Edisi 28 Juli 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SABTU, 28 JULI 2018

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 117 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

Konferensi Ulama Internasional Fokus Kaji Pemikiran Implementatif Moderasi Islam Mataram (Suara NTB) – Sebanyak 500 ulama dari 21 negara menghadiri Konferensi Internasional Moderasi Islam di Islamic Center Kota Mataram, Jumat (27/7). Ratusan ulama tersebut akan membahas konsep moderasi Islam dalam pandangan ahlussunnah wal jamaah. Acara tersebut dihadiri mantan Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Ibrahim Hudhud. Bersambung ke hal 15 PEMBUKAAN - Pemukulan gendang beleq oleh mantan Rektor Universitas Al Azhar Kairo Mesir, Prof. Dr. Ibrahim Hudhud menandai pembukaan Konferensi Ulama Internasional di Islamic Center NTB (bawah), Jumat (27/7) siang. TGB menyalami Prof. Dr. Ibrahim Hudhud.

(Suara NTB/nas)

Kontestasi Politik Berubah Jadi Perpecahan

TGB Serukan Ulama Tak Boleh Diam

Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi menyerukan kepada seluruh ulama agar tak boleh diam melihat maraknya sentimen agama yang digunakan oknum-oknum tertentu menjelang tahun politik 2019. Menurut Tuan Guru Bajang (TGB) – sapaan akrab Gubernur NTB ini — jika sentimen agama digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab pada kontestasi politik, maka risikonya terlalu besar bagi bangsa dan negara.

TO K O H Masih Jadi Masalah Serius GUBERNUR NTB terpilih, Dr. H. Zulkieflimansyah menyadari bahwa pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah serius di daerah ini. Untuk itu, ada tiga prioritas pembangunan yang akan dilakukan selama memimpin NTB lima tahun ke depan. “Yang jelas prioritas kita ada tiga,” kata Zulkieflimansyah dikonfirmasi usai menghadiri pembukaan Konferensi Internasional Moderasi Islam dalam Perspektif Ahlussunnah Wal Jamaah di Ballroom Islamic Center, Jumat (27/7) siang. Dr. Zul – sapaan akrabnya, menyebutkan tiga prioritas pembangunan yang akan dilakukan tersebut. Bersambung ke hal 15

KO M E N TTAA R

“Kita semua harus bersuara. Apa yang saya sampaikan beberapa waktu lalu, jangan gunakan ayat-ayat perang dalam konteks kehidupan politik kita di Indonesia. Itu bagian dari suara. Dan saya mempertanggungjawabkan semua itu. Dan saya ajak semua bersuara,” kata TGB ditemui usai pembukaan Konferensi Internasional Moderasi Islam dalam Perspektif Ahlussunnah Wal Jamaah di Islamic Center, Jumat (27/7) siang. Bersambung ke hal 15

TGH. M. Zainul Majdi

PEMPROV NTB mengingatkan Pemda kabupaten/kota agar tak memberlakukan Peraturan Daerah (Perda) yang sudah dicabut Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Pemda kabupaten/kota diminta untuk melakukan revisi atau perubahan keberadaan Perda tersebut dianggap cukup penting. Kepala Biro Hukum Setda NTB, H. Ruslan Abdul Gani, SH, MH mengatakan Pemda akan mendapatkan sanksi jika tetap memberlakukan Perda yang sudah dicabut Mendagri. Ia menjelaskan, Perda yang dicabut atau dibatalkan Mendagri tersebut bukan secara keseluruhan. Tetapi ada satu atau dua pasal dalam Perda tersebut yang tidak sesuai dengan peraturan yang lebih tinggi. Sehingga perlu dilakukan revisi atau perubahan. “Karena peraturan yang sudah dibatalkan tidak boleh diberlakukan. Kalau ada kabupaten/kota yang memberlakukan peraturan yang sudah dibatalkan maka ada sanksinya. Sanksinya DAU (Dana Alokasi Umum) ditahan, DAK (Dana Alokasi Khusus) ditahan,” kata Ruslan ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (27/7) siang. Bersambung ke hal 15

Dugaan Pelanggaran RTRW Jalan Cilinaya Bidik Tersangka Mataram (Suara NTB) Polemik berkepanjangan pembangunan rumah toko (ruko) di Jalan Cilinaya, Cakranegara Mataram berlanjut ke tangan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Provinsi NTB. Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan alat bukti cukup untuk membidik calon tersangka dalam kasus dugaan pelanggaran Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Selama sebulan lebih PPNS Dinas Pekerjaan Umum Pemukiman Rakyat (PUPR) Provinsi NTB dibantu penyidik Subdit IV Ditreskrimsus Polda NTB melakukan penyelidikan. Kamis (27/7), tim penyidik turun

H. Zulkieflimansyah (Suara NTB/ist)

Berpotensi Kena Masalah Hukum

L. Dirjaharta

Perbedaan yang ada sunnatullah. Bukan menjadi sebab saling membenci apalagi menafikan orang atau kelompok yang lain

Pemda Kabupaten/ Kota Terancam Kena Sanksi

PEMBANGUNAN lapak Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) di samping Kantor Imigrasi Mataram berpotensi kena masalah hukum. Pasalnya, Pemkot Mataram membangun lapak permanen tersebut di atas saluran irigasi Kali Ning. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP NTB, Drs. L. Dirjaharta, M. Si mengatakan, Pemprov sudah beberapa kali menggelar rapat koordinasi mengenai pembangunan lapak PKL tersebut. Pemkot Mataram diminta tak melanjutkan alias menghentikan pembangunan lapak tersebut. Bersambung ke hal 15

ke Jalan Cilinaya untuk olah TKP. Jalan sepanjang lebih dari 200 meter yang berjejer ruko itu dilakukan pemeriksaan, dengan pengukuran dan permintaan keterangan pengusaha pengelola. ‘’Setelah penyelidikan, sudah cukup bukti awal untuk dinaikkan ke penyidikan. Rencananya kami akan gelar perkara untuk penetapan tersangka,” kata PPNS Tata Ruang Dinas PUPR Provinsi NTB, Syafrudin, SH kepada Suara NTB Jumat (27/7). Dalam penyelidikan, PPNS menggunakan Undang Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang untuk mengkaji unsur pidana dalam pembangunan

ruko di jalur itu. Karena setelah disinkronisasi dengan RTRW, lahan itu merupakan jalur irigasi yang dilarang keras mendirikan bangunan. Sehingga penyidik menerapkan Pasal 72 dan Pasal 73 ayat 1 untuk menjerat pihak pihak yang paling bertanggungjawab dalam kasus ini. ‘’Bunyi pasal ini, setiap orang yang menutup akses milik umum dapat dipidana. Nah, dari hasil penyelidikan, kami setidaknya sudah mengantongi pihak yang harus bertanggungjawab dalam pembangunan ruko di Jalan Cilinaya ini. Bukti permulaan sudah cukup,’’ tandasnya. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

CEK FISIK - Tim penyidik PPNS dan penyidik Polda NTB saat turun cek fisik di Jalan Cilinaya Mataram.

Waspadai Gelombang Tinggi dan Banjir Rob Berlanjut

(Suara NTB/ars)

(Suara NTB/nas)

Mataram (Suara NTB) Gelombang tinggi dan banjir rob di kawasan pesisir masih berpotensi terjadi. Masyarakat yang tinggal di kawasan pesisir diminta waspada. Peringatan juga disampaikan ke operator angkutan laut. Siklus dipicu angin kencang ini diperkirakan akan terjadi hingga tanggal 31 Juli mendatang. Operator angkutan laut diingatkan agar waspada gelombang tinggi di perairan yang mencapai enam meter. Gelombang ini tergolong ekstrem dan berbahaya bagi transportasi laut, sehingga diminta mempertimbangkan keadaan cuaca sebelum memutuskan melayani penumpang. Peringatan dini gelombang tinggi disampaikan BMKG diteruskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB untuk meminimalisir dampak bencana. ‘’Catatan disampaikan BMKG, potensi gelombang tinggi masih berlanjut sampai 31 Juli. Tapi dari pengamatan, intensitas dan tinggi gelombang bisa turun sampai maksimal dua meter,” kata Kabid Kedaruratan BPBD NTB, Agung Pramuja kepada Suara NTB Jumat (27/7). Bersambung ke hal 15

Ombak di Pantai Endok Desa Taman Ayu yang memicu terjadinya banjir rob, Rabu lalu.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.