Tokoh Edisi 808 | Tokoh

Page 1

What’s Up

24

4 - 10 Agustus 2014

Kelilingi Indonesia dalam Sehari “Lebaran di TMII Serasa Pulang Kampung”. Begitulah bunyi spanduk yang menyambut kunjungan Anda ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Sepertinya pihak pengelola TMII ingin “mengobati” kerinduan masyarakat yang tidak ikut mudik Lebaran untuk datang berkunjung ke tempat hiburan yang dijuluki “Indonesia mini” itu. Di sana, pengunjung, yang rindu kampung halaman, dapat berkunjung ke anjungan provinsi daerah asalnya, juga anjungan provinsi lain yang letaknya berdekatan.

M

enurut Manajer Humas dan Informasi TMII, Suryandoro, acara pada liburan Lebaran ini konsepnya wisata budaya dan kesenian. “Jadi, untuk mereka yang rindu kampung halaman, rindu budaya daerahnya, namun kebetulan tidak sempat pulang kampung, Taman Mini adalah tempat yang cocok,” ujar Suryandoro. Yang menyenangkan, letak anjungan-anjungan ini berada di sekitar danau, di mana di tengah danau terdapat ‘miniatur Indonesia’ berupa peta kepulauan Indonesia. Pemandangan ini akan terasa lebih indah jika Anda menyaksikannya dari kereta gantung yang melintas tepat di atas replika Kepulauan Indonesia. Nah, di tiap anjungan ini, berbagai informasi tentang daerah tersebut disampaikan, mulai dari budaya, adat istiadat, artefak etnografi seperti senjata khas dan perabotan sehari-hari, kerajinan tangan, kehidupan masyarakatnya, dll. Informasi yang disampaikan lumayan lengkap, sehingga bisa menambah referensi kita tentang Indonesia dan kehidupan masyarakat di berbagai daerah. Secara berseloroh banyak orang yang mengatakan, mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah ibarat mengunjungi Indonesia dalam sehari. Di TMII itulah “Indonesia mini” berada. Saat ini ada 33

anjungan provinsi di TMII, sebentar lagi akan bertambah satu anjungan lagi yakni Provinsi Kalimantan Utara, yang merupakan provinsi termuda yang gubernur pertamanya baru dilantik Menteri Dalam Negeri pada April 2013. Sebelumnya, saat TMII baru diresmikan tahun 1975, ada 27 anjungan provinsi termasuk Timor Timur. Setelah Timor Timur lepas dari Indonesia tahun 2002, status anjungan itu menjadi Museum Timor Timur. Jika Anda berkesemp ata n datang ke TMII saat-saat ini, setidaknya hingga 10 Agustus mendatang, maka akan menjadi pengalaman mengesankan karena untuk liburan Lebaran kali ini, pengelola TMII telah menyiapkan berbagai acara spesial mulai 28 Juli hingga 10 Agustus 2014. Selain aneka pertunjukan di sejumlah panggung terbuka, juga digelar acara di sejumlah anjungan. Yang pasti hanya dengan harga tiket masuk Rp12.000, Anda bisa menikmati semuanya. Harga tiket ini hanya berlaku selama dua minggu, yakni hingga 10 Agustus, setelah itu kembali seperti biasa yakni Rp 10.000. “Kenaikan harga tiket karena jam operasional TMII selama libur Lebaran diperpanjang hingga pukul 22.00, biasanya tutup pada 20.00,” jelas Suryandoro. DARI TRANSPORTASI DARAT HINGGA UDARA Pada liburan Lebaran ini, tambah Suryandoro lagi,

jumlah pengunjung mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kalau biasanya, pada weekend hanya berkisar 20.000 orang, sejak Lebaran hari kedua dan seterusnya, pengunjung rata-rata melebihi 48.000 orang. Rata-rata ini melampaui liburan Lebaran tahun lalu. Diperkirakan jumlah pengunjung akan terus bertambah, khususnya pada weekend. “Biasanya setelah H+8 jumlah pengunjung akan mengalami penurunan sedikit demi sedikit, setelah itu kondisi akan berangsur normal seiring dengan usainya masa liburan,” tambahnya. Berlibur ke TMII sangat mengasyikkan, bahkan bisa lupa waktu.

Pasalnya, taman hiburan yang luasnya mencapai 150 hektar ini, tidak hanya berisi anjungan-anjungan daerah dan museum-museum, tapi juga berbagai wahana menarik lainnya. Setidaknya saat ini, TMII berisi 11 wahana permainan, 15 museum, dan 33 anjungan daerah. Namun, wahana-wahana yang bertebaran di areal demikian luas ini, sepertinya, tidak memungkinkan untuk dijangkau satu-persatu dengan berjalan kaki. Karena dijamin, kaki Anda bakal sangat pegal, belum lagi jika cuaca cukup terik. Tapi jangan khawatir, Anda bisa pergi ke penyewaan sepeda. Hanya dengan Rp 15.000 per jam, Anda

bisa berkeliling TMII. Jika malas menggowes, ada kereta api mini keliling, tarifnya Rp 10.000. Kalau datang rombongan, TMII juga menyiapkan penyewaan mobil, Rp 60.000 per jam. Tidak puas jalan darat, ada jalan udara dengan Aeromovel Indonesia atau Titih­ an Samirono. Dengan membayar tiket Rp 10.000, Anda bisa melihat “Indonesia mini” dari ketinggian. Ada juga kereta gantung (sky lift), harga tiketnya Rp 20.000 hari biasa dan Rp 25.000 pada weekend. Jika ada dana lebih, dan ingin menikmati tempat hiburan yang lebih menarik lainnya, juga tersedia di TMII. Seperti, mengunjungi Snowbay Water Park. Ini merupakan salah satu wahana yang paling difavoritkan pengunjung. Tarif masuknya Rp 100.000 pada hari biasa, dan Rp 120.000 pada weekend. Sesuai harganya, maka di dalamnya ada banyak permainan air yang mengasyikkan. Salah satu yang paling diminati adalah Spa Zone dimana ada kolam air dingin, hangat juga air terjun. Ada juga thypoon river, sungai terpanjang lebih daripada water park lainnya. Selain Snowbay Water Park, wahana yang juga digemari adalah Teater Keong Mas, Taman Burung dan Dunia Air Tawar. –Diana Runtu

Anjungan Bali yang Mempesona Salah satu anjung­ an yang paling menarik perhatian para pelancong TMII adalah Anjungan Provinsi Bali yang tampil dalam bentuk lingkungan perumahan tradisional Bali. Mengutip dari informasi anjungan TMII, disebut­k an, perumah­a n Bali senantiasa menampilkan pola arsitektur tradisional yang bersumber pada Astha Kosala-kosali, yang di dalamnya terdapat falsafah Tri Hita Kirana, yang menerangkan adanya tiga penyebab kebahagiaan, yaitu hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam (lingkungan hidup). Dijelaskan juga bahwa, karena pada dasarnya perumahan adalah kebutuhan perorangan secara pribadi. Oleh karena itu, faktor siapa yang menem­ pati rumah tersebut akan berpengaruh besar ter­ hadap proses pembangunannya. Sebelum memasuki arealnya, kita melewati gapura berbentu candi bentar, yakni bangunan belahan kembar dalam posisi berhadap-hadapan, karenanya disebut gapura belah. Di areal anjungan, terdapat balai bengong yang terdapat di sebelah kiri halaman. Di sana juga ada balai pengambuhan yang berfungsi sebagai balai kesenian dan balai paruman yang berfungsi sebagai balai musyawarah. Dibatasi dengan pagar memanjang, dimana terdapat pintu pintu masuk berupa candi gelung orang

sampai ke halam­an dalam. Di sini terdapat bangunan balai aling-aling, letaknya di belakang candi gelung yang berfungsi sebagai penolak bala. Maksudnya, pikiran yang kurang baik yang didapat di luar, jangan sampai dibawa ke dalam, hingga unsur-unsur jahat tidak dibawa ke dalam rumah. Di dalam halam­ an ini juga terdapat balai rangki, tempat penyiapan kelengkapan upacara keagamaan, dan balai gede tempat upacara manusa yadya dilaksanakan. Di bagian lain terdapat bangunan pawon, dapur keluarga dan jineng. Terdapat pula bangunan balai dauh atau singosari dan balai bandung. Masing-masing aslinya berfungsi sebagai tempat tinggal para jejaka dan gadis. Di halaman ini masih terdapat sebuah bangunan lagi yaitu loji, yang berfungsi sebagai tempat istirahat sehabis berkerja keras. Di bagian lain terdapat pula areal khusus yang disebut merajan atau sanggah, yang merupakan tempat tersuci bagi keluarga. Di dalam merajan ini terdapat beberapa bangunan suci, antara lain padmasari, bangu­n­an tinggi dengan bentuk kursi kosong di bagian atasnya, rong telu dan taksu, yang masing-masing mempunyai fungsi sendiri di bidang keagamaan. Masih penasaran? Datanglah ke Anjungan Provinsi Bali, khususnya di hari Minggu dan hari libur lainnya, kare­na ada berbagai pertunjukkan digelar. –Diana Runtu


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.