HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
JUMAT, 19 JANUARI 2018
16 HALAMAN NOMOR 258 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
TGB Bahas Pembebasan Yerussalem di Konferensi Internasional Al-Quds Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi atau yang lebih dikenal Tuan Guru Bajang (TGB) diwawancara secara eksklusif oleh presenter Al-Ghad TV tentang Konferensi Internasional untuk mendukung AlQuds di Kairo, Mesir, Rabu (17/ 1). TGB diundang pada konferensi tersebut, di samping sebagai Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, juga merupakan salah satu tokoh
Islam Indonesia yang memiliki komitmen kuat pada permasalahan kemanusiaan secara universal, baik nasional maupun dunia. Dalam konferensi yang berlangsung dari tanggal 17-18 Januari ini, TGB merupakan satu-satunya Tokoh Islam Indonesia yang diundang dalam kegiatan tersebut bersama Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin yang mewakili Pemerintah Indonesia. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
WAWANCARA - Gubernur NTB TGH. M. Zainul Majdi saat wawancara dengan presenter Al-Ghad TV tentang Konferensi Internasional untuk mendukung Al-Quds di Kairo, Mesir, Rabu (17/1).
Jumlah Penerima Rastra di NTB Turun
Mataram (Suara NTB) – Jatah beras sejahtera (rastra) yang dulu disebut raskin untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) berkurang, dari 15 Kg menjadi 10 Kg per bulan. Jumlah penerima rastra di NTB juga
turun dibandingkan 2017 lalu. Kepala Dinas Sosial (Disos) NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH yang dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (18/1) siang mengatakan berdasarkan data Kementerian Sosial (Kemensos), jumlah penerima rastra di NTB
tahun 2018 sebanyak 447.154 KPM. Setiap KPM menerima 10 Kg rastra tiap bulan gratis. Sementara itu, tahun 2017, jumlah penerima rastra di NTB sebanyak 447.369 KPM. Bersambung ke hal 15
Kejaksaan Segera Tetapkan Tersangka
Kerugian Negara Kasus Merger BPR Rp 1,1 Miliar
TO K O H Efektifkan Pencegahan
Tedjolekmono (Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Dievaluasi Tiap Empat Tahun
SITA - Tim Satuan Khusus Pemberantasan Korupsi Kejati NTB saat melakukan pemeriksaan, sekaligus menyita server yang diadakan tim konsolidasi. Server senilah Rp 600 juta itu disita dari Kantor PD BPR Loteng beberapa waktu lalu.
Usulan Plt Bupati Lotim dan Lobar Tunggu Gubernur
MESKIPUN telah menjadi geopark dunia, Rinjani akan tetap dievaluasi oleh Unesco tiap empat tahun sekali. Unesco juga memberikan empat catatan atau rekomendasi yang harus ditindaklanjuti pemerintah daerah. ‘’Setiap empat tahun, betul dievaluasi. Setiap empat tahun memang begitu ketentuannya Unesco,’’ kata General Manager Geopark Rinjani, H. Chairul Mahsul, SH, MM ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (18/1) siang. Bersambung ke hal 15
Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB belum mengajukan usulan nama calon Pelaksana Tugas (Plt) Bupati/Walikota ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Rencananya, Biro Pemerintahan akan berkonsultasi dengan gubernur pada pekan depan mengenai nama-nama yang akan diajukan ke Mendagri untuk Plt Bupati Lombok Timur (Lotim)
dan Lombok Barat (Lobar). ‘’Belum ada pejabat (yang diusulkan jadi Plt). Pak Gubernur masih di Mesir. Mudah-mudahan hari Senin depan kita mau menghadap beliau siapa yang mau di-recommended menjadi Plt Bupati Lombok Barat maupun Lombok Timur,’’ kata Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH ketika dikonfirmasi Suara
NTB, Kamis (18/1) siang. Untuk Plt Bupati Lotim dan Lobar, Pemprov akan mengusulkan tiga nama ke Mendagri. Calon Plt tersebut berasal dari pejabat eselon II Pemprov NTB. Pasalnya, baik bupati maupun wakil bupati pada kedua daerah tersebut maju dalam Pilkada. Sedangkan bupati/walikota maju dalam Pilkada maka wakil kepala
daerah otomatis akan menjadi Plt Bupati/Walikota, seperti Kota Mataram dan Lombok Tengah (Loteng). Kepala daerah/wakil kepala daerah yang maju dalam Pilkada akan cuti mulai 15 Februari hingga 23 Maret. Untuk itu, sebelum masuk masa cuti, nama-nama calon Plt Bupati/Walikota harus diusulkan ke Mendagri. Bersambung ke hal 15
Kehilangan Hak Pilih Sejak Dulu
(Suara NTB/nas)
Buntu, Penyelesaian Dokumen Kependudukan 700 Warga di Lobar Mataram (Suara NTB) – Ratusan warga di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat (Lobar) bukan kali ini saja kehilangan hak pilih dalam Pilkada. Namun, kondisi tersebut sudah terjadi sejak dulu, baik Pileg dan Pilpres 2014. Ratusan warga tersebut tak memiliki hak pilih lantaran tak diakui oleh pemerintah daerah setempat. Bahkan, mereka tak punya dokumen kependudukan
seperti KTP. Penyelesaian dokumen kependudukan 700 warga yang punya hak pilih tersebut hingga saat ini masih buntu alias belum ada solusi. ‘’Ini perulangan tahun kemarin juga. Katanya Pilkada yang dulu juga seperti itu mereka kehilangan hak pilih. Sejak Pilkada tahun sebelumnya mereka juga begitu, ndak punya hak pilih. Waktu Pileg dan Pilpres juga mereka tak punya hak pilih,” kata Sekretaris Desk Pilkada
NTB, Drs. H. Wirajaya Kusuma, MH ketika dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (18/1) siang. Wirajaya menjelaskan, pihaknya sudah membahas persoalan ini dengan Pemkab Lobar jauh sebelum pembentukan desk Pilkada NTB. Sejak baru menjabat Kepala Biro Pemerintahan Setda NTB, persoalan ini sudah dikoordinasikan dengan Bagian Pemerintahan Setda Lobar. ‘’Memang ini belum menemukan
titik temu terkait dengan keberadaan mereka di sana,’’ ucapnya. Pemprov, kata Wirajaya sudah memberikan masukan jangan sampai hak pilih ratusan warga tersebut hilang gara-gara keberadaan mereka tak diakui Bersambung ke hal 15
H. Wirajaya Wirajaya Kusuma Kusuma H.
(Suara NTB/dok)
LANGKAH pencegahan tindak pidana khusus maupun tindak pidana umum, masih jadi upaya prioritas Kejaksaan Tinggi NTB. Sebab dengan pencegahan, dianggap lebih efektif dari penindakan yang membutuhkan waktu dan biaya. Selain fungsi TP4D, berbagai program disasar. Kamis (18/1) kemarin, Kejati NTB menindaklanjuti instruksi dari Kejaksaan Agung untuk membangun kerjasama dengan Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI. Dalam pelaksanaannya, Kejati NTB akan bersama LPP melakukan kegiatan Bersambung ke hal 15
‘’Kerugiannya banyak. Nanti dengan audit kerugian negara ini, akan jadi dasar kami tetapkan tersangka,’’ kata Kajati NTB Tedjolekmono, SH,MH kepada Suara NTB, Kamis (18/1). Angka kerugian negara itu menurut Kajati muncul dari penggunaan anggaran yang dikumpulkan dari delapan BPR se NTB oleh tim konsolidasi merger. Dari total dana operasional tim konsolidasi Rp 1,6 miliar, kerugian yang ditemukan mencapai Rp 1,1 miliar. Sebagian anggaran penggunaannya diduga fiktif. ‘’Itu akibat dari penggunaan anggaran, ada yang tidak bisa pertanggungjawabkan sehingga fiktif. Ada juga yang tidak sesuai peruntukannya. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Kerugian negara dugaan korupsi pada proses merger PD. BPR menjadi PT Bank BPR NTB, sesuai hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan NTB mencapai Rp 1,1 miliar. Hasil audit akan dijadikan bahan penyidik untuk segera menentukan dan menetapkan tersangka.