HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SABTU, 9 DESEMBER 2017
16 HALAMAN NOMOR 224 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Gubernur TGB Kecam dan Tolak Keras Sikap Donald Trump GUBERNUR NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi, dalam kajiannya usai menunaikan Salat Jumat (8/12) di Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center, NTB mengecam dan menolak keras pernyataan serta sikap zalim Presiden AS, Donal Trump yang mengakui dan mendukung penuh pemindahan ibukota Israel dari Tel Aviv ke Yerussalem. Di hadapan ribuan jamaah yang hadir, Tuan Guru Bajang (TGB) sapaan akrabnya menjelaskan, apa yang dilakukan oleh Trump ini, tak hanya melukai hati miliaran umat Islam di seluruh dunia. Tapi juga telah bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB
Nomor 478, tanggal 20 Agustus 1980. Isinya, mengesahkan Yerussalem sebagai Ibu Kota Israel adalah suatu pelanggaran hukum internasional. ‘’Ini adalah kezaliman yang tidak bisa dibiarkan,” ujarnya. Oleh karenanya, Gubernur TGB mengajak seluruh umat Islam untuk terus membantu perjuangan saudarasaudara yang ada di Palestina sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. TGB juga menjelaskan kenapa umat Islam harus menolak dan mengecam keras pernyataan dan sikap zalim Trump tersebut? Jawabnya menurut TGB karena Palestina merupakan tempat mulia umat Islam dan dimuliakan oleh Allah
SWT. ‘’Yakni, pertama: di dalam Palestina terdapat tempat suci ketiga umat Islam yaitu AlAqsa yang harus kita bela. Sekitar 16 bulan lamanya Al-Aqsa menjadi kiblat umat Islam sebelum dipindah menghadap ke Ka’bah.’’ Kedua: Palestina merupakan tempatnya para nabi mulia yang diutus oleh Allah SWT. Bersambung ke hal 15
TGH.M.Zainul Majdi (Suara NTB/ist)
”Deadlock”, DPRD Dompu Minta Pemprov Ambil Alih Pembahasan RAPBD 2018 Mataram (Suara NTB) – Pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) Dompu tahun 2018 antara eksekutif dan legislatif mengalami deadlock. APBD Dompu yang se-
harusnya ditetapkan pada 30 November lalu, hingga saat ini belum ada kejelasan. Untuk itu, DPRD Dompu meminta Pemprov NTB untuk mengambil alih pembahasan APBD 2018. Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Dompu, Yuliadin,
S. Sos usai pertemuan dengan Pemprov NTB di Ruang Rapat Sekda NTB, Jumat (8/12) siang. Yuliadin menjelaskan, proses pembahasan APBD Dompu 2018 mengalami keterlambatan dari eksekutif. Bersambung ke hal 15
Perolehan DIPA Tak Sesuai Harapan
Kemenkeu Ingatkan Pemda Disiplin Belanjakan Anggaran Mataram (Suara NTB) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang diperoleh Pemprov NTB pada tahun 2018 meningkat sedikit dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan dana transfer daerah dan dana desa (TKDD) yang mengalir ke NTB meningkat. Namun, peningkatan dana transfer tersebut khususnya bagi provinsi tak sesuai dengan harapan atau asumsi yang direncanakan dalam RAPBD 2018.
TO K O H
TAK DIMANFAATKAN - Kantor PT. LTB tidak dimanfaatkan. Untuk sementara, kantor ini dijadikan Sekretariat P2TP2A Loteng.
Tak Perlu Tender PEMERINTAH pusat mendorong penggunaan dana desa untuk padat karya mulai 2018 mendatang. Sehingga proyekproyek yang berasal dari dana desa tidak perlu lewat tender atau lelang meskipun nilainya di atas Rp 200 juta. “Presiden mengamanatkan supaya nanti penggunaan dana desa itu benar-benar dilakukan seefektif mungkin. Yaitu jangan lagi pembangunan di desa itu harus dikontrakkan dengan kontraktor tertentu. Itu tidak perlu lagi,” kata Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB, Taukhid, SE, M.Sc.IB, MBA ketika dikonfirmasiSuara NTB di Kantor Gubernur, Jumat (8/12) siang. Taukhid mengatakan, jika ada proyek atau kegiatan yang berasal dari dana desa dengan pagu di atas Rp 200 juta tidak perlu dikontrakkan atau lewat tender. Bersambung Taukhid ke hal 15
KO M E N TTAA R
Harapan yang tidak sampai tersbeut menyebabkan Pemprov melakukan penyesuaianpenyesuaian belanja dalam APBD 2018. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melalui Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) NTB
mengingatkan, seluruh Pemda di NTB jangan hanya mengeluh soal minimnya dana transfer tahun depan. Justru yang lebih penting, pemda diingatkan untuk disiplin dalam membelanjakan anggaran. Bersambung ke hal 15
Direksi Tersangka, Pemkab Loteng Ambil Alih PT. LTB Praya (Suara NTB) Keberlanjutan usaha PT. Lombok Tengah Bersatu (LTB) saat ini masih terkantung-kantung. Pasca kasus hukum yang menyeret jajaran direksi perusahaan daerah yang baru terben-
tuk pada tahun 2013 lalu tersebut, kegiatan usaha perusahaan plat merah milik Pemkab Loteng itu kini terhenti total. Namun demikian, Pemkab Loteng menegaskan tidak akan menutup atau membekukan PT. LTB. Justru Pemkab Loteng akan segera menunjuk jajaran direksi yang baru. Guna menggantikan posisi jajaran direksi sebelumnya yang saat ini tengah berurusan dengan aparat penegak hukum. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
Dompu dan Lobar Terancam Sanksi (Suara NTB/kir)
Simbol Persatuan, Bendera Pataka NTB Diarak dari Bima
(Suara NTB/nas)
Mataram (Suara NTB) Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi yang diwakili Sekda, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D menyerahkan bendera pataka lambang NTB kepada Bupati Bima, Hj. Indah Damayanti Putri yang diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. H. Muhammad Ikhsan, M.Pd, Jumat (8/12) pagi kemarin. Penyerahan bemdera pataka lambang NTB itu dilaksanakan melalui upacara resmi di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB yang dihadiri pimpinan OPD dan inL. Dirjaharta stansi ver-
tikal, TNI dan Polri. Dengan penyerahan itu, maka bendera pataka lambang NTB akan mulai diarak dari Kabupaten Bima ke seluruh kabupaten/kota di NTB yang akan berakhir di Kota Mataram. Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D yang dikonfirmasi , kirab pataka lambang NTB merupakan simbol persatuan. ‘’Untuk mengingatkan warga dan masyarakat bahwa kita masih punya Provinsi NTB dan bagian dari NKRI. Dengan kirab pataka itu sebagai pengingat untuk kita tetap menyadari dan mempertahankan NTB. Bersambung ke hal 15 Sekda NTB, H. Rosiady H. Sayuti saat menyerahkan bendera pataka lambang NTB kepada Bupati Bima yang diwakili Asisten I Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Bima.
(Suara NTB/nas)
H. Supran
(Suara NTB/nas)
DUA kabupaten di NTB tak mampu menetapkan APBD 2018 tepat waktu, yakni maksimal 30 November lalu. Dua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Dompu dan Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Akibatnya, Dompu dan Lobar terancam kena sanksi dari Gubernur NTB atas keterlambatan dalam penetapan APBD 2018. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) NTB, Bersambung ke hal 15