Tokoh Edisi 894 | Tokoh

Page 1

24

What’s Up

Edisi 894/ 28 MARET - 3 April 2016

AA Ayu Ketut Agung

Busana Adat Bali makin Digemari Nama Dr.Anak Agung Ayu Ketut Agung,M.M. memang sudah sangat akrab dengan urusan tata rias dan busana adat Bali. Di tengah era modern ini, kreativitas dan inovasi para perias muda diacunginya jempol. Namun, dalam setiap kesempatan ia selalu mengingatkan agar tata rias dan busana adat Bali tersebut boleh saja dimodifikasi asal tak kebablasan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

H

al tersebut juga terus disosialisasikannya dalam tiap r o adshow yan g digelar hingga ke pelosok desa

bekerjasama dengan Kelompok Media Bali Post, Viva Cosmetics, organisasi wanita, instansi pemerintah, maupun swasta. Tujuannya, tentu agar tata riasdan

Bu Agung bersama Ny. Bintang Puspayoga, istri Menteri Koperasi dan UKM yang juga Ketua WHDI Bali bersama artis Cynthia Lamusu (kanan) menggunakan busana tengkuluk lelunakan

busana adat Bali masih tetap ajeg dan lestari. Salah satu busana adat Bali yang kini makin popular dikenakan dalam tiap kesempatan adalah tengkuluk lelunakan, seperti untuk menyambut tamu, untuk seka gambel, MC, paduan suara, dan acara lainnya. Pada hakekatnya, pada zaman dulu

Irwandi Wijaya dan keluarga dalam balutan busana adat Bali

Iwabri dalam balutan busana tengkuluk lelunakan serangkain HUT Iwabri ke-16

busana tengkuluk lelunakan ini memang diperuntukkan saat upacara pengabenan/palebon di Denpasar dan Badung. Sekarang, busana tengkuluk lelunakan sudah menjadi salah satu busana adat Bali. Dan, dipakai juga sebagai busana kebesaran saat grand final Pemilihan Teruni Denpasar sejak berdiri sampai sekarang.

Seperti belum lama ini, Bu Agung juga mendapat kepercayaan merias tengkuluk lelunakan dalam upacara palebonan di Puri Satria, Denpasar. Menariknya, anak-anak yang menanganinya adalah anak-anak kejar paket, Bu Agung hanya yang mengawasi. “Pagi mereka belajar di salon, sore mereka sekolah,” ujar Bu Agung. Pada kesempatan yang berbeda pula, busana tengkuluk lelunakan ini juga dikenakan oleh Ikatan Wanita Bank Rakyat Indonesia (Iwabri), serangkaian HUTnya yang ke-16. Ketua Iwabri Denpasar Ny. Irwandi Wijaya mengatakan sangat senang dan kagum dengan kreativitas dan inovasi karya seni yang dipadukan menghias profesional tanpa menghilangkan adat Bali. “Walau berhijab, kami tetap masih bisa memakai busana adat Bali. Memang dengan kombinasi dan kolaborasi yang penuh inovasi, kami sangat bagus memakai busana adat Bali,” ucapnya. Inspektur BRI Denpasar Irwandi Wijaya menambahkan, busana adat Bali merupakan suatu budaya yang jangan sampai kita orang Indonesia tidak mengerti, karena orang luar saja mengerti. “Dan, memang sudah menjadi tugas dan kewajiban kami, BRI untuk turut juga melestarikan budaya Bali. Tak hanya Bali saja, di tempat lain kami juga meminta untuk menggunakan pakaian daerahnya masing-masing,” ucapnya. Rupanya hal ini berlanjut. Pasutri ini merasa sangat excited dengan busana adat Bali. Jumat (25/3), Irwandi Wijaya sekeluarga pun membuat dokumentasi keluarga dengan busana adat Bali. “Rasanya belum lengkap jika ke Bali tak memiliki dokumentasi memakai busana adat Bali,” tandas Ny. Irwandi Wijaya. –Inten

redaksi@tokoh.co.id, iklan@tokoh.co.id

mingguantokoh

@mingguantokoh

mingguantokoh

www.tokoh.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tokoh Edisi 894 | Tokoh by e-Paper KMB - Issuu