HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com
E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SELASA, 6 FEBRUARI 2018
Pengemban Pengamal Pancasila
16 HALAMAN NOMOR 273 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Mampu Bersaing dengan Rumah Sakit Lain
RSUD Tripat Gerung Targetkan Naik Kelas Giri Menang (Suara NTB) Direktur RSUD Patut Patuh Patju (Tripat) Gerung, drg. Arbain Ishaq secara resmi menerima Sertifikat Akreditasi dari Ketua Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) DR. dr. Sutomo di Epiwalk Jakarta, Senin (5/2)
kemarin. Penyerahan dilakukan setelah sebelumnya RSUD Tripat ditetapkan menjadi Rumah Sakit Terakreditasi Paripurna dengan raihan bintang lima awal Januari lalu. Dengan diperolehnya piagam paripurna tersebut, Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PIAGAM PARIPURNA - Dirut RSUD Tipat drg. Arbain Ishak saat menerima piagam paripurna untuk RSUD Tripat.
(Suara NTB/ist)
H Fauzan Khalid
Ekonomi NTB Melaju 7,10 Persen Tanpa Tambang Mataram (Suara NTB) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB memuji pertumbuhan ekonomi NTB yang naik cukup signifikan. Pertumbuhan ekonomi NTB melaju 7,10 persen pada triwulan IV 2017, tanpa tambang. Biasanya, pertumbuhan ekonomi NTB tanpa tambang hanya tumbuh 5 persen setiap triwulan.
(Suara NTB/bul)
SIGNIFIKAN - Rilis resmi pertumbuhan ekonomi NTB kemarin di BPS NTB. BPS memuji pertumbuhan ekonomi NTB yang cukup signifikan.
TO K O H Tunggu Pengaduan Masyarakat
Darmowijoyo
PIHAK Kejati NTB belum memantau penuh dugaan aliran dana ke sejumlah pejabat, termasuk ke Tim Pengawalan, Pengamanan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) dalam kasus Pasar Brang Bara, Sumbawa Besar. Aliran dana ke oknum jaksa juga belum diproses karena masih menunggu pengaduan resmi. ‘’Saya baru dengar itu (dugaan aliran dana ke TP4D). Dan sampai saat ini kita belum menerima laporan soal itu,” kata Asisten Bidang Pengawasan (Aswas) Kejati NTB, Darmowijoyo, SH menjawab Suara NTB, Senin (5/2). Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
KO M E N TTAA R
Jagung Gagal Panen DINAS Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB mencatat, areal tanaman jagung yang gagal panen akibat diterjang angin kencang belum lama ini sekitar 1.700 hektare. Areal tanam jagung yang rusak diterjang angin kencang itu tersebar di Pulau Lombok dan Sumbawa. ‘’1.700 hektare yang rusak,’’ kata Kepala Distanbun NTB, Ir. Husnul Fauzi, M. Si dikonfirmasi Suara NTB, Senin (5/2) siang di Kantor Gubernur. Ia mengatakan, jumlah areal yang gagal panen akibat diterjang angin kencang tersebut berdasarkan laporan yang diterima dari Balai Proteksi Tanaman Pangan (BPTP). Ia menjelaskan, BPTP bertugas mendata tanaman pangan yang rusak akibat bencana maupun hama penyakit di daerah ini. Bersambung Husnul Fauzi ke hal 15 (Suara NTB/dok)
‘’Tanpa tambang, pada triwulan IV 2017, ekonomi NTB tumbuh 7,10 persen. Cukup bagus. Bukan karena diakhir masa pemerintahan TGB (Gubernur NTB, Dr.TGH.M.Zainul Majdi). BPS tidak bisa diintervensi oleh siapapun, termasuk Pak Gubernur,’’ kata Kepala BPS Provinsi NTB, Endang Tri Wahyuningsih dalam rilis, Senin (3/2) kemarin. Sumber pertumbuhan ekonomi utama menurut lapangan usaha, diantaranya pertanian paling tinggi. Konstribus-
inya sampai 1,37 poin, menyusul perdagangan sebesar 1,02 poin. Selanjutnya, konstruksi 0,68 poin, transportasi 0,45 poin, jasa keuangan 0,30 poi. Kemudian jasa pendidikan 0,26 poin dan pertambangan minus 5,15 poin. Dalam rilis resmi kemarin, hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Wahyu Hidayat, Kakanwil Ditjen Perbendaharaan, Taukhid, Kepala Dinas Kominfotik, Tri Budiprayitno, Kepala Biro Perekonomian Setda NTB,
Ahmad Nur Aulia, Kepala Biro Humas Setda NTB, H.Irnadi Kusuma dan pejabat lainnya. Endang memaparkan secara umum, kondisi perekonomian NTB berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku triwulan IV-2017 yang mencapai Rp 31,19 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 23,26 triliun. Sehingga PDRB tahun 2017 menjadi Rp 123,9 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp 94,6 triliun atas dasar harga konstan. Bersambung ke hal 15
Pembangunan Global Hub Kayangan Semakin Terang Mataram (Suara NTB) Lokasi pembangunan mega proyek Global Hub Kayangan Lombok Utara telah memperoleh rekomendasi dari Dirjen Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR). Artinya, pembangunan mega proyek tersebut semakin terang. ‘’Yang saya tahu, begitu. Sudah ada rekomendasi dari Dirjen Tata Ruang,’’ kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) NTB, Ir. Wedha Magma Ardhi, M. TP ketika dikonfirmasi Suara NTB, Senin (5/2) siang. Dengan keluarnya rekomendasi mengenai pemanfaatan tata ruang, maka pengelola dalam hal ini PT. Bandar Kayangan Internasional akan menyelesaikan persoalan lahan. Termasuk mengenai Detailed Engineering Design (DED) pada lahan seluas 7.000 hektare tersebut. Ia mengatakan masterplan pembangunan Bandar Kayangan sudah ada. Begitu juga mengenai delineasi kawasan. Untuk memulai pembangunan di kawasan seluas 7.000 hektare tersebut, tentunya kata Ardhi ada persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Dengan keluarnya rekomendasi dari Kementerian ATR tersebut, maka izin lokasi sudah dapat dikeluarkan. Yang belum jelas, kata Ardhi, jalan yang ada saat ini apakah akan masuk dalam kawasan Global Hub Bandar Kayangan atau tidak. Jika ada di dalam kawasan maka statusnya harus di-clear-kan. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
PUSAT BISNIS - Rencana pembangunan pusat bisnis dengan transportasi publik massal di Kawasan Global Hub Kayangan Lombok Utara.
Ahyar Sambangi Tokoh Hindu, Mori ’’Blusukan’’ ke Bima Mataram (Suara NTB) TGH. Ahyar Abduh yang juga Bakal Calon Gubernur Provinsi NTB menyambangi 300 umat Hindu dan para tokoh Hindu yang bertempat di Banjar Dadia, Pura Karang Medain, Kota Mataram, tentang betapa pentingnya menciptakan NTB yang toleran. Pertemuan Ahyar bersama para tokoh Hindu itu digelar dalam acara bertajuk “Simakrama TGH. Ahyar Abduh bersama Semeton Umat se-Darma”, Minggu, (4/2). Acara tersebut dihadiri sekitar 300 orang, termasuk para tokoh umat Hindu di Banjar Dadia, Karang Medain. Pertemuan itu digelar Ahyar dalam rangka menciptakan NTB yang cinta akan keberagaman dan cinta akan perdamaian sesama pemeluk agama. Ahyar menjelaskan, untuk menciptakan NTB yang toleran, masyarakat harus mengedepankan rasa kasih dan rasa saling menghargai antar sesama. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ist)
MENYAPA - Bakal Calon Gubernur NTB, TGH. Ahyar Abduh saat menyapa umat Hindu dan para tokoh Hindu di Banjar Dadia, Karang Medain, Kota Mataram, Minggu (4/2).
Pemprov Kurangi 3.903 Usulan Formasi CPNS 2018 Mataram (Suara NTB) Pemprov NTB mengurangi jumlah usulan CPNS 2018 ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) sebanyak 3.903 formasi. Pada 2017 lalu, Pemprov mengusulkan 4.603 formasi. Namun dengan adanya persyaratan belanja aparatur harus kurang dari 50 persen, maka Pemprov hanya mengusulkan 700 formasi. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTB, Drs. H. Fathurahman, M. Si yang dikonfirmasi Suara NTB, Senin (5/2) siang mengatakan rasio belanja aparatur/pegawai dengan jumlah usulan 700 formasi menjadi 39,28 persen. “Kita tak berani terlalu melebihi dari rasio belanja pegawai yang kita miliki.
700 usulan formasi yang kita kirim ke pusat, secara resmi kemarin. Terdiri dari tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan tenaga teknis,” terang Fathurahman. Ia menjelaskan, dengan usulan sebanyak 700 formasi tersebut maka biaya yang akan dikeluarkan mulai dari gaji sampai Diklat Prajabatan sebesar Rp 42,9 miliar lebih. Sehingga, total rasio belanja pegawai dengan tambahan 700 formasi tersebut menjadi 39,28 persen dan belanja publik 69,72 persen. Dari keadaan saat ini rasi belanja pegawai sebesar 29,47 persen dan belanja publik 70,53 persen. Pada 2017 lalu, Pemprov NTB mengusulkan sebanyak 4.603 formasi CPNS ke Kementerian PANRB. Bersambung ke hal 15