Tokoh Edisi 882 | Tokoh

Page 1

24

What’s Up

Edisi 882/ 4 - 10 Januari 2016

Target Emas di Tahun 2016 Tahun 2015 sudah berakhir dan tahun 2016 datang. Bagi para atlet, pencapaian yang kurang maksimal di tahun 2015, bakal dimaksimalkan di tahun 2016. Peningkatan kualitas diri untuk mengejar sebuah prestasi menjadi harapan selama ini. Apalagi tahun September 2016 ada Pekan Olahraga Nasional (PON) XII yang dihelat di ­Bandung, Jawa Barat.

A

jang multievent empat tahunan itu, bakal menjadi saksi bagi atlet Bali yang berlaga di ajang itu. Atlet dituntut tampil semaksimal mungkin demi raihan prestasi terbaik bagi Pulau Dewata. KONI Bali sendiri menargetkan 20 medali emas di PON nanti. Itu merupakan tugas yang cukup berat bagi semua atlet memenuhi target itu. Lifter putri PON Bali yang juga penghuni Pelatnas PB PABBSI Indonesia Ni Luh Sinta Damariani menyatakan, prestasi dirinya sepanjang 2015 sedikit kurang membanggakan. Tahun 2015, Sinta masih dalam pemulihan cedera yang dialaminya. Namun, ia tetap mensyukuri apa yang diraihnya selama setahun ini. Selain sukses meraih tiket ke PON, Sinta dan lifter Bali lainnya

I Ketut “Banat” Ariana mampu menorehkan prestasi yang cukup gemilang bagi Merah Putuh di tingkat internasional.

Saat kejuaraan di Amerika Serikat (AS) belum lama ini, lifter peraih emas di PON Riau 2012 itu mampu masuk peringkat 14 besar dari 94 negara yang ikut ambil bagian dalam ajang itu. ”Saya tetap beryukur karena saya masih bisa memberikan yang terbaik bagi Bali yakni bisa lolos ke PON Bandung. Sebelumya juga bisa menuai hasil positif bagi Indonesia di AS yang sukses masuk peringkat 14 besar bersaing dengan negar-negara yang memiliki lifter-lifter tanguh di dunia. Hasil itu bagi saya cukup luar biasa. Semoga tahun 2016 prestasi saya bisa jauh lebih baik

Tahun 2016 saya harus ber­ juang agar bisa lolos seleknas supaya ­mampu masuk timnas ­Perpani Indonesia yang rencana­ nya digember ­Februari 2016 ­di Jakarta.

Indah Dewi Rahayu Suhariyanto

lagi,” ungkapnya. Sinta mengatakan, di tahun 2016 ia punya misi besar, kembali bisa meraih medali emas di PON Bandung. Ajang itu sangat bergengsi bagi seluruh provinsi di Indonesa, jadi dia benar-benar bakal mempersiapkan diri dengan maksimal agar bisa menjaga prestasi yang sudah diraih selama ini.

Siapkan Proyek Pengolahan Perca

Angeliqa bersama anggota Angeliqa Wu FDC

Tiap individu pasti memiliki resolusi sendiri tiap tahunnya. Sebagai seorang desainer yang sudah punya nama, Angeliqa Wu mengatakan bahwa resolusinya di tahun 2016 adalah ingin meningkatkan jumlah desain dari tahun lalu dengan pemasaran melalui online dan sosial media. Menurutnya, teknologi semakin maju dan perkembangan fashion pun pesat. “Kami juga memilih untuk membuat desain-desain yang lebih simple, nyaman. Namun, memiliki cutting yang baru, modern dan berkarakter dengan harga lebih terjangkau,” ungkapnya. Selain busana, lanjut Angeliqa ingin mengembangkan ke arah aksesoris berbahan perca namun dibuat cantik dan unik. Tentu juga dengan konsep detil yang baru dan fresh. “Kami ingin membuat proyek pengolahan perca atau bahan tak terpakai ini menjadi sesuatu yang bagus dan menarik. Dengan begitu pembuangan terhadap kain bisa ditekan seminimal mungkin,” katanya. Untuk warna, tahun 2016, ia mengaku banyak memilih warna putih dan hitam , serta selain warna pastel. Tahun ini, katanya ia juga memilih warna yang lebih berani, warna cerah diantaranya merah, kuning, peach cerah, fuschia, dan biru electric. Di tahun 2016 pula ia bakal melakukan riset untuk desain dan aplikasi detail yang baru, serta pengolahan kain yang lebih beragam. Selanjutnya Angelica Wu yang saat ini juga tengah konsen di pendidikan dunia fashion di Bali khususnya dan Indonesia umumnya,

juga memiliki resolusi tersendiri. Untuk sekolah desainnya “Angeliqa Wu FDC (Fashion Design Cours)”, selain menerapkan sistem yang mudah dipelajari dan dipraktekkan juga dipastikan pula selalu keep update dengan tren yang ada, agar siswa juga dapat mengetahui fashion seperti apa yang sedang terjadi di luar negeri. “Harapan kami, tempat kursus kami makin dikenal masyarakat dan dapat menghasilkan siswa yang berprestasi. Juga bisa menjadi desainer yang sukses dan membawa nama Bali dan Indonesia kedepannya. Saat ini beberapa siswa kami sudah membuka usaha sendiri dan cukup dikenal di masyarakat Bali. Beberapa siswa lainnya juga mengikuti kompetisi fashion design dan berhasil menjadi juara. Kami mempersiapkan seluruh siswa untuk siap terjun di dunia fashion, karena lulusan kami melalui 9 tahapan ujian presentasi dan ujian fashion show,” paparnya Dikatakannya jika Angeliqa Wu FDC telah menerbitkan label concept store baru dengan nama UnyX. “Brand UnyX by Angeliqa Wu FDC adalah sarana bagi murid, alumni mau pun guru sekolah ini, yang ingin berkreasi untuk menunjukkan hasil terbaik dan keunikan dari hasil karya mereka di hadapan para pecinta mode,” lanjutnya. Angelica Wu juga menyebutkan ada 10 desainer yang tergabung di Bran UnyX ini, yakni Jacinda Lie, Natasya K Dharani, Ari Veji, Devi Asrini, Niti Swari, Yue Hui Cai, Kartika Adiputra, Toly Sukma, Eunike Asih dan Angeliqa Wu yang menyuguhkan koleksi busananya mulai dari cocktail, ready to wear deluxe, evening dress, kebaya pesta hingga wedding gown dan kebaya wedding Melalui wadah UnyX pula, lanjutnya mereka berencana mengadakan show secara berkala serta mengikuti beberapa exhibition atau event fashion. Selain menyiapkan koleksi concept store nya, mereka juga tetap mengadakan pelatihan dan grup diskusi untuk meningkatkan pengetahuan terhadap fashion secara lebih mendalam. “Harapan kami yang lainnya yang sedang kami garap, adalah pengembangan kursus kami ke luar daerah. Kami ingin menciptakan SDM yang bisa juga membuka usaha sendiri dan membuka lapangan pekerjaan baru dan tumbuh bibit generasi baru fashion yang muda, yang bisa membawa nama baik Indonesia ke dunia luar,” tegasnya. – Sri Ardhini

Sinta

“Saya berharap tahun 2016 bisa jauh lebih baik dan siap lagi. Tak hanya itu, saya juga mengaharapkan nantinya setiap kejuaraan nasional maupun internasional yang saya ikuti bisa memberikan prestasi yang terbaik untuk Bali dan Indonesia,” tegas Sinta. Sementara salah satu atlet panahan asal Perpani Badung Indah Dewi Rahayu Suhariyanto mengatakan, sepanjang 2015 prestasi yang diraih cukup baik. Namun, raihan semua prestasi itu belum bisa memuaskan dirinya, karena masih ada banyak kekurangan yang harus diperbaiki dan lebih ditingkatkan lagi di tahun 2016. “Tahun 2016 saya harus berjuang agar bisa lolos seleknas supaya mampu masuk timnas Perpani Indonesia yang rencananya digember Februari 2016 di Jakarta. Itu merupakan PR sekaligus sebuah tantangan besar yang harus saya jalani. Tak hanya itu saja prestasi yang lainnya di event-event daerah maupun nasional juga harus lebih baik lagi. Semoga saja harapan itu nanti bisa terwujud di 2016,” ungkap Dewi. Ia juga mengatakan, perjalanan prestasi dirinya selama setahun ini tidak lepas dari dorongan semua pihak, mulai dari orangtua, teman-teman di lapangan dan masyarakat yang selalu memberikan support dan motivasi terhadap prestasinya. Karena tanpa dukungan itu, mungkin saja dia tidak bisa seperti sekarang ini. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terutama pada pelatih yang selama ini sudah setia membina, memberikan tuntunan, masukan, dan yang lainnya demi kemajuan dirinya. “Saya berharap apa yang sudah diberikan selama ini bisa lebih ditingkatkan di tahun 2016. Prestasi yang sudah dicapai semoga bisa dipertahankan, sementara yang belum terwujud di 2015 semoga bisa tercapai di tahun 2016,” harapnya. –Eka Nanda/Ngurah Budi

redaksi@tokoh.co.id, iklan@tokoh.co.id

mingguantokoh

@mingguantokoh

mingguantokoh

www.tokoh.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tokoh Edisi 882 | Tokoh by e-Paper KMB - Issuu