24
What’s Up
Edisi 858/ 20 - 26 juli 2015
Toleransi Tinggi Pasangan Beda Agama Bukan hanya kalangan muslim saja yang bersiap-siap menyambut Idul Fitri, tapi me reka yang beragama lain pun ikut sibuk mempersiapkannya. Setidaknya itu dilakukan oleh artis yang juga presenter Novita Angie yang bersuamikan seorang muslim, Sapto Haryo Rajasa. Seperti Lebaran sebelumnya, maka wanita yang bernama lengkap Novita Anggreini akan berkumpul bersama keluarga. Kali ini, kata Novita, ia tidak mudik.
“D
i rumah saja, tidak mudik. Biasanya bersama mertua mudik ke Yogyakarta, tapi tahun ini tidak. Kebetulan pembantu rumah tangga akan pulang, jadi sekalian mengajarkan anak-anak hidup mandiri,” ungkap bintang sinetron ‘Mewarnai Langit’ yang beragama Katolik ini. Lebaran nanti, katanya, selain mempersiapkan segala keperluan menyambut Hari Raya, dia juga mempersiapkan makanan khas Lebaran seperti ketupat dan opor. “Pokoknya nanti ada menu-menu Lebaran seperti opor dan ke tupat,” tambah wanita kelahiran 1975 ini. Belasan tahun menjalani Ramadan dan Idul Fitri bersama keluarganya dirasakan sebagai momen membahagiakan bagi Novita. Meski ia tidak berpuasa, ia tetap menemani anak-anaknya saat buka maupun sahur. Hubung an keluarga menjadi makin dekat karena mereka sering bersama. “Dulu, kalau waktu buka aku ikut makan, padahal sebelumnya makan siang juga. Lalu sahur juga ikut makan,” kata ibu dari yaitu Jeremy Cornelius dan Jemima Jasmine, sembari tertawa. Nama Novita mulai dikenal sejak ia membintangi sinetron ‘Lupus’ tahun 1995, setelah itu kariernya terus menanjak. Ia bukan saja tampil di berbagai sinetron tapi ia juga dikenal sebagai presenter berbagai acara. Kini dunia akting itu sepertinya ditinggal Novita lantaran sibuk berkiprah di dunia jurnalistik. Novita kini menjadi Pemred di
sebuah majalah gaya hidup. Terkait kehidup an rumah tangganya dengan Sapto Haryo yang telah dijalani selama 14 tahun, Novita mengatakan, kunci keharmonisan adalah komunikasi, saling percaya dan toleransi satu dengan yang lainnya. Mere ka, ucapnya, tak pernah bertengkar karena masalah agama. “Perbedaan bukan menjadi alasan tidak bisa menyatukan dua insan. Yang terpenting adalah komunikasi, saling pengertian dan saling percaya,” ungkap Novita tentang rahasia kelanggengan rumah tangganya. Pasangan artis beda agama yang juga pernikahannya langgeng
hingga kini adalah Ari Sihasale dan Nia Zulkarnaen. Pasangan yang menikah sejak 2003 lalu ini hingga kini tetap menjalankan kepercayaannya masing-masing. Ari,
kata Nia selalu mendukung dirinya saat menjalankan puasa, begitupun saat Lebaran. Bahkan mengantar Nia untuk sholat Ied saat Lebaran. Seperti keluarga Angie-Haryo, maka pasangan Ari dan Nia juga menyebut rasa toleransi tinggi adalah salah satu kunci dari kelanggengan pasangan beda agama. “Saat Ied, Ale (nama panggilan Ari) biasa nya nganterin aku, dia nunggu di parkiran,” kata Nia. Biasanya, setelah Ied, mereka akan
ke makam ayah Nia, Dicky Zulkarnaen. “Selama perayaan Ale nemenin, baik itu ke makam papa, habis itu ke rumah mama, dan berkunjung ke keluarga lain,” tambah Nia yang tahun lalu bersama Ari mempersembahkan film religi, ‘Seputih Cinta Melati’ yang ditayangkan pada Lebaran 2014. Lain lagi dengan Titi Kamal dan Christian Sugiono. Pasangan beda agama yang menikah di Australia 2009 ini berencana mudik Lebaran ke Jerman, tempat dimana ibu Tian, sapaan Christian Sugi ono, berada. Maklum, ibu Tian adalah wanita Jerman. Rencana mereka akan di sana selama tiga pekan. “Kita berangkat setelah Lebaran sekitar tanggal 20-an. Ibunya Tian kan ada di sana. Juna juga ikut,” ungkap Titi yang ditemui di kawasan SCBD, Jakarta Selatan. Juna yang bernama lengkap Arjuna Zayan Sugiono adalah anak pertama Titi yang baru berusia 1,8 tahun. Menurut Titi, anaknya sudah terbiasa perjalanan jauh menggunakan pesawat. “Juna nggak pernah rewel kalau perjalanan jauh. Dia sudah biasa. Dulu juga dia aku bawa ke Jepang. Baby sitter nggak ikut, nanti (Jerman) juga nggak bawa baby sitter. Dia sudah terbiasa aku bawa ke tempat kerja juga, jadi nggak apaapa,” ujarnya. –Diana Runtu
Rindu Kampung Halaman Mudik Lebaran ke kampung halamannya, Indramayu, Jawa Barat, selalu menjadi hal yang spesial bagi penyanyi dangdut, Iis Dahlia. Suasana yang tidak didapatnya jika berlebaran di Jakarta. “Yang paling aku rindukan adalah bisa bertemu keluarga besar, para tetangga, kita bisa silaturahmi juga saling tukar makanan. Aku kangen banget suasana itu,” ungkap Iis. Hampir setiap tahun pelantum ‘Bunga Seroja’ ini selalu mudik, baik bersama suami maupun tidak. Maklum suaminya adalah pilot, yang tidak selalu mendapat cuti ketika Lebaran tiba. Walhasil, hanya Iis dan dua anaknya, Shalsa dan Devano, yang mudik. Tahun lalu, kata Iis, tidak seperti biasanya mereka memutuskan berlebaran di Jakarta alias tidak mudik. Tapi tahun ini mereka mudik sekeluarga. “Jadi Lebaran di Jakarta dulu baru ke Indramayu,” ucapnya. Yang juga bikin Iis rindu pulang kampung saat Lebaran adalah menu khas yang disajikan saat Lebaran yakni pindang, sayur asem dan sambel terasi. “Iya kalau biasanya kan menu khas Lebaran opor, tapi di rumah aku andalannya sayur asem, pindang dan sambel terasi. Tapi opor juga ada kok,” ucap juri D’Academy ini. Di daerahnya, kata Iis, ada tradisi yang disebut kesenian obrog. Acara ini hanya digelar pada bulan Ramadan dan Lebaran. Kesenian itu pada saat Ramadan biasanya digunakan untuk membangunkan orang untuk sahur, mereka berkeliling kampung. Nah saat Lebaran, masyarakat akan memberi uang ataupun apapun kepada mereka yang telah membantu membangunkan warga selama bulan puasa. “Aku rindu itu juga,” ucapnya. Pendapat artis Zaskia Mecca agak berbeda dari yang lainnya. Menurut istri sutradara Hanung Bramantyo ini, justru dia paling menikmati Lebaran di Jakarta karena
Ibukota sangat lengang. “Aku paling suka Lebaran di Jakarta, Jakarta benar-benar sepi. Ibaratnya, kalau mau foto-foto tengah di Jalan Sudirman bisa banget,” kata pemeran film ‘Kiamat Sudah Dekat’, ini. Namun, Lebaran kali ini dia mudik ke kampung halaman suaminya, Yogyakarta. “Kali ini mudiknya cukup lama sampai tanggal 28 nanti. Dia (Hanung) maunya lama di kotanya. Alhamdulilah Tuhan kasih kesempatan jadi bisa lama. Karena biasanya cuma tiga hari di Yogyakarta. Itu pun setelah Lebaran, nginepnya pun di hotel,” ucap Zaskia yang mudik naik kereta ke Yogya. Untuk liburan panjang itu, katanya, dia tidak membawa banyak barang karena sebelumnya sebagian barang sudah dikirim. Tapi yang harus ada adalah makanan andalan Lebaran, yakni, lontong sayur dan daging balado. “Kayaknya tanpa dua makanan itu serasa nggak Lebaran. Jadi nanti harus ada. Itu yang bikin mbak aku sejak aku kelas tiga SD. Karena aku naik kereta, takut rusak, maka nanti makanan itu dititip ke teman yang akan datang pakai pesawat,” kata ibu dua anak ini. –Diana Runtu