Edisi 30 September 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 167 TAHUN KE 13

Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantbnews@gmail.com

SABTU, 30 SEPTEMBER 2017

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Rekanan Katering Haji Siap Klarifikasi ke Kejaksaan Mataram (Suara NTB) Setelah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), giliran rekanan memberikan penjelasan, terkait laporan dugaan penyimpangan pengadaan katering haji embarkasi Lombok. UD Anita selaku pemenang tender bahkan siap mengklarifikasi ke Kejaksaan, lengkap dengan dokumen yang dimiliki. Penegasan itu disampaikan Muhammad Awaluddin Nur dari pihak UD. Anita saat dikonfirmasi Suara NTB, Ka-

mis (28/9) petang kemarin. Sejauh ini pihak UD. Anita belum dipanggil Kejaksaan. Pada saat yang bersamaan,

Awaluddin mengaku sedang melayani konsumsi jemaah haji yang bertolak dari Mekkah di Asrama Haji NTB. ‘’Tapi kalau saya diundang klarifikasi, saya siap hadir di Kejaksaan. Saya akan jelaskan semuanya,’’ kata Awaluddin. Dalam proses lelang dan pelaksanaan pekerjaan pengadaan katering haji tahun 2017, dia mulai bekerja per tanggal 15 Agustus 2017 lalu dan hingga kini pelaksanaan pekerjaan masih berlangsung. Nilai kontraknya, Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ist)

NIKMATI - Jemaah haji embarkasi Lombok menikmati katering yang disajikan UD Anita, selaku rekanan pemenang tender.

Pengadaan Katering Haji Sesuai Prosedur KANWIL Kementerian Agama (Kemenag) NTB menyatakan, proses pengadaan katering haji embarkasi Lombok tahun 2017 sudah sesuai dengan prosedur yakni Keppres No. 80 Tahun 2003 dan Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa. Kemenag NTB menegaskan pengadaan katering haji tak ada yang menyimpang. Hal tersebut dikatakan Kepala Kanwil Kemenag NTB, H. Nasruddin, S.Sos, M.Pd melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), H. L. M. Zainuddin, SH, MH keti-

ka dikonfirmasi Suara NTB, di ruang kerjanya, Jumat (29/9) siang kemarin. “Tidak ada kesalahan, sesuai dengan prosedur yang ada. Tidak ada penyimpangan, sesuai dengan pelaksanaannya, sesuai dengan Keppres No. 80 dan Perpres No. 54 Tahun 2010,” katanya. Pengadaan katering haji ini sedang dibidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB. Pengadaan katering haji itu sesuai dengan kontrak Nomor : 12/POKJA/ Kat-Jemaah.Hj/2017 oleh Satuan Kerja pada Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, dengan nama pekerjaan Pegadaan Konsumsi Jemaah

Haji Embarkasi Lombok Tahun 1438 H/2017 M. Dalam kontrak tercantum nilainya sesuai Harga Perkiraan Sendiri (HPS) Rp. 541.680.000. Sesuai hasil pelelangan nomor : 10/POKJA/Kat-Jemaah.Hj/2017 tanggal 13 Juli 2017, diumumkan pemenang pelelangan umum itu UD. Anita, alamat Desa Masbagik Utara Kecamatan Masbagik Lotim dengan harga penawaran Rp. 476.678.400. Perusahaan yang sama juga memenangkan lelang untuk katering PPIH, dengan nilai kontrak Rp 282.960.000. Nilai penawaran Rp 249.162.000. Lelang ini sesuai dengan kon-

trak Nomor : 11/POKJA/KatPPIH/2017, Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP) sesuai Nomor : 10/POKJA/Kat-PPIH/ 2017 tanggal 13 Juli 2017. Zainuddin menjelaskan, PPK yang lama adalah Kabid Haji dan Umrah, Drs. H. Maad Umar, M.Pd. Namun, karena PPK sedang melaksanakan tugas sebagai Panitia Pelaksanaan Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi yakni Kepala Sektor di Mekkah. Sehingga untuk melanjutkan pekerjaan ditunjuk H. L. M. Zainuddin. Zainuddin mengaku sudah dimintai keterangan oleh Kejati NTB. Ia dimintai keterangan kaitan adanya laporan bahwa dirinya tidak mempunyai sertifikat pengadaan bar-

ang dan jasa. Kepada pihak Kejati, Zainuddin mengatakan sudah menjelaskan hal tersebut. “Saya sudah klarifikasi berdasarkan Perpres No. 54 tahun 2010, Bersambung ke hal 15

H. L. M. Zainuddin (Suara NTB/nas)

Bawang Putih Label ’’Konsumsi’’ Tunggu Panen

TO K O H Minim Kontribusi

BAWANG putih label konsumsi yang dipersoalkan penanamannya di Sembalun itu terlihat tumbuh dengan bagus. Bahkan tinggal beberapa hari ke depan, bawang putih yang didatangkan oleh impor dari Tiongkok itu tinggal menunggu masa panen. Demikian penjelasan petani bawang putih Sembalun, Ruspaini yang dikonfirmasi Jumat (29/9) kemarin. Tidak ditampik bahwa bawang putih yang ditanam itu bukanlah benih. Melainkan untuk kebutuhan konsumsi yang diimpor dari Tiongkok itu. Mesti tidak ada label benih, petani menerima saja bawang putih konsumsi itu setelah dilakukan pemeriksaan kelayakan.

KEBERADAAN sejumlah perusahaan daerah (Perusda) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov NTB mendapatkan sorotan dari anggota Dewan. Beberapa BUMD seperti PT. Daerah Maju Bersaing (DMB) dan PT. Gerbang NTB Emas (GNE) minta dievaluasi. Bahkan, dua fraksi di DPRD NTB, yakni PDI-P dan PKS menolak rencana Pemprov yang mengajukan penambahan penyertaan mod(Suara NTB/dok) al dasar PT. GNE menjadi H. Rosiady H. Sayuti Rp 75 miliar. Saat ini, jumlah penyertaan modal Pemprov NTB ke PT. GNE sudah mencapai Rp 20 miliar. Sementara kontribusi BUMD ini masih di bawah Rp 1 miliar setahun. Sekda NTB, Dr. Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D yang dikonfirmasi mengenai keberadaan Perusda dan BUMD yang minim kontribusi ini mengatakan Pemprov terus melakukan monitoring dan evaluasi (Monev). Monev dilakukan oleh Biro Perekonomian Setda NTB dibawah asistensi Asisten II yang mengkoordinasikan SKPD bidang perekonomian dan pembangunan. Bersambung ke hal 15

Dugaan Kekeliruan Bibit Bawang Putih Sembalun

Wabup Lotim Sebut Itu Pekerjaan Importir

KO M E N TTAA R

Ingatkan Generasi PEMUTARAN Film Gerakan 30 September atau G30S/ PKI menuai polemik secara nasional. Tapi itu tidak akan menyurutkan rencana pemutaran film tersebut di NTB. Korem 162/WB akan membuat panggung dan layar tancap pemutaran film PKI versi asli secara besar besaran. Menurut agenda, pemutaran akan berlangsung Sabtu (30/ 9) malam, di Lapangan Sangkareang Mataram menghadirkan pejabat Pemprov NTB dan Pemkot Mataram. ‘’Kami memang mengagendakan pemutaran filmnya di Mataram,’’ tegas Danrem 162/WB Kol. Inf. Farid Makruf, MA, Jumat (29/9) siang. Pihaknya tidak menghiraukan polemik yang muncul soal pemutaran film serentak itu. Kepentingannya, ingin mengungkap sejarah kelam bangsa tentang pembunuhan jenderal dan ulama pada saat itu. Bersambung ke hal 15 Farid Makruf (Suara NTB/dok)

Menurutnya, bawang putih yang ditanam itu bukan berarti tidak layak tanam. Keputusan mengambil benih semata karena tidak ada benih yang ditanam. Sangga Sembalun sangat terbatas. “Kita tidak punya benih sehingga bawang konsumsi itu bisa ditawarkan,’’ katanya. Ruspaini menepis tudingan bawang konsumsi yang ditanam itu akan membahayakan lahan pertanian Sembalun. Sudah dibuktikan sampai sejauh ini bawang putih yang dibudidayakan itu sangat layak di tanam dan sesuai dengan iklim Sembalun. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/rus)

BIBIT IMPOR - Inilah tanaman bawang putih dari bibit impor asal Tiongkok yang ditanam petani Sembalun yang tinggal menunggu masa panen.

Selong (Suara NTB) Kekeliruan penanaman bawang putih di Sembalun diakui Wakil Bupati Lombok Timur (Wabup Lotim), H. Haerul Warisin. Dibenarkannya juga bahwa bawang yang ditanam merupakan jenis bawang putih untuk konsumsi. Menjawab Suara NTB Jumat (29/ 9) kemarin, Wabup mengatakan berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 16 Tahun 2017 tentang Rekomendasi Impor Produk Hortikultura, importir diharuskan untuk menanam bawang putih sebesar 5% dari volume impornya. Wabup pernah mempertanyakan label bibit tersebut. Diluruskan Wabup, bawang putih tanpa label benih itu merupakan pekerjaan

importir yang mendatangkan. Bukan pengadaan oleh Pemkab Lotim. Importir tersebut katanya langsung bertemu dengan petani. Pemkab Lotim sendiri tidak tahu apakah bibit yang ditanam itu berlabel (bibit) atau tidak. Pemkab Lotim tiba-tiba saja dikabarkan ada bibit dari Tiongkok. Wabup pernah menanyakan, kenapa tidak ada label benih. ‘’Saya pernah tanyakan mana label benihnya,’’ katanya. Karena itu yang diberikan importir, itulah yang ditanam petani. Hanya saja Wabup meminta agar benih bantuan dari importir itu tidak dicampur adukkan dengan bibit yang pengadaannya memang menjadi kewenangan pemerintah daerah. Bersambung ke hal 15

Cegah Permasalahan Hukum

SKPD Diingatkan Hati - hati Salurkan Dana Hibah dan Bansos Mataram (Suara NTB) – Seluruh SKPD lingkup Pemprov NTB yang menyalurkan dana hibah dan bantuan sosial (bansos) tahun ini diingatkan untuk berhati-hati. Penyaluran hibah dan bansos harus sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku. ‘’Semua SKPD, kalau memberikan hibah barang dan bertanggung jawab juga hibah uang selaku kuasanya. Maka dia harus memenuhi mekanisme yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur

tentang hibah dan bansos. Sepanjang itu terpenuhi, ndak masalah,” kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Drs. H. Supran, MM ketika dikonfirmasi Suara NTB di Kantor Gubernur, kemarin. Tahun ini, Pemprov mengalokasikan dana hibah sebesar Rp 980,89 miliar dan bansos Rp 17,4 miliar. Jumlah belanja hibah cenderung mengalami peningkatan setiap tahun, sementara bansos justru mengalami penurunan. Pada 2016, Pemprov men-

galokasikan dana hibah sebesar Rp 978,5 miliar, tahun 2015 Rp 712,45 miliar dan 2014 sebesar Rp 568,8 miliar. Sedangkan bansos, pada tahun 2016 sebesar Rp 34,4 miliar, tahun 2015 Rp 35,98 miliar dan 2014 sebesar Rp 48 miliar. Supran menepis anggapan bahwa dana hibah dan bansos rawan terjadi penyimpangan. Pasalnya, penyaluran dana hibah dan bansos sudah ada mekanismenya. Baik berupa Peraturan Gubernur (Pergub) maupun regulasi lainnya.

Tabel alokasi dana hibah dan bansos Pemprov NTB No. 1 2 3 4

Tahun 2017 2016 2015 2014

Hibah (miliar) 980,89 978,5 712,45 568,8

Bansos (miliar) 17,4 34,4 35,98 48 Sumber : BPKAD NTB

“Kalau sudah terpenuhi dalam regulasi itu, tidak masalah. Ndak usah takut sepanjang memenuhi mekan-

isme yang ada. Prosedur itu harus dijalankan dengan benar dan tepat,” ucapnya. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.