Tokoh Edisi 192 | Tokoh

Page 1

24

Sudut Pandang

Edisi 912/ 1 - 7 agustus 2016

Di era teknologi komunikasi yang pesat saat ini, kegiatan nongkrong juga menjadi sebuah kegiatan untuk berbagi konten media hiburan (video & musik) dan termasuk aplikasi games yang dimiliki seseorang. Hal ini dapat dilihat, bagi pengusaha tempat nongkrong (warung kopi, cafe, restauran, dll) dengan menyediakan hotspot wifi gratis bagi pengunjung, sehingga suasana nongkrong menjadi lebih seru dan betah lama-lama di tempat tersebut.

N

ongkrong atau kongkow atau lebih dikenal lagi di kalangan anak muda dengan istilah hang out, merupakan salah satu bentuk gaya hidup dalam kehidupan masyarakat yang cukup populer beberapa tahun belakangan ini. Nongkrong atau hang out bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan anak muda ataupun orang dewasa dengan cara berkumpul bersama teman-teman yang memiliki persamaan tertentu disaat waktu luang. Kegiatan nongkrong adalah bagian dari kebutuhan manusia yaitu bahwa manusia hidup perlu berinteraksi dan memerlukan orang lain untuk kemudian menjadi eksis bersama

Nongkrong untuk Aktualisasi Diri orang lain,” ujar psikolog Made Widiantara, S.Psi. M.Psi Jika dilihat dari hirarki kebutuhan menurut Abraham Maslow, interaksi manusia dengan manusia lainnya adalah bagian dari psylogical needs yang terdiri dari belonging and love needs (kebutuhan akan hubungan dan persahabatan) dan esteem needs (kebutuhan akan penghargaan diri dan prestige). Kemudian pada konsep kebutuhan yang lebih tinggi lagi menjadikan manusia butuh rasa aktualisasi diri, sebagai bentuk eksistensi pada lingkungannya. Kegiatan nongkrong dimaknai sebagai sebuah kegiatan yang merupakan bentuk dari eksistensi seseorang untuk menunjukkan diri dalam konteks aktualisasi diri. “Pada zaman dahulu, kegiatan nongkrong dilakukan di warungwarung kecil atau bahkan di poskamling dengan maksud untuk bersosialisasi dan bertukar informasi mengenai apa saja yang perlu dikomunikasikan secara santai dan informal. Tetapi seiring perkembangan zaman, pada saat ini kegiatan nongkrong menjadi lebih komplek, dimana tidak saja untuk bertukar informasi dan bersosialisasi bersama orang lain,

Made Widiantara, S.Psi. M.Psi

tetapi juga menjadi ajang gengsi. Pada zaman modern sekarang ini, status sosial ekonomi manusia menjadi sangat penting, sehingga kemudian seseorang menganggap bahwa kegiatan nongkrong sebagai gaya hidup dan sebagai aktivitas untuk aktualisasi diri dengan menunjukkan status sosial ekonomi yang dimiliki. Sebagai contoh seseorang yang merasa memiliki status sosial ekonomi menengah keatas akan mencari tempattempat nongkrong yang sesuai

dengan level mereka, misalnya di cafe, restoran atau tempat yang populer dan mahal. Bahkan, ada sekelompok masyarakat tertentu seperti kaum hedonis (kelompok masyarakat penikmat hidup) juga menjadikan nongkrong sebagai gaya hidup rutinitas dan bahkan dilakukannya setiap waktu,” jelas dosen Poltek Negeri Bali ini. Nongkrong yang dilakukan dengan maksud dan niat positif yaitu sebagai kegiatan melepas lelah dan kebosanan untuk santai dan bersenda gurau bersama keluarga dan teman-teman akrab, pastinya nongkrong akan menjadi sangat bermakna. Jika dilihat dari setting waktu dan tempat, kegiatan nongkrong bisa menjadi sebuah alasan untuk mencari inspirasi. Kegiatan ‘nongkrong yang dilakukan bersama teman-teman yang memang senang bergaul dan berinteraksi secara intens akan menciptakan interaksi komunikasi yang lebih santai, spontan dan menyenangkan. Dalam suasana menyenangkan, santai dan spontan saat nongkrong, bisa mendatangkan inspirasi yang mungkin tidak akan muncul saat kita dalam keadaan serius,

tegang dan terpaksa melakukan sesuatu. Sebagai contoh, banyak deal-deal kegiatan bisnis yang terjadi setelah dua orang atau lebih melakukan kegiatan nongkrong bareng. Beberapa kiat agar kegiatan nongkrong menjadi sebuah kegiatan yang menarik, bermakna, dan baik adalah dengan cara memperhitungkan waktu dan tempat yang sesuai. Maksudnya, adalah nongkrong di waktu yang memang waktunya santai dan luang, seperti sore hari selepas bekerja, atau di malam hari sekalian untuk makan malam bersama keluarga dan teman-teman. Selain itu, kiat memilih tempat nongkrong yang sesuai dan baik, yaitu tempat nongkrong yang representatif untuk bisa berinteraksi dengan santai dan menyenangkan. “Satu lagi yang menjadi pertimbangan kalau anda memilih tempat nongkrong yaitu selalu sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, jangan sampai kegiatan nongkrong yang bertujuan untuk santai malah merepotkan karena menguras isi kantong,” tegas Widiantara. –Ngurah Budi

Bisnis kuliner menjadi salah satu yang paling banyak dipilih artis dalam ‘memberdayakan’ penghasilannya dari dunia entertainment. Apalagi mereka tahu karier di dunia entertainment tidak bisa dijadikan gantungan masa tua. Karenanya mereka tak mau menyia-nyiakan hasil kerja kerasnya di dunia hiburan begitu saja namun menginvestasikan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat dan bisa bertahan lama. Sejumlah artis mengaku memilih bisnis resto dari hobinya ngumpul dengan teman. Salah satunya adalah Iis Dahlia yang bersama Yuni Shara mendirikan

resto ‘My Pancake’ tujuh tahun lalu. Sebelumnya, Yuni Shara dan beberapa sahabat sering nongkrong di resto. Sambil ceritacerita juga makan. Gara-gara sering nongkrong itulah kemudian muncul ide membangun resto sendiri, sehingga akhirnya lahirlah ‘My Pancake’ di kawasan Jakarta Selatan, tujuh tahun lalu. Resto yang kini telah memiliki sejumlah cabang ini, kini menjadi tempat favorit Iis dan kawan-kawannya jika hendak kumpul-kumpul. “Tempat nongkrong favoritku ya di ‘My Pancake’,” kata Iis Dahlia sembari tertawa. “Dulu itu, kalau waktu sama-sama luang, aku, Yunet (Yuni Shara) dan beberapa teman kerap ketemuan. Biasa

“Gue tuh hobi nongkrong, gue juga suka banget sama food&beverage. Nah gue juga suka masak. Jadi pas rasanya untuk mem­ bangun bisnis kuliner,” Vidi Aldiano

ngobrol-ngobrol. Kebanyakan nongkrong di resto, ngobrol sambil menikmati kuliner,” ungkap Iis. Dari sering bertemu dan nongkrong itulah kemudian muncul ide untuk berbisnis kuliner. “Kita ingin bangun resto sendiri. Jadi selain bisa dipakai untuk tempat nongkrong, ketemuan teman, arisan, juga bisa mendatangkan penghasilan. Daripada nongkrong di tempat orang, kan, kenapa nggak kita nongkrong di tempat sendiri. Begitu cerita awalnya. Terus kepikiran lagi, ini (bisnis) kan bagus. Selain menyanyi dan aktivitas entertainment lainnya, kan siapa tahu bisnis ini juga bisa membantu,” tutur Iis bercerita tentang tempat nongkrong favoritnya. Sementara Vidi Aldiano, pelantun tembang ‘Membiasakan Cinta’, mengaku membangun bisnis kuliner bukan hanya karena hobi nongkrong tapi lebih dari itu dia memang sangat suka dunia kuliner. Kemanapun dia pergi, pasti dia menyempatkan diri untuk mencicipi kuliner di tempat tersebut. Ditambah lagi, kata Vidi, saat dia kuliah S2 di Inggris, bukan hanya berkesempatan menikmati kuliner di sana tapi juga ia harus memasak sendiri makanannya. “Gue tuh hobi nongkrong, gue juga suka banget sama food&beverage. Nah gue juga suka masak. Jadi pas rasanya untuk membangun

bisnis kuliner,” kata penyanyi bernama lengkap Oxavia Aldiano, ini. Resto Vidi berada di kawasan Gunawarman, Jakarta Selatan, telah berusia setahun dan menurutnya perkembangannya bangus sekali. Tadinya, kata penyanyi yang dipercaya mantan Presiden SBY membawakan lagu ciptaannya berjudul ‘Jiwaku Terang di Malam Itu’, ia menargetkan yang datang ke restonya adalah anak muda yang mau nongkrong sembari berburu kuliner. Tapi ternyata yang datang bukan hanya anak muda, tapi juga golongan di luar itu. Restonya juga dipakai bukan hanya buat nongkrong tapi juga meeting-meeting kantor dan acara-acara keluarga. “Hehehe ya seneng aja kan ramai. Biasanya banyak yang meeting kantor siang, sore. Nanti kalau malam baru lah anak muda nongkrong,” kata Vidi yang menyeting restonya bergaya vintage New York era 1970-an. –Diana Runtu

Iis Dahlia

Nongkrong Berbuah Bisnis

redaksi@tokoh.co.id, iklan@tokoh.co.id

mingguantokoh

@mingguantokoh

mingguantokoh

www.tokoh.co.id


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.