Tokoh Edisi 834 | Tokoh

Page 1

24

What’s Up

Edisi 834/ 2 - 8 februari 2015

BIGREDS Bali

Fanatisme Supporter Liverpool

Bagi pecinta sepak bola khususnya liga Inggris, pasti tahu tentang You’ll Walk Never Alone (YWNA). Ini lagu yang identik dengan klub Liverpool. Fans Liverpool pasti akrab dengan lagu yang dinyanyikan setiap The Reds bertanding di Stadion Anfield. Semangat dukungan tak hanya dari fans yang ada di Inggris. Fans dari negara lain termasuk Indonesia pun tak kalah semangatnya mendukung Liverpool tiap bertanding. Supporter ini tergabung dalam BigReds.

B

old Indonesia Group of Red’s Supporters (BIGREDS) didirikan 28 Desember 1999. Ini adalah suporter klub sepak bola mancanegara pertama yang berdiri di Indonesia. BIGREDS juga menjadi suporter klub pertama di Indonesia yang mendapatkan status Branch (sebutan resmi klub suporter Liverpool FC) dari klub yang didukungnya. Momen tersebut terjadi 18 O ­ ktober 2004. November 2012, anggota re­s­mi BIGREDS tercatat lebih dari 5.200 tersebar di 27 regional di berbagai kota di Indonesia. “Berbagai kegiatan rutin pun digelar di semua

regional BIGREDS seperti kegiatan wajib nonton bareng (nonbar), futsal, sepak bola, bulutangkis dan lain-lain. Berbagai ide dari setiap member di regional membuat mereka juga tak jarang membuat kegiatan insidental se­p erti ke­giatan off season yang bertujuan meningkatkan keguyuban internal maupun kegiatan sosial untuk memperkuat hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar,” ujar David Allen, Humas 1 BIGREDS Bali. Kreativitas juga membuat BIGREDS menjadi inisiator kegiatan sosial bernama One Goal One Thousand (OGOT).

“Ide kegiatan ini adalah untuk tiap gol yang diciptakan oleh Liverpool FC maka suporter menyumbangkan seribu rupiah, meski pada praktiknya banyak yang menyumbang lebih dari nominal itu untuk setiap gol yang tercipta,” imbuh I Putu Manik Ardita, Humas 2 BIGREDS Bali. Kegiatan peduli sosial ini pertama kali didengungkan tahun 2009 bertujuan untuk membantu sesama yang membutuhkan. Kegiatan OGOT ini berlaku secara nasional dan menjadi kegiatan rutin seluruh BIGREDS regional. Putu menambahkan ada tiga bidang yang disasar dari hasil OGOT, sepak bola, anak-anak, dan pendidikan.

kafé di Denpasar untuk “Nonton Bareng”. Karena kesamaan kecintaan terhadap LFC inilah yang menjadi awal adanya niat untuk mengajukan Bali se­bagai salah satu regional dari BIGREDS,” ujar David yang dikenal sebagai MC dan presenter ini. Saat ini BIGREDS Bali dipim­pin Sajar Apriadi sebagai Ketua Kordinator Wilayah dan Natha sebagai Wakil Kordinator Wilayah untuk masa periode 2014-2017. Anggota BIGREDS Bali biasanya kumpul untuk nobar di Warung Bu Umi di Kuta Central Park. “Anggota BIGREDS tidak

BIGREDS Bali sendiri berdiri 17 Desember 2011. “Kami terbentuk setelah beberapa fans Liverpool FC seringkali berjumpa di salah satu

hanya pria. Yang wanita juga ada. Biasa­nya kalau acara nobar tidak terlalu malam, mereka ikut hadir untuk memberikan dukungan bagi

Loyalitas tanpa Batas Alasan paling utama bagi Yura Karlinda Wiasa Putri bergabung sebagai member BIGREDS karena ia mencintai Liverpool. “Liverpool merupakan klub sepak bola yang hebat dengan supporter yang sangat luar biasa. Menyenangkan menjadi salah satu bagian dari sebuah supporter sepak bola yang mendapatkan pengakuan secara resmi dari klub,” ujar wanita yang akrab disapa Yura ini. Ia mengaku banyak suka yang dialami dibanding duka selama bergabung sebagai member BIGREDS. BIGREDS sudah seperti keluarga, rasa loyalitas tanpa batas untuk klub dan sesama penggemar Liverpool sangat tinggi. “Tiap pertandingan baik menang, kalah, juara atau tidak, tidak mengubah kecintaan para penggemar Liverpool. BIGREDS selalu merah, ramai , kompak dan yang pasti tetap YNWA selalu. Kalau untuk dukanya sih hampir tidak ada, ya paling mentok kalau nonbar terus Liverpool kalah, nah baru terasa dukanya,” imbuhnya. Ada satu hal yang paling berkesan dan tidak terlupakan bagi Yura ketika Liverpool Tour ke Indonesia. BIGREDS Bali pergi ke Jakarta untuk menyaksikan klub kesayangan mereka bermain. Di GBK lautan merah para pendukung Liverpool dari berbagai daerah sangat luar biasa hebat. Menyaksikan secara langsung klub tercinta bersama para pencinta Liverpool dari seluruh Indonesia merupakan momen yang paling membahagiakan bagi Yura secara pribadi. –Ngurah Budi

Kegiatan BIGREDS Bali

­ iverpool. Paling seru ya saat L nobar. Sebelum pertandingan di­ mulai, kami ikut berdiri, angkat slayer, kayak penonton di stadion,” tutur David yang mengaku kagum dengan Liverpool sebagai tim yang punya sejarah panjang dan prestasi luar biasa. Sementara Putu mengaku mengagumi Liverpool karena terkesan dengan YWNA. Di Inggris tahun 1970-an, YNWA lebih dikenal sebagai sebuah hits dari grup band asal Liverpool bernama Gerry and The Pacemaker. Pertama kali lagu ini masuk ke dalam fondasi kuat Liverpool saat Garry Marsden mempersembahkan lagu tersebut ke Bill Shankly, manajer Liverpool. Shankly jatuh hati pada lagu tersebut pertama kali saat didengarkan oleh Gerry. Gerry Marsden adalah pemimpin band Gerry and The Pacemaker yang juga teman dekat Bill Shankly. Dari altar pertunjukkan fans Liverpool yang disebut “The Kop” dikumandangkanlah untuk pertama kali You’ll Never Walk Alone. Hingga kini tradisi di Anfield, YNWA biasanya diperdengarkan fans Liverpool sesaat sebelum kick off dan 5 menit sebelum bubaran pertandingan. Lagu yang menggambarkan tentang kamu tidak sendirian ini menunjukkan setelah melalui masa sulit (badai) pasti akan ada masa cerah (langit keemasan).–Ngurah Budi


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Tokoh Edisi 834 | Tokoh by e-Paper KMB - Issuu