HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK Rp.85.000 SUMBAWA Rp.90.000 ECERAN Rp 5.000 Online :http://www.suarantb.com E-mail: suarantbnews@gmail.com
SUARA NTB
SABTU, 2 DESEMBER 2017
16 HALAMAN NOMOR 218 TAHUN KE 13
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
Pengemban Pengamal Pancasila
Terkait Bibit Bawang Sembalun
Kepala Balai Benih Diklarifikasi Polda NTB (Suara NTB/ars)
Mataram (Suara NTB) Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Pertanian (BPSB-P) Provinsi NTB H. Wardi dipanggil penyidik Polda NTB, Selasa (28/11) lalu. Ia diklarifikasi soal bibit bawang putih yang ditanam warga di Sembalun, Lombok Timur (Lotim).
Boyke Karel Wattimena
‘’Saya ditanya penyidik soal teknis dan aturan tentang benih,” kata Wardi dikonfirmasi Suara NTB, Jumat (1/ 12) sore. Sepanjang beberapa hal yang dike-
tahuinya, dijelaskan Wardi kepada penyidik Subdit I Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda NTB yang memanggilnya. Seperti aturan masuknya bibit apapun, termasuk bawang putih. Kemudian
bagaimana proses sertifikasi tanaman yang sudah dipanen dan akan dijadikan benih. ‘’Kalau soal aturan, saya jelaskan semua. Tapi soal kewenangan, saya sama sekali tidak punya kewenangan soal bawang putih itu. Karena statusnya ndak jelas, bukan bibit tapi bawang konsumsi,’’ jelasnya. Sehingga ketika ditanya hasil pantauannya, menurutnya ia tidak punya kewenangan sejauh itu. Kalau pun turun, itu karena perintah Dirjen
Hortikultura Kementerian Pertanian RI yang memintanya mengecek langsung. Karena bawang tersebut bukan bibit tapi jenis bawang konsumsi yang ditanam petani. Memang diakuinya sempat disinggung soal proses sertifikasi benih bawang yang diimpor dari Taiwan itu. Tapi dia menegaskan sejak awal, tidak akan mengeluarkan sertifikat dengan alasan tidak jelas varietasnya. ‘’Begini, ibarat kita buat KK. Kalau akta kelahirannya tidak
jelas, ndak bisa dong,’’ tegasnya. Kewenangannya dalam masalah impor dan penanaman bawang putih Sembalun ini akan ada jika varietasnya adalah benih tertentu. Setelah ditanam kemudian dijadikan benih lagi. Maka akan ada proses pengujian sehingga dikeluarkan sertifikasi. Kasubdit I Industri dan Perdagangan Ditreskrimsus Polda NTB, AKBP Boyke Karel Wattimena, SIK sebelumnya menjelaskan, benih bawang putih yang ditanam
di Sembalun Lotim ditelisik pihaknya. Sejumlah pihak terkait, seperti BPSB-P Provinsi NTB, Balai Karantina, rekanan pengimpor PT. KTS, kelompok tani akan dipanggil untuk diklarifkasi, termasuk Dinas Pertanian Lotim. ‘’Semua pihak yang terkait dengan impor dan proses penanaman bibit ini kita panggil,’’ ujarnya. Dalam waktu dekat, tim yang dibentuk untuk mengusut bibit yang diduga tidak sesuai spesifikasi ini akan melakukan cek ke lapangan. (ars)
BAWANG PUTIH - Aktivitas budidaya tanaman bawang putih yang berhasil.
TO K O H Berkah bagi NTB
H. Muh. Amin
WAKIL Gubernur (Wagub) NTB, H. Muh. Amin, SH., M.Si., mengajak organisasi Islam, khususnya Hidayatullah terus membimbing umat menuju pengamalan ajaran Islam secara kaffah, sesuai dengan perintah Allah dan rasul-Nya. Hal ini menurut Wagub penting dilakukan, mengingat saat ini umat membutuhkan bimbingan dan pembinaan dari seluruh komponen guna menghindarkan umat dari kekeliruan menafsirkan ajaran Islam. Sehingga, ajaran ajaran yang mengarah pada tindakan radikalisme di tengah masyarakat dapat dihindari. Bersambung ke hal 15
KO M E N TTAA R Diekspor ke Amerika SALAH satu investor, PT. Bali Seafood Internasional membangun pabrik pengolahan ikan di Teluk Santong, Kabupaten Sumbawa. Perusahaan ini akan membeli ikanikan tangkapan nelayan kemudian akan diekspor ke Amerika Serikat (AS). ‘’Sejak akhir November mulai beroperasi. Dia menampung ikan dari hasil tangkapan nelayan. Ikanikan kualitas ekspor. Nanti akan diekspor ke Amerika,’’ ujar Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) NTB, Ir. Lalu Hamdi, M. Si Bersambung ke hal 15
Selong (Suara NTB) Importir bawang putih mengklaim, proyek penanaman bawang putih seluas 78 hektar di Sembalun sebagian besar berhasil. Disebutkan, 70 persen dari 500 orang petani yang terlibat dalam proyek penanaman bibit bawang putih impor asal Taiwan tersebut hasil panennya bagus. Hal ini dijelaskan Koordinator Lapangan PT Karya Tani Semesta (KTS), Yadian, Kamis (30/11) di Selong. ‘’Kita mau luruskan juga bahwa bawang putih yang ditanam itu bukanlah dari Cina, tapi dari Taiwan,’’ terang Yadi. Disebutkan 70 persen berhasil, 10 persen rusak dan sisanya masih belum panen.
Diliriknya kasus bawang putih impor ini oleh aparat kepolisian tidak dipersoalkannya. Importir mempersilakan aparat penegak hukum untuk mengusut hal tersebut. Karena menjadi tugas dan wewenangnya. ‘’Kita persilakan karena itu kan kewenangannya,’’ katanya. Dijelaskan bahwa bawang putih yang ditanam i Sembalun itu, bibit Taiwan ini tidaklah benar jika disebut mengandung virus dan tidak akan berumbi bagus. Bawang putih Taiwan itu sudah lolos proses karantina. Tidak melalui karantina Mataram karena importir ini memasukkan barangnya via Karantina Surabaya,
Jawa Timur. Keyakinannya, ketika sudah lolos proses karantina maka tidak ada kekhawatiran soal budidaya. Sebagian besar petani Sembalun sangat senang. Katanya, kehadiran importir turut menanam bawang putih di Sembalun itu semata karena melaksanakan ketentuan pemerintah. Yakni menanam 5 persen dari kuota impornya. Bersambung ke hal 15
42 Maskapai Batalkan Penerbangan Mataram (Suara NTB) Operasional Lombok International Airport (LIA) kembali dibuka Jumat (1/12), setelah Kamis (30/11) malam sebelumnya sempat ditutup akibat gangguan abu vulkanik Gunung Agung, Karangasem, Bali. Meski telah dibuka, namun 42 maskapai membatalkan penerbangannya. Dari 42 flight yang dibatalkan tersebut, dua diantaranya penerbangan internasional, selebihnya rute domestik. Pembatalan terjadi, baik keberangkatan dari dan ke luar LIA. ‘’Ada 42 filght yang cancel. Soal flight cancel, ada beberapa kondisi sejak awal yang dipertimbangkan maskapai. Mungkin karena mereka juga melakukan kajian internal sehingga dengan berbagai pertimbangan tidak flight,’’ kata General Manager (GM) Angkasa Pura I I Gusti Ngurah Ardita di media center LIA, Jumat (1/12) kemarin. Operasional bandara sebenarnya sudah dibuka kemarin, mulai pukul 08.50 Wita. Seh-
(Suara NTBa/ars)
PENUMPANG - Calon penumpang pesawat menuju pintu keberangkatan LIA. ingga kegiatan penerbangan sudah bisa berjalan. Sebagian maskapai memanfaatkan jadwal yang sudah ditetapkan manajemen bandara. Seperti penerbangan dari Ujung Pandang dan kedatangan dari Bima. Sedangkan yang berangkat, pesawat menuju Surabaya, Jakarta dan Bima. Na-
mun di sisi lain, sebagian besar memilih tidak terbang atau memutuskan tidak mendarat di LIA. ‘’Mungkin airline yang melakukan cancel karena melihat perkembangan sejak malam kemarin (penutupan),’’ jelasnya. Bersambung ke hal 15
Yadian
Ditetapkan dengan Syarat, APBD NTB 2018 Defisit Rp 25 Miliar Mataram (Suara NTB) Setelah melalui pembahasan yang cukup alot di tingkat komisi, APBD NTB 2018 akhirnya ditetapkan DPRD NTB, Kamis (30/11) malam sebesar Rp 5,255 triliun. Penetapan APBD NTB 2018 oleh DPRD NTB dilakukan dengan syarat. Komisi IV DPRD NTB yang membidangi infrastruktur, menjadi juru kunci penetapan APBD 2018. Komisi IV dapat menyetujui penetapan APBD NTB 2018 jika eksekutif dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mau membeli alat berat senilai Rp 3 miliar untuk ditempatkan di Balai Jalan Pulau Sumbawa. ‘’Hasil rapat klinis antara Komisi IV dan Dinas PU yang dihadiri oleh Kepala Bappeda terhadap permintaan Komisi IV agar Dinas PU membeli alat berat senilai Rp 3 miliar untuk di tempatkan di Pulau Sumbawa. Dan sudah sama-sama disepakati maka pimpinan sidang memerintahkan kepada dinas terkait untuk memenuhi kesepakatan tersebut,’’ kata Wakil Ketua DPRD NTB, Mori Hanafi, SE, M. Comm yang menjadi pimpinan sidang paripurna, Kamis (30/11) malam. Mori menyebutkan, APBD NTB 2018 ditetapkan sebesar Rp 5,255 triliun lebih. Terjadi defisit anggaran sebesar Rp 25 miliar lebih. Ia merincikan, APBD NTB 2018 terdiri dari pendapatan daerah sebesar Rp 5,230 triliun. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB)/dok
Molor, Proyek Terminal Haji LIA Lalu Hamdi
Mataram (Suara NTB) Pengerjaan proyek Terminal Haji Lombok International Airport (LIA), Lombok Tengah dipastikan molor. Sejumlah kendala dihadapi kontraktor pelaksana, seperti cuaca dan gangguan dari oknum warga. Pelaksana pun meminta perpanjangan waktu. Sesuai kontrak, batas waktu pengerjaan per 28 November 2017. Akibat banyak kendala itu, PT. Adhistana minta pelaksanaan diperpanjang 16 hari ke depan untuk menuntaskan sisa dari 90 persen yang sudah dikerjakan. Pantauan Suara NTB Jumat (1/12) kemarin, puluhan
pekerja sedang melakukan aktivitas di dalam dan luar gedung. Di dalam gedung, pekerja membersihkan dinding untuk persiapan pengecatan. Di luar gedung, masih ada pengerjaan tembok keliling. ‘’Makanya kita minta perpanjangan waktu kepada Dinas Perhubungan,” kata Pelaksana Lapangan PT. Adhistana, Omi Jayadi. Saat ini posisi pekerjaan diakuinya sudah 90 persen untuk item pekerjaan renovasi atap, plafon, kaca. Pintu gerbang, dua pos jaga, serta perbaikan atap, dengan pagu anggaran mencapai Rp 2 miliar lebih. Saat ini pekerjaan-
nya mengejar penyelesaian tembok keliling dan pemasangan teralis. Sementara di dalam gedung, hanya tinggal perbaikan beberapa keramik, finalisasi plafon untuk persiapan pengecatan. ‘’Kita usahakan mingguminggu ini selesai. Setelah kita kebut siang malam, tinggal fokus pada pengecetan. Saya bagi tugas. Ada yang handle tembok keliling, cat, semua ada yang handle. Ada kepala tukang masing masing,’’ kata Tomi, sapaan Pelaksana Lapangan asal Kecamatan Suralaga Lombok Timur ini. Bersambung ke hal 15
(Suara NTB/ars)
DIKEBUT - Pekerja sedang menyelesaikan pembangunan tembok keliling proyek Terminal Haji LIA yang sedang dikebut pengerjaan oleh PT. Adhistana.