Tokoh Edisi 1002 | Tokoh

Page 1

redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com

cybertokoh

@cybertokoh

@cybertokoh

www.cybertokoh.com


Espresso

2

GORO-GORO

PRT F

Putu Wijaya Di depan teras rumah Amat, muncul tukang bakso. Dia mengetok-ngetokkan kentongan kecil yang biasa ia pukul kalau lewat untuk menjajakan baksonya. Ia lakukan berulangulang sampai Amat yang sebetulnya sejak awal sudah ngintip, keluar sambil menenteng koran pagi. Tapi Amat pura-pura tak melihat. Tukang bakso tambah keras memukul kentongan sambil berseru “Soooo! Bak-bak-baksoooooo!” Amat pura-pura tak dengar. terus asyik membaca koran. “Soooo! Bak-bak-baksoooooo!” Amat membaca sesuatu yang lucu. Lalu ketawa. Tukang bakso penasaran. “Soooo! Bak-bak-baksoooooo! Bakso tikusssss!!” Amat tertawa cekakakan pada berita yang dibacanya. tukang bakso keki. Ia berteriak lebih keras. “Bakso tikuuuuuuus!” Amat tambah keras ketawa. Tukang bakso penasaran. Dia mengetok makin keras dan mendekati Amat. “Bakso tik... .”. Mendadak pintu terbuka. Muncul Bu Amat, keluar bawa pisau. Tukang bakso kaget, meloncat lari. Bu Amat juga pura-pura tak menyadari kehadiran tukang bakso. Ia mengulurkan pepaya dan pisau pada suaminya. “Ini kupas sendiri pepayanya!” “Sudah baca ini?” “Apa?” Amat memasang kaca mata dan siap membaca. Tukang bakso mulai berkoar lagi: “Bak-bak-bak! baksuuii! Bak-

bacaan wanita dan keluarga

Penerbit PT Tarukan Media Dharma Terbit sejak 9 November 1998

so Tikussss! Tukang ...” Tukang bakso terkejut. Patah koarnya karena terdengar Amat membaca koran. keras-keras. “Tukang bakso daging tikus versus Amat mantan guru! Tukang bakso bernama B mengaku telah mengalami penistaan yang dilakukan oleh mantan guru SD. Bernama A. B mengaku dituduh, difitnah sudah menjual bakso daging tikus. Akibatnya ia dikucilkan masyarakat. Bahkan kemudian diusir tidak boleh jualan, tidak boleh tinggal di hunian Astia Puri ...” Tukang bakso tertawa. Amat lebih mengeraskan lagi suaranya. “Sebagai akibatnya, B kehilangan sumber mata pencaharian. Rumah kontrakannya yang sudah dibayar lunas 20 tahun, hangus, Sembilan anaknya putus sekolah. Dan istrinya stroke!” Tukang bakso itu tak bisa menahan perasaannya laku berteriak. “Dia ditolak dagang dimanamana karena difitnah menjual bakso daging tikus!” Amat, seperti echo mengulang keras-keras: ‘”Tukang bakso ditolak di mana-mana karena jual bakso daging tikus putih.” Tukang bakso berteriak: “Untung akhirnya dia ditolong Pak Ucok, seorang pengacara terkenal pembela HAM untuk mengadukan penistaan terhadapku itu ke pengadilan!!” Amat mengulang “Atas usul Ucok pengacara petualang, B mengajukan tuntutan ke pengadilan .. .” “Menuntut ganti rugi karena namaku dicemarkan dan hidupku jadi berantakan, terlantar, Aku menuntut setiap bulan ganti rugi sebesar Rp 2 M ? Ha-HaHa!” Amat menyambung: “Tapi dengan tegas pengadilan menolak pengaduan itu!

Sebab banyak pengaduan masuk, B memang di mana-mana sudah dikenal sebagai tukang bakso daging tikus!” Tukang bakso terkejut. Lalu memeriksa koran yang terselip di saku belakang celananya. Amat makin lantang membaca berita yang dikarangnya sendiri “Tak hanya menolak tuntutan si tukang bakso yang ngjaprut itu, hakim juga mengimbau masyarakat. Hati-hati dengan tukang bakso tikus. Hindari tukang bakso yang suka memakai topi laken merah kecil.” Tulang bakso terkejut. Ia cepat melepas topinya. “Ia pakai jaket blue jean!” Tukang bakso lebih kaget langsung melepas jaket “Ia suka pakai kaus oblong warna merah dengan tulisan ACDC!” Tukang bakso kontan buka kaus oblong “Pakai sandal dan celana panjang batik!” Tukang bakso melepas celana panjang. “Pakai CD perempuan warna kuning berbunga!” Tukang bakso bingung “Apa itu CD? Bu Amat menjawab tapi matanya tertuju ke koran “CD itu celana dalam!” Tukang bakso menjerit bingung. Ia hampir membuka celana dalamnya, tapi untung tak jadi. “Bawa ketokan bakso!” Tukang bakso melemparkan ketokannya ke selokan. Amat menirukan gonggong anjing. Tukang bakso menjerit kabur. Amat masih membaca. “Mulutnya bau got ..” Bu Amat menepuk pundak suaminya, “Sudah pergi, Pak!” “Macan-macam saja kelakuan orang sekarang. Sudah jelas salah kok .... .”

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Pendidikan itu “Investasi” Tuntutlah ilmu setinggi langit. Kejarlah ilmu sampai ke Negeri Tiongkok. Longlife education. Itu adalah jargon-jargon penyemangat pendidikan. Apakah semua itu berhasil membuat orang sukses? Banyak faktor yang membuat orang sukses, misalnya pendanaan, kemauan, semangat, dan dukungan. Tokoh minggu ini mengupas berbagai pengalaman narasumber tentang pemahaman mereka mengenai pentingnya pendidikan. Pendidikan itu milik semua kalangan. Yang penting punya niat untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tinggi. Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti memang hanya sampai kelas 2 SMA, namun semangat belajarnya tak pernah surut. Ia mengaku belajar itu tidak harus selalu duduk di kelas. Sepanjang perjalanan hidupnya adalah tempat belajar. Investasi pendidikan berkaitan dengan penanaman modal oleh seseorang entah untuk anak atau keturunannya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Berapa pun biayanya, tak menjadi persoalan. Hanya saja, untuk mendapatkan biaya itulah yang menjadi persoalan. Anggap saja orangtua investor. Bahwa orangtua sudah punya komitmen untuk anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik.Di sinilah investasinya. Siapkan diri dari sekarang. Masa depan ada di tangan kita. Salam

Kreasi Flanel Kreasi unik kain flanel yang ditampilan di Tokoh sangat menarik perhatian. Ternyata flanel bisa menjadi benda unik. Mohon info tentang usaha kain flanel ini. Terima kasih.

Emi, Buduk Informasi mengenai flanel bisa menghubungi Pratiwi (085228029800). Alamatnya di Sempu RT 70/32, Bumirejo, Lendah, Kulon Progo, Yogyakarta. Akun Facebook : Tiwi Cahyadi dan Instagram: @tiwi.olshop / #tiwicraft

Ayam Bakar “Bahagia” Mohon info pemesanan Ayam Bakar “bahagia” yang dimuat di Tokoh edisi 1000. Terima kasih. Ibu Lis, Denpasar Pemesanan via WA O81339807176 (Gung Dika)

Alamat Praktik Mohon info alamat praktik dr. Oka Negara. Terima kasih Rahmad, Denpasar Alamat praktik dr. Oka Negara di Klinik SMC Sudirman Jln. Sudirman 1A Denpasar

Penanggung Jawab/Pemimpin Redaksi: Gde Palgunadi. Redaktur Pelaksana: Ngurah Budi. Staf Redaksi/Iklan Denpasar: IG.A. Sri Ardhini, Wirati Astiti, Sagung Inten. Buleleng: Wiwin Meliana. Jakarta: Diana Runtu. NTB: Naniek Dwi Surahmi. Desain Grafis: IDN Alit Budi artha, I Made Ary Supratman. Manajer Sirkulasi dan Iklan: I Ketut Budiarta, Sirkulasi: Kadek Sepi Purnama, Ayu Wika Yuliani. Se kretariat: Ayu Agustini, Putu Agus Mariantara, Hariyono. Ombudsman: Jimmy Silalahi. Alamat Redaksi/Iklan Denpasar: Gedung Pers Bali K. Nadha, Lantai III, Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar 80117–Telepon (0361) 425373, 7402414, 416676–Faksimile (0361) 425373. Alamat Redaksi/Iklan/Sirkulasi Jakarta: Jalan Palmerah Barat 21 G Jakarta Pusat 10270–Telepon (021) 5357603 - Faksimile (021) 5357605. NTB: Jalan Bangau No.15 Cakranegara, Mataram–Telepon (0370) 639543– Faksimile (0370) 628257. Jawa Timur: Permata Darmo Bintoro, Jalan Taman Ketampon 22-23 Surabaya–Telepon (031) 5633456– Faksimile (031) 5675240. Surat Elektronik: info@cybertokoh.com, redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com. Bank: BRI Cabang Gajah Mada Denpasar. Nomor Rekening: PT Tarukan Media Dharma: 0017-01-001010-30-6. Percetakan: BP Jalan Kebo Iwa 63 A Denpasar.


Sosialita

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

3

TINI GORDA

Jika dahulu habis gelap terbitlah terang, maka kini from enlightment (terang) to inspiring other. Wanita itu luar biasa, memiliki kekuatan dalam berkomunikasi, kebhinekaan yang unik, masa perjuangan lebih panjang, kepekaan yang lebih, serta senang menolong orang lain dalam kondisi apapun. Hal ini disampaikan Dr. AAA Tini Rusmini Gorda, S.H., M.M., M.H., dalam rangkaian perayaan Hari Kartini dan HUT ke-55 BKOW Provinsi Bali bersama Duta Besar RI Kerajaan Thailand, pada Hari Kartini, (21/4) di Bangkok.

T

ema perayaan tersebut “Perempuan Good Trusworthy Smart (GTS), Merajut Perbedaan dalam Kebersamaan untuk Keutuhan NKRI”. Good, kata Tini Gorda dalam konteks taat aturan yang ada dalam hidup ini. Trustworthy, yakni dapat di percaya melalui komitmen yang mampu dilaksanakan secara konsisten. Sedangkan, Smart diartikan mampu mencari solusi dari masalah yang terjadi melalui tindakan kreatif inovatif dan melalui adaptasi

GTS Formula dalam Berkarya Formula GTS ini pula menjadi salah satu pedoman yang mendukung Tini Gorda sebagai Ketua Umum Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Bali, dalam menjalankan seluruh bidang program kerja sesuai visi dan misinya, selama dua periode yakni 2009-2014 dan 2014-2019. Di sini ia bekerjasama dengan 27 organisasi wanita yang bernaung di bawah payung induk organisasi BKOW yang dipimpinnya. Ketua BKOW Bali kesepuluh sekaligus termuda ini pun, dengan kerendahan hatinya mengatakan sembilan tokoh wanita yang sebelumnya menjadi Ketua BKOW Bali adalah panutan dan inspirasinya dalam mengelola organisasi. Apa yang telah dilaksanakan pendahulunya juga menjadi teladan di tengah banyaknya tantangan. Begitu juga dengan orangtuanya yang selalu menjadi inspirasinya dalam melangkah. Selain sembilan tokoh terdahulu ada seorang perempuan lagi yang sangat menginspirasinya dalam berorganisasi yakni sang mertua Ny. AA Gede Agung. Merujuk semangat yang sudah Tini Gorda bersama Dicky Komar

Tini Gorda saat menjadi pembicara di Malaysia

Tini Gorda saat HUT ke-55 BKOW di Thailand

Bersama keluarga dan mertua yang sangat modern dan mengapresiasinya untuk berorganisasi

ditanamkan, Tini Gorda pun dalam langkahnya mengelola BKOW Bali tercatat menghasilkan konsep untuk pemberdayaan wanita Bali khususnya dan Indonesia umumnya. Selain mengajak perempuan untuk bersama-sama maju dan bermartabat melalui aktif di organisasi sehingga wadah organisasi tersebut masih tetap p kuat hingga saat ini. “Saya merasaa bersyukur didampingi pengurus yangg andal dan penuh dedikasi dan pastinyaa tulus dalam melakukan pengabdiann bersama,” ungkap istri AA Bagus Ngu-rah Agung, S.H., M.M. ini. Untuk HUT ke -55 BKOW Kali ini,,

Prof. Gorda (Alm) dan Raytini Gorda (Almh)

GTS Formula Karakter Dasar

bertindak,” tuturnya. Ia menambahkan dengan berbenah diri akhirnya ia bisa diterima di berbagai lingkungan. Dikatakannya 11 tahun bukan waktu katanya leading sector-nya adalah yang singkat untuk menjadikannya Organisasi Tiara Kusuma , yang pada posisi saat ini. Kehilangan sodiketuai oleh Sriathi Dana. sok ayah menjadikan Tini Gorda memiliki banyak jejaring. KehilanSIAP SERAHKAN gan ayah juga menjadikannya aktif di TONGKAT berbagai laboratorium hidup yakni Untuk BKOW Provinsi Bali yang berbagai organisasi. “Di sana jiwa lahir pada 21 April 1963, selaku kepemimpinan saya ditempa. Hidup leader Tini Gorda juga cukup bayang saya jalani 11 tahun ini dalam nyak mengajak organisasi wanita di dunia publik bagi saya penuh berkah. Bali untuk membangun sinergitas Semoga saya mampu menjadi ‘berkat dengan berbagai pihak. Terlebih bagi banyak orang,” tandas Peremdengan diusungnya formula GTS. puan Inspiratif versi Tabloid Tokoh ini. Termasuk melaksanakan misi BKOW Tini Gorda mengatakan jika suami dan untuk berperan aktif mendukung kedua anaknya sangat mendukung program pemerintah dalam rangka kegiatannya di ruang publik. Meski bapemberdayaan perempuan menuju nyak waktu yang hilang dalam keluarga keadilan dan kesetaraan gender tapi kegiatan yang didukung keluarga (KKG) demi meningkatnya kualitas terbukti penuh nilai dan berkat bagi SDM kususnya wanita, menjalin kebaikan keluarga. Maka kehilangan hubungan dengan organisasi wanita waktu tidak menjadikannya kehilangan untuk kesetaraan yang berkeadilan keluarga. serta menjadikan kemitraan sebagai “Formula GTS itu alat yang ampuh kekuatan sosial dan pembangunan bagi saya,” cetusnya antusias dan mengamasyarakat seutuhnya. takan bahwa saat terpilih menjadi Ketua Bicara formula GTS , dosen Pusat Studi Wanita Hindu UNHI, Tini Fakultas Hukum Undiknas ini meGorda mengakui ada kesamaan yang nyatakan formula GTS menjadikan tidak direncanakan dengan Prof. Gorda dirinya bisa menerima dan diterima (alm) dimasa menjelang akhir hidupnya dimana saja. sempat menjadi Rektor UNHI. “Artinya bisa menerima, adaKetika dita nya soal tugasnya lah saya y sangat g bisa menerima memimpin m B KO W y a n g akan berakhir ak tahun depan, ta Tini T Gorda dengan semangat n mengatakan m siap si menyerahkan tongkat kepemimpinan k kepada ketua k berikutnya. b Dirinya lebih D memilih pengm abdian keua matan secara m akademik sea janger Tini Gorda saat memberikan hadiah senam bagau tujuan b saat perayaan kartini akhir hidupnya. ke tika tidak diterima. Sehingga ini “Mari kita berkomitmen yang konsisten meminimalisasi rasa kecewa dalam untuk kemajuan ‘Wanita Hindu’ demi hati. Mengajarkan saya dan mengon- mencapai ‘Wanita Hindu ‘yang mampu trol diri dalam berpikir, berkata dan mengubah dunia,” pungkasnya. -ard

Di acara sarasehan Wanita Bali Bicara dalam Teks dan Konteks, Tini Gorda, terpilih menjadi Ketua Pusat Studi Wanita Hindu UNHI


Inspirasi

4

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Bayu Seno

Tinggalkan Bisnis, Pilih Jadi Pelukis Meninggalkan bisnis advertising demi menekuni melukis bukan hanya sebuah keputusan nekad namun juga tidak masuk akal. Betapa tidak, bisnis advertising jelas-jelas menghasilkan serta berprospek bagus, namun dengan ‘enteng’ ditinggalkannya demi mengejar kebebasan berekspresi lewat melukis. Itulah Bayu Seno, pelukis yang kini justru sukses mengelola usaha digital painting.

“H

ahaha.. iya, tidak ada yang memahami keputusan saya waktu itu.Saya punya bisnis advertising danevent organizer, semua saya tinggalkan dan memilih menjadi pelukis. Orangorang dekat saya bilang saya ‘gila’. Saya sulit meyakinkan mereka tentang pilihan saya ini. Mereka menganggap melukis tidak bisa menghidupi, tidak bisa dijadikan mata pencarian utama.” “Pandangan berbeda, jadi sulit meyakinkan. Masing-masing memiliki argumen pembenaran sendiri-sendiri. Ya sudah, saya lebih baik tertawa saja,” papar Bayu bercerita tentang reaksi awal lingkungan dekatnya termasuk temantemannya ketika dia memutuskan menjadi pelukis. Menurut Bayu, keinginannya berkarya lewat melukis lebih besar, karena itu dia meninggalkan semua bisnisnya. Dengan begitu dia s memiliki banyak waktu untuk menekuni dunia melukis. Tak banyak,

kata Bayu, yang bisa memahami keputusannya itu.Termasuk ayahnya yang tidak setuju melihat anak ke delapan dari 10 bersaudara itu menjadi pelukis. “Tentu saja ayah saya tidak setuju. Apalagi waktu itu saya juga sudah memiliki pekerjaan. Dari 10 bersaudara, hanya saya sendiri yang jadi seniman,” tutur Bayu sambil tertawa. “Hanya ibu saya yang justru mendukung saya penuh,” tambah lelaki asal Kediri, Jawa Timur, ini. Dengan kondisi demikian, katanya, justru menjadi tantangan tersendiri baginya untuk membuktikan bahwa pilihannya tidak salah. Profesi pelukis yang masih dipandang sebelah mata, justru menjadi motivasi baginya untuk berkarya sebaik mungkin. “Saya merintisnya dari bawah. Termasuk membuka kios di kaki lima. Saya jalani, kerja keras dan terus semangat,” ujarnya. Dan nyatanya, lanjut Bayu, dirinya bisa membuktikan bahwa melukis bisa menghidupi dirinya. “Step by step akhirnya saya bisa membuktikan bahwa keyakinan saya tidak salah,” tambahnya. Seperti kata orang bijak, kerja

keras tak pernah mengkhianati hasil. Perlahan tapi pasti bisnis lukisan kecil-kecilan yang dirintisnya berkembang bahkan kemudian secara tak sengaja dia menemukan sebuah ide tentang berkreasi seni dengan menggunakan komputer “Saya memulainya sekitar tahun 2008, itupun tak sengaja saya menemukan lewat program photoshop, smoothing painting. Tahun 2012 saya mulai komersial. Waktu itu orang melecehkan saya. Mereka bilang, mana ada yang mau beli, mau jual kemana? Itu kan printing, begitu kata mereka. Tapi keraguan mereka saya jawab dengan kerja keras, dan berhasil,” ungkapnya. Dibanding hasil melukis, kata Bayu, dari sisi bisnis justrudigital painting lebih banyak menghasilkan uang. Produknya laris manis karena harganya jauh lebih murah dibanding lukisan. Meski murah, untuk orang awam, digital painting tampak seperti lukisan. “Saya tidak menyebut produk ini sebagai lukisan. Bagi saya haram menyebutnya sebagai lukisan. Ini bukan lukisan meski sepintas terlihat seperti lukisan. Saya sebut ini sebagai ‘look painting’,” kata Bayu. Sekitar delapan tahun lalu masih jarang orang berbisnis di bidang ini. Persaingan pun sangat

Beberapa hasil karya Bayu Seno

Bayu Seno

sedikit sekali. Karenanya bisnis Bayu berkembang cepat. Dari sisi pengerjaan, kata Bayu,relatif lebih mudah dibanding melukis. “Untuk orang yang berpengalaman, hanya dalam dua jam bisa menghasilkan satu karya. Bandingkan dengan melukis yang membutuhkan waktu berharihari dan harus menjalani proses yang panjang,” jelas Bayu yang produknya sudah tersebar ke seluruh Indonesia termasuk Bali. Saat ini, kata Bayu, dari bisnis digital painting dia bisa meraup Rp200 juta per bulan. Jadi, tandas Bayu, bisnis yang dulunya dilecehkan orang, bukan hanya bisa menguntungkan dari segi financial tapi juga memberi tambahan lapangan pekerjaan bagi yang lain. “Banyak yang tertarik mengerjakan ini untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Orderan banyak dan mereka membantu mengerjakan,” ujar Bayu yang giat mengadakan workshop khususnya di sekolah-sekolah. ‘SAYA SEPERTI MELACUR’ Menurut Bayu, asalkan mau belajar dan tekun, setiap orang bisa melakukan ini, sekalipun dia tidak berbakat dalam hal melukis. Hanya saja, tambahnya, tetap ada bedanya antara orang yang membuat tidak memiliki bakat seni melukis dengan yang memiliki bakat seni. “Itu bisa kelihatan dari hasilnya. Meski prosesnya sama tapi hasilnya berbeda, taste –nya beda. Karya dihasilkan orang yang memiliki bakat akan terlihat hidup atau memiliki ‘roh’,” tuturnya. Tidak hanya sampai situ saja Bayu ‘mendayagunakan’ komputer. Dia kini tengah berkreasi dengan melukis langsung foto atau gambar dengan menggunakan komputer.

“Saya mulai dari nol. Membuat sketsa seperti melukis dengan kanvas dan cat minyak. Hanya bedanya, sketsa ini saya buat dengan program di komputer. Lihat ini hasilnya.” “Ini foto dan ini hasil kreasi di komputer. Kemiripannya sudah oke, hanya tetap saja beda, ya, foto dan lukisan komputer. Salah satunya adalah detail. Apalagi kalau yang dilukis itu adalah foto wajah. Foto bisa memotret semua detail, jelas dan rinci. Dengan melukis pun bisa detail. Sedang gambar komputer tidak bisa senyata itu,” kata Bayu yang berencana melukis objek hidup dengan menggunakan komputer. Dalam berusaha, kata Bayu, harus tetap kreatif, tekun dan bekerja keras. Proses kreatif jangan sampai berhenti. “Meski usaha saya ini boleh dibilang berhasil dari sisi pendapatan (uang). Tapi saya tidak boleh berpuas diri dan berhenti berkreasi. Justru harus terus melahirkan kreativitas, inovasi, agar usaha saya bisa terus berkembang,” ucap Bayu. Namun, kata Bayu mengakui, meski bisnisnya berjalan baik, tapi ada perasaan tak nyaman dalam dirinya. “Bicara idealisme, terus terang saya katakan, apa yang saya lakukan sekarang adalah ‘melacur’. Dalam artian meski karya ini tampak seperti lukisan, namun dikerjakan tanpa melalui proses seperti orang melukis. Tapi apa boleh buat, mau nggak mau, saya melakukan ini karena ini bisa menghasilkan pendapatan yang lumayan,” katanya. Karena perasaan tak nyaman itulah, meski bisnisnya cukup maju, dia tidak ingin berlama-lama menanganinya. “Saya ingin jadi pelukis lagi. Jadi suatu saat kalau bisnis saya ini sudah bisa jalan sendiri, artis-artis saya sudah bisa jalan sendiri, saya akan berhenti dan ‘duduk manis’. Saya tinggal menikmati saja hasil yang telah saya bangun. Saya tinggal menerima deposit saja, kenapa tidak? Saya sudah punya banyak artis yang berada di bawah manajemen saya,” kata Bayu. (Diana Runtu)


Inspirasi

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

5

Himatensi Undiknas Gelar Seminar Nasional

Mahasiswa Kawal Pemerintah Mahasiswa sebagai kaum intelektual dan aset bangsa dituntut bergerak aktif dalam dua aspek yaitu social control dan social development. Dalam social control, mahasiswa berperan sebagai elemen pengawal segala jenis kebijakan pemerintah, menyangkut kesejahteraan dan kemakmuran bangsa, demi mendorong terciptanya good governance. kan dalam topik Seminar Nasional “Mahasiswa: Pengawal Pemerintah, Memanfaatkan atau Dimanfaatkan?�, Sabtu (28/4) Auditorium GSD Undiknas, Denpasar. Seminar Nasional yang dibuka I Putu Dharmawan Pradhana, S.H., M.M., selaku Head of Student Development Undiknas, Denpasar dikemas dengan talk show interaktif ini menghadirkan 3 orang pembicara. Pembicara pertama, I Kadek Arimbawa dari DPD RI Provinsi Bali. Ia berbagi pengalaman karier politiknya hingga saat ini. Pria yang akrab disapa Lolak

UGM Tahun 2018. Obed mengatakan mahasiswa harus bisa sebagai intermediary actor dengan memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan antara masyarakat dengan pemerintah. Tidak selamanya ketika ada orang mengkritik pemerintah bukan berarti dia antek-antek pemerintah oposisi, begitupula sebaliknya ketika orang mendukung pemerintah bukan berarti dia antek-antek pro pemerintah. Obed juga berpesan saat tantangan zaman makin besar, mahasiswa diharapkan mampu peka, berani dan peduli untuk turun ke bawah

Sri Rahayu Gorda

P

ada aspek social development, mahasiswa berperan sebagai tenaga terdidik yang menyalurkan keterampilan mengolah isu kemasyarakatan dan memecahkan masalahnya serta membentuk tatanan masyarakat, demi terwujudnya masyarakat madani. Kedua aspek ini sebagai sebuah pengejawantahan Tri Dharma Perguruan Tinggi bidang pengabdian kepada masyarakat. Demikian disampaikan Ketua Umum Himatensi Undiknas, Ryan Hendrich Dharma Wijaya. Karenanya, Himpunan Mahasiswa Ekstensi (Himatensi) Undiknas Denpasar sebagai organisasi mahasiswa merasa diingatkan kembali untuk tetap menjadi penyambung lidah rakyat yang kemudian perlu membahas persoalan di atas yang dituang-

ini juga menerangkan DPD RI Provinsi Bali memberikan aksesibilitas kepada mahasiswa untuk penguatan terhadap kajian mahasiswa dalam mengkritik atau mengawal setiap kebijakan pemerintah. Lolak juga berpesan pada mahasiswa harus tetap menjaga nilainilai sosial dalam menyampaikan aspirasi dan mengharapkan Himatensi Undiknas menjadi mitra strategis dalam beberapa program bersama DPD RI selanjutnya. Pembicara kedua Obed Kresna Widyapratista dari Presma BEM KM

demi mendapatkan kemerdekaan yang paripurna bagi seluruh rakyat Indonesia. Pembicara ketiga, A.A. Ngurah Deva Ekada, Sekcab DPC GMNI Denpasar, memberikan beberapa pemahaman mengenai metode berpikir marhaenisme yakni materialis historis dan materialis dialektis yang efektif untuk memikirkan solusi nyata di masyarakat. Mahasiswa, katanya harus bisa berpikir secara obyektif, rasional, dan kritis dalam mengawal setiap kebijakan pemerintah dan langkah pemerintah lainnya dilandasi rasa nasionalisme dan kemanusiaan. MAHASISWA EKSISTENSI KEMBANGKAN SKILL Dekan Fakultas Hukum Undiknas, Denpasar Dr. AA Ayu Sri Rahayu Gorda, S.H., M.H., yang dikenal dekat dengan para mahasiswa ini, mengatakan mahasiswa sebagai kaum intelektual yang identik dengan perubahan peradaban selayaknya memiliki cakrawala berpikir yang luas, terutama terkait problematika yang terjadi disekelilingnya. Mahasiswa sebagai generasi muda memiliki peran besar dalam sejarah perhelatan perubahan Indonesia. Mahasiswa patut kritis namun

tetap dengan perangai yang santun. Seminar ini bertujuan untuk memberikan informasi, pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa untuk mengetahui seberapa jauh peran mereka sebagai penyambung lidah rakyat dalam mengawal setiap kebijakan pemerintah dari setiap sektor, peka terhadap masalah rakyat baik di Provinsi Bali maupun nasional. Menurut Ryan Hendrich, sebuah kebanggaan bahwa mahasiswa Ekstensi Undiknas ternyata mampu mengembangkan soft skill di bidang organisasi. Untuk itu mereka berterima kasih pada Dekan FH Undiknas Sri Rahayu Gorda serta Desak Made Febri Purnamasari, S.E., M.M. selaku dosen pembina Himatensi. Selanjutnya, Ryan juga berharap mahasiswa Ekstensi Undiknas

dapat aktif, berperan nyata untuk masyarakat dan mengembangkan potensinya baik di bidang akademik maupun nonakademik. Selanjutnya dapat memberikan prestasi yang baik dalam mewujudkan Undiknas yang Smart, Global dan Digital. - ard


Woman on Top

6

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

IDA AYU ANOM PURNAMANINGSIH

Makin Banyak yang Melirik Memeriahkan perayaan Hari Kartini tahun 2018, Jepun Bali Traditional Archery Community (JBTAC) menggelar Gladen Ageng Jemparingan JBTAC, Minggu (22/4) di lapangan panahan tradisional Istana Jepun Bali, Denpasar. Salah satu sosok yang sibuk dalam gladen ageng ini adalah Ida Ayu Anom Purnamaningsih.

P

erempuan yang akrab disapa Dayu Anom ini pelatih merangkap pemanah JBTAC. Saat anak asuhnya terutama yang belia kesulitan mengambil anak panah, istri AA Anom Giri ini sigap membantu. Ia bahkan mampu meraih juara 2 kategori face target umum putri. “Lelah saya terbayar dengan kepuasan karena event berjalan lancar. Semua berkat dukungan peserta, orangtua atau pendamping pemanah, serta para donatur,” ujarnya sembari tersenyum. Ia menjelaskan gladen ageng memiliki empat tujuan. Pertama, untuk memotivasi anak-anak dalam pembiasaan menghadapi gladen. Kedua, untuk meningkatkan prestasi yang mereka miliki termasuk ke tahapan yang lebih luas atau ke tingkat nasional. Ketiga, menumbuhkan kepercayaan diri anak jika menghadapi gladen. Keempat, evaluasi diri bagi pelatih, sejauh mana program latihan yang sudah dicapai. Dayu Anom memulai aktivitas panahan tradisional ini sejak 2013. Dalam sebuah kegiatan di Yogyakarta, ia dan suaminya melihat ada event panahan tradisional. “Kami tertarik untuk menonton lalu

mencari informasi mengenai panahan tradisional ini. Sampai di Bali,, ada dukungan dari pengelola Istana Taman Jepun yang memberikan n tempat latihan. Klub Jepun Bali pun terbentuk. Seiring perjalanann waktu, ada juga donatur yang membantu membuatkan tempatt latihan yang representatif. Ketua Perpani Bali dan Ketua Perpanii Denpasar juga ikut memberikan dukungan,” ujar ibu 4 anak dann nenek 8 cucu ini. Kini JBTAC terus berkembang. Anggotanya mulai dari anak kecill hingga orang dewasa. Dayu Anom dan Anom Giri sangat senangg karena makin banyak yang melirik panahan tradisional. Merekaa pun rajin menggelar latihan termasuk ikut lomba. Anggota JBTAC C bahkan sudah pernah ikut lomba di Badung, Gianyar, Buleleng,, Solo, dan Yogyakarta. “Saya selalu mendampingi atlet panahan tradisional dengann rasa perhatian dan semangat. Semoga mereka rajin berlatih, per-caya diri dan ikut melestarikan budaya kita. Panahan tradisionall ini merupakan olah raga dan olah rasa yang alatnya sederhanaa namun memerlukan fokus tinggi,” jelas perempuan kelahiran 18 8 Desember 1952 ini. Ia menambahkan JBTAC juga menjadi bagian dari Jemparingann Nusantara, perkumpulan komunitas panahan tradisional yang adaa di seluruh Indonesia. Anom Giri bahkan tercatat sebagai Dewann Pembina Jemparingan Nusantara. Panahan tradisional atau jemparingan ini memiliki keunikan n bila dibandingkan dengan panahan modern. Keunikannya terletakk peralatan, posisi memanah, dan pakaian. (Ngurah Budi)

“(Taksu) Perak Bali” Salam Unique... Setiap daerah di Bali selalu mempunyai ciri khas kerajinannya. Khusus untuk kerajinan perak banyak kita temui hasil karya yang unik, dan tentu mencerminkan kekhasan daerah masingmasing. Sebenarnya kerajinan perak banyak juga kita temui di luar daerah Bali, seperti di Makassar, Aceh, Yogyakarta dan daerah lain di Indonesia. Ciri khas setiap kerajinan ini mempunyai misi budaya yang diambil dan dicetuskan dalam bentuk perhiasan perak yang memiliki mewakili daerah masing-masing. Bali adalah salah satu daerah yang mempunyai ciri khas, mempunyai keunikan khususnya adat dan budayanya yang berperan penting ketika orang mewujudkan karya dengan membuat per-

hiasan perak. Bali mempunyai kekhasan tersendiri dalam desain perak. Hal ini terlihat diaplikasikan dalam bentuk ornamen-ornamen Bali. Dan, sampai saat ini desain-desain tersebut sangat mendunia dan sangat digemari oleh pasar perhiasan mancanegara, baik di Amerika, Eropa maupun negara-negara lainnya. Nyoman Eriawan, pemilik UC Silver yang terkenal mempunyai talenta lebih dan sudah berpengalaman di bidang ini memberikan gambaran bahwa era keemasan perhiasan perak di Bali terjadi dari tahun 1980an sampai tahun awal 2000-an. Saat itu perhiasan perak di Bali mengalami perkembangan yang sangat pesat. Kala itu campur tangan serta pengaruh desain dari luar negeri sudah banyak terjadi. Hal ini disebabkan karena para pembeli yang berasal dari mancanegara membawa

seleranya masing-masing, untuk dikombinasikan dengan sentuhan desain Bali. Pada saat itu Bali menjadi salah satu primadona untuk perhiasan perak. Alasan pertama karena saat itu dunia juga mengalami perkembangan pesat dalam kerajinan dan perhiasan. Kemudian, dampaknya sampai ke Bali karena Bali adalah salah satu destinasi wisata dunia. Yang kedua, karena setiap orang yang berkunjung ke Bali selalu ingin membawa oleh-oleh/gift yang mencirikan tempat dan budaya Bali. Maka, kerajinan klasik Bali berupa benda-benda tradisional sangatlah digemari. Inilah yang mendasari dan membuat para perajin lebih giat untuk berkarya. Banyak orang berpendapat, mulai tahun 2008 kerajinan perak mengalami penurunan, seiring dengan terjadinya kri-

sis yang dialami dunia. Begitu pula, Nyoman Eriawan yang sangat konsen menggeluti industri perak menyatakan, kalau melihat kenyataan banyaknya alih fungsi lahan yang dulu mereka mengembangkan usaha kerajinan perak dan sekarang menjadi fungsi yang lain seperti rumah makan, pakaian, dan lain sebagainya, menandakan kerajinan perak mengalami penurunan, tidak seperti di era sebelumnya. Namun dibalik itu, UC Silver sebagai indusri perak yang sudah mendunia selalu melakukan inovasi dalam berkarya. Baik dari segi desain, mempelajari lebih dalam tentang pasar perhiasan, dan terus mencari trendsetter dunia perhiasan khususnya yang berbahan baku perak. Inilah yang menyebabkan sampai saat ini UC Silver selalu berkembang sesuai dengan selera pasar bahkan

sudah menjadi salah satu destinasi wisata wajib bagi para wisatawan. (bersambung) Apa saja yang akan kami tulis untuk kolom ini selanjutnya. Nantikan tulisan kami setiap dua minggu sekali, kami akan hadir di kolom ‘I AM UNIQUE’ yang membagi informasi secara detail tentang UC Silver. Bagaimana cara memilih kualitas perhiasan, bagaimana keunikan dari desain yang tercipta, sampai ke iloso i dari masing-masing karya yang terbentuk. Jika ingin melihat langsung gallery dan workshop UC Silver, silakan kunjungi kami di Jalan Raya Batu Bulan Gg Candrametu nomor 1 Batu Bulan, Gianyar 80582. No telp (0361) 461511 Atau kunjungi website kami di www.uc-silver.com I am Unique I am Happy UC Silver Bali info@ucsilverbali.com


Woman on Top

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018 Pagi itu, suasana di Salon Agung begitu ramai. Sebanyak 27 lansia yang berusia 65 tahun hingga 80 tahun itu disulap menjadi cantik dan anggun dengan balutan busana tengkuluk lelunakan oleh tim Salon Agung. “Mereka ini grup paduan suara lansia Desa Dangin Puri Kangin. Saya senang melihat mereka bersemangat sekali, dan hanya dengan membantu merias saya bisa support mereka,” ujar pemilik Salon Agung, Dr. Dra. Anak Agung Ayu Ketut Agung, M.M.

7

Karang Lansia Rahayu

Dendangkan “Masa Tua Bahagia”

D

i tengah canda gurau itu, tampak sekali kegembiraan mereka yang hari itu, Jumat (4/5) tampil beda. Grup Paduan Suara Karang Lansia Rahayu Desa Dangin Puri Kangin ini akan melakukan syuting di Bali TV menyanyikan 2 lagu, yakni “Mars Desa Dangin Puri Kangin” dan lagu “Masa Tua Bahagia”. Ketua Karang Lansia Rahayu Desa Dangin Puri Kangin, Anak Agung Gede Kertanegara menyampaikan, para lansia

Grup Paduan Suara Karang Lansia Rahayu Desa Dangin Puri Kangin

melihat program ini di Bali TV, dan ada keinginan mereka untuk tampil disana agar Mars Desa Dangin Puri Kangin ini lebih dikenal secara luas. Gung Aji Kerta—demikian sapaan akrabnya, menuturkan, di Denpasar,

Karang Lansia Rahayu Desa Dangin Puri Kangin ini adalah karang lansia pertama di desa. Sebelumnya, kelompok-kelompok karang lansia adanya di banjar-banjar. “Nama itu pun diberikan oleh Bapak dan Ibu Wali

Disiplin Modal Utama Pendidikan merupakan mata uang yang berlaku di negara manapun. Inilah ungkapan yang tepat untuk mendeskripsikan pendidikan sebagai investasi jangka panjang. Setiap orang berhak mendapat pendidikan akan tetapi tidak setiap orang memiliki kesempatan sukses dalam bidang pendidikan. Dr. Ni Made Ratminingsih, M.A., akademisi Undiksha yang saat ini mengajar di Jurusan S1 Pendidikan Bahasa Inggris salah satu contoh orang yang meraih kesuksesan di bidang pendidikan. Anak dari seorang loper koran ini berhasil menamatkan studi hingga S3 di universitas luar negeri. Tentu hal ini diraih dari kerja keras dan tekad bulat untuk mengubah nasib dan mengangkat derajat keluarga. Bagi perempuan yang akrab disapa Ratmi ini kesuksesan hanya menghampiri orang-orang yang memiliki kedisiplinan, tanggung jawab dan kerja keras dalam mengerjakan sesuatu. Disiplin merupakan modal utama yang ia tanamkan sejak kecil hingga saat ini untuk meraih

apa yang saat ini sudah ia dapatkan. Bahkan dengan kedisiplinan mengantarkan dirinya meraih berbagai prestasi akademik sejak duduk di bangku SMP. “Saya selalu meraih peringkat di setiap jenjang pendidikan bahkan mendapat beasiswa ikatan dinas di zaman kepemimpinan presiden Soeharto dan juga sempat mengikuti pertukuran mahasiswa ke luar negeri,” jelasnya. Ratmi menegaskan sikap disiplin dan tanggung jawab memang sangat penting sebagai faktor penentu kesuksesan seseorang dalam pendidikan, tetapi tanpa dukungan dana seseorang tidak akan dapat mengenyam pendidikan tinggi. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi juga dana yang diperlukan. “Dana menjadi syarat utama di manapun sekolah,” ungkapnya. Tetapi, Ratmi mengatakan ketidaktersedian dana bukan berarti menyurutkan semangatnya dalam meraih kesuksesan. Bahkan tidak adanya dana dari orangtua membuat perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama Undiksha meraih berbagai beasiswa untuk studinya. Dirinya mengatakan sejak S1 dirinya telah mendapatkan beasiswa. Bahkan dirinya harus menjadi mahasiswa terbaik atau ranking tertinggi di kelas untuk mendapatkan beasiswa ikatan dinas. “Namanya ikatan dinas jadi saya harus siap ditempatkan di mana saja oleh pemerintah,” tambahnya. Untuk studi S2 dirinya juga memperoleh beasiswa dari equity merit scholarship scheme dari AIDAB pemerintah Australi dan beasiswa S3 dari pemerintah Indonesia. (Wiwin Meliana)

Dr. Ni Made Ratminingsih, M.A.

Kota Denpasar,” imbuhnya. Karang Lansia Rahayu Desa Dangin Puri Kangin terbentuk sejak tahun 2014. Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah yang mengharuskan di masing-masing desa ada karang lansia. Kegiatan rutin karang lansia ini di antaranya olahraga, senam, dan setiap 3 bulan sekali dilakukan pemeriksaan kesehatan, baik medis maupun herbal yang dipusatkan di Banjar Kertha Bhuwana di Jalan Trijata, Denpasar. Program lainnya, dilakukan juga kegiatan pasar murah, penyuluhanpenyuluhan terkait hidup sehat yang menghadirkan tenaga medis (dokter) diisi dengan pencerahan tentang fisiolog, psikiatri, dan tentang kehidupan lansia, maupun tata hubungan antara lansia dengan menantu dan cucu. “Hal ini yang kerap menjadi konflik dalam rumah tangga. Karena itu, untuk menghindari terjadinya hal itu kami memberikan penyuluhan dan pencerahan, termasuk melakukan pasar murah, kunjungan ke panti jompo, dan ke depannya kami juga merencanakan pemeriksaan kesehatan di Klinik Sadajiwa di Sembung, Badung, klinik khusus lansia,” paparnya. Karang Lansia Rahayu Desa

Dangin Puri Kangin ini terdiri dari 7 banjar, yakni banjar Kreneng, Kreneng Kaja, Mertanadi, Merta Rauh, Merta Rauh Kaja, Kertha Bhuwana, dan Kertha Bhuwana Kaja. Dari 7 banjar ini, lansia (mulai 60 tahun ke atas) yang terdaftar sebanyak 290 orang. Walaupun, untuk setiap kegiatan yang dilakukan, kehadirannya bervariasi, sesuai dengan waktu dan kesibukan mereka. Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan ini, Gung Aji Kerta berharap agar lansia-lansia ini kembali ke masanya, bertemu dengan teman-teman, dan bisa saling bertimbang rasa. Selain memenuhi aturan pemerintah, tujuan lain dari terbentuknya karang lansia ini diupayakan agar para lansia ini terhindar dari kesibukan di rumah. Anggotanya, tak hanya purnabakti pegawai saja, tapi juga ibu-ibu rumah tangga. “Ini yang lebih banyak kami rangkul agar mereka/ lansia tetap bahagia,” ucapnya. Grup paduan suara ini dikatakannya lagi, tak ada yang melatih secara khusus. Lagu Mars Desa Dangin Puri Kangin ini diciptakan Komang Darmayuda atas prakarsa Perbekel. “Pak Komang Darmayuda juga sudah beberapakali hadir melihat penampilan para lansia ini,” tandasnya. (bns/ten)

Anak Agung Gede Kertanegara


8

Bunda Ananda

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Latihan Soal Efektif Hadapi Ujian Anak-anak SD baru saja selesai melaksanakan ujian (UN). Persiapan untuk menghadapi UN ini tentu sudah dilakukan beberapa bulan sebelumnya. Umumnya, mereka “dibekali” contoh-contoh soal UN tahun sebelumnya atau sering disebut juga kisi-kisi soal. Entah itu kemudian dibahas di sekolah maupun menjadi PR.

“U

ntuk persiapan UN selain pembelajaran tematik dan 5 bidang studi, anak-anak dibekali dengan bimbel di sekolah, dan sekolah juga bekerjasama dengan lembaga bimbel untuk

mengadakan try out,” ujar Kepala SD Pelangi Dharma Nusantara (PDN), Sunarlin, S.Pd. SD. Ketika semua materi sudah habis disampaikan kepada anak-anak, mereka pun lebih banyak dilatih untuk menjawab soal-soal. Sunarlin mengatakan, selain sebagai cara untuk memperdalam penguasaan materi, mengerjakan latihan-latian soal juga merupakan cara untuk mengetahui sejauh mana anak memahami materi yang diberikan gurunya. Misalkan, ketika anak mengerjakan soal Matematika yang membahas tentang satuan berat dengan model soal A, kemudian suatu saat anak menemukan soal yang pembahasannya sama, hanya saja model soalnya berbeda, model B atau model C. Apakah anak sanggup menger-

Sunarlin, S.Pd. SD.

jakannya? Jika anak tidak sanggup menjawab soal tersebut dengan benar, berarti pemahaman anak tentang pembahasan satuan berat masih kurang mendalam. Jika begini, Sunarlin mengingatkan anak untuk mempelajari dan memahami lagi materi tentang satuan berat. Anak bisa menanyakan lagi hal-hal yang belum dipahami kepada Bapak dan Ibu guru, termasuk saat les di sekolah. Dengan sering mengerjakan latihan soal-soal akan membuat anak terbiasa dengan berbagai macam model soal. Hal ini akan bermanfaat saat menghadapi segala kemungkinan model soal yang muncul saat UN. Ketika sudah paham, soal model apapun yang muncul nanti tidak akan jadi masalah buat anak. Hal ini juga ditegaskannya, secara tidak langsung anak sudah belajar memahami materi-materi UN. Jadi ketika menghadapi UN, diharapkan anak tidak takut lagi dan merasa percaya diri melaksanakan UN. Berikutnya, ketika anak terus berlatih soal-soal, secara otomatis kecepatan dalam mengerjakan soal juga akan meningkat. Hal ini tentu sangat bermanfaat bagi anak dalam UN untuk bisa mengecek kembali jawabannya ketika waktu masih tersisa. “Berlatih mengerjakan latihan-latian soal ini cukup efektif dan menjadi cara belajar yang ampuh untuk menghadapi ujian,” ujarnya.

BELAJAR KELOMPOK Setelah UN untuk SD kelas 6 selesai, berikutnya persiapan PAT (Penilaian Akhir Tahun) untuk anak kelas 5 SD ke bawah. Perdalaman materi dengan membahas kisi-kisi atau latihan-latihan soal juga diterapkan bagi mereka. Untuk itu, Sunarlin membagi tips belajar yang asyik untuk anak. “Pilih waktu yang tepat untuk belajar, buat suasana nyaman, buat catatan pribadi tentang pelajaran yang kamu suka, mengertikanlah pelajaranmu bukan menghapalkannya,” ucapnya. Ada juga beberapa strategi kreatif yang bisa dicoba untuk mendapatkan suasana belajar yang menyenangkan, seperti memberi warna dengan spidol atau stabilo pada hal-hal yang dianggap penting dalam sebuah buku bacaan. Bisa juga dengan belajar kelompok bergilir di rumah teman-teman sembari makan makanan ringan atau bahkan di tempat lain, seperti tempat makan, untuk memberikan suasana lain. “Asal ingat jangan jadinya malah bermain, karena tujuan utama kita adalah belajar. Belajar sambil bercanda gurau dan makan bersama tema-teman, tentu membuat suasana hepi sehingga apa yang dipelajar bisa cepat masuk. Dan, ketika satu anak tidak paham dalam belajar kelompok ini, anak lainnya bisa membantu menjelaskannya. Mereka bisa saling sharing bahkan adu pendapat,” jelasnya. (Inten Indrawati)


Edukasi

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018 Pendidikan merupakan investasi masa depan yang nantinya akan berguna untuk diri sendiri maupun untuk Negara. Dengan menempuh pendidikan anak-anak akan menjadi aset bangsa yang tidak ternilai harganya. Untuk dapat mencetak anak yang cerdas dibutuhkan kualitas pendidikan baik dari sistem maupun pemerataan pendidikan dari tingkat dasar hingga tingkat pendidikan tinggi.

H

al ini juga menjadi concern oleh Ny. Aries Suradnyana ketika disinggung mengenai pentingnya pendidikan anak usia dini. Menurutnya, secara kasat mata pendidikan anak usia dini memang tidak ada apa-apanya. Namun, pendidikan anak usia dini akan membentuk karakter anak-anak 20 tahun atau 30 tahun ke depan. “Jika di usia dini kita memberikan pemahaman dan pendidikan yang bagus, ke depannya mereka akan menjadi pemimpin yang bagus. Tentunya juga peran serta orang tua dan lingkungan sangat menentukan,” ujarnya. Maka dari itu, lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Buleleng kembali membuat inovasi dan terobosan. Dengan topografi Buleleng yang menyebabkan jarak dari satu banjar/dusun ke banjar/

Lembaga PAUD Rintis Kelas Jauh

Penyerahan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan kepada lembaga PAUD dari seluruh kecamatan di Rumah Jabatan Bupati Buleleng

dusun di suatu desa sangat jauh, lembaga PAUD di Buleleng mulai merintis adanya kelas jauh atau kelas satelit. Kelas jauh atau kelas satelit ini berarti para guru yang mobile ke banjar-banjar atau dusun-dusun untuk mengajar anak-anak. Hal tersebut diungkapkan Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Ny. Aries Suradnyana saat ditemui usai menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan kepada lembaga PAUD dari seluruh kecamatan di Rumah Jabatan Bupati Buleleng, Rabu (2/5). Aries Suradnyana menjelaskan dengan kelas jauh atau kelas satelit ini, anak-anak dari dusun yang jauh

dari pusat desa tidak perlu jauhjauh datang. Para guru yang akan berkeliling atau mobile untuk mengajar. Kelas jauh juga tidak perlu menambah lembaga PAUD lagi. Hanya memerlukan tambahan kelas di dusun-dusun. Pelayanan lebih menjangkau seluruh dusun dengan pola kelas jauh atau kelas satelit ini. “Jadi guru yang mobiling ke dusundusun. Anak-anak tidak perlu ke pusat desa. Sekarang baru dua desa yang menerapkan yaitu Desa Sepang dan Desa Pedawa,” jelasnya. Mengenai bantuan yang diberikan oleh para perusahaan dalam bentuk CSR, wanita yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Buleleng

AYAM BETINA DAN CINCINNYA YANG HILANG Made Taro

Tersebutlah seekor ayam betina yang cantik. Bersama anak-anaknya ia mencari makan di sebuah kebun. Tiba-tiba di sebelahnya berdiri seekor elang jantan yang tampan. Melihat kecantikan ayam itu, sang Elang segera jatuh cinta. “Sejak dulu aku kagum akan kecantikanmu,” demikian rayu sang Elang. “Terimalah tanda cintaku, sebuah cincin yang indah,” katanya lagi. Elang yang gagah itu memasang cincin itu di jari manis si Ayam Betina. Ayam itu pun menyerah apa yang dilakukan sang Elang. Rupa-rupanya adegan pemasangan cincin itu diketahui oleh seekor ayam jantan yang juga jatuh cinta kepada si Ayam Betina. Sepeninggal sang Elang,

9

si Ayam Jantan mendekati Ayam Betina, lalu menampar pipinya. Kemudian memaksa si Ayam Betina melepas cincinnya. Cincin itu dibuang jauh-jauh oleh si Ayam Jantan. Beberapa hari kemudian, sang Elang datang. “Mana cincin yang kupasang di jarimu?” tanya Elang. “Maaf, cincin itu terlepas. Aku telah mencarinya ke manamana, namun sia-sia,” jawab Ayam Betina. Elang jantan itu tidak mau menerima alasan ayam betina itu. Ia menuduh alasan itu mengada-ada. Ia mengancam, apabila dalam beberapa hari cincin itu tidak ditemukan, maka sang Elang akan memangsa anak-anak Ayam Betina. Tentu saja si Ayam Betina amat takut kehilangan anak-

anaknya. Setiap hari ia ke kebun bersama anak-anaknya mencari cincin yang hilang itu. Ia mengais-ngais setiap jengkal tanah. Ia mengais di bawah pohon pisang, ia membongkar tumpukan sampah. Nihil, tak ada hasilnya. Apabila sang Elang melayanglayang di udara, si Ayam Betina segera bersembunyi di semaksemak yang tumbuh di bawah pohon rimbun. Ia memanggil anak-anaknya dan menyuruh bersembunyi di bawah perutnya. Ketika elang itu terbang menjauh, dan keadaan kembali aman, si Ayam Betina memulai lagi mengais-ngais tanah. Ia mengais di bawah pohon pisang, ia membongkar sampah-sampah. Hal itu dilakukannya setiap hari. Cincin itu pun belum ditemukan sampai sekarang. (Filipina)

ini mengungkapkan harapannya kepada para perusahaan agar memberikan atensi lebih untuk pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini dibandingkan dengan sektor lainnya. Pemikiran tersebut didasari atas betapa pentingnya pendidikan anak usia dini untuk membangun karakter. “Para perusahaan saya harapkan lebih peduli dengan pendidikan anak usia dini karena disinilah karakter mereka ditempa. Tapi untuk saat ini jumlah yang disalurkan melalui CSR terus meningkat,” ungkap Aries Suradnyana. Sementara itu, salah satu penerima bantuan dari TK Wiguna Kumara, Desa Kayuiputih Melaka, Putu Apriantini, S.Pd menyatakan rasa terimakasihnya karena proposal yang dikirim sudah diwujudkan. Ada beberapa bantuan yang dirinya terima yaitu kursi, loker, balok. Jumlah

siswa yang dibina sejumlah 32 orang. “Kami menerima bantuan berupa kursi dan loker yang akan kami gunakan sebaik mungkin,” tandasnya. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2018, Pemkab Buleleng melalui Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Buleleng bersama Bunda PAUD Kabupaten Buleleng menyerahkan bantuan CSR dari beberapa lembaga/perusahaan dan juga perseorangan kepada 31 lembaga PAUD yang ada di Buleleng. Bantuan CSR yang diberikan total berjumalh Rp 72 Juta dan disalur ke 31 lembaga PAUD berupa APE Balok, Kursi, Meja, Loker, Jungkatjungkit dan juga ayunan. Turut pula mendampingi Bunda PAUD Kabupaten Buleleng, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd. (Wiwin Meliana)

DAPATKAN

bacaan wanita dan keluarga

DI PESAWAT GARUDA DAN LOUNGE GARUDA BALI POST

Jln. Kepundung 67A Denpasar. Tlp. (0361) 225764

SEKRETARIAT TOKOH

Jln. Kebo Iwa 63A Denpasar. Tlp. (0361) 425373

KIOS SUMBER DANA BUDI JAYA

Jln. Hayam Wuruk 58 Denpasar. Tlp (0361) 223958

KIOS 66

Jln. Wahidin 66 Denpasar. Tlp. (0361) 425126

KIOS WIDIA SARI

Jln. Bakung Sari No. 2 Kuta (Pasar Senggol Kuta). Tlp. 759482

SAFII ROIT (RIA AGENCY) Jln. Kediri 28 Tuban. Tlp. 765542 WARUNG MEDIA SINGARAJA

Jln. A Yani, Pertokoan Terminal Banyuasri. Tlp. (0362) 21059

RADIO SINGARAJA FM

Jln. Raya Singaraja Seririt Km 6 Desa Tukad Mungga. Tlp. (0362) 41124

WARUNG MEDIA TABANAN

Jln. Jepun No. 9 (Ruko Pasar Kodok)

WARUNG MEDIA NEGARA

Jln. Merak No. 36 Pendem- Jembrana

WARUNG MEDIA GIANYAR

Jln. Astina Timur (Utara Patung Arjuna). Tlp. (0361) 943570

WARUNG MEDIA BANGLI

Jln. Nusantara (Banjar Cempaga) HP. 0812 46 9 1915

WARUNG MEDIA KLUNGKUNG

Jln. Raya Puputan 95 Semarapura. HP. 085 935 511 4131

WARUNG MEDIA KARANGASEM

Radio Besakih Jln. Surapati, Gg. Sedap Malam 8. Tlp. (0363) 21791

WARUNG MEDIA BESAKIH

Pesraman Besakih Jln. Raya Besakih HP. 087760050056, 081999275859

WARUNG MEDIA KINTAMANI

Jln. Raya Kintamani Batur (Selatan Pura Batur)

WARUNG MEDIA NUSA PENIDA

Jln. Raya Ped (Depan Pura Dalem Ped Nusa Penida) HP. 082236657588


Dara

10

Bersolo Karier Ighor Rad Rilis Single Lagi Untuk masalah musik, Buleleng tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak musisi-musisi Bali yang lahir di Buleleng, bahkan seperti tidak ada matinya kreativitas tanpa batas terus memunculkan karya-karya, baik dari nama-nama baru maupun nama yang sudah tidak asing lagi di dunia musik.

S

etelah dikerjakan beberapa bulan akhirnya Ighor Rad me-launching video klip single solonya yang bertajuk “Nak Mula Keto Gen”. Nama Ighor Rad memang sudah tidak asing lagi dalam dunia tarik suara. Sebelum bersolo karier dirinya sempat tergabung bersama Band Sidejob hingga akhirnya memutuskan hengkang dari grup dan mengembangkan kariernya. Lama berkecimpung di dunia musik tidak menyulitkan

musisi asal Desa Lokakapaksa Kecacamata Seririt rit ini melahirrkan sebuah ah karya. Apalagi sejak memutuskan bersolo karier arier dirinya mengaengatakan lebihh fokus dalam melahirkan ahirkan

“EAT & REPEAT” FOOD STARTS HERE! Mei 2018 ini Beachwalk Shopping Center mengangkat tema “EAT & REPEAT”. Dengan mengangkat tema makanan Beachwalk memberikan suasana yang baru dengan spirit baru untuk para pengunjung. Selain itu, Beachwalk Shopping Center akan mengadakan berbagai macam kegiatan dan promo menarik kepada para pengunjung.

Bali Starts Here. Bulan ini, masyarakat Bali merayakan hari raya Galungan dan Kuningan, Pengunjung dapat ber-experience budaya Bali melalui “GALUNGAN EXPERIENCE” yang diadakan pada tanggal 26 Mei 2018. Kegiatan ini diadakan untuk menyambut hari raya Galungan dan memberikan pengalaman baru mengenai budaya Bali bagi para pengunjung. Beachwalk

karya-karya terbaiknya. Hal ini dikarenakan dirinya lebih bebas dalam mengeksplor kemampuannya dalam menciptakan karya berupa lagu. Bahkan dirinya lebih leluasa karena tidak ada kendala waktu dalam latihan maupun pentas. “Kalau solo saya lebih

banyak waktu dan tidak ada batas dalam berkarya, tetapi saya dan teman-teman musisi lainnya tetap saling support satu sama lainnya,” imbuhnya. Ighor mengungkapkan dirinya merasa lega sebab Shopping Center juga mengadakan kegiatan regular yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Setiap hari Selasa pengunjung dari mancanegara dan domestik dapat menikmati berbagai macam kesenian traditional bali seperti Bali Cultural Experiance, Experiance with the Costume. Sebagai tambahan untuk menghibur pengunjung, Beachwalk mengadakan tambahan acara regular yakni “Acoustic Eve” setiap hari Rabu-Senin pukul 17.30 . Acara ini berlangsung di area Fountain Stage Beachwalk lantai 1. YOUR REWARDS, YOUR WAY! Beachwalk Shopping Center meluncurkan kartu “CORNER’S CARD” sebagai program kepada para pelanggan setia Beachwalk. Melalui program loyalitas ini customer dapat mengumpulkan dan menukarkan poin dengan berbagai macam hadiah serta voucher menarik. Cara mendapatkan “CORNER’S CARD” sangat mudah, hanya dengan melakukan minimum transaksi di seluruh tenant beachwalk shopping center senilai Rp 50.000,- dalam satu struk di hari yang sama customer dapat menukarkannya di Customer Service lantai 1. Kelebihan lainnya dengan memiliki “CORNER’S CARD” ini adalah, Customer dapat menggunakannya tidak hanya di Beachwalk Shopping Center namun di semua mal Management Cornerstone lainnya yakni FX Sudirman Jakarta dan 23Paskal Bandung. Selain itu bagi customer yang telah memiliki “CORNER’S CARD” dapat berkesempatan untuk memenangkan lucky draw yaitu menginap semalam di Best Western Kuta Beach. Pengunjung juga dapat berkesempatan menginap semalam di Swiss-BellHotel Petitenget

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018 apa yang dikerjakan dan ditunggu akhirnya selesai juga. Bahkan promosi single dilakukan dengan menyasar radio-radio sebagai media partner beberapa bulan lalu. Dirilisnya video klip Nak Mula Keto Gen, menurutnya tidak terlepas dari dukungan dan support dari teman-teman sesama musisi yang turut ambil bagian dalam penggarapan video klipnya. Ia mengucapkan terimakasih

Kanti, Tut Warta Sunari Bajra, Putu Budi Dejapu, dan temanteman lain yang begitu totalitas dalam peran. “Saya sangat senang dan lega bisa bekerjasama dengan mereka apalagi kita sesama musisi saling mendukung satu sama lainnya,” jelasnya. Single “Nak Mula Keto Gen” masih mengambil tema percintaan masa kini yang begitu dekat dengan pendengar. Single ini menceritakan tentang hubungan asmara yang diwarnai putus nyambung seperti pada umumnya sering dialami anak muda. Ighor Rad pun berharap karyanya kali ini bisa diterima

kepada pihakpihak yang telah mendukung seperti Gusti Bayu dari Supercond Music, Nakayoshi, De Kaori

oleh seluruh lapisan masyarakat, khusus penikmat musik Bali di manapun berada. “Semoga saja karya saya ini bisa meramaikan blantika musik Bali saat ini. Saya juga berharap apa yang saya hadirkan ini mampu menghibur dan diterima oleh seluruh kalangan. Mohon masukan dan sarannya untuk saya bisa berkarya lebih baik lagi ke depannya,” harapnya. (Wiwin Meliana)

dengan mengikuti lomba selfie bersama “CORNER’S CARD” di spot favoritmu. Beachwalk Shopping Center juga meluncurkan website dengan tampilan konsep baru. Dengan adanya tampilan serta fitur tambahan untuk memudahkan Customer dalam mengakses website, seperti fitur floor map yang interaktif sehingga lebih mudah dalam mengetahui lokasi dan store apa saja

yang ada di Beachwalk. Customer dapat mengakes website tersebut di www. beachwalkbali.com. Beachwalk Shopping Center selalu menghadirkan pengalaman menarik untuk pengunjung dan pembeli di Beachwalk. Hadirnya berbagai program di Beachwalk memberikan daya tarik lebih bagi Kuta dan mengukuhkan tag line Beachwalk Shopping Center, “Bali Starts Here”.

IKLAN CANTIK


Kreasi

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Tari Oleg Tamulilingan telah disimak oleh publik Amerika Serikat tahun 1952. Pada 21 September tahun itu, televisi AS menayangkan secara live sekelompok seniman seni pertunjukan Bali untuk pertama kalinya dalam program acara legendaris Ed Sullivan.

Oleg Tamulilingan Kehilangan Raka Rasmi berbinar sebagai adi karya seni pentas yang monumental. Di tengah masyarakat Bali, di sanggar-sanggar seni tari, di lembaga pendidikan formal seni pertunjukan, eksistensi Oleg Tamulilingan masih tegar. Belakangan, dalam lomba-lomba tari yang sering digelar, tari ciptaan Mario ini banyak diikuti para kontestan dengan begitu antusias oleh kalangan gadis-gadis muda. Kalangan seniman, pecinta seni tari dan generasi masa kini, banyak yang terkagum-kagum dengan tari Oleg tersebut. Bagaimana kisah kelahiran tari nan indah itu?

D

alam tayangan televisi hitamputih itu, ditampilkan seorang gadis penari Bali berusia sekitar 12 tahun berpasangan dengan seorang pria dewasa. Gerak gerik tarian si gadis begitu luwes, lincah namun sederhana. Mimiknya terpancar sungguhsungguh namun lugu. Dibalut dengan busana bersahaja dan rias muka minimalis, penampilan tari Oleg Tamulilingan grup dari Desa Peliatan, Ubud, Gianyar, itu mengundang takjub penonton Negeri Paman Sam. Siapakah si gadis penari yang dielukan penonton sebagai bintang panggung itu? Si gadis adalah anggota penari termuda dalam lawatan kesenian Bali di Amerika dan Eropa itu. Dia adalah Gusti Ayu Raka Rasmi. Selain mempesona penonton lewat tari Oleg Tamulilingan, dalam lawatan seniman Bali yang merupakan misi kesenian utusan pemerintah RI itu, Raka Rasmi juga tampil memukau sebagai penari Legong Keraton, khusus sebagai condong yang pada adegan klimaksnya berlaku sebagai tokoh bersayap, memerankan burung gagak yang energik, tangkas dan lugas. Salah satu lagak Raka Rasmi sebagai burung gagak kala itu, diabadikan sebagai kulit buku berjudul Dancing Out of Bali (1953) karya John Coast, seorang impresario asal Inggris yang tinggal di Kaliungu, Bali. Sepulang dari mengemban misi seni selama 10 bulan di benua Amerika dan Eropa itu, tari Oleg Tamulilingan baru mulai dikenal masyarakat Bali, dimana Gusti Ayu Raka Rasmi tenar sebagai penari idola dan kemudian menjadi penyebarnya. Dalam perkembanganya, membawakan tari Oleg Tamulilingan—sering hanya disebut Oleg saja--menjadi kebanggaan tersendiri bagi wanita penari Bali. Di tengah masyarakat Bali, kecantikan seorang gadis dengan tubuh langsing dan rambut panjang menjuntai sering diidentikkan bak jelitanya Oleg. Tidak sedikit

11

Gusti Ayu Raka Rasmi (almh)

penari Bali yang melejit namanya karena keperigelannya menyuguhkan tari Oleg Tamulilingan. Tari bertema cinta asmara yang menggambarkan canda ria sepasang kumbang jantan dan betina di taman bunga tersebut, hingga hari ini masih mengundang decak kagum masyarakat penonton. Eksistensi Oleg Tamulilingan ini, diawali Raka Rasmi, sang penari pertama, tari yang diciptakan I Ketut Marya yang lebih dikenal dengan sebutan I Mario. Kini maestro tari Oleg Tamulilingan itu telah tiada. Gusti Ayu Raka Rasmi menghembuskan napas terakhirnya pada 17 April 2018 lalu. Dalam usia yang telah sepuh, 79 tahun, namun tetap semangat menyuntuki jagat tari, seniwati kelahiran Desa Peliatan, Ubud, ini menyudahi totalitasnya berkeseniannya, sejak gadis belia hingga remaja sebagai penari, dan di usia senja sebagai pelestari tari Bali dengan sarat dedikasi. Salah satu sumbangsih penting Raka Rasmi adalah mengawal Oleg Tamulilingan gaya Peliatan yang khas berdasarkan pakem keindahan tata tari ajaran gurunya, I Mario. Berkat kegigihan Rasmi, kini Oleg style Peliatan tersebut terwariskan dan diregenerasikan. Kendati tanpa Gusti Ayu Raka Rasmi, baik Oleg gaya Peliatan maupun Oleg kembangan KokarASTI yang umum dikenal di tengah masyarakat Bali, seni tari yang juga lazim disimak wisatawan mancanegara itu, kiranya akan tetap

SLEEPING BEAUTY Ekspresi artistik yang terakumulasi dalam tari ini, sepenuhnya merupakan formulasi estetik I Mario. Sedangkan dari aspek gagasannya terinspirasi oleh foto-foto balet klasik duet “Sleeping Beauty� yaitu tentang kisah percintaan putri Aurora dengan kekasihnya

Pangeran Charming, yang sempat ditunjukkan kepada Mario oleh John Coast. Ceritanya, ketika rombongan kesenian Desa Peliatan akan pentas keliling Eropa dan Amerika pada 1952 tersebut, John Coast, yang ditugaskan Presiden Soekarno memimpin misi kesenian itu, selain membawa beberapa tari Bali yang sudah ada, juga menyiapkan sebuah tari baru yaitu Oleg Tamulilingan yang penggarapannya sepenuhnya dipercayakan kepada I Mario. Sebelum bernama Oleg Tamulilingan atau The Bumble Bee Dance, I Mario menyebut ciptaannya Tum-

lilingan Mangisep Sari. Gamelan pengiring tari ini adalah Gong Kebyar. Dalam perjalanannya, tari berdurasi sekitar 12 menit ini kemudian dicintai masyarakat Bali. Didukung oleh semaraknya perkembangan Gong Kebyar yang bertumbuhan di setiap desa, sejak tahun 1960-an Oleg Tamulilingan sering ditampilkan, baik yang disajikan khusus dalam pementasan seni kebyar maupun sebagai tari lepas mengawali pementasan Drama Gong, Sendratari, dan Prembon. I Mario yang sebelumnya telah menciptakan Kebyar Duduk atau Kebyar Terompong pada tahun 1925, termasuk pelopor pemba-

haruan tari Bali yang pengaruhnya sangat luas dalam khasanah seni pertunjukan Bali modern. Dalam perkembangan seni pertunjukan Bali masa kini, tari duet dengan konsep artistik dan bangun estetik seperti Oleg Tamulilingan belum begitu banyak diciptakan. Tari Oleg Tamulilingan--walau kini telah ditinggalkan penari pertamanya, Gusti Ayu Raka Rasmi--tak punya saingan dalam menebar gairah cinta dan kasih damai. (Kadek Suartaya)


Pelesir

12

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Wisata Malam di Pantai Losari

Wisata pantai biasanya dinikmati pagi hingga sore hari. Tetapi, di Makassar, Sulawesi Selatan, warga memilih wisata ke Pantai Losari di malam hari.

“S

iang hari panas sekali. Ka m i l e b i h

suka datang di malam am hari. Suasana lebih seemarak. Mau duduk uk santai atau sambil il menikmati makanan an jadi lebih asyik,” ujar ar Ariawan yang datangg ke pantai bersamaa

teman-temannya. Pantai yang berada di sisi Barat kota Makassar ini memang menjadi pilihan warga j p g maupun p

wisatawan untuk menyaksikan sang mentari tenggelam di ufuk Barat. Saat malam hari, lampu-lampu menyala menjadikan suasana derang. terang benderang. Patung Pinisi menjadi landmark yang menyambut pengunjung. Dua patung Adipura yangg pernah diraih h

Kota Makassar juga menjadi “gapura” selamat datang di Pantai Losari. Ikon yang paling

diburu tentu saja tulisan PANTAI LOSARI. Jika datang sendiri, bisa memilih foto di tengah, di pinggir, sesuai keinginan. Kalau beramairamai, bisa foto dengan menempatkan diri di salah satu huruf. Selain berfoto, di Pantai Losari juga terlihat anak-anak bermain baling-baling dengan lampu warna-warni. Mau yang ekstrem? Ada yang menawarkan foto bersama ular piton. Dua orang pembawa ular berada di areal pantai sembari

menawarkan untuk foto bersama. Tak jauh dari spot foto ini, ada replika perahu pinisi yang ditambatkan di dermaga. Ini makin memperkuat kesan Kota Makassar merupakan kota pelabuhan yang memiliki kapal istimewa. Bagi penyuka olahraga futsal, ada lapangan yang tersedia di tepi pantai. Di malam hari, lapangan ini nampak seperti lapangan futsal terapung. “Berkunjung ke Pantai Losari tak lengkap kalau belum menikmati pisang epe. Ini adalah satu penganan khas Makassar berupa pisang mentah yang dibakar, kemudian dibuat pipih, dan dicampur dengan air gula merah,” imbuh Ariawan. (Ngurah Budi)


Bugar

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Provinsi Bali rentan terhadap LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender). Ditenggarai dengan maraknya arus budaya asing masuk ke Bali, LGBT makin berkembang. Untuk menyikapi hal tersebut, Direktorat Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya menggelar seminar Pencegahan dan Penanganan Masalah Sosial Kemasyarakatan dengan tema “Menyikapi Fenomena LGBT bagi Masyarakat, Mahasiswa, dan Pelajar di Kuta, pekan lalu.

A

da tiga narasumber yang dihadirkan, yakni dr. Oka Negara, FIAS (praktisi kesehatan), I Gede Nurjaya (penasihat FKUB Provinsi Bali), dan AA Ngurah Sweda (Kesbangpol Provinsi Bali). Menurut dr. Oka Negara, lesbian dan guy termasuk homoseksual yang disebabkan orientasi seks yang menyimpang. Jika melihat dari penampilan, orang tak akan bisa mengenali apakah dia seorang LGBT. Tidak selalu laki-laki yang berpenampilan kemayu adalah LGBT. Ada yang berpenampilan macho dan keren, atau ada yang brewok, bahkan kurus atau gemuk juga ada. Intinya, kata dia, dari segi penampilan, mereka ini tak bisa ditebak. Bahkan, tak bisa dibedakan antara LGBT dengan orang normal. Menurutnya, LGBT sudah ada sejak dulu. Saat ini makin dikenal karena ada banyak media yang memunculkan mereka untuk ekspresif. Satu hal unik diungkapkan, dari beberapa pasien yang ditanganinya, saat ini, kesuburan laki-laki banyak sudah menurun. “Kalau dulu cairan

13

Menyikapi LGBT sperma per cc sekitar 20- 250 juta. Sekarang ini, banyak yang hanya berkisar 3-10 juta. Ini semua banyak disebabkan karena apa yang kita makan,” ujar pakar Andrologi Fakultas Kedokteran Unud ini. Menurutnya, makanan seperti ayam goreng yang siap saji sangat tidak baik untuk kesehatan. Mengapa? Ayam tersebut diberi suntikan hormon estrogen agar cepat gemuk, sementara, hormon itu adalah untuk perempuan. Sehingga banyak anak laki-laki badannya gemuk, tapi penisnya kecil. Begitu juga, anak perempuan cepat menstruasi, dan payudaranya cepat besar. Ia mengatakan, homoseksual adalah ketertarikan sesama jenis dalam hal seksual. Jumlah LGBT sangat banyak, tahun 2012 tercatat sebanyak 1 juta orang. Namun, jika dibandingkan angka dunia, tentu angka tersebut sangatlah kecil. Apa penyebab homoseksual? Dr. Oka Negara mengatakan, banyak faktor penyebab homoseksual, diantaranya ada juga faktor genetik. Sementara, faktor lain, adalah fakor psikologis. Ada satu kisah yang diungkapkan. Seorang ayah sering membawa anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun ke tempat pembangunan rumah barunya. Tanpa disadari, anak perempuannya dilecehkan oleh para buruh. Anak itu diberi permen, dan dia senang saja alat kelaminnya “dipermainkan” oleh para buruh-buurh tadi. Apa yang terjadi selanjutnya? Anak itu akhirnya sering menangis karena ingin mendapatkan “perlakuan seperti itu lagi”. Artinya, saat anak tadi mengalami fase falik tidak teredukasi dengan baik. Si anak tidak diberitahu bahwa orang lain tidak boleh ada yang menyentuh alat kelaminnya. Contoh lain lagi, seorang ibu

mengundang teman-temannya arisan di rumahnya. Kemudian anaknya yang kecil datang dan memperlihatkan alat kelaminnya ke luar. Si ibu tadi malu dan memarahi anak tadi. Apa yang terjadi selanjutnya? Si anak ini jika ingin menikmati keinginan seksual, ia tak berani dengan perempuan. Faktor lain yang bisa memicu LBGT adalah lingkungan. Contohnya, di Lapas paling banyak contohnya, para tahanan baru akan diajak melakukan hubungan seksual dengan seniornya. Respons dari LBGT ini sangatlah berbeda-beda. Ada yang suka menyendiri ketika kehilangan pasangan, ada juga yang sangat ekspresif, bahkan bisa membunuh. Contohnya seperti kasus Rian yang membunuh banyak orang bahkan memutilasi mereka. Saat ini, perlakuan masyarakat terhadap LGBT ada yang membully, bahkan, kalau melihat waria langsung ditimpug, dll. Sangat susah untuk mereka menunjukkan diri sehingga lahan pekerjaan juga sulit. Mereka hanya bisa bekerja di salon atau spa. Keadaan ini tentu membuat mereka stres. Banyak yang terjadi ketika mereka mengalami stres, seperti mengurung diri atau menyendiri atau bahkan, melakukan hal negatif seperti menjambret atau merampok. Prilaku LBGT ini memang bisa menimbulkan risiko infeksi. Perilaku berisiko seperti melakukan hubungan seksual penis dengan penis tentu tak bisa. akhirnya, terjadilah hubungan sodomi antara penis dengan anus yang akhirnya menimbulkan lecet dan iritasi yang berakhir infeksi. Menurut dr. Oka, penanganan LGBT ini memang agak rumit.

Dari kiri: A.A. Ngurah Sweda, Gede Nurjaya, dr. Oka Negara, dan moderator

us HIV/ Sama seperti kasus engan AIDS, penyakit dengan gma, cap buruk atau stigma, enlebih susah dalam penanganannya. uk Menurutnya, untuk GT penanganan LBGT menurutnya ada benya berapa cara, misalnya kalau penyebabnyaa ada r gangguan hormon, bisa diperbaiki hormonnya. Perlu juga luarga dan dukungan dari keluarga teman-temannya,, termasuk del yang bisa harus ada role model alau mereka menjadi contoh kalau mal. bisa kembali normal. Perlu juga penanganan dr. Oka Negara, FIAS dengan pendekatan spiritual. Ada satu hal menarik yang di- membuka diri sebagai pengidap lontarkan, saat ia studi banding HIV/AIDS di televisi beberapa hari soal HIV ke Taiwan, Korea, dan kemudian ditemukan meninggal. Thailand. Secara tidak langsung ia Sepulang dari acara televisi, dia juga mendapatkan gambaran dan pulang langsung dilempari batu informasi banyak tentang LGBT. dan akhirnya meninggal,” kata dr. Negara yang bisa menerima LBGT Oka. stabilitas keamanannya akan lebih Memang dalam penanganan baik dibandingkan negara Timur LBGT perlu pendekatan personal Tengah yang mem-bully mereka, agar dia tidak merasa dirinya ditermasuk Indonesia juga. hakimi. Menurutnya, suka atau tidak suka PERILAKU SEKS BERISIKO memang ada LGBT di masyarakat. Ia mengajak masyarakat untuk Melakukan orientasi seksual adalah menyikapi LGBT dengan bijak. hak asasi. Saat ini yang tetap bisa Ada satu kasus diungkapkan, ada dilakukan adalah edukasi agar mermahasiswa yang mengaku kalau eka melakukan seks aman dengan merasa ada yang salah dalam di- kondom. Tidak melakukan hal yang rinya. Dia mengaku tidak tertarik negatif seperti pamer pakaian terdengan lawan jenisnya. Kemudian, buka atau hal lain yang memancing mahasiswa ini ditanya, apa yang reaksi masyarakat. ingin dia lakukan sekarang. Jawabannya, dia tak ingin melakukan PENDEKATAN KELUARGA apa-apa, apalagi ingin mengajak Menurut AA Ngurah Sweda, orang lain seperti dirinya. Dia Bali adalah surga bagi LGBT. Bali hanya ingin curhat. menempati urutan tiga nasional Menurut dr. Oka, suka atau untuk jumlah LGBT. Ia menilai, tidak suka LGBT memang ada di fenomena LBGT perlu diwaspadai. masyarakat. Kalau semisal, mereka Banyak tempat nongkrong LGBT di mempromosikan diri, terus pamer tempat terbuka seperti di wilayah pakaian terbuka, atau melakukan Gatot Subroto, Lumintang, dan transaksi seks berisiko tentu perlu lapangan Renon. diedukasi. Menurutnya, untuk pencegahan, Ia mencontohkan, di daerah perlu sekali pendekatan di keluarga Poppies, ada kafe yang memang yang utama. Jika sudah melihat untuk LGBT transasksi seksual. anaknya ada tanda-tanda yang tidak Mirisnya, kondisi ini ditiru seorang sesuai, segera ditindaklanjuti. Bila remaja SMP yang siap melakukan perlu dibawa ke dokter. Ia menilai, transaksi seksual dengan bayaran pendekatan spiritual juga sangat Rp 50 ribu. diperlukan dalam penanganan Karena lapangan pekerjaan sulit LGBT. hanya salon dan spa, dan para Hal senada juga diungkapkan LGBT akhirnya siap melakukan Nurjaya. Sudah ditulis dalam kitab seks kilat demi uang. suci, bahwa laki-laki diciptakan unMenurut dr. Oka, kalau ko- tuk menjadi ayah, dan perempuan munitas ini menghilang tiba-tiba menjadi ibu. Tujuan bersuami istri perlu juga diwaspadai. Mereka bisa adalah untuk mendapatkan ketusaja melakukan pekerjaan seperti runan. Dilarang melakukan hubunmerampok, menjambret dll. gan seksual jika belum menikah. Untuk melakukan rehabilitasi Apalagi melakukan hubungan sekLGBT memang agak sulit. Ketika sual yang menyimpang. Hal utama, ada stigma yang keras, biasanya menurutnya, memang di keluarga. ragu untuk direhab. Sama seperti “Peranan keluarga sangat penting di pengidap HIV/AIDS. “Saya ingat ada dalam pengawasan anak-anaknya,” satu teman di Bangladesh, setelah ujarnya. (Wirati Astiti)


Life Story

14 “Maafkan saya ya... maafkan saya, mulut saya ini suka tidak bisa dikontrol,” kata Nurlela kepada keluarga dan tetamu yang datang menjenguknya di rumah sakit Kota Mataram beberapa waktu lalu. Permintaan maaf itu juga disampaikannya kepada Dayu, salah seorang iparnya yang selama ini sesungguhnya hubungan mereka kurang baik akibat pernikahan kedua suami Nurlela.

S

uara Nurlela tidak lagi jelas akibat mulutnya tak simetris lagi setelah ia kena serangan stroke. Wajahnya yang dulu kerap sinis dan suka mengomentari kehidupan orang lain, kini tidak lagi dapat tersenyum sebagaimana mestinya. Senyuman itu tidak bisa nampak seutuhnya meski ia berusaha keras melakukannya. Begitu iparnya yang dulu dimaki-makinya itu datang, ia berusaha meraih tangannya untuk meminta maaf. Iparnya tersebut tersenyum dan mengatakan ia memaafkannya. Hampir dua puluh tahun hubungan Nurlela dengan ipar dan keluarga iparnya itu tidak baik. Nurlela yang sangat terluka akibat suaminya diam-diam menikah dan iparnya tersbut mengetahui namun tidak memberikan informasi pada dirinya. Maka sumpah serapah dilancarkan oleh Nurlela kepada iparnya dan seluruh pendukung pernikahan diam-diam suaminya itu. Keluarga mereka sempat dalam suasana panas dan saling curiga akibat semacam ‘adu domba’ tak langsung yang dilakukan oleh Nurlela. Di satu pihak, bisa dimaklumi betapa sakitnya Nurlela akhirnya mengetahui suaminya itu menikah diam-diam dan selama dua tahun iparnya itu tersenyum di hadapannya tanpa memberitahukannya. “Itu yang membuat ibu (mertua) sakit hati,” kata Ros menantu Nurlela. Ros mengisahkan bahwa selama dua tahun itu ketika hubungan mereka baik-baik saja, Nurlela yang sering berkunjung ke rumah iparnya itu juga sesekali bertemu dengan perempuan yang akhirnya diketahuinya sebagai istri tersembunyi suaminya. Ditambah lagi dengan mata kepalanya sendiri Nurlela melihat bagaimana ipar dan keluarganya tersebut begitu memanjakan perempuan itu bahkan dilayani dengan sangat luar biasa, di depan mata Nurlela yang tidak tahu apa-apa. “Siapa yang tidak terbakar hatinya dengan kenyataan itu?” ungkap Ros

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Sakit Membawa Berkah mencoba memaklumi sikap mertuanya kepada iparnya itu. Ketika kenyataan itu terkuak, tak pelak sumpah serapah Nurlela yang memang dikenal kurang kontrol jika bicara itu tertuju pada iparnya itu. Tuduhan-tuduhan sengaja menyembunyikan dan menikahkan suaminya itu dialamatkan pada iparnya itu. “Saya sampai dibilang germo yang menyediakan rumah saya untuk suaminya berselingkuh,” kata Dayu. Dayu sendiri mengaku hanya mengetahui pernikahan diamdiam itu dari orang lain dan ia juga tidak menghadiri pernikahan adik laki-lakinya yang merupakan suami Nurlela itu. Ia tidak tahu harus berbuat apa ketika kabar itu sampai padanya. Bagi Dayu, adik lakilakinya itu tetaplah adiknya, tidak mungkin ia menghalangi adiknya untuk menikah apalagi ia tahu Nurlela, istri adiknya itu begitu kasar dan selalu sinis pada semua orang. “Bagaimana pun dia itu adik saya dan bagaimana cara saya menghalanginya? Apalagi selama ini adik saya itu selalu mengeluhkan sikap istrinya,” ujar Dayu yang mengurut dada ketika tuduhan dan kecaman serta sumpah serapah dilakukan oleh Nurlela pada dirinya. INGATAN MELEMAH Meski akhirnya berhasil menceraikan suaminya dari istri keduanya itu, Nurlela tidak berhenti memusuhi Dayu dan ke luarganya. Hingga akhirnya Nurlela jatuh sakit dan mereka bertemu di rumah sakit untuk saling memaafkan. Dalam keadaan lumpuh sebelah, Nurlela meminta maaf atas semua yang pernah diucapkan dan dilakukannya. Air matanya menetes dalam tidurnya yang lemah membuat semua yang menjenguknya prihatin. Tubuhnya yang dulu tinggi besar dan tegap kini melemah tiada berdaya. Ia yang

biasa hidup dalam ‘keleluasaan’ membicarakan orang lain alias bergosip kini tidak lagi mampu berpikir bahkan sekadar untuk menyebut nama orang-orang. Ia lupa pada siapa pun yang datang menjenguknya. Daya ingatnya

makin melemah. Ia bahkan nyaris tidak mengenali anak-anaknya. “Sabar... sabar ya dek... kamu akan sehat kembali,” kata Dayu mengelus kepala Nurlela yang berusaha sekuat tenaga untuk bisa bangun dari tempat tidurnya.

Sakitnya Nurlela membuat tidak sedikit orang yang mengaitkan dengan kebiasaan Nurlela bergosip. Namun begitu, mereka mendoakan Nurlela agar bisa sehat kembali. Kini setelah satu bulan dirawat di rumah sakit itu, Nurlela telah kembali ke rumah meski dengan kondisi yang tidak lagi sesehat dulu namun suaranya mulai jelas terdengar. Nurlela sendiri menyadari kesalahankesalahannya dan kerap berujar, “sakitnya itu sebagai hukuman dari Allah SWT bagi dirinya”. Namun ada satu hilmah besar yang diperoleh dari sakitnya Nurlela adalah membuat keluarga besar mereka yang tadinya sempat renggang satu sama lain kini kembali bersatu. “Sakit yang membawa berkah,” ujar Dayu sambil tersenyum pada Nurlela. (Naniek I. Taufan)


Komunitas

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

15

Bali Fashion Trend

Persembahkan Kreativitas 40 Desainer Bali selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit wisatawan lokal maupun mancanegara. Mulai dari budaya hingga keindahan alamnya . Selain itu Bali juga memiliki banyak potensi, diantaranya bisnis bidang fashion yang terlihat makin berkembang. Begitu disampaikan Ali Charisma, Ketua Panitia ‘Bali Fashion Trend (BFT) 2019’, Minggu (29/4) di TS Suites, Kuta.

D

ikatakannya juga kini makin ramai dan cukup banyak bisnis fashion yang berkembang di Bali. Apakah itu produksi perorangan ataukah usaha garmen. Bahkan fashionista lokal maupun tamu–tamu asing respons atau antusiasmenya hampir sama besarnya. Mereka membeli produk yang ready to wear atau siap pakai yang ditawarkan maupun memesan langsung ke pada para perancang yang ada di Bali.

Menurut Ali Kharisma potensi tersebut yang menggugah Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Denpasar untuk keempat kalinya siap menggelar

“Bali Trend Fashion (BTF) 2019’ yang mengusung tema “Look to The East”. Dalam ‘Bali Fashion Trend 2019’ kali ini, sekitar 40 orang desainer akan terlibat bahkan akan hadir pula Inul Daratista, penyanyi yang juga menekui dunia fashion. Mereka semua siap menyugukan karya–karya terbaiknya selama tiga hari (11–13 Mei). Lebih lanjut Ali Karisma menerangkan jika para perancang yang ambil bagian pada pagelaran Bali Trend Fashion 2019 kali ini datang dari seluruh penjuru Indonesia. Meraka menampilkan kemungkinan yang bakal tren di tahun 2019. Selanjutnya acara ini, setiap

Day 1 Session 1 Presents : Bank Indonesia Collaborationsof SME and IFC Klliyan By Cindy Engkeng Culture Edge Novita Yunus Day I Session II Presents : Winda UIA Angelica Wu ASBEST Present Rhea Cempaka Dewi Anyar

x x x x

Day II Session I Presents : Wedha Githa Wardani Kebaya By Toly Sukma Anindra Novita

Anggie Rahmat Rika Ayub Hamisah Arif Fitriansah

x x x x

Neli Gunawan Yon Yulizar Viva Present Fomalutzamel Inul Daratista

x x

Decy Ramona Berry Mirsha

x x

Agus Sunandar Delfa

x

Asosiasi Mode Badung

x

Asti Kaleta

x x x x

Elkana Gunawan Ina Priyono Lisa Fitria Lenny Agustin

Oka Diputra Day II Session II Presents : Dimas Dwitanto Phillip Iswardono David Yan Coreta Indonesia Day III Session I Presents : El i Lila B’Lux

x

x Agustiena Siswanto x Widya Andika x Sudana Suwarsa LPTB Susan Budihardjo x By The Sea

x x

Cindy Lavina

x

Raramac

x

Day III Session II Aldre Yunita Kosasih Saffana

x x x

Yuliana Huang

x

Vera Koorag Dalindz By lindarose Instituto Di Moda Burgo Indonesia Love and O2 Yenli It’s Your Style Ali Charisma Dwin Dewi Suarjani Ivan Gunawan

harinya terdiri dari dua slot. Setiap slot akan dihadiri sekitar 1500 hingga 2500 undangan. Ali Kharisma juga menyampaikan tahun ini Bank Indonesia kembali memberikan dukungan pada para perajin Tenun Bali, dimana mereka akan berkolaborasi dengan para desainer Bali. Disamping itu ajang Bali Fashion Trend juga didukung Viva Cosmetics lengkap dengan tim make up –nya. Di hari kedua, Viva Cosmetics akan mengadakan beauty class. Pendukung acara lainnya adalah Bin-

tang Harapan Kurnia, yang menyediakan bahan ramah lingkungan. Ketua Indonesian Fashion Chamber (IFC) Chapter Denpasar, Dewa Made Githa Pradana yang biasa disapa Githa mengatakan bahwa gelaran fashion yang bakal hadir di TS Suites tersebut juga sebagai media komunikasi yang digunakan mempresentasikan esentasikan perubahan sosial budaya udaya saat ini. Di samping itu, tu, para perancang lokal tidak ak hanya menampilkan karyaa ter barunya namun mereka ka dapat bertemu dengan para ara pelaku industri mode lainnya ya dan mungkin saja kedepanedep pan pannya akan terjalinn ker kerja rja sama. Sementara itu Ny. Selly Rai Manantra, selaku penasesehat IFC Denpasar sar mengatakan kehadiran event seperti eperti Bali Fashion trend rend d 2019 ini, Sangat ngatt penting, sebab sek-tor ekonomi kreatif eatif yang terdiri darii 15 subsektor dan dari 15 subsektor tersersebut jajaran kuliner ner tetap menduduki duki peringkat teratas. Se-s. Se lanjutnya diikuti deng dengan gan bidang fashion. Kedua Ked dua bidang ini mendominasi dominnasi 13 subsektor lainn lainnya. nya. Kondisi ini terjadi adi dalam d 5 tahun terakhir. Bahkan ir. Ba ahkan ,tahun ini juga bidang bidanng fashion tetap akan mem memimpin impin di deretan utama penyumbang penyyumbang angka pendapatan. tan. Ajang BFT ini diharapd kan kontribusinya, nya, utamanu ya dapat meningkatkan ningkkatkan kreativitas paraa desainer deesainer lokal makin meningkat meninngkat dan mampu bersaing berssaing di kancah industri ustri fashion global. Selain elainn itu juga berhasilil mengangkat tekstil yang ada di Bali. (Sri Ardhini)

Ny. Selly Rai Mantra


Kuliner

16

EDISI 1002/ 7 - 13 M MEI EI 2018 201 20 018 18

Coto Gagak Pantang Ditolak Makassar terkenal dengan berbagai kulinernya. Salah satu yang banyak dicari adalah Coto Gagak. Jangan dikira coto ini bahan bakunya burung gagak.

C

adalah ketupat sebagai teman makan. Ketupat yang identik dengan Lebaran ini disajikan di meja dan ukurannya kecil. Kalau satu tak cukup, bisa tambah lagi. Ketupat pun sudah terbelah. Tinggal dibuka dan dipotong dengan sendok. Ada yang langsung memasukkan potongan-potongan ketupat ke coto dan ada yang

memilih potong satu, celup ke kuah lalu dimakan. Urusan kepedasan, konsumen tinggal menambahkan sambal sesuai selera. Kecap dan jeruk nipis juga siap menjadi penambah kelezatan coto ini. Jadi, kalau ke Makassar, tawaran untuk makan Coto Gagak pantang ditolak. (Ngurah Budi)

oto Gagak merupakan tempat kuliner yang berada di kawasan Jalan Gagak, Makassar. Ruangannya ada yang ber-AC dan ada yang pakai kipas. Lebih seru makan coto panas lalu berkeringat. “Coto ini berbeda dengan coto lain. Kuahnya terlihat bening dengan potongan daging sapi berbentuk dadu. Tetapi begitu ditambahkan sambal, potongan daun bawang dan bawang goreng, rasa jadi ngejreng,” ungkap Eka Budiana, warga Makassar. Keunikan lain dari Coto Gagak

Hangatkan Badan dengan Sarabba

Pisang epe

Suasana pengunjung yang menikmati kuliner malam di Pantai Losari

Kuliner khas yang banyak ditemukan di sepanjang Pantai Losari, Makassar adalah pisang epe dan sarabba. Pedagang yang menyajikan makanan ringan dan minuman hangat ini berjejer rapi dan sigap melayani pembeli. Adi, salah satu pedagang menuturkan pengunjung ke Pantai Losari lebih banyak di malam hari. “Kami buka sampai pukul 1 malam hari,” ujarnya. Pisang epe merupakan penganan yang berbahan dasar pisang kepok setengah matang yang dibakar. Tekstur pisang yang keras dibalut warna cokelat bekas proses pembakaran dilumuri dengan gula kelapa. Satu porsi pisang epe berisi tiga pisang. Sementara itu Sarabba merupakan minuman khas Makassar yang diracik dari campuran jahe, kuning telur, gula aren, santan dan merica bubuk. Sarabba menggunakan campuran gula

arena dan santan yang membuat sarabba lebih kental dibanding wedang jahe. “Sarabba cocok untuk mengusir flu, menghangatkan badan dan mengeluarkan angin dari tubuh saat masuk angin,” ujar Adi yang menyetel musik ska untuk menghibur konsumennya. (Ngurah Budi)

Adi sedang membakar pisang epe

Sarabba


17

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Sup Kembang Tahu Ayam Bahan : 750 gr : ayam kampung, potong kecil-kecil 1 lembar : kembang tahu, potong kotak, rendam air panas selama 10 menit, tiriskan 1 buah : kaldu blok rasa ayam ½ sdt : lada bubuk 800 ml : air 1 ikat : seledri ikat simbut 2 ruas jari : jahe 2 sdm : bawang putih goreng, remas-remas

Ikan Gabus Masak Santan Bahan : 750 gr : ikan gabus, potong menurut selera 2 sdm : air jeruk nipis 400 ml : santan encer 200 ml : santan kental 2 batang : serai, memarkan ½ sdm : kaldu bubuk 2 sdm : minyak goreng untuk menumis bumbu Gula, garam, minyak secukupnya buat menggoreng ikan gabus

Bumbu Halus : 7 buah : bawang merah 3 siung : bawang putih ½ sdt : ketumbar butir 3 butir : kemiri sangrai 1 ruas jari : lengkuas 4 buah : cabe merah besar 7 buah : cabe rawit. Cara Membuat : - Lumuri potongan ikan gabus dengan air jeruk, diamkan se-

2 sdm : margarine Gula, garam secukupnya Cara Membuat : Panaskan margarin dalam panci kuah hingga meleleh lalu masukkan jahe. Aduk, masukkan potongan ayam kampung dan bawang putih goreng, aduk-aduk hingga kaku. Masukkan air, biarkan sampai mendidih dan ayam empuk, lalu masukkan kaldu blok dan garam, gula, lalu masukkan kembang tahu. Masak hingga matang, sajikan.

Chef Sarwan

lama 15 menit lalu cuci bersih sampai lendir-lendirnya hilang. Sayat ikan, tiriskan, lalu panaskan minyak, goreng ikan gabus sampai matang, tiriskan. - Tumis bumbu halus bersama minyak dalam panci kuah bersama serai hingga harum. Masukkan santan encer dan gorengan ikan gabus, biarkan sampai mendidih. Masukkan kaldu bubuk, garam, gula, aduk, lalu masukkan santan kental, masak dengan api sedang,sesekali diaduk agar santan tidak pecah, biarkan sampai matang dan bumbu meresap. - Siap disajikan dengan taburan bawang putih goreng.

Cita Rasa Aston Denpasar

Balinese Crispy Duck Bumbu Rajang Bali 50 gr : jahe 100 gr : lengkuas 30 gr : kunyit 15 gr : kencur 5 gr : janggu 10 gr : sere 75 gr : bawang merah

Risoles Ayam Mayo Bahan kulit : 4 butir : telur 10 gr : gula 5 gr : garam 100 gr : tepung terigu 400 ml : susu segar 25 gr : mentega cair Cara membuat : - Campurkan semua bahan sampai tercampur rata, kemudian disaring - Panaskan teflon kemudian tuang adonan hingga menyerupai telur dadar. Siapkan terus kulit risoles hingga adonan habis

Bahan isian risoles : - Telur rebus, ayam suwir, keju, mayonaise, saus sambal Bahan panir : Tepung terigu, telur kocok, tepung

panir (tepung roti ) Cara membuat : - Siapkan kulit risoles kemudian isi dengan telur , ayam suir dan keju. Tambahkan mayonaise dan saus sambal. Lipat dan gulung menyerupai dadar gulung - Siapkan tepung terigu kemudian celupkan risoles di tepung terigu, kemudian di telur kocok, dan terakhir di tepung panir. - Simpan risoles kira-kira 1 jam di kulkas kemudian siap digoreng

50 gr 10 gr 20 gr 30 gr

: bawang putih : ketumbar : kemiri : cabe rawit

Sambal Ijo 50 gr : cabe rawit hijau 50 gr : lombok besar hijau 100 gr : tomat hijau 25 gr : bawang putih Garam dan merica secukupnya Sambal Kemangi 25 gr : cabe rawit 20 gr : cabe merah besar 20 gr : tomat 15 gr : bawang merah

15 gr : bawang putih 10 gr : kemiri 5 gr : terasi 10 gr : gula merah Kemangi secukupnya Air jeruk limo secukupnya Garam dan merica secukupnya 1 ekor bebek @800 gram belah jadi 2 pcs. Cara membuat : - Cuci bebek hingga bersih. Lumuri bebek dengan jeruk nipis. Tumis 100 gr bumbu rajang, tambahkan daun jeruk dan daun salam, kemudian masukkan 500 ml air. - Bebek dipresto selama 1 jam, angkat dan tiriskan. - Siapkan sambal ijo untuk alas bebek (1 sdm sambal ijo + 1 sdm bumbu rajang) - Goreng bebek hingga krispi, kemudian disajikan dengan lalapan nasi dan sambal kemangi.


Jelita

18

Eyelash Extension

Cara Instan untuk Mata Tampil Indah Memiliki bulu mata panjang dan lentik pastinya menjadi idaman tiap wanita. Namun sayang, tak semua wanita beruntung terlahir dengan bulu mata panjang dan lentik yang mampu mendongkrak penampilan terutama untuk mata yang lebih indah tersebut. Cara instan yang sekarang ini sedang digandrungi wanita adalah eyelash extension (tanam bulu mata).

T

ren ini diperkirakan masih akan booming hingga beberapa tahun ke depan. “Mereka yang sudah melakukan eyelash extension, kemudian puas dengan hasilnya dan merasa nyaman, ketika bulu mata ekstensionnya rontok, justru akan merasa tidak nyaman. Dan umumnya, mereka akan kembali melakukan eyelash extension lagi,” ujar Nyoman Ayu Sri Wahyuni, S.E., Trainer dalam “Workshop Japan Eyelash Extension Method”, Rabu

(2/5) di Bali Citra Internasional. Kabag Pelatihan & Industrial BCI yang akrab disapa Jro Kartika ini tak menyangkal, bahwa ada beberapa kasus penanaman bulu mata ini menyebabkan mata gatal-gatal. Itu lebih dikarenakan kulit di area sekitar mata sangat sensitif, tidak cocok dengan produk, dalam hal ini lem bulu mata yang dipakai. “Jadi, kami sebagai beautycian benarbenar menjaga dan memilih kualitas produk dan juga teknik pemasangan yang benar,” ujar Jro Kartika, yang

Sebelum penanaman/pemasangan bulu mata, beberapa persiapan yang dilakukan seorang beautycian adalah : - Membersihkan tangan dengan cairan antiseptic - Melakukan steril alat (pinset) - Mempersiapkan alat (pinset) dan bahan (lem, bulu mata ekstension)

TAHAPAN PENANAMAN BULU MATA EKSTENSION

1

3 Jro Kartika

dalam workshop tersebut memberikan demonstrasi secara detil teknik pemasangan bulu mata. “Bulu mata ekstension dilem pada batang bulu mata asli, bukan pada akarnya. Inilah yang sering menyebabkan gatal,” imbuh pemilik Wajaha Studio di Jalan Badak Agung, Renon Denpasar ini.

TAHAPAN PENANAMAN BULU MATA EKSTENSION - Pembersihan area mata dengan eyelash cleaner - Pemasangan isolatif di bawah mata menutup bulu mata bawah agar pada saat pengerjaan ekstension, bulu mata bawah tidak menempel pada bulu mata atas - Pemasangan eyepad di atas isolatif tadi untuk melindungi kulit dan bulu mata bawah, sekaligus menyegarkan kulit di sepanjang kantung mata - Pemasangan primer/vitamin eyelash untuk untuk memberikan vitamin pada batang bulu mata asli agar ekstension tahan lama - Setelah primer kering, pemasangan bulu mata dimulai - Pengerjaan memakai 2 pinset. Pinset yang dipegang tangan kiri berfungsi hanya untuk membantu memilah antara bulu mata asli yang akan dipasangi ekstension. Sementara pinset yang dipegang tangan kanan bertugas memasang bulu mata ekstension - Pengerjaan seperti tadi dilakukan berulang, helai per helai sampai bulu mata asli tertutup - Pemasangan dilakukan berjarak untuk menghindari lem menggumpal pada bulu mata ekstension - Pengerjaan pemasangan bulu mata ekstension ini memerlukan waktu 1 hingga 2 jam. Jro Kartika menjelaskan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan after care, yakni hindari kena air selama 24 jam setelah pemasangan bulu mata ekstension dan untuk sementara waktu hindari pula pemakaian ko-

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

smetik mata, seperti eyeliner dan eyeshadow. “Untuk keseharian, minimalkan terkena air, mungkin bisa memakai washlap saat mencuci muka. Jangan pula mengucek-ngucek mata karena bisa lebih cepat merontokkan bulu mata ekstension,” ingatnya. - Pemakaian bulu mata ekstension (eyelash extension) ini dikatakannya bisa bertahan 2 minggu hingga 1 bulan. - Ada beberapa metode eyelash extension, satu di antaranya Japan Eyelash Extension Method. Kelebihan metode Jepang ini tampilan bulu mata terlihat natural karena mengikuti panjang bulu mata aslinya, dengan perbandingan 8 : 11 : 10. “Di bagian dalam ukurannya paling pendek, di bagian tengah paling panjang, dan sisi terluar lebih pendek dari bagian tengah namun lebih panjang dari bagian dalam,” jelas Jro Kartika. - Produk bulu mata ekstension ini pun dijelaskannya memiliki beberapa tipe, mulai dari tipe B, C, D, hingga tipe J. Yang umum dipakai di pasaran adalah tipe C dan D. Tipe ini menunjukkan ukuran lengkung (curly) bulu mata ekstension itu. Untuk panjangnya tersedia mulai 8 mm hingga 16 mm, dan yang umum dipakai ukuran panjang 11, 12, 13. Sementara untuk ketebalannya, ada mulai 0,07 sampai 0,25 mm. “Para wanita kita zaman now umumnya memakai bulu mata ekstension 0,20 mm,” tandasnya. (Inten Indrawati)

4

5

6

2


Style

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

19

Busana Adat Indonesia Semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’, dihadirkan mielalui beragam pakaian adat dari berbagai daerah di tanah air. Begitu indah dikenakan oleh pengurus BKOW Bali serangkaian perayaan HUT ke - 55 BKOW Provinsi Bali di Embassy Bangkok belum lama ini.

K

alau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan kebudayaan Indonesia. Berbeda tetapi satu. Prinsip dan konsep ini menjadi salah satu motivasi dikenakannya aneka busana adat di negeri kita tercinta ini. Melihat keanekaragaman pada setiap elemen dari ari busana tradisional ini, sejatinya atinya menjadi modal untuk menyatukan ikatan katan persaudaraan perrsaudaraan yang

lebih kuat. Ini juga membuktikan bahwa perbedaan justru membuat Indonesia semakin kaya. Sekitar 19 busana daerah yang dikenakan kala itu diantaranya busana adat Bali, Batak , Jambi, Padang, Madura, NTT, Palembang dan yang lainnya begitu menarik saat parade Indonesian Culture at Indonesia Embassy Bangkok. (Sri Ardhini)


Griya

20

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Bambu Tampil Alami Pemakaian bambu sebagai bahan bangunan, menjadi salah satu alternatif pengganti kayu. Selain disebut-sebut dapat mengurangi pemanasan global karena dapat mengurangi penebangan pohon yang merupakan atmosfer penahan panas bagi bumi, material bambu ini juga cukup awet dan memiliki tampilan yang alami.

Reno S.

K

ini, material bambu banyak diaplikasikan ke berbagai produk. Mulai dari furnitur, gazebo, hingga rumah panggung. Sa-

dan pemasangan segala produk bambu. “Tiga tahun terakhir ini banyak permintaan rumah panggung kayu,” ujar Reno S., pemilik Samudera Gazebo. Namun diakuinya, gazebo tetap lebih banyak permintaannya, karena harga lebih terjangkau sehingga bisa masuk ke rumah, vila, hotel, rumah makan, dll. Pendek kata, gazebo dengan ukuran 2 m x 2 m yang dipatok dengan harga Rp 6,5 juta, bisa masuk ke semua kalangan. Jenis bambu yang umum dipakai, seperti halnya pada gazebo

spatriat pun juga menaruh hati pada produk-produk bambu ini. “Dalam minggu-minggu ini kami akan mengirim gazebo ke Jepang dan Cina,” ungkap Reno. ngan berongga justru menjadikan rongga tengahnya ini cirri khas kekuatan bambu dan berfungsi sebagai bracer. Bracer dapat memperkuat bambu dan membuat elemen yang biasa digunakan sebagai struktur menjadi lebih ringan dan tidak kaku. Bambu juga memiliki karakter elastis dan tidak mudah pecah sehingga struktur bambu menjadi lebih dapat diandalkan lagi. (Inten Indrawati)

mudera Gazebo yang berlokasi di Jalan Bypass Prof. Ida Bagus Mantra, Ketewel, Gianyar, Bali ini adalah satu perusahaan yang kerap menangani pembuatan

adalah bambu petung berdiameter sekitar 16 mm untuk tiang, dan bambu tali untuk galah. Konstruksinya memakai baut dibantu dengan lilitan tali ijuk. Selain warga lokal, kaum ek-

Terkait masih adanya anggapan masyarakat bahwa material bambu tidak tahan lama dan cepat rapuh, Reno menepisnya. “Semua itu tergantung treatment-nya,” ucap pria 30 tahun ini tersenyum. Sebelum diproses menjadi sebuah produk, bambu direndam dengan cairan khusus selama 1 minggu. Fungsinya untuk anti rayap dan mengawetkan bambu. Bahkan, dalam sebuah literatur disebutkan bahwa bambu yang merupakan material ri-

Beberapa pekerja yang bersiap-siap memasang atap gazebo dari material bambu


21 Hobi Tumbuhkan Jiwa Wiraswasta Kawal Ekonomi Bali EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Salah satu bisnis di Bali yang bisa tetap eksis adalah jasa penyewaan dekorasi. Tiap saat, ada saja pemesanan untuk kegiatan upacara adat ataupun seremonial lainnya. Hal ini membuat banyaknya bermunculan pengusaha dekorasi. Untuk menghindari “perang tarif”, para pengusaha ini berkumpul membentuk Asosiasi Pengusaha Dekorasi Bali (APDB) yang dikukuhkan Selasa (1/5) di Wantilan Gedung Pers Bali K. Nadha.

A

A Rai Arnata, Ketua APDB mengatakan, keinginan untuk membuat asosiasi telah lama muncul. Namun baru bisa terwujud saat ini, setelah mengumpulkan pengusaha dekorasi. “Ada 120 pengusaha dekorasi yang terdaftar dalam asosiasi ini,” ujar pria

yang akrab disapa Agung Roy ini. Ia menuturkan permasalahan yang kerap terjadi antar pengusaha dekorasi adalah “perang tarif”. Ada yang saling menjatuhkan harga untuk mendapatkan pelanggan. Padahal ini justru merugikan pengusaha dekorasi Bali. Menyetarakan tarif dekorasi menjadi salah satu prioritas APDB. Agung Roy bersama para pengusaha dekorasi seperti Lobo Dekorasi, Palu Gada Dekorasi, Buki Dekorasi, Manik Berlian Dekorasi, dan Gede Satria Dekorasi pun berinisiatif membentuk asosiasi pengusaha dekorasi Bali dan membuat kesepakatan standar harga, agar tidak saling menjatuhkan dan merugikan. “Kami ingin menyatukan pengusaha-pengusaha dekorasi asal Bali. Menjalin hubungan

persahabatan dengan pengusaha dekorasi se-Bali sehingga mempererat hubungan bisnis. Pengusaha dekorasi Bali jangan sampai menjadi penonton di rumahnya sendiri,” tegas pemilik Agung Roy Decoration ini. Dengan adanya persatuan antar pengusaha dekorasi, diharapkan dapat melayani keperluan masyarakat dengan baik. “Sehingga teman-teman nanti orientasinya pada kual-

Pelantikan pengurus Asosiasi Pengusaha Dekorasi Bali (APDB)

itas hasil dekorasi untuk melayani masyarakat dengan baik,” ungkapnya. Selain itu, dengan adanya

pada semua yang mendukung kami. Mohon motivasinya. Semoga apa yang kami lakukan bermanfaat,” tegasnya. Penasehat APDB Satria Naradha menuturkan hadirnya APDB menjadi tonggak kebangkitan pengusaha dekorasi Bali. “Mari

asosiasi ini, ia berharap dapat saling mendukung dengan sesama pengusaha dekorasi Bali. Pengusaha kecil dapat tumbuh, pengusaha besar dapat saling berbagi. Sehingga akan timbul kesetaraan antar pengusaha dekorasi Bali. ‘”Penting bagi kita untuk ikut menumbuhkan jiwa wiraswasta agar semua jadi sukses dan memiliki tanggung jawab untuk mengawal ekonomi Bali,” ujar Agung Roy. Wayan Nuada, Wakil Ketua APDB menambahkan keperluan jasa dekorasi dari tahun ke tahun selalu meningkat. Melihat potensi yang besar, APDB ingin membantu pemerintah dalam menumbuhkan pengusaha baru dan memeratakan ekonomi masyarakat Bali. “Terima kasih ke-

bersatu, bergandengan ta ngan, memecahkan persoalan. Jadilah pengusaha mandiri,” ujar Pimpinan Kelompok Media Bali Post ini. Sementara itu I Gusti Ngurah Adnyana dari Kadin Bali berharap asosiasi bisa berjalan baik. “Kadin sebagai wahana berkomuniasi, berkonsultasi para pengusaha. Mari kita menjaga pertumbuhan ekonomi Bali demi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. Acara pengukuhan APDB juga dihadiri perwakilan dari Dinas Perindag Provinsi Bali, perwakilan Bupati Badung, perwakilan Wali Kota Denpasar, HIMPI Badung, serta para pengusaha dekorasi.

Foto bersama pengurus APDB dan undangan

Cermat Lihat Peluang

Anggota APDB yang hadir saat pengukuhan pengurus APDB

Asisten III Kabupaten Badung Tjok Darmawan yang mewakili Bupati Badung mengatakan pembentukan APDB ini sebagai wujud semangat dan kreativitas dalam mengembangkan kewirausahaan khususnya di bidang dekorasi. “Seorang wirausaha harus cermat melihat peluang pasar dan memanfaatkan dengan baik,” ujarnya. Berkenaan dengan hal tersebut Pemkab Badung menyambut baik dan mengapresiasi setiap bentuk

kegiatan di tengah-tengah masyarakat yang berorientasi pada pengembangan produktivitas dan kreativitas di berbagai bidang. Termasuk mendorong kewirausahaan di kalangan generasi muda. Tumbuhnya jiwa wirausaha di generasi muda ini akan semakin memainkan peran yang amat sangat penting dalam perekonomian daerah. Mengingat pertumbuhan angkatan kerja sering kali tidak mampu diimbangi dengan pertumbuhan lapangan

kerja. Hal ini menunjukkan generasi muda dengan jiwa dan kemampuan wirausaha menjadi salah satu kunci penting dalam mengatasi tantangan pembangunan. “Sedini mungkin kita bersama menyiapkan generasi muda tidak hanya sebagai pencari kerja, namun memiliki keinginan menciptakan peluang usaha sebagai wirausaha muda yang mandiri,” ujarnya. Ketua HIPMI Badung AA Bgs. Bayu Joni Saputra, S.E. M.M. mengatakan, dengan dilantiknya APDB bertepatan dengan Hari Buruh akan membawa semangat baru. “Dengan menjadi pengusaha, kita bisa membangun bangsa ini dengan membayar pajak dan negara masih kekurangan 1,9 juta penduduk untuk menjadi pengusaha. Di Singapura, 6 persen penduduknya telah menjadi pengusaha. Sehingga bisa menjadi sumber pendapatan berupa pajak untuk negara, bisa menciptakan lapangan kerja dan menambah daya saing melalui penyerapan dunia usaha tersebut,” ungkapnya. (Maya)

Undangan saat pengukuhan pengurus APDB

(Ngurah Budi)


Buleleng

22

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

BMX sebagai

Identitas Diri

Setiap orang memiliki hobi yang berbeda-beda, mulai dari hobi yang santai hingga ekstrem yang menguji adrenalin. Bersepeda bagi sebagian orang mungkin adalah suatu kegiatan olahraga santai yang bisa dilakukan ketika waktu senggang. Bahkan kegiatan bersepeda merupakan hobi yang tidak memerlukan biaya banyak. Akan tetapi, hobi menaiki sepeda tidak sesederhana itu, bagi I Putu Tangkas Dharma Wirayuda.

dikasih sama orang tua. Hingga tamat SMP di Gianyar dan pindah ke Buleleng saya tetap main BMX,” ujarnya. Di Singaraja Tangkas tergabung dalam Komunitas BMX Singaraja yang sampai saat ini dirinya masih menjadi rider aktif. Komunitas ini terbentuk berawal dari I Putu Tangkas Dharma Wirayuda ketertarikan yang enurut pria yang sama terhadap olahraga BMX. a k r a b d i s a p a Pria yang sedang menempuh penTangkas ini, bersepeda baginya tidak hanya sekedar mengayuh tetapi membutuhkan ketrampilan khusus untuk menjaga keseimbangan dan mengendalikan Peningkatan kualitas pendidikan sepeda. Pasalnya, bukan sepeda menjadi perhatian serius pemerinbiasa namun pria kelahiran 14 tah kabupaten Buleleng. Berbagai November 1997 ini begitu terupaya dan program digulirkan tarik dengan sepeda BMX. pemerintah melalui Dinas Pemuda Tangkas menuturkan, ketika dan Olahraga Kabupaten Buleanak seusianya sudah diperboleleng untuk menangani masalah hkan naik sepeda motor sedangpendidikan. Hal ini diungkapkan Kepala Disdikpora Buleleng Drs. kan dirinya justru dilarang belajar Gede Suyasa, M.Pd., Rabu (2/5) naik motor. Dari sanalah dirinya lalu seusai mengikuti apel bendera mulai menggunakan sepeda ke peringatan Hardiknas. manapun ia pergi. Meski merasa Menurutnya, pihaknya telah iri dengan teman-temannya, mampu menjawab tantangan Tangkas tidak pernah melanggar pendidikan untuk mewujudkan aturan yang dibuat orang tuanya. aksesibilitas di bidang pendidikan “Waktu itu saya masih kelas dengan mendirikan posko drop 2 SMP, saat itu teman-teman out di masing-masing kecamatan. sudah mulai naik motor tetapi Posko ini dikoordinir langsung karena orang tua melarang jadi oleh UPP di masing-masing kecakemana-mana saya menggunakan matan untuk mencari siswa yang sepeda,” ungkapnya. Baginya terberpotensi drop out dan menarik lihat keren melihat anak seusia mereka untuk bersekolah kembali. dirinya sudah bisa mengendarai Untuk menjaga keberlangsungan motor. Ia mencari cara agar bisa sekolah siswa tersebut, dibantu keren seperti teman-temannya dalam bentuk pakaian seragam walaupun hanya naik sepeda. dan anggaran dana berupa beaDirinya yang sering melihat siswa dari APBD. “Dana tersebut komunitas-komunitas sepeda sudah dianggarkan dari APBD BMX berkumpul lalu melakukan Kabupaten Buleleng. Siswa memgaya freestyle mengaku langsung peroleh bantuan dana sebesar Rp tertarik dan belajar trik-trik 600 ribu per tahun khusus untuk BMX. “Ketika saya minta dianak yatim. Tahun ini ada 1.000 belikan sepeda BMX kebutulan anak yang akan kami bantu dalam

M

didikan Teknik Mesin di Undiksha ini mengaku jika sering melakukan kegiatan latihan bersama untuk mengembangkan trik-trik BMX. “Komunitas BMX hampir sama dengan komunitas skateboard, kita bisa dibilang sama-sama olahraga ekstrim dan sulit jadi tidak mudah untuk melakukan jika tidak dibarengi latihan yang serius dan rutin,” jelasnya. Tangkas mengaku diawal penggemar BMX di Buleleng cukup banyak, akan tetapi semakin hari anggotanya semakin berkurang karena kesibukan masing-masing anggota. Selain

itu, tidak adanya fasilitas untuk olahraga BMX ini juga menjadi fakto lain berkurangnya minat terhadap olahraga BMX. Bahkan sebelumnya, ia dan anggota lain sering memanfaatkan fasilitas umum seperti taman kota untuk berkumpul dan berlatih. “Fasilitas untuk olahraga BMX ini kan memang tidak memadai jadi apa yang kita lihat di jalan dan memungkinkan dipakai latihan ya kami gunakan,” paparnya. Olahraga BMX saat ini me-

mang telah banyak diperlombakan dan menjadi salah satu perlombaan yang mengundang decak kagum penonton. Akan tetapi bagi Tangkas, dirinya mengaku tidak berambisi mengejar prestasi. Dirinya lebih menggunakan olahraga BMX sebagai gaya hidup dan identitas diri. “Teman lain di komunitas memang ada yang meraih juara tetapi kalau saya tidak terlalu berambisi mengejar prestasi,” tandasnya. (Wiwin Meliana)

Disdikpora Bangun Rumah Singgah

Drs. Gede Suyasa, M.Pd.

bentuk pakaian. Ini merupakan tahun ketiga,” jelasnya. Bahkan pihaknya juga berencana membangun rumah singgah di Kecamatan Sawan tepatnya di Desa Sudaji. Ini menurutnya sangat penting, karena salah satu dusun akan terisolir ketika musim hujan tiba akibat putusnya jembatan penghubung. “Dengan rumah singgah ini mereka bisa tinggal lalu pulang di hari Sabtu dan balik lagi di hari Senin,” imbuh-

nya. Pihaknya juga menyediakan alat transportasi di Kecamatan Gerokgak untuk menghubungkan satu desa dengan sekolah SMP yang jaraknya hampir 7 kilometer. Serangkaian dengan peringatan hari Pendidikan Nasional, pihaknya juga akan menggelar Buleleng Education Expo (BEE) yang akan diisi berbagai kegiatan sarat pendidikan. Kegiatan BEE akan diisi dengan berbagai kegiatan seminar, maupun yang bersifat kebudayaan dan pembangunan karakter. “Pendidikan karakter sangat penting maka dari itu kami selalu tanamkan menguatkan pendidikan memajukan kebudayaan,” tuturnya. Hanya untuk kali ini penyelenggaraan BEE yang biasanya dimulai di bulan Mei terpaksa diundur karena berlangsungnya UNBK. “Bulan Mei ini anak-anak masih disibukkan dengan kegiatan UNBK sehingga kami fokuskan dulu kegiatan akademiknya. BEE kami lakukan di bulan Juni untuk mengisi kekosongan,” ungkapnya. Program gerakan literasi juga menjadi agenda penting Disdikpora Buleleng dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pengintensifan gerakan literasi tidak sebatas siswa membaca buku, melainkan guru ditugaskan untuk menagih apa yang

telah dibaca siswa sehingga ada tindaklanjutnya. “Tidak hanya membaca guru juga harus menagih apa yang siswa baca kalau perlu minta siswa bercerita. Kita pahami betul bahwa literasi ini merupakan awal bagi siswa memahami ilmu pengetahuan. Tanpa literasi yang kuat maka pemahaman ilmu pengetahuan tidak akan maksimal,” ungkapnya. Sarana dan prasarana juga menjadi salah satu faktor pendukung majunya pendidikan. Secara bertahap pihaknya telah mengumpulkan data kerusakan sekolah-sekolah sehingga tahun ini bisa diperbaiki. “Dari segi sarana dan prasaran setiap tahun bahkan bulan ini kami sudah mulai rehabilitasi gedung sekolah,” tambahnya. Terakhir, banyaknya persoalan yang ditimbulkan dari pelaksanaan UNBK, membuat Disdikpora mengambil langkah cepat. Salah satunya dengan pengadaan komputer setiap tahunnya. “Tahun ini kami adakan 100 unit komputer dan tahun depan sekitar 300 hingga 400 komputer sehingga semakin tahun semakin banyak sekolahsekolah yang melaksanakan UNBK secara mandiri,” tandasnya. (Wiwin Meliana)


Buleleng

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Peringatan Hardiknas 2018

Pendidikan Berlandaskan Kebudayaan Hari Pendidikan Nasional yang jatuh setiap tanggal 2 Mei selalu diperingati dengan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pendidikan. Salah satu kegiatan rutin yang digelar di Buleleng uleleng dengan melakukan apel bendara di lapangan Taman Kota ota Singaraja. Peringatan Hardiknas tahun 2018 kali mengambil tema Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan. Dipimpin langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, apel bendera dihadiri oleh siswa siswi perwakilan sekolah, guru, dan instansi ini berlangsung lancar, Rabu, (2/5).

B

upati Buleleng Putu Agus Suradnyana ST saat membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Muhadjir Effendy men-

gatakan dalam bidang pendidikan kita perlu merenung sejenak untuk melihat apa yang telah dikerjakan dan bergegas melangkah guna mencapai cita-cita masa depan pendidikan yang didamba-

araja iknas di Taman kota Sing Upacara peringatan Hard

kan. Dalam sambutannya, Agus Suradnyana mengatakan kebudayaan seharusnya ditanamkan secara mendasar dalam pendidikan sebagai penguatan pendidikan karakter. “Jika kebudayaan nasional kita menghujam kuat di n dalam tanah tumpah darah Indod nesia maka akan subur dan kukuh n bangunan pendidikan nasional b Indonesia. Serta dengan di sahI kannya undang – undang nomor k 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan akan mempertegas k posisi kebudayaan nasional sep bagai roh, pemberi hidup dan b penyangga bangunan pendidikan p nasional Republik Indonesia,” n ungkapnya. u Di temui Usai memimpin Upacara peringatan Bupati Agus a mengatakan di era serba cepat, m pendidikan di Indonesia harus p menyesuaikan dengan perkemm bangan arus informasi yang terjadi b di d dunia. Perkembangan yang begitu g cepat menuntut pendidikan juga ikut berkembang mengikuti j arus globalisasi baik dari sistem a pendidikan, penyiapan Sumber p

23 Daya Manusia maupun sarana pendukung. Akan tetapi Suradnyana menekankan kebudayaan harus menjadi dasar pendidikan di Indonesia sebab tanpa kebudayaan maka pendidikan mental dan karakter akan terdegradasi oleh percepatan arus informasi. Disisi lain Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa M. Pd mengatakan pendidikan di Kabupaten Buleleng untuk tahun 2018 sudah mampu menjawab beberapa persoalan yang di hadapi, salah satunya adalah tentang aksesibilitas dalam menurunkan angka drop out di Kabupaten Buleleng yang sudah berjalan di tahun ke tiga yaitu dalam bentuk posko drop out. ‘’ta‘ ’ tahun ini kita upayakan kalau ada satu

kan solusi dengan menyiapkan rumah singgah, contohnya salah satu dusun di desa Sawan dan sudaji yang tempatnya terisolir dikarenakan jembatan putus akibat bencana banjir” katanya. Gede Suyasa menambahkan untuk posko drop out tahun ini akan dibantu sekitar seribu anak dengan bantuan berupa pakaian seragam dan beasiswa khusus untuk anak yatim yang punya potensi drop out. (Wiwin Meliana)

tempat sulit dan terpencil, kita coba buatPutu Agus Suradnyana

Ant Charity Resmikan Life Center Tojan

Ant Charity meresmikan Life Center di Tojan Kanginan Pering, Blahbatuh, Gianyar, Minggu (29/4). Acara ditandai dengan pemotongan pita oleh Abraham Aldo (Regional Sales Manager Advan Indonesia Timur) didampingi Agustin Ramli, (founder Ant Charity). Acara juga dimeriahkan tari Pendet, tari Baris Tunggal, dan tari Poco-poco, serta lagu-

lagu dari anak-anak Life Center Tojan. Agustin menyampaikan terima kasih kepada Advan yang sudah mendukung terwujudnya Life Center dengan bangunan dan mengisi kelas teknologi. Sementara itu Aldo mengatakan siap untuk menerima anak-anak binaan Ant Charity untuk bekerja di Advan setelah lulus. (Ngurah Budi)


Bumi Gora

24

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Bijaksana Menjadi Ibu Zaman Now belajar dari dunia maya. Menurut ibundanya, Baiq Nelly K, Kelnov memang terlihat tertarik pada IT. Selain merakit komputer, ia juga belajar gitar melalui dunia maya ini. Sebagai orang tua, Nelly diam-diam bangga akan kemampuan anaknya tersebut meski sesekali sempat khawatir akan pengaruh negatif dunia maya. Namun dengan perhatian dan kehangatan dalam keluarganya Nelly bisa yakin ia mampu mengawasi dan membimbing anaknya untuk memanfaatkan teknologi untuk hal-hal positif dengan mendekatkan anak-

Nelly dan anak-anaknya, mendukung bakat anak dengan sepenuhnya

Berkembangnya teknologi yang demikian pesat dewasa ini telah membuka ruang yang luas untuk bereksplorasi dan berekspresi. Informasi yang mengalir deras dari dunia maya ini tidak pelak mempengaruhi banyak sekali perkembangan anak-anak zaman sekarang. Karena tidak dapat dimungkiri anak-anaklah yang lebih banyak menggunakan teknologi informasi yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, sehingga pengaruhnya bisa secara langsung berdampak pada anak.

B

agi orangtua yang sibuk bekerja dan tidak bisa setiap saat menemani anak-anak mereka kala mengakses kecanggihan teknologi lewat dunia maya ini, tentu menjadi kegelisahan tersendiri. Kekhawatiran pengaruh buruk media maya yang bisa berpengaruh buruk pada anak juga banyak menjadi perhatian. Namun tidak sedikit kecanggihan teknologi ini justru mengantar anak-anak untuk meraih prestasi karena mampu memaksimalkan potensi diri dan bakat yang dimilikinya dengan belajar melalui media maya yang menawarkan segala tutorial dengan detil. Anak-anak kreatif zaman sekarang kerap menganggap tidak ada yang tidak bisa dipelajari lewat dunia maya. Mereka bisa belajar banyak hal dari tawaran teknologi yang semakin maju ini. Mulai dari hal yang besar hingga hal remeh nyaris semua ada tutorialnya di dunia maya. Anak-anak yang rajin belajar dari dunia maya ini, bahkan bisa mengerjakan sesuatu hanya dengan mempelajarinya lalu mempraktikkan-

nya. Tihang misalnya, Siswa kelas satu SMU 2 Mataram ini, bahkan bisa merakit sendiri komputer dengan spesikasi gaming. Ia datang sendiri ke toko untuk membeli alat-alat komputer, berdiskusi tentang spesifikasi masing-masing alat tersebut dengan penjual komputer lalu ia menentukan pilihannya. Kemudian tanpa bantuan siapa pun, sambil sesekali melihat tutorial di internet ia merakit sendiri komputer tersebut mulai dari awal hingga komputer itu bisa dipakai. Ketika ditanya di mana ia belajar merakit komputer, jawabannya sederhana, “belajar dari internet,” kata Tihang yang kini tengah tertarik mempelajari alat musik lewat dunia maya ini. Setelah berhasil merakit dan menyalakan komputer tersebut, wajah Tihang tampak sumringah dan bahagia. Baginya, berhasil melakukan sesuatu sendiri itu merupakan tantangan dan kebahagiaan tersendiri. Hanya kebahagiaan yang bisa ia jelaskan tentang apa yang dirasakannya saat berhasil melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan siapa pun. Hal yang sama juga terjadi pada Kelnov yang juga merakit komputer hasil

anaknya pada agama. Selain itu untuk memaksimalkan potensi dan bakat Kelnov dalam bidang IT, Nelly memberi dukungan sepenuhnya ketika anaknya itu membutuhkan fasilitas guna memaksimalkan bakat tersebut. “Sebagai orangtua saya memberi dukungan semangat dan fasilitas semaksimal mungkin terhadap yang dibutuh-

Tita dan Kevin anaknya

kannya, “ kata Nelly yang kini memimpin Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan SDM Kota Mataram ini. Masa berganti zaman terus berjalan. Para orangtua hari ini tentu harus menyesuaikan untuk bisa menjadi orang tua zaman now. Kebijaksanaan sangat dibutuhkan dalam menyikapi kemajuan teknologi dewasa ini. Menurut Armita Budiyanti, ASN yang bekerja di bagian Humas Kota Mataram, sesungguhnya tidak ada cara yang baku untuk menjadi ortu yang bijak di zaman now. Karena ketika anak berkembang, tantangan akan berubah, dan pemikiran juga akan berkembang. “Namun pendekatan terhadap anak harus konsisten, tegas namun penuh cinta. Idealnya, melalui pengalaman-pengalamannya, orang tua dapat membantu anak belajar membangun kepercayaan diri dan mengatasi tantangan,” ujar Tita, begitu panggilan akrabnya. Sebagai ibu ia mencatat beberapa hal penting dalam menyikapi hal tersebut. Pertama adalah bahwa teknologi memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan anak-anak sekarang, mulai dari tidur, belajar hingga kehidupan sosial. Teknologi sebagai alat bisa menjadi bagian yang sangat memperkaya kehidupan anak-anak. Orangtua harus terus mendampingi anak-anak dalam memanfaatkan gadget dan media sosial. Mengatur waktu kapan gadget dapat digunakan, sesuaikan dengan usia anak juga perlu diperhatikan oleh orangtua sehingga anak-anak tahu apa yang me-

reka bisa dan tidak bisa lakukan. Selanjutnya adalah di setiap tingkat usia dan keterampilan, anak-anak mendapat manfaat ketika orangtua membantu mereka fokus untuk meningkatkan kemampuan mereka. Dengan kata lain, anak-anak harus memahami bahwa pemberdayaan intelektual mereka dapat ditingkatkan dengan usaha. Anak-anak yang mengadopsi mindset ini akan termotivasi oleh pekerjaan yang sulit, dan terinspirasi oleh pencapaian temanteman mereka yang lebih berbakat. “Contoh sederhana yang saya lakukan terhadap anak-anak saya adalah memberi dukungan kepada mereka dengan arahan dan pembinaan terhadap bakat dan minat mereka. Memberikan motivasi kepada mereka untuk berani berkompetisi dan unjuk kemampuan. Bila mereka mengalami kegagalan, saya berusaha untuk tidak menyalahkan mereka. Dengan mengatakan kepada mereka bahwa kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda, saya rasa anak akan termotivasi untuk memperoleh pencapaian yang lebih baik,” katanya. Selain itu menjadi orangtua adalah pekerjaan yang tidak mudah. Orangtua harus mampu bernegosiasi soal manajemen dengan anak dengan cara yang baik. Bagi sebagian keluarga saat ini, negosiasi terbesar tentang manajemen waktu adalah soal waktu bermain dan menikmati hiburan, seperti menonton televisi. Beberapa tanggung jawab keluarga yang diberikan pada anak dapat membantu anak-anak untuk menyisihkan waktu guna menjaga jarak dengan dunia maya. Tita kerap membiarkan kedua anaknya Dandy Alviyando (18) dan Kevin Leonidas (10) melihat bahwa ia menghargai waktu luangnya untuk bersenang-senang. Terhadap hobi dan bakat anakanaknya, Tita membimbing mereka untuk memaksimalkannya sehingga tidak jarang buah hatinya beroleh kemenangan dalam sebuah kompetisi baik itu keilmuan mau dalam menyalurkan hobinya. Ia juga mencoba memahami bahwa waktu anak bersama teman adalah hal yang juga penting. Namun tanggung jawab dalam keluarga harus juga dilakukan. Begitu juga tanggung jawab pada pendidikan. Tetapi lebih dari itu, orangtua juga harus melakukan apa yang diajarkannya pada anak. “Pada akhirnya, orangtua juga harus mempraktikkan apa yang diajarkannya. Karena anak-anak kita mendengarkan apa yang kita katakan dan melihat apa yang kita lakukan,” ujar Tita. Nelly dan Tita menyadari benar bijaksana menjadi ibu zaman now akan membantu anak-anak zaman now memaksimalkan bakat yang dimilikinya meski mereka belajar dari dunia maya. Pengawasan dan kepedulian orangtua terutama ibu akan membimbing anakanak untuk memanfaatkan dunia maya dengan tepat. (Naniek I. Taufan)


Bumi Gora

EDISI 1002/ 2// 7 - 13 2 1 MEI 2018

25

Sekda Bantu Gubernur Kelola Kepercayaan Rakyat P

Dr. TGH. M. Zainul Pemukulan alat musik tradisional Lombok yakni Gendang Beleq oleh Gub Gubernur Nusa Tenggara B Barat, Dr. TGH. M. Zain Zainul Majdi, menandai di digelarnya Rakornas dan Munas ke III Forum Sekd Sekda Seluruh Indonesia (Fo (Forsesdasi) di Hotel Santosa Senggigi Lombok Barat minggu lalu.

ada kesempatan itu Majdi mennyampaikan bahwa para Sekda itu merupakan partner bagi kepala daerah, merupakan perangkat yang paling tepat untuk merasionalisasikan keseluruhan is dari visi-misi politik d Majdi kepala daerah, baik dari sisi rasionalitas, anggaran serta sinergi dengan program pembangunan. Ia juga menegskan kembali bahwa otonomi daerah, dengan desentralisasinya merupakan istrumen untuk menghadirkan kesejahteraan rakyat, sehingga diharapkan bahwa Sekda itu tidak hanya loyal tetapi juga dalam menjalankan tugasnya diharuskan sejalan dan bisa menterjemahkan visi dan misi kepala daerah. “Saya berharap, Sekda tidak hanya memiliki aspek loyalitas saja tetapi harus sejalan dan mampu menerjemahkan semua visi-misi politik kepala daerah, agar dapat tertuang menjadi program kerja yang rasional, realistis, efektif, efisien serta dapat menunjang kesejahteraan seluruh rakyat,” kata

Gubernur NTB (tengah) membuka Rakornas dan Munas ke III Forum Sekda Seluruh Indonesia (Forsesdasi) di Hotel Santosa Senggigi Lombok Barat minggu lalu

Gubernur NTB dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Staf Ahli Mendagri Bidang Urusan Pemerintahan Dr. H. Suhajar Diantoro, M.Si. Pesannya bahwa dalam penerapan pemerintahan yang semakin dinamis dan mengalami perkembangan yang terus menerus dari waktu ke waktu, harus diingat bahwa keseluruhan sistem yang dipilih ini bukanlah menjadi

Prestasi Yuliana Motivasi bagi Anak-anak NTB Pada upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), tanggal 2 Mei 2018 di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB lalu, Sektetaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Sekda NTB), Ir. H. Rosiady Sayuti, M.Sc., Ph.D yang menjadi inspektur upacara memberikan penghargaan kepada Yuliana seorang siswa SMAN 2 Mataram yang berhasil keluar sebagai juara dunia pada kompetisi pencak silat di Thailand beberapa waktu lalu dan juga penghargaan kepada beberapa siswa berprestasi lainnya. “Siswa NTB tidak kalah dengan siswa di seluruh dunia, inilah Yuliana juara dunia pencak silat di Tahilan,” ujarnya bangga sembari meminta Yuliana naik ke atas panggung kehormatan. Di depan peserta apel hari pendidikan nasional, yang terdiri dari siswa dan guru serta pejabat lingkup pemerintah Provinsi NTB, Rosiyadi mengajak para siswa untuk menjadikan prestasi yang diraih Yuliana sebagai motivasi bagi anak-anak NTB

Sekda NTB memberikan penghargaan dan hadiah kepada Yuliana siswa SMAN 2 Mataram yang berhasil keluar sebagai juara dunia pencak silat di Thailand

untuk terus berkompetisi memberikan yang terbaik bagi daerah, bangsa dan Negara. “Para siswa harus mencotoh prestasi Yuliana dari SMA 2 Mataram ini, untuk terus berkompetisi memberikan hal terbaik bagi daerah dan Indonesia,” ujarnya sembari berikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan pembinaan dan pelatihan, terutama kepada

pelatih dan Kadispora NTB. Pada tanggal tanggal 7-11 Mei 2018, Provinsi NTB menjadi tuan rumah Lomba Kompetisi Siswa (LKS) tingkat SMK yang akan dipusatkan di Lombok City Center (LCC) Narmada Lombok Barat, yang akan diikuti sekitar 2000 siswa SMK seluruh Indonesia. (Naniek I. Taufan)

suatu tujuan, tetapi muara dari sistem yang telah dipilih ini dapat menjadi istrumen dalam menghadirkan kesejahteraan rakyat yang lebih merata serta pertumbuhan dan pembangunan yang inklusif. “Bila otonomi daerah dan desentralisasinya semakin solid, semakin institusional, semakin kokoh, menjadi tempat banyak negara untuk belajar birokrasi, insya Allah data-data statistik akan menunjukan ketimpangan masyarakat akan semakin terkikis dan kesejahteraan akan terwujud,” katanya. Staf Ahli Mendagri Bidang Urusan Pemerintahan Dr. H Suhajar Diantoro, M.Si yang juga berkesempatan hadir menegaskan mengenai strategis dan pentingnya peran dari seorang Sekda pada Era Otonomi sekarang yang telah bergeser kearah politik desentralisasi. “Sekda itu bagaikan leher. Jadi Sekda harus loyal pada Gubernurnya. Maka, tugas Sekda disini yaitu harus dapat membantu Gubernur dalam mengelola kepercayaan rakyatnya,” ujarnya. Suhajar juga berharap Indonesia dapat menyatukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan menjadikan PTSP sebagai prioritas. “Apabila perizinan itu cepat maka investasi akan cepat masuk,” ujarnya. Sebelumnya, Dr. Ir. Sri Puryono KS MP sebagai Ketua Forsesdasi yang juga adalah Sekda Provinsi Jawa Tengah, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan rakor dan munas forsesdasi kali ini adalah yang paling meriah dan membahagiakan. Kegiatan rakor dan munas Forsesdasi kali ini membahas tujuh isu strategis terkait permasalahan penyelenggaraan pemerintah daerah,

yaitu: upaya membangun integritas ASN, pengaturan pengangkatan dan pemberhentian jabatan Sekda, upaya pemerintah daerah untuk memenuhi prasyarat memperoleh dana insentif daerah, kebijakan pemerintah dalam penataan kelembagaan, perlunya mendorong birokrasi yang inovatif untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, peningkatan peran korpri dalam percepatan reformasi birokrasi dan contoh nyata good governance. Saat yang sama, Sekda Provinsi NTB Ir. H. Rosiady Sayuti, P.hd selaku ketua panitia penyelenggara Forsesdasi NTB Tahun 2018, mengatakan bahwa menurut catatan panitia kegiatan forsesdasi ini dihadiri oleh kurang lebih 23 Sekda Provinsi dan sekitar 500 Sekda Kab/Kota yang masingmasing membawa rombongan dan anggota keluarga sehingga kurang lebih sejumlah 1500 orang yg hadir dalam acara Forsesdasi ini. Pada hari terakhir peserta munas ini akan dibagi menjadi 3 kelompok wisata, yang pertama kearah barat Kota Mataram dan sekitarnya, yang kedua ke daerah Narmada dan yang ketiga menuju Kabupaten Lombok Utara. Acara pembukaan Rakornas dan Munas Forsesdasi ke-3 ini juga diselingi dengan pemberian penghargaan kepada Mantan Sekda pengurus DPP Forsesdasi yg masih aktif, yaitu Prof. Dr. Ir. Hj Winarni Manoarfa, MS dan Ridwan Friskap, SH., MH., MM Kegiatan forsesdasi ke III ini dihadiri oleh Staf Ahli Kemendagri Bidang Pemerintahan Dr. H Suhajar Diantoro, M.Si , Ketua forsesdasi Dr Ir. Sri Puryono, KS., MP dan Sekda Provinsi serta Sekda Kab/Kota seluruh Indonesia. (Naniek I. Taufan)


Surabaya

26

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Ingin Punya Museum Sosok Djoko Sakti Setyo Laksono yang dikenal dengan Q Sakti memang memiliki keunikan tersendiri, Pria kelahiran Tulungagung 19 Januari 1959 ini mampu menyatukan 3 aktivitas dalam kehidupan sehari hari yaitu kedokteran hewan, konsultan teknik sipil, dan dunia seni.

P

ria yang kerap mengenakan ikat kepala ini merupakan putar ke-9 dari 11 orang bersaudara, putra dari dr. Soedomo. Pada masa lalu dr. Soedomo menjabat sebagai kepala rumah sakit dan kepala Dinas Kesehatan di Trenggalek, dan untuk mengenang jasa dr. Soedomo maka Pemerintah Kabupaten Trenggalek menjadikan namanya sebagai nama rumah sakit daerah dan nama jalan di depan rumah sakit tersebut.

“Ayah saya adalah sosok yang hebat, beliau mampu menjadikan semua anaknya yang 11 orang sebagai sarjana. Beliau punya banyak lukisan, sepertinya saya mewarisi darah seni dari beliau,“ kata Q Sakti. Sebagai seorang pelukis, dia mengembangkan lukisan yang bertemakan realis tetapi bukan realis murni. Realis yang semi surealis, seperti yang tertuang dalam lukisan perempuan menahan kesedihan

Sebenarnya Q Sakti sejak SMP sudah menyukai seni, dia mempunyai koleksi puluhan jam weker. Setiap malam sebelum tidur weker tersebut dibunyikan secara bersamaan sehingga menghasilkan simponi suara yang indah. Sekitar 1979, pria asli Tulungagung ini mulai menjelajah kota pahlawan, dia mendaftar sebagai mahasiswa baru di Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Surabaya, namun pada 1980 keluar dan kuliah di

Tidak Selamanya Hitam Itu Kelam

Bawang hitam yang juga sering disebut dengan ‘magic black garlic’ adalah bawang putih yang diproses secara alami pada suhu dan juga kelembaban tertentu. Sehingga akan tercipta formulasi kimia yang menghasilkan jenis bawang hitam dengan kandungan di dalamnya yang dijadikan sebagai farmakologis untuk kesehatan dan vitalitas tubuh.

Dengan kata lain, black garlic ini merupakan bawang putih yang difermentasikan dalam waktu yang cukup lama sehingga daging buahnya menjadi hitam. Berbeda dengan bawang putih biasanya, bawang putih hitam ini memiliki tekstur yang lembut, kenyal, gurih, serta rasanya yang agak manis. Walaupun bukan termasuk obat dokter, namun bila dikonsumsi secara rutin dapat menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit, karena bawang putih hitam dapat mengencerkan darah, berfungsi anti oksidan, dan membuang logam berat dalam tubuh. Mengembangkan produk bawang putih hitam inilah usaha yang ditekuni oleh Dian Rini Utami Ningsih, alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga. Ia ingin menepis anggapan yang berkembang di masyarakat bahwa mengonsumsi bawang putih itu menyengsarakan karena menimbulkan bau di mulut. Sebelum menekuni bisnis bawang putih hitam ini, dia pernah menjalankan usaha butik, pemasok barang di beberapa hotel sampai menjadi sekretaris direksi di PT Kertarajasa. Istri Dinar ini melakukan riset berbulan bulan untuk bisa menghasilkan produk hitam berkhasiat tersebut. Untuk menghasilkan 100 gram dia mengabiskan bahan dasar bawang putih sebanyak 500 gram. Saat ini dia kemampuan produksinya baru 10 kg

perbulan namun diproyeksikan ke depan mampu mencapai 50 kg per bulan. Orang pertama yang mengonsumsi produk tersebut adalah ibunya sendiri yang sedang menderita sakit jantung dan temanya yang dirawat di rumah sakit karena sakit lambung. “Alhamdulilah ibu saya sejak mengonsumsi bawang hitam, mampu mengurangi konsumsi obat sampai 40 %, dan teman saya juga sembuh setelah 3 bulan rutin mengkonsumsi,” kata Dian Rini Utami Ningsih, owner Hit Men Bawang Putih Hitam. Mulai Februari 2018, ibu dua anak ini memasarkan obat yang merupakan resep turun temurun raja- raja Korea ini seharga Rp 50.000 dengan kemasan 100 gram di Car Free Day Taman Bungkul. Ia juga memasarkannya secara online di media sosial. Selain itu dia juga rajin mengikut berbagai pameran seperti di Kodam, Petro Agri Food, dan kegiatan bazaar ramadhan yang diselenggerakan Pemerintah Surabaya di berbagai kecamatan. Hal yang sangat menyenangkan selama menjalankan bisnis ini adalah saat dagangannya laris dan menerima order, sedangkan hal yang menyedihkan adalah saat dia ditipu oleh event organizer pameran. (Nanang Sutrisno/Bisnis Surabaya)

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya. “Sampai sekarang saya masih update tentang dunia kedokteran hewan melalui komunitas group WA bersama teman teman kuliah,” jelasnya. Setelah lulus kuliah, bapak 2 anak ini bekerja sebagai komisaris di sebuah perusahaan konsultan teknik sipil yang didirikan bersama Retno Nagayomi kakaknya, dan aktif di perusahan tersebut sampai sekarang ini. Masih segar dalam ingatan pelukis ini, di pertengahan 1980 dia mengikuti lomba kreativitas barang bekas yang diadakan oleh Bank Niaga Raya Darmo. Dia berhasil membuat pigura dari bahan ban bekas yang dipadu dengan rantai sepeda, karyanya tersebut berhasil memenangkan juara 1. Sejak saat itu sering diajak pameran oleh para seniman di Surabaya. 5000 KOLEKSI Sebagai seorang kolektor, pria pengurus asosiasi batu mulia ini mempunyai sekitar 5.000 koleksi yang terdiri dari keris, batu mulia, patung, keramik, topeng, kain jarik, sepeda kuno, kamera, dan jam weker. Ada beberapa koleksi yang mempunyai kenangan tersendiri baginya. Antara lain jenglot, 8 keris indah warisan kelurga, dan sebuah keris yang terbentuk dari kayu yang dimakan

rayap. Untuk mendapatkan koleksi tersebut dia harus melakukan negosiasi yang panjang dengan pemiliknya. Contohnya adalah Keris Nogorojo yang warangkanya dari kulit ular, untuk mendapatkan koleksi turun temurun keluarga milik seorang pemilik warung nasi di daerah Banyuwangi tersebut, dia melakukan negosiasi yang panjang dengan pemiliknya sampai menghabiskan 3 piring nasi. Untuk melengkapi koleksi kain jariknya, laki penyuka kain batik ini meminta tolong kakaknya yang tinggal di lingkungan keraton Yogyakarta untuk berburu kain batik kuno dari warga keraton. Andai saja koleksi kain batik milik ibunya tidak dicuri orang tentu koleksinya lebih banyak lagi. Dia juga banyak belajar di beberapa tempat penghasil batik seperti di Madura, Tulungagung, Lasem, Solo, dan Yogyakarta. “Di Lasem inilah saya belajar cara membaca batik dari Pak Ali seorang seniman berusia 90 tahun,” ungkap Q Sakti. Kain batik karya Q Sakti yang bercorak realis modern sudah pernah dipamerkan di hampir semua kota di Jawa Timur, Yogyakarta dan Jakarta. Ibu Nina Soekarwo dan beberapa dokter merupakan pelanggan tetap hasil karyanya. Mulai 2005 Q Sakti bersama teman temanya membentuk komunitas Adhi Ad Cipta Art yang beranggotakan berbagai aliran seniman ta seperti: Dyah Katarina (istri se mantan walikota Surabaya), m Nunung Bachtiar, Hartati cahyN ono, dan Ki Enthus Susmono. o “Nanti setelah pensiun, saya ingin menjadikan koleksi s saya s sebagai museum yang bisa dilihat oleh masyarakat umum d terutama generasi muda,” t ungkapnya. (Nanang Sutrisno/ Bisnis Surabaya)


Metropolitan

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018 Di dunia wayang Jawa dan Sunda, sosok ini bernama Semar. Di pewayangan Bali, disebut Tualen. Apa pun sebutannya, ia digambarkan sebagai ‘dewa ngejawantah’, alias dewa yang mewujud dalam sosok manusia dalam bentuk yang buruk rupa tetapi luhur budinya.

27

Semar dalam Lukisan

Bercermin ke Diri Sendiri

T

ualen atau Semar merupakan tokoh pewayangan ciptaan pujangga lokal. Dalam karya sastra, ia ditampilkan sebagai pengasuh keturunan Resi Manumanasa, terutama para Pandawa yang merupakan tokoh utama kisah Mahabharata. Dalam epos Ramayana, para dalang juga biasa menampilkan Semar sebagai pengasuh keluarga Sri Rama ataupun Sugriwa. Seolah-olah Semar selalu muncul dalam setiap pementasan wayang, tidak peduli apa pun lakon yang dikisahkan. Dalam pewayangan, Tualen bertindak sebagai pengasuh golongan ksatria, sedangkan Delem sebagai pengasuh kaum raksasa. Di wayang Jawa Delem disebut Togog. Singkatnya, Tualen atau Malen merupakan tokoh punakawan (bahasa Bali parekan) dalam tradisi pewayangan di Bali. Dalam tradisi pewayangan Bali, Tualen digambarkan seperti orang tua berwajah jelek, kulitnya berwarna hitam. Apa istimewanya Semar atau Tualen, sehingga membuat seorang perupa Sohieb Toyaroja menjadikan tema dalam pameran tunggalnya? Ada tujuh lukisan Semar yang ia pamerkan di Galeri Seni Kunstkring, Jl. Tengku Umar 1, Menteng – Jakarta Pusat, 29 April - 29 Mei 2018. Pameran sebulan penuh itu diberinya tajuk “(Ke) Diri”. “Semula pameran ini akan saya beri judul ‘Semar Ngruwat Bumi’, tapi atas saran teman-teman, akhirnya saya ganti menjadi Ke-Diri. Bukan Kediri kota kelahiran saya yaaa… tapi ke diri,” ujar Sohieb sambil menunjuk ke arah dada. Artinya, introspeksi, mawas diri. Sohieb mengatakan, dalam banyak interpretasi, Semar identik dengan rakyat. Dalam negara berbentuk republik, di mana kekuasaan ada di tangan rakyat, sejatinya ‘rakyat’-lah sang penguasa. Jika ada istilah suara rakyat

Sohieb Toyaroja dan Semar Evolution

adalah suara Tuhan, maka sejatinya pemunculan Semar dalam karya-karya Sohieb ini merupakan pertanda sikap prihatin atas kondisi bangsa kita. Lewat tujuh karyanya berukuran ‘raksasa’ Sohieb ingin menyeruakkan pesan kebangsaan kepada semua anak negeri, apa pun pangkat dan jabatan, apa pun jenis kelamin dan pekerjaan, sebaik-baiknya sikap adalah mawas diri. Bercermin ke dalam diri sendiri. “Dengan begitu, saya berharap p rakyat kembalii kepada jati diri.i. Jadilah Semar ar apa pun dan di mana pun posissinya. Jika semua ua

manusia menjadi ‘Semar’, maka jagat raya ini akan tenteram dan damai,” tegas pelukis berambut gondrong yang pernah menetap di Bali dan Batam itu. Di Jakarta, Sohieb mendirikan Sanggar Seni Galih bersama pelukis seangkatannya. Ia aktif berpameran sejak 1999. Sejumlah pameran

iverse. Semar’s Un

tunggalnya, The Nameof Flowers – Galeri Tembi (2010), The Spiritual Journey – Kunstkring Galeri (2016), 72 Tokoh dan 7 Presiden – Epicentrum Jakarta (2017).

Pertempuran Semar Versus Togog.

JATI DIRI SEMAR Di kesempatan yang sama, kurator pameran, Bambang Asrini Widjanarko mengatakan, Semar dipilih Sohieb menjadi objek untuk menuangkan ide visualnya ke dalam tujuh lembar kanvas. Karya lukisan yang mengekplorasi sosok bernama Semar tersebut dibingkai dalam berbagai tema, namun dalam satu konteks yakni memuliakan sesama manusia, alam dan seluruh isinya. Tujuh karya semuanya bermakna satire yang sarat dengan kritik terhadap perilaku

manusia dalam konteks kekinian berikut peristiwa di tahun politik yang makin panas. Tokoh Semar digambarkan secara unik dan jenaka, bahkan cenderung kontradiktif dengan sosok sang penasehat keluarga Pandawa dalam cerita Mahabarata yang terkenal bijaksana dan lemah lembut. Lukisan-lukisan Semar yang secara visual penuh ‘pasemon’ atau kritik tersebut mengajak para penikmat lukisan untuk selalu mawas diri dan berkaca agar selalu rumongso dan eling (sadar dan ingat) agar tidak berlaku jumawa dan sombong dalam menjalani kehidupan di semesta ini. Tujuh karya lukisan (Ke)Diri yakni Highway To Heaven, Semar Evolution, Pertempuran Semar versus Togog, Mbegegeg Ugeg-ugeg: Flowing and Flying, Game of Thrones, Semar’s Universe dan United Color of Semar. Pada pembukaan pameran oleh CEO NorthCliff Erri Sulistio, Minggu (29/4) lalu, hadir kolektor lukisan Sohieb, antara lain Jaksa Agung HM Prasetyo dan pengusaha Soetrisno Bachir, dan lain-lain. Dikatakan Bambang, pameran ini sangat relevan dengan situasi dan kondisi bangsa memanas. Terlebih, menjelang Pilkada serentak 2018, disusul ke-

mudian Pileg dan Pilpres 2019. Semar digambarkan oleh Sohieb dengan begitu lugas, dan tentu saja multitafsir. Lukisan berjudul ‘Highway To Heaven’ misalnya, banyak membuat penikmat merenung dalam. Ada yang terbawa ke alam Semar moksa. Ada yang spontan menilai Semar laksana Nabi Musa. Bambang menunjuk lukisan lain berjudul ‘Pertempuran Semar versus Togog’. Dalam versi lain, pertempuran itu ibarat bertempurnya kebaikan dan keburukan yang senantiasa abadi, laksana filosofi kain poleng dalam busana Bali. Laksana makna Tari Barong yang terkenal. Secara khusus Bambang Widjanarko menunjuk lukisan berjudul ‘Game of Thrones’ sebagai lukisan yang paling menyedot perhatian masyarakat. Sosok Semar digambarkan rebahan di kursi bambu panjang. Tangan kiri menyumpalkan botol minuman ke mulut, sementara telunjuk tangan kanan memainkan sebuah tahta (kursi). “Sangat relevan dengan topik tentang tahta, entah tahta bupati, walikota, gubernur, anggota DPR atau bahkan presiden. Semar tidak menganggap istimewa. Tak lebih dari mainan belaka. Itulah permainan kehidupan. Permainan politik. Semar tidak tenggelam dan larut,” ujar kurator yang juga seorang penulis topik-topik kebudayaan itu. Hampir semua karyanya berukuran lebih dari 1,5 meter. Salah satu lukisan utama, berjudul ‘Semar Evolution’ bahkan membentang hampir sepanjang 9 meter dengan ketinggian hampir 2 meter. Evolusi Semar, digambarkan Semar dalam wujud wayang kulit, kemudian menjadi manusia-manusia berbagai profesi. Ada yang digambarkan sebagai pengusaha, aparat hukum, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan lain sebagainya. Di sisi paling kiri, berdiri tokoh Semar sedang memberi wejangan. “Sebab, Semar itu tidak butuh pangkat dan jabatan,” tegas Bambang. Kemudian Bambang menunjuk Sohieb sebagai seorang pelukis yang mengingatkannya pada sosok Basuki Abdullah. “Kalau ada yang mengatakan Sohieb menyerupai Affandi, saya berpendapat dia dari banyak hal, baik gaya melukis, pilihan objek, dan supranatural, mendekati Basuki Abdullah. Semoga dia akan menjadi pelukis besar yang membawa harum nama Indonesia,” ujar Bambang Widjanarko. (Diana Runtu)

Flowing and Flying


Sudut Pandang

28

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Pendidikan adalah Investasi Jangka Panjang Perhatiannya terhadap pendidikan dikarenakan latar belakang keluarganya yang adalah para pendidik. Ibunya seorang guru. Sedangkan sang kakek adalah mantan kepala sekolah. Begitu juga dengan tantenya yang juga seorang pengajar di sebuah SMP. Begitulah Clara Inestya Pratama yang biasa di sapa Ines ini, dibesarkan di lingkungan pendidik membuat kepeduliannya akan pentingnya pendidikan menjadi tinggi.

“I

bu saya dari kecil selalu memberikan tantangan kepada saya untuk bisa ‘lebih dari beliau’. “Kalau mama sekarang S1, kamu harus bisa S2. Selesaikan , jika bisa sebelum berkeluarga.” Kalimat ini yang memotivasi saya untuk mencapai gelar pendidikan lebih dari S1,” ujar Ines yang latar belakang pekerjaannya cukup panjang ini. Ia pernah menjadi Project Communication di salah satu manufaktur (PT Holcim Indonesia Tbk), lalu International Marketing di

NGS Battery/ PT. Indobatt Industri Permai, selanjutnya Marketing and Communication Manager di perusahaan konsultan food industry, retail dan lifestyle yaitu Colors Food and Entertainment. Terakhir Ines tercatat sebagai Public Relations Manager Garden Palace Hotel. Surabaya. Sekarang perempuan muda ini memilih untuk mengabdi pada negeri, dengan menjadi Aparatur Sipil Negara, sebagai Analis Advokasi dan KIE di Badan Kependudukan dan Keluarga Beren-

cana Nasional (BKKBN) Perwakilan Jawa Timur. Mahasiswi S2 di Jurusan Media dan Komunikasi (semester akhir, dengan IPK 3,7), di Airlangga ini, memang banyak yang mencoba meng-encourage seseorang untuk bisa sukses dengan berpedoman bahwa pendidikan bukan satu-satunya jalan menuju kesuksesan. “Memang benar, bukan satu-satunya jalan. Tapi, dipastikan pendidikan bisa menjadi senjata paling ampuh untuk mengubah dunia ‘Education is the most powerfull weapon which you can use to change the world’, mengutip kata Nelson Mandela. Seseorang tanpa pendidikan bagi saya seperti membangun tanpa pondasi. Karena melalui pendidikan, kita bisa membentuk karakter pribadi, belajar nilai-nilai kehidupan serta menginternalisasi pengetahuan,” papar anak pertama dari 2 bersaudara ini. Karenanya, lanjut Ines, kita jangan pernah ragu dan malu untuk sekolah lagi. Itu investasi. Pendidikan adalah

Belajar Seumur Hidup Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan utama dalam kehidupan. Karena itu, pendidikan harus diupayakan agar bisa dinikmati semua lapisan. Demikian disampaikan Ketua Yayasan Kartini Bali, Dr. Wayan Karthi Suthardjana. Ia teringat dengan zaman ayahnya dulu. “Saat penjajahan Belanda pendidikan mahal. Setiap ada yang mau daftar sekolah pasti ditanya dulu, berapa hektare punya tanah,” kata bidan senior ini. Menurutnya, mengapa hal itu terjadi, karena Belanda tak ingin banyak orang Indonesia yang sekolah dan akhirnya menjadi pintar. Tujuannya, agar Belanda dengan gampang menjajah rakyat Indonesia. Waktu itu, ayahnya kelas 3 SD sudah diangkat menjadi guru di Klungkung, karena dianggap pintar. “Ayah saya mendidik sangat keras bukan saja kepada murid-muridnya, tapi juga kepada anak-anaknya. Kami delapan bersaudara, dan semua diharuskan sekolah,” tuturnya. Karthi teringat waktu ia kecil. Kepala desanya tidak bisa baca tulis. Biasanya, saat ia pulang sekolah, ia dicegat di jalan, pasti atas perintah kepada desa, untuk diminta menulis surat atau membaca surat. Melihat sikap ayahnya yang menganggap pendidikan itu penting, Karthi juga melakukan hal sama kepada putra tunggalnya. “Anak saya juga harus mengenyam pendidikan tinggi agar bisa menjadi orang sukses.

Karthi Suthardjana

Jero Puspa

Saya dorong anak saya agar bisa mencapai cita-citanya menjadi dokter,” kata perempuan yang sudah memiliki 3 cucu dan 5 cicit ini. Karthi menceritakan, saat anaknya masih kuliah di kedokteran, ia bahkan mengajak beberapa teman anaknya untuk tinggal bersama, agar anaknya dapat belajar di rumah dengan baik. Ia sendiri juga memberikan contoh kepada anaknya. Walaupun usianya sudah lansia, ia tetap melanjutkan kuliahnya sampai mencapai gelar doktor. Tujuannya, untuk memberi semangat dan motivasi kepada generasi muda. Ia tak ingin bangsa Indonesia buta huruf seperti zaman penjajahan dulu.

Keinginannya itu ia wujudkan dengan mendirikan sekolah bidan Akbid Kartini Bali. Ia ingin mencetak para bidan profesional karena di tangan seorang ibu akan lahir generasi muda yang sehat dan kuat. Karthi juga melanjutkan studi sampai ke jenjang doktor juga ia harapkan dapat memberi motivasi dan semangat kepada para dosen dan mahasiswa Akbid Kartini Bali. “Bagi dosen yang mau melanjutkan pendidikan ke S-2 atau S-3 jika tak ada biaya, bisa meminjam ke yayasan nanti dibayar menyicil. Itu salah satu motivasi kami agar mendorong dosen untuk melanjutkan studinya,” kata perempuan usia 84 tahun ini.

Clara Inestya Pratama tergolong investasi jangka panjang dan masa depan yang bertahan lama. Selain itu, nilainya juga tidak berkurang meski tergerus waktu bahkan bisa diturunkan untuk anak-cucu. Dengan berpendidikan pula, kita memiliki nilai tambah dan nilai saing. Terlebih di lingkungan kerja yang kompetitif. Soft skill pun harus seimbang dengan kompetensi teknis. Ines mengingatkan pendidikan tidak

hanya persoalan kurikulum dan indeks prestasi belajar semata sebab sekolah terbaik adalah kehidupan. “Pendidikan pun jangan hanya menjadi sebuah gengsi, atau motivasi sesat untuk berkuasa penuh atas yang tidak punya ilmu. Karenanya, ilmu sebaiknya dibagi, jangan untuk dirinya sendiri, sehingga terkubur mati. Dan, pendidikan paling awal berasal dari satuan terkecil yaitu keluarga,” pungkas Ines. (Sri Ardhini)

Ia sendiri miris melihat banyak sekali anak penyakap di desa tak bisa sekolah. Karena itu, Ia juga memberi beasiswa kepada beberapa siswa tak mampu agar bisa mewujudkan kehidupan yang lebih baik di masa depan. Memang ia mengakui, saat ini pendidikan sangat mahal, karena itu, ia berharap, pemerintah perlu memberikan banyak beasiswa agar banyak siswa tak mampu bisa mengenyam pendidikan. Ia menegaskan, untuk membangun satu negara, sangat diperlukan SDM yang berkualitas. Hal ini, kata dia, didapatkan dari pendidikan yang baik. Namun, ia mengingatkan juga, jangan melupakan budaya, hormat kepada orangtua, dan bahasa Bali, dalam mencapai kesuksesan. Menurut Karthi, belajar itu harus terus dilakukan seumur hidup. Selain dalam pendidikan di sekolah, belajar dari pengalaman orang lain, dan membaca buku juga penting. Sementara, menurut Jero Puspa, hubungan yang sinergis harus diciptakan siswa, orangtua, dan guru. Saat di sekolah, perkembangan prestasi siswa diketahui oeh gurunya, karena itu, perlu dikomunikasikan dengan orangtua. Misalnya, apa kendala yang dihadapi si anak di sekolah sehingga bisa dicarikan solusi terbaik demi kemajuan si anak. Menurutnya, sebenarnya, tidak ada anak yang tidak suka dengan gurunya. Mungkin masalahnya, cara mengajar gurunya kurang dimengerti, kurangnya komunikasi anatara guru dan siswa, atau masalah lain yang memang seharusnya dibicarakan atau didiskusikan bersama.

Ia sendiri mencontohkan di rumah saat anak-anaknya mau ulangan, ia siap melakukan resume terhadap pelajaran anak-anaknya, kemudian mereka melakukan tanya jawab. Semua itu dilakukan karena ia perduli dengan pendidikan anak-anaknya. “Sejak anak-anak mulai sekolah sampai mereka sudah SMP, saya dan suami tetap mendampingi mereka belajar,” kata Jero Puspa. Sejak anak-anaknya sudah memasuki kelas 3 SMP, mereka mulai meminta belajar bersama teman sebaya. Mereka bergantian belajar di rumah temannya. Menurut Jero Puspa, hal ini ada bagusnya juga, karena mereka bisa berdiskusi dan sebagai bahan evaluasi mana cara belajar yang bagus yang bisa diterapkan di rumah. Saat ini, kedua anaknya sudah remaja, yang sulung sudah kuliah dan si bungsu kelas 3 SMA, dan mereka lebih banyak belajar bersama teman-temannya. Ada fenomena menarik yang ia lihat dari gaya anak-anak zaman now belajar. Mereka mengerjakan tugas di café dan mencari wifi yang kenceng. Saat ini, para guru juga mengajar dengan sistem komputerisasi. Guru tinggal mengirim tugas via email dan siswa membahasnya bersama, kadang mereka mengerjakan di café. Kalau ia sendiri lebih banyak menekankan kepada kedua putranya, pendidikan itu memang sangat utama karena dipakai sebagai pegangan hidup, menambah keilmuan dan wawasan, namun, ia juga mengingatkan, kesuksesan itu adalah seberapa besar kita bisa memberikan manfaat kepada orang lain. (Wirati Astiti)


EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

Sudut Pandang

29

Menuntut Ilmu hingga Ajal Menjemput Bagi sebagian orang menghabiskan sejumlah uang untuk membiayai pendidikan, sejatinya adalah pilihan yang tepat. Memang tidak semua orang memiliki pandangan yang sama karena ada juga yang berorientasi pada lekasnya ia bisa mendapatkan pekerjaan segera setelah lulus pendidikan.

A

da yang tidak pernah berhenti untuk sekolah bahkan hingga meraih gelar doktor. Proses pendidikan yang panjang tentu saja dilalui untuk meraih gelar ini. Ini tidak hanya membutuhkan biaya melainkan juga di dalamnya ada pengorbanan waktu dan tenaga. Motivasi dari keluarga dan lingkungan juga turut mengokohkan semangat untuk terus menempuh pendidikan hingga setinggitingginya. Karakter keluarga yang mencintai pendidikan juga sangat berpengaruh pada keinginan dan motivasi anak-anak untuk terus bersekolah. Bagi mereka yang tidak pernah lelah menempuh pendidikan ini tidak lain karena menyadari pendidikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas

hidup baik dilihat secara materil maupun non materil. Tidak bisa dimungkiri makin tinggi pendidikan seseorang maka makin tinggi pula kualitas hidupnya. Inilah yang disebut bahwa pendidikan itu sebagai investasi masa depan karena memberikan banyak manfaat dan perubahan baik kepada diri sendiri dan orang lain maupun bagi bangsa dan negara. Biaya, tenaga dan waktu yang keluar tidaklah sia-sia dengan ilmu dan hasil yang didapatkan selama menempuh pendidikan tersebut. Hal inilah yang diungkapkan salah seorang kepala sekolah di Lombok Barat, H. Akhmad Nurpail, yang mengatakan pendidikan itu untuk mempersiapkan anakanak menyongsong masa depan yang lebih baik. Mereka yang terdidik akan memiliki intelektu-

alitas yang baik. “Karena dengan prilaku terdidik dan keahlian yang dipelajari itu kelak tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri tetapi juga bagi masyarakat dan lingkungannya. Generasi terdidik akan berimplikasi pada prilaku yang menghargai perbedaan, ia akan menjadi berbudaya, disiplin serta toleran,” ungkap Kepala SMPN 3 Narmada ini. DUKUNGAN DANA DAN LINGKUNGAN Sari Wijayanti, seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar di SMPN 2 Labu Api Lombok Barat juga menilai pendidikan itu sangat penting. Karena itulah setiap negara sekarang ini memandang pendidikan sebagai salah satu sektor penting dalam memajukan peradaban suatu bangsa, termasuk Indonesia yang kini memberikan perhatian besar pada pendidikan salah satunya dilihat dari anggaran pendidikan dari pemerintah yang cukup besar untuk sektor pendidikan. “Dengan pendidikan yang diperolehnya manusia akan

Investasi Berbasis Karakter Pendidikan sekarang dengan zaman dulu dari segi investasi (biaya) tidak jauh berbeda. Tapi karena sekarang ini banyak jumlah pendidikan, lebih banyak pilihan dan menginginkan hasil yang lebih berkualitas sehingga selalu memilih pendidikan yang dikatakan lebih mahal ada korelasinya lebih baik. Terlepas daripada itu, bahwa yang namanya investasi pendidikan adalah sehubungan dengan penanaman modal oleh seseorang entah untuk anak atau keturunannya untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Berapa pun biayanya, tak menjadi persoalan. Hanya saja, untuk mendapatkan biaya itulah yang menjadi persoalan. Anggap saja orangtua investor. Bahwa orangtua sudah punya komitmen untuk anaknya mendapatkan pendidikan yang lebih baik.Di sinilah investasinya. “Investasi yang berhubungan dengan biaya seharusnya tak menjadi persoalan bagi orang-

Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP.

tua, demi untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas bagi anak. Dan, berkualitas itu sudah tentu pendidikan yang mencerdaskan secara intelektual, ritual, genestika, dan karakternya,” ungkap Guru Besar Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Sucipta, MP.

Pendidikan berkualitas yang identik dengan mahal ini, dikatakannya tak hanya bisa dienyam kalangan menengah ke atas. “Kalangan menengah ke bawah juga bisa mendapatkan pendidikan berkualitas, yang penting tahu strateginya. Banyak kok mereka yang pintar dan sukses sekarang berasal dari latar ekonomi keluarga yang pas-pasan,” ucapnya. Strategi yang bisa diambil, pertama mengejar beasiswa yang jenisnya cukup banyak, yang sudah pasti meringankan beban biaya pendidikan. Untuk mendapatkan informasi beasiswa, sekarang ini lebih mudah karena ada sistem online. “Dengan usaha anak maupun orangtua, beasiswa bisa diraih. Apalagi di perguruan tinggi banyak sekali ada beasiswa, ada Bidikmisi, dsb,” ujarnya. Kedua, mengikuti asuransi pendidikan. Ini salah satu upaya untuk meringankan bebean pendidikan ketika pada waktu tertentu membutuhkannya.

mendapatkan derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lainnya baik dalam kehidupan dunia maupun di akherat,” katanya. Yanti mengutip anjuran belajar dalam Islam yang mengatakan bahwa tuntulah ilmu dari buaian ibu hingga ke liang lahat. Artinya menuntut ilmu itu dapat dilakukan bahkan sejak bayi hingga ajal menjemput. Karena itulah tidak jarang orang yang berusia lanjut juga menuntut ilmu melanjutkan sekolah/kulian bahkan setelah usianya 70-an tahun, seperti yang pernah dilakukan oleh tokoh perempuan Nusa Tenggara Barat (alm) Dr. Hj. Siti Maryam Salahuddin. Semasa hidupnya , Siti Maryqm meraih gelar doktornya di usia 82 tahun. Di sini terlihat jelas bahwa faktor suksesnya pendidikan itu adalah motivasi yang kuat dan kemauan keras serta kesungguhan untuk meraih pendidikan itu akan membuat seseorang sukses mewujudkan impiannya. Selain itu tentu saja dana dan dukungan lingkungan sekitar juga menjadi pendukung untuk menjalani se“Jadi, ini sudah diprogramkan jauh sebelumnya. Ini menujukkan komitmen orangtua bahwa pendidikan itu adalah investasi,” ucapnya. Ketiga, menabung biasa yang khusus diperuntukkan biaya pendidikan anaknya nanti. Halhal yang lain, jika sudah memiliki komitmen pasti ada usaha dan kerja keras untuk bisa mengatasi biaya-biaya pendidikan tersebut. “Dan buktinya, seorang Menteri di era reformasi, M.Nuh (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) latar belakangnya adalah orang biasa yang dulu saat masih bersekolah sambil menggembala sapi. Artinya dengan kerja keras dan kemauan kuat dari anak maupun orangtua untuk komitmennya, semua pasti bisa,” tuturnya. Banyak contoh kasus seperti itu yang bisa dijadikan model untuk memberikan edukasi, bahwa memang pendidikan itu adalah investasi. Untuk mengatasi persoalan investasi yang mahal dan tinggi itu juga banyak ada strategi yang bisa dilakukan. Di samping nantinya sang anak menjadi cerdas, pintar, dan mumpuni, paling tidak orangtua

Sari Wijayanti

mua itu. “Ketiganya sama-sama penting, namun semangat adalah pemicu utama untuk membangkitkan kemauan dalam menempuh pendidikan,” kata Yanti. Begitu pula dengan jarak dan waktu yang tidak bisa ‘menghalangi’ semangat untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Sebab itulah ada kalimat bijak yang mengatakan tuntulah ilmu meski sampai ke negeri Tiongkok. Sejauh-jauhnya tempat menuntut ilmu itu, jika semangat tetap dipelihara maka jarak menjadi tidak masalah untuk menuntut ilmu. Adanya semangat untuk sekolah akan memperpendek jarak dan terasa ‘menyingkat’ waktu. (Naniek I. Taufan)

harus cerdas juga untuk mengantisipasi persoalan dana di saat-saat diperlukan untuk biasa sekolah anak. Prof. Sucipta sangat setuju dengan jargon “longlife education”. Karena pendidikan itu adalah belajar. Arti kata belajar itu ada perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Dari tiap detik ke detik memang kita pasti berubah, dan memang harus berubah sesuai dengan perkembangan. Berbicara tentang investasi untuk kita berubah menjadi lebih baik. Karena diperlukan waktu, ruang, dan dana, bagaimana caranya kita untuk berstrategi. Pendidikan bisa didapatkan melalui pendidikan formal dan nonformal untuk mengasah keterampilan. Untuk itu, Prof. Sucipta menekankan investasi di bidang apapun termasuk pendidikan seharusnya berbasiskan karakter. Baru akan berkelanjutan. “Kalaupun cerdas dan berkualitas namun tidak memiliki nilai-nilai luhur para leluhur kita, tentu ini juga akan terabaikan,”tandasnya. (Inten Indrawati)


Rileks

30

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

TTS tokoh TTS No. 009 MENDATAR: 2. BENDUNGAN 5. LEZAT 7. SARUNG KERIS 9. BAWANG MERAH 10. PERAWAT 11. LUKA 13. PUJAAN 16. NEGERI PIRAMID 19. BUNGA 20. SAMBIL 24. HAUS 25. SINAR 27. PEREMPUAN MENURUN: 1. TEMU 3. ARSIP 4. TEMPORER 6. BAGIAN 8. IRIT 12. AKSEN 14. DENYUT 15. JAHIL 17. LANCIP 18. BESUK 21. ASISTEN 22. LIMA 23. REKLAME 26. KEKAL

TTS No. 007 MENDATAR: 4. KIKIR 5. TANDUK 7. RENYAH 9. CENAYANG 12. PARADE 14. JOMPO 16. PANJAR 17. ALENIA 20. JURAGAN 22. ARLOJI 23. LUSTRUM 24. MAIZENA 26. TUJUH 27. KALAH 28. TERATAI MENURUN: 1. JANGKAR 2. KANTONG 3. TIBA 6. KETAM 8. HIPOTESA 9.CEGAH 10. GEJALA 11. TOMBOL 13. GANDA 15. KASTIL 18. KOKI 19. PAMPASAN 21. PAHAT 25. LUPUT

KETENTUAN MENJAWAB

PEMENANG TTS NO. 007 NI LUH MUDARI (Br. Kelodan, Desa Suwug, Buleleng)

KETUT CANDRA RAHAYU (Br. Uma Klungkung, Padangsambian Kaja, Denpasar Barat)

Kupon TTS tokoh

Jawaban ditulis di kertas dan masukkan dalam amplop atau ditulis di kartu pos. Tempelkan guntingan kupon TTS No 009 serta identitas lengkap (nama, alamat, no HP). Kirim ke Redaksi Tokoh, Gedung Pers Bali K. Nadha lantai III, Jln. Kebo Iwa no 63 A Denpasar, paling lambat Jumat 18 Mei 2018. Pemenang diumumkan Minggu 20 Mei 2018. Tersedia dua hadiah voucer belanja senilai @Rp 100.000 dari Cellular World untuk dua orang pemenang. Pemenang agar mengambil NO. 009 hadiah ke Kantor Redaksi Tokoh setiap hari kerja dengan membawa identitas diri (KTP/SIM)

Yang Muda, yang Gagal Orgasme “Dok, selama dua tahun aku menikah, aku benar-benar tidak pernah mengalami orgasme saat berhubungan dengan suami. Orang lain selalu memuji aku dan suami, karena dibilang kami ini pasangan serasi karena suami ganteng dan aku cantik. Mereka bilang kami pasti bahagia, tetapi sesungguhnya tidak tahu kalau aku tidak menikmati setiap hubungan seksual yang kami lakukan. Bagaimana mau mendapatkan orgasme, suami sering kali hanya kuat berhubungan seksual selama beberapa menit saja. Malah sering kali tidak sampai satu menit. Padahal kami ini kan masih muda, Dok? Ingin sekali bisa melakukan hubungan seksual yang baik dan memuaskan seperti pasangan muda lainnya. Bagaimana sebaiknya, Dok?�(Maya, 23 th) Makin banyak gangguan seksual dikeluhkan terjadi pada usia muda. Keluhan seksual yang dirasakan perempuan, bisa jadi justru penyebabnya adalah pasangan laki-lakinya. Kalau dicermati kasus ini, kemungkinan besar kegagalan orgasme di pihak istri justru karena ada gangguan seksual di pihak suami. Memang sangat disayangkan jika di usia muda dan baru menikah dua tahun sudah terjadi disfungsi seksual. Tetapi ini sudah perlu perhatian khusus. Penyebab banyaknya kelompok usia muda mengalami disfungsi seksual seringkali adalah pengaruh gaya hidup yang cenderung mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi, manis, beralkohol dan rokok. Dari faktor pekerjaan bisa ditebak juga di usia ini sebagian besar adalah karyawan dengan beban kerja tinggi dan sering kali menjadi orang penting atau pengambil keputusan di tempat kerjanya,

sehingga sering lelah dan tidak bisa mengelola stres dengan baik. Sering kali juga diperparah dengan konflik rumah tangga yang cenderung membuat komunikasi seksual tidak berjalan lancar. Penyebab psikis disfungsi seksual yang sering dialami oleh usia muda, yang tercatat antara lain: 1) Stres, bisa karena pekerjaan, kemacetan lalu lintas atau problem lain. Bila pasangan juga ikut menambah ketegangan akan memperburuk komunikasi seksual. Stres juga berkontribusi kepada pengeluaran hormon kortisol yang menggangu kelancaran siklus respon seksual. 2) Kecemasan, juga sering terjadi pada pasangan yang telah menikah dan ingin segera memiliki keturunan tetapi tidak berhasil. Kecemasan dan ketakutan akan dilabeli sebagai mandul membuat pikiran terganggu dan muncul penurunan dorongan seksual, yang berakibat juga orgasme bisa gagal tercapai. 3) Tidak percaya diri, misalnya pasangan lebih kaya, berpenghasilan lebih besar, atau selalu memandang rendah si laki-laki. Atau justru karena pernyataan-pernyataan yang merendahkan seperti mempermasalahkan ukuran penis yang kecil dan sebagainya. 4) Perselingkuhan, yang mungkin terjadi atau sekedar perkiraan saja akan mempengaruhi komunikasi dan hubungan seksual di antara kedua pasangan. Sedangkan beberapa penyebab fisik yang saat ini dominan mengakibatkan gangguan seksual pada usia muda antara lain : 1) Kelelahan, yang bisa menyebabkan aliran darah terganggu akibatnya dorongan seksual tidak optimal, ereksi penis pada laki-laki tidak maksimal, dan ejakulasi menjadi cepat terjadi. 2) Penyakit, misalnya kencing manis dan kolesterol tinggi. 3) Merokok, di mana nikotin yang terserap oleh darah akan dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah, penyumbatan pembuluh darah, termasuk penyumbatan pembuluh darah dalam penis. 4)

Obatan-obatan, yang digunakan sembarangan juga dapat menyebabkan gangguan seksual, misalnya: obat tekanan darah tinggi, anti depresi, hormon estrogen, mariyuana, narkotik, dan obat penenang. 5) Minuman dan makanan. Kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi dapat menyumbat pembuluh darah. Lalu apa yang harus dilakukan? Pada pasangan usia muda yang sudah terlanjur mengalami gangguan, prinsip utamanya sebenarnya adalah semakin awal dikonsultasikan dan dicari penyebabnya maka kesembuhan akan menjadi lebih besar peluangnya. Penanganannya pun akan bisa dipilihkan yang lebih sesuai, jika bisa ditegakkan diagnosis dan penyebabnya. Pada kasus ini, memastikan gangguan seksual pada suami adalah hal yang cukup penting. Datanglah berdua untuk melakukan konsultasi bersama pasangan untuk memastikan apakah gangguan seksual terjadi pada kedua belah pihak. Kecenderungan ejakulasi yang lebih cepat pada suami apakah itu sebuah gangguan ejakulasi dini, ini yang perlu ditegakkan. Jika ternyata benar terjadi ejakulasi dini, jangan-jangan istri sesungguhnya tidak ada masalah seksual. Dengan mengobati ejakulasi dini sehingga durasi hubungan seksual menjadi lebih lama, bisa jadi akhirnya istri bisa mendapatkan orgasme. Jadi, silakan datang berdua untuk melakukan konsultasi ke dokter. Penanganan yang bisa didapatkan nanti dapat berupa: konseling seks dan terapi seks seperti specific sexual desensitization, sexual stimulation therapy, juga masturbation therapy. Yang bisa dilengkapi dengan terapi obat medis untuk memperbaiki serotonin di otak. Yang bisa dilakukan sebelum mendapatkan pengobatan antara lain foreplay yang optimal, maksimalkan variasi seksual, dan komunikasi seksual ditingkatkan.


Mozaik

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018

31

Pendidikan, “Jendela� Melihat Dunia Adanya pendidikan akan membuat perubahan dalam pola pikir, membuat perubahan dalam tingkah laku dan membuat kita makin bijak dalam melaksanakan kehidupan sehari-hari. Bagi anak-anak, pendidikan membantu mencapai cita-cita yang mereka inginkan dan mereka bisa menemukan tujuan hidup dan berguna bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara. Yang terlibat dalam pendidikan, pertama adalah keluarga karena keluarga merupakan tempat belajar pada awalnya. Kedua, sekolah, dimana mereka bisa menempuhh pendidikan dengan kurikulum yang sudah ditetapkan. Ketiga, pemerintah yang menyiapkan kurikulum dan sarana pendidikan. Keempat, LSM yang mendukung anak-anak bisa mendapatkan pendidikan secara holistik. Bukan hanya pendidikan yang dasar dan keperluan dalam penerapan ilmu tetapi apa yang tidak didapatkan di rumah dan di

sekolah bisa didapatkan di LSM. Peran LSM di dunia terutama Indonesia ini sangat penting, terutama untuk negara berkembang. Anak-anak berjuang untuk mendapatkan pendidikan dan kesehatan yang layak. Dengan ekonomi yang dibawah rata-rata atau prasejahtera akan membuat mereka banyak masalah. Membayar pendidikan atau kesehatan bukan hal yang mudah dan murah. Sebagai LSM, Ant Charity berinisiatif untuk membantu mereka agar bisa bersekolah dengan baik. Apa yang mereka tidak dapatkan di rumah dan sekolah, bisa didapatkan di keluarga kedua di Life Center. Ant Charity membuat program yang sangat membantu sehingga anak-anak meraih pendidikan dasar dan pendidikan terapan sehingga mereka bisa menemukan tujuan hidup dan cita-cita seperti yang mereka inginkan. Harapan ke depan untuk dunia pendidikan agar lebih baik untuk kurikulum dan pen-

Agustin Ramli

erapan. Semua anak-anak Indonesia harus mendapatkan pendidikan yang layak, bukan hanya di kota-kota besar tetapi di desa terpencil sehingga samasama mendapat pemerataan perkembangan diri mereka. Secara kurikulum juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia pekerjaaan sehingga berguna di kemudian hari.

Di sisi lain, bukan hanya pendidikan formal, tetapi juga pendidikan dari sisi emosional dan psikologis sehingga ada kestabilan emosi dan tidak mudah terpancing hal-hal yang membuat perpecahan di bangsa ini. Anak-anak harus punya kesabaran dan toleransi yang baik sehingga mereka bisa sama-sama mendukung program-program yang dibuat pemerintah. Mereka harus dipersiapkan diri sebagai pemimpin yang pintar yang punya emosional yang baik dan spiritual yang baik sehingga bisa memimpin negara ini dengan baik. Pendidikan merupakan hal penting karena menjadi jendela melihat dunia.Harapan untuk anak Indonesia agar makin maju dan bisa mendapatkan pemer-

ataan pendidikan di seluruh Indonesia dan mereka memiliki pola pikir untuk meraih kemajuan. Semua punya ijazah dan masuk kerja dengan baik dan punya kesempatan berusaha. Anak Indonesia, harus terus belajar, jangan patah semangat. Apapun kondisi, anak-anak berhak mendapat pendidikan yang layak. Banyak orang baik yang ingin mendukung anakanak dI Indonesia. Bagi yang sudah mendapatkan pendidikan yang baik, bersyukurlah. Bagi yang belum, pantang menyerah, berdoa dan berusahalah. Pasti ada jalan untuk meraih cita-cita setinggi langit. Agustin Ramli Founder Ant Charity

Kata Hati Rubrik ini khusus untuk menuangkan ide/pemikiran/gagasan dalam bentuk tulisan. Tema terkait wanita dan keluarga serta tidak mengandung unsur SARA. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter. Lampirkan juga foto close up (bukan pasfoto). Cantumkan nama lengkap, profesi, nomor hp, dan alamat email. Naskah dikirim ke redaksi@cybertokoh.com, redaksitokoh@yahoo.com.

Yoga bersama Dian Kania (Markandeya Yoga)

Yoga untuk Penderita Sakit Jantung Bunda B Bun und nd da Dian Diia Di a an n

1 Gambar 1 Posisi Utkatasana Dengan posisi bokong yang rendah, akan membantu menguatkan paha dan perut serta melatih pernapasan sehingga jantung menjadi lebih sehat. Dengan teknik pernapasan dalam posisi ini, menarik napas yang dalam lalu hembuskan perlahan–lahan dan pertahankan posisi ini dalam 5 kali penarikan napas.

2

Gambar 2 Posisi seperti gunung (Parvatasana) Dengan posisi kepala lebih rendah akan membuat sistem dalam tubuh lebih tenang juga meningkatkan energi dalam tubuh. Selanjutnya pertahankan posisi ini dengan mulai menarik napas, kemudian membuang napas perlahan tetap melalui hidung. Lakukan 5 kali putaran.

Gambar 3 Posisi Bhujanggasana Badan telungkup dengan telapak tangan dan jari tangan sejajar bahu di lantai, siku menyudut ke atas lalu angkat badan hingga pusar dari lantai. Kemudian mulai perlahan menarik napas dengan lembut dan buang napas melalui hidung. Lakukan pernapasan ini 5 kali putaran

Gambar 4 Posisi Marjariasana Mulailah dengan meletakkan tangan dan lutut pada matras yoga. Di sini posisi lutut harus tegak lurus dibawah pinggang dan telapak tangan dibawah bahu. Jagalah tulang pelvis dan tulang ekor tegak lurus dan gunakan otot perut untuk menunjang tulang belakang pertahankan posisi ini. Kemudian mulai perlahan menarik napas yang dalam dan buang napas perlahan. Lakukan 5 kali putaran napas

4

3

Model: Mirnawati (Instruktur Markandeya Yoga Indonesia)

Catatan Penting Pada awal gerakan posisi lutut tegak lurus dengan menunjang sebagian besar berat badan. Disarankan untuk menggunakan handuk di bagian lutut agar tidak merasa sakit. Lakukan latihan ini 2 jam sebelum makan Selamat berlatih dengan senyum Semoga bermanfaat Markandeya Yoga Indonesia


32

Mozaik

EDISI 1002/ 7 - 13 MEI 2018


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.