Edisi Sabtu,19 Mei 2018 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000

SABTU, 19 MEI 2018

SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila

Zul-Rohmi Berkomitmen Kembangkan Energi Terbarukan di NTB PASANGAN calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr.H. Zulkieflimansyah dan Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalilah (Zul-Rohmi) bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat di provinsi ini. ‘’Mengantisipasi dampak lingkungan yang tidak baik karena pemakaian energi fossil maupun effect pemanasan global, kami bertekad mempercepat pemakaian energi terbarukan untuk masyarakat NTB seperti panas bumi/geotermal, solar cell, tekhnologi kincir maupun intensifikasi dan modernisasi tekhnologi pangan,’’ ujar Hj. Sitti Rohmi di Mataram, Jumat (18/5), terkait komitmen ZulRohmi terhadap isu pelestarian lingkungan dan energi terbarukan. Ia mengatakan, semua teknologi tersebut ramah lingkungan dan lebih efisien jika dikonsumsi untuk kepentingan massal. Sehingga, percepatan pemakaian energi terbarukan harus segera disosialisasikan dan dipraktikkan untuk masyarakat NTB agar dipahami secara holistik. Misalnya listrik, masyarakat NTB di wilayah terpencil perlu difasilitasi atau dibuatkan tenaga surya/solar cell, tekhnologi urbin kincir ataupun panas bumi. Ia memastikan penggalakkan pemakaian energi terbarukan untuk warga di NTB sebagai respons makin lemahnya daya dukung lingkungan akibat pemakaian energi yang tidak ramah lingkungan. Selain boros dan tidak ramah lingkungan, energi fossil sudah tidak baik lagi untuk memulihkan kondisi lingkungan akibat residu ataupun gas buang CO2 yang berbahaya tersebut. Menurut Sitti Rohmi, pemakaian energi terbarukan sebagai salah satu

(Suara NTB/ist)

Pasangan Cagub-Cawagub NTB, Zul-Rohmi bersama pasangan CabubCawabub Lotim, Fiddin dalam kampanye dialogis di Lotim beberapa hari lalu. cara mengurangi beban ekonomi warga NTB akibat lonjakan kebutuhan hidup semua sektor kehidupan. “Sebagai salah satu solusi energi alternatif, Zul Rohmi akan membuat roadmap pemakaian/percontohan energi terbarukan, khususnya listrik di desa terpencil yang tidak ada jaringan Listrik PLN,” ujarnya. Untuk isu bio diversity atau keanekaragaman hayati, Sitti Rohmi menambahkan di wilayah NTB akan memberikan perhatian khusus dan bertekad melindungi kawasan endemik yang tingkat keanekaragaman hayati nya tinggi. ‘’Kawasan Geo Park Rinjani harus tetap dijaga kelestarian ekosistemnya. Tujuannya untuk kesinambungan dan mempertahankan ekosistem wilayah tersebut,’’ terangnya. Sementara itu untuk isu intensifikasi dan modernisasi teknologi pangan , ungkap Sitti Rohmi, pihaknya akan memberikan bukti kepada masyarakat NTB tentang pentingnya mengembangkan vari-

etas unggul melalui rekayasa teknologi yang berdampak positif. ‘’Untuk itu Zul Rohmi akan menggandeng pakar pakar teknologi pangan dan pertanian di NTB untuk mengembangkan budi daya tanaman unggul,’’ tegasnya. Untuk diketahui bahwa saat ini Dr Zul bersama tim dari Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) telah melakukan uji coba penanaman bibit kurma varietas unggul di kawasan bukit di lingkungan UTS beberapa waktu lalu. Diprediksi tiga tahun ke depan, Kabupaten Sumbawa bakal memiliki kebun kurma yang berbuah ranum. Selain kurma, Sumbawa juga memiliki kebun zaitun dan tin yang berbuah lebat. Harapan tersebut ditandai dengan penanaman bibit kurma, tin dan zaitun di lahan seluas satu hektare yang berlokasi di kaki Bukit Olat Maras tepatnya antara Akademi Komunitas Olat Maras (AKOM) dan SMK Al-Kahfi, atau lokasi yang disebut dengan Taman Al-Quran. (ant/balipost)

(Suara NTB/ist)

SATYA LENCANA PEMBANGUNAN - Presiden RI Joko Widodo menyematkan pin Satya Lencana Pembangunan ke Walikota Mataram, H. Ahyar Abduh, 2015 lalu. Ahyar adalah satu dari empat walikota yang memperoleh tanda kehormatan Satya Lancana Pembangunan pada kesempatan tersebut.

Dipimpin TGA, Kota Mataram Menuju Pentas Dunia

Mataram (Suara NTB) – Kota Mataram kini telah berkembang menjadi kota yang terkenal sebagai MICE City. Dari sebuah kota yang memiliki Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kecil, kini Kota Mataram telah menjelma kota yang berstandar internasional. Selama delapan tahun kepemimpinannya, TGH. Ahyar Abduh alias TGA telah mendorong kemajuan Kota Mataram dalam berbagai sektor. Dalam hal PAD, kemajuan yang dicapai Kota Mataram dalam delapan tahun itu tampak sangat menggembirakan. “Pertumbuhan Kota Mataram bisa kita lihat dari PAD. PAD itu kan dari pajak restoran, hotel. Dulu, (awal) Pak Ahyar memimpin, hanya sekitar Rp112 miliar(pertahun).SekarangsudahRp370 miliar lebih dan itu semua ditopang dengan PAD di sektor hotel dan restauran,” ujar H. Mori Hanafi, SE, M.Comm, Calon Wakil Gubernur NTB yang mendampingi TGH. Ahyar Abduh di Pilkada NTB. Mori mengemukakan, saat ini, di Indonesia terdapat delapan MICE City, salah satunya adalah Kota Mataram. Menurut Mori, Kota Mataram tidak hanya berkembang dari aspek pencapaian pemerintahannya. Sektor swasta, selama kepemimpinan TGA, juga tumbuh dengan cukup nyaman. “Ini menunjukkan bahwa investasi di Kota Mataram berjalan dengan baik. Nah, kita juga bisa lihat, bahwa Kota Mataram juga salah satu kota yang hidup selama 24 jam. Kota Mataram juga telah tumbuh menjadi kota yang berstandar internasional,” tandas Mori Hanafi. Mori memaklumi kalau dengan tumbuhnya sektor investasi, hotel, restauran,

jasadanperdaganganiniakanmenghasilkan tantangan di sektor lain. Misalnya saja sektor agribisnis. Sebagai sebuah kota yang fokus pada investasi dan pembangunan fisik, memang sulit bagi Kota Mataram untuk mengembangkan agribisnis. Karena itulah, Mori menilai adalah hal yang wajar jika sektor agribisnis kurang berkembang di Kota Mataram. “Memang kalau sesuai RTRW, ada bagian-bagian yang harus dilakukan oleh Kota Mataram, dalam rangka pengembangan agribisnis. Tapi seperti kita ketahuibersama,sebagaipusatibukota,yang disini bukan cuma pemerintah kota, tapi juga ada pemerintah provinsi. Ada perumahan baru, kantor baru, usaha baru. SehinggaMataraminiharusdikembangkan menjadi capital city,” ujarnya. Menurut Mori, jika pasangan AhyarMori diberikan kesempatan memimpin NTB, maka pihaknya akan menerapkan kebijakan pemusatan pembangunan sektor agribisnis di Pulau Sumbawa. “Kalau kami menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, maka akan kami pindahkan ke Pulau Sumbawa. Karena Pulau Lombok ini kecil. Insya Allah Kota Mataram akan menjadi capital city berstandar international, sehingga kami akan meninggalkan agro industri,” ujarnya. Mori menilai, sektor pertanian dan agro industri memang harus dikembangkan di NTB, demi mencapai tahapan kemajuan baru. Selama ini, sektor pertanian memang telah lama menjadi salah satu penyumbang pendapatan terbesar bagi NTB. Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2015 saja sektor pertanian telah menyumbang sebesar 22,86 persen untuk NTB.

Sementara, jika dilihat dari data terbaru pertumbuhan ekonomi hingga triwulan ke II pada tahun 2017 kemarin, sektor pertanian ternyata memberikan kontribusi yang lebih tinggi daripada tahun sebelumnya yakni sebesar 23,16 persen, mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen. “Sehingga, dari berbagai potensi alam yang dimiliki oleh NTB terutama pada bidang pertanian maka sudah seharusnya tren positif ini bisa terus kita pertahankan dengan baik bahkan ditingkatkan untuk tahun-tahun berikutnya,” demikian Mori mengemukakan. Pasangan Ahyar-Mori meyakini, investasi di sektor pertanian adalah investasi yang riil dan banyak menyerap tenaga kerja. Dengan cara terus memanfaatkan berbagai peluang-peluang investasi sektor pertanian yang akan mampu digarap dengan baik dan lebih kreatif melalui inovasi-inovasi yang akan diciptakan kedepannya, demi kesejahteraan bersama seluruh masyarakat NTB. Oleh karena itu, pasangan AhyarMori telah mencanangkan berbagai program pada bidang pertanian dan peternakan, dengan tujuan untuk mewujudkan masa depan NTB sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi pertanian yang unggul di masa depan. Adapun program dimaksud antara lain ; pertama, kartu petani bersubsidi; kedua bantuan teknologi pertanian modern; ketiga, menyediakan fasilitas alat tangkap modern untuk nelayan; keempat, mengembangkan industri pengolahan hasil produksi pertanian, perikanan dan peternakan; dan kelima, menjamin pembelian hasil produksi pertanian (padi dan gabah) saat musim panen. (tim)

16 HALAMAN NOMOR 60 TAHUN KE 14 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi Sabtu,19 Mei 2018 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu