Edisi 08 Agustus 2017 | Suara NTB

Page 1

HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com

SUARA NTB

16 HALAMAN NOMOR 124 TAHUN KE 13

E-mail: hariansuarantb@gmail.com

SELASA, 8 AGUSTUS 2017

TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257

Pengemban Pengamal Pancasila

(Suara NTB/ars)

TEMBAKAU VIRGINIA Petani Lombok mulai memasuki musim tanam tembakau. Di beberapa wilayah bahkan sudah ada panen. Kualitas tembakau Virginia untuk sementara ini jauh di bawah harapan, melihat daun kering hasil pengovenan masih berwarna cokelat dan hijau. Persoalannya karena anomali cuaca. Selain soal kualitas, belum ada kepastian harga dari perusahaan mitra. Petani tembakau cukup dilematis. Dalam foto beberapa buruh sedang melakukan sortir daun tembakau kering untuk dijual ke perusahaan. (Suara NTB/bul)

Evaluasi Serapan APBD 2017

Pemprov Segera Gelar Rakor Sikapi Ancaman Pemotongan DAU

Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB akan segera melakukan evaluasi terhadap serapan atau realisasi belanja APBD 2017. Hal ini untuk menyikapi ancaman pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) yang akan dilakukan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) jika realisasi belanja masih di bawah dana transfer yang telah dikirim ke daerah.

TO K O H

Abaikan Proses Hukum PEMPROV NTB disarankan mengabaikan upaya hukum banding yang dilakukan kubu ahli waris lahan Politeknik Pariwisata (Poltekpar) di Lombok Tengah. Lahan itu sah milik Pemprov sehingga tidak ada hambatan untuk membangun sesuai rencana. Penjelasan ini pernah disampaikan Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) Kejati NTB kepada pihak Pemprov NTB. Ini sebagai upaya meyakinkan bahwa posisi Pemprov sebagai pemilik lahan, punya hak untuk membangun. ‘’Untuk membangun sah sah saja. Kalau ada yang tidak setuju ya itu biasa ,’’ Brsambung ke hal 15 Hendrik Selalau

‘’Saya mau izin ke Pak Gubernur untuk menggelar rakor, melakukan evaluasi. Saya mau izin ke Pak Gubernur dulu,” kata Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M.Sc, Ph.D ketika dikonfirmasi Suara NTB, Senin (7/8) siang kemarin. Ditanya kapan Pemprov akan melakukan rakor evaluasi penyerapan anggaran tersebut, Sekda belum bisa memastikan. Ia mengatakan akan melaporkan dulu ke gubernur terkait dengan hal ini. Bersambung ke hal 15

BTL Keuangan

BTL Fisik

BL Keuangan

BL Fisik

Total Keuangan

Total Fisik

Realisasi Fisik

(Sumber : emonev Biro APP dan LPBJP Setda NTB)

Realisasi belanja Pemprov NTB hingga 31 Juli 2017

persen, masyarakat pinggir hutan 0,83 persen dan sektor lainnya 28,76 persen. Untuk mengentaskan kemiskinan di sektor pertanian, Pemprov NTB melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) sesuai dengan tupoksi terus menggenjot Nilai Tukar Petani (NTP) dan produksi tan-

aman (provitas). Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M.Si Yang dikonfirmasi Suara NTB di Mataram, Bersambung ke hal 15

Bulog Diminta Serap 40 Ribu Ton Beras Petani NTB (Suara NTB/dok)

Rencana Keuangan

Progres (%)

Separuh Masyarakat Miskin di NTB adalah Petani Mataram (Suara NTB) – Data yang dikeluarkan Pemprov NTB menunjukkan, sekitar 51,94 persen petani yang miskin dari total jumlah masyarakat miskin 786.580 orang atau 16,02 persen pada posisi September 2016. Kemudian buruh dari berbagai sektor 11,46 persen, nelayan 3,01

Realisasi Keuangan Rencana Fisik

Mataram (Suara NTB) – Pemerintah pusat memberikan target baru penyerapan beras petani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Divre NTB sebesar 40 ribu ton. Sebelumnya, Bulog diberikan target oleh pusat untuk menyerap beras petani di NTB sebanyak 180 ribu ton. Bulog Divre NTB telah menyerap sebesar 43 persen atau sekitar 60 ribu ton beras petani. Namun, target sebelumnya ini sudah dinolkan oleh pemerintah pusat. Bulog Divre NTB diberikan target baru untuk menyerap 40 ribu ton beras petani di NTB. ‘’Hari ini, Bulog NTB diminta 40 ribu ton. Target 180 ribu ton yang dulu awalnya untuk beras itu sudah nol, seluruh Indonesia dinolkan, target baru sekarang,” Bersambung ke hal 15

Husnul Fauzi

BPKPAudit Pembobolan Rp 1,2 Miliar BPD Syariah Dompu Mataram (Suara NTB) Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) kini sedang berkoordinasi dengan Polres Dompu terkait audit kasus dugaan korupsi perbankan. Dalam waktu dekat, audit investigasi itu terkait pembobolan Bank Pembangunan Daerah (BPD) atau Bank NTB Cabang Dompu. ‘’Ini termasuk kasus baru yang akan kami audit nanti. Sudah ada koordinasi dengan Polres Dompu,’’ kata Kepala BPKP NTB, Dr. Ayi Riyanto, AK,M.Si, CA,CPMA melalui Korwas Investigasi Ngatno, SE, Senin (7/8). Kasus yang dikoordinasikan untuk dilakukan audit itu terkait pembobolan Bank NTB senilai Rp 1,2 miliar. Diduga pelaku utamanya F, karyawan setempat. Menurut Ngatno, setelah melalui ekspose bersama, ditindaklanjuti dengan dibentuknya tim audit investigasi yang akan bekerjasama dengan penyidik Sat Reskrim Polres Dompu. ‘’Tim nanti akan turun ke Dompu untuk audit investigasi kasus ini,” kata Ngatno, namun enggan menyebut waktu turunnya tim. Kasus ini mencuat sejak 2015 lalu. F diduga menjalankan modus memanfaatkan pelunasan kredit nasabah. Ketika dilakukan pelunasan, pelaku tidak mencatatkan dalam kas bank. Modus kedua pada pengajuan kredit. Pelaku F terindikasi mencatut nama keluarganya dan orang lain sebagai pengajuan kredit. Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/dok)

Nasib Dua Bayi yang Dibuang di KLU

Polisi Lacak Ibu Kandungnya, Orang Tua Asuh Antre Ingin Adopsi Dua orang bayi yang dibuang orang tuanya di wilayah Lombok Utara, saat ini dalam keadaan sehat. Keduanya dirawat terpisah, masing-masing di Puskesmas Gangga dan Ruang NICU RSUD Tanjung. BAYI yang dirawat di Puskesmas Gangga, berjenis kelamin perempuan. Bayi ini ditemukan oleh Rasinudin (45) - petani asal Dusun Beriri Jarak, Desa Samik Bangkol, Kecamatan Gangga. Sedangkan bayi yang dirawat di RSUD Tanjung, berjenis kelamin laki-laki, ditemukan di jalur Pusuk oleh warga asal Kota Mataram saat sedang melintas. Kedua bayi tersebut saat ini masih

dalam perawatan meski menurut penjelasan tim medis, keduanya sudah diperbolehkan pulang. Menurut penjelasan Bidan Puskesmas Gangga, Aulia, bayi perempuan yang dirawatnya dalam keadaan sehat. Saat ini beratnya 2.900 gram, lingkar kepala, 32 cm, lingkar dada, 31 cm dan panjang, 50 Cm. ‘’Sejak dibawa pada Jumat lalu, keadaan bayi sudah baik. Pada hari Sabtu itu sudah boleh pulang. Cuma kami masih menunggu dari Dinsos dan Panti Asuhan Paramita untuk serah terima,’’ kata Aulia di temui koran ini, Senin (7/8). Bersambung ke hal 15

(Suara NTB/ari)

BAYI MALANG - Dua bayi malang yang ditemukan di KLU. Nurni, calon orang tua asuh saat menggendong bayi perempuan (kiri). Sementara bayi laki-laki di RSUD Tanjung masih dirawat dalam inkubator


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Edisi 08 Agustus 2017 | Suara NTB by e-Paper KMB - Issuu