Redaksi/Sirkulasi/Iklan: GEDUNG PERS PANCASILA Jl. Gelora VII No. 32 Palmerah Selatan Jakarta Pusat. Tlp: 021-5356272, 5357602 Fax: 021-53670771 www.suluhindonesia.com
Selasa, 17 November 2015
No. 209 tahun IX
Pengemban Pengamal Pancasila
Granat Meledak
Seorang Warga Terluka JAKARTA - Korban ledakan granat manggis di Gedung Multi Piranti Graha, Duren Sawit, Mulana, mengalami luka pada tiga bagian tubuhnya, akibat terkena serpihan kaca yang pecah. ‘’Lukanya di bagian dada, perut, dan kaki, itu kemasukan kaca,” ujar istri korban, Mistiah (33), di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta Timur, kemarin. Menurut dia, korban yang bekerja sebagai petugas keamanan di gedung itu, telah menjalani operasi pengangkatan pecahan kaca/beling dari tiga bagian tubuh tersebut. Mistiah menuturkan, korban sempat dirawat di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Islam Pondok Kopi, tapi sudah dioperasi oleh tim dokter bedah rumah sakit pada pukul 13.00 WIB. Walaupun terluka akibat ledakan itu, pria satu anak tersebut dikabarkan tetap sadar dan dapat diajak bicara usai kejadian tersebut, katanya lagi. Humas RS Islam Pondok Kopi, Didin menuturkan, pihak perusahaan yang mempekerjakan korban di Gedung Multi Piranti Graha tersebut akan menanggung seluruh biaya pengobatannya. ‘’Tadi pihak perusahaan PT Buana Persada sudah menandatangani surat administrasi pembayaran sejak korban masuk ruang IGD tadi pagi,” katanya. Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menuturkan pelaku peledakan di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, dilakukan dengan menggunakan Granat Manggis. ‘’Sudah dipastikan peledakan ini menggunakan Granat, jenisnya Manggis yang berbentuk bulat,” ujarnya. (ant)
KM Wihan Sejahterah Karam SURABAYA - Sebanyak 23 korban kapal tenggelam yang dirawat di Rumah Sakit PHC Tanjung Perak Surabaya sudah diperbolehkan pulang oleh dokter setelah mendapatkan perawatan dan pemeriksaan medis. ‘’Korban yang lukanya tidak parah sudah diizinkan pulang dan diberi resep oleh dokter untuk pemulihan,” ujar Manajer Pemasaran dan Pengembangan Usaha RS PHC Harry Setiawan di Surabaya, kemarin. Hingga pukul 16.00 WIB, jumlah penumpang yang mendapat perawatan medis totalnya 26 orang, dengan tiga orang di antaranya harus menjalani rawat inap karena menderita luka parah. Ketiganya masing-masing Halimah (61) asal Ende yang mengalami trauma berat, Theresia Nadilla (11) asal NTT yang
luka di tangan kanan akibat benturan dan Fadli Adam (30) mengalami luka patah kaki. RS PHC, lanjut dia, berjanji akan memberikan pelayanan terbaik dan masingmasing ditangani oleh dokter khusus sampai korban diizinkan pulang. ‘’Kami juga masih siap menerima jika ada penumpang kapal tenggelam yang menjadi korban,” ucap Iwan, sapaan akrabnya. Setelah diberi perawatan medis, para penumpang selanjutnya diserahkan ke perusahaan KM. Wihan Sejahtera untuk dilakukan proses penanganan berikutnya. Sebelumnya, KM Wihan Sejahtera berpenumpang lebih dari 100 orang tenggelam di kawasan perairan dermaga Teluk Lamong, Senin, pada pukul 09.30 WIB. (ant)
Suluh Indonesia/ant
GEDUNG BARU KPK - Gedung baru KPK yang masih dalam pengerjaan berdiri megah di Jalan HR Rasuna Said Kav C1, Kuningan, Jakarta, kemarin. Pengerjaan gedung 16 lantai itu memasuki tahap akhir.
Minta Saham Freeport
Setya Novanto Catut Nama Presiden dan Wapres
Suluh Indonesia/ant
SETYA NOVANTO TEMUI WAPRES - Ketua DPR Setya Novanto (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai melakukan pertemuan tertutup dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta, kemarin. Setya Novanto bertemu Wapres untuk membicarakan masalah internal Partai Golkar serta klarifikasi laporan Menteri ESDM ke Mahkamah Kehormatan Dewan DPR terkait masalah Freeport.
JAKARTA - Ketua DPR Setya Novanto menemui Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres si Jakarta, kemarin. Pertemuan yang diinisiasi Setya tersebut untuk menyampaikan klarifikasi terkait tuduhan dirinya sebagai pencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla dalam perpanjangan kontrak PT Freeport di Indonesia. Pertemuannya dengan Wapres Jusuf Kalla dilakukan selang beberapa jam setelah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melaporkan politisi DPR yang disebut-sebut berpengaruh kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR di Gedung DPR. ‘’Saya harus menyampaikan karena saya tidak pernah menggunakan masalah-masalah ini untuk kepentingan yang lebih jauh. Jadi, saya tidak pernah membawa nama presiden atau
wapres,” kata Setya Novanto usai menemui Wapres Jusuf Kalla di Kantor Wapres. Menurut Wakil Ketua Umum Partai Golkar versi Munas Bali ini, sebagai pimpinan DPR dirinya tidak pernah menjual nama Presiden atau Wapres untuk mencari keuntungan pribadi. ‘’Saya selaku kader partai Golkar sudah dipercayakan di pimpinan DPR. Dengan isu-isu (mencatut nama Presiden) tersebut tentu saya pasti menyampaikan bahwa saya tidak pernah membawa nama presiden ataupun wapres, karena yang saya lakukan adalah yang terbaik untuk kepentingan bangsa dan negara,” terangnya. Selain untuk klarifikasi, kedatangannya menemui Jusuf Kalla untuk menyerahkan undangan pernikahan anaknya, juga meminta masukan terkait penyelesaian konflik Golkar yang masih terus berlanjut
meski sudah ada keputusan kasasi dari MA. Saat ditanya tentang adanya pertemuan dirinya dengan pimpinan PT Freeport, Setya mengaku tidak ingat. ‘’Kalau bertemu biasa, pejabat negara kan banyak datang ke kantor kami. Pertemuan itu banyak sekali, saya tidak ingat,” kata dia. Setya memastikan pernah beberapa kali bertemu dengan Menteri ESDM Sudirman Said dalam suatu kegiatan acara, tetapi antara keduanya tidak pernah menyinggung tentang persoalan ini. ‘’Di Surabaya kemarin, dia (Sudirman Said) menemui saya,” ujarnya. Sementara itu, Menteri ESDM Sudirman Said memenuhi janjinya melaporkan nama pencatut Presiden dan Wapres ke MKD DPR. Kedatangan Sudirman ke Gedung DPR, diterima pimpinan MKD DPR. (har)
RUU KPK Masuk Prioritas Prolegnas JAKARTA - Pimpinan DPR meminta Badan Legislasi (Baleg) segera menyusun Program Legislasi (Prolegnas) 2016. Sejumlah RUU yang diminta mendapat prioritas masuk dalam Prolegnas 2016 adalah Revisi Undang-Undang (RUU) No.30 Tahun 2002 tentang KPK. Pemintaan itu disampaikan Ketua DPR RI Setya Novanto saat membuka masa persidangan DPR. “RUU yang perlu dimasukkan di dalam prioritas Prolegnas 2016, antara lain RUU tentang Perubahan UU tentang Komisi Pemberantasan Korupsi,” kata Ketua DPR RI Setya Novanto dalam pidato
pembukaan masa sidang II 20152016 di Gedung DPR Jakarta, kemarin. Sebelumnya, dalam rapat konsultasi antara pemerintah dengan DPR, menyepakati penundaan pembahasan revisi UU KPK karena penolakan keras masyarakat atas draf RUU yang merevisi UU KPK karena pasal-pasalnya dianggap melemahkan lembaga anti korupsi tersebut. Ada empat persoalan yang masih dipersoalkan dalam draf RUU yang akan merevisi UU KPK yaitu mengenai perlunya penerbitan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) bagi
KPK, pembentukan Dewan Pengawas KPK, kewenangan penyadapan KPK yang harus mendapat izin dari pengadilan dan pengangkatan penyidik independen. Mengenai pengangkatan penyidik independen oleh KPK masih terjadi tarik ulur, karena selama ini penyidik KPK merupakan penyidik-penyidik yang mendapat penugasan dari lembaga asalnya yaitu Polri dan Kejaksaan. Lebih jauh Setya mengingatkan bahwa pimpinan DPR menginginkan Baleg segera melakukan pembahasan prioritas Prolegnas 2016 bersama pemerintah. Masa sidang
II ini akan berlangsung satu bulan yaitu mulai Senin (16/11) hingga 18 Desember 2015. “Masih ada setumpuk RUU yang belum selesai dibahas,” kata Setya. RUU yang menjadi ‘PR’ DPR itu ada yang masih dalam tahap penyusunan, ada pula yang masuk dalam tahap harmonisasi. Selain itu, ada sejumlah RUU yang akan dikebut. ‘’DPR juga akan mempercepat proses pembahasan atas RUU tentang Merek, RUU tentang Paten, RUU tentang Minuman Beralkohol, RUU tentang Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), dan RUU tentang KUHP,” imbuhnya. (har)
Kasus Gatot Pujo Nugroho
Jaksa Agung Dijanjikan 20 Ribu Dolar JAKARTA - Dugaan rencana pengamanan kasus dugaan korupsi yang dilakukan Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho atas kasus dana Bantuan Sosial (Bansos), Bantuan Daerah Bawahan (BDB), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Tunggakan Dana Bagi Hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumut yang tengah diselidiki pihak Kejaksaan Agung,mulai terungkap. Dalam sidang lanjutan kasus dugaan penyuapan dengan terdakwa mantan Sekjen Partai Nasdem, istri muda Gatot Evy Susanti terungkap telah menyiapkan uang sebesar Rp.20 ribu dollar AS untuk
diberikan kepada Jaksa Agung HM. Prasetyo. Ihwal adanya hal ini dikemukakan oleh kolega Rio, Fransiska Insani Rahesti saat ditanya Hakim Ketua Artha Theresia apakah benar dirinya pernah menanyakan ke Evy bahwa Evy telah menyiapkan dana untuk Jaksa Agung. ‘’Betul (ada dana untuk Jaksa Agung),” kata Siska menjawab pertanya hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta,kemarin. Perihal adanya informasi tersebut,awalnya menurut Siska, ada pertemuan antara dirinya, Evy dan Patrice Rio Capella disebuah kafe di bilangan Jakarta.Selanjutnya setelah Rio pulang baru Evy memberitahu
tahu bahwa pihaknya sudah menyiapkan duit suap untuk orang nomor satu di Gedung Bundar,sebutan untuk gedung penyidikan perkara korupsi di Kejagung. ‘’Setelah pak Rio
pulang kita bicara ringan sedikit. Kemudiam sebelum pulang, bu Evy bilang ‘’mba tolong sampaikan ke pak Rio yah, untuk urusan JA ada dana 20 ribu,’’ kata saksi. (wnd)
Suluh Indonesia/ade
LEDAKAN GRANAT - Petugas Puslabfor melakukan identifikasi lokasi ledakan yang diduga granat tangan di gedung PT Multi Piranti Graha jalan Raden Inten, Duren Sawit, Jakarta Timur, kemarin. Ledakan granat tersebut mengakibat seorang petugas keamanan mengalami luka-luka.