nasi campur Trihita, ada pula pepes betutu sari laut, nasi campur spesial, nasi campur genyol, kuah bakso spesial, kuah soto dan rawon, sate seafood, sate alam bumbu kacang,

Lalapan Tri Hita

serta sate bumbu plecing. Ada pula berbagai jenis lalapan seperti lalapan tahu, sari-sari samudra seafood, lalapan sari samudra vegan dan nasi goreng. “Kalau jenis makanan seafood, kami membuatnya dari bahan rumput laut rumput dicampur kedelai,” ungkapnya. Tak ketinggalan segala minuman segar seperti es kelapa muda, jus alpokat, tomat, wortel, jus pepaya, mangga, teh hangat, es jeruk lemon dan kopi hangat. “Makanan vegetarian membuat pertumbuhan dan kecerdasanya kita berkembang bagus. Karena vegetarian itu memiliki manfaat besar bagi kehidupan, dapat mengurangi berat badan, tubuh menjadi lebih sehat, dapat mencegah kolesterol dan lemak yang tinggi serta kulit menjadi lebih sehat dan awet muda,” paparnya.

kan daging babi. Banyak juga masakan yang berbahan dasar unggas, misalnya betutu ayam dan betutu bebek. Kini betutu pun menjadi salah satu primadona di kalangan pecinta kuliner.

B

etutu merupakan masakan yang menggunakan ayam atau bebek utuh yang sudah dibumbui. Pematangannya dengan cara dibakar dengan api sekam. Proses pematangan ini sangat berpengaruh terhadap peresapan bumbu. Secara umum, betutu menggunakan bumbu

Nasi Goreng Spesial

Tumis Genjer Tomat Hijau

(Darsana)

Spagetti Mushroom

Expo Makanan dan Minuman Indonesia Pikat Warga Filipina Lebih dari dari 1.182 orang telah mengunjungi The 1st First Indonesia Food and Beverage Expo (IFBE) di Gedung Expo House of Indonesia (HOI), Davao City, 17-19 Maret 2017. Pengunjung berasal dari kalangan pengusaha, pedagang, chamber of commerce, media, dan umum dari Davao dan kota-kota di Mindanao, bahkan dari Manila. “Sebanyak 20 booth ukuran 2 x 3 meter yang dibangun KJRI Davao di House of Indonesia dipenuhi para pengunjung baik para para pengusaha maupun umum,” ujar Konsul Jenderal RI Berlian Napitupulu. Ia menambahkan 16 perusahaan Indonesia di bidang makanan dan minuman (FnB)

berskala ekspor telah berpartisipasi pada kegiatan pameran Food and Beverage Expo yang pertama dilakukan KJRI Davao City ini.

Acara Expo dimulai dengan pengguntingan pita secara serentak oleh Dubes RI untuk Filipina Johny Lumintang, Ketua

Duta Besar RI Johny Lumintang, Secretary Minda Abul Khayr Alonto, Davao City Administrator Zulaeka Lopez dan Konsul Jenderal Berlian Napitupulu membuka secara resmi 1st Indonesian Food and Beverage Expo di Davao City pada 17 Maret 2017

Mindanao Development Authority, dan Konsul Jenderal RI Davao City Berlian Napitupulu yang dilanjutkan dengan pertunjukan tari-tarian dan lagu-lagu. Berlian Napitupulu menyampaikan Expo ini merupakan bagian dari 10 rangkaian kegiatan promosi ekonomi dan budaya Indonesia dalam rangka peningkatan hubungan perdagangan kedua negara, khususnya wilayah Mindanao. “Mindanao merupakan pasar potensial bagi produk makanan dan minuman Indonesia, karena wilayah ini merupakan prioritas pembangunan ekonomi Filipina, berpenduduk besar, kaya sumber daya alam dan tetangga Indonesia. Potensi sosial ekonomi

dan momentum pembangunan di Mindanao ini harus dimanfaatkan oleh para perusahaan Indonesia,” ungkapnya. Beberapa booth yang ramai dikunjungi adalah Kopiko, Richeese, Teh Botol Sosro/Fruit Tea dan Diabetasol. Di sela-sela Expo, juga diadakan sesi “Cooking Demo” yang menampilkan chef profesional dari Jakarta, Mukhamad Solihin dan Joko Sukidjo. Menu khas Indonesia yang disajikan antara lain nasi goreng, mi goreng Jawa, krupuk udang, emping dan kue klepon. Tidak hanya di dalam gedung, para pengunjung juga memenuhi Food Court di halaman gedung HOI yang menyajikan makanan khas Indonesia karya masyarakat Indonesia dan Dharma Wanita Persatuan KJRI Davao. Beberapa makanan yang menjadi favorit pengunjung Food Court antara lain sate, rendang, soto, bakso, gado-gado, kue kalppertart, dan makanan khas Manado. (rls)

Ia menambahkan proses pengolahan ayam betutu sangat unik dan bernuansa tradisional. Di balik keunikan itu memunculkan cita rasa yang istimewa sehingga ayam betutu menjadi incaran penggemar wisata kuliner. (Ngurah Budi)

Tumis Jangung Bakar Manis

Sarwan

Sate Sari Seafood

yang agak pedas. D a l a m a c a r a “ Ku l i n e r i a Bali Fest” di lapangan Renon, beberapa waktu lalu, diadakan lomba penyajian betutu. Berbagai bentuk ayam betutu ditampilkan berikut garnishnya. Ayam betutu merupakan kuliner khas Bali yang sangat banyak peminatnya. Karena

Bahan: 500 gr : genjer, potong potong 4 buah : tomat hijau, iris tiap tomat jadi 6 bagian 7 buah : bawang merah, iris serong 2 buah : cabe merah, iris serong 2 ruas : lengkuas jari, memarkan 2 buah : cabe hijau besar, iris serong 2 lembar : daun salam

3 siung : bawang putih, cincang halus 14 sdt : lada 3 sdm : minyak goreng Garam, kaldu bubuk secukupnya, micin bila suka

bubuk, lada bubuk, micin, aduk rata, masak sampai matang, angkat, sajikan.

Cara Membuat : - Panaskan minyak lalu masukkan irisan bawang merah dan putih hingga harum. Masukkan irisan cabe merah besar dan hijau juga cabe rawit, aduk hingga layu, masukkan irisan tomat, lengkuas, daun salam juga genjer, aduk rata. Masak genjer sampai layu, lalu masukkan garam, kaldu

Bolu Gurih Pandan Bahan: 3 butir : telur 200 gr : gula pasir ½ sdt : SP 200 gr : tepung terigu 2 sdm : tepung maizena 1 sdt : pasta pandan 1 sdt : pewarna hijau makanan bubuk 160 ml : santan kental 140 ml minyak goreng Margarin buat olesan Cara Membuat : Siapkan bahan, lalu mixer gula, telur dan SP sampai mengembang. Masukkan tepung terigu, tepung maizena dan vanili bubuk, mixer sampai rata lalu matikan mixer. Masukkan santan dan air juga minyak, adukaduk hingga tercampur rata. Panaskan cetakan kue, olesi dengan margarin, masukkan adonan isi jangan sampai penuh, lalu tutup. Masak dengan api sedang sampai matang, sajikan.

Bahan: 100 gr 300 gr 2 buah 7 buah 1 buah 100 ml 1 ruas 1 ruas 2 sdm ¼ sdt

: jagung manis pipil muda : jamur merang, belah 4 bagian : cabe merah besar, iris-iris : cabe rawit, cincang halus : bawang bombai, cincang dadu : air : jari lengkuas, memarkan : jari jahe, memarkan : saus tiram : lada bubuk

Garam, kaldu bubuk, micin dan minyak secukupnya. Cara Membuat : - Panaskan minyak, masukkan irisan bawang bombai juga bawang putih, masak hingga harum, lalu masukkan lengkuas, jahe juga daun salam, pipilan jagung manis, aduk rata. Masukkan air, masak hingga jagung matang lalu masukkan jamur, garam, kaldu bubuk, lada bubuk dan micin, aduk rata. Masak hingga matang, angkat. Sajikan.


14

Jelita

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Cantik dengan Sanggul Bali Bali memiliki dua jenis pusung, yakni pusung gonjer untuk perempuan yang masih lajang dan pusung tagel untuk perempuan yang ­sudah menikah.

Bugar

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

11

Anak-anak harus Perbanyak Gerakan Fisik

Anak-anak Indonesia era modern ke depan, mulai kehilangan masa bermainnya, ketika mere­ka sejak SD sudah dijejali dengan padatnya jadwal belajar. Padahal, ada satu kegiatan yakni olahraga yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Seperti apa?

M

Made Rahayuni

Cara memasang pusung tagel: l Siapkan alat-alat dan bahan yang dipergunakan seperti karet rambut, sisir sasak, sisir penghalus, jepit hitam yang kecil, jepit bebek, cucuk, arnet, hairspray, dan sanggul Bali. lPertama, rambut dibagi dua. Rambut bagian belakang diukur dengan aturan lima jari kemudian diikat dengan karet sampai kuat. lKemudian sasak rambut bagian depan dengan sisir sasak. Tujuan rambut disasak, agar lebih bervolume dan hasilnya lebih indah. Sasak sebaiknya menyesuaikan bentuk wajah. Sasak bagian depan rambut dibuat tinggi bagi yang memiliki wajah bulat. Sedangkan, sasak pada bagian pinggir atau sunggar datar saja. Sementara, bagi yang memiliki wajah lonjong sasak depan rambut dibuat rendah, sedangkan bagian pinggir rambut dibuat sunggar yang agak tinggi. lLapis demi lapis rambut depan disasak sampai batas pertumbuhan rambut. Hasil sasakan harus padat dan gembur. Kemudian hasil sasakan dihaluskan dengan sisir halus. Mulai dari bagian sisi kiri dan kanan dihaluskan, kemudian dijepit dengan jepit bebek. l Kemudian beri hairspray agar sasak bertahan lama. lSisa rambut dirapikan dengan jepit hitam kecil. Kemudian pergunakan arnet untuk membungkus rambut bagian belakang dan dijepit yang rapi. l Pasang sanggul dengan cucuk dan bantu dengan beberapa jepit rambut kecil agar sanggul kuat. lBeri sentuhan hairspray agar sanggul lebih rapi. l Kemudian angkat jepit bebek pelan-pelan, dan rapikan dengan tangan. (Wirati Astiti)

nan busana khas Bali yang dikenakan. Penampilan pun akan terlihat sempurna. “Jika tahu tekniknya, memasang sanggul Bali tak sulit, bahkan hanya perlu beberapa waktu. Untuk sanggul Bali, biasanya sudah ada yang sudah jadi sehingga tinggal memasangnya saja di rumah. Sangat efisien dan mudah,” ujar pengurus Tiara Kusuma Tabanan ini. Berikut tipsnya.

gala-gala, dll.,” imbuhnya. Sementara, dari pembentukan mental, olahraga anak-anak mengajarkan belajar team work, kejujuran, dan sportivitas. SATU JAM Ia sangat menyayangkan, permainan tradisional sudah ditinggalkan, padahal, banyak dari permainan tersebut mengandung unsur olahraga yang bisa mengacu pada rekomendasi AS tersebut. “Untuk saat ini anak-anak lebih banyak dicekoki dengan belajar kognitif, beda dengan zaman tahun 1980-1990an. Harusnya kita bisa kembali ke sana,” katanya. Idealnya, olahraga anak-anak dilakukan tiga kali seminggu dengan aneka permainan yang menarik anak-anak. Mereka mau bergerak dan otot mereka dilatih, mereka merasa riang karena dilakukan sembari bermain. Ketika anak-anak masuk dalam fase tumbuh kembang, anak-anak masuk ke satu institusi. Harusnya, kata dia, ada satu kebijakan yang mendukung tumbuh kembang anak ini. Mungkin perlu kebijakan dari Disdikpora. Bisa juga, kebijakan dibuat dari sekolah itu sendiri. Apalagi, sekarang ini ada kurikulum lokal. Namun, ia melihat, beberapa sekolah internasional menerapkan sistem ini. “Mungkin, ada sekolah pemerintah yang membawa siswanya outbound, namun, frekuensinya sangat minim. Mungkin bisa 6 bulan sekali atau setahun sekali. Harusnya, outbound bisa dilakukan seminggu sekali. Kalau tidak memung-

kinkan, cukup olahraga di sekolah. Sediakan waktu tiga kali seminggu, mungkin hari Senin, Rabu, dan Jumat. Beri waktu satu jam,” kata dr. Adiartha. Ia menegaskan, hal ini, sebenarnya sangat penting, tapi tidak menjadi perhatian. Namun, akan disadari ketika fisik sudah bertambah usia dan sudah terlambat. Setelah fase itu terjadi, barulah kita

mulai sibuk berolahraga. Ironisnya, kata dia, syarat masuk SD, harus bisa baca tulis. Tingkat kestresan sudah terjadi dalam fase anak-anak. Ketika belajar sudah di-push sejak kecil, saat mereka SMA, mereka merasa jenuh dan kemungkinan besar karena masa kecil mereka kurang bahagia. Artinya, mereka belum puas bermain pada masa kanak-kanak. (Wirati Astiti)

Nusa Dua Kawasan ITDC Blok D, Nusa Dua 80363, Bali, Indonesia (+62 361) 3000 911

)

M

ade Rahayuni, salah seorang ahli tata rias Bali mengatakan, perempuan Bali tak harus ke salon hanya untuk memasang sanggul. Mereka bisa melakukannya sendiri di rumah. Untuk acara persembahyangan dan ucapara adat yang besar, sebaiknya perempuan Bali memakai sanggul Bali. Selain terlihat rapi, juga akan menambah keanggu-

enurut dr. I Putu Adiartha Griadhi, S.Ked., M.Fis., AIFO., siswa SD termasuk dalam kategori kelompok olahraga anak-anak dan olahraga pendidikan. Namun, mengacu pada guidelines tumbuh kembang di Amerika Serikat (AS), olahraga yang diberikan belum mengoptimalkan tumbuh kembang mereka. Hal ini dilihat dari tiga faktor yakni, jenis olahraga, dosis, dan frekuensi. “Dari segi dosis mungkin bisa ditingkatkan, tapi jenisnya masih kurang dan frekuensinya,” ujar dosen Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini. Dalam fase perkembangan anak, kemampuan aerobik anak perlu ditingkatkan. Hal ini terkait dengan kesehatan jantung, pernapasan, dan pembuluh darah. “Anakanak harus lebih banyak melakukan gerakan fisik, seperti berlari dalam kegiatan permainan. Olahraga anak-anak masuk dalam kategori olahraga permainan. Ibarat sepeda motor kalau baru dihidupkan, harus digas,” ujarnya. Ia mencontohkan, permainan zaman dulu yang sudah ditinggalkan, seperti main polisi maling. Permainan ini sama dengan olahraga karena anak-anak akan berlari sekencang-kencangnya. Ironisnya, kata dia, anak-anak zaman era modern, malah suka bermain jempol. “Mereka bermain aneka olahraga di video game atau ponsel,” katanya. Di negara-negara Barat, ada aneka peralatan playground yang disiapkan untuk anak-anak bermain seperti gantungan dan alat memanjat. “Orang Barat sangat menganggap penting citra diri, sejak kecil mereka sudah diajar membuat postur ideal, sehingga sistem otot juga dilatih. Mereka juga dilatih untuk berani,” kata dr. Adiartha. Ia menyebutkan, tumbuh kembang anak dari fisik bisa didapat dari jogging, lari, permainan aerobik, lompat, loncat, angkat dorong, dan perlu dikemas dalam gerakan permainan. “Kalau dulu, ada permainan lompat tali, main guli membuat anak tanpa sadar untuk jongkok bangun, main dengkleng membuat anak belajar keseimbangan, main

dr. I Putu Adiartha Griadhi, S.Ked., M.Fis., AIFO.

info@bimcbali.com www.bimcbali.com

bimc hospital

@bimchospital


10

Kreasi

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Boneka Berkualitas dan Unik dari Rumah Boneka

Berkembangnya usaha boneka yang dijalaninya sejak belasan tahun silam dengan label Rumah Boneka atau Rb Creativ Bali, sepertinya memang telah menjadi salah satu langkah kehidupan bagi perempuan energik bernama Anak Agung Sagung Inten, .SE.,CHT., MNNLP., yang memiliki talenta seni dan terampil menjahit ini.

I

a memulai berkenalan dengan dunia boneka, sekitar tahun 2004 tanpa direncanakan. Ketika itu ia ditawari oleh sang ayah, Anak Agung Ngurah Oka, yang seorang seniman keramik Bali, untuk membuatkan boneka atas pesanan rekanan sang ayah. Sagung Intan pun tidak menyianyiakan kesempatan tersebut,

apalagi kain serta contoh yang akan diproduksi sudah pula disiapkan oleh pemesan. Kini di workshopnya yang sekaligus menjadi Gerai Koleksi Bonekanya di kawasan Jalan Kebo Iwa Utara. Pertokoan Kembar Artha, ia masih terus memproduksi 10 jenis boneka, masing –masing dibuat mulai 50 pcs sampai dengan 200 pcs per minggu atau

Kunjungan Happy Kidz Early Leaning Centre

dua mingguan khusus untuk perusahaan tersebut. Menurut Sagung Inten, atau yang lebih dikenal dengan panggilan Byang Mangku Hipno ini, diawal produksi bonekanya hingga tiga tahun berturut-turut ia hanya mengerjakan model atau jenis boneka sesuai pesanan perusahaan yang hingga kini menjadi pelanggan tetapnya itu. Di tahun keempat akhirnya, Rumah Boneka memproduksi sendiri boneka-bonekanya dengan label Rb Bali. “Dalam kurun waktu satu bulan, kami membuat 3 sampai 5 sampel boneka. Bonekanya berbentuk kura-kura, bebek, kodok, gajah, dan keledai, yang menjadi boneka pertama produksi kami,” kata istri dari Guru Mangku Hipno ini. Hingga kini setelah Rumah

Boneka berusia 13 tahun, lebih dari ratusan jenis boneka yang telah diproduksi, dengan tenaga kerja 15 s,d 25 orang. Selain tenaga ahli, Byang Mangku juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar dapat memanfaatkan waktunya secara positif, produktif dan menghasilkan . Dikatakannya Rumah Boneka memberikan kesempatan kepada para ibu rumah tangga ini untuk mengerjakan proses produksi dari menjahit sampai dengan finishing-nya. Mereka bisa mengerjakan proses mana yang bisa dikerjakan. Sedangkan untuk bahan baku dipilihnya kain batik printing Bali serta endek Bali serta memanfaatkan kain perca yang sebelumnya tidak berguna, kini digarap menjadi boneka yang memiliki nilai jual.

Untuk penjualannya, Byang Mangku menyebutkan, diantaranya dijalankan melalui kerjasama dengan beberapa garmen. Selain itu bonekanya juga tersedia di daerah Ubud, Sanur, Kuta, Jimbaran , Ayana Resort and Spa, dan beberapa tempat lainnya. Yang menarik adalah boneka produksi Rumah Boneka berhasil menjadi merchandise beberapa hotel di luar Bali hingga luar negeri. Di samping itu, ia juga sering kedatangan pembeli dari Karibian, Australia, Jepang , AS, dan Italia. (Sri Ardhini)

Sagung Inten

Boneka yang Disukai Semua Umur Jika selama ini boneka lebih identik dengan kesukaan serta mainan untuk anak-anak, tidak demikian dengan boneka koleksi Rumah Boneka. Buatan Rumah Boneka ini bukan hanya disukai anak-anak namun juga orangtua dan kalangan remaja atau anak muda. Hal ini karena boneka ini, dihargai sebagai karya seni, unik dan sangat spesial, baik dari bahan, teknik pengerjaannya termasuk finishing-nya. Begitu juga dengan proses produksi setiap boneka selain memerlukan waktu pengerjaan yang berbeda juga memiliki tingkat kesulitan tersendiri. “Semua jenis boneka termasuk pemasangan mata dan yang lainnya dikerjakan dengan tangan serta pilihan bahannya pun aman bagi anak karena tidak ada plastik dan tidak menyimpan debu. Isi bagian dalamnya adalah dakron kualitas ekspor Begitu juga dengan kualitas menyeluruh yang selalu menjadi prioritas, dan hasilnya ada-

lah boneka yang istimewa dan diburu berbagai kalangan ,” ujarnya. Selanjutnya dengan pengalaman yang dimiliki selama belasan tahun, menjadikan semua kesulitan yang ada dapat diatasi dengan teknik tertentu. “Untuk boneka yang paling sederhana biasa digarap dalam 15 menit, mulai pemotongan, dijahit, diisi hingga terakhir dijelujur,” ungkap Byang Mangku sembari mengatakan kalau menjelang momen tertentu bonekanya ramai dibeli untuk hadiah atau kado yang unik dan spesial . Ditanya soal suka dukanya berbisnis boneka yang memang memerlukan sentuhan seni ini, Byang Mangku menyatakan akan bersuka cita ketika hasil karyanya dihargai dan bermanfaat dan memiliki nilai seni berbahan lokal. Disamping dapat memberi manfaat sekaligus membantu memberi penghasilan tambahan bagi para iburumah tangga. “Hal ini merupakan dukungan

dan suntikan semangat untuk terus dan tetap berkarya dan berkreativitas di Rumah Boneka,” ujarnya tersenyum. Mengenai dukanya, diakuinya masih ada kesulitan memperoleh tenaga ahli, terutama untuk menjahit dan pembuatan pola. “Selain itui meski bukan merupakan hambatan, tapi bahan dasar seperti silk, dan rayon terkadang menjadi perhatian khusus sebab pada kain tersebut harus dilakukan pelapisan dan memerlukan waktu serta kehati-hatian dalam prosesnya,” jelasnya lebih lanjut. Bicara harapan terhadap usahanya ini, Byang Mangku Hipno mengatakan ingin nantinya Rumah Boneka memiliki produk yang eksklusif, pemasarannya bisa lebih baik, selalu ada peningkatan penjualan dalam setiap tahunnya serta dapat bertahan dalam dunia bisnis boneka . (Sri Ardhini)

Style

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Ringan dan Trendi Ada celana panjang kejora dengan detil lipit di pinggang dipadankan dengan kemeja, blazer dan aneka atasan. Ada juga celana pendek bermotif batik dan celana pendek awan. Koleksi lainnya berupa dress dipadukan dengan blazer timur, kombinasi batik cap dan disertai aksen -ikat pinggang Sedangkan untuk bahan diantaranya dipilih tencel, ramie, linen dan linen ramie.

B

erikutnya ada kaus dari bahan katun organik dan rok ombak dengan atasan embun. Begitulah gambaran busana pilihan Tokoh yang dikenakan para modelberikut ini.Produksi dari merek atau brand bernama “Patch” ini siap pakai, dan berhasil memunculkan kesan ringan namun trendi. Uniknya,” Patch” yang digawangi lima perempuan bertalenta, yakni Natalie Tjahjadi, Maria Fransiska, Karmila Wijayanti, Myra Juliarti dan Nikki Indrawati ini mer-

upakan brand fashion dengan misi social. Mereka melakukan kegiatan pemberdayaan perempuan, mulai dari perempuan kurang mampu, perempuan di desa terpencil, korban kekerasan hingga perempuan yang ada di penjara. Dengan slogan “Look Good Feel Good Do Good” yang artinya selain berpenampilan nyaman dan menarik, “Patch” juga mengajak kita berpikir bahwa fashion dapat digunakan sebagai sarana melakukan hal yang berguna untuk lingkungan dan sesama. - Sri Ardhini

15


16

Guru tak hanya digugu dan ditiru. Tugasnya juga mengawal dan mennyemangati murid-muridnya di tengah arus globalisasi untuk juga bisa berkompetisi. Dengan selalu tetap menjaga etika dan kesopanan sehingga menjadi contoh yang baik. Tak hanya cerdas akademik, namun cerdas tapi beretika dan berdedikasi tinggi. Demikian sekelumit kesan dan pesan perwakilan wisudawan, Ketut Kusuma Wardani yang juga menjadi lulusan terbaik, yang disam­paikan dalam Wisuda Sarjana XXXVIII IKIP PGRI Bali, Selasa (21/3) di Inna Bali Beach Hotel.

P

Edukasi

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

ada wisuda kali ini, IKIP PGRI melepas 95 wisudawan dari 4 fakultas yakni, Fakultas Ilmu Pendidikan, FPBS, FP IPS, MIPA dan FPOK. Menurut Rektor IKIP PGRI Bali Dr. Drs. I Made Suarta, S.H., M.Hum, meski

Wisuda Sarjana XXXVIII IKIP PGRI Bali

Bekali IT dan Kewirausahaan

wisuda kali ini jumlah pesertanya terkecil sepanjang sejarah namun cukup istimewa. “Wisuda terkecil tapi banyak sekali kami berikan pembekalan mulai dari skill. Mereka di bangku kuliah sudah dapat pembekalan IT dua semester termasuk mendapatkan sertifikat IT,” jelasnya. Ia mengatakan, tantangan global yang ada untuk para alumni perlu disikapi dengan memberikan inovasi pembelajaran di kampus. Kampus IKIP PGRI Bali tak hanya mencetak tenaga kependidikan atau guru, namun juga membentuk wirausahawan muda. Program entrepreneurship, disebutkan Rektor

Lulusan terbaik Ketut Kusuma Wardani dalam Wisuda Sarjana XXXVIII IKIP PGRI Bali

Suarta akan terus dikembangkan diluar disiplin ilmu yang dipelajari di kampus. “Sering saya katakan, ciptakan kran kedua, jangan hanya terpaku hanya pada satu kran saja. Itu istilah kami,” jelasnya. Hingga wisuda XXXVIII, IKIP PGRI Bali telah menamatkan 20.604 calon guru. Mereka menjadi guru PNS dan swasta yang tersebar di seluruh Indonesia. Secara profesional, mereka yang dilepas telah memenuhi empat kompetensi guru, yakni kompetensi profesional, kepribadian, sosial, dan pedagogik. Sepanjang pengamatan dan penelusuran yang dilakukan, tamatan IKIP PGRI Bali semua terserap di dunia kerja. Jika tidak, mereka akan berwirausaha sesuai inovasi dan kompetensi yang dimiliki alumni. Ketua Yayasan PT IKIP PGRI Bali Drs. IGB Arthanegara, S.H., M.Pd. mengatakan, pilihan menjadi guru adalah sangat mulia. Bangsa ini menjadi terhormat dalam pergaulan dunia ketika melahirkan anak-anak cerdas dan berpendidikan. Tak bisa dibayangkan nasib bangsa ini jika kita tak memperhatikan nasib guru. Karena itu, ia mendesak pemerintah untuk segera mengangkat guru baru untuk mengisi posisi guru di sekolah yang segera memasuki masa pensiun. “Betapa menakutkan jika kekurangan guru di Bali ini sampai diisi guru asing,” ucapnya.

Rektor Made Suarta mewisuda 95 wisudawan, Selasa (21/3) di Inna Bali Beach Hotel.

Di sisi lain, ia menyatakaan kebanggaannya bahwa lulusan SLTA memilih studi lanjutnya di IKIP PGRI Bali. Apalagi kampus ini kini sedang berjuang meningkatkan status menjadi universitas dengan modal semua Prodi terakreditasi B. Untuk mendukung tujuan itu, yayasan sudah membangun gedung lantai 4 dengan 23 ruang perkuliahan. Ia juga berharap tahun ini KIP PGRi bali mampu melahirkan guru besar secara mandiri. Koordinator Kopertis Wilayah VIII Prof. Dr. Drs. I Nengah Dasi Astawa, M.Si. mengingatkan, saat ini budaya mutu telah menjadi isu sentral dalam pengembangan pendidikan, terutama di jenjang

Pendidikan Tinggi. Mutu tidak lagi hanya menjadi gaya hidup pakem bagi setiap insan yang terlibat dalam dunia pendidikan. Peningkatan kualitas melalui berbagai jalur pendidikan tidak akan pernah berakhir. Dunia terus bergerak dan berubah begitu cepat. Siapa saja yang tidak mampu mengadopsi dan beradaptasi dengan perubahan, maka akan tergilas. “Karena itu, setiap insan termasuk para wisudawan yang diwisuda saat ini wajib mempersiapkan diri sebaikbaiknya, terutama kesiapan mental dan berbagai kecakapan (skill) sehingga bisa tetap eksi dalam menghadapi dan menikmati gelombang persaingan,” pungkasnya. –ten

Sudut Pandang Melihat perkembangan film Indonesia dari masa ke masa terutama saat ini, pastilah menarik jika dijadikan topik diskusi. Apalagi kita dapat melihat berbagai film Indonesia bukan hanya di bioskop tapi juga dapat menontonnya melalui televisi. Menonton film pun bukan sekadar hiburan , malah ada yang menjadikannya hobi.

L

uh Riris Indah Rahma Putri yang berulang tahun tiap 5 September ini telah menggumuli dunia FTV sejak 3 tahun silam. Ia memiliki kesan tersendiri tentang perfilman Indonesia. Menurutnya dalam sebuah film kita dapat melihat imajinasi sutradara yang dituangkan secara apik. Dengan perkembangan film Indonesia yang semakin pesat di setiap tahunnya, penonton disuguhkan film – film berkualitas di berbagai genre. Riris begitu panggilan, sebagai

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Riris Indah

Ingin Tontonan Khusus Anak-anak salah seorang satu pelaku industri film TV, mengatakan setiap tahun warna film akan semakin berwarna. Tak ada lagi satu genre yang menguasai bioskop, tapi mulai dari komedi hingga film yang bertemakan politik. “Bahkan banyak pula hadir komunitas film-film independen di Indonesia dengan sinematografi yang baik,” ujar Duta Endek Kota Denpasar tahun 2015 dan tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Ekonimi, Undiknas University ini. Ditanya soal pengalaman pribadinya berkuat di depan kamera Riris pun berkisah jika dirinya mulai terjun ke dunia layar kaca, khususnya FTV sejak masih kelas 1SMA. Awal mulai ikutan syuting , ia hanya tampil sebagai figuran. Syutingnya pun sampai seharian, menunggu dari pagi sampai pagi lagi dan harus standby dari awal mulai syuting sampai akhir. Setelah cukup lama Riris melakoni akting sebagai figuran,

“Terutama bagi anak kecil. Mereka saat ini lebih banyak menyaksikan tontonan sinetron yang sebenarnya lebih pas untuk para remaja dan bukan untuk konsumsi anak-anak,”

S

E

X DU

rupanya setahun kemudian ia pun mulai mendapatkan kesempatan yang lebih baik. “Setelah hampir setahun, saya baru mulai dapat dialog dengan peran sebagai pelayan, suster, ataupun yang lainnya,” ujar sulung dari tiga bersaudara buah hati pasutri Luh Putu Trisnawati dan Pande Ketut Suartama ini. Pengalaman FTV yang paling berkesan bagi Riris saat “Ku Ukir Senyummu di Langit Ubud”. “Proses syutingnya paling lama dibandingkan judul sebelumnya. Prosesnya yang sebenarnya 4 setengah hari ternyata berlanjut hingga 7 hari. Selama proses syuting setiap harinya selesai sampai pukul 1 malam dan bisa lebih sampai pukul 6 pagi. Keseluruhan proses yang cukup lama memberikan kesan tersendiri dan pengalaman yang berbeda buat saya,” tuturnya. Kembali bicara soal film Indonesia, khususnya yang beredar saat ini , Riris yang menyukai semua genre film ini, menyebut judul film “Cek Toko Sebelah “ sebagai film Indonesia disukainya. “Awalnya terlihat kurang menarik tapi setelah ditonton, walaupuan tergolong drama komedi tapi semua scene-nya, feel-nya dapet banget baik itu rasa sedihnya sampai happy-nya. Sebagian besar scene-nya memang membuat kita tertawa tapi beberapa scene juga sukses membuat penonton menangis,” lanjut Riris..

Kirim surat Anda ke Redaksi ­Tokoh dan cantum­kan “Sex Edu” di amplop. Bisa juga dikirim ke redaksitokoh@ yahoo.com. atau redaksitokoh@gmail.com Rubrik ini ­diasuh ­Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ­Denpasar.

Jawab: Dari semua paparan permasalahan di atas, sebenarnya untuk mencegah dan mendeteksi problem kesehatan seksualitas itu mudah, selama benar-benar mau memperhatikannya. Ada dua tips yang bisa dipasangkan buat bisa dipakai sebagai solusinya: Cermin dan Konsep ABCDE. Cermin. Sangat sederhana. Ini bisa menjadi pekerjaan rumah sebelum berangkat ke kantor, sesudah tiba di rumah, atau saat istirahat di kantor. Manfaatkanlah cermin untuk memperhatikan juga organ kelamin kita. Terutama ini penting bagi perempuan, yang struktur anatomi kelaminnya berbeda dengan laki-laki. Mengamati organ kelamin

9

dr. Oka Negara, FIAS

laki-laki lebih mudah dibanding perempuan. Karenanya buat perempuan, pakailah juga cermin untuk melihat apakah ada tanda-tanda yang tidak normal dari vagina, bisa berupa keradangan, luka, lecet, tanda pertumbuhan jamur, infeksi, keputihan yang tidak normal dan lain sebagainya terlebih saat kelamin mengalami keluhan seperti gatal atau terasa nyeri saat buang air kecil. Jadi, cermin jangan hanya dimanfaatkan untuk memperhatikan wajah saja, tetapi bisa buat memperhatikan perubahan dan keluhan di organ kelamin, semakin dini bisa diketahui ada masalah, semakin mudah dita­ ngani atau disembuhkan jika itu adalah penyakit. Konsep ABCDE. Konsep ABCDE ini bisa dilakukan siapa

Namun, Riris masih merasakan ada yang perlu dibenahi. Sekarang perfilman untuk layar lebar sudah sangat berkembang dan semkin berkualitas karena ide stori dan karakter pemain yang semakin bagus aktingnya. Namun, untuk film di layar kaca masih kurang banyak rumah produksi nasional yang kreatif dalam pembuatan cerita yang bisa menyampaikan pesan positif bagi penontonnya. “Terutama bagi anak kecil. Mereka saat ini lebih banyak menyaksikan tontonan sinetron yang sebenarnya lebih pas untuk para remaja dan bukan untuk konsumsi anak-anak,” tandas Riris yang ingin sukses di bidang desainer, tatarias, fotografi dan kuliner ini. (Sri Ardhini)

Seks dalam Dunia Kerja (2)- Habis

saja, di berbagai tingkat usia dan semua pekerjaan. Untuk mencegah dini dari infeksi kare­ na perilaku seksual juga bisa. Ketika sudah mencapai pubertas, dorongan seksual sangat wajar muncul, tetapi memang seharusnya bisa dikelola dengan baik, terlebih di usia produktif kerja dan dengan lingkungan interaksi pekerjaan yang sering kali banyak interaksi antara satu orang dengan orang lain sesama makhluk seksual, di lingkungan kerja juga salah satunya, yang sudah sering terdengar ada persinggungan seksual, perselingkuhan hingga berbagai perilaku seksual yang berisiko infeksi menular seksual. Konsep ABCDE ini bisa diterapkan. A adalah Abstinence, artinya tidak melakukan hubungan seksual.

Ini bisa dilakukan untuk yang belum menikah atau pasangan seksualnya sedang berada jauh dalam waktu yang lama. B adalah Be Faithful, artinya tetaplah saling setia dengan pasangan. C adalah Condom, yang artinya jika seseorang mencoba untuk berperilaku seksual bergonta-ganti pasangan sudah seharusnya memproteksi dirinya dengan menggunakan kondom. Sedangkan D adalah Don’t Inject yang berarti jangan pernah menggunakan narkotika yang disuntikkan atau menggunakan jarum suntik apapun yang tidak steril, yang berisiko tertular infeksi darinya. Dan E adalah Education, yang artinya Edukasi atau mencari informasi yang benar tentang problem seksualitas. Jadi, dengan menerapkan kon-

sep ABCDE ini selalu, maka perilaku seksual menjadi sehat dan tidak berisiko tertular infeksi menular seksual hingga HIV AIDS. Mencari informasi dari sumber yang benar, menghindari pengalam seksual yang tidak menyenangkan, memelihara kebersihan organ kelamin, jangan malu dan segera mencari bantuan yang tepat jika mengalami masalah seksual adalah hal-hal penting yang harus dilakukan dalam kehidupan seksual. Dan senantiasa binalah komunikasi seksual yang baik dengan pasangan, karena kehidupan seksual yang baik akan membawa kualitas hidup yang baik, yang akhirnya akan membawa produktivitas kerja yang optimal.


8

Bunda & Ananda

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Parade Ogoh-ogoh di SD Pelangi Dharma Nusantara

Dalam rangka memperingati Hari Rara Nyepi, SD Pelangi Dharma Nusantara (PDN) menggelar parade ogoh-ogoh yang dipentaskan di lapangan sekolah ­setempat, Jumat (24/3).

Drs. I Wayan Suaba, MBA

K

e t u a Ya y a s a n Pelangi Dharma Negara, Drs. I Wa y a n S u a b a , MBA. yang menghadiri acara tersebut sekaligus bertindak sebagai salah satu juri, mengatakan sangat bangga atas kreativitas anak-anak yang dipandu para guru dan tak terlepas dari orangtua murid yang ikut men-support anak-anaknya berbuat sebaik-baiknya. “Saya melihat kesungguhan

anak-anak, dari 6 tim ogohogoh, kami tim juri kesulitan menilai karena semuanya bagus. Bahan bakunya ramah lingkungan (natural), tema yang diusung sesuai dengan apa yang dinarasikan dan apa yang ditarikan, dan mereka kompak,” ujarnya. Yayasan Pelangi Dharma Negara (PDN) menaungi TK, SD, SMP (satu atap). Pelangi, memiliki warna-warna yang berbeda tetapi menjadi indah. Demikian pula semangat sekolah ini, yang tidak membedabedakan anak bangsa baik dari suku, agama dan lainnya, untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Terbukti pada parade ogohogoh tersebut, tak hanya diikuti siswa Hindu, tapi juga siswa beragama lain turut semangat meramaikan. Wayan Suaba mengatakan, ke depannya, sekolah yang baru memasuki tahun keenam ini tidak menutup kemungkinan akan juga mengadakan perayaan bersama untuk hari besar agama lainnya. “Ini komitmen kami, bahwa Pelangi itu menjadikan kita indah,” cetus Wayan Suaba. Salah seorang perwakilan wali kelas SD yang tampak paling energik ini menuturkan, selama pembuatan ogoh-ogoh

Wadahi Kreativitas Anak lewat Ogoh-ogoh

Membuat ogoh-ogoh yang kemudian diparadekan bahkan dilengkapi dengan tarian dan musik/gamelan menjadi salah satu bentuk kreativitas siswa, selain turut melestarikan budaya Bali dan mengenalkannya sejak dini. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan Direktur Pembinaan PAUD Kemendikbud RI Ella Yulaelawati, M.A., Ph.D. didampingi Kasubdit Program dan Evaluasi Direktorat Pembinaan PAUD Enah Suminah saat melakukan kunjungan ke TK Alit Kirana Denpasar beberapa waktu lalu. Kedatangan rombongan dari Kemendikbud tersebut disambut anak-anak TK dan diterima oleh Ketua Yayasan Dharma Naradha, Kepala Sekolah dan para guru tersebut, berkesempatan memantau aktivitas anak-anak di kelas. Ia menilai anak-anak cukup

ceria dan dinamis bahkan pandai menari. Ella Yulaelawati juga mengapresiasi PAUD di Bali termasuk TK Alit Kirana yang melatih anak-anak sejak dini menari Bali. “Ini awal yang cukup baik sebagai potensi dan investasi terhadap perkembangan anak sejak dini. Dalam hal ini motorik halus, mental dan menggunakan semua indera, intelegensia, keseluruhannya,” ujarnya kagum. Karena itu, ia mengasumsikan bahwa anak PAUD di Bali lebih bisa menari daripada jutaan anak PAUD lain, dan itu bukanlah hal sederhana. “Selamat sudah tidak menyianyiakan usia perkembangan anak. Dan, sudah sangat baik menumbuhkembangkan potensi di usia perkembangan emas, dan itu harus ditiru PAUD-PAUD lain,” imbuhnya lagi. (Inten Indrawati)

Griya

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

17

Mebel Minimalis tidak Membosankan Mebel-mebel mini­malis rupanya masih diminati masyarakat saat ini. Hal ini di­sampaikan Dewa Ayu Sri Agung Gunawati, S.Sn., owner SR Interline. “Orang-orang masih suka yang simpel. Desain minimalis bisa masuk ke setiap zaman, dan tidak mem­ bosankan,” ­ungkap desainer ­interior ini.

S

ri Agung-sapaan akrabnya menjelaskan, kalau pun pada suatu saat ingin ada perubahan, mebel-mebel minimalis ini akan lebih mudah untuk ditambahkan sentuhan bentuk yang berbeda atau warna yang berbeda, sehingga memberi suasana yang berbeda dari desain sebelumnya. Desain minimalis dikatakannya juga lebih mampu untuk memberi kesan ruangan yang lebih luas, karena mebel minimalis memiliki bentuk yang simpel, tidak banyak lekukan atau profil dan ukiran. “Terkadang lekukan juga ada pada mebel minimalis untuk sekadar memberi

tersebut ia terus memantau dengan datang langsung ke tempat anak-anak didiknya membuat ogoh-ogoh. Khusus untuk karya ogoh-ogoh kelas yang dipimpinnya itu, bahan bakunya memanfaatkan barang bekas, seperti koran dan botolbotol plastik air mineral. Semua anak turut terlibat hingga dukungan para orangtua siswa. Dengan kekompakan mereka, tim ogoh-pgoh kelas VA ini pun berhasil menggondol Juara 1. (Inten Indrawati)

Dewa Ayu Sri Agung Gunawati, S.Sn.

aksen agar tidak terlihat terlalu monoton,” tungkasnya. (Inten Indrawati)

Desain simpel dengan kombinasi warna sebagai variasi

Parade Ogoh-ogoh SD Pelangi Dharma Nusantara (PDN)

Mendongeng Lima Menit aku kue jahe

Seorang laki-laki kecil punya seorang istri kecil. Pasangan suamiistri itu tinggal di rumah kecil. Mereka cukup berbahagia. Satu hal yang menyusahkannya adalah, mereka tidak Made Taro punya anak. Pada suatu hari sang istri membuat kue jahe di dapur. Ia bentuk kue itu seperti anak kecil; berkepala, bertangan, berkaki. Anak kecil itu dilumuri tepung terigu yang sudah bercampur gula dan mentega. Kemudian memasukkannya ke dalam oven. Tidak berselang lama, sang istri membuka oven itu. “Wouw!” teriaknya. Ia melihat seorang anak laki-laki kecil melompat lalu berlari cepat. “Aku Kue Jahe! Aku Kue Jahe! Kejarlah aku!” demikian teriak anak kecil itu. Sang istri memanggil suaminya lalu mengejar anak kecil itu, namun Kue Jahe itu sudah jauh meninggalkan tempat. Di depan sebuah gudang, Kue Jahe itu melihat orang-orang bekerja. Ia berteriak, “Aku Kue Jahe! Aku Kue Jahe! Kejarlah aku!” Orang-orang yang bekerja itu mengejarnya, namun anak kecil yang nakal itu sudah jauh meninggalkan tempat. “Aku Kue Jahe! Aku Kue Jahe! Kejarlah aku!” teriaknya lagi di depan para petani yang sedang menyangkul di sawah. Petani itu membuang cangkulnya, lalu mengejar anak nakal itu. Namun anak kecil pelari cepat itu sudah jauh meninggalkan

tempat. Nah, tibalah si Kue Jahe di pinggir sungai. Ia ingin menyeberang, tetapi anak kecil itu tidak bisa berenang. Kebetulan di pinggir sungai itu lewat seekor serigala. Hewan yang terkenal licik itu lalu mendekatinya. “Kau ingin menyeberang? Kalau berkenan, bolehkah aku membantumu?” kata Serigala sopan. “Ya, aku ingin menyeberang, tetapi kamu tak mungkin dapat membantuku,” jawab si Kue Jahe. “Mengapa tidak mungkin? Kau bertengger di ekorku, aku berenang, lalu menurunkanmu di seberang.” Kue Jahe pelari cepat itu setuju. Ia berpikir dengan bergantungan pada ekor, hewan penolong itu tidak mungkin akan mencaploknya. Setiba di seberang, ia akan meloncat lalu berlari kencang. Demikianlah sang Serigala menyeberangkan anak kecil itu. Belum sampai pertengahan, ekor serigala itu hampir tenggelam. “Terlalu berat, Kue Jahe! Kamu akan tenggelam. Duduklah di punggungku!” seru Serigala. “Tiba di pertengahan sungai, permukaan air mencapai punggung. Serigala mengangkat moncongnya, lalu berseru, “Meloncatlah ke hidungku! Air sungai makin naik. Kalau tetap di punggungku, kau akan tenggelam!” Anak kecil si Kue Jahe itu segera meloncat ke hidung Serigala. Menjelang tiba di seberang, hewan licik itu tiba-tiba menganggukkan moncongnya keras-keras. Anak kecil itu terlontar ke udara, lalu secepatnya mendarat di mulut Serigala. “Nyam, nyam, nyam ….! Enak benar!” kata Serigala.

Almari minimalis menyatu dengan meja belajar untuk mengefisienkan ruang

Desain TV cabinet yang minimalis juga bisa dipadukan dengan mebel klasik untuk lebih meringankan suasana ruang. Dan dapat juga dipadukan dengan sedikit ukiran untuk menyesuaikan dengan suasana rumah yang klasik

Desain minimalis dengan aksen lengkung pada dinding sebagai pembatas antar wallpaper yang berbeda motif

Desain kitchen set minimalis dengan menambahkan unsure stainless pada dinding dan list pada pintu, memberi kesan minimalis yang modern dan mewah


18

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Buleleng Tuan Rumah Peringatan HKG PKK ke-45 Provinsi Bali

Ajang Pamerkan Potensi Buleleng

Napak Tilas Panji Sakti

Beri Solusi Kerusakan Hutan Sebanyak 44 regu dari Pelajar, Mahasiswa dan Organisasi

kepemudaan di Buleleng, Rabu (22/3/2017) pagi, turut serta dalam Napak Tilas perjalanan pendiri Kota Singaraja Ki Barak Panji Sakti, dengan start di Pura Yeh Ketipat Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada, dilepas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana ,ST. Peserta Napak Tilas Panji Sakti kali ini akan menempuh jarak 15 kn dengan perkiraan Finish 3-5 jam. Peserta yang dilepas di Jaba Pura Yeh Ketipat Desa Wanagiri dan finish di Monumen Bhuana Kerta Desa Panji.

M

enurutnya, para pe­ serta Napak Tilas akan merasakan bagaimana sebagian perjalanan Panji Sakti ketika memasuki wilayah Den Bukit dalam rangka mem­ bangun kerajaannya yang akhirnya mem­

bangun Kota Singaraja empat ratus tiga belas tahun silam. Pembangunan kota Singaraja dengan melakukan perabasan hamparan tanaman jagung gembal atau jagung Buleleng, karenanya wilayah yang mengitari Singaraja disebut Buleleng yang kini menjadi nama Kabupaten.

Peserta Napak Tilas Panji Sakti diikuti oleh siswa, mahasiswa, dan organisasi kepemudaan

Bupati Buleleng Putu Agus Surad­ nyana, ST., dalam sambutannya menga­ takan, sebagai warga Buleleng hendak­ nya menanamkan jiwa kepahlawanan pendiri kotanya yakni Ki Barak Panji Sakti yang dengan gigih serta kekuatan maha dasyatnya dari Kabupaten Klung­ kung menuju Den Bukit untuk mem­ bangun Kota Singaraja. “Kota Singa­raja yang berdiri kokoh kini di usianya ke-413, beragam pembangunan telah dapat dilaksanakan pemerintah daerah dan masyarakatnya. Melalui momen ini, mari kita terus bahu membahu membangun Buleleng, untuk nantinya dapat mengentaskan kemiskinan se­ suai cita-cita pendiri kota tercinta ini,” ungkapnya. Lebih lanjut, Bupati PAS meminta kepada seluruh peserta napak tilas panji sakti untuk mencatat kerusakan hutan yang ada disepanjang etape dan juga berikan masukan apa yang harus dilaku­ kan pemerintah daerah “Di era saat ini, kita minta kepada peserta untuk men­ catat kerusakan hutan yang akan dilalui peserta dan juga memberikan solusi apa yang harus dilakukan Pemerintah Paerah,” pinta Bupati PAS. Sementara itu, ketua panitia napak tilas sekaligus kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Drs. Gede Suyasa, M.Pd mengatakan, kegiatan napak tilas ini bertujuan mengajak para generasi muda untuk tetap memegang kekom­ pakan serta mengapresiasi sejarah lahirnya kota singaraja.” disamping untuk mengenang masa kejayaan Panji Sakti. Kita juga harapkan para paserta untuk tetap memegang kekompa­ kan antar generasi muda khususnya ­generasi muda Buleleng,”harapnya. (Wiwin Meliana)

Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 tahun 2017 ting­ kat Provinsi Bali diselenggarakan di Kabupaten Buleleng. Kegiatan yang dipusatkan di Eks Pelabuhan Buleleng ini dimeriahkan dengan pameran se­ luruh Tim Penggerak PKK Kabupaten/ Kota se Bali. Kesempatan ini digunakan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Buleleng untuk menunjukkan potensi yang ada di masing-masing kecamatan secara lebih lengkap. Maksud tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten, Ny. Mas Aries Suradnyana saat ditemui di sela-sela pemantauan pameran di Wantilan Eks Pelabuhan Buleleng, Kamis (23/3). Kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, wakil Guber­ nur Bali, Ketut Sudikerta, Wakil Bu­ pati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG, Ketua TP PKK Provinsi Bali, Ny. Ayu Pastika beserta wakil, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Provinsi Bali, FKPD Kabupaten Bule­ leng, kepala OPD lingkup Pemprov Bali dan Kepala OPD lingkup Pemkab Buleleng. Aries Suradnyana menjelaskan, penunjukkan tuan rumah peringatan HKG PKK dilakukan bergiliran setiap tahun. Tahun lalu pada Peringatan HKG PKK ke 44, Kabupaten Bangli menjadi tuan rumah. Pada tahun 2017, Perin­ gatan HKG PKK ke 45 dilaksanakan di Kabupaten Buleleng. Menurutnya, sebagai tuan rumah Buleleng memiliki keuntungan lebih. Buleleng bisa me­ mamerkan potensi setiap kecamatan yang ada di Buleleng. Hal tersebut dikarenakan, sebagai tuan rumah Buleleng mempunyai space atau ruang lebih untuk memamerkan potensinya. Hasil bumi dan kerajinan khas Buleleng

juga dipamerkan pada saat Peringatan HKG ini. “Kita bisa lebih menggali lagi dan memamerkan potensi kita. Masingmasing kecamatan akan terpromosikan melalui pameran yang ada. Selain itu kita juga bisa mengetahui potensi yang ada di Kabupaten Lain,” jelasnya. Disinggung mengenai program yang akan dijalankan di periode kedua nya sebagai Ketua TP PKK Kabupaten Bule­ leng, Aries Suradnyana mengungkapkan akan tetap berpatokan pada sepuluh program pokok PKK. Lebih lanjutnya, dirinya menambahkan sepuluh pro­ gram pokok PKK tersebut merupakan hal yang sederhana. Namun, dalam sepuluh program pokok PKK tersebut yang terpenting adalah penggerakkan masyarakat yang sudah ada di bawah. Penggerakkan masyarakat ini sudah terstruktur dari bawah mulai dari desa sampai kabupaten. “Ya program kita ke depan tetap mengacu pada Sepuluh Program Pokok PKK. Na­ mun, kita akan tata sehingga semakin terstruktur dan semakin greget untuk menggerakkan masyarakat,” imbuh Aries Suradnyana. Sementara itu, Gubernur Bali, Made Mangku Pastika mengharapkan peran PKK dalam masyarakat semakin ditingkatkan. Bagaimanapun menurut­ nya tujuan PKK itu sangat mulia yaitu untuk kesejahteraan keluarga. Hanya saja, kegiatan-kegiatan PKK harus dise­ suaikan lagi dengan situasi kekinian. PKK bisa memasukkan kegiatan da­ lam hal narkoba maupun perkelahian remaja, tawuran, serta meningkatkan produktivitas remaja. “Ke depan kegiatan PKK harus tanggap dengan kondisi yang ada sekarang sehingga bisa lebih produktif dan maksimal khususnya perhatian kepada remaja,” tutupnya.(Wiwin Meliana)

Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK ke-45 tahun 2017 tingkat Provinsi Bali di pusatkan di eks. Pelabuhan Buleleng

Tingkatkan Kompetensi Perawat STIKes Buleleng Gelar Seminar Kegawatdaruratan Jantung Setelah sukses menyelenggarakan seminar yang bersekala inter­ Ali Haedar,Sp,EM (Dokter Spesialis Emergency di RS dr Saiful Anwar nasional pada tanggal 15 Maret 2017 di Wantilan STIKes Buleleng dan staf pengajar di FKUB serta instruktur ACLS AHA skala Nasional dengan tema anatomi, dengan pembicara Dr.Pisit poltana , Dr dan internasional), Ns Verakaryadi,S.kep (Perawat ahli di RSUP Sanglah Suprance,P dari Thailand, Dr Sundayana yang kapasitasnya selaku bertugas di emergency Depertement), Ns. I Putu Budhiarsa.,M.Nurs EN Ketua PPNI Buleleng dan Ketua STIKes Buleleng, dalam rangkaian hari (Perawat ahli di RSUP Sanglah bertugas di Emergency Depertement), jadi PPNI yang ke 43 (17 Maret 1974), kembali menyelanggarakan Ns. Made Martini,M.Kep (Staf dosen STIKes Buleleng). seminar nasional tentang kegawat daruratan jantung yang di seleng­ Seminar ini dibuka oleh Ketua STIKes Buleleng Ns I Made Sundayana, garakan tanggal 18 dan 19 maret 2017 di Wantilan STIKes Buleleng. S.Kep,M.Si., yang inti sambutannya mengatakan para tenaga kesehatan Dirgahayu Perawat Indonesia. Semoga profesi ini semakin tinggi khususnya perawat sangat penting untuk mampu menangani sekaligus derajatnya di dunia dan akhirat nanti. Gerakan perawat Indonesia membantu mengambil tindakan dengan sebuah komunikasi yang efektif, selalu mendukung masyarakat sehat. Banggalah menjadi perawat. cerdas, tepat dan mampu mewujudkan penyembuhan normal termasuk Tujuan seminar ini, yaitu untuk meningkatkan kompetensi, di penyembuhan tentang tata laksana henti jantung seperti “Management tengah kompetisi global, dengan gendrang teknologi dan informasi Cardiac Arest di Intrahospital dan Sistem Code Blue”. Mari terus bagi para perawat yang bertugas di lembaga kesehatan, dan di lahan tingkatkan kompetensi para peawat dimanapun mereka bertugas seka­ Seminar Nasional tentang kegawatdaruratan Jantung praktik lainnya, guna menuju pada penyelamatan jiwa dan nyawa ligus menjawab tantangandan harapan masyarakat luas untuk mampu di Wantilan Stikes Buleleng manusia. memeberikan pelayanan yang berkualitas dan prima. Peserta seminar lebih kurang 532 orang, terdiri dari anggota PPNI (Parktisi Kesehatan), Anggota IDI, Mahasiswa Definisi tentang henti jantung, yaitu terhentinya aktivitas mekanik jantung yang di konfirmasi Kesehatan (Perawat dan Bidan) serta para dosen. oleh tidak adanya tanda tanda sirkulasi yang terjadi baik di dalam Rumah sakit (IHCA/Intra Hospital Cardiac Arest) ataupun di luar rumah sakit (OHCA/Out of Hospital Cardiac Arest). Dan henti Kepada para peserta seminar, Dr Sundayana yang berkapasitas selaku Ketua PPNI Kabupaten jantung terjadi ketika jantung tidak dapat berfungsi (malfungction) dan berhenti berdenyut secara Buleleng dan Ketua STIKes Buleleng, menekankan manfaat kegiatan ini sebagai cemeti dan sugesti tiba tiba dan kematian terjadi dalam beberapa menit jika korban tidak menerima intervensi. guna meningkatkan pemahaman di bidang kegawatdaruratan jantung secara emergency, serta dapat mencegah dan mengambil tindakan yag cepat , tepat untuk sebuah penyembuhan tentag kegawat Mengingat pentingnya pemahaman,wawasan,kompetensi dan Profesional yang harus dimiliki daruratan jantung. Semoga para perawat dimanapun saat ini bertugas, selalu diberikan petunjuk oleh para perawat, dalam menangani pasien kegawat daruratan jantung, panitia mengangkat tema serta kekuatan oleh tuhan untuk menjalannkan tugasnya dengan kualitas sesuai dengan Tupoksi, SOP, “Improving Our Knowledge And Clinical Competency Emergency Cardiac Care in Update Mana­ karena para perawat hampir 24 jam mendapingi pasien dalam menjalankan kebijakan dokter.-win gement of Arest” di wantilan STIKes Buleleng tgl 18-19 Maret 2017.Dengan narasumber Bp. Dr

7


6

Woman on Top

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Beachwalk Shopping Center mengusung tema “Beauty Prosperity” di Maret 2017. Dengan mengangkat tema “beauty”, Beachwalk Shopping Center memberikan suasana dan sentuhan kecantikan Bali dengan spirit baru bagi para pengunjung untuk menyambut tahun baru Caka Nyepi 1939.

Apresiasi ”The Beauty of Bali” dari Beachwalk Karina Prabasari sendiri telah mengharumkan nama Bali dan masuk sebagai 10 besar dalam pemilihan Puteri Indonesia 2016. Tini Gorda perannya sangat penting dalam dunia usaha khususnya pengusaha wanita karena ia adalah Ketua IWAPI Bali dan pendiri Komunitas Anak Bangsa. Sri Utari merupakan sosok wanita yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Bali. Sedangkan Ayu Bulantrisna adalah sosok wanita pelatih tari Bali dan koreografer tari. Pada tahun 2012 memperoleh rekor MURI untuk menari Guwak Legong terlama yaitu 6 dasawarsa.

S

Marketing dan Communications Head Beachwalk Shopping Center Luh Made Winda Mahyuni mengatakan program ini akan dilakukan secara berkelanjutan. “Dengan tagline Beachwalk Beauty Start Here, Beachwalk ingin melestarikan dan mempertahankan budaya Bali,” ujarnya. Beachwalk Shopping Center selalu menghadirkan pengalaman menarik untuk pengunjung dan pembeli di Beachwalk. Hadirnya berbagai program di Beachwalk memberikan daya tarik lebih bagi Kuta dan mengukuhkan tagline Beachwalk Shopping Center yaitu “Bali Start Here”. (Ngurah Budi)

Penerima apresiasi “The Beauty of Bali”

ecara konsisten Beachwalk mengadakan berbagai macam acara dan promo menarik kepada para pengunjung. Khususnya kegiatan dengan tema kebudayaan Bali guna melestarikan dan memperkenalkan kekayaan budaya kepada pengunjung Beachwalk dari berbagai kota bahkan dari luar negeri. Berkaitan dengna tema “beauty” dan kebudayaan Bali, Beachwalk memberikan apresiasi melalui “The Beauty of Bali” kepada tujuh wanita yang telah memberikan kontribusinya di Bali dalam berbagai bidang. Apresiasi “The Beauty of Bali” ini diadakan di Kitchenette, Beachwalk level 1, Jumat (24/3). Ketujuh wanita tersebut adalah, I.A. Selly Fajarini Mantra, I G.A. Agung Inda Trimafo Yudha, Ni Luh Djelantik, Karina Pra-

basari, A.A.A. Ngurah Tini Rusmini Gorda, A.A. Sri Utari, dan Ayu Bulantrisna. Beachwalk memberikan apresiasi kepada Selly Fajarini karena upaya istri Wali Kota Denpasar ini dalam melestarikan, memperkenalkan dan mempertahankan kain endek Bali. Inda Trimafo mendapat penghargaan sebagai pengusaha wanita Bali yang sangat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai ini sempat menyandang sebagai Ketua DPD HIPMI Bali. Ni Luh Djelantik merupakan seorang desainer yang terkenal dengan ikon sepatunya. Ia telah menerima berbagai macam penghargaan seperti esr Fashion Brand dan Designer The Yak Awards in 2010. Dinominasikan sebagai Ernst and Young for Ernst and Young Enterpreneur Winning Women 2012 Awards.

“BEAUTY AND THE BEST (bukan beast)” Salam Senyum.. Just a little change....Small to say the least Both a little scared..... Neither one prepared Beauty and the Beast.... Hmmmmm .. Pembaca setia Dhani’s Art in Service, sungguh romantisnya lagu itu (Beauty and the Beast). Dalam minggu ini tidak salah jika kita lihat orang berbondongbondong untuk menonton film layar lebar yang mengulang kesuksesan pemutaran film beberapa tahun yang lalu. Terlepas dari bagus tidaknya film, romantis dan cantiknya para pemain film, sebenarnya ini dapat menjadi inspirasi bagi pelaku layanan. Beauty and the BEST, saya tidak menulis BEAST. Kenapa? Cantik dan si Buruk Rupa? Tentu ini komparasi atau perbandingan yang mudah untuk memilihnya. Tetapi kalau Cantik dan yang TERBAIK? Ini pilihan yang akan menjadi rebutan pelanggan tentunya. Sebagai ilustrasi cerita yang saya alami sendiri seperti ini. Ketika memulai berkarir di Perbankan puluhan tahun yang lalu, saya ditugaskan sebagai front liner selama beberapa tahun. Syarat utama sebagai front liner adalah bagaimana mempunyai penampilan yang menarik sehingga dapat membuat pelanggan merasa betah ketika datang ke Bank. Deretan para front liner sudah teruji dengan seleksi fisik terlebih dahulu. Setelah berjalan beberapa bulan, beberapa teman saya yang menjadi front liner terpaksa harus digeser kedudukannya dengan yang lain, sedangkan saya masih tetap bertahan, bahkan sempat menjadi front liner terbaik se-Bali, NTB, dan NTT. “Cantik-cantik kok judes”.. atau “Wajahnya sih cantik, tapi lelet banget melayani”... Naaaah itu ternyata penyebab utamanya mengapa front liner segera digantikan oleh orang yang dianggap lebih kompeten dibidang itu. Memang cantik atau istilah kerennya sekarang ‘cashing’ sangat

penting untuk menjadi garda terdepan yang menarik dalam sebuah perusahaan, apalagi perusahaan jasa. Sering kita dilayani oleh wanita cantik. Tetapi ketika melihat caranya melayani tidak secantik penampilannya. Sangat disayangkan bukan?... “Mbak, saya mau masker rambut dan potong poni sedikit ya... “ permintaan saya kepada pegawai Salon ternama di seputaran Denpasar. Orangnya cantik, kulit bersih, dan pakaian yang dikenakan sangat sesuai dengan bentuk badannya yang langsing. Yaaa itu tentunya pertimbangan pihak manajemennya memilih orang yang menarik agar dapat mempengaruhi pelanggan yang tentunya ingin perawatan di salon tersebut. “Waaah, tukang potongnya ga ada, kalau mau masker rambut ga bisa juga karena masih ramai”. Itu jawaban yang saya terima dari pegawai salon tersebut, tanpa senyum, tanpa basa-basi, dan tanpa magic word yang tentunya sangat diperlukan untuk menyenangkan hati pelanggan. Mendapat perlakuan seperti itu dalam hati saya berkata, “cantik- cantik kok ketus”. Bagaimana Salon ini dapat pelanggan setia ketika pengalaman pertama sudah ditolak dengan layanan yang tidak simpatik. Pembaca setia, dalam materi pelatihan saya dengan judul “Serve With Love” terdapat teknik melayani se­ penuh dan setulus hati. Selain dengan JAGA HATI dan CONNECTING HEART AND MIND, teknik yang tidak kalah pentingnya adalah dengan SENTUHAN HATI. Bagaimana menjalankan sentuhan hati dalam layanan? Yang pertama tentunya PENAMPILAN. Penampilan tentunya menjadi Impresi (kesan) pertama yang akan dinilai oleh pelanggan dengan kasat mata. Bagaimana dapat melayani dengan baik ketika seorang front liner berpenampilan acak-acakan, tanpa make up, atau pakaian kumal dengan wajah yang kucel. Hal ini harus menjadi perhatian para penyedia jasa agar penampilan para front liner selalu terjaga baik dari pakaian, make up, tata rambut dan hal-hal yang lain yang dapat dilihat secara langsung oleh pelanggan. Yang kedua dari teknik sentuhan hati adalah dengan

Suara dan kata-kata. Bagaimana seorang front liner harus menjaga suara dan kata-katanya agar selalu terdengar baik di telinga pelanggan. Kata-kata yang digunakan tentunya adalah kata-kata yang dapat menyenangkan pelanggan yang dikenal dengan istiah magic word. Contohnya, adalah, “silahkan, .... mohon maaf.... apakah Ibu keberatan,... ada yang bisa dibantu, wah Bapak luar biasa,.. dan lain lain”. Yang ketiga adalah Gestur atau bahasa tubuh. Bagaimana seorang front liner selalu menjaga gesturnya agar selalu mengesankan gestur terbuka. Gestur terbuka disini artinya selalu antusias, semangat, senang menolong, mempunyai pandangan positif, dan lain sebagainya. Gestur terbuka tentunya harus ditunjukkan dengan sewajarnya tanpa kesan yang berlebihan atau dibuat-buat. Jadi marilah kita tambahkan kualitas layanan kita dengan bukan hanya sekadar cantik di penampilan. Tetapi cantik yang selain cantik secara fisik saja. Tetapi cantik dengan kesan yang terbaik, dengan kecepatan, keramahan, keakuratan, antusias dan lain-lain. Dan itu sebagai penyempurnaan dari cantik secara penampilan. BEAUTY AND THE BEST,... Cantik dan yang terbaik. Saya yakin akan dapat membuat layanan para front liner menjadi sempurna untuk mendukung loyalitas pelanggan terhadap perusahaan kita. Tulisan saya ini terdapat juga dalam materi terfavorit pelatihan saya dengan judul “SERVE WITH LOVE” . Ingin mengetahui dan menerapkan bagaimna ‘SERVE WITH LOVE’ selalu MENJADI LANDASAN DALAM MELAYANI di perusahaan/instansi Bapak/Ibu ? Silahkan hubungi manajemen kami, dan kami siap sharing dalam pelatihan, IHT (In House Training) atau workshop dan seminar seperti apa yang Bapak/Ibu butuhkan. Salam3SP Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani srisumahardani3sp@gmail.com

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Membangun usaha, gampang-gampang susah. Namun, bila mau belajar dan usaha, bantuan Allah akan datang. Seperti peng­ usaha sukses yang bernama Indah. Perempuan kelahir­ an Kediri ini tak serta merta usahanya langsung menanjak begitu saja.

I

stri(alm) Ir. Agus Bambang Budi Utomo, yang pernah menjabat Kepala Dinas PU Jombang, ini awalnya hanya sebagai ibu rumah tangga yang memiliki hobi memasak dan membuat kue untukkeluarganya. Sebagai istri orangpenting, Indah,sangat mengerti kesibukan sang suami. Apalagi sang suami termasuk orang kepercayaan Dr. KH Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur. Hubungan suami Indah dengan Gus Dur, bagaikanbapak dengan anak.Sangat dekat. Ketika sedang bahagianya, kare­n a memiliki tiga anak yang masih kecil dan luculucunya, bagai disambar petir, Indah,mendapat kabar bahwas uaminya meninggal dunia akibat kecelakaan saat bersamarombongan Gus Dur, diJombang. “Kejadian itu terjadi pada 22 Desember 2002, masih lekat dalam ingatan dan hati saya,”ujar Indah, sambil mengingat peristiwaitu.Saat itu, anak pertamanya masih berusia 9 tahun dan yang kedua berusia 6 tahun serta ketiga baru berusia 43 hari. Yang dirasakan Indah,saat itusangat sedih tak karuan.Tetapi Indah tak boleh larut. Indah harus bangkit demi masa depan

19

Kuncinya Belajar dan Berusaha ketiga buah hatinya. “Satu-satunya jalan saya harus bekerja untukmemenuhi kebutuhan dan masadepan ketiga anak saya. Yaaaa…..,roda kehidupan sedang berputar,”papar Indah. Tak berselang lama sejak kepergian suaminya, Indah membuat usaha jualan ikan.Berangkat dini hari pulang pagi. Indah, mengambil ikan ditempat langganannya dikawasan Juanda kemudian pagi harinya dikirim ketempat-tempat yang biasaberlangganan mengambil ikan dari Indah. “Waktu itu saya tinggal diPakuwon, samping rumah kiri kanan kebanyakan orang Tionghoa. Dan saat itu security komplek saya sempat curiga akan pekerjaan saya.Langsung saja security saya ajak naik ke mobil pick up saya untuk melihat sendiri apa pekerjaan saya. Selama 3 tahun Indah menggeluti bisnis ikan, dan Indah sukses menjadi suplier besar di Surabaya.”Rumah makan danrestoran besar di Surabaya banyak yang ngambil ikan dari saya,”tambah Indah.Tak hanyabisnis ikan, Indah, mulai membuka usaha salon yang diberinama ’Say Bellla Salon’ dikawasan Wiyung, Surabaya. Setelah 3 tahun sukses menjadi suplier besardi Surabaya dan berhasil dengan usaha salonnya, perempuan lulusan pesantren di kota Bangil ini hijrah ke Jakarta pada 2009. Karena mendampingianak perempuan satu-satunya yang menjadi penyanyi, bintang iklan, dan pemain sinetron.

Indah

“Bakat putri saya Bella Nabilla,ini sudah terlihat dari kecil, di Surabaya Bella Nabilla,lolos dalam ajang pencarian bakat.Kemudian kami pindah ke Jakarta untuk meniti karier Bella,”ujar Indah. Di Jakarta Indah,bertemu Cakra Bratakusumo,pengusaha sukses pemilikTepung Cakra. “Pak Cakra mengajarkan sayabisnis. Saya banyak belajar seluk beluk detailnya bisnis dari pak Cakra. Pak Cakra figur bapak buat saya,”ujar Indah. Cakra Brata kusumo, tak hanya sukses dengan usaha tepungnya, tetapij uga sukses dengan usaha tiket (tiket konser artis luar negeri, tiket pesawat, dan travel). “Saya dipercaya untuk mengelola usaha tiket pak Cakra,”tambahnya. Tak berselang lama, Indah,

membuka usahapom bensin di Jakarta.Usahanya yang di Surabaya yaitu’Say Bella Salon’juga dipindah ke Jakarta. Dari usaha pom bensin tersebut,kehidupan Indah,membaik.Dari p o m bensin, Indah merambah bisnis properti. Indah mempunyai beberapa rumah mewah di Jakarta yang ia sewakan untuk shooting sinetrondan film. Tak hanya usaha itu saja, Indah juga membuka beberapa usaha rumah makan dan cafe di Jakarta. Tahun 2014 Indah,kembalike Surabaya.”Bagaimana pun juga saya berat untuk terlalu lama meninggalkan kota tercinta ini,”ujar Indah.Meski jauh dari Jakarta, Indah,tetap bisa memantau seluruh pegawainya melalui cctv yang bisa ia lihat dari internet dilaptopnya. “Sekarang zamannya sudahcanggih. Jadi tiap hari saya memantau seluruh pegawai melalui internet. Jadi saya tinggal

buka laptop dan melihat semua aktivitas yang dilakukan seluruh pegawai saya.Tapi 2 minggu sekali saya terbang ke Jakarta untuk memantau langsung keadaan di sana,”tambah Indah. Java Store pusat oleh-olehkhas Suroboyo, terdapat minimarket, pujasera, butik, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang ini satu tempattapi komplit. Apa lagi nanti 1 April mendatang akan disiapkan panggung sekaligus alat musiknya untuk anak muda yang ingin menyalurkan hobinya di Java Store. Tak hanya itu Indah, juga akan mempersiapkan instruktur senam untuk orang-orang yang akan senam di Java Store setiap Sabtu dan Minggu pagi. Beberapa usahan yaitu yang Indah, kelola sendiri, belum ditambah usahanya yang bermitra dengan pihak lain. “Semua yang saya dapatkan tak lepas dari tangan Allah.Selaindoa, usaha, dan mau belajar itu kuncinya,”tutup Indah. (Meta Vabiola)

Bisnis Digital Printing Menguntungkan Inovas iteknologi ­printing terus berkembang, mulai dariteknologi analog hingga ditigal.Hal ini menjadikan teknologi printing menjadi salah satu teknologi yang tak bisa dipisah­k an dari sector penunjang untuk Information and Communication ­Technology (ICT). Industri digital printing bukanlah industri musiman, digital printing merupakan usaha yang pada mulanya dalam bidang periklanan,iklan sangat dibutuhkan baik perusaha­a n dari skala ke-

Budi Irawan

cil sampai besar. ­Usaha digital printing tak kena pengaruh perekonomian. Walaupun ekonomi lagi lesu, perusahaan malah akan meningkatkan iklannya agar produknya laku. Bisnis inilah yang dilirik oleh owner Digital Printing HOS, Budi Irawan. Ia mendirikan usaha penyablonan kaos. Meski, belum pernah berwirausaha, tak menjadikannya putus asa. Sebelum ia menjalani usaha digital printing, pria 28 tahun ini mengaku, pernah bekerja dibidang fotografi dan sempat bekerja di beberapa media. Pada saat ia kerja menjadi fotografer, pria yang akrab disapa Bobo, bertemu dengan temannya yang memproduksi mesin DTG khusus kaos. Dari situ, ia punya bayangan mendirikan usaha tersebut. “Sejak pertemuan itu, butuh waktu cukup lama untuk merealisasikan usaha DTG. Sekitar tiga tahun setelah saya keluardari media,” ungkap Bobo. Nama “HOS” sendiri, ia gunakan sebagai brand dari usahanya. HOS memiliki kepanjangan, yakniHaji Omar Said. Awalnya bisnis digital printingnya hanya menyediakan jasa printing. Tapi seiring berjalannya waktu, bisnisnya ini merambah ke penyediaan jasa sablon kaos, jaket dan sarung bantal. Bediri sejak 2015, dengan modal sekitarRp 30 juta – Rp 40 juta.Kini ia bisa mengantongi Rp 10 juta per bulannya. Bahan baku kaos, menggunakan produk lokal Indonesia, diantaranya Surabaya dan Jakarta. Pria lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Barunawati, ini memiliki banyak kenda ladalam menjalankan bisnisnya ini.“Kalau kendala kita dimesin, kalau mesin lokal dikenal rewel.Sedangkan, mesin impor mahaltapi bisa diandalkan,” ujarnya sambil tersenyum. Dunia digital sendiri sifatnya instan, kreatif dan inovatif.Bobo mengatakan hal inilah yang mendukung adanya atau dimungkinkannya dunia cetakmencetak tak lagi mempunyai limit tertentu. Digital ­Printing HOS terlatak di Waru, Sidoarjo.Pria berkacamata ini berharap agar usahanya ini bisa maju, bisa menjadi pandangan alternative bagi kawan-kawan yang ingin menularkan imajinasinya. (Fiqhy/Azis)


20

Nine

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

M e n ge na ng

Sit i

M aryam

Mau Berpikir dan Mau Bertindak

“Allah merahmati Beliau dengan sebab perjuangan dan keteladannya,” ungkap Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, melalui chat Whatsapp. Kalimat itu disampaikannya ketika menerima kabar berpulangnya perintis NTB, budayawan, filolog yang juga tokoh NTB, Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin beberapa waktu lalu. Kabar meninggalnya Hj. Siti Maryam Salahuddin tanggal 18 Maret 2017 itu, ia terima ketika tengah melakukan kunjungan di Korea.

A

pa yang disampaikan oleh Zainul Majdi itu tentu saja memiliki makna doa yang sangat dalam karena Hj. Siti Maryam adalah salah seorang yang paling banyak menanam jasa bagi daerah ini. Hampir sepanjang usianya, ia dedikasikan untuk mengabdi bagi daerah dan masyarakat. Kiprahnya tidak hanya dalam membangun NTB, melainkan juga ia telah menjadi salah satu tokoh yang menasional di bidang filologi maupun kebudayaan NTB. Kehilangan tentu saja dirasakan oleh daerah ini. NTB berduka atas mangkatnya putri ketujuh dari Raja

suatu hari ia mendapat undangan dari Majelis Adat Dana Mbojo, untuk menjadi pembicara dalam seminar tersebut. Setelah ia membaca undangan dan nama ketua majelis ini, ia pun menanyakan kepada staf MK, siapa gerangan orang yang bernama Hj. Siti Maryam Salahuddin tersebut. Dari staf MK inilah ia kemudian mendapat cerita tentang siapa dan bagaimana kiprah Siti Maryam selama ini. Kala itu, kisah Mahfud yang tertuang dalam buku biografi Hj. Siti Maryam berjudul Demi Masa, sudah beberapa bulan terakhir, MK tidak lagi turun ke daerah di akhir pekan. Namun, karena

Di Kompleks Masjid Sultan Muhammad Salahudin Bima inilah Dr. Hj. Siti Maryam disemayamkan.

Bima, Sultan Muhammad Salahuddin ini. Setiap orang mengenangnya karena karya dan dedikasinya bagi orang banyak. Meski telah berusia sepuh, kondisi fisiknya yang semakin menua, tampaknya tidak mampu mengalahkan semangatnya dalam berkarya bagi negeri ini. Berikut catatan tentang kenangan atas diri Hj. Siti Maryam yang meninggal dalam usia hampir 90 tahun. Meski dalam satu tahun terakhir fisiknya sudah tidak lagi bisa mobile segesit sebelumnya, namun Doktor tertua (usianya waktu itu 83 tahun) yang pernah diwisuda oleh Universitas Padjadjaran Bandung pada tanggal 23 November 2010 itu, masih rajin menyampaikan rencana-rencananya untuk melakukan perjalanan-perjalanan untuk berkarya. Semangatnya ini bahkan pernah mendapat apresiasi langsung dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) RI waktu itu, Prof. DR. Moh. Mahfud MD saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional; Hukum dan Hukum Adat Dalam Ketatanegaraan RI di Bima pada Februari 2010. Di hadapan peserta seminar tersebut, Mahfud bercerita, bahwa

yang mengundang adalah Hj. Siti Maryam, maka ia pun datang ke Bima mengahdiri undangan tersebut. Ia mengaku perlu memenuhi undangan ini, karena apresiasinya terhadap apa yang sudah dilakukan Siti Maryam bagi negeri ini meski usianya telah tua. ”Orang sesepuh beliau masih mau memikirkan bangsa ini,” ungkapnya. Siti Maryam, bagaimana pun, harus diakui adalah sosok perempuan yang sangat aktif dan mengisi

Museum Negeri NTB yang dirintis Siti Maryam

waktunya dengan hal-hal yang positif pula. Gubernur NTB, TGH. M. Zainul Majdi, MA., juga menyematkan apresiasi yang tinggi terhadap Siti Maryam. “Sebagai perempuan, beliau adalah tokoh yang patut diteladani oleh generasi sekarang. Beliau tidak sekadar birokrat belaka. Bukan PNS semata yang terjebak pada “rutinitas administratif ” saja. Beliau berorganisasi. Beliau terjun dalam kegiatan sosial-budaya,” ungkap Majdi. Ia pun bertindak dan banyak menelorkan gagasan-gagasan untuk kemajuan NTB khususnya dan bahkan Indonesia. Boleh dibilang ia adalah salah satu tokoh perempuan di negeri ini yang berpikir maju dan mau bertindak. Mantan Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir, MM., juga mengungkapkan kekagumannya atas segala aktivitas yang dilakukan Siti Maryam dalam membangun NTB. Kesaksian Badrul Munir tersebut juga sempat dituangkan dalam buku bigrafi Hj. Siti Maryam. Di matanya, selain sebagai pelaku sejarah, Siti Maryam, memiliki karier birokrasi yang cemerlang. Ia adalah tokoh yang mumpuni dipandang dari sisi manapun. Ia juga memiliki kapasitas dan integritas serta intelektualitas yang sangat mengagumkan. Siti Maryam memiliki kecintaan pada daerah yang selalu terjaga dan tidak pernah luntur.

Menerima Bintang Mahaputera untuk ayah­ anda­nya Sultan Muhammad Salahuddin, dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono

SESUATU YANG LANGKA Sebagai anak seorang Raja, sampai usianya yang sepuh itu, ia masih terus membangun komunikasi yang kuat dengan rajaraja lain di Nusantara untuk merekatkan kekuatan persatuan bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Aktivitas dan perjuangannya dalam banyak hal bagi kemajuan daerah ini, telah ia mulai sejak ia masih aktif sebagai birokrat masa kepemimpinan Gubernur NTB yang pertama, R.A.A Ruslan Cakraningrat, menyusul Wasita Kusumah hingga H. Gatot Suherman. Aktivitas itu tidak berhenti manakala ia pensiun sebagai PNS, melainkan berlanjut hingga daerah ini berganti Gubernur. Nama dan berita tentang aktivitas positifnya, masih terus terdengar di masa daerah ini dipimpin oleh Gubernur Drs. Warsito, Drs. Harun Al-Rasyid, Drs. HL. Serinata sampai di masa kepemimpinan TGH. M. Zainul Majdi, MA., ia masih setia menyumbangkan pikiran dan tetap aktif dalam kegiatan, kebudayaan dan sosial kemasyarakatan. Karena itu pula, mantan Gubernur NTB, Drs. HL. Serinata menyebutnya sebagai ”sesuatu yang langka” yang dipunyai NTB. Tidak banyak sosok seperti dirinya yang mau mendedikasikan dirinya bagi kepentingan orang banyak hingga usia tuanya.

Hj. Siti Maryam (alm) saat menerima penghargaan dari Presiden RI Soeharto tahun 1974

Menilik perjalanan karier dan pandangan hidup Hj. Siti Maryam sangatlah penting, mengingat jasa-jasanya yang besar terhadap ilmu pengetahuan, pemerintahan dan kemasyarakatan. Tiada waktu yang sia-sia dalam hidupnya. ”Waktu” bagi Siti Maryam, adalah hal yang paling istimewa. Tangan, mata, telinga, hati dan pikiran Siti Maryam terus bekerja, belajar, meneliti atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan sosial. Ada yang menonjol dari kebiasaan di hari tua perempuan kelahiran 13 Juni 1927 ini. Biasanya orang semakin tua semakin ingin banyak di rumah memilih kesibukan-kesibukan yang tidak membutuhkan mobilitas --berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya-- karena alasan kondisi fisik yang semakin menua. Orang tua lain kebanyakan memilih kesibukan di rumah seperti berkebun, mengurus bunga-bunga, menyulam atau bermain dengan para cucu untuk membunuh kebosanannya. Namun berbeda dengan Siti Maryam, bisa dibilang ia tidak terlalu “rajin” berada di rumah. Rumah bagi Siti Maryam, hanyalah sebuah persinggahan untuk menyiapkan karya-karyanya. Kecuali dua terakhir, hariharinya selalu rajin memenuhi berbagai undangan resmi dari pemerintah maupun swasta dalam berbagai acara, termasuk menghadiri berbagai seminar baik sebagai peserta maupun untuk menyampaikan makalah. Ia kerap menerima undangan-undangan pertemuan ke Jakarta baik dari pemerintah pusat maupun lembaga atau organisasi yang membutuhkan pemikiran dan sumbang sarannya. Kini sosok aktif Sang Putri Raja itu telah tiada. Hanya karyakarya yang ditinggalkan bagi NTB yang menjadi kenang-kenangan yang mengikatnya sebagai amal ibadahnya hingga di kehidupan selanjutnya. NTB kehilangan tokoh penting yang menjadi panutan dan teladan. (Naniek I. Taufan)

Inspirasi

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

5


4

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

Mandalika

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

21

Pelatihan SDM Koperasi Tingkatkan Kualitas Koperasi

Kementrian Koperasi dan UMKM RI menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas dan Sumber Daya Manusia KUKM di Mataram NTB beberapa waktu lalu. Pelatihan yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM RI, Drs. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan koperasi usaha kecil menengah melalui, pemasyarakatan kewirausahaan, pelatihan kewirausahaan bagi masyarakat nelayan dan perempuan, pelatihan perkoperasian bagi sumber daya manusia koperasi, pelatihan kompetensi manajemen dan pariwisata bagi pemandu wisata, pelatihan pengelola tempat praktek keterampilan usaha (TPKU) dan pelatihan vokasional pada daerah tertinggal.

Pembukaan Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM KUKM di Mataram

P

emerintah Provinsi NTB menilai pelatihan ini sangat penting bagi perkembangan koperasi dan UMKM di Nusa Tenggara Barat. “Saya mewakili seluruh masyarakat koperasi di NTB dan keluarga besar UMKM mengucapkan selamat datang kepada Menteri dan para pejabat kementerian yang telah menginisiasi kegiatan pelahan ini. Mudah-mudahan ini menjadi satu dari rangkaian yang panjang dan terus diupayakan Kementerian Koperasi UMKM untuk meningkatkan kualitas koperasi dan para pelaku ekonomi mikro kecil dan menengah,� ungkap Gubernur

NTB Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat menghadiri pembukaan kegiatan pelatihan ini. Menurut Gubernur NTB, ada dua hal penting bagi daerah ini yakni agenda di NTB untuk ke depannya adalah memastikan seluruh pembangunan bisa menghadirkan kemanfaatan untuk semua masyarakat, sebab pertumbuhan ekonomi tidak selalu berbanding lurus dengan kesejahteraan masyarakat dan meskipun NTB pernah menjadi provinsi penggerak koperasi, tetapi potret perkoperasian di daerah ini belum seperti yang diharapkan. Masih banyak koperasi yang hanya bermodal plang nama saja tetapi koperasinya

tidak aktif. Karena itulah harapan dengan adanya pelatihanpelatihan seperti ini secara alami ke depan akan tercipta atau terwujud koperasi yang lebih berkualitas dan para peserta pelatihan bisa menjadi motor dalam memperbaiki wajah perkoperasian di NTB dan meningkatkan gerak dari ekonomi mikro kecil dan menengah. Menteri Koperasi dan UKM RI juga menyampaikan bahwa ada beberapa PR terkait regulasi dan pajak yang harus diselesaikan oleh Kementerian Koperasi saat ini agar dapat membuat UKM semakin menggeliat dan berkualitas. Ia berharap agar daerah bisa membina koperasi menjadi berkualitas dan menanamkan pada masyarakat untuk menjadi anggota koperasi tersebut. “Koperasi tidak harus banyak. Meski sedikit tapi dibina dengan baik dan berkualitas serta anggotanya yang harus banyak,� kata Puspayoga. (Naniek I. Taufan)


22

Sosialita

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

Waspadai Cairan Rokok Elektrik Mengandung Narkoba Pengguna rokok elektrik berhatihatilah! Karena sekarang para pengedar narkoba yang tengah gencar diburu tak kehabisan akal untuk memperluas wilayah pemasarannya. Tak berani terang-terangan, narkoba pun disusupkan ke dalam berbagai produk makanan, mulai dari permen, kue bahkan kini yang teranyar adalah cairan rokok elektrik yang dijual di pasaran.

Korban pun, tuturnya melaporkan hal tersebut ke aparat, dan barang bukti itu langsung dicek di laboratorium Mabes Polri. Hasilnya positif, cairan rokok tersebut mengandung THC (tetrahydrocannabinol) atau bahan aktif ganja. “Narkoba ini masuk dalam golongan satu jenis narkoba THC. Ini masuk dalam Permenkes No 2 Tahun 2017 nomor urut 95,” ucap Vivick. “Pengguna melaporkan bahwa ketika dia memakai cairan itu badannya terasa lemas

Kepala BNN Budi Waseso

S

eperti halnya kasus narkoba dalam kue brownies yang terungkap beberapa waktu lalu, para pengedar ini tidak sembunyi-sembunyi menjual produknya, sasarannya pun tidak pilih-pilih, siapa saja yang tertarik membeli kue dagangannya langsung disodorkan. Maklum kue brownies yang terkenal lezat itu dijual di mal yang cukup ramai di Jakarta Selatan. Walhasil, enam bulan jualan, kasus ini pun terungkap berkat laporan masyarakat yang anaknya mengonsumsi kue haram itu. Begitu juga kasus cairan (liquid) rokok elektrik yang diberi ganja yang dijual bebas di pasaran, akhirnya terbongkar, baru-baru ini. Ini pun berkat laporan masyarakat. “Pengungkapan kasus ini awalnya dari laporan masyarakat yang terbiasa menggunakan cairan rokok elektrik. Seperti biasa, korban suatu ketika mengonsumsi rokok elektrik yang dibelinya. Namun kali ini dirasakannya berbeda. Dia merasa pusing dan fly. Padahal biasanya tidak demikian,” ungkap Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan, Kompol Vivick Tjangkung.

dan maunya tidur, melayang-layang. Padahal sebelumnya tidak begitu,” tambah Vivick. Atas dasar laporan itu kemudian aparat melakukan pelacakan dan berpura-pura menjadi konsumen dan akhirnya berhasil menangkap tersangka AA yang memasarkan dagangannya lewat online. Untuk mendapatkan barang haram itu, terlebih dahulu polisi yang berpura-pura menjadi pembeli dan melakukan chat dengan AA. Setelah disepakati maka polisi pun menggiring transaksi COD (cash on delivery) dilakukan di rumah tersangka di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Akhirnya di sanalah si tersangka berhasil ditangkap beserta barang buktinya. Awalnya didapat 150 botol cairan rokok elektrik, ternyata setelah diuji hanya 44 botol yang positif mengandung THC. “Sebenarnya ada 150 botol. Namun setelah dites tidak semua mengandung narkoba, yang positif hanya 44 botol. Di rumah AA juga didapat delapan plastik klip berisi tembakau juga sembilan botol putih berisi tembakau,” jelasnya.

Kompol Vivick Tjangkung

RAZIA TOKO Adanya kasus cairan rokok mengan­ dung ganja sebenarnya sudah diendus pihak BNN maupun kepolisian sejak setahun lalu. Bahkan pihak BNN sudah jauh-jauh hari mewanti-wanti masyarakat untuk berhati-hati terhadap modus baru. Namun, tidak semua orang mengetahui hal ini. Dikhawatirkan peredaran cairan rokok elektrik ini sudah meluas ke berbagai daerah di Indonesia. Hal ini terlihat dari pengungkapan kasus yang sama di Kalimantan dan Jawa Tengah dimana BNN menemukan rokok elektrik yang dicampur narkoba jenis baru seperti ‘blue safir’ maupun bahan baku tembakau gorila. Menurut Humas BNN, Slamet Pribadi, pihaknya masih melakukan penelitian tentang hal tersebut. “Bahan baku powder kemungkinan dimasukkan dalam cairan

rokok elektrik tersebut,” kata Slamet sembari menambahkan asal bubuk haram itu dari Amerika. Selain itu ada ‘blue safir’ yang merupakan narkoba cair yang juga kemungkinan dimasukkan ke dalam cairan rokok elektrik. Karenanya bagi mereka yang terbiasa menggunakan rokok elektrik agar mewaspadainya. Dengan terungkapnya kasus cairan rokok electrik di Jagakarsa Jakarta Selatan pekan ini maka dalam waktu dekat pihak BNN dan kepolisian akan melakukan razia terhadap toko-toko penjual cairan rokok elektrik. Peredaran narkoba yang semakin dahsyat dan para pengedar yang terus mencari cela untuk bisa terus meluaskan wilayah pemasarannya juga diakui Kepala BNN Budi Waseso. “Ini bukti perkembangan narkoba makin hebat,” tegasnya. Menurutnya, peredaran narkotika jenis baru musti menjadi fokus perhatian.’Blue Safir’ sudah masuk dalam kategori narkoba. “Ini adalah narkoba jenis b a r u dan modus baru. “Penelitian terhadap kasus ini masih terus dilakukan,” ungkapnya.Dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No 2 Tahun

2017 tentang Perubahahan Penggolongan Narkotika yang terbit pada 3 Januari 2017, pengawasan terhadap narkotika-narkotika jenis baru terus dilakukan. Kalau dulu ‘blue safir’ dan snow white belum masuk dalam dalam daftar jenis narkotika di Indonesia namun saat ini dengan adanya aturan tersebut, narkotika jenis baru itu masuk dalam jenis narkoba sintetis senyawa. Peraturan baru itu menjadi dasar dari penindakan terhadap para pelaku. Salah seorang pengguna rokok elektrik, Ragil, yang diminta komentar terhadap terungkapnya kasus ini mengaku sangat terkejut juga was-was akan adanya modus baru narkoba yang dimasukkan ke dalam cairan rokok elektrik. “Saya sudah dua tahun menggunakan rokok elektrik, sejauh ini sih aman-aman saja atau tidak ada yang aneh. Tapi dengar kabar adanya kasus ini bikin saya khawatir juga,” kata Ragil yang mengaku membeli cairan rokok elektrik nya di kawasan Blok M Jakarta Selatan seharga Rp 350.000. Ragil menggunakan rokok elektrik untuk menghindari rokok bakar. Rokok elektrik dirasanya lebih aman. “Tapi kalau pakai rokok elektrik malah membuat kita terjebak jadi pecandu narkotika, kan, ini malah jadi mengerikan,” kata Ragil yang ditemui di bilangan Gatot Subroto Jakarta. Ia sangat mendukung rencana BNN maupun kepolisian yang akan memeriksa toko-toko penjual cairan rokok elektrik untuk memastikan produk yang dijual adalah aman alias bebas narkoba. (Diana Runtu)

Pusat Oleh-Oleh Khas Bali Arjuna Gagap­an Bali, yang berlokasi di Jalan Raya ­Batubulan, Gianyar, ikut menyambut kunjungan Raja Arab Saudi dan rombong­an selama di Bali, mulai 4 sampai 12 Maret. Pusat oleh-oleh dengan harga super murah ini, juga men­jadi pilih­anwisata belanja kru pengemudi rombongan raja ­Arab Saudi.

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

3

Arjuna Gagapan Bali

Pilihan Belanja Kru Raja Salman

CATATAN UNIK KUNJUNGAN RAJA ARAB BERTEMU TOKOH BALI

USAI BERSALAMAN, FOTO SELFIE GUSTI WEDAKARNA DAN RAJA ARAB JADI VIRAL MEDSOS

Tidak banyak orang direpublik ini mendapatkan kesempatan untuk bersalaman dengan Raja Arab Saudi. Selain fenomena Ahok yang diterima Raja Arab, ditengah pengawalan sangat ketat, justru terjadi kejadian unik di Gedung MPR RI Jakarta, yakni pada saat Raja Arab Saudi datang untuk berpidato dihadapan anggota MPR RI. Salah satunya yang beruntung adalah Senator DPD RI asal Bali yakni Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa III, yang justru mendapatkan kesempatan bersalaman secara tidak sengaja dengan Raja Salman.Bahkan beredar foto dirinya berfoto selfie saat kedatangan Raja. Kontan aksi ini pun menjadi viral dimedia sosial, terlebih rekamanmomen Senator Wedakarna bersama Raja Salman direkam oleh sejumlah TV Nasional. Terhadap hal ini, Gusti Wedakarna menanggapi dengan santai.“Dalam kepercayaan Hindu, bahwa tidak ada yang kebetulan. Saya sendiri tidak berharap untuk bersalaman dengan beliau, justru kawan – kawan kami dari luar provinsi Bali yang bersemangat bertemu beliau. Sayang sekali memang ada penjagaan sangat ketatbaik oleh pengawal kerajaan atau paspampres RI. Saya perhatikan tidak semua orang disalami oleh Raja Arab. Dan pada saat mendekati kursi saya di MPR,

beliau berkenan untuk bersalaman. Ya biasa – biasa saja dan anggap ini phala karma baik.Bertemu pemimpin kharismatik itukan karma baik. Apa lagi saya lihat Raja Salman sangat humble“ungkap Gusti Wedakarna yang saat itu datang kegedung MPR RI menggunakan udeng khas Hindu Bali yang juga menjadi pembicaraan dan menuai pujian dari netizen kare­ na dianggap berani eksis ditengah mayoritas. Dalam catatan perjalanan sosok tokoh muda Bali dan dari dokumentasi yang beredar, bahwa sosok Gusti Wedakarna dikenal kerapbertemu dengan para Raja dan Ratu dari sejumlah kerajaan di dunia, baik mewakili keluarga besar warih Tegeh Kori yang merupakan trah Raja Badung I maupun juga dalam kapasitasnya sebagai President The Sukarno Center. Seperti misalkan ia pernah diundang Raja Kambo jadi Phnom Penh dan juga bertemu dengan sejumlah Raja Raja Afrika saat KAA silam. Bahkan pangeran dan putri Raja Norodom Sihanouk yakni Princess Norodom Arun Rasmy pernah hadir di Istana Mancawarna Tampaksiring dalam sebuah jamuan makan malam istana. “Kita sebagai orang Bali dan orang Indonesia harus bersikap percaya diri (superior). Harus bangga menjadi bagian dari Nusantara.Saya kira kunjungan Raja Arab dan siapapun ke Bali dalam konteks biasa – biasa saja. Boleh bangga tapi jangan berlebihanya. Jadi kita sikapi saja kunjungan tamu negara dalam keadaan biasa- biasa saja. Dikitab – kitab sucikan sudah ditulis, bahwahanya orang – orang baik dan mulia yang bisa berdiri dihadapan para raja. Dan itu menjadi pemicubagi kita untuk menjadi nice person.Bali boleh bangga tapi tetap waspada.Intinya ingat pidato Bung Karno bahwa orang Indonesia jangan kearabaraban, keindia – indiaan dan kechina Chinaan. Jadi orang Indonesia adalah harga diri,“ungkap pria bergelar Abhiseka Sri Wilatikta Tegeh Kori Kresna Kepakisan XIX ini.

Koordinator kru Raja Salman bersama Pande Yudi Sutrisna

M

enurut pemilik pusat oleh-oleh khas Bali, Arjuna Gagapan Bali, Pande Yudi Nyoman Sutrisna, menjelang kunjungan Raja Arab ke Bali, pihak event organizer kunjungan Raja Arab Saudi ke Bali telah melakukan survey ke Pusat Oleh Oleh Arjuna Gagapan Bali. Selain memeriksa kondisi toko dan parkir, tim survey Raja Arab Saudi juga melakukan survey keamanan di sekitar pusat oleh-

oleh. “Awalnya sebelum rombongan Raja Arab Saudi tiba di Bali, tim mereka sudah melakukan survey ke Arjuna Gagapan Bali. Setelah disurvey, kita kemudian melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kunjungan rombongan Raja Arab Saudi ke Arjuna Gagapan Bali,”ujar peng­ usaha muda sukses ini. Meski sudah disurvey dan sudah melakukan persiapan, namun rombongan dari kerajaan Arab Saudi akhirnya belum sempat melakukan

Kru Raja Salman bersama Pande Yudi Sutrisna

kunjungan ke Pusat Oleh-Oleh Arjuna. “Karena rombongan Raja Arab Saudi jadwal kunjungan wisatanya berubah-ubah, sampai akhirnya tidak jadi mampir,”ujar Pande Yudi. Setelah rombongan Raja Salman bertolak meninggalkan Bali, keesokan harinya ratusan kru pengemudi mobil mewah yang mengantar rombongan Raja Arab selama di Bali datang berbelanja ke Arjuna Gagapan Bali. Ratusan pengemudi inilah yang mengantar rombongan Raja Arab selama berlibur di Bali. Para pengemudi mobil mewah ini berasal dari Jakarta, Surabaya dan Bali. “Kami pikir tidak akan mampir, ternyata tidak disangka-sangka keesokan harinya kru pengemudi mobil mewah rombongan Raja Salman mampir berbondong-bondong berbelanja oleh-oleh ke Arjuna Gagapan Bali. Kami kaget, terkejut. Mereka belanja oleh-olehnya ba­ nyak banyak,”ujar Pande Yudi. Pande mengaku sangat kaget dan bangga, Pusat Oleh-Oleh ­A rjuna Gagapan Bali menjadi pilihan wisata belanja bagi ratus­ an pengemudi mobil mewah rombongan Raja Salman.”Meski rombongan Raja Salman belum sempat mampir kali ini ke Arjuna Gagapan Bali karena suatu dan lain hal, tapi kami tetap bangga bisa ikut menyambut kunjungan Raja Arab Saudi dan rombongan selama berlibur di Bali,” ujarnya. Menurut pemiliknya, Pande

Nyoman Yudi Sutrisna, meski tergolong termuda, namun ia menjamin harga yang ditawarkan di toko oleh-oleh ini super murah.”Jargon kami adalah “Termuda, Super Murah, dan Etalase

Pengrajin”. Meski baru buka 3 bulan, kami memberi garansi harga oleh-oleh yang dijual di sini paling murah di Bali. Silakan, bisa bandingkan dengan harga di tempat lain,” jelas Pande Yudi.-ast


2

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

GORO-GORO Te r i n spirasi oleh ulah bapaknya, Ami, tak mau kalah. Ia juga tak ingin kena Putu Wijaya Alzhaimer (pikun berat), lalu berniat mendaftar ikut Festival Monolog Bali 2017. “Saya mau memainkan naskah AH, tentang dokter yang tugas kerja di pedalaman dan diminta penduduk setempat menghidupkan kepala suku mereka yang kepalanya sudah terpenggal oleh musuh dalam perang suku,” kata Ami kepada suaminya. Suami Ami terkejut. Belum sempat bertanya, Ami sudah nyerocos lagi, “dan saya tidak mau main di dalam gedung. Saya mau

main di kandang babi.” Bukan hanya suami Ami, Amat dan istrinya juga kaget. Bu Amat langsung memaksa suaminya melobi Ami. “Jangan biarkan anak Bapak itu kumat lagi kepala batunya! Mau ikut festival, boleh saja, tapi yang bener! Masak mau monolog di kandang babi?!” Amat mencoba menjelaskan. “Bu, festival monolog ini tujuannya untuk mendekatkan teater modern pada masyarakat dan teater tradisi. Murah, meriah. Tidak harus main dalam gedung. Main di lapangan, di halaman rumah, di dalam rumah seperti yang Bapak lakukan, juga mungkin di kuburan seperti yang biasa dilakukan oleh tontonan tradisi itu, ya boleh-boleh saja. Jadi ada tujuan mulianya!”

AH

Bu Amat memotong. “Ah, banyak alasan! Nanti dia mau main di kandang macan lagi! Ibu tahu, tujuannya hanya satu: dia tidak suka Bapak ikut-ikutan orang muda! Orang tua harus sadar diri sebagai orang tua saja!” Amat tertegun. Lalu dia nyamperin Ami ke rumahnya. “Jadi, sebenarnya tujuanmu, hanya untuk mencegah supaya Bapak tidak jadi ikut festival, begitu Ami?” Ami bingung, tak menjawab. “Tidak usah berkilah! Kalau ya bilang ya! Kalau tidak juga bilang ya! Karena itu pasti kehendak bawah sadarmu! Bapak ini dulu guru, jadi tahu ilmu jiwa. Bawah sadar itu, seperti kata Freud pakar ilmu jiwa itu, adalah musuh dalam selimut dalam kepribadian,

Ekspresso kita! Kamu harus waspada! Kalau mau melarang Bapak ikut festival tunjukkan yang Bapak lakukan itu tidak pantas ditontonkan, Bapak akan mundur teratur! Tapi para tetangga kan sampai menangis menonton dan kamu sendiri keplok tangan? Ingat? Berarti tontonan Bapak bagus! Ya tidak?” Tiba-tiba Ami tersenyum. “Tunggu dulu. Sebetulnya Bapak ke mari memang mau memarahi Ami, karena menuduh Ami melarang Bapak ikut festival, atau mau bertanya apa betul saya mau main di kandang babi?” Amat terhenyak. “Terus-terang saja, Pak.” Amat memarik nafas pan-

jang. “Ayo, jangan dikacau bawah sadar Freud.” “Ingin bertanya mengapa kamu mau main di kandang babi.” “Baik. Denger baik-baik,! Itu bukan saya. Saya tidak berbakat main drama. Itu usul Ami kepada Ibu, karena Ibu ternyata ingin juga ikut festival melihat latihan Bapak sukses. Paham?” Amat tercengang. “Dan yang kedua, bukan saya yang tak suka lihat Bapak ikut monolog, tapi Ibu! Kenapa? Sebab Ibu takut kalau nanti sukses, Bapak berubah! Ibu sudah puas dengan apa adanya Bapak sekarang. Jujur, sederhana dan ikhlas! Paham?”

Film bukan Media Hiburan Semata Serombongan anak menyaksikan film animasi “Moana” di sebuah bioskop di sebuah mall di Denpasar beberapa waktu lalu. Usai mengantri tiket, membeli soda dan pop corn, mereka beramai-ramai memasuki ruangan. Dimanakah orangtuanya ? Siapa yang mendampingi mereka saat menonton film layar lebar itu ? Bila mempertimbangkan kemandirian, anak-anak zaman sekarang cukup berani mengambil keputusan. Dengan gawai di tangan, mereka bisa merancang rencana dengan rekan-rekannya untuk sekadar “hang out” atau mengorder makanan lewat jasa antar tanpa perlu repot-repot keluar rumah. Telepon pintar di tangan mereka menjadi sahabat sejati yang bisa diajak kerja kelompok secara online, mengerjakan tugas-tugas sekolah tanpa perlu tatap muka dengan rekan-rekannya. Browsing mencari lagu atau film release terbaru, bertarung dalam game online atau sekadar mengubah status di jejaring sosial untuk meningkatkan relasi dan popularitas, menjadi keperluan utama generasi digital ini. Eksis dan kekinian itulah yang diinginkan. Deras arus informasi ditunjang dengan tingginya rasa ingin tahu anak, tanpa sadar memacu mereka berkembang menuju pendewasaan lebih cepat yang disangka. Tinggal lingkungan di

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

sekitar mereka baik itu orangtua, guru atau saudara sekitar, bereaksi merespons keberadaan anak-anak generasi digital ini. Apalagi bila mereka memasuki masa remaja kemudian dalam proses pencarian jati diri. Begitu banyak pertanyaan yang akan mereka lontarkan dan harus dijawab. Siapa yang menjawab ? Gawai-kah? David Gilmour pernah memiliki pengalaman menarik seputar hubungannya dengan anaknya, Jesse yang beranjak remaja. Kritikus film asal Kanada yang juga dosen tamu di Universitas Toronto itu, seperti dituturkan dalam bukunya “The Film Club,” mengatakan semula dirinya tidak siap menghadapi perkembangan Jesse. Puncaknya adalah saat sang putra itu ingin berhenti sekolah karena dianggap membosankan dan tidak perlu. Sebagai orangtua, David menyadari pendidikan formal perlu diberikan kepada anak sebagai pegangan menghadapi masa depan. Jika jalur formal lewat pengajaran di sekolah tidak memungkinkan, mengapa tidak mencari alternatif lain yang bisa diberikan orangtua kepada putra. Setidaknya dengan membekali anak dengan pelajaran kemandiran dan pematangan mental hal itu membawa anak mampu survive dalam menghadapi kompetisi hidup. David pun meminta satu hal sebelum Jesse mengambil keputusan berhenti dari sekolah yakni

Yudi Winanto

nonton tiga film dalam sepekan secara bersama-sama. Kata “bersama-sama” lebih ditekankan karena dalam hal ini Gilmour ingin berdiskusi dengan Jesse tentang film yang baru saja di tonton. Lewat diskusi itu Gilmour ingin melihat reaksi Jesse dan membangkitkan kepedulian dia baik pada dirinya sendiri atau masa depannya serta orang-orang di sekitarnya. Maka disusunkan ‘kurikulum film’ dengan bekerjasama dengan penyewaan video Queen di Toronto. Seratusan film dari berbagai genre disiapkan dari level terberat sampai terburuk, dari sarat muatan pendidikan sampai seringan pop corn, dari

horor, perang, kriminal sampai romantika percintaan. Tanpa disadari, film menjelma menjadi media pembelajaran dalam memahami warna-warni kehidupan bagi siapapun penontonnya. Ia tidak hanya mampu meluruhkan keteguhan kita namun juga merontokan hati kita bila menyaksikan adegan-adegannya. Saksikan saja saat Audrey Hepburn memetik gitar di tepi jendela apartemennya sambi mendendangkan lagu “Moon River” pada film “Breakfast at Tiffany’s.” Atau, wajah menawan Macaulay Culkin yang bergaya bak orang dewasa menggunakan ‘aftershave’ dalam “Home Alone.” Berbagai karakater Johnny Deep yang kita bisa menganggap dia adalah berbagai orang lain yang bisa menghibur tapi menjengkelkan, teman sekaligus rival, egois namun menolong banyak orang seperti dalam karakter Jack Sparrow (Pirates of the Caribbean), Tonto (the Lone Ranger) atau Willy Wonka (Charlie and the Chocolate Factory) . Pada akhirnya, bila menonton film tidak hanya sebagai media

hiburan saja, maka banyak bisa didapat. Begitu banyak nilainilai hidup terselip di dalamnya mulai romantika hubungan perkawanan, lintang pukang manusia mengelola dirinya atau petualangan-petualangan hingga mencapai batas kemampuan yang harus dijalani pelakunya. Itu bisa menjadi bekal untuk memperkaya pengalaman batin seseorang seperti pada kasus Jesse yang akhirnya memahami apa arti tanggungjawab selain kebebasan yang ia tuntut. Yang tak kalah penting adalah peran orangtua dalam mendampingi putra-putrinya saat menonton film. Mereka lebih dituntut untuk memberikan pemahaman hidup yang mudah dicerna anak lewat jawaban-jawaban cerdas nan menarik. Disi lain, relasi ini akan meningkatkan kualitas hubungan anak dan orangtua yang semata tidak hanya kuantitas pertemuannya saja. David pun tak ragu melepas anaknya menuju masa depan. Yudi Winanto Pecinta Film

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi (palgunadi@cybertokoh.com). Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi (ngurahbudi@cyber­ tokoh.com). Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini (sri.ardhini@cybertokoh.com), Wirati Astiti (wirati.astiti@cybertokoh.com), Sagung ­Inten (inten.indrawati@cybertokoh.com). Buleleng: Wiwin Meliana (wiwinmeliana22@cybertokoh.com). Jakarta: Diana Runtu (dianaruntu@ cybertokoh.com). NTB: Naniek Dwi Surahmi (naniek.itaufan@cybertokoh.com). Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha (dewaalit@cybertokoh.com),­ I Made Ary ­S upratman (ary_refresh@cybertokoh.com). Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama (cepy@cybertokoh.com), Ayu Wika Yuliani (ayu.wika@cybertokoh.com). Se­kretariat: Ayu Agustini (dewi.ayu@cybertokoh.com), Putu Agus Mariantara (agustara85@cybertokoh.com), Hariyono (hariyono@cybertokoh.com). Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Edisi 946/ 27 maret - 2 APRIL 2017

“Leak Ngakak’

23

Pecahkan Kaca Konter Tiket

Bagi Anda yang masuk katagori ‘’Lolita’’ alis lolos limapuluh tahun atau yang ‘’seksi’’ alias Seket Siji (lima puluh satu tahun), banyak kenangan soal bioskop di Denpasar. Ini tentunya bagi yang suka menonton film atau paling tidak melewatkan malam minggu menikmati aksi serta cerita di layar lebar bersma keluarga ataupun pasangan.

P

ada era 1950-an sampai 1980-an, berbagai genre film diputar di beberapa bioskop di Denpasar. Mulai dari tema legenda, percintaan, detektif, horor dan sebagainya. Tercatat beberapa bioskop jadul yang sangat terkenal di zamannya. Sebut saja misalnya Wisnu Teater yang seringkali memutar fim India. Ada juga bioskop yang juga memutar film Bollywood di Nirwana Teater yang terketak di Jalan Hasanudin, Denpasar. Bioskop dengan nama Dewa HIndu lainnya adalah Indra yang sampai saat ini gedungnya masih ada di belokan Jalan Thamrin dan Gajah Mada. Di bioskop ini sering diputar film Indonesia serta Barat. Indra Teater dan Denpasar Teater, seringkali dicap sebagai biokop ‘’elit’’ karena film yang

diputar kebanyakan film Barat. Jangan lupa pula ada romansa tercipta di Wisata Teater dan Kumbasari Teater. Di Wisata, kebanyakan memutar film Indonesia yang sangat top saat itu di era 1980-an. Pasangan Rano Karno-Yessi Gusman serta Lydia Kandou-Herman Felani sangatlah akrab di hati penonton belia, usia SMA serta mahasiswa. Kalau di Kumbasari, film yang diputar juga beragam. Ada Indonesia serta Mandarin yang kebanyakan silat. Juga banyak diputar film ‘’panasi’’ yang dibintangi Edwige Fenech, aktris Perancis kelahiran Italia. Konon kabarnya pula, aktris ini sempat datang dan mengadakan semacam ‘’jumpa fans’’ di salah satu bioskop di Denpasar. ‘’Saat itu, film menjadi hiburan yang sangat ditunggu,’’ ujar Ngu-

rah Gunawan, salah seorang penggemar film kala itu. Biasanya dia nonton bersama teman teman se-SMA. Tidak mesti film Barat, juga film India sambil membeli kue pukis di depan gedung Wisnu Teater sebelum film diputar. Tahun 1981, saat diputar film ‘’Leak Ngakak’’ (judul sebenarya adalah MIstyc in Bali), sambutan masyarakat Bali sangatlah luar biasa. Saat diputar di Kumbasar, penonton begitu membludak sehingga kaca konter karcis pecah. Film besutan Tjut Jalil dan dibintangi oleh Sofia WD, Debbie Cyntia Dewi, Ilona Agathe Bastian dan lainnya mampu memuaskan dahaga penonton Bali yang memang sejak awal sudah menantikan film ini. Walau teknik penggambaran leak di film justru mengundang tawa, namun film adaptasi dari novel ‘’Leak Ngakak’’ karya Putra Mada mampu menghibur penonton. Banyak kenangan serta nostalgia yang terjadi kalau kita berbicara soal biokop tempo doeloe di Denpasar.

Tonjolkan Keindahan Indonesia Menonton film menjadi kegiatan hiburan di tengah kesibukan sehari-hari, seperti yang dituturkan Rai Mariyani. Karyawati perhotelan ini mengatakan, di tengah kesibukannya bekerja di hotel, waktu libur pasti ia gunakan menonton film bersama keluarga. “Saya suka dengan film yang mendidik dan menjadi contoh Rai Mariyani secara umum. Walaupun menyukai film, untuk jadwal menonton juga tidak tentu. Saya nonton tergantung dari film yang diputar di bioskop. Bisa sebulan sekali,” ujarnya. Dibanding film Indonesia, ia mengaku suka film Barat. Alasannya ceritanya bagus dan mendidik. Namun, kadang pernah juga ia menonton film Indonesia yang komedi. “Saya suka komedi karena lucu dan menghibur. Semua keluarga juga suka, jadi bisa menonton bersama keluarga,” kata Rai Mariyani. Agar film Indonesia dicintai masyarakat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, ia berharap ke depan film Indonesia lebih bermutu, dan memberi inspirasi kepada penonton. “Perbanyak film yang mendidik dan memberi inspirasi. Perbanyak juga film untuk anak-anak,” sarannya. Ia mengatakan, film Indonesia yang pernah ia tonton seperti Warkop Reborn. “Saya suka karena lucu dan menghibur. Saya suka juga film Habibie karena menceritakan kisah perjalanan hidup seorang tokoh bangsa. Ceritanya sangat menginspirasi,” kata Rai. Uniknya, saat menonton film Warkop Reborn, ia mengaku harus antri tiket, tapi syukur akhirnya dapat menonton. “Filmnya lumayan membuat fresh

karena lucu membuat ketawa ngakak. Walaupun awalnya harus antri tiket lama sekali,” ucapnya. Sementara, bagi Wayan Sari Galung, ia menonton film karena mengantar anakanaknya. “Biasanya film pilihannya pasti kartun, dan kebanyakan film Barat,” kata Sari Galung. Sebenarnya, ia berharap, film IndoSari Galung nesia lebih banyak menonjolkan keindahan panorama Indonesia, jangan hanya masalah percintaan. “Banyak kisah-kisah legenda yang bisa dijadikan film dan menampilkan berbagai keindahan alam dan kebudayaan Indonesia, dan dikemas lebih kreatif. Coba lihat film Hollywood, banyak kartun dan legenda, tapi dibuat apik dan menarik, seperti Beauty and The Beast yang penontonnya rela antri tiket,” ujarnya. Malah, banyak film Barat, mengambil lokasi di daerah pariwisata yang indah. Seharusnya, kata dia, itu yang ditiru para pembuat film. “Para pembuat film harus selalu kreatif dan inovatif dan lebih menonjolkan keindahan Indonesia seperti film Julia Robert, “Eat, Pray, Love”, yang syuting di Ubud,” katanya. Selain itu, ia menyarankan, buatlah film yang mampu memberi contoh kebaikan dan inspirasi dan motivasi kepada anak-anak. Ia juga menyayangkan sinetron-sinetron yang diputar di televisi juga kurang mendidik. Banyak adegan percintaan dan perkelahian yang malah mengajarkan anak-anak seperti preman. “Harusnya perbanyak sinema yang memotivasi anak-anak menjadi rajin belajar, semangat, sportivitas, kejujuran, bekerja keras, disiplin, saling membantu, dan berjalin persahabatan yang baik,” sarannya. (Wirati Astiti)

Salah satu poster film lawas

Selain beberapa bioskop itu, juga ada nama-nama lain seperti Jaya Teater, Sahira, Lila Bhuwana yang jadi gedung KONI sekarang. Selain di Denpasar, di wilayah Bali lainnya, seringkali balai banjar ‘’disulap’’

dijadikan bioskop temporer selain dijadikan sebagai arena sabung ayam atau tajen. Dulu, film yang sama bisa diputar tiga sampai empat kali dalam sehari. Kalau ada film baru yang belum diputar secara reguler, biasanya diputar MIdnight. Harga karcisnya tentu lebih mahal dan biasanya pula diputar saat malam minggu. Kalau saat pergantian tahun biasanya ada pemuteran spesial yang bertajuk ‘’Malam Old & New’’. Ada dua film gres yang diputar mulai pukul 11 malam. DI era tempo doeloe ini juga dikenal tiket free pass. Tiket yang dikeluarkan pihak biokop kepada para relasi atau para pejabat. Dan bagi pelajar, tinggal tunjukkan Kartu Pelajar untuk dapatkan diskon khusus. Itu biasanya berlaku pada jam pertunjukan sore hari atau hari Minggu. Ini cerita waktu dulu, kalau sekarang? Tentu lebih canggih dan sangat nyaman. tetapi, zaman dulu juga mempunya cerita yang sangat sarat nostalgia. (Palgunadi)

Movie Night

Latih Kecakapan Bahasa Inggris SMK Negeri Bali Mandara (SKANBARA) tak henti-henti meraih prestasi yang gemilang dan membanggakan. Kali ini, SKANBARA berhasil meraih juara 2 lomba video tingkat nasional dalam kegiatan Vidya Dharma Festival V yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Hindu Vidya Dharma Putra Ganesha Institut Teknologi Bandung (ITB). Festival ini diadakan setiap dua tahun sekali dengan tujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar umat se-Dharma, khususnya warga Bandung dan mahasiswa Hindu yang ada di pulau Jawa. Dalam lomba ini, SKANBARA diwakili oleh Made Briliant Manuaba, siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan dan Ni Luh Putu Puspaningsih kelas XI Teknik Gambar Bangunan. Menurut Briliant, dalam lomba yang mengambil tema “Peran Pemuda di Era Modernisasi” tersebut dirinya ingin menunjukkan bahwa seorang pemuda sebagai aset bangsa harus mampu menyukseskan dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan. Bersama tim, dirinya tidak menyangka memperoleh juara, mengingat lomba ini tingkat nasional dan diikuti oleh masyarakat umum. “Bahkan kami juga bersaing dengan mahasiswa dari universitas yang cukup ternama di Indonesia. Harapan kami, kedepan bisa mengikuti lomba ini lagi dan mampu menghasilkan yang terbaik,” ujar Briliant. Ditambahkan, kesulitan yang sangat terasa dalam pembuatan video yang berdurasi 5 menit tersebut adalah kesulitan mencari narasumber. Di samping itu, pengetahuan yang minim membuat tim harus berusaha dan bekerja keras demi hasil yang maksimal. “Di sekolah memang ada ekskul fotografi dan sinematografi, kalau buat video memang hobi,” jelasnya pria yang bercitacita menjadi sinematografer tersebut. Sebagai seorang yang berkeinginan menjadi sinematografer yang mahir mengambil video maupun menyutradarai sebuah film, Briliant memang memerhatikan benar perkembangan film di Indonesia. Menurutnya perkembangan film Indonesia saat ini semakin pesat di setiap tahunnya. Masyarakat kini tidak hanya disajikan

Made Briliant Manuaba

film horor dibalut keseksian, namun film berkualitas di berbagai genre. Tak lagi satu genre yang menguasai bioskop, tetapi mulai dari komedi hingga film bertemakan politik. Dirinya juga menegaskan, dari sekian film yang diproduksi dalam negeri maupun luar negeri, ia lebih menyukai film pendek yang diproduksi secara lokal. “Kalau favorit saya sih film pendeknya Chandra Liow berjudul Salah Siapa,” tuturnya. Meskipun tinggal di asrama dengan jadwal belajar yang padat, namun pihak sekolah menyediakan waktu khusus kepada para siswa-siswinya nonton bareng. “Setiap hari Sabtu kami ada acara Movie Night yang merupakan program OSIS. Kami akan kumpul di aula lalu diputarkan sebuah film melalui LCD, Ya serasa nonton bioskop mini,” imbuhnya. Film produksi barat diprioritaskan dalam Movie Night tersebut, hal ini karena untuk melatih kemampuan berbahasa Inggris seluruh siswa. Setelah pemutaran film, setiap siswa akan menyampaikan pesan moral yang terdapat dalam film dan mencatat vocabulary yang didapat. “Ini akan melatih kemampuan komunikasi kami dalam bahasa Inggris dan kami implementasikan dalam percakapan sehari-hari di sekolah,” tandasnya. (Wiwin Meliana)


24

Edisi 946/ 27 Maret - 2 APRIL 2017

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.