Tokoh Edisi 860 | Tokoh

Page 1

24

What’s Up

Edisi 860/ 3 - 9 Agustus 2015

Menyemarakkan Jakarta dengan Taman Terpadu Ramah Anak Jakarta kekurangan ruang terbuka hijau, itu memang cerita lama.Pembangunan yang tak terkendali serta pe­ ngawasan yang kurang terhadap tanah-tanah pemerintah daerah, menjadi penyebabnya.Tak heran kalau penambahan RTH menjadi sangat lambat.

D

ari luas Jakarta yang 661,52 km2, RTH yang dimiliki baru sekitar 10-11%. Padahal jika mengacu pada Undang Undang No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Jakarta harus memiliki minimal 30 % RTH. Itu sebabnya dibawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok, gencar mengejar kekurangan RTH itu untuk mewujudkan kota besar yang ramah lingkungan.

Dalam program penambahan RTH inilah Dharma Wanita Pemprov DKI Jakarta juga Tim Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TPKK) masuk dengan konsep Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Hal ini, kata Ketua Dharma Wanita Persatuan (DPW) Prov. DKI Jakarta, Rusmiati Saefullah, sesuai dengan program organisasinya, yakni, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Titik perhatian organisasi, ucapnya, diarahkan antara lain untuk mening-

Taman ramah anak

katkan kualitas sumber daya anggota dan keluarganya agar mampu menjawab tantangan masa depan, memiliki wawasan jauh ke depan juga memiliki kemampuan meraih peluang bagi kehidupan yang lebih baik. Namun dalam melaksanakan program selain guna meningkatkan kualitas sumber daya serta ketahanan keluarga juga harus menyesuaikan tatanan organisasi dengan kebijakan pemerintah. “Karenanya upaya Pemprov DKI Jakarta memperluas RTH didukung penuh oleh Dharma Wanita juga PKK. Pembangunan taman-taman terpadu yang terintegrasi sangat baik, dengan begitu anak-anak memiliki taman bermain yang nyaman. Para orangtua juga dapat berkegiatan di sana,” papar Rusmiati yang juga Wakil Ketua II Tim PKK Prov. DKI Jakarta. RPTRA nantinya bukan hanya menjadi tempat anak bermain, tapi di sana para orangtua khususnya para ibu dapat melakukan berbagai kegiatan, seperti pelatihan ketrampilan, kegiatan posyandu,dll. Saat ini, sudah ada sejumlah taman terpadu yang dibangun di lima wilayah Ibukota. “Untuk pembangunan taman ramah anak yang dibangun di tiap-tiap wilayah yang padat penduduk harus nyaman, tanah tidak dalam sengketa dan luasnya minimal 1000 meter persegi,” tambah istri Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, ini. Hal senada disampaikan Veronica Tan, Ketua Tim PKK Provinsi DKI Jakarta. Kata istri Gubernur DKI ini, dalam dua tahun ke depan akan terwujud sekitar 300-an taman. “Ini rencana hingga dua tahun ke

Veronica saat peresmian pembangunan taman terpadu ramah anak

depan ada 300-an taman akan dibangun. Saat ini Pemda Provinsi DKI Jakarta sedang berkoordinasi untuk mencari lahan-lahan pemerintah untuk pembuatan RPTRA,” ungkap Veronica yang juga Penasihat Dharma Wanita DKI Jakarta ini. Nantinya, tambah ibu tiga anak ini, RPTRA akan ada di tiap kelurahan. Karena karakteristik dan kebutuhan warga setiap daerah berbeda, maka pembangunannya pun akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhanwarga. “Jadi sekarang masih mencari-cari lahan, masih social mapping. Nantinya dibangun sesuai kebutuhan warga setempat, masing-masing tempat tentunya memiliki karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, jadi pembangunannya mungkin tidak sama,” tambah Veronica.

Membangun banyak RPTRA memang menjadi impian Veronica juga pengurus lainnya. Karena dengan RPTRA ini seluruh program pemberdayaan keluarga bisa terintegrasi dalam community center. Berbagai aktivitas anak maupun orangtua bisa terpusat di tempat tersebut, dan juga bisa dikembangkan untuk sarana pelatihan ketrampilan bagi ibu-ibu untuk meningkatkan perekonomian. Untuk tahun 2015 ini, direncanakan dibangun 54 RPTRA, empat di antaranya sudah diresmikan, di antaranya di Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok Jakarta Utara. Veronica Tan menambahkan akan mengandeng perusahaan-perusahaan lewat program CSR agar rencana pembangunan RPTRA bisa cepat terwujud. –Diana Runtu


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tokoh Edisi 860 | Tokoh by e-Paper KMB - Issuu