Edisi 18 November 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

E-mail: suarantbnews@gmail.com

SUARA NTB

SABTU, 18 NOVEMBER 2017

16 HALAMAN NOMOR 207 TAHUN KE 13

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

14 Tahun KSB dengan Dinamika Pembangunan yang Telah Dic apai Dicapai Bupati Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) Dr. Ir. H. W. Musyafirin dan Wakil Bupati KSB Fud Syaifuddin, ST., selaku penerus tonggak kepemimpinan di KSB terus berjibaku melakukan upaya pembangunan di daerah. Satu visi yang diusung kolaborasi keduanya adalah pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dan pemerataan pembangunan khususnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur di seluruh wilayah KSB.

(Suara NTB/ist)

MENURUT Bupati KSB, Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM, di usia KSB yang ke-14 saat ini masih terhitung cukup muda dan jauh untuk disebut sebagai kabupaten mapan. Namun demikian ia bersama wakil bupati terus mencoba mewujudkan keinginan para pendiri KSB dengan membuat berbagai inovasi. “Alhamdulillah KSB telah mampu menunjukkan eksistensi dengan berbagai capaian pembangunan. Dan hari ini juga, bertepatan dengan satu tahun 9 bulan kepemimpinan saya dan Wakil Bupati Fud Syaifuddin melanjutkan tonggak estafet pembangunan KSB,” katanya. Ia mengatakan, modal utama pembangunan di daerah saat ini adalah bahu membahu bersama seluruh stakeholders dan rakyat untuk mewujudkan visi daerah, yakni

“terwujudnya pemenuhan hak-hak dasar masyarakat yang berkeadilan menuju KSB sejahtera berlandaskan gotong-royong”. “Semangat gotong royonglah yang menjadi pondasi kita bersama dalam melanjutkan tongkat estafet pembangunan di daerah ini,” sebutnya. Untuk mewujudkan penyelarasan kehidupan sosial masyarakat, dijelaskan bupati, Pemda KSB telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). Melalui Perda PDPGR inilah Pemda KSB memberikan ruang khusus bagi gotong royong menemukan bentuknya dalam pembangunan. Harapannya agar gotong royong tetap eksis di hati masyarakat, sekaligus menjadikan KSB sebagai bumi gotong royong di Indonesia. Bersambung ke hal 15

Pembahasan KUA PPAS Alot

Penyampaian Nota Keuangan RAPBD NTB 2018 Molor

Mataram (Suara NTB) Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Banggar DPRD NTB masih alot. Hal ini berimplikasi terhadap molornya penyampaian nota keuangan Rancangan APBD (RAPBD) NTB 2018. Hingga saat ini, penandatangan KUA PPAS 2018 antara eksekutif dan legislatif belum dilakukan, karena masih dalam pembahasan. Sesuai jadwal Banmus DPRD NTB, penyampaian nota keuangan RAPBD NTB 2018 seharusnya pada pekan kedua November ini. “Mudah-mudahan cepat selesai lah. Tetap kita komunikasi dengan teman-teman dewan,” kata Ketua TAPD NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D., ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (17/11). Sekda NTB ini mengatakan TAPD dan Banggar sedang membahas program-program aspirasi yang dimasukkan ke dalam e-pokir. Ia berharap pembahasan men-

genai dana pokir ini segera tuntas. Dari sisi penerimaan dan belanja dalam RAPBD 2018, kata sekda sudah final. Meski tidak ada tambahan anggaran dari pusat, namun KUA PPAS RAPBD 2018 sudah hampir final. Untuk menutupi kekurangan anggaran sekitar ratusan miliar terkait dengan pelaksanaan peralihan kewenangan, TAPD bersama Banggar akan mengurangi jatah anggaran untuk pembayaran proyek percepatan jalan tahun jamak sekitar Rp 100 miliar. Seperti diketahui, Pemprov masih punya kewajiban untuk menganggarkan dana percepatan jalan tahun jamak pada

2018 sekitar Rp 400 miliar. Secara total anggaran yang harus dialokasikan Pemprov selama dua tahun untuk proyek percepatan jalan ini sebesar Rp 650 miliar. Pada tahun 2017, Pemprov NTB sudah mengalokasikan sebesar Rp 250 miliar. Jika dilakukan pengurangan dalam APBD murni 2018, maka sisanya sebesar Rp 100 miliar akan dialokasikan pada APBD Perubahan 2018. “Ada pengurangan dari anggaran proyek percepatan jalan sekitar Rp 100 miliar. Kita seimbangkan antara penerimaan dan belanja sehingga tidak defisit. Nanti di perubahan lah kita tambah,” kata mantan Kepala Bappeda NTB ini. Berdasarkan data Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, secara umum, jumlah dana perimbangan ke Pemprov NTB pada 2018 meningkat dibandingkan

2017. Tahun 2018, jumlah dana perimbangan yang diperoleh Pemprov sebesar Rp 3,482 triliun. Sedangkan pada tahun 2017, dana perimbangan yang diperoleh Pemprov sebesar Rp 3,335 triliun lebih. Meski jumlah dana perimbangan naik, Bersambung ke hal 15

H. Rosiady Sayuti

TO K O H Latihan untuk Kemanusiaan

(Suara NTB/kir)

(Suara NTB/dok)

KUNJUNGI - Menpar Arief Yahya mengunjungi Desa Wisata Setanggor, Lombok Tengah, Jumat (17/11). Desa Setanggor dijadikan sebagai model pengembangan desa wisata nasional.

DANREM 162/Wirabhakti B Kolonel Inf. H. Farid Makruf, M.A., yang hadir langsung menyaksikan latihan tanggap darurat bencana di Pantai Kuranji Kecamatan Labuapi Lombok Barat (Lobar) meminta jajarannya tetap menjaga semangat. Karena latihan tersebut bagian dari pembinaan mental untuk tanggungjawab prajurit untuk mengurangi risiko bencana atasnama kemanusiaan. Danrem berusaha memberikan semangat membangkitkan moril kepada prajurit yang sudah beberapa hari melaksanakan latihan. “Latihan ini tidak akan sia-sia, karena bertujuan untuk melatih kemampuan dan kesiapan prajurit jajaran Korem 162/WB,” tegas Danrem. Bersambung Farid Makruf ke hal 15 (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Proyek Fisik Harus Dipercepat

H. Najmul Akhyar (Suara NTB/dok)

AKHIR Oktober 2017 lalu, serapan anggaran baik keuangan dan fisik di Kabupaten Lombok Utara tercatat sebesar 62,88 persen. Menyikapi itu, Bupati Lombok Utara, Dr. H. Najmul Akhyar, SH. MH., meminta agar SKPD mempercepat eksekusi anggaran di sisa 1,5 bulan ini. Kepada wartawan, Jumat (17/11), bupati, mengakui realisasi fisik dan keuangan di 29 SKPD se Lombok Utara memang masih rendah. Namun seiring masih berprosesnya pengerjaan program fisik maupun pemberdayaan, ia optimis angka realisasi akan meningkat. Bersambung ke hal 15

Pengembangan Desa Wisata

Desa Setanggor Jadi Model Nasional Praya (Suara NTB) Pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata (Kemenpar) saat ini tengah menyusun Standar Operasional Prosedur (SOP) pengembangan desa wisata

secara nasional. Dalam upaya mengembangkan desa wisata ini, Kemenpar telah menetapkan Desa Wisata Setanggor Kecamatan Praya Barat Lombok Tengah (Loteng) sebagai model pengembangan desa

wisata nasional. Penegasan ini disampaikan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, saat mengunjungi Desa Wisata Setanggor, Jumat (17/11) sore. Didampingi Kepala Dinas

Dipecat Tidak Hormat

Mantan Pejabat Lobar Minta Keringanan Hukuman Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah memecat dengan tidak hormat mantan Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lombok Barat (Lobar), Ahmad Solihan. Kini, mantan terpidana kasus bansos Lobar tersebut bersurat ke gubernur untuk meminta keringanan pemberian sanksi kepegawaian. “Dia yang menyurati gubernur meminta untuk diringankan sanksi hukuman disiplinnya. Dari pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS

menjadi penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun,” kata Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian BKD NTB, Raisah, SE, MM., ketika dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Jumat (17/11). Raisah menjelaskan pemberhentian dengan tidak hormat yang dijatuhkan gubernur merupakan tindak lanjut dari usulan Bupati Lobar. Semestinya, kata Raisah surat yang dilayangkan Ahmad Solihan ke gubernur tersebut melalui Bupati Lobar. “Karena yang mengusulkan dia untuk diber-

hentikan adalah Bupati Lombok Barat dengan surat resmi. Semestinya dia itu bersurat melalui bupatinya,” katanya. Disinggung mengenai adanya pejabat Pemprov yang kena kasus pidana, namun tidak dilakukan pemberhentian dengan tidak hormat dan hanya penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama tiga tahun. Raisah mengatakan kasusnya berbeda dengan Ahmad Solihan. Meskipun pejabat tersebut sama-sama sudah menjadi terpidana. Bersambung ke hal 15

Pariwisata (Dispar) NTB, H. L. Moh. Faozal, S.Sos., M.Si., Sekda Loteng, H.M. Nursiah, S.Sos.M.Si., Menpar, menegaskan, kalau penyusunan SOP pengembangan desa wisata lahir setelah dirinya

melakukan diskusi mendalam dengan Presiden Joko Widodo. Diskusi dengan presiden terkait bagaimana pola pengembangan desa wisata di Indonesia. Bersambung ke hal 15

Polda NTB Tunggu Sikap Kejagung POLDA NTB sedang menunggu sikap Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait berkas kasus K2 Dompu. Sebab sebelumnya Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB berkoordinasi dengan ‘gedung bundar’ untuk meneliti berkas yang dilimpahkan dari penyidik Dit Reskrimsus. Sebelumnya Kejati NTB menginformasikan telah berkonsultasi ke Kejagung untuk membahas berkas K2 Dompu yang tak kunjung bisa lengkap atau P21. ”Sekarang apa sikap Kejaksaan Agung, itu yang kita tunggu,” kata Wadir Reskrimsus Polda NTB, AKBP Ekawana Prasta menjawabSuara NTB, Jumat

(17/11). Posisi pihaknya masih pasif dalam kasus ini, karena berkas untuk tersangka Bupati Dompu, H. Bambang M. Yasin sudah dikirim lagi ke Kejati NTB melalui berkas tahap satu. Selebihnya sedang menunggu sikap Kejagung yang akan disampaikan melalui Kejati NTB. Maka koordinasi linier antara pihaknya dengan Kejati NTB dipastikan akan berlanjut. “Kami tetap koordinasi dengan Kejati NTB, setelah dari Kejagung. Nanti apa petunjuk berkasnya (lengkap atau tidak), kita tunggu dari Kejati,” tandasnya. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 18 November 2017 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu