Edisi 26 September 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 163 TAHUN KE 13

Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantbnews@gmail.com

SELASA, 26 SEPTEMBER 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

(Suara NTB/ars)

ICW Temukan Dugaan Kecurangan Pelayanan Kesehatan di NTB Mataram (Suara NTB) Indonesian Corruption Watch (ICW) melakukan riset atas penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hasil pemantauan, ada dugaan kecurangan (fraud) dari masyarakat peserta layanan dan penyedia layanan. Oleh karena itu, ICW mengawal penyelenggaraan pelayanan di sektor kesehatan melalui kebijakan pemeruntah untuk mencegah fraud tersebut pada Permenkes nomor 36 tahun 2015 tentang pencegahan fraud. ‘’Untuk memetakan potensial fraud dalam penyelenggaraan program JKN terutama bagi Jaminan Kesehatan Nasional – Egi Primayogha

Penerima Bantuan Iuran (JKN-PBI), menemukan modus-modus fraud dan menghitung efesiensi pengelolaan dana JKN-PBI di tingkat fasilitas kesehatan dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS),” kata peneliti ICW, Egi Primayogha kepada Suara NTB, Senin (25/9). Penelusuran dilakukan ICW dengan sampling di dua rumah sakit di NTB. Hasil temuannya, ada pasien diduga memalsukan kepesertaan. Selain itu, penyimpangan terhadap standar pelayanan (standar of care) oleh pihak Fasilitas Kesehatan Rencana Tindak Lanjut (FKRTL) sebagaimana yang dimaksud pada ayat (3) huruf i. ‘’Temuan kami ini pada klaim diagnosis dan tindakan yang tidak sesuai dengan standar pelayanan. Sebagaimana unsur yang tertera dalam Permenkes Nomor 36 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Kecurangan (Fraud) dalam Pelakasanaan Program Jaminan Kesehatan pada Sistem Jaminan Sosial Nasional dalam Pasal 5 ayat 15,” bebernya. Dalam prosedur pelayanan itu, tidak memenuhi kebutuhan obat atau alat kesehatan oleh pihak Tenaga Medis dan FKRTL sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Bersambung ke hal 15

Polda NTB Serahkan Kasus Alat Pemipil Jagung ke Inspektorat Mataram (Suara NTB) Hilangnya kabar penanganan kasus alat pemipil jagung pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) sekarang Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB akhirnya terjawab. Sempat ditangani Ditreskrimsus Polda NTB, namun pada akhirnya ditindaklanjuti Inspektorat NTB. Menurut Inspektur pada Inspektorat NTB, Ibnu Salim, SH.,M.Si, proyek pemipil jagung sebelumnya dilaporkan oleh masyarakat terkait dugaan penyimpangan. Rupanya selain

dilaporkan ke Inspektorat, juga ke Polda NTB. Namun Inspektorat tetap menindaklanjuti laporan itu sesuai kewenangannya. “Kita sudah lakukan klarifikasi, sudah kita lakukan cek

lapangan.Tidak ada masalah,” kata Ibnu Salim kepada Suara NTB, Senin (25/9). Sesuai laporan ada indikasi penyimpangan pada proyek, tindak lanjut pihaknya dengan

melakukan cek fisik alat yang anggarannya bersumber dari APBN senilai Rp 100 miliar yang di dalamnya terdapat komponen lain. Hasil audit timnya, tidak ada masalah. ‘’Intinya sudah sesuai dengan kontrak,’’ jawab Ibnu Salim. Pengadaan alat pemipil atau perontok jagung ini sebelumnya melalui sistem EKatalog atau pembelian meng-

gunakan sistem online. PPK Dinas Pertanian dan TPH kemudian memutuskan melakukan pengadaan mesin sebanyak 100 unit, rencananya akan dibagikan ke petani se NTB. Di Polda NTB sudah banyak saksi diperiksa sebelumnya, termasuk pejabat Distan TPH Provinsi NTB sampai kelompok tani. Bersambung ke hal 15

Limbah Tambang Ancam Kerusakan Lahan Pertanian Selong (Suara NTB) Limbah tambang yang mengalir ke saluran irigasi teknis dan masuk ke sawah-sawah petani mengancam kerusakan lahan pertanian. Sisa penambangan yang membuat air irigasi sawah-sawah produktif di Subak Lendang Mudung itu menjadi keruh. Keluhan itu disampaikan sejumlah petani yang terkena dampak dari aktivitas tambang di wilayah Mamben Baru, Kecamatan Wanasaba, Lombok Timur (Lotim). Keluhan petani ini disampaikan langsung kepada Kepala Dinas Pertanian Lotim yang sengaja turun menemui para petani, Senin (25/9). Menjawab keluhan para petani, Dinas Pertanian Lotim ini langsung mengambil sampel lahan-lahan yang terkena dampak dari dugaan pencemaran tambang. Kepala Dinas Pertanian, Zaini menegaskan, pihaknya, tidak ingin terjadi gejolak di bawah antarmasyarakat. Zaini yang turun menemui petani langsung bersama Kepala Seksi Hama, Kamal Marsudi mengatakan tidak bisa sepihak langsung menyalahkan akibat dari tambang. Guna memastikan tuduhan para petani tersebut, ia sudah mengambil sampel lahan pertanian untuk selanjutnya diperiksa nantinya di Laboratorium BPTP NTB. Bersambung ke hal 15

TANAMAN RUSAK - Kepala Dinas Pertanian Lotim, Zaini didampingi Kasi Penanganan Hama Kamal Marsudi saat melihat tanaman bawang merah yang rusak. Diduga akibat limbah tambang dan serangan hama ulat yang ganas.

TO K O H ”Tersandera” Persetujuan Mendagri PEMBUKAAN lelang tiga jabatan eselon II atau seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Pemprov NTB, masih ‘’tersandera’’ belum keluarnya persetujuan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Tiga jabatan eselon II yang akan dilakukan lelang yakni Kepala Biro Perekonomian, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip serta Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan Pelayanan Publik. Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) yang akan menyeleksi caloncalon pejabat eselon II tersebut. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/nas)

H. Rosiady H. Sayuti

KO M E N TTAA R Dibutuhkan 1,2 Juta Masker PEMPROV NTB melakukan antisipasi terhadap peningkatan status Gunung Agung, Karangasem, Bali. Apabila sewaktuwaktu Gunung Agung erupsi dan berdampak terhadap NTB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan masker bagi warga. Setidaknya, dibutuhkan 1,2 juta masker apabila debu erupsi Gunung Agung berdampak ke NTB. “Antisipasi, paling harus ada masker. Minimal kita butuh 1,2 juta masker. Kalau arah angin ke timur maka NTB akan terdampak,” kata Kepala Pelaksana BPBD NTB, Ir. H.Mohammad Rum, MT dikonfirmasi Suara NTB, Senin (25/ 9) siang kemarin. Bersambung ke hal 15 H.Mohammad Rum (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/rus)

TGH. Hasanain Juaini Siapkan Camp Penampungan

BNPB Buat Posko Pencatatan Pengungsi di Pelabuhan Lembar Giri Menang (Suara NTB) Hingga Senin (25/9) kemarin, pengungsi dari Bali terus berdatangan ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar. Mereka rata-rata membawa barang bawaan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Untuk mencatat para pengungsi yang eksodus ke Lombok melalui Pelabuhan Lembar, pihak BNPB melalui BPBD menyiapkan posko pencatatan. Para pengungsi yang terus berdatangan, rata-rata mereka ditampung oleh keluarganya yang memang bermukim di beberapa daerah di Pulau Lombok. Namun demikian, ada juga yang siap menampung para pengungsi, jika mereka membutuhkan tempat tinggal sementara. Adalah TGH.Hasanain Juaini yang siap menyediakan tempat penampungan. Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Haramain di Desa Lembuak, Lombok Barat ini, menyiapkan tempat penampungan di Madani Super Camp. Di camp tersebut, diperkirakan jumlah yang bisa ditampung 500-1000 orang.

TGH. Hasanain menyiapkan lokasi penampungan bagi para pengungsi Bali yang tak memiliki tempat tinggal di Lombok. Ia bahkan menyiapkan kawasan seluas 56 hektar milik Ponpes Nurul Haramain Narmada. Selama ini tempat ini digunakan sebagai pusat kursus Bahasa

Inggris, Bahasa Arab, kegiatan Raimuna serta kegiatan lain. ‘’Di sini ada asrama, dapur umum, kamar mandi yang cukup, sarana ibadah, sarana olahraga, sumber air listrik, internat ada. Kapasitasnya mencapai 500 orang siap sekarang ini. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/her)

TIBA - Pengungsi dari Bali yang tiba di Pelabuhan Lembar.

300 Warga Bali Mengungsi ke Lombok DINAS Sosial (Disos) NTB mendapatkan laporan sementara, lebih dari 300 orang warga Bali mengungsi ke Lombok pasca terjadinya peningkatan status Gunung Agung menjadi awas. Namun, ratusan warga Bali yang mengungsi ke Lombok ini langsung menuju keluarganya. Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah memerintahkan Disos untuk maksimal menangani warga Bali yang mengungsi ke daerah ini. Di samping itu, Disos juga diminta mengantisipasi kemungkinan sesuatu yang terjadi apabila Gunung Agung erupsi atau meletus. “Info sementara, ada 300-an lebih (warga Bali yang mengungsi ke Lombok). Tapi itu langsung ke keluarganya. Hari ini saya dapat info dari Kabupaten Lombok Utara, ada empat KK yang masuk. Modelmodel gitu dia,” kata Kepala Disos NTB, H. Ahsanul

Khalik, S.Sos ketika dikonfirmasi Suara NTB, Senin (25/9) siang kemarin. Penanganan warga Bali yang mengungsi ini menjadi atensi gubernur. Pasalnya, hal ini merupakan persoalan kemanusiaan. Jika ada yang kekurangan selimut atau tikar maka akan diberikan bantuan. “Pak Gubernur juga perintahkan kita harus maksimal. Perintahkan kita melalui WA (Whatsapp) untuk semua hal-hal yang berkaitan dengan penanganan erupsi Gunung Agung dilakukan maksimal,” ungkapnya. Khalik menjelaskan tak memperoleh data pasti sebaran warga Bali yang mengungsi ke Lombok. Namun pada umumnya mereka mengungsi ke Kota Mataram, Lombok Barat dan Lombok Utara. Sejauh ini, lanjutnya, belum ada yang langsung melaporkan diri ke Disos bahwa mereka mengungsi ke Lombok. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.