HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
JUMAT, 12 JANUARI 2018
16 HALAMAN NOMOR 252 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
PT BAL Atasi Kesulitan Air Bersih di Trawangan dan Meno Mataram (Suara NTB) Manajemen PT Berkat Air Laut (BAL) meluruskan tudingan sejumlah pihak yang menilai perusahaan PMA itu abal-abal. ‘’Perusahaan kami perusahaan resmi yang diakui pemerintah Indonesia,’’ tandas Humas PT BAL, Arlie Wihodo kepada wartawan di Mataram, Kamis (11/1) kemarin. PT BAL merupakan perusahan legal dibuktikan adanya surat izin operasional berupa SIUP dan TDP serta izin lainnya, dari tahun 2010 hingga sekarang mensuplai air
bersih ke Gili Trawangan dan Meno di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU). Suplai air bersih tersebut sangat membantu, bukan saja untuk pertumbuhan pariwisata di kawasan gili yang sudah mendunia itu. Juga untuk memenuhi air bersih masyarakat setempat. Arlie mengaku, pihaknya tidak mau berpolemik soal proses hukum. Hanya saja dia ingin meluruskan permasalahan yang terjadi di lapangan terkait keberadaan PT BAL. ‘’Kami tidak ingin berpolemik
(Suara NTB/ist)
Humas PT BAL, Arlie Wihodo menunjukkan SIUP dan TDP Perusahaan apalagi intervensi terhadap masalah hukum yang tengah berjalan. Kami hanya memberikan klarifikasi operasional perusahaan,’’ sebutnya. Ditegaskannya, secara legal formal, perusahaan yang berinvestasi di wilayah KLU ini perusahaan yang telah mengantongi semua persyaratan pendirian sebagai perusahaan modal asing yang berlaku di Indonesia. Klarifikasi mengenai bosnya yang terbelit hukum, itu penting mere-
ka sampaikan untuk menepis isu miring yang berkembang belakangan ini. ‘’Banyak isu miring yang ditudingkan oleh oknum kepada perusahaan, salah satunya fitnah kalau perusahaan memberikan fee kepada pejabat, itu sama sekali tidak kami lakukan,’’ tegasnya. Kendati demikian, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang tengah berjalan. Arlie menyebut, pihaknya akan kooperatif dengan semua proses
yang sedang berjalan. Dijelaskan, beroperasinya PT BAL di Gili Trawangan dan Gili Meno jadi solusi dalam mengatasi kesulitan air bersih di kawasan wisata tersebut. Proses desalinasi air laut menjadi air bersih oleh perusahaan sejak 2012 silam, banyak dirasakan manfaatnya oleh pelaku wisata dan masyarakat dua gili. Proses desalinasi air laut menjadi air tawar ini disambut positif dan diapresiasi masyarakat dua gili, pelaku usaha wisata dan Pemda Kabupaten Lombok Utara. Dibuktikan dengan diberikannya kesempatan investasi untuk melakukan proses penyediaan air tawar untuk kebutuhan hotel dan masyarakat lokal di dua gili tersebut. Kata Arlie, permintaan Pemda KLU untuk mengurus izin SIPA yang menjadi kewenangan Pemprov sedang berproses. Dari Pemda KLU izin lain yang berkaitan dengan proses desalinasi ini sudah lengkap. Bersambung ke hal 15
Pilkada 2018
Aktivitas Politik Diproyeksikan Sumbang Pertumbuhan Ekonomi 0,12 Persen
Mataram (Suara NTB) Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB akan terdongkrak sebesar 0,12 persen, karena aktivitas politik tahun ini.
‘’
Para politisi bantu kondisikan untuk meningkatkan kapasitas ekonomi rakyat
Semua indikatorindikator pembentuk pertumbuhan ekonomi, bergerak positif.
Bidik Proyek Alsintan
Firmansyah
Prijono
POLRES Mataram membidik kasus baru, terkait dugaan tindak pidana pada pengadaan alat mesin pertanian (Alsintan) di Kota Mataram. Proyek tahun 2016 itu bersumber dari APBD Provinsi NTB dan dikerjakan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi NTB. ‘’Proyek ini tahun 2016, menjadi bahan penyelidikan awal kami,’’ kata Kapolres Mataram, AKBP Muhammad, SIK, Kamis (11/1) kemarin. Penyelidikan dimulai Desember 2017 lalu. Tim Unit Tipikor Sat Reskrim Polres Mataram sudah turun ke lapangan untuk penyelidikan awal. Saksisaksi sudah diklarifikasi. ‘’Yang sudah diklarifikasi, saksi dari kelompok tani, tapi baru sebagian sudah kita klarifikasi,’’ tambah Kasat Reskrim Polres Mataram, Kiki Firmansyah,SIK. Gambaran disampaikannya, proyek Alsintan itu nilai anggarannya Rp 5,5 miliar untuk sejumlah daerah di NTB, Bersambung ke hal 15
Secara keseluruhan, diproyeksikan ekonomi NTB akan tumbuh cukup baik, antara 5 sampai 6 persen di 2018 ini. ‘’Semua indikator-indikator pembentuk pertumbuhan eko-
nomi, bergerak positif,’’ ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Prijono di Mataram, Kamis (11/1) kemarin. Pertumbuhan 0,12 persen, sharenya terhadap pertum-
TO K O H
Muhammad
buhan ekonomi disebut lumayan besar. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi ini, dengan melihat histori pertumbuhan ekonomi NTB dari beberapa kali pelaksanaan Pilkada. Misalnya pada Pilkada 2008 lalu, dimana Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi terpilih, pertumbuhan Non Profit Rumah Tangga (NPRT) bergerak naik di kisaran 9 persen. Efek ekonominya merata, karena peta kekuatan politik masing-masing calon juga merata. Sementara pada pelaksanaan Pemilu 2014, efek ekonominya cenderung stagnan. Bisa jadi karena TGH. M. Zainul Majdi (TGB) masih menjadi calon terkuat, sehingga tak perlu biaya besar untuk menarik simpati pemilih. ‘’Nah sekarang, kontestan juga merata. Sehingga pergerakan ekonomi diproyeksikan merata,’’ demikian Prijono. Pertumbuhan ekonomi tahun ini, diproyeksikan lebih segar mencapai angka 5 sampai 6 persen, tanpa tambang. Beberapa indikator, Bersambung ke hal 15
Jatah akan Dikurangi, Pemerintah Berencana Gratiskan Raskin
(Suara NTB/dok)
KO M E N TTAA R Target Belum Tercapai DALAM sektor pendidikan, ada dua indikator RPJMD NTB 2013 - 2018 yang belum keluar datanya dari Badan Pusat Statistik (BPS) hingga akhir 2017. Yakni rata-rata lama sekolah usia 25 tahun ke atas dan buta huruf penduduk usia 15 tahun ke atas. Meskipun belum ada data BPS, Pemprov optimis dua indikator RPJMD ini akan mencapai target. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Drs. H. Muh. Suruji mengatakan pihaknya masih menunggu data BPS. Meskipun Pemda punya data, namun data yang diakui sesuai UU adalah datanya BPS. ‘’Angka buta aksara itu dia otomatis berubah. Ketika orang sudah lebih dari 60 tahun (usianya) otomatis keluar (buta aksara). Walaupun dia buta aksara, dia ndak lagi dihitung karena usianya lebih dari 60 tahun,’’ kata Suruji ketika dikonfirmasi di Mataram, kemarin. H. Muh. Suruji Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/kir)
DIGUGAT - Area pembangunan proyek gedung Kantor Bupati Lombok Tengah yang sedang digugat di PTUN. Berita selengkapnya di halaman 15
Mataram (Suara NTB) Pemerintah pusat berencana menggratiskan beras sejahtera untuk masyarakat miskin. Artinya, masyarakat miskin tak perlu lagi menebus raskin. Tetapi, jatah untuk masing-masing keluarga penerima manfaat akan dikurangi, dari 15 Kg menjadi 10 Kg per bulan. Kepala Dinas Sosial NTB, H. Ahsanul Khalik, S. Sos, MH menyatakan, informasi mengenai penggratisan raskin bagi masyarakat kurang mampu ini baru diperoleh secara lisan dari pusat. ‘’Informasi lisan kita dapat dari pusat, rastra akan digratiskan akan tetapi jatah masing masing penerima manfaat dikurangi dari 15 kg menjadi 10 kg. Tapi surat resminya saya belum terima,’’ kata Khalik dikonfirmasi Suara NTB, Kamis (11/1) siang. Jika raskin/rastra digratiskan, Bersambung ke hal 15
Pengawasan OPD Lemah
Dua Oknum ASN Pemprov Tak Masuk Kerja Selama Setahun Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB gencar mengawasi tingkat kedisiplinan Aparatur Sipil Negara (ASN). Bahkan ada belasan ASN yang dipecat sejak beberapa tahun terakhir. Namun, masih ada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang lemah dalam melakukan pengawasan kedisiplinan pegawai. Kepala Bidang Pengembangan dan Pengendalian Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Raisah, SE, MM mengatakan pada 2017 lalu, pihaknya menemukan dua ASN yang tidak masuk kerja selama setahun. Terhadap dua ASN ini, Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi telah memecat ASN bersangkutan.
‘’Ada seorang dokter yang tidak pernah masuk selama satu tahun, kita berhentikan. Dia ditugaskan di Rumah Sakit Manambai Abdul Kadir Sumbawa, tapi tak pernah melaksanakan tugas selama satu tahun,’’ kata Raisah ketika dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, kemarin. Oknum dokter tersebut diketahui oleh BKD tidak pernah masuk kerja selama setahun setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak). Mengetahui hal tersebut, BKD kemudian membuat telaahan staf kepada gubernur. ‘’Pak Gubernur juga setuju, dia harus diberhentikan,’’ ujarnya. Selain itu, ada seorang ASN Dinas Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (LHK) NTB yang ditugaskan pada salah satu Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH). Oknum ASN ini telah dihukum pidana selama 3,5 tahun sejak 2016. Namun, BKD baru mengetahuinya setelah sidak ke lapangan. ‘’Kita sudah panggil Kepala KPH. Informasi itu kita tahu setelah turun ke lapangan mengadakan sidak. Itu kita berhentikan dengan tidak hormat salah satu pegawai di KPH, SK sudah turun,’’ jelas Raisah. Karena kena hukuman pidana selama 3 tahun enam bulan maka oknum ASN bersangkutan telah diberhentikan dengan tidak hormat. Raisah mengungkapkan, BKD mengetahui ASN tersebut te-
lah dihukum penjara ketika melakukan sidak pada September 2017 lalu. Artinya, sebelum oknum ASN tersebut diketahui tidak pernah masuk kerja, dia masih tetap menerima gaji dari negara. Sehingga daerah sangat dirugikan. ‘’Kalau misalnya dari Januari tak dibayarkan gajinya sampai sekitar Agustus-September kita sidak, gajinya tetap dibayar penuh. Padahal dia sejak 2016 sudah ditahan,’’ terangnya. Untuk itu, OPD terkait diminta untuk memperketat pengawasan terhadap pegawainya. Pasalnya, BKD tidak mungkin selalu mengawasi sampai ke tingkat bawah. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/dok)
Raisah