Tokoh Edisi 903 | Tokoh

Page 1

ontan, kasus ‘bebek nungging Zaskia’ membuat geger republik ini, dan artis cantik ini pun dikecam banyak orang. Meski si pemilik goyang itik ini telah berkali-kali minta maaf, namun tetap saja belum bisa meredakan kemarahan sebagian orang. Oleh anggota DPD Fahira Idris perbuatan Zaskia Gotik yang bernama asli Surkianih dilaporkan ke polisi. Menurut Fahira, permintaan maaf Zaskia tidak menggugurkan kasus hukumnya. Sampai kini kasus tersebut masih didalami pihak kepolisian. Semua pihak yang terlibat dalam acara tersebut telah diminta kesaksiannya, seperti Raffi Ahmad, Ayu Ting Ting, Julia Perez, Denny Cagur,

Belajar dari Kasus Zaskia Gotik juga Ayu Dewi dan Syahnaz. Polisi juga telah memanggil saksi ahli. Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari kasus Zaskia, khususnya kalangan artis yang mengaku kasus ini merupakan pelajaran penting bagi mereka bahwa sebagai public figure mereka harus hati-hati dalam bertutur kata apalagi yang disampaikan dalam sebuah acara yang diliput media atau disiarkan media massa. Karena apa yang diucapkan, sekalipun hanya bersifat bercanda, bisa menjadi masalah besar jika menyinggung suatu hal yang penting atau sensitif. “Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa dipetik dari terjadinya kasus Zaskia Gotik. Bukan hanya untuk kalangan artis ataupun mereka yang berkecimpung dalam dunia entertainment, tapi semua pihak. Baik itu artis, masyarakat pada umumnya

Yang Menang harus Didukung

Proses pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan di sekolah-sekolah di Nusa Tenggara Barat salah satuya diterapkan di SMPN 3 Narmada adalah cermin bahwa nilai-nilai Pancasila terus mengajarkan tentang musyawarah dan mufakat dalam mencapai tujuan yang baik bagi siswa di sekolah dalam memilih wakil mereka. Dalam pemilihan Ketua OSIS biasanya dilakukan dengan tahap-tahap seperti proses dalam dunia politik praktis. SMPN 3 Narmada mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam pemilihan Ketua OSIS. “Di SMPN 3 Narmada, pemilihan Ketua OSIS dilakukan mulai dari proses pengajuan caloncalon ketua dari masing-masing kelas/perwakilan siswa, ada kampanye dan proses pemilihan hingga penetapan Ketua tepilih,” ujar Ahmad Nurpail, M.Pd., Kepala SMPN 3 Narmada. Semua proses pemilihan Ketua OSIS di SMPN 3 Narmada ini dilakukan secara demokratis dengan menjunjung tinggi nilai-nilai musyawarah untuk mencapai mufakat. Artinya, dalam proses pemilihan yang dilandasi dengan kejujuran dan keadilan, setiap siswa berhak untuk memilih wakil sesuai dengan hati nuraninya. Setelah terpilih dengan suara terbanyak, maka semua siswa harus taat pada aturan pemilihan yang sudah dibuat, bahwa yang menang harus didukung bersama. Ini adalah hasil dari musyawarah dalam menentukan tata cara pemilihan dan disepakati bersama. Sehingga tidak akan terjadi keributan, siapa pun yang terpilih semua mendukung.

SMPN 3 Narmada senantiasa menanamkan nilai-nilai Pancasila sesederhana mungkin dalam keseharian di lingkungan sekolah ini, misalnya dalam hal gotong royong. Setiap siswa mengatur sendiri tugas membersihkan kelas secara bergantian. Demikian pula dengan kebersihan halaman sekolah, depan, tengah dan halaman belakang dilakukan oleh masing-masing kelas secara bergiliran. Selain itu, yang utama juga adalah nilai-nilai Ketuhanan dalam Pancasila juga dipraktikkan dengan menciptakan suasana religius di sekolah. Sebagai sekolah dengan mayoritas siswa beragama Islam, maka Salat berjamaah, khususnya Salat Dhuhur dilakukan hampir setiap hari di sekolah ini. Kegiatan peningkatan Imtaq (Iman dan Taqwa), juga dilakukan secara rutin di sekolah ini, seperti mendengarkan ceramah agama dan sebagainya. Jika ada siswa yang orangtuanya meninggal, sebagai ungkapan rasa belangsungkawa, para siswa secara spontan mengumpulkan dana dan menyerahkannya saat mengunjungi rumah duka. Nilai-nilai kemanusiaan seperti ini tidak hanya dilakukan oleh siswa melainkan juga para guru dan warga sekolah lainnya. Ini juga yang dilakukan pada siswa yang benar-benar kurang mampu hasil temuan guru yang mengunjungi siswa tersebut hingga ke rumahnya dengan memberikan bantuan seragam atau lainnya. Untuk menjalin kedekatan serta kebersamaan antar siswa di sekolah ini, diselenggarakan lomba-lomba tiap akhir semester. “Dengan kegiatan semacam ini, harapan kami siswa menjadi lebih dekat dan akrab satu sama lain sehingga memunculkan jiwa solidaritas dalam diri mereka,” ujar Nurpail. Dari solidaritas inilah diharapkannya pula akan tumbuh kesadaran yang baik dalam diri siswa sehingga ketika bermusyawarah dalam segala hal mereka mampu saling menghargai satu sama lain sehingga menghasilkan kesepakatan yang baik pula. Sikap toleransi ini dinilai penting tidak hanya dalam lingkungan sekolah melainkan juga ketika siswa berada di tengah masyarakat. -Naniek I. Taufan

maupun para pejabat. Bahwa, untuk masalah-masalah yang bersifat sensitif kita harus hati-hati menanggapinya. Apalagi yang berkaitan dengan lambang negara, Pancasila, NKRI, dll, kita tidak bisa asal ngomong atau dibuat bercanda atau lelucon. Atau apapun yang bersifat melecehkan, menghina, itu tidak boleh. Kita melecehkan orang lain saja tidak boleh apalagi lambang negara dan Pancasila,” ucap penyanyi dangdut Fitri Carlina. “Jadi kasus ini menurut saya benarbenarmemberi pembelajaran untuk semua agar bertindak dan berkata-kata tidak sembarangan. Hal ini harus dicamkan oleh semua pihak,” tegas pemilik hits ‘ABG Tua’, ini. Namun,dia meyakini sahabatnya Zaskia Gotik tidak sengaja melakukan itu. “Yaaa namanya orang pasti kadang khilaf. Zaskia sahabat baik saya pun begitu. Tidak ada kesengajaan mau menghina atau melecehkan. Kejadian ini tentu menjadi pelajaran penting bagi Zaskia juga kita semua, khususnya kalangan artis agar kedepannya lebih berhati-hati,” tutur pemilik nama lengkap Fitri Dian Puspita ini. GENCARKAN SOSIALISASI Terkait Pancasila dan hari lahirnya pada 1 Juni, Fitri yang pernah menjadi siswa teladan se-Banyuwangi saat masih sekolah, menuturkan, perlunya sosialisasi nilai-nilai Pancasila digencarkan. Karena dia melihat di era globalisasi dimana kemajuan informasi dan teknologi begitu deras, memberi pengaruh cukup signifikan kepada sebagian masyarakat, khususnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila. “Saya melihat nilai-nilai Pancasila sudah mulai luntur, khususnya di kalangan sebagian anak muda kita. Salah satu penyebabnya adalah perkembangan teknologiinformasi yang begitu dasyat dan mudah masuk ke Indonesia. Sepertinya sebagian kalangan muda

lebih mengagungkan budaya barat ketimbang budaya sendiri. Pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila juga menjadi tidak mendalam karena pelajaran di sekolah lebih mengutamakan science ketimbang pelajaran PMP atau PPKn. Dulu masa saya sekolah PPKn

adalah pelajaran penting, sekarang bagaimana?” Agar tidak terulang lagi kasus-kasus pelecehan lambang negara, Pancasila, dll, dia berharap agar pemerintah dan pihak-pihak terkait menggencarkan sosialisasi Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. “Ini penting untuk semua masyarakat, khususnya para generasi muda yang menjadi penerus bangsa,” tegas adik pedangdut senior Nini Carlina ini. Komentar terkait kasus Zaskia Gotik juga diungkap oleh Rina Nose, komedian yang namanya melejit sejak menjadi finalis acara audisi ‘Pelawak TPI’ 2005 lalu. Seperti Fitri, Rina juga mengakui kasus Zaskia menjadi pembelajaran penting bagi kalangan artis, termasuk dirinya yang kerap kali melakukan live show. “Kasus Kia (Zaskia) membawa banyak hikmah dan pelajaran bagi kita semua, khususnya orang-orang yang seperti saya yang kerap kali tampil live dalam mengisi acara televisi. Hati-hati dalam berbicara dan bersikap, sekalipun itu hanya sekadar candaan,” ungkapnya. Terkadang kalau dalam sebuah acara, apalagi kalau live, ada hal-hal yang tak terduga muncul dan harus direspons dengan cepat. Karena cepatnya respons, kadang kata komedian kelahiran Bandung ini, tidak sempat lagi berpikir efek dari ucapan atau tindakan kita. Inilah yang mungkin terjadi pada kasus Zaskia. “Pada saat live kita harus mikir cepet, kadang nggak kepikiran lagi sama teks, alami saja. Tidak mikir efeknya apa. Tapi adanya kasus ini menjadi pelajaran bagi saya juga komedian lain, juga para pengisi acara TV terutama yang acaranya live,” tandas wanita bernama lengkap Nurina Permata Putri ini. –Diana Runtu

F itri Carlina

Publik mungkin belum lupa dengan kasus Zaskia Gotik yang menggegerkan Tanah Air dengan candaannya di sebuah acara televisi yang dianggap melecehkan lambang negara Indonesia. Betapa tidak, dalam sebuah acara kuis asal-asalan di sebuah televisi nasional, Zaskia berguyon menyebut lambang sila kelima adalah ‘bebek nungging’. Ia juga menyebut Proklamasi jatuh pada tanggal 32 Agustus usai adzan subuh.

K

Sudut Pandang

Edisi 903/ 30 MEI - 5 JUNI 2016

Rina Nose

24

redaksi@tokoh.co.id, iklan@tokoh.co.id

mingguantokoh

@mingguantokoh

mingguantokoh

www.tokoh.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.