HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000
SABTU, 24 MARET 2018
16 HALAMAN
SUARA NTB
NOMOR 20 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Ali BD Bicara IPM (2-habis)
NTB, Tak Boleh Lagi ’’Nasib Tidak Baik’’ HUMAN Development Indeks (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi tolok ukur kemajuan pembangunan. Ketiga unsur penting yang saling terikat dalam IPM tersebut, pendidikan, kesehatan dan ekonomi harus dibangun bersamaan. Dr. H. Moch Ali Bin Dachlan Pandangan Dr.
H. Moch Ali Biin Dachlan atau Ali BD alias Amaq Asrul akan mengimplementasikan ide dan gagasannya yang sudah dipersiapkan dengan matang untuk NTB yang jauh lebih baik ke depan. NTB kerap dipelintir dengan istilah-istilah kurang tepat. ‘’Nasib Tergantung Bali’’ dan ‘’Nasib Tidak Baik’’. Sindiran tersebut di satu sisi ada
benarnya karena selama ini, dalam bidang pelayanan kesehatan saja banyak warga NTB yang harus dirujuk ke Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, Bali. Tidak ada fasilitas kesehtan yang memadai di NTB sehingga ‘’memaksa’’ warga yang sakit ini harus dirujuk ke Bali atau ke luar daerah yang fasilitas kesehatannya jauh lebih baik. Sehingga unsur layanan kese-
hatan yang masih lemah kualitasnya ini menempatkan NTB dengan IPM yang berada jauh di bawah Bali. Meningkatkan kualitas kesehatan harus dibarengi dengan layanan dan akses fasilitas kesehatan yang memadai. Ke depan nasib NTB ini tidak boleh lagi disebut tidak baik. Bersambung ke hal 15
CALON INDEPENDEN, NON PARTAI DAN NON BLOK Ali BD di Mata Ulama
TGH. Lalu Muslieh:
Tulus Berbagi
Ali Bin Dachlan foto bersama dengan para pendukungnya usai acara di Tebaban Suralaga, beberapa waktu lalu.
(Suara NTB/ist)
KEPEDULIAN Ali BD terhadap masyarakat sangat besar. Ali BD ini sangat tulus berbagi. Tidak heran jika Sang Pendobrak ini sangat dekat dengan masyarakat karena ketulusan dan kemurahannya. Demikian pandangan TGH. Lalu Muslieh, Pimpinan Pondok Pesantren Al Muslihun NW yang tertuang dalam buku Ali BD di Mata Ulama dan Sahabat karya TGH Abd Latief. Bersambung ke hal 15
BPSDM Serahkan Dokumen ke Kejaksaan dan Inspektorat Mataram (Suara NTB) Pihak Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB menyerahkan dokumen dan data terkait penggunaan anggaran Diklatpim tahun 2016 sampai 2017. Tidak hanya ke Kejaksaan, data yang sama juga diserahkan ke Inspektorat NTB.
TO K O H Akan Disanksi Gubernur
Pengaduan masyarakat sebelumnya terkait penggunaan anggaran di Bidang Pengembangan Kompetensi Manajerial dan Fungsional (PKMF) BPSDM Provinsi NTB. Pejabat hingga pegawai di bidang ini pun sudah diklarifika-
si maraton oleh penyidik Kejaksaan. Kabid PKMF Muhammad Fauzan yang dikonfirmasi Suara NTB di kantornya Jumat (23/3) kemarin enggan berkomentar. Tidak sedikitpun di-
BADAN Kepegawaian Daerah (BKD) NTB menegaskan, Kepala Organisasi Perangkat daerah (OPD) akan kena sanksi dari gubernur sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) jika lalai dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bawahannya. Banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang bolos kerja di sejumlah OPD menjadi atensi Tim Terpadu Penegakan Disiplin ASN Pemprov NTB. ‘’Malah kalau tidak ada laporan dari OPD, ketika BKD turun atau menemukan halhal yang tidak ditindaklanjuti oleh OPD Bersambung ke hal 15
tanggapinya per item soal pengaduan dugaan fiktif dana Diklatpim yang diduga mencapai Rp 650 juta itu. ‘’Semua sudah kita serahkan dokumen ke Kejaksaan. Pokoknya sudah semua. Saya ndak mau komentar,’’ jawabnya. Tidak saja kepada Kejaksaan, Inspektorat Provinsi NTB juga mendatangi pihaknya untuk meminta data. ‘’Juga sudah kita serahkan semua ke Inspektorat,’’ ujarnya. Pihaknya menyerahkan sepenuhnya proses hukum itu ke Kejaksaan dan audit
Inspektorat. Apapun perkembangan dan hasilnya, Fauzan mengaku menyerahkan sepenuhnya ke penyidik Kejaksaan, karena semua dokumen dan keterangan sudah disampaikan. ‘’Sama dengan penjelasan Pak Kaban (Kepala BPSDM), pada saatnya nanti setelah proses (hukum) ini kita akan jelaskan semua,’’ tutupnya. Pihak Inspektorat membenarkan permintaan dokumen ke BPSDM beberapa waktu lalu. Namun pemeriksaan tidak mengarah pada audit khusus. Bersambung ke hal 15
Dikbud NTB Akui Pasokan Alat Peraga SMK Terlambat Mataram (Suara NTB) – Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB mengakui adanya keterlambatan kedatangan alat peraga SMK untuk beberapa item. Selain itu pelatihan penggunaan alat peraga dan uji fungsi alat itu belum dilaksanakan. Rekanan diberi perpanjangan waktu selama 90 hari. Pada bulan Maret ini ditargetkan semua harus tuntas. Demikian disampaikan Kepala Dinas Dikbud NTB, Drs. H. Muh. Suruji, ditemui di ruang kerjanya, Jumat (23/3). Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R Lelang Proyek Lelet
H. Supran
ORGANISASI Perangkat Daerah (OPD) masih lelet dalam mengajukan lelang proyek ke Unit Layanan Pengadaan (ULP) NTB pada triwulan I 2018. Akibatnya, serapan belanja langsung APBD 2018 hingga 16 Maret lalu masih seret alias masih jauh di bawah target Pemprov menargetkan realisasi belanja langsung maupun tidak langsung sampai 31 Maret sebesar 20 persen. Berdasarkan data e-monev Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP), Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
ALAT PERAGA - Alat peraga berupa mesin jahit dan bordir di SMKN 4 Mataram, salah satu item pengadaan pada Dinas Dikbud NTB.
Gagal, Pembangunan Kantor KPH Dinas LHK NTB di Sumbawa
Swahip
Mataram (Suara NTB) – Proyek pembangunan kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Ropang Sumbawa pada 2017 lalu gagal. Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) NTB seharusnya mengajukan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut untuk diblacklist karena wanprestasi. ‘’Seharusnya Dinas
Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengajukan ke APIP (Aparat Pengawas Intern Pemerintah), ke Inspektorat untuk pengajuan pem-blacklistan,’’ kata Kepala Biro Bina Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP) Setda NTB, Ir. Swahip, MT ketika dikonfirmasi kemarin
di Mataram. Meskipun ada sejumlah proyek yang tidak tuntas sampai akhir Desember 2017, kata Swahip, namun pihaknya belum mendapat laporan adanya kontraktor atau rekanan yang diblacklist. Sejumlah proyek di Rumah Sakit Jiwa Mutiara Sukma dan Dinas PUPR mengalami keterlambatan penyelesaian sampai batas kontrak.
Sehingga pekerjaan tersebut ada yang diperpanjang hingga 90 hari seperti proyek pembangunan fasilitas umum di Islamic Center. Swahip mengatakan, hanya ada satu paket proyek yang tak selesai atau gagal pada 2017 lalu. Yakni proyek pembangunan Kantor KPH Ropang milik Dinas LHK NTB. Bersambung ke hal 15