24
What’s Up
Edisi 844/ 13 - 19 April 2015
Hari Nursiti
TKW Plus Fotografer Hari Nursiti
Banyak sekali berita-berita miring tentang tenaga kerja wanita (TKW) yang berasal dari Indonesia yang ingin mengubah ekonomi keluarganya dengan bekerja ke luar negeri. Apakah memang seorang yang menjadi “pah lawan” devisa selalu medapat stigma miring?
T
ernyata ada yang bisa mengubah pandangan miring itu dengan menunjukkan eksistensinya. Salah satunnya adalah Hari Nursiti, TKW asal Ponorogo, Jawa Timur. Perempuan yang akrab disapa Maiya ini lahir di Desa Bungkal, Ponorogo 29 September 1983. Ia anak ke-4 dari 5 bersaudara. Sejak tahun 2009, ia memulai menjalani hidup dengan suatu keadaan yang memaksanya untuk jauh dari suami dan kedua anaknya. “Saya mengadu nasib untuk bekerja ke Hong Kong menjadi TKW karena keadaan dan kondisi ekonomi,” ujarnya. Maiya pun menggali bakat
dengan memanfaatkan waktu libur untuk belajar fotografi. Di akun media sosialnya, anggota Buruh Migran Indonesia (BMI) ini menulis selalu menyempatkan waktu santainya dengan tetap berkarya untuk terus mengasah hobi dan bakat bakatnya di dunia fotografi. Sebelum menekuni hobi sebagai fotografer, biasanya disaat liburan Maiya hanya duduk-duduk santai bersama teman-teman BMI lainnya. Watak perempuan dengan zodiak Libra memang mempunyai naluri yang kuat. Ia mencoba berpikir untuk mengisi liburannya dengan aktivitas lainnya yang positif dan bermanfaat. “Awalnya hanya sekadar coba-coba,
dengan hanya bermodal memiliki sebuah kamera untuk jepret sana jepret sini membidik teman-teman sebagai objek, dan ternyata banyak yang suka dengan hasil foto saya,” ungkapnya. Belajar dari kesederhanaan dan otodidak Maiya memulai menganalisa hasil bidikannya dan terus mencoba untuk lebih sempurna lagi. Lama-kelaman, ia mulai senang dengan dunia fotografi. Akhirnya dia merasa telah menemukan hobi barunya selain bekerja untuk kelangsungan ekonominya keluarga di Indonesia. Tanpa rasa canggung, Maiya mencoba ikut hunting bersama fotografer senior yang ada di lingkungan tempat Maiya bekerja. “Dari situ saya mulai mendapat pembelajaran dan pengalaman dalam dunia fotografi. Para seniornya pun menganggap saya nggak bisa dipandang sebelah mata hasil jepretannya,” jelasnya dengan rasa malu. Maiya yang punya keinginan untuk membuka studio foto di saat pulang kampung nanti, kini mulai dikenal di kalangan BMI dan masyarakat Indonesia di Hong Kong. Ia kerap mendapat tambahan penghasilan karena sering dipanggil untuk mendokumentasikan atau memfoto orang-orang. -Dinar
Salah satu hasil karya Hari Nursiti