16
Edisi 1042/ 29 JULi - 4 AGUSTUS 2019
Kolaborasi Hebat Trio Srikandi Melalui Tembang “Galungan lan Kuningan” Budha Kliwon Wuku Dungulan Semeton Hindu sami nyanggra Galungan Pinaka cihna pemargin Dharma Jaya ngasorang pemargin Adharma Dasa dina sesampun Galungan Semeton Hindu mangkin sami nyanggra Kuningan Ngaturang sembah pangubakti Majeng ring Ida Sang Hyang Widhi Lugrayang titiang ngaturang Rahajeng Galungan lan Kuningan Tincapang seradha tur bhakti Ulati antuk mulat sarira Dumogi shanti semeton sareng sami Mokshartam Jagathita ya cha iti dharma
I
tulah lirik single berjudul ‘Galungan lan Kuningan’ yang dilantunkan dengan merdu oleh Trio Srikandi Bali yakni Putri Suastini Koster (istri Gubernur Bali yang juga seorang seniman ), Galuh Bilen (pengusaha dan seniman) dan Luh Gede Herryani (notaris dan pengusaha). Tembang nan indah ini diciptakan oleh I Komang Wawan
Ratmadi alias Oyok Sbr, dan diarasemen oleh Dek Artha. Memang indah, karena diawali dengan alunan kidung dan menjadi semakin menawan ketika terdengar pula iringan suling, gamelan, musik modern, gitar. Semua disempurnakan dalam video klip yang digarap Adi Siput dengan lokasi syuting di Tirta Empul dan dilengkapi pula gemulainya para penari Bali.
Meski belum lama diliris, kolaborasi karya seni berbentuk tembang “Galungan lan Kuningan” ini menjadi perhatian publik dan viral di media sosial, mengingat pelantunnya adalah perpaduan yang unik, tiga sosok perempuan istimewa dengan tiga karakter mereka dari berbagai unsur. Banyak diantara mereka yang berharap akan ada lagi kejutan lainnya dari Trio Srikandi Bali ini sekaligus untuk menambah semaraknya Lagu Pop Bali. Putri Suastini adalah istri dari orang nomor satu di Provinsi Bali. Selain itu perannya di dunia seni sudah tak diragukan lagi dan terus dilakoninya hingga kini. Bahkan di berbagai kesempatan ia sukses menampilkan kepiawaiannya dalam berpuisi, menyanyi dan menari. Begitu juga Galuh Bilen, yang tercatat sebagai seorang pengusaha dan artis ternama Bali. Sebagai pelaku seni Galuh sudah banyak tampil baik di seni musik maupun seni peran, yang semua pernah dijajalnya. Sementara Luh Gede Herryani adalah seorang notaris dan juga pengusaha yang mencintai seni dan budaya Bali. Menurut Luh Gede Herryani , keterlibatannya dalam projek seni perdana ini adalah atas ajakan sahabatnya Galuh Bilen.
Nah, menjadi istimewa karena Galuh Bilen juga berhasil mengajak Bunda Putri Suastini Koster. Kesediaan Bunda Putri, kata Luh De menjadikan energi
dan taksu pada tembang ini semakin klop, selain menandakan sikap istri Gubernur yang mengayomi masyarakatnya. Begitulah cinta budaya Bali berhasil dituangkan dalam tembang “Galungan lan Kuningan”. Tembang religi yang menggambarkan kegembiraan sekaligus mengajak masyarakat introspeksi diri. Sedangkan unsur budaya juga kuat ditampilkan saat syuting, melalui busana adat modifikasi yang dikenakan oleh personil Trio Srikandi Bali ini. Di ujung pertemun Luh gede Herryani tak lupa mengucapkan “Rahajeng Galungan lan Kuningan. Mogi-mogi Sangkaning Paswecan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Irage Praside Nemoning Kerahayuan”. -ard
redaksi@cybertokoh.com, iklan@cybertokoh.com
cybertokoh
@cybertokoh
@cybertokoh
www.cybertokoh.com