13 - 19 Oktober 2014
24
Budayakan Baca Sejak Dini “Buku adalah gudang ilmu”, demikian ungkapan yang sering kita dengar. Kata-kata ini memiliki makna yang lebih dari sekadar membaca. Artinya, dengan membaca banyak hal yang dapat diketahui. Dengan membaca pula kita bisa menjelajahi dunia tanpa harus menyinggahi semua tempat satu-persatu. Maka, Denpasar Book Fair pun menjadi salah satu upaya pemerintah Kota Denpasar untuk meningkatkan minat baca masyarakat, yang telah digelar 3 s.d 5 Oktober 2014, di kawasan Pedestrian Jalan Kamboja Denpasar.
A
Wali Kota Denpasar IB Rai D. Mantra saat di pembukaan book fair 2014
cara yang mengusung tema “Spirit Saraswati Cipta Kreasi Anak Indonesia” meng hadirkan kegiatan rutin seperti bazar buku murah, bazar kuliner, juga ber bagai lomba disertai pula peluncuran Tari Puja Saraswarti oleh Sanggar Cahya Art. Pada Denpasar Book Fair yang hadir untuk ke tujuh kalinya ini, lomba-lomba yang digelar berupa lomba scrapping book tingkat SD, SMP, SMA/SMK, lomba busana adat ke pura dan busana kasual endek, lomba mewarnai anak-anak TK, serta lomba menggambar tingkat SD. Tidak ketinggalan juga dilaksanakan bedah buku dan jumpa pengarang serta school time visiting, yakni one book for one visiting. Kepala Dinas Perindustrian Kota Denpasar, Drs. I Wayan Gatra, M.Si. menyatakan Denpasar Book Fair yang tahun ini terdiri dari 45 stan ini, bertujuan menyukseskan program Denpasar Kota Kreatif Berwawasan Budaya dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan. Juga, ikut serta dalam program mencerdaskan kehidupan bangsa melalui gerakan gemar mem baca. Selain itu, acara yang melibat kan industri penerbit, toko buku, komunitas baca, sanggar telematika dan sekolah-sekolah ini memberikan apresiasi dan kesempatan berek spresi kepada siswa-siswi untuk menampilkam inovasi dan kreativitas mereka dengan hiburan yang sehat. Ditemui secara terpisah Ketua Panitia Penyelenggara Denpasar Book Fair 2014, IA Dewi Citrawati, S.E., M.Si., yang juga Kabid Perdagangan Disperindag Kota Denpasar, didamp ingi IGA Laxmy Saraswaty, S.S., Kasi Usaha Disperindag Kota Denpasar, menambahkan bahwa kegiatan terse
but merupakan refleksi serta filosofi Hari Suci Saraswati yang dimaknai dengan praktik nyata . ‘’Semua pro gram sudah dirancang untuk mem berikan semangat kepada masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan remaja dalam mengeksplorasi man faat maupun kesenangan yang dapat diperoleh dari buku dan kegiatan membaca,” ujar Dayu Citra. Ide dan kreativitas yang sangat menarik, juga terlihat dalam kegiatan scrapping book 3D competition bagi murid SD, SMP, SMA/SMK 2014 di Gedung Rumah Pintar. Di sana para siswa beradu kreativitas membuat majalah dinding dalam bentuk tiga dimensi. Mereka, lanjut Laxmy, tidak hanya mengolah informasi namun juga menampilkan visualisasi karya inovatif, informatif dan unik, sehingga mengundang minat siswa lainnya un tuk melihat dan membaca. Siswa juga diajak menanamkan rasa memiliki, peduli sekitar dan menambah wa wasan melalui tema-tema yang dipilih.
Kegiatan ini juga menjadi sarana untuk melatih jiwa kompetitif, sportivitas dan kerjasama tim yang baik antar sesama teman. Sementara, Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra men gatakan kegiatan Denpasar Book
Cok Murniathi
IA Dewi Citrawati
Fair untuk memperingati turunnya ilmu pengetahuan itu telah disesuai kan dengan konteks kekinian demi menumbuhkan kembali minat baca di kalangan siswa dan masyarakat. Terus menumbuhkan kecintaan siswa dan masyarakat terhadap buku. “Acara ini juga menunjukkan bahwa buku dapat memberikan manfaat dan inspirasi bagi kehidupan kita. Sebagai alternatif dalam memperluas wawasan untuk dapat mengikuti arah perkembangan zaman serta memberikan sumber ref erensi untuk dapat mengaplikasikan antara teori dan praktik. Buku pun da pat mengantarkan seseorang menuju perubahan yang lebih baik. Sehingga ,lebih lanjut masing-masing orang berinisiatif membuat taman bacaan sendiri di rumahnya, ” ujarnya.
gerakan gemar membaca, tapi juga gemar menulis, dan gemar meng unjungi perpustakaan. Salah seorang pengunjung Den pasar Book Fair, Cok Murniathi, yang juga Kepala Sekolah SD Saraswati 3 Denpasar ini mengatakan acara de ngan Spirit Saraswati ini sangat tepat. Sebab, agama mengarahkan hidup, ilmu pengetahuan memudahkan hidup, sedangkan seni menghaluskan hidup. “Karena itu, rangkaian acara pada book fair sangat tepat untuk anak-anak didik kami. Terutama, untuk turut meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda. Disediakannya stan bacaan dengan diskon istimewa, juga mampu mem beri stimulan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca sejak dini,” kata Bu Cok. Apalagi, kata Bu Cok, membaca itu luar biasa, selain melatih konsentrasi anak, cakrawala pengetahuan anakanak juga menjadi luas. Pada giliran nya anak-anak akan menemukan keasyikan dengan membaca sebagai salah satu proses belajar. Sementara pengetahuan yang diserap melalui membaca akan meningkatkan rasa ingin tahu dan mengasah kecakapan berbahasa anak Bicara bazar buku, bagi tiga remaja yakni Erika, Izzabillah dan Yanti murid kelas 9 dari SMP Ganesha Denpasar mengaku saat book fair adalah kesem patan mereka membeli buku cerita seperti komik dan novel dengan harga terjangkau. “Maunya kami selain stan yang julan buku murah, kami ingin ada stan-stan yang bisa memberikan informasi tentang bagaimana memilih sekolah lanjutan yang tepat, infor masi berbagai keterampilan untuk anak sekolah seperti stan yang bisa memberikan tips bisa menulis dengan mudah juga bagaimana bisa berbahasa Inggris dengan mudah, dan yang se jenisnya,” celoteh Izza yang diamini kedua temannya. Sedangkan pengunjung lainnya, yakni seorang ibu bernama Putu Ida mengaku sengaja datang ke book fair untuk membeli beberapa bacaan tentang hobi dan novel remaja yang tengah digemari, untuk kado bagi putrinya yang akan berulang tahun ke 15. ‘’Kado berupa buku ,tidak berarti ketinggalan zaman kan,’’ ce tusnya. -ard
BELI BUKU UNTUK KADO Denpasar Book Fair sebagai agenda tahunan Pemerintah Kota Denpasar, menurut beberapa masyarakat yang berkunjung meski belum sepenuh nya menjadi pusat promosi buku di Kota Denpasar dan pusat kegiatan baca-tulis, namun setidaknya berhasil dikemas untuk menghibur anak-anak dan masyarakat dengan tetap meng utamakan nilai-nilai edukasi. Berbagai harapan pun mencuat agar setiap tahun acara ini tetap hadir, dengan semakin banyaknya tersedia buku bacaan yang murah sebagai upaya terus menghangatkan budaya baca di masyarakat dan mampu menjadikan buku sebagai investasi kesuksesan di masa yang akan datang. Denpasar Book Fair, sebagai sarana yang bukan hanya mengampanyekan
Dari Kiri: Erika, Izzabillah, dan Yanti
Suasana persiapan lomba scrapping book
Suasana di salah satu stan buku