32
Mozaik Komunitas Cinta Kamen Bali
Edisi 1001/ 30 april - 6 mei 2018
Inspirasi Filosofi Rejang Renteng Bahwa dalam filosofi Tari Rejang Renteng ada keber samaan, yakni banyak orang menari yang bersama sama dengan niat tulus meng hubungkan diri dengan Sang Maha Pencipta. Gerakan terakhir pada Tari Rejang Renteng disebut ‘memande’, yakni gerakan dalam ben tuk melingkar (renteng). Di sini para penari memegang selendang penari lain yang ada di depannya membentuk lingkaran yang tidak putus.
H
al ini menjadikan inspira si bagi Komunitas Cinta Kamen Bali (KCKB) un tuk bersama-sama sa ling bergandengan tangan melakukan kegiatan dan juga saling support antar anggota sehingga tercipta hubungan. yang harmonis. “Semua anggota kompak, saling menyanyangi dan berharap tidak pernah putus,” ujar Ni Putu Adnyani atau Bu Bara dan Yoseva Listyati atau Mba Eva dua sosok peng gerak KCKB ini.
Selebihnya KCKB ber komitmen untuk secara ru tin selalu melaksanakan keg iatan 3 (tiga) bulanan yang berorientasi pada kegiatan sosial. Aksi membantu orang lain ini, dananya berasal dari sumbangan sukarela tiap bulan saat pertemuan serta dana yang dikumpulkan se cara spontan. Bantuan juga diberikan untuk masyarakat yang terkena bencana alam, atau bahkan untuk kegiatan keagamaan seperti mepunia di berbagai Pura yang ada di Bali. “Bahkan KCKB juga menjadi partner kegiatan sosial untuk ‘Yayasan Angel Hearts’ yang menampung anak yatim piatu dan orang yang tidak mampu,” lanjut Mba Eva sembari mengata kan saat peresmian “Yayasan Angel Hearts”, KCKB mengundang salah seorang motivator nasional, yakni Erbe Sentanu, untuk menghadiri peresmian yayasan tersebut. Bu Bara pun menekankan bawa KCKB selalu terbuka dan merespons cepat untuk ajakan melakukan kegiatan amal dan sosial. “Selain kegiatan yang selama ini sudah rutin dan menjadi komitmen kami semua, salah satunya adalah donor darah,” ka
Seluruh anggota KCKB, rupanya sadar jika kegiatan donor darah ini sangat ban yak manfaatnya. Khususnya untuk perempuan perlu per gantian darah segar seser ing mungkin karena sistem reproduksi dalam tubuh perempuan. Seperti ketika melahirkan dan menstruasi, akan sangat baik jika terus berganti yang baru. Disebutkan juga oleh Bu Bara jika kegiatan KCKB lain nya untuk keagamaan juga menjadi bagian atau agenda yang tidak dilupakan sebagai wujud rasa syukur serta menghubungkan diri dengan sang Maha Pencipta.
tanya. “Kedepannya KCKB bakal mem buat gerakan ‘men gajak semakin ban yak orang, mulai dari suami, anak, saudara, keluarga, teman dan masyarakat luas untuk bersama-sama senang melakukan donor darah dan memberi kan berbagai bentuk pertolongan lainnya,” imbuh Mba Eva.
Jaga Budaya dan Peduli Sesama Pada Maret lalu, KCKB menjalin
kerjasama dengan Miracle Aesthetic Clinic mengisi kegiatan pertemuan bulanan mereka. Acara diisi in formasi , diskusi dan tanya jawab tentang kecantikan kulit bagi perem puan. Pada waktu yang bersamaan kerjasama juga dilakukan dengan BPR Lestari yang diprakasai oleh anggota KCKB Eva Olivia, yang menjabat Kepala Cabang Wilayah Thamrin ini. Pada kesempatan tersebut juga tidak lupa disosialisasikannya Lagu In donesia Raya dalam 3 stanza. “Hal ini sebagai wujud kami mendukung pro gram pemerintah untuk menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya dengan bait yang lengkap yaitu 3 stanza berturutturut,” cetus Mba Eva. Kemudian pada bulan April, berte patan dengan rentetan pi odalan Betara Turun Kabeh, KCKB juga turut ngaturangayah dan melaksanakan persembahyangan bersama. Pada kesempatan tersebut mereka juga sekaligus se cara spontan mengumpul kan dana untuk ‘mapunia’ dalam kegiatan piodalan tersebut. Begitulah berbagai lang kah dan kegiatan KCKB dalam wujud ‘Seka De men.’ Seesuai dengan visi dan misinya, yakni menga jak perempuan Bali untuk mencintai kamen Bali, serta sebagai wadah perempuan yang peduli, yakni bukan hanya turut melestarikan “Budaya Bali’ tapi juga tetap mengedepankan perempuan Bali yang berjiwa sosial dan peduli pada sesama. -ard
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com