Tokoh Edisi 944 | Tokoh

Page 1

24

Sudut Pandang

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Ubah Mindset harus Jadi PNS Sejumlah survei menyebutkan, minat masyarakat khususnya generasi muda yang baru lulus sarjana untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) terus meningkat dari waktu ke waktu. Bekerja di kantor-kantor pemerintah, menurut survei, adalah yang paling diidamkan para generasi muda dibanding profesi lainnya. Sebagian masyarakat beranggapan, menjadi PNS lebih sejahtera, dan mapan serta relatif aman dari risiko, juga adanya tunjangan hari tua. Disamping itu, status sosial PNS lebih dihormati dan disegani.

D

ari sisi pekerjaan, bekerja sebagai PNS dianggap lebih ringan alias lebih santai sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk usaha sampingan. Hal-hal tersebut yang anata lain mengemuka dan diduga menjadi salah satu penyebab kenapa minat generasi muda Indonesia untuk berwiraswata tergolong rendah. Di Minang, Sumatera Barat misalnya, daerah yang terkenal karena banyak penduduknya berwiraswasta, tapi ternyata telah berubah. Setidaknya dari hasil survei menyebutkan sekitar 70% generasi mudanya lebih menginginkan menjadi PNS ketimbang berdagang (berwirausaha) sebagaimana orangtua mereka. Dari berbagai survei tersebut, terlihat kalau minat generasi muda khususnya yang baru tamat perguruan tinggi untuk menjadi PNS begitu tinggi. Bahkan dikabarkan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dilihat dari setiap lowongan CPNS digelar,

peserta selalu membludak. Bahkan, karena ingin begitu menjadi PNS sebagian orang rela membayar (suap) puluhan hingga ratusan juta rupiah. Fenomena ini sungguh luar biasa. Tak heran kalau banyak kasus penipuan yang menimpa masyarakat yang dijanjikan oleh oknum tertentu menjadi PNS dengan membayar ongkos hingga puluhan bahkan ratusan juta. Menurut sosiolog Djuni Thamrin,hal itu memang sudah menjadi mindset sebagian masyarakat, khususnya di daerah. “Orang maunya cara cepat saja,” ucap Djuni yang juga peneliti masalah-masalah sosial. Para generasi muda yang baru lulus sarjana menganggap menjadi PNS lebih terjamin masa depannya. Apalagi di masa sekarang ini dengan adanya reformasi birokrasi, gaji PNS menjadi lebih besar karena meningkatnya tunjangan kinerja. Hal itu juga, bisa jadi, yang membuat sebagian masyarakat semakin ingin menjadi PNS. “Mindset seperti ini harus

Djuni Thamrin

diubah. Ini sudah seperti mental block, ya. Itu harus diubah total, revolusi mental. Memang tidak mudah karena paradigma semacam itu sudah hidup di masyarakat sejak dulu. Ternyata itu semakin berkembang hingga sekarang,” ungkap Djuni . Menurutnya, harus ada perubahan-perubahan mendasar untuk mengubah itu semua. Yang utama adalah melalui lembagalembaga pendidikan. “Hal ini paling terasa di daerah ya, dimana pemuda-pemudanya lebih berkeinginan untuk menjadi PNS. Karena daerah dianggap tidak banyak menyediakan pilihan. Sementara di Jakarta, pilihannya lebih beragam.” “Bahkan sekarang ini saya lihat banyak anak muda di Jakarta yang membuat inovasi-inovasi luar

biasa. Banyak dari mereka yang kreatif. Jadi sepertinya anak-anak muda di Jakarta harus ke daerah ikut membantu mengembangkan inovasi dan kreasi karena di daerah sesungguhnya menyimpan banyak potensi,” tambahnya. Untuk mengubah paradigma tersebut harus dimulai dari pendidikan. Di kampus-kampus misalnya. Dia menyarankan agar pengajaran ilmuilmu lawas sebatasi diganti dengan ilmu yang menawarkan sebuah inovasi baru. “Kampus-kampus yang menawarkan inovasi baru harus diberi kesempatan agar berkembang. Jadi harus menjadi social entrepreneur. Karena social entrepreneur bisa mengubah sesuatu masalah menjadi sebuah potensi. Anak-anak muda di daerah misalnya, mungkin ada yang beranggapan, ‘aduh ngapain hidup di daerah yang tidak ada apa-apanya kayak gini.’ Padahal mereka tidak tahu, di daerah ada berbagai macam potensi yang bisa diolah,” papar Djuni. Karenanya Djuni sangat mendorong agar aspek-aspek yang berkaitan dengan social entrepreneur didorong, khususnya melalui pendidikan. “Ini memang tidak mudah, tapi kita tidak boleh stagnan. Perubahan melalui pendidikan harus segera

dilakukan agar kita tidak menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa lainnya,” tegas Djuni. Di sisi lain, pemerintah juga harus membuka diri, misalnya dengan membuka adanya magang-magang yang bisa dilakukan di pusat-pusat pertumbuhan, misalnya di pusat riset, pusat industri, dll. “Jadi memang harus ada peran pemerintah dalam bentuk kebijakan untuk mendorong perubahan mindset ini,” katanya. Djuni menambahkan, Indonesia tertinggal dari negara lainnya, misalnya saja Filipina. Mereka justru lebih maju dari Indonesia. Lihat saja sekarang, saat persaingan bebas (Masyarakat Ekonomi ASEAN), posisi-posisi level manajer, dokter, dll, sudah mulai diisi oleh pekerja-pekerja Filipina. “Ini bagaimana? Mau jadi apa bangsa kita nantinya? Karena itu harus segera melakukan perubahan, bukan hanya pada peningkatan skill tapi juga dalam mental (revolusi mental),” katanya. Bisa jadi, ucapnya, sistem (perekrutan CPNS) yang ada sekarang harus diubah total, begitu juga sistem tunjangan dan sistem informasi, dll.“Harusnya kita melakukan ini sejak 25 tahun lalu sehingga sekarang tidak tergopoh-gopoh karena persaingan sudah semakin ketat,” tambahnya. Di Stockholm (ibukota Swedia), misalnya, di sana PNS tidak sebanyak di sini. Di sana PNS bekerja sangat efektif. Misalnya sebuah Dinas, hanya diisi oleh beberapa orang saja. “Mereka diberi gaji tinggi tapi efektivitas kerjanya juga tinggi pula,” katanya. (Diana Runtu)

Manfaatkan “Red Carpet Access” Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd., M.Pd., Campus Manager di Mediterranean Bali Hotel and Training Center cabang Singaraja mengungkapkan sebagai salah satu LPK yang ada di Bali, Mediterranean Bali berperan penuh untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan SDM masyarakat Indonesia. Pihaknya telah menerapkan program-program yang sesuai dengan keperluan dari industri pariwisata di antaranya pelatihan bahasa asing (Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Mandarin) serta pelatihan-pelatihan yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan keterampilan di masingmasing program studi. Menurutnya kompetensi komunikasi dengan bahasa asing merupakan suatu keharusan. Program Every day

is English merupakan program yang ampuh untuk melatih dan membiasakan diri dalam mengaplikasikan teori-teori pembelajaran bahasa Inggris ke dalam praktik sehari-harinya, baik itu berkomunikasi dengan para instruktur dan juga team kerja. Kompetensikompetensi tersebut memiliki standarisasi tingkat internasional. Karena goal kami adalah menyukseskan alumni-alumni kami untuk mampu bekerja tidak hanya didalam negeri tetapi juga kesempatan untuk bekerja di luar negeri, imbuhnya. Sebagai lembaga pusat pelatihan perhotelan dan kapal pesiar, pihaknya sangat memberikan peluang bagi mereka untuk sukses tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga peluang untuk membuka lapangan kerja. Dengan gaji yang mereka dapatkan dari bekerja di kapal pesiar mereka bisa kumpulkan terlebih dahulu untuk kelak

mereka gunakan untuk membuka usaha baru ketika mereka sudah memutuskan untuk berhenti melaut dan kembali menetap di kampung halaman. “Kelak alumnialumni kami telah sukses di kapal pesiar mereka bisa melakukan hal yang sama seperti yang sudah dicontohkan oleh Pak Direktur yang telah membangun kampus ini, jelasnya. Ditambahkan Rusma Ari Santhi, pihaknya menjamin lulusan berdaya serap tinggi dalam dunia kerja sebab pihaknya sangat paham keperluan industri terhadap tenaga kerja. Kata dia, kampus telah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak pelaku industri perhotelan dan agensi kapal pesiar. Hal ini memudahkan pihak kampus untuk berinovasi menyesuaikan kurikulum dan program-program agar lulusan sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pihak pelaku industri perhotelan dan

agensi kapal pesiar. “Dari kerjasama ini kami mendapatkan Red Carpet Access yang artinya akses VVIP untuk

mengetahui segala informasi baik itu tentang persyaratan dan lowongan yang tersedia di kapal pesiar di bawah naungan agen CTI seperti Carnival Cruiseline, pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd., M.Pd.

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


2

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

GORO-GORO Kedatangan Raja Arab Saudi, B a g i n d a Ra j a Salman, setelah Baginda Raja AbPutu Wijaya dullah 47 tahun lalu, istimewa. “Dalam beberapa hal mungkin sekali artinya bagi kita agak berbeda-beda, Pak. Amat, tergantung keyakinan politik kita. Betul tidak?” kata Pak Made. Amat tak menjawab. “Saya terkejut melihat ada pangeran yang pakai celana jeans. Ada putri berambut pendek tak pakai jilbab. Beliau bertemu dengan pemuka semua agama. Notabene 6 hari di pulau kita yang mayoritas beragama Hindu. Itu kan menunjukkan beliau moderat dan toleran, Pak Amat?!” Amat hanya menjawab dengan senyum. Ia yakin pernyataan tetangga dan sekaligus musuh dalam selimutnya itu, adalah pancingan. “Beliau ingin mengorek ke-

salahanku, supaya bisa dia jadikan ejekan di dalam arisan kompleks,” kata Amat menceritakan peristiwa itu pada Ami. “J a d i B a p a k t i d a k m e njawab?” “ Tidak. Kenapa? Karena diam adalah emas!” “Tapi bagaimana kalau itu diartikan Bapak bersikap skeptis? Kurang merespons kedatangan pemimpin yang sangat penting artinya bagi kita, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia?” Amat tertegun. “O ya? Bisa begitu ya?” “Bisa saja. Diam tidak selalu jadi emas, Pak, bisa juga jadi batu kerak.” Amat manggut-manggut. “Kalau begitu mestinya bapak bilang, kunjungan ini adalah bagian dari pertanda diplomasi presiden kita sebagai negarawan, jitu. Raja Salman mengunjungi indonesia ketika ada komunitas yang membuat wajah agama yang teduh dan bijak jadi beringas. Begitu?”

raja salman

“Ya terserah, Bapak. Itu poin yang bagus. Tak akan ada orang yang berani mempermainkan poin yang bagus. Kalau ada itu berarti dia bunuh diri. Karena sekarang masyarakat kita sudah tambah kritis. Jadi jangan takut.” Amat manggut-manggut. Setelah kembali ke rumah ia mencoba melakukan testing. “Bu, yang paling menarik dari kedatangan Raja Salman itu, apa? Jangan ragu, terus-terang saja, daripada diam jadi batu kerak!” Bu Amat berpikir. “Jangan dipikirin. Lontarkan saja sejujurnya!” Bu Amat menatap Amat curiga. “Jangan curiga. Tak ada orang yang akan berani mengejek kebenaran. Karena itu berarti bunuh diri. Masyarakat kita sekarang sudah kritis. Katakan saja sejujurnya!” Setelah menimbang, Bu Amat menjawab polos. “Menurut saya, pangeran

putranya Raja Salman itu gantengnya selangit. Lebih ganteng dari semua bintang film dan bintang sinetron kita. Kalau ikut pilkada di indonesia, pasti saya akan nyoblos dia!” Amat mau membantah. Tapi Bu Amat sudah berdiri dan pergi ke dapur. Amat termenung. “Bukan itu komentar yang ingin kudengar dari ibumu, Ami,” kata Amat ketika ketemu Ami lagi. Ami ketawa. “Apa yang ingin Bapak dengar?” “Kenapa ibumu tidak bilang, bahwa ..... kunjungan Raja Salman ke Indonesia itu .... “. “Apa?” Amat mikir. Tapi tak menemukan apa yang ingin ia dengar dari istrinya.

Ekspresso “Apa, Pak?” “Ada pangeran yang pakai celana jeans. Ada putri berambut pendek tak pakai jilbab. Beliau bertemu dengan pemuka semua agama. Notabene 6 hari di pulau kita yang mayoritas beragama Hindu. Itu kan menunjukkan beliau moderat dan toleran!” “Lho itu kan komentar Pak Made, musuh Bapak?” Amat mengangguk. “Betul.” “Bukannya Bapak mencurigai beliau memancing-mancing Bapak untuk bikin kesalahan?” Amat tertawa. “Itu dia Ami! Kedatangan Raja Salman ini membuka hati Bapak. Jangan harga mati benci dan curiga kepada orang yang berbeda keyakinan politik! Kenapa Bapak apriori mencurigai komentar Pak Made? Itu kan betul, meskipun Pak Made itu bukan cs kita?!! Semoga orang lain juga begitu!”

Pencari Kerja atau Pemberi Kerja? Salah satu pengaruh paling dahsyat dari pesatnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, adalah tingginya tingkat mobilitas dunia kerja, terutama pada aspek sumber daya manusia. Hal ini tentu membuat segala proses yang terkait tenaga kerja harus direvisi oleh perusahaan atau pengguna tenaga kerja. Para pencari kerja saat ini, ada yang disebut generasi milenial dengan berbagai atribut kebiasaan sikap dan perilakunya yang kadang membuat pihak perusahaan geleng-geleng kepala menghadapinya. Salah satu contoh yang terjadi adalah bagaimana seorang tenaga kerja yang baru beberapa hari diterima kerja di perusahaan, ternyata sudah mengeluh bahwa pekerjaannya membosankan, dan keluhan tersebut diunggahnya di status media sosial. Bayangkan, bagaimana perasaan atasan saat melihat salah satu staf pegawai barunya yang baru beberapa hari diterima kerja sudah mengeluhkan kebosanan? Perilaku generasi yang sedikitsedikit update status di medsos inilah yang saya maknai sebagai

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

generasi milenial. Citra generasi milenial menjadikan dirinya hanya sebagai objek teknologi komunikasi, bukan pengendali teknologi komunikasi. Terlepas dari yang namanya generasi milenial tersebut, ada dua kategori umum dalam pekerjaan, yaitu pemberi kerja dan pencari kerja. Dalam hal ini, saya ingin mengupas sebuah konsep sederhana tentang konsep diri pekerja yaitu “The I” dan “The Me”. Konsep diri “The I” merupakan sebuah konsep diri pekerja yang aktif dan terus bergerak untuk berbuat dan melakukan sesuatu untuk perubahan dunia. “The I” adalah gambaran seorang pribadi yang berkonotasi subjektif (menjadikan dirinya sebagai subjek/pelaku) dan memiliki ego yang kuat untuk merubah dunia. “The I” selalu melakukan sesuatu untuk orang lain dan mengerti keperluan orang lain, sehingga “The I” tidak akan lelah untuk berbuat sesuatu untuk orang lain. Sedangkan “The Me” merupakan konsep diri yang pasif dan menganggap diri sebagai objek (objektif). Konsep “The Me” akan

I Made Widiantara

selalu menganggap bahwa dirinya hanyalah seorang yang dipekerjakan, yaitu bekerja hanya kalau disuruh atau diperintah orang lain. “The Me”, mempunyai kebiasaan menunggu perintah dan lebih banyak mengeluh kalau tidak ada orang lain yang memberikannya pekerjaan. Sehingga, karena “The Me” yang pasif, maka kecenderungan sedikit sekali mampu mengubah dunia. Dari konsep “The I” dan “The Me” kalau ditarik benang merah,

akan jelas dimaknai bahwa seseorang yang memiliki konsep diri “The I” akan menjadikan dirinya seorang pemberi kerja dan selalu berpikir akan melakukan sesuatu agar orang lain mau bekerja (baca: menyuruh bekerja). Jadi, “The I” sangat tepat rasanya dibilang sebuah konsep diri yang memberikan orang lain pekerjaan, atau bahasa kerennya cenderung akan menjadi seorang entrepreneur atau wirausaha. Seorang pemberi kerja yang aktif sebagai wujud konsep diri “The I” akan selalu kreatif dalam menciptakan hal baru atau sesuatu hal baru untuk mengubah dunia. “The Me” lebih dimaknai sebagai penerima kerja, karena sifatnya yang pasif dan hanya bisa menerima perintah dari orang lain. Saya tidak bisa bayangkan, kalau di dunia ini lebih banyak orang dengan konsep diri “The

Me” daripada “The I”, mungkin dunia tidak akan cepat berubah seperti saat ini. Sehingga saya sangat berharap, kalau di Indonesia khususnya, lebih banyak orang yang memiliki konsep diri “The I”. Karena dengan sikapnya yang selalu aktif bergerak, akan mampu membuat banyak perubahan dan menciptakan halhal baru bagi kemajuan bangsa. Secara khusus, semakin banyak yang orang dengan konsep “The I” maka akan semakin banyak jumlah pengusaha yang akan memberikan lowongan pekerjaan bagi orang lain, atau lebih banyak sebagai pemberi kerja daripada penerima kerja. Kalau Anda, mau jadi yang mana?? I Made Widiantara Dosen Prodi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bali, Pengurus HIMPSI wilayah Bali

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, I Made Ary Supratman. Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­k retariat: Ayu ­A gustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­m erah ­B arat 21 G Jakarta Pusat 10270– Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­F aksi­m ile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­G ajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

23

Job Fair Pertemukan Pengguna dan Pencari Kerja

Tenaga kerja dan lapangan pekerjaan masih menjadi bahasan yang menarik di berbagai Kota Indonesia, termasuk Denpasar. Terlebih, tingginya angka tenaga kerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Seringkali pula tenaga kerja gengsi terhadap jenis pekerjaan tertentu. Serta, masih banyaknya anak-anak muda yang hanya menunggu untuk menjadi PNS. Akibatnya, angka pengangguran masih tergolong cukup tinggi.

M

enyikapi kondisi terkait ketenagakerjaan dan ketersediaan kesempatan kerja yang terus meningkat ini, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Tenaga Kerja, adalah menggelar bursa kesempatan kerja (job fair). Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Denpasar Drs. I G.A. Rai Anom Suradi, M.M., job fair yang biasanya digelar di ruang terbuka (out door) seperti areal parkir Utara Taman Kota, Lumintang, Denpasar ini membuka seluas-luasnya kesempatan untuk bertemunya para pencari kerja (pencaker) dengan perusahaan sebagai pengguna tenaga kerja. Harapannya tentu saja melalui job fair dapat mempercepat proses penempatan tenaga kerja, yang pada gilirannya nanti dapat menekan jumlah pengangguran di Kota Denpasar, Untuk penyelenggaraan job fair tahun ini, katanya yang terdekat dan segera adalah kegiatan job fair yang merupakan bantuan dari pusat. Dipastikan bakal digelar selama 2 (dua) hari yakni, pada tanggal 2122 April, dengan menghadirkan 40 perusahaan yang ada di Denpasar. Sedangkan job fair intern Kota Denpasar, secara rutin diselenggarakan setiap usai kenaikan kelas.

“Begitu acara Pesta Kesenian Bali mulai, job fair juga mulai berjalan. Jadwal ini kami sudah perhitungkan, saat itu diperkirakan anak-anak lulusan SMK atau yang sederjat sudah menerima Ijazah. Jadi, mereka siap melamar pekerjaan, khususnya bagi yang belum melanjutkan kuliahnya,” jelas Rai Anom. Dikatakan pula oleh Rai Anom untuk perusahaan peserta job fair, selain keberadaannya wajib di Kota Denpasar, yang terpilih juga diupayakan disesuaikan dengan kondisi atau latar belakang pendidikan para pencari kerja.”Kami mencoba lebih menganekaragamkan peluang kerjanya agar dapat menyentuh semua bidang pendidikan atau keterampilan yang dimiliki anakanak,” katanya. Selanjutnya agar job fair ini tidak disalahartikan sebagai ajang promosi, maka Dinas Tenaga Kerja memilih, menyeleksi dan mengevaluasi perusahaan peserta job fair. “Untuk evaluasinya, mereka punya kewajiban menginformasikan berapa tenaga kerja yang dapat ditampung dari seluruh peluang yang di buka. Dari sini juga kami bisa melihat perkembaangan manfaat job fair. Akan jelas terbaca dimana selisih yang terjadi antara ditawarkan dengan yang diterima,” ucap Rai Anom.

Drs. I G.A. Rai Anom Suradi

BURSA KERJA ONLINE Ketika bicara persentase kenaikan terserapnya tenaga kerja di setiap job fair, Rai Anom mengtakan, memang masih berkisar di 45 %, namun ada atau tidak kenaikan, bahwa inilah upaya atau terobosan yang sudah diagendakan oleh pemerintah Kota Denpasar untuk mencarikan lapangan kerja. Selain job fair, Dinas Tenaga Kerja Kota Denpasar juga memiliki bursa kerja online dan sudah banyak juga dimanfaatkan. Bursa on line ini dapat diakses setiap hari untuk mengetahui dimana saja ada lowongan pekerjaan untuk mereka.Meski, diakuinya belum semua anak -anak lulusan sekolah yang akan mencari kerja mengetahuinya. Untuk ini, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi keberadaan bursa kerja online ini. Rai Anom juga menyampaikan dalam pelaksanaan job fair, yang menarik adalah si pelamar bukan hanya bisa bertemu langsung dengan perushaan yang memerlukan tenaga

SDM Asal Bali Minati Lembaga Pelatihan Kerja

Menurut Direktur SPB-STPBI, bergerak di bidang hospitality, I Made Sudjana, S.E.,M.M., CHT, yakni melayani para turis kami CHA, di bawah Yayasan Dharma tidak menerima hanya tamat SMA/ Widya Ulangun, memiliki lembaga SMK. Karena menyangkut melayani pelatihan kerja (Sekolah Perhoorang, mereka harus memiliki skill, telan Bali) yang mengembangkan attitude, dan bahasa yang bagus,” beberapa program. Hospitality tambahnya. Untuk soal usia, saat training centre, yakitu pelatihan masuk memang tidak dibatasi. Nayang bergerak di bidang perhomun, perlu diperhatikan, saat mulai telan. Ada juga, Food Producbekerja di kapal pesiar, usia minimal tion, Food and Beverage Service, 22 tahun dan maksimal 30 tahun. Housekeeping, Front Office, proSudjana menyebutkan, selain gram untuk ke kapal pesiar, Airline memiliki SPB, Yayasan Dharma Training Centre untuk pramugari Widya Ulangun juga memiliki STPBI dan ground handling di airport, untuk Diploma 3 dan 4, yang izinSpa Training Centre, Basic Safety nya dari Dikti. “Tiap tahun kami Training (BST) yaitu untuk lisensi mewisuda 800 mahasiswa baik dari anak-anak yang akan naik kapal. SPB dan STPBI, hampir 60 persen Selain memiliki lembaga pelatidari SPB. SDM Bali kebanyakan han kerja, Yayasan Dharma Widya memilih program lembaga pelatihan Ulangun juga memiliki PT yang program setahun dan dua tahun. I Made Sudjana bergerak di bidang penyaluran Alasannya mungkin karena ingin tenaga kerja, yang bernama perusahaan penggerak cepat bekerja. Sementara, yangSDM asal luar Bali tenaga kerja swasta Indonesia. Kerja sama telah lebih banyak memilih yang program tiga tahun dan dijalin dengan baik dengan perusahaan kapal pesiar empat tahun,” katanya. dan hotel. “Kelebihan dari kami, kami bisa mengirim Ia hanya berharap, SDM asal Bali, tidak cepat tenaga training ke AS. Mahasiswa bisa training selama puas diri setelah bekerja, namun, terus meningkatkan setahun di AS. Untuk training ke AS, lisensinya kami pendidikannya untuk bisa bersaing di level menengah pegang, jadi yang mau training ke AS harus lewat ke atas. Untuk tahun 2017, peminat untuk masuk kami, termasuk mahasiswa dari STP Bali Nusa Dua. SPB cukup tinggi. Seperti tahun lalu, peserta yang Termasuk para dosen kami sinergikan dari akademendaftar hampir ribuan dan asalnya dari seluruh misi dan praktisi, sehingga kolaborasi akademisi dan wilayah Indonesia. “Saya sudah gaungkan ke selupraktisi ini dapat menghasilkan output lebih bagus,” ruh pimpinan sekolah pariwisata di Bali, Bali yang kata Sudjana. dijadikan lokomotif pariwisata nasional, apapun Menurut Sudjana, SPB berbeda dengan LPK yang berbau pariwisata, Bali harus paling depan, yang lain. “Kalau di dinas tenaga kerja semua LPK termasuk lembaga pelatihan pariwisatanya, ini yang disamakan, LPK tukang jahit, dan bengkel, tamatan harus kita kembangkan bersama-sama. Kita punya SD atau SMP juga bisa. Namun, di SPB, karena nama besar Bali,” kata Sudjana. (Wirati Astiti)

mereka dan tahu secara akurat jenis tenaga yang diperlukan, tapi seringkali di lokasi pada hari itu juga dilakukan tes sekaligus pengumuman. Bagi mereka yang lulus secara administrasi dapat mengikuti proses lebih lanjut di kantor yang bersangkutan. Secara umum juga, anakanak yang datang ke job fair sudah memperoleh info sebelumnya dan tahu aturannya sehingga lebih tahu lagi langkah apa yang akan mereka lakukan di sana. Banyak juga diantara mereka yang membawa berkas lamaran lebih dari satu, bahkan bisa hingga 5 map. Minat anak muda mencari kerja di kota kita ini cukup tingga. Sekali job fair bisa dihadiri sampai 3000- an orang yang membawa lamaran. Namun, selama ini rata-rata kesempatan yang dibuka 1500 lowongan kerja.

Ini pun masih terganjal dengan tidak nyambungnya bidang yang dicari dengan keterampilan atau latar belakang pendidikan para pencaker. Terkait ganjalan yang terjadi antara pencari kerja dengan peluang atau lapangan kerja yang tersedia, salah satunya akibat dari masih banyaknya para sarjana khususnya S1, memiliki punya hard skill tanpa soft skill yang memadai. Untuk ini pula Dinas Tenaga Kerja terus mendukung agar anak-anak muda tamat SMK masuk ke LPK, hinnga mereka memiliki sertifikasi dan memudahkannya memasuki lapangan kerja. “Saat ini Warmadewa sudah membuka LPK setara D1 dan D2. Ini upaya bagus kampus demi turut menekan pengangguran,” tandasnya. (Sri Ardhini)

Tumbuhkan Jiwa Wirausaha dengan Entrepreneur Day Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh, dan terampil. Dengan kata lain, melalui pendidikan akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas sehingga lebih produktif dan mampu bersaing dalam dunia kerja. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Singaraja Drs. Nengah Suteja, M.Pd. Menurutnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidangnya. Namun, SMK dituntut bukan hanya sebagai penyedia tenaga kerja yang siap bekerja pada lapangan kerja yang sesuai dengan keperluan dunia usaha atau dunia industri, tetapi juga dituntut untuk mengembangkan diri pada jalur wirausaha, agar dapat maju dalam berwirausaha walaupun dalam kondisi dan situasi apapun. “SMK harus dicetak memiliki ketrampilan dan harus tanggap dengan dunia industri,” jelasnya. Sebagai salah satu SMK Rujukan di Buleleng, SMK N 1 Singaraja berupaya terus meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan pendidikan kilat dan bimbingan teknis melibatkan 21 asesor berlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tindak lanjutnya, SMK 1 Singaraja membentuk LSP tingkat 1 yang bertujuan memberikan penguatan terhadap skills yang dimiliki siswa-siswinya. “Bahkan dari Dikmenjur mengharuskan sekolah rujukan wajib memiliki LSP untuk menguji kemampuan siswa,” imbuhnya. Nengah Suteja juga menambahkan model pembelajaran dalam SMK terdiri atas dua sistem yaitu praktek dan teori dengan rasio 60 dan 40. Dengan adanya pembelajaran praktek lebih banyak maka pihaknya telah merancang strategi bahwa guru akan ikut magang sebelum siswa melakukan praktek kerja industri. “Guru juga wajib ikut prakrin sehingga tahu keperluan

Drs. Nengah Suteja, M.Pd.

industri itu seperti apa,” ujarnya. Selain itu, guru juga dapat mengimplementasikan pengalaman yang di dapat dalam pembelajaran di kelas maupun di ruang praktik. Selain mencetak lulusan yang siap bersaing dalam dunia kerja, SMK 1 Singaraja juga berupaya menumbuhkan jiwa wirausaha dengan program entrepreneur day. Dalam sehari siswa diwajibkan membawa barang dagangan ke sekolah yang di awali dengan survei kebutuhan dari warga sekolah. Dalam situasi itu, beberapa barang dagangan akan laku dan juga ada anak yang barang dagangannya tidak laku sehingga perlu dilakukan evaluasi. “Pada hari itu unit-unit usaha seperti kantin dan koperasi sekolah kami tutup,” jelasnya. Program lain untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dengan pengelolaan kantin sekolah dengan dimodali oleh pihak sekolah. Secara berkelompok siswa akan melakukan inovasi dari menu-menu makanan yang dijual dan bersaing dalam segi harga. “Hal ini akan melatih jiwa wirausaha dan melatih siswa dalam pembuatan laporan keuangan,” imbuhnya. Basket marketing juga merupakan program lain yang diterapkan untuk mengasah kemampuan anak didiknya. Siswa akan mencari pelanggan di luar sekolah sehingga kebutuhan pelanggan akan dipenuhi melalui unit produksi yang difasilitasi oleh sekolah. “Siswa akan mengantarkan produk yang diperlukan melalui pelayanan dan jasa,” jelasnya. (Wiwin Meliana)


22

Sosialita

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Dulu, orang malu membeli produk fashion bekas. Kalaupun dilakukan pasti diam-diam karena malu. Tapi sekarang, tidak lagi. Produk fashion bekas masuk mal sudah bukan hal yang aneh lagi. Orang pun tidak malu-malu lagi membeli atau mengatakan kalau produk ­fashion yang dipakainya, entah itu baju, tas, sepatu, adalah barang second. Untuk tas branded misalnya, kini tempat penjualannya pun makin banyak.

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Dunia Kado & Parcel

Bisnis Tas Branded Second

Makin Banyak Saingan makin Semangat

Siap tiap Hari Saat ini mengirim atau menerima bingkisan, parcel atau kado tidak hanya di berikan pada hari raya besar saja namun bisa se­tiap hari. Mulai saat baby shower, kelahiran bayi, otonan, potong gigi, ulang ­tahun, menjenguk orang sakit, acara grand opening atau melaspas, kenaikan jabatan hingga saat wisuda ­dan per­kawinan. berupa peralatan persembahyangan berupa dupa, peralatan makan pecah belah, perlengkapan rumah seperti sprei dan bedcover, set perlengkapan sarung bantal dan taplak ruang tamu hingga peralatan masak seperti panci dan wajan. Semuanya dapat dikemas menjadi bingkisan cantik yang siap untuk dikirim. Catatan istimewanya juga kisaran harganya sangat bisa disesuaikan dengan budget yang tersedia.

ahkan kini beberapa artis dan sosialita juga menekuni bisnis itu. Mereka juga tak malu mempublikasikannya. Yuni Shara misalnya. PenyanyI lagu lawas yang sangat menyukai brand ‘Chanel’ juga menekuni bisnis ini sejak lama. Meski tidak memiliki toko khusus, namun karena bisnis yang dijalankan itu sudah berlangsung lama maka ada saja yang datang untuk membeli tas koleksinya. Begitu pun Dewi Rezer, artis yang satu ini malah membuka toko online yang khusus untuk tas-tas branded second. Bahkan dia pun berani menjamin kalau produk second yang dijualnya itu asli. Menurut Karen Widjaja, sosialita yang menekuni bisnis tas branded second, bisnis yang digelutinya sejak 20 tahun lalu itu, tidak ada ‘matinya’ alias terus berkembang. Malah sekarang makin bagus

Yuni Shara

karena permintaan makin tinggi. “Bagi saya ini bisnis yang menyenangkan karena saya juga awalnya hobi koleksi tas branded. Lebih dari itu, bisnis ini menguntungkan karena peminatnya semakin naik dari waktu ke waktu. Mereka yang merasa berat membeli tas harga puluhan bahkan ratusan juta, banyak yang lebih memilih membeli yang second, karena harganya bisa miring,” ujar pemilik butik ‘Second Chance Bag’ yang mengaku terinspirasi bisnis tas branded second setelah melihat majalah yang mempublikasi artisartis Hollywood melelang tasnya untuk keperluan amal. Mereka yang sudah membeli, kemudian ingin menukar barangnya untuk ganti model, bisa dilakukan di tokonya. “Bisa tukar tambah asal kondisinya masih bagus,” tambahnya. Soal kualitas barang dan keasliannya, Karen menegaskan, dirinya berani menjamin kalau tas-tas yang dijualnya adalah asli. “Tentu saja kalau ada orang yang mau jual tasnya, yang pertama saya lakukan adalah mengecek keasliannya, kemudian kondisi tas-nya. Rata-rata barang di sini kondisinya masih sangat bagus dan layak pakai. Jadi saya pun menerima barang, harus memilih dengan cermat,” ungkap Karen yang membuka butiknya di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut Karen, customer yang

Butik Karen Widjaja

Dewi Rezer

B

M

Karen Widjaja

datang padanya dari berbagai kalangan dan tingkatan usia. “Customernya dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Mereka datang ke sini karena promosi dari mulut kemulut juga tahu kalau kualitas barang yang kami jual di sini bagus. Publikasi dari media juga ikut membantu keterkenalan toko kami,” ungkap Karen diselasela kegiatannya melayani melanggan. Dulu, tambah Karen, ketika dia awal membuka toko belum banyak ‘pemain’ di bidang ini. Tapi sekarang, jumlahnya makin banyak seiring dengan makin berkembangnya life style di Indonesia. Tapi, dia sendiri tidak khawatir dengan banyaknya pesaing karena para customer tahu kualitas barang second yang ditawarkan. “Makin banyak saingan, kita jadi makin semangat untuk terus memberi pelayanan yang baik. Banyak pelanggan kami tetap balik ke toko saya

karena tahu kualitas barangnya. Servis dan kualitas yang kami utamakan dalam bisnis ini. Karena kualitas berhubungan erat dengan kepercayaan,” ungkap ibu dua anak ini. Sementara Yuni Shara mengaku hobi mengoleksi tas sejak dulu. Ketika itu dia tidak berpikir untuk investasi. “Jadi dulu itu aku ya beli-beli aja karena suka. Namun seiring dengan perkembangan, ternyata koleksi tas bisa juga menjadi investasi. Ya, kini tas sudah jadi barang investasi, bisa dijual lagi. Meski serinya sudah lama, namun tas branded tetap bisa dijual dengan harga tinggi,” ungkap Yuni yang juga menekuni bisnis kuliner. “Aku kalau beli tas, misalnya harganya mahal, ya dengan cara menyicil (pembayaran). Kebetulan punya teman yang jual tas branded, jadi bisa menyicil. Habis bagaimana, kan kita suka? Yang penting jangan sampai keinginan membeli tas jadi besar pasak dari pada tiang. Makanya kalau mahal, ya, dicicil,” ucap Yuni. PELOPOR PENJUALAN TAS SECOND Dewi Rezer, artis film dan sinetron ini, juga sudah cukup lama menekuni bisnis penjualan tas branded second. Bahkan dia termasuk orang yang menjadi pelopor penjualan tas second milik artis. Awalnya, kata wanita kelahiran September 1980 ini, dia pun hobi koleksi tas branded. Lama-lama koleksinya makin banyak, dan melihat perkembangan yang ada dimana banyak wanita menyukai tas kelas premium, dia pun lantas terpikir untuk bisnis. “Awalnya ya hanya menjual tas-tas koleksi sendiri. Ternyata responsnya bagus. Dari uang penjualan, aku bisa membeli lagi tas baru,” kata mantan istri Marcellino yang akhirnya membuka toko online ‘Bebelian.com’ yang diluncurkan sejak 2011. Seiring waktu, kata Dewi, banyak teman-teman artis, pengusaha, menitipkan tas-tas seken mereka untuk dijual. Dengan begitu

tas-tas branded yang dijualnya menjadi makin beragam. Waktu toko onlinenya baru buka, hanya beberapa artis yang menitipkan tas-tas mereka, diantaranya Alya Rohali dan Shanty. Berkat promosi dari mulut ke mulut, baik pembeli maupun jumlah artis yang menitipkan tasnya makin banyak. Dari sana kemudian Dewi memperluas jaringannya ke kalangan sosialita juga wanita pengusaha. Ternyata lumayan laris, bahkan mereka juga ikut menitipkan tas-tas koleksinya. Meski second, tas-tas yang dijual pemeran Ranti Wirawan dalam film ‘Cinta Laki-laki Biasa’, tidak lah murah. Harganya bisa sampai puluhan juta bahkan seratus juta lebih. “Biasanya yang harga Rp 30 jutaan, aku kirim via pos. Tapi kalau harganya di atas itu apalagi yang berharga ratusan juta, aku nggak berani kirim lewat pos. Takut hilang atau kenapa-napa. Jadi pembelinya harus ketemuan dengan aku,” jelas Dewi yang berpartner dengan temannya Khairiyyah Sari dalam menjalankan bisnis online. Menurut Endang Susilowati, pebisnis tas branded, ia menggeluti bisnis tas second branded sejak beberapa tahun lalu karena melihat trend yang berkembang belakangan ini. Banyak wanita yang ingin tampil keren namun tak mampu membeli tas branded asli karena harganya yang lumayan mahal. Kalaupun ada uang, mereka termasuk golongan yang sayang mengeluarkan uang banyak hanya untuk sebuah tas. “Nah tas second kan harganya relatif terjangkau, kualitasnya pun bagus,” kata wanita yang bermukim di Serang Banten ini. Menurutnya, inti dari bisnis ini adalah kepercayaan. Jadi jangan sekalisekali menipu misalnya dengan mengatakan ini tas asli tapi ternyata ‘KW’ super. Nah buat orang yang awam memang agak sulit membedakan barang asli dan ‘KW’ super karena memang mirip banget. (Diana Runtu)

3

akin banyak orang memerlukan parcel atau kado sebagai bentuk hadiah, tandamata, ucapan selamat atau bingkisan lainnya, namun masih banyak juga yang mengalami kesulitan memperoleh atau memilih bahan beserta perlengkapan lainnya. Susi Tanteri pemilik Bali Creative Wedding Souvenir dengan pengalamannya selama ini sangat siap memberikan bantuan. Bukan hanya menyiapkan bahan yang ready stock tapi juga siap merangkaikannya sesuai selera. Istimewanya lagi semua tersedia setiap hari.Terlebih lagi bagi calon pasangan pengantin yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja keperluan seserahan, atau sulit mencari isi seserahan. Menurut Susi, tradisi pemberian parcel atau kado di Indonesia konon sudah ada sejak zaman penjajahan. Para wanita yang tidak ikut berperang secara langsung, memberikan dukungan merejka berupa bingkisan makanan yang disertai ucapan semangat berjuang. Ketika perjuangan berhasil, para wanita juga memberikan hadiah berupa kado kepada para pejuang. Akhirnya tradisi pemberian bingkisan berlanjut pada perayaan seperti pernikahan, Lebaran, Natal dan hari raya besar lainnya. Selanjutnya pemberian parcel atau kado berkembang lebih luas lagi. Mulai

upacara pernikahan, berlanjut keucapan saat kehamilan, demikian juga sampai kelahiran, hingga setiap perayaan ulang tahun. Anak- anak muda juga sering mengungkapkan perasaannya kepada pasangannya dengan media kado. Sementara sebagai ucapan terima kasih terhadap berbagai bantuan yang telah diterima, sering pula diungkapkan melalui pemberian parcel. Bahkan, saat mengunjungi seseorang di rumah sakit, parcel adalah hal yang lumrah di zaman sekarang. Dikatakan oleh Susi beragam makanan dan minuman menjadi andalan dalam isian parcel. Namun kini, isi parcel semakin variatif, misalnya

READY STOCK DAN HARGA TERJANGKAU Memang diakui Susi, kadangkala ada keengganan orang untuk membawa parcel atau kado. Hal itu bisa dikarenakan monotonnya jenis parcel atau kado yang ditemukan. Tidak banyak contoh parcel atau kado yang dapat dilihat. Sulitnya mencari bahan yang akan dijadikan parcel dan susahnya untuk merangkai bahan sesuai keinginan ditambah lagi mahalnya parcel atau kado saat ini. Menyadari akan besarnya peluang bisnis di bidang penjualan bingkisan, kado atau parcel ini, ditunjang pula tingginya permintaan rangkaian parcel menjelang hari hari besar keagamaan dari beberapa instansi seperti Bank, Koperasi, Villa, Hotel, Rumah Sakit maupun perorangan, membuat Susi

aksesoris. Semuanya ready stock dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau,” papar Susi. Dikatakannya pula selain yang sudah dikemas dalam bentuk parcel, mereka juga menyediakan aneka produk yang bisa dipilih langsung untuk dijadikan parcel sesuai keinginan. “Anda tinggal memilih dan memadupadankan produk ready stock kami, apakah itu berupa bed cover set, sprei, sarung bantal dan taplak meja tamu. Atau, bisa juga cangkir set, gelas set, sendok garpu set, pisau set, serta berbagai keperluan sembahyang lainnya,”. Dunia Kado & Parcel, buka lebih pagi yakni dari jam 7 pagi sampai 8 malam. Jadi untuk para orangtua murid yang mendadak membutuhkan kado ultah ,silahkan mampir. Dipastikan harga sangat terjangkau dan banyak pilihan koleksi. –ard

dengan usahanya Bali Creative Wedding Souvenir yang tercatat memiliki pengalaman hampir 14 tahun berkecimpung di bidang grosir pernak- pernik pernikahan serta merangkai seserahan pernikahan, semakin semangat untuk membuka gerai baru khusus parcel atau kado bernama “Dunia Kado & Parcel”. Berlokasi di Jalan By Pass IB Mantra No. 90, tepat di depan Pasar Biaung, dengan nama “Dunia Kado & Parcel” kata Susi mereka tidak hanya terbatas untuk parcel di saat hari raya saja, tapi juga menyediakan rangkaian bingkisan untuk berbagai keperluan, seperti grand opening atau melaspas, untuk ucapan selamat atas kelahiran bayi. “Tidak terbatas ready stock parcel saja, kami juga menyediakan perlengkapan ultah anak mulai dari kartu undangan, balon, lilin ultah, piring kue, gelas minum termasuk goodie bag (bingkisan ultah).Selain itu untuk orangtua yang memerlukan kado untuk diberikan kepada yang ultah, kami juga menyediakan mainan anak, Berbagai pilihan parcel dengan aneka desain unik boneka, aneka fancy dan kreasi tim kretif Dunia Kado & Parcel

Proses penggarapan orderan parcel hari raya dari instansi perbankan

Pesanan parcel hari raya dari hotel dan villa

Suasana di dalam Toko Dunia Kado & Parcel

Dunia Kado & Parcel Instagram: duniaparcelbali; Facebook: duniaparcel Bali Penggarapan orderan parcel spesial berupa spa & aromaterapi dari sebuah hotel di Denpasar

Pengalaman kami selama 14 tahun berkarya bisa diliat di instagram kami bali_creative


4

Inspirasi

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

DEA VALENCIA BUDIARTO

Promosikan Kreasi Batik Penyandang Disabilitas

“B

Dea di Fimelafest 2016

atik Kultur by Dea Valencia tumbuh berkembang bersama warga disabilitas. Saya berada di sini mewakili mereka. Semoga kisah kami bisa membuka mata masyarakat untuk menyadari bahwa warga disabilitas bisa diasah untuk menjadi manusia mandiri, produktif dan percaya diri,” ungkap Dea yang Sabtu pekan lalu berhasil memenangkan penghargaan Kick Andy Hero 2017. Menurut Dea saat ini masih banyak stigma negatif di masyarakat yang hanya bisa melihat kekurangan kalangan penyandang disabilitas dan sulit melihat bahwa warga disabilitas pun memiliki banyak kelebihan. “Tapi sesungguhnya mereka (kalangan disabilitas) adalah orangorang hebat, pejuang kehidupan, yang sampai saat ini masih kurang diperhatikan,” ungkapnya. Mereka, tambah Dea lagi, adalah sosok-sosok yang tidak mudah menyerah juga tidak ingin dikasihani orang lain. “Saya banyak belajar dari mereka tentang bagaimana kerja keras dan tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup mereka. Melihat mereka bekerja dengan penuh semangat membuat saya semangat dan tidak akan menyerah demi mereka,” kata Dea yang produk pakaian batiknya sudah menembus pasar internasional. Para penyandang disabilitas yang bekerja di rumah Batik Kultur beragam, baik yang cacat

yang anggota tubuhnya cacat, tuna rungu maupun tuna wicara. Kebanyakan adalah warga yang berada di lingkungan sekitarnya di antaranya dari LPATR (Lembaga Pendidikan Anak Tuna Runggu) kejuruan menjahit, juga dari RC Jebres Solo. Menurut Dea, awalnya bukan hal yang mudah mempekerjakan mereka. Ibaratnya mereka, baik Dea maupun kalangan disabilitas yang direkrutnya sama-sama belajar. “Awalnya ini memang sebuah tantangan bagi saya, khususnya menghadapi para tunarungu. Namun dengan melakukan beberapa penyesuaian dalam proses pengerjaannya, kami dapat mengatasi masalah komunikasi dengan memperbanyak komunikasi melalui tulisan,” tambah Dea. BATIK LAWAS IBU Menurut Dea, batik adalah sebuah bentuk seni yang membuatnya jatuh cinta. Sejak jaman dulu, paparnya, batik bukan sekadar kain ataupun sepotong baju atau sarung, tapi sebuah media bercerita. “Saya bisa menggunakan batik sebagai media saya bercerita. Karena itu saya banyak memasukkan unsur-unsur yang jarang digunakan oleh desainer lainnya,” tutur Dea yang mengaku mendapat inspirasi dari banyak sumber, di antaranya dari tradisi Indonesia seperti tari Bali, dll. Ia sendiri mulai mengenal batik sejak kecil karena sang ibu,

21

TP Banyumulek Dukung Program Kedaulatan Pangan NTB

H

Dea Valencia Budiarto

itu dia datang langsung ke Desa Troso yang merupakan sentra tenun ikat. Seperti batik, kreasi tenun ikatnya pun mendapat respon hangat dari masyarakat. “Kain tenun adalah salah satu dari kain tradisional kita. Kita memiliki banyak kain tradisional seperti tenun Bali, Jepara, songket Palembang, songket Bima, Batik, dll. Bahkan untuk batik hampir semua daerah di Indonesia memilikinya, mulai dari Jawa sampai Papua memiliki batik khas. “ Adalah suatu yang membanggakan kalau sekarang ini sudah banyak desainer yang bisa menginkorporasi kain-kain tradisional menjadi desain yang lebih modern. “Itu adalah suatu sinergi antara pengrajinpengrajin daerah dengan desainerdesainer ibukota maupun kota lainnya di Indonesia,” ungkap Dea panjang lebar. Dia sendiri mengaku bangga bisa ikut berpartisipasi dalam mengembangkan batik Indonesia. “Adalah suatu kebanggaan bagi saya bisa ikut berpartisipasi dalam

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Pembangunan Technopark (TP) dalam konsep yang terintegrasi dengan pengolahan pakan, pembibitan dan penggemukan Sapi Bali, pengolahan hasil samping peternakan, pertanian organik, pengolahan pascapanen dan sosial ekonomi masyarakat, perlu dikemas dalam wadah keterpaduan dan dialihteknologikan kepada masyarakat.

Cantik, kreatif dan punya rasa sosial yang tinggi, itulah Dea Valencia Budiarto. Usianya masih muda, 23 tahun. Namun karya dan kreativitasnya pada kain batik bukan hanya berhasil membuat kalangan luar negeri mencintai batik tapi juga memberi rasa percaya diri pada puluhan penyandang disabilitas yang selama ini kurang diperhatikan nasibnya. Betapa tidak, lewat binaan Dea, 40 orang penyandang disabilitas mampu hidup mandiri dari hasil kerjanya di workshop ‘Batik Kultur’ milik Dea.

Aryani Utomo adalah pencinta batik lawas. Dari didikan sang ibu juga lah rasa cinta Dea pada kain tradisional itu tumbuh dan berkembang. Seiring bertambah usia, ia pun mulai memiliki ketertarikan pada desain pakaian dan sasaran utamanya adalah batik. Ia ingin menciptakan rancangan-rancangan gaun batik yang cantik. “Awalnya saya menggunakan kain-kain batik lawas koleksi ibu. Daripada kain-kain itu rusak dimakan ngengat karena terlalu lama disimpan di lemari. Kainkain lawas yang saya temukan ada yang sudah tidak utuh lagi. Jadi saya potong-potong dan kreasikan dengan kain lainnya. Maka jadilah pakaian sesuai desain yang sudah saya buat,” tutur Dea yang memiliki brand Batik Kultur untuk produk pakaiannya. Boleh dibilang Dea memulai bisnisnya dari nol atau menggunakan bahan-bahan yang ada di rumahnya. Untuk lebih mengirit lagi, dia sendiri lah yang menjadi model pakaian rancangannya. Awalnya, hampir semuanya dilakukan sendiri dengan tekun. Tak dinyana pakaian-pakaian rancangannya disukai banyak orang, permintaan pun mulai mengalir. Hasil penjualan pakaian batik rancangannya itu lah yang kemudian diputar kembali menjadi modalnya untuk memproduksi pakaian batik lebih banyak. Ketika usahanya semakin berkembang, ia pun mulai merekrut karyawan untuk bagian produksi, di antaranya dari kalangan disabilitas. “Saya ingin berbagi dengan mereka. Sejak kecil orangtua, khususnya ibu saya mengajarkan tentang berbagi pada sesama yang membutuhkan,” ungkap Dea yang karyanya telah diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Untuk pemasaran, Dea salah satunya menggunakan jaringan di medsos seperti instagram, facebook, dll. Menurutnya upaya tersebut sangat efektif karena terbukti dia mendapat banyak pesanan lewat medsos. Dea yang sarjana komputer rupanya tahu benar tentang kekuatan dunia maya dalam mempromosikan sesuatu. Setelah bisnis batiknya berjalan baik, Dea pun kini merambah pada kreasi tenun ikat. Untuk

Mandalika

membantu perkembangan batik,” ucapnya. Melihat capaian Dea yang sukses di usia muda, rasanya kita tidak akan heran kalau mengetahui latar belakang pendidikan Dea. Asal tahu saja, Dea memiliki catatan prestasi akademis yang menakjubkan sejak kecil. Betapa tidak, dia telah disekolahkan ibunya sejak usia 22 bulan, kemudian dia mengikuti program akselerasi ketika di SMP hingga SMA. Walhasil, pada usia 15 tahun Dea telah menjadi mahasiswa sebuah perguruan tinggi. “Usia 5 tahun saya sudah masuk SD, kemudian SMP dan SMA hanya masing-masing dua tahun. Jadi pas kuliah usia saya 15 tahun,” kata Dea yang menyelesaikan kuliahnya selama 3,5 tahun. “Saya sudah lulus kuliah usia 18 tahun,” ungkap sarjana komputer ini. Dea berharap usahanya bisa semakin berkembang dan bisa membantu orang lain semakin banyak. (Diana Runtu)

al ini memerlukan dukungan sumber daya manusia yang memadai dalam pengelolaannya. Setidaknya, hal inilah yang disampaikan oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Enny Sudarmonowati. Menurutnya, hal ini sangat penting demi mendukung keberlanjutan produksi yang terus-menerus. ”Hingga kini, sudah ada 6 macam produk peternakan, diantaranya beef steak, karage, yang sudah mengantongi izin dan sertifikasi BPOM. Saya yakin NTB punya potensi. Banyak sekali potensi pertanian, peternakan NTB yang bisa di jual, terlebih label lagi daerah dengan

kuliner halal sudah dikantongi NTB, tentu ini menjadi ikon unik tersendiri yang semakin dapat membuat NTB diminati,” ujar Prof. Enny saat bertemu Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, beberapa waktu lalu di Mataram. Koordinator lapangan kegiatan TP Banyumulek yang terletak di Lombok Barat, Dr. Roni Ridwan yang mendampingi Prof. Enny, mengatakan proyek yang dibangun di atas lahan seluas 29 hektare ini, disiapkan khusus sebagai kawasan untuk mengembangkan dan mengimplementasikaan inovasi iptek melalui upaya peningkatan produksi menjadi produk komersil skala besar/ industri, sehingga kemanfaatannya bagi masyarakat akan lebih

Tim Lipi yang dipimpin Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Enny Sudarmonowati, saat bertemu Gubernur NTB terkait Tecnopark Banyumulek

terasa. Konsep TP Banyumulek dibangun dengan tema Technopark Bussiness Center dan diseminasi berbasis pemanfaaatan bioresources dan agroeduwisata secara berkelanjutan. Konsep ini dibangun untuk mendukung program pemerintah untuk mencapai “kedaulatan pangan”, dalam membangun kawasan peternakan dan pertanian terpadu yang berbasis bahan baku hulu sampai hilir dari potensi lokal daerah yang tersedia. Gubernur NTB mengaku sangat tertarik dengan konsep ini. “Jika dimanfaatkan dengan pola yang baik Provinsi NTB bisa jadi pusat pengembangan bioteknologi yang bisa diaplikasikan dalam masyarakat. Disamping itu, berkaitan dengan program Bumi Sejuta Sapi di NTB, kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, biotek ini juga bisa membantu tidak hanya memperbanyak/

segi kuantitas semata, tapi bisa meningkatkan kualitas sapi bali kita di NTB,” kata Gubernur. Ia berharap agar NTB bisa jadi pusat produksi dan pengembangan tumbuhan organik. “Karena selama ini kan opini yang berkembang di masyarakat, pengembangan tumbuhan organik perlu biaya yang tinggi, sehingga mempengaruhi nilai jual, yang akhirnya berdampak pada rendahnya minat konsumen untuk membeli. Tapi dengan adanya TP ini, diharapkan produksi organik bisa lebih massal. “Kurangi produksi pupuk supaya konsumsi masyarakat lebih sehat, dan tanah pertanian juga sehat, katanya. Gubernur yakin, banyak sekali potensi Technopark (TP) Banyumulek yang sangat prospektif jika dikembangkan, termasuk sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi siswa-siswai di NTB. “Perkuat kerjasama ini, melalui

pembentukan tim koordinasi yang beranggotakan SKPD yang terkait langsung maupun tidak langsung, dengan bidang technopark,” kata Gubernur NTB kepada Kepada Sekretaris Daerah NTB, H. Rosyadi Sayuti yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Ia juga meminta untuk memastikan sinergitas dari seluruh komponen yang terlibat dalam tim tersebut. Sejauh ini laporan kemajuan pembangunan Technopark (TP) Banyumulek sesuai laporan Prof. Enny Sudarmonowati, pembangunan dan pelaksanaan kegiatan kerjasama Pemerintah Provinsi NTB dan LIPI sejak 2 tahun lalu itu, terbilang berjalan lancar. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi NTB maupun pemerintah kabupaten yang sama-sama mendorong terlaksananya kegiatan pembangunan ini. (Naniek I.Taufan)

Australia Tertarik Investasi di NTB Media Visit Wiracana Hand Fun

“Di setiap tas ada kipas” merupakan tagline yang diangkat Wiracana Hand Fun. Hal ini diungkapkan Darren Firmansyah, Sales Marketing Manager Wiracana Hand Fun di sela-sela kunjungan ke Gedung Pers Bali K. Nadha, Sabtu (11/3). Dalam kesempatan tersebut, Darren menjelaskan tentang eksistensi kipas asli Bali yang sudah terkenal di Eropa ini.

Investor asal Australia tertarik untuk ikut ambil bagian dalam melakukan investasi bidang pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Pemerintah Provinsi NTB menyambut baik hal yang disampaikan oleh 20 delegasi investor asal Australia ketika bertemu dengan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin beberapa waktu lalu. Wakil Gubernur NTB menaruh harapan besar agar hal tersebut dapat direalisasikan, karena hal itu sejalan dengan tindak lanjut kunjungan kerjannya di Perth, Australia pada tahun 2016 lalu bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia. “Saya berharap rencana investasi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja saya di Perth Australia tahun 2016 lalu,” ungkap Amin. Selain sektor pariwisata di Lombok, Amin juga memaparkan bahwa keindahan pariwisata

di Pulau Sumbawa tidak kalah menariknya. Begitu pula dengan berbagai potensi lain yang dimiliki Provinsi NTB seperti pertanian dengan potensi peternakan yang sangat potensial di Pulau Sumbawa, potensi-potensi tersebut juga sangat membutuhkan investor untuk menyentuhnya. “Selain pariwisata Lombok, di Sumbawa juga tak kalah indahnya dengan Pulau Lombok, di Sumbawa juga banyak potensi seperti pertanian dan peternakannya, semua itu perlu investor,” kata Wakil Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si. Menilik bahwa angka kunjungan wisatawan dari Australia menuju ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Lombok dan Sumbawa masih menempati posisi teratas di NTB, pemerintah

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, bertukar cinderamata dengan Ketua delegasi Investor Australia, Sally Ann Watts

Provinsi NTB sangat berharap adanya konektivitas AustraliaLombok langsung dapat dibuka kembali, melalui bantuan para investor yang akan berinvestasi di NTB. “Saya sangat berharap

direct flight dari Australia menuju Lombok (BIL) dapat dibuka kembali, karena selama ini angka kunjungan wisatawan dari Australia ke Lombok berada pada posisi tertinggi, dan saya sangat sayang-

kan direct flight Jetstar yang sudah ada waktu itu kemudian ditutup,” kata Amin ketika menghadiri undangan Investor dari Australia di salah satu hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat. Ketua Delegasi Investor Australia, Sally Ann Watts juga sangat kagum dengan kemajuan industri pariwisata di NTB, khususnya di Lombok. Keindahan alam itulah yang telah menarik minat para delegasi investor yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari para konsultan dan arsitek ini. Sally berharap pertemuan tersebut akan membuka konektifitas antara Provinsi NTB dengan Australia. “Kami sangat kagum dengan keindahan dan kemajuan industri pariwisata di NTB. Kami berharap investasi ini dapat terealisasi sehingga konektivitas Lombok dan Australia dapat dibuka kembali,” ujar Sally. (Naniek I.Taufan)


20

Nine

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

KPI Dorong Perempuan Aktif di Politik Penduduk NTB 51,48% adalah perempuan. Maka harapannya ke depan perempuan NTB dapat memegang peran-peran strategis dalam berbagai bidang. Hal ini dinilai bisa untuk diwujudkan. “Saya berharap wanita di NTB dapat memegang peran yang strategis dalam berbagai bidang. Hal tersebut bukan hal yang mustahil, karena penduduk di NTB didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 51,48%,” ujar Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh. Amin, SH, M.Si, saat membuka Seminar Kepemimpinan Peremuan Menuju SDG’S dan Kongres Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) NTB beberapa waktu lalu. Seminar dan Kongres Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) ke-4 ini diikuti oleh perwakilan anggota KPI dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB.

S

alah satu yang menjadi perhatian Wakil Gubernur NTB adalah pentingnya untuk memberikan hak-hak berpolitik bagi kaum perempuan, yang dapat didorong dengan membuat regulasi dan peraturan yang mendukung kaum perempuan. “Saya melihat saat ini sudah mulai banyak kepala desa/ lurah di NTB yang perempuan. Hal ini menunjukkan perempuan dan laki-laki memiliki hak politik yang sama. Jadi, bukan tidak mungkin ada perempuan NTB yang kelak bisa menjadi Wakil Gubernur seperti saya,” ujarnya pada kegiatan yang dihadiri Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB Hj. Wartiah, Presidium Nasional Dian Aryani, Sekretaris Wilayah KPI Wilayah NTB Ir. Sri Sustini Nanang Samodra, dan Kepala Dinas Perdagangan Hj. Putu Selly Andayani. Sebanyak 170 peserta hadir mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh KPI Wilayah NTB ini. Formasi KPI terdiri dari beberapa presidium, antara lain presidium perempuan buruh

migran, presidium perempuan adat, presidium ibu rumah tangga, presidium perempuan pekerja sektor informal, dan presidium perempuan lansia. Anggota KPI NTB dari tahun ke tahun angkanya meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Sri Sustini yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia kongres. “Anggota KPI wilayah NTB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dimulai pada tahun 2014 berjumlah 4.233 orang dan pada tahun 2015 bertambah 650 orang, dan data terakhir pada bulan Agustus 2016 anggotanya berjumlah 5.853 orang,” kata Sri Sustini. Sejauh ini KPI belum ada di seluruh Indonesia, melainkan baru ada pada 17 provinsi di Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat. “Saat ini baru ada cabang di 17 Provinsi Indonesia. Kami berencana untuk menambah tiga provinsi lagi, yaitu Bali, NTT, dan Papua,” ungkap Dian Aryani salah seorang Presidium Nasional KPI. KPI sendiri dibentuk dengan tujuan agar

Inspirasi

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Ketua WHDI Bali, Bintang Puspayoga menyerahkan bantuan Wastra kepada pemangku di Pura Rambut Siwi

Ketua WHDI Bali menyerahkan bantuan buku dan uang tali kasih kepada murid SD kurang mampu di Jembrana

5

Ketua WHDI Bali, Bintang Puspayoga menyerahkan bantuan sembako di Banja Dinas Tebola Sidemenr

HUT ke-29 WHDI Provinsi Bali

Revitalisasi Semangat Wanita Hindu

dapat membangun sumber daya perempuan yang berkualitas. Menurut Dian Aryani, karena dari kualitas sumber daya perempuan yang baiklah yang akan berdampak baik pada peningkatan pembangunan sebuah negara. “Saya harap kongres ini menjadi ajang pesta demokrasi yang akan menghasilkan calon pemimpin KPI NTB ke depan yang lebih baik,” kata Dian. Selama ini KPI Wilayah NTB kerap mendorong peran perempuan dalam berbagai bidang, salah satunya peran dalam bidang politik. Seperti pada saat pesta demokrasi berlangsung, pada tahun 2009 misalnya, kala itu KPI NTB aktif menggalang dukungan bagi caleg perempuan NTB. Berbagai pelatihan dan pengembangan kapasitas serta kualitas caleg perempuan NTB diselenggarakan. Pendekatan-pendekatan kepada partai politik, Komisi Pemilihan Umum NTB, Panwas NTB, penyelenggara pemilu lainnya, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta berbagai lembaga

lainnya, juga dilakukan untuk menggalang agar semua pihak mendukung semangat affirmative action (perlakuan khusus sementara) bagi perempuan demi mencapai keterwakilan 30% di parlemen. Kegiatan yang dilakukan waktu itu adalah Temu Aktivis untuk Merumuskan Agenda Perjuangan Perempuan, Pelatihan Pemenangan Perempuan Calon Legislator Provinsi NTB pada Pemilu 2009, Diskusi Tentang Affirmative Action Keterwakilan Perempuan dengan Ketua-ketua Parpol dan Caleg Perempuan Provinsi NTB, Pelatihan Strategi Kampanye, Workshop dan Diskusi dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, Talk Show di Radio dan Televisi, Pendidikan Pemilih yang dilakukan di 78 titik di Pulau Lombok, aksi damai untuk memperkenalkan caleg kepada masyarakat. ”Kegiatan-kegiatan semacam itu kami lakukan untuk meningkatkan kapasitas, kualitas serta rasa percaya diri caleg perempuan NTB,” ujar Sri Sustini kala itu. Rentetan kegiatan ini melahirkan kesepakatan perempuan N T B

berupa manifesto perjuangan politik perempuan NTB. Kegiatan-kegiatan seperti inilah yang akan terus dilakukan KPI NTB untuk membangun kualitas perempuan NTB agar dapat memiliki peran di berbagai bidang, termasuk dalam bidang politik. (Naniek I. Taufan) “Saya melihat saat ini sudah mulai banyak kepala desa/lurah di NTB yang ­perempuan. Hal ini ­menunjukkan perempuan dan laki-laki memiliki hak politik yang sama. Jadi, bukan tidak mungkin ada perempuan NTB yang kelak bisa menjadi Wakil Gubernur seperti saya”

Puncak peringatan HUT ke- 29 Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) digelar di ruang Kerta Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala, Selasa (7/3). Tema yang diusung “Kita Tingkatkan Kearifan Lokal sebagai Salah Satu Sarana dalam Membangun SDM Wanita Hindu yang Lebih Berkualitas danTangguh Bersaing di Era Globalisasi “ .

P

ada perayaan peringatan berdirinya WHDI Provinsi Bali itu tersebut hadir Ketua WHDI Provinsi Bali, Wakil Ketua TP. PKK Provinsi Bali, Bupati dan Wakil Bupati Badung serta jajaran pejabat di lingkungan Kabupaten Badung, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Sesepuh WHDI Bali Ny. IB. Mantra, Penasehat WHDI dan Ketua WHDI Kabupaten/Kota se-Bali. Selain pemotongan tumpeng pada puncak perayaan HUT ke- 29 WHDI Provinsi juga dilaksanakan penyerahan hadiah kepada peme-

beberapa kegiatan, diantaranya kegiatan intern di Badung, mengikuti lomba di tingkat Provinsi dan persembahyangan salah satunya ke Pura Petitenget yang yang dihadiri Ketua dan pengurus WHDI Kabupaten/ Kota se Bali. Hal ini, katanya untuk memberikan penguatan nilai agama dan spiritual Wanita Hindu yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Badung untuk bersamasama membangun WHDI Badung dan Bali ke depan. Made Dartini juga mengtakan kegiatan tersebut adalah momen penting untuk meningkatkan wanita

Suasana Puncak Peringatan HUT ke-29 WHDI Provinsi Bali

nang lomba Dharma Wacana. Puja Tri Sandhya , 20 Detik Inspirasi WHDI dan lomba Tari Legong Tri Sakti Tingkat Provinsi Bali. Di depan ruangan acara juga digelar stan pameran produk unggulan dari Kabupaten/Kota se Bali. Acara juga dimeriahkan penampilan Seka Gong Wanita Hindu Dewi Laksmi yang beranggotakan pengurus dan anggota WHDI Provinsi mengiringi pemenang lomba Tari Legong Tri Sakti. Pembacaan sejarah singkat keberadaan organisasi WHDI Indonesia disampaikan Penasehat WHDI Kabupaten Badung Ny. Kristiani Suiasa. Ketua Panitia WHDI Badung Ny. Made Dartini Sutama melaporkan, WHDI Badung telah melaksanakan

Hindu menjadi wanita yang cerdas, berbudi luhur serta berkarakter. Agar dapat mengembangkan sikap positif dalam membangun karakter bangsa. WHDI juga diharapkan menjadi bagian penting bahkan dapat lebih meningkatkan peran dan kontribusinya demi memajukan bangsa dan negara. SUMBER DAYA INSPIRASI POTENSIAL Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi kegiatan HUT ke-29 WHDI Provinsi Bali. Momen ini penting untuk mengingatkan serta merenungkan kembali kegiatan yang telah dan belum terlaksana. Hal ini dapat dijadikan bahan evalu-

Pemotongan Tumpeng di Puncak Peringatan Acara HUT ke 29 WHDI Provinsi Bali

asi untuk kepentingan anggota dan masyarakat, bersama-sama membangun bangsa dan negara. “Seorang wanita adalah sumber daya inspirasi yang potensial, jika diberikan peluang dan kesempatan lebih, akan dapat meningkatkan kualitas secara mandiri. Wanita Hindu sadar perannya dan nantinya secara tidak langsung ikut membina generasi berikutnya supaya berahlak mulia demi kejayaan bangsa dan negara. Kami berharap, agar wanita Hindu banyak diberikan pencerahan dan pemahaman. Peringatan HUT ke -29 WHDI Bali ini hendaknya dimaknai sebagai momentum merevitalisasi semangat Wanita Hindu untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi dalam pembangunan,” tegasnya. Ketua WHDI Provinsi Bali Ny.Bintang Puspayoga yang juga

istri Menteri Koperasi dan UKM, AA Puspayoga ini dalam sambutannya mengatakan, WHDI merupakan organisasi sosial yang bernafaskan keagamaan. Anggotanya adalah para wanita Hindu yang bersedia memberikan sumbangsihnya demi pembangunan bangsa dan negara. “WHDI juga sebagai elemen penting yang berperan dalam pembangunan karakter manusia Hindu demi menjadi teladan di mata anggota dan masyarakat, Untuk memperkuat agama, seni, adat dan budaya yang berdasarkan Hindu.” ungkapnya. Sebelum berlangsung puncak acara, kegiatan menyongsong HUT Ke 29 WHDI Provinsi Bali, setiap WHDI Kabupaten/ Kota, sudah pula menyelenggarakan lomba di wilayahnya masing-masing, yang selanjutnya mengirim perwakilannya untuk mengikuti lomba tingkat

Provinsi. Sementara itu WHDI Provnsi Bali di bawah kepemimpinan Bintang Puspayoga WHDI Provinsi Bali sudah melaksanakan beberapa aksi sosial, seperti ke Karangasem, bekerjasama Kementerian Koperasi dan UMKM memberikan bantuan 500 Paket Sembako bagi Warga Rumah Tangga Sasaran (RTS), di Balai Masyarakat Banjar Dinas Tebola, Sidemen, Karangasem. Selain itu juga, kegiatan sosial juga dilangsungkan di Jembrana berupa penyerahan wastra kepada para pemangku di Pura Rambut Siwi, dan dilanjutkan dengan pembagian buku dan uang tali kasih bagi murid SD yang kurang mampu serta memberikan pelatihan tata rias dan etika busana ke Pura serta diakhiri dengan sosialisasi pranikah bertempat di SMA Negeri 2 Jembrana. (Sri Ardhini)

Ketua WHDI Bali Bintang Puspayoga di tengah-tengah Seka Gong Wanita Dewi Laksmi dan Penari Legong Tri Sakti saat gladi bersih


6

Woman on Top

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret lalu dijadikan ajang mendiskusikan berbagai masalah yang di­hadapi perempuan Bali. Berbagai lembaga swadaya masyarakat yang peduli urusan perempuan dan anak berkumpul di RRI Denpasar untuk berbagi solusi langkah nyata perempuan untuk meraih peluang ­kesetaraan gender dalam berbagai bidang.

Dari Diskusi Hari Perempuan Internasional

Perempuan Musuh Perempuan?

D

iskusi yang diikuti ratusan peserta ini, kerja sama LBH Apik Bali, LSM Bali Sruti, dan RRI Denpasar, menghadirkan beberapa tokoh perempuan sebagai narasumber. Mereka antara lain anggota DPR-RI yang baru saja dilantik, Tutik Kusuma Wardhani, Ketua LPA Bali Nyoman Masni, mantan anggota DPRD Bali Ayu Putu Nantri, pengamat gender Dr. Sita Van Bemmelen, Direktur LBH Apik Bali Nilawati, S.H., Luh Anggreni S.H., dan Diah Yuniti dari LSM Bali Sruti. Salah seorang pendengar RRI Denpasar yang diberi kesempatan untuk siaran langsung mengutarakan kegundahan­nya tentang begitu banyaknya masalah yang dihadapi perempuan masa kini. Ia mempertanyakan, apa langkah nyata perempuan yang harus dilakukan segera? Ketua KPPI Bali, Sriwigunawati mencoba berbagi solusi. Menurutnya, perempuan saat ini adalah perempuan yang berpikiran maju. Mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan. Pertama, ia mencoba menawarkan agar para perempuan memulai dari menekuni berbagai hobi. Misalnya, hobi ber­ organisasi. “Ketekunan dalam menyalurkan hobi juga bisa memberikan peluang. Kita bisa memberikan kontribusi

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Dari kiri melingkar: Diah Yuniti, Ariadi Putra, Sita Van Bemmelen, Nilawati, S.H., Luh Anggreni, S.H., Tutik Kusuma Wardhani, Nyoman Masni, dan Ayu Nantri

kepada lingkungan sekitar. Aktif di organisasi memberikan banyak manfaat salah satunya, ilmu yang didapat saat berorganisasi, dapat digunakan saat terjun ke dunia politik,” ujarnya. Nyoman Masni menyinggung sejumlah problem kasus pelecehan seksual di Bali. “Dari 18 anak di Lapas Anak Karangasem, lebih dari separuhnya anak pelaku pelecehan seksual,” kata mantan jaksa ini. Ia mempertanya­ kan, dalam kasus seperti ini siapa yang harus diperbaiki, anak-anak atau orangtua? Dari sisi politik, ia melihat, musuh perempuan adalah perempuan itu sendiri. Tutik Kusuma Wardhani menilai, peringatan hari perempuan internasio­ nal adalah sebagai bentuk penghargaan kepada para perempuan yang sudah berhasil di berbagai bidang. Ia mengajak para perempuan untuk terus menjaga kebersamaan perempuan, tidak lagi ada

anggapan musuh perempuan adalah perempuan itu sendiri. Sementara, mantan anggota DPRD Bali, Ayu Putu Nantri menilai, akar masalah di balik kesulitan perempuan politisi melenggang mulus ke legislatif karena pengaruh sosial budaya. “Untuk mengubah sosial budaya itu tidak mudah,” ujarnya. Menurut Ibu Teladan Bali ­Nyoman Nilawati, perempuan harus bisa menunjukkan kapasitas diri mereka dan terus belajar. Kalau memang mampu, pasti bisa men­dapatkan posisi teratas. Ia mencontoh­kan dirinya, suatu kebanggaan baginya, sebagai perempuan Bali, terpilih menjadi pimpinan Rotary seIndonesia. Dari Rotary Club ia bisa belajar banyak tentang bagaimana cara berorganisasi. “Belajar berorganisasi akan mengubah cara pandang perempuan untuk melihat dunia. Kita bisa belajar kebersamaan, saling menghargai,

bekerja keras, selalu berpikir positif, berwawasan luas, berpikiran maju ke depan, “ kata perempuan yang juga dipilih sebagai Ketua Forum Perempuan Lintas Agama ini. Direktur LBH Apik Bali, Nilawati, S.H. menyampaikan masih ada ketidakadilan dan pelanggaran HAM terhadap perempuan. UU perkawinan tahun 1974 memberi batasan usia perkawinan usia 16 tahun. Padahal usia itu masih dianggap anak-anak. Kasus di Bali, selain banyak perkawinan anakanak juga soal poligami. “Kami dari LBH Apik Bali terus mengaungkan agar perempuan memperjuangkan hak mereka. Mempertahankan hak mereka, dan terus menambah wawasan mereka terutama soal hukum, dan advokasi berani mempersoalkan hak mereka,” kata Budawati. Sementara itu, Oka Rusmini memandang, semua masalah perempuan yang terjadi karena kebodohan perempuan

itu sendiri. “Kok ada perempuan yang mau dengan lelaki sudah beristri atau berpoligami,” kata penulis buku ini. Sementara, Diah Yuniti dari Bali Sruti mengatakan, sudah lama melakukan pemdampingan bagaimana perempuan bisa membangun dari desa. Selain untuk mengurangi urbanisasi, men­dorong pemberdayaan perempuan desa dan perempuan mampu menjabarkan program responsive gender yang bisa dinikmati bersama. Ariadi Putra, Wakil Bidang Siaran RRI Denpasar mengatakan, RRI Denpasar juga terus melakukan upaya pemerberdayaan perempuan dengan dibukanya siaran Pro I RRI Denpasar yang memberi kesempatan para perempuan untuk mengisi siaran sesuai topik mereka masing-masing. Tujuannya, adalah untuk pemberdayaan perempuan dan memotivasi kaum perempuan untuk maju dalam berbagai bidang. (Wirati Astiti)

Kedatangan rombongan Raja Arab ke Indonesia khususnya liburan ke Bali menjadi berita terhangat pekan ini. Bali sebagai tempat pariwisata sudah terbukti menjadi daya tarik tersendiri untuk penikmat keindahan alam dan keunikan budayanya. Hal ini membuat saya terinspirasi menulis judul ‘Sang Raja’ yang tentu kaitannya dengan dunia service/layanan. Masih ingat dengan lagu yng dinyayikan oleh Group Band RIF yang lirik lagunya seperti ini, ‘Andai Aku Jadi Raja... Mau apa tinggal minta tunjuk sana dengan sedikit kata .. Andai aku jadi Raja...’ Nahhhhh Raja, sangat identik dengan kekuasaan, orang yang punya uang, orang yang dihormati, yang memimpin sebuah Negara/ kerajaan, atau kelompok dan sebagainya. Dalam Materi pelatihan saya dan sudah pernah saya tulis juga di rubrik ini di tulisan saya sebelumnya, dalam layanan kita kenal dengan istilah Paradigma Customer. Dimana salah satu paradigmanya adalah Customer is the King atau Pelanggan itu adalah raja. Ulasannya jelas.... Jika kita menganggap pelanggan itu adalah raja, maka semua yang dilakukan oleh pelaku layanan/customer service akan merasa dihantui, ketakutan dan bahkan menyesakkan. Karena mereka selalu mengidentikkan bahwa pelanggan itu adalah semena-mena

, sabdanya adalah undang-undang, ingin selalu dihormati, hidup mati di tangannya dia, dan lain sebagainya. Yang membuat mereka tidak nyaman melakukan layanan. Maka dari itu paradigma itu kita rubah menjadi Pelanggan itu adalah Sahabat. Agar pelaku layanan merasa lebih nyaman, merasa dekat, merasa orang dalam perusahaan, dan selalu senang jika bertemu mereka. Persis seperti kita bertemu dengan sahabat-sahabat kita. Pembaca setia Dhani’s Art Service, tulisan tetang’RAJA’ kali ini lebih kepada, siapakah sebenarnya yang dianggap Raja dalam pelaku layanan. Saya akan kembali mengajak untuk menjawab sebuah pertanyaan, “Bagaimanakah sosok seorang Raja yang diinginkan oleh rakyatnya? “Tentu jawaban salah satunya adalah menginginkan sosok Raja yang dapat menjadi PANUTAN/TELADAN bagi rakyatnya. Di dunia service/layanan KETELADANAN itu sangat diperlukan. Seperti apa sajakah keteladanan di dunia service....? Yang pertama adalah “Menciptakan keteladanan dari dalam ke luar”. Keteladanan dalam layanan bukan hanya apa yang para pelayanan garis depan lakukan kepada pelanggan-pelanggannya. Tapi keteladan ini adalah apa yang pimpinan lakukan dan katakan kepada anggota tim layanan. Seperti apa contohnya? Seorang pemimpin layanan tidak bisa meminta anggota tim layanannya sigap dalam melayani pelanggan

Tari sebagai Ekspresi Jiwa Indonesia dikenal sebagai negara yang hasil alamnya melimpah, penduduk yang cukup padat, dan beragam budaya kerap memukau negara lain. Berbicara tentang budaya, seper­ti bangunan peninggalan ber­sejarah berupa candi, alat musik daerah, senjata khas, lagu daerah bahkan pertunjukan seni tari yang sudah terkenal hingga ke mancanegara.

S

Suasana Diskusi Hari Perempuan Internasional

“S A N G R A J A” Salam Senyum,

Sukmawati Mei Widarti

jika pemimpinnya sendiri sering telat untuk datang ke kantor atau menghadiri rapatrapat. Mereka juga tidak dapat menyuruh tim layanan sopan dan ramah, kalau dia sendiri suka menyumpah serapah timnya di balik pintu tertutup. Dan,mereka tidak bisa meminta tim layanannya memberikan layanan yang excelent jika para pemimpin layanan tidak melayani tim layanan de­ngan gelora sebagai pemimpin yang jempol (baik). Yang kedua adalah “Menjadi teladan di setiap level”. Menjadi seorang teladan layanan bukan hanya untuk yang senior di tingkat pimpinan layanan. Tetapi lebih jika setiap kali orang-orang dapat melihat apa yang mereka lakukan, membaca yang mereka tulis, dan mendengar apa yang mereka katakan baik di situasi pelanggan internal atau eksternal. Hal ini dapat dirasakan ketika mereka berbicara dengan nada suara yang baik kepada vendor, kemudian menanggapi seorang pelanggan di situasi yang sulit. Yang pada intinya selalu mengambil tindakan teladan yang menunjukkan sikap, keahlian dan perilaku yang tentunya dimulai dengan keteladanan terhadap dirinya sendiri. Yang terakhir adalah bagaimana “Menerjunkan seorang teladan dari langit”. Ketika saya menjadi pendamping layanan di sebuah perusahaan milik pemerintah, di saat rapat evaluasi potret layanan, seorang manajer bertanya kepada saya. “Apakah saya boleh turun langsung ke hall untuk berbincang langsung dengan pelanggan?” Bagaimana menurut pembaca setia Dhani’s Art Service dengan pertanyaan bapak manajer tadi? Ya betul sekali. Jawabannya

‘Sangat boleh’ , bahkan disarankan untuk seorang pemimpin langsung mengecek ke hall layanan dan mengajak berbincang dengan pelanggannya sebagai bentuk kepedulian seorang pimpinan terhadap kehadiran pelanggan-pelanggan mereka yang sudah bersedia menunggu giliran untuk mendapatkan layanan. Pembaca setia, jika Anda sekiranya seorang pemimpin layanan, marilah segera untuk menjadi ‘SANG RAJA’ yang selalu memberikan keteladanan bagi anggota timnya. Saya yakin dengan keteladanan yang diberikan oleh pemimpin-pemimpin layanan maka seluruh tim akan merasakan, Andalah sebenarnya ‘Raja’ yang patut dicontoh, dikagumi, disegani, yang akan membuat team layanan Anda memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Jadi........ ayoooooo... mulai sekarang kita lakukan.. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi ‘Sang Raja’ dalam layanan. Tulisan saya ini terdapat juga dalam materi terfavorit pelatihan saya dengan judul “SERVE WITH LOVE” . Ingin mengetahui dan menerapkan bagaimna ‘SERVE WITH LOVE’ selalu MENJADI LANDASAN DALAM MELAYANI di perusahaan/instansi Bapak/Ibu ? Silahkan hubungi manajemen kami, dan kami siap sharing dalam pelatihan, IHT (in House Training) atau workshop dan seminar seperti apa yang Bapak/Ibu butuhkan. Salam3SP. Salam Senyum Sang Penyihir. Sri Sumahardani srisumahardani3sp@gmail.com

ebagai masyarakat bangsa dan negara harus memiliki rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme yang tinggi dengan cara melestarikan agar kebudayaan di Indonesia tidak menjadi punah dan terus berkembang. Perkembangan teknologi yang pesat, membuat masyarakat khususnya anak muda sekarang sulit untuk memahami kebudayaan yang lahir dari negaranya sendiri. Kebanyakan mereka lebih nyaman dan asyik meniru budaya barat yang sangat berpengaruh pada nilai – nilai moral bahkan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Berbeda dengan pelajar asal kota Lumajang ini, Sukmawati Mei Widarti, yang mengagumi ragam

budaya negaranya, terutama di bidang seni tari. Wanita kelahiran 2000 ini, mengaku bahwa tari merupakan separuh jiwanya. Karena sejak usia lima tahun, ia sudah terjun dan mendalami seni tari tradisional. Umumnya, setiap orang pasti memiliki keahlian atau bakat yang muncul dari dirinya masing – masing dalam bidang yang berbeda. Awalnya, siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lumajang ini mempunyai hobi menari. Selain itu, dia juga senang mendengarkan musik – musik tradisional. “Saya, kalau mendengar musik seperti suara gendang, paling susah disuruh diam,” kata wanita usia 17 tahun ini. Sempat berpikir tujuannya menari hanya untuk bersenang – senang saja, tetapi setelah beberapa waktu masuk dalam dunia tari, dan merasa ini bermanfaat juga bagi masyarakat sekitarnya yang kurang melestarikan budaya asli Indonesia ini. Akhirnya, Sukma memutuskan ingin terus berlatih dan menjadi seorang penari yang profesional. Selain jago tari, anak tunggal dari pasutri Didik Hadiyarto dan Sunarmi Agustina Widarti ini pernah terjun di dunia modelling dan tarik suara. Dengan suaranya yang merdu mampu meraih juara pertama tingkat kabupaten dan naik ke tingkat provinsi. “Waktu itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Negeri Jogotrunan, Lumajang. Dan, itu otodidak, tanpa ada guru pembimbing.” jelasnya. Karena keterbatasan jumlah ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Lumajang yang hanya ada seni tari tradisional, akhirnya bakat di tarik suaranya tertunda dan

berhenti. Hal itu tidak membuat Sukma merasa putus asa, justru menjadikannya semangat dan fokus dalam bidangnya itu. Hari pertama masuk sekolah di SMP nya, wanita bertubuh

tinggi ini merasa minder saat mengikuti ekstra tari yang dibimbing oleh guru seni, Dwi Swarsiningsih S.Pd. Tetapi dengan modal usaha doa dan rasa percaya diri semua akan berjalan dengan baik. Niat dan tekadnya sudah bulat, sehingga dia merasa yakin pasti bisa dan harus bisa. Berjalannya waktu, perempuan kulit sawo matang ini merasa bersyukur atas kelebihan dan keahlian yang dimilikinya yaitu menari. Dengan gerak gerik lemah gemulainya, pembimbing tari di sekolahnya, yang kerap dipanggil Dwi ini, tertarik dengan kelincahannya saat membawakan sebuah tarian. Ia ditawari bergabung dengan sanggar tari ternama di kawasan Lumajang, yaitu ‘Sanggar Palupi’ yang kebetulan milik guru pembimbingnya itu. Sanggar ini didirikan bersama suaminya, M. Munif, sebagai pembimbing iringan gamelannya. Dengan senang hati, perempuan murah senyum ini, menerima hasil tawaran dari gurunya dan langsung bergabung. Prestasi yang sering didapatkan disekolahnya, seperti juara pertama lomba Festival Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kabupaten yang kemudian lanjut ke tingkat provinsi ketika kelas satu SMP di Dinas Pariwisata, Lumajang tahun 2013. “Kebetulan gelar

juara ini bertahan selama 3 tahun berturut – turut hingga saya lulus,” tambahnya. Tak hanya itu,wanita berhidung mancung ini, juga pernah menari bersama sanggarnya mewakili kabupaten Lumajang untuk mengisi acara pagelaran seni tingkat nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Anjungan Jawa Timur, Jakarta Timur, pada tahun 2014. Tarian yang ditampilkan saat perlombaan itu merupakan kreasi baru ciptaan Dwi Swarsiningsih S.Pd dan rekan kerjanya, Amin Supriatin S.Pd. Tari tersebut adalah tari ‘Baling’ yang menceritakan tentang perjuangan wanita merebut senjata colonial dan tari ‘Soran’ menceritakan tentang acara suroan

19

atau malam 1 Muharram. Setelah lulus SMP, Sukma melanjutkan sekolah di SMKN 1 Lumajang. Ia memilih seni tari. Kemahirannya yang sudah ditekuni sejak 12 tahun yang lalu

membuatnya semakin yakin bahwa dia harus jadi seorang penari, dia akan memperkenalkan dirinya di mancanegara sebagai penari. Selain mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya , ia tetap bergabung di sanggar untuk latihan tambahan. Pembimbing seni tari di SMK, Erwin Nur Siska Rani S.Pd, melatih dengan sabar dan menuntun hingga gerakan menjadi sempurna. Tak hanya di SMP, prestasi yang diraihnya di SMK pun tidak sedikit, antara lain pernah mewakili kabupaten Lumajang untuk berlaga di tingkat provinsi dalam acara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) di Hotel New Grand Park, Surabaya. Disusul dengan kegiatan Festival Tari Tradisional Pelajar (FTTP) yang diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan lomba tari memperingati HUT TNI ke-71 tahun 2016 di wilayah Kodim 0821/Lumajang. Segudang prestasi mampu ia raih untuk membanggakan orang tuanya yang selalu mendukung dan mendampingi saat perlombaan berlangsung. “Selain melestarikan budaya, saya menganggap tari sebagai ekspresi jiwa, untuk mengembangkan hobi dan juga bakat,” jelas wanita lincah ini. Harapan kedepan, ingin berprestas, berlomba, berkompetensi di tingkat Internasional yang membawa nama baik keluarga, sekolah dan sanggar. (Putri Ardiashari)


8

Bunda & Ananda

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Waspadai Infeksi Telinga pada Anak Tumbuh kembang anak memang sangat mengagumkan. Banyak tingkah laku anak Anda yang mengejutkan. Anda akan terus terkagum-kagum dan bangga dengan si buah hati. Tidak kalah penting untuk Anda menjaga kesehatan anak Anda. Dalam memberikan perawatan sehari-hari, Anda juga dapat sambil melihat perubahan secara fisik pada anak sehingga dapat mengatasi timbulnya masalah kesehatan secara dini.

S

alah satunya yaitu dengan mengenali terjadinya infeksi pada telinga anak. Infeksi telinga bukan lagi kejadian yang langka menyerang balita maupun anak-anak. Infeksi telinga sering terjadi setelah anak-anak mengalami batuk maupun pilek yang agak lama. “Terkait masalah sakit telinga tersebut, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu apakah nyeri yang anda rasakan berhubungan dengan gejala pilek atau memang benarbenar merupakan infeksi telinga,” ujar dr. Made Ani Yuli Susanti. Tanda-tanda bahwa seseorang memiliki infeksi telinga dibandingkan sakit telinga yang terjadi bersamaan dengan pilek di antaranya, nyeri tidak hilang dengan gejalagejala pilek lainnya, pendengaran semakin menurun, kemungkinan juga mengalami demam, dan rasa nyeri terasa lebih intens. Infeksi telinga dapat terjadi pada bagian telinga luar, telinga tengah maupun telinga dalam. Telinga luar adalah bagian telinga yang tampak, termasuk keseluruhan bagian luar telinga, yang terdiri dari tulang rawan dan kulit, dan daun telinga. Telinga luar juga termasuk saluran telinga. Gendang telinga adalah suatu membran tipis yang berlokasi pada ujung paling dalam dari saluran telinga yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Telinga tengah adalah ruangan kecil sebesar kacang polong berlokasi tepat di belakang selaput gendang telingadimana terdapat tiga tulang kecil yang menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Secara normal, ruangan ini terisi udara yang masuk melalui saluran Eustachius (saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung dan tenggorokan). Saluran ini berfungsi mencegah penumpukan tekanan di dalam telinga. Umumnya saluran ini tertutup, namun terbuka selama menelan dan menguap untuk mengimbangi tekanan udara pada telinga tengah dengan tekanan udara di luar telinga. Kebanyakan infeksi telinga terjadi pada telinga luar atau telinga tengah dan jarang terjadi pada telinga dalam. Penyakit infeksi telinga tengah atau disebut juga dengan Otitis Media (OM) merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah radang telinga tengah. Semua orang bisa mengalami otitis media, tetapi kondisi ini lebih umum terjadi pada anakanak di bawah usia 10 tahun dan pada bayi berusia 6-15 bulan.Hal ini dikatakan dr. Ani-demikian sapaan karib dokter fungsional di Puskesmas I Denpasar Selatan ini, terjadi dikarenakan beberapa hal. Di antaranya :

- Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan Saluran Eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal dan lebih pendek sehingga ISPA lebih mudah menyebar ke telinga tengah Adenoid (salah satu organ di tenggorokan bagian atas yang berperan dalam kekebalan tubuh) pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa. Posisi adenoid berdekatan dengan muara saluran Eustachius sehingga adenoid yang besar dapat mengganggu terbukanya saluran Eustachius. Selain itu adenoid sendiri dapat terinfeksi dimana infeksi tersebut kemudian menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Infeksi telinga sering diawali dengan infeksi virus seperti flu atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui saluran Eustachius. Saat bakteri atau virus melalui saluran tersebut, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran itu hingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih itu akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri, yang hasilnya terbentuk nanah dalam telinga tengah. Rongga telinga tengah meradang dan terjadilah penumpukan cairan di balik gendang telinga. Infeksi telinga bisa menyebabkan gangguan fungsi atau pembengkakan dalam saluran Eustachius. Faktor pemicu lainnya adalah infeksi di daerah tenggorokan (umumnya infeksi virus) yang menyebabkan tersumbatnya saluran dan infeksinya bisa menjalar ke saluran Eustachius. Posisi tiduran saat menyusu dari botol bisa pula meningkatkan risiko terkena infeksi telinga pada anak.Hal ini disebabkan karena pada anak, saluran Eustachius ini lebih sempit dan pendek sehingga cairan mudah terperangkap di telinga tengah. Terkadang infeksi telinga tengah tidak menunjukkan gejala khusus, namun membuat bayi sering merasa telinganya sakit atau merasakan tekanan atau sensasi penuh di telinganya. Bayi yang terinfeksi mungkin akan sering menangis terutama di malam hari ketika ia sedang berbaring. Pada kondisi yang lebih parah, infeksi telinga dapat menyebabkan gendang telinga pecah atau berlubang dan disertai keluarnya darah. Hal ini dapat mengurangi tekanan di dalam telinga yang terbentuk karena infeksi sehingga mengurangi rasa sakit. Gendang telinga yang pecah bisa sembuh dalam beberapa waktu. Gejala umum yang nampak pada anak yang mengidap Otitis Media biasanya muncul dalam waktu singkat dan meliputi : mengalami sakit pada telinga bagian dalam, sulit untuk tertidur dan biasanya selalu memegangi bagian

telinga, lebih gampang menangis dan rewel, mengalami gangguan pendengaran, keluarnya cairan dari telinga, demam dengan suhu 380C atau lebih serta hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Keadaan ini perlu diagnose yang akurat sehingga memerlukan penanganan dokter. Pengobatan infeksi telinga pada bayi antara lain: Memberikan mereka parasetamol namun yang sesuai dengan resep dokter untuk membantu menurunkan demam mereka dan untuk membantu menghilangkan rasa sakit yang muncul. Pada bayi berusia diatas 24 bulan, dokter mungkin memilih untuk tidak melakukan tindakan guna menunggu sistem kekebalan tubuh anak bekerja melawan infeksi secara alami. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotika bila gejala sakit anak tidak membaik setelah 48 jam. Pemberian antibiotika biasanya pada anak yang berusia kurang dari 24 bulan. Sementara pada anak yang lebih tua dari 24 bulan bisa diobati dengan antibiotika atau menunda pengobatan. Antibiotika tidak diberikan kepada setiap anak yang mengalami infeksi telinga sebab infeksi bisa sembuh sendiri tanpa pemberian antibiotika pada anak yang lebih tua. Bila anak mengalami infeksi berulang yang tidak kunjung sembuh maka akan mengakibatkan terganggunya pendengaran dan kemampuan bicara.

dr. Made Ani Yuli Susanti

Sehingga akan dilakukan operasi untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah. Saat anda memandikan bayi, hindarilah masuknya air ke dalam telinga. Cara mencegah infeksi yang menyebabkan penyakit telinga tengah pada anak yaitu dengan cara : Jaga kesehatan bayi agar tidak terkena radang tenggorokan Periksakan bayi secara rutin 6 bulan sekali ke dokter THT untuk mengecek kesehatan telinganya, untuk menghindari gangguan pendengaran. Biasanya infeksi telinga tengah pada bayi berlangsung lebih dari satu minggu. Ibu perlu waspada bila keluar cairan dari telinga yang menandakan gendang telinga sudah mengalami kebocoran. Segera bawa bayi anda ke dokter Jauhkan anak-anak dari lingkungan yang penuh asap atau berada di lingkungan perokok Menghindari kontak langsung dengan anak-anak yang sedang sakit atau terserang infeksi

Jangan memberi minum susu ataupun makan pada anak saat mereka berbaring Meskipun infeksi telinga tengah ini jarang menyebabkan komplikasi, tapi jika memang terjadi, komplikasi bisa sangat berbahaya dan harus mendapatkan pengobatan dengan antibiotika secepatnya di rumah sakit. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain : Labirinitis (penyebaran infeksi ke telinga bagian dalam), Mastoiditis (penyebaran infeksi ke tulang di belakang telinga), dan Meningitis (penyebaran infeksi hingga selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang). Untuk mencegah terjadinya infeksi telinga dan komplikasinya, maka kita perlu menjaga dan merawat kebersihan telinga dengan baik. Cara perawatannya sebenarnya tidak memerlukan teknik khusus, cukup dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun saat mandi atau dengan cara dikeringkan dengan handuk mandi. Bagaimana dengan kotoran telinga? Meskipun terdengar menjijikkan, kotoran telinga sebenarnya berfungsi untuk membentuk lapisan lilin yang melindungi telinga. Kemudian setelah dibuat, kotoran telinga akan maju menuju saluran telinga luar sehingga dapat ikut tersapu saat dibersihkan waktu mandi. Tidak dianjurkan untuk membersihkan telinga dengan cara didorong menggunakan suatu benda seperti cotton buds sekalipun, karena kotoran dapat masuk semakin dalam dan terkumpul disana. Penggunaan cotton buds yang terlalu keras juga dapat mengiritasi bagian saluran telinga luar. Apabila ingin membersihkan kotoran telinga dapat menggunakan cairan khusus yang berfungsi untuk melunakkan kotoran tersebut sehingga dapat keluar dengan sendirinya. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit TANDUK KERBAU

Seekor singa yang kelaparan berburu hewan di dalam hutan. Namun sial, tak seekor mangsa pun yang diperolehnya. Tiba-tiba, tak sengaja, ia tiba di hamparan sawah yang Made Taro luas. Ia melihat seekor kerbau sedang merumput. Nafsu serakahnya mendorong dia untuk menyergap kerbau itu. Ketika mendekat, ia takut melihat tanduk kerbau yang melengkung tajam. Ia diam sejenak sambil menahan lapar. “Aha! Akan kuakali dia!” serunya dalam hati. Perlahan-lahan ia mendekati kerbau itu. “Sahabatku, perkenalkan, aku Singa penghuni hutan,” katanya lembut. “Bukankah Tuan yang bernama Kerbau, tokoh hewan yang sangat kukagumi?” Kerbau itu mengangguk. “Aku hanya mendengar tokoh itu dalam cerita. Konon, kerbau itu sangat kuat. Tubuhnya besar, kakinya besar, kuku-kukunya tajam, dan di

kepalanya bertengger sepasang tanduk yang dapat menghancurkan batu karang. Tetapi, kalau benar Tuan adalah kerbau, mengapa tidak bertanduk?” “Tidak bertanduk?” tanya kerbau itu heran. “Lihat baik-baik, tandukku tak pernah kulepas.” “Itulah masalahnya, Tuan!” kata Singa. “Seandainya Tuan bertanduk, pasti tampak berwibawa. Maaf, Tuan, aku masih belum percaya mengenai tokoh kerbau yang disebutkan dalam cerita itu.” Singa itu pergi meninggalkan tempat. Setelah jauh, ia bersembunyi dalam semak. Ia melihat kerbau yang sedang merumput itu kecewa dan marah. Hewan besar itu mulai tidak percaya kepada dirinya sendiri. Ia ingin memperlihatkan kepada singa dan hewan-hewan lain, bahwa ia punya tanduk yang kuat dan tajam. Ia adalah hewan berwibawa yang ditakuti semua hewan. Setelah menguak keras-keras, ia berlari menuju onggokan batu karang. Di situ ia menubrukkan kepalanya. Bruk! Bruk! Kedua tanduknya patah, dan dari kepalanya berkucuran darah merah. Nah, itulah saat yang terbaik bagi Singa. Ia berlari menuju kerbau yang sudah tidak berdaya itu. Singa yang kelaparan itu lalu mencengkeram leher kerbau yang bodoh dan gila pujian itu. (Aesop)

Griya

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

17

Bebas Berkreasi dengan Pelapis Dinding

Cat terkelupas, dinding jamuran karena lembab atau dinding keropos, kerap menjadikan tampilan rumah Anda menjadi kotor dan tidak menarik. Umumnya solusinya adalah mengecat kembali dinding rumah dan melapisinya dengan waterproofing atau sejenisnya, yang tentunya membutuhkan waktu panjang dan biaya yang tak sedikit.

K

ini, beberapa orang yang menginginkan tampilan rumah khususnya pada dinding, kembali terlihat bersih bahkan tampil beda, dan dalam waktu singkat, memilih melapisinya dengan bahan spanduk, sejenis wallpaper. Selain konsumen dapat memilih motif yang beragam, bahan ini pun cukup tahan lama. “Mau tampilan dinding Anda bata ekspose, kayu, bambu, batu alam, semuanya bisa. Bisa juga sekalian memasang foto Anda di dinding. Bahkan ada yang dindingnya cu-

Beberapa aplikasi pelapis dinding

kup,” ujar Gede Alit Suantara yang sudah beberapa kali mengerjakan pelapisan dinding ini. Tahap awal, ia akan mengukur luasan dinding yang akan dilapisi. Kemudian konsumen disilahkan memilih motif gambar yang banyak ada di internet. Pilihan Anda itu akan di-print, dan keesokan harinya siap dipasang. Pemasangan pada dinding dengan jalan dipaku, namun tentunya memerlukan keterampilan juga untuk membuat tampilan dinding Anda rapi, mendekati aslinya. (Inten Indrawati)

Gede Alit Suantara


16

Sang Ayu Rania Callista Astarina adalah seorang anak berprestasi dalam beberapa hal. Belum lama ini, ia berhasil menjadi Juara Umum dalam Lomba Baca Puisi se-Bali tahun 2017 yang rutin digelar Sanggar Rare SD Cipta Dharma Denpasar. Di tahun 2016, ia juga menyabet Juara I Dharma Wacana dalam rangka Utsawa Dharmagita tingkat Provinsi Bali. Gek Rani-demikian sapaan akrab siswi kelas 6D SD Cipta Dharma ini menjadi Duta Bali untuk kembali bertarung di Palembang dalam waktu dekat ini.

P

Edukasi

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

restasi lain anak yang juga hobi menyanyi dan modeling ini, di antaranya Juara II Pidato dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FS2N) 2016, dan Juara II Mesatua Bali tingkat Kota Denpasar 2016. Ketika ditanyai apakah tidak bosan dengan rutinitasnya, usai sekolah mengikuti les pelajaran, dan kegiatan lainnya? Dengan tersenyum, ia mengaku tidak bosan ataupun merasa terpaksa menjalani semua aktivitasnya yang cukup padat. Semua aktivitasnya dari baru bangun, sekolah, hingga tidur lagi, sudah terpola sejak kecil. Gek Rani sudah beranjak dari tempat tidurnya pukul 05.15, kemudian mandi dan sarapan. Sembari sang

Percaya Diri untuk Menang

mama mengepang rambutnya yang panjang, Gek Rani menyempatkan diri untuk kembali membaca-baca buku pelajaran. “Semakin sering membaca, akan semakin ingat. Pokoknya kalau ada waktu sela, pasti saya isi dengan membaca,” ujarnya. Lalu bagaimana cara Gek Rani membagi waktu antara belajar pelajaran sekolah sementara ia juga kerap mengikuti lomba-lomba yang tentunya juga memerlukan waktu untuk belajar? “Biasanya sepulang les, saya belajar/menghapal materi untuk lomba. Setelah itu baru buat PR, malamnya khusus belajar pelajaran sekolah. Biar saya tidak bingung dan bisa konsen satu-satu,” ujarnya. Ia tak menampik pernah jenuh/bosan belajar. Kalau sudah begitu, biasanya Gek Rani istirahat sebentar (tidur), kemudian mandi, setelah segar kembali baru belajar. “Dia biasanya belajar sendiri dulu untuk menguasai materi pelajar­ an. Setelah itu baru saya croscek, tanya jawab,” ujar mamanya, Sang Ayu Ketut Ratwiastri yang setia setiap saat mengawal aktivitas putri bungsunya itu. Bu Ayu mengatakan, putrinya itu memang senang berkompetisi. “Apapun yang judulnya kompetisi, atau pentas di panggung, dia pasti bersemangat,” imbuhnya. Terlebih

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017 Para tamu undangan dengan penuh suka cita hadir dalam acara Gala Dinner dan peserta Tabungan Arisan Sitenar, (7/3), Selasa di Restoran Hongkong Garden, Sanur.

A

Gek Rani saat berhasil menyabet Juara Umum Lomba Baca Puisi se-Bali belum lama ini

jika kedua orangtuanya dan orangorang yang diseganinya bisa hadir, itu memberikan semangat yang luar biasa. Karena bagi Gek Rani, ketika mengikuti suatu lomba, ia berprinsip harus menang. Untuk menang harus percaya diri. Karena itu persiapannya harus matang jauh hari sebelumnya. Tentunya diimbangi juga dengan berdoa. Gek Rani mengisahkan awal dirinya menyukai sastra karena melihat kakaknya pidato. Ia pun

ingin ikut, seperti kakaknya. Gek Rani pertamakali ikut lomba mendongeng yang dibuat sendiri, saat duduk di kelas 5 (tahun 2016) dan berhasil mendapat Juara II tingkat Provinsi. Berikutnya, ikut Lomba Baca Puisi Lintang, dan juga berhasil meraih Juara I. Tentunya keberhasilan ini sangat wajar dicapainya berkat kesungguhannya belajar dan berlatih. Yang paling penting, yang mungkin bisa diadopsi oleh orangtua dan

keluarga lain, orangtuanya sa­ ngat disiplin menerapkan aturan. Di rumahnya, di masing-masing kamar anaknya termasuk kamar Gek Rani, tidak ada televisi. Mereka hanya boleh menonton televisi Jumat, Sabtu, dan Minggu pagi saja. Sesibuk apapun ayahnya yang seorang dokter, selalu menyiap­ kan waktu untuk makan malam bersama. Di sanalah keluarga ini bercengkrama dan mendiskusikan segala hal. (Inten Indrawati)

cara launching atau peluncuran program Tabungan Arisan SiTenar ini juga dihadiri Direksi BPR Bali Dananiaga yakni, I Made Arta, SE.MM., selaku Direktur Utama, dan Desak Wayan Satya Pusparini, SE selaku Direktur. Acara terlaksana dengan begitu meriahnya karena antusias undangan yang saling berinteraksi yang menjadi ajang promosi bisnis bagi mereka sehingga bisa lebih mengenal satu sama lain nasabah bank BDN, dan acara ini, diharapkan dapat menjadi pembuka bisnis bagi para nasabah. Banyaknya doorprize yang dibagikan kepada para undangan juga turut menambah kemeriahan acara ini. Direktur Utama BDN, I Made Arta, SE.MM., mengucapkan terima kasih kepada para peserta arisan Si Tenar 1 dan 2 yang telah berjalan hampir 1 tahun 4 bulan. “Kmi ucapkan selamat bagi pemenang yang telah mendapatkan undian setiap bulan sehingga telah mendapatkan kembali pokok beserta cash back dan hadiah-hadiah lainnya,” ujarnya. Ia juga menyampaikan, Bank BDN berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya meski situasi sedang sulit, untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya. Hal ini ditunjukkan dengan total asset sampai dengan bulan Pebruari 2017 sebesar Rp 153 miliar, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 111 miliar, fortofolio kredit sebesar Rp 124 miliar, serta

Gala Dinner dan Launching Si Tenar 3 BPR Bali Dananiaga rasio kecukupan modal sudah di atas ketentuan yang dipersyaratkan atau sebesar 15,04 %. “Dengan penuh rasa syukur kami sampaikan, menurut majalah infobank edisi khusus No 461 bulan Maret 2017 yang mengangkat tema “1000 PERINGKAT ASSETS BPR” sehingga BPR Bali Dananiaga berada di urutan Nomor 7 untuk wilayah Provinsi Bali dari 138 BPR, dan Nomor urut 143 nasional dari 1.595 BPR di Indonesia, “ ujarnya. Disamping telah menerima beberapa penghargaan diantaranya Infobank award, Bali Costumer Stasifaction Award, Bali Best Brand Award dan penghargaan lainnya. “Berkat dukungan nasabah juga kami bisa relokasi kantor pusat yang sebelumnya di Jalan Teuku Umar Denpasar pindah ke Jalan Gatot Subroto Timur Nomor 332 Denpasar sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang lebih prima kepada nasabah dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan SDM yang kompeten,” imbuhnya. BDN telah berdiri sejak tanggal 30 Maret 1993 yang akan menginjak usia 24 tahun pada tahun ini. “Visi kami, menjadikan BDN sebagai BPR yang tumbuh sehat dan berkembang secara wajar,” kata Made Arta. Visi ini dijabarkan melalui misi: meningkatkan kompetensi SDM di bidang keuangan perbankan melalui pendidikan dan pelatihan, memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh dan selaku mitra pilihan utama, meningkatkan nilai investasi yang unggul kepada

Suasana Gala Dinner dan Launching SiTenar 3

S

E

X DU

9

Penyerahan buku perdana SiTenar 3

para pemegang saham , meningkatkan kondisi rasa aman dan nyaman kepada para karyawan sebagai tempat kebanggan untuk tempat berkarya dan berprestasi, meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, menjadikan acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. “Harapan ke depan, Bali Dananiaga tetap fokus ke masa depan. Untuk mewujudkan visi sebagai ‘Bank Perkreditan rakyat yang tumbuh sehat berkembang secara wajar,” kata Made Arta. Ia menambahkan, Bali Dananiaga akan terus berupaya memanfaatkan keunggulannya sebagai bank transaksional dalam menawarkan relationship banking experience secara menyeluruh pada nasabah Bali Dananiaga. “Saat ini kami sedang mengembangkan struktur organisasi baru yang akan meningkatkan kemampuan Bali Dananiaga dalam pendalaman hubungan dengan nasabah. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, kami percaya Bali Dananiaga dapat terus meraih kinerja usaha yang lebih baik di tahun-tahun mendatang,” tegasnya. Desak Wayan Satya Pusparini mengatakan, Program Arisan SiTenar ini sangat menguntungkan nasabah karena ketika menang mereka sudah tidak perlu bayar lagi. Hal ini meng­ akomodir kebutuhan nasabah yang sudah terbiasa mengikuti arisan di masyarakat. “Adapun model arisan yang

Kirim surat Anda ke Redaksi ­Tokoh dan cantum­kan “Sex Edu” di amplop. Bisa juga dikirim ke redaksitokoh@ yahoo.com. atau redaksitokoh@gmail.com Rubrik ini ­diasuh ­Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ­Denpasar.

Tanya: “Dok, langsung saja, aku sering dengar kalau kondom juga bisa robek saat digunakan, sehingga dibilang tidak efektif. Itu bagaimana dok?” (Mia, 19) Jawaban: Seberapa efektif sebenarnya penggunaan kondom? Berdasarkan studi pada orang-orang yang menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi, dari 100 orang hanya 1 orang yang akhirnya mengalami kehamilan pada pasangan dari kelompok laki-laki pengguna kondom. Di samping buat mencegah kehamilan, kondom juga ditujukan buat mencegah infeksi menular seksual. Secara medis dan epidemiologis sudah terbukti bahwa akan terjadi penurunan risiko penularan infeksi menular seksual pada para pengguna kondom. Dari banyak studi juga diketahui bahwa kondom efektif mencegah HIV. Lalu apa penyebab kegagalan kondom? Di samping angka penggunaan kondom pada masyarakat Indonesia masih rendah, penyebab kegagalan proteksi diyakini ha­ nyalah karena satu alasan: kesalahan peng-

dr. Oka Negara, FIAS

gunaan kondom. Pengetahuan masyarakat tentang kondom masih sangat rendah se­ hingga orang masih belum menggunakannya secara tepat. Kegagalan kondom lebih se­ ring disebabkan pemakainya tidak menggunakannya dengan benar, dan bukan karena mutu kondom itu sendiri. Juga karena lekatnya cap buruk yang dilabelkan masyarakat terhadap kondom menjadikan akses untuk membeli dan kecermatan penggunaannya menjadi tidak maksimal. Masih banyak orang yang malu untuk membeli kondom padahal memerlukannya. Demikian pula masih banyak yang tidak memperhatikan cara penggunaan yang baik, tidak memperhatikan masa kedaluwarsa kondom, masih banyak yang menyimpan di dompet atau ditempat yang panas dan terlampau lembab, dan masih banyak yang keliru dalam memasangnya selama hubungan seksual. Bila digunakan secara benar dan konsisten, kondom mempunyai peranan penting dalam kesehatan umum masyarakat, khususnya sebagai salah satu pilihan kontrasepsi dan pencegahan infeksi menular seksual, termasuk HIV dan Hepatitis B. Penggunaan kondom yang baik akan mengu­rangi risiko terinfeksi penyakit seksual, bagi mereka yang tidak

kami tawarkan sudah pasti aman karena kami dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Peserta arisan tidak perlu khawatir kehilangan dana yang sudah disetorkan dalam bentuk tabungan karena meskipun belum menang setelah periode berakhir yaitu pada bulan ke-30 peserta akan mendapatkan dana arisan dan cashback-nya,” katanya. Selain itu juga, peserta mendapatkan kesempatan untuk meraih doorprize yang sangat menggiurkan. “Arisan ini kami lakukan secara transparan karena disaksikan oleh perwakilan peserta dan diumumkan melalui SMS ­Broadcast

sehingga memudahkan peserta men­ dapatkan informasi yang diperlukan tentang kegiatan arisan ini,” tambah Desak Satya Pusparini. Selain peluncuran Si Tenar, Bank BDN juga sedang gencar-gencarnya memberikan service kepada nasabah melalui program BDN VIP Club Card. BDN menggandeng beberapa perusahaan yang memenuhi kategori dalam program BDN VIP Club Card, yang memberikan keistimewaan atau previllage kepada VIP Customer Bank BDN. Beberapa perusahaan rekanan seperti, Samani Resto, Pandan Sari Cafe Jimbaran, Butik Suwarni Collection, Ratna Dewi Royal Kebaya, White Canny Resto, RS Siloam, Klinik Penta Medika, Cangkruk, Romansa Salon and Spa, House of Dura, Wellbeing Spa, Tempat Wisata Taman Nusa, Lady Marmalade salon & Spa, Cleopatra salon, Mie Ayam Jakarta, rumah makan Boemboe Mertua, SOUL (Spirit of Universal Life), Lembaga Pendidikan Musik Farabi by Dwiki Darmawan, Ayulia Salon, MD Clinic, dll. “Dengan memiliki BDN VIP Club Card nasabah dimanjakan dengan suasana yang nyaman sudah tidak perlu diragukan lagi. Jadi segera datang dan nikmati keistimewaannya,” ujar Mirah Kumala Dewi, Kepala Cabang BDN Ubud.-ast

Penandatanganan berita acara pemenang SiTenar oleh Direktur Utama BDN, I Made Arta, SE.MM.

Kondom Robek mampu berpuasa seks. Kondom yang robek atau bocor adalah salah satu hal yang paling ingin dihindari dalam praktek penggunaan kondom, karena saat kondom itu robek maka fungsinya sebagai alat kontrasepsi dan mencegah infeksi menular seksual menjadi gagal. Apa saja yang paling sering menjadi penyebab kegagalan penggunaan kondom? Yang paling sering dan mungkin adalah: Penyimpanan kondom yang tidak baik. Sering kali disimpan di dompet yang ketat dan panas sehingga bahan lateks bisa mengalami kerusakan, atau malah di tempat yang terlalu lembab dan berjamur Pemakaian kondom yang sudah kadaluarsa. Tentu saja jika digunakan akan menghilangkan daya proteksinya karena kondom berbahan lateks menjadi kehilangan kelenturan, kehilangan cairan pelumas sehingga mudah robek. Pemakaian kondom dalam keadaan mabuk. Ini tentu saja membuat penggunanya tidak bisa menggunakan secara tepat, atau terlepas saat menggunakannya. Kondom tersebut robek ketika dibuka dari bungkusan. Bisa jadi karena tidak cermat saat membuka, atau karena terkena kuku sehingga mengakibatkan robek.

Yang unik dari kondom adalah dalam fungsinya, yang tidak bisa dimiliki oleh alat kotrasepsi lain. Kondom memiliki fungsi ganda yaitu untuk mencegah penularan infeksi menular seksual juga dapat digunakan se­bagai alat kontrasepsi. Hingga saat ini kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mengurangi risiko penularan penyakit seksual. Suntik KB, pil KB, spiral atau IUD hingga susuk KB tidaklah mampu mencegah infeksi menular seksual. Bahkan vasektomi atau pemotongan saluran sperma pada laki-laki pun tidak mampu mencegah infeksi menular seksual. Satu tambahan lain, orang yang sudah mengetahui dirinya mengidap infeksi menular seksual harusnya tetap menggunakan kondom untuk mencegah penularan pada pasangannya. Dan harus juga diperhatikan, apakah pasangan seksual juga mengalami keluhan yang sama, dan sudah sebaiknya diperiksakan juga ke dokter untuk menuntaskan bersama gangguan dan keluhan penyakit yang ada. Dan sudah sebaiknya juga, bila telah melakukan hubungan seksual yang berisiko dan tidak setia dengan pasangan agar melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui lebih dini apakah terinfeksi HIV juga.


10

Kreasi

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Bali selain sebagai destinasi wisata, juga menyimpan potensi retail yang menjanjikan terutama untuk produk summer collection dan beragam aksesoris untuk mendukung tampilan casual yang fashionable. Berlokasi di Samasta Lifestyle Village,

Konsep Minimalis dengan Ornamen

Stylish

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Keindahan Batik Memori Desainer yang satu ini tercatat konsisten mengeksplor keindahan Batik Bali dengan menghadirkan berbagai motif ikonik Bali.Kini dengan brand namanya sendiri Bintang Mira Batik Bali, karyanya semakin berkibar.

B

sebuah destinasi wisata terbaru

intang Mira menampilkan koleksinya yang bertajuk “In Memoriam Lou Zeldis” di ajang Indonesia Fashion Week 2017 di JCC Jakarta, belum lama ini.

di Jimbaran, Asamula membuka gerai butik pertamanya untuk memenuhi kebutuhan fashion bagi penduduk lokal maupun turis yang menghabiskan waktu untuk berlibur di Pulau Dewata, Sabtu (4/3).

M

engambil konsep multi local brand yang terkurasi, Asamula menghadirkan lebih dari 10 brand lokal yang terkurasi dengan baik dari segi model, trend hingga harga yang disesuikan dengan target market. Terinspirasi dari kreativitas tunastunas bangsa, Asamula menghadirkan produk yang berasal dari kreasi desainer Indonesia pilihan mulai dari baju, kain batik, jam tangan, kacamata, jewellery dan masih banyak lainnya, yang sangat menarik untuk turis mancanegara dan wisatawan lokal. Brand lokal yang hadir di Asamula, seperti Sejauh Mata Memandang, Seratus Kapas, Tulisan, Tayada Batik, Stella Rissa Resort, KaIND, Lima Watch, Epa Jewel, Mao Mao, Petang Hari, Kandura, Gaze Eyewear, Geulis, Studiokaen, Loev, Srou, Teresa Mutiara, dan masih banyak lagi. Isofia Peruna, pemilik Asamula, menjelaskan proses kurasi ini berdasarkan keunikan dan kualitas produk yang sesuai untuk market di Bali. Asamula mengambil konsep gerai butik yang minimalis dengan unsur ornamen yang lebih stylish. “Nama Asamula berasal

dari penggabungan dua kata “Asa” yang memiliki arti harapan dan “Mula” yang diartikan sebagai awal. Jadi, Asamula bisa diartikan sebagai harapan agar para desainer lokal lebih dikenal dan sebagai proyek pertama untuk mengangkat kecintaan kita terhadap produk dalam negeri,” jelasnya. Asamula telah membuka tokonya di Samasta Lifestyle Village sejak 18 November 2016. Melalui grand opening ini diharapkan awareness konsumen akan kehadiran Asamula semakin baik sekaligus semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk menggunakan produk lokal yang berkualitas dan tidak kalah dengan produk luar negeri.

Acara grand opening ini juga dimeriahkan dengan fashion show yang menampilkan koleksi dari brand fashion yang ada di Asamula. Dari deretan model-model terlihat beberapa sosok model sekaligus selebritis seperti Endhita dan Indah Kalalo, DJ Nadya Hamzah serta 2nd runner up Putri Indonesia dari Bali, Cok Krisnanda, yang ikut serta melenggang di catwalk. Asamula terintegrasi dengan Samasta Lifestyle Villlage, sebuah kawasan wisata “The New Hub of Jimbaran” yang diisi sebanyak 28 tenant kuliner dan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan masa kini.

Wanita harus Jadi Pribadi Pemberani Konsulat Jenderal India di Bali bekerja sama dengan Balinese Indian Friends Association (BIFA) memperingati Hari Wanita Sedunia pada Rabu (8/3). Wakil Konjen India, Subrata Sarkar dalam sambutannya memaparkan tentang perjuangan wanita di dunia untuk memperoleh kesetaraan gender. “Keberadaan wanita tidak dapat diremehken. Wanita di zaman modern telah membuktikan bahwa mereka sangat mampu melakukan pekerjaan di berbagai bidang seperti politik, seni, olahraga, sastra, dan bisnis,” ujar Subrata Sarkar. Sementara itu, Neeta Malhotra, Presiden (BIFA) menyampaikan pesan–pesan inspiratif kepada para wanita untuk menjadi pribadi pemberani serta memiliki semangat yang kuat untuk menggapai hal yang dicita-citakan. Peringatan Hari Wanita Sedunia yang dihadiri

Style

oleh sekitar 60 orang ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada beberapa tokoh wanita berpengaruh di Bali atas kontribusi mereka kepada masyarakat dalam bidang kesenian, kemanusiaan, spiritual, dan pendidikan. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Konjen kepada Sister Janaki Padmanabhan (Kepala Yayasan Brahma Kumaris Denpasar), Dr. Ni Putu Tirka Widanti (Ketua Yayasan Kul-Kul), Ida Ayu Pradyani Manthara (Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba), dan Ni Ketut Arini (Sanggar Warini). Acara ini dilanjutkan dengan pemutaran video tentang peran serta perjuangan wanita-wanita India. Dua video dokumenter yang diputar adalah “The Indian Women-An Indomitable Spirit” dan “In Her Words-The Journey of Indian Women”. (Ngurah Budi)

(Ngurah Budi)

Dikatakan oleh Bintang Mira jika karyanya kali ini dipersembahkan untuk mengenang seniman batik bernama Lou Zeldis asali America. Almarhum, tinggal di Ubud dan mengerjakan batik dengan warna alam dengan motif-motif-

nya berupa flora dan geometris. Begitu pula dengan motif motif yang dihadirkannya di IFW kali ini sebagian besar ternyata terinspirasi dari karyakarya Lou Zeldis. Bersama pilihan siluet H dan I, Bintang Mira pun mengolah warna kuning dan coklat coklat sogan, warna favorit yang bakal bertahan untuk beberapa tahun ke depan pada barisan karyanya berikut ini. (Sri Ardhini)

15


14

Jelita

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Sulam Alis dari Sudut Pandang Kesehatan Tren sulam alis masih menjadi favorit kaum wanita karena memberikan kepraktisan serta keindahaan pada alis maupun seluruh wajah. Tren sulam alis makin marak karena banyaknya artis yang melakukan sulam alis untuk mem­ persingkat waktu saat make up. Meskipun harga yang harus dikeluarkan bisa dikatakan lumayan mahal, demi mendapatkan alis yang sempurna seperti yang dimiliki public figure, para wanita rela menghabiskan banyak uang untuk sulam alis ini. Amankah melakukan sulam alis?

M

enurut dr. IGN. Darmaputra, Sp.KK, sulam alis dalam dunia internasional disebut dengan interdermal eyebrow micropigmentation comestic eyebrow tattoing. Jadi sebenarnya sulam itu adalah inovasi baru dari tato. “Tidak seperti tato alis yang menembus lapisan kulit dalam dan menciptakan hasil permanen, sulam alis hanya sampai kedalaman epidermis atau dermis atas sehingga umumnya bisa bertahan hingga dua tahun dengan touch-up rutin,” jelas dokter dari klinik kecantikan D&I Klinik ini.

Ia mengatakan, karena tidak Walaupun bahan yang digunakan tergopermanen, sulam alis memulong her­bal, namun tidak dapat memastikan dahkan untuk berganti model apakah menimbulkan alergi atau tidak bentuk alis sesuai dengan keingipada orang tertentu. Untuk mengetes nan.
Pada dasarnya, teknik ini kemungkinan alergi dapat dilakukan de­ bukan berarti mencukur habis ngan menggunakan tes tempel (patch test) alis melainkan hanya dihilangkan dari kandungan bahan standar yang sesuai beberapa bagian yang tidak perlu dengan bahan sulam. “Jadi, tes yang dibudan membentuknya menjadi tuhkan adalah tes tempel, bukan tes tusuk pola yang diinginkan. “Sulam alis (prick test) seperti orang yang ngetes alergi dan bibir ini dilakukan dengan makanan, dll. Apabila terjadi alergi saat memasukkan tinta yang berasal sulam, akan muncul kemerahan dan gatal dari bahan-bahan alami. Bahan pada area sulam, kadang reaksinya baru yang digunakan adalah tinta,” muncul 1-2 hari setelah sulam. Tapi jangan ujarnya. panik, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan salep atau obat anti Menurutnya, beberapa fakalergi,” sarannya. tor yang membuat wanita ingin menyulam alisnya adalah bentuk Efek samping lain yang dapat terjadi alis pada wanita tersebut dirasa adalah infeksi, karena proses sulam menim­ dr. IGN. Darmaputra, Sp.KK tidak sempurna, bulu mata yang bulkan luka sehingga memudahkan bakteri tidak tebal dan warnanya tidak terang, ke dua alis tidak masuk melalui luka. Sehingga segala proses sulam sesejajar atau simetris dan bulu alis rontok atau tipis bahkan baiknya dilakukan secara steril baik jarumnya maupun tidak berbulu. perlengkapan yang digunakan. Ia menegaskan, tindakan sulam alis tergolong aman Untuk menghindari terjadinya efek samping, berikut jika dilakukan orang yang berpengalaman dan berserini beberapa panduan sebelum melakukan sulam: tifikat khusus di bidangnya. “Peralatan yang digunakan lPastikan menggunakan alat-alat yang steril harus steril, selain itu mata pisau bedah dan jarum lSebaiknya dilakukan oleh yang profesional yang digunakan harus yang sekali pakai. Mata pisau l Bagi yang memiliki penyakit diabetes sebaiknya sekali pakai dan steril penting untuk menghindari dikontrol gula darahnya karena pada penderita diabetes infeksi dan penularan penyakit melalui darah, seperti berisiko untuk gangguan penyembuhan luka sehingga hepatitis B dan C, serta HIV, karena prosedur sulam bisa menimbulkan bekas alis melibatkan pengirisan kulit terbuka,” ucapnya. lBagi penderita hipertensi sebaiknya tekanan darahEfek samping yang dapat timbul antara lain rasa nya terkontrol karena apabila tensi tinggi saat tindakan sakit saat tindakan, namun umumnya dalam pelakakan banyak mengeluarkan darah sehingga mengganggu sanaan sulam diberikan anestesi topikal atau krim proses pengerjaan anestesi sehingga mengurangi rasa sakit. “Alergi lHindari obat-obatan pengencer darah seperti aspirin merupakan salah satu efek samping yang dapat terjadi. dan vitamin E kurang lebih selama 2 minggu sebelum Alergi itu bersifat selektif artinya tidak semua orang sulam untuk menghindari darah yang sulit berhenti. dapat mengalami alergi karena alergi tergantung sifat (Wirati Astiti) bawaan,” jelasnya.

Awet Muda dengan Kulit Kencang & Elastis Sinar matahari, stres dan polusi dapat menyebabkan hilangnya kekenyalan kulit sehingga tampak kurang kencang dan semakin menua. Tapi, tahukah Anda bahwa rokok pun bisa menyebabkan wajah kendur lebih cepat? Nikotin dan racun dalam asap rokok mengakibatkan radikal bebas, membuat kulit kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga merusak kolagen dan elastin yang fungsinya memberi kekenyalan dan elastisitas pada kulit. Akibatnya, kulit perokok terlihat kendur serta memiliki kerutan dan keriput yang terjadi lebih awal dan lebih dalam daripada orang-orang pada umumnya. Bagaimana solusinya? Selain memperbaiki gaya hidup, perawatan wajah yang tepat pun perlu dilakukan. Memasuki Maret, Miracle mengusung tema Refirm, yang merupakan tema ketiga dari konsep terbaru Miracle 8R Facial Harmony. It’s only for your tight and firm skin! Miracle Power Retinol Facial Miracle Power Retinol Facial merupakan signature facial Miracle untuk mengatasi berbagai problem penuaan kulit wajah. Facial ini sangat unik karena memadukan filosofi Timur dan kemajuan teknologi Barat. Diawali dengan ritual pijat pada bagian wajah, leher, dan dada, yang disebut Miracle Opening 7 Chakra of Beauty, untuk mempersiapkan kulit wajah sebelum menyerap bahan-bahan aktif. Bahan aktif Retinol yang digunakan dalam facial ini juga telah terbukti efektif untuk meremajakan kulit. Di antaranya, memacu regenerasi sel-sel kulit baru dari sel-sel kulit yang rusak akibat proses penuaan. Kulit yang mulai terlihat kusam, muncul kerutan dan keriput serta tampak tak muda lagi, akan digantikan dengan kulit yang lebih sehat dan tampak awet muda. Miracle Dual Refirming Miracle Dual Refirming memadukan energi sinar (Intense Pulsed Light) dan energi laser (infrared) dengan gelombang Radio Frequency, yang dilakukan secara aman dan efektif. Perawatan ini merupakan kombinasi antara perawatan Miracle Elos Skin Rejuvenation (Elos SR) dan Miracle Elos Skin Tightening (Elos ST). Miracle Elos SR diindikasikan untuk peremajaan kulit, yakni mengatasi problem pigmentasi, pelebaran pembuluh darah dan garis halus. Sedangkan Miracle Elos ST akan bekerja langsung pada targetnya untuk menstimulasi pembentukan kolagen baru sehingga kulit menjadi lebih kencang.

Miracle Dual Tightening Miracle Dual Tightening merupakan paduan perawatan Miracle Elos ST dan Matrix IR Fractional yang bertujuan untuk mengencangkan kulit wajah. Miracle Elos ST akan menghasilkan energi panas yang bekerja langsung pada targetnya untuk meregenerasi kolagen baru secara optimal. Sementara itu, teknologi Matrix IR Fractional merupakan langkah perawatan untuk mengatasi problem kekenduran, kerutan halus dan memperbaiki tekstur kulit. Dalam satu sesi perawatan, kerutan halus akan berkurang dan kulit menjadi lebih kencang. Miracle Vital SkinLifting Buatlah mereka kagum hingga tidak meng­ ingat usia Anda. Miracle Vital SkinLifting mampu mengencangkan dan mengatasi kulit kendur pada wajah, leher dan dada, dengan memaksimalkan penyerapan bahan aktif (serum khusus) ke dalam lapisan kulit tertentu. Menggunakan alat injector khusus dengan teknologi terbaru Eropa untuk memasukkan serum dengan tingkat akurasi yang tinggi sehingga serum dapat masuk tepat pada target yang dituju. Perawatan itu sudah terbukti memberikan hasil yang maksimal, efektif, dan aman. Miracle Trimax Rejuvenation Miracle Trimax Rejuvenation adalah perawatan 3 in 1 yang memberikan solusi total peremajaan kulit dengan memadukan keunggulan teknologi light, laser, dan radio frequency (RF) untuk hasil optimal. Bermanfaat untuk menstimulasi kolagen, mengorek­ si warna kulit, mengencangkan kulit wajah dan leher, meningkatkan elastisitas kulit, membantu mengurangi kerutan dalam serta memperbaiki tekstur kulit. Hasilnya, kulit lebih halus, kenyal, cerah, dan kencang. Segera kunjungi Miracle Aesthetic Clinic di jalan Letda. Tantular No 47 A Renon, Telp (0361) 246148. Nikmati penawaran istimewa untuk berbagai perawatan dan produk unggulan Miracle untuk kulit kencang dan kenyal Anda, hingga 31 Maret 2017 di seluruh klinik Miracle. Let’s experience the miracle touch!

Bugar

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

11

Lansia Perempuan perlu Perbanyak Vitamin D dan Kalsium

glutamat, sodium bikarbonat, atau sodium citrat; mengurangi makanan yang mengandung lemak jenuh tinggi seperti goreng-gorengan dan menghindari bahan makanan yang mengandung alkohol. (Wirati Astiti)

Keperluan makanan lansia berbeda dengan orang dewasa. Ba­ nyak faktor yang harus diperhatikan dalam pemberian maka­ nan pada lansia. Bukan saja harus enak, tetapi menyehatkan.

A

hli gizi FK Unud dr. I Wayan Gede Sutadarma, M.Gizi mengatakan, banyak faktor yang memengaruhi keperluan gizi pada lansia. “Lansia adalah orang yang telah berusia 65 tahun atau lebih. Makanan lansia secara umum berbeda dengan orang dewasa. Perbedaan terletak pada jenis makanan, jumlah makanan, dr. I Wayan Gede Sutadarma dan bentuk makanan. “Faktor yang memengaruhi keperluan gizi lansia meliputi kemampuan pencernaan makanan menurun yang disebabkan karena gigi tanggal,” ujarnya. Selain itu, kemampuan pengecap rasa manis, asam, asin, dan pahit menurun. Rangsangan rasa lapar menurun akibat volume lambung berkurang. Produksi asam lambung menurun akibat dinding lambung menipis. Gerakan usus menurun sehingga sering menimbulkan konstipasi. Penyerapan zat gizi dalam usus menurun. Staf pengajar bagian Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ini mengatakan, berdasarkan faktor tersebut, lansia akan memilih jenis makanan yang mudah dicerna, memiliki rasa yang lebih tajam seperti banyak mengandung garam atau pedas karena makanan terasa hambar. Selain itu, jumlah makanan yang dikonsumsi biasanya juga akan berkurang sesuai dengan kemampuan pencernaan, dan dengan makan sedikit saja lansia sudah merasa kenyang. Porsi makan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil. Bentuk makanan biasanya berupa makanan mulai dari lembek sampai cair seperti bubur. GIZI KURANG Ia menyebutkan, beberapa masalah gizi yang sering timbul pada lansia, kegemukan. “Masalah ini lebih sering terjadi di daerah perkotaan karena riwayat kegemukan, jarang melakukan aktivitas fisik, kebiasaan makan tinggi kalori yang sulit diubah, sehingga menjadi risiko penyakit degeneratif seperti tekanan darah tinggi, kencing manis, atau penyakit jantung,” jelasnya. Masalah lain yang timbul, gizi kurang. Hal ini terjadi pada lansia dengan sosial ekonomi rendah akibat asupan energi dan protein yang kurang sehingga akan menurunkan daya tahan tubuh dan mudah terkena penyakit infeksi. Kekurangan vitamin dan mineral juga acap terjadi. Hal ini terjadi, akibat konsumsi buah dan sayuran yang kurang. “Hal ini dapat menimbulkan nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering, dan lesu,” katanya. Ia menyarankan, kandungan zat gizi harus tetap sama dengan kelompok umur lainnya. Zat gizi meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral harus tetap ada dalam makanan yang dikonsumsi. Jenis karbohidrat lebih disarankan karbohidrat kompleks, jenis protein hewani dan nabati seimbang, dan jenis lemak tidak jenuh lebih banyak. Keperluan zat gizi tergantung jenis kelamin, umur, berat badan, dan tinggi badan. Selain itu, faktor aktivitas fisik dan juga faktor stres juga diperhitungkan untuk menentukan keperluan gizi lansia. Secara umum kebutuhan gizi lansia di Indonesia berdasarkan angka kebutuhan gizi (AKG). Karena itu, keperluan energi total akan rendah dan keperluan natrium (garam) juga rendah. Keperluan vitamin D dan kalsium akan meningkat terutama pada lansia perempuan akibat penurunan produksi hormon estrogen. Selain itu keperluan vitamin B12 akan meningkat karena tidak terbentuknya faktor intrinsik (faktor penyerapan vitamin B12) akibat penipisan dinding lambung, sedangkan keperluan mineral seng, selenium sebagai antioksidan akan meningkat. CABAI MENTAH Bagaimana dengan para lansia yang suka makan cabai? Cabai merupakan salah satu sumber vitamin C dan antioksidan. Namun, harus dikonsumsi dalam bentuk mentah untuk mencegah proses oksidasi. Menurutnya, rasa cabai yang pedas menjadi salah satu alasan mengapa lansia juga senang mengonsumsinya. Hal ini untuk meningkatkan cita rasa dalam makanan dan dapat menambah nafsu makan. Pada cabai rawit berwarna merah dan cabai hijau memiliki kandungan vitamin C tinggi dan betakaroten sebagai antioksidan. Berbeda dengan cabai yang sudah diolah menjadi saus cabai dalam kemasan karena sudah dicampur dengan bahan lainnya seperti tepung, gula, garam, bawang putih, air, dan cuka. Bahkan, bahan-bahan pengawet dan zat pewarna juga ikut masuk dalam saus botolan. “Asal, tidak berlebihan dan tidak mengidap penyakit tertentu, tentu saja dengan sedikit memberi cabai pada makanan tidak akan masalah,” ujarnya. Dokter Sutadarma menyarankan, lansia yang memiliki riwayat gastritis (penyakit lambung) sebaiknya membatasi konsumsi cabai, karena akan memperberat penyakitnya.

Menurutnya, korelasi antara makanan lansia dengan timbulnya penyakit sangat tergantung pada jenis makanan, dan jumlah makanan yang dikonsumsi. “Pada prinsipnya, makanan akan menimbulkan penyakit apabila makanan yang dikonsumsi dari jenis yang tidak dianjurkan dan dengan jumlah yang berlebih atau justru kurang. Selain itu juga, adanya pengaruh dari faktor genetik dan lingkungan akan berperan dengan timbulnya penyakit,” paparnya lebih jauh. Ia menganjurkan, sebaiknya lansia mengonsumsi makanan yang mengandung serat dalam jumlah besar yang bersumber pada buah-buahan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan; mengonsumsi bahan makanan yang tinggi vitamin D dan kalsium seperti susu rendah lemak, yoghurt, dan ikan; mengonsumsi bahan makanan yang mengandung vitamin B12 tinggi seperti yang bersumber dari kacang-kacangan, bahan makanan yang diperkaya vitamin B12, dan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi dalam jumlah besar seperti kacang-kacangan, hati, daging, sayuran hijau. Lansia juga harus membatasi konsumsi garam dapur, memperhatikan label makanan yang mengandung garam, seperti monosodium

Tips bagi Lansia • Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. • Selalu mengonsumsi makanan yang bersumber dari bahan makanan yang segar yang telah dimasak sehingga mudah dicerna dan hindari mengonsumsi bahan makanan instan yang mengandung pengawet, pewarna atau perasa. • Tekstur makanan sebaiknya yang mudah dikunyah dan mudah dicerna, seperti bahan makanan lembek terutama pada lansia dengan gangguan gigi. • Porsi makanan hendaknya diatur merata dalam satu hari sehingga dapat makan lebih sering dengan porsi yang kecil. • Lebih dianjurkan untuk mengolah makanan dengan cara dikukus, direbus, atau ditumis, dan kurangi mengolah makanan dengan dipanggang atau digoreng. • Mengkonsumsi suplemen Vitamin B12, Vitamin D, Kalsium dan kalium. • Membatasi konsumsi natrium terutama yang bersumber dari garam dapur (tidak lebih dari 2000 mg/hari atau 1 sendok teh/hari). • Selalu minum air putih minimal 8 gelas per hari. • Mengatur berat badan tetap ideal. • Tetap melakukan olahraga jenis aerobik (misalnya jalan) secara teratur 3-5 kali seminggu sekitar 30-60 menit.

Contoh Menu untuk Lansia • Sarapan pagi, pukul 07.00; bubur ayam satu porsi atau segelas susu rendah lemak dengan setangkup roti gandum • Selingan siang, pukul 10.00; segelas jus buah atau buah • Makan siang, pukul 13.00; sepiring nasi, sebutir telur bumbu, semangkuk sup, sepotong pepaya • Selingan sore, pukul 16.00; semangkuk bubur kacang hijau atau jajan tradisional • Makan malam, pukul 19.00; sepiring nasi, semangkuk sayur bayam, sepotong tempe goreng, sepotong pepes ikan, satu biji pisang


12

Kuliner

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

“Kulineria Bali Fest”

Bagi pecinta kuliner, jangan lewatkan event “Kulineria Bali Fest” yang diadakan PT Sinar Sosro bekerjasama dengan Komunitas Kuliner Kreasi Bali (K3B) di lapangan Timur Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. Event yang berlangsung Jumat (10/3) hingga Minggu (12/3) ini menghadirkan 50 stand kuliner dan 20 stand UMKM fashion dan aksesoris.

G

M PT Sinar Sosro Bali Nusra Bambang Sugiartono dalam sambutannya mengatakan, acara “Kulineria Bali Fest” merupakan salah satu upaya Tehbotol Sosro untuk membangun dan mengembangkan industri kreatif khususnya di bidang kuliner di Bali. “Bali merupakan destinasi pariwisata dunia, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan wisata kuliner termasuk kuliner tradisional. Di sisi lain animo masyarakat Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya terhadap aktivitas kuliner sangat tinggi, sehingga diperlukan wadah bagi mereka untuk bisa berimprovisasi dan berkreasi atas kulinerkuliner yang ada,” ujarnya. Wakil Gubernur Bali dalam sambutan yang dibacakan Karo Perekonomian Setda Provinsi Bali, Nengah Laba memberi apresiasi kepada Sosro dan K3B karena sudah menyelenggarakan event ini. Pemerintah mendukung agar

Sarwan

kuliner Bali bisa mendunia. Agar bisa bersaing di kancah internasional tentu harus dibarengi dengan upaya untuk membuat kuliner yang higienis dalam pengolahan dan indah dalam penyajian. Sementara itu, Ketua K3B Putu Darsana mengatakan mengatakan event ini merupakan

Pembukaan “Kulineria Bali Fest” ditandai dengan pemukulan kulkul

Bahan: 4 buah 1buah 2 buah 2 buah 150 gr 50 gr 50 gr

: lontong siap pakai : mentimun, potong tipis : tahu goreng, potong-potong : tempe goreng, potong potong : cingur sapi, rebus empuk potong-potong : tauge, siram air panas : kangkung rebus sebentar

Bumbu Rujak Halus 100 gr : kacang tanah goreng 1 sdm : bawang putih goreng 15 buah : cabe rawit ½ buah : pisang batu mentah, iris tipis tipis 3 sdm : petis udang 1 sdm : air asam jawa 1 sdt : terasi matang 60 gr : gula merah 60 ml : air matang.

event kuliner terbesar yang pernah diadakan di Kota Denpasar. Pihaknya berharap event ini bisa menjadi cikal bakal kebangkitan kuliner khas tradisional Bali di Kota Denpasar. “Ke depan kami berharap ada suatu tempat kuliner khas Bali sehingga kuliner khas Bali bisa booming seperti kuliner lainnya,” ujar Darsana. Acara yang juga digelar selama “Kulineria Bali Fest” ini antara lain lomba ayam betutu, parade fruit curving, nyastra Bali, dolanan anak, jalan sehat, lomba mewarnai, dan lomba fashion show. Untuk hiburan, ada parade band indie serta penampilan Clekontong Mas, KIS Band, Leeyonk Sinatra, dan Joni Agung & Double T. (Ngurah Budi)

Stand-stand di “Kulineria Bali Fest”

Rujak Soto Banyuwangi 2 sdm 1 sdm

: bawang prei, potong-potong : daun seledri cincang halus.

Bumbu Halus Soto : 7 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih 11 butir : merica bulat 4 butir : kemiri sangrai 2 ruas : jari jahe 2 ruas : jari kunyit ½ sdm : kaldu bubuk rasa sapi Garam secukupnya

Bahan Soto : 300 gr : daging sapi 2 liter : air 3 sdm : minyak goreng 3 batang : serai memarkan 4 lembar : daun jeruk purut buang tulangya

GM PT Sinar Sosro Bali Nusra Bambang Sugiartono (kanan) dan Ketua K3B Putu Darsana

Soto Babat

Bahan: 500 gr : babat sapi 1 liter : air buat merebus babat 1 liter : air buat kuah. 4 lembar : daun jeruk purut, buang tangkainya 2 sdm : bawang prei iris 1 sdm : seledri cincang halus 2 batang : serai memarkan ½ sdm : kaldu bubuk rasa sapi Penyedap rasa secukupnya Garam dan minyak secukupya Suasana “Kulineria Bali Fest”

Bumbu Halus : 7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih 10 butir : lada butir

13

Cara Membuat : Haluskan semua bumbu rujak, lalu tata irisan lontong, mentimun, tauge, tahu, tempe, juga cingur dalam mangkok saji. Tuangkan bumbu rujak. Cara Membuat Soto : Cuci bersih daging sapi,rebus sampai empuk, lalu tiriskan dan saring kaldunya. Potong daging sesuai selera, panaskan ­minyak lalu tumis bumbu halus, serai, daun prei juga daun jeruk sam­pai harum. Masukkan irisan daging, lalu tuang air dan sisa air kaldu sapi, masak sampai mendih dan bum­b u meresap. Masukkan daun seledri dan irisan daun prai, lalu matikan api. Siramkan kuah dan daging soto di atas rujak. Hidangkan selagi panas.

¼ sdt : pala 3 ruas : jari jahe 3 ruas : jari kunyit Pelengkap : 2 sdm : bawang putih goreng 1 buah : jeruk nipis Sambal cabe secukupnya Cara Membuat : Cuci bersih babat, lalu rebus sampai empuk. Tiriskan, buang airnya, potong menurut selera. Tumis bumbu halus bersama daun jeruk, juga serai. Masak sampai harum, lalu masukkan potongan babat, aduk. Masukkan 1 liter air, rebus sampai mendidih. Masuklan garam, kaldu bubuk juga lada bubuk, masak hingga mendidih dan bumbu meresap. Siap disajikan dengan tambahan irisan daun seledri, bawang putih goreng, air jeruk nipis, juga sambal.

Kerang Pedas

Bahan : 250 gr : daging kerang 8 buah : bawang merah iris serong 3 siung : bawang putih iris serong 1 buah : cabe merah iris serong 1 buah : cabe hijau iris serong 9 buah : cabe rawit cincang kasar 2 ruas : jari jahe keprok 1 ruas : jari lengkuas keprok 1 buah : tomat potong dadu 150 ml : air 1 sdm : saus tiram 1 sdm : kecap manis ½ sdt : lada bubuk 1 sdt : kaldu bubuk Garam, minyak secukupnya

Cara Membuat : Cuci bersih daging kerang, tiriskan. Tumis irisan bawang merah dan bawang putih juga jahe dan lengkuas hingga harum. Masukkan irisan cabe merah, cabe hijau, juga cabe rawit, aduk rata. Masukkan daging kerang juga air, lalu aduk. Masukkan garam, gula, kaldu bubuk, juga bahan-bahan lainnya. Masak sampai bumbu meresap dan siap disajikan.


12

Kuliner

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

“Kulineria Bali Fest”

Bagi pecinta kuliner, jangan lewatkan event “Kulineria Bali Fest” yang diadakan PT Sinar Sosro bekerjasama dengan Komunitas Kuliner Kreasi Bali (K3B) di lapangan Timur Bajra Sandhi, Renon, Denpasar. Event yang berlangsung Jumat (10/3) hingga Minggu (12/3) ini menghadirkan 50 stand kuliner dan 20 stand UMKM fashion dan aksesoris.

G

M PT Sinar Sosro Bali Nusra Bambang Sugiartono dalam sambutannya mengatakan, acara “Kulineria Bali Fest” merupakan salah satu upaya Tehbotol Sosro untuk membangun dan mengembangkan industri kreatif khususnya di bidang kuliner di Bali. “Bali merupakan destinasi pariwisata dunia, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan wisata kuliner termasuk kuliner tradisional. Di sisi lain animo masyarakat Denpasar khususnya dan Bali pada umumnya terhadap aktivitas kuliner sangat tinggi, sehingga diperlukan wadah bagi mereka untuk bisa berimprovisasi dan berkreasi atas kulinerkuliner yang ada,” ujarnya. Wakil Gubernur Bali dalam sambutan yang dibacakan Karo Perekonomian Setda Provinsi Bali, Nengah Laba memberi apresiasi kepada Sosro dan K3B karena sudah menyelenggarakan event ini. Pemerintah mendukung agar

Sarwan

kuliner Bali bisa mendunia. Agar bisa bersaing di kancah internasional tentu harus dibarengi dengan upaya untuk membuat kuliner yang higienis dalam pengolahan dan indah dalam penyajian. Sementara itu, Ketua K3B Putu Darsana mengatakan mengatakan event ini merupakan

Pembukaan “Kulineria Bali Fest” ditandai dengan pemukulan kulkul

Bahan: 4 buah 1buah 2 buah 2 buah 150 gr 50 gr 50 gr

: lontong siap pakai : mentimun, potong tipis : tahu goreng, potong-potong : tempe goreng, potong potong : cingur sapi, rebus empuk potong-potong : tauge, siram air panas : kangkung rebus sebentar

Bumbu Rujak Halus 100 gr : kacang tanah goreng 1 sdm : bawang putih goreng 15 buah : cabe rawit ½ buah : pisang batu mentah, iris tipis tipis 3 sdm : petis udang 1 sdm : air asam jawa 1 sdt : terasi matang 60 gr : gula merah 60 ml : air matang.

event kuliner terbesar yang pernah diadakan di Kota Denpasar. Pihaknya berharap event ini bisa menjadi cikal bakal kebangkitan kuliner khas tradisional Bali di Kota Denpasar. “Ke depan kami berharap ada suatu tempat kuliner khas Bali sehingga kuliner khas Bali bisa booming seperti kuliner lainnya,” ujar Darsana. Acara yang juga digelar selama “Kulineria Bali Fest” ini antara lain lomba ayam betutu, parade fruit curving, nyastra Bali, dolanan anak, jalan sehat, lomba mewarnai, dan lomba fashion show. Untuk hiburan, ada parade band indie serta penampilan Clekontong Mas, KIS Band, Leeyonk Sinatra, dan Joni Agung & Double T. (Ngurah Budi)

Stand-stand di “Kulineria Bali Fest”

Rujak Soto Banyuwangi 2 sdm 1 sdm

: bawang prei, potong-potong : daun seledri cincang halus.

Bumbu Halus Soto : 7 buah : bawang merah 4 siung : bawang putih 11 butir : merica bulat 4 butir : kemiri sangrai 2 ruas : jari jahe 2 ruas : jari kunyit ½ sdm : kaldu bubuk rasa sapi Garam secukupnya

Bahan Soto : 300 gr : daging sapi 2 liter : air 3 sdm : minyak goreng 3 batang : serai memarkan 4 lembar : daun jeruk purut buang tulangya

GM PT Sinar Sosro Bali Nusra Bambang Sugiartono (kanan) dan Ketua K3B Putu Darsana

Soto Babat

Bahan: 500 gr : babat sapi 1 liter : air buat merebus babat 1 liter : air buat kuah. 4 lembar : daun jeruk purut, buang tangkainya 2 sdm : bawang prei iris 1 sdm : seledri cincang halus 2 batang : serai memarkan ½ sdm : kaldu bubuk rasa sapi Penyedap rasa secukupnya Garam dan minyak secukupya Suasana “Kulineria Bali Fest”

Bumbu Halus : 7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih 10 butir : lada butir

13

Cara Membuat : Haluskan semua bumbu rujak, lalu tata irisan lontong, mentimun, tauge, tahu, tempe, juga cingur dalam mangkok saji. Tuangkan bumbu rujak. Cara Membuat Soto : Cuci bersih daging sapi,rebus sampai empuk, lalu tiriskan dan saring kaldunya. Potong daging sesuai selera, panaskan ­minyak lalu tumis bumbu halus, serai, daun prei juga daun jeruk sam­pai harum. Masukkan irisan daging, lalu tuang air dan sisa air kaldu sapi, masak sampai mendih dan bum­b u meresap. Masukkan daun seledri dan irisan daun prai, lalu matikan api. Siramkan kuah dan daging soto di atas rujak. Hidangkan selagi panas.

¼ sdt : pala 3 ruas : jari jahe 3 ruas : jari kunyit Pelengkap : 2 sdm : bawang putih goreng 1 buah : jeruk nipis Sambal cabe secukupnya Cara Membuat : Cuci bersih babat, lalu rebus sampai empuk. Tiriskan, buang airnya, potong menurut selera. Tumis bumbu halus bersama daun jeruk, juga serai. Masak sampai harum, lalu masukkan potongan babat, aduk. Masukkan 1 liter air, rebus sampai mendidih. Masuklan garam, kaldu bubuk juga lada bubuk, masak hingga mendidih dan bumbu meresap. Siap disajikan dengan tambahan irisan daun seledri, bawang putih goreng, air jeruk nipis, juga sambal.

Kerang Pedas

Bahan : 250 gr : daging kerang 8 buah : bawang merah iris serong 3 siung : bawang putih iris serong 1 buah : cabe merah iris serong 1 buah : cabe hijau iris serong 9 buah : cabe rawit cincang kasar 2 ruas : jari jahe keprok 1 ruas : jari lengkuas keprok 1 buah : tomat potong dadu 150 ml : air 1 sdm : saus tiram 1 sdm : kecap manis ½ sdt : lada bubuk 1 sdt : kaldu bubuk Garam, minyak secukupnya

Cara Membuat : Cuci bersih daging kerang, tiriskan. Tumis irisan bawang merah dan bawang putih juga jahe dan lengkuas hingga harum. Masukkan irisan cabe merah, cabe hijau, juga cabe rawit, aduk rata. Masukkan daging kerang juga air, lalu aduk. Masukkan garam, gula, kaldu bubuk, juga bahan-bahan lainnya. Masak sampai bumbu meresap dan siap disajikan.


10

Kreasi

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Bali selain sebagai destinasi wisata, juga menyimpan potensi retail yang menjanjikan terutama untuk produk summer collection dan beragam aksesoris untuk mendukung tampilan casual yang fashionable. Berlokasi di Samasta Lifestyle Village,

Konsep Minimalis dengan Ornamen

Stylish

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Keindahan Batik Memori Desainer yang satu ini tercatat konsisten mengeksplor keindahan Batik Bali dengan menghadirkan berbagai motif ikonik Bali.Kini dengan brand namanya sendiri Bintang Mira Batik Bali, karyanya semakin berkibar.

B

sebuah destinasi wisata terbaru

intang Mira menampilkan koleksinya yang bertajuk “In Memoriam Lou Zeldis” di ajang Indonesia Fashion Week 2017 di JCC Jakarta, belum lama ini.

di Jimbaran, Asamula membuka gerai butik pertamanya untuk memenuhi kebutuhan fashion bagi penduduk lokal maupun turis yang menghabiskan waktu untuk berlibur di Pulau Dewata, Sabtu (4/3).

M

engambil konsep multi local brand yang terkurasi, Asamula menghadirkan lebih dari 10 brand lokal yang terkurasi dengan baik dari segi model, trend hingga harga yang disesuikan dengan target market. Terinspirasi dari kreativitas tunastunas bangsa, Asamula menghadirkan produk yang berasal dari kreasi desainer Indonesia pilihan mulai dari baju, kain batik, jam tangan, kacamata, jewellery dan masih banyak lainnya, yang sangat menarik untuk turis mancanegara dan wisatawan lokal. Brand lokal yang hadir di Asamula, seperti Sejauh Mata Memandang, Seratus Kapas, Tulisan, Tayada Batik, Stella Rissa Resort, KaIND, Lima Watch, Epa Jewel, Mao Mao, Petang Hari, Kandura, Gaze Eyewear, Geulis, Studiokaen, Loev, Srou, Teresa Mutiara, dan masih banyak lagi. Isofia Peruna, pemilik Asamula, menjelaskan proses kurasi ini berdasarkan keunikan dan kualitas produk yang sesuai untuk market di Bali. Asamula mengambil konsep gerai butik yang minimalis dengan unsur ornamen yang lebih stylish. “Nama Asamula berasal

dari penggabungan dua kata “Asa” yang memiliki arti harapan dan “Mula” yang diartikan sebagai awal. Jadi, Asamula bisa diartikan sebagai harapan agar para desainer lokal lebih dikenal dan sebagai proyek pertama untuk mengangkat kecintaan kita terhadap produk dalam negeri,” jelasnya. Asamula telah membuka tokonya di Samasta Lifestyle Village sejak 18 November 2016. Melalui grand opening ini diharapkan awareness konsumen akan kehadiran Asamula semakin baik sekaligus semakin menumbuhkan minat masyarakat untuk menggunakan produk lokal yang berkualitas dan tidak kalah dengan produk luar negeri.

Acara grand opening ini juga dimeriahkan dengan fashion show yang menampilkan koleksi dari brand fashion yang ada di Asamula. Dari deretan model-model terlihat beberapa sosok model sekaligus selebritis seperti Endhita dan Indah Kalalo, DJ Nadya Hamzah serta 2nd runner up Putri Indonesia dari Bali, Cok Krisnanda, yang ikut serta melenggang di catwalk. Asamula terintegrasi dengan Samasta Lifestyle Villlage, sebuah kawasan wisata “The New Hub of Jimbaran” yang diisi sebanyak 28 tenant kuliner dan gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan masa kini.

Wanita harus Jadi Pribadi Pemberani Konsulat Jenderal India di Bali bekerja sama dengan Balinese Indian Friends Association (BIFA) memperingati Hari Wanita Sedunia pada Rabu (8/3). Wakil Konjen India, Subrata Sarkar dalam sambutannya memaparkan tentang perjuangan wanita di dunia untuk memperoleh kesetaraan gender. “Keberadaan wanita tidak dapat diremehken. Wanita di zaman modern telah membuktikan bahwa mereka sangat mampu melakukan pekerjaan di berbagai bidang seperti politik, seni, olahraga, sastra, dan bisnis,” ujar Subrata Sarkar. Sementara itu, Neeta Malhotra, Presiden (BIFA) menyampaikan pesan–pesan inspiratif kepada para wanita untuk menjadi pribadi pemberani serta memiliki semangat yang kuat untuk menggapai hal yang dicita-citakan. Peringatan Hari Wanita Sedunia yang dihadiri

Style

oleh sekitar 60 orang ini juga diisi dengan penyerahan penghargaan kepada beberapa tokoh wanita berpengaruh di Bali atas kontribusi mereka kepada masyarakat dalam bidang kesenian, kemanusiaan, spiritual, dan pendidikan. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil Konjen kepada Sister Janaki Padmanabhan (Kepala Yayasan Brahma Kumaris Denpasar), Dr. Ni Putu Tirka Widanti (Ketua Yayasan Kul-Kul), Ida Ayu Pradyani Manthara (Ketua Yayasan Pendidikan Dria Raba), dan Ni Ketut Arini (Sanggar Warini). Acara ini dilanjutkan dengan pemutaran video tentang peran serta perjuangan wanita-wanita India. Dua video dokumenter yang diputar adalah “The Indian Women-An Indomitable Spirit” dan “In Her Words-The Journey of Indian Women”. (Ngurah Budi)

(Ngurah Budi)

Dikatakan oleh Bintang Mira jika karyanya kali ini dipersembahkan untuk mengenang seniman batik bernama Lou Zeldis asali America. Almarhum, tinggal di Ubud dan mengerjakan batik dengan warna alam dengan motif-motif-

nya berupa flora dan geometris. Begitu pula dengan motif motif yang dihadirkannya di IFW kali ini sebagian besar ternyata terinspirasi dari karyakarya Lou Zeldis. Bersama pilihan siluet H dan I, Bintang Mira pun mengolah warna kuning dan coklat coklat sogan, warna favorit yang bakal bertahan untuk beberapa tahun ke depan pada barisan karyanya berikut ini. (Sri Ardhini)

15


16

Sang Ayu Rania Callista Astarina adalah seorang anak berprestasi dalam beberapa hal. Belum lama ini, ia berhasil menjadi Juara Umum dalam Lomba Baca Puisi se-Bali tahun 2017 yang rutin digelar Sanggar Rare SD Cipta Dharma Denpasar. Di tahun 2016, ia juga menyabet Juara I Dharma Wacana dalam rangka Utsawa Dharmagita tingkat Provinsi Bali. Gek Rani-demikian sapaan akrab siswi kelas 6D SD Cipta Dharma ini menjadi Duta Bali untuk kembali bertarung di Palembang dalam waktu dekat ini.

P

Edukasi

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

restasi lain anak yang juga hobi menyanyi dan modeling ini, di antaranya Juara II Pidato dalam Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FS2N) 2016, dan Juara II Mesatua Bali tingkat Kota Denpasar 2016. Ketika ditanyai apakah tidak bosan dengan rutinitasnya, usai sekolah mengikuti les pelajaran, dan kegiatan lainnya? Dengan tersenyum, ia mengaku tidak bosan ataupun merasa terpaksa menjalani semua aktivitasnya yang cukup padat. Semua aktivitasnya dari baru bangun, sekolah, hingga tidur lagi, sudah terpola sejak kecil. Gek Rani sudah beranjak dari tempat tidurnya pukul 05.15, kemudian mandi dan sarapan. Sembari sang

Percaya Diri untuk Menang

mama mengepang rambutnya yang panjang, Gek Rani menyempatkan diri untuk kembali membaca-baca buku pelajaran. “Semakin sering membaca, akan semakin ingat. Pokoknya kalau ada waktu sela, pasti saya isi dengan membaca,” ujarnya. Lalu bagaimana cara Gek Rani membagi waktu antara belajar pelajaran sekolah sementara ia juga kerap mengikuti lomba-lomba yang tentunya juga memerlukan waktu untuk belajar? “Biasanya sepulang les, saya belajar/menghapal materi untuk lomba. Setelah itu baru buat PR, malamnya khusus belajar pelajaran sekolah. Biar saya tidak bingung dan bisa konsen satu-satu,” ujarnya. Ia tak menampik pernah jenuh/bosan belajar. Kalau sudah begitu, biasanya Gek Rani istirahat sebentar (tidur), kemudian mandi, setelah segar kembali baru belajar. “Dia biasanya belajar sendiri dulu untuk menguasai materi pelajar­ an. Setelah itu baru saya croscek, tanya jawab,” ujar mamanya, Sang Ayu Ketut Ratwiastri yang setia setiap saat mengawal aktivitas putri bungsunya itu. Bu Ayu mengatakan, putrinya itu memang senang berkompetisi. “Apapun yang judulnya kompetisi, atau pentas di panggung, dia pasti bersemangat,” imbuhnya. Terlebih

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017 Para tamu undangan dengan penuh suka cita hadir dalam acara Gala Dinner dan peserta Tabungan Arisan Sitenar, (7/3), Selasa di Restoran Hongkong Garden, Sanur.

A

Gek Rani saat berhasil menyabet Juara Umum Lomba Baca Puisi se-Bali belum lama ini

jika kedua orangtuanya dan orangorang yang diseganinya bisa hadir, itu memberikan semangat yang luar biasa. Karena bagi Gek Rani, ketika mengikuti suatu lomba, ia berprinsip harus menang. Untuk menang harus percaya diri. Karena itu persiapannya harus matang jauh hari sebelumnya. Tentunya diimbangi juga dengan berdoa. Gek Rani mengisahkan awal dirinya menyukai sastra karena melihat kakaknya pidato. Ia pun

ingin ikut, seperti kakaknya. Gek Rani pertamakali ikut lomba mendongeng yang dibuat sendiri, saat duduk di kelas 5 (tahun 2016) dan berhasil mendapat Juara II tingkat Provinsi. Berikutnya, ikut Lomba Baca Puisi Lintang, dan juga berhasil meraih Juara I. Tentunya keberhasilan ini sangat wajar dicapainya berkat kesungguhannya belajar dan berlatih. Yang paling penting, yang mungkin bisa diadopsi oleh orangtua dan

keluarga lain, orangtuanya sa­ ngat disiplin menerapkan aturan. Di rumahnya, di masing-masing kamar anaknya termasuk kamar Gek Rani, tidak ada televisi. Mereka hanya boleh menonton televisi Jumat, Sabtu, dan Minggu pagi saja. Sesibuk apapun ayahnya yang seorang dokter, selalu menyiap­ kan waktu untuk makan malam bersama. Di sanalah keluarga ini bercengkrama dan mendiskusikan segala hal. (Inten Indrawati)

cara launching atau peluncuran program Tabungan Arisan SiTenar ini juga dihadiri Direksi BPR Bali Dananiaga yakni, I Made Arta, SE.MM., selaku Direktur Utama, dan Desak Wayan Satya Pusparini, SE selaku Direktur. Acara terlaksana dengan begitu meriahnya karena antusias undangan yang saling berinteraksi yang menjadi ajang promosi bisnis bagi mereka sehingga bisa lebih mengenal satu sama lain nasabah bank BDN, dan acara ini, diharapkan dapat menjadi pembuka bisnis bagi para nasabah. Banyaknya doorprize yang dibagikan kepada para undangan juga turut menambah kemeriahan acara ini. Direktur Utama BDN, I Made Arta, SE.MM., mengucapkan terima kasih kepada para peserta arisan Si Tenar 1 dan 2 yang telah berjalan hampir 1 tahun 4 bulan. “Kmi ucapkan selamat bagi pemenang yang telah mendapatkan undian setiap bulan sehingga telah mendapatkan kembali pokok beserta cash back dan hadiah-hadiah lainnya,” ujarnya. Ia juga menyampaikan, Bank BDN berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerjanya meski situasi sedang sulit, untuk melakukan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya. Hal ini ditunjukkan dengan total asset sampai dengan bulan Pebruari 2017 sebesar Rp 153 miliar, penghimpunan dana pihak ketiga sebesar Rp 111 miliar, fortofolio kredit sebesar Rp 124 miliar, serta

Gala Dinner dan Launching Si Tenar 3 BPR Bali Dananiaga rasio kecukupan modal sudah di atas ketentuan yang dipersyaratkan atau sebesar 15,04 %. “Dengan penuh rasa syukur kami sampaikan, menurut majalah infobank edisi khusus No 461 bulan Maret 2017 yang mengangkat tema “1000 PERINGKAT ASSETS BPR” sehingga BPR Bali Dananiaga berada di urutan Nomor 7 untuk wilayah Provinsi Bali dari 138 BPR, dan Nomor urut 143 nasional dari 1.595 BPR di Indonesia, “ ujarnya. Disamping telah menerima beberapa penghargaan diantaranya Infobank award, Bali Costumer Stasifaction Award, Bali Best Brand Award dan penghargaan lainnya. “Berkat dukungan nasabah juga kami bisa relokasi kantor pusat yang sebelumnya di Jalan Teuku Umar Denpasar pindah ke Jalan Gatot Subroto Timur Nomor 332 Denpasar sehingga kami bisa memberikan pelayanan yang lebih prima kepada nasabah dengan dukungan infrastruktur yang memadai dan SDM yang kompeten,” imbuhnya. BDN telah berdiri sejak tanggal 30 Maret 1993 yang akan menginjak usia 24 tahun pada tahun ini. “Visi kami, menjadikan BDN sebagai BPR yang tumbuh sehat dan berkembang secara wajar,” kata Made Arta. Visi ini dijabarkan melalui misi: meningkatkan kompetensi SDM di bidang keuangan perbankan melalui pendidikan dan pelatihan, memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh dan selaku mitra pilihan utama, meningkatkan nilai investasi yang unggul kepada

Suasana Gala Dinner dan Launching SiTenar 3

S

E

X DU

9

Penyerahan buku perdana SiTenar 3

para pemegang saham , meningkatkan kondisi rasa aman dan nyaman kepada para karyawan sebagai tempat kebanggan untuk tempat berkarya dan berprestasi, meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, menjadikan acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik. “Harapan ke depan, Bali Dananiaga tetap fokus ke masa depan. Untuk mewujudkan visi sebagai ‘Bank Perkreditan rakyat yang tumbuh sehat berkembang secara wajar,” kata Made Arta. Ia menambahkan, Bali Dananiaga akan terus berupaya memanfaatkan keunggulannya sebagai bank transaksional dalam menawarkan relationship banking experience secara menyeluruh pada nasabah Bali Dananiaga. “Saat ini kami sedang mengembangkan struktur organisasi baru yang akan meningkatkan kemampuan Bali Dananiaga dalam pendalaman hubungan dengan nasabah. Dengan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, kami percaya Bali Dananiaga dapat terus meraih kinerja usaha yang lebih baik di tahun-tahun mendatang,” tegasnya. Desak Wayan Satya Pusparini mengatakan, Program Arisan SiTenar ini sangat menguntungkan nasabah karena ketika menang mereka sudah tidak perlu bayar lagi. Hal ini meng­ akomodir kebutuhan nasabah yang sudah terbiasa mengikuti arisan di masyarakat. “Adapun model arisan yang

Kirim surat Anda ke Redaksi ­Tokoh dan cantum­kan “Sex Edu” di amplop. Bisa juga dikirim ke redaksitokoh@ yahoo.com. atau redaksitokoh@gmail.com Rubrik ini ­diasuh ­Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ­Denpasar.

Tanya: “Dok, langsung saja, aku sering dengar kalau kondom juga bisa robek saat digunakan, sehingga dibilang tidak efektif. Itu bagaimana dok?” (Mia, 19) Jawaban: Seberapa efektif sebenarnya penggunaan kondom? Berdasarkan studi pada orang-orang yang menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi, dari 100 orang hanya 1 orang yang akhirnya mengalami kehamilan pada pasangan dari kelompok laki-laki pengguna kondom. Di samping buat mencegah kehamilan, kondom juga ditujukan buat mencegah infeksi menular seksual. Secara medis dan epidemiologis sudah terbukti bahwa akan terjadi penurunan risiko penularan infeksi menular seksual pada para pengguna kondom. Dari banyak studi juga diketahui bahwa kondom efektif mencegah HIV. Lalu apa penyebab kegagalan kondom? Di samping angka penggunaan kondom pada masyarakat Indonesia masih rendah, penyebab kegagalan proteksi diyakini ha­ nyalah karena satu alasan: kesalahan peng-

dr. Oka Negara, FIAS

gunaan kondom. Pengetahuan masyarakat tentang kondom masih sangat rendah se­ hingga orang masih belum menggunakannya secara tepat. Kegagalan kondom lebih se­ ring disebabkan pemakainya tidak menggunakannya dengan benar, dan bukan karena mutu kondom itu sendiri. Juga karena lekatnya cap buruk yang dilabelkan masyarakat terhadap kondom menjadikan akses untuk membeli dan kecermatan penggunaannya menjadi tidak maksimal. Masih banyak orang yang malu untuk membeli kondom padahal memerlukannya. Demikian pula masih banyak yang tidak memperhatikan cara penggunaan yang baik, tidak memperhatikan masa kedaluwarsa kondom, masih banyak yang menyimpan di dompet atau ditempat yang panas dan terlampau lembab, dan masih banyak yang keliru dalam memasangnya selama hubungan seksual. Bila digunakan secara benar dan konsisten, kondom mempunyai peranan penting dalam kesehatan umum masyarakat, khususnya sebagai salah satu pilihan kontrasepsi dan pencegahan infeksi menular seksual, termasuk HIV dan Hepatitis B. Penggunaan kondom yang baik akan mengu­rangi risiko terinfeksi penyakit seksual, bagi mereka yang tidak

kami tawarkan sudah pasti aman karena kami dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Peserta arisan tidak perlu khawatir kehilangan dana yang sudah disetorkan dalam bentuk tabungan karena meskipun belum menang setelah periode berakhir yaitu pada bulan ke-30 peserta akan mendapatkan dana arisan dan cashback-nya,” katanya. Selain itu juga, peserta mendapatkan kesempatan untuk meraih doorprize yang sangat menggiurkan. “Arisan ini kami lakukan secara transparan karena disaksikan oleh perwakilan peserta dan diumumkan melalui SMS ­Broadcast

sehingga memudahkan peserta men­ dapatkan informasi yang diperlukan tentang kegiatan arisan ini,” tambah Desak Satya Pusparini. Selain peluncuran Si Tenar, Bank BDN juga sedang gencar-gencarnya memberikan service kepada nasabah melalui program BDN VIP Club Card. BDN menggandeng beberapa perusahaan yang memenuhi kategori dalam program BDN VIP Club Card, yang memberikan keistimewaan atau previllage kepada VIP Customer Bank BDN. Beberapa perusahaan rekanan seperti, Samani Resto, Pandan Sari Cafe Jimbaran, Butik Suwarni Collection, Ratna Dewi Royal Kebaya, White Canny Resto, RS Siloam, Klinik Penta Medika, Cangkruk, Romansa Salon and Spa, House of Dura, Wellbeing Spa, Tempat Wisata Taman Nusa, Lady Marmalade salon & Spa, Cleopatra salon, Mie Ayam Jakarta, rumah makan Boemboe Mertua, SOUL (Spirit of Universal Life), Lembaga Pendidikan Musik Farabi by Dwiki Darmawan, Ayulia Salon, MD Clinic, dll. “Dengan memiliki BDN VIP Club Card nasabah dimanjakan dengan suasana yang nyaman sudah tidak perlu diragukan lagi. Jadi segera datang dan nikmati keistimewaannya,” ujar Mirah Kumala Dewi, Kepala Cabang BDN Ubud.-ast

Penandatanganan berita acara pemenang SiTenar oleh Direktur Utama BDN, I Made Arta, SE.MM.

Kondom Robek mampu berpuasa seks. Kondom yang robek atau bocor adalah salah satu hal yang paling ingin dihindari dalam praktek penggunaan kondom, karena saat kondom itu robek maka fungsinya sebagai alat kontrasepsi dan mencegah infeksi menular seksual menjadi gagal. Apa saja yang paling sering menjadi penyebab kegagalan penggunaan kondom? Yang paling sering dan mungkin adalah: Penyimpanan kondom yang tidak baik. Sering kali disimpan di dompet yang ketat dan panas sehingga bahan lateks bisa mengalami kerusakan, atau malah di tempat yang terlalu lembab dan berjamur Pemakaian kondom yang sudah kadaluarsa. Tentu saja jika digunakan akan menghilangkan daya proteksinya karena kondom berbahan lateks menjadi kehilangan kelenturan, kehilangan cairan pelumas sehingga mudah robek. Pemakaian kondom dalam keadaan mabuk. Ini tentu saja membuat penggunanya tidak bisa menggunakan secara tepat, atau terlepas saat menggunakannya. Kondom tersebut robek ketika dibuka dari bungkusan. Bisa jadi karena tidak cermat saat membuka, atau karena terkena kuku sehingga mengakibatkan robek.

Yang unik dari kondom adalah dalam fungsinya, yang tidak bisa dimiliki oleh alat kotrasepsi lain. Kondom memiliki fungsi ganda yaitu untuk mencegah penularan infeksi menular seksual juga dapat digunakan se­bagai alat kontrasepsi. Hingga saat ini kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling efektif untuk mengurangi risiko penularan penyakit seksual. Suntik KB, pil KB, spiral atau IUD hingga susuk KB tidaklah mampu mencegah infeksi menular seksual. Bahkan vasektomi atau pemotongan saluran sperma pada laki-laki pun tidak mampu mencegah infeksi menular seksual. Satu tambahan lain, orang yang sudah mengetahui dirinya mengidap infeksi menular seksual harusnya tetap menggunakan kondom untuk mencegah penularan pada pasangannya. Dan harus juga diperhatikan, apakah pasangan seksual juga mengalami keluhan yang sama, dan sudah sebaiknya diperiksakan juga ke dokter untuk menuntaskan bersama gangguan dan keluhan penyakit yang ada. Dan sudah sebaiknya juga, bila telah melakukan hubungan seksual yang berisiko dan tidak setia dengan pasangan agar melakukan pemeriksaan darah untuk mengetahui lebih dini apakah terinfeksi HIV juga.


8

Bunda & Ananda

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Waspadai Infeksi Telinga pada Anak Tumbuh kembang anak memang sangat mengagumkan. Banyak tingkah laku anak Anda yang mengejutkan. Anda akan terus terkagum-kagum dan bangga dengan si buah hati. Tidak kalah penting untuk Anda menjaga kesehatan anak Anda. Dalam memberikan perawatan sehari-hari, Anda juga dapat sambil melihat perubahan secara fisik pada anak sehingga dapat mengatasi timbulnya masalah kesehatan secara dini.

S

alah satunya yaitu dengan mengenali terjadinya infeksi pada telinga anak. Infeksi telinga bukan lagi kejadian yang langka menyerang balita maupun anak-anak. Infeksi telinga sering terjadi setelah anak-anak mengalami batuk maupun pilek yang agak lama. “Terkait masalah sakit telinga tersebut, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu apakah nyeri yang anda rasakan berhubungan dengan gejala pilek atau memang benarbenar merupakan infeksi telinga,” ujar dr. Made Ani Yuli Susanti. Tanda-tanda bahwa seseorang memiliki infeksi telinga dibandingkan sakit telinga yang terjadi bersamaan dengan pilek di antaranya, nyeri tidak hilang dengan gejalagejala pilek lainnya, pendengaran semakin menurun, kemungkinan juga mengalami demam, dan rasa nyeri terasa lebih intens. Infeksi telinga dapat terjadi pada bagian telinga luar, telinga tengah maupun telinga dalam. Telinga luar adalah bagian telinga yang tampak, termasuk keseluruhan bagian luar telinga, yang terdiri dari tulang rawan dan kulit, dan daun telinga. Telinga luar juga termasuk saluran telinga. Gendang telinga adalah suatu membran tipis yang berlokasi pada ujung paling dalam dari saluran telinga yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Telinga tengah adalah ruangan kecil sebesar kacang polong berlokasi tepat di belakang selaput gendang telingadimana terdapat tiga tulang kecil yang menangkap getaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Secara normal, ruangan ini terisi udara yang masuk melalui saluran Eustachius (saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan hidung dan tenggorokan). Saluran ini berfungsi mencegah penumpukan tekanan di dalam telinga. Umumnya saluran ini tertutup, namun terbuka selama menelan dan menguap untuk mengimbangi tekanan udara pada telinga tengah dengan tekanan udara di luar telinga. Kebanyakan infeksi telinga terjadi pada telinga luar atau telinga tengah dan jarang terjadi pada telinga dalam. Penyakit infeksi telinga tengah atau disebut juga dengan Otitis Media (OM) merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada anak usia di bawah lima tahun. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah radang telinga tengah. Semua orang bisa mengalami otitis media, tetapi kondisi ini lebih umum terjadi pada anakanak di bawah usia 10 tahun dan pada bayi berusia 6-15 bulan.Hal ini dikatakan dr. Ani-demikian sapaan karib dokter fungsional di Puskesmas I Denpasar Selatan ini, terjadi dikarenakan beberapa hal. Di antaranya :

- Sistem kekebalan tubuh anak masih dalam perkembangan Saluran Eustachius pada anak lebih lurus secara horizontal dan lebih pendek sehingga ISPA lebih mudah menyebar ke telinga tengah Adenoid (salah satu organ di tenggorokan bagian atas yang berperan dalam kekebalan tubuh) pada anak relatif lebih besar dibanding orang dewasa. Posisi adenoid berdekatan dengan muara saluran Eustachius sehingga adenoid yang besar dapat mengganggu terbukanya saluran Eustachius. Selain itu adenoid sendiri dapat terinfeksi dimana infeksi tersebut kemudian menyebar ke telinga tengah lewat saluran Eustachius. Infeksi telinga sering diawali dengan infeksi virus seperti flu atau pilek yang menyebar ke telinga tengah melalui saluran Eustachius. Saat bakteri atau virus melalui saluran tersebut, mereka dapat menyebabkan infeksi di saluran itu hingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran dan datangnya sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih itu akan membunuh bakteri dengan mengorbankan diri mereka sendiri, yang hasilnya terbentuk nanah dalam telinga tengah. Rongga telinga tengah meradang dan terjadilah penumpukan cairan di balik gendang telinga. Infeksi telinga bisa menyebabkan gangguan fungsi atau pembengkakan dalam saluran Eustachius. Faktor pemicu lainnya adalah infeksi di daerah tenggorokan (umumnya infeksi virus) yang menyebabkan tersumbatnya saluran dan infeksinya bisa menjalar ke saluran Eustachius. Posisi tiduran saat menyusu dari botol bisa pula meningkatkan risiko terkena infeksi telinga pada anak.Hal ini disebabkan karena pada anak, saluran Eustachius ini lebih sempit dan pendek sehingga cairan mudah terperangkap di telinga tengah. Terkadang infeksi telinga tengah tidak menunjukkan gejala khusus, namun membuat bayi sering merasa telinganya sakit atau merasakan tekanan atau sensasi penuh di telinganya. Bayi yang terinfeksi mungkin akan sering menangis terutama di malam hari ketika ia sedang berbaring. Pada kondisi yang lebih parah, infeksi telinga dapat menyebabkan gendang telinga pecah atau berlubang dan disertai keluarnya darah. Hal ini dapat mengurangi tekanan di dalam telinga yang terbentuk karena infeksi sehingga mengurangi rasa sakit. Gendang telinga yang pecah bisa sembuh dalam beberapa waktu. Gejala umum yang nampak pada anak yang mengidap Otitis Media biasanya muncul dalam waktu singkat dan meliputi : mengalami sakit pada telinga bagian dalam, sulit untuk tertidur dan biasanya selalu memegangi bagian

telinga, lebih gampang menangis dan rewel, mengalami gangguan pendengaran, keluarnya cairan dari telinga, demam dengan suhu 380C atau lebih serta hilangnya nafsu makan dan sakit kepala. Keadaan ini perlu diagnose yang akurat sehingga memerlukan penanganan dokter. Pengobatan infeksi telinga pada bayi antara lain: Memberikan mereka parasetamol namun yang sesuai dengan resep dokter untuk membantu menurunkan demam mereka dan untuk membantu menghilangkan rasa sakit yang muncul. Pada bayi berusia diatas 24 bulan, dokter mungkin memilih untuk tidak melakukan tindakan guna menunggu sistem kekebalan tubuh anak bekerja melawan infeksi secara alami. Dokter mungkin akan meresepkan antibiotika bila gejala sakit anak tidak membaik setelah 48 jam. Pemberian antibiotika biasanya pada anak yang berusia kurang dari 24 bulan. Sementara pada anak yang lebih tua dari 24 bulan bisa diobati dengan antibiotika atau menunda pengobatan. Antibiotika tidak diberikan kepada setiap anak yang mengalami infeksi telinga sebab infeksi bisa sembuh sendiri tanpa pemberian antibiotika pada anak yang lebih tua. Bila anak mengalami infeksi berulang yang tidak kunjung sembuh maka akan mengakibatkan terganggunya pendengaran dan kemampuan bicara.

dr. Made Ani Yuli Susanti

Sehingga akan dilakukan operasi untuk mengalirkan cairan dari telinga tengah. Saat anda memandikan bayi, hindarilah masuknya air ke dalam telinga. Cara mencegah infeksi yang menyebabkan penyakit telinga tengah pada anak yaitu dengan cara : Jaga kesehatan bayi agar tidak terkena radang tenggorokan Periksakan bayi secara rutin 6 bulan sekali ke dokter THT untuk mengecek kesehatan telinganya, untuk menghindari gangguan pendengaran. Biasanya infeksi telinga tengah pada bayi berlangsung lebih dari satu minggu. Ibu perlu waspada bila keluar cairan dari telinga yang menandakan gendang telinga sudah mengalami kebocoran. Segera bawa bayi anda ke dokter Jauhkan anak-anak dari lingkungan yang penuh asap atau berada di lingkungan perokok Menghindari kontak langsung dengan anak-anak yang sedang sakit atau terserang infeksi

Jangan memberi minum susu ataupun makan pada anak saat mereka berbaring Meskipun infeksi telinga tengah ini jarang menyebabkan komplikasi, tapi jika memang terjadi, komplikasi bisa sangat berbahaya dan harus mendapatkan pengobatan dengan antibiotika secepatnya di rumah sakit. Komplikasi yang mungkin terjadi antara lain : Labirinitis (penyebaran infeksi ke telinga bagian dalam), Mastoiditis (penyebaran infeksi ke tulang di belakang telinga), dan Meningitis (penyebaran infeksi hingga selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang). Untuk mencegah terjadinya infeksi telinga dan komplikasinya, maka kita perlu menjaga dan merawat kebersihan telinga dengan baik. Cara perawatannya sebenarnya tidak memerlukan teknik khusus, cukup dengan cara dibersihkan menggunakan air sabun saat mandi atau dengan cara dikeringkan dengan handuk mandi. Bagaimana dengan kotoran telinga? Meskipun terdengar menjijikkan, kotoran telinga sebenarnya berfungsi untuk membentuk lapisan lilin yang melindungi telinga. Kemudian setelah dibuat, kotoran telinga akan maju menuju saluran telinga luar sehingga dapat ikut tersapu saat dibersihkan waktu mandi. Tidak dianjurkan untuk membersihkan telinga dengan cara didorong menggunakan suatu benda seperti cotton buds sekalipun, karena kotoran dapat masuk semakin dalam dan terkumpul disana. Penggunaan cotton buds yang terlalu keras juga dapat mengiritasi bagian saluran telinga luar. Apabila ingin membersihkan kotoran telinga dapat menggunakan cairan khusus yang berfungsi untuk melunakkan kotoran tersebut sehingga dapat keluar dengan sendirinya. (Inten Indrawati)

Mendongeng Lima Menit TANDUK KERBAU

Seekor singa yang kelaparan berburu hewan di dalam hutan. Namun sial, tak seekor mangsa pun yang diperolehnya. Tiba-tiba, tak sengaja, ia tiba di hamparan sawah yang Made Taro luas. Ia melihat seekor kerbau sedang merumput. Nafsu serakahnya mendorong dia untuk menyergap kerbau itu. Ketika mendekat, ia takut melihat tanduk kerbau yang melengkung tajam. Ia diam sejenak sambil menahan lapar. “Aha! Akan kuakali dia!” serunya dalam hati. Perlahan-lahan ia mendekati kerbau itu. “Sahabatku, perkenalkan, aku Singa penghuni hutan,” katanya lembut. “Bukankah Tuan yang bernama Kerbau, tokoh hewan yang sangat kukagumi?” Kerbau itu mengangguk. “Aku hanya mendengar tokoh itu dalam cerita. Konon, kerbau itu sangat kuat. Tubuhnya besar, kakinya besar, kuku-kukunya tajam, dan di

kepalanya bertengger sepasang tanduk yang dapat menghancurkan batu karang. Tetapi, kalau benar Tuan adalah kerbau, mengapa tidak bertanduk?” “Tidak bertanduk?” tanya kerbau itu heran. “Lihat baik-baik, tandukku tak pernah kulepas.” “Itulah masalahnya, Tuan!” kata Singa. “Seandainya Tuan bertanduk, pasti tampak berwibawa. Maaf, Tuan, aku masih belum percaya mengenai tokoh kerbau yang disebutkan dalam cerita itu.” Singa itu pergi meninggalkan tempat. Setelah jauh, ia bersembunyi dalam semak. Ia melihat kerbau yang sedang merumput itu kecewa dan marah. Hewan besar itu mulai tidak percaya kepada dirinya sendiri. Ia ingin memperlihatkan kepada singa dan hewan-hewan lain, bahwa ia punya tanduk yang kuat dan tajam. Ia adalah hewan berwibawa yang ditakuti semua hewan. Setelah menguak keras-keras, ia berlari menuju onggokan batu karang. Di situ ia menubrukkan kepalanya. Bruk! Bruk! Kedua tanduknya patah, dan dari kepalanya berkucuran darah merah. Nah, itulah saat yang terbaik bagi Singa. Ia berlari menuju kerbau yang sudah tidak berdaya itu. Singa yang kelaparan itu lalu mencengkeram leher kerbau yang bodoh dan gila pujian itu. (Aesop)

Griya

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

17

Bebas Berkreasi dengan Pelapis Dinding

Cat terkelupas, dinding jamuran karena lembab atau dinding keropos, kerap menjadikan tampilan rumah Anda menjadi kotor dan tidak menarik. Umumnya solusinya adalah mengecat kembali dinding rumah dan melapisinya dengan waterproofing atau sejenisnya, yang tentunya membutuhkan waktu panjang dan biaya yang tak sedikit.

K

ini, beberapa orang yang menginginkan tampilan rumah khususnya pada dinding, kembali terlihat bersih bahkan tampil beda, dan dalam waktu singkat, memilih melapisinya dengan bahan spanduk, sejenis wallpaper. Selain konsumen dapat memilih motif yang beragam, bahan ini pun cukup tahan lama. “Mau tampilan dinding Anda bata ekspose, kayu, bambu, batu alam, semuanya bisa. Bisa juga sekalian memasang foto Anda di dinding. Bahkan ada yang dindingnya cu-

Beberapa aplikasi pelapis dinding

kup,” ujar Gede Alit Suantara yang sudah beberapa kali mengerjakan pelapisan dinding ini. Tahap awal, ia akan mengukur luasan dinding yang akan dilapisi. Kemudian konsumen disilahkan memilih motif gambar yang banyak ada di internet. Pilihan Anda itu akan di-print, dan keesokan harinya siap dipasang. Pemasangan pada dinding dengan jalan dipaku, namun tentunya memerlukan keterampilan juga untuk membuat tampilan dinding Anda rapi, mendekati aslinya. (Inten Indrawati)

Gede Alit Suantara


18

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Bali tak melulu tentang pantai dan sunsetnya yang indah, pulau dewata ini juga menghasilkan kopi yang nikmat dengan kenikmatan dan cita rasa yang berbeda. Ada filosofi bahwa rasa dari secangkir kopi tergantung di mana kopi itu ditanam. Kabupaten Buleleng merupakan salah satu penghasil kopi yang memiliki aroma dan cita rasa yang khas. Sejumlah dataran tinggi penghasil kopi itu salah satunya adalah Desa Pedawa.

S

eorang pengusaha desa setempat, Ketut Sudiarta salah satunya yang meneruskan usaha orang tuanya untuk memproduksi Kopi Moola Pedawa dengan pengolahan tradisional. Produksi dengan sistem roasting masih menggunakan bara api kayu bakar. Menurutnya, cara tradisional masih tetap dipertahankan untuk memperoleh rasa kopi yang benar-benar nikmat. “Kayu bakar yang digunakan juga bukan sembarangan tetapi menggunakan kayu kopi sehingga akan menambah aroma kopi yang diproduksi,” jelasnya.

Kenalkan Potensi Kopi Pedawa

Jenis kopi yang ditanam di lahan seluas 3 hektar berupa kopi robusta yang memiliki rasa tidak terlalu tajam. Sudiarta menjamin kopi yang diproduksinya murni dengan taste kopi khas pedesaaan tanpa campuran apapun. Menurutnya, penikmat kopi akan sangat mudah merasakan kelebihan kopi yang diproduksinya. “Tidak ada campuran apapun ini benar-benar murni kopi. Bagi penikmat pasti tahu rasanya dibanding yang hanya sebagai peminum kopi,” jelasnya. Usaha yang telah dirintis sejak tahun 1975 tersebut telah mampu memasarkan produksinya ke berbagai wilayah di Bali, Indonesia dan luar Negeri. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha-usahanya melakukan inovasi salah satunya dari pengemasan produk. Menurutnya, untuk dapat diterima dipasaran, produk apapun itu harus memiliki kemasan yang menarik dan apik. “Salah satu hambatan UKM di Bali itu adalah kemasan karena sebagus dan seenak apapun nilai rasa dari suatu produk jika pengemasannya kurang menarik akan mempengaruhi marketnya,” papar pria kelahiran 8 Juli 1972 tersebut.

Fokus Pembangunan Buleleng 2018

Kesejahteraan Petani dan Pengentasan Kemiskinan

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah merancang fokus pembangunan pada tahun 2018. Pembangunan difokuskan pada sektor pertanian secara keseluruhan. Kesejahteraan petani juga menjadi fokus pemikiran. Selain itu, pengentasan kemiskinan masih menjadi agenda prioritas pembangunan. Fokus pembangunan tersebut diungkapkan Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG saat ditemui usai menghadiri sekaligus membuka Konsultasi Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Buleleng tahun 2018 yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Kabupaten Buleleng di Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja Eks Pelabuhan Buleleng, Selasa (7/3). Lebih lanjut, Wabup Sutjidra menjelaskan setelah program infrastruktur dan kesehatan, pada tahun 2018 difokuskan pada pertanian. Terdapat program-program khusus di dalamnya yang terkait dengan kesejahteraan petani. Guna mengembangkan pembangunan di bidang pertanian ini, nantinya terdapat focus group discussion (FGD) untuk membahas masalah pertanian di Buleleng. “Fokus kita di 2018 adalah pertanian. Bagaimana kita mengembangkan pertanian di Buleleng dan juga meningkatkan kesejahteraan para petani,” ujarnya. Disinggung mengenai bidang perekonomian dan juga pengentasan

kemiskinan, dirinya mengungkapkan program pengentasan kemiskinan seiring sejalan dengan program peningkatan kesejahteraan petani. Dengan infrastruktur, akses dan fasilitas sudah tersedia dengan baik, masalah kemiskinan juga diharapkan bisa berkurang. Menurutnya, dari data BPS, Buleleng telah bias menuntaskan masalah kemiskinan sebesar 32 persen dari Rumah Tangga Sangat Miskin menjadi Rumah Tangga Sasaran. “Pengetasan kemiskinan tetap menjadi agenda pembangunan di Buleleng. Bahkan, sesuai dengan data BPS kita telah berhasil menurunkan jumlah rumah tangga miskin menjadi rumah tangga sasaran sebesar 32 persen. Mereka sudah terangkat dari garis yang sangat miskin,” ungkap Sutjidra. Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Buleleng, Ir. Gde Dharmaja, M.Si mengatakan konsultasi publik rancangan awal RKPD Kabupaten Buleleng ini merupakan salah satu tahapan dalam rangkaian proses perencanaan. Setelah dilakukan musrenbang kecamatan, pihaknya mengharapkan masukan dari seluruh stakeholder terkait di konsultasi publik. Konsultasi publik ini juga sebagai pematangan dari rancangan awal RKPD yang sudah disusun. “Konsultasi publik ini menyerap aspirasi seluruh stakeholder terkait dengan pembangunan dan dijadikan input pembangunan itu sendiri,” tutupnya. (Wiwin Meliana)

Dengan terisak-isak, Johara (70) mena­ngis di bahu Deena, anak yang ketika kecil diasuhnya bagaikan anaknya sendiri. Hari itu Deena yang kini ber­usia 38 tahun itu sengaja datang ke rumah ibu asuhnya yang terletak jauh di pelosok Kabupaten Bima itu untuk meng­hiburnya yang tengah berduka atas sakit aneh yang diderita Bani, salah seorang dari empat anak ­angkatnya.

S

Ketut Sudiarta menunjukkan pembuatan Kopi Moola ­Pedawa saat di Roasting dengan menggunakan kayu bakar

Melalui Kopi, Ketut Sudiarta berupaya untuk memperkenalkan potensi desa Pedawa. Sebagai salah satu gugusan desa tua Bali aga di Buleleng, desa Pedawa sudah seharusnya menjadi salah satu tujuan wisata budaya. Dengan adanya produksi Kopi Moola Pedawa, Sudiarta ingin kopi menjadi ikon desa Pedawa. “Ya kalau berbicara kopi di Buleleng masyarakat akan langsung ingat dengan desa Pedawa,” harapnya. Selain mengenalkan potensi desa, ia

juga berencana akan membuat kedai kopi sehingga wisatawan yang berkunjung ke Pedawa bisa rehat sambil menikmati kopi asli miliknya. “RenPemilihan biji kopi berkualitas sebelum di Roasting cana ke depan pasti ada, agar wisatawan bisa sekalian setelah itu mampir ke kedai kopi,” berwisata melihat rumah tua di Pedawa pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Buleleng Berkomitmen Tuntaskan Paud Satu Tahun Pra-SD Wakil Bupati Buleleng, dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG membuka Konsultasi ­Publik Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) ­Kabupaten Buleleng tahun 2018

Life Story

Kabupaten Buleleng berkomitmen siap dalam melaksanakan program Penuntasan Ikut PAUD Satu Tahun Pra Sekolah Dasar yang digagas oleh Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan demikan, Pemkab Buleleng menyelenggarakan Sosialisasi Penuntasan Ikut PAUD Satu Tahun Pra Sekolah Dasar yang bertempat di Gedung Wanita Laksmi Graha, Selasa (7/3). Sosialisasi yang dibuka oleh Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG dihadiri oleh Direktur Pembinaan PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R. Ella Yulaelawati R.,M.A.,Ph.D., Wakil Bunda PAUD Kabupaten Buleleng Ny. Ayu Wardhani Sutjidra, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Drs. Gede Suyasa,M.Pd, Camat Sekabupaten Buleleng dan peserta sosialisasi. Dalam kegiatan itu, dilakukan juga penandatanganan komitmen Penuntasan Ikut PAUD Satu Tahun Pra SD yang dilakukan oleh Camat Sekabupaten Buleleng. Dalam mendukung program ini, Pemkab Buleleng telah membangun TK negeri disetiap Desa. Menurut Kadisdikpora Gede Suyasa, Pemkab Buleleng sudah membangun 17 TK Negeri. “Untuk tahun ini kita punya target mem-

bangun 10 TK negeri lagi. Namun setelah kita lakukan verifikasi dilapangan hanya 7 TK yang memenuhi syarat. Ya mudah-mudahan bulan depan kita bisa SK kan menjadi TK negeri,” ujar Gede Suyasa. Suyasa berharap, dengan adanya TK negeri bisa memudahkan aksebilitas PAUD di Buleleng dan bisa mencapai target 90 persen. Wabup Sutjidra yang ditemui usai membuka acara mengatakan, Penuntasan Ikut PAUD Satu Tahun Pra Sekolah Dasar sangat penting mengingat usia anak dibawah 6 tahun adalah masa pembentukan karakter. “Usia 6 tahun kebawah merupakan usia emas pada anak. Diusia itu saat yang tepat untuk membentuk karakter pada anak kita.” jelasnya. Sementara itu, Direktur Pembinaan PAUD R. Ella Yulaelawati mengatakan menurut penelitian pertumbuhan fisik dan otak anak yang baik ada pada usia 0 sampai 5 tahun. “Pada usia ini stimulasi pendidikan yang positif sangat penting karena penyerapan informasi sangat tinggi pada usia itu,” jelasnya. Ia sangat mengapresiasi peran Pemkab Buleleng karena bisa meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD. “APK Buleleng tinggal sedikit lagi menyamai APK Nasional dan ini sangat bagus. Karena itu saya mau datang kesini,” ujarnya. (Wiwin Meliana)

Sosialisasi Penuntasan Ikut PAUD Satu Tahun Pra Sekolah Dasar yang bertempat di Gedung Wanita Laksmi Graha, Selasa (7/3)

ejak kecil, Deena memang kerap dititip untuk diasuh oleh Johara yang kala itu merupakan tetangga orang tua Deena. Johara sendiri tidak memiliki anak, namun rumahnya selalu ramai oleh anak-anak angkatnya. Karena tidak memiliki anak, Johara mengangkat anakanak dari saudara-saudaranya yang tinggal di kampung. Ia rawat dan sekolahkan di kota kecil tempatnya tinggal. Kebetulan suaminya bekerja di kantor BUMN dengan penghasilan yang lumayan. Dengan gaji bapak (suami Johara), ibu asuh bisa membiayai kehidupan dan sekolah anak-anak angkatnya. Di antara anak-anak angkat

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

7

Sahabat “Pergi” dengan Tenang Johara, Deena menjadi anak asuh yang sering tinggal bersama Johara. Salah seorang anak angkat Johara ada yang seumuran Deena. “Kami kawan sekolah sejak SD hingga SMA,” ungkap Deena. Keduanya bersahabat dalam lingkungan pengasuhan Johara dan suaminya. Johara tahu benar kedekatan Deena dan anak angkatnya tersebut. Sehingga ketika anak angkatnya ini sakit keras Johara menelepon Deena yang tinggal di Mataram, untuk bisa bertemu anak angkatnya yang telah sakit keras sejak tujuh bulan yang lalu. “Ibu asuh memberi kabar lewat telepon kalo anak angkatnya itu sakit keras semakin drop dan tinggal menunggu waktu kematian. Ibu asuh meminta saya jika ada waktu untuk bisa menjenguknya,” kata Deena. Hari itu juga Deena bersiap ke Bima untuk menemuinya. Dari Bandara Bima Deena langsung menuju rumah ibu asuhnya dengan perjalanan sekitar 3 jam. Begitu ia tiba, ibu asuhnya itu langsung memeluknya dan menangis sejadi-jadinya. Selain karena sedih, ia juga bahagia bisa bertemu kembali dengan anak asuhnya itu setelah bertahun-tahun tak pernah berjumpa. Sulitnya waktu berjumpa antara anak dan ibu asuhnya itu lebih karena Deena tinggal di Mataram sedangkan ibu asuhnya yang dulu tinggal di kota

bertetangga dengan orang tuanya itu kini kembali tinggal di pelosok desa di Kabupaten Bima, daerah asalnya. Begitu tiba di rumah ibu asuhnya, Deena pun menangis melihat kondisi kawan sekolahnya begitu tragis dan memprihatinkan. “Tubuhnya kurus kering persis gambaran rangka yang hanya tinggal kulit pembalut tulang. Seluruh tulang-tulangnya sudah menonjol dan dengan kasat mata dapat dilihat rangka tubuhnya,” ungkap Deena sedih. Hari itu adalah hari ke sembilan anak angkat Johara itu sudah tidak bisa makan dan minum lagi setelah tujuh bulan menderita sakit keras. Ia juga sudah tidak bisa bicara, namun masih bisa mendengar dan sedikit merespons. Matanya sudah tertutup dan tak bisa terbuka lagi. Deena lalu memegang tangan kawan sekolahnya yang kurus, pucat dan dingin itu. “Bani, ini Deena, yang sabar ya. Bani pasti segera sembuh,,” ungkap Deena pelan sambil memegang telapak tangan Bani. Bani lalu mengangguk dan mengiyakan dengan sisa suara yang tertahan. Ia masih merespons Deena yang terus mengelus tangannya. Melihat itu Johara tak mampu menahan tangsinya. Ia kembali memeluk Deena. “Syukurlah Deena masih bisa datang menjenguk Bani, Nak,” ujar Johara

yang terlihat sangat terpukul. Ia pun mengisahkan sakit yang dialami Bani sejak tujuh bulan terakhir sampai dokter pasrah dan memulangkannya. “Kami sendiri sampai saat ini tidak tahu sakit apa yang dialami Bani. Sudah kami bawa berobat hingga ke Mataram namun dokter tidak menemukan penyakitnya. Begitu juga dengan dokter-dokter di sini,” ujar Johara. Cukup banyak biaya yang dikeluarkan untuk ke sana ke mari dan biaya berobat Bani. Sampai-sampai Bani telah menjual rumahnya untuk biaya berobat. “Bani tidak lagi memiliki rumah, makanya saya bawa pulang ke sini (rumah Johara),” kata Johara sedih melihat nasib kelima anak Bani. Memang sampai hari di mana Deena datang berkunjung, Johara dan keluarganya pun tidak tahu apa sesungguhnya penyakit Bani. “Setelah dipulangkan dari rumah sakit, kami rawat sendiri di rumah hingga hari ini,” kata Johara. Dalam perawatan itu, mereka hanya bisa mengandalkan pengobatan alternatif dan tradisional. “Sudah puluhan orang pintar yang kami mintakan bantuan untuk bisa menyembuhkan sakit Bani, tapi tidak pernah bisa berhasil,” kata salah seorang kakak angkat Bani. Karena itulah mereka semua pasrah sambil terus mengupayakan kesembuhan bagi Bani.

Sepanjang hari Deena berada di rumah ibu angkatnya itu menemani Bani hingga sore hari ia kembali ke Kota Bima. Membawa kesedihan, Deena pulang sambil sekali lagi menggenggam tangan Bani yang terus dingin seperti es. Dan ia pun pamit pulang. Deena memintanya untuk bersabar dan terus berjuang agar bisa sembuh. Bani masih bisa meresponsnya dengan anggukan dan suara yang lirih. Keseokan harinya, sekitar pukul 12 siang, telepon Deena berdering. Kakak angkat Bani mengabarkan pada Deena, bahwa Bani baru saja menghembuskan nafas terakhirnya. Ia berterima kasih pada Deena yang sudah menyempatkan diri datang menjenguk Bani kemarin. “Sepertinya Bani menunggu kedatanganmu dan baru saja Bani ‘pergi’ dengan tenang,” ungkap kakak angkat Bani lewat telepon kepada Deena. Dengan doa-doa, Deena kemudian mengantar kepergian sahabatnya itu. Diamdiam dalam hatinya ia bersyukur akhirnya Bani bisa ‘pergi’ dengan tenang. Karena ia tidak tega melihatnya menderita selama berbulan-bulan. “Semoga Allah SWT menempatkannya di tempat yang terbaik. “Semoga Bani tenang di alam barunya,” kata Deena mengusap air matanya. (Naniek I. Taufan)

Resep Mama untuk Es Kacang Ijo Cuaca panas membuat tubuh merasa haus. Masyarakat gemar menu minuman dingin yang menyegarkan. Ketika matahari begitu terik, minum es kacang ijo bisa menjadi penghilang dahaga yang mujarab. Manfaat kacang ijo memberikan asupan makanan bergizi lebih bagi kesehatan. Tidak hanya es campur atau es kelapa muda, kacang ijo ternyata juga bisa dijadikan minuman dingin yang menyejukkan. Usaha inilah yang dilirik, Benny Chandra Gunawan. Ia mendirikan bisnis minuman sehat ini dengan brand “Es Kacang Ijo Mamaku” sejak Desember 2012. Sejak kecil pria kelahiran Jakarta ini, sudah akrab dengan kacang ijo. Karena di rumah orang tuanya es kacang ijo sudah menjadi minuman sehari-hari. Setelah menikah dan tinggal di Surabaya, Benny makin suka dengan minuman itu untuk dinikmati bersama keluarganya. Nama ‘Mamaku’ sengaja digunakan sebagai brand dari produknya. Karena resep khas Mamaku Es Kacang Ijo diperoleh dari sang ibu. Selain itu, ayah dari Kevin ini mengaku, nama itu digunakan karena mudah diingat oleh semua orang. Usaha ini awalnya terlintas

ketika ia jalan-jalan di beberapa pusat pembelanjaan di Surabaya bahkan di Indonesia. Namun, tak satupun dijumpai ada yang menjual es kacang ijo. Dari situlah muncul ide mendirikan usaha es kacang ijo dengan sistem take away. Ternyata konsep yang tak disengaja itu mendapat respons baik dari konsumen, hingga saat ini sudah memiliki 3 outlet di Surabaya. Meski disadari, adanya minuman modern dengan berbagai merek dan rasa lain bukan permasalahan. Selain itu, es kacang ijo bukan sajian musiman atau hanya trend. Tapi, sampai kapanpun akan tetap diminati oleh pecinta kacang ijo dan aneka sajian nusantara. Hingga saat ini pria 41 tahun itu dibantu oleh sembilan karyawan yang terampil. Meski awalnya mereka tak memiliki kemampuan di bidang tersebut. Baginya yang terpenting mereka mempunyai sifat yang jujur dan disiplin. Meski saat ini muncul usaha yang serupa, namun ia tak merasa takut tersaingi. Dirinya menganggap bahwa rasa dan kualitas sebuah produk tak bisa ditiru. “Semakin banyak yang meniru usaha ini, justru akan membuat kami menawarkan sajian yang lebih enak dan berkualitas,” kata Benny.

Dengan modal awal Rp 20 juta didirikanlah usaha es kacang ijo. Kini ia bisa mengantongi Rp 60 juta per bulannya. Minuman ini memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan lainnya. Produk milik

Benny tak menggunakan bahan pengawet, setiap harinya menyajikan produk yang segar. Bahan-bahan yang digunakan pun juga merupakan bahan pilihan. Kacang ijo sendiri diambil

dari produk lokal Indonesia, yakni Bima, Banyuwangi dan lain-lain. Karena hal tersebut, usahanya kini dikenal oleh masyarakat Surabaya. (Fiqhy Farizh Ferdiansah)


6

Woman on Top

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Peringatan Hari Perempuan Internasional 8 Maret lalu dijadikan ajang mendiskusikan berbagai masalah yang di­hadapi perempuan Bali. Berbagai lembaga swadaya masyarakat yang peduli urusan perempuan dan anak berkumpul di RRI Denpasar untuk berbagi solusi langkah nyata perempuan untuk meraih peluang ­kesetaraan gender dalam berbagai bidang.

Dari Diskusi Hari Perempuan Internasional

Perempuan Musuh Perempuan?

D

iskusi yang diikuti ratusan peserta ini, kerja sama LBH Apik Bali, LSM Bali Sruti, dan RRI Denpasar, menghadirkan beberapa tokoh perempuan sebagai narasumber. Mereka antara lain anggota DPR-RI yang baru saja dilantik, Tutik Kusuma Wardhani, Ketua LPA Bali Nyoman Masni, mantan anggota DPRD Bali Ayu Putu Nantri, pengamat gender Dr. Sita Van Bemmelen, Direktur LBH Apik Bali Nilawati, S.H., Luh Anggreni S.H., dan Diah Yuniti dari LSM Bali Sruti. Salah seorang pendengar RRI Denpasar yang diberi kesempatan untuk siaran langsung mengutarakan kegundahan­nya tentang begitu banyaknya masalah yang dihadapi perempuan masa kini. Ia mempertanyakan, apa langkah nyata perempuan yang harus dilakukan segera? Ketua KPPI Bali, Sriwigunawati mencoba berbagi solusi. Menurutnya, perempuan saat ini adalah perempuan yang berpikiran maju. Mereka selalu tahu apa yang harus dilakukan. Pertama, ia mencoba menawarkan agar para perempuan memulai dari menekuni berbagai hobi. Misalnya, hobi ber­ organisasi. “Ketekunan dalam menyalurkan hobi juga bisa memberikan peluang. Kita bisa memberikan kontribusi

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Dari kiri melingkar: Diah Yuniti, Ariadi Putra, Sita Van Bemmelen, Nilawati, S.H., Luh Anggreni, S.H., Tutik Kusuma Wardhani, Nyoman Masni, dan Ayu Nantri

kepada lingkungan sekitar. Aktif di organisasi memberikan banyak manfaat salah satunya, ilmu yang didapat saat berorganisasi, dapat digunakan saat terjun ke dunia politik,” ujarnya. Nyoman Masni menyinggung sejumlah problem kasus pelecehan seksual di Bali. “Dari 18 anak di Lapas Anak Karangasem, lebih dari separuhnya anak pelaku pelecehan seksual,” kata mantan jaksa ini. Ia mempertanya­ kan, dalam kasus seperti ini siapa yang harus diperbaiki, anak-anak atau orangtua? Dari sisi politik, ia melihat, musuh perempuan adalah perempuan itu sendiri. Tutik Kusuma Wardhani menilai, peringatan hari perempuan internasio­ nal adalah sebagai bentuk penghargaan kepada para perempuan yang sudah berhasil di berbagai bidang. Ia mengajak para perempuan untuk terus menjaga kebersamaan perempuan, tidak lagi ada

anggapan musuh perempuan adalah perempuan itu sendiri. Sementara, mantan anggota DPRD Bali, Ayu Putu Nantri menilai, akar masalah di balik kesulitan perempuan politisi melenggang mulus ke legislatif karena pengaruh sosial budaya. “Untuk mengubah sosial budaya itu tidak mudah,” ujarnya. Menurut Ibu Teladan Bali ­Nyoman Nilawati, perempuan harus bisa menunjukkan kapasitas diri mereka dan terus belajar. Kalau memang mampu, pasti bisa men­dapatkan posisi teratas. Ia mencontoh­kan dirinya, suatu kebanggaan baginya, sebagai perempuan Bali, terpilih menjadi pimpinan Rotary seIndonesia. Dari Rotary Club ia bisa belajar banyak tentang bagaimana cara berorganisasi. “Belajar berorganisasi akan mengubah cara pandang perempuan untuk melihat dunia. Kita bisa belajar kebersamaan, saling menghargai,

bekerja keras, selalu berpikir positif, berwawasan luas, berpikiran maju ke depan, “ kata perempuan yang juga dipilih sebagai Ketua Forum Perempuan Lintas Agama ini. Direktur LBH Apik Bali, Nilawati, S.H. menyampaikan masih ada ketidakadilan dan pelanggaran HAM terhadap perempuan. UU perkawinan tahun 1974 memberi batasan usia perkawinan usia 16 tahun. Padahal usia itu masih dianggap anak-anak. Kasus di Bali, selain banyak perkawinan anakanak juga soal poligami. “Kami dari LBH Apik Bali terus mengaungkan agar perempuan memperjuangkan hak mereka. Mempertahankan hak mereka, dan terus menambah wawasan mereka terutama soal hukum, dan advokasi berani mempersoalkan hak mereka,” kata Budawati. Sementara itu, Oka Rusmini memandang, semua masalah perempuan yang terjadi karena kebodohan perempuan

itu sendiri. “Kok ada perempuan yang mau dengan lelaki sudah beristri atau berpoligami,” kata penulis buku ini. Sementara, Diah Yuniti dari Bali Sruti mengatakan, sudah lama melakukan pemdampingan bagaimana perempuan bisa membangun dari desa. Selain untuk mengurangi urbanisasi, men­dorong pemberdayaan perempuan desa dan perempuan mampu menjabarkan program responsive gender yang bisa dinikmati bersama. Ariadi Putra, Wakil Bidang Siaran RRI Denpasar mengatakan, RRI Denpasar juga terus melakukan upaya pemerberdayaan perempuan dengan dibukanya siaran Pro I RRI Denpasar yang memberi kesempatan para perempuan untuk mengisi siaran sesuai topik mereka masing-masing. Tujuannya, adalah untuk pemberdayaan perempuan dan memotivasi kaum perempuan untuk maju dalam berbagai bidang. (Wirati Astiti)

Kedatangan rombongan Raja Arab ke Indonesia khususnya liburan ke Bali menjadi berita terhangat pekan ini. Bali sebagai tempat pariwisata sudah terbukti menjadi daya tarik tersendiri untuk penikmat keindahan alam dan keunikan budayanya. Hal ini membuat saya terinspirasi menulis judul ‘Sang Raja’ yang tentu kaitannya dengan dunia service/layanan. Masih ingat dengan lagu yng dinyayikan oleh Group Band RIF yang lirik lagunya seperti ini, ‘Andai Aku Jadi Raja... Mau apa tinggal minta tunjuk sana dengan sedikit kata .. Andai aku jadi Raja...’ Nahhhhh Raja, sangat identik dengan kekuasaan, orang yang punya uang, orang yang dihormati, yang memimpin sebuah Negara/ kerajaan, atau kelompok dan sebagainya. Dalam Materi pelatihan saya dan sudah pernah saya tulis juga di rubrik ini di tulisan saya sebelumnya, dalam layanan kita kenal dengan istilah Paradigma Customer. Dimana salah satu paradigmanya adalah Customer is the King atau Pelanggan itu adalah raja. Ulasannya jelas.... Jika kita menganggap pelanggan itu adalah raja, maka semua yang dilakukan oleh pelaku layanan/customer service akan merasa dihantui, ketakutan dan bahkan menyesakkan. Karena mereka selalu mengidentikkan bahwa pelanggan itu adalah semena-mena

, sabdanya adalah undang-undang, ingin selalu dihormati, hidup mati di tangannya dia, dan lain sebagainya. Yang membuat mereka tidak nyaman melakukan layanan. Maka dari itu paradigma itu kita rubah menjadi Pelanggan itu adalah Sahabat. Agar pelaku layanan merasa lebih nyaman, merasa dekat, merasa orang dalam perusahaan, dan selalu senang jika bertemu mereka. Persis seperti kita bertemu dengan sahabat-sahabat kita. Pembaca setia Dhani’s Art Service, tulisan tetang’RAJA’ kali ini lebih kepada, siapakah sebenarnya yang dianggap Raja dalam pelaku layanan. Saya akan kembali mengajak untuk menjawab sebuah pertanyaan, “Bagaimanakah sosok seorang Raja yang diinginkan oleh rakyatnya? “Tentu jawaban salah satunya adalah menginginkan sosok Raja yang dapat menjadi PANUTAN/TELADAN bagi rakyatnya. Di dunia service/layanan KETELADANAN itu sangat diperlukan. Seperti apa sajakah keteladanan di dunia service....? Yang pertama adalah “Menciptakan keteladanan dari dalam ke luar”. Keteladanan dalam layanan bukan hanya apa yang para pelayanan garis depan lakukan kepada pelanggan-pelanggannya. Tapi keteladan ini adalah apa yang pimpinan lakukan dan katakan kepada anggota tim layanan. Seperti apa contohnya? Seorang pemimpin layanan tidak bisa meminta anggota tim layanannya sigap dalam melayani pelanggan

Tari sebagai Ekspresi Jiwa Indonesia dikenal sebagai negara yang hasil alamnya melimpah, penduduk yang cukup padat, dan beragam budaya kerap memukau negara lain. Berbicara tentang budaya, seper­ti bangunan peninggalan ber­sejarah berupa candi, alat musik daerah, senjata khas, lagu daerah bahkan pertunjukan seni tari yang sudah terkenal hingga ke mancanegara.

S

Suasana Diskusi Hari Perempuan Internasional

“S A N G R A J A” Salam Senyum,

Sukmawati Mei Widarti

jika pemimpinnya sendiri sering telat untuk datang ke kantor atau menghadiri rapatrapat. Mereka juga tidak dapat menyuruh tim layanan sopan dan ramah, kalau dia sendiri suka menyumpah serapah timnya di balik pintu tertutup. Dan,mereka tidak bisa meminta tim layanannya memberikan layanan yang excelent jika para pemimpin layanan tidak melayani tim layanan de­ngan gelora sebagai pemimpin yang jempol (baik). Yang kedua adalah “Menjadi teladan di setiap level”. Menjadi seorang teladan layanan bukan hanya untuk yang senior di tingkat pimpinan layanan. Tetapi lebih jika setiap kali orang-orang dapat melihat apa yang mereka lakukan, membaca yang mereka tulis, dan mendengar apa yang mereka katakan baik di situasi pelanggan internal atau eksternal. Hal ini dapat dirasakan ketika mereka berbicara dengan nada suara yang baik kepada vendor, kemudian menanggapi seorang pelanggan di situasi yang sulit. Yang pada intinya selalu mengambil tindakan teladan yang menunjukkan sikap, keahlian dan perilaku yang tentunya dimulai dengan keteladanan terhadap dirinya sendiri. Yang terakhir adalah bagaimana “Menerjunkan seorang teladan dari langit”. Ketika saya menjadi pendamping layanan di sebuah perusahaan milik pemerintah, di saat rapat evaluasi potret layanan, seorang manajer bertanya kepada saya. “Apakah saya boleh turun langsung ke hall untuk berbincang langsung dengan pelanggan?” Bagaimana menurut pembaca setia Dhani’s Art Service dengan pertanyaan bapak manajer tadi? Ya betul sekali. Jawabannya

‘Sangat boleh’ , bahkan disarankan untuk seorang pemimpin langsung mengecek ke hall layanan dan mengajak berbincang dengan pelanggannya sebagai bentuk kepedulian seorang pimpinan terhadap kehadiran pelanggan-pelanggan mereka yang sudah bersedia menunggu giliran untuk mendapatkan layanan. Pembaca setia, jika Anda sekiranya seorang pemimpin layanan, marilah segera untuk menjadi ‘SANG RAJA’ yang selalu memberikan keteladanan bagi anggota timnya. Saya yakin dengan keteladanan yang diberikan oleh pemimpin-pemimpin layanan maka seluruh tim akan merasakan, Andalah sebenarnya ‘Raja’ yang patut dicontoh, dikagumi, disegani, yang akan membuat team layanan Anda memberikan yang terbaik bagi pelanggannya. Jadi........ ayoooooo... mulai sekarang kita lakukan.. Tidak ada kata terlambat untuk menjadi ‘Sang Raja’ dalam layanan. Tulisan saya ini terdapat juga dalam materi terfavorit pelatihan saya dengan judul “SERVE WITH LOVE” . Ingin mengetahui dan menerapkan bagaimna ‘SERVE WITH LOVE’ selalu MENJADI LANDASAN DALAM MELAYANI di perusahaan/instansi Bapak/Ibu ? Silahkan hubungi manajemen kami, dan kami siap sharing dalam pelatihan, IHT (in House Training) atau workshop dan seminar seperti apa yang Bapak/Ibu butuhkan. Salam3SP. Salam Senyum Sang Penyihir. Sri Sumahardani srisumahardani3sp@gmail.com

ebagai masyarakat bangsa dan negara harus memiliki rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme yang tinggi dengan cara melestarikan agar kebudayaan di Indonesia tidak menjadi punah dan terus berkembang. Perkembangan teknologi yang pesat, membuat masyarakat khususnya anak muda sekarang sulit untuk memahami kebudayaan yang lahir dari negaranya sendiri. Kebanyakan mereka lebih nyaman dan asyik meniru budaya barat yang sangat berpengaruh pada nilai – nilai moral bahkan melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Berbeda dengan pelajar asal kota Lumajang ini, Sukmawati Mei Widarti, yang mengagumi ragam

budaya negaranya, terutama di bidang seni tari. Wanita kelahiran 2000 ini, mengaku bahwa tari merupakan separuh jiwanya. Karena sejak usia lima tahun, ia sudah terjun dan mendalami seni tari tradisional. Umumnya, setiap orang pasti memiliki keahlian atau bakat yang muncul dari dirinya masing – masing dalam bidang yang berbeda. Awalnya, siswi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Lumajang ini mempunyai hobi menari. Selain itu, dia juga senang mendengarkan musik – musik tradisional. “Saya, kalau mendengar musik seperti suara gendang, paling susah disuruh diam,” kata wanita usia 17 tahun ini. Sempat berpikir tujuannya menari hanya untuk bersenang – senang saja, tetapi setelah beberapa waktu masuk dalam dunia tari, dan merasa ini bermanfaat juga bagi masyarakat sekitarnya yang kurang melestarikan budaya asli Indonesia ini. Akhirnya, Sukma memutuskan ingin terus berlatih dan menjadi seorang penari yang profesional. Selain jago tari, anak tunggal dari pasutri Didik Hadiyarto dan Sunarmi Agustina Widarti ini pernah terjun di dunia modelling dan tarik suara. Dengan suaranya yang merdu mampu meraih juara pertama tingkat kabupaten dan naik ke tingkat provinsi. “Waktu itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) Negeri Jogotrunan, Lumajang. Dan, itu otodidak, tanpa ada guru pembimbing.” jelasnya. Karena keterbatasan jumlah ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Lumajang yang hanya ada seni tari tradisional, akhirnya bakat di tarik suaranya tertunda dan

berhenti. Hal itu tidak membuat Sukma merasa putus asa, justru menjadikannya semangat dan fokus dalam bidangnya itu. Hari pertama masuk sekolah di SMP nya, wanita bertubuh

tinggi ini merasa minder saat mengikuti ekstra tari yang dibimbing oleh guru seni, Dwi Swarsiningsih S.Pd. Tetapi dengan modal usaha doa dan rasa percaya diri semua akan berjalan dengan baik. Niat dan tekadnya sudah bulat, sehingga dia merasa yakin pasti bisa dan harus bisa. Berjalannya waktu, perempuan kulit sawo matang ini merasa bersyukur atas kelebihan dan keahlian yang dimilikinya yaitu menari. Dengan gerak gerik lemah gemulainya, pembimbing tari di sekolahnya, yang kerap dipanggil Dwi ini, tertarik dengan kelincahannya saat membawakan sebuah tarian. Ia ditawari bergabung dengan sanggar tari ternama di kawasan Lumajang, yaitu ‘Sanggar Palupi’ yang kebetulan milik guru pembimbingnya itu. Sanggar ini didirikan bersama suaminya, M. Munif, sebagai pembimbing iringan gamelannya. Dengan senang hati, perempuan murah senyum ini, menerima hasil tawaran dari gurunya dan langsung bergabung. Prestasi yang sering didapatkan disekolahnya, seperti juara pertama lomba Festival Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat kabupaten yang kemudian lanjut ke tingkat provinsi ketika kelas satu SMP di Dinas Pariwisata, Lumajang tahun 2013. “Kebetulan gelar

juara ini bertahan selama 3 tahun berturut – turut hingga saya lulus,” tambahnya. Tak hanya itu,wanita berhidung mancung ini, juga pernah menari bersama sanggarnya mewakili kabupaten Lumajang untuk mengisi acara pagelaran seni tingkat nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Anjungan Jawa Timur, Jakarta Timur, pada tahun 2014. Tarian yang ditampilkan saat perlombaan itu merupakan kreasi baru ciptaan Dwi Swarsiningsih S.Pd dan rekan kerjanya, Amin Supriatin S.Pd. Tari tersebut adalah tari ‘Baling’ yang menceritakan tentang perjuangan wanita merebut senjata colonial dan tari ‘Soran’ menceritakan tentang acara suroan

19

atau malam 1 Muharram. Setelah lulus SMP, Sukma melanjutkan sekolah di SMKN 1 Lumajang. Ia memilih seni tari. Kemahirannya yang sudah ditekuni sejak 12 tahun yang lalu

membuatnya semakin yakin bahwa dia harus jadi seorang penari, dia akan memperkenalkan dirinya di mancanegara sebagai penari. Selain mengikuti ekstrakulikuler di sekolahnya , ia tetap bergabung di sanggar untuk latihan tambahan. Pembimbing seni tari di SMK, Erwin Nur Siska Rani S.Pd, melatih dengan sabar dan menuntun hingga gerakan menjadi sempurna. Tak hanya di SMP, prestasi yang diraihnya di SMK pun tidak sedikit, antara lain pernah mewakili kabupaten Lumajang untuk berlaga di tingkat provinsi dalam acara Lomba Kompetensi Siswa (LKS) di Hotel New Grand Park, Surabaya. Disusul dengan kegiatan Festival Tari Tradisional Pelajar (FTTP) yang diselenggarakan di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dan lomba tari memperingati HUT TNI ke-71 tahun 2016 di wilayah Kodim 0821/Lumajang. Segudang prestasi mampu ia raih untuk membanggakan orang tuanya yang selalu mendukung dan mendampingi saat perlombaan berlangsung. “Selain melestarikan budaya, saya menganggap tari sebagai ekspresi jiwa, untuk mengembangkan hobi dan juga bakat,” jelas wanita lincah ini. Harapan kedepan, ingin berprestas, berlomba, berkompetensi di tingkat Internasional yang membawa nama baik keluarga, sekolah dan sanggar. (Putri Ardiashari)


20

Nine

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

KPI Dorong Perempuan Aktif di Politik Penduduk NTB 51,48% adalah perempuan. Maka harapannya ke depan perempuan NTB dapat memegang peran-peran strategis dalam berbagai bidang. Hal ini dinilai bisa untuk diwujudkan. “Saya berharap wanita di NTB dapat memegang peran yang strategis dalam berbagai bidang. Hal tersebut bukan hal yang mustahil, karena penduduk di NTB didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 51,48%,” ujar Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H. Muh. Amin, SH, M.Si, saat membuka Seminar Kepemimpinan Peremuan Menuju SDG’S dan Kongres Wilayah Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) NTB beberapa waktu lalu. Seminar dan Kongres Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) ke-4 ini diikuti oleh perwakilan anggota KPI dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi NTB.

S

alah satu yang menjadi perhatian Wakil Gubernur NTB adalah pentingnya untuk memberikan hak-hak berpolitik bagi kaum perempuan, yang dapat didorong dengan membuat regulasi dan peraturan yang mendukung kaum perempuan. “Saya melihat saat ini sudah mulai banyak kepala desa/ lurah di NTB yang perempuan. Hal ini menunjukkan perempuan dan laki-laki memiliki hak politik yang sama. Jadi, bukan tidak mungkin ada perempuan NTB yang kelak bisa menjadi Wakil Gubernur seperti saya,” ujarnya pada kegiatan yang dihadiri Ketua Komisi V DPRD Provinsi NTB Hj. Wartiah, Presidium Nasional Dian Aryani, Sekretaris Wilayah KPI Wilayah NTB Ir. Sri Sustini Nanang Samodra, dan Kepala Dinas Perdagangan Hj. Putu Selly Andayani. Sebanyak 170 peserta hadir mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh KPI Wilayah NTB ini. Formasi KPI terdiri dari beberapa presidium, antara lain presidium perempuan buruh

migran, presidium perempuan adat, presidium ibu rumah tangga, presidium perempuan pekerja sektor informal, dan presidium perempuan lansia. Anggota KPI NTB dari tahun ke tahun angkanya meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Sri Sustini yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia kongres. “Anggota KPI wilayah NTB dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Dimulai pada tahun 2014 berjumlah 4.233 orang dan pada tahun 2015 bertambah 650 orang, dan data terakhir pada bulan Agustus 2016 anggotanya berjumlah 5.853 orang,” kata Sri Sustini. Sejauh ini KPI belum ada di seluruh Indonesia, melainkan baru ada pada 17 provinsi di Indonesia termasuk Nusa Tenggara Barat. “Saat ini baru ada cabang di 17 Provinsi Indonesia. Kami berencana untuk menambah tiga provinsi lagi, yaitu Bali, NTT, dan Papua,” ungkap Dian Aryani salah seorang Presidium Nasional KPI. KPI sendiri dibentuk dengan tujuan agar

Inspirasi

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Ketua WHDI Bali, Bintang Puspayoga menyerahkan bantuan Wastra kepada pemangku di Pura Rambut Siwi

Ketua WHDI Bali menyerahkan bantuan buku dan uang tali kasih kepada murid SD kurang mampu di Jembrana

5

Ketua WHDI Bali, Bintang Puspayoga menyerahkan bantuan sembako di Banja Dinas Tebola Sidemenr

HUT ke-29 WHDI Provinsi Bali

Revitalisasi Semangat Wanita Hindu

dapat membangun sumber daya perempuan yang berkualitas. Menurut Dian Aryani, karena dari kualitas sumber daya perempuan yang baiklah yang akan berdampak baik pada peningkatan pembangunan sebuah negara. “Saya harap kongres ini menjadi ajang pesta demokrasi yang akan menghasilkan calon pemimpin KPI NTB ke depan yang lebih baik,” kata Dian. Selama ini KPI Wilayah NTB kerap mendorong peran perempuan dalam berbagai bidang, salah satunya peran dalam bidang politik. Seperti pada saat pesta demokrasi berlangsung, pada tahun 2009 misalnya, kala itu KPI NTB aktif menggalang dukungan bagi caleg perempuan NTB. Berbagai pelatihan dan pengembangan kapasitas serta kualitas caleg perempuan NTB diselenggarakan. Pendekatan-pendekatan kepada partai politik, Komisi Pemilihan Umum NTB, Panwas NTB, penyelenggara pemilu lainnya, tokoh masyarakat dan tokoh agama serta berbagai lembaga

lainnya, juga dilakukan untuk menggalang agar semua pihak mendukung semangat affirmative action (perlakuan khusus sementara) bagi perempuan demi mencapai keterwakilan 30% di parlemen. Kegiatan yang dilakukan waktu itu adalah Temu Aktivis untuk Merumuskan Agenda Perjuangan Perempuan, Pelatihan Pemenangan Perempuan Calon Legislator Provinsi NTB pada Pemilu 2009, Diskusi Tentang Affirmative Action Keterwakilan Perempuan dengan Ketua-ketua Parpol dan Caleg Perempuan Provinsi NTB, Pelatihan Strategi Kampanye, Workshop dan Diskusi dengan Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, Talk Show di Radio dan Televisi, Pendidikan Pemilih yang dilakukan di 78 titik di Pulau Lombok, aksi damai untuk memperkenalkan caleg kepada masyarakat. ”Kegiatan-kegiatan semacam itu kami lakukan untuk meningkatkan kapasitas, kualitas serta rasa percaya diri caleg perempuan NTB,” ujar Sri Sustini kala itu. Rentetan kegiatan ini melahirkan kesepakatan perempuan N T B

berupa manifesto perjuangan politik perempuan NTB. Kegiatan-kegiatan seperti inilah yang akan terus dilakukan KPI NTB untuk membangun kualitas perempuan NTB agar dapat memiliki peran di berbagai bidang, termasuk dalam bidang politik. (Naniek I. Taufan) “Saya melihat saat ini sudah mulai banyak kepala desa/lurah di NTB yang ­perempuan. Hal ini ­menunjukkan perempuan dan laki-laki memiliki hak politik yang sama. Jadi, bukan tidak mungkin ada perempuan NTB yang kelak bisa menjadi Wakil Gubernur seperti saya”

Puncak peringatan HUT ke- 29 Wanita Hindu Dharma Indonesia (WHDI) digelar di ruang Kerta Gosana, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Mangupraja Mandala, Selasa (7/3). Tema yang diusung “Kita Tingkatkan Kearifan Lokal sebagai Salah Satu Sarana dalam Membangun SDM Wanita Hindu yang Lebih Berkualitas danTangguh Bersaing di Era Globalisasi “ .

P

ada perayaan peringatan berdirinya WHDI Provinsi Bali itu tersebut hadir Ketua WHDI Provinsi Bali, Wakil Ketua TP. PKK Provinsi Bali, Bupati dan Wakil Bupati Badung serta jajaran pejabat di lingkungan Kabupaten Badung, Kadis Kebudayaan Provinsi Bali, Sesepuh WHDI Bali Ny. IB. Mantra, Penasehat WHDI dan Ketua WHDI Kabupaten/Kota se-Bali. Selain pemotongan tumpeng pada puncak perayaan HUT ke- 29 WHDI Provinsi juga dilaksanakan penyerahan hadiah kepada peme-

beberapa kegiatan, diantaranya kegiatan intern di Badung, mengikuti lomba di tingkat Provinsi dan persembahyangan salah satunya ke Pura Petitenget yang yang dihadiri Ketua dan pengurus WHDI Kabupaten/ Kota se Bali. Hal ini, katanya untuk memberikan penguatan nilai agama dan spiritual Wanita Hindu yang bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Badung untuk bersamasama membangun WHDI Badung dan Bali ke depan. Made Dartini juga mengtakan kegiatan tersebut adalah momen penting untuk meningkatkan wanita

Suasana Puncak Peringatan HUT ke-29 WHDI Provinsi Bali

nang lomba Dharma Wacana. Puja Tri Sandhya , 20 Detik Inspirasi WHDI dan lomba Tari Legong Tri Sakti Tingkat Provinsi Bali. Di depan ruangan acara juga digelar stan pameran produk unggulan dari Kabupaten/Kota se Bali. Acara juga dimeriahkan penampilan Seka Gong Wanita Hindu Dewi Laksmi yang beranggotakan pengurus dan anggota WHDI Provinsi mengiringi pemenang lomba Tari Legong Tri Sakti. Pembacaan sejarah singkat keberadaan organisasi WHDI Indonesia disampaikan Penasehat WHDI Kabupaten Badung Ny. Kristiani Suiasa. Ketua Panitia WHDI Badung Ny. Made Dartini Sutama melaporkan, WHDI Badung telah melaksanakan

Hindu menjadi wanita yang cerdas, berbudi luhur serta berkarakter. Agar dapat mengembangkan sikap positif dalam membangun karakter bangsa. WHDI juga diharapkan menjadi bagian penting bahkan dapat lebih meningkatkan peran dan kontribusinya demi memajukan bangsa dan negara. SUMBER DAYA INSPIRASI POTENSIAL Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Kabupaten Badung sangat mengapresiasi kegiatan HUT ke-29 WHDI Provinsi Bali. Momen ini penting untuk mengingatkan serta merenungkan kembali kegiatan yang telah dan belum terlaksana. Hal ini dapat dijadikan bahan evalu-

Pemotongan Tumpeng di Puncak Peringatan Acara HUT ke 29 WHDI Provinsi Bali

asi untuk kepentingan anggota dan masyarakat, bersama-sama membangun bangsa dan negara. “Seorang wanita adalah sumber daya inspirasi yang potensial, jika diberikan peluang dan kesempatan lebih, akan dapat meningkatkan kualitas secara mandiri. Wanita Hindu sadar perannya dan nantinya secara tidak langsung ikut membina generasi berikutnya supaya berahlak mulia demi kejayaan bangsa dan negara. Kami berharap, agar wanita Hindu banyak diberikan pencerahan dan pemahaman. Peringatan HUT ke -29 WHDI Bali ini hendaknya dimaknai sebagai momentum merevitalisasi semangat Wanita Hindu untuk meningkatkan peran serta dan partisipasi dalam pembangunan,” tegasnya. Ketua WHDI Provinsi Bali Ny.Bintang Puspayoga yang juga

istri Menteri Koperasi dan UKM, AA Puspayoga ini dalam sambutannya mengatakan, WHDI merupakan organisasi sosial yang bernafaskan keagamaan. Anggotanya adalah para wanita Hindu yang bersedia memberikan sumbangsihnya demi pembangunan bangsa dan negara. “WHDI juga sebagai elemen penting yang berperan dalam pembangunan karakter manusia Hindu demi menjadi teladan di mata anggota dan masyarakat, Untuk memperkuat agama, seni, adat dan budaya yang berdasarkan Hindu.” ungkapnya. Sebelum berlangsung puncak acara, kegiatan menyongsong HUT Ke 29 WHDI Provinsi Bali, setiap WHDI Kabupaten/ Kota, sudah pula menyelenggarakan lomba di wilayahnya masing-masing, yang selanjutnya mengirim perwakilannya untuk mengikuti lomba tingkat

Provinsi. Sementara itu WHDI Provnsi Bali di bawah kepemimpinan Bintang Puspayoga WHDI Provinsi Bali sudah melaksanakan beberapa aksi sosial, seperti ke Karangasem, bekerjasama Kementerian Koperasi dan UMKM memberikan bantuan 500 Paket Sembako bagi Warga Rumah Tangga Sasaran (RTS), di Balai Masyarakat Banjar Dinas Tebola, Sidemen, Karangasem. Selain itu juga, kegiatan sosial juga dilangsungkan di Jembrana berupa penyerahan wastra kepada para pemangku di Pura Rambut Siwi, dan dilanjutkan dengan pembagian buku dan uang tali kasih bagi murid SD yang kurang mampu serta memberikan pelatihan tata rias dan etika busana ke Pura serta diakhiri dengan sosialisasi pranikah bertempat di SMA Negeri 2 Jembrana. (Sri Ardhini)

Ketua WHDI Bali Bintang Puspayoga di tengah-tengah Seka Gong Wanita Dewi Laksmi dan Penari Legong Tri Sakti saat gladi bersih


4

Inspirasi

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

DEA VALENCIA BUDIARTO

Promosikan Kreasi Batik Penyandang Disabilitas

“B

Dea di Fimelafest 2016

atik Kultur by Dea Valencia tumbuh berkembang bersama warga disabilitas. Saya berada di sini mewakili mereka. Semoga kisah kami bisa membuka mata masyarakat untuk menyadari bahwa warga disabilitas bisa diasah untuk menjadi manusia mandiri, produktif dan percaya diri,” ungkap Dea yang Sabtu pekan lalu berhasil memenangkan penghargaan Kick Andy Hero 2017. Menurut Dea saat ini masih banyak stigma negatif di masyarakat yang hanya bisa melihat kekurangan kalangan penyandang disabilitas dan sulit melihat bahwa warga disabilitas pun memiliki banyak kelebihan. “Tapi sesungguhnya mereka (kalangan disabilitas) adalah orangorang hebat, pejuang kehidupan, yang sampai saat ini masih kurang diperhatikan,” ungkapnya. Mereka, tambah Dea lagi, adalah sosok-sosok yang tidak mudah menyerah juga tidak ingin dikasihani orang lain. “Saya banyak belajar dari mereka tentang bagaimana kerja keras dan tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup mereka. Melihat mereka bekerja dengan penuh semangat membuat saya semangat dan tidak akan menyerah demi mereka,” kata Dea yang produk pakaian batiknya sudah menembus pasar internasional. Para penyandang disabilitas yang bekerja di rumah Batik Kultur beragam, baik yang cacat

yang anggota tubuhnya cacat, tuna rungu maupun tuna wicara. Kebanyakan adalah warga yang berada di lingkungan sekitarnya di antaranya dari LPATR (Lembaga Pendidikan Anak Tuna Runggu) kejuruan menjahit, juga dari RC Jebres Solo. Menurut Dea, awalnya bukan hal yang mudah mempekerjakan mereka. Ibaratnya mereka, baik Dea maupun kalangan disabilitas yang direkrutnya sama-sama belajar. “Awalnya ini memang sebuah tantangan bagi saya, khususnya menghadapi para tunarungu. Namun dengan melakukan beberapa penyesuaian dalam proses pengerjaannya, kami dapat mengatasi masalah komunikasi dengan memperbanyak komunikasi melalui tulisan,” tambah Dea. BATIK LAWAS IBU Menurut Dea, batik adalah sebuah bentuk seni yang membuatnya jatuh cinta. Sejak jaman dulu, paparnya, batik bukan sekadar kain ataupun sepotong baju atau sarung, tapi sebuah media bercerita. “Saya bisa menggunakan batik sebagai media saya bercerita. Karena itu saya banyak memasukkan unsur-unsur yang jarang digunakan oleh desainer lainnya,” tutur Dea yang mengaku mendapat inspirasi dari banyak sumber, di antaranya dari tradisi Indonesia seperti tari Bali, dll. Ia sendiri mulai mengenal batik sejak kecil karena sang ibu,

21

TP Banyumulek Dukung Program Kedaulatan Pangan NTB

H

Dea Valencia Budiarto

itu dia datang langsung ke Desa Troso yang merupakan sentra tenun ikat. Seperti batik, kreasi tenun ikatnya pun mendapat respon hangat dari masyarakat. “Kain tenun adalah salah satu dari kain tradisional kita. Kita memiliki banyak kain tradisional seperti tenun Bali, Jepara, songket Palembang, songket Bima, Batik, dll. Bahkan untuk batik hampir semua daerah di Indonesia memilikinya, mulai dari Jawa sampai Papua memiliki batik khas. “ Adalah suatu yang membanggakan kalau sekarang ini sudah banyak desainer yang bisa menginkorporasi kain-kain tradisional menjadi desain yang lebih modern. “Itu adalah suatu sinergi antara pengrajinpengrajin daerah dengan desainerdesainer ibukota maupun kota lainnya di Indonesia,” ungkap Dea panjang lebar. Dia sendiri mengaku bangga bisa ikut berpartisipasi dalam mengembangkan batik Indonesia. “Adalah suatu kebanggaan bagi saya bisa ikut berpartisipasi dalam

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

Pembangunan Technopark (TP) dalam konsep yang terintegrasi dengan pengolahan pakan, pembibitan dan penggemukan Sapi Bali, pengolahan hasil samping peternakan, pertanian organik, pengolahan pascapanen dan sosial ekonomi masyarakat, perlu dikemas dalam wadah keterpaduan dan dialihteknologikan kepada masyarakat.

Cantik, kreatif dan punya rasa sosial yang tinggi, itulah Dea Valencia Budiarto. Usianya masih muda, 23 tahun. Namun karya dan kreativitasnya pada kain batik bukan hanya berhasil membuat kalangan luar negeri mencintai batik tapi juga memberi rasa percaya diri pada puluhan penyandang disabilitas yang selama ini kurang diperhatikan nasibnya. Betapa tidak, lewat binaan Dea, 40 orang penyandang disabilitas mampu hidup mandiri dari hasil kerjanya di workshop ‘Batik Kultur’ milik Dea.

Aryani Utomo adalah pencinta batik lawas. Dari didikan sang ibu juga lah rasa cinta Dea pada kain tradisional itu tumbuh dan berkembang. Seiring bertambah usia, ia pun mulai memiliki ketertarikan pada desain pakaian dan sasaran utamanya adalah batik. Ia ingin menciptakan rancangan-rancangan gaun batik yang cantik. “Awalnya saya menggunakan kain-kain batik lawas koleksi ibu. Daripada kain-kain itu rusak dimakan ngengat karena terlalu lama disimpan di lemari. Kainkain lawas yang saya temukan ada yang sudah tidak utuh lagi. Jadi saya potong-potong dan kreasikan dengan kain lainnya. Maka jadilah pakaian sesuai desain yang sudah saya buat,” tutur Dea yang memiliki brand Batik Kultur untuk produk pakaiannya. Boleh dibilang Dea memulai bisnisnya dari nol atau menggunakan bahan-bahan yang ada di rumahnya. Untuk lebih mengirit lagi, dia sendiri lah yang menjadi model pakaian rancangannya. Awalnya, hampir semuanya dilakukan sendiri dengan tekun. Tak dinyana pakaian-pakaian rancangannya disukai banyak orang, permintaan pun mulai mengalir. Hasil penjualan pakaian batik rancangannya itu lah yang kemudian diputar kembali menjadi modalnya untuk memproduksi pakaian batik lebih banyak. Ketika usahanya semakin berkembang, ia pun mulai merekrut karyawan untuk bagian produksi, di antaranya dari kalangan disabilitas. “Saya ingin berbagi dengan mereka. Sejak kecil orangtua, khususnya ibu saya mengajarkan tentang berbagi pada sesama yang membutuhkan,” ungkap Dea yang karyanya telah diekspor ke sejumlah negara di Eropa dan Amerika. Untuk pemasaran, Dea salah satunya menggunakan jaringan di medsos seperti instagram, facebook, dll. Menurutnya upaya tersebut sangat efektif karena terbukti dia mendapat banyak pesanan lewat medsos. Dea yang sarjana komputer rupanya tahu benar tentang kekuatan dunia maya dalam mempromosikan sesuatu. Setelah bisnis batiknya berjalan baik, Dea pun kini merambah pada kreasi tenun ikat. Untuk

Mandalika

membantu perkembangan batik,” ucapnya. Melihat capaian Dea yang sukses di usia muda, rasanya kita tidak akan heran kalau mengetahui latar belakang pendidikan Dea. Asal tahu saja, Dea memiliki catatan prestasi akademis yang menakjubkan sejak kecil. Betapa tidak, dia telah disekolahkan ibunya sejak usia 22 bulan, kemudian dia mengikuti program akselerasi ketika di SMP hingga SMA. Walhasil, pada usia 15 tahun Dea telah menjadi mahasiswa sebuah perguruan tinggi. “Usia 5 tahun saya sudah masuk SD, kemudian SMP dan SMA hanya masing-masing dua tahun. Jadi pas kuliah usia saya 15 tahun,” kata Dea yang menyelesaikan kuliahnya selama 3,5 tahun. “Saya sudah lulus kuliah usia 18 tahun,” ungkap sarjana komputer ini. Dea berharap usahanya bisa semakin berkembang dan bisa membantu orang lain semakin banyak. (Diana Runtu)

al ini memerlukan dukungan sumber daya manusia yang memadai dalam pengelolaannya. Setidaknya, hal inilah yang disampaikan oleh Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Enny Sudarmonowati. Menurutnya, hal ini sangat penting demi mendukung keberlanjutan produksi yang terus-menerus. ”Hingga kini, sudah ada 6 macam produk peternakan, diantaranya beef steak, karage, yang sudah mengantongi izin dan sertifikasi BPOM. Saya yakin NTB punya potensi. Banyak sekali potensi pertanian, peternakan NTB yang bisa di jual, terlebih label lagi daerah dengan

kuliner halal sudah dikantongi NTB, tentu ini menjadi ikon unik tersendiri yang semakin dapat membuat NTB diminati,” ujar Prof. Enny saat bertemu Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, beberapa waktu lalu di Mataram. Koordinator lapangan kegiatan TP Banyumulek yang terletak di Lombok Barat, Dr. Roni Ridwan yang mendampingi Prof. Enny, mengatakan proyek yang dibangun di atas lahan seluas 29 hektare ini, disiapkan khusus sebagai kawasan untuk mengembangkan dan mengimplementasikaan inovasi iptek melalui upaya peningkatan produksi menjadi produk komersil skala besar/ industri, sehingga kemanfaatannya bagi masyarakat akan lebih

Tim Lipi yang dipimpin Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI, Prof. Enny Sudarmonowati, saat bertemu Gubernur NTB terkait Tecnopark Banyumulek

terasa. Konsep TP Banyumulek dibangun dengan tema Technopark Bussiness Center dan diseminasi berbasis pemanfaaatan bioresources dan agroeduwisata secara berkelanjutan. Konsep ini dibangun untuk mendukung program pemerintah untuk mencapai “kedaulatan pangan”, dalam membangun kawasan peternakan dan pertanian terpadu yang berbasis bahan baku hulu sampai hilir dari potensi lokal daerah yang tersedia. Gubernur NTB mengaku sangat tertarik dengan konsep ini. “Jika dimanfaatkan dengan pola yang baik Provinsi NTB bisa jadi pusat pengembangan bioteknologi yang bisa diaplikasikan dalam masyarakat. Disamping itu, berkaitan dengan program Bumi Sejuta Sapi di NTB, kalau bisa dimanfaatkan dengan baik, biotek ini juga bisa membantu tidak hanya memperbanyak/

segi kuantitas semata, tapi bisa meningkatkan kualitas sapi bali kita di NTB,” kata Gubernur. Ia berharap agar NTB bisa jadi pusat produksi dan pengembangan tumbuhan organik. “Karena selama ini kan opini yang berkembang di masyarakat, pengembangan tumbuhan organik perlu biaya yang tinggi, sehingga mempengaruhi nilai jual, yang akhirnya berdampak pada rendahnya minat konsumen untuk membeli. Tapi dengan adanya TP ini, diharapkan produksi organik bisa lebih massal. “Kurangi produksi pupuk supaya konsumsi masyarakat lebih sehat, dan tanah pertanian juga sehat, katanya. Gubernur yakin, banyak sekali potensi Technopark (TP) Banyumulek yang sangat prospektif jika dikembangkan, termasuk sebagai salah satu sarana pembelajaran bagi siswa-siswai di NTB. “Perkuat kerjasama ini, melalui

pembentukan tim koordinasi yang beranggotakan SKPD yang terkait langsung maupun tidak langsung, dengan bidang technopark,” kata Gubernur NTB kepada Kepada Sekretaris Daerah NTB, H. Rosyadi Sayuti yang turut hadir dalam pertemuan tersebut. Ia juga meminta untuk memastikan sinergitas dari seluruh komponen yang terlibat dalam tim tersebut. Sejauh ini laporan kemajuan pembangunan Technopark (TP) Banyumulek sesuai laporan Prof. Enny Sudarmonowati, pembangunan dan pelaksanaan kegiatan kerjasama Pemerintah Provinsi NTB dan LIPI sejak 2 tahun lalu itu, terbilang berjalan lancar. Hal tersebut tentu saja tidak lepas dari dukungan Pemerintah Provinsi NTB maupun pemerintah kabupaten yang sama-sama mendorong terlaksananya kegiatan pembangunan ini. (Naniek I.Taufan)

Australia Tertarik Investasi di NTB Media Visit Wiracana Hand Fun

“Di setiap tas ada kipas” merupakan tagline yang diangkat Wiracana Hand Fun. Hal ini diungkapkan Darren Firmansyah, Sales Marketing Manager Wiracana Hand Fun di sela-sela kunjungan ke Gedung Pers Bali K. Nadha, Sabtu (11/3). Dalam kesempatan tersebut, Darren menjelaskan tentang eksistensi kipas asli Bali yang sudah terkenal di Eropa ini.

Investor asal Australia tertarik untuk ikut ambil bagian dalam melakukan investasi bidang pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika. Pemerintah Provinsi NTB menyambut baik hal yang disampaikan oleh 20 delegasi investor asal Australia ketika bertemu dengan Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin beberapa waktu lalu. Wakil Gubernur NTB menaruh harapan besar agar hal tersebut dapat direalisasikan, karena hal itu sejalan dengan tindak lanjut kunjungan kerjannya di Perth, Australia pada tahun 2016 lalu bersama Duta Besar Australia untuk Indonesia. “Saya berharap rencana investasi ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja saya di Perth Australia tahun 2016 lalu,” ungkap Amin. Selain sektor pariwisata di Lombok, Amin juga memaparkan bahwa keindahan pariwisata

di Pulau Sumbawa tidak kalah menariknya. Begitu pula dengan berbagai potensi lain yang dimiliki Provinsi NTB seperti pertanian dengan potensi peternakan yang sangat potensial di Pulau Sumbawa, potensi-potensi tersebut juga sangat membutuhkan investor untuk menyentuhnya. “Selain pariwisata Lombok, di Sumbawa juga tak kalah indahnya dengan Pulau Lombok, di Sumbawa juga banyak potensi seperti pertanian dan peternakannya, semua itu perlu investor,” kata Wakil Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M.Si. Menilik bahwa angka kunjungan wisatawan dari Australia menuju ke destinasi-destinasi wisata yang ada di Lombok dan Sumbawa masih menempati posisi teratas di NTB, pemerintah

Wakil Gubernur NTB, H. Muh. Amin, bertukar cinderamata dengan Ketua delegasi Investor Australia, Sally Ann Watts

Provinsi NTB sangat berharap adanya konektivitas AustraliaLombok langsung dapat dibuka kembali, melalui bantuan para investor yang akan berinvestasi di NTB. “Saya sangat berharap

direct flight dari Australia menuju Lombok (BIL) dapat dibuka kembali, karena selama ini angka kunjungan wisatawan dari Australia ke Lombok berada pada posisi tertinggi, dan saya sangat sayang-

kan direct flight Jetstar yang sudah ada waktu itu kemudian ditutup,” kata Amin ketika menghadiri undangan Investor dari Australia di salah satu hotel di kawasan Senggigi Lombok Barat. Ketua Delegasi Investor Australia, Sally Ann Watts juga sangat kagum dengan kemajuan industri pariwisata di NTB, khususnya di Lombok. Keindahan alam itulah yang telah menarik minat para delegasi investor yang berjumlah 20 orang, yang terdiri dari para konsultan dan arsitek ini. Sally berharap pertemuan tersebut akan membuka konektifitas antara Provinsi NTB dengan Australia. “Kami sangat kagum dengan keindahan dan kemajuan industri pariwisata di NTB. Kami berharap investasi ini dapat terealisasi sehingga konektivitas Lombok dan Australia dapat dibuka kembali,” ujar Sally. (Naniek I.Taufan)


22

Sosialita

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Dulu, orang malu membeli produk fashion bekas. Kalaupun dilakukan pasti diam-diam karena malu. Tapi sekarang, tidak lagi. Produk fashion bekas masuk mal sudah bukan hal yang aneh lagi. Orang pun tidak malu-malu lagi membeli atau mengatakan kalau produk ­fashion yang dipakainya, entah itu baju, tas, sepatu, adalah barang second. Untuk tas branded misalnya, kini tempat penjualannya pun makin banyak.

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Dunia Kado & Parcel

Bisnis Tas Branded Second

Makin Banyak Saingan makin Semangat

Siap tiap Hari Saat ini mengirim atau menerima bingkisan, parcel atau kado tidak hanya di berikan pada hari raya besar saja namun bisa se­tiap hari. Mulai saat baby shower, kelahiran bayi, otonan, potong gigi, ulang ­tahun, menjenguk orang sakit, acara grand opening atau melaspas, kenaikan jabatan hingga saat wisuda ­dan per­kawinan. berupa peralatan persembahyangan berupa dupa, peralatan makan pecah belah, perlengkapan rumah seperti sprei dan bedcover, set perlengkapan sarung bantal dan taplak ruang tamu hingga peralatan masak seperti panci dan wajan. Semuanya dapat dikemas menjadi bingkisan cantik yang siap untuk dikirim. Catatan istimewanya juga kisaran harganya sangat bisa disesuaikan dengan budget yang tersedia.

ahkan kini beberapa artis dan sosialita juga menekuni bisnis itu. Mereka juga tak malu mempublikasikannya. Yuni Shara misalnya. PenyanyI lagu lawas yang sangat menyukai brand ‘Chanel’ juga menekuni bisnis ini sejak lama. Meski tidak memiliki toko khusus, namun karena bisnis yang dijalankan itu sudah berlangsung lama maka ada saja yang datang untuk membeli tas koleksinya. Begitu pun Dewi Rezer, artis yang satu ini malah membuka toko online yang khusus untuk tas-tas branded second. Bahkan dia pun berani menjamin kalau produk second yang dijualnya itu asli. Menurut Karen Widjaja, sosialita yang menekuni bisnis tas branded second, bisnis yang digelutinya sejak 20 tahun lalu itu, tidak ada ‘matinya’ alias terus berkembang. Malah sekarang makin bagus

Yuni Shara

karena permintaan makin tinggi. “Bagi saya ini bisnis yang menyenangkan karena saya juga awalnya hobi koleksi tas branded. Lebih dari itu, bisnis ini menguntungkan karena peminatnya semakin naik dari waktu ke waktu. Mereka yang merasa berat membeli tas harga puluhan bahkan ratusan juta, banyak yang lebih memilih membeli yang second, karena harganya bisa miring,” ujar pemilik butik ‘Second Chance Bag’ yang mengaku terinspirasi bisnis tas branded second setelah melihat majalah yang mempublikasi artisartis Hollywood melelang tasnya untuk keperluan amal. Mereka yang sudah membeli, kemudian ingin menukar barangnya untuk ganti model, bisa dilakukan di tokonya. “Bisa tukar tambah asal kondisinya masih bagus,” tambahnya. Soal kualitas barang dan keasliannya, Karen menegaskan, dirinya berani menjamin kalau tas-tas yang dijualnya adalah asli. “Tentu saja kalau ada orang yang mau jual tasnya, yang pertama saya lakukan adalah mengecek keasliannya, kemudian kondisi tas-nya. Rata-rata barang di sini kondisinya masih sangat bagus dan layak pakai. Jadi saya pun menerima barang, harus memilih dengan cermat,” ungkap Karen yang membuka butiknya di bilangan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Menurut Karen, customer yang

Butik Karen Widjaja

Dewi Rezer

B

M

Karen Widjaja

datang padanya dari berbagai kalangan dan tingkatan usia. “Customernya dari berbagai kalangan, baik tua maupun muda. Mereka datang ke sini karena promosi dari mulut kemulut juga tahu kalau kualitas barang yang kami jual di sini bagus. Publikasi dari media juga ikut membantu keterkenalan toko kami,” ungkap Karen diselasela kegiatannya melayani melanggan. Dulu, tambah Karen, ketika dia awal membuka toko belum banyak ‘pemain’ di bidang ini. Tapi sekarang, jumlahnya makin banyak seiring dengan makin berkembangnya life style di Indonesia. Tapi, dia sendiri tidak khawatir dengan banyaknya pesaing karena para customer tahu kualitas barang second yang ditawarkan. “Makin banyak saingan, kita jadi makin semangat untuk terus memberi pelayanan yang baik. Banyak pelanggan kami tetap balik ke toko saya

karena tahu kualitas barangnya. Servis dan kualitas yang kami utamakan dalam bisnis ini. Karena kualitas berhubungan erat dengan kepercayaan,” ungkap ibu dua anak ini. Sementara Yuni Shara mengaku hobi mengoleksi tas sejak dulu. Ketika itu dia tidak berpikir untuk investasi. “Jadi dulu itu aku ya beli-beli aja karena suka. Namun seiring dengan perkembangan, ternyata koleksi tas bisa juga menjadi investasi. Ya, kini tas sudah jadi barang investasi, bisa dijual lagi. Meski serinya sudah lama, namun tas branded tetap bisa dijual dengan harga tinggi,” ungkap Yuni yang juga menekuni bisnis kuliner. “Aku kalau beli tas, misalnya harganya mahal, ya dengan cara menyicil (pembayaran). Kebetulan punya teman yang jual tas branded, jadi bisa menyicil. Habis bagaimana, kan kita suka? Yang penting jangan sampai keinginan membeli tas jadi besar pasak dari pada tiang. Makanya kalau mahal, ya, dicicil,” ucap Yuni. PELOPOR PENJUALAN TAS SECOND Dewi Rezer, artis film dan sinetron ini, juga sudah cukup lama menekuni bisnis penjualan tas branded second. Bahkan dia termasuk orang yang menjadi pelopor penjualan tas second milik artis. Awalnya, kata wanita kelahiran September 1980 ini, dia pun hobi koleksi tas branded. Lama-lama koleksinya makin banyak, dan melihat perkembangan yang ada dimana banyak wanita menyukai tas kelas premium, dia pun lantas terpikir untuk bisnis. “Awalnya ya hanya menjual tas-tas koleksi sendiri. Ternyata responsnya bagus. Dari uang penjualan, aku bisa membeli lagi tas baru,” kata mantan istri Marcellino yang akhirnya membuka toko online ‘Bebelian.com’ yang diluncurkan sejak 2011. Seiring waktu, kata Dewi, banyak teman-teman artis, pengusaha, menitipkan tas-tas seken mereka untuk dijual. Dengan begitu

tas-tas branded yang dijualnya menjadi makin beragam. Waktu toko onlinenya baru buka, hanya beberapa artis yang menitipkan tas-tas mereka, diantaranya Alya Rohali dan Shanty. Berkat promosi dari mulut ke mulut, baik pembeli maupun jumlah artis yang menitipkan tasnya makin banyak. Dari sana kemudian Dewi memperluas jaringannya ke kalangan sosialita juga wanita pengusaha. Ternyata lumayan laris, bahkan mereka juga ikut menitipkan tas-tas koleksinya. Meski second, tas-tas yang dijual pemeran Ranti Wirawan dalam film ‘Cinta Laki-laki Biasa’, tidak lah murah. Harganya bisa sampai puluhan juta bahkan seratus juta lebih. “Biasanya yang harga Rp 30 jutaan, aku kirim via pos. Tapi kalau harganya di atas itu apalagi yang berharga ratusan juta, aku nggak berani kirim lewat pos. Takut hilang atau kenapa-napa. Jadi pembelinya harus ketemuan dengan aku,” jelas Dewi yang berpartner dengan temannya Khairiyyah Sari dalam menjalankan bisnis online. Menurut Endang Susilowati, pebisnis tas branded, ia menggeluti bisnis tas second branded sejak beberapa tahun lalu karena melihat trend yang berkembang belakangan ini. Banyak wanita yang ingin tampil keren namun tak mampu membeli tas branded asli karena harganya yang lumayan mahal. Kalaupun ada uang, mereka termasuk golongan yang sayang mengeluarkan uang banyak hanya untuk sebuah tas. “Nah tas second kan harganya relatif terjangkau, kualitasnya pun bagus,” kata wanita yang bermukim di Serang Banten ini. Menurutnya, inti dari bisnis ini adalah kepercayaan. Jadi jangan sekalisekali menipu misalnya dengan mengatakan ini tas asli tapi ternyata ‘KW’ super. Nah buat orang yang awam memang agak sulit membedakan barang asli dan ‘KW’ super karena memang mirip banget. (Diana Runtu)

3

akin banyak orang memerlukan parcel atau kado sebagai bentuk hadiah, tandamata, ucapan selamat atau bingkisan lainnya, namun masih banyak juga yang mengalami kesulitan memperoleh atau memilih bahan beserta perlengkapan lainnya. Susi Tanteri pemilik Bali Creative Wedding Souvenir dengan pengalamannya selama ini sangat siap memberikan bantuan. Bukan hanya menyiapkan bahan yang ready stock tapi juga siap merangkaikannya sesuai selera. Istimewanya lagi semua tersedia setiap hari.Terlebih lagi bagi calon pasangan pengantin yang tidak memiliki banyak waktu untuk berbelanja keperluan seserahan, atau sulit mencari isi seserahan. Menurut Susi, tradisi pemberian parcel atau kado di Indonesia konon sudah ada sejak zaman penjajahan. Para wanita yang tidak ikut berperang secara langsung, memberikan dukungan merejka berupa bingkisan makanan yang disertai ucapan semangat berjuang. Ketika perjuangan berhasil, para wanita juga memberikan hadiah berupa kado kepada para pejuang. Akhirnya tradisi pemberian bingkisan berlanjut pada perayaan seperti pernikahan, Lebaran, Natal dan hari raya besar lainnya. Selanjutnya pemberian parcel atau kado berkembang lebih luas lagi. Mulai

upacara pernikahan, berlanjut keucapan saat kehamilan, demikian juga sampai kelahiran, hingga setiap perayaan ulang tahun. Anak- anak muda juga sering mengungkapkan perasaannya kepada pasangannya dengan media kado. Sementara sebagai ucapan terima kasih terhadap berbagai bantuan yang telah diterima, sering pula diungkapkan melalui pemberian parcel. Bahkan, saat mengunjungi seseorang di rumah sakit, parcel adalah hal yang lumrah di zaman sekarang. Dikatakan oleh Susi beragam makanan dan minuman menjadi andalan dalam isian parcel. Namun kini, isi parcel semakin variatif, misalnya

READY STOCK DAN HARGA TERJANGKAU Memang diakui Susi, kadangkala ada keengganan orang untuk membawa parcel atau kado. Hal itu bisa dikarenakan monotonnya jenis parcel atau kado yang ditemukan. Tidak banyak contoh parcel atau kado yang dapat dilihat. Sulitnya mencari bahan yang akan dijadikan parcel dan susahnya untuk merangkai bahan sesuai keinginan ditambah lagi mahalnya parcel atau kado saat ini. Menyadari akan besarnya peluang bisnis di bidang penjualan bingkisan, kado atau parcel ini, ditunjang pula tingginya permintaan rangkaian parcel menjelang hari hari besar keagamaan dari beberapa instansi seperti Bank, Koperasi, Villa, Hotel, Rumah Sakit maupun perorangan, membuat Susi

aksesoris. Semuanya ready stock dan tentunya dengan harga yang sangat terjangkau,” papar Susi. Dikatakannya pula selain yang sudah dikemas dalam bentuk parcel, mereka juga menyediakan aneka produk yang bisa dipilih langsung untuk dijadikan parcel sesuai keinginan. “Anda tinggal memilih dan memadupadankan produk ready stock kami, apakah itu berupa bed cover set, sprei, sarung bantal dan taplak meja tamu. Atau, bisa juga cangkir set, gelas set, sendok garpu set, pisau set, serta berbagai keperluan sembahyang lainnya,”. Dunia Kado & Parcel, buka lebih pagi yakni dari jam 7 pagi sampai 8 malam. Jadi untuk para orangtua murid yang mendadak membutuhkan kado ultah ,silahkan mampir. Dipastikan harga sangat terjangkau dan banyak pilihan koleksi. –ard

dengan usahanya Bali Creative Wedding Souvenir yang tercatat memiliki pengalaman hampir 14 tahun berkecimpung di bidang grosir pernak- pernik pernikahan serta merangkai seserahan pernikahan, semakin semangat untuk membuka gerai baru khusus parcel atau kado bernama “Dunia Kado & Parcel”. Berlokasi di Jalan By Pass IB Mantra No. 90, tepat di depan Pasar Biaung, dengan nama “Dunia Kado & Parcel” kata Susi mereka tidak hanya terbatas untuk parcel di saat hari raya saja, tapi juga menyediakan rangkaian bingkisan untuk berbagai keperluan, seperti grand opening atau melaspas, untuk ucapan selamat atas kelahiran bayi. “Tidak terbatas ready stock parcel saja, kami juga menyediakan perlengkapan ultah anak mulai dari kartu undangan, balon, lilin ultah, piring kue, gelas minum termasuk goodie bag (bingkisan ultah).Selain itu untuk orangtua yang memerlukan kado untuk diberikan kepada yang ultah, kami juga menyediakan mainan anak, Berbagai pilihan parcel dengan aneka desain unik boneka, aneka fancy dan kreasi tim kretif Dunia Kado & Parcel

Proses penggarapan orderan parcel hari raya dari instansi perbankan

Pesanan parcel hari raya dari hotel dan villa

Suasana di dalam Toko Dunia Kado & Parcel

Dunia Kado & Parcel Instagram: duniaparcelbali; Facebook: duniaparcel Bali Penggarapan orderan parcel spesial berupa spa & aromaterapi dari sebuah hotel di Denpasar

Pengalaman kami selama 14 tahun berkarya bisa diliat di instagram kami bali_creative


2

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

GORO-GORO Kedatangan Raja Arab Saudi, B a g i n d a Ra j a Salman, setelah Baginda Raja AbPutu Wijaya dullah 47 tahun lalu, istimewa. “Dalam beberapa hal mungkin sekali artinya bagi kita agak berbeda-beda, Pak. Amat, tergantung keyakinan politik kita. Betul tidak?” kata Pak Made. Amat tak menjawab. “Saya terkejut melihat ada pangeran yang pakai celana jeans. Ada putri berambut pendek tak pakai jilbab. Beliau bertemu dengan pemuka semua agama. Notabene 6 hari di pulau kita yang mayoritas beragama Hindu. Itu kan menunjukkan beliau moderat dan toleran, Pak Amat?!” Amat hanya menjawab dengan senyum. Ia yakin pernyataan tetangga dan sekaligus musuh dalam selimutnya itu, adalah pancingan. “Beliau ingin mengorek ke-

salahanku, supaya bisa dia jadikan ejekan di dalam arisan kompleks,” kata Amat menceritakan peristiwa itu pada Ami. “J a d i B a p a k t i d a k m e njawab?” “ Tidak. Kenapa? Karena diam adalah emas!” “Tapi bagaimana kalau itu diartikan Bapak bersikap skeptis? Kurang merespons kedatangan pemimpin yang sangat penting artinya bagi kita, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia?” Amat tertegun. “O ya? Bisa begitu ya?” “Bisa saja. Diam tidak selalu jadi emas, Pak, bisa juga jadi batu kerak.” Amat manggut-manggut. “Kalau begitu mestinya bapak bilang, kunjungan ini adalah bagian dari pertanda diplomasi presiden kita sebagai negarawan, jitu. Raja Salman mengunjungi indonesia ketika ada komunitas yang membuat wajah agama yang teduh dan bijak jadi beringas. Begitu?”

raja salman

“Ya terserah, Bapak. Itu poin yang bagus. Tak akan ada orang yang berani mempermainkan poin yang bagus. Kalau ada itu berarti dia bunuh diri. Karena sekarang masyarakat kita sudah tambah kritis. Jadi jangan takut.” Amat manggut-manggut. Setelah kembali ke rumah ia mencoba melakukan testing. “Bu, yang paling menarik dari kedatangan Raja Salman itu, apa? Jangan ragu, terus-terang saja, daripada diam jadi batu kerak!” Bu Amat berpikir. “Jangan dipikirin. Lontarkan saja sejujurnya!” Bu Amat menatap Amat curiga. “Jangan curiga. Tak ada orang yang akan berani mengejek kebenaran. Karena itu berarti bunuh diri. Masyarakat kita sekarang sudah kritis. Katakan saja sejujurnya!” Setelah menimbang, Bu Amat menjawab polos. “Menurut saya, pangeran

putranya Raja Salman itu gantengnya selangit. Lebih ganteng dari semua bintang film dan bintang sinetron kita. Kalau ikut pilkada di indonesia, pasti saya akan nyoblos dia!” Amat mau membantah. Tapi Bu Amat sudah berdiri dan pergi ke dapur. Amat termenung. “Bukan itu komentar yang ingin kudengar dari ibumu, Ami,” kata Amat ketika ketemu Ami lagi. Ami ketawa. “Apa yang ingin Bapak dengar?” “Kenapa ibumu tidak bilang, bahwa ..... kunjungan Raja Salman ke Indonesia itu .... “. “Apa?” Amat mikir. Tapi tak menemukan apa yang ingin ia dengar dari istrinya.

Ekspresso “Apa, Pak?” “Ada pangeran yang pakai celana jeans. Ada putri berambut pendek tak pakai jilbab. Beliau bertemu dengan pemuka semua agama. Notabene 6 hari di pulau kita yang mayoritas beragama Hindu. Itu kan menunjukkan beliau moderat dan toleran!” “Lho itu kan komentar Pak Made, musuh Bapak?” Amat mengangguk. “Betul.” “Bukannya Bapak mencurigai beliau memancing-mancing Bapak untuk bikin kesalahan?” Amat tertawa. “Itu dia Ami! Kedatangan Raja Salman ini membuka hati Bapak. Jangan harga mati benci dan curiga kepada orang yang berbeda keyakinan politik! Kenapa Bapak apriori mencurigai komentar Pak Made? Itu kan betul, meskipun Pak Made itu bukan cs kita?!! Semoga orang lain juga begitu!”

Pencari Kerja atau Pemberi Kerja? Salah satu pengaruh paling dahsyat dari pesatnya perkembangan teknologi komunikasi saat ini, adalah tingginya tingkat mobilitas dunia kerja, terutama pada aspek sumber daya manusia. Hal ini tentu membuat segala proses yang terkait tenaga kerja harus direvisi oleh perusahaan atau pengguna tenaga kerja. Para pencari kerja saat ini, ada yang disebut generasi milenial dengan berbagai atribut kebiasaan sikap dan perilakunya yang kadang membuat pihak perusahaan geleng-geleng kepala menghadapinya. Salah satu contoh yang terjadi adalah bagaimana seorang tenaga kerja yang baru beberapa hari diterima kerja di perusahaan, ternyata sudah mengeluh bahwa pekerjaannya membosankan, dan keluhan tersebut diunggahnya di status media sosial. Bayangkan, bagaimana perasaan atasan saat melihat salah satu staf pegawai barunya yang baru beberapa hari diterima kerja sudah mengeluhkan kebosanan? Perilaku generasi yang sedikitsedikit update status di medsos inilah yang saya maknai sebagai

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

generasi milenial. Citra generasi milenial menjadikan dirinya hanya sebagai objek teknologi komunikasi, bukan pengendali teknologi komunikasi. Terlepas dari yang namanya generasi milenial tersebut, ada dua kategori umum dalam pekerjaan, yaitu pemberi kerja dan pencari kerja. Dalam hal ini, saya ingin mengupas sebuah konsep sederhana tentang konsep diri pekerja yaitu “The I” dan “The Me”. Konsep diri “The I” merupakan sebuah konsep diri pekerja yang aktif dan terus bergerak untuk berbuat dan melakukan sesuatu untuk perubahan dunia. “The I” adalah gambaran seorang pribadi yang berkonotasi subjektif (menjadikan dirinya sebagai subjek/pelaku) dan memiliki ego yang kuat untuk merubah dunia. “The I” selalu melakukan sesuatu untuk orang lain dan mengerti keperluan orang lain, sehingga “The I” tidak akan lelah untuk berbuat sesuatu untuk orang lain. Sedangkan “The Me” merupakan konsep diri yang pasif dan menganggap diri sebagai objek (objektif). Konsep “The Me” akan

I Made Widiantara

selalu menganggap bahwa dirinya hanyalah seorang yang dipekerjakan, yaitu bekerja hanya kalau disuruh atau diperintah orang lain. “The Me”, mempunyai kebiasaan menunggu perintah dan lebih banyak mengeluh kalau tidak ada orang lain yang memberikannya pekerjaan. Sehingga, karena “The Me” yang pasif, maka kecenderungan sedikit sekali mampu mengubah dunia. Dari konsep “The I” dan “The Me” kalau ditarik benang merah,

akan jelas dimaknai bahwa seseorang yang memiliki konsep diri “The I” akan menjadikan dirinya seorang pemberi kerja dan selalu berpikir akan melakukan sesuatu agar orang lain mau bekerja (baca: menyuruh bekerja). Jadi, “The I” sangat tepat rasanya dibilang sebuah konsep diri yang memberikan orang lain pekerjaan, atau bahasa kerennya cenderung akan menjadi seorang entrepreneur atau wirausaha. Seorang pemberi kerja yang aktif sebagai wujud konsep diri “The I” akan selalu kreatif dalam menciptakan hal baru atau sesuatu hal baru untuk mengubah dunia. “The Me” lebih dimaknai sebagai penerima kerja, karena sifatnya yang pasif dan hanya bisa menerima perintah dari orang lain. Saya tidak bisa bayangkan, kalau di dunia ini lebih banyak orang dengan konsep diri “The

Me” daripada “The I”, mungkin dunia tidak akan cepat berubah seperti saat ini. Sehingga saya sangat berharap, kalau di Indonesia khususnya, lebih banyak orang yang memiliki konsep diri “The I”. Karena dengan sikapnya yang selalu aktif bergerak, akan mampu membuat banyak perubahan dan menciptakan halhal baru bagi kemajuan bangsa. Secara khusus, semakin banyak yang orang dengan konsep “The I” maka akan semakin banyak jumlah pengusaha yang akan memberikan lowongan pekerjaan bagi orang lain, atau lebih banyak sebagai pemberi kerja daripada penerima kerja. Kalau Anda, mau jadi yang mana?? I Made Widiantara Dosen Prodi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bali, Pengurus HIMPSI wilayah Bali

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Pemasaran Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, I Made Ary Supratman. Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­k retariat: Ayu ­A gustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­m erah ­B arat 21 G Jakarta Pusat 10270– Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­ ­F aksi­m ile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang ­G ajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Edisi 944/ 13 - 19 maret 2017

23

Job Fair Pertemukan Pengguna dan Pencari Kerja

Tenaga kerja dan lapangan pekerjaan masih menjadi bahasan yang menarik di berbagai Kota Indonesia, termasuk Denpasar. Terlebih, tingginya angka tenaga kerja tidak berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan. Seringkali pula tenaga kerja gengsi terhadap jenis pekerjaan tertentu. Serta, masih banyaknya anak-anak muda yang hanya menunggu untuk menjadi PNS. Akibatnya, angka pengangguran masih tergolong cukup tinggi.

M

enyikapi kondisi terkait ketenagakerjaan dan ketersediaan kesempatan kerja yang terus meningkat ini, salah satu langkah yang dilakukan pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Tenaga Kerja, adalah menggelar bursa kesempatan kerja (job fair). Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Denpasar Drs. I G.A. Rai Anom Suradi, M.M., job fair yang biasanya digelar di ruang terbuka (out door) seperti areal parkir Utara Taman Kota, Lumintang, Denpasar ini membuka seluas-luasnya kesempatan untuk bertemunya para pencari kerja (pencaker) dengan perusahaan sebagai pengguna tenaga kerja. Harapannya tentu saja melalui job fair dapat mempercepat proses penempatan tenaga kerja, yang pada gilirannya nanti dapat menekan jumlah pengangguran di Kota Denpasar, Untuk penyelenggaraan job fair tahun ini, katanya yang terdekat dan segera adalah kegiatan job fair yang merupakan bantuan dari pusat. Dipastikan bakal digelar selama 2 (dua) hari yakni, pada tanggal 2122 April, dengan menghadirkan 40 perusahaan yang ada di Denpasar. Sedangkan job fair intern Kota Denpasar, secara rutin diselenggarakan setiap usai kenaikan kelas.

“Begitu acara Pesta Kesenian Bali mulai, job fair juga mulai berjalan. Jadwal ini kami sudah perhitungkan, saat itu diperkirakan anak-anak lulusan SMK atau yang sederjat sudah menerima Ijazah. Jadi, mereka siap melamar pekerjaan, khususnya bagi yang belum melanjutkan kuliahnya,” jelas Rai Anom. Dikatakan pula oleh Rai Anom untuk perusahaan peserta job fair, selain keberadaannya wajib di Kota Denpasar, yang terpilih juga diupayakan disesuaikan dengan kondisi atau latar belakang pendidikan para pencari kerja.”Kami mencoba lebih menganekaragamkan peluang kerjanya agar dapat menyentuh semua bidang pendidikan atau keterampilan yang dimiliki anakanak,” katanya. Selanjutnya agar job fair ini tidak disalahartikan sebagai ajang promosi, maka Dinas Tenaga Kerja memilih, menyeleksi dan mengevaluasi perusahaan peserta job fair. “Untuk evaluasinya, mereka punya kewajiban menginformasikan berapa tenaga kerja yang dapat ditampung dari seluruh peluang yang di buka. Dari sini juga kami bisa melihat perkembaangan manfaat job fair. Akan jelas terbaca dimana selisih yang terjadi antara ditawarkan dengan yang diterima,” ucap Rai Anom.

Drs. I G.A. Rai Anom Suradi

BURSA KERJA ONLINE Ketika bicara persentase kenaikan terserapnya tenaga kerja di setiap job fair, Rai Anom mengtakan, memang masih berkisar di 45 %, namun ada atau tidak kenaikan, bahwa inilah upaya atau terobosan yang sudah diagendakan oleh pemerintah Kota Denpasar untuk mencarikan lapangan kerja. Selain job fair, Dinas Tenaga Kerja Kota Denpasar juga memiliki bursa kerja online dan sudah banyak juga dimanfaatkan. Bursa on line ini dapat diakses setiap hari untuk mengetahui dimana saja ada lowongan pekerjaan untuk mereka.Meski, diakuinya belum semua anak -anak lulusan sekolah yang akan mencari kerja mengetahuinya. Untuk ini, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi keberadaan bursa kerja online ini. Rai Anom juga menyampaikan dalam pelaksanaan job fair, yang menarik adalah si pelamar bukan hanya bisa bertemu langsung dengan perushaan yang memerlukan tenaga

SDM Asal Bali Minati Lembaga Pelatihan Kerja

Menurut Direktur SPB-STPBI, bergerak di bidang hospitality, I Made Sudjana, S.E.,M.M., CHT, yakni melayani para turis kami CHA, di bawah Yayasan Dharma tidak menerima hanya tamat SMA/ Widya Ulangun, memiliki lembaga SMK. Karena menyangkut melayani pelatihan kerja (Sekolah Perhoorang, mereka harus memiliki skill, telan Bali) yang mengembangkan attitude, dan bahasa yang bagus,” beberapa program. Hospitality tambahnya. Untuk soal usia, saat training centre, yakitu pelatihan masuk memang tidak dibatasi. Nayang bergerak di bidang perhomun, perlu diperhatikan, saat mulai telan. Ada juga, Food Producbekerja di kapal pesiar, usia minimal tion, Food and Beverage Service, 22 tahun dan maksimal 30 tahun. Housekeeping, Front Office, proSudjana menyebutkan, selain gram untuk ke kapal pesiar, Airline memiliki SPB, Yayasan Dharma Training Centre untuk pramugari Widya Ulangun juga memiliki STPBI dan ground handling di airport, untuk Diploma 3 dan 4, yang izinSpa Training Centre, Basic Safety nya dari Dikti. “Tiap tahun kami Training (BST) yaitu untuk lisensi mewisuda 800 mahasiswa baik dari anak-anak yang akan naik kapal. SPB dan STPBI, hampir 60 persen Selain memiliki lembaga pelatidari SPB. SDM Bali kebanyakan han kerja, Yayasan Dharma Widya memilih program lembaga pelatihan Ulangun juga memiliki PT yang program setahun dan dua tahun. I Made Sudjana bergerak di bidang penyaluran Alasannya mungkin karena ingin tenaga kerja, yang bernama perusahaan penggerak cepat bekerja. Sementara, yangSDM asal luar Bali tenaga kerja swasta Indonesia. Kerja sama telah lebih banyak memilih yang program tiga tahun dan dijalin dengan baik dengan perusahaan kapal pesiar empat tahun,” katanya. dan hotel. “Kelebihan dari kami, kami bisa mengirim Ia hanya berharap, SDM asal Bali, tidak cepat tenaga training ke AS. Mahasiswa bisa training selama puas diri setelah bekerja, namun, terus meningkatkan setahun di AS. Untuk training ke AS, lisensinya kami pendidikannya untuk bisa bersaing di level menengah pegang, jadi yang mau training ke AS harus lewat ke atas. Untuk tahun 2017, peminat untuk masuk kami, termasuk mahasiswa dari STP Bali Nusa Dua. SPB cukup tinggi. Seperti tahun lalu, peserta yang Termasuk para dosen kami sinergikan dari akademendaftar hampir ribuan dan asalnya dari seluruh misi dan praktisi, sehingga kolaborasi akademisi dan wilayah Indonesia. “Saya sudah gaungkan ke selupraktisi ini dapat menghasilkan output lebih bagus,” ruh pimpinan sekolah pariwisata di Bali, Bali yang kata Sudjana. dijadikan lokomotif pariwisata nasional, apapun Menurut Sudjana, SPB berbeda dengan LPK yang berbau pariwisata, Bali harus paling depan, yang lain. “Kalau di dinas tenaga kerja semua LPK termasuk lembaga pelatihan pariwisatanya, ini yang disamakan, LPK tukang jahit, dan bengkel, tamatan harus kita kembangkan bersama-sama. Kita punya SD atau SMP juga bisa. Namun, di SPB, karena nama besar Bali,” kata Sudjana. (Wirati Astiti)

mereka dan tahu secara akurat jenis tenaga yang diperlukan, tapi seringkali di lokasi pada hari itu juga dilakukan tes sekaligus pengumuman. Bagi mereka yang lulus secara administrasi dapat mengikuti proses lebih lanjut di kantor yang bersangkutan. Secara umum juga, anakanak yang datang ke job fair sudah memperoleh info sebelumnya dan tahu aturannya sehingga lebih tahu lagi langkah apa yang akan mereka lakukan di sana. Banyak juga diantara mereka yang membawa berkas lamaran lebih dari satu, bahkan bisa hingga 5 map. Minat anak muda mencari kerja di kota kita ini cukup tingga. Sekali job fair bisa dihadiri sampai 3000- an orang yang membawa lamaran. Namun, selama ini rata-rata kesempatan yang dibuka 1500 lowongan kerja.

Ini pun masih terganjal dengan tidak nyambungnya bidang yang dicari dengan keterampilan atau latar belakang pendidikan para pencaker. Terkait ganjalan yang terjadi antara pencari kerja dengan peluang atau lapangan kerja yang tersedia, salah satunya akibat dari masih banyaknya para sarjana khususnya S1, memiliki punya hard skill tanpa soft skill yang memadai. Untuk ini pula Dinas Tenaga Kerja terus mendukung agar anak-anak muda tamat SMK masuk ke LPK, hinnga mereka memiliki sertifikasi dan memudahkannya memasuki lapangan kerja. “Saat ini Warmadewa sudah membuka LPK setara D1 dan D2. Ini upaya bagus kampus demi turut menekan pengangguran,” tandasnya. (Sri Ardhini)

Tumbuhkan Jiwa Wirausaha dengan Entrepreneur Day Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun nonformal. Pendidikan merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari proses penyiapan SDM yang berkualitas, tangguh, dan terampil. Dengan kata lain, melalui pendidikan akan diperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas sehingga lebih produktif dan mampu bersaing dalam dunia kerja. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SMK Negeri 1 Singaraja Drs. Nengah Suteja, M.Pd. Menurutnya, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidangnya. Namun, SMK dituntut bukan hanya sebagai penyedia tenaga kerja yang siap bekerja pada lapangan kerja yang sesuai dengan keperluan dunia usaha atau dunia industri, tetapi juga dituntut untuk mengembangkan diri pada jalur wirausaha, agar dapat maju dalam berwirausaha walaupun dalam kondisi dan situasi apapun. “SMK harus dicetak memiliki ketrampilan dan harus tanggap dengan dunia industri,” jelasnya. Sebagai salah satu SMK Rujukan di Buleleng, SMK N 1 Singaraja berupaya terus meningkatkan kualitas SDM dengan melakukan pendidikan kilat dan bimbingan teknis melibatkan 21 asesor berlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Tindak lanjutnya, SMK 1 Singaraja membentuk LSP tingkat 1 yang bertujuan memberikan penguatan terhadap skills yang dimiliki siswa-siswinya. “Bahkan dari Dikmenjur mengharuskan sekolah rujukan wajib memiliki LSP untuk menguji kemampuan siswa,” imbuhnya. Nengah Suteja juga menambahkan model pembelajaran dalam SMK terdiri atas dua sistem yaitu praktek dan teori dengan rasio 60 dan 40. Dengan adanya pembelajaran praktek lebih banyak maka pihaknya telah merancang strategi bahwa guru akan ikut magang sebelum siswa melakukan praktek kerja industri. “Guru juga wajib ikut prakrin sehingga tahu keperluan

Drs. Nengah Suteja, M.Pd.

industri itu seperti apa,” ujarnya. Selain itu, guru juga dapat mengimplementasikan pengalaman yang di dapat dalam pembelajaran di kelas maupun di ruang praktik. Selain mencetak lulusan yang siap bersaing dalam dunia kerja, SMK 1 Singaraja juga berupaya menumbuhkan jiwa wirausaha dengan program entrepreneur day. Dalam sehari siswa diwajibkan membawa barang dagangan ke sekolah yang di awali dengan survei kebutuhan dari warga sekolah. Dalam situasi itu, beberapa barang dagangan akan laku dan juga ada anak yang barang dagangannya tidak laku sehingga perlu dilakukan evaluasi. “Pada hari itu unit-unit usaha seperti kantin dan koperasi sekolah kami tutup,” jelasnya. Program lain untuk menumbuhkan jiwa wirausaha dengan pengelolaan kantin sekolah dengan dimodali oleh pihak sekolah. Secara berkelompok siswa akan melakukan inovasi dari menu-menu makanan yang dijual dan bersaing dalam segi harga. “Hal ini akan melatih jiwa wirausaha dan melatih siswa dalam pembuatan laporan keuangan,” imbuhnya. Basket marketing juga merupakan program lain yang diterapkan untuk mengasah kemampuan anak didiknya. Siswa akan mencari pelanggan di luar sekolah sehingga kebutuhan pelanggan akan dipenuhi melalui unit produksi yang difasilitasi oleh sekolah. “Siswa akan mengantarkan produk yang diperlukan melalui pelayanan dan jasa,” jelasnya. (Wiwin Meliana)


24

Sudut Pandang

Edisi 944/ 13 - 19 Maret 2017

Ubah Mindset harus Jadi PNS Sejumlah survei menyebutkan, minat masyarakat khususnya generasi muda yang baru lulus sarjana untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) terus meningkat dari waktu ke waktu. Bekerja di kantor-kantor pemerintah, menurut survei, adalah yang paling diidamkan para generasi muda dibanding profesi lainnya. Sebagian masyarakat beranggapan, menjadi PNS lebih sejahtera, dan mapan serta relatif aman dari risiko, juga adanya tunjangan hari tua. Disamping itu, status sosial PNS lebih dihormati dan disegani.

D

ari sisi pekerjaan, bekerja sebagai PNS dianggap lebih ringan alias lebih santai sehingga waktu yang tersisa bisa digunakan untuk usaha sampingan. Hal-hal tersebut yang anata lain mengemuka dan diduga menjadi salah satu penyebab kenapa minat generasi muda Indonesia untuk berwiraswata tergolong rendah. Di Minang, Sumatera Barat misalnya, daerah yang terkenal karena banyak penduduknya berwiraswasta, tapi ternyata telah berubah. Setidaknya dari hasil survei menyebutkan sekitar 70% generasi mudanya lebih menginginkan menjadi PNS ketimbang berdagang (berwirausaha) sebagaimana orangtua mereka. Dari berbagai survei tersebut, terlihat kalau minat generasi muda khususnya yang baru tamat perguruan tinggi untuk menjadi PNS begitu tinggi. Bahkan dikabarkan mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dilihat dari setiap lowongan CPNS digelar,

peserta selalu membludak. Bahkan, karena ingin begitu menjadi PNS sebagian orang rela membayar (suap) puluhan hingga ratusan juta rupiah. Fenomena ini sungguh luar biasa. Tak heran kalau banyak kasus penipuan yang menimpa masyarakat yang dijanjikan oleh oknum tertentu menjadi PNS dengan membayar ongkos hingga puluhan bahkan ratusan juta. Menurut sosiolog Djuni Thamrin,hal itu memang sudah menjadi mindset sebagian masyarakat, khususnya di daerah. “Orang maunya cara cepat saja,” ucap Djuni yang juga peneliti masalah-masalah sosial. Para generasi muda yang baru lulus sarjana menganggap menjadi PNS lebih terjamin masa depannya. Apalagi di masa sekarang ini dengan adanya reformasi birokrasi, gaji PNS menjadi lebih besar karena meningkatnya tunjangan kinerja. Hal itu juga, bisa jadi, yang membuat sebagian masyarakat semakin ingin menjadi PNS. “Mindset seperti ini harus

Djuni Thamrin

diubah. Ini sudah seperti mental block, ya. Itu harus diubah total, revolusi mental. Memang tidak mudah karena paradigma semacam itu sudah hidup di masyarakat sejak dulu. Ternyata itu semakin berkembang hingga sekarang,” ungkap Djuni . Menurutnya, harus ada perubahan-perubahan mendasar untuk mengubah itu semua. Yang utama adalah melalui lembagalembaga pendidikan. “Hal ini paling terasa di daerah ya, dimana pemuda-pemudanya lebih berkeinginan untuk menjadi PNS. Karena daerah dianggap tidak banyak menyediakan pilihan. Sementara di Jakarta, pilihannya lebih beragam.” “Bahkan sekarang ini saya lihat banyak anak muda di Jakarta yang membuat inovasi-inovasi luar

biasa. Banyak dari mereka yang kreatif. Jadi sepertinya anak-anak muda di Jakarta harus ke daerah ikut membantu mengembangkan inovasi dan kreasi karena di daerah sesungguhnya menyimpan banyak potensi,” tambahnya. Untuk mengubah paradigma tersebut harus dimulai dari pendidikan. Di kampus-kampus misalnya. Dia menyarankan agar pengajaran ilmuilmu lawas sebatasi diganti dengan ilmu yang menawarkan sebuah inovasi baru. “Kampus-kampus yang menawarkan inovasi baru harus diberi kesempatan agar berkembang. Jadi harus menjadi social entrepreneur. Karena social entrepreneur bisa mengubah sesuatu masalah menjadi sebuah potensi. Anak-anak muda di daerah misalnya, mungkin ada yang beranggapan, ‘aduh ngapain hidup di daerah yang tidak ada apa-apanya kayak gini.’ Padahal mereka tidak tahu, di daerah ada berbagai macam potensi yang bisa diolah,” papar Djuni. Karenanya Djuni sangat mendorong agar aspek-aspek yang berkaitan dengan social entrepreneur didorong, khususnya melalui pendidikan. “Ini memang tidak mudah, tapi kita tidak boleh stagnan. Perubahan melalui pendidikan harus segera

dilakukan agar kita tidak menjadi bangsa yang tertinggal dari bangsa lainnya,” tegas Djuni. Di sisi lain, pemerintah juga harus membuka diri, misalnya dengan membuka adanya magang-magang yang bisa dilakukan di pusat-pusat pertumbuhan, misalnya di pusat riset, pusat industri, dll. “Jadi memang harus ada peran pemerintah dalam bentuk kebijakan untuk mendorong perubahan mindset ini,” katanya. Djuni menambahkan, Indonesia tertinggal dari negara lainnya, misalnya saja Filipina. Mereka justru lebih maju dari Indonesia. Lihat saja sekarang, saat persaingan bebas (Masyarakat Ekonomi ASEAN), posisi-posisi level manajer, dokter, dll, sudah mulai diisi oleh pekerja-pekerja Filipina. “Ini bagaimana? Mau jadi apa bangsa kita nantinya? Karena itu harus segera melakukan perubahan, bukan hanya pada peningkatan skill tapi juga dalam mental (revolusi mental),” katanya. Bisa jadi, ucapnya, sistem (perekrutan CPNS) yang ada sekarang harus diubah total, begitu juga sistem tunjangan dan sistem informasi, dll.“Harusnya kita melakukan ini sejak 25 tahun lalu sehingga sekarang tidak tergopoh-gopoh karena persaingan sudah semakin ketat,” tambahnya. Di Stockholm (ibukota Swedia), misalnya, di sana PNS tidak sebanyak di sini. Di sana PNS bekerja sangat efektif. Misalnya sebuah Dinas, hanya diisi oleh beberapa orang saja. “Mereka diberi gaji tinggi tapi efektivitas kerjanya juga tinggi pula,” katanya. (Diana Runtu)

Manfaatkan “Red Carpet Access” Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd., M.Pd., Campus Manager di Mediterranean Bali Hotel and Training Center cabang Singaraja mengungkapkan sebagai salah satu LPK yang ada di Bali, Mediterranean Bali berperan penuh untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan SDM masyarakat Indonesia. Pihaknya telah menerapkan program-program yang sesuai dengan keperluan dari industri pariwisata di antaranya pelatihan bahasa asing (Bahasa Inggris, Bahasa Jepang, dan Bahasa Mandarin) serta pelatihan-pelatihan yang dirancang khusus untuk mengoptimalkan keterampilan di masingmasing program studi. Menurutnya kompetensi komunikasi dengan bahasa asing merupakan suatu keharusan. Program Every day

is English merupakan program yang ampuh untuk melatih dan membiasakan diri dalam mengaplikasikan teori-teori pembelajaran bahasa Inggris ke dalam praktik sehari-harinya, baik itu berkomunikasi dengan para instruktur dan juga team kerja. Kompetensikompetensi tersebut memiliki standarisasi tingkat internasional. Karena goal kami adalah menyukseskan alumni-alumni kami untuk mampu bekerja tidak hanya didalam negeri tetapi juga kesempatan untuk bekerja di luar negeri, imbuhnya. Sebagai lembaga pusat pelatihan perhotelan dan kapal pesiar, pihaknya sangat memberikan peluang bagi mereka untuk sukses tidak hanya sebagai pekerja tetapi juga peluang untuk membuka lapangan kerja. Dengan gaji yang mereka dapatkan dari bekerja di kapal pesiar mereka bisa kumpulkan terlebih dahulu untuk kelak

mereka gunakan untuk membuka usaha baru ketika mereka sudah memutuskan untuk berhenti melaut dan kembali menetap di kampung halaman. “Kelak alumnialumni kami telah sukses di kapal pesiar mereka bisa melakukan hal yang sama seperti yang sudah dicontohkan oleh Pak Direktur yang telah membangun kampus ini, jelasnya. Ditambahkan Rusma Ari Santhi, pihaknya menjamin lulusan berdaya serap tinggi dalam dunia kerja sebab pihaknya sangat paham keperluan industri terhadap tenaga kerja. Kata dia, kampus telah menjalin kerjasama dengan pihak-pihak pelaku industri perhotelan dan agensi kapal pesiar. Hal ini memudahkan pihak kampus untuk berinovasi menyesuaikan kurikulum dan program-program agar lulusan sesuai dengan apa yang diperlukan oleh pihak pelaku industri perhotelan dan

agensi kapal pesiar. “Dari kerjasama ini kami mendapatkan Red Carpet Access yang artinya akses VVIP untuk

mengetahui segala informasi baik itu tentang persyaratan dan lowongan yang tersedia di kapal pesiar di bawah naungan agen CTI seperti Carnival Cruiseline, pungkasnya. (Wiwin Meliana)

Komang Rusma Ari Santhi, S.Pd., M.Pd.

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.