Edisi Sabtu, 27 Januari 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

E-mail: suarantbnews@gmail.com

16 HALAMAN NOMOR 265 TAHUN KE 13

SUARA NTB

SABTU, 27 JANUARI 2018

Pengemban Pengamal Pancasila

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Kunjungan Wisatawan Timteng Naik 200 Persen Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara meningkat pesat setelah dideklarasikannya Lombok sebagai destinasi wisata halal. Angka kunjungan wisatawan Timur Tengah (Timteng) naik sebesar 200 persen dari tahun 2015 ke 2016. Kemudian angka kunjungan wisatawan Malaysia ke NTB, juga meningkat 30 persen di bandingkan sebelumnya. ‘’Jadi ada beberapa destinasi identik dengan wisatawan muslim itu kedatangannya di NTB meningkat pesat,’’ kata gubernur saat menerima kunjungan Forum Masjid dan Musala Bumi Serpong Damai dan sekitarnya serta rombongan Alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (26/1) siang. Gubernur mengatakan, jumlah pelancong muslim dari Malaysia meningkat sampai di atas 30 persen. Kemudian pelancong muslim dari Timteng terjadi peningkatan cukup tinggi sebesar 200 persen. Peningkatan jumlah kunjungan pelancong muslim ini setelah Lombok dideklarasikan sebagai destinasi wisata halal. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/nas)

(Suara NTB/ist)

KUNJUNGAN - Gubernur NTB, TGH.M.Zainul Majdi saat menerima kunjungan Forum Masjid dan Musala Bumi Serpong Damai dan Sekitarnya di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jumat (26/1) siang.

POTENSIAL - KEK Mandalika adalah salah satu sumber potensial yang bisa mendongkrak ekonomi NTB yang rentan dengan risiko. Tampak salah satu spot di kawasan Mandalika yang sudah terbangun.

Ekonomi NTB Rentan Risiko

”Fit and Proper Test” Segera Tuntas

H. Rosiady Rosiady H. H. Sayuti Sayuti H.

PEMPROV NTB berharap fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) calon Direksi dan Komisaris PT. Bank BPR NTB segera tuntas. Pemprov telah mengajukan nama-nama calon direksi dan komisaris perbankan milik daerah itu ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akhir 2017. Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D menyatakan dirinya belum menerima laporan terbaru mengenai proses fit and proper test Direksi dan Komisaris PT. Bank BPR NTB yang dilakukan OJK. Bersambung ke hal 15 (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Jadi Jualan Potensial WISATA halal merupakan salah satu segmen wisata yang diandalkan oleh Pemprov NTB. Ini juga sekaligus untuk meningkatkan kunjungan wisatawan muslim ke NTB. Karena belakangan ini wisatawan muslim atau muslim traveler semakin banyak berkunjung ke berbagai destinasi wisata. Pada dasarnya, wisata halal tidak hanya dapat dikunjungi oleh wisatawan muslim. Wisatawan nonmuslim pun dapat berkunjung ke berbagai destinasi wisata halal di NTB. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) NTB memiliki potensi pertumbuhan ekonomi sangat besar. Namun di sisi lain, pertumbuhan yang potensial itu sangat rentan dengan risiko. Karena itu, harus dikembangkan sumber-sumber penggerak ekonomi alternatif lainnya. Demikian disampaikan, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng dalam sambutannya pada pelantikan Achris Sarwani sebagai Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB, Jumat (26/ 1) kemarin. Achris Sarwani yang sebelumnya Kepala Divisi Pengelolaan Kebijakan SDM BI Pusat menggantikan Prijono yang selanjutnya bertugas se-

bagai Kepala Perwakilan BI Kalimantan Barat. Menurut Sugeng, BI melihat potensi yang dimiliki NTB ini cukup besar. Misalnya, ada KEK Mandalika, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan sumber daya alam lainnya yang melimpah. Pertumbuhan ekonomi NTB juga ditopang oleh sektor pertambangan. Dengan aktivitas tambang PT.

Penyelidikan Kasus Bibit Bawang Sembalun Berlanjut Mataram (Suara NTB) Penyidik Subdit II Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda NTB memastikan masih melanjutkan penyelidikan kasus dugaan penyimpangan pengadaan bibit bawang putih, Sembalun, Lombok Timur. Saksi-saksi penting masih dimintai keterangan. ‘’Kasusnya masih berlanjut sampai sekarang. Belum berhenti,” kata Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Wahyudi, SIK kepada Suara NTB, Jumat (26/1). Sebelumnya, kasus itu diambil alih penanganannya dari pejabat sebelumnya, AKBP Boyke Karrel Watimmena. Wahyudi pun mengaku masih mendalami indikasi tindak pidana, dengan meminta keterangan saksi-saksi.

‘’Saksi- saksi masih kita periksa. Saya kan masih pelajari dulu kasusnya, karena ini kan limpahan dari (pejabat) sebelumnya,’’ kata Wahyudi. Sehingga langkah teknis apa yang akan ditempuh, belum bisa dirincikannya. Tapi gambaran awal tentang perkara, ia sudah mendapat penjelasan dari bawahannya dan langsung mempelajari. ‘’Saya sudah pelajari kasusnya. Saya akan pelajari dulu seperti apa detailnya. Kalau soal pemeriksaan lapangan dan lain lain, nanti kita cek,’’ ujarnya. Sebelumnya, proyek pengadaan 78 ton bibit bawang putih impor untuk dibudidayakan di Sembalun, Lombok Timur jadi bidikan baru Polda NTB. Bersambung ke hal 15

Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Potensi tambang inilah yang membuat menjadi salah satu sumber utama risiko di maksud. ‘’Kalau harga hasil tambang rendah, ekonomi NTB bisa turun. Pak Achris (Kepala BI NTB baru) bisa cari potensi lain untuk menopangnya,’’ pesannya. Sugeng mengemukakan betapa potensialnya sumber

daya alam NTB. Salah satu potensi besar itu katanya ada di KEK Mandalika. Kemarin pagi, Sugeng berkesempatan mengunjungi KEK Mandalika di Kute, Lombok Tengah. Ia kemudian membandingkan KEK Mandalika dengan kawasan-kawasan pariwisata yang pernah dikunjungi di berbagai daerah di Indonesia. ‘’KEK Mandalika potensinya tak kalah jauh bila di bandingkan dengan potensi alam di Indonesia, NTB di dalamnya. Hanya saja, kepandaian mengemas potensi itulah yang membuat setiap orang tertarik

untuk berkunjung,’’ katanya mengingatkan. Di KEK Mandalika, ia melihat satu persoalan yang harus selesaikan dan itu butuh proses. Misalnya, bagaimana menertibkan para pedagang produk khas lokal, termasuk anak-anak kecil yang menawarkan jasa dengan cara agak memaksa. Itu membuat orang yang datang menjadi tak nyaman. Karena itu, masyarakat harus terus diedukasi. Selain itu, potensi besar pengembangan ekonomi selain tambang yakni UMKM. Bersambung ke hal 15

Bima Tanggap Darurat

BMKG Ingatkan Waspada Cuaca Ekstrem Mataram (Suara NTB) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kediri mengingatkan agar masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem. Update cuaca kurang bersahabat itu, tercatat sejak Jumat (25/1) kemarin hingga Minggu (28/1) mendatang. Salah satu dampaknya terjadi di Kabupaten Bima dan kini ditetapkan status tanggap darurat. Berdasarkan analisa BMKG, potensi cuaca signifikan terjadi di wilayah NTB. Terpantau Pusat Tekanan rendah sekitar 1004 hPa dan 997 hPa di Samudera Hindia sebelah Selatan Selat Sunda dan di sebelah Utara daratan Australia. Tekanan yang membentuk palung tekanan rendah sepanjang perairan selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. ‘’Kondisi tersebut memicu terbentuknya daerah konvergensi (pertemuan angin) Bersambung ke hal 15

Wakodim

Rusak Akibat Banjir Bandang H.L.Moh Faozal

Perbaikan Jalan dan Jembatan Putus Tunggu APBD-P Mataram (Suara NTB) – Sejumlah ruas jalan dan jembatan milik provinsi putus diterjang banjir bandang di beberapa daerah di Pulau Sumbawa. Untuk penanganan darurat dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sementara untuk penanganan permanen atau pascabencana akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB. Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR NTB, Ir. H.

Syahdan, MM yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (26/1) mengatakan, perbaikan permanen jalan dan jembatan putus itu tak dapat dilakukan segera. Pasalnya, harus diusulkan penganggarannya dalam APBD Perubahan (APBD-P) 2017. ‘’Saya lagi mempersiapkan laporannya ke BPBD Provinsi NTB untuk dilakukan penanganan darurat. Kalau penanganan darurat BPBD, tapi pascabencana nanti Dinas PUPR. Tapi di APBD Perubahan. Ka-

lau di APBD murni tidak ada anggarannya,’’ kata Syahdan. Ia menyebutkan, jalan dan jembatan yang putus tersebut berada pada beberapa titik di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Bima. Jalan putus yang ada di KSB akibat longsor yang terjadi di Kecamatan Sekongkang. Akibat jalan provinsi yang putus ini, tiga desa menjadi terisolir. Jalan tersebut menjadi akses utama ke Desa Talonang, Desa Lemar Lempo dan Desa Tatar.

Kemudian satu lagi jembatan putus di wilayah Tambora Bima. Jembatan tersebut panjangnya sekitar tujuh meter. Jembatan provinsi ini putus pada Kamis (25/1) malam akibat hujan deras dengan intensitas di atas normal. Untuk penanganan permanen jembatan ini, kata Syahdan membutuhkan anggaran sekitar Rp 3 miliar. “Posisi jembatan ini di lereng Tambora bagian timur. Kelihatannya itu ‘’disikat’’ hujan dan

banjir. Klimaksnya tadi malam (Kamis malam), intensitas hujan luar biasa. Penyebabnya memang intensitas hujan yang di atas normal,” ucapnya. Syahdan mengungkapkan, jembatan yang rusak akibat banjir bandang kebanyakan konstruksinya sudah cukup lama. Pada bagian bawah banyak yang masih menggunakan batu. Sehingga ke depan perlu ada penyempurnaan konstruksi jembatan. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

TO K O H


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.