24
Edisi 917/ 5 - 11 September 2016
KCKB Kenalkan Kamen Bali ke Kancah Internasional
Komunitas Cinta Kamen Bali (KCKB) yang beranggotakan perempuan dari beragam profesi dan usaha ini, terus melangkah sesuai dengan visi dan misinya, yakni mengajak perempuan Bali khususnya untuk mencintai kamen Bali. Mengenakan kamen Bali dalam beberapa kegiatan, agar rasa cinta akan kamen Bali terus ditingkatkan, sebagai salah satu cara mencintai budaya berkain di Indonesia.
S
eperti yang dilakukan pada acara Buffet Terpanjang (The Longlest Buffet in Indonesia) yang dicatat Rekor Muri di Grand Istana Rama, Kuta pada Selasa (16/8). Dalam kesempatan yang dihadiri oleh tamu-tamu mancanegara tersebut, KCKB menyampaikan pemahaman tentang berbagai hal mengenai kain tradisional Bali, kamen yang mereka kenakan. Di acara itu pula, anggota KCKB
KCKB usai donor darah di Bounty Cruise
tampil anggun dan mencintai kamen Bali elegan dengan kebaya sebagai bentuk kearifan warna merah dan anelokal Budaya Indonesia. Selanjutnya untuk ka kamen Bali, sebagai kegiatan sosial KCKB rasa cinta pada hasil yang tercatat sebagai budaya yang memagenda tahunan, telah banggakan. Mereka sekaligus merayakan dilaksanakan rutin se tiap 3 bulan. Pada bulan kemerdekaan dengan Agustus lalu, KCKB juga memilih kebaya warna menyalurkan bantuan merah yang menggamdengan berbagi kepabarkan rasa nasionalisme. Sedangkan untuk da seorang nenek yang mengurus cucunya yang model kebayanya, sebukan hanya kurang gizi luruh anggota KCKB tapi juga menderita pemengusung gaya tranyakit asma. disional dengan kutu baru. Selanjutnya KCKB juga melangsungkan donor Begitu juga dengan darah bersama di acara kehadiran KCKB di HUT Bounty Cruise, pada arena Legian Beach 14 Agustus di Benoa. Festival. Komunitas ini menggelar acar a Bu Bara mengatakan mereka bersyukur bisa Fashion Show, dengan terus berbagi dan semmenampilkan pesona bari merasakan indahnya berbagai mode kebaya kebersamaan. Selain dan kamen-nya. Model Bu Bara dan Bu Eva dua sahabat penggagas KCKB itu mereka juga berdan desainernya pun bahagia, sebab beberapa langsung dari anggota kegiatan yang dilakukan, intinya anggota KCKB yang pertama kali KCKB. Menurut penggagas KCKB, Bu untuk terus bisa menginspirasi sebagai donor darah juga lolos dan Bara didampingi sahabatnya, Bu sekaligus menggugah ibu-ibu di bisa mendonorkan darahnya. Dikatakan oleh Bu Bara dan diEva yang bergandengan mengger- Bali khususnya, untuk mau mengakkan KCKB, bahwa di ajang Legian gunakan kamen Bali, sebagai salah amini oleh Bu Eva, bahwa mereka Beach Festival, anggota KCKB satu produk lokal yang mesti dijaga, bersyukur semua langkah dalam menjalankan visi dan misi KCKB memang diberikan ruang untuk dilestarikan dan dikembangkan. Ditambahkan oleh oleh Bu Eva selama ini berjalan lancar, baik menuangkan berbagai kreativitas dalam padu–padan busana mulai bahwa terbentuknya KCKB selain untuk aktivitas terkait budayanya dari yang tradisional hingga yang bentuk mencintai budaya Indonemengikuti trend dengan sentuhan sia juga gerakan kepedulian akan nasionalisme. Berjuang membela modern. Bu Bara mengatakan, segala negara dengan cara tindakan nyata
KCKB saat mengikuti dialog Tren Budaya Adat Bali antara Tradisi dan Globalisasi
KCKB usai fashion show di Legian Beach Festival
Bu Bara dan Bu Eva di acara Grand Istana Rama Kuta
maupun aksi peduli sesamanya, karena kekompakan dan ketulus an seluruh anggota komunitas selama ini. -ard
KCKB dalam kegiatan sosial berbagi dengan sesama
KCKB di acara Buffet Terpanjang Rekor Muri di Grand Istana Rama Kuta
redaksi@tokoh.co.id, iklan@tokoh.co.id
mingguantokoh
@mingguantokoh
mingguantokoh
www.tokoh.co.id