24
What’s Up
Edisi 848/ 11 - 17 mei 2015
Tak pernah Operasi saat Orang Tersenyum Berbicara Palang Merah Indonesia, pasti yang pertama terlintas dalam benak kita adalah donor darah yang giat dikampanyekan lembaga ini. Tak perlu heran, karena mengadakan darah lewat donor darah merupakan salah satu tugas pokok dari PMI. Di luar donor darah, PMI juga terlibat dalam berbagai aksi kemanusiaan seperti bencana alam—mulai dari banjir, longsor, gempa bumi hingga gunung meletus--- hingga kasus-kasus kecelakaan, baik itu berskala besar maupun kecil. Tentu yang masih hangat di benak kita adalah kasus kecelakaan pesawat Air Asia OZ 8501, dimana PMI bersama lembaga lainnya ikut bahu-membahu dalam penanganan musibah ini.
D
i usia PMI yang hampir mencapai 70 tahun ini, kiprah PMI dirasakan semakin meningkat dan nyata. Ini bukan hanya terjadi di dalam negeri tapi juga hingga ke luar negeri. Barubaru ini, saat gempa bumi dahsyat serta bencana longsor menimpa masyarakat Nepal, pasukan ‘Red Cross’ Indonesia tak ketinggalan ikut bergerak ke sana untuk melakukan aksi kemanusiaan. “Jangan pernah mengharap me nemui palang merah beroperasi pada saat orang tersenyum, tidak akan pernah kita dapati itu. Tapi membuat mereka bahagia, tersenyum, itulah kebahagiaan kita semua,” begitu kata Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga Ketua Umum Palang Merah Indonesia, saat Mukernas PMI di Wisma PMI Jakarta, baru-baru ini. PMI memiliki sejumlah tugas, salah satu yang utama adalah menjadi fasilitator untuk donor darah yang mencakup 240 juta penduduk.
Donor darah, masih merupakan prioritas PMI yang dituntut untuk terus mampu meningkatkan kualitas serta jumlahnya. “PMI ingin kualitas darah berstandar baku internasional dan itu tantangan. Tugas pertama kita adalah donor darah. Ini adalah gerakan kemanusiaan tertinggi,” begitu kata Kalla dalam setiap kesempatan acara PMI. Berdasarkan data, kebutuhan darah mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk tahun ini saja, 2015, PMI menargetkan untuk dapat mengumpulkan 5 juta kantung darah atau sekitar 2% dari jumlah penduduk Indonesia. Dengan ‘beban’ tugas itu maka tak heran kalau kita melihat PMI begitu gencar berkampanye tentang kebutuhan darah dan mendorong masyarakat ikut menjadi pendonor. Menurut Ketua PMI DKI Jakarta, Rini Sutoyoso, untuk memenuhi kebutuhan stok darah PMI DKI Jakarta, pihaknya rutin menggelar kerjasama penyelenggaraan donor darah dengan berbagai pihak. Target pencapaian kantung darah per
tahun adalah 300.000 kantung. “Kebutuhan darah per-hari di Jakarta sekitar 800-1000 kantung,” ungkap istri mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, ini. Untuk mendapatkan darah, PMI juga menyasar ke anak muda. Salah satu caranya, kata Kepala Biro Humas PMI Pusat, Aulia Arriani, PMI mendekati tempat-tempat berkumpulnya anak muda, seperti kampus dan mal. Sejak 2010, PMI sudah membuka gerai donor darah di mal dan kampus, di antaranya di Jakarta adalah di Senayan City, kampus Universitas Trisakti, dan Pasar Tanah Abang Blok A. “Jadi kalau ada anak muda yang ingin mendorong, tidak perlu lagi datang ke kantor PMI, tapi mereka bisa mendonor langsu di mal atau di kampus. Gerai di kampus itu, bukan hanya untuk para mahasiswa tapi umum pun kalau kebetulan sedang berada di dekat sana, dapat mendonor. Tempatnya hanya kebetulan saja berada di kampus yang menjadi lokasi anak muda
Jusuf Kalla
tkh/net
berkumpul,” jelasnya. Selain itu juga dioperasikan mobil-mobil unit donor darah untuk menjangkau tempat-tempat ramai seperti event car free day, mal maupun taman. Saat ini ada sekitar 117 mobil unit donor darah yang tersebar di seluruh Indoneia. OUR PRINCIPLES IN ACTION Sementara itu terkait dengan perayaan Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sedunia yang jatuh pada 8 Mei lalu, PMI Pusat menyelenggarakan lomba menulis dengan tema ‘OurPrinciplesInAction’. Periode akan dilaksanakan mulai dari 11 Mei - 11 Juni 2015. Demikian rilis yang dikeluarkan oleh Biro Humas PMI Pusat. Tulisan tersebut memuat tentang pengalaman yang berhubungan atau bersinggungan dengan tujuh prinsip dasar gerakan. Sebagaimana diketahui, PMI sebagai organisasi kemanusian berpegang pada tujuh prinsip dasar gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Me
rah, yaitu, Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kerelaan, Kesatuan dan Kesemestaan. Disebutkan, Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Mei merupakan perayaan tahunan bagi Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional. Kini sudah 152 tahun lamanya Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menjalankan tugas kemanusiaan. Dalam menjalankan kegiatan, prinsip-prinsip dasar selalu menjadi panduan tindakan agar senantiasa bekerjasama melayani masyarakat tanpa memandang ras, keyakinan dan warna kulit. “Kemanusiaan adalah ekspresi motivasi kami. Kesamaan mengarahkan cara kami melayani masyarakat yang sangat membutuhkan, sembari menjaga Kenetralan dan Kemandirian kami setiap waktu. Kami dibentuk atas dasar Kesukarelaan. Kesatuan dan Kesemestaan mengjangkari aksi lokal kami dalam solidaritas global. Hal tersebut merupakan prinsip-prinsip dasar yang menjadi identitas gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional”. Tepat ditanggal yang sama juga dirayakan lahirnya Prinsip Dasar Gerakan yang tahun ini tepat berusia 50 tahun. Peringatan ke-50 tahun lahirnya Prinsip Dasar Gerakan menjadi momentum yang tepat untuk menegaskan kembali penera pan Prinsip Dasar Gerakan baik pada saat bertugas maupun dalam kegiatan sehari-hari. Dengan tema ‘Our Principles in Action’, juga dimaksudkan guna mengedukasi masyarakat luas khususnya pihak internal agar dapat selalu menerapkan prinsip dengan sebaik-baiknya. –Diana Runtu