Edisi 15 Juli 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 104 TAHUN KE 13

E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SABTU, 15 JULI 2017

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

Amaq Rumisin

Potret Kemiskinan Kawasan Lingkar Wisata Kuranji Pariwisata NTB sedang melesat maju. Tetapi, majunya sektor ini, tampaknya belum diimbangi kualitas hidup masyarakat khususnya yang tinggal di lingkar wisata itu. Namun segencar apapun Pemprov NTB menekan angka kemiskinan, jika tidak ada partisipasi pemerintah kabupaten dan kota sebagai “pemilik’ warga, penurunan pada angka dua persen per tahun menjadi sulit. Kantong-kantong kemiskinan di kawasan pesisir yang dijadikan objek wisata, buktinya masih banyak yang belum tersentuh. Seperti pemandangan di kawasan pesisir Kuranji, Desa Kebon Ayu, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat.

SEBUAH gubuk tampak mencolok, berdiri di sudut sebidang tanah di Lingkungan Kuranji Bangsal, Desa Kebon Ayu. Gubuk itu ukuran 5 x 3 meter, menempel jadi dinding berbahan gedek dan triplek bekas, atapnya sambungan asbes. Ini satu-satunya gubuk yang berdiri beberapa jengkal dari bibir pantai Kuranji Bangsal. Posisi yang sangat riskan, karena jika terkena hempasan ombak sedikit saja langsung roboh. Tanpa aliran listrik,

penerangan hanya mengandalkan lampu teplok. Di dalam gubuk itu hanya sekat menjadi dua ruangan, berbaur kamar tidur dengan dapur. Di gubuk itu tinggal Amaq Rumisin (50) bersama istrinya Inaq Rinase (40) serta anak gadis mereka yang berusia 19 tahun. Mereka tidur seadanya dalam satu kamar. “Begini sudah keadaan kami,” kata Rumisin dengan aksen Sasak. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ars)

GUBUK - Gubuk tempat tinggal Amaq Rumisin (50). Ia tinggal bersama istrinya Inaq Rinase (40), bersama seorang putrinya.

”Hortipark”Telantar

Pemprov Tak Berani Alokasikan Anggaran

TO K O H

Menunggu Perda

PEMERINTAH pusat telah menerbitkan PP No. 18 Tahun 2017 tentang Protokoler dan Kedudukan Keuangan DPRD Provinsi. Dimana, dalam PP tersebut, penghasilan anggota DPRD akan dinaikkan. Namun, hingga saat ini Pemprov NTB belum dapat menetapkan besaran kenaikan penghasilan para wakil rakyat NTB yang duduk di Udayana tersebut. Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Ditjen Bina Keuangan Daerah meminta supaya Pemda/ DPRD membuat Perda terkait dengan hal tersebut. Bersambung ke hal 15

Mataram (Suara NTB) Status lahan yang menjadi lokasi pengembangan hortipark di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah masih belum jelas. Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah (Loteng) sudah mengajukan permohonan pengelolaan lahan seluas 300 hektar lebih ke BPN. Namun hingga saat ini proyek tersebut telantar. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Disbun) NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si menegaskan, pihaknya belum menerima jawaban resmi dari BPN terkait dengan permintaan pengelolaan lahan tersebut. Sehingga, status lahan yang menjadi lokasi pengembangan hortipark tersebut masih belum jelas. Untuk itu, Husnul mengatakan Pemprov tidak akan berani mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan pengembangan hortipark sebelum status lahannya clear and clean.

“Kita ndak berani mengalokasikan anggaran sepanjang belum clear lahannya. Kita tidak mau mengalokasikan kalau belum jelas statusnya,” kata Husnul ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (14/7) siang kemarin. Ia mengatakan, ketika Bupati Loteng dijabat Penjabat Bupati, Ibnu Slaim, SH, M.Si, Pemda Loteng sudah mengajukan permohonan ke BPN setempat. Bersambung ke hal 15

H.Supran (Suara NTB/dok)

KO M E N TTAA R Dibatasi Pekan Depan SEBANYAK 15 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov NTB diperingatkan segera menuntaskan kajian akademis tentang pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dinas maupun badan. Belasan OPD tersebut di-deadline menuntaskan kajian pembentukan UPT hingga pekan depan. Kepala Biro Organisasi Setda NTB, H. Yusron Hadi, ST, MUM yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (14/7) siang kemarin, usai rapat koordinasi dengan seluruh OPD mengatakan baru beberapa SKPD yang telah membuat kajian akademis mengenai pembentukan UPT yang ada di OPD masingmasing. ‘’Tersisa mungkin sekitar 15 SKPD yang kajian UPTD/UPTB belum rampung,’’ katanya. Bersambung ke hal 15 H.Yusron Hadi (Suara NTB/dok)

(Suara NTB/dok)

TELANTAR - Bangunan kantor hortipark di Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah yang telantar.

Proyek Terminal Haji Dilanjutkan

Pelabuhan Telong Elong Belum Ada Kejelasan Mataram (Suara NTB) Proyek Terminal Haji di areal Lombok Internasional Airport (LIA) dipastikan akan segera dilanjutkan pembangunannya. Pemprov NTB melalui Biro Administrasi Pengendalian Pembangunan dan Layanan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (APP dan LPBJP) telah berhasil mencari rekanan yang akan mengerjakan proyek yang sudah mangkrak dalam proses lelang yang dilakukan di Unit Layanan Pengadaan (ULP). Untuk menuntaskan pembangunan proyek Terminal Haji, Pemprov mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,8 miliar tahun 2017 ini. Sementara itu, untuk proyek lainnya seperti Pelabuhan Telong Elong, Lombok Timur masih belum ada kepastian kapan akan dilanjutkan. Dinas Perhubungan (Dishub) NTB mengaku masih melakukan kajian

yang lebih detail terkait proyek yang sudah lama mangkrak tersebut. Kepala Dishub NTB, Drs. L. Bayu Windya, M.Si yang dikonfirmasi Suara NTB, Jumat

(14/7) siang kemarin mengatakan proyek Terminal Haji akan segera dikerjakan oleh rekanan yang memenangkan proyek tersebut. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

RUSAK - Kondisi bagian dalam gedung Terminal Haji yang rusak parah

123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 melalui kuasa hukumnya Mataram (Suara NTB) 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Kasus proyek vertical tak gentar. “Silakan saja, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dryer pada Dinas Pertanian mau panggil paksa kita siap 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Tanaman Pangan dan Hor- kok,” kata kuasa hukum BS, 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tikultura (Distan TPH) Agus Sugiarto, SH.,MH ke123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Provinsi NTB masih alot. pada Suara NTB Jumat (14/ 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Apalagi tersangka sudah 7). Sejak awal kasus ini 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 empat kali dipanggil dan menggelinding dan mene123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tak kunjung hadir. Dua kali tapkan kliennya sebagai ter123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 tanpa keterangan, dua lagi sangka, Agus Sugiarto ter123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 dengan alasan. Kejati NTB us melawan. Upaya perla123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 pun mengancam memang- wanan kepada Kejati NTB 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ditunjukkan dengan tidak gil paksa tersangka BS. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 ‘’Kalau panggilan ketiga menghadiri panggilan dan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 nanti tanpa keterangan, ya bahkan mengajukan pra 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 berikutnya kita jemput peradilan. Meski kalah, an123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 paksa,’’ ancam Aspidsus caman pra peradilan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Kejati NTB, Ery Ariansyah berikutnya memungkinkan 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 diajukan kembali. Harahap, SH. 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 Menanggapi itu, BS Bersambung ke hal 15 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901 123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901

Tersangka Kasus ”Vertical Dryer” Tak Gentar Dijemput Paksa

Petani Rumput Laut Beralih Menangkap Benih Lobster Mataram (Suara NTB) Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB mengklaim program unggulan budidaya rumput laut masih tetap eksis sampai saat ini. Meskipun banyak juga petani rumput laut yang beralih menjadi nelayan penangkap benih lobster di Lombok Timur dan Lombok Tengah. Kepala DKP NTB, Ir. Lalu Hamdi, M.Si mengatakan, pada tahun 2016 lalu produksi rumput laut di NTB memang sedikit menurun. Tetapi penurunan produksinya masih mencapai target yang ditetapkan dalam RPJMD NTB 2013-2018. Ia menyebutkan, jumlah produksi rumput laut tahun 2016 sebesar 950 ribu ton. ‘’Kita punya produksi sedikit memang menurun tetapi tidak banyak menurunnya. Tapi masih dalam kategori tercapai target. Kita punya target tahun 2016 itu 950 ribu ton, itu tercapai. Setiap tahun terus mencapai target. Sekarang ini pengolahan rumput laut sudah berkembang,” kata Hamdi ketika dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (14/7) siang kemarin. Data DKP NTB, rumput laut merupakan penyumbang utama produksi perikanan budidaya. Produksi rumput laut pada 2015 mencapai 918.021 ton basah, meningkat dibandingan tahun sebelumnya sebanyak 770.374 ton. Kemudian pada 2016 meningkat menjadi 950 ribu ton. Adapun target produksi rumput laut hingga 2018 mencapai 1 juta ton. Selain mengejar target produksi secara kuantitatif, kata Hamdi, pihaknya juga mendorong pengembangan industrialisasi pengolahan rumput laut. Bersambung ke hal 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.