Tokoh Edisi 1003 | Tokoh

Page 1

Komunitas

24

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Gairahkan Kembali Musik Blues di Buleleng

Buleleng dikenal dengan gudangnya musisi musik dengan berbagai genre. Hanya saja sa­ ngat jarang musisi-musisi Buleleng memper­ kenalkan dirinya sebagai musisi beraliran blues. Musik blues sendiri merupakan salah satu genre musik yang sempat menjadi primadona pada era 1970-an. Musik tersebut identik dengan kalangan generasi tua, padahal banyak aliran musik yang dimainkan anak muda sekarang be­ rasal dari musik blues.

M

elalui wadah North Bali Crossroad Community (NBC) musisimusisi yang mengaku telah disen­

tuh hatinya oleh musik blues kembali menggairahkan dan memasyarakatkan musik blues di Buleleng. Koordinator NBC, Agus Adyatmika atau yang lebih akrab

disapa Djrienk mengatakan komunitas musik blues ini terbentuk sejak 4 tahun yang lalu. Diawali dari perbincangan dirinya dan dua orang teman sesama rekan musisi di tahun 2013 yang mencintai musik blues, Djrienk ingin membentuk wadah bagi musisi-musisi pecinta musik blues. Hanya saja ketika itu dirinya belum tahu siapa orang orang yang akan diajak untuk bergabung ke dalam komunitas tersebut. Di tahun 2014, mereka akhirnya menemukan teman yang menyukai musik blues dan akhirnya sepakat membuat komunitas musik blues. Pria kelahiran 12 September 1986 tersebut mengatakan nama North Bali Crossroad diambil dengan arti North Bali yang berarti Bali Utara sedangkan Crossroad artinya persimpangan. Persimpangan yang dimaksud adalah setiap anggota di dalam komunitas NBC ini tidak menutup kemungkinan dalam keseharian bermain dalam genre di luar musik blues. “Dalam keseharian mereka bebas bermain di genre apa saja, cuma dalam suatu ketika kembali

ke idealis kami akan bertemu di tempat yang sama yaitu di Bali North Croosroad ini dengan musik blues,” jelasnya. Saat ini NBC Community memiliki 20 orang anggota member aktif yang tergabung dari berbagai musisi di Buleleng. Uniknya mereka yang tergabung dalam komunitas musik blues ini tidak serta merta menuangkan musik ke dalam genre blues. “Mereka menuangkan musik dari delta blues. R n B, bahkan ada yang agak jazzy namun mereka lebih mayor ke blues,” ungkapnya. Selain untuk mengenalkan kembali musik blues, komunitas NBC ini dibentuk juga untuk mengajak musisi-musisi senior yang mencintai musik blues bergabung ke dalam suatu wadah yang disebut North Bali Crossroad. “Kami tahu jauh sebelum kami, ada musisi senior yang memang dikenal sebagai pencinta musik blues

hanya saja saat ini keberadaanya tidak diketahui. Dengan adanya NBC sebagai pancingan bahwa ada tempat untuk mereka “pulang kampung”,” jelasnya. Djrienk menambahkan ada dua hal yang ingin dicapai NBC, yaitu agar para senior bisa kembali mengimplementasikan kembali idealisnya dan para anggota yang masih muda bisa mengambil ilmu dari para senior tersebut. “Sejauh ini baru dua orang senior yang bergabung di NBC yaitu Ajik Gaguk Sukadana dan Ajik Suwija,” tuturnya. Dengan adanya komunitas blues di Buleleng, dirinya juga sedang fokus untuk mengikuti acara Bali Blues Festival Mei nanti di Nusa Dua. Selain mengikuti Bali Blues Festival, NBC juga sedang merancang sejumlah acara lain yang intinya untuk memasyarakatkan musik blues di Bali, terutama di Buleleng. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Espresso

2

GORO-GORO

PRT G Putu Wijaya “Selamat pagi!” Amat dan Bu Amat menoleh. Bu Amat terkejut. “Beti?” Amat pun heran. “Nora?” “Batty.” “Betti? Bukan Nora?” “Batty! Pakai a dua t dan y!” Amat mau membantah, tapi Bu Amat memotong. “Katanya ke Hong Kong?” “Sudah di-cancel.” “O, ya? Kenapa?” “Belum baca koran?” “Ada apa?” “Nora mati ditabrak mobil.” Bu Amat dan Amat kaget. “Aduh! Kapan? Waktu itu dari sini sudah kelihatan teler. Omongannya kacau!” “Tidak! Salah! Nora bukan pemakai. Dia teler kalau menghadapi orang teler! Ya aku tahu sekali itu. Dia gugup mau pulang sudah terlalu malam, takut kehabisan bus, dia nyebrang jalan dan ditabrak lari anak muda yang mabok. Mati di tempat. Tapi sebelum mati ada saksi mata sempat mendengar pesan terakhirnya. Dia bilang: aku dinista, aku dihina, aku dipermalukan!” “O, ya? Dinista, dipermalukan bagaimana?” “Masak dia mau dipestakawinkan di Gelora Bung Karno.” “Ya, Tuhan itu kan kejadian di sini. Itu ..” Amat menginjak kaki istrinya supaya diam. “Ssttt !” Bu Amat teriak. “Aduh! Jangan injak kakiku! Kalau ada orang cantik mesti kakiku jadi sasaran! Maaf, tapi itu ceritanya bukan begitu, masalahnya ..” “Stop! Kalau mau membela diri nanti di pengadilan! Berunding dulu sama pengacara sampeyan.

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

Aku datang hanya dengan maksud baik untuk memberitahukan bahwa kematian tragis pada saudara kembarku itu harus diselesaikan secara hukum positif!” “O, Nora itu saudara kembar Bety? “Pakai a dua t dan y! Ya. Aku dan Nora kembar identik!” “Kembar siam?” “Bukan! Kembar i-den-tik! Kembar sama sebangun! Kami seperti barang cetakan. Bulu-bulu di tubuh kami pun sama panjang dan jumlahnya!” “O, kembar-kembir! Pantesan persis seperti satu orang. Sampai kami keliru! hanya pakaiannya yang beda. “Kami saling mencintai. Kematian Nora adalah kematianku. Aku sudah kehilangan 10 kilogram berat badan karena sedih. Untuk itu aku akan menuntut keadilan! Ini kuasa hukumku Pak Uchock. Pak!” “Pak Ucok?” “Uchock! Pakai CH dan CK. Ucok!” Kuasa hukum itu kontan nyeletuk, mengoreksi. “UCHOCK.” “Ya! Ucock!” “U-CH-O-CK!” “ Ya, ya! Cock! Nama aja ribut! “Soalnya cock dan chok itu beda, kurang ..” “Diem! Nanti feenya dinaikkan 5 persen!” “Oke! Chok, chock atau cock,

terserah!” Bu Amat dan Amat bisikbisik. “Maaf, jadi Bapak ini pak Ucok?” “Siapa?” “Jadi Bapak ini. Pak Ucok?” “Maaf pakai u ch dan ck” Batty memotong. “Ya!” Bu Amat membisiki suaminya. “Sama, Pak.” Amat kemudian bertanya. “Apakah Pak Uchock sama...” “Profesor DR.dr. DR (HC) Uchock! “Maksud saya, apakah Prof. DR.dr. DR (HC) Uchock sama dengan pak Ucok pukrul bambu yang menjadi kuasa hukum saudara Bojog, tukang bakso daging tikus yang mau mengadukan saya sudah membuat penistaan?” Batty menjawab. “Sama. Tapi dalam kasus bakso tikus Prof tidak dibayar, karena itu terkait dengan penegakan HAM yang akan menaikkan ranking Prof, di mata internasional. Jadi malah Prof yang membayar agar perkara itu boleh ia tangani. Tapi dalam kasus pembunuhan Nora, Prof melakukan secara profesional dengan fee satu miliar. Prof. memotong. “Katanya ditambah 5 persen!” “Itu di-cancel. Satu M sudah sangat pantas. Karena masih ada satu kasus lagi. Ayo Prof dimulai saja.”

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Makanan Sehat Miliki Komposisi Seimbang

Implementasi Makan Sehat

Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan hidup sehat. Salah satunya mulai dari menerapkan pola makanan sehat. Ada yang memilih vegetarian, raw food, dan mengurangi gorengan. Masingmasing orang tentu punya pilihan dan kiatnya. Tokoh edisi minggu ini menggali pengalaman tentang implementasi pola makan sehat menuju hidup sehat. Memilih makanan sehat ternyata tidak mudah karena harus menyesuaikan dengan komposisi yang diperlukan tubuh. Makanan yang sehat tentu adalah makanan yang bersih alias higienis. Ini adalah syarat yang dianggap mutlak karena makanan yang tak terjaga kebersihannya tentu adalah sumber penyakit utama. Menurut WHO, tidak semua makanan enak selalu sehat. Beberapa diantaranya cen­ derung menjadi makanan tidak sehat dan mengancam kesehatan tubuh. Mengubah pola makan, tentu merupakan sebuah cara menuju hidup sehat. Pilihlah makanan yang akan kita konsumsi, agar tubuh merasa nyaman, terhindar dari risiko penyakit dan tentu akan punya lebih banyak energi untuk beraktivitas. Masing-masing orang memiliki pola yang berbeda. Ada yang memulai dengan mengonsumsi makanan yang dipanggang, direbus, dan dikukus serta menghindari makanan yang di­goreng. Ada yang mengonsumsi sedikit nasi, yakni hanya 3-5 sendok makan dan lebih banyak makan sayur dan buah. Plus minus makanan yang digoreng dan direbus juga kami sajikan berdasarkan penjelasan ahli gizi. Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat bagi pembaca setia Tokoh. Salam

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­D enpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Makanan bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Tiap bahan makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Bagaimana makanan sehat itu? Menurut Ida Ayu Eka Padmiari, SKM.,M.Kes, agar tubuh dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik maka diperlukan makanan yang sehat. “Dilihat dari kandungannya zat gizi, makanan sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jika makanan yang kita konsumsi tidak memiliki kandungan tersebut secara lengkap, itu artinya tubuh kita masih kekurangan zat dan makanan tersebut belum bisa dikatakan makanan sehat,” ujar ahli gizi Politeknik Kesehatan Denpasar ini.

Ida Ayu Eka Padmiari

I

a mengatakan, yang harus diperhatikan dalam memilih makanan sehat, makanan yang sesuai dengan kebutuhan sesorang yaitu sesuai dengan umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, aktivitas, dan keadaan tubuh. “Kita harus memahami apa yang diperlukan tubuh. Setiap orang jenis makanan yang dimakan berbeda-beda sesuai keadaan tubuhnya. Makanan yang sehat bagi seseorang belum tentu cocok untuk orang lain. Contohnya seseorang makan telur membuat dia sehat tetapi bagi orang yang lain tiap makan telur menimbulkan gatal-gatal,” jelasnya. Ciri-ciri makanan yang sehat adalah komposisi seimbang. Jenisjenis makanan yang mengandung serat tinggi atau cukup bisa dimasukkan ke menu makanan harian seperti halnya rujak dan gado-gado. Sayuran serta lalapan sangat baik, apalagi kalau diolah dengan mengukusnya. Menurutnya, makanan yang matang adalah makanan yang lebih sehat, meski memang beberapa dari Anda mungkin adalah penggemar makanan-makanan yang mentah atau setengah matang seperti yang banyak ditemukan pada makanan Jepang. Makanan dengan kandungan garam sedikit adalah yang paling baik karena makanan dengan kandungan sodium tinggi mampu meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sodium maupun natrium dianggap sebagai jenis garam yang tidaklah menyehatkan.Ini karena sangat mengancam, terutama bagi yang sudah mempunyai riwayat hipertensi. “Pilih makanan yang tidak berpengawet alias makanan yang segar. Makanan yang baru dimasak akan jauh lebih baik ketimbang makanan cepat saji. Makanan yang enak dan awet tapi memakai zat kimia berbahaya tentunya harus dipikir ulang sebelum mengonsumsinya, apalagi secara terus-menerus,” sarannya. Selain dari karbohidrat, protein,

dan juga kandungan lemak yang seimbang, makanan sehat adalah makanan yang juga mengandung vitamin. Makanan yang kurang sehat biasanya kandungan vitamin serta nutrisi lainnya terbilang rendah,

maka dari itu perlu lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari. Makanan yang termasuk dalam makanan sehat adalah makanan yang di dalamnya terkandung air serta mineral. Selain dari adanya

macam-macam vitamin, kemudian juga karbohidrat, lemak dan protein, pastikan bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah yang mengandung mineral. “Jika makanan mudah dicerna, maka hal

23 ini akan meringankan juga kinerja lambung atau sistem pencernaan kita. Maka dari itu, makanan yang sehat berciri mudah dicerna. Makanan yang bertekstur keras adalah contoh makanan yang tak mudah dicerna dan makanan seperti ini perlu dijauhi terutama bila memiliki asam lambung,” ujarnya. Makanan yang sehat tentu adalah makanan yang bersih alias higienis. Ini adalah syarat yang dianggap mutlak karena makanan yang tak terjaga kebersihannya tentu adalah sumber penyakit utama. Menurut WHO, tidak semua makanan enak selalu sehat.Beberapa di antaranya cenderung menjadi makanan tidak sehat dan mengancam kesehatan tubuh. Beberapa makanan tidak sehat, gorengan, makanan kaleng, manisan kering, daging olahan, mi instan, makanan yang dibakar, daging berlemak atau jerohan, dan makanan manis beku. (Wirati Astiti)

Dapat Sehatnya, Terhindar Borosnya Berawal dari keinginan untuk hidup sehat, Jibeng Ismono (42) mulai mengubah pola makan dan makanan yang dikonsumsinya dengan hanya makan makanan sehat. Sejak bulan November 2017, ia belajar disiplin dan konsisten mengonsumsi makanan sehat saja. Akhirnya usaha memang tidak pernah ‘mengkhianati’ hasil, terlihat jelas. Selain merasa lebih bugar juga sehat, berat badannya yang sebelumnya mencapai 86 kg kini menjadi 70 kg. Jibeng kini lebih langsing dan cukup mengejutkan rekan-rekannya. Ciri khas tubuhnya yang gemuk sudah tidak tampak lagi. Jibeng adalah salah seorang yang berhasil menurunkan berat badannya tanpa obat-obatan herbal atau pun obatobatan lainnya yang banyak dilakukan orang belakangan ini, melainkan hanya karena rajin mengonsumsi makanan sehat dan sesekali melakukan konsultasi dengan dokter. “Sebenarnya saya bisa turunkan berat badan sampai 10 kg sebulan, tapi dokter tidak merekomendasikan itu. Jadi saya program turun 16 kg saja selama 3 bulan setelah itu stabil,” ungkap Jibeng. Pada program 3 bulan awal yang dilakukan staf Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB ini, ia memulai dengan mengonsumsi makanan yang dipanggang direbus dan dikukus. Jibeng menghindari benar makan makanan yang digoreng. Selain itu ia hanya mengonsumsi sedikit nasi, yakni hanya 3-5 sendok makan. Ia juga lebih banyak makan sayur dan buah dengan menghindari yang manis, garam hanya secukupnya dan membuang kebiasaan makan gorengan atau yang gurih-gurih. Satu hal yang penting juga

adalah ia selalu makan tepat waktu dengan jadwal 3 kali makan besar lalu dua kali makan kudapan. Makan kudapan ini waktunya di antara makan besar (makan utama). Selama itu Jibeng disiplin soal waktu makan malam yaitu jam 7, tidak lebih. “Untuk lebih melengkapi lagi saya perbanyak minum air putih dan rutin joging 30 menit sampai satu jam setiap hari,” ujarnya. Diakuinya pada awal melakukannya ia tersiksa akibat sudah terbiasa makan banyak dan makan apa saja. “Tapi itu hanya 2 minggu awal,” katanya. Minggu berikutnya Jibeng terpaksa melewati masa yang jauh lebih berat dari itu. Namun karena ia tetap memelihara semangat untuk hidup secara sehat, semua bisa terlewati dengan baik sampai melewati 3 bulan kemudian semua menjadi biasa. Sejak Jibeng membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat ini, seluruh keluarganya jadi ikut mengubah pola makan dan makanan sehat seperti yang dikonsumsinya. “Sekarang satu rumah pola makan berubah. Mulai saya, mertua, istri dan anak saya,” kata Jibeng yang usahanya untuk hidup sehat didukung penuh istrinya ini. Nusapenida Diyah Pitaloka, istri Jibeng mengaku senang dan bahagia dengan “kehidupan” baru pola makan keluarga mereka ini. Menurutnya sampai-sampai kedua anaknya, juga ikut hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat, meski mereka sesekali masih suka jajan. “Cuma jajannya kini berkurang banget, tidak kayak dulu,” kata perempuan yang akrab disapa Bunda Lintang ini. Awalnya Bunda Lintang bingung merancang menunya. Makanan tanpa MSG, gula, kecap saos dan bumbubumbu instan. Awalnya diakui susah

Jibeng Ismono

menyesuaikan, soalnya lidah sudah terbiasa makan enak maksudnya pakai penyedap, tapi langsung berhenti total tidak pakai gula tidak pakai penyedap cuma pakai garam. “Makanan itu awalnya terasa aneh dan sangat tidak enak, tapi lama-lama biasa juga,” ungkapnya. Jika mereka makan di lesehan atau rumah makan, semua selalu bilang masakan tersebut terlalu asin dan gurih. Jibeng dan Bunda Lintang sering bagi tugas untuk hal ini. Jibeng menyusun menu harian, mertua mertuanya yang belanja ke pasar dan Bunda Lintang yang memasak. Mereka selalu makan bersama sehingga terasa lebih nikmat. Agar tidak bosan, menu makan pagi, siang dan sore selalu berubah. Contohnya, pagi mereka sayur sop, siangnya pecel dan sore tumis brokoli. Lauk juga divariasi tapi yang tetap selalu ada tahu tempe. Lebih sering ikan laut dipepes atau

dipanggang tanpa dgoreng. Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat itu memberi pengaruh baik dan signifikan bagi keluarga mereka. Mertua Jibeng yang dulunya setiap hari selalu minta kerokan karena pegel-pegel dan semutan juga kepalanya sering pusing, lekas lemas dan sariawan terus juga gampang pingsan karena ternyata kena kolesterol hingga 350-an, kini kesehatannya jauh lebih baik. Setelah mengubah pola makan dan aktif beraktivitas serta olahraga, dalam 2 bulan kolesterol sekarang stabil di 130. Itu tanpa obat. Tidak lagi pernah kerikan, tidak pernah pusing dan sakit lainnya juga tidak dialami lagi. Bunda Lintang mengaku awalnya sempat kerepotan saat awal mengubah pola dan bahan makanan sehat ini, namun cuma sebentar lama-lama terbiasa juga. Ia sangat suka dengan suaminya hari ini. Saat ditanya ia suka Jibeng yang lama atau Jibeng yang sekarang langsing? “Ya .... untuk sehatnya senengan yang sekarang,” katanya tertawa. Setelah sekitar lima bulan mengubah pola makan dengan makan yang terjadwal ini, Bunda Lintang mengaku menghabiskan biaya dapur lebih murah dibanding saat makan sembarang karena banyak pengeluaran untuk makan di luar atau camilan-camilan yang beragam. Makan sehat untuk semua keluarganya ini membuat budget dapur tidak boros. Bahkan dulu ibundanya yang kerap sakit banyak menghabiskan biaya untuk beli obat-obatan, kini lebih sehat sehingga sudah berkurang mengonsumsi obat-obatan. Mengonsumsi makanan sehat bagi Bunda Lintang, dapat sehatnya terhindar borosnya. (Naniek I Taufan)


22

Sudut Pandang

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Pola Makan Menuju Hidup Sehat Makanan sehat adalah salah satu faktor pendukung kehidupan kita. Makanan sehat ini pula yang akan menghasilkan energi juga zat pengatur dan zat pembangun tubuh lainnya. Ada juga yang menyebut makan sehat juga berarti tidak memiliki pola makan berlebihan pada siang dan malam juga tidak kekurangan nutrisi. Bagaimana pengertian makan sehat menurut Putu Diah Chandra Dewi, S.H., M.Kn., seorang personality development di Kota Denpasar.

C

handra pun sepakat kesehatan adalah hal terpenting da­ lam hidup. Jika tetap sehat, maka setiap orang bisa melakukan aktivitasnya. “Untuk tetap sehat ternyata salah satu­ nya bersumber dari sesuatu yang sangat sederhana yaitu ‘makanan’. Mengonsumsi makanan sehat bukan berarti berdiet, namun rahasia kesehatan tubuh manusia bersumber pada makanannya,” ujar Chandra yang selalu tampil segar dan rapi ini. Baginya, makanan sehat adalah

makanan yang mengandung serat dan bernutrisi. Artinya makanan tersebut memiliki kandungan en­ zim tinggi sehingga memberikan nutrisi pada tubuh. Banyak teori tentang kesehatan dan pengeta­ huan tentang makanan sehat yang memberitahu ini dan itu, untuk banyak tujuan. “Menurut saya, ka­ lau makanan sehat seperti sayuran tidak diolah dengan bersih, maka tidak lagi menjadi makanan sehat karena debu, pestisida dan tanah masih melekat padanya. Apalagi sayuran dimakan mentah dan minim proses pengolahan (raw).

Begitu pula cara memasak yang salah, bisa menghilangkan kan­ dungan nutrisi di dalam makanan tersebut, ” papar Chandra. Ia juga mengatakan tubuh manusia memerlukan enzim dan inilah yang kita harus jaga. Sebab ketika enzim dalam tubuh terpenuhi, tidak hanya kesehatan yang didapat, namun juga kulit halus, bersih dan wajah segar pasti dimiliki. Selain itu kesehatan usus juga perlu dipelihara, karena usus merupakan salah satu penyebab sumber penyakit. Makanan yang tidak dikeluarkan dan menumpuk dalam usus yang mengakibatkan suatu penyakit di kemudian hari biasanya keluar saat tua nanti. Mengubah pola makan, tentu merupakan sebuah cara menuju hidup sehat. Pilihlah makanan yang akan kita konsumsi, agar tubuh merasa nyaman, terhindar dari risiko penyakit dan tentu akan punya lebih banyak energi untuk beraktivitas. “Kita yang bisa mengatur keperluan tubuh perihal berapa kalori yang masuk setiap harinya. Memang banyak sekali godaan di luar sana untuk makanan enak. Sebaiknya pintarlah memilih

yang akan dikonsumsi. Misalnya pergi ke suatu undangan yang menyediakan berbagai macam makanan, kita tidak harus kalap mengambil semuanya. Pilihlah apa yang diperlukan tubuh, jika hari ini belum masuk protein, pilih makanan berprotein,” tuturnya . Chandra juga me­ ngatakan membuat pola makan sendiri juga merupakan cara lain menuju sehat. Membawa rantang atau bekal dari rumah, walaupun hanya makanan kecil seperti timun yang banyak mengan­ dung kadar air. Perhatikan bahwa tidak

semua sayur atau buah itu sehat, tidak semua buah bisa dimakan saat perut kosong atau dima­ kan dengan kulitnya. Atur jad­ wal makan, misalnya setiap 2 jam sekali makan porsi kecil. Hidup sehat bisa menstabil­ kan suasana hati dengan berpikir sehat, beristi­ rahat cukup, mempunyai lingkungan yang sehat dan makan sehat. Itu adalah obat. (Sri Ardhini)

Putu Diah Chandra Dewi, S.H., M.Kn.

Makan “Berat” di Siang Hari

Foto: KapanLagi.com

Menjaga kesehatan di usia 50 tahun ke atas agak sedikit berbeda dengan ketika berusia muda. Hal ini dikarenakan di usia ‘50 tahun plus’ kondisi fisik maupun psikis sudah jauh menurun dibanding kala muda. Karenanya cara menjaga kesehatan pun menjadi lebih ekstra. “Aku mengurangi ma­ kanan yang mengandung karbohidrat dan tidak makan pada malam hari. Jadi kalau bisa ya pukul 18 ke atas sudah tidak makan. Ka­ laupun sesekali lapar, ya aku makan buah-buahan saja. Kalau ada acara tertentu dimana aku terpaksa ma­ kan, ya paling sedikit aja. Toh kan acara tidak setiap hari,” ungkap Cut Yanthi berbicara tentang caranya menjaga kesehatan. Di usia yang sudah tidak muda lagi, dirinya harus ekstra menjaga kes­ ehatan. “Jadi di usia kayak gini harus jaga kesehatan. Makanan misalnya, nggak bisa seperti dulu lagi ketika masih

muda, makan semaunya. Apapun yang aku suka, aku makan. Aku dulu pengemar kuliner, jadi ada makanan enak di mana saja pasti diburu. Sekarang nggak lagi,” kata perempuan berusia 55 tahun ini. Dirinya juga tidak minum kopi, tidak merokok dan minum teh hanya kadang-kadang. “Minum teh tapi bukan black tea ya. Tapi teh-teh ringan. Aku perbanyak minum air putih. Alhamdulilah sehat. Hasil cek lab aku clear,” jelas Yanthi yang mengaku tidak pernah tidur larut malam. Soal makanan, kata artis yang memulai kiprahnya di layar lebar lewat film ‘Melacak Primadona’ tahun 1985, sebenarnya dia tidak memiliki pantangan. Semua bisa dimakan, hanya saja jangan berlebih. “Segala sesuatu yang berlebih memang tidak baik. Aku makan “berat” hanya siang hari. Itupun nasi dua sendok, trus buah-buahan dan sayursayuran. Kalau pagi aku bikin juice seledri yang dicapur dengan buah-buahan,” ucap pengegmar ikan laut ini. Kalau berbagai makanan beru­

saha dibatasi oleh Yanthi, lain halnya dengan cabe. Ia men­ gaku sangat gemar makan cabe (sambal) sekalipun tanpa nasi. “Kayak­n ya sulit makan kalau nggak ada sambal. Mungkin ke­ biasaan ya. Aku bisa tuh makan cabe tanpa nasi. Jadi makan cabe dan lalapan saja,” kata pemeran film ‘Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2’ ini sambil tertawa. Tapi, mau-tidak mau pada bulan Ramadhan nanti dia harus mengurangi makan cabe. “Demi kesehatan, aku harus kurangi makan cabe selama Bulan Puasa. Ya paling cocol-cocol sedikit supaya ada rasa pedas. Biasanya salah satu menu Bulan Puasa, aku buat sambal khas dari kelapa muda yang dibakar kemudian ditumbuk. Agar rasanya makin enak ditambah sedikit cabe dan teri,” tuturnya. Untuk bisa sehat, bukan hanya makanan, olahraga serta istirahat teratur, tapi yang juga pent­ ing dijaga adalah pikiran. Tetap berupaya berpikir positif. Hal itu penting sekali karena pikiran negatif bisa menjadi sumber dari berbagai penyakit.

“Jaga jangan sampai stres. Serahkan semuanya pada Allah karena Dia yang Maha Tahu. Makanya saya bisa tenang, enjoy,” ujar Yanthi yang setiap hari meluangkan waktu 30 menit untuk berolahraga. Menjawab tentang belakan­ gan makin banyak wanita terke­ na kanker, Yanthi menjawab, ada dua hal yang bisa membuat orang terkena kanker. Selain masalah keturunan juga karena gaya hidup. Ketika kita hidup tidak teratur, merokok, alko­ hol, sering begadang, dll, maka peluang untuk terkena penyakit mematikan itu besar. “Tapi kalau aku perhatikan, kebanyakan dari mereka yang terkena adalah karena pola hidup yang tidak sehat yang dijalaninya. Makan tidak tera­ tur, istirahat tidak teratur, dll,” kata Yanthi tetap eksis di dunia hiburan. “Saya kerap mendapat tawaran main dfilm, cuma tidak bisa semua diterima. Saya kan harus tahu dirilah. Suami tidak melarang tapi kita yang harus tahu membatasi diri,” tutur ibu lima anak ini. (Diana Runtu)

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Sosialita

3


Inspirasi

4

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Metropolitan

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Jangan Berhenti Belajar

21

Dalam sebuah sebuah wawancara dengan wartawan sempat ditanya tentang pandangan Menteri Susi Pudjiastuti tentang pentingnya pendidikan. Menurut Susi, pendidikan penting bagi setiap orang. Pendidikan katanya adalah salah satu kunci untuk meraih kesuksesan hidup. Jangan melihat dirinya yang tidak sempat mengenyam pendidikan (formal) tinggi namun bisa sukses dalam hidup bahkan bisa menjadi menteri. Karena sesungguhnya meski tidak bersekolah tinggi (formal) namun dalam kehidupannya dia banyak belajar dan mendapat banyak ilmu lewat pengalaman-pengalamannya di lapangan.

“S

aya memang hanya sampai kelas 2 SMA, namun semangat belajar saya tak pernah surut. Belajar itu tidak harus selalu duduk di kelas. Sepanjang perjalanan hidup saya adalah tempat belajar,” tegas Susi yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari dua perguruan tinggi, Universitas Diponegoro (2016) dan Institut Teknologi Bandung (2017). Gelar tersebut bukan ‘hadiah’ namun untuk mendapatkannya Susi juga menjalani serangkaian tes yang dilakukan tim Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Hasil tes Susi sebelum menerima HC dari Undip tergolong tinggi yakni nilai 9, setara dengan kualifikasi seorang doktor. Proses panjang juga dilakukan ITB sebelum memberi Susi gelar Doktor HC pada November 2017 lalu. Susi adalah orang ketiga selama 60 tahun ITB berdiri yang menerima gelar Doktor HC. Tina Toon, penyanyi juga artis, sepakat dengan Menteri Susi. Menurut dia, pendidikan formal memang bukan satu-satunya kunci meraih kesuksesan hidup. Untuk menjadi sukses, kata Tina, harus memenuhi berbagai macam persyaratan bukan hanya pendidikan tinggi. Yang pasti, untuk mencapai kesuksesan orang harus berilmu dan mau bekerja keras. Bicara ilmu, kata Tina, bukan hanya didapat dari bangku sekolah (kuliah) saja atau lewat pendidikan formal, tapi ilmu bisa didapat dari mana saja. Kesuksesan datang bukan kebetulan atau sebuah keajaiban, tapi melalui proses panjang dimana di sana ada kerja keras dan ketekunan. “Bu Susi adalah sebuah con-

TINA

TOON

toh yang baik. Jangan dilihat soal sekolah formal Bu Susi yang tidak tinggi tapi bisa sukses hidupnya, pengusaha sukses bahkan kemudian jadi menteri. Tapi yang harus dillihat bagaimana dia belajar dan bekerja keras dalam kehidupannya. Pengalaman hidupnya adalah sebuah proses belajar yang luar biasa, yang mungkin lebih dibanding kitakita yang sekolah tinggi. Beliau mendapat dan menyerap banyak ilmu dari perjalanan hidupnya. Dan itu bagi aku sangat luar biasa sekali,” ungkap Tina. Bicara pendidikan, mantan penyanyi cilik yang terkenal dengan lagu ‘Bolo-Bolo’ itu menyebut, pendidikan adalah hal yang penting dan hal itu juga mendapat dukungan dari keluarganya. “Jadi sekalipun aku sibuk berkarier di entertainment, pendidi-

kan tidak boleh terbengkalai. Karena bagi aku dengan pendidikan yang baik dapat menunjang karier di dunia entertainment juga pekerjaan aku lainnya,” tutur pemeran Kirana dalam film ‘Cinta Dalam Kardus’ ini. Bicara pendidikan, memang Tina luar biasa. Dia tamat S1 dalam ilmu komputer namun ketika S2 dia justru mengambil pendidikan yang berbeda yakni hukum perpajakan. Tina mengaku sempat ‘termehek-mehek’ lantaran ilmu hukum perpajakan s a n g a t b e rbeda dengan ilmu komputer. Tapi dia tak putus asa. Meski sulitnya minta ampun, Tina yang berotak cerdas belajar keras. “Sulit sekali karena kan beda. Tapi banyak yang bantu aku, mulai dari teman sesama mahasiswa hingga para dosen. Selain itu aku fokus dan belajar intensif selama berbulanbulan. Baru bisa mengikuti dan

Ilustrasi mudik lebaran

akhirnya lulus dengan baik,” ujar Tina. Untuk diketahui, Tina berhasil menyelesaikan S2-nya dengan cumlaude. Atas hasil sangat memuaskan itu, Tina mendapat pujian dari semua pihak khususnya di Universitas Tarumanegara tempatnya belajar. Tahun lalu, Tina di wisuda dan resmi menggunakan gelar Magister Hukum. Bersamaan dengan Tina, juga diwisuda adik semata wayangnya, Himawan Hermanto, yang juga meraih cumlaude untuk jurusan S1 Teknik Sipil. Belum puas dengan gelar S2nya, kini Tina pun kuliah lagi.

Tina Toon bersama keluarga

“Iya sekarang saya kuliah lagi, mengambil S1 jurusan hukum,” ujar Tina sambil tertawa. Lho? Menurut Tina, S2 nya adalah Hukum Perpajakan, sementara dia berkeinginan suatu saat bisa menjadi pengacara. Untuk bisa menjadi pengacara dia harus mimiliki S1 Hukum. “Maka itu aku sekarang kuliah lagi,” ucapnya. Ilmu Hukum Perpajakan, kata Tina, sangat penting sebagai pengetahuan juga bisa membantu bisnis pribadi dan keluarganya. Mencari ilmu seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, kata Tina, tidak membuatnya bosan. Dirinya mengaku sangat suka belajar. Karena ilmu-ilmu yang didapat itu bukan hanya b i s a m e m b a n t u d irinya tapi juga bisa dipakai dalam membantu orang lain. “Bagi aku kesuksesan itu bukan semata berpendidikan tinggi, sukses secara finansial, tapi sukses adalah jika diri kita bisa berguna bagi orang lain. Sukses adalah jika diri kita diperlukan oleh orang lain. Untuk apa pendidikan tinggi, sukses finansial tapi menjadi orang yang egois dan tidak peduli pada lingkungan dan orang lain,” ungkap Tina. (Diana Runtu)

“Hore libur panjang,” ujar Sasi, guru SD Negeri di daerah Jakarta Barat. Tak heran dia sumringah karena cuti bersama Lebaran ditambah tiga hari, dengan demikian cuti bersama menjadi tujuh hari. Jika ditotal libur Lebaran menjadi 10 hari, mulai dari 11 Juni hingga 20 Juni. Sementara tahun lalu 2017, libur bersama (termasuk libur hari raya Idul Fitri) hanya tujuh hari.

K

Cuti Bersama Ditambah

PNS Sumringah, Swasta Resah tapi tidak demikian halnya dengan kalangan swasta yang sebelum penetapan libur Lebaran oleh pemerintah, melakukan protes keras. Mereka menganggap perpanjangan libur dari yang tadinya 7 hari menjadi 10 hari mengganggu produktivitas. Apalagi untuk swasta konsekuensi dari penambahan libur itu adalah pemotongan cuti tahunan pegawai. Menurut Hariyadi Sukamdani,

Konpres libur lebaran 2018

eputusan libur bersama ini tentunya disambut gembira khususnya kalangan PNS dan instansi-instansi pemerintah. “Senang dong karena waktu kumpul keluarga bisa lebih lama. Beda dengan tahun lalu terpaksa pulang terbirit-birit karena memperhitungkan macet, dll. Belum lagi ada peringatan wajib masuk pada hari pertama, kalau tidak, akan ada sanksi,” ungkap Sasi yang berniat mudik ke kampungnya di Indonesia Timur. Para PNS maupun pegawai instansi pemerintah boleh saja senang,

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), tidak semua pekerja senang dengan kebijakan libur yang terlalu lama. Karena cuti bersama yang diperpanjang akan mengurangi jatah cuti tahunan mereka. “Banyak karyawan keberatan karena karyawan kan punya hak cuti tahunan 12 hari. Dengan adanya cuti tahunan diperpanjang berarti hak cuti mereka terpotong,” jelasnya. Sepakat dengan Hariyadi, pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, penambahan liburan meresahkan pekerja karena cuti tahunan mereka dipotong. Padahal bisa saja mereka

(pekerja) sudah memiliki rencana tertentu untuk memanfaatkan jatah cuti tahunannya. “Negara sudah masuk wilayah privat terlalu jauh. Harusnya tidak ada tambahan cuti Lebaran,” kata Agus seraya mengingatkan tidak semua penduduk Indonesia beragama Islam. Belum lagi, sektor industri, pasti dirugikan. “Bagaimana bila industri mendapat ekspor luar negeri pada akhir Juni tapi tidak bisa dikerjakan lantaran pegawai masih libur. Kerugian ini kan yang menanggung pihak perusahaan bukan negara,” tegasnya. Terjadinya polemik atas keputusan pemerintah yang menambah waktu cuti Lebaran, kata Tulus Abadi, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam proses pembuatan kebijakan publik. “Semua pemangku kepentingan, apalagi pemangku kepentingan utama harus diajak bicara dan dilibatkan secara intens,” ujar Tulus. Harusnya pemerintah mempunyai kalkulasi yang matang dan komprehensif tentang seberapa signifikan benefit ekonomi mudik Lebaran dibanding dampak sosial-ekonomi lain. Berbagai pandangan kontra tersebut akhirnya didengar pemerintah. Meski keputusan cuti bersama tidak berubah, namun pemerintah memberi catatan yakni untuk swasta bersifat fakultatif. “Keputusan cuti bersama di perusahaan swasta disesuaikan saja berdasarkan kesepakatan pengusaha dan pekerja. Mereka bisa menentukan sendiri kapan mau cutinya. Karena kan biasanya permintaan pada Lebaran itu tinggi, dan perusa-

Haryadi Sukamdani

Agus Pambagyo

haan harus kejar target. Jadi silakan disesuaikan,” ungkap Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.

menggunakan kalender tradisional Khmer yang didasarkan pada pergerakan bulan. Di ASEN, setelah Kamboja, Indonesia berada di ranking kedua, kemudian disusul Myanmar 20 hari libur, Filipina 18 hari libur, Thailand 16 hari libur, Malaysia, Vietnam, Brunei 15 hari libur, Singapura 11 hari libur dan Laos di bawah 15 hari. Sementara Sri Langka berada di ranking kedua dunia dengan 25 hari libur. India juga masuk dalam negara dengan jumlah libur terbanyak, meski untuk tahun ini tidak sebanyak Indonesia yang mencapai 24 hari. India memiliki 21 hari libur, banyak di antaranya adalah liburan perayaan keagamaan seperti Diwali, Maha Shivratri, Vaisakhi, Idul Fitri, Natal, dll. Namun kata worldatlas, tiga hari libur utama India adalah Hari Kemerdekaan (15 Agustus), Hari Republik (26 Januari) dan Ulang Tahun Mahatma Gandhi (2 Oktober). (Diana Runtu)

KAMBOJA NEGARA LIBUR TERBANYAK Bicara libur (hari raya plus cuti bersama), Indonesia termasuk negara terbanyak hari liburnya. Tahun ini saja, pemerintah sebelumnya menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama 21 hari, dengan rincian hari libur nasional 16 hari dan cuti bersama 5 hari untuk Hari Raya Idul Fitri dan Natal. Namun dengan keputusan yang diumumkan Senin 7 Mei lalu ada penambahan tiga hari, dengan demikian total libur nasional dan cuti bersama menjadi 24 hari. Meski jumlah hari libur Indonesia termasuk terbanyak di dunia, namun ranking pertama negara yang banyak libur nasionalnya berdasarkan data worldatlas adalah Kamboja dengan 28 hari libur. Banyaknya hari libur di Kamboja terkait dengan perayaanperayaan agama Buddha. Kamboja


Bumi Gora

20

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

37 Negara Tampil Memukau di MNEK 2018 Tiga puluh tujuh negara memamerkan aksi-aksi memukau namun menegangkan pada pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, minggu lalu.

A

traksi ini diawali dengan aksi terjun payung yang dilakukan 17 penerjun terbaik Angkatan Laut RI yang membawa sejumlah bendera, di antaranya Bendera Merah Putih,

Bendera Angkatan Laut dan Bendera Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu Angkatan Laut juga memeragakan atraksi manufer 6 pesawat AL yang menegangkan nan memukau. Pasukan terlatih AL itu memanjakan

mata ratusan delegasi yang hadir dengan sejumlah manufer. Diawali dengan manufer leader benefit oleh enam pesawat dalam gemuruh tepuk tangan kagum dari seluruh delegasi. Kemudian dilanjutkan dengan atraksi double arrow element 2 dan right echelon break off serta boom burstv element two. Seluruh peserta terlihat tegang ketika memasuki manufer head to head. Yaitu dua pesawat terbang saling berhadapan seakan-akan terjadi tabrakan. Namun, atas kelihaian para pasukan AL menerbangkan pesawat tersebut,

Menteri Pendidikan Nasional bersama Gubernur NTB dalam kegiatan Lomba Kompetensi Siswa SMK Nasional di Lombok

Kegiatan MNEK 2018 yang berlangsung di NTB menghadirkan delegasi dari 37 negara.

yang kuat,” katanya. Untuk itu, dipilihnya prov. NTB sebagai lokasi LKS tingkat Nasional tahun ini diakuinya kian menambah motivasi seluruh insan pendidikan di NTB, karena kami sedang giat berpacu dan berusaha melakukan lakukan percepatan dalam seluruh sektor pembangunan, khususnya pendidikan. “Alhamdulillah tahun kemarin NTB termasuk provinvi Top Mover dlm peningkatan IPM yang salah satu indikator yang menyebabkan NTB termasuk daerah dengan percepatan terbaik untuk IPM adalah indeks pendidikan kami. Maka, kegiatan ini menjadi tambahan semangat bagi seluruh insan pendidikan di daerah kami,” kata Majdi. Sebelum itu Mendikbud RI Muhadjir Effendi mengatakan bahwa pada era revolusi industri ini ditandai dengan penggunaan secara masif teknologi digital dan semakin strategisnya peranan logaritma, termasuk artficial intelegent. Namun bagaimana pun cerdasnya artficial intelegent, tetap saja tidak akan mampu menggantikan peran manusia. Secanggih apa pun sebuah teknologi maka yang membedakannya dengan manusia adalah karena tidak punya kemampuan mencipta/kreativitas. Kreativitas adalah anugerah Allah SWT kepada manusia yang dapat dikembangkan. “Kita harus mendorong anak didik kita untuk mampu berpikir kreatif, yang mana salah satu ciri kreativitas adalah mampu menghadirkan sesuatu yang baru. Jika ingin mutu pendidikan kita tinggi, maka kita harus berani menciptakan standar yang tinggi dalam pendidikan,” kata Mendikbud RI. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI, Hamid Muhammad, Ph.D., mengungkapkan kegiatan ini digelar untuk mempromosikan kompetensi siswa SMK se-Indonesia agar masyarakat bisa menyaksikan kinerja perkembangan edukasi khususnya SMK di Indonesia. Masyarakat juga dapat menyaksikan langsung hasil karya siswa SMK pada stand-stand pameran yang digelar di Halaman dalam dan luar Lombok City Center. Pada kesempatan ini juga diserahkan penghargaan kepada pemenang I olimpiade guru nasional pendidikan dasar tahun 2018 dan pemenang uji sertifikasi kompetensi. (Naniek I. Taufan)

pesawat terbang melintas sempurna dan memukau penonton. Aksi menegangkan pun belum berakhir di manufer head to head. Para penonton kembali terpukau dan merasakan ketegangan ketika atraksi memasuki manufer head to head element 2, yakni satu pesawat terbang berhadapan dengan lima pesawat lainnya. Detik-detik ketika pasawat itu saling melintas, sungguh membuat suasana tegang. Akurasi dan kecerdasan para pilot dari pasukan yang menerbangkan pesawat itu, membuat manufer tersebut berakhir sempurna. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut TNI Laksamana Ade Supandi menyampaikan selamat datang di NTB

kepada seluruh delegasi. Kegiatan MNEK 2018 ini diikuti sejumlah Konsulat Jenderal dan delegasi dari 37 Negara yang dilengkapi pasukan angkatan lautnya. “MNEK 2018 ini dilaksanakan dalam tiga tahap latihan yaitu, harbour phase, sea phase dan civic mission,” jelasnya dalam bahasa Inggris. Ia berharap seluruh tahapan latihan itu berlangsung sukses tanpa ada kendala selama kegiatan itu berlangsung. Pada pembukaan kegiatan tersebut ditandai juga dengan pemukulan gendang beleq dan penandatanganan prasasti MNEK 2018 oleh KASAL RI, Gubernur NTB, Menkominfo dan seluruh ketua delegasi yang hadir. (Naniek I. Taufan)

IKLAN CANTIK

Bunda Ananda

5

Gali dan Kembangkan Bakat Anak dalam Lomba Pelaksanaan Porsenijar Kota Denpasar tahun 2018 baru saja berlalu. Perlombaan berbagai cabang seni yang dipusatkan di Art Center, Denpasar, cukup menyedot perhatian banyak pihak. Ter­utamanya, para pembina, guru sekolah, orangtua atau pendam­ping, dan teman-teman sekolah para peserta lomba.

D

LKS Dorong Anak Berpikir Kreatif

Menanamkan rasa optimisme dalam belajar dan berkarya merupakn hal yang paling sering diungkapkan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat bertemu dengan para siswa dalam berbagai kegiatan pendidikan. Hal yang sama juga kembali diungkapkannya kepada para siswa dalam kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Nasional yang diikuti oleh sekolah-sekolah kejuruan se-Indonesia yang diselenggarakan di Lombok City Center (LCC), 7-11 Mei 2018 Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam kegiatan ini, ia mengungkapkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah sangat membanggakan. Karena telah dibekali ilmu terapan dan keterampilan, rata-rata mereka sudah siap kerja dan berkualitas. Berbicara tentang kualitas, lulusan SMK di Indonesia juga sudah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan negara lain. LKS tingkat nasional ini dihadiri oleh 3.500 peserta dan undangan yang terdiri dari siswa-siswi SMK se-Indonesia dan merupakan rangkaian dari Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018. Di depan Menteri Pendidikan RI, Muhadjir Effendi, yang hadir pada kegiatan ini Majdi mengungkapkan bahwa optimisme dan percaya diri, tidak akan takut menghadapi perubahan apapun. Ia juga berharap adanya akses pendidikan di tengah program prioritas yang ada. “Bagi anak-anak kami, pemerataan itu segalanya. Bagaimana caranya agar mereka bisa tetap belajar dimana pun, dengan biaya yang murah namun kualitas pendidikan yang baik,” ujar Majdi. Sebagai provinsi yang tengah giat membangun sektor pariwisata, sebagai salah satu dari dua sektor unggulan, kehadiran lulusan SMK ke NTB ini diakuinya membuka ruang informasi. Banyak ruang kerja yang tercipta dalam kantong industri pariwisata yang membutuhkan tenaga kerja, dan itu banyak terpenuhi dari SDM lulusan SMK. Baik itu sektor perhotelan, restoran maupun sektor pendukung pariwisata yang lain. “Bahkan, sejak sepuluh tahun dari diluncurkan pada tahun 2008 lalu, salah satu program kami, yakni 100.000 wirausaha baru, menunjukkan bahwa sekitar 18 -20 % dari ruang wirausaha baru yang terbangun, enterpreunernya adalah mereka siswa-siswi lulusan SMK, yang punya semangat wirausaha

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

i akhir perlombaan, nama-nama pemenang langsung diumumkan. Terkadang, tidak semua hasil penilaian dewan juri bisa diterima dengan lapang dada oleh para peserta, Pembina, para guru maupun orangtua peserta lomba. “Terus terang saya tidak puas dengan hasil penilaian dewan juri. Kenapa yang bacanya biasabiasa saja bisa menang. Kasihan anak yang benar-benar memiliki potensi, seakan-akan dipatahkan semangatnya. Jadinya anak tidak mau lagi ikut-ikut lomba,” ujar seorang Bapak kepada orangtua peserta lain yang putri-putri mereka belum berhasil menang. Rasa ketidakpuasan terhadap penilaian juri diakui Ni Made Meni, S. Pd. memang kerap terjadi di setiap lomba. “Semua pasti menilai anak kita atau anak didik kitalah yang

Sudut Pandang

M

akanan yang digoreng mempunyai citarasa yang lebih enak dibandingkan dengan makanan yang tidak digoreng. Tetapi dampak merugikan lebih banyak dibandingkan yang menguntungkan. “Minyak yang dipanaskan akan berubah menjadi minyak trans yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia, salah satunya adalah kanker, dll. Kalau kita terlalu sering makan makanan gorengan akan menyebabkan obesitas dan penumpukan lemak pada saluran darah. Penumpukan tersebut menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung,” jelas Ida Ayu Eka Padmiari, SKM.,M.Kes. Selain itu, lemak yang tinggi akan menyebabkan kerja empedu dan hati dalam tubuh meningkat sehingga lama kelamaan kelenjar empedu dan hati mengalami kelelahan bahan mengalami kerusakan. Ahli gizi Poltekkes Denpasar ini memberikan beberapa jenis makanan sehat untuk tubuh, antara lain: 1.Kandungan nutrisi dan serta yang ada pada beras merah sangat baik untuk penderita diabetes serta beras merah juga baik untuk mencegah datangnya ge-

terbaik. Tetapi kita kan tidak tahu bagaimana penilaian juri dan selera juri. Meski demikian keputusan juri tetap harus kita hormati,” ujar Kepala SDN 3 Pemecutan ini. Karena, khususnya di bidang seni, penilaiannya sangat abstrak, dan relatif, berbeda dengan cabang olahraga yang penilaiannya sudah sangat jelas. Beberapa cabang seni yang dilombakan untuk anak SD, di antaranya lomba melukis, nyurat basa Bali, baca puisi (bahasa Bali dan Indonesia), mesatua Bali, macepat, macecimpedan, meyanyi solo, dan tari kreasi baru. Dari sekian cabang seni yang dilombakan, Made Meni yang selalu mendampingi anak-anak didiknya berlomba ini mengatakan hanya nyurat basa Bali dan melukis saja yang kriterianya jelas karena ada bukti fisik dan semua

orang bisa melihatnya. “Seperti dalam mesatua Bali, ada peserta yang sampai jingkrak-jingjrak dibilang itu drama. Karena itu, saran saya, dalam teknikal meeting, semuanya harus benar-benar jelas dan terukur pasti, serta bisa

dimengerti Pembina/guru sehingga bisa mengarahkan anak didiknya. Dan sekadar masukan, untuk juri, cari juri dari luar Denpasar agar lebih independent,” ucapnya. Terlepas dari itu semua, istri dari I Made Warna ini mengatakan Porsenijar sangat bagus untuk menggali dan menumbuhkembangkan bakat anak. Ajang ini pun diharapkan bisa terus kontinyu dalam rangka membentuk bibit-bibit seniman dan olahragawan sejak dini. Ketika anak-anak berhasil berprestasi, ada kebanggaan dalam diri mereka, orangtua, serta sekolahnya, dan prestasi ini pun bisa dipakai untuk bekal mencari sekolah ke tingkat berikutnya. Dalam sebuah perlombaan pasti ada kalah-menang, karena itu jiwa sportivitas harus benar-benar dimiliki tak hanya oleh peserta, namun oleh semua pendukungnya. Yang menang jangan berpuas diri. Yang belum menang tetap sudah menjadi pemenang di

antara mereka yang belum berani tampil, hanya saja kali ini belum beruntung. Berarti harus lebih giat berlatih. Dari semuanya itu, Made Meni mengajak semua pihak untuk melihat nilai positif sebuah ajang lomba untuk anak yakni bakat-bakat mereka bisa tersalurkan. Dan sebagai orangtua, harus merasa bangga bahwa kita sudah benar mengarahkan anak. Dari lomba ini pula, anakanak akan mulai mencintai seni dan budayanya. Untuk sekolah, ajang lomba ini bisa menjadi jalan untuk membuat populer nama sekolahnya. “Dan, sekolah-sekolah yang belum berhasil pun akan termotivasi untuk bersaing positif dalam hal ini,” tandas ibu dua putra, Yoga Pramerta dan Ari Sastrawan in. Untuk Porsenijar kali ini, SDN 3 Pemecutan yang dipimpinnya sejak tahun lalu, berhasil meraih Juara 1 Melukis, Juara Harapan 1 Baca Puisi. Dan belum lama ini di Festival Lomba Seni Siswa Nasional tingkkat Kota Denpasar, siswanya berhasil meraih Juara 1 dalam bidang gambar bercerita. (Inten Indrawati)

Made Meni bersama anak didiknya yang berhasil meraih Juara 1 Lomba baca puisi di kecamatan Denbar, dan Juara Harapan 1 di Kota Denpasar dalam ajang Porsenijar

Hati-hati Penumpukan Lemak jala penyakit diabetes. 2.Jenis sayuran brokoli sangat banyak manfaatnya, terutama untuk mencegah berbagai penyakit. Antara lain penyakit jantung, kanker, tulang keropos, stroke dan masih banyak lagi. Hal tersebut dikarenakan brokoli mempunyai kandungan antioksidan, mineral, kalium, kalsium, zat besi, mineral, vitamin C, B, E, K dan beta karoten.Sehingga sangat baik bagi kesehatan. 3.Sayuran bayam mempunyai fungsi untuk menghaluskan kulit, menghambat enzim tirosinase, menjaga setamina otot, memperbaiki kerja insulin, pembekuan darah yang benar dan masih banyak lagi. 4.Kandungan pada teh hitam sangat

banyak manfaatnya, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, anti peradangan, mengobati jantung dan penyakit diabetes. Kandungan omega 3 pada ikan salmon mampu untuk menurunkan resiko kanker, memerangi penyakit jantung, mengobati mata kering dan melindungi sendi. 6.Manfaat yoghurt dapat melan-

carkan pencernaan seperti diare dan mampu mengobati kondisi pencernaan, antara lain penyakit usus, kanker usus besar selain itu juga mampu untuk mengatur tekanan darah dan mencegah osteoporosis. Hal tersebut dikarenakan kandungan bakteri baik yang ada pada yoghurt. 7.Kandungan pada alpukat mampu untuk mencegah penyakit jantung,

kanker, dan masalah mata. Karena alpukat mempunyai lemak tak jenuh dan kaya akan vitamin. 8.Telur kaya akan protein, vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi, memperkuat pengelihatan, menjaga berat badan, mengembangkan otak dan dapat mencegah gejala kanker payudara. (Wirati Astiti)

Selalu Minum Air Putih

Berikut ini tips makan sehat ala Putu Diah Chandra Dewi, S.H., M.Kn: - Baru bangun tidur, tidak langsung makan dan minum. - Pukul 8-9 pagi minum air putih hangat dengan lemon (1 liter) - Pukul 9 pagi bisa makan putih telor, chia pudding, roti gandum topping almond butter, granola, yogurt plain - Pukul 12-1 siang, konsumsi nasi merah (porsi kecil), sayuran (semangkuk), ikan/daging (steam), tempe/tahu (Sebelum makan, minum air putih dulu agar usus tidak kaget. Jadi selama makan tidak minum, tapi 20 menit setelah makan, baru minum). - Pukul 2 siang minum 1 liter air - Pukul 4-5 sore camilan : kacang

a­ lmond (5 biji), dark chocolate, energy balls (campuran kacang almond dan kurma), green juice, detox tea, air kelapa, buah - Pukul 6-7 sayuran & daging/ikan (no carbo) - Pukul 8 stop makan Catatan : Jika mengonsumsi krupuk, cukup 1 saja setiap hari (ukuran kecil/besar). Untuk mie, pilih yang gluten free atau soba buckwheat lebih sehat. Kesempatan untuk makan apa saja termasuk jajan-jajanan ada di pukul 4 sore. Namun tetap diingat porsi dan keperluan tubuh. Selalu pilih yang lebih sehat. Zaman now , nasi bisa diganti de­ ngan quinoa dan jika ingin ngemil selalu pilih pisang atau buah lainnya. (Sri Ardhini)


Woman on Top

6

Ni Nengah Astini

Rela Keliling untuk Dapatkan yang Segar Memulai hidup sehat diawali dengan pola makan sehat. Menurut Ni Nengah Astini (45), makanan sehat adalah makanan yang dapat memenuhi asupan gizi kita. Meski tak lengkap dengan susu, minimal lauk dan sayur sudah terpenuhi.

S

ecara sederhana ia mengiplementasikannya dengan selalu berusaha membuat masakan sendiri untuk keluarga kecilnya. Saban pagi, ia ke pasar untuk membeli bahan makanan

yang akan dimasaknya. Menu ikan pindang, tempe goreng dan sayur bayam, menjadi menu favorit dirinya, suami dan putri semata wayangnya. Sesekali menu sayurnya, kangkung. Demi mendapatkan sayur dan

lauk yang segar, ia tak segansegan mengelilingi pasar. Dulu pernah ia kecele membeli tempe. Sesampai di rumah, ia baru menyadari tempe yang dibelinya sudah bau. Akhirnya tempe itu dibuang.

Sepulang dari pasar, mulailah ia mengolah bahan makanan tersebut. “Sebelum berangkat kerja pukul 08.30, semuanya sudah siap,” ucap pegawai artshop di Kumbasari ini. Kalau seandainya waktu sudah keburu, biasanya

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018 siang hari suaminyalah yang masak sayur sendiri. “Katanya lebih enak kalau makan sayur hangat,” imbuh Astini. Ketika dirinya sibuk, untuk urusan belanja ke pasar, kadang suaminya juga yang jalan. Untuk sarapan putrinya yang harus berangkat sekolah pagipagi, karena masakan belum matang, sepiring nasi dengan telur goreng atau telur ceplok menjadi pengganjal perut. Makanan yang dimasak pagi tersebut biasanya sampai untuk makan malam. Jika masih tersisa, dimasukkan ke kulkas dan keesokan paginya dihangatkan untuk dimakan kembali. “Tapi jarang masih tersisa. Untuk menumenu darurat, minimal telurlah,” ucapnya. Untuk keadaan yang benarbenar darurat, seperti jika ia kecapekan dan sibuk, sesekali membeli makanan jadi menjadi pilihan, walaupun ia tahu kita tak bisa memastikan kehigienisannya. “Ini kalau terpaksa sekali. Tempat belinya pun pilih-pilih,” tandasnya. (Inten Indrawati)

“SAKITNYA TUH DI SINI” Salam Senyum Rumah sakit… Orang sakit… Sakit hati.. dan lain sebagainya. Kata sakit sangat indentik dengan menderita. Jadi dapat dibayangkan bagaimana ketika orang sakit, berobat ke rumah sakit, namun menjadi lebih sakit karena perlakuan para staf rumah sakit yang tidak mempunyai keahlian dan pemahaman terhadap cara melayani dengan baik. Sore hari menjelang petang, dengan bergegas seorang Ibu memutuskan untuk pergi ke sebuah rumah sakit untuk melakukan cek lab terhadap keluarganya yang sedang sakit. Rumah sakit terlihat sepi, dan tentunya tidak terlalu banyak pasien atau keluarga pasien yang terlihat. Dengan greeting yang seadanya, pelaku layanan meminta langsung menuju ruangan yang harus naik tangga ke lantai dua. Tidak hanya sampai di sana. Setelah bertemu dengan petugas yang melayani, ini yang terjadi. “Tunggu dulu Bu. Duduk aja. Nanti saya panggil.” Tanpa senyum, tanpa greeting,

tanpa memandang wajah, tanpa bahasa tubuh yang terkesan untuk menerima seorang pasien. Dapat dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Dengan sedikit kasar, suara sedikit membentak,.. “ jangan ditekuk tekuk pak… nanti kalu ditekuk jarumnya patah.” Kalau kita yang diperlakukan seperti itu sepertinya akan bertambah sakit. Dan bukan karena penyakit. Tetapi perlakuan staf rumah sakit yang sangat tidak bersahabat. Sampai pada saat pembayaran, perlakuan tidak nyaman terus berulang. Dari layanan kasir yang sangat lambat, para staf lainnya banyak yang asyik ngobrol dengan temannya. Tidak antusias terhadap pasien yang berdatangan. Bahkan ternyata dari segi harga, sangat jauh lebih mahal dari tempat lain, padahal melakukan tindakan yang sama, namun layanan yang diberikan jauh lebih baik dari pada di rumah sakit ini. Pada akhirnya, ibu dan keluarganya memutuskan memilih pindah rumah sakit karena merasa layanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan. Dan, merasa

bahwa sakit yang diderita secara fisik, akan menjadi lebih sakit kalau diperlakukan seperti peristiwa di atas. Pembaca setia Dhani’s Art In Service, menjadi seorang pelaku layanan, seharusnya mempunyai ketrampilan/skill yang membuat layanan menjadi sempurna. Kebanyakan mereka hanya menganggap dengan mengetahui standar layanan, sudah cukup untuk melakukan sebuah layanan yang baik. Ternyata tidak hanya itu. Mereka harus terus menerus melatih ketrampilan/skill. Yang pertama adalah communication skill. Dimana seorang pelaku layanan mampu menyampaikan pesan dengan baik. Banyak menggunakan magic word (katakata yang menyenangkan) dan menghindari killer word (kata-kata yang tidak menyenangkan). Ketrampilan kedua yang harus mampu dilakukan adalah presentation skill. Dimana para pelaku layanan dapat mempresentasikan sesuatu dengan jelas, runut, tidak bertele-tele, namun tetap menarik untuk didengar dan dilihat. Kenapa hal ini penting? Karena dengan menguasai ketrampilan ini, mereka akan dapat mengungkapkan dirinya sendiri, perusahaan di mana mereka bekerja, dan tentu mengenalkan produk/jasa yang

akan dijual dengan baik. Selain kedua ketrampilan di atas yang harus dimiliki, tidak kalah penting, mereka harus mempunyai ketrampilan yang dinamakan good interpersonal skill. Bagaimana seorang pelaku layanan harus mempunyai pribadi yang menyenangkan. Istilah kerennya be charming person, luwes, anggun, menarik, dan lain sebagainya. Ini biasanya tercermin terhadap apa yang dipikirkan, apa yang diucapkan, bagaimana ber-attitude dan beretiket dalam pergaulan dan tentu memiliki gestur atau bahasa tubuh yang enak untuk dilihat. Ketrampilan terakhir yang harus mereka kuasai adalah time managemen skill. Ini sangat menentukan juga bagaimana pelaku layanan itu berhasil memuaskan para pelanggannya. Pelaku layanan yang seperti apa biasanya dapat dianggap mempunyai time management skill yang baik? Tentunya merekalah yang mempunyai aktivitas dengan menerapkan disiplin waktu. Semua sudah tersencana, terukur kapan harus melayani pelanggan, berapa lama untuk persiapan alat-alat, kapan ber-makeup, kapan membuat laporan, kapan istirahat, dan lain sebagainya. Keempat skill itulah yang harus

terus dipahami dan dilatih agar mereka menjadi pelaku layanan yang profesional. Coba sekarang kita hubungkan antara ke empat skill tersebut dengan perlakuan dari seorang staf sebuah rumah sakit seperti cerita di atas. Hmmmmmm… satu pun tidak ada yang mereka kuasai. Dari komunikasi yang tidak baik, menjelaskan tidak runut, dan sama sekali terlihat pribadi yang tidak menyenangkan, juga waktu yang dipakai untuk melayani sangat lambat. Siapa yang akan percaya kepada rumah sakit tersebut kalau pelaku layanannya seperti ini? Di tulisan saya berikutnya saya akan mencontohkan bagaimana layanan sebuah rumah sakit yang para stafnya sudah mempunyai empat skill di atas. Materi ini juga terdapat dalam pelatihan dengan Sri Sumahardani Academy dengan judul ‘SERVE WITH LOVE’ atau buku saya dengan judul ‘SERVICE A LA CARTE’. Ingin mengetahui, memahami dan mengaplikasikan layanan ini di perusahaan/instansi Bapak/Ibu? Silakan hubungi kami, dan kami siap untuk membantu. Salam 3SP Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani srisumahardani3SP@gmail.com

Rileks

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

19

TTS tokoh

TTS No. 010 MENDATAR: 2. TANDUS 4. PUYENG 6. BIANGLALA 7. TEGAP 9. FURNITUR 11. WAKIL 12. PENYULUHAN 15. GABUNGAN 17. KECIL 21. TEMAN 22. TANYA JAWAB 24. KAKAK 25. LOTUS 26. KANDANG MOBIL

KETENTUAN MENJAWAB Jawaban ditulis di ­kertas dan masukkan dalam amplop atau di­ tulis di kartu pos. Tem­ pelkan gun­tingan kupon TTS No 010 serta iden­ titas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Ge­ dung Pers Bali K. Na­ dha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Jumat 25 Mei 2018. Pemenang diumumkan Minggu 27 Mei 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World untuk dua orang peme­ nang. Pemenang agar ­mengambil hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

MENURUN: 1. ILMU FAAL 3. GRAHA 5. CERIWIS 8. SINGGUNG 10. GETARAN 12. NEGERI GINSENG 13. DADU 14. CEMETI 16. ALAS MEJA 18. RAIH 19. PETANG 20. GUNDUL 23. SASARAN

TTS No. 008 MENDATAR: 2. DUKU 5. PANJAR 9. BULUTANGKIS 12. POTRET 15. PREDIKSI 17. ATLAS 19. IDOLA 20. MURUNG 22. HARUM 24. SIUMAN 25. SAHABAT MENURUN: 1. PURBA 3. PARASIT 4. PATUNG 6. FLORA 7. ALMANAK 8. GEMPAR 9. BELIA 10. KAKU 11. SPANYOL 13. GESIT 14. SISWA 16. GARANSI 18. ZIRAH 21. REMIS 23. BAUT

Pemenang TTS No. 008 I Gusti Putu Gede Darma

(Br. Abasan, Desa Singapadu Tengah, Gianyar)

Kupon TTS tokoh No. 010

Luh Putu Putri Mariawan

(Jln. Kecubung, Gang Suli No. 22, Denpasar)

Sirkumsisi, HIV, dan Kenikmatan Seksual “Dok, aku bingung nih. Aku ingin menikah dalam waktu dekat ini. Temanku ada yang bilang kalau kelamin laki-laki yang sudah disunat akan bikin terhindar dari penularan penyakit kelamin, termasuk HIV. Tetapi temanku yang lain bilang kalau disunat akan mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual. Kelaminku sih baik-baik saja selama ini. Jadi, sebaiknya bagaimana, Dok?” (Erik, 29 thn) Sirkumsisi atau sunat adalah tindak­an memotong sebagian atau seluruh kulup yang menutupi kepala penis. Ada tiga alasan utama orang menjalani sirkumsisi: alasan kepercayaan, indikasi medis dan pencegahan penyakit. Sirkumsisi telah dilakukan sejak jaman prasejarah, dapat dibuktikan dari gambar-gambar di gua yang berasal dari jaman batu dan makam Mesir kuno. Diperkirakan bahwa di jaman itu sirkumsisi merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau tanda pe­nyerahan pada yang disembah, tanda masuk tahapan menuju dewasa, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk menghambat fungsi seksual yang dianggap berlebihan. Sirkumsisi kemudian dan hingga saat ini diwajibkan dilakukan

pada penganut agama Islam, Yahudi dan beberapa kepercayaan lokal di beberapa daerah tertentu. Secara medis, sirkumsisi harus dilakukan pada kasus phimosis. Kondisi dimana kulup penis anak tidak bisa ditarik ke belakang, sehingga menutup ujung penis yang akhirnya membuat kesulitan untuk buang air kecil dan berisiko infeksi hingga kanker penis jika dibiarkan. Sementara itu, belakangan ini mening­katnya jumlah kasus HIV dan AIDS di dunia, termasuk di Indonesia, lebih banyak dikarenakan dari hubungan seksual yang berisiko dan bukan lagi dari penggunaan tukar menukar jarum suntik saat menggunakan narkoba. Hubungan seksual berisiko misalnya adalah hubungan

seksual dengan pengidap HIV atau infeksi menular seksual, atau hubungan seksual dengan berganti pasangan, tanpa menggunakan proteksi kondom. Anjuran penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual masih menemui banyak hambatan. Terutama buat laki-laki yang masih enggan dan merasa tabu untuk menggunakan kondom. Termasuk juga mitos bahwa menggunakan kondom itu tidak menyenangkan. Selanjutnya World Health Organization (WHO) dan UNAIDS sempat mengusulkan tindakan sirkumsisi sebagai standar pencegahan HIV. Memang dari beberapa uji klinis yang telah dilakukan menunjukkan sirkumsisi dapat mengurangi penularan HIV hingga 60%. Sirkumsisi diyakini dapat melindungi orang dari infeksi HIV karena kulup penis yang dibiarkan lebih rentan terhadap HIV dan dapat menjadi tempat masuk utama virus. Tetapi berselang tidak lama, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) malah mengeluarkan pernyataan bahwa sirkumsisi tidak mengurangi risiko tertular HIV di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Dinyatakan bahwa

keputusan untuk merekomendasikan sirkumsisi sebagai sebuah prosedur resmi untuk pencegahan HIV masih belum final. Karena beberapa fakta lain yang menjadi pertimbangannya misalnya bahwa bayi laki-laki yang baru lahir tanpa sempat disirkumsisi pun bisa tertular HIV, dan laki-laki yang sudah disirkumsisi tetapi melakukan aktivitas seksual gonta-ganti pasangan, termasuk juga melakukan aktivitas seksual sesama laki-laki belumlah terlindungi dengan sirkumsisi ini. Maka keputusan akhir yang diperlakukan CDC saat ini, sirkumsisi adalah bersifat sukarela. Sebenarnya sirkumsisi hanyalah mengurangi risiko infeksi HIV, bukan untuk mencegah infeksi. Laki-laki masih harus menggunakan kondom untuk mencegah HIV. Selanjutnya Hak-hak Seksual yang disepakati WHO pada Juni 2009 didasari juga atas penghormatan terhadap integritas tubuh dan hak setiap orang untuk memperoleh kepuasan seksual. Jurnal of Urology April 2015 menyebutkan bahwa sirkumsisi menurunkan kepuasan seksual karena pada kulup penis yang dipotong tersebut terdapat syaraf-syaraf yang sangat peka. Ada kritik bahwa tin-

dakan sirkumsisi yang dilakukan orang tua terhadap anak laki-lakinya mengandung arti bahwa orang tua telah mengambil hak anaknya dalam memutuskan tindakan terhadap tubuhnya, termasuk keputusan dan hak seksualnya. Namun dalam hal ini, pertimbangan keagamaan dan budaya sering kali masih diakui dalam mengambil keputusan. Jadi, bagaimana solusinya? Berdasarkan perkembangan terakhir atas pertimbangan sosial, kesehatan dan hak seksual manusia, maka tentang sirkumsisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Keputusan sirkumsisi itu individual, silakan dilakukan jika itu adalah sebuah kewajiban dan keharusan yang diminta oleh kepercayaan, tentu saja dilakukan dengan cara yang bersih atau steril. (2) Kalaupun laki-laki sudah disirkumsisi bukan berarti aman dari infeksi menular seksual, karenanya tetap harus menggunakan kondom saat berhubungan seksual yang berisiko. (3) Perlu diperhatikan hak-hak seksual dengan baik karena pada sebagian orang menghilangkan kulup saat disirkumsisi akan mengurangi kenikmatan seksual.


Buleleng

18 Buleleng menjadi salah satu kabupaten di Bali yang ­memiliki jumlah penduduk tinggi. Tingginya angka ­kelahiran jika tidak ditekan maka akan ­menimbulkan ­berbagai masalah sosial seperti kemiskinan. Oleh ­karena itu, pemerintah terus berupaya mensejahtrakan masyarakat dengan program kampung KB.

H

al ini disampaikan oleh I Made Sukarma, S.Sos., Kasi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga Dinas PPKB3P Kabupaten Buleleng. Menurutnya, program kampung KB merupakan program pemerintah provinsi yang sudah berjalan sejak 2016. Di Buleleng sendiri, kampung KB dilaunching untuk pertama kali di desa Pejarakan kecamatan Gerokgak, hingga saat ini program ini masih terus berjalan dengan

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Kendalikan Penduduk dengan Kampung KB

dibarengi berdirinya kampung KB di masing-masing kecamatan di Buleleng. Penentuan lokasi kampung KB dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang masih rendah. “Kriteria pembentukan kampung KB ini secara garis besar ada dua yang pertama jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera tingkat 1. Selain itu kriteria wilayah di mana kampung itu berlokasi juga menjadi salah satu syarat terbentuknya kampung KB. Misalnya daerah yang berada di lingkungan kumuh, pesisir, DAS, bantaran kereta api dan emperan sungai,” jelasnya. Sukarma menambahkan program kampung KB ini dibuat untuk meningkatkan kualitas program KB serta mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat.

I Made Sukarma, S.Sos.

“Kampung KB ini tentu dibangun dengan tujuan mengajak masyarakat berperan aktif dalam

Sumber Air Kemasan Memiliki potensi air yang melimpah membuat Desa Tukadmungga, Buleleng dapat memenuhi kebutuhan air masyarakatnya secara mandiri. Bahkan selain pantai, potensi utama yang dimiliki desa ini adalah melimpahnya sumber mata air. Dengan melimpahnya sumber air di desa itu, pemerintah Desa Tukad Mungga mempunyai rencana besar untuk membangun usaha air kemasan, sebagai penggerak perekonomian di desa tersebut.

Putu Madia Perbekel Desa Tukadmungga menunjukkan alat filter untuk membuat air isi ulang

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Perbekel Desa Tukad Mungga, Putu Madia,Selasa, (08/05). Menurut Madia, Tuhan telah memberi anugerah yang tidak banyak orang tahu tentang kondisi Desa Tukad Mungga. Desa yang memiliki 4 dusun dengan sebagian besar nama dusun bernama Dharma itu, diberikan anugerah sumber air yang melimpah. “Potensi terbesar kami selain pantai, itu sumber air yang berlimpah, itu di

kayuan selem. Bahkan salah satu sumber air terbesar kami manfaatkan sebagai sumur bor untuk dimanfaatkan masyarakat setempat,” kata Perbekel Madia. Sebelumnya, pihak desa telah mendapat bantuan dari kementrian berupa alat filter yang dimanfaatkan untuk usaha air isi ulang. Hanya saja sejak dua tahun kepemimpinan Perbekel lama, mesin tersebut dibiarkan mandeg dan tidak beroperasi. “Tahun ini kami berencana bangkitkan kembali usaha air isi ulangnya. Bahkan beberapa waktu yang akan datang akan ada pengecekan untuk

membangun keluarga kecil yang berkualitas,” jelasnya. Dirinya memaparkan saat ini terdapat sembilan kampung KB yang telah dibina di masingmasing kecamatan di antaranya Desa Pejarakan, Desa Sepang, Desa Depeha, Desa Kaliasem, Desa Lokapaksa, Desa Pegayaman, Desa Alasangker, Desa Menyali, dan Desa Tembok. Dengan didirikannya kampung KB, pihaknya sesuai dengan tupoksi akan menggali permasalahanpermasalahan yang dimiliki desa untuk dibuatkan solusi dan gali potensinya untuk dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat masing-masing. “Data diberikan oleh prebekel sehingga kami tahu apa permasalahn kampung itu dan kami bisa memberikan sosialisasi, arahan dan pembinaan sehingga

kampung itu bisa berjalan sesuai dengan program yang kami canangkan,” ungkapnya. Pihaknya berharap dengan adanya kampung KB dapat meningkatkan kualitas keluarga dari keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera, dan meningkatkan taraf hidup di masing-masing keluarga. Pihaknya juga tidak memungkiri bahwa kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tujuan KB, keluarga, dan pengendalian penduduk menjadi tantangan dalam pelaksanaan program kampung KB sehingga perlu dilakukan sosialisasi yang intensif. “Masyrakat harus diberi pemahaman sehingga program ini berjalan dengan baik dan benarbenar mampu mensejahterakan masyarakat,” tutupnya.

mengambil sampel air untuk diperiksa di lab. Jika layak maka dalam waktu dekat kami akan membuat usaha air kemasan atau air minum berbentuk kemasan. Semua itu akan dikelola oleh PAMDesa yang bernama Yeh Jatining Desa Tukad Mungga. “Air yang melimpah ini kenapa dulu kita tidak manfaatkan, padahal itu sumber rejeki. Desa Tukad Mungga akan memanfaatkan itu. Apalagi, kami sudah punya filter dan sudah diakui,” jelas Perbekel Madia. Dari potensi inilah, desa akan menggali. Terlebih air yang ada di kayuan selem bagaikan kolam. “Nanti kami akan buat model kemasan. Sekarang mesin filter masih ada di belakang kantor, nanti kami akan pindah. Itu dikelola Bumdes. Itulah yang akan kami kembangkan,” ucap Perbekel Madia. Melalui pengelolaan Bumdes, sambung Madia, diyakini usaha akan berjalan dengan baik. Terlebih dari 1 tahun perjalanan Bumdes ini, sudah menunjukan hasil yang baik dari pengelolaan 5 unit usaha. Diantaranya, pengelolaan sampah, simpan pinjam, PAMDesa, pertokoan, dan pasar. “Saat ini Bumdes di desa sudah berkembang pesat,” ujar Perbekel Madia. Untuk tahun ini, pihak desa hanya baru mengelola air isi ulang untuk galon saja. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus dipahami untuk mewujudkan hal itu. Menurut rencana, di tahun 2019 nanti

program usaha itu akan dijalankan, jika tidak ada hambatan. “Tahun ini sudah persiapan, untuk isi ulang galon saja. Nanti 2019, kami study banding ke Yeh Buleleng dan yang lain, untuk lihat gimana sih cara kemasannya. Termasuk menjalankan usaha ini,” pungkas Madia. Diharapkan dengan usaha ini, nantinya Desa Tukad Mungga bisa menjadi desa yang mandiri, dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di desanya. Dengan itu, maka kesejahteraan warga Desa Tukad Mungga akan terjamin, sehingga angka pengangguran dan angka kemisikinan yang ada di desanya bisa menurun, melalui pergerakan perekonomian desa.

(Wiwin Meliana)

(Wiwin Meliana)

Putu Madia

Edukasi

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Menristek Monitoring SBMPTN Hari Pertama di Buleleng

7

Calon mahasiswa baru perguruan tinggi negeri melaksanakan ujian tulis SBMPTN 2018 di seluruh Indonesia pada hari Selasa, (08/05). Ujian SBMPTN 2018 diikuti sebanyak 860.001 peserta. Ujian tertulis SBMPTN 2018 dibedakan menjadi dua yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dengan 833.820 peserta dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan 26.181 peserta.

M

enariknya, pelaksanaan SBMPTN hari pertama di Kabupaten Buleleng di monitoring langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir,Ph.D., Ak didampingi Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi Kabupaten Buleleng karena dipilih sebagai tempat dimulainya ujian tulis SBMPTN 2018. Dimulainya ujian ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis Naskah Soal Ujian (NSU) dari Menristekdikti kepada Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., di Undiksha Singaraja. Calon mahasiswa baru yang menjalani ujian dibagi menjadi tiga kelompok yakni Ujian Sains dan Teknologi (Saintek), Kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan Kelompok ujian campur. Untuk peserta ujian yang menyandang disabilitas akan mendapat perhatian khusus dan pendampingan dari pengawas khusus. Ada sebanyak 365 peserta penyandang disibalitas yang mengikuti ujian SBMPTN 2018. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memastikan jika proses SBMPTN tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya. Khususnya dari praktik-praktik kecurangan seperti penjokian yang selama ini selalu terjadi

dalam proses seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut. Mohamad Nasir mengaku telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi pada SBMPTN. Salah satunya adalah dengan menyiapkan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang kedapatan melakukan kecurangan. “Saya tidak mau SBMPTN tahun ini ada masalah (kecurangan). Kami akan terus melakukan monitoring pelaksanaannya. Saya akan langsung keluarkan dari kampus bagi para pelaku kecurangan, baik itu peserta maupun panitia pelaksana,” ujarnya saat melakukan Konferensi Pers di Undiksha Singaraja. Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp. OG mengatakan kedatangan Menristekdikti ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Buleleng khususnya Undiksha Singaraja. Ia memberikan semangat untuk para peserta ujian agar menjalankan ujian dengan baik. Wabup Sutjidra menambahkan, momentum ini sangat penting bagi Undiksha untuk menjadi lebih baik lagi. “Ini merupakan momen yang sangat langka Menteri bisa datang kesini. Kita berharap Undiksha bisa berkembang lebih baik lagi dari tahun ke tahun,” harapnya. Sementara itu Rektor Undiksha, Dr. Nyoman Jampel, M.Pd., mengatakan sebanyak 5.794 calon mahasiswa baru mengikuti tes SBMPTN di seluruh Indonesia untuk masuk ke Undiksha, akan tetapi kuota yang tersedia

Kunjungan Menristekdikti ke Undiksha

hanya 926 sehingga pelaksanaan ujian tersebut sangat ketat. “Dari kuota tiga ribuan hanya 10 persen yang tersedia untuk mahasiswa yang mengikuti jalur mandiri,” jelasnya. Sementara untuk calon mahasiswa penyandang disabilitas pihaknya sudah menyediakan fasilitas khusus hanya saja sampai saat ini belum ada pendaftar. “Kami sudah rapatkan dan siapkan, kalau memang ada pendaftar kami pasti siapkan dan kerjakan semua fasilitasnya,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Mendongeng Lima Menit

GAGAK YANG KEHAUSAN

Seekor gagak yang kehausan terbang ke sana-sini mencari air. Dalam kemarau panjang itu, sungai, danau dan kubangan, keringkerontang. Ia hampir berputus asa. Ketika hinggap di sebuah rantMade Taro ing pohon tinggi, ia melihat sebuah rumah kosong. Diam-diam ia mencoba masuk ke rumah itu. Ha! Ia melihat sebuah toples dari kaca berisi air. “Gaaak, gaaak….!” teriaknya riang-gembira. Ia segera melompat ke dekat toples itu. Ia julurkan lehernya ke mulut alat itu. Namun sia-sia. Paruhnya tak sampai menyentuh permukaan air. Sejenak ia berpikir. Ia mencoba memecahkan leher toples itu. Namun barang itu sangat kuat seperti batu. Kemudian ia mencoba menggulingkan tempat air itu. Namun alat itu berdiri sangat kokoh seperti pohon. Ia kembali bermuka sedih. Ia hanya bisa melihat air jernih dan mencium bau sedap itu

dari balik kaca yang bening. Setelah menoleh kiri-kanan, tiba-tiba matanya terantuk melihat kerikil-krikil kecil berserakan. “Ha! Ada kemauan, pasti ada jalan!” teriaknya. Dengan paruhnya, ia mengambil sebiji kerikil, lalu menyemplungkannya ke dalam toples. Ambil sebiji lagi, sebiji lagi, ya, sebiji lagi! Lihat, permukaan air itu bertambah tinggi! Dengan penuh harapan dan semangat, tidak disadarinya, ia sudah menyemplungkan 30 biji kerikil. Tambah sepuluh biji lagi. Ha! Ia berhasil menyentuhkan paruhnya. Maka, ia pun segera minum air yang jernih dan sedap itu. Namun ia belum berhasil mengusir haus-dahaganya. Permukaan air itu menurun, sehingga paruhnya tak sampai. Ia mengambil lagi sebiji kerikil, lalu menyemplungkannya. Ia ambil sebiji lagi, sebiji lagi. Ia minum lagi. Ia ambil sebiji lagi, sebiji lagi. Ia minum lagi. “Gaaak, gaaak, gaaak …,” teriaknya puas. Ia terbang, lalu hinggap di sebuah ranting pohon semula. “Gaaak, gaaak, gaaak…..”. Ia bernyanyi tak henti-hentinya. Ia ingin menyatakan kepuasannya, bahwa di mana ada kemauan, di situ ada jalan. (Aesop)


Dara

8 Generasi muda memi­ liki peran penting dalam per­ helatan politik seper­ti pemilu dan pemilihan kepala daerah. Kare­na itu “suara” generasi muda harus diperhatikan. De­ mikian antara lain yang terung­ kap dalam diskusi “Kepemimpi­ nan Bali” yang diikuti pengurus BEM Universitas se- Bali di Sanur, Selasa (8/5).

K

etua KPUD Kabupaten Buleleng Gede Suardana, S.Pd.,M.Si., mengatakan perhelatan pemilihan, baik pilkada maupun pemilu secara umum memerlukan tenaga dan biaya yang sangat besar. Karena itu, peran aktif generasi muda, khususnya pemilih pemula harus berkontribusi optimal di dalam menyukseskan pemilihan pemimpin. Sehingga, pemimpin yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan harapan rakyat dan bangsa. “Peran aktif yang dimaksud adalah pemilih pemula yang harus ikut berpartisipasi di dalam pemilu. Tida hanya menjadi pemilih, tetapi juga ikut terlibat di dalam penyelenggaraan pemilihan. Seperti, ikut menjadi relawan demokrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah dan juga ikut aktif menjadi penyelenggara pemilihan di TPS ataupun di PPS daerah setempat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kualitas pemungutan suara yang berkualitas, akurat, dan akuntabel,” ujar Suardana. Ia menegaskan anak muda sekarang lebih melek dan paham akan teknologi informasi (TI). Suardana mencontohkan di Buleleng sengaja merekrut relawan dari anak muda, bahkan dari pemilih pemula. Anak muda itu lebih mengerti berkomunikasi dengan pemuda lainnya dengan gaya bahasa mereka. “Kami hanya menyampaikan materi kepada relawan muda tersebut, dan selanjutnya mereka yang mensosialisasikannya ke masyarakat, khususnya kepada pemuda lainnya untuk ikut memilih pemimpin. Sehingga, cara ini dapat meningkatkan peran serta pemilih pemula,” tegas mantan wartawan ini. Komang Arik Partayanti dari BEM UNHI mengakui generasi muda punya hak yang sama untuk jadi penyelenggara pemilu namun belum banyak yang tahu. “Saran saya, sosialisasikan ke masyarakat, misalnya STT. Biar generasi muda jadi tahu dan bisa terlibat sebagai penyelenggara pemilu,” ujarnya. Ke­pada calon

Gede Suardana

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Hindari Menggebu di Awal lalu Sing Ada Apa pemimpin Bali, perempuan asal Singaraja ini berpesan harus menghindari menggebu di awal. Setelah terpilih sing ada apa. Siapa pun jadi pemimpin memberi contoh dan mengarahkan masyarakat agar lebih baik lagi. Jangan hanya duduk diam. Pemimpin harus terjun langsung untuk mengarahkan dan mencontohkan.

AYOMI SEMUA KABUPATEN/KOTA Perwakilan BEM Universitas Dwijendra menyoroti agar generasi muda pintar memilah berita yang ada di media sosial terkait suksesi kepemimpinan. Jangan sampai “yang di atas” bersalaman, “yang di bawah” malah ricuh. Pemimpin harus cerdas memajukan Bali. Ketimpangan sosial antara Bali Utara dan Bali Selatan harus dihilangkan. Putu Bagus Asdianta dari KMHDI Bali menambahkan generasi muda perlu motivasi. “Pemuda harus menjadi mitra kritis pemerintah. Karena itu perlu ada arena dan pengakuan pemerintah. Untuk menjadi pemimpin harus perhatikan keseimbangan, jangan hanya ekonomi saja. Pemimpin itu punya integritas, punya moral dan etika yang baik,” tegasnya. Pernyataan ini diperk u a t P u t u A y u Pa rtini dari BEM Unud yang mengatakan Bali kompleks dan kaya seni, budaya, serta adat. “Bali punya power dalam pariwisata. Banyak yang ingin berebut jadi pemimpin di Bali. Pemimpin harus ayomi semua kabupaten/kota. Jangan hanya satu daerah. Pemimpin harus maksimalkan semua potensi di Bali,” ujar Ayu. Menyikapi apa yang disampaikan generasi muda, Gede Suardana menjelaskan sosialiasi untuk penyelenggaraan pemilihan sudah sampai ke desa. Bagi pemilih juga diingatkan dalam menentukan pilihan dengan mencari referensi visi dan misi kandidat. “Buka website di KPU, kunjungi akun resmi pasangan calon. Bila perlu ikut rapat umum paslon. Kalau mau bandingkan ya harus hadir di kampanye para paslon. Kompetisi ini cukup sampai pemilihan berakhir. Berkompetisilah secara fair dan sehat. Kalau ada gugatan, ikuti prosedur hukum,” jelasnya. (Ngurah Budi) (tkh/eka)

Sebuah seni pentas kolosal bertajuk “Agni Wira Nirmala” disimak ribuan penonton di panggung terbuka Balai Budaya Gianyar, 19 April lalu. Garapan seni pertunjukan yang me­ libatkan tak kurang dari 500 seniman itu diwarnai dengan kehadiran api, sejak awal hingga akhir. Agni yang berarti api, wira adalah pahlawan, dan nirmala bermakna suci, dijadikan bingkai lakon yang bertutur tentang api kepahlawan tokoh Anoman dan api suci Dewi Sita. Sajian pertujukan dari Sanggar Paripurna Bona yang berdurasi satu setengah jam ini, menun­ jukkan bagaimana nyala api berkesenian di Bumi Seni Gianyar tak pernah henti berkobar.

I

(tkh/eka)

Suasana diskusi “Kepemimpinan Bali” di Sanur

Mozaik

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Made Sidia selaku direktur artistiknya, menuangkan karyanya dalam bentuk oratorium tari. Genre seni pentas yang merupakan kembangan dari sendratari, menguak di Bali pada tahun 1991. Adalah Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar yang mengawalinya, ketika menampilkan Oratorium Sumpah Palapa Gajah Mada di Balai Sidang Jakarta. Perkembangannya kemudian, rancangan seni pertunjukan seperti ini sering disuguhkan oleh Intitut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, khususnya di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) dan dalam berbagai kesempatan di Bali maupun dalam panggung seni tingkat nasional di Jakarta. Oratorium tari, konsep garapnya tak jauh dengan sendratari namun ada pemberian ruang narasi bermuatan pesan moral yang kontekstual. Berekspresi melalui oratorium tari, epos Ramayana pun digali, maka

munculah lakon “Agni Wira Nirmala”. Dikisahkan api jumawa angkara murka Rahwana, memantik api kepahlawanan Anoman dan api suci Dewi Sita. Kera putih Anoman berkubang api dan bertaruh nyawa membumihanguskan keraton Alengka demi tegaknya kebenaran yang diemban sang junjungannya, Rama Dewa. Putri ayu jelita Dewi Sita bermandi api menunjukkan kemuliaan nuraninya sebagai wanita yang mengawal kesucian cinta agungnya pada sang kekasih, Sri Rama. Dan, api yang paling mengerikan dalam epos Ramayana itu adalah api neraka perang yang memusnahkan peradaban. Dewa Agni Hyang Brahma sungguh perihatin dan harus merangkai kembali keadaban yang telah tercipta. Api dalam hamparan kerlap kerlip lilin-lilin kecil yang dibawakan ratusan penari anak-anak, memberikan gambaran awal kepada penonton tentang

17

Nyala Api Seni tak Henti Berkobar

cerita yang akan tersaji, yaitu dimulai aksi kepahlawanan Anoman yang gagah berani membakar keraton Kerajaan Alengka. Berikutnya dilanjutkan dengan perjalanan Rama bersama pasukan keranya menuju Negeri Alengka melewati jembatan Situbanda, memerangi Rahwana yang semena-mena menculik kekasih hatinya, Dewi Sita. Setelah Rahwana berhasil ditaklukkan, api kesangsian Rama terhadap kesucian Dewi Sita meletup. Api membumbung membakar tubuh Dewi Sita yang dengan ikhlas membuktikan cinta sucinya. Kontekstualisasi melalui narasi verbal dalam oratorium tari “Agni Wira

Nirmala” ini diantaranya dihadirkan pada adegan persidangan di Kraton Alengka. Setelah Wibisana diusir oleh Rahwana karena dianggap lancang menyampaikan saran untuk mengembalikan Dewi Sita kepada Rama, sesepuh kerajaan, Sumali, kakeknya Rahwana, melontarkan petuah. “Rahwana, kau sungguh seorang raja yang keblinger, seorang pemimpin berpolah bergajul. Ketahuilah, negeri Alengka ini, dulu aku dirikan dengan penuh derita dan perjuangan. Kini, kau dan kroni-kroni serta preman-premanmu, seenaknya menabrak etika dan moral. Kebenaran yang dikatakan Wibisana kau berangus dgn kuasa kesewenang-wenanganmu. Kebejatan dan kesombonganmu akan mengantarkan Negeri Alengka ke jurang kiamat“. Seni pentas oratorium tari menstimulai hadirnya pendukung pentas berbagai properti. Made Sidia menunjukkan totalitasnya dalam sejumlah

bagian dramatik garapannya yang dianggapnya perlu dengan media properti. Pada adegan perang sengit, ditampilkan ogoh-ogoh untuk menggambarkan Kumbakarna yang maju ke medan laga bukan membela keangkaramurkaan kakaknya, Rahwana, melainkan rela mati demi tanah airnya, Negeri Alengka. Demikian pula ogoh-ogoh kembali dihadirkan menjulang tinggi ketika Rahwana berwujud Dasamuka, raksasa garang dan sakti berkepala sepuluh. Api berkesenian adalah bara sarat gelora dan menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan. Di Gianyar, setiap tahun, setidaknya sejak 10 tahun terakhir, saat puncak HUT kotanya, 19 April, digelar pentas seni yang digalang secara khusus dengan daya gugah seni yang diapresiasi sarat minat oleh masyarakat penonton. lKadek Suartaya

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Yoga untuk Penderita Sakit Jantung Bunda Dian

Gambar 1 dan 2 Dengan sikap duduk bersila dan tetap menjaga tulang punggung tegak lurus (lihat gambar). Dengan visualisasi cahaya putih muncul di jantung. Kemudian tarik napas cahaya di jantung semakin membesar dan bawa napas Anda ke jantung dengan tidak disarankan untuk menahan napas lalu buang napas melalui hidung. Tetap dalam kesadaran cahaya putih di jantung. Lakukan pernapasan ini 14 kali putaran. Selanjutnya diganti dengan menutup hidung kiri dan tangan kanan letakkan di atas paha kanan di buka telapak tangannya

1

3

Gambar 3 Masih posisi duduk seperti di gambar. Dengan kedua tangan di depan dada. Kita akan melakukan meditasi. Anda konsentrasi dan merasakan jantung mengeluarkan cahaya putih terang. Jika Anda merasakan sensasi-sensasi hanya perlu tersenyum saja Niatkan dalam hati cahaya putih ini makin membesar dan katakan dalam hati jantung Anda sehat dan kuat. Lakukan meditasi ini 10 menit. Silakan lakukan pada pagi hari, pukul 6.00 dan malam sebelum tidur.

Gambar 4 Sikap Savasana Yaitu sikap tidur rileks dan mulai bawa kesadaran ke tulang ekor rasakan cahaya merah muncul di tolong ekor lakukan 1 menit. Kemudian pindahkan lagi kesadaran bawa ke organ reproduksi rasakan cahaya oranye muncul menyebar ke seluruh tubuh 1 menit . Lagi bawa kesadaran ke organ perut muncul cahaya kuning dan menyebar ke seluruh tubuh 1menit.

2

4

Berikutnya bawa kesadaran ke jantung, muncul cahaya hijau dan menyebar ke seluruh tubuh dengan selalu tersenyum. Bawa kesadaran ke tenggorokan dan muncul warna biru terang menyebar ke seluruh tubuh 1 menit. Bawa kesadaran ke kening muculkan warna nila menyebar keseluruh tubuh 1 menit. Terakhir kesadaran bawa ke ubun-ubun muncul cahaya warna ungu menyebar ke seluruh tubuh. Dan , ke 7 cahanya ini disuarakan dengan suara kosmik aum sebanyak 7 kali. Biarkan energi bekerja lakukan 10 menit dengan sikap savasana ini. Kemudian, perlahan buka mata pelan-pelan dan miringkan badan ke kanan serta pelan-pelan bangun dan duduk kembali. Selamat berlatih dengan senyum Selalu sehat dalam yoga Markandeya Yoga Indonesia Model Eny Lia (member Markandeya Yoga Indonesia)


16

Bougenville

Griya

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Wadahi Talenta Musik Anak Muda

Hari itu suasana di areal Warung Blaster berbeda dari biasa. Sebuah pertunjukan disuguhkan bagi pengunjung dan masyarakat sekitarnya. Di sebuah panggung nampak seke­ lompok anak muda tampil asyik berakustik ria. Para pe­ nonton juga antusias dan tak kalah seru memberi dukung­an dengan ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Itulah ajang “Grand Final Acoustic Trotoar Competition” Minggu (6/5).

Di antara rerimbunan hijau daun, munculnya warna merah, pink, atau putih tentu memberikan daya tarik tersendiri. Begitulah daya tarik tanaman bunga hias. Di tengah-tengah tanaman hias berdaun indah, kehadiran bunga dengan warna-warna yang indah tentunya mem­ berikan “warna” berbeda.

S

M

wan Adit’s Flora yang berlokasi di Jalan Raya Krobokan, Denpasar ini. “Bougenville ter­ masuk jenis tanaman yang tahan panas. Jika tanaman lain, setiap hari saya pasti siram, tapi bougenville sering saya lewati,” ucapnya. Bougenville adalah jenis bunga yang membutuhkan si­ nar matahari selama sehari penuh bahkan ketika terik sekali pun. “Karena itu, tanamlah bunga ini di tempat terbuka yang pancaran sinar mataharinya tak terhalang,” imbuh pria asal Batu, Malang yang sudah 14 tahun bergelut dengan dunia tanaman. Untuk perawatannya pun, dika­ takan cukup mudah alias tak me­ merlukan perawatan khusus. Tetapi, bila kita ingin membuatnya rajin berbunga maka perlu diperhatikan beberapa hal, seperti rutin melaku­ kan pemotongan. Pangkaslah rant­ ing atau cabang bunga bougenville dengan teratur untuk memberikan kesempatan keduanya tumbuh, serta membuat bunga terlihat lebih subur dan cantik. “Jangan biarkan

9

“Acoustic Trotoar Competition”

Pas di Iklim Panas

alah satu tanaman hias bunga yang banyak dibudidayakan serta dipelihara masyarakat kita adalah bougenville. Mungkin karena wilayah geografis Indonesia yang beriklim panas sehingga pas dengan karakter bougenville yang memang memerlukan banyak sinar matahari. Bunga bougenville umum kita kenal dengan nama kembang kertas, dikarenakan mahkota bunganya mirip dengan kertas tipis. Hal ini diakui Wiwid (40), karya­

Kreasi

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

tanaman bougenville dipenuhi ban­ yak dedaunan. Karena nutrisi yang diserap nanti akan terbagi-bagi ke daun dan timbulnya kuncup bunga yang baru,” ingat Wiwid. Tanaman bougenville ini bisa ditanam di media tanam berpasir, atau di media tanam sekam. Bougenville bisa ditanam di media pot juga bisa ditanam langsung di tanah

yang tentunya pertumbuhannya akan lebih subur. Untuk menda­ patkan tanaman ini tumbuh lebih sehat, pemupukan dapat dilakukan seperlunya saja. Terkait harga tanaman ini san­ gatlah bervariasi. Semua tergan­ tung besar-kecilnya tanaman, ben­ tuk, dan juga variasi warnanya. (Inten Indrawati)

enurut Manager War­ ung Blaster Ketut Bagus Suryanata, “Acoustic Trotoar Competition” nama ajang yang digelar Warung Blaster tersebut. Acara yang mengusung tembang era 1990an bagi kalangan anak muda ini digelar karena melihat besarnya minat dan bakat anak-anak muda dalam bidang musik. Warung Blaster sebagai salah satu tempat nongkrong anak muda ini ingin memberi wadah bagi mereka untuk lebih lagi meningkatkan talenta bermusiknya.. “Acoustic Trotoar Competi­ tion” tampil beda tersebut, juga diadakan dalam rangka charity. “Diangkatnya tema tahun 1990an, harapannya agar anak-anak muda pecinta musik zaman seka­ rang tetap ingat akan lagu-lagu ta­ hun 1990-an yang memiliki makna lebih dalam dan tetap menjadi tembang kenangan hingga kini,” ujar Surya. Yang menarik dari acara ini, saat grand final peserta yang tampil selain menyanyikan lagi wajib dan pilihan, mereka juga melakukan kolaborasi dengan pe­ serta lainnya membawakan lagu “Kopi Kupu-kupu Bola Dunia”. Selain itu juga dihadirkannya stand up comedy dan Robi Navic­

ula sebagai guest star, menjadi tontonan yang ditunggu. Yang tak ketinggalan mencuri perhatian adalah tampilnya seorang musisi jalanan bernama Pak Kus, yang mampu memberi warna dalam acara tersebut. Ni Putu Noviyanti, salah se­ orang panitia menjelaskan kom­ petisi diikuti siswa SMP, SMA ,

Foto Panitia Acoustic Trotoar Competition dari kiri : I Ketut Bagus Suryanata (Manager Warung Blaster), Agung , Novi (Panitia sekaligus Marketing Warung Blaster), Agus (Panitia sekaligus Marketing Warung Blaster), Derry (panitia), Am (Panitia)

Dari kiri: Bagus Suryanata (Manager Warung Blaster), Robi Navicula, Dewa Sumantara, Gusti Putra Yasa (Excecutive Chef)

EVENT REGULER Panitia memilih tiga band pe­ menang dan satu band terfavorit. “ Para pemenang berhak atas trofi, uang tunai, voucher makan di Warung Blaster serta pastinya ada kontrak ekslusif dengan Warung Blaster,” jelas Novi.

musisi yang profesional, sebab ada diantara mereka memang terlihat sangat kompak baik dari segi bermain musik maupun aksi panggungnya Namun, lanjut Dewa Sugama mengakui masih ada juga yang vokalnya kurang tapi meski

Penampilan kolaborasi lagu kopi kupu-kupu bola dunia antara Palbis dan Giri Anyar Etnic Fusion, juara dalam kategori favorit

kuliahan hingga mereka yang sudah bekerja. Terpilih 10 band akustik yang bisa tampil di grand final. Dari 10 lagu wajib yang disiapkan panitia, pilihan peserta lebih bayak memilih lagu ‘Yang Terlupakan’ dari Iwan Fals dan ‘Panggung Sandiwara’ dari God Bless. Sedang­kan un­ tuk lagi pilihan, me­ reka bebas memilih dan mengaransemen

Penampilan Pak Kus sebagai salah satu pengisi acara dalam rangka charity

lagu yang sesuai style mereka. “Kami mengundang Stand Up Comedy Andre, Edwin dan De­ nandra serta Robi Navicula seba­ gai guest star agar lebih istimewa,” ucap Novi yang juga Marketing Warung Blaster ini. Ia menam­ bahkan serangkaian acara grand final, tersebut juga dilaksanakan kegiatan ‘Kids Coloring Compe­ tition’ untuk anak-anak TK tanpa dipungut biaya.

kolaborasi antara Six pm, Juara 2 acoustic Trotoar Competition dan Hocus Pocus

Kedua juri dengan 1st Runner Up Acoustic Trotoar Competition

Selanjutnya Warung Blaster akan membuat event cooking class yang bakal diselenggarakan secara reguler setiap hari Jumat untuk anak-anak yang masih duduk di bangku TK. Selain itu direncakan di tahun ini juga akan ada lomba latte art untuk para barista. Sementara itu , Dewa Sugama didampingi Dewa Sumantara sebagai juri mengatakan 10 kon­ testan yang tampil di grand final merupakan pilihan dari peserta yang ikut audisi sebelumnya. Se­ cara umum dari segi kemampuan musikalitas maupun vokal mereka sudah sangat baik. Bahkan sudah diatas rata-rata untuk menjadi

musikalitas personil lainnya da­ lam memainkan alat musik sangat baik, atau sebaliknya. Ia berharap bagi peserta baik yang berhasil sebagai juara maupun yang belum juara, mau belajar dari pengala­ man. “Kita tidak harus menang da­ lam kompetisi untuk menjadi musisi yang berkualitas. Banyak musisi yang jarang atau bahkan tidak pernah menang dalam suatu kompetisi, namun sukses sebagai musisi mandiri yang menciptakan lagu sendiri dan terkenal, con­ tohnya Ed Sheeran, yang terkenal sebagai penyanyi, penulis lagu juga produser rekaman,” pungkas Dewa Sugama. (Sri Ardhini)


10 Suasana siang yang terik tak menyurutkan niat puluhan siswa SMA 11 Pangkep, Sulawesi Selatan untuk berkunjung ke Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang.

S

alah satu lokasi yang menarik perhatian mereka adalah tempat pengasingan Pangeran Diponegoro. “Pangeran Diponegoro berasal dari Yogyakarta. Beliau diasingkan Belanda selama 25 tahun. Ruangan ini merupakan tempat peristirahatan beliau sambil menulis buku,” jelas Jamal, pemandu yang mendampingi para siswa itu. Ia juga menuturkan, pintu masuk kamar itu memang dibuat rendah. Tujuannya, siapapun yang masuk harus menunduk sebagai tanda tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selama di pengasi­ngan, Pangeran Dipone-

Pelesir m a d r e t t o Fort R

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Style

Mengenang Pengasingan Pangeran Diponegoro goro selalu berbicara membelakangi orang Belanda sebagai bentuk per­lawanannya. “Kami jadi tahu sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro. Dulu hanya tahu cerita dari buku. Sekarang tahu tempat peristirahatan beliau,” ujar Faizal, salah seorang siswa yang

ikut masuk ke ruangan bersejarah itu. Fort Rotterdam adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berada di pinggir pantai sisi Barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dari referensi yang ada, benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna. Benteng ini berbentuk seperti Replika Perahu Pinisi seekor penyu yang hendak merang­ kak turun ke lautan. Ini menunjukkan filosofi Kerajaan Gowa seperti penyu yang dapat hidup di darat maupun di laut. Kerajaan Gowa pun berjaya

Kamar pengasingan Pangeran Diponegoro

di daratan maupun di lautan. Ketika Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Benteng ini digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian Timur. KAPAL PINISI Dalam kompleks Fort Rotterdam terdapat

Museum La Galigo yang menyim­ pan referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Salah satu bukti adalah keberadaaan kapal pinisi. Kapal layar tradisional khas asal Indonesia ini dibuat di Sulawesi Selatan. Pinisi sebenarnya merupakan nama layar. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antarpulau. (Ngurah Budi)

Desainnya dipenuhi motif batik tulis dengan bunga-bunga khas Bali. Ada bunga sepatu, bunga matahari hingga bunga padma (bunga teratai) yang penuh filosofi mendalam menjadi bagian dari inspirasi karyanya.

M

Salah satu bangunan di Fort Rotterdam

enurut Tari Made, desainer yang kini menetap di Yogyakarta ini, keindahan dan kekayaan warnanya menjadikannya mendesain Batik Tulis handmade sebagai busana ready to wear dengan beberapa pilihan warna ceria maupun warna alam. Selain indah, perpaduan warnanya juga menggambarkan keharmonisan serta menjadikan pemakainya semakin nyaman. Tak ketinggalan ciri khas

koleksinya di antaranya berkerut, mengembung berlekuk-lekuk, membongkah dan bervolume dengan paduan yang seder­hana, elegan disertai kesan modern yang mencuatkan estetika serta canggihnya teknologi. Dengan mengangkat batik tulis ciri khas “Sakamade Boutique”, Tari Made memilih material Batik Tulis Sakamade, kain lokal, dan tile beberapa selendang Batik Tulis Sakamade. Anggota APPMI Yogyakarta ini ber­hasil memperlihatkan totalitasnya berkarya. (Sri Ardhini)

15


Jelita

14

Perhatikan Sebelum Cabut Bulu di Tubuh Sebagian orang kadang harus menghabiskan banyak uang untuk menghilangkan rambut-rambut yang tumbuh di tubuh mereka. Mulai dari sinar laser, waxing, sampai cara yang lebih tradisional. Rambut di tubuh, atau sering disebut sebagai bulu, memang bisa menjengkelkan jika tumbuh di tempat yang mudah terlihat, seperti ketiak, kaki, atau tangan.

M

enurut Dr. dr. IGN Darma Putra, Sp.KK, bulu di tubuh sebenarnya mempunyai fungsi penting yakni membantu kehangatan kulit. Pada areal tertentu distribusinya tidak merata. Di daerah rambut lebih banyak, pada kumis, kemaluan, dan ketiak jumlahnya lebih sedikit, Selain jumlah, tipe rambutnya juga beda. Sementara, bulu di wajah, tangan, kaki, ada yang lebih tebal dan tipis. Secara umum fungsinya adalah untuk menjaga suhu tubuh. Menurutnya, dilihat dari segi kesehatan, bulu di tubuh ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun, dari segi estetika, banyak orang ingin menghilangkan, terutama pada bulu tangan dan kaki. “Untuk menghilangkan bulu tangan dan kaki, sebaiknya dipilih laser. Dengan laser, walaupun nantinya bulu ini akan tumbuh lagi, tapi akan menjadi lebih halus dan tipis,” kata dr. Darma Putra.

Ia mengatakan, pada wajah sebenarnya tumbuh bulu yang tipis. Biasanya, jika melakukan tindakan laser pada bulu tangan dan kaki, hasil akhirnya tetap akan tumbuh bulu tapi lebih halus seperti bulu pada wajah. Ia menganjurkan, berhati-hati melakukan pengurisan. “Proses pengurisan akan menimbulkan luka-luka kecil, yang menyebabkan ada kuman masuk yang mengakibatkan infeksi. Biasanya banyak yang suka menguris pada bulu ketiak,” ujarnya. Mencukur dengan gunting intinya untuk merapikan lebih direkomendasi untuk bulu ketiak. Sementara, ada juga yang memilih waxing untuk menghilangkan bulu tangan dan kaki. Waxing adalah pola penghilangan rambut semi permanen dengan teknik mencabut rambut dari akarnya dengan alat tertentu. “Waxing biasanya dilakukan di salon, efeknya ada untung ruginya karena waxing

Dr. dr. IGN Darma Putra, Sp.KK

mengangkat sampai ke akar bisa menimbulkan radang. Bahkan, setelah di-waxing tumbuhnya bulu akan lebih lebat,” ujar PemiliK D& I Klinik ini. Pada daerah kemaluan, untuk rambut kelamin sebaiknya rutin dirapikan. Apalagi, daerah kemaluan adalah daerah lembab sehingga mudah untuk tumbuhnya jamur. Untuk itu, rambut kemaluan lebih baik dirapikan dengan digunting. (Wirati Astiti)

Viva Cosmetics

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Berdandan agar Terlihat Segar

Melakukan perawatan diri suatu keharusan. Selain untuk menjaga kesehatan, juga untuk terlihat energik dan sehat. Itulah kiat yang dilakukan Direktur Pasca Sarjana Univesitas Ngurah Rai Denpasar, Dr. Luh Nila Winarni, S.H., M.H. Di usia 62 tahun, ia tetap terlihat ceria dan selalu bersemangat. Ketika ditanya kiat sehatnya, ia menjawab olahraga. “Saya sejak muda sudah hobi berolahraga. Menjadi atlet panca lomba sejak SMP dan SMA waktu di Singaraja. Bola voli dan basket juga saya suka,” kata perempuan yang juga pernah terpilih menjadi paskibraka ini. Sampai kini, ia tetap melakoni olahraga yang rutin. Sebelumnya, ia sempat memilih olahraga bulutangkis, dan rutin Dr. Luh Nila Winarni, S.H., M.H. bermain di kampus Ngurah Rai. Sementara, untuk di rumah, ia memilih naik sepeda statis. Ketika ditanya kiat agar tetap cantik? Ia mengaku hanya berolahraga dan menjalani hidup dengan santai. “Kalau ada masalah itu pasti, tapi saya hadapi dengan santai,” ujarnya. Menurutnya, berdandan itu sangat perlu. Apalagi, bagi dirinya yang menjadi seorang dosen dan pejabat di lingkungan kampus. Ia akan selalu bertemu dengan banyak orang. Tentu dengan berdandan ia terlihat profesional. “Kalau kita tidak berdandan apalagi sebagai dosen, tentu terlihat loyo dan tidak bersemangat,” ujar perempuan yang menamatkan S-3 di usia 58 tahun ini. Sekali-kali, ia juga melakukan perawatan badan seperti spa dan facial. Tujuannya, agar membuat lebih rileks dan segar. Ada satu pertanyaaan lucu yang dilontar orang kepadanya saat ia membeli semir rambut. Ibu terus saja berdandan. Langsung ia jawab. “Perempuan itu perlu berdandan untuk merawat dirinya. Selain agar terlihat sehat dan bugar, dengan berdandan kita terlihat segar,” kata Nila Winarni. (Wirati Astiti)

kualitasnya, mudah untuk diperoleh dimana saja serta m u ra h , a r t i nya harganya pun me­ masyarakat. Ia juga ­i ngin Untuk kedua kalinya Viva Cosme­ Cosmetics juga selaku yang diperlukan termasuk k e m b a l i m e ­ tics menjadi partner dalam ajang “Bali Direktur Distribusi harmonisasi warna nyampaikan pada Fashion Trend”. Hari itu, Jumat (11/5), V i v a C o s m e t i c s yang diinginkan, se­ masyarakat luas, Tim Artistik atau Make Up Artis dari Wilayah Indone­ hingga kami juga bahwa salah jika Viva Cosmetics, sukses mendadani sia Timur ini me­ bisa menyiapkan k i t a b e r p i k i r para model catwalk mulai dari make negaskan, bahwa dan memproduk­ produk murah itu up hingga hair do sehingga menyem­ keberhasilan si sesuai dengan murahan, sebab purnakan tampilan mereka dalam T i m A r t i s t i k yang diperlukan,” hingga di usianya yang ke-56 tahun, balutan busana karya para desainer. mereka menun­ ucapnya. Di panggung yang megah di TS taskan karya Pada kesem­ p e n g g u n a V iva Suites malam itu, Viva Cosmetics yang mereka untuk patan tersebut, Cosmetics tidak berkolaborasi dengan Fomalhaut pagelaran “Bali Yusuf juga me­ ada yang komplin Zamel dengan salah satu modelnya Fashion Trend”, nyatakan perasaan akibat produk Viva Inul Daratista kembali membukti­ adalah karena me­ bangga dan terima kulitnya bergejo­ Ny. Imam Nahrawi tengah Tim Artistik Viva dan Model kan bahwa produk mereka memang reka semua tim make kasih-nya bahwa Viva lak. “Di sini artinya didandani MUA dari Viva saat di panggung mampu masuk di semua segmen, up artis yang pro­ Cosmetics semakin Viva sifatnya sangat sebelum show di Surabaya tentu didukung dengan menjaga fesional dan sudah Inul Daratista dan Ratih Dhamma dicintai masyarakat memasyarakat,” kualitas untuk bisa selalu memberi­ bersertifikasi. Indonesia. terlebih cetusnya sembari menyampaikan ketentuan BPOM. dengan polesan make up Viva Bicara kualitas dan formulasi, kan hasil yang terbaik. Sebagaimana “Semua berjalan selama ini perusa­ jika tahun ini Viva Cosmetics berhasil kehadirannya yang istimewa di acara lancar juga karena haan kosmetik ini menjadi satu-satunya produsen kos­ Viva memang paling sesuai untuk “Bali Fashion Trend” yang dipenuhi beberapa waktu sebelum acara show terus menjalankan konsep 3 Mu-nya, metik yang memperoleh penghar­ kulit orang Indonesia. Belum lama kalangan penggiat dunia mode hingga panitia Bali Fashion Tred sempat yakni ‘Mutu, Mudah dan Murah’ , gaan dari BPOM mengenai kepatuh­ ini produk Viva Cosmetics juga para pecinta mode tersebut. mengunjungi tempat produksi Viva yang jika dipaparkan berarti Viva an yang tinggi dalam melaksanakan digunakannya untuk mendandani Mengenai hal ini, Yusuf Wiharto, Cosmetics di Surabaya. Di sana me­ selalu mengutamakan mutu dan produksi produk kecantikan sesuai para model acara Surabaya Fashion Parade. Istri Menteri Pemuda dan generasi ketiga dari pengusaha Viva reka sudah membicarakan semua Olahraga Ny. Imam Obib Nahrawi yang juga turut tampil bersama koleksi busana muslim kekiniannya ini, make up-nya juga ditangani oleh tim MUA Viva. Sementara untuk bisa terus eksis dan bahkan semakin dicintai masyarakat, di tengah maraknya bermunculan berbagai brand kos­ metik, Yusuf mengatakan, kondisi ini menjadi sebuah tantangan bagi Viva Cosmetics sebagai produk kosmetik tertua di Indonesia, untuk menjaga dan meningkatkan kualitas serta tak ketinggalan melakukan peremajaan dan konsisten berinovasi mengikuti kebutuhan pasar, termasuk perkem­ bangan dunia fashion. -ard Pak Yusuf (ke dua dari kiri) bersama para sponsor Bali Fashion Trend Ny. Imam Nahrawi bersama tim atistik Viva di Surabaya

Dukung Bali Fashion Trend

Bugar

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Tari Kecak merupakan pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan banyak penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan. Dibalik keeksotisan tarian kecak, tahukah Anda, tarian ini juga sangat bagus untuk kesehatan. Berikut penuturan Made Sidia, seniman yang juga Dosen ISI Denpasar.

Made Sidia

A

rtistik Director Bali Agung Show Bali Safari ini, mengungkapkan, awal tarian kecak dimulai dari Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar. “Sejarahnya, zaman dulu di Desa Bona terkena wabah sakit kulit campak. Penyakit ini sangat cepat menular dari satu orang ke orang lain. Masyarakat mengira, itu roh jahat yang menyebarkan penyakit,” tutur seniman dalang, yang juga piawai menari, dan membuat kostum ini. Akhirnya, para Jero Mangku dan Bendesa Adat keliling desa membawa alat seadanya untuk mengusir roh jahat. Apapun alat yang bisa menimbulkan suara keras dibawa, seperti saat pengerupukan. Setelah keliling desa kemudian mereka pergi ke Pura mohon doa keselamatan. Saat di Pura, ada beberapa orang trance atau kesurupan. Ada yang menari-nari, ada yang kesurupan minta diiringi musik. Dicoba dengan gamelan, yang kesurupan menolak, ia tidak mau. Akhirnya, dicoba dengan nyanyian, muncullah akhirnya kata “cak” yang disuarakan beramai-ramai. Agar terdengar indah, diberikan tambahan suara enggung (katak) sehingga terdengar lebih seni. Setelah “cak” ini ditarikan keliling desa wabah mulai berkurang. Akhirnya, diputuskan pemuka desa, setiap Kajeng Kliwon, Purnama atau hari suci harus ditarikan “cak”, anehnya, wabah akhirnya menghilang. Ia mengatakan, awal tarian kecak, memang tidak ada ceritanya, tapi sejalan dengan perkembangan kecak itu sendiri, akhirnya mulai dibuat cerita sehingga tarian kecak

lebih artistik. “Cak” makin dikenal datanglah orang Barat seperti Walter Spies untuk melihat dan dia mengusulkan agar “cak” ini ada ceritanya agar lebih artistik. Waktu zaman dulu dipakai cerita Ramayana dan sampai sekarang. Jika dilihat dari arti kata “cak” itu sendiri, bisa diartikan ramai. Dalam bahasa Bali ada yang mengatakan, ada nak cakcake. Artinya orang dipukul beramai-ramai. Ada juga yang bilang, ne munyi gen ngecakcak. Artinya, suaranya ramai. “Cak” adalah suara riuh ramai yang sudah ditata sedemikian rupa, dibuatlah cak lesung atau cak besik, cak tiga atau cak telu, cak lima, cak enam, cak tujuh, dll. Akhirnya dibuatlah jalinan tiga, satu, enam, dan jalinan tujuh. Akhirnya, kata dia, dalam perkembangan, ada disebut cak monyet karena ada suara monyetnya, cak api karena penarinya memakai api. Awalnya, “cak” itu sebagai pengiring tari Sanghyang. Bahkan, “cak” dulu adalah sakral. Memang karena

perkembangan zaman, yang dulu sakral bisa menjadi propan, semua bisa menonton. “Bagi saya, yang sakral tetap ada, cuma tergantung dari desa,kala, patra. Desa atau tempat dimana akan pentas, apakah di Pura atau di hotel. Kalau di Pura sudah pasti diiringi banten dan pemangku. Kala atau waktu, tempatnya dimana, kalau di hotel bisa tiap hari pentas. Zaman dulu, dipentaskan saat Kajeng Kliwon tepat pukul 12 siang atau sandyakala. Patra atau situasi, ada yang ulangtahun mentaskan kecak. Ada kecak campur musik jazz. Kecak sudah berkembang ke seluruh dunia. GERAKAN YOGA Menurutnya, tarian kecak sangat bagus untuk kesehatan. Mengapa? Penari kecak menggerak-gerakkan

Tari Kecak

11

Bermanfaat untuk Kesehatan

badannya atau menggetarkan badan. Saat mengatakan “cak” mereka juga menarik napas dan mengeluarkan napas. Penari kecak juga duduk bersila. Semua yang dilakukan penari kecak adalah bagian dari gerakan yoga. “Orang

itu tak sadar tarian kecak adalah terapi. Semua anggota badan bergerak yang membuat badannya berkeringat dan mengolah vokal serta pengaturan napas. Dalam perkembangan, selain tarian kecak sebagai obat juga sebagai hiburan,” ujarnya. Ia mencontohkan saat mengajar tarian kecak di Korea. “Mereka senang sekali belajar kecak. Mereka mengatakan sangat simple, dan tidak menggunakan alat musik hanya olah vokal, dan menggerakkan badan. Laki-laki atau perempuan sangat antusias belajar,” ungkap Sidia. Kadang-kadang penari kecak tidak sadar, saking enjoy-nya tangannya naik ke atas. Di sanalah manfaatnya, ketika orang itu ke-

luar keringat, dengan sadar mengatur napas dan bahagia, itu adalah obat yang luar biasa. Satu contoh lagi, ia pernah mengajar kecak di Hawai selama sebulan. Uniknya, ia mengajar di beberapa panti jompo. Beberapa orang tua yang tinggal di panti jompo sudah memakai kursi roda. Sidia mengintruksikan untuk menaikkan tangan dan pelanpelan menyuarakan cak, cak. cak. “Beberapa penghuni yang sudah duduk loyo dengan mata agak terpejam, mulai menikmati, merasa senang dan bergembira. Yang awalnya tidak bisa menggerakkan tangan, mulai bisa pelanpelan mengangkat tangan sembari bersuara, cak. cak. Dia tidak sadar bergerak dan mengeluarkan suara,” ungkap lelaki usia 50 tahun ini, Awalnya, Sidia diminta sekali dalam seminggu mengajar, namun, jadi bertambah dua kali karena permintaan penghuni panti jompo. Menurut dosen Pedalangan ISI Denpasar ini, kecak ini sangat bagus dilatih untuk orangtua atau pasien stroke. Ia sendiri mencontohkan bapaknya, Made Sija. Dulunya, bapaknya seorang seniman dalang terkenal dan sangat aktif. Setelah tua, ia lebih banyak beristirahat. Saat Sidia sedang

di Australia, ia dikirimkan foto sang ayah yang sudah memakai tongkat. Ia kaget dengan kondisi ayahnya. Saat ia pulang ke Bali, ia mengajak ayahnya ikut menemaninya mengajar menari. Tiga kali ia mengajak ayahnya menemaninya menari, sang ayah mulai bisa berjalan normal tanpa tongkat. “Ternyata, alasannya, gara-gara saya bangkitkan memorinya lagi dalam berkesenian, dia ceria lagi dan bisa melepaskan tongkatnya dan sehat sampai hari ini,” tutur Sidia yang sudah mengajar kesenian Bali ke Eropa, AS, India, Australia, Jepang, dan Korea ini. Sidia mengambil kesimpulan, jika tarian kecak dilakukan secara kontinyu sangat memberi manfaat kesehatan. Ia melihat, tarian kecak juga dimasukkan dalam satu terapi di yoga ketawa. Ia menambahkan dulu, waktu kecak masih dikenal di Bona, para orang tua jarang sakit. Mereka rutin bergerak, keluar keringat dan olah vokal serta prana atau pengaturan napasnya lancar. “Dulu kalau orang mau nonton kecak hanya ada di Bona. Sekarang kecak bisa ditemui dimana saja,” pemilik Sanggar Paripurna dengan 600 anggota ini. (Wirati Astiti)

Koreksi untuk artikel Menyikapi LGBT Edisi 1002/7-13 Mei 2018 Ada penegasan dari dr. Oka Negara • LGBT bukan penyimpangan seksual tapi orientasi seksual. Sebuah pilihan yang lahir atau didapat dari pergaulan sosial. • Di Lapas bisa melakukan praktik homoseksualitas temporary karena tidak ada pilihan menyalurkan dorongan seksual. Namun, penghuni Lapas belum tentu akan menjadi LGBT.


Kuliner

12

Digoreng atau Direbus? Makanan ada yang dikonsumsi dalam bentuk segar (mentah) tetapi lebih banyak lagi yang harus dimasak. Beragam cara yang bisa kita lakukan untuk memasak makanan. Memasak membuat suatu bahan makanan menjadi enak, matang, dan merubah bahan makanan dari bentuk, warna, rasa, dan lainnya. Misalnya menggoreng, mengukus, merebus, memanggang, membakar dan juga memanaskan.

“T

ujuan memasak makanan ini adalah untuk meningkatkan cita rasa makanan dan untuk alasan kesehatan seperti membunuh mikroorganisme penyebab penyakit,” ujar Dr. I Putu Suiraoka, M.Kes., dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar. Cara memasak makanan harus membuat makanan tersebut mempunyai cita rasa yang dapat diterima dan dapat menimbulkan selera makan, sementara nilai gizi yang ada dalam makanan dapat dipertahankan semaksimal mungkin. “Memasak juga dapat meningkatkan kualitas gizi. Misalnya tomat. Selama pemanasan, pigmen merah pada tomat yang disebut likopen akan semakin kuat. Likopen adalah antioksidan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan bahkan dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Memasak juga membuat bahan makanan jadi lunak. Seperti pada sayuran. Sel-sel sayuran terikat oleh polisakarida yang disebut pektin. Pektin akan rusak dengan panas sehingga ketika sayuran dimasak, maka pektin lambat

laun akan hancur dan melepaskan ikatan di antara sel-sel. Itulah mengapa sayuran lunak setelah dimasak,” jelasnya. Nilai-nilai gizi pada makanan kadang akan berubah pula akibat proses memasak. Pada beberapa keadaan sejumlah aroma dan zat gizi akan larut dalam air yang kemudian dibuang. Pada keadaan lainnya sejumlah zat gizi menjadi hilang akibat reaksi kimia yang berlangsung selama pembuatan, memasak dan menghidangkan. Selain hal tersebut, makanan bisa menjadi tidak enak karena cara memasak yang jelek dan pemakaian bumbu yang tidak benar. Pengabaian terhadap berbagai efek yang timbul pada saat memasak makanan ini akan mengakibatkan hilangnya nilai gizi. Menggoreng adalah salah satu metode memasak dengan meng-

“Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen - Denmark untuk menguji pengaruh makanan yang digoreng dan yang direbus terhadap sensitivitas insulin dan reaksi insulin pada individu yang mengalami obesitas, hasilnya adalah makanan yang digoreng menghasilkan zat kimia berbahaya yang disebut AGEs (Advanced Glycation End ) product yang dapat memicu penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung”

gunakan media minyak. Lemak atau minyak yang digunakan untuk menggoreng harus dipanaskan sampai terlihat uap atau asap tipis. Asap yang terlalu tebal dengan bau sangit menunjukkan suhu pemanasan yang terlampau tinggi. Sebaliknya minyak goreng yang kurang panas tidak dapat menutupi permukaan makanan sehingga makanan tampak berminyak dan tidak membangkitkan selera. Makanan yang digoreng kadangkadang menjadi sukar dicerna tetapi hal ini sering terjadi karena cara pemasakan yang salah. Makanan gorengan selalu mengandung sejumlah minyak goreng sehingga mempunyai kandungan energi yang tinggi. “Ada plus minus kalau menggoreng,” ungkap dosen yang

menggemari fotografi ini. Keuntungan memasak dengan cara menggoreng antara lain hanya sedikit lemak yang terhisap oleh makanan, makanan hanya kehilangan sedikit cairan, kecuali jika terlalu masak, memiliki warna kuning emas yang menarik, tidak ada aroma tambahan lemak yang dipakai untuk menggoreng pada makanan, dan menghasilkan makanan yang lebih gurih dan renyah. Kelemahan menggoreng diantaranya membuat makanan terendam minyak panas dan proses itu menyebabkan terjadinya oksidasi lemak serta denaturasi protein. Suhu tinggi selama proses menggoreng pun menghasilkan sejumlah senyawa beracun yang dapat meningkatkan risiko kanker. “Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen - Denmark untuk menguji pengaruh makanan yang digoreng dan yang direbus terhadap sensitivitas insulin dan reaksi insulin pada individu yang mengalami obesitas, hasilnya adalah makanan yang digoreng menghasilkan zat kimia berbahaya yang disebut AGEs (Advanced Glycation End) product yang dapat memicu penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung,” jelas Suiraoka. Sementara itu, merebus adalah memasak dengan cara panas dihantarkan dari air ke bahan

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

13

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Ikan Bakar Gurami Pedas Bahan : 750 gr : ikan gurami sayat punggungnya 2 sdm : air jeruk 2 lembar : daun jeruk 100 ml : santan kental Bumbu Halus 6 buah : bawang merah

3 siung : bawang putih 2 butir : kemiri sangria ½ sdm : ketumbar 7 buah : cabe rawit 1 buah : cabe merah besar 1 ruas jari : jahe 1 ruas jari : kunyit bakar Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat : - Lumuri ikan dengan air jeruk nipis, diamkan selama 20 menit lalu cuci bersih, tiriskan. - Tumis bumbu halus bersama daun jeruk sampai harum, lalu masukkan santan kental, aduk rata, biarkan sampai agak kental, matikan.

- Bagi bumbu menjadi dua bagian. Satu bagian untuk melumuri ikan dengan bumbu, bolak-balik hingga ikan terbalur bumbu ikan, lalu diamkan selama 20 menit. - Bakar ikan, bolak-balik hingga matang lalu siap disajikan dengan bumbu sisa bagian beserta lalapan mentimun, kubis, daun kemangi dan tomat. Chef Sarwan

Sup Sawi Putih

Dr. I Putu Suiraoka

makanan. Aroma dan beberapa zat gizi yang larut air akan hilang karena terlarut dalam air rebusan. Mengukus mempunyai dampak yang lebih menguntungkan karena panas dihantarkan dari uap panas sehingga bahan maanan tidak terendam langsung dalam air rebusan. Keuntungan memasak dengan cara merebus bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna, memperoleh flavor khas dari zat yang terkandung dalam bahan makanan, metode cukup aman dan sederhana serta dapat membunuh bakteri pathogen, nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum ketika waktu memasak diminimalisir dan api diperbesar, serta panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang meskipun waktu memasak cuma sebentar. Kerugian memasak dengan cara merebus antara lain kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air, air perebus dapat terkontaminasi oleh lapisan panci yang dapat larut, makanan terlihat kurang menarik, bila proses perebusan lama karena terjadi perubahan warna pada bahan makanan.

Solusi Sehat

Menggoreng adalah metode memasak yang memberikan pengaruh terhadap kerusakan zat gizi paling besar. Kedua adalah merebus karena kita akan kehilangan banyak zat-zat gizi akibat larut dalam air rebusan. Mengukus sebanding juga dengan memasak menggunakan microwave merupakan cara memasak yang dapat menghindarkan kehilangan zat-zat gizi seama proses memasak. Tetapi jangan sampai me-microwave makanan terlalu lama. “Dalam riset terbaru jurnal Diabetes Care, makanan yang diolah dengan cara dikukus dan direbus merupakan metode yang paling sehat. Apabila tetap ingin memasak dengan cara menggoreng, agar membuatnya jadi lebih sehat, ganti minyak goreng dengan minyak sayur yang mengandung antioksidan tinggi dan jangan menggoreng makanan terlalu lama atau menggunakan api besar,” ujar Suiraoka memberi saran. (Ngurah Budi)

Bahan : 300 gr : sawi putih potong 100 gr : jamur kuping potong menurut selera 1 tangkai : seledri, ikat simpul 100 gr : daging ayam potong dadu 1 sdm : bawang putih goreng ½ sdt : lada bubuk 1 buah : kaldu blok rasa ayam 1 ruas jari : jahe memarkan 2 sdm : margarine 700 ml : air 4 siung : bawang putih haluskan Gula, garam secukupnya

Martabak Mini ala CKA

Bahan : 175 gr : tepung terigu 3 sdm : gula pasir 1 sdt : fermipan/ragi instan ½ sdt : vanila bubuk 1 butir : telur 225 ml : air ½ sdt : soda kue 75 gr : margarin untuk olesan Garam secukupnya Bahan Taburan : 3 sdm : gula pasir Susu kental manis secukupnya Meses dan keju secukupnya

Cara Membuat : - Campur tepung terigu, fermipan (ragi), gula dan vanila bubuk, aduk rata semuanya, sisihkan. - Campur telur dan air, aduk rata, masukkan campuran tepung da-

lam adonan telur, aduk hingga rata adonan, lalu tambahkan garam, aduk rata, diamkan selama 1 atau 2 jam (hingga mengembang), lalu masukkan soda kue, aduk rata kembali. - Siapkan cetakan kue merek CKA, olesi dengan margarin sampai panas, masukkan adonan dalam cetakan kue cka, tekan tengahnya menggunakan sendok sayur (untuk membentuk pinggiran martabak yang menyerupai din­ ding). - Biarkan adonan di atas cetakan hingga menggeluarkan buih dan membentuk rongga, lalu taburi gula pasir di atasnya, masak de­ ngan api sedang (kecil), masak sampai matang. Angkat, olesi dengan margarin, kreasi sendiri taburan menurut selera. Sajikan.

Cara Membuat : - Panaskan margarin hingga meleleh, lalu masukkan bawang putih halus juga jahe.

Tumis hingga harum lalu masukkan potongan ayam, aduk, matang. - Pindahkan ke dalam panci kuah bersama air juga seledri, masak hingga mendidih lalu masukan jamur kuping, sawi putih, gula, garam, kaldu blok dan gula. - Masak hingga mendidih serta matang, sajikan dengan taburan bawang putih goreng.

Sup Kembang Tahu Bakso Ikan

Bahan : 1 lembar : kembang tahu, potong kotak, rendam air panas selama 10 menit, diamkan. 3 buah : bakso ikan, serat tengahnya 4 buah : bakso udang, serat tengahnya 100 gr : daging ayam potong dadu 100 gr : jamur kuping potong selera 1 buah : wortel manis sedang potong dadu 1 ikat : seledri ½ sdm : kaldu bubuk rasa ayam ¼ sdt : penyedap rasa Gula, garam secukupnya 800 ml : air 2 sdm : margarin

Bumbu Halus : 3 siung : bawang putih 7 buah : bawang merah 6 butir : lada

Cara Membuat : Panaskan margarin dalam panci kuah, masukkan bumbu halus, tumis hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, masukkan air, biarkan sampai mendidih lalu masukkan wortel, jamur kuping, bola bakso, kaldu, garam, gula. Masak hingga mendidih dan matang, sajikan dengan taburan bawang putih goreng dan daun seledri.


Kuliner

12

Digoreng atau Direbus? Makanan ada yang dikonsumsi dalam bentuk segar (mentah) tetapi lebih banyak lagi yang harus dimasak. Beragam cara yang bisa kita lakukan untuk memasak makanan. Memasak membuat suatu bahan makanan menjadi enak, matang, dan merubah bahan makanan dari bentuk, warna, rasa, dan lainnya. Misalnya menggoreng, mengukus, merebus, memanggang, membakar dan juga memanaskan.

“T

ujuan memasak makanan ini adalah untuk meningkatkan cita rasa makanan dan untuk alasan kesehatan seperti membunuh mikroorganisme penyebab penyakit,” ujar Dr. I Putu Suiraoka, M.Kes., dosen Jurusan Gizi Poltekkes Denpasar. Cara memasak makanan harus membuat makanan tersebut mempunyai cita rasa yang dapat diterima dan dapat menimbulkan selera makan, sementara nilai gizi yang ada dalam makanan dapat dipertahankan semaksimal mungkin. “Memasak juga dapat meningkatkan kualitas gizi. Misalnya tomat. Selama pemanasan, pigmen merah pada tomat yang disebut likopen akan semakin kuat. Likopen adalah antioksidan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan bahkan dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Memasak juga membuat bahan makanan jadi lunak. Seperti pada sayuran. Sel-sel sayuran terikat oleh polisakarida yang disebut pektin. Pektin akan rusak dengan panas sehingga ketika sayuran dimasak, maka pektin lambat

laun akan hancur dan melepaskan ikatan di antara sel-sel. Itulah mengapa sayuran lunak setelah dimasak,” jelasnya. Nilai-nilai gizi pada makanan kadang akan berubah pula akibat proses memasak. Pada beberapa keadaan sejumlah aroma dan zat gizi akan larut dalam air yang kemudian dibuang. Pada keadaan lainnya sejumlah zat gizi menjadi hilang akibat reaksi kimia yang berlangsung selama pembuatan, memasak dan menghidangkan. Selain hal tersebut, makanan bisa menjadi tidak enak karena cara memasak yang jelek dan pemakaian bumbu yang tidak benar. Pengabaian terhadap berbagai efek yang timbul pada saat memasak makanan ini akan mengakibatkan hilangnya nilai gizi. Menggoreng adalah salah satu metode memasak dengan meng-

“Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen - Denmark untuk menguji pengaruh makanan yang digoreng dan yang direbus terhadap sensitivitas insulin dan reaksi insulin pada individu yang mengalami obesitas, hasilnya adalah makanan yang digoreng menghasilkan zat kimia berbahaya yang disebut AGEs (Advanced Glycation End ) product yang dapat memicu penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung”

gunakan media minyak. Lemak atau minyak yang digunakan untuk menggoreng harus dipanaskan sampai terlihat uap atau asap tipis. Asap yang terlalu tebal dengan bau sangit menunjukkan suhu pemanasan yang terlampau tinggi. Sebaliknya minyak goreng yang kurang panas tidak dapat menutupi permukaan makanan sehingga makanan tampak berminyak dan tidak membangkitkan selera. Makanan yang digoreng kadangkadang menjadi sukar dicerna tetapi hal ini sering terjadi karena cara pemasakan yang salah. Makanan gorengan selalu mengandung sejumlah minyak goreng sehingga mempunyai kandungan energi yang tinggi. “Ada plus minus kalau menggoreng,” ungkap dosen yang

menggemari fotografi ini. Keuntungan memasak dengan cara menggoreng antara lain hanya sedikit lemak yang terhisap oleh makanan, makanan hanya kehilangan sedikit cairan, kecuali jika terlalu masak, memiliki warna kuning emas yang menarik, tidak ada aroma tambahan lemak yang dipakai untuk menggoreng pada makanan, dan menghasilkan makanan yang lebih gurih dan renyah. Kelemahan menggoreng diantaranya membuat makanan terendam minyak panas dan proses itu menyebabkan terjadinya oksidasi lemak serta denaturasi protein. Suhu tinggi selama proses menggoreng pun menghasilkan sejumlah senyawa beracun yang dapat meningkatkan risiko kanker. “Dalam penelitian yang dilakukan oleh University of Copenhagen - Denmark untuk menguji pengaruh makanan yang digoreng dan yang direbus terhadap sensitivitas insulin dan reaksi insulin pada individu yang mengalami obesitas, hasilnya adalah makanan yang digoreng menghasilkan zat kimia berbahaya yang disebut AGEs (Advanced Glycation End) product yang dapat memicu penyakit diabetes tipe 2 dan penyakit jantung,” jelas Suiraoka. Sementara itu, merebus adalah memasak dengan cara panas dihantarkan dari air ke bahan

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

13

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Ikan Bakar Gurami Pedas Bahan : 750 gr : ikan gurami sayat punggungnya 2 sdm : air jeruk 2 lembar : daun jeruk 100 ml : santan kental Bumbu Halus 6 buah : bawang merah

3 siung : bawang putih 2 butir : kemiri sangria ½ sdm : ketumbar 7 buah : cabe rawit 1 buah : cabe merah besar 1 ruas jari : jahe 1 ruas jari : kunyit bakar Gula, garam, kaldu bubuk secukupnya

Cara Membuat : - Lumuri ikan dengan air jeruk nipis, diamkan selama 20 menit lalu cuci bersih, tiriskan. - Tumis bumbu halus bersama daun jeruk sampai harum, lalu masukkan santan kental, aduk rata, biarkan sampai agak kental, matikan.

- Bagi bumbu menjadi dua bagian. Satu bagian untuk melumuri ikan dengan bumbu, bolak-balik hingga ikan terbalur bumbu ikan, lalu diamkan selama 20 menit. - Bakar ikan, bolak-balik hingga matang lalu siap disajikan dengan bumbu sisa bagian beserta lalapan mentimun, kubis, daun kemangi dan tomat. Chef Sarwan

Sup Sawi Putih

Dr. I Putu Suiraoka

makanan. Aroma dan beberapa zat gizi yang larut air akan hilang karena terlarut dalam air rebusan. Mengukus mempunyai dampak yang lebih menguntungkan karena panas dihantarkan dari uap panas sehingga bahan maanan tidak terendam langsung dalam air rebusan. Keuntungan memasak dengan cara merebus bahan makanan menjadi lebih mudah dicerna, memperoleh flavor khas dari zat yang terkandung dalam bahan makanan, metode cukup aman dan sederhana serta dapat membunuh bakteri pathogen, nilai gizi dan warna sayuran hijau dapat dipertahankan secara maksimum ketika waktu memasak diminimalisir dan api diperbesar, serta panas yang tinggi selama proses perebusan dapat membuat sayuran cepat matang meskipun waktu memasak cuma sebentar. Kerugian memasak dengan cara merebus antara lain kehilangan vitamin yang mudah larut dalam air, air perebus dapat terkontaminasi oleh lapisan panci yang dapat larut, makanan terlihat kurang menarik, bila proses perebusan lama karena terjadi perubahan warna pada bahan makanan.

Solusi Sehat

Menggoreng adalah metode memasak yang memberikan pengaruh terhadap kerusakan zat gizi paling besar. Kedua adalah merebus karena kita akan kehilangan banyak zat-zat gizi akibat larut dalam air rebusan. Mengukus sebanding juga dengan memasak menggunakan microwave merupakan cara memasak yang dapat menghindarkan kehilangan zat-zat gizi seama proses memasak. Tetapi jangan sampai me-microwave makanan terlalu lama. “Dalam riset terbaru jurnal Diabetes Care, makanan yang diolah dengan cara dikukus dan direbus merupakan metode yang paling sehat. Apabila tetap ingin memasak dengan cara menggoreng, agar membuatnya jadi lebih sehat, ganti minyak goreng dengan minyak sayur yang mengandung antioksidan tinggi dan jangan menggoreng makanan terlalu lama atau menggunakan api besar,” ujar Suiraoka memberi saran. (Ngurah Budi)

Bahan : 300 gr : sawi putih potong 100 gr : jamur kuping potong menurut selera 1 tangkai : seledri, ikat simpul 100 gr : daging ayam potong dadu 1 sdm : bawang putih goreng ½ sdt : lada bubuk 1 buah : kaldu blok rasa ayam 1 ruas jari : jahe memarkan 2 sdm : margarine 700 ml : air 4 siung : bawang putih haluskan Gula, garam secukupnya

Martabak Mini ala CKA

Bahan : 175 gr : tepung terigu 3 sdm : gula pasir 1 sdt : fermipan/ragi instan ½ sdt : vanila bubuk 1 butir : telur 225 ml : air ½ sdt : soda kue 75 gr : margarin untuk olesan Garam secukupnya Bahan Taburan : 3 sdm : gula pasir Susu kental manis secukupnya Meses dan keju secukupnya

Cara Membuat : - Campur tepung terigu, fermipan (ragi), gula dan vanila bubuk, aduk rata semuanya, sisihkan. - Campur telur dan air, aduk rata, masukkan campuran tepung da-

lam adonan telur, aduk hingga rata adonan, lalu tambahkan garam, aduk rata, diamkan selama 1 atau 2 jam (hingga mengembang), lalu masukkan soda kue, aduk rata kembali. - Siapkan cetakan kue merek CKA, olesi dengan margarin sampai panas, masukkan adonan dalam cetakan kue cka, tekan tengahnya menggunakan sendok sayur (untuk membentuk pinggiran martabak yang menyerupai din­ ding). - Biarkan adonan di atas cetakan hingga menggeluarkan buih dan membentuk rongga, lalu taburi gula pasir di atasnya, masak de­ ngan api sedang (kecil), masak sampai matang. Angkat, olesi dengan margarin, kreasi sendiri taburan menurut selera. Sajikan.

Cara Membuat : - Panaskan margarin hingga meleleh, lalu masukkan bawang putih halus juga jahe.

Tumis hingga harum lalu masukkan potongan ayam, aduk, matang. - Pindahkan ke dalam panci kuah bersama air juga seledri, masak hingga mendidih lalu masukan jamur kuping, sawi putih, gula, garam, kaldu blok dan gula. - Masak hingga mendidih serta matang, sajikan dengan taburan bawang putih goreng.

Sup Kembang Tahu Bakso Ikan

Bahan : 1 lembar : kembang tahu, potong kotak, rendam air panas selama 10 menit, diamkan. 3 buah : bakso ikan, serat tengahnya 4 buah : bakso udang, serat tengahnya 100 gr : daging ayam potong dadu 100 gr : jamur kuping potong selera 1 buah : wortel manis sedang potong dadu 1 ikat : seledri ½ sdm : kaldu bubuk rasa ayam ¼ sdt : penyedap rasa Gula, garam secukupnya 800 ml : air 2 sdm : margarin

Bumbu Halus : 3 siung : bawang putih 7 buah : bawang merah 6 butir : lada

Cara Membuat : Panaskan margarin dalam panci kuah, masukkan bumbu halus, tumis hingga harum. Masukkan ayam, aduk rata, masukkan air, biarkan sampai mendidih lalu masukkan wortel, jamur kuping, bola bakso, kaldu, garam, gula. Masak hingga mendidih dan matang, sajikan dengan taburan bawang putih goreng dan daun seledri.


Jelita

14

Perhatikan Sebelum Cabut Bulu di Tubuh Sebagian orang kadang harus menghabiskan banyak uang untuk menghilangkan rambut-rambut yang tumbuh di tubuh mereka. Mulai dari sinar laser, waxing, sampai cara yang lebih tradisional. Rambut di tubuh, atau sering disebut sebagai bulu, memang bisa menjengkelkan jika tumbuh di tempat yang mudah terlihat, seperti ketiak, kaki, atau tangan.

M

enurut Dr. dr. IGN Darma Putra, Sp.KK, bulu di tubuh sebenarnya mempunyai fungsi penting yakni membantu kehangatan kulit. Pada areal tertentu distribusinya tidak merata. Di daerah rambut lebih banyak, pada kumis, kemaluan, dan ketiak jumlahnya lebih sedikit, Selain jumlah, tipe rambutnya juga beda. Sementara, bulu di wajah, tangan, kaki, ada yang lebih tebal dan tipis. Secara umum fungsinya adalah untuk menjaga suhu tubuh. Menurutnya, dilihat dari segi kesehatan, bulu di tubuh ini tidak terlalu menjadi masalah. Namun, dari segi estetika, banyak orang ingin menghilangkan, terutama pada bulu tangan dan kaki. “Untuk menghilangkan bulu tangan dan kaki, sebaiknya dipilih laser. Dengan laser, walaupun nantinya bulu ini akan tumbuh lagi, tapi akan menjadi lebih halus dan tipis,” kata dr. Darma Putra.

Ia mengatakan, pada wajah sebenarnya tumbuh bulu yang tipis. Biasanya, jika melakukan tindakan laser pada bulu tangan dan kaki, hasil akhirnya tetap akan tumbuh bulu tapi lebih halus seperti bulu pada wajah. Ia menganjurkan, berhati-hati melakukan pengurisan. “Proses pengurisan akan menimbulkan luka-luka kecil, yang menyebabkan ada kuman masuk yang mengakibatkan infeksi. Biasanya banyak yang suka menguris pada bulu ketiak,” ujarnya. Mencukur dengan gunting intinya untuk merapikan lebih direkomendasi untuk bulu ketiak. Sementara, ada juga yang memilih waxing untuk menghilangkan bulu tangan dan kaki. Waxing adalah pola penghilangan rambut semi permanen dengan teknik mencabut rambut dari akarnya dengan alat tertentu. “Waxing biasanya dilakukan di salon, efeknya ada untung ruginya karena waxing

Dr. dr. IGN Darma Putra, Sp.KK

mengangkat sampai ke akar bisa menimbulkan radang. Bahkan, setelah di-waxing tumbuhnya bulu akan lebih lebat,” ujar PemiliK D& I Klinik ini. Pada daerah kemaluan, untuk rambut kelamin sebaiknya rutin dirapikan. Apalagi, daerah kemaluan adalah daerah lembab sehingga mudah untuk tumbuhnya jamur. Untuk itu, rambut kemaluan lebih baik dirapikan dengan digunting. (Wirati Astiti)

Viva Cosmetics

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Berdandan agar Terlihat Segar

Melakukan perawatan diri suatu keharusan. Selain untuk menjaga kesehatan, juga untuk terlihat energik dan sehat. Itulah kiat yang dilakukan Direktur Pasca Sarjana Univesitas Ngurah Rai Denpasar, Dr. Luh Nila Winarni, S.H., M.H. Di usia 62 tahun, ia tetap terlihat ceria dan selalu bersemangat. Ketika ditanya kiat sehatnya, ia menjawab olahraga. “Saya sejak muda sudah hobi berolahraga. Menjadi atlet panca lomba sejak SMP dan SMA waktu di Singaraja. Bola voli dan basket juga saya suka,” kata perempuan yang juga pernah terpilih menjadi paskibraka ini. Sampai kini, ia tetap melakoni olahraga yang rutin. Sebelumnya, ia sempat memilih olahraga bulutangkis, dan rutin Dr. Luh Nila Winarni, S.H., M.H. bermain di kampus Ngurah Rai. Sementara, untuk di rumah, ia memilih naik sepeda statis. Ketika ditanya kiat agar tetap cantik? Ia mengaku hanya berolahraga dan menjalani hidup dengan santai. “Kalau ada masalah itu pasti, tapi saya hadapi dengan santai,” ujarnya. Menurutnya, berdandan itu sangat perlu. Apalagi, bagi dirinya yang menjadi seorang dosen dan pejabat di lingkungan kampus. Ia akan selalu bertemu dengan banyak orang. Tentu dengan berdandan ia terlihat profesional. “Kalau kita tidak berdandan apalagi sebagai dosen, tentu terlihat loyo dan tidak bersemangat,” ujar perempuan yang menamatkan S-3 di usia 58 tahun ini. Sekali-kali, ia juga melakukan perawatan badan seperti spa dan facial. Tujuannya, agar membuat lebih rileks dan segar. Ada satu pertanyaaan lucu yang dilontar orang kepadanya saat ia membeli semir rambut. Ibu terus saja berdandan. Langsung ia jawab. “Perempuan itu perlu berdandan untuk merawat dirinya. Selain agar terlihat sehat dan bugar, dengan berdandan kita terlihat segar,” kata Nila Winarni. (Wirati Astiti)

kualitasnya, mudah untuk diperoleh dimana saja serta m u ra h , a r t i nya harganya pun me­ masyarakat. Ia juga ­i ngin Untuk kedua kalinya Viva Cosme­ Cosmetics juga selaku yang diperlukan termasuk k e m b a l i m e ­ tics menjadi partner dalam ajang “Bali Direktur Distribusi harmonisasi warna nyampaikan pada Fashion Trend”. Hari itu, Jumat (11/5), V i v a C o s m e t i c s yang diinginkan, se­ masyarakat luas, Tim Artistik atau Make Up Artis dari Wilayah Indone­ hingga kami juga bahwa salah jika Viva Cosmetics, sukses mendadani sia Timur ini me­ bisa menyiapkan k i t a b e r p i k i r para model catwalk mulai dari make negaskan, bahwa dan memproduk­ produk murah itu up hingga hair do sehingga menyem­ keberhasilan si sesuai dengan murahan, sebab purnakan tampilan mereka dalam T i m A r t i s t i k yang diperlukan,” hingga di usianya yang ke-56 tahun, balutan busana karya para desainer. mereka menun­ ucapnya. Di panggung yang megah di TS taskan karya Pada kesem­ p e n g g u n a V iva Suites malam itu, Viva Cosmetics yang mereka untuk patan tersebut, Cosmetics tidak berkolaborasi dengan Fomalhaut pagelaran “Bali Yusuf juga me­ ada yang komplin Zamel dengan salah satu modelnya Fashion Trend”, nyatakan perasaan akibat produk Viva Inul Daratista kembali membukti­ adalah karena me­ bangga dan terima kulitnya bergejo­ Ny. Imam Nahrawi tengah Tim Artistik Viva dan Model kan bahwa produk mereka memang reka semua tim make kasih-nya bahwa Viva lak. “Di sini artinya didandani MUA dari Viva saat di panggung mampu masuk di semua segmen, up artis yang pro­ Cosmetics semakin Viva sifatnya sangat sebelum show di Surabaya tentu didukung dengan menjaga fesional dan sudah Inul Daratista dan Ratih Dhamma dicintai masyarakat memasyarakat,” kualitas untuk bisa selalu memberi­ bersertifikasi. Indonesia. terlebih cetusnya sembari menyampaikan ketentuan BPOM. dengan polesan make up Viva Bicara kualitas dan formulasi, kan hasil yang terbaik. Sebagaimana “Semua berjalan selama ini perusa­ jika tahun ini Viva Cosmetics berhasil kehadirannya yang istimewa di acara lancar juga karena haan kosmetik ini menjadi satu-satunya produsen kos­ Viva memang paling sesuai untuk “Bali Fashion Trend” yang dipenuhi beberapa waktu sebelum acara show terus menjalankan konsep 3 Mu-nya, metik yang memperoleh penghar­ kulit orang Indonesia. Belum lama kalangan penggiat dunia mode hingga panitia Bali Fashion Tred sempat yakni ‘Mutu, Mudah dan Murah’ , gaan dari BPOM mengenai kepatuh­ ini produk Viva Cosmetics juga para pecinta mode tersebut. mengunjungi tempat produksi Viva yang jika dipaparkan berarti Viva an yang tinggi dalam melaksanakan digunakannya untuk mendandani Mengenai hal ini, Yusuf Wiharto, Cosmetics di Surabaya. Di sana me­ selalu mengutamakan mutu dan produksi produk kecantikan sesuai para model acara Surabaya Fashion Parade. Istri Menteri Pemuda dan generasi ketiga dari pengusaha Viva reka sudah membicarakan semua Olahraga Ny. Imam Obib Nahrawi yang juga turut tampil bersama koleksi busana muslim kekiniannya ini, make up-nya juga ditangani oleh tim MUA Viva. Sementara untuk bisa terus eksis dan bahkan semakin dicintai masyarakat, di tengah maraknya bermunculan berbagai brand kos­ metik, Yusuf mengatakan, kondisi ini menjadi sebuah tantangan bagi Viva Cosmetics sebagai produk kosmetik tertua di Indonesia, untuk menjaga dan meningkatkan kualitas serta tak ketinggalan melakukan peremajaan dan konsisten berinovasi mengikuti kebutuhan pasar, termasuk perkem­ bangan dunia fashion. -ard Pak Yusuf (ke dua dari kiri) bersama para sponsor Bali Fashion Trend Ny. Imam Nahrawi bersama tim atistik Viva di Surabaya

Dukung Bali Fashion Trend

Bugar

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Tari Kecak merupakan pertunjukan tarian seni khas Bali yang lebih utama menceritakan mengenai Ramayana dan dimainkan laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan banyak penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan mengangkat kedua lengan. Dibalik keeksotisan tarian kecak, tahukah Anda, tarian ini juga sangat bagus untuk kesehatan. Berikut penuturan Made Sidia, seniman yang juga Dosen ISI Denpasar.

Made Sidia

A

rtistik Director Bali Agung Show Bali Safari ini, mengungkapkan, awal tarian kecak dimulai dari Desa Bona, Blahbatuh, Gianyar. “Sejarahnya, zaman dulu di Desa Bona terkena wabah sakit kulit campak. Penyakit ini sangat cepat menular dari satu orang ke orang lain. Masyarakat mengira, itu roh jahat yang menyebarkan penyakit,” tutur seniman dalang, yang juga piawai menari, dan membuat kostum ini. Akhirnya, para Jero Mangku dan Bendesa Adat keliling desa membawa alat seadanya untuk mengusir roh jahat. Apapun alat yang bisa menimbulkan suara keras dibawa, seperti saat pengerupukan. Setelah keliling desa kemudian mereka pergi ke Pura mohon doa keselamatan. Saat di Pura, ada beberapa orang trance atau kesurupan. Ada yang menari-nari, ada yang kesurupan minta diiringi musik. Dicoba dengan gamelan, yang kesurupan menolak, ia tidak mau. Akhirnya, dicoba dengan nyanyian, muncullah akhirnya kata “cak” yang disuarakan beramai-ramai. Agar terdengar indah, diberikan tambahan suara enggung (katak) sehingga terdengar lebih seni. Setelah “cak” ini ditarikan keliling desa wabah mulai berkurang. Akhirnya, diputuskan pemuka desa, setiap Kajeng Kliwon, Purnama atau hari suci harus ditarikan “cak”, anehnya, wabah akhirnya menghilang. Ia mengatakan, awal tarian kecak, memang tidak ada ceritanya, tapi sejalan dengan perkembangan kecak itu sendiri, akhirnya mulai dibuat cerita sehingga tarian kecak

lebih artistik. “Cak” makin dikenal datanglah orang Barat seperti Walter Spies untuk melihat dan dia mengusulkan agar “cak” ini ada ceritanya agar lebih artistik. Waktu zaman dulu dipakai cerita Ramayana dan sampai sekarang. Jika dilihat dari arti kata “cak” itu sendiri, bisa diartikan ramai. Dalam bahasa Bali ada yang mengatakan, ada nak cakcake. Artinya orang dipukul beramai-ramai. Ada juga yang bilang, ne munyi gen ngecakcak. Artinya, suaranya ramai. “Cak” adalah suara riuh ramai yang sudah ditata sedemikian rupa, dibuatlah cak lesung atau cak besik, cak tiga atau cak telu, cak lima, cak enam, cak tujuh, dll. Akhirnya dibuatlah jalinan tiga, satu, enam, dan jalinan tujuh. Akhirnya, kata dia, dalam perkembangan, ada disebut cak monyet karena ada suara monyetnya, cak api karena penarinya memakai api. Awalnya, “cak” itu sebagai pengiring tari Sanghyang. Bahkan, “cak” dulu adalah sakral. Memang karena

perkembangan zaman, yang dulu sakral bisa menjadi propan, semua bisa menonton. “Bagi saya, yang sakral tetap ada, cuma tergantung dari desa,kala, patra. Desa atau tempat dimana akan pentas, apakah di Pura atau di hotel. Kalau di Pura sudah pasti diiringi banten dan pemangku. Kala atau waktu, tempatnya dimana, kalau di hotel bisa tiap hari pentas. Zaman dulu, dipentaskan saat Kajeng Kliwon tepat pukul 12 siang atau sandyakala. Patra atau situasi, ada yang ulangtahun mentaskan kecak. Ada kecak campur musik jazz. Kecak sudah berkembang ke seluruh dunia. GERAKAN YOGA Menurutnya, tarian kecak sangat bagus untuk kesehatan. Mengapa? Penari kecak menggerak-gerakkan

Tari Kecak

11

Bermanfaat untuk Kesehatan

badannya atau menggetarkan badan. Saat mengatakan “cak” mereka juga menarik napas dan mengeluarkan napas. Penari kecak juga duduk bersila. Semua yang dilakukan penari kecak adalah bagian dari gerakan yoga. “Orang

itu tak sadar tarian kecak adalah terapi. Semua anggota badan bergerak yang membuat badannya berkeringat dan mengolah vokal serta pengaturan napas. Dalam perkembangan, selain tarian kecak sebagai obat juga sebagai hiburan,” ujarnya. Ia mencontohkan saat mengajar tarian kecak di Korea. “Mereka senang sekali belajar kecak. Mereka mengatakan sangat simple, dan tidak menggunakan alat musik hanya olah vokal, dan menggerakkan badan. Laki-laki atau perempuan sangat antusias belajar,” ungkap Sidia. Kadang-kadang penari kecak tidak sadar, saking enjoy-nya tangannya naik ke atas. Di sanalah manfaatnya, ketika orang itu ke-

luar keringat, dengan sadar mengatur napas dan bahagia, itu adalah obat yang luar biasa. Satu contoh lagi, ia pernah mengajar kecak di Hawai selama sebulan. Uniknya, ia mengajar di beberapa panti jompo. Beberapa orang tua yang tinggal di panti jompo sudah memakai kursi roda. Sidia mengintruksikan untuk menaikkan tangan dan pelanpelan menyuarakan cak, cak. cak. “Beberapa penghuni yang sudah duduk loyo dengan mata agak terpejam, mulai menikmati, merasa senang dan bergembira. Yang awalnya tidak bisa menggerakkan tangan, mulai bisa pelanpelan mengangkat tangan sembari bersuara, cak. cak. Dia tidak sadar bergerak dan mengeluarkan suara,” ungkap lelaki usia 50 tahun ini, Awalnya, Sidia diminta sekali dalam seminggu mengajar, namun, jadi bertambah dua kali karena permintaan penghuni panti jompo. Menurut dosen Pedalangan ISI Denpasar ini, kecak ini sangat bagus dilatih untuk orangtua atau pasien stroke. Ia sendiri mencontohkan bapaknya, Made Sija. Dulunya, bapaknya seorang seniman dalang terkenal dan sangat aktif. Setelah tua, ia lebih banyak beristirahat. Saat Sidia sedang

di Australia, ia dikirimkan foto sang ayah yang sudah memakai tongkat. Ia kaget dengan kondisi ayahnya. Saat ia pulang ke Bali, ia mengajak ayahnya ikut menemaninya mengajar menari. Tiga kali ia mengajak ayahnya menemaninya menari, sang ayah mulai bisa berjalan normal tanpa tongkat. “Ternyata, alasannya, gara-gara saya bangkitkan memorinya lagi dalam berkesenian, dia ceria lagi dan bisa melepaskan tongkatnya dan sehat sampai hari ini,” tutur Sidia yang sudah mengajar kesenian Bali ke Eropa, AS, India, Australia, Jepang, dan Korea ini. Sidia mengambil kesimpulan, jika tarian kecak dilakukan secara kontinyu sangat memberi manfaat kesehatan. Ia melihat, tarian kecak juga dimasukkan dalam satu terapi di yoga ketawa. Ia menambahkan dulu, waktu kecak masih dikenal di Bona, para orang tua jarang sakit. Mereka rutin bergerak, keluar keringat dan olah vokal serta prana atau pengaturan napasnya lancar. “Dulu kalau orang mau nonton kecak hanya ada di Bona. Sekarang kecak bisa ditemui dimana saja,” pemilik Sanggar Paripurna dengan 600 anggota ini. (Wirati Astiti)

Koreksi untuk artikel Menyikapi LGBT Edisi 1002/7-13 Mei 2018 Ada penegasan dari dr. Oka Negara • LGBT bukan penyimpangan seksual tapi orientasi seksual. Sebuah pilihan yang lahir atau didapat dari pergaulan sosial. • Di Lapas bisa melakukan praktik homoseksualitas temporary karena tidak ada pilihan menyalurkan dorongan seksual. Namun, penghuni Lapas belum tentu akan menjadi LGBT.


10 Suasana siang yang terik tak menyurutkan niat puluhan siswa SMA 11 Pangkep, Sulawesi Selatan untuk berkunjung ke Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang.

S

alah satu lokasi yang menarik perhatian mereka adalah tempat pengasingan Pangeran Diponegoro. “Pangeran Diponegoro berasal dari Yogyakarta. Beliau diasingkan Belanda selama 25 tahun. Ruangan ini merupakan tempat peristirahatan beliau sambil menulis buku,” jelas Jamal, pemandu yang mendampingi para siswa itu. Ia juga menuturkan, pintu masuk kamar itu memang dibuat rendah. Tujuannya, siapapun yang masuk harus menunduk sebagai tanda tunduk kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selama di pengasi­ngan, Pangeran Dipone-

Pelesir m a d r e t t o Fort R

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Style

Mengenang Pengasingan Pangeran Diponegoro goro selalu berbicara membelakangi orang Belanda sebagai bentuk per­lawanannya. “Kami jadi tahu sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro. Dulu hanya tahu cerita dari buku. Sekarang tahu tempat peristirahatan beliau,” ujar Faizal, salah seorang siswa yang

ikut masuk ke ruangan bersejarah itu. Fort Rotterdam adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berada di pinggir pantai sisi Barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Dari referensi yang ada, benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ kallonna. Benteng ini berbentuk seperti Replika Perahu Pinisi seekor penyu yang hendak merang­ kak turun ke lautan. Ini menunjukkan filosofi Kerajaan Gowa seperti penyu yang dapat hidup di darat maupun di laut. Kerajaan Gowa pun berjaya

Kamar pengasingan Pangeran Diponegoro

di daratan maupun di lautan. Ketika Belanda menempati benteng ini, nama Benteng Ujung Pandang diubah menjadi Fort Rotterdam. Benteng ini digunakan oleh Belanda sebagai pusat penampungan rempah-rempah di Indonesia bagian Timur. KAPAL PINISI Dalam kompleks Fort Rotterdam terdapat

Museum La Galigo yang menyim­ pan referensi mengenai sejarah kebesaran Makassar (Gowa-Tallo) dan daerah-daerah lainnya yang ada di Sulawesi Selatan. Salah satu bukti adalah keberadaaan kapal pinisi. Kapal layar tradisional khas asal Indonesia ini dibuat di Sulawesi Selatan. Pinisi sebenarnya merupakan nama layar. Kapal ini umumnya memiliki dua tiang layar utama dan tujuh buah layar, yaitu tiga di ujung depan, dua di depan, dan dua di belakang; umumnya digunakan untuk pengangkutan barang antarpulau. (Ngurah Budi)

Desainnya dipenuhi motif batik tulis dengan bunga-bunga khas Bali. Ada bunga sepatu, bunga matahari hingga bunga padma (bunga teratai) yang penuh filosofi mendalam menjadi bagian dari inspirasi karyanya.

M

Salah satu bangunan di Fort Rotterdam

enurut Tari Made, desainer yang kini menetap di Yogyakarta ini, keindahan dan kekayaan warnanya menjadikannya mendesain Batik Tulis handmade sebagai busana ready to wear dengan beberapa pilihan warna ceria maupun warna alam. Selain indah, perpaduan warnanya juga menggambarkan keharmonisan serta menjadikan pemakainya semakin nyaman. Tak ketinggalan ciri khas

koleksinya di antaranya berkerut, mengembung berlekuk-lekuk, membongkah dan bervolume dengan paduan yang seder­hana, elegan disertai kesan modern yang mencuatkan estetika serta canggihnya teknologi. Dengan mengangkat batik tulis ciri khas “Sakamade Boutique”, Tari Made memilih material Batik Tulis Sakamade, kain lokal, dan tile beberapa selendang Batik Tulis Sakamade. Anggota APPMI Yogyakarta ini ber­hasil memperlihatkan totalitasnya berkarya. (Sri Ardhini)

15


16

Bougenville

Griya

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Wadahi Talenta Musik Anak Muda

Hari itu suasana di areal Warung Blaster berbeda dari biasa. Sebuah pertunjukan disuguhkan bagi pengunjung dan masyarakat sekitarnya. Di sebuah panggung nampak seke­ lompok anak muda tampil asyik berakustik ria. Para pe­ nonton juga antusias dan tak kalah seru memberi dukung­an dengan ikut bernyanyi dan bertepuk tangan. Itulah ajang “Grand Final Acoustic Trotoar Competition” Minggu (6/5).

Di antara rerimbunan hijau daun, munculnya warna merah, pink, atau putih tentu memberikan daya tarik tersendiri. Begitulah daya tarik tanaman bunga hias. Di tengah-tengah tanaman hias berdaun indah, kehadiran bunga dengan warna-warna yang indah tentunya mem­ berikan “warna” berbeda.

S

M

wan Adit’s Flora yang berlokasi di Jalan Raya Krobokan, Denpasar ini. “Bougenville ter­ masuk jenis tanaman yang tahan panas. Jika tanaman lain, setiap hari saya pasti siram, tapi bougenville sering saya lewati,” ucapnya. Bougenville adalah jenis bunga yang membutuhkan si­ nar matahari selama sehari penuh bahkan ketika terik sekali pun. “Karena itu, tanamlah bunga ini di tempat terbuka yang pancaran sinar mataharinya tak terhalang,” imbuh pria asal Batu, Malang yang sudah 14 tahun bergelut dengan dunia tanaman. Untuk perawatannya pun, dika­ takan cukup mudah alias tak me­ merlukan perawatan khusus. Tetapi, bila kita ingin membuatnya rajin berbunga maka perlu diperhatikan beberapa hal, seperti rutin melaku­ kan pemotongan. Pangkaslah rant­ ing atau cabang bunga bougenville dengan teratur untuk memberikan kesempatan keduanya tumbuh, serta membuat bunga terlihat lebih subur dan cantik. “Jangan biarkan

9

“Acoustic Trotoar Competition”

Pas di Iklim Panas

alah satu tanaman hias bunga yang banyak dibudidayakan serta dipelihara masyarakat kita adalah bougenville. Mungkin karena wilayah geografis Indonesia yang beriklim panas sehingga pas dengan karakter bougenville yang memang memerlukan banyak sinar matahari. Bunga bougenville umum kita kenal dengan nama kembang kertas, dikarenakan mahkota bunganya mirip dengan kertas tipis. Hal ini diakui Wiwid (40), karya­

Kreasi

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

tanaman bougenville dipenuhi ban­ yak dedaunan. Karena nutrisi yang diserap nanti akan terbagi-bagi ke daun dan timbulnya kuncup bunga yang baru,” ingat Wiwid. Tanaman bougenville ini bisa ditanam di media tanam berpasir, atau di media tanam sekam. Bougenville bisa ditanam di media pot juga bisa ditanam langsung di tanah

yang tentunya pertumbuhannya akan lebih subur. Untuk menda­ patkan tanaman ini tumbuh lebih sehat, pemupukan dapat dilakukan seperlunya saja. Terkait harga tanaman ini san­ gatlah bervariasi. Semua tergan­ tung besar-kecilnya tanaman, ben­ tuk, dan juga variasi warnanya. (Inten Indrawati)

enurut Manager War­ ung Blaster Ketut Bagus Suryanata, “Acoustic Trotoar Competition” nama ajang yang digelar Warung Blaster tersebut. Acara yang mengusung tembang era 1990an bagi kalangan anak muda ini digelar karena melihat besarnya minat dan bakat anak-anak muda dalam bidang musik. Warung Blaster sebagai salah satu tempat nongkrong anak muda ini ingin memberi wadah bagi mereka untuk lebih lagi meningkatkan talenta bermusiknya.. “Acoustic Trotoar Competi­ tion” tampil beda tersebut, juga diadakan dalam rangka charity. “Diangkatnya tema tahun 1990an, harapannya agar anak-anak muda pecinta musik zaman seka­ rang tetap ingat akan lagu-lagu ta­ hun 1990-an yang memiliki makna lebih dalam dan tetap menjadi tembang kenangan hingga kini,” ujar Surya. Yang menarik dari acara ini, saat grand final peserta yang tampil selain menyanyikan lagi wajib dan pilihan, mereka juga melakukan kolaborasi dengan pe­ serta lainnya membawakan lagu “Kopi Kupu-kupu Bola Dunia”. Selain itu juga dihadirkannya stand up comedy dan Robi Navic­

ula sebagai guest star, menjadi tontonan yang ditunggu. Yang tak ketinggalan mencuri perhatian adalah tampilnya seorang musisi jalanan bernama Pak Kus, yang mampu memberi warna dalam acara tersebut. Ni Putu Noviyanti, salah se­ orang panitia menjelaskan kom­ petisi diikuti siswa SMP, SMA ,

Foto Panitia Acoustic Trotoar Competition dari kiri : I Ketut Bagus Suryanata (Manager Warung Blaster), Agung , Novi (Panitia sekaligus Marketing Warung Blaster), Agus (Panitia sekaligus Marketing Warung Blaster), Derry (panitia), Am (Panitia)

Dari kiri: Bagus Suryanata (Manager Warung Blaster), Robi Navicula, Dewa Sumantara, Gusti Putra Yasa (Excecutive Chef)

EVENT REGULER Panitia memilih tiga band pe­ menang dan satu band terfavorit. “ Para pemenang berhak atas trofi, uang tunai, voucher makan di Warung Blaster serta pastinya ada kontrak ekslusif dengan Warung Blaster,” jelas Novi.

musisi yang profesional, sebab ada diantara mereka memang terlihat sangat kompak baik dari segi bermain musik maupun aksi panggungnya Namun, lanjut Dewa Sugama mengakui masih ada juga yang vokalnya kurang tapi meski

Penampilan kolaborasi lagu kopi kupu-kupu bola dunia antara Palbis dan Giri Anyar Etnic Fusion, juara dalam kategori favorit

kuliahan hingga mereka yang sudah bekerja. Terpilih 10 band akustik yang bisa tampil di grand final. Dari 10 lagu wajib yang disiapkan panitia, pilihan peserta lebih bayak memilih lagu ‘Yang Terlupakan’ dari Iwan Fals dan ‘Panggung Sandiwara’ dari God Bless. Sedang­kan un­ tuk lagi pilihan, me­ reka bebas memilih dan mengaransemen

Penampilan Pak Kus sebagai salah satu pengisi acara dalam rangka charity

lagu yang sesuai style mereka. “Kami mengundang Stand Up Comedy Andre, Edwin dan De­ nandra serta Robi Navicula seba­ gai guest star agar lebih istimewa,” ucap Novi yang juga Marketing Warung Blaster ini. Ia menam­ bahkan serangkaian acara grand final, tersebut juga dilaksanakan kegiatan ‘Kids Coloring Compe­ tition’ untuk anak-anak TK tanpa dipungut biaya.

kolaborasi antara Six pm, Juara 2 acoustic Trotoar Competition dan Hocus Pocus

Kedua juri dengan 1st Runner Up Acoustic Trotoar Competition

Selanjutnya Warung Blaster akan membuat event cooking class yang bakal diselenggarakan secara reguler setiap hari Jumat untuk anak-anak yang masih duduk di bangku TK. Selain itu direncakan di tahun ini juga akan ada lomba latte art untuk para barista. Sementara itu , Dewa Sugama didampingi Dewa Sumantara sebagai juri mengatakan 10 kon­ testan yang tampil di grand final merupakan pilihan dari peserta yang ikut audisi sebelumnya. Se­ cara umum dari segi kemampuan musikalitas maupun vokal mereka sudah sangat baik. Bahkan sudah diatas rata-rata untuk menjadi

musikalitas personil lainnya da­ lam memainkan alat musik sangat baik, atau sebaliknya. Ia berharap bagi peserta baik yang berhasil sebagai juara maupun yang belum juara, mau belajar dari pengala­ man. “Kita tidak harus menang da­ lam kompetisi untuk menjadi musisi yang berkualitas. Banyak musisi yang jarang atau bahkan tidak pernah menang dalam suatu kompetisi, namun sukses sebagai musisi mandiri yang menciptakan lagu sendiri dan terkenal, con­ tohnya Ed Sheeran, yang terkenal sebagai penyanyi, penulis lagu juga produser rekaman,” pungkas Dewa Sugama. (Sri Ardhini)


Dara

8 Generasi muda memi­ liki peran penting dalam per­ helatan politik seper­ti pemilu dan pemilihan kepala daerah. Kare­na itu “suara” generasi muda harus diperhatikan. De­ mikian antara lain yang terung­ kap dalam diskusi “Kepemimpi­ nan Bali” yang diikuti pengurus BEM Universitas se- Bali di Sanur, Selasa (8/5).

K

etua KPUD Kabupaten Buleleng Gede Suardana, S.Pd.,M.Si., mengatakan perhelatan pemilihan, baik pilkada maupun pemilu secara umum memerlukan tenaga dan biaya yang sangat besar. Karena itu, peran aktif generasi muda, khususnya pemilih pemula harus berkontribusi optimal di dalam menyukseskan pemilihan pemimpin. Sehingga, pemimpin yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan harapan rakyat dan bangsa. “Peran aktif yang dimaksud adalah pemilih pemula yang harus ikut berpartisipasi di dalam pemilu. Tida hanya menjadi pemilih, tetapi juga ikut terlibat di dalam penyelenggaraan pemilihan. Seperti, ikut menjadi relawan demokrasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di daerah dan juga ikut aktif menjadi penyelenggara pemilihan di TPS ataupun di PPS daerah setempat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan kualitas pemungutan suara yang berkualitas, akurat, dan akuntabel,” ujar Suardana. Ia menegaskan anak muda sekarang lebih melek dan paham akan teknologi informasi (TI). Suardana mencontohkan di Buleleng sengaja merekrut relawan dari anak muda, bahkan dari pemilih pemula. Anak muda itu lebih mengerti berkomunikasi dengan pemuda lainnya dengan gaya bahasa mereka. “Kami hanya menyampaikan materi kepada relawan muda tersebut, dan selanjutnya mereka yang mensosialisasikannya ke masyarakat, khususnya kepada pemuda lainnya untuk ikut memilih pemimpin. Sehingga, cara ini dapat meningkatkan peran serta pemilih pemula,” tegas mantan wartawan ini. Komang Arik Partayanti dari BEM UNHI mengakui generasi muda punya hak yang sama untuk jadi penyelenggara pemilu namun belum banyak yang tahu. “Saran saya, sosialisasikan ke masyarakat, misalnya STT. Biar generasi muda jadi tahu dan bisa terlibat sebagai penyelenggara pemilu,” ujarnya. Ke­pada calon

Gede Suardana

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Hindari Menggebu di Awal lalu Sing Ada Apa pemimpin Bali, perempuan asal Singaraja ini berpesan harus menghindari menggebu di awal. Setelah terpilih sing ada apa. Siapa pun jadi pemimpin memberi contoh dan mengarahkan masyarakat agar lebih baik lagi. Jangan hanya duduk diam. Pemimpin harus terjun langsung untuk mengarahkan dan mencontohkan.

AYOMI SEMUA KABUPATEN/KOTA Perwakilan BEM Universitas Dwijendra menyoroti agar generasi muda pintar memilah berita yang ada di media sosial terkait suksesi kepemimpinan. Jangan sampai “yang di atas” bersalaman, “yang di bawah” malah ricuh. Pemimpin harus cerdas memajukan Bali. Ketimpangan sosial antara Bali Utara dan Bali Selatan harus dihilangkan. Putu Bagus Asdianta dari KMHDI Bali menambahkan generasi muda perlu motivasi. “Pemuda harus menjadi mitra kritis pemerintah. Karena itu perlu ada arena dan pengakuan pemerintah. Untuk menjadi pemimpin harus perhatikan keseimbangan, jangan hanya ekonomi saja. Pemimpin itu punya integritas, punya moral dan etika yang baik,” tegasnya. Pernyataan ini diperk u a t P u t u A y u Pa rtini dari BEM Unud yang mengatakan Bali kompleks dan kaya seni, budaya, serta adat. “Bali punya power dalam pariwisata. Banyak yang ingin berebut jadi pemimpin di Bali. Pemimpin harus ayomi semua kabupaten/kota. Jangan hanya satu daerah. Pemimpin harus maksimalkan semua potensi di Bali,” ujar Ayu. Menyikapi apa yang disampaikan generasi muda, Gede Suardana menjelaskan sosialiasi untuk penyelenggaraan pemilihan sudah sampai ke desa. Bagi pemilih juga diingatkan dalam menentukan pilihan dengan mencari referensi visi dan misi kandidat. “Buka website di KPU, kunjungi akun resmi pasangan calon. Bila perlu ikut rapat umum paslon. Kalau mau bandingkan ya harus hadir di kampanye para paslon. Kompetisi ini cukup sampai pemilihan berakhir. Berkompetisilah secara fair dan sehat. Kalau ada gugatan, ikuti prosedur hukum,” jelasnya. (Ngurah Budi) (tkh/eka)

Sebuah seni pentas kolosal bertajuk “Agni Wira Nirmala” disimak ribuan penonton di panggung terbuka Balai Budaya Gianyar, 19 April lalu. Garapan seni pertunjukan yang me­ libatkan tak kurang dari 500 seniman itu diwarnai dengan kehadiran api, sejak awal hingga akhir. Agni yang berarti api, wira adalah pahlawan, dan nirmala bermakna suci, dijadikan bingkai lakon yang bertutur tentang api kepahlawan tokoh Anoman dan api suci Dewi Sita. Sajian pertujukan dari Sanggar Paripurna Bona yang berdurasi satu setengah jam ini, menun­ jukkan bagaimana nyala api berkesenian di Bumi Seni Gianyar tak pernah henti berkobar.

I

(tkh/eka)

Suasana diskusi “Kepemimpinan Bali” di Sanur

Mozaik

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Made Sidia selaku direktur artistiknya, menuangkan karyanya dalam bentuk oratorium tari. Genre seni pentas yang merupakan kembangan dari sendratari, menguak di Bali pada tahun 1991. Adalah Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar yang mengawalinya, ketika menampilkan Oratorium Sumpah Palapa Gajah Mada di Balai Sidang Jakarta. Perkembangannya kemudian, rancangan seni pertunjukan seperti ini sering disuguhkan oleh Intitut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, khususnya di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) dan dalam berbagai kesempatan di Bali maupun dalam panggung seni tingkat nasional di Jakarta. Oratorium tari, konsep garapnya tak jauh dengan sendratari namun ada pemberian ruang narasi bermuatan pesan moral yang kontekstual. Berekspresi melalui oratorium tari, epos Ramayana pun digali, maka

munculah lakon “Agni Wira Nirmala”. Dikisahkan api jumawa angkara murka Rahwana, memantik api kepahlawanan Anoman dan api suci Dewi Sita. Kera putih Anoman berkubang api dan bertaruh nyawa membumihanguskan keraton Alengka demi tegaknya kebenaran yang diemban sang junjungannya, Rama Dewa. Putri ayu jelita Dewi Sita bermandi api menunjukkan kemuliaan nuraninya sebagai wanita yang mengawal kesucian cinta agungnya pada sang kekasih, Sri Rama. Dan, api yang paling mengerikan dalam epos Ramayana itu adalah api neraka perang yang memusnahkan peradaban. Dewa Agni Hyang Brahma sungguh perihatin dan harus merangkai kembali keadaban yang telah tercipta. Api dalam hamparan kerlap kerlip lilin-lilin kecil yang dibawakan ratusan penari anak-anak, memberikan gambaran awal kepada penonton tentang

17

Nyala Api Seni tak Henti Berkobar

cerita yang akan tersaji, yaitu dimulai aksi kepahlawanan Anoman yang gagah berani membakar keraton Kerajaan Alengka. Berikutnya dilanjutkan dengan perjalanan Rama bersama pasukan keranya menuju Negeri Alengka melewati jembatan Situbanda, memerangi Rahwana yang semena-mena menculik kekasih hatinya, Dewi Sita. Setelah Rahwana berhasil ditaklukkan, api kesangsian Rama terhadap kesucian Dewi Sita meletup. Api membumbung membakar tubuh Dewi Sita yang dengan ikhlas membuktikan cinta sucinya. Kontekstualisasi melalui narasi verbal dalam oratorium tari “Agni Wira

Nirmala” ini diantaranya dihadirkan pada adegan persidangan di Kraton Alengka. Setelah Wibisana diusir oleh Rahwana karena dianggap lancang menyampaikan saran untuk mengembalikan Dewi Sita kepada Rama, sesepuh kerajaan, Sumali, kakeknya Rahwana, melontarkan petuah. “Rahwana, kau sungguh seorang raja yang keblinger, seorang pemimpin berpolah bergajul. Ketahuilah, negeri Alengka ini, dulu aku dirikan dengan penuh derita dan perjuangan. Kini, kau dan kroni-kroni serta preman-premanmu, seenaknya menabrak etika dan moral. Kebenaran yang dikatakan Wibisana kau berangus dgn kuasa kesewenang-wenanganmu. Kebejatan dan kesombonganmu akan mengantarkan Negeri Alengka ke jurang kiamat“. Seni pentas oratorium tari menstimulai hadirnya pendukung pentas berbagai properti. Made Sidia menunjukkan totalitasnya dalam sejumlah

bagian dramatik garapannya yang dianggapnya perlu dengan media properti. Pada adegan perang sengit, ditampilkan ogoh-ogoh untuk menggambarkan Kumbakarna yang maju ke medan laga bukan membela keangkaramurkaan kakaknya, Rahwana, melainkan rela mati demi tanah airnya, Negeri Alengka. Demikian pula ogoh-ogoh kembali dihadirkan menjulang tinggi ketika Rahwana berwujud Dasamuka, raksasa garang dan sakti berkepala sepuluh. Api berkesenian adalah bara sarat gelora dan menjadi bagian tak terpisahkan dari dinamika kehidupan. Di Gianyar, setiap tahun, setidaknya sejak 10 tahun terakhir, saat puncak HUT kotanya, 19 April, digelar pentas seni yang digalang secara khusus dengan daya gugah seni yang diapresiasi sarat minat oleh masyarakat penonton. lKadek Suartaya

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Yoga untuk Penderita Sakit Jantung Bunda Dian

Gambar 1 dan 2 Dengan sikap duduk bersila dan tetap menjaga tulang punggung tegak lurus (lihat gambar). Dengan visualisasi cahaya putih muncul di jantung. Kemudian tarik napas cahaya di jantung semakin membesar dan bawa napas Anda ke jantung dengan tidak disarankan untuk menahan napas lalu buang napas melalui hidung. Tetap dalam kesadaran cahaya putih di jantung. Lakukan pernapasan ini 14 kali putaran. Selanjutnya diganti dengan menutup hidung kiri dan tangan kanan letakkan di atas paha kanan di buka telapak tangannya

1

3

Gambar 3 Masih posisi duduk seperti di gambar. Dengan kedua tangan di depan dada. Kita akan melakukan meditasi. Anda konsentrasi dan merasakan jantung mengeluarkan cahaya putih terang. Jika Anda merasakan sensasi-sensasi hanya perlu tersenyum saja Niatkan dalam hati cahaya putih ini makin membesar dan katakan dalam hati jantung Anda sehat dan kuat. Lakukan meditasi ini 10 menit. Silakan lakukan pada pagi hari, pukul 6.00 dan malam sebelum tidur.

Gambar 4 Sikap Savasana Yaitu sikap tidur rileks dan mulai bawa kesadaran ke tulang ekor rasakan cahaya merah muncul di tolong ekor lakukan 1 menit. Kemudian pindahkan lagi kesadaran bawa ke organ reproduksi rasakan cahaya oranye muncul menyebar ke seluruh tubuh 1 menit . Lagi bawa kesadaran ke organ perut muncul cahaya kuning dan menyebar ke seluruh tubuh 1menit.

2

4

Berikutnya bawa kesadaran ke jantung, muncul cahaya hijau dan menyebar ke seluruh tubuh dengan selalu tersenyum. Bawa kesadaran ke tenggorokan dan muncul warna biru terang menyebar ke seluruh tubuh 1 menit. Bawa kesadaran ke kening muculkan warna nila menyebar keseluruh tubuh 1 menit. Terakhir kesadaran bawa ke ubun-ubun muncul cahaya warna ungu menyebar ke seluruh tubuh. Dan , ke 7 cahanya ini disuarakan dengan suara kosmik aum sebanyak 7 kali. Biarkan energi bekerja lakukan 10 menit dengan sikap savasana ini. Kemudian, perlahan buka mata pelan-pelan dan miringkan badan ke kanan serta pelan-pelan bangun dan duduk kembali. Selamat berlatih dengan senyum Selalu sehat dalam yoga Markandeya Yoga Indonesia Model Eny Lia (member Markandeya Yoga Indonesia)


Buleleng

18 Buleleng menjadi salah satu kabupaten di Bali yang ­memiliki jumlah penduduk tinggi. Tingginya angka ­kelahiran jika tidak ditekan maka akan ­menimbulkan ­berbagai masalah sosial seperti kemiskinan. Oleh ­karena itu, pemerintah terus berupaya mensejahtrakan masyarakat dengan program kampung KB.

H

al ini disampaikan oleh I Made Sukarma, S.Sos., Kasi Pengendalian Penduduk dan Informasi Keluarga Dinas PPKB3P Kabupaten Buleleng. Menurutnya, program kampung KB merupakan program pemerintah provinsi yang sudah berjalan sejak 2016. Di Buleleng sendiri, kampung KB dilaunching untuk pertama kali di desa Pejarakan kecamatan Gerokgak, hingga saat ini program ini masih terus berjalan dengan

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Kendalikan Penduduk dengan Kampung KB

dibarengi berdirinya kampung KB di masing-masing kecamatan di Buleleng. Penentuan lokasi kampung KB dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang masih rendah. “Kriteria pembentukan kampung KB ini secara garis besar ada dua yang pertama jumlah keluarga prasejahtera dan keluarga sejahtera tingkat 1. Selain itu kriteria wilayah di mana kampung itu berlokasi juga menjadi salah satu syarat terbentuknya kampung KB. Misalnya daerah yang berada di lingkungan kumuh, pesisir, DAS, bantaran kereta api dan emperan sungai,” jelasnya. Sukarma menambahkan program kampung KB ini dibuat untuk meningkatkan kualitas program KB serta mendekatkan pelayanan KB kepada masyarakat.

I Made Sukarma, S.Sos.

“Kampung KB ini tentu dibangun dengan tujuan mengajak masyarakat berperan aktif dalam

Sumber Air Kemasan Memiliki potensi air yang melimpah membuat Desa Tukadmungga, Buleleng dapat memenuhi kebutuhan air masyarakatnya secara mandiri. Bahkan selain pantai, potensi utama yang dimiliki desa ini adalah melimpahnya sumber mata air. Dengan melimpahnya sumber air di desa itu, pemerintah Desa Tukad Mungga mempunyai rencana besar untuk membangun usaha air kemasan, sebagai penggerak perekonomian di desa tersebut.

Putu Madia Perbekel Desa Tukadmungga menunjukkan alat filter untuk membuat air isi ulang

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Perbekel Desa Tukad Mungga, Putu Madia,Selasa, (08/05). Menurut Madia, Tuhan telah memberi anugerah yang tidak banyak orang tahu tentang kondisi Desa Tukad Mungga. Desa yang memiliki 4 dusun dengan sebagian besar nama dusun bernama Dharma itu, diberikan anugerah sumber air yang melimpah. “Potensi terbesar kami selain pantai, itu sumber air yang berlimpah, itu di

kayuan selem. Bahkan salah satu sumber air terbesar kami manfaatkan sebagai sumur bor untuk dimanfaatkan masyarakat setempat,” kata Perbekel Madia. Sebelumnya, pihak desa telah mendapat bantuan dari kementrian berupa alat filter yang dimanfaatkan untuk usaha air isi ulang. Hanya saja sejak dua tahun kepemimpinan Perbekel lama, mesin tersebut dibiarkan mandeg dan tidak beroperasi. “Tahun ini kami berencana bangkitkan kembali usaha air isi ulangnya. Bahkan beberapa waktu yang akan datang akan ada pengecekan untuk

membangun keluarga kecil yang berkualitas,” jelasnya. Dirinya memaparkan saat ini terdapat sembilan kampung KB yang telah dibina di masingmasing kecamatan di antaranya Desa Pejarakan, Desa Sepang, Desa Depeha, Desa Kaliasem, Desa Lokapaksa, Desa Pegayaman, Desa Alasangker, Desa Menyali, dan Desa Tembok. Dengan didirikannya kampung KB, pihaknya sesuai dengan tupoksi akan menggali permasalahanpermasalahan yang dimiliki desa untuk dibuatkan solusi dan gali potensinya untuk dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat masing-masing. “Data diberikan oleh prebekel sehingga kami tahu apa permasalahn kampung itu dan kami bisa memberikan sosialisasi, arahan dan pembinaan sehingga

kampung itu bisa berjalan sesuai dengan program yang kami canangkan,” ungkapnya. Pihaknya berharap dengan adanya kampung KB dapat meningkatkan kualitas keluarga dari keluarga pra sejahtera menjadi keluarga sejahtera, dan meningkatkan taraf hidup di masing-masing keluarga. Pihaknya juga tidak memungkiri bahwa kurangnya pemahaman masyarakat mengenai tujuan KB, keluarga, dan pengendalian penduduk menjadi tantangan dalam pelaksanaan program kampung KB sehingga perlu dilakukan sosialisasi yang intensif. “Masyrakat harus diberi pemahaman sehingga program ini berjalan dengan baik dan benarbenar mampu mensejahterakan masyarakat,” tutupnya.

mengambil sampel air untuk diperiksa di lab. Jika layak maka dalam waktu dekat kami akan membuat usaha air kemasan atau air minum berbentuk kemasan. Semua itu akan dikelola oleh PAMDesa yang bernama Yeh Jatining Desa Tukad Mungga. “Air yang melimpah ini kenapa dulu kita tidak manfaatkan, padahal itu sumber rejeki. Desa Tukad Mungga akan memanfaatkan itu. Apalagi, kami sudah punya filter dan sudah diakui,” jelas Perbekel Madia. Dari potensi inilah, desa akan menggali. Terlebih air yang ada di kayuan selem bagaikan kolam. “Nanti kami akan buat model kemasan. Sekarang mesin filter masih ada di belakang kantor, nanti kami akan pindah. Itu dikelola Bumdes. Itulah yang akan kami kembangkan,” ucap Perbekel Madia. Melalui pengelolaan Bumdes, sambung Madia, diyakini usaha akan berjalan dengan baik. Terlebih dari 1 tahun perjalanan Bumdes ini, sudah menunjukan hasil yang baik dari pengelolaan 5 unit usaha. Diantaranya, pengelolaan sampah, simpan pinjam, PAMDesa, pertokoan, dan pasar. “Saat ini Bumdes di desa sudah berkembang pesat,” ujar Perbekel Madia. Untuk tahun ini, pihak desa hanya baru mengelola air isi ulang untuk galon saja. Sebab, masih ada beberapa hal yang harus dipahami untuk mewujudkan hal itu. Menurut rencana, di tahun 2019 nanti

program usaha itu akan dijalankan, jika tidak ada hambatan. “Tahun ini sudah persiapan, untuk isi ulang galon saja. Nanti 2019, kami study banding ke Yeh Buleleng dan yang lain, untuk lihat gimana sih cara kemasannya. Termasuk menjalankan usaha ini,” pungkas Madia. Diharapkan dengan usaha ini, nantinya Desa Tukad Mungga bisa menjadi desa yang mandiri, dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di desanya. Dengan itu, maka kesejahteraan warga Desa Tukad Mungga akan terjamin, sehingga angka pengangguran dan angka kemisikinan yang ada di desanya bisa menurun, melalui pergerakan perekonomian desa.

(Wiwin Meliana)

(Wiwin Meliana)

Putu Madia

Edukasi

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Menristek Monitoring SBMPTN Hari Pertama di Buleleng

7

Calon mahasiswa baru perguruan tinggi negeri melaksanakan ujian tulis SBMPTN 2018 di seluruh Indonesia pada hari Selasa, (08/05). Ujian SBMPTN 2018 diikuti sebanyak 860.001 peserta. Ujian tertulis SBMPTN 2018 dibedakan menjadi dua yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dengan 833.820 peserta dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan 26.181 peserta.

M

enariknya, pelaksanaan SBMPTN hari pertama di Kabupaten Buleleng di monitoring langsung oleh Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir,Ph.D., Ak didampingi Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja. Hal ini merupakan suatu kebanggaan bagi Kabupaten Buleleng karena dipilih sebagai tempat dimulainya ujian tulis SBMPTN 2018. Dimulainya ujian ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis Naskah Soal Ujian (NSU) dari Menristekdikti kepada Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., di Undiksha Singaraja. Calon mahasiswa baru yang menjalani ujian dibagi menjadi tiga kelompok yakni Ujian Sains dan Teknologi (Saintek), Kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan Kelompok ujian campur. Untuk peserta ujian yang menyandang disabilitas akan mendapat perhatian khusus dan pendampingan dari pengawas khusus. Ada sebanyak 365 peserta penyandang disibalitas yang mengikuti ujian SBMPTN 2018. Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memastikan jika proses SBMPTN tahun ini akan lebih baik dari sebelumnya. Khususnya dari praktik-praktik kecurangan seperti penjokian yang selama ini selalu terjadi

dalam proses seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut. Mohamad Nasir mengaku telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi pada SBMPTN. Salah satunya adalah dengan menyiapkan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang kedapatan melakukan kecurangan. “Saya tidak mau SBMPTN tahun ini ada masalah (kecurangan). Kami akan terus melakukan monitoring pelaksanaannya. Saya akan langsung keluarkan dari kampus bagi para pelaku kecurangan, baik itu peserta maupun panitia pelaksana,” ujarnya saat melakukan Konferensi Pers di Undiksha Singaraja. Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp. OG mengatakan kedatangan Menristekdikti ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Buleleng khususnya Undiksha Singaraja. Ia memberikan semangat untuk para peserta ujian agar menjalankan ujian dengan baik. Wabup Sutjidra menambahkan, momentum ini sangat penting bagi Undiksha untuk menjadi lebih baik lagi. “Ini merupakan momen yang sangat langka Menteri bisa datang kesini. Kita berharap Undiksha bisa berkembang lebih baik lagi dari tahun ke tahun,” harapnya. Sementara itu Rektor Undiksha, Dr. Nyoman Jampel, M.Pd., mengatakan sebanyak 5.794 calon mahasiswa baru mengikuti tes SBMPTN di seluruh Indonesia untuk masuk ke Undiksha, akan tetapi kuota yang tersedia

Kunjungan Menristekdikti ke Undiksha

hanya 926 sehingga pelaksanaan ujian tersebut sangat ketat. “Dari kuota tiga ribuan hanya 10 persen yang tersedia untuk mahasiswa yang mengikuti jalur mandiri,” jelasnya. Sementara untuk calon mahasiswa penyandang disabilitas pihaknya sudah menyediakan fasilitas khusus hanya saja sampai saat ini belum ada pendaftar. “Kami sudah rapatkan dan siapkan, kalau memang ada pendaftar kami pasti siapkan dan kerjakan semua fasilitasnya,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Mendongeng Lima Menit

GAGAK YANG KEHAUSAN

Seekor gagak yang kehausan terbang ke sana-sini mencari air. Dalam kemarau panjang itu, sungai, danau dan kubangan, keringkerontang. Ia hampir berputus asa. Ketika hinggap di sebuah rantMade Taro ing pohon tinggi, ia melihat sebuah rumah kosong. Diam-diam ia mencoba masuk ke rumah itu. Ha! Ia melihat sebuah toples dari kaca berisi air. “Gaaak, gaaak….!” teriaknya riang-gembira. Ia segera melompat ke dekat toples itu. Ia julurkan lehernya ke mulut alat itu. Namun sia-sia. Paruhnya tak sampai menyentuh permukaan air. Sejenak ia berpikir. Ia mencoba memecahkan leher toples itu. Namun barang itu sangat kuat seperti batu. Kemudian ia mencoba menggulingkan tempat air itu. Namun alat itu berdiri sangat kokoh seperti pohon. Ia kembali bermuka sedih. Ia hanya bisa melihat air jernih dan mencium bau sedap itu

dari balik kaca yang bening. Setelah menoleh kiri-kanan, tiba-tiba matanya terantuk melihat kerikil-krikil kecil berserakan. “Ha! Ada kemauan, pasti ada jalan!” teriaknya. Dengan paruhnya, ia mengambil sebiji kerikil, lalu menyemplungkannya ke dalam toples. Ambil sebiji lagi, sebiji lagi, ya, sebiji lagi! Lihat, permukaan air itu bertambah tinggi! Dengan penuh harapan dan semangat, tidak disadarinya, ia sudah menyemplungkan 30 biji kerikil. Tambah sepuluh biji lagi. Ha! Ia berhasil menyentuhkan paruhnya. Maka, ia pun segera minum air yang jernih dan sedap itu. Namun ia belum berhasil mengusir haus-dahaganya. Permukaan air itu menurun, sehingga paruhnya tak sampai. Ia mengambil lagi sebiji kerikil, lalu menyemplungkannya. Ia ambil sebiji lagi, sebiji lagi. Ia minum lagi. Ia ambil sebiji lagi, sebiji lagi. Ia minum lagi. “Gaaak, gaaak, gaaak …,” teriaknya puas. Ia terbang, lalu hinggap di sebuah ranting pohon semula. “Gaaak, gaaak, gaaak…..”. Ia bernyanyi tak henti-hentinya. Ia ingin menyatakan kepuasannya, bahwa di mana ada kemauan, di situ ada jalan. (Aesop)


Woman on Top

6

Ni Nengah Astini

Rela Keliling untuk Dapatkan yang Segar Memulai hidup sehat diawali dengan pola makan sehat. Menurut Ni Nengah Astini (45), makanan sehat adalah makanan yang dapat memenuhi asupan gizi kita. Meski tak lengkap dengan susu, minimal lauk dan sayur sudah terpenuhi.

S

ecara sederhana ia mengiplementasikannya dengan selalu berusaha membuat masakan sendiri untuk keluarga kecilnya. Saban pagi, ia ke pasar untuk membeli bahan makanan

yang akan dimasaknya. Menu ikan pindang, tempe goreng dan sayur bayam, menjadi menu favorit dirinya, suami dan putri semata wayangnya. Sesekali menu sayurnya, kangkung. Demi mendapatkan sayur dan

lauk yang segar, ia tak segansegan mengelilingi pasar. Dulu pernah ia kecele membeli tempe. Sesampai di rumah, ia baru menyadari tempe yang dibelinya sudah bau. Akhirnya tempe itu dibuang.

Sepulang dari pasar, mulailah ia mengolah bahan makanan tersebut. “Sebelum berangkat kerja pukul 08.30, semuanya sudah siap,” ucap pegawai artshop di Kumbasari ini. Kalau seandainya waktu sudah keburu, biasanya

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018 siang hari suaminyalah yang masak sayur sendiri. “Katanya lebih enak kalau makan sayur hangat,” imbuh Astini. Ketika dirinya sibuk, untuk urusan belanja ke pasar, kadang suaminya juga yang jalan. Untuk sarapan putrinya yang harus berangkat sekolah pagipagi, karena masakan belum matang, sepiring nasi dengan telur goreng atau telur ceplok menjadi pengganjal perut. Makanan yang dimasak pagi tersebut biasanya sampai untuk makan malam. Jika masih tersisa, dimasukkan ke kulkas dan keesokan paginya dihangatkan untuk dimakan kembali. “Tapi jarang masih tersisa. Untuk menumenu darurat, minimal telurlah,” ucapnya. Untuk keadaan yang benarbenar darurat, seperti jika ia kecapekan dan sibuk, sesekali membeli makanan jadi menjadi pilihan, walaupun ia tahu kita tak bisa memastikan kehigienisannya. “Ini kalau terpaksa sekali. Tempat belinya pun pilih-pilih,” tandasnya. (Inten Indrawati)

“SAKITNYA TUH DI SINI” Salam Senyum Rumah sakit… Orang sakit… Sakit hati.. dan lain sebagainya. Kata sakit sangat indentik dengan menderita. Jadi dapat dibayangkan bagaimana ketika orang sakit, berobat ke rumah sakit, namun menjadi lebih sakit karena perlakuan para staf rumah sakit yang tidak mempunyai keahlian dan pemahaman terhadap cara melayani dengan baik. Sore hari menjelang petang, dengan bergegas seorang Ibu memutuskan untuk pergi ke sebuah rumah sakit untuk melakukan cek lab terhadap keluarganya yang sedang sakit. Rumah sakit terlihat sepi, dan tentunya tidak terlalu banyak pasien atau keluarga pasien yang terlihat. Dengan greeting yang seadanya, pelaku layanan meminta langsung menuju ruangan yang harus naik tangga ke lantai dua. Tidak hanya sampai di sana. Setelah bertemu dengan petugas yang melayani, ini yang terjadi. “Tunggu dulu Bu. Duduk aja. Nanti saya panggil.” Tanpa senyum, tanpa greeting,

tanpa memandang wajah, tanpa bahasa tubuh yang terkesan untuk menerima seorang pasien. Dapat dibayangkan apa yang terjadi selanjutnya. Dengan sedikit kasar, suara sedikit membentak,.. “ jangan ditekuk tekuk pak… nanti kalu ditekuk jarumnya patah.” Kalau kita yang diperlakukan seperti itu sepertinya akan bertambah sakit. Dan bukan karena penyakit. Tetapi perlakuan staf rumah sakit yang sangat tidak bersahabat. Sampai pada saat pembayaran, perlakuan tidak nyaman terus berulang. Dari layanan kasir yang sangat lambat, para staf lainnya banyak yang asyik ngobrol dengan temannya. Tidak antusias terhadap pasien yang berdatangan. Bahkan ternyata dari segi harga, sangat jauh lebih mahal dari tempat lain, padahal melakukan tindakan yang sama, namun layanan yang diberikan jauh lebih baik dari pada di rumah sakit ini. Pada akhirnya, ibu dan keluarganya memutuskan memilih pindah rumah sakit karena merasa layanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan. Dan, merasa

bahwa sakit yang diderita secara fisik, akan menjadi lebih sakit kalau diperlakukan seperti peristiwa di atas. Pembaca setia Dhani’s Art In Service, menjadi seorang pelaku layanan, seharusnya mempunyai ketrampilan/skill yang membuat layanan menjadi sempurna. Kebanyakan mereka hanya menganggap dengan mengetahui standar layanan, sudah cukup untuk melakukan sebuah layanan yang baik. Ternyata tidak hanya itu. Mereka harus terus menerus melatih ketrampilan/skill. Yang pertama adalah communication skill. Dimana seorang pelaku layanan mampu menyampaikan pesan dengan baik. Banyak menggunakan magic word (katakata yang menyenangkan) dan menghindari killer word (kata-kata yang tidak menyenangkan). Ketrampilan kedua yang harus mampu dilakukan adalah presentation skill. Dimana para pelaku layanan dapat mempresentasikan sesuatu dengan jelas, runut, tidak bertele-tele, namun tetap menarik untuk didengar dan dilihat. Kenapa hal ini penting? Karena dengan menguasai ketrampilan ini, mereka akan dapat mengungkapkan dirinya sendiri, perusahaan di mana mereka bekerja, dan tentu mengenalkan produk/jasa yang

akan dijual dengan baik. Selain kedua ketrampilan di atas yang harus dimiliki, tidak kalah penting, mereka harus mempunyai ketrampilan yang dinamakan good interpersonal skill. Bagaimana seorang pelaku layanan harus mempunyai pribadi yang menyenangkan. Istilah kerennya be charming person, luwes, anggun, menarik, dan lain sebagainya. Ini biasanya tercermin terhadap apa yang dipikirkan, apa yang diucapkan, bagaimana ber-attitude dan beretiket dalam pergaulan dan tentu memiliki gestur atau bahasa tubuh yang enak untuk dilihat. Ketrampilan terakhir yang harus mereka kuasai adalah time managemen skill. Ini sangat menentukan juga bagaimana pelaku layanan itu berhasil memuaskan para pelanggannya. Pelaku layanan yang seperti apa biasanya dapat dianggap mempunyai time management skill yang baik? Tentunya merekalah yang mempunyai aktivitas dengan menerapkan disiplin waktu. Semua sudah tersencana, terukur kapan harus melayani pelanggan, berapa lama untuk persiapan alat-alat, kapan ber-makeup, kapan membuat laporan, kapan istirahat, dan lain sebagainya. Keempat skill itulah yang harus

terus dipahami dan dilatih agar mereka menjadi pelaku layanan yang profesional. Coba sekarang kita hubungkan antara ke empat skill tersebut dengan perlakuan dari seorang staf sebuah rumah sakit seperti cerita di atas. Hmmmmmm… satu pun tidak ada yang mereka kuasai. Dari komunikasi yang tidak baik, menjelaskan tidak runut, dan sama sekali terlihat pribadi yang tidak menyenangkan, juga waktu yang dipakai untuk melayani sangat lambat. Siapa yang akan percaya kepada rumah sakit tersebut kalau pelaku layanannya seperti ini? Di tulisan saya berikutnya saya akan mencontohkan bagaimana layanan sebuah rumah sakit yang para stafnya sudah mempunyai empat skill di atas. Materi ini juga terdapat dalam pelatihan dengan Sri Sumahardani Academy dengan judul ‘SERVE WITH LOVE’ atau buku saya dengan judul ‘SERVICE A LA CARTE’. Ingin mengetahui, memahami dan mengaplikasikan layanan ini di perusahaan/instansi Bapak/Ibu? Silakan hubungi kami, dan kami siap untuk membantu. Salam 3SP Salam Senyum Sang Penyihir Sri Sumahardani srisumahardani3SP@gmail.com

Rileks

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

19

TTS tokoh

TTS No. 010 MENDATAR: 2. TANDUS 4. PUYENG 6. BIANGLALA 7. TEGAP 9. FURNITUR 11. WAKIL 12. PENYULUHAN 15. GABUNGAN 17. KECIL 21. TEMAN 22. TANYA JAWAB 24. KAKAK 25. LOTUS 26. KANDANG MOBIL

KETENTUAN MENJAWAB Jawaban ditulis di ­kertas dan masukkan dalam amplop atau di­ tulis di kartu pos. Tem­ pelkan gun­tingan kupon TTS No 010 serta iden­ titas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Ge­ dung Pers Bali K. Na­ dha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Jumat 25 Mei 2018. Pemenang diumumkan Minggu 27 Mei 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World untuk dua orang peme­ nang. Pemenang agar ­mengambil hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

MENURUN: 1. ILMU FAAL 3. GRAHA 5. CERIWIS 8. SINGGUNG 10. GETARAN 12. NEGERI GINSENG 13. DADU 14. CEMETI 16. ALAS MEJA 18. RAIH 19. PETANG 20. GUNDUL 23. SASARAN

TTS No. 008 MENDATAR: 2. DUKU 5. PANJAR 9. BULUTANGKIS 12. POTRET 15. PREDIKSI 17. ATLAS 19. IDOLA 20. MURUNG 22. HARUM 24. SIUMAN 25. SAHABAT MENURUN: 1. PURBA 3. PARASIT 4. PATUNG 6. FLORA 7. ALMANAK 8. GEMPAR 9. BELIA 10. KAKU 11. SPANYOL 13. GESIT 14. SISWA 16. GARANSI 18. ZIRAH 21. REMIS 23. BAUT

Pemenang TTS No. 008 I Gusti Putu Gede Darma

(Br. Abasan, Desa Singapadu Tengah, Gianyar)

Kupon TTS tokoh No. 010

Luh Putu Putri Mariawan

(Jln. Kecubung, Gang Suli No. 22, Denpasar)

Sirkumsisi, HIV, dan Kenikmatan Seksual “Dok, aku bingung nih. Aku ingin menikah dalam waktu dekat ini. Temanku ada yang bilang kalau kelamin laki-laki yang sudah disunat akan bikin terhindar dari penularan penyakit kelamin, termasuk HIV. Tetapi temanku yang lain bilang kalau disunat akan mengurangi kenikmatan saat berhubungan seksual. Kelaminku sih baik-baik saja selama ini. Jadi, sebaiknya bagaimana, Dok?” (Erik, 29 thn) Sirkumsisi atau sunat adalah tindak­an memotong sebagian atau seluruh kulup yang menutupi kepala penis. Ada tiga alasan utama orang menjalani sirkumsisi: alasan kepercayaan, indikasi medis dan pencegahan penyakit. Sirkumsisi telah dilakukan sejak jaman prasejarah, dapat dibuktikan dari gambar-gambar di gua yang berasal dari jaman batu dan makam Mesir kuno. Diperkirakan bahwa di jaman itu sirkumsisi merupakan bagian dari ritual pengorbanan atau tanda pe­nyerahan pada yang disembah, tanda masuk tahapan menuju dewasa, tanda kekalahan atau perbudakan, atau upaya untuk menghambat fungsi seksual yang dianggap berlebihan. Sirkumsisi kemudian dan hingga saat ini diwajibkan dilakukan

pada penganut agama Islam, Yahudi dan beberapa kepercayaan lokal di beberapa daerah tertentu. Secara medis, sirkumsisi harus dilakukan pada kasus phimosis. Kondisi dimana kulup penis anak tidak bisa ditarik ke belakang, sehingga menutup ujung penis yang akhirnya membuat kesulitan untuk buang air kecil dan berisiko infeksi hingga kanker penis jika dibiarkan. Sementara itu, belakangan ini mening­katnya jumlah kasus HIV dan AIDS di dunia, termasuk di Indonesia, lebih banyak dikarenakan dari hubungan seksual yang berisiko dan bukan lagi dari penggunaan tukar menukar jarum suntik saat menggunakan narkoba. Hubungan seksual berisiko misalnya adalah hubungan

seksual dengan pengidap HIV atau infeksi menular seksual, atau hubungan seksual dengan berganti pasangan, tanpa menggunakan proteksi kondom. Anjuran penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV melalui hubungan seksual masih menemui banyak hambatan. Terutama buat laki-laki yang masih enggan dan merasa tabu untuk menggunakan kondom. Termasuk juga mitos bahwa menggunakan kondom itu tidak menyenangkan. Selanjutnya World Health Organization (WHO) dan UNAIDS sempat mengusulkan tindakan sirkumsisi sebagai standar pencegahan HIV. Memang dari beberapa uji klinis yang telah dilakukan menunjukkan sirkumsisi dapat mengurangi penularan HIV hingga 60%. Sirkumsisi diyakini dapat melindungi orang dari infeksi HIV karena kulup penis yang dibiarkan lebih rentan terhadap HIV dan dapat menjadi tempat masuk utama virus. Tetapi berselang tidak lama, The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) malah mengeluarkan pernyataan bahwa sirkumsisi tidak mengurangi risiko tertular HIV di antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki. Dinyatakan bahwa

keputusan untuk merekomendasikan sirkumsisi sebagai sebuah prosedur resmi untuk pencegahan HIV masih belum final. Karena beberapa fakta lain yang menjadi pertimbangannya misalnya bahwa bayi laki-laki yang baru lahir tanpa sempat disirkumsisi pun bisa tertular HIV, dan laki-laki yang sudah disirkumsisi tetapi melakukan aktivitas seksual gonta-ganti pasangan, termasuk juga melakukan aktivitas seksual sesama laki-laki belumlah terlindungi dengan sirkumsisi ini. Maka keputusan akhir yang diperlakukan CDC saat ini, sirkumsisi adalah bersifat sukarela. Sebenarnya sirkumsisi hanyalah mengurangi risiko infeksi HIV, bukan untuk mencegah infeksi. Laki-laki masih harus menggunakan kondom untuk mencegah HIV. Selanjutnya Hak-hak Seksual yang disepakati WHO pada Juni 2009 didasari juga atas penghormatan terhadap integritas tubuh dan hak setiap orang untuk memperoleh kepuasan seksual. Jurnal of Urology April 2015 menyebutkan bahwa sirkumsisi menurunkan kepuasan seksual karena pada kulup penis yang dipotong tersebut terdapat syaraf-syaraf yang sangat peka. Ada kritik bahwa tin-

dakan sirkumsisi yang dilakukan orang tua terhadap anak laki-lakinya mengandung arti bahwa orang tua telah mengambil hak anaknya dalam memutuskan tindakan terhadap tubuhnya, termasuk keputusan dan hak seksualnya. Namun dalam hal ini, pertimbangan keagamaan dan budaya sering kali masih diakui dalam mengambil keputusan. Jadi, bagaimana solusinya? Berdasarkan perkembangan terakhir atas pertimbangan sosial, kesehatan dan hak seksual manusia, maka tentang sirkumsisi dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Keputusan sirkumsisi itu individual, silakan dilakukan jika itu adalah sebuah kewajiban dan keharusan yang diminta oleh kepercayaan, tentu saja dilakukan dengan cara yang bersih atau steril. (2) Kalaupun laki-laki sudah disirkumsisi bukan berarti aman dari infeksi menular seksual, karenanya tetap harus menggunakan kondom saat berhubungan seksual yang berisiko. (3) Perlu diperhatikan hak-hak seksual dengan baik karena pada sebagian orang menghilangkan kulup saat disirkumsisi akan mengurangi kenikmatan seksual.


Bumi Gora

20

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

37 Negara Tampil Memukau di MNEK 2018 Tiga puluh tujuh negara memamerkan aksi-aksi memukau namun menegangkan pada pembukaan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) 2018 di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, minggu lalu.

A

traksi ini diawali dengan aksi terjun payung yang dilakukan 17 penerjun terbaik Angkatan Laut RI yang membawa sejumlah bendera, di antaranya Bendera Merah Putih,

Bendera Angkatan Laut dan Bendera Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu Angkatan Laut juga memeragakan atraksi manufer 6 pesawat AL yang menegangkan nan memukau. Pasukan terlatih AL itu memanjakan

mata ratusan delegasi yang hadir dengan sejumlah manufer. Diawali dengan manufer leader benefit oleh enam pesawat dalam gemuruh tepuk tangan kagum dari seluruh delegasi. Kemudian dilanjutkan dengan atraksi double arrow element 2 dan right echelon break off serta boom burstv element two. Seluruh peserta terlihat tegang ketika memasuki manufer head to head. Yaitu dua pesawat terbang saling berhadapan seakan-akan terjadi tabrakan. Namun, atas kelihaian para pasukan AL menerbangkan pesawat tersebut,

Menteri Pendidikan Nasional bersama Gubernur NTB dalam kegiatan Lomba Kompetensi Siswa SMK Nasional di Lombok

Kegiatan MNEK 2018 yang berlangsung di NTB menghadirkan delegasi dari 37 negara.

yang kuat,” katanya. Untuk itu, dipilihnya prov. NTB sebagai lokasi LKS tingkat Nasional tahun ini diakuinya kian menambah motivasi seluruh insan pendidikan di NTB, karena kami sedang giat berpacu dan berusaha melakukan lakukan percepatan dalam seluruh sektor pembangunan, khususnya pendidikan. “Alhamdulillah tahun kemarin NTB termasuk provinvi Top Mover dlm peningkatan IPM yang salah satu indikator yang menyebabkan NTB termasuk daerah dengan percepatan terbaik untuk IPM adalah indeks pendidikan kami. Maka, kegiatan ini menjadi tambahan semangat bagi seluruh insan pendidikan di daerah kami,” kata Majdi. Sebelum itu Mendikbud RI Muhadjir Effendi mengatakan bahwa pada era revolusi industri ini ditandai dengan penggunaan secara masif teknologi digital dan semakin strategisnya peranan logaritma, termasuk artficial intelegent. Namun bagaimana pun cerdasnya artficial intelegent, tetap saja tidak akan mampu menggantikan peran manusia. Secanggih apa pun sebuah teknologi maka yang membedakannya dengan manusia adalah karena tidak punya kemampuan mencipta/kreativitas. Kreativitas adalah anugerah Allah SWT kepada manusia yang dapat dikembangkan. “Kita harus mendorong anak didik kita untuk mampu berpikir kreatif, yang mana salah satu ciri kreativitas adalah mampu menghadirkan sesuatu yang baru. Jika ingin mutu pendidikan kita tinggi, maka kita harus berani menciptakan standar yang tinggi dalam pendidikan,” kata Mendikbud RI. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI, Hamid Muhammad, Ph.D., mengungkapkan kegiatan ini digelar untuk mempromosikan kompetensi siswa SMK se-Indonesia agar masyarakat bisa menyaksikan kinerja perkembangan edukasi khususnya SMK di Indonesia. Masyarakat juga dapat menyaksikan langsung hasil karya siswa SMK pada stand-stand pameran yang digelar di Halaman dalam dan luar Lombok City Center. Pada kesempatan ini juga diserahkan penghargaan kepada pemenang I olimpiade guru nasional pendidikan dasar tahun 2018 dan pemenang uji sertifikasi kompetensi. (Naniek I. Taufan)

pesawat terbang melintas sempurna dan memukau penonton. Aksi menegangkan pun belum berakhir di manufer head to head. Para penonton kembali terpukau dan merasakan ketegangan ketika atraksi memasuki manufer head to head element 2, yakni satu pesawat terbang berhadapan dengan lima pesawat lainnya. Detik-detik ketika pasawat itu saling melintas, sungguh membuat suasana tegang. Akurasi dan kecerdasan para pilot dari pasukan yang menerbangkan pesawat itu, membuat manufer tersebut berakhir sempurna. Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Laut TNI Laksamana Ade Supandi menyampaikan selamat datang di NTB

kepada seluruh delegasi. Kegiatan MNEK 2018 ini diikuti sejumlah Konsulat Jenderal dan delegasi dari 37 Negara yang dilengkapi pasukan angkatan lautnya. “MNEK 2018 ini dilaksanakan dalam tiga tahap latihan yaitu, harbour phase, sea phase dan civic mission,” jelasnya dalam bahasa Inggris. Ia berharap seluruh tahapan latihan itu berlangsung sukses tanpa ada kendala selama kegiatan itu berlangsung. Pada pembukaan kegiatan tersebut ditandai juga dengan pemukulan gendang beleq dan penandatanganan prasasti MNEK 2018 oleh KASAL RI, Gubernur NTB, Menkominfo dan seluruh ketua delegasi yang hadir. (Naniek I. Taufan)

IKLAN CANTIK

Bunda Ananda

5

Gali dan Kembangkan Bakat Anak dalam Lomba Pelaksanaan Porsenijar Kota Denpasar tahun 2018 baru saja berlalu. Perlombaan berbagai cabang seni yang dipusatkan di Art Center, Denpasar, cukup menyedot perhatian banyak pihak. Ter­utamanya, para pembina, guru sekolah, orangtua atau pendam­ping, dan teman-teman sekolah para peserta lomba.

D

LKS Dorong Anak Berpikir Kreatif

Menanamkan rasa optimisme dalam belajar dan berkarya merupakn hal yang paling sering diungkapkan Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi saat bertemu dengan para siswa dalam berbagai kegiatan pendidikan. Hal yang sama juga kembali diungkapkannya kepada para siswa dalam kegiatan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Nasional yang diikuti oleh sekolah-sekolah kejuruan se-Indonesia yang diselenggarakan di Lombok City Center (LCC), 7-11 Mei 2018 Provinsi Nusa Tenggara Barat. Dalam kegiatan ini, ia mengungkapkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah sangat membanggakan. Karena telah dibekali ilmu terapan dan keterampilan, rata-rata mereka sudah siap kerja dan berkualitas. Berbicara tentang kualitas, lulusan SMK di Indonesia juga sudah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan negara lain. LKS tingkat nasional ini dihadiri oleh 3.500 peserta dan undangan yang terdiri dari siswa-siswi SMK se-Indonesia dan merupakan rangkaian dari Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018. Di depan Menteri Pendidikan RI, Muhadjir Effendi, yang hadir pada kegiatan ini Majdi mengungkapkan bahwa optimisme dan percaya diri, tidak akan takut menghadapi perubahan apapun. Ia juga berharap adanya akses pendidikan di tengah program prioritas yang ada. “Bagi anak-anak kami, pemerataan itu segalanya. Bagaimana caranya agar mereka bisa tetap belajar dimana pun, dengan biaya yang murah namun kualitas pendidikan yang baik,” ujar Majdi. Sebagai provinsi yang tengah giat membangun sektor pariwisata, sebagai salah satu dari dua sektor unggulan, kehadiran lulusan SMK ke NTB ini diakuinya membuka ruang informasi. Banyak ruang kerja yang tercipta dalam kantong industri pariwisata yang membutuhkan tenaga kerja, dan itu banyak terpenuhi dari SDM lulusan SMK. Baik itu sektor perhotelan, restoran maupun sektor pendukung pariwisata yang lain. “Bahkan, sejak sepuluh tahun dari diluncurkan pada tahun 2008 lalu, salah satu program kami, yakni 100.000 wirausaha baru, menunjukkan bahwa sekitar 18 -20 % dari ruang wirausaha baru yang terbangun, enterpreunernya adalah mereka siswa-siswi lulusan SMK, yang punya semangat wirausaha

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

i akhir perlombaan, nama-nama pemenang langsung diumumkan. Terkadang, tidak semua hasil penilaian dewan juri bisa diterima dengan lapang dada oleh para peserta, Pembina, para guru maupun orangtua peserta lomba. “Terus terang saya tidak puas dengan hasil penilaian dewan juri. Kenapa yang bacanya biasabiasa saja bisa menang. Kasihan anak yang benar-benar memiliki potensi, seakan-akan dipatahkan semangatnya. Jadinya anak tidak mau lagi ikut-ikut lomba,” ujar seorang Bapak kepada orangtua peserta lain yang putri-putri mereka belum berhasil menang. Rasa ketidakpuasan terhadap penilaian juri diakui Ni Made Meni, S. Pd. memang kerap terjadi di setiap lomba. “Semua pasti menilai anak kita atau anak didik kitalah yang

Sudut Pandang

M

akanan yang digoreng mempunyai citarasa yang lebih enak dibandingkan dengan makanan yang tidak digoreng. Tetapi dampak merugikan lebih banyak dibandingkan yang menguntungkan. “Minyak yang dipanaskan akan berubah menjadi minyak trans yang sangat berbahaya untuk tubuh manusia, salah satunya adalah kanker, dll. Kalau kita terlalu sering makan makanan gorengan akan menyebabkan obesitas dan penumpukan lemak pada saluran darah. Penumpukan tersebut menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung,” jelas Ida Ayu Eka Padmiari, SKM.,M.Kes. Selain itu, lemak yang tinggi akan menyebabkan kerja empedu dan hati dalam tubuh meningkat sehingga lama kelamaan kelenjar empedu dan hati mengalami kelelahan bahan mengalami kerusakan. Ahli gizi Poltekkes Denpasar ini memberikan beberapa jenis makanan sehat untuk tubuh, antara lain: 1.Kandungan nutrisi dan serta yang ada pada beras merah sangat baik untuk penderita diabetes serta beras merah juga baik untuk mencegah datangnya ge-

terbaik. Tetapi kita kan tidak tahu bagaimana penilaian juri dan selera juri. Meski demikian keputusan juri tetap harus kita hormati,” ujar Kepala SDN 3 Pemecutan ini. Karena, khususnya di bidang seni, penilaiannya sangat abstrak, dan relatif, berbeda dengan cabang olahraga yang penilaiannya sudah sangat jelas. Beberapa cabang seni yang dilombakan untuk anak SD, di antaranya lomba melukis, nyurat basa Bali, baca puisi (bahasa Bali dan Indonesia), mesatua Bali, macepat, macecimpedan, meyanyi solo, dan tari kreasi baru. Dari sekian cabang seni yang dilombakan, Made Meni yang selalu mendampingi anak-anak didiknya berlomba ini mengatakan hanya nyurat basa Bali dan melukis saja yang kriterianya jelas karena ada bukti fisik dan semua

orang bisa melihatnya. “Seperti dalam mesatua Bali, ada peserta yang sampai jingkrak-jingjrak dibilang itu drama. Karena itu, saran saya, dalam teknikal meeting, semuanya harus benar-benar jelas dan terukur pasti, serta bisa

dimengerti Pembina/guru sehingga bisa mengarahkan anak didiknya. Dan sekadar masukan, untuk juri, cari juri dari luar Denpasar agar lebih independent,” ucapnya. Terlepas dari itu semua, istri dari I Made Warna ini mengatakan Porsenijar sangat bagus untuk menggali dan menumbuhkembangkan bakat anak. Ajang ini pun diharapkan bisa terus kontinyu dalam rangka membentuk bibit-bibit seniman dan olahragawan sejak dini. Ketika anak-anak berhasil berprestasi, ada kebanggaan dalam diri mereka, orangtua, serta sekolahnya, dan prestasi ini pun bisa dipakai untuk bekal mencari sekolah ke tingkat berikutnya. Dalam sebuah perlombaan pasti ada kalah-menang, karena itu jiwa sportivitas harus benar-benar dimiliki tak hanya oleh peserta, namun oleh semua pendukungnya. Yang menang jangan berpuas diri. Yang belum menang tetap sudah menjadi pemenang di

antara mereka yang belum berani tampil, hanya saja kali ini belum beruntung. Berarti harus lebih giat berlatih. Dari semuanya itu, Made Meni mengajak semua pihak untuk melihat nilai positif sebuah ajang lomba untuk anak yakni bakat-bakat mereka bisa tersalurkan. Dan sebagai orangtua, harus merasa bangga bahwa kita sudah benar mengarahkan anak. Dari lomba ini pula, anakanak akan mulai mencintai seni dan budayanya. Untuk sekolah, ajang lomba ini bisa menjadi jalan untuk membuat populer nama sekolahnya. “Dan, sekolah-sekolah yang belum berhasil pun akan termotivasi untuk bersaing positif dalam hal ini,” tandas ibu dua putra, Yoga Pramerta dan Ari Sastrawan in. Untuk Porsenijar kali ini, SDN 3 Pemecutan yang dipimpinnya sejak tahun lalu, berhasil meraih Juara 1 Melukis, Juara Harapan 1 Baca Puisi. Dan belum lama ini di Festival Lomba Seni Siswa Nasional tingkkat Kota Denpasar, siswanya berhasil meraih Juara 1 dalam bidang gambar bercerita. (Inten Indrawati)

Made Meni bersama anak didiknya yang berhasil meraih Juara 1 Lomba baca puisi di kecamatan Denbar, dan Juara Harapan 1 di Kota Denpasar dalam ajang Porsenijar

Hati-hati Penumpukan Lemak jala penyakit diabetes. 2.Jenis sayuran brokoli sangat banyak manfaatnya, terutama untuk mencegah berbagai penyakit. Antara lain penyakit jantung, kanker, tulang keropos, stroke dan masih banyak lagi. Hal tersebut dikarenakan brokoli mempunyai kandungan antioksidan, mineral, kalium, kalsium, zat besi, mineral, vitamin C, B, E, K dan beta karoten.Sehingga sangat baik bagi kesehatan. 3.Sayuran bayam mempunyai fungsi untuk menghaluskan kulit, menghambat enzim tirosinase, menjaga setamina otot, memperbaiki kerja insulin, pembekuan darah yang benar dan masih banyak lagi. 4.Kandungan pada teh hitam sangat

banyak manfaatnya, antara lain meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah kanker, anti peradangan, mengobati jantung dan penyakit diabetes. Kandungan omega 3 pada ikan salmon mampu untuk menurunkan resiko kanker, memerangi penyakit jantung, mengobati mata kering dan melindungi sendi. 6.Manfaat yoghurt dapat melan-

carkan pencernaan seperti diare dan mampu mengobati kondisi pencernaan, antara lain penyakit usus, kanker usus besar selain itu juga mampu untuk mengatur tekanan darah dan mencegah osteoporosis. Hal tersebut dikarenakan kandungan bakteri baik yang ada pada yoghurt. 7.Kandungan pada alpukat mampu untuk mencegah penyakit jantung,

kanker, dan masalah mata. Karena alpukat mempunyai lemak tak jenuh dan kaya akan vitamin. 8.Telur kaya akan protein, vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk meningkatkan konsentrasi, memperkuat pengelihatan, menjaga berat badan, mengembangkan otak dan dapat mencegah gejala kanker payudara. (Wirati Astiti)

Selalu Minum Air Putih

Berikut ini tips makan sehat ala Putu Diah Chandra Dewi, S.H., M.Kn: - Baru bangun tidur, tidak langsung makan dan minum. - Pukul 8-9 pagi minum air putih hangat dengan lemon (1 liter) - Pukul 9 pagi bisa makan putih telor, chia pudding, roti gandum topping almond butter, granola, yogurt plain - Pukul 12-1 siang, konsumsi nasi merah (porsi kecil), sayuran (semangkuk), ikan/daging (steam), tempe/tahu (Sebelum makan, minum air putih dulu agar usus tidak kaget. Jadi selama makan tidak minum, tapi 20 menit setelah makan, baru minum). - Pukul 2 siang minum 1 liter air - Pukul 4-5 sore camilan : kacang

a­ lmond (5 biji), dark chocolate, energy balls (campuran kacang almond dan kurma), green juice, detox tea, air kelapa, buah - Pukul 6-7 sayuran & daging/ikan (no carbo) - Pukul 8 stop makan Catatan : Jika mengonsumsi krupuk, cukup 1 saja setiap hari (ukuran kecil/besar). Untuk mie, pilih yang gluten free atau soba buckwheat lebih sehat. Kesempatan untuk makan apa saja termasuk jajan-jajanan ada di pukul 4 sore. Namun tetap diingat porsi dan keperluan tubuh. Selalu pilih yang lebih sehat. Zaman now , nasi bisa diganti de­ ngan quinoa dan jika ingin ngemil selalu pilih pisang atau buah lainnya. (Sri Ardhini)


Inspirasi

4

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Metropolitan

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Jangan Berhenti Belajar

21

Dalam sebuah sebuah wawancara dengan wartawan sempat ditanya tentang pandangan Menteri Susi Pudjiastuti tentang pentingnya pendidikan. Menurut Susi, pendidikan penting bagi setiap orang. Pendidikan katanya adalah salah satu kunci untuk meraih kesuksesan hidup. Jangan melihat dirinya yang tidak sempat mengenyam pendidikan (formal) tinggi namun bisa sukses dalam hidup bahkan bisa menjadi menteri. Karena sesungguhnya meski tidak bersekolah tinggi (formal) namun dalam kehidupannya dia banyak belajar dan mendapat banyak ilmu lewat pengalaman-pengalamannya di lapangan.

“S

aya memang hanya sampai kelas 2 SMA, namun semangat belajar saya tak pernah surut. Belajar itu tidak harus selalu duduk di kelas. Sepanjang perjalanan hidup saya adalah tempat belajar,” tegas Susi yang mendapat gelar Doktor Honoris Causa dari dua perguruan tinggi, Universitas Diponegoro (2016) dan Institut Teknologi Bandung (2017). Gelar tersebut bukan ‘hadiah’ namun untuk mendapatkannya Susi juga menjalani serangkaian tes yang dilakukan tim Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Hasil tes Susi sebelum menerima HC dari Undip tergolong tinggi yakni nilai 9, setara dengan kualifikasi seorang doktor. Proses panjang juga dilakukan ITB sebelum memberi Susi gelar Doktor HC pada November 2017 lalu. Susi adalah orang ketiga selama 60 tahun ITB berdiri yang menerima gelar Doktor HC. Tina Toon, penyanyi juga artis, sepakat dengan Menteri Susi. Menurut dia, pendidikan formal memang bukan satu-satunya kunci meraih kesuksesan hidup. Untuk menjadi sukses, kata Tina, harus memenuhi berbagai macam persyaratan bukan hanya pendidikan tinggi. Yang pasti, untuk mencapai kesuksesan orang harus berilmu dan mau bekerja keras. Bicara ilmu, kata Tina, bukan hanya didapat dari bangku sekolah (kuliah) saja atau lewat pendidikan formal, tapi ilmu bisa didapat dari mana saja. Kesuksesan datang bukan kebetulan atau sebuah keajaiban, tapi melalui proses panjang dimana di sana ada kerja keras dan ketekunan. “Bu Susi adalah sebuah con-

TINA

TOON

toh yang baik. Jangan dilihat soal sekolah formal Bu Susi yang tidak tinggi tapi bisa sukses hidupnya, pengusaha sukses bahkan kemudian jadi menteri. Tapi yang harus dillihat bagaimana dia belajar dan bekerja keras dalam kehidupannya. Pengalaman hidupnya adalah sebuah proses belajar yang luar biasa, yang mungkin lebih dibanding kitakita yang sekolah tinggi. Beliau mendapat dan menyerap banyak ilmu dari perjalanan hidupnya. Dan itu bagi aku sangat luar biasa sekali,” ungkap Tina. Bicara pendidikan, mantan penyanyi cilik yang terkenal dengan lagu ‘Bolo-Bolo’ itu menyebut, pendidikan adalah hal yang penting dan hal itu juga mendapat dukungan dari keluarganya. “Jadi sekalipun aku sibuk berkarier di entertainment, pendidi-

kan tidak boleh terbengkalai. Karena bagi aku dengan pendidikan yang baik dapat menunjang karier di dunia entertainment juga pekerjaan aku lainnya,” tutur pemeran Kirana dalam film ‘Cinta Dalam Kardus’ ini. Bicara pendidikan, memang Tina luar biasa. Dia tamat S1 dalam ilmu komputer namun ketika S2 dia justru mengambil pendidikan yang berbeda yakni hukum perpajakan. Tina mengaku sempat ‘termehek-mehek’ lantaran ilmu hukum perpajakan s a n g a t b e rbeda dengan ilmu komputer. Tapi dia tak putus asa. Meski sulitnya minta ampun, Tina yang berotak cerdas belajar keras. “Sulit sekali karena kan beda. Tapi banyak yang bantu aku, mulai dari teman sesama mahasiswa hingga para dosen. Selain itu aku fokus dan belajar intensif selama berbulanbulan. Baru bisa mengikuti dan

Ilustrasi mudik lebaran

akhirnya lulus dengan baik,” ujar Tina. Untuk diketahui, Tina berhasil menyelesaikan S2-nya dengan cumlaude. Atas hasil sangat memuaskan itu, Tina mendapat pujian dari semua pihak khususnya di Universitas Tarumanegara tempatnya belajar. Tahun lalu, Tina di wisuda dan resmi menggunakan gelar Magister Hukum. Bersamaan dengan Tina, juga diwisuda adik semata wayangnya, Himawan Hermanto, yang juga meraih cumlaude untuk jurusan S1 Teknik Sipil. Belum puas dengan gelar S2nya, kini Tina pun kuliah lagi.

Tina Toon bersama keluarga

“Iya sekarang saya kuliah lagi, mengambil S1 jurusan hukum,” ujar Tina sambil tertawa. Lho? Menurut Tina, S2 nya adalah Hukum Perpajakan, sementara dia berkeinginan suatu saat bisa menjadi pengacara. Untuk bisa menjadi pengacara dia harus mimiliki S1 Hukum. “Maka itu aku sekarang kuliah lagi,” ucapnya. Ilmu Hukum Perpajakan, kata Tina, sangat penting sebagai pengetahuan juga bisa membantu bisnis pribadi dan keluarganya. Mencari ilmu seluas-luasnya, sedalam-dalamnya, kata Tina, tidak membuatnya bosan. Dirinya mengaku sangat suka belajar. Karena ilmu-ilmu yang didapat itu bukan hanya b i s a m e m b a n t u d irinya tapi juga bisa dipakai dalam membantu orang lain. “Bagi aku kesuksesan itu bukan semata berpendidikan tinggi, sukses secara finansial, tapi sukses adalah jika diri kita bisa berguna bagi orang lain. Sukses adalah jika diri kita diperlukan oleh orang lain. Untuk apa pendidikan tinggi, sukses finansial tapi menjadi orang yang egois dan tidak peduli pada lingkungan dan orang lain,” ungkap Tina. (Diana Runtu)

“Hore libur panjang,” ujar Sasi, guru SD Negeri di daerah Jakarta Barat. Tak heran dia sumringah karena cuti bersama Lebaran ditambah tiga hari, dengan demikian cuti bersama menjadi tujuh hari. Jika ditotal libur Lebaran menjadi 10 hari, mulai dari 11 Juni hingga 20 Juni. Sementara tahun lalu 2017, libur bersama (termasuk libur hari raya Idul Fitri) hanya tujuh hari.

K

Cuti Bersama Ditambah

PNS Sumringah, Swasta Resah tapi tidak demikian halnya dengan kalangan swasta yang sebelum penetapan libur Lebaran oleh pemerintah, melakukan protes keras. Mereka menganggap perpanjangan libur dari yang tadinya 7 hari menjadi 10 hari mengganggu produktivitas. Apalagi untuk swasta konsekuensi dari penambahan libur itu adalah pemotongan cuti tahunan pegawai. Menurut Hariyadi Sukamdani,

Konpres libur lebaran 2018

eputusan libur bersama ini tentunya disambut gembira khususnya kalangan PNS dan instansi-instansi pemerintah. “Senang dong karena waktu kumpul keluarga bisa lebih lama. Beda dengan tahun lalu terpaksa pulang terbirit-birit karena memperhitungkan macet, dll. Belum lagi ada peringatan wajib masuk pada hari pertama, kalau tidak, akan ada sanksi,” ungkap Sasi yang berniat mudik ke kampungnya di Indonesia Timur. Para PNS maupun pegawai instansi pemerintah boleh saja senang,

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), tidak semua pekerja senang dengan kebijakan libur yang terlalu lama. Karena cuti bersama yang diperpanjang akan mengurangi jatah cuti tahunan mereka. “Banyak karyawan keberatan karena karyawan kan punya hak cuti tahunan 12 hari. Dengan adanya cuti tahunan diperpanjang berarti hak cuti mereka terpotong,” jelasnya. Sepakat dengan Hariyadi, pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagyo mengatakan, penambahan liburan meresahkan pekerja karena cuti tahunan mereka dipotong. Padahal bisa saja mereka

(pekerja) sudah memiliki rencana tertentu untuk memanfaatkan jatah cuti tahunannya. “Negara sudah masuk wilayah privat terlalu jauh. Harusnya tidak ada tambahan cuti Lebaran,” kata Agus seraya mengingatkan tidak semua penduduk Indonesia beragama Islam. Belum lagi, sektor industri, pasti dirugikan. “Bagaimana bila industri mendapat ekspor luar negeri pada akhir Juni tapi tidak bisa dikerjakan lantaran pegawai masih libur. Kerugian ini kan yang menanggung pihak perusahaan bukan negara,” tegasnya. Terjadinya polemik atas keputusan pemerintah yang menambah waktu cuti Lebaran, kata Tulus Abadi, Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, hendaknya menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dalam proses pembuatan kebijakan publik. “Semua pemangku kepentingan, apalagi pemangku kepentingan utama harus diajak bicara dan dilibatkan secara intens,” ujar Tulus. Harusnya pemerintah mempunyai kalkulasi yang matang dan komprehensif tentang seberapa signifikan benefit ekonomi mudik Lebaran dibanding dampak sosial-ekonomi lain. Berbagai pandangan kontra tersebut akhirnya didengar pemerintah. Meski keputusan cuti bersama tidak berubah, namun pemerintah memberi catatan yakni untuk swasta bersifat fakultatif. “Keputusan cuti bersama di perusahaan swasta disesuaikan saja berdasarkan kesepakatan pengusaha dan pekerja. Mereka bisa menentukan sendiri kapan mau cutinya. Karena kan biasanya permintaan pada Lebaran itu tinggi, dan perusa-

Haryadi Sukamdani

Agus Pambagyo

haan harus kejar target. Jadi silakan disesuaikan,” ungkap Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri.

menggunakan kalender tradisional Khmer yang didasarkan pada pergerakan bulan. Di ASEN, setelah Kamboja, Indonesia berada di ranking kedua, kemudian disusul Myanmar 20 hari libur, Filipina 18 hari libur, Thailand 16 hari libur, Malaysia, Vietnam, Brunei 15 hari libur, Singapura 11 hari libur dan Laos di bawah 15 hari. Sementara Sri Langka berada di ranking kedua dunia dengan 25 hari libur. India juga masuk dalam negara dengan jumlah libur terbanyak, meski untuk tahun ini tidak sebanyak Indonesia yang mencapai 24 hari. India memiliki 21 hari libur, banyak di antaranya adalah liburan perayaan keagamaan seperti Diwali, Maha Shivratri, Vaisakhi, Idul Fitri, Natal, dll. Namun kata worldatlas, tiga hari libur utama India adalah Hari Kemerdekaan (15 Agustus), Hari Republik (26 Januari) dan Ulang Tahun Mahatma Gandhi (2 Oktober). (Diana Runtu)

KAMBOJA NEGARA LIBUR TERBANYAK Bicara libur (hari raya plus cuti bersama), Indonesia termasuk negara terbanyak hari liburnya. Tahun ini saja, pemerintah sebelumnya menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama 21 hari, dengan rincian hari libur nasional 16 hari dan cuti bersama 5 hari untuk Hari Raya Idul Fitri dan Natal. Namun dengan keputusan yang diumumkan Senin 7 Mei lalu ada penambahan tiga hari, dengan demikian total libur nasional dan cuti bersama menjadi 24 hari. Meski jumlah hari libur Indonesia termasuk terbanyak di dunia, namun ranking pertama negara yang banyak libur nasionalnya berdasarkan data worldatlas adalah Kamboja dengan 28 hari libur. Banyaknya hari libur di Kamboja terkait dengan perayaanperayaan agama Buddha. Kamboja


22

Sudut Pandang

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Pola Makan Menuju Hidup Sehat Makanan sehat adalah salah satu faktor pendukung kehidupan kita. Makanan sehat ini pula yang akan menghasilkan energi juga zat pengatur dan zat pembangun tubuh lainnya. Ada juga yang menyebut makan sehat juga berarti tidak memiliki pola makan berlebihan pada siang dan malam juga tidak kekurangan nutrisi. Bagaimana pengertian makan sehat menurut Putu Diah Chandra Dewi, S.H., M.Kn., seorang personality development di Kota Denpasar.

C

handra pun sepakat kesehatan adalah hal terpenting da­ lam hidup. Jika tetap sehat, maka setiap orang bisa melakukan aktivitasnya. “Untuk tetap sehat ternyata salah satu­ nya bersumber dari sesuatu yang sangat sederhana yaitu ‘makanan’. Mengonsumsi makanan sehat bukan berarti berdiet, namun rahasia kesehatan tubuh manusia bersumber pada makanannya,” ujar Chandra yang selalu tampil segar dan rapi ini. Baginya, makanan sehat adalah

makanan yang mengandung serat dan bernutrisi. Artinya makanan tersebut memiliki kandungan en­ zim tinggi sehingga memberikan nutrisi pada tubuh. Banyak teori tentang kesehatan dan pengeta­ huan tentang makanan sehat yang memberitahu ini dan itu, untuk banyak tujuan. “Menurut saya, ka­ lau makanan sehat seperti sayuran tidak diolah dengan bersih, maka tidak lagi menjadi makanan sehat karena debu, pestisida dan tanah masih melekat padanya. Apalagi sayuran dimakan mentah dan minim proses pengolahan (raw).

Begitu pula cara memasak yang salah, bisa menghilangkan kan­ dungan nutrisi di dalam makanan tersebut, ” papar Chandra. Ia juga mengatakan tubuh manusia memerlukan enzim dan inilah yang kita harus jaga. Sebab ketika enzim dalam tubuh terpenuhi, tidak hanya kesehatan yang didapat, namun juga kulit halus, bersih dan wajah segar pasti dimiliki. Selain itu kesehatan usus juga perlu dipelihara, karena usus merupakan salah satu penyebab sumber penyakit. Makanan yang tidak dikeluarkan dan menumpuk dalam usus yang mengakibatkan suatu penyakit di kemudian hari biasanya keluar saat tua nanti. Mengubah pola makan, tentu merupakan sebuah cara menuju hidup sehat. Pilihlah makanan yang akan kita konsumsi, agar tubuh merasa nyaman, terhindar dari risiko penyakit dan tentu akan punya lebih banyak energi untuk beraktivitas. “Kita yang bisa mengatur keperluan tubuh perihal berapa kalori yang masuk setiap harinya. Memang banyak sekali godaan di luar sana untuk makanan enak. Sebaiknya pintarlah memilih

yang akan dikonsumsi. Misalnya pergi ke suatu undangan yang menyediakan berbagai macam makanan, kita tidak harus kalap mengambil semuanya. Pilihlah apa yang diperlukan tubuh, jika hari ini belum masuk protein, pilih makanan berprotein,” tuturnya . Chandra juga me­ ngatakan membuat pola makan sendiri juga merupakan cara lain menuju sehat. Membawa rantang atau bekal dari rumah, walaupun hanya makanan kecil seperti timun yang banyak mengan­ dung kadar air. Perhatikan bahwa tidak

semua sayur atau buah itu sehat, tidak semua buah bisa dimakan saat perut kosong atau dima­ kan dengan kulitnya. Atur jad­ wal makan, misalnya setiap 2 jam sekali makan porsi kecil. Hidup sehat bisa menstabil­ kan suasana hati dengan berpikir sehat, beristi­ rahat cukup, mempunyai lingkungan yang sehat dan makan sehat. Itu adalah obat. (Sri Ardhini)

Putu Diah Chandra Dewi, S.H., M.Kn.

Makan “Berat” di Siang Hari

Foto: KapanLagi.com

Menjaga kesehatan di usia 50 tahun ke atas agak sedikit berbeda dengan ketika berusia muda. Hal ini dikarenakan di usia ‘50 tahun plus’ kondisi fisik maupun psikis sudah jauh menurun dibanding kala muda. Karenanya cara menjaga kesehatan pun menjadi lebih ekstra. “Aku mengurangi ma­ kanan yang mengandung karbohidrat dan tidak makan pada malam hari. Jadi kalau bisa ya pukul 18 ke atas sudah tidak makan. Ka­ laupun sesekali lapar, ya aku makan buah-buahan saja. Kalau ada acara tertentu dimana aku terpaksa ma­ kan, ya paling sedikit aja. Toh kan acara tidak setiap hari,” ungkap Cut Yanthi berbicara tentang caranya menjaga kesehatan. Di usia yang sudah tidak muda lagi, dirinya harus ekstra menjaga kes­ ehatan. “Jadi di usia kayak gini harus jaga kesehatan. Makanan misalnya, nggak bisa seperti dulu lagi ketika masih

muda, makan semaunya. Apapun yang aku suka, aku makan. Aku dulu pengemar kuliner, jadi ada makanan enak di mana saja pasti diburu. Sekarang nggak lagi,” kata perempuan berusia 55 tahun ini. Dirinya juga tidak minum kopi, tidak merokok dan minum teh hanya kadang-kadang. “Minum teh tapi bukan black tea ya. Tapi teh-teh ringan. Aku perbanyak minum air putih. Alhamdulilah sehat. Hasil cek lab aku clear,” jelas Yanthi yang mengaku tidak pernah tidur larut malam. Soal makanan, kata artis yang memulai kiprahnya di layar lebar lewat film ‘Melacak Primadona’ tahun 1985, sebenarnya dia tidak memiliki pantangan. Semua bisa dimakan, hanya saja jangan berlebih. “Segala sesuatu yang berlebih memang tidak baik. Aku makan “berat” hanya siang hari. Itupun nasi dua sendok, trus buah-buahan dan sayursayuran. Kalau pagi aku bikin juice seledri yang dicapur dengan buah-buahan,” ucap pengegmar ikan laut ini. Kalau berbagai makanan beru­

saha dibatasi oleh Yanthi, lain halnya dengan cabe. Ia men­ gaku sangat gemar makan cabe (sambal) sekalipun tanpa nasi. “Kayak­n ya sulit makan kalau nggak ada sambal. Mungkin ke­ biasaan ya. Aku bisa tuh makan cabe tanpa nasi. Jadi makan cabe dan lalapan saja,” kata pemeran film ‘Ketika Cinta Bertasbih 1 dan 2’ ini sambil tertawa. Tapi, mau-tidak mau pada bulan Ramadhan nanti dia harus mengurangi makan cabe. “Demi kesehatan, aku harus kurangi makan cabe selama Bulan Puasa. Ya paling cocol-cocol sedikit supaya ada rasa pedas. Biasanya salah satu menu Bulan Puasa, aku buat sambal khas dari kelapa muda yang dibakar kemudian ditumbuk. Agar rasanya makin enak ditambah sedikit cabe dan teri,” tuturnya. Untuk bisa sehat, bukan hanya makanan, olahraga serta istirahat teratur, tapi yang juga pent­ ing dijaga adalah pikiran. Tetap berupaya berpikir positif. Hal itu penting sekali karena pikiran negatif bisa menjadi sumber dari berbagai penyakit.

“Jaga jangan sampai stres. Serahkan semuanya pada Allah karena Dia yang Maha Tahu. Makanya saya bisa tenang, enjoy,” ujar Yanthi yang setiap hari meluangkan waktu 30 menit untuk berolahraga. Menjawab tentang belakan­ gan makin banyak wanita terke­ na kanker, Yanthi menjawab, ada dua hal yang bisa membuat orang terkena kanker. Selain masalah keturunan juga karena gaya hidup. Ketika kita hidup tidak teratur, merokok, alko­ hol, sering begadang, dll, maka peluang untuk terkena penyakit mematikan itu besar. “Tapi kalau aku perhatikan, kebanyakan dari mereka yang terkena adalah karena pola hidup yang tidak sehat yang dijalaninya. Makan tidak tera­ tur, istirahat tidak teratur, dll,” kata Yanthi tetap eksis di dunia hiburan. “Saya kerap mendapat tawaran main dfilm, cuma tidak bisa semua diterima. Saya kan harus tahu dirilah. Suami tidak melarang tapi kita yang harus tahu membatasi diri,” tutur ibu lima anak ini. (Diana Runtu)

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Sosialita

3


Espresso

2

GORO-GORO

PRT G Putu Wijaya “Selamat pagi!” Amat dan Bu Amat menoleh. Bu Amat terkejut. “Beti?” Amat pun heran. “Nora?” “Batty.” “Betti? Bukan Nora?” “Batty! Pakai a dua t dan y!” Amat mau membantah, tapi Bu Amat memotong. “Katanya ke Hong Kong?” “Sudah di-cancel.” “O, ya? Kenapa?” “Belum baca koran?” “Ada apa?” “Nora mati ditabrak mobil.” Bu Amat dan Amat kaget. “Aduh! Kapan? Waktu itu dari sini sudah kelihatan teler. Omongannya kacau!” “Tidak! Salah! Nora bukan pemakai. Dia teler kalau menghadapi orang teler! Ya aku tahu sekali itu. Dia gugup mau pulang sudah terlalu malam, takut kehabisan bus, dia nyebrang jalan dan ditabrak lari anak muda yang mabok. Mati di tempat. Tapi sebelum mati ada saksi mata sempat mendengar pesan terakhirnya. Dia bilang: aku dinista, aku dihina, aku dipermalukan!” “O, ya? Dinista, dipermalukan bagaimana?” “Masak dia mau dipestakawinkan di Gelora Bung Karno.” “Ya, Tuhan itu kan kejadian di sini. Itu ..” Amat menginjak kaki istrinya supaya diam. “Ssttt !” Bu Amat teriak. “Aduh! Jangan injak kakiku! Kalau ada orang cantik mesti kakiku jadi sasaran! Maaf, tapi itu ceritanya bukan begitu, masalahnya ..” “Stop! Kalau mau membela diri nanti di pengadilan! Berunding dulu sama pengacara sampeyan.

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

Aku datang hanya dengan maksud baik untuk memberitahukan bahwa kematian tragis pada saudara kembarku itu harus diselesaikan secara hukum positif!” “O, Nora itu saudara kembar Bety? “Pakai a dua t dan y! Ya. Aku dan Nora kembar identik!” “Kembar siam?” “Bukan! Kembar i-den-tik! Kembar sama sebangun! Kami seperti barang cetakan. Bulu-bulu di tubuh kami pun sama panjang dan jumlahnya!” “O, kembar-kembir! Pantesan persis seperti satu orang. Sampai kami keliru! hanya pakaiannya yang beda. “Kami saling mencintai. Kematian Nora adalah kematianku. Aku sudah kehilangan 10 kilogram berat badan karena sedih. Untuk itu aku akan menuntut keadilan! Ini kuasa hukumku Pak Uchock. Pak!” “Pak Ucok?” “Uchock! Pakai CH dan CK. Ucok!” Kuasa hukum itu kontan nyeletuk, mengoreksi. “UCHOCK.” “Ya! Ucock!” “U-CH-O-CK!” “ Ya, ya! Cock! Nama aja ribut! “Soalnya cock dan chok itu beda, kurang ..” “Diem! Nanti feenya dinaikkan 5 persen!” “Oke! Chok, chock atau cock,

terserah!” Bu Amat dan Amat bisikbisik. “Maaf, jadi Bapak ini pak Ucok?” “Siapa?” “Jadi Bapak ini. Pak Ucok?” “Maaf pakai u ch dan ck” Batty memotong. “Ya!” Bu Amat membisiki suaminya. “Sama, Pak.” Amat kemudian bertanya. “Apakah Pak Uchock sama...” “Profesor DR.dr. DR (HC) Uchock! “Maksud saya, apakah Prof. DR.dr. DR (HC) Uchock sama dengan pak Ucok pukrul bambu yang menjadi kuasa hukum saudara Bojog, tukang bakso daging tikus yang mau mengadukan saya sudah membuat penistaan?” Batty menjawab. “Sama. Tapi dalam kasus bakso tikus Prof tidak dibayar, karena itu terkait dengan penegakan HAM yang akan menaikkan ranking Prof, di mata internasional. Jadi malah Prof yang membayar agar perkara itu boleh ia tangani. Tapi dalam kasus pembunuhan Nora, Prof melakukan secara profesional dengan fee satu miliar. Prof. memotong. “Katanya ditambah 5 persen!” “Itu di-cancel. Satu M sudah sangat pantas. Karena masih ada satu kasus lagi. Ayo Prof dimulai saja.”

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Edisi 1003/ 14 - 20 MEI 2018

Makanan Sehat Miliki Komposisi Seimbang

Implementasi Makan Sehat

Banyak cara yang dilakukan untuk mendapatkan hidup sehat. Salah satunya mulai dari menerapkan pola makanan sehat. Ada yang memilih vegetarian, raw food, dan mengurangi gorengan. Masingmasing orang tentu punya pilihan dan kiatnya. Tokoh edisi minggu ini menggali pengalaman tentang implementasi pola makan sehat menuju hidup sehat. Memilih makanan sehat ternyata tidak mudah karena harus menyesuaikan dengan komposisi yang diperlukan tubuh. Makanan yang sehat tentu adalah makanan yang bersih alias higienis. Ini adalah syarat yang dianggap mutlak karena makanan yang tak terjaga kebersihannya tentu adalah sumber penyakit utama. Menurut WHO, tidak semua makanan enak selalu sehat. Beberapa diantaranya cen­ derung menjadi makanan tidak sehat dan mengancam kesehatan tubuh. Mengubah pola makan, tentu merupakan sebuah cara menuju hidup sehat. Pilihlah makanan yang akan kita konsumsi, agar tubuh merasa nyaman, terhindar dari risiko penyakit dan tentu akan punya lebih banyak energi untuk beraktivitas. Masing-masing orang memiliki pola yang berbeda. Ada yang memulai dengan mengonsumsi makanan yang dipanggang, direbus, dan dikukus serta menghindari makanan yang di­goreng. Ada yang mengonsumsi sedikit nasi, yakni hanya 3-5 sendok makan dan lebih banyak makan sayur dan buah. Plus minus makanan yang digoreng dan direbus juga kami sajikan berdasarkan penjelasan ahli gizi. Semoga informasi yang kami berikan bisa bermanfaat bagi pembaca setia Tokoh. Salam

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung ­Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit ­Budi­artha, ­I Made Ary ­Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se­kretariat: Ayu ­Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A ­D enpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan ­Pal­merah ­Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–­Telepon (0370) 639543– ­Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456–­­­Faksi­mile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI ­Cabang ­Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.

Sudut Pandang

Makanan bergizi akan membantu pertumbuhan manusia, baik otak maupun badan. Tiap bahan makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda. Bagaimana makanan sehat itu? Menurut Ida Ayu Eka Padmiari, SKM.,M.Kes, agar tubuh dapat hidup, tumbuh dan berkembang dengan baik maka diperlukan makanan yang sehat. “Dilihat dari kandungannya zat gizi, makanan sehat adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air. Jika makanan yang kita konsumsi tidak memiliki kandungan tersebut secara lengkap, itu artinya tubuh kita masih kekurangan zat dan makanan tersebut belum bisa dikatakan makanan sehat,” ujar ahli gizi Politeknik Kesehatan Denpasar ini.

Ida Ayu Eka Padmiari

I

a mengatakan, yang harus diperhatikan dalam memilih makanan sehat, makanan yang sesuai dengan kebutuhan sesorang yaitu sesuai dengan umur, berat badan, tinggi badan, jenis kelamin, aktivitas, dan keadaan tubuh. “Kita harus memahami apa yang diperlukan tubuh. Setiap orang jenis makanan yang dimakan berbeda-beda sesuai keadaan tubuhnya. Makanan yang sehat bagi seseorang belum tentu cocok untuk orang lain. Contohnya seseorang makan telur membuat dia sehat tetapi bagi orang yang lain tiap makan telur menimbulkan gatal-gatal,” jelasnya. Ciri-ciri makanan yang sehat adalah komposisi seimbang. Jenisjenis makanan yang mengandung serat tinggi atau cukup bisa dimasukkan ke menu makanan harian seperti halnya rujak dan gado-gado. Sayuran serta lalapan sangat baik, apalagi kalau diolah dengan mengukusnya. Menurutnya, makanan yang matang adalah makanan yang lebih sehat, meski memang beberapa dari Anda mungkin adalah penggemar makanan-makanan yang mentah atau setengah matang seperti yang banyak ditemukan pada makanan Jepang. Makanan dengan kandungan garam sedikit adalah yang paling baik karena makanan dengan kandungan sodium tinggi mampu meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sodium maupun natrium dianggap sebagai jenis garam yang tidaklah menyehatkan.Ini karena sangat mengancam, terutama bagi yang sudah mempunyai riwayat hipertensi. “Pilih makanan yang tidak berpengawet alias makanan yang segar. Makanan yang baru dimasak akan jauh lebih baik ketimbang makanan cepat saji. Makanan yang enak dan awet tapi memakai zat kimia berbahaya tentunya harus dipikir ulang sebelum mengonsumsinya, apalagi secara terus-menerus,” sarannya. Selain dari karbohidrat, protein,

dan juga kandungan lemak yang seimbang, makanan sehat adalah makanan yang juga mengandung vitamin. Makanan yang kurang sehat biasanya kandungan vitamin serta nutrisi lainnya terbilang rendah,

maka dari itu perlu lebih bijak dalam memilih makanan sehari-hari. Makanan yang termasuk dalam makanan sehat adalah makanan yang di dalamnya terkandung air serta mineral. Selain dari adanya

macam-macam vitamin, kemudian juga karbohidrat, lemak dan protein, pastikan bahwa makanan yang masuk ke dalam tubuh adalah yang mengandung mineral. “Jika makanan mudah dicerna, maka hal

23 ini akan meringankan juga kinerja lambung atau sistem pencernaan kita. Maka dari itu, makanan yang sehat berciri mudah dicerna. Makanan yang bertekstur keras adalah contoh makanan yang tak mudah dicerna dan makanan seperti ini perlu dijauhi terutama bila memiliki asam lambung,” ujarnya. Makanan yang sehat tentu adalah makanan yang bersih alias higienis. Ini adalah syarat yang dianggap mutlak karena makanan yang tak terjaga kebersihannya tentu adalah sumber penyakit utama. Menurut WHO, tidak semua makanan enak selalu sehat.Beberapa di antaranya cenderung menjadi makanan tidak sehat dan mengancam kesehatan tubuh. Beberapa makanan tidak sehat, gorengan, makanan kaleng, manisan kering, daging olahan, mi instan, makanan yang dibakar, daging berlemak atau jerohan, dan makanan manis beku. (Wirati Astiti)

Dapat Sehatnya, Terhindar Borosnya Berawal dari keinginan untuk hidup sehat, Jibeng Ismono (42) mulai mengubah pola makan dan makanan yang dikonsumsinya dengan hanya makan makanan sehat. Sejak bulan November 2017, ia belajar disiplin dan konsisten mengonsumsi makanan sehat saja. Akhirnya usaha memang tidak pernah ‘mengkhianati’ hasil, terlihat jelas. Selain merasa lebih bugar juga sehat, berat badannya yang sebelumnya mencapai 86 kg kini menjadi 70 kg. Jibeng kini lebih langsing dan cukup mengejutkan rekan-rekannya. Ciri khas tubuhnya yang gemuk sudah tidak tampak lagi. Jibeng adalah salah seorang yang berhasil menurunkan berat badannya tanpa obat-obatan herbal atau pun obatobatan lainnya yang banyak dilakukan orang belakangan ini, melainkan hanya karena rajin mengonsumsi makanan sehat dan sesekali melakukan konsultasi dengan dokter. “Sebenarnya saya bisa turunkan berat badan sampai 10 kg sebulan, tapi dokter tidak merekomendasikan itu. Jadi saya program turun 16 kg saja selama 3 bulan setelah itu stabil,” ungkap Jibeng. Pada program 3 bulan awal yang dilakukan staf Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB ini, ia memulai dengan mengonsumsi makanan yang dipanggang direbus dan dikukus. Jibeng menghindari benar makan makanan yang digoreng. Selain itu ia hanya mengonsumsi sedikit nasi, yakni hanya 3-5 sendok makan. Ia juga lebih banyak makan sayur dan buah dengan menghindari yang manis, garam hanya secukupnya dan membuang kebiasaan makan gorengan atau yang gurih-gurih. Satu hal yang penting juga

adalah ia selalu makan tepat waktu dengan jadwal 3 kali makan besar lalu dua kali makan kudapan. Makan kudapan ini waktunya di antara makan besar (makan utama). Selama itu Jibeng disiplin soal waktu makan malam yaitu jam 7, tidak lebih. “Untuk lebih melengkapi lagi saya perbanyak minum air putih dan rutin joging 30 menit sampai satu jam setiap hari,” ujarnya. Diakuinya pada awal melakukannya ia tersiksa akibat sudah terbiasa makan banyak dan makan apa saja. “Tapi itu hanya 2 minggu awal,” katanya. Minggu berikutnya Jibeng terpaksa melewati masa yang jauh lebih berat dari itu. Namun karena ia tetap memelihara semangat untuk hidup secara sehat, semua bisa terlewati dengan baik sampai melewati 3 bulan kemudian semua menjadi biasa. Sejak Jibeng membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat ini, seluruh keluarganya jadi ikut mengubah pola makan dan makanan sehat seperti yang dikonsumsinya. “Sekarang satu rumah pola makan berubah. Mulai saya, mertua, istri dan anak saya,” kata Jibeng yang usahanya untuk hidup sehat didukung penuh istrinya ini. Nusapenida Diyah Pitaloka, istri Jibeng mengaku senang dan bahagia dengan “kehidupan” baru pola makan keluarga mereka ini. Menurutnya sampai-sampai kedua anaknya, juga ikut hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat, meski mereka sesekali masih suka jajan. “Cuma jajannya kini berkurang banget, tidak kayak dulu,” kata perempuan yang akrab disapa Bunda Lintang ini. Awalnya Bunda Lintang bingung merancang menunya. Makanan tanpa MSG, gula, kecap saos dan bumbubumbu instan. Awalnya diakui susah

Jibeng Ismono

menyesuaikan, soalnya lidah sudah terbiasa makan enak maksudnya pakai penyedap, tapi langsung berhenti total tidak pakai gula tidak pakai penyedap cuma pakai garam. “Makanan itu awalnya terasa aneh dan sangat tidak enak, tapi lama-lama biasa juga,” ungkapnya. Jika mereka makan di lesehan atau rumah makan, semua selalu bilang masakan tersebut terlalu asin dan gurih. Jibeng dan Bunda Lintang sering bagi tugas untuk hal ini. Jibeng menyusun menu harian, mertua mertuanya yang belanja ke pasar dan Bunda Lintang yang memasak. Mereka selalu makan bersama sehingga terasa lebih nikmat. Agar tidak bosan, menu makan pagi, siang dan sore selalu berubah. Contohnya, pagi mereka sayur sop, siangnya pecel dan sore tumis brokoli. Lauk juga divariasi tapi yang tetap selalu ada tahu tempe. Lebih sering ikan laut dipepes atau

dipanggang tanpa dgoreng. Kebiasaan mengonsumsi makanan sehat itu memberi pengaruh baik dan signifikan bagi keluarga mereka. Mertua Jibeng yang dulunya setiap hari selalu minta kerokan karena pegel-pegel dan semutan juga kepalanya sering pusing, lekas lemas dan sariawan terus juga gampang pingsan karena ternyata kena kolesterol hingga 350-an, kini kesehatannya jauh lebih baik. Setelah mengubah pola makan dan aktif beraktivitas serta olahraga, dalam 2 bulan kolesterol sekarang stabil di 130. Itu tanpa obat. Tidak lagi pernah kerikan, tidak pernah pusing dan sakit lainnya juga tidak dialami lagi. Bunda Lintang mengaku awalnya sempat kerepotan saat awal mengubah pola dan bahan makanan sehat ini, namun cuma sebentar lama-lama terbiasa juga. Ia sangat suka dengan suaminya hari ini. Saat ditanya ia suka Jibeng yang lama atau Jibeng yang sekarang langsing? “Ya .... untuk sehatnya senengan yang sekarang,” katanya tertawa. Setelah sekitar lima bulan mengubah pola makan dengan makan yang terjadwal ini, Bunda Lintang mengaku menghabiskan biaya dapur lebih murah dibanding saat makan sembarang karena banyak pengeluaran untuk makan di luar atau camilan-camilan yang beragam. Makan sehat untuk semua keluarganya ini membuat budget dapur tidak boros. Bahkan dulu ibundanya yang kerap sakit banyak menghabiskan biaya untuk beli obat-obatan, kini lebih sehat sehingga sudah berkurang mengonsumsi obat-obatan. Mengonsumsi makanan sehat bagi Bunda Lintang, dapat sehatnya terhindar borosnya. (Naniek I Taufan)


Komunitas

24

Edisi 1003/ 14 - 20 mei 2018

Gairahkan Kembali Musik Blues di Buleleng

Buleleng dikenal dengan gudangnya musisi musik dengan berbagai genre. Hanya saja sa­ ngat jarang musisi-musisi Buleleng memper­ kenalkan dirinya sebagai musisi beraliran blues. Musik blues sendiri merupakan salah satu genre musik yang sempat menjadi primadona pada era 1970-an. Musik tersebut identik dengan kalangan generasi tua, padahal banyak aliran musik yang dimainkan anak muda sekarang be­ rasal dari musik blues.

M

elalui wadah North Bali Crossroad Community (NBC) musisimusisi yang mengaku telah disen­

tuh hatinya oleh musik blues kembali menggairahkan dan memasyarakatkan musik blues di Buleleng. Koordinator NBC, Agus Adyatmika atau yang lebih akrab

disapa Djrienk mengatakan komunitas musik blues ini terbentuk sejak 4 tahun yang lalu. Diawali dari perbincangan dirinya dan dua orang teman sesama rekan musisi di tahun 2013 yang mencintai musik blues, Djrienk ingin membentuk wadah bagi musisi-musisi pecinta musik blues. Hanya saja ketika itu dirinya belum tahu siapa orang orang yang akan diajak untuk bergabung ke dalam komunitas tersebut. Di tahun 2014, mereka akhirnya menemukan teman yang menyukai musik blues dan akhirnya sepakat membuat komunitas musik blues. Pria kelahiran 12 September 1986 tersebut mengatakan nama North Bali Crossroad diambil dengan arti North Bali yang berarti Bali Utara sedangkan Crossroad artinya persimpangan. Persimpangan yang dimaksud adalah setiap anggota di dalam komunitas NBC ini tidak menutup kemungkinan dalam keseharian bermain dalam genre di luar musik blues. “Dalam keseharian mereka bebas bermain di genre apa saja, cuma dalam suatu ketika kembali

ke idealis kami akan bertemu di tempat yang sama yaitu di Bali North Croosroad ini dengan musik blues,” jelasnya. Saat ini NBC Community memiliki 20 orang anggota member aktif yang tergabung dari berbagai musisi di Buleleng. Uniknya mereka yang tergabung dalam komunitas musik blues ini tidak serta merta menuangkan musik ke dalam genre blues. “Mereka menuangkan musik dari delta blues. R n B, bahkan ada yang agak jazzy namun mereka lebih mayor ke blues,” ungkapnya. Selain untuk mengenalkan kembali musik blues, komunitas NBC ini dibentuk juga untuk mengajak musisi-musisi senior yang mencintai musik blues bergabung ke dalam suatu wadah yang disebut North Bali Crossroad. “Kami tahu jauh sebelum kami, ada musisi senior yang memang dikenal sebagai pencinta musik blues

hanya saja saat ini keberadaanya tidak diketahui. Dengan adanya NBC sebagai pancingan bahwa ada tempat untuk mereka “pulang kampung”,” jelasnya. Djrienk menambahkan ada dua hal yang ingin dicapai NBC, yaitu agar para senior bisa kembali mengimplementasikan kembali idealisnya dan para anggota yang masih muda bisa mengambil ilmu dari para senior tersebut. “Sejauh ini baru dua orang senior yang bergabung di NBC yaitu Ajik Gaguk Sukadana dan Ajik Suwija,” tuturnya. Dengan adanya komunitas blues di Buleleng, dirinya juga sedang fokus untuk mengikuti acara Bali Blues Festival Mei nanti di Nusa Dua. Selain mengikuti Bali Blues Festival, NBC juga sedang merancang sejumlah acara lain yang intinya untuk memasyarakatkan musik blues di Bali, terutama di Buleleng. (Wiwin Meliana)

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.