Tokoh Edisi 840 | Tokoh

Page 1

24

What’s Up

Edisi 840/ 16 - 22 Maret 2015

Kosti Bali

Sepeda Tua Jangan Dipandang Sebelah Mata Salah satu cara hidup sehat adalah dengan rajin berolahraga. Pilihan olahraga pun bermacam. Mau yang murah ada, mau yang mahal ada. Bersepeda mungkin menjadi salah satu pilihan.

kan kongres IVKA karena Bali akan menjadi tuan rumah,” kata Kuning lagi. Ia juga berharap sepeda tua tidak dipandang sebelah mata. Anak-anak sekolah jangan malu bersepada, karena sepeda membuat kita hidup sehat. Selain itu bersepada atau berjalan kaki perlu diberi hak yang sama seperti pengendara sepeda motor dan diberikan lajur khusus untuk sepeda. Bagi pemilik sepeda tua, Kuning memberi tips merawat sepeda tua. “Sepeda harus sering dipakai agar tidak rusak. Rutin diberikan pelumas pada bagian tertentu, seperti rantai, bannya di pompa, sepeda juga sering dilap dan dibersihkan,” ujar pria yang bekerja di perusahaan asuransi ini.

P

uluhan sepeda tua berada di posisi depan dalam sebuah acara fun bike. Penampilan sepeda yang dipadukan dengan gaya pengendaranya sangat khas, gaya tempo doeloe. Hal ini pun menjadi perhatian peserta lain. Aktivitas bersepeda merupakan rutinitas para penggemar sepeda tua. Menurut Wayan Kuning, Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Bali, di Bali ada 18 klub. “Khusus di Denpasar ada 5 klub antara lain di Monangmaning, Sanur, Nusa Indah, dan Tanjung Bungkak. Dari masing-masing klub jumlah anggota antara 30-50 orang,” ujarnya. Para penggemar sepeda tua ini juga memiliki latar belakang profesi yang bermacam-macam. Ada PNS, pegawai bank, pegawai pos, pegawai hotel, petani, dan dokter. Kuning menambahkan komunitas sepeda tua biasanya berkumpul di depan Monumen Bajra Sandi. “Kami berkumpul dan bersepeda hari Minggu pukul 07.00. Kegiatan tiga bulanan komunitas sepeda tua selalu melakukan aksi sosial seperti donor darah, penghijauan, ke panti asuhan, touring antar kota seperti ke Gianyar dan Jembrana, bahkan sudah sempat touring ke Lombok,” ujar alumnus UPN “Veteran” Yogyakarta ini. Bagi para penggemar sepeda tua ini, pengalaman yang berkesan pada saat acara Kosti seluruh Indonesia yang dilaksanakan di Denpasar, 8-9 Februari 2014. Acara ini juga dihadiri penggemar sepeda tua dari Belanda, Brunei, Inggris, dan Malaysia. “Kami berharap adanya dukungan penuh dari pemerintah untuk mempersiap-

KOSTUM JADUL Kegiatan nongkrong usai bersepeda, seolah menjadi kegiatan akrab mereka. Usai bersepeda berkeliling, mereka beristirahat sembari menikmati kuliner di jalanan. Menu yang mereka pilih cukup sederhana kadang hanya ketela rebus ditemani kopi. Yang khas dari Kosti adalah tampilan santai, tak ada seragam resmi, bahkan dari ada yang berdandan ala petani. Bahkan tiap Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus, para anggota Kosti Bali biasa berkumpul di depan Museum Bali dengan berkostum jadul. Unik dan nyentrik, begitulah kesan saat melihat pawai sepeda tua ini. Bahkan banyak permintaan datang terhadap penyewaan sepeda tua ini untuk berbagai acara seperti foto pra-wedding maupun ulang tahun. Soal harga sepeda tua ini dari ratusan ribu sampai ratusan juta. Tergantung merek dan nilai historisnya. Bagi mereka, hobi bersepeda tua ini tak hanya untuk kesehatan bagi diri sendiri melainkan ajang kampanye, bahwa bersepeda itu sehat sekaligus melestarikan sejarah. -Sriadi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tokoh Edisi 840 | Tokoh by e-Paper KMB - Issuu