Edisi Sabtu, 20 Januari 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

E-mail: suarantbnews@gmail.com

SUARA NTB

SABTU, 20 JANUARI 2018

16 HALAMAN NOMOR 259 TAHUN KE 13

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

59 Tahun Kabupaten Sumbawa

Husni-Mo Terus Berpacu Penuhi Janji Politik MOMENTUM 59 tahun usia Kabupaten Sumbawa, menjelang dua tahun perjalanan pemerintahan Bupati H. M. Husni Djibril B.Sc dan Wakil Bupati Drs. H. Mahmud Adullah (Husni-Mo) terus berpacu memenuhi janji-janji politiknya. Beberapa capaian mulai terlihat hasilnya. Namun dirasakannya belum cukup. Kekurangan di sana sini mesti dibenahi. Dengan mengevaluasi kinerja para perangkat daerah. Inovasi daerah harus terus digenjot untuk melompat lebih jauh. Agar cita-cita Sumbawa Hebat dan Bermartabat dapat digapai. Bupati dan Wakil Bupati terus mengevaluasi kinerja seluruh OPD. Untuk mengetahui sejauhmana capaian terhadap program yang telah dilaksanakan. Pembangunan yang berproses secara simultan terus menunjukkan peningkatan output, outcome dan benefit secara gradual. Data sementara ini menunjukkan, produktivitas di sektor pertanian pada 2017, padi meningkat 3,56%, jagung meningkat 12,94% dan kedelai meningkat 1,29% dari tahun 2016. Sementara itu sektor peter-

nakan, juga mencatat perkembangan, yaitu Sapi Bali sebanyak 223.864 ekor, sapi Sumbawa sebanyak 6.822 ekor, Kerbau Sumbawa sebanyak 37.281 ekor dan Kuda Sumbawa sebanyak 21.361 ekor. Dipacu dengan program “Sumbawa Beef” dan Gerakan Masyarakat Agribisnis Jagung Integrasi Sapi (GEMAJIPI) diharapkan pada 2018 dan seterusnya Kabupaten Sumbawa mampu mencapai target 1 juta ton produksi jagung. Selain itu pemanfaatan limbah jagung maupun lamtoro akan potensial menjadi pakan ternak. Pemerintahan Husni-Mo juga telah menyuntik keuangan petani dengan menyalurkan Rp 12,4 miliar dana KRABAT. Upaya memudahkan masyarakat terutama petani miskin mengakses modal kerja dan lepas dari jeratan rentenir. Tercatat dana yang disalurkan kepada 5.071 orang / KK petani miskin melalui 75 BUMDesa pada 10 Kecamatan se Kabupaten Sumbawa telah mengalami pengembalian sebesar 14,11 % atau Rp 1,75 miliar. Infrastruktur

pendukung pertanian terus diperkuat. Dengan keberadaan 128 bendung, 4 bendungan, 26 embung dan 77 sumur bor. Infrastuktur jalan, dengan semakin mantapnya jalan Kabupaten Sumbawa yang telah mencapai 63,74%. Diikuti pembukaan jalan-jalan baru membuka akses daerah pedalaman dan terisolir di Batulanteh dan Ropang. Begitu pula, akses komunikasi masyarakat dengan terbangunnya menara telekomunikasi BTS USO Kementerian Kominfo di 11 titik blankspot menjadi salah satu poin penting membangun konektivitas antar wilayah. Bersambung ke hal 15

Luas Areal Tanam Tebu Ditambah 3.000 Hektare

Operasional Pabrik Gula Dompu Terancam Berhenti Mataram (Suara NTB) Bupati Dompu, Drs. H. Bambang M. Yasin mengatakan, pabrik gula milik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) terancam mati atau berhenti beroperasi lantaran kekurangan bahan baku. Pasalnya, banyak petani mitra yang beralih menanam jagung daripada tebu.

TO K O H Tunggu Laporan Masyarakat

Feri Mupahir

KEJARI Lombok Tengah bergeming. Sampai saat ini, lembaga Adyaksa ini belum menelisik dugaan penyimpangan pada pembangunan proyek dermaga apung di kawasan wisata Kuta, Kecamatan Pujut Lombok Tengah. Alasannya, masih menunggu laporan masyarakat. Kajari Lombok Tengah Feri Mupahir, SH mengaku sejauh ini belum menerima laporan atau pengaduan dari masyarakat terkait proyek itu. ‘’Tapi kalau ada laporan masyarakat, kita langsung proses. Dengan dasar itu (Laporan, red) kita mulai penyelidikan,” kata Feri Mupahir kepada Suara NTB. Bersambung ke hal 15

Menyikapi persoalan ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan Bansos untuk perluasan areal tanam tebu seluas 3.000 hektare pada 2018 ini. Penanaman tebu ini akan dilakukan selama dua tahap, masing-masing seluas 1.500 hektare. “Itu untuk membantu PT. SMS,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Disbun) NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (19/1) siang. Husnul membenarkan persoalan yang dihadapi di lapangan mengenai banyaknya petani tebu yang berlaih menanam jagung. Namun, sudah ada Calon Petani dan Calon Lahan (CPCL) penerima Bansos perluasan areal tanam tebu seluas 3.000 hektare tersebut.

Jika ada CPCL yang sudah terdaftar penerima Bansos untuk tanaman tebu. Maka tidak boleh mereka menanam jagung, begitu juga sebaliknya. Pasalnya, jika ada CPCL yang memperoleh Bansos tanaman tebu kemudian menanam jagung itu tidak boleh. “Itu harus clear. Kalau mitra inti dari perusahaan nggak boleh sembarangan nanam. Dia nanam yang diinstruksikan oleh perusahaan,’’ katanya. Persoalan petani mau menanam tebu atau jagung, katanya memang hak prerogatif mereka. Namun, untuk petani dan lahan yang sudah ditetapkan menanam tebu (penerima Bansos), maka mereka harus menanam komoditas tersebut. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ula)

TERANCAM BERHENTI OPERASI - Pabrik gula di Dompu yang dioperasionalkan PT.SMS terancam berhenti operasi. Pasalnya, petani di Dompu enggan menanam tebu dan memilih menanam jagung yang membuat pasokan bahan baku gula (tebu) berkurang.

Diduga Berpolitik Praktis

Dua Oknum ASN Diklarifikasi Bawaslu

(Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R

Dialokasikan Rp 166,9 Miliar PEMERINTAH pusat mengalokasikan anggaran sebesar Rp 166,9 miliar untuk memperbaiki rumah warga korban banjir bandang di Kota Bima, akhir 2016 lalu. Sementara itu, untuk perbaikan rumah korban banjir bandang pada akhir 2017 di Lombok Timur (Lotim), belum ada kejelasan. Hal tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, Ir. Mohammad Rum, MT ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (19/1) siang. Rum mengatakan Walikota Bima sudah menandatangani MemorandumofUnderstanding (MoU) dengan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Ke(Suara NTB/dok) menterian Keuangan untuk Mohammad Rum perbaikan rumah korban banjir bandang di Kota Bima tahun 2016 lalu sebesar Rp 166,9 miliar. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/arn)

TERUS BERPACU - Pemkab Sumbawa di bawah pemerintahan Bupati H. M. Husni Djibril B.Sc dan Wakil Bupati Drs. H. Mahmud Abdullah (Husni-Mo) terus berpacu memenuhi janji politiknya. Memasuki tahun ke dua pasangan ini memimpin Kabupaten Sumbawa, berbagai perubahan positif mulai tampak. Salah satunya perbaikan infrastruktur jalan. Seperti halnya ruas jalan hotmix Batudulang-Punik, Kecamatan Batulante yang berhasil diselesaikan tahun 2017. Ruas jalan ini, telah mampu membuka akses keterisoliran di wilayah tersebut.

Tolak Masuk NTB

KSOP Diminta Tak Menerima Bongkar Muat Beras Impor Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengaku belum menyurati pemerintah pusat terkait dengan penolakan beras impor masuk ke daerah ini. Namun, Pemprov akan memberikan surat permakluman kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lembar agar tidak menerima bongkar muat kapal pengangkut beras impor. ‘’Pasti (akan dibuat surat permakluman). Itu pasti. Supaya tidak menerima bongkar muat (kapal pengangkut beras impor),’’ ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (19/ 1) siang.

(Suara NTB/nas)

Husnul Fauzi Menurutnya, jika ada beras impor yang akan masuk ke

NTB maka tentu ada konfirmasi terlebih dahulu dari Badan Urusan Logistik (Bulog). Pasalnya, Bulog yang akan menerima beras jika ada yang akan dimasukkan ke NTB. Terkait dengan rencana Pemprov yang akan menyurati pemerintah pusat mengenai penolakan terhadap masuknya beras impor ke daerah ini. Husnul menyatakan hingga saat ini belum ada surat yang dikirim ke pemerintah pusat. Ia mengatakan, perlu bertemu dengan Bulog Divre NTB. Perlu konsolidasi dengan semua pihak. Menurut Husnul, tanpa adanya surat resmi Pemprov ke pemerintah pusat, tidak ada alasan masuknya beras impor ke NTB. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Dua oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dipanggil Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi NTB. Mereka diklarifikasi terkait dugaan keterlibatannya secara aktif dalam politik praktis pada tahapan Pilkada serentak NTB 2018 ini. Kedua oknum ASN itu yakni satu orang berasal dari Pemkab Lombok Tengah dan satu orang lagi pejabat penting lingkup Pemprov NTB. Kedua orang itu dimintai keterangan oleh Bawaslu karena ditemukan ikut berpartisipasi saat pendaftaran bakal pasangan calon. Bersambung ke hal 15

Rastra Masih Salah Sasaran Mataram (Suara NTB) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Ir.Hj. Budi Septiani mengatakan, masih dijumpai penerima bantuan beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) yang salah sasaran. Harusnya, calon penerima bantuan sosial pemerintah ini diverifikasi secara rutin. Hal tersebut disampaikan Budi Septiani saat pendistribusian perdana Rastra tahun 2018 di Gudang Bulog Dasan Cermen Mataram, Jumat (19/ 1) kemarin. ‘’Kita lakukan verifikasi kembali, ternyata ada yang seharunya keluar, tapi masih terima Rastra,’’ katanya. Budi Septiani tidak merinci lokasi dan jumlah penerima Rastra yang salah

sasaran. Tetapi ia berharap, penerima Rastra benar-benar terverifikasi dengan baik. Ia baru saja pulang mengikuti pertemuan di Jakarta. Kementerian Pertanian kata Budi Septiani, secara nasional akan menyiapkan ribuan bahkan jutaan gerai atau tempat penyaluran Rastra, termasuk di NTB. Menurutnya, rencana ini untuk memudahkan keluarga penerima manfaat untuk memperoleh Rastra. Apakah tak mempengaruhi ketersediaan pangan di masyarakat, setelah pemerintah memutuskan menurunkan besaran Rastra yang diterima oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dari 15 Kg menjadi 10 Kg? Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.