24
Komunitas
Edisi 1004/ 21 - 27 mei 2018
bekas sehingga perlu dilakukan perawatan khusus dari mesin dan bodi. “Karena sudah berumur lama sehingga perlu perawatan khususnya di bodi,” jelasnya. Setelah terbentuk selama setahun, untuk pertama kalinya Komunitas Volkswagen Buleleng menggelar acara Buleleng Volkswagen Lover dengan melibatkan sekitar 350 mobil Volk swagen dari Jawa dan Bali. Dengan mengambil tema “ The hidden Para dise of North Bali”, kegiatan yang berlang sung selama dua hari dari tangga 4-5 Mei di lapan gan Bhuana Patra Singa raja menjadi agenda promosi wisata Bali Utara. Berbagai jenis VW ikut dalam ajang itu mulai dari jenis VW beetle alias VW kodok, VW combi, serta
Sejumlah kegiatan mengisi aca ra tersebut, mulai foto contest, pertunjukkan band, hingga touring dengan mengunjungi beberapa Daya Tarik Wisata (DTW) yang ada di Buleleng. Agenda tou ring ini juga sekaligus mempromo sikan potensi pariwisata Buleleng kepada pecinta kendaraan VW Jawa. Sebagai agenda pro mosi pariwisata, pihaknya berharap dengan terseleng garanya Buleleng Volkswagen Lov ers dapat menge nalkan pariwisata yang ada di Bule leng kepada pe serta Volkswa gen yang berada di luar Bali. “Pe serta yang dari luar Bali tentu belum menge nal Buleleng se cara detail sehingga melalui event ini kami berharap dapat mengenalkan potensi yang dimiliki Bali Utara,” tandasnya. (Wiwin Meliana)
Promosikan Buleleng melalui Volkswagen
Setiap orang punya cara masing-masing untuk membahagiakan diri sendiri. Biasanya hal yang membuat orang bahagia adalah de ngan melakukan sesuatu yang dia sukai. Hobi masing-masing orang berbeda mulai dari yang ekstrim, unik, bahkan yang mahal. Salah satu komunitas dengan hobi unik adalah Komunitas Volkswagen Buleleng.
K
etua Umum Komu nitas Volkswagen Buleleng Agus Pa triadi mengatakan komunitas VW terbentuk sekitar setahun lalu bermula dari kecin taan para anggota terhadap mobil Volkswagen. Awal kegiatan para anggota hanya melakukan touring bersama dengan keluarga akan tetapi dengan bertambahnya ang gota maka dibentuklah komunitas Volkswagen Buleleng. “Awalnya hanya seka demen, tetapi karena banyak yang masuk anggota maka kami beri wadah pecinta mobil ini,” jelasnya. Agus Patriadi sendiri menga takan begitu mencintai mobil keluaran Jerman tersebut karena keunikan yang dimiliki. Jika mobil pada umumnya memiliki mesin
yang berada di depan maka ber beda dengan mobil VW yang memiliki mesin di belakang. Se lain itu, keunikan lain dari mobil VW menggunakan pendingin alami dari udara tidak menggu nakan pendingin air seperti mobil produksi Jepang. “Keunikan itulah yang membuat saya dan temanteman begitu menggandrungi mobil VW ini, disamping karakter simpel, suara, dan kenyamanan nya yang tidak kalah dari mobil pada umumnya,” jelasnya. Agus Patriadi menuturkan jika saat ini pencinta mobil klasik ini semakin banyak dari anggota yang berjumlah belasan, saat ini sudah berjumlah 33 orang yang tergabung dalam komunitas. Untuk mendapatkan mobil VW dia mengatakan membeli mobil
VW 181 alias VW safari atau yang dikenal juga dengan VW camat. Namun, di antara kendaraan klasik itu nampak pula VW mo dern seperti VW Caravelle.
Agus Patriadi
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com