16
Edisi 1039/ 8 - 14 juLi 2019
Pemprov Bali akan Gencarkan Sosialisasi KB 4 Anak Pemerintah Provinsi Bali di bawah kepemimpinan Wayan KosterTjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) menindaklanjuti wacana untuk mengampanyekan program Keluarga Berencana (KB) Krama Bali dimana khusus untuk Krama Bali, dianjurkan untuk memiliki 4 (empat) orang anak. “Iimbauan ini secara jelas dituangkan dalam Instruksi Gubernur (Ingub) Bali no 1545 Tahun 2019 tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Krama Bali,” tutur Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Agung Sutha di Denpasar.
D
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Agung Sutha
ijelaskan lebih lanjut, Ingub tersebut merupakan penghormatan terhadap hak reproduksi Krama Bali yang didasar-
kan pada kearifan lokal yang telah berjalan turun temurun, serta untuk mewujudkan Krama Bali yang unggul dan keluarga yang berkualitas. “Penghormatan hak reproduksi
tersebut punya makna bahwa Krama Bali berhak untuk memiliki keturunan lebih dari 2 (dua) orang bahkan sampai 4 (empat) orang, yang sebutannya terdiri atas Wayan, Made, Nyoman dan Ketut,” papar Agung Sutha. Dengan demikian, keluarnya Ingub ini juga berarti menghentikan kampanye dan sosialisasi KB 2 (dua) anak cukup atau 2 (dua) anak lebih baik yang selama bertahun-tahun telah dijalankan. “ Instruksi ini diharapkan
bisa dijalankan oleh Bupati/walikota se-Bali , untuk bisa ditindaklanjuti oleh jajaran masing-masing terutama yang khusus menangani program keluarga berencana,” jelas Agung Sutha. “ Selain itu, dikeluarkannya Ingub ini sebagai salah satu aktualisasi dan pelaksanaan visi ‘Nangun Sat kerthi Loka Bali’ melalui pembangunan semesta berencana menuju ‘Bali Era Baru’,” tandasnya lagi. Sementara itu, Kepala Dinas Disdukcapil-KB Bali I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Seputra yang ditemui secara terpisah menyebut kondisi pertumbuhan penduduk Bali asli dalam beberapa tahun terakhir makin menurun. “Kita ketahui bersama saat ini populasi ‘Nyoman’ dan ‘Ketut’ sudah mulai langka, karena itu sesuai arahan Bapak Gubernur kami susun program untuk kembali kepada konsep dan pedoman keluarga warisan leluhur kita di Bali yakni anjuran
untuk 4 anak,” ucap Seputra. Angka bonus demografi ini terkait dengan pola pikir sebagian masyarakat di mana memiliki 2 orang anak dianggap sudah cukup yang ditunjang pula oleh kampanye masif selama bertahun-tahun oleh pemerintah. Dirinya juga meyakinkan bahwa program ‘KB Krama Bali’ ini akan disosialisasikan secara lebih intens dan efektif, menggandeng pula berbagai pihak agar bisa lebih menjangkau ke tatanan rumah tangga terutama pada pasangan muda yang sedang dalam masa subur. “Tentunya program ini tak hanya menganjurkan untuk sekedar punya lebih dari 2 anak, namun juga ada pertimbangan dari berbagai aspek keluarga berencana, seperti pengaturan kelahiran, jarak kelahiran, usia ideal, perlindungan, bantuan dan lainnya. intinya tetap berpegang pada koridor KB,” kata Seputra. (ast).
Bali dan Inggris Jajaki Kerja Sama Industri Kreatif Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa dukungan peningkatan kompetensi masyarakat di bidang bahasa dan industri kreatif sangat dibutuhkan masyarakat Bali, khususnya mereka yang bekerja di bidang pariwisata atau berhubungan dengan perusahaan asing. “Penguasaan bahasa Inggris yang baik akan mendukung masyarakat Bali yang bekerja di sektor perhotelan, transportasi, jasa wisata termasuk mereka yang akan bekerja di luar negeri atau di perusahaan asing. Saya minta Dinas Pendidikan dan Dinas Tenaga Kerja bisa bekerja sama menjalankan program ini,” ujar Gubernur Koster saat menerima audiensi Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Selasa (2/7). Gubernur Koster mengatakan, untuk industri kreatif, sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, pihaknya berkomitmen untuk mengembangkan industri kreatif berbasis budaya branding Bali. “Kami membutuhkan dukungan untuk pelaku industri kreatif yang bergerak di industri kerajinan rakyat,”
kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini. Head of Second Cities, Network and Strategy, British Embassy Jakarta, Samuel Hayes mengatakan, menyusul pertemuan dengan Wakil Gubernur Bali, Kedutaan Besar menegaskan kembali keinginannya memberikan dukungan untuk masyarakat Bali melalui program pelajaran bahasa dan program pengembangan ekonomi kreatif. Ia mengatakan, Inggris memiliki materi pembelajaran yang telah diakui oleh dunia dan bisa dimanfaatkan oleh Bali. “Di bidang ekonomi kreatif, Inggris terkenal dengan musik, film, seni dan ekonomi kreatif lainnya,” kata Hayes. Direktur British Council Indonesia, Paul Smith mengatakan, program ini bisa membantu para guru dan birokrat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali. “Bisa juga spesifik untuk sektor tertentu seperti Pariwisata yang menjadi industri utama di Bali,” kata Smith. Pertemuan ini dihadiri Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali I Putu Astawa dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. (ast).
Gubernur Koster saat menerima audiensi Kedutaan Besar Inggris untuk Indonesia di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali
Wagub Cok Ace Harap Sarasehan PKB Beri Ide Baru Pembangunan Bali
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengajak para akademisi, seniman dan generasi muda bisa menghasilkan ide-ide baru terutama untuk penguatan visi nangun Sat Kerthi Loka Bali yang digaungkan pemerintah Provinsi Bali. “ Saya harap kegiatan ini bisa secara serius bisa menggali makna dan filosofi yang terkandung dalam visi tersebut, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat Bali kedepan,” tandas pria yang akrab disapa Cok Ace ini dalam pembukaan Sarasehan Serangkaian Pesta Kesenian Bali (PKB) ke 41 di Gedung Citta Kelangen, institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Selasa, (2/7) pagi. Dalam saresehan yang mengambil tema ‘Memutar Arah Angin, Pengarusutamaaan Kearifan Lokal Bali untuk Kesejahteraan Umat Manusia’ tersebut,
Cok Ace juga mengajak para peserta untuk menggali nilai-nilai kebudayaan Bali sesuai dengan tema yang diusung kali ini. “ Dalam konteks ini, kita memuliakan sumber-sumber daya angin, yang dapat dimaknai pula sebagai sumber nafas kehidupan yang memberikan jiwa bagi masyarakat Bali,’ papar penglisir Puri Ubud ini.”Khususnya jika dikaitkan dengan nilai-nilai kearifan lokal sebagai sebuah kebaikan untuk semua dalam konteks NKRI,” tambahnya lagi. Lebih jauh, Cok Ace menjelaskan bahwa Bentang alam Pulau Bali adalah wilayah yang minim mineral dan minus pula keragaman sumber daya alam. “ Namun pulau Bali dan masyarakatnya kaya akan nilai-nilai budaya, potensi kebudayaan yang merupakan modal yang sangat handal untuk disumbangkan bagi pembangunan
semesta,” tandas sosok seniman tari ini. “untuk itu, penting untuk menggali potensi budaya Bali agar bisa dirumuskan dan dimantapkan untuk nantinya bisa dimanfaatkan bagi orang banyak,’ tukasnya. Saresehan yang diprakarsai oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bekerjasama dengan ISI Denpasar ini, diadakan sebagai salah satu agenda utama dalam gelaran PKB ke 41 kali ini. Sebagai keynote speaker, hadir Bambang Suwarno, akademisi Universitas Gadjah Mada. Lalu Ida Wayan Oka Granoka Gong maestro seni dan budaya, akademisi universitas Negeri Yogjakarta Prof. Dr. I Gusti Putu Suryadarma, MS serta Rektor ISI Denpasar Prof. Dr I Gede Arya Sugiartha, S.Skar,M.Hum. Sarasehan dihadiri kalangan akademisi, budayawan, seniman serta mahasiswa. (ast)
Wagub Cok Ace membuka Sarasehan Serangkaian Pesta Kesenian Bali ke 41 di Gedung Citta Kelangen, institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com